KP1211473284

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN

LAKSANA PAKUHAJI TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1211473284 SRI WAHYUNI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PERSETUJUAN


ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN

LAKSANA PAKUHAJI TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.

Tangerang, 30 Mei 2014


Dosen Pembimbing
Pembimbing Lapangan



Dedy Iskandar, S. Kom.
Masudin
NID : 0506

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini:

NIM
: 1211473284
Nama
: Sri Wahyuni
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manjemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 30 Mei 2014
Sri Wahyuni
NIM: 1211473284

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali pada instansi pemerintahan, bisnis dan pendidikan. Disamping itu semua instansi pemerintah maupun pendidikan ingin mengembangkan dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kinerjanya. Kebutuhan akan suatu informasi dewasa ini mencangkup hampir disegala ruang lingkup kehidupan. Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat dan relevan. Namun, dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi yang digunakan. Sebagai negara yang sedang berkembang, selalu mengadopsi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana penggunaan komputer mulai menjadi kegiatan sehari-hari sebagai alat pembantu kinerja pekerjaan yang optimal. Bahkan hampir diseluruh kegiatan di kantor, sekolah maupun instansi pemerintahan telah menggunakan komputer sebagai alat untuk menunjang kinerja pekerjaan.

Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Salah satu contoh paling sederhana dalam hal ini adalah bila pada masyarakat yang masih tradisional dahulu dalam pencapaian informasi memerlukan waktu yang begitu lama, karena adanya sistem yang manual sehingga tahap pengerjaan masih manual dan memerlukan banyak waktu untuk meningkatkan produktifitas. Pekerjaan manusia tanpa bantuan peralatan yang modern akan sangat sulit untuk bisa mewujudkan hal itu. Oleh karenanya diperlukan dukungan perangkat komputer agar dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Sistem informasi yang baik dan berkualitas merupakan hal utama yang sangat diperhatikan dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan bagi manusia untuk menunjang keputusan. Dengan adanya sistem informasi yang lebih baik maka akan sangat membantu manusia menjalankan aktifitas pekerjaan. Sistem informasi dapat diterapkan pada instansi atau perusahaan untuk mengolah data dan menyajikan informasi atau laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara cepat, tepat dan akurat.

Sistem Informasi didefinisikan sebagai kumpulan hardware dan software komputer, procedure, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakan, memanajemen, distribusi data dan informasi. Analisa sistem (sistem analysis) merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Perancangan Sistem (Sistem Design) dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisa dan kajian terhadap kelayakan sistem berjalan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang yang penulis tuangkan dalam sebuah laporan ilmiah untuk menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengan judul “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang ”

Rumusan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini berkaitan dengan Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Kependudukan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang. Beberapa hal akan dikemukakan mengenai perancangan sistem informasi yang saat ini berjalan, serta adanya masalah-masalah yang terjadi pada sistem informasi. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimanakah dengan sistem pengolahan data yang sedang berjalan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang?
  2. Apakah pemanfaatan pengolahan data di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang sudah efektif dan efisien?
  3. Sistem Informasi seperti apa yang diperlukan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan kuliah kerja praktek ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek ini yaitu hanya pada lingkup seputar kegiatan aktifitas kelurahan yang ada di Kelurahan Laksana Pakuhaji. Pada laporan kuliah kerja praktek ini hanya membahas tentang analisa dan perancangan sistem informasi kependudukan di kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang.
Berikut ini adalah ruang lingkupnya :

  1. Kegiatan aktifitas kelurahan
  2. Pertanyaan Perihal : Data kependudukan antara lain ; Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Kepindahan, Akta Kematian, dan sebagainya.
  3. Pelayanan staff terhadap penduduk menggunakan sistem yang terkomputerisasi

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian


Dari beberapa uraian diatas penulis mempunyai beberapa tujuan antara lain :

  1. Memudahkan Kelurahan Laksana untuk mengambil keputusan yang cepat dan akurat, memberikan pelayanan efisien dan efektif terhadap penduduk.
  2. Dapat menghasilkan data kependudukan yang akurat baik dari segi jumlah penduduk, tingkat ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.
  3. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan di seputar kelurahan yang berjalan saaat ini.
  4. Menjadikan sistem yang bisa dimanfaatkan sebagai referensi dasar untuk memudahkan proses penginputan data kependudukan yang akurat.
  5. Menambah ilmu pengetahuan untuk melakukan pengamatan sebuah sistem dalam kependudukan sehingga menyelesaikan Tugas Laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek)
  6. Memberikan pelayanan yang terbaik pada penduduk Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang dengan sistem yang terkomputerisasi.


Manfaat Penelitian


Manfaat nyata yang didapat pada penelitian ini adalah :

  1. Adanya tindakan pengembangan mengenai kekurangan yang harus dilakukukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan mengatasi kendala pada sistem kependudukan yang berjalan.
  2. Memberikan pelayanan guna memenuhi kebutuhan penduduk pada sistem kependudukan yang berjalan.
  3. Memberikan wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis dan penduduk agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya dalam hal penyampaian informasi.


Metode Penelitian


Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, digunakan metode penelitian sebagai berikut :

Metode Pengumpulan data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
    Penulisan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti terhadap data-data kependudukan serta menganalisa sistem yang dibutuhkan untuk mengetahui unsur-unsur dari sistem tersebut.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan tatap muka dan Tanya jawab secara lisan yang dilakukan oleh penulis dengan lurah, sekretaris lurah, dan staff kelurahan serta melakukan pencatatan terhadap hasil wawancara untuk dijadikan sumber data.
  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)
    Suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti .


Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalu 4 (empat) tahap, yaitu :
  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.
  2. Analisa terhadap temuan sistem.
  3. Identifikasi kebutuhan informasi.
  4. Identifikasi persyaratan sistem.


Metode Perancangan

Metode perancangan merupakan tiap-tiap prosedur, teknik, dan alat bantu tertentu yang mempresentasikan sejumlah aktivitas tertentu yang digunakan oleh penulis dalam proses perancangan keseluruhan.

Penyusunan merupakan sebuah metode terbaru dimana metode perancangan berusaha untuk menghindari terjadinya kekeliruan, dari masalah yang tidak terpantau pada masalah perancangan program, dan jenis kesalahan yang terjadi dengan metode yang tidak tersusun. Proses penyusunan sebuah program juga tergantung pada luas cakupan yang digunakan dalam sebuah perancangan dan untuk memperluas pencarian solusi yang tepat. Metode ini juga berhubungan dengan aspek umum lain dari masalah perancangan program aplikasi, dengan metode pengumpulan data dan metode analisa diatas merupakan pendeskripsian apa yang ada diluar kepala. Lingkungan luar ini adalah sebuah metode tambahan yang sangat penting ketika pengambilan keputusan masalah yang kompleks, tapi juga merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi penulis.


