SI0913463851 Perancangan Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services (MAGICS) Dalam Mendukung Sistem Pendokumentasian Digital Pada Perguruan Tinggi Raharja

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MULTIMEDIA AUDIO GALLERY iLEARNING

COMMUNITY AND SERVICES (MAGICS) DALAM MENDUKUNG

SISTEM PENDOKUMENTASIAN DIGITAL PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI




Logo stmik raharja.jpg



OLEH :

0913463851 NOFIA SUPRIYANI



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI E-COMMERCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2012/2013)



   

ABSTRAKSI

Teknologi informasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Salah satu produk teknologi yang dimanfaatkan dalam dunia pendidikan adalah multimedia. Multimedia memungkinkan kita untuk melakukan semua hal tanpa keterbatasan, karena kita dapat mengakses segalanya melalui media online yang terintegrasi hampir dalam seluruh media yang berada di sekitar kita. Namun sistem pendokumentasian saat ini masih kurang optimal, sehingga kurangnya pengetahuan mahasiswa dari kegiatan yang dilaksanakan. Media penyimpanan yang tersedia juga belum memenuhi kebutuhan secara menyeluruh karena belum mencakup penyimpanan image, audio, dan video dalam satu tempat yang dapat di-share sehingga penyimpanan dokumentasi tersebar di berbagai media penyimpanan mengakibatkan sulitnya pencarian. Maka dengan menerapkan sistem yang diusulkan yaitu dengan adanya MAGICS dimana suatu sistem yang dapat mengatasinya. MAGICS merupakan media pendokumentasian online yang memungkinkan semua dokumentasi dapat tersusun rapi hingga memudahkan dalam pencarian. Penerapan media pendokumentasian ini bertujuan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam penyediaan fasilitas informasi berupa dokumentasi kegiatan kampus yang berbentuk foto, suara, maupun video. Dalam tulisan ini menggunakan metode pengumpulan data yang relevan diantaranya yaitu metode observasi, survei, studi pustaka maupun metode elisitasi. Pada tahap implementasi terdapat prototype MAGICS. Dalam perancangannya, sistem ini dibuat dengan menggunakan tools yaitu dreamweaver untuk mendesain,dengan bahasa pemrograman PHP, XAMPP untuk database sistem tersebut dan UML (Unified Modelling Language) sebagai metode pemodelan secara visual, flowchart, penjelasan final elisitasi dan mind map. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem pendokumentasian MAGICS ini dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem yang telah berjalan saatini, sehingga dapat diimplementasikan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan dalam proses belajar mengajar khususnya penerapan metode pembelajaran iLearning.

Kata kunci : Dokumentasi, media penyimpanan, iLearning, MAGICS




Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaanya hampir disetiap aspek kehidupan. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi kehidupan manusia dalam perkembangannya memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Keakuratan dan kehandalan menjadi kualitas informasi. Semakin akurat dan handal maka semakin informasi berkualitas. Informasi yang lengkap akan memberikan kepastian dan menghindarkan keraguan akan kebenaran informasi yang di sampaikan. Informasi dianggap relevan jika sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan, dan sesuai dengan lingkungan organisasi.

Kini untuk mengakses informasi dapat diperoleh tanpa mengenal jarak dan waktu, kapan saja dan dimana saja kita akan mampu memperoleh informasi yang kita butuhkan melalui bantuan teknologi. Ini merupakan salah satu pemecahan masalah atas kebutuhan informasi yang selama ini terbatas dengan jarak dan waktu. Dengan hadirnya teknologi tersebut para pengguna dan penyedia informasi dapat berinteraksi dengan baik, sehingga suatu organisasi juga dapat berkembang dengan cepat.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu organisasi yang bergerak dibidang pendidikan Teknologi Informasi (TI) dan telah menerapkan teknologi sistem informasi tersebut. Seiring dengan kemajuan Perguruan Tinggi Raharja yang cukup pesat mengakibatkan semakin banyak pula minat masyarakat untuk bergabung menjadi Pribadi Raharja. Untuk itu, Perguruan Tinggi Raharja dituntut untuk membuat sistem baru. Pada prinsipnya, Perguruan Tinggi Raharja selalu berusaha untuk memberikan fasilitas yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman termasuk pelayanan terhadap mahasiswa yang yang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Raharja.

Perguruan Tinggi Raharja sebagai sarana pendidikan di bidang komputer menggunakan metode pembelajaran yang dinamakan iLearning. Dalam buku berjudul “iLearning an Effective Learning Method for Higher Education”, Untung Rahardja (2012)[1] menjelaskan bahwa iLearning adalah sistem pembelajaran modern dan terbaru dalam dunia pendidikan yang berbasis 4B yaitu belajar, bermain, bekerja, dan berdoa.

ILearning 4B.png

Gambar 1.1. Architecture iLearning 4B.

Dalam dunia pendidikan, internet dimanfaatkan untuk proses belajar-mengajar melalui multimedia yang berbentuk video, gambar serta audio. Pembelajaran iLearning yang didukung sebuah multimedia sangat besar sekali manfaatnya. Dengan adanya multimedia proses belajar mengajar lebih menyenangkan, selain itu juga memudahkan mahasiswa dalam penyimpanan data-data berupa tugas atau dokumentasi pribadi.

Multimedia.jpg

Gambar 1.2. Perkembangan multimedia.

Pada gambar diatas terlihat bahwa perkembangan multimedia saat ini sangat diminati oleh kalangan masyarakat yang diharapkan untuk mempermudah dalam menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video. Seperti halnya dalam sistem pendokumentasian pada Perguruan Tinggi Raharja yang diharapkan untuk mempermudah dalam menyimpan dokumentasi berupa gambar, suara maupun video yang terpusat dan terstruktur. Dengan adanya sistem ini diharapkan nantinya bagi seluruh civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja tidak kesulitan dalam menyimpan dokumentasi berupa image, video maupun audio. Dan diharapkan juga dengan adanya sistem ini, civitas akademik Raharja tidak kesulitan untuk mengakses dimanapun dan kapanpun, selain itu dapat memberikan informasi seputar kegiatan yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja, serta digunakan untuk fasilitas dalam mengapresiasikan kekreatifitas seluruh Pribadi Raharja. Maka, berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil judul tentang “Perancangan Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services (MAGICS) Dalam Mendukung Sistem Pendokumentasian Digital Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

 

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara (real life condition) kondisi realitas atau nyata dengan (future expected condition) kondisi yang nantinya diharapkan. Uraian rumusan masalah ini harus didukung dengan teori, survei, standar, dan juga data yang relevan.

Dalam hal ini, sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan dokumentasi pada Perguruan Tinggi. Beberapa hal akan dikemukakan dan dijelaskan tentang pendokumentasian yang ada pada sistem administrasi perguruan tinggi. Disini akan diberikan contoh tentang pendokumentasian yang saat ini berjalan, serta adanya masalah masalah yang terjadi pada pendokumentasian. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan. Dinilai juga dari kerugian yang akan muncul akibat masalah ini tidak terpecahkan, atau keuntungan yang akan didapatkan akibat masalah ini terpecahkan. Studi elisitasi akan dilakukan dalam rangka pembuktian dan inventarisasi terhadap masalah masalah yang muncul pada pendokumentasian ini. Melalui literature review juga akan dibuktikan bahwa belum ada solusi jawaban yang tepat atau pemecahan masalah yang memuaskan atas penelitian yang akan dilakukan ini. Observasi lapangan melalui studi survei menggunakan iSur juga dilakukan demi mengukuhkan akar permasalahan dari pendokumentasian ini.

Berdasarkan pedoman pedoman rumusan masalah yang telah disebut diatas, ditimbulkan uraian rumusan masalah sebagai berikut:

 

Bagaimana sistem pendokumentasian kampus yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja  ?

