SI1012465457

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (EIS) DENGAN METODE
MOLAP DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA
DI PT. TRIJAYA UNION

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1012465457
NAMA : Ikrima Catrik Pratiwi


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2014/2015



 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN INFORMASI EKSEKUTIF (EIS) DENGAN METODE

MOLAP DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA

DI PT. TRIJAYA UNION

Disusun Oleh :

NIM
: 1012465457
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M. T. I )
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom )
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN INFORMASI EKSEKUTIF (EIS) DENGAN METODE

MOLAP DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA

DI PT. TRIJAYA UNION

Dibuat Oleh :

NIM
: 1012465457
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, S.Kom., M.M.S.I)
   
NID : 04043
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN INFORMASI EKSEKUTIF (EIS) DENGAN METODE

MOLAP DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA

DI PT. TRIJAYA UNION

Dibuat Oleh :

NIM
: 1012465457
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I )
   
NID : 99001
 
NID : 14017
 
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN INFORMASI EKSEKUTIF (EIS) DENGAN METODE

MOLAP DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA

DI PT. TRIJAYA UNION

Disusun Oleh :

NIM
: 1012465457
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1012465457

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRACT

The problems discussed in this study is the executive PT Trijaya Union difficulty in performing a thorough analysis of the data from all the existing department, especially regarding data related to that affect the performance of the company. Because the study was designed with the application dashboard models to solve problems in PT. Trijaya Union. There are 3 (three) methodologies used the method of data collection using observation, interviews, and literature, methods of analysis using the Balanced Score Card (BSC) for get the data related to the perfomance of the company, the method of system design using UML diagrams, and testing methods using blackbox testing. Meanwhile, to make the application of this Executive Information System using the programming language PHP and uses a MySQL database with the method of Multidimensional On-Line Analytic Processing (MOLAP), and highchart. The resulting application is easy to understand because the executive dashboard that is displayed in the form of diagrams and easy to use because it looks simple. By using the Executive Information System, companies can analyze the data from the various sources of different departments with the data that was updated and can monitor the company perfomance.

Keywords: performance, SIE, BSC, MOLAP, highchart

ABSTRAKSI

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah para eksekutif PT Trijaya Union kesulitan dalam melakukan analisis data secara menyeluruh dari semua department yang ada khususnya mengenai data yang berkaitan dengan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Karena itu penelitian dirancang dengan model dashboard aplikasi untuk memecahkan masalah di PT. Trijaya Union. Ada 3 (tiga) metodologi yang digunakan yaitu metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka, metode analisis menggunakan Balanced Score Card (BSC) untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kinerja perusahaan, metode perancangan sistem menggunakan diagram UML, dan metode testing menggunakan blackbox testing. Sementara untuk membuat aplikasi Sistem Informasi Eksekutif ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database menggunakan MySQL dengan metode Multidimensional On-Line Analityc Processing (MOLAP), dan highchart. Aplikasi yang dihasilkan mudah dipahami pihak eksekutif karena dashboard yang ditampilkan berupa diagram dan mudah digunakan karena tampilannya yang simple. Dengan menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, perusahaan dapat menganalisis data dari berbagai sumber department yang berbeda dengan data yang ter-update dan dapat memonitoring kinerja perusahaan.

Kata kunci : kinerja, SIE, BSC, MOLAP, highchart




 

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu'alaikum wm..wb..

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (EIS) DENGAN METODE MOLAP DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA DI PT. TRIJAYA UNION”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
3. Ibu Maimunah, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
4.
5. Bapak Oleh Soleh, M.M.S.I, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
6. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.
8. Bapak Supriyadi, SH, selaku pembimbing lapangan yang telah membantu memberikan data untuk penyusunan skripsi.
9. Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual.“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
10. Sahabat yang selalu memberikan dukungan serta ilmunya yaitu Ika Marhaeni, Ahmadin Ma’asir, Maslina Siregar, Halimah, dan Bayu Pramono.
11. Rekan-rekan seperjuangan yang telah bersama-sama menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Raharja.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang,--/--/--


(Ikrima Catrik Pratiwi)

NIM : 1012465457






DAFTAR SIMBOL



Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar Simbol Use Case Diagram




Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar Simbol Activity Diagram




Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar Simbol Sequence Diagram





 



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Diera teknologi yang berkembang dengan pesat, Business Intelligence telah menjadi terobosan penting dalam analisis data yang merupakan suatu tuntutan dalam lingkugan bisnis untuk dapat mengikuti perkembangan dunia teknologi. Karena teknologi informasi yang digunakan oleh suatu organisasi bisnis memiliki peranan penting dalam menunjang berjalannya proses bisnis untuk mencapai suatu keberhasilan/kemajuan. Sama halnya dengan PT. Triaya Union yang bergerak dalam bidang manufaktur. Di Propinsi Banten terdapat 60 perusahaan industri karoseri yang merupakan competitor dari PT. Trijaya Union. Mengingat banyaknya pesaing PT. Trijaya Union harus mampu bertahan dalam persaingan bisnis dan bisa unggul dibanding kompetitornya.

Dengan demikian, penting untuk cepat dalam memperoleh informasi serta tepat dalam mengambil keputusan. Hal ini tentu menuntut sistem informasi yang maksimal disetiap departemennya dan langsung terhubung kepada sistem informasi yang dimiliki pimpinan perusahaan. Ditambah dengan perlunya sistem informasi pimpinan perusahaan yang bisa menganalisa informasi yang didapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat dalam membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Meskipun Business Intelligence sudah lama dikenal, tetapi PT. Trijaya Union belum memafaatkan Business Intelligence. Masih sangat disayangkan belum ada sistem informasi yang membantu memonitoring kinerja Perusahaan secara menyeluruh untuk setiap departement Perusahaan. Dalam menganalisa informasi dari data yang ada manager atau managing director harus mengambil data dari masing-maing departemen untuk diolah kembali dalam bentuk grafik/diagram.

Sehingga diperlukan waktu yang lama dalam mengumpulkan data-data dari setiap departemen. Sementara data tersebut dibutuhkan segera oleh pihak pengambil keputusan (eksekutif). Dengan proses yang lama dan tingkat ketelitian yang tidak maksimal, maka eksekutif pun menjadi terhambat dalam melakukan perannya untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.Maka dengan seiringnya perkembangan teknologi, PT. Trijaya Union membutuhkan sebuah sistem informasi yang langsung terhubung dengan departemen di perusahaan yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses informasi dengan mudah dan cepat sehingga dapat melakukan analisa informasi, pengeksplorasian solusi dan menjadi dasar dalam proses perencanaan strategi. Berdasarakn hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Sistem Informasi Eksekutif (EIS) Dengan Metode Multidimensional On-Line Analytic Processing (MOLAP) Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Di PT. Trijaya Union”.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan uraian secara ringkas dari permasalahaan yang diidentifikasi pada latar belakang. Maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana pengolahan data yang ada dapat terintegrasi dalam Sistem Informasi Eksekutif di PT. Trijaya Union?
  2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Eksekutif yang mudah digunakan dan mudah diakses oleh pihak eksekutif?
  3. Bagaimana merancang Sistem Informasi Eksekutif yang dapat menghasilkan informasi dengan cepat, tepat dan mudah dipahami pihak eksekutif?
  4. Bagaimana Sistem Informasi Eksekutif bekerja dalam rangka meningkatkan kinerja PT. Trijaya Union?

Ruang Lingkup

Agar penelitian tidak melebar, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada Sistem Informasi Eksekutif di PT. Trijaya Union yaitu mulai dari pengolahan data dari beberapa departemen. Adapun departemen yang akan dibahas adalah : Marketing, Finance & Accounting, dan Production, Personel & General Affairs. Dan aplikasi ini selain dapat digunakan oleh manager departemen juga aplikasi ini berfokus pada kegunakan aplikasi dari pihak pimpinan atau Managing Director.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Tujuan penelitian merupakan poin-poin yang hendak dicapai/dituju dari penelitian yang dilakukan. Adapun dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai/dituju adalah :

  1. Untuk menjadikan pengolahan data yang ada pada PT. Trijaya Union terintegrasi dalam Sistem Informasi Eksekutif.
  2. Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif yang mudah digunakan dan mudah diakses oleh pihak eksekutif.
  3. Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif yang dapat menghasilkan informasi dengan cepat, tepat dan mudah dipahami pihak eksekutif.
  4. Untuk menjadikan Sistem Informasi Eksekutif bekerja dalam rangka meningkatkan kinerja PT. Trijaya Union?

Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan hal-hal yang terjadi apabila tujuan tercapai. Adapun dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai/dituju adalah :

  1. Dapat menjadikan pengolahan data yang ada pada PT. Trijaya Union terintegrasi dalam Sistem Informasi Eksekutif.
  2. Dapat merancang Sistem Informasi Eksekutif yang mudah digunakan dan mudah diakses oleh pihak eksekutif.
  3. Dapat merancang Sistem Informasi Eksekutif yang dapat menghasilkan informasi dengan cepat, tepat dan mudah dipahami pihak eksekutif.
  4. Dapat menjadikan Sistem Informasi Eksekutif bekerja dalam rangka meningkatkan kinerja PT. Trijaya Union?

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 3 (tiga) metodologi penelitian yaitu:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
    Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan kunjungan langsung ke PT. Trijaya Union yang berlokasi di Jl. Raya Serang Km. 9, Kp. Kadu Jaya Rt 002/002, Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.Kunjungan dilakukan dengan melakukan pengamatan pada departemen yang diteliti yaitu departemen : Marketing, Finance & Accounting, Production, dan Personel & General Affairs untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
  2. Wawancara
    Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada masing-masing staf admin di departemen : Marketing dengan Ibu Cucu Tresnasari, Finance & Accounting dengan Ibu Nuryanti Dwi Rahayu, Personel & General Affairs dengan Bpk Yudi Pirsa, dan Production dengan Bpk Mandojo Senorebowo serta melakukan wawancara dengan stakeholder yaitu Bpk Supriyadi selaku Manager Personel & General Affairs. Untuk pimpinan sebagai Eksekutif dengan Bpk. Gunadi Helmi selaku Direktur PT. Trijaya Union.
  3. Studi Pustaka
    Merupakan langkah yang penting dimana setelah menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori untuk penelitian ini dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan melaluisumber-sumber kepustakaan yang diperoleh dari : buku, e-book, jurnal, majalah, dan hasil-hasil penelitian.Semua sumber diperoleh dari toko buku, perpustakan, dan ada juga melalui internet.

Metode Analisa

Setelah dilakukannya proses pengumpulan data melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam merancang Sistem Informasi Eksekutif pada PT. Trijaya Union, metode analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu metode Balanced Scorecard. Analisa Balanced Score card (BSC) digunakan peneliti untuk mendapatkan perspektif dalam perusahaan secara berimbang, yakni dari aspek finansial dan non finansial. Dengan menemukan mendapatkan perspektif yang berimbang, maka Perusahaan dapat melihat kinerja Perusahaan dan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat, sehingga kinerja Perusahaan bisa meningkat.

Metode Perancangan

Proses perancangan Sistem Informasi Eksekutif di PT. Trijaya Union meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition. Serta menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dengan software Notepad ++, sementara dalam pembuatan database menggunakan MySQL.

Metode Prototipe

Prototipe merupakan alat yang digunakan untuk mensimulasikan beberapa atau tidak semua fitur dari sistem yang akan dibuat. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah Throw-Away. Prototipe dibuat dan di tes. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototipe inilah yang digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototipe tersebut dibuang (tidak dipakai).

Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian Sistem Informasi Eksekutif di PT. Trijaya Union, peneliti menggunakan Metodologi Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi Lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, ke-lima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Berisikan gambaran umum instansi, sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab serta analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil penganalisisan pada bab-bab terdahulu dan saran yang akan diberikan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
Menurut Yakub(2012:1)[1], berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2], berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variabel yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13)[2] berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut Supra Sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolah Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut antara lain sebagai berikut:
(Yakub, 2012:4)[1]

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.
  2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.
  3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.
  4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.
  5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data & Informasi

Definisi Data

Data terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Prasetyo (2012:4)[3], berpendapat bahwa “Data adalah segala fakta, angka, atau teks yang dapat diproses oleh komputer”.

Menurut Sutarman (2012:3)[4],berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Situmorang (2010:1)[5], berpendapat bahwa “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta, angka, atau teks yang berasal dari kenyataan yang diketahui dan dapat diproses oleh komputer.

Jenis-jenis Data

Berikut adalah jenis-jenis data menurut Prasetyo(2012:4)[3] :

  1. Data operasional atau transaksional, seperti penjualan, inventaris, penggajian, akuntasi, dan sebagainya.
  2. Data nonoperasional, seperti industri penjualan (supermarker), peramalan, dan data ekonomi makro.
  3. Metadata, adalah data mengenai data itu sendiri, seperti desain logika basis data atau definisi kamus data.

Definisi Informasi

Informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Prasetyo (2012:4)[3], berpendapat bahwa,“Informasi adalah pola, asosiasi, atau hubungan antara semua data yang dapat memberikan informasi. …Informasi dapat dikonvensi menjadi pengetahuan mengenai pola-pola historis dan tren masa depan”.

Menurut Sutarman (2012:14)[4], berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Maimunah (2012:26)[6], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta, pola, atau hubungan antara semua data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan dan dapat dikonvensi menjadi pengetahuan mengenai pola-pola historis dan masa depan.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut : (Sutabri, 2012:41)[2]

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan. Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutarman, 2012:14)[4]

  1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Ciri-ciri Informasi

Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut: (Yakub, 2012:10)[1]

  1. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
  2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.
  3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.
  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Yakub (2012:15)[1], berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.

  1. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Informasi fisik,dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
    Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
    Menurut Tata Sutabri (2012:46)[2], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Menurut Sutarman (2012:13)[4], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
  2. Komponen Sistem Informasi
    Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yaitu: (Sutabri, 2012:47)[2]
    • Blok Masukan (Input Block)
      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    • Blok Model (Model Block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    • Blok Keluaran (Output Block)
      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    • Blok Teknologi (Technology Block)
      Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
    • Blok Basis Data (Database Block)
      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
    • Blok Kendali (Controls Block)
      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
  3. </p>

  4. Infrastruktur Informasi
    Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi. Terdapat 5 (lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut: (Sutarman, 2012:15)[4]
    1. Hardware (perangkat keras).
    2. Software (perangkat lunak).
    3. Network (fasilitas jaringan dan komunikasi).
    4. Database (basis data).
    5. Information management personnel (manajemen informasi personal).
  5. Arsitektur Informasi
    Menurut Sutarman (2012:15)[4], berpendapat bahwa “Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut”. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
    1. Kebutuhan bisnis akan informasi.
    2. Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
    Menurut Henderi (2011:322)[7], berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.
  2. Tahap Analisa Sistem
    Menurut Henderi (2011:322)[7], berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
    UML (Unified Modelling Languege) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut: Menurut Pilone dan Pitman(2009:1)[8] berpendapat bahwa “Unified Modeling Language (UML) is a visual language for capturing software design and patterns”.Yang berarti bahwa UML adalah bahasa visual untuk menangkap desain, dan pola perangkat lunak. Menurut Weilkiens dan Bernd (2010:3)[9], berpendapat bahwa “The Unified Modeling Language (UML) is a language and notation system used to specify, construct, visualize, and document models of software system”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Unified Modeling Language (UML)adalah sistem bahasa visual dan notasi yang digunakan untuk menangkap desain pola, menentukan, membangun, memvisualisasikan, dan model dokumen sistem perangkat lunak.
  2. Tujuan UML
    UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk (Widodo dan Herlawati, 2011:6-7)[10] :
    • Merancang perangkat lunak.
    • Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
    • Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
    • Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
  3. Jenis-jenis Diagram UML
    Seperti dikatan oleh Widodo & Herlawati (2011)[10] diagram-diagram UML dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :
    • Diagram Kelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.
    • Diagram Paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
    • Diagram Use-Case. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    • Diagram interaksi dan Sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankanpada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
    • Diagram Komunikasi (Communication Diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborai UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
    • Diagram Statechart (Statechart Diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
    • Diagram Aktivitas (Activity Diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktifitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.
    • Diagram Komponen (Component Diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen – komponen yang telah ada sebelumnya.
    • Diagram Deployment (Deployment Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.
  4. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan. Pada studi kasus kali ini penulis akan menggunakan diagram kelas, diagram use-case, dan diagram activity.

