SI0912463284

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0912463284
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2013/2014

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intellegence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 007002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Oleh :

Tangerang,Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, M.MSI)
   
(Meta Amalya dewi M.Kom)
NID : 04043
   
NID : 04013

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, Oktober 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM SENSUS PENDUDUK UNTUK MEMONITORING

POPULASI PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA DESA BOJONG

KECAMATAN CIKUPA KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0912463284
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 
NIM : 0912463248

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


 

 

ABSTRAKSI

Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di kantor desa. Pelayanan dan pengarsipan data penduduk di kantor desa yang bersifat manual mengakibatkan kurang akuratnya informasi data penduduk dan lambatnya pendataan penduduk yang ada. Perkembang jumlah penduduk yang sangat besar menuntut sistem sensus data penduduk yang efisien dan akurat serta mudah dalam pembaharuan data.Untuk mengatasi masalah di atas maka diperlukan sebuah sistem otomatisasi yang mampu memberikan layanan dalam pendataan penduduk yang cepat, akurat dan efisien. Tujuan sistem monitoring penduduk ini untuk mengoptimalkan sensus penduduk dan mengetahui pertumbuhan penduduk secara akurat. Pada penelitian ini penulis menerapkan metode penelitian berupa metode observasi, wawancara, study literature, analisa sistem dan perancangan sistem. Sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta database MySQL. manfaat dan keuntungan dalam penggunaan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk yaitu proses pencarian data lebih cepat dan data pertumbuhan penduduk lebih akurat. Adapun hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah perancangan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk. .


Kata Kunci: sistem, monitoring,populasi, penduduk.

ABSTRACT

Application of Information Technology nowadays has spread in almost fields include in the public hall at the village. Services and data archiving of the residents in the village office still manually input which still lack of accuracy in information and population data than the existing population data. The massive growth of population of residents required the efficient and accurate population data system as well as easy in upgrading the data. To solve the above issue will require an automation system which is able to provide services in a population census is fast, accurate and efficient. The purpose of the monitoring system is to optimize the population census and accurately determine population growth. In this study the author apply the research methods such as observation, interviews, literature study, system analysis and system design. The system is designed using PHP programming language and MySQL database. The benefits and advantages in the use of the system for monitoring the population census of population growth is the process of finding data faster and more accurate population growth data. Furthermore the end result of this research is a design system for monitoring the population census of population growth.


Keywords : system, monitoring, population, resident.


 

 

KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena berkat kasihdan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporanSkripsi ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis buat dan sajikan dalam bentukbuku yang sederhana, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporanSkripsi ini adalah “Perancangan Sistem Sensus Penduduk Untuk MemonitoringPopulasi Pertumbuhan Penduduk Pada Desa Bojong Kecamatan CikupaKabupaten Tangerang “.

Tujuan penyusunan laporan skripsi ini untuk memenuhi syarat dalammenyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) pada Sekolah TinggiManajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwatanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapatmenyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I Selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, M.MSI selaku dosen Pembimbing I yang telah membantu membimbing penulis dalam Pembuatan Skipsi ini.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku dosen Pembimbing II yang telah membantu membimbing penulis dalam Pembuatan Skripsi ini.
  6. Bapak Andiyana, S.Sos Selaku Kepala Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang
  7. Bapak Endang Suryana sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan bantuan dan meluangkan waktu selama proses penyelesaian skripsi
  8. Seluruh staff kantor Kepala Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang yang telah membantu Penulisan Skripsi ini
  9. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  10. Teman dan sahabat yang telah membantu baik dukungan, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini
  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Semoga Allah SWT. memberikan rahmat dan memberkati mereka yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh mencapai sempurna, kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam perbaikan dimasa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.



Tangerang, Juni 2014
Ahmad Zaeni
NIM. 0912463284

Daftar isi


 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di kantor desa. Sistem sensus penduduk pada tingkat desa masih menggunakan sistem yang manual. Pelayanan dalam sensus penduduk petugas langsung mencatatnya di buku penduduk, selain itu bila data penduduk harus di satukan dengan satu keluarga harus mencari datanya di buku penduduk tersebut sehingga memerlukan waktu yang lama. Hal ini menimbulkan beberapa kendala yang cukup merepotkan, terutama pada ketidak cocokan data. Sering pula terjadi kendala pada saat pencarian informasi tentang penduduk baru, maupun penduduk yang pindah dari desa tersebut. Demikian pula halnya dengan kesamaan data penduduk, dan data demografi penduduk yang sering tidak up to date.

Pengimplementasian Teknologi Informasi secara optimal sangat diperlukan di kantor kepala desa bojong dalam layanan penduduk. Karena sebagian besar pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di kantor kepala desa bojong dihadapkan pada berbagai segala persoalan pembangunan yang berkaitan erat dengan kependudukan terutama dalam pengolahan data penduduk, perkembangan jumlah penduduk yang sangat besar, menuntut pendataan penduduk yang efisien dan akurat serta mudah dalam update data. Update data yang tidak dapat dikatakan kecil ini sangat mempengaruhi sistem kerja staff kantor desa. sehingga diperlukan metode-metode pelayanan yang bersifat cepat, mudah dan efisien.

Dari uraian di atas memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak memberikan akses yang optimal bagi pelayanan di kantor kepala desa bojong, karena sistem pelayanan di kantor kepala desa bojong saat ini masih membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian data penduduk dan informasinya belum akurat. Sehingga sudah seharusnyalah kantor kepala desa bojong bisa mengembangkan diri dengan membuat suatu sistem informasi yang bisa memonitoring populasi pertumbuhan penduduk yang akurat, cepat, efisien. Sistem sensus untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk merupakan salah satu alternatif pemberian layanan bagi masyarakat untuk memberikan informasi yang akurat dalam waktu yang singkat dan dapat diakses kapan saja.

Sesuai dengan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan dibahas yaitu “Perancangan Sistem Sensus Penduduk Untuk Memonitoring Populasi Pertumbuhan Penduduk Pada Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang “.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Sistem Informasi Layanan kantor desa dalam memberi kemudahan dan efisiensi. Manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian ini agar nantinya sistem yang dibangun bisa digunakan untuk mengefisiensikan dan mengakuratkan data dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna di kantor desa.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut:

  1. Informasi apa saja yang nantinya akan ditampilkan pada sistem informasi sensus penduduk?

  2. Bagaimana sistem sensus pendudukan pada sistem yang berjalan?

  3. Apakah kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan?

  4. Siapakah aktor yang berperan dalam sistem sensus penduduk pada sistem yang berjalan?

  5. Siapakah aktor yang berperan dalam sistem sensus penduduk pada sistem yang berjalan?

  6. Bagaimana merancang sistem sensus penduduk yang berfungsi untuk memonitor pertumbuhan pendudukan di Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang?

