SI1022464585

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI KARAKTER SISWA DALAM MENENTUKAN KONSENTRASI BELAJAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PADA SMA YUPPENTEK 1 KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1022464585

NAMA : Adrian Rizaldi


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis buat dan sajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI KARAKTER SISWA DALAM MENENTUKAN KONSENTRASI BELAJAR DENGAN METODE FORWARD CHAINING
Tujuan penulisan Skripsi guna memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang skripsi pada akademi manajemen informatika dan komputer jurusan teknik informatika (STMIK) Raharja Informatika.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak karena tanpa adanya bantuan tersebut penulis merasa laporan ini tidak akan terselesaikan, ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pebantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja dan
  3. Bapak Junaidi, M. Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika (TI) dan selaku Dosen Pembimbing Kedua dalam Skripsi ini yang bersedia meluangkan waktunya, memberi pengarahan serta nasehat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini..
  4. Bapak Sandro Alfeno M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama dalam Skripsi ini yang bersedia meluangkan waktunya, memberi pengarahan serta nasehat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Apri Atmojo, S.Kom, selaku Kurikulum SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang
  6. Bapak Fadli Ardiansah. S.Kom, selaku Pembimbing lapangan pada SMA YUPPENTEK 1 Kota Tangerang
  7. Bapak/Ibu Dosen di Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Kepada saudara-saudaraku, dan adik-adikku yang telah memberi semangat.

Lebih khususnya saya ucapkan kepada kedua orang tua, yang terus menerus dan tidak pernah lelah memberikan dorongan serta semangat baik itu secara moril maupun materil.
Skripsi ini di buat Semaksimal mungkin.mohon kritik dan saran yang membangun dalam pengembangan saelanjutnya ,Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

 

 

  
Tangerang, 8 Juni 2014
   
(Adrian Rizaldi)
NIM : 1022464585

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Hubungan Elemen-elemen Sistem....................................

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem.....................................................................

Gambar 2.3. Struktur Sistem Pakar..................................................................

Gambar 2.4. Siklus Prototype...........................................................................

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA YUPPENTEK 1 Tangerang...............

Gambar 3.2. Use Case Diagram Pengolahan Data Akademik Yang Berjalan.

Gambar 3.3. Activity Diagram Sedang Berjalan..............................................

Gambar 3.4. Sequence Diagram Yang sedang Berjalan...................................

Gambar 4.1. Use Case Diagram pada sistem Pakar.........................................

Gambar 4.2. Activity Diagram pada sistem Admin..........................................

Gambar 4.3. Activity Diagram pada sistem Siswa............................................

Gambar 4.4. State Diagram pada sistem Admin..............................................

Gambar 4.5. State Diagram pada sistem Wali Kelas........................................

Gambar 4.6. Sequence Diagram pada sistem Admin.......................................

Gambar 4.7. Sequence Diagram pada sistem Wali Kelas................................

Gambar 4.8. Case Diagram Usulan Pada Sistem Pengolahan Akademik.......

Gambar 4.9. Prototype Tampilan Home Pada Sistem Pakar...........................

Gambar 4.10. Prototype Jurusan......................................................................

Gambar 4.11. Prototype Tampilan Mulai.........................................................

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Bantuan....................................................

Gambar 4.13. Prototype Tampilan Login Admin............................................

Gambar 4.14. Prototype Tampilan Input Fakta...............................................

Gambar 4.15. Prototype Tampilan Input Konsentrasi Belajar.........................

 

Gambar 4.16. Prototype Tampilan Relasi Fakta dan Konsentrasi...................

Gambar 4.17. Prototype Tampilan Konsentrasi Belajar...................................

Gambar 4.18. Prototype Tampilan Laporan antara Konsentrasi dan Fakta.....

Gambar 4.19. Prototype Tampilan Opsi Fakta................................................

 

=

BAB I

=

PENDAHULUAN

==Latar Belakang==
    1. Latar Belakang

Teknologi informasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna.media konsultasi Dalam bidang pendidikan kegiatan konsultasi biasa dilakukan dengan cara bertatap muka. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Siswa SMA Yuppentek 1 Tagerang jika Siswa yang ingin berkonsultasi diharuskan bertemu misalnya karena banyaknya Jumlah Siswa Kelas X Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang Yang berjumlah 334 Siswa Pria Dan Wanita. Solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan membuat suatu media konsultasi yang dapat diakses oleh masyarakat dan siswa yang tidak tergantung dengan jarak dan waktu yaitu dengan suatu media konsultasi yang dapet di akses melalui Internet.
Saat ini Website tidak hanya digunakan sebagai alat Informasi, namun lebih dari sekedar itu, Website dapat digunakan untuk mengolah pengetahuan sehingga proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan akurat. Sebuah teknik untuk membuat Program mampu mengolah pengetahuan telah diperkenalkan dan dikenal sebagai sistem pakar dengan Knowledege Base Web dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Manusia dapat menjadikan website sebagai pengambil keputusan berdasarkan cara kerja otak manusia dalam mengambil keputusan banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para
ahli, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah dari segi waktu dan tempat jelas lebih unggul oleh karena itu Peneliti mengambil judul “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI KARAKTER SISWA DALAM MENENTUKAN KONSENTRASI BELAJAR DENGAN METODE FORWARD CHINING
PADA SMA YUPPENTEK 1 KOTA TANGERANG “

    1. Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah, dapat dirumuskan masalah yang ada sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem identifikasi pemilihan konsentrasi belajar pada jurusan IPA dan IPS di SMA Yuppentek 1 Tangerang
  2. Apa kelemahan sistem identifikasi pemilihan konsentrasi belajar siswa/siswi pada SMA Yuppentek 1 Tangerang
  3. Bagaimana Merancang sistem pakar untuk media Pemilihan Konsentrasi pada SMA Yuppentek 1 Tangerang
    1. Ruang Lingkup

Dalam Penelitian Skripsi membatasi permasalahan dengan ruang lingkup yang akan di bahas dalam laporan ini mengenai bagaimana Membangun Sistem pakar berbasis Web, konfigurasi dan penggunaan Website pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang.

 

    1. Tujuan dan Manfaat Penelitian
      1. Tujuan Penelitian
  1. Menganalisa gambaran sistem Identifikasi jurusan konsentrasi siswa/siswi SMA Yuppentek 1 Tangerang.
  2. Mengidentifikasi kendala pada proses sistem yang berjalan pada SMA Yuppentek 1 Tangerang

 

      1. Manfaat Penelitian
  1. Dapat memahami tentang sistem yang berjalan sehingga dapat memberikan usulan agar sistem dapat berjalan dengan baik.
  2. Teridentifikasi kendala-kendala perihal jalannya Sistem Identifikasi Pemilihan Jurusan Siswa/siswi Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang.

 

    1. Metode Penelitian
      1. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, Peneliiti menggunakan metode sebagai berikut: Metode Observasi, Metode Studi Pustaka dan Studi Laboratorium.

