KP1133469412

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PEMBANGUNAN PROTOTYPE SYSTEM LOCK AND

CONTROLLING CLASS ROOM DENGAN

INTERFACE ANDROID BERBASIS

ARDUINO UNO DI PERGURUAN

TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



1133469412 MOHAMAD DAUD




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)





LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1133469412
Nama
: Mohammad Daud
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Cretive Communication And Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 23 Desember 2014
Mohamad Daud
NIM. 1133469412

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

LEMBAR PERSETUJUAN



PEMBANGUNAN PROTOTYPE SYSTEM LOCK AND

CONTROLLING CLASS ROOM DENGAN

INTERFACE ANDROID BERBASIS

ARDUINO UNO DI PERGURUAN

TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada

Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 23 Desember 2014



Dosen Pembimbing




( Endang Sunandar, Ir.,M.Kom )

NID. 07131



ABSTRAKSI

Dalam lingkungan sehari-hari, gedung-gedung yang memiliki banyak pintu ruangan terkadang mucul kendala disaat harus mengunci dan membuka semua ruangan satupersatu, karena petugas keamanan tersebut harus mengunci dan membuka pintu ruangan disetiap lantai gedung secara manual. Ada beberapa sistem yang dapat dirancang dari permasalahan tersebut, salah satunya adalah sistem lock and controlling dengan fasilitas Bluetooth. Dalam sistem ini menggunakan fasilitas Bluetooth untuk memberi perintah pada mikrokontroller yang digunakan, yaitu ATMega328 berbasis ArduinoUno. Pengguna cukup menekan tombol “a” untuk membuka,“b” untuk menutup, “c” untuk membuka kunci, "d" untuk mengunci kuncipintu, maka pintu akan terkontrol secara elektrik. Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan diatas maka dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini penulis mengambil judul : “PEMBANGUNAN PROTOTYPESYSTEM LOCK AND CONTROLLING CLASS ROOM DENGAN INTERFACE ANDROID BERBASIS ARDUINO DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”. Tujuan dari pembuatan alat inidiharapkan dapat membantu petugas untuk membuka dan mengunci pintu ruangan kelas secara elektrik.

Kata Kunci: Bluetooth,Pintu Ruangan, ATMega328,ArduinoUno

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan KKP yang berjudul “ Pembangunan Prototype System Lock And Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis Arduino Uno di Perguruan Tinggi Raharja”.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik. :

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini, antara lain: :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Kedua orang tua, kaka dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  6. Sahabat-sahabat kesayangan Andry Bastian, Dani Permana Koswara, Bagus Triwibowo, beserta teman-teman yang lain yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu.
  7. Seluruh anggota Raharja FC khususnya yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.


Tangerang, 23 Desember 2014
Mohammad Daud
NIM. 1133469412



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah diiringi oleh kemajuan teknologi mikrokontroller saat ini, dan maraknya penggunaan telepon seluler pada semua kalangan. Sehingga segala bidang relatif bisa dipandang sangat relevan berhubungan dengan Mikrokontroller. Teknologi mikrokontroller merupakan solusi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi biaya, serta menjadi model yang fleksibel. Pesatnya perkembangan mikrokontroller akhir-akhir ini, memicu berkembangnya inovasi baru yang memanfaatkan mikrokontroller sebagai mempermudah pekerjaan manusia.

Dalam lingkungan kehidupan sehari-hari, gedung – gedung yang memiliki banyak pintu ruangan terkadang muncul kendala disaat harus mengunci dan membuka semua ruangan satu persatu, karena petugas keamanan tersebut harus mengunci dan membuka satu persatu ruangan disetiap lantai gedung secara manual. Hal itu cukup menyulitkan petugas keamanan tersebut.

Dengan melihat hal tersebut yang terjadi di lingkungan kehidupan masyarakat, maka dicari suatu pemecahan dari masalah tersebut. Dalam laporan ini mencoba membahas aspek pendukung dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi dilingkungan kehidupan masyarakat umum.

Sementara ini untuk dapat memecahkan masalah tersebut maka dibuatkan sebuah sistem yang menggunakan Smartphone Android yang dapat memberi perintah lewat mikrokontroller berbasis Arduino Uno untuk mengunci dan membuka pintu ruangan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain :

1. Bagaimana pintu ruangan kelas dapat terkunci secara elektrik dan dikendalikan mikrokontroller berbasis Arduino Uno?

2. Bagaimana membuat sebuah aplikasi di Smartphone Android yang dapat mengontrol dan mengunci pintu ruangan kelas?

3. Bagaimana membuat mikrokontroller mengerjakan tugasnya saat aplikasi di Smartphone Android mengontrol dan mengunci pintu ruangan kelas tersebut?

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dari penulis adalah system lock and controlling class room dengan interface Android berbasis Arduino Uno. Pengendalian pintu ruangan tersebut menggunakan motor DC untuk penggeraknya dan dikendalikan IC driver yang terhubung ke Arduino Uno.

1.4. Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini tentunya dilakukan dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan penulis. Tujuan dan manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

1.4.1. Tujuan Penelitian

Ada beberapa hal tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut :

a. Tujuan Operasional

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan berbagai teori mengenai sistem pengontrolan secara elektrik, dan komunikasi data antara mikrokontroller dengan Smartphone Android.

b. Tujuan Fungsional

Membuat sistem pintu ruangan kelas yang dikendalikan oleh mikrokontroller berbasis Arduino Uno dan dikontrol dengan aplikasi yang dibuat di Smartphone Android.

c. Tujuan Individual

Penelitian ini dilaksanakan sebagai persyaratan untuk kelulusan mata kuliah KKP (Kuliah Kerja Praktek).

1.4.2. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan penelitian yang dilakukan penulis dapat mengetahui cara kerja, sistem buka pintu ruangan secara elektrik, sistem kunci pintu secara elektrik pada Mikrokontroller berbasis Arduino Uno yang dikendalikan di aplikasi Smartphone Android.

2. Dari sisi fungsi, sistem ini dapat mempermudah pekerjaan manusia, yaitu untuk mengunci atau membuka secara otomatis pintu ruangan. Cukup dengan membuka aplikasi di Smartphone Android.