Apakah sistem pendokumentasian ini dapat mengatasi permasalahan sistem yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Bagaimana cara menerapkan sistem pendokumentasian yang mampu menangani kekurangan pada sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja ?

 

   


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang bisaanya diawali dengan kata ingin mengetahui.

Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan terhadap hasil belajar.

Tujuan penelitian yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.

Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan Baik yaitu: Spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

Tujuan dari sistem ini yaitu memudahkan dalam mendukung sistem pendokumentasian kampus pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini. Karena MAGICS merupakan sebuah sistem pendokumentasian sebagai media penyimpanan file berupa gambar, suara maupun video yang disajikan dalam bentuk website secara online pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem pendokumentasian seputar kegiatan kampus yang berjalan saat ini.

Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi kegiatan akademik Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem pendokumentasian pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi.

Mengimplementasikan sistem pendokumentasian kampus di Perguruan Tinggi Raharja dengan mengoptimalkan sistem pendokumentasian MAGICS sebagai media file sharing dalam mendukung kegiatan kampus maupun pembelajaran iLearning.

 

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena skripsi selalu dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

1. Dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.

2. Meningkatkan keefektifan dan keefisienan media penyimpanan kampus terkini di Perguruan Tinggi Raharja.

3. Dengan adanya sistem pendokumentasian yang secara online, maka diharapkan seluruh civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja dapat memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Selain itu dapat melakukan proses penyimpanan dokumentasi dimanapun dan kapanpun dengan sistem pendokumentasian yang dapat diakses secara online.

 


Ruang Lingkup

Pengertian dari ruang lingkup adalah batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran ruang lingkup dapat kita nilai dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti. Untuk mempermudah penulisan laporan ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah.

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Skripsi ini, yaitu hanya pada lingkup seputar kegiatan akademik yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai bagaimana proses penyimpanan dokumentasi tentang kegiatan kampus dan sebagai wadah untuk kekreatifitasan mahasiswa serta tempat file sharing berupa gambar, suara maupun video melalui media pendokumentasian secara online. Maka dari itu, lingkup media pendokumentasian secara online ini terdapat dalam MAGICS. Dalam MAGICS terdapat lingkup untuk proses pengunggahan dan pengunduhan video. Selain itu terdapat pula lingkup untuk proses file sharing (berbagi file) berupa image, audio dan video.

MAGICS itu sendiri memiliki nilai lingkup dalam mengasah kreatifitas para Pribadi Raharja dengan cara menampilkan aksi-aksi yang di lakukannya dan mempublikasikannya melalui MAGICS. Ruang lingkup MAGICS tidak hanya media publikasi yang bersifat entertainment atau hiburan, namun bersifat education atau pendidikan. Dikatakan demikian karena MAGICS memiliki beberapa tutorial yang mendukung pembelajaran para mahasiswa Raharja. Lingkup brainware dalam MAGICS yang bias mengakses aplikasi ini yaitu hanya member yang mempunyai akun MAGISC. Sebelumnya untuk mempunyai akun MAGICS, member harus melakukan registrasi terlebih dahulu dengan menggunakan email raharja.co dan rinfo.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, metode penelitian yang digunakan penulis yaitu dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

 


Metode Pengumpulan Data

1. Metode Pengamatan (Observation Research)

Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti tidak memiliki kendali sama sekali terhadap pemunculan respon objek yang diamati, kecuali dalam menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitian data. Penelitian dilaksanakan langsung ke Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan.

2. Metode Survei

Metode pengumpulan data melalui aplikasi iSur (iLearning Survey) kepada Pribadi Raharja dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan perihal penggunaan sistem yang berjalan. Survei ini dilakukan secara online untuk memudahkan kegiatan survei dalam mendapatkan informasi yang lebih akurat dan data yang tersimpan tidak akan hilang

3. Metode Pustaka (Library Research)

Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.

4. Metode Studi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

 

Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut:

1. Sumber Data Primer

data yang diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja, baik melalui observasi ataupun survei.

2. Sumber Data Sekunder

data yang diperoleh dengan mempelajari buku-buku dan sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian ini.

 

Analisa Data

merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan sistem sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
  2. Understand, yaitu memahami sistem yang ada
  3. Analizer, yaitu menganalisa sistem
  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa


Today.jpg

Gambar 1.3. Analisa Data

 

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan flowchart dan mind map dari sistem yang diimplementasikan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI


 

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto : 2000)[2].

Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009 : 1)[3]

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[3]

 

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective), atau tujuan (goal). (Agus Mulyanto, 2009 : 2)[3].

Karakteristik sistem mempunyai beberapa komponen diantarannya yaitu :

1.Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2.Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3.Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

4.Penghubung (Interface)

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5.Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6.Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7.Pengolahan (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8.Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

 


Klasifikasi Sistem

Ada beberapa bentuk klasifikasi system dilihat dari sudut pandang, diantaranya adalah (Kristanto, 2008 : 5)[3].

1. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan sistem yang biasa dilihat secara mata bisa dan biasanya digunakan oleh manusia.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem-sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

 

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[4] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

 

Definisi Informasi

Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

1. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

2. Menurut Mustakini (2009:36)[5], ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

 

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[3].

a. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

 

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[3]

 

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[3]., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Jogiyanto HM (2008:33)[2], “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi.” Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam mengambil keputusan.

 

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247)[3].

1.Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut.

Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.

2.Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

3.Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.

4.Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio atau suara, maupun video.

5.Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.

 


Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. (Kristanto, 2008 : 61)[6].

 

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan system mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

 

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut: “Analisa sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”. (Al Fatta, 2007 : 4)[7].

 

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Ada beberapa pengertian mengenai analisa:

1. Pengertian Analisa Masukan

Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.

2. Pengertian Analisa Proses

Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses.

3. Pengertian Analisa Keluaran

Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

 

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009 : 307)[8]

 

Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45).[9].

Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web.

Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan website.

 

Definisi Fields

Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45)[9].

 

Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).[9].

 

Peralatan Pendukung (Tools System)

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :

 

Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

Yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. (Padeli, 2008 : 70)[10]

Berdasarkan pendapat dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”

2. Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML yaitu:


a. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan system.

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur object system. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

c. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

d. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

e. Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

3. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

1. Pengklasifikasian (Classifier)

Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

2. Asosiasi

Asosiasi (asociation) pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

3. Generalisasi

Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case- use case yang bersifat lebih spesifik.

4. Realisasi

Relasi realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

 

XAMPP

Xampp merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan meng-install Xampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

Examm.png

Gambar 2.1. XAMPP

 

Macromedia Dreamweaver CS5

Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain Teks miringweb saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010 : 1)[11]

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamwever yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web.

Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.

Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

DW.JPG

Gambar 2.2. Adobe Dreamweaver CS5

 

Processor Hypertext Protocol (PHP)

Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3)[9].

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.


<head>

<title>

Contoh

</title>

</head>

</body>

<?

Echo “Hello, World”

?>

</body>

</html>

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

iPad

iPad ini adalah sebuah produk komputer tablet buatan Apple Inc. (AI). iPad memiliki bentuk tampilan yang hampir serupa dengan iPod Touch dan iPhone, hanya saja ukurannya lebih besar dibandingkan kedua produk tersebut dan memiliki fungsi-fungsi tambahan seperti yang ada pada sistem operasi Mac OS X.


Ipadd.JPG

Gambar 2.3. iPad 1

 

Definisi Yang Berhubungan

iLearning

Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja menurut Untung Rahardja (2012)[1]. Pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih menarik dan semangat dalam belajar dengan di dukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.

Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa: “Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”.

Laksgiud.JPG


“Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi”.

Media audio visual dalam iLearning merupakan media yang sangat tepat untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa. Pembelajaran lebih cepat ditangkap serta durasi informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indera sekaligus yaitu audio visual dan visual menurut (Rahardja, 2012)[1].

