KP1014465511

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISIS SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

PADA KOPERASI PT.PANARUB INDUSTRY


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1014465511 MASLINA EVA SIREGAR


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

LEMBAR PERSETUJUAN


ANALISIS SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN

PT. PANARUB INDUSTRY



Diajukan guna melengkapi sebagai syarat untuk mengikuti Skripsi pada jurusan Sistem Informasi

STMIK Raharja Tahun Akademik 2013/2014.



Tangerang, 24 Mei 2014



Dosen Pembimbing
       
Pembimbing Lapangan
           
           
           
           
(Dedy Iskandar, S. Kom)
       
(Eka Satriya)
NIP : 05060
       
NIP :
>



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1014465511
Nama
: Maslina Eva Siregar
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Akutansi Komputer



Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan hasil karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lainnya, serta belum pernah dipublikasikan.Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Pernyataan ini dibuat dengan penuhkesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, 24 Mei 2014
Maslina Eva Siregar
NIM. 1014465511

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan . koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Agar koperasi dapat memaksimalkan kinerja koperasi dalam memberikan informasi yang akurat koperasi memerlukan sistem yang baik. Sistem simpan pinjam yang berjalan saat ini pada koperasi karyawan PT. Panarub Industry belum dapat memberikan informasi secara tepat dan akurat hal ini dikarenakan sistem yang berjalan masih menggunakan sistem manual. Sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah ini adalah dengan membangun sistem komputerisasi. Kata kunci : simpan pinjam, karyawan, koperasi, komputerisasi

ABSTRACT

Cooperative is a business entity consisting of the persons or legal entity cooperative with its activities based on the principle of cooperation as well as people's economic movement based on the principle of kinship cooperative aims for the welfare of members. In order to maximize the performance of cooperative cooperative in providing information that is accurate cooperative system requires a good. Savings and loan system currently running on cooperative employees of PT. Panarub Industry has not been able to provide timely and accurate information in this regard because the system is running still using manual systems. As one solution to solve this problem is to build a computerized system. Keywords: savings and loans, employees, cooperatives, computerized

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Esa dimana atas semua berkat dan anugerahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik. Judul dari kuliah kerja praktek ini adalah “ANALISIS SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN PADA KOPERASI PT. PANARUB INDUSTRY”. Laporan ini diajukan guna memenuhi syarat mengikuti program studi skripsi di STMIK Raharja.

Dalam penyusunan laporan ini tentunya banyak masalah dan kesalahan yang dihadapi, namun berkat bantuan dan dorongan saya dapat memyelesaikan dengan baik. Oleh karena itu merupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan bagi saya apabila dalam kesempatan ini saya dapat mengucapkan rasa terima kasih atas segala bentuk bantuannya baik langsung maupun tidak langsung kepada  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.kom selaku pembantu ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.kom Kepala Jurusan Sitem Informasi (SI) STMIK Raharja.
  4. Bapak Dedy Iskandar, S.kom selaku dosen pembimbing KKP STMIK Raharja.
  5. PT. Panarub Industry yang telah memberikan tempat bagi saya untuk melaksanakan observasi.
  6. Orang tua yang selalu memberikan arahan kepada saya agar menjadi orang yang patut dan baik.Teman – teman yang selalu memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.

Tak ada gading yang tak retak, saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan baik disengaja maupun yang tidak disengaja dan semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini nantinya dapat berguna bagi para pembaca dan pihak lainnya.

Tangerang, 30 Mei 2014
Maslina Eva Siregar
NIM. 1014465511

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Struktur Organisasi STMIK Raharja

Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem konversi mata kuliah

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang berjalan

Gambar 3.4.Sequence Diagram Yang Saat Ini Sedang Berjalan

Gambar 3.5. form login

Gambar 3.6 form isi data

Gambar 3.7. form semester ganjil

Gambar 3.8. form semester genap

Gambar 3.9. form hasil konversi ganjil

Gambar 3.10.form hasil konversi genap

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

LATAR BELAKANG

Koperasi simpan pinjam merupakan suatu bentuk usaha yang dijalankan oleh PT. Panarub Industry yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan.

Manfaat dibentuknya koperasi simpan pinjam ini untuk membantu para anggotanya dalam memenuhi kebutuhan hidup, dapat menyimpan dan juga meminjam.

