Laporanku

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN NILAI

POINT PELANGGARAN TATA TERTIB PADA

SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211474152
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN NILAI

POINT PELANGGARAN TATA TERTIB PADA

SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474152
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NID : 000594
       
NID : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN NILAI

POINT PELANGGARAN TATA TERTIB PADA

SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474152
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Himawan,M.Kom)
   
(Hani Dewi Ariessanti,M.Kom)
NID : 12012
   
NID : 12003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN NILAI

POIN PELANGGARAN TATA TERTIB PADA

SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474152
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN NILAI

POIN PELANGGARAN TATA TERTIB PADA

SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211474152
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
NIM : 1211474152

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Menciptakan suasana sekolah yang tertib dan disiplin sangatlah penting, oleh karena itu perlu adanya sebuah peraturan tatatertib yang akan mengatur pola tingkah laku siswa di sekolah. Namun seiringberkembangnya pola tingkah laku siswa, pelanggaran terhadap peraturan tatatertib sekolahpun sering terjadi khususnya di SMK Yuppentek 1 Tangerang.Sebagai guru yang bertugas memberikan pelayanan dan bimbingan konseling kepadasiswa, sudah menjadi tanggungjawab guru BK untuk memberikan pembinaan terhadapsiswa-siswi yang bermasalah. Belum banyak sekolah yang menyadari pentingnyapemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sehingga proses pencatatan danperhitungan nilai poin pelanggaran, pembinaan sampai pemberian sanksi terhadapsiswa yang melanggar tata tertib masih dilakukan dengan sistem yangkonvensional. Hal tersebut mengakibatkan guru BK membutuhkan waktu yang cukup lama dalam hal penanganan siswa yangbermasalah, hal initerjadi karena harus membuat beberapa arsip pembukuan pelanggaran danmengisi buku pelanggaran tersebut secara manual sehingga hasil penanganannyapun sering tidak valid. Selain itu, penyampaian informasi mengenai baik buruknya perilaku siswa di sekolah kepada orangtua atau wali murid mengalamikesulitan. Dalam rangka untuk membantu kinerja guru BK, maka perlu dibuatnya sebuah sistem untuk menghitung nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMKYuppentek 1 Tangerang. Dengan menggunakan metodologi penelitian berupa analisis SWOT, maka diharapkan sistem tersebut dapat mempermudah dan mempercepat proses perhitungan nilai poin pelanggaran, pembinaan, sampai pemberian sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib, serta penyampaian informasi kepada orangtua atau wali murid mengenai perilaku siswa akan lebih cepat. Selain itu, kepala sekolah juga dapat mengetahui grafik tingkat kedisiplinan siswa berdasarkan tingkatan kelas dan jurusannya.

Kata Kunci: poin pelanggaran, sanksi pelanggaran, sistem informasi, SWOT

ABSTRACT

Creating a school atmosphere orderly and discipline is very important. Therefore is necessary to a regulation rules which would regulate the behavior patterns of students in the school. But with a growing pattern of student behavior, violation of school rules are common, especially in SMK Yuppentek 1 Tangerang.As a teacher in charge of providing services and counseling to students, it isthe responsibility of counseling teachers to provide guidance to students withproblems. Not many schools are aware of the importance of the use ofinformation and communication technologies so that the process of recording andcalculating the value of point offense, coaching up sanctions against studentswho violate the order was carried out with conventional systems. This resultedin the BK teachers takes a long time to handle students who have problems ofhaving to create some bookkeeping records violation and fill the violation bookmanually so that the handling results are often invalid. In addition, delivery of information about good and badbehavior of students in the school to parents or guardians of studentsexperiencing difficulties. In order to help the BK teacher performance, itneeds to be made a system to calculate the point value rules violation at SMKYUPPENTEK 1 Tangerang. By using the methodology of research in the form of aSWOT analysis, it is expected that the system can simplify and accelerate theprocess of calculation of point offense, coaching until the sanctions tostudents who violate rules, and the delivery of information to parents orguardians of the student's behavior will be faster.In addition, principals canalso find charts the level of discipline students based on grade level anddepartment.

Kata Kunci: violation points, sanctions violation,information system, SWOT

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang ”. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaatnya di Yaumul kiamah.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa doa, dorongan, dan semangat dari berbagai pihak penyusunan, laporan Skripsi ini mungkin tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dari hati yang paling dalam kepada ::

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi, yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  4. Bapak Himawan,M.Kom., selaku dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penulisan Skripsi ini.
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti,M.Kom., selaku dosen Pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan dan masukan dalam perancangan maupun penulisan laporan Skripsi ini.
  6. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Ibu Rasmiyati,S.Psi., selaku Stakeholder yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  8. Kedua orang tua tercinta serta kakak-kakak yang tidak pernah henti-hentinya memberikan doa, semangat, dan dukungan baik moril maupun materiil demi keberhasilan penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah saling berbagi ilmu dan dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat untuk kedepannya.

Tangerang, Januari 2015
Munawati
NIM. 1211474152

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Poin-Poin Pelanggaran Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tabel 3.2 Poin-Poin Pelanggaran Berupa Kerajinan Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tabel 3.3 Range Nilai Sanksi Pelanggaran

Tabel 3.4 Analisa SWOT

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi_Tahap_III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Login

Tabel 4.2 Input Data Siswa

Tabel 4.3 Upload Foto Siswa

Tabel 4.4 Input Data Tata Tertib

Tabel 4.5 Input Sanksi Pelanggaran

Tabel 4.6 Input Data Pelanggaran

Tabel 4.7 Input Kode Pelanggaran

Tabel 4.8 Input Detail Tindakan

Tabel 4.9 Update Status Tindakan

Tabel 4.10 View Detail Peringatan

Tabel 4.11 View Laporan Kedisiplinan

Tabel 4.12 Cetak Laporan Kedisiplinan

Tabel 4.13 Monitoring Pelanggaran Terbanyak

Tabel 4.14 Cetak Monitoring

Tabel 4.15 Tabel User

Tabel 4.16 Tabel Siswa

Tabel 4.17 Tabel Jurusan

Tabel 4.18 Tabel Kelas

Tabel 4.19 Tabel Tapel

Tabel 4.20 Tabel Tata

Tabel 4.21 Tabel Poin

Tabel 4.22 Tabel Sanksi

Tabel 4.23 Tabel Pelanggaran

Tabel 4.24 Tabel Tindak

Tabel 4.25 Rancangan pengujian sistem yang akan diuji

Tabel 4.26 Kasus dan Hasil Pengujian

Tabel 4.27 Schedule Implementasi

Tabel 4.28 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakter Sistem

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.4 Unified Modeling Language

Gambar 2.5 Contoh Usecase Diagram

Gambar 2.6 Contoh Activity diagram

Gambar 2.7 Karakter Sistem

Gambar 2.8 Karakter Sistem

Gambar 2.9 Karakter Sistem

Gambar 2.1 Karakter Sistem

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi wawasan dan pengetahuannya. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal tempat dimana anak dapat menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan adanya pendidikan di sekolah diharapkan siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran tetapi sekolah juga dituntut untuk dapat membentuk dan membina kepribadian siswa agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam upaya mengoptimalkan pembentukan kepribadian peserta didik, maka sekolah perlu menanamkan tata tertib terhadap siswa. Keberadaan tata tertib sekolah berfungsi sebagai pedoman bagi siswa dalam berperilaku di lingkungan sekolah.

Seiring dengan berkembangnya pola perilaku siswa khususnya di SMK Yuppentek 1 Tangerang, maka tidak mengherankan jika sering dijumpai siswa yang melanggar aturan dan tata tertib sekolah. Pelanggaran-pelanggaran yang biasa dijumpai di sekolah pada umumnya cukup beragam, diantaranya pelanggaran yang termasuk kedalam kategori ringan seperti : datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tidak mengikuti upacara, dan lain-lain, pelanggaran yang termasuk kategori sedang seperti membolos, merokok, berkelahi, dan pelanggaran yang termasuk kategori berat seperti terlibat tindakan kriminal, Membawa atau memakai atau mengedarkan miras dan narkoba serta masih banyak lagi pelanggaran-pelanggaran lainnya. Tentunya telah menjadi tugas dan kewajiban guru, khususnya guru bimbingan konseling (BK) untuk memberikan pembinaan dan sanksi bagi siswa-siswa yang bermasalah.

Namun di beberapa sekolah khususnya di SMK Yuppentek 1 Tangerang, perhitungan terhadap nilai poin pelanggaran siswa masih menggunakan sistem konvensional dimana guru BK harus mencatat setiap pelanggaran siswa dalam sebuah buku besar dan mengitung nilai poin pelanggaran setiap siswa untuk diberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku. Hal ini tentunya mengakibatkan sering terlambatnya proses penindaklanjutan terhadap siswa yang bermasalah, selain itu sering terjadi kesalahan dalam merekapitulasi poin pelanggaran siswa sehingga sanksi yang diberikanpun tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggarannya.

Dalam rangka untuk membantu kinerja guru BK dalam menangani siswa bermasalah, maka penulis tertarik untuk menganalisis dan merancang suatu sistem dan menjadikan SMK Yuppentek 1 sebagai objek penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang ?.

  2. Bagaimana merancang sistem informasi pendataan dan perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang ?.

  3. Bagaimana pengujian media informasi perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang ?.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus pada permasalahan yang akan diteliti, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu :

  1. Perancangan sistem informasi perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang mulai dari input data siswa, input poin pelanggaran siswa, sampai pada pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sesuai dengan akumulasi perhitungan nilai poin pelanggarannya.

  2. Perancangan sistem perhitungan nilai poin pelanggaran difokuskan pada kebutuhan user.

  3. Sistem yang dirancang hanya mencatat dan merekap siswa-siswa yang bermasalah atau melakukan pelanggaran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Menganalisa dan mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada sistem berjalan sehingga dapat menjadi acuan dalam merancang sistem yang terkomputerisasi.

  2. Sistem yang dirancang dapat memberikan notifikasi bagi guru dan siswa mengenai jumlah poin pelanggaran yang telah dilakukan oleh para siswa.

  3. Merancang suatu sistem informasi perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang sehingga membantu guru BK dalam memberikan pembinaan dan sanksi secara cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai alat bantu bagi guru BK untuk menunjang kecepatan proses pembinaan dan pemberian sanksi pada siswa yang melanggar tata tertib sekolah.

  2. Meningkatkan keakuratan data pelanggaran siswa sehingga dapat memberikan laporan yang rinci dan akurat kepada kepala sekolah mengenai tingkat kedisiplinan siswa.

  3. Sebagai bahan acuan untuk masalah-masalah yang serupa guna meningkatkan kenyaman khususnya yang berhubungan dengan perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib sekolah.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dengan menggunak beberapa metode, diantaranya :

  1. Metode Observasi

  2. Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini penulis melakukan pengamatan secara langsung ke SMK Yuppentek 1 Tangerang. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis sehingga dapat diketahui masalah yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab kepada bapak Ayi Hikmat, MA sebagai kepala TU dan Ibu Rasmiyati, S.Psi sebagai Guru BK di SMK Yuppentek 1 Tangerang.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Penulis menggunakan metode studi pustaka pada penelitian ini sebagai penunjang hasil observasi dan wawancara. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dengan mencari referensi-referensi berupa laporan skripsi, jurnal, buku-buku teks yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan maupun dengan menggunak media internet.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode, maka langkah selanjutnya yaitu mengolah dan menganalisa data yang diperoleh untuk mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat. Pada penelitian ini Penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kekurangan (weakness), peluang (opportunities), serta ancaman (threats) pada sistem perhitungan nilai poin pelanggaran yang sedang berjalan pada SMK Yuppentek 1 Tangerang. Dengan melakukan analisa SWOT, peneliti dapat mengevaluasi seberapa besar potensi yang dimiliki oleh SMK Yuppentek 1 seperti SDM yang mampu menggunakan komputer dengan baik, perangkat teknologi informasi yang dimiliki, dan lain-lain untuk menerapkan sistem yang akan dirancang.

Metode Perancangan

Untuk merancangan sistem yang akan diusulkan, penulis menggunakan Unified Modelling Language (UML), yaitu sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented).

Metode Prototype

Dalam pembuatan skripsi ini metode prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem sehingga hasil rancangan sistem dapat diimplementasikan dan digunakan dengan baik.


Metode Testing

Sebelum masuk pada tahap implemntasi, maka sistem yang telah dibuat harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sistem sudah memenuhi keinginan user dan mengetahui apakah sistem tersebut sudah layak untuk digunakan.

Metode pengujian yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu Black-box Testing. Black-box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black-box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai Skripsi, peneliti mengelompokkan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan serta manfaat penelitian, metode penelitian, analisa sistem, perancangan sistem, prototype sistem , sistem pengujian sistem dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari beberapa landasan teori baik berupa kumpulan teori-teori umum dan juga teori khusus yang digunakan untuk mendukung dan sesuai dengan judul yang dikutip dari beberapa sumber seperti buku, jurnal, skripsi, dan internet serta berisi literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisi mengenai tinjauan perusahaan secara umum yaitu mengenai sejarah berdirinya perusahaan dan perkembangannya, struktur organisasi dan fungsinya, gambaran sistem berjalan menggunakan gambar blok diagram atau ilustrasi, analisa-analisa terhadap sistem, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, usulan terhadap sistem, usulan terhadap sistem elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi rancangan dan juga implementasi dari hasil desain sebagai tindak lanjut dari usulan terhadap pengembangan sistem yang berjalan, menggunakan UML. spesifikasi database, rancangan program, implementasi, pengujian sistem, jadwal penelitian (time schedule).

