Backup zico

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS CAP STEMPEL MENGGUNAKAN

SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. PLN

PERSERO DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN

TANGERANG AREA CIKOKOL


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133468081
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS CAP STEMPEL MENGGUNAKAN

SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. PLN

PERSERO DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN

TANGERANG AREA CIKOKOL

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468081
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS CAP STEMPEL MENGGUNAKAN

SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. PLN

PERSERO DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN

TANGERANG AREA CIKOKOL

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468081
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi CCIT

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si.)
   
(Moch. Ibnu Safari, M.Kom)
NID : ....
   
NID : ....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS CAP STEMPEL MENGGUNAKAN

SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. PLN

PERSERO DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN

TANGERANG AREA CIKOKOL

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468081
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technology

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS CAP STEMPEL MENGGUNAKAN

SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT. PLN

PERSERO DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN

TANGERANG AREA CIKOKOL

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468081
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1133468081

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Seiring perkembangan IPTEK, banyak inovasi baru yang hadir dengan memanfaatkan teknologi untuk keperluan sehari-hari. Perkembangan teknologi menjadi sebuah hal yang sangat penting kita ketahui setiap detiknya. Alat cap stempel otomatis merupakan penunjang terciptanya keefisiensi waktu. Selain itu juga dapat, stempel otomatis merupakan alat yang cukup sulit ditemui dikalangan masyarakat maupun dikantor-kantor. Stempel otomatis ini mengandalkan teknologi printer dan gadget komputer/laptop untuk menunjang kinerja dari alat ini. Untuk membuat teknologi yang canggih penulis melakukan penelitian dalam pembuatan alat stempel otomatis yang menggunakan Sensor Infrared. Dengan adanya stempel cap otomatis menggunakan Sensor Infrared ini diharapkan bisa meningkatkan keefisiensian waktu pegawai PLN.


Kata kunci: SENSOR INFRARED

ABSTRACT

Along with the development of science and technology, many new innovations that come with using technology for everyday purposes. Technological development becomes a very important thing we know every second. Automatic rubber stamp tool is supporting the creation of keefisiensi time. It also can, automatic stamp is a tool that is quite difficult to find among the public as well as office-office. This automatic stamp printer technology and gadgets rely on the computer / laptop to bolster the performance of these tools. To make advanced technology writer doing research in the manufacture of automatic stamp tool that uses Infrared Sensor. With the cap seals automatically using Infrared sensors is expected to increase the efficiency of time employees PLN.


Keywords: SENSOR INFRARED

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto , S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si yang telah bersedia menjadi pembimbing Skripsi pada penelitian ini.
  5. Bapak Ibnu Safari, M. Kom yang telah bersedia menjadi pembimbing kedua saya.
  6. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
  8. Sahabat-sahabat saya (Hafidz, Maulana, Gilang, Akhbar).
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,29 Mei 2015
Zico Febrian El Islam
NIM. 1133468081

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani.Tujuan utama perkembangan IPTEK adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman.

Seiring dengan perkembangan IPTEK, inovasi alat-alat canggih mulai bermunculan karna diperlukannya untuk menunjang perekonomian yang sangat pesat dalam globalisasi ini. Alat-alat canggih terutama yang sudah pasti ada di kantor kantor besar seperti computer, printer, mesin fax , dan lain-lain ini sangat amat menunjang dalam segi waktu terutama. Alat super canggih memang selalu bermunculan setiap tahunnya bahkan setiap bulan.

Sering terlewatkan bahkan bisa dikatakan luput dari perhatian banyak orang yang lupa bahwa teknologi stempel sangat amat di perlukan didalam perusahaan bahkan wajib dan tertera dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.37/M-Dag/Per/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan disinggung tentang penggunaan stempel perusahaan yang fungsinya untuk memperkuat keabsahan dokumen. Stempel berfungsi sebagai tanpa pengenal dari orang yang namanya tertera atau tanda tangannya tercantum dalam dokumen. Sebenarnya, dengan nama dan tanda tangan pun, kehadiran dan persetujuan seseorang bisa diketahui. Namun dengan stempel, keyakinan atas persetujuan semakin kuat.

Dari semua teknologi yang telah ada di kantor-kantor masih tersimpan keluhan dari pemilik perusahaan yang memang masih harus menyediakan sumber daya manusia (SDM) untuk menempelkan cap stempel pada kertas yang jumlahnya ada ribuan tiap harinya. Pemilik perusahaan banyak mengeluh untuk hal ini dan meminta penulis untuk membuat alat cap stempel otomatis untuk di kantor, agar alat itu dapat membantu proses mencap kertas lebih mudah, cepat, efisien dan terlebih perusahaan tidak memerlukan sumber daya manusia (SDA) untuk melakukan cap stempel untuk ribuan kertas setiap harinya.

Penulis memilih judul ini dikarenakan banyaknya keluhan untuk segera terciptanya alat cap stempel otomatis yang memang Penulis memilih judul ini dikarenakan banyaknya keluhan untuk segera terciptanya alat cap stempel otomatis yang memang di banyak perusahaan yang memiliki kertas yang harus di stempel sangat memerlukan alat ini.Penulis memilih judul ini dikarenakan banyaknya keluhan untuk segera terciptanya alat cap stempel otomatis yang memang di banyak perusahaan yang memiliki kertas yang harus di stempel sangat memerlukan alat ini.di banyak perusahaan yang memiliki kertas yang harus di stempel sangat memerlukan alat ini.

Penulis ingin melakukan penelitian pada Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Sofyan Basir (sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia) menggantikan Nur Pamudji, Dirut sebelumnya yang mengundurkan diri.

Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka pada Skripsi ini penulis mengambil judul: “Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin merancang suatu alat yang dapat digunakan untuk kantor Perusahaan Listrik Negara (kantor layanan cikokol) dan penulis merancang alat berjudul Perancangan Sistem Otomatis Cap Stempel Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Arduino Uno Pada PT. PLN Persero Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area cikokol.”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang kita dapat simpulkan beberapa permasalahan yang muncul, yaitu:

  1. Alat apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan system otomatis stempel menggunakan sensor infrared?

  2. Berapa jumlah motor servo yang di butuhkan agar selalu tepat pada kertas yang harus distempel?

  3. software apa yang di gunakan untuk menjalankan system otomatis cap stempel?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan skripsi ini agar sesuai dengan tujuan yang di tetapkan maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian seperti pengontrolan ini di fokuskan pada alat arduino uno yang berfungsi untuk menjalankan alat cap stempel otomatis.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Memberikan kesempatan pada masyarakat umum untukmenggunakan teknologi yang lebih canggih dan moderen.