3. Kemudian dari sisi penggunaan pun lebih mudah, karena jika petugas tersebut ingin membuka atau mengunci pintu ruangan tersebut. Maka petugas cukup membuka aplikasi di Smartphone Android lalu tinggal memilih untuk membuka atau mengunci pintu ruangan tersebut. Sehingga petugas tidak perlu lagi membawa beberapa kunci disetiap ruangan untuk membuka atau mengunci pintu.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari beberapa metode penelitian, yaitu sebagai berikut:

1.5.1. Metode Pengumpulan data

a. Wawancara

Dalam metode ini, mewawancarai pihak yang beraktifitas dalam lingkungan tempat Kuliah Kerja Praktek, dia mengeluhkan bahwa membuka pintu ruangan satu persatu secara manual cukup merepotkan karena harus membawa semua kunci ruangan.

b. Observasi

Selanjutnya observasi untuk pengumpulan data, telah dilakukan dan menghasilkan bahwa jika petugas melakukan pekerjaannya membuka pintu dan mengunci pintu ruangan di saat sudah malam dan terburu buru, ada kemungkinan petugas dapat lupa menutup atau mengunci pintu ruangan.

c. Studi Pustaka

Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.

1.5.2. Metode Sumber Data

Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.

1.5.3. Metode Analisa Data

Metode ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang tenaga manusia secara manual untuk menutup atau mengunci pintu ruangan secara manual.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 4 (empat) bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang Mikrokontroller berbasis Arduino Uno, saluran pengiriman data serta beberapa komponen pendukung.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang rancangan pembuatan rancangan tampilan Pembangunan Prototype System Lock And Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis Arduino Uno di Perguruan Tinggi Raharja ”.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

Teori – Teori umum yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Konsep Dasar Sistem

2. Konsep Dasar Pengontrolan

3. Konsep Dasar Perangkat Mobile

4. Konsep Dasar Sinyal

5. Konsep Dasar Flowchart

6. Konsep Dasar Pengujian

7. Konsep Dasar Prototipe

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:54), Suatu sistem memiliki klasifikasi sebagai berikut:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:53), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem

2.1.2. Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

Jenis- jenis Pengontrolan

1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

Description: Loop-terbuka2

Gambar 2.1 Sistem pengendali loop terbuka

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

2. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Description: Description: Description: https://lh5.googleusercontent.com/-M2-Gnanae7k/U5W_LOb_ImI/AAAAAAAAAE4/vBdXyAJCV5w/w872-h217-no/2.jpg

Gambar 2.2 Sistem pengendali looptertutup

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

2.1.3. Konsep Dasar Perangkat Mobile

1. Definisi Perangkat Mobile

Menurut purnama (2010:5), ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”. Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.

2.1.4. Konsep Dasar Sinyal

1. Definisi Sinyal

Menurut Mulyanta(2009:65), “Sinyal adalah energi elektrik (arus atau gelombang) dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula/intensitas. Variasi energi tersebut diberi istilah sinyal (signal)”.Sinyal terbagi dalam 2 bagian yaitu:

a. Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.

b. Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal digital juga biasanya disebut juga sinyal diskret.

2.1.5. Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No.2 (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan

2. Cara Membuat Flow Chart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8):

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar

8.

3. Jenis-Jenis Flow Chart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

a. Bagan Alir Sistem (Systems Flow Chart)

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam system

Description: Description: C:\Users\reza\Pictures\flowchart3.jpg

Sumber: Rachman (2012:116)

Gambar 2.3 Bagan Alir Sistem (System Flow Charts)

b. Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart)

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

Description: Description: http://4.bp.blogspot.com/_NlHxsqdTwWo/TCFxS9CtbTI/AAAAAAAAAC0/vE-kW9mnqS0/s1600/FLOW+DOKUMEN+SISTEM+BARU+CALON+ANGGOTA+PERPUSTAKAAN.jpg

Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen (Document Flow Chart)

c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart)

Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

Description: Description: http://www.biomedcentral.com/content/figures/1471-2105-9-57-4-l.jpg

Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar 2.5 Bagan Alir Skematik (Schematic Flow Chart)

d. Bagan Alir Program (Program Flow Chart)

Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan

Description: Description: http://pages.cpsc.ucalgary.ca/~tamj/2010/203P/extras/examples/flowcharts/logical_AND_firing.gif

Sumber: Rachman (2012:117)

Gambar 2.6 Bagan Alir Program (Program Flow Chart)

e. Bagan Alir Proses (Process Flow Chart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

Description: Description: FLOWCHART PROSES.jpeg

Sumber: Rachman (2012:116)

Gambar 2.7 Bagan Alir Proses (Process Flow Chart)

Description: Description: FLOWCHART_9.JPG

Sumber: Rachman (2012:116)

Gambar 2.8 Contoh Variasi Aplikasi Flow Chart

2.1.6. Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Black Box

Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan performa

e. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

2. Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause -Effect Graphing Techniques

Cause -Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph

3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

d. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent inimerupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

1) Sample Testing

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

2) Robustness Testing

Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing

1) Behavior Testing

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

2) Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

g. Requirement Testing

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

1) Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

2) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix

h. Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem ( resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

<tbody> </tbody>

Kelebihan

Kelemahan

a) Black Box Testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.

b) Black Box Testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini Black Box Testing dapat membantu memaksimalkan Testing investment.

a) Ketika user melakukan Black Box Testing, user tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos pengujian.

4. Definisi White Box

Menurut Sodikin di dalam Jurnal Teknologi Informasi (2009:750), “Pengujian White Box berfokus pada strukutr control pengguna”.

Menurut Handaya dan Hakim Hartanto di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:204) “White Box adalah sebuah cara pengujian yang menggunakan struktur kontrol yang dideskripsikan sebagai komponen perangkat lunak untuk memperoleh uji kasus”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa white box adalah sebuah cara pengujian yang menggunkan struktur control perangkat lunak.

2.1.7. Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:64),” Prototipe adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.

Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

1. Prototipe Jenis I

Prototipe jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

2. Mengembangkan prototipe

3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima

4. Menggunakan prototipe

2. Prototipe Jenis II

Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Mengkodekan sistem operasional

2. Menguji sistem operasional

3. Menentukan jika sistem operasional dapatditerima

4. Menggunakan sistem operasional

Description: 2

Gambar 2.9. Metode Prototipe

Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139)Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

1. THROW-AWAY

Prototipe dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototipe digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototipe tersebut dibuang (tak dipakai).

