KP1133468572 Tes

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTYPE PENGONTROLAN GERBANG MENGGUNAKAN

WEB BROWSER BERBASIS RASPBERRY PI PADA

KANTOR KECAMATAN SEPATAN


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1133468572 Hafidz Fadillah Jatmika



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE PENGONTROLAN GERBANG MENGGUNAKAN

WEB BROWSER BERBASIS RASPBERRY PI PADA

KANTOR KECAMATAN SEPATAN



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.


Tangerang, 12 Juli 2014



Dosen Pembimbing




( Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom. )

NID.



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1133468572
Nama
: Hafidz Fadillah Jatmika
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 12 Juli 2014
Hafidz Fadillah Jatmika
NIM. 1133468572

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Informasi adalah data yang telah diolah dan dianalisa secara formal menjadi sebuah bentuk yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi ini dijadikan sebagai sarana penyampaian berita untuk orang lain. Saat ini penyampaian informasi semakin cepat sehingga media informasi yang berkembang semakin inovatif dan menarik.Salah satu media penyampaian informasi yang efektif adalah running text, running text atau tulisan berjalan adalah suatu media elektronik yang sangat berguna untuk media informasi yang sangat inovatif dan menarik.Running text ini dipilih sebagai sarana advertising karena memiliki tampilan yang entertaint. Running text yang ada yaitu berupa led-led yang disambung dan dirangkai menjadi deretan led ataupun dapat berupa dot matrix. Dot matrix merupakan deretan led yang membentuk array dengan jumlah kolom dan baris tertentu, sehingga titik-titik yang menyala dapat membentuk suatu karakter angka, huruf, tanda baca dan sebagainya. Android yang dijadikan sebagai alat untuk mengirimkan data yang akan diproses di arduino lalu program diolah menjadi bilangan binner dan kemudian dot metrik akan menghasilkan output berupa tampilan display.

Kata Kunci: Informasi, Arduino, Dot Matrix,

ABSTRACT

Information is data that has been processed and analyzed formally into a form useful for the recipient. This information is used as a means of delivering the news to others. Currently the faster delivery of information so that the media information that is growing increasingly innovative and menarik.Salah an effective information delivery media is running text, running text or writing run is a very useful electronic media to the media information that is very innovative and menarik.Running text have been selected as a means of advertising because it has the look that entertain. Running text that is in the form of LED-LED are connected and assembled into a row of LED or may be a dot matrix. LED dot matrix is a row that form an array with a specific number of columns and rows, so that the dots that light can form a character of numbers, letters, punctuation, and so on. Android is used as a tool to transmit the data to be processed in the arduino program Binner processed into numbers and then dot metric will generate output display display.

Keywords : Information, Arduino, Dot Matrix


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah "PROTOTYPE PENGONTROLAN GERBANG MENGGUNAKAN WEB BROWSER BERBASIS RASPBERRY PI PADA KANTOR KECAMATAN SEPATAN".

Laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis di Perguruan Tinggi Raharja. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto , S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan KKP ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, Adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  7. Teman-teman FUMMRI yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.
  10. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 12 Juni 2014
Hafidz Fadillah Jatmika
NIM. 1133468572


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Tabel 2 Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Teknologi Sistem Informasi

Gambar 2.1 Kualitas Informasi

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.4 Empat Klasifikasi Dalam E-Commerce

Gambar 2.5 Logo Airzone

Gambar 2.6 Peringkat Airzone di Alexa

Gambar 2.7 Mekanisme Kerja Aplikasi E-Commerce

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.6 Activity Diagram Admin Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.7 Activity Diagram Customer Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.8 Sequence Diagram Amin Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.9 Sequence Diagram Amin Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.10 Tampilan Awal airzone.me

Gambar 3.11 Tampilan register Airzone

Gambar 3.12 Tampilan Login User Airzone

Gambar 3.13 Tampilan Utama User Airzone

Gambar 3.14 Tampilan Contoh Product Airzone

Gambar 3.15 Tampilan Login Admin Airzone

Gambar 3.16 Tampilan Dashboard Admin Airzone

DAFTAR SIMBOL
Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Tabel 2 Simbol Activity Diagram

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi elektronika yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju (modernisasi), berfikiran praktis, dan simple. Hal semacam ini memerlukan sarana pendukung yang sederhana, praktis dan berteknologi tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan otomatisasi ini diperlukan peralatan kontrol yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Di zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada hanya untuk meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan alat tersebut untuk lebih menghemat tenaga dan waktu yang diperlukan manusia dalam melakukan suatu kegiatan.