Sistematika Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang penjelasan latar belakang penulisan KKP, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan KKP.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini Berisi gambaran yang membahas mengenai sistem secara teoritis yang di kutip dari buku yang berupa teori umum, teori khusus yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang, sejarah singkat, visi dan misi kelurahan, nilai, tujuan dan sasaran kelurahan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang ada pada kelurahan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah serta rancangan prototipe.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil laporan KKP yang dapat dipergunakan untuk pengembangan analisa sistem ini lebih berlanjut

.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan profesi yang bagus untuk memulai karir dibidang IT. Pekerjaan sebagai analisa sistem / system analysis menawarkan tantangan kerja dinamis dan variatif. Analisa sistem merupakan kunci individu dalam proses pengembangan sistem. Analisa sistem mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang analisa sistem juga merupakan orang yang paling bertanggungjawab pada proses analisis dan perancangan sistem informasi. Tugas utama dari seorang analisa sistem adalah menentukan bentuk sistem yang dibangun nantinya. Keputusan ini tidak mudah, kesalahan menentukan format sistem yang akan dibangun akan berakibat pada gagalnya proyek yang dikerjakan. Oleh Karena itu seorang analisa sistem yang sukses harus memiliki dan dibekali dengan beberapa keahlian spesifik. (Hanif Al-fatta,2007:17).

“Analisa sistem sebagai pengurai dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”[Jogiyanto, 2005 ].

Maka Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan sistem tersebut.

Tujuan Analisa Sistem adalah sebagai berikut :
  1. Untuk memahami kinerja sistem yang ada atau sedang berjalan.
  2. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user) dengan mempelajari bentuk formulir, laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan.< li style="text-align:justify;line-height:2;">Untuk mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pemakai (user) sistem yang tidak dapat dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan.


Konsep Dasar Sistem

Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya.
Menurut Jogiyanto Sistem mengandung dua pengertian yaitu:
  • Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :
    “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.[Jogiyanto, 2008:34]

  • Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
    “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. [ Jogiyanto, 2008:34]

Maka sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur atau elemen-elemen yang saling berkumpul dan berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan demi mencapai suatu tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), dan sasaran (objective), atau tujuan (goals), [Jogiyanto, 2008:54]
berikut adalah penjelasan dari karakteristik sistem :
  1. Komponen sistem (Component)

    Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.Setiap subsistem menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan sistem (Boundary)
    Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya . Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem (Environment)
    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus selalu dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar terjaga eksistensi (kelangsungan hidup) dari suatu sistem.
  4. Penghubung sistem (Interface)
    Penghubung merupakan media antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan Penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan sistem (Input)
    Masukan adalah energi yang dimasukan dalam suatu sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan Masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi Sedangkan Signal Input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan suatu hasil atau Keluaran.
  6. Keluaran sistem (Output)
    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.
  7. Pengolah sistem (Process)
    Suatu sistem pasti mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang di butuhkan oleh manajemen.
  8. Sasaran sistem (Goal)
    Suatu sistem dikatakan berhasil jika sistem yang digunakan mengenai sasaran yang ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan yang diiginkan.


Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut : [Jogiyanto, 2008:53]
  1. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    • Sistem abstrak (Abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

    • Sistem Fisik (Physical sytem) merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    • Sistem Alamiah (Natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem Perputaran bumi.
    • Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    • Sistem tertentu (Deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

    • Sistem tak tentu (Probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    • Sistem Tertutup (Closed sytem) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang bener-bener tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara tertutup, tidak benar-benar tertutup).

    • Sistem Terbuka (Open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. karena itu perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

 

Pengertian Analisa Masukan

Masukan pada sistem adalah data-data yang diterima oleh dan akan diproses oleh sistem.


Pengertian Analisa Proses

Keluaran pada sistem adalah data-data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses. metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.


Pengertian Analisa Keluaran

Keluaran pada sistem adalah data-data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses. metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.


Konsep Dasar Informasi

Dalam menganalisis dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan. Gordon.B.Davis (1985) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah dioalh menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan dating. Informasi mempunyai cirri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif.
Raymond McLeod (1995) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah definisi informasi :
  • Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam kedalam bentuk media (contohnya, komputer) misalnya; ada fakta bahwa nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi. [Zulkifli Amsyah, 2005:2].

  • Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil suatu keputusan. Jadi informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. [Jogiyanto, 2008:36].
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Maka Informasi adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

 

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). [ Jogiyanto, 2008:37].
  • Akurat (relevance)
    Yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
  • Tepat pada waktunya (timeliness)
    Yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
  • Relevan (relevance)
    Yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staff yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yag kita lihat di sekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem. [Jogiyanto, 2008:34]


Definisi Sistem Informasi

Menurut Kenneth C. Laudon Dan Jane P. Laudon 2005:9 suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan dengan mengumpulkan atau mendapatkan kembali, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Penerapan sistem informasi didalam suatu organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh suatu tingkatan manajemen merupakan aplikasi dari Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. G B. Davis mendefinisikan sebuah informasi sebagai berikut: ”data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”. [Hanif Al Fatta, 2007:9].
Maka sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan didalam suatu organisasi.


Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangun (building block), blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (control block). [jogiyanto, 2008:42-52]. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :
  • Blok Masukan (input block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam suatu sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  • Blok Model (model block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  • Blok Teknologi (technology block)
    Teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdir dari tiga bagian utama, yaitu teknisi yang dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware).
  • Blok Keluaran (output block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  • Blok Basis Data (database block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
  • Blok Kendali (controls block)
    Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistemtidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukanyang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistemdikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushing,tujuan sisteminformasi yaitu kegunaan (usefulness),ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).
  • Kegunaan
    Sistem harusmenghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.
  • Ekonomi
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  • Keandalan
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  • Pelayanan Langganan
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.
  • Kesederhanaan
    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  • Fleksibilitas
    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Perancangan Sistem Informasi Dan Peralatan Pendukung Tool Sistem

Kegiatan perancangan sistem berhubungan dengan mengalokasikan bagian spesifikasi ke proses yang cocok dalam proses didalam setiap tugas modul dan menghubungkan diantara modul-modul untuk mengimplementasikan spesifikasi yang diciptakan pada bagian analisa sitem.
Desain sistem informasi bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus dikerjakan, tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari desain sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan perancangan yang lengkap kepada pemrogram komputer dan para ahli teknik lainya yang terlibat. Untuk mencapai tujuan ini maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dna mudah digunakan.
Untuk mendapatkan hasil perancangan yang baik maka penulis menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem atau system development life cycle (SDLC) yang mempunyai beberapa tahapan. Sesuai dengan namanya, SDLC dimulai dari suatu tahapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ketahapan awal membentuk suatu siklus atau daur hidup.
Daur hidup pengembangan sistem berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
  • Analysis
  • Design
  • Implementation
a. Analysis

Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan. Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya, perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya dengan professional.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah sebagai berikut :
  1. Deteksi masalah (Problem Detection)
  2. Penelitian / investigasi awal (Initial Investigation)
  3. Analisa kebutuhan sistem (Requirement Analysis)
  4. Mensortir kebutuhan sistem (Generation of System Alternatives)
  5. Memilih sistem yang baik (Selection of Proper System)
b. Perancangan / Design
Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini meliputi perancangan output, input, dan file.
  • Perancangan Keluaran / Output

    Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan-tampilan layar, dan juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan.