  7. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pada sistem yang diusulkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari input data kelahiran, input data kematian, input data pendatang, input data pindah dan grafik populasi pertumbuhan penduduk.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis mengelompokkan beberapa tujuan penelitian, antara lain:

  1. Tujuan Operasional

    Meningkatkan dalam pendataan penduduk dan memonitoring pertumbuhan penduduk agar dapat memberikan pelayanan yang cepat, efisien dan akurat. Dapat mengatasi masalah sulit dan lamanya dalam pencarian data serta memperbaiki sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru.

  2. Tujuan Fungsional

    Untuk mengetahui tentang sistem sensus penduduk yang sudah diterapkan apakah sudah akurat, sehingga dapat memperbaiki kinerjanya di masa yang akan datang.

  3. Tujuan Individu

    Menganalisa sistem sensus penduduk untuk memonitoring pertumbuhan penduduk terutama dalam hal angka kelahiran, kematian dan pengangguran dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi kantor desa yang bersangkutan sebagai salah satu sistem sensus penduduk untuk monitoring populasi pertumbuhan penduduk.

  2. Mempermudah dalam update data yang mempengaruhi sistem kerja staff kantor desa sehingga pelayanan lebih optimal dan data yang dihasilkan lebiht cepat, mudah dan efisien

  3. Memberikan pengetahuan tentang sistem layanan informasi terkomputerisasi dibandingkan dengan secara manual.

  4. Menambah wawasan atau pengetahuan bahwasanya sistem sensus penduduk untuk monitoring pertumbuhan penduduk datanya lebih akurat.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Metode Observasi (pengamatan langsung) penulis lakukan untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap data-data yang diperlukan pada kantor kepala desa bojong.

  2. Wawancara

    Metode Interview (wawancara) penulis lakukan untuk memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab dengan kepala desa yang tentunya sangat mempunyai peranan penting terhadap sistem tersebut dan tentunya untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data, yang akan dibuat menjadi sebuah laporan yang benar serta akurat..

  3. Studi Pustaka

    Metode yang dilakukan dengan melakukan proses study pustaka dengan melihat referensi pendukung dengan dokumen-dokumen yang diperlukan. Menganalisa data yang didapat berupa dokumen yang digunakan dalam proses dan mengolah data tersebut menjadi data yang akurat sebagai sumber informasi yang cepat dan tepat. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan datang jika terdapat permasalahan yang sama.


Metode Analisa Data

Analisa data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan, dalam hal ini analisa data meggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi kantor Kepala Desa baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indicator untuk mengetahui kekeuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap kantor Kepala Desa, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah sebuah metode perancangan yang berorientasi pada objek, yang menggunakan tahapan antara lain : Dalam metode perancangan ini, menggunakan UML (Unified Modeling Language) di antaranya yang digunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Statechart Diagram. Dengan menggunakan software visual paradigm versi 6.4.

Metode Prototipe

Pada metode

Metode Testing

Peneliti menggunakan metode pengujian black box testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa, konsep dasar analisa SWOT, konsep dasar testing dan teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini akan membahas tentang penjabaran hasil lokasi kerja yang meliputi gambaran umum kantor kepala desa, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem berjalan saat ini, analisa SWOT analisa batasan sistem, analisa kebutuhan , analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype/tampilan, testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

'

Menurut Mulyanto (2009:2)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

b. Karakteristik Sistem

Menurut Haryadi (2009:24)[2], Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, diantaranya:

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa:

a) Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut dengan subsistem. Misalnya, Sistem Komputer terdiri dari subsistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia; atau

b) Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut dengan suprasistem. Misalnya, jika perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O, dan memori; suprasistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Dengan kata lain, batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan dari sistem adalah segala yang berada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input) energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain atau untuk supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem bisa memiliki suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem dan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.


c. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Menurut Mulyanto (2009:8)[1], sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandangan, diantaranya:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine sistem

3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

a. Pengertian Data

Menurut Indrayani dan Humdiana (2009:18)[3], “Data adalah fakta-fakta, simbol/karakter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperature sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda. Semua itu adalah data, kemudian data yang memiliki arti tertentu dalam suatu konteks khusus. Misalnya, anda mencoba memutuskan apa yang dipakai, temperature sekarang adalah informasi karena berkaitan dengan keputusan yang anda ambil (apa yang dipakai) – harga suku cadang bukan informasi”.

b. Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

1. Menurut Menurut Indrayani dan Humdiana (2009:18)[3], “informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa atau disampaikan dalam model yang memiliki lebih banyak makna.”

2. Menurut Haryadi (2009:26)[2], “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

c. Nilai Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[1], “Parameter untuk mengukur nilai suatu informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Lebih lanjut, Menurut Mulyanto (2009:20)[1], sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

2. Luas dan Lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediannya barang-barang inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari satu keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

d. Kualitas Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[1], “Kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), tepat waktu (timeliness) dan relevansi (relevancy)”. Penjelasan mengenai kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini:

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau mmenyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.Mutu dari sebuah sistem informasi tersebut akan semakin tinggi apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksional organisasi ataupun perusahaan dilengkapi dengan pengontrolan yang berguna untuk memonitor kinerja sistem secara mandiri, dimana dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan apabila terjadinya kesalahan. Pengontrolan yang baik merupakan hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang akan menghambat seluruh kegiatan organisasi ataupun perusahaan. (Rahardja, dkk. 2009).[4]


Konsep Dasar Sistem Informasi

a. Definisi Sistem Informasi

Menurut Haryadi (2009:28)[5], ”Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, alat proses tipe transaksi rutin tertentu, pemberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting serta penyedia suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

Dipihak lain, sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya mapan, seperti matematika dan ekonomi. Karena sebelum membahas tentang profil kompetensi profesi sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang ruang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin ilmu yang lain. (Sudaryono, dkk. 2011).[6]

b. Komponen Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2009:30)[1], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diiinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

6. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung diatasi.