  2. Meningkatkan penguasaan. pengembangan, penerapan ilmupengetahuan dan teknologi untuk penulis sebelum menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Untuk diimplementasikan pada PT. PLN.

Manfaat Penelitian

  1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi,merumuskan dan memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan masa depan yang berkaitan dengan profesinya.

  2. Memberikan IPTEK yang canggih pada PLN untuk lebih mudah,cepat, dan efisien.

  3. Memperluas cakrawala berfikir Mahasiswa sebagai dampak positif.

Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan skripsi ini, makadi laksanakan suatu penelitian sehingga dapat di peroleh suatu hasil yang sesuai seperti yang di harapkan. Adapun metodelogi penelitian yang di gunakan adalah:


Metode Pengumpulan Data

Agar mendapatkan laporan yang akurat untuk penilisan laporan skripsi ini,di gunakan metode sebagai berikut:

a. Metode Pengamatan (Observasi Research)

Pada observasi yang di lakukan ini, penulis melihat masih adanya hal yang memang wajib di lakukan setiap harii yaitu menstempel ribuan kertas dengan cara yang masih manual.

b. Metode Wawancara (Interview Research)

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan stakeholder yang ada pada PT. PLN agar memperoleh data yang jelas dan akurat. Sehingga tanggapan dari stakeholder akan dijadikan pertimbangan untuk di buatnya alat cap stempel otomatis untuk ribuan kertas tiap harinya.

c. Metode Studi Pustaka ( Library Research)

Studi pustakan adalah metode untuk mendapatkan informasi dan datadari beberapa sumber (literature) atau buku yang di perlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.

Metode Analisa

Pada metode ini menggunakan SWOT (Strategis, Weakness, Opportunities, Threatment). Alasan penulis menggunakan metode analisa ini adalah dalam eksperimen yang di lakukan di PT. PLN sangat memerlukan suatu perencanaan strategis serta struktur sasaran atau tujuan yang saling mendukung.

Metode Perancangan

Untuk metode perancangan yang di usulkan ini, penulis menggunakanFlowchart . untuk perancangan alat, penulis menggunakan Diagram Blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang di butuhkan.

Metode Prototipe

Prototipe model yang penulis gunakan yaitu Throw-away. Prototipe dibuatdan diuji. Pengalaman yang di peroleh dari pembuatan prototipe di gunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototipe tersebut di buang (tidak dipakai). Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena memiliki suatu tujuan utamanya yaitu kegagalan dalam mendefinisikan masalah antara user dan developer dapat dikenali dari awal serta proses testing dan perbaikan dapat di lakuakn secara terus-menerus sehingga mengurangi tingkat kegagalan produk.


Metode Testing

Dalam metode pengujian ini peneliti melakukan pengujian dengan metode black box terhadap prototype yang telah dibuat, hal ini dilakukan agar dapat diketahui apakah prototype tersebut sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang diharapkan..

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka materi penulisan ini di kelompokan menjadi 5 (lima) bab yang masing masing saling berkaitan antara babsatu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta berfungsi untuk membangun rancangan. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar sistem pengontrolan, serta teori-teori mikrokontroler secara umum.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini memuat tentang perancangan sistem cap stempel otomatis. Flowchart dari sistem yang akan di bangun. Komunikasi antara arduino uno dan alat pelengkap lainnya dengan tampilan prototipe.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisikan tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi arduino dengan alat-alat yang lainnya. Pengujian juga dijelaskan dibab ini guna untuk memberikan bukti bahwa alat telah teruji.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli.

Menurut Sutarman (2012:13)[1], "sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama".

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-subsistem abstrak maupun fisik yang saling terintregasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

Berdasarkan dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok jaringan yang berkerja saling berhubungan atau saling terhubung satu sama lain yang berfungsi untuk menyelesaikan tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem memiliki karakteristikatau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang salingberinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Suatu subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menajalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat memepunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan supra sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (interface)

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistemyang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

f. Keluaran Sistem (output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan daribeberapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.

Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain

Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan.

Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

c. Sistem Tertutup dan Terbuka.

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin.

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika di pandang dari pelakunya. Pada zaman semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem di kerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya di lakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya di lakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem dilihat dari kekomplekan masalahnya dibagimenjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

g. Sistem Buatan Tuhan /Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Tuhan merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikit pun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

4. Tujuan sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[2], Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukuryang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[3],Siklus Hidup Sistem adalah prosesevolusioner yang di ikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:


Mengenali adanya kebutuhan Sebelum segala sesuatunyaterjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari 10 organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat di definisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

Pembangunan sistem Suatu proses atau perangkat proseduryang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Pemasangan sistem Setelah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

Pengoperasian sistem program-program komputer danprosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

Sistem menjadi usang Kadang perubahan yang terjadi begitudrastic sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan system yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Kendali/Kontrol

Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261)[4], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern di kembangan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup.


  1. Sistem Kendali Loop Terbuka
  2. Sistem kendali loop terbuka adalah sistem yangberhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerimanmasukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem yanglainnya. Karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkunganluarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendali yang baik.

    Walaupun tidak memberikan umpan balik sebagaipembanding untuk validasi, sistem kendali terbuka masih tetap memungkinkanuntuk menyelesaikan perintah dengan baik asalkan objek terkendali tidakmengalami perubahan yang tidak terprediksi sebelumnya.

    Sistem pengendalian dengan loop terbuka lebihsederhana dan lebih murah dari loop tertutup yang lebih rumit, dengancatatan implementasinya harus disesuaikan pada situasi dimana semua pengaruhpada objek terkendali dapat diprediksi serta tidak tergantung faktor-faktorluar.

    Sistem pengendali sangat berkaitan erat dengan kemajuan teknologi komputer. Dengan menggunakan suatu bahasapemrograman tertentu komputer memungkinkan untuk dapat mengendalikan kinerjaperalatan lain, sehingga dapat diperintah sesuai dengan kondisi yang diinginkan.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Sistem loop tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya.

Metode Penelitian

1. Perancangan

Flowchart

Menurut Sulindawati di dalam jurnal SAINTIKOM (2010:8)[5], "Flowchart adalah gambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program".

Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[6], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program".

Flowchart adalah bentuk gambar atau diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

2. Pengujian

White Box

White Box merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.

Black Box

Menurut Siddiq (2012:4)[7], "Pengujian black box adalah pengujian apek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak ". Metode ini di gunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012: 4)[8], "Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan".

3. Flowchart

Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011: 116)[6], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program".

