SI1012465418

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERIJINAN UNTUK MONITORING TINGKAT

PERTUMBUHAN UKM SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN

PADA KECAMATAN PAKUHAJI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1012465418
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERIJINAN UNTUK MONITORING TINGKAT

PERTUMBUHAN UKM SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN

PADA KECAMATAN PAKUHAJI


Disusun Oleh :

NIM
: 1012465418
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(NUR AZIZAH,. M.Akt., M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERIJINAN UNTUK MONITORING TINGKAT

PERTUMBUHAN UKM SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN

PADA KECAMATAN PAKUHAJI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1012465418
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(JUNAIDI, M.Kom.)
   
(RULI SUPRIYATI, S.Kom.)
NID : 05062
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERIJINAN UNTUK MONITORING TINGKAT

PERTUMBUHAN UKM SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN

PADA KECAMATAN PAKUHAJI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1012465418
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Iformasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERIJINAN UNTUK MONITORING TINGKAT

PERTUMBUHAN UKM SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN

PADA KECAMATAN PAKUHAJI

Disusun Oleh :

NIM
: 1012465418
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1012465418

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Suatu sistem dibuat untuk menangani kegiatan atau rutinitas serta untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.Pendekatan yang dilakukan dalam tugas skripsi ini, dengan mengadakan peninjauan langsung melalui studi lapangan dan tinjauan terhadap Kecamatan Pakuhaji Tangerang untuk mengamati, melihat dan mengetahui bagaimana cara prosedur proses perijinan & monitoring pertumbuhan UKM.Perkembangan teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam era globalisasi saat ini. Kejadian yang terjadi di suatu tempat dapat dengan cepat dan mudah diketahui di tempat lain di seluruh dunia. Di dalam Perusahaan, instansi pemerintah maupun Swasta, Organisasi maupun Sekolah berusaha untuk meningkatkan pelayanannya terkait dengan penyajian sebuah informasi, salah satu perkembangan penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolahan data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi. Kebutuhan akan komputer merupakan hal yang utama saat ini sebagai penunjang pekerjaan atau membantu menyelasaikan tugas-tugas, selain merupakan jasa pengolahan data dan ilmu pengetahuan.Dibidang perijinan, yang tentunya sebagai sarana pengolahan data serta untuk monitoring pertumbuhan UKM Oleh sebab itu sudah jelasakan diperlukannya sebuah sistem yang terkomputerisasi yang mampu mengolah data secara baik efektif dan efesien serta mampu monitoring pertumbuhan UKM yang guna kelancaran dan kemudahan. Maka penulis disini berusaha untuk menganalisa latarbelakang masalahnya dan untuk kedepan mencari solusi dari permasalahan yang ada dengan memperbaiki sistem yang fungsinya kurang optimal.


'

Kata Kunci : monitoring, pengolahan data perijinan.
KATA PENGANTAR


Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT serta kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk Mendapatkan gelar sarjana di Perguruan Tinggi Raharja. Dimana laporan ini dibuat dan disajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan data Perijinan Untuk Monitoring Tingkat Pertumbuhan UKM Sebagai Penunjang Keputusan Pada Kecamatan Pakuhaji”.

Dalam proses penulisan Skripsi ini penulis telah berusaha mencurahkan segenap pikiran dan kemampuan, namun penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimilki oleh penulis. Tanpa adanya bantuan, kritik dan saran yang penulis terima dari berbagai pihak, maka mustahil penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pembimbing lapangan yang telah bersedia meluangkan waktunya, dan memberikan saran serta petunjuk dengan sabar hingga selesainya penulisan penelitian ini.

Segala bantuan dan dukungan baik secara moral maupun material juga didapatkan penulis dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terimakasih terutama kepada:

    1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

    2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja.

    3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja

    4. Bapak Juanaidi M.Kom dan Ibu Ruli Supriyati sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan

    pengarahannya kepada penulis

    5. Segenap dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membekali dan membantu penulis didalam meraih ilmu pengetahuan selama ini.

    6. Keluarga besar, yang tidak berhenti mencurahkan kasih sayang dan doa serta dukungan kepada penulis.

    7. Seluruh sahabat, rekan satu seperjuangan ( Raditya Hafizd Mahendra, Aditya Dwi Pancasakti, Nurman Firmanda, Irfan Firdaus Fc Raharja dan Wolf Family ), dan

    rekan-rekan dari angkatan 2010 yang saling memberi semangat satu sama lain untuk menyelesaikan penelitian ini, Terima kasih atas semua pengalaman dan

    pertemanan yang tidak akan pernah terlupakan, semoga kebersamaan kita akan terus terjalin selamanya.

    8. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang selama ini juga turut memberikan semangat dan doa agar penulis dapat

    menyelesaikan penelitian ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan Hidayah-NYA kepada kita semua dan berkenan membalas segala bantuan dan amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis hingga selesainya SKRIPSI ini.

Akhir kata diharapkan penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 6 Januari 2016
MUHAMAD LIWAIL HAMDI
NIM.1012465418

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan adanya perkembangan sistem informasi yang semakin meningkat dengan mengadakan sistem terkomputerisasi, pengolahan data yang semakin canggih dan maju pesat dengan cara merancang sistem dan merubah yang dulunya masih manual (pencatatan dengan media buku besar) dan sekarang merubah menjadi sistem yang terkomputerisasi.

Pemerintahan Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang adalah merupakan tempat pelayanan masyrakat khususnya yang berada di Kabupaten Tangerang. Penggunaan sistem informasi pendataan yang ada sekarang masih menggunakan sistem manual dalam melakukan kegiatan operasionalnya yaitu untuk mengolah data dan monitoring hasil pertumbuhan UKM ( Usaha Kecil Menengah ).

Hanya melalui media buku besar untuk mencatat data pendaftaran dan monitoring pertumbuhan UKM yang mana hasil laporanya yang cukup tinggi sehingga tidak efektif untuk melihat seberapa banyak data UKM yang sudah melakukan perijinan, akibatnya laporan tersebut tidak bisa dijadikan sebagai penunjang keputusan dalam bidang ekonomi pembangunan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul“ PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERIJINAN UNTUK MONITORING TINGKAT PERTUMBUHAN UKM SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PADA KECAMATAN PAKUHAJI ”. sebagai judul Skripsi

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1).Bagaimana proses pengolahan data saat ini pada Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang ?

2).Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah mampu monitoring pertumbuhan UKM untuk menunjang keputusan pada kecamatan pakuhaji?

3). Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah mampu menghasilkan laporan secara cepat tepat dan akurat ?

Ruang Lingkup

Untuk membatasi ruang penelitian yang terkait dengan pengolahan data untuk monitoring pertumbuhan UKM sebagai penunjang keputusan maka dibatasi pada bagian ekonomi pembangunan, mulai dari input data pemohon, Pengolahan data UKM, Monitoring Pertumbuhan UKM, Laporan Pertumbuhan UKM dan laporan data UKM

Tujuan Penelitian

1). Untuk mengetahui sistem pengolahan data UKM saat ini pada Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang.

2). Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini, apakah sudah mampu monitoring pertumbuhan UKM untuk menunjang keputusan pada kecamatan pakuhaji.

3). Untuk mengetahui sistem pengolahan data UKM yang berjalan saat ini sudah mampu menghasilkan laporan secara cepat tepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

1). Memberikan solusi pengolahan data UKM pada Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang yang terkomputerisai.

2). Memberikan solusi sistem yang sudah mampu monitoring pertumbuhan UKM untuk menunjang keputusan pada kecamatan pakuhaji.

