SI1022464363

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA

SMK MEDIA INFORMATIKA DASANA INDAH MENGGUNAKAN METODE AHP


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1022646363
NAMA
: [WAHYU TRISNA SETIADI]


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMK MEDIA INFORMATIKA DASANA INDAH MENGGUNAKAN METODE AHP

Disusun Oleh :

NIM
:1022464363
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Softaware Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi. M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMK MEDIA INFORMATIKA DASANA INDAH MENGGUNAKAN METODE AHP

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464363
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Software Engineering

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Triyono,S.Kom)
   
(Dedy Alamsyah, S.Kom)
NID : 05078
   
NID : 11016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMK MEDIA INFORMATIKA DASANA INDAH MENGGUNAKAN METODE AHP


Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464363
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1022464363
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1022464363

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Perkembangan dan penggunaan teknologi komputer sekarang sudah semakin canggih. Setiap tahun teknologi komputer semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Belum lagi dunia sekarang menuju kearah era globalisasi dimana teknologi komputer sudah pasti dituntut untuk semakin cepat, akurat, dan semakin terstruktur demi mempermudah pekerjaan yang dilakukan manusia, salah satunya di bidang pendidikan. Penggunaan komputer sangat penting untuk memperlancar atau mempermudah dalam proses Pengajaran, Pengolahan Data, Membuat soal Ujian, dan Penyimpanan data-data yang penting.

SMK Media Informatika Dasana Indah merupakan salah satu lembaga pendidikan. Dengan terus berkembangnya teknologi komputer, maka penulis memutuskan untuk membuat laporan skripsi sesuai dengan jurusan dan konsentrasi yang penulis ambil dengan menempati bagian perancangan sistem.Perancangan aplikasi sistem penerimaan siswa baru adalah amanat yang diberikan oleh sekolah kepada penulis dimana nantinya hasil perancangan sistem tersebut akan diuji dan diimplementasikan di sekolah untuk membantu dalam proses seleksi siswa baru agar lebih efisien. Membuat laporan skripsi pada SMK Media Informatika Dasana Indah, penulis mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat khususnya pada bagian perancangan sistem. Sehingga penulis dapat menuliskan laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMK MEDIA INFORMATIKA DASANA INDAH MENGGUNAKAN METODE AHP”.


Kata Kunci: Perancangan, Aplikasi, Sistem, AHP


KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini. Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Bapak Junaidi M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

4. Bapak Triyono, S.Kom selaku Dosen pembimbing satu dalam pembuatan laporan Skripsi.

5. Bapak Dedy Alamsyah, S.Kom selaku Dosen pembimbing dua dalam pembuatan laporan Skripsi.

6. Seluruh Dosen, karyawan dan staf keluarga besar STMIK Raharja yang telah banyak membantu.

7. Bapak Lukas Labiro, S.Pd, MM.Pd selaku Kepala Sekolah dan stakeholder SMK Media Informatika Dasana Indah.

8. Bapak Djoko Sidik, SE,MM selaku Wakil Kepala Sekolah SMK Media Informatika Dasana Indah.

9. Para guru dan tata usaha SMK Media Informatika yang telah membantu.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin.


Tangerang,28 Januari 2016
Nama. Wahyu Trisna Setiadi
NIM. 1022464363

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1. Daftar literature

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Final

Table 4.1. Matriks Perbandingan Kriteria

Table 4.2. Table Nilai Matriks Upgrade Kriteria

Tabel 4.3. tabel awal

Tabel 4.4. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif-Rata-Rata Raport

Tabel 4.5. Nilai Matriks upgrade Alternatif- Rata-Rata Raport

Tabel 4.6. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif -Test Seleksi

Tabel 4.7. Nilai Matriks upgrade Alternatif –Test Seleksi

Tabel 4.8. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif –Wawancara

Tabel 4.9. Nilai Matriks upgrade Alternatif –Wawancara

Tabel 4.10. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif –Kesehatan

Tabel 4.11. Nilai Matriks upgrade Alternatif –Kesehatan

Tabel 4.12. Nilai Overall composite weight

Tabel 4.13. Tabel User

Tabel 4.14. Tabel Siswa

Tabel 4.15. Tabel Jurusan

Tabel 4.16. Tabel Alternatif

Tabel 4.17. Tabel Kriteria

Tabel 4.18. Tabel Alternatif Kriteria

Tabel 4.19. Perbedaan Sistem Usulan dan Sistem Berjalan


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hirarki Model AHP

Gambar 2.2 Rumus perhitungan AHP

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Media Informatika

Gambar 3.2. Use Case Diagram Penerimaan Siswa Baru

Gambar 3.3. Activity Diagram Penerimaan Siswa Baru

Gambar 3.4. Sequence Diagram Penerimaan Siswa Baru

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Baru

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Baru

Gambar 4.3. Activity Diagram user sistem baru

Gambar 4.4. Sequence Diagram Admin sistem baru

Gambar 4.5. Sequence Diagram User sistem baru

Gambar 4.6. Class Diagram sistem baru

Gambar 4.7. Flow Chart AHP sistem baru

Gambar 4.8. Menu Login

Gambar 4.9. Menu Utama

Gambar 4.10. Menu Pendaftaran Siswa Baru

Gambar 4.11. Menu Manage User

Gambar 4.12. Menu Manage jurusan


BAB I

PENDAHUL UAN

Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi merupakan hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari manusia pada era globalisasi. Hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia membutuhkan teknologi informasi terutama dalam hal pekerjaan. Setiap manusia pasti akan mendapat berbagai macam tugas dari suatu instansi. Oleh karena itu untuk dapat mengerjakan tugas tersebut maka dibutuhkan suatu alat atau metode yang dapat membantu manusia dalam mengolah informasi yang dibutuhkan. Pengelolahan sistem informasi yang cepat dan tepat akan sangat membantu suatu instansi pemerintah maupun swasta untuk dapat memecahkan berbagai pemasalahan yang ada sehingga dapat membantu instansi tersebut mencapai target tujuannya

Seperti halnya yang terjadi pada proses penerimaan siswa baru di SMK Media Informatika Dasana Indah, terbatasnya jumlah siswa yang bisa ditampung di sekolah ini merupakan suatu masalah yang terjadi di divisi penerimaan siswa baru, sehingga menyebabkan pihak sekolah harus melakukan proses penyeleksian calon siswa yang telah mendaftar. Selain itu panitia seleksi siswa baru juga belum memiliki sebuah sistem penilaian yang bisa digunakan secara transparan dan professional yang menyebabkan proses penyeleksian siswa yang akan diterima menjadi subjektif sehingga akan berdampak pada hasil penetapan siapa yang akan diluluskan setelah proses penyeleksian yang dilakukan oleh panitia seleksi dan pimpinan sekolah.

Sistem yang digunakan saat ini untuk seleksi penerimaan siswa baru di SMK Media Informatika Dasana Indah masih menggunakan sistem manual yaitu dengan menggunakan Microsoft excel. Penggunaan sistem manual hanya bisa menghasilkan kumpulan file laporan yang berhubungan dengan data calon siswa baru seperti nilai raport, nilai test, data siswa dan sebagainya. Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan, hal ini tentu dinilai belum maksimal dikarenakan laporan yang dihasilkan masih belum akurat dan belum cukup untuk membuat panitia seleksi siswa baru dan kepala sekolah mengambil keputusan untuk menentukan siapa yang akan lulus seleksi penerimaan siswa baru. Diperlukan suatu sistem baru dimana di dalam sistem tersebut mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan atau memberi saran kepada pengguna sistem untuk menentukan prioritas dari semua calon siswa yang berhak menerima kelulusan.

Data-data yang dihasilkan dari sistem manual Peneriman Siswa Baru sesungguhnya mengandung informasi yang terkait antara satu sama lain. Informasi yang saling terkait dapat membentuk suatu sistem yang sering disebut sistem informasi. Dalam sistem informasi, data-data yang ada atau informasi yang terkait dapat dijadikan sebagai sistem pendukung keputusan, yaitu mencari model sehingga dapat membantu menyelesaikan atau mengambil kesimpulan suatu permasalahan

Oleh karena itu, untuk memberikan solusi yang terbaik dari pemaparan permasalahan di atas, maka penulis tertarik mengambil judul Laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Aplikasi SistemPendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru pada SMK Media Informatika Dasana Indah Menggunakan Metode AHP “.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu:

  1. Bagaimana sistem penerimaan siswa baru yang sedang berjalan saat ini di SMK Media Informatika?

  2. Apakah sistem yang berjalan dapat membantu mempermudah dalam memperoleh dan mengolah data-data yang berhubungan dengan penerimaan siswa baru?

