SI1111468579

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

SURAT PENGUNDURAN DIRI DAN PENGALAMAN

KERJA PADA PT. SHIELD ON SERVICE


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111468579
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

SURAT PENGUNDURAN DIRI DAN PENGALAMAN

KERJA PADA PT. SHIELD ON SERVICE

Disusun Oleh :

NIM
: 1111468579
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

SURAT PENGUNDURAN DIRI DAN PENGALAMAN

KERJA PADA PT. SHIELD ON SERVICE

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111468579
NAMA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nasril Sany, M.Kom)
   
(Arief Saptono, S.Pt, MM)
NID : 08190
   
NID : 02012


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

SURAT PENGUNDURAN DIRI DAN PENGALAMAN

KERJA PADA PT. SHIELD ON SERVICE

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111468579
NAMA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

SURAT PENGUNDURAN DIRI DAN PENGALAMAN

KERJA PADA PT. SHIELD ON SERVICE


Disusun Oleh :

NIM
: 1111468579
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1111468579

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Shield On Service Indonesia adalah Perusahaan Terbatas PMDN yang khusus bergerak di bidang jasa alih daya dan telah beroperasi sejak 5 Agustus 2004. Saat ini Shield On Service Indonesia memiliki 4 bisnis unit sebagai bidang usahanya, yaitu Security Services, Facility Solution, Human Resources Provider dan Parking Management. Dalam pelaksanaanya sebagai perusahaan yang telah banyak merekrut karyawan tidak menutup kemungkinan di setiap bulannya terdapat karyawan yang mengajukan surat pengunduran diri. Pengelolaan surat-surat pengunduran diri di PT Shield On Service masih secara semikomputerisasi yaitu surat-surat yang dibuat dicatat di Aplikasi Microsoft Office dengan menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Setelah diproses, surat dan lembar dokumen tersebut disimpan di box file berdasarkan tahun pembuatannya. Sehingga terjadi penumpukan berkas hardcopy di gudang penyimpanan dan proses pencarian membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari satu berkas dokumen yang dibutuhkan. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange) dan diagram HIPO. Sehingga dengan adanya perancangan sistem yang akan dibuat ini nantinya akan menghasilkan bentuk sistem yang mampu untuk melakukan pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja sehingga dalam proses penyimpanan tidak membutuhkan banyak ruang dan proses pencarian bisa lebih cepat di temukan.

Kata Kunci: Pendataan, Pengunduran Diri, Pengalaman Kerja, Metode Analisa dan Perancangan.

ABSTRACT

Shield On Service Indonesia is a limited company of PMDN which is specialized in outsourcing services and has been operating since August 5, 2004. Currently Shield On Service Indonesia has 4 business units as its business field, namely Security Services, Facility Solution, Human Resources Provider and Parking Management. In the implementation as a company that has a lot of recruiting employees does not close the possibility in every month there are employees who submit a letter of resignation. The management of resignation letters at PT Shield On Service is still semicomputered, ie, letters written in Microsoft Office Applications by using Microsoft Excel and Microsoft Word. Once processed, the letters and documents are stored in the file box based on the year of manufacture. So there is a buildup of hardcopy files in the storage warehouse and the search process takes a long time to search for a document file required. This writing uses object-oriented analysis method. At this writing will also explain the stages of workmanship, ranging from the process of analysis, planning, design using the programming language PHP and MySQL database, until the implementation stage with object-oriented approach using UML (Unified Modeling Languange) and HIPO diagram. So with the design of the system will be created this will produce a form of system that is able to perform the data collection of resignation and letter of work experience so that in the process of storage does not require much space and the search process can be more quickly found.


Keywords: Data Collection, Resignation, Work Experience, Analysis and Design Method.

KATA PENGANTAR


Dengan Mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja Pada PT. Shield On Service”

Tujuan dari laporan skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Srata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja,juga berguna untuk mempedalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar diterapkan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Informasi.
  4. Bapak Nasril Sany, M.Kom selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam penyusunan skripsi.
  5. Bapak Arief Saptono, S.Pt, MM selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam penyusunan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Mochamad Taufik Hidayat selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini
  8. Kepada kedua orang tua, ibu dan ayah yang selalu mendukung dan terus menerus memberikan doa.
  9. Kepada teman-teman mahasiswa/i Raharja dan para sahabat yang selalu memberikan masukan dan saran yang sangat berguna bagi penulis.
  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, Februari 2018
Firda Septiyana Mury
NIM. 1111468579

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi saat ini sangat pesat. Kebutuhan akan suatu informasi ini mencakup hampir di segala ruang lingkup kehidupan. Setiap organisasi membutuhkan informasi yang lebih relavan dan tepat waktu. Dalam dunia perkantoran, komunikasi tertulis dilakukan melalui surat-menyurat yang masuk jumlahnya semakin banyak. Ruang arsip yang biasa digunakan untuk penyimpanan mempunyai kapasitas yang sangat terbatas. Selain itu, dengan banyaknya jumlah surat, muncul masalah efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaannya.

Dalam perkembangannya, komputer telah banyak menghadirkan program aplikasi maupun software pemrograman yang sedemikian rupa dirancang untuk dimanfaatkan dalam menambah nilai manfaat bagi pihak yang membutuhkan. Perkembangan ini sangat menunjang dalam menghasilkan informasi yang berkualitas tinggi, yang di dalamnya terdapat prosedur yang ditujukan untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu. Kesalahan dalam mengolah informasi yang lambat, dapat mengganggu aktifitas suatu lembaga yang pada pelaksanaannya dapat menurunkan kinerja perusahaan dan mengurangi produktifitas dalam pengambilan keputusan.

PT Shield On Service adalah salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang jasa Outshorching. Setiap bulannya terdapat karyawan baru dan karyawan yang resign. Pengelolaan surat-surat resign di PT Shield On Service masih secara semikomputerisasi yaitu surat-surat yang dibuat dicatat di Aplikasi Microsoft Office dengan menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Setelah diproses, surat dan lembar dokumen tersebut disimpan di box file berdasarkan tahun pembuatannya. Sistem manual seperti itu menyulitkan staf personalia ketika akan mencari surat yang diinginkan karena harus mencari satu persatu dan itu memerlukan waktu yang cukup lama. Penyimpanannya pun akan butuh banyak ruang untuk menyimpan surat dan lembar dokumen tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penulisan Laporan Skripsi ini penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN SURAT PENGUNDURAN DIRI DAN PENGALAMAN KERJA PADA PT. SHIELD ON SERVICE”.

Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas yang telah dijelaskan maka dengan ini penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana prosedur pengelolaan sistem pendataan surat pengunduran diri dan pengalaman kerja pada PT Shield On Service yang berjalan saat ini ?