3). Memberikan solusi sistem yang mampu menghasilkan laporan secara cepat tepat dan akurat.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :


Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

Observasi atau peninjauan ke Pemerintahan Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang yang beralamatkan di jalan raya Pakuhaji Km 9 Kabupaten Tangerang. Untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan saat ini.

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara langsung kepada Bapak Salwani,S.Pd selaku Kepala Bagian bidang Ekonomi Pembangunan di Pemerintahan Kecamatan Pakuhaji dan Staff bidang Ekonomi Pembangunan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

3. Pustaka (Library Pustaka)

Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.


Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

1. Analisis Pengguna

Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

3. Analisis perilaku sistem

Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

4. Analisis sistem berjalan saat ini.


Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

b. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

c. Desain (Design)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan Microsoft Access, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Visual Basic 6.0, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

e. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem, definisi sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep sistem informasi, konsep dasar organisasi sistem, dan definisi-definisi yang berkaitan dengan absensi pegawai serta definisi pendukung lain seperti UML (Unified Modelling Language) dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Pemerintahan Kecamatan Pakuhaji, struktur organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab, tatacara laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfogurasi dan elisitasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan proses, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak sekali definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

Menurut Kadir (2011:2), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Sutarman (2012:12), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem, batasan-batasan sistem, penghubung sistem, lingkungan luar sistem, masukan sistem, pengolah sistem, keluaran sistem, dan sasaran sistem.

Menurut Mustakini. (2010:8),suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentuyang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

a) Komponen Sistem (Components System)

Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b) Batas Sistem (Boundary System)

Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang.

c) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Lingkungan luar sistemyaitu apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

d) Penghubung Sistem (Interface System)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem kesubsistem lainnya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) bentuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

e) Masukan Sistem (Input System)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f) Pengolahan Sistem (Processing System)

Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.

g) Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

h) Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Sistem adalahsistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:2) , data adalah “bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012:2), mendifinisikan “istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Menurut Situmorang (2010:1), “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

Diketahui arinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau personal.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti.

Menurut Situmorang (2010:1), data bisa juga didefenisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat, beberapa macam data antara lain:

a. Data populasi dan data sampel.

b. Data observasi.

c. Data primer dan data sekunder.

Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar yang objektif di dalam proses pembuatan keputusan-keputusan atau kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambilan keputusan.

Keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambilan keputusan yang objektif, dan didasarkan atas data yang baik.

Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenaranya (reliable), tepat waktu mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

2. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38), nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

a) Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b) Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

c) Ketelitian

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d) Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

e) Ketepatan waktu

Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

f) Kejelasan

Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

g) Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

h) Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i) Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j) Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

3. Kualitas Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), Kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

a) Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

b) Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

c) Hilang / tidak terolahnya sebagian data.

d) Pemeriksaan / pencatatan data yang salah.

e) Dokumen induk yang salah.

f) Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).

g) Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

a) Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

b) Pemeriksaan internaldan eksternal.

c) Penambahan batas ketelitian data.

d) Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

4. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen , diantaranya :

a) Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b) Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c) Blok Keluaran (techology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

d) Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

e) Blok Kendali (control blok)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi dkk, dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pengolahan Data

1. Definisi Pengolahan Data

Menurut Sutarman (2012:4), “Pengolahan data (data processing) merupakan proses perhitungan atau transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diingnkan”.

Menurut Yustianti (2012:4), “Pengolahan data adalah perhitungan atau transformasi data menjadi informasi yang di olah secara elektronik dengan menggunakan komputer”.

Biasanya dilakukan untuk pengolahan data dalam jumlah besar secara otomatis dan berulang untuk menghasilkan informasi yang diinginkan, seperti transaksi perbankan, boking ticket pada suatu maskapai penerbangan dan sebagainya.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pengolahan data adalah perhitungan atau transformasi data menjadi informasi yang di olah secara elektronik dengan menggunakan komputer.

2. Siklus Pengolahan Data

Menurut Sutarman (2012:4), “Suatu proses pengolahan data terdiri atas tiga tahapan dasar, yang disebut dengan siklus Pengolahan Data (Data Processing Cycle), yaitu Input, Processing, dan output”.

Sumber: Sutarman (2012:4)

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data

Tiga tahapan dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang diperluas (expanded data processing cycle), strorage (penyimpanan), dan distribution (distribusi).

Gambar 2.2. Siklus Pengolahan Data yang di Perluas

a. Orgination

Tahap ini bergabung dengan proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses perekaman (recording) data ke dokumen dasar.

b. Input

Tahap ini merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer melalui alat input (input device).

c. Processing

Tahap ini merupakan proses pengolahan/pemrosesan dari data yang sudah di masukkan yang di lakukan oleh alat pemroses (processing device), yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan, atau mencari di penyimpanan.

d. Output

Tahap ini merupakan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device), yaitu berupa informasi.

e. Distribution

Tahap ini merupakan proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.

f. Storage

Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke simpanan luar (storage). Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dan dapat dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya. Pada gambar 2.11. tampak adanya 2 anak panah yang berlawanan arah, menunjukkan hasil pengolahan dapat disimpan si storage dan dapat diambil kembali untuk proses pengolahan data selanjutnya.

Konsep Dasar Normalisasi

Menurut Kadir (2009:116), normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

1. Kunci Utama (Primary Key)

Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

2. Kunci Calon (Candidate Key)

atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.

3. Kunci Alternatif (Alternative Key)

Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

4. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.

Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

1. Tipe File

Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

a. File Induk (Master)

File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:

1) File Referensi

File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.

2) File Dinamik

File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.

b. File Transaksi (File Transaction)

Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.

c. File Laporan (File Report)

Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.

d. File pelindung (Backup)

Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

e. File Sejarah (History)

Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

f. File Kerja (Temporary)

Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

g. File Library

File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data.

2. File Akses (Access File)

Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:

a. Secara Urut (Sequential Access)

Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

b. Secara Langsung (Direct Access)

Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

3. Organisasi File

Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

a. File Urut (Sequential File)

Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.

b. File Urut Berindex (Index Sequential File)

Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.

c. File Akses Langsung (Direct Akses File)

Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan menurut Gorry Dan Scout Morton adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan terdiri dari 4 komponen utama, yaitu :

a) Subsistem manajemen data berfungsi sebagai memasukkan suatu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).Knowledge Base berisi semua fakta, ide, hubungan dan interakasi suatu domain tertentu.

b) Subsistem manajemen basis pengetahuan bertugas untuk mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Ia memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan pengambil keputusan.

c) Subsistem manajemen model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan statistik, ilmu manajemen atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.

d) Subsistem antar muka pengguna (dialog) untuk mengimplementasikan sistem kedalam program aplikasi sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.

Monitoring

Menurut Gentisya Tri Mardiani (2013), “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data mentah untuk menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi adalah meletakkan data-data tersebut agar dapat digunakan dan dengan demikian memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring.

Pertumbuhan UKM

Menurut Mariani Kristiyanti dalam jurnal informatika Vol.3 No.1, (2012). Usaha Kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 (satu) miliar rupiah atau kurang. Sementara Usaha Menengah didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan lebih dari 1 (satu) miliar. Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:

a) Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.

b) Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.

c) Daearah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.

d) Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

Badan Pusat Statistik (BPS), Keputusan Menteri Keuangan No 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994, dan UU No. 20 Tahun 2008. Definisi UKM yang disampaikan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan kunatitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi- tingginya Rp 600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari : (1) badang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi) dan (2) perorangan (pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa.

