KP1222474104

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PENGGUNAAN NCOMPUTING SEBAGAI PEMBELAJARAN DI LABORATURIUM KOMPUTER PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA



LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1222474104 DIKI ARIF RAHMAN



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



PADA

PT.SHUNDA PLAFON



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 20 Desember 2016



Dosen Pembimbing




(Himawan M.Kom)

NID.



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1222474104
Nama
: Diki arif rahman
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Software Enginering


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 20 Desember 2015
Diki Arif Rahman
NIM. 1222474104

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya.

SHUNDA GROUP Terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang menyediakan Building Material. Perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari SHUNDA GROUP terdiri dari PT.Shunda Sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon, PT.Shunda Bangun Indonesia, PT.Shunda logam Indonesia dan masih akan terus berkembang. PT.Shunda Plafon merupakan salah satu perusahaan dari Shunda Group, dimana PT.Shunda Plafon ini terbentuk dari PT.Shunda sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon kini telah melebarkan jaringannya menjadi 30 Dealers.

Pada PT.Shunda plafon Jakarta pada laporan penjualan yang sedang berjalan saat ini masih manual (penggunaan Microsoft Excel) yang mengakibatkan laporan penjualan yang dihasilkan saat ini masih kurang akurat sehingga peluang terjadinya kesalahan lebih besar serta memakan banyak waktu, dikarnakan banyaknya tahapan dalam penginputannya. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat membantu proses pembuatan laporan penjualan agar dapat menghemat waktu, pengeluaran biaya serta menghasilkan data yang akurat. Data yang diperoleh, di analisis dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm.

Kata Kunci: Penjualan,Shunda Group, PT.Shunda Plafon, UML

ABSTRACT

Sales can be interpretes as an attempt or concrete steps are taken to move a product, be it in the form of goods or services, from producers to costumers as a target.

SHUNDA GROUP consists of several companies enganged in providing Building Materials. Companies that are part of SHUNDA GROUP consists of PT.Shunda Sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon, PT.Shunda Bangun Indonesia, PT.Shunda logam Indonesia and will continue to grow. PT.Shunda Plafon is one of the companies of Shunda Group, which was formed from the ceiling PT.Shunda sucai Indonesian. PT.Shunda Plafon now has expanted its network to 28 dealers.

On the PT.Shunda Plafon repots ongoing sales transaction are still manually resulting generated sales report is still less accurate so the greater the chances of errors and time consuming, because many stateg in input. Therefore we need a system that can help the sales reporting process in order to save time, expenses and generate accurate data. The data obtained, in the analysis in the form of Unified Modelling Language (UML) using visual software paradigm.

Keywords : Sales, Shunda Group, PT.Shunda Plafon, UML


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik.

Penulisan laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis pada PT.Shunda Plafon Sejak awal Febuari 2015 sampai akhir Mei 2015. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan KKP ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak M.Roihan.MT, Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada penulis sehingga laporan ini bisa penulis selesaikan.
  7. Ibu Henny Mareta, selaku Direktur PT.Shunda Plafon.
  8. Bapak Daniel, Selaku Busdev Manager PT.Shunda Plafon.
  9. Ibu Chelsea, selaku pembimbing lapangan serta seluruh staff pada PT.Shunda Plafon yang telah membantu penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian.
  10. Kedua Orang Tua penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKP ini dengan baik.Serta rekan-rekan mahasiswa/i yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis.

Penulis menyadaribahwa masih banyak kekurangandalam penyusunan laporan ini, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yan bermanfaat untuk kedepannya.


Tangerang, 20 Desember 2015
Diki Arif Rahman
NIM. 1222474104

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram

Gambar 3.4. Actifity Diagram

Gambar 3.5. Sequence diagram

Gambar 3.6. Sequence diagram

Gambar 3.7. Sequence diagram

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Tabel 2. Simbol Activity Diagram


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer darisemua provider melaju demikian pesat bukan hanya kemampuan yang semakin baik, tapi juga fitur dan desainyang makin futuristik bahkan fashionable. Hal tersebut adalah indikasi teknologi yang senantiasa update sekaligusuntuk memenuhi tuntutan pasar atau konsumen yang juga selalu ingin lebih baik lagi. Walaupundi sisi lain kebanyakan user ataukonsumen di Indonesia belum optimal dalam memanfaatkan teknologi komputer generasi terdahulu sekalipun. Mudahnya performance PCsebenarnya juga jauhdari maksimal dalam penggunaannya pada program-program lain yang membutuhkan pembelajaran dan waktu untuk aplikasinya.

Pada Perguruan Tinggi Raharja telah terdapat sistem pembelajaran secara online pada setiap ruangan laboratorium, di mana masing-masing ruangan terdapat kurang lebih 40 komputer yang menggunakan ncomputing dan satu unit PC (Personal Computer). Yang bertugas sebagai server dengan menggunakan sistem ncomputing bisa menghemat cost bandingkan jika satu laboratorium menggunakan 40 PC yang tidak terpasang ncomputing tentu nya akan sangat mahal biaya maintanance seperti perawatan sparepart yang sering bermasalah seperti hardisk, memori, motherboard dan sebagainya. Oleh karena itu, di dalam menangani permasalahan tersebut diperlukan adanya pengembangan sebuah sistem komputasi yang dapat meng-cover permasalahan di atas.

Di antara perkembangan teknologi komputasi masa kini terdapat teknologi yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi sebuah PC sehingga performancenya bisa digunakan lebih optimal dan dapat meminimalisi time and cost dalam me-maintenance PC dalam jumlah yang banyak. Inilah latar belakang teknologi Cloud Computing yang menggunakan Ncomputing. Teknologi ini menggunakan device antara lain seperti Ncomputing, PC Station, PC Net, smart station, office station dengan brand sesuai perusahaan atau provider nya ataupun brand name dari pemasarnya. Berdasarkan hasil dari analisa dan pemakaian terhadap ncomputing yang sudah digunakan. Maka sangat baik peralatan ncomputing untuk diterapkan di laboratorium. menggatikan perangkat CPU, adapun hasil kajian untuk ncomputing adalah sebagai berikut :

Sehingga dari uraian diatas penulis akan melakukan analisa lebih lanjut dala bentuk laporan kuliah kerja praktek dengan judul “Analisa Sistem Informasi Penjualan pada PT.Shunda Plafon”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis akan menganalisa beberapa hal sebagai berikut.

  1. Bagaimana sistem informasi penjualan yang berjalan pada PT.Shunda Plafon saat ini?

  2. Apakah sistem laporan penjualan yang berjalan saat ini sudah optimal?

  3. Mengapa perlu dilakukan pengembangan sistem laporan penjualan pada PT.Shunda Plafon?

  4. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah laporan penjualan tersebut?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini:

1. Untuk mengetahui kinerja system penjualan yang sedang berjalan pada PT.Shunda Plafon ini.

2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem pembuatan laporan penjualan dalam menunjang efektivitas kerja.

3. Untuk mengembangkan system laporan penjualan pada PT.Shunda Plafon.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuat laporan ini: Untuk memudahkan dalam proses pembuatan laporan penjualan dimana sistem informasi yang dapat menyediakan kolaborasi akses antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai sehingga pemakai bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Serta mengurangi resiko-resiko kesalahan penginputan data yang dilakukan pemakai sehingga secara keseluruhan sistem informasi dapat mengurangi beban aktivitas-aktivitas yang berat menjadi ringan.

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, Memberikan hasil analisa pada PT.Shunda Plafon berupa masukan yang positif serta langkah apa yang harus ditingkatkan pada sistem penjualan dan penelitian penulis dapat dijadikan pertimbangan pihak manajemen terhadap sistem yang dikaji agar poses pembuatan laporan penjualan berjalan lebih efektif dan efisien. Laporan yang dihasilkan juga dapat menjadi masukan positif ataupun rekomendasi solusi bagi permasalahan yang ada.

2. Bagi Pembaca Laporan

Bagi pembaca laporan, penelitian dapat dijadikan salah satu alternatif kepustakaan bagi para pembaca umumnya dan penelitian ini berguna menambah wawasan dan pengetahuan akan penerapan teori yang selama ini didapat melalui penelitian.

3. Bagi Penulis Laporan

Bagi penulis, dengan melakukan penelitian dan penyusunan Kuliah Kerja Praktek ini penulis dapat menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai sebuah sistem penjualan juga mengaplikasi terori sistem penjualan pada perusahaan yang sudah ada, menambah menambah wawasan dan pengetahuan akan penerapan teori yang selama ini didapat melalui penelitian pada PT.Shunda Plafon yang bergeran di bidang menyediakan Building Material.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka penuis memiliki ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian berkisar pada sistem laporan penjualan yang berada pada PT.Shunda Plafon.

Metode Penelitian

Dalam pembuatan laporan KKP ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi langsung pada tempat KKP, dimana proses pengumpulan dan penggambaran data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

Metode Observasi (Pengamatan)

Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.


Metode Wawancara

Adalah penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian Sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang Berkaitan dengan masalah yang akan disusun.


Metode Studi Pustaka

Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari sebuah sumber atau buku yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis, untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan serta melakukan studi banding dalam penyusunan laporan KKP ini. Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

1. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, thesis, dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan KKP ini.)

2. Sumber Data Primer, diperoleh dan narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah admin dan pihak manajemen pada Penginputan Data Penjualan.

Analisa Data

Pembuatan laporan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam Industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak, Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini serta mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka laporan Kuliah Kerja Praktek ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penilitan tersebut, seperti landasan terori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (literatur review), analisa sistem, Unified Modelling Language (UML), serta teori-teori lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi, misi, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, UML (Unifed Modeling Language) meliputi Use case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan juga saran yang akan diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang dan untuk lebih memaksimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan KKP, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Ludwig Von Betalanfly dalam Danang Sunyoto (2014:32)[1], sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi di antar unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan.
  2. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:17)[2], sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
  3. Menurut Anatol Rapoport dalam Danang Sunyoto (2014)[1], sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antar satu sama lain.
  4. Menurut L.Ackof dalam Danang Sunyoto (2014:33)[1], sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
  5. Menurut John A. Beckett dalam Danang Sunyoto (2014)[1], sistem adalah kumpulan sistem-sistem yang berinteraksi.
  6. Menurut Gordon B.Davis dalam Danang Sunyoto (2014)[1], sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan.
  7. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi serta saling bergantung satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Jenis Sistem

Ada beberapa jeni sistem yang biasa digunakan, yaitu :

a) Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung.

Sistem fisik adalah suatu perangkat unsur yang secara bersama-sama beroperasi untuk mencapai suatu tujuan.

b) Sistem deterministik dan sistem probabilistic

Sistem deterministik beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan secara tepat. Interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan pasti. Jika seseorang memiliki uraian keadaan sistem pada saat tertentu beserta uraian operasinya, maka keadaan sistem selanjutnya dapat disebutkan secara tepat tanpa kesalahan, seperti program computer.

Sedangkan sistem probabilistik dapat diuraikan dalam istilah perilaku yang mungkin tetapi selalu ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem. Contohnya sistem persediaan barang.

c) Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran bahan, infromasi atau energi dengan ligkungannya, contohnya sistem keorganisasian. Sistem terbuka cenderung memiliki sifat adaptasi berarti sistem dapat menyesuaikan terhadap perubahan dalam lingkungannya sedimikian hingga dapat meneruskan eksistensinya. Sistem ini mengorganisasi diri dan mengubah organisasinya sebagai tanggapan atas perubahan keadaan. Sebuah sasaran perancangan dalam kebanyakan sistem keorganisasian, termasuk sistem informasi adalah menyediakan kemampuan adaptasi dalam sistem. Sebuah metode penting dalam tanggapan adaptasi adalah umpan balik.

Sedangkan sistem tertutup didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mandiri. Sistem ini tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan ingkungannya, misalnya reaksi kimia di dalam sebuah tabung berisolasi dan tertutup. Sistem tertutup semacam ini akhirnya akan melemah dan bercera-berai. Gerak menuju perpecahan ini disebut peningkatan entropi (Gordon B.Davis, 1992).

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component), komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary), ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface), media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input), energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output), hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal), suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut R.J. Beishon dikutip Onong, informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripadaa biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-harinya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon.

Menurut Samuel Eilon dikutip Onong, informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain. Arus infromasi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan garis hidup suatu bisnis, seumpama darah mengalir dalam urat nadi dan urat-urat sebuah tubuh.

Menurut Gordon B.Davis, informasi dapat berupa data mentah, data tersusun kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya.

Dalam definisi umum informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan infromasi merupakan data yang sudah diolah, dibentuk dan dimanipulasi sesuai dengan keperluan penggunanya. Informasi dalam lingkup sistem infromasi memiliki beberapa ciri :

a. Benar atau salah

Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Jika penerima infromasiyang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

b. Baru

Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

c. Tambahan

Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

d. Korektif

Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas infromasi salah atau palsu sebelumnya.

e. Penegas

Informasi dapat mempertegass informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.

Kualitas Informasi

Menurut Adam dikutip Gordon B.Davis, mengenai sikap manajemen terhadap sistem infromasi, sebanyak 75% manaje menilai peningkatan kuantitas dan kualitas hampir identik dampaknya terhadap prestasi kerja. Tetapi jika dipinta memilih, maka 90% lebih menyukai peningkata dalam kualitas informasi dibandingkan kuantitas. Infrormasi bervariasi dalam kualitasnya karena adanya kesalahan, di mana kesalahan dalam hal ini merupakan persoalan yang sangat penting karena terhadap hal ini tidak dapat dilakukan penyesuaian sederhana. Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh:

a. Metode pengumpulan dan pengukuran yang salah.

b. Tidak mengikuti prosedur pengolahan data.

c. Data hilang atau data tidak terolah.

d. Kesalahan mencata atu mengkoreksi data.

e. File induk yang salah.

f. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

g. Kesalahan yang disengaja.

Kesulitan akibat kesalahan bias ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur-prosedur untuk mencari dan mengukur kesalahan dan kemudian menyesuaikannya. Kesulitan menghadapi kesalahan dapat di atas dengan:

a. Pengendalian intern untuk mengetahui kesalahan.

b. Audit ekstern dan intern.

c. Menambah batas-batas kepercayaan pada data

d. Instruksi pemakai dalam prosedur pengukuran dan pengolahan agar pemakai dapat menilai kesalahan yang mungkin terjadi.

Cara penyajian data akan mempengaruhi atau menyebabkan kesalahan pada cara pemakainya.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Spesialis Informasi

Istilah spesialis informasi untuk menggambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasi komputer. Menurut Raymond McLeod ada lima golongan utama spesialis informasi, yaitu analis sistem, pengelola database, spesialis jaringan, programmer, dan operator.