Untuk mendapatkan pinjaman dari koperasi karyawan PT. Panarub Industry, karyawan harus terlebih dahulu menjadi anggota dari koperasi dan memenuhi setiap persyaratan-persyaratan agar pinjaman yang diajukan dapat terealisasi dengan jumlah pinjaman dan jangkapembayaran sesuai dengan ketentuan dan kebijaksanaan dan yang di tetapkan oleh koperasi karyawan PT. Panarub Industry.

Di dalam proses pengolahan simpan pinjam kita akan menemukan suatu permasalahan. Berdasarkan hal tersebut penulis akan melakukan analisa dalam bentuk penulisan kuliah kerja praktek (kkp) terhadap sistem yang sudah berjalan pada koperasi yang berjudul “ ANALISIS SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. PANARUB INDUSTRY”.

RUMUSAN MASALAH

Pada koperasi karyawan PT. Panarub Industry dalam pengolahan data pengajuan sistem simpan pinjam masih sudah menggunakan komputerisasi,namun sebagian data masih dikerjakan secara manual sehingga belum efektif dan efisien dalam waktu, yang menjadi kendala bagi para anggotanya adalah meninggalkan pekerjaannya untuk mengembalikan formulir pinjamannya. Kemungkinan ada juga form yang tidak di input karena terselip dokumen-dokumen lainnya.

Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut

  1. Bagaimanakah menganalisa sistem simpan pinjam pada koperasi karyawan PT. Panarub Industry ?
  2. Apa saja masalah yang sudah di temukan dalam sistem berjalan di koperasi karyawan PT.Panarub industry ?
  3. Apakah penerapan metode komputerisasi dapat meningkatkan kinerja pada karyawan koperasi PT. Panarub Industry ?

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

TUJUAN PENELITIAN

  1. Tujuan penelitian operasional.
    1. Untuk menganalisa proses simpan pinjam pada koperasi karyawan PT. Panarub Industry.
    2. Untuk mengetahui setiap permasalahan yang ada pada koperasi PT.Panarub Industry.
    3. Agar dapat menghasilkan sistem yang lebih baik, setelah menganalisa sistem yang sudah ada
  2. Tujuan penelitian fungsional.
    1. Dapat menerapkan metode komputerisasi pada koperasi karyawan PT. panarub industry.
    2. Agar dapat menghasilkan sistem yang lebih baik, setelah menganalisa sistem yang sudah ada.
  3. Tujuan individual.
    1. Mencari pengalaman dan pengetahuan tentang koperasi.
    2. Sebagai salah satu syarat dari kelulusan pada jenjang sarjana pada Perguruan tinggi Raharja.

MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

  1. Memperluas wawasan mahasiswa serta memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah didapatkan dari bangku kuliah sekarang ini.
  2. Meningkatkan mutu pelayanan pada koperasi PT.Panarub Industry.
  3. Dapat memberikan masukan yang posistif untuk perkembangan sistem simpan pinjam pada kopersi PT.Panarub Industry.

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Untuk mengetahui luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian yang penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem simpan pinjam pada koperasi yang ada di PT.Panarub Industry, pembahasan yang akan dilakukan dari awal pendaftaran, simpanan, pinjaman, proses pembayaran dan proses laporannya.

METODELOGI PENELITIAN

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian laporan kkp, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai :

  1. Metode Interview (wawancara)
    Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait agar peneliti dapat memahami tentang hal ini dengan baik.
  2. Metode observasi
    Yaitu metode yang dilakuakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian secara langsung ke koperasi karyawan PT. Panarub Industry
  3. Study pustaka (literature review)
    Peneliti membaca makalah-makalah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan si peneliti.

Pada metode observasi ini cara mendapatkan suatu data dengan jalan pengamatan dan melaksanakan pencatatan- pencatatan secara sistematis dan lebih dalam lagi terhadap unsur-unsur yang diteliti, dan menganalisa cara koperasi dan pelayanan dan waktu yang digunakan lebih mengutamakan disiplin serta bagaimana cara memberikan pelayanan yang baik.

SISTEMATIKA PENELITIAN

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan penelitian ini ,maka materi-materi yang tertera pada laporan KKP ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang,rumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian batasan masalah, metedologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan konsep dasar sistem informasi dan peralatan yang mendukung yang meliputi diagram alir data.