Analisa Sistem

Analisa sistem adalah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membagi ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut. (Wahana Komputer, 2010:27).[7]

Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.( Henderi, dkk, 2011: 316).[8]

Selanjutnya menurut Wahana Komputer (2010:27)[7], Proses analisa sistem terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya:

a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem tersebut

b. Memahami cara kerja sistem

c. Melakukan analisa

d. Melaporkan hasil analisa sistem

Untuk memudahkan analisa sistem, maka diperlukan sebuah alat bantu yaitu flow of document. Alat bantu ini dapat menggambarkan aliran dokumen (data) yang ada di dalam sistem. Alat ini digunakan karena data atau informasi ibarat “darah didalam tubuh” suatu sistem informasi. Dengan memahami aliran dokumennya maka diharapkan anda dapat memahami kerja sistem dan tentu saja mengerti kekurangannya.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Sumarto (2009:146)[9], SWOT adalah singkatan dari Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Strenghts (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) mengacu pada faktor internal, sedangkan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah lingkungan eksternal yang memepengaruhi suatu komunitas, suatu wilayah, organisasi atau suatu aktivitas. Analisa SWOT dapat digunakan untuk melengkapi teknik – teknik analisis isntitusi dan analisis stakeholder.

S = Strenght, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekeuatan dari organisasi atau program pada saat ini

W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

O = Opportunities, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.

T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisais yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Menurut Rangkuti (2011:64)[10], “SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength), dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat)”.

Dari kedua definisi tersebut maka penulis mengabil kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah teknik partisipasi yang sangat sederhana dan sistematis, yang dapat digunakan diberbagai situasi untuk mengindetifikasi kekuatan dan peluang serta bagaimana mengoptimalkannya, selain mengidentifikasi kelemahan dan ancaman untuk mempermudah merumuskan langkah-langkah untuk mengatasinya.


2. Langkah – Langkah Penyusunan SWOT

Menurut Rangkuti (2011:8)[10], langkah-langkah mudah penyusan SWOT yaitu:

a. Melakukan proses input untuk menyusun SWOT tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategi apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

b. Mengembangkan timeline (ketepatan waktu) tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai

c. Membentuk teamwork tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

d. Kuisioner riset SWOT tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategi berdasarkan foktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman)

e. Identifikasi penyebab masalah tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

f. Menentukan tujuan dan sasaran strategis tujuannya dalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

g. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema strategis dan pemetaan strategis tujuannya dalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dalam SWOT sudah cukup baik dan mendudkung pencapai visi dan misi peruhaan berdasarkan isu strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat strategis perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategi yang ingin dicapai perusahaan.

h. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT tujuannya adalah menentukan ukuran apa dalam SWOT.

i. Merumuskan strategis initiatives dan key performance indicators dalam bentuk tag dan lead indicator tujuannya untuk merumuskan strategis initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk tag dan lead indicator. Dalam bagaian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kerja

j. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

k. Melakuakn cascading SWOT tujuannya untuk mengukur objectiviet (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menetukan target (T), serta cara menentukan program(P) yang menjadi priorita. Selanjutnya OMPT (????) ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu

l. Analisa ririko menggunakan key risk indicator tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melalukan antisipasi penanggulangannya.

m. Analisa anggaran dan model keuangan tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sydah di susun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasionya.

n. Keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan analisis kasus corporate strategy menggunakan SWOT pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

3. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Francois (2011:104)[11], tujuan analisa SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisa SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi

Bagian analisa ‘kekuatan’ dan ‘kelemahan’ merupakan pengamatan internal dan bagian ‘peluang’ merupakan pengamatan terhadap tren lingkungan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan member peluang, sedangkan lainnya akan memberikan ancaman.

Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul. Apabila digunakan dalam konteks industry parawisata sebuah Negara, analisa SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan parawisata yang kompetitif. Hasilnya reaksi strategis dapat diformulasikan untuk meningkatkan daya saing Negara tersebut.

4. Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[10], Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Gambar 2.1 Tipe Strategi SWOT

5. Proses Perencanaan Strategi

Menurut rangkuti (2011:19)[10], proses penyusunan perencanaan strategi melalui tiga tahap analisa yaitu:

1. Tahap pengumpulan data.

2. Tahap analisis.

3. Tahap pengambilan keputusan.


6. Pendekatan Pemecahan Masalah

Menurut Puspitasari (2011:96)[12], penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P – Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Exidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

1) Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

2) Price : biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

3) Promotion : aktivitas untuk mengomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

4) Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

5) People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa

6) Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa

7) Physical Exidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[13], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintergrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”. Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

1) Verifikasi

Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan wal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

2) Validasi

Validasi adalah sebuah proses melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik. Definisi dari standart yang harus dipenuhioleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

3) Failure

Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat luank tersebut.

4) Fault

Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

5) Error

Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

6) Incident

Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki adata tidak terdektesi dalam pengembanganperangkat lunak

2. Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011 :256)[13], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acauan yang telah ditetapkandalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

1) Waktu

Dalam hala acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan , atau hari dari jadwal penyelesaina perangkat lunak yang ada.

2) Biaya

Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acauan biaya yang akan digunakan. Acauan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

3) Kinerja testing

Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektifitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimna mestiny, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

4) Kerusakan

Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

3. Jenis Pengujian Ada 2 Yaitu Black Box dan White Box

1) Definisi Metode Pengujian

Menurut Simarmata (2010: 316)[14], dalam pembuatan suatu program baik berupa sistem informasi atau bukan, membutuhkan suatu teknik pengujian yang berguna dalam mengevaluasi program yang dibuat, adapun teknik pengujian program dibagi menjadi dua, yaitu teknik pengujian perangkat lunak White box dan Black box.

a) White Box

White Box disebut juga pengujian glass box adalah metode desain test cas yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case atau dengan kata lain bahwa pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah diamati dengan baik. Dengan metode pengujian ini rekayasa sistem dapat melakukan test cast yaitu:

1. Memberi jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling sedikit satu kali.

2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.

3. Mengeksekusi semua loop sesuai dengan batasan.

4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validasi.

b) Black Box

Pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak pengujian ini memungkinkan rekayasa sistem mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan perangkat fungsional untuk suatu program. Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan dalam katagori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan Interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan informasi.


