KP1112469683

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM

UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMP LENTERA HARAPAN


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1112469683 ARDIANA RAHAYU KUSUMANIGRUM



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM

UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU

PADA SMP LENTERA HARAPAN



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Business Intelligence

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 01 September 2014



Dosen Pembimbing




( Dina Fitria Murad, M.Kom )

NID. ....



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1112469683
Nama
: Ardiana Rahayu Kusumaningrum
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelegence


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 01 September 2014
Ardiana Rahayu Kusumaningrum
NIM. 1112469683

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

SMP LENTERA HARAPAN selama ini menangani manajemen dengan cara penginputan data kedalam Microsoft word dan excel dalam penerimaan siswa baru dan mengetahui jumlah siswa yang mendaftar serta jumlah siswa yang ada di sekolah ini dilakukkan dengan perhitugan manual. Sehingga mebutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaanya. Sistem penerimaan siswa baru yang berjalan pada SMP LENTERA HARAPAN dilakukan dengan cara pengiputan kedalam komputer secara manual yaitu berupa pengetikan kedalam Microsoft word atau excel dan pencatatan dikertas sehingga memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang terjadi suatu kesalahan dalam proses pengerjaannya dan waktu pengerjaanya pun tidak tepat waktu dan tidak akurat. Hal ini dapat dipermudah dengan membuat sistem informasi manajemen sekolah sistem dan perhitungan cepat dengan dashboard sistem, dibangun menggunakan pendekatan berorientasi objek. Metode ini menghasilkan pemodelan sistem untuk tahap requirement, analysis, dan design selanjutnya diimplementasikan meggunakan bahasa pemgraman. Sistem informasi manajemen sekolah mempunyai fungsi mengatur manajemen sekolah dalam hal penerimaan siswa baru. Adanya sistem informasi manajemen sekolah dan basis data mempermudah pengaturan manajemen di SMP LENTERA HARAPAN.

Kata Kunci: sistem informasi manajemen , Penerimaan Siswa Baru, Dashboard Sistem

ABSTRACT

Junior High School LENTERA HARAPAN has been handling the management by way of inputting data into Microsoft word and excel in new admissions and determine the number of students who enroll and the number of students in this school dilakukkanwith a calculated manually. So need the longer periods of time in practice. New admissions system running on Junior High School LENTERA HARAPAN done by pengiputan manually into the computer in the form of typing into Microsoft word or excel and recording on paper so it takes a long time, sometimes there is a mistake in the course of the work and the time was not right pengerjaanya time and inaccurate. This can be facilitated by creating a system of school management information system and a quick calculation with the dashboard system, built using object-oriented approach. This method produces a modeling system for requirements phase, analysis and design language programming further mplemented receipts. Schoolmanagement information system has a set of management functions of a school in terms of new admissions. School management information system and simplify database management arrangements in Junior High School LENTERA HARAPAN

Keywords : management information systems , Admission , dashboard system


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadiraat ALLAH SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dan menyusun nya dengan baik. Judul yang diambil dalam Laporan KKP ini adalah “ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP LENTERA HARAPAN”.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom selaku dosen pembibing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya utuk memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahanya kepada penuis
  6. Ayah, Ibu, dan Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis
  7. Sahabat- sahabat tercinta yang selalu memberikan support satu sama lain
  8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan laporan ini

Namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini ,masih jauh dari sempurna. Akhir kata semoga laporan KKP ini bermanfaat bagi pembaca dan umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan KKP ini masih jauh dari sempurna, Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan, Semoga rahmat hidayah Allah SWT tetap bersama kita, Amin..


Tangerang, 11 September 2014
Ardiana Rahayu Kusumaningrum
NIM. 1112469683

DAFTAR TABEL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Gambar 2. Simbol Activity Diagram

Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram ilustrasi analisis SWOT

Gambar 3.1. Use Case Diagram yang berjalan saat ini

Gambar 3.2. Activity Diagram penerimaan calon siswa baru yang berjalan saat ini

Gambar 3.3. Activity Diagram pembuatan laporan penerimaan calon siswa baru yang berjalan saat ini

Gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan saat ini

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia pendidikan yang begitu pesat, sistem layanan penerimaan siswa baru dan mengukurnya dengan meggunakan dashboard untuk mengetahui jumlah siswa secara otomatis adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk mendata siswa yang mengikuti Penerimaan Siswa Baru dan mengetahui jumlah siswa yang mendaftar secara otomatis dan ditampilkan dalam bentuk dashboard sistem. Ketepatan, keakuratan dan kecepatan dalam layanan penerimaan siswa baru merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tepat, untuk suatu fasilitas atau sarana yang sangat dibutuhkan untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk mempermudah dan mempercepat didalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Dalam hal ini komputer diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai mesin ketik saja, tetapi juga sebagai alat pengolah data yang mempunyai produktivitas tinggi. Sebelum adanya sistem yang akan dibuat ini layanan penerimaan siswa baru dan megetahui jumlah siswanya dilakukan dengan cara menginput data menggunakan microsoft word dan excel. Dengan cara penginputan yang dilakukan microsoft word pengolahan data yang dilakukan memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang terjadi suatu kesalahan dalam proses pengerjaanya. Dengan adanya sistem yang aka dibuat diharapkan sistem yang digunakan dalam melakukan pekerjaan dapat membantu proses kerja sekolah dan menigkatkan efektifitas kerja para pengguna dan mempercepat dalam pembuatan laporan mengenai data-data yang berkaitan dengan siswa khususnya penerimaan siswa baru.

SMP LENTERA HARAPAN merupakan salah satu yayasan atau lembaga yang bergerak di bidang pendidikan. Pada prinsipnya, SMP LENTERA HARAPAN selalu berusaha untuk memeberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan, termasuk penerimaan calon siswa baru. Adanya kebutuhan siswa yang semakin bertambah dan belum terpenuhi oleh sistem penerimaan calon siswa baru yang ada saat ini, maka diperlukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap sistem yangtelah ada dengan memperbaiki dari kekurangannya.

Karena alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul “ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP LENTERA HARAPAN”, tujuanya untuk lebih mempermudah dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

Karena alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul “ANALISIS PEMANFAATAN DASHBOARD SISTEM UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMP LENTERA HARAPAN”, tujuanya untuk lebih mempermudah dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.


Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan di carikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dapat di uraikan pada bahasan sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan 3 (tiga) permasalahan, yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses penyimpanan data siswa agar tetap aman, dapat dengan mudah diakses?

