SI1021464952

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH

SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI

DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1021464952
NAMA  : Muhammad Nugraha

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH

SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI

DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1021464952
Nama  : Muhammad Nugraha
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH

SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI

DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1021464952
Nama  : Muhammad Nugraha

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2015

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Wahyu Hidayat,S.I.Kom)     (Wahyu Hidayat, SE)
NID : 12002     NID : 10010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH

SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI

DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1021464952
Nama  : Muhammad Nugraha

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 Januari 2014

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH

SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI

DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1021464952
Nama  : Muhammad Nugraha
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
(Muhammad Nugraha)
NIM : 1021464952

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi membuat berbagai aktifitas dan kehidupan sehari–hari tidak lepas dari informasi yang didapat baik dari media cetak maupun media elektronik. Peranan teknologi informasi dan multimedia juga tidak ketinggalan, berbagai informasi ditawarkan dengan bentuk multimedia yang dapat menciptakan persentasi interaktif dan informatif dengan mengkombinasikan teks, audio, video, animasi dan grafik yang digunakan untuk keunggulan bersaing. Pengenalan dunia pendidikan dengan teknologi informasi multimedia saat ini sangat diperlukan, karena sebagai sarana informasi untuk para calon–calon siswa, orang tua siswa atau bahkan masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan pihak sekolah. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh para calon siswa yang akan masuk kesekolah barunya, sehingga calon siswa dapat mengetahui berbagai fasilitas yang ada pada sekolah barunya, seperti laboratorium yang memadai, perpustakaan dan ruang kelas yang nyaman, serta berbagai kegiatan ektrakurikuler yang ada. Informasi yang didapat akan menjadi tolak ukur bagi siswa untuk masuk sekolah yang diinginkan, serta bagi orang tua dapat memotivasi anak–anaknya untuk memilih sekolah yang mempunyai keunggulan dan kelebihan yang menjadikan sekolah andalan, kunggulan maupun sekolah favorit. Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti terhadap pihak sekolah baik kepada Kepala sekolah, pengajar dan siswa SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG Tangerang membutuhkan bentuk media video company profile yang dapat dijadikan penunjang efektifitas program promosi dan informasi dalam bentuk video.

Kata kunci : media, promosi, informasi, video profile

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penuis dapat menyelesaikan laporan Skripsi. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyunan laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa dan analisanya maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini dan juga sebagai masukan yang sangat berharga bagi penulis.

Sebagai rasa terima kasih atas tersusunnya laporan Skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom selaku staff ahli Mavib sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah membantu dalam pembuatan Skripsi ini.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, SE Dosen Pembimbing II yang telah membantu dalam pembuatan Skripsi ini.
  6. Terima kasih banyak kepada seluruh Dosen, yang mana telah membimbing dan pemberian materi selama proses perkuliahan.
  7. Terima kasih kepada seluruh pihak Akademik dan Staff atas dukungan dan bantuannya dalam bentuk informasinya.
  8. Terima kasih kepada seluruh guru SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG yang telah membantu memberikan informasi dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Terima kasih kepada Orang Tua saya yang telah memberikan suport dan membantu terima kasih banyak atas do’anya dan dukungan baik moral maupun material.
  10. Semua sahabat terbaikku sekaligus seperjuangan yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam penyusunan Skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan penulisan laporan Skripsi ini dapat memberi manfaat dan sumbangsih pada perkembangan ilmu Pengetahuan pada umumnya dan yang membaca khususnya.

Tangerang, Januari 2015
Muhammad Nugraha

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Pengajar SMK PGRI 109 Tangerang

Tabel 3.2 Material Produk

Tabel 3.3 Daftar Pesaing

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Time Schedule produksi video profile SMK PGRI 109 Tangerang

Tabel 4.3 Anggaran Produksi

Tabel 4.4 Pemain dan Crew

Tabel 4.5 Kesan Visual Effect

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Organisasi

Bagan 4.1 Tahap Konsep Produksi MAVIB

Bagan 4.2 Pre Production

Bagan 4.25 Production

Bagan 4.26 Post Production

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Adobe Premier Pro 2.0

Gambar 2.2 Adobe Photoshop CS2

Gambar 2.3 Corel Video Studio

Gambar 4.1 Bumper Opening LOGO dan Tulisan SMK PGRI 109 Tangerang

Gambar 4.2 Papan Nama Sekolah

Gambar 4.3 Upacara Sekolah

Gambar 4.4 Ruang Kelas

Gambar 4.5 Visi dan Misi

Gambar 4.6 Ekstakulikuler

Gambar 4.7 Volly

Gambar 4.8 Sarana dan Prasarana

Gambar 4.8 Hasil Prestasi Siswa

Gambar 4.9 Lab Multimedia

Gambar 4.10 Wawancara Kepsek

Gambar 4.11 Wawancara Guru

Gambar 4.12 Wawancara Siswi

Gambar 4.13 Gedung Sekolah

Gambar 4.14 Panasonic MD10000

Gambar 4.15 Tripot

Gambar 4.16 Kamera SLR

Gambar 4.17 microfon shotgun

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi membuat berbagai aktifitas dan kehidupan sehari–hari tidak lepas dari informasi yang didapat baik dari media cetak maupun media elektronik. Peranan teknologi informasi dan multimedia juga tidak ketinggalan, berbagai informasi ditawarkan dengan bentuk multimedia yang dapat menciptakan presentasi interaktif dan informatif dengan mengkombinasikan teks, audio, video, animasi dan grafik yang digunakan untuk keunggulan bersaing.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi maka kebutuhan informasi pelaku pendidikan dan masyarakat secara otomatis meningkat dari segi kuantitas dan kualitas sehingga diperlukan penguasaan pengetahuan tentang teknologi informasi. Teknologi informasi menawarkan berbagai kemudahan yang dapat digunakan sebagai media informasi kepada masyarakat luas khususnya dalam dunia pendidikan. Peran teknologi informasi khususnya teknologi multimedia sangat berpengaruh karena dengan penyampaian menggunakan teks, audio, foto, video dan animasi yang didesain secara khusus akan membuat masyarakat tertarik untuk mengetahui isi dan berbagai informasi yang ada didalamnya.

Pengenalan dunia pendidikan dengan teknologi informasi multimedia saat ini sangat diperlukan, karena sebagai sarana informasi untuk para calon siswa/i, orang tua siswa/i atau bahkan masyarakat yang mempunyai kepentingan dengan pihak sekolah. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh para calon siswa yang akan masuk kesekolah barunya, sehingga calon siswa dapat mengetahui berbagai fasilitas yang ada pada sekolah barunya, seperti laboratorium yang memadai, perpustakaan dan ruang kelas yang nyaman, serta berbagai kegiatan ekstrakulikuler yang ada. Informasi yang didapat akan menjadi tolak ukur bagi siswa untuk masuk sekolah yang diinginkan, serta bagi orang tua dapat memotivasi anak–anaknya untuk memilih sekolah yang mempunyai keunggulan dan kelebihan yang menjadikan sekolah andalan, unggulan maupun sekolah favorit.

Berdasarkan permasalahan analisa yang ada, sehingga penulis mengambil judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah tertulis diatas, maka penulis mengemukakan hal-hal yang akan dibahas pada topik ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana merancang sebuah video profile yang dapat meningkatkan efektifitas program promosi pada SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG ?
  2. Bagaimana merancang sebuah video profile yang dapat menarik perhatian sehingga program informasi yang dilaksanakan dapat efektif?
  3. Setelah hasil rancangan media video di implementasikan pada kegiatan atau program informasi apa yang di inginkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan ?

Ruang Lingkup

Agar maksud dan tujuan penulis tepat pada sasaran dan berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas yaitu mengenai “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG”.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Dengan dilakukannya analisa terhadap permasalahan yang ada yaitu kurang lengkapnya informasi mengenai sekolah ini dan belum terdapatnya video profile sebagai media informasi yang interaktif dan memenuhi karakteristik SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG.
  2. Merancang suatu karya audio visual agar dapat melengkapi sarana informasi SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG.
  3. Untuk memberi solusi dari permasalahan yang dihadapi SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG, agar dapat memberikan informasi tentang profile SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG dengan lebih efektif dan efisien.

Manfaat

Manfaat yang didapat penulis dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat untuk SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG
    1. Diharapkan dari Video profile sekolah pada SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG ini akan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan calon siswa dan siswi.
    2. Memberikan nilai positif pada kemajuan pendidikan yang ada pada SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG khususnya dalam hal pendidikan.
  2. Manfaat untuk Peneliti
    1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Mendapatkan pengalaman secara langsung yang membuat mahasiswa mudah beradaptasi pada dunia kerja dan mampu mengatasi permasalahan yang timbul, sehingga pengalaman tersebut dapat dijadikan pengalaman pada saat mereka memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan formal.

