SI1011464315

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN

KONVEKSI DAN SABLON BERBASIS WEB

PADA CIPTA ASRI MAYAPADA

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1011464315

NAMA : MUTTY INDRI HARTIKA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN

KONVEKSI DAN SABLON BERBASIS WEB

PADA CIPTA ASRI MAYAPADA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464315
Nama
: Mutty Indri Hartika
Jenjang Studi
: Strata Satu ( S1 )
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Sistem Informasi,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN

KONVEKSI DAN SABLON BERBASIS WEB

PADA CIPTA ASRI MAYAPADA

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464315
Nama
: Mutty Indri Hartika

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Oleh :


Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Stephanus, S.Kom, MM)
   
(Khanna Tiara, S.Kom)
NID : 08176
   
NID : 14013



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

NIM
: 1011464315
Nama
: Mutty Indri Hartika
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran danrasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Januari 2015

 
 
 
( Mutty Indri Hartika )
NIM : 1011464315

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mempermudah proses penjualan konveksi dan sablon di Cipta Asri Mayapada. Adapun permasalahan pada Cipta Asri Mayapada adalah pihak perusahaan, admin, dan karyawan mengininkan adanya media yang dapat mempermudah dalam melakukan penjualan dan pemesanan barang serta meningkatkan jumlah konsumen secara luas dengan adanya sistem website yang berbasis online. Dalam permasalahan ini penulis menggunakan media informasi secara online, web ini diharapkan dapat diterapkan dan di implementasikan guna membantu Cipta Asri Mayapada dalam mempermudah proses pemesanan dan penjualan barang.

Kata Kunci: Informasi,Web, Online


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segalapuji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatdan hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Penjualan Konveksi danSablon Berbasis Web Pada Cipta Asri Mayapada” dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salahsatu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi Strata Satu Jurusan Sistem Informasipada STMIK Raharja. Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis telah mendapatkanbantuan berupa petunjuk, saran, bimbingan dan dukungan dari semua pihak. Olehkarena itu, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yangsebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja.

4. Bapak Stephanus, S.Kom, selaku dosen pembimbing I untuk yang telah banyak membantu memberikan waktu bimbingan dan pengarahan yang sangat berarti selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Khanna Tiara, S.Kom selaku dosen pembimbing II yang juga telah banyak membantu memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan yang sangat berarti selama penyusunan skripsi.

6. Seluruh Dosen dan Staff Perguruan Tinggi Raharja.

7. Keluargaku tercinta yang telah memberikan dorongan moral maupun materil serta mendoakanku demi keberhasilan.

8. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dalam proses pengerjaan Skripsi.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah mendukung dan membantu menyelesaikan Skripsi.

Dalampenyusunan Skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karenaterbatasnya kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulismengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang akan sangat membantu untuk menyempurnakanSkripsi ini.

Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat diterima sehinggamempunyai arti dan makna yang berarti baik bagi penulis dan terlebih bagilingkungan sekitar. Semoga rahmat dan hidayah Allah SWTtetap bersama kita, Aamiin.


Tangerang, Januari 2015


(Mutty Indri Hartika)

NIM: 1011464315


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik System

Gambar 2.2. Daur Hidup Sistem

Gambar 2.3. Siklus Informasi

Gambar 2.4. Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.5. Langkah Analisis Sistem

Gambar 2.6. Tipe Strategi SWOT

Gambar 2.7. Dreamweaver CS5

Gambar 2.8. Definisi Database

Gambar 2.9. XAMPP

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Cipta Asri Mayapada

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Penjualan Pada Cipta Asri Mayapada

Gambar 3.4. Squence Diagram Penjualan Pada Cipta Asri Mayapada

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Prosedur Registrasi

Gambar 4.3. Activity Diagram Untuk Prosedur Pembayaran

Gambar 4.4. Activity Diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Untuk Prosedur Registrasi

Gambar 4.6. Sequence Diagram Untuk Prosedur Pemesanan dan Pembayaran Barang

Gambar 4.7. Sequence Diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 4.8. State Machine Diagram Admin

Gambar 4.9. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.10. Flowchart Keseluruhan Web Cipta Asri Mayapada

Gambar 4.11. Flowchart Login Admin

Gambar 4.12. Flowchart Login Customer

Gambar 4.13. Prototype Beranda Cipta Asri Mayapada

Gambar 4.14. Prototype Registrasi Customer

Gambar 4.15. Prototype Halaman Login Admin

Gambar 4.16. Prototype Halaman Utama Admin

Gambar 4.17. Tampilan Beranda Website

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Register

Gambar 4.19. Tampilan Halaman User

Gambar 4.20. Tampilan Halaman History Pesanan

Gambar 4.21. Tampilan Cara Belanja

Gambar 4.22. Tampilan Detail Produk

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Login Admin

Gambar 4.24. Tampilan Input Produk Baru

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Pesanan Masuk

Gambar 4.26. Tampilan Bukti Pembayaran

Gambar 4.27. Tampilan Graphic Penjualan Barang



DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelebihan dan kekurangan pada teknik pengumpulan data

Table 2.2. Metode Technical (T), Operational (O), Economic (C)

Tabel 2.3. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Table 3.1. Matrik SWOT

Table 3.2. Elisitasi Tahap I

Table 3.3. Elisitasi Tahap II

Table 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan antara sistem berjalan dan sistem usulan

Table 4.2. Tabel login

Table 4.3. Tabel barang_masuk

Table 4.4. Tabel barang

Table 4.5. Tabel stok_barang

Table 4.6. Tabel beli_barang

Table 4.7. Tabel pesan

Table 4.8. Tabel pelanggan

Table 4.9. Tabel bayar

Table 4.10. Schedule

Table 4.11. Penerapan

Table 4.12. Etimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

SIMBOL FLOWCHART ( DIAGRAM ALIR )




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia bisnis, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang menggunakan media internet dalam memasarkan hasil produk yang di buatnya untuk meningkatkan pemasaran dan bersaing pada kompetitornya dengan menggunakan media tersebut. Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya tingkat kompetisi yang semakin tajam. Globalisasi ekonomi juga membuat perubahan menjadi konstan, pesat, radikal dan serentak. Sehingga perusahaan harus memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya.

Evolusi yang terjadi pada internet merupakan suatu fenomena yang paling menarik dalam kemajuan teknologi yang terjadi sekarang. Satu aspek yang boleh dibilang utama dalam evolusi ini adalah munculnya electronic commerce (e-commerce) dalam lingkungan bisnis. E-commerce mengubah hampir semua fungsi bisnis area dan setiap kegiatannya, mulai dari transaksi jual belinya sampai periklanannya. Dengan lahirnya E-commerce ini memudahkan konsumen untuk dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus datang ketempatnya.

Untuk mendukung sistem penjualan yang bermutu, perlu adanya suatu sistem untuk mengelola perancangan sistem penjualan produk yang baik. Sistem penjualan produk yang baik akan memberikan kemudahan dalam penyajian informasi yang diperlukan.

Sistem penjualan pada konveksi dan sablon Cipta Asri Mayapada yang selama ini di gunakan masih sederhana (manual) hanya menggunakan pembukuan biasa. Oleh karena itu sering terjadi kesalahan – kesalahan pendataan yang dapat merugikan pihak perusahaan.

Dalam sistem penjualan yang masih manual ini, masih banyak sekali kekurangan dan permasalahan yang sering terjadi, seperti banyak data yang hilang, penumpukan data, sehingga sering terjadi permasalahan yang merugikan pihak perusahaan. Oleh karena itu permasalahan seperti ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, maka dari itu perlu adanya sistem penjualan secara komputerisasi, agar masalah yang terjadi dapat diatasi.