  2. Bagaimanakah proses layanan terhadap konsumen dalam hal ini siswa dan orangtua dapat lebih ditingkatkan ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi yang leih baik dan tepat guna untuk memenuhi kebutuhan orangtua siswa dalam mengontrol studi anaknya ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui prosedur sistem penerimaan calon siswa baru pada SMP LENTERA HARAPAN dan menganalisa jumlah siswa nya menggunakan dashboard.
  2. Membuat suatu rancangan sistem penerimaan calon siswa baru atau memberikan perbaikan sistem penerimaan calon siswa baru yang lama dengan mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efesien
  3. Menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai (user) secara akurat dan tepat waktu

Manfaat Penulisan

Manfaat di lakukannya penelitian adalah :

  1. Dapat memberikan konstribusi nyata berupa masukan-masukan ide-ide kepada kepala sekolah yang terkait dalam bentuk informasi yang bermanfaat bagi sekolah, baik secara prosedural ataupun sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan sekolah.
  2. Menambah wawasan dapat dijadikan gambaran untuk suatu penelitian khusus dibidang yang sama baik bagi penulis maupun bagi pembaca lainnya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitin untuk mendapatkan data secara relevan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Melakukan observasi pada SMP Lentera Harapan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang di teliti dan meminta data kepada pihak sekolah sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian yang berhubungan dengan Dashboard Penerimaan Calon Siswa Baru.

2.Wawancara

Penulis juga melakukan wawancara langung kepada pihak sekolah tentang prosedur penerimaan calon siswa baru, agar peneliti dapat mengetahui secara lebih jelas bagaimana sistem penerimaan calon siswa baru yang berjalan pada saat ini. sehingga dapat lebih jelas memperoleh informasi yang diperlukan untuk pembuatan laporan KKP.

3.Studi Pustaka

Selain melakukan observasi dengan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh untuk mendapatkan informasi dan data dari buku-buku atau literatur-literatur yang diperlukan dalam penyusunan KKP. Penulis juga melakukan studi pustaka melalui internet atau sumber -sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan yang dilakukan penulis.

Metode Analisa Sistem

Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain :

Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan antara lain :

  1. Indentify, yaitu mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami sistem yang ada.

  3. Analize, yaitu menganalisa sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Didalam analisa sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik SWOT (Stregth, Weakness, Opportunity, Threat), Analisa SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas KKP ini maka penulis mengelompokkan 4 (empat) bab. Penulis akan membagi tiap pokok bahasan yang sistematis dan tersusun dalam bentuk bab-bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas defisi definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, definisi dashboard, karakteristik dshboard, konsep dasar informasi, definisi informasi, kualitas informasi, nilai informasi, konsep dasar sistem informasi, definisi sistem infomasi, komponen sistem informasi, definis analisa sistem, definisi UML, definisi elisitasi dan literature rivew yang di ambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan KKP.

BAB III ANALISA SISTEM

Bab ini membahas gambaran umum, sejarah singkat sekolah, struktur organisasi, masalah yang dihadapi analisa kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan, analisa proses, analisa prosedur, tatalaksana sistem yang berjalan serta eliitasi tahap 1, 2, 3 dan draf final.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penulisan KKP serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:34)[1], Berikut adalah definisi sistem diantaranya:

  1. Pengertian sistem yang dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur yaitu kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

  2. Pengertian sistem yang dapat di definisikan dengan pendekatan komponen yaitu kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Mulyanto (2009:1)[2], Menurut Mulyanto, “Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. ”.


Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu

2. Komponen Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:42)[1], Komponen Sistem mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian.

Sebagai suatu sistem, keenam komponen ini harus ada bersama sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya.

Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu:

  1. Komponen Masukan (input)

    Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

  2. Komponen Model

  3. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu.

  4. Komponen Keluaran (output)

    Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

  5. Komponen Teknologi

    Teknologi merupakan komponen sistem yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

  6. Komponen Basis Data

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

  7. Komponen Kontrol atau Pengendalian

Komponen kontrol merupakan komponen yang pentinng dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang kuat.

Sebagai suatu sistem, keenam komponen tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:8)[2], Klasifikasi Sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Abstrak (abstract system)

    Sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sistem fisik (physical)

    Sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akutansi, sistem transportasi, dan lain sebagainya

  3. Sistem alamiah (natural system)

    Sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalkannya sistem tata surya, sistem rotasi bumi.

  4. Sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem yang terjadi melalui rancangan ataupun campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem akutansi, sistem transportasi.

  5. Sistem tertentu (deterministic system)

    Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.


  6. Sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem yang hasilnya yang tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan

  7. Sistem tertutup (closed system)

    Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan diluar sistem. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar.

  8. Sistem relatif tertutup (relative closed system)

Sistem relatif tertutup biasanya memepunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengarung oleh keadaan di luar sistem.

4. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:54)[3],suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

  1. Komponen Sistem (components)

    Suatu sistem harus terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian sistem.

  2. Batasan Sistem (boundary)

    merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

  3. Lingkungan Luar (environments)

    Lingkungan luar sistem (environments) yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

  4. Penghubung (interface)

    Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

  5. Tujuan (goal)

    Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuannya, maka operasi sistem tidak ada gunanya

5. Tujuan Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:36)[3],tujuan dari informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut:

  1. Tepat kepada orangnya atau (relevance)

  2. Tepat waktu (timeliness

  3. Dan tepat nilainya atau akurat (accurate)

Konsep Dasar Data Dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Mulyanto (2009:15)[2],“Data merupakan reperentasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks gambar, bunyi, atau kombinasinya.”.

Menurut Prasojo (2011:3)[4],“Data adalah suatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan.”.

Bahwa begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk dari data tersebut bisa banyak menghasilkan informasi yang berkualitas baik untuk disampaikan kepada pengguna informasi yang membutuhnkannya.

2. Pembagian Data

Menurut Situmorang (2010:2)[5],Pembagian Data adalah sebagai berikut:

a. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua:

  1. Data Kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka. Misalnya: kuesioner pernyataan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah restoran atau gaya kepemimpinan, dsb.

  2. Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Misalnya: harga saham, besarnya pendapat dsb.

b. Menurut sumber data, data yang selanjutnya dibagi dua:

  1. Data Internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya suatu perusahaan: jumlah karyawannya, jumlah modalnya dan jumlah produksinya.

  2. Data Eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.

c. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:

  1. Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti.