  5. Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)
    Menurut Adi Nugroho (2010:10)[11] , berpendapat bahwa “Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.
  6. Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language)
    Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut: (Nugroho, 2010:16)[11]
    • Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    • Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    • Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    • Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    • Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    • Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    • Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    • Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    • Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    • Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    • Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    • Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
    • Perangkat lunak siap dirilis.

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisis Balanced Scorecard

Definisi Balanced Scorecard

Analisis Balanced Scorecard terdapat beberapa definisi, antara lain sebagai berikut:
Isniar(2005:52)[12], berpendapat bahwa “Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu scorecard dan Balanced. Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel di masa depan. Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan personel di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.”

Gambar 2.2 Model Analisis Balanced Score Card

Sumber : Robert & Norton (1996:14)

Empat (4) Perspektif Balanced Scorecard

  1. Perspektif Finansial
    Ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakanekonomis yang sudah diambil. Ukurankinerja finansial memberikan petunjukapakah strategi perusahaan, implementasi,dan pelaksanaannya memberikan kontribusiatau tidak kepada peningkatan labaperusahaan. Tujuan finansial biasanyaberhubungan dengan profitabilitas melaluipengukuran laba operasi, return on capitalemployed (ROCE) atau economic valueadded. Tujuan finansial lainnya mungkinberupa pertumbuhan penjualan yang cepatatau terciptanya arus kas.
  2. Perspektif Pelanggan
    Dalam perspektif pelanggan BalancedScorecard, manajemen perusahaan harusmengidentifikasi pelanggan dan segmen pasardi mana unit bisnis tersebut akan bersaing danberbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalamsegmen sasaran. Perspektif ini biasanya terdiriatas beberapa ukuran utama atau ukurangenerik keberhasilan perusahaan dari strategiyang dirumuskan dan dilaksanakan denganbaik. Ukuran utama tersebut terdiri ataskepuasan pelanggan, retensi pelanggan,akuisisi pelanggan baru, profitabilitaspelanggan, dan pangsa pasar di segmensasaran. Selain, perspektif pelangganseharusnya juga mencakup berbagai ukurantertentu yang menjelaskan tentang proposisinilai yang akan diberikan perusahaan kepadapelanggan segmen pasar tertentu merupakanfaktor yang penting, yang dapatmempengaruhi keputusan pelanggan untukberpindah atau tetap loyal kepadapemasoknya. Sebagai contoh, pelangganmungkin menghargai kecepatan (lead time)dan ketepatan waktu pengiriman atau produkdan jasa inovatif yang konstan atau pemasokyang mampu mengantisipasi kebutuhan dankapabilitas yang berkembang terus dalampengembangan produk dan pendekatan baruyang diperlukan untuk memuaskankebutuhan-kebutuhan tersebut. Perspektifpelanggan memungkinkan para manajer unitbisnis untuk mengartikulasikan strategi yangberorientasi kepada pelanggan dan pasar yangakan memberikan keuntungan finansial masadepan yang lebih besar.
  3. Perspektif Proses Bisnis Internal
    Dalam perspektif proses bisnis internal, paraeksekutif mengidentifikasi berbagai prosesinternal penting yang harus dikuasai denganbaik oleh perusahaan. Proses inimemungkinkan unit bisnis untuk : memberikan preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahan pelanggan dalam segmen pasar sasaran, dan memenuhi harapan keuntungan finansialyang tinggi para pemegang saham. Ukuran proses bisnis internal berfokus kepadaberbagai proses internal yang akan berdampakbesar kepada kepuasan pelanggan danpencapaian tujuan finansial perusahaan. Perspektif proses bisnis internalmengungkapkan dua perbedaan ukurankinerja yang mendasar antara pendekatantradisional dengan pendekatan BalancedScorecard. Perbedaan yang pertama adalah,bahwa pendekatan tradisional berusahamemantau dan meningkatkan proses bisnisyang ada saat ini. Pendekatan ini mungkinmelampaui ukuran kinerja finansial dalam halpemanfaatan alat ukur yang berdasar kepadamutu dan waktu. Tetapi semua ukuran itumasih berfokus pada peningkatan prosesbisnis saat ini. Sedangkan pendekatanscorecard pada umumnya akanmengidentifikasi berbagai proses baru yangharus dikuasai dengan baik oleh perusahaanagar dapat memenuhi berbagai tujuanpelanggan dan finansial. Sebagai contoh,sebuah perusahaan mungkin menyadariperlunya mengembangkan suatu proses untukmengantisipasi kebutuhan pelanggan ataumemberikan layanan yang dinilai tinggi olehpelanggan sasaran. Tujuan proses bisnisinternal Balanced Scorecard akan menyorotiberbagai proses penting yang mendukungkeberhasilan strategi perusahaan tersebut,walaupun beberapa di antaranya mungkinmerupakan proses yang saat ini sama sekalibelum dilaksanakan. Perbedaan yang keduaadalah pendekatan Balanced Scorecardmemadukan berbagai proses inovasi ke dalamperspektif proses bisnis internal, sedangkansistem pengukuran kinerja tradisionalberfokus kepada proses penyampaian produkdan jasa perusahaan saat ini kepada pelanggansaat ini. Sistem tradisional digunakan dalamupaya untuk mengendalikan dan memperbaikiproses saat ini yang dapat diumpamakansebagai “gelombang pendek” penciptaan nilai.Gelombang pendek penciptaan nilai dimulaidengan diterimanya pesanan produk (ataujasa) perusahaan dari pelanggan dan berakhirdengan penyerahan kepada pelanggan. Perusahaan menciptakan nilai denganmemproduksi, menyerahkan, dan memberikanproduk dan layanan kepada pelanggan denganbiaya di bawah harga yang dibayar olehpelanggan. Sedangkan perspektif proses bisnisinternal Balanced Scorecard terdiri atastujuan dan ukuran bagi siklus gelombangpanjang inovasi maupun siklus gelombangpendek operasi. Yang dimaksud denganproses inovasi “gelombang panjang”penciptaan nilai adalah proses penciptaanproduk dan jasa yang sama sekali baru untukmemenuhi kebutuhan yang terus tumbuh daripelanggan perusahaan saat ini dan yang akandatang. Oleh karena itu, kemampuanmengelola dengan sukses proses jangkapanjang pengembangan produk ataupengembangan kapabilitas untuk menjangkaukategori pelanggan yang baru lebih pentingdaripada kemampuan mengelola operasi saatini secara efisien, konsisten, dan responsif.
  4. Perspektif Pembelajaran danPertumbuhan
    Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhanmengidentifikasi infra struktur yang harusdibangun perusahaan dalam menciptakanpertumbuhan dan peningkatan kinerja jangkapanjang. Sumber utama pembelajaran danpertumbuhan perusahaan adalah manusia,sistem, dan prosedur perusahaan. Untukmencapai tujuan perspektif finansial,pelanggan, dan proses bisnis internal, makaperusahaan harus melakukan investasidengan memberikan pelatihan kepadakaryawannya, meningkatkan teknologi dansistem informasi, serta menyelaraskanberbagai prosedur dan kegiatan operasionalperusahaan yang merupakan sumber utamaperspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Konsep Dasar Black Box Testing

  1. Definisi Black Box Testing
    Black box testing terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Soetam Rizky (2011:264)[13], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

    Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[14], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

    Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
    2. Kesalahan interface
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
    4. Kesalahan performa
    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
    2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
    3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
    4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
    5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
    6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
    2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar

    serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    1. Menentukan output untuk suatu jenis input.
    2. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
    3. Melakukan pengujian.
    4. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
    5. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning
    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
  2. Boundary Value Analysis
    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
  3. Cause-Effect Graphing Techniques
    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
    • Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    • Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
    • Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
    • Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji
  4. Comparison Testing
    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.
  5. Sample and Robustness Testing
    • Sample Testing
      Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
    • Robustness Testing
      Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
  6. Behavior Testing dan Performance Testing
    • Behavior Testing
      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.
    • Performance Testing
      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
  7. Requirement Testing
    • Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
    • Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    • Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
  8. Endurance Testing
    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Konsep Dasar Notepad ++

Definisi Notepad ++

Terdapat beberapa pandangan mengenai Notepad ++, antara lain sebagai berikut :

Menurut Yefta Anugrah (2010:92)[15] berpendapat bahwa, “… sebuah editor bahasa pemrograman …”.

MenurutDenise M. Woods (2013:34)[16], berpendapat bahwa ”Notepad++ is a basic text editor that you can use for simple documents or for creating Web pages using HTML”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Notepad++ adalah sebuah editor bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk dokumen sederhana atau untuk membuat halaman Web menggunakan HTML.
Berikut gambar tampilan jendela kerja Notepad++

Gambar 2.3 Tampilan jendela kerja notepad ++

Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Adelheid & Khairil Nst (2012 : 2)[17], berpendapat bahwa “PHP atau Hypertext Preprocessor merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan dieksekusi di dalam server untuk selanjutnya ditransfer dan dibaca oleh client”.

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:49)[18], berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Menurut Agus Saputra (2012:2)[19], berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

Menurut Anhar (2010:3)[20], berpendapat “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. <p style="text-indent: 0.5in">Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML: <p> < html >
< head >
< title >
Contoh
</ title >
</ head >
</ body >
< ?
Echo“Hello,World”
? >
</ body >
</ html >

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Konsep Dasar OOP (Object Oriented Programming)

Menurut Dan Clark (2011:6)[21], berpendapat bahwa “Object-oriented programming (OOP) is an approach to software development in which the structure of the software is based on object interacting with each other to accomplish a task”.

Menurut Ibnu Daqiqil (2011:10)[22], berpendapat bahwa “OOP (Object Oriented Programming) adalah paradigma pemrogramman yang berorientasikan kepada obyek.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa OOP merupakan sebuah pendekatan pemrograman untuk pengembangan perangkat lunak dimana strukturnya didasarkan pada objek.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Database terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Achmad Solichin (2010:6)[23], berpendapat bahwa “Basis data (atau database) adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

    Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146)[24], berpendapat bahwa “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

    Menurut Anhar (2010:45)[20], berpendapat bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan database adalah struktur penyimpanan data berisi tabel-tabel, kumpulan field atau kolom yang disimpan didalam komputer untuk memperoleh informasi.

  2. Istilah-istilah dalam Database

    Istilah-istilah yang ada didalam databasemenurut Achmad Solichin (2010:7)[23]:

    1. Table
      Sebuah tabel merupakan kumpulan data (nilai) yang diorganisasikan ke dalam baris (record) dan kolom (field). Masing-masing kolom memiliki nama yang spesifik dan unik.
    2. Field
      Field merupakan kolom dari sebuah table. Field memiliki ukuran type data tertentu yang menentukan bagaimana data nantinya tersimpan.
    3. Record
      Record merupakan sebuah kumpulan nilai yang saling terkait.
    4. Key
      Key merupakan suatu field yang dapat dijadikan kunci dalam operasi tabel. Dalam konsep database, key memiliki banyak jenis diantaranya Primary Key, Foreign Key, Composite Key, dll.
    5. SQL
      SQL atau Structured Query Language merupakan suatu bahasa (language) yang digunakan untuk mengakses database, SQL sering disebut juga sebagai query. Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalan pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:
      • DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
      • DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.
      • DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

MySQL terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Achmad Solichin (2010:8)[23], berpendapat bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris : database management system)…”

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97)[18], berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Menurut Budi Raharjo (2011:21)[25], berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Fitur-fitur My SQL

Fitur-fitur MySQL menurut Achmad Solichin (2010:8)[23] :

  1. Relational Database System. Seperti halnya software database lain yang ada dipasaran, MySQL termasuk RDBMS.
  2. Arsitektur Clien-Server. My SQL memiliki arsitektur clien-server dimana server database MySQL terinstal di server. Client MySQL dapat berada di komputer yang sama dengan server, dan dapat juga di komputer lain yang berkomunikasi dengan server melalui jaringan bahkan internet.
  3. Mengenal perintah SQL standar. SQL (Structured Query Language) merupakan suatu bahasa standar yang berlaku di hampir semua software database. MySQL mendukung SQL versi SQL:2003.
  4. Mendukung Sub Select. Mulai versi 4.1 MySQL telah mendukung select dalam select (sub select).
  5. Mendukung Views. MySQL mendukung views sejak versi 5.0.
  6. Mendukung Stored Prosedured (SP). Mendukung SP sejak versi 5.0.
  7. Mendukung Triggers. My SQL mendukung trigger pada versi 5.0 namun masih terbatas. Pengembang MySQL berjanji akan meningkatkan kemampuan trigger pada versi 5.1.
  8. Mendukung replication.
  9. Mendukung transaksi.
  10. Mendukung foreign key.
  11. Tersedia fungsi GIS.
  12. Free (bebas didownload).
  13. Stabil dan Tangguh.
  14. Fleksibel dengan berbagai pemrograman.
  15. Security yang baik.
  16. Dukungan dari banyak komunitas.
  17. Perkembangan software yang cukup cepat.


Perintah Dasar Database MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011:22)[25], dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;
  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;
  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;
  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;
  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);
  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;
  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;
  8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 = „data_kolom1, ;
  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;
  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;
  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;
  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
  13. Menghapus tabel: DROP tabel;
  14. Menghapus database: DROP database;
  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

Konsep Dasar Data Warehouse

  1. Pengertian Data Warehouse
    Terdapat beberapa pendapat mengenai data warehouse, antara lain sebagai berikut :

    Menurut Dewi Kania Widyawati (2012:1)[26], berpendapat bahwa, “Data warehouse merupakan salah satu bentuk basis data yang memiliki data berskala besar. Data warehouse bukan merupakan basis data operasional, melainkan basis data yang berisi data dalam dimensi waktu tertentu yang sangat berguna untuk keperluan evaluasi, analisis dan perencanaan yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam sebuah perusahaan”

    Menurut Paskarina (2010:120)[27], berpendapat bahwa, “Data warehouse merupakan suatu pusat penyimpanan data dimana datanya dapat berasal dari databaseoperasional dan beberapa sumber data lainnya yang terintegrasi untuk mendukungproses pengambilan keputusan.

    Menurut Suraya (2011:68)[28], berpendapat bahwa, “Data warehouse adalah basisdata yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dariberbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal), atau sebuah proses evolusi yang mencakuppencarian sumber, penyimpanan dan penyediaan data yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan.

    Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpukan bahwa yang dimaksud dengan Data Warehouse adalah satu bentuk basis data yang menyimpandata berskala besarbaik data sekarang dan data masa lalu yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan.

