SI1022464457

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA

GANGGUAN JARINGAN

LAN



LAPORAN SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1022464457
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA

GANGGUAN JARINGAN

LAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464457
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

  

Disahkan Oleh :

Tangerang, Oktober 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA

GANGGUAN JARINGAN

LAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464457
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Oktober 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 03009
   
NID : 08206


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA

GANGGUAN JARINGAN

LAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464457
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, Oktober 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI



SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA

GANGGUAN JARINGAN

LAN


Disusun Oleh :

NIM
: 1022464457
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Oktober 2014


 
 
NIM : 1022464457

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRACT

Artificial Intelligence is one of the fields in computer science devoted to the manufacture of software and hardware that can function as something that can think like humans. One part of the artificial intelligence is expert systems, expert systems is a computer program that mimics the thought processes and expert knowledge in solving a specific problem. Expert systems are designed and implemented with the help of a specific programming language to be able to solve such problems by experts. LAN (Local Area Network) is a network of private property within a building or campus-sized to several kilometers. LANs are often used to connect personal computers and workstations in a corporate office to facilitate communication and sharing of data in the local area. Application of expert system is used to diagnose disorders that occur in the LAN network, by using the forward chaining method is expected to facilitate knowing disorder experienced.

Keywords : Artificial intelligence, expert systems, LAN Network, Forward Chaining.


ABSTRAKSI

Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang ditujukan pada pembuatan software dan hardware yang dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia. Salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang sedang mengalami perkembangan akhir–akhir ini adalah sistem pakar, sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemprograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Jaringan LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data pada area lokal. Aplikasi sistem pakar ini digunakan untuk mendiagnosa gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan LAN, dengan menggunakan metode forward chaining diharapkan dapat mempermudah mengetahui gangguan yang dialami.

Kata kunci : Kecerdasaan Buatan, Sistem Pakar, Jaringan LAN, Forward Chaining.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Jaringan LAN.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja dan Dosen Pembimbing I.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Muhaimin Hasanudin, S.T, selaku Dosen Pembimbing II.
  5. Bapak Hendra, selaku pemilik perusahaan dan stakeholder yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
  6. Kedua Orang tua tercinta, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil serta doanya untuk keberhasilan penulis.
  7. Teman – teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terima kasih karena telah banyak membantu penulis dalam menulis laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

  
Tangerang, Oktober 2014
    
(Windy Sentanu)
NIM : 1022464457

Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar pada umumnya merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan kata lain, sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemprograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Sistem pakar dapat memberikan hasil yang lebih konsisten daripada pakar. Sistem pakar juga dapat melakukan pengambilan kesimpulan dalam waktu yang konsisten, bahkan dapat menghasilkan kesimpulan lebih cepat daripada seorang pakar.

LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data pada area lokal.

Jaringan LAN ini memiliki beberapa topologi dalam pembangunan jaringannya, antara lain topologi BUS, topologi Ring, dan topologi Star dengan beberapa kelemahan dan kelebihan disetiap topologinya. Latar belakang penelitian ini adalah bagaimana penulis ingin user dapat mengetahui penyebab dari gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan LAN tersebut.

Sehingga dengan alasan tersebut diatas maka penulis mengambil judul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN JARINGAN LAN” sebagai tugas penyusunan Skripsi.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana merancang sebuah aplikasi sistem pakar yang mudah dimengerti oleh user terhadap jaringan LAN ?
  2. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosa gangguan-gangguan secara cepat dan tepat untuk mendapatkan hasil diagnosa beserta keterangan dan solusinya ?
  3. Bagaimana proses forward chaining untuk mendapatkan solusi dari gangguan jaringan LAN tersebut  ?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu meluas maka pada penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada jaringan LAN khususnya Wired LAN beserta solusinya menggunakan metode forward chaining.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat merupakan hal yang saling terhubung dimana manfaat akan tercapai apabila tujuan telah tercapai. Berdasarkan perumusan masalah yang sudah di uraikan sebelumnya, berikut tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.

Tujuan Penelitian

Tujuan adalah point-point yang hendak dicapai. Berikut merupakan tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Membuat suatu sistem yang berfungsi untuk memberikan informasi dan solusi terhadap gangguan jaringan LAN secara cepat dan tepat.
  2. Membuat suatu sistem yang dapat membantu dan mempermudah user yang kurang memahami jaringan LAN.