  3. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru yang akan diterapkan pada SMK Media Informatika untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam permasalahan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai ruang lingkup pembahasan yang meliputi:

  1. Pendataan calon siswa baru.

  2. Proses penseleksian calon siswa baru menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Process).

  3. Pembuatan Laporan.

  4. Kriteria yang digunakan dalam proses AHP (Analitical Hierarchy Process), yaitu : Tes tertulis, tes wawancara, tes kesehatan, rata-rata nilai akhir raport

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penulisan laporan Skripsi perancangan aplikasi penerimaan siswa baru pada SMK Media Informatika Dasana Indah ini adalah:

  1. Sebagai penerapan disiplin ilmu yang selama ini diperoleh selama kegiatan perkuliahan.

  2. Menambah wawasan dan dapat dijadikan gambaran untuk suatu penelitian khusus dibidang yang sama baik bagi penulis maupun bagi pembaca lainnya.

  3. Mengetahui sistem penerimaan siswa baru pada SMK Media Informatika Dasana Indah.

  4. Memberikan informasi, bahwa penggunaan sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru lebih baik dibandingkan dengan sistem manual yang mengunakan Microsoft excel.

Sedangkan manfaat penulisan laporan Skripsi ini adalah:

  1. Dapat menerapkan konsep Sistem Pendukung Keputusan pada SMK Media Informatika Dasana Indah dengan menggunakan metode AHP dalam proses penerimaan siswa baru.

  2. Dapat menangani penyelesaian pada suatu kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan, agar menjadi lebih efektif dan efesien.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Metode Pengumpulan Data yang dilakukan dalam proses penyusunan penelitian ini melalui beberapa cara :

    1. Sebagai penerapan disiplin ilmu yang selama ini diperoleh selama kegiatan perkuliahan.

      Yaitu pengumpulan data – data dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan – kegiatan yang sedang dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan.

    2. Pengamatan Langsung (Observasi)

      Dalam metode ini penulis melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait dangan objek yang berkaitan tentang penerimaan siswa baru yang sedang berjalan guna mendapatkan informasi yang jelas, akurat dan tepat.

    3. Studi Pustaka (Library Research)

      Yaitu mempergunakan dan mempelajari buku – buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan kuliah kerja praktek ini sebagai acuan dan referensi.

    Metode Analisa

    1. Metode Analisa Sistem

      Pada metode ini penulis menganalisa sistem yang berjalan, kekurangan dari sistem dan solusi yang diusulkan untuk pembangunan dan perkembangan sistem selanjutnya. Penulis juga menggunakan elisitasi tahap I, II, III dan Final draft elisitasi pada tahap ini.

    2. Metode Analisa Perancangan Sistem

      Pada metode analisa perancangan ini penulis menggambarkan sistem dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML),seperti Activity Diagram, Use Case Diagram,dan Sequence Diagram.

    Metode Perancangan

    Metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang berorientasikan objek melalui tahapan pembuatan UML dengan menggunakan diagram UML seperti Activity Diagram, Use CaseDiagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, pembuatan database dan pembuatan programyang disesuaikan berdasarkan kebutuhanstakeholder. Program yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman VB.NET untuk merancang tampilan progam dan memberikan algoritma progam serta menjalankan code progamdan MySQL sebagai database server.


    Sistematika Penulisan

    Dalam penulisan laporan Skripsi ini, penulis membaginya menjadi beberapa bab diantaranya sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini meliputi pengertian umum, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan tentang hal – hal yang berkaitan dengan konsep dasar sistem dan peralatan pendukungnya yang meliputi activity diagram, use case diagram, dan sequence diagram.

    BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan berisi penjelasan tentang uraian umum, gambaran umum organisasi, sejarah singkat organisasi, struktur organisasi dan fungsi, analisa proses, tata laksana sistem yang sedang berjalan, spesifikasi sistem berjalan dalam bentuk spesifikasi masukan dankeluaran, serta konfigurasi sistem komputer yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, dan hak akses.

    BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini berisi tentang konsep perancangan dan rancangan mengenai proses pembuatan Aplikasi yang penulis lakukan.

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat penulis ambil dari bab – bab yang telah di bahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang saat ini sedang berjalan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Dalam rangka membangun sistem pendukung keputusan untuk meyelesaikan masalah di SMK Media Informatika Dasana Indah, maka diperlukan suatu teori dasar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan. Pemahaman akan teori dasar mengenai sistem pendukung keputusan akan membantu dalam proses pembuatan sistem pendukung keputusan agar tidak terjadi kesalahan. Pada point-point selanjutnya dibawah ini akan dijelaskan mengenai teori yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan.

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Berikut ini adalah definisi sistem menurut para ahli :

    1. Menurut Sugiarti (2011:99), ”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.[1]

    2. Menurut Nasarudin, dkk (Jurnal CCIT, 2013:226-227)[2], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”

    Sistem juga dapat didefenisikan menjadi 2 pendekatan yaitu :

    1. Pendekatan sistem secara prosdeur

      Menurut Jogiyanto (2010:34)[3], “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

    2. Pendekatan sistem secara komponen

      Menurut Sutabri (2012:17)[4], Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapi tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem harus mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Component)

      Suatu sitem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

      Lingkungan Luar Sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance input) dan masukan signal (signal input).

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    7. Pengolah Sistem

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh adalah sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data dan transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective Goal)

      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Adapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini:

    1. Sistem abstrak (Abstrack System) dan Sistem fisik (Physical System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang didalamnya berisis gagasan atau konsep semisal sistem teologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang nampak oleh mata kita seperti sistem televisi, sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (Human Machine System). Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program-program yang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub-sistem lainnya.

    Konsep Dasar Informasi

    Defenisi Data

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5)[5], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

    1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

    2. Nilai yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

    4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

    Defenisi Informasi

    Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi Informasi yaitu :

    1. Menurut Darmawan (2012:2)[6], “Informasi dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    2. Menurut Sugiarti (2011:104), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya”.

    3. Menurut Pratama (2014:9)[7], “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.

    4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    5. Menurut Maimunah, dkk (2012:57)[8], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

      Berdasarkan beberapa defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya sehingga dapat bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.

    Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:41), Informasi yang berkualitas harus memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

    1. Akurat

      Informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasilnya tersebut sama, maka dianggap data tersebut akurat.

    2. Tepat Waktu

      Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak berapa jam lagi.

    3. Relevan

      Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

    Komponen - Komponen Informasi

    Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat dan memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Berdasarkan hasil analisis, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Root Of Information

      Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data.

    2. Bar Of Information

      Merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bias dipahami.

    3. Branch Of Information

      Yaitu komponen informasi yang bias dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami.

    4. Stick Of Information

      Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan.

    5. Bud Of Information

      Yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaanya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan dating informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya.

    6. Leaf Of Information

      Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul.

    Nilai Informasi

    Menurut Sutabri (2012:37), Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding gengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh

    2. Luas dan Lengkap

    3. Ketelitian

    4. Kecocokan

    5. Ketepatan Waktu

    6. Kejelasan

    7. Keluwesan

    8. Dapat dibuktikan

    9. Tidak ada prasangka

    10. Dapat diukur

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Terdapat berbagai macam defenisi mengenai sistem informasi. Berikut adalah beberapa defenisi sistem informasi menurut para ahli :

    1. Menurut Sutarman (2012:13)[9], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

    2. Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang sudah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

    1. Komponen Input

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar..

    2. KomponenModel

      Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. KomponenOutput

      Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

    4. Komponen Teknologi

      Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    5. Komponen Basis Data

      Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    6. KomponenKendali

      Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Klasifikasi Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Berikut adalah klasifikasi sistem informasi :

    1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

      Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

    2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

    3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

    Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Jogiyanto (2010:13), tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagipara pemakainya. Berikut ini adalah enam hal yang diperlukan sistem informasi untuk mencapai tujuannya:

    1. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Economic)

      Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility)

      Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

      Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity)

      Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility)

      Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

    Definisi Keputusan

    Menurut Pristiwanto dalam jurnal Informasi dan Teknologi Ilmiah Vol 2 (2014:12)[10] “Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan (diantara berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan”. Keputusan-keputusan tersebut juga harus mencakup komponen-komponen utama yaitu :

    1. Subsistem manajemen data.

    2. Subsistem manajemen model.

    3. Subsistem antarmuka pengguna.

    4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan.