Sebagai contoh untuk membuka dan menutup pintu gerbang harus dilakukan dengan menggerakkan pintu tersebut dengan tangan. Hal ini membutuhkan tenaga dan waktu yang sebenarnya dapat dihemat bila ada sebuah peralatan elektronis yang dapat membuka dan menutup pintu dengan pengendali dari jarak yang jauh maupun dari jarak yang dekat.

Peralatan elektronik ini harus dapat membuka dan menutup pintu sesuai dengan kehendak kita dengan menggunakan sebuah pengendali. Pekerjaan dalam membuka dan menutup pintu biasanya dilakukan secara manual yang tentu saja merepotkan dan dirasa kurang efisiensi waktu, apalagi konstruksi dari pintu yang besar akan membuat orang semakin malas membuka pintu hingga menutupnya kembali. Hal-hal tersebut meskipun terlihat biasa saja ternyata juga bisa membuat orang repot setiap saat harus membuka dan menutup pintu. ”

Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan suatu alat yang bisa mengoperasikan pintu gerbang tanpa harus menggerakkan tenaga secara langsung untuk membuka dan menutup pintu tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penulis mencoba merancang suatu alat yang dapat digunakan oleh petugas di Kantor Kecamatan untuk membuka dan menutup pintu gerbang secara otomatis baik dari jarak jauh maupun dari jarak dekat..

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengembangkan suatu alat sederhana yang berjudul “PENGONTROLAN GERBANG MENGGUNAKAN WEB BROWSER BERBASIS RASPBERRY PI PADA KANTOR KECAMATAN SEPATAN”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang kita dapat simpulkan beberapa permasalahan yang muncul, yaitu:

  1. Hardware apa saja yang dibutuhkan untuk membuat pengontrolan gerbang pada Kantor Kecamatan Sepatan?
  2. Bagaimana teknologi Raspberry dapat menjadi alat pengontrol gerbang?
  3. Bagaimana sebuah iPad dapat diubah menjadi alat pengontrol?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penulis membuat alat pengontrol gerbang adalah sebagai berikut:

  1. Merancang pintu gerbang otomatis yang dapat dikendalikan melalui iPad.
  2. Menerapkan ilmu teknologi yang telah didapat selama masa perkuliahan.
  3. Sebagai prasyarat untuk mata kuliah skripsi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Bentuk apresiasi dan kontribusi dalam meningkatkan kreatifitas menciptakan karya dari ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan.

  2. Mempermudah dalam membuka dan menutup pintu tanpa harus mendorong sehingga dapat menghemat tenaga dan waktu.

  3. Memodernisasi kinerja pintu gerbang.

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup bahwa, Pengontrolan hanya difokuskan dengan menggunakan iPad, Pengontrolan hanya sebatas adanya koneksi jaringan internet, Gerbang yang dikontrol hanya sebatas buka dan tutup (tidak mengunci) dan hanya mengontrol gerbang utama.

Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan KKP ini, maka dilaksanakan suatu penelitian sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metodelogi penelitian yang digunakan adalah:

1. Metode Perancangan

Merupakan cara menghasilkan suatu rangkaian alat yang tepat, sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

2. Metode Observasi

Merupakan cara untuk mengidentifikasi masalah-masalah pada sistem yang telah ada dan mencari solusi yang akan digunakan selanjutnya.

