SI0931463520

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGONTROLAN BEL AKTIVITAS KERJA

MENGGUNAKAN IP BERBASIS ARDUINO PADA PT

BINTANG KANGURU TANGERANG


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :

NAMA : Prima Adi Handoko

NIM : 0931463520


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGONTROLAN BEL AKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN IP

BERBASIS ARDUINO PADA PT BINTANG KANGURU TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0931463520
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 99001
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGONTROLAN BEL AKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN IP

BERBASIS ARDUINO PADA PT BINTANG KANGURU TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0931463520
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System (COS)

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 14028
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGONTROLAN BEL AKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN IP

BERBASIS ARDUINO PADA PT BINTANG KANGURU TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0931463520
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System (COS)

Tahun Akademik 2015/20116

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 0931463520
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
NIM : 0931463520

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi semakin hari semakin maju. para pengembang perusahaan semakin termotivasi untuk membuat sesuatu sistem baru demi kemajuan perusahaannya. Pada perusahaan textile contohnya, di PT Bintang Kanguru Tangerang, masih menggunakan sistem manual seperti bel aktivitas kerja dengan menggunakan stop kontak atau saklar. Untuk dapat menanggulangi hal tersebut penelitian yang dilakukan terhadap bel pengotrolan aktivitas kerja secara otomatis. Penggunaan arduino uno dan sensor asap MQ-2 merupakan salah satu alat yang efektif dalam penerapannya. Sebagai otak utama dari sistem pengontrolnya digunakan sistem Arduino. Dan untuk mengatur batas waktu jam aktivitas kerja dapat digunakan rangkaian relay. Rangkaian keseluruhan alat akan membantu pengguna dalam mengontrol bel atktivitas kerja serta meminimalisir resiko jika terjadi kebakaran.

Kata Kunci: Pengontrolan bel, Otomatis, Arduino uno, Rangkaian sensor asap, Relay

ABSTRACT

Technology developments Increasingly more advanced . The Company's developers are motivated to review MAKE Something new system for the sake of Progress company. ON example textile company , PT Bintang Kanguru Tangerang , still using manual systems work like a bell ACTIVITIES WITH OR Contacts stopped using the switch . To review these can be overcome HAL Research Conducted Against the bell controlling ACTIVITIES Operating working automatically. USE Arduino uno sensor And as soon as MQ - 2 is a prayer One tool Effective implementation hearts . As the brain Top Of Systems used System Arduino controller . And to review set deadline ACTIVITIES hours of work can be used circuit relay . A whole series of tools will help users control the buzzer atktivitas hearts work well as minimizing the risk of IF Case Of Fire.

Keywords : Controlling the bell , Automatic , Arduino Uno , sensor circuit as soon as possible , Relay

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mendapatkan gelar Sarjana Komputer. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua I (Puket I) STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Abert Tandilinin, MT Selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Listina Nadhia Ningsih, S.Kom selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Saudara Danang Suhendra S.Kom yang telah membantu dan pembimbing dalam perakitan alat dan penyusunan penulisan.
  9. UKM Ripala Tangerang yang telah memberikan bantuan fasilitas tempat, listrik , alat-alat pendukung , maupun suportnya.
  10. Saudara – Saudaraku dari KAMER Perguruan Tinggi Raharja yang telah meluangkan waktu sejenak ataupun banyak untuk bisa membantu berjalannya proses skripsi saya ini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 2016
Prima Adi Handoko
NIM. 0931463520

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Skema Warna Resistor

Tabel 2.2. Bahan dielektrik yang di sederhanakan

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Elisitasi

Tabel: 4.1. Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

Tabel: 4.2. Pengolahan jadwal penerapan

Tabel: 4.3. Estimasi biaya yang dikeluarkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik system

Gambar 2.3. Sistem Pengendali Loop Tertutup

Gambar 2.3. Sistem Pengendali Loop Tertutup

Gambar 2.4. Papan Arduino USB Standar

Gambar 2.5. Arduino USB

Gambar 2.6. Arduino Software

Gambar 2.7. Blok Hardware Mikrokontroller

Gambar 2.8. Arsitektur Mikorkontroller Von-Neuman

Gambar 2.9 Arsitektur Mikrokontroller Harvard

Gambar 2.10. Resistor

Gambar 2.11 Transistor

Gambar 2.12. Susunan Lapisan Kapasitor

Gambar 2.13. Integrated Circuit

Gambar 2.14. Sensor Asap (MQ-2)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Diagram Blok Rangkaian

Gambar 3.3. Membuka Aplikasi fritzing

Gambar 3.4. Halaman Utama Fritzing

Gambar 3.5. Menyimpan Project Pada Fritzing

Gambar 3.6. Memasukan Komponen Pada Layar Breadboard

Gambar 3.8. Rangkaian lcd karakter 16x2 display

Gambar 3.9. Deklarasi Library dan pin mikrokontroller

Gambar 3.10. Menampilkan pesan ketika sensor asap bekerja

Gambar 3.11. Rangkaian Relay SPDT

Gambar 3.12. Rangkaian Ethernet Shield

Gambar 3.13. Deklarasi ip untuk Ethernet pada arduino

Gambar 3.14. Rangkaian Buzzer

Gambar 3.15. Skema Rangkaian Sistem Keseluruhan

Gambar 3.16. Memulai ide arduino

Gambar 3.17. Tampilan layar program Arduino

Gambar 3.18. Konfigurasi port melalui devi manager

Gambar 3.19. Menyimpan file program pada Arduino

Gambar 3.20. Menyimpan program pada Arduino

Gambar 3.21. Pemilihan Arduino board

Gambar 3.22. Mengupload program kedalam modul arduino

Gambar 3.23. Tampilan program keseluruhan

Gambar 3.24. Flowchart sistem keseluruhan

Gambar 4.1. Pengujian rangkaian catu daya

Gambar 4.2. Pengujian rangkaian lampu led

Gambar 4.3. Listing program pengujian bel aktifitas kerja

Gambar 4.4. Listing Program Pengujian bel saat menyala

Gambar 4.5. Rangkaian relay pada saat tidak aktif

Gambar 4.6. Rangkaian Relay pada saat aktif

Gambar 4.7. Listing program pengujian sensor asap

Gambar 4.8. Rangkaian module ethernet shield

Gambar 4.9. Listing program pengujian ethernet shield

Gambar 4.10. Gambar tampilan testing ethernet shield

Gambar 4.11. Listing Program Keseluruhan

Gambar 4.12. Flowchart sistem yang di usulkan

Gambar 4.13. Tampilan listing program pada Ide Arduino

Gambar 4.14. Proses upload program kedalam mikrokontroller

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak saat ini sangat mempengaruhi pola pemakaian komputer di segala bidang. Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademis dan militer kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang. Misalnya di bidang perkantoran, telekomunikasi, publikasi, pemerintahan, kesehatan maupun didalam bidang pendidikan. Di bidang-bidang tersebut saat ini menggunakan media komputer sebagai alat bantu yang sangat penting dan paling utama.