Perancangan Sistem

Menurut Binanto (2010:261)[15], “Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain”.

Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program computer untuk sistem yang baru.


Daur Hidup Pengembangan Sistem

Metodelogi klasik atau tradisional yang biasa dipakai untuk mengembangkan sistem informasi adalah yang dinamakan SDLC (System Development Life Cycle). Metodelogi ini mencakup kegiatan yang mengawali proyek, menganalisis kebutuhan data, merancang sistem, dan memelihara sistem. (Kadir, 2009:22)[16].

Menurut Sity Aisyah dan Nawang Kalbuana (2011: 197)[17], Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase meliputi, Perencanaan Sistem, Analisis Sistem, perancangan, Testing, Implemantasi dan Maintenance.

Teori Khusus

Penduduk

Penduduk adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk secara sah serta bertempat tinggal diwilayah Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Khairudin,2009:9).[17]

Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, penyusunan, pengolahan, dan penerbitan data yang bersifat demografis, ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau negara tertentu dan dalam waktu tertentu (Eni, 2009: 54)

Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117)[18], populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu

Unified Modelling Language (UML)

a. Pengenalan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Herlawati (2011:6)[19], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan Sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabungkan, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabungkan menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6)[20], “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”.

Beradasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programing)”.

b. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Herlawati (2011:16)[19], bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

1) Sesuatu (things)

a) Structural things merupakan bagian yang relative statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relative statis dapat berupa elemen – elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b) Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata dari kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencermikan perilaku sepajang ruang dan waktu.

c) Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket – paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokan sesuatu,misalnya model – model dan subsistem – subsistem.

d) Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar – komentar yang menjelaskan fungsi serta cirri – cirri setiap elemen dalma model Unified Modeling Language (UML).


2) Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

a) Ketergantungan merupakan hubangan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) yang akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b) Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agresasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian – bagiannya.

c) Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan seablikya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d) Realisasi merupakan operasi dari yang benar – benar dilakukan oleh suatu objek.

C. Diagram

Menurut Prabowo dan Herlawati (2011:10)[19], sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk meyederhanakan, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah kontruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Menurut Prabowo dan Herlawati (2011:10) Jenis diagram itu antara lain:

1. Diagram kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis, Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram statechart (Statechart Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Diagram komponen (Component Diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Diagram deployment (deployment diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Rahardja (Rahardja, 2011:302)[21], ”Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

b) Middle (M): Mampu dikerjakan.

c) Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Arief (2011:23)[22], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.


PHP

Menurut Arief (2011:43)[22], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.” Karena PHP merupakan serverside scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

PHP termasuk dalam Open Source product, sehingga source code PHP dapat diubah dan didistribusikan secara bebas. Versi terbaru PHP dapat diunduh secara gratis di situs resmi PHP: http://www.php.net. PHP juga dapat berjalan pada berbagai web server seperti IIS (Internet Information Server), PWS (Personal Web Server), Apache, Xitami. PHP juga mampu lintas platform. Artinya PHP dapat berjalan dibanyak sistem operasi yang beredar saat ini, diantaranya: Sistem Operasi Microsoft Windows (semua versi), Linux, Mac OS, Solaris. PHP dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI (Common Gateway Interface). PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengatur cookies, mengatur authentication dan redirect users.

Salah satu keunggulan yang dimiliki PHP adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis data/Database Management Sistem (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu halaman web yang dinamis. PHP mempunyai konektifitas yang baik dengan beberapa DBMS antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePto, Velocis, dBase, Unix dbm, dan tak terkecuali semua database berinterface ODBC. PHP juga memiliki integrasi dengan beberapa library eksternal yang dapat membuat anda melakukan segalanya dari dokumen PDF hingga mem-parse XML. PHP mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 atau bahkan HTTP. Bila PHP berada dalam halaman web anda, maka tidak lagi dibutuhkan pengembangan lingkungan khusus atau directori khusus. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan web. Dengan kemampuan ini kita akan mempunyai suatu sistem basis data yang dapat diakses dari web.

Database

Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field. (Anhar, 2010:45)[23].

Sebuah database mencatat berbagai data yang diperlukan oleh suatu organisasi. Rekaman-rekaman data tersebut pada suatu saat akan diambil dan melalui suatu pemrosesan akan diperoleh infornasi yang dikehendaki oleh pengguna. (Kadir, 2009:10)[16].

Pada dasarnya database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut Database Management Sistem (DBMS). (Untung Rahardja dan Hidayati, 2011: 237)[24].

Database Ralasional

Salah satu jenis database yang popular saat ini adalah database relasional (relasional database). Database relasional adalah jenis database yang menggunakan model relasional. Pada model relasional, data disusun dalam bentuk sejumlah relasi atau table. Setiap table tersusun atas sejumlah baris dan kolom . baris mewakili satu kesatuan data, misalnya data seorang pegawai. Kolom menyatakan bagian-bagian yang menyusun sebuah baris. (Kadir, 2009:15)[16].

DBMS (Database Management System)


Normalisasi

Menurut Abdul Kadir (2009:115)[16], Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokkan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi 2 kondisi berikut:

a. Mengandung redudansi yang sesedikit mungkin, dan

b. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan.

Selanjutnya, menurut Abdul Kadir (2009:115)[16], Normalisasi sendiri dilakukan melalui sejumlah langkah. Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal (normal form) tertentu. Dalam hal ini yang disebut dengan bentuk normal adalah “suatu keadaan relasi yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubungan dengan dependensi fungsional terhadap relasi tersebut

SQL (Structured Query Language)

Menurut Abdul Kadir (2010:102)[25], SQL (Structured Query Language) merupakan standar yang dipakai untuk mengakses database modern. Tak mengherankan jika nama tersebut juga tersemat pada nama MySQL. Dalam kenyataannya, kita bias mengakses data dalam database serta melakukan berbagai operasi lain, seperti membuat table, mengganti table, dan menghapus table menggunakan SQL. Aplikasi phpmyadmin pun sebenarnya menggunakan SQL.