BAB III ANALISA PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian lapangan terhadap sistem yang berjalan dan yang ingin dijelaskan tentang uraian umum, tinjauan perusahaan,sejarah singkat perusahaan,struktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem berjalan, kamus data sistem berjalan,serta spesifikasih sistem berjalan dalam bentuk spesifikasih masukan, keluaran, file, program dan struktur kode, spesifikasih sistem komputer yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras dan konfigurasi sistem komputer.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat penulis ambil dari bab-bab yang telah di bahas atas dasar pertimbangan kelebihan dan kekurangan yang saat ini sedang berjalan.

BAB II

KONSEP DASAR SISTEM

Teori sistem melahirkan konsep-konsep futuristik, antara lain yang terkenal adalah konsep sibernetika (cybernetics). Konsep atau bidang ilmiah ini terutama berkaitan dengan upaya-upaya untuk menerapkan berbagai disiplin ilmu. Oleh karena itu sibernetika biasanya berkaitan denngan usaha-usaha otomasi tugas-tugas yang dilakukan oleh manusia, sehingga melahirkan studi tentang robotika, kecerdasan buatan (artificial intelegence) dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang mewakili sistem secara umum adlah masukan (input),pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu suatu sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feed back) selain bukan berasal dari output juga berasal dari lingkungan sistem tersebut.

DEFINISI SISTEM

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Menurut Tata Sutabri (2012:10) “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunana dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.
  2. Menurut Jogianto (2009:10), “Sistem dapat didefinisikian sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.
  3. Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.
  4. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

KARAKTERISTIK SISTEM

Menurut Tata Sutabri(2012:13) model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, output. Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah

  1. Komponen sistem (components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.
  2. Batasan sistem (boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan luar sistem (environtment)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung sistem (interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan sistem (input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan” data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (output)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  7. Pengolah sistem (procces)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran sistem (objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

KLASIFIKASI SISTEM

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen denngan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut. Oleh Karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan seperti contoh :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia,yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem computer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia,dan lain sebagainya.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
    Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probalistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    Sistem terbuka adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainya.

KONSEP DASAR INFORMASI

DEFINISI INFORMASI

Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah definisi informasi :

  1. Menurut jogianto (2009:36), “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil suatu keputusan. Jadi informasi adalah hasil pengolahan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya”.
  2. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
  3. Menurut McLeod yang dikutip dari Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.Maka Informasi adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

KARAKTERISTIK INFORMASI

Menurut Jogianto karakteristik informasi adalah sebagai berikut

  1. kepadatan informasi
    untuk manajemen tingkat bawah , karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang dapat karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi ntingkatanya mempuyai karakteristik informasi yang tersaring (terfilter), lebih ringkass dan padat
  2. luas informasi
    untuk manajemnen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terfokus pada masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempuyai tugas yang khusus. Untuk manajemen yang lebih tinggi membutuhkan informasi dengan karakteristik informasi yang semakin luas karena manajemen atas hubungan dengan masalah yang luas.
  3. Frekuensi informasi
    Untuk manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterima adalah rutin,karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang tertruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu . untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatanya frekuensi informasinya adalah rutin atau ad-hoc (mendadak), karena manajemen atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas
  4. Skedul informasi
    Untuk manajemen tingkat bawah informasi yanga diterimanya mempunyai jadwal dan skedul yang jelas karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas terstruktur. Untuk manajemen yang lebih tinggiskedul infrmasinya adalah tidak terskedul karena manajemen atas berhubungan denngan pengambilan keputusan tidak terstrukter
  5. Waktu informasi
    untuk manajemen tingkat bawah informasi yang di butuhkan adalah informasi historis karena digunakan oelh manajer bawah didalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatanya waktu informasi lebih kemasa depanberupa informasi prediksi,kerena digunakan untuk pengambilan keputusan stratejik yang menyangkut nilai masa depan.
  6. Akses informasi
    Manajemen tingkat bawah membutuhakan informasi yang periodenya jelas dan berulang-ulang sehingga dapat disediakn oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam laporan periodik. Untuk manajemen yang lebih tinggi,periode informasi yang dibutuhkannya tidak jelas sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapanpun mereka membutuhkanya.
  7. sumber informasi
    karena manajemen tingkat bawah lebih terfokus pada pengendalian informasi internal perusahaan , maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhakan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Akan tetapi, manajer-manajer tingkat atas lebih berorientasi pada maslah perencanaan stratejik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan. Penelitian Jones dan McLeod (1980).