  2. Bagaimana merancang sistem pendataan surat pengunduran diri dan pengalaman kerja yang dapat membantu pekerjaan staf personalia dalam mengelola dokumen yang disimpan ?

  3. Apakah hasil rancangan aplikasi yang dibuat sudah sangat efektif dalam penggunaannya ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian pendataan surat pengunduran diri dan pengalaman kerja pada PT. Shield On Service hanya dibatasi pada analisa dan merancang sistem pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja sampai dengan pembuatan laporan karyawan berhenti kerja pada PT. Shield On Service. Pendataan ini dapat memberikan kemudahan pada proses pengarsipan dan pencarian surat pengunduran diri dan pengalaman kerja.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah dokumentasi sistem informasi yang berjalan sekarang khususnya pendataan surat pengunduran diri dan pengalaman kerja pada Sub Bagian Personalia PT. Shield On Service telah terintegrasi dan tertata dengan baik.

  2. Untuk membantu Staf Personalia dalam proses pengarsipan surat pengunduran diri dan pengalaman kerja.

  3. Untuk mengimplementasikan ilmu yang dipelajari dan untuk mengetahui tata cara sistem surat pengunduran diri dan pengalaman kerja yang masuk dan keluar pada PT. Shield On Service.

Manfaat Penelitian

  1. Penulis dapat mengenal lebih jauh mengenai situasi dan kondisi suatu sistem informasi yang ada di PT. Shield On Service, khususnya sistem informasi pendataan surat pengunduran diri dan pengalaman kerja yang masuk dan keluar pada PT. Shield On Service.

  2. Memudahkan Staf Personalia dalam melakukan pencarian berkas yang dibutuhkan.

  3. Dapat menjadi sebuah masukan bagi PT. Shield On Service mengenai pembenahan sistem yang sedang berjalan saat ini.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan metode-metode antara lain :

  1. Metode Observasi

    Metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan secara langsung ke tempat dilakukannya suatu penelitian. Penulis melakukan pengamatan pada PT. Shield On Service yang berada di Jl. Kesehatan Tanah Abang III No. 37 Jakarta Pusat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan penulis.
  2. Metode Wawancara

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Supervisor Database PT. Shield On Service yaitu Bapak Mochammad Taufik Hidayat yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan sistem yang mampu meminimalisasikan terjadinya penumpukan berkas-berkas dan waktu dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan.
  3. Metode Studi Pustaka

    Dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem yang berjalan pada PT. Shield On Service.

Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai database, XAMPP , dan Adobe Dreamweaver CS 6.

Metode Prototipe

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Peneliti menggunakan metode pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox Testing menggunakan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian balckbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interfance, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisalisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum PT. Shield On Service, sejarah berdirinya PT. Shield On Service, struktur organisasi, tugas dan wewenang serta analisa sistem yang berjalan yang dapat digunakan dan diusulkan, seperti UML yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari Laporan Skripsi ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:6), Sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem abstrak “Susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung”.

    Menurut Yakub (2012:1), “Sistem informasi adalah sebuah jaringan yang bekerja dari prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama untuk melakukan suatu tujuan tertentu”.

    Menurut (jurnal CCIT Lili Tanti, 2010:208) “sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components System)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu sub sistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
    2. Batas Sistem (Boundary System)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface System)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input System)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Pengolahan Sistem (Processing System)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    7. Keluaran Sistem (Output System)

      Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
    8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Tata Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
    2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
    3. Sistem deterministik dan Sistem probabilistic

      Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
    4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Sutarman (2012:3), “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

    “Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:1), data adalah “fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:2), data adalah “suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol¬-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

  3. Definisi Informasi

  4. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

    Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2), informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada 3 hal yang harus diperhatikan disini, yaitu:

    1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

    2. Memberikan makna atau arti

    3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

    Menurut Untung Rahardja dkk (2011: 84), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.

    Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

  5. Nilai Informasi

  6. Menurut Sutarman (2012:14), nilai informasi ditentukan dalam lima hal yaitu:

    1. Memperoleh pemahaman serta manfaat dari sebuah nilai informasi.

    2. Mendapatkan suatu pengalaman.

    3. Suatu pembelajaran yang terakumulasi didalam pemecahan masalah tertentu.

    4. Mengekstrak inplikasi kritis, dan

    5. Merefleksikan suatu pengalaman masa lalu yang memberikan ilmu pengetahuan yang tinggi.

    Menurut Tata Sutabri (2012:38), nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan lengkap

      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian

      Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volumedata yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaanpara pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan waktu

      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
    6. Kejelasan

      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
    7. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya denganbeberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan

      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai informasi adalah perubahan dalam perilaku keputusan yang disebabkan oleh informasi.

  7. Kualitas Informasi

  8. Menurut Tata Sutabri (2012:41) kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

    1. Akurat (Accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinanterjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat Pada Waktunya (Timeline)

      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
    3. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsioperasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Menurut (jurnal CCIT Henderi, 2009:2) “Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

    Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu .

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, diantaranya :

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar
    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok Keluaran (Techology Block)

      Teknologi merupakan “toolbox” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    4. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.
    5. Blok Kendali (Control Blok)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, sepertibencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok basis data dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Henderi dkk (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:220), “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

  3. Tahap Analisa Sistem

  4. Menurut Kusrini dalam Nanda Herliana (2013:16), Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap perancanaan sistem dan sebelum desain sistem. Tahap analisa sistem merupakan tahap kritis dengan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.

    Menurut Henderi dkk (2011 : 322) “tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang untuk kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, kerena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Tahap ini merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasi dan tahu betul fungsional dari tahap yang paling sulit.

  5. Tahapan Implementasi Sistem

  6. Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:52), “tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Menurut Kristanto (2010:61), “Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang dikerjakan pada analisa sistem dan dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana bentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut”.

    Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana (2010:203) pada metode analisa sistem dan perancangan dengan menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

    Menurut Harun Al Rosyid (2011:45), “Perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

    Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik untuk menyelesaikan sistem tersebut.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Pendataan Surat

  1. Tujuan Pendataan Surat Masuk Dan Keluar

  2. Menurut Barthos (2013:36), “surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta”.

    Menurut Barthos (2013:38), “surat masuk adalah suatu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak yang lain”.

    1. Surat masuk juga bisa didefinisikan sebagai semua tulisan dinas atau surat pribadi yang diterima instansi atau pihak lain untuk disampaikan pada pejabat yang tercantum pada alamat, baik yang tercantum pada sampul maupun tulisan dinas itu sendiri. Untuk memudahkan pengawasan maupun pengendaliannya, penerimaan surat masuk hendaknya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberi wewenang melaksanakan tugas tersebut.

    2. Menurut Barthos (2013:38), “surat keluar adalah surat yang lengkap (bertanggal,bernomor, berstempel, dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang) yang dibuat oleh suatu instansi atau lembaga lain. Surat keluar biasanya dikirim melalui pos atau kurir.