  2. Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya secara tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

d. Menurut waktu pengumpulannya, dapat dibagu dua:

  1. Data (cross section) ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.

  2. Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untuk bersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.

3. Definisi Informasi

Menurut Mulyanto (2009:12)[2],“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.

Menurut Sutarman (2012:14)[6],“Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah hasil pengolahan data yang berguna bagi pengguna yang membutuhkannya.

4. kualitas Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[2],“Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:”.

a. Informasi harus akurat

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Informasi harus tepat waktu

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Informasi harus relevan

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


5. Nilai Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20)[2],“Nilai Informasi adalah Parameter untuk menguku sebuah informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost)”.

Menurut Sutarman (2012:14)[6],“Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[7], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Yakub (2012:142)[8], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business user), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[9], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (' ' Building Block' ' ), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak '(Software)' dan perangkat keras '(Hardware)'.

  5. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan komponen sistem informasi adalah Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

3. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13) Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut dengan 6 (enam) kegunaan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[8], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut McLeod dalam yakub (2012:8)[8], “Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

2. Fungsi Analisi Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

3. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[7], “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:322)[10], “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permassalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

  1. Identify yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :
    a. Mengidentifikasi penyebab masalah.
    b. Mengidentifikasi titik keputusan.
    c. Mengidentifikasi personil-personil kunci.

  2. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :
    a. Menentukan jenis dan objek penelitian.
    b. Merencanakan jadwal penelitian.
    c. Mengatur jadwal wawancara.
    d. Mengatur jadwal observasi.
    e. Membuat agenda wawancara.
    f. Mengumpulkan hasil penelitian.

  3. Analyze yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :
    a. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.
    b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

  4. Report yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :
    a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.
    b. Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.
    c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Pengertian SWOT

Menurut Jogiyanto (2010:46)[11], SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Menurut Risza (2010:174)[12], “Analisa SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar perrusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenernya”.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Francois (2011:104)[13], Tujuan analisa SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisis SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal daripada presepsi. Bagian analisis kekuatan dan kelemahan merupakan pengamatan internal dan bagian peluang merupakan pengamatan tren lingkupan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan memberi peluang, sedangkan lainnya akan menjadi ancaman. Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul. Apabila digunakan dalam konteks industri pariwisata sebuah negara, analisa SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan pariwisata yang kompetitif. Hasilnya, reaksi strategis dapat di formulasi untuk meningkatkan daya saing negara tersebut.

3. Tipe-Tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[14], Matrik threats-Opportunities-Weakness-Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman. Model pengabungan menggunakan TOWS matrik. Namun tidak smeua rencana strategi yang disusun dari TOWS matrik ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-O strategis adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategis adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategis adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Teori Khusus

Konsep Dasar Dashboard Information System

1. Definisi Dashboard Information System

Menurut Setiawan (2010:70)[15], Dashboard adalah sebuah lingkungan di Mac OS x (diperkenalkan di tiger) untuk beroperasinya widgets. Widgets adalah aplikasi-apikasi ‘mini’ yang memiliki berbagi fungsi spesifik seperti mengecek tanggal, melihat arti kata di Dictinary, melihat berita terbaru, dan lain sebagainya.

Menurut Rajagukguk (2010:80)[16], “Dashboard adalah sebuah koleksi informasi bersifat realtime yang digunakan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Dashboard adalah sebuah lingkungan di Mac OS x (diperkenalkan di tiger) untuk beroperasinya widgets dan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai.

2. Jenis-Jenis Dashboard

Menurut Rasmussen (2009:30)[17], jenis-jenis dashboard mempunyai tujuan pembuatan berdasarkan keputusan yang akan di ambil oleh seorang pimpinan dalam menggunakan dashboard bisnis. Di bawah ini merupakan jenis-jenis dari dashboard berdasarkan kegunaanya:

  1. Dashboard strategis, untuk mendukung keselarasan (aligment) organisasi dengan tujuan strategis organisasi.
  2. Dashboard taktis, yang mengukur pendukung pencapaian proyek atau suatu kebijakan.
  3. Dashboard oprasional, yang mendukung pengendalaian aktivitas bisnis tertentu.

Dari ketiga jenis dashboard di atas mempunyai masing-masing kegunaan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Penulis mengambil jenis dashboard yang ke tiga yaitu dashboard oprasiaonal dimana dashboard oprasional mengukur aktivitas bisnis untuk suatu oprasiaonal bisinis yang sedang dilakukan.

3. Manfaat Dashboard Information System

Menurut Fitrah (2010:52)[18], Penggunaan dashboard sebagai media penyajian informasi sangatlah membantu perusahaan atau organisasi dalam mengatasi berbagai kondisi yang terjadi. Dashboard mampu memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan dan organisasi secara menyeluruh, maupun menyajikan informasi mengenai hasil pencapaian dari tujuan (performa), perusahaan. Terlebih, dashboard dapat di implementasikan diberbagai objektif, misal pengimplementasian untuk memonitor salah satunya pendaftaran mahasiswa baru, performa departemen dan lain-lain. Penggunaan dashboard jelas memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan, dan manfaat-manfaat tersebut antara lain:

  1. Penggunaan dashboard sebagai alat bantu pembuatan keputusan DSS (decision support system), dengan mengetahui keadaan saat ini, para manager dapat melakukan keputusan berdasar informasi yang kondisi yang terjadi.
  2. Memonitor kondisi organisasi (marketing, employee, revenue, dan lain-lain), seperti yang telah disinggung sebelumnya, penggunaan dashboard untuk memonitor kondisi dari bagian-bagian perusahaan, maupun secara keseluruhan.
  3. Memonitor strategi yang diterapkan organisasi, memonitor efektivitas dari strategi yang diterapkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Melalui tampilan eksekutifnya yang instan dan ringkas, dashboard akan memfasilitasi pihak berkepentingan dalam pengambilan keputusan, dalam melakukan prediksi untuk performansi dimasa yang akan datang, serta menentukan langkah taktis maupun strategis berdasarkan data dan informasi secara terkini.

Konsep Dasar Guru

1. Definisi Guru

Menurut Koesoema (2010: 179)[19], “Guru adalah tentang profesionalitas. Dalam konteks pendidikan karakter profesionalitas lebih pada kemapuan sang guru untuk memberikan penanaman penelitian objektif, yang dapat di verifikasi lewat akal budi sehingga pendidikan karakter ini memiliki pengaruh mendalam bagi siswa.