    Definisi Sistem Pendukung Keputusan

    Berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai Sistem Pendukung Keputusan yaitu:

    1. Menurut Rohyani dalam Jurnal Sistem Informasi Vol 5 (2013:531)[11], “Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang semi terstruktur”.

    2. Menurut Fartindyyah dalam Jurnal Kependidikan Vol 44 (2014:142)[12], “Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model”.

    Dari beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer yang dapat mendukung pengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah baik yang semi terstruktur, terstruktur ataupun tidak terstruktur, dengan memanfaatkan data yang ada kemudian diolah menjadi suatu informasi berupa usulan menuju suatu keputusan tertentu.

    Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

    Menurut Kusrini dalam Rohyani pada Jurnal Sistem Informasi Vol 5 (2013:532), karateristik dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut:

    1. Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan bagi pengambil keputusan pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.

    2. Dukungan untuk semua level manajerial dari eksekutif pusat sampai manajer lini.

    3. Dukungan untuk individu dan kelompok.

    4. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial.

    5. Dukungan di semua frase proses pengambilan keputusan yaitu intelligence, design, choices, dan implementation.

    6. Dukungan di berbagai proses dengan gaya yang berbeda-beda.

    7. Adaptivitas sepanjang waktu.

    8. Mudah untuk digunakan user.

    9. Peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan daripada efesiensi.

    10. Kontrol penuh oleh pengambil terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan.

    11. Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem.

    12. Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan.

    13. Akses disediakan untuk berbagai sumber daya, format, dan tipe mulai dari sistem informasi sampai sistem berorientasi objek.

    14. Dapat digunakan sebagai standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan dibeberapa organisasi sepanjang rantai persediaan.

    Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

    Menurut Kusrini dalam Rohyani pada Jurnal Sistem Informasi Vol 5 (2013:533) tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:

    1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi-tersruktur.

    2. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efesiensinya.

    3. Peningkatan produktivitas. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangiukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berasal dari lokasi yang berbeda-beda.

    Analytical Hierarchy Process (AHP)

    Deinisi AHP

    Menurut Shega dkk dalam jurnal Gaussuian (2012:74)[13] Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang matematikawan di Universitas Pittsburgh Amerika Serikat sekitar tahun 1970 dimana Tujuan utama AHP adalah untuk membuat rangking alternatif keputusan dan memilih salah satu yang terbaik bagi kasus multi kriteria yang menggabungkan faktor kualitatif dan kuantitatif di dalam keseluruhan evaluasi alternatif-alternatif yang ada. Selain itu AHP juga digunakan untuk mengkaji permasalahan yang dimulai dengan mendefinisikan permasalahan tersebut secara seksama kemudian menyusunnya ke dalam suatu hirarki.

    MenurutSaaty (1994) dalam Shega dkk pada jurnal Gaussian (2012:75) “hirarki adalah gambaran dari permasalahan yang kompleks dalam struktur banyak tingkat dimana tingkat paling atas adalah tujuan dan diikuti tingkat kriteria, subkriteria dan seterusnya ke bawah sampai pada tingkat yang paling bawah adalah tingkat alternative”.

    Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:

    1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih,sampai pada subkriteria yang paling dalam.

    2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

    3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

    Langkah-Langkah Analytical Hierarchy Process (AHP)

    Berikut adalah langkah-langkah dalam AHP:

    1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

    2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria yang ingin di rangking.

      Gambar 2.1 Hirarki Model AHP

    3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat-tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.

    4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.

    5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun dengan manual.

    6. Mengulangi langkah, 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

    7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintetis pilihan dalam penentuan prioritas elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.

    8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0,100 maka penilaian harus diulangi kembali.

    Perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP)

    Elemen-Elemen pada setiap baris dari matriks persegi merupakan hasil perbandingan berpasangan. Setiap matriks pairwise comparison dicari eigen vektornya untuk mendapat local priority. Skala perbandingan berpasangan didasarkan pada nilai-nilai fundamental Analitycal Hierarcy Process dengan pembobotan dari 1 untuk sama penting, sampai dengan 9 untuk sama penting sekali. Penyimpanan dari konsistensi dinyatakan dalam indeks konsistensi yang didapat dari rumus Menghitung nilai maksimum eigen / maximum Eigen Value ( λ max) yaitu sebagai berikut :

    Gambar 2.2 Rumus perhitungan AHP

    Konsep Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Shalahuddin (2013:18)[14], ”Kegiatan analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

    Menurut Taufiq (2013:156)[15], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mempelajari dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi pada sistem agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

    Tahap Analisa Sistem

    Menurut Henderi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 (2011:322)[16], “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Didalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analyze, yaitu menganalisa system.

    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Defenisi Perancangan Sistem

    Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[17],“Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatusistem informasi berbasis computer”.

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[18], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan suatu kegiatan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang didalamnya terdapat data-data yang diprlukan oleh sistem baru.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman computer.

    Konsep Sistem Database

    Sistem Database

    Database merupakan salah satu komponen yang penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).

    Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[19] “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”. Database dibentuk dari kumpulan file. File merupakan kumpulan dari item data yang diatur dalam satu record dimana item-item data tersebut dimanipulasi untuk pemroses tertentu. File dapat juga diartikan sebagai kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama , atribut yang sama namun berbeda-beda nilai data valuenya.

    Berikut adalah istilah-istilah yang ada di dalam database :

    1. Table

      Table adalah kumpulan data yang terdiri dari record-record yang disatukan untuk suatu tujuan tertentu.

    2. Field

      Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

    3. Record

      Record adalah kumpulan field-field yang distukan dalam satu baris.

    Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Didalam SQL terdapat 3 sub bahasa yaitu :

    1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

    2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.

    3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database.

    Unified Modelling Language (UML)

    Berikut ini adalah beberapa defenisi use case :

    1. Menurut Nugroho (2010:06)[20], UML (Unfied Modelling Language) adalah “Bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodellan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    2. UML (Unfied Modelling Language) adalah “Gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.(Jurnal CCIT, 2014:491)

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Progamming).

    Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modelling Language)

    Berikut ini adalah defenisi mengenai 5 (lima) diagram UML:

    1. Use Case Diagram

      Menurut Murad (2013:57)[21], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki dua fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    2. Class Diagram

      Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram

      Menurut Vidia (2013:20)[22], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”. Sequence diagram Secara grafis juga menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use caseatau operasi.

    4. Activity Diagram

      Menurut Murad (2013:57), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Tujuan UML (Unified Modelling Language )

    Menurut Yasin (2012:268)[23], tujuan UML diantaranya adalah:

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai elisitasi :

    1. Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[24] “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    2. Menurut Saputra dalam jurnal Berita Dirgantara (2012:51)[25] elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

    Tahap-Tahap Elisitasi

    Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[26] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I

      Tahap ini berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Tahap ini berisi hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI berfungsi untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

      • M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      • D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      • I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Tahap ini merupakan hasilpenyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu dengan keterangan sebagai berikut:

      • T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?
      • O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
      • E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dapat dibagi kembali menjadi beberapa bagian lagi, yaitu:

      • High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
      • Middle (M): Mampu dikerjakan.
      • Low (L): Mudah dikerjakan.