I.Analisis Sistem

Analisis sistem bekerja dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang sekarang ada. Analis sistem adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai caracomputer membantu pemecahan masalah.

II.Pengelolaan Database

Pengelolaan database bekerja sama dengan pemakai analisis sistem menciptakan database yag berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur, dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembai. Setelah database diciptakan, pengelola database mengelola sumber daya yang penting ini.

III. Spesialis Jaringan

Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya computer yang tersebar. Spesialis jaringan menggabungkan keahlian bidang komputer dan telekomunikasi.

IV. Programmer

Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistemuntuk membuat kode instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadiinformasi yang diperlukan pemakai.

V. Operator

Operator mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti computer mainframe dan computer mini. Operator memantau layar computer, mengganti ukuran keras di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk strorage serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pendapat sistem informasi menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Kenneth dan Jane (2014:47)[1], sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangn pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.

Menurut Sutabri (2012:46)[2], sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem/komponen yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan yang saling terhubung sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri(2012:47)[2], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Moodel (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

f. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Dimensi Sistem Informasi

Untuk memahani tentang sistem informasi, kita harus memahami dimensi organisasi, manajemen, dan teknologi informasi yang lebih luas dari sistem dan kekuatan dimensi tersebut dalam memberikan solusi atas tantangan dan permasalahn di lingkungan bisnis. Yang diacu adlah pemahaman lebih luas atas sistem informasi, termasuk pemahaman aspek manajemen dan organisasi dari sistem informasi serta aspek teknis dari sistem sebagi keahlian sistem informasi. Keahlian sistem informasi termasuk pendekatan perilaku dan pendekatan teknis untuk mempelajari sistem informasi. Sebaliknya keahlian computer berfokus terutama pada pengetahuan dari teknologi informasi, bidang sistem informasi manajemen mencoba mencapai keahlian sistem informasi yang diperluas ini. Berikut ini dimensi sistem informasi:

1. Organisasi

Sistem organisasi merupakan bagian yang terpisahkan dari organisasi. Malahan bagi sebagian perusahaan seperti perusahaan pembuatan laporan kredit, bisnisnya tidak akan berjalan tanpa sebuah sistem informasi. Elemen kunci dari organisasi adalah orang-orang di dalamnya, struktur, proses bisnis, politik, dan budaya. Organisasi memiliki struktur yang terdiri dari tingkatan dan keahlian yang berbeda. Struktur biasanya akan menggambarkan dengan jelas pembagian kerja. Wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan bisnis diorgansasikan sebagai suatu hierarki atau struktur piramida dari wewenang dan tanggung jawab yang semakin bertambah. Tingkat atas hierarki terdiri manajerial, professional, dan karyawan teknis, sedangkan tingkatan terendah terdii atas pekerja operasional (Kenneth dan jane, 2007) dalam Danang Sunyoto (2014)[1].

2. Teknologi

Teknologi informasi adlah satu dari banyak alat yang digunakan manajer untuk menghadapi perubahan. Piranti keras komputer adalah peralatan fisik yang digunakan untuk kegiatan input, pemproses, dan output dalam sebuah sistem informasi. Komponen-komponennya adalah computer dengan berbagai macam ukuran dan bentuk, berbagai macam peralatan input, output dan penyimpanan, serta peralatan telekomunikasi yang saling menghubungkan komputer.

3. Manajemen

Tugas manajemen adalah untuk berusaha memahami banyak keadaan yang dihadapi oleh organisasi, mengambil keputusan dan merumuskan rencana kegiatan untuk memecahkan permasalahan organisasi.

4. Pendekatan Sistem Informasi

1. Pendekatan Teknis

Pendekatan teknis terhadap sistem informasi menekankan model matematika untuk mempelajari sistem informasi serta penekanan pada teknologi secara fisik dan kemampuan format dari sistem tersebut. Disiplin ilmu yang berkontribusi adalah ilmu computer, metode kuantitatif dan riset operasi. Ilmu computer berfokus pada pengembangan teori perhitungan, metode perhitungan dan metode akses dan penyimpanan data yang efisien. Metode kuantitatif menekankan pada pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan paktik manajemen. Riset operasi berfokus pada teknis matematika untuk mengoptimalan parameter terpilih dari organisasi seperti transportasi, pengawasan persediaan dan biaya transaksi.

2. Pendekatan Perilaku

Bagian penting bidang sistem informasi melibatkan isu perilaku yang muncul dalam pengembangan dan pengelolaan jangka panjang dari sistem informasi. Isu seperti integrasi bisnis strategis, perancangan, implementasi, penggunaan dan manajemen tidak dapat dijelajahi dengan menggunakan model dari pendekatan teknis. Disiplin ilmu mengani perilaku lainnya berkontribusi pada metode dan konsep penting.

Pendekatan perilaku sebenarnya tidak mengabaikan teknologi, teknologi sistem informasi sering menjadi penyebab bagi permasalahan atau isu perilaku. Tetapi fokus dari pendekatan ini umumnyabukan pada solusi teknisnya, sebaliknya pendekatan ini berkonsentrasi pada perubahan tingkah lakuu, kebijakan manajemen dan organisasi, dan perilaku.

3. Pendekatan Sosioteknis

Menerapkan perspektif sistem sosioteknis membantu untuk menghindari pendekatan teknologi murni terhadap sistem informasi. Misalnya kenyataan bahwa teknologi informasi dapat menurunkan biaya dengan cepat dan pertumbuhan kekuatan tidak begitu saja dengan mudah diterjemahkan menjadi penigkatang produktivitas atau laba.

Dalam pendekatan ini ditekankan kebutuhan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Baik komponen teknis maupun perilaku perlu diperhatikan. Ini berarti bahwa teknologi harus diubah dan dirancangsedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan individu dan organisasi. Dalam perspektif sosioteknis, kinerja sistem akan optimal pada saat teknologi dan organisasi secara bersama-sama saling menyesuaikan sampai tingkat kombinasi yang memuaskan diperoleh.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yogiyanto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analisis sistem adalahpenguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Menurut Kristanto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

Menurut Yogianto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut.

Menurut Kristanto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternative pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dngan menggunakan komputer.

Analis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajarai informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dari para ahli dapat disimpulkan analisis sistem merupakan proses penguraian sistem yang digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut pendapat Tata Sutabri (2012:220)[2], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapu ntujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsimanajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakaian.

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan yang ditandai dengan volume pengolahandata yang tinggi dimana pengolahan itu sendiri meliputi pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapann dokumen. Suatu perusahaan tidak dapat menentukan untuk memiliki sistem informasi akuntansi atau tidak, itu merupakan suatu keharusan. Sistem informasi akuntansi lebih berorientasi pada data daripada berorientassi pada informasi, dan datanya sebagian besar bersifat historis.

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson dan Cerullo dalam Danang Sunyoto (2014:118)[1], sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk mengubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).

Menurut ailkinson, sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup keseluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna atau pemakainya (users).

Menurut George H.Bodnar dan willian S.Hopwood dalam Danang Sunyoto (2014:118)[1], sistem informasi manajemen adalah kumpulan sumebr daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.

Menurut Baridwan dalam Danang Sunyoto (2014:118)[1], mendefinisikan sistem informasi akuntansi dengan istilah sistem akuntansi terdiri adri formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha suatu kesalahan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Tujuan, dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang membutuhkannya informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Sistem akuntansi adalah sistem informasi, atau slah satu subset/subsistem dari suatu sistem informasi organisassi. Tujuan sistem informasi akuntansi sebaagai berikut :

  1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu organisai/perusahaan, kerena manajemen bertanggung jawab untuk menginformasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dlam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
  2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
  3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi membantu personel operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
  4. Di sisi lain, sebuah sistem informasi akuntansi menambah manfaat atau nilai dengan cara:

  1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain serta efektif dan efisien.
  2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
  3. Meningkatkan efisiensi.
  4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
  5. Meningkatkan sharing knowledge menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
  6. Konponen sistem informasi akuntansi.
  7. Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem.

Bidang-bidang Akuntansi

Di dalam ilmu akuntansi telah berkembang bidang-bidang khusus di mana perkembangan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah dan ukuran perusahaan serta peraturan pemerintah. Adapun bidang-bidang akuntansi yang telah mengalami perkembangan antara lain sebagai berikut:

a. Akuntansi Keuangan (Financial atau General Accounting) menyangkut pencatatan transaksi-transaksi suatu perusahaan dan penusunan laporan berkala di mana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen, para pemilik dan kreditor.

b. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) merupakan suatu bidang yang menyangkut pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas, yaitu laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan kebenarannya.

c. Akuntansi manajemen (Management Accounting) merupakan bidang akuntnsi yang menggunakan baik data historis maupun data taksiran dlam membantu manajemen untuk merencanakan operasi-operasi di masa yang akan datang.

d. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyususnan laporan-laporan pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi.

e. Akuntansi Budgeter (Budgetary Accounting) merupakan bidang akuntansi yang merencanakan opersi-operasi keuangan (anggaran) untuk suatu periode dan memberikan perbandingan antara operasi-operasi yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.

f. Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non-profit Accounting) merupakan bidang yang mengkhususkan diri dalam pencatatan transaksi-transaksi perusahaan yang tidak mencari laba seperti organisasi keagamaan dan yayasan-yayasan sosial.

g. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) merupakan bidang yang menekankan penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut pada umumnya terdapat dalam perusahaan industri.

h. Sistem Akuntansi (Accounting System) meliputi semua teknik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengolah data akuntansi dlam rangka memperoleh pengendalian intern yang baik, di mana pengendalian intrn merupakan suatu sistem pengendalian yang diperoleh dengan adanya struktur organisasi yang memungkinkan adanya pembagian tugas dan sumber daya manusia yang cakap dan praktik-praktik yang sehat.

i. Akuntansi Sosial (Social Accounting) merupakan bidang yang terbaru dalam akuntansi dan yang paling sulit untuk diterangkan secara singkat, karenamenyangkut dana-dana kesejahteraan masyarakat.

Pengolahan Data Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapan dokumen (Raymond McLeod dan George Schell).

1. Pengumpulan Data

Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tidak tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan maka disebut transaksi, kaena itulah timbul istilah pengolaan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

2. Manipulasi Data

Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi:

a. Pengklasifikasian

Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di bidang computer, kode adalah satu atau karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan.

b. Penyortiran

Catatan-catatan disusun sesuai rutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain.

c. Perhitungan

Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan.

d. Pengikhtisaran

Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis atau disarikan menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata dan seterusnya.

e. Penyimpanan Data

Di suatu perusahaan kecil terdapat ratusan transaksi dan tindakan setiap hari, di perusahaan besar terdapat ribuan transaksi dan tindakan. Setiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ni harus disimpan di suatu tempat hingga diperlukan dan itulah tujuan penyimpanan data. Data disimpan pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Secara umum sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi.

f. Penyiapan Dokumen

Sistem informasi akuntansi menghasilkan utput untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara yaitu:

a. Oleh suatu tindakan (output dihasilkan jika sesuatu terjadi).

b. Oleh suatu jadwal waktu (output yang dihasilkan pada saat tertentu).

5. Karakteristik Untuk Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa karakteristik pengolahan data yang jelas membedakan sistem informasi akuntansi dari subsistem computer base information system (CBIS) yang lain, di mana sistem informasi akuntansi (Raymond McLeod dan George Schell):

a. Melaksanakan tugas yang diperlukan.

b. Berpegang pada prosedur yang relativ standar.

c. Menangani data yang rinci.

d. Berfokus historis.

e. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal.

Sedangkan karakteristik sistem informasi akuntansi menurut George M.Scott ada dua kategori, yaitu:

a. Memberikan laporan pada kelompok di luar perusahaan menurut persyaratan pelaporan yang ketat yang ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam akuntansi dan pemerintah.

b. Untuk operasi dan pengguna majeterial, yang didesain untuk memberikan informasi dalam bentuk apa pun yang diperlukan oleh manajer.

Konsep Dasar Komponen Sistem

Definisi Hardware (Perangkat Keras)

Menurut Darmawan (2013:94)[3], komputer memiliki bermacam-macam kecepatan dan harga, namun semua memiliki fitur-fitur yang umum. Fitur yang menjadi perhatian kita adalah prosesor, memori, kapasitas penyimpanan, dan alat input output. Semua computer untuk tujuan umum memiliki jenis-jenis komponen yang lebih banyak dan lebih cepat daripada computer mikro.

Didalam hardware terdapat beberapa bagian, antaranya: Bagian input, bagian output, ruang penyimpanan, bagian komunikasi, jaringan nirkabel.

1) Bagian Input

Komputer tidak akan banyak berguna tanpa alat-alat input dan output. Operasi bisnis membutuhkan sejumlah besar alat input dan output, dan dikembangkan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun telah tersedia banyak alat input dan output, sedikit saja yang diterima secara luas.

Data yang diterima dari manusia (human-captured data) mengacu pada input yang diisi oleh seseorang yang mengetik pada sebuah keyboard, menekan mouse, menyentuh monitor, berbicara ke microfon, atau interaksi lain yang serupa. Input yang diterima dari manusia sangat penting, Karena memberikan satu mekanisme langsung bagi penggunaa untuk mengendalikan komputer. Sebagian besar data aalnya memiliki bentuk yang tidak bisa dibaca oleh mesin, dan perlu dilakukan entri data oleh manusia.

2) Bagian Output

Dua alat output yang paling dikenal adalah layar komputer yang terkadang disebut monitor, dan printer. Meskipun konsep “kantor tanpa kertas” telah mendapat banyak perhatian, hasil output cetakan tetap merupaka fakta dari komputasi.

3) Ruang Penyimpanan

Ruang penyimpanan untuk computer muncul daam banyak bentuk media yang berbeda, yang maing-masing memiliki karakteristik yang berbeda yang menjadikannya lebih sesuai untuk tugas-tugas tertentu. Meskipun media penyimpanan bervariasi mulai dari computer besar hingga kecil, kebanyakan memiliki karakteristik yang serupa.

Ruang penyimpanan dapat berbentuk tetap atau bisa dilepas. Ruang penyimpanan tetap (fixed storage) adalah ruang penyimpanan yang terpasang secara permanen di dalam komputer. Media penyimpanan yang dapat dilepas (removable storge) biasanya berbentuk sebuah pita, disk (yang dikenal pula sebagai disket), flash drive USB, atau media jinjing lainnya.

