SI1021465479

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PONDOK PESANTREN MA’HAD

TARBIYATUL MUBTADIIN

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1021465479
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PONDOK PESANTREN MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

Disusun Oleh :

NIM
: 1021465479
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu (S1)
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaedi, M.Kom.)
NIP : 00594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PONDOK PESANTREN MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1021465479
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Heriyanto, S.Kom)
   
(Mahpud, M.Kom.)
NID : 11008
   
NID : 07140

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PONDOK PESANTREN MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1021465479
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA

PONDOK PESANTREN MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

Disusun Oleh :

NIM
: 1021465479
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1021465479

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Kebutuhan informasi dirasa sangat penting bagi semua kalangan di masa saat ini untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan lebih baik. Hal ini di buktikan dengan banyak nya perancangan media promosi dan informasi yang semakin meningkat mengikuti tuntutanperkembangan teknologi yang begitu pesat. Namun saat ini masyarakat lebih banyak memilih media yang berbasis audio visual terutama dalam pembuatan video profile. Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN adalah sebuah instasi pendidikan yang dituntut untuk mempunyai media penyampaian informasi yang sangat menarik untuk menjadi daya tarik agar dapat diminati oleh banyak orang dan menjadi media promosi sebagai daya tarik kepada masyarakat. Pondok Pesantren MA’HADTARBIYATUL MUBTADIIN sampai saat ini dalam memberikan informasi maupun promosi hanya sebatas media cetak saja. Olehkarena itu penulis ingin membuat sebuah rancangan video profile yang diharapkan dapat menjadi media promosi yang efektif dapat digunakan oleh stakeholder dan bagian pemasaran sebagai penunjang informasi dan promosi Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN. Karena kebutuhan tersebut maka penulis mengangkat permasalahan menjadi topik permasalahan skripsi yang berjudul : “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN”. Diharapkan video profile ini bermanfaat bagi pihak Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN khususnya untuk calon santri atau santriwati baru.

Kata kunci : Video profile, Informasi, Promosi, Pondok Pesantren.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menerbitkan mentari keindahan dan telah mencurahkannikmat hidup serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PONDOK PESANTREN MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaedi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Heriyanto S.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Mahpud M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak K.H. Ues Nawawi Selaku Pimpinan Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN dengan kebaikannya memberi penyusun tempat penelitian.
  7. Bapak H. Mohamad Saepudin, SH., selaku stakeholder yang telah banyak memberikan waktu dan dukungan serta saran yang membangun.
  8. Bapak H. Idis S.Pd.I yang telah membantu penyusun dalam memberikan dukungan dan motivasi.
  9. Kepada seluruh Staff dan Guru Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi.
  10. Staff Ahli MAVIB Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  11. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  12. Seluruh staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerjasamanya.
  13. Ayah, Ibu dan keluargaku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  14. Rekan-rekan TTS danmahasiswa yang telah memberikan dukungan dan doa.
  15. Semua pihak yang tidakdapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.

Tangerang, Juni 2014
Angga Aditia
NIM. 1021465479

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi saat ini memiliki peran yang sangat besar khususnya untuk menyampaikan informasi dan mendokumentasikan perusahaan atau instansi pemerintah, Pada dasarnya kemajuan bidang komputerisasi khususnya multimedia kian hari semakin meningkat dan telah mendorong terjadinya arus globalisasi, seiring dengan perkembangan informasi tersebut diikuti ketatnya kompetisi di bidang usaha, dengan demikian tiap-tiap usaha agar tetap eksis, berkembang dan dapat memenangkan persaingan berlomba menggunakan dan mengembangkan strategi dalam menggunakan sarana media penunjang dari yang berupa cetakan sampai dengan sarana informasi yang berbasis multimedia ataupun elektronik. Sesuai dengan keberadaan perkembangan teknologi informasitersebut pihak pengusaha jika tidak menyesuaikan mereka akan selalu ketinggalan dari pesaingnya. Media informasi dan promosi yang saat ini digunakan oleh Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yaitu dengan menggunakan media cetak seperti Brosur, spanduk, poster dan pamplet yang dirasa kurang begitu efektif, maka dalam penyampaian pesan suatu instansimembutuhkan media yang efektif dan efisien untuk menjelaskan sekaligus mempromosikan instansi dengan sebaik mungkin,agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh masyarakat luas. Sehingga media audio visual dipilih menjadi media informasi dan promosi yang tepat, dengan mengendalikan pendengaran dan penglihatan dalam bentuk audio visual. Karena didalamnya terdapat proses penyampaian pesan atau cara memvisualisasikan. Sekaligus memperdengarkan dan memperlihatkan isi pesan informasi kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya.

Maka dalam kesempatan ini penulis mengangkat topik penelitian dengan judul ” PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PONDOK PESANTREN MA’HAD TARBIYATUL UBTADIIN’’. Penelitian ini diharapkan menjadi media promosi dan informasi yang efektif untuk mengenalkan profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN kepada calon santri atau santriwati baru. Dengan adanya video profil ini bisa menjadi daya tarik tersendiri, hingga bisa membantu dalam mempromosikan keunggulan belajar mengajar yang sangat baik, fasilitas–fasilitas yang ada dan lain–lain untuk menjadi pondok pesantren unggulan. Rancangan media tersebut didasarkan pada hasil analisa permasalahan yang ada bahwa hingga saat ini Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN belum terdapat sarana media yang berbasis video yang digunakan sebagai sarana sosialisasi program studi kepada masyarakat. Dimana video profil ini akan dipakai oleh bagianpemasaran untuk promosi tahun ajaran baru. Dari rancangan media yang dihasilkan ke depan diharapkan dapat lebih memberi nilai efektifitas dalam program promosi dan informasi yang telah direncanakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang ada pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yaitu, sebagai berikut :

  1. Media dalam bentuk apa yang dapat menyampaikanpesan informasi tentang profil pondok secara efektif kepada masyarakat khusunya calon santri atau satriwati baru ?
  2. Bagaimana merancang media yang mempunyai nilai daya tarik kepada masyarakat khususnya calon santri atau santriwati baru ?
  3. Bagaimana merancang video profile yang sesuaidengan citra dan image Pondok Pesantern MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN ?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan masalah. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah hal-hal yang berhubungan dengan perancangan media dalam video profil tersebut akan ditampilkan keunggulan yang dipunyai oleh pondok pesantren diantaranya fasilitas, kegiatan, daftar pendidik, dan sebagainya. Untuk meningkatkan perolehan calon santri atau satriwati baru pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapuntujuan penulis melakukan beberapa penelitian, diantaranya sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional
  2. Sebagai aset untuk menunjang promosi dan informasi pada Media yang telah dirancang dapat mempermudah menjelaskan mengenai profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN pada saat kegiatan berlangsung.

  3. Tujuan Fungsional
  4. Dengan media berbasis audio visual dapat menarikminat calon santri atau santriwati baru dan dapat dijadikan daya tarik pada masyarakat dalam mempromosikan Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

  5. Tujuan Individual
  6. Sebagai syarat untuk dapat lulus dengan gelar sarjana komputer jurusan Teknik Informatika konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) di Perguruan Tinggi Raharja, sekaligus sebagai pembelajaran dalam memproduksi media video profil yang digunakan sebagai penunjang program promosi di salah satu lembaga pendidikan.

1.4.2 Manfaat Penelitian.

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat bagi Pondok pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN :
    • a. Dapat menyampaikan informasi secara detail, terstruktur dan konsisten kepada setiap calon santri dengan format teks, gambar, video dan suara yang dikemas dalam satu paket media audiovisual.
      b. Dapat memberikan kemudahan dalam proses penyampaian pesan informasi pesantren dalam mempromosikan dan memberikan informasi yang menarik tentang Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.
      c. Untuk meningkatkan minat calon santri atau santriwati baru untuk dapat bergabung di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.
  2. Manfaat bagi penulis :
    • a. Menambah wawasan dan keterampilan peneliti dalam menuangkan ide kreatifitas dalam bentuk rancangan media audio visual yang mempunyai manfaat dan dapat diterima oleh kalangan masyarakat.
      b. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang di perlukan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan Skripsi, ada beberapa metode. Adapun metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Analisa Permasalahan
  2. Topik permasalahan ditetapkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak lembaga sekolah dalam hal ini dengan bapak H.Mohamad Saepudin,SH.

  3. Pengumpulan Data
    • a. Observasi

    Data data yang digunakan sebagai pendukung laporan skripsi didapatkan dengan cara peneliti datang langsung ke Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN ke bagian yang menangani perihal pemasaran. Peneliti menanyakan hal-hal yang telah di programkan untuk mendapatkan perolehan santri baru khususnya sarana penunjang yang selama ini dipergunakan.

      b. Interview (Wawancara)

    Wawancara dilakukan selain mengumpulkan data untuk mendukung laporan penelitian, wawancara dilakukan sekaligus untuk menetapkan topik penelitian skripsi Dengan metode ini penulis mendapatkan informasi-informasi dengan melakukan tanya jawab dengan Guru maupun Staff yang bersangkutan mengenai obyek yang akan dibuat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

      c. Studi Pustaka

    Untuk melengkapi teori-teori dasar dalam membentuk laporan secara teoritis, peneliti menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi penunjang produksi media rancangan, selain itu juga buku buku yang berkaitan dengan pengertian perancangan, promosi dan desain grafis.

  4. Analisa Perancangan
  5. Untuk mengahasilkan media berbasis video yang baik dan berkualitas, peneliti menggunakan aplikasi penunjang Seperti Adobe Photoshop CS 5, Adobe After Effect CS 4 dan Corel Video Studio Pro x5.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam sebuah penulisan skripsi diperlukan sistematika pembahasan yang baik, agar pembahasan persoalan dan penyajian hasil laporan dapat terstruktur dengan baik, terarah, dan mudah dimengerti.

Untuk mempermudah membaca dan mengikuti penulisan ini, maka penulis membagi beberapa bab yang secara ringkas dapat diterapkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori–teori dasar yang digunakan sebagai landasan dan acuan dalam penulisan laporan Skripsi, konsep dasar perancangan, informasi promosi, desain, elisitasi, dan media audio visual.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Bab ini berisi mengenai gambaran umum Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN , sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market, segmentasi pemasaran, strategi pemasaran, dan analisa masalah.

BAB IV KONSEP MEDIA

Bab ini menjelaskan konsep produksi media yang berbasis video, Konsep Produksi MAVIB ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk denganmenggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini di uraikan tentang perencanaan media meliputi : Pre produksi, Produksi, Post produksi.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang berupa point-point kesimpulan yang menjawab point-point permasalahan yang disampaikan pada rumusan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Perancangan

2.1.1 Pengertian Perancangan

Menurut Iwan Binanto dalam buku yang berjudul Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya Tahun 2010, Halaman 260-261. Perancanganadalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

Perancangan yang nantinya peneliti akan hasilkan adalah wujud dari sebuah visual media video profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN dengan gaya dan tampilan yang menarik yang dirancang dengan menggunakan konsep desain yang di dalamnya terdapat tahapan yang di dalamnya salah satunya terdapat tahapan storyboard yang digunakan sebagai panduan peliputan gambar shooting sehingga menghasilkan tampilan adegan sesuai dengan jalan cerita media.

2.1.2 Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendi Hendratman dalam buku yang berjudul Tips N Trik Computer Grapics Design, Tahun 2010, Halaman 09-12 Proses Perancangan Secara Umum dapat dibagi kedalam beberapa bagian  :

  1. Konsep
  2. Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment atau audience yang dituju.Konsep didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya dan lain-lain yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  3. Media
  4. Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik.

  5. Ide
  6. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterimadan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu kegilaan, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan atau membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.

  7. Persiapan Data
  8. Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali.

  9. Visualisasi
  10. Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  11. Produksi
  12. Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

2.1.3 Pengertian Project

Menurut Duwi Priyatno dalam buku yang berjudul Create Your Film Tahun 2010, Halaman 35, Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut McLeod dalam buku Yakub yang berjudul Pengantar Sistem Informasi Tahun 2012, Halaman 8, Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Berdasarkan sumber yang dikutip oleh peneliti pengertian informasi yang ditujuakan pada perancangan sebauah media video profile, informasi adalah Penggabungan Gambar, teks dan audio yang dipadu secara sistematis yang dijadikan sebagai elemen dalam menyampaikan pesan informasi mengenai detail profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang disusun secara menarik, inovatif dan juga kreatif sehingga menghasilkan sebuah bentuk informasi yang menarik, efektif dan kompetitif.

2.2.2 Pengertian Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item.

Menurut McLeod dalam buku Yakub yang berjudul Pengertian Sistem Informasi Tahun 2012, Halaman 5 “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

2.2.3 Jenis-jenis Informasi

Menurut O’Brien dalam buku Yakub yang berjudul Pengertian Sistem Informasi Tahun 2012, Halaman 15, jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

  1. Informasi Manajerial
  2. Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

  3. Sumber Informasi
  4. Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

  5. Informasi rutinitas
  6. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

  7. Informasi Fisik
  8. Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

2.2.4 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam buku Yakub yang berjudul Pengertian Sistem Informasi Tahun 2012, Halaman 9, Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timelinness, dan relevance.