    Setelah melalui ketiga tahap tersebut, maka akan didapat sebuah final draft elisitasi yang merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Langkah-Langkah Elisitasi

    Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75) berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

    1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

    2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

    3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

    4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

    5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

    6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

    7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

    Literature Review

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan siswa baru dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian penerimaan siswa baru ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah beberapa penelitian serupa yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zaenudin (2014)

      Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zaenudin berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web Pada SMA Genta Syaputra”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini mengunakan web agar proses pengolahan data lebih akurat dan tepat. Karena dalam sistem berjalan saat ini masih menggunakan manual yaitu dengan pencatatan secara tertulis sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pada data calon siswa. Penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem yang sedang berjalan yaitu dari sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi yang berbentuk web, sehingga calon siswa/siswi tersebut dapat mendaftar secara langsung tanpa harus datang langsung ke sekolah, siswa dapat mendaftar di rumah atau di warnet terdekat.[27]

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Komala Sari (2011)

      Penelitian yang telah dijalankan oleh Suci Komala Sari berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Madrasah Aliyah Citra Cendekia Jakarta Selatan Menggunakan Visual Studio 2008”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini mengunakan Visual Studio 2008 sebagai bahasa pemogramannya dan MySQL sebagai database dengan tujuan untuk memudahkan bagi panitia penerimaan siswa baru agar dapat lebih mudah dalam mengolah dan memproses data. Sistem ini juga dirancang untuk dijadikan solusi awal dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam pengolahan data pendaftaran siswa baru agar lebih efektif dan efisien. Sistem yang berjalan saat ini masih dikerjakan secara manual. Dengan perancangan ini bagian pendaftaran siswa baru tidak perlu berulang-ulang dalam mengolah data. Dengan penelitian ini juga dapat terwujudnya sistem yang menghasilkan rekap daftar ulang dengan tepat.[28]

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Alimatul Khoiriyah (2013)

      Penelitian yang telah dijalankan oleh Umi Alimatul Khoiriyah berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Berbasis Web (Studi Kasus Pusat Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teknologi Adisujipto Yogyakarta)”. Sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal dalam memecahkan masalah yang terjadi dimana penilaian yang dilakukan masih menggunakan cara manual sehingga proses penilaian kinerja dosen menjadi lambat dan belum akurat. Dengan menggunakan sistem penunjang keputusan pada kasus ini maka mengelola data penilaian kinerja dosen serta menghasilkan ranking dari hasil perhitungan bobot nilai dosen dapat dilakukan dengan mudah dan akurat. [29]

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Faisal (2012)

      Penelitian yang telah dijalankan oleh Ahmad Faisal berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Di SMA Menggunakan Metode AHP Pada SMA 2 Bae”. Penelitian ini menggunkan PHP sebgai bahasa pemograman dan MySQL sebagai database pada proses perancangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi perangkat lunak untuk memudahkan proses pengambilan keputusan pemilihan jurusan pada SMA 2 Bae.[30]

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Sodiq Mustofa dan Djunarko (2010)

      Penelitian yang telah dijalankan oleh Eko Sodiq Mustofa dan Djunarko berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Negeri 3 Klaten Dengan Netbeans 6.5”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini mengunakan Netbeans 6.5 untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses penerimaan siswa baru pada SMK Negeri 3 Klaten. Sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam pengolahan data penerimaan siswa baru agar menghasilkan informasi yang mempunyai nilai lebih dibandingkan diolah secara manual. Dengan pembuatan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru akan mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan terutama laporan mengenai data-data yang berkaitan dengan data siswa khususnya penerimaan siswa baru karena pengembang tidak perlu merubah secara total struktur sistem yangtelah ada dengan menggunakan konsep pemrogamman berbasis objek. [31]

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Syarifah Tri Permata Dewi (2013)

      Penelitian yang telah dijalankan oleh Siti Rohidatun Hulasiah berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Dan TOPSIS (Studi Kasus : Pemilihan Handphone)”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini mengunakan web dengan bahasa pemrogaman PHP dan Mysql serta menggunakan perpaduan dua metode yaitu AHP dan TOPSIS. Permasalahan yang redapat pada penelitian ini adalah banyaknya konsumen yang bingung dalam memilih produk handphone yang diinginkan. Hal ini dikarenakan banyaknya produk handphone yang menawarkan berbagai fitur menarik dan spesifikasi yang canggih serta harga yang terjangkau sehingga membingungkan para konsumen yang hendak membeli produk tersebut. Hasil akhirnya adalah banyak konsumen yang kecewa karena produk yang dibeli tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya Sistem pendukung Keputusan pada proses pemilihan handphone ini maka konsumen diharapkan dapat menentukan dan membeli handphone sesuai dengan keiginannya. [32]

    Berikut ini adalah susunan daftar Literature review yang telah disebutkan :

    Tabel 2.1. Daftar literature

    Berdasarkan literature review yang ada di atas dapat diketahui, yaitu belum adanya penelitian terhadap penerimaan siswa baru yang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan dibangun menggunakan Vissual Studio 2010 atau VB.Net 2010. Dengan merujuk dari beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, maka dari itu penulis memberanikan diri untuk menyusun dan melakukan penelitian mengenai penerimaan siswa baru dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan VB.Net 2010.

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Umum

    Penerimaan siswa baru merupakan hal awal yang dilakukan suatu institusi pendikikan yaitu sekolah sebelum kegiatan mengajar dan belajar dimulai setiap tahun ajaran baru. Oleh karena itu sistem penerimaan siswa baru yang efektif harus dimiliki setiap sekolah. Hal ini dilakukan untuk menjaring setiap siswa baru agar sesuai dengan kriteria yang diberikan oleh pihak sekolah demi menghasilkan siswa-siswi yang berbobot yang nantinya akan meningkatkan reputasi sekolah di masa yang akan datang.

    Namun saat ini, sistem yang digunakan dalam proses penerimaan siswa baru pada SMK Media Informatika masih menggunakan sistem manual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin memaparkan sistem yang berjalan pada proses penerimaan siswa baru di SMK Media Informatika sebagai bahan perbandingan untuk merancang sistem yang baru.

    Gambaran Umum Organisasi

    Seiring dengan kemajuan teknologi, tidak dapat dipungkiri tuntutan akan kebutuhan pendidikan semakin meningkat. Melihat peluang yang terjadi akibat tuntutan kebutuhan dan persaingan yang terjadi maka didirikanlah SMK Media Informatika. SMK Media Informatika ini merupakan salah satu instansi pendidikan yang mengedepankan kualitas anak didiknya. Mereka berusaha memberikan pelayanan terbaik mulai dari penyesuaian kurikulum, pengajar-pengajar yang mahir pada bidangnya sampai dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang memacu para siswa untuk lebih berprestasi dalam kegiatan non akademik.

    Sejarah Singkat Organisasi

    Dalam menunjang program pemerintah Kota Tangerang, khususnya kecamatan Kelapa Dua sebagai daerah pemukiman yang tentunya membutuhkan semua sarana pendidikan,maka yayasan pendidikan Generasi bangsa Indonesia menyelenggarakan progam pendidikan dengan membuka SMK Media Informatika pada tahun 2007. SMK Media Informatika berlokasi di Perumahan Dasana Indah Blok UF3 Bojong Nangka, Legok Tangerang. Berdirinya SMK Media Informatika dipelopori oleh Yayasan Pendidikan Generasi Bangsa Indonesia sebagai pelindung. Adapun misi dan visi dari SMK Media Informatika ialah :

    1. VISI

      Mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli,professional,memiliki kemampuan, dan kesanggupan kerja yang tinggi dalam bidang teknologi sesuai tuntutan Zaman.

    2. MISI

      • Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik yang menghasilkan lulusan cerdas, terampil, beriman, bertaqwa, dan memiliki keunggulan kompetitif.
      • Melengkapi perangkat kurikulum yang muktahir dan berwawasan ke depan.
      • Menyelenggarakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
      • Mengembangkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning organization).

    Struktur Organisasi

    Berikut adalah struktur organisasi dari SMK Media Informatika Dasana Indah :

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Media Informatika

    Tugas Dan Tanggung Jawab

    Adapun tugas dan tanggungjawab dari para pengurus adalah :

    1. Kepala Sekolah

      • Menyusun perencanaan.
      • Mengorganisasikan kegiatan.
      • Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
      • Menentukan kebijakasanaan.
      • Mengatur proses belajar mengajar.
      • Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
    2. Wakil Kepala Sekoalh

      • Menyusun perencanaan dan membuat program kegiatan serta pelaksanaannya.
      • Pelaksanaan.
      • Identifikasi dan pengumpulan data.
      • Penyusunan laporan-laporan.
      • Mengatur pengadaan dan pengelolaan daftar hadir guru dalam proses pembelajaran.
      • Menyusun pelaksanaan Ujian Nasional (UAN).
      • Menetapkan kriteria persyaratan naik kelas / tidak naik kelas.
      • Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegikatan di luar sekolah.
      • Mengatur / mengurus mutasi siswa.
      • Mengatur dan menyelenggarakan hubungan baik antara sekolah dengan Komite Sekolah, menampung saran-saran dan pendapat masyarakat demi kemajuan sekolah.
      • Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah,mengatur pengadaan denah sekolah, organigram, papan data, kohor, atribut, label yang berhubungan dengan keperluan sekolah.
    3. Guru

      • Membuat/menyusun program pembelajaran program tahunan, program semester, menyusun silabus, menyusun rencana pelaksanaan pengajaran.
      • Melaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
      • Menyusun alat penilaian dan melaksanaan penilaian hasil belajar.
      • Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.
      • Melaksanaan Analisis Hasil Belajar.
      • Membuat catatan-catatan tentang kemajuan belajar siswa yang dibina.
      • Mengikuti kegiatan pengembangan Kurikulum.
    4. Tata Usaha

      • Melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

      Melaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.