3. Metode Studi Pustaka

Merupakan cara untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

4. Metode Wawancara

Merupakan metode yang dilakukan untuk memahami teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan alat-alat kerja, mendapatkan masukan dengan perencanaan, pemilihan komponen, metode perancangan guna mendapatkan informasi, praktis yang berkaitan dengan proses pembutannya.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka materi penulisan ini dikelompokkan menjadi 4 (empat) bab yang mesing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu :

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta berfungsi untuk membangun rancangan. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar sistem pengontrolan, serta teori-teori mikrokontroler secara umum

Bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem, serta cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada KKP ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”

Menurut Mall (2009:43),

“Prototype is a toy implementation of the system”.

(Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)

Dari kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


2.Jenis-JenisPrototipe

Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64)

  1. Rapid Throwaway Prototyping
    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.
  2. Prototype Evolusioner
    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

3. Kelebihan dan KelemahanPrototype

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Konsep Perangkat Mobile

1. Definisi Perangkat Mobile

Menurut purnama (2010:5), ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”.

Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
  4. 8edb6af8-7756-43ba-a23c-6b089d0fe700_zpsdc96d05a.png

    Sumber: Taufiq (2013:9)

    Gambar 2.1 Sistem Tertutup

    sistemtertutup_zps8645633b.png

    Sumber: Taufiq (2013:9)

    Gambar 2.2. Sistem Terbuka

  5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  6. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  7. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  8. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
  9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27), Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Daurhidupsistem_zpsb1d6860c.png

Sumber: Sutabri (2012:29)

Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141), Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici
    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
    1. Diagram arus data (data flow diagram)
    2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    3. Kamus data (Data dictionary)
    4. Flowchart
    5. Model hubungan objek
    6. Spesifikasi kelas
  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
    Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
    Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
  4. Memilih Konfigurasi Terbaik
    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
  5. Menyiapkan Usulan Penerapan
    Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
    Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi UML
  2. Menurut Nogroho (2011:119), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

    Menurut Rosa (2013:133), “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.

  3. Tujuan Unified Modeling Language (UML)
  4. Menurut Yasin (2012:268), tujuan UML diantaranya adalah:

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
  5. Tipe-Tipe Diagram UML

Menurut Yasin (2012:268), UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
    1. Aktor
      Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut:
      1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.
      2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
      3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
    2. Use Case
      Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.
    1. Use Case Relationship
      Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.
    2. Association/Directed Association
      Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah
      query antar elemen.
    3. Generalization/Pewarisan
      Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
  2. Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:
    1. Activity
      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.
    2. Transition
      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari
      activity ke activity.
    3. Decision
      Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.
    4. Sychromization Bar
      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).
  3. Sequence Diagram
    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
    Dalam
    sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:
    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
  4. Class Diagram
    Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

2. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati(2010:8)

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

3. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

26_zps7ec98a68.png

Sumber: Rachman (2012:78)

Gambar 2.6. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

27_zps72f7d119.png

Sumber: Rachman (2012:90)

Gambar 2.7. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

28_zpsc3978010.png

Sumber: Rachman (2012:93)

Gambar 2.8. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

211_zps6406f1ae.png

Sumber: Rachman (2012:95)

Gambar 2.9. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

210_zpsbc52352e.png

Sumber: Rachman (2012:97)

Gambar 2.10. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Untitled_zpsd7d55098.png

Sumber: Rachman (2012:98)

Gambar 2.11. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simamarta (2010:323), “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

2. Definisi Black Box

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1),black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.

Menurut Siddiq (2012:4),“Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4) Pengujianblack box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba BlackBox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  5. Kesalahan performa
  6. kesalahan inisialisasi dan terminasi
  7. Teori Khusus

    Definisi E-Commerce dan Klasifikasi E-Commerce

    1. Definisi E-Commerce

    Menurut Jony Wong (2013)[1],E-Commerce atau electronic commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Seperti radio, televisi dan jaringan computer atau internet. Jadi pengertian e-commerce adalah proses transaksi jual beli yang dilakukan melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk melakukan proses tersebut.

    2. Klasifikasi E-Commerce

    Ada 4 ( Empat ) klasifikasi E-Commerce menurut pola interaksi atau transaksi yaitu :

    1. Consumer-to-Business ( C2B )

    Model E-Commerce dimana individu menggunakan Internet untuk menjual produk atau jasa kepada perusahaan atau individu, atau untuk mencari penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya.