 

Internet

Istilah internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX. Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS atau UNIX), internet mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan menggunakan “bahasa” yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang menyebabkan besarnya dimensi internet.(Pardosi, 2007 : 10)[12] Dengan demikian, definisi internet ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis komputernya. Jadi Kesimpulan definisi internet adalah:

1. Definisi internet yaitu merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.

2. Fungsi internet merupakan media komunikasi dan informasi modern.

 

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu :

1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari”.

 

Definisi MAGICS

MAGICS (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services) adalah sistem pendokumentasian secara online yang dapat mengoptimalkan informasi seputar kegiatan kampus maupun wadah kekreatifitas bagi seluruh civitas Raharja, khususnya untuk Pribadi Raharja. Dan diharapkan dengan adanya sistem ini, seluruh civitas Raharja tidak kesulitan untuk mengakses dan meng-upload file (gambar, suara dan video) dimanapun dan kapanpun.

DGILDF.JPG

 


Definisi Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.

Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sense realistis.

 

Definisi Mind Mapping

(Menurut Anthony)[13] "Mind Mapping atau pemetaan pikiran adalah sistem revolusioner untuk menangkap ide-ide dan wawasan horizontal pada selembar kertas. Makalah ini menggambarkan teknik pemetaan pikiran, dan menyoroti aplikasi spesifik dalam berbagai konteks berdasarkan pekerjaan kami dalam pendidikan eksekutif dan konsultan manajemen pembangunan. Hasil positif dari pendekatan digambarkan serta reaksi dari mahasiswa eksekutif ke pikiran pemetaan. Kami menyimpulkan dengan alasan mengapa kami percaya pemetaan pikiran bekerja dengan eksekutif".

SimpleMind+-mind-mapping.png

Gambar 2.6. Logo Simple Mind

 

Definisi Flowchart

Flowchart adalah dokumen bi-dimensi, dalam arti bahwa urutan penulisan tidak didefinisikan. Beberapa pendekatan statistik telah diusulkan dalam literatur untuk label dan segmen diagram alur. Namun, karena mereka sangat baik dokumen terstruktur, kami mengusulkan untuk memperkenalkan beberapa pengetahuan struktural dan sintaksis pada diagram alur untuk meningkatkan pengakuan mereka. Untuk tujuan ini, kami telah menggunakan metode offline yang ada tata bahasa dengan online sinyal posteriori. Kami menerapkan pekerjaan ini pada database tersedia secara bebas. Hasil menunjukkan kepentingan pengetahuan struktural pada konteks untuk meningkatkan pengakuan.

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI :

a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

a. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

 


Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Elisabetta Adami pada tahun 2009 yang berjudul “Exploring Sign-Making In Video-Interaction: Visual”. Penelitian ini menjelaskan tentang video-sharing YouTube, 'respon video' adalah pilihan memicu praktek interaksi yang baru, yaitu benang komunikasi dimulai oleh sebuah awal video, dibangun oleh respon video dan dilanjutkan oleh ringkasan video. Ini Artikel memeriksa video-benang yang dimulai dari salah satu yang paling 'YouTube menjawab 'video, dengan menggunakan analisis multimodal semiotik sosial, yang Penulis menyelidiki bagaimana tanggapan video berhubungan dengan video awal dan bagaimana ringkasan video selektif mengubah sumber daya dari tanggapan sementara presentasi dirinya sebagai ringkasan dari video-benang. Analisis ini membantu untuk mengeksplorasi konsep 'bunga', yang membentuk tanda-keputusan dalam rantai semiosis dalam interaksi video, sehingga menciptakan sebuah pendekatan untuk komunikasi di mana pemikiran tradisional tentang koherensi dan relevansi yang dibentuk kembali di hal suatu hubungan respon yang di dorong dengan cepat.[14]

2. Penelitian yang dilakukan oleh Kuntjara dan Aristarchus Pranayama pada tahun 2011 yang berjudul “Life Changing Experiences of Unintended Popularity through Web-Video Dissemination: A Study on YouTube”. Penelitian ini menjelaskan unconceivable jaman dahulu, sekarang menjadi pengalaman biasa layak untuk hampir semua orang di dunia. YouTube, sebuah situs web yang berkembang pesat sekarang dimiliki oleh Google, menciptakan makna lebih dalam fenomena ini dengan kemampuannya untuk mengandung jutaan web-video yang diunggah setiap hari oleh pengguna di seluruh dunia. Selain itu, layanan gratis, mudah, dan dapat diakses hampir siapapun, dimanapun, kapan saja dengan akses internet. Karena teknologi dari User Generated Content (UGC) dan Web 2.0, video yang mudah disebarluaskan ke seluruh web. YouTube telah menjadi pencetus umum selebriti internet yang kemudian menyebar ke mainstream lainnya atau media lama. Beberapa bintang media awalnya tidak mencari ketenaran.[15]

3. Penelitian ini dilakukan oleh Dresang dan Eliza T dari Graduate School of Library and Information Science, University of Illinois at Urbana Champaign pada tahun 2005 yang berjudul ”The Information Seeking Behavior of Youth in the Digital Environment”. Penelitian ini berisikan analisis dan bantahan dari kesimpulan penelitian sebelumnya. Teori perubahan radikal, yang didasarkan pada era digital prinsip-prinsip interaktivitas, konektivitas dan akses, disarankan sebagai lensa untuk menguji kembali penelitian yang ada pada informasi dan perilaku dalam lingkungan digital. Analisis ini membahas kesamaan-kesamaan antara informasi seeking perilaku yang berkaitan dengan hypertextual kualitas dan material digital, sifat sosial dari informasi mencari dan isu-isu yang muncul dari akses. Perlu dicatat bahwa perpustakaan umum sebagai pengaturan untuk penelitian jarang digunakan, bahkan meskipun sifatnya kurang terstruktur mungkin memberikan wawasan yang tidak ditemukan di sekolah.[16]

4. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Maimunah dan Hidayati pada tahun 2007 yang berjudul “Metode Pencarian Data Dengan Menggunakan Intelligence Auto Find System (IAFS)”. Penelitian ini membahas perihal pelayanan merupakan suatu nilai tambah yang harus dimiliki oleh suatu perguruan tinggi atau perusahaan jasa. Salah satu pelayanan tersebut yaitu dengan memberikan pelayanan yang cepat melalui metode pencarian data yang efektif dan efisien. Metode pencarian yang berlaku pada saat ini memiliki beberapa kendala, tidak adanya tempat penyimpanan data yang terstruktur sehingga proses pencarian data tidak efektif dan efisien, masih banyak yang menerapkan sistem dengan bergantung mutlak pada karakter pencariansepenuhnya baik dilakukan secara manual maupun sudah secara terkomputerisasi. Hal ini bukan hanya menyebabkan proses pencarian data menjadi lama, tetapi juga sarat kesalahan karena user harus menginput keseluruhan character secara mutlak satu persatu. Untuk itu, dalam artikel ini penulis mengemukakan beberapa metodologi pemecahan permasalahan, diantaranya mengidentifikasikan setidaknya ada 2 masalah yang mendasar perihal metode pencarian yang lama, mendefinisikan konsep baru yang disebut IAFS, menentukan 4 ciri khas dari IAFS itu sendiri, merancang program IAFS itu melalui flowchart, dan terakhir membangun IAFS melalui Macromedia Dreamweaver MX dan Microsoft Access. Hasil akhir dari artikel ini yaitu sebuah konsep baru dengan menggunakan Intelligence Auto Find System (IAFS). IAFS ini memiliki definisi sebagai sebuah metode pencarian data yang dilakukan oleh komputer dengan menggunakan beberapa alphanumeric character dari kata kunci pencarian dan juga IAFS ini memiliki 4 ciri khas. Disamping itu, IAFS dapat dipakai dimanapun secara online. Metode IAFS ini menyediakan fasilitas pencarian baru, dimana user dapat mencari seluruh data yang diinginkan dengan cukup menginput beberapa character terakhir dari kata kunci pencarian.[17]