      • Menyusun Program tata usaha.
      • Mengelola administarasi sekolah,administrasi perlengkapan / sarana prasarana sekolah,administarasi kesiswaan, administarasi kurikulum, administarasi kepegawaian, administarasi humas.
      • Mengurus dokumen-dokumen sekolah.
      • Menyusun laporan-laporan ketatatausahaan sekolah.
      • Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Pada proses ini calon siswa datang langsung ke SMK Media Informatika untuk membeli formulir dan menerima Bukti Penerimaan Formulir. Setelah itu para calon siswa harus mengisi formulir pendaftaran secara lengkap dengan melampirkan dokumen persyaratan siswa baru yang dibutuhkan lalu menyerahkannya kepada bagian Penerimaan Siswa Baru. Calon siswa akan melakukan wawancara singkat dengan panitia Penerimaan Siswa Baru lalu menerima surat persetujuan masuk sekolah yang berisi rincian mengenai biaya pembayaran registrasi yang harus dibayarkan oleh calon siswa. Kemudian calon siswa harus melakukan pembayaran registrasi sesuai dengan ketentuan yang ada pada surat persetujuan masuk sekolah. Pada tahap selanjutnya calon siswa akan mengikuti proses seleksi masuk kemudian calon siswa akan mendapat informasi mengenai kapan hasil seleksi tersebut akan keluar. Dalam hal ini hasil seleksi akan diberitahukan melalui dua cara yaitu lewat telepon atau papan pengumuman sekolah. Sebelum informasi hasil tes seleksi diberitahukan kepada siswa, hasil tes tersebut akan digabungkan dengan data-data lainnya seperti nilai rata-rata akhir raport, tes kesehatan, dan sebagainya untuk dijadikan sebagai factor dalam membuat keputusan kelulusan calon siswa karena kuota penerimaan siswa baru di SMK Media Informatika sangat terbatas. Tahap terakhir adalah calon siswa akan mendapat informasi mengenai hasil seleksi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Apabila siswa dinyatakan lulus maka calon siswa bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, seperti pembelian buku, seragam, dan sebaginya.

    Analisa Proses

    Untuk penjelasan lebih rinci mengenai Sistem Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Media Informatika Dasana Indah akan digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan Saat Ini

    Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan progam Edraw Max v 7.2 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

    Analisa Sistem Berjalan Pada Use Case Diagram

    Berikut ini adalah gambaran use case sistem penerimaan siswa baru pada SMK Media Informatika :

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Penerimaan Siswa Baru.

    Berdasarkan gambar 3.2.Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan calon siswa baru.

    2. 3 actor yang yang melakukan kegiatan diantaranya : calon siswa, panitia PSB, dan Kepala Sekolah.

    3. 8 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor yaitu datang langsung, membeli formulir pendaftaran, mengembalikan formulir pendaftaran, membayar biaya registrasi, mengikuti tes seleksi masuk, validasi data, membuat laporan penerimaan siswa baru dan mendapatkan informasi final kelulusan atau tidak lulus.

    4. 1 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.

    Analisa Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

    Berikut ini adalah gambaran sistem penerimaan siswa baru pada SMK Media Informatika menggunakan activity diagram :

    Gambar 3.3. Activity Diagram Penerimaan Siswa Baru

    Berdasarkan gambar 3.3.Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

    1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. 29 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    4. 1 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.

    Analisa Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

    Berikut ini adalah gambaran sistem penerimaan siswa baru pada SMKMedia Informatika menggunakan sequence diagram:

    Gambar 3.4. Sequence Diagram Penerimaan Siswa Baru


    Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan diatas terdapat :

    1. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu calon siswa, panitia PSB dan Kepala Sekolah.

    2. 29 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi serta Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    3. 1 Decision Node untuk membuat keputusan.

    4. 9 Lifeline mengidentifikasikan kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

    5. 1 vertical swim line agar terlihat lebih rapih.

    Spesifikasi Sistem Berjalan

    Spesifikasi sistem yang telah ada membutuhkan data input sebagai bahan masukan untuk diproses, sehingga akan menghasilkan bentuk output.

    Spesifikasi Dokumen Masukan

    Dokumen masukan merupakan dokumen dasar yang akan mengambil proses didalam sistem tersebut. Dokumen masukan ini akan mempengaruhi hasil laporan dari proses yang nantinya termasuk ke dalam masukan sistem berjalan pada SMK Media Informatika adalah sebagai berikut :

    1. Nama Dokumen  : Formulir Pendaftaran Siswa Baru ; Fungsi Dokumen  : Untuk Pendaftaran Siswa Baru ; Sumber Asal Dokumen: Siswa Baru ; Tujuan Dokumen  : Bagian Penerimaan Siswa Baru ; Media  : Kertas ; Jumlah  : 1 Lembar ; Bentuk  : Lampiran B.1 ;

    Spesifikasi Dokumen Keluaran

    Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan dari proses sistem berjalan yang juga sering disebut sebagai dokumen laporan :

    1. Nama Dokumen  : Bukti Penerimaan ; Fungsi Dokumen  : Sebagai Bukti Pembelian Formulir Pendaftaran ; Sumber Asal Dokumen: Bagian Penerimaan Siswa Baru ; Tujuan Dokumen  : Siswa Baru ; Media  : Kertas ; Jumlah  : 1 Lembar ; Bentuk  : Lampiran B.2

    2. Nama Dokumen  : Surat Persetujuan Masuk Sekolah ; Fungsi Dokumen  : Sebagai Persetujuaan Perjanjian Pembayaran Dan Bukti Pembayaran ; Sumber Asal Dokumen: Bagian Penerimaan Siswa Baru ; Tujuan Dokumen  : Siswa Baru ; Media  : Kertas ; Jumlah  : 1 Lembar ; Bentuk  : Lampiran B.3

    3. Nama Dokumen  : Hasil ; Fungsi Dokumen  : Untuk Bukti Tes Lulus ; Sumber Asal Dokumen: Bagian Penerimaan Siswa Baru ; Tujuan Dokumen  : Siswa Baru; Media  : Kertas / Informasi Melalui Telepon ; Jumlah  : 1 Lembar ; Bentuk  : Tidak ada karena berbentuk Informasi lewat telpon dan papan pengumuman sekolah

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras/Hardware

      • Procesor : Intel Core 2 Duo
      • Monitor : 17 Inci
      • Mouse : USB
      • Hardisk : 250 GB
      • Keyboard : USB
      • Printer : HP Jet 3940
      • Memory : 4 GB

    2. Spesifikasi Perangkat Lunak/Software

      • Windows 7
      • Microsoft Word
      • Microsoft Excel
      • Microsoft Power Point

    3. Hak Akses (Brainware)

      • Panitia Penerimaan Calon Siswa Baru
      • Kepala Sekolah
      • Calon Siswa

    PermasalahanDan Alternatif Pemecahan Masalah

    Dalam kegiatan penerimaan siswa baru yang dilakukan di SMK Media Informatika masih menggunakan sistem manual atau belum menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi, sehingga dalam melakukan kegiatan penerimaan siswa baru memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan pemikiran yang lebih. Penulis ingin mencoba untuk menganalisa dan menguraikan hambatan dan masalah yang ada pada sistem berjalan ini. Secara keseluruhan hambatan dan masalah yang utama adalah cara kerja yang masih sederhana dan masih secara manual, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Menggunakan sistem manual yang memakan waktu lama dibandingkan dengan sistem komputerisasi.

    2. Belum memiliki sebuah sistem penilaian yang bisa digunakan secara transparan dan professional untuk membantu proses pengambilan keputusan.