  • Perancangan Masukan / Input
    Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data masukan, yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data-data masukan tersebut dapat berupa data kependudukan antara lain : Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Nikah, dan sebagainya, yang berfungsi memberikan data masukan bagi pemrosesan sistem. Pada tahapan ini perlu juga ditentukan format data masukan agar sesuai dengan kebutuhan sistem.
  • Perancangan File
    Perancangan file masuk dalam bagian perancangan basis data, yang diawali dnegan merancang diagram hubungan antara entitas (bisa dengan menggunakan ERD versi chen atau versi James Martin). Setelah itu melakukan uji normalisasi dari 1-NF sampai ke 5-NF, minimal sampai ke bentuk normalisasi ke-3 (3-NF). Seluruh file yang telah lulus uji normalisasi yang harus dibuatkan spesifikasi datanya.
c.Implementasi / Implementation
Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logika ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut kedalam salah satu bahasa pemrograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah pembuatan program dan test data, pelatihan, dan pergantian sistem
  • Programming & Testing

    Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur atau bahasa Inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan top-down (pemrograman modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatkanlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman terpilih.
    Program yang telah selesai dibuatkan secara modular tersebut perlu dilakukan test data, dengan mengentri sejumlah data kedalam program tersebut, dan dilihat hasilnya, serta cara pemrosesan yang dilakukan oleh program yang baru dibuat tersebut.

  • Training
    End user yang akan mengoperasikan sistem yang baru tersebut perlu dilatih secara keseluruhan. Materi pelatihan bisa saja berupa keuntungan dan kerugian sistem yang baru, tip dan trik menggunakan sistem aplikasi yang baru, pengenalan sintaks dasar dan bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi tersebut, dan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam sistem yang baru tersebut.
  • System Changeover Setelah seluruh sistem siap dioperasikan dan seluruh end user selesai dilatih, maka tahap ini dilakukan pergantian sistem yang lama dengan sistem yang baru. Teknik pergantiannya bisa secara perlahan/bertahap atau secara keseluruhan.


Peralatan Pendukung Tool Sistem Menggunakan UML

Peralatan pendukung mempunyai pengertian sebagai media yang dibutuhkan oleh setiap programmer untuk membantu mempermudah dalam pembuatan, pembacaan logika dan algoritma program, serta membantu untuk mengetahui alur program yang dibuat mulai dari masukan, proses, dan keluaran yang dihasilkan. Peralatan yang mendukung dalam perancangan program meliputi konsep Unified Modeling Language (UML)
  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    •Menurut (Martin Fowler 2005 : 1). “Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh metode model tunggal, yang membentuk pendeskripsian dan design sistem piranti lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek (OO)”.

    •Menurut (Henderi: 2006). “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.

    •Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”.

    •Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti :
    • Spesifikasi,
    • Visualisasi,
    • Desain Arsitektur,
    • Konstruksi,
    • Simulasi dan testing,
    • Dokumentasi.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “unified modeling language (uml) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”.

  2. Langkah-langkah penggunaan unified modeling language (uml)
    Menurut [Afif Amrullah, 2002 : 42] “Langkah-langkah penggunaan unified modeling language (uml) sebagai berikut :
    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
      • Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      • Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
    13. Perangkat lunak siap dirilis.
  3. Fokus Unified Modeling Language (UML)
    Menurut [Adi Nugroho, 2005 : 21] “Dalam kerangka spesifikasi, unified modeling language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, unified modeling language (uml menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, unified modeling language (uml) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta.
    Berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan unified modeling language (uml) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) unified modeling language (uml) bersifat dua arah yaitu :
    • Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari unified modeling language (uml) forward engineering
    • Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke unified modeling language (uml) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”
  4. Bangunan dasar Metodologi unified modeling language (uml)
    Menurut [Adi Nugroho, 2005 : 21]. “Bangunan dasar metodologi unified modeling language (uml) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam unified modeling language (uml), yaitu:

    • Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model unified modeling language (uml). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    • Behavioral things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model unified modeling language (uml), biasanya merupakan kata kerja dari model unified modeling language (uml), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    • Grouping things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam unified modeling language (uml). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    • Annotational things
      Merupakan bagian yang memperjelas model unified modeling language (uml) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model unified modeling language (uml).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam unified modeling language (uml), yaitu :
    • Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

    • Asosiasi
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    • Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
    • Realisasi
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
  3. Diagram
    Diagram yang ada dalam unified modeling language(uml) diantaranya yaitu:
    • Use Case Diagram

      Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    • Sequence Diagram
      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
    • Activity Diagram Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Teori Khusus

Definisi Kependudukan

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan merupakan hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan merupakan kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

 

Teori Tentang Pertumbuhan Penduduk

Meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke 18 banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx, sedangkan untuk generasi berikutnya yang paling menonjol adalah Warren Thompson dengan teori demografi transisinya.

a. Teori Malthus Tentang Penduduk

Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya daripada pada pertumbuhan penduduk adalah Thomas Malthus. Ia adalah salah seorang pendeta dan juga ahli politik ekonomi bangsa Inggris. Pada tahun 1978 ia menerbitkan buku analisis kependudukan berjudul “Essay On The Principle of Population” dan mempertahankan pendapatnya bahwa “natural law” atau hukum alamiah yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan penduduk. Menurut Malthus, penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh karena apa yang ia sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah penyakit atau malapetaka.

b. Teori Transisi Demografi
Pertumbuhan penduduk di belahan dunia sebelah barat tidak dapat dijelaskan hanya oleh teori Malthus saja. Selama dan setelah revoluasi industri, banyak negara barat mengalami fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 setelah perang Dunia Ke-1,beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti. Oleh karena itu perlu adanya teori baru yang dapat menjelaskan pertumbuhan yang eksplosif sifatnya dan juga pertumbuhan yang terhenti-henti sifatnya. Observasi ini digarap secara sistematis oleh para ahli demografi berkebangsaan Amerika Warren Thompson pada tahun 1929 dan diberi nama hipotesis transisi demografi. Thompson dan kawan-kawannya terus menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang dikenal dengan nama “theory of the demografic transition” atau teori transisi demografi. Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.

Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero).
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus.
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero).  

Perkembangan Penduduk

Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan. Pengolahan data perkembangan kependudukan untuk mengetahui keserasian, keselaran dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup.Perkembangan kependudukan merupakan gambaran kondisi, perkembangan dan prospek kependudukan. Gambaran mengenai penduduk dapat dilihat dari berikut ini :

a. Kuantitas ( jumlah, struktur, komposisi yang mempengaruhi pertumbuhan dan penyebaran penduduk), faktor-faktor yang mempengaruhi serta karakteristiknya.
b. Kualitas Penduduk (fisik dan non fisik).
c. Mobilitas dan persebaran penduduk (Kepadatan datar daerah, arus dan volume perpindahan penduduk).