Menurut Agustin, dkk (2013:2)[20], Guru adalah seorang pendidik. Pendidik yang memiliki kemampuan untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah mengajar dikelas”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulakan guru adalah seorang pendidik yang profesional yang memiliki kemampuan untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari yang tidak tahu menjadi tahu.

2. Jenis-Jenis Guru

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 35 tahun 2010[21] (Diakses pada tanggal 1 april 2015 pukul 07:32 http://harlona.blogspot.com/2013/07/jenis-guru-menurut permen diknas-no-35.html)[21], tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, Guru digolongkan dalam 3 (tiga) Jenis berdasarkan sifat, tugas dan kegiatannya. Ketiga jenis guru tersebut antara lain:

a. Guru Kelas

Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/TKLB dan SD/MI/SDLB dan satuan pendidikan formal yang sederajat, kecuali guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta guru agama.

b. Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu pada satuan pendidikan formal di jenjang pendidikan dasar (SD/MI/SDLB, SMP/MTs,SMPLB) dan pendidikan menengah (SMA/MA/SMALB/SMK/MAK).

c. Guru Bimbingan dan Konseling/konselor

Guru Bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar (SMP/MTs/SMPLB) dan pendidikan menengah (SMA/MA/SMALB/SMK/MAK).

Konsep Dasar Siswa

1. Definisi Siswa

Menurut Idtesis (Diakses pada tanggal 6 april 2015 pukul 07:53 http://idtesis.com/pengertian-siswa-menurut-para-ahli)[22], Peserta didik atau siswa merupakan sebutan untuk anak didik pada jenjang pendidikan dasar dan juga menengah. Siswa merupakan satu-satunya subjek yang menerima apa saja yang diberikan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa digambarakan sebagai sosok yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Selain memperoleh ilmu pengetahuan siswa juga mengalami perkembangan serta pertumbuhan dari kegitan pendidikan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa merupakan salah satu anggota masyarakat yang memiliki potensi serta usaha untuk mengembangkan dirinya.

Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 (Diakses pada tanggal 6 april 2015 pukul 07:56 http:// idtesis .com/pengertian-siswa-menurut-para-ahli)[22], tentang system pendidikan nasional: “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu”.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[23], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo (2011:6)[24], "UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar." Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6)[24] mengatakan bahwa "sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik".

2. Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2010:6)[25], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


3. Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:117)[23], Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

a. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Structural things
    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavioral things
    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  3. Grouping things
    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational things
    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentarkomentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

b. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Kebergantungan
    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

  2. Asosiasi
    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi
    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi
    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


4. Definisi Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Heriawati (2011:10)[26], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Menurut Nugroho (2010:6)[23], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

5. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

  1. Use Case Diagram
    Menurut Dina Fitria dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53)[27], “Diagram use case merupakan diagram yang bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang arus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

  2. Activity Diagram
    Menurut Dina Fitria dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53)[27], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram State yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

  3. Sequence Diagram
    Menurut Nugroho (2010:42)[28], “Sequence Diagaram memperlihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu sedangkan matra horizintal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek-objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

  4. Class Diagram
    Menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain.


Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45)[29], “Database adalah sekumpulan tabletabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Sedangkan menurut Kustiyaningsih (2011:146)[30], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan system manajemen database seperti MYSQL Server”.

Menurut Helmi Kurniawan dan Irwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT Vol.5 No.2 (2012:193)[31], “Database atau Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

Database dapat disimpulkan merupakan kumpulan data atau informasi yang dikumpulkan di dalam komputer secara sistematik dan akan di peroleh informasi dari basis data.

2. Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain :

a. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

b. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.

c. Tabel adalah tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.

d. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.

e. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

3. Kriteria Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

Dalam suatu file atau table terdapat record—record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File/Table.

Record adalah elemen data/field. Dari pengertiannya dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :

a. Bersifat data Oriented dan bukan program Oriented.

b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

c. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Oktavian (2010:31)[32], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:114)[30], “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Proprosessor) adalah skrip bersifat ta-side yang di tambahkan ke dalam HTML”. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML.


2. Javascript

Menurut Sibero (2011:150)[33], “Javascript adalah suatu bahasa pemograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser”.

Menurut Deswentyo (Diakses pada tanggal 1 maret 2015 di http://destwentyo.blogspot.com/2013/02/pengertian-javascript.html)[34], “JavaScript adalah sekumpulan perintah khusus yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web yang lebih responsif dan interaktif.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan javascript adalah suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat sebuah web selain bahasa pemograman php.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

1. Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:01)[35], “Dreamwever adalah program editor html yang sangat handal dan banyak dinikmati oleh para web desainer”.

Sedangkan menurut Menurut Sigit (2010:1)[36], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Pada versi terbarunya, program ini telah di akuisisi oleh Adobe Corportion sehingga namanya berubah menjadi Adobe Dreamweaver yang di kemas dalam paket Adobe CS3, CS4 dan CS5 (Creative Suite Seri 3, 4, dan 5).

Menurut Milician (2012:5)[37], Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext kuat Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh profesional, serta pemula).

Menurut Wahana Komputer (2010:2)[38], ”Adobe Dreamweaver CS4 merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.

Menurut Puspitasari (2011:9)[39], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor profesional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web'”.

Versi dari dreamwever yang digunakan sangat banyak mulai dari macromedia sampai dengan sekarang adobe cs 6 yang digunakan oleh beberapa progremer. Masing-masing mempunyai keunggulan dari segi bahasa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing progremer.

2. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

Menurut Sibero (2011:384)[40], Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:


Gambar 2.2 Ruang kerja adobe dreamweaver CS3
Sumber: Sibero (2012:384)[33]

Keterangan gambar di atas:

  1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

  2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

  3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

  4. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

  5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:145)[30], “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

Sedangkan menurut Wahana Komputer (2010:21)[41], “MySQL adalah database server open source yang cukup popular keberadaanya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. Adanya fasilitas API (Application Programming Interface) yang dimiliki oleh Mysql, memungkinkan bermacam-macam aplikasi Komputer yang ditulis dengan berbagai bahasa pemograman dapat mengakses basis data MySQL.

MYSQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris dan kolom digunakan dalam perintah-perintah di MYSQL.


2. Perintah Dasar MySQL

Menurut Raharjo (2011:22)[42], Dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL.

Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE tabel (field spesifikasi_field,…);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom =

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,...FROM table WHERE kriteria;

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP tabel;

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

3. Definis Xampp

Menurut Rahmat, (diakses pada tanggal 1 maret 2015 pukul 20:48 dihttps://rahmat12.wordpress com/2013/03/21/ kumpulan-aplikasi database/)[43], xampp adalah “perangkat yang menggabungkan tiga aplikasi ke dalam satu paket, yaitu apache, MySQL, dan PHPMyadmin. Dengan xampp pekerjaan anda akan sangat di mudahkan, karena dapat menginstalasi dan mengkonfigurasi ketiga aplikasi tadi secara sekaligus dan otomatis.
Dari ketiga paket tersebut diantaranya:

1. Apache

Menurut Sibero, (2011:374)[33], “Apache adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses dan mengatur konfigurasi Apache web server”.

2. Mysql

Menurut Raharjo (2011:21)[44], “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

3. PHPMyadmin

Menurut Mozes Sugiarto (2010:62)[45], “PHPMyAdmin adalah sebuah aplikasi dimana orang-orang dapat mengontrol data merekan dan isi web mereka untuk ditampilkan dalam sebuah website yang mereka buat”.


Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definsi Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:264)[46], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Menurut Nugroho (2010:435)[47]mengemukakan bahwa pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau perangkat lunak.

Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

2. Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264)[46]

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.


Konsep Dasar Testing

1. Definsi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[46], "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal".
Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi
    Verifikasi adalah prosespemeriksaa untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure'
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  3. Eror
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

2. Acuan Dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[46], "Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing".

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja Testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.


3. Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[46], "Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak".

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definsi Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Guritno (2011:302)[48], “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

2. Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan system baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

i. “M” pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

ii. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

iii. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

i. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

ii. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.

iii. “E” artinya economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.


4. final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Menurut Guritno (2011:86)[49], “Literatur review adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

  3. Mengidentifikasi hubungan antara rancangan yang telah dibuat sebelumnya.

  4. Untuk mengetahui spesialisasi orang lain yang mengerjakan di area penelitian yang sama pada sebelumnya.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skipsi ini, antara lain :

  1. Jurnal CCIT yang telah ditulis oleh (Henderi, dkk, 2011)[50]. Berjudul “Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Application and Methodologies”. Penelitian ini membahas tentang aplikasi dashboard pada sektor pendidikan. Penelitian ini dapat menghasilkan dan menampilkan informasi dalam bentuk Dashboarding, visual, real time, dan on line sehingga mampu menerapkan prinsip early warning, self monitoring, dan constant reminding.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bangun Mukti (2013) Penelitian ini adalah membahas “Perancangan Dashboard Information System Pada Penerimaan Mahasiswa Baru Di Perguruan Tinggi Raharja”. Dalam penelitian ini membahas tentang sistem informasi dashboard untuk mengetahui tingkat kenaikan dan penurunan mahasiswa setiap tahun dan mengetahui target yang harus di capai setiap tahun. Sistem dashboard ini berbentuk diagram, grafik dan tabel, sistem informasi ini berupa web.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Bangun Mukti (2013) Penelitian ini adalah membahas “Perancangan Dashboard Information System Pada Penerimaan Mahasiswa Baru Di Perguruan Tinggi Raharja”. Dalam penelitian ini membahas tentang sistem informasi dashboard untuk mengetahui tingkat kenaikan dan penurunan mahasiswa setiap tahun dan mengetahui target yang harus di capai setiap tahun. Sistem dashboard ini berbentuk diagram, grafik dan tabel, sistem informasi ini berupa web.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh (Arrumentari:2014)[51]. Penelitian ini adalah membahas “Pengembangan Sistem Informasi Dashboard Layanan Rumah Sakit Di Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak (Rskia)Ummi Khasanah Bantul”. Mahasiswa Program studi teknik informatika fakultas sains dan teknologi universitas islam negeri sunan kalijaga yogyakarta, Dalam penelitian ini membahas tentang sistem informasi dashboard untuk melakukan proyeksi dalam memonitor pelayanan rumah sakit dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanannya dan pengontrolan suatu bagian atau akan mengetahui secara keseluruhan kegiatan di rumah sakit tersebut secara akurat, relevan dan real time Belum dapat ditangani secara maksimal oleh Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
  5. Jurnal CCIT yang telah ditulis oleh (Henderi, dkk, 2012)[52]. Penelitian ini berjudul “Business Intelligence Development Model Using Star Schema Methodology”. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat dilakukan dengan terobosan dalam membuat sebuah sistem informasi atau enterprise system berupa bussines intelligence system sebagai tools pengukur kinerja. Metode yang digunakan metodologi star schema dibuat untuk menampilkan data berupa diagram, grafik, dan tabel.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Titus (2010). Penelitian ini adalah membahas penerapan “Business intelligence (BI) dashboard untuk monitoring perkembangan Indonesia”. Mahasiswa Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Dalam penelitian ini dijelaskan dengan adanya BI dashboard, pemerintah akan sangat terbantu untuk mengetahui seberapa sukses kebijakan yang mereka buat dan sejauh mana perubahan yang terjadi serta keputusan apa yang seharusnya diambil dalam beberapa bidang seperti bidang IT dan pendidikan, pariwisata, kesehatan, hukum dan kepolisian. Dengan demikian dibutuhkanlah dalam penelitian ini penerapan sebuah BI dashboard yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsional yang cocok.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Obriana Chandra(2011)[53], Penelitian ini adalah membahas ”Perancangan Performance Dashboard Sekolah Tinggi Sandi Negara”. Mahasiswa Program Magister CIO Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung ini Membahas tentang aplikasi dashboard pada sektor pendidikan. sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi dan terotomasi berbasis teknologi informasi. Performance dashboard STSN dirancang untuk menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan dan lengkap bagi level eksekutif organisasi untuk menyajikan barometer dari kesehatan organisasi agar dapat memotivasi untuk mengambil suatu tindakan atau keputusan demi kemaslahatan organisasi.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Smp Lentera Harapan

SMP Lentera Harapan merupakan salah satu sekolah swasta yang beraa di kabupaten Tangerang tepatnya di Ciakar Panongan. Sekolah ini mulai dididirikan pada bulan januari 2010 dan diresmikan penggunaanya pada bulan juli 2010 oleh yayasan, berkat kerjasama antara pemerintahan, dan masyarakat. Secara garis besar SMP Lentera Harapan memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi disekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerja sama dengan orang tua siswa, Dewan sekolah, masyarakat dan instansi terkait.

Sejak tahun 2012 hingga saat ini SMP Lentera Harapan dapat dikatakan sangat maju dalam bidang kurikulum. SMP Lentera Harapan kini telah melakukan pembelajaran dengan baik yang sudah diatur oleh bidang kurikulum.