    3. Pembuatan hasil tes yaitu berupa keputusan kelulusan masih bersifat subjektif dan kurang akurat serta cukup memakan waktu lama.

    4. Proses pembuatan laporan penerimaan siswa baru yang memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan sistem komputerisasi.

    Dalam mengatasi permasalahan diatas, penulis mengajukan suatu cara untuk meminimalkan permasalahan dalam proses penerimaan siswa baru agar lebih baik dari sebelumnya yaitu menggunakan sistem komputerisasi dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

    1. Efisiensi waktu, mempercepat dalam proses perhitungan maupun pembuatan laporan.

    2. Ketelitian yang tinggi serta keakuratan dalam proses pengambilan keputusan.

    3. Volume data yang tinggi karena mampu mengolah data dalam jumlah besar.

    4. Data aman, karena data disimpan dalam komputer yang merupakan media komunikasi yang dapat dengan cepat menyajikan informasi yang dibutuhkan.

    Elisitasi

    Elisitasi Tahap I

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan stakeholder selaku perwakilan dari pihak sekolah, maka dihasilkan beberapa kebutuhan untuk membangun sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam elasitasi tahap I yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi menggunakan metode MDI. Requirement yang diberi opsi I (Inessential) akan dieliminasi.

    Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II


    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III. Requirement yang lolos akan diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Yang diberi opsi H (High) akan dieliminasi.

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III


    Elisitasi Final

    Tabel 3.4. Elisitasi Final

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Prosedur Sistem Usulan

    Admin

    1. Admin melakukan login sistem.

    2. Sistem menampilkan menu utama dengan hak akses admin.

    3. Admin dapat menambah user baru.

    4. Admin dapat menambah jurusan baru.

    5. Admin dapat memperoleh semua fasilitas yang terdapat pada user sehingga admin dapat melakukan input data calon siswa baru dan melakukan proses analisa AHP.

    User

    1. User melakukan login sistem.

    2. Sisem menampilkan menu utama dengan hak akses user.

    3. User melakukan input data calon siswa baru.

    4. Usermelakukan analisa AHP terhadap data calon siswa baru.

    5. User melakukan pencetakan dokumen laporan.

    Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

    Untuk menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini digunakan software Edraw Max 7.9 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan PadaUse Case Diagram

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Baru

    Berdasarkan gambar 4.1. use case sistem baru diatas,terdapat :

    1. 1 buah sistem yang mencakup rancangan seluruh usulan proses sistem pada penerimaan calon siswa baru.

    2. 2 buah actor, yaitu admin dan user yang dapat melakukan kegiatan yaitu login, logout, pendaftaran siswa baru, manage user, kelola laporan, dan terakhir analisa AHP.

    3. Terdapat 23 usecase yang dapat dilakukan yaitu menu login dimana dapat mengaktifkan ke 5 menu utama yang terdiri dari menu pendaftaran siswa baru, menu pengaturan, menu analisa AHP, menu manage user, dan log out dan di setiap menu tersebut dilengkapi dengan berbagai macam button seperti tambah, batal, hapus, edit, delete dan lainnya guna menunjang kinerja sistem.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan PadaActivity Diagram

    Pada Activity Diagram ini, sistem akan dibuat menjadi dua diagram yaitu Admin dan user.

    1. Activity diagram Admin

      Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Baru

      Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem Baru diatas,terdapat :

      1. 1 initial node yang merupakan awal mula kegiatan.

      2. 20 action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 decision node yang mencerminkan sebuah percabangan pengambilan keputusan.

      4. 1 final node yang merupaka akhir dari kegiatan.


    2. Activity diagram User

      Gambar 4.3. Activity Diagram user sistem baru

      Berdasarkan Gambar 4.3. Activity Diagram user sistem baru diatas,terdapat :

      1. 1 initial node yang merupakan awal mula kegiatan.

      2. 16 action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 decision node yang mencerminkan sebuah percabangan pengambilan keputusan.

      4. 1 final node yang merupaka akhir dari kegiatan.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

    Sama seperti Activity Diagram, rancangan sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram juga dibagi menjadi 2 bagian yaitu admin dan user :

    1. Sequence Diagram Admin

      Gambar 4.4. Sequence Diagram Admin sistem baru

      Berdasarkan Gambar 4.4. Sequence Diagram Admin sistem baru diatas,terdapat :

      1. 1 actor yaitu admin.

      2. 8 life line yang terdiri dari sistem PSB, user, table_jurusan, table_siswa, alternatif, alt-kriteria, form analisa dan rank, serta laporan.

      3. 24 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    2. Sequence Diagram User

      Gambar 4.5.Sequence Diagram User sistem baru

      Berdasarkan Gambar 4.5.Sequence Diagram User sistem baru diatas,terdapat :

      1. 1 actor yaitu user.

      2. 6 life line yang terdiri dari sistem PSB, table_siswa, alternatif, alt-kriteria, form analisa dan rank, serta laporan.

      3. 18 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Class Diagram

    Gambar 4.6. Class Diagram sistem baru

    Rancangan FlowChart AHP Sistem Baru

    Gambar 4.7. Flow Chart AHP sistem baru

    Analisis Perhitungan dengan Metode AHP

    Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan calon siswa baru yang layak diterima di SMK Media Informatika Dasana Indah :

    1. Memberi Penilaian Pada Kriteria

      Langkah-langkah yang dilakukan dalam memberikan penilaian terhadap kriteria adalah sebagai berikut :

      • a. Membuat Matriks Perbandingan Kriteria

      Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. Hasil penilaian bisa dilihat dalam table 4.1

      Table 4.1. Matriks Perbandingan Kriteria

      Untuk memulai sebuah proses AHP, maka hal yang perlu dilakukan adalah membuat matriks perbandingan berpasangan serta mengisi field-field matriks sesuai dengan ketentuan cara pengisian AHP yaitu pengisian angka 1-9. Setelah field terisi lalu menjumlahkannya per kolom. Isi jumlah ditaruh didalam baris jumlah.

      • b. Menentukan Prioritas Kriteria

      Setelah mengisi field matriks perbandingan kriteria, maka langkah selanjutnya adalah mengupdate nilai field matriks dengan cara membagi baris jumlah dengan baris kriteria pada tabel 4.1 dan hasilnya ditaruh di field matriks upgrade untuk menghasilkan prioritas. Cara menghasilkan prioritas adalah dengan menjumlahkan baris pada matriks upgrade lagu membaginya dengan jumlah kriteria.

      Table 4.2. Table Nilai Matriks Upgrade Kriteria

      • c. Menghitung eigen value, index konsistensi dan rasio konsistensi

      Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 maka dapat diperoleh eigen value, index konsistensi dan rasio konsistensi yaitu dengan cara :

      • • λ maks (penjumlahan terhadap hasil perkalian antara kolom prioritas dengan baris jumlah) : 4.222171347
      • • CI ((λ maks – n) / n-1) : 0.074057116
      • • CR (CI / IR (0.58)) : 0.082285684

      Jika hasil yang didapat yaitu CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. Jika CR > 0.1 maka perhitungan harus diulang untuk mendapatkan hasil yang konsisten.

    2. Memberi Penilaian Terhadap Alternatif

      Setelah melakukan penilaian pada kriteria, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian pada alternatif (dalam hal ini alternatif adalah calon siswa) terhadap kriteria. Langkah-langkah pemberian nilai terhadap alternatif sama dengan langkah-langkah pemberian nilai terhadap kriteria, yaitu :

      1. Membuat matriks perbandingan berpasangan alternatif terhadap kriteria.
      2. Membuat matriks upgrade alternatif.
      3. Menentukan nilai eigen, CI dan CR.

      Berikut adalah daftar table awal penilaian alternatif :

      Contoh nama alternatif (calon siswa) adalah Andi, Budi, Loki

      Tabel 4.3. tabel awal

      Tabel awal dibutuhkan untuk memasukan nilai kedalam matriks perbandingan berpasangan alternatif.

      • a. Penilaian Alternatif Terhadap Rata-Rata Raport
      • a1. Membuat matriks perbandingan berpasangan alternatif

      Tabel 4.4. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif-Rata-Rata Raport

      Pada tabel 4.4 di atas menunjukan nilai matrix berpasangan alternatif antara Andi, Budi, dan Loki terhadap rata-rata raport. Untuk proses perhitungan menggunakan cara yang sama seperti pada table 4.1.