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil riset dan penelitian secara keseluruhan dan saran untuk pengembangan di masa yang akan dating sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Verzello atau John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[1], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[1],, tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem

Menurut Churchman dalam Rochmawati Daud (2014:18)[2], sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan rangkaian bagian – bagian yang saling berhubungan dan saling berpengaruh satu sama lain yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14) [3], bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (component) bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antarbagian (interface), sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antar bagian.

  3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (ouput). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (goal atau Objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan kendali (sensor and Control). Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

Gambar 2.1. Karakter Sistem (Sumber : www.dosenpendidikan.com)[4].

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Gordon B. Davis (2010:5) [5],Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Kualitas Informasi

Menurut Brigita (2013:5) [6],Kualitas dari suatu sistem informasi tergantung pada 3 hal yaitu : Akurat berarti suatu informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat Pada Waktunya berarti informasi yang datang pada penerimanya terlambat maka informasi tersebut sudah usang dan tidak akan mempunyai nilai lagi. Relevan informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Gambar 2.2. Kualitas Sistem

Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual maupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan,penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan. (Evalin Marta Damayanti Sihombing, Guntur Prabawa Kusuma dan Hendra Kusmayadi : 2011)[7].

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14)[8]., mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari : Blok Masukan (Input Block), Blok model (model block), Blok keluaran (Ouput Block), Blok teknologi (Technology Block), Blok Basis Data (Database Block), Blok kendali (Controls Block)

Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi(Sumber : www.dosenpendidikan.com)[4].

Teori Khusus

Konsep Dasar Poin Pelanggaran Tata Tertib

Definisi Pelanggaran Tata Tertib

Menurut Taqiyya (2013:26)[9],pelanggaran berasal dari kata dasar “langgar” yang artinya bertentangan. Jadi, pelanggaran adalah perbuatan (perilaku) melanggar (KBBI, 2012:478). Pelanggaran sama saja artinya dengan tidak disiplin.

Tata tertib adalah aturan-aturan yang dibuat oleh sekolah, yang bertujuan untuk menciptakan suasana tenang dan nyaman saat kegiatan pembelajaran (Taqiyya 2013:26).[10]

Menurut Lailatul Fitri dan Elisabeth Christiana, S.Pd, M.Pd dalam Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling Vol. 1 No. 1 (2013:135)[11], pelanggaran tata tertib sekolah merupakan tindakan yang menyalahi pedoman dan peraturan sekolah sehingga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di sekolah.

Tujuan dibuatnya tata tertib sekolah menurut Taqiyya (2013:27) yaitu :

  1. Agar siswa mengetahui hal-hal yang diperbolehkan serta terhindar dari masalah-masalah yang dapat menyulitkan dirinya.

  2. Agar siswa mengetahui tugas, hak dan kewajibannya.

  3. Agar siswa mengetahui dan melaksanakan dengan baik dan sungguh sungguh seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.

Definisi Poin Pelanggaran

Menurut Apriyani (2015:2)[12], Sistem poin merupakan pemberian sejumlah poin kepada siswa yang melanggar tata tertib. Jumlah poin yang diberikan berbeda-beda sesuai jenis pelanggaran yang dilakukan dengan range poin antara dua sampai 100 poin.

Konsep Dasar Sekolah

Definisi Sekolah

Menurut Bayu (2011:14)[13], Sekolah adalah suatu lembaga atau tempat untuk belajar seperti membaca, menulis dan belajar untuk berperilaku yang baik. Sekolah juga merupakan lingkungan kedua tempat anak-anak berlatih dan menumbuhkan kepribadiannya.

Fungsi Sekolah

Di bidang sosial dan pendidikan sekolah memiliki fungsi, yaitu membina dan mengembangkan sikap mental peserta didik dan menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dengan melaksanakan pengelolaan komponen-komponen sekolah, melaksanakan administrasi sekolah dan melaksanakan supervisi.

Secara garis besar fungsi sekolah adalah :

  1. Mendidik calon warganegara yang dewasa.

  2. Mempersiapkan calon warga masyarakat.

  3. Mengembangkan cita-cita profesi atau kerja.

  4. Mempersiapkan calon pembentuk keluarga yang baru.

  5. Pengembangan pribadi (realisasi pribadi).

Definisi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Menurut Narwoto dalam Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, No. 2, (2013:223)[14], tujuan SMK adalah mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi peserta didik, untuk kepentingan peserta didik, masyarakat , bangsa dan negara. Tujuan yang mulia tersebut mengharuskan SMK untuk bertanggung jawab dalam pembenahan, peningkatan keahlian dan keterampilan peserta didik sehingga mampu menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan terpercaya untuk memasuki dunia kerja.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Simaremare dkk dalam jurnal Teknik POMITS ISSN: 2337-3539 Vol. 2, No. 3 (2013:471)[15], UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint yang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yang standar, mudah dimengerti, dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain.

Gambar 2.4. Unified Modelling Language(Sumber : www.uml.org)[16].

Jenis-jenis Unified Modeling Language (UML)

Adapun jenis-jenis Unified Modeling Languange menurut Simaremare dkk dalam jurnal Teknik POMITS ISSN:2337-3539 Vol. 2, No. 3 (2013:471)[15], yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case adalah suatu pola atau gambaran yang menunjukan kelakukan atau kebiasaan sistem.

    Gambar 2.5. Contoh Usecase Diagram(Sumber : www.visual-paradigm.com)[17].

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan sifat dinamis secara alamiah sebuah sistem dalam bentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya.

    Gambar 2.6. Contoh Activity Diagram(Sumber : www.visual-paradigm.com)[18]

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutanatau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa ”pesan atau message

    Gambar 2.7. Contoh Sequence Diagram(Sumber : www.visual-paradigm.com)[19]

  7. Class Diagram

  8. Class adalah kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum, behavior umum, relasi umum, dan semantic atau kata yang umum.

Gambar 2.8. Contoh Class Diagram(Sumber : www.visual-paradigm.com)[20]

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Bhirawa Anoraga Nandari, Sukadi yang dimuat dalam jurnal IJNS (Indonesian Journal on Networking and Security) Vol. 3 No. 3 (2014:43)[21], Database adalah sekumpulan data yang berisi informasi mengenai satu atau beberapa object. Data dalam database tersebut biasanya disimpan dalam tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

Gambar 2.9. Ilustrasi Database System(Sumber : www.docs.oracle.com)[22]

Karakteristik Basis Data

Menurut Efendy dalam jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA) Vol. 2 No. 3 (2012:258)[23],, dalam mempelajari sistem basis data, perlu diketahui beberapa sifat penting basis data diantaranya :

  1. Persistent, berarti bahwa data ditempatkan pada penyimpanan yang stabil seperti magnetic disk, tetapi tidak berarti bahwa data disimpan selama-lamanya. Data yang tidak lagi relevan atau tidak berguna akan dihilangkan.

  2. Shared, berarti bahwa basis data dapat memiliki banyak kegunaan dan pengguna. Banyak pengguna dapat menggunakan basis data pada saat yang bersamaan.

  3. Interrelated,berarti bahwa data yang disimpan sebagai unit yang berbeda dapat dihubungkan untuk menyediakan gambar keseluruhan.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Eko Sigit Purnomo dan Febriliyan Samopa dalam jurnal TEKNIK POMITS ISSN: 2337-3539 Vol. 2 No. 2 (2013:372) [24],menyebutkan bahwa MySQL merupakan database engine yang handal, open source dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi sehingga akan memudahkan ketika melakukan deployment.


Kekurangan dan Kelebihan MySQL

Adapun kekurangan dan kelebihan MySQL menurut Fatimah yaitu:

Kekurangan

  1. Tidak cocok untuk menangani data dengan jumlah record yang besar yaitu dengan batasan maksimum adalah 65536 record (sesuai dengan versi MySQL yang digunakan), baik dalam hal untuk menyimpan data maupun untuk memproses data.

  2. Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan konsep Technology Cluster Server.

  3. Untuk koneksi ke bahasa pemrograman visual seperti vb, delphi, dan foxpro, mysql kurang support, karena koneksi ini menyebabkan field yang dibaca harus sesuai dengan koneksi dari program visual tersebut, dan ini yang menyebabkan mysql jarang dipakai dalam program visual.

Kelebihan

  1. Merupakan DBMS yang gratis atau open source berlisensi GPL (generic public license).

  2. Cocok untuk perusahaan dengan skala yang kecil.

  3. Tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk bisa menjalankan MySQL ini bahkan dengan spesifikasi hardware yang minimal sekalipun.

Atribut Key Dalam MySQL

Menurut Nugroho (2011:57)[25], atribut key dalam database MySQL dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

  1. Primary Key

    Primary key atau Kunci Utama dalam sebuah tabel merupakan kunci yang akan membatasi pengisian record dalam sebuah tabel agar tidak duplikat (redundant). Syarat sebuah kolom atau field dijadikan primary key dalam sebuah tabel adalah unik dan tidak boleh kosong (Not Null).

  2. Foreign Key

    Foreign key atau kunci tamu merupakan kunci yang digunakan sebagai penghubung antara satu tabel dengan tabel lainnya.

Konsep Dasar XAMPP

Pengertian XAMPP

Menurut Herny dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK ISSN :0854-9524 Vol. 17 No.2 (2012:129)[26],XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya.

Gambar 2.10. XAMPP (Sumber : managewp.com)[27]

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Bhirawa Anoraga Nandari, Sukadi yang dimuat dalam jurnal IJNS (Indonesian Journal on Networking and Security) Vol. 3 No. 3 (2014:44)[28],PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML.

PHP Versions yang digunakan untuk merancang sistem pada penelitian ini yaitu PHP Versions 5.2.9, server API yang digunakan yaitu Apache 2.0 Handler, dan teknologi yang digunakan yaitu Zend Engine v2.2.0

Gambar 2.11. Contoh Source Code Sederhana Menggunakan PHP

Cara Kerja PHP

PHP bekerja sama dengan Web Server. Web Server adalah Software yang akan mengirimkan halaman website ke browser. Saat kita mengetik sebuah URL (alamat sebuah website) di sebuah browser (seperti Mozilla Firefox, Google Chrome,Safari, Netscape, dan lain-lain), kita sedang mengirimkan sebuah pesan ke Web Server agar menampilkan sebuah file HTML. Web Server akan meresponnya dengan menampilkan file yang kita inginkan. Selanjutnya browser akan membaca file HTML tersebut dan menampilkannya kepada kita dalam bentuk halaman website. Begitu juga saat kita mengklik sebuah tombol dalam website tersebut, kita sedang mengirimkan pesan agar browser menampilkan sebuah file kepada kita (Mahya :2013)[29]

Gambar 2.12. Skema koneksi PHP (sumber : www.linkedin.com)[30]

Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Sibero (2011:384)[31] , mengatakan bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

Gambar 2.13. Gambar 2.13. Dreamweaver (sumber: pesandesign.com)[32]

Keunggulan Dreamweaver

Menurut Gd Tuning dkk dalam Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) ISSN 2089-8673 Vol. 1, No. 2 (2013:131)[33] , keunggulan dreamweaver yaitu :

  1. Kemampuannya membuat halaman web yang terlihat konsisten

  2. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan

    Dreamweaver memiliki kemampuan memperlihatkan 3 proses yang berbeda, yaitu :

    a. Code View : Berfungsi untuk hanya menampilkan script html saja.

    b. Desain View : Berfungsi menampilkan kode-kode html yang anda tulis menjadi sebuah design atau template yang nantinya akan ditampilkan di browser.

    c. Split View : Berfungsi menampilkan gabungan antara Code View dan Desain View pada saat bersamaan. Jadi anda bisa langsung melihat perubahan pada saat anda mengubah htmlnya.

  3. Dapat dikustom

    Dreamweaver dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang anda perlukan. Menu, tab, perintah, font dan warna semua kode dapat disesuaikan dengan preferensi pribadi.

Konsep Dasar Website

Pengertian Website

Menurut Syarifuddin Baco, Muh. Swandi, A. Rahman Amal dalam jurnal ILTEK Vol. 7 No. 13 (2012 : 939)[34], Website adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi, dan data multimedia lainnya, yang di antara data tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Website merupakan tempat penyimpanan data dan informasi dengan topik tertentu sebuah website harus dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mencari sebuah informasi, seperti alumni. Dengan adanya website ini, maka data dan informasi yang disediakan oleh website ini dapat diakses atau diperoleh dengan mudah dan cepat.

Jenis-Jenis Website

Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya menurut Sovia dalam Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan ISSN : 2086 - 4981 Vol. 3 No. 1 (2011:87)[35],yaitu :

  1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya website berita, seperti, www.republika.co.id , www.google.com.

    Gambar 2.14.Website Republika Online

  2. Website statis, merupakan website yang contentnya sangat jarang diubah. Misalnya web profil organisasi, seperti, www.yptk.ac.id.

Gambar 2.15. website “YPTK” Padang

Definisi Internet

Hendrianto dalam IJNS (Indonesian Journal on Networking and Security) Vol.3 No.4 (2014:59)[36], internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan computer diseluruh dunia. Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Septian dkk (2012)[37], Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths dan opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan weakness dan threats. Strength, weakness, opportunity dan threat merupakan faktor-faktor strategis perusahaan yang perlu dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut pula analisis situasi dengan model analisa SWOT.