  1. Relevan (relevance)
  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  3. Tepat Waktu (timeliness)
  4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat (accuracy)
  6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat jugaberarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

2.2.5 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto dalam buku Yakub yang berjudul Pengertian Sistem Informasi Tahun 2012, Halaman 9, nilai dari informasi (value of information)ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biay pendapatannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menggabungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi dipakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapat ditaksirkeuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Nilai suatu infomasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilaiyang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasidapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

Tentang10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkupataucakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  4. Ketelitian (accuracy)
  5. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  6. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
  7. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  8. Ketepatan waktu (Timeliness)
  9. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  10. Kejelasan (clarity)
  11. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  12. Fleksibilitas atau keluwesannya
  13. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  14. Dapat dibuktikan
  15. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  16. Tidak ada prasangka
  17. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  18. Dapat diukur
  19. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

2.3 Konsep Dasar Promosi

2.3.1 Pengertian Promosi

Lukiati Komala (2010 : 54-59) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Dari kutipan di atas peneliti menyimpulkan bahwa promosi adalah usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang lain agar mau mendaftar dan masuk ke Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, dalamorientasi penelitian ini informasi diwujudkan melalui bentuk-bentuk kegiatan dan sekilas detail profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN berupa gambar video yang dipergunakan untuk mempengaruhi khalayak agar mau bergabung atau masuk pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

2.3.2 Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

2.3.3 Bentuk Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memilikifungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi, adalah .

  1. Personal selling
  2. Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

  3. Mass Selling
  4. Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak terlalu fleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

  5. Promosi Penjualan
  6. Promosi Pejualan adalah bentuk persuasi langsungmelalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  7. Public Relations (hubungan masyarakat)
  8. Public Ralations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahan tersebut.

  9. Direct Marketing
  10. Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

2.4 Konsep Dasar Media

2.4.1 Pengertian Media

Menurut Dewi Immaniar Desrianti dalam jurnal CCIT (Vol.5 No.2 2012:133) Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 – Mei 2012, Halaman 283. Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Dari kutipan yang diatas peneliti merencanakan sebuah media video profile yang diprogramkan akan di publish melalui fasilitas jaringan internet yakni pada situs website Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN dan Youtube agar kalangan masyarakat luas mengetahui mengenai detail profile Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

2.4.2 Alternatif Media

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak
  2. Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

  3. Media Elektronik
  4. Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio.

2.5 Konsep Dasar Desain

2.5.1 Definisi Desain

Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku yang berjudul Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi Tahun 2010, Halaman 136. Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Menurut kutipan diatas bahwa desain mempunyai peran yang sangat penting didalam pembuatan video profile di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN karena memadukan beberapa unsur media sesuai dengan kebutuhan pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

2.5.2 Fungsi-Fungsi Desain

Dari Diktat Mata Kuliah Desain Karakter dan Modeling yang disampaikan oleh Heriyanto Tahun 2011, Halaman 7

  1. Fungsi Informasi
  2. Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

  3. Fungsi identifikasi
  4. Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

  5. Fungsi Persuasi
  6. Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

2.5.3 Definisi Grafis

Grafis dalam istilah bahasa Inggris disebut Graphic diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak-mencetak. Desain Grafis dapat diartikan sebagai proses pemikiran untuk mengalihkan gagasan dalam wujud gambar. Dalam proses mendesain ini seorang desainer dapat mempergunakan peralatan manual seperti kuas atau dengan teknologi komputer. Desain grafis komputer dapat diartikan sebagai upaya untuk mengalihkan gagasan kepada orang lain dalam wujud gambar yang dibuat menggunakan bantuan teknologi komputer. Seni grafis adalah sejenis karya seni murni yang umumnya memiliki dwimatra, merupakan hasil kerja diatas kertas, lempengan batu, logam, kayu, lembar sablon atau lainnya dimana pada permukaannya seseorang telah mengungkapkan gagasan dan cita rasa seninya dalam bentuk goresan, torehan, cukilan, guratan, sapuan, dan sebagainya.

2.5.4 Unsur-Unsur Desain Grafis

Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ‟Menarik‟ atau ‟indah‟ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin),maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Tetapi sebelum mendesain, kita perlu mengenal terlebih dahulu unsur-unsur dalam desain itu sendiri.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis, antara lain :

  1. Garis (Line)
  2. Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Dalam definisi lain, garis adalah suatu goresan, kumpulan titik yang memanjang, batas limit suatu benda, masa ruang, warna, dll. Garis adalah elemen visual yang dapat dipakai di mana saja dengan tujuan untuk memperjelas dan mempermudah pembaca. Bisa juga digunakan fantasi visual.

  3. Bidang (Shape)
  4. Segala bentuk apa pun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar disebut juga dengan bidang. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, elip, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan.

  5. Warna (Color)
  6. Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif. Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas.

  7. Gelap-terang (Value)
  8. Salah satu cara untuk menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontras gelap-terang. Kontras value bersifat relative, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain di sekitarnya. Kontras value digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra.

  9. Tekstur (Teksture)
  10. Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Dalam seni rupa, khususnya desain grafis, tekstur dapat bersifat nyata dan dapat pula tidak nyata (tekstur semu). Sedangkan tekstur dalam konteks desain komunikasi visual lebih cenderung pada tekstur semu, yaitu kesan visual dari suatu bidang. Tekstur juga sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, kulit kayu, dan lain sebagainya.

  11. Format
  12. Format adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan meggunakan unsur ini anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

2.5.5 Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)
  2. Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Kesan seimbang atau balance dapat dibangun menggunakan elemen garis, warna, value, ukuran, bidang dan tekstur. Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance. Pertama dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara sistematis atau setara, di sebut keseimbangan formal (formal balance). Keseimbangan yang kedua adalah keseimbangan asimetris (informasi balance), yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kiri dan sisi kanan namun secara seimbang.

  3. Tekanan (Emphasis)
  4. Penekanan atau penonjolan objek dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan warna mencolok, ukuran foto atau ilustrasi dibuat paling besar, menggunakan huruf sans serif ukuran besar, arah diagonal, dan dibuat berbeda dengan elemen-elemen lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menonjolkan elemen visual dalam karya desain, yaitu sebagai berikut :

      a. Kontras. Focal point dapat diciptakan dengan teknik kontras, yaitu objek yang dianggap paling penting dibuat berbeda dengan elemen-elemen lainnya.
      b. Isolasi objek. Focal point juga dapat diciptakan dengan cara memisahkan objek dari kumpulan objek-objek yang lain. Secara visual, objek yang terisolasi akan lebih menarik perhatian.
      c. Penempatan objek. Objek yang ditempatkan di tengah bidang akan menjadi focal point. Objek yang ditempatkan pada titik pusat garis perspektif juga akan menjadi fokus perhatian.
  5. Irama (Rhythm)
  6. Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetis dan variasi. Repitis adalah irama yang dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sementara itu, Variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.

  7. Kesatuan (Unity)
  8. Desain dikatakan menyatu secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur desain lainnya. Menciptakan kesatuan pada desain yang hanya memiliki satu muka, seperti poster dan iklan, relatif lebih mudah dibandingkan bentuk baku atau folder yang memiliki beberapa halaman. Pada desain majalah atau buku, kesatuan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

      a. Mengulang warna, bidang, garis, grid atau elemen yang sama pada setiap halaman.
      b. Menyeragamkan jenis huruf untuk judul, body copy dan caption.
      c. Menggunakan unsur-unsur visual yang memiliki kesamaan warna, tema dan bentuk.
      d. Gunakan satu atau dua jenis huruf dengan variasi ukuran dan style (bold, italic dan sebagainya).

2.5.6 Definisi Typografi

Menurut Hendi Hendratman dalam buku yang berjudul Tips n Trik Computer Graphics Design Tahun 2010, Halaman 63. Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

2.5.7 Pengertian Tentang Psikologi Warna

  1. Pengertian warna
  2. Dari diktat Mata Kuliah Nirmana yang disampaikan oleh Sugeng Widada Tahun 2010, Halaman 14-17. Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat ( mata ) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

  3. Teori warna
  4. Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

      a. Prang System
      b. Munsell System

    Menurut teori Prang System warna dapat dibagi berdasarkan :

    1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna.
      • a. Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau.
        b. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE.
        c. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.
    2. VALUE : Terang atau gelapnya warna.
    3. INTENSITY : Cerah atau suramnya warna.
  5. Jenis/bentuk warna
    • a. Warna Primer

    Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

      b. Warna Sekunder

    Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).

      c. Warna Quarter

    Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

      d. Warna Tersier

    Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

      e. Warna Complementer

    Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

  6. Makna simbolik warna
  7. Menurut Sugeng Widada pada Diktat Mata Kuliah Nirmana (2010 : 21-23) Mengenai arti dari sebuah warna.

      a.Warna Merah :

    Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

      b. Warna Kuning :

    Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

      c. Warna Kuning Emas :

    Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.

      d. Warna Hijau :

    Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

      e. Warna Biru :

    Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

      f. Warna Putih :

    Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

      g. Warna Hitam :

    Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

      h. Warna Abu-abu :

    Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

      i. Warna Oranye :

    Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.

      j. Warna Violet :

    Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

      k. Warna Indigo :

    Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

2.5.8 Pengertian Tentang Simbolisasi Bentuk

Menurut Fandy Tjiptono dalam buku yang berjudul Strategi Pemasaran, yogyakarta Tahun 2012, Halaman 30. Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

2.5.9 Pengertian Citra atau Image

Menurut Fandy Tjiptono dalam buku yang berjudul Strategi Pemasaran, yogyakarta Tahun 2012, Halaman 31. Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

2.5.10 Layout

  1. Pengertian Layout
  2. Menurut Hendi Hendratman dalam buku yang berjudul Tips n Trik Computer Graphics Design Tahun 2010, Halaman 85. Layout arti katanya secara bahasa adalah Tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dan lain-lain) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.

  3. Jenis Layout
  4. Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku yang berjudul Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi Tahun 2010, Halaman 9.

      a. Layout Kasar

    adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak sinopsis, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

      b. Layout Komprehensif

    adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

      c. Final Artwork

    merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

2.5.11 Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku yang berjudul Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi Tahun 2010, Halaman 9. Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapa menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan pada penggunaann unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan kterampila komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barabg dan jasa, ditambah perkembangan tekhnologi dan kpmunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.

Tidak dapat, menghindari karya – karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya.

Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di Traffuc dan warna.- light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditampat – tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan – gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

2.6 Pengertian Video Profile

2.6.1 Pengertian Video

Menurut Iwan Binanto dalam buku yang berjudul Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya, Tahun 2010, Halaman 179.Kata video berasal dari kata latin, yang berarti „saya lihat‟. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi dan keamanan. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan videotape, perekam video dan pemutar video. Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

Menurut Untung Raharja dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.2 Tahun 2012, Halaman 133-134. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar tersebut dengan frame rate, dengan satuan fps ( frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

  1. Video Analog
  2. Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :

      a. NTSC
      b. PAL
      c. SECAM

    Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :

      a. RF
      b. Composite Video
      c. Component Video
      d. RBG

    Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

      a. Ampex
      b. VERA (BBC)
      c. U-Matic (Sony)
      d. Betamax (Sony)
      e. Betacam
      f. Betacam SP
      g. VHS (JVC)
      h. S-VHS (JVC)
      i. VHS-C (JVC)
      j. Video 2000 (philips)
      k. 8mm tape


      l. Hi8
  3. Video Digital
  4. Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna. 2 dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan satu dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan computer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.

    Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :

      a. D1 (Sony)
      b. D2 (Sony)
      c. D3
      d. D4
      e. D5
      f. Digital Batacam (Sony)
      g. Batacem IMX (Sony)
      h. D-VHS (JVC)
      i. DV
      j. MiniDV
      k. MicroMV


      l. Digital8 (Sony)

    Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W x H.

2.6.1.1 Standart dan Format Video

Menurut Lukman Putra Crespo Corel Video Studio Pro X5 adalah software video editing untuk membuat HD berkualitas tinggi dan standar-definisi film, slide dan DVD. Edit video atau foto dengan cepat dan mudah menggunakan Movie Wizard, atau memegang kendali penuh dengan alat kreatif. Bahkan melukis, menulis atau menggambar pada video Anda. Membakar film pada DVD, atau high-definition AVCHD dan Blu-ray. Berbagi untuk PSP, iPod atau iPhone, meng-upload langsung ke YouTube.

Standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

  1. NTSC
  2. Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, , Kanada, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz dan Standar frame ratenya 29.97 fps.

  3. PAL
  4. Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara-negara di Asia yaitu Indonesia, Australia, Cina, Jepang, Korea Selatan dan lain-lain. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.