  2. Data Multidimensional

    Menurut Sri Yulianto (2009:113)[29] (November:2009),“Pendekatan dimensional pada pemodelan data bertujuan untuk mengorganisir data ke dalam tabel fakta dan tabel dimensi. Data direpresentasikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami oleh pengguna berdasarkan pada berbagaidimensi yang dibutuhkan.”

    Data multidimensional direpresentasikan dalam bentuk data cube. Pada setiap sisi data cubemenjelaskan tentang berbagai dimensi data yang dianalisa. Sel pada data cube berisi tentang relasi data dari dimensi yangada. Data cube dibentuk oleh mekanisme subset dari beberapa atribut pada database, sehingga setiap atribut akanberpengaruh terhadap atribut lainnya. Beberapa atribut diseleksi, dipilih dan ditetapkan sebagai atribut dimensi ataufungsional yang didasarkan pada agregasi dimensi dalam data cube tersebut.

    Konsep data multidimensional pada datacube terdiri atas beberapa unsur yang meliputi dimensi, yang merupakan kategori yang bersifat independen mengandungitem yang digunakan sebagai kriteria query dalam basisdata, dan hirarki yang merupakan bentuk kesatuan dari dimensi. Sebuah dimensi dapat terbentuk oleh multilevel yang mempunyai parent child relationship. Level merupakan kumpulan dari hirarki. Sebuah dimensi terdiri dari banyak layer informasi, dan setiap layer adalah level. Dari beberapa dimensi datadi atas dapat dibentuk suatu analisa data. Analisa dapat digambarkan dalam bentuk data cube. Operasi query pada model data cube adalah agregasi data pada satu dimensi atau lebih. Misalnya dalam pencarian totalpenderita, pencarian total sub type, atau pencarian tiga ranking atas dasar kontak. Menurut Jenis-jenis Sri Yulianto (2009:113)[29] query yang digunakanadalah sebagai berikut:

    1. Pivoting, rotasi pada cube untuk merubah orientasi dimensional pada analisis, misalkan pada cube 2D terdapat barisdan kolom.
    2. Slicing-dicing, melakukan proses seleksi subset pada cube. Memberikan nilai yang tepat pada atribut dalam dimensi,melakukan visualisasi dalam bentuk 3D-cube.
    3. Roll-up, beberapa dimensi memiliki hirarkikal yang ditentukan sebelumnya. Agregasi dapat menentukan tingkatanhirarkikal data. Sebagai contoh adalah penentuan hierarkikal waktu hari → minggu→ bulan → tahun .
    4. Drill-down, Operasional kebalikannya, dari hierarkikal rendah menuju hierarkikal lebih tinggi secara detail.
    5. Analisis trend melalui urutan periode waktu tertentu.

  3. Analisis Multidimensional

    Menurut Windarto (2011:4)[30], berpendapat bahwa“Data perlu diorganisasi dalam bentuk lainberupa data multidimensi yang dinamakanMOLAP (Multidimensional OnlineAnalytical Processing) atau data relasionalROLAP (Relational Online AnalyticalProcessing) atau HOLAP (Hybrid OnlineAnalytical Processing) yang merupakankombinasi dari ROLAP dan MOLAPdimana sebagian data dapat disimpan dalamMOLAP dan sebagian yang lain dalamROLAP.”

    Data disimpan dalam datawarehouse dalam bentuk multidimensidioptimasi untuk pencarian kembali(retrieval) untuk OLAP (Online AnalyticalProcessing). Setelah itu dilakukan analisismultidimensi yang memberikan kemampuanuntuk melakukan query dan membuatlaporan (reporting).

    Berdasarkan uraian diatas maka penulis memutuskan dalam penelitian ini akan menggunakan MOLAP (Multidimensional OnlineAnalytical Processing), karena MOLAP memiliki performance hebat. MOLAP memang dibangun untuk pengambilan data yang cepat, dan optimal untuk operasi Slicing dan Dicing dan dapat membentuk kalkulasi yang komplek dan cepat. Semua kalkulasi telah dihitung saat Cube dibentuk.

  4. Pengertian Online Analytical Processing (OLAP)

    MenurutPaskarina (2010:120)[27], berpendapat bahwa “OLAP (Online Analytical Processing) merupakan salah satu perangkat dari data warehouse yang dapat digunakan untuk menganalisis data yang kompleks dan menyediakan informasi yang dibangun berdasarkan model data multidimensi.

  5. Operasi pada Online Analytical Processing (OLAP)
    OLAP dapat menganalisis data dengan menggunakan beberapa operasi, diantaranya: (Paskarina, 2010 : 120)[27]
    1. Roll up, digunakan untuk melihat data secara keseluruhan melaluipengelompokkan data.
    2. Drill down, digunakan untuk menjabarkan data secara lebih detilagar dapat diperoleh informasi yang lebih rinci.
    3. Slice, digunakan membagi cube terhadap suatu dimensi sehinggadapat memfokuskan pada sudut pandang yang diinginkan.
    4. Dice, digunakan untuk membagi data terhadap dua dimensi ataulebih sehingga dapat memfokuskan sudut pandang dalam bentuk tigadimensi.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Puspitasari (2011:1)[31], berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming.”Xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.
Menurut Sopiyan (2012:13)[32], berpendapat bahwa asal kata XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah :

  1. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi,seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.
  2. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan
  3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.
  4. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif

  1. Definisi Sistem Informasi Eksekutif
    Sistem Informasi Ekasekutif terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Tarigan (2010:47)[33], berpendapat bahwa “Executive Information System (EIS) merupakan aplikasi sistem informasi yang terdapat dalam manajemen puncak. Dalam level manajemen puncakakan melihat hasil dari analisa dalam level MIS yang telah diringkas”.

    Menurut Richardus Eko Indrajit (2012:1)[34], berpendapat bahwa “Executive Information System (EIS) merupakan salah satu feature yang banyak ditawarkan parapembuat perangkat lunak kepada perusahaan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah sistem informasi yang memudahkan pihak eksekutif dalam mengambil keputusan dengan berbagai informasi yang tersedia dengan akses yang mudah.

  2. Struktur pada suatu organisasi pada perusahaan sangat diperlukan untuk menghubungkan antara orang-orang yang menjalankan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi akan berperan dalam menggerakan atau menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sama halnya dengan PT. Yontomo Sukses Abadi yang memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

    Gambar 2.4 Model Executive Information System
    Sumber: (Supriatna, 2010:2)[35]

  3. Implementasi Executive Information System (EIS)

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas sistem yang diharapkan yaitu: Indrajit (2012:3)[34]

    1. Hal yang pertama berhubungan dengan hakekat atau nature dari EIS itu sendiri. Dalam hirarki sistem informasi, EIS merupakan suatu alat (tool) yangdapat menghasilkan suatu sistem pelaporan informasi yang tertinggi dalam perusahaan. Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data (data extraction) dan mensarikannya (data summarizing) dari suatu sumber data tertentu atau database yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, perusahaan yang ingin membeli atau membuat perangkat EIS sudah harus memiliki suatu gudang data (data warehouse) terlebih dahulu. Pastikan bahwa sistem EIS yang akan dikembangkan dapat dengan mudah mengakses sistem basis data (database system) yang ada. Jika tidak, terpaksa harus dikembangkan suatu sistem antarmuka (interface) tertentu untuk menjembatani kedua hal tersebut.
    2. Hal kedua adalah sehubungan dengan features yang harus tersedia dalam suatu paket EIS. Setiap eksekutif memiliki caranya masing-masing yang unik dalam mengambil suatu keputusan, sehingga bentuk penyajian informasi pada EIS harus disesuaikan dengan karakteristik eksekutif tersebut. Ada diantara mereka yang menyukai bentuk grafik (batang, garis, lingkaran, dsb) dan ada yang lebih memilih bentuk angka-angka sederhana.
    3. Hal ketiga masih berkaitan dengan features EIS yaitu kemampuan untuk melakukan customization (pembuatan bentuk sajian informasi dalam bentuk gambar dan angka-angka yang informative secara cepat. Seorang Direktur terkadang dihadapkan pada suatu hal-hal yang bersifat prioritas pada masa-masa tertentu. Bentuk laporan EIS yang diinginkan diakhir bulan mungkin tidak sama dengan yang dibutuhkan per hari atau pada suatu saat tertentu. Disinilah diperlukan fasilitas-fasilitas pada modul EIS yang mempermudah pembuatan laporan-laporan bagi eksekutif secara cepat dan variatif. Tidak jarang seorang eksekutif dihadapkan pada suatu keadaan dimana yang bersangkutan harus mengontrol beberapa hal pada saat yang bersamaan. Sistem EIS yang baik harus tetap mempertahankan kesederhanaan dalam pembuatan laporan walaupun data yang dipergunakan atau masalah yang dihadapi terasa kompleks. Fasilitas customizable ini juga dibutuhkan berkaitan dengan keperluan eksekutif yang dapat berubah-ubah dengan cepat dari waktu ke waktu, terutama di dalam kondisi bisnis yang serba dinamik saat ini.


    Gambar 2.4 Rancangan Excutive Informasi System
    Sumber: Christian (2010:110)[36]

Konsep Dasar Kinerja Perusahaan

  1. Definisi Kinerja

    Menurut Sayyida (2012:18)[37], berpendapat bahwa, “Definisi yang dapat disimpulkan dalam dua hal. Pertama, kinerja dapat didefinisikan sebagaihasil akhir dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang disesuaikandengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kedua, kinerja juga mencerminkanprestasi yang dicapai oleh suatu organisasi.

  2. Definisi Pengukuran Kinerja

    Menurut Sapardianto (2013:95)[38], berpendapat bahwa, “Pengertian pengukuran kinerja menurut Mulyadi (2007: 419) adalah sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

  3. Kaedah 4 (Empat) Perspektif

    Menurut Christina (2013:519)[39], berpendapat bahwa adapun kaedah 4 (empat) perspektif diidentifikasi sebagai berikut :

    1. Kinerja perspektif keuangan. Perspektif ini akan menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu dalam kaitannya dengan penampilan perusahaan dimata pemegang saham.
    2. Kinerja perspektif pelanggan. Perspektif ini akan menggambarkan fokus terhadap kebutuhan kepuasan pelanggan dan pandangan para pelanggan terhadap perusahaan.
    3. Kinerja perspektif proses bisnis internal. Perspektif ini akan memfokuskan pada apa yang manajemen perusahaan harus lakukan di perusahaan. Proses internal yang harus dilakukan adalah proses yang memiliki kaitan dengan penciptaan barang atau jasa, dengan demikian dapat menarik dan mempertahankan pelanggan dan pada akhirnya bisa memuaskan keinginan pemegang saham.
    4. Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif ini mengidentifikasi sarana yang seharusnya dibuat atau dibangun oleh perusahaan dengan tujuan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dalam jangka panjang (long term). Hal ini berkaitan dengan perbaikan dan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai secara berkesinambungan.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Elisitasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    Suryo Guritno (2011:302)[40], berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Menurut Adi Nugroho (2010:10)[11], berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  2. Jenis-jenis Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2010:302)[41]

    1. Elisitasi Tahap I
      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II
      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.
      • (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      • (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
      • (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.
      • (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      • (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      • (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:
      • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    4. Final Draft Elicitation

      Menurut Suryo Guritno (2010:304)[40], berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literatur Review terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Suryo Guritno (2010:86)[22], berpendapat bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153)[41], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Mutia Anisa Novianti (STMIK Raharja, 2014)[42] berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Penjualan di PT. Tirta Varia Intipratama” . Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) berbasis PHP, MySQL, dan Framework CodeIgniter (CI) yang dapat mengolah laporan penjualan per sales, laporan penjualan per SKU (Stock Keeping Unit) dan laporan Active Outlet (AO).Penelitian yang dilakukan sudah cukup baik, sesuai dengan kebutuhan pada PT. Tirta Varia Intiprata, namun penelitian yang dilakukan masih sebatas untuk penjualan saja, alangkah baiknya bila sempel yang diteliti bisa diperluas seperti menambahkan dari faktor internal &external. Untuk faktor internal bisa menambahkan dari segi keuangan apakah penjualan tersebut mendapatkan keuntungan yang meningkat atau menurun, dari segi human resource, dsb. Karena perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan yang cukup besar, tentunya faktor yang dapat meningkatkan penjualan tidak hanya dari faktor penjualan itu sendiri. Sementara dari segi eksternal apakah perusahaan yang diteliti memiliki pesaing atau tidak. Bagaimana caranya agar perusahaan yang diteliti mampu bersaing dengan pesaingnya.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu (STMIK Raharja, 2013)[43] dengan judul “Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) berbabis PHP dan library fussion chart yang dapat mengolah data penjualan (permenu, perkategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu, perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati) menu yang dipesan dan laporan kinerja pelayanan. Penelitian yang dilakukan sudah cukup baik, sesuai dengan kebutuhan pada Karinda Café dan Resto, namun penelitian yang dilakukan masih sebatas untuk penjualan saja, alangkah baiknya bila sempel yang diteliti bisa diperluas seperti menambahkan dari faktor external, yaitu dapat menampilkan posisi Karinda Café dan Resto itu sendiri terhadap para pesaingnya, sehingga bisa dilihat apakah ada peningkatkan atau tidak disetiap hari, bulan atau tahunnya.
  3. Penelitian yang dilakukan olehElmarie Papageorgiou dan Herman EC de Bruyn(Acta Commercii, 2010)[44]yang berjudul “Using Executive Information Systems As A Business Management Tool In Listed Johannesburg Stock Exchange (JSE) Companies : An Exploratory Study”. Penelitian ini penting dalam rangka membangun keberadaan EIS di perusahaan tersebut dan bagaimana peranan EIS sebagai alat manajemen bisnis untuk menganalisis dan mengukur kinerja perusahaan. Penelitian tersebut memberikan bukti bahwa perusahaan dengan EIS atau berencana untuk menerapkan EIS yang melihatnya sebagai alat manajemen bisnis yang sangat baik. Alat ini memiliki built-in fitur, sangat penting untuk real-time pengambilan keputusan, memecahkan masalah dan menciptakan keunggulan kompetitif. Penelitian yang dilakukan sangat baik karena dapat memberikan keyakinan untuk berbagai perusahaan yang ingin menerapkan EIS. Namun sayangnya penelitian yang dilakukan belum bisa membantu perusahaan yang memiliki kendala untuk menerapkan EIS seperti kendala kecilnya perusahaan, jumlah SDM yang kurang memadai, biaya yang cukup tinggi, dll.
  4. Penelitian yang dilakukan olehArif Nurwidyantoro , Burhanudin Hakim, dan Eko Priyon Utomo (SNATI, 2013)[45], yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Studi Kasus di UGM”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif yang bisa mengolah data dengan luaran kinerja universitas dan informasi kinerja universitas ini ditampilkan dengan dashboard. Namun penelitian yang dilakukan masih sebatas mengenai SDM di UGM. Sementara kinerja universitas juga bisa dipengaruhi dari segi ketersediana sarana dan prasarana pendidikan, maka akan lebih baik apabila sampel yang diteliti bisa diperluas lagi sesuai dengan faktor yang mempengaruhi kinerja universitas.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dony Saputra, Oleh Soleh, dan Meta Amalya Dewi (ISICO, 2013)[46] yang berjudul “Dashboard Marketing System For Student’s Enrollment, Case Study : UNIS Tangerang. Penelitian ini menghasilkan aplikasi berbasis PHP, MySQL dan fushioncart yang bisa melacak dan mengevaluasi tiga dimensi yaitu lokasi, waktu, dan promosi. Penelitian ini menggunakan teknik MOLAP untuk memiliki wawasan yang cepat pada pandangan multidimensi masalah yang dihadapi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Priyandari, Irwan Iftadi, dan Utami Sri Sundari (Performa, 2011)[47]yang berjudul “Rancangan Informasi Eksekutif untuk Bidang Akademik danKemahasiswaan di Universitas Sebelas Maret”. Penelitian ini menghasilkan EIS yang dapat mengolah data seperti peringkat keketatan untuk masuk ke UNS, jumlah peminat yang ingin masuk ke UNS untuki semua jenjang, daya tampung, dan ratio keketatatan untuk masuk ke UNS. Penelitian yang dilakukan sudah cukup baik, namun penelitian ini belum mengkaji ketersediaan data secaramendetail yang ada pada setiap sistem informasi untuk mendukung penyusunan SIE.