Manfaat Penelitian

Manfaat adalah hal-hal yang tejadi apabila tujuan tercapai. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah disebutkan. Berikut merupakan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu  :

  1. Pakar dapat menggunakan sistem ini sebagai knowledge assistant yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaannya.
  2. User dapat menggunakan aplikasi sistem pakar ini untuk membantu mereka memperbaiki gangguan secara cepat tanpa bantuan seorang pakar sehingga menghemat waktu dan biaya.


Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai dalam peneliatian terdiri dari langkah-langkah berikut :

Metode Observasi(Observation Research)

Untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi dengan melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada. Seperti mempelajari apa saja yang menyebabkan jaringan LAN terganggu.

Wawancara(Interview)

Melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara tanya jawab kepada pihak stakeholder untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan gangguan-gangguan pada jaringan LAN.

Metode Studi Pustaka

Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber Literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam menyusun laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Metode Analisa perancangan Program

Untuk perancangan aplikasi sistem pakar ini menggunakan jenis jaringan wired LAN untuk dianalisa dengan menggunakan pohon keputusan (Decision tree) dan bagan alir program (Flowchart) untuk proses pada aplikasi.

Metode Perancangan

Data-data yang telah dikumpulkan lalu disusun menjadi rule-rule atau aturan yang menjadi dasar pohon keputusan (Decision Tree) dan flowchart sebagai tahapan proses pada aplikasi.


Metode Prototype

Dalam pembuatan prototype menggunakan metode evolutionary yang bertujuan setelah prototype berhasil dibuat dapat dikembangkan lagi menjadi program final.


Metode Testing

Setelah coding selesai dibuat, dilakukan pengujian program apakah sudah dapat dijalankan sesuai dengan yang diinginkan.


Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan skripsi ini menjadi lebih mudah dan terarah maka penulis mengelompokan materi penulisan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi mengenai analisis sistem yang sedang berjalan dan permasalahan yang ada serta menjelaskan perancangan sistem yang akan diimplementasikan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini berisi implementasi dari sistem yang dibuat. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan evaluasi untuk memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan sistem yang dikembangkan.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dari hasil analisis, pengembangan sistem yang digunakan, selain itu memuat saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan sistem yang lebih lanjut di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem juga didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. (Mustakini, 2009) [1]

Sistem adalah suatu (komponen atau prosedur-prosedur) yang saling berhubungan atau berkaitan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.(Haryadi, 2009).[2]

Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009, hal. 54)[1] bahwa suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals)atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009, hal. 53)[1], Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system).

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system).

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.


Konsep Dasar Pakar

  1. Definisi Pakar
  2. Seorang pakar atau ahli (human expert) adalah individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang baik dari suatu masalah tertentu. (Tolle, 2008)[3]

    Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.

  3. Kemampuan Kepakaran
  4. Kepakaran atau keahlian merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.

Sistem Pakar

Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010, hal. 11)[4] sistem pakar (Expert System) merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.

Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Contoh lain, montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan kerusakan mesin motor atau mobil, psikolog adalah orang yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang, dan lain-lain. (kusrini, 2009) [5]

Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya.


Menurut Turban (2010)[4], keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan dalam komputer. Pada saat user menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat penalaran sampai pada sebuah kesimpulan.

Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.


Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya. (Kusrini, 2010)[4].


Tujuan Sistem Pakar

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada user yang tidak ahli (bukan pakar). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu:

  1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
  2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh ke dalam komputer.
  3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.
  4. Pemindahan pengetahuan (knowledge transfering) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke user yang tidak ahli.


Ciri-ciri Sistem Pakar

Menurut Kusrini (2010, hal.14)[4]ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

  1. Terbatas pada bidang yang spesifik.
  2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
  3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.
  4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
  5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.
  6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
  7. Output tergantung dari dialog dengan user.
  8. Knowledge base dan inference engine terpisah.


Keuntungan pemakaian Sistem Pakar

Menurut Kusrini (2010, hal.15)[4] beberapa keuntungan pemakaian dari sistem pakar, yaitu :

  1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti seorang pakar.
  2. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.
  3. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.
  4. Menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.
  5. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.
  6. Tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.

Struktur Dasar Sistem Pakar

Struktur dasar sistem pakar terdiri dari knowledge base, working memory, dan inference engine. Berikut merupakan gambar perbandingan antara human expert (Gambar 2.1) dan expert system (Gambar 2.2). Terlihat bahwa sistem pakar mengadopsi cara berpikir human expert sehingga menghasilkan sebuah keputusan atau solusi.


- Knowledge Base

Knowledge base merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Knowledge base terdiri dari dua elemen dasar, yaitu:

a. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.

b. Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.

- Working Memory

Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi.