Menurut Annas (2014:24)[38], Analisis SWOT adalah analisis faktor eksternal dan internal perusahaan yang menghasilkan faktor pendorong, penghambat dan potensi. Dengan rincian berikut :

Gambar 2.16. Analisis SWOT (Sumber : kensolowrotary.com)[39]

  1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

  2. Strategi ST : Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

  3. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

  4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman.

Konsep Dasar Prototype Evolutionary

Definisi Prototype Evolutionary

Menurut Rahmat (2015)[40], Prototype Evolutionary Adalah prototype yang secara terus menerus di kembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan procedure yang di butuhkan oleh sistem.

Gambar 2.17. Alur Prototype Evolutionary

Keterangan dari bagian-bagian setiap gambar :

  1. Analisa Kebutuhan User: Pengembang dan Pengguna atau pemilik sistem melakukan diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka inginkan.

  2. Membuat Prototype : pengembang membuat prototype dari sistem yang telah di jelaskan oleh pengguna atau pemilik sistem.

  3. Menyesuaikan Prototype dengan keinginan user : Pengembang menanyakan kepada pengguna atau pemilik sistem tentang prototype yang sudah di buat apakah sesuai kebutuhan atau tidak.

  4. Menggunakan Prototype: Sistem mulai di kembangkan dengan prototype yang sudah di buat.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Julian (2015:2)[41], Black-Box Testing terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak sehingga Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White-Box Testing tapi lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White-Box Testing.

Gambar 2.18. Black Box Testing (sumber : alchetron.com)[42]

Black-Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada;

  2. Kesalahan antarmuka (interface errors);

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data;

  4. Kesalahan performansi (performance errors);

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?.

  2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?.

  3. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?.

  4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?.

  5. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?.

  6. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi sistem?.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam buku Siahaan (2012:66)[43], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan pada aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan dalam sistem dengan melalui komunikasi oleh pihak yang punya urusan bagi pengembangan sistem”.

Menurut Guritno, dan dkk (2011:302)[44], “Elisitasi adalah sebuah rancangan yang didesain berdasarkan sistem baru yang diharapkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi".

Tahapan Elisitasi

Menurut Guritno dkk (2011:302)[44], elisitasi dapat dilakukan dengan tiga tahap, sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I, berisikan semua rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II, adalah suatu hasil pengklasifikasian elisitasi dari tahap I berdasarkan metode pada MDI. Metode MDI bertujuan memisah rancangan sistem penting dan harus ada dalam sistem baru dengan rancangan sistem yang disanggupi penulis untuk dieksekusi.

    Berikut ini merupakan penjelasan mengenai sebuah metode pada MDI:

    1. M dalam MDI berarti Mandatory (bagian pada sistem yang penting). Maksudnya: requirement tersebut harus tetap ada dan selain itu tidak boleh dihilangkan ketika saat merancang serta membuat sistem baru.

    2. D dalam MDI berarti Desirable (bagian yang tidak terlalu penting). Maksudnya: requirement itu tidak terlalu penting, boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan di dalam pembentukan sistem maka dapat menjadikan suatu sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I dalam MDI berarti Inessential. (bagian yang terdapat diluar sistem) Maksudnya yaitu: requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas dan adalah sebuah bagian yang berada di bagian luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III, adalah suatu hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement itu dengan option I dalam metode MDI. Kemudian, seluruh requirement yang tersisa itu diklasifikasikan kembali melalui metode TOE dijabarkan berikut ini:

    1. T dalam TOE artinya Teknikal. Maksudnya yaitu: bagaimana tata cara atau teknikal pembuatan requirement pada sistem diusulkan?.

    2. O dalam TOE artinya Operasional. Maksudnya yaitu: bagaimana tata cara penggunaan requirement sistem itu akan dikembangkan?.

    3. E dalam TOE artinya Ekonomi Maksudnya yaitu: berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement di dalam sistem?.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option berdasarkan sifatnya, yaitu HML dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. High (H): yang berarti sulit untuk dapat dikerjakan, karena teknik pembuatan maupun pada pemakaiannya sulit. Sehingga membuat biaya mahal. Maka pada suatu requirement itu, harus dieleminasi.

    2. Middle (M): yang berarti dari requirement itu mampu dikerjakan.

    3. Low (L): yang berarti dari requirement tersebut mudah dikerjakan, dengan pembuatannya yang mudah, maka tidak perlu dieliminasi.

  4. Final Elisitasi

    Final Draft elisitasi maksudnya adalah suatu hasil akhir yang dicapai dengan suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai suatu dasar di dalam pembuatan sistem yang akan dikembangakan.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan(2010:104)[45],“Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Tujuan Literature Review

Menurut Setyono, tujuan literature review yaitu :

  1. Untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti.

  2. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.

  3. Untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya.

Studi Pustaka

Banyak penelitian sebelumnya mengenai sistem informasi perhitungan nilai poin perlanggaran tata tertib. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan proses perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.

Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Patmi Kasih dan Yuni Lestari pada tahun 2015 dari Universitas Nusantara PGRI Kediri yang berjudul “Aplikasi Penghitung Point Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Bagi Badan Konseling Sekolah Dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus: SMK N 1 Tanah Grogot-Kaltim)". Penelitian ini membahas mengenai Aplikasi penghitung poin kesalahan yang dirancang dengan menggunakan sistem berbasis web dengan harapan dapat mempermudah hak akses yang dituju. Aplikasi ini dirancang sebagai sistem pendukung keputusan bagi guru dan badan bimbingan konseling sekolah dengan tujuan untuk mempermudah Guru Bimbingan Konseling dalam penanganan siswa bermasalah guna menentukan poin kesalahan dan memperoleh data-data yang valid dengan menerapkan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM), dan metode Simple Additive Weighting (SAW)[46]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ellen Ershinta Putri dan Azis Ahmadi pada tahun 2015 dari Universitas Yudharta Pasuruan yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Poin Pelanggaran Dan Prestasi Siswa Berbasis Sms Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan”. Penelitian ini menjelaskan bahwa sistem pencatatan poin pelanggaran siswa masih menggunakan sistem yang konvensional sehingga membutuhkan waktu dan ketelitian dan mengakibatkan tindakan pelanggaran yang di ambil sering terlambat dan tidak sesuai dengan buku tata tertib siswa, kesalahan dalam rekapitulasi poin dan menimbulkan masalah baru yang akan memperlambat pembuatan laporan untuk pihak sekolah maupun orangtua siswa. sehingga untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka dirancang sebuah sistem informasi poin pelanggaran dan prestasi siswa berbasis sms gateway pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan yang diharapkan dapat mempermudah orang tua mengetahui pelanggaran-pelanggaran anaknya secara cepat sehingga dapat memperkecil tingkat kenakalan siswa disekolah.[47]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Fandi Setyo Prambudi, Mochammad Arifin, Vivine Nurcahyawati pada tahun 2012 dari SekolahTinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dihadapi oleh guru BK dalam menangani masalah yang ada karena tugas guru BK tidak hanya memberikan konseling terhadap siswa tetapi juga mengajar dan melakukan tugas-tugas lainnya. Pihak BK membutuhkan alat bantu untuk meringankan tugas guru BK yang awalnya dilakukan secara manual yaitu dengan mencatat seluruh kejadian atau masalah siswa kedalam buku dan melakukan perhitungan secara manual. Dengan alat bantu ini, maka diharapkan tugas guru BK akan sedikit berkurang terutama dalam memantau kegiatan siswa serta merekapitulasi hasil monitoring siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Certainty Factor (CF) yaitu metode yang bersifat akurat dengan menghitung probabilitas tingkat keyakinan dan ketidakyakinan terhadap sebuah fakta dan hanya menghitung dua data saja dalam setiap perhitungan sehingga keakuratan informasi dapat terjaga. Teknologi yang digunakan berupa teknologi berbasis SMS gateway yang dimanfaatkan sebagai media layanan kepada orang tua dalam memantau perkembangan anaknya di sekolah.[48]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Dwianto Nova Nugroho pada tahun 2014 dari Universitas Muria Kudus yang berjudul “Sistem Informasi Perhitungan Point Pelanggaran dan Pemberian Sanksi Pada Siswa SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Berbasis Web dan SMS Gateway”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk merancang dan membangun suatu Perhitungan Poin Pelanggaran dan Pemberian Sanksi Pada Siswa SMK PGRI 1 Mejobo Kudus melalui sms guna memudahkan guru BK atau penanggungjawab dalam mengelola data siswa yang melakukan pelanggaran. Konsep yang diterapkan dalam tahap perancangan sistem tersebut adalah dengan menggunakan metode Rekayasa perangkat lunak. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP.[49]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Apriyani pada tahun 2015 dari Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Pengembangan Dan Analisis Kualitas Sistem Pengelolaan Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Web Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. Penelitian ini termasuk kedalam jenis Research and Development (R&D), sistem dikembangkan dengan model pengembangan Waterfall dan analisis kualitas sistem menggunakan beberapa instrumen penelitian sesuai dengan standar ISO 9126. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan sistem pengelolaan poin pelanggaran tata tertib siswa berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dan mengetahui kualitas sistem pengelolaan poin pelanggaran tata tertib siswa berbasis web di SMK Muhammadiyah 1 Bantul berdasarkan standar ISO 9126. [12]

  6. Rifqia Sandra Nastiti Universitas Negeri Yogyakarta 2015 yang berjudul “Sistem Informasi Pelanggaran Siswa Berbasis Web Pada Sma Negeri 1 Bawang Banjarnegara”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengelolaan data pelanggaran di SMA Negeri 1 Bawang masih dikelola secara konvensional. Data-data pelanggaran siswa masih disimpan dalam lembaran-lembaran kertas dan ditumpuk begitu saja sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan bahkan kehilangan data. Selain itu, orangtua atau wali siswa sulit memantau atau mengontrol anaknya karena kurang maksimalnya ketersampaian informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis kualitas sistem informasi pelanggaran siswa pada SMA N 1 Bawang Banjarnegara. Sistem ini diharapkan mampu membantu proses pengelolaan data pelanggaran siswa dan mengoptimalkan ketersampaian informasi. Metode yang digunakan adalah Research & Development (R&D) dengan metode pengembangan sistem waterfall.[50]

Dari beberapa uraian literature review yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan pada permasalahan yang dihadapi oleh guru BK yang masih menggunakan sistem konvensional dalam menangani siswa-siswa yang bermasalah sehingga sering terlambatnya proses pembinaan dan pemberian sanksi kepada para siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Namun terdapat pula perbedaan pada penelitian-penelitian tersebut yaitu terdapat pada metode penelitian yang digunakan seperti ada yang menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), metode Certainty Factor (CF), Metode Research & Development (R&D), SMS Gateway, dan Web.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum SMK Yuppentek 1 Tangerang

Sejarah Singkat SMK Yuppentek 1 Tangerang

Bermodalkan semangat untuk memajukan dunia pendidikan di Tangerang, khususnya pendidikan sekolah teknik menengah (STM). Pada 37 tahun yang lalu, lahirlah Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi (Yuppentek) yang diprakarsai oleh kepala Sekolah Teknik Negeri (STN) IX D. Sadjoeri untuk memenuhi tugas mulia bagi kebutuhan pendidikan masyarakat Tangerang.

Gambar 3.1. Logo Yayasan Yuppentek

Secara garis besar bisa digambarkan bahwa pada tahun 1967 tuntunan sarana pendidikan lanjutan kejuruan (STM) di Tangerang, belum tersedia. Saat itu kota Tangerang secara administratif masih tergabung dalam Kabupaten Tangerang. Bila siswa yang ingin melanjutkan ke STM harus ke Jakarta.

Yayasan Pendidikan Yuppentek mulai berdiri dari tanggal 16 Januari 1968 dengan jumlah siswa pertama sebanyak 98 orang terdiri dari jurusan listrik dan mesin, dengan tempat belajar sementara menumpang pada SD Negeri Serdang Wetan.

Visi Misi dan Tujuan SMK Yuppentek 1 Tangerang

Visi SMK Yuppentek 1 Tangerang

Menjadi sekolah pilihan masyarakat dan menghasilkan lulusan yang dapat beradaptasi serta eksis di lingkungannya dan masyarakat global.

Gambar 3.2. SMK Yuppentek 1 Tangerang

Misi SMK Yuppentek 1 Tangerang

Membekali peserta didik sehingga memiliki kompetensi yang meliputi :

  1. Mengelola kemampuan diri dan orang lain.
  2. Keterampilan menyelesaikan pekerjaan dan tugas.
  3. Cakap berkomunikasi dan beradaptasi.
  4. Kemampuan memobilisasi inovasi dan perubahan.
  5. Tanggap terhadap iptek dan lingkungannya.
  6. Memiliki moral dan budi pekerti luhur berdasarkan agama.