Metodologi Penelitian

Pada bagian ini, penulis melakukan beberapa metode penelitian guna mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan penulisan skripsi ini, diantaranya :

Metode Analisa Permasalahan

Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti terhadap pihak sekolah baik kepada Kepala sekolah, pengajar dan siswa SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG membutuhkan bentuk media yang dapat dijadikan penunjang efektifitas program informasi dalam bentuk video. Dalam kesempatan penelitian ini penulis menentukan topik penelitian dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI DI SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG”.

Metode Sumber Data

Menurut sumbernya data dapat dibedakan menjadi dua bagian :

  1. Data Internal yaitu data menggambarkan keadaan atau kejadian di dalam suatu instansi pendidikan SMK PGRI 109 Kota Tangerang agar mendapatkan beberapa keterangan atau data yang diperlukan untuk pembuatan laporan skripsi ini.
  2. Data Eksternal yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan diluar suatu instansi pendidikan SMK PGRI 109 Kota Tangerang

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal teknik pengumpulan data yang di lakukan penulis pada penyusunan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam hai ini penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai obyek yang di teliti yaitu pada SMK PGRI 109 KOTA TANGERANG yang beralamat di Jalan Untung Suropati II No. 14 Kelurahan Cimone Jaya Karawaci Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara

    Suatu cara mengumpulan data dengan dialog langsung yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi. Metode wawancara digunakan penulis untuk mendapatkan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Siswa-siswi di sekolah tersebut.

  3. Studi Pustaka

    Metode ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis dengan mempergunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas mengenai Multimedia dan Audio Visual serta tutorial-tutorial dan file-file video dari internet yang memiliki keterkaitan dengan manipulasi gambar yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video profile yang dibutuhkan menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya : Adobe Premiere pro 2.0, Corel Video Studio, Adobe Photoshop CS2.

Konsep Desain

Bagian ini menjelaskan mengenai :

  1. Preproduction
  2. Production
  3. Postproduction

Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaian yang disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai definisi dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam penyusunan laporan skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini membahas mengenai gambaran umum sekolah, sejarah singkat sekolah, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market, segmentasi pemasaran, strategi pemasaran, dan analisa masalah.

BAB IV KONSEP DESAIN

Bab ini membahas mengenai perencanaan (konsep media), tujuan media, strategi media, program media, konsep kreatif yang meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan konsep audio visual.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian selama observasi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Pujiriyanto, Pengajaran Pemahaman melalui Desain, Indeks, Jakarta, 2012, hal: 27[1] Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, 2011,hal. 9-12[2] Perancangan secara umum dibagi menjadi enam yaitu :

  1. Ide

    Awal dari konsep pembuatan karya audio visual yang akan di tuangkan dalam sebuah karya pembuatan video profile agar video yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  2. Persiapan Data

    Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data Informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

  3. Konsep

    Alur cerita yang di mulai dari ide yang akan dituangkan kedalam sebuah projek dan di kembangkan melalui konsep, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, video menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara audio visual.

  4. Produksi

    Setelah melakukan ide dan konsep barulah masuk ke tahap produksi untuk suatu projek video profile yang akan dibuat agar hasil karya yang dibuat bisa menjadi suatu karya audio visual yang bisa di lihat oleh masyarakat.

  5. Visualisasi

    Proses yang di lakukan untuk mengembangkan suatu projek yang menghasilkan gambar atau suara yang lebih menarik serta lebih komunikatif.

  6. Media

    Alat atau saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi, baik melaui media cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi).

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Tatakrama Periklanan Indonesia, Intensive Advertising Course, Jakarta, PPPI-Berita Buana, 2012, hal:55[3] Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, buku profile, papan iklan, pos langsung, petunjuk penjualan, selebaran, pengantar penawaran dan alat peraga.

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2012, hal: 77[4] Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

Jenis-jenis Media

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi , Yogyakarta,2012. Hal. 240-247[5] Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Media Cetak

    Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas : surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

  2. Media Elektronik

    Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio dan internet.

  3. Media Luar Ruang (outdoor)

    Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi : billboard, baleho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.

  4. Media Dalam Ruang ( indoor)

    Media dalam ruang yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah : panel indoor,poster, poster session dan lain-lain.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Sugiyono,Prof.DR, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2012, hal:29[6] Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Pengertian Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012 : 284)[7]. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

McFadden mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Shanon dan Weaver, dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefinisikan informasi. Menurut mereka, informasi adalah “jumlah ketidak pastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.

Jenis-jenis Informasi

Jenis Informasi menurut Kriyantono, Rachmat., S.Sos., M.Si., Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Kencana,Jakarta, 2011,hal.66-69[8] yaitu :

  1. Informasi Penyejuk

    Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  2. Peringatan

    Berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  3. Indikator Kunci

    Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  4. Informasi Situasional

    Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  5. Gosip

    Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  6. Informasi eksternal

    Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Kualitas Informasi

Onong96, Quality of Information, Kencana, Jakarta,Tahun 2012, Hal:77[9] Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik, kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

  1. Relevansi

    Informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.

  2. Ketepatan Waktu (timeless)

    Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

  3. Akurasi

    Menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau rehabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

Nilai Informasi

Kriyantono, Rachmat., S.Sos., M.Si., Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Kencana,Jakarta, 2011,hal.43-44[8] Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataanya, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jika suatu informasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan, maka nilai informasinya tinggi. Sebaliknya, sekiranya informasi kurang memberikan relevansi bagi pengambil keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau nilai informasinya rendah.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Usmara, Motivasi Kerja, Amara Books, Yogyakarta, 2012, hal: 29 Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri.

Menurut Komala,Lukiati, Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 2011, hal:54 Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan setia pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan Promosi

Menurut Usmara, Motivasi Kerja, Amara Books, Yogyakarta, 2012, hal: 35 Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Bentuk Promosi

Menurut Karlina, Siti, Komunikasi Massa sebagai Media Promosi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2011, Hal:60-64 Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi, adalah :

  1. Personal Selling

    Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

  2. Mass Selling

    Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

  3. Promosi Penjualan

    Promosi pejualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

    Public Ralations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahan tersebut.

  5. Direct Marketing

    Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Kriyantono, Rachmat., S.Sos., M.Si., Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Kencana,Jakarta, 2011,hal:136[8] Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Fungsi-Fungsi Desain

  1. Fungsi Informasi

    Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

  2. Fungsi identifikasi

    Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

  3. Fungsi Persuasi

    Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, Informaika, Bandung. 2011, Hal. 12[2] Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Pujiriyanto, Pengajaran Pemahaman melalui Desain, indeks, Jakarta, 2012, hal: 39-44[10] Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah :

  1. Garis (line)

    Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendir. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku.

  2. Bentuk (shape)

    Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun semedikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

  3. Ilustrasi /Gambar /Image

    Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

    1. Manual / Hand Drawing / gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.
    2. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.
  4. Ruang (Space)

    Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dan lain-lain. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ‘Besar’ menurut anda belum tentu sama dengan ‘besar’ menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

    1. Teks /Tipografi

      Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

    2. Warna (Color)

      Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, 2011, hal. 29-37[2] Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)

    Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

  2. Irama (Rhythm)

    Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

  3. Skala dan Proporsi

    Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

  4. Fokus

    Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

  5. Kesatuan (Unity)

    Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Definisi Typografy

Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, 2011, hal. 63[2] Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Widada, Sugeng, Drs., Diktat Perkuliahan Nirmana, Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang, 2011 halaman 3-8[11] Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

  1. Pengertian Warna

    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat ( mata ) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

  2. Dimensi Warna

    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

    1. Munsell system
    2. Prang system

    Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

    1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

      HUE

      • Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau
      • Perbedaan warna adalah perbedaan HUE
      • Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya
    2. VALUE : Terang atau gelapnya warna
    3. INTENSITY : Cerah atau suranya warn
  3. Jenis/bentuk Warna
    1. Warna primer

      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

    2. Warna sekunder

      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).

    3. Warna Quarter

      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru

    4. Warna tersier

      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

    5. Warna complementer

      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

  4. Makna Simbolik Warna
    1. Warna Merah :

      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

    2. Warna Kuning :

      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan

    3. Warna Kuning Emas :

      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual

    4. Warna Hjau :

      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian

    5. Warna Biru :

      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

    6. Warna Putih :

      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

    7. Warna Hitam :

      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

    8. Warna Abu-abu :

      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

    9. Warna Orange :

      Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.

    10. Warna Violet :

      Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

    11. Indigo :

      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta,2012. hal. 30[5] Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Definisi Citra atau Image

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta,2012. hal. 31[5] Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Layout

Hendi Hendratman, ST., Tips n Trix Komputer Graphics Design, Informatika Bandung, 2011. Hal.85[2] Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.

Jenis Layout

Menurut Hendi Hendratman, ST., Tips n Trix Komputer Graphics Design, Informatika Bandung, 2011. Hal.85[2] Jenis layout dibagi beberapa macam yaitu :

  1. Layout Kasar

    Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

  2. Layout Komprehensif

    Layout komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

  3. Final Artwork

    Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Teori Desain Komunikasi Visual

Supriyono, Rakhmat, Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi,Andi,Yogyakarta,2012.Hal.9[12] Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat. Tidak dapat menghindari karya–karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya. Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat–tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan–gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Definisi Multimedia

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:190[13] Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan penggabungan tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormiks, 1996).