Ekonomi Pembangunan

Menurut Todarro, Ekonomi Pembangunan diartikan sebagai proses multidimensional, Ekonomi Pembangunan melibatkan perubahan – perubahan besar dalam struktur sosial, sikap – sikap mental, dan lembaga nasional. Termasuk juga percepatan ekonomi dalam pemberantasan kemiskinan.

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan ekonomi yang erat hubunganya dan saling mempengaruhi, pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi sebaliknya adanya pertumbuhan ekonomi mempelancar pembangunan ekonomi. Adanya perubahan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Menurut Paul Streeten konsep pertumbuhan fisik harus disertai dengan perubahan cara berpikir sehingga menyimpulkan perlunya pembangunan ekonomi. Meliputi hal berikut :

a) Pertumbuhan yang merupakan realitas fisik yang berwujud dalam realitas produksi dan pendapatan.

b) Perubahan dalam cara berpikir yang campak dalam perubahan ke lembagaan sosial, administrasi sikap dan budaya.

Menurut Simon Kuznets, berdasarkan pengamatanya di Negara – Negara maju, menyimpulkan bahwa setiap proses pembangunan ekonomi akan terdapat tiga tanda yaitu :

a) Produksi, baik jumlah maupun jenisnya terus menerus bertambah.

b) Teknologi yang terus menerus berkembang.

c) Agar perkembangan ekonomi itu menjadi unsur yang tidak lepas dari pertumbuhan teknologi, dibutuhkan penyesuaian kelembagian ideologi dan sikap hidup.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan dalam proses pendapatan total dan pendapatan per kapita dengan menghitung adanya pertambahan penduduk disertai dengan adanya perubahan fundamental. ( perubahan mendasar ) dalam struktur ekonomi.

Konsep Dasar HIPO

1. Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Menurut Praptiningsih (2012:03), “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284), bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Pengujian Black Box Testing

1) Pengujian

Menurut Simarmata (2010:301) dalam Nina Rahayu (2014:41), “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011:237) dalam Nina Rahayu (2014:41), “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

2) Blackbox Testing

Menurut Rizky (2011:264) dalam Nina Rahayu (2014:42), “blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

a) Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

b) Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

c) Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

d) Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Microsoft Visual Basic

Menurut Halim dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011), “Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface). Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI) yang mudah digunakan juga merupakan sebuah program aplikasi berbasis Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari bahasa pemrograman visual basic diantaranya :

a) Untuk membuat program aplikasi berbasis windows.

b) Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control ActiveX,File, Help, aplikasi internet dan sebagainya.

c) Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

Konsep Dasar Databse

Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (2014:38), “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

a) Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

b) Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

c) Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

d) Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

e) Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Requirement Elicitation

1. Requirement

Menurut Guritno (2011:301), “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

1) Unambiguous (tidak ambigu)

2) Complete (lengkap)

3) Consistent (konsisten)

4) Modifiable (dapat diubah)

5) Traceable (dapat dilacak)

6) Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Functional requirements.

Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

2) Nonfunctional requirements.

Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

3) Constraints (psudo requirement)

Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

2. Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1) Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2) Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3) Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

4) Final Draft Elisitasi.

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Unifield Modeling Languange (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

k. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

2) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. Perangkat lunak siap dirilis.


Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

A. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

a) Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b) Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c) Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d) Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

B. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a) Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b) Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c) Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d) Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

C. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

a) Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b) Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

c) Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

d) State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

e) Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Diagram-diagram UML (Unified Modeling Languag)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

A) Diagram Kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

B) Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

C) Diagram use case

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

D. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

E. Diagram komunikasi (communication diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

F. Diagram statechart (statechart diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

G. Diagram aktivitas (activity diagram)

Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

H. Diagram komponen (component diagram)

Bersifat statis diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

I. Diagram deployment (deployment diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

a) Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b) Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

c) Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

4. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

5. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

6. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

d) Final Draft Elisitasi.

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalan jurnal CCIT (2010:197) pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC).System Development Life Cycle (SDLC) dapat dianggap sebagai kerangka kerja formal tertua metodologi untuk membangun sistem informasi. Ide utama dari SDLC adalah “untuk mengejar pengembangan sistem informasi dalam cara yang terstruktur dan metodis, yang mengharuskan tahap life cycledari mulai ide awal sampai pada pengiriman tahap final sistem, untuk dilaksanakan secara beraturan”. Salah satu tipe SDLC yang paling awal dan paling banyak digunakan adalah metode Waterfall. Waterfall method sering dianggap sebagai pendekatan klasik dengan siklus hidup pengembangan sistem. Pembangunan dengan metode Waterfall memiliki tujuan yang berbeda untuk setiap fase pembangunan. Setelah fase pembangunan selesai, hasil pengembangan ke tahap berikutnya dan tidak ada jalan kembali. Keuntungan dari pembangunan air terjun adalah bahwa hal itu memungkinkan untuk departmentalization dan kontrol manajerial. Sebuah jadwal bisa diatur dengan tenggat waktu untuk setiap tahap pengembangan dan produk dapat dilanjutkan melalui proses pengembangan seperti mobil di carwash, dan secara teoritis, akan dikirimkan tepat waktu. Kerugian dari pembangunan air terjun adalah bahwa hal itu tidak memungkinkan untuk banyak refleksi atau revisi. Setelah aplikasi adalah dalam tahap pengujian, sangat sulit untuk kembali dan mengubah sesuatu yang tidak dipikirkan baik-dalam tahap konsep. Alternatif untuk model air terjun termasuk pengembangan aplikasi bersama (JAD), pengembangan aplikasi cepat (RAD), selaras dan menstabilkan, membangun dan memperbaiki, dan model spiral. Tahapan-tahapan pada metode Waterfall:

1. Requirement Analysis

Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkandalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan softwareyang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi.

kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.

2. System Design

Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya.

Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.

4. Integration & Testing

Di tahap ini dilakukan penggabunga n modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.

e) Operation & Maintenance .

Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukanpemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidakditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Mulyadi (2013:17-153) dalam Nina Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan tulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Beberapa Literature review yang saya kutip adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Junaidi dkk (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dkk yang berjudul “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan” pada tahun 2013. Metode peneletian ini menggunakan metode FIFO dalam menentukan prioritas pengeluaran barang berdasarkan tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, perhitungan masa efektif pakai, penentuan nilai jual efektif yang berubah setiap periode waktu.

2. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Marsani Asfi1,Ratna Purnama Sari Program Studi Sistem Informasi. Yang berjudul “Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus: STMIK CIC Cirebon)” Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. SPK juga dapat merupakani sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. SPK dapat menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Susanto dkk yang berjudul “SISTEM PENGELOLAAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR DAN JASA PHOTO COPY SECARA KREDIT DI PD. AZQA GARUT” Pada Tahun 2012 Vol. 09. Merancang sistem informasi pengelolaan data transaksi penjualan alat tulis kantor dan jasa photo copy secara kredit di PD. Azqa. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini menggunakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Waterfall). Sistem pengelolaan data transaksi secara kredit yang selama ini berjalan diperusahaan tersebut masih bersifat manual. Sistem manual yang berjalan masih belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal, terbukti dengan masih munculnya beberapa permasalahan, diantaranya kesulitan dalam proses pencarian data transaksi pelanggan dan juga pengolahan dalam pembuatan laporan bulanan. Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan megembangkann sebuah sistem informasi berbasis komputerisasi. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode traditional system development dengan dibantu oleh beberapa pemodelan sistem seperti : block diagram, flow map, data flow diagram, kamus data, dan entity relationship diagram. Dengan adanya sistem informasi ini maka dapat membantu dalam proses pengelolaan data transaksi secara kredit menjadi lebih baik.

4. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Rizky Noraningtyas (2010)

Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Noraningtyas yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Menular Seksual”Pada Tahun 2010. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit menular seksual bertindak sebagai penasehat atau konsultan. Aplikasi sistem pakar ini dibangun dengan mengguunakan mesin inferensi forward chaining dan backward chaining. Dan dikempbangkan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 serta mengugunakan basis data Microsoft Access 2003.

5. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Gentisya Tri Mardani (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Gentisya Tri Mardani yang berjudul “Sistem Monitoring Data Aset Dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web” Proses untuk menjamin agar data dapat terjaga keakuratan dan kejelasan informasinya sehingga proses rekapitulasi data dan pelaporan data dapat berjalan dengan baik adalah monitoring terhadap data tersebut. Teknik dalam proses monitoring dilakukan dengan cara memeriksa data berdasarkan detil status perangkat, data stok perangkat, data pendistribusian perangkat berdasarkan lokasi kerja, dan dari proses monitoring akan menghasilkan laporan dan menjadi rekapitulasi data di setiap bulan. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah berdasarkan metode analisis terstruktur, dimana tools yang digunakan untuk memodelkan aliran data adalah DFD (Data Flow Diagram), diagram untuk memodelkan relasi antar data adalah diagram E-R.

6. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Abid Yanuar Badharudin dkk (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Abid Yanuar Badharudin dkk yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Monitor CRT (Cathode Ray Tube)”Pada Tahun 2011. sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan monitor CRT (Cathode Ray Tube) dengan larutan perbaikan. sistem ini menggunakan aturan basis pengetahuan dan pengambilan meja sebagai yang representasi pengetahuan. Bahasa pemrograman di digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0. Hasil penelitian adalah sistem dengan konsultasi, penambahan aturan dasar, dan peningkatan menu pengetahuan. Aplikasi sistem pakar mampu untuk mendiagnosa kerusakan pada monitor CRT juga menyediakan solusi dalam perbaikan.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Kecamatan Pakuhaji

Sejarah Singkat Kecamatan Pakuhaji

Kecamatan Pakuhaji adalah salah satu dari Kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang dan berada di Pantai Utara (Pantura) yang berbatasan dengan Laut Jawa.Kecamatan Pakuhaji merupakan hasil dari pemekaran Kecamatan Sepatan yang berada di sebelah Utara dari Kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah administrasi 1687 Ha, dengan letak ketinggian dari permukaan laut ± 3 M.Kecamatan Pakuhaji terdiri dari 13 Desa dan satu Kelurahan yaitu :Kelurahan Pakuhaji, Desa Pakualam, Desa Buaran Mangga, Desa Buaran Bambu, Desa Bonisari, Desa Rawa Boni, Desa Laksana, Desa Kohod, Desa Sukawali, Desa Kramat, Desa Surya Bahari, Desa Kiara Payung, Desa Gaga, Desa Kali Baru.

Kecamatan Pakuhaji di bentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.44 Tahun 1992, dan diresmikan oleh Bapak Gubernur Jawabarat di Kabupaten Tangerang pada tanggal 28 September 1992.

Kecamatan Pakuhaji KabupatenTangerang, Provinsi Banten. Yang dipimpin langsung oleh Bpk. H. Nurhalim, S.Sos, selaku Pimpinan dan penanggung jawab yang beralamatkan, Jl Raya KH.Sa’adullah Kecamatan Pakuhaji Km 9 No 22 Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

Struktur Organisasi Kecamatan Pakuhaji

Dalam upaya mencapai suatu tujuan, hubungan kerja sama antar anggota sangatlah penting. Adanya pimpinan dituntut agar dapat menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis antar sesame anggota, baik secara vertical maupun secara horizontal, sehingga tugas dan tanggung jawab yang dibebankan pada setiap anggota dapat dilaksanakan dengan baik.

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar yang menggambarkan tingkatan-tingkatan, pembagian tugas dan wewenang dalam suatu organisasi. Tanpa struktur organisasi, masing-masing bagian dalam organisasi akan menjadi sulit untuk mengetahui apa tugas dan tanggung jawab mereka dan kepada siapa mereka harus melaporkan serta mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan mereka.

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh suasana kerja yang tertib dan teratur dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi para anggotanya. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut dan dengan adanya struktur organisasi maka aka mudah membagi tugas dan kewajiban masing-masing personil yang masuk didalam struktur tersebut. Jika semua personil dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan wewenangnya, maka didalam kecamatan Pakuhaji tersebut akan tercipta suatu kerjasama yang efektif dan efisien. Organisasi merupakan satu kesatuan aktivitas dimana manajer mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam oragnisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan baik.

Struktur organisasi tercermin dalam satu bagian organisasi yang menunjukan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi kerja.

Berdasarkan keputusan bupati tanggal 24 April no 02 tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja pada kecamatan Kecamatan Pakuhaji ditegaskan adalah menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat, mengolah fasilitas umum, menyelenggarakan ekonomi dan usaha daerah serta tugas-tugas lain yang dilimpahkan kepada kecamatan pakuhaji.

LAMPIRAN : PERDA KABUPATEN TANGERANG

NOMOR : 02 TAHUN 2008

TANGGAL : 24 APRIL 2008

TENTANG : ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

KABUPATEN TANGERANG

Untuk menciptakan hal tersebut setiap perusahaan perlu membuat struktur organisasi perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusaahaan anggota dapat mengetahu jelas tugas dan tanggung jawab secara jelas.Struktur organisasi Kecamatan Pakuhaji sebagai berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Tabel 3.1. Jumlah Pegawai Kantor Kecamatan Pakuhaji

Tugas dan Tanggung Jawab

1) Camat

Menurut PP. Nomor 41 Tahun 2007, tugas camat meliputi

a) Menyiapkan bahan pengorganisasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan.

b) Menyiapkan bahan pengorganisasian kegiatan pembinaan dan pengembangan perekonomian rakyat dan melaksanakan pemungutan pendapatan daerah sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bertugas untuk mengatur menjalankan dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan.

c) Menyiapkan bahan penyelenggaraan pelayanan sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat menyiapkan bahan pembinaan kelurahan.

d) Menyiapkan bahan penyelenggaraan pelayanan sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat menyiapkan bahan pembinaan kelurahan.

e) Menyiapkan bahan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah kecamatan.

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi, operasional unit pelaksana teknis dinas.

g) Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi kegiatan pembangunan danpengembangan partisipasi masyarakat berdasarkan pelimpahan kewenangan yang diberikan agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana secara efisien dan efektif.

2) Sekretariat Kecamatan

a) Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas Sekretariat Kecamatan dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian statistic, pengendalian dan evaluasi serta pelaksanaannya, pengelolaan urusan keuangan dan kekayaan, pelaksanaan administrasi kepegawaian, penataan organisasi dan ketatalaksanaan, pelaksanaan administrasi persuratan, kearsipan, rumah tangga, protocol dan kehumasan, pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh camat berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan secara efisien dan efektif.

3) Bagian Umum

a) Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi umum dan kepegawaian sebagai pedoman pelaksaan tugas.

b) Mengelola dan melaksanakan urusan rumah tangga dan protocol.

c) Mengelola dan melaksanakan urusan kepegawaian.

d) Mengelola dan melaksanakan urusan asset.

e) Mengelola dan melaksanakan urusan surat menyurat dan kearsipan.

f) Mengelola dan melaksanakan urusan ketatalaksanaan.

g) Mengelola dan melaksanakan urusan umum lainya.

h) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian.

i) Melaksanakan tugas dan wewenang yang diberikan oleh camat .