Dari beberapa literatur review diatas, penulis memilih penelitian yang dilakukan olehDony Saputra, Oleh Soleh, dan Meta Amalya Dewi (ISICO, 2013)[46] yang berjudul “Dashboard Marketing System For Student’s Enrollment, Case Study : UNIS Tangerang.Penelitian tersebut dilakukan yaitu dengan penggunaan aplikasipemasaran /marketing berbasis dashboard.Penelitian ini menghasilkan aplikasi berbasis PHP, MySQL dan fushioncart yang bisa melacak dan mengevaluasi tiga dimensi yaitu lokasi, waktu, dan promosi. Penelitian ini menggunakan teknik MOLAP untuk memiliki wawasan yang cepat pada pandangan multidimensi masalah yang dihadapi.

Dalam penelitian tersebut teknik MOLAP tersebut dirasa sangat efektif untuk melihat data dari berbagai dimesni sehingga dapat memberikan wawasan yang cepat pada masalah yang dihadapi. Untuk itu pada penelitian ini, penulis mengembangkan pembuatan aplikasi EIS (Executive Information System) dengan memanfaatkan MOLAP untuk hasil data yang multidimesional.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Trijaya Union sejak berdirinya pada tanggal 15 November 1978 sampai saat ini telah tumbuh dan berkembang serta tetap konsisten sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri kendaraan bermotor (otomotif).

Perusahaan kami focus pada kepuasan pelanggan. Oleh karena itu kami secara terus menerus berusaha untukmeningkatkan kualitas produk, melakukan pengembangan sistim manajemen maupun sistem produksiuntuk menghasilkan produk khas Trijaya Union dengan didukung oleh SDM yang professional, kreatifdan inovatif yang sejalan dengan trend pasar otomotif masa kini.

Berikut ini adalah gambaran perkembangan PT. Trijaya Union :

  1. Januari 1982 : Mendapat bantuan dan pengawasan teknik dari KUREHA Motors, sekarang Mitsubishi Bus Manufacture (anak perusahaan dari Mitsubishi Motors Corporation),mulai dari tahap pendirian pabrik karoseri sampai tahap teknik pembuatan karoseri bus.
  2. September 1986 : Mendirikan pabrik prakitan (assyplant) Chassis Mitsubishi Fuso Bus BL 117.
  3. Mei 1987 : Pengabungan pabrik karoseri ex Prabu Jaya Indah dengan PT.Trijaya Union.
  4. April 1991 : Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KtB) menanam Modal pada PT.Trijaya Union.
  5. Agustus 2000 : Mendapat kepercayaan dari PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors untuk merakit Mitsubishi Colt Diesel FE 446 F Chassis bus.
  6. Januari 2005 : Mendapat kepercayaan untuk merakit Mitsubishi Colt Diesel FE 334 dan 347 Chassis Bus.
  7. Januari 2007:Mendapat kepercayaan untuk merakit Mitsubishi Fuso FE 83 BC dan Fe 84BC dari MFTBC.
  8. Juni 2010 :Mendapat kepercayaan dari PT. KTB untuk memproduksi Part komponen Chassis bus.
  9. Agustus 2012 :PT.Krama yudha Tiga Berlian Motors meningkatkan hubungan kerja sama dengan PT. Trijaya union di tandai dengan mengalihkan produksi Mini Bus Sl L300 Diesel Starwagon dari line Krawang ke karoseri Trijaya union, menyusul PT. Trijaya Union mendirikan line produksi baru bersama enginering PT. KTB. dalam bantuan tehnik dan pengawasan quality.

Gambar 3.1 Gambar Perusahaan

Adapun tujuan, isi dan misi PT. Trijaya Union, diantaranya sebagai berikut:

TUJUAN PERUSAHAAN

PT. Trijaya Union Mempunyai tugas memproduksi karoseri (mobil Bus, Mobil angkutan barang dan kendaraan Khusus), Perakitan Chassis bus, pembuatan komponen/part dan bangku/seat bus dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar otomotif.

VISI

Terwujudnya produk berkualitas berbasis standar industri Indonesia dan memenuhi kebutuhan dengan kualitas melebihi harapan customer serta dapat memenuhi kebutuhan pasar.

MISI

  1. Membuat produk yang berkualitas berbasis pada standar industri yang di tetapkan oleh Pemerintah.
  2. Melakukan pengembangan produk melalui SDM yang professional, kreatif dan inovatif untuk merancang design, teknik rancang bangun & rekayasa produk dengan merek/brand TJU serta didukung oleh perangkat sistim engineering, spesifikasi material dan prosedur kerja baku.
  3. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen, keunggulan produk dan keunggulan sistim.
  4. Melakukan harmonisasi dan sinergi kepentingan antara kepentingan perusahaan dan pekerja guna memupuk semangat dan disiplin kerja, kesatuan dan persatuan dalam bersikap dan bertindak dalam rangka tercapainya tugas pokok, visi dan misi perusahaan.
  5. Terwujudnya efisiensi dan produktifitas dalam menjalankan produksi sehingga memberikan manfaat bagi Pemerintah, pemilik usaha, karyawan, pemasok serta konsumen.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagianserta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankankegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Berikut ini adalah struktur organisasipada PT. Trijaya Union yaitu:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Marketing Department

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Finance & Accounting Department

Gambar 3.5 Struktur Organisasi Production Department

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Personel & General Affairs Department

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. President Direktur

    Tugas :

    1. Menyusun strategi dan visi
    2. Menjalin hubungan dan kemitraan strategis
    3. Mengatur investasi, alokasi dan divestasi
    4. Memimpin direksi
    5. Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
    6. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan.
    7. Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan
    8. Melakukan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah yang bertujuan untuk kelancaran perusahaan.
    9. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan
    10. Menerima dan memeriksa laporan dari masin- masing Vice President

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
    2. Memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan benar-benar diterapkan dengan baik
    3. Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan
  2. Managing Director

    Tugas :

    1. Managing Direktur mempunyai atasan langsung Presiden Direktur dan bawahan langsung para Direktur untuk mengelola suatu usaha agar berjalan lancar hingga mencapai prestasi / target diharuskan mendapat hasil untung / profit.
    2. Managing Direktur berhak untuk mengangkat / memberhentikan General Manager sesuai aturan.
    3. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
    4. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroan terbatas.
    5. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
    6. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
    7. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Managing Direktur bertanggung jawab penuh untuk mengangkat / memberhentikan General Manager sesuai aturan.
    2. Managing Direktur harus bertanggung jawab membuat laporan secara rutin apapun hasil yang dicapai kepada Presiden Direktur dan para Direktur dengan tembusan ke Dewan Komisaris.
    3. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
    4. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
    5. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
  3. Secretary Managing Director

    Tugas :

    1. Membuka surat untuk managing director.
    2. Menerima dikte dari managing director.
    3. Menerima tamu managing director.
    4. Menerima telepon untuk managing director dan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.
    5. Menyimpan arsip/surat managing director.
    6. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan managing director.
    7. Mengolah data menjadi laporan.
    8. Mengonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar.
    9. Menyusun surat rahasia (confidential).
    10. Menyusun acara pertemuan bisnis.
    11. Pembelian kado atau cindera mata.
    12. Membetulkan letak atau posisi alat tulis managing director serta perlengkapan yang diperlukan.
    13. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
    14. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping managing director selama mengadakan pertemuan bisnis.
    15. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
    16. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari untuk pimpinan dan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
    17. Mencatat janji-janji untuk managing director.
    18. Menyusun acara kerja sehari-hari managing director.
    19. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan pidato atau pernyataan pimpinan.
    20. Membuat ikhtisar dari berita-berita dan karangan yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur, dan media-media lain yang ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan.
    21. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, misal: brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
    22. Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan.

    Tanggung Jawab :

    1. Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
    2. Mendukung kelancaran alur kerja antara managing director dengan bagian-bagian lainnya.
    3. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
    4. Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
    5. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.
    6. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
    7. Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.
    8. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.
    9. Bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat dia bekerja.
  4. Manager Marketing

    Tugas :

    1. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi ke arah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
    2. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
    3. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
    4. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara bertanggungjawab bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.
    5. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen pemasaran, penjualan dan promosi bagi kepentingan perusahaan.
    6. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur Utama setiap 1 (satu) bulan sekali sebagai pertanggungjawaban seluruh aktivitas manajemen pemasaran, penjualan dan promosi.
    7. Mengadakan pengawasan terhadap seluruh kinerja departemen pemasaran, penjualan dan promosi.
    8. Menciptakan konsep dasar, kerangka dan prosedur departemental berdasarkan kebutuhan dan konsep yang diajukan oleh departemen pemasaran, penjualan dan promosi.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur-prosedur yang dipergunakan.
    2. Bertanggungjawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur manajemen pemasaran, penjualan dan promosi hubungannya dengan sistem dan mekanisme perusahaan dan sumber daya manusia pada umumnya.
    3. Bertanggungjawab atas pengembangan sistem dan mekanisme manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara umum.
    4. Bertanggungjawab terhadap penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan kualitas keseluruhan kinerja perusahaan.
  5. Manager Finance & Accounting

    Tugas :

    1. Mengkoordinasi perencanaan anggaran.
    2. Mengembangkan format-format pengajuan dan pertanggungjawaban keuangan.
    3. Melakukan rekonsialisi keuangan.
    4. Mengkoordinasi pelaksanaan audit.
    5. Melakukan sistem pencatatan keuangan.
    6. Membuat laporan secara periodik kepada managing direktor pertanggungjawaban masing-masing bidang kerja.
    7. Merencanakan dan memelihara sistem kompensasi.
    8. Melakukan rapat kordinasi ditingkat unit kerja atau antar bidang kerja.

    Tanggung Jawab :

    1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasikeuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkanperusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan danpembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kasperusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang,sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasionalperusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaranperusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untukmemastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalammenunjang kegiatan operasional perusahaan.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem danprosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannyauntuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalandengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
    6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuanganuntuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinanperusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhaninvestasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruhperusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadapperaturan perpajakan
  6. Manager Production

    Tugas :

    1. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untuk semua jenis produk.
    2. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerjaoperator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi.
    3. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai denganspesifikasi dan standart mutu yang telah ditetapkan.
    4. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan baku.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.
  7. Manager Personel & General Affairs

    Tugas :

    1. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen.
    2. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
    3. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
    4. Mengerjakan administrasi kepegawaian.
    5. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan
    6. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap karyawan yang dianggap perlu.
    7. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuain dengan standard perusahaan.
    8. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan,perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
    2. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan government & industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan.
    3. Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  8. Marketing Secretary

    Tugas :

    1. Membuka surat untuk manager marketing.
    2. Menerima dikte dari manager marketing.
    3. Menerima tamu manager marketing.
    4. Menerima telepon untuk managing director dan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.
    5. Menyimpan arsip/surat manager marketing.
    6. Menyusun dan membuat jadwal kegiatanmanager marketing.
    7. Mengolah data menjadi laporan.
    8. Mengonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar.
    9. Menyusun surat rahasia (confidential).
    10. Menyusun acara pertemuan bisnis.
    11. Pembelian kado atau cindera mata.
    12. Membetulkan letak atau posisi alat tulis manager marketingserta perlengkapan yang diperlukan.
    13. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
    14. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping manager marketingselama mengadakan pertemuan bisnis.
    15. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
    16. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari untuk manager marketing dan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
    17. Mencatat janji-janji untuk manager marketing
    18. Menyusun acara kerja sehari-hari manager marketing.
    19. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan pidato atau pernyataan manager marketing
    20. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, misal: brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
    21. Mewakili manager marketing dalam berbagai resepsi atau pertemuan.

    Tanggung Jawab :

    1. Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
    2. Mendukung kelancaran alur kerja antara managing director dengan bagian-bagian lainnya.
    3. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
    4. Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
    5. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.
    6. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
    7. Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.
    8. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.
    9. Bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat dia bekerja. Dalam peran aktifnya membantu kelancaran tugas-tugas pimpinan sehingga dapat
  9. Finance & Accounting Secretary

    Tugas :

    1. Membuka surat untuk manager finance & accounting.
    2. Menerima dikte dari manager finance & accounting.
    3. Menerima tamu manager finance & accounting.
    4. Menerima telepon untuk manager finance & accountingdan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.
    5. Menyimpan arsip/surat manager finance & accounting.
    6. Menyusun dan membuat jadwal kegiatanmanager finance & accounting.
    7. Mengonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar.
    8. Menyusun surat rahasia (confidential).
    9. Menyusun acara pertemuan bisnis.
    10. Pembelian kado atau cindera mata.
    11. Membetulkan letak atau posisi alat tulis manager finance & accountingserta perlengkapan yang diperlukan.
    12. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
    13. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping manager finance & accountingselama mengadakan pertemuan bisnis.
    14. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
    15. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari untuk manager finance & accountingdan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
    16. Mencatat janji-janji untuk manager finance & accounting
    17. Menyusun acara kerja sehari-hari manager finance & accounting
    18. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan pidato atau pernyataan manager finance & accounting
    19. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, misal: brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
    20. Mewakili manager finance & accountingdalam berbagai resepsi atau pertemuan.

    Tanggung Jawab :

    1. Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
    2. Mendukung kelancaran alur kerja antara managing director dengan bagian-bagian lainnya.
    3. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
    4. Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
    5. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.
    6. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
    7. Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.
    8. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.
    9. Bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat dia bekerja. Dalam peran aktifnya membantu kelancaran tugas-tugas pimpinan sehingga dapat
  10. Personel & General Affairs Secretary

    Tugas :

    1. Membuka surat untuk manager personal & general affairs
    2. Menerima dikte dari manager personal & general affairs
    3. Menerima tamu manager personal & general affairs
    4. Menerima telepon untuk manager personal & general affairsdan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.
    5. Menyimpan arsip/surat manager personal & general affairs.
    6. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan manager personal & general affairs.
    7. Mengolah data menjadi laporan.
    8. Mengonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar.
    9. Menyusun surat rahasia (confidential).
    10. Menyusun acara pertemuan bisnis.
    11. Pembelian kado atau cindera mata.
    12. Membetulkan letak atau posisi alat tulis manager personal & general affairsserta perlengkapan yang diperlukan.
    13. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
    14. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping manager personal & general affairs selama mengadakan pertemuan bisnis.
    15. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
    16. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari untuk manager personal & general affairs dan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
    17. Mencatat janji-janji untuk manager personal & general affairs
    18. Menyusun acara kerja sehari-hari manager personal & general affairs
    19. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan pidato atau pernyataan manager personal & general affairs
    20. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, misal: brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
    21. Mewakili manager personal & general affairsdalam berbagai resepsi atau pertemuan.