- Inference Engine

Inference engine merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base, untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.

Komponen Sistem Pakar

Komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem pakar, yaitu :

a. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Pada komponen ini terjadi interaksi antara program dan pengguna. Sistem menerima input berupa informasi dan instruksi dari pengguna dan sistem memberikan output berupa informasi kepada pengguna.

b. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Knowledge base (basis pengetahuan) merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Pengetahuan merupakan kemampuan membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap objek. Basis pengetahuan yang merupakan inti program sistem pakar adalah representasi pengetahuan dari seorang pakar.

c. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acqusitition)

Akuisisi pengetahuan merupakan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.

d. Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mesin inferensi bertindak sebagai penarik kesimpulan dan pengontrol mekanisme dari sistem pakar.

e. Memori Kerja (Working Memory)

Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi ataupun dalam proses konsultasi. Mesin inferensi (inference engine) merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.

f. Subsistem Penjelasan (Explanation Subsystem)

Komponen ini merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.

g. Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerja serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya.


Representasi Pengetahuan

Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk sederhana atau kompleks, tergantung dari permasalahannya (Kusrini, 2010).[4] Ada beberapa model representasi yang penting, yaitu logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule).

  1. Logika
  2. Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk logika komputasional ada dua macam, yaitu:

    a. Logika Proposional

    Logika proposional merupakan suatu pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE) yang dihubungkan dengan menggunakan operator logika seperti konjungsi (AND), disjungsi (OR), `negasi (NOT), implikasi/kondisional (IF…THEN), equivalensi atau bikondisional (IF AND ONLY IF).

    b. Logika Predikat

    Logika predikat merupakan suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama, disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk mempresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci.

  3. Jaringan Semantik
  4. Jaringan semantik merupakan representasi yang menggambarkan grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hierarkis dari objek-objek yang terdiri atas simpul(node)dan penghubung (link).

  5. Bingkai (Frame)
  6. Bingkai berupa ruang(slots)yang berisi atribut untuk mendeskripsikan pengetahuan berupa kejadian, lokasi, situasi, ataupun elemen-elemen lain.

  7. Kaidah atau Aturan Produksi
  8. Kaidah produksi menyediakan cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk jika-maka (IF-THEN) yang menghubungkan anteseden dengan konsekuensi.


Metode Inferensi

Macam-macam metode inferensi, yaitu:

  1. Forward Chaining (Pelacakan ke Depan).

    Menurut Helmi kurniawan dkk, dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.

    Forward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (kusrini, 2009)[6]. Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dari bagian IFdari aturan IF-THEN.



  2. Backward Chaining (Pelacakan ke Belakang)

    Suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah. (kurniawan & rahmad, 2012)[7]

    Backward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna. (kusrini, 2009)[6]

    Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk membuat kesimpulannya.



Teori Khusus

Definisi Jaringan Komputer

Menurut (MADCOMS, 2010)[8] Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel atau wireless sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat bertukar dokumen dan data (File Sharing), mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periperal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain dan saling berbagi periperal misalnya CD-ROM, printer atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dapat berhubungan dengan menggunakan media kabel, wireless, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar infrared.


Local Area Network (LAN)

Local Area Network merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah.



Kelebihan dari LAN :

  1. Keamanan lebih terjamin karena penggunaan IP lokal jaringan hanya sampai sebatas switch dan selanjutnya router akan menghubungkan dengan IP publik.
  2. Pemakaian sumber daya secara bersama-sama.
  3. Memungkinkan hubungan antar sistem dari beragam merk.
  4. Memungkinkan adanya transfer file antar bagian dengan melalui suatu Server pengatur lalu lintas informasi.
  5. Mengurangi pemakaian kabel jika dibandingkan dengan sistem connect one by one.
  6. Memungkinkan komunikasi melalui e-mail.
  7. Perlindungan investasi dan rahasia data karena adanya Server pengatur dan password.
  8. Copy data antar PC menjadi lebih cepat.

Kekurangan LAN :

  1. Speed modem lambat. Semakin banyak PC semakin lambat koneksi internetnya.
  2. Ada kemungkinan password dapat ditembus.
  3. Perlu pengendali pemakaian software.
  4. Software harus dirancang untuk multi user.
  5. Semua layer model OSI harus dilaksanakan (protokol/aturan yang digunakan).
  6. Jika salah satu PC terkena virus, maka PC yang lain ikut tertular.


Pohon Keputusan (Decision Tree)

Menurut Han et al.[9] (2012, p330), pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internal node (non-leaf node) merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.