  5. SECAM
  6. SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

2.6.2 Pengertian Profile

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 – Mei 2012, Halaman 284. Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk menjalin kerja sama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi terkait lainnya. Profile tersebut sebagai aset perusahaan yang dipegang dan dimiliki oleh setiap perusahaan atau lembaga.

Secara umum profile dibuat dalam bentuk buku yang ditata secara baik dengan menggunakan unsur desain komunikasi visual dengan menggunakan perpaduan unsur bentuk, warna, tipografi, serta elemen–elemen estetis pendukung lainnya yang tersusun dalam sebuah tatanan komposisi yang dinamis.

2.7 Defenisi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

2.7.1 Definisi Multimedia

Menurut Iwan Binanto dalam buku yang berjudul Multimedia Digital Teori dan Pengembangannya, Tahun 2010, Halaman 2. Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan computer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

  1. Multimedia interaktif
  2. Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

  3. Multimedia hiperaktif
  4. Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

  5. Multimedia linear
  6. Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

2.7.2 Definisi Audio Visual

Menurut Soegito Atmohoetomo dalam buku yang berjudul Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya, Tahun 2010, Halaman 24-33. Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lemsa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual.

Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara. Sedangkan pendapat lain mengatakan ”Sebuah karya audio visual baik yang berbentuk karja film maupun karya video merupakan rangkaian dari beberapa macam adegan gambar bersuara yang tersusun secara menarik dalam sebuah cerita dengan pembatasan waktu tertentu.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak. Audio visual merupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas maupun intensitasnya.

  1. Audio (suara)
    • a. Definisi Audio (suara)

    Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.

    Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya. ”Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi, jakarta 2012.

      b. Bentuk Audio

    Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

      1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
      2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.
      3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
      4. DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.
      5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
      6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendir-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.
      C. Peran Audio

    Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.

  2. Visual (gambar)
    • a. Definisi Visual

    Pengertian Visual menurut Onon Uchjana, kamus komunikasi, Bandung, Tahun (2012, Halaman 20). yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.

    Kualitas ketajaman gambar ditentukan dengan frame size yang ada pada kamera, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting diantaranya : teguh inanto ”diklat pasca produksi televisi, Universitas esa unggul, jakarta Tahun 2012, Pertemuan 4.

      1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD
      2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD
      3. Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD
      4. Frame size 1440 pixel x 1080 pixel setara kualitas super HDTV
      b. Bentuk Visual

    Bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

      1. Media visual yang tidak bergerak
      2. Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tisak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto,lukisan.
      3. Media visual yang bergerak. Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).
      c. Peran Visual

    Sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimanapun henatnya kisah atau peristiwa yang ditangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.

    Gambar merupakan biasan dari sebuah naskahnsuatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang khalayak untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang neneranginya.

  3. Jenis Audio Visual
  4. Karya audio visual merupakan jenis dan tujuan berbeda-beda, masing-masing mempunyai ciri khas yang mencerminkan dari bentuk dan tujuan tersebut tercipta. Berikut ini adalah jenis-jenis audio visual :

      a. Film Dokumenter (Documentary Films)

    Film Dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan, namun harus diakui film dokumenter tidak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menyebarkan infoemasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu, contohnya : Geographic, Animal Planet dan Discovery Channel.

      b. Film Cerita Pendek (Short Films)

    Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau kelompok orang yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan, selain itu juga ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.

      c. Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)

    Film cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau totntonan umum. Film jenis ini mempunyai durasi 60menit keatas, umumnya berdurasi sekitar 100-120 menit.

      d. Film Profil Perusahaan (Company Profile)

    Film jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

      e. Film Iklan Televisi (TV Commercial)

    Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi baik tentang suatu produk (Iklan Produksi) maupun layanan masyarakat (Iklan Layanan Masyarakat).

      f. Film Program Televisi (TV Programme)

    Film jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan Production House.

      g. Film Video Clip (Music Video)

    Film video clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk memasarkan produksinya lewat medium televisi, jenis ini berdurasi singkat berdasarkan panjang lagunya.

      h. Film Video Profil

    Film Video Profil jenis film yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu pendidikan untuk disebarluaskan ke masyarakat, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatau presentasi penerimaan siswa baru dan pameran pendidikan.

  5. Fungsi Audio Visual
  6. Audio visual memiliki fungsi yang diinginkan oleh audience yakni gambar dan suara, sehingga kedua hal tersebut menyatu sebagai kesatuan. Televisi adalah merupakan bentuk dari audio visual yang bersifat mengeluarkan suara dan bergerak serta hasil panduan dari karya dan teknologi, berbeda dengan radio yang hanya menyajikan audio. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi bisa melihat gambar yang bergerak dan menggabungkan unsur yang ada pada radio.

    Fungsi audio visual berdasarkan kegunaannya adalah sebagai berikut :

      a. Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian komunikan untuk berkonsentrasi pada isi pesan yang berkenaan dengan visual yang ditampilkan.
      b. Fungsi Kognitif, yaitu memperlancar atau mempermudah pencapaian maksud visual yang tidak dimengerti komunikan. Bertujuan memahami pencapaian maksud visual yang tidak dimengerti komunikan. Berjuang memahami dan mengingat pesan lewat gambar dan suara.
      c. Fungsi Kompensatoris, yaitu membantu mengakomodasikan komunikasi yang lemah dan lambat dalam memahami isi pesan dengan menyajikan gambar dan suara.
  7. Karakteristik Audio Visual
  8. Audio visual merupakan unsur yang audible (dapat didengar) dan visible (dapar dilihat),sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsur yang memiliki audio visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

  9. Definisi Audio Visual
  10. Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara.

    Sedangkan pendapat lain mengatakan ”Sebuah karya audio visual baik yang berbentuk karja film maupun karya video merupakan rangkaian dari beberapa macam adegan gambar bersuara yang tersusun secara menarik dalam sebuah cerita dengan pembatasan waktu tertentu.

    Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak. Audio visualmerupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas maupun intensitasnya.

2.7.3 Definisi Sinopsis

Menurut Keraf dalam jurnal CCIT Untung Raharja Vol.3 No.2 Tahun 2010, Halaman 186. Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

2.7.4 Definisi Storyboard

Menurut Untung Raharja dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 Tahun 2010 Halaman 187. Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.

2.7.5 Definisi Broadcasting

Menurut Eva Arifin dalam buku yang berjudul Broadcasting To Be Broadcaster Tahun 2010, Halaman 9. Broadcasting adalah kegiatan, di dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar.

Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audiorik dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audiotorik dan visual.

2.8 Tahapan Produksi Audio Visual

Menurut Arismunandar dalam jurnal CCIT Untung Raharja Vol. 3 No. 2 Tahun 2010, Halaman 185. Agar dapat menghasilkan produksi media yang baik dan sempurna dalam pembuatan video menggunakan Konsep Produksi Media MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting). Pada konsep tersebut terdapat tahapan Preproduction, tahapan Production dan tahapan Postproduction.

Adapun langkah-langkah dari konsep tersebut dimulai dari Preproduction, dilanjutkan Production dan yang terakhir Postproduction sebagaimana pada gambar dibawah ini :

2.1.png

2.8.1 Preproduction

Preproduction adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide
  2. Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh script writer atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

  3. Perencanaan
  4. Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

  5. Persiapan
  6. Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

2.8.2 Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

2.8.3 Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

2.9 Program Aplikasi Penunjang Produksi Media

2.9.1 Adobe Photoshop

Menurut buku Maxikom dalam buku yang berjudul “Photoshop CS5” tahun 2010, Halaman 2. Adobe Photoshop merupakan software olah gambar, namun ia dapat di pastikan sebagai yang paling mutakhir, mulai menghilangkan jerawat, mengganti background hingga membuat gambar bergerak dapat di lakukan dengan mudah menggunakan photoshop. Photoshop di gagas pertama kali oleh knoll bersaudara pada tahun 1987, photoshop terus berevolusi hingga sekarang telah sampai pada versi 12 atau lebih di kenal dengan nama CS (Create Suit).

Menurut buku Wahana Komputer Tahun 2011, Halaman 1-2. Adobe Photoshop merupakan program pengolah grafik yang mampu bekerja pada duatipe grafik yaitu bitmap dan vector. Oleh sebab itu, file kerja pada Adobe Photoshop dapat berupa gambar bitmap maupun vector. Hal ini merupakan keunggulan dari program Adobe Photoshop karena dengan kemampuan tersebut akan memudahkan anda untuk membuat obyek, mengolah foto maupun pengeditan foto lebih lanjut.

Berikut akan dijelaskan tentang perbedaan keduanya agar anda dapat menentukan tipe grafik yang akan digunakan dalam mengolah foto :

  1. Obyek Vektor
  2. Obyek vektor tersusun dari sekumpulan garis, kurva dan bidang tertentu sehingga membentuk suatu gambar. Gambar vektor terbentuk oleh fill dan stroke, oleh karena itu gambar vektor sama sekali tidak terpengaruh oleh resolusi. Kondisi gambar vektor tetap tajam saat dicetak. Gambar vektor mempunyai keunggulan warna yang solid sehingga sangatlah cocok untuk bentuk-bentuk logo yang sederhana. Selain itu obyek vektor tidak akan pecah jika anda melakukan pengaturan ukuran. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk memindah, mengatur ulang ukurannya atau mengganti warnanyatanpa menurunkan kualitas.

  3. Obyek Bitmap
  4. Gambar bitmap terdiri dari titik-titik yang sering disebut dengan pixel. Pixel tersusun secara terstruktur pada bidang tertentu. Setiap pixel mempunyai warna-warna tertentu yang akhirnya dapat membentuk pola tertentu dan menjadi sebuah gambar. Semakin tinggi resolusi suatu gambar maka semakin solid atau halus gambar tersebut. Akibatnya semakin tinggi resolusi mengakibatkan ukuran file juga semakin besar.

    Image bitmap cocok untuk mereproduksi gradasi warna yang halus seperti gradasi warna didalam fotografi. Tepi image bitmap dapat pecah (tidak rapi) apabila diperbesar tampilannya atau apabila image bitmap tersebut dicetak dengan resolusi yang lebih rendah dari aslinya.

Dengan mengetahui karakteristik dari dua tipe grafik diatas, tentunya akan memudahkan dalam melakukan manipulasi image menggunakan program Adobe Photoshop.

Berikut ini keterangan masing-masing bagian area kerja Adobe Photoshop CS 5 :

  1. Title Bar
  2. Title Bar untuk menampilkan judul dokumen yang aktif (yang sedang dibuka dan diedit), persentase tampilan, layer yang aktif dan mode warna yang digunakan pada dokumen.

    2.2.png
  3. Menu Bar
  4. Menu Bar berisi menu-menu untuk menjalankan perintah-perintah didalam program Adobe Phothoshop CS5. Menu-menu tersebut diorganisasikan sesuai dengan kategori tertentu. Misalnya menu File berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan manajemen file, atau menu Select yang berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan seleksi.

    2.3.png
  5. Option Bar
  6. Hampir semua tool didalam program Adobe Photoshop CS5 mempunyai opsi yang ditampilkan pada Options Bar. Tampilan Options Bar akan berubah secara dinamis sesuai tool yang sedang anda gunakan.

  7. Toolbox
  8. Toolbox berisikan seperangkat fasilitas (tool) untuk mengedit dan memanipulasi image. Toolbox bersifat mengambang, hal ini memungkinkan user untuk memindah posisinya sesuai keinginan. Pada Adobe Photoshop CS5 terdapat sedikit perbedaan dengan versisebelumnya, anda dapat mengubah tampilan toolbox secara memanjang atau standart.

    2.4.png
  9. Layer
  10. Bekerja dengan photoshop tidak lepas dari penggunaan layer karena pada layer-lah suatu image akan diedit dan dimanipulasi. Layer dapat didefinisikan sebagai lembar kerja transparan. Untuk lebih memudahkan pemahaman layer, bayangkanlah sebuah plastic berwarna bening (transparan) dan tembus pandang. Demikianlah halnya layer, layer bersifat transparan sehingga apabila memasang image pada layer akan sama halnya dengan memasang image pada selembar plastik bening.

    Keuntungan penggunaan layer adalah untuk memudahkan pengeditan image secara terpisah dari komposisi gambar yang kompleks. Dengan kata lain, konsentrasi pengeditan suatu komposisi gambar akan lebih terfokus apabila pengeditan dilakukan perbagian daripada pengeditan dilakukan pada keseluruhan komposisi gambar.

  11. Status Bar
  12. Status Bar didalam dokumen menampilkan informasi dokumen dan tampilannya. Selain itu, Status Bar juga menampilkan informasi ringkas tentang tool yang dipilih (sedang digunakan). Untuk lebih jelasnya, dibawah ini adalah keterangan item-item yangterdapat pada Status Bar.

      a. Kotak yang berisikan nilai dengan parameter persentase merupakan informasi tampilan dokumen yang aktif.
      b. Menu Pop-up workgroupberfungsi untuk pengorganisasian kerja didalam workgroup.
      c. Informasi dokumen menampilkan data dakumen sesuai item yang dipilih didalam menu pop-up.
  13. Stage
  14. Stage merupakan bidang kanvas yang digunakan untuk area pengeditan dan pembuatan obyek gambar.