5. Penelitian yang dilakukan oleh Yekti Widya Murti dan Sri Ati pada tahun 2012 yang berjudul “Efektifitas Temu Kembali Dokumentasi Foto Digital Di Bagian Desk Foto Surat Kabar Suara Merdeka Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif pemanfaatan temu kembali dokumentasi foto digital di bagian desk foto surat kabar Suara Merdeka. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan jenis studi kasus serta kuesioner disertai observasi berupa wawancara sekilas dengan responden sebagai pengumpulan data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah redaktur surat kabar Suara Merdeka dengan jumlah sampel 20 responden. Berdasarkan teknik pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penyimpanan dan penelusuran dokumentasi foto melalui server khusus yang dapat digunakan oleh redaktur Suara Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 14 (70%) responden dari 20 responden yang menyatakan temu kembali dokumentasi foto digital di bagian desk foto surat kabar Suara Merdeka sudah efektif.[18]

6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Tri Kuntoro Priyambodo dan Siti Chalifatullah pada tahun 2008 yang berjudul “Pengontrolan Mutu Sistem Informasi Dengan Metode Database Self Monitoring”. Penelitian ini membahas perihal DMS (Database Self Monitoring). DSM didefinisikan sebagai dashboard yang menampilkan indikator untuk mengantisipasi segala kemungkinan anomaly dengan menggunakan teknik pengendalian mandiri dalam upaya peningkatan mutu dari sebuah sistem informasi. Dalam artikel ini, diidentifikasikan masalah yang dihadapi perusahaan dalam hal peningkatan mutu sebuah sistem informasi, didefinisikan 3 ciri khas dengan menggunakan metode Database Self Monitoring sebagai langkah pemecahan masalah, dan 6 manfaat dari penerapan konsep baru tersebut. Selain itu, ditampilkan listing program yang ditulis menggunakan script ASP. Dapat disimpulkan bahwa dengan metodologi DSM ini dapat menjadi sebuah evaluasi terkini dalam meningkatkan mutu informasi, dan mendukung seluruh kegiatan organisasi maupun perusahaan dengan lebih stabil, terkontrol dan termonitor lebih baik.[19]

7. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja Sugeng Widada, Dewi Immaniar Desrianti dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2012 yang berjudul “KPM Sebagai Pedoman Produksi Multimedia Audio Visual Dan Broadcasting”. Penelitian ini menjelaskan memperkenalkan konsep yang disebut MAVIB konsep Produksi (KPM). Konsep Produksi MAVIB lebih diarahkan pada hal-hal yang kekhawatiran tentang tahapan yang harus dilakukan dalam proses desain, tahap ini mulai dari persiapan, produksi, hingga untuk pasca produksi. Melalui seluruh MAVIB Produksi Konsep, proses desain dapat diarahkan untuk berjalan secara teratur, sistematis dan menyederhanakan perjalanan setiap langkah dalam merancang sebuah media iklan yang dibuat. Dalam artikel ini penulis menulis untuk memperkaya atau mengembangkan konsep desain kualitas yang baik dalam hal persiapan, sampai ke pos-produksi. Dalam artikel ini dijelaskan masalah yang dihadapi dalam konsep MAVIB produksi, baik dari segi desain, kekuatan dan kelemahan dari media dan kegunaan dari konsep produksi MAVIB media. Dalam implementasinya, dalam merancang media iklan, ditampilkan menggunakan CGI efek khusus dalam mendukung MAVIB Konsentrasi promosi, Departemen Informasi di Perguruan Tinggi Raharja. Disimpulkan bahwa, Kontribusi konsep produksi MAVIB.[20]

8. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup, Fitriani dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2013 yang berjudul “Penerapan Proses Belajar Melalui Ilearning Video Tutorial (Ivit) Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini menjelaskan membuatan aplikasi video melalui iLearning Aplikasi Video Tutorial (iVit) pada iPad yang merupakan cara yang efektif dan praktis untuk memaksimalkan proses belajar tanpa harus langsung bertatap muka, sehingga pengguna dapat mengulangi proses belajar di mana saja. Melalui metode pembelajaran melalui iLearningVideo Tutorial (iVit) dapat menjadi solusi yang dipilih untuk memecahkan masalah tersebut.Oleh karena itu, dalam desain untuk menjadi penting untuk dipertimbangkan. Bahasa pemrograman Xcode digunakan agar dapat diakses melalui iVit iPad.Dengan iVit aplikasi pada penerapan proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kulaitas pembelajaran di pendidikan tinggi.[21]

Dari delapan literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai Exploring In Video-Interaction, Life Changing Experiences With Video, The Information, metode pencarian data dengan Intelligence Auto Find System, sistem dokumentasi foto digital dan pedoman Multimedia Audio Visual serta aplikasi iViT untuk media pengunggahan video.

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh (level 2) serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem informasi media publikasi penyampaian informasi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif, memudahkan akademik memberikan informasi kepada mahasiswa (stakeholder) merasa puas serta terlayani dengan baik (service excellence).

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Perancangan Multimedia audio Gallery iLearning Community and Services (MAGICS) Dalam Meningkatkan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja.

 


BAB III

PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

 

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya perguruan-perguruan Tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

 

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusatara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi B.

2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.

7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.

8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.


1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

3.1.JPG


2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

3.2.JPG

 

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

 

Misi Perguruan Tinggi Raharja

1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

 

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

 

Ruang Lingkup Perguruan Tinggi Raharja

Ruang lingkup untuk menganalisa sistem kuota dosen pembimbing adalah pada sistem manajemen pelayanan dan administrasi pada divisi akademik (administrasi dosen dan Kepala Jurusan), divisi Operasi (penjadwalan perkuliahan, administrasi mahasiswa dan layanan informasi mahasiswa), Keuangan dan Pengadaan (administrasi keuangan mahasiswa, dan pengadaan barang).

 

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

 

Strk.jpg

   

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

   

Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

- Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

- Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

- Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

- Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

- Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang :

- Merupakan wakil presiden direktur

- Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

- Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

- Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

- Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

- Mengadakan afiliasi.

- Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung jawab :

- Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

- Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

- Membina dan mengembangkan kepegawaian.

- Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung jawab :

- Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

- Membina kegiatan kemahasiswaan.

- Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.

- Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung jawab :

- Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung jawab :

- Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang :

- Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.

- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.

Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.

- Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

- Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

- Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang :

- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.

- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung jawab :

- Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.

- Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.

- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang :

- Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial

- Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab :

- Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa

- Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

- Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar

- Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

- Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

- Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

- Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab  :

- Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

- Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

- Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

- Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.

- Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan

- Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab :

- Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.

- Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.

- Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

12. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

- Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.

- Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

- Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.

- Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

- Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

 

Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (memaih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

 

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

 

Analisa Sistem Berjalan

Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem informasi untuk memperoleh informasi tentang jadwal kegiatan kampus di Perguruan Tinggi Raharja seperti Seminar dan Workshop, Pensi, Jadwal Ujian, dan lain-lain, ternyata sistem yang berjalan masih belum optimal.

Karena data yang masih belum terintegrasi dengan database serta masih banyak mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja yang belum mengetahui adanya Green Documentation untuk menunjang informasi jadwal kegiatan kampus terkini di Perguruan Tinggi Raharja.

Sedangkan bagi mahasiswa/i yang sudah mengetahui keberadaan Green Documentation harus membuka RWW (Raharja Wide Web) terlebih dahulu, baru kemudian membuka Green Documentation. Green Documentation itu sendiri adalah sistem yang dapat memberikan informasi kepada mahasiswa perihal kegiatan kampus berupa foto dan jadwal pelaksanaannya.