Sumber data berasal dari hasil berikut ini :

a. Pendaftaran penduduk antara lain :
  1. Pencatatan Biodata Penduduk
  2. Pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan
  3. Pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan
  4. Pelaporan penduduk yang dapat melapor sendiri.


b. Pencatatan Sipil antara lain :

  1. Pencatatn Kelahiran
  2. Pencatatan Lahir Mati
  3. Pencatatan Perkawinan
  4. Pencatatan Pembatalan Perkawinan
  5. Pencatatan Perceraian
  6. Pencatatan Pembatalan Perceraian
  7. Pencatatan Kematian
  8. Pencatatan Pengangkatan Pengesahan dan Pengakuan Anak
  9. Pencatatan Perubahan Nama dan Perubahan Status Kewarganegaraan
  10. Pencatatan Peristiwa penting dan
  11. Data Lintas Sektor terkait seperti : Kesehatan, pendidikan dll.

Dokumen Kependudukan

  1. Peran Penting Dokumen Kependudukan

  2. Sebelumnya perlu di ketahui bahwa di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan disebutkan bahwa Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. Memperoleh dokumen kependudukan merupakan hak setiap penduduk seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Pasal 2 yang mengatakan bahwa setiap penduduk mempunyai hak untuk memperoleh:

    • Dokumen Kependudukan;
    • Pelayanan yang sama dalam pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil;
    • Perlindungan atas data pribadi;
    • Kepastian hukum atas kepemilikan dokumen;
    • Informasi mengenai data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil atas dirinya dan/atau keluarganya;
    • Ganti rugi dan pemulihan nama baik sebagai akibat kesalahan dalam pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta penyalahgunaan data pribadi oleh instansi pelaksana.
    Selanjutnya pada Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang Nomor Nomor 23 Tahun 2006 disebutkan bahwa dokumen kependudukan meliputi: Biodata Penduduk, KK, KTP, Surat Keterangan Kependudukan dan Akta Pencatatan Sipil.
    Berpegang pada amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tersebut, maka dokumen kependudukan ini mempunyai kekuatan hukum yang mengikat secara perdata bagi pemiliknya. Misalnya akta kelahiran, menunjukkan hubungan perdata dari pemilik akta dengan orang tuanya, akta kematian juga menunjukkan hubungan perdata dengan ahli waris, demikian pula akta-akta yang lain. Kepemilikan dokumen kependudukan ini tentu saja tidak hanya penting bagi penduduk yang bersangkutan, tetapi juga penting bagi pemerintah kita. Kepemilikan dokumen ini selain mempunyai kekuatan legal, juga dapat digunakan untuk memperoleh pelayanan sosial dasar yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara bagi pemerintah, kepemilikan dokumen kependudukan bermanfaat dalam melakukan kegiatan pengadministrasian penduduk berdasarkan hak legalnya, serta memperkuat database penduduk dan pelayanan publik.
    Sejauh ini, kesadaran masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan masih tergolong minim. Oleh karena itu, diperlukan peran dari semua pihak, khususnya para stakeholders (pemangku kepentingan) mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, bahkan hingga ke pelosok desa agar berperan aktif untuk mensosialisasikan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan bagi masyarakat. Sering kita jumpai, masyarakat baru akan membuat dokumen kependudukan apabila dalam waktu dekat mereka akan menggunakan dokumen tersebut. Misalnya untuk kepentingan sekolah, pernikahan dan lainnya. Dengan adanya peran aktif dari semua pihak, khususnya para stakeholders, maka diharapkan ke depannya dapat mengeliminir paradigma masyarakat Indonesia yang terkesan menyepelekan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan.
    Dokumen Kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian dan Akta Perkawinan dan Akta Perceraian wajib dimiliki oleh penduduk Indonesia. Dokumen kependudukan ini mempunyai kekuatan hukum yang mengikat secara perdata bagi pemiliknya. Misalnya akta kelahiran, menunjukkan hubungan perdata dari pemilik akta dengan orang tuanya, akta kematian juga menunjukkan hubungan perdata dengan ahi waris, demikian pula akta-akta yang lain. Kepemilikan dokumen ini selain mempunyai kekuatan legal, juga dapat digunakan untuk memperoleh pelayanan sosial dasar yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.Sementara bagi pemerintah, kepemilikan dokumen kependudukan bermanfaat dalam melakukan kegiatan pengadministrasian penduduk berdasarkan hak legalnya serta, memperkuat database penduduk serta pelayanan publik.


  3. Manfaat Dokumen Kependudukan
    • Memberikan kejelasan identitas dan status bagi penduduk (individual & kelompok).
    • Memberikan kepastian hukum.
    • Memberikan perlindungan hukum dan kenyamanan bagi pemiliknya.
    • Memberikan manfaat bagi kepentingan administrasi & pelayanan publik lainnya.

 

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan, Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai. Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.
Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

 

Literature Review

Literature review atau tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik kritis saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu. Tinjauan literature adalah sumber-sumber sekunder, dan dengan demikian, tidak melaporkan setiap eksperimental asli baru atau bekerja. Paling sering dikaitkan dengan literature berorientasi akademis, seperti tesis, tinjauan pustaka biasanya mendahului sebuah proposal dan hasil penelitian bagian. Tujuan utamanya adalah untuk membawa pembaca up to date dengan literature saat ini pada topic dan membentuk dasar untuk tujuan lain, seperti penelitian masa depan yang mungkin dibutuhkan di daerah tersebut. Terstruktur dengan baik tinjauan literatur dicirikan oleh aliran ide yang logis saat ini an referensi yang relevan dan konsisten, referensi yang sesuai gaya penggunaan terminology yang tepat dan yang tidak bias dan pandangan yang komprehensif tentang penelitian sebelumnya mengenai topic ini.
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi kependudukan dan penelitian lain yang bersangkutan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem informasi kependudukan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang telah dijalankan oleh Danas Saputro [2011]. Penelitian yang telah dijalankan oleh Danas Saputro berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Kependudukan Di Kelurahan Candibinangun, Pakem, Sleman”, pada tahun 2011. Sistem informasi ini akan diterapkan dalam instansi untuk mengolah data dan menyajikan informasi atau laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan instansi secara cepat, tepat dan akurat. Dengan adanya program ini dapat mempermudah pekerjaan-pekerjaan yang dalam kesehariannya dilakukan dengan cara manual.

  2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Ratih Destarina [2009]. Penelitian yang telah dijalankan oleh Ratih Destariana berjudul “Rancang Bangun Pemanfaatan Data Spesial Untuk Kelengkapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)”, pada tahun 2009. Diharapkan SIAK mampu mendukung dan memaksimal kinerja pemerintah dalam menyediakan layanan public yang prima bagi masyarakat. Dengan adanya pengelolaan data secara online maka kelemahan-kelemahan pengelolaan data secara konvensional dapat ditekan. Program aplikasi SIAK memiliki kemampuan untuk menyediakan layout peta dalam bentuk digital, menampilkan lokasi mengenai persil tanah beserta informasinya dalam bentuk teks dan gambar, pencarian serta input data melalui kata kunci, pembuatan surat-surat terkait administrasi kependudukan, pembuatan laporan atau rekapitulasi dan percetakan.