    Pada surat biasanya berisikan berupa pemberitahuan,undangan pertemuan atau rapat,undangan kerjasama ataupun jawaban atau konfirmasi dari surat yang telah dikirim sebelumnya. Pada surat itu juga ada yang berisikan surat perintah tugas.

    Jadi berdasarkan definisi diatas, surat merupakan suatu alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihak lain untuk menginformasikan suatu hal yang bersifat resmi maupun tidak resmi agar tersampaikan walaupun tidak harus berhadapan secara langsung.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

  2. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Menurut Ginting dkk (2013:9), “Unified Modelling Language (UML) bukanlah suatu proses melainkan bahasa pemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan seluruh artifak sistem perangkat lunak”.

    Penggunaan model ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalam lingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem dengan subsistem maupun sistem lain diluarnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuah sistem perangkat lunak.

  3. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

    1. Use Case Diagram

      Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
    2. Activity Diagram

      Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
    3. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

    4. Sequence Diagram

      Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
    5. Menurut Nugroho (2010:42), sequence diagram memperlihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu sedangkan matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

    6. Class Diagram

      Menurut Mahdiana (2011:39), class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi).
    7. State Chart Diagram

      Menurut Henderi dkk (2010:6), State Chart Diagram digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

  4. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

  5. Menurut Nugroho dikutip dari laporan Skripsi Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitekturfisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequencedan/atau collaboration untuk tiapalur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan testintegrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistemoperasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test

      2. .
      3. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepadatim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

    13. Perangkat lunak siap dirilis.>

  6. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

  7. Menurut Widodo dalam Astri Oktania (2014;30), diagram-diagram UML terdiri dari :

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)

      Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
    2. Diagram paket (Package Diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Diagram use case

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesandalam suatu waktu tertentu.
    5. Diagram komunikasi (communication diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yangmenekan organisasi structural dariobjek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. Diagram statechart (statechart diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuatstatus (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
    7. Diagram aktivitas (activity diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.
    8. Diagram komponen (component diagram)

      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Diagram deployment (deployment diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Analisa SWOT

  1. Definisi Analisa Swot

  2. Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SWOT adalah gabungan strategi atau indicator yang dimulai dengan pemantauan, perubahan dan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahaminya.

  3. Tipe-tipe Strategi SWOT

  4. Menurut Rangkuti (2011:64) Matriks SWOT merupakan penggabungan berbagai strategi atau indikator yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan SWOT matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari SWOT matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

    1. S-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

    2. W-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

    3. S-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

    4. W-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

  2. Menurut Untung Rahardja dkk (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan.

  3. Jenis-jenis Elisitasi

  4. Menurut Untung Rahardja dkk (2010:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
      1. “M” padaMDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. (H) : Sulit untukdikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanyamahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

    4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

  2. Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:49), web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa web adalah sebuah penyebaran informasi melalui internet.

  3. Fungsi Web

  4. Menurut Esa Wijayanti (2014:23), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah,pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

  5. Dreamweaver CS5

  6. Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salahsatu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

  2. Menurut Anhar (2010:45), database merupakan sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan field atau kolom.

    Menurut Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad (2012:193), “database atau basis data terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

    Menurut Oktavian (2013:107), database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

    Menurut Spits Warnars, (2014:84),“Data base baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data- data yang fakta yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

  3. Jenis Database Yang Digunakan

  4. HTML

  5. Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video dan program executeable.

  6. Web Server

  7. Menurut Oktavian (2013:14), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser,dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

    Menurut Arief (2011:19), “Web Server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama Web Server”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  8. Xampp

  9. Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

    1. PHP

      Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.
    2. MySQL

      SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open sourcedan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akandiletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakanuntuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
    3. Apache

      Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Pengujian Blackbox Testing

  1. Definisi Pengujian atau Testing

  2. Menurut Simarmata (2010:283), pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi atau program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada customer. Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan.

    Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah aktivitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas kerja.