Binanto, Iwan, Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya),Andi,Yogyakarta, 2011,Hal. 2-5[14] Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

  1. Multimedia Interaktif

    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

  2. Multimedia Hiperaktif

    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

  3. Multimedia Linear

    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Definisi Audio Visual

Atmohoetomo.Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Alfabeta, Bandung, 2011, hal:24-33[15] Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual. Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

Audio (suara)

Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.

  1. Definisi Audio

    Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi, Jakarta,2012[16] Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya.

    Raharja, Untung, dkk, Jurnal CCIT, Raharja,Tangerang, 2010[17] Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik audience maka dari itu perancangan audio mempunya faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media periklanan yang dihasilkan.

  2. Bentuk Audio

    Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 3[18] Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

    1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
    2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.
    3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
    4. DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.
    5. Doldy Diital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
    6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendir-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.
  3. Peran Audio

    Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 3[18] Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.

Visual (Gambar)

Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 4[18] Sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimanapun hebatnya kisah atau peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan kunci penting dalam menyajikan sebuah paket berita dan merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.

  1. Definisi Visual

    Uchjana,Onong, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 2012, hal:20[19] Pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.

    Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 4[18] Kualitas ketajaman gambar ditentukan dengan frame size yang ada pada kamera, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting diantaranya :

    1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD
    2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD
    3. Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD
    4. Frame size 1440 pixel x 1080 pixel setara kualitas super HDTV
  2. Bentuk Visual

    Atmohoetomo.Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Alfabeta, Bandung, 2011:7-9[15] Bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

    1. Media visual yang tidak bergerak

      Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.

    2. Media visual yang bergerak

      Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).

  3. Peran Visual

    Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 4[18] Gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang masyarakat untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

Definisi Broadcasting

Arifin, Eva, Broadcasting to be broadcaster, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2012, Hal:9.[20] Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

Pengertian Sinopsis

Raharja,Untung,Keraf,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:186[17] Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut.

Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

Pengertian Naskah (Script Writting)

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:186[17] Naskah (Script Writting) adalah membuat rancangan secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

Menurut Robert Penulis Naskah (Script Writting) mempunyai perinsip-perinsip umum sebagai berikut :

  1. Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).
  2. Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).
  3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.
  4. Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya).

Pengertian Storyboard

Rahmawati,Indah, Menjadi Sutradara Televisi : dengan Single dan Multi Camera. Grasindo, Jakarta, 2011,hal:72[21] Story Board adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:187[17] Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.

Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.

Tahapan Produksi Audio Visual

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:185[17] Tahap produksi audio visual terdiri dari :

Pra Produksi

Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide

    Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh script writer atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

  2. Perencanaan

    Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

  3. Persiapan

    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi Audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara efffect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Ayuningtyas, Melvy,Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3,Dunia Komputer, Yogyakarta, 2011, Hal:7[22] Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2011, hal: 83 Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Standar dan Format Video

Ayuningtyas, Melvy, Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3, Dunia Komputer, Yogyakarta, 2011, Hal 11-13.[22] Standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

  1. NTSC

    Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz.

  2. PAL

    Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.

  3. SECAM

    SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

Video Profile

Wibowo, Fred, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus, Yogyakarta, 2012,hal:34-36[23] Video profile perusahaan (corporate profile) merupakan video yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta, Jakarta, 2012.hal: 46[24] Video profile adalah sebuah gambaran infomasi tentang riwayat seorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

Program Aplikasi Penunjang Media Iklan

Adobe Premier Pro 2.0

Ayuningtyas, Melvy, Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3, Dunia Komputer, Yogyakarta, 2011. Hal 23[22] Adobe Premier Pro 2.0 merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premier Pro 2.0 terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Gambar 2.1

Tampilan Project menggunakan Adobe Premier Pro 2.0

Adobe Photoshop CS2

Adobe Photoshop CS2 adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu gambar Bitmap dan gambar Vektor. Kualitas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar. Adobe Photoshop CS2 menyediakan berbagai piranti yang akan membantu dalam membuat gambar, dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Gambar 2.2

Tampilan Adobe Photoshop CS2


Corel VideoStudio

Corel VideoStudio adalah definisi tugas berat video high editing software yang memungkinkan mengimpor pengguna, mengedit, membuat, ekspor dan berbagi standar mereka sendiri dan video definisi tinggi. Pengguna dapat mengekspor proyek mereka ke berbagai media termasuk DVD, VCD, Blu-Ray dan bahkan YouTube. Memanfaatkan kebanyakan fitur video penciptaan dan editing, pengguna dapat membuat kompilasi yang menakjubkan dan video rumah dengan tanpa pengalaman dibutuhkan Corel VideoStudio:

  • Frame animasi yang mudah digunakan
  • 3000 + simbol dan impor SVG
  • 60 + template Proyek Profesional
  • 60 + Tambahan True Type font
  • 80 + Object Style
  • Hanya satu klik untuk menerapkan efek animasi (10 +)
  • Hanya satu klik untuk menambahkan objek 3D (200 + template)
  • Ekspor Animasi ke HD atau SD Film, SWF (Windows), GIF animasi atau Urutan Gambar yang Anda inginkan
  • Hanya satu klik untuk menambahkan objek 3D (200 + template)
  • 3000 + Simbol dan impor SVG
  • 50 + template Proyek Profesional
  • 60 + Tambahan True Type font
  • 80 + Object Style
  • Satu klik menerapkan efek animasi (10 +)
  • Ekspor ke PNG, JPG, Tiff, BMP, GIF, TGA dll
  • Ekspor Animasi untuk Film, SWF (Windows), GIF animasi atau Urutan Gambar yang Anda inginkan.

Gambar 2.3

Tampilan Corel Video Studio

Elisitasi

Hidayati, Raharja, Tangerang, 2011, hal : 302[25] Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literatur Review

Literature Riview adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis (tugas TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Riview, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan Elva Sona Rosadi (2013) STMIK Raharja, “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK PGRI 1 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK PGRI 1 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK PGRI 1 Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.
  2. Penelitian yang dilakukan Heri Adam (2012) STMIK Raharja, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI PERTIWI”. Penelitian yang dilakukan Penulis untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Bhakti Pertiwi Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK Bhakti Pertiwi Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.
  3. Penelitian yang dilakukan Rachmat Abd.Rauf (2012), “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 9 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis adalah membuat media video profile akan digunakan SMA Negeri 9 Tangerang sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMA Negeri 9 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMA Negeri 9 Tangerang di masyarakat.
  4. Penelitian yang dilakukan Ismail (2011) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SDI AL-IKHLAS”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media penunjang promosi dan informasi kepada calon siswa baru dan masyarakat yang sebelumnya presentasi dilakukan dengan mengunakan lisan dan formulir oleh petugas penerimaan siswa baru, melalui lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, open house, pesantren ramadhan, lomba-lomba 17 Agustus, ikut serta dalam perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, dan website namun didalam prosesnya sering terjadi pemahaman yang masih kurang dan tidak fokusnya calon pendaftar dan masyarakat dalam menerima informasi yang mengakibatkan kurang maksimalnya proses promosi dan informasi. Karena itu dengan tampilan audio visual yang ada dalam media presentasi akan membuat proses presentasi lebih menarik, dan membantu kebutuhan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi dan promosi yang lebih detail tentang SDI Al-Ikhlas.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Ginanjar (2012) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media promosi khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berdasarkan dari hasil analisa kebutuhan masih sangat kurang, sampai saat ini media yang terdapat pada bagian pemasaran berupa slide dan foto, dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas dalam bentuk audio visual yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh pihak pemasaran. Media tersebut diharapakan dapat lebih menarik perhatian wisatawan asing dan masyarakat luas akan adanya media promosi yang berbentuk audio visual pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum

Sejarah Singkat SMK PGRI 109 Tangerang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 109 Tangerang didirikan atas perintis Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI 109 Tangerang (Drs. Iyus Usin Ruspendi) yang dibantu oleh Wakil Ketua PGRI Kota Tangerang (DR. ACHMAD BADAWI,S.Pd, SE, MM) dan direstui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang ( Drs. H. Zaenudin, MM). Atas dasar itulah maka pada tanggal 1 April 2007 untuk pertama kali SMK PGRI 109 Tangerang membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun diklat 2007/2008. yang ditutup pada tanggal 13 Juli 2007 walaupun ijin operasionalnya masih dalam pengurusan. Atas dasar dan pertimbangan serta kemajuan iptek, SMK PGRI 109 Tangerang pada angkatan pertama membuka dengan 3 (tiga) bidang keahlian yaitu:

  1. Bidang Teknik Komputer (TKJ) yang dikelompokan dalam Jurusan Teknologi Informatika,
  2. Bidang Keahlian Akuntansi (AK) dan
  3. Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran/ Sekretaris (AP).

Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun diklat 2007/2008 masih bergabung dengan SMA PGRI 109 Tangerang yang penanganannya secara bersama-sama dan dikoordinatori oleh Drs. Muhammad Yusup sebagai Ketua dan Drs. Waryono sebagai Sekretaris atas penunjukan langsung oleh Kepala SMA PGRI 109 Tangerang. Syukur alhamdulillah untuk PSB yang perdana SMK PGRI 109 Tangerang mendapat kepercayaan dari masyarakat kota Tangerang pada khususnya dan luar kota Tangerang pada umumnya sehingga mendapatkan jumlah murid yang cukup signifikan yaitu sejumlah 219 siswa dengan terbagi menjadi 3 (tiga) bidang keahlian, dengan masing-masing distribusi sebagai berikut untuk bidang keahlian TKJ sejumlah 87 siswa yang terbagi menjadi 2 (dua) kelas, bidang keahlian Akuntansi sejumlah 85 siswa terbagi menjadi 2 (dua) kelas dan terakhir bidang keahlian Administrasi perkantoran/Sekretaris yang hanya mendapatkan 1 (satu) kelas dengan jumlah siswa 47 anak.

Pada tanggal 19 Juli 2007, tepatnya hari Kamis pukul 14.00 wib SMK PGRI 109 Tangerang mengadakan rapat yang pertama kali di gedung D SMA PGRI 109 Tangerang yang dihadiri sejumlah 33 orang yang dipandu langsung oleh Kepala SMA PGRI 109 Tangerang (Drs Iyus Usin Ruspendi), Wakil Ketua PGRI Kota Tangerang DR. Achmad Badawi, S.Pd, SE, MM dan PKS Kurikulum ( Enawar, S.Pd, MM) yang ditunjuk langsung oleh Kepala SMA PGRI 109 Tangerang.

SMK PGRI 109 Tangerang mulai berdiri pada tahun pelajaran 2007/2008 yang berdasarkan Surat Keputusan Pendirian Sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Nomor : 421.5/2785-TU, tanggal 21 Oktober 2007 dan diperkuat dengan surat Penugasan dari Pengurus Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Kota Tangerang, Nomor : 053/Pwk/5/C.2007, tanggal 2 Agustus 2007. SMK PGRI 109 Tangerang sekolah yang bernaung di bawah Pengelolaan Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Banten, yang beralamat Jl. Untung Suropati II No. 14 Telp. 021 – 5530574 Cimonejaya Karawaci Tangerang.

Visi, Misi, Tujuan SMK PGRI 109 Tangerang

  1. Visi

    “Menciptakan peserta didik yang memiliki keahlian profesional yang dilandasi dengan IMTAQ dan IPTEK“

  2. Misi
    1. Membentuk peserta diklat yang memiliki moralitas yang baik dengan mengedepankan Akhlakul Karimah
    2. Mempersiapkan peserta diklat yang terampil dan inovatif sesuai dengan bidang keahliannya.
    3. Mempersiapkan lulusan yang mampu beradaptasi dan bersaing di era globalisasi.
    4. Menjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat, Instansi swasta dan Pemerintah yang memiliki semangat selalu ingin maju dalam penguasaan sains dan teknologi
    5. Mampu bersikap mandiri, berwiraswasta sesuai dengan bidang keahliannya
    6. Mendidik dan melatih siswa menjadi insan yang cerdas, terampil,kreatif, beriman dan bertaqwa
  3. Strategi
    1. Perekrutan tenaga-tenaga profesional.
    2. Penegasan fungsi-fungsi pendidikan, pengawasan, dan pelaksanaan dalam organisasi tersebut.
    3. Pemahaman penyepakatan dan internalisasi jati diri dan konsep dasar yayasan dan sekolah.
    4. Perumusan dan penetapan dan penyepakatan sistem dan aturan main, khususnya dalam hal tanggung jawab, kualifikasi dan penempatan jabatan.
  4. Tujuan
    1. Menampung lulusan SMP/MTs baik negeri maupun swasta yang tidak dapat diterima di SMK Negeri Kabupaten/Kota Tangerang
    2. Ikut membantu Program Pemerintah di bidang pendidikan Nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Struktur Organisasi Sekolah

Bagan 3.1

STRUKTUR ORGANISASI SMK PGRI 109 Tangerang

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Komite Sekolah

    Semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam sistem manajemen sekolah, Komite Sekolah sebagai organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah. Kehadirannya tidak hanya sekedar sebagai stempel sekolah semata, khususnya dalam upaya memungut biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh Komite Sekolah harus dapat menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di sekolah serta dapat menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah. Agar Komite Sekolah dapat berdaya, maka dalam pembentukan pengurus pun harus dapat memenuhi beberapa prinsip/kaidah dan mekanisme yang benar, serta dapat dikelola secara benar pula.

  2. Kepala Sekolah
    1. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
    2. Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas : menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses belajar mengajar, mengatur Organisasi Intra Sekolah (OSIS), mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan intansi terkait, mengatur administrasi ketatausahaan, administrasi siswa, administrasi ketenagaan, administrasi sarana dan prasarana, serta keuangan/RAPBS.
    3. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi mengenai : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasikan, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang keterampilan/kesenian, bimbingan konseling, UKS, OSIS, serbaguna, media, dan gudang.
    4. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai : proses belajar mengajar, kegiataan bimbingan dan konseling, kegiatan ekstakurikuler, kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan intansi terkait, sarana dan prasarana, kegiatan OSIS, dan kegiatan 6 K.
  3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
    1. Menyusun program pengajaran
    2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
    3. Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir
    4. Menerapkan kriteria persyaratan naik atau tidak naik dan kriteria kelulusan
    5. Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan STTB
    6. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran
    7. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran
    8. Membina kegiatan MGMP
    9. Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media
    10. Menyusun laporan pendayagunaan sanggar PKG/MGMP/ Media
    11. Melaksanakan pemilihan guru teladan
    12. Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis seperti LPIR, LKIR, IMO, IPHO/TOEFL, mengarang dan lain-lain
    13. Melaksanakan program peningkatan kualitas akademik (BIMBEL atau PENGAYAAN)
    14. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil evaluasi Mid semester, semester, Try Out UN, dan Ujian Sekolah serta Ujian Nasional
    15. Melaksanakan program pengembangan diri atau life skill.
  4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
    1. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS
    2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
    3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
    4. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insedental
    5. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan dan kekeluargaan (6 K)
    6. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa
    7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
    8. Mengatur mutasi siswa
    9. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler
    10. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala
  5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
    1. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
    2. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana
    3. Pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran
    4. Pengelola pembiayaan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.
  6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat (HUMAS)
    1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan oramg tua/wali siswa
    2. Membina hubungan antar sekolah dengan BP 3
    3. Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.
    4. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala
  7. Pustakawan Sekolah
    1. Merencanakan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
    2. Mengurus pelayanan perpustakaaan
    3. Merencanakan pengembangan perpustakaan
    4. Memelihara dan perbaikan buku-buku perpustakaan secara berkala
    5. Menginvertariskan dan mengadministrasikan buku-buku bahan pustaka media elektro
    6. Menyimpan buku- buku perpustakaan /media elektronika
    7. Menyusun tata tertib perpustakaan
    8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakan secara berkala.
  8. Koordinator pengelola laboratorium/Ruang Media belajar
    1. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA, Bahasa, Komputer dan media belajar.
    2. Mengkoordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan atau pemanfaatan laboratorium ruang media belajar secara terpadu
    3. Menyusun dan mengkoordinasikan program tugas setiap penanggungjawab pengelola laboratorium dan media belajar.
    4. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan media belajar
  9. Guru

    Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

    1. Membuat program pengajaran : Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program Tahunan/Cawu, Program Satuan Pelajaran (Satpel), Program Rencana Pengajaran (RP), Program Mingguan Guru, Lembar kegiatan siswa (LKS)
    2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
    3. Melaksanakan penilaian belajar, ulangan harian, catur wulan/tahunan
    4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
    5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
    6. Mengisi daftar nilai siswa
    7. Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses belajar mengajar
    8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
    9. Menciptakan karya seni
    10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
    11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
    12. Mengadakan pengembangan bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
    13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar seluruh siswa
    14. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
    15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum
    16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya
  10. Wali Kelas
    1. Pengelolaan kelas
    2. Penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi : denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran siswa, daftar piket siswa, buku absensi siswa, buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, tata tertib sekolah
    3. Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa
    4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (leger)
    5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
    6. Pencatatan mutasi siswa
    7. Pengisian buku laporan penilian hasil belajar
    8. Pembagian buku laporan penelian hasil belajar
  11. Kepala Tata Usaha Sekolah
    1. Menyusun program tata usaha sekolah
    2. Mengelola keuangan sekolah
    3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa
    4. Membina dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
    5. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah
    6. Menyusun dan penyajian data/statistik sekolah.
    7. Mengkoordinasikan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

Product Information

Produk

Sebagai sub sistem Pendidikan Nasional, SMK PGRI 109 Tangerang bertekad menjadi sekolah yang bermutu tinggi dalam bidang bisnis dan manajemen, teknologi informasi dan Komunikasi, Oleh karena itu SMK PGRI 109 Tangerang harus menjadi sekolah berkualitas yang berwawasan global. Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, kami seluruh jajaran pimpinan dan seluruh staf SMK PGRI 109 Tangerang (guru dan tenaga kependidikan lainnya) berkomitmen untuk :

  1. Senantiasa menyempurnakan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tuntutan kemajuan sehingga selalu relevan dengan kebutuhan dunia kerja (persyaratan pelanggan)
  2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang bermutu dengan pelayanan yang prima untuk menghasilkan tamatan yang kompeten melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) secara konsisten.
  3. Senantiasa berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan serta pelayanan melalui pencapaian sasaran mutu SMK PGRI 109 Tangerang yang ditetapkan untuk jangka waktu satu tahun yang didukung oleh sasaran mutu pada setiap unit kerja yang relevan.