Gambar 3.3.Gedung Halaman SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tujuan SMK Yuppentek 1 Tangerang

Dalam mewujudkan visi dan misi, SMK Yuppentek 1 Tangerang mempunyai tujuan sebagai berikut :

  1. Meningkatkan imtaq peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar untuk mengimplementasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam mempertahankan eksistensi di lingkungan masyarakatnya dan masyarakat global.
  2. Melatih peserta didik sehingga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam perubahan dan perkembangan iptek dengan semangat melestarikan budaya bangsa.
  3. Menyiapkan calon tenaga kerja yang kompeten serta adaptif terhadap tuntutan dunia kerja sesuai bidangnya.
  4. Melatih peserta didik menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri (wirausaha) dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  5. Membekali peserta didik sehingga dapat memasuki perguruan Tinggi ternama atau favorit.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka yang menggambarkan pembagian kerja kedalam tugas dan wewenang. Berikut adalah struktur SMK Yuppentek 1 Tangerang periode tahun ajaran 2015/2016  :

Gambar 3.4.Struktur Organisasi SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan yaitu :

  1. Kepala Sekolah

    Tugas kepala sekolah yaitu :

    1. Menyusun dan melaksanakan program kerja.
    2. mengarahkan, membina, memimpin dan mengawasai serta mengkoordinasikan pelaksanakan tugas dibidang administrasi dan keuangan sekolah, ketenagaan, sarana dan prasarana.
    3. pencapaian kurikulum.
    4. kerja sama dengan lembaga lain atau instansi yang releven dengan Sekolah.

    Tanggung jawab kepala sekolah yaitu :

    1. Mengoreksi dan merevisi program kerja staf.
    2. Melakukan pengawasan atau supervise tugas guru dan staf.
    3. Mendatangani surat - surat, berkas - berkas, dokumen - dokumen sekolah, raport, STTB dan penjanjian kerjasama dengan instansi atau lembaga yang releven.
    4. Mengelola keuangan sekolah.
    5. Melakukan penyesuaian kurikulum yang kemudian disyahkan sesuai ketentuan yang berlaku.
    6. Mempromosikan guru dan staf serta pengusaha menjadi guru teladan.
    7. Memberikan sanksi terhadap guru dan staf yang melanggar tata tertib pegawai.
  2. Waka Bid. Kesiswaan

    Tugas dan tanggung jawab Waka Bid. Kesiswaan yaitu :

    1. Menyusun rencana kerja dan jadwal Kerja Tahunan.
    2. Mengkoordinasikan dan membina semua kegaiatan siswa pada OSIS, koperasi siswa, pramuka, PMR, olahraga, kerohanian, kesenian, dan lain-lain.
    3. Mengumpulkan dan menganalisis laporan bulanan dari Wali Kelas.
    4. Mengkoordinasikan kegiatan BP atau BK.
    5. Mengkoordinasikan kegiatan pendaftaran dan seleksi penerimaan murid baru.
    6. Mengkoordinasikan kegiatan MOS.
    7. Membina dan mengawasi kegiatan siswa agar tidak menimbulkan gangguan kemanan di sekolah atau diluar sekolah.
  3. Guru BP atau BK

    Tugas dan tanggung jawab Guru BP atau BK yaitu :

    1. Merumuskan dan melaksanakan bimbingan konseling kepada siswa
    2. Melaksanakan pembinaan siswa.
    3. Menyusun program kegiatan BP atau BK.
    4. Menindaklanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa.
    5. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah.
    6. Membuat dan mengumumkan rekapitulasi prestasi siswa tiap kelas pada akhir semester.
    7. Menerima atau memanggil atau membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
    8. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan program BK.
  4. Kaprodi Tiap Jurusan

    Tugas dan tanggung jawab Kaprodi dari tiap jurusan yaitu :

    1. Menyusun program kerja.
    2. Mengkoordinir tugas guru dalam pembelajaran.
    3. Mengkoordinir pengembangan bahan ajar.
    4. Memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran.
    5. Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian.
    6. Melaporkan ketercapaian program kerja.
    7. Melakukan langkah-langkah efisien dan efektif guna kelancaran pembelajaran di program keahlian.
    8. Memberi masukan penilaian kinerja pendidik.
    9. Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib.
    10. Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan.
    11. Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran.
  5. Wali Kelas

    Tugas dan tanggung jawab wali kelas yaitu Membantu Kepala Sekolah dalam hal :

    1. Mengelola kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
    2. Menyiapkan administrasi kelas.
    3. Melaksanakan bimbingan secara berkala.
    4. Menyampaikan laporan perkembangan siswa (Absensi Siswa, kenakalan, keterlambatan dan pelanggaran tata tertib Sekolah).
    5. Bersama dengan Guru BK mengentaskan permasalahan siswa.
  6. Guru

    Tugas dan tanggung jawab guru yaitu :

    1. Membuat program pengajaran berupa : Silabus, Prota atau promes, RPP, Rencana harian.
    2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
    3. Melaksanakan kegiatan penilaian.
    4. Melakukan analisis hasil ulangan.
    5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan atau pengajaran
    6. Mengisi daftar nilai.
    7. Melaksanakan kegiatan membimbing dalam KBM.
    8. Mengikuti kegiatan sosialisasi dan pengembangan kurikulum.
    9. Meneliti kehadiran siswa.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun prosedur sistem perhitungan nilai poin pelanggaran mulai dari pencatatan poin pelanggaran sampai pada pemberian sanksi sesuai dengan bobot atau nilai poin pelanggaran yaitu :

  1. Guru bimbingan konseling (BK) mencatat poin pelanggaran bagi siswa yang melanggar tata tertib.
  2. Guru BK harus menghitung terlebih dahulu nilai poin pelanggaran yang dilakukan siswa dengan cara manual.
  3. Setelah nilai poin pelanggaran diketahui maka guru BK baru dapat menindaklanjuti siswa yang bermasalah tersebut dengan cara diberikan pembinaan, pemberian sanksi, sampai pada pemanggilan orangtua sesuai dengan nilai poin pelanggarannya.

    Berikut beberapa Range Nilai Sanksi Pelanggaran :

    1. Jika jumlah poin pelanggaran 1-15 maka siswa Peringatan lisan oleh guru BK.
    2. Jika jumlah poin pelanggaran 16-30 maka siswa Peringatan lisan dan pembinaan oleh guru, wali kelas dan guru BK.
    3. Jika jumlah poin pelanggaran 31-50 maka siswa diberi pembinaan oleh kelas dan guru BK, pernyataan tertulis, dan panggilan orang tua.
    4. Jika jumlah poin pelanggaran 51-75 maka siswa diberi Pembinaan oleh guru BK, wali kelas, pembina OSIS dan waka bid. kesiswaan, Panggilan orang tua, Pernyataan tertulis bermaterai.
    5. Jika jumlah poin pelanggaran 76-100 maka dilakukan tindakan panggilan orang tua, pernyataan tertulis bermaterai, scorsing selama 3 hari.
    6. Jika jumlah poin pelanggaran >100 maka siswa akan dikembalikan kepada orangtua.
  4. Guru BK membuat laporan kedisiplinan siswa untuk diberikan kepala sekolah.

Tabel 3.1. Daftar Poin-Poin Pelanggaran Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tabel 3.2. Poin-Poin Pelanggaran Berupa Kerajinan Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tabel 3.3. Range Nilai Sanksi Pelanggaran

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakangambar blok diagram atau ilustrasi untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Gambar 3.5. Ilustrasi Sistem Berjalan Pencatatan Poin Pelanggaran Siswa

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Pada metode ini, penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strengths), dan kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (oppotunities) dan ancaman (threats).

Gambar 3.6. Strategi SWOT


Tabel 3.4. Analisa SWOT

Setelah dilakukan analisa SWOT pada sistem perhitungan poin pelanggaran yang sedang berjalan pada SMK Yuppentek 1 Tangerang, maka untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi guru BK dalam menangani siswa-siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib perlu dibuat sebuah sistem perhitungan poin pelanggaran yang dapat mempermudah kinerja guru BK dalam melakukan jumlah perhitungan poin pelanggaran, menangani dan memberikan sanksi kepada siswa-siswa yang melanggar sesuai dengan akumulasi poin yang tepat dan akurat

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan pada SMK Yuppentek 1 Tangerang maka diperoleh beberapa hasil analisa diantaranya:

  1. Sistem perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib untuk memberikan pembinaan dan sanksi pada siswa yang melakukan pelanggaran masih menggunakan sistem yang konvensional.
  2. Proses pencatatan pelanggaran yang dilakukan siswa masih ditulis dalam sebuah buku besar dan perhitungan nilai poin pelanggarannya untuk memberikan pembinaan atau sanksi masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Oleh karena itu, perlu dibuatnya sebuah sistem informasi yang dapat mendata dan juga menghitung nilai poin pelanggaran siswa, sehingga dapat mempercepat proses penindaklanjutan siswa yang melakukan pelanggaran. Selain itu, orangtua dapat mengetahui baik buruknya perilaku siswa disekolah dengan lebih cepat dan dapat memberikan laporan kepada kepala sekolah berupa grafik kedispilinan siswa berdasarkan tingkatan kelas dan jurusannya.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

  1. Nama Masukan  : Buku Kasus atau Pembukuan Pelanggaran.

    Fungsi  : Mencatat data siswa yang melakukan pelanggaran.

    Sumber  :Guru BK Sekolah.

    Media  :Kertas.

    Frekuensi  :Setiap ada siswa yang melakukan pelanggaran.

    Format  :Buku.

    Keterangan  :Berisi data siswa yang melakukan pelanggaran.

    Gambar 3.7. Buku Kasus atau Pelanggaran Siswa

  2. Nama Masukan  : Buku Kasus

    Fungsi  :Mencatat pelanggaran dan poin pelanggaran

    Sumber  :Guru BK

    Media  :Kertas

    Frekuensi  :Setiap ada siswa yang melakukan pelanggaran

    Format  :Buku

    Keterangan  : Berisi data pelanggaran dan poin pelanggaran yang dilakukan oleh siswa

Analisa Proses

  1. Masukan  : Data siswa yang melakukan pelanggaran.

    Keluaran  : Data-data siswa yang melakukan pelanggaran.

    Ringkasan Proses  : Pada proses ini guru BK akan mencatat data-data siswa yang melakukan pelanggaran.

    Gambar 3.8. Data Pelanggaran Siswa Pada Buku Kasus

  2. Masukan  : Perhitungan poin pelanggaran

    Keluaran  : sanksi yang akan diberikan pada siswa sesuai dengan jumlah poin pelanggaran.

    Ringkasan Proses  : Pada proses ini guru BK akan menghitung poin pelanggaran yang dilakuakan oleh siswa dan memberi sanksi sesuai dengan jumlah poin pelanggaran.

Analisa Keluaran

  1. Nama Keluaran  : Surat Pernyataan

    Fungsi  : Sebagai sanksi bagi siswa yang melakukan pelanggaran dan harus ditandatangani diatas materai.

    Media  : Kertas

  2. Nama Keluaran  : Laporan Kedisiplinan Siswa.

    Fungsi  : Memberikan laporan kedisiplinan siswa kepada kepala sekolah.

    Sumber  : Guru BK

    Media  : Kertas

Gambar 3.9. Surat Pernyataan

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Saat ini komputer yang digunakan oleh pihak sekolah mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor  : Intel Core 2 Duo CPU E7500 @2.93Ghz.
  2. Monitor  : LCD AOC 17”.
  3. RAM  : 2Gb.
  4. Harddisk  : 500Gb.
  5. Printer  : Lx300+ II.

Spesifikasi Software

  1. Operating System  :Windows XP Service Pack 3.
  2. Office Program  : Microsoft Office 2007.
  3. Browser  :Google Chrome Version 46.0.2490.80 m.

Hak Akses (Brainware)

  1. Guru Bimbingan Konseling (BK) Per Jurusan.
  2. Kepala Sekolah.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Penggunaan sistem yang masih konvensional dalam melakukan perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa di sekolah memang cukup merepotkan guru bimbingan konseling (BK). Hampir setiap hari guru BK harus menangani siswa yang melakukan berbagai jenis pelanggaran mulai dari pelanggaran dengan kategori kecil, sedang, sampai kepada pelanggaran besar yang harus ditangani secara cepat dan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Setiap pelanggaran tata tertib di sekolah memiliki poin-poin tersendiri sesuai dengan jenis pelanggarannya. Untuk memberikan pembinaan sanksi kepada siswa yang melanggar maka guru BK harus mencatat terlebih dahulu setiap pelanggaran siswa ke dalam sebuah buku besar kemudian menghitung nilai poin pelanggaran setiap siswa. Setelah nilai poin pelanggaran diketahui, maka guru BK baru dapat memberikan tindakan kepada siswa yang melanggar dan memberikan sanksi sesuai dengan nilai poin pelanggarannya mulai dari diberikan peringatan oleh wali kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK), membuat surat perjanjian yang dibubuhi tanda tangan diatas materai sampai pada tingkat yang paling tinggi dengan bobot atau nilai poin pelanggaran paling besar yaitu dikembalikan kepada orang tua atau wali.

Tentunya hal tersebut membutuhkan waktu yang lama karena harus membuat beberapa arsip pembukuan pelanggaran dan mengisi buku pelanggaran tersebut secara manual sehingga hasil penanganannya pun sering tidak valid. Selain itu penyampaian informasi kepada orangtua atau wali murid mengenai baik buruk perilaku siswa mengalami kesulitan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem perhitungan poin pelanggaran tata tertib di SMK Yuppentek 1 Tangerang, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalahan yang dihadapi sistem yang berjalan yaitu :

  1. Membuat sebuah sistem yang dapat mempercepat proses perhitungan poin pelanggaran siswa sehingga dapat mempermudah kinerja guru BK dalam menangani siswa-siswa bermasalah.
  2. Sistem yang dirancang dapat menjadi fasilitas bagi orangtua atau wali murid dalam memantau secara langsung kedisiplinan siswa di sekolah.
  3. Sistem tersebut dapat memberikan laporan yang akurat kepada sekolah mengenai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah berdasarkan tingkatan kelas dan masing-masing jurusan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut lampiran Elisitasi tahap 1 yang telah dibuat :

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Keterangan : M : Mandatory D: Desirable I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Keterangan : Metode Option T : Technical L : Low O : Operation M : Middle E : Economic H : High

Final Draft Elisitasi

Final Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut peneliti lampirkan tabel final draft elisitasi.