Sejarah Singkat Smp Lentera Harapan

Sejak tahun 2012 hingga saat ini SMP Lentera Harapan dapat dikatakan sangat maju dalam bidang kurikulum. SMP Lentera Harapan kini telah melakukan pembelajaran dengan baik yang sudah diatur oleh bidang kurikulum.

Visi, Misi dari SMP Lentera Harapan :

1. Visi

“ Menjadi SMP Lentera Harapan yang berkualitas disegala bidang, tanggap terhadap perkembangan zaman dengan berlandaskan pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika".

2. Misi

“Membangun Bangsa dan Negara melalui pembentukan profil dan pribadi siswa yang cerdas, mandiri, berbudi pekerti luhur dan mempunyai system pendidikan yang terpadu dan berkesinambungan".

Struktur Organisasi Smp Lentera Harapan

Setiap sekolah pasti memerlukan suatu susunan organisasi yang jelas, agar para guru dan siswa dapat mengetahui dengan jelas dan benar-benar mengetahui tugas serta tanggung jawab masing-masing, sehingga dapat terjalin kerjasama yang erat antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Struktur organisasi yang terdapat pada SMP Lentera Harapan sebagai berikut :

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Smp Lentera Harapan di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Smp Lentera Harapan, yaitu sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Fungsi dan tugas kepala sekolah dapat diakronimkan menjadi emanslime (education, manager, administrator, supervisor,leader,innovator, dan entrepreneur). Peran tersebut dapat dihiihat secara lebih rinci sebagai berikut:

  1. Peran sebagai educator,kepalah sekolah berperan dalam pembetukan karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.

  1. kemampuan menganjar/ membimbing siswa.
  2. kemampuan membimbing guru.
  3. kemampuan mengembangkan guru.
  4. Kemampuan mengikuti perkembangaan di bidang pendidikan.
  5. Peran sebagai manager,kepala sekolah berperan dalam mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan institusi secar efektif dan efesien.

  1. Kemampuan menyusun program.
  2. kemampuan menyusun organiisasi sekolah.
  3. kemampuan menggerakkan guru.
  4. Kemampuan mengoptimalkan sarana pendidikan
  5. Peran sebagai admisnistrator, kepala sekolah berperan mengatur tata laaksana system administasi sekolah sehingga efektif dan efesien.

  1. Kemampuan mengelola administrasi PBM/BK.
  2. kemampuan mengelola administrasi kesiswaan.
  3. Kemampuan mengelola administrasi ketenagaan.
  4. Kemampuan mengelola administrasi keuangan.
  5. Kemampuan mengelola administrasi sarana prasaran.
  6. Kemampuan mengelola administrasi persatuan.
  7. Peran sebagai supervisor,kepla sekolah berperan dalam upaya membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya.

  1. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan.
  2. Kemampuan melaksanakan program supervise.
  3. Kemampuan memanfaatkan hasil supervise.
  4. Peran sebagai leader,kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi orang-orang untuk berkerja sama untuk mencapai visi dan tujuan bersama.

  1. Memiliki kepribadian yang kuat.
  2. Kemampuan memberikan layanan bersih,trasparan,dan professional.
  3. Memahami kondisi warga sekolah.
  4. Peran sebagai innovator, kepala sekolah adalah pribadi yng dinamis dan kreatif yang tidak terjebak dalam rutinitas.

  1. Kemampuan melaksanakan reformasi (perubahan untuk lebih baik).
  2. Kemampuan melaksanakan kebijakan terkini dibidang pendidikan.
  3. Peran sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu member dorongan sehingga seluruh komponen penddidikaan dapat berkembang secra professional.

  1. Kemampuan mengatur lingkungan kerja(fisik).
  2. Kemampuan mengatur suasana kerja/belajar.
  3. kemampuan memberi keputusan kepada warga sekolah.
  4. Peran sebagai entrepreneur,kepala sekolah berberan untuk melihat adanya peluang dan memamfaatkan peluang untuk kepentingan sekolah.

  1. Kemampuan menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
  2. Kemampuan berkerja keras untuk mencapai hasil yang efektif.

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan berikut:

  1. Menyusun perencanaan,membuat program kegiatan dan pelaksanaan program.

  2. Pengorganisasian.

  3. Pengarahan.

  4. Ketenagaan

  5. Pengkoordinasian.

  6. Pengawasan.

  7. Penilaian.

  8. Identifikasi dan pengumpulan data.

  9. penyusunan laporan.

KURIKULUM

  1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.

  2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

  3. Mengatur menyusun program pembelajaran (program semesteran,program satuan pelajaran dan persiapan).

  4. Mengatur pelaksaan kulikuler dan ekstra kurikuler.

  5. Mengatur pelaksaan program penilaian criteria kenaikan kelas,criteria kelulusan,dan laporan kemajuan belajar siswa,serta pembagian rapor dan STTB.

  6. Mengatur pelasanaan program perbaikan dan pengajaran.

  7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

  8. Mengatur pengembangan MGMP dan coordinator mata pelajaran.

  9. Mangatur mutasi siswa.

  10. Melakukan supervise administrasi dan akademis.

  11. Menyusun laporan.

URUSAN KURIKULUM

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:

  1. Menyusun program pengajaran.

  2. Menyusun dan menjabarkan kalender pedidikan.

  3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

  4. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir.

  5. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan.

  6. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB.

  7. Mengkoordinasi, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan pengajar.

  8. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.

  9. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator.

  10. Melakukan supervise administrasi akademis.

  11. Melakukan pengarsipan program kurikulum.

  12. Penyusunan laporan secara berkala.

TUGAS URUSAN KESISWAAN

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:

  1. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi : Futsal, Paduan Suara, Seni Musik dan Tari kreasi.

  2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

  3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

  4. Menyusun jadwal dan pembinaan secara berkala dan incidental.

  5. Membina dan melaksanakan koordinasi 9K.

  6. Melakukan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa.

  7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah.

  8. Mengatur mutasi siswa.

  9. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS.

  10. Menyusun dan membuat jadwal kegiataan akhir tahun sekolah.

  11. Menyelenggaraakn cerdas cermat dan olahraga prestasi.

  12. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

3. Wali kelas

1. Pengelolaan kelas

A. Tugas pokok

  1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan.