KUALITAS INFORMASI

Menurut Tata Sutabri(2012:21) dalam bukunya “Analisis Sistem Informasi, “Kualitas Informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka”. Konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang menggunakan data sebagai masukan dan informasi didefinisikan sebagai data yang telah diolah sehingga memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis. Secara umun, dimensi kualitas informasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori :

  1. Intrinsik
  2. Kontekstual
  3. Representasi
  4. Aksesibilitas atau keteraksesan

Menurut Tata Sutabri (2012: 30) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance).

  1. Akurat (accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu (timelines)
    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
  3. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap rang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

FUNGSI INFORMASI

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

NILAI INFORMASI

Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

PENGOLAHAN DATA

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staff yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

DEFINISI SISTEM INFORMASI

  1. Menurut Hidayat (2010: 15)” Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau mengendalikan organisasi”.
  2. Menurut Sutarman (2012:13)” informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.
  3. Menurut Tata Sutabri (2012:46)” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukungpengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Menurut Tata Sutabri (2012:39) dalam bukunya yang berjudul “Analisis Sistem Informasi” Sistem informasi juga memiliki enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input) , komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian.Berikut ini adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu

  1. Komponen Masukan ( Input )
    Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dan pengolahan informasi.
  2. Komponen Model
    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah dalam suatu model-model tertentu.
  3. Komponen Keluaran (Output)
    Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.
  4. Komponen Teknologi
    Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.
  5. Komponen Basis Data
    Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu data itu sendiri, simpanan permanen (storage) dan perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data diakses atau dimanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS ( Data Base Management System ).
  6. Komponen Kontrol atau Pengendalian
    Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

TUJUAN SISTEM INFORMASI

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushing, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

  1. Kegunaan
    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.
  2. Ekonomi
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.
  5. Kesederhanaan
    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas
    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

KONSEP DASAR ANALISA SISTEM

DEFINISI ANALISA SISTEM

  1. Menurut Mulyanto (2009: 125) “ Analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan interatif ) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.
  2. Menurut Yakub (2012:142)” Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

FUNGSI ANALISA SISTEM

Adapun fungsi analisa sistem menurut Tata Sutabri (2012:36) sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif- alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

TAHAP-TAHAP ANALISA SISTEM

Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap yang selanjutnya.” Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang harus dilakukan diantaranya :
    1. Mengidentifikasikan penyebab masalah
    2. Mengidentifikasikan titik keputusan
    3. Mengidentifikasikan personil-personil kunci
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang harus dilakukan diantaranya:
    1. Menentukan jenis penelitian
    2. Mengatur jadwal penelitian
    3. Mengatur jadwal wawancara
    4. Mengatur jadwal observasi
    5. Membuat agenda wawancara
    6. Mengumpulkan hasil penelitian
  3. Analize, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diataranya:
    1. Menganalisis kelemahan system
    2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai)
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :
    1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dikakukan
    2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisa yang tidak sesuai menurut manajemen.
    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya

DEFINISI ANALISA MASUKAN

Masukan pada sistem adalah data-data yang diterima oleh sistem dan akan diproses oleh sistem.

DEFINISI ANALISA PROSES

Proses pada sistem adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk dalam proses.

DEFINISI ANALISA KELUARAN

Keluaran pada sistem adalah data-data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses. metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

KONSEP DASAR UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)

DEFINISI UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)

  1. Menurut Nugroho (2010:6),“UML(Unified Modeling Language) adalah‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
  2. Menurut Widodo (2011:6) “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
  3. Menurut Henderi (2009:5)“UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language” (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

KONSEP PERMODELAN MANEGGUNAKAN UML

Menurut Nugroho (2010:10) Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

MODEL UNIFIED MODELING LANGUAGE

Menurut Widodo (2011:10) Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)
    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram Paket (Package Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram Use Case (Use Case Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)
    Bersifat dinamis sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
  7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
  8. Diagram Komponen (Component Diagram)
    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

JENIS-JENIS DIAGRAM UNIFIED MODELING LANGUAGE

Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML :

  1. Use Case Diagram
    Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
  2. Class Diagram
    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
  3. Sequence Diagram
    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
  4. State Chart Diagram
    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
  5. Activity Diagram
    Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut

BANGUNAN DASAR UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)