Masyarakat pada umumnya akan menilai suatu perusahaan yang baik, dilihat dari kualitas produknya, sistem pengolahannya, serta sistem penjualannya. Untuk mendukung sistem penjualan yang baik, diperlukan komputer sebagai alat bantunya. Pemanfaatan komputer disini biasa berupa pengunaan perangkat kerasnya maupun program aplikasinya.

Dengan adanya masalah yang dihadapi oleh Cipta Asri Mayapada tersebut maka dibutuhkan kehadiran website. Hal ini sangat penting karena keberadaan website dapat membantu penyampaian informasi produk dan harga secara detail kepada konsumen. Selain itu melalui website akan dapat mengakses informasi yang dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Suatu website akan menjelaskan bagaimana proses perusahaan dalam melakukan kegiatannya sehingga dapat ditampilkan waktu pemesanan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan pesanan hingga sampai kepada pelanggan yang memesannya.

Pelanggan akan dapat memperkirakan kapan ia harus memesan dan kapan pesanannya akan dikirimkan. Tidak hanya itu saja, keberadaan suatu website akan dapat memperluas jangkauan pemasaran perusahaan ini, maka diperlukan sebuah program aplikasi yang mendukung dalam proses pemasaran dan pemesanan produk koveksi dan sablon pada Cipta Asri Mayapada untuk dijadikan bahan penulisan usulan penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN KONVEKSI DAN SABLON BERBASIS WEB PADA CIPTA ASRI MAYAPADA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana membuat sistem pemesanan dan penjualan yang komunikatif dan informatif untuk Cipta Asri Mayapada?
  2. Bagaimana merancang media informasi penjualan online berbasis web pada Cipta Asri Mayapada?
  3. Bagaimana pengujian media informasi pemesanan berbasis web pada Cipta Asri Mayapada untuk memudahkan konsumen?

Ruang Lingkup

Pada ruang lingkup penelitian yang penulis lakukan ini yaitu untuk mengetahui peningkatan penjualan konveksi dan sablon. Dalam penelitian ini penulis hanya berfokus pada sebuah sistem informasi penjualan yang akan dibuat secara online, dalam sistem ini terdapat beberapa proses yang akan dilakukan yaitu : meng-upload foto-foto hasil produksi konveksi dan sablon yang siap jual dan terdapat detail harga serta ukuran pada setiap masing-masing barang, setelah proses tersebut selesai akan menghasilkan sebuah output dimana customer dapat dengan mudah melihat, memilih dan memesan barang yang disukainya, kemudian setelah itu customer akan melakukan transaksi melalui pembayaran dengan cara transfer.

Tujuan dan Manfaat

Setiap penelitian yang akan dilakukan tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang jelas. Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini yaitu :

Tujuan

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

  1. Bagi Penjual
    1. Mempermudah penjual untuk memasarkan produk konveksi dan sablon.
    2. Memperluas area pemasaran dengan adanya sistem penjualan secara online.
  2. Bagi Konsumen
    1. Mempermudah konsumen untuk melihat, memilih dan memesan barang yang akan dibelinya.
    2. Memperlihatkan barang secara detail kepada konsumen, baik dari harga, kualitas maupun ukuran.
  3. Bagi Peniliti
    1. Memudahkan bagi para penjual dalam mengoperasikan sistem yang akan penulis usulkan.
    2. Dengan adanya sistem ini media penjualan produk akan lebih komunikatif dan informatif untuk promosi produk secara detail.

Manfaat

  1. Bagi Penjual
    1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam memasarkan produk secara detail.
    2. Memperoleh konsumen yang lebih luas dalam meningkatkan penjualan produk.
  2. Bagi Konsumen
    1. Konsumen dapat dengan mudah membeli produk dari Cipta Asri Mayapada tanpa harus datang langsung ke tempatnya.
    2. Konsumen dapat melihat secara detail dari hasil produk dan harga produk.
  3. Bagi Peneliti
    1. Menambah wawasan penulis dalam membangun sistem penjualan berbasis web.
    2. Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dimasa perkuliahan.
    3. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman dalam penyusunan skripsi serta dapat dipergunakan sebagai persyaratan menjadi sarjana.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan, dan mengolah data yang diperlukan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi
    Suatu cara pengumpulan data dengan cara mengamati langsung permasalahan. Pada awalnya dilakukan pengamatan menyeluruh selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini, mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan penjualan yaitu: data barang yang diproduksi, data daftar harga setiap item yang diproduksi. Setelah itu diambil kesimpulan sementara mengenai masalah-masalah yang ada secara menyeluruh dan mendefinisikan masalah tersebut. Observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang berjalan, dimana observasi tersebut dilakukan di Cipta Asri Mayapada.
  2. Metode Wawancara
    Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian yaitu : data barang yang diproduksi, data daftar harga setiap item yang diproduksi. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan Bapak Endang Soleh, S.Pd pemilik Cipta Asri Mayapada agar memperoleh data yang jelas dan akurat. Dari hasil wawancara tersebut yang dikeluhkan adalah proses penjualan yang masih agak minim, konsumen masih belum bertambah banyak dan semuanya masih menggunakan secara manual tidak terkomputerisasi pada sistem. Dari sistem yang berjalan keseluruhan saat ini dapat terlihat bahwa telah terjadi ketidakefisienan dalam mempromosikan hasil produk, sehingga jumlah konsumen masih belum bertambah.
  3. Metode Studi Pustaka
    Metode dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, jurnal, browsing, literature review yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang di kaji.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem
    Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu permasalahan, metode analisis data yang digunakan yaitu SWOT (Sterngths, Weakness, Opportunities, Threatment). Dalam perancangan memerlukan suatu perencanaan strategis, yaitu suatu struktur sasaran atau tujuan yang saling mendukung. Sebagai persiapan perencanaan, sehingga tersusun program-program yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis data.
  2. Metode Analisa Perancangan Program
    Metode perancangan program menggunakan Flowchart, Flowchart yang digunakan yaitu Flowchart program karena merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan dan program untuk menggambarkan urutan hasil produksi dan detail harga produksi.

Metode Perancangan

Untuk metode perancangan sistem yang diusulkan ini, penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa software Visual Paradigm, yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini, peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

Metode Prototype

Prototype model yang saya gunakan yaitu: Incremental, produk finalnya dibuat sebagai komponen –komponen yang terpisah seperti: Tampilan Home untuk profil Cipta Asri Mayapada, Tampilan login, Tampilan list produk dan detail harga dan tampilan pemesanan. Model incremental ini yang digunakan sebagai dasar dalam penggambaran rancangan program yang akan di buat.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black-box Testing. Black-box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black-box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokkan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, metodelogi penelitian, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode pengujian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa dan teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan tentang analisa organisasi sistem berjalan dan permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang elisitasi, rancangan yang diusulkan, tampilan layar dan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penulisan ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data
Menurut Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.
Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data
Menurut Sutabri (2012:3), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

a. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

b. Data Ukur (Measurement Data)
Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

a. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';line-height: 2;text-indent: 0.5in">b. Data Kualitatif (Qualitative Data)
Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';line-height: 2;">3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

a. Data Internal
Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

b. Data External
Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

1). Data External Primary

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

2). Data External Secondary

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

3. Pengolahan Data

Menurut Sutabri (2012:6), Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

a. Penyimpanan Data (Data Storage)

Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya.Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya.Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya.Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah “referensi silang” (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

1. File Induk (Master File)

File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

2. File Transaksi (Detail File)

File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai.Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

b. Penanganan Data (Data Handling)

Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan,pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain. Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Siste

Menurut Sutabri (2012:6), Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai “suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

a. Komponen sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

b. Batasan sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (input)

Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g. Pengolahan sistem (processing)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran sistem (Objective) atau tujuan (goal)

Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Deterministik dan Sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

4. Tujuan Sistem
Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

a. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali.Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan sistem

Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem.Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

d. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi.Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

e. Sistem menjadi usang Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan.Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Gambar 2.2. Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:21), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Darmawan (2012:2), “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Taufiq (2013:15), “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

2. Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi Berdasarkan Persyaratan

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Informasi yang tepat waktu

Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

2. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

3. Informasi yang bernilai

Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

4. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

b. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2(dua) macam, yaitu:

1. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

2. Informasi masa kini

Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

c. Informasi Berdasarkan Sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

d. Informasi individual

Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

e. Informasi komunitas

Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

3. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Menurut Sutabri (2012:30), Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

3. Ketelitian

Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan waktu

Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

4. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:24), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

5. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

6. Siklus Informasi Menurut Sutabri (2012:25), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Gambar 2.3. Siklus Informasi


7. Komponen-Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38),” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut Nugroho (2010:128), “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)

f. Blok kendali (control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Gambar 2.4. Komponen Sistem Informasi

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

2. Efisiensi pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Henderi, dkk (2011:322), “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa Sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

2. Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.5. Langkah Analisis Sistem

a. Definisi Lingkup
Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan. b. Analisis Masalah
Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan?” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
c. Analisis Persyaratan
Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah.Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis.Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.”Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.
b. Desain Logic
Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem.Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna.Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
c. Analisa Kebutuhan
Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.
1. Tahap-tahap Analisis Sistem
Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.
Menurut Sutabri (2012:52), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.
Menurut Sutabri (2012:52), Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan. Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.
Menurut Sutabri (2012:52), Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:
a) Mengumumkan penelitian sistem Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
b) Mengorganisasikan tim proyek Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
c) Mendefinisikan kebutuhan informasi Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
d) Mendefinisikan kriteria kerja sistem Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
e) Menyiapkan usulan rancangan Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
Menyetujui atau menolak rancangan proyek Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37), “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian diatas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

2. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:113), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

a. Rancangan sistem secara umum

Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

b. Rancangan sistem secara rinci

Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Menurut Sutabri (2012:114), Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Menurut Sutabri (2012:115), Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.

b. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi system sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi system analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.

d. Memilih konfigurasi yang terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

e. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

3. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2012:228), Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Analisa SWOT

Indentifikasi Variabel 7P

Konsep Dasar Testing

Teknik Pengumpulan Data

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:6), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

2. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Languae

Menurut Herlawati (2011:16), Bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

a. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam unified modelling languange (UML) yaitu:

a. Ketergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Prabowo dan Herlawati (2011:10) Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Menurut Prabowo dan Herlawati (2011:10) Jenis diagram itu antara lain:

a. Diagram kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

b. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

c. Diagram use-case (Usecase Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

d. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis, Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada

pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

e. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

f. Diagram statechart (Statechart Diagram).

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

g. Diagram aktivitas (Activity Diagram).

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

h. Diagram komponen (Component Diagram).

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

i. Diagram deployment (deployment diagram).

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Elisitasi

1. Jenis-jenis Elisitasi MenurutGuritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi didapat melaluimetode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: a. ElisitasiTahap I Berisiseluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkaitmelalui proses wawancara. b. ElisitasiTahap II merupakanhasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDIbertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada padasistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI : “M”pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirementtersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. “D”pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebutdigunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebihsempurna. “I”pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebutbukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. c. Elisitasitahap III merupakanhasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requiremendengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirementyang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu: Tabel 2.2 Metode Technical (T), Operational (O), Economic (E)

a. Technical (T)

Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. Operational (O)

Bagaimana tata cara penggunaan requirement didalam sistem akan dikembangkan?

c. Economic (E)

Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?


Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: Tabel 2.3 Metode High (H), Middle (M), Low (L)

1. High (H)

Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

2.Middle (M)

Mampu dikerjakan.

3. Low (L)

Mudah dikerjakan

d. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yangdapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Macromedia Dreamweaver CS5

1. Definisi Macromedia Dreamweaver CS5

Menurut Madcoms (2010:4), “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Sigit (2010:1), ”Adobe Dreamweaver CS5 adalah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat di simpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut Laudon (2010:51), ”internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda”.

Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Menurut Yakub (2012:104), “ internet adalah jaringan komputer internasional, ribuan sistem komputer saling berhubungan satu dengan lainnya.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan tersebut.


2. Manfaat Internet

Menurut Yakub (2012:104), banyak hal dapat dilakukan dengan internet, diantaranya dengan adanya fasilitas WWW (World-Wide-Web). Fasilitas WWW dapat dibayangkan sebagai suatu perpustakaan yang sangat luas, didalamnya berisi; majalah, koran, buku ilmiah, etalase, film, kaset, photo, dan lain-lain.

a. E-mail, memungkinkan kita mengirim dan menerima surat secara elektronis, dimana waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman hanya dalam satuan detik dan menit. Selaian itu, juga dapat menerima surat-surat yang ditunjukan, tanpa harus berada pada lokasi tertentu untuk membaca sehingga hanya memerlukan sebuah komputer dengan berkemampuan akses internet.

b. Untuk mengambil ataupun mengirimkan file, kita dapat menggunakan fasilitas File Transfer Protocol (FTP).

c. Usenet, adalah sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistrbusikan ke seluruh dunia. Usenet mempunyai ribuan kelompok diskusi sehingga tidaklah mengherankan bahwa Usenet dapat meliputi segala macam topik diskusi yang kita inginkan.

d. Search engine, adalah suatu fasilitas yang terdapat di dalam internet dan dapat digunakan untuki mencari suatu data yang diinput oleh p-emakai internet sehingga dapat menemukan website yang diperlukan dengan cepat. Ini mengingat bahwa world wide web (www) telah menyebar ke seluruh dunia.


3. Peralatan Internet

Menurut Yakub (2012:105), Peralatan yang dibutuhkan untuk berhubungan dengan internet adalah komputer, modem, saluran telepon, dan provideer.

a. Komputer dengan persyaratan minimum, IBM PC yang kompatibelnya dengan prosesor 486, RAM 16 MB dan tersedianya hard disk, serta menggunakan sistem operasi (operating system) Microsoft windows 3.1

b. Modem, telepon mengeluarkan sinyal analog, sedang CPU komputer menghasilkan digital.

c. Saluran telepon, saluran telepon berfungsi untuk menyalurkan data yang telah diubah oleh modem dalam bentuk sinyal analog sinyal.

d. Provider, pemakai internet harus menjadi anggota dari salah satu provider yang ada.

4. Istilah Sekuriti dalam Internet

Menurut Yakub (2012:106), istilah –istilah sekuriti dalam internet yang perlu diketahui adalah otorisasi (authorize), biometrik (biometric), chypertext, cookie, dekripsi (decrypt) sertifikat digital (digital certificate), tanda tangan digital (digital signature), enkripsi (encrypt), firewall, pasword, kunci pribadi (private key), kunci publik (public key), dan spam.

a. Authenticate, memastikan bahwa orang yang mencoba mengirim pesan atau mengakses data adalah memang oreang yang benar.

b. Authorize, memberikan atau menolak akses seseorang terhadap data atau komputer.

c. Cookie, digunakan untuk mengidentifikasi ketika mengakses situs di web lain.

d. Digital certificate, data yang biasanya digunakan oleh satu orang untuk mengenkripsi atau mendatangani pesan yang dikirim ke oarang lain.

e. Digital signature, data teks biasanya ditambahkan pada tubuh pesan email yang biasanya digunakan oleh penerima untuk mengotentikasi identitas pengirim.

f. Firewall, komputer yang dihubungkan dengan software tertentu yang digunakan untuk mencegah orang luar mengakses ke dalam jaringan komputer khusus.

g. Chypertext, isi yang diacak dan tidak terbaca dari pesan atau file terenkripsi.

h. Encrypt, mengacak data menjadi sekumpulan kode-kode yang susah untuk dibaca.

i. Biometric, penggunaan karakteristik fisiologis yang dapat diukur, seperti sidik jari, atau bentuk wajah.

j. Password, deretan angka dan huruf atau kombinasi keduanya yan digunakan sebagai kunci untuk mengakses data atau informasi,

k. Private key, file data yang dimiliki seseorang dan digunakan untuk mendeskripsi pesan yang sebelumnya dienkripsi.

l. Public key, file data yang dimiliki seseorang tetapi lain dapat menggunakannya untuk mengirim pesan.

m. Spam, email yang tidak diinginkan biasanya dikirimkan oleh pengiklan untuk mengiklankan suatu produk atau informasi tertentu.