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan Pada Guru BK (Admin)

Prosedur yang akan diusulkan pada sistem perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang yang akan digunakan oleh Guru BK yang bertindak sebagai admin yaitu :

  1. Admin atau Guru BK login dengan menginputkan username dan password yang telah dibuat.
  2. Guru BK menginputkan data-data siswa yang melakukan pelanggaran.
  3. Guru BK menginputkan tata tertib, poin pelanggaran, jenis pelanggaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di sekolah.
  4. Setelah menginputkan data siswa dan tata tertib , selanjutnya guru BK menginputkan data-data pelanggaran siswa pada halaman pelanggaran.
  5. Guru BK menginputkan detail tindakan berupa status tindakan (Sudah Ditindak dan Belum Ditindak) atas sanksi yang diterima oleh siswa sesuai dengan poin pelanggaran.
  6. Setelah semua proses inputan selesai, guru BK dapat melihat laporan kedisiplinan siswa yang disajikan dalam bentuk grafik batang. Garis horizontal pada diagram menampilkan nama-nama pelanggaran sedangkan garis vertikal pada diagram menampilkan jumlah pelanggaran yang telah dilakukan oleh masing-masing siswa. Laporan yang disajikan terdiri dari tiga kategori yaitu berdasarkan kelas, jurusan, dan tingkatan. Selain itu pada halaman laporan guru BK juga dapat memonitoring pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh siswa.

Prosedur Sistem Usulan Pada Kepala Sekolah

Prosedur yang akan diusulkan pada sistem perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK Yuppentek 1 Tangerang yang akan digunakan oleh Kepala Sekolah yang bertindakn sebagai admin yaitu :

  1. Kepala sekolah login dengan menginputkan username dan password yang telah dibuat oleh admin.
  2. Kepala sekolah dapat langsung melihat laporan kedisiplinan siswa disekolah berdasarkan kategori yang telah disediakan yaitu berdasarkan kelas, jurusan, dan tingkatan.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah use case diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses penginputan pelanggaran sampai dengan pembuatan laporan kedisiplinan siswa.

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Informasi Perhitungan poin Pelanggaran Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar diatas terdiri dari :

  1. Usecase :Login

    Actor : Guru BK dan Kepala Sekolah

    Description : Agar bisa masuk kedalam sistem, Guru BK dan Kepala Sekolah harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password. Namun, setiap actor memiliki batasan hak akses, Guru BK dapat membuka seluruh halaman yang terdapat dalam sistem yaitu halaman Master Data Siswa, Tata Tertib, Pelanggaran, Sanksi, dan Laporan. Sementara Kepala Sekolah hanya dapat membuka halaman Sanksi berupa Detail Peringatan dan halaman Laporan.

    Skenario :

    Tabel 4.1. Login

  2. Usecase : Input Data Siswa

    Actor : Guru BK

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan data master siswa yang melakukan pelanggaran.

    Skenario :

    Tabel 4.2. Input Data Siswa

  3. Usecase : Upload Foto Siswa

    Actor : Guru BK

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan mengupload foto siswa yang melakukan pelanggaran.

    Skenario :

    Tabel 4.3. Upload Foto Siswa

  4. Usecase : Input Tata Tertib

    Actor : Guru BK

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan tata tertib sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

    Skenario :

    Tabel 4.4. Input Data Tata Tertib

  5. Usecase : Input Sanksi

    Actor : Guru BK

    Description :usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan sanksi dari pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Sanksi-sanksi tersebut disesuaikan dengan peraturan tata tertib sekolah dan total poin pelanggaran.

    Skenario :

    Tabel 4.5. Input Sanksi Pelanggaran

  6. Usecase : Input Pelanggaran

    Actor : Guru BK

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan data pelanggaran yang dilakukan oleh siswa yaitu data siswa yang melakukan pelanggaran, jenis pelanggaran yang dilakukan, dan poin sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

    Skenario :

    Tabel 4.6. Input Data Pelanggaran

  7. Usecase : Input Kode Pelanggaran

    Actor : Guru BK

    Description :usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan kode pelanggaran sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dan menyimpan data pelanggaran.

    Skenario :

    Tabel 4.7. Input Kode Pelanggaran

  8. Usecase : Input Detail Tindakan

    Actor : Guru BK

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan menginputkan detail tindakan terhadap sanksi yang diterima oleh siswa sesuai dengan total poin pelanggaran yang telah dikumpulkan apakah telah diberi tindakan atau belum ada tindakan dari pihak sekolah.

    Skenario :

    Tabel 4.8. Input Detail Tindakan

  9. Usecase : Update Status Tindakan

    Actor : Guru BK

    Description : Usecase menggambarkan sistem kegiatan untuk mengupdate detail tindakan atas sanksi yang diberikan kepada siswa. update detail tindakan dilakukan jika status sanksi yang diberikan kepada siswa yaitu sudah ditindak.

    Skenario :

    Tabel 4.9. Update Status Tindakan

  10. Usecase : View Detail Peringatan

    Actor : Guru BK

    Description : Usecase menggambarkan sistem kegiatan untuk melihat detail peringatan atau sanksi yang diberikan kepada siswa yang melakukan pelanggaran sesuai dengan total poin pelanggaran.

    Skenario :

    Tabel 4.10. View Detail Peringatan

  11. Usecase : View Laporan Kedisiplinan

    Actor : Guru BK dan Kepala Sekolah

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan untuk melihat laporan kedisiplinan siswa yang ditampilkan dalam bentuk grafik yang telah dikelompokkan berdasarkan kelas, jurusan, dan tingakatan.

    Skenario :

    Tabel 4.11. View Laporan Kedisiplinan

  12. Usecase : Cetak Laporan Kedisiplinan

    Actor : Guru BK dan Kepala Sekolah

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan mencetak laporan kedisiplinan siswa yang ditampilkan dalam bentuk grafik yang telah dikelompokkan berdasarkan kelas, jurusan, dan tingakatan.

    Skenario :

    Tabel 4.12. Cetak Laporan Kedisiplinan

  13. Usecase : Monitoring Pelanggaran Terbanyak.

    Actor : Guru BK dan Kepala Sekolah

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan untuk memonitoring pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh siswa berdasarkan range tanggal yang diinput.

    Skenario :

    Tabel 4.13. Monitoring Pelanggaran Terbanyak

  14. Usecase : Cetak Monitoring

    Actor : Guru BK dan Kepala Sekolah

    Description :Usecase menggambarkan sistem kegiatan untuk mencetak laporan monitoring pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh siswa berdasarkan range tanggal yang diinput

    Skenario :

Tabel 4.14. Cetak Monitoring

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem yang diusulkan :

  1. Activity Diagram yang Diusulkan Untuk Guru BK (Admin)

    Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru BK

    Berdasarkan gambar 4.2. activity diagram yang diusulkan untuk Guru BK diatas terdapat :

    1. Guru BK yang bertindak sebagai admin melakukan Login dengan memasukkan username dan password.
    2. Verifikasi login. Jika username dan password yang diinputkan benar, maka login berhasil dan akan masuk pada tampilan halaman utama (Home). Jika username dan password yang diinputkan salah, maka login gagal dan guru BK harus menginputkan kembali username dan password.
    3. Setelah masuk halaman utama (Home), maka akan terdapat beberapa halaman seperti data siswa, tata tertib, sanksi, pelanggaran, peringatan, dan laporan.
    4. Guru BK dapat mengakses seluruh halaman yang terdapat dalam sistem seperti :
      1. Data master siswa : pada halaman ini guru BK dapat menginput, mengubah, dan menghapus data master siswa.
      2. Tata tertib : pada halaman ini guru BK dapat menginput, mengubah, dan menghapus tata tertib.
      3. Sanksi : pada halaman ini guru BK dapat menginput, mengubah, dan menghapus daftar sanksi pelanggaran.
      4. Pelanggaran : pada ini guru BK dapat menginput data pelanggaran.
      5. Peringatan : pada halaman ini terdapat dua halaman yaitu halaman detail tindakan dan halaman detail peringatan. Pada halaman detail tindakan, Guru BK dapat menginput dan mengupdate status tindakan atas sanksi yang diberikan kepada siswa apakah sudah ditindak atau belum ditindak. Sedangkan pada halaman detail peringatan guru BK dapat melihat detail peringatan atau sanksi yang diberikan kepada siswa berdasarkan total poin dan menampilkan siswa-siswa yang sudah ditindak dan yang belum ditindak.
      6. Laporan : pada halaman laporan terdapat empat sub menu yaitu kelas, jurusan, tingkatan serta monitoring.
  2. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah.

    Gambar 4.3. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah

Berdasarkan gambar 4.3. activity diagram yang diusulkan untuk guru BK diatas terdapat :

  1. Kepala Sekolah melakukan Login dengan memasukkan username dan password.
  2. Verifikasi login. Jika username dan password yang diinputkan benar, maka login berhasil dan akan masuk pada tampilan halaman utama (Home). Jika username dan password yang diinputkan salah, maka login gagal dan Kepala Sekolah harus menginputkan kembali username dan password.
  3. Setelah masuk halaman utama (Home), maka akan terdapat beberapa halaman seperti sanksi dan laporan.
  4. Kepala Sekolah hanya dapat mengakses laporan. Pada halaman laporan, kepala sekolah dapat melihat dan mencetak laporan tingkat kedisiplinan siswa yang disajikan dalam bentuk grafik dan telah dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu berdasarkan kelas, jurusan, dan tingkatan. Selain itu, pada halaman laporan terdapat pula monitoring yang berfungsi untuk memonitoring pelanggaran yang paling bnyak dilakukan oleh siswa berdasarkan range tanggal yang telah diinputkan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem yang diusulkan :

  1. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru BK.

    Gambar 4.4. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru BK

    Berdasarkan gambar 4.4. sequence diagram diatas menjelaskan skenario sebagai berikut :

    1. Guru BK harus melakukan login terlebih dahulu.
    2. Guru BK memasukkan username dan password.
    3. Verifikasi login, jika username dan password yang dimasukkan benar maka login berhasil dan masuk ke halaman home tetapi jika username dan password yang dimasukkan salah maka login gagal dan harus memasukkan username dan password kembali.
    4. Masuk ke halaman home.
    5. Guru BK memilih dan menampilkan halaman data siswa.
    6. Guru BK menginputkan data siswa yang melakukan pelanggaran lalu menampilkan data siswa tersebut pada halaman master data siswa.
    7. Guru BK menginputkan tata tertib sesuai dengan peraturan sekolah lalu menampilkan tata tertib tersebut pada halaman tata tertib.
    8. Guru BK menginputkan data sanksi pelanggaran sesuai dengan peraturan tata tertib sekolah.
    9. Guru BK menginputkan data pelanggaran lalu menampilkan data pelanggaran tersebut pada halaman pelanggaran.
    10. Guru BK menginputkan detail tindakan berupa status dari sanksi yang diberikan kepada siswa apakah sudah ada tindakan atau belum dan menampilkannya pada halaman detail tindakan.
    11. Guru BK memilih halaman peringatan dan mengklik nis atau nama siswa untuk melihat siswa-siswa yang melakukan pelanggaran yang ditampilkan berdasarkan jurusan yang dipilih.
    12. Guru BK memilih halaman laporan dan mengklik salah satu kategori laporan yang ingin ditampilkan yaitu laporan berdasarkan kelas, jurusan, dan tingkatan.
    13. Guru BK dapat mencetak laporan.
    14. Guru BK memilih halaman laporan dan memilih sub menu monitoring lalu menampilkan halaman monitoring.
    15. Guru BK menginputkan tanggal awal dan akhir sehingga halaman monitoring akan menampilkan hasil berdasarkan range tanggal yang diinginkan.
    16. Guru BK juga dapat mencetak halaman monitoring.
    17. Guru BK mengklik tombol logout untuk keluar dari sistem.
  2. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah

    Gambar 4.5. Sequence Yang Diusulkan Untuk Kepala Sekolah

    Berdasarkan gambar 4.5. sequence diagram diatas menjelaskan skenario sebagai berikut :

    1. Kepala Sekolah harus melakukan login terlebih dahulu.
    2. Kepala Sekolah memasukkan username dan password.
    3. Verifikasi login, jika username dan password yang dimasukkan benar maka login berhasil dan masuk ke halaman home tetapi jika username dan password yang dimasukkan salah maka login gagal dan harus memasukkan username dan password kembali.
    4. Masuk ke halaman home.
    5. Kepala Sekolah memilih halaman laporan lalu mengklik salah satu sub menu yaitu kelas, jurusan, dan tingkatan lalu menampilkannya.
    6. Kepala Sekolah dapat mencetak hasil laporan.
    7. Kepala Sekolah memilih halaman monitoring lalu menginputkan range tanggal dan menampilkan hasil monitoring pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh siswa berdasarkan range tanggal yang diinginkan.
    8. Kepala Sekolah dapat mencetak halaman monitoring.
    9. Kepala Sekolah mengklik tombol logout untuk keluar dari sistem.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Gambar 4.6. Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Dari beberapa poin uraian perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan dapat disimpulkan bahwa :

  1. Proses penindaklanjutan terhadap siswa yang bermasalah masih membutuhkan waktu yang lama.
  2. Sistem yang digunakan untuk mencatat data pelanggaran siswa dan proses perhitungan poin pelanggaran masih dilakukan secara manual
  3. Sering terjadi kesalahan dalam merekapitulasi poin pelanggaran siswa
  4. Sanksi yang diberikanpun tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.
  5. Proses penindaklanjutan terhadap siswa yang melakukan pelanggaran tidak lagi membutuhkan waktu yang lama sehingga pekerjaan guru BK menjadi lebih cepat.
  6. Data siswa yang melakukan pelanggaran disimpan dalam sebuah database sehingga keamanan datanya terjamin.
  7. Menghasilkan laporan yang detail dan akurat perhitungannya.