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya maslah yang perlu di pelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus di perhatikan yaitu:

  1. Flowchart di gambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

  2. Aktivitas yang di gambarkan harus didefinisikan secara dan definisi ini harus dapat di mengerti oleh pembacanya.

  3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

  5. Setia langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar

  6. Lingkup dan range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

Definisi Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroler Atmega 328

Menurut Syahid(2012:33)[9], ”ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll).”

Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas. Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain:

a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

b. 32 x 8-bit register serba guna.

c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

d. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

e. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

h. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.

32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328:

2. Konfigurasi Pin ATMega328

Menurut Syahid(2012:34)[9], ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

1. Port B.

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini:

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C.


Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut:

a. ADC6 channel(PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

3. Port D.


Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

Konsep Sensor

1. Definisi Sensor

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.

Sensor Cahaya

a) Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya.

b) Fotokondutif. Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan tahanan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang rendah.

Sensor Suhu

Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :

a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuranmdengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai thermocouple.

b) Detektor Suhu Tahanan

Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.


c) Thermistor

Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per ³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.


d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)

Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang merasakan (sensor). Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 ³C), tetapi menghasilkan output yang sangat linear di atas rentang kerja.

Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya.

Rangkuman Sensor

  1. Sensor digunakan untuk mendeteksi dan sering mengukur adanya sesuatu

  2. Sensor biasanya dikategorikan dengan apa yang diukur

  3. Fotovoltaic atau sel solar adalah sensor cahaya mengubah energi cahaya langsung menjadi energi listrik

  4. Pengukur regangan kawat bekerja pada prinsipnya bahwa tahanan penghantar berubah dengan panjang dan luas penampang

  5. Thermocouple pada prinsipnya menggunakan perbedaan suhu antar sambungan penghantar menyebabkan terbangkitnya tegangan DC yang kecil

Perancangan

Pada saat hendak membuat sebuah sistem yang akan digunakan pada suatu perusahaan, setiap pengembang aplikasi diharuskan membuat sebuah rancangan dari sistem yang ingin dibuat. Rancangan ini bertujuan untuk memberi gambaran umum dari sistem yang akan berjalan nantinya kepada setiap stakeholder. Pada saat hendak membuat sebuah sistem yang akan digunakan pada suatu perusahaan, setiap pengembang aplikasi diharuskan membuat sebuah rancangan dari sistem yang ingin dibuat. Rancangan ini bertujuan untuk memberi gambaran umum dari sistem yang akan berjalan nantinya kepada setiap stakeholder.

Berikut ini terdapat pula beberapa teori mengenai pengertian perancangan sistem. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5)[10], perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu .

Teori Khusus

Arduino Uno Board

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, mengcompile menjadi kode biner dan mengupload ke dalam memory microcontroller.

Menurut Feri Djuandi (2011:8)[11], “Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya.,sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.”

Pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari mikrokontroler ATmega328 yang dipakai pada Arduino Uno.

Blok-blok diagram dijelaskan sebagai berikut :

- Universal Asynchronus Reseiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan yang digunakan untuk komnikasi serial seperti pada RS-232, RS-442 dan RS-485.

- 2KB RAM pada memori kerja bersifat volatile (hilang saat dayadimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.

- 32KB RAM flash memori bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari computer. Selain program, flash memori juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program didalam RAM akan dieksekusi.

- 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk meyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.

- Central Processing Unit (CPU), bagian dari mikrokontroler untuk menjalankan setiap instruksi dari program.

- Port Input dan Output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.


Bagian-bagian Arduino Uno. Setelah mengenal bagian-bagian utama dari mikrokontroler ATmega328 sebagai komponen utama, selanjutnya menjelaskan tentang bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.

Bagian-bagian komponen dari Arduino Board dapat dijelaskan sebagai berikut:

- 14 pin (0-13)

Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

- USB

Berfungsi untuk :


  1. Memuat program dari komputer ke dalam papan.

  2. Komunikasi serial antara papan dan Komputer.

  3. Memberi daya listrik kepada papan.

- Sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

- Q1 – Kristal (quartzcrystal oscillator)

Jika mikrontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantungnya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detaknya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).


- Tombol Reset S1

Untuk me-reset mikrokontroler sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.

- In-CircuitSerial Programming (ICSP)

Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram mikrokontroler secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

- IC 1 – MikrokontrolerATmega

Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

- X1 – sumber daya eksternal

Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.

- 6 pin input analog (0-5)

Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 –5V.

Komponen Elektronika

Dalam dunia elektronik terdapat komponen-komponen elektronika yang sangat penting yang dipakai oleh hampir semua rangkaian elektronika. Komponen-komponen tersebut adalah resistor, transistor, kapasitor, dioda. Bila kita menjumpai sebuah rangkaian elektronik dan membongkarnya pasti terdapat komponen-komponen elektronika tersebut, paling kita akan menemukan salah satunya. Keempat komponen tersebut adalah komponen-komponen dasar dalam dunia elektronik makanya hampir pasti ada dalam sebuah rangkaian elektronik. Kali ini, saya akan coba membahas tentang keempat komponen tersebut.

1. Resistor

Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm meter.

Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC (Negative Thermal Resistance).

2. Transistor

Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang semikonduktor dan dapat digunakan sebagai penyambung, pemutus, ataupun penguat arus listrik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai elemen kunci dalam amplifikasi, deteksi, dan switching untuk arus listrik. Selain itu transistor juga merupakan komponen elektronik aktif dalam semua sistem elektronik yang mengubah daya baterai menjadi arus listrik. Hampir di setiap jenis transistor diproduksi dalam bentuk semikonduktor, sering kali berupa material kristal tunggal, biasanya berbahan dari silikon. Ada beberapa jenis transistor yang sudah diklasifikasikan berdasarkan arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET), keduanya memungkinkan pengaliran listrik menjadi sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki dua macam, yaitu transistor bipolar (dikenal dengan singkatan BJT) dan field effect (dikenal dengan singkatan FET) dimana masing-masing jenis ini bekerja secara berbeda-beda. Bipolar Transistor merupakan transistor yang memiliki dua macam muatan megalirkan arus listrik, yaitu elektron dan lubang Makanya disebut bipolar. Dalam transistor jenis ini, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas yang dinamakan zona depletion, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. Transistor bipolar memiliki kategori tambahan yaitu homojunction untuk satu jenis semikonduktor (semua silikon), dan heterojunction yang memiliki lebih dari satu jenis semikonduktor (terutama silikon dan silicon-germanium, Si/Si1-xGex/Si). Saat ini homojunction silikon, biasanya disebut BJT, adalah jenis silikon yang paling umum digunakan. Namun, kinerja tertinggi (frekuensi dan kecepatan) adalah hasil dari transistor bipolar hetero (HBT). Field Effect Transistor, merupakan transistor jenis kedua yang disebut juga transistor unipolar. Transistor jenis ini hanya menggunakan satu pembawa muatan yaitu elektron saja atau lubang saja tergantung dari tipe FET-nya. Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu saluran konduksi sempit dengan zona depletion di kedua sisinya. Bandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah basis memotong arah arus listrik utama. Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan saluran konduksi tersebut.

3. Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara. Besaran yang diukur pada sebuah kapasitor adalah kapsitansi yang dinotasikan sebagai C. satuan kapasitansi adalah farad (F) kapasitor dibagi dalam jenis kapasitor non-polar dan kapasitor polar. Kapsitor non-polar dapat dipasang secara bolak-balik pada rangkaian elektronika, tanpa memperhatikan kutub positif dan negatifnya. Pada kapsitor polar, kutub negatif (-) digambarkan sebagai garis putih. Pemasangan kutub positif (+) dan kutub negatif (-) kapsitor yang salah pada rangkaian elektronika dapt menyebabkan rangkaian rusak atau meledak.

Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronika:

  1. Sebagai alat penyaring dalam rangkaian catu daya.

  2. Untuk menghindari loncatan api saat sakelar beban listrik dihubungkan.

  3. Untuk menghemat daya listrik.

  4. Untuk meredam noise atau ripple.

  5. Sebagai kopling saat menghubungkan beberapa rangkaian listrik.


4. Dioda

Dioda adalah komponen elektro yang memiliki dua anoda dan katoda, tapi terkadang memiliki tiga saluran dimana saluran yang satunya hanya berfungsi sebagai pemanas, dimana arus listrik dapat mengalir di dalamnya dan biasanya digunakan karena sifatnya yang memungkinkan arus mengalir hanya satu arah, melawan arus yang lain.



Sebuah tegangan yang diberikan dapat menyebabkan elektron mengalir hanya satu arah, dari katoda ke anoda, dan kemudian kembali ke katoda melalui sebuah sirkuit eksternal. Dioda yang paling dikenal adalah tabung vakum dan dioda semikonduktor. Semi konduktor dioda, yang paling sederhana dari perangkat semikonduktor, terdiri dari dua elektroda dan dua zat semikonduktor yang berbeda. Dioda tersebut membentuk dasar untuk peralatan semikonduktor yang lebih kompleks (termasuk transistor) yang digunakan dalam komputer dan peralatan elektronik lainnya. Dioda semi konduktor termasuk diode pemancar cahaya dan dioda laser, yang terakhir memancarkan sinar laser, berguna untuk telekomunikasi melalui serat optik dan untuk membaca CD.


Secara fisik dioda ini berbentuk tabung vakum yang digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai penyearah atau detektor frekuensi radio. Aplikasi modern dari dioda tabung umumnya terbatas pada rectifier dalam high-end amplifier audio dan lainnya khusus tegangan tinggi sirkuit. Dioda tabung menggunakan tiga elemen saluran, dua elemen aktif dan satu elemen pasif (yang berfungsi sebagai pemanas). Dalam pengoperasian yang khusus, katoda dipanaskan oleh filamen, dan tegangan AC diterapkan pada katoda. Katoda panas melepaskan elektron yang deras mengalir ke plat (anoda) dan menjadi arus yang diperbaiki. Dalam hal ini, dioda ini memungkinkan aliran arus menjadi satu arah.

Sensor Infrared

Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu module dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier). IR Detector Photomodules yang digunakan dalam perancangan robot ini adalah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules). TSOP ini mempunyai berbagai macam tipe sesuai dengan frekuensi carrier-nya, yaitu antara 30 kHz sampai dengan 56 kHz. Tipe-tipe TSOP beserta frekuensi carrier-nya dapat dilihat pada lampiran data sheet. Bentuk Dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP.

Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah. Output (Out) Vs (VCC +5 volt DC) Ground (GND) Sensor penerima inframerah TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) memiliki fitur-fitur utama, seperti berikut. Fotodiode dan penguat dalam satu chip. Keluaran aktif rendah. Konsumsi daya rendah. Mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Bahasa C adalah bahasa yang modular, yaitu tersusun atas rutin–rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi–fungsi tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program–program lainnya tanpa harus menulis ulang implementasinya.

Motor Servo

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin merancang suatu alat yang dapat digunakan untuk kantor Perusahaan Listrik Negara (kantor layanan cikokol) dan penulis merancang alat berjudul Perancangan Sistem Otomatis Cap Stempel Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Arduino Uno Pada PT. PLN Persero Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area cikokol.

1. Konstruksi Motor Servo

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

2. Jenis-Jenis Motor Servo

a. Motor Servo Standar 180°

Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.

b. Motor Servo Continuous

Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

3. Pulsa Kontrol Motor Servo

Operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

Cap Stempel

Pengertian Stempel

Stempel adalah alat yang bisa membantu kebutuhan kita dalam pengesahan biasanya stmpel digunakan pada pengesahan izajah ,nota dan masih banyak lagi pengesahan-pengesahan lainnya , Dalam suatu toko biasanya stempel digunakan untuk alat bukti seperti lunas ,terima kasih , dah masih banyak bukti-bukti dari stempel.

Jenis-Jenis Stempel

Ada beberapa jenis stmpel yang nota benya sama namun yang membedakan silahkan buka agar paham nantinya.

1. Stempel Warna

Stempel warna pada umunya sangat praktis, baik deari segi waktu dan sangat mudah namun stempel ini cukup mahal di bandingkan dengan stembel biasa, dan stmpel ini praktis tidak menggunakan bak stmpel .

2. Stempel Biasa

Stempel ini biasanya terbuat dari karet runaflek dengan pegangannya kayu dan selau ditemani dengan bak stmpel ,stempel biasa harganya cukup terjangkau dalam artian murah ketimbang stempel warna.

Software Arduino

Menurut Feri Djunadi (2011:12)[12], “Software Arduino adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan bahasa Java sehingga tidak perlu diinstal seperti software pada umumnya tapi dapat langsung dijalankan selama komputer yang digunakan sudah terinstal Java Runtime. IDE Arduino terdiri dari :"

  • Edit program, sebuah modul yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.
  • Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner.
  • Uploder, sebuh modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam memori di dalam Arduino Board.

    Berikut ini adalah tampilan IDE Arduino :

    Literature Review

    1. Penelitian yang di lakukan oleh Arfa [2014] dari Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang dengan judul AKSES KONTROL KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT MENGGUNAKAN PASSWORD DAN INFRARED BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328. Penelitian ini membahas sebuah sistem akses kontrol kendaraan menggunakan password dan sensor infra red yang dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan kendaraan bermotor. Gagasan hardware ini tercipta dikarenakan lemahnya tingkat keamanan pada kunci biasa.