 

  1. Metode Observasi (Observation Research)

Melakukan pengamatan langsung ke SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang untuk mendapatkan data lokasi dan informasi mengenai Proses Pemilihan Konsentrasi belajar Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang

  1. Wawancara

Melakukan tanya jawab kepada Guru SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

  1. Metode Studi Pustaka (Library Research)

Selain melakukan observasi peneliti juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka dalam metode ini peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, dari media internet dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang Peneliti ajukan. Buku dan data tersebut digunakan Peneliti untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

  1. Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.

  1. Metode Perancangan Sistem

Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.
UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

  1. Metode Pengembaangan Sistem

Pada penelitian ini Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem

 

    1. Sistematika Penelitian

Dalam Penelitian Laporan Skripsi ini, Peneliti mengelompokkan materi laporan menjadi beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan secara singkat dan terperinci mengenai latar belakang penulisan skripsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan skripsi, ruang lingkup yang membatasi pembahasan masalah, metodelogi penelitian dan sistematika dalam penulisan skripsi.

BAB II Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang sesuai dan relevan dengan objek penelitian dalam skripsi ini. Teori – teori tersebut didapatkan dari berbagai sumber terpercaya dan merupakan hasil dari penelitian kepustakaan sebelumnya sebagai landasan dalam melakukan perancangan dan pengimplementasian sistem, serta literature review untuk membantu hasil penelitian.

BAB III Analisa Sistem Yang Berjalan
Bab ini berisi sistem yang sedang berjalan, usulan sistem yang akan dibuat, perancangan UML, perancangan database, serta perancangan prototype.

BAB IV Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi dari sistem yang telah dirancang spesifikasi program dan evaluasi terhadap implementasi sistem tersebut.

BAB V Kesimpulan Dan Saran
Bab ini merupakan bab penutup berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap objek penelitian serta saran-saran yang dapat membangun sistem yang telah dibuat agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

 


=

BAB II

=

<Konsep Dasar Sistem</b>

==Teori Umum==

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum

      • Konsep dasar Sistem
  • Definisi Sistem

Berikut merupakan definisi sistem yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu:

  • Menurut Jogiyanto (2009:34), “pengertian sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan komponen yaitu, kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.
  • Menurut Haryadi (2009:24), “sistem adalah suatu (komponen atau prosedur-prosedur) yang saling berhubungan atau berkaitan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
  • Menurut Maimunah dkk (2009:36), dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa sistem didefinisikan oleh Fredrick M.W.U sebagai berikut : “Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem menunjukan tingkah lakunya melalui interaksi diantara komponen-komponen didalam sistem dan diantara lingkungannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terintegrasi dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun elemen dari suatu sistem dapat digambarkan dengan model sebagai berikut:


Gambar 2.1 Model hubungan elemen-elemen system

2.1.2 Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini yang merupakan karakteristik system
 

 

 

 

 

 


Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Haryadi (2009:24), “sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki, antara lain:

  • Komponen Sistem (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa sub sistem atau sub bagian, dimana setiap sub sistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  • Batas Sistem (Boundary System)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  • Luar Sistem (Environment System)

Luar sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

 

  • Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antar sub sistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya melalui penghubung di samping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan sub sistem - sub sistem menjadi satu kesatuan.

  • Masukan (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  • Keluaran (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

 

  • Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

  • Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila me<a name="klasifikasi">ngenai sasaran atau tujuannya”.</a>

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Andri (2009:7), “sistem dapat diklasifikasikan menjadi:

  • Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  • Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dan tuhan.
  • Sistem Fisik (Physical System) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer.
  • Sistem alamiah dan sistem buatan
  • Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya sistem tata surya.
  • Sistem Buatan (Human Made System) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem transportasi.
  • Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
  • Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dari interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi secara pasti. Misalnya sistem komputer, karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.
  • Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan.
  • Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    • Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruhi dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output dari subsistem lain. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.
    • Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga berkerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya sistem yang relatif tertutup (Relative Closed System). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem”.

 

2.1.4 Bentuk Sistem Informasi

  • Definisi Sistem Informasi

Menurut J. O’Brien (2009), “sistem informasi adalah kesatuan sistem terdiri atas orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah perusahaan”.
Menurut Agus Mulyanto (2009), “sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

  • Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2009), “sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian”.
Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :

  • Komponen masukan (input)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

  • Komponen model

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu.

  • Komponen keluaran (output)

Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

  • Komponen teknologi

Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

 

  • Komponen basis data

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu data itu sendiri, simpanan permanen (storage) dan perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data diakses atau dimanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (data base management system).

  • Komponen kontrol atau pengendalian

Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.
Menurut Jogiyanto HM (2005:687), Sistem dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:

  • Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.
  • Sistem phisik, adalah sistem yang ada secara phisik.
  • Sistem alamiah, adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
  • Sistem buatan manusia, adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
  • Sistem tertentu atau deterministik system, adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
  • Sistem tak tentu atau probabilistik system, adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  • Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.
  • Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
      • Kecerdasan Buatan

Menurut Hartati dan Iswanti (2008), kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) untuk menirukan tindakan manusia. Aktivitas menusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami dan sebagainya. Kecerdasan Buatan termasuk bidang ilmu yang relatif muda. Pada tahun 1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Tujuan dari pengembangan kecerdasan buatan adalah :
1. Membuat mesin (komputer) menjadi lebih pintar (tujuan utama)
2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
3. Membuat mesin lebih bermanfaat t(Winston dan Prendergast dalam (Sutojo, Mulyanto, & Suhartono, 2011)
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat dibedakan antara program atau aplikasi konvensional dengan kecerdasan buatan. Program konvensional hanya dapat menyelesaikan persoalan yang diprogram secara spesifik. Jika ada informasi baru, sebuah program konvensional harus diubah untuk menyesuaikan diri dengan informasi baru tersebut. Selain diperlukan waktu yang relatif lama, kemungkinan terjadinya error juga cukup besar. Berbeda dengan kecerdasan buatan yang memungkinkan program komputer dapat menyimpan informasi baru dalam sebuah basis pengetahuan (knowledge base) yang dapat digunakan pada masa yang akan datang. Saat ini kecerdasan buatan merupakan cabang ilmu komputer yang selalu dikembangkan, dalam implementasinya kecerdasan buatan yang banyak ditemui saat ini dibagi dalam beberapa bidang sebagai beberapa bidang antara lain : Sistem Pakar (Expert System); Pengenalan Ucapan (Speech Recognition); Game Playing, Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing),dan Logika Fuzzy (Fuzzy Logic);

2.1.6 Sistem Pakar (Expert System)
a. Pengertian sistem pakar
Menurut Sutojo, Mulyanto dan Suhartono (2011), Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan suatu masalah.
Sedangkan menurut Giarratano dan Riley dalam Hartati dan Iswanti (2008), Sistem Pakar merupakan salah satu cabang dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

b. Ciri - ciri sistem pakar
Menurut Sutojo, Mulyanto dan Suhartono (2011), ciri - ciri sistem pakar adalah sebagai berikut :
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat menjelaskan alasan - alasan dengan cara yang dapat dipahami.
3. Bekerja berdasarkan kaidah/rule tertentu.
4. Mudah dimodifikasi.
5. Basis pengetahuan (knowledge base) dan mekasisme inferensi terpisah.

c. Komponen sistem pakar
Sistem pakar sebagai sebuah program yang difungsikan untuk menirukan pakar (expert) harus bisa melakukan hal - hal yang dapat dikerjalan oleh seorang pakar. Menurut Giarranato dan Riley dalam Hartati dan Iswati (2008), untuk membangun sistem yang seperti itu maka sebuah sistem pakar harus memiliki komponen-komponen sebagai berikut :

  • Antar muka pengguna (user interface).