4) Bagian Komunikasi

Komputer pribadi telah lma dihubungkan-hubungkan dengankomputer mikro. Bahkan, computer mikro pada awalnya disebut computer pribadi (personal computer). Komputer mikro saat muncul pertama kali bukan terbangun dalam satu jaringan, setiap pengguna komputer mikro menggunakan sumber daya ini hanya untuk keperluan komputasi pribadinya. Kini masing-masing pengguna sebuah komputer mikro dapat berbagi file, printer, dan sumber daya lainnya ketika terhubung oleh satu jaringan.

5) Jaringan Nirkabel

Jaringan nirkabel adalah jaringan yang popular dan popularitasnya saat ini sedang berkembang. Satu area dari pertumbuhan yang cepat itu adalah jaringan nirkabel yang mendistribusikan akses atas koneksi internet tunggal berkecepatan tinggi. Banyak oraang yang memiliki modem kabel dan lebih dari satu computer di rumah menggunakan jaringan nirkabel sehingga kecepatan dari kabel modem tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua kompter di rumahnya.

Definisi Software (Perangkat Lunak)

Menurut Darmawan (2013:94)[3], software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan perintah komputer yang tersusun secara sistematis.

a) Pengelompokan Software

Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System), interpreter, dan compiler.

b) Sistem Operasi

Sistem operasi berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer antara keybord dan CPU, dengan layar.

Sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia saat ini adalah sistem operasi yang dibuat oleh Microsoft dengan nama Microsoft windows. Versi windows yang paling banyak digunakan saat ini adalah Windows XP dan Windows Vista, saat ini telah ada sistem yang terbaru dari Microsoft yaitu Windows 7.

c) Jenis-jenis Program dalam Sistem Operasi

a. Bootstrap Loader : fungsi dari program boostrap loader (program pembaca software pertama) yang biasanya berada pada ROM adalah membaca bagian utama dari sistem operasi dari penyimpanan kedua (Secondary Memory) atau tambahan ketika computer pertama kali dinyalakan.

b. Diagnostic Test : fungsi dari program diagnosic test (pengecekan) adalah untuk melakukan pengecekan terhadap jalannya komponen-komponen dari sistem komputer, seperti pengecekan terhadap RAM dan Diskdrive. Sebagian dari program pengecekan ini berada pada ROM dan akan secara otomatis beroperasi pada saat computer pertama kali dinyalakan. Program pengecekan lain disimpan pada media penyimpanan kedua seperti hard disk. Contoh software ini adalah Norton unility.

c. Operating System Executive : fungsi dari program Operating System Executive (pengendali operasi) adalah mengendalikan jalannya sistem computer, seperti menjalankan program dan mengirimkan perintah ke hardware (perangkat keras).

d. BIOS: fungsi dari Basic Input Output Systems (program pengendali peralatan input dan output) adalah :

a. Membaca karakter dari keyboard.

b. Menulis karakter pada layar monitor.

c. Menulis karakter pada printer.

d. Menentukan apakah printer sedang sibuk atau tidak.

e. Membaca sector disk pada diskdrive tertentu

e. Utility Program : fungsi dari utility program (program utility) adalah untuk memberikan kemudahan dalam memanfaatkan disk seperti:

a. Memformat disk.

b. Menunjukan isi disk.

c. Mengkopi isi dari disk ke disk yang lain.

d. Memindahkan isi dari disk ke disk yang lain.

e. Menunjukan sisa dari disk.

f. Membuat backup hard disk.

g. Menyimpan kembali backup ke hard disk.

h. File maintenance : fungsi dari file maintenance adalah memberikan fasilitas pada program yang dibuat oleh user (pemakai computer) untuk membuat, membaca, dan mengisi file.

d) Memilih Sistem Operasi

Memiliki sistem operasi merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Sistem-sistem opearsi yang beredar saat ini jumlahnya cukup banyak dan kemampuannya sangat tinggi serta bervariasi, perlu biaya yang besar, kemampuan, dan pemahaman yang tinggi di bidang sistem operasi, dan waktu yang banyak untuk menguji keandalan suatu sistem operasi. Saat ini, hanya Negara-negara maju yangm memiliki fasilitas dan dana untuk melakukan pengujian tersebut. Kita sebagai user dari sistem operasi bukan pada tempatnya untuk menilai apakah suatu sistem operasi memiliki kualitas yang baik atau belum ada pengembang sistem operasi di Indonesua. Penilaian suatu sistem operasi tidak hanya dinilai dari kemampuan sistem operasi tersebut, promosi yang dilakukan serta keandalan berdasarkan pengalaman orang-orang yang menggunakannya.

Definisi SBrainware (User)

Menurut Darmawan (2013:94)[3], sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau Sumber Daya manusia (SDM) merupakan bagian yang terpenting dari komponen sistem informasi (SI), dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai Sistem informasi Manajemen. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tek terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, pernacangan, dan strategi implementasi yang didasarkan pda komunikasi di antara sumber daya manusia yang terlihat dalam suatu organisasi.

Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pemantau, pengoperasi dan pengguna SI dan SIM sangat memberikan dampak pada organisasi karena sangat menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut dalam menetapkan sistem informasi manajemen.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi UML

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[4], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10)[5], ada 9 (sembilan) jenis diagram UML antara lain :

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan. Menurut Ginting, penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan – pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan oleh bebannya diketahui”.[6]

Penjualan bisa dilakukan dengan cara langsung (direct selling) dan penjualan tidak langsung (indirect selling). Penjualan langsung adalah penjualan yang dilakukan secara langsung oleh seorang penjual atau pedagang, misalnya menawarkan barang kerumah-rumah, ketoko-toko, sedangkan penjualan tidak langsung adalah penjualan yang dilakukan melakukan perantara, misalnya melalui media surat kabar,televisi dan media lainnya.

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan dan mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk saling mendukung pengembalian keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Perancangan sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang dirancang untuk melakukan proses penjualan agar ketetapan dan kecepatan proses tercapai sehingga kebutuhan akan informasi dapat dengan mudah diperoleh.

Tujuan penjualan para usaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. serta berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan customer. semaksimal mungkin mengtiadakan akan adanya pengembalian barang (retur) yang disebabkan karna ketidaksesuaian dalam proses penjualan.[7]

Literature Review

Literature Review merupkan salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek ini antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Angga Prakoso pada tahun 2014/2015 dengan judul “Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada Pt Medikon Prima Laboratories”. Penelitian ini membahas tentang sistem penjualan yang berjalan pada PT.Medikom Prima Laboraties, sistem yang berjalan masih bersifat manual maka dari itu si penulis melakukan penelitian pada tempat tersebut untuk mengembangkan sistem penjualannya agar lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.

    [8]

  2. Tinjauan Studi dari penelitian Iyan Gustiana, 2009, Universitas Komputer Indonesia, dalam Perancangan Sistem Informasi Penjualan On Line pada PT. Ochikawa Headwears Project (Iyan, Gustiana : 2009) dalam Perancangan Sistem Informasi Penjualan On Line pada PT. Ochikawa Headwears Project. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem penjualan pada PT. Ochikawa Headwears Project. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menghasilkan suatu sistem penjualan yang menggunakan media web atau internet dalam memasarkan topi jaring sehingga transaksi penjualan mudah dilakukan dengan cepat. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dapat memberikan kemudahan kepada calon pembeli untuk membeli topi jaring lewat internet. Calon pembeli dapat mengetahui langsung. Untuk mempromosikan atau lebih memperkenalkan perusahaan kepada semua kalangan masyarakat sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran dengan tujuan dapat meningkatkan penjualan. Namun demikian penelitian ini masih membutuhkan adanya sistem yang dapat menjaga keamanan dalam hal transaksi online dan membutuhkan proses backup data secara berkala.

    [9]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Erlita Rasdiana pada tahun 2013 dengan judul “Analisa pengembangan sistem Sistem Information Student(SIS) pada perguruan tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas tentang System Student Information Services(SIS) yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, SIS yang berjalan saat sudah cukup baik, namun sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta pengembangan kebutuhan Pribadi Raharja pada umumnya atas informasi mengenai segala bentuk pemberitahuan dan pengumuman secara umum maupun khusus, kedisiplinan dan layanan kepada mahasiswa, maka sistem ini memerlukan sistem yang benar-benar handal dan dapat berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi serta memenuhi kebutuhan tersebut.

    [10]

  4. Peneleitian yang dilakukan oleh Tiara sugiarti pada tahun 2014 dengan judul “Analisis Sistem Informasi penjualan kredit pada PT.GMF AEROGASIA”, penelitian ini membahas tentang penjualan kredit yang berjalan pada PT.GMF AEROGASIA, dimana Keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. proses pengolahan data saat ini pada PT GMF AeroAsia masih ada kelemahan dan kekurangan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi dproses penagihan penjualan kredit menjadi double. Masalah-masalah tersebut yaitu masalah dalam pencatatan data yang masih diinput secara manual yang menyebabkan data kurang valid atau double data dengan nama customer yang berbeda-beda tetapi nomor invoice yang sama dikarenakan user menggunakan metode manual.Dalam pemberian nomor invoice tersebut, pengolahan data yang data masih dicek satu persatu dalam pengolahan data yang membuat data tersebut kurang akurat,pencarian data dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual melalui microsoft excel.

    [11]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja Untung, Yanti, Tri Purwaningsih, pada CCIT Journal 2010 yang berjudul “Penerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web”, penelitian ini membahas mengenai Retur, dan dapat disimpulkan bahwa Simplify Retur merupakan suatu metode untuk menyederhanakan retur yang kompleks,karena dengan metode ini tidak perlu lagi ada tabel retur. Tabel retur dan tabel transaksi adalah tabel yang sama, hanya saja transaksi kasir bernilai positif (+) sedangkan transaksi retur bernilai negatif (-). Dari sisi tersebut transaksi akan berjalan dengan baik dalam hal pengendalian transaksi keuangan. Dengan metode ini pembuatan laporan keuanganpun menjadi lebih mudah. Pada kasus penelitian penulis memiliki beberapa kesamaan kasus, diantaranya sering adanya retur/pengembalian barang, dikarena pesana barang yang tidak sesuai.

    [7]

Berdasarkan literatur-literatur review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literatur review yang telah dilakukan oleh Bayu Angga Prakoso (2014) dengan judul “Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada PT Medikon Prima Laboratories”. Karena permasalahan yang dihadapi hampir sama dengan penulis, sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian yang sedang dihadapi penulis.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT.Shunda Plafon

Sejarah Singkat PT.Shunda Plafon

SHUNDA GROUP Terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang menyediakan Building Material. Perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari SHUNDA GROUP terdiri dari PT.Shunda Sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon, PT.Shunda Bangun Indonesia, PT.Shunda logam Indonesia dan masih akan terus berkembang.

PT.Shunda Plafon merupakan salah satu perusahaan dari Shunda Group, dimana PT.Shunda Plafon ini terbentuk dari PT.Shunda sucai Indonesia yang berdiri tahun 2007 diatas lahan 600m2 didaerah Tangerang. Tahun 2012 PT.Shunda Sucai Indonesia telah memperluas areanya menjadi 5000m2 dengan penambahan jumlah mesin hingga 10 unit dan memiliki 25 main Dealers yang tersebar di seluruh nusantara. PT.Shunda Plafon kini telah melebarkan jaringannya menjadi 28 Dealers.

PT.Shunda Sucai Indonesia adalah perusahaan nasional pertama yang memproduksi plafond an panel/partisi dinding yang terbuat dari bahan PVC dengan merk SHUNDA PLAFON PVC. Perusahaan berdiri pada tahun 2007 berlokasi di Dadap tangerang, diatas lahan seluas 600m2 bermesin 1 line. Hanya dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun, PT Shunda Sucai Indonesia kini telah menempati area 3000m2 dengan jumlah line mesin 9 unit, serta jaringan pemasaran di hamper seluruh kota-kotabesar di Indonesia dari ujung Barat (Aceh) sampai ke Timur (Sorong).

Dengan adaptasi teknologi luar, namun tetap menggunakan bahan dasar dalam negeri, PT Shunda Sucai Indonesia terus berinovasi menciptakan produk-produk berbasis PVC seperti Plafon (ceiling), panel dinding, list (cornice), plafon jenis accoustic, lantai, dan lain-lain, serta akan terus menambah varian produk lain guna memenuhi kebutuhan market domestic akan bahan bangunan berkualitas dan berinovasi tinggi, sekaligus merambah market internasional di kemudian hari.

Plafon PVC “Shunda” adalah jenis plafon yang dibuat dari bahan PVC yang sangat ringan dan memiliki banyak keunggulan diantaranya tahan air, anti rayap, dan tidak merambat api (Flame Retardant) Shunda Plafon merupakan jawaban atas kekurangan dari material plafon lainnya yang tersedia saat ini.

Dengan bahan yang lentur, ringan dan system aplikasi Knock Down membuat produk Shunda Plafon mudah dibongkar pasang dan dapat didesign sesuai keinginan. Menjadi ruangan lebih bersih, modern, stylish, india an mewah.

PT. Shunda plafon pada saat ini telah memilki cabang sebanyak 30 agen, yang tersebar di wilayah Indonesia. Jumlah karyawan Shunda Plafon saat ini mencapai 1000 karyawan. Dan PT.Shunda Plafon ini merupakan pusat dari seluruh cabang Shunda lainnya.[12]

VISI dan MISI Shunda Plafon

Visi Shunda Plafon

Menjadi brand leader dalam industry manufaktur dan distribusi building material di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.

Misi Shunda Plafon

· Menciptakan produk-produk inovatif, berkualitas, dan berwawasan lingkungan demi menjawab tantangan jaman.

· Meningkatkan efisiensi sehingga menghasilkan produk dengan harga kompetitif.

· Menjamin ketersediaan produk dengan system distribusi terintegrasi.

· Terus meningkatkan pelayanan pelanggan baik dari segi marketing, teknis, maupun purna jual demi tercapainya costumer satisfaction

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan PT.Shunda Plafon yang mempunyai struktur organisasi seperti pada gambar 3.1:

Struktur Organisasi PT.Shunda Plafon


Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada PT.Shunda plafon jakarta, yaitu sebagai berikut:

A. CEO

CEO memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Menentukan dan menetapkan kebijaksanaan mutu.
  2. Menentukan dan mengesahkan dokumen sistem manajemen.

B. Direktur

Direktur memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membawahi seluruh aktivitas perusahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.
  2. Mengorganisir dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap CEO.

C. Personal Admin

Personal Admin memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membetulkan letak atau posisi alat tulis pimpinan serta perlengkapan yang diperlukan.
  2. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
  3. Mewakili seseorang menerima sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya.
  4. Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari suatu badan atau instansi.
  5. Memeriksa hasil pengumpulan dana atau uang muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan.
  6. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.
  7. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.