4) Bagian Keuangan

a) Memepersiapkan bahan – bahan dan menyusun rencana anggaran pada lingkup kecamatan.

b) Mempersiapkan bahan – bahan dan menyelenggarakan tata laksana dibidang keuangan.

c) Mengkordinasikan penyusunan rencana anggaran tahunan kecamatan.

d) Mengelola dan melaksanakan verikasi anggaran.

e) Mengelola dan melaksanakan pembukuan dan pelaporan keuangan.

f) Melaksanakan tugas lain dan wewenang yang diberikan camat.

5) Seksi Tata Pemerintahan

a) Menyusun rencana program dan kegiatan seksi pemerintahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b) Menyelenggarakan fasilitasi pemilihan kepala desa dan badan perwakilan desa.

c) Menyelenggarakan lomba desa atau penilaian desa/kelurahan tingkat kecamatan.

d) Menyelenggarakan fasilitasi kerjasama antar desa/kelurahan dan penyelesaian perselisihan antar desa/kelurahan.

e) Memfasilitasi penataan desa/kelurahan dan menyusun peraturan desa.

f) Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan.

g) Menyelenggarakan kordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait.

h) Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas – tugas telah dan belum dilaksanakan.

i) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan yang diperintahkan oleh camat.

6) Seksi Tartib

a) Pembinaan ideologi dan pembinaan pemahaman pancasila, fasilitasi pemilu, pengawasan kegiatan organisasi.

b) Pembinaan Tartib penyelesaian batas wilayah antar desa dan kelurahan antar kecamatan.

c) Pelaksanaan koordinasi & pembinaan Pol-PP dan LINMAS dikecamatan.

d) Penegakan & pelaksanaan perda keputusan Bupati serta perundang-undangan lainnya diwilayah kecamatan.

e) Fasilitasi terhadap pelaksanaan pembebasan tanah milik dan pelepasan hak yang akan dipergunakan untuk kepentingan umum.

f) Pengkoordinasian kegiatan UPTD dan intansi pemerintah dikecamatan.

7) Seksi Pembangunan

a) Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan dan pengawasan kegiatan pembangunan diwilayah kecamatan (menyusun perencanaan pembangunan tahunan dan menengah kecamatan).

b) Intensifikasi dan ekstenfikasi PBB diwilayah kecamatan.

c) Pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

d) Pembinaan organisasi social kemasyarakatan.

e) Fasilitasi pembangunan sarana prasarana desa/kelurahan dan kecamatan.

f) Melaksanakan pengawasan umum dan rekomendasi pemberian teguran lisan dan tertulis kepada pengelola kegiatan pembangunan dikecamatan kepada Camat.

8) Seksi Ekonomi

a) Menyiapkan dan menyusun program kerja kegiatan seksi ekonomi dan pembangunan sesuai dengan kebijakan program kerja kecamatan.

b) Menyiapkan bahan konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas atau petunjuk Camat.

c) Melaksanakan koordinasi teknis dengan pejabat dan atau satuan kerja lainnya didalam maupun diluar lingkungan kecamatan tentang pelayanan jasa public mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi dan pembangunan dikecamatan.

d) Memeberi petunjuk kerja kepada bawahan serta memeriksa hasil pekerjaannya sesuai ketentuan yang berlaku.

e) Melaksanakan penyelenggaraan pendataan, pendaftaran serta penagihan pajak daerah dan retribusi tertentu dibawah koordinasi kecamatan.

f) Memeberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan public yang berkaitan dengan ekonomi dan pembangunan yang menjadi wewenang tugasnya.

g) Mengelola data adminstrasi dibidang ekonomidan pembangunan meliputi :

h) Membuat rekapitulasi dan realisasi pengambilan raskin.

i) Mengisi buku proyek dana pembangunan dikecamatan.

j) Mengisi buku perkembangan harga sembako.

k) Mengisi buku register permohonan perijinan UKM.

9) Seksi Kesejahteraan Sosial

a) Pembinaan & pengawasan kegiatan program pendidikan generasi muda, keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan, serta peranan wanita.

b) Pelaksanaan penyuluhan program wajib belajar.

c) Fasilitasi pendidikan TKdan TPA.

d) Fasilitasi penyelenggaraan sarana pendidikan dan pelayanan kesehatan.

e) Pembinaan dan pengawasan kegiatan program kesehatan masyarakat.

f) Pembinaan dan pembangunan ketenagakerjaan dan perburuhan.

g) Antisipasi dan penanggulangan dampak bencana alam danpengungsi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada Kecamatab Pakuhaji Kabupaten Tangerang, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.


Prosedur Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi proses sistem pendaftaranperijinan mendirikan UKM yang sedang berjalan di Kecamatan Pakuhaji adalah sebagai berikut :

a) Prosedur Pembuatan Perijinan

Pemohon datang ke kantor Kecamatan Pakuhaji dengan membawa berkas /surat pengantar dari desa. Kemudian staff memeriksa persyaratan yang sudah di tentukan, kemudian dicatat dibuku register dan dibuatkan nomor register dengan catatan jika memenuhi persyaratan.

b) Prosedur Laporan

Laporan akan diberikan kepada pimpinan / Camatsetelah pendaftaran telah dilakukan, terdapat 2(dua) laporan yang akan diserahkan kepada pimpinan yaitu laporan monitoring UKM dan laporan yang untuk diserahkan kepada pusat.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

A. Usecase Diagram Yang Berjalan.

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.2. Use Case Pendaftaran

Terdapat 4 aktor yang berfungsi sebagai :

1. Pemohon berfungsi untuk mengajukan perysaratan kepada staff dengan membawa surat rekomendasi dari desa, jika persyratan terlengkapi maka persyratan akan diterima oleh staff dan staff memproses lebih lanjut. Jika tidak terlengkapi maka akan dikembalikan ke pemohon untuk melengkapi persyaratan tersebut.

2. Staff berfungsi untuk melihat dan mencatat data persyratan si pemohohon. Bila pemohon belum memberikan data persyratan belum lengkap maka staff layanan akan dikembalikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi persyratan tersebut. Jika persyaratan sudah terlengkapi maka staff akan menerima persyratan tersebut.

3. Kepala bagian berfungsi untuk menerima persyaratan yang sudah diproses oleh staff dan membuat laporan untuk diberikan kepada pimpinan.

4. Pimpinan berfungsi untuk menerima laporan yang sudah dibuat oleh staff.

B. Activity sistem yang berjalan saat ini

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3. Activity Diagram Data Pemohon

Aktifitas yang terjadi adalahpemohonmengajukan persyaratan kepada staff dan staff menerima persyaratan yang diajukan oleh pemohon dan staff memeriksa kelengkapan persyratan jika persyratan tidak lengkap maka persyratan akan dikembalikan persyaratan kepada pemohon untuk dilengkapi jika persyratan terpenuhi maka persyaratan akan diserahkan kepada kepala bagian dan kepala bagian akan membuatkan nomor register untuk diberikan kepada staff dan staff menyerahkan nomor register kepada pemohon.

C.Activity Laporan

Gambar 3.4. Activity Diagram Laporan

Aktifitas yang terjadi adalah kepala bagian membuat laporan dan laporan tersebut akan diserahkan kepada pimpinan dan pimpinan akan cek laporan dan menerima laporan.

D. Sequence Diagram Yang Berjalan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Gambar 3.5. Sequence Diagram Yang Berjalan

Terdapat 13 kegiatan dan 4 aktor yaitu :

1. Pemohon mengajukan persyaratan dengan membawa surat rekomendasi dari desa diajukan kepada staff layanan.

2. Staff menerima persyratan dari pemohon.

3. Dan staff memeriksa persyaratan yang diajukan oleh pemohon, jika persyratan tidak memenuhi persyratan yang telah ditentukan maka persyratan dikembalikan kepemohon untuk di lengkapi persyartan.

4. Jika persyratan lengkap maka persyaratan pemohon diserahkan kepada kepala bagian.

5. Menerima persyaratan yang diajukan oleh staff layanan.

6. Kepala bagian membuatkan nomor register dan diserahkan kepada staff layanan.

7. Staff Menerima nomor register dari kepala bagian.

8. Staff menyerahkan nomor register kepada pemohon.

9. Pemohon menerima nomor register yang telah dibuatkan oleh kepala bagian.

10. Kepala bagian membuat laporan.

11. Kepala bagian menyerahkan laporan yang telah dibuat.

12. Pimpinan cek hasil laporan.

13. Acc laporan.

Dari 14 kegiatan tersebut yang sudah dijalaskan melalui use case diagram dan activity diagram.

Analisa Masukan, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Nama Masukan  :Pendataan

Fungsi  : Untuk pendataan data perijinan

Sumber  : Staff

Media  : Buku Besar

Frekuensi  : Setiap Bulan

Format  : Lampiran A1

Keterangan  : Berisi data perijinan

2. Analisa Proses

Nama Modul  : Perijinan

Masukan  : data perijinan yang masuk

Keluaran  : Laporan perijinan

Ringkasan Proses  : Proses yang terjadi adalah apabila Staff mencatat data perijinan yang diajukan oleh pemohon, apabila perijinan sudah diberikan oleh pimpinan maka sipemohon bisa untuk memulai mendirikan usaha baru.

3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran  : Laporan

Fungsi  : Mencetak atau menampilkan dari proses perijinan

Media  : Kertas

Rangkap  : 2(dua) lembar

Perijinan : - Lembar 1 (putih), untuk Laporan Perijinan

- Lembar 2 (merah), untuk Laporan data pertumbuhan UKM

Analisa Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam pengolahan data perijinan pada kecamatan pakuhaji kabupaten Tangerang ditemukan kelebihan dan kekurangan di dalam sistem yang berjalan saat ini antara lain:

1. .Kelebihannya yaitu dalam pengolahan data menggunakan sistem yang.

sedang berjalan saat ini sudah dapat membantu pelaksanaan proses jalannya pengelolaan data-data penduduk hingga dapat menghasilkan laporan untuk pertanggung jawaban yang diperlukan oleh manajemen, dalam hal penyajian datanya juga sudah dapat membantu untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

2. Kekurangannya yaitu prosedur pengolahan data perijinan UKM yang sedang berjalan saat ini masih terasa lambat, karena apabila dalam proses pengerjaannya pihak manajemen atau koordinator Kecamatan Pakuhaji membutuhkan data, saat itu juga guna memecahkan masalah dan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan mengenai data-data di kecamatan yang sedang dikerjakan maka pengerjaannya tersebut akan menjadi terhambat. Proses pembuatan laporan dan pengendalian data-datanya juga dapat terhambat akibat kecepatan data yang diperoleh belum dapat memenuhi kebutuhan sistem secara optimal, selain itu informasi yang didapat belum up to date.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Pada konfigurasi sistem ini, Kecamatan Pakuhajimasih menggunakan sistem secara manual dimana masih menggunakan media buku besar sebagai pencatatan data perijinan. Sehingga konfigurasi hardware dan konfigurasi software pada sistem yang berjalan ini tidak ada, tetapi untuk hak akses (Brainware) sebagai berikut :

a. Staff berfungsi untuk penginputan data perijinan.

b. Kepala bagian berfungsi untuk menerima hasil persysaratan perijinan.

c. Pimpinan untuk mengecek laporan selama hasil persyaratan.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

a) Permasalahan yang dihadapi dari sistem pengolahan data perijinan pada kecamatan pakuhaji masih menggunakan manual dan buku besar. Sehingga tingkat ketepatan dalam pengolahan, penyimpanan, maupun pengambilan data perijinan sangat kurang efektif dan efesien, karena masih menggunakan buku besar.

b) Belum mampu untuk monitoring pertumbuhan UKM pada kecamatan pakuhaji karena semua dari 13 Desa dan 1 kelurahan dicatat dalam 1 buku besar, sehingga untuk monitoring tingkat pertumbuhan UKM menjadi lama dan tidak terkontrol dengan baik.

c) Laporan yang tidak tepat dan akurat sehingga belum mampu untuk menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagian salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalahnya, maka dibuat suatu sistem aplikasi, dimana sistem tersebut dapat mencakup hal – hal yang dapat membuat sistem yang ada dapat berjalan dengan baik, dengan harapan sistem tersebut dapat meminimalkan semua masalah yang muncul. Sistem yang akan dibuat adalah perancangan sistem pengolahan data untuk monitoring UKM sebagai penunjang keputusan bidang ekonomi pembangunan pada kecamatan pakuhaji.

Setelah mengamati dan meneliti dari segi kekurangan maupun beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pengolaha data perijinan UKM sistem yang berjalan saat ini, belum dapat di implementasikan secara efektif dan efisien sehingga penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Menyediakan suatu aplikasi sehingga data tersimpan dengan baik dan aman.

2. Menyediakan informasi pertumbuhan grafik UKM sehinggan bisa memonitoring pertumbuhan UKM dan dijadikan penunjang keputusan

Penyusunan laporan skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi pemerintah yang telah dituju oleh mahasiswa secara terbimbing dengan tujuan untuk mempelajari dan menganalisa sistem yang sedang berjalan pada instansi tersebut. Dari hasil penenlitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan skripsi yang akan ditunjukan melalui diagram pembentukan sistem. dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan prototype merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu sistem pengolahan data perijinan UKM

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.2. Diagram Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

BerdasarkanElisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

Tabel 3.4a. Diagram Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T = Technical

O = Operational

E = Economic

L = Low

M = Middle

H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Usulan perosedur yang baru ini bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permasalahan yang timbul dapat diminimalkan dan mendapatkan hasil yang optimal. Prosedur yang diusulkan yaitu aplikasi pengolahan data perijinan.

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan di bangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem Pengolahan data perijinan yang sedang berjalan saat ini. Berdasarkan perubahan sistem pendataan yang terjadi dan setelah kebutuhan sistem-sistem baru ditentukan, maka langkah-langah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Pengolahaan Data Perijinan Kecamatan Pakuhaji

Dapat dijelaskan gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Pengolahaan data perijinan Pada Kecamatan Pakuhaji KabupatenTangerang diatas pada saat ini terdiri dari 3 actor, yaitu: Staff Pemohon, dan Pimpinan dan juga memiliki 31 usecase diantaranya yaitu:

Prosedur Login

Usecase : Sistem Pengolahaan data perijinan

Actor : Staff Layanan

Skenario: Staff Layanan melakukan login untuk mengakses menu utama, data master, data transaksi, Jenis Perijinan, surat permohonan dan register. laporan bulanan, laporan pertumbuhan UKM dan laporan pemohon

Prosedur Menu Utama

Usecase : Sistem Pengolahan data perijinan

Actor : Staff Layanan

Skenario: bagian Staff Layanan mengakses menu utama untuk penginputan data master, jenis perijinan, surat permohonan, register.