Bel adalah suatu alat yang bisa mengeluarkan bunyi dan mempunyai fungsi sebagai kode, alat pengingat dan alat komunikasi. Sejak zaman dulu kita telah mengenal bel itu secara sederhana seperti kentongan dan lonceng. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini ada yang namanya bell matic atau bel otomatis. Bel ini berfungsi untuk memberikan tanda jam masuk kerja, pergantian jam untuk setiap jam istirahat dan jam pulang kerja karyawan, menidentifikasi asap jika terjadinya kebakaran dan sudah tidak ada lagi petugas security yang lupa membunyikan bel di kantor, karna sudah bisa menggunakan android yang sudah dikasih ip.

Sebuah sistem terkomputerisasi yang dapat membantu dalam pembuatan bel perusahaan, bel perusahaan sangat diperlukan dalam kaitannya untuk mendukung, proses pengingat jam kerja, jam istirahat karyawan dan mengetahui asap jika terjadi kebakaran. Sistem ini diharapkan dapat mengatur dengan ip kapan jam kerja mulai, istirahat bekerja dan mengidentifikasi jika terjadinya kebakaran menggunakan koneksi ip. Pada sistem saat ini yang masih berjalan secara manual, Saat ini penggunaan Mikrokontroller arduino sudah mulai dikenal kalangan masyarakat, dikarenakan kemajuan ilmu komputer yang sudah merambah pada setiap bagian dari profesi manusia. Arduino adalah papan board yang dapat diprogram dan diatur secara komputerisasi dan pemrograman juga mudah dan lebih sederhana. maka dengan adanya masalah ini penulis melakukan sebuah penelitian yang berjudul “PENGONTROLAN BEL AKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN IP BERBASIS ARDUINO PADA PT BINTANG KANGURU TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana Arduino dapat mengoprasikan jadwal waktu masuk kerja, istirahat dan pulang kerja?
  2. Bagaimana cara Aplikasi Arduino bekerja?
  3. Bagaimana cara kerja aplikasi saat terjadi asap kebakaran ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian adalah suatu sistem bel perusahaan otomatis ini menggunakan sistem yang dimana alat tersebut akan bekerja secara otomatis apabila ada pergantian jam masuk kerja, istirahat atau keluar jam pulang kerja dan mengidentifikasi jika terjadinya kebakaran .

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

a. Tujuan Individu

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu (S1).
  2. Mengimplementasikan ilmu yang penulis dapat selama perkuliahan

b. Tujuan Fungsiona

  1. Dapat melakukan waktu pergantian jam dengan fleksibel (dapat disesuaikan)
  2. Dapat memberitahukan waktu masuk, serta keluar jam kerja karyawan
  3. Dapat mengetahui jika adanya kecelakaan kerja seperti munculnya asap yang akan menyebabkan kebaran

c. Tujuan Operasional

  1. Dapat memberikan kemudahan pada Scurity dalam pergantian jam dengan fleksibel
  2. Agar dapat meningkatkan kualitas kerja dan disiplinnya jam kerja karyawaan
  3. Agar karyawan dapat mengetahui dengan cepat ketika terjadi bunyinya alarm yang sudah dirancang sedemikian rupa

Manfaat Penelitian

a. Manfaat Individu

  1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama di bangku perkuliahan
  2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan
  3. Memberikan terobosan baru pada perusahaan, agar lebih meningkatkan mutu pelayanan.

b. Manfaat Fungsional

  1. Bentuk apresiasi dan kontribusi dalam perkembangan teknologi informasi dan elektronika.
  2. Dapat memberikan kedisplinan pada petugas security dan karyawan.
  3. Meminimalisir terjadnya kecelakaan.

c. Manfaat Operasional

  1. Dapat diketahui dengan segera ketika ada pergantian bel masuk, istirahat, pulang kerja karyawan dan dapat memberitahukan waktu masuk, serta keluar jam kerja karyawan.
  2. Dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengoperasikan alat ini dan juga dapat memperluas wawasan dalam bidang ilmu elektronika.

Metodologi Penelitian

Dalam melakuan penelitian terhadap alat ini maka metode yang penulis gunakan adalah:

  1. Literature Riview
  2. Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian landasan teori yang mendukung. Informasi yang dikumpulkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

  3. Metode Perancangan Alat
  4. Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem rangkaian yang dapat bermanfaat, sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

  5. Pengujian Alat
  6. Metode ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pada sistem yang telah ada dan mencari solusi bagaimana membuat sistem sesuai dengan yang diharapkan tidak ada kesalahan sehingga akan sesuai dengan apa yang dirancang.

  7. Pengambilan Kesimpulan
  8. Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan dan pengujian alat sehingga didapatkan alat yang benar-benar sesuai dengan yang dirancang.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penilitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masingmasing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa dan teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum objek yang diteliti meliputi sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, dll.

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang akan diusulkan berupa elisitasi, tampilan program dan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penulisan ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan pada referensi untuk menyusun laporaan skripsi

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keperluan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Menurut Sutabri (2012:6), Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai “suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.[1]

    Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsifungsinya, menjadi satu kesatuan”. [2]

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersamasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Sutabri (2012:13), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifatsifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:[3]

    1. Komponen Sistem (Components)
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Batasan Sistem (Boundary)
    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)
    6. Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu yang berada diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Pengaruh dari lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input)
    10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Keluaran (output) dari sistem merupakan masukan yang telah diproses oleh sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

    13. Pengolahan Sistem (Proses)
    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    15. Sasaran Sistem (Objective) atau tujuan (goal)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Sumber: Sutabri (2012:14)

    ‘’’Gambar 2.1’’’ Karakteristik system

  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:[1]

    a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, 12 dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan

    human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    c. Sistem Deterministik dan Sistem probabilistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

    d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

  7. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yangbermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.[4]

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkanuntuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Pengontrolan
  2. Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”. [5]

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

    Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan 14 berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

  3. Jenis – Jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian. [6]

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.[6]

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar 2.3 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Teori Khusus

Konsep Dasar Arduino

  1. Definisi Arduino
  2. Menurut Sulaiman (2012:1), arduino merupakan platform yang terdiri dari software dan hardware. Hardware Arduino sama dengan mikrocontroller pada umumnya hanya pada arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat. Software Arduino merupakan software open source sehingga dapat di download 16 secara gratis. Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke dalam Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak tahapan mikrocontroller konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari, sehingga para pemula dapat mulai belajar mikrocontroller dengan Arduino.[7]

    Menurut Santosa (2012:1), arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

    Berdasarkan dua definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta sofware pemrograman yang berlisensi open source.