Untuk itu, setiap guru dan tenaga kependidikan SMK PGRI 109 Tangerang harus bertanggung jawab dan berperan aktif dalam setiap upaya perbaikan SMM secara berkelanjutan guna meningkatkan efektifitas sistem tersebut dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan (siswa, orang tua, dunia usaha, pemerintah dan masyarakat umum). Program Diklat yang dilaksanakan oleh SMK PGRI 109 Tangerang adalah :

  1. Akuntansi
  2. Sekretaris
  3. Multi Media
  4. Teknik Komputer dan Jaringan

Sarana dan prasarana yang ada di SMK PGRI 109 Tangerang adalah : laboratorium perkantoran, laboratorium bahasa, laboratorium komputer & pengelolaan web, laboratorium mengetik, laboratorium multimedia, ruang perpustakaan, ruang Osis, ruang UKS, lapangan olahraga, kantin, toilet, dan sebagainya.

Tabel 3.1

Daftar Pengajar SMK PGRI 109 Tangerang

NO NAMA PENGAJAR JABATAN MAPEL
1 ACHMAD BADAWI, S.Pd, SE, MM Kepala Sekolah BP
2 Drs. IYUS USIN RUSPENDI Wakil Kepala Sekolah BP
3 ENAWAR,S.Pd, MM Pks Litbang Seni Budaya
4 Drs. WARYONO Pks Kurikulum Kompetensi Keahlian AK
5 Drs. MUHAMMAD YUSUP Pks Kesiswaan Pendidikan Agama Islam
6 NANI SUARNI Bendahara PSPG
7 Dra. TRI WAHYUNI Guru IPS
8 SRI SUWANTI,S.Pd Guru Matematika
9 MUHTARUDIN,S.Pd Guru Bahasa Indonesia
10 R. UCU ISNAYATI Guru Fisika
11 Dra. RAHMAWANI SARIGIH Kompetensi Keahlian AP
12 Drs. IWAN SUHARA Guru IPA
13 HARAPAN SITINJAK,S.Pd Guru Matematika
14 SUPRIHONO, SE Kompetensi Keahlian TKJ
15 ROSYIANA OKTAVIANI,S.Pd Guru Bahasa Inggris
16 ACHMAD SUBHAN,S.Ag Guru Pendidikan Agama Islam
17 SINGGIH WIDIANTO Guru Penjaskes
18 ARIEF RACHMAN,S.Pd Guru Seni Budaya
19 INTAN SARI DEWI,S.Kom Guru Desain Web
20 RIKA CANDRA PUTRI,SE Guru Kewirausahaan
21 SOFIAH KHAERANI, S.S Guru Bahasa Inggris
22 ALIM HARDIANSYAH,ST Guru KKPI
23 ADI WIJAYA,S.Kom Guru Kompetensi Keahlian TKJ
24 HENY LESTARI NUGRAHENI,S.Pd Guru Pkn
25 Dra. EUIS MULYANINGSIH Guru Kompetensi Keahlian AP
26 PRATIWI KUSUMADEWI,S.Pd Kajur Akuntansi Kompetensi Keahlian AK
27 ISTIANINGSIH UJI LESTARI,S.Pd Guru Bahasa Indonesia
28 MEGA SEFIANA Guru Matematika
29 M. SAGALA, S.PAK Guru Pendidikan Agama Kristen
30 M. SIDIK ROHMAN,S.Pd Guru Kimia
31 RACHMAT SALEH Guru IPA
32 DUDUNG HERMAWAN,S.Pd Guru Penjaskes
33 Hj. SUSI ROSTIANINGSIH Guru Budi Pekerti
34 NURSIDA Guru Budi Pekerti
35 FITRI AMINAH,S.Kom Guru KKPI
36 Dra. INDRI DEWANTI Guru Kompetensi Keahlian AP
37 SRI HASTUTI, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
38 Drs. JOKO ILMIYANTO Guru Bahasa Indonesia
39 DENI WARSA SETIAWAN Guru Kompetensi Keahlian TKJ
40 JUNARA Guru Kompetensi Keahlian TKJ
41 RIARWATI, S.Pd Guru Pkn
42 Drs. YASMADI Guru Matematika

Produksi

Dalam merancang sebuah media informasi menggunakan teknik audio visual, sehubungan dengan pengolahan diproses dalam produksi secara sederhana, serta prosesnya cepat namun menarik. Kecepatan proses dan pengendalian proses produksi biasanya menjadi ujung tombak informasi. Karena dengan adanya pengendalian proses produksi perancangan akan mendapatkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

  1. Menghemat waktu dalam penyampaian informasi.
  2. Mempercepat waktu pengerjaan.
  3. Masalah-masalah dalam proses produksi dapat dikendalikan.

Latar Belakang Produk

Media informasi yang sekarang dirasakan masih kurang efektif dan efisien karena itu untuk memudahkan calon siswa/siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan SMK PGRI 109 Tangerang, maka penulis ingin membuat sebuah video profile yang dapat digunakan sebagai media informasi sekaligus promosi yang biasanya hanya didapat dari orang per orang atau dari mulut ke mulut. Penulis akan membuat sebuah video profile SMK PGRI 109 Tangerang tersebut dapat terlihat menarik dan bisa disajikan dengan sangat interaktif dengan menggunakan media audio visual.

Material Produk

Material yang digunakan oleh penulis dalam karyanya menggunakan media audio visual, terdapat dari berbagai media, yaitu:

Tabel 3.3

Material Produk

Jenis Produk Material Produk
Media Informasi dan Promosi menggunakan teknik audio visual Komputer
Kamera Video MD10000
Tripod
Microfon
Lighting
CD/DVD

Spesifikasi Produk

Perancangan media audio visual berupa video profile ini berdurasi sekitar 10 - 12 menit diberikan kepada SMK PGRI 109 Tangerang sebagai alat penunjang informasi kepada khalayak umum. Didalam proses pembuatanya terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangannya.

  1. Manfaat
    1. Dapat menarik konsumen untuk bergabung.
    2. Memperoleh kemitraan dengan SMP dan Universitas.
    3. Dikenal masyarakat luas.
    4. Meningkatkan citra sekolah.
  2. Kelebihan
    1. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.
    2. Tidak lekang dimakan waktu
    3. Mudah dimengerti oleh konsumen
    4. Tampilan lebih menarik karena dikemas secara baik.
  3. Kekurangan
    1. Biaya produksi tidak murah
    2. Proses informasi yang membutuhkan biaya besar
    3. Proses produksi yang cukup lama

Harga Produk

Pembuatan video profil ini membutuhkan biaya yang cukup besar, didalam proses pembuatanya dibutuhkan sutradara, cameramen dan beberapa crew pembantu serta pemain yang memerankan video profile tersebut.

Market Analisys

Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya. Untuk penempatan image agar audience mudah mengingat dan tertarik dari pesan yang disampaikan melalui rancangan media maka pada rancangan media video profile tersebut disampaikan mengenai hal-hal unggulan dan fasilitas yang terdapat pada SMK PGRI 109 Tangerang yang akan diolah sedemikian rupa, pada susunan elemen media akan ditambahkan efek-efek visual maupun efek audio untuk menambah nilai artistik dan kreatif pada setiap tampilan.

Market Positioning

Dalam target marketing SMK PGRI 109 Tangerang menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (orang tua calon siswa baru, relasi, masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi.

Conditions of Competitor

Terdapat beberapa Sekolah Menengah Kejuruan baik negeri dan swasta, hal tersebut kondisi persaingan yang harus disikapi dengan cerdik dan cermat untuk memenangkan persaingan yang ada, tentu persaingan tersebut harus kita sikapi dengan strategi-strategi yang positif yakni dengan meningkatkan keungulan-keunggulan yang telah diperdayakan di SMK PGRI 109 Tangerang.

Table 3.3.