User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna untuk dan sistem pakar untuk berkomunikasi. User interface menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

  • Basis pengetahuan (knowledge base).

Menurut Hartati dan Iswanti (2008), basis pengetahuan (knowledge base) merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Pengetahuan tersebut diperoleh dari akumulasi pengetahuan pakar dan sumber - sumber pengetahuan lainya. Basis pengetahuan bersifat dinamis, bisa berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan ini disebabkan karena pengetahuan selalu bertambah. Dalam Sistem Pakar, basis pengetahuan terpisah dari mesin inferensi (inference engine). Hal ini dilakukan agar pengembangan sistem pakar dapat dilakukan dengan leluasa tanpa mengganggu atau mengubah mesin inferensi. khusus yang dimiliki oleh orang lain. Expert dapat memecahkan suatu permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh orang lain dengan cara efisien Pengetahuan di dalam Expert system berasal orang atau knowledge yang berasal dari buku-buku referensi.

 

  • Mesin inferensi (inference engine).

Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011), Mesin inferensi adalah sebuah program yang berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada basis pengetahuan yang ada, memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi pengendalian, yaitu strategi yang berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan penalaran. Ada tiga teknik pengendalian yang digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik tersebut.

a) Forward chaining.
Sutojo, Mulyanto dan Suhartono (2011) menjelaskan bahwa forward chaining adalah teknik inferensi yang dimulai dengan pengumpulan fakta - fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan fakta-fakta tersebut dengan rules yang ada sampai akhirnya didapat konklusi akhir.
b) Backward chaining.
Sutojo, Mulyanto dan Suhartono (2011) menjelaskan bahwa backward chaining adalah teknik inferensi yang bekerja mundur. Proses dimulai dari goal (konklusi), kemudian pencarian dijalankan untuk mencocokkan apakah fakta -fakta cocok dengan rules.

  • Memori kerja (working memory).

Dalam bukunya Hartati dan Iswanti (2008) menjelaskan bahwa memori kerja merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta - fakta yang diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan pemecahan masalah. Konklusinya bisa berupa hasil diagnosis, tindakan, ataupun akibat.

    • Struktur sistem pakar

Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011) menjelaskan bahwa ada dua bagian penting dari Sistem Pakar, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkingan konsultasi. Lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun komponen-komponennya dan memperkenalkan pengetahuan ke dalam knowledge base. Sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguuna mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari Sistem pakar layaknya berkonsoltasi dengan seorang pakar. Gambar 2.3 berikut menunjukan struktur Sistem Pakar yang menujukan hubungan komponen - komponen dalam sistem pakar.

 

 

 

 

 

Gambar 2.3. Struktur Sistem Pakar

    • Manfaat sistem pakar

Menurut Sutojo, Mulyanto dan Suhartono (2011), Sistem pakar mempunyai beberapa manfaat antara lain :

  • Meningkatkan produktivitas, karena Sistem Pakar dapat bekerja lebih cepat dari pada manusia.
  • Membuat seorang yang awam menjadi bekerja seperti layaknya seorang pakar.
  • Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasihat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.
  • Mempu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.
  • Dapat beroperasi dilingkungan yang berbahaya.
  • Memudahkan akses pengetahuan seorang pakar.
  • Handal, karena system pakar tidak pernah menjadi bosan, lelah atau sakit.
  • Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
  • Bisa digunakan sebagai media pelengkap atau pelatihan.
  • Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena system pakar mengambil sumber pengetahuan dari pakar.

f. Area permasalahan aplikasi sistem pakar
Menurut Sri Hartati dan Sari Hartanti (2008), Secara garis besar aplikasi system pakar dapat dikelompokan ke dalam beberapa kategori, seperti terlihat dalam Tabel berikut :
Tabel 2.1 : Area Permasalahan Sistem Pakar

No

Kategori

Keterangan

 

1

 

Diagnosis

Menentukan dugaan/hipotesa
berdasarkan gejala - gejala yang
didapat dari pengamatan.

 

2

 

Desain

Menentukan konfigurasi komponen-
komponen sistem berdasarkan kendala
-kendala yang ada.

3

Debugging

Menentukan cara penyelesaian untuk
mengatasi suatu kesalahan.

 

4

 

Interpretasi

Membuat deskripsi atau kesimpulan
berdasarkan data yang didapat dari hasil
pengamatan.

 

5

 

Instruksi

Pengajaran yang cerdas; menjawab
pertanyaan mengapa, bagaimana, dan
what-if sebagaimana yang dilakukan
seorang guru.

6

Kontrol

Mengatur pengendalian suatu sistem
(lingkungan).

7

Monitoring

Membandingkan hasil pengamatan
dengan kondisi yang direncanakan.

8

Perencanaan

Pembuatan rencana untuk mencapai
tujuan/sasaran yang telah ditetapkan.

 

9

 

Prediksi

Memperkirakan/memproyeksikan
akibatyang terjadi dari suatu situasi
tertentu.

10

Reparasi

Melakukan perbaikan atas kesalahan
yang terjadi pada fungsi atau sistem.

 

      • Siklus Pakar

Di dalam akuisisi pengetahuan dilakukan proses akumulasi, transfer dan transformasi kepakaran. Pemecahan persoalan dari sumber pengetahuan ke perangkat lunak untuk membantu atau mengembangkan basis pengetahuan- pengetahuan tentang dasar tentang domain meliputi istilah dan konsep dasar. Pengetahuan pakar tersebut terdapat dalam jurnal, buku dan sebagainya. Namun, tidak semua kepakaran dapat didokumentasikan. Prosedur interaktif diperlukan untuk mendapatkan informasi tambahan dari pakar dalam mengembangkan pengetahuan dasar. Proses ini cukup kompleks dan biasanya membutuhkan bantuan rekayasa pengetahuan.
1. Basis pengetahuan
Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu saja dalam domain tertentu. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :

      • Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning) Basis pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu.
      • Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning) Basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekaran

2.1.8 Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikutidalam menerapkan sistem atau subsisteminformasi berbasis komputer. Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian siklus hidup suatu sistem. Meskipun demikian, proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase/tahapan dari siklus hidup suatu sistem.