    2. Business-to-Cunsumer ( B2C )

    Transaksi E-Commerce terjadi antara perusahaan/bisnis dengan konsumen individual.

    3. Business-to-Business ( B2B )

    Transaksi E- Commerce yang dapat terjadi antara dua organisasi diantara aktifitas lainnya, yang meliputi pembelian, pengadaan, pengendalian inventory, penjualan, pembayaran, pelayanan serta dukungan.

    4. Peer-to-Peer ( P2P )

    Transaksi E- Commerce yang mencakup transaksi antara beberapa atau lebih konsumen. Pertukaran tersebut dapat meliputi keterlibatan 3 bagian konsumen.

    Gambar 2.4 Empat Klasifikasi Dalam E-Commerce

    3. Definisi Airzone

    Airzone adalah sebuah sistem penjualan online ( E-Commerce ) yang mempunyai nama situs airzone.me. Sistem Airzone ini menggunakan metodologi B2B ( Business to Business ) dan memfokuskan hanya pada transaksi secara online. Airzone menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat umum, berbagai macam ketegori tertera pada website Airzone. Mulai dari kebutuhan untu IT ( Teknologi Intofmasi ) Computer, Gadget, Accessory Gadget, Pheriperal, Office, ada juga kebutuhan masyarakat luat seperti Fashion ( Wanita, Pria, dan Anak-anak ), kebutuhan untuk hobby seperti Olahraga, Photography, dll. Airzone yang baru dibentuk ini masih banyak memerlukan pengembangan yang lebih baik. Sistem Transaksi yang ada di Airzone saat ini masih menggunakan COD ( Cash On Delivery ) belum bisa menggunakan sistem pembayaran Transfer. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk melakukan pengembangan lebih baik secara efektif dan efisien.

    4. Logo Airzone

    Gambar 2.5 Logo Airzone

    5. Tujuan Airzone

    Airzone yang dibentuk pada tanggal 5 Mei 2014 merupakan website online newbie atau baru dalam dunia e-commerce. Tentunya airzone yang baru terbentuk ini mempunyai tujuan untuk menjadi website penjualan online ( e-commerce ) nomor satu di Indonesia, dengan peringkat Alexa yang airzone miliki menduduki peringkat 13.694 di Indonesia mendapatkan peluang untuk menjadi website e-commerce yang dapat di kenal di Indonesia. Selain itu tujuan Airzone dibentuk adalah untuk dapat bersaing dengan website e-commerce lain yang sudah ternama sebelumnya seperti, Zalora, Lazada, Elevenia, Bhinneka, dll. Airzone yang mempunyai nama website airzone.me menjadi sangat mudah di kenal dan mudah di ingat oleh masyarakat umum. Airzone juga memiliki 4 ( empat )sasaran yang tepat untuk dapat memperlancar kegiatan Online Shop di airzone dengan membidik sasaran seperti :

    1. Mahasiswa

    2. Pelajar

    3. Pekerja Kantoran

    4. Masyarakat Umum

    Gambar 2.6 Peringkat Airzone di Alexa

    Teknologi Yang diperlukan dalam E-Commerce

    Pengembangan teknologi e-Commerce memerlukan satu set keterpaduan aplikasi yang meliputi :

    1. Katalog Online

    Katalog online digunakan untuk memberikan informasi kepada pelanggan atau calon pelanggan potensial untuk mendapatkan informasi yang lengkap dari suatu produk.

    2. Transaksi Online

    Transaksi OnLine adalah sebuah fasilitas yang disediakan oleh suatu situs e-Commerce kepada pelanggan untuk dapat melakukan pembelian atau order barang secara online lewat media internet, transaksi online ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :

    a. Shopping Cart

    Sopphing Cart software merupakan sistem yang digunakan agar calon pembeli dapat membeli barang-barang yang ditawarkan melalui katalog online , mengawasi account kita setiap saat dan menggabungkan semua aspek e-Commerce pada suatu situs.

    b. Online Payment

    Menyediakan layanan pembayaran secara online dari transaksi yang sudah terjadi, online payment ini membutuhkan dua komponen yaitu:.