2. INCREMENTAL

Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

3. EVOLUTIONARY

Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

2. Kelebihan dan Kelemahan Prototipe

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

<tbody> </tbody>

Kelebihan

Kelemahan

a. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan user.

b. Pengembang dapat bekerja lebih
baik dalam menentukan kebutuhan user.

c. User berperan aktif dalam
pengembangan sistem.

d. Lebih menghemat waktu dalam
pengembangan sistem.

e. Penerapan menjadi lebih mudah
karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya

a. User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

b. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut
bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.

c. Hubungan user dengan computer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

2.2. Teori Khusus

Teori – Teori Khusus yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Konsep dasar mikrokontroller

2. Konsep dasar android

3. Konsep dasar bluetooth

4. Konsep dasar motor servo

5. Konsep dasar komponen elektronika aktif dan pasif

2.2.1. Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroller

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:1), bahwa “Mikrokontroller adalah sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping ( chip) tunggal”.

Menurut Wangsadinata dan G. Suprayitno (2008:202), bahwa “Mikrokontroller adalah sebagai central processing unit (CPU) yang disertai memori serta sarana input/output dan dibuat dalam bentuk chip”

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan Mikrokontroler adalah suatu gabungan sebuah sistem komputer yang dibangun melalui CPU yang disertai memori sarana input/output.

2. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:2), karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:

a. CPU (Central Procesing Unit)

b. RAM (Read Only Memory)

c. I/O (Input/Output)

Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.

3. Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3) Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)

b. RAM berkapasitas 68 byte

c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte

d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)

e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler

f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroller adalah sebagai berikut:

1. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroller untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

2. ROM (Read Only Memory)

ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user

3. Register

Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroller

4. Special Function Register

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroller. Register ini terletak pada RAM

5. Input dan Output Pin

Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritmamikrokontroller

6. Interrupt

Interrupt bagian dari mikrokontroller yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3) Beberapa interrupt pada umumnya adalah sebagai berikut:

a. Interrupt Eksternal

Interrupt akan terjadi bila ada inputan dari pin interrupt

b. Interrupt timer

Interrupt akan terjadi bila waktu tertentu telah tercapai

c. Interrupt serial

Interupt yang terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

4. AVR ATMega328

a. Definisi Mikrokontroller Atmega 328

Menurut Syahid (2012:33),”ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll).”

Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu

siklus clock.

b. 32 x 8-bit register serba guna.

c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

d. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang

menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

e. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read

Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data

semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data

meskipun catu daya dimatikan.

f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM

(Pulse Width Modulation) output.

h. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.

32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328 :

Description: Description: Description: https://lh5.googleusercontent.com/-lcsyKELaYtU/U6dLDKXTHiI/AAAAAAAAAcU/38QT0xZ_IMc/w558-h577-no/2.4.jpg

Gambar 2.10 Arsitektur ATmega 328 loop terbuka

Sumber : (Data sheet Mikrokontroller : 8)

Menurut Syahid (2012:34) ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

1. Port B.

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini:

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C.

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut:

a. ADC6 channel(PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

3. Port D.

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

Description: Description: Description: https://lh4.googleusercontent.com/4kGIsD-bcrklNDlv1pSoG7ic-Bh_4DPkrNYgjgmA86Q=w751-h577-no

Gambar 2.11 Konfigurasi pin Atmega 328 loop terbuka

Sumber : (Sumber :jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)

2.2.2. Konsep Dasar Android

1. Definisi Android

Menurut Teguh Arifianto (2011 : 1), android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.

Menurut Hermawan (2011 :1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasis linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya.

Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.

Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software(ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi Android.

Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi, diantaranya adalah:

a. Windows XP/Vista/7

b. Mac OS X (Mac OS X 10.48 atau yang lebih baru)

c. Linux

2. Perkembangan Android

Menurut Wahana (2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

a. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

b. Android versi 1.5 (cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake).Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

d. Android versi 2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g. Android Versi 3.0 (Honey comb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

h. Android Versi 4.0 (Ice cream sandwich)

Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

i. Android Versi 4.1 (Jelly bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

j. Android Versi 4.4 (Kitkat)

Android 4.4 KitKat adalah system operasi yang baru saja diluncurkan oleh Google dan Android 4.4 KitKat sebenarnya adalah versi update dari system operasi android yang lama yaitu Android 4.3 Jelly Bean. Tujutan diluncurkannya update terbaru adalah untuk memperbaiki bug (celah) ataupun menyempurnakan system operasi Android sebelumnya. Dari segi perbedaan yang paling terlihat pasti dari segi tampilan dan navigasi. Selain itu dari segi keamanan juga lebih baik dan sempurna karena telah menutup sejumlah bug (celah) yang ada. Selain penyempurnaan dan perbaikan, Android 4.4 KitKat juga memiliki sejumlah fitur unggulan yang tidak ada di pendahulunya yaitu Android 4.3 Jelly Bean.

3. Definisi Basic4android

Basic4android adalah Development Tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi android (APK) yang di-compile oleh Basic4android adalah aplikasi android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang di-compile oleh Basic4android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file lain). IDE Basic4android hanya fokus pada Development Android.

Description: Description: Description: https://lh6.googleusercontent.com/KzHpTNsqSFYezMaVKpU7jyku3J8X-ouyg6MRbqjT9fI=w377-h285-no

Gambar 2.12 Sumber: Basic4android Datasheet (2012:1)

Sumber : Gambar 2.6. Tampilan Basic4android(2012:261)

Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

Description: Description: Description: https://lh5.googleusercontent.com/-IQUdOXyQaxs/U6dLHJFqCUI/AAAAAAAAAck/p4HG_ZCLDJc/w314-h181-no/2.7.jpg

Gambar 2.13 Sumber: Basic4android Datasheet (2012:2)

4. Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

Description: Description: Description: https://lh6.googleusercontent.com/-hd6zV6gAg7A/U6dLQV0JmMI/AAAAAAAAAc4/JnKQdOciqWg/w701-h500-no/2.8.jpg

Sumber : Gambar 2.14 Tampilan Tools SDK

a. adb shell

Adb sendiri merupakan bagian dari android development bridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

b. Android simulator

Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.