  3. Definisi Blackbox Testing

  4. Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014:42), blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka meyempurnakan/melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Asri Oktania Purwandhani (Skripsi,2013). Penelitian ini berjudul ”Perancangan Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang Berbasis Web”. Dalam laporannya penulis memaparkannya masalah yang terjadi adalah pada penginputan data pegawai, penginputan data surat masuk dan penginputan data surat keluar pada kantor imigrasi kelas I Tangerang masih kurang maksimal, karena belum memakai aplikasi program surat masuk dan surat keluar.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Luqman (Skripsi,2012). Penelitian ini berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk dan Surat Keluar pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan”. masalah yang terjadi prosedur yang diterapkan pada manajemen surat masuk dan surat keluar mulai dari penerimaan, pembuatan, pendokumentasian, hingga verivikasi surat semua dilakukan secara konvensional, dokumentasi surat masuk dan keluar hanya berupa penulisan di buku besar sedangkan pada saat pengarsipan surat hanya menggunakan dokumen hardcopy. Korelasinya pada judul yang penulis buat yaitu pengarsipannya masih menggunakan buku besar sehingga memberi motivasi penulis untuk membuat program terkomputerisasi yang akan memudahkan dalam pecarian data surat masuk dan surat keluar.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh David Wahyu Kuncoro ( Journal Speed, Volume 7, Nomor 1, Oktober 2015, ISSN 1979-9330). Penelitian ini berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Kasir Dan Pendataan Stok Barang Pada Tata Distro Pacitan”. Pada penulisan ini proses pelayanan kasir dan pendataan stok barang masih di catat dalam sebuah buku. Sistem penjualan memiliki banyak kelemahan, kebanyakan terjadi kesalahan pada pencatatan, dan pencarian data yang sulit karena setiap dilakukan mencari data penjual harus mencari pada buku besar. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan kasir dan pendataan stok barang dibuatlah sebuah program dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan My SQL sebagai databasenya. Tujuan dari penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kinerja kasir serta pemanfaatan komputerisasi yang optimal sehingga lebih produktif serta pendataan stok barang lebih terjamin.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hugeng, Muljono dan Hery Isnkandar (JETri, Volume 11, Nomor 1, Agustus 2013, Halaman 95-106, ISSN 1412-0372). Penelitian ini berjudul “Sistem Pendataan Barang Yang Masuk Ke Gudang Secara Otomatis Menggunakan Media Barcode”. Pada penulisan ini Gudang adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam bisnis perdagangan. Sistem manajemen gudang, khususnya gudang distribusi biasanya dilakukan secara manual, seperti pengumpulan barang masuk ke gudang dan pengelompokkan barang sesuai dengan jenisnya. Metode ini dirasakan kurang efektif dan efisien karena bisa menyebabkan kumpulan kesalahan akibat perhitungan yang tidak akurat. Masalah ini kemudian menjadi dasar model perancangan kumpulan sistem barang yang masuk ke gudang secara otomatis menggunakan media barcode, dimana barcode berisi informasi barang. Pengumpulan barang dilakukan dengan membaca kode batang melalui pemindai kode batang yang terhubung dengan Personal Computer yang terhubung ke mikrokontroler untuk menggerakkan konveyor dan motor geser yang dikendalikan oleh penggerak motor untuk pengumpulan dan pengelompokkan barang sesuai dengan jenisnya secara otomatis. Barang bisa dikelompokkan menurut jenisnya setelah koleksi barang melalui barcode scanner.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Lis Mardiana, Ismiarta Aknuranda dan Yusi Tyroni Mursityo (Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Volume 2, Nomor 7, Juli 2017, ISSN 2548-964X). Penelitian ini berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Pendataan Keluarga Berencana Kabupaten Jombang”. Pada penulisan ini Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Jombang memiliki tugas melaksanakan pelayanan program Keluarga Berencana (KB) di wilayah Kabupaten Jombang yang pelaksanaannya dibantu oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). PLKB bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan pendataan KB di tiap kecamatan setiap bulan. Namun pembuatannya yang masih manual mengakibatkan proses perekapan laporan terhambat sedangkan harus dikirimkan ke pusat sebelum tanggal 15 setiap bulannya, bila terlambat DPPKB akan ditandai merah dan ini berpengaruh terhadap evaluasi penilaian kinerja dinas. Dari permasalahan tersebut maka diperlukan analisis dan perancangan sistem informasi pelaporan pendataan KB yang mampu meningkatkan efisiensi proses pelaporan KB.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Arun George dan T G Venkatesh (IEEE Transactions on Green Communications and Networking, Volume PP, 2017, Issue 99, ISSN 2473-2400). Penelitian ini berjudul “Analisis kinerja jaringan Pengumpulan Data M2M menggunakan Dynamic Frame-Slotted ALOHA”. Pada penulisan ini kami menyaksikan sebuah ledakan dalam pertumbuhan jumlah perangkat yang terhubung, dengan akibat kenaikannya berbagi dalam konsumsi energi global. Jadi wajib bahwa kita menggunakan teknologi jaringan hijau untuk jaringan IoT, dan M2M. Dalam jaringan pengumpulan data M2M, ratusan atau ribuan perangkat berkomunikasi dengan Data Collector (DC). Dalam hal ini, Dynamic Frame Slotted Aloha (DFSA) telah mendapatkan popularitas sebagai protokol MAC hemat energi untuk jaringan pengumpulan data M2M. Dalam karya ini kita melakukan evaluasi kinerja algoritma DFSA. Pertama, kita memperoleh batasan analitis pada kinerja DFSA. Untuk tujuan ini, kami menggunakan properti distribusi binomial, dan ketimpangan Karp-Upfal-Widgerson (KUW). Selanjutnya kami mengusulkan sebuah protokol MAC sederhana berdasarkan DFSA, dan menganalisis protokol di bawah kondisi lalu lintas jenuh. Dengan menggunakan model matematis untuk protokol yang diusulkan, kami memperoleh ekspresi bentuk tertutup untuk throughput sistem, delay paket, dan efisiensi energi dari simpul, dan DC. Analisis divalidasi melalui simulasi ekstensif.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Bruno Olivieri dan Markus Endler (IEEE/RSJ International Conference on Intelligent Robots and Systems (IROS), 14 December 2017, ISSN 2153-0866). Penelitian ini berjudul “Algoritma Untuk Pengumpulan Data Udara Dari Jaringan Sensor Wireless Oleh Kelompok UAV”. Pada penulisan ini Unmanned Aerial Vehicle (UAV) semakin banyak digunakan sebagai pengumpul data untuk Wireless Sensors Networks (WSN) di lapangan. Sebagian besar penelitian saat ini mengusulkan pengoptimalan untuk pembuatan rencana perjalanan untuk satu UAV tunggal. Berlawanan dengan ini, pekerjaan kami mengusulkan sebuah algoritma terdistribusi untuk mengumpulkan data WSN menggunakan rangkaian dinamis UAV, yang memperhitungkan bahwa UAV meninggalkan atau bergabung dengan grup karena pengisian ulang atau kerusakan. Dalam pekerjaan kami, kami menganggap bahwa UAV hanya memiliki kemampuan komunikasi jarak menengah (beberapa meter) untuk mengumpulkan data yang dikumpulkan, serupa dengan asumsi dalam pekerjaan terkait. Dibandingkan dengan Traveling Salesman Problem (TSP) yang mahal dan tidak real-time, algoritma kami memberikan sensor sekitar 3% lebih efisien untuk dikunjungi pada skenario tertentu tanpa menggunakan tur yang optimal.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Alireza Masoum, Nirvana Meratnia dan Paul J. M. Havinga (IEEE International Conference on Multisensor Fusion and Integration for Intelligent Systems (MFI), 11 December 2017). Penelitian ini berjudul “Pengambilan Data Berbasis Penginderaan Kompresif Pada Jaringan Sensor Nirkabel”. Pada penulisan ini Penginderaan kompresif berasal dari bidang pemrosesan sinyal dan baru-baru ini menjadi topik pengumpulan data hemat energi di jaringan sensor nirkabel. Dalam tulisan ini, kami memperkenalkan pendekatan penginderaan kompresif terdistribusi, yang memanfaatkan korelasi spasial antara node sensor untuk mengelompokkannya menjadi koalisi. Metode pembentukan koalisi diwakili oleh matriks pengukuran diagonal blok yang masing-masing entitas diagonal sesuai dengan salah satu koalisi. Kemudian, pendekatan penginderaan kopeling berbasis spasial temporal digunakan di dalam setiap koalisi untuk menjadwalkan simpul sensor dan mengkodekan bacaan mereka. Penyandian data terdistribusi atas koalisi meningkatkan ketahanan dan skalabilitas pendekatan. Hasil simulasi membuktikan bahwa solusi yang diusulkan melebihi pendekatan penginderaan tekan lainnya secara signifikan dalam hal akurasi data dan efisiensi energi.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Chenhe Li, Qiang Xu, Zhe Gong dan Rong Zheng (Indoor Positioning and Indoor Navigation (IPIN), 2017 International Conference on, 23 November 2017). Penelitian ini berjudul “Pengumpulan Data Cepat Untuk Lokalisasi Berbasis Sidik Jari”. Pada penulisan ini Banyak sistem penentuan posisi dalam ruangan tanpa infrastruktur bergantung pada sidik jari bergantung lokasi yang bagus untuk melatih model untuk lokalisasi. Proses survei situs untuk mengumpulkan sidik jari sangat sulit dilakukan dan dianggap sebagai salah satu hambatan utama untuk menerapkan sistem semacam itu. Dalam makalah ini, kami mengusulkan sidik jari radio lintasan (TuRF), mekanisme pengumpulan sidik jari berbasis jalur cepat untuk survei lokasi. Kami menunjukkan kelayakan untuk mengumpulkan sidik jari untuk lokalisasi ruangan selama berjalan di sepanjang jalur yang telah ditentukan. Penghitung langkah digunakan untuk mengakomodasi variasi kecepatan berjalan. Perkiraan label lokasi yang disimpulkan dari langkah tersebut kemudian digunakan untuk melatih model regresi Gaussian Process. Eksperimen ekstensif menunjukkan bahwa TuRF dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk survei situs secara signifikan, tanpa mengorbankan kinerja pelokalan.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Andriy Peleshchyshyn dan Oleg Mastykash (Computer Sciences and Information Technologies (CSIT), 2017 12th International Scientific and Technical Conference on, 09 November 2017). Penelitian ini berjudul “Analisis Metode Pengumpulan Data Pada Jaringan Social”. Pada penulisan ini Artikel tersebut mempertimbangkan metode pengumpulan data terpopuler dari situs web yang berorientasi sosial. Ada review perangkat lunak khusus untuk pencarian informasi dan analisis dari jejaring sosial. Keuntungan dan kerugian dari analisis jaringan sosial manual serta perangkat lunak otomatis ditunjukkan. Tahap utama analisis situs web berorientasi sosial dengan menggunakan API dan analisis kode sumber dijelaskan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Shield On Service Indonesia adalah Perusahaan Terbatas PMDN yang khusus bergerak di bidang jasa alih daya dan telah beroperasi sejak 5 Agustus 2004. Shield On Service Indonesia telah mendapat izin dari KAPOLRI, DEPNAKER, DEPERINDAG dan KEHAKIMAN sesua dengan Akta Pendirian Notaris TIEN NORMAN LUBIS, SH No. 64 Tgl 17 Mei 2004 untuk beroperasi di seluruh Indonesia. Saat ini Shield On Service Indonesia memiliki 4 bisnis unit sebagai bidang usahanya, yaitu :