Selanjutnya Menurut Abdul Kadir (2010:103)[25], Perintah atau pernyataan sql dapat dikelompokkan menjadi tiga:

a. DDL (Data Definition Language) berhubungan dengan perintah untuk mendefinisikan data. Termasuk dalam kelompok ini adalah perintah untuk membuat database, menghapus database, menciptakan table, menghapus table, dan mengubah table.

b. DML (Data Manipulation Language) berhubungan dengan perintah untuk memanipulasi data. Termasuk dalam kelompok ini adalah pernyataan-pernyataan untuk mengambil data, menambah data, mengubah data dan menghapus data.

c. DCL (Data Control Language) berhubungan dengan perintah yang digunakan untuk mengontrol data. Termasuk dalam kelompok ini adalah pernyataan untuk mengatur hak akses terhadap data dan mencabut hak akses.


MySQL

Mysql pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Midenius. Mysql database server adalah RDBMS (Relational Database Management System) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun begitu tidak menuntut resource yang besar. Mysql adalah database yang paling popular diantara databasedatabase yang lain. MySQL adalah program yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware. (Wahana Komputer. 2010:5)[26].


Apache

Menurut Sibero (2011:374)[27], Apache adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi apache web Server. HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.


Adobe Dreamweaver CS 3

Adobe Dreamweaver merupakan “salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan perancangan design web secara visual atau aplikasi web editor”. (Wahana Komputer, 2011:2) [28]

Aplikasi ini secara umum sangat popular dan banyak digunakan oleh para desainer web. Dengan versi terbarunya yakni Adobe Dreamweaver CS3, aplikasi ini menyediakan banyak fasilitas yang akan memudahkan dalam mendesain dan menghasilkan sebuah website yang interaktif dan professional.

Adobe Dreamweaver CS3 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya. Adobe Dreamweaver CS3 menyertakan banyak tool yang berkaitan dengan pengkodean seperti HTML, CSS, XML dan pemrograman Client friendly. Aplikasi ini juga mendukung pemrograman Script Server Side seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.NET, ASP JavaScript, ASPVBScript, ColdFusion, dan Java Server Page (JSP).


XAMMP

XAMPP adalah salah satu paket software web server yang terdiri dari Apache, MySQL, PHP dan PHPMyAdmin. Proses instalasi XAMPP sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan Mysql secara manual, XAMPP melakukan instalasi dan konfigurasi secara otomatis. (Madcomps, 2009:1)[29].


Study Pustaka (Literatur Review)

Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai sistem sensus penduduk. Dalam upaya pengembangan sistem sensus penduduk ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu penerapan sistem sensus penduduk pada kantor kepala Desa Bojong yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi penelitian yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Study Pustaka (Literature Review)


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi Kantor Kepala Desa Bojong

Gambaran Umum

Kantor Kepala Desa Bojong beralamat di Kampung Bojong Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. Desa bojong yang terletak di wilayah kecamatan cikupa mempunyai luas wilayah 275.35 Ha. Secara administrasi, Desa Bojong terbagi atas 4 dusun, 18 Rukun Tetangga, dan 7 Rukun Warga.

Adapun batas – batas wilayah desa bojong:

• Sebelah Utara : Desa Talaga Kec. Cikupa

• Sebelah Selatan : Desa Budi Mulya Kec. Cikupa

• Sebelah Barat : Desa Pasir Nangka Kec. Tigaraksa

• Sebelah Timur : Kel. Sukamulya Kec. Cikupa

Kantor kepala desa bojong memiliki 2 gedung, 1 gedung untuk staff desa yang terdiri dari, 1 ruangan kepala desa, 1 ruangan seketaris desa, 1 ruangan untuk staff, 1 ruangan pemohon KTP, dan 1 toilet dan gedung yang ke 2 di gunakan untuk aula.

Sejarah Singkat

Desa Bojong masuk dalam wilayah Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

Di bawah ini adalah nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Bojong :

1. Tahun 1941 - Tahun 1949 : Gembong

2. Tahun 1949 - Tahun 1957 : Ridan

3. Tahun 1957 - Tahun 1965 : H. Karja

4. Tahun 1965 - Tahun 1973 : H. Hamid

5. Tahun 1973 - Tahun 1981 : Satra

6. Tahun 1981 - Tahun 1987 : Kinan

7. Tahun 1987 - Tahun 1995 : H. Abas

8. Tahun 1995 - Tahun 2003 : H. Wira

9. Tahun 2003 - Tahun 2008 : H. Wira

10. Tahun 2008 – sampai sekarang : Andiyana, S.Sos

Visi Dan Misi

a. Visi

Bersama Wujudkan Desa Bojong, Cerdas, Demokrasi, dan Sejahtera.

b. Misi

1. Menjalin kerja sama antar warga mayarakat.

2. Menciptakan aparatur yang bersih

3. Mengadakan kegiatan keagamaan

4. Mendukung dan memfasilitasi kegiatan di lingkungan

5. Mengadakan kegiatan keamanan dan ketertiban

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh suasana kerja yang tertib dan teratur dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagi para anggotanya. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut. Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Kantor Kepala Desa Bojong yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor kepala Desa Bojong

Wewenang Dan Tanggungjawab

Seperti halnya dengan sebuah intansi atau lembaga organisasi lainnya, Kantor Kepala Desa Bojong dalam manajemen organisasinya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas masing-masing dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Tugas dari bagian-bagian yang ada pada Kantor Kepala Desa Bojong adalah sebagai berikut :

1. Kepala Desa

a. Mengayomi masyarakat.

2. Sekretaris Kepala Desa

a. Membantu kegiatan Kepala Desa.

b. Melaporkan pertanggung jawaban kegiatan.

3. Kasi Tata Pemerintahan

a. Menyimpan arsip – arsip.

b. Merencanakan program – program desa ke depan.

4. Kasi Pemberdayaan Masyrakat

a. Memberikan penyuluhan dibidang kesehatan.

b. Memberikan arahan hidup sehat.

c. Menyampaikan bantuan dari pemerintah pusat.