D. Marketing Manajer

Marketing Manajer< memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran bersama supervisor untuk mencapai target penjuaan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. Memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan pemasaran sesuai dengan prosedur yang ada.
  2. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
  3. Memonitor pelaksanaan kebijakan pelasanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.
  4. Menentukan dan mengesahkan dokumen sistem manajemen.

E. Business Development Manager

Business Development Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Menentukan program promosi.
  2. mengevaluasi dampak kegiatan promosi.
  3. memonitor kegiatan penjualan.
  4. Mengkomunikasikan rencana penjualan dengan bagiam marketing.

F. HRD Manager

HRD Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

HRD Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Menangani suatu kebutuhan atau aktifitas melainkan seluruh proses kegiatan pada aktifitas ruang lingkup dalam sebuah perusahaan.

G. Accounting Supervisor

Accounting Supervisor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

Accounting Supervisor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

H. Finance Admin

Finance Admin memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membantu staf administrasi dalam merencanakan, dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan rencana kerja.
  2. Memonitor kebutuhan-kebutuhan pelayanan, seperti pengurusn barang pesanan, pengaturan jadwal pengiriman serta pemasangan barang.
  3. Bertanggung jawab kepada staf administrasi akan pelaksanaan berbagai kegiatan dan pelayanan.
  4. Menggunakan semua sarana dan prasarana yang ada demi efektivitas dan efisiensi serta pelayanan.

I. Admin Marketing

Admin Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membuat pertanggung jawaban laporan pada setiap aktifitas marketing.
  2. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan.
  3. Mengetahui jumlah stok barang yang tersedia.

J. Supervisor Marketing

Supervisor Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

Supervisor Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling semua kegiatan marketing yang behubungan dengan pemesanan dan pelayanan lainnya.

K. TeleMarketing

TeleMarketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

TeleMarketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling telepon dari cosyumer yang mengatur transaksi menggunakan telepon baik itu pemesanan maupun pelayanan lainnya, serta terima Costumer Complain.

L. Marketing Eksekutif

Marketing Eksekutif memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling telepon dari cosyumer yang mengatur transaksi menggunakan telepon baik itu pemesanan maupun pelayanan lainnya, serta terima Costumer Complain.

M. Driver

Driver memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Menyiapkan kelayakan kendaraan operasional yang akan dipergunakan.
  2. Mempersiapkan kelayakan kendaraan operasional.
  3. Membantu mengantar ataupun mengirim barang-barang berhubungan dengan pekerjaan.

N. Asistant Driver

Asistant Driver memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: membantu setiap aktifitas yang dilakukan supir, dan selalu siap menemani tugas-tugas supir.

O. General Affair

General Affair memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaan fasilitas dan layanan administrasi perkantoran, sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional.
  2. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerja dan jabatan.
  3. Melaksanakan akan adanya kebutuhan dan pengadaan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan penjilidan.
  4. Mengawasi pelaksanaan kebersihan dan kenyamanan ruang kantor dan keamanan kantor.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

Prosedur sistem penjualan:

  1. Pelanggan menghubungi bagian marketing ataupun berkunjung langsung ke kantor.
  2. Bagian team marketing melakukan komunikasi kepada pelanggan sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
  3. Jika diperlukan team marketing akan melakukan survey lokasi dan pengukuran.
  4. Marketing membuat surat penawaran untuk pelanggan (bisa berdasarkan pesanan pelanggan ataupun kesepakatan antara marketing dan pelanggan) dan di kirim via email/fax.
  5. Pelanggan akan melakukan pembayaran pertama 50% bahan & list dan di bayar pada saat penawaran disetujui.
  6. Pembayaran kedua (pelunasan) 50% bahan & list di bayarkan pada saat sebelum barang dikirim.
  7. Team marketing memberikan surat penawaran kepada admin untuk dibuat saled order.
  8. Admin membuat sales order dan diserahkan kepada PO Officer untuk dibuat purchase order ke pabrik.
  9. Admin menginput laporan surat penawaran marketing pernama(tahun, bulan, tanggal).
  10. Sortir report surat penawaran marketing pernama berdasarkan subyek: projek yang sudah selesai, projek yang masih berjalan, projek yang belum mendapat konfirmasi dari pelanggan dan projek yang cancel.
  11. Purchase order akan diproduksi oleh pabrik kurang lebih 2 minggu.
  12. Barang yang sudah ready di produksi dari pabrik akan di info kepada PO Officer.
  13. PO Officer akan mengatur jadwal pengiriman kepada pelanggan, dan di informasikan kepada admin marketing untuk di aturkan jadwal pemasangan.
  14. Pengiriman dan pemasangan barang kepada pelanggan.

Catatan : Purchase baru akan diproduksi oleh pabrik apabila 50% bahan & list sudah dibayarkan. Dan pengiriman baru akan dilakukan setelah sisa 50% bahan & list dibayar.

Analisis Sistem yang Berjalan

1. Analisis Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.2

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada PT.Shunda Plafon.

b. 4 actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : Customer, marketing, Admin Marketing dan PO Officer.

c. 9 use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor.

2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.3

Gambar 3.3. Activity Penjualan Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Penjualan Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.

b. 12 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.4

Gambar 3.4. Activity Laporan Penjualan Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Laporan Penjualan Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.

b. 7 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.5

Gambar 3.5. Sequence Pemesanan Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Pemesanan Barang Diagram diatas terdapat :

a. 2 Life Line antarmuka yaitu produk dan laporan.

b. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

c. 4 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya telepon/datang ke kantor, konfirmasi pesanan barang, terima order, dan konfirmasi order.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.6

Gambar 3.6. Sequence Laporan Penjualan Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Laporan Penjualan Diagram diatas terdapat :

a. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

b. 4 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya mengajukan surat penawaran, pembuatan laporan penjualan, pengajuan Purchase order, konfirmasi barang ready, dan laporan final project.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.7

Gambar 3.7. Sequence Pengiriman Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.7. Sequence Pengiriman Barang Diagram diatas terdapat :

a. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

b. 9 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya mengajukan surat penawaran, konfirmasi pesanan, melakukan pembayaran, permintaan purchase order, penginputan llaporan penawaran, pengajuan purchase order, konfirmasi barang ready, pengiriman dan pemesangan barang, dan laporan akhir.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.8

Gambar 3.8. Sequence Pembayaran Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.8. Sequence Pembayaran Barang Diagram diatas terdapat :

a. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

b. 3 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya packing barang, confirm pelunasan pembayaran, dan pengiriman dan pemasangan barang.

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan penjualan yang ditangani oleh Admin Marketing yang sistemnya masih menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan pembuatan laporan belum secara maksimal, prosesnya meliputi pembuatan dan input data Surat Penawaran laporan penjualan secara manual.

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem informasi penjualan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu, program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan effisien serta optimal dalam memberikan informasi penjualan kepada atasan.

Analisis Perangkat Keras

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada sistem pengolahan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan Multimedia Plus adalah sebagai berikut:

  1. Processor  : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
  2. Monitor  : LCD 17” Samsung
  3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory
  4. Hardisk  : 320 GB HDD
  5. Mouse  : Logitech
  6. Printer  : HP

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan penjualan pada PT.Shunda Plafon Jakarta adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
  2. Google Chrome
  3. Microsoft Excel
  4. My SQL

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1.Analisa Masukan

a. Nama masukan : Order

Fungsi : Melakukan Pesanan

Media : Digital (Telepon/Kunjungan langsung)

Frekuensi : Setiap ada pesanan baru

Format : -

Keterangan : Berisi pesanan barang

b. Nama masukan : Pesanan Barang

Fungsi : Melakukan Pesanan

Media : Kertas/file (Email)

Frekuensi : Setiap ada pesanan baru

Format : -

Keterangan : Berisi pesanan barang

c. Nama masukan : Barang

Fungsi : Mengetahui info dn stok barang

Sumber  : Pengelola barang dan supplier

Media : Digital (Telepon/Kunjungan langsung)

Frekuensi : Setiap ada pengurangan dan penambahan barang

Format : -

Keterangan : Berisi stok dan barang yang ada

d. Nama masukan : Kategori Barang

Fungsi : Jenis-jenis barang

Sumber : Pengelola barang

Frekuensi : Setiap ada barang baru

Format : -

Keterangan : Berisi data-data kategori barang

2.Analisa Proses

a. Nama modul : Permintaan Order

Masukan : PO

Keluaran : Cetak PO

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan data permintaan pesanan barang yang dilakukan oleh pelanggan

a. Nama modul : Pembayaran

Masukan : Bukti transfer

Keluaran : Struk

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan data pembayaran dari customer

a. Nama modul : Konfirmasi pembayaran

Masukan : Faktur

Keluaran : Kertas

Ringkasan proses : Bukti pembayaran

3.Analisa Keluaran

a. Nama keluaran : Bukti transfer

Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembayaran

Media : Kertas

Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor

b. Nama keluaran : Bukti Pesanan

Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian

Media : Kertas

Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor


c. Nama keluaran : Bukti Pembayaran (nota, faktur, kwitansi)

Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian

Media : Kertas

Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor

d. Nama keluaran : Laporan stok barang

Fungsi : Bukti bagi kantor untuk mengetahui stok barang yang ada

Media : Kertas

e. Nama keluaran : Browsur

Fungsi : Daftar jenis barang

Media : Kertas

f. Nama keluaran : Surat penawaran

Fungsi : Rincian jenis barang dan harga barang

Media : Kertas

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT.Shunda Plafon pada sistem yang berjalan khususnya pada bagian laporan penjualan yang ditangani oleh Admin marketing saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, terkadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang tidak diketahui letaknya dengan berurut, menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien, sehingga kebutuhan sistem seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem infromasi penjualan pada PT.Shunda plafon.

Alternatif pemecahan Masalah

  1. Membuat dan membangun aplikasi pengolahan data yang mudah dioperasikan secara cepat, tepat dam akurat oleh setiap bagian yang bersangkutan dengan proses penjualan.
  2. Aplikasi yang bersifat terbuka yang bisa dilihat dan diakses oleh pegawai, khususmya pada bagian yang berhubungan dengan proses penjualan.
  3. Aplikasi yang dibuat harus terintegrasi dengan database untuk penyimanan data, dapat disortir sesuai kebutuhan dan dapat di update.

BAB IV

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa sistem informasi Penjulan pada PT.Shunda Plafon Jakarta dalam mendukung kegiatan pemasukan data penjualan di PT.Shunda Plafon Jakarta sebagai berikut :

Pemasukan data yang berjalan pada PT.Shunda Plafon Jakarta saat ini khususnya yang berjalan pada bagian laporan penjualan yang ditangani oleh Admin marketing saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang mendukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga dikhawatirkan terdapat beberapa kesalahan, terkadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang tidak diketahui letaknya dengan berurut, menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien, sehingga kebutuhan sistem seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk PT.Shunda plafon. PT.Shunda plafon membutuhkan suatu sistem informasi penjualan terkomputerisasi yang dapat menghasilkan dan menyalurkan informasi yang akurat, relevan juga tepat waktu pada setiap bagian staff yang berhubungan dengan sistem penjualan demi mendukung keefisienan kerja perusahaan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada sistem Penjualan di PT.Shunda Plafon, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja sistem yang sedang berjalan:

  1. Dapat mengembangkan sistem manual penggunaan Ms.Excel yang sedang berjalan saat ini dengan suatu sistem terkomputerisasi, yang lebih baik mengingat masih ada kekurangan yang diperoleh dari sistem manual penggunaan Microsoft Excel pada PT.Shunda Plafon Jakarta.
  2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dimiliki oleh PT.Shunda Plafon agar senantiasa dapat beradaptasi dengan perubahan sistem, dengan cara melakukan pelatihan (training) secara bersama-sama terutama kepada staff-staff yang berhubungan langsung dengan sistem.
  3. Membuka peluang kepada seluruh stakeholder atau pihak-pihak yang terkait untuk memberikan keleluasaan. Dalam hal masukan dan kebutuhan dari masing-masing bagian agar tercipta relevansi antara kebutuhan dengan keinginan pemakai (user). Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan sistem di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 Ludwig Von Bertalanfly, CAPS. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: Sunoto, Danang
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Gordon B. Davis, Andi Offset. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Sutabri, Tata
  3. 3,0 3,1 3,2 Darmawan, PT Remaja Rosdakarya Offset. 2013. Konsep Sistem Manajemen. Bandung: Darmawan, Deni
  4. Adi Nugroho, Andi Offset. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Nugroho, Adi
  5. Widodo, Informatika. 2013.Menggunakan UML. Bandung: Prabowo Pudjo, Widodo
  6. Tea Sandra Elvana, TugasAkhir. 2014.Karyailmiah. Tangerang: Sandra Elvana, Tea
  7. 7,0 7,1 CCIT Journal, Raharja. 2010. Penerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web. Tangerang: Journal, CCIT
  8. Bayu Prakoso, KKPRaharja. 2014/2015. Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada Pt Medikon Prima Laboratories. Tangerang: Prakoso, Bayu
  9. Gustiana Iyan,Universitas Komputer Indonesia. 2009. Perancangan Sistem Informasi Penjualan On Line pada PT. Ochikawa Headwears Project. Jakarta: Iyan, Gustiana
  10. Erlita Rasdiana,Raharja. 2013/2014. Analisa pengembangan sistem Sistem Information Student(SIS) pada perguruan tinggi Raharja. Tangerang: Rasdiana, Erlita
  11. Tiara Sugiarti,Raharja. 2014/2015. Analisis Sistem Informasi penjualan kredit pada PT.GMF AEROGASIA. Tangerang: Sugiarti, Tiara
  12. Shundagrouphistory, http://sd.co.id. 2014.Shunda Group History. Jakarta: Grouphistory, Shunda

DAFTAR LAMPIRAN



ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1214474260 Thea Puspita



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA

PT.SHUNDA PLAFON



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 28 Mei 2015



Dosen Pembimbing




(M.Roihan, MT)

NID. 02007



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1214474260
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: komputerisasi Akuntansi


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 28 Mei 2015
Thea Puspita
NIM. 1214474260

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya.

SHUNDA GROUP Terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang menyediakan Building Material. Perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari SHUNDA GROUP terdiri dari PT.Shunda Sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon, PT.Shunda Bangun Indonesia, PT.Shunda logam Indonesia dan masih akan terus berkembang. PT.Shunda Plafon merupakan salah satu perusahaan dari Shunda Group, dimana PT.Shunda Plafon ini terbentuk dari PT.Shunda sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon kini telah melebarkan jaringannya menjadi 30 Dealers.