Menurut McLeod (2009, hal. 347)[10] pohon keputusan (decision tree) yaitu struktur seperti jaringan yang memungkinkan penggunanya melangkah dari akar hingga ke jaringan dahan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan suatu masalah. Perjalanan ini mengarahkan pengguna hingga tiba ke solusi yang diinginkan di ujung dahan.

Decision tree merupakan metode klasifikasi yang sering digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang dibangun mudah untuk dipahami. Pada decision tree terdapat 3 jenis node (Cahyono, 2010)[11], yaitu :

a. Root Node

Root node merupakan node paling atas, pada node ini tidak ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai output lebih dari satu.

b. Internal Node

Internal node merupakan node percabangan, pada node ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.

c. Leaf Node atau Terminal Node

Leaf node atau terminal node merupakan node akhir, pada node ini hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.

Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di gambar 2.6 berikut ini,



Flowchart

Bagan alir (Flowchart) merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. (Krismiaji, 2010) [12]

Terdapat beberapa jenis bagan alir yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:

  1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
  2. Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan dalam sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang telah ditentukan.

  3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
  4. Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.

  5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
  6. Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan dalam menjelaskan simbol-simbol bagan alir kepada orang yang masih awam.

  7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
  8. Bagan alir program (program flowchart) terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.

  9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
  10. Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
  3. a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

a. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

b. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

c. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

d. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Studi Pustaka (Literature review )

Penelitian sebelumnya (literatur review ) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical finding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur review .Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang di review dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang sealiran pemikiran dan berbeda pemikiran.

Manfaat dari literature review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :


  1. Tinjauan studi dari penelitian Teguh Prasetyo Hidayat, 2011, Universitas Gunadarma Jakarta.
  2. (Hidayat, 2011) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Troubleshooting Jaringan LAN. Penelitian ini bertujuan menambah pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN mengakibatkan sebagian besar masyarakat umum atau suatu institusi tidak dapat mengidentifikasi letak masalah yang terjadi pada jaringan. Untuk itu dirasakan perlunya dibangun suatu software yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Dalam pembuatan aplikasi Sistem pakar ini, penulis menggunakan metode forward chaining. perangkat lunak yang digunakan adalah PHP, MySQL dan software lainnya seperti dreamweaver, dan mozilla firefox.

  3. Tinjauan studi dari penelitian Rista Ayu Kurniawati, 2012, Universitas Muhamadiyah Ponogoro.
  4. (KURNIAWATI, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Mysql. Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Mysql dengan metode forward chaining. Forward chaining adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari backward chaining. Forward chaining dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada forward chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan atau goal yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan forward chaining akan mencari antesendent (IF klausa ..) sampai kondisinya benar. Pada forward chaining semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.

  5. Studi penelitian Jati Sasongko, 2007, Universitas Stikubank Semarang, dalam dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007.
  6. (Sasongko, 2007) Dalam jurnal yang berjudul Perancangan Sistem Pakar Troubleshooting Personal Computer. Komputer hanyalah sebuah mesin yang dapat mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Masalah yang ditimbulkan oleh komputer kadangkala merupakan masalah kecil yang tidak memerlukan tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai komputer. Untuk menyelesaikan hal itu, mungkin bisa diselesaikan oleh seorang yang mempunyai pengetahuan sangat dasar tentang komputer. Tetapi kadangkala masalah-masalah tersebut juga membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi tentang komputer dan komponen-komponen sehingga memerlukan seorang teknisi khusus untuk perbaikannya.

  7. Tinjauan studi dari penelitian Mustaziri, 2012, Universitas Diponegoro, Semarang.
  8. (Mustaziri, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Fuzzy Untuk Optimasi Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer. Penelitian ini bertujuan dalam penyediaan layanan internet yang efisien dan handal salah satu faktor pendukungnya adalah optimasi penggunaan bandwidth. Untuk optimasi penggunaan bandwidth menggunakkan sistem pakar fuzzy dengan metode Sugeno. Pada sistem pakar fuzzy ini menggunakan 3 variabel input yaitu gedung kuliah, hari dan waktu, dengan satu variabel keluaran yaitu kapasitas bandwidth yang terpakai rule base dibuat berdasarkan konsultasi dengan pakar disini untuk tempat konsultasi menentukan rule base untuk input sistem fuzzy.