  1. Security Services, sebagai penyedia jasa keamanan terintegrasi, personil yang terlatih dan dilengkapi dengan peralatan keamanan yang memiliki standar internasional.

  2. Facility Solution, dengan fokus bidang usaha pelayanan profesional cleaning service dan hotel casual worker services untuk perawatan gedung dan tempat usaha.

  3. Human Resources Provider, sebagai spesialis penyedia dan pengadaan tenaga kerja alih daya resmi dan terlatih untuk ditempatkan di kantor maupun Industri.

  4. Parking Management, sebagai penyedia jasa pelayanan perparkiran yang terpadu dan berkesinambungan.

Shield On Service Indonesia berkantor pusat di Jalan Kesehatan Tanah Abang III No. 37 Jakarta Pusat 10160 dan memiliki kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya adalah :

  1. Surabaya, Jl. Raya Kendangsari No. 7B

  2. Semarang, Jl. Raya Pamularsih, Ruko Pamularsih Blok 16B & C, Semarang 50141

  3. Batam, Ruko Kompleks Gold Hill Blok A No. 2, Sei Panas, Batam 29444

  4. Medan, Jl. Sutomo No. 23AB, Medan Timur 20234

  5. Pekanbaru, Jl. Teuku Umar No. 28, Pekanbaru 28112

  6. Bali, Jl. Nakula No. 10, Kompleks Pertokoan Bali View, Apartemen Seminyak, Kuta Bali

Selama berdirinya Shield On Service Indonesia telah banyak merekrut karyawan untuk di salurkan ke sejumlah perusahaan – perusahaan besar yang sudah bekerjsama untuk menopang kegiatan operasionalnya. Bidang usaha Security Service hingga saat ini telah memiliki karyawan sebanyak 3.500, Facility Solution memiliki karyawan sebanyak 7.200, Human Resources Provider memiliki karyawan sebanyak 8.500 dan Parking Management memiliki karyawan sebanyak 1.500 yang tersebar di semua cabang.

Visi Misi PT Shield On Service Indonesia

  1. Visi

    Menjadi perusahaan penyedia jasa terintegrasi yang terkemuka di indonesia dengan mengutamakan kualitas layanan pengembang sumber daya manusia yang handal.
  2. Misi

    1. Melakukan pembinaan sumber daya manusia secara continue dan comprehensive untuk memperoleh tenaga kerja yang siap dan handal.

    2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan sangat memuaskan

    3. Menyediakan peralatan yang memadai sebagai sarana pendukung kegiatan serta mengembangkan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang dugunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usahaa untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas wewenang serta tanggung jawab untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Pembagian kerja dan jabatan masing-masing bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan antara lain yaitu:

  1. Presiden Direktur

    1. Menyusun strategi dan visi

    2. Menjalin hubungan dan kemitraan strategis

    3. Mengatur investasi, alokasi dan divestasi

    4. Memimpin direksi

    5. Memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan benar-benar diterapkan dengan baik

    6. Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang.

    7. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

    8. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan.

    9. Tugas dan tanggung jawab President :

    10. Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan

    11. Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan

    12. Melakukan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah yang bertujuan untuk kelancaran perusahaan.

    13. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan

    14. Menerima dan memeriksa laporan dari masin- masing Vice President

  2. Vice President

    1. Bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha

    2. Bertanggung jawab kepada owner

    3. Pengambil Keputusan

    4. Mengkoordinasikan Manajer Departemen

    5. Controler dan Evaluator atas pengembangan bisnis

    6. Menyusun recana strategis perusahaan

    7. Memelihara hubungan baik dengan karyawan

    8. Menetapkan pemutusan hubungan kerja

    9. Memelihara hubungan baik dengan aparat setempat dan masyarakat di sekitar perusahaan

  3. Direktur

    1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

    2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.

    3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

    4. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.

    5. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.

    6. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.

    7. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

    8. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.

  4. HRD Manager

    1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.

    2. Membuat serta memelihara sistem HR yang efektif dan efisien

    3. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan

    4. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan

    5. Bertangggung jawab pada hal absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.

    6. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan.

    7. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang, rencana pengembangan SDM

    8. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran-anggaran yang disetujui.

    9. Sebagai penghubung (liaison) dengan para manajer functional / manajer department yang lain

    10. Melakukan evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian strategi tersebut

    11. Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan

  5. HRD SPV

    1. Bertanggung jawab mengelola dan selalu mengembangkan sumber daya manusia . dalam hal yang termasuk perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan

    2. Membuat HR yang sangat efektif , misalnya membuat program SOP , Job Description , training anda development

    3. Bertanggung jawab sangat penuh saat dalam proses rekrutmen karyawan , mulai dari mencari seorang karyawan dan juga wawancara hingga seleksi dilakukan oleh supervisor

    4. Melakukan kegiatan yang mengarahkan pembinaan , pelatihan dan kegiatan yang berhubungan dengan perkembangan kemampuan , potensi , mental dan yang lain

    5. Bertanggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan tersebut .

    6. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbarui masa berlakunya kontrak kerja seorang supervisor

    7. Melakukan tindakan yang baik pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan tersebut

  6. Staff HRD

    1. Melakukan analisa, observasi, perencanaan dan pengambilan keputusan terkait rekruitment, training, personalia dan IT

    2. Membuat Memo internal dan lampirannya yang berisi mengenai aturan kerja dan kebijakan perusahaan

    3. Membuat SOP perusahaan

    4. Mengawasi dan selalu mengevaluasi anggaran perusahaan agar terwujudnya anggaran yang efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan.