    Tanggung Jawab :

    1. Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
    2. Mendukung kelancaran alur kerja antara managing director dengan bagian-bagian lainnya.
    3. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
    4. Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
    5. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.
    6. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
    7. Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.
    8. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.
    9. Bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat dia bekerja. Dalam peran aktifnya membantu kelancaran tugas-tugas pimpinan sehingga dapat
  11. Production Secretary

    Tugas :

    1. Membuka surat untuk manager production
    2. Menerima dikte dari manager production
    3. Menerima tamu manager production
    4. Menerima telepon untuk manager productiondan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.
    5. Menyimpan arsip/surat manager production.
    6. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan manager production.
    7. Mengolah data menjadi laporan
    8. Mengonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar.
    9. Menyusun surat rahasia (confidential).
    10. Menyusun acara pertemuan bisnis.
    11. Pembelian kado atau cindera mata.
    12. Membetulkan letak atau posisi alat tulis manager production serta perlengkapan yang diperlukan.
    13. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
    14. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping production selama mengadakan pertemuan bisnis.
    15. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
    16. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari untuk manager production dan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
    17. Mencatat janji-janji untuk manager production
    18. Menyusun acara kerja sehari-hari manager production
    19. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan pidato atau pernyataan manager production
    20. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, misal: brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
    21. Mewakili manager productiondalam berbagai resepsi atau pertemuan.

    Tanggung Jawab :

    1. Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.
    2. Mendukung kelancaran alur kerja antara managing director dengan bagian-bagian lainnya.
    3. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.
    4. Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
    5. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.
    6. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
    7. Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.
    8. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.
    9. Bertanggung jawab atas berhasilnya perusahaan tempat dia bekerja. Dalam peran aktifnya membantu kelancaran tugas-tugas pimpinan sehingga dapat

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Di PT. Trijaya Union, terdapat 4 departemen utama yaitu : Marketing, Finance & Accounting (FA), Production, dan Personel & General Affairs (PGA). Dimana setiap departemen memiliki jajaran staf masing-masing. Dan dalam hal laporan ke Managing Directur, para staf memberikan laporan kepada manager departemen masing-masing berupa print out melalui sekertaris manager department. Kemudian direkap oleh sekretaris manager department. Setelah selesai, sekertaris manager department menyerahkan laporan kepada manager department untuk di tandatangani, setelah selesai di tandatangani,sekretaris manager departement menyerahkan sekertaris managing direktur melalui email. Sehingga laporan masing-masing terkumpul di sekertaris managing direktur. Lalu direkap kembali, diolah dan diserahkan kepada managing direktur untuk dianalisa.

Gambar 3.7 Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun prosedur sistem yang berjalan di PT. Trijaya Union,diantaranya sebagai berikut:

  1. Proses Laporan Marketing Department
    Untuk marketing department di PT. Trijaya Union memiliki 4 bagian yaitu : sales, product design, promotion, dan delivery. Dimana setiap bagian akan membuat laporan yang dibantu oleh staf masing-masing bagian. Setelah laporan selesai dibuat, akan diserahkan kepada sekertaris untuk diinput kembali dan diolah sehingga menghasilkan laporan.Setelah laporan selesai dibuat, kemudian laporan dicetak dan diserahkan kepadamanager marketing untuk ditandatangani. Setelah laporan ditandatangani, laporan dikembalikan kepada sekertaris untuk diserahkan kepada sekertaris managing direktur melalui email.
  2. Proses Laporan Finance & Accounting Department
    Untuk Finance & Accounting department di PT. Trijaya Union memiliki 4 bagian yaitu : cashier, purchasing,cost control, dan accounting. Dimana setiap bagian akan membuat laporan yang dibantu oleh staf masing-masing bagian. Setelah laporan selesai dibuat, akan diserahkan kepada sekertaris untuk diinput melalui bantuan Ms. Exel. Setelah laporan selesai dibuat, kemudian laporan dicetak dan diserahkan kepada manager finance & accounting untuk ditandatangani. Setelah laporan ditandatangani, laporan dikembalikan kepada sekertaris untuk diserahkan kepada sekertaris managing direktur melalui email.
  3. Proses Laporan Production Department
    Untuk Production department di PT. Trijaya Union memiliki 2 bagian utama yaitu : PPC (Planning Production Control) dan Warehouse. Dimana setiap bagian akan membuat laporan yang dibantu oleh staf masing-masing bagian. Setelah laporan selesai dibuat, akan diserahkan kepada sekertaris untuk diinput melalui bantuan Ms. Exel. Setelah laporan selesai dibuat, kemudian laporan dicetak dan diserahkan kepada manager production untuk ditandatangani. Setelah laporan ditandatangani, laporan dikembalikan kepada sekertaris untuk diserahkan kepada sekertaris managing direktur.
  4. Proses Laporan Personel & General Affairs Department
    Untuk Personel & General Affairs department di PT. Trijaya Union memiliki 2 bagian utama yaitu : personel (personalia) dan Safety & Healty. Dimana setiap bagian akan membuat laporan yang dibantu oleh staf masing-masing bagian. Setelah laporan selesai dibuat, akan diserahkan kepada sekertaris untuk diinput melalui bantuan Ms. Exel. Setelah laporan selesai dibuat, kemudian laporan dicetak dan diserahkan kepada manager personal & General Affairs untuk ditandatangani. Setelah laporan ditandatangani, laporan dikembalikan kepada sekertaris untuk diserahkan kepada sekertaris managing direktur.
  5. Proses Laporan Seluruh Department
    Pada proses ini, sekretaris managing director sebelumnya mendapat laporan dari masing-masing department melalui sekretaris manager department masing-masing. Barulah saat semua laporan terkumpul, sekretaris managing director merekap semua laporan, diolah kembali agar menjadi laporan. Lalu laporan diserahkan kepada managing director untuk dianalisa dan pengambilan keputusan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada sistem yang berjalan ini, berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan di PT. Trijaya Union dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) antara lain sebagai berikut:

Use Case Diagram

Setelah prosedur sistem yang berjalan selesai dijabarkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Digambarkan dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem eksekutif yang berjalan. Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar 3.8 Use Case Diagram Prosedur Sistem Eksekutif Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.8 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat scenario :

  1. 1. Nama Sistem : SIE Marketing Dept
    Use Case :
    1. Nama Use Case : Input Data
      Actor : Sek Marketing Manager
      Keterangan : Sekretaris Marketing Manager input data pada sistem SIE Marketing Dept.
    2. Nama Use Case : Buat Laporan
      Actor : Sek Marketing Manager
      Keterangan : Dari data yang sudah diinput dijadikanlaporan.
    3. Nama Use Case : Menyerahkan laporan
      Actor : Sek Marketing Manager
      Keterangan : Laporan diserahkan kepada Marketing Manager.
    4. Nama Use Case : Terima & ttd laporan
      Actor : Marketing Manager
      Keterangan : Marketing Manager menerima laporan dari Sekretaris Marketing Manager dan menandatangani.
    5. Nama Use Case : Menyerahkan laporan yg di ttd
      Actor : Marketing Manager
      Keterangan : Marketing Manager menyerahkan laporan yang sudah ditandatanganikepada sekretrais Marketing Manager.
    6. Nama Use Case : Terima laporan yg di ttd
      Actor : Sek Marketing Manager
      Keterangan : Sekretaris Marketing Manager menerima laporan yang sudah di tandatangani.
  2. Nama Sistem : SIE F & A Dept (F & A : Finance & Accounting)
    Use Case :
    1. Nama Use Case : Input Data
      Actor : Sek F & A Manager
      Keterangan : Sek F & A Manager input data pada sistem SIE F & A Dept.
    2. Nama Use Case : Buat Laporan
      Actor : Sek F & A Manager
      Keterangan : Dari data yang sudah diinput dijadikan laporan.
    3. Nama Use Case : Menyerahkan laporan
      Actor : Sek F & A Manager
      Keterangan : Laporan diserahkan kepada F & A Manager.
    4. Nama Use Case : Terima & ttd laporan
      Actor : F & A Manager
      Keterangan : F & A Manager menerima laporan dari Sekretaris F & A Manager dan menandatangani.
    5. Nama Use Case : Menyerahkan laporan yg di ttd
      Actor : F & A Manager
      Keterangan : F & A Manager menyerahkan laporan yang sudah ditandatangani kepada sekretrais F & A Manager.
    6. Nama Use Case : Terima laporan yg di ttd
      Actor : Sek F & A Manager
      Keterangan : Sekretaris F & A Manager menerima laporan yang sudah di tandatangani.
  3. Nama Sistem : SIE PGA Dept (PGA : Personel & General Affairs)
    Use Case :
    1. Nama Use Case : Input Data
      Actor : Sek PGA Manager
      Keterangan : Sek PGA Manager input data pada sistem SIE PGA Dept.
    2. Nama Use Case : Buat Laporan
      Actor : Sek PGA Manager
      Keterangan : Dari data yang sudah diinput dijadikan laporan.
    3. Nama Use Case : Menyerahkan laporan
      Actor : Sek PGA Manager
      Keterangan : Laporan diserahkan kepada PGA Manager.
    4. Nama Use Case : Terima & ttd laporan
      Actor : PGA Manager
      Keterangan : PGA Manager menerima laporan dari Sekretaris PGA Manager dan menandatangani.
    5. Nama Use Case : Menyerahkan laporan yg di ttd
      Actor : PGA Manager
      Keterangan : PGA Manager menyerahkan laporan yang sudah ditandatangani kepada sekretrais PGA Manager.
    6. Nama Use Case : Terima laporan yg di ttd
      Actor : Sek PGA Manager
      Keterangan : Sekretaris PGA Manager
      menerima laporan yang sudah di tandatangani.
  4. Nama Sistem : SIE Prod Dept (Prod : Production)
    Use Case :
    1. Nama Use Case : Input Data
      Actor : Sek Prod Manager
      Keterangan : Sek Prod Manager input data pada sistem SIE F & A Dept.
    2. Nama Use Case : Buat Laporan
      Actor : Sek Prod Manager
      Keterangan : Dari data yang sudah diinput dijadikan laporan.
    3. Nama Use Case : Menyerahkan laporan
      Actor : Sek Prod Manager
      Keterangan : Laporan diserahkan kepada Prod Manager.
    4. Nama Use Case : Terima & ttd laporan
      Actor : Prod Manager
      Keterangan : Prod Manager menerima laporan dari Sekretaris Prod Manager dan menandatangani.
    5. Nama Use Case : Menyerahkan laporan yg di ttd
      Actor : Prod Manager
      Keterangan : Prod Manager menyerahkan laporan yang sudah ditandatangani kepada sekretrais Prod Manager.
    6. Nama Use Case : Terima laporan yg di ttd
      Actor : Sek Prod Manager
      Keterangan : Sekretaris Prod Manager menerima laporan yang sudah di tandatangani.
  5. Nama Sistem : SIE PT. Trijaya Union yang Berjalan
    Use Case :
    1. Nama Use Case : Email Laporan yg di ttd
      Actor : Sek Marketing Manager, Sek F & A Manager, Sek PGA Manager, dan SekProd Manager
      Keterangan : Masing-masing sekretaris manager department mengirim laporan yg sudah di tandatangani kepadasekretaris Managing Directormelalui email.
    2. Nama Use Case : Terima email laporan yg sudah di ttd
      Actor : Sek Managing Director
      Keterangan : Sek Managing Director menerima
      emailberisi laporan dari masing- masingdepartment.
    3. Nama Use Case : Rekap laporan
      Actor : Sek Managing Director
      Keterangan : Setelah menerima email, Sekretaris Managing Director merekap laporan.
    4. Nama Use Case : Menyerahkan rekap laporan
      Actor : Sek Managing Director
      Keterangan : Sekretaris Managing Director menyerahkan rekap laporan kepada Managing Director.
    5. Nama Use Case : Terima rekap laporan
      Actor : Managing Director
      Keterangan : Managing Director menerima rekap laporan dari Sekretaris Managing Director
    6. Nama Use Case : Menganalisa
      Actor : Managing Director
      Keterangan : Managing Director melakukan analisa dari laporan yang ada.
    7. Nama Use Case : Mebuat keputusan
      Actor : Managing Director
      Keterangan : Managing Director membuat keputusan setelah mendapatkan hasil analisanya.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut adalah activity diagram sistem yang berjalan :


Gambar 3.9 Activity Diagram Prosedur Marketing Department external Sistem Eksekutif Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.9 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node.
  2. 3 (tiga) aktor
  3. 8 (delapan) activity.
  4. 3 (tiga) vertical swimelane.
  5. 1 (satu) final node.

Gambar 3.10 Activity Diagram Prosedur F & A Department external Sistem Eksekutif Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.10 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node.
  2. 3 (tiga) aktor
  3. 8 (delapan) activity.
  4. 3 (tiga) vertical swimelane.
  5. 1 (satu) final node.

Gambar 3.11 Activity Diagram Prosedur Prod Department External Sistem Eksekutif Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.11 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node.
  2. 3 (tiga) aktor
  3. 8 (delapan) activity.
  4. 3 (tiga) vertical swimelane.
  5. 1 (satu) final node.

Gambar 3.12 Activity Diagram Prosedur PGA Department External Sistem Eksekutif Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.12 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node.
  2. 3 (tiga) aktor
  3. 8 (delapan) activity.
  4. 3 (tiga) vertical swimelane.
  5. 1 (satu) final node.