  • Mengenali adanya kebutuhan sebelum sesuatu terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problem yang harus dapat dikenali sebagai mana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang mengikat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.
  • Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  • Sistem Menjadi Usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

2.1.9 Definisi Prototype
Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum (Walker et al, 2010).
High fidelity protoype lebih rinci menggambarkan sistem. Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya (Walker et al, 2010)
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhakan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Berikut gambaran Siklus Prototype

 

 


 

Gambar 2.4 Siklus Prototype

2.1.10 Tahapan - Tahapan Prototyping 

    • Pengumpulan kebutuhan.

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

    • Membangun prototyping.

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

    • Evaluasi protoptyping.

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak, prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

 

    • Mengkodekan sistem.

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

    • Menguji sistem.

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus diuji dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain

    • Evaluasi Sistem.

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika benar, langkah 7 dilakukan. Jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

    • Menggunakan sistem.

perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

2.1.11 Keunggulan dan Kelemahan dari Prototyping
Keunggulan prototyping adalah:

    • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
    • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
    • Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
    • Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
    • Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

Kelemahan prototyping adalah :

    • Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
    • Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
    • Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut:

  • Resiko tinggi yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.
  • Interaksi pemakai penting, sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.
  • Perlunya penyelesaian yang cepat.
  • Perilaku pemakai yang sulit ditebak
  • Sitem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir.

2.1.12 Konsep Dasar Analisa SWOT
1. Definisi Analisa SWOT
Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

      • Kuadran 1

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

 

      • Kuadran 2

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

      • Kuadran 3

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

      • Kuadran 4

Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Menurut Yusmini (2011:68)[20], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

  • Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197)[19], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

 

    • Teori Khusus

2.2.1 Identifikasi
Identifikasi adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu. (Menurut JP Chaplin yang diterjemahkan Kartini Kartono yang dikutip oleh Uttoro 2008: 8). Menurut Poerwadarminto (1976: 369) “identifikasi adalah penentuan atau penetapan identitas seseorang atau benda”. Menurut ahli psikoanalisis identifikasi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang, secara tidak sadar, seluruhnya atau sebagian, atas dasar ikatan emosional dengan tokoh tertentu, sehingga ia berperilaku atau membayangkan dirinya seakan-akan ia adalah tokoh tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa identifikasi adalah penempatan atau penentu identitas seseorang atau benda pada suatu saat tertentu.

2.2.2 Pengertian karakter di bidang pendidikan
1. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto (2009)
Mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupu negara.

  • Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

2.2.3 Aplikasi Pembuat Sistem Pakar
Karena Adobe DreamWeaver Cs6 sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Integrated_Development_Environment" title="Integrated Development Environment">IDE</a> (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Maka dari itu alasan penulis menggunakan Dreamweaver Cs6 dan Notepadd++ sebagai Pendukung Dalam Editor.

2.2.4 Perangkat Lunak Pendukung

  • MySQL 5.6.11
  • Definisi MySql

Menurut Untung Rahardja, dkk (2010), “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.
Menurut Anhar (2010), “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL DBMS (Database Management System) dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MySql, PostagreSql, dan lain-lain. MySql merupakan DBMS yang multi thread, multi user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU (General Public License) GPL. Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing. MySql dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan Swedia, yaitu MySql AB. MySql AB memegang hak cipta kode sumbernya”.

  • Kelebihan MySQL

Anhar (2010) menyatakan, bahwa MySQL banyak kelebihan, yaitu:

  • MySql dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OSX Server, Solaris dan masih banyak lagi.
  • Bersifat open source, MySql didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL (General Public License).
  • Bersifat Multi User, MySql dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
  • MySql mempunyai kecepatan yang baik dalam menangani query. Dengan kata lain, dapat memproses lebih banyak sql persatuan waktu.
  • Dari segi keamanan data, sql memiliki beberapa lapisan keamanan, seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenskripsi.
  • MySql bersifat flexibel dengan berbagai pemrograman, MySql juga memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  • Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySql.
  • MySql dapat diakses melalui program aplikasi client yang diciptakan sendiri dengan menggunakan pemrograman visual maupun non visual yang bekerja didalam jaringan.
  • Adobe Dreamweaver CS5

Menurut Rizky (2013:28), “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.
Saat ini terdapat software dari kelompok adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu situs web. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai jenis bahasa pemrograman web, antara lain : JPS, PHP, ASP, dan Cold Fusion.
Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dalam perkembangannya, Adobe Dreamwever telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamwever CS6. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwever CS6 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web”.

2.2.5 Definisi Penilaian
Dari beberapa pakar mendefinisikan tentang penilaian, sebagai berikut: Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution (2012: 10), mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
Menurut Suharsimi Arikunto penilaian (2012: 10), adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Menurut Djemari Mardapi (2012: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
Menurut Cangelosi (2012: 21) penilaian adalah keputusan tentang nilai.
Menurut Akhmat Susrajat (2012:10), penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.

2.2.6 IST (Intelligenz Struktur Test)
Merupakan salah satu tes psikologi untuk mengukur tingkat intelegensi seseorang. Tes IST sangat familiar digunakan oleh biro-biro psikologi dan pada proses rekrutmen perusahaan pada saat ini. IST (Intelligenz - Struktur – Test) adalah tes inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun 1953.

    • Fungsi dan Tujuan IST

Tes ini dipandang sebagai gestalt (menyeluruh), yang terdiri dari bagian- bagian yang saling berhubungan secara makna (struktur). Dimana struktur intelegensi tertentu meggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut IST umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup individu.

    • Subtes-subtes dalam IST

IST terdiri dari sembilan subtes yang keseluruhannya berjumlah 176 aitem. Masing-masing subtes memiliki batas waktu yang berbeda-beda dan diadministrasikan dengan menggunakan manual (Polhaupessy, dalam Diktat Kuliah IST UNPAD, 2009).
Sembilan subtes dalam IST, yaitu:
SE: melengkapi kalimat. Pada subtes ini yang diukur adalah pembentukan keputusan, common sense (memanfaatkan pengalaman masa lalu), penekanan pada praktis-konkrit, pemaknaan realitas, dan berpikir secara berdikari/ mandiri.
WA: melengkapi kalimat. Pada subtes ini akan diukur kemampuan bahasa, perasaan empati, berpikir induktif menggunakan bahasa, dan memahami pengertian bahasa.
AN: persamaan kata. Pada subtes ini yang diukur adalah kemampuan fleeksibilitas dalam berpikir, daya mengkombinasikan, mendeteksi dan memindahkan hubungan- hubungan, serta kejelasan dan kekonsekuenan dalam berpikir.
GE: sifat yang dimiliki bersama. Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah kemampuan abstraksi verbal, kemampuan untuk menyatakan pengertian akan sesuatu dalam bentuk bahasa, membentuk suatu pengertian atau mencari inti persoalan, serta berpikir logis dalam bentuk bahasa.
RA: berhitung. Dalam subtes ini aspek yang dilihat adalah kemampuan berpikir praktis dalam berhitung, berpikir induktif, reasoning, dan kemampuan mengambil kesimpulan.
ZR: deret angka. Dalam subtes ini akan dilihat bagaimana cara berpikir teoritis dengan hitungan, berpikir induktif dengan angka-angka, serta kelincahan dalam berpikir.
FA: memilih bentuk. Pada subtes ini akan mengukur kemampuan dalam membayangkan, kemampuan mengkonstruksi (sintesa dan analisa), berpikir konkrit menyeluruh, serta memasukkan bagian pada suatu keseluruhan.
WU: latihan balok. Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah daya bayang ruang, kemampuan tiga dimensi, analitis, serta kemampuan konstruktif teknis.
ME: latihan simbol. Subtes ini mengukur daya ingat, konsentrasi yang menetap, dan daya tahan.