Pada PT.Shunda plafon Jakarta pada laporan penjualan yang sedang berjalan saat ini masih manual (penggunaan Microsoft Excel) yang mengakibatkan laporan penjualan yang dihasilkan saat ini masih kurang akurat sehingga peluang terjadinya kesalahan lebih besar serta memakan banyak waktu, dikarnakan banyaknya tahapan dalam penginputannya. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat membantu proses pembuatan laporan penjualan agar dapat menghemat waktu, pengeluaran biaya serta menghasilkan data yang akurat. Data yang diperoleh, di analisis dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software visual paradigm.

Kata Kunci: Penjualan,Shunda Group, PT.Shunda Plafon, UML

ABSTRACT

Sales can be interpretes as an attempt or concrete steps are taken to move a product, be it in the form of goods or services, from producers to costumers as a target.

SHUNDA GROUP consists of several companies enganged in providing Building Materials. Companies that are part of SHUNDA GROUP consists of PT.Shunda Sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon, PT.Shunda Bangun Indonesia, PT.Shunda logam Indonesia and will continue to grow. PT.Shunda Plafon is one of the companies of Shunda Group, which was formed from the ceiling PT.Shunda sucai Indonesian. PT.Shunda Plafon now has expanted its network to 28 dealers.

On the PT.Shunda Plafon repots ongoing sales transaction are still manually resulting generated sales report is still less accurate so the greater the chances of errors and time consuming, because many stateg in input. Therefore we need a system that can help the sales reporting process in order to save time, expenses and generate accurate data. The data obtained, in the analysis in the form of Unified Modelling Language (UML) using visual software paradigm.

Keywords : Sales, Shunda Group, PT.Shunda Plafon, UML


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik.

Penulisan laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis pada PT.Shunda Plafon Sejak awal Febuari 2015 sampai akhir Mei 2015. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan KKP ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak M.Roihan.MT, Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada penulis sehingga laporan ini bisa penulis selesaikan.
  7. Ibu Henny Mareta, selaku Direktur PT.Shunda Plafon.
  8. Bapak Daniel, Selaku Busdev Manager PT.Shunda Plafon.
  9. Ibu Chelsea, selaku pembimbing lapangan serta seluruh staff pada PT.Shunda Plafon yang telah membantu penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian.
  10. Kedua Orang Tua penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKP ini dengan baik.Serta rekan-rekan mahasiswa/i yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis.

Penulis menyadaribahwa masih banyak kekurangandalam penyusunan laporan ini, baik dari segi materi maupun teknis hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yan bermanfaat untuk kedepannya.


Tangerang, 28 Mei 2015
Thea Puspita
NIM. 1214474260

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram

Gambar 3.4. Actifity Diagram

Gambar 3.5. Sequence diagram

Gambar 3.6. Sequence diagram

Gambar 3.7. Sequence diagram

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Tabel 2. Simbol Activity Diagram


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini kian berkembang pesat terutama dalam dunia kerja. Teknologi komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam membantu segala kegiatan operasional disegala bidang. Pemenuhan kebutuhan terhadap suatu informasi pada saat ini tidak lepas dari pemakaian dan pemanfaatan komputer. Dibandingkan dengan proses sebelumnya, dengan adanya perkembangan teknologi komputer, masyarakat dituntut agar dapat membuka wawasan dan mengimbangi situasi yang terjadi.

PT.Shunda Plafon perusahaan yang bergerak di bidang yang menyediakan Building Material, penggunaan system informasi laporan penjualan yang berjalan saat ini ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini, dikarenakan sistem laporan penjualan yang ada masih dilakukan menggunakan Ms.Exel dan dipegang oleh perorangan. Sehingga dalam pengolahan datanya banyak memakan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan menjadi terlambat. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam proses pembuatan laporan penjualannya dibutuhkan Sistem informasi yang dapat menyediakan kolaborasi akses antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai sehingga pemakai bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dengan kualitas informasi yang tinggi (akurat, aktual, dan dapat dipercaya). Selain itu, dengan sistem informasi yang ada dapat mengurangi resiko-resiko kesalahan penginputan data yang dilakukan pemakai sehingga secara keseluruhan sistem informasi dapat mengurangi beban aktivitas-aktivitas yang berat menjadi ringan. Oleh karena itu, banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan sistem informasi dalam kegiatannya untuk meningkatkan keuntungan dan produktivitas kerja pada setiap perusahaan.

Sistem informasi penjualan yang berjalan saat ini pada PT.Shunda Plafon jakarta dimulai dari laporan penjualan, dan penginputan data yang masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Hal ini mengakibatkan proses berjalannya kegiatan perusahaan menjadi tidak efisien dikarenakan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk sampai pada tahap laporan penjualan. Ketidakefisienan meliputi input data transaksi penjualan secara manual dengan penggunaan Microsoft Excel dimana penginputan dilakukan secara berulang oleh bagian admin yang dilihatnya dari surat penawaran, namun untuk kebutuhan informasi manajemen mengenai penjualan sudah adanya link Drop Box (untuk internal manajemen marketing).

Sehingga dari uraian diatas penulis akan melakukan analisa lebih lanjut dala bentuk laporan kuliah kerja praktek dengan judul “Analisa Sistem Informasi Penjualan pada PT.Shunda Plafon”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis akan menganalisa beberapa hal sebagai berikut.

  1. Bagaimana sistem informasi penjualan yang berjalan pada PT.Shunda Plafon saat ini?

  2. Apakah sistem laporan penjualan yang berjalan saat ini sudah optimal?

  3. Mengapa perlu dilakukan pengembangan sistem laporan penjualan pada PT.Shunda Plafon?

  4. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah laporan penjualan tersebut?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini:

1. Untuk mengetahui kinerja system penjualan yang sedang berjalan pada PT.Shunda Plafon ini.

2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem pembuatan laporan penjualan dalam menunjang efektivitas kerja.

3. Untuk mengembangkan system laporan penjualan pada PT.Shunda Plafon.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuat laporan ini: Untuk memudahkan dalam proses pembuatan laporan penjualan dimana sistem informasi yang dapat menyediakan kolaborasi akses antara kecepatan dan komunikasi yang akurat kepada pemakai sehingga pemakai bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Serta mengurangi resiko-resiko kesalahan penginputan data yang dilakukan pemakai sehingga secara keseluruhan sistem informasi dapat mengurangi beban aktivitas-aktivitas yang berat menjadi ringan.

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, Memberikan hasil analisa pada PT.Shunda Plafon berupa masukan yang positif serta langkah apa yang harus ditingkatkan pada sistem penjualan dan penelitian penulis dapat dijadikan pertimbangan pihak manajemen terhadap sistem yang dikaji agar poses pembuatan laporan penjualan berjalan lebih efektif dan efisien. Laporan yang dihasilkan juga dapat menjadi masukan positif ataupun rekomendasi solusi bagi permasalahan yang ada.

2. Bagi Pembaca Laporan

Bagi pembaca laporan, penelitian dapat dijadikan salah satu alternatif kepustakaan bagi para pembaca umumnya dan penelitian ini berguna menambah wawasan dan pengetahuan akan penerapan teori yang selama ini didapat melalui penelitian.

3. Bagi Penulis Laporan

Bagi penulis, dengan melakukan penelitian dan penyusunan Kuliah Kerja Praktek ini penulis dapat menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mengenai sebuah sistem penjualan juga mengaplikasi terori sistem penjualan pada perusahaan yang sudah ada, menambah menambah wawasan dan pengetahuan akan penerapan teori yang selama ini didapat melalui penelitian pada PT.Shunda Plafon yang bergeran di bidang menyediakan Building Material.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka penuis memiliki ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian berkisar pada sistem laporan penjualan yang berada pada PT.Shunda Plafon.

Metode Penelitian

Dalam pembuatan laporan KKP ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi langsung pada tempat KKP, dimana proses pengumpulan dan penggambaran data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

Metode Observasi (Pengamatan)

Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.


Metode Wawancara

Adalah penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian Sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang Berkaitan dengan masalah yang akan disusun.


Metode Studi Pustaka

Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari sebuah sumber atau buku yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis, untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan serta melakukan studi banding dalam penyusunan laporan KKP ini. Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

1. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, thesis, dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan KKP ini.)

2. Sumber Data Primer, diperoleh dan narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah admin dan pihak manajemen pada Penginputan Data Penjualan.

Analisa Data

Pembuatan laporan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam Industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak, Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini serta mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka laporan Kuliah Kerja Praktek ini dibagi menjadi beberapa sub bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penilitan tersebut, seperti landasan terori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (literatur review), analisa sistem, Unified Modelling Language (UML), serta teori-teori lainnya yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi, misi, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, UML (Unifed Modeling Language) meliputi Use case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan juga saran yang akan diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang dan untuk lebih memaksimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan KKP, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Ludwig Von Betalanfly dalam Danang Sunyoto (2014:32)[1], sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi di antar unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan.
  2. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:17)[2], sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
  3. Menurut Anatol Rapoport dalam Danang Sunyoto (2014)[1], sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antar satu sama lain.
  4. Menurut L.Ackof dalam Danang Sunyoto (2014:33)[1], sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
  5. Menurut John A. Beckett dalam Danang Sunyoto (2014)[1], sistem adalah kumpulan sistem-sistem yang berinteraksi.
  6. Menurut Gordon B.Davis dalam Danang Sunyoto (2014)[1], sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan.
  7. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi serta saling bergantung satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Jenis Sistem

Ada beberapa jeni sistem yang biasa digunakan, yaitu :

a) Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung.

Sistem fisik adalah suatu perangkat unsur yang secara bersama-sama beroperasi untuk mencapai suatu tujuan.

b) Sistem deterministik dan sistem probabilistic

Sistem deterministik beroperasi dalam cara yang dapat diramalkan secara tepat. Interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan pasti. Jika seseorang memiliki uraian keadaan sistem pada saat tertentu beserta uraian operasinya, maka keadaan sistem selanjutnya dapat disebutkan secara tepat tanpa kesalahan, seperti program computer.

Sedangkan sistem probabilistik dapat diuraikan dalam istilah perilaku yang mungkin tetapi selalu ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem. Contohnya sistem persediaan barang.

c) Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran bahan, infromasi atau energi dengan ligkungannya, contohnya sistem keorganisasian. Sistem terbuka cenderung memiliki sifat adaptasi berarti sistem dapat menyesuaikan terhadap perubahan dalam lingkungannya sedimikian hingga dapat meneruskan eksistensinya. Sistem ini mengorganisasi diri dan mengubah organisasinya sebagai tanggapan atas perubahan keadaan. Sebuah sasaran perancangan dalam kebanyakan sistem keorganisasian, termasuk sistem informasi adalah menyediakan kemampuan adaptasi dalam sistem. Sebuah metode penting dalam tanggapan adaptasi adalah umpan balik.

Sedangkan sistem tertutup didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mandiri. Sistem ini tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan ingkungannya, misalnya reaksi kimia di dalam sebuah tabung berisolasi dan tertutup. Sistem tertutup semacam ini akhirnya akan melemah dan bercera-berai. Gerak menuju perpecahan ini disebut peningkatan entropi (Gordon B.Davis, 1992).

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component), komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary), ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface), media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input), energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output), hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal), suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut R.J. Beishon dikutip Onong, informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripadaa biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-harinya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon.

Menurut Samuel Eilon dikutip Onong, informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain. Arus infromasi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan garis hidup suatu bisnis, seumpama darah mengalir dalam urat nadi dan urat-urat sebuah tubuh.

Menurut Gordon B.Davis, informasi dapat berupa data mentah, data tersusun kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya.

Dalam definisi umum informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan infromasi merupakan data yang sudah diolah, dibentuk dan dimanipulasi sesuai dengan keperluan penggunanya. Informasi dalam lingkup sistem infromasi memiliki beberapa ciri :

a. Benar atau salah

Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Jika penerima infromasiyang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

b. Baru

Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

c. Tambahan

Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

d. Korektif

Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas infromasi salah atau palsu sebelumnya.

e. Penegas

Informasi dapat mempertegass informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.

Kualitas Informasi

Menurut Adam dikutip Gordon B.Davis, mengenai sikap manajemen terhadap sistem infromasi, sebanyak 75% manaje menilai peningkatan kuantitas dan kualitas hampir identik dampaknya terhadap prestasi kerja. Tetapi jika dipinta memilih, maka 90% lebih menyukai peningkata dalam kualitas informasi dibandingkan kuantitas. Infrormasi bervariasi dalam kualitasnya karena adanya kesalahan, di mana kesalahan dalam hal ini merupakan persoalan yang sangat penting karena terhadap hal ini tidak dapat dilakukan penyesuaian sederhana. Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh:

a. Metode pengumpulan dan pengukuran yang salah.

b. Tidak mengikuti prosedur pengolahan data.

c. Data hilang atau data tidak terolah.

d. Kesalahan mencata atu mengkoreksi data.

e. File induk yang salah.

f. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

g. Kesalahan yang disengaja.

Kesulitan akibat kesalahan bias ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur-prosedur untuk mencari dan mengukur kesalahan dan kemudian menyesuaikannya. Kesulitan menghadapi kesalahan dapat di atas dengan:

a. Pengendalian intern untuk mengetahui kesalahan.

b. Audit ekstern dan intern.

c. Menambah batas-batas kepercayaan pada data

d. Instruksi pemakai dalam prosedur pengukuran dan pengolahan agar pemakai dapat menilai kesalahan yang mungkin terjadi.

Cara penyajian data akan mempengaruhi atau menyebabkan kesalahan pada cara pemakainya.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Spesialis Informasi

Istilah spesialis informasi untuk menggambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasi komputer. Menurut Raymond McLeod ada lima golongan utama spesialis informasi, yaitu analis sistem, pengelola database, spesialis jaringan, programmer, dan operator.

I.Analisis Sistem

Analisis sistem bekerja dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang sekarang ada. Analis sistem adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai caracomputer membantu pemecahan masalah.

II.Pengelolaan Database

Pengelolaan database bekerja sama dengan pemakai analisis sistem menciptakan database yag berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur, dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembai. Setelah database diciptakan, pengelola database mengelola sumber daya yang penting ini.

III. Spesialis Jaringan

Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya computer yang tersebar. Spesialis jaringan menggabungkan keahlian bidang komputer dan telekomunikasi.

IV. Programmer

Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistemuntuk membuat kode instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadiinformasi yang diperlukan pemakai.

