Backuppusdewskripsi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM TRACER STUDY PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1114469193


KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

(2014)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM TRACER STUDY PADA


PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469193
Nama
: Sinta Puspita Dewi
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM TRACER STUDY PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469193
Nama
: Sinta Puspita Dewi

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Yusup, M.Kom)
   
(Sri Rahayu, S.T.,MMSI)
NID : 99001
   
NID : ....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM TRACER STUDY PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469193
Nama
: Sinta Puspita Dewi

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM TRACER STUDY PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469193
Nama
: Sinta Puspita Dewi
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juni 2014

 
 
 
 
 
(Sinta Puspita Dewi)
NIM : 1114469193

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Suatu Perguruan tinggi sangat membutuhkan informasi mengenai data alumninya, jurusannya, tahun kelulusannya,tempat para alumni tersebut bekerja, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan perguruan tinggi yang sangat erat hubungannya dengan para alumni. Alumni adalah suatu asset sebuah industri untuk mempromosikan suatu lembaga, untuk itu semua data mengenai alumni sangat bermanfaat bagi perguruan tinggi sebagai peningkatan suatu sistem pendidikan. Studi pelacakan alumni (Tracer Study) menjadi kian diakui peran pentingnya baik secara teoretis maupun untuk aplikasi praktis. Tracer Study dapat memberikan masukan berharga bagi relevansi perguruan tinggi di tengah masyarakat baik dari segi pengelolaan akademik maupun kontribusi pendidikan tinggi bagi pembangunan bangsa secara keseluruhan. Diskursus mengenai hubungan antara perguruan tinggi dan dunia kerja juga membutuhkan dukungan data dan informasi dari Tracer Study. Maka dari itu dibuat system informasi web tracer study pada perguruan tinggi raharja guna untuk membantu dalam penelusuran alumni .karena pentingnya system penelusuran alumni ini maka penulis akan melakukan perancangan website tracer study di perguruan tinggi raharja maka dari itu penulis mengambil judul “Perancangan Website Tracer Study pada Perguruan Tinggi Raharja”.yang bertujuan untuk memberikan kemudahan pihak staff raharja dalam melakukan penelusuran alumni.

Kata kunci: Tracer Study,Alumni,Perguruan Tinggi.


ABSTRACT

A college desperately need information about the data alumni, department, graduation year, where the alumni of the work, and many more activities that the college is closely related to the alumni. Alumni is an asset of an industry to promote an institution, for it all data regarding the alumni are very beneficial for the college as an increase in the education system. Alumni tracking studies (Tracer Study) become increasingly recognized the importance of the role of both theoretical and practical applications.Tracer Study can provide valuable input to the relevance of higher education in society both in terms of academic management and the contribution of higher education to the development of the nation as a whole. The discourse on the relationship between the college and the world of work also requires supporting data and information from the Tracer Study. Therefore created a web information system tracer study at college raharja in order to assist in the search of alumni .because importance of alumni tracking system this writer will do the designing website tracer study in college raharja therefore the writer take the title " Perancnagan Website Tracer Study pada Perguruan Tinggi Raharja ".The party aims to provide convenience to surf the staff raharja alumni.

Key words: Tracer Study,College.


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini. </i></b>.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M. Kom selaku Pembantu Ketua I (Puket 1) STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M. Kom selaku Kepala Jurusan Informasi STMIK Raharja
  4. Bapak Muhammad Yusup,M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan ilmu serta pemikirannya dalam penyusunannya laporan ini.
  5. Ibu Rahayu S.T,.MMSI selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan banyak bantuannya dalam penyusunan laporan ini.
  6. Ayahanda dan Ibunda serta adinda yang telah memberikan doa, dukungan, semangat baik secara moril maupun materil kepada penulis.
  7. Teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan Skrips ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, 17 Juni 2014
Sinta Puspita Dewi
NIM. 1114469193

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karateristik Suatu Sistem

Gambar 2.2 Komponen Dari Sistem Informasi

Gambar 2.3 Pilar-Pilar Informasi Yang Berguna

Gambar 2.4 Aspek Software Requirement System

Gambar 2.5 Relasi Antara Analisa dan Perancangan

Gambar 2.6 Struktur Statis Aplikasi Yii (Yii, 2012)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagramyang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yangberjalan

Gambar 3.4 Sequance Diagram yangberjalan

Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan untuk PDPK III

Gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan untuk Alumni

Gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pengguna Alumni

Gambar 4.5 Sequene yang diusulkan untuk PDKIII

Gambar 4.6 Sequence yang diusulkan untuk Alumni

Gambar 4.7 Sequence yang diusulkan untuk Pengguna Alumni

Gambar 4.8 Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.9 Tampilan Prototype halaman Login

Gambar 4.10 Tampilan Prototype halaman Menu Utama Admin

Gambar 4.11 Tampilan Prototype halaman Menu Alumni

Gambar 4.12 Tampilan Prototype halaman Menu Alumni(2)

Gambar 4.13 Tampilan Prototype halaman Menu Pengguna Alumni

Gambar 4.14 Tampilan Prototype halaman Menu Laporan Tracer Study

Gambar 4.16 Tampilan halaman Menu Utama Admin

Gambar 4.17 Tampilan halaman Simpanan

Gambar 4.18 Tampilan halaman Menu Alumni (1)

Gambar 4.19 Tampilan halaman Menu Alumni (2)

Gambar 4.20 Tampilan halaman Menu Pengguna Alumni(1)

DAFTAR SIMBOL


Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Gambar Simbol Use Case Diagram


Daftar Simbol Activity Diagram.png

Gambar Simbol Activity Diagram


Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Gambar Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Penelitian mengenai keterampilan lulusan sebagai pekerja sangat dibutuhkan untuk mengerti spesifikasi kompetensi dasar lulusan yang diinginkan oleh dunia kerja. Selain itu, kebutuhan institusi untuk memperoleh informasi, kebijakan atau permintaan sumber daya dari pemerintah maupun swasta. Studi tentang penelusuran lulusan umumnya disebut tracer study, dengan demikian tracer study merupakan studi yang dilakukan terhadap lulusan perguruan tinggi yang terkait dengan transisi perguruan tinggi dengan dunia kerja.

Pengelolahan Tracer Study di Perguruan Tinggi Raharja belum terlalu diperhatikan dan pihak kampus mengalami kesulitan dalam menelusuri data alumni. Sebagai contoh untuk melacak alumni, bagian kemahasiswaan kampus selama ini masih menggunakan media facebook dan email saja. Data yang sudah didapat pun dicatat dalam berkas-berkas yang berkas tersebut sering terjadi kehilangan saat petugas kampus akan menggunakannya kembali. Proses ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak efektif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu sistem yang memiliki kemudahan dalam menyimpan dan mengolah data alumni bagi bagian kemahasiswaan sehingga pencarian dan pengolahan data alumni tidak sulit untuk dilakukan.Sistem yang akan dikembangkan dapat meningkatkan proses pengelolaan dan pencarian data alumni serta menghindari kerusakan bahkan kehilangan data karena dilakukan secara terkomputerisasi. Untuk menghasilkan informasi yang tepat maka dibutuhkan suatu media interaksi agar pihak perguruan tinggi, alumni dan masyarakat dapat melakukan komunikasi. Interaksi dengan alumni sangat dibutuhkan oleh perguruan tinggi untuk mengetahui sejauh mana prestasi hasil didikan mereka selama ini di tengah-tengah masyarakat yang dalam hal ini adalah perusahaan-perusahaan dimana alumni bekerja dan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan data dalam sistem. Dengan mengikutsertakan masyarakat, pihak perguruan tinggi dapat mengetahui masukan, pertanyaan bahkan kritikan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga menghasilkan alumni – alumni yang berprestasi. jadi menurut penulis tracer study sangat di perlukan untuk kampus Perguruan Tinggi Raharja.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan pengembangan terhadap sistem penelusuran alumni pada Perguruan Tinggi Rahaja dalam sebuah laporan Tugas Akhir (Skripsi) dengan judul “Perancangan Website Tracer Study padaPerguruan Tinggi Raharja”.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan penting dalam kegiatan penelitian. Setiap penelitian dimulai dari perumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Perumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Perumusan masalah itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara kondisi nyata (real life condition) dengan kondisi yang nantinya diharapkan (future expected condition), atau bisa juga antara target dengan ketercapaiannya.

Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, maka berdasarkan pada latar belakang yang telah disebutkan, penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas sistem yang berjalan dalam penelusuran data alumni?

2. Bagaimana cara menerapkan proses yang efektif dan efesien dalam sistem tracer study tersebut?

3. Bagaimana melakukan pengelolaan qusioner untuk alumni dan pengguna alumni serta penyimpanan data alumni agar terhindar dari kerusakan atau bahkan kehilangan data?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentunya mempunyai beberapa tujuan dan manfaat, untuk apa melakukan penelitian apabila tidak bermanfaat, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem penelusuran alumni yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja.

2. Untuk dapat menambah dan memperluas wawasan serta pengetahuan penulis.

3. Dapat memberikan usulan sistem yang dapat mengatasi seluruh masalah – masalah yang timbul dari sistem yang sedang berjalan.

4. Agar dapat menerapkan ilmu dan teori yang penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja Tangerang. Adapun tujuan akhir dari penulis laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi jenjang Sarjana (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.


2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan laporan Skripsi ini antara lain:

1. Bagi Program Studi Program studi dapat mengetahui jumlah alumni yang sudah bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan alumni.dapat mengevaluasi quisioner yang di input.

2. Bagi Mahasiswa/Alumni Mahasiswa memperoleh layanan informasi lowongan pekerjaan dan dapat memberikan masukan pada program studi mengenai kurikulum dan proses pendidikan pada perguruan tinggi serta dapat mencari data teman sesame alumni.

3. Bagi Pengguna Alumni Pengguna Alumni dapat memberikan masukan pada program studi dalam peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan mahasiswa sehingga lebih siap untuk memasuki dunia kerja.

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan dan analisa yang lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya batasan masalah pada analisa ini. Berdasarkan hal di atas, ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada proses pengembangan website Tracer Study yang membahas mengenai analisa lulusan perguruan tingi (alumni) hasil yang didapat berupa survey dan grafik mengenai kemampuan dan kualitas alumni yang sudah lulus dalam hal ini saya batasi pada lulusan tahun 2015 saja.

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Metode pengumpulan data yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada Perguruan Tinggi Raharja, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

2. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metod eini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada divisi Marketing yang juga sebagai stakeholder, beberapa mahasiswa melalui email maupun percakapan melalui iDuHelp! dan Rooster.

3. Metode Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Metode ini sangat strategis bagi penulis karena disini penulis berusaha mencari bahan-bahan atau sumber-sumber dari buku-buku yang ada yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini sebagai suatu pedoman atau referensi kejelasan mengenai penelitian ini. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku- buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Analisa

Metode Perancangan

Proses perancangan GO+ Platform menggunakan metode prototype, metode ini digunakan untuk mendefinisikan secara jelas kebutuahan yang diperlukan dengan desain aplikasi cepat karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem GO+ Platform. Metode prototype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga dapat mengahasilkan sistem yang dapat diterima dan perubahan yang dilakukan dapat disebut dengan pemgembangann sistem. Peneliti juga menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan Flowchart yang dijabarkan pada Bab IV

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi suatu kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Disini penulis menggunakan metode black box testing, yaitu agar dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi INT+ Dengan GO+ Platform Dalam Menunjang Pengelolaan Data CMB Pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan di Divisi Marketing dan Raharja Enrichment Centre (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berupa definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan analisa organisasi Perguruan Tinggi Raharja, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV ANALISA SISTEM DAN PENGEMBANGAN

Bab ini menjelaskan pembahasan detail final elisitasi pada bab sebelumnya yang dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan, pengembangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language), serta tampilan layar setelah dilakukan pengembangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan teori - teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, penulis membuat landasan teori menurut para ahli yang melatarbelakangi penyusunan laporan ini.

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Data

2.1.1.1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1] definisi data adalah sebagai berikut: Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut Edi (2009:72), “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

2.1.1.2 Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

a. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

b. Data Ukur (Measurement Data) Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah meriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

a. Data Kuantitatif (Quantitative Data) Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainnya kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

b. Data Kualitatif (Qualitative Data) Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

a. Data Internal, Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

b. Data External, Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:

1) Data External Primary ,Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri,yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

2) Data External Secondary, Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

2.1.1.3 Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

1. Penyimpanan Data (Data Storage) ,Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing),pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.


Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah “referensi silang” (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

a. File Induk (Master File) File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

b. File Transaksi(Detail File)

File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

2. Penanganan Data (Data Handling) Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.

Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik,ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

2.1.2 Konsep Dasar Sistem

2.1.2.1. Definisi Sistem

Menurut Sutabri(2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan.

2.1.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini(2009:54), suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalahsebagai berikut ini:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components)atau subsistem-subsistem.
b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

e. Suatu sistem mempunyai tujuan(goal).

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.
2) Batasan Sistem (Boundary)Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3) Lingkungan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4) Penghubung Sistem (Interface)Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.


5) Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6) Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untul pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
7) Pengolah Sistem (Proses)Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


8) Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.


2.1.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaranyang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatn manusia merupakan sistemyang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakuny dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.1.3 Konsep Dasar Informasi

2.1.3.1. Konsep Dasar Informasi

Menurut Sutabri(2012:29), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan ataudiinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untukmengambil keputusan”.Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

2.1.3.2 Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

2.1.3.2 Fungsi Informasi

2.1.3.3 Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai nput dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information Cycle).

2.1.3.4 Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34),dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkanaspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini

1. Informasi berdasarkan persyaratan Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi yang tepat waktu.

Pada hakekatnya makna informasi yang tepatwaktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusandiambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahanpengambilan keputusan. Makna “tepat” disini amat relatif. Bagi manajeryangsatu, suatu informasi yang akan datang padanya sehari sebelum pengambilankeputusan mungkin dianggap tepat. Akan tetapi, belum tentu demikian bagimanajer yang lainnya. Bagi manajer lain yang lebih sibuk dan lebih besar ruanglingkup organisasinya, mungkin informasi yang tiba seminggu sebelum pengambilan keputusan akan dinilai tepat.


b. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. Kadar relevansi informasi dengan kepentingan pihak penerima tidak sama. Ada yang sangat erat kaitannya, ada pula yang sekedar berkaitan saja. Konsekuensinya, semakin erat kaitan suatu informasi dengan kepentingan si penerima, semakin besar perhatian yang ditumpahkan kepadanya. Informasi yang tidak relevan jelas tidak akan mendapat perhatian sama sekalu dan si penerima informasi.

c. Informasi yang benilai

Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

d. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. Masalah kepercayaan ini senantiasa mendapat perhatian yang seksama dari manajer. Informasi yang disampaikan baik kepada seoarang maupun ke suatu organisasi harus betul-betuldiyakini kebenarannya.

2. Informasi berdasarkan dimensiwaktu Informasi berdasarkan dimensi waktu iniiklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur. Peraturannya harus sedemikian rupa sehingga dapat disajikan kepada yang memerlukan dala waktu secepat-cepatnya dan dalam keadaan selengkap-lengkapnya. Di negara-negara yang sudah maju, informasi mengenai peristiwa-peristiwa mas lalu banyak yang disimpan dalam bentuk mikro film sehingga tidak memerlukan tempat dan ruangan yang banyak dan untuk memperoleh amat mudah.

b. Informasi masa kini

Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat. Meskipun demikian, dalam manajemen tidak selalu informasi masa kini itu merupakan hasil proses komputer. Sarana produk teknologi mutakhir itu hanya digunakan unuk informasi-informasi tertentu saja. Tidak jarang, informasi diperoleh oleh seorang manajer dengan cara lisan dan tidak formal. Informasi tersebut ternyata mengandung nilai yang sangat penting untuk mengambil suatu keputusan.

3. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi individual

Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepad seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya. Informasi jenis ini disampaikan secara tatap muka (face to face) atau melalui telepnatau dengan perantara surat,tergantung macam informasi yang disampaikan dan tergantung waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanggapan.

b. Informasi komunitas

Informasi komunitas (community information) adalah inforomasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat. Informasi komunitas yang disampaikan oabrik rokok Gudang Garam hanya tertuju kepada sekelompok orang yang suka merokok saja, termasuk perokok merk Gudang Garam. Informasi komunitas yang disebarkan PLN mengenai kenaikan tarif listrikditujukan hanya kepada pelanggannya. Demikian pula, informasuk tentang pemulihan iuran televisi yang pernah dijadikan keputusan Departemen Penerangan tertuju hanya kepada sekelompok orang-orang yang memiliki pesawar televisi saja, tidak seluruh masyarakat.

2.1.3.5 Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan.


Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang,tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya.pengukuran nilau informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menujukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menujukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

3. Ketelitian

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya dengan volumedata yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberpa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkan. Sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan waktu

Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikantanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersediaannya barang-barang inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapatmemakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikan keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

2.1.3.6 Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.



2.1.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.4.1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.


Menurut Mustakini (2009:33), “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2.1.4.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Mustakini(2009:43), input merupakan data yangmasuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan inptu, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung dioalh menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.

Menurut Sutabri (2012:47) sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:


1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mnegirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanut.Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

6. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.4.3 Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini(2009:36), “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi”. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, sebagai berikut:tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeline), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).

2.1.5 Metode Penelitian

2.1.5.1 Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011:15), teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Lapangan

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik untukmengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.

2. Studi Kepustakaan

Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang dilakukan.

2. Wawancara

Teknik penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.

3. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang di lakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan, dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini.

2.1.5.2 Tahapan Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun ujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Mengumumkan penelitian sistem. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai carakomputer mempengaruhi kerja mereka

2. Mengorganisasikan tim proyek


Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi.


Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi,wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem.


Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.


5. Menyiapkan usulan rancangan .


Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.


6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek.


Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin dimintas melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.


Menurut Rizky (2011:113), analisa kebutuhan sebuah perangkat lunak atau requirement analysis adalah proses untuk mempelajari kebutuhan pengguna yang datang pada definisi dari sistem, perangkat keras serta kebutuhan perangkat lunak. SRS sebagai hasil analisa kebutuhan perangkat lunak. SRS adalah dokumentasi dari kebutuhan pokok (fungsi, kinerja hambatan desain, dan atribut) dari perangkat lunak dan antar muka eksternal dari perangkat lunak tersebut.

SRS sendiri sebagai hasil dari analisa kebutuhan perangkat lunak harus memperhatikan lima hal penting didalamnya:

1. Fungsi dari perangkat lunak.


Apa yang nanti akan dilakukan oleh perangkat lunak tersebut dan apakah fungsi utama yan diharapkan mucul didalam SRS

2. Antar muka eksternal.


Bagaimana hubungan perangkat lunak dengan pengguna perangkat keras yang akan digunakan serta pengaruh dengan perangkat lunak lainnya.

3. Kinerja.


Bagaimana kinerja yang diharapkan dari perangkat lunak tersebut, baik dari sisi keamanan, kecepatan, kemampuan serta waktu respon terhadap masalah yang ditimbulkan.

4. Atribut.


Apakah dengan atribut yang terkait dalam perangkat lunak tersebut, dari sisi pemeliharaan ataupun kebenaran dari input serta output yang diharapkan.

5. Kendala desain. Apakah terdapat batasan khusus yang hasrus ada di dalam desain perangkat luak, seperti masalah kultur, peraturan organisasi dan keterbatasan perangkat keras yang dimiliki

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan analisis sistem dilakukan untuk memproses data yang dikumpulkan sehingga mendapatkan gambaran mengenai pengguna sistem, fungsi yang harus dijalankan oleh sistem, input yang dibutuhkan sistem, serta output yang dihasilkan oleh sistem baru.

2.1.5.3 Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Nasution (2012:118), “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”. Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

2. Mempelajari dan mengumpulka ndata untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograma nsistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

3. Penyusunan perangkat lunak sistemyang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkahumum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan rancangan sistemyang terperinci

Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modulteknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara to-down, dimulai dengan gambaran besarsecara bertahap mengarah lebih terinci.

2. Mengindentifikasikan berbagaialternatif konfigurasi sistem

Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikanhasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.

3. Mengevaluasi berbagaialternatif konfigurasi sistem

Analis bekerjasama dengan manajer,mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.Dengan memakai sistem pemasukan pesanan sebagai contoh, anggaplah bahwa pilihannya adalah alternatif tiga. Tiga subsistem yang lain yaitu persediaan,penagihan, dan piutang dievaluasi dengan cara yang sama.

4. Memilih konfigurasi yangterbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjad satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Saat manajer menyetujui konfigurasi tersebut,persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah.

5. Menyiapkan usulan penerapan

Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

6. Menyetujui atau menolakpenerapan sistem

Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Munurut Rizky (2011:140), “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan denganmenggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

Perancangan perangkat lunak merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dari analisa dan di salamnya melakukan identifikasi hasil analisa serta menghasilkan konsep dasar untuk kepentingan pengembangan perangkat lunak.

Meski dikatakan bahwa perancangan perangkat lunak adalah sebuah proses kreatif dan dianggap sebagai sebuah “seni” yang dapat memiliki penilaian yang bias, tetapi terdapat beberapa acauan umum untuk dapat mengatakan bahwa hasil perancangan tersebut sebagai hasil perancangan yang baik:


1. Hasil perancangan harus mengimplementasikan hasil analisa secara eksplisit dan memenuhi kebutuhan pengguna secara implisit.

2. Hasil perancangan harus dapat dimengerti oleh pihak pengembang perangkat lunak yang akan mengimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman.

3. Hasil perancangan harus menyediakan gambaran yang lengkap mengenai perangkat lunak yang akan dibuat,baik dari segi data, fungsi serta perilaku yang akan dijalankan oleh perangkat lunak tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML,sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.

2.1.5.4 Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad(2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution(2012:118), “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri(2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Pengkajian mengenai rangkaiansistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringaninformasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

2. Melakukan uji coba perangkatlunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Tahap penerapan merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja secara simultan dan berkesinambungan. Adapun langkah-langkah secara umum yang harus dilakukan padatahap implementasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan penerapan

Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan, manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem. Mereka dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.


2. Mengumumkan penerapan

Penerapan proyek diumumkan kepada parapegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan kepad pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama pegawai.

3. Mendapatkan sumber dayaperangkat keras

Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan Request For Proposal. Penjelasan dari rancangan sistem memungkinkan pemasok untuk memilih unit komputer yang terbaik unutk melakukan tugas tersebut. Ketika parapemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, mereka masing-masing menyiapkan usulan tertulis.

4. Mendapatkan sumber dayaperangkat lunak

Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sitem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci,seperti bahasa inggris tersruktur atau bagan arus program. Pengkodean dilakukandan program diuji. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli,pemilih pemasok peangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras yaitu RFP dan usulan.

5. Menyiapkan database

DBA bertanggung jawab untuk semua kegiatanyang berhubungan dengan data dan ini mencakup persiapan database. Dalam beberapa kasus, perlu dikumpulkan data baru dandalam kasus ini, data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru. Tugas ini dilaksanakan dan data dimasukan dalam database. Jika perusahaan belum menggunakan sistem manajemen database, DBA akan berperan penting dalam pemilihan perangkat lunak itu

6. Menyiapkan fasilitas fisik

Jika perangkat keras dari sistem baru tidaksesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Ruang komputer yang menyimpan main frame atau komputer mini berskala besar merupakan kombinasi yang rumit. Pembangunan fasilitas tersebut dapat menjadi tugasberar dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.