    1. Payment Gateway

    payment gateway merupakan sistem yang menyediakan service online e-Commerce kepada pasar. Diperlukan oleh acquirer (institusi finansial tertentu yang mendukung merchant dengan menyediakan service untuk memproses transasksi) untuk mendukung berlangsungnnya proses otorisasi dan memonitor proses transaksi yang sedang berlangsung..

    2. Certification Authority

    Merupakan komponen infrastruktur yang menandai public key milik cara holder, merchant dan atau acquirer manapun payment gatewaynya..

    Mekanisme E-Commerce Dalam Dunia Bisnis

    Mempelajari e-Commerce sebenarnya cukup mudah, karena tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan. Yang membedakannya adalah dilibatkannya teknologi komputer dan telekomunikasi secara intensif sebagai sarana untuk melakukan dua hal utama, yaitu:

    1. Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen

    2. Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan.


    Dari beragam jenis aplikasi e-Commerce yang ada, secara prinsip mekanisme kerjanya kurang lebih sama, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 2.7 Mekanisme Kerja Aplikasi E-Commerce

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Definisi UML

    1. Menurut Nugroho (2010:6)[2] “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    2. Menurut Nugroho (2009:4)[2], “UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP)”.

    3. Menurut Herlawati (2011:10)[3] “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

    1. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2008:6)[4] langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    2. Model UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Widodo (2011:10)[3], “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

    1. Diagram kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    6. Diagram statechart (Statechart Diagram).

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

    7. Diagram aktivitas (Activity Diagram).

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    8. Diagram komponen (Component Diagram).

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Diagram deployment (deployment diagram).

    Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    3. Definisi Diagram UML

    Menurut Henderi (2008:5)[5], Berikut ini adalah 5 (lima) definisi diagram UML diantaranya :

    1. Use Case Diagram

    Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram

    Menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case.

    4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian-kejadian yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram

    Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik process business maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    4. Fokus UML

    Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu :

    1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2010:21)[6].

    2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5)[5].

    Study Pustaka (Literature Review)

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini, antara lain :

    1. Penelitian dalam sebuah Jurnal Telematika M.Kom yang dilakukan oleh Joko Sutrisno dari universitas Budi Luhur yang berjudul "Strategi Pengembangan Teknologi E-Commerce Dengan Metode SWOT : Studi Kasus: PT. Chingmix Berhan Sejahtera" ini, diusulkan untuk memperbaiki dan mengembangkan situs E-Commerce yang lebih baik, menambah jumlah forum komunitas, meningkatkan jumlah nilai penjualan, dan meningkatkan pangsa pasar dalam dan luar negeri (negara tujuan). (Joko Sutrisno : 2011)[7]

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Aisyatul Fadlilah yang berjudul "Rancang Bangun Sistem Penjualan Untuk Glovella Shop Menggunakan Web Berbasis Php" ini, diusulkan untuk memperbaiki Pelayanan terhadap konsumen yang kurang optimal karena terkadang transaksi penjualan masih sangat lambat, serta tawar menawar penjualan yang jarang dilakukan pada sistem online dimana dalam kenyataannya terjadi antrian yang terlalu banyak pada pasar. Untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di uraikan diatas, penulis mencoba membuat web E-Commerse yang dengan cepat dan dapat dilakukan dimana saja. Program aplikasi secara online dengan menggunakan PHP. (Aisyatul Fadlilah : 2013)[8]

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Ditya Banu Handita, Umar, Umi Fadlillah yang berjudul "Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada Usantex" ini, diusulkan adanya pembaharuan sistem lama kedalam sistem yang baru dengan berbasis teknologi komputer. Penelitian ini bertujuan menyusun sebuah sistem E-commerce yang terpadu. Pembaharuan ini diharapkan proses pemasaran produk dan proses penjualan secara online di USANTEX menjadi lebih praktis dengan menggunakan PHP MySQL sebagai databasenya, Macromedia Dreamweaver 8 sebagai editor HTM dan CorelDraw sebagai image editor. (Ditya Banu Handita, Umar, Umi Fadlillah : 2013)[9]