V. Operator

Operator mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti computer mainframe dan computer mini. Operator memantau layar computer, mengganti ukuran keras di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk strorage serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pendapat sistem informasi menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Kenneth dan Jane (2014:47)[1], sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangn pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.

Menurut Sutabri (2012:46)[2], sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem/komponen yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan yang saling terhubung sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri(2012:47)[2], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Moodel (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

f. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Dimensi Sistem Informasi

Untuk memahani tentang sistem informasi, kita harus memahami dimensi organisasi, manajemen, dan teknologi informasi yang lebih luas dari sistem dan kekuatan dimensi tersebut dalam memberikan solusi atas tantangan dan permasalahn di lingkungan bisnis. Yang diacu adlah pemahaman lebih luas atas sistem informasi, termasuk pemahaman aspek manajemen dan organisasi dari sistem informasi serta aspek teknis dari sistem sebagi keahlian sistem informasi. Keahlian sistem informasi termasuk pendekatan perilaku dan pendekatan teknis untuk mempelajari sistem informasi. Sebaliknya keahlian computer berfokus terutama pada pengetahuan dari teknologi informasi, bidang sistem informasi manajemen mencoba mencapai keahlian sistem informasi yang diperluas ini. Berikut ini dimensi sistem informasi:

1. Organisasi

Sistem organisasi merupakan bagian yang terpisahkan dari organisasi. Malahan bagi sebagian perusahaan seperti perusahaan pembuatan laporan kredit, bisnisnya tidak akan berjalan tanpa sebuah sistem informasi. Elemen kunci dari organisasi adalah orang-orang di dalamnya, struktur, proses bisnis, politik, dan budaya. Organisasi memiliki struktur yang terdiri dari tingkatan dan keahlian yang berbeda. Struktur biasanya akan menggambarkan dengan jelas pembagian kerja. Wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan bisnis diorgansasikan sebagai suatu hierarki atau struktur piramida dari wewenang dan tanggung jawab yang semakin bertambah. Tingkat atas hierarki terdiri manajerial, professional, dan karyawan teknis, sedangkan tingkatan terendah terdii atas pekerja operasional (Kenneth dan jane, 2007) dalam Danang Sunyoto (2014)[1].

2. Teknologi

Teknologi informasi adlah satu dari banyak alat yang digunakan manajer untuk menghadapi perubahan. Piranti keras komputer adalah peralatan fisik yang digunakan untuk kegiatan input, pemproses, dan output dalam sebuah sistem informasi. Komponen-komponennya adalah computer dengan berbagai macam ukuran dan bentuk, berbagai macam peralatan input, output dan penyimpanan, serta peralatan telekomunikasi yang saling menghubungkan komputer.

3. Manajemen

Tugas manajemen adalah untuk berusaha memahami banyak keadaan yang dihadapi oleh organisasi, mengambil keputusan dan merumuskan rencana kegiatan untuk memecahkan permasalahan organisasi.

4. Pendekatan Sistem Informasi

1. Pendekatan Teknis

Pendekatan teknis terhadap sistem informasi menekankan model matematika untuk mempelajari sistem informasi serta penekanan pada teknologi secara fisik dan kemampuan format dari sistem tersebut. Disiplin ilmu yang berkontribusi adalah ilmu computer, metode kuantitatif dan riset operasi. Ilmu computer berfokus pada pengembangan teori perhitungan, metode perhitungan dan metode akses dan penyimpanan data yang efisien. Metode kuantitatif menekankan pada pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan paktik manajemen. Riset operasi berfokus pada teknis matematika untuk mengoptimalan parameter terpilih dari organisasi seperti transportasi, pengawasan persediaan dan biaya transaksi.

2. Pendekatan Perilaku

Bagian penting bidang sistem informasi melibatkan isu perilaku yang muncul dalam pengembangan dan pengelolaan jangka panjang dari sistem informasi. Isu seperti integrasi bisnis strategis, perancangan, implementasi, penggunaan dan manajemen tidak dapat dijelajahi dengan menggunakan model dari pendekatan teknis. Disiplin ilmu mengani perilaku lainnya berkontribusi pada metode dan konsep penting.

Pendekatan perilaku sebenarnya tidak mengabaikan teknologi, teknologi sistem informasi sering menjadi penyebab bagi permasalahan atau isu perilaku. Tetapi fokus dari pendekatan ini umumnyabukan pada solusi teknisnya, sebaliknya pendekatan ini berkonsentrasi pada perubahan tingkah lakuu, kebijakan manajemen dan organisasi, dan perilaku.

3. Pendekatan Sosioteknis

Menerapkan perspektif sistem sosioteknis membantu untuk menghindari pendekatan teknologi murni terhadap sistem informasi. Misalnya kenyataan bahwa teknologi informasi dapat menurunkan biaya dengan cepat dan pertumbuhan kekuatan tidak begitu saja dengan mudah diterjemahkan menjadi penigkatang produktivitas atau laba.

Dalam pendekatan ini ditekankan kebutuhan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Baik komponen teknis maupun perilaku perlu diperhatikan. Ini berarti bahwa teknologi harus diubah dan dirancangsedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan individu dan organisasi. Dalam perspektif sosioteknis, kinerja sistem akan optimal pada saat teknologi dan organisasi secara bersama-sama saling menyesuaikan sampai tingkat kombinasi yang memuaskan diperoleh.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yogiyanto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analisis sistem adalahpenguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Menurut Kristanto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

Menurut Yogianto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut.

Menurut Kristanto dalam Danang Sunyoto (2014:210)[1], analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis sebuah sistem, memilih alternative pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dngan menggunakan komputer.

Analis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajarai informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dari para ahli dapat disimpulkan analisis sistem merupakan proses penguraian sistem yang digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut pendapat Tata Sutabri (2012:220)[2], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapu ntujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsimanajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakaian.

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan yang ditandai dengan volume pengolahandata yang tinggi dimana pengolahan itu sendiri meliputi pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapann dokumen. Suatu perusahaan tidak dapat menentukan untuk memiliki sistem informasi akuntansi atau tidak, itu merupakan suatu keharusan. Sistem informasi akuntansi lebih berorientasi pada data daripada berorientassi pada informasi, dan datanya sebagian besar bersifat historis.

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson dan Cerullo dalam Danang Sunyoto (2014:118)[1], sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk mengubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).

Menurut ailkinson, sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup keseluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna atau pemakainya (users).

Menurut George H.Bodnar dan willian S.Hopwood dalam Danang Sunyoto (2014:118)[1], sistem informasi manajemen adalah kumpulan sumebr daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.

Menurut Baridwan dalam Danang Sunyoto (2014:118)[1], mendefinisikan sistem informasi akuntansi dengan istilah sistem akuntansi terdiri adri formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha suatu kesalahan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Tujuan, dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang membutuhkannya informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Sistem akuntansi adalah sistem informasi, atau slah satu subset/subsistem dari suatu sistem informasi organisassi. Tujuan sistem informasi akuntansi sebaagai berikut :

  1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu organisai/perusahaan, kerena manajemen bertanggung jawab untuk menginformasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dlam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
  2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
  3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi membantu personel operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
  4. Di sisi lain, sebuah sistem informasi akuntansi menambah manfaat atau nilai dengan cara:

  1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain serta efektif dan efisien.
  2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
  3. Meningkatkan efisiensi.
  4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
  5. Meningkatkan sharing knowledge menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
  6. Konponen sistem informasi akuntansi.
  7. Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem.

Bidang-bidang Akuntansi

Di dalam ilmu akuntansi telah berkembang bidang-bidang khusus di mana perkembangan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah dan ukuran perusahaan serta peraturan pemerintah. Adapun bidang-bidang akuntansi yang telah mengalami perkembangan antara lain sebagai berikut:

a. Akuntansi Keuangan (Financial atau General Accounting) menyangkut pencatatan transaksi-transaksi suatu perusahaan dan penusunan laporan berkala di mana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen, para pemilik dan kreditor.

b. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) merupakan suatu bidang yang menyangkut pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas, yaitu laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan kebenarannya.

c. Akuntansi manajemen (Management Accounting) merupakan bidang akuntnsi yang menggunakan baik data historis maupun data taksiran dlam membantu manajemen untuk merencanakan operasi-operasi di masa yang akan datang.

d. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyususnan laporan-laporan pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi.

e. Akuntansi Budgeter (Budgetary Accounting) merupakan bidang akuntansi yang merencanakan opersi-operasi keuangan (anggaran) untuk suatu periode dan memberikan perbandingan antara operasi-operasi yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.

f. Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non-profit Accounting) merupakan bidang yang mengkhususkan diri dalam pencatatan transaksi-transaksi perusahaan yang tidak mencari laba seperti organisasi keagamaan dan yayasan-yayasan sosial.

g. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) merupakan bidang yang menekankan penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut pada umumnya terdapat dalam perusahaan industri.

h. Sistem Akuntansi (Accounting System) meliputi semua teknik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengolah data akuntansi dlam rangka memperoleh pengendalian intern yang baik, di mana pengendalian intrn merupakan suatu sistem pengendalian yang diperoleh dengan adanya struktur organisasi yang memungkinkan adanya pembagian tugas dan sumber daya manusia yang cakap dan praktik-praktik yang sehat.

i. Akuntansi Sosial (Social Accounting) merupakan bidang yang terbaru dalam akuntansi dan yang paling sulit untuk diterangkan secara singkat, karenamenyangkut dana-dana kesejahteraan masyarakat.

Pengolahan Data Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data, dan penyiapan dokumen (Raymond McLeod dan George Schell).

1. Pengumpulan Data

Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tidak tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan maka disebut transaksi, kaena itulah timbul istilah pengolaan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.

2. Manipulasi Data

Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi:

a. Pengklasifikasian

Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di bidang computer, kode adalah satu atau karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan.

b. Penyortiran

Catatan-catatan disusun sesuai rutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain.

c. Perhitungan

Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan.

d. Pengikhtisaran

Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis atau disarikan menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata dan seterusnya.

e. Penyimpanan Data

Di suatu perusahaan kecil terdapat ratusan transaksi dan tindakan setiap hari, di perusahaan besar terdapat ribuan transaksi dan tindakan. Setiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ni harus disimpan di suatu tempat hingga diperlukan dan itulah tujuan penyimpanan data. Data disimpan pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Secara umum sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi.

f. Penyiapan Dokumen

Sistem informasi akuntansi menghasilkan utput untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara yaitu:

a. Oleh suatu tindakan (output dihasilkan jika sesuatu terjadi).

b. Oleh suatu jadwal waktu (output yang dihasilkan pada saat tertentu).

5. Karakteristik Untuk Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa karakteristik pengolahan data yang jelas membedakan sistem informasi akuntansi dari subsistem computer base information system (CBIS) yang lain, di mana sistem informasi akuntansi (Raymond McLeod dan George Schell):

a. Melaksanakan tugas yang diperlukan.

b. Berpegang pada prosedur yang relativ standar.

c. Menangani data yang rinci.

d. Berfokus historis.

e. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal.

Sedangkan karakteristik sistem informasi akuntansi menurut George M.Scott ada dua kategori, yaitu:

a. Memberikan laporan pada kelompok di luar perusahaan menurut persyaratan pelaporan yang ketat yang ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam akuntansi dan pemerintah.

b. Untuk operasi dan pengguna majeterial, yang didesain untuk memberikan informasi dalam bentuk apa pun yang diperlukan oleh manajer.

Konsep Dasar Komponen Sistem

Definisi Hardware (Perangkat Keras)

Menurut Darmawan (2013:94)[3], komputer memiliki bermacam-macam kecepatan dan harga, namun semua memiliki fitur-fitur yang umum. Fitur yang menjadi perhatian kita adalah prosesor, memori, kapasitas penyimpanan, dan alat input output. Semua computer untuk tujuan umum memiliki jenis-jenis komponen yang lebih banyak dan lebih cepat daripada computer mikro.

Didalam hardware terdapat beberapa bagian, antaranya: Bagian input, bagian output, ruang penyimpanan, bagian komunikasi, jaringan nirkabel.

1) Bagian Input

Komputer tidak akan banyak berguna tanpa alat-alat input dan output. Operasi bisnis membutuhkan sejumlah besar alat input dan output, dan dikembangkan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun telah tersedia banyak alat input dan output, sedikit saja yang diterima secara luas.

Data yang diterima dari manusia (human-captured data) mengacu pada input yang diisi oleh seseorang yang mengetik pada sebuah keyboard, menekan mouse, menyentuh monitor, berbicara ke microfon, atau interaksi lain yang serupa. Input yang diterima dari manusia sangat penting, Karena memberikan satu mekanisme langsung bagi penggunaa untuk mengendalikan komputer. Sebagian besar data aalnya memiliki bentuk yang tidak bisa dibaca oleh mesin, dan perlu dilakukan entri data oleh manusia.

2) Bagian Output

Dua alat output yang paling dikenal adalah layar komputer yang terkadang disebut monitor, dan printer. Meskipun konsep “kantor tanpa kertas” telah mendapat banyak perhatian, hasil output cetakan tetap merupaka fakta dari komputasi.

3) Ruang Penyimpanan

Ruang penyimpanan untuk computer muncul daam banyak bentuk media yang berbeda, yang maing-masing memiliki karakteristik yang berbeda yang menjadikannya lebih sesuai untuk tugas-tugas tertentu. Meskipun media penyimpanan bervariasi mulai dari computer besar hingga kecil, kebanyakan memiliki karakteristik yang serupa.

Ruang penyimpanan dapat berbentuk tetap atau bisa dilepas. Ruang penyimpanan tetap (fixed storage) adalah ruang penyimpanan yang terpasang secara permanen di dalam komputer. Media penyimpanan yang dapat dilepas (removable storge) biasanya berbentuk sebuah pita, disk (yang dikenal pula sebagai disket), flash drive USB, atau media jinjing lainnya.

4) Bagian Komunikasi

Komputer pribadi telah lma dihubungkan-hubungkan dengankomputer mikro. Bahkan, computer mikro pada awalnya disebut computer pribadi (personal computer). Komputer mikro saat muncul pertama kali bukan terbangun dalam satu jaringan, setiap pengguna komputer mikro menggunakan sumber daya ini hanya untuk keperluan komputasi pribadinya. Kini masing-masing pengguna sebuah komputer mikro dapat berbagi file, printer, dan sumber daya lainnya ketika terhubung oleh satu jaringan.

5) Jaringan Nirkabel

Jaringan nirkabel adalah jaringan yang popular dan popularitasnya saat ini sedang berkembang. Satu area dari pertumbuhan yang cepat itu adalah jaringan nirkabel yang mendistribusikan akses atas koneksi internet tunggal berkecepatan tinggi. Banyak oraang yang memiliki modem kabel dan lebih dari satu computer di rumah menggunakan jaringan nirkabel sehingga kecepatan dari kabel modem tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua kompter di rumahnya.