  3. Hardware Arduino
  4. Menurut Sulaiman (2012:1) Arduino merupakan platform open source baik secara hardware dan software. Arduino terdiri dari mikrocontroller megaAVR seperti ATmega8, ATmega168, ATmega328, ATmega1280, dan ATmega 2560 dengan menggunakan Kristal osilator 16 MHz, namun ada beberapa tipe Arduino yang menggunakan Kristal osilator 8 MHz. Catu daya yang dibutuhkan untuk mensupply minimum sistem Arduino cukup dengan tegangan 5 VDC. Port arduino Atmega series terdiri dari 20 pin yang meliputi 14 pin I/O digital dengan 6 pin dapat berfungsi sebagai output PWM (Pulse Width Modulation) dan 6 pin I/O analog. Kelebihan Arduino adalah tidak membutuhkan flash programmer external karena di dalam chip microcontroller Arduino telah diisi dengan bootloader yang membuat proses upload menjadi lebih sederhana. Untuk koneksi terhadap komputer 17 dapat menggunakan RS232 to TTL Converter atau menggunakan Chip USB ke Serial converter seperti FTDI FT232.[7]

    Sumber : Djuandi (2011:5)

    Gambar 2.4 Papan Arduino USB Standar

    Arduino board sendiri telah tersedia dalam banyak jenis baik yang sudah berkoneksi USB maupun serial. Contoh Arduino yang terkoneksi dengan USB seperti: Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimila, Arduino NG Rev. C , Arduino FIO, dan Arduino lilypad. Untuk lilypad memiliki ukuran sebesar kancing baju dan anti air sehingga dapat dicuci. Sedangkan Arduino Severino merupakan contoh untuk yang terkoneksi secara serial. Untuk para pemula yang bingung memiliih jenis board yang cocok, dapat memilih Arduino Duemilanove atau Arduino UNO karena kedua jenis ini yang paling banyak digunakan. Namun jika ingin berkreasi lebih maka dapat membuat board sendiri dengan menyesuaikan kebutuhan dan dana yang ada. Selain Arduino board, juga terdapat perangkat tambahan yang disebut shield untuk pengembangan Arduino. Dengan shield ini maka tidak perlu lagi repot menyolder karena semua sudah didesain sesuai dengan pin arduino. Contoh shield seperti : Ethernet shield untuk mengkoneksikan arduino 18 dengan LAN, Xbee untuk memungkinkan beberapa arduino berkomunikasi secara wireless.

    Sumber : (Djuandi 2011:5)

    Gambar 2.5 Arduino USB

  5. Sofware Arduino

Menurut Sulaiman (2012:1) arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library. Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis program kedalam Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java. Software Arduino ini dapat di-install di berbagai operating system (OS) seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Software IDE Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:[7]

1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.

2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrocontroller.

3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori mikrocontroller.

Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan.

Sumber : http://thingm.com

Gambar 2.6 Arduino Software

Konsep Dasar Mikrokontroler

  1. Definisi Mikrokontroller
  2. Menurut Setiawan (2011:1) Mikrokontroller adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler 20 sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Access Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial & Parallel, Timer, Interupt Controller.[8]

    Menurut Fauzi (2011:1) Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya.

    Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroller adalah suatu IC yang didesain atau dibentuk dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Access Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial & Parallel, Timer, Interupt Controller dan berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik serta umunya dapat menyimpan program didalamnya.

    Menurut Setiawan (2011:10) Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer. [8]

    Sumber : http://mikrokontroler.tripod.com/6805/bab1.htm

    Gambar 2.7 Blok Hardware Mikrokontroller

  3. Arsitektur Mikrokontroller
  4. Menurut Setiawan (2011:11) arsitektur adalah rancangan hardware internal yang berkaitan dengan: tipe, jumlah dan ukuran register serta rangkaian lainnya. Arsitektur pada sebuah mikrokontroler sangat mempengaruhi kinerja pada saat melakukan proses pengendalian (control).[8]

    Menurut Setiawan (2011:11) Semua jenis mikrokontroler didasarkan pada arsitektur Von-Neuman atau arsitektur Harvard.[8]

    a. Arsitektur Von-Neuman

    Mikrokontroler yang di disain berdasarkan arsitektur ini memilik sebuah data bus 8-bit yang dipergunakan untuk "fetch" instruksi dan data. Program (instruksi) dan data disimpan pada memori utama secara bersama-sama. Ketika kontroler mengalamati suatu alamat di memori utama, hal pertama yang dilakukan dalah mengambil instruksi untuk dilaksanakan dan kemudian mengambil data pendukung dari instruksi tsb. Cara ini memperlambat operasi.

    Sumber : http://agfi.staff.ugm.ac.id

    Gambar 2.8 Arsitektur Mikorkontroller Von-Neuman

    b. Arsitektur Harvard

    Arsitektur ini memilik bus data dan instruksi yang terpisah, sehingga memungkinkan eksekusi dilakukan secara bersamaan. Secara teoritis hal ini memungkinkan eksekusi yang lebih cepat tetapi dilain pihak memerlukan disain yang lebih kompleks.

    Sumber : http://agfi.staff.ugm.ac.id

    Gambar 2.9 Arsitektur Mikrokontroller Harvard

    Didalam mempelajari mikrokontroler, kita dituntut untuk dapat menguasai dua hal yang sangat pokok, berdasarkan arsitektur mikrokontroler tersebut kedua hal tersebut adalah hardware dan software. 23 dari mikrokontroler. Hardware akan sangat kita perlukan ketika kita akan manggunakan mikrokontroler untuk berhubungan dengan device (perangkat) yang sifatnya berada diluar mikrokontroler, software (instruksi) dalam hal ini juga tidak kalah penting karena didalam mengendalikan suatu system kita juga harus memahami instruksi dari mikrokontroler yang digunakan.

  5. Instruksi Mikrokontroller
  6. Menurut Setiawan (2011:12) Instruksi pada mikrokontroler dikenal ada 2 yaitu:[8]

    a. CISC

    Saat ini hampir semua mikrokontroler adalah mikrokontroler CISC (Complete Instruction Set Computer). Biasanya memiliki lebih dari 80 instruksi. Keunggulan dari CISC ini adalah adanya instruksi yang bekerja seperti sebuah makro, sehingga memungkinkan programmer untuk menggunakan sebuah instruksi menggantikan beberapa instruksi sederhana lainnya.

    b. RISC

    Saat ini kecenderungan industri untuk menggunakan disain mikroprosesor RISC (Reduced Instruction Set Computer). Dengan menggunakan jumlah instruksi yang lebih sedikit, memungkinkan lahan pada chip (silicon real-estate) digunakan untuk meningkatkan kemampuan chip. Keuntungan dari RISC adalah kesederhanaan disain, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat sedikit mengkonsumsi daya.