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Rara Sri Artati Rejeki, Agus Prasetyo Utomo, dan Stefiana Sri Susanti yang berjudul "Perancangan Dan Pengaplikasian Sistem Penjualan Pada "Distro Smith" Berbasis E-commerce" ini, diusulkan untuk perbaikan dalam Mekanisme sistem penjualan pada distro smith sekarang masih menggunakan sistem konvensional, dimana konsumen harus datang langsung ke distro. Dan dengan adanya Aplikasi E-commerce pada Distro Smith Semarang diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan pembelian produk tanpa harus datang ke tempatnya, serta memperluas pemasaran dan meningkatkan costumer loyality. Distro ini dikembangkan dengan SDLC (System Development Life Cycle) dan software yang digunakan untuk merancang dan mendesain Aplikasi E-commerce yaitu bahasa pemrograman PHP, text editor Macromedia Dreamweaver 8, Database MySQL dan Adobe Photoshop CS4. (Rara Sri Artati Rejeki, Agus Prasetyo Utomo, Stefania Sri Susanti. : 2011)[10]

    5. Penelitian yang dilakukan Iyas yang berjudul "Implementasi Sistem Penjualan Online Berbasis E-Commerce Pada Usaha Rumahan Griya Unik Wanita" ini, diusulkan untuk perbaikan dalam sistem transaksi yang dilakukan secara online. Dan juga diusulkan untuk melakukan pembayaran menggunakan sistem transfer memakai kartu kredit yang pada awalnya hanya bisa menggunakan sistem COD ( Cash On Delivery ) pada awalnya sistem ini masih belum terkomputerisasi sehingga proses dari pemasukan data, proses transaksi, penyimpanan data samapai pembuatan laporan dilakukan secara manual. (Iyas : 2011)[11]

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Indrajani dan Shelly yang berjudul "Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasiskan Web Pada Pt. Dairyfood Internusa" ini, diusulkan untuk dirancang suatu sistem penjualan yang baru yang diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pada sistem yang lama dengan mengusulkan suatu sistem penjualan melalui website. informasi produk dapat dipasarkan dan cepat diterima oleh pelanggan. Dalam hal ini yang terpenting adalah transaksi jual beli yang lebih mudah dan praktis bagi pelanggan, distributor, maupun perusahaan. Yang pada awalnya sistem yang lama masih manual atau belum terkomputerisasi. (Indrajani, Shelly : 2007)[12]

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Elizaandyni Ginting yang berjudul "Aplikasi Penjualan Berbasis Web ( E-Commerce ) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion" ini, diusulan untuk perbaikan sistem menggunakan website. Sistem penjualan yang lama masih menggunkana jejaring sosial Facebook yang hanya menampilkan foto / gambar product dan harganya saja. Untuk sistem yang baru akan di buatkan website untuk Mutiara Fashion agar memudahkan konsumen dan masyarakat umum untuk mengetahui informasi produk yang ada di Mutiara Fashion, cukup dengan membuka website, informasi produk Mutiara Fashion dapat dilihat dengan baik dan jelas. Aplikasi Website Mutiara Fashion ini dibangun dengan menggunakan UML ( Unified Modeling Language ). Joomla aplikasi untuk membaca bahasa pemrograman Website, MySQL untuk Database, dan PHPMyAdmin sebagai tools untuk mengelola database berbasis web. (Elizaandyni Ginting : 2013)[13]

    Hasil studi pustaka (literature review) ini merupakan landasan serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi penjualan online ( E-Commerce ) menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang. Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif dan efisien.

    Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk pengembangan penjualan online ( E-Commerce ) pada Perguruan Tinggi Raharja.

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

    Analisa Organisasi

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan meningkatnya jumlah perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi. Namun, banyak perguruan tinggi yang belum memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang. Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih dan perkembangannya sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya.

    Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

    Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi. Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof.Dr.Udju D.Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi. Kini AMIK Raharja Informatika mempuanyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer(STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

    1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.


    Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

    Tabel 3.3 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

    Visi, Misi, dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya,memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh,memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

    Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

    2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Arti Nama Raharja

    Raharja, kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan di bidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

    Arti Green Campus

    Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

    Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

    Lokasi Kampus

    Kampus Modern Perguruan Tinggi Raharja berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

    Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

    Gambar 3.4 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1) Ketua

    Wewenang:

    a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung jawab:

    Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

    2) Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

    Wewenang:

    a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    d. Mengadakan afiliasi.

    e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung jawab :

    Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    3) Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    4) Asisten Direktur Operasional

    Wewenang:

    a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

    c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

    c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    5) Kepala Jurusan

    Wewenang :

    a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

    b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

    d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

    e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

    b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

    c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

    d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

    e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

    f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Berdasarkan sistem penjualan online airzone yang berjalan saat ini sudah cukup baik, namun order yang dilakukan oleh customer belum bisa dilakukan melalui transfer, karena akan mempersulit customer untuk melakukan pembayaran yang hanya bisa dilakukan COD ( Cash On Delivery ) saja. Selain itu kegiatan transaksi ini pun menjadi kurang efektif karena customer merasa dipersulit. Namus seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi dan informasi, sudah banyak e-commerce yang menggunakan sistem transaksi COD maupun transfer, maka dari itu airzone selaku pendatang baru di dunia e-commerce akan selalu memberikan pelayanan yang dapat menjadi efektif dan efisien untuk customer yang melakukan online shopping di airzone.

    Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

    Gambar 3.5. Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 3.5. Use Case Diagram diatas terdapat :

    a. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, indput data product, insert utulity, insert promo, input data pengiriman, insert laporan data product, insert laporan konfirm pembayaran, insert laporan pemesanan product, Insert Laoran data anggota. Dan kegiatan Customer yaitu, Registrasi, login, insert product, insert utulity, insert promo, Insert shopping cart, pemesanan product, konfirmasi pembayaran, insert info product.

    b. 17 total use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    2. Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram

    Gambar 3.6. Activity Diagram Admin

    Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram diatas terdapat :

    a. 1 initial node, objek yang diawali

    b. 6 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    c. 1 final state, objek yang diakhiri

    Gambar 3.7. Activity Diagram Customer

    Berdasarkan gambar 3.7. Activity Diagram diatas terdapat :

    a. 1 initial node, objek yang diawali

    b. 5 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    c. 1 final state, objek yang diakhiri

    3. Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

    Gambar 3.7. Sequence Diagram Admin


    a) 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, login, menampilkan halaman utama Admin, Record data ( Database ).

    b) 7 message yang merupakan urutan kegiatan sistem login admin.

    Gambar 3.8. Sequence Diagram Customer

    a) 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Customer, Home, Halaman Product, Halaman Registrasi, Halaman Login, Halaman Utam User, Halaman Pemesanan Product, Record data ( Database ).

    b) 13 message yang merupakan urutan kegiatan sistem login Customer.

    Rancangan Prototype

    Tujuan dalam membuat prototipe adalah untuk mempercepat dan mempermudah dalam memvisualisasikan desain alternatif dan konsep. Berikut ini adalah rancangan prototype dari Airzone.

    Tampilan Awal

    Gambar 3.9. Tampilan Awal airzone.me

    Tampilan Register Airzone

    Gambar 3.10. Tampilan Register Airzone

    Tampilan Login User

    Gambar 3.11. Tampilan Login User Airzone

    Tampilan Utama User

    Gambar 3.12. Tampilan Utama User Airzone

    Tampilan Contoh Product

    Gambar 3.13. Tampilan Contoh Product Airzone

    Tampilan Login Admin

    Gambar 3.14. Tampilan Login Admin Airzone

    Tampilan Dashboard Admin

    Gambar 3.15. Tampilan Dashboard Admin Airzone

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Sistem Penjualan Online ( E-Commerce ) Airzone.me Dengan Menggunakan Metodologi B2B ( Business To Business sebagai berikut :

    Untuk menjawab rumusan masalah pada 1.2 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Apakah sistem airzone.me ini sudah optimal dalam mendukung kegiatan E-Commerce di Perguruan Tinggi Raharja?
    2. Airzone adalah sebuah sistem penjualan online yang baru dibentuk untuk bisa bersaing di dunia E-Commerce. Sistem airzone dapat diakses dimana saja dan kapan saja selama masih terkoneksi dengan jaringan internet. Pengoptimalan untuk sistem airzone masih selalu dalam tahap penyampurnaan. Sistem transaksi online secara transfer masih dalam perkembangan.