7. Mendidik peserta dan pemakai

Sistem baru kemungkinan besar akanmempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Merekaini disebut dengan peserta, yang meliputi operator pemasukan data, pegawai coding, dan pegawai adaministrasi lainnya. Orang lain akan menggunakan output sistem. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadwalkan jauh setelahsiklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan yang dipelajari.

8. Masuk ke sistem baru

Proses penghentian penggunaan sistem lamadan memulai penggunaan sistem baru disebut CutOver. Ada empat pendekatan dasar, yaitu: percontohan, serentak, bertahap,dan paralel.

2.2 Teori Khusus

2.2.1. Yii Framework

Yii adalah framework(kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence,aplikasi web framework open-sourceyang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari"Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbanganantarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagiantanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data)dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna sepertiteks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model danview.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller(controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request penggunadan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

2.2.1.1 Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dankomunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yangterdapat pada Yii:(Yii, 2013).

1. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration.Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai modeldatabase dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.Form input dan validasi.Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerjadengan form dan melakukan validasi input dari form.

3. AJAX Widget.Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery,berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid danlain-lain.

4. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

5. Skin dan theme.Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

6. Internationalization (I18N) danlocalization(L10N).Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasiseperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

7. Web Services.Yii mendukung manajemen penanganan layananwebservices.

8. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan mediacache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

9. Penanganan error dan logging,sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

10. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

11. Pengujian unit danfungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHPUnit dan Selenium.

12. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi,model,dan CRUD.

13. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

2.2.1.2 Alur Kerja Pengembangan

Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasiweb menggunakan Yii framework sebagai berikut:

1. Membuat kerangka strukturdirektori. Tool bernama yiic dapatdipakai untuk mempercepat langkah ini.

2. Mengkonfigurasi aplikasi. Inidilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini jugamemerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).

3. Membuat sebuah kelas model untuksetiap tipe data yang diatur. Tool Giidapat digunakan untuk men-generatecode kelas active record secaraotomatis untuk setiap tabel database.

4. Membuat kelas controller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untukmengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya.Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna, kelas model harus memiliki kelas controllerterkait. Piranti Gii dapatmengotomatisasi langkah ini juga.

5. Mengimplementasikan aksi dan view terkait.

6. Mengkonfigurasi aksi yangdiperlukan filter dalam kelas.

7. Membuat tema jika fitur temadiperlukan.

8. Membuat pesan terjemahan jikainternasionalisasi diperlukan.

9. Memilih data dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai.

10. Terakhir, optimasi dan deployment.


2.2.2 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Nugroho(2010:6), “UML (Unified ModelingLanguage) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”.Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML)adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkatlunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun,dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”. Menurut Rusdah(2011:53), “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan,mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”. Dengan menggunakan UMLdapat membantu tim dari sebuah proyek untuk berkomunikasi, memeriksa potensi rancangannya dan menyetujui arsitektur rancangan dari proyek software tersebut. Unified Modeling Language mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

1. Memberikan model yang siappakai, bahasa pemodelan visual yangekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dandimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelanyang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktekterbaik yang terdapat dalam permodelan.

2.2.2.1 Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

1. Use Case

Menurut Murad(2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor(suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

2. Activity Diagram

Menurut Murad(2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram stateyang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Vidia(2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

3. Sequence Diagram

Menurut Vidia (2013:21),”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

4. Class Diagram

Menurut Vidia(2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram danactivity diagram”.Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai padapemodelan sistem berorientasi objek.

2.2.3 Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Martono, dkk (2009:307), “Database adalah kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence”.

Menurut Prasetio(2012:181), “Database adalah sebuahstruktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan databaseflat”.

Menurut Mustakini(2009:46), “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

Dari definisi ini,terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database,yaitu sebagai berikut ini:

1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sisteminformasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

3. Perangkat lunak untukmemanipulasi database. Perangkatlunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut denganDBMS (Database Management System).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

2. Jenis Database Yang Digunakan

1. Web server Menurut Anhar (2010:4), definisi webserver adalah sebagai berikut: Web serveradalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamatdari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkankembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinyapengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadilebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Oktavian (2010:11), “WebServer adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser,dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19), “Webserver adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadisemua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada kedalam format HTML.

2. XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranyamenggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server,yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudahterkandung Web Server Apache, database MySQLdan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2009:74), XAMPP merupakan paket PHPyang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut: X: program ini dapat dijalankandi banyak sistem operasi.

A: Apache, merupakan aplikasi web server.

M: MySQL, merupakan aplikasi database server.

P: PHP, bahasa pemrograman web.

P: Perl, bahasa pemrograman.

Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu:

a. PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2009:88), “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja Kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (GraphicalUser Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53), “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa

database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

b. PHP Menurut Nugroho (2009:113), “PHP merupakanbahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam serve web”. Menurut Arief (2011:43), definisi PHP adalahsebagai berikut: PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akandieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalamformat HTML.

Menurut Wardana(2010:7), “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website)dan dijalankan pada server side. Artinya,semua sintaks PHP yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja”. Menurut Prasetio(2012:122), “PHP (PHP: HypertextPreprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server”.

Menurut Oktavian(2010:31), “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke webbrowser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusu, yaitu:

a) Hanya dapat dijalankanmenggunakan web server, misal:Apache.

b) Kode PHP diletakkan dandijalankan di web server.

c) Kode PHP dapat digunakan untukmengakses database, seperti: MySQL.

d) Merupakan software yang berdifat opensource.

e) Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

f) Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasiapapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Menurut Anhar (2010:3),definisi PHP adalah sebagai berikut:

PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-sideyang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server(server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selaluyang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

c. MySQL Menurut Nugroho(2009:91), definisi MySQL adalah sebagai berikut: MySQL (My Structured Query Language) atau yangbiasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System).Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standarSQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms(2010:367), penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis databaseyang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan diberbagai platform, antara lain Linux,Windows, dan sebagainya.

Menurut Anhar(2010:21), definisi MySQL adalah sebagai berikut: MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMSdari sekian banyak DBMS,seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMNS yangmultithread, multi-user yang bersifatgratis di bawah lisensi GNU GeneralPublic Licence (GPL).

Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yangsangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQLsebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya.MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. PadaMySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

2.2.4 Konsep Dasar Website

2.2.4.1 Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalamsebuah server web internet yangdisajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertexttransfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yangdisebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2.2.4.2 Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis webtersebut. Adapun jenis-jenis web:

1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

2. Web dinamis adalah jenis wen yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi.Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara onlinedi internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telahdisediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

2.2.4 Konsep Dasar Testing

2.2.5.1 Definisi Testing

Menurut Rizky(2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

1. Verifikasi

Verifikasi adalah proses pemeriksaa untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

2. Validasi

Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harusdipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

1. Failure

Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

2. Fault

Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

3. Error

Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

4. Incident

Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

2.2.5.2 Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky(2011:256), “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitasuntuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

1. Waktu

Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakahakan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

2. Biaya

Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

3. Kinerja testing

Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing.Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

4. Kerusakan

Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

2.2.5.3 Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259), “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagaijenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan didalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

1. WhiteBox Testing

Menurut Rizky (2011:262), “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source codedari perangkat lunak yang dibuat”.

Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah:

a. Decision (Branch) Coverage

Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

b. Condition Coverage Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap

percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

c. Path Analysis

Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

d. Executive Time. Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output

dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

e. Algorithm Analysis

Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

2. Black Box Testing Menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah sebagaiberikut:

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepatdibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalamtipe ini antara lain:

a. Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

b. Boundary Value Analysis Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

c. Cause Effect Graph Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

d. Random Data Selection Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data denganmenggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

e. Feature Test

Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.