  7. Macam Memory Pada Mikrokontroller
  8. Menurut Setiawan (2011:12) Mikrokontroller mempunyai beberapa macam memory antara lain :[8]

    a. Eeprom - Electrically Erasable Programmable Read Only Memory

    Beberapa mikrokontroler memiliki EEPROM yang terintegrasi pada chipnya. EEPROM ini dugunakan untuk menyimpan sejumlah kecil parameter yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Jenis memori ini bekerja relatif pelan, dan kemampuan untuk dihapus/tulis nya juga terbatas.

    b. FLASH (EPROM)

    FLASH meberikan pemecahan yang lebih baik dari EEPROM ketika dibutuhkan sejumlah besar memori non-volatile untuk program. FLASH ini bekerja lebih cepat dan dapat dihapus/tulis lebih sering dibanding EEPROM.

    c. Battery Backed-Up Static RAM

    Memori ini sangat berguna ketika dibutuhkan memori yang besar untuk menyimpan data dan program. Keunggulan utama dari RAM statis adalah sangat cepat dibanding memori non-volatile, dan juga tidak terdapat keterbatasan kemampuan hapus/tulis sehingga sangat cocok untuk aplikasi untuk menyimpan dan manipulasi data secara lokal.

    d. Field Programming/Reprogramming

    Dengan menggunakan memori non-volatile untuk menyimpan program akan memungkinkan mikrokontroler tersebut untuk diprogram ditempat, tanpa melepaskan dari sistem yang dikontrolnya. Dengan kata lain mikrokontroler tersebut dapat diprogram setelah dirakit pada PCB.

    e. Otp - One Time Programmable

    Mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler yang hanya dapat diprogram satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi. Biasanya digunakan untuk produksi dengan jumlah terbatas. OTP menggunakan EPROM standard tetapi tidak memiliki jendela untuk menghapus programnya.

    f. Software Protection

    Dengan "encryption" atau proteksi fuse, software yang telah diprogramkan akan terlindungi dari pembajakan, modifikasi atau rekayasa ulang. Kemampuan ini hanya dipunyai oleh komponen OTP atau komponen yang dapat diprogram ulang. Pada komponen jenis Mask ROM tidak diperlukan proteksi, hal ini dikarenakan untuk membajak isi programnya seseorang harus membacanya (visual) dari chip nya dengan menggunakan mikroskop elektron.

  9. Input/Output Mikrokontroller
  10. Menurut Setiawan (2011:14) Mikrokontroller mempunyai beberapa Input/Output diantaranya yaitu :[8]

    a. UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) adalah adapter serial port adapter untuk komunikasi serial asinkron.

    b. USART (Universal Synchronous/Asynchronous Receiver Transmitter) merupakan adapter serial port untuk komunikasi serial sinkron dan asinkron. Komunikasi serial sinkron tidak memerlukan start/stop bit dan dapat beroperasi pada click yang lebih tinggi dibanding asinkron.

    c. SPI (serial peripheral interface) merupakan port komunikasi serial sinkron.

    d. SCI (serial communications interface) merupakan enhanced UART (asynchronous serial port).

    e. I2C bus (Inter-Integrated Circuit bus) merupakan antarmuka serial 2 kawat yang dikembangkan oleh Philips. Dikembangkan untuk aplikasi 8 bit dan banyak digunakan pada consumer elektronik, otomotif dan indistri. I2C bus ini berfungsi sebagai antarmuka jaringan multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan data. Jaringan dapat dipasangkan hingga 128 titik dalam jarak 10 meter. Setiap titik dalam jaringan dapat mengirim dan menerima data. Setiap titik dalam jaringan harus memiliki alamat yang unik.

    f. Analog to Digital Conversion (A/D). Fungsi ADC adalah merubah besaran analog (biasanya tegangan) ke bilangan digital. Mikrokontroler dengan fasilitas ini dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan informasi analog (misalnya voltmeter, pengukur suhu dll). Terdapat beberapa tipe dari ADC sbb:

    a) Succesive Approximation A/D converters.

    b) Single Slope A/D converters.

    c) Delta-Sigma A/Ds converters.

    d) Flash A/D.

    g. D/A (Digital to Analog) Converters. Kebalikan dar ADC seperti diatas.

    h. Comparator. Mikrokontroler tertentu memiliki ssebuah atau lebih komparator. Komparator ini bekerja seperti IC komparator biasa tetapi sinyal input/output terpasang pada bus mikrokontroller.

  11. Interupsi

Menurut Setiawan (2011:15) Interupt merupakan metode yang efisien bagi mikrokontroler untuk memproses periperalnya, mikrokontroler hanya bekerja memproses peripheral tsb hanya pada saat terdapat data diperiperal tsb. Pada saat 27 terjadi interupt, mikrokontroler menunda operasi yang sedang dilakukan kemudian mengidentifikasi interupsi yang datang dan menjalankan rutin pelayanan interupsi. Rata-rata mikrokontroler memiliki setidak-tidaknya sebuah interupsi eksternal, interupsi yang dimiliki bisa dipicu oleh "edge" atau "level". Edge triggered interupt bekerja tidak tergantung pada pada waktu terjadinya interupsi, tetapi interupsi bisa terjadi karena glitch. Sedangkan Level triggered interupt harus tetap pada logika high atau low sepanjang waktu tertentu agar dapat terjadi interupsi, interupsi ini tahan terhadap glitch Interrupts ada 2.[8]

a. Maskable Interrupts

Dengan maskable interupt kita dapat bebas memilih untuk menggunakan satu atau lebih interupsi. Keuntungan maskable interupt ini adalah kita dapat mematikan interupsi pada saat mikrokontroler sedang melakukan proses yang kritis sehingga interupsi yang datang akan diabaikan.

b. Vectored Interrupts

Pada saat terjadi interupsi, interupt handler secara otomatis akan memindahkan program pada alamat tertentu yang telah ditentukan sesuai dengan jenis interupsi yang terjadi.

Resistor

  1. Definisi Resistor

Menurut Rusmadi (2011:10), bahwa “Resistor adalah tahanan atau hambatan arus listrik[9]

Menurut Budiharto (2011:1), “Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik[10]

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa. Resistor adalah Komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

Sumber : elektronika-dasar.web.id

Gambar 2.10 Resistor

Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Sumber : Rusmadi (2011:13)

Gambar 2.1 Skema Warna Resistor

Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm. Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.

1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm.

Transistor

  1. Definisi Transistor

Menurut Budiharto (2011:3), bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium[11]

Menurut Rusmadi (2011:42), bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian[9]

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling dan banyak digunakan pada setiap rangkaian.

Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.


Sumber : Rusmadi (2011:40)

Gambar 2.11 Transistor

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

a. NPN (Negative Positive Negative)

Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-p di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

Sumber : Rusmadi (2011:41)

Gambar 2.1 Simbol Transistor NPN

b. PNP (Positive Negative Positive)

Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

Sumber : Rusmadi (2011:41)

Gambar 2.2 Simbol Transistor PNP

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaianrangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. 32 Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Kapasitor

  1. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.

Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.13 sebagai berikut:

Sumber : http://elektronika-dasar.web.id

Gambar 2.12 Susunan lapisan kapasitor

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1

coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = CV

Dimana :

Q = muatan elektron dalam C (coulomb)

C = nilai kapasitansi dalam F (farad)

V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :

C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan seperti terlihat pada table 2.5 dibawah ini:


Tabel 2.2 Bahan dielektrik yang di sederhanakan

Kapasitor

Kristal adalah salah satu komponen elektronika yang daspat digunakan sebagai pembangkit frekuensi (oscilator). Apabila dibandingkan dengan rangkaian LC, maka kristal memiliki tingkat kestabilan lebih tinggi dalam membangkitkan frekuensi.

Gambar 2.3 Simbol Kristal

Penyusun sebuah kristal disebut bahan piezoelectric, antara lain adalah rochelle salt, tourmaline, dan quartz. Inilah yang menyebabkan terjadinya efek piezoelectricity, yaitu timbulnya muatan listrik pada bahan-bahan tersebut apabila diberikan tekanan. Bahan-bahan ini terpasang diantara dua pelat dan sebuah per

(spring). Spring akan memberikan tekanan secara mekanik pada pelat tersebut, saat 35 kristal bekerja. Kristal akan netral saat kondisi normal, yang berarti kristal tidak mendapat tekanan. Saat mendapat tekanan di kedua sisi samkakignya, maka akan menyebabkan kristal menyempit dan menimbulkan muatan berbeda pada keduanya. Sedangkan jika mendapat tekanan di bagian atas-bawahnya, maka kristal akan merenggang, dan terjadi beda muatan pula pada kedua bagian tersebut, dengan polaritas yang berlawanan dengan pada saat kristal mendapat tekanan dari samping. Jadi apabila dua kejadian diatas terjadi bergantian, maka akan menghasilkan tegangan bolak-balik (AC). Tinggi rendahnya frekuensi yang dihasilkan oleh kristal, berbanding lurus dengan ketebalan bahan penyusunnya.

Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

  1. Definisi IC (Integrated Circuit)

Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangakian terpadu”. Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip. [9]

Sumber : Rusmadi (2010:46)

Gambar 2.13 Integrated Circuit

Menurut Rusmadi (2010:48), ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:[9]

a. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).

b. Catu daya yang diperlukan kecil.

c. Sistem operasional sangat praktis dan cepat

d. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

e. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.

Sensor Asap (MQ-2)

Sensor gas asap MQ-2 ini mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di

udara serta asap dan output membaca sebagai tegangan analog.

Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpot. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane,

methane ,alcohol, Hydrogen, smoke.

Sumber : http://belajarduino.blogspot.co.id/2014/01/alat-detektor-api-asap-dankarbon.html

Gambar 2.14 Sensor Asap (MQ-2)

Spesifikasi sensor :

a. Catu daya pemanas : 5V AC/DC

b. Catu daya rangkaian : 5VDC

c. Range pengukuran :

200 - 5000ppm untuk LPG, propane

300 - 5000ppm untuk butane

5000 - 20000ppm untuk methane

300 - 5000ppm untuk Hidrogen

100 - 2000ppm untuk alkohol

d. Luaran : analog (perubahan tegangan)

Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Jalaludin (2011:21-23), elisitasi berisi usulan rancangan sustu sistem yang diinginkan oleh pihak yang terkait melalui metode wawancara dan dilakukan pada requirement elicitation tahap 1, 2, 3 dan final.

a. Elisitasi Tahap 1

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara untuk menterjemahkan kebutuhan pemakai sistem baru.

b. Elisitasi Tahap 2

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannnya sulit serta biayanya mahal
  2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

d. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sisrem yang akan dikembangkan.

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2011:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut: [12]

  1. Perancangan Sistem Pengukur Suhu Menggunakan Arduino dan C# .NET [2013]. Alat yang dibuat ini berguna untuk mengukur suhu pada ruangan yang dikontrol melalui mikrokontroler dan output suhu akan ditampilkan pada 40 interface yang di buat menggunakan bahasa C# yang masih satu keluarga dengan visual basic. Selain pengukur suhu alat ini juga berfungsi sebagai pendingin ruangan yang semuanya dikontrol melalui mikrokontroler arduino.
  2. Sistem pendeteksi ketinggian air menggunakan arduino dan visual basic.net yang diteliti oleh KUWAIDIN pada perguruan tinggu STMIK Raharja Tangerang Tahun [2014]
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ricky Anwar dari UNIVERSITAS GUNADARMA yang berjudul “Pintu Air Otomatis Berbasis Mikrokontroler” tahun 2012, dimana sistem tersebut menggunakan rangkaian simulasi dari kerja sensor yang dapat menggerakkan sebuah motor stepper secara otomatis. Untuk jenis mikrokontroller yang digunakan adalah mikrokontroller AT89S51.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Permana dari UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG yang berjudul “Pembuatan Sistem Monitoring Ketinggian Air Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATMega8535” tahun 2009, realisasi pembuatan sistem monitoring ketinggian air dengan sensor ultrasonik ini adalah untuk mendeteksi jarak permukaan air dengan sensor. Datanya lalu akan diolah oleh mikrokontroler untuk di tampilkan pada LCD. Sistem ini juga memiliki tanda peringatan yang lain yaitu berupa lampu indikator dan alarm buzzer.
  5. Pengontrolan pintu gerbang menggunakan interface visual basic.net dan database sql server berbasis mikrokontroler Atmega 328 pada DPRD kota tangerang yang dilakukan oleh ”AYU NUTFITRIYANI UMAMI si perguruan Tinggi STMIK Raharja Tangerang”.

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Perusahaan

PT Bintang Kanguru adalah salah satu perushaan yang bergerak di bidang industri kain rajut dan pakaian produsen terkemuka di Indonesia. Sejak penggabungan pada tahun 1974, Perseroan telah berkembang dari sebuah unit produksi kain tunggal untuk salah satu pemain yang paling dihormati dan terbesar di pasar ekspor domestik yang sangat kompetitif baik di kain dan bidang garmen.

Sukses untuk PT Bintang Kanguru itu diperoleh dari dedikasi untuk layanan pelanggan melalui penyediaan tidak hanya harga yang paling kompetitif tetapi mempertahankan kontrol ketat pada kualitas dan keunggulan dalam eksekusi.

PT Bintang Kanguru bangga akan track record-nya. Pelanggan kami meliputi pengecer seperti Givenchy, Christian Dior, Callaway, Damart, Twinlife, Golfpoint Swiss, Alain Delon, Tom Tayler, Greg Norman, John Guru, Bobby Jones, Rionero, Robby James, Giorginni dan masih banyak lainnya. Kemampuan produksi Perseroan mencakup Knits kain produksi dan produksi Knits Garment, pada saat mengembangkan divisi Woven kami dengan fokus utama yaitu pada mens kasual dan pakaian wanita, kami memproduksi berbagai pakaian rajut sederhana, kain tenun serta berbagai rajutan pakaian.