  15. Palet-Palet
  16. Palet-palet didalam Adobe Phothoshop digunakan untuk memonitor dan memodifikasi image. Pada Adobe Photoshop tampilan palet sedikit berbeda dengan versi sebelumnya. Secara default, palet-palet akan ditampilkan dalam dua group yang sudah ditentukan. Group pertama terdiri dari palet Tool Presents, Brushes, Clone Source, Character, Paragraph, dan Layer Comps. Sedangkan groupkedua dari palet Navigator, Color, dan Layer.

    Adobe Photoshop tidak menutup kemungkinan memisahkan salah satu atau lebih palet dari group-nya, yaitu dengan mendrag nama palet keluar dari group. Anda juga dapat menampilakan salah satu palet dengan cara mengklik salah satu nama palet didalam suatu group palet, atau lakukanlah dengan mengklik menu Window kemudian nama palet, apabila susunan palet-palet yang sudah diatur sesuai keinginan anda akan dikembalikan sesuai default yang diberikan, klik menu Window > Workspace > Default Workspace.

    2.5.png

2.9.2 Adobe After Effect

Menurut buku penerbit Andi dan Elkom yang berjudul“ Adobe after Effect CS5 Belajar kilat”, Tahun 2012, Halaman 1-2, Adobe After Effect adalah sebuah software yang sangat profesional untuk kebutuhan Motion Graphic Design. Dari perpaduan bermacam-macam software design yang telah ada, After Effect menjadi salah satu software design yang paling handal. Standar Effect yang mencapai sekitar 50 macam lebih sangat bisa untuk mengubah danmenganimasikan obyek. Disamping itu, untuk membuat sebuah animasi dengan After Effect, juga bisa di lakukan dengan hanya mengetikan beberapa kode script (yang biasa di sebut Expression) agar menghasilkan pergerakan yang lebih dinamis. After Effect kini lebih lengkap fasilitasnya bila di bandingkan dengan software video editing lain. Pada After Effect terdapat beberapa fasilitas yang di miliki oleh beberapa software lain, misalnya: dalam after effect terdapat tool untuk membuat shape (seperti yang terdapat pada photoshop). Selain itu, dalam after effect juga terdapat keyframe, seperti pada flash, bahkan cara menganimasikannya juga hampir sama. Dalam after effect juga terdapat expression yang hampir mirip dengan action script pada flash, dan masih banyak lagi yang lain.

Awalnya Adobe After Effect di ciptakan oleh perusahaan ilmu pengetahuan dan seni di providence, RI, USA. Versi 1.0 dirilis pada januari 1993, versi 2.1 diluncurkan pada tahun 1994 dengan memakai sistem percepatan power PC, dan pada tahun 1993 produk software tersebut dibeli sahamnya oleh Aldus Corp. Namun, pada akhir tahun 1994, perusahaan tersebut diakuisisi oleh Adobe dengan merilis dua produk software, yaitu: Pagemaker dan After Effect.Rilis pertama versi yang terbaru dari Adobe After Effect adalah versi 3.0.

Berikut ini keterangan masing-masing bagian area kerja Adobe After Effect :

  1. Menu Utama
  2. Tempat kumpulan menu - menu untuk mengakses fitur yang ada di AE terdiri dari File, Edit, Composite, Layer, Effect, Animation,dll.

    2.6.png
  3. Toolbar
  4. Tempat alat - alat untuk mengedit Video nantinya seperti Zoom, Teks, Shape, Clone, dll.

    2.7.png
  5. Librari dan Efek View
  6. Tempat file source dan juga tampilan efek yang akan dimunculkan di Video anda. Ini adalah tempat semua impor Komposisi, Video, Audio, Graphics dll.

    2.8.png
  7. Pallete
  8. Ada beberapa seperti Time, Audio, Efek dll.

    2.9.png
  9. Detail Efek dan Layers
  10. Palette ini digunakan untuk Navigasi anda dalam mengedit Video serta memberikan sentuhan permainan LAYER MODE, BLEND MODE, maupun MASKING untuk menggabungkan 2 gambar atau lebih sehingga terlihat menjadi 1 tampilan Animasi.

    2.10.png
  11. Timeline
  12. Timeline adalah fungsinya menampilkan durasi dan panjang video serta tampilan layer dan keyframe.

    2.11.png
    2.12.png

2.9.3 Corel Video Studio Pro

Menurut buku Maxikom yang berjudul”Corel Video Studio Pro X3 Corel Video Studio Pro X3 adalah program Video Editing populer dan terpadu, selain digunakan untuk authoring juga dapat digunakan sebagai burning DVD atau Blu-ray. Program ini di lengkapi banyak studio. Kinerja Program ini sangat baik untuk memproses video seperti mengimpor, mengubah, merekam, membuat berbagai format video final serta mendukung format high-definition.

Menurut Lukman Putra Crespo Corel Video Studio Pro X5 adalah software video editing untuk membuat HD berkualitas tinggi dan standar-definisi film, slide dan DVD. Edit video atau foto dengan cepat dan mudah menggunakan Movie Wizard, atau memegang kendali penuh dengan alat kreatif. Bahkan melukis, menulis atau menggambar pada video Anda.

Membakar film pada DVD, atau high-definition AVCHD dan Blu-ray. Berbagi untuk PSP, iPod atau iPhone, meng-upload langsung ke YouTube.

  1. Standar penyiaran SECAM.
  2. Standar penyiaran ini dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame atau detik.

  3. Standar penyiaran PAL
  4. Standar penyiaran ini banyak dipergunkan dinegara-negara Asia, jepang dan korea selatan dengan Frame Rate 25 frame atau detik.

  5. Standar Penyiaran NTSC.
  6. Standar penyiaran ini sering dipergunkan oleh negara-negara amerika, Autralia, Eropa Barat, Amerika Selatan, kanada dan meksiko dengan Frame Rate 30 frame atau detik.

Secara garis besar jendela Corel Video Studio Pro X5 terdiri dari 10 jendela, yaitu : Jendela Menu toolbar, Step toolbar/panel, Navigation toolbar, Library, Option, Cut clip, Overlay track manager, Storyboard mode, Timeline view, Audio view.

  1. Jendela Menu Toolbar berguna sebagai tempat menampilkan clip view, filter, efek, title. Selain itu jendela Menu Toolbar bertugas menampilkan hasil sementara pengeditan video yang tengah anda lakukan.
  2. 2.13.png
  3. Jendela toolbar panel berguna sebagai menampilkan setting dari sebuah fungsi yang tengah anda jalankan saat ini. Kegunaan dari panel ini adalah sebagai tempat mengatur setting.
  4. 2.14.png
  5. Jendela Navigation toolbar berguna sebagai panel yang berisikan tombol-tombol untuk memainkan sebuah clip.
  6. 2.15.png
  7. Jendela library berguna sebagai tempat menyimpan clip-clip, efek, file suara yang sering digunakan dalam video, clip awal sebagai contoh telah disertakan dalam program, namun pengguna software juga dapat melakukan penambahan jika diperlukan.
  8. 2.16.png
  9. Jendela option berguna sebagai mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan pengaturan untuk colour dan speed/time-lapse untuk clip-clip.
  10. 2.17.png
  11. Jendela Cut clip yaitu langkah untuk memotong video.
  12. 2.18.png
  13. Jendela Overlay track manager berguna sebagai menggabungkan dua atau lebih video dalam satu layar.
  14. 2.19.png
  15. Jendela Storyboard mode berguna mengubah tampilan timeline menjadi bentuk per item.
  16. 2.20.png
  17. Timeline view adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip atau footage untuk kemudian diedit.
  18. 2.21.png
  19. Audio view berguna menambahkan audio baik soundFX, dubbing, maupun musik latar dari berbagai device.
  20. 2.22.png

2.10 Elisitasi

Menurut Hidayati dalam buku yang berjudul Theory And Application Of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi, Hal. 302, Tahun 2011, ”Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai MDI:
    • a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
    • a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
      b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
      c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu :

      a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      b. Middle (M): Mampu dikerjakan.
      c. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.11 Literature Review

Berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja. Maka penulis melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sahrul Ramdani (2012) berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SDN DAAN MOGOT 2 KOTA TANGERANG”. Saat ini, Pendidikan untuk saat ini dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempererat pembangunan dewasa ini. Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Secara langsung hal ini dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang selalu butuh akan informasi yang direalisasikan melalui berbagai hal, seperti berlangganan koran, majalah, dan lain-lain. Namun khalayak pada umumnya pada saat ini lebih suka menerima informasi melalui bentuk-bentuk media informasi yang bersifat interaktif dan menghibur seperti halnya melalui media audio visual.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Salamah (2011) dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFIL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SATU SEBAGAI PENUNJANG SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA ” Dunia Multimedia dan Broadcasting adalah dunia yang sangat akrab dengan hal elekrtonika dan teknologi canggih. Hal ini di buktikan dengan perancangan media promosi dan informasi yang semakin meningkat mengikuti tuntutan perkembangan teknologi yang begitu pesat dengan adanya media informasi yang bervariatif seperti desain komunikasi visual, dan audio visual atau yang lebih dikenal dengan video adalah sebuah cerita bergambar yang dapat bergerak dan bersuara. Dimana sebuah video dapat menjelaskan dan menceritakan hal-hal yang ingin di informasikan kepada masyarakat apa dan bagaimana pesan yang ingin disampaikan, sehingga masyarakat dapat mengerti dan memahami apa yang ada dalam video tersebut. Video juga dapat menjadi media informasi dan promosi yang menunjang sebuah instansi pendidikan dalam mempromosikan program studinya. Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah instansi Pendidikan yang dituntut untuk mempunyai media penyampaian informasi yang sangat menarik agar dapat diminati banyak orang.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Fikrei Fadhilah (2011) berjudul “PENGEMBANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. ARIESTA STELEYNA”. Saat ini, Perkembangan komputer di bidang multimedia membantu manusia di abad ini untuk dapat saling berinteraksi dengan lebih baik. Dengan multimedia manusia memiliki berbagai macam media dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya. Namun saat ini manusia lebih banyak memilih media yang berbasis audio visual terutama dalam pembuatan video Profile. Dimana video Profile sangat dibutuhkan perusahaan dalam membangun citra dan juga sebagai media informasi dan promosi, tidak terkecuali PT. Ariesta Steleyna. Dalam membangun citra perusahaan, PT. Ariesta Steleyna tidak mau ketinggalan karena melihat antusias masyarakat dalam menerima informasi melalui media audio visual.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Liesca Haryani (2011) yang berjudul “ PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PESANTREN MODERN DAARUL MUTTAQIEN CADAS SEPATAN TANGERANG” Setiap lembaga atau institusi yang ke depannya menginginkan pengembangan ke arah lebih maju secara kualitas maupun kuantitasnya pada akhirnya tentu membutuhkan sarana penunjang dalam menyampaikan informasi program-program promosi yang telah direncanakan, tentunya sarana penunjang tersebut harus terdapat nilai komunikatif dan efektif. Pesantren Modern Daarul Muttaqien misalnya dalam memenuhi target perolehan calon santri setiap tahun ajaran baru, berdasarkan informasi dari pihak-pihak terkait dengan Pesantren tersebut, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang ada di sekitar masyarakat bahwa hingga sampai saat ini bentuk-bentuk media penunjang dalam menyampaikan informasi misi-misi program promosinya secara image positif dinilai belum lengkap jika belum terdapat media penunjang dalam bentuk video, karena dari bentuk media tersebut secara visual selain sebagai sarana penyampaian informasi mengenai profile pesantren, media tersebut dapat digunakan sebagai daya tarik dalam melaksanakan program promosi lembaga yang bersangkutan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rama Prima Mufti Al Rasyid (2011) yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE MASJID RAYA AL-A‟ZHOM SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAERAH KOTA TANGERANG PADA DINAS INFOKOM KOTA TANGERANG”. Dinas Infokom adalah suatu Lembaga Instansi Pemerintah yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Berdasarkan analisa permasalahan yang ada pada Dinas Infokom, penulis melihat masih kurangnya media informasi untuk dapat memberikan informasi tentang promosi Kota Tangerang. Kota Tangerang memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya, situs maupun bangunan-bangunan yang dapat menjadi aset promosi daerah. Salah satunya adalah Masjid Al-A‟zhom dengan kubahnya yang berdiri megah di dekat Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui lebih dalam tentang potensi daerah tersebut. Bahkan pada salah satu media informasi Kota Tangerang yaitu website www.tangerangkota.go.id, media promosi hanya berupa galeri foto, artikel dan video yang masih kurang efektif dan menarik untuk dinikmati masyarakat luas. Saat ini, video yang ada pada website www.tangerangkota.go.id masih sangat minim baik kualitas maupun kuantitas. Belum ada video yang menampilkan secara detail tentang Masjid Raya Al-A‟zhom sebagai penunjang promosi daerah Kota Tangerang. Apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sebaiknya disediakan oleh pemerintah. Dengan demikian menyediakan sumber informasi yang berkualitas disesuaikan dengan situasi dan kondisi pengguna merupakan satu elemen penting. Apabila kebutuhan informasi terpenuhi, tentu saja fungsi utama website www.tangerangkota.go.id dapat dipastikan berjalan dengan baik.
  6. Penelitian yang di lakukan oleh Purwoko (2012) yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI PADA SMA ISLAMIC CENTRE TANGERANG”. SMA Islamic Centre Tangerang adalah lembaga pendidikan yang di miliki oleh pemerintah kota tangerang, berdasarkan dari hasil wawancara awal yang di laksanakan pada tanggal 12 agustus 2011 bahwa hingga saat ini media-media sarana penunjang promosinya masih berupa: website,spanduk,banner dan brosur, untuk kedepannya dari pihak sekolahan menghendaki bentuk media yang dapat menampilkan tulisan,gambar dan video.
  7. Penelitian yang di lakukan oleh Yogi Agus Sucahyo (2013) yang berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG”. Pengenalan dunia pendidikan dengan teknologi informasi multimedia saat ini sangat di perlukan, karena sebagai sarana informasi untuk para calon-calon siswa orang tua siswa atau bahkan orang-orang yang mempunyai kepentingan dengan pihak sekolah. Informasi ini sangat di butuhkan oleh para calon siswa atau siswi yang akan masuk sekolah barunya. Sehingga calon siswa dapat mengetahui berbagai fasilitias yang ada pada sekolah barunya.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