2.2.5 Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukanmelalui tiga tahap, yaitu:

1. Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Tahap II ,

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

· T artinya teknikal,bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirementdalam sistem disusulkan.

· O artinya operasional,bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

· E artinya ekonomi,berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: · High (H) : Sulituntuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanyamahal. Maka requirement tersebutharus di eliminasi. · Middle (M)  :Mampu dikerjakan.

· Low (L)  : Mudahdikerjakan.

4. FinalDraft Elisitasi

Final draftelisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yangdapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


2.2.6 Konsep Dasar Literature Review

2.2.6.1. Definisi Literature Review
menurut Hermawan (2009:43), “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”. Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedangdilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.


2.2.6.2 Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45),tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antaravariabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalamsuatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Untuk berbagi informasidengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang eratkaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

2. Untuk menghubungkansuatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjutsehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikankontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

3. Menyajikan suatukerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukandan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuampenelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3), studipustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagaitolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dansaran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.


2.2.6.3 LiteratureReview

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

1. Penelitian yangdilakukan oleh Amin Mustofa [2013] yang berjudul Perancangan Sistem InformasiData Alumni, Penelitian ini menjelaskan bahwa informasi data alumni sangatlahpenting maka dari itu penulis merancang system informasi data alumni denganmempergunakan program Borland Delphi.

2. Penelitian yangdilakukan oleh Lucky Hermansyah yang berjudul Pembangunan Sistem InformasiAlumni Berbasis Web Di SMA Negeri Cianjur. Didalam penelitian ini menjelaskanbahwa Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype dan memanfaatkanbeberapa alat bantu perancangan sistem seperti flowmap, diagram konteks, dataflow diagram,sedangkan untuk perancangan database alat bantu yang digunakanadalah normalisasi, entity relationship diagram, dan tabel relasi. Perangkatlunak yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem informasi alumni yaitu PHPdan MySQL versi 5.0.18 untuk membangun database alumni.

3. Penelitian yangdilakukan oleh Faisal Munadi yang berjudul Sistem Informasi Pendataan AlumniBerbasis Web pada Stmik U’Budiyah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untukmempermudah proses pendatan alumni, Focus dalam penelitian ini adalahpembuatan aplikasi dengan menggunakanbahasa pemograman yang telah banyakdigunakan yaitu PHP dan MySQL danmembuat laporan data-data tersebut menggunakan FPDF.

Berdasarkan literatur-literatur review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literatur review Penelitian yang dilakukan olehAmin Mustofa dari Universitas Muhammadiyah yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Data Alumni”, karena permasalahan padasistem yang berjalan yang dihadapi sama dengan penulis, yaitu belum adanyasistem yang terkomputerisasi yang menyebabkan proses pencatatan masih manualdengan menggunakan kertas sebagai medianya sehingga tidak berjalan efektif danefisien. sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif(descriptive research) yang bertujuanmendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisa Organisasi

3.1.1 Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof.Dr.Udju D.Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempuanyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Pada tanggal 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
2. Pada tanggal 4 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335″ mendapatkan peringkat “B”.
3. Pada tanggal 11 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314″ mendapatkan peringkat “B”.
4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “320”.
5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai “352”.
6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “358”.
7. Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381″ mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).

 

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.


Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur.png

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

 


3.1.3 Tugas dan Tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi


Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan TinggiRaharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawabdalam menyelengaraan semua pekerjaan.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan TingiRaharja adalah sebagai berikut:


1. Presiden Direktur

Tanggung jawab:

a. Menetapkan visi misi, tujuan dan strategi kampus.

b. Menetapkan kebijakan umum berdasarkan kebijakan pemerintahdan arahan badan penyelenggara.

c. Memimpin penyelenggaraan dan pembangunan pendidikan danpengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan aktivitasakademik baik pegawai penunjang, akademik maupun pegawai administrasi.\


2. Direktur

Tanggung jawab:

a. Merupakan wakil presiden direktur.

b. Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.


3. Penasehat Pimpinan

Wewenang:

Mengusulkankepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

Mengusulkankepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

Mengusulkankepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff binaannya.

Memberikankebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

Mengusulkankepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

Memberikansangsi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Mengusulkankepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung jawab:

Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif danefisien.

a. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan prosesbelajar mengajar.

b. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademikyang berkesinambungan.

c. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


4. GugusKendali Mutu

Wewenang:

Menjalankanprogram kebijaksanaan akademik.

Mengawasidan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telahdigariskan.

Membina danmengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Mengadakanafiliasi.

Membina danmengembangkan kelembagaan.

Tanggung jawab:

MembantuDirektur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian padamasyarakat.


5. PenasehatUmum Dan Staff Ahli

Wewenang:

a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi,misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan,penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang

terwujudnyaTri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung jawab:

Memimpinpenyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membinatenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIKRaharja hubungannya dengan lingkungan.


6. Divisi Operasi

Wewenang:

a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaanpelayanan proses belajar mengajar.

b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan,pemberhentian staf binaannya.

d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yangdibutuhkan.

e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tatatertib karyawan.

Tanggung jawab:

Bertanggungjawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

Bertanggungjawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

Bertanggungjawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

Bertanggung jawab atas kelancaranproses belajar mengajar.


7.Devisi Pemasaran

Wewenang:

a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan prosesbelajar mengajar.

b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor stafbinaannya.

c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan,pemberhentian staf binaannya.

d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yangdibutuhkan.

f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tatatertib karyawan

g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan danpemberhentian dosen.

Tanggung jawab:

Bertanggungjawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

Bertanggungjawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

Bertanggungjawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

Bertanggungjawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


8. Devisi Keuangan Dan Pemasaran

Wewenang:

a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budgetpada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.

b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staffbinaannya

c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan,pemberhentian staff binaannya.

d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya

e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yangdibutuhkan

f. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tatatertib karyawan.

Tanggung jawab:

a. Bertanggung jawab atas penyusunan budgetting pada setiapbagian.

b. Bertanggung jawab atas tersedianya dana atas budget yangtelah disetujui.

c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitasyang berkesinambungan.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


9. Ketua REC

Bertugasuntuk mengontrol kegiatan masing-masing divisi sesuai bidang kerjanya sertamengontrol duta kampus yang ditugaskan manajemen Perguruan Tinggi Raharja dalammenangkap sinyal penting tentang isu yang berkembang mengenai kemajuan ITsecara global dan merapatkan barisan kepada para pakar IT Nasional, melaluikepengurusan organisasi Teknologi Ilmu Komputer (APTIKOM)


10. Kepala Jurusan

Wewenang:

a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentangperubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkanperubahan Kurikulum Jurusan.

b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentangkenaikan honor dosen binaannya.

c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentangpengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosenbaru, pemberhentian dosen.

d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cutikuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentangpembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggartata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung jawab:

a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasiankurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalamperkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian danpelaksanaan seminar.

d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosenbinaannya.

e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalamjurusannnya.

3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian inidigunakan program Visual Paradigm forUML 12.0 Community Edition untukmenggambarkan use case diagram, sequencediagram, dan actifity diagram.

3.2.1 Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur tracer study yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja saat ini kurang maksimal, sistem pengarsipannya masih dikerjakan secara manual serta belum mempunyai sistem yang distandarisasi sehingga kurangnya keakuratan yang mempengaruhi hasil pencarian data alumni sehingga sulit untuk dilakukan sebuah penelusuran alumni (Tracer Study) .


3.2.2 Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary)yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakankesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistemlainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada pada PerguruanTinggi Raharja, maka penulisan dibatasi pada hasil Tracer Study lulusan tahun 2015 saja dan dalam output berupa surveykompetensi yang dimiliki alumni.