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Mahasiswa/i yang ingin mengetahui jadwal kegiatan kampus terkini yaitu harus membuka website dengan server lokal Raharja yang disebut RWW (Raharja Wide Web) terlebih dahulu yang hanya bisa di akses di lingkungan kampus saja, kemudian membuka Green Documentation yang terdapat di website tersebut.

 

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai Green Documentation Perguruan Tinggi Raharja digambarkan dengan menggunakan Use Case Diagram.

Use case green doc.JPG

Berdasarkan Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem Green Doc, terdapat:

1. Use Case Lihat Green Doc

Actor : Visitor

Main success scenario : Visitor yang bisa terdiri dari mahasiswa, dosen atau admin melihat Green Doc.

2. Use Case Update Green Doc

Actor : Admin

Main success scenario : Admin meng-update Green Doc dengan melakukan tambah data, edit data ataupun hapus data.

 

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Activity green doc.JPG

Berdasarkan Gambar 3.3. Activity Diagram Green Doc terdapat :

1. Initial Node, sebagai objek yang diawali

2. 3 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem Green Doc, yaitu Membuka halaman Green Doc, Lihat Green Doc, dan Action

3. Final State, sebagai objek yang diakhiri

 

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai penggunaan Green Doc, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem Green Doc.

Sequence greendoc.JPG

Berdasarkan Gambar 3.4. Sequence Diagram Green Doc terdapat :

1. 1 Lifeline antarmuka yang berainteraksi dengan Aktor.

2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu User.

3. 4 message yang menjadi spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi yang dilakukan oleh User.

 

Konfigurasi Sistem

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

1. Spesifikasi Hardware

• Processor : Intel (R) Atom (TM) CPU N570

• Monitor : 14”

• Mouse : Standard Optic

• RAM : 2,00 GB

• Hardisk : 160 GB

• Printer : Canon

2. Aplikasi yang digunakan

• Microsoft Office 2007

• Microsoft Word 2007

• Adobe Dreamweaver CS5

• Adobe Photoshop CS3

• Adobe Flash Player

 


Permasalahan yang dihadapi

Analisa Permasalahan

Di dalam penelitian yang sedang dilakukan ini dalam sistem informasi jadwal kegiatan kampus ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam menjalankan sistem informasi yang sedang berjalan yaitu:

1. Belum terintegrasinya data-data informasi tentang jadwal kegiatan kampus dalam sebuah database.

2. Minimnya mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja yang mengetahui dan mengakses Green Documentation untuk mendapatkan informasi tentang jadwal kegiatan kampus.

3. Sistem informasi yang berjalan saat ini umumnya hanya ditujukan untuk staff Perguruan Tinggi Raharja saja.

 

Analisa Kebutuhan

Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam menyediakan informasi bagi mahasiswa. Informasi yang didapat berguna sebagai dasar pendukung aktivitas kampus. Pada sistem yang telah berjalan ini, pelaksanaanya belum sepenuhnya diketahui oleh seluruh mahasiswa dan belum mendapat hasil yang maksimal sehingga masih kurang sempurna. Terkadang hanya ada beberapa mahasiswa yang mengetahui dan mengakses sistem informasi tentang jadwal kegiatan kampus terkini. Untuk menghindari kekurangan tersebut maka dibuatlah perancangan sistem dengan menggunakan aplikasi yang dapat memberikan informasi jadwal kegiatan kampus terkini yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja, selain itu juga dapat memberikan informasi serta terdistribusi dengan baik dan merata kepada seluruh mahasiswa/i.

 

Proses Pencapaian

Berdasarkan penelitian dari analisa kekurangan dan kebutuhan media informasi untuk jadwal kegiatan kampus di Perguruan Tinggi Raharja saat ini, sistem yang berjalan belum dapat diimplementasikan secara efisien sehingga memberikan alternative pemecahan masalahnya dengan cara:

1. Dapat menciptakan suatu aplikasi tentang jadwal kegiatan kampus yang lebih efektif, efisien dan tentunya akurat.

2. Dapat memaksimalkan media informasi perihal penyampaian kegiatan-kegiatan kampus ter-update, sehingga seluruh mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja dapat mengetahui jadwal pasti perihal event yang akan diselenggarakan.

3. Adanya tempat penyimpanan data event-event, baik yang sudah terlaksana maupun yang akan dilaksanakan, agar pencarian data lebih mudah, dan tidak terjadi kehilangan data.

 

Usulan Prosedur yang Baru

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan aplikasi tools Blueprint untuk menggambarkan diagram rancangan sistem.

Aplikasi blueprint.JPG

 

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahapi.jpg
Tahap i.jpg

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

Elisitasi Tahap II

Elisitasi II.JPG
Elisitasi II-- .JPG

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

 

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Elisitasi iii.JPG
Elisitasi iii---.JPG

 

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem MAGICS. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem dokumentasi untuk seluruh civitas akademik Perguruan Tinggi Raharja.


Final Draft Elisitasi

Functional
ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin menampilkan
1

Menampilkan tampilan home MAGICS yang mencerminkan media pendokumentasian kampus

2

Fasilitas menu search untuk memudahkan pencarian file

3

Terdapat menu button video, audio dan image untuk proses pengunggahan file

4

Diperlukan aplikasi adobe flash player dalam pengunggahan file di MAGICS dengan menggunakan media iPad

5

Terdapat menu profile untuk mengidentifikasi profile member MAGICS

6

Menu button people untuk mengetahui para member MAGICS

7

Menampilkan list latets news untuk pembacaan berita utama.

8

Menampilkan list video channel untuk pengkategorian pengunggahan video

9

Terdapat featured audios yang dapat diplay secara cepat

10

Tranding topic popular media dan popular tags pada home MAGICS

Non Functional

Saya ingin sistem dapat :

1

Minimal terdapat 100 member MAGICS

2

Terdapat 5 petunjuk penggunaan MAGICS

3

Penambahan kategori video channels

4

Terdapat minimal 2 laporan statistik.

5
Kegiatan activated member MAGICS.

Penyusun

 

(Nofia Supriyani)

Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi


Final Elisitasi Yang Diusulkan

Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail functional final elisitasi di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

Menampilkan tampilan home MAGICS yang mencerminkan media pendokumentasian kampus

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya menggunakan GreenDoc yang hanya dapat di akses oleh server kampus pada URL www.stmik-raharja.com, namun pada GreenDoc tidak terdapat upload video dan audio. GreenDoc hanya dapat menampilkan gambar saja dan hanya dikelola oleh satu bagian saja (Humas). Selain itu pribadi Raharja jarang mengakses dan mengetahui GreenDoc.

Fasilitas menu search untuk memudahkan pencarian file

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya menggunakan GreenDoc tidak ada fasilitas search sehingga membutuhkan banyak waktu dalam proses pencarian data secara cepat, karena harus mengscroll data yang begitu banyak.

Terdapat menu upload untuk proses pengunggahan file

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat menu button untuk mengupload gambar, namun hanya menggunakan script HTML untuk proses upload gambar dan gambar tersebut harus terdapat dalam server kampus.

Diperlukan aplikasi Adobe Flash Player dalam pengunggahan file di MAGICS dengan menggunakan media iPad

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat highlight image yang mempercantik tampilan karena tampilan sebelumnya hanya berupa table dalam sebuah website, sehingga informasi yang ditampilkan bersifat monotomemerlukan aplikasi Adobe Flash Player, dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan microsoft excel dalam penyimpanan file seperti gambar seputar kegiatan kampus.


Terdapat menu profile untuk mengidentifikasi profile member MAGICS

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat menu profile pada admin maupun user.

Menu button people untuk mengetahui para member MAGICS

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat menu button people karena hanya satu admin yang menggunakan GreenDoc.