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem yang diusulkan :

gambar 4.7. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data (record) yang disimpan, primary key, dan panjang record.

Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : User

    Fungsi : Untuk memasukkan daftar user yang berhak mengakses sistem poin pelanggaran

    Isi : (id + username + password + level + nama + jurusan + tanggal_registrasi + terakhir_login)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key : jurusan

    Panjang Record : 143

    Tabel 4.15. Tabel User

  2. Nama File  : Siswa

    Fungsi : Untuk memasukkan data siswa yang melakukan pelanggaran

    Isi : (id + nis + nama_siswa + jk + tempat + tanggal + alamat + nama_ortu + hp_ortu + foto + jurusan + kelas + tapel + buat + ubah)

    Media : Harddisk

    Primary Key : nis

    Foreign Key : jurusan, kelas

    Panjang Record : 348

    Tabel 4.16. Tabel Siswa

  3. Nama File  :Jurusan

    Fungsi : Untuk memasukkan data jurusan

    Isi : (kode_jurusan + nama + aktif + buat + ubah)

    Media : Harddisk

    Primary Key : kode_jurusan

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 84

    Tabel 4.17. Tabel Jurusan

  4. Nama File  :Kelas

    Fungsi : Untuk memasukkan data kelas

    Isi : (id + nama + wali_kelas + aktif + buat + ubah)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 84

    Tabel 4.18. Tabel Kelas

  5. Nama File  :Tapel

    Fungsi : Untuk memasukkan data tahun pelajaran

    Isi :(id + awal + akhir + aktif)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 14

    Tabel 4.19. Tabel Tapel

  6. Nama File :Tata_tertib

    Fungsi : Untuk memasukkan data tata tertib

    Isi : (id + nama + poin + jenis + aktif + ubah)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key : poin

    Panjang Record : 188

    Tabel 4.20. Tabel Tata

  7. Nama File :poin

    Fungsi : Untuk memasukkan poin pelanggaran

    Isi :(id + nis + poin + ubah)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key : nis

    Panjang Record : 41

    Tabel 4.21. Tabel Poin

  8. Nama File :Sanksi

    Fungsi :Untuk memasukkan data sanksi pelanggaran

    Isi :(id + nama + minimal + maksimal + aktif + ubah)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 64

    Tabel 4.22. Tabel Sanksi

  9. Nama File :Pelanggaran

    Fungsi :Untuk memasukkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa

    Isi :(id + idsiswa + idtata + tanggal)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key :id_siswa dan idtata_tertib

    Panjang Record : 41

    Tabel 4.23. Tabel Pelanggaran

  10. Nama File :Tindak

    Fungsi :Untuk memasukkan status tindakan dari sanksi yang diterima oleh siswa

    Isi :(id + id_siswa + id_sanksi + tindak + id_guru + buat + ubah)

    Media : Harddisk

    Primary Key : id

    Foreign Key :id_siswa, id_sanksi, tindak, id_guru

    Panjang Record : 70

    Tabel 4.24. Tabel Tindak

Rancangan Prototipe

Rancangan Tampilan Halaman Login

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman login.

Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Halaman Login

Halaman login berfungsi untuk menjaga isi database agar hanya dapat diakses oleh user yang memiliki hak akses terhadap sistem.

Agar dapat masuk ke system maka user harus login terlebih dahulu dengan cara memasukkan username dan password kemudian klik masuk. Halaman login juga dilengkapi dengan tombol button lupa password yang digunakan untuk mengatur ulang username dan password jika suatu saat user lupa password.

Selain itu, halaman login juga dilengkapi dengan slide show berupa tampilan foto-foto sekolah dan penjelasan singkat mengenai visi dan misi SMK YUPPENTEK 1 Tangerang.

Rancangan Tampilan Halaman Home

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman home.

Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Halaman Home

Halaman home merupakan tampilan awal dari sistem ini dan dapat diakses oleh semua level yaitu guru BK sebagai admin dan Kepala Sekolah sebagai pimpinan.

Pada halaman home terdapat slide show berupa gambar dan penjelasan tentang visi dan misi SMK Yuppentek 1 Tangerang. Halaman home juga akan menampilkan beberapa menu lain yang terdapat pada sistem yaitu menu Data Siswa, Tata Tertib, Sanksi, Pelanggaran, Peringatan, dan Laporan. Menu-menu tersebut dapat diakses oleh user sesuai dengan hak akses yang diberikan untuk menggunakan sistem.

Rancangan Tampilan Halaman Input Data Siswa

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman input data siswa.

Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Halaman Data Siswa

Halaman data siswa berfungsi untuk menginputkan data siswa yang melakukan pelanggaran. Penginputan tersebut dilakukan oleh guru BK yang bertindak sebagai admin dalam sistem ini.

Field-field yang diinputkan pada halaman data siswa yaitu NIS, nama siswa, jenis kelamin, alamat, jurusan, kelas, wali kelas, nama orangtua, nomor handphone (HP) orangtua, dan mengupload foto siswa.

Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman data siswa yaitu simpan dan reset. fungsi simpan untuk menyimpan data yang telah diinput sedangkan fungsi reset untuk mengatur ulang field-field yang telah diinput.

Rancangan Tampilan Halaman Master Data Siswa

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman master data siswa.

Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Halaman Master Data Siswa

Field-field yang ditampilkan pada halaman master data siswa yaitu NIS, Nama siswa, jurusan, dan kelas.

Terdapat fungsi search untuk memudahkan dalam pencarian data siswa. Selain itu terdapat fungsi ubah dan hapus. Fungsi ubah untuk mengubah data siswa yang telah diinput oleh admin sedangkan fungsi hapus untuk menghapus data siswa.

Rancangan Tampilan Halaman Input Tata Tertib

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman input tata tertib.

Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Halaman Input Tata Tertib

Halaman input tata tertib berfungsi untuk menginputkan tata tertib sesuai dengan peraturan yang berlaku di SMK Yuppentek 1 Tangerang. Yang diberikan hak untuk melakukan Penginputan ini yaitu guru BK.

Komponen-komponen yang terdapat pada halaman input tata tertib ini yaitu kode tata tertib, nama tata tertib, jenis tata tertib dan poin.

Pada halaman ini terdapat dua fungsi yaitu fungsi simpan dan reset. Fungsi simpan digunakan ketika akan menyimpan data yang telah diinput sedangkan fungsi reset berfungsi untuk mengatur ulang data jika terjadi kesalahan pada data yang telah diinput sebelumnya.

Rancangan Tampilan Halaman Tata Tertib

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman tata tertib.

Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Halaman Tata Tertib

Field- field yang ditampilkan pada halaman tata tertib yaitu poin, kode tata tertib, nama tata tertib, jenis tata tertib yang dikelompokkan berdasarkan poin pelanggaran yaitu ringan, sedang, dan berat , dan status dari tata tertib tersebut aktif atau tidak aktif.

Terdapat fungsi search untuk memudahkan dalam pencarian data tata tertib. Selain itu terdapat fungsi ubah dan hapus. Fungsi ubah untuk mengubah data tata tertib yang telah diinput oleh admin sedangkan fungsi hapus untuk menghapus data tata tertib.

Rancangan Tampilan Halaman Input Sanksi

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman input sanksi.

Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Halaman Input Sanksi

Halaman input sanksi berfungsi untuk menginputkan sanksi-sanksi sesuai dengan range poin yang telah ditentukan. Penginputan ini dilakukan oleh guru BK.

Komponen-komponen yang terdapat pada halaman sanksi yaitu id sanksi, jenis sanksi, minimal poin, dan maksimal poin.

Fungsi yang terdapat pada halaman ini yaitu fungsi simpan dan reset. Fungsi simpan digunakan ketika akan menyimpan data yang telah diinput sedangkan fungsi reset berfungsi untuk mengatur ulang data jika terjadi kesalahan pada data yang telah diinput sebelumnya.

Rancangan Tampilan Halaman Sanksi

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman sanksi

Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Halaman Sanksi

Field-field yang ditampilkan pada halaman sanksi yaitu jenis sanksi, poin, dan status.

Terdapat fungsi search untuk memudahkan dalam pencarian data sanksi. Selain itu terdapat fungsi ubah dan hapus. Fungsi ubah untuk mengubah data sanksi yang telah diinput oleh admin sedangkan fungsi hapus untuk menghapus data tata tertib.

Rancangan Tampilan Halaman Input Pelanggaran

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman input pelanggaran.

Gambar 4.16. Rancangan Tampilan Halaman Input Pelanggaran

Komponen-komponen yang terdapat pada halaman ini yaitu tanggal, NIS, nama siiswa, kelas, wali kelas, jurusan, kode pelanggaran, dan poin. Namun guru BK tidak perlu menginputkan semua komponen yang ada tetapi hanya menginputkan NIS dan kode pelanggaran dan secara otomatis komponen lain akan berisi data sesuai dengan NIS dan kode pelanggaran yang telah diinput dan field tanggal akan secara otomatis menampilkan tanggal ketika guru BK menginputkan pelanggaran.

Pada halaman ini juga terdapat dua fungsi yaitu fungsi simpan dan fungsi reset.

Rancangan Tampilan Halaman Pelanggaran

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman pelanggaran.

Gambar 4.17. Rancangan Tampilan Halaman Pelanggaran

field-field yang ditampilkan pada halaman pelanggaran yaitu nama siswa, jenis pelanggaran, poin, dan waktu.

Terdapat fungsi search untuk memudahkan dalam pencarian data pelanggaran dan terdapat fungsi untuk menginputkan pelanggaran baru. Selain itu terdapat fungsi yang berisi penjelasan untuk masuk ke halaman berikutnya yaitu halaman detail pelanggaran dengan cara mengklik pada nama siswa.

Rancangan Tampilan Halaman Detail Pelanggaran

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman detail pelanggaran.

Gambar 4.18. Rancangan Tampilan Halaman Detail Pelanggaran

Field-field yang ditampilkan pada halaman detail pelanggaran yaitu NIS, nama siswa, nama orangtua, nomor handphone orangtua, foto siswa, tanggal pelanggaran, id pelanggaran, nama pelanggaran, poin, dan total poin pelanggaran.

Terdapat fungsi kembali yang digunakan untuk kembali pada halaman sebelumnya yaitu halaman tampilan pelanggaran.

Rancangan Tampilan Halaman Detail Tindakan

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman detail tindakan.

Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Halaman Detail Tindakan

Pada menu peringatan terdapat halaman detail tindakan. Halaman detail tindakan berfungsi untuk memasukkan status dari sanksi yang diterima oleh siswa sudah ditindak atau belum ditindak. Terdapat fungsi search untuk memudahkan dalam pencarian data.

Selain itu terdapat fungsi yang berisi penjelasan untuk masuk ke halaman berikutnya yaitu halaman detail peringatan dengan cara mengklik pada NIS atau nama siswa.

Rancangan Tampilan Halaman Detail Peringatan

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman detail peringatan.

Gambar 4.20. Rancangan Tampilan Halaman Detail Peringatan

Field-field yang ditampilkan pada halaman detail peringatan yaitu NIS, nama siswa, nama orangtua, nomor handphone orangtua, foto siswa, tanggal pelanggaran, jenis peringatan, tanggal tindakan, dan guru penindak.

Terdapat fungsi kembali yang digunakan untuk kembali pada halaman sebelumnya yaitu detail tindakan.

Rancangan Tampilan Halaman Laporan

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman Laporan.

Gambar 4.21. Rancangan Tampilan Halaman Laporan

Halaman laporan berfungsi untuk menampilkan laporan kedisiplinan siswa yang telah dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu berdasarkan kelas, jurusan, dan tingkat.

Laporan yang ditampilkan pada sistem ini yaitu berupa grafik berbentuk diagram lingkaran dan dilengkapi dengan tabel.

Rancangan Tampilan Halaman Monitoring Pelanggaran

Dibawah ini adalah contoh gambar rancangan prototype pada tampilan halaman monitoring pelanggaran.

Gambar 4.22. Rancangan Tampilan Halaman Monitoring Pelanggaran

Halaman monitoring berfungsi untuk menampilkan atau memonitoring pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh siswa berdasarkan range tanggal yang diinput. Laporan monitoring yang ditampilkan berupa grafik berbentuk diagram batang dan tabel.

Fungsi yang terdapat pada halaman laporan yaitu fungsi cetak yang digunakan untuk mencetak laporan sesuai dengan kategori yang telah dipilih.