    5. Membantu Pimpinan / Management dalam menyelesaikan masalah internal dan eksternal yang berhubungan dengan permasalahan maupun Bussines Development

    6. Mencermati kondisi aktivitas karyawan dan perkembangan kualitas kerja karyawan

    7. mengadakan konseling kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan menjaga hubungan internal

    8. melakukan interview pelamar untuk level Supervisor, Asst Manager, Manager

    9. Menyusun rencana anggaran pengeluaran tahunan HRD

    10. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap setiap sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan.

    11. Melaksanakan seleksi dan promosi terhadap sumber daya manusia yang dianggap berhak dalam perusahaan.

    12. Menjalankan kegiatan pengembangan skill terhadap sumber daya manusia yang sesuai dengan kebijakan perusahaan.

    13. Menyusun. mendistribusikan dan memeriksa rekapitulasi evaluasi penilaian kinerja karyawan

    14. Mengadakan Konseling kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan menjaga hubungan internal

    15. Bertanggung jawab terhadap pengarsipan dokumen administrasi Perusahaan

    16. Mencatat dan membuat rekapitulasi data

    17. Menindaklanjuti proses administrasi keuangan ke bagian Finance

    18. Membuat perencanaan pembelian ATK untuk operasional kantor

    19. Membuat laporan secara periodik terhadap pekerjaannya kepada atasan

    20. Mengurus payroll Gaji karyawan

    21. Membuat Surat Tugas karyawan

    22. Menangani administrasi kepegawaian lainnya.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan merupakan kegiatan yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka sistem yang berjalan tampak teratur dan output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada PT. Shield On Service secara khusus dalam hal pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja adalah sebagai berikut :

  1. Karyawan melakukan pengajuan penguduran diri ke bagian admin operasional.

  2. Admin operasional memberikan surat pengunduruan diri karyawan ke HRD Personalia.

  3. HRD Personalia mengecek kelengkapan surat pengunduran diri, jika surat pengunduran diri telah sesuai maka di input ke dalam file excel pengunduran diri untuk dibuatkan surat pengalaman kerja.

  4. Karyawan menerima surat pengalaman kerja dari HRD Personalia dan tanda tangan di foto copy surat pengalaman kerja sebagai bukti tanda terima untuk HRD Personalia.

  5. HRD Personalia mengarsipkan dokumen surat pengunduran diri dan lampiran surat pengalaman kerja yang telah di foto copy dan di tanda tangani oleh karyawan yang kemudian dimasukan kedalam box filling untuk disimpan di ruang arsip.

Dari pengamatan sistem yang berjalan di atas, dapat dilihat untuk penyimpanan berkas hasil proses surat pengunduran diri dan proses surat pengalaman kerja didapatkan berupa lampiran surat pengunduran diri asli dan lampiran surat pengalaman kerja yang sudah di fotocopy. Dengan adanya lampiran surat tersebut penyimpanan di gudang akan terus bertambah jumlahnya seiring dengan karyawan yang akan mengajukan pengunduran diri setiap bulannya.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

A. Usecase diagram Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja yang berjalan digambarkan dengan use case diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja

  2. 3 actor di antaranya : Karyawan, Admin Operasional dan HRD

  3. 4 Use case di antaranya : Surat Pengunduran diri, Input Ms. Excel, Surat Pengalaman Kerja dan Filling Berkas.

  4. 3 include di antaranya : Berkas Pengunduran Diri, Cetak Surat Pengalaman Kerja dan Tanda Terima

B. Squence diagram Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja

Gambar 3.3 Squence Diagram Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja yang berjalan digambarkan dengan Squence Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya :.Karyawan, Admin Operasional dan HRD

  2. 5 Lifeline, menggambarkan aktivitas system.

C. Activity diagram Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja yang berjalan digambarkan dengan Activity Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

  2. 7 activity partition yang menggambarkan sistem tersebut.

  3. 1 Final Node yang mengakhiri.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada tahap ini adalah proses menganalisa data. Data penting yang harus didalami bersama sehingga hasilnya dapat berupa matrik SWOT dimana akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman:


Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Konfigurasi sistem

Masalah Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Sistem yang berjalan pada PT Shield On Service Indonesia yang sedang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik, namun masih menggunakan sistem manual sehingga masih terjadi beberapa permasalahan diantaranya :

  1. Terjadinya penumpukan kertas atau berkas surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja di gudang penyimpanan.

  2. Proses pencarian berkas surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja membutuhkan waktu yang cukup lama.

  3. Penyimpanan dalam bentuk hardcopy dapat terjadi kehilangan karena tercampur dengan dokumen lainnya di dalam gudang penyimpanan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa permasalahan yang telah dijabarkan maka ditemukan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja.

  2. Mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pencarian berkas dalam waktu singkat.

  3. Menggunakan hardisk untuk media penyimpanan hardcopy yang telah di scan sangat efektif sehingga tidak akan tercampur dengan dokumen yang lainnya.

User Requirment

Elisitasi tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inenssensial (I) dan harus dieleminasi.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Sistem Yang Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat semikomputerisasi sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem pendataan surat masuk dan keluar yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan staff dalam memproses data-data yang masuk ataupun yang keluar dari PT Shield On Service. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, serta menggunakan Macromedia Dreamweaver untuk penulisan bahasa program dan MySQL sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah staff dalam hal melakukan pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja serta proses pencarian surat yang dibutuhkan.

Rancangan Diagran Sistem Yang Diusulkan

  1. Use Case Diagram

  2. Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin yang berjalan terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin

    2. 11 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Log In, Home, Menu, Staff, Karyawan, Cabang, Project, Jabatan, Exit Clearance, Laporan dan Log Out.

    3. 2 include yaitu : Verifikasi dan Input Staff.

    4. 1 extend yaitu : Input Staff.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Admin melakukan Log In dengan memasukan username dan password.

    2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.

    3. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Home, Staff, Karyawan, Cabang, Project, Jabatan, Exit Clearance, Laporan dan Log Out.

    4. Admin dapat mengakses Menu Staff, Karyawan, Menu Cabang, Menu Project, Menu Jabatan, Menu Exit Clearance, Menu Laporan dan Logout.