Menurut Nugroho(2010:11) Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language ( UML ) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (things)
    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language ( UML ), yaitu
    1. Stuctural things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML) yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping things
      Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Language (UML) dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational things
      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) :
    1. Kebergantungan
      Merupakan berhubungan diman perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) yang mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur dan dari objek yang ada diatasnya objek induk. Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi
      Operasi secara actual yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
  3. Diagram

    Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu:

    1. Use Case Diagram
      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sisitem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
    2. Class Diagram
      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi antar objek.
    3. Sequence Diagram
      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu objek tertentu.
    4. State Chart Diagram
      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas, diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem reaktif.
    5. Activity Diagram
      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN UNIFIED MODELING LANGUAGE

Menurut Henderi (2010:6) langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

KOPERASI

DEFINISI KOPERASI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Berdasarkan pengertian tersebut ,yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu

  1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
  2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu kopersi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.

Pada Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK)No. 27 (revisi 1998),disebutkan bahwa karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain , yaitu anggota koperasi meiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemiliksekaligus pengguna jasa koperasi.

Umumnya koperasi dikendaliakn secara bersama oleh seluruh angggota, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasanya disebut Sisa Hasil Usaha (SHU) dihitung berdarsarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian deviden berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota.

FUNGSI DAN PERAN KOPERASI

Menurut Undang-Undang No . 25 tahun 1992 pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut

  1. membangun daan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi angggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi dan sosial
  2. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
  3. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi soko gurunya
  4. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

KOPERASI SIMPAN PINJAM

koperasi simpan pinjam adalah badan usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan yang bergerak dalam bidang simpan pinjam.

PRINSIP KOPERASI

Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 5 dijelaskan prinsip koperas yaitu :

  1. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
  2. pengelolaan dilakukan secara demokratis.
  3. pembagiaan sisa hasil usaha (shu) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota(andil anggota tersebut dalam koperasi).
  4. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal kemandirian.
  5. pendidikan perkoperasian.
  6. kerja sama antar koperasi.

LITERATURE REVIEW

Literature review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti (peserta KKP, TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti/dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka penyempurnaan/ melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.Pada penulisan kkp iniada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa/mahasiswi diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Puji Hartatik (2010)
    Penelitian yang dilakukan oleh Puji Hartatik berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada PT. Pratama Abadi Industry Tangerang”. Metode yang diusulkan oleh penelitian ini menggunakan perancangan database yang baik dan juga dibuat aplikasi yang online sehingga sistem simpan pinjam lebih efektif dan efisien untuk mengurangi kesalahan dalam menginput data pada bagian payroll, maka diperlukan ketelitian.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Cholisah Novianti
    Penelitian yang dilakukan oleh Cholisah Novianti yang berjudul tentang “ Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Permohonan Pinjaman Kredit Pada Koperasi Kodanau Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian inimenggunakan aplikasih Program Visual Basic diharapkan dapat menangani permasalahan yang ada sehingga sistem pengajuan pinjaman kredit dapat berjalan dengan baik. Sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh komputer client. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dijalankan teapi dalam penelitian ini sistem pengajuan pinjaman kredit hanya mengacu pada aturan sistem pengajuan pinjaman koperasi Kodanau, sehingga sistem ini tidak dapat digunakan oleh koperasi lain.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Maesaroh
    Penelitian yang dilakukan oleh Maesaroh berjudul “Perancangan Sistem Pemodelan Dana Koperasi Pada PT. Indonesia Syntetic Textile Milis ( Istem)”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program Visual Basic 6.0 penelitian ini membahas sistem pemodelan dana koperasi PT. Istem namun sistem yang dihasilkan masih bersifat bacth informatian yang artinya seluruh informasih di kumpulkan.

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem simpan pinjam menjadi lebih baik.

BAB III

ANALISA ORGANISASI

PT. Panarub Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry pembuatan sepatu. Mempunyai karyawan kurang lebih dari 10. 000 tenaga kerja. Kantor dan pabrik PT. Panarub Industry berlokasi dijalan Moch. Toha Km.1 Pasar Baru Tangerang dengan luas tanah 19, 5 hektar.PT. Panarub Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industrypersepatuan yang didirikan berdasarkan akta Notaris No. 134 tanggal 20 Januari 1975 dari Notaris Ridwan Susilo SH yang berkedudukan di Jakarta. Pada saat itu posisi jabatan komisaris utama dipegang oleh Lucas Sasmito, dan direktur utama Hendrik Sasmito, MBA

SEJARAH SINGKAT PT. PANARUB INDUSTRY

Kopersai Karyawan PT. Panarub Industry adalah koperasi yang berjalan dibidang perdagangan dan simpan pinjam terhadap karyawan PT.Panarub Industry yang telah menjadi bagian anggota dari koperasi tersebut.Koperasi Karyawan PT. Panarub Industry didirikan pada hari rabu tanggal 21 februari 2007, dan koperasi ini didirikan oleh Hoey Tjin dan Widayati.Koperasi ini berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta berdasar pada asas kekeluargaan.