5. Kas Ekonomi dan Pembangunan

a. Memajukan program pembangunan.

b. Menarik pendapatan hasil daerah dari tiap – tiap perusahaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk pada Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang akan dijelaskan melalui diagram UML berikut:


Use Case Diagram

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagraKeluar logm sistem sensus penduduk untuk permohonan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian, surat keterangan pindah, surat domisili dan pemohon pindah, penduduk pada kantor Kepala Desa bojong:

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Sensus Penduduk

Pada Use Case Diagram diatas, terdapat:

a. 1 (satu) sistem, yaitu sistem sensus penduduk

b. 8 (delapan) usecase, yaitu:

1. Extension point.

2. Permohon suarat keterngan kelahiran.

3. Permohon surat keterngan kematian.

4. Permohonan surat keterngan pindah.

5. Permohon surat domisili.

6. Pemohon pindah.

7. Menyerahkan surat keterangan pindah.

8. Tanda tangan.

9. Membuat dan menyarahkan laporan kependudukan.

c. 3 (tiga) aktor dengan fungsionalitas masing-masing sebagai berikut:

1. Penduduk : adalah warga desa atau warga pendatng dari desa lain yang akan membuat surat permohonan atau menyerahkan surat di kantor Kepala Desa Bojong.

2. Petugas: adalah bagian yang bertugas untuk mengelola segala kegiatan yang ada di kantor Kepala Desa Bojong.

3. Lurah: adalah pimpinan kantor Kepala Desa Bojong yang melakukan kontrol secara berkala terhadap kegiatan yang ada di kantor Kepala Desa, sehingga pimpinan berhak menerima laporan operasional kantor Kepala Desa Bojong.

Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.


Pada Activity Diagram diatas terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node

b. 5 ( lima) Action, meliputi:

1. Pemohon surat kelahiran

2. Menyerahkan persyaratan

3. Cek kelengkapan persyaratan

4. Membuat surat kelahiran

5. Tanda tangan

c. 1 (satu) Decision Node

d. 1 (satu) Activity Final Node


Alur aktivitas yang digambarkan pada diagram diatas adalah penduduk mengajukan pemohonan surat keterangan kelahiran kepada petugas kantor kepala desa selanjutnya penduduk menyerahkan persyaratan pembuatan surat keterangan kelahiran kepada petugas, dan selanjutnya petugas mengecek kelengkapan persyaratan, jika kelengkapan persyaratan tidak lengkap maka petugas akan mengembalikan kepada pemohon surat kelahiran, jika lengkap petugas akam membuat surat keterangan kelahiran dan selanjutnya lurah tanda tangan surat keterangan kelahiran.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

1. Analisis SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :

Hasil dari analisis SWOT diatas dapat teridentifikasinya kekuatan, kelemahan, ancaman danpeluang yang dipengaruhi oleh fakrtor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disimpulkan strategi yang dapat diciptakan sebagai berikut:

1. Pengembangan dan pembangunan dalam bidang informasi dan komunikasi

2. Membeli saran dan prasarana komputer.

3. Membangun aplikasi berbasis web.

4.Melaksanakan pelatihan di bidang IT

Permaslahan Yang Dihadapi

Melihat sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk yang sedang berjalan di kantor kepala desa bojong yang masih dilakukan secara manual, secara tidak langsung telah menimbulkan berbagai masalah, tidak efisiennya waktu yang digunakan untuk memproses pelayanan kependudukan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat mulai dari pembuatan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian, surat keterangan pindah, data penduduk yang tidak up to date, serta sulitnya mendapatkan laporan yang cepat dan akurat. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus maka akan berdampak pada tingkat kepuasan penduduk.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan pada sistem sensus penduduk pada kantor kepala desa bojong, penulis menemukan beberapa kendala terhadap sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu, Penulis memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut, diantaranya:


1. Merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam proses sensus penduduk yang dapat memonitoring populasi pertumbuhan penduduk, sehingga sistem tersebut dapat menginformasikan populasi pertumbuhan penduduk secara cepat dan akurat.

2. Membuat sebuah sistem pelayanan penduduk yang baik, sehingga dengan adanya sistem tersebut proses transaksi akan lebih cepat.

Berdasarkan kedua alternatif yang diusulkan maka penulis merekomendasikan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk yang terkomputerisasi dapat menginformasikan populasi pertumbuhan penduduk secara cepat dan akurat.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan Sistem Sensus penduduk yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk.


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan pada kantor Kepala Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah atau kendala yang terjadi, oleh karena itu penulis mengajukan usulan sistem baru yang diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi khusunya dalam hal monitoring pertumbuhan penduduk. Adapun prosedur yang diusulkan yaitu perancangan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk pada Desa Bojong Kecamtan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Dalam tahap ini akan diuraikan UML (Unified Modelling Language) yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan, dan implementasi sistem yang diusulkan.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Berikut adalah use case diagram yang diusulkan dalam perancangan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Pada Use Case Diagram gambar 4.1, terdapat:

a. 1 (satu) sistem, yaitu sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk.

b. 2 (dua) Actor, yaitu petugas dan lurah.

c. 32 (tiga puluh dua) Use Case yang biasa dilakuakan oleh actor tersebut.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan

Pada Activity Diagram gambar 4.2, terdapat:

a. 1 (satu) Initial Node.

b. 29 (dua puluh sembilan) Action, dari sistem yang mecerminkan eksekusi aksi.

c. 1 (satu) Decision Node.

d. 8 (delapan) Fork Node.

e. 1 (satu) Activity Final Node.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence Diagram yang diusulkan

Pada Sequence Diagram gambar 4.3, terdapat:

a. 13 (dua belas) Life Line.

b. 2 (dua) Actor, yaitu petugas dan lurah.

c. 30 (tiga puluh) Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh actor.




Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data berfungsi untuk menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada dipermodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulkan

Pada Class Diagram sistem sensus penduduk unutk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk gambar 4.4 terdapat 9 (class) class, meliputi:

1. Class tb_warga

2. Class tb_lahir

3. Class tb_mati

4. Class tb_imigrasi

5. Class tb_emigrasi

6. Class tb_anggotakk

7. Class tb_kepala_kk

8. Class tb_ortu

9. Class akun

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

a. Nama File : akun

Media : harddisk

Isi : akun_id, user, pass

Premery Key : akun_id

Foreign Key : -

Panjang Record : 111

Type File : file master

Tabel 4.2 Struktur Tabel akun

b. Nama File : tb_anggotakk

Media : harddisk

Isi : id_anggota, no_kk, nik, hubungan

Premery Key : id¬_anggota

Foreign Key : nik

Panjang Record : 58

Type File : file transaksi

Tabel 4.3 Struktur Tabel tb¬_anggotakk


c. Nama File : tb_emigrasi

Media : harddisk

Isi : id_emigrasi, nik, no_kk, alamat_tujuan, jml_kel_pindah, tgl_pindah

Premery Key : id_emigrasi

Foreign Key : nik, no_kk

Panjang Record : 152

Type File : file transaksi

Tabel 4.4 Struktur Tabel tb_emigrasi


d. Nama File : tb_imigrasi

Media : harddisk

Isi : id_imigrasi, nik, alamat_asli, tgl_menetap

Premery Key : id_imigrasi

Foreign Key : nik, no_kk

Panjang Record : 135

Type File : file transaksi

Tabel 4.5 Struktur Tabel tb_imigrasi


e. Nama File : tb_kepala_kk

Media : harddisk

Isi : id_kepala_kk, no_kk, nik

Premery Key : id_kepala_kk

Foreign Key : nik

Panjang Record : 43

Type File : file transaksi

Tabel 4.6 Struktur Tabel tb_kepala_kk

f. Nama File : tb_lahir

Media : harddisk

Isi : id_lahir, anak_ke, tgl_input, jam

Premery Key : id_lahir

Foreign Key : -

Panjang Record : 29

Type File : file transaksi

Tabel 4.7 Struktur Tabel tb_lahir


g. Nama File : tb_mati

Media : harddisk

Isi : id_mati, nik, tgl_mati, tempat_kematian, sebab_kematian

Premery Key : id_mati

Foreign Key : nik

Panjang Record : 62

Type File : file transaksi

Tabel 4.8 Struktur Tabel tb_mati

h. Nama File : tb_ortu

Media : harddisk

Isi : id_ortu, nik, id_lahir

Premery Key : id_ortu

Foreign Key : nik

Panjang Record : 38

Type File : file transaksi

Tabel 4.9 Struktur Tabel tb_ortu


i. Nama File : tb_warga

Media : harddisk

Isi : id_warga, nik, nama, alamat, desa, kecamatan, kab_kota, provinsi, rt, rw, kode_post, telp, tempat_lahir, tgl_lahir, jk, gol_darah, status nikah, agama, kewarganegaraan, pendidikan, pekerjaan, status_warga, id_lahir, id_mati

Premery Key : id_warga

Foreign Key : -

Panjang Record : 315

Type File : file transaksi

Tabel 4.10 Struktur Tabel tb_warga

Flowchart System yang diusulkan

Flowchart sistem merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimna setiap langkah sistem atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Berikut flowchart Sistem Sensus Penduduk Untuk Memonitoring Populasi Pertumbuhan Penduduk Pada Desa Bojong Kecamtan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana didalam program ini berisis input yang diproses dalam menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarakan hubungan pada fungsi sistem secara berjenjang.

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dalam mendukung implementasi sistem yang diusulkan digambarkan dalam component diagram berikut ini:

Pada component diagram gambar 4.25 terdapat 2 (dua) pasang interface, 4 (empat) port dan 8 (delapan) component, yaitu sebagai berikut:

1. CPU

2. Processor Intel Pentium Dual-Core 2.6 Ghz

3. RAM 2GB

4. Hardisk 160 Gb

5. Keyboard Standar

6. Mouse Standar

7. Printer

8. Monitor 14"

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini digambarkan dalam component diagram berikut :

Pada component diagram spesifikasi software gambar 4.26 terdapat 3 (tiga) node (XAMPP, perancangan dan browser), 5 (lima) pasang interface dan 8 (delapan) component yang meliputi:

1. PHP

2. APACHE

3. MySQL

4. Jquery

5. Hightchart

6. Adobe Dreamweaver CS3

7. Adobe Photoshop CS3

8. Google Crome

Hak Akses (Brainware)

Sistem yang diusulkan ini mengklasifikasikan hak akses user sebagai berikut:

Pada deployment diagram sistem sensus gambar 4.27 terdapat 2 (dua) node (petugas, dan sistem sensus), 5 (lima) pasang interface dan 16 (enam belas) component yang meliputi:

1. Google chrome (petugas)

2. Apache

3. PHP

4. Sistem sensus penduduk untuk monitoring

5. Jquery

6. Hightchart

7. Sensus

8. Akun

9. tb_anggotakk

10. tb_emigrasi

11. tb_imigrasi

12. tb_kepala_kk

13. tb_lahir

14. tb_mati

15. tb_ortu

16. tb_warga

Testing

Evaluasi

Implementasi

Koversi Sistem

Konversi sistem merupakan suatu proses untuk menerapkan atau mengimplementasikan suatu sistem baru agar dapat dioperasikan secara tepat dan benar. Pendekatan yang lebih sesuai adalah dengan menggunakan konversi langsung (direct conversion), yaitu menghentikan sistem yang lama dan menggantikannya dengan sistem yang baru.

Dalam konversi sistem ini penulis menggunakan konversi langsung karena sistem yang berjalan pada kantor kepala Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang belum terkomputerisasi, dan akan menggantinya dengan sistem yang sudah terkomputerisasi.

Evaluasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan memakan waktu selama 5 bulan. Rincian kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian dan implementasi berikut:




BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk pada Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:


Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

1. Pada Sistem informasi sensus penduduk yang diusulkan sistem ini menampilkan informasi data warga, data kelahiran, data kematian, data imigrasi (penduduk keluar), data emigrasi (penduduk masuk), data kepala keluarga, data pemilih tetap, dan menampilkan grafik jumlah penduduk.

2. Proses dalam pelayanan sensus pada sistem yang berjalan masih dilakukan secara manual, belum adanya program khusus untuk mengolah data penduduk, mengakibatkan tidak efisiennya pelayanan terhadap masyarakat. Misalnya kerumitan pada saat pencarian data warga, kesalahan pencatatan data warga dan proses pendataan data warga dilakukan dengan cara mencatat pada buku laporan kependudukan, hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan data penduduk yang dihasilkan tidak akurat.

3. Kendala pada sistem yang berjalan dalam pembuatan laporan belum akurat tidak sesuai dengan data warga yang ada, dan dalam pencarian data warga petugas membutuhkan waktu yang lama hal ini disebabkan karena harus mencari secara manual dibuku laporan kependudukan.

4. Sistem sensus penduduk pada sistem yang berjalan dilakukan oleh petugas adminitrasi kependudukan dan petugas – petugas sensus sehingga membutuhkan biaya yang tinggi dalam proses sensus untuk membiayai petugas – petugas sensus.