    2. Penelitian yang di lakukan oleh Sony Ade Wibowo [2015] dari Universitas Muria Kudus dengan judul IMPLEMENTASI PASSIVE INFRARED, WEBCAME, DAN SMS UNTUK MENUNJANG KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8515. Penelitian ini memanfaatkan kolaborasi dari teknologi komunikasi dan elektronika, yaitu teknologi mikrokontroller di kontrol oleh sistem dengan bahasa pemograman C.

    3. Penelitian ini di lakukan oleh Prademy imanuakbar [2015] dari Universitas Gajah Mada dengan judul PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN REMOT INFRAMERAH BERBASIS ARDUINO UNO. Penelitian ini membahas sebuah alat yang berfungsi sebagai pengendali jarak jauh menggunakan remote inframerah, yaitu pada lampu dapat dikendalikan dengan jarak jauh tanpa datang langsung menuju ke kontak saklar untuk mematikan atau meyalakan ataupun mengatur redup terangnya lampu.

    4. Penelitian ini di lakukan oleh Halida Rahmania [2014] dari Universitas Gajah Mada dengan judul ANALISIS DAGING TIKUS DALAM BAKSO SAPI MENGGUNAKAN METODE SETROSKOPI INFRAMERAH YANG DIKOMINASIKAN DENGAN KEMOMETRIKA. Penelitian ini dilakukan untuk identifikasi adanya daging tikus pada bakso sapi secara kualitatif dan kuantitatif.

    5. Penelitian ini di lakukan oleh Sarah [2014] dari Universitas Sumatera Utara dengan judul PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI INFUS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA89S51. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan tetesan infus serta memberi tanda berupa bunyi alarm jika cairan akan habis.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN(Persero) Area Cikokol

    Jakarta sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan dan barometer perekonomian nasional memerlukan dukungan energi listrik yang besar, bermutu dan handal. PT. PLN (Persero) Area Cikokol merupakan salah satu ujung tombak PLN dalam melayani pelanggan di wilayah DKI Jakarta, Kotamadya Tangerang, Kabupaten Tangerang, serta sebagian Kabupaten Bogor, Kabupaten Depok dan Kabupaten Bekasi. Total luas wilayah operasi adalah 2.067 km2.

    Tugas pokok PT PLN (Persero) Area Cikokol meliputi distribusi, penjualan tenaga listrik dan pelayanan pelanggan. Operasionalisasi tugas pokok tersebut dikendalikan melalui unsur pelaksana yang terdiri dari 35 Area Pelayanan yang tersebar di penjuru Jakarta dan Tangerang, didukung oleh 4 Area Jaringan dan 1 Area Pengatur Distribusi. Pengembangan bisnis dilakukan dengan berpedoman pada konsep retail dan wire, dimana retail menekankan pada aktivitas bisnis berorientasi pelanggan dan wire memfokuskan pada pengembangan jaringan fisik untuk mendukung layanan bagi pelanggan. Dari sisi retail kegiatan dilaksanakan oleh Area Pelayanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi proses bisnis yang saling berkaitan. Model pelayanan yang dibangun adalah one stop service. Dari sisi wire kegiatan dilaksanakan oleh Area Jaringan dengan tujuan 65 menjaga mutu dan keandalan pasokan tenaga listrik. Dengan didukung oleh aplikasi sistem informasi yang berbasis teknologi mutakhir, menjadikan sistem pelayanan pelanggan PLN Disjaya dan Tangerang menjadi lebih mudah, sehingga pelanggan dapat menikmati kemudahan-kemudahan proses pelayanan seperti:

    1. Komunikasi antara Area Pelayanan (AP) dan Area Jaringan (AJ), serta tempat pembayaran (bank), sehingga program pelayanan satu atap (one stop service) dapat dengan mudah dilaksanakan.

    2. Pelanggan dapat mengetahui atau monitor status rekening (berjalan atau tunggakan) secara online melalui aplikasi info rekening yang tersedia.

    3. Penelusuran data lebih mudah, terutama jika ada complaint dari pelanggan.

    Sesuai dengan visi PLN, yaitu menjadi perusahaan pelayanan berkelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumbuh pada potensi insani, PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang terus berusaha meningkatkan kualitas manajemen mutu dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggannya. Berkat keseriusan menjalankan proses bisnisnya, PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang berhasil dalam meningkatkan prestasi kerja dan mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya:

    1. Memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 oleh sepuluh unit Area Pelayanan (APL) dan Area Jaringan (AJ) di akhir Desember 2004 oleh Badan Sertifikasi SAI Global Indonesia (SAI Global) dan PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi. Pemberian sertifikat ISO 9001: 2000 diberikan sehubungan dengan prestasi yang telah dicapai oleh unit Area Pelayanan di bidang pelayanan pelanggan, pembacaan meter, pembuatan rekening, pembukuan pelanggan, penagihan dan pengawasan kredit.

    2. Di bulan Maret 2005, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Quadrant Positioning and Branding, Call Center 123 PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang memperoleh penghargaan sebagai call center terbaik pada kategori perusahaan public service oleh Majalah Marketing dan Center of Customer Satisfaction dan Loyalty.

    Visi & Misi PLN

    1. Visi PLN Area Cikokol

    Sebagai satu kesatuan usaha PLN. PT. PLN (Persero) Area Cikokol memiliki Visi “Menjadi perusahaan distribusi tenaga listrik yang handal, tangguh dan berkembang.

    2. Misi PLN Area Cikokol

    Misi yang diemban adalah :

    1. Melaksanakan bisnis distribusi tenaga listrik yang berorientasi kepada pelanggan, karyawan dan pemilik.

    2. Meningkatkan profesionalisme SDM

    3. Menjadikan bisnis tenaga listrik sebagai sarana pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    4. Melaksanakan usaha sesuai kaidah bisnis.


    Tujuan & Sasaran PLN Area Cikokol

    1. Tujuan PLN Area Cikokol

    1. Korporatisasi (kelayakan keuangan) sebagai perusahaan yang mandiri

    2. Transparansi atau akuntabilitas dalam bidang peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang

    3. Peningkatan efisiensi dan pengembangan usaha

    2. Sasaran PLN Area Cikokol

    1. Menyiapkan Strategi Unit Bisnis menjadi anak perusahaan yang mandiri

    2. Meningkatkan Customer Value, Share holder Value dan Employee Value

    3. Meningkatkan kompetensi dan efektivitas kinerja SDM

    4. Mengupayakan penerapan tarif tenaga listrik sesuai dengan nilai ekonominya (Customer Oriented Company)

    5. Menyediakan tenaga listrik dengan jumlah dan kualitas yang memadai sesuai dengan kaidah bisnis yang wajar.

    Struktur Organisasi PLN Area Cikokol

    Sejarah berdirinya PLN Area Cikokol diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan Belanda (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkitan tenaga listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir. Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisa.

    Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 Januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaannya diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Ranting Kebayoran dan Tangerang.

    Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahan pun terus bergilir sesuai kronologi berikut ini:

    1. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 67 tahun 1961,dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU PLN) khusus untuk wilayah Jakarta dengan nama Perusahaan Listrik Negara Exploitasi XII.
    2. Berdasarkan SK Direksi BPU PLN No.Kpts/030/DIRPLN/62 tanggal 21 Desember 1962, wilayah kerja PLN Exploitasi XII dibagi menjadi 7 buah distrik dengan kelas yang berbeda-beda.
    3. Pada tahun 1965 terjadi perubahan tanggungjawab, dimana PLN Exploitasi XII meliputi Cabang Gambir dan Cempaka Putih, Jakarta Kota, Kebayoran, Jatinegara dan Cawang, Tangerang dan Cabang Tanjung Priok pada tahun 1970.
    4. Berdasarkan PP No. 18 tahun 1972, status perusahaan Listrik Negara dirubah menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara.
    5. Berdasarkan Peraturan Menteri PUTL No. 01/Prt/1973 tanggal 23 Maret 1973, PLN Exploitasi XII dirubah menjadi Perum Listrik Negara Distribusi IV yang meliputi Cabang Gambir, Kota, Kebayoran, Jatinegara, Tanjung Priok, Tangerang dan Bengkel Karet.
    6. Berdasarkan SK Menteri PUTL No. 45/Kpts/1976 tanggal 8 Agustus 1976, nama PLN Distribusi IV dirubah menjadi PLN Area Cikokol (sesuai SE Direksi PLN No. 025/PST/1976 tanggal 17 April 1976).
    7. Berdasarkan penjelasan dan pengumuman Pemerintah tentang pembentukan Kabinet Pembangunan III tanggal 29 Maret 1978, PLN yang semula bernaung di bawah Departemen PUTL dialihkan menjadi di bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi.
    8. Pada kurun waktu 1988 terjadi beberapa penambahan Unit Kerja, sehingga PLN Area Cikokol memiliki tujuh cabang sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel pemeliharaan kelistrikan. Dua yang disebut terakhir adalah sebagai unsur penunjang.
    9. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya dikenal sebagai Perum berubah statusnya menjadi Persero, sehingga namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) Area Cikokol.
    10. Berdasarkan White Paper Mentamben Agustus 1998, maka pemerintah meluncurkan kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan sesuai Keputusan Menko WASPAN No. 39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka PT PLN (Persero) Area Cikokol diarahkan kepada Strategic Business Unit/Investment Centre.
    11. Sehubungan dengan butir No. 10 di atas, maka Direksi PLN telah mengeluarkan SK N0. 161.K/010/DIR/2000 tanggal 05 September 2000 tentang organisasi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Area Cikokol. Sesuai SK Direksi tersebut, maka susunan organisasi PT PLN (Persero) Unit

    Bisnis Area Cikokol adalah sebagai berikut:

    a. Unsur Pimpinan adalah General Manager

    b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang:

    1. Pemasaran dan Pengembangan Usaha
    2. Pelayanan Pelanggan
    3. Komersil
    4. Perencanaan
    5. Operasi dan Pelayanan Gangguan
    6. Pemeliharaan
    7. Logistik
    8. Teknologi Informasi
    9. Keuangan
    10. Akuntansi
    11. Organisasi dan SDM
    12. Hukum
    13. Hubungan Masyarakat
    14. Umur

    c. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern

    d. Unit Pelayanan (UP)

    e. Unit Pengelola Jaringan (UPJ)

    f. Unit Gardu Induk

    g. Unit Pengatur Distribusi (UPD)

    Selanjutnya berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.010.K/010/DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi se Jawa-Bali, maka susunan organisasi PT PLN (Persero) Distribusi se Jawa-Bali sebagai berikut:

    a. Unsur Pimpinan adalah General Manager

    b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang:

    1. Perencanaan
    2. Distribusi
    3. Niaga
    4. Keuangan
    5. SDM dan Organisasi
    6. Komunikasi Hukum dan Administrasi

    c. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern

    d. Area Pelayanan (AP)

    e. Area Jaringan (AJ)

    f. Area Pengatur Distribusi (APD)

    g. Area Pelayanan dan Jaringan:

    - Unit Pelayanan

    - Unit Pelayanan Jaringan

    - Unit Pelayanan dan Jaringan

    (untuk sementara struktur organisasi PT PLN (Persero) Area Cikokol masih mengacu kepada butir No. 11).3.1.5

    Peluang & Keunggulan PLN Area Cikokol

    Tingginya pertumbuhan akan permintaan tenaga listrik yang mencapai 11% sebelum terjadinya krisis moneter, merupakan suatu peluang bisnis yang menjanjikan. Pemulihann ekonomi yang mulai bergulir saat ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan akan permintaan tenaga listrik yang sempat terpuruk pada tahun 1998. Hal ini terlihat dari angka pertumbuhan yang bergerak naik dari -8,96 pada tahun 1998 menjadi 6,45% pada tahun 1999 dan sesuai perkiraan menjadi 12,75 pada akhir tahun 2000.

    A. Keunggulan

    Memiliki sistem kelistrikan yang handal, dengan dukungan sistem Jaringan Tenaga Listrik (JTL) yang terdiri dari:

    1. Sistem JTL yang lengkap yang terdiri dari JTM 11.510 Kms, JTR 25.087 Kms, Gardu Distribusi (GD) 11.006 unit, Gardu Hubung (GH) 173 unit (status Januari 2003) dan konfigurasi jaringan yang sedemikian rupa sehingga menjamin keandalan pasokan tenaga listrik ke konsumen.
    2. Tersebarnya Area-Area Pelayanan yang berjumlah 35 unit di wilayah Distribusi Jakarta dan Tangerang yang mendekati konsentrasi pelanggan, sehingga menjamin kecepatan pelayanan kepada masyarakat pelanggan.


    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Pada perancangan ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan perangkat penunjang seperti Arduino uno, Sensor Infrared, motor servo dan sebagainya, agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Selain itu ada juga perangkat lunak dengan membuat flowchart dari sistem yang akan di buat dan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “Perancangan Sistem Otomatis Cap Stempel Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Arduino Uno”.

    Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

    1. Alat yang digunakan meliputi :

    1. Solder Timah
    2. Solder Karet
    3. Software Arduino uno
    4. Arduino uno sebagai bootloader untuk upload program.

    2. Bahan-bahan yang digunakan meliputi :

    1. Arduino Uno
    2. Sensor Infrared
    3. Motor servo standar
    4. IC regulator (LM7805, LM7806)
    5. Kapasitor Elco 2200
    6. Resistor
    7. Lampu LED
    8. Heatshink (alumunium pendingin)
    9. Jack baterai
    10. Switch ON/OFF
    11. Timah solder
    12. Kabel konektor
    13. Pin header
    14. Printed circuit board

    Tujuan Perancangan

    Tujuan Perancangan Sistem Otomatis Cap Stempel Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Arduino Uno Pada PT. PLN ini dibuat diharapkan akan tercipta beberapa dampak positif. Dampak positif tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

    1. Agar mempermudah pegawai PLN dalam mencap kertas yang harus distempel dalam jumlah ribuan.
    2. Memodernsasi Teknologi pada PT. PLN.

    Analisa Sistem

    1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

    Pada sistem yang ada di PT. PLN cabang Cikokol sekarang, pegawai masih mencap stempel dengan jumlah ribuan setiap harinya dengan cara manual.

    2. Analisa Sistem Unggulan

    Pada analisa sistem usulan ini penulis ingin membuat alat cap stempel otomatis sebagai solusi untuk mempermudah dalam mencap stempel.

    Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

    Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka digambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar bawah ini:

    1. Cara Kerja Alat

    1. Pertama, Sensor membaca pergerakan dan memberikan data ke arduino.
    2. Kedua, arduino menerima data dari sensor dan memberikan perintah ke motor servo untuk bergerak.
    3. Ketiga, motor servo berputar kebawah untuk menekan stempel.
    4. Keempat, stempel langsung mencap kertas selanjutnya dan berulang - ulang kali melakukan hal seperti itu.
    5. Lampu LED berfungsi sebagai indikasi sistem sedang berjalan.

    Merancang Schematik Hardware

    Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

    Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.

    Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

    Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.

    Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini.

    Rangkaian Lampu LED

    Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.

    Sistem ini juga menggunakan lampu LED sebagai indikatornya. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah ketiaka pada saat mendapatkan input-an maka lampu tersebut akan menyala. Rangkaian diatas tidak membutuhkan power eksternal karena daya yang dibutuhkan sangat kecil, dan cukup langsung dihubungkan dengan mikrokontroller arduino Uno. Adapun listing program yang digunakan dapat ditulis seperti gambar berikut.

    Rangkaian Motor Servo

    Pada rangkaian motor servo ini, hanya akan ditampilkan bagaimana motor servo yang di kontrol oleh arduino. Sehingga motor dapat diubah arah putaran motor dengan memberikan polaritas yang dibalik, yang akan menyebabkan motor servo dapat bergerak.

    Pada rangkaian gambar 3.9 di atas konfigurasi untuk kaki motor servo dengan arduino berada pada Pin digital 3, 5, 9, 10 yang memiliki fungsi PulseWidth Modulation (PWM) yaitu merupakan sebuah pendekatan untuk mengendalikan putaran dan kecepatan motor arus searah. Tenaga yang disuplai ke motor dalam bentuk sinyal gelombang kotak dari magnet konstan dengan merubah lebar pulsa atau duty cycle. Duty cycle adalah perbandingan antara lamanya waktu on terhadap waktu off dalam suatu periode waktu.

    Cara kerja dari rangkaian pada gambar 3.9 adalah motor servo bekerja ketika mikrokontroller mendapat inputan dari sensor infrared. ketika arduino mendapat inputan dari sensor maka motor servo akan bekerja sesuai dengan program yang digunakan. Adapun listing program yang digunakan seperti terlihat pada gambar berikut.

    Rangkaian Sensor Infrared

    Rangkaian switch sensor infrared atau adjustable infrared sensor digunakan sebagai sensor pendeteksi objek yang akan bekerja secara otomatis. Ketika sensor terhalang suatu benda maka sensor akan membaca benda tersebut sebagai inputan dan merubah kondisi menjadi kondisi HIGH (“1”) yang kemudian diterima oleh sistem arduino yang akan memberikan kondisi HIGH “1” pada motor servo. Ketika motor servo menerima inputan dari sistem arduino maka motor servo akan bergerak. Dan untuk mengkonfigurasikan arduino dan sensor infrared dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Setelah melakukan langkah diatas maka sensor infrared tidak dapat langsung bekerja, adapun langkah-langkah penulisan program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Rangkaian Power

    Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan dua buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian.

    Rangkaian Sistem Keseluruhan

    Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.14 sebagai berikut:

    Keterangan dari jalur-jalur diatas:

    a. Jalur merah sebagai arus positif (+).

    b. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).

    c. Jalur biru sebagai jalur data.

    d. Jalur kuning sebagai jalur PWM untuk motor DC dan motor servo.

    Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.0.5 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

    Penulisan listing program bahasa C

    Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.0.5 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0.5 dapat dilihat seperti pada gambar 3.15. sebagai berikut :

    Dalam pemrograman arduino yang akan dibuat maka untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.16. sebagai berikut:

    Setelah form utama program Arduino 1.0.5 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

    Pada pemrograman arduino perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah arduino dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada gambar 3.18. koneksi port diseting pada port 24 .

    Seting koneksi port pada Arduino 1.0.5 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di seting juga melalui device manager.

    Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama berekstensi .pde dalam penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama Zico_Skripsi.pde.

    Setelah melakukan penyimpanan file program selanjutnya tahap penulisan listing program dan dapat di lihat pada gambar 3.21 sebagai berikut:

    Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino yang menggunakan modul Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.0.5 sebagai media untuk menuliskan listing program itu sendiri.

    Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.

    Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak.

    Pada gambar 3.24. menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem arduino.

    Pengisian program ke dalam Arduino

    Arduino bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0.5 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

    Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam arduino, maka program yang ditulis pada ide Arduino 1.0.5 dapat langsung dimasukan kedalam arduino. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam arduino, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.25. sebagai berikut:

    Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam arduino dengan menggunakan Modul Arduino uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0.5 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0.5, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.27 sebagai berikut:

    Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem monitoring cuaca yang berjudul “Perancangan Sistem Otomatis Cap Stempel Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Arduino Uno Pada PT. PLN Persero Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area cikokol” sudah siap digunakan. Dan adapun listing program keseluruhannya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Diagram Alur Sistem Kesuluruhan

    Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

    Dapat dijelaskan gambar di atas flowchart keseluruhan diatas sebagai berikut :

    1. Pertama mulai dan karyawan ke bagian SDM dan ADM untuk meminta cap
    2. Bagian SDM dan ADM memeriksa dokumn yang ingin di cap
    3. Apabila tidak, dokumen akan di kembalikan dan apabila ya, dokumen akan diproses.
    4. Terakhir dookumen akan dicap stempel dan selesai.