Description: Description: Description: https://lh5.googleusercontent.com/-yaP9iN1cfNw/U6dLQZpnLII/AAAAAAAAAc0/R7zU6B4ELvg/w716-h440-no/2.9.jpg

Sumber : Gambar 2.15 Tampilan Android Simulator

c. DDMS

DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

5. Apk Android

APK adalah paket aplikasi Android (Android PacKage). APK umumnya digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan pada perangkat Android.

APK pada dasarnya berupa compress file seperti zip file, karena berisi dari kumpulan file. APK dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstall sebuah aplikasi melalui Play Store, download dari sebuah situs web kemudian diinstall secara manual, atau membuat dan mengembangkan sendiri dengan bahasa yang sebagian besar berbasis Java.

2.2.3. Konsep Dasar Bluetooth

1. Definisi Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas ”.

2. Sejarah Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70)“Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba”.

Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.

a. pertama dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini.

b. Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2, Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan dan perbaikan antara lain :

1. Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.

2. Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.

3. Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.

4. Transmisi berkecepatan tinggi.

c. Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:

1. Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bias digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan.

2. Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.

3. Koneksi berkecepatan tinggi.

4. Multiplay speeds level.

3. Aplikasi dan layanan Bluetooth

Menurut Dwi Agus Diartono (2009:71) “Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint”.

Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan kedalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasiaplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC filetransfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA,wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

Description: Description: Description: https://lh6.googleusercontent.com/-VOfiOhEs9OU/U6dK7aHgVYI/AAAAAAAAAZ4/64Yz3V9BV-k/w345-h237-no/2.10.jpg

Gambar 2.16 Contoh modul aplikasi beberapa Bluetooth

Sumber : Dwi Agus Diartono (2009:72)

2.2.4. Konsep Dasar Motor Servo

1. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motorservo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

Description: 2

Gambar 2.17 Bentuk fisik motorservo standard

Sumber:http://elektronika-dasar.web.id

Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis)motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

Jenis motorservo

a. Motor servo standar 180° Motor servojenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CWdan CCW) dengan defleksimasing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan –tengah – kiri adalah 180°.

b. Motor servo continuous Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secarakontinyu).

Pulse kontrol motor servo operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulse selebar ± 20 ms, dimana lebar pulse antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulse dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulse kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulse lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°. Gambar pulse kendali motor servo dapat dilihat pada gambar 2.13 sebagai berikut:

Description: 2

Gambar 2.18 Pulsa Kendali MotorServo

Sumber:http://elektronika-dasar.web.id

Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz.Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50Hz tersebut dicapai pada kondisi Tonduty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah(sudut 0°/ netral). Pada saat Ton dutycycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akanberputar ke berlawanan arah jarum jam (CounterClock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (ClockWise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

2. Driver Motor Servo IC L293D

IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor servo dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. motor servo yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor servo yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap driver. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor servo. konstruksi pin driver motor servo IC l293 dapat di lihat pada gambar 2.19 sebagai berikut.

Description: Description: Description: https://lh5.googleusercontent.com/WOO8zLEW-WyFmBaRQGTCWuDh6Yatww0Hhp-2LLCzUOY=w678-h264-no

Gambar 2.19 Konstruksi pin dan rangkaian driver motor servo IC L293

Sumber : http://chaokhun.kmitl.ac.th

1. Fungsi pin driver motor servo L293D

a. Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor servo.

b. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor servo

c. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor servo

d. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor servo, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor servo yang dikendalikan.

e. Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

2.2.5. Konsep Dasar Komponen Pasif dan Aktif

1. Definisi Komponen Pasif

Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.

Menurut Rusmadi (2009:10), Ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

a. Resistor atau Tahanan

b. Kapasitor atau Kondensator

c. Trafo atau Transformator

2. Definisi Komponen Aktif

Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.

Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

a. Dioda

b. Transistor

c. IC (Intragated Circuit)

2.3. Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Pembangunan Prototype System Lock And Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis Arduino Uno di Perguruan Tinggi Raharja”.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem keamanan pintu dan pengenalan wajah. Dalam upaya pengembangan pengamanan pintu ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian penelitian yang akan dilakukan. Mengidentifikasikan metode yangpernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Nusyah Putra (2014) yang berjudul “Prototipe Alat Pembersih Toren Otomatis menggunakan SMS gateway pada PT. Cahaya Televisi Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang sistem pengontrolan pembersih Toren air dengan media SMS Gateway untuk memberikan instruksi. Jadi saat pengguna ingin mengoperasikan pembersih toren air cukup mengirim SMS ke nomor yang terpasang di Modem SMS gateway tersebut.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Roni Fitramadhana (2013) yang berjudul “Aplikasi Sistem Keamanan Pada Ruangan Server Dilengkapi Sensor Suhu, Mekanik Pintu Dan Pengenalan Kode Akses Didukung Webcam Berbasiskan Client Server”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana merancang, membuat dan mengimplementasikan komponen – komponen sistem yang meliputi pengontrol device ,Sensor photodioda,Sensor Suhu, Client dan Server dengan output pengontrolan Electronic Door Lock, Rotator pintu mekanis,Alarm dan rekaman file dari webcam sebagai pemantauan visual dari ruangan. Kemudian tujuan dan manfaat dari penelitian ini yaitu, bertujuan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi untuk diterapkan dalam sistem keamanan ruangan,dengan studi kasus adalah ruangan server. Manfaat yang didapat dari sistem ini adalah dapat meningkatkan keamanan dalam suatu ruangan dan dapat mempermudah pengguna sistem dalam memantau suatu ruangan dari jarak jauh.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Sibro Malisi (2013) yang berjudul “Prototype Alat Pengendali Gerbang Menggunakan SMS Gateway”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana merancang, membuat sistem pengendalian gerbang rumah berbasis SMS Gateway, jadi saat pengguna ingin mengoperasikan gerbang pintu pengguna cukup mengirim SMS ke nomor yang terpasang di Modem SMS gateway tersebut.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Kuswanto (2014) yang berjudul “Sistem Proteksi Kendaraan Bermotor menggunakan Android Berbasis Mikrokontroller ATMega328”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana merancang sistem keamanan pada kendaraan bermotor, dan dapat mengontrol hidup atau matinya mesin kendaraan pengguna tersebut pada handphone Androidnya. Disamping itu alat ini juga menggunakan sensor cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi kendaraan ketika dihidupkan. Jadi kendaraan tidak akan takut dicuri karena sudah terproteksi dengan alat ini.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Dhida Restu GM (2014) yang berjudul “Prototype Pengendali Pintu dan Jendela Mobil Menggunakan Smartphone Berbasis ATMega 328P Di Kelurahan Cibogo”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana mengendalikan pintu dan jendela mobil hanya dengan smartphone yang sudah terkoneksi dengan bluetooth yang ada pada mikrokontroller. Sinyal yang sudah dikirim lewat bluetooth akan diterima oleh mikrokontroller dan mikrokontroller akan menjalankan motor servo untuk membuka pintu ataupun membuka jendela sesuai keinginan user.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang, khususnya dalam bidang pendidikan komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat pesat sekaliperkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu <a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Perguruan_Tinggi_Raharja" title="Perguruan Tinggi Raharja">Perguruan Tinggi Raharja</a> dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian <a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Perguruan_Tinggi_Raharja" title="Perguruan Tinggi Raharja">Perguruan Tinggi Raharja</a> yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