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Murad, dkk (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata, (2010:51), “Web dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.


1. Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

a. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

b. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar HTML

1. Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010:52), “HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Madcoms (2011:49), ”bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Menurut Anhar (2010:3), “PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

2. Cara Kerja PHP

Menurut Saputra dan kawan-kawan (2012:5), PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

1. Server membaca permintaan dari client/browser.

2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

Konsep Dasar MySql

1. Definisi MySQL

Menurut Madcoms (2011:16), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

Menurut Anhar (2010:21), “ MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).


2. Mengenal MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:26), MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu softwaredatabase yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:

a. MySQL merupakan DBMS (Database Management System)

Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulangambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server.Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

b. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

c. Database relational menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan data dalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

d. MySQL merupakansoftware open source

e. Open source berartisetiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiaporang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License)

f. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan

g. MySQL server sebenarnya dikembangkan untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

h. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded

i. Software MySQL server adalah sistem client-server yang terdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (application Programming Interfaces)

j. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat andahubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone

k. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung

l. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda san gat mungkin mendukung database MySQL server.


2. Kelebihan MySQL

Menurut Saputra dan kawan-kawan (2012:8), beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

a. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

b. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

c. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

d. Sangat mudah dipelajari (easy of use).

e. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

f. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

g. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Rahardja, dkk (2011:238), “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Menurut Oktavian (2010:62), “database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga lam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

Menurut Sanjaya dan Cahyono (2013:17-15), “Basis Data (Database) adalah sekumpulan informasi yang berkaitan dengan subjek yang diorganisasikan dengan cara tertentu sebagai basis atau fondasi untuk prosedur seperti mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

1. Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62), database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

a) Table

Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

2) Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

3) Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record adalah sebagai berikut:

Sebuah database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih. Definisi database dapat digambarkan sebagai berikut:


2. Jenis Database Yang Digunakan

a). Web server

Menurut Anhar (2010:4) definisi Web Server adalah sebagai berikut:Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Oktavian (2010:11), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19), “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.\

b). XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Imansyah (2010:4), “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”.

Menurut Kartini (2013:27-26), “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

c). PhpMyAdmin

Menurut Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53), “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.


Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya.

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Mall (2009:43), “Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

2. Jenis-JenisPrototype

Menurut Simarmata (2010:64), Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Rapid Throwaway Prototyping

Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

2. Prototype Evolusioner Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum.Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang.Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

2. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

b. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

c. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

d. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

e. Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

f. Flowchart Proses (Process Flowchart)

Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

1. Cara Membuat Flowchart

Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8), Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas .

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar .

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.


7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Definisi Hak Akses

Menurut Kurniawan (2012:77), hak akses adalahterenkapsulasi tersebut”menyembunyikan” hal-hal yang tidak perlu atau luarclass. Dengan adanya hak akses tersebut maka semua data dan terlindungi dantidak termodifikasi

Konsep Dasar Normalisasi

1. Definisi Normalisasi

Menurut Kusbianto (2010:89), “normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksibel. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Pada proses normalisasi adapun langkah-langkah dalam melakukan normalisasi adalah sebagai berikut:

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

b. Bentuk Normal Pertama (INF / First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang berulang.

c. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)

Aturan normal kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.

d. Bentuk Normal Ketiga (3 NF / Third Normal Form)

Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field-field non-kunci (kebergantungan transitif.

e. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF / Boyce-Code Normal Form)

Bentuk normal ini adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa setiap determinan (penentu) dalam suatu relasi berkedudukan sebagai kunci kandidat.

f. Bentuk Normal Keempat (4NF / Fourth Normal Form)

Bentuk normal keempat adalah suatu keadaan yang menyaratkan relasi

berada pada BCNF dan tidak mengandung lebih dari satu dependensi

bernilai banyak yang bersifat independen.

g. Bentuk Normal Kelima (5NF / Fifth Normal Form)

Bentuk normal kelima adalah suatu keadaaan yang membuat relasi yang

telah memenuhi bentuk normal keempat tidak dapat didekomposisi

menjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi pecahannya tersebut tidak sama dengan kunci kandidat relasi.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan umum bahwa normalisasi dilakukan untuk menghindarkan redudansi field-field yang ada.

Konsep Dasar Penjualan

1. Konsep Penjualan

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2011:35-36), “ Perusahaan yang berorientasi pada selling concept percaya bahwa konsumen tidak akan membeli produk kecuali produk itu dijual dalam skala penjualan yang besar dan usaha promosi yang gencar ”.

Penjualan agresif semacam ini menitikberatkan pada penciptaan transaksi penjualan, bukan pembangunan hubungan pelanggan jangka panjang yang menguntungkan. Tujuannya sering berkisar pada cara menjual produk/jasa yang dihasilkan perusahaan dan bukan membuat produk/jasa yang dibutuhkan pasar. Konsep ini berasumsi konsumen akan terbujuk oleh iklan atau cara penjual untuk membeli produk dan menyukainya. Bila tidak suka, konsumen diharapkan melupakan kekecewaan mereka dan membelinya lagi nanti.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Sudaryono (2011:86), Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Berdasar kan penelitian diatas dapat disimpulkan Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian dimana suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

2. Manfaat Literature Review

Menurut Sudaryono (2011:87), manfaat Literature Review sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

e. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

3. Jenis-jenis Penelitian

Menurut Sudaryono (2011:22), jenis-jenis penelitian yaitu:

a. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

b. Penelitian Dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental resesarch). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

c. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

d. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, atau pun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, atau pun lembaga.

1. Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuannya yaitu:

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research), bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

b. Penilaian Prediktif

Penilaian prediktif (predictive research), studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

c. Penelitian Improftif

Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki meningkatan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

d. Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

e. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat.

f. Penelitian Ex Post Facto

Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

g. Penelitian Partisipasi

Bonnie J. Cain penulis buku Participation Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

h. Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penelitian yangberkaitan. Metode penelitian yang dilakukan diantaranya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Ningsih (2013/2014)
    Penelitianyang dilakukan oleh Yulia Ningsih pada tahun 2013/2014 yang berjudul “PERANCANGANSISTEM INFORMASI PENJUALAN BAJU BATIK BERBASIS WEB (ONLINE SHOPPING) PADA CV.SELARAS BATIK”. Tujuanyang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana sisteminfomasi penjualan pada CV. Selaras Batik, untuk mengevaluasi serta memberikanperbaikan sistem informasi penjualan yang selama ini berlangsung, untukmengusulkan dari penjualan berbasis web (onlineshopping) sehingga dapat meningkatkan omset penjualan dan keuntungan danmembuat sistem yang baru dan lebih baik. Dalam penelitian ini juga memilikitujuan fungsional yaitu membantu konsumen dalam memperoleh informasi yangcepat, tepat dan up to date padabelanja online khususnya mengenaiinformasi produk yang ditawarkan terkait dengan ketersediaan produk, harga dankualitas produk. Kelebihan:Meningkatkan penjualan dan meningkatkan jumlah customer serta promosi melalui media internet serta memudahkan user dalam mengolah data untukmempromosikan barang yang akan dijual dan memudahkan customer untuk melihat secara detail hasil dari produksi yang akandijual. Kekurangan: Dalam sistem yang dibangun ini masih banyak memiliki kekurangan terutamasetelah proses pemesanan masih belum ada status pengiriman melalui apa dankapan akan dikirim dan diterima.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nuraini (2013/2014)
    Penelitianyang dilakukan oleh Siti Nuraini 2013/2014 yang berjudul “PERANCANGAN SISTEMINFORMASI PENJUALAN PADA SONY TOKO BUKU & SPORT”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah memperbaiki dalam hal pengolahan data danmemberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada konsumennya. Kelebihan: Pada sistem yang dibangun akan memudahkan userdalam mengolah data dan dapat memberikan pelayanan secara lebih baik lagikepada konsumen. Kekurangan:Dalam sistem ini masih belum jelas metode apa yang dipakai untuk memberikanpelayanan terhadap konsumen dan bagaimana konsumen dapat dengan mudah melihatbarang yang dijual pada toko buku & sport ini.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu (2013/2014)
    Penelitianyang dilakukan oleh Nina Rahayu 2013/2014 ini yang berjudul “PERANCANGANEXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFÉ DANRESTO”. Tujuandibuatnya sistem EIS ini adalah memudahkan para manajer dalam membuat laporan danmempermudah manajer café untuk menganalisa data sehingga dapat dengan cepatdalam pembuat keputusan. Kelebihan:Dalam sistem yang dibuat ini memiliki sebuah kelebihan yaitu memberikan sebuahlaporan baik laporan keuangan atau laporan pembelian secara akurat. Kekurangan:Belum adanya sistem yang dapat mengetahui menu favorit dan yang kurang lakuterjual, sehingga bisa menentukan menu mana yang harus dibuat promo dan menumana yang menjadi unggulan serta pada sistem yang dibuat ini masih belum adanyasistem yang mengetahui kinerja pelayan sehingga bisa terlihat pelayan denganyang rajin atau yang tidak, sehingga penilaian kinerja pelayan bisa denganmudah dan objektif.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Setyo Budi Utomo (2012)
    Penelitianyang dilakukan oleh Setyo Budi Utomo 2012 ini yang berjudul “SISTEM INFORMASIPENJUALAN BERBASIS E-COMMERCE DENGAN PHP DAN MYSQL PADA EURO SPORT MADIUN”. Tujuandilakukannya penilitian ini adalah menampilkan informasi mengenai produkterbaru yang terdapat di Euro Sport Madiun, menghasilkan rancangan sisteminformasi pemasaran berbasis websitedan menghasilkan halaman admin yang akan digunakan untuk maintenance website. Kelebihan:Dengan adanya sistem ini toko Euro Sport Madiun dapat dengan mudah meningkatkandan memperluas penjualan produk secara online,terdapat halaman untuk me-update sebuahwebsite yang sudah dibangun. Kekurangan:Belum adanya sistem yang akan memberikan informasi tentang waktu pengirimansetelah pemesanan dan melalui apa pengiriman barang itu sampai ke konsumen.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Putriana Puspita Sari (2012)
    Penelitianyang dilakukan oleh Putriana Puspita Sari 2012 ini yang berjudul “PERANCANGANSISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT. RESTU MAHKOTA KARYA”. Tujuandari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem penjualan yangmenggunakan media web atau internet yang dapat membantu divisi marketing atau pemasaran dalam memasarkan mobil sehinggatransaksi penjualan dapat dengan cepat dimana saja dan kapan saja oleh semuakalangan masyarakat dan untuk mempromosikan atau lebih memperkenalkanperusahaan kepada semua kalangan masyarakat sehingga dapat memperluas jangkauanpemasaran dengan tujuan dapat meningkatkan penjualan. Kelebihan:Pada website penjualan yang dibangunini dapat memudahkan perusahaan mobil tersebut mempromosikan mobil-mobil yangakan dijualnya pada masyaratk luas dengan menggunakan media interneti dan meningkatkan penjualansecara drastis dan sistematis. Kekurangan : pada web yang dibangun ini belum adanya rancangan sistem untukmengetahui siapa dan kapan yang akan datang untuk survei setelah proses pemesanan selesai, sehingga user dapat dengan mudah menyiapkansegala sesuatunya untuk kebutuhan data kepada perusahaan tersebut serta user tidak harus selalu menunggu untukproses survei.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang penulis teliti, perusahaan Cipta Asri Mayapada yang bergerak dalam bidang produksi konveksi dan pelayanan sablon berdiri pada tanggal 15 mei 1995 yang didirikan oleh Bapak Endang Soleh, S.Pd yang berlokasi di Jl. Raya Kresek Km 3.5 Sukamulya Kabupaten Tangerang.

Perusahaan ini sudah memiliki karyawan sebanyak 40 orang yang masing-masing ada bagiannya, yang diantaranya adalah 10 karyawan di bagian sablon, 10 karyawan di bagian konveksi, 8 karyawan di bagian packing dan 2 karyawan di bagian office.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi
    Menjadi perusahaan jasa konveksi kain dan sablon yang terbaik dalam pelayanan dan mutu.
  2. Misi
  1. Menjadikan perusahaan yang memiliki layanan terbaik, harga murah dan berkualitas tinggi.
  2. Cipta Asri Mayapada memiliki target yaitu menjadikan produk konveksi dan sablon yang kami hasilkan dapat diterima dalam dan luar negeri dengan kuota yang cukup besar, sehingga perusahaan kami mampu untuk menjadi kompetitor tangguh di dunia bisnis.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi manapun karena untuk menunjukkan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, bagian-bagian manapun tugas dan wewenang dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda-beda dalam suatu organisasi, yang merupakan suatu keharusan bagi suatu lembaga organisasi.

Berikut adalah struktur organisasi yang ada pada Cipta Asri Mayapada :

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Pemilik : Bapak Endang Soleh, S.Pd
    Berdasarkan jenis usahanya yaitu perorangan, pemilik bertanggung jawab penuh atas assets, kewajiban, dan modal perusahaan. Dalam aktivitas usahanya pemilik sebagai pemimpin perusahaan bertanggungjawab dalam mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan operasional perusahaan.
  2. Bagian Keuangan: Elis
    Bagian keuangan yang dipegang oleh Ibu Elis yang bertanggung jawab dalam mencatat setiap transaksi dan membuat pembukuan atas penerimaan dan pengeluaran kas.
  3. Pengawas Produksi: Arifin
    Bagian produksi dipimpin oleh Bapak Arifin yang merupakan karyawan pada bagian pemotongan. Selain tugas pokonya pada bagian pemotongan, bapak Arifin juga bertanggungjawab untuk mengawasi setiap kegiatan pada bagian produksi. Pengawasan tersebut dilakukan agar seluruh tahap-tahap produksi berjalan dengan efektif dan efisien, sehingga barang pesanan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
    Bagian produksi terbagi atas 4 bagian, yaitu:
    1. Bagian pemotongan  : Arifin dan Ferdian
    2. Bagian jahit  : Eko, Dayat, dan Asep
    3. Bagian obras  : Agus, Maman, dan Sandi
    4. Bagian sablon  : Beben dan Eka
  4. Bagian Umum: Abdul
    Bagian umum dipegang oleh Abdul yang bertanggungjawab atas kegiatan seperti menerima order, melakukan penawaran, dan melayani konsumen.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun sistem yang berjalan saat ini pada Cipta Asri Mayapada adalah sebagai berikut :