  2. Membantu pengembangan keterampilan anak didik.

  3. Menbantu pengembangan kecerdasan anak didik.

  4. Mempertinggi budi perkerti dan kepribadian anak didik.

B. Keadaan anak didik

  1. Mengetahui jumlah anak didik.

  2. Mengetahui nama anak didik.

  3. Mengetahui identitas lain dari anak didik.

  4. Mengetahui kahadiran anak didik setiap hari.

  5. Mengetahui masalah anak didik.

C. Melakukan penilaian

  1. Tingkah laku anak didik sehari-hari.

  2. Kerajinan,ketekunan,dan kesantunan .

  3. Kepribadian, tatib.

D. Mengambil tindakan bila dianggap perlu

  1. pemberitahuan, pembinaan, dan pengarahan.

  2. Peringatan secara lisan

  3. peringatan khusus yang terkait dengan BP.

E. Langakah tindak lanjut

  1. Memperhatikan buku nilai rapor anak didik.

  2. Memperhatikan keberhasilan/kenaikan kelas.

  3. Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik.

  4. Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan.

2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi:

  1. Denah tempat duduk siswa.

  2. Papan absensi siswa.

  3. Daftar pelajaran kelas.

  4. Daftar piket kelas

  5. Buku absensi siswa

  6. Buku kegiatan pembelajaran siswa

  7. Tata tertib siswa

3. Penyusunan pembuatan statistic bulanan siswa

4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger)

5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

6. Pencatatan mutasi siswa

7. Pengisian buku lapoan penilaian hasil belajar

4. Tugas Pokok Dan Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah

  1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.

  2. Pengelolaan keuangan sekolah.

  3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

  4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.

  5. Penyusunan adminitrasi perlengkapan sekolah.

  6. Penyusunan dan penyajian data/statistic sekolah.

  7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan.

  8. Penyusunsan laporan pelaksanaan kegiatan.

  9. Pengurusan tatausahaan secara berkala.

5. Tugas Pokok Bendaharawan Sekolah

  1. Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah meliputi keuangan rutin//UYHD/BOPS, DanaBOS, Dana Komite Sekolah dan Dana dari sumber lainnya.

  2. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha.

  3. Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan Sekolah.

  4. Mengajukan pembayaran membuat laporan penggunaan keuangan BOPS, BOS, komite sekolah dan sumber lainnya.

  5. Melaksanakan pengambilan serta pembayaran keuangan Negara sesuai petunjuk.

  6. Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ keuangan.

  7. Membuat laporan posisi nggaran (daya serap).

  8. Membuat lembar hasil waskat menjadi/melaksnakan tugas kebendaharaan dari setiap kepentingan yang di bentuk sekolah.

  9. Membentuk keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku kas umum, pembatu dan tabelaris.

6. Tugas Pokok Urusan Inventarisasi Dan Perlengkapan

  1. melaksanakan administrasi inventarisasi dan perlengkapan sekolah bertanggug jawab kepada kepala tata usaha.

  2. mencatat penerimaan barang inventaris dan non inventaris.

  3. Mengisi buku induk inventaris.

  4. Mengisi buku golongan inventaris membuat buku permintaan dan pengeluaran barang non inventaris.

  5. membuat buku pengeluaran/penggunaan barang inventaris membuat kode/ sandi pada barang inventaris.

  6. Membuat laporan keadaan barang inventaris.

  7. Mengisi kartu barang.

  8. Membuat berita acara penghapusan barang inventaris.

  9. Menyimpan dokumen kepemilikan barang-barang inventaris dan dokumen lainnya.

  10. Membuat daftar kebutuhan sarana atau prasarana atau ruang.

  11. membuat daftar pengumuman barang pada setiap ruangan

7. Tugas Pokok Urusan Administrasi Kepegawaian

  1. Melaksanakan administrasi kepegawaian.

  2. Bertanggung jawab kepada kepala tata usaha.

  3. Mengisi buku induk pegawai.

  4. Membuat DUK, R7/R6(F3)dan DSO(f-1,2) guru atau pegawai.

  5. Membuat daftar prediksi kenaikan tingkat atau golongan gaji berkala guru/pegawai.

  6. Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan gaji berkala guru//pegawai.

  7. Membuat daftar hadir guru dan pegawai.

  8. Menyimpan berkas data dan arsip pekegawaiaan.

  9. Membuat SK pembagian tugas dan surat tugas.

  10. Membuat daftar gaji.

  11. membuat daftar pembayaran honorium dan kesejahteraan.

8. Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan

  1. Melaksanakan administrasi kesiswaan.

  2. Bertanggung jawab kepada kepala tata usaha.

  3. Membuat daftar nomor induk siswa.

  4. Mengisi buku klaper siswa

  5. Mengisi buku induk siswa

  6. Mengisi buku mutasi siswa.

  7. Membuat daftar keadaan siswa.

  8. Membukukan daftar keadaan siswa.

  9. Membukukan daftar siswa perkelas.

  10. Mencatat pendaftaran siswa baru.

  11. Membuat usulan perserta ujian.

  12. Membuat daftar lulusan

  13. Menyimpan daftar penerimaan atau penyerahan STB.

  14. Menyimpan daftar kumpulan nilai (legger).

  15. Menyediakan belanko pemanggiln oang tua siswa

  16. Membuat surat keterangan dan surat mutasi siswa.

  17. Menyediakan belanko izin kelas.

  18. Mengisi papan data dan keadaan siswa.

9. Tugas Pokok Urusan Administrasi Persuratan

  1. Melaksanakan administrasi persuratan.

  2. Bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha.

  3. Membuat nomor agenda surat masuk surat keluar.

  4. Mengisi buku agenda surat masuk surat keluar.

  5. Menggandakan surat atau dokumen sekolah.

  6. Mengisi buku ekspedisi.

  7. Menyimpan arsip dan menyampaikan surat.

  8. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan, laporan dan lainnya.

  9. Membantu kelancaran administrasi sekolah.

  10. Membuat administrasi bendahara.

  11. Membuat administrasi kepegawaian.

  12. Menyimpan dan menjaga kerahasian data-data sekolah.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Isi Paragraf


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.4. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

....


2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.5. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram diatas terdapat :

a. ....

3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence wini.png

Gambar 3.6. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram diatas terdapat :

a)...