3.1.1 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

<a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Perguruan_Tinggi_Raharja" title="Perguruan Tinggi Raharja">Perguruan Tinggi Raharja</a> bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya. Sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 ( tiga ) program studi SI jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

3 Pada tanggal 5 April 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-I-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

4 Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-S1-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

5 Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

6 Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VII/DPI-III/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

7 Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

8 Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.

9 Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.

10 Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

11 Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

<a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Berkas:Tabel_1.JPG"> Description: Tabel 1.JPG </a>

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

<a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Berkas:Tabel_amik.JPG"> Description: Tabel amik.JPG </a>

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

3.1.2 Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut sebagian penjelasan wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam Struktur Organisasi:

1) Ketua

Wewenang:

3. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

4. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

5. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

6. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung jawab:

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

2) Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

Wewenang:

1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4. Mengadakan afiliasi.

5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung jawab :

Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

3) Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

· Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

· Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

· Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

· Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

· Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

· Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

· Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

4)Asisten Direktur Operasional

Wewenang:

1) Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

2) Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

3) Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

4) Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

5) Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab:

a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

5) Kepala Jurusan

Wewenang :

· Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

· Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

· Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

· Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

· Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

· Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

b. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

c. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

d. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

e. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

f. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

g. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

3.1.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan

3.1.2.1.1 Visi Perguruan Tinggi Raharja

Menuju Perguruan Tinggi unggulan pada tahun 2010 yang menghasilkan lulusan kompeten dibidang Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer serta memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi.

3.1.2.1.2 Misi Perguruan Tinggi Raharja

a. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

b. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

c. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

3.1.2.1.3 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

3.1.3 Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu "Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja" dan "Setya Karya Kerta Raharja" yang berarti "kesejahteraan" yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakatyang sejahtera melalui penguasaan dibidang <a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Teknologi_Informasi" title="Teknologi Informasi">teknologi informasi</a> dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto "Get The Better Future By Computer Science" (memaih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

3.1.4 Arti Green Campus

Green Campus , yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijaugenerasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan <a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Green_Campus" title="Green Campus">green campus</a> berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

"Green" dalam konteks "Green Power" berarti kekuatan financial.<a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Green_Campus" title="Green Campus">Green Campus</a> sebagai kampus yang dapat memberikanpower untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan<a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Pribadi_Raharja" title="Pribadi Raharja">pribadi raharja</a> yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

3.1.5 Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

3.1.6 Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai(garis)perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan <a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Perguruan_Tinggi_Raharja" title="Perguruan Tinggi Raharja">Perguruan Tinggi Raharja</a> yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

<a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Berkas:Strk.jpg"> Description: Strk.jpg </a>

Gambar 3.1Struktur Organisasi <a href="http://widuri.raharja.info/index.php?title=Perguruan_Tinggi_Raharja" title="Perguruan Tinggi Raharja">Perguruan Tinggi Raharja</a>

3.2 Prosedur Sistem

3.2.1 Prosedur Sistem yang Berjalan Sebelumnya

Prosedur sistem yang berjalan sebelumnya untuk membuka pintu ruangan kelas, tentunya secara manual menggunakan tenaga manusia. Saat petugas ingin membuka pintu ruangan kelas, petugas harus memasukan kunci dan memutarnya kunci tersebut lalu mendorongnya dan membuka pintu ruangan kelas satu persatu disetiap lantainya . Hal itu cukup merepotkan bagi petugas untuk membuka pintu ruangan kelas disetiap lantainya.

3.2.2 Prosedur Sistem yang dirancang

1. Prosedur perintah dengan Bluetooth

Hal yang dapat dilakukan jika petugas dari sistem ini ingin mengendalikan pintu ruangan kelas baik membuka, menutup, mengunci dan membuka kunci. Petugas cukup menyalakan handphone androidnya dan terkoneksi dengan bluetooth lalu membuka aplikasi bluetooth controller lalu menekan tombol keyboard tertentu untuk membuka dan menutup pintu ruangan kelas yang tersambung ke Mikrokontroller ATMega328.

2. Prosedur Buka Pintu Kelas

Saat ada instruksi berupa kode tertentu yang dikirimkan dari ponsel android melewati bluetooth, mikrokontroller ATMega328 akan memproses instruksi tersebut dan memberikan data pada IC Driver Motor L293D untuk menggerakan Motor Servo yang berfungsi sebagai membuka, menutup, membuka kunci dan mengunci pintu ruangan kelas.

3.2.3 Analisa Masukan

Setelah melakukan analisa pada sistem yang sedang berjalan maka data masukannya adalah sebagai berikut:

  • Nama Alat : Ponsel Android +4.0
  • Nama Aplikasi: Bluetooth Controller
  • Fungsi : Untuk mengirim data melewati Bluetooth
  • Media : Bluetooth

Keterangan : Sebagai media instruksi kepada mikrokontroller untuk membuka, menutup, mengunci dan membuka kunci pintu ruangan kelas.