  1. Prosedur Pemesanan Barang
    Prosedur pemesanan yang ada pada Cipta Asri Mayapada saat ini adalah customer datang ke perusahaan Cipta Asri Mayapada, kemudian pihak administrasi mencatat barang yang akan dipesan dari segi model, ukuran dan warna yang diinginkan, setelah itu pihak administrasi membuat beberapa laporan tentang pemesanan barang setiap harinya yang kemudian akan di laporkan kepada atasan untuk konfirmasi pemesanan tersebut. Setelah pemesanan tersebut dikonfirmasi, pihak administrasi memberikan catatan dari barang yang sudah dipesan untuk diproduksi berdasarkan keinginan customer kepada kepala produksi yang nantinya dari pihak kepala produksi akan memberikan intruksi tentang barang yang akan dibuat baik dari model, ukuran, dan warna.
  2. Prosedur Penjualan Langsung
    Proses penjualan langsung dimulai ketika pelanggan ingin membeli barang yang diinginkan yang dilayani oleh Staff Penjualan. Staff Penjualan akan mengecek ketersediaan barang, jika barang yang dipesan pelanggan tersedia, maka pelanggan dapat melakukan pembayaran ke Kasir, kemudian Kasir membuat Nota Penjualan sebanyak 2 rangkap yang berisikan kode barang, jenis barang, jumlah barang, dan harga. Nota Penjualan rangkap 1 diberikan ke pelanggan dan rangkap 2 diarsip. Setelah itu Staff Penjualan akan menyiapkan barang pesanan pelanggan dan menyerahkannya kepada pelanggan. Pada akhir periode Kasir akan membuat laporan penjualan dan penerimaan kas untuk diserahkan ke pemilik.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

  1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram
    Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Berikut use case yang berjalan saat ini:

    Gambar 3.2. UseCase Diagram Sistem Yang Berjalan Pada Cipta Asri Mayapada

    Keterangan gambar 3.2:

    1. 1 (satu) sistem yaitu: mencakup seluruh kegiatan penjualan di Cipta Asri Mayapada.
    2. 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Customer, Admin Toko, dan Pemilik.
    3. 6 (enam) use case yang biasa dilakukan aktor-aktor.
  2. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Berikut ini merupakan Activity Diagram berjalan dari Cipta Asri Mayapada.

    Gambar 3.3. ActivityDiagram Penjualan Pada Cipta Asri Mayapada

    Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram penjualan pada Cipta Asri Mayapada yang berjalan saat ini terdapat:

    1. (empat) swimlane.
    2. 1 (satu) initial node sebagai yang mengawali objek.
    3. 7 (tujuh) Action yang menggambarkan kegiatan penjualan.
    4. 1 (satu) final node.


  3. Analisa Sistem Berjalan Pada Squence Diagram
    Berikut ini merupakan Squence Diagram berjalan dari Cipta Asri Mayapada.

Gambar 3.4. SquenceDiagram Penjualan pada Cipta Asri Mayapada

Berdasarkan gambar 3.4. Squence Diagram penjualan pada Cipta Asri Mayapada yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan.
  2. 1 (satu) life line yang merupakan entity antar muka yang saling berkaitan.
  3. 6 (enam) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Adapun metode analisa yang penulis gunakan untuk menggambarkan sistem yang berjalan pada Cipta Asri Mayapada adalah Analisa SWOT. Faktor internal yang mencakup Cipta Asri Mayapada, pelayanan, dan fasilitas yang tersedia. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup persaingan terhadap perusahaan konveksi dan sablon lainnya.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    1. Nama Masukan : Permintaan Pemesanan
      Fungsi  : Data awal barang yang akan di pesan.
      Sumber  : Customer
      Media  : Buku Tulis
      Frekuensi  : Setiap ada permintaan
      Format  : Lampiran pesanan barang
      Keterangan  : Jumlah barang yang akan di beli
    2. Nama Masukan : Permintaan Pembelian Fungsi  : Sebagai data awal barang yang akan di beli.
      Sumber  : Customer
      Media  : Faktur pembelian
      Frekuensi  : Setiap ada pembeli
      Format  : Lampiran faktur pembelian
      Keterangan  : Jumlah barang dan harga yang akan di beli
  2. Analisa Proses

    1. Nama Modul  : Permintaan Pemesanan
      Masukan  : Jumlah barang yang akan di pesan
      Keluaran  : Permintaan Pemesanan
      Ringkasan proses  :Membuat form permintaan pemesanan terhadap barang yang akan di pesan.
    2. Nama Modul  : Permintaan Pembelian
      Masukan  : Jumlah barang yang akan di beli
      Keluaran  : Permintaan Pembelian
      Ringkasan Proses  : Membuat faktur pembelian dengan jumlah barang dan total yang harus di bayar
  3. Analisa Keluaran
  1. Nama Keluaran  : Permintaan Pemesanan
    Fungsi  : Mencetak permintaan pemesanan
    Media  : Kertas
    Rangkap  : 2 (dua) lembar
    Distribusi  : - Lembar 1 (putih), untuk Customer
    Lembar 2 (merah), untuk kepala produksi
  2. Nama Keluaran  : Permintaan Pembelian
    Fungsi  : Mencetak permintaan pembelian
    Media  : Kertas
    Rangkap  : 4 (empat) lembar
    Distribusi  : - Lembar 1 (putih), untuk Customer
    Lembar 2 (hijau), untuk bagian Purchasing.
    Lembar 3 (biru), untuk bagian Accounting. Lembar 4 (merah), untuk Administrasi Gudang.

Konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    Processor  : Dual Core
    Memory  : 2 GygaByte
    Type Monitor  : LCD 14”
    Harddisk  : 80 GygaByte
    Mouse  : USB Optical
    Keyboard  : PS/2
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    Windows 7 Professional
    Mozilla Firefox
  3. Hak Akses (Brainware)

Ada 2 (dua) aktor yang dapat meng-akses sistem ini, yaitu:

  1. Admin Toko
  2. Pemilik Toko

Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

  1. Permasalahan Yang Dihadapi
    Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sistem yang berjalan pada Cipta Asri Mayapada ini, proses pemesanan dan penjualan masih dilakukan secara manual dimana data yang diolah masih menggunakan dengan buku pemesanan dan penjualan barang konveksi dan sablon, serta tingkat promosi yang masih sangat kurang.
    Dalam mengolah sistem pemesanan dan penjualan konveksi dan sablon ada beberapa masalah yaitu :
    1. Sistem yang berjalan keseluruhan saat ini dapat terlihat bahwa dari segi peningkatan pemesanan dan penjualan masih kurang dan belum bertambahnya konsumen-konsumen baru.
    2. Pengolahan data pemesanan dan penjualan barang konveksi dan sablon dilakukan secara manual belum ada proses yang dilakukan secara komputerisasi yang menggunakan teknologi website.
    3. Media informasi maupun promosi masih sangat minim, karena masih menggunakan secara manual.
  2. Alternatif Pemecahan Masalah
    Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, maka dapat diusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:
  1. Dari sistem yang dibuat yaitu seluruh data yang diolah bisa diakses secara online dengan menggunakan media internet.
  2. Pemesanan dan penjualan barang konveksi dan sablon dapat dilakukan dan di akses dengan mudah oleh konsumen dengan adanya sistem penjualan secara online berbasis website.
  3. Dengan adanya sistem website yang akan dibangun, akan memudahkan dalam mempromosikan barang hasil produksi konveksi dan sablon pada Cipta Asri Mayapada yang berbasis online.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem penjualan dan pemesanan barang konveksi dan sablon yang akan diusulkan. Berikut tabel Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Innesential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.2 karena sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang terdapat pada bab sebelumnya.