Definisi Software (Perangkat Lunak)

Menurut Darmawan (2013:94)[3], software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan perintah komputer yang tersusun secara sistematis.

a) Pengelompokan Software

Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System), interpreter, dan compiler.

b) Sistem Operasi

Sistem operasi berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer antara keybord dan CPU, dengan layar.

Sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia saat ini adalah sistem operasi yang dibuat oleh Microsoft dengan nama Microsoft windows. Versi windows yang paling banyak digunakan saat ini adalah Windows XP dan Windows Vista, saat ini telah ada sistem yang terbaru dari Microsoft yaitu Windows 7.

c) Jenis-jenis Program dalam Sistem Operasi

a. Bootstrap Loader : fungsi dari program boostrap loader (program pembaca software pertama) yang biasanya berada pada ROM adalah membaca bagian utama dari sistem operasi dari penyimpanan kedua (Secondary Memory) atau tambahan ketika computer pertama kali dinyalakan.

b. Diagnostic Test : fungsi dari program diagnosic test (pengecekan) adalah untuk melakukan pengecekan terhadap jalannya komponen-komponen dari sistem komputer, seperti pengecekan terhadap RAM dan Diskdrive. Sebagian dari program pengecekan ini berada pada ROM dan akan secara otomatis beroperasi pada saat computer pertama kali dinyalakan. Program pengecekan lain disimpan pada media penyimpanan kedua seperti hard disk. Contoh software ini adalah Norton unility.

c. Operating System Executive : fungsi dari program Operating System Executive (pengendali operasi) adalah mengendalikan jalannya sistem computer, seperti menjalankan program dan mengirimkan perintah ke hardware (perangkat keras).

d. BIOS: fungsi dari Basic Input Output Systems (program pengendali peralatan input dan output) adalah :

a. Membaca karakter dari keyboard.

b. Menulis karakter pada layar monitor.

c. Menulis karakter pada printer.

d. Menentukan apakah printer sedang sibuk atau tidak.

e. Membaca sector disk pada diskdrive tertentu

e. Utility Program : fungsi dari utility program (program utility) adalah untuk memberikan kemudahan dalam memanfaatkan disk seperti:

a. Memformat disk.

b. Menunjukan isi disk.

c. Mengkopi isi dari disk ke disk yang lain.

d. Memindahkan isi dari disk ke disk yang lain.

e. Menunjukan sisa dari disk.

f. Membuat backup hard disk.

g. Menyimpan kembali backup ke hard disk.

h. File maintenance : fungsi dari file maintenance adalah memberikan fasilitas pada program yang dibuat oleh user (pemakai computer) untuk membuat, membaca, dan mengisi file.

d) Memilih Sistem Operasi

Memiliki sistem operasi merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Sistem-sistem opearsi yang beredar saat ini jumlahnya cukup banyak dan kemampuannya sangat tinggi serta bervariasi, perlu biaya yang besar, kemampuan, dan pemahaman yang tinggi di bidang sistem operasi, dan waktu yang banyak untuk menguji keandalan suatu sistem operasi. Saat ini, hanya Negara-negara maju yangm memiliki fasilitas dan dana untuk melakukan pengujian tersebut. Kita sebagai user dari sistem operasi bukan pada tempatnya untuk menilai apakah suatu sistem operasi memiliki kualitas yang baik atau belum ada pengembang sistem operasi di Indonesua. Penilaian suatu sistem operasi tidak hanya dinilai dari kemampuan sistem operasi tersebut, promosi yang dilakukan serta keandalan berdasarkan pengalaman orang-orang yang menggunakannya.

Definisi SBrainware (User)

Menurut Darmawan (2013:94)[3], sejalan dengan persepsi kita bahwa brainware atau Sumber Daya manusia (SDM) merupakan bagian yang terpenting dari komponen sistem informasi (SI), dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai Sistem informasi Manajemen. Komponen SDM ini merupakan bagian yang tek terpisahkan dengan komponen lainnya didalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, pernacangan, dan strategi implementasi yang didasarkan pda komunikasi di antara sumber daya manusia yang terlihat dalam suatu organisasi.

Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pemantau, pengoperasi dan pengguna SI dan SIM sangat memberikan dampak pada organisasi karena sangat menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut dalam menetapkan sistem informasi manajemen.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi UML

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[4], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10)[5], ada 9 (sembilan) jenis diagram UML antara lain :

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai dengan apa yang direncanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan. Menurut Ginting, penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan – pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan oleh bebannya diketahui”.[6]

Penjualan bisa dilakukan dengan cara langsung (direct selling) dan penjualan tidak langsung (indirect selling). Penjualan langsung adalah penjualan yang dilakukan secara langsung oleh seorang penjual atau pedagang, misalnya menawarkan barang kerumah-rumah, ketoko-toko, sedangkan penjualan tidak langsung adalah penjualan yang dilakukan melakukan perantara, misalnya melalui media surat kabar,televisi dan media lainnya.

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan dan mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk saling mendukung pengembalian keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Perancangan sistem informasi penjualan adalah suatu sistem yang dirancang untuk melakukan proses penjualan agar ketetapan dan kecepatan proses tercapai sehingga kebutuhan akan informasi dapat dengan mudah diperoleh.

Tujuan penjualan para usaha mempunyai tujuan mendapatkan laba yang maksimal serta mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. serta berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan customer. semaksimal mungkin mengtiadakan akan adanya pengembalian barang (retur) yang disebabkan karna ketidaksesuaian dalam proses penjualan.[7]

Literature Review

Literature Review merupkan salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam Laporan Kuliah Kerja Praktek ini antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Angga Prakoso pada tahun 2014/2015 dengan judul “Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada Pt Medikon Prima Laboratories”. Penelitian ini membahas tentang sistem penjualan yang berjalan pada PT.Medikom Prima Laboraties, sistem yang berjalan masih bersifat manual maka dari itu si penulis melakukan penelitian pada tempat tersebut untuk mengembangkan sistem penjualannya agar lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.

    [8]

  2. Tinjauan Studi dari penelitian Iyan Gustiana, 2009, Universitas Komputer Indonesia, dalam Perancangan Sistem Informasi Penjualan On Line pada PT. Ochikawa Headwears Project (Iyan, Gustiana : 2009) dalam Perancangan Sistem Informasi Penjualan On Line pada PT. Ochikawa Headwears Project. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem penjualan pada PT. Ochikawa Headwears Project. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menghasilkan suatu sistem penjualan yang menggunakan media web atau internet dalam memasarkan topi jaring sehingga transaksi penjualan mudah dilakukan dengan cepat. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dapat memberikan kemudahan kepada calon pembeli untuk membeli topi jaring lewat internet. Calon pembeli dapat mengetahui langsung. Untuk mempromosikan atau lebih memperkenalkan perusahaan kepada semua kalangan masyarakat sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran dengan tujuan dapat meningkatkan penjualan. Namun demikian penelitian ini masih membutuhkan adanya sistem yang dapat menjaga keamanan dalam hal transaksi online dan membutuhkan proses backup data secara berkala.

    [9]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Erlita Rasdiana pada tahun 2013 dengan judul “Analisa pengembangan sistem Sistem Information Student(SIS) pada perguruan tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas tentang System Student Information Services(SIS) yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, SIS yang berjalan saat sudah cukup baik, namun sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta pengembangan kebutuhan Pribadi Raharja pada umumnya atas informasi mengenai segala bentuk pemberitahuan dan pengumuman secara umum maupun khusus, kedisiplinan dan layanan kepada mahasiswa, maka sistem ini memerlukan sistem yang benar-benar handal dan dapat berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi serta memenuhi kebutuhan tersebut.

    [10]

  4. Peneleitian yang dilakukan oleh Tiara sugiarti pada tahun 2014 dengan judul “Analisis Sistem Informasi penjualan kredit pada PT.GMF AEROGASIA”, penelitian ini membahas tentang penjualan kredit yang berjalan pada PT.GMF AEROGASIA, dimana Keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. proses pengolahan data saat ini pada PT GMF AeroAsia masih ada kelemahan dan kekurangan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi dproses penagihan penjualan kredit menjadi double. Masalah-masalah tersebut yaitu masalah dalam pencatatan data yang masih diinput secara manual yang menyebabkan data kurang valid atau double data dengan nama customer yang berbeda-beda tetapi nomor invoice yang sama dikarenakan user menggunakan metode manual.Dalam pemberian nomor invoice tersebut, pengolahan data yang data masih dicek satu persatu dalam pengolahan data yang membuat data tersebut kurang akurat,pencarian data dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual melalui microsoft excel.

    [11]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rahardja Untung, Yanti, Tri Purwaningsih, pada CCIT Journal 2010 yang berjudul “Penerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web”, penelitian ini membahas mengenai Retur, dan dapat disimpulkan bahwa Simplify Retur merupakan suatu metode untuk menyederhanakan retur yang kompleks,karena dengan metode ini tidak perlu lagi ada tabel retur. Tabel retur dan tabel transaksi adalah tabel yang sama, hanya saja transaksi kasir bernilai positif (+) sedangkan transaksi retur bernilai negatif (-). Dari sisi tersebut transaksi akan berjalan dengan baik dalam hal pengendalian transaksi keuangan. Dengan metode ini pembuatan laporan keuanganpun menjadi lebih mudah. Pada kasus penelitian penulis memiliki beberapa kesamaan kasus, diantaranya sering adanya retur/pengembalian barang, dikarena pesana barang yang tidak sesuai.

    [7]

Berdasarkan literatur-literatur review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literatur review yang telah dilakukan oleh Bayu Angga Prakoso (2014) dengan judul “Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada PT Medikon Prima Laboratories”. Karena permasalahan yang dihadapi hampir sama dengan penulis, sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian yang sedang dihadapi penulis.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT.Shunda Plafon

Sejarah Singkat PT.Shunda Plafon

SHUNDA GROUP Terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang menyediakan Building Material. Perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari SHUNDA GROUP terdiri dari PT.Shunda Sucai Indonesia, PT.Shunda Plafon, PT.Shunda Bangun Indonesia, PT.Shunda logam Indonesia dan masih akan terus berkembang.

PT.Shunda Plafon merupakan salah satu perusahaan dari Shunda Group, dimana PT.Shunda Plafon ini terbentuk dari PT.Shunda sucai Indonesia yang berdiri tahun 2007 diatas lahan 600m2 didaerah Tangerang. Tahun 2012 PT.Shunda Sucai Indonesia telah memperluas areanya menjadi 5000m2 dengan penambahan jumlah mesin hingga 10 unit dan memiliki 25 main Dealers yang tersebar di seluruh nusantara. PT.Shunda Plafon kini telah melebarkan jaringannya menjadi 28 Dealers.

PT.Shunda Sucai Indonesia adalah perusahaan nasional pertama yang memproduksi plafond an panel/partisi dinding yang terbuat dari bahan PVC dengan merk SHUNDA PLAFON PVC. Perusahaan berdiri pada tahun 2007 berlokasi di Dadap tangerang, diatas lahan seluas 600m2 bermesin 1 line. Hanya dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun, PT Shunda Sucai Indonesia kini telah menempati area 3000m2 dengan jumlah line mesin 9 unit, serta jaringan pemasaran di hamper seluruh kota-kotabesar di Indonesia dari ujung Barat (Aceh) sampai ke Timur (Sorong).

Dengan adaptasi teknologi luar, namun tetap menggunakan bahan dasar dalam negeri, PT Shunda Sucai Indonesia terus berinovasi menciptakan produk-produk berbasis PVC seperti Plafon (ceiling), panel dinding, list (cornice), plafon jenis accoustic, lantai, dan lain-lain, serta akan terus menambah varian produk lain guna memenuhi kebutuhan market domestic akan bahan bangunan berkualitas dan berinovasi tinggi, sekaligus merambah market internasional di kemudian hari.

Plafon PVC “Shunda” adalah jenis plafon yang dibuat dari bahan PVC yang sangat ringan dan memiliki banyak keunggulan diantaranya tahan air, anti rayap, dan tidak merambat api (Flame Retardant) Shunda Plafon merupakan jawaban atas kekurangan dari material plafon lainnya yang tersedia saat ini.

Dengan bahan yang lentur, ringan dan system aplikasi Knock Down membuat produk Shunda Plafon mudah dibongkar pasang dan dapat didesign sesuai keinginan. Menjadi ruangan lebih bersih, modern, stylish, india an mewah.

PT. Shunda plafon pada saat ini telah memilki cabang sebanyak 30 agen, yang tersebar di wilayah Indonesia. Jumlah karyawan Shunda Plafon saat ini mencapai 1000 karyawan. Dan PT.Shunda Plafon ini merupakan pusat dari seluruh cabang Shunda lainnya.[12]

VISI dan MISI Shunda Plafon

Visi Shunda Plafon

Menjadi brand leader dalam industry manufaktur dan distribusi building material di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.

Misi Shunda Plafon

· Menciptakan produk-produk inovatif, berkualitas, dan berwawasan lingkungan demi menjawab tantangan jaman.

· Meningkatkan efisiensi sehingga menghasilkan produk dengan harga kompetitif.

· Menjamin ketersediaan produk dengan system distribusi terintegrasi.

· Terus meningkatkan pelayanan pelanggan baik dari segi marketing, teknis, maupun purna jual demi tercapainya costumer satisfaction

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan PT.Shunda Plafon yang mempunyai struktur organisasi seperti pada gambar 3.1:

Struktur Organisasi PT.Shunda Plafon


Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada PT.Shunda plafon jakarta, yaitu sebagai berikut:

A. CEO

CEO memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Menentukan dan menetapkan kebijaksanaan mutu.
  2. Menentukan dan mengesahkan dokumen sistem manajemen.

B. Direktur

Direktur memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membawahi seluruh aktivitas perusahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.
  2. Mengorganisir dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap CEO.

C. Personal Admin

Personal Admin memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membetulkan letak atau posisi alat tulis pimpinan serta perlengkapan yang diperlukan.
  2. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.
  3. Mewakili seseorang menerima sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya.
  4. Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari suatu badan atau instansi.
  5. Memeriksa hasil pengumpulan dana atau uang muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan.
  6. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.
  7. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.

D. Marketing Manajer

Marketing Manajer< memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran bersama supervisor untuk mencapai target penjuaan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. Memimpin, merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan pemasaran sesuai dengan prosedur yang ada.
  2. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
  3. Memonitor pelaksanaan kebijakan pelasanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.
  4. Menentukan dan mengesahkan dokumen sistem manajemen.