      • a2. Membuat matriks upgrade alternatif

      Tabel 4.5. Nilai Matriks upgrade Alternatif- Rata-Rata Raport

      Pada tabel 4.5 di atas menunjukan hasil nilai matrix upgrade alternatif antara Andi, Budi, dan Loki. Data pada matriks perbandingan berpasangan alternatif rata-rata raport telah dibagi antara baris alternatif dengan baris jumlah pada tabel 4.4 dan hasilnya ditampilkan di matriks upgarde. Untuk hasil pada kolom prioritas, didapat dengan cara membagi kolom jumlah dengan banyaknya alternatif yaitu tiga(3).

      • a3. Menentukan nilai eigen, CI dan CR

      Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 maka dapat diperoleh eigen value, index konsistensi dan rasio konsistensi yaitu dengan cara :

      • • λ maks (penjumlahan terhadap hasil perkalian antara kolom prioritas dengan baris jumlah) : 3
      • • CI ((λ maks – n) / n-1) : 0
      • • CR (CI / IR (0.58)) : 0

      Jika hasil yang didapat yaitu CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. Jika CR > 0.1 maka perhitungan harus diulang untuk mendapatkan hasil yang konsisten.

      • b. Penilaian Alternatif Terhadap Test Seleksi
      • b1. Membuat matriks perbandingan berpasangan alternatif

      Tabel 4.6. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif -Test Seleksi

      Pada tabel 4.6 di atas menunjukan nilai matrix berpasangan alternatif antara Andi, Budi, dan Loki terhadap test seleksi. Untuk proses perhitungan menggunakan cara yang sama seperti pada table 4.1.

      • b2. Membuat matriks upgrade alternatif

      Tabel 4.7. Nilai Matriks upgrade Alternatif –Test Seleksi

      Pada tabel 4.7 di atas menunjukan hasil nilai matrix upgrade alternatif antara Andi, Budi, dan Loki. Data pada matriks perbandingan berpasangan alternatif test seleksi telah dibagi antara baris alternatif dengan baris jumlah pada tabel 4.6 dan hasilnya ditampilkan di matriks upgarde. Untuk hasil pada kolom prioritas, didapat dengan cara membagi kolom jumlah dengan banyaknya alternatif yaitu tiga(3).

      • b3. Menentukan nilai eigen, CI dan CR

      Berdasarkan tabel 4.6 dan tabel 4.7 maka dapat diperoleh eigen value, index konsistensi dan rasio konsistensi yaitu dengan cara :

      • • λ maks (penjumlahan terhadap hasil perkalian antara kolom prioritas dengan baris jumlah) : 3
      • • CI ((λ maks – n) / n-1) : 0
      • • CR (CI / IR (0.58)) : 0

      Jika hasil yang didapat yaitu CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. Jika CR > 0.1 maka perhitungan harus diulang untuk mendapatkan hasil yang konsisten.

      • c. Penilaian Alternatif Terhadap Wawancara
      • c1. Membuat matriks perbandingan berpasangan alternatif

      Tabel 4.8. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif –Wawancara

      Pada tabel 4.8 di atas menunjukan nilai matrix berpasangan alternatif antara Andi, Budi, dan Loki terhadap wawancara. Untuk proses perhitungan menggunakan cara yang sama seperti pada table 4.1.

      • c2. Membuat matriks upgrade alternatif

      Tabel 4.9. Nilai Matriks upgrade Alternatif –Wawancara

      Pada tabel 4.9 di atas menunjukan hasil nilai matrix upgrade alternatif antara Andi, Budi, dan Loki. Data pada matriks perbandingan berpasangan alternatif wawancara telah dibagi antara baris alternatif dengan baris jumlah pada tabel 4.8 dan hasilnya ditampilkan di matriks upgarde. Untuk hasil pada kolom prioritas, didapat dengan cara membagi kolom jumlah dengan banyaknya alternatif yaitu tiga(3).

      • c3. Menentukan nilai eigen, CI dan CR

      Berdasarkan tabel 4.8 dan tabel 4.9 maka dapat diperoleh eigen value, index konsistensi dan rasio konsistensi yaitu dengan cara :

      • • λ maks (penjumlahan terhadap hasil perkalian antara kolom prioritas dengan baris jumlah) : 3
      • • CI ((λ maks – n) / n-1) : 0
      • • CR (CI / IR (0.58)) : 0

      Jika hasil yang didapat yaitu CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. Jika CR > 0.1 maka perhitungan harus diulang untuk mendapatkan hasil yang konsisten.

      • d. Penilaian Alternatif Terhadap Kesehatan
      • d1. Membuat matriks perbandingan berpasangan alternatif

      Tabel 4.10. Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif –Kesehatan

      Pada tabel 4.10 di atas menunjukan nilai matrix berpasangan alternatif antara Andi, Budi, dan Loki terhadap kesehatan. Untuk proses perhitungan menggunakan cara yang sama seperti pada table 4.1.

      • d2. Membuat matriks upgrade alternatif

      Tabel 4.11. Nilai Matriks upgrade Alternatif –Kesehatan

      Pada tabel 4.11 di atas menunjukan hasil nilai matrix upgrade alternatif antara Andi, Budi, dan Loki. Data pada matriks perbandingan berpasangan alternatif kesehatan telah dibagi antara baris alternatif dengan baris jumlah pada tabel 4.10 dan hasilnya ditampilkan di matriks upgarde. Untuk hasil pada kolom prioritas, didapat dengan cara membagi kolom jumlah dengan banyaknya alternatif yaitu tiga(3).

      • d3. Menentukan nilai eigen, CI dan CR

      Berdasarkan tabel 4.10 dan tabel 4.11 maka dapat diperoleh eigen value, index konsistensi dan rasio konsistensi yaitu dengan cara :

      • • λ maks (penjumlahan terhadap hasil perkalian antara kolom prioritas dengan baris jumlah) : 3
      • • CI ((λ maks – n) / n-1) : 0
      • • CR (CI / IR (0.58)) : 0

      Jika hasil yang didapat yaitu CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. Jika CR > 0.1 maka perhitungan harus diulang untuk mendapatkan hasil yang konsisten.

    3. Menghitung Total Skor Gabungan Penilaian Kriteria Dan Alternatif

      Setelah mendapatkan bobot untuk keempat kriteria dan skor untuk masing-masing kriteria bagi ketiga alternatif (calon siswa), maka langkah terakhir adalah menghitung total skor untuk ketiga alternatif (calon siswa). Semua hasil penilaiannya tersebut akan dirangkum dalam bentuk tabel yang disebut Overall composite weight.

      Tabel 4.12. Nilai Overall composite weight

      Berikut adalah langkah-langkah mengisi tabel Overall composite weight :

      1. Kolom Weight diambil dari kolom Prioritas dalam matrix Matriks Upgrade Kriteria.

      2. Ketiga kolom lainnya (Andi, Budi dan Loki) diambil dari kolom Matriks upgrade Alternatif terhadap masing-masing kriteria (contoh: kolom Andi baris kesehatan diambil dari tabel 4.11. nilai matriks upgrade alternatif –kesehatan).

      3. Baris Composite Weight diperoleh dari jumlah hasil perkalian sel diatasnya dengan weight. (contoh: Composite weight untuk Andi = (0,185286935*0,352422907)+(0,416971917*0,337777778)+(0,17002442*0,279069767)+(0,227716728*0,4) = 0,344678574 )

    4. Menentukan Urutan Peringkat Berdasarkan Overall Composite weight

      Setelah selesai menghitung total skor untuk masing-masing alternatif (calon siswa) pada tabel Overall composite weight, maka alternatif dapat diurutkan berdasarkan nilai compose weight. Alternatif (calon siswa) yang mendapat nilai compose weight paling tinggi akan berada diurutan peringkat 1 dan seterusnya.

    5. Menentukan Calon Siswa Yang Lulus (Layak Diterima)

      Pada tahap terakhir ini, untuk menentukan apakah calon siswa tersebut layak diterima atau tidak akan dilihat dari nilai compose weight nya. Nilai compose weight nantinya akan dibandingkan dengan nilai standart yang ditetapkan oleh sistem berdasarkan persetujuan kepala sekolah.