Tabel 3.3

Keterangan :
M  : Mandatory
D  : Desirable
I  : Inessential

Elisitasi Tahap III

Gambar Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Keterangan :
T  : Technical
O  : Operational
E  : Economic
L  : Low
M  : Middle
H  : High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

Tabel3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelahmengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Cipta AsriMayapada, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yangakan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaikidan menyempurnakan sistem penjualan yang berjalan saat ini, yaitu merubahproses penjualan dan pemesanan barang yang saat masih menggunakan manualmenjadi penjualan menggunakan website secaraonline, sehingga memudahkan konsumendalam memilih, memesan, dan membeli barang yang diinginkan. Berdasarkanperubahan sistem penjualan dan pemesanan yang terjadi dan setelahkebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkahberikutnya yaitu perancangan atau design sistemusulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberigambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisausulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprise Edition 6.4 untukmenggambarkan use case diagram, activitydiagram, sequence diagram, dan classdiagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagrammenggambarkanfungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan padaCipta Asri Mayapada diatas pada saat ini terdiri dari 3 actor, yaitu customer, admindan pimpinan. Dan juga mempunyai 4 behavioratau kebiasaan diantaranya yaitu:

  1. Prosedur registrasi user, dapat dijelaskanyaitu sebagai berikut:
    Usecase  : Registrasi
    Aktor  : Customer
    dan admin Skenario  :Customer melakukan registrasi padahalaman web yang tersedia, setelah sukses registrasi customer melakukan proses pemesanan barang dengan include login. Kemudian masuk kepembayaran setelah di approve olehadmin.
  2. Prosedur pemesanan barang
    Usecase  : Pemesanan Barang
    Aktor  : Customer
    Skenario  :Seperti yang dijelaskan pada point a, setelah customer login untuk melakukan pemesanan, maka pada data admin akanmelihat data pesanan barang, yang kemudian di konfirmasi pada customer untuk melangkah pada langkahselanjutnya.
  3. Prosedur pembayaran
    Usecase  : Pembayaran
    Aktor  : Customer
    Skenario  : Setelah customer melakukan pemesanan barang, langkah selanjutnya yaitumelakukan pembayaran pada barang yang sudah dipesan dengan include login untuk melakukan proses pembayaran. Customer akan meng-upload bukti pembayaran yang akan dikirimkan kepada admin.
  4. Prosedur laporan
    Use case  : Laporan
    Aktor  : Admin
    Skenario  :Jika admin pada Cipta Asri Mayapada ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporanterdapat 2 include, yaitu: laporanstok barang dan laporan penjualan. Laporan dapat dicetak oleh admin danmemberikan hasil laporan kepada pimpinan.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagrammenggambarkanberbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masingalur, decision yang mungkin terjadi,dan bagaimana mereka berakhir.

  1. Activity Diagram untuk prosedur registrasi

    Gambar 4.2. Activity Diagram Prosedur Registrasi

    Activity Diagramsistem prosedur registrasi yang diusulkan saat ini, yaitu:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
    2. 6(enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari customer masuk ke halaman web, lalu dilanjutkan dengan registrasi,dimana pada halaman registrasi tersebut terdapat kolom untuk mengisi biodata, username dan password untuk menjadi member pada web Cipta Asri Mayapada padasetiap proses pemesanan sampai dengan pembayaran. Jika registrasi sukses customer melakukan login, jika alur decisionnode berhasil akan masuk pada menu memberarea, tetapi jika salah akan kembali ke menu login.
    3. 1(satu) decision node yang dapatmenunjukkan suatu kondisi tertentu yang menghasilkan dua kemungkinan.
    4. 1 (satu) initialfinal node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedurregistrasi.
  2. Activity Diagram untuk prosedur pembayaran

    Gambar 4.3. Activity Diagram untuk prosedur pembayaran

    Activity Diagram untuk prosedur pembayaran yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1(satu) initial node sebagai objekyang di awali.
    2. 10(sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari customer masuk ke halaman web, kemudian melakukan login, jika login sukses maka customer masukke halaman member area, sedangkanjika gagal, maka akan kembali ke menu login.Setelah customer melakukan pemesananmaka pada halaman web terdapat menu historytransaksi yang berguna untuk melihat apakah barang yang dipesan masukkedalam data admin. Kemudian setelah customer melakukan pemesanan barang, customer dapat melihat status pemesananbarang tersebut kemudian dapat melihat data pemesanan, setelah mendapatkonfirmasi dari admin, maka customer melakukan input data pembayaran, yaitu dengan meng-upload bukti pembayaran kepadaadmin.
    3. 1(satu) decision node yang dapatmenunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
    4. 1 (satu) initialfinal node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedurpembayaran.
  3. Activity Diagram untuk prosedur pembuatan laporan

Gambar 4.4. Activity Diagram untuk prosedur pembuatan laporan

Activity Diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan pada saat ini yaitu :

  1. 1(satu) initial node sebagai objek yang di awali.
  2. 8(delapan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin melakukan login, jikalogin admin sukses, maka akan masukpada tampilan input produk baru,tetapi jika gagal maka akan kembali ke menu login.Setelah admin masuk ke menu home, maka admin akan melakukan proses transaksi dengan customer, kemudian admin akanmelanjutkan ke menu laporan untuk membuat laporan yang akan diberikan kepadapimpinan.
  3. 1(satu) decision node yang dapatmenunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
  4. 1 (satu) initialfinal node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatanlaporan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram untuk prosedur registrasi

    Gambar 4.5. Sequence Diagram Untuk prosedur registrasi

    Diagram diatasmenggambarkan sequence diagram untukprosedur registrasi yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1(satu) actor yang melakukan kegiatan,yaitu customer.
    2. 1(satu) boundary class yangmenggambarkan sebuah penggambaran dari daftar.
    3. 1(satu) control class yangmenggambarkan penghubung antara daftar denganhalaman web yang berperan sebagai server untukvalidasi registrasi.
    4. 4(empat) entity class yangmenggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 4 (empat) entity class tersebut, yaitu: halamanweb, daftar, isi data, dan member area.
    5. 8(delapan) message yang menggambarkanaktifitas pada sistem tersebut.
  2. Sequence Diagram untuk prosedur pemesanan dan pembayaran barang.

    Gambar 4.6. Sequence Diagram untuk prosedur pemesanan dan pembayaran barang

    Berdasarkan diagram diatas pada sequence diagram untuk prosedur pemesanan dan pembayaran barang,yaitu sebagai berikut:

    1. 1(satu) actor yang melakukan kegiatan,yaitu customer.
    2. 1(satu) boundary class yangmenggambarkan sebuah penggambaran dari formlogin.
    3. 1(satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan menu keranjang yangberperan sebagai server untukvalidasi login.
    4. 4 (empat) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan.
    5. 8 (delapan) message yang menggambarkan aktifitas dari sistem tersebut.
  3. Sequence Diagram untuk prosedur pembuatan laporan

Gambar 4.7. Sequence Diagram untuk prosedur pembuatan laporan

Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram untuk prosedur pembuatan laporan terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.
  2. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
  3. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai serveruntuk validasi login.
  4. 4 (empat) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akandilakukan.
  5. 8 (delapan) Message yang menggambarkan aktifitas dari sistem tersebut.

State Machine Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.8. State Machine Diagram Admin

State Machine Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

Gambar 4.9. State Machine Diagram Customer

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Gambar 4.10. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah desing data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Tabel Login

Keterangan :
Nama Tabel  : login
Media  : Harddisk
Isi  : Login User dan Admin
Primary Key  : -
Panjang Record  : 39
Struktur  : id, username, password, level

Tabel 4.3. Tabel barang_masuk

Keterangan :
Nama Tabel  : barang_masuk
Media  : Harddisk
Isi  : barang
Primary Key  : id_barmas
Panjang Record  : 56
Struktur  : id_barmas, kodebarang, jumlah, ket, tgl_masuk

Tabel 4.4. Tabel barang

Keterangan :
Nama Tabel  : barang
Media  : Harddisk
Isi  : input barang
Primary Key  : id_barang
Panjang Record  : 636
Struktur  : id_barang, kodebarang, kategori, foto, harga, spek, tanggal

Tabel 4.5. Tabel stok_barang

Keterangan :
Nama Tabel  : stok_barang
Media  : Harddisk
Isi  : persediaan barang
Primary Key  : id
Panjang Record  : 40
Struktur  : id, kodebarang, stok