 

    • Angka IST untuk penjurusan

IPA : lihat skor RA, ZR,FA, WU harus lebih tinggi d
IPS : Lihat skor SE, WA, GE, ME harus lebih tinggi

Ekonomi: SE, AN,RA, ZR
Kedokteran: SE, AN, GE, FA, WU
2.2.7 Prosedur Sistem
Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 10.2 Community Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.,Pemecahan masalah utama dari Object Oriented biasanya denganpenggambaran dalam bentuk model. Model abstrak (semu) merupakan gambaran detail dari inti masalah yang ada, umumnya sama seperti refleksi dari problem yang ada pada kenyataan. Beberapa modeling tool yang dipakai adalah bagian dari dasar UML, kependekan dari United Modeling Language.

2.2.8 Penelitian Sebelumnya(Literature Review)
Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

    • Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    • Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    • Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    • Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    • Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Adapun penelitian-penelitian yang menjadi referensi peneliti untuk mengambil judul Pengembangan, antara lain yaitu :
Tabel 2.2
Penelitian Sebelumnya


NO

Nama ,
Judul Penelitian

Metode Dan Hasil

1

Citra Winiarti,Sistem pakar Pemanfaatan theorema bayes Dalam penentuan penakit THT (juli 2008)

Forward Chaining,dihasilkan sebuah perangkat lunank tentang diagnose penyakit telinga hidung dan tennggorokan

2

Citra Kusuma Wati, Sistem pakar Deteksi Kerusakan Lokomotif Pada kereta api(2011)

Forward Chaining. Dengan pembuatan aplikasi ini masalah kekurangan tenaga pakar dapa diselesaikan, dengan sistem pakar ini user dapat berinteraksi dengan sistem
seperti berinteraksi dengan pakar.

3

Arief Humala , Pembuatan aplikasi perancangan pencarian Halte terdekat Berbasis Android (2012)

Android Language , dapat Identifikasi halte terdekat dari pengguna

4

Gloriane,Pengembanagan Aplikasi Konsultasi Penyakit Hipertesa Dengan Pendekatan Sistem Pakar (agustus2009)

Forward Chaining, memudahkan Masyarakat dalam Konsultasi, berkenaan penyakit Hipertesa

5

MEILANY NONSI TENTUA,PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT AYAM (2009)

Sistem ini dirancang dengan menggunakan kaidah produksi yang yang diharapkan bisa
mengukur tingkat kepercayaan user terhadap sistem dan hal ini merupakan syarat yang
seharusnya ada dalam sebuah aplikasi sistem pakar.

6

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS KUALITAS APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER(2012)

Hasil analisis faktor kualitas usability menunjukan bahwa Aplikasi Sistem
Pakar Diagnosis Kerusakan Komputer masuk dalam kriteria “Baik” dalam faktor kualitas usability

7

SISTEM PAKAR UNTUK REKOMENDASI PROFESI PEKERJAAN PADA
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KEPRIBADIAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSONALITY FACTOR

Metode pendekatan Personality
Factor yang menggunakan teknik
penalaran Forward Chaining dan
model komputasi sistem produksi
dapat menghasilkan sistem pakar

8

SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI KEJAHATAN DUNIA MAYA

Melalui tahapan pengembangan sistem yaitu pengumpulan data analisis
masalah, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan ujicoba sistem.

     


    =

    BABIII

    =

    PEMBAHASAN

     

      1. Analisa Organisasi
        1. Gambaran Umum SMA Yuppentek 1 Tangerang

    SMA Yuppentek 1 Tangerang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan I No.1 Babakan Cikokol Kota Tangerang, merupakan SMA favorite di Kota Tangerang. SMA Yuppentek 1 Tangerang ini memiliki ruang kelas sebanyak 45 kelas dan ruangan lainnya, diantaranya ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang laboratorium bahasa, ruang laboratorium komputer, ruang serba guna, ruang radio, ruang aula dan fasilitas ekstrakurikuler yang lengkap.

        1. Sejarah Singkat SMA Yuppentek 1 Tangerang

    SMA Yuppentek 1 Tangerang mulai berdiri sejak tanggal 18 Agustus 1983, dibangun di atas tanah status hak pakai nomor 51 Desa Sukasari Tangerang berdasarkan Surat Keputusan Mentri Dalam Negri tanggal 26 Februari 1986.No.SK17/HP/DA/86, luas tanah 5.590 M2 yang berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan I No.1 Tangerang.
    Sejak berdirinya SMA Yuppentek 1 Tangerang mengalami perkembangan yang cukup pesat, bukti kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran SMA Yuppentek 1 Tangerang. Sekolah ini berkeinginan mewujudkan harapan masyarakat yaitu menjadi “ sekolah yang unggul “. Oleh karena itu dari tahun ke tahun senantiasa berupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang profesionalitas tenaga pendidik, meningkatkan peralatan, menerapkan disiplin tinggi serta sistem pelayanan yang terkomputerisasi.

     

     

     

     

     

     

     

     


        1. Visi dan Misi SMA YUppentek 1 Tangerang
    1. Visi Sekolah

    Menjadi SMA Pilihan Utama di Propinsi Banten.

    1. Misi Sekolah
    2. Melaksanakan pembinaan keagamaan pada seluruh warga sekolah.
    3. Meningkatkan mutu pelayanan, mutu penerimaan siswa baru, mutu pembelajaran, mutu lulusan.
    4. Mengembangkan sarana prasarana.
    5. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan.
    6. Menghasilkan lulusan minimal 5 % masuk Perguruan Tinggi Negri.
    7. Meningkatkan pelatihan-pelatihan terhadap guru dan siswa sebagai upaya menjadi pemenang dalam kompetisi/kejuaraan/olimpiade di bidang akademik maupun non akademik.
    8. Meningkatkan disiplin guru, siswa dan pegawai.
    9. Meningkatkan kinerja.
    10. Studi banding, studi tour siswa dan guru
    11. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan nonpendidikan.