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Data (Jika menggunakan Kuesioner)

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

2. Alternatif Pemecahan Masalah


User Requirement

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Pemanfaatan Dashboard Sistem Pada SMP Lentera Harapan sebagai berikut :

Untuk menjawab rumusan masalah pada 1.2 yang telah dijabarkan pada Bab I, maka Penulis mendapatkan hasil:

  1. Bagaimana proses penyimpanan data siswa agar tetap aman, dan dapat dengan mudah diakses?

  2. Penyimpanan data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi. Untuk menjaga agar data tetap aman dan terjaga, setiap transaksi yang dimasukan kedalam database perlu dilindungi dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi data dan penyimpanan informasi yang aman kedalam sebuah database dan agar dapat dengan mudah di akses.

  3. Bagaimanakah proses layanan terhadap konsumen dalam hal ini siswa dan orangtua dapat lebih ditingkatkan ?

  4. Agar pelayanan memiliki kualitas dan memberikan kepuasan kepada konsumen, maka pihak sekolah harus memperhatikan berbagai dimensi yang dapat menciptakan dan meningkatkan kualitas pelayanannya, seperti fasilitas sekolah yang harus memadai, memberikan pelayanan yang sangat nyaman dan memuaskan, menangani keluhan konsumen dengan baik.

  5. Bagaimana merancang sistem informasi yang lebih baik dan tepat guna untuk memenuhi kebutuhan orangtua siswa dalam mengontrol studi anaknya ?

  6. Membuat sebuah system dimana setiap semester sekolah akan menghasilkan sebuah laporan hasil prestasi siswa dalam satu semester. Dalam bentuk grafik atau laporan tertulis yang akan diberikan kepada orang tua siswa.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek (KKP) ini, adapun saran sebagai berikut :

  1. Mengubah sistem yang sedang berjalan saat ini yang cenderung pengoperasiannya masih menggunakan MS. Ofice Excel dan pencatatan manual, sebaiknya pihak sekolah menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat melakukan proses pencarian data dan penginputan secara cepat.

  2. Membuat sistem yang memudahkan pembuatan laporan hasil prestasi siswa dalam satu semester, sehingga bisa menghasilkan laporan yang akurat dalam segi informasi yang lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Jogiyanto. 2009. “Sistem Teknologi Informasi”. Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Mulyanto. 2019. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. 3,0 3,1 Jogiyanto. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”.”.Edisi 3.Yogyakarta: Andi Offset
  4. Prasojo. 2011. “Teknologi Informasi Pendidikan”.Yogyakarta: Gava Media
  5. Situmorang. 2010. “Buku Analisa Data”.Medan: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
  6. 6,0 6,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  7. 7,0 7,1 Sutabri,Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  8. 8,0 8,1 8,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  9. Sutabri, Tata. 2012. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  10. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3.Mei 2011
  11. Jogiyanto, HM. 2010. “Sistem Teknologi Informasi”. Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset.Jogiyanto, HM. 2010. “Sistem Teknologi Informasi”. Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset.
  12. Risza. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
  13. Francois. 2011. The International Marketing of Travel and Tourism. Macmillan
  14. Rangkuti. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  15. 15. Setiawan. 2010. “Panduan Lengkap Menggunakan Mac OS X Leopard Untuk Pemula”.Jakarta: Mediakita.
  16. 16. Rajagukguk, Ronald. 2010. ”Panduan Praktis SharePoint Server 2010 Sebuah Platform Untuk Berkolaborasi Di Web”. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
  17. Rasmussen, Nils, Claire Y.Chan, dan Manish Bansel. 2009. “Business Dashboard”.Jakarta:PPM.
  18. 18. Fitrah. 2010. “Dashboard Technology Design dan Implementasinya untuk Meningkatkan Efektifitas Kepemimpinan Enterprise pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Unpublished.
  19. Koesoema A, Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak Zaman Global. Jakarta: Grasindo.
  20. 20. Agustin, kartika, dkk. 2013. Penerapan Teknik Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII MTS Negeri Bogor. Jawa Barat: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pakuan.
  21. Harlona. 2015. “Jenis Guru”. Diakses pada tanggal 1 april 2015 pukul 07:32 http://harlona.blogspot.com/2013/07/jenis-guru-menurut permendik nas-no-35.html
  22. 22,0 22,1 Idtesis. 2015. “Definisi Siswa”. Diakses pada tanggal 6 april 2015 pukul 07:53 http://idtesis.com/pengertian-siswa-menurut-para-ahli
  23. 23,0 23,1 23,2 Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML&Java”.Yogyakarta: Andi Offset
  24. 24,0 24,1 Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung:Informatika.
  25. Henderi. 2010. Unified Modeling Language.
  26. Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung:Informatika.
  27. 27,0 27,1 Murad, Dina Fitria, kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.1, September 2013.
  28. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset.
  29. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP Dan MySQL Secara Otodidak”. Jakarta:Mediakita
  30. 30,0 30,1 30,2 Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu.
  31. Kurniawan, Helmi, Iwan Fitrianto Rahmad. 2011. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.5 No.2, Oktober 2011.
  32. Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom.
  33. 33,0 33,1 33,2 Sibero, Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
  34. Deswentyo. 2015. “Definisi javascript”. Diakses pada tanggal 1 maret 2015 di http://destwentyo.blogspot.com/2013/02/pengertian-javascript .html
  35. Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver Cs5 dengan Pemograman PHP dan Mysql”. Yogyakarta: Andi.
  36. Sigit, Christianus. 2010. “Adobe Dreamwever CS 5”. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Offset.
  37. Milician. 2012. “Dreamweaver CS3 Basic”. USA: University Florida
  38. Wahana Komputer. 2010. “Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008”. Yogyakarta: Andi Offset.
  39. Puspitasari A, Heni. 2011. “Pemrograman Web Database dengan PHP &MySQL”.Jakarta: Skripta.
  40. Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
  41. Milician. 2012. “Dreamweaver CS3 Basic”. USA: University Florida.
  42. Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”.Bandung: Informatika.
  43. Rahmat. 2015. “Definisi Xampp”. diakses pada tanggal 1 maret 2015 pukul 20:48 https://rahmat12.wordpress.com/2013/03/21/kumpulan-aplikasi-database/
  44. Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”.Bandung: Informatika.
  45. Sugiarto, Mozes. 2010. “Google Cheat”. Elex Media Komputindo, Jakarta.
  46. 46,0 46,1 46,2 46,3 46,4 Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya
  47. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset.
  48. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of Research”. Yogyakarta: Andi.
  49. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of Research”. Yogyakarta: Andi.
  50. Jurnal CCIT yang telah ditulis oleh (Henderi, dkk, 2011)

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> yang didefinisikan di di <references> tidak memiliki nama atribut.

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu

Contributors

Admin, Diana