Menampilkan list latets news untuk pembacaan berita utama

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya terdapat berita mengenai kegiatan kampus namun sulit dalam pencarian karena harus menggunakan scroll.

Menampilkan list video channel untuk pengkategorian pengunggahan video

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat list video channel yang memudahkan pencarian file berdasarkan kategori.

Terdapat featured audios yang dapat diplay secara cepat

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat audio namun hanya terdapat image.

Tranding topic popular media dan popular tags pada home MAGICS

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat topic popular media dan popular tags sehingga tidak dapat mengetahui file mana yang paling banyak diview atau dilihat.

 


Non Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail non functional final elisitasi di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

Minimal terdapat 100 member MAGICS

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat member, namun hanya terdapat admin sebagai aktor dalam sistem tersebut.

Terdapat minimal 5 petunjuk penggunaan MAGICS

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya sistem tidak terdapat petunjuk penggunaannya, sehingga kurangnya informasi dalam penggunaan sistem tersebut.

Penambahan kategori video channels

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat kategori video channels, karena sistem tersebut hanya dalam bentuk gambar saja.

Terdapat minimal 2 laporan statistik

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat statistik suatu kegiatan yang sudah berjalan.

Kegiatan activated member MAGICS

Deskripsi sebelumnya :

• Pada sistem pendokumentasian sebelumnya tidak terdapat kegiatan mengaktivasi member, karena dalam sistem tersebut hanya terdapat admin yang terlibat dalam sistem tersebut.

 


BAB IV

RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

 

Final Elisitasi Yang Diusulkan

Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail functional elisitasi yang ada di Bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum dan sesudah adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

Menampilkan tampilan home MAGICS yang mencerminkan media pendokumentasian kampus

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya MAGICS sistem pendokumentasian kegiatan lebih mudah diakses dan dipulikasikan, karena bersifat online. MAGICS itu sendiri yaitu sistem pendokumentasian secara online dalam mengoptimalkan informasi pada perguruan tinggi ini diharapkan nantinya bagi seluruh civitas Raharja, khususnya untuk Pribadi Raharja tidak kesulitan dalam mengakses dokumentasi berupa gambar, video, maupun musik. Dan diharapkan juga dengan adanya sistem ini, seluruh civitas Raharja tidak kesulitan untuk mengakses dan meng-upload dimanapun dan kapanpun.

Fasilitas menu search untuk memudahkan pencarian file

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya fasilitas menu search pada MAGICS sehingga dapat memudahkan proses pencarian file secara cepat baik video, audio maupun image. Tanpa harus melakukan scroll seperti GreenDoc.

Terdapat menu button upload untuk proses pengunggahan file

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya menu button upload pada MAGICS dapat memudahkan proses upload file tanpa harus menggunakan script HTML.

Diperlukan aplikasi Adobe Flash Player dalam pengunggahan file di MAGICS dengan menggunakan media iPad

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya aplikasi Adobe Flash Player, dapat memudahkan dalam melakukan kegiatan seperti pengunggahan file (image, audio dan video) pada MAGICS dengan menggunakan media iPad.

Terdapat menu profile untuk mengidentifikasi profile member MAGICS

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya menu profile pada MAGICS dapat memudahkan dalam mengidentifikasi member.

Menu button people untuk mengetahui para member MAGICS

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya menu button people pada MAGICS dapat memudahkan dalam pencarian member yang sudah melakukan register.

Menampilkan list latets news untuk pembacaan berita utama

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya list latets news pada MAGICS dapat memudahkan dalam pencarian news atau berita yang terdapat di home MAGICS.

Menampilkan list video channel untuk pengkategorian pengunggahan video

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya list video channel pada MAGICS dapat memudahkan dalam mengkategorikan video-video yang telah diupload dan memudahkan dalam pencarian video berdasakan kategori.

Terdapat featured audios yang dapat diplay secara cepat

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya featured audios pada MAGICS dapat memudahkan dalam pencarian audios yang dapat diplay secara cepat pada home MAGICS.

Terdapat topic popular media dan popular tags pada home MAGICS

Deskripsi sesudahnya :

Setelah adanya topic popular media dan popular tags pada MAGICS sehingga dapat mengetahui file mana yang telah diview paling banyak.

 

Non Functional Analisa Kebutuhan

Pembahasan detail non functional elisitasi yang ada di Bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum dan sesudah adanya sistem yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

Minimal terdapat 100 member MAGICS

Deskripsi sesudahnya :

Pada sistem ini terdapat member untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan seperti pengunggahan image, audio, atau video. Juga dapat melakukan pengunduhan atau view file, yang sebelumnya dapat melakukan registrasi di MAGICS dengan email raharja.co dan mendapatkan akun.

Terdapat minimal 5 petunjuk penggunaan MAGICS

Deskripsi sesudahnya :

1. Petunjuk penggunaan adalah suatu arahan untuk menggunakan atau menjalankan sistem pendokumentasian MAGICS. Dengan adanya petunjuk penggunaan ini dapat memberikan informasi tentang sistem pendokumentasian MAGICS. Selain itu juga dapat memudahkan member dalam melakukan kegiatan pengunggahan dan pengunduhan video, audio maupun image.

2. Detail 5 petunjuk penggunaan yaitu terdapat pada link ini :

1. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=79&artlang=id

http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=87&artlang=id

3. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=88&artlang=id

4. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=89&artlang=id

5. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=90&artlang=id


Penambahan kategori video channels

Deskripsi sesudahnya :

Kategori video channels menunjukkan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengelompokkan video sesuai dengan tema dan juga untuk memudahkan dalam pencariannya.

4. Terdapat minimal 2 laporan statistik

Deskripsi sesudahnya :

Statistik menunjukkan kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu kegiatan dalam sistem MAGICS. Dengan adanya statistik ini dapat mengetahui laporan kegiatan dari sistem MAGICS.

2. Detail cara menampilkan statistik yaitu terdapat pada link ini :

1. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=436&artlang=id

2. http://iran.raharja.info/index.php?action=artikel&cat=34&id=437&artlang=id

5. Kegiatan activated member MAGICS

Deskripsi sesudahnya :

Kegiatan activated member sebagai kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh admin untuk mengaktifkan akun seseorang yang telah melakukan registrasi untuk menjadi member MAGICS. Sehingga dapat melakukan login member dan dapat melakukan kegiatan-kegiatan di MAGICS.

 

Tujuan Dan Manfaat Sistem

Tujuan

MAGICS bertujuan untuk mendukung sistem pendokumentasian kampus pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini. MAGICS merupakan sebuah sistem pendokumentasian sebagai media penyimpanan file berupa gambar, suara maupun video yang disajikan dalam bentuk website secara online pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu, MAGICS bertujuan untuk mewujudkan metode pembelajaran iLearning yaitu 4B, menyediakan media file sharing berupa image, audio maupun video serta sebagai wadah atau sarana khusus untuk menuangkan kreatifitas mahasiswa.

 

Manfaat

MAGICS bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses perihal penyimpanan dokumentasi kegiatan kampus. Selain itu bermanfaat untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem yang berjalan sebelumnya tentunya perihal pendokumentasian kegiatan kampus pada Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja, selain itu mengatasi kendala-kendala dalam sistem yang berjalan. Manfaat dari MAGICS dapat diklasifikasikan secara individual sebagai berikut :

a. Mahasiswa

Memudahkan mahasiswa untuk berbagi file (file sharing) berupa gambar, suara maupun video tentang informasi sekitar kegiatan kampus.

b. Kampus

Kampus memiliki sebuah sarana untuk penyimpanan dokumentasi kegiatan kampus yang secara online, yang dapat memudahkan pribadi raharja untuk mengaksesnya.