  9. Tinjauan studi dari penelitian Sendy Radiana, 2010, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
  10. (Radiana, 2010) dalam penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Hardware Komputer Berbasis Web. Penelitian ini bertujuan dalam perancangan aplikasi sistem pakar ini meminta suatu input berupa jawaban dari user terhadap pertanyaan yang kemudian output yang dihasilkan oleh komputer berupa kemungkinan kerusakan yang dialami oleh hardware, penjelasan kerusakan serta solusi atau saran untuk mengatasi kerusakan tersebut.

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Media informasi dan kemajuan teknologi telah kami sediakan sebagai kebutuhan globalisasi. TNT Zone adalah penyedia jasa layanan koneksi internet murah yang ditujukan kepada para pebisnis atau perusahaan dan personal atau rumahan untuk mendapatkan layanan koneksi internet 24 jam tanpa batas (unlimited).

Dalam suatu kondisi usaha yang berkembang dengan pesatnya dimana terdapat pertukaran informasi yang dilakukan dan dibutuhkan oleh jutaan orang setiap harinya di seluruh dunia, kebutuhkan akan koneksi internet yang cepat dan handal menjadi suatu keharusan bagi setiap orang untuk bertahan dalam persaingan usaha. Melihat fakta di atas maka dilakukanlah penelitian dan pengembangan yang mendalam tentang sektor telekomunikasi, melihat adanya permintaan pasar yang terus berkembang akan kebutuhannya terhadap layanan internet berkecepatan pada pasar Indonesia.

Berdiri pada Desember tahun 2009, TNT Zone berkomitmen untuk menyediakan akses internet broadband yang berkualitas tinggi dengan menggunakan media nirkabel untuk para pelanggan di wilayah Tangerang serta didukung oleh peralatan yang cukup memadai dan tenaga ahli yang berpengalaman, serta professional dalam menjalankan tugasnya.


Visi Dan Misi perusahaan

  1. Visi
  2. Menjadi provider terbaik dalam pelayanan akses broadband internet nirkabel berkualitas tinggi serta layanan berbasis IP di Tangerang dan Banten.

  3. Misi

Mengembangkan infrastruktur jaringan yang mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi serta layanan lain berbasis IP yang cepat dan tangguh tanpa banyak gangguan dengan biaya efektif jauh lebih murah dengan mempergunakan teknologi terbaik dan terbaru pada saat ini.


Struktur Organisasi perusahaan

Struktur Organisasi perusahaan merupakan kerangka yang menggambarkan pembagian kerja kedalam tugas dan wewenang.


Wewenang Dan Tanggung Jawab

Dari urutan tugas dan wewenang adalah penjabaran dari struktur organisasi yang ada di TNT Zone dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Owner
  2. a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinir semua bagian.

    b. Menunjuk dan mengangkat semua personil untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.

    c. Merekrut Karyawan yang akan diterima di bekerja.

    d. Bertanggung jawab atas penilaian karyawan dari masing-masing bagian.

    e. Menandatangani surat- surat penting.

  3. Admin
  4. a. Mengelola keluar masuknya uang dan membuat kwitansi biaya.

    b. Membuat pertanggung jawaban keuangan dalam buku kas harian.

    c. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan.

  5. Marketing
  6. a. Memberikan penjelasan tentang produk, harga, dan kualitas kepada client.

    b. Bertanggung jawab atas penjualan produk.

  7. Teknisi

a. Melakukan pemasangan internet pada client.

b. Melakukan maintenance apabila terjadi kerusakan pada jaringan.


Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan bagian yang sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, maka akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis sistem yang dikembangkan, analisis sumber pengertahuan, analisis non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.


Analisis Masalah

Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi, tidak setiap saat teknisi dapat datang langsung untuk memperbaiki gangguan-gangguan yang terjadi. Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi informasi bagi para user dapat mengetahui tentang troubleshooting pada jaringan LAN.

Analisis Sistem yang Akan Dikembangkan

Idetifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk diagnosa gangguan pada jaringan LAN adalah sebagai berikut.


Identifikasi Masukan Data

Dalam membangun sistem pakar ini masukan kepada sistem berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil keputusan sistem. Pengguna akan memilih gejala pada sistem dan gejala inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.


Identifikasi Keluaran Data

Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil kesimpulan dari gejala pengguna tersebut berupa informasi tentang gangguan yang dialami, dan cara mengatasinya.

Analisis sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan teknisi, dan buku-buku yang telah direferensikan.

Analisis Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN.