    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Staff yang berjalan terdapat :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Staff

    2. 10 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Log In, Home, Menu, Karyawan, Cabang, Project, Jabatan, Exit Clearance, Laporan dan Log Out.

    3. 7 include yaitu : Verifikasi, Input Karyawan, Input Cabang, Input Project, Input Jabatan, Input Exit Clearance dan View Laporan.

    4. 6 extend Input Karyawan, Input Cabang, Input Project, Input Jabatan, Input Exit Clearance dan View Laporan.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Staff melakukan Log In dengan memasukan username dan password

    2. .
    3. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.

    4. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Home, Karyawan, Cabang, Project, Jabatan, Exit Clearance, Laporan dan Log Out.

    5. Staff dapat mengakses Menu Karyawan, Menu Cabang, Menu Project, Menu Jabatan, Menu Exit Clearance, Menu Laporan dan Logout.

  3. Activity Diagram

  4. Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Admin yang berjalan terdapat :

    1. 1 Intial Node, objek yang diawali.

    2. 14 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    4. 1 Final node, objek yang di akhiri.

    5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Staff yang berjalan terdapat :

    1. 1 Intial Node, objek yang diawali.

    2. 18 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    4. 1 Final node, objek yang di akhiri.

    5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action

  5. Sequence Diagram

  6. Bedasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Staff yang berjalan terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai admin.

    2. 10 control lifeline yang digunakan, yaitu Log In, Home, Staff, Karyawan, Project, Cabang, Jabatan, Exit Clearance, Laporan dan Log Out.

    3. 10 Massage yang ada didalam sistem yaitu Melakuan Log In, Masuk ke halaman home, Pilih menu Staff, Pilih menu Karyawan, Pilih menu Cabang, Pilih menu Project, Pilih menu Jabatan, Pilih menu Exit Clearance, Pilih menu Laporan dan Log Out.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Admin melakukan Log In.

    2. Verifikasi login, jika Log In benar masuk ke menu utama Admin, jika Log In salah kembali ke menu Log In.

    3. Masuk ke halaman home.

    4. Admin memilih menu Staff untuk menambah daftar Staff.

    5. Admin memilih menu Karyawan untuk melihat daftar Karyawan.

    6. Admin memilih menu Cabang untuk melihat daftar Cabang.

    7. Admin memilih menu Project untuk melihat daftar Project.

    8. Admin memilih menu Jabatan untuk melihat daftar Jabatan.

    9. Admin memilih menu Exit Clearance untuk melihat daftar Exit Clearance yang sudah selesai di proses.

    10. Admin memilih menu Laporan untuk melihat daftar Laporan.

    11. Admin memilih Logout untuk keluar dari sistem.

    Bedasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram Staff yang berjalan terdapat :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai admin.

    2. 9 control lifeline yang digunakan, yaitu Log In, Home, Karyawan, Project, Cabang, Jabatan, Exit Clearance, Laporan dan Log Out.

    3. 9 Massage yang ada didalam sistem yaitu Melakuan Log In, Masuk ke halaman home, Pilih menu Karyawan, Pilih menu Cabang, Pilih menu Project, Pilih menu Jabatan, Pilih menu Exit Clearance, Pilih menu Laporan dan Log Out.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Staff melakukan Log In.

    2. Verifikasi login, jika Log In benar masuk ke menu utama Staff, jika Log In salah kembali ke menu Log In.

    3. Masuk ke halaman home.

    4. Staff memilih menu Karyawan untuk menambah daftar Karyawan.

    5. Staff memilih menu Cabang untuk menambah daftar Cabang.

    6. Staff memilih menu Project untuk menambah daftar Project.

    7. Staff memilih menu Jabatan untuk menambah daftar Jabatan.

    8. Staff memilih menu Exit Clearance untuk menambah daftar Exit Clearance yang sudah selesai di proses.

    9. Staff memilih menu Laporan untuk melihat daftar Laporan.

    10. Staff memilih Logout untuk keluar dari sistem.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perancangan Database atau Basis data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) dan Third Normal From(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

Unnormalized

Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

First Normal Form (1NF)

Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja.

Second Normal Form(2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 6 tabel yaitu : Anggota, Detail, Project, Jabatan, Cabang dan User.

Third Normal Form(3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 6 tabel yaitu : Anggota, Detail, Project, Jabatan, Cabang dan User.

Spesifikasi Basis Data

Rancangan database digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi ini dan database membantu pemprograman dalam menampilkan data.

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yaitu:

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Login

Perancangan Login ini dibuat sebagai sistem pertahanan dari database Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja dengan mengunakan MD5 guna mencegah kehilangan data.

Rancangan Prototype Home

Rancangan home disini akan ada visi dan misi serta salam sambutan PT. Shield On Service ketika login berhasil dilakukan.

Rancangan Prototype Karyawan

Rancangan prototype Karyawan akan menampilkan daftar Karyawan dan Form untuk upload data karyawan baru.

Rancangan Prototype Cabang

Rancangan prototype Cabang akan menampilkan daftar Cabang dan Form untuk upload data Cabang.

Rancangan Prototype Project

Rancangan prototype Project akan menampilkan daftar Project dan Form untuk upload data project baru.

Rancangan Prototype Jabatan

Rancangan prototype Jabatan akan menampilkan daftar Jabatan dan Form untuk upload data Jabatan.

Rancangan Exit Clearance

Rancangan prototype Exit Clearance akan menampilkan daftar karyawan yang terdaftar di PT. Shield On Service.

Rancangan Prototype Laporan

Rancangan prototype Laporan akan menampilkan Laporan karyawan yang sudah berhenti kerja.

Tampilan Program

Tampilan Menu Login

Berikut adalah tampilan untuk menu login. Pada saat login, harus mengisi username dan password.

Tampilan Menu Utama

Berikut adalah tampilan menu utama. Dalam menu ini staff dapat melihat laporan pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja. Serta terdapat menu-menu lain seperti menu karyawan, cabang, project, jabatan, exit clearance, laporan dan logout.

Tampilan Menu Karyawan

Berikut adalah tampilan menu karyawan yang berfungsi untuk menambahkan karyawan baru.

Tampilan Menu Cabang

Berikut adalah tampilan menu Cabang digunakan untuk menginput Cabang Baru.

Tampilan Menu Project

Berikut adalah tampilan menu project yang berfungsi untuk menambahkan project baru.

Tampilan Menu Jabatan

Berikut adalah tampilan menu jabatan yang berfungsi untuk menambahkan jabatan baru.

Tampilan Menu Exit Clearance

Berikut adalah tampilan menu exit clearance yang berfungsi sebagai daftar karyawan yang masih aktif.