Gambar 3.13 Activity Diagram Prosedur Sistem Eksekutif Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.13 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node.
  2. 2 (dua) aktor
  3. 6 (enam) activity.
  4. 2 (dua) vertical swimelane.
  5. 1 (satu) final node.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisis Balanced Scorecard

  1. Visi & Misi PT Trijaya Union
    1. Visi PT Trijaya Union Terwujudnya produk berkualitas berbasis standar industri Indonesia dan memenuhi kebutuhan dengan kualitas melebihi harapan customer serta dapat memenuhi kebutuhan pasar.
    2. Misi PT Trijaya Union
      1. Membuat produk yang berkualitas berbasis pada standar industri yang ditetapkan oleh Pemerintah.
      2. Melakukan pengembangan produk melalui SDM yang professional, kreatif dan inovatif untuk merancang design, teknik rancang bangun & rekayasa produk dengan merek/brand TJU serta didukung oleh perangkat sistim engineering, spesifikasi material dan prosedur kerja baku.
      3. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen, keunggulan produk dan keunggulan sistem.
      4. Melakukan harmonisasi dan sinergi kepentingan antara kepentingan perusahaan dan pekerja guna memupuk semangat dan disiplin kerja, kesatuan dan persatuan dalam bersikap dan bertindak dalam rangka tercapainya tugas pokok, visi dan misi perusahaan.
      5. Terwujudnya efisiensi dan produktifitas dalam menjalankan produksi sehingga memberikan manfaat bagi Pemerintah, pemilik usaha, karyawan, pemasok serta konsumen.
  2. Hubungan Antara Visi, Misi dan Strategi Perusahaan dengan Perspektif yang Dipiih serta Tujuan Strateginya

    Gambar 3.14 Balanced Scorecard PT Trijaya Union

  3. Empat Perspektif Balanced Scorecard

    Gambar 3.15 Empat Perspektif Balanced Scorecard
    Sumber : www.think-differently.org

4 Karakteristik Balance Scorecards

  1. Financial (A)
  2. Customer (B)
  3. Business Process (C)
  4. Learn & Growth (D)

Untuk masing-masing department yang ada di PT. Trijaya Union :

  1. Marketing Department (Customer point - B)
    • Bagian Sales
    • Bagian Product Design
    • Bagian Promotion
    • Bagian Delivery
  2. Finance & Accounting Department (Financial point – A)
  3. Production Department (Business Process point - C)
  4. Personel & General Affairs Department (Learn & Growth point – D)
  5. Tabel 3.1 Tabel Maping Empat Perspektif Balaced Scorecard

TabelScore Card

Tabel 3.2 Tabel Score Card

Berdasarkan tolak ukur diatas, dapat disimpulkan data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut :

  1. Marketing Department
    1. Bagian Sales
      • Data Penjualan : No order, customer, tanggal, bulan, tahun, sales, qty order (unit), model (big, medium, mini), type (AC, STD), design (Triun, Dolphin, Jet, Custom), price/unit, total price.
      • Data target penjualan : bulan, tahun, target, realisasi.
      • Data customer : customer, alamat (lengkap, kota, provinsi), status (lama, baru). Total customer
      • Data target customer : bulan, tahun, target, realisasi.
      • Data claim customer : customer, no. Order, tgl claim, qty claim, waktu penanganan, rasio layanan purna jual (total claim yang berhasil ditangani/total claim x 100 %)
      • Data kepuasan pelanggan : bulan/tahun, jumlah keluhan, total customer, kepuasan customer (jumlah keluhan / total customer x 100 %)
    2. Bagian Product Design
      • Data Product Design : kode design, design, status (lama, baru)
    3. Bagian Promotion
      • Data Promotion : Jenis (brosur, pameran, cindramata, lain-lain), bulan, jumlah, jumlah kembali.
    4. Bagian Delivery
      • Data Delivery : no. Order, schedule delivery, actual delivery, status (tepat waktu/tidak tepat waktu).
  2. Finance & Accounting Department
    1. Data Laba Penjualan : No. Order, tgl delivery, harga jual, total biaya, laba
    2. Data activa : Tgl, bulan, tahun, kode, jumlah, total activa
    3. Data pasiva : Tgl, bulan, tahun, kode, jumlah, total pasiva
    4. Data laba bersih : bulan, jumlah laba bersih, total laba bersih
    5. ROA : laba bersih, total aktiva, ROA (laba bersih/total aktiva x 100%)
  3. Personel & General Affairs Department
    1. Data karyawan : NIK, Nama karyawan, department, bagian, jabatan, tgl masuk, jenis kelamin, alamat, status (aktif/baru/keluar), total karyawan.
    2. Data produktivitas karyawan : tahun, total produksi (= jumlah penjualan/order), total karyawan, produktifitas (total produksi/total karyawan x 100 %)
    3. Data Retensi karyawan : bulan/tahun, total karyawan keluar, total karyawan, retensi (total karyawan keluar/total karyawan)
  4. Production Department
    1. Data produksi : bulan/tahun, waktu pengolahan, waktu penyelesaian, MCE (waktu pengolahan/waktu penyelesaian x 100 %)

Analisis Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada di PT. Trijaya Union, dan dikarenakan waktu yang terbatas, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan pada Executive Information System di PT. Trijaya Union yaitu mulai dari mengolah laporan yang kurang lebihnya disesuaikan dengan konsep Balance Score Card di :

  1. Marketing Department
    1. Bagian Sales
      • Data Penjualan : No order, customer, tanggal, bulan, tahun, sales, qty order (unit), model (big, medium, mini), type (AC, STD), design (Triun, Dolphin, Jet, Custom), price/unit, total price.
      • Data target penjualan : bulan, tahun, target, realisasi.
      • Data customer : customer, alamat (lengkap, kota, provinsi), status (lama, baru). Total customer
      • Data akuisisi customer : bulan/tahun, total customer baru, total customer, akuisisi (total customer baru/total customer x 100 %)
      • Data retensi customer : bulan/tahun, total customer lama, total customer periode sebelumnya, retensi (total customer lama/total customer periode sebelumnya x 100 %)
      • Data target customer : bulan, tahun, target, realisasi.
      • Data claim customer : customer, no. Order, tgl claim, qty claim, waktu penanganan, rasio layanan purna jual (total claim yang berhasil ditangani/total claim x 100 %)
      • Data kepuasan pelanggan : bulan/tahun, jumlah keluhan, total customer, kepuasan customer (jumlah keluhan / total customer x 100 %)
    2. Bagian Product Design
      • Data Product Design : kode design, design, status (lama, baru)
      • Data inovasi product baru : total product baru, total laba dari product baru, total keseluruhan laba, kontribusi (total laba dari product baru/totak keseluruhan laba x 100 %)
    3. Bagian Promotion
      • Data Promotion : Jenis (brosur, website, teman, lain-lain), bulan, jumlah yang disebar, jumlah kembali.
    4. Bagian Delivery
      • Data Delivery : no. Order, schedule delivery, actual delivery, status (tepat waktu/tidak tepat waktu).

    5. Finance & Accounting Department
      1. Data Laba Penjualan : No. Order, tgl delivery, harga jual, total biaya, laba
      2. Data activa : Tgl, bulan, tahun, kode, jumlah, total activa
      3. Data pasiva : Tgl, bulan, tahun, kode, jumlah, total pasiva
      4. Data laba bersih : bulan, jumlah laba bersih, total laba bersih
      5. ROI : laba bersih, total aktiva, ROI (laba bersih/total aktiva x 100%)
    6. Personel & General Affairs Department
      1. Data karyawan : NIK, Nama karyawan, department, bagian, jabatan, tgl masuk, jenis kelamin, alamat, status (aktif/baru/keluar), total karyawan.
      2. Data produktivitas karyawan : tahun, total produksi (= jumlah penjualan/order), total karyawan, produktifitas (total produksi/total karyawan x 100 %)
      3. Data Retensi karyawan : bulan/tahun, total karyawan keluar, total karyawan, retensi (total karyawan keluar/total karyawan)
    7. Production Department
      1. Data produksi : bulan/tahun, waktu pengolahan, waktu penyelesaian, MCE (waktu pengolahan/waktu penyelesaian x 100 %)

Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, terhadap sistem yang berjalan di PT. Trijaya Union, terdapat beberapa kekurangan sistem yang berjalan diantaranya sebagai berikut:

  1. Belum adanya sistem infomasi yang memudahkan pihak eksekutif untuk memantau informasi kinerja perusahaan.
  2. Belum adanya sistem informasi yang membantu pihak eksekutif sebagai bahan analisis pendukung perencanaan strategi penjualan.
  3. Belum adanya sistem informasi yang mudah diakses pihak eksekutif.
  4. Informasi yang disajikan masih sering direvisi karena kurang teliti dalam pengolahan data.
  5. Lambatnya laporan yang diterima pihak eksekutif.

Analisis Kontrol

Adanya permasalahan pada sistem yang berjalan disebabkan oleh faktor pengontrolan yang lemah. Pengontrolan pengolahan data belum dilakukan sehingga laporan yang dihasilkan belum selalu akurat. Sementara belum ada pengontrolan terhadap hasil pengolahan data, sehingga laporan yang diterima oleh pihak eksekutif tidak diperiksa ulang dan jika terjadi kesalahan dari hasil pengolahan data mengakibatkan laporan harus direvisi kembali.

Analisis Prosedur

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang telitinya para staf dalam mengolah data tanpa adanya pengecekan kembali. Hal ini menyebabkan pihak eksekutif mengalami hambatan dalam penerimaan laporan, sehingga dalam memantau dan menganalisis hasil penjualan terhambat.

Analisis Waktu dan Tenaga Kerja

  1. Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan laporan dari keseluruhan departmentmembutuhkan waktu ± 360 menit. Hal ini dikarenakan data yang diolah masih dengan cara pengetikan dengan bantuan Microsoft Exel.80 menit waktu yang dibutuhkan untuk seorang staf memberikan laporannya ke sekretaris manager department, 120 menit waktu yang dibutuhkan untuk seorang sekretaris manager department menyelesaikan rekap laporannya, dan 120 menit lagi waktu yang dibutuhkan untuk sekretaris managing director.
  2. Untuk tenaga yang ada pada saat ini yaitu 1 orang staf untuk masing-masing bagian, 1 orang sekretaris department untuk masing-masing department, dan 1 orang sekretaris managing director dirasa kurang cukup karena banyaknya laporan yang diminta oleh pihak eksekutif, terlebih jika mendekati akhir bulan.

Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam merancang sebuahsistem perlu adanya analisis kebutuhan sistem. Berikut ini merupakan kebutuhansistem yang diperlukan yaitu sebagai berikut :

  1. Dapat membantu mengolah data darisetiap bagian unit kerja
  2. Dapat membantu membuat laporan baik harian, bulanan maupun tahunan.
  3. Dapat menghubungkan setiap department, sehingga data yang dinput bisa langsung dilihat oleh pimpinan.
  4. Dapat membantu memonitor kinerja perusahaan.
  5. Dapat menampilkan laporan dalam bentuk tabel dan grafiksehingga pihak eksekutif lebih mudah dalam membaca laporan dan menyusunstrategi penjualan.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Dual Core 2,8
    2. Monitor : LED 14.0 "
    3. RAM : DDR 3 2 GB
    4. Harddisk : 250 GB
  2. Spesifikasi Software
    1. Microsoft Windows 7
    2. Microsoft Office 2010
  3. Hak Akses (Brainware)
    Dalam proses penginputan data dilakukan oleh para staf dan untuk rekap laporan oleh skretaris.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi
    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengolahan data yang sedang berjalan saat ini di PT. Trijaya Union belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam membuat laporan. Sedangkan penyajian data dengan deadline waktu yang cukup singkat menyebabkan para staf dan skretaris tergesah-gesa dalam pengolahan data sehingga laporan yang dihasilkan masih harus direvisi kembali karena masih ada kesalahan. Dengan begitu belum terciptanya kelancaran penerimaan informasi untuk pihak eksekutif.
  2. Alternatif Solusi Yang Diberikan

    Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

    1. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menciptakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
    2. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

    Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

    1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
    2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
    3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
    4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

    Penulis akan membuat suatu aplikasi berbasis web yang dapat digunakan oleh pihakeksekutif. Sistem tersebut akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif yang mudah diakses dan mudah dipahami.

    Aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan.Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya.Penulis akan merancang sebuah Executive Information System (EIS) yang bermaanfaat untuk pihak eksekutif dalam memperoleh informasi yang mudah diakses dan mudah dimengerti dan dapat membantu memonitor kinerja perusahaan.

    Selain itu dengan dirancangnya Executive Information System (EIS),penulis memberikan solusi kepada manajemen perusahaan untuk tidak perlu menambah tenaga kerja karena dengan dirancangnya sistem ini, pekerjaan menjadilebih ringan karena tidak perlu membuat laporan secara manual lagi dan pihak eksekutif pun mendapatkan informasi dari setiap department utama dengan cepat.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I, antara lain sebagai berikut:

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasitahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi optionInessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option Ipada Elisitasi Tahap II.

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M :Mandatory
D : Desirable
I :Inessential

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklahsuatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE dengan optionHML.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

T : Technical
O : Operational
E : Economic
L : Low
M : Middle
H : Hight

Requirement Elicitation Tahap IV

Requirement Elicitation Final merupakan bentukakhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasarpengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap IV




BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan didalam pengolahan data secara cepat dan tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang ada. Untuk menganalisis sistem yang diusulkan,pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan Sistem Informasi Eksekutif(SIE) yaitu :

  1. Prosedur Login
    Untuk mengakses sistem, setiap pengguna diwajibkan melakukan proses login dengan mengisi username dan password sesuai dengan username dan password pengguna.
  2. Prosedur View Data
    Pihak eksekutif (Managing Director / Manager Department) melakukan view data dengan memilih daftar data yang ada sesuai dengan yang diinginkan pihak eksekutif.
  3. Prosedur Menganalisis Data
    Data yang ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan pihak eksekutif untuk menganalisa data yang ada.
  4. Prosedur Mengambil Keputusan
    Pihak eksekutif mengambil keputusan setelah mendapatkan analisa dari data yang tersedia.
  5. Prosedur Logout
    Admin atau pihak eksekutif melakukan logout/ keluar dari sistem setelah selesai melakukan transaksi pada menu Logout.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dijabarkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Digambarkan dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Sistem Informasi Eksekutif PT. Ttrijaya Union yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar 4.1. Diagram Use Case Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) System, mencakup seluruh kegiatan Executive Information System (EIS) Di PT. Trijaya Union
  2. 1 (satu) Actor: pihak eksekutif (Managing Director, Marketing Marketing, F & A Manager, Prod Manager, dan PGA Manager).
  3. 11(sebelas) Use Case, yang dilakukan diantaranya: login, home, master admin, Director control panel, Marketing control panel, F & A control panel, Prod control panel, PGA control panel,analisis data, pengambilan keputusan, dan logout.

Authorizationpihak eksekutif :

  1. Director : dapat mengakses semua menu yang ada dalam aplikasi (master admin, home, director, marketing control panel, finance & accounting control panel, production control panel, dan personel & gacontrol panel.)
  2. Marketing Manager : hanya dapat mengakses marketing control panel.
  3. Finance & Accounting Manager : hanya dapat mengakses finance & accounting control panel.
  4. Production Manager : hanya dapat mengakses production control panel.
  5. Personel & General Affairs Manager : hanya dapat mengakses personel & ga control panel.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
  2. 28 (dua puluh delapan) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi master admin (add, edit, delete, save), Director control panel,Marketing control panel, F & A control panel, Prod control panel, PGA control panel, select data, view data, print, dan logout.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Managing Director)


    Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Managing Director)

    Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif (Managing Director).
    2. 13 (tiga belas) Lifeline yaitu login, master admin, home, Director control panel, department control panel,Marketing control panel, F & A control panel, Prod control panel, PGA control panel, kategori, bulan, tahun, dan Logout.
    3. 25 (dua puluh lima) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, home, master admin, Director control panel, department control panel, marketing control panel, f & a control panel, prod control panel, pga control panel, select data, kategori, bulan, tahun, view, print, dan logout.

  2. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Marketing)

    Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Marketing)

    Berdasarkan gambar 4.4. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif (Marketing).
    2. 7 (tujuh) Lifeline yaitu login, home, Marketing control panel,kategori, bulan, tahun, dan Logout.
    3. 13 (tiga belas) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, home, Marketing control panel, select data, kategori, bulan, tahun, view, print, dan logout.

  3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Finance & Accounting)

    Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Finance & Accounting)

    Berdasarkan gambar 4.5. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif (F & A).
    2. 7 (tujuh) Lifeline yaitu login, home, f & a control panel, kategori, bulan, tahun, dan Logout.
    3. 13 (tiga belas) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, home, f & a control panel, select data, kategori, bulan, tahun, view, print, dan logout.

  4. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Production)

    Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Production)

    Berdasarkan gambar 4.6. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif (Production).
    2. 7 (tujuh) Lifeline yaitu login, home, Prod control panel, kategori, bulan, tahun, dan Logout.
    3. 13 (tiga belas) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, home, Prod control panel, select data, kategori, bulan, tahun, view, print, dan logout.