Keterangan :

Kode Gangguan Nama gangguan
R01 Network cable is unplugged
R02 IP Address Conflict
R03 Duplicate Name Exists on the network
R04 limited or no connectivity
R05 Destination Host unreachable
R06 Request Time Out
Kode Gejala Nama Gejala
G01 Indikator LAN card tidak menyala
G02 Indikator HUB/Switch tidak menyala
G03 Kabel Tidak terpasang dengan baik
G04 Kabel rusak
G05 Indikator LAN card menyala
G06 Indikator HUB/switch menyala
G07 Kabel terpasang dengan baik
G08 Menggunakkan IP address yang statis
G09 Terdapat nama yang sama
G10 Kesalahan setting pada Mikrotik
G11 Kesalahan Setting DHCP
G12 Adanya firewall
G13 Akses jaringan kurang bagus
G14 Status LAN masih disable
G15 Koneksi ke IP tersebut putus

Analisis Metode Pelacakan

Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN ini adalah metode forward chaining. Dengan metode forward chaining, semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi dari gangguan-gangguan yang dialami.

Analisis Pohon Keputusan

Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Di dalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhir dari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosis gangguan pada jaringan LAN.


Pembentukan Aturan (Rule)

Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan aturan dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir berdasarkan aturan-aturan yang ada. Pembentukan aturan menurut diagram pohon keputusan pada Gambar 3.2, yaitu :


Production Rules (Aturan Produksi)

Production rules adalah aturan-aturan yang digunakan untuk melakukan penalaran atau penelusuran basis pengetahuan awal sehingga menghasilkan knowledge baru untuk mencapai tujuan. Production rules ini pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN).

Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :

Aturan 1.
IF Indikator LAN card tidak menyala AND
Indikator HUB/Switch tidak menyala AND
Kabel tidak terpasang dengan baik AND
Kabel rusak
THEN Network cable is unplugged
Aturan 2.
IF Indikator LAN card menyala AND
Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel terpasang dengan baik AND
Terdapat IP address yang sama
THEN IP Address Conflict
Aturan 3.
IF Indikator LAN card menyala AND
Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel terpasang dengan baik AND
Terdapat nama yang sama
THEN Duplicate Name Exists on the network
Aturan 4.
IF Indikator LAN card menyala AND
Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel terpasang dengan baik AND
Kesalahan setting Mikrotik AND
Kesalahan setting DHCP
THEN Limited or no connectivity
Aturan 5.
IF Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel tidak terpasang dengan baik AND
Kabel rusak AND
Kesalahan seting Mikrotik AND
Status LAN masih Disable AND
Koneksi ke IP tersebut putus
THEN Destination Host Unreachable
Aturan 6.
IF Kabel tidak terpasang dengan baik AND
Adanya Firewall AND
Akses jaringan kurang bagus AND
Koneksi ke IP tersebut putus
THEN Request Time Out


Perancangan Database

Spesifikasi File Data

  1. Tabel Pertanyaan
  2. Nama Tabel  : Knowledge
    Primary Key  : ID
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung semua pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh user.
    Tabel 3.3 Struktur Tabel Knowledge
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID Int Primary Key ID dari pertanyaan
    Pertanyaan Text Pertanyaan
    Detail Text Detail Pertanyaan
    YA Text Jawaban Ya
    Tidak Text Jawaban Tidak
  3. Tabel Gangguan
  4. Nama Tabel  : Gangguan
    Primary Key  : ID_Gangguan
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung gangguan-gangguan jaringan LAN.
    Tabel 3.4 Struktur Tabel Gangguan
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID_Gangguan Int Primary Key ID dari Gangguan
    Jenis_Gangguan Text Jenis Gangguan
  5. Tabel Solusi
  6. Nama Tabel  : Solusi
    Primary Key  : ID_Solusi
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung solusi dari gangguan.
    Tabel 3.5 Struktur Tabel Solusi
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID_Solusi Int Primary Key ID dari Solusi
    Solusi Text Solusi Dari gangguan
    ID_Gangguan Text ID dari gangguan
  7. Tabel Temp
  8. Nama Tabel  : Temp
    Primary Key  : ID_Temp
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung jawaban sementara dari pertanyaan yang telah dijawab.
    Tabel 3.3 Struktur Tabel Temp
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID_Temp Int Primary Key ID dari pertanyaan
    Fakta Text Jawaban Sementara
  9. Tabel Admin
  10. Nama Tabel  : Admin
    Primary Key  : Admin
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung ID dan password admin.
    Tabel 3.3 Struktur Tabel Admin
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    Admin Text Primary Key Username admin
    Password Text Password admin


Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan struktur logikal database dalam bentuk diagram. ERD merupakan cara yang sederhana untuk memahami berbagai komponen dalam desain database.