E. Business Development Manager

Business Development Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Menentukan program promosi.
  2. mengevaluasi dampak kegiatan promosi.
  3. memonitor kegiatan penjualan.
  4. Mengkomunikasikan rencana penjualan dengan bagiam marketing.

F. HRD Manager

HRD Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

HRD Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Menangani suatu kebutuhan atau aktifitas melainkan seluruh proses kegiatan pada aktifitas ruang lingkup dalam sebuah perusahaan.

G. Accounting Supervisor

Accounting Supervisor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

Accounting Supervisor memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

H. Finance Admin

Finance Admin memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membantu staf administrasi dalam merencanakan, dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan rencana kerja.
  2. Memonitor kebutuhan-kebutuhan pelayanan, seperti pengurusn barang pesanan, pengaturan jadwal pengiriman serta pemasangan barang.
  3. Bertanggung jawab kepada staf administrasi akan pelaksanaan berbagai kegiatan dan pelayanan.
  4. Menggunakan semua sarana dan prasarana yang ada demi efektivitas dan efisiensi serta pelayanan.

I. Admin Marketing

Admin Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Membuat pertanggung jawaban laporan pada setiap aktifitas marketing.
  2. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan.
  3. Mengetahui jumlah stok barang yang tersedia.

J. Supervisor Marketing

Supervisor Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

Supervisor Marketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling semua kegiatan marketing yang behubungan dengan pemesanan dan pelayanan lainnya.

K. TeleMarketing

TeleMarketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

TeleMarketing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling telepon dari cosyumer yang mengatur transaksi menggunakan telepon baik itu pemesanan maupun pelayanan lainnya, serta terima Costumer Complain.

L. Marketing Eksekutif

Marketing Eksekutif memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: Handling telepon dari cosyumer yang mengatur transaksi menggunakan telepon baik itu pemesanan maupun pelayanan lainnya, serta terima Costumer Complain.

M. Driver

Driver memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Menyiapkan kelayakan kendaraan operasional yang akan dipergunakan.
  2. Mempersiapkan kelayakan kendaraan operasional.
  3. Membantu mengantar ataupun mengirim barang-barang berhubungan dengan pekerjaan.

N. Asistant Driver

Asistant Driver memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu: membantu setiap aktifitas yang dilakukan supir, dan selalu siap menemani tugas-tugas supir.

O. General Affair

General Affair memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut, yaitu:

  1. Melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaan fasilitas dan layanan administrasi perkantoran, sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional.
  2. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerja dan jabatan.
  3. Melaksanakan akan adanya kebutuhan dan pengadaan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan penjilidan.
  4. Mengawasi pelaksanaan kebersihan dan kenyamanan ruang kantor dan keamanan kantor.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

Prosedur sistem penjualan:

  1. Pelanggan menghubungi bagian marketing ataupun berkunjung langsung ke kantor.
  2. Bagian team marketing melakukan komunikasi kepada pelanggan sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
  3. Jika diperlukan team marketing akan melakukan survey lokasi dan pengukuran.
  4. Marketing membuat surat penawaran untuk pelanggan (bisa berdasarkan pesanan pelanggan ataupun kesepakatan antara marketing dan pelanggan) dan di kirim via email/fax.
  5. Pelanggan akan melakukan pembayaran pertama 50% bahan & list dan di bayar pada saat penawaran disetujui.
  6. Pembayaran kedua (pelunasan) 50% bahan & list di bayarkan pada saat sebelum barang dikirim.
  7. Team marketing memberikan surat penawaran kepada admin untuk dibuat saled order.
  8. Admin membuat sales order dan diserahkan kepada PO Officer untuk dibuat purchase order ke pabrik.
  9. Admin menginput laporan surat penawaran marketing pernama(tahun, bulan, tanggal).
  10. Sortir report surat penawaran marketing pernama berdasarkan subyek: projek yang sudah selesai, projek yang masih berjalan, projek yang belum mendapat konfirmasi dari pelanggan dan projek yang cancel.
  11. Purchase order akan diproduksi oleh pabrik kurang lebih 2 minggu.
  12. Barang yang sudah ready di produksi dari pabrik akan di info kepada PO Officer.
  13. PO Officer akan mengatur jadwal pengiriman kepada pelanggan, dan di informasikan kepada admin marketing untuk di aturkan jadwal pemasangan.
  14. Pengiriman dan pemasangan barang kepada pelanggan.

Catatan : Purchase baru akan diproduksi oleh pabrik apabila 50% bahan & list sudah dibayarkan. Dan pengiriman baru akan dilakukan setelah sisa 50% bahan & list dibayar.

Analisis Sistem yang Berjalan

1. Analisis Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.2

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada PT.Shunda Plafon.

b. 4 actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : Customer, marketing, Admin Marketing dan PO Officer.

c. 9 use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor.

2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.3

Gambar 3.3. Activity Penjualan Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Penjualan Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.

b. 12 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.4

Gambar 3.4. Activity Laporan Penjualan Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Laporan Penjualan Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.

b. 7 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.5

Gambar 3.5. Sequence Pemesanan Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Pemesanan Barang Diagram diatas terdapat :

a. 2 Life Line antarmuka yaitu produk dan laporan.

b. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

c. 4 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya telepon/datang ke kantor, konfirmasi pesanan barang, terima order, dan konfirmasi order.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.6

Gambar 3.6. Sequence Laporan Penjualan Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Laporan Penjualan Diagram diatas terdapat :

a. 3 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

b. 4 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya mengajukan surat penawaran, pembuatan laporan penjualan, pengajuan Purchase order, konfirmasi barang ready, dan laporan final project.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.7

Gambar 3.7. Sequence Pengiriman Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.7. Sequence Pengiriman Barang Diagram diatas terdapat :

a. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

b. 9 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya mengajukan surat penawaran, konfirmasi pesanan, melakukan pembayaran, permintaan purchase order, penginputan llaporan penawaran, pengajuan purchase order, konfirmasi barang ready, pengiriman dan pemesangan barang, dan laporan akhir.

Analisis Sistem yang Berjalan seperti pada gambar 3.8

Gambar 3.8. Sequence Pembayaran Barang Diagram

Berdasarkan gambar 3.8. Sequence Pembayaran Barang Diagram diatas terdapat :

a. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Customer dan Marketing.

b. 3 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya packing barang, confirm pelunasan pembayaran, dan pengiriman dan pemasangan barang.

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi laporan penjualan yang ditangani oleh Admin Marketing yang sistemnya masih menggunakan program komputer standart (Microsoft Excel) dan pembuatan laporan belum secara maksimal, prosesnya meliputi pembuatan dan input data Surat Penawaran laporan penjualan secara manual.

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem informasi penjualan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatatan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Oleh karena itu, program sistem komputer terasa penting dalam menunjang kalancaran pengolahan data, sehingga faktor kesalahan manusia (human error) dapat diperkecil dan hasil yang dicapai dapat lebih efektif dan effisien serta optimal dalam memberikan informasi penjualan kepada atasan.

Analisis Perangkat Keras

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada sistem pengolahan laporan penerimaan dan pengeluaran keuangan Multimedia Plus adalah sebagai berikut:

  1. Processor  : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
  2. Monitor  : LCD 17” Samsung
  3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory
  4. Hardisk  : 320 GB HDD
  5. Mouse  : Logitech
  6. Printer  : HP

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

adapun Konfigurasi sistem software yang diperlukan di dalam sistem pengolahan laporan penjualan pada PT.Shunda Plafon Jakarta adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)
  2. Google Chrome
  3. Microsoft Excel
  4. My SQL

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1.Analisa Masukan

a. Nama masukan : Order

Fungsi : Melakukan Pesanan

Media : Digital (Telepon/Kunjungan langsung)

Frekuensi : Setiap ada pesanan baru

Format : -

Keterangan : Berisi pesanan barang

b. Nama masukan : Pesanan Barang

Fungsi : Melakukan Pesanan

Media : Kertas/file (Email)

Frekuensi : Setiap ada pesanan baru

Format : -

Keterangan : Berisi pesanan barang

c. Nama masukan : Barang

Fungsi : Mengetahui info dn stok barang

Sumber  : Pengelola barang dan supplier

Media : Digital (Telepon/Kunjungan langsung)

Frekuensi : Setiap ada pengurangan dan penambahan barang

Format : -

Keterangan : Berisi stok dan barang yang ada

d. Nama masukan : Kategori Barang

Fungsi : Jenis-jenis barang

Sumber : Pengelola barang

Frekuensi : Setiap ada barang baru

Format : -

Keterangan : Berisi data-data kategori barang

2.Analisa Proses

a. Nama modul : Permintaan Order

Masukan : PO

Keluaran : Cetak PO

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan data permintaan pesanan barang yang dilakukan oleh pelanggan

a. Nama modul : Pembayaran

Masukan : Bukti transfer

Keluaran : Struk

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan data pembayaran dari customer

a. Nama modul : Konfirmasi pembayaran

Masukan : Faktur

Keluaran : Kertas

Ringkasan proses : Bukti pembayaran

3.Analisa Keluaran

a. Nama keluaran : Bukti transfer

Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembayaran

Media : Kertas

Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor

b. Nama keluaran : Bukti Pesanan

Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian

Media : Kertas

Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor


c. Nama keluaran : Bukti Pembayaran (nota, faktur, kwitansi)

Fungsi : Bukti bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian

Media : Kertas

Distribusi : 1 untuk pelanggan dan 1 untuk pihak kantor

d. Nama keluaran : Laporan stok barang

Fungsi : Bukti bagi kantor untuk mengetahui stok barang yang ada

Media : Kertas

e. Nama keluaran : Browsur

Fungsi : Daftar jenis barang

Media : Kertas

f. Nama keluaran : Surat penawaran

Fungsi : Rincian jenis barang dan harga barang

Media : Kertas

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh PT.Shunda Plafon pada sistem yang berjalan khususnya pada bagian laporan penjualan yang ditangani oleh Admin marketing saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga terdapat beberapa kesalahan, terkadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang tidak diketahui letaknya dengan berurut, menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien, sehingga kebutuhan sistem seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem infromasi penjualan pada PT.Shunda plafon.

Alternatif pemecahan Masalah

  1. Membuat dan membangun aplikasi pengolahan data yang mudah dioperasikan secara cepat, tepat dam akurat oleh setiap bagian yang bersangkutan dengan proses penjualan.
  2. Aplikasi yang bersifat terbuka yang bisa dilihat dan diakses oleh pegawai, khususmya pada bagian yang berhubungan dengan proses penjualan.
  3. Aplikasi yang dibuat harus terintegrasi dengan database untuk penyimanan data, dapat disortir sesuai kebutuhan dan dapat di update.

BAB IV

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa sistem informasi Penjulan pada PT.Shunda Plafon Jakarta dalam mendukung kegiatan pemasukan data penjualan di PT.Shunda Plafon Jakarta sebagai berikut :

Pemasukan data yang berjalan pada PT.Shunda Plafon Jakarta saat ini khususnya yang berjalan pada bagian laporan penjualan yang ditangani oleh Admin marketing saat ini didapatkan bahwa proses dalam pengolahan datanya masih kurang maksimal karena menggunakan program aplikasi Microsoft Excel serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat, akurat dan terbaru secara efisien, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang mendukung untuk penyimpanan data tersebut, sehingga dikhawatirkan terdapat beberapa kesalahan, terkadang dapat menyebabkan data hilang, dan posisi data yang tidak diketahui letaknya dengan berurut, menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien, sehingga kebutuhan sistem seperti apa yang memang benar-benar dibutuhkan untuk PT.Shunda plafon. PT.Shunda plafon membutuhkan suatu sistem informasi penjualan terkomputerisasi yang dapat menghasilkan dan menyalurkan informasi yang akurat, relevan juga tepat waktu pada setiap bagian staff yang berhubungan dengan sistem penjualan demi mendukung keefisienan kerja perusahaan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada sistem Penjualan di PT.Shunda Plafon, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja sistem yang sedang berjalan:

  1. Dapat mengembangkan sistem manual penggunaan Ms.Excel yang sedang berjalan saat ini dengan suatu sistem terkomputerisasi, yang lebih baik mengingat masih ada kekurangan yang diperoleh dari sistem manual penggunaan Microsoft Excel pada PT.Shunda Plafon Jakarta.
  2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dimiliki oleh PT.Shunda Plafon agar senantiasa dapat beradaptasi dengan perubahan sistem, dengan cara melakukan pelatihan (training) secara bersama-sama terutama kepada staff-staff yang berhubungan langsung dengan sistem.
  3. Membuka peluang kepada seluruh stakeholder atau pihak-pihak yang terkait untuk memberikan keleluasaan. Dalam hal masukan dan kebutuhan dari masing-masing bagian agar tercipta relevansi antara kebutuhan dengan keinginan pemakai (user). Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan sistem di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 Ludwig Von Bertalanfly, CAPS. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: Sunoto, Danang
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Gordon B. Davis, Andi Offset. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Sutabri, Tata
  3. 3,0 3,1 3,2 Darmawan, PT Remaja Rosdakarya Offset. 2013. Konsep Sistem Manajemen. Bandung: Darmawan, Deni
  4. Adi Nugroho, Andi Offset. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Nugroho, Adi
  5. Widodo, Informatika. 2013.Menggunakan UML. Bandung: Prabowo Pudjo, Widodo
  6. Tea Sandra Elvana, TugasAkhir. 2014.Karyailmiah. Tangerang: Sandra Elvana, Tea
  7. 7,0 7,1 CCIT Journal, Raharja. 2010. Penerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web. Tangerang: Journal, CCIT
  8. Bayu Prakoso, KKPRaharja. 2014/2015. Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada Pt Medikon Prima Laboratories. Tangerang: Prakoso, Bayu
  9. Gustiana Iyan,Universitas Komputer Indonesia. 2009. Perancangan Sistem Informasi Penjualan On Line pada PT. Ochikawa Headwears Project. Jakarta: Iyan, Gustiana
  10. Erlita Rasdiana,Raharja. 2013/2014. Analisa pengembangan sistem Sistem Information Student(SIS) pada perguruan tinggi Raharja. Tangerang: Rasdiana, Erlita
  11. Tiara Sugiarti,Raharja. 2014/2015. Analisis Sistem Informasi penjualan kredit pada PT.GMF AEROGASIA. Tangerang: Sugiarti, Tiara
  12. Shundagrouphistory, http://sd.co.id. 2014.Shunda Group History. Jakarta: Grouphistory, Shunda

DAFTAR LAMPIRAN