     

     

        1. Struktur Organisasi SMA Yuppentek 1 Tangerang

    Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh suasana kerja yang tertib dan teratur dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi para anggotanya. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.
    Dengan adanya struktur organisasi maka akan mudah membagi tugas dan kewajiban masing-masing personil yang masuk di dalam struktur tersebut. Jika semua personil dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan kewajibannya, maka di dalam organisasi tersebut akan tercipta suatu kerja sama yang efektif dan efisien.
    Bagan Struktur Organisasi pada SMA Yuppentek 1 Tangerang adalah sebagai berikut :

     

     

     

     

     

     

        1. Wewenang dan Tanggung JawabSMA Yuppentek 1 Tangerang

    Untuk menunjang lancarnya pelaksanaan pengolahan sekolah diperlukan adanya suatu kelompok kerja. Kelompok kerja ini pada dasarnya membantu Kepala Sekolah dalam melaksakan tugas, mengelolah sekolah kearah yang diharapkan berdasarkan kurikulum dan pendidikan.
    Para petugas tersebut baru dapat melaksanakan tugasnya, jika mengerti tentang pekerjaannya serta mengerti cara mengerjakannya.Untuk itu para pelaksana dapat dilihat secara lebih rinci. Berikut tugas pokok yang terdapat pada bagian-bagian yang terlibat pada SMA Yuppentek1 Tangerang :

        1. Kepala Sekolah
          1. Menyusun Perencanaan
          2. Mengorganisasikan kegiatan
          3. Mengarahkan kegiatan
          4. Mengkoordinasikan kegiatan
          5. Melaksanakan pengawasan
          6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
          7. Menentukan kebijaksanaan
          8. Mengadakan rapat
          9. Mengambil keputusan
          10. Mengatur proses belajar mengajar
          11. Mengatur Administrasi : ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana prasarana, keuangan / RAPBS
          12. Mengatur hubungan sekolah dan instansi terkait
        1. Wakasek Urusan Kurikulum
    1. Membagi tugas mengajar sesuai dengan kemampuan dan kecakapan guru
    2. Mengatur hubungan korelatif antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
    3. Menentukan batas-batas/target kurikulum dalam satu catur wulan/tahunan
    4. Menentukan buku pegangan guru /siswa dan perpustakaan sekolah.
    5. Menentukan waktu untuk Evaluasi Belajar dan melaksanakannya.
    6. Kunjungan-kunjungan dalam rangka studi
    7. Menentukan alat-alat Bantu pelajaran termasuk diantaranya alat peraga
    8. Tugas-tugas lain yang mendukung KBM

     

        1. Wakasek Urusan Sarana dan Prasarana
    1. Menyusun dan menyediakan perlengkapan
    2. Merencanakan penambahan ruang kelas baru/bangunan sekolah
    3. Mengatur dan mengelola pemanfaatan bangunan sekolah
    4. Pemeliharaan bangunan, perlengkapan, halaman, pertamanan, kebersihan dan keamanan sekolah.
    5. Tugas lainnya yang berhubungan dengan sarana prasarana sekolah.
        1. Wakasek Urusan Kesiswaan
    1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), memberikan bimbingan,pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka mengakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
    2. Penyusunan kegiatan siswa/OSIS secara insidentil maupun berkala dan mengusahakan peningkatan kualitas siswa berbakat.
    3. Pengarahan dan pemilihan pengurus OSIS serta menentukan langkah-langkah pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi
    4. perencanaan dan pelaksanaan aktifitas siswa.

     

        1. Wakasek Urusan Humas
          1. Menyusun dan melaksanakan program kerja.
          2. Mengadakan hubungan interaksi antara sekolah dengan orang tua, masyarakat dan pemerintah.
          3. Pendayagunaan sumber daya lingkungan
        1. Koordinator BP / BK
    1. Penyusunan dan pelaksanaan program BP, menentukan metoda bimbingan dan penyuluhan, peralatan, teknik pengolahan data hasil BP tersebut, serta langkah-langkah operasionalnya.
    2. Mengadakan koordinasi dengan guru,wali kelas,pengurus osis, orangtua murid dalam rangka pelaksanaan bimbingan.
    3. Menyusun dan memberikan saran serta pertimbangan dalam rangka pemilihan jurusan atau program pendidikan.
    4. Mengadakan evaluasi pelaksanaan BP serta menyusun statistik hasil bimbingan

     

        1. Kepala Seksi Tata Usaha dan Kepala seksi Keuangan
    1. Menyusun dan melaksanakan programTata Laksana surat menyurat.
    2. Menyelenggarakan Tata Laksana keuangan sekolah.
    3. Menyelenggarakan Tata Laksana Kepegawaian.
    4. Menyusun dan menyajikan data/statistik sekolah.
    5. Menyusun laporan kegiatan dan penyusunan tugas Tata Usaha Sekolah.
        1. Wali Kelas
          1. Mewakili Orang Tua dan Kepala Sekolah dalam lingkungan kelasnya.
          2. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
          3. Membantu pengembangan kecerdasan.
          4. Membantu pengembangan keterampilan.
          5. Mempertinggi budi pekerti dan memperkuat kepribadian.
        1. Dewan Guru
          1. Merencanakan pembelajaran
          2. Melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran
          3. Membimbing dan melatih peserta didik
          4. Serta melaksanakn tugas tambahan

     

        1. Siswa
    1. Meiliki jadwal pelajaran sekolah agar dapat membiasakan membaca pelajaran setiap harinya.
    2. Membiasakan diri agar belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah secara teratur.
    3. Membiasakan diri berangkat ke sekolah agar tidak terlambat.
    4. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib sekolah.
    5. Bersedia diberi hukuman jika melanggar peraturan dan tata tertib sekolah.
    6. Menjalankan kewajiban sebagai serta ikut membantu terlaksananya ketertiban sekolah..
    7. Membayar SPP setiap bulannya.
    8. Mengikuti setiap kegiatan ulangan semester.
    9. Mengikuti setiap upacara bendera dan ikut serta dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh sekolah.
    10. Menjaga kebersihan sekolah dan lingkungan kelas masing-masing.
    11. Wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri/ ekstrakurikuler minimal satu kegiatan.

     

     

     

        1. Prosedur Sistem Sedang Berjalan

    1. Pengawas datang memberikan lembaran soal ujian yang berisi soal Ipa/Ips
    2. Murid mengisi lembar jawaban dan mengembalikan kepada pengawas
    3. Pengawas mengembalikan data ujian yang sudah di kumpulkan dari hasil kerja siswa/siswi kepada guru BP/BK
    4. Guru Bp/Bk mengolah data hasil ujian dan Menempatkan Jurusan Pada siswa
    5. Wali kelas menerima hasil ujian dan penempatan jurusan Siswa
    6.siswa Mengetahui hasil jurusan konsentrasi belajar melalui walikelas

     

       

      3.2.2. Permasalahan Yang Dihadapi
      Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, pengolahan data akademik yang berjalan saat ini DI SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang relatif berjalan dengan baik namun masih memiliki beberapa masalah, karena proses pengolahan data akademik yang masih bersifat semi komputerisasi dirasa kurang efisien karena masih sering terjadi kesalahan. Sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan atas informasi, maka sistem ini memerlukan peningkatan hingga mencapai sistem yang benar-benar handal dan berfungsi semaksimal mungkin.
      Untuk itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan, maka suatu sistem membutuhkan:

          • Program baru yang dapat Menentukan Konsentrasi belajar Siswa Sesuai Karakter.
          • Dapat Memberikan Hasil Identifikasi dengan cepat dan akurat sesuai konsentrasi belajar.