3.3 Analisa Masalah

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis , sistem Tracer Study atau penelusuran alumni di Perguruan Tinggi Raharja saat ini kurang maksimal sistem pengarsipannya masih dikerjakan secara manual pemberian qusioner kepada alumni tidak efektif. Serta belum mempunyai sistem yang distandarisasi untuk penelusuran alumni yang dilakukan dan tidak dapat dilihat output berupa survey kompetensi yang dimiliki masing-masing alumni.Oleh karena itu di butuhkan suatu sistem informasi yang terkomputerisai yang akan menghasilkan suatu output berupa survey tersebut sehingga mempermudah para alumni dan staff kampus serta pihak stakeholder untuk melihat data penelusuran alumni per tahun. Maka kebutuhan sistem hendaknya ;

a. Terdapat basis data, sehingga hasil pengarsipan data qusioner alumni tersusun rapi.
b. Menghasilkan suatu output berupa survey lulusan pertahun dengan format PDF pada sistem.

3.4 Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkananalisa dari segi kekurangan dan kebutuhan dari bagian tata usaha saat ini,pengembangan terhadap sistem hendaknya: Menganalisakebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antaralain:

a. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user denganmenggunakan aplikasi berbasis visual karenaaplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan organisasi masyarakat;

b. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakandata secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

3.5 Analisa Perangkat Sistem

1. Perangkat Keras( Hardware )

a. Processor  :Intel Pentium Dual Core

b. Monitor  :14 ”

c. Mouse  : Optical

d. RAM  :512 MB

e. Harddisk  :40 GB

f. Keyboard  : Microsoft Windows Compatible

g. Printer  :HP Laser jet

2. PerangkatLunak (Software)

a. MicrosoftWindows XP b. MicrosoftOffice 2007

3. Brainware Untuk mengoperasikan dan mengolah sistem keluarmasuk surat dapat dilakukan oleh satu orang petugas pada bagian tata usaha.

3.6 UML Untuk Proses Tracer Study

3.6.1 Use Case Diagram Pendataan Alumni yang Berjalan

Untukmenganalisa tata sistem yang berjalan penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untukmenggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambarankali ini digunakan Use Case diagram yaitu sebagai berikut :


Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 UseCase Diagram yang berjalan diatas terdapat :

a. 1 (satu) Sistem TracerStudy, .

b. 3 (tiga) actoryang melakukan kegiatan, yaitu :PDPK III ,Alumni, Pengguna Alumni.

c. 5 use case yang dilakukan oleh 2 (dua) actor dengan fungsionalitas masing – masing adalah sebagaiberikut :

1. PDPK IIIMencari data alumni

2. PDPD IIIMenghubungi Pihak Alumni

3. Alumni melengkapiformulir tracer study yang diberikanPDPK III

4. PDPD IIIMenghubungi Pihak Pengguna Alumni

5. Pengguna Alumni melengkapi formulir kinerja lulusan yang diberikan PDPK III


3.6.2 Activity Diagram Pendataan Alumni yang Berjalan

3.6.2 Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian inidigunakan program Unified ModellingLanguage (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saatini, pada penggambaran kali ini digunakan Activitydiagram yaitu sebagai berikut :


Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat initerdapat:

a. 1 Intial Nodesebagai awal objek.

b. 7 Action darisistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Final Nodesebagai objek yang diakhiri.

3.6.3 Sequence Diagram Penginputan data alumni yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian inidigunakan program Unified ModellingLanguage (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saatini, pada penggambaran kali ini digunakan Sequencediagram yaitu sebagai berikut :



Gambar 3.4 Sequence Diagram


Berdasarkan gambar 3.4 sequencediagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

a. 2 Life lineantarmuka yaitu Formulir Tracer Study dan Formulir Indikator Lulusan

b. 3 actor yangmelakukan kegiatan yaitu : PDPK III, Alumni,Penggguna Alumni

c. 8 message spesifikasidari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitasyang terjadi.

3.7 Elisitasi

3.7.1 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakandata yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan cara observasi langsungdan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan darikebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancaradilakukan terhadap petugas tata usaha dan stakeholder mengenai sistem yangdiusulkan oleh pihak manajemen.

Functional

No

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan Menu Login

2

Menampilkan Verifikasi Login Benar

3

 Menampilkan Verifikasi Login Salah

4

Menampilkan Input Data Alumni

5

Menampilkan input data quisioner

6

Menampilkan input data berita alumni

7

Menampilkan logo STMIK Raharja

8

Menampilkan alamat STMIK Raharja

9

Menampilkan menu utama Tracer Study

10

Menampilkan kolom berita

11

Menampilkan latar belakang

12

Menampilkan hasil data

13

Menampilkan laporan data tracer study

14

Menampilkan hasil data

15

Menampilkan hasil laporan data tracer study

16

Menampilkan cetak laporan data alumni

17

Menampilkan form guest book

18

Menampilkan Menu Kritik dan Saran

19

Menampilkan Hak akses pengunjung

20

Menampilkan menu logout
Non Functional
NoSaya ingin sistem dapat

1

Mempunyai kecepatan akses data lebih cepat

2

Memiliki tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user) dan menarik

3

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses user

Tabel 3.1 Elisitasi tahap I


3.7.2 Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahapI berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang pentingdan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untukdieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidakboleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru

b. D pada MDI itu artinya Desirable.Maksudnya requirement tersebut tidakterlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna

c. I pada MDI itu artinya Inessential.Maksudnya bahwa requirement tersebutbukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan Menu Login

2

Menampilkan verifikasi login benar 

3

Menampilkan verifikasi login salah

4

Menampilkan input quisioner (untuk pengguna alumni)  

5

Menampilkan input data alumni (untuk alumni)

 

6

Menampilkan input data berita alumni

7

Menampilkan logo STMIK Raharja

 

8

Menampilkan alamat STMIK Raharja 

9

Menampilkan menu utama tracer study 

10

Menampilkan kolom berita 

11

Menampilkan latar belakang

12

Menampilkan hasil data  

13

Menampilkan laporan data tracer study 

14

Menampilkan laporan data alumni  

15

Menampilkan cetak laporan data tracer study 

16

Menampilkan cetak laporan data alumni  

17

Menampilkan form guestbook

18

Menampilkan menu kritik dan saran 

19

Menampilkan hak akses pengunjung

20

Menampilkan menu logout  
Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat

1

Mempunyai kecepatan akses data lebih cepat 

2

Memiliki tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user) dan menarik

3

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses user

Tabel 3.2 Elisitasi tahap II

3.7.3 Elisitasi Tahap 3

Merupakanhasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metodeMDI. Selanjutnya semua requirementyang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

a. T(Technical), maksudnya bagaimana tatacara/tehnik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan

b. O(Operational), maksudnya bagaimanatata cara penggunaan requirementtersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

c. E(Economic), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem

Metode TOE tersebutdibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a. High (H) : Sulit untukdikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanyamahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Functional
T
O
E

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat
L
M
H
L
M
H
L
M
H

1

Menampilkan menu login           

2

Menampilkan verifikasi login benar            

3

Menampilkan verifikasi login salah            

4

Menampilkan input quisioner(untuk pengguna alumni)            

5

Menampilkan input data alumni (untuk alumni)           

6

Menampilkan input data berita/news            

7

Menampilkan logo STMIK Raharja           

8

Menampilkan alamat STMIK Raharja            

9

Menampilkan menu utama tracer study            

10

Menampilkan kolom informasi/news           

11

Menampilkan latar belakang           

12

Menampilkan hasil data tracer study           

13

Menampilkan laporan data tracer study           

14

Menampilkan laporan data alumni           

15

Menampilkan cetak laporan data tracer study            

16

Menampilkan cetak laporan data untuk Alumni           

17

Menampilkan menu logout    
Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat

1

Mempunyai kecepatan akses data lebih cepat      

2

Memiliki tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user) dan menarik       

3

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses user 

Tabel 3.5 Elisitasi tahap III

3.7.4. Final Elisistasi

Merupakan hasil akhir elisitasi yang di setujui olehstakeholder dan pengembang sistem, perihal sistem yang akan di buat :

Functional

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan menu login

2

Menampilkan verifikasi login benar

3

Menampilkan verifikasi login salah

4

Menampilkan input quisioner(untuk pengguna alumni)

5

Menampilkan input data alumni (untuk alumni)

6

Menampilkan logo STMIK Raharja

7

Menampilkan menu utama tracer study

8

Menampilkan laporan data tracer study

9

Menampilkan cetak laporan data tracer study

10

Menampilkan menu logout
Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat

1

Mempunyai kecepatan akses data lebih cepat

2

Memiliki tampilan sistem user friendly (mudah dipahami oleh user) dan menarik

3

Melakukan pengaksesan sesuai dengan hak akses user

Penyusun

 


(Sinta Puspita Dewi)

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

4.1 Rancangan Sistem Usulan

4.1.1. Prosedur Sistem Usulan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses Pengisian Data Alumni, Pengisian Quisioner untuk Pihak Pengguna Alumni.