Daftar Pesaing

No. Nama Alamat Kelebihan Kekurangan
1 SMK PANCA KARYA Jl. Perintis Kemerdekaan I/3 Cikokol, Babakan, TANGERANG, KOTA TANGERANG 15117 Menggunakan Brosur, Spanduk, Banner dan Website Belum Memiliki Video Profile
2 SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG Jl. Veteran No.1 Tangerang, Babakan, KOTA TANGERANG 15118 Menggunakan Brosur, Spanduk, Banner dan Website Belum Memiliki Video Profile
3 SMK PGRI 2 TANGERANG Jl. Perintis Kemerdekaan I No.21, Babakan, KOTA TANGERANG 15118 Menggunakan Brosur, Spanduk, Banner dan Website Belum Memiliki Video Profile
4 SMK NEGERI 4 TANGERANG Jl. Veteran No.1A Tangerang, Babakan, TANGERANG, KOTA TANGERANG 15118 Menggunakan Brosur, Spanduk, Banner dan Website Belum Memiliki Video Profile
5 SMK PGRI 31 Legok Kab.Tangerang Alun-alun Legok Tangerang Menggunakan Brosur, Spanduk, Banner dan Website Belum Memiliki Video Profile

Potensial Market

Dalam hal ini, subjek atau sasaran yang dituju adalah mengutamakan calon siswa baru yaitu dengan cara memberikan informasi, diantaranya melalui presentasi penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, lomba-lomba 17 agustus, mengikutsertakan perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, kegiatan-kegiatan pelatihan yang diadakan di SMK PGRI 109 Tangerang.

Jika ditinjau dari tujuan informasi ini adalah untuk mengarahkan seseorang agar dapat lebih mengenal lalu memahaminya dan berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya menjadi calon. Hal ini, dapat meningkatkan jumlah permintaan akan suatu media informasi untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang profile SMK PGRI 109 Tangerang kepada konsumen (orang tua calon siswa baru, siswa transfer, relasi dan masyarakat).

Market Segmentation

Geografi  : Wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
    Kelas Ekonomi  : Menengah Atas
        Menengah
        Menengah Bawah
    Usia  : 12-15 Tahun
    Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara
       : 2. Relasi dari Sekolah tertentu
       : 3. Transfer atau pindahan
Psikografi  : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK PGRI 109 Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Marketing Objecktive (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan media informasi tentang SMK PGRI 109 Tangerang kepada masyarakat luas yaitu dengan media informasi berupa video interaktif dengan konsep audio visual yang bertujuan meningkatkan image dan kuantitas minat dari calon siswa yang akan mendaftar di SMK PGRI 109 Tangerang. Media yang digunakan sebelumnya menggunakan media orang per orang sehingga kurang efektif dan efisien bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui berbagai informasi tentang SMK PGRI 109 Tangerang.

Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi promosi diantaranya video profile ini akan digunakan oleh pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah dipihak pemerintah sedangkan untuk masyarakat umum video profile ini digunakan untuk membentuk image yang baik dan sebagai salah satu sekolah favorit dan pilihan tingkat Tangerang.

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan tersebut menggunakan 1 unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

  • Processor : Intel(R)Core(TM)2 Duo CPU T5300 @1.73GHz(2 CPUs)
  • Monitor : LCD 17”
  • Mouse : Optical Mouse
  • RAM : 4.00 GB
  • Harddisk : 480 GB
  • Printer : InkJet 110
  • Keyboard : Qwerty
  • Speaker : Multimedia

Software yang digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

  • Adobe Premier Pro 2
  • Adobe Photoshop CS2
  • Corel VideoStudio

Budget Produksi Media

Tabel 3.4

Budget Produksi Media

No. Jenis Media Alat Produksi Ket Biaya Produksi
1. Video Profile Camera Profesional MD 10000 Sewa 5 hari @ Rp150.000/hari Rp 750.000
Tripod Sewa 5 hari @ Rp 50.000/hari Rp 250.000
Microfon Shotgun Sewa 4 hari @ Rp 50.000/hari Rp 200.000
Kaset Mini DV 4 buah @ Rp 25.000 Rp 100.000
DVD R Untuk master 10 buah @ Rp 10.000 Rp 100.000
Transport + Konsumsi 5 hari @ Rp 100.000/hari Rp 500.000
Crew Dubbing + Editing 4 hari @ Rp 150.000/hari Rp 600.000
Total Rp 2.500.000

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Video profile ini Konsep Produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual dan Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi MAVIB media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Praproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction .

Untuk Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan Time Schedule, sinopsis, Script Writting, pembuatan Storyboard, pencarian pemain dan crew. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting, sedangkan Postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.1

Tahap Konsep Produksi MAVIB (KPM)

Preproduction

Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi MAVIB. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi MAVIB, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.2

Bagan Preproduction

Observasi

Berdasarkan pengamatan khusus yang terjadi pada SMK PGRI 109 Tangerang, program promosi yang kurang efektif dan kurangnya informasi Pendidikan secara menyeluruh, menjadikan bahan pertimbangan untuk merancang sebuah video profile sebagai penunjang media promosi dan informasi pada SMK PGRI 109 Tangerang.

Pengumpulan data

Pengumpulan data dan materi di peroleh dari SMK PGRI 109 Tangerang terkait dan SMAN yang berkerja sama dengan SMK PGRI 109 Tangerang, yang didokumentasikan untuk merancang sebuah video profile.

Analisis Data

Berdasarkan analisa data yang diperoleh dari SMK PGRI 109 Tangerang, penulis menggunakan aplikasi program komputer grafis, aplikasi yang digunakan untuk memproses data terebut seperti Adobe Premier Pro, Corel VideoStudio Pro X7, Adobe Photoshop Cs.

Ide

Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile SMK PGRI 109 Tangerang. Multimedia yang menampilkan fasilitas-fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang SMK PGRI 109 Tangerang. Media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

Pesan yang disampaikan

Dalam perancangan video profile penulis menyampaikan informasi tentang SMK PGRI 109 Tangerang yang bergerak di bidang pendidikan, dan memberikan informasi serta mempromosikan produk sekolah, produk sekolah seperti lab, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana.

Visualisasi Berdasarkan Konteks

Dalam hal ini bentuk visualisasi dari media video profile yang dirancang, akan ditampilkan secara audio visual (video) dengan durasi sekitar 10:56 (Sepuluh menit limapulh enam detik). Visual yang ingin disampaikan penulis adalah dengan pendekatan secara emosional, karena tampilan visual ditampilkan dengan durasi yang tidak terlalu panjang yang merupakan gambaran dari produk SMK PGRI 109 Tangerang, yang diharapkan dapat meyakinkan khalayak sasaran yang ingin masuk sekolah, dan melakukan pendekatan secara rasional atau mengajak masyarakat untuk dapat bekerjasama dengan SMK PGRI 109 Tangerang.

Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya ½, satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter.

Sinopsis perancangan video profile sebagai media promosi dan informasi pada SMK PGRI 109 Tangerang ini adalah :

“SMK PGRI 109 Tangerang, berlokasi di jalan Untung Suropati II no.14 Kelurahan Cimone Jaya Karawaci Kota Tangerang. SMK PGRI 109 Tangerang merupakan sekolah yang bernaung di bawah Pengelolaan Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan PGRI Banten berdiri pada tahun pelajaran 2007/2008. SMK PGRI 109 Tangerang memiliki 4 keahlian yaitu Akuntansi, Sekretaris, Multimedia dan Teknik Komputer dan Jaringan. Berdasarkan sistem Pendidikan Nasional SMK PGRI 109 Tangerang bertekad menjadi sekolah yang bermutu tinggi dalam bidang bisnis, manajemen, teknologi informasi dan Komunikasi serta menjadi sekolah berkualitas yang berwawasan global. SMK PGRI 109 Tangerang memiliki konsep pendidikan berbasis kompetensi untuk mendorong perubahan sehingga menjangkau semua aspek pendidikan termasuk kurikulum, kegiatan belajar mengajar, kegiatan siswa, biaya pendidikan, peningkatan efisiensi, peningkatan kebijakan pendidikan dan pemasaran, peningkatan kualitas guru dan siswa, penetapan kurikulum yang kompeten, dan peningkatan pelayanan. SMK PGRI 109 Tangerang sudah memiliki berbagai sarana penunujang seperti ruang guru, laboratorium computer, laboratorium bahasa, perpustakaan, gedung sekolah, ruang kelas ber-AC, kantin, koperasi, mushola, lapangan, toilet, kendaraan sekolah, tempat parkir serta dilengkapi dengan berbagai kegiatan ekstrakulikuler music, volley, PMR dan sebagainya ekspansi pemasaran input siswa, dan peningkatan pelayanan. SMK PGRI 109 Tangerang telah banyak mengukir prestasi sekolah baik dibidang akademik maupun bidang ekstra kurikuler.”