  5. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Personel & General Affairs)

    Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Eksekutif (Personel & General Affairs)

    Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif (PGA).
    2. 7 (tujuh) Lifeline yaitu login, home, pga control panel, kategori, bulan, tahun, dan logout.
    3. 13 (tiga belas) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, home, pga control panel, select data, kategori, bulan, tahun, view, print, dan logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:


Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dandesain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.8 Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 24Class
  2. 39Association

Spesifikasi Database

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama field : tbl_order
    Media : hardisk
    Isi : id_order + id_sales + id_customer + bulan + qty_order + id_location + id_promotion + id_model + id_type + id_design
    Primary key : id_order
    Panjang record : 60

    Tabel 4.2 Stuktur Tabel Order

  2. Nama field : tbl_sales
    Media : hardisk
    Isi : id_sales + sales_name
    Primary key : id_sales
    Panjang record : 25

    Tabel 4.3 Stuktur tabel sales

  3. Nama field : tbl_customer
    Media : hardisk
    Isi : id_customer + id_sales + cust_name + id_location
    Primary key : id_customer
    Panjang record : 35

    Tabel 4.4 Stuktur tabel customer

  4. Nama field : tbl_model
    Media : hardisk
    Isi : id_model + model_name
    Primary key : id_model
    Panjang record : 25

    Tabel 4.5 Stuktur tabel model

  5. Nama field : tbl_type
    Media : hardisk
    Isi : id_type + type_name
    Primary key : id_type
    Panjang record : 25

    Tabel 4.6 Stuktur tabel Type

  6. Nama field : tbl_design
    Media : hardisk
    Isi : id_design + design_name
    Primary key : id_design
    Panjang record : 25

    Tabel 4.7 Stuktur tabel design

  7. Nama field : tbl_promotion
    Media : hardisk
    Isi : id_promotion + promotion_name + bulan + id_location
    Primary key : id_promotion
    Panjang record : 45

    Tabel 4.8 Stuktur tabel promotion

  8. Nama field : tbl_delivery
    Media : hardisk
    Isi : id_order + bulan_req + bulan_del + status_del
    Primary key : id_order
    Panjang record : 50

    Tabel 4.9 Stuktur tabel Delivery

  9. Nama field : tbl_price
    Media : hardisk
    Isi : id_order + price
    Primary key : id_order
    Panjang record : 16

    Tabel 4.10 Stuktur tabel Price

  10. Nama field : tbl_hpp
    Media : hardisk
    Isi : id_order + price_material + price_obor + price_dll + total_hpp
    Primary key : id_order
    Panjang record : 49

    Tabel 4.11 Stuktur tabel HPP

  11. Nama field : tbl_laba
    Media : hardisk
    Isi : id_order + id_sales + id_customer + bulan + price + total_hpp + laba
    Primary key : id_order
    Panjang record : 63

    Tabel 4.12 Stuktur tabel laba

  12. Nama field : tbl_processingtime
    Media : hardisk
    Isi : id_order + processing_time + bulan
    Primary key : id_order
    Panjang record : 25

    Tabel 4.13 Stuktur tabel Processing Time

  13. Nama field : tbl_finishingtime
    Media : hardisk
    Isi : id_order + finished_time + bulan
    Primary key : id_order
    Panjang record : 25

    Tabel 4.14 Stuktur tabel Finishing Time

  14. Nama field : tbl_mce
    Media : hardisk
    Isi : id_order + processing_time + finished_time + mce_time + status_mce +bulan
    Primary key : id_order
    Panjang record : 40

    Tabel 4.15 Stuktur tabel MCE

  15. Nama field : tbl_part
    Media : hardisk
    Isi : part_no + part_name + id_vendor
    Primary key : part_no
    Panjang record : 40

    Tabel 4.16 Stuktur tabel Part

  16. Nama field : tbl_vendor
    Media : hardisk
    Isi : id_vendor + vendor_name
    Primary key : id_vendor
    Panjang record : 30

    Tabel 4.17 Stuktur tabel Vendor

  17. Nama field : tbl_stock
    Media : hardisk
    Isi : part_no + part_name + + bulan + id_vendor + qty_stock + keterangan
    Primary key : part_no
    Panjang record : 79

    Tabel 4.18 Stuktur tabel Stock

  18. Nama field : tbl_karyawan
    Media : hardisk
    Isi : nik + kary_name + id_location + jen_kel + bulan_masuk + total_kary
    Primary key : nik
    Panjang record : 71

    Tabel 4.19 Stuktur tabel Karyawan

  19. Nama field : tbl_produktifitas
    Media : hardisk
    Isi : bulan + total_karyawan + laba + prod
    Primary key : prod
    Panjang record : 36

    Tabel 4.20 Stuktur tabel Produktifitas

  20. Nama field : tbl_resign
    Media : hardisk
    Isi : nik + bulan + total_resign
    Primary key : nik
    Panjang record : 25

    Tabel 4.21 Stuktur tabel Resign

  21. Nama field : tbl_kecelakaan
    Media : hardisk
    Isi : nik + bulan + total_kecelakaan
    Primary key : nik
    Panjang record : 25

    Tabel 4.22 Stuktur tabel Kecelakaan

  22. Nama field : tbl_time
    Media : hardisk
    Isi : no + bulan
    Primary key : no
    Panjang record : 17

    Tabel 4.23 Stuktur tabel Time

  23. Nama field : tbl_location
    Media : hardisk
    Isi : id_location + location_name
    Primary key : id_location
    Panjang record : 25

    Tabel 4.24 Stuktur tabel Location

Multidimensional Modeling

Multidimensional Modeling Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Multidimensional Modeling Sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.9 Multidimensional Modeling sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 8 fact table
  2. 15 dimensi

Multidimensional Modeling Detail Sistem

  1. Detail Fact Table Order

    Gambar 4.10. Multidimensional Modeling Detail Fact Table Order

    Berdasarkan gambar 4.10 Multidimensional Modeling detail Fact Table Order sistem yang diusulkan terdapat 8 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Dimensi sales
    2. Dimensi customer
    3. Dimensi time
    4. Dimensi location
    5. Dimensi promotion
    6. Dimensi model
    7. Dimensi type
    8. Dimensi design

  2. Detail Fact Table Delivery

    Gambar 4.11. Multidimensional Modeling Detail Fact Table Delivery

    Berdasarkan gambar 4.11 Multidimensional Modeling detail Fact Table Delivery sistem yang diusulkan terdapat 1 fact table & 1 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table order
    2. Dimensi time

  3. Detail Fact Table Laba

    Gambar 4.12. Multidimensional Modeling Detail Fact Table Laba

    Berdasarkan gambar 4.12 Multidimensional Modeling detail Fact Table Laba sistem yang diusulkan terdapat 1 fact table & 5 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table order
    2. Dimensi time
    3. Dimensi sales
    4. Dimensi customer
    5. Dimensi price
    6. Dimensi hpp

  4. Detail Fact Table MCE

    Gambar 4.13. Multidimensional Modeling Detail Fact Table MCE

    Berdasarkan gambar 4.13 Multidimensional Modeling detail Fact Table MCE sistem yang diusulkan terdapat 1 fact table & 3 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table order
    2. Dimensi time
    3. Dimensi processing time
    4. Dimensi finished time

  5. Detail Fact Table Stock

    Gambar 4.14. Multidimensional Modeling Detail Fact Table Stock

    Berdasarkan gambar 4.14 Multidimensional Modeling detail Fact Table Stock sistem yang diusulkan terdapat 3 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Dimensi time
    2. Dimensi part
    3. Dimensi vendor

  6. Detail Fact Table Produktifitas

    Gambar 4.15. Multidimensional Modeling Detail Fact Table Produktifitas

    Berdasarkan gambar 4.15 Multidimensional Modeling detail Fact Table Produktifitas sistem yang diusulkan terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table labe
    2. Dimensi time
    3. Dimensi karyawan

  7. Detail Fact Table Resign

    Gambar 4.16. Multidimensional Modeling Detail Fact Table Resign

    Berdasarkan gambar 4.16 Multidimensional Modeling detail Fact Table Resign sistem yang diusulkan terdapat 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Dimensi time
    2. Dimensi karyawan

  8. Detail Fact Table Kecelakaan

    Gambar 4.17. Multidimensional Modeling Detail Fact Table Kecelakaan

    Berdasarkan gambar 4.17 Multidimensional Modeling detail Fact Table Kecelakaan sistem yang diusulkan terdapat 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Dimensi time
    2. Dimensi karyawan

Multidimensional Modeling Detail Grafik

  1. Detail Grafik Order by Customer

    Gambar 4.18. Grafik order by customer

    Berdasarkan gambar 4.18 Grafik order by customer terdapat 1 fact table order & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fac table order
    2. Dimensi time
    3. Dimensi customer

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.19. Multidimensional Modeling untuk Grafik order by customer

  2. Detail Grafik Order By Sales

    Gambar 4.20. Grafik order by sales

    Berdasarkan gambar 4.20 Grafik order by sales terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table order
    2. Dimensi time
    3. Dimensi sales

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.21. Multidimensional Modeling untuk Grafik order by sales

  3. Detail Grafik Order By Model

    Gambar 4.22. Grafik order by model

    Berdasarkan gambar 4.22 Grafik order by model terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table order
    2. Dimensi time
    3. Dimensi model

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.23. Multidimensional Modeling untuk Grafik order by model

  4. Detail Grafik Order By Type

    Gambar 4.24. Grafik order by type

    Berdasarkan gambar 4.24 Grafik order by type terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table order
    2. Dimensi time
    3. Dimensi type

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.25. Multidimensional Modeling untuk Grafik order by type

  5. Detail Grafik Order By Design

    Gambar 4.26. Grafik order by design

    Berdasarkan gambar 4.26 Grafik order by design terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table order
    2. Dimensi time
    3. Dimensi design

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.27. Multidimensional Modeling untuk Grafik order by design

  6. Detail Grafik Laba by Customer

    Gambar 4.28. Grafik laba by customer

    Berdasarkan gambar 4.28 Grafik laba by customer terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table laba
    2. Dimensi time
    3. Dimensi customer

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.29. Multidimensional Modeling untuk Grafik laba by customer

  7. Detail Grafik Laba by Customer

    Gambar 4.30. Grafik laba by sales

    Berdasarkan gambar 4.30 Grafik laba by sales terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table laba
    2. Dimensi time
    3. Dimensi sales

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.31. Multidimensional Modeling untuk Grafik laba by sales

  8. Detail Grafik MCE

    Gambar 4.32. Grafik MCE

    Berdasarkan gambar 4.32 Grafik laba MCE terdapat 2 fact table & 3 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table MCE
    2. Fact table order
    3. Dimensi time
    4. Dimensi processing time
    5. Dimensi finished time

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.33. Multidimensional Modeling untuk Grafik MCE

  9. Detail Grafik Resign

    Gambar 4.34. Grafik karyawan resign

    Berdasarkan gambar 4.34 Grafik karyawan resign terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table resign
    2. Dimensi karyawan
    3. Dimensi time

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :

    Gambar 4.35. Multidimensional Modeling untuk grafik karyawan resign

  10. Detail Grafik Kecelakaan Kerja

    Gambar 4.36. Grafik kecelakaan kerja

    Berdasarkan gambar 4.36 Grafik kecelakaan kerja terdapat 1 fact table & 2 dimensi yang berhubungan, yaitu :

    1. Fact table kecelakaan
    2. Dimensi karyawan
    3. Dimensi time

    Bila digambarkan dengan multidimensional modeling, yaitu :


    Gambar 4.37. Multidimensional Modeling untuk grafik kecelakaan kerja

Rancangan Prototype

Tampilan Login

Gambar 4.38.Tampilan Login (Prototype)

Gambar 4.37 menunjukkan halaman login dari aplikasi SIE. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian klik login, jika username dan password benar, maka akan berhasil login dan akan masuk ke halaman home.


Tabel 4.25 Keterangan Tampilan Login (Prototype)

Tampilan Home

Gambar 4.39.Tampilan Home (Prototype)

Gambar 4.38 menunjukkan halaman home dari aplikasi SIE. Dari halaman home, bisa memilih menu yang diinginkan.

Tabel 4.26 Keterangan Tampilan Halaman Home (Prototype)

Tampilan Master Admin

Gambar 4.40.Tampilan Master Admin (Protype)

Gambar 4.39 menunjukkan halaman Master Admin dari aplikasi SIE. Menu ini berfungsi untuk menambahkan, mengedit, atau menghapus user.

Tabel 4.27 Keterangan Tampilan Master Admin (Prototype)

Tampilan Dashboard

Gambar 4.41.Tampilan Dashboard (Prototype)

Gambar 4.40 menunjukkan halaman Dashboard dari aplikasi SIE. Menu ini berfungsi untuk melihat dashboard dari masing-masing bagian / department.

Tabel 4.28 Keterangan Tampilan Dashboard (Prototype)

Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Tampilan menu login


Gambar 4.42.Tampilan login yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas adalah tampilan untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password

Tampilan menu home

Gambar 4.43.Tampilan home yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki Executive Information System (EIS) PT. Trijaya Union.

Tampilan master admin

Gambar 4.44.Tampilan master admin yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif hanya untuk Director. Tampilan tersebut adalah halaman untuk menambahkan, mengedit, dan menghapus user.

Tampilan Managing Director Dashboard

Gambar 4.45.Tampilan Managing Director Dashboard yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif hanya untuk Director. Tampilan tersebut adalah halaman untuk melihat data dari semua department dalam satu layout.

Tampilan Marketing Dashboard

Gambar 4.46.Tampilan Marketing Dashboard yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif hanya bisa diakses oleh Marketing Manager dan Director. Tampilan tersebut adalah halaman untuk melihat dashboard khusus Marketing Department.

Tampilan Finance & Accounting Dashboard

Gambar 4.47.Tampilan Finance & Accounting Dashboard yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif hanya bisa diakses oleh Finance & Accounting Manager dan Director. Tampilan tersebut adalah halaman untuk melihat dashboard khusus Finance & Accounting Department.

Tampilan Production Dashboard

Gambar 4.48.Tampilan Production Dashboard yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif hanya bisa diakses oleh Production Manager dan Director. Tampilan tersebut adalah halaman untuk melihat dashboard khusus Production Department.

Tampilan Personel & General Affairs Dashboard

Gambar 4.49.Tampilan Personel & General Affairs Dashboard yang diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif hanya bisa diakses oleh Personel & General Affairs Manager dan Director. Tampilan tersebut adalah halaman untuk melihat dashboard khusus Production Department.

Konfigurasi Sistem Usulan

Deployement Diagram


Gambar 4.50. Deployment Diagram yang diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Processor : Core i3
  2. Monitor : 14” LCD monitor
  3. RAM : 2 GB
  4. Harddisk : 500 GB

Component Diagram

Gambar 4.51. Component Diagram yang diusulkan

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Windows 7
  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
  3. Notepad ++
  4. XAMPP
  5. Navicat for MySQL
  6. Web browser

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.