Tampilan Menu Laporan

Berikut adalah tampilan menu laporan yang berfungsi sebagai pantauan daftar karyawan yang mengundurkan diri setiap bulannya.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M

  2. Monitor: SVGA 15”

  3. Mouse: Optical

  4. Keyboard: PS/2

  5. RAM: 2 GB

  6. Harddisk: 500 GB”

  7. Printer: Canon

Aplikasi yang digunakan

  1. Sistem Operasi “Windows 7”

  2. Microsoft Office 2007

  3. Adobe Dreamweaver CS6

  4. Xampp

  5. Google Chrome

  6. Adobe Photoshop

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 2 (dua) orang, yaitu admin dari Bagian Technical Support yang bertugas sebagai pengendali sistem, dan Staff dari personalia yang bertugas untuk melakukan pendataan surat masuk dan surat keluar.

  1. Admin

  2. Staff

Testing atau Pengujian

  1. Pengujian Blackbox Pada Login Staff

  2. Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut :

  3. Pengujian Blackbox Pada Menu Input Data Karyawan

  4. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja pada PT Shield On Service untuk fungsi menu Input Karyawan, yaitu sebagai berikut:

  5. Pengujian Blackbox Pada Menu Input Exit Clearance

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja pada PT Shield On Service untuk fungsi menu exit clearance, yaitu sebagai berikut:

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti belum adanya laporan karyawan yang mengundurkan diri dalam bentuk diagram dan surat pengalaman kerja yang masih di input secara semikomputer dengan menggunakan Microsoft Excel dan Miscrosoft Word.

Penjadwalan

Penjadwalan merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja Pada PT. Shield On Service”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Penjadwalan Implementasi adalah sebagai berikut:

Etimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam instansi.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Perancangan Sistem Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja Pada PT. Shield On Service penulis dapat menyimpulkan beberapa poin dibawah ini:

  1. Prosedur pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja masih kurang efektif, karena data yang disimpan secara hardcopy bisa hilang dan rusak.

  2. Diperlukan adanya sebuah aplikasi yang dapat menyimpan berkas-berkas atau dokumen secara softcopy. Sehingga proses dalam penyimpanan dan pencarian dapat ditemukan dengan mudah tanpa harus mencari-cari di atas tumpukan berkas yang lainnya.

  3. Hasil rancangan aplikasi yang telah dibuat sudah cukup efektif dan berguna bagi kegiatan Pendataan Surat Pengunduran Diri dan Surat Pengalaman Kerja.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

  1. Mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi lebih baik lagi dengan memperkuat sistem keamanan pendataan surat pengunduran diri dan surat pengalaman kerja agar tidak di rusak oleh virus karena sistem yang penulis buat masih dalam pembelajaran sehingga kurang pengalaman dalam pembuatan aplikasi.

  2. Memberikan kenyamanan kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Media Kita.

Asri, Oktania Purwandhani (Skripsi,2013).”Perancangan Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang Berbasis Web”.

Arief, M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.

Barthos, Basir. 2013. “Manajemen Kearsipan”. Jakarta : Bumi Aksara.

Chenhe Li, Qiang Xu, Zhe Gong dan Rong Zheng. 2017. “Fast data collection for fingerprint-based indoor localization”. Indoor Positioning and Indoor Navigation (IPIN), 2017 International Conference on. Sapporo, Japan. INSPEC Accession Number: 17393000.

Darmawan, Deni, Fauzi Nur Kunkun. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung.

George, Arun dan T G Venkatesh. 2017. “Performance analysis of M2M Data Collection networks using Dynamic Frame-Slotted ALOHA”. IEEE Transactions on Green Communications and Networking. Volume PP, Issue 99, ISSN 2473-2400.

Fenti, Andriyani (Skripsi,2013). “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Media Cetak Tabloid Tipikor Berbasis Web”.

Ginting, Elizaandayni. 2013. “Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion”. Bandung: Universitas Widyatama.

Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja 2010, “Pengertian Literature Review”.Tangerang.

Henderi. 2009. “Definisi Sistem Informasi”. Jurnal CCIT Vol-5 No. 3.

Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.

Herliana, Nanda. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku Material Berbasis WEB pada PT. Pyramid Muliapak Tangerang”. Tangerang. STMIK Raharja.

Kurniawan, Helmi dan Iwan Fitrianto Rahmad. 2011. “Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor”. jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.

Kristanto. 2010. “Tahap dan Kegiatan Perancangan Sistem”. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Tanti, Lili. 2010. “Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang”. Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.3 No.2.

Luqman, (Skripsi,2012). Penelitian ini berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk dan Surat Keluar pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan”.

Mahdiana, Deni. 2011. “Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Dengan Metodelogi Berorientasi Obyek” (Studi Kasus : PT. Liga Indonesia). Jurnal TELEMATIKA MKOM. Jakarta: Universitas Budi Luhur. Vol. 3 No .2, September 2011.

Masoum, Alireza, Nirvana Meratnia dan Paul J. M. Havinga. 2017. “Compressive sensing based data collection in wireless sensor networks”. IEEE International Conference on Multisensor Fusion and Integration for Intelligent Systems (MFI). Daegu, South Korea. INSPEC Accession Number: 17417194.

Murad. Dina Fitria, Nia Kusniawati, dkk.2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.

Maimunah, Lusyani sunarya. Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012

Murad. Dina Fitria. Nia Kusniawati. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7 No. 1. September 2013.

Nugroho. Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi.

Oktavian. Diar Puji. 2013. “Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom.

Oktania. Asri. 2014. “Perancangan Sistem Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang Berbasis WEB”. STMIK Raharja. Tangerang.

Olivieri, Bruno dan Markus Endler. 2017. “An algorithm for aerial data collection from wireless sensors networks by groups of UAVs”. IEEE/RSJ International Conference on Intelligent Robots and Systems (IROS). Vancouver, BC, Canada. ISSN 2153-0866.

Peleshchyshyn , Andriy dan Oleg Mastykash. 2017. “Analysis of the methods of data collection on social networks”. Computer Sciences and Information Technologies (CSIT), 2017 12th International Scientific and Technical Conference on. Lviv, Ukraine. INSPEC Accession Number: 17353549.

Rahardja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.

Rosyid, Al Harun. 2011. “Definisi Perancangan Sistem”. Semarang.

Rahayu, Nina. 2014. “Perancangan Executive Information System (EIS) dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.

Rangkuti. Freddy. 2011. “Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko SWOT Balanced Scorecard”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi.

Sutabri, Tata.2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta:Andi.

Siti, Aisyah dan Nawang Kalbuana. 2010. “Perancangan Aplikasi Akademik Tekhnologi Mobile Menggunakan J2ME”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.2 Desember 2010.

Sutarman. 2012. “Definisi Sistem”. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Wijayanti, Esa. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang”. STMIK Raharja. Tangerang.

Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Tangerang: Jurnal CCIT VOL.8 NO.1 –September 2014

Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Contributors

Firdaseptiyanamury