3.2.4 Analisa Proses

Nama Model : Mikrokontroller ATMega 328 berbasis Arduino Uno

Masukan : Mikrokontroller yang diisi program dan diberikan perintah oleh handphone Android

Keluaran : Perintah jalankan motor servo untuk membuka, menutup, mengunci dan membuka kunci pintu ruangan kelas

Ringkasan Proses : Jika mikrokontroller mendapat perintah dari handphone android yang sudah terkoneksi bluetooth, maka mikrokontroller menggerakan motor servo untuk membuka, menutup, mengunci dan membuka kunci pintu ruangan kelas.

3.2.5 Analisa Keluaran

Nama Alat : Motor Servo

Hasil : Pintu ruangan terbuka, tertutup, terkunci dan membuka kunci

Keterangan : Pintu ruangan terbuka dan tertutup saat motor servo bergerak karena perintah dari Mikrokontroller lewat bluetooth

3.3 Flow Chart Sistem

Perangkat lunak dibutuhkan untuk memprogram cara kerja dari mikrokontroller agar sistem dapat bekerja secara otomatis. Gambar 3.1 menunjukan diagram alir program atau sistem yang digunakan untuk membuka, menutup, mengunci dan membuka kunci pintu ruangan kelas secara otomatis dengan perintah melalui inputan data yang diberikan handphone yang sudah terkoneksi bluetooth melewati aplikasi bluetooth controller dengan format tertentu, baik untuk membuka, menutup, mengunci dan membuka kunci pintu ruangan kelas. Setelah pintu ruangan kelas mengikuti instruksi yang diberikan oleh handphone tersebut dari mikrokontroller maka lampu indikator atau LED akan menyala jika pintu ruangan kelas tertutup berwarna merah dan berwarna biru ketika pintu ruangan kelas terbuka.

<tbody> </tbody>

Gambar 3. 2 Diagram alir system lock and controlling class room dengan interface android berbasis arduino uno

3.4 Rancangan Sistem Secara Keseluruhan

Gambar 3.3 Diagram Sistem Keseluruhan

Sesuai gambar diatas, ponsel sebagai perangkat untuk mengirim data dari petugas melalui aplikasi bluetooth controller yang sudah terkoneksi dengan perangkat bluetoooth HC-06 dan data nantinya akan diproses oleh mikrokontroller untuk menggerakkan motor servo melalui modul driver motor servo.

Setelah mikrokontroller berhasil mengenali perintah dari aplikasi bluetooth controller, maka mikrokontroller akan mengirimkan data ke modul driver motor servo yang selanjutnya akan menjalankan motor servo sebagai penggerak pintu ruangan kelas terbuka, tertutup, mengunci dan membuka kunci.

3.5 Rancangan perangkat keras (hardware)

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.4 bawah ini:

Pada gambar 3.4 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah Smartphone menjadi media untuk memberikan input pada mikrokontroller dan ketika mikrokontroller mendapat inputan dari smartphone, ke dua motor servo maka masing-masing output akan berada pada logika HIGH dan sebaliknya akan mendapat logika LOW.

3.5.1 Blok rangkaian catu daya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptors switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 6 volt dan 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7806 dan LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7806 yang menghasilkan tegangan +6 volt, dan LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan dua buah sumber catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol L293, rangkaian motor servo dan rangkaian sistem mikrokontroller.

Gambar 3.5 Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya yang digunakan untuk memberi supply tegangan mikrokontroler harus stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai mikrokontroller sehingga tidak terjadi drop tegangan saat mikrokontroler dioperasikan.

Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan pembatas suhu (thermal shutdown). Pada rangkaian alat pengukur suhu ruangan ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis arus DC (bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC 7805.

3.5.2 Rangkaian Sistem Minimum Arduino Uno atau Mikrokontroller ATMega 328

Agar mikrokontroller ATmega328 dapat digunakan sebagai sistem kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.5 adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroller ATmega328.

Description: Description: https://lh4.googleusercontent.com/gZodabU_zkyKyJ4TETw8zCizeJ7UcyLTwj-vBXKv8Qs=w352-h285-no

Gambar 3.6 Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ATmega328

Pada rangkaian di atas merupakan minimum system yang digunakan dalam project ini, rangkaian diatas memerlukan Bootloader arduino yang digunakan sebagai media untuk mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328, karena minimum system diatas belum memiliki USBasp, dimana USBasp tersebut adalah salah satu cara penanaman program kedalam mikrokontroller dengan mode USB downloader.

3.5.3 Rangkaian Modul Bluetooth HC-06

Dalam rancangan ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuhkan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler melalui Smartphone menggunakan komunikasi serial.sedangkan sumber tegangan kerjanya menggunakan tegangan paositif sebesar 5 volt dc, yang didapatkan dari keluaran IC Regulator LM7805.

Pin TX yang berada pada bluetoth dihubungkan dengan dengan pin RX yang ada pada mikrokontroller, sedangkan pin RX yang ada pada bluetooth dihubungkan dengan pin TX yang ada pada mikrokontroller sehingga jalur komunikasi serial dapat terhubung dengan baik karna proses komunikasi serial itu sendiri adalah proses pengiriman dan penerimaan data melalui jalur RX dan TX yang ada pada bluetooth dan mikrokontroler. Sedangkan pin RX yang ada pada mikrokontroller terletak pada pin 2, sedangkan pin TX berada pada pin 3.

Gambar 3.7 Rangkaian Bluetooth HC-06

Description: Description: https://lh3.googleusercontent.com/-iwjVPFKLYmo/U6dKu0QBqWI/AAAAAAAAAZI/w3e1ifcnoL8/w244-h576-no/3.5.jpg

Gambar 3.8 Flowchart rangkaian Bluetooth

Description: Description: https://lh4.googleusercontent.com/-7lxjt2Ea4BI/U6dKvVoaSiI/AAAAAAAAAY8/I8_GtxM5Ikc/w508-h265-no/3.6.jpg

Gambar 3.9 Inisialisasi bluetooth dalam program arduino

Cara kerja dari motor servo adalah sebagai berikut

Description: Description: https://lh6.googleusercontent.com/-BsA8fX7tEO4/U6dKvllOmUI/AAAAAAAAAZM/3AZMr4o-btw/w501-h300-no/3.7.jpg

Gambar 3.10 Inisialisasi cara kerja dari motor servo

Pada blok program diatas merupakan fungsi untuk membaca data dari komunikasi antara Bluetooth dan handphone, yang nantinya akan di kirim ke mikrokontroller dan memberikan perintah pada tiap-tiap device tergantung tombol penekanannya, contohnya ketika menekan tombol “a” maka akan mendapatkan buka pintu logika HIGH, dan ketika tombol “b” maka akan mendapatkan tutup pintu logika LOW.