Interface Pembuatan Sistem

Perancangan tampilan menu dan fitur pada aplikasi sistem pakar ini meliputi perancangan tampilan menu utama, tampilan diagnosa, dan tampilan pengeditan gangguan-gangguan yang terjadi.


Struktur Menu

Struktur menu merupakan susunan menu dari aplikasi yang dibuat. Struktur menu yang digunakan pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar.

Perancangan Halaman Awal

Untuk memberikan gambaran mengenai aplikasi yang akan dibuat, maka berikut ini diberikan rancangan antarmuka aplikasi. Aplikasi dapat langsung digunakan dan tidak perlu melakukan login untuk menggunakan aplikasi ini.

Halaman awal aplikasi ini terdapat satu tombol yaitu tombol ‘Mulai Diagnosis’ yang digunakan untuk memulai proses diagnosis gangguan jaringan LAN.

Perancangan Antarmuka Interface

Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga akan mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi dan pembuatan aplikasi yang User friendly.


Pada saat user menekan tombol detail, akan muncul detail dari pertanyaan gangguan-gangguan yang dialami gambar 3.7.

Pada menu Admin, admin dapat mengedit, menambah, dan menghapus gejala dan gangguan dari jaringan LAN.


Perancangan Prosedural

Perancangan prosedural merupakan perancangan yang dilakukan untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan ke dalam suatu program. Perancangan prosedural pada sistem untuk diagnosa gangguan jaringan LAN digambarkan dengan menggunakan flowchart. Flowchart perancangan prosedural aplikasi pengolahan data terdiri dari flowchart proses diagnosa, flowchart penambahan data, flowchart perubahan data, flowchart tampil data, dan flowchart penghapusan data. Adapun penjelasan beserta gambaran dari masing-masing flowchart yang ada adalah sebagai berikut :


  1. Flowchart proses diagnosa
  2. Flowchart proses diagnosa menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh user untuk melakukan proses diagnosa data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses diagnosa dapat dilihat pada Gambar 3.9.


  3. Flowchart login admin
  4. Flowchart login admin menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar dalam proses login. Adapun gambaran flowchart dari proses login dapat dilihat pada Gambar 3.10.

  5. Flowchart penambahan data
  6. Flowchart penambahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data pada aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari proses penambahan data dapat dilihat pada Gambar 3.11.

  7. Flowchart perubahan data
  8. Flowchart perubahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data pada aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari proses perubahan data dapat dilihat pada Gambar 3.12.

  9. Flowchart penghapusan data
  10. Flowchart penghapusan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penghapusan data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses penghapusan data dapat dilihat pada Gambar 3.13.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Implementasi Program

Implementasi merupakan tahapan untuk mempresentasikan sistem sehingga dapat dioperasikan. Tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahapan perancangan dimana rancangan sistem yang telah dibuat dan diwujudkan dalam bahasa pemrograman.


Spesifikasi Sistem

Untuk menjalankan perangkat pengembangan sistem pakar ini, diperlukan spesifikasi sistem yang sesuai agar dapat berjalan dengan maksimal. Spesifikasi sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.


Spesifikasi Perangkat Keras

Untuk menjalankan aplikasi ini pada sebuah komputer, maka perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

  1. Processor 2.6 GHz.
  2. RAM 1 Gb.
  3. Harddisk requirement 1 Gb.
  4. Monitor, Keyboard, Mouse.

Spesifikasi Perangkat Lunak

Untuk menjalankan aplikasi ini pada sebuah komputer, maka dibutuhkan perangkat lunak sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Windows XP atau lebih tinggi
  2. Microsoft Visual Studio


Implementasi User Interface

Pada tahap ini akan diberikan tampilan-tampilan dari aplikasi sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN dengan metode forward chaining.

Tampilan Halaman Awal

Halaman awal aplikasi sesuai dengan rancangan sebelumnya. Karena aplikasi ini tidak membutuhkan login untuk user biasa, maka halaman awal aplikasi ini bukan berupa halaman login. Halaman ini terdiri dari satu tombol utama yaitu ‘Mulai Diagnosis’ untuk masuk ke halaman diagnosis.

Jika user menekan tombol keluar pada halaman awal akan muncul pemberitahuan, apakah anda yakin ingin keluar, seperti gambar 4.2.


Tampilan Halaman Diagnosis

Halaman diagnosis terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh user.

User menjawab dengan menekan tombol “ ya ” atau “ tidak ”untuk menuju ke pertanyaan selanjutnya. User dapat mengetahui detail dari pertanyaan yang ditampilkan dengan menekan tombol “ Detail ”.