    3. Apakah sistem airzone.me ini efektif untuk memudahkan sistem transaksi secara online di Perguruan Tinggi Raharja?
    4. sistem airzone saat ini sudah menggunakan metodologi B2B ( Business To Business ) yang merupakan metode untuk mempermudah transaksi online pada Airzone. Dengan begitu sistem transaksi menjadi lebih efektif dan efisien.

    5. Apakah sistem airzone.me ini sudah digunakan secara efektif dan optimal oleh seluruh mahasiswa dan Dosen ?
    6. Sistem Airzone ini merupakan suatu sistem penjualan online yang diberi nama airzone.me untuk nama website airzone tersebut. Sistem ini masih baru dan masih dalam tahap penyempurnaan sehingga airzone belum sepenuhnya digunakan secara efektif dan optimal untuk seluruh mahasiswa dan dosen Perguruan Tinggi Raharja. Sistem ini akan selalu melakukan perkembangan tahap demi tahap untuk menuju website e-commerce menjadi lebih baik.

    Saran

    1. Dapat terpenuhinya kemudahan dalam bertransaksi online dalam pengaksesan airzone.me dalam memesan product agar lebih efektif dan efisien sehingga dapat digunakan secara optimal untuk semua lapisan masyarakat umum.
    2. Semoga sistem Airzone sebagai media penjualan online dan segala informasi tentang product yang terdapat didalamnya dapat bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan.
    3. Semoga sistem penjualan online Airzoneyang masih dalam tahap perkembangan ke arah yang lebih baik ini akan selalu memberikan kemudahan dan keamanan dalam berbelanja online ( Online Shopping ).

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Jony Wong.2013. Definisi E-Commerce
    2. 2,0 2,1 Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta: Andi Offset.
    3. 3,0 3,1 Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. "Menggunakan UML". Bandung: Informatika.
    4. Henderi, S.Kom. 2006. "Unified Modelling Languange". Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
    5. 5,0 5,1 Henderi, dkk. CCIT Journal. 2008. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    6. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
    7. Sutrisno.Joko.2011. Strategi Pengembangan Teknologi E-Commerce Dengan Metode SWOT : Studi Kasus: PT. Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Universitas Budi Luhur: Jakarta.
    8. Fadlilah.Aisyatul.2013. Rancang Bangun Sistem Penjualan Untuk Glovella Shop Menggunakan Web Berbasis Php. Tugas Akhir Universitas STIKUBANK (UNISBANK): Semarang.
    9. Handita.Ditya Banu.Umar.Fadlillah.Umi.2011. Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada Usantex. Jurnal Emitor Universitas Muhammadiyah : Surakarta.
    10. Rejeki.Rara Sri Artati.Utomo.Prasetyo Agus.Susanti.Stefania Sri.2011. Perancangan Dan Pengaplikasian Sistem Penjualan Pada "Distro Smith" Berbasis E-commerce. Jurnal Dinamik Universitas Stikubank ( UNISBANK ): Semarang.
    11. Rejeki.Rara Sri Artati.Utomo.Prasetyo Agus.Susanti.Stefania Sri.2011. Implementasi Sistem Penjualan Online Berbasis E-Commerce Pada Usaha Rumahan Griya Unik Wanita. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah : Jakarta.
    12. Indrajani.Shelly.2007. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasiskan Web Pada Pt. Dairyfood Internusa. Jurnal Universitas Bina Nusantara : Bali.
    13. Ginting.Elizaandyni.2013. Aplikasi Penjualan Berbasis Web ( E-Commerce ) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion. Tugas Akhir Universitas Widyatama : Bandung.

    DAFTAR LAMPIRAN