 

Gambaran Umum Mind Mapping Program

Dari beberapa permasalahan yang ada dapat disimpulkan secara detail menurut penjabaran tentang Multimedia Audio Gallery iLearning Community Community and Services (MAGICS) yang tercantum dalam aplikasi Mind Mapping. Dikarenakan proses pembuatan aplikasi ini tidak mudah, dan banyak membutuhkan proses yang bertahap, sehingga dilakukan proses pembuatan aplikasi yang sebenarnya. Mind Mapping dibuat secara bercabang untuk mengetahui fungsi penggunaan aplikasi Multimedia Audio Gallery iLearning Community Community and Services (MAGICS) dan untuk memudahkan dalam hal penggunaannya.

Abababab.JPG

   

Flowchart Sistem Yang Di Usulkan

Dapat disimpulkan bahwa kemudahan dalam menggunakan MAGICS dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Selain itu, sistem ini dilakukan dengan cara alternatif yang mampu memudahkan untuk melakukan proses tersebut, yaitu melalui alur flowchart. Dibawah ini merupakan gambaran dari alur flowchart program yang berjalan dari MAGICS.


1. Flowchart Register MAGICS

Flowchart.JPG

Gambar 4.2. Flowchart alur Register MAGICS


Pada gambar diatas menjelaskan alur register atau registrasi untuk menjadi member. Langkah awalnya yaitu mengkases dengan URL www.magics.co. setelah berhasil dalam melakukan register maka dapat melakukan kegiatan didalamnya seperti pengunggahan atau upload file berupa image, audio maupun video serta pengunduhan atau download file.


2. Flowchart pengunggahan file

Flowchart upload file.JPG

Gambar 4.3. Flowchart alur pengunggahan file


Pada gambar diatas menjelaskan alur pengunggahan file. Langkah awalnya yaitu mengkases dengan URL www.magics.co lalu login. Setelah berhasil dalam melakukan login, maka dapat melakukan kegiatan didalamnya seperti pengunggahan atau upload file berupa image, audio maupun video. Lalu file dapat di publish.

 

Rancangan Dan Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang User dan memfokuskan pada proses komputerisasi. Sebuah Use Case dapat menggambarkan hubungan antara Use Case dengan Actor. Secara umum Use Case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu Actor.

 

Use Case Diagram yang Diusulkan

A. Use Case Diagram Pengunggahan file MAGICS

Use case magics.JPG


Deskripsi Use Case :

1. Use Case : Login MAGICS

Actor : MEMBER

Deskripsi :

a) MEMBER melakukan login pada MAGICS dengan membuka portal Green Campus yaitu pada alamat magics.co.

2. Use Case : Upload

Actor : MEMBER

Deskripsi :

a) Setelah MEMBER melakukan login MAGICS dengan membuka portal Green Campus yaitu pada alamat magics.co, lalu terarah pada menu upload.

b) MEMBER melakukan upload dengan beberapa pilihan, yaitu upload video, audio dan photo.

c) Masuk kedalam menu upload untuk proses selanjutnya.

3. Use Case : Album

Actor : MEMBER

Deskripsi :

a) MEMBER mengisi field album secara satu per satu

b) MEMBER melakukan submit untuk masuk kedalam home field album, mengisi allow all type dan melakukan proses selanjutnya.

4. Use Case : Select upload

Actor : MEMBER

Deskripsi :

a) MEMBER melakukan select upload yaitu dengan memilih beberapa foto yang ingin di upload.

b) MEMBER mengisi field yang ada, yaitu title, descriptions dan tags.

5. Use Case : Published

Actor : MEMBER dan USER

Deskripsi :

a) MEMBER melakukan publish photo yang telah di upload dan USER dapat melihat foto yang telah di publish.

 



Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses, yang mana dipakai pada business modelling untuk memperhatikan urutan aktifitas proses bisnis karena bermanfaat untuk membantu memahami proses secara keseluruhan dalam memodelkan sebuah proses. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku pararel sedangkan flowchart tidak bisa. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram, atau bahkan tanpa menggunakan use case diagram.

A. Activity Diagram alur Pengunggahan file MAGICS

Jkfs.JPG

Berdasarkan Gambar 4.5. Activity Diagram alur MAGICS, terdapat :

a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

b. 5 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: Login, Field Album, Select Upload, View dan Published.

c. 1 Decision Node, yang berfungsi untuk menentukan keputusan yang diambil. Dalam hal ini, jika member gagal login maka sistem akan menampilkan halaman login kembali. Sedangkan jika member berhasil login, maka sistem akan langsung menampilkan tampilan home member.

d. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

 

Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence Diagram (Diagram Urutan) menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa massage yang digambarkan terhadap waktu.

A. Sequence Diagram alur Pengunggahan file MAGICS

Gluef.JPG

Berdasarkan Gambar 4.6. Sequence Diagram alur Pengunggahan file MAGICS, terdapat :

1. 2 actor, yaitu Member dan User

2. 1 boundary lifeline, yaitu Magics page

3. 1 control lifeline untuk melakukan field album

 

Class Diagram Yang Diusulkan

Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Menggambarkan struktur dan deskripsi class pada sistem MAGICS.

Khdvlydvsk.JPG

 

Rancangan Database

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

1. Nama File  : audio favorites

Media  : Hard Disk

Isi  : user_id+audio_id+indexer_fav+audio_status+owner_id

Primary Key  : user_id

Hsvllyds.JPG

2. Nama File : favorite

Media : Hard Disk

Isi : user_id+video_id+indexer_fav+video_status+owner_id

Primary Key : user_id

Panjang Record : 87

Tabel favorite.JPG

3. Nama File : video playlist list

Media : Hard Disk

Isi  :list_id+user_id+video_id+video_file_name+video_position+indexer

Primary Key : id_num

Panjang Record : 74

Tabel video playlist list.JPG

4. Nama File : video playlist

Media : Hard Disk

Isi : list_id+list_name+user_id

Primary Key : list_id

Panjang Record : 22

Video playlist.JPG

 

Rancangan Prototype Tampilan

Berdasarkan requirements yang terdapat pada Final Draft Elisitasi di atas, kemudian dibangun beberapa prototype MAGICS yaitu:

1. Tampilan menu Home MAGICS

Prototype home magics.JPG

Pada Gambar 4.8. terdapat tampilan Home MAGICS yaitu untuk mengakses halaman utama setelah member melakukan login.

2. Tampilan Login Member MAGICS

Kjsdgid.JPG

Pada Gambar 4.9. terdapat tampilan Login member MAGICS yaitu dengan fasilitas menu Username dan Password serta Button Login untuk akses masuk kedalam halaman admin selajutnya.


3. Tampilan menu Profile member MAGICS

Ddddd.JPG

Pada Gambar 4.10. terdapat tampilan menu Profile member pada MAGICS untuk mengetahui identitas para member.

4. Tampilan menu upload file MAGICS

Eeee.JPG


Pada Gambar 4.11. terdapat tampilan menu upload pada MAGICS untuk memudahkan member dalam melakukan pengunggahan file.

 

Tampilan Layar

Pada tampilan layar menu utama atau index berada pada halaman login, pada halaman ini berfungsi sebagai pendaftaran hak akses terhadap member yang masing-masing memiliki tugasnya tersendiri, dan pada MAGICS ini terdapat tampilan home MAGICS untuk masing-masing member yaitu untuk seluruh civitas akademik. Serta terdapat menu atau fasilitas navigation untuk memudahkan pencarian data.


Adadada.JPG


Pada tampilan layar dibawah ini yaitu tampilan login untuk member yang telah mempunyai account (sudah terdaftar). Untuk masuk ke halaman MAGICS cukup memasukkan username dan password.


Asasa.JPG


Pada tampilan layar dibawah ini yaitu terdapat menu atau fasilitas my profile member untuk mengetahui identitas seluruh member MAGICS.