  3. Penelitian yang telah dijalankan oleh Agung Koswara [2011]. Penelitian yang dijalankan oleh Agung Koswara berjudul “Analisa Sistem Informasi Pembuatan KTP Pada Kelurahan Panunggan Barat Tangerang”, pada tahun 2011. KTP merupakan alat bantu untuk membantu pendataan penduduk, sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh instansi kelurahan. Namun belum adanya program untuk mempermudah dalam pembuatan KTP pada kelurahan. Dan belum adanya peringatan terhadap sistem apabila orang yang ingin melakukan tindak kejahatan atau memanipulasi data. Penelitian akan dikembangkan lagi dengan sistem yang dapat menghasilkan output secara cepat berupa data laporan agar menghasilkan informasi yang relevant untuk kelurahan.

  4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Rosalina Miliartha [2012]. Penelitian yang dijalankan oleh Rosalina Miliartha berjudul “Analisa Sistem Pembuatan KTP Pada Kecamatan Curug Tangerang”, pada tahun 2012. Sistem pembuatan KTP yang mengunakan sistem komputerisasi merupakan salah satu upaya untuk membantu kelancaran instansi sehingga data yang didapat lebih tepat dan akurat. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata berupa ide-ide kepada manajemen instansi yang terkait dalam bentuk informasi atau usulan yang berguna bagi kelangsungan instansi sehingga mampu mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan akurat yang sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat dan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai Kecamatan Curug Tangerang dapat berjalan efektif dan efisien.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi

Kelurahan Laksana adalah salah satu dari Kelurahan yang ada di Kecamatan Pakuhaji dan berada di Tangerang. Kelurahan Laksana merupakan hasil dari pemekaran Kelurahan Kalibaru yang berada di sebelah utara dari Kecamatan Pakuhaji, dengan luas wilayah administrasi 356 Ha, dengan letak ketinggian dari permukaan laut ± 3 M. Kelurahan Laksana terdiri dari 9 Kampung dan satu kelurahan yaitu :
  1. Kelurahan Laksana
  2. Kampung Priuk
  3. Kampung Bojong
  4. Kampung Kesambi
  5. Kampung Rawa Badak Kecil
  6. Kampung Rawa Badak Gede
  7. Kampung Tari Kolot
  8. Kampung Nagrek
  9. Kampung Sungai Turi

 

Sejarah Singkat

Secara geografis Kelurahan Laksana terletak pada posisi sebelah utara yang membentang dari utara selatan sepanjang 6 Km, dan dari barat ke Timur 17 Km. Laksana masuk ke wilayah administrasi Kecamatan Pakuhaji dengan perbatasan sebagai berikut :

 Sebelah Utara  : Kelurahan Kalibaru

 Sebelah Timur  : Kelurahan Kiara Payung

 Sebelah Selatan  : Kelurahan Rawa Boni

 Sebelah Barat  : Kelurahan Buaran Bambu

Keadaan tanah wilayah Kelurahan Laksana berupa daerah dataran rendah, umunya membentuk dataran cukup luas dengan sebagian dialiri sungai induk Cisadane.Wilayah Kelurahan Laksana rata-rata beriklim tropis dengan temperature 22o s.d 33oC. Kelembaban udara berkisar antara 45 % s.d 75% dan dengan kecepatan angin rata-rata 1937 Cm.
Penduduk Kelurahan Laksana sampai dengan akhir bulan Desember 2013 berjumlah 5.450 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.808 dan perempuan 2.642.

Kelurahan Laksana terdiri dalam :
  • 1 Kelurahan
  • 9 Kampung
  • 11 RW
  • 29 RT

 

Visi dan Misi

Bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus pula diimbangi oleh pertumbuhan pembangunan yang tinggi dan dampak yang jelas dari pertumbuhan social adalah terjadinya sikap frustasi ketentraman hidup. Untuk keluar dari kondisi dimaksud berdasarkan penyaringan aspirasi masyarakat dapat disimpulkan harapan masyarakat kelurahan Laksana sebagai berikut :
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia
  • Peningkatan kualitas aparatur perangkat daerah yang ada di Kelurahan Laksana
  • Pengembangan sektor pertanian
  • Keseimbangan pembangunan antara dusun dan desa
  • Pengembangan kegiatan strategis
Berdasarkan pertimbangan kondisi obyektif seluruh sumber daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik maka ditetapkan visi sebagai berikut :
“ Terwujudnya Masyarakat Kelurahan Laksana yang Beriman, Maju, Mandiri, Berorientasi Pertanian dan BerwawasanLingkungan .”
Yang dimaksud dengan :
  1. Masyarakat Kelurahan Laksana adalah kelompok orang dengan segala aspek kehidupanya yang meliputi dan pola piker dalam social budaya, agama, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat sumber daya alam dan sumber dayabuatan yang berada di Kelurahan Laksana.
  2. Beriman adalah percaya, yakin dan bertakwa kepada Tuhan Yang Masa Esa dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta hidup rukun antar umat manusia. Terpenuhinya kebutuhan manusia dari segi materi memerlukan penyeimbang mental dan spiritual
  3. Maju berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf hidup ynag lebih baik, proaktif,kreatif, dan disiplin sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan masing-masing anggota masyarakat
  4. Mandiri berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung jawab dengan tidak ada ketergantungan pada pihak lain atau dikendalikan oleh pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada pada koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
  5. Berorientasi pertanian berarti prilaku yang mengarah pada pertimbangan ekonomis dengan memperhitungkan tenaga, waktu, biaya dan sumber daya serta teknologi yang terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri tetapi berorientasi pasar
  6. Berwawasan lingkungan berarti orientasi pembangunan mempertimbangkan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap pembangunan karena pembangunan berwawasan lingkungan akan member manfaat bagi kelangsungan hidup dan pembangunan
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan misi pemerintahan Kelurahan Laksana sebagai berikut :
  1. Memfasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang beriman, sehat, cerdas, produktif, partisipatif, dan kompetitif
  2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dibidang agrobisnis, manufaktur, dan jasa serta mewujudkan demokrasi ekonomi bagi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah serta sektor informal
  3. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan yang melalui perencanaan pelaksana dan pengendalian
  4. Mewujudkan pemerintah yang baik (good govermence ) dan kemandirian otonomi daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
  5. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat

 