3.5.4 Rangkaian modul Driver Motor Servo L293D

Agar motor servo dapat dikontrol dua arah diperlukan driver motor yaitu IC L293. Pada IC L293 terdapat 16 pin yaitu dua pin enable berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor servo, empat pin input adalah pin input sinyal kendali motor servo, empat pin output adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor servo, dua pin VCC adalah jalur input tegangan sumber driver motor servo, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor servo yang dikendalikan. dan empat pin ground adalah jalur yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

Gambar 3.11 Rangkaian Motor Servo

Cara kerja rangkaian di atas adalah dengan memberikan tegangan 5 volt sebagai VCC pada pin 16 dan 5 volt pada pin delapan untuk tegangan motor, maka IC L293 siap digunakan. Jika terdapat tegangan input satu dan input dua maka dengan memberikan logika HIGH pada enable1 maka output 1 dan output 2 akan aktif. Sedangkan enable1 berlogika rendah, meskipun terdapat tegangan pada input 1 dan input 2, output tetap nol (tidak aktif). Hal ini juga berlaku untuk input 3, 4 dan output 3, 4 serta enable 2. Konfigurasi pin IC L293 di atas, rangkaian di atas dapat digunakan untuk mengontrol dua motor servo sekaligus, dan juga dapat mengontrol motor servo secara kontinu dan dengan teknik PWM (Pulse-Width Modulation). Adapun penulisan listing program untuk driver L293 dapat ditulis seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.12 Inisialisasi Motor Servo dalam program arduino

Listing program yang diblok kuning adalah menghubungkan pin 5,6,7,8 yang terdapat pada mikrokontroller dan pin 1,2,7,8 yang terdapat pada IC driver L293, sedangkan listing program yang kedua adalah bagaimana mendeklarasikan sebuah IC driver L293 sebagai keluaran dari perintah yang terdapat pada mikrokontroller.

Description: Description: https://lh3.googleusercontent.com/-uHdFdA9SeRA/U_-CdTITEAI/AAAAAAAAAic/Gd1ph7nz9s4/w463-h577-no/3.10.jpg

Gambar 3.13 Flowchart kontrol untuk motor servo

Untuk flowchart diatas merupakan alur dan cara untuk mengontrol motor servo dengan penekanan tombol “c” dan tombol“d” melalui komunikasi media Bluetooth, untuk listing programnya dapat di tulis seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.14 Listing program untuk mengontrol motor servo

3.6 Rancangan Perangkat Lunak (software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.0 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

3.6.1 Penulisan Listing Program Bahasa C

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.0 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0 dapat dilihat seperti pada gambar 3.15 sebagai berikut :

Description: Description: https://lh4.googleusercontent.com/-yg_Zf3YsIEQ/U6dKlG8rVYI/AAAAAAAAAWs/Moi3lShWEG8/w379-h465-no/3.28.jpg

Gambar 3.15 Membuka program Arduino 1.0

Dalam pemrograman mikrokontroller ATmega328 yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.16 sebagai berikut:

Description: Description: https://lh3.googleusercontent.com/-aFDMJKnQ1Tw/U6dKodX7-BI/AAAAAAAAAW8/QCQAaplngh4/w481-h577-no/3.29.jpg

Gambar 3.16 Tampilan layar program Arduino 1.0

Setelah form utama program Arduino 1.0 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

Description: Description: https://lh5.googleusercontent.com/-_6Ms73qwQjs/U6dKpd0mA9I/AAAAAAAAAXU/vLM0jCvjvcs/w643-h459-no/3.30.jpg

Gambar 3.17 Konfigurasi port melalui device manager

Pada pemrograman mikrokontroller perlu diperhatikan untuk koneksi potrtnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada gambar 3.18 koneksi port diseting pada port 4 .

Description: Description: https://lh4.googleusercontent.com/-Cg1hcg9lFlM/U6dKpw6SF_I/AAAAAAAAAXY/FN18WUhNqfs/w474-h577-no/3.31.jpg

Gambar 3.18 Menentukan koneksi port 4 pada Arduino 1.0

Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di seting juga melalui device manager.

Description: Description: https://lh6.googleusercontent.com/-n35E4eBvXUw/U6dKp_1SfgI/AAAAAAAAAXc/P9Np_rQ7xC8/w487-h577-no/3.32.jpg

Gambar 3.19 Menyimpan file program pada Arduino 1.0

Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama berekstensi .pde dalam penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama Perkembangan.pde.

Setelah melakukan penyimpanan file program selanjutnya tahap penulisan listing dimulai dari mengimpor library dan dapat di lihat pada gambar 3.19 sebagai berikut:

Description: Description: https://lh6.googleusercontent.com/-Nz63vQUq208/U6dKqg5icZI/AAAAAAAAAXo/Z583fTwPcZk/w435-h577-no/3.33.jpg

Gambar 3.20 Mengimpor library pada header Arduino 1.0

Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman mikrokontroller ATmega328 yang menggunakan bootloader Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.0 sebagai media untuk menuliskan listing program. Serta menambahkan library yang akan digunakan, yaitu Licuid Cristal, perlu ditambahkan library karena menggunakan fungsi header bahasa c yang terdapat pada Arduino 1.0 itu sendiri.

Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.

Gambar 3.21 Proses kompilasi listing program

Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.20 diatas.

Selanjutnya jika hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller ATmega328.

3.6.2 Pengisian program kedalam IC ATMega 328

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328 yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0. Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) dapat dilihat pada gambar 3.22 berikut:

Description: Description: https://lh4.googleusercontent.com/-3sr4tR1Ty0g/U6dKru1FT7I/AAAAAAAAAj4/mwdX3YrLUJg/w625-h483-no/3.35.jpg

Gambar 3.22 Rangkaian board Arduino dengan internal clock

Dengan menggunakan arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller ATmega328, maka program yang ditulis pada Arduino 1.0 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.22. sebagai berikut:

Description: Description: https://lh6.googleusercontent.com/-skSVFz0m7Bs/U6dKsRCjQmI/AAAAAAAAAYA/yqzIw-DjWXY/w637-h577-no/3.36.jpg

Gambar 3.23 Pemilihan Arduino board

Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan internal clock, arti dari internal clock adalah dengan memanfaatkan board Arduino sebagai board untuk berkomunikasi dengan komputer, dan mikrokontroller yang ada pada arduino board tersebut dilepas, agar IC ATmega328 yang akan digunakan dapat terbaca oleh Arduino board.