Rancangan Program

Tampilan Halaman Login

Dibaawah ini merupakan tampilan halaman login pada sistem yang diusulkan :

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Login

Agar dapat masuk kedalam sistem, maka user harus melakukan login terlebih dahulu dengan cara memasukkan username dan password. Halaman login dilengkapi dengan tombol button untuk mengatur ulang username dan password jika suatu saat user lupa password.

Halaman login terdapat background berupa slide show yang menampilkan foto-foto sekolah. Selain itu terdapat penjelasan singkat mengenai visi misi SMK YUPPENTEK 1 Tangerang.

Tampilan Halaman Home

Dibawah ini merupakan tampilan halaman home pada sistem yang diusulkan :

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Home

Halaman home merupakan halaman pertama yang tampil pada sistem setelah user berhasil login.

Halaman home juga menampilkan slide show berupa gambar sekolah dan penjelasan singkat mengenai visi dan misi SMK YUPPENTEK 1 Tangerang. Halaman home akan menampilkan menu-menu yang terdapat pada sistem diantaranya yaitu menu home, menu data siswa, menu tata tertib, menu sanksi, menu pelanggaran, menu peringatan, menu laporan yang didalamnya terdapat sub menu yaitu kelas, jurusan, tingkat, dan monitoring, pengaturan dan nama user yang masuk ke dalam sistem.

Pada halaman pengaturan terdapat sub menu yaitu tahun pelajaran berisi data tahun pelajaran akademik, jurusan berisi data nama-nama jurusan, kelas berisi data nama-nama kelas dan wali kelas, dan master data pengguna berisi data pengguna (user) yang memiliki hak akses pada sistem. Sedangkan pada menu nama user yang terdapat pada pojok kanan atas terdapat sub menu yaitu ubah profil berfungsi untuk mengubah profil pengguna dan logout untuk keluar dari sistem.

Tampilan Halaman Master Data Siswa

Dibawah ini merupakan tampilan halaman master data siswa pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Master Data Siswa

Halaman master data siswa berfungsi untuk menampilkan daftar data siswa yang melakukan pelanggaran. Fungsi yang terdapat pada halaman master data siswa yaitu fungsi input, ubah, dan hapus. Fungsi input digunakan untuk menginputkan data siswa yang baru melakukan pelanggaran, fungsi ubah digunakan untuk mengubah data siswa yang telah diinput, dan fungsi hapus digunakan untuk menghapus data siswa.

Field-field yang ditampilkan pada halaman master data siswa yaitu no, nis, nama siswa, jurusan, dan kelas. Halaman master data siswa juga akan menampilkan jumlah siswa yang melakukan pelanggaran dari masing-masing jurusan.

Tampilan Halaman Input Data Siswa

Dibawah ini merupakan tampilan halaman input data siswa pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Input Data Siswa

Halaman input data siswa berfungsi untuk menginputkan data siswa yang melakukan pelanggaran. Field-field yang diinputkan yaitu nis, nama siswa, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, jurusan, kelas, nama orangtua, nomor handphone orangtua, dan mengupload foto siswa yang melakukan pelanggaran.

Fungsi yang terdapat pada halaman input data siswa yaitu fungsi simpan data, update data, dan reset. fungsi simpan data digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput oleh admin, fungsi update data digunakan untuk mengupdate data siswa dan fungsi reset digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput.

Tampilan Halaman Tata Tertib

Dibawah ini merupakan tampilan halaman tata tertib pada sistem yang diusulkan.

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Tata Tertib

Halaman tata tertib berfungsi untuk menampilkan data tata tertib yang telah diinput. Field-field yang ditampilkan yaitu kode, nama tata tertib, poin, jenis, dan status.

Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman tata tertib yaitu fungsi input yang digunakan untuk menginputkan data tata tertib, fungsi ubah untuk mengubah data tata tertib yang telah diinput, fungsi hapus untuk menghapus data tata tertib, fungsi show untuk menampilkan jumlah data sesuai dengan yang diinginkan, fungsi sorting untuk mengurutkan data yang akan ditampilkan, fungsi previous dan next untuk mengembalikan dan melanjutkan ke halaman sebelumnya atau selanjutnya. Selain itu juga terdapat kolom search yang digunakan untuk memudahkan proses pencarian data.

Tampilan Halaman Input Tata Tertib

Dibawah ini merupakan tampilan halaman input tata tertib pada sistem yang diusulkan.

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Input Tata Tertib

Halaman input tata tertib berfungsi untuk menginputkan data tata tertib sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah.

Field-field yang diinput yaitu kode tata tertib, nama tata tertib, jenis tata tertib, dan poin. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman input tata tertib yaitu fungsi simpan yang digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput, fungsi reset yang digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput, dan fungsi kembali yang digunakan untuk kembali ke halaman sebelumnya yaitu halaman tata tertib.

Penginputan data tata tertib ini dilakukan oleh guru BK yang bertindak sebagai admin.

Tampilan Halaman Sanksi

Dibawah ini merupakan tampilan halaman sanksi pada sistem yang diusulkan.

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Sanksi

Halaman sanksi berfungsi untuk menampilkan sanksi-sanksi pelanggaran berdasarkan range poin yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Field-field yang ditampilkan yaitu no, jenis sanksi, poin, dan status. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman sanksi yaitu fungsi input yang digunakan untuk menginputkan data sanksi, fungsi ubah untuk mengubah data sanksi yang telah diinput, fungsi hapus untuk menghapus data sanksi, fungsi show untuk menampilkan jumlah data sesuai dengan yang diinginkan, fungsi sorting untuk mengurutkan data yang akan ditampilkan, fungsi previous dan next untuk mengembalikan dan melanjutkan ke halaman sebelumnya atau selanjutnya, dan terdapat kolom search yang digunakan untuk memudahkan proses pencarian data.

Tampilan Halaman Input Sanksi

Dibawah ini merupakan tampilan halaman input sanksi pada sistem yang diusulkan.

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Input Sanksi

Halaman input sanksi berfungsi untuk menginputkan data tata sanksi sesuai dengan range poin yang telah ditetapkan.

Field-field yang diinput yaitu jenis sanksi, minimal poin, dan maksimal poin. Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman input sanksi yaitu fungsi simpan yang digunakan untuk menyimpan data yang telah diinput, fungsi reset yang digunakan untuk mengatur ulang data yang telah diinput, dan fungsi kembali yang digunakan untuk kembali ke halaman sebelumnya yaitu halaman sanksi.

Penginputan data tata tertib ini dilakukan oleh guru BK yang bertindak sebagai admin.

Tampilan Halaman Input Pelanggaran

Dibawah ini merupakan tampilan halaman input pelanggaran pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.31. Tampilan Halaman Input Pelanggaran

Halaman input pelanggaran berfungsi untuk menginputkan data pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Field-field yang terdapat pada halaman ini yaitu tanggal, nis, nama siswa, kelas, wali kelas, jurusan, kode pelanggaran, pelanggaran, dan poin.

Field yang harus diinput oleh admin hanya field nis dan kode pelanggaran sesuai dengan nis siswa yang melakukan pelanggaran dan kode pelanggaran dari pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Jika nis dan kode pelanggaran telah diinput maka data yang lain akan secara otomatis tampil. Fungsi yang terdapat pada halaman ini yaitu fungsi simpan untuk menyimpan data yang telah diinput, fungsi reset untuk mengatur ulang data yang telah diinput dan fungsi kembali untuk kembali pada halaman sebelumnya.

Tampilan Halaman Pelanggaran

Dibawah ini merupakan tampilan halaman pelanggaran pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.32. Tampilan Halaman Pelanggaran

Halaman pelanggaran berfungsi untuk menampilkan data-data pelanggaran yang dilakukan oleh setiap siswa. Field-field yang ditampilkan yaitu no, nama siswa, jumlah pelanggaran, total poin, dan waktu.

Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman sanksi yaitu fungsi input yang digunakan untuk menginputkan data sanksi, fungsi show untuk menampilkan jumlah data sesuai dengan yang diinginkan, fungsi sorting untuk mengurutkan data yang akan ditampilkan, fungsi previous dan next untuk mengembalikan dan melanjutkan ke halaman sebelumnya atau selanjutnya, kolom search yang digunakan untuk memudahkan proses pencarian data. Selain itu terdapat fungsi petunjuk untuk ke halaman detail pelanggaran dengan cara mengklik pada nama siswa.

Tampilan Halaman Detail Pelanggaran

Dibawah ini merupakan tampilan halaman detail pelanggaran pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Detail Pelanggaran

Halaman detail pelanggaran berfungsi untuk menampilkan detail pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Halaman ini akan menampilkan detail pelanggaran dari siswa yang namanya di klik pada halaman sebelumnya yaitu halaman pelanggaran.

Field-field yang ditampilkan dalam table yaitu no, tanggal, id pelanggaran, pelanggaran, poin, dan total poin. Selain itu pada bagian atas table terdapat field nis, nama, nama orangtua, no HP orangtua, dan foto siswa yang melakukan pelanggaran. Fungsi yang terdapat pada halaman ini yaitu fungsi kembali yang digunakan pada saat ingin kembali ke halaman sebelumnya yaitu halaman pelanggaran.

Tampilan Halaman Detail Tindakan

Dibawah ini merupakan tampilan halaman detail tindakan pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Detail Tindakan

Halaman detail tindakan terdapat pada menu peringatan yang berfungsi untuk menampilkan siswa-siswa yang sudah ditindak dan belum ditindak. Pada bagian menu peringatan terdapat angka yang menunjukkan jumlah siswa yang belum ditindak dan pada bagian table siswa yang sudah ditindak dan siswa yang belum ditindak dibedakan dengan menggunakan indikator warna.

Fungsi-fungsi yang terdapat pada halaman detail peringatan yaitu fungsi tindak untuk mengupdate status sanksi yang diberikan kepada siswa apakah sudah ditindak atau belum ditindak, fungsi show untuk menampilkan jumlah data sesuai dengan yang diinginkan, fungsi sorting untuk mengurutkan data yang akan ditampilkan, fungsi previous dan next untuk mengembalikan dan melanjutkan ke halaman sebelumnya atau selanjutnya, kolom search yang digunakan untuk memudahkan proses pencarian data. Selain itu terdapat fungsi petunjuk untuk ke halaman detail peringatan dengan cara mengklik pada nis atau nama siswa.

Tampilan Halaman Detail Peringatan

Dibaawah ini merupakan tampilan halaman login pada sistem yang diusulkan :

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Detail Peringatan

Halaman detail peringatan juga terdapat pada halaman peringatan. Data yang ditampilkan pada halaman detail peringatan berdasarkan pada nis atau nama siswa yang diklik pada halaman detail tindakan.

Field-field yang ditampilkan yaitu nis, nama siswa, nama orangtua, nomor HP orangtua, dan foto siswa yang melakukan pelanggaran. Sedangkan field yang ditampilkan pada tabel yaitu no, tanggal pelanggaran, jenis pelanggaran, tanggal tindakan, dan guru penindak. Fungsi yang terdapat pada halaman ini yaitu fungsi kembali untuk kembali ke halaman sebelumnya yaitu halaman detail tindakan.

Tampilan Halaman Laporan Monitoring Pelanggaran

Dibawah ini merupakan tampilan halaman laporan monitoring pelanggaran pada sistem yang diusulkan.

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Laporan Monitoring Pelanggaran

Halaman laporan monitoring pelanggaran berfungsi untuk menampilkan laporan pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh siswa berdasarkan range tanggal yang diinput yang disajikan dalam bentuk grafik batang.

Garis horizontal pada grafik menunjukkan nama pelanggaan yang tiap pelanggarannya dibedakan berdasarkan indikator warna sedangkan garis vertical menunjukkan jumlah pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa. Selain grafik, laporan monitoring pelanggaran juga disajikan dalam bentuk tabel. Field-field yang ditampilkan yaitu no, nama pelanggaran, dan jumlah pelanggaran. Laporan monitoring pelanggaran dapat dicetak dan didownload dalam format pdf.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal computer (PC). Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Maka penulis mengklasifikannya sebagai berikut :

  1. Prosesor  : Intel Core i3
  2. Monitor  : 14 inch LED
  3. Memori RAM : 4GB DDR3
  4. Operating System : Windows 7 ultimate 64-bit
  5. Harddisk : 320 GB

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7 ultimate 64 bit
  2. Adobe Dreamweaver CS6
  3. XAMPP Version 1.7.1
  4. Apache 2.2.21 (Win32) DAV/2 mod_ssl/2.2.21 OpenSSL/1.0.0e
  5. PHP 5.3.8
  6. Mysql 5.0.8-dev
  7. Edraw Max 6.8
  8. Visual Paradigm For UML 8.0

Hak Akses

  1. Guru BK sebagai admin dapat mengakses semua halaman pada sistem yaitu halaman home, data siswa, tata tertib, sanksi, pelanggaran, peringatan, dan laporan.
  2. Kepala sekolah hanya dapat mengakses halaman home dan laporan.

Testing

Pengujian terhadap sistem perhitungan poin pelanggaran memakai metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Rencana Pengujian

Adapun rancangan pengujian sistem yang akan diuji dengan teknik pengujian Black Box akan penulis kelompokan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.25. Rancangan pengujian sistem yang akan diuji

Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini adalah kasus untuk menguji perangkat lunak yang sudah dibangun menggunakan metode Black Box berdasarkan Tabel 4.25 Rencana Pengujian yang telah dibuat sebelumnya.