1. Prosedur Pengisian Data Alumni

Alumni login dengan menggunakan Email Rinfo setelah itu akan muncul menu utama. Kemudian alumni pilih menu Halaman Alumni kemudian alumni menginput data alumni di halaman tersebut . setelah itu alumni mengklik tombol simpan maka data akan langsung tersimpan.

2. Prosedur Pengisian Quisioner oleh Pihak Pengguna Alumni.

Pihak Pengguna Alumni login dengan menggunakan username dan password yang sudah diberikan sebelumnya oleh pihak PDPK III setelah itu akan muncul menu utama. Kemudian Pengguna Alumni memilih menu halaman pengguna alumni kemudian pilih cari data alumni,setelah data alumni sudah di pilih pengguna alumni langsung melakukan pengisian quisioner kinerja lulusan alumni yang sudah tersedia setelah itu pengguna alumni mengklik tombol simpan maka data akan langsung tersimpan.

4.1.2. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Untuk mempermudah dalam perancangan sistem, sebuah proses dapat digambarkan dengan sebuah model yaitu use case diagram dimana diagram tersebut merupakan diagram yang menggambarkan sistem dari sudut pandang user. Yaitu ”apa” yang user lakukan bukan ”bagaimana”user melakukan. Rancangan kebutuhan sistem digambarkan sebagai berikut:

a. Use case Diagram Tracer study

Gambar 4.1. Use Case Diagram Tracer Study

a. 3 (tiga) aktor yaitu PDPK III, Alumni , Pengguna Alumni

b. 2 (dua) usecase yaitu HalamanLogin dan Logout.

c. 5 include yaitu;

1. TampilanMenu Utama.

2. IsiData.

3. LihatData Alumni.

4. IsiQuisioner.

5. Data barang.

d. 5 Extend, yaitu :

1. Tampilkan Halaman Utama

2. Tampilkan Halaman Alumni

3. Tampilkan Halaman Pengguna Alumni

4. Tampilkan Hasil Tracer Study

5. Tampilkan Halaman Informasi/News


4.1.3. Activity Diagram Yang Diusulkan

a. Activity diagram tracer study(PDPK III)


Gambar 4.2. Activity Diagram Tracer Study (PDPK III)

a. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan.

b. 7 (tujuh) activity yaitu;

1. Login

2. Melihat Halaman Utama

3. Melihat Halaman Alumni

4. Melihat Halaman PenggunaAlumni

5. Melihat HalamanTracer Study

6. Melihat HalamanNews(Informasi)

d. 1 (satu) final nodeyang merupakan mengakhiri sistem.

e. 2(dua)fork node yang merupakan percabangan dari satu aktivitas


b. Activity diagram tracer study(Alumni)


Gambar4.3. Activity Diagram Tracer Study (Alumni)

a. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan.

b. 5 (Lima) activity yaitu;

1. Login

2. Tampilkan Halaman Utama

3. Melihat Halaman Alumni

4. Isi Data Alumni

5. Tampilkan Data Alumni

6. Logout

d. 1 (satu) final nodeyang merupakan mengakhiri sistem.

e. 1 Decision Node untuk menyatakan ya (Y) atau tidak (T)


c. Activity diagram tracer study(Pengguna Alumni)


Gambar 4.4. Activity Diagram Tracer Study (Pengguna Alumni)

a. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan.

b. 5 (Lima) activity yaitu;

1. Login

2. Melihat Halaman Pengguna Alumni

3. Melihat Data Alumni

4. Mengisi Quisioner

5. Logout

c. 1 (satu) final node yangmerupakan mengakhiri sistem.

d. 2(dua) fork node yang merupakan percabangan dari satu aktivitas.

4.1.5. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dandi sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa messageyang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

a. Sequence Diagram TracerStudy (PDPK III)

Gambar 4.4.SequenceDiagram TracerStudy(PDPKIII)

a. 1 (satu) aktor yaitu admin.

b. 7(tujuh) life line yaitu;

1. login

2. halaman utama

3. halaman alumni

4. halaman penggunaalumni

5. halaman tracer study

6. halaman news

7. logout

c. 6(enam) message spesifikasidari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitasyang terjadi.kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut

b. Sequence Diagram TracerStudy (Alumni)

Gambar 4.6 Sequence Diagram Alumni

a. 1 (satu) aktor yaitu admin.

b. 6(Enam) life line yaitu;

1. 1.login

2. halaman utama

3. halaman alumni

4. halaman hasil tracerstudy

5. halaman news

6. logout

c. 5(lima) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut

c. Sequence Diagram TracerStudy (Pengguna Alumni)

Gambar 4.7 Sequence Diagram Pengguna Alumni

a. 1 (satu) aktor yaitu admin.

b. 6(Enam) life line yaitu;

1. 1.login

2. halaman utama

3. halaman penggunaalumni

4. halaman hasil tracerstudy

5. halaman news

6. logout

c. 5(lima) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut


4.1.6 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berisi perbedaan prosedur sistemberjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

Table 4.1 Perbedaan sistem berjalandengan sistem usulan


4.2 Rancangan Basis Data

4.2.1 Class Diagram Yang Diusulkan


Gambar4.5.Class diagram Tracer Study

a. 13 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi

b. 10 association,digunakan untuk memodelkan relasi diantara objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasibasis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basisdata menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yangdigunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. NamaFile  :Pribadi Raharja (Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : nim+nama+alamat+tahunangkatan+tanggallulus+ipk+

tanggallahir+jeniskelamin+statusperkawinan+nomorhp+jurusan+konsentrasi

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : NIM

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Opersional


Gambar 4.2 TmPribadiRahara/alumni


2. NamaFile  :TmAkademik (Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Idakademik+keterangan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : IdAkademik

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Master

Gambar 4.3 Struktur tabel TmAkademik

3. NamaFile  :TmAktivitasmhs(Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Idakademik+keterangan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : IdAktivitas+Keterangan

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Opersional

Gambar 4.4. Struktur tabel TmAktivitasmhs

4. NamaFile  :Inidikator(Quisioner Pengguna Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : IdPertanyaan+keterangan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : IdPertanyaan

Panjang Record  : 4 karakter

Type File  : File Opersional

Gambar 4.5. Struktur tabel Indikator


5. NamaFile  :TmKemampuan(Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : IdKemampuan+Keterangan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : IdKemampuan

Panjang Record  : 10 karakter

Type File  : File Opersional

Gambar 4.6. Struktur table TmKemampuan


6. NamaFile  :TmMinatPekerjaan(Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : IdMinatPekerjaan+Keterangan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : IdMinatPekerjaan

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.7 Struktur table TmMinatpekerjaan


7. NamaFile  : TmPendidikantambahan (Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : IdPend+Keterangan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : IdPend