Nilai

Nilai-nilai yang terkandung dalam visi dan misi dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Ketakwaan
    Masyarakat Kelurahan Laksana yang bertakwa merupakan komponen yang sangat penting untuk mewujudkan suatu perubahan yang hakiki dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan
  2. Partisipatif
    Rasa tanggung jawab yang tinggi dari semua komponenpemerintah yang terdiri dari eksekutif, legislative, dan masyarakat serta berperan mengambil bagian mulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan dan pengawasan dalam rangka mempercepat tujuan dan sasaran pembangunan yang efisien dan efektif
  3. Transparan
    Merupakan salah satu unsur dari pemerintahan yang baik yangharus ditingkatkan agar dapat mendorong partisipasi masyarakat dan swasta untuk mencapai kemajuan seperti yang tercantum dalam sasaran dan tujuan pembangunan
  4. Produktif
    Merupakan cirri masyarakat industri yang tumbuh dari masyarakat yang disiplin dan menghargai waktu. Masyarakat yang produktif akan dapat menghadapi dan menenangkan kompetisi dari masyarakat dari daerah lainnya
  5. Berkelanjutan
    Prinsip berkelanjutan dalam apek lingkungan mengandung maknabahwa pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan dampak negatif terhadaplingkungan sehingga pembangunan yang akan dipacu tidak hanya untuk kepentingansesaat.

 

Tujuan dan Sasaran

  • Tujuan
    Terwujudnya ketentraman dan ketertiban di tengah-tengah aktifitas masyarakat dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat Kelurahan Laksana
  • Sasaran
    Meningkatnya ketertiban ladang pertanian, tempat perdagangan, tempat usaha, pasar dan reklame serta memberikan ketentraman dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari pada pusat-pusat kegiatan dan keramaian serta lingkungan pemukiman

 

Struktur Organisasi

  • Struktur Organisasi Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang


 

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan peraturan daerah kota Tangerang Nomor 7 tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan dan Kelurahan, tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
  1. Lurah
    Lurah mempunyai tugas pokokmemimpin, mengatur dan mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan tugas kelurahan dalamlingkup urusan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta kemasyarakatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Lurah mempunyaitanggung jawab:
    • Memimpin penyelenggaraan Pemerintah Kelurahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD
    • Mengajukan rancangan Peraturan Kelurahan
    • Menetapkan Peraturan Kelurahan yang telah mendapat persetujuan bersama BPD
    • Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Kelurahan mengenai APBD untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD
    • Membina kehidupan masyarakat Kelurahan
    • Membina Perekonomian Kelurahan
    • Mengkoordinasikan pembangunan kelurahan secara partisipatif
    • Mewakili kelurahannya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan Melaksanakan tugaslain sesuai dengan peraturan perundang-undangan
  2. Sekretariat
    Sekretariat dipimpin oleh sekretaris Lurah yang memiliki tugas membantu Lurah dalam pengkoordinasian pelaksana kebijakan penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh kecamatan dan tugas-tugas umum, kepegawaian,keuangan, dana perencanaan.
    Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Lurah mempunyai Tugas :
    • Membantu Lurah dibidang administrasi umum dan keuangan dalam penyelenggaraan tugas dan wewenang pemerintah kelurahan
    • Melaksanakan tugas Lurah dalam hal Lurah berhalangan
    • Melaksanakan tugas Lurah apabila Lurah diberhentikan sementara
    • Melasanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah

    Tanggung jawab :

    a. perencanaan kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan

    b. pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan

    c. pengkoordinasian kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan

    d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat kelurahan lainnya
  3. KAUR Umum

    Kepala urusan umum mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris kelurahan dibidang :
    • Mengelola administrasi umum pemerintah kelurahan
    • Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kegiatan surat menyurat
    • Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor
    • Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor
    • Mengumpulkan, menyusun dan meyiapkan bahan rapat
    • Melakukan persiapan penyelenggaraan rapat, penerimaan tamu dinas dan kegiatan rumah tangga pemerintah kelurahan
    • Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris kelurahan


  4. Kaur Keuangan

    Kepala Urusan Keuangan mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris kelurahan dibidang :
    • Mengelola administrasi keuangan kelurahan
    • Menghimpun pendapatan dan kekayaan kelurahan
    • Menyiapkan, merencanakan dan mengelola APBD
    • Menyiapkan bahan laporan keuangan kelurahan
    • Mengiventarisir sumber pendapatan dan kekayaan kelurahan
    • Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris kelurahan
  5. Kaur Pemerintahan

    Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris kelurahan dibidang :
    • Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data dibidang pemerintahan kelurahan, ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat
    • Mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah termasuk rukun warga dan rukuntetangga serta masyarakat
    • Melaksanakan administrasi pelaksanaan pemilihan umum, pemilihan presiden, pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan Lurah dan kegiatan sosial politik
    • Melaksanakan administrasi kependudukan, catatan sipil dan monografi
    • Melaksanakan tugas dibidang pertanahan
    • Melakukan administrasi peraturan kelurahan, peraturan kepalakelurahan, dan keputusan Lurah
    • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah
  6. Kaur Ekonomi Pembangunan

    Kepala Urusan Ekonomi Pembangunan mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris kelurahan dibidang :
    • Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data dibidang ekonomi dan pembangunan
    • Mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan serta koordinasi kegiatan dibidang ekonomidan pembangunan
    • Melakukan administrasi dan membantu pelaksanaan pelayanan dibidang tera ulaang, prmohonan izin usaha, izin bangunan dan lain-lain
    • Menghimpun data potensi dikelurahannya serta menganalisadan mmelihara untuk dikembangkan
    • Melakukanadministrasi hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan dan hasil pembangunan lainnya
    • Melakukan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk pembuatan daftar usulan rencana dan proyek, daftar usulan kegiatan, daftar isian proyek maupun daftar isian kegiatan
    • Membantu pelaksanaan kegiatan tknis organisasi dan administrasi lembaga pembrdayaan masyarakat kelurahan maupun lembaga-lembaga dibidang pertanian, perindustrian dan pembangunan lainnya
    • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah
  7. Kaur Kesejahteraan Rakyat

    Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris kelurahan dibidang :
    • Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesejahteraan rakyat
    • Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data pendidikan, kesehatan, keagamaan, kepemudaan, dan olahraga
    • Membabtu kegiatan administrasi dan perkembangan pemberdayaan kesejahteraan keluarga
    • Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data keluarga miskin
    • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah
  8. BPD

    BPD mempunyai fungsi menetapkan peraturan kelurahan bersama Lurah, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Tugas :
    • Membahas rancangan peraturan kelurahan bersama Lurah
    • Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan kelurahan dan peraturan Lurah
    • Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian Lurah
    • Membentuk panitia pemilihan Lurah
    • Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat
    • Menyusun tata tertib BPD
    • Meminta keterangan kepada pemerintah kelurahan
    • Menyatakan pendapat Kewajiban


    Dalam melaksanakan tugas, BPD mempunyai tanggung jawab :


    • Mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD45 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan
    • Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam dalam penyelenggaraan pemerintahan kelurahan
    • Mempertahankan dan memelihara hukum nasional setra keutuhan NKRI
    • Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
    • Memproses pemilihan Lurah
    • Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan
    • Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat
    • Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan
  9. Rukun Warga (RW)