Struktur Organisasi

Agar setiap perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan, hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas, wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Dari gambar struktur organisasi diatas, terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaanya.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT Bintang Kanguru adalah sebagai berikut :

  1. Dewan Komisaris
  2. Sebagai pimpinan pusat yang bertanggung jawab atas kegiatan seluruh perusahaan (Top Management).

  3. Direksi
  4. Suatu organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mwakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

  5. Personlia
  6. Suatu kegiatan pengelolaan SDM yang lebih fokus kepada hal-hal yang bersifat administratif yang mengatur hubungan kerja antara karyawan dan pekerjaannya.

  7. Marketing
  8. Salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.

  9. Keuangan
  10. Bertangung jawab kepada direktur dalam segala aspek yang menyangkut keuangan.

  11. Purchasing
  12. Suatu proses pencarian sumber, pemesanan dan pembelian barang atau jasa untuk kegiatan produksi.

  13. Manager Produksi
  14. Merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.

  15. R and D
  16. Metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

  17. PD and YD
  18. Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi warna benang (Yarn Dyeing) dan proses persamaan warna benang atau cottonya (Yarn Machine).

  19. Knitting
  20. Proses menjeratkan benang dengan benang untuk membentuk kain grey fleece.

  21. Printing
  22. Proses pencetakan gambar/citra digital ke permukaan material atau media fisik.ili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

  23. Finishing
  24. Proses akhir sebelum sebuah produk dikemas dan siap diedarkan di pasaran.

  25. Warehouse
  26. Berfungsi menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.

  27. Maintenance
  28. Kombinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memelihara fasilitas Produksi termasuk mesin dan alat-alat produksi lainnya atau untuk memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.

  29. Power
  30. Adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain untuk menghasilkan uap panas atau steam. Steam dengan tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses.

Konsep Perancangan Dan Pembahasan

Pada perancangan ini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan digunakan meliputi, lampu led, relay, Ethernet shield, smartphone Tp-Link dan arsitektur arduino, serta rangkaian prototype sistem pengatur output pada sebuah perangkat elektronika dan mekaniknya. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Modul 46 Arduino uno sebagai media untuk menanamkan program ke dalam mikrokontroller dan perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program Ide Arduino dan fritzing.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.2. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “PENGONTROLAN BEL AKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN IP BERBASIS ARDUINO PADA PT BINTANG KANGURU TANGERANG ”.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

A. Alat yang digunakan meliputi:

  1. Personal Computer (PC).
  2. Solder timah.
  3. Solder karet.
  4. Smartphone android
  5. Software Arduino 1.0 untuk menulis program arduino.
  6. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
  7. Ethernet shield
  8. Modul Arduino Uno sebagai papan Board mikrokontroler.

B. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

  1. Relay SPDT.
  2. Tp-link
  3. IC regulator LM7805
  4. Kapasitor Elco 1000 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
  5. Resistor 330 ohm, 10 kOhm
  6. Lampu led biru.
  7. Heatshink (alumunium pendingin).
  8. Jack baterai.
  9. Switch On/Off
  10. Timah solder.
  11. Kabel konektor.
  12. Pin header.
  13. Transistor 2n2222.
  14. Dioda IN4007
  15. Printed circuit board.

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.1 bawah ini:

Gambar 3.2 Diagram Blok Rangkaian

Pada gambar 3.2 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah smarphone menjadi media untuk memberikan inputan pada arduino, dan media untuk menghubungkan dengan mikrokontroller menggunakan jalur software serial pada pin 7 dan 8 arduino dan ketika arduino menerima inputan dari smartphone maka inputan tersebut akan diterima oleh arduino dan proses yang nantinya akan menjadi sebuah perintah untuk ditampilkan pada layar handphone yang digunakan sebagai media untuk menampilkan proses yang sedang dilakukan.

Merancang Schematic Hardware

Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.3. Membuka Aplikasi fritzing

Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 3.4. Halaman Utama Fritzing

Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 3.5. Menyimpan Project Pada Fritzing

Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 3.6. Memasukan Komponen Pada Layar Breadboard

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dan dibuat seperti gambar dibawah ini.

Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari 52 adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Gambar 3.7. Rangkaian Catu Daya

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing pada rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian relay.

Rangkaian Lcd Display 16x2

LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki 16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar hijau dan karakter berwarna hitam dengan menggunakan backlight. LCD ini berbasis 53 HD44780 dengan supply tegangan sebesar 5V DC. Dengan menggunakan lcd karakter 16x2 display segala intruksi yang akan dilakukan akan ditampilkan pada waktu yang telah ditentukan, baik itu pada kondisi bahaya maupun intruksi-intruksi yang akan dilakukan selanjutnya, gambar dibawah ini menunjukan bagaimana sebuah lcd karakter 16x2 display dihubungkan dengan arduino.

Gambar 3.8. Rangkaian lcd karakter 16x2 display

Ketika lcd karakter 16x2 display sudah dihubungkan dengan sebuah arduino, lcd karakter 16x2 display tidak bisa langsung digunakan untuk menampilkan pesan, agar dapat digunakan seperti apa yang diinginkan, 54 harus di upload program terlebih dahulu kedalam arduino agar dapat menampilkan karakter. Listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut:

Gambar 3.9. Deklarasi Library dan pin mikrokontroller

Listing program yang terdapat pada garis hitam diatas adalah untuk baris pertama yaitu sebuah pustaka atau Library bahasa pemrograman arduino, sedangkan baris keduanya adalah mendeklarasikan lcd karakter pada pin mikrokontroller, terdapat enam buah pin yang digunakan yaitu pin (12,A1,A2,A3,A4,A5). Sedangkan gambar berikut adalah listing program untuk menampilkan pesan ketika arduino mendapat inputan dari sensor asap dan aktivitas kerja. Adapun listing programnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.10. Menampilkan pesan ketika sensor asap bekerja

Listing program diatas akan terus dijalankan selama masih terdapat arus listrik , listing program diatas akan ditampilkan ketika pada arduino mendapat inputan dari sensor asap.

Rangkaian Relay

Pada dasarnya penggunaan rangkaian relay dimaksudkan untuk menghidupkan dan mematikan arus tegangan kerja pada rangkaian kontrol listrik sehingga arus yang mengalir dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan.

Pada dasarnya cara kerja rangkaian relay akan bekerja ketika mendapat inputan dari smartphone, setelah diterima data yang dikirimkan tersebut lalu diproses oleh mikrokontroller dan akan memberikan sinyal “HIGH” pada rangkaian relay yang artinya rangkaian relay tersebut akan berada pada kondisi aktif dan rangkaian kontrol pada relay akan mendapatkan arus, sehingga rangkaian relay dapat bekerja sesuia dengan apa yang diinginkan. Dan adapun skematik relay dapat tersusun seperti gambar berikut.