Jika user menekan tombol detail, aplikasi akan menampilkan detail dari pertanyaan diagnosis seperti yang terlihat pada gambar 4.4.

Setelah proses Diagnosis selesai, user dapat mengulangi proses diagnosis dengan menekan tombol kembali.


Tampilan Halaman Admin

Admin atau teknisi dapat login dengan memilih “login admin” pada menu Administrator.

Pada menu login admin, admin dapat menambah admin baru dan menghapus admin yang ada. Setelah admin login akan masuk ke menu edit gejala.

Admin atau teknisi yang telah login dapat menambah daftar gangguan dengan mengisi form yang ada. Admin dapat pula menghapus dan mengubah daftar gangguan yang ada seperti gambar 4.7.

Admin dapat menambah gejala dengan menekan button tambah, dan mengisi data seperti id gejala, gejala, detail gejala, gangguan, memilih jika ya dan jika tidak untuk melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya.

Admin dapat menghapus gejala dengan menekan tombol hapus data pada opsi pengeditan, akan muncul form pertanyaan jika data dihapus akan terjadi gangguan pada pertanyaan berikutnya.


Tampilan Menu Bantuan

Menu bantuan terdiri atas panduan dan tentang aplikasi. Menu panduan merupakan bantuan untuk menggunakan aplikasi sistem pakar ini.

Menu bantuan user merupakan bantuan penggunaan untuk user dalam menggunakan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguna jaringan LAN ini.

Menu bantuan admin merupakan bantuan penggunaan untuk admin dalam pengeditan aplikasi sistem pakar yang memerlukan login (username dan password).


Evaluasi Pakar

Pada tahap ini pakar melakukan pengecekan terhadap aplikasi sistem pakar yang dibangun dalam memperoleh hasil diagnosa yang seakurat mungkin. Setelah di evaluasi didapatkan bahwa ketepatan hasil diagnosa ada yang mencapai 100%. Berikut adalah hasil evaluasi dari pakar.


Evaluasi Sistem

Setelah dilakukan implementasi maka didapatkan hasil evaluasi sistem dari tanggapan pakar/teknisi dan juga evaluasi dari kemampuan sistem pakar dalam mendiagnosa gangguan beserta solusinya. Implementasi pada user interface cukup baik karena sudah memiliki bentuk visual dan user friendly untuk user awam.

Evaluasi keseluruhan tentang cara kerja sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini sudah cukup baik. Sistem pakar ini dapat memberikan hasil diagnosa dan solusi. Aplikasi sistem pakar ini masih dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih akurat dalam mendiagnosa gangguan jaringan LAN.

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini dibuat untuk user yang kurang pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN.
  2. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN dapat melakukan diagnosis gangguan-gangguan awal pada jaringan LAN.
  3. Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguna jaringan LAN ini menggunakan metode forward chaining yaitu metode yang mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu kemudian dapat menghasilkan solusi/kesimpulan.


Saran

Agar aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini kedepannya lebih baik, maka yang dapat disarankan adalah :

  1. Menggunakan gambar pada detail gejala untuk mempermudah user dalam memperbaiki gangguan.
  2. Menggunakan metode lain seperti certainty factor untuk mengetahui persentase keyakinan dari gangguan LAN yang telah teridentifikasi, sehingga solusi lebih akurat.
  3. Aplikasi dapat dikembangkan lagi bukan hanya berbasis desktop tapi bisa menggunakan teknologi yang lain misalnya berbasis mobile atau website sehingga user dapat mengakses aplikasi sistem pakar ini dimana saja.



Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 1,2 .Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi, 2009.
  2. .Haryadi, Hendy. Administrassi perkantoran untuk manajer dan staf,Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009.
  3. .Tolle, Herman. Pengantar Sistem Pakar. (2008).
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 .Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.
  5. .Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan . Yogyakarta: Andi, 2009.
  6. 6,0 6,1 .Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009.
  7. .Kurniawan, Helmi And Iwan Fitrianto Rahmad. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Ccit Vol.5 No.2, 2012.
  8. .Madcoms. Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula. Yogyakarta: Andi, 2010.
  9. .Han, J., Kamber, M., & Pei, J. Data Mining: Concepts And Techniques. Waltham: Morgan Kaufmann, 2012.
  10. .Mcleod, Raymond And George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen Ed.10. Jakarta Selatan: Salemba Empat , 2009.
  11. .Cahyono, A. B. Analisis Pemanfaatan Small Disjunct Pada Decision Tree Dengan Algoritma Genetika. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi , 2010.
  12. .Krismiaji. Sistem Informasi Akutansi. Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2010.