Gambar 3.24 Mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328

Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses.

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller ATmega328 yang berjudul “PEMBANGUNAN PROTOTYPE SYSTEM LOCK AND CONTROLLING CLASS ROOM DENGAN INTERFACE ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA sudah siap digunakan.

3.6.3 Perangkat lunak yang digunakan

pada perancangan kali ini penulis memanfaatkan aplikasi bluetooth controller , Program ini bisa didownload free via Play Store. maka Selanjutnya kita buka program bluetooth controller pada Android gadget

Gambar 3.25 ikon aplikasi bluetooth controller pada Android

Lalu Pastikan bluetooth pada smartphone sudah aktif, selanjutnya klik icon BLUETOOTH CONTROLLER, tekan Scan dan pilih ‘Connect Device’

Gambar 3.26 Koneksi device pada bluetooth controller

Pilih nama device BTSM yang terpasang pada Arduino, selanjutnya LED pada BTSM akan menyala konstan jika proses pairing berhasil dilakukan. Jika BTSM yang terpasang belum pernah pairing dengan BT Master , maka akan ditanyakan PIN CODE, masukkan 4 digit pin code (defaultnya 1234).

Jika sudah terkoneksi selanjutnya masukan perintah pada Android dengan mengetikan karakter huruf :

“a” untuk membuka pintu,

“b” untuk menutup pintu,

“c” untuk mengunci pintu

“d” untuk membuka kunci pintu

Dan maka tampilan pada android seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.27 Tampilan pada smartphone Android

3.7 Konfigurasi Sistem

Berikut adalah komponen hardware yang digunakan dalam sistem ini adalah sebagai berikut :

3.7.1 Spesifikasi Hardware

d. Handphone berbasis Android

e. Laptop

· Processor: Dual-Core

· Monitor: LCD 14”

· RAM: 2 GB

  • HD: 320 GB

h. Motor Servo

i. Bluetooth HC-06

j. Dioda

k. Transistor

l. Resistor

m. Kapasitor C1 dan C2

n. IC L293D

o. Lampu led

p. Elco

3.7.2 Spesifikasi Software

1. Laptop

e. Windows 7 Profesional

f. Office 2010

g. Arduino 1.0

h. Fritzing

3.7.3 Alat dan Bahan

a. Adaptor

b. Timah

c. Obeng

d. Solder

e. Gunting

f. Bor PCB

g. Kabel Tipis

h. Kabel jumper

i. PCB polos

j. Gabus

k. Akrilik

l. Lem

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Pintu ruangan kelas sudah terpasang 2 buah motor servo yang terhubung pada arduino uno yang sudah diprogram agar dapat membuka, menutup, mengunci, dan membuka kunci pintu ruangan kelas. Yang menjadikan petugas tidak perlu repot untuk membuka, menutup, mengunci pintu dan membuka kunci pintu ruangan secara manual.

2. Aplikasi bluetooth yang dipakai untuk mengontrol pintu ruangan kelas ini sudah ada di play store dan dapat diunduh secara gratis yang bernama bluetooth controller. Petugas cukup mengatur aplikasi ini sesuai kebutuhan seperti mengunci, membuka kunci, membuka, menutup pintu.

3. Ketika mikrokontroller yang sudah diprogram tersebut sudah dapat menjalankan tugasnya maka petugas cukup mengkoneksikan bluetooth dismartphone androidnya pada bluetooth HC-06 yang ada pada mikrokontroller tersebut, lalu memasukan password yaitu “1234” dan ketika sudah terkoneksi, maka petugas sudah dapat mengontrol pintu tersebut.

4.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, berikut beberapa saran dari penulis :

1. Agar alat ini dapat terealisasi dan digunakan di setiap – setiap pintu ruangan kelas pada perguruan tinggi raharja. Sehingga petugas dapat mempermudah pekerjaannya.

2. Sistem ini mempunyai kelemahan apabila jarak antara smartphone dan mikrokontroller lebih dari 10 meter maka koneksi pada bluetooth akan terputus dan petugas tidak dapat mengontrol pintu tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Agustiar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.

Malik, Ibnu dan Mohammad Unggul Juwana. 2009. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”, Yogyakarta: Andi Offset.

Rachman, Oscar. 2012. “Router Teknologi, Konsep, Konfigurasi, dan Troubleshooting”. Jakarta: Informatika.

Siddiq, Asep Jafar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.

Sodikin, Edi Noersasongko, dan Y.tyas catur Pramudi. 2009. “JURNAL PENYESUAIAN DENGAN MODUS PEMBELAJARAN UNTUK SISWA SMK KELAS X. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 nomor 2, Oktober 2009:740-754. ISSN 1414-9999

Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analiasa Sistem. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010:2-19.

Wangsadinata, Wiratman dan G. Suprayitno. 2008. ROSSENO Jembatan dan Menjembatani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Budiharto Widodo. 2009. 10 PROYEK ROBOT SPEKTAKULER.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Wahana. 2012. Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet Dan Handphone. PT. Elex Media Komputindo

Rusmadi, Dedy. 2009.MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA. Bandung: Pionir Jaya.

Abdul Kadir. 2013. “Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan Arduino.

Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. ”Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis”. Jakarta : PT Kawan Pustaka.

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/driver-motor-dc-l293d/

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-positif-78xx/

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-seri-dan-paralelresistor/

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor/

http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-dengan-kristal/

http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-hardcore

http://avrprogrammers.com/devices/ATmega/atmega328

<a href="http://cryoarchive.net/tutorials/arduino-tutorials/arduino-programming-atmega328-using-usbasp-and-arduino-ide-on-mac-osx/"> http://cryoarchive.net/tutorials/arduino-tutorials/arduino-programming-atmega328-using-usbasp-and-arduino-ide-on-mac-osx/ </a>

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/

Contributors

Daud, Isma