Tabel 4.29 Blackbox Testing

Implementasi

Konversi

Konversi Sistem yang dilakukan menggunakan konversi Direct. Dimana SIE ini langsung diinstall pada PC yang akan digunakan oleh user. Konversi Direct atau langsung ini dilakukan agar user atau pengguna dapat secara langsung mengimplementasikan sistem yang diusulkan

Evaluasi

Setelah melalui konversi Direct, selanjutnya sistem melalui tahap Evaluasi. Dalam evaluasi ini di dapat kesimpulan, diantaranya :

  1. Rancangan
    1. Maintainability
      Dari segi Maintanance, sistem ini tidak begitu sulit dalam perawatannya. Maintanance sistem ini sama seperti sistem-sistem yang lain tanpa harus ada perlakuan khusus.
    2. Usability
      Pengunaan sistem ini sangat memberi manfaat bagi perusahaan karena dapat menunjang kinerja para eksekutif dan akan berdampak kepada berkembangnya perusahaan.
    3. Reuseability
      Dari segi Reuseability, sistem ini memiliki nilai kegunaan kembali. Software yang digunakan dapat memberikan manfaat untuk kedepannya dalam meminimalisasi biaya untuk beberapa waktu kedepan.
    4. Reliabelity
      Dari segi kehandalan, Sistem Informasi Eksekutif inidapat diandalkan untuk memonitoring kinerja perusahaan .
    5. Extendability
      Dari segi Extend atau perluasan, dalam hal ini sistem dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh perusahaan.
  2. Kelayakan
    1. Teknologi
      Dari segi teknologi sistem ini sudah menggunakan program PHP, yang tentunya sudah memenuhi kelayakan dalam teknologi.
    2. Ekonomi
      Dari segi ekonomi penggunaan sistem dapat meminimalisasi pengeluaran budget yang pada awalnya digunakan untuk membeli tool-tool yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan eksekutif.
    3. Legal
      Dari segi legalitas sistem ini tidak menyalahi aturan karena bersifat Opensourch.
    4. Operation
      Dari segi Operation sistem dapat dengan mudah dioperasikan oleh para user karena bersifat Friendly dan mudah untuk digunakan.
    5. Schedule
      Sistem yang diusulkan juga memiliki Schedule yang mana sudah terlampir di bawah ini.
  3. Management
    1. Productionality
      Dari segi produksi, tentunya sistem ini dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitas para eksekutif dengan adanya peningkatan kinerja.
    2. Diferentiality
      Dari segi Diferential, sistem ini memiliki beberapa perbedaan dengan sistem SIEkarena dapat mengintegrasikan dengan department lain serta menggunakan teknik MOLAP sehingga data dapat dilihat dari beberapa sisi.
    3. Management
      Dari segi Management, sistem sudah dirancang agar dapat memiliki sistem management yang baik.

Waktu Penelitian

Rencana penelitian sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana penelitian adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem. Rencana penelitian yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu pelaksanaan kegiatan tersebut serta urutan pelaksanaanya.


Tabel 4.30 Waktu Penelitian

Biaya

Adapun biaya yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan, diantaranya:



BAB V

PENUTUPAN

Kesimpulan

Kesimpulan terhadap rumusan masalah

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi PT. Trijaya Union pada rumusan masalah, maka dapatditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Belum adanya sistem yang dapat mengintegrasikan data-data di perusahaan, sehingga dalam menganalisa informasi managing director harus mengambil data dari masing-maing departemen untuk diolah kembali dalam bentuk grafik/diagram secara manual dengan menggunakan bantuan MS. Exel, sehingga dari segi waktu ini kurang efisien.
  2. Untuk membuat sistem yang mudah digunakan dan diakses oleh pihak eksekutif dibutuhkan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (SIE)maka diperlukan aplikasi yang simple dan user frendly. Dimana data yang tersedia terintegrasi dengan semua department.
  3. Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) dibuat sebuah sistem yang meringkas semua data yaitu menggunakan metode MOLAP dan bahasa pemrograman PHP disamping untuk memanggil query ke database aplikasi juga dapat diaksesdimana saja asal komputer terkoneksi dengan internet. Dan agar informasidisajikan dengan menarik maka dibuat kedalam diagram yaitu dengan menggunakan high chart. Sehingga pihak eksekutif lebih mudah memahami informasi dengan tepat.
  4. Rancangan SIE menghasilkan informasi kinerja perusahaan dari aspek finansial dan non finansial sehingga pengambilan keputusan bisa lebih tepat sasaran pada aspek kinerja yang lemah ditingkatkan dan kinerja yang bagus dipertahankan, maka dengan begitu kinerja perusahaan dapat meningkat tentu didukung dengan pelaksanaan secara operasionalnya (kerja lapangan).

Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

  1. Dengan mengembangkan aplikasi SIE (Sistem Informasi Eksekutif) yang terintegrasi dengan semua departement Managing Director dan Manager dapat dengan mudah melakukan pengolah data.
  2. Dengan menampilkan data dalam bentuk diagram, maka Managing Director dan Manager dapat dengan mudah dalam menganalisis data.
  3. Dengan mengembangkan aplikasi SIE (Sistem Informasi Eksekutif) berbasis web, menggunakan pemrograman PHP dan database MySQL, MOLAP, dan High Chart serta tampilan aplikasi yang simple maka user (pihak eksekutif) dapat dengan mudah dipahami dan informasi yang didapat lebih cepat dan tepat.
  4. Data-data yang ditampilkan merupakan data yang berhubungan dengan aspek-aspek yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga pihak eksekutif bisa mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki/diperhatikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Berdasarkan hasil pada metode pengumpulan data yang telah dilakukan, dimana pada saat melakukan observasi di tempat penelitian, data yang diperlukan dapat terkumpul dengan cepat. Dan saat melakukan wawancara dengan stakeholder, dapat diketahui aplikasi seperti apa yang dibutuhkan. Yaitu sebuah sistem yang dapat menampilkan diagram atau grafik data dari masing-masing departemen dan seluruh departemen dengan mudah mengolah data menjadi informasi yang merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan kinerja perusahaan sehingga data yang menyebar dapat terkumpul menjadi satu dalam satu aplikasi dan dapat mengetahui kinerja perusahaan. Dengan melakukan studi pustaka, didapatkan teori-teori yang membantu dalam penelitian.

Berdasarkan hasil pada metode analisis data yang telah dilakukan, yaitu dengan menggunakan analisis Balanced Score Card, dapat diketahui data-data yang dibutuhkan untuk memonitoring kinerja perusahaan, dari perspektif finansial didapatkan seperti data laba penjualan, dari perspektif non-finansial didapatkan seperti data penjualan dari Marketing department, data manufacturing cycle time dari Production department, dan data kedisiplinan karyawan dari Personel & General Affairs department.

Berdasarkan hasil penelitian, maka metode perancangan yang digunakan yaitu software visual paradigm untuk membuat diagram UML. Dan program dibuat dengan bahasa pemrograman PHP melalui notepad ++, sementar untuk database menggunakan MySQL dengan software Navicat for MySQL dan MOLAP. Untuk perancangan diagram pada aplikasi menggunakan High chart.

Berdasarkan hasil penelitian, metode testing yang digunakan adalah metode blackbox testing untuk memfokuskan kepada keperluan fungsional perangkat lunak, agar dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, setelah menggunakan metode testing blackbox testing tidak ditemukan kesalahan interface, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Saran

Berdasarkan hasil pada penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada PT Trijaya Union, maka terdapat beberapa saran yang dijadikan masukan untuk meningkat kinerja perusahaan PT Trijaya Union, yaitu sebagai berikut :

  1. Memanfaatkan media internet secara optimal sebagai alat komunikasi dan pengolahan data.
  2. Penggunaan sistem yang baru ini hendaknya dilakukan sosialisasi kepada pihak yang berhubungan dengan sistem ini sehingga dapat digunakan dengan baik.
  3. Perlu dilakukan pelatihan bagi user guna mengelola data pada sistem informasi eksekutif (SIE) PT. Trijaya Union.
  4. Perlu adanya Standard Operational Procedur (SOP) berupa urutan penggunaan aplikasi dan urutan pengelolaan serta pemeliharaan sistem.
  5. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimlementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Sehingga Executive Information System (EIS) ini dapat dikembangkan lagi guna mendapatkan hasil yanglebih maksimal dalam penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Yakub.2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Sutabri,Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi.Yogyakarta: Andi,
  3. 3,0 3,1 3,2 Prasetyo, Eko. 2012. Data Mining – Konsep dan Aplikasi Menggunakan MATLAB. Yogyakarta : Andi
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Sutarman. 2012.Buku Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta: Bumi Aksara
  5. Situmorang.2010. Buku Analisis Data. Medan:Katalog Dalam Terbitan (KTD)
  6. Maimunah,Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol-5 No.3. (Mei 2012)
  7. 7,0 7,1 Henderi,Maimunah, dan Randy Andrian.2011. Desain Aplikasi E- learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
  8. Pilone, Dan, and Neil Pitman. 2009. UML 2.0 in a Nutshell. Gravenstein Highway North,Sebastopol : O’Reilly Media, Inc,
  9. Weilkiens, Tim, and Bernd Oestereich.2010. UML 2 Certification Guide : Fundamental & Intermediate Exams. Morgan Kaufmann
  10. 10,0 10,1 Widodo, Prabowo., dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML – UML Secara Luas Digunakan untuk Memodelkan Analisis & Desain Sistem Berorientasi Objek. Bandung : Penerbit Informatilka.
  11. 11,0 11,1 11,2 Nugroho, Adi.2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset
  12. Budiarti,Isniar. 2005. Balanced Scorecard sebagai alat ukur kinerja dan alat pengendali sistem manajemen strategis. Majalah Ilmiah Unikom 6 : 51-59.
  13. Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
  14. Budiman,Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4
  15. Anugerah,Yefta. 2010. Membuka Toko Online Sendiri Mudah, Cepat, dan Murah. Jakarta : Bukune
  16. Woods, Denise M. 2013. HTML 5 and CSS Complete, Seventh Edition. USA : Course Technology
  17. Adelheid, Andrea, dan Khairil Nst. 2012. Buku Pintar Menguasai PHP MySQL. Jakata : Mediakita
  18. 18,0 18,1 Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing.Jakarta: Mediakom
  19. Saputra, Agus.2012. Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Kompas Gramedia Building
  20. 20,0 20,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita
  21. Clark, Dan, dan Sandres, J. 2011. Beginning C# Object-Orinented Programming. Apress
  22. 22,0 22,1 Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Makalah kumpulan tutorial komputer
  23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Solichin, Achmad. 2010. MySQL5: Dari Pemula Hingga Mahir. Universitas Budi Luhur,Jakarta : Achmad Solichin
  24. Kustiyahningsih, Yeni. 2011.Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta: GrahaIlmu
  25. 25,0 25,1 Raharjo,Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika
  26. Widyawati, Dewi Kania. 2012. Perancangan Struktur Data Warehouse Untuk Mendukung Perencanaan Pemasaran Produk Menggunakan Star Schema. Jurnal Ilmiah ESAI Vol. 6, No. 3. (Juli : 2012)
  27. 27,0 27,1 27,2 Paskarina, Stela, dan Mewati Ayub. 2010. Aplikasi Analisis Data Kesehatan dengan MemanfaatkanTeknologi OLAP untuk Departemen Kesehatan PT. Ateja MultiIndustri. Jurnal Informatika Vol.6, No.2. (Desember : 2010)
  28. Suraya, Ignatius. 2011. Olap Pendukung Sistem Keamanan Data Warehouse. Jurnal Manajemen Dan Teknologi Informatika Vol.2, No.1.(Oktober:2011)
  29. 29,0 29,1 Prasetyo, Sri Yulianto Joko. 2009. OLAP Technology:Visualization Multidimensional Data On Agribusiness Information Resources In Indonesia.Bali : Konferensi Nasional Sistem dan Informatika.
  30. Windarto. 2011. Pemanfaatan Data Warehouse Sebagai Sarana Penunjang Penyusunan Borang Akreditasi Standar 3 Pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2.(September:2011)
  31. Puspitasari A, Heni. 2011.Pemrograman Web Database dengan PHP &MySQL. Jakarta: Skripta
  32. Sopiyan, Dede, Ahmad Zaeni, Andri Wahyudi, Eka Inayatulloh, dan Purwanti. 2012. Pembuatan Absensi Aslab Pada Perguruan Tinggi Raharja. Independent Study
  33. Tarigan, Josua, Onno Purbo dan Ridwan Sanjaya. 2010. Businnes-Driven Information System. Jakarta: PT Elex Media Komoutindo
  34. 34,0 34,1 Indrajit, Richardus Eko. 2012. Seluk Beluk Sistem Informasi Eksekutif. Diambil dari:http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/SELUK-BELUK-SISTEM-INFORMASI-EKSEKUTIF.pdf(19 April 2013 14:33 WIB)
  35. Supriyatna, Alam.2010. Rancang Aplikasi Executive Information System Dengan Pendekatan Struktur Organisasi Untuk Memantau Kinerja Perusahaan.Vol.1No.01,November2010.Diambildari:http://www.stikombinaniaga.ac.id/journal/594708aa19.pdf.(20 April 2010 14:21 WIB)
  36. Christian, Joko.2010. Model Data Warehouse Dengan Service Oriented Architecture untuk Menunjang Sistem Informasi Eksekutif. Jakarta: Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2.(September:2010)
  37. Sayyida. 2012. Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akutansi Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal PERFOMANCE Bisnis &Akutansi Vol. 11, No. 1. (Maret:2012)
  38. Sapardianto.2013. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT Trustco Insan Mandiri Samarinda. E-Jourmal Administrasi Bisnis Vol. 1, No. 2.
  39. Christina, Ni Putu Yessy, dan I Putu Sudana. 2013. Penilaian Kinerja Pada PT. Adhi Karya Dengan Pendekatan Balance Scorecard. E-Jurnal Akutansi Universitas Udayana Vol. 5, No. 3.
  40. 40,0 40,1 Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. Teory and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT
  41. 41,0 41,1 Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013
  42. Novianti,Mutia Anisa. 2014. Perancangan Executive Information System (EIS) Penjualan Di PT. Tirta Varia Intipratama. STMIK Raharja
  43. Rahayu, Nina.2013. Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto. STMIK Raharja
  44. Papageorgiou, Elmarie dan Herman EC de Bruyn. 2010. Using Executive Information System As A Business Management Tool In Listed Johannersburg Stock Exchange (JNE) Companies : An Exploratory Study.Acta Commercii
  45. Nurwidyantoro, Arif., Hakim, Burhanudin., dan Utomo, Eko Priyo. 2013. Perancangan Sistem Informasi Eksekutif (Studi Kasus di UGM). Yogyakarta: Seminas Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).
  46. 46,0 46,1 Saputra, Dony., Soleh, Oleh., Dewi., Meta Amalya. 2013. Dashboard Marketing System for Student’s Enrollment. Case Study : UNIS Tangerang. Information Systems International Conference (ISICO) – Desember 2013.
  47. Priyandari, Yusuf., Iftadi, Irwan., dan Sundari, Utami Sri. 2011. Rancangan Informasi Eksekutif untuk Bidang Akademik dan Kemahasiswaan di Universitas Sebelas Maret. Perfoma (2011) Vol. 10, No. 2 : 131 – 140.


Daftar Lampiran

Lampiran A

Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan skripsi, sbb :

  1. Surat Pengantar Skripsi
  2. Surat Penugasan Kerja
  3. Form Penggantian Judul
  4. Kartu Bimbingan 1
  5. Kartu Study Tetap Final(KSTF)
  6. Form Validasi Skripsi
  7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  9. Daftar Nilai
  10. Formulir Seminar Proposal
  11. Sertifikat TOEFL
  12. Sertifikat Prospek
  13. Sertifikat IT Internasional(Min.1)
  14. Sertifikat IT Nasional



 

Lampiran B

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dan lainnya dari Skripsi, sbb :

  1. [Bukti Observasi]
  2. [Bukti Magang]



 

Lampiran C

Pada lampiran C ini berisi berkas-berkas atau bukti pada saat observasi dari sub BAB III yg ada pada BAB III Skripsi, sbb :

  1. [Berkas Karyawan]
  2. [Berkas lainnya]



 

Lampiran D

Pada lampiran D ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yg ada pada bab IV Skripsi, sbb :

  1. [Printscreen Halaman Awal]
  2. [Printscreen Halaman Login dst]


Contributors

Ikrima Catrik Pratiwi