      3.2.3. Alternatif Pemecahan Masalah
      Setelah melaksanakan penelitian, penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah kepada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang terhadap permasalahan yang dihadapi. Alternatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

          • Penulis menyarankan untuk membuat sistem Pakar menggunakan database jaringan lokal dengan program berbasis web menggunakan bahasa pemrograman (PHP) agar siswa dapat mengakses informasi dari lab. Komputer, dan bidang akademik dapat mengolah data dengan lebih mudah

       

      3.2.4. User requirement
      3.2.4.1 Elisitasi Tahap 1
      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bidang akademik. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

       

      Tabel 3.3
      Tabel Elisitasi Tahap I


      Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat:

      1

      Menginput data Konsentrasi dan bakat

      2

      Menginput data siswa

      3

      Menginput data fakta

      4

      Menginput kelas siswa

      5

      Menampilkan data konsentrasi dan bakat

      6

      Menampilkan data hasil analisa karakter siswa

      7

      Menampilkan data fakta

      8

      Menampilkan kelas siswa

      9

      Menampilkan logo SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang

      10

      Menampilkan ucapan selamat jika berhasil login

      11

      Menampilkan fasilitas sekolah berupa gambar/foto

      12

      Menampilkan form login

      13

      Menampilkan nama siswa pada hasil analisa

      14

      Menampilkan kalender

      15

      Menampilkan jam

      16

      Menampilkan foto guru

      17

      Menampilkan foto siswa

      18

      Menampilkan home

      19

      Menampilkan alamat sekolah

      20

      Menampilkan Status Akreditasi Sekolah

      21

      Menampilkan profil sekolah

      22

      Menampilakan tombol search

      23

      Admin dapat Edit Konsentrasi dan bakat

      24

      Admin dapat Edit data Fakta

      25

      Mempuunyai tampilan menarik

      26

      Admin dapat melihat laporan fakta dan konsentrasi

      27

      Program dapat merubah warna tampilan

      28

      Program dapat mengolah Fakta yang di alami siswa

      29

      Siswa dapat Print Hasil identifikasi karakter

      30

      Menampilkan pesan notifikasi pada input dan Output Data

      31

      Menginput data relasi antara fakta dengan konsentrasi dan bakat

      32

      Menampilkan data relasi

      33

      Mengedit data relasi

      34

      Membuat form input per kelas /gugus

      35

      Menampilkan status konsentrasi siswa per jurusan konsentrasi belajar

      Non Functional

      Saya ingin sistem dapat :

      1

      Mempunyai tampilan menarik

      2

      Menampilkan kalender



      Stakeholder

       


      (Fadli Ardiansah,S,Kom)



      Penyusun

       


      ( Adrian Rizaldi )

      3.2.. Elisitasi Tahap II
      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

      Tabel 3.4
      Tabel Elisitasi Tahap II


      Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat:

      No

      Keterangan

      M

      D

      I

      1

      Menginput data Konsentrasi dan bakat

      ü

       

       

      2

      Menginput data siswa

      ü

       

       

      3

      Menginput data fakta

      ü

       

       

      4

      Menginput kelas siswa

      ü

       

       

      5

      Menampilkan data konsentrasi dan bakat

      ü

       

       

      6

      Menampilkan data hasil analisa karakter siswa

      ü

       

       

      7

      Menampilkan data fakta

      ü

       

       

      8

      Menampilkan kelas siswa

      ü

       

       

      9

      Menampilkan logo SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang

      ü

       

       

      10

      Menampilkan ucapan selamat jika berhasil login

       

       

      ü

      12

      Menampilkan form login

      ü

       

       

      13

      Menampilkan nama siswa pada hasil analisa

      ü

       

       

      14

      Menampilkan kalender

       

       

      ü

      15

      Menampilkan jam

       

       

      ü

      16

      Menampilkan foto guru

       

       

      ü

      17

      Menampilkan foto siswa

       

      ü

       

      18

      Menampilkan home

       

      ü

       

      19

      Menampilkan alamat sekolah

       

      ü

       

      20

      Menampilkan Status Akreditasi Sekolah

      ü

       

       

      21

      Menampilkan profil sekolah

       

      ü

       

      22

      Menampilakan tombol search

       

      ü

       

      23

      Admin dapat Edit Konsentrasi dan bakat

      ü

       

       

      24

      Admin dapat Edit data Fakta

      ü

       

       

      25

      Mempuunyai tampilan menarik

      ü

       

       

      26

      Admin dapat melihat laporan fakta dan konsentrasi

      ü

       

       

      27

      Program dapat merubah warna tampilan

       

       

      ü

      28

      Program dapat mengolah Fakta yang di alami siswa

      ü

       

       

      29

      Siswa dapat Print Hasil identifikasi karakter

      ü

       

       

      30

      Menampilkan pesan notifikasi pada input dan Output Data

       

      ü

       

      31

      Menginput data relasi antara fakta dengan konsentrasi dan bakat

       

      ü

       

      32

      Menampilkan data relasi

      ü

       

       

      33

      Mengedit data relasi

      ü

       

       

      34

      Membuat form input per kelas /gugus

       

      ü

       

      35

      Menampilkan status konsentrasi siswa per jurusan konsentrasi belajar

      ü

       

       

      Non Functional

      Saya ingin sistem dapat :

       

       

      M

      D

      I

      1

      Mempunyai tampilan menarik

       

      ü

      2

      Menampilkan kalender

       

       

      ü

      Keterangan : M = mandatory (yang diinginkan )
      D = Desirable ( diperlukan )
      I = Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )
      3.2.4.3. Elisitasi Tahap III
      Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:
      Tabel 3.5
      Tabel Elisitasi Tahap III


      Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat:

      Feasibility

      T

      O

      E

      Risk

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      1

      Menginput data Konsentrasi dan bakat

      ü

       

       

       

      ü

       

      ü

       

       

      2

      Menginput data siswa

      ü

       

       

       

      ü

       

      ü

       

       

      3

      Menginput data fakta

      ü

       

       

       

      ü

       

      ü

       

       

      4

      Menginput kelas siswa

      ü

       

       

       

      ü

       

      ü

       

       

      5

      Menampilkan data konsentrasi dan bakat

       

      ü

       

       

      ü

       

      ü

       

       

      6

      Menampilkan data hasil analisa karakter siswa

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      ü

       

      7

      Menampilkan data fakta

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      8

      Menampilkan kelas siswa

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      9

      Menampilkan logo SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      10

      Menampilkan profil sekolah

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      11

      Menampilakan tombol search

       