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.8 Struktur table TmPendidikantambahan


8. NamaFile  : TTAkademik(Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Id+Keterangan+NIM+IdAkademik

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : Id

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.9 Struktur table TtAkademik


9. NamaFile  :TtAktivitasmhs(Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Id+NIM+IdAktivitas

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : Id

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.10 Struktur table TtAktivitasmhs


10. NamaFile  :TtIndikator(Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Id+NIM+IdPertanyaan+Nilai

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : Id

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.11 Struktur table TtIndikator


11. NamaFile  : TtKemampuan(InputData Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Id+NIM+IdKemampuan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : Id

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.12 Struktur table TtKemampuan


12. NamaFile  :TtMinatPekerjaan(Input Data Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Id+NIM+Idminatpekerjaan

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : Id

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.13 Struktur table TtMinatPekerjaan


13. NamaFile  : TtPendidikantambahan(InputData Alumni)

Media  : Hard Disk

Isi : Id+NIM+IdPend

Organisasi File  : Index Squential

Primary Key  : Id

Panjang Record  : 10karakter

Type File  : File Operasional

4.14 Struktur table TtPendidikanTambahan

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem tracer study yang akan dibuat, yaitu:

1. Prototype Halaman Log in

Gambar4.12.Rancangan Tampilan Program Menu Login


2. Prototype Halaman Utama (admin)

Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Program Menu Utama Admin

3. Prototype Halaman input data alumni

Gambar 4.14 Prototype Halaman Input data alumni


3. Prototype Halaman quisioner pengguna alumni

Gambar 4.15 Prototype Halaman quisioner pengguna alumni


3. Prototype Halaman laporan tracer study

Gambar 4.16 Prototype Halaman laporan tracer study

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

1. Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang berjalan, yaitu::

a. Processor  : intelCore i5 1.7 Ghz

b. Monitor  :11.6” WLED

c. Keyboard  :

d. RAM  :4 GB DDR3

f. Harddisk  : 64 GB

g. Printer  :HP

2. AplikasiYang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, perangkat lunak yang digunakan dalam sistem yang berjalan ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi Windows XP.

b. Xampp (php dan My sql).

c. Adobe Dreamweaver 8.

d. Mozilla Firefox

e. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition.

f. Microsoft Office 2007

Hak Akses

Terdapat 3 user role dalam sistem Tracer study yaitu PDPK III,Alumni dan Pengguna Alumni

Testing

Implementasi program Sistem Monitoring InventoryControl pada Media Cetak Tabloid Tipikor dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujianprogram yang mengutamakan pengujian tergadap kebutuhan fungsi dari suatuprogram. Tujuan dari metode Black BoxTesting ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input padaprogram. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah programaplikasi dapat menghasilkan outputyang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dariprogram tersebut. Apabila dari inputyang diberikan, proses dapat menghasilkan outputyang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar,tetapi apabila output yang dihasilkantidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan padaprogram tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaikikesalahan yang terjadi.

1. 1. Pengujian Black Box Pada Menu Login Admin

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box pada pengisian form log in GOint+ menggunakan Rinfo:


1. Pengujian Black Box Pada Form SIGN UP GOint+ Crew

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box pada pengisian form SIGN UP GOint+ Crew:

Implementasi

Schedule

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Informasi INT+ Dengan GO+ Dalam Menunjang Pengelolaan Data CMB Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada Bab I, Bab III dan Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa sistem INTEGRAM yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja masih belum optimal dan perlu dikembangkan karena sistem tersebut belum memenuhi kebutuhan Personal Marketing secara kesuluruhan. Kemudian dari analisa yang telah dilakukan, terdapat 3 (tiga) perumusan masalah yang sebelumnya telah dijabarkan di dalam Bab I. Dan berdasarkan hasil penelitian, berikut ini jawaban yang penulis peroleh:

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya mengenai “PengembanganWebsite Tracer Study pada PerguruanTinggi Raharja” diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem yang baru dapatmeminimalisir kekurangan yang ada pada sistem sebelumnya sehingga terciptalahsistem informasi yang lebih akurat dan updatetanpa harus memerlukan waktu yang lama untuk melakukan penelusuran alumnisetiap tahunnya.

2. Agar sistemlebih efektif dan efisien dengan mengidentifikasi kendala-kendala yang adasebelumnya, kemudian menciptakan sistem yang baru dan disimpan dalam databaseyang dikelola dengan baik, menambah fasilitas yang dapat memudahkan pihak PDPKIII, alumni dan pengguna alumni dalam melakukan pengisian quisioner tanpa harusmenggunakan media kertas lagi. Serta hasil pengisian quisioner dapatdimanfaatkan untuk kebutuhan lebih lanjut.

3. Sistem yang dibangun berupa sitem penelusuranalumni yang sudah berbasis web sehingga bisa di akses dimanapun dan pengisianform quisioner alumni pun sudah terstruktur pada system sehingga memudahkanalumni untuk mengisi dan melihat data yang sudah diisi.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian


a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

1. TujuanOperasional Dapat diterapkan ataudiimplementasikan sistem tracer study berbasis web pada Perguruan Tinggi Raharja.

2. TujuanFungsional Sistem Tracer study dapatmempermudah pihak PDPK III dalam melakukan penelusuran alumni setiap tahunnya.

3. TujuanIndividual Menambah pengetahuan penulisdalam hal perancangan sistem tracer study berbasis web yang telah dibuat.

b. Kesimpulan Terhadapa Manfaat Penelitian

1. Bagi Perguruan Tinggi Raharja Dapat menambah ilmupengetahuan pada Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam penelusuran alumni dengan adanya sistem informasi absensigur berbsis web.

2. Bagi Pengguna Menerapkan sistem penelusuranalumni berbasis web, untukmeminimalisir kesulitan dalam pencarian data, dan pengisian quisioner secaraonline.

3. Bagi Penulis Menambah pengetahuan danwawasan penulis dalam merancang sistem tracer study berbasis web.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Wawancara Wawancara dilakukandengan PDPK III untuk mendapatkaninformasi tentang sistem tracer study yang berjalan pada PerguruanTinggi Raharja.

Studi Pustaka Mendapatkansumber-sumber dari buku, literature, artikeldan lain-lain.

3. Observasi Observasidilakukan di Perguruan Tingi Raharja, secara langsung ke lapangan untukmendapatkan informasi yang dibutuhkan.

b. Metode Analisa Data

Metode Analisa Data dilakukan melalui 4 tahap diantaranya :

1. Penelitian yang sedang berjalan, mengamati langsungproses absensi yang sedang berjalan.


2. Analisa terhadap temuan penelitian, setelah mengamatisistem yang berjalan, kemudin membuat analisa dai temuan penelitian denganmenggunakan diagram UML.

3. Identifikasi kebutuhan informasi, mengidentifikasikankebutuhan apa saja yang dibutuhkan pada sistem yang akan dirancang.

4. Identifikasi persyaratan sistem, persyaratan yangdibutuhkan untuk merancang sebuah sistem.

b. Metode Analisa Perancangan

Metode yang digunakan untuk perancangan sistem tracer study berbasis web menggunakan metode perancangan UML (Unified Modeling Language), Framework Yii, dan database MySQL.

Saran

Untukdapat mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem absensi pegawai,penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa saran diantaranya :

a. Datakinerja alumni yang sudah diperoleh dari para pengguna alumni dapat digunakanoleh PDPK III untuk melakukan evaluasi alumni guna untuk peningkatan mutualumni yang berkesinambungan

b. Sistem ini belum sepenuhnya sempurna, karena kebutuhan informasi semakinlama akan meningkat. Oleh karena itu, agar lebih mengoptimalkan sistem tracerstudy ini disaranakan untuk terus dilakukan pengembangan dan penyempurnaansistem selanjutnya agar lebih optimal lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.

Contributors

Sinta Puspita Dewi