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan orang yang bertanggung jawab kantor pln, perlunya sistem yang dapat memudahkan pegawai untuk menggunakan stempel otomatis. Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

    1. Proses stempel masih manual.
    2. Teralalu banyak kertas yang harus di stempel.

    2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, yaitu Membuat alat stempel otomatis.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


    Keterangan :

    M = Mandatory

    D = Desirable

    I = Inessential

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut.



    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


    Keterangan :

    T  : Technical L  : Low

    O  : Operational M  : Middle

    E  : Economic H  : High

    Final Elisitasi

    Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 18 functional dan 1 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut


    Tabel 3.4 Final Elisitasi


    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Pengujian rangkaian catu daya

    Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa 1 buah sensor infrared , 4 buah motor servo dan dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

    Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

    1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian sensor infrared berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
    2. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk rangkaian 2 motor servo berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
    3. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 3 untuk rangkaian 3 motor servo berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

    Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

    2. Rangkaian Sensor infrared

    Penggunaan rangkaian yang sensor infrared adalah dimaksudkan untuk mendeteksi objek yang mengenai sensor tersebut, jenis sensor yang dipakai adalah sensor jenis saklar yaitu adjustable switch sensor. Adapun bentuk dari rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Dalam penggunaan sensor infrared tidak bisa bekerja ketika dikoneksikan dengan arduino dan untuk dapat bekerja sesuai dengan apa yang kita inginkan maka harus diprogram terlabih dahulu. Adapun listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Gambar berikut adalah bagaimana sensor infrared terkena suatu objek yaitu dengan mendekatkan tangan didepan sensor, maka sensor tersebut akan aktif, lampu merah yang menyala pada modulenya merupakan indikator yang digunakan sebagai tanda pada saat kondisi aktif.


    3. Prosedur Penggunaan Motor Servo

    Pengujian motor servo menggunakan rangkaian mikrokontroler dilakukan dengan dihubungkan langsung dengan pin data pada motor servo, kemudian untuk tegangan kerja motor servo membutuhkan power sebesar 5 volt DC agar motor servo dapat berputar sesuai yang di inginkan. Dan untuk melakukan pengujian terhadap motor servo diperlukan listing program untuk mengontrol arah putaran motor servo, uji coba selanjutnya akan menggerakan motor servo dengan arah putaran jarum jam sebesar 180 derajat, dan akan kembali pada posisi awal yaitu 0 derajat ketika arah putaran sudah mencapai 180 derajat, proses ini secara terus menerus sampai power supply di matikan. Setelah melakukan proses memasukan listing program kedalam mikrokontroller, uji coba motor servo akan terlihat seperti pada gambar 4.6 berikut:

    Uji coba motor servo menggunakan listing program sederhana dan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:


    4. Pengujian Lampu Indikator

    Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

    Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:

    Analisa Listing Program Pada Sistem Yang Diusulkan

    Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.

    Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

    #include <Servo.h>
    Servo servo1;
    Servo servo2;
    Servo servo3;
    Servo servo4;
    int sensor1 = 2;
    int indstop=6;
    int indProses=7;

    int val1=0;

    Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

    int sensor1 = 2;

    int val1=0;

    Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

    void setup()
    {
    Serial.begin(9600);
    pinMode(sensor1,INPUT);
    pinMode(indstop, OUTPUT);
    pinMode(indProses, OUTPUT);
    servo1.attach(10);
    servo2.attach(10);
    servo3.attach(10);
    servo4.attach(10);
    servo1.write(pos1);
    servo1.write(poss1);
    servo1.write(posss1);
    servo1.write(possss1);
    servo1.write(posssss1);
    digitalWrite(indstop, HIGH);
    }

    Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

    void loop()
    {
    if (Serial.available() > 0) {
    incomingByte = Serial.read();
    }
    switch(incomingByte)
    {
    case 'A':
    servo1.write(pos1);
    delay(1000);
    servo2.write(pos1);
    delay(1000);
    servo3.write(pos1);
    delay(1000);
    servo4.write(pos1);
    delay(1000);
    delay(1000);
    break;
    case 'B':
    servo1.write(pos2);
    delay(1000);
    servo2.write(pos2);
    delay(1000);
    servo3.write(pos2);
    delay(1000);
    servo4.write(pos2);
    delay(1000);
    delay(1000);
    break;
    case 'C':
    servo1.write(pos3);
    delay(1000);
    servo2.write(pos3);
    delay(1000);
    servo3.write(pos3);
    delay(1000);
    servo4.write(pos3);
    delay(1000);
    delay(1000);

    break;
    case 'D':
    servo1.write(pos4);
    delay(1000);
    servo2.write(pos4);
    delay(1000);
    servo3.write(pos4);
    delay(1000);
    servo4.write(pos4);
    delay(1000);
    delay(1000);
    break;
    case 'E':
    servo1.write(pos5);
    delay(1000);
    servo2.write(pos5);
    delay(1000);
    servo3.write(pos5);
    delay(1000);
    servo4.write(pos5);
    delay(1000);
    delay(1000);
    break;
    case 'F':
    servo1.write(pos6);
    delay(1000);
    servo2.write(pos6);
    delay(1000);
    servo3.write(pos6);
    delay(1000);
    servo4.write(pos6);
    delay(1000);
    delay(1000);
    break;
    }
    val1=digitalRead(sensor1);
    if(val1 == HIGH){
    Serial.write("PRINT PROSES\n");
    }
    else
    {
    Serial.write("PROSES SELESAI\n");
    digitalWrite(indProses, HIGH);
    delay(2000);
    digitalWrite(indProses, LOW);
    }
    }

    Barisan program diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir.

    Penjelasan struktur listing program

    Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

    1. Void setup() { }

    yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

    2. void loop( ) { }

    Yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan. Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

    1. pinMode

    digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

    2. digitalWrite

    digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

    Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

    Rancangan Program

    Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program.

    Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.

    Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

    Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

    Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat lsiting program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.27 berikut.

    Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.28 berikut.

    Rancangan Prototipe

    Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sisem arduino maupun Interface nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

    Spesifikasi Hardware

    Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    a. Arduino uno.

    b. Sensor infrared

    c. Rangkaian Elektronika

    d. Adaptor switