SI1011464938

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT

BERBASIS WEB PADA PT. BANK PERKREDITAN

RAKYAT HARIARTA SEDANA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464938
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT

BERBASIS WEB PADA PT. BANK PERKREDITAN

RAKYAT HARIARTA SEDANA

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464938
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt,.M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT

BERBASIS WEB PADA PT. BANK PERKREDITAN

RAKYAT HARIARTA SEDANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464938
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Sholeh, M.M.S.I)
   
NID : 04043
   
NID : 02026

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT

BERBASIS WEB PADA PT. BANK PERKREDITAN

RAKYAT HARIARTA SEDANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464938
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT

BERBASIS WEB PADA PT. BANK PERKREDITAN

RAKYAT HARIARTA

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464938
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1011464938

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan jasa keuangan. PT Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana terletak pada Halim Perdana Kusuma Ruko Panorama Nomor. 12-13 Jurumudi Tangerang. Yang selalu memberikan kebutuhan terhadap nasabah secara maksimal demi kenyamanan nasabahnya. Karena itu dibutuhan adanya sistem informasi yang lengkap guna mendorong sumber daya manusia untuk melakukan suatu kegiatan agar dapat dijalankan dengan cepat dan tepat, serta dituntut untuk dapat membuat suatu keputusan dengan menggunakan cara yang tepat pula, sehingga dapat memperoleh suatu manfaat terhadap kemajuan sistem informasi serta dapat bertahan di dalam dunia global. Khususnya dalam pengajuan kredit, Sehingga perlu dilakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Dalam pengambilan data, penulis melakukan observasi, wawancara dan sudi pustaka, dan data yang diperoleh dianalisisa dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan Software Visual Paradigm 7.2. Serta menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Oportunities, Threaths). Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsi ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML (Unified Modeling Language) yang menggambarkan perancangan sistem yang berjalan dan perancangan sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan khususnya pada bagian pelayanan kredit.


Kata Kunci: Informasi, UML, Perancangan, Web

ABSTRACT

PT. Sedana Hariarta Rural Bank is a company engaged in the field of banking and financial services. PT Bank Rural Hariarta Sedana located at Halim Perdana Kusuma Shop Panorama Number. 12-13 Jurumudi Tangerang. Which always provide the needs of the customers to the maximum for the convenience of its customers. Therefore any 'complete information system in order to encourage human resources to carry out an activity to be carried out quickly and precisely, and are required to be able to make a decision to use the right way anyway, so as to obtain a benefit to the advancement of information systems and can survive in a globalized world. Especially in the credit application, so necessary for the development in order to create a system that is faster, precise and accurate to use a web-based application. In collecting the data, the authors make observations, interviews and willing libraries, and data obtained dianalisisa in the form of the Unified Modelling Language (UML) using Visual Paradigm Software 7.2. And using SWOT analysis (Strength, Weakness, oportunities, Threaths). The final results were achieved from the writing of this thesis, namely the establishment of a procedure using the program system with UML (Unified Modeling Language) which describe the design of a system that works and design of the proposed system. In addition, also produced a new design of web-based applications that can improve the performance of companies, especially in the credit services.


Keywords : Information, UML, Design, Web


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt,.M. Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Sholeh, M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, bimbingan, pengarahan, dorongan dan motivasi dalam menyusun laporan skripsi hingga selesai.
  5. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.
  6. Ibu I Ketut Sugiarthini, selaku Direksi PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana yang telah mengizinkan penulis dalam melakukan penelitian.
  7. Bapak Sigito, SE, selaku Stakeholder di PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana.
  8. Seluruh Staff Karyawan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana yang telah membantu penulis.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  10. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  11. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih selalu mendukung dan membeikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2015
Ade Engkos Kosasih
NIM. 1011464938


DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Use Case Diagram

Daftar Simbol Class Diagram

Daftar Simbol Sequence Diagram

Daftar Simbol Activity Diagram

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada masa sekarang ini komputer merupakan sarana yang penting dalam segala aspek kehidupan. Dimana komputer dibutuhkan sebagai alat yang dapat mempermudah pekerjaan di segala bidang. Baik kegiatan perbankan, pendidikan dan lain sebagainya.

Untuk mencapai pencapaian sasaran atau kegiatan maka penggunaan teknologi informasi yang handal menjadi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola suatu pekerjaan menjadi kebutuhan yang sangat vital dimana informasi cepat dan akurat menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan pada saat ini.

PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana adalah suatu bank yang mengoperasikan sistem komputer dalam kegiatan pelayanan perbankannya. Banyak program pelayanan yang diberikan PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana kepada para nasabah. Salah satunya adalah kegiatan pemberian kredit, dimana suatu program yang dikelola oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana dalam memberikan bantuan kepada para nasabah dalam mengelola suatu usaha. Dalam pelayanan pengajuan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana masih menggunakan sistem manual yaitu untuk mengurangi penggunaan kertas (papper less) dalam proses pengajuan kredit. Ketika terjadi kesalahan dalam pencatatan dalam sebuah kegiatan perbankan maka kegiatan operasional bank akan terganggu, akibatnya ada pihak yang merasa dirugikan, terutama pada proses laporan. Sehingga menimbulkan data yang tidak akurat, dan tidak relevan sehingga proses pelayananpun akan menjadi terhambat.

Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem informasi yang dapat menyajikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi nasabah. Proses pengolahan informasi dengan memanfaatkan teknologi web menjadi media informasi yang dinamis.

Sejalan dengan permasalahan diatas maka penulis mengambil judul “Peracangan Sistem Informasi Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana kualitas pelayanan pengajuan kredit terhadap nasabah yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana yang berjalan saat ini??

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini dapat memudahkan Account Officer (AO) dalam membuat laporan yang dibutuhkan dengan mudah, cepat, akurat dan up date?

  3. Apakah perancangan sistem informasi pengajuan kredit ini bermanfaat besar kepada pada nasabah dan memudahkan pimpinan untuk mengambil suatu keputusan?


Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang ada penulis membatasi laporan ini hanya pada pelayanan pengajuan kredit. Kredit disini yaitu berupa pinjaman uang tunai atau modal usaha.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Operasional

    Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan, dalam hal ini adalah penyajian informasi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana yang mampu mendukung pengambilan keputusan.

  2. Fungsional

    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu hasil penelitian ini nantinya mampu menyajikan informasi pengajuan kredit yang lebih optimal kepada bagian–bagian tertentu sehingga keputusan–keputusan yang diambil olehperusahaan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan kelangsungan perusahaan akan lebih cepat tersaji, selain itu mempermudah jajaran manajemen dalam mengetahui bagaimana perkembangan pengajuan kredit yang terjadi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana.

Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data-data transaksional.

  2. Pimpinan dengan mudah memonitoring hasil pengajuan kredit berbasis web ini pada perusahaan sehingga dapat cepat mengambil keputusan.

  3. Hasil penelitan ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan pengajuan kredit online.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Pada metode ini penulis melakukan pengamatan langsung serta melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana. Salah satunya adalah dengan mempelajari kegiatan-kegiatan kredit perbankan dimulai dari penawaran kredit, pengajuan aplikasi kredit sampai dengan proses persetujuan kredit.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Pada metode ini penulis berusaha mendapatkan data dengan cara wawancara secara lisan Account Officer (AO) yaitu Bapak Sigito selaku pegawai yang berhubungan langsung di bagian pelayanan kredit. Setelah penulis melakukan wawancara banyak sekali sistem-sistem yang kurang efektif dan efisien yang masih memerlukan akses langsung serta dalam penginputan data masih secara manual dan sering kali mudah hilang atau rusaknya data sebelum habis masa penginformasian sehingga bisa disebut kurang relevan digunakan pada dewasa ini.

  3. Metode Pustaka (Library Research)

    Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku-buku yang ada dan melalui sumber-sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan web, dan mempelajari sistem kredit perbankan dan penyajian informasi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana.

Metode Analisa

    Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi perusahaan, baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perusahaan, sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan keputusan.

    Untuk menganalisa program yang dirancang, penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Tahap II, Tahap III dan Draft Final Elisitasi.

Metode Perancangan

Tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisa yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang di usulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akan dibangun dengan tahapan teknik sebagai berikut:

Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Prototipe

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal.

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangann dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akanmenguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai LatarBelakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Manfaat dan Tujuan Penelitian,Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yanag berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar kredit perbankan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, Sejarah Singkat, Struktur Organisasi Perusahaan serta Wewenang dan Tanggung Jawab pada Perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, User Requirement menggunakan Elicitation Tahap 1, 2, 3 dan Draft Final Elisitasi sebagai landasan men-design sistem

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana meliputi, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, State Chart Diagram, Spesifikasi Basis Data, Rancangan Layar, Rancangan Implementasi Program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Taufiq (2013:2),[1],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Nasaruddin, Dkk, [2], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13),[3],suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

    a. Komponen Sistem (Component)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    b. Batasan Sistem (Boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengandemikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    d. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    e. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    f. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    g. Pengolahan Sistem (Processing)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    h. Sasaran Sistem (Objective) atauTujuan (Goal)

    Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    c. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

    d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq(2013:5),[4],tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistemyang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri(2012:20),[3],Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapandari daur hidup suatu sistem:

    a. Mengenali adanya kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali.Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

    b. Pembangunan sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    c. Pemasangan sistem

    Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem.Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

    d. Pengoperasian sistem

    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi.Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    e. Sistem menjadi usang

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan.Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1),[3],“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13),[5],“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5),[6],“data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut:

    a. Teks

    Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

    b. Data yang terformat

    Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    c. Citra (Image)

    Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

    d. Audio

    Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    e. Video

    Video adalah data dalam bentuk gambar yangbergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

3. Meta Data

Menurut Adi Nugroho yang dikutip dari Yakub(2012:6),[6], meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.

4. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6),[6],Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    a. Data Internal

    Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

    b. Data Personal

    Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

    c. Data Eksternal

    Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

5. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6),[7],Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

    a. Elemen Data

    Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

    b. Record

    Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

    c. File

    File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

6. Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2),[8],“Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenaranya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Taufiq (2013:15),[9],“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

7. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri(2012:33),[3],kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    a. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    b. Tepat waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

    c. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

8. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30),[3],nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Menurut Sutabri (2012:30),[3],Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    a. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

    f. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    g. Dapat dibuktikan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Keluwesan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    j. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38),[3], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut Taufiq (2013:17),[9],“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39),[3],”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47),[3], ” tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28),[10], ” Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi Sistem

    i. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    ii. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    iii. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  2. Efisiensi pengolahan

    i. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    ii. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    iii. Penggunaan dan pengambilan informasi.

  3. Dukungan keputusan untuk manajemen

    i. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    ii. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    iii. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142),[6], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Henderi, dkk (2011:322),[11],“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

2. Fungsi Analisa Sistem

(Sutabri, 2013: 26),[12], Adapun fungsi analisa sistem sebagai berikut:

    a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

    b. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai..

    c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas dan fungsi terakir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

3. Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51),[13], ” tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

Menurut Sutabri (2012:52),[12], ” proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”.

Menurut Sutabri (2012:52),[12], Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

    b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

    c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

    d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

    e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem Informasi

Menurut Mahdiana (2011:37),[14], ” Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28),[15], ” Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

2. Tujuan Tahapan Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013:228),[16], ” tahap perancangan/disain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem .

    b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threaths)

1. Definisi Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64),[17], ” SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Risza (2010:174),[18],” SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

2. Tipe-tipe stategis SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64),[19], ” Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

a. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang..

b. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

c. S-Tstrategies adalah strategi yang disusundengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

d. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Gambar 2.1 Tipe Strategi SWOT

3. Tujuan Analisis SWOT

Menurut Francois(2011:104),[20], ” Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisis SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi.

Bagian analisis ‘kekuatan’ dan ‘kelemahan’ merupakan pengamatan internal dan bagian ‘peluang’ merupakan pengamatan terhadap tren lingkungan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan memberi peluang, sedangkan lainnya akaan menjadi ancaman.

Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul.Apabila digunakan dalam konteks industri pariwisata sebuah negara, analisis SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan pariwisata yang kompetitif. Hasilnya, reaksi strategis dapat diformulasi untuk meningkatkan daya saing negara tersebut.

.

4. Manfaat Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:289),[21], ” Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

a.Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

b.Untuk membuat rekomendasi.

c.Informasi lebih akurat.

d.Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

e.Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Simarmata (2010:301),[22], ” Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Rizky (2011:237),[23], ” Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan pengujian atau testing adalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara terintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

2. Tahapan Testing

Menurut Rizky (2011:237),[24], ” Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

A. Verifikasi

Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

B. Validasi

Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure

    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

  2. Fault

    Fault adalah akarpermasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  3. Error

    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  4. Incident

    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

3. Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256),[24], ” Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Menurut Rizky (2011:256),[24], ” Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja testing

    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

4. Jenis-jenis Pengujian

A. White Box Testing

Menurut Simarmata (2010:316),[25], ” White Box disebut juga pola pengujian glass box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case atau dengan kata lain bahwa pengjian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah diamati dengan baik”.

Dengan menggunakan metode pengujian ini rekayasa sistem dapat melakukan test case yaitu:

  1. Memberi jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling sedikit satu kali.

  2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.

  3. Mengeksekusi semua loop sesuai dengan batasan.

  4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validasi.

B. Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:264),[26], ” blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha di tes apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sehingga dalam uji coba Blackbox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:6),[27], ” Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6),[28], ” UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

2. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268),[29], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3. Tipe UML

Menurut Yasin (2012:268),[29], tipe-tipe diagram UML adalah

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

  2. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model,

    i. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    ii. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    1. Activity

      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction

      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    3. Decision

      Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncronitation bars

      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

      Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

  4. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302),[30], ” Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

2. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67),[31], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem

    Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

    Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

3. Tahap-tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

    2. Middle (M): mampu dikerjakan.

    3. Low (L): mudah dikerjakan.

  4. Draft Final

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

4. Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75),[32], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

Teori Khusus

Konsep Dasar Kredit

1. Definisi Kredit

Menurut Syamsu Iskandar, (2008 : 93),[33], Kredit merupakan piutang bagi bank, maka pelunasannya (repayment) merupakan kebijakan yang harus dilakukan oleh debitur terhadap utangnya, sehingga resiko kredit macet dapat dihindarkan”.

Menurut Kasmir (2012 : 72),[34], mengatakan bahwa : “Dalam bahasa latin kredit disebut credere yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya”.

2. Unsur-unsur Kredit

Menurut Kasmir (2012:87),[34], Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

  1. Kepercayaan

    Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah yang melakukan pengajuan kredit.

  2. Kesepakatan

    Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

  3. Jangka waktu

    Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bias berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

  4. Risiko

    Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh asabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutmya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan.

  5. Balas jasa

    Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jas tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

3. Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2012:88),[34], Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut:

  1. Mencari keuntungan

    Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank. Jika bank terus menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidasi (dibubarkan).

  2. Membantu usaha nasabah

    Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

  3. Membantu pemerintah

    Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai berikut:

i. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank.

ii. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangungan usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

iii. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bawa sebagia besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

iv. Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa Negara.

v. Meningkatkan devisa Negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.

Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan daya guna uang

    Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut mejadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.

  2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

    Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

  3. Untuk meningkatkan daya guna barang

    Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguan atau bermanfaat.

4. Jenis-jenis Kredit

Menurut Kasmir (2012:90),[34], Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:

A. Dilihat dari segi kegunaan

  1. Kredit investasi

    Biasanya digunakan untuk keperluan perluan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama.

  2. Kredit konsumtif

    Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

B. Dilihat dari segi tujuan kredit

  1. Kredit produktif

    Kredit yang digunakan untu peningkatan usaha tau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tamabang atau kredit industri lainnya.

  2. Kredit konsumtif

    Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang hasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh sesorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif lainnya.

  3. Kredit perdagangan

    Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

C. Dilihat dari segi jangka waktu

  1. Kredit jangka pendek

    Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

  2. Kredit jangka menengah

    Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

  3. Kredit jangka panjang

    Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang. seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

D. Dilihat dari segi jaminan

  1. Kredit dengan jaminan

    Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon nasabah.

  2. Kredit tanpa jaminan

    Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon nasabah selama ini.

Konsep Dasar Pinjaman

1. Definisi Pinjaman

Pengertian Pinjaman menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang kegiatan usaha Simpan Pinjam,[35] yaitu sebagai berikut:

“Pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan it u, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dan disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan”.

Berdasarkan Pinjaman adalah sesuatu yang belum kita miliki atau yang belum ada, yang dimiliki orang lain. Sehingga berusaha memintanya agar dapat memakainya untuk semantar waktu, yang nantinya akan dikembalikan baik seperti semula, ataupun dengan mengembalikan lebih dari semula, tentu dengan perjanian sebelumnya kepada orang lain, badan usaha maupun pada jenis-jenis yang dapat melakukan pinjaman yang lain. Biasanya, sebelum melakukan pinjaman terlebih dahulu melakukan izin atau perjanjian kedua belah pihak. Baik yang menjamin, ataupun yang meminjamkan. Karena biasanya ada persyaratan sebelum melakukan pinjaman. Terlebih lagi, jika melakukan pinjaman ke suatu bidang usaha atua jasa, karena jika melakukan pinjaman aka nada yang dijadikan jaminan. Pinjaman dapat diartikan juga sebagai hutang.

Konsep Dasar Nasabah

1. Definisi Nasabah

Menurut (Sunarno : 2006)[36], nasabah adalah suatu badan perorangan yang melakukan kredit/pinjaman dengan pihak lain, dalam hal ini dengan Bank yang telah disepakati antara kedua belah pihak dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan berdasarkan hukum yang berlaku.

Konsep Dasar Bank

1. Definisi Bank

Menurut Syamsu Iskandar (2008:5)[37], “Bank merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan yang berfungsi sebagai pengumpul dana, pemberi pinjaman dan menjadi perantara dalam lalu lintas pembayaran giral”.

Menurut Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah:[38], “Bank adalah badan usaha yang mengimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Konsep Dasar BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

1. Definisi BPR

Merupakan salah satu bank umum yang melakukan kegiatan usaha dibidang jasa peminjaman dana tunai, yang memupuk dan masyarakat dan memanfaatkan dana yang berhasil dihimpun tersebut dengan memberikan pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit.

Bank Perkreditan Rakyat yang biasa disingkat dengan BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan.

Konsep Dasar Online

1. Definisi Online

Secara umum sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan internet ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah kepada Internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia mendapatkan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat digunakan oleh sistem tersebut (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi mandiri diluar sistem tersebut.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut Laudon (2010:51),[39], ” Internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda”.

Menurut eWolf Community (2012:1),[40], ” Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan tersebut.

2. Manfaat Internet

Menurut Yakub (2012:104),[41], banyak hal dapat dilakukan dengan internet, diantaranya dengan adanya fasilitas WWW (World-Wide-Web). Fasilitas WWW dapat dibayangkan sebagai suatu perpustakaan yang sangat luas, didalamnya berisi; majalah, koran, buku ilmiah, etalase, film, kaset, photo, dan lain-lain.

  1. E-mail, memungkinkan kita mengirim dan menerima surat secara elektronis, dimana waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman hanya dalam satuan detik dan menit. Selaian itu, juga dapat menerima surat-surat yang ditunjukan, tanpa harus berada pada lokasi tertentu untuk membaca sehingga hanya memerlukan sebuah komputer dengan berkemampuan akses internet.

  2. Untuk mengambil ataupun mengirimkan file, kita dapat menggunakan fasilitas File Transfer Protocol (FTP).

  3. Usenet, adalah sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistrbusikan ke seluruh dunia. Usenet mempunyai ribuan kelompok diskusi sehingga tidaklah mengherankan bahwa Usenet dapat meliputi segala macam topik diskusi yang kita inginkan.

  4. Search engine, adalah suatu fasilitas yang terdapat di dalam internet dan dapat digunakan untuki mencari suatu data yang diinput oleh p-emakai internet sehingga dapat menemukan website yang diperlukan dengan cepat. Ini mengingat bahwa world wide web (www) telah menyebar ke seluruh dunia.

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Murad, dkk (2013:49),[42], ” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:501),[22], ” Website dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2011:8),[43], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar HTML

1. Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010:52),[22], ” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Madcoms (2011:49),[44], ” Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Menurut Anhar (2010:3),[45], ” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

2. Cara kerja PHP

Menurut Saputra (2012:5),[46], PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

  1. Server membaca perintah dari client/browser.

  2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

  3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

  4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

Menurut Madcoms (2011:16),[47], ” MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

Menurut Anhar (2010:21),[48], ” MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).

2. Mengenal MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:26),[49], MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:

  1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System)

    Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

  2. MySQL

    Merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

  3. Database relatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

  4. MySQL merupakan software open source

  5. Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiap orang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License).

  6. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan.

  7. MySQL server sebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

  8. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded.

  9. Software MySQL server adalah sistem client-server yangterdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (applicationProgramming Interfaces).

  10. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone.

  11. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

  12. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server.

3. Kelebihan MySQL

Menurut Saputra, dkk (2012:8),[50], beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

  2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

  3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

  4. Sangat mudah dipelajari (easy of use)

  5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

  6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

  7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Oktavian (2010:62),[51], “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

Menurut Rahardja, dkk (2011:238),[52], ” Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

2. Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62),[51], Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

  1. Table

    Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

  2. Record

    Merupakan sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  3. File

    Merupakan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

3. Jenis Database yang digunakan

A. Web Server

Menurut Anhar (2010:4),[45], “Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita”. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Arief (2011:19),[43], ” Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

B. Xampp

Menurut Madcoms (2011:341),[47], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Kartini, dkk (2013:26-27),[53], ”Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

C.Php MyAdmin

Menurut Arief (2011:429),[54], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53),[55],“PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya.

Konsep Dasar Dreamweaver CS 5

1. Definisi Dreamweaver CS 5

Menurut Madcoms (2011:2),[56], “Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual”.

Menurut Madcoms (2011:2),[56], Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion.

Dari kedua definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Dreamweaver CS5 adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai HTML untuk mendesain website secara visual.

Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:86),[57], “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

2. Langkah-langkah kajian Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:87),[58], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Handayani (2009)

    Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Handayani. Berjudul “Analisa Sistem Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) Pada Bank BTN (Bank Tabungan Negara) Cikokol-Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program SIBS (system sirvarlake banking sistem), BIDS (branch delivey sistem), GS (Green screen) untuk membantu para pekerja dalam memproses dan membuat laporan-laporan tentang KUR (kredit usaha rakyat). Namun upaya tersebut belum dapat diimplementasikan karena masih adanya keterbatasan mengenai kemampuan database dalam menampung data-data nasabah pada aplikasi ini akhirnya pengaksesan data menjadi lama dan kurang efisien karena harus copy data. Dengan ini penelitian akan dilanjutkan dengan membangun sebuah sistem yang memiliki hehandalan dalam meolah database secara otomatis.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hikmatun (2010)

    Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Komputerisasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Guru Tigarakasa”. Penelitian ini bertujuan memperbaiki sistem agar lebih efisien maka dalam sistem ini menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0. Penelitian ini membahas hanya pada massalah pencatatan anggota, pengajuan pinjaman, pembayaran dan laporan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Cholis Noviyanti (2010)

    Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Pinjaman Kredit Pada Koperasi KODANAU TANGERANG”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Aplikasi Program Vsual Basic yang diharapkan dapat menangani permasalahan-permasalahan yang ada sehingga sistem pengajuan pinjaman kredit dapat berjalan dengan baik. Sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh nasabah. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dijalankan tetapi penelitian ini sistem pengajuan pinjaman kredit hanya mengacu pada aturan sistem pengajuan pinnjaman koperasi kodanau, sehingga sistem ini tidak dapat digunakan pada koperasi lain.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Vidya Yulianti (2010)

    Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Permohonan Dana Tunai Pada Bank Perkreditan Rakyat Sarana Utama Multidana Berbasis Web”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program aplikasi Web yang bertujuan untuk meminimalkan pencatatan secara manual, serta terkomputerisasinya sistem dengan penggunaan aplikas program yang update seta dapat menangani permasalahan-permasahan yang ada. Sehingga sistem pengajuan pinjaman dana tunai dapat berjalan dengan baik dan efektif dan efisien. Hasil dari perancangan dan pembuatan program aplikasi ini proses pengajuan pinjaman berjalan dengan baik. Program aplikasi ini dapat menghasilakan laporan-laporan yang dapat digunakan dalam proses pengajuan pinjaman dana tunai. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan tetapi hanya berbada pada database dan bahasa pemrogramannya.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Pety Fauziyah Djarot (2011)

    Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) Pada BTN Cikokol Tangerang”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi berbasis Web, namun pada penginputan persyaratan tidak online.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Hanif Sukmawan (2009)

    Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi SMK Yuppentek Tangerang” sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program visual basic dan penginputannya hanya pada localhost saja.

  7. “Dalam aktivitas pengajuan pinjaman yang dilakukan antara pelanggan PT. Adira sering kali terjadi masalah diantaranya informasi mengenai disetujui atau tidaknya pengajuan pinjaman oleh pelanggan terlalu lama dikarenakan dalam proses pengajuan pinjaman tersebut masing menggunkan proses-proses manual”. (Jurnal CCIT, 2012:109).

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana merupakan sebuah bank swasta yang bergerak pada pelayanan perbankan, yang mengelola perkreditan, tabungan bahkan giro. PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana terletak di Jl. Halim Perdana Kusuma Ruko Panorama No.12-13 Jurumudi Tangerang. Sejak berdirinya PT. BankPerkreditan Rakyat Hariarta Sedana telah menangani berbagai macam kegiatan perbankkan antara lain tabungan, giro bahkan kegiatan kredit yang disesuaikan oleh kebutuhan para nasabah.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana didirikan pada tanggal 25 Juni 1992 dengan Akta Pendirian dari Notaris Jacinta Susanti SH. Nomor 36. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dalam Keputusan Menteri Kehakiman RI tertanggal 26 Oktober 1992 C2-8834 HT.01.01.Th 92, serta telah diumumkan didalam Berita Negara RI Nomor 33 tanggal 23 April 1993. Dalam Akta Pendirianya disebutkan bahwa PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana pertama kali berdiri dan berkedudukan di Kecamatan Jurumudi, Kota Tangerang. PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana telah mendapatkan ijin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat dari Menteri Keuangan dengan Keputusan No. Kep. 110/KM.17/1993 tanggal 3 Juni 1993.Saat ini PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana telah memiliki jaringan 1 Kantor Pusat Operasional, yaitu yang berada di jurumudi dan 4 Kantor Cabang, diantaranya: Cabang Tanh Tinggi, Malabar, Cimone, Balaraja Sebagaimana halnya dengan ketentuan dari Bank Indonesia mengenai ketentuan dan syarat-syarat pendirian suatu bank maka dibentuklah suatu Perseroan Terbatas (PT) Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: W7-09287 HT 0101-TH tahun 2007. PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana sendiri mulai beroperasi pada tanggal 19 Oktober 2007. Selanjutnya PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana beroperasi sampai sekarang sebagai lembaga keuangan masyarakat kecil, menengah dan mikro, baik sebagai penghimpun dana masyarakat yang berbentuk tabungan, simpanan, maupun deposito dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman (kredit).


Visi Misi Perusahaan

1. Visi

Menjadi Bank Perkreditan Rakyat yang profesional, tangguh dan terpercaya dengan selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

2. Misi

  1. Menjalankan aktivitas BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang unggul dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil, menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi rakyat kecil.

  2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang didukung oleh organisasi, manajemen dan sumber daya yang profesional, tangguh dan terpercaya.

  3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pemegang saham, karyawan, nasabah dan pemerintah.

  4. Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif, berkualitas dan melebihi harapan masyarakat yang dinamik dengan hasil terbaik.

  5. Membina jaringan kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi rasa saling percaya.


Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi karena berfungsi untuk menunjukkan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing individu pada sebuah organisasi.

Dalam menjalankan tugasnya PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Dewan Komisaris

Wewenang :

  1. Mengawasi pekerjaan dan pengurusan kebijaksanaan perusahaan perseroan oleh direksi.

  2. Memberikan usulan dan saran terhadap jalannya operasi perusahaan kepada pihak manajemen.

  3. Menyampaikan laporan pengawasan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Direktur

Wewenang :

  1. Bertanggung jawab tehadap kegiatan operasional Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana.

  2. Memberhentikan dan mengangkat karyawan.

  3. Memotorisasi setiap pengeluaran uang perusahaan.

  4. Melakukan pengawasan terhadap pelaksana kebijakan dan pengolahan Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana.

  5. Membuat laporan tentang hasil pengawasan perusahaan seluruhnya.

3. Direksi

Wewenang :

  1. Membawahi seluruh aktivitas perusahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.

  2. Mengorganisir dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap direktur utama.

  3. Memimpin rapat (meeting).

  4. Mengontrol seluruh karyawan.

4. Accounting

Wewenang :

  1. Bertanggung jawab atas seluruh proses pembukuan di dalam perusahaan baik dari soal penerimaan uang dari pihak lain dan pengeluaran uang untuk pihak lain.

  2. Mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan.

  3. Membuat laporan perpajakan setiap bulannya.

  4. Memeriksa transaksi yang ada sampai dengan membuat laporan keuangan perusahaan.

  5. Mengusulkan Kepada Direksi rencana di bidang keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

5. Kepala Kredit

Wewenang :

  1. Memberikan arahan, membina, menasehati kolektor untuk melakukan tugasnya sehari-hari.

  2. Mengontrol kolektor ke lapangan ataupun dikantor.

  3. Verifikasi dan acc pengajuan kredit dan data survey.

  4. Menilai kelayakan jaminan serta kelayakan usaha calon nasabah.

6. Account Officer

Wewenang :

  1. Melayani dan menjelaskan calon nasabah yang meminta informasi tentang kredit.

  2. Membuat surat-surat peringatan, surat panggilan dan surat-surat tugas untuk nasabah yang dibutuhkan kolektor dan Direksi.

  3. Mengontrol terhadap setoran-setoran dari kolektor.

  4. Membantu kolektor untuk mengingatkan kepada nasabah yang menunggal melalui peringaan langsung via telepon.

7. Back Officer

Wewenang :

  1. Pengontrolan terhadap setoran-setoran dari kolektor.

  2. Menginput dana setoran dari kolektor.

  3. Menjalankan tugas-tugas yang diperintahkan oleh direksi dan pimpinan.

8. Teller

Wewenang :

  1. Memegang fisik uang tunai untuk diperantara dan disimpan di cash box dengan baik.

  2. Menerima dan mengeluarkan uang tunai/non tunai untuk transaksi operasional perusahaan.

  3. Melakukan entry data terkait dengan transaksi keuangan perusahaan.

  4. Membantu laporan jurnal umum arus kas dan fisik uang tunai.

9. Collection/Kolektor

Wewenang :

  1. Menawarkan kredit, mensurvey, menagih setoran kredit dan penarikan jaminan kepada nasabah.

  2. Menjamin dan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan angsuran kredit sampai pada pelunasan.

  3. Menjamin dan bertanggung jawab bahwa pinjaman kredit atas nasabah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan batas waktu perjanjian kredit.

  4. Betanggung jawab kepada nasabah (pemohon) yang terlambat atau tidak membayar angsuran yang telah disepakati diperjanjian sebelumnya.

  5. Menagih ke tempat tinggal ataupun ketempat kerja nasabah (pemohon) yang terlambat ata tidak membayar angsuran, terhitung dari lebih dari enam bulan nasabah sudah pencairan.

  6. Memberikan laporan kepada kepala kredit tenang data nasabah yang bayar atau belum membayar angsuran.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan pengajuan kredit yang sedang berjalan pada sat ini, yaitu:

  1. Prosedur pengajuan kredit

    Pemohon harus datang ke pihak bank.

  2. Prosedur pengisian formulir aplikasi

    Pemohon harus mengisi formulir aplikasi pengajuan kredit.

  3. Prosedur verifikasi data calon nasabah

    Account officer melakukan verifikasi data pemohon.

  4. Proseur wawancara

    Account officer melakukan wawancara (Interview) calon nasabah.

  5. Prosedur Acc atau ditolaknya pengajuan kredit

    Account officer melakukan analisa di Acc atau tidaknya pengajuan kredit.

  6. Prosedur laporan kepada pimpinan

    Account officer melaporkan kepada pimpinan bahwa ada pengajuan kredit.

  7. Prosedur rapat direksi

    Direksi melakukan meeting atau rapat untuk meloloskan atau tidaknya pengajuan kredit.

  8. Prosedur konfirmasi pengajuan

    Account officer melakukan konfirmasi kepada calon nasabah.

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Berdasarkan use case diagram di atas maka dapat kita gambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem pengajuan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dapat memodelkan prosedur logika.

Gambar 3.3 Acivity Diagram Sistem yang berjalan

Metode Analisa Sistem

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

Tabel 3.1 Internal Stategic Factors Analysis


Tabel 3.2 Ekternal Stategic Factors Analysis


Tabel 3.3 Stategic S-O


Tabel 3.4 Stategic S-T


Tabel 3.5 Stategic W-O


Tabel 3.6 Stategic W-T

2. Analisa Batasan Sistem

Pada setiap sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang dihasilkanpun akan baik.

PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana memiliki banyak kegiatan operasional perusahaan meliputi Program Tabungan, Tabungan Lebaran, Deposito, Pemberian Kredit dan lain sebagainya. Berdasarkan hal-hal tersebut maka diperlukan batasan sistem yang akan diteliti agar proses penelitian menjadi fokus.

Melihat permasalahan yang terjadi pada sub pelayanan kredit khususnya pengajuan kredit, maka peneliti akan membatasi penulisan laporan hanya pada sistem yang berjalan pada sistem informasi pengajuan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, mulai dari calon nasabah yang harus datang ke bank, dan mengisi formulir pengajuan kredit lalu menyerahkan kepada petugas pelayanan kredit dalam hal ini yaitu Account Officer, setelah itu Account Officer memverifikasi data pemohon, lalu diadakan rapat dengan direksi selaku pimpinan, direksi berhak meloloskan atau tidaknya permohonan tersebut.

3. Analisa Masalah Sistem Berjalan

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem pengajuan kredit yan sedang berjalan saat ini pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana sudah berjalan dengan baik, namun masih menggunakan sistem manual, yaitu mengharuskan nasabahnya datang ke bank, yang akan membutuhkan waktu dan tenaga yang terbuang. Serta pencarian nasabah yang dilakukan oleh pelayanan kredit khususnya Account Officer yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari nasabah yang membutuhkan pinjaman baik untuk modal usaha maupun untuk penggunaan lainnya.

Dengan terjadinya proses yang mengharuskan nasabah datang langsung ke bank, ini membutuhkan waktu yang lama serta pencarian data yang diisi oleh nasabah akan sangat lama jika tidak terkomputerisasi. Account Officer akan membutukan waktu yang lama karena harus mencari data calon nasabah dan langsun mewawancarai calon nasabah tersebut.

4. Analisa Kontrol

Pada sistem yang berjalan saat ini semua kegiatan pengontrolan masih terdapat kekurangan karena keterbatasan tenaga kerja pada bagian pelayanan kredit, mulai dari input calon nasabah baru. Seiring terjadinya ketidaksesuaian data calon nasabah karena pada saat input data tidak ada pengontrolan, dan sering terjadinya kesalahan input kelengakapan atau berkas data calon nasabah.

Hal tersebut memungkinkan tejadinya kesalahan dalam memverifikasi data pemohon, sehingga pada saat input data pemohon yang dugunakan adalah daya yang salah sehingga data tersebut diproses dan menghasilkan laporan pun yang tersaji adalah laporan yang salah. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan pada sistem pengontrolan dan perlu adanya verifikasi agar data yang di input hingga penyajian laporan akurat.

5. Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam penyediaan informasi sebagai pedukung suatu laporan pengajuan kredit baru membutuhkan waktu yang cukup lam dalam pengolahan datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang terkomputerisasi, yang akan mempermudah atau mempercepat rutinitas dalam proses pengajuan kredit.

Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang dan perusahaan, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain:

  1. Kegiatan pengajuan kredit dilakukan secara online, untuk mempermudah calon nasabah mendapatkan informasi tentang produk-produk pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, seperti Program Tabungan, Tabungan Lebaran, Deposito dan Program pemberian kredit itu sendiri. Hal ini juga akan mempermudah pihak PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana dalam mengenalkan dan memasarkan produk perusahaan, juga akan menghemat waktu dan meminimalisir terjadinya kesalahan.

  2. Pengisian kelengkapan juga dilakukan secara online, untuk mempermudah Account Officer. Proses ini diterapkan diperusahaan dengan sistem tekomputerisasi sehingga proses verifikasi akan lebih mudah.

  3. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.

  4. Sistem mempermudah dalam prose kegiatan pengajuan kredit ini yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan pada sistem yang berjalan.

  5. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan pimpinan.

6. Analisa Proses

Proses sistem informasi pengajuan kredit yang berjalan saat ini banyak dikerjakan secara manual dan sebagian besar proses masih menggunakan pencatatan di buku dan aplikasi Ms. Excel. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML) yaitu berupa use case diagram dan activity diagram.

7. Solusi Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem berjalan maka diberikan solusi pemecahan masalah yang dapat membantu dan berguna untuk PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana. Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

  1. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan.

  2. Mengembangkan sistem yang berjalan terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diingikan.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diata penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan banyak keuntungan yang diperloleh diantaranya:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun, kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.

  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

  3. Tidak memerlukan spesifikasi kompute yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan Web-Based Application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh Nasabah, Account Officer untuk kegiatan penginputan. Program tersebut akan melakukakn proses penginputan mulai dari pendaftarannya yang dilakukan oleh calon nasabah yang nantinya akan berpengaruh pada proses selanjutnya, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Account Officer dan Direksi selaku pimpinan.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan memudahkan proses pendaftaran.

Konfigurasi Sistem Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

  1. Prosessor : Pentium IV

  2. Monitor : VGA 14”

  3. Mouse : Optical

  4. Keyboard : PS2

  5. RAM : 1 GB

  6. Harddisk : 40 GB

  7. Printer : Inkjet

2. Spesifikasi Software

  1. Windows XP

  2. Microsoft Excel 2007

  3. Microsoft Word 2007

  4. Internet Explorer

  5. Google Firefox

3. Hak Akses (Brainware)

  1. Calon Nasabah

  2. Pelayanan Kredit, yaitu Account Officer

  3. Pimpinan, yaitu Direksi

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :


Tabel 4.7 Elistasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 4.8 Elistasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:


Tabel 4.9 Elistasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Pengajuan Kredit Berbasis Web pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Sistem Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat:


Tabel 4.10 Elistasi Draft Final

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengajuan kredit yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses informasi pengajuan, proses verifikasi,dan proses persetujuan yabng saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan nasabah dan Account Officer dalam melakukan kegiatan pekerjaannya. Berdasarkan perubahan sistem pengajuan kredit yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

1. Calon Nasabah

  1. melakukan registrasi

  2. melakukan login

  3. melakukan Melakukan penginputan pengajuan

  4. melakukan Melihat status /proses pengajuan

  5. melakukan logout

2. Admin

  1. melakukan login

  2. melihat pengajuan

  3. verifikasi data calon pemohon

  4. acc berkas calon nasabah

  5. laporan ke direksi

  6. logout


3. Pimpinan

  1. melakukan login

  2. melihat data yang sudah di acc admin

  3. Acc data yang sudah lengkap

  4. melihat laporan pengeluaran

  5. melakukan logout

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.


Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram pada calon nasabah yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) systemyang mencakup kegiatan sistem pengajuan kredit.

  2. 1 (satu) actoryang melakukan di dalam sistem.

  3. 11 (sebelas) usecase yang dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 (satu) extended yang meliputi registrasi,halaman utama, profile, cara pengajuan, kontak kami.

  5. 4 (empat) includeyang meliputi login, buat pengajuan, lihat status pengajuan, lihat biodata,dan logout.


2. Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan pimpinan

Gambar 4.2 Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan Pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram pada Admin dan Pimpinan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) systemyang berada pada sistem pengajuan kredit.

  2. 2 (dua) actoryang melakukan kegiatan pada sistem.

  3. 11 (sebelas) usecase yang dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 (satu) includeyang meliputi login.

  5. 2 (dua) extended pada sistem pengajuan kredit.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

1. Activity Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Gambar 4.3 Activity Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram pada Calon Nasabah yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.

  2. 1 (satu) decision node.

  3. 6 (enam) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 2 (dua) fork node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

  5. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

2. Activity Diagram yang Diusulkan Pada Admin

Gambar 4.4 Activity Diagram yang Diusulkan Pada Admin

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram pada Admin yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.

  2. 1 (satu) decision node.

  3. 6 (enam) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 2 (dua) fork node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

  5. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

3. Activity Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan

Gambar 4.5 Activity Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram pada Pimpinan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.

  2. 1 (satu) decision node.

  3. 5 (lima) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 2 (dua) fork node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

  5. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Gambar 4.6 Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram pada Calon Nasabah yang diusulkan terdapat:

  1. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

  2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

  3. 8 (delapan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktivitas yang terjadi.

  4. 1 (satu) self message, yaitu verifikasi.

2. Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Admin

Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram pada Admin yang diusulkan terdapat:

  1. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

  2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

  3. 9 (sembilan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktivitas yang terjadi.

  4. 1 (satu) self message, yaitu verifikasi.

3. Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan

Gambar 4.8 Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram pada Pimpinan yang diusulkan terdapat:


  1. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

  2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

  3. 6 (enam) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktivitas yang terjadi.

  4. 1 (satu) self message, yaitu verifikasi.


State Machine Diagram Yang Diusulkan

1. State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Gambar 4.6 State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.6 State Machine Diagram pada Calon Nasabah yang diusulkan terdapat:

  1. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

  2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

2. State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan Pimpinan

Gambar 4.6 State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan Pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.6 State Machine Diagram pada Admin dan Pimpinan yang diusulkan terdapat:

  1. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

  2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.


Class Diagram yang diusulkan

Rancangan Sistem class diagram yang diusulkan adalah sebagai berikut pada gambar 4.9:

Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.9 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 12 (dua belas)class diagram.

  2. Assocation.

Spesifikasi Basis Data

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

  1. Nama file  : Biodata

    Media  : Harddisk

    Isi  :(id_user+email+username+namalengkap+Tgl_lhr+tmpt_lhr+agama+kewarganegaraan+alamat+hp+password+tgl+foto+kelamin+status)

    Primary key  : Id_user

    Panjang record  : 301

    Tabel 4.1 Table Biodata

  2. Nama file  : Login

    Media  : Harddisk

    Isi  : id_pengajuan+namalengkap

    Primary key  : Id_pengajuan

    Panjang record  : 111


    Tabel 4.2 Table Login


  3. Nama file  : Pengajuan

    Media  : Harddisk

    Isi  : id_pengajuan+namalengkap

    Primary key  : Id_pengajuan

    Panjang record  : 111

    Tabel 4.3 Table Pengajuan


  4. Nama file  : Saran

    Media  : Harddisk

    Isi  : id_pengajuan++++

    Primary key  : Id_kelengkapan

    Panjang record  : 66

    Tabel 4.4 Table Saran

  5. Nama file  : Pesan

    Media  : Harddisk

    Isi  : id_pengajuan++++

    Primary key  : Id_kelengkapan

    Panjang record  : 66

    Tabel 4.5 Table Pesan

  6. Nama file  : Keputusan

    Media  : Harddisk

    Isi  : id_pengajuan++++

    Primary key  : Id_kelengkapan

    Panjang record  : 66

    Tabel 4.6 Table Keputusan

Rancangan Prototype

1. Halaman utama (home) calon nasabah

Gambar 4.12 Gambar halaman utama (home) calon nasabah

2. Halaman registrasi calon nasabah

Gambar 4.13 Gambar halaman registrasi calon nasabah


3. Halaman login calon nasabah

Gambar 4.14 Gambar halaman login calon nasabah

4. Halaman login admin dan pimpinan

Gambar 4.15 Gambar halaman login admin dan pimpinan

Rancangan Program

1. Halaman registrasi calon nasabah

Gambar 4.16 Gambar halaman registrasi calon nasabah

2. Halaman login calon nasabah

Gambar 4.17 Gambar halaman login calon nasabah

3. Halaman buat pengajuan

Gambar 4.18 Gambar halaman buat pengajuan

4. Halaman status pengajuan

Gambar 4.19 Gambar halaman lihat status pengajuan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Rancangan perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut:

  1. Processor  : Pentium IV

  2. Monitor  : 14" LCD Monitor

  3. Mouse  : Optical

  4. Keyboard  : Standar

  5. RAM  : 2 GB

  6. Harddisk  : 80 GB

  7. Printer  : Laser Jet 5M

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan computer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar computer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah:

  1. Window 7

  2. Mozila Firefox

  3. Macromedia Dreamweaver CS 5

  4. Xampp

  5. MySQL

  6. Visual paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

Hak Akses

Pengoperasian program ini dilakukan oleh:

  1. Calon Nasabah

  2. Admin, yaitu Account Officer

  3. Pimpinan, yaitu Direksi

Testing

1. Pengujian pada menu registrasi calon nasabah

2. Pengujian pada menu login calon nasabah

3. Pengujian pada menu buat pengajuan calon nasabah

4. Pengujian pada menu tampilan admin

5. Pengujian pada menu tampilan pimpinan

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 (empat) bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah:

Tabel 4.9 tabel time schedule

Penerapan

Rincian Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem informasi pengajuan kredit PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pengajuan kredit pada PT. Bank PerkreditanRakyat Hariarta Sedana masih manual dalam pengisian aplikasinya yaitu denganmenggunakan proses catat mencatat pada formulir pengajuan kredit, sehinggamempunyai banyak kendala seperti lambatnya proses pengajuan, dan penginputandata kurang terkontrol, sehingga pihak analis lambat dalam mengambil suatukeputusan terutama dalam persetujuan kredit.