Prosedur Data Master

Usecase : Sistem Pendataan

Actor : Staff Layanan, Pemohon

Skenario : Staff Layanan mengakses data master untuk penginputan data Pemohon, data Karyawan, data jabatan, data Desa dan data Kelurahan. Pemohon melapor kepada Staff Layanan pada table data Pemohon yang telah diinputkan oleh Staff Layanan. Pemohon menyerahkan datanya dengan melapor kepada Staff Layanan untuk diinputkan ditable Pemohon

Prosedur Jenis Perijinan

Usecase : Sistem Pengolahan data perijinan

Actor : Staff Layanan, Pemohon

Skenario: Staff Layanan mengakses table Jenis Perijinan untuk menginput data Jenis Perijinan yang dilakukan dilakukan oleh Pemohon

Prosedur Surat Permohonan

Usecase : Sistem Pengolahan data perijinan

Actor : Staff Layanan dan Pemohon

Skenario: Staff Layanan mengakses table Surat Permohonan untuk menginput data Surat Permohonan yang dilakukan oleh Pemohon.

Prosedur Register

Usecase : Sistem Pengolahan data perijinan

Actor : Staff Layanan dan Pemohon

Skenario: Staff Layanan mengakses table Register untuk menginput data Register yang dilakukan oleh Pemohon.

Prosedur Laporan

Usecase : Sistem Pengolahan data Perijinan

Actor : Staff Layanan dan Pimpinan

Skenario: Staff Layanan mengakses table laporan untuk merekap laporan dari Pemohon, Laporan bulanan, Laporan Pertumbuhan UKM, dan grafik Pertumbuhan UKM. Kemudian dicetak untuk diberikan kepada Pimpinan.

Prosedur Logut

Usecase : Sistem Pengolahaan data perijinan

Actor : Staff Layanan

Skenario: Staff Layanan mengakses logout untuk menghentikan semua proses yang sedang berjalan.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Pengolahan data perijinan Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang

Keterangan gambar 4.2: Activity Diagram Sistem Pengolahaan data Perijinan Pada Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang.

1 Initial Node, Sebagai awal mulai dari sistem.

1 Decision Node, Sebagai opsi pilihan.

11 Fork Node, Sebagai Penghubung dari 1 data kebanyak data

28 Activity diantaranya Melakukakan login,Verifikasi login, masuk menu utama, data master, pilih data Pemohon, input data Pemohon (view data Pemohon) pilih data Karyawan, input data Karyawan, view data Pemohon, pilih data Desa, input data Desa, view data Desa pilih data Jabatan, input data Jabatan, view data Jabatan, pilih data Jenis Perijinan, input data Jenis Perijinan,view Jenis Perijinan, Pilih data Surat Permohonan input data Surat Permohonan, pilih data Register, input data Register, view data Register, pilih laporan, view laporan bulanan, laporan pemohon, bulanan, view laporan bulanan, view laporan Pertumbuhan, cetak laporan Pertumbuhan, view grafik Pertumbuhan UKM, view grafik Pertumbuhan UKM, melakukan logout.

1 Join Node, Sebagai penggabungan dari semua data

1 Activity Final Node, Sebagai akhir dari semua proses.

Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Pengolahan data Perijinan Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang

Keterangan gambar 4.3: Sequence Diagram Sistem Pengolahan data Perijinan Kabupaten Tangerang.

3 Actor, yaitu: Staff, Pemohon, dan Pimpinan

8 Lifeline, yaitu: Login, Menu Utama, Data Master, Jenis Perijinan, Surat Permohonan, Register Laporan, dan Logout

37 Message diantaranya melakukan login, masukan username & password, masuk menu utama, pilih data master, menampilkan data master, pilih data Pemohon, menampilkan data Pemohon, input data Pemohon, view data Pemohon, pilih data Karyawan, menampilkan data Karyawan, input data Karyawan, view data Karyawan, pilih data Desa, menampilkan data Desa, input data Desa, view data Desa, pilih data Jabatan, menampilkan data Jabatan, input data Jabatan, pilih data Jenis Perijinan, menampilkan Jenis Perijinan, input data Jenis Perijinan, pilih data Surat Permohonan, input Surat Permohonan, menampilkan Surat Permohonan, pilih data Register, input data Register, menampilkan data Register, pilih laporan, menampilkan laporan, view laporan bulanan, view laporan pertumbuhan UKM, laporan pemohon dan melakukan logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Disini penulis akan menjelaskan perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan, diantaranya yaitu:

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

UNNORMALIZED

Tabel 4.2a. Tabel Unnormal

Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

First Normal Form 1NF

Gambar 4.4. First Normal Form (1NF)

Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.

Second Normal Form 2NF

Gambar 4.5. Second Normal Form (2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 8 tabel, yaitu table pemohon, table karyawan, table jabatan, table surat permohonan, table jenis perijinan, table desa, table register dan table kelurahan.

Third Normal Form 3NF

Gambar 4.6. Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 8 tabel, yaitu table pemohon, table karyawan, table jabatan, table surat permohonan, table jenis perijinan, table desa, table register dan table kelurahan.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang telah dianggap normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

Nama File : tblPemohon

Akronim  : -

Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Pemohon

Tipe File  : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Media : Harddisk

Panjang Record : 468

Primary Key : Id_Pemohon

Tabel 4.3. Table Data Pemohon

Nama File : tblKaryawan

Akronim : -

Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Karyawan

Tipe File : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Media : Harddisk

Panjang Record : 160

Primary Key : id_Karyawan

Tabel 4.4. Table Data Karyawan

Nama File  :tblJabatan

Akronim  : -

Fungsi  : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Jabatan

Tipe File  : File Master

Organisasi File  : Sequential

Media  : Harddisk

Panjang Record  : 46

Primary Key  : kode_jabatan

Tabel 4.5. Table Data Jabatan

Nama File  :tblKelurahan

Akronim  : -

Fungsi  :Untuk Menginput dan Menyimpan Data Kelurahan

Tipe File : File Master

Organisasi File : Sequential

Media  : Harddisk

Panjang Record  : 102

Primary Key  : id_kelurahan

Tabel 4.6. Table Data Kelurahan

Nama File : tblDesa

Akronim : -

Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Desa

Tipe File : File Master

Organisasi File : Sequential

Media : Harddisk

Panjang Record : 102

Primary Key : Id_Desa

Tabel 4.7. Table Desa

Nama File :tblSuratPermohonan

Akronim : -

Fungsi : Untuk Menginput data surat permohonan yang dilakukan oleh pemohon

Tipe File : File Transaksi

Organisasi File : Sequential

Media : Harddisk

Panjang Record : 203

Primary Key : No_Permohonan

Tabel 4.8. Table Surat Permohonan

Nama File : tblJenisPerijinan

Akronim : -

Fungsi : Untuk Menginput Jenis Perijininan Yang Dilakukan Oleh Pemohon

Tipe File : File Transaksi

Organisasi File : Sequential

Media : Harddisk

Panjang Record : 16

Primary Key : No_Perijinan

Tabel 4.9. Table Jenis Perijinan

Nama File : tblRegister

Akronim : -

Fungsi : Untuk Menginput Register Yang Dilakukan Oleh Pemohon

Tipe File : File Transaksi

Organisasi File : Sequential

Media : Harddisk

Panjang Record : 150

Primary Key : No_Register

Tabel 4.10. Table Register

State Machine Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.7. State Machine Diagram Pengolahan Data Perijinan Pada Kecamatan Pakuhaji

Keterangan Gambar 4.7 :

1 Initial Pseudo State, Sebagai Awal mulai dari suatu sistem.

18 State, yang terdiri dari Login, Cek login, menu utama, menu master, input data pemohon, input data karyawan, input data jabatan, input data kelurahan, input data desa, menu transaksi, input surat permohonan, input jenis perijinan, input register,menu laporan, laporan bulanan, laporan pertumbuhan UKM, laporan pemohon, logout.