3.1.1 Sejarah Singkat 1 kota Tangerang

Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, sebagai lembaga pendidikan keagamaan (educational institution-based religion) didirikan tahun 1953 yang pada mulanya sebagai pusat penggemblengan nilai-nilai dan penyiaran agama Islam yang melulu mengakselerasikan mobilitas vertikal (dengan penjelajahan materi-materi keagamaan), tetapi juga mobilitas horizontal (kesadaran sosial). Pesantren kini tidak lagi berkutat pada kurikulum yang berbasis keagamaan (religion-based curriculum), tetapi juga kurikulum yang menyentuh persoalan kekinian masyarakat (society-based curriculum). untuk menjawabi itu semua Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN dalam perkembangannya, menyelenggarakan pendidikan klasikal yang berjenjang MTs (Madrasah Tsanawiyah) Miftahul Huda didirikan tahun 1987, dan MA (Madrasah Aliyah) Miftahul Huda didirikan tahun 1991. Dengan badan Hukum Yayasan Miftahul Huda Akte Notaris No 91 Tahun 1988 Reg. Kepaniteraan PN. Tng No,: HT. 01.04:114 1988. Kegiatan belajar santri PondokPesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN Pasir nangka Tigaraksa dilaksanakan pada pagi hari untuk Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiah di laksanakan pada siang hari . Peningkatan jumlah santri ini tidak terlepas dari peningkatan pelayanan mutu pendidikan dan sarana belajar mengajar yang terus-menerus mengalami pembenahan. Antusias masyarakat sekitar maupun luar daerah sudah sangat tinggi untuk menitipkan anak-anaknya ke pesantren tersebut. Ini di latar belakangi karena visi dan misi Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN Pasir nangka Tigaraksa sangat bagus dan menjanjikan. Visi dan Misi PondokPesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN Pasir nangka Tigaraksa Tangerang sebagai berikut :

3.1.2 Visi, Misi dan Tujuan

3.1.2.1 Visi Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

Mewujudkan sumberdaya yang berkualitas ke imanan dan ketakwaan yang tinggi, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan masyarakat, yang dilandasi lima azas Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATULMUBTADIIN, yaitu ; Tawadlu, Tadzakkur, Tafakkur, Taqorrub, dan Tawakkul.

3.1.2.2 Misi Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

  1. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan yang memadai, kreatif, inovatif, memiliki daya juang yang tinggi yang dilandasi Iman dan Taqwa.
  2. Lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan profesional.
  3. Mewujudkan Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang, Islami, berkualitas, populis, dan mandiri.

3.1.2.3 Tujuan Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

  1. Meningkatkan Mutu Akademik dan Non Akademik
  2. Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Imtaq dan Budaya
  3. Meningkatkan Jiwa Kompetitif secara Profesional
  4. Beraqidah yang benar dan berakhlaqul karimah
  5. Sholeh dan bertaqwa kepada Allah Ta`ala
  6. Beramal yang sesuai dengan ajaran Islam yang murni
  7. Cerdas, Sehat, Kreatif dalam pengembangan potensi, kecerdasan, dan minat
  8. Cerdas, Sehat, Kreatif untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus
  9. Memiliki semangat beramal dan belajar
  10. Mandiri dalam memenuhi segala keperluannya

3.1.3 Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atauperusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

3.1.png

3.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Dalam mengelola sekolah, Kepala sekolah dalam sistem menejemennya membagi kegiatan yang terdiri dari manajemen administrasi dan manajemen operasi. Berikut ini adalah pemaparan konsep manajemen Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN. Manajemen Administrasi merupakan kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua komponen dalam organisasi atau kelompok, bekerja sama mengerjakan hal-hal yang dapat mendukung pencapaian tujuan. Adapun yang meliputi manajemen administrasi adalah sebagai berikut.

A. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah (EMASLIME)

  1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
    • a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
      b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
      c. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
      d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
      e. Mengikuti perkembangan Iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.
  2. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
    • a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
      b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
      c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru, karyawan (TU/laboran/teknisi/perpustakaan).
      d. Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin, OPF maupun BP3.
      e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.
  3. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
    • a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
      b. Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU, Bendahara, Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
      c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
      d. Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana/prasana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.
  4. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
    • a. Menyusun program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya.
      b. Melaksanakan program supervisi baik supervisi kelas, dadakan, ekgiatan ekstra kurikuler dan lain-lain.
      c. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.
  5. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)
    • a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
      b. Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik.
      c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
      d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
      e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.
  6. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
    • a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
      b. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Dewan Sekolah dan masyarakat.
  7. Kepala Sekolah seabgai Pendorong (Motivator)
    • a. Mampu mengatur lingkungan kerja.
      b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
      c. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang ada.
  8. Kepala Sekolah seabgai Entrepreneur (Entrepreneur)
    • a. Mampu mengembangkan potensi sekolah.
      b. Mampu melaksanakan kegiatan secara mandiri dan independen.
      c. Mampu mengembangkan suasana positif dan kondusif bagi berkembangnya nuansa entrepreneur yang produktif, kreatif, mandiri, dan berdaya jual.

B. Tugas Koordinator Kurikulum

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam :

  1. Menyusun program pengajaran.
  2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
  3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
  4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir.
  5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan.
  6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan ijazah.
  7. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar.
  8. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
  9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBK dan koordinator mata pelajaran.
  10. Melakukan supervisi administrasi akademis.
  11. Melakukan pengarsipan program kurikulum.
  12. Penyusunan laporan secara berkala.

C. Tugas Koordinator Kesiswaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam :

  1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: kepanduan, foreign language (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris), pesantren kilat, Sains Club, Design Art Work, dan keamanan sekolah.
  2. Melaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.
  3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.
  4. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental.
  5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9K.
  6. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa.
  7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.
  8. Mengatur mutasi siswa.
  9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MBS Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.
  10. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah.
  11. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi.
  12. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

D. Tugas Koordinator Sarana dan Prasarana

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam :

  1. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana.
  2. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana.
  3. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran.
  4. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana.
  5. Bertanggung jawab terhadap kelengapan data sekolah secara keseluruhan.
  6. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin.
  7. Menyusun laporan secara berkala.

E. Tugas Koordinator Hubungan Masyarakat

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam :

  1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah.
  2. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid.
  3. Membina pengembangan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.
  4. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah.
  5. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah.
  6. Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah.
  7. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk mewujudkan 7K.
  8. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan pameran hasil pendidikan.
  9. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk menghadirkan rapat masalah-masalah bersifat umum.
  10. Menyusun laporan secara berkala.

F. Tugas Koordinator Tata Usaha

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam :

  1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.
  2. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar.
  3. Pengurusan administrasi sekolah.
  4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah.
  5. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kesiswaan dan ketenagaan.
  6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan.
  7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.
  8. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala.

G. Tugas dan Fungsi Walikelas

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam :

  1. Pengelolaan Kelas :
    • a. Tugas Pokok Meliputi :
    1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan.
    2. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah SWT.
    3. Membantu pengembangan keterampilan anak didik.
    4. Membantu pengembangan kecerdasan anak didik.
    5. Mempertinggi Akhlak, budi pekerti dan kepribadian anak didik.
      b. Keadaan Anak Didik
    1. Mengetahui jumlah anak didik.
    2. Mengetahui jumlah anak didik putra (Pa).
    3. Mengetahui jumlah anak didik putri (Pi).
    4. Mengetahui nama-nama anak didik.
    5. Mengetahui identitas lain dari anak-anak.
    6. Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari.
    7. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik (tentang pelajaran, status sosial/ekonomi, dan lain-lain).
      c. Melakukan Penilaian
    1. Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah.
    2. Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan.
    3. Kepribadian/Ketertiban, dan lain-lain.
      d. Mengambil Tindakan Bila Diperlukan
    1. Pemberitahuan, pembinaan, dan pengarahan.
    2. Peringatan secara lisan.
    3. Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah.
      e. Langkah Tindak Lanjut
    1. Memperhatikan buku nilai rapor anak didik.
    2. Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik.
    3. Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik.
    4. Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan.
  2. Penyelenggaraan Administrasi Kelas meliputi :
    • a. Denah tempat duduk anak didik.
      b. Papan absensi anak didik.
      c. Daftar pelajaran.
      d. Daftar piket.
      e. Buku absensi.
      f. Buku jurnal kelas.
      g. Tata tertib kelas.
  3. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
    • a. Pengisian DKN dan Daftar Kelas.
      b. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik.
      c. Pencatatan mutasi anak didik.
      d. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar.
      e. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

H. Tugas dan Fungsi Guru BK

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam :

  1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
  2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar.
  3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.
  4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
  5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
  6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling.
  7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.
  8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling.
  9. Menyusun laporan pelaksanaan kegaitan bimbingan dan konseling.

I. Tugas Koordinator Perpustakaan Sekolah

Membantu Kepala Sekolah dalam :

  1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika.
  2. Pelayanaan perpustakaan.
  3. Perencanaan pengembangan perpustakaan.
  4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika.
  5. Inventarisasi dan pengadministrasian.
  6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika.
  7. Menyusunan tata tertib perpustakaan.
  8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

J. Tugas Laboran

  1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium.
  2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
  3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan pebaikan alat-alat laboratorium.
  4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium.
  5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium.
  6. Menyusun laporan pelaksanaan kegaitan laboratorium secara berkal.

K. Tugas Pesuruh Sekolah

  1. Melaksanakan tugas kebersihan.
  2. Menyediakan makan/minum untuk Kepala Sekolah dan Tamu Sekolah.
  3. Meminta dan menerima tugas dari kepala sekolah.
  4. Membantu menyediakan kebutuhan barang-barang yang diperlukan Kepala Sekolah.
  5. Melakukan tugas belanja makan/minum.
  6. Mengecek ketersediaan air minum, teh, gula, dan kopi setiap hari.
  7. Memelihara dan menjaga barang-barang milik sekolah.

L. Tugas Penjaga Sekolah

  1. Melaksanakan tugas pengamanan sekolah.
  2. Memonitor lingkungan sekolah sebanyak 3 (tiga) kali :
    • a. Setelah bel masuk dibunyikan, petugas berkeliling sekolah untuk memastikan bahwa seluruh siswa sudah masuk kelas.
      b. Setelah bel istirahat berakhir, petugas berkeliling sekolah untuk memastikan bahwa seluruh siswa sudah masuk kelas.
      c. Setelah bel pulang, petugas berkeliling sekolah untuk terakhir kaliuntuk memastikan bahwa kondisi lingkungan sekolah aman.
  3. Mengawasi dan menjaga keamanan lahan parkir sekolah.
  4. Memelihara dan menjaga barang-barang milik sekolah.
  5. Bekerjasama dengan dinas terkait apabila ada masalah keamanan yang tidak dapat dilakukan secara internal atau sudah terjadi perbuatan melanggar hukum.

L. Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Bertanggung jawab Kepada Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi :

  1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap.
  2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
  3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.
  4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
  5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
  6. Mengisi daftar nilai anak didik.
  7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam prosespembelajaran.
  8. Membuat alat pelajaran/alat peraga.
  9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
  10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
  11. Melaksanakan tugas tertentu di seolah.
  12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran.
  13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik.
  14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran.
  15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya.
  16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat.