Tabel 4.26. Kasus dan Hasil Pengujian

Implementasi

Setelah sistem yang diusulkan ini selesai dianalisa dan didesain secara terperinci dengan teknologi dan desain yang terpilih, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar benar digunakan. Kegiatan yang harus dilakukan antara lain:

  1. Tahap Pengumpulan Data

    Proses pengumpulan data digunakan sebagai perancangan sistem, sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianalisa dan dibuatkan sistem programnya.

  2. Analisa Sistem

    merupakan kegiatan melakukan analisa terhadap aktifitas guru BK dalam mengelola data pelanggaran dan penanganan terhadap siswa yang melakukan pelanggaran yang akan dijadikan sebuah informasi dan akan diterapkan dalam suatu sistem yang dibutuhkan.

  3. Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program.

  4. Pembuatan Program

    Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan kebutuhan user.

  5. Testing Program

    Testing program dilakukan untuk mengetahui kesalahan kesalahan yang ada. Dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer.

  6. Evaluasi Program

    Kegiatan ini dilakukan setelah tes program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.

  7. Perbaikan Program

    Perbaikan program adalah penambahan atau pengurangan pada poin poin tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar benar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan user.

  8. Pelatihan

    Pelatihan setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap guru BK maka perancangan sistem yang diusulkan dapat segara di implementasikan.

  9. Implementasi

    Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait.

  10. Dokumentasi

    Pengarsipan file yang tersusun rapi sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nanti.

    Time Schedule

    Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.27. Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang”.

    Tabel 4.28. Estimasi Biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian rumusan masalah dan mempelajari permasalahan yang dihadapi pada bab 1, maka pada penelitian ini penulis menyimpulkan bebarapa hal sebagai berikut :

    1. Sistem perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib yang sedang berjalan saat ini pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang masih menggunakan sistem yang konvensional. Hal ini dikarenakan data siswa yang melakukan pelanggaran masih dicatat dalam sebuah buku pelanggaran siswa dan poin pelanggarannya pun masih dihitung secara manual sehingga mengakibatkan sering terlambatnya proses penindaklanjutan terhadap siswa yang bermasalah, selain itu sering terjadi kesalahan dalam merekapitulasi poin pelanggaran siswa sehingga sanksi yang diberikanpun tidak sesuai dengan jumlah poin pelanggarannya.
    2. Dalam merancang sistem yang akan diusulkan, penulis menggunakan metode berorientasi objek dengan tools Unified Modeling Language (UML) sehingga mendapatkan informasi yang cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan user.
    3. Dengan diterapkannya aplikasi perhitungan nilai poin pelanggaran tata tertib pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang, pekerjaan guru BK dalam mencatat data pelanggaran siswa, menghitung total poin pelanggaran, pemberian sanksi kepada siswa dan pembuatan laporan untuk diberikan kepada kepala sekolah menjadi lebih mudah dan cepat.

    Saran

    Berdasarkan hasil pada penelitian analisis yang telah dilakukan pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut :

    1. Perlu dilakukan pengontrolan dan maintenance secara rutin terhadap sistem perhitungan nilai poin pelanggaran ini guna menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan pada sistem dan dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan pada SMK YUPPENTEK 1 Tangerang.
    2. Perlu adanya sosialisasi dan training terhadap aplikasi ini untuk memperkenalkan bagaimana aplikasi dijalankan dan untuk mengoptimalkan sistem ini dalam membantu kinerja guru bimbingan konseling (BK) dalam menyelesaikan pekerjaannya.
    3. Bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya dengan judul yang sama, diharapkan dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik. Serta dapat menambahkan beberapa fungsi untuk meningkatkan kinerja guru BK seperti memberikan hak akses kepada orangtua atau wali siswa untuk dapat melihat dan mengontrol secara langsung kedisiplinan siswa di sekolah.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    2. Daud, Rochmawati dan Valeria Mimosa Windana. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer Pada Perusahaan Kecil”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.12 No.1, Maret 2014.
    3. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
    4. 4,0 4,1 Dudung. 2015. Pengertian Konsep Dasar Sistem Informasi. Diambil dari :http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-konsep-dasar-sistem-informasi-lengkap/. (17 Oktober 2015)
    5. Davies. B Gordon. 2011. “Sistem Informasi Manajemen”. Jakarta: PT. DINAMAN.
    6. Yulia, Brigita. 2013. Analisis Perancangan Sistem Inventory Pada PT Paloma Agung. Jogjakarta: STMIK Amikom.
    7. Evalin,Marta Damayanti Sihombing, Guntur Prabawa Kusuma & Hendra Kusmayadi. 2011. Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Dosen Politeknik Telkom Pada Smartphone Berbasis Android. Bandung  : Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Telkom.
    8. Yustianti. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    9. Taqiyya,Uly Inayati. 2013. “Implementasi Kebijakan Penerapan Sistem Poin Dalam Mengurangi Tingkat Pelanggaran Siswa Pada Sma N 1 Jekulo Kudus”. Laporan Skipsi. Universitas Negeri Semarang.
    10. Taqiyya, Uly Inayati. 2013. “Implementasi Kebijakan Penerapan Sistem Poin Dalam Mengurangi Tingkat Pelanggaran Siswa Pada Sma N 1 Jekulo Kudus”. Laporan Skipsi. Universitas Negeri Semarang.
    11. Fitri ,Lailatul dan Elisabeth Christiana, S.Pd, M.Pd. 2013. “Penerapan Layanan Informasi Tentang Etika Dan Disiplin Di Sekolah untuk Mengurangi Pelanggaran Tata Tertib Pada Siswa Smp”. Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Vol. 1 No. 1,Januari 2013.
    12. 12,0 12,1 Apriyani. 2015. “Pengembangan Dan Analisis Kualitas Sistem Pengelolaan Poin Pelanggaran Tata Tertib Siswa Berbasis Web Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. Laporan Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
    13. Bayu, Hendra. 2011. "UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN STATUS AKREDITASI SEKOLAH DI SMP NEGERI 2 KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011". Fakultas KIP, Universitas Lampung.
    14. Narwoto, Soeharto. 2013. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Teori Kejuruan Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Vokasi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Vol. 3, No. 2, Juni 2013.
    15. 15,0 15,1 Simaremare, Yosua P.W, Apol Pribadi S dan Radityo Prasentiato Wibowo. 2013. “Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Manajemen Publikasi Ilmiah Berbasis Online Pada Jurnal SISFO”. JURNALTEKNIK POMITS ISSN: 2337-3539. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).Vol. 2, No. 3, 2013.
    16. Mike. 2015. Unified Modeling Language. Diambil dari :http://www.uml.org/. (22 Oktober 2015)
    17. Visual. 2015. Usecase Diagrams. Diambil dari :http://www.visual-paradigm.com/VPGallery/diagrams/UseCase.html. (25 Oktober 2015)
    18. Classle. 2015. activity Diagrams. Diambil dari :https://www.classle.net/faq/what-activity-diagram. (25 Oktober 2015).
    19. Classle. 2015. activity Diagrams. Diambil dari :http://www.visual-paradigm.com/VPGallery/diagrams/Sequence.html. (25 Oktober 2015).
    20. Visual. 2015. Sequence Diagrams. Diambil dari :http://www.visual-paradigm.com/VPGallery/diagrams/Class.html. (25 Oktober 2015).
    21. Nandari, Bhirawa Anoraga, Sukadi. 2014. “Pembuatan Website Portal Berita Desa Jetis Lor”. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3, Juli 2014
    22. Oracle. 2015. Database. Diambil dari :http://docs.oracle.com/en/database/. (25 Oktober 2015).
    23. Efendy,Yanti. 2012. “Analisis Perancangan Basis Data Klaim Asuransi Kerugian Pt. Asuransi Bina Dana Arta Tbk”. Jurnal Teknologi dan Informatika (TEKNOMATIKA). Palembang. STMIK PalComTech. Vol. 2 No. 3, Sept 2012.
    24. Purnomo,Eko Sigit dan Febriliyan Samop. 2013. “Pembuatan Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara Menggunakan PHP dan MySQL”. Jurnal TEKNIK POMITS ISSN:2337-3539 .Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Vol. 2 No. 2,2013.
    25. Nugroho,Adi. 2011. Perancangan dan implementasi sistem basis data. Andi offset.Yogyakarta.
    26. Februariyanti,Herny dan Eri Zuliarso. 2012. “Rancang Bangun Sistem Perpustakaan untuk Jurnal Elektronik”. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. Vol. 17 No.2, Juli 2012.
    27. Managewp. 2015. Xampp. Diambil dari :https://managewp.com/how-to-create-a-local-wordpress-website-in-windows-with-xampp. (25 Oktober 2015).
    28. Nandari, Bhirawa Anoraga, Sukadi. 2014. “Pembuatan Website Portal Berita Desa Jetis Lor”. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3, Juli 2014
    29. Metanews-id. 2015.Cara Kerja PHP. Diambil dari :https://managewp.com/how-to-create-a-local-wordpress-website-in-windows-with-xampp. (28 Oktober 2015).
    30. MLinkedin. 2015. Skema Koneksi PHP. Diambil dari :https://www.linkedin.com/. (2 November 2015).
    31. Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
    32. PesanDesign. 2015. Manfaat Dreamweaver Bagi Designer. Diambil dari :http://pesandesign.com/manfaat-dreaweaver-bagi-web-designer/. (3 November 2015).
    33. Putra,Gd Tuning Somara , Made Windu Antara Kesiman, S.T., M.Sc., I Gede Mahendra Darmawiguna, S.Kom., M.Sc. 2013. “Pengembangan Media Pembelajaran Dreamweaver Model Tutorial Pada Mata Pelajaran Mengelola Isi Halaman Web Untuk Siswa Kelas XI Program Keahlian Multimedia Di Smk Negeri 3 Singaraja”. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) ISSN 2089-8673. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Vol. 1, No. 2, Juli 2013.
    34. Baco, Syarifuddin, Muh. Swandi, A. Rahman Amal. 2012. “Rancangan Sistem Informasi Jurnal Ilmu Teknik Berbasis Web Universitas Islam Makassar”. Jurnal ILTEK. Makasar. Universitas Islam Makassar. Vol. 7, No. 13, April 2012.
    35. Sovia, Rini dan Jimmy Febio. 2011. “Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database”. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan ISSN : 2086 – 4981. VOL. 3 NO. 1, MARET 2011.
    36. Hendrianto,Dani Eko. 2014. “Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan”. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol. 3 No. 4, 2014.
    37. Septian, Fajrin, Rendra Octa Chandra, M. Ridho Sholahuddin, Yozie Suhendra, Oris Midio, Saputra Sudaryadi. 2012.” Analisis Perpustakaan Digital Pada Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Bandung Dengan Metode SWOT”. Laporan PKL. Universitas Bina Darma Palembang.
    38. Annas, Enrico. 2014. “Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Dan Strategi Pengembangan Usaha Bni Kantor Cabang Utama Harmoni Jakarta”. Tugas Akhir. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
    39. Ken Solow. 2015. Rotary S.W.O.T. Analysis In District 7620. Diambil dari :http://kensolowrotary.com/2015/08/22/rotary-s-w-o-t-analysis-in-district-7620/. (3 November 2015).
    40. Mulyana,Rahmat. 2015. Pengertian Prototyping. Diambil dari: http://www.academia.edu/10107768/Pengertian_Prototyping.(1 November 2015).
    41. Supardi,Julian. 2015. Black-Box Testing. Diambil dari: http://julian.unsri.ac.id/userfiles/file/blackboxtesting.pdf.(1 November 2015).
    42. Alchetron. 2015. Software Testing. Diambil dari :http://alchetron.com/Software-Testing-626-W. (5 November 2015).
    43. Sommerville and Sawyer dikutip dalam buku Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
    44. 44,0 44,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    45. Semiawan . 2010 . Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    46. Kasih, Patmi dan Yuni Lestari. 2015. “Aplikasi Penghitung Point Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Bagi Badan Konseling Sekolah Dengan Simple Additive Weighting (Studi Kasus: SMK N 1 Tanah Grogot-Kaltim)”. Jurnal Nusantara of Engineering. Universitas Nusantara PGRI Kediri . Vol.2 No.1,2015.
    47. Putri, Ellen Ershinta dan Aziz Ahmadi. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Poin Pelanggaran Dan Prestasi Siswa Berbasis Sms Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Pacitan”. IJNS–Indonesian Journal on Networking and Security. Universitas Yudharta Pasuruan – Vol.4 No. 1, Januari 2015.
    48. Prambudi, Fandy Setyo, Mochammad Arifin, Vivine Nurcahyawati. 2012. “Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek)”. Jurnal JSIKA. SekolahTinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya. Vol.1 No.2 , 2012.
    49. Nugroho, Dwianto Nova. 2014. “Sistem Informasi Perhitungan Point Pelanggaran dan Pemberian Sanksi Pada Siswa SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Berbasis Web dan SMS Gateway”. Laporan Skripsi. UNIVERSITAS MURIA KUDUS.
    50. Nastiti. Rifqia Sandra. 2015. “Sistem Informasi Pelanggaran Siswa Berbasis Web Pada SMA Negeri 1 Bawang Banjarnegara”. Laporan Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta .

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A

    Lampiran B

    Lampiran C

     

    </div>
  11. Contributors

    Nidiaardiyani