SEJARAH SINGKAT KOPERASI KARYAWAN PT. PANARUB INDUSTRY

Koperasi Karyawan PT. Panarub Industry adalah koperasi yang berjalan dibidang perdagangan dan simpan pinjam terhadap karyawan PT.Panarub Industry yang telah menjadi bagian anggota dari koperasi tersebut.Koperasi Karyawan PT. Panarub Industry didirikan pada hari rabu tanggal 21 februari 2007, dan koperasi ini didirikan oleh Hoey Tjin dan Widayati.Koperasi ini berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945 serta berdasar pada asas kekeluargaan.

VISI, MISI, DAN MOTTO KOPERASI

  1. Visi Koperasi
    1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
    2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas anggota
    3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan nasional
  2. Misi Koperasi
    Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Berdasarkan pancasila dan UUD 1945
  3. Motto koperasi
    1. Dari anggota oleh anggota untuk anggota
    2. Dengan menjungjung tinggi kejujuran serta pola pikir yang jernih untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran seluruh anggota
    3. Mewujudkan koperasi karyawan yang mandiri, maju dan terpercaya

KEANGGOTAAN, HAK-HAK ANGGOTA, DAN KEWAJIBAN KOPERASI

  1. Keanggotaan
    1. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
    2. Anggota koperasi harus dicatat dalam buku daftar anggota.
  2. Hak-hak anggota
    1. Memperoleh pelayanan jassa simpan pinjam.
    2. Menghadiri dan berbicara rapat anggota.
    3. Memiliki hak suara yang sama.
    4. Mengajukan pendapat saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi.
  3. Kewajiban Anggota Koperasi
    1. Membayar simpan pokok dan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan rapat anggota.
    2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha simpan pinjam.
    3. Mentaati ketentuan anggaran dasar, anggota rumah tangga.
    4. Memelihara nama baik dan kebersamaan dalam koperasi.
    5. Menanggung kerugian usaha koperasi secara terbatas maksimal sebesar simpanan pokok dan simpan wajib.

PERKEMBANGAN KOPERASI KARYAWAN PT. PANARUB INDUSTRY

Koperasi PT. Panarub Industry pada tahun 2007 baru mempunyai anggota sebesarratusan orang (±100 Orang) dan koperai terus mengembangkan usahanya seperti :

  1. Penjualan sembako secara cash dan kredit.
  2. Produk pinjaman koperasi.
  3. Produk pinjaman kredit.
  4. Penjualan elektronik secara kredit.
  5. Pembuatan SIM secara kolektif.
  6. Pengadaan servis bengkel.

Maka dengan berbagai usaha yang di kembangkan koperasi maka dari tahun ke tahun anggota terus bertambah. Di tahun 2011 koperasi karyawan PT. Panarub Industry mempunyai anggota mencapai ribuan orang (±5000 orang)

STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI KARYAWAN PT. PANARUB INDUSTRY

Struktur organisasi adalah kerangka yang menggambarkan tanggung jawab ,wewenang pola hubungan dan tingkatan dalam suatu organisasi. Sebagai suatu organisasi yang baik maka pada saat ini koperasi karyawan PT. Panarub Industry mempunyai struktur organisasi kepengurusan yang terdiri dari personil, pengurus dan pengawas kopersi yang semuanya berasal dari anggota koperasi.Berikut adalah struktur organisasi koperasi karyawan PT. Panarub Industry.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab organisasi koperasi karyawan PT. Panarub Industry