2. Dengan sistem pengajuan kredit yang berbasis web dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat, data-data tersimpan dengan baik dan hasilnya lebih cepat, akurat, mudah dan up to date. Sehingga dapat mengurangi data yang hilang dan proses pencarian datanya tidak memerlukan waktu lama terutama dalam persetujuan kredit.

3. Laporan yang dihasilkan saat ini data-datanya belum akurat karena sistem masih bersifat manual sehingga dapat menyebabkan (Human Error) atau kesalahan pada saat proses catat-mencatat pada formulir pengajuan kredit, sehingga pihak analis lambat dalam mengambil suatu keputusan terutama dalam persetujuan kredit.

Saran

Agar penerapan sistem pengajuan kredit PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana ini dapat terwujud dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Diperlukan pelatihan dalam penggunaan sistem yangbaru kepada staff yang akan menggunakan aplikasi ini.

2. Perlu diadakan event-event yang rendah bunga kepada nasabah sehingga dalam pengajuan kredit berbasis web tersebut dapat meningkat.

3. Setelah sistem dapat diterapkan dandiimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukansuatu pengembangan sistem yang baru. Agar kekurangan pada sistem ini yang manamasih belum terintegrasi dengan pihak Bank Indonesia (BI). Untuk itu kiranyadapat ditambahkan serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologiyang semakin canggih.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  2. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar”, Jurnal CCIT Vol.6 No.2,226-227, Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang"
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  4. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  7. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  8. Darmawan, Deni 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.”.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  9. 9,0 9,1 Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta: Graha Ilmu
  10. Yuliastrie. Nenden Dewi, Junaidi, Tiara. Khanna.2013. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan.”.Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
  11. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  12. 12,0 12,1 12,2 Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  13. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013
  14. Mahdiana, Deni. 2011. “Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia.”.Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
  15. Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan.”.Surakarta:Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada
  16. Darmawan, Deni. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. ”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  17. Rangkuti, Freddy. 2011. “SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko" .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  18. Risza, Suyatno. 2010. "Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia": Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan.Yogyakarta: Kanisius
  19. Rangkuti, Freddy. 2011. “SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko" .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  20. Francois. Vellas. lione, becherel. 2011. “The international marketing of travel and tourism”.Macmillan
  21. Hendro. 2011. “Dasar-Dasar Kewirausahaan”.Jakarta: Erlangga"
  22. 22,0 22,1 22,2 Simarmata. Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
  23. Rizky. Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.jakarta: Prestasi Pustaka
  24. 24,0 24,1 24,2 Rizky. Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.jakarta: Prestasi Pustaka
  25. Simarmata. Janner. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
  26. Rizky. Soetam. 2011."Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka
  27. Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”.Jakarta PT. Elex Media Komputindo
  28. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process)”.Yogyakarta: Andi Offset
  29. 29,0 29,1 Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
  30. Guritno, Suryo,Sudaryono, Untung Rahardja, 2011. “Theory and Application of IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset
  31. Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
  32. Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
  33. Iskandar,Syamsu.2008. “ Usaha-usaha Bank”.Yogyakarta: Andi Offset
  34. 34,0 34,1 34,2 34,3 Kasmir. 2012. “Bank Lembaga Keuangan Lainnya”.Jakarta:Rajawali
  35. Pengertian Pinjaman menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia.Nomor 9 Tahun 1995. “tentang kegiatan usaha Simpan Pinjam”.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia"
  36. Sunarno. 2006. “Unsur-unsur Bank”.Yogyakarta: Andi Offset
  37. Iskandar, Syamsu. 2008. “Usaha-usaha Bank”.Yogyakarta: Andi Offset. Yogyakarta: Andi Offset
  38. Undang - Undang. 1992. “perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998
  39. Laudon, Kenneth C dan Laudon, C, Jane. 2012. “Sistem Informasi Manajemen”.Edisi Ke-10, Cetakan Ke-1. Jakarta : Salemba Empat
  40. eWolf Community. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”.Yogyakarta: Cakrawala
  41. Yakub.2012. “ Analisis Sistem Informasi. Edisi ke 1”.Yogyakarta: Andi Offset
  42. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus.2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013
  43. 43,0 43,1 Arief. M. Rudyanto.2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
  44. Madcoms. 2011. “ Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
  45. 45,0 45,1 Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.Jakarta: Mediakita
  46. Saputra, Dayat. 2013. “Perancangan Aplikasi Akademik Secara Online Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangkalan Balai”.Sumatra Selatan: Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer UniveritasBina Darma
  47. 47,0 47,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 DenganPemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
  48. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.jakarta: Mediakita
  49. Wahana Komputer. 2010. “ Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008”.Yogyakarta: Andi Offset
  50. Saputra, Agus, Ridho Taufiq Subagio, dan Saluky. 2012. “Membangun Aplikasi E-Library untuk Panduan Skripsi”.Jakarta: PT
  51. 51,0 51,1 Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: MediaKom
  52. Rahardja, Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level”.Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011
  53. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”.Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013
  54. Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
  55. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”.Jakarta: Mediakita
  56. 56,0 56,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
  57. Untung Rahardja, Sudaryono, Suryo Guritno.2011. “IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset
  58. Untung Rahardja, Sudaryono, Suryo Guritno.2011. “IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran A

Prospek

Teofl

Sertifikat

Jurnal

2. Lampiran B

Kwitansi Sks Skripsi dan Bimbingan Skripsi

Kwitansi Sidang dan Raharja Carier

Formulir Permohonan Usulan Pembimbing

Daftar Mata Kuliah Tidak Cocok

KSTF

Daftar Nilai

Validasi Sidang

Kartu Bimbingan Pembimbing 1

Kartu Bimbingan Pembimbing 2

Lembar Pengesahan

Lembar Persetujuan Pembimbing

Formulir Seminar Proposal

Formulir Pertemuan Stakeholder

Validasi Sidang Akademik

Daftar Wawancara

Contributors

Ade engkos kosasih, Admin