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data (Database)

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagi berikut :

    1. Nama File : user Media  : Hardisk Isi  : (Kode _id +nama_pengguna + password + user_akses) Primary key  : kode_id Panjang Record : 47

      Tabel 4.13. Tabel User

    2. Nama File : table_siswa

      • Media : Hardisk
      • Isi  : (kode _daftar + tanggal_daftar + nama_siswa + nisn + tanggal_lahir + tempat_lahir + alamat + no_telp + jurusan + jenis_kelamin + jenis_pendaftaran + sekolah_asal + kelas + alamat_sekolah + nama_ayah + wn_ayah + agama_ayah + pekerjaan_ayah + pend_ayah + nama_ibu + wn_ibu + agama_ibu + pekerjaan_ibu + pend_ibu + alamat_ortu + gbi + total_gaji + anak_ke + dari + status_anak)
      • Primary key : kode_daftar
      • Panjang Record: 607

      Tabel 4.14. Tabel Siswa

    3. Nama File : table_jurusan

      • Media : Hardisk
      • Isi  : (id_jurusan + nama_jurusan)
      • Primary key :nama_jurusan
      • Panjang Record: 18

      Tabel 4.15. Tabel Jurusan

    4. Nama File : Alternatif

      • Media : Hardisk
      • Isi  : (id_alternatif + nama_alternatif + sekolah_asal)
      • Primary key :id_alternatif
      • Panjang Record: 66

      Tabel 4.16. Tabel Alternatif



    5. Nama File : kriteria

      • Media : Hardisk
      • Isi  : (id_kriteria + nama_kriteria )
      • Primary key :id_alternatif
      • Panjang Record: 45

      Tabel 4.17. Tabel Kriteria



    6. Nama File : alternatif_kriteria

      • Media : Hardisk
      • Isi  : (id_alternatif_kriteria + id_alternatif + id_kriteria + nilai )
      • Primary key :id_kriteria
      • Panjang Record: 33

      Tabel 4.18. Tabel Alternatif Kriteria

    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Tampilan Menu Login

    Gambar 4.8. Menu Login

    Tampilan Menu Utama

    Gambar 4.9. Menu Utama

    Tampilan Menu Pendaftaran Siswa Baru

    Gambar 4.10. Menu Pendaftaran Siswa Baru

    Tampilan Menu Manage User

    Gambar 4.11. Menu Manage User

    Tampilan Menu Manage Jurusan

    Gambar 4.12. Menu Manage Jurusan User

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Untuk spesifikasi hardware tidak perlu dirubah atau ditambahkan karena konfigurasi sistem yang sedang berjalan saat ini menggunakan spesifikasi hardware yang sudah memadai, yaitu :

    1. Procesor : Intel Core 2 Duo
    2. Monitor : 17 Inci
    3. Mouse  : USB
    4. Hardisk : 250 GB
    5. Keyboard : USB
    6. Printer : HP Jet 3940
    7. Memory : 4 GB

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Office 2007
    2. VB.Net
    3. Xampp

    Hak Akses

    1. Kepala Sekolah
    2. Tata usaha dan Panita PSB

    Perbedaan Prosedur Sistem Usulan Dan Sistem Berjalan

    Tabel 4.19. Perbedaan Sistem Usulan dan Sistem Berjalan

    Blacbox Testing

    Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan)yang terdapat didalam sistem

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem penerimaan siswa baru pada SMK Media Informatika, maka peneliti dapat menarik kesimpulan :

    1. Sistem penerimaan siswa baru yang sedang berjalan di SMK Media Informatika saat ini masih bersifat manual yaitu menggunakan Ms.Excel.

    2. Sistem yang berjalan saat ini belum mempunyai support sistem pendukung keputusan, dimana hal tersebut sebenarnya sangat dibutuhkan untuk menseleksi siswa mengingat kuota tempat duduk terbatas dan juga demi menghasilkan calon siswa yang berprestasi dan sehat jasmani dan rohani

    3. Berdasarkan sistem yang telah berjalan, maka peneliti membuat rancangan sistem penerimaan siswa baru yang sudah terkomputerisasi dan terdapat dukungan SPK didalamnya sehingga akan mempermudah tugas-tugas dalam pengambilan keputusan seputar penerimaan siswa baru. Hasil seleksi calon siswa juga akan menjadi lebih terpercaya dan akurat dengan adanya SPK pada penerimaan siswa baru ini.

    Saran

    Saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan yang digunakan untuk disosialisasikan bagi para pegawai agar lebih familiar dengan sistem yang telah dibuat.

    2. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan

    3. Perlu adanya fitur tambahan yang dapat melakukan backup data yang ada di dalam database secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau error pada komputer ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh, maka dengan adanya fitur backup data tersebut data tidak akan hilang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sugiarti, Yuni. 2011. Metode Penelitian Dibidang Komputer & Teknologi Informasi. Serang: Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
    2. Nasarudin, Djafar. Imran, Samsie. Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makasar. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.6 No.2, Januari 2013: 224-239
    3. Jogiyanto. 2010. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi
    4. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    5. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    6. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: Rosda.
    7. Pratama, I.P.A.E. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
    8. Maimunah, Sunarya. Lusyani, Larasati. Nina. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi". Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 5 No. 3, Mei 2012.
    9. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    10. Pristiwanto.2014. Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Simple Additive Weighting Untuk Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi. Medan: Jurnal Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI). Vol.2 No.1, Februari 2014: 11-15
    11. Rohyani. Hetty.2013. AnalisisSistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Progam Studi Menggunakan Metode Logika Fuzzy. Jambi: Jurnal Sistem Informasi. Vol.5 No.1, April 2013: 530-539
    12. Fartindyyah. Nurul, Subiyanto. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Peminatan SMA Menggunakan Metode Weighted Product. Semarang: Jurnal Kependidikan. Vol.44 No.2, November 2014: 140-146
    13. Shega. Hanien Nia H, Rahmawati. Nita, Yasin. Hasbi. 2014. Penentuan Faktor Prioritas Mahasiswa Dalam Memilih Telepon Seluler Merk Blackberry Dengan Fuzzy AHP. Semarang: Jurnal Gaussian. Vol.1 No.1, November 2012: 73-82
    14. A.S, Rosa, Dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:Informatika.
    15. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
    16. Henderi, Maimunah, Andrian. Randy. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artifical Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4 No.3 Mei 2011: 316-329.
    17. Zohrahayati. 2013. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    18. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
    19. Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. "Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah". Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 7 No. 3, Mei 2014: 480-496
    20. Nugroho,Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
    21. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. "Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1 September 2013
    22. Vidia. Dhanada, dkk. 2013. "Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek". Surabaya: Universitas Airlangga.
    23. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
    24. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    25. Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Bandung: Jurnal Berita Dirgantara. Vol 13. No.2, Juni 2012: 50-56
    26. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    27. Zaenudin, Ahmad. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web Pada SMA Genta Syaputra”. Laporan SKRIPSI. STMIK Raharja.
    28. Komala Sari, Suci. 2011. “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Madrasah Aliyah Citra Cendekia Jakarta Selatan Menggunakan Visual Studio 2008”. Laporan Tugas Akhir. Universitas Mercu Buana.
    29. Alimatul Khoiriyah, Umi. 2013. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Berbasis Web (Studi Kasus Pusat Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teknologi Adisujipto Yogyakarta)”. Laporan SKRIPSI. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
    30. Faisal, Ahmad. 2012. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Di SMA Menggunakan Metode AHP Pada SMA 2 Bae”. Laporan SKRIPSI. Universitas Mulia Kudus.
    31. Mustofa, Sodiq. Djunarko. 2012. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Negeri 3 Klaten Dengan Netbeans 6.5”. Naskah Publikasi. STMIK Amikom.
    32. Dewi, Syarifah Tri Permata. 2013. “Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Dan TOPSIS (Studi Kasus : Pemilihan Handphone)”. Laporan SKRIPSI. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.


    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 5: Uraian Pekerjaan
    Lampiran 6: Formulir Wawancara
    Lampiran 7: Surat Pengantar Observasi
    Lampiran 8: Surat Keterangan Implementasi Program
    Lampiran 9: Sertifikat IT
    Lampiran 10: Sertifikat TOEFL
    Lampiran 12: Sertifkat Prospek
    Lampiran 13: Katalog Produk
    Lampiran 14: Final Presentasi
    Lampiran 15: Daftar Riwayat Hidup

Contributors

Wahyu trisna setiadi