Gambar 3.11. Rangkaian Relay SPDT

Rangkaian ethenet shield dan arduino

Ethernet Shield adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel yang dapat digunakan sebagai media komunikasi yang memnggunakan jaringan ethernet. Ethernet Shield menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antar device melalui jalur komunikasi tanpa kabel.

Gambar 3.12. Rangkaian Ethernet Shield

Dalam penggunaan Ethernet Shield perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur software serial dan Ethernet Shield juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis Ethernet Shield yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan Ethernet Shield yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

Fungsi Ethernet Shield dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana Ethernet Shield tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroller pada jalur software serial yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

Gambar 3.13. Deklarasi ip untuk Ethernet pada arduino

Rangkaian sistem buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya penggunaan buzzer adalah untuk menghasilkan getaran suara ketika sistem mendeteksi adanya asap pada ruangan maupun lingkungan sekitar.

Gambar 3.14. Rangkaian Buzzer

Pada dasarnya buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga tidak dapat diatur tinggi rendahnya suara yang dihasilkan. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaan resistor dengan nilai 56 Kilo ohm adalah alternative sehingga buzzer dapat diberikan tegangan positif sesuai dengan keinginan.makin besar nilai resistor yang dipasang maka semakin baik pula sinyal data yang dihasilkan. Pada rangkaian diatas kabel merah pada buzzer langsung dihubungkan dengan power eksternal sebesar +5 vdc, sedangkan kabel hitam pada buzzer diberikan tahanan resistor sebesar 56 Kilo ohm, sebelum kabel tersebut melewati resistor dihubungkan terlebih dahulu ke pin mikrokontroller sehingga akan menjadi pin kontrol untuk buzzer dan 60 setelah melewati tahanan resistor jalur tersebut akan berubah menjadi pin negatif (ground).

Rangkaian sistem keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dan melakukan konfigurasi seluruh pin yang digunakan pada arduino dan dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.14 sebagai berikut:

Gambar 3.15. Skema Rangkaian Sistem Keseluruhan

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

a. Jalur merah sebagai arus positif (+).

b. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).

c. Jalur biru sebagai j

Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.0.5 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

Penulisan listing program bahasa C

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.0.5 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde. Adapun langkahlangkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0.5 dapat dilihat seperti pada gambar 3.15. sebagai berikut :

Gambar 3.16. Memulai ide arduino

Dalam pemrograman arduino yang akan dibuat maka untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.16. sebagai berikut:

Gambar 3.17. Tampilan layar program Arduino 1.6.6

Setelah form utama program Arduino 1.6.6 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager

Gambar 3.18. Konfigurasi port melalui devi manager

Gambar 3.19. Menyimpan file program pada Arduino 1.6.6

Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama berekstensi .pde dalam penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama SKRIPSI PRIMA.pde.

Gambar 3.20. Menyimpan program pada Arduino 1.6.6

Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.6.6 sebagai media untuk menuliskan listing program. Agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan. Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.6.6 sebagai media untuk menuliskan listing program.

Pengisian program ke dalam board arduino uno

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0.5 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide Arduino 1.0.5 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.21. sebagai berikut:

Gambar 3.21. Pemilihan Arduino board

Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Modul Arduino Uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.22. Mengupload program kedalam modul arduino

Pada tampilan pemrograman Arduino 1.6.6 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.6.6, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses.

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dan siap digunakan. Adapun listing program keseluruhannya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.23. Tampilan program keseluruhan

Flowchart Sistem Keseluruhan

Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

Gambar 3.24. Flowchart sistem keseluruhan

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elissitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan system yang akan dibuat.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diperlukan)

D = Desirable (Yang Diinginkan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operasional

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Elisitasi

Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 15 functional dan 1 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut.

Tabel 3.4 Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Pengujian rangkaian catu daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa 1 buah ethernet shield dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1. Pengujian rangkaian catu daya

Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian relay berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

2. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk ethernet shield berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Prosedur Pengujian Lampu Indikator

Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari 78 sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2. Pengujian rangkaian lampu led

Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian bel aktivitas kerja adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3. Listing program pengujian bel aktifitas kerja

Program diatas akan dijalankan secara bergantian sesuai jam aktivitas kerja, Dan adapun hasil ujicobanya dapat dilihat pada gambar 4.4:

Gambar 4.4. Listing program pengujian bel saat menyala

Pengujian rangkaian Relay

Rangkaian relay digunakan sebagai saklar otomatis yang dapat sebagaia switch untuk rangkaian lainnya, rangkaian relay digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan bel listrik.

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian relay menggunakan lcd yang dapat menyala dan mati dengan waktu tertentu, adapun pengujian relay dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 4.5. Rangkaian relay pada saat tidak aktif

Pengujian rangkaian relay ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan satu rangkain relay pada pin 13 arduino sedangkan untuk tegangan kerja rangkaian relay menggunakan tegangan yang bersumber dari adaptor external sebesar +12 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.6. Rangkaian Relay pada saat aktif

Ketika melakukan pengujian rangkaian relay diatas, pada saat relay sensor asap bekerja. Pada saat melakukan pengujian terhadap relay maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut saat sensor asap bekerja.

Gambar 4.7. Listing program pengujian sensor asap

Pengujian komunikasi menggunakan ethernet

Rangkaian ethernet shield digunakan sebagai module yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan komunikasi melalui jaringan ethernet. Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian ethernet shield adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan ethernet shield dapat digunakan dengan baik, dan adapun pengujian ethernet shield, relay dan handphone dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.8. Rangkaian module ethernet shield

Pengujian rangkaian ethernet shield ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan 2 buah relay yang dihubungkan dengan pin 8 arduino dan ethernet shield langsung dihubungkan dengan arduino sedangkan untuk tegangan kerja ethernet shield menggunakan tegangan yang bersumber dari power eksternal sebesar +5 volt ataupun dari dalam arduino itu sendiri.

Ketika melakukan pengujian module ethernet shield diatas, pada saat ethernet shield dalam kondisi LOW maka relay akan mati, dan ketika ethernet shield dalam kondisi HIGH maka relay akan menyala berwarna hijau. Pada saat melakukan pengujian terhadap ethernet shield maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.9. Listing program pengujian ethernet shield

Dan berikut adalah tampilan interface pada web browser ketika melakukan pengetikan ip yang digunakan pada ethernet.

Gambar 4.10. Gambar tampilan testing ethernet shield

Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat 84 lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.