L. Tugas Guru Piket/Jaga

  1. Meningkatkan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan).
  2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket.
  3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval.
  4. Pada jam ke-2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang tidak memiliki telepon.
  5. Mencatat: guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya, kejadian-kejadian penting dan berusaha untuk menyelesaikan.
  6. Mengawasi siswa sewaktu berada di luar kelas karena istirahat, dan keliling kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam kelas.
  7. Petugas piket harus hadir paling lambat 10 menit sebelum bel masuk.
  8. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah.

3.2 Product Information

3.2.1 Produk

Sehubungan Pondok pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN adalah merupakan lembaga pendidikan produk yang ingin ditawarkan kepada masyarakat adalah produk pendidikan keagamaan yang ingin disampaikan adalah seputar keunggulan pengelolaan menejemen pesantren dengan berbagai keunggulan fasilitas dan kegiatannya sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan berhasil mendapatkan nilai kelulusan dan nilai UAN yang membanggakan sehingga lulusan tersebut siap bersaing untuk mendapatkan jenjang pendidikan selanjutnya ataupun untuk mendapatkan lapangan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan.

3.2.2 Latar Belakang Produk

Media promosi yang dipakai sebelumnya adalah brosur, spanduk, dan banner, oleh karena itu usulan yang diajukan adalah iklan profil agar lebih menarik. Media iklan telah banyak dibuat oleh instansi pemerintahan maupun lembaga swasta yang terbukti efektif dalam mempromosikan sebuah jasa, maupun produk. Banyak dari masyarakat yang telah mempunyai televisi maupun media internet yang pastinya dalam mencari informasi menginginkan sesuatu yang praktis, dengan adanya multimedia, audio visual and broadcasting memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi. Hasil produksi media diproses berdasarkan kegiatan-kegiatan, fasilitas dan keunggulan yang terdapat pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN. Tayangan iklan profil diproduksi dari olahan-olahan gambar yang telah dibuat dengan menggunakan software dari foto-foto yang telah diambil dilingkungan institut yang bersangkutan, kemudian dijadikan sebuah Video Profil .

3.2.3 Perkembangan Produk

Sesuai dengan arah Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN bahwa pesantren ini menuju pesantren unggulan, waktu ke waktu telah terus mengadakan inovasi-inovasi untuk meningkatkan proses pembelajaran maka terdapat penambahan-penambahan fasilitas, peralatan maupun SDM (Sumber Daya Manusia), yang dulunya hanya disampaikan melalui media-media cetak, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi khususnya komputerisasi maka media informasi mendatang perlu dirancang dengan bentuk audio visual karena melihat jangkauan segmentasi pasarnya bukan hanya sekitar wilayah Tangerang-Banten melainkan menuju segmen Nasional bahkan Internasional.

3.2.4 Spesifikasi Produk Media Informasi Penunjang Promosi Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN

Selain media-media informasi yang telah disebutkan diatas diharapkan rancangan iklan profil yang penulis rancang dapat memperkuat jangkauan segmentasi pasar, agar masyarakat lebih tertarik dan mau bergabung menjadi Peserta didik pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

3.3 Market Analis

3.3.1 Posisi Pasar (Market Positioning)

Konsentrasi pasar jangkauan pemasaran Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN selain sekitar wilayah Tangerang-Banten dan sekitarnya, kedepan dikembangkan untuk tingkat Nasional, sampai saat ini Peserta didik yang sudah bergabung pada umunya dari daerah Tangerang, Serang, Jakarta, Depok, dan dari luar wilayah Tangerang-Banten, adapun Market terbesar berada di wilayah Tangerang Banten.

3.3.2 Kondisi Pesaing

Terdapat beberapa Pesantren atau Sekolah yang berbasis kejuruan maupun jurusan umum, hal tersebut kondisi persaingan yang harus disikapi dengan cerdik dan cermat untuk memenangkan persaingan yang ada, tentu persaingan tersebut harus kita sikapi dengan strategi-strategi yang positif yakni dengan meningkatkan keungulan-keunggulan yang telah diperdayakan di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN. Adapun pesaing dari Sekolah lain :

3.1.1.png
3.1.2.png
3.1.3.png

3.4 Potential Market

Pontensial market dari Sekolah MA ini berada di wilayah Tangerang Banten, dengan pasar yang cukup banyak terdapat di daerah banten. Target promosi lembaga pendidikan pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat. Karena banyaknya Pesantren yang ada di wilayah Banten, biasanya pesantren tersebut membutuhkan media iklan sebagai penunjang promosi. Oleh karena itu Pondok Pesantren MA’HADTARBIYATUL MUBTADIIN memiliki peluang yang besar untuk mempromosikan lembaga pendidikanya melalui video profil yang dikemas dalam bentuk audio visual (video).

3.5 Market Segmentation

  1. Geografi : Wilayah Tangerang - Banten.
  2. Demografi : Pelaku masyarakat, Lulusan SD, MI, SMP, MTS.
  3. Psikografi : Bagi masyarakat yang ingin melanjutkan kejenjang Sekolah MTS (Madrasah Tsanawiah) dan MA(Madrasah Aliyah).

3.6 Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikanmedia informasi dan promosi tentang profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN kepada konsumen (calon peserta didik baru, relasi maupun masyarakat) bagian marketing menambah sarana promosi, yaitu dengan media Video profil karena media informasi promosi yang digunakan sebelumnya (brosur) masih kurang lengkap, oleh sebab itu media Video profil dirancang secara detail dan menarik agar dapat meningkatkan jumlah calon peserta santri baru yang sesuai target.

3.7 Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)

Strategi komunikasipemasaran disini berkaitan dengan strategi promosi. Strategi Promosi berhubungan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasif dengan konsumen yang biasanya untuk menentukan pengeluaran promosi, bentuk promosi dan pemilihan media.

3.7.1 Strategi Pengeluaran Promosi

Anggaran promosimerupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar. Meskipun banyak kesulitan yang ditemui dalam menentukan besarnya anggaran promosi ini, banyak praktisi yang membuat rule of thumb yang terbukti dapat digunakan dalam penentuan besarnya pengeluaran untuk promosi. Sebagai contoh, menggunakan metode Affordable Method yaitu besarnya anggaran promosi ditetapkan berdasarkan perkiraan manajemen mengenai kemampuan keuangan perusahaan. Dalam situasi yang benar-benar tidak pasti penerapan metode ini barangkali paling tepat, karena metode ini juga memperhitungkan bahwa pengeluaran promosi mempunyai nilai jangka panjang. Namun pendekatan ini tidak memperhitungkan pengaruh promosi terhadap penjualan. Selain itu anggaran promosi setiap tahunnya menjadi tidak menentu sehingga menyulitkan perencanaan pemasaran jangka panjang.

3.7.2 Strategi Bentuk Promosi

Strategi ini berupayamemberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Adapun faktor-faktor yang menentukan bentuk promosi antara lain :

    a. Faktor Produk, yaitu mempertimbangkan karakteristik dan cara media itu dipromosi, dikonsumsi dan dipersepsikan.
    b. Faktor Pasar, yaitu pada produk-produk tertentu, jika pangsa pasarnya tinggi perusahaan harus menggunakan iklan dan personal selling bersama-sama, karena pangsa pasar yang tinggi menunjukkan perusahaan melayani beberapa segmen dan saluran distribusi ganda, sebaliknya jika pangsa pasarnya rendah, penekanan hendaknya diberikan pada media atau personal selling (tergantung pada produknya).
    c. Faktor Konsumen, Personal selling lebih baik digunakan pada geografis pasar yang kecil dan penduduknya padat. Sebaliknya jika geografis pasar semakin luas dan penduduknya jarang, iklanlah yang lebih sesuai.
    d. Faktor Anggaran, Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan media yang bersifat nasional. Sebaliknya bila dana yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih personal selling, promosi penjualan atau iklan bersama di dalam wilayah lokal atau regional.
    e. Faktor Bentuk Pemasaran, jika pendistribusian dilakukan secara langsung, maka karakteristiknya mensyaratkan pengguna personal selling, sedangkan bila secara tidak langsung, maka dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjual yang dipakai.

3.8 Budget Produksi Media

3.2.png

3.9 Konfigurasi Hardware

Perancangan tersebut menggunakan 1 unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor  : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU @2.10GHz
  2. Monitor  : LCD
  3. Mouse  : Toshiba Optical Mouse
  4. RAM  : 3 Gb
  5. Harddisk  : 300 Gb
  6. Keyboard  : Easy Touch

3.10 Software yang digunakan

Dalam pembuatan video profil ini penulis menggunakan software pendukung yaitu Adobe Photoshop CS 5, Adobe After Effect CS 4 dan Corel Video Studio Pro x5.

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MAVIB (KPM)

4.1 Preproduction

Preproduction memiliki beberapa langkah dalam pembuatan video profil pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, dimulai dari observasi lapangan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian yang dituangkan dalam sebuah ide/gagasan secara sistematis agar menghasilkan pesan dari media video.

itu sampai kepada penonton, kemudian diikuti denganpembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan dubbing/crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

4.1.png

4.1.1 Observasi

Pengamatan yang dilakukan secara khusus pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, mengenai media promosi yang pernah dibuat, beberapa media yang pernah atau sedang berjalan diantaranya adalah promosi melalui brosur, spanduk, dan lain-lain.

4.1.2 Pengumpulan Data

  1. Kasus pertama pada media video Profil Perguruan Tinggi Raharja, yang dibuat oleh salah satu mahasiswanya kemudian dijadikan referensi untuk pembuatan video profil pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN. Beberapa data yang berhasil dikumpulkan mengenai permasalahan pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, sesuai tujuan penelitian yaitu mengenai media promosi yang diterapkan di pondok Pesantren tersebut. Media promosi yang sering dipakai biasanya menggunakan spanduk, brosur, dan lain-lanin, permasalahan yang sering terjadi ketika pembaca hanya melihat sebagian fasilitas-fasilitas yang berupa tulisan, sehingga pembaca tidak ikut hanyut dalam memaknai informasi yang disajikan.
  2. kasus kedua video profil yang di buat oleh salah satu mahasiswa raharja yaitu pada sekolah SMK Yapisda. Pada sekolahan ini sebelum salah satu mahasiswa raharja membuat video profil adalah kurangnya media informasi, sekolah ini hanya memberikan informasi pada masyarakat sekitar dengan menggunakan media cetak seperti spanduk, poster, dan brosur yang di rasa kurang begitu detail dan efektif.
  3. Kasus ketiga video profil yang di buat oleh salah satu mahasiswa raharja yaitu pada Pesantren Modern DAARUL MUTTAQIEN. Sama hal dengan permasalahan yang ada pada Pesantren ini ialah kurangnya informasi yang hanya menggunakan media cetak seperti brosur, spanduk dan pamplet. Yang di rasa kurang lengkap jika belum terdapat media penunjang dalam bentuk video. Dengan adanya video profil pada pesantren modern ini di harapkan dapat mempromosikan secara jelas karena dari bentuk media tersebut secara visual selain sebagai sarana penyampaian informasi mengenai profile pesantren, media tersebut dapat digunakan sebagai daya tarik dalam melaksanakan program promosi lembaga yang bersangkutan.

4.1.3 Analisis Data

analisis data yaitu proses yang merinci data – data Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang ditentukan dansebagai usaha untuk memberikan bantuan. Setelah penulis melakukan observasi dan mengumpulkan data pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN ada beberapa yang kurang efektif dalam mempromosikan pesantren ini, maka penulisan melakukan observasi media apa yang di gunakan oleh Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN. media yang di gunakan yaitu media cetak yang berupa brosur, spanduk, pamplet yang di rasa kurang begitu efektif. Dengan demikian definisi tersebut dapat ketahui bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola yang lebih spesifikasi, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan kedalam perancangan yang akan dibuat yang didasarkan oleh data.

4.1.4 Ide

Video profile merupakan media yang sangat efektif untuk mempromosikan suatu perusahaan atau instansi karena manusia dapat mengingat sebanyak 80% apa yang dilihat, didengar dan dialaminya secara bersamaan. Didalam perkembangannya Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN ingin memperluas informasi dan wilayah promosi khususnya pada bidang pendidikan, dari hal tersebut maka menjadi garis besar terciptanya ide gagasan untuk merancang video profile di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

Ide-ide yang didapat dari hasil referensi media promosi, berupa video profil pada Universitas/Perguruan Tinggi di Indonesia diantaranya STMIK Raharja, UNJ, BSI, UPH, dan lainnya. Konsep yang ingin ditampilkan dalam video profil ini sesuai dengan skenario yang dibuat, fasilitas dan prosedur di pesantrentersebut. Keunggulannya terletak dari pemahaman masyarakat bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini, orang-orang cenderungmenilai dari format tampilan video yang disajikan dengan semenarik mungkin, sedikitnya menunjukkan kualitas multimedia yang dipunyai oleh Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, sehingga dapat menarik masyarakat dan calon santri atau santriwati yang ingin mengetahui lebih lengkap tentang Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.