    RW mempunyai tugas membantu tugas-tugas kelurahan dibidang :
    • Membantu pelaksanaan tugas kelurahan dalam wilayah kerjanya
    • Memelihara Kerukunan hidup warga
    • Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong royong masyarakat
    • Melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah kepada masyarakat
    • Membantu kelurahan dalam pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan RT diwilayah kerjanya

    Dalam melaksanakan tugas, RW mempunyai tanggung jawab :

    • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kelurahan
    • Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah kelurahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat diwilayahnya
    • Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya
    • Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat dan melakukan pembinaan perekonomian
    • Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban masyarakat
    • Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh Kelurahan
  10. Rukun Tetangga (RT)

    RT mempunyai tugas membantu tugas-tugas kelurahan dibidang :
    • Membantu menjalankan tugas RW dalam pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab kelurahan
    • Memelihara Kerukunan hidup tetangga
    • Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat

    Dalam melaksanakan tugas, RT mempunyai tanggung jawab :

    • Pengkoordinasian antar warga
    • Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama anggota masyarakat dengan Pemerintah Daerah
    • Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penilitian ini digunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram

 

Prosedur Sistem Yang Bejalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur , adapun prosedur kegiatan sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
  1. RT menerima data dari penduduk, maka RT menyerahkan data kepada staff admin kelurahan
  2. Staff admin menginput data yang telah diterima sesuai dengan kategori form data
  3. Staff admin mengecek laporan yang tergolong pada sub data
  4. Laporan data diserahkan kepada KAUR umum dan pengarsipan
  5. Data survey dan sensus diserahkan kepada RT/RW
  6. Kemudian RT/RW melakukan survey dan sensus kepada penduduk
  7. Hasil survey dan sensus diserahkan kepada KAUR umum untuk pengecekan

 

Rancangan Prosedur Sistem Bejalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

 


Analisa Sistem Bejalan Pada Use Case Diagram

Untuk menganalisis sistem yangberjalan, pada penelitian ini digunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :
Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :
  • 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Informasi Kependudukan Kelurahan Laksana
  • 4actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff Admin, RT,RW, KAURumum.
  • 5use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  • 1note sebagai sebagai elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan danmencerminkan suatu sumber daya komputasi

 

Analisa Sistem Bejalan Pada Activity Diagram

  • 1 initial node, objek yang diawali
  • 4 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  • 1Activity state dari sistem yang memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmukasaling berinteraksi satu sama lain
  • 7Note, sebagai elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkansuatu sumber daya komputasi
  • 1Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi
  • 1final state, objek yang diakhiri

 

Analisa Sistem Bejalan Pada Sequence Diagram

  • 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu RW, RT, Staff Admin, KAUR Umum
  • 5message yang merupakan urutan kegiatan sistem penyimpananlaporan

 

Analisa Sistem Yang Bejalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Dalam suatu sistem memerlukan informasi atau data masukan sebagai sumber dari proses yang akan dilakukan berikut ini, beberapa analisa masukan dapat dijadikan sumber :
    1. a Nama Masukan  : Data Keluarga

           Fungsi                : Sebagai data yang menunjukan biodata anggota keluarga
                       pada satu keluarga tersebut
      

      Media  : Kertas Sumber  : RT Frekuensi  : Setiap laporan data keluarga Format  : Format data masukan dapat dilihat pada lampiran

      Keterangan  : Berisi data anggota keluarga, status pernikahan, jenis kelamin,tempat tanggal lahir dan pekerjaan.
    2. b.
    3. Nama Masukan  : Data Kematian Fungsi  : Sebagai data yang menunjukan biodata penduduk yang meninggal Media  : Kertas Sumber  : RT Frekuensi  : Setiap laporan data kematian Format  : Format data masukan dapat dilihat pada lampiran Keterangan  : Berisi biodata penduduk yang meninggal. Catatan peristiwa, tempat dan waktu meninggal
    4. c. Nama Masukan  : Data Kepindahan Fungsi  : Sebagai data yang menunjukan biodata penduduk yang pindah ke luar kelurahan Laksana Media  : Kertas Sumber  : RT Frekuensi  : Setiap laporan data kepindahan Format  : Format data masukan dapat dilihat pada lampiran Keterangan  : Berisi data penduduk/ keluarga yang pindah keluar kelurahan serta alamat baru
    5.  

      Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      Di dalam membuat analisa dan perancangan sistem informasi kependudukan di kelurahan Laksana, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:
      1. Perangkat Keras(Hardware)

        • Processor  :Intel® Core™2 Duo CPU E7400 @2.80GHz (2 CPUs)
        • Monitor  :Samsung 15.0” HD LED LCD
        • Memory  :1014MB RAM
        • Hardisk  :116 GB
        • Printer  :HP Deskjet 3920
      2. Spesifikasi Software

        • Windows XP
        • Microsoft Office Excel 2007
      3. Hak Akses (Brainware)

      4. Untuk mengoperasikan dan mengolah Sistem Informasi Kependudukan ini, dapat dilakukan oleh staff admin pada Kelurahan Laksana

       

      Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Analisa Permasalahan
      Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem pengolahan data pada Kelurahan Laksana yang sedang berjalan adalah belum adanya sistem terkomputerisasi. Pengolahan data yang masih disimpan di rak-rak dan pengarsipan pun cukup banyak sehingga belum ada integrasi data, hal ini mengakibatkan pengolahan data yang kurang efektif dan efisien oleh karena itu diperlukan perancangan sistem agar sistem menjadi terkomputerisasi sehingga akan diperoleh sistem yang cepat, tepat, dan akurat dalam pengambilan keputusan.

       


      Analisa Batasan Sistem
      Melihat permasalahan yang ada pada Kelurahan Laksana, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem informasi pendataan yang meliputi : Proses pencatatan data dan pelaporan data

       


      Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan
      Dalam penelitian analisa dan perancangan sistem informasi kependudukan di Kelurahan Laksana, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :


      1. Kelebihan dari Sistem Informasi Kependudukan, diantaranya memiliki kemampuan dalam hal pengaksesan laporan, mempermudah pegawai instansi dalam melakukan pekerjaan.
      2. Meskipun sistem yang berjalan saat ini sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu sistem belum terkomputerisasi dan pengolahan data yang masih manual. Serta pemeliharaan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi kekeliriuan dalam pengolahan data yang merupakan data penting untuk mengambil keputusan.