      ü

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      12

      Admin dapat Edit Konsentrasi dan bakat

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      13

      Admin dapat Edit data Fakta

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      14

      Menampilkan nama siswa pada hasil analisa

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      ü

       

      15

      Menampilkan Status Akreditasi Sekolah

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      16

      Program dapat mengolah Fakta yang di alami siswa

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

      17

      Siswa dapat Print Hasil identifikasi karakter

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      18

      Menampilkan profil sekolah

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      19

      Menampilkan pesan notifikasi pada input dan Output Data

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      20

      Menginput data relasi antara fakta dengan konsentrasi dan bakat

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

      21

      Menampilkan data relasi

       

       

      ü

       

       

      ü

       

       

      ü

      22

      Mengedit data relasi

       

       

      ü

       

       

      ü

       

      ü

       

      23

      Membuat form input per kelas /gugus

      ü

       

       

       

       

      ü

      ü

       

       

      24

      Menampilkan status konsentrasi siswa per jurusan konsentrasi belajar

       

      ü

       

       

      ü

       

      ü

       

       

      Non Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat :

      Feasibility

      T

      O

      E

      Risk

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      1

      Mempunyai tampilan menarik

      ü

       

       

      ü

       

       

       

      ü

       

      2

      Program dapat merubah warna tampilan

       

      ü

       

      ü

       

       

       

       

      ü

       

       

      Keterangan T = Technical
      O = Operational
      E = Economic
      L = Low
      M = Middle
      H = High

      3.2.5. Final Draft Elisitasi
      Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:
      Tabel 3.6
      Tabel Elisitasi Final


      Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat:

      1

      Menginput data Konsentrasi dan bakat

      2

      Menginput data siswa

      3

      Menginput data fakta

      4

      Menginput kelas siswa

      5

      Menampilkan data konsentrasi dan bakat

      6

      Menampilkan data hasil analisa karakter siswa

      7

      Menampilkan data fakta

      8

      Menampilkan kelas siswa

      9

      Menampilkan logo SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang

      10

      Menampilkan profil sekolah

      11

      Menampilakan tombol search

      12

      Admin dapat Edit Konsentrasi dan bakat

      13

      Admin dapat Edit data Fakta

      14

      Menampilkan nama siswa pada hasil analisa

      15

      Menampilkan Status Akreditasi Sekolah

      16

      Program dapat mengolah Fakta yang di alami siswa

      17

      Siswa dapat Print Hasil identifikasi karakter

      18

      Menampilkan profil sekolah

      19

      Menampilkan pesan notifikasi pada input dan Output Data

      20

      Menginput data relasi antara fakta dengan konsentrasi dan bakat

      21

      Menampilkan data relasi

      22

      Mengedit data relasi

      23

      Membuat form input per kelas /gugus

      24

      Menampilkan status konsentrasi siswa per jurusan konsentrasi belajar

      Non Functional

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat :

      1

      Mempunyai tampilan menarik

      2

      Program dapat merubah warna tampilan

      Penyusun,

       

      (Adrian Rizaldi)

      Mengetahui,



      Pembimbing 1

       


      ( Sandro Alfeno, M.Kom )



      Pembimbing 2

       


      (Junaidi, M.Kom)

       

     


    =

    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      1. Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

    Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan di bahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sisem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu membuat sistem informasi pengolahan data akademik. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigma for UML 4.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequance Diagram, Activity Diagram, State Diagran dan Class Diagram.

      1. Diagram Rancangan Sistem
        1. Analisa sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram

    Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

     

     


    =

    BAB V
    KESIMPULAN DAN SARAN

      1. Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Sistem Identifikasi Karakter Siswa yang berjalan saat ini di SMA Yuppentek 1 Tangerang ada masih berjalan dengan cara lama yaitu dengan hasil nilai ujian.
    2. Kelemahan Sistem Identifikasi Karakter Siswa pada SMA Yuppentek 1 Tangerang kurang Cukup baik dalam menentukan suatu karkater Siswa dalam penempatan Jurusan Konsentrasi belajar IPA/IPS
    3. Dengan Metode Prototype penulis membuat Ususlan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Teknologi Website menggunakan Metode Forward Chaining agar Sistem Identifikasi Karakter Siswa dalam Pemilihan Jurusan Konentrasi Belajar IPA/IPS

     

     

     

      1. Saran

    Dalam penerapan sistem yang berjalan penulis ingin mengemukakan saran-saran agar sistem bisa berjalan dengan baik, diantaranya:

    1. Dengan adanya sistem operasi yang semakin berkembang, sebaiknya aplikasi yang dibuat tidak terbatas pada Website saja, melainkan juga pada program lainnya.
    2. Untuk dapat mengidentifikasi karakter pada siswa secara akurat bukanlah sekedar dari sebuah penilaian Mata pelajaran Sekolah, dengan adanya aplikasi Sistem pakar penuls berharap dapat membantu dalam identifikasi karakter manusia.


    =

    DAFTAR PUSTAKA
    Bassil, Y. (2012). Expert PC Troubleshooter with Fuzzy Logic and Self Learning Support. International
    . Anhar, 2010. Journal of Artificial Intelligence and Applications. vol 3 no 2, 11-21Server Side HTML Embedded Scripting. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    Fatsyahrina F., & Ekowati L. S. (2009). Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web untuk Mendeteksi
    Kerusakan Perangkat Keras Komputer dengan Metode Backward Chaining. Janateknika, vol 11 no2, 95-106.
    Amrullah Afif, 2009. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML). Yogyakarta: Andi.
    Henderi dkk, 2008. Membangun (E-Procurement) Dengan Prinsip Good Corporate Governance Dengan Visual Uml. Journal CCIT Vol-2 No.1 – September 2008.
    Hidayat, 2010. Jenis-Jenis Web Berdasarkan Style. Yogyakarta: Erlangga.
    Kurniawan, 2010. Bahasa Pemrograman Web Server Side Bersifat Open Source. Yogyakarta: Erlangga.
    Agus Saputra 2012 WebTips : PHP, HTML5 dan CSS3
    source, Jakarta Jaskom

    Sutojo, T., Mulyanto, E., & Suhartono, V. (2011). Kecerdasan Buatan.
    Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    YM Kusuma, S.T2012 . PHP:Menyelesaikan Website 30 Juta!
    source, Jakarta Jaskom
    Nugroho, Adi 2010, Analisis Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodelogi Berorientasi Object, Bandung: Informatika.
    Uky Yudatama, S.Si, M. Kom,” 2010 Sistem Pakar (Expert System) sebagai alternatif menyelesaikan masalah yang biasannya dilakukan oleh seorang pakar/ahli”
    Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi.
    Hartati, S., & Iswanti, S. (2008). Sistem Pakar & Pengembangannya. Yogyakarta:
    Graha Ilmu Yakub, 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
    Wahyu Prasetyo 2012 http://softwarepsikotest.blogspot.sg/2012/12/cara-skoring-psikotest-ist.html

    Contributors

    Admin, Adrian rizaldi