  1. Dewan Penasehat
    Bertugas membimbing dan memberikan masukan kepada ketua koperassi dalam mengambil suatu keputusan untuk kesejahteraan koperasi karyawan PT. Panarub Industry.
  2. Ketua
    Bertugas untuk mengatur keputusan didalam koperasi serta membina dan membuat koperasi karyawan lebih sejahtera.
  3. Bendahara
    Bertugas mengatur keuangan di koperasi PT. Panarub Industry
  4. Sektretaris
    Bertugas membantu ketua koperasi dalam mengurus dan mengatur kebijakan yang ada dikoperasi.
  5. Dewan Pengawas
    Bertugas mengawasi atau mengontrol kinerja pengurus koperasi selama masa jabatanny di koperasi.
  6. Wakil Ketua Perencanaan dan Pengembangan
    Bertugas membantu ketua dalam berbagai bidang dikoperasi untuk mewujudkan kesejahteraan anggotanya khususnya dibidang perencanaan dan pengembangan untuk kemajuan koperasi PT. Panarub Industry.
  7. Wakil Ketua Komunikasi dan Kelembagaan
    Bertugas membantu ketua dalam berbagai bidang dikoperasi untuk mewujudkan kesejahteraan anggotanya khususnya dibidang komunikasi dan kelembagaan untuk kemajuan koperasi PT. Panarub Industry.
  8. Wakil Ketua Bidang PSDA
    Bertugas membantu ketua dalam berbagai bidang dikoperasi untuk mewujudkan kesejahteraan anggotanya khususnya dibidang PSDA ( Pengembangan Sumber Daya Alam dan Manusia) untuk kemajuan koperasi PT. Panarub Industry.
  9. Wakil Ketua Bidang Usaha
    Bertugas membantu ketua dalam berbagai bidang dikoperasi untuk mewujudkan kesejahteraan anggotanya khususnya dibidang usaha toko dan simpan pinjam untuk kemajuan koperasi PT. Panarub Industry.
  10. Manager Usaha
    Bertugas untuk mengatur kebijakan yang ada dipengelola koperasi atau team usaha koperasi.
  11. Team Usaha
    Bertugas untuk menjalankan tugas dan kewajibanya sesuai bidang masing-masing untuk mewujudkan kesejahteraan koperasi.
  12. Staff Keuangan
    Bertugas untuk menjalankan prosedur di simpan pinjam
  13. Kadiv / Staff Simpan Pinjam
    Bertugas untuk membuat laporan keuangan usaha yang sedang berjalan di koperasi PT. Panarub Industry.
  14. Kadiv / Staff Usaha Jasa
    Bertugas untuk menjalankan prosedur usaha yang sedang berjalan di koperasi PT. Panarub Industry
  15. Kadiv / Staff Perdagangan Umum
    Bertugas untuk menjalankan prosedur perdagangan umum yang sedang berjalan di koperasi PT. Panarub Industry
  16. Perwakilan Anggota
    Bertugas untuk memberikan informasi tentang usaha yang dikoperasi sekaligus mengenalkan apa saja bidang usaha yang ada dikoperasi kepada anggota koperasi.

TATA LAKSANA YANG SEDANG BERJALAN SAAT INI

URUTAN PROSEDUR

  1. Pengajuan
    Pada proses pengajuan anggota menyerahkan formulir pinjaman beserta kartu anggota.
  2. Transaksi
    Pada proses transaksi terdapat tiga proses yaitu
    1. Proses Simpanan
      Pada proses simpanan anggota menyerahkan kartu anggota kemudian anggota mendapat buku tabungan.
    2. Proses Pinjaman
      Pada prose pinjaman anggota menyerahkan kartu anggota dan formulir pinjaman , tunggu dalam satu bulan baru uang dapat diambil.
    3. Pembayaran
      Pada proses pembayaran dilakukan langsung oleh karyawan ke koperasi

UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)

URUTAN SISTEM YANG BERJALAN

  1. Pendaftaran menjadi anggota koperasi
  2. Membayar simpanan pokok
  3. Menerima simpanan pokok
  4. Cetak kartu anggota
  5. Menerima kartu anggota
  6. Membayar simpanan wajib
  7. Mengajukan pinjaman
  8. Validasi data
  9. Pengajuan diterima
  10. Mendapat pinjaman
  11. Membayar pinjaman
  12. Membuat laporan
  13. Menerima laporan

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Melihat permasalahan yang ada di koperasi karyawan PT. Panarub Industry maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem informasi perhitungan simpan pinjam koperasi dan hanya terbatas perhitungan simpanan dan pinjaman sampai pembuatan laporan bulanan.