5. Monitoring pertumbuhan penduduk pada sistem yang berjalan dilakukan oleh petugas dengan cara mebuat laporan kependudukan dibuku laporan kependudukan dan laporan tersebut diserahkan ke kepala desa untuk monitoring pertumbuhan penduduk.

6. Dalam perancangan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk di Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang ini dengan menggunakan sistem yang dapat menyimpan data penduduk seperti, data kelahiran , data kematian , data imigrasi, data emigrasi, dan data kepala keluarga, sehingga sistem ini dapat menampilakan jumlah data warga desa bojong, sehingga memudahkan user dalam memonitoring pertumbuhan penduduk.

7. Sistem yang diusulkan lebih efiesien hal ini disebabkan cepatnya dalam proses pelayanan penduduk karena sistem sudah terkomputerisasi, memudah user dalam memonitoring pertumbuhan penduduk yang menampilkan grafik jumlah penduduk dan data pendudk lebih akurat. Kekurangan dari sistem yang diusulkan sistem belum dapat menapilkan bagaimana keadaan pendidikan, anggaran pendapatan daerah, keadaan ekonomi Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

1. Peningkatan proses pelayanan masyarakat dalam sistem sensus penduduk dan memonitoring populasi pertumbuhan penduduk dengan data yang lebih akurat.

2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sistem sensus penduduk yang berjalan hal ini digunakan sebagai perbandingan dengan sistem yang baru yaitu sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk yang dapat memperbaiki kinerja sistem.

3. Mengimplementasikan ilmu yang di dapat dari proses belajar di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk di Desa Bojong Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang dalam hal mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat bermanfaat bagi kantor desa dalam melakukan proses sistem sensus penduduk dan monitoring pertumbuhan penduduk, serta mempercepat kinerja petugas dalam melakukan pelayanan kependudukan sehingga mempermudah dalam update data dan data yang dihasilkan lebih akurat. Memberikan pengetahuan kepada SDM tentang sistem komputerisasi.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka dalam proses pengumpulan data. Selain itu penulis juga menggunakan metode analisis dan perancangan dalam proses pengembangan. Penggunaan metode-metode tersebut sangat membantu dalam proses awal penelitian (pengumpulan data) sampai dengan proses perancangan dan implementasi sistem yang diusulkan.

Saran

1. Perlunya pelatihan sumber daya manusia di bidang komputer untuk mengoperasikan sistem yang dibuat agar tidak terjadinya kesalahan.

2. Adanya back up data secara berkala dan perawatan (maintenance) harus dilakukan untuk menunjang kinerja sistem berjalan dengan baik dan sesuai harapan.

3. Dengan menerapkan sistem sensus penduduk untuk memonitoring populasi pertumbuhan penduduk dengan baik, untuk kedepannya perlu dilakukan pengembangan sistem yang baru dan mengikuti perkembang teknologi yang ada dimasa mendatang.

Kesan

1. Staf di kantor Kepala desa ramah tamah dan baik dalam memberikan penjelasan

2. Memberikan pengalaman bagi penulis dalam pengumpulan data-data yang di butuhkan dalam penelitian.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 A. Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasinya. Yogyakata: Pustaka Pelajar
  2. 2,0 2,1 H. Haryadi. 2009 Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf. Jakarta: Visimedia
  3. 3,0 3,1 E. Indrayani dan Humdiana. 2009. Mempersiapkan Pekerja Berbasis Pengetahuan Dalam Mengelola Sistem Informasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
  4. U. Rahardja, M. Yusup dan L. Agustin. 2009. Pengontrolan Mutu Sistem Informasi Dengan Metode Database Health Monitoring, Jurnal CCIT Vol.2 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  5. H. Haryadi. 2009 Administrasi Perkantoran untuk Manajer & Staf. Jakarta: Visimedia.
  6. Sudaryono, Henderi dan I. T. Ningrum. 2011. Profil Kompetensi Profesi Sistem Informasi Berbasis Knowledge Management, Jurnal CCIT Vol.5 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  7. 7,0 7,1 W.Komputer. 2010. Panduan Belajar MySQL Database Server. Jakarta Selatan: Mediakita
  8. Henderi, Maimunah dan R. Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Jurnal CCIT Vol.4 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  9. Sumarto. 2009. Structural Equation Modeling, Kursus Structural Equation Modeling AMOS UPN “Veteran” Jakarta
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balance Scorecard. Teknik Menyusun Koporat yang Efektif plus Cara Megelola Kinerja dan Resiko. Jakarta: PT Gramedia Utama
  11. Francois. Vellas. Lione, Becherel. 2009. The Internasianal Marketing Of Travel and Tourism. Macmillan
  12. Puspitasari, Nia, dkk. Analisa Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemakaian Produk layanan Seluler Dengan Mempertimbangkan Aspek 7p’s Of Marketing (Studi Kasus : PT Telkom Area Blora). Semarang : Universitas Diponegoro
  13. 13,0 13,1 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : Prestasi Pustaka.
  14. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : ANDI
  15. I. Binanto. 2010. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). Yogyakarta: ANDI
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 16,4 A. Kadir. 2009 Dasar Perancangan dan Impementasi Database Relasional. Yogyakarta: ANDI
  17. 17,0 17,1 S. Aisyah dan N. Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Jurnal CCIT Vol.4 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  18. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta
  19. 19,0 19,1 19,2 Prabowo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung
  20. A. Nugroho. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Edisi Revisi, Bandung : Informatika
  21. Padeli, Henderi dan Suyatno. 2008. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML. Journal CCIT Vol-2 No.1 – September 2008
  22. 22,0 22,1 R. Arief. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: ANDI
  23. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL secara Otodidak. Jakarta: Media Kita
  24. U. Rahardja, Hidayati dan M. Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode Dmq Base Level. Jurnal CCIT Vol.4 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  25. 25,0 25,1 A. Kadir. 2010. Mudah Mempelajari Database MySQL. Yogyakarta: ANDI
  26. W. Komputer. 2010 Shortcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: ANDI
  27. A. F. K. Sibero. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: Mediakom
  28. W. Komputer. 2011. Adobe Dreamweaver CS5 Untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogyakarta: Andi
  29. Madcomps. 2009. Dreamweaver CS5 dan PHP MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: ANDI.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Ahmadzaeni, Ratih