Avavav.JPG


Pada tampilan layar dibawah ini yaitu terdapat menu atau fasilitas upload file yang bisa digunakan ketika melakukan pengunggahan file di MAGICS.

Afafafaf.JPG

 

Implementasi Sistem yang Diusulkan

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Perangkat : iPad 1, iPad 2, ipad 3, iMac, Macbook Pro, laptop dan PC

b. Processor : 1 GHz dual-apple A5

c. Layar : LED Backlit glossy widescreen Multi-Touch display with IPS technology.

d. Storage : 16GB, 32GB, 64GB

e. Baterai : Built in 25 watt lithium polymer

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Platform : iOS (5, 6 dan 7), Windows, Linux.

b. Safari Web Browser

c. MAGICS Web Application and Native Application.

d. Application Adobe Flash Player.


3. Brainware

Untuk mengoperasikan MAGICS ini dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja. Sedangkan untuk mengoperasikan aktivasi member adalah hanya admin MAGICS.

4. Hak Akses

Yang mempunyai hak dalam melakukan pengaksesan MAGICS ini adalah seluruh Pribadi Raharja dan seluruh masyarakat Indonesia.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN



 

Kesimpulan

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem yang berjalan perihal media pendokumentasian pada Peguruan Tinggi Raharja saat ini yaitu Green Documentation. Namun masih dikatakan bahwa sistem tersebut belum optimal. Hal tersebut dikarenakan pendataan yang masih manual dan tidak menyeluruh (tidak update), sehingga menyebabkan kesulitan dalam proses pencarian data karena tidak tersimpan dalam database yang baik. Seperti pada gambar berikut ini :

GreenDoc.jpg
Gambar 5.1. Halaman Green Documentation


2. Sistem MAGICS dapat mengatasi masalah seputar media penyimpanan dokumentasi terutama dokumentasi kegiatan kampus. Hal ini dikarenakan perlunya suatu data dalam bentuk dokumentasi yang merekam semua kegiatan yang telah dilakukan. Maka Perguruan Tinggi Raharja yang bergerak di bidang pendidikan pun harus mencerminkan kampus IT yang up to date sehingga perlu dilakukan tahap penyesuaian pengembangan sistem penyimpanan dokumentasi berjalan ke dalam sistem yang dapat diakses secara online.

3. Dengan menerapkan sistem MAGICS (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services) ini tentunya sangat efektif, karena pengunggahan file dapat dilakukan secara online sehingga memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan, tentunya dimanapun dan kapanpun. Adapun Kelebihan dari MAGICS (Multimedia Audio Galery iLearning Community And Services), diantaranya memiliki kemampuan dalam hal pelayanan sistem penyimpanan dokumentasi secara online dan terpusat, memiliki keefektifan dan kemampuan dalam mendukung pelayanan dengan berbagai feature yang mendukung pelayanan informasi kegiatan kampus, serta diberikannya akses kepada Pribadi Raharja sebagai member untuk dapat melakukan upload file secara terstruktur. Sedangkan kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini yaitu hanya dapat diakses secara lokal, file yang disimpan hanya berbentuk foto, selain itu hanya admin saja yang dapat melakukan upload file.

Dapat disimpulkan dari keseluruhan bahwa MAGICS bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses perihal penyimpanan dokumentasi kegiatan kampus. Selain itu bermanfaat untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem yang berjalan sebelumnya tentunya perihal pendokumentasian kegiatan kampus pada Perguruan Tinggi Raharja. Sehingga teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Manfaat dari MAGICS dapat diklasifikasikan untuk kalangan mahasiswa, yaitu memudahkan mahasiswa untuk berbagi file (file sharing) berupa gambar, suara maupun video tentang informasi sekitar kegiatan kampus. Sedangkan untuk kalangan kampus, memiliki sebuah sarana untuk penyimpanan dokumentasi kegiatan kampus yang secara online, yang dapat memudahkan Pribadi Raharja untuk mengaksesnya.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut:

1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan Pribadi Raharja, khususnya mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja akan informasi tentang media penyimpanan file terkini.

2. Untuk dapat lebih memaksimalkan pendokumentasian kampus, khususnya pendokumentasian kepada masyarakat luas. Dan agar dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan pada penelitian berikutnya.

3. Diharapkan infrastruktur Wi-Fi yang ada di Perguruan Tinggi Raharja dapat diperbaiki lebih baik untuk dapat mengakses MAGICS sehingga proses upload file berjalan dengan cepat sehingga dapat lebih efektif dan efisien karena menjadi salah satu kebutuhan terpenting dalam proses penyampaian informasi begitu pula feedback yang dihasilkan.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 .R. Untung, D.I. Dewi, M. Reni, “Audio Visual as One of The Teaching Resources on iLearning”. CCIT Journal Vol.5 No.2, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2012
  2. 2,0 2,1 Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 M. Agus, “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Pustaka Belajar.Yogyakarta. 2009.
  4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta: Andi Offset
  6. K. Andri, “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”, Gava Media, Yogyakarta. 2008.
  7. Al-Fatta. Hanif, “Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern”, Edisi I, Andi. Yogyakarta. 2007.
  8. M. Aris, M.F Dina, Padeli, “Desain dan Implementasi Data Warehouse Sebagai Pengukuran Kinerja”. CCIT Journal Vol.2 No.3, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2009.
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 .Anhar, “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”, Mediakita. Jakarta. 2010
  10. Padeli, Henderi, Suyatno, “Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa dengan Prinsip Good Corporate Governance Dengan”. CCIT Journal Vol.2 No.1. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2008.
  11. C. Sigit, “Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet”, PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.2010.
  12. Pardosi, “Pengenalan Internet : Burst of Energy”. PT Indah Anggota IKAPI. 2007.
  13. M.J. Anthony, M. Patrick, M.J. Raymond, "Mind mapping in executive education: applications and outcomes". Journal of Management Development, Vol. 18 Iss: 4, pp.390 – 416. Loyola College in Maryland : USA. 1999.
  14. A. Elisabetta, “We Exploring Sign-Making In Video-Interaction: Visual”. Communication Journal Vol.8 No.4. New York : USA. 2012.
  15. Kuntjara, P. Aristarchus, “Life Changing Experiences of Unintended Popularity through Web-Video Dissemination: A Study on YouTube”. Jurnal Dimensi, Jakarta : Universitas Trisakti. 2011.
  16. Dresang, T. Eliza. “The Information Seeking Behavior of Youth in the Digital Environment”. University of Illinois : USA, 2005.
  17. R. Untung, Maimunah, Hidayati, “Metode Pencarian Data Dengan Menggunakan Intelligence Auto Find System (IAFS)”. CCIT Journal Vol.1 No.1. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2007.
  18. W.Y. Murti, A. Sri, “Efektifitas Temu Kembali Dokumentasi Foto Digital Di Bagian Desk Foto Surat Kabar Suara Merdeka Jawa Tengah”. Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.1 No.1. Semarang : Jawa Tengah. 2012.
  19. R. Untung, P. T. Kuntoro, dan C. Siti. “Pengontrolan Mutu Sistem Informasi Dengan Metode Database Self Monitoring” CCIT Journal ISSN : 1978-8282 Vol. 1 No. 3. Perguruan Tinggi Raharja : Indonesia, 2008.
  20. R. Untung, W. Sugeng, D.I Dewi, “KPM Sebagai Pedoman Produksi Multimedia Audio Visual Dan Broadcasting”. CCIT Journal Vol.3 No.2, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2010.
  21. R. Untung, Y. Muhamad, Fitriani, “Penerapan Proses Belajar melalui iLearning Video Tutorial (iVit) Pada Perguruan Tinggi”. CCIT Journal Vol.6 No.2, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2013.


LAMPIRAN

Contributors

UntungRahardja