Gambar 4.11. Listing Program Keseluruhan

Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

penulisan listing program harus diawali dengan kode:

#include <SPI.h>

#include <Ethernet.h>

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(12, A1, A2, A3, A4, A5);

const int analogPin= A0;

const int indbukanasap = 10;

const int indadaasap = 13;

int buzzer = 9;

int SensorValue =0;

Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen yang digunakan, sedangkan barisan kode 87 yang digunakan sebagai fungsi untuk format untuk pengalatan port dan jaringan ethernet dapat dilihat pada baris program berikut ini.

byte mac[] = { 0xDE, 0xAD, 0xBE, 0xEF, 0xFE, 0xED };

byte ip[] = {192, 168, 1, 1};

byte gateway[] = {169, 254, 56, 124};

byte subnet[] = { 255, 255, 255, 0 };

EthernetServer server(80);

String readString;

Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintahperintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

void setup() {

Serial.begin(9600);

while (!Serial) {

;

}

pinMode(led2, OUTPUT);

pinMode(led2, OUTPUT); Ethernet.begin(mac, ip, gateway, subnet);

server.begin();

Serial.print("server is at ");

Serial.println(Ethernet.localIP());

}

Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

void loop() {

EthernetClient client = server.available();

if (client) {

while (client.connected()) {

if (client.available()) {

char c = client.read();

if (readString.length() < 100) {

readString += c;

}

if (c == '\n') {

Serial.println(readString);

client.println("HTTP/1.1 200 OK");

client.println("Content-Type: text/html");

client.println();

readString="";

}

}

Barisan program diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir.

Penjelasan struktur listing program

Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

  1. Void setup() { }
  2. yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

  3. void loop( ) { }
  4. yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

a. pinMode

digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan 89 digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

b. digitalWrite

digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.12. Flowchart sistem yang di usulkan

Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat listing program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.13 berikut.

Gambar 4.13. Tampilan listing program pada Ide Arduino

Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.14 berikut.

Gambar 4.14. Proses upload program kedalam mikrokontroller

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sistem arduino. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. Arduino uno.

b. Laptop : Asus Intel Atom 10 inch, 1 Gb DDR3 of RAM, 320 GB of Hardisk

c. Printer Cannon PIXMA MP237

d. Tp-Link

e. Ethernet shield

f. Rangkaian Elektronika

g. Adaptor switching

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload 93 program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. Mozilla Firefox

b. Microsoft Office 2007

c. Notepad++

d. IDE Arduino

e. Paint

f. Fritzing.2013.12.17

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui komunikasi dengan menggunakan module ethernet, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu komunikasi interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan.

Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada Ethernet shield hanya mengalami lambat saat dijalankan, masalah tersebut tidak terpengaruh terhadap program karena bukan kesalahan dalam menulis listing programnya.

Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan testing terhadap Ethernet shield dan komunikasinya. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem bel aktivitas kerja dan penditeksi sensor asap dapat dirancang dan dibuat, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai dalam tabel 4.1.

Tabel: 4.1. Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

Tabel: 4.2. Pengolahan jadwal penerapan

Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem pendeteksi keberadaan orang pada ruangan server adalah.

Tabel: 4.3. Estimasi biaya yang dikeluarkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya serta penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai Pengontrolan Bel Aktivitas Kerja Menggunakan IP Berbasis Arduino Pada PT. Bintang Kanguru Tangerang. Maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Arduino dapat membaca jadwal waktu masuk kerja, istirahat dan pulang kerja dengan menggunakan Pengontrolan Bel Aktivitas Kerja Menggunakan IP Berbasis Arduino Pada PT. Bintang Kanguru Tangerang
  2. Aplikasi Arduino bekerja secara otomatis melalui ip, penggunaan mikrokontroler arduino sebagai chip embedded yang berguna sebagai bel aktivitas kerja dan inputnya melalui sensor mq-2 dan IP yang dikendalikan dr jarak jauh sensor mq-2 tersebut mendeteksi keberadaan asap kebakaran yg kemudian di sampaikan kemikrokontroller untuk memerintah bel untuk berbunyi pada saat asap kebakaran terjadi yang telah di input sertakan ke chip arduino uno.
  3. Cara kerja aplikasi saat terjadi asap kebakaran yaitu gas carbon monoksida yang di baca oleh sebuah sensor carbon monoksida yang berperan sebagai chip. Input awal berupa karbon monoksida (data) yang masuk kedalam sensor carbon monoksida kedalam chip ini kemudian di olah oleh mikrokontroller arduino ,dan juga di perlukan suatu program yang menghubungkan mikrokontrollerar arduino tersebut dengan sensor carbon monoksidayaitu software Arduino 1.0 dengan menggunakan bahasa C sehingga output dari 99 pengolahan ini adalah sms shield akan mengirim sms untuk memberikan peringatan.

Saran

Berdasarkan uraian sebelumnya serta penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai Pengontrolan Bel Aktivitas Kerja Menggunakan IP Berbasis Arduino Pada PT. Bintang Kanguru Tangerang, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Bagi para generasi penerus yang kreatif ini adalah sebuh contoh kecil dari suatu system embedded yang dapat dimanfaatkan serta di kembangan untuk memperingati bel kerja masuk, istirahat dan pulang kerja serta menditeksi adanya awal mula terjadinya asap kebakaran.
  2. Bagi yang ingin mengembangkan project ini bisa menambahkan beberapa fitur lainnya seperti camera cctv untuk mengatasi kecelakan kerja dll.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi: Offset "
  2. " Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”.Jakarta: PT. Rineka Cipta "
  3. " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "
  4. " Taufiq (2013:5), “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis."
  5. " Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)"
  6. 6,0 6,1 " Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan"
  7. 7,0 7,1 7,2 " Sulaiman (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan "
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 " Setiawan. 2011. Pemrogramman Mikrokontroller AVR Bahasa Assembly Dan C. Bandung: Penerbit Informatika Bandung "
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 " Rusmadi (2011:10), hardware adalah perangkat komputer yang terdiri atas susunan komponen-komponen elektronik berbentuk fisik (berupa benda)."
  10. ” Budi Harto 2013. “ Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan Arduino.”
  11. ” Budi Harto 2013. “ Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan Arduino.”
  12. " Guritno, Suryo., Sudaryono, dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application Of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.Tangerang "

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. SuratPengantarObservasi
A.2. Form PenggantianJudul
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. ValidasiSidangAkademik}
A.5. Form ValidasiSkripsi
A.6. SuratKeteranganObservasi
A.7. KartuBimbingan
A.8. Formulir Seminar Proposal
A.9. Formulir Final Presentasi
A.10. KwitansiPembayaranRaharja Career
A.11. KwitansiPembayaranSidangKomprehensif
A.12. SertifikatProspek
A.13. SertifikatToefl
A.14. Sertifikat IT Nasional
A.15. Sertifikat IT Internasional
A.18. Curiculum Vitae (CV)
A.19. FormulirPertemuan Stakeholder

Contributors

Prima Adi Handoko