4.1.5 Pesan yang disampaikan

video profil ini menginformasikan kepada masyarakat ataupun calon santri untuk lebih memahami bagaimana pondok pesantren ini menampilkan fasilitas serta keunggulan yang dipunyai oleh Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN sehingga dari hasil video profil mampu mengajak penonton untuk lebih memahami informasi mengenai Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

4.1.6 Visualisasi berdasarkan konteks

konteks rancangan berupa video profil, yang disusun dari gambar-gambar sesuai dengan alur cerita agar lebih memudahkan dipahami. Selama proses pra produksi, Seperti dari tampilan awal Menampilkan opening logo dan tulisan Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin hingga tampilan akhir. Perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

4.1.7 Sinopsis

Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIINadalah suatu lembaga pendidikan keagamaan yang pada mulanya sebagai pusat penggemblengan nilai-nilai dan penyiaran agama Islam dan kemudian di padukan dengan Kementerian Pendidikan Nasioanal (KemenDikNas) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN memiliki proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) full Time tentunya merupakan lembaga yang menghidupkan ruh dan nuansa pesantren dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang sifatnya terkoordinir seperti sholat berjamaah, mengaji alqur’an, mengkaji kitab-kitab kuning, dan juga kegiatan-kegiatan yang sifatnya umum.

Video Profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATULMUBTADIIN ini dibuat dengan menampilkan gerbang dan gedung Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang begitu kokoh serta menampilkan suasana pesantren yang nyaman dan indah diikuti dengan proses kegiatan-kegiatan pondok pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang tidak hanya di sibukan dengan pelajaran dan mengaji melainkan diiringi dengan kegiatan yang akan menambah wawasan, seperti ceramah, diskusi, studi banding dengan sekolah lain, .selanjutnya menampilkan kegiatan ektra kurikuler meliputi senam pagi, seni beladiri, seni musik (marawis dan qasidah), pramuka dan paskibra sehingga menjadikan santri atau santriwati yang iklas, mandiri, sederhana, ukhuwah (kebersamaan), jujur, dan berkreasi, juga menampilkan foto santri dan piala-piala yang telah di raih, kemudian menampilkan parkiran yang luas untuk orang tua murid yang hendak menjenguk anaknya dengan suasana yang rapih, sejuk dan indah.

4.1.8 Storyboard

Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan catatan atau petunjuk pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

1.png
2.png
3.png
4.png
5.png
6.png
7.png
8.png

4.1.9 Script Breakdown Sheet

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah konsep yang menarik. Script Writing dalam video profil ini adalah :

No Take Script Keterangan
1 Take Script 1 Menampilkan opening logo Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
2 Take Script 2 Menampilkan Tulisan Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
3 Take Script 3 Menampilkan keadaan akses jalan Menuju Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
4 Take Script 4 Menampilkan Gerbang Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
5 Take Script 5 Menampilkan gedung Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
6 Take Script 6 Menampilkan suasana Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
7 Take Script 7 Menampilkan Animasi dokter menjelaskan alamat lengkap dan kerja sama yang ada di kelinik
8 Take Script 8 Menampilkan proses kegiatan Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
9 Take Script 9 Menampilkan Wawancara Pimpinan Pondok Pesantren Ma’had
10 Take Script 10 Menampilkan santri masuk sekolah pada Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
11 Take Script 11 Menampilkan upacara bendera
12 Take Script 12 Menampilkan tadarus alqur’an di kelas
13 Take Script 13 Menampilkan kegiatan santri di perpustakaan
14 Take Script 14 Menampilkan kegiatan belajar mengajar di lab
15 Take Script 15 Menampilkan santri belajar di kelas
16 Take Script 16 Menampilkan santri sholat ashar berjama’ah
17 Take Script 17 Menampilkan santri mengaji kitab kuning
18 Take Script 18 Menampilkan kantin Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
19 Take Script 19 Menampilkan Kegiatan extra kurikuler
20 Take Script 20 Menampilkan tulisan visi dan misi Pondok Pesantren Ma’had Tarbiyatul Mubtadiin
21 Take Script 21 Menampilkan foto santri
22 Take Script 22 Menampilkan piala-piala yang telah di raih
23 Take Script 23 Menampilkan parkiran

Tabel 4.1

Script Breakdown Sheet

4.1.10 Time Schedule

4.2.png

4.1.11 Anggaran atau budget

Anggaran selama penggambilan gambar atau dalamfase produksi, secara umum alat yang dibutuhkan adalah Camera, Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Canon500 D. Kemudian Tripod, Memory dan CD atau DVD.

4.3.png

4.1.12 Peralatan yang digunakan

4.4.png

4.1.3 Pemilihan Pemain dan Crew

Pencarian pemain sesuai dengan karakter dari Video profil yang terdapat pada Storyline. Sehubungan produksi media video ini, materi sebagian besar adalah gambar-gambar hasil dokumentasi yang diperoleh dari pihak Pesantren, namun pada adegan gambar-gambar tambahan pemain diambilkan dari santri dan santriwati danpimpinan. Berhubung proyek skripsi merupakan proyek mandiri, yang dimaksud crew adalah peneliti secara personal yang dibantu beberapa orang diantaranya :

Adapun Pemain dan Crew yang terlibat dalam pembuatan iklan dengan komersil antara lain :

No Jabatan Nama
1 Sutradara Angga Aditia
2 Cameraman Angga Aditia, Eka Permana
3 Editor Angga Aditia
4 Script Writter Angga Aditia
5 Pembaca Script Writting Angga Aditia
6 Pemain / Actor Pimpinan Pondok, para guru dan Santri atau Santriwati

Tabel 4.5

Editor dan Crew

4.2 Production

Production adalah tahap kedua setelah pra produksi, yaitu mewujudkan dari naskah, Storyboard dan tepatnya Time schedule yang telah dibuat. Di tahap ini pengambilan gambar atau shooting dibuat. Dari pengambilan gambar di lokasi yang sesuai hingga selesainya Take Script sesuai Time schedule. Pada Tahapan ini pula pengolahan sampai Mixing Multimedia, Audio, dan Visual dibuat untuk menghasilkan karya yang berkualitas.

4.5.png

4.2.1 Perencanaan Multimedia

Perencanaan Multimedia yaitu rancangan kombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video profil. Yangdigunakan dalam Konsep Multimedia guna menjangkau audience dengan program media informasi yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan dibubuhi spesial efek. Untuk mensukseskan Perencanaan Multimedia ini diperlukan Tiga tahapan sistematis, dimulai dari Tujuan Multimedia, Strategi Multimedia dan Program Multimedia. Perencanaan Multimedia ditujukan guna menarik audience agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah ( teks, gambar, suara ).

4.2.1.1 Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia yaitu untuk membuat komunikasisemakin baik. Komunikasi antara pemakai dan sasaran multimedia, pada pembuatan video profil ini di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN ini memiliki tujuan untuk lebih meningkatkan Calon santri , semakin banyak masyarakat yang mengetahui Pesantren tersebut, dan sebagai meningkatkan pencitraan pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

4.2.1.2 Strategi Multimedia

Strategi multimedia yang digunakan dalam Media video profil yang menyampaikan informasi tentang profile Pesantren ini ditujukan untuk masyarakat khususnya serta ditujukan kepada pihak yang ingin mengetahui profile Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, adapun media utama yang digunakan dalam mensosialisasikan tentang Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN tersebut diantaranya: media Brosur, Spanduk dan Stiker rancangan media video profile yang dirancang oleh peneliti diprogramkan sebagai media penunjang terhadappenyelenggaraan event-event tertentu yang diselenggarakan oleh pihak lembaga, selain dari itu media rancangan video profile akan dikondisikan pada Media Website dan juga media jejaring social seperti Youtube.

Strategi rancangan media video setidaknya meliputitiga aspek sasaran yaitu: aspek geografi, aspek Demografi dan aspek psikografi yaitu :

  1. Geografi : Wilayah Kabupaten Tangerang, JABODETABEK serta luar Tangerang.
  2. Demografi :
    • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
      Sasaran : Siswa/i SMP Sederajat dan khalayak (Masyarakat)
  3. Psikografi : Kalangan Masyarakat yang ingin lebih mengenal mengenai Profile Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN khususnya calon wali Santri dan calon satri baru yang ingin meneruskan jenjang pendidikannya di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

Dari strategi Multimedia yang diterapkan perancang menargetkan perolehan siswa baru tahun ajaran 2014/2015 menjangkau kurang lebih 80%. Target tersebut didasarkan atas rancangan media yang disertai dengan bentuk-bentuk efek visual yang telah digunakan dalam penyempurnaan tampilan rancangan media sehingga tampilan visualnya lebih menarik diharapkan dapat lebih efektif.

4.2.1.3 Program Multimedia

Program rancangan media video profil mempunyaitiga elemen media yang diproduksi, yaitu: elemen teks, gambar dan suara.

  1. Teks
  2. Teks yang digunakan dalam Video profil ini memakai Type Arabdance yang diterapkan pada tahap awal munculnya video, Type Franklin Gothic Heavy yang terdapat pada tulisan nama Pimpinan Sekolah, Type Arial yang ada pada tulisan MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang diberikan effect transparansi, Type Arial Bold Italic pada penulisan Visi Misi.

  3. Gambar dan Picture
  4. Gambar atau Image yang dipakai dalam rancangan media Video profil ini terdiri dari gambar diam dalam bentuk Jpg, gambar bergerak dalam bentuk video. Dari bentuk gambar diam disusun sedemikian rupa sesuai dengan urutan yang terdapat pada skenario dengan ditambahkan efek-efek visual dan animasi sehingga gambar diam tersebut terkesan hidup dan lebih menarik. Perpaduan antara dua bentuk gambar diam dan bergerak yang ditata secara kreatif dan dinamis merupakan cerminan bentuk media berbasis video.

  5. Suara
  6. Suara yang digunakan dalam rancangan media video adalah suara musik yang digunakan sebagai latar belakang adegan tayangan (backsound music) dan suara manusia yang digunakan sebagai dubbing untuk memperjelas tampilan-tampilan pesan yang disampaikan.

    Dubbing diperjelas dengan menggunakan suara yang mempunyai karakter tegas dan khusus, hal tersebut bertujuan selain pesan yang disampaikan jelas juga dapat membuai pendengar dan tampilan visualnya lebih menjadi terkesan.

4.2.2 Perencanaan Audio

Audio yang digunakan untuk menyampaikan pesan melalui suara, perpaduan atau mandiri antara backsound dan dubbing untuk mendapatkan keserasian penyampaian pesan yang diinginkan.

4.2.2.1 Tujuan Audio

Tujuan dari elemen Audio yang diberikan dalam pembuatan Video Profil ini nantinya dapat memberikan interest kepada audience hingga mengena kepada audience. Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN Telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka tujuan Audio adalah dalam rangka meyakinkan konsumen akan kelebihan mutu produk.

4.2.2.2 Strategi Audio

strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, suara effect dan dubbing yang intinya menyampaikan pesan dan informasi mengenai acara tersebut.

4.2.2.3 Program Audio

Setiap Audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program Editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada audience. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti Dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan.

Pengambilan Audio yang sesuai diperlukan proses Editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari Volume Mixing Audio.

4.6.png

Untuk lebih jelasnya, Program audio yang dipakaidalam media iklan ini ada tiga tahapan yaitu :

  1. Dubbing dan Narasi
  2. Dalam video profil ini dubbing diisi suara manusia yang berjalan selaras dengan pemutaran video. Dubbing digunakan sebagai pengantar penjelas secara audio. Untuk penyesuaian tampilan dengan visual, Pemotongan audio sangat diperlukan pada bagian ini.

    a.png
    b.png
    c.png
    d.png
    e.png
  3. Sound Effect
  4. Sound effect digunakan sebagai background effect ketika percakapan atau penjelasan dari dubber. Dan untuk Sound Effect yang dipakai pada efek bummper Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN mengambil suara awalan Come and Play.mp3 dan sound effect.

    f.png
  5. Musik Background
  6. Music Background digunakan sesuai jalanya video. Music Background yang digunakan Come and Play.mp3.

    g.png

4.2.3 Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau bentuk video. Dengan visual effects dapat memberikan Image yang menunjukan Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN berkembang dan banyak diminati. Untuk mencapai perencanaan visual yang baik dibuat Tujuan Visual sebagai arahan mencapai visualisasi yang terkonsep. Tujuan Visual adalah sabagai acuan untuk menampilkan kesan dan image apa yang ingin ditonjolkan dari ditampilkannya video profil. Untuk mencapai Tujuan visual diperlukan Strategi Visual yang diperlukan dalammencapai Tujuan Visual. Strategi Visual meliputi teknik dan metode yang dipakai dalam video profil. Sedangkan Program Visual merupakan step mewujudkan perencanaan visual dengan diproduksinya program visual diartikan perencanaan visual telah tercapai.