Tabel 4.6. Tabel beli_barang

Keterangan :
Nama Tabel  : beli_barang
Media  : Harddisk
Isi  : Pembelian Barang
Primary Key  : id_beli
Panjang Record  : 40
Struktur  : id_beli, kodebarang, jumlah, id_user, status_pesan, status apprv, status_byr, tgl_pesan, tgl_akhir

Tabel 4.7. Tabel pesan

Keterangan :
Nama Tabel  : pesan
Media  : Harddisk
Isi  : Pesanan Barang
Primary Key  : id
Panjang Record  : 21
Struktur  : id, id_user, id_beli, pesan, tanggal

Tabel 4.8. Tabel pelanggan

Keterangan :
Nama Tabel  : pelanggan
Media  : Harddisk
Isi  : Data pelanggan
Primary Key  : id_user
Panjang Record  : 122
Struktur  : id_user, nama, alamat, username, password, hp, email, level, status

Tabel 4.9. Tabel bayar

Keterangan :
Nama Tabel  : bayar
Media  : Harddisk
Isi  : Pembayaran Barang
Primary Key  : id_bayar
Panjang Record  : 84
Struktur  : id_bayar, no_transfer, id_beli, id_user, foto_bukti, pesan, tanggal, status tgl_apprv

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut flowchart program untuk Cipta Asri Mayapada, yaitu :

  1. Flowchart Keseluruhan Website

    Gambar 4.11. Flowchart Keseluruhan Web Cipta Asri Mayapada

  2. Flowchart Login Admin

    Gambar 4.12. Flowchart Login Admin

  3. Flowchart Login Customer

Gambar 4.13. Flowchart Login Customer

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem penjualan online yang akan dibuat, yaitu:

  1. Prototype Tampilan Beranda

    Gambar 4.14. Prototype Beranda Cipta Asri Mayapada

  2. Prototype Tampilan Registrasi User

    Gambar 4.15. Prototype Registrasi Customer

  3. Prototype Tampilan Halaman Login Admin

    Gambar 4.16. Prototype Halaman Login Admin

  4. Prototype Tampilan Halaman Utama Admin

    Gambar 4.17. Prototype Halaman Utama Admin

  5. Prototype Tampilan Halaman Utama Admin

Gambar 4.17. Prototype Halaman Utama Admin

Berikut adalah tampilan program pada website penjualan berbasis online pada Cipta Asri Mayapada:

  1. Tampilan User

    Gambar 4.18. Tampilan Beranda Website

    Gambar 4.19. Tampilan Halaman Register User

    Gambar 4.20. Tampilan Halaman User

    Gambar 4.21. Tampilan Halaman History Pesanan

    Gambar 4.22. Tampilan Cara Berbelanja

  2. Tampilan Admin

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Login Admin

Gambar 4.25. Tampilan Input Produk Baru

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Pesanan Masuk

Gambar 4.27. Tampilan Bukti Pembayaran

Gambar 4.28. Tampilan Graphic Penjualan Barang

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor  : Dual Core Intel
  2. Monitor  : LCD 14
  3. Memory  : 1GB
  4. Keyboard  : Standard
  5. Mouse  : USB Optical
  6. Harddisk  : 500GB
  7. Printer  : Canon

Aplikasi Yang Digunakan

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam intruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Operaiting System Windows XP
  2. Mozilla Firefox
  3. Dreamweaver CS5
  4. Xampp
  5. Visual Paradigma
  6. Microsoft Office 2007
  7. Microsoft Visio 2007

Hak Akses

  1. Admin
    Untuk mengoperasikan, mengolah, dan mengatur data website ini dapat dilakukan langsung oleh Admin.
  2. User
    Sebagai anggota yang telah mendaftarkan diri untuk masuk ke dalam website penjualan yang dibangun, guna untuk melakukan proses memilih barang dan transaksi pembelian barang.
  3. Pimpinan
    Penerima laporan yang diberikan oleh Admin.

Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap website pada penelitian ini menggunakan metode pengujian Black Box Testing. Juga dilakukan proses debugging pada proses pembuatan kode program. Pengujian Black Box Testing dilakukan dengan cara menguji beberapa aspek sistem dengan sedikit memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Perangkat lunak dikatan dapat dikatakan dapat berfungsi dengan baik yaitu pada saat input diberikan dan output memberikan hasil sesuai dengan spseifikasi sistem yang dibuat.

Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat teradapat pengujian beberapa elemen-elemen tampilan website yang sudah dilakukan, pada saat uji coba website tersebut dari tampilan tidak dapat memunculkan animasi.

Implementasi

Schedule

Schedule atau jadwal implementasi berisi waktu yang diperlukan dalam mengoperasikan sistem yang dibuat. Jadwal implementasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.10. Schedule

Penerapan

Pada hal ini yang dilakukan adalan bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

Tabel 4.11. Penerapan

Etimasi Biaya

Pada sub-bab ini penulis akan menjabarkan rincian biaya yang akan diaplikasikan pada Cipta Asri Mayapada, berikut adalah tabel rincian biaya yang dibutuhkan :

Tabel 4.12. Etimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dengan adanya sistem website secara online, diharapkan sistem tersebut dapat mempermudah proses penjualan dan pemesanan barang bagi konsumen.

  1. Dengan adanya penjualan online yang berbasis web, dapat meningkatkan promosi dan menarik konsumen-konsumen baru.
  2. Dengan adanya website yang dibangun dapat mempermudah dalam proses penjualan dan pembuatan laporan penjualan secara rinci dan akurat.
  3. Setelah melakukan pengujian sistem tersebut, dengan adanya website sangat memudahkan konsumen dalam membeli barang tanpa banyak membuang tenaga dan waktu.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian
    1. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi sistem informasi yang saat ini berjalan agar sesuai dengan kebutuhan Cipta Asri Mayapada.
    2. Dari hasil penelitian ini penjualan akan meningkat drastis beserta konsumen akan semakin bertambah dengan adanya sistem penjualan yang berbasis online.
  2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian
  1. Dengan dibuatnya sistem penjualan berbasis online dapat mempermudah proses penjualan kepada konsumen.
  2. Memudahkan penjual dalam memproses data, baik untuk memasarkan produk maupun membuat laporan penjualan.
  3. Sebagai syarat kelulusan maka peneliti membuat sistem tersebut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan penulis agar lebih baik secara teori maupun aplikasi.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Pada kesimpulan ini, semua metode yang sudah dilakukan penulis, sangat membantu dalam pengerjaan hingga penyelesaian tugas Skripsi ini di Cipta Asri Mayapada. Dari semua point yang ada pada metode penelitian tersebut sangat berarti, guna untuk mengumpulkan data dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh stakeholder dalam mengimplementasikan sistem baru di Cipta Asri Mayapada.

Saran

Agar penerapan sistem komunikasi dan informasi padaCipta Asri Mayapada dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yangperlu diperhatikan yaitu:

  1. Rancangansistem penjualan yang berbasis online yang telah penulis buat diharapkandiimplementasikan untuk memberikan kemudahan dalam proses penjualan.
  2. Untukmenjalankan sistem yang terkomputerisasi, perlu dilakukan pelatihan atautraining tentang sistem yang dipakai.
  3. Cipta Asri Mayapada perlu melakukan sosialisasikepada seluruh user atau pengguna sistem yang baru diusulkan.

Kesan

Selama penulis melakukan penelitian tentang Skripsi yang akan dibuat di Cipta Asri Mayapada, penulis dapat sambutan sangat baikatas kehadiran penulis untuk melakukan sebuah penelitian yang sangat pentingbagi penulis guna untuk mencapai kelulusan di perkuliahan. Pimpinan sertastakeholder diperusahaan tersebut sangat membantu sekali dalam prosespendataan, pengimplementasian serta uji coba pada sistem yang penulis usulkan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
  2. Taufiq. 2013. Sistem Informasi Manajemen

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Mutty Indri Hartika