       


      Alternatif Pemecahan Masalah

      Berdasarkan analisa permasalahan yang telah dijabarkan pada BAB 3.5.1.1, maka ditemukan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :


      1. Penginputan data penduduk, dan laporan kependudukan dicatat dan disimpan pada folder komputer
      2. Laporan yang telah disimpan sebaiknya di backup pada CD atau flash disk

       


      Analisa Kontrol
      Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data digunakan oleh lebih dari satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

       


      Analisa Perangkat Sistem
      Di dalam membuat analisa dan perancangan sistem informasi kependudukan di kelurahan Laksana, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:
      1. Perangkat Keras(Hardware)

        • Processor  :Intel® Core™2 Duo CPU E7400 @2.80GHz (2 CPUs)
        • Monitor  :Samsung 15.0” HD LED LCD
        • Memory  :1014MB RAM
        • Hardisk  :116 GB
        • Printer  :HP Deskjet 3920
      2. Spesifikasi Software

        • Windows XP
        • Microsoft Office Excel 2007
      3. Hak Akses (Brainware)

      4. Untuk mengoperasikan dan mengolah Sistem Informasi Kependudukan ini, dapat dilakukan oleh staff admin pada Kelurahan Laksana

       

      Rancangan Prototipe

      Tampilan Form Log In

      Tampilan Form Utama

      BAB IV

      KESIMPULAN

      Dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem informasi kependudukan pada Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang yang sedang berjalan masih kurang optimal dan efektif. Laporan penunjang masih manual sehingga belum ada integrasi data, hal ini mengakibatkan waktu pengolahan data yang kurang efektif karena banyak ditemukan data yang diinput lebih dari satu kali meskipun data tersebut sama.


      Untuk menjawab rumusan masalah pada 1.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
      1. Bagaimanakah dengan sistem pengolahan data yang sedang berjalan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang?

        Terlihat pada Bab III bagian Prosedur Sistem Berjalan, sebelum KAUR umum melakukan pengecekan data, pengolahan data harus mengikuti prosedur yang ada, yaitu RT menerima data dari penduduk maka RT menyerahkan data kepada staff admin kelurahan kemudian Staff admin menginput data yang telah diterima sesuai dengan kategori form data. Setelah data selesai di input, Staff admin mengecek laporan yang tergolong pada sub data, lalu Laporan data diserahkan kepada KAUR umum dan pengarsipan kemudian data survey dan sensus diserahkan kepada RT/RW untuk melakukan survey dan sensus kepada penduduk dan hasilnya akan diserahkan kembali kepada KAUR umum untuk pengecekan.
        Dari prosedur yang ada, maka sistem di kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang tersebut dapat dikatakan belum optimal, dikarenakan masih dilakukan secara manual dan memakan waktu yang cukup lama, sehingga penulis memanfaatkan sistem informasi kependudukan sebagai media informasi kependudukan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang agar staff admin dapat dengan mudah mengolah data dan mengakses laporan dengan lebih efektif dan efisien.


      2. Apakah pemanfaatan pengolahan data di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang sudah efektif dan efisien?
        Terlihat pada BAB III bagian Analisa Perangkat Sistem, sistem kependudukan Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang masih memanfaatkan microsoft excel dan word sebagai media untuk menyusun kemudian melakukan tahap pencetakan.
        Dari tidak optimalnya sistem yang berjalan itu lah membuat penulis untuk melakukan sebuah analisa ini. Dimana pada analisa yang dilakukan penulis menggunakan sistem informasi kependudukan sebagai media yang paling tepat untuk pengelolaan data kependudukan Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang
      3. Sistem Informasi seperti apa yang diperlukan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang?
        Dalam pengolahan data kependudukan, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.
        Sistem informasi yang diperlukan di Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang adalah sistem informasi kependudukan yang mampu mendukung dan memaksimal kinerja kelurahan dalam menyediakan layanan publik yang prima bagi masyarakat. Dengan adanya pengelolaan data secara komputerisasi maka kelemahan-kelemahan pengelolaan data secara manual dapat dihilangkan. Sistem informasi kependudukan memiliki kemampuan untuk menyediakan laporan data sesuai dengan kebutuhan, menampilkan form input data keluarga, kematian dan kepindahan serta laporan-laporan yang terkait dengan kependudukan.
      Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.4.1 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
      Sistem informasi kependudukan dapat membantu proses     penyusunan serta  pengelolaan data     penduduk menjadi lebih efektif dan efisien , dikarenakan penggunaan sistem     ini secara komputerisasi sehingga pengolahan data dapat lebih cepat, dan     juga informasi dapat dengan mudah diperoleh. Serta dapat menjawab semua     kesulitan dari sistem manual. Tujuan dari penelitian ini     yaitu penulis dapat mengetahui apa saja kekurangan maupun kelebihan dari     sistem yang sedang berjalan ini, serta dapat mengetahui dan menganalisa     masalah-masalah apa saja yang timbul dalam sistem ini, sehingga dapat     dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dari setiap masalah yang ada.     Seperti Salah satu contoh kekurangan yang telah dijabarkan pada BAB III     Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu sistem     belum terkomputerisasi dan pengolahan data yang masih manual. Serta     pemeliharaan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini     tidak terjadi kekeliriuan dalam pengolahan data yang merupakan data     penting untuk mengambil keputusan.
      

      Untukmenjawab manfaat penelitian pada Manfaat Penelitian 1.4.2 yang telah dijabarkanpada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil: 1. Manfaatyang didapat dari penelitian ini adalah penulis dapat menambah pengetahuan danwawasan dalam penerapan ilmu Sistem informasi dalam bidang penyebaraninformasi, selain itu juga manfaat yang didapat yaitu dengan adanya sisteminformasi kependudukan Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang membantu mempermudahinstansi dalam penyusunan Laporan kependudukan yang sedang dijalani diKelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang. Untukmenjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkanpada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

      Dalam melakukan penelitian ini,     penulis menfokuskan penelitian pada sistem informasi kependudukan di     Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang. Dan dapat terlihat dari Literature     Rewiew     yang dilakukan pada Bab II, bahwa belum ada sebelumnya yang melakukan     penelitian seperti ini. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat terus     melanjutkan analisa ini dan fokus dalam satu bagian saja atau tidak     meluas, sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan     peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. Selain itu peneliti juga     melakukan observasi pada berjalannya sistem informasi kependudukan di     Kelurahan Laksana Pakuhaji Tangerang.  Metode penelitian yang penulis     lakukan selama menganalisa sistem informasi kependudukan di Kelurahan     Laksana Pakuhaji Tangerang adalah sebagai berikut :
      

      SARAN

      <p style="line-height: 2">Setelah melakukan analisa yang berkaitan dengan kesimpulan diatas maka penulis memberi saran saran dan pendapat yang dapat dijadikan paduan atau gambaran untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Panarub Industry</p>
      1. Didalam sistem ini masih terdapat kekurangan yaitu sistem manual, untuk itu perlu ditingkatkan untuk ke hal yang lebih baik dengan menggunakan komputer secara formal, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memproses data.
      2. Sistem informasi yang akan dibuat dapat membantu para petugas koperasi dalam pengolahan data, sehingga mempermudah para petugas didalam pekerjaan.
      3. Guna meningkatkan pelayanan adabaiknya diberikan tambahan sumber daya manusia untuk melakukan pemeriksaan dalam kesalahan yang dilakukan manusia dan tentunya yang sesuai dengan bidangnya.

      DAFTAR PUSTAKA

      LAMPIRAN