1 Choice, Sebagai Opsi pilihan Jika Login Gagal akan login ulang kembali jika berhasil akan

masuk menu utama.

4 Fork Node, Sebagai sebagai penghubung dari 1 data kebanyak data atau lebih dari 1.

1 Join Node, Sebagai Penggabungan dari banyak data menjadi 1 data.

1 Final Node, Sebagai akhir dari suatu sistem.

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

1. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

Gambar 4.8. HIPO(Hirarchy Plus Input Process Output) Sistem Pengolahaan data Perijinan

Sistem Pengolahaan data Perijinan

Tampilan Program

1. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Login

2. Tampilan Menu Utama

Gambar 4.10. Tampilan Menu Utama

3. Tampilan Master Data Pemohon

Gambar 4.11. Tampilan Master Data Pemohon

4. Tampilan Master Data Kelurahan

Gambar 4.12. Tampilan Master Data Kelurahan

5. Tampilan Master Data Jabatan

Gambar 4.13. Tampilan Master Data Jabatan

6. Tampilan Master Data Karyawan

Gambar 4.14. Tampilan Master Data Karyawan

7. Tampilan Master Data Desa

Gambar 4.15. Tampilan Master Data Desa

8. Tampilan Menu Transaksi Surat permohonan

Gambar 4.16. Tampilan Menu Transaksi Surat Permohonan

9. Tampilan Transaksi Jenis Peijinan

Gambar 4.17. Tampilan Transaksi Jenis Perijinan

10. Tampilan Master Transaksi Register

Gambar 4.18. Tampilan Master Transaksi Register

11. Tampilan Laporan Bulanan Data Pemohon

Gambar 4.19. Tampilan Laporan Bulanan Data Pemohon

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

Processor : Intel Core i3

Monitor : LCD 14”

Mouse : Wireless

Keyboard : PS2

Memory (RAM) : 4 GB

Hardisk : 500 GB

Printer : Laserjet

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Microsoft Visual Studio 6.0 Enterprise

2. Microsoft Office 2007

Hak Akses

Ada 1 actor yang dapat mengakses sistem pengolahaan data perijinan UKM, yaitu:

1. Staff Layanan

Staff Layanan bertugas untuk menginput, menghapus dan mengontrol data dan semua kegiatan proses distribusi

Testing

Implementasi program Sistem Pengolahaan data Perijinan pada Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel 4.10. Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule

Schedule Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Pengolahaan Data Untuk Monitoring Tingkat Prtumbuhan UKM Sebagai Penunjang Keputusan Pada Kecamatan Pakuhaji”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11. Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.12. Estimasi Biaya

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sistem Pengolahan Data pada Kecamatan Pakuhaji saat ini masih menggunakan buku besar atau manual hal ini menyebabkan data yang diolah kurang efektif dalam melakukan pencarian data perijinan .

2. Dengan adanya sistem yang sudah terkomputerisasi maka dapat mempermudah proses monitoring pertumbuhan UKM sehingga bisa dijadikan sebagai pengambilan keputusan dan meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi.

3. Laporan pertumbuhan UKM yang dihasilkan saat ini tidak tepat pada waktunya hal ini karena dalam proses pembuatannya memakan waktu yang lama dan tidak memiliki tempat penyimpanan data.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang lebih baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :

1. Disarankan menggunakan sistem terkomputerisasi agar dalam proses monitoring pertumbuhan UKM lebih akurat dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

2. Perlu adanya suatu penyimpanan data yang teroganisir dengan baik melalui suatu database yang terhubung dengan computer pusat..

3. Untuk memaksimalkan hasil system yang diusulkan maka perlu perlatihan khusus terhadap user yang akan menggunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, (2009), Perancangan dan Implementasi Database Relational, Yogyakarta : penerbit AndiSutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara

Abdul Kadir,. 2007. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: AndiAksara

Gentisya Tri Mardiani. 2013. SISTEM MONITORING DATA ASET DAN INVENTARIS PT TELKOM CIANJUR BERBASIS WEB. Bandung: Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika :Vol. 2, No. 1, Maret 2013, ISSN : 2089-9033 Malik, Ibnu dan Mohammad Unggul Juwana. 2009. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: JurnaL CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.

Lindawati 2014. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web”. Tangerang

Arifianto, Teguh 2011, “Membuat Interface Aplikasi Android Lebih Keren dengan LWUIT”, Andi,Yogyakarta.

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. “Sistem Informasi Teknologi”, Yogyakarta: Andi OffsetMadhawirawan, Ahwadz Fauzi 2011 TRAINER MIKROKONTROLER ATMEGA32. Universitas Negeri Yogyakarta.

Mariana Kristiyanti. Peran Strategis Usaha Kecil Menengah (UKM) Dalam Pembangunan Nasional INFORMATiKA Vol. 3 No. 1, Januari 2012

Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analiasa Sistem. Jurnal” SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010:2-19.

Nasrul, Halim R,M. 2011. Jurnal TEKNOMATIKA Vol 1, No 3. “Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0”. Palembang : STIKOM PalComTech.

Nila, Sri. 2013. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KUALITAS KAYU UNTUK KERAJINAN MEUBEL. Yogyakarta: Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-ISSN: 2338-5197 Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalan jurnal CCIT (2010:197)

Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.

Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka

Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Situmorang. 2010. “Buku Analisis Data”. Medan: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.

Todarro dalam Buku Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

Yustianti. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta:Bumi Aksara.

LAMPIRAN

Daftar Lampiran

Lampiran A:

Lampiran A.1 : Validasi Skripsi

Lampiran A.2 : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal


Lampiran A.3 : Surat Pengantar Observasi Skripsi


Lampiran A.4 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)


Lampiran A.5 : Kartu Bimbingan Skripsi


Lampiran A.5 : Kartu Bimbingan Skripsi


Lampiran A.5 : Kartu Bimbingan Skripsi


Lampiran A.5 : Kartu Bimbingan Skripsi


Lampiran A.6 : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi


Lampiran A.4 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)


Lampiran A.7 : Daftar Nilai


Lampiran A.8 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi


Lampiran A.8 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi



Lampiran A.9 : Formulir Seminar Proposal Skripsi


Lampiran A.9 : Formulir Seminar Proposal Skripsi


Lampiran A.10 : Formulir Final Presentasi Skripsi


Lampiran A.10 : Formulir Final Presentasi Skripsi


Lampiran A.11 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi


Lampiran A.11 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi


Lampiran A.12: Sertifikat Prospek 2008


Lampiran A.13: Jurnal


Lampiran A.13: Jurnal


Lampiran A.14: Sertifikat TOEFL


Lampiran A.14: Sertifikat TOEFL


Lampiran A.15: Sertifikat Seminar Internasional


Lampiran A.16: Sertifikat Seminar Nasional


Lampiran A.16: Sertifikat Seminar Nasional


Lampiran A.16: Sertifikat Seminar Nasional


Lampiran A.16: Sertifikat Seminar Nasional


Lampiran A.16: Sertifikat Seminar Nasional

Lampiran A.16: Sertifikat Seminar Nasional

Lampiran A.16: Sertifikat Seminar Nasional

Lampiran A.17: Ijazah SMA


Lampiran A.18: Daftar Riwayat Hidup

Lampiran B:

Lampiran B.1 : Hasil Wawancara

Lampiran B.2 : Bukti Observasi

LampiranB.3 :Surat Keterangan

LampiranB.4 :Surat Implementasi

Contributors

Liwailhamdi