4.2.3.1 Tujuan Visual

Video profil merupakan karya visual yang didalamnya terdapat visual effects sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan. Banyak kesan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, dalam pembuatan video profil sebagai penunjang informasi hanya akan mengambil beberapa kesan yang sekiranyaakan mempercantik dan memperkaya tampilan.

h.png

4.2.3.2 Strategi Visual

Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar – benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut.

Untuk mencapai tujuan visual yang telah disampaikan, strategi yang digunakan berdasarkan seleksi gambar-gambar kegiatan yang dinilai mempunyai kelebihan sebagai daya tarik dengan memperhitungkan nilai-nilai kreatifitas.

Selain tampilan gambar-gambar diam yang diolah denganmempertimbangkan nilai-nilai kreatifitas, juga terdapat gambar-gambar hidup yang telah diambil oleh peneliti yang sekaligus kameraman dengan pertimbangan-pertimbangan nilai kegiatan secara visual yang dikonsultasikan dengan pihak lembaga. Melaluipendekatan religious, positif dengan penyajian grafis modern, akan membangkitkan rasa penasaran dan pada akhirnya ada ketertarikan bagi para audience untuk bergabung pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

4.2.3.3 Program Visual

Didalam proses produksi inilah perancangan dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan Storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari Storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit. Ada beberapa tahapan dalam program Visual yaitu diantaranya:

  1. Bumper Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.
  2. Pada video ini ditampilkan Bumper yang dimaksudkan untuk menampilkan pembukaan sebelum masuk profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.
  3. i.png
  4. Tampilan Bumper dan Video
  5. j.png

    Tampilan bumper video dibuat menggunakan after effect agar tampilan lebih menarik.

4.2.4 Perencanaan Broadcast

Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media video profil untuk informasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan audience. Perencanaan Broadcasting terdiri dari tujuan Broadcast, Strategi Broadcast dan Program Broadcast. Perencanaan Broadcasting yang diajukan guna menjangkau audience dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan Broadcasting ditujukan guna menjangkau audience lebih luas.

4.2.4.1 Tujuan Broadcast

Tujuan Broadcast yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video profil yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target promosi yang ditetapkan. Broadcast menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk video profil yang dibuat. Tujuan Broadcasting pembuatan video profil ini diharapkan akan menjangkau khalayak yang ditetapkan dengan frekuensi tak terhingga sesuai siaran line internet.

4.2.4.2 Strategi Broadcast

Dalam mempromosikan video profil Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, yaitu dengan pemanfaatan fasilitas internet, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas Youtube, Web Personal dan Facebook, selain itu juga memanfaatkan media televisi.

4.2.4.3 Program Broadcast

Program Broadcasting ditujukan untuk menayangkan media promosi yang telah dibuat kepada masyarakat luas yang pada umumnya telah memanfaatkan fasilitas jaringan internet yang telah terkomputerisasi dan masyarakat sekitar wilayah Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN yang saat ini telah banyak menggunakan fasilitas internet sebagai media untuk mencari informasi, dari program Broadcasting yang telah dihasilkan akan menjadi daya tarik tersendiri terhadap segmen yang dituju masyarakat luas pada umumnya dan khususnya masyarakat sekitar wilayah Pondok Pesantren.

Program Broadcasting tersebut direncanakan akan ditayangkan pada setiap event-event yang diselenggarakan oleh pihak Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN. Selebihnya akan dimuat dengan memanfaatkan jaringan internet melalui media Youtube, Website dan Facebook.

Program Broadcast memang melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk detailnya program Broadcast media Video Profil yang dibuat menyiarkan pesannya lewat Internet dan televisi dengan memanfaatkan :

  1. Youtube
  2. Youtube adalah web video yang banyak dikunjungi orang-orang dan menyediakan video bupering, sarana upload video atau unggah video, oleh karenanya youtube sangat efektif untuk mengiklankan media promosi yang berupa video. Media iklan yang telah dibuat diupload melalui Youtube. Account youtube harus dipunyai sebelum malakukan aktifitas upload, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta Account aktifasi. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video.

  3. Facebook dan media sosial
  4. Facebook dan media sosial adalah situs jejaring sosial yang hampir semua lapisan masyarakat dari anak kecil hingga orang dewasa mempunyai akun Facebook. Sama halnya youtube, facebook ataupun cover CD/DVD juga akan meminta account untuk sign in terlebih dahulu sebelum melakukan upload.

4.4 Postproduction

Pada tahapan ini hampir sama dengan Perencanaan Broadcasting namun yang membedakan Postproduction pendistibusiannya lebih luas. Dengan berbagai format video sehingga bisa ditampilkan dengan leluasa.

4..png

4.4.1 Digitizing

Proses memindahkan hasil rekaman yang disimpan dalam kaset MiniDV dari kamera ke dalam komputer untuk dijadikan sebuah file dengan format digital (avi). Karena proses yang merubah analog (kaset video) menjadi file digital yang dikenal oleh komputer.

4.4.2 Editing

Proses selanjutnya adalah Editing. Menyusun hasil shot sesuai dengan keinginan atau gagasan sutradara sesuai sinopsis dan treatment.

4.4.3 Mixing

Selanjutnya Mixing. Software yang digunakan adalah CorelVideo Studio Pro yang berfungsi menggabungkan hasil gambar yang terpotong-potong dalam beberapa frame, menjadi video. Dari hasil yang didapat dari pengumpulan foto maupun video disusun sesuai scenario yang telah dibuat, dalam proses ini dilakukan juga pemotongan hasil video agar tampilan tidak terlalu panjang dan sesuai kebutuhan.

4.4.4 Finishing

Setelah proses dari Digitizing hingga Mixing telah selesaidilakukan, maka pada tahap Finishing dilakukan sinkronisasi antara audio dan visual, agar video yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan bagus. Software yang digunakan adalah Corel Video Studio Pro menggabungkan beberapa video dengan effect suara come and play.mp3 digunakan untuk background suara dan beberapa audio dubbing sesuai dengan narasi yang telah dibuat sesuai urutan sinopsisnya.

4.4.5 Tahap Keluaran

Tahap akhir pada pembuatan video profil ini, setelah editan video ini benar-benar matang maka dilakukanlah rendering, agar file-file yang telah kita edit didalam software Corel Video Studio Pro menjadi hasil video, kemudian hasil yang telah dirender tadi dijadikan kedalam beberapa format computer, masukkan kedalam CD/DVD, avi di upload ke Youtube, Facebook, sedangkan hasil format 3gp di jadikan format yang dapat dimasukan kedalam Handphone, dan masih banyak lagi format-format video yang lain.

4.4.6 Segmen Pasar

Hasil video profil yang telah dibuat kemudian bisa diupload ke youtube, facebook, ataupun media CD atau DVD agar nantinya masyarakat sekitar ataupun calon santri dan santriwati dapat melihat video tersebut dan dapat menarik minat calon peserta didik untuk dapat bergabung pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis pada Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN sesuai dengan poin-poin permasalahan yang disampaikan pada rumusan masalah yang terdapat pada laporan BAB I dan rancangan media yang dihasilkan oleh peneliti, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Berdasarkan observasi dan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada pihak Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN bahwa saat ini Pesantren tersebut membutuhkan media berbasis video yang menunjang program promosi yang dapat menyampaikan pesan informasi sekaligus dapat meningkatkan pencitraan Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.
  2. Agar rancangan media informasi dalam menyertai kegiatan- kegiatan program promosi Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN dapat menarik perhatian terhadap setiap audience yang melihatnya maka isi rancangan video selain menyampaikan visi – misi yang disapaikan dalam bentuk visual juga dilengkapi dengan unsur-unsur dalam bentuk audio yang digunakan sebagai unsur yang dapat lebih memperjelas tayangan-tayangan visual dengan disertai efek-efek audio maupun visual yang dapat menyempurnakan tampilan seluruh isi informasi yang disampaikan. Obyek tayangan dalam bentuk visual maupun audio dikemas dan dirancang berdasarkan konsep produksi media yang disebut Konsep Produksi Media MAVIB (Konsep Produksi Media MAVIB). Pada konsep produksi media tersebut terdapat tiga tahapan yakni : tahap Preproduction, Tahap Production dan Tahap Postproduction.
  3. Agar media video profile ini sesuai dengan citra dan image pondok pesantren MA;HAD TARBIYATUL MUBTADIIN, di tampilkan logo pesantren, visi misi pesantren, profil pesantren serta tampilan kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana pesantren.

Dalam pembuatan sebuah media video profil yang baik harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan pesantren yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakholder, mulai dari pembuatan video dan audio, tampilan , isi pesan dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat Pesantren dalam mempromosikan dan menginformasikan profil pesantren dan mengajak masyarakat untuk dapat bergabung di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

5.2 Saran

Dengan adanya media promosi dan informasi berupa Video profil ini penulis menyarankan agar lebih ditingkatkan, dan dipergunakan agar tujuan Pondok Pesanter MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN dapat tercapai. Agar menarik minat masyarakat untuk dapat bergabung dan mengenalkan fasilitas-fasilitas yang Pondok Pesanter MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN berikan, sehingga dapat meningkatkan image atau citra bagi Pondok Pesanter MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.

Dengan segala kerendahan hati penulis serta untuk tujuan perkembangan dan kemajuan kearah yang lebih baik, maka penulis memberikan saran yang ditujukan kepada Pondok Pesanter MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN,

  1. Seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi, selalu terdapat perubahan-perubahan formasi susunan ketenaga kerjaan dan perubahan strategi program promosi, hendaknya selain data-data informasi selalu update mengikuti perkembangan dan kebutuhan sesuai dengan arah manajemen, setidaknya bentuk media sarana-sarana penunjang informasi selalu disesuikan dengankebutuhan.
  2. Jika ada penelitian lanjutan hendaknya Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN mengadakan perubahan dan penyempurnaan video profil ini, dan selalu update mengikuti perkembangan yang ada di Pondok Pesantren MA’HAD TARBIYATUL MUBTADIIN.
  3. Lebih ditekankan untuk mengikuti workshop dan petalihan-pelatihan serta kelompok-kelompok belajar dalam bentuk group meatingatau komunitas-komunitas yang sesuai dengan jurusan.

DAFTAR PUSTAKA

      Adhi, Moch Nugraha. Perancangan Prosedur KKP dan Ta/Skripsi Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Perguruan Tinggi Raharja. Stmik Raharja. 2009.
      Arifin, Eva. Broadcasting to be broadcaster. Graha Ilmu. 2010. Hal 9. Binanto, Iwan,. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). ANDI. Yogyakarta. 2010. Hal. 2.
      Chandra. 7 Jam Belajar Interaktif Corel Video Studio Pro CS3 Untuk Orang Awam. Palembang. Maxikom. 2011.
      Elkom. Belajar Kilat Adobe After Effects CS5. Yogyakarta. Penerbit Andi Offset. 2012.
      Hendratman, Hendi, ST. Tips n Trix Computer Graphics Design. Informatika. Bandung, 2006. Hal. 13-27.
      Heriyanto. Mata Kuliah Desain Karakter dan Modeling.2011. Hal 7 Immaniar Dewi Desrianti. jurnal CCIT (Vol.5 No.22012:133).2012 Jayan. 7 Jam Belajar Interaktif Photoshop CS5 Untuk Orang Awam. Palembang. Penerbit Maxikom. 2010
      Yakub. Pengantar Sistem Informasi. 2012.
      Romly, Ahmad Albaihaqi. Perancangan video profile sebagai penunjang media informasi dan promosi pada SMA Citra Islami Tangerang. Stmik Raharja. 2013
      Priyatno Duwi . Create Your Film. 2010. Hal.35
      Raharja Untung (Jurnal CCIT Vol.5 No.2).2012.hal 133-134
      Suprapto, Tommy. Berkarier di bidang Broadcasting. Media Pressindo. Yogyakarta. 2009
      Supriyono Rakhmat. Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. 2010.Hal 9
      Sunarya, Lusyani. Mata kuliah Aplikasi Komputer MAVIB II. 2010. Hal 45
      Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Andi Offset. Yogyakarta. 2008. Hal. 219-232
      Widada Sugeng. Mata Kuliah Nirmana. 2012
      Wibowo, Ibnu Teguh. Belajar Desain Grafis. Buku Pintar. Yogyakarta. 2013. Hal 10


DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  2. Surat Pengantar Observasi Skripsi
  3. Syarat Penugasan kerja
  4. Keterangan implementasi
  5. Surat Hibah
  6. Form Pergantian judul
  7. KST Mahasiswa
  8. From Validasi Skripsi
  9. Elisitasi Tahap I
  10. Elisitasi Tahap II
  11. Elisitasi Tahap III
  12. Elisitasi Final Draft
  13. Formulir Seminar Proposal
  14. Formulir Pertemuan Stakeholder
  15. Formulir Final Presentasi
  16. Daftar Wawancara
  17. Daftar Nilai
  18. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  19. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
  20. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
  21. Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi
  22. Sertifikat
  23. Katalog Produk
  24. Daftar Riwayat Hidup

Contributors

Admin, Chakiel