ANALISIS MASALAH PADA KOPERASI

Pada koperasi karyawan PT. Panarub Industry dalam pengolahan data pengajuan sistem simpan pinjam masih sudah menggunakan komputer namun sebagian data masih menggunakan manual, sehingga belum efektif dan efisien dalam waktu, sehingga dapat menimbulkan suatu permasalan terhadap anggotany, misalnya

  1. Proses perhitungan simpan pinjam masih menggunakan manual karena masih menggunakan spread seet.
  2. Dalam penyajian data maupun laporan masih terjadi kesalahan.
  3. Laporan bulanan masih sering terjadi keterlambatan.

ANALISIS KEKURANGAN SISTEM YANG BERJALAN

Kekurangan dalam sistem perhitungan simpan pinjam yang sedang berjalan pada PT. Panarub Industry terdapat kekurangan antara lain :

  1. prosedur pelaporan ke manajemen pusat yang lambat dikarenakan laporan tersebut tidak diantarkansetiap hari sehingga keakuratan data belum ter up date dibagian pusat.
  2. sistem yang dilakukan masih semi manual karena masih dilakukan pencatatan terlebih dahulu.
  3. dalam pembuatan data maupun laporan masih terjadi kesalahan.
  4. Pembuatan laporan masih sering terlambat.

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

Suatu sistem informasi yang terkomputerisasi yang akan mengurangi kendala kendala yang terjadi,sehingga akan mempermudah dan memoercepat dalam menghasilkan laporan yang akurat dan cepat dan sistem yang lebih baik dan berkualitas maka kebutuhan sistem hendaknya :

  1. proses simpan pinjam yang dilakukan secara komputer dengan basis data sehingga pengontrolnya relatif mudah dan rapih ,sehingga memperkecil apabila terjadi kesalahan pada data yang berulangdan dalam merekap data untuk membuat laporan bulanan.
  2. Sistem komputer sangat mendukungproses kerja seperti kejelasan data, kecepatan proses yang dilaksanakan keakuratan data yang disimpan sehingga dengan mudahdapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

ANALISA MASUKAN, PROSES, KELUARAN

  1. Analisa Masukan
    Pada sistem yang berjalan masukan belum ada, sehingga sering sekali etrjadi kesalahan input seperti kesalahan pada saat pengimputan data simpanan dan pinjaman.
  2. Analisa Proses
    Proses dalam sistem simpan pinjam koperasi yang berjalan saat ini telah menggunakan komputer, namun sistem yang ada belum terintegrasi dan sebagian proses masih dikerjakan secara manual dan belum ada analisa terhadap proses sehingga masih terjadi kesalahan seperti saat menghitung nominal pinjaman dan angsuran.
  3. Analisa Keluaran
    Pada sistem yang berjalan analisa keluaran belum ada, karena laporan yang dihasilkan tidak dicocokkan dengan data input sehingga tidak terdeteksi jika terjadi kesalahan.

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan oleh sipeneliti mengenai sistem informasi simpan pinjam koperasi PT. Panarub Industry, maka penulis dapat mengambil keputusan

  1. Sistem yang berjalan pada koperasi karyawan PT. Panarub Industry saat ini belum efektif untuk melakukan proses simpan pinjam, karena masih manual yaitu masih menggunakan perhitungan dengan aplikasi spred seed sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang lebih baik dalam perhitungan simpan pinjam tersebut.
  2. Sistem informasi simpan pinjam yang berjalan pada koperasi PT. Panarub Industry sudah menggunakan komputer namun masih sederhana menggunakan spread seed, sehingga dalam proses pinjaman uang koperasi dan proses pencairan pinjaman masih lama dan belum akurat.

SARAN

Setelah melakukan analisa yang berkaitan dengan kesimpulan diatas maka penulis memberi saran saran dan pendapat yang dapat dijadikan paduan atau gambaran untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Panarub Industry

  1. Didalam sistem ini masih terdapat kekurangan yaitu sistem manual, untuk itu perlu ditingkatkan untuk ke hal yang lebih baik dengan menggunakan komputer secara formal, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memproses data.
  2. Sistem informasi yang akan dibuat dapat membantu para petugas koperasi dalam pengolahan data, sehingga mempermudah para petugas didalam pekerjaan.
  3. Guna meningkatkan pelayanan adabaiknya diberikan tambahan sumber daya manusia untuk melakukan pemeriksaan dalam kesalahan yang dilakukan manusia dan tentunya yang sesuai dengan bidangnya.

Contributors

Admin, Maslina eva