Storyboard

Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

SCENE 1 : BUMPER OPENING

(Gambar 4.1) Bumper Opening LOGO dan Tulisan SMK PGRI 109 Tangerang

SCENE 2 : EXT/Papan sekolah/Pagi (Full Shoot)

(Gambar 4.2) Papan nama sekolah

SCENE 3 : EXT/Lapangan/Pagi (Full Shoot)

(Gambar 4.3) Upacara Sekolah

SCENE 4 : INT/Kelas/Siang (Long Shoot)

(Gambar 4.4) Ruang Kelas

SCENE 5 : Background Effect

(Gambar 4.5) Visi dan Misi

SCENE 6 : Background Effect

(Gambar 4.6) Ekstakulikuler

SCENE 7 : EXT/Volly/Siang (Long Shoot)

(Gambar 4.7) Volly

SCENE 8 : Background Effect

(Gambar 4.8) Sarana dan Prasarana

SCENE 9 : INT/Ruang Multimedia/Siang (Full Shoot)

(Gambar 4.9) Lab Multimedia

SCENE 10 : INT/Wawancara Kepsek/Siang (Medium Full Shoot)

(Gambar 4.10) INT/Wawancara Kepsek/ Siang (Medium Shoot) Wawancara Kepsek

SCENE 11 : INT/Wawancara Guru/Siang (Medium Close up)

(Gambar 4.11) EXT/Wawancara Guru/Siang (Medium Close up) Wawancara Guru

SCENE 12 : EXT/Wawancara Siswi/Siang (Medium Close up)

(Gambar 4.12) EXT/Wawancara Siswi/Siang (Medium Close up) Wawancara Siswi

SCENE 13 : EXT/Gedung Sekolah/Siang (Full Shoot)

(Gambar 4.13) Closing

Script Breakdown Sheet

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :

NO VISUAL AUDIO KET
1 Bumper Opening Musik
2 Menampilkan tulisan SMK PGRI 109 Tangerang
3 Menampilkan papan nama sekolah Selamat datang di /SMK PGRI seratus sembilan Tangerang/ berlokasi di jalan Untung Suropati dua nomor empat belas/ Kelurahan Cimone Jaya Karawaci Kota Tangerang //
4 Menampilkan gedung sekolah SMK PGRI seratus sembilan Tangerang/ merupakan sekolah yang bernaung di bawah Pengelolaan Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan PGRI Banten/ berdiri pada tahun pelajaran dua ribu tujuh dua ribu delapan//
5 Menanpilkan kegiatan upacara SMK PGRI seratus sembilan Tangerang memiliki empat keahlian yaitu Akuntansi/ Sekretaris/ Multimedia/ dan Teknik Komputer dan Jaringan// Berdasarkan sistem Pendidikan Nasional/ SMK PGRI seratus sembilan Tangerang bertekad menjadi sekolah yang bermutu tinggi dalam bidang bisnis/ manajemen/ teknologi informasi/ dan Komunikasi/ serta menjadi sekolah berkualitas yang berwawasan global//
6 Menampilkan kegiatan belajar mengajar SMK PGRI seratus sembilan Tangerang/ memiliki konsep pendidikan berbasis kompetensi/ untuk mendorong perubahan sehingga menjangkau semua aspek pendidikan/ termasuk kurikulum/ kegiatan belajar mengajar/ kegiatan siswa/ biaya pendidikan/ peningkatan efisiensi/ peningkatan kebijakan pendidikan dan pemasaran/ peningkatan kualitas guru dan siswa/ penetapan kurikulum yang kompeten/ dan peningkatan pelayanan//
7 Menampilkan Visi dan Misi Musik
8 Menampilkan ekstrakurikuler pilihan ekstrakurikuler diantaranya/ music/ volly/ PMR//
9 Menampilkan sarana dan prasarana Sarana dan prasarana penunujang/ ruang guru/ laboratorium komputer/ laboratorium bahasa/ perpustakaan/ gedung sekolah/ ruang kelas ber-AC/ kantin/ koperasi/ mushola/ lapangan/ toilet/ kendaraan sekolah/ tempat parkir//
10 Menampilkan kegiatan belajar mengajar Dalam rangka mencapai sistem pendidikan/ seluruh pengajar berkomitmen senantiasa menyempurnakan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tuntutan kemajuan/ menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang bermutu dengan pelayanan yang prima untuk menghasilkan tamatan yang kompeten/ melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu/ senantiasa berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan serta pelayanan melalui pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan untuk jangka waktu satu tahun/ setiap tenaga pendidik bertanggung jawab dan berperan aktif dalam setiap upaya perbaikan secara berkelanjutan guna meningkatkan efektifitas sistem//
11 Menampilkan Piala-piala SMK PGRI seratus sembilan Tangerang/ memiliki barbagai prestasi dan memenangkan berbagai perlombaan bidang akademik maupun non akademik//
12 Wawancara Ketua Kurikulum Sistem dan Keunggulan sekolah
Sistem Pengajaran
Sejarah
13 Wawancara Pengajar Kualitas Siswa
14 Wawancara Siswa Kesan dan Pesan
15 Closing Music
16 Gedung dan Alamat

Time Schedule

Tabel 4.2

Time Schedule produksi video profile SMAN 13 Kabupaten Tangerang

Anggaran

Untuk membuat video profile, penulis membutuhkan anggaran yang cukup besar. Berikut rincian dana yang akan digunakan.

Tabel 4.3

Anggaran Produksi

No. Kegunaan Keterangan Biaya
1 Perencanaan Ide Kreatif Rp. 500.000,-
2 Camera MD10000 Sewa 5 Hari @ Rp.150.000/hari Rp. 750.000,-
3 Camera Sony 350 Sewa 5 Hari @ Rp. 100.000/ hari Rp. 500.000,-
4 Tripod dan Monopod Sewa 5 Hari @ Rp.50.000/hari Rp. 250.000,-
5 Konsumsi / Kepentingan crew pada saat pengambilan gambar Konsumsi 5 Hari @ Rp. 30.000/hari Rp. 150.000,-
Total Rp. 2.150.000,-

Peralatan yang digunakan

Secara umum alat yang dibutuhkan adalah camera, tripod. Dalam pembuatan video audio visual menggunakan alat camera, tripod, microfon, dan kamera foto SLR. Untuk camera yang digunakan penulis menggunakan camera Panasonic MD10000. Dalam video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam sekolah sedangkan pengambilan suara untuk wawancara menggunakan audio microfon shotgun yang dipasangkan pada kamera video Panasonic MD10000.

Gambar 4.17

Panasonic MD10000

Gambar 4.18

Tripot

Gambar 4.19

Kamera SLR

Gambar 4.20

microfon shotgun

Produksi Team (crew) & talent

Pemain dari video profile ini adalah seluruh siswa/siswi, pengajar dan karyawan SMK PGRI 109 Tangerang, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting, dan dubbing.

Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile dengan spesial effect antara lain:

Tabel 4.4

Pemain dan Crew

No. Jabatan Nama
1 Sutradara Muhammad Nugraha
2 Cameraman Muhammad Nugraha
3 Editor Muhammad Nugraha
4 Script Writting Muhammad Nugraha
5 Dubbing Muhammad Nugraha
6 Pemain/Actor Siswa/siswi, pengajar, pegawai SMK PGRI 109 Tangerang

Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing kru.

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan sertakan beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai sebagai media informasi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

Strategi Multimedia

Media audio visual yang menyampaikan informasi tentang SMK PGRI 109 Tangerang proses belajar mengajar, fasilitas, prestasi dan ekstrakulikuler. Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan dalam memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Kabupaten dan Kota Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
Usia  : 12 – 15 tahun
Kelas Ekonomi  : Menengah bawah
Menengah
Menegah atas
Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara
2. Relasi dari Sekolah tertentu
3. Transfer atau pindahan
Psikografi  : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK PGRI 109 Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam perencanaan strategi multimedia yang digunakan adalah bentuk media audio visual (video) didalamnya terdapat visual effects sehingga lebih efektif dan efisien mencapai masyarakat dan pengaruh persuasi kepada masyarakat lebih menarik. Adapun stategi yang digunakan dengan membuat video yang tidak terlalu lama, namun menarik dan jelas tujuanya.

Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi video profile yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Teks

    Teks dalam video ini memakai type Calibri diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.

  2. Picture

    Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

  3. Sound

    Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca narasi pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

Perencanaan Audio

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat bergabung di SMK PGRI 109 Tangerang. Audio dalam video ini akan lebih banyak menerangkan tentang profile sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan fasilitas, prestasi dan ekstrakulikuler.

Strategi Audio

Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca narasi yang intinya menjelaskan profile SMK PGRI 109 Tangerang, dari suara musik akan ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Kabupaten dan Kota Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
Usia  : 12 – 15 tahun
Kelas Ekonomi  : Menengah bawah
Menengah
Menegah atas
Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara
2. Relasi dari Sekolah tertentu
3. Transfer atau pindahan
Psikografi  : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK PGRI 109 Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Program Audio

Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disiarkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

  1. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper tulisan dan logo SMK PGRI 109 Tangerang mengambil suara awalan musik up is down scene instrument.
  2. Music Background gambar upacara menggunakan who say selena gomes, jalan dan papan nama menggunakan beautiful soundtrack movie, visi misi menggunakan avatar movie, ekstrakulikuler menggunakan dragon rider, sarana menggunakan hip hop instrument serta closing menggunakan pirate of carribien.
  3. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan audio yang berada pada kamera Panasonic MD 10000.

Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image yang baik dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek bola berputar, efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visualisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame

Tabel 4.5

Contoh Tabel Kesan Visual Effect

Visual Effect Kesan yang ditimbulkan
Tulisan SMK PGRI 109 Tangerang Ceria, Cerah
Warna Background Elegance
Logo Mavib Bersahabat, Semangat

Strategi Visual

Visual effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : bumper, opening, suasana perjalanan menuju tempat sekolah, aktifitas sekolah, wawancara kepala sekolah, guru, siswi serta kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana didukung dengan kegiatan non formal. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

Program Visual

Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan yakni orang tua yang datang kesekolah dan masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target informasi yang ditetapkan.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas ditempat OPP berada, strategi broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, FaceBook, You-Tube dan website.

Program Broadcasting

Program broadcasting memang melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat menyiarkan pesannya lewat internet dengan memanfaatkan :

  1. DVD

    DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempnyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg dan .wmv.

  2. Facebook

    Facebook sekarang ini sedang digandrungi berbagai lapisan masyarakat. Baik anak muda maupun orang tua. Pemanfaatan Facebook sangat efektif dalam menampilkan informasi baik dalam dua dimensi (picture) ataupun audio visual (video). Untuk mengupload dalam Facebook sebelumnya sudah harus mempunyai account untuk sign in kedalam Facebook, setelah itu bisa kita mengupload video dan picture yang ingin disiarkan. Untuk format video bisa dalam format yang umum .avi dan untuk picture bisa dalam format .jpg. Facebook SMK PGRI 109 Tangerang.

  3. You-tube

    You-tube merupakan media pendistribusian yang efektif. Dengan memanfaatkan jaringan internet bisa menjangkau seluruh dunia. Untuk You-tube umumnya menampilkan media audio visual (video). Bentuk format video yang ingin di upload pertama kali bisa dalam bentuk format.avi dan .mov. Untuk proses selanjutnya You-tube akan mengubah secara otomatis kedalam bentuk .flv, disinilah terjadi penurunan kualitas media audio visual yang di upload karena mengalami convert ke dalam format yang lebih kecil dan kapasitas telah dikompres.

  4. Website

    Website merupakan media pendistribusian yang efektif pula. Dengan memanfaatkan jaringan internet bisa menjangkau seluruh dunia. Untuk website umumnya menampilkan media audio visual (video) dan gambar. Bentuk format video yang ingin di upload pertama kali bisa dalam bentuk format.avi dan .mov

Bagan 4.3

Tahap Production

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Digitizing

Menjelaskan bagaimana capturing tersebut setelah pembuatan karya yakni dari kamera video ditransfer ke komputer dengan menggunakan firewire dibantu dengan software Adobe Premier Pro dengan hasil format AVI.

Editting

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video.

  1. Tahap Keluaran

    Tahap keluaran adalah suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai digitizing, editing, mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.

  2. Segmen Pasar

    Ini adalah tahap akhir, di mana video profile ini dirilis, diupload dan didistribusikan, media yang di pakai untuk mempromosikan video profile ini adalah Youtube, Vimeo, Daily Motion, dan Website sekolah, pendistribusian video profile ini bisa melalui link yang disebarkan melalui email kepada calon siswa/i dan masyarakat. Selain itu video profile ini akan di promosikan di jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang bertujuan agar calon siswa bisa lebih mudah melihat dan download video profile SMK PGRI 109 Tangerang. Video profile ini juga akan ditayangkan pada acara pameran pendidikan dan exhibition yang diikuti oleh SMK PGRI 109 Tangerang.

Bagan 4.4

Tahap Postproduction

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Akhir penelitian pada SMK PGRI 109 Tangerang penulis berkesimpulan bahwa Media Audio Visual sebagai media promosi dan informasi yang dikemas dalam bentuk video sangat di perlukan bagi SMK PGRI 109 Tangerang yang bertujuan meningkatkan suatu image atau citra dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orang tua yang akan menyekolahkan putra dan putrinya di SMK PGRI 109 Tangerang. Pembuatan sebuah media video profile harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan sekolah yang bersangkutan dalam hal ini penulis menyusuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari pembuatan video dan audio, tampilan, isi pesan dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat SMK PGRI 109 Tangerang dalam mempromosikan dan menginformasikan profile sekolah. Pembuatan sebuah media audio visual yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dengan membuat sebuah video yang berisikan infomasi-informasi profile sekolah tersebut, yang berisikan dari beberapa video yang berisi teks, gambar, dan background suara dan disertakan beberapa spesial efek sehingga tampak lebih menarik.

Kesimpulan terhadap Rumusan Masalah

  1. Media video profile agar lebih dapat efektif jika digunakan pada program promosi, media dirancang berdasarkan tahapan-tahapan yang terdapat pada konsep produksi media yang disebut Konsep Produksi Mavib (KPM).
  2. Agar hasil rancangan video dapat menarik perhatian masyarakat tahapan-tahapan pada konsep produksi media hendaknya ditujukan hal-hal yang saat ini sedang diminati oleh masyarakat dan kreatifitas yang dapat memanjakan masyarakat diantaranya media tersebut terdapat unsur-unsur Audio, Visual, and Broadcasting.
  3. Target yang diinginkan oleh lembaga pendidikan tersebut dari pemanfaatan hasil sarana media penunjang yang dihasilkan adalah dapat meningkatkan perolehan siswa–siswi pada setiap tahunnya.

Kesimpulan terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan terhadap Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini memberi solusi dari permasalahan yang dihadapi pihak sekolah agar dapat memberikan informasi tentang profile SMK PGRI 109 Tangerang dengan lebih efektif dan efisien serta memenuhi kurang lengkapnya informasi mengenai sekolah ini dan belum terdapatnya video profile sebagai media promosi yang interaktif dan memenuhi karakteristik SMK PGRI 109 Tangerang.
  2. Kesimpulan terhadap Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dari pembuatan video profile pada SMK PGRI 109 Tangerang ini akan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan calon siswa dan siswi, memberikan nilai positif pada kemajuan pendidikan yang ada khususnya dalam hal pendidikan dan menambah target calon siswa dan siswi baru untuk bergabung dengan SMK PGRI 109 Tangerang.

Kesimpulan terhadap Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian berdasarkan hasil wawancara dengan nara sumber dan pengumpulan data yang didapat dari data base sekolah serta studi pustaka yang ditujukan untuk merancang bentuk media video profile yang dapat memberikan daya tarik dan nilai positif terhadap masyarakat yaitu video profile dirancang dengan melalui tahapan proses KPM (Konsep Produksi Mavib) yaitu preproduction, production, dan post production, dengan memperhatikan tampilan visualisasi yang di tunjang dengan efek visual, audio menarik dengan informasi yang detail dan mudah dipahami masyarakat.


Saran

SMK PGRI 109 Tangerang penulis memberikan saran agar media video profile tersebut lebih ditingkatkan dan dipergunakan agar visi dan misi SMK PGRI 109 Tangerang dapat tercapai. Sebaiknya SMK PGRI 109 Tangerang dapat menampilkan audio visual ini dalam beberapa acara baik didalam dan diluar lingkungan sekolah dan diharapkan video profile tersebut dapat ditayangkan pada proses penerimaan calon siswa baru, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung bersama SMK PGRI 109 Tangerang.

Kesan

Selama menjalankan proses produksi di SMK PGRI 109 Tangerang, penulis merasa nyaman dan senang karena seluruh siswa dan pengajar bersikap ramah dan dapat berkerjasama dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan penulis selama proses produksi berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Pujiriyanto, Pengajaran Pemahaman melalui Desain, Indeks, Jakarta, 2012
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, Informaika, Bandung.2011
  3. Tatakrama Periklanan Indonesia, Intensive Advertising Course, Jakarta, PPPI-Berita Buana, 2012
  4. Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2012
  5. 5,0 5,1 5,2 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta,20010
  6. Sugiyono,Prof.DR, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2012
  7. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. 8,0 8,1 8,2 Kriyantono, Rachmat., S.Sos., M.Si., Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Kencana, Jakarta, 2013
  9. Onong96, Quality of Information. Tahun 2011
  10. Pujiriyanto, Pengajaran Pemahaman melalui Desain, indeks, Jakarta, 2012
  11. Widada, Sugeng, Drs. Diktat Perkuliahan Nirmana, Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.2011
  12. Supriyono, Rakhmat, Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, Andi,Yogyakarta, 2013
  13. Jurnal CCIT (Untung dkk, 2010 : 190)
  14. Binanto, Iwan, Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya), ANDI, Yogyakarta, 2011.
  15. 15,0 15,1 Atmohoetomo. Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. 2011
  16. Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi,2013
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 Jurnal CCIT (Untung, Keraf dkk, 2010 : 186)
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012
  19. Uchjana,Onong, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 2012
  20. Arifin, Eva, Broadcasting to be broadcaster, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2012
  21. Rahmawati, Indah, Menjadi Sutradara Televisi : dengan Single dan Multi Camera. Grasindo, Jakarta, 2012
  22. 22,0 22,1 22,2 Ayuningtyas, Melvy, Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3, Dunia Komputer, 2012
  23. Wibowo, Fred, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus, Yogyakarta, 2011
  24. Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta Jakarta, 2011
  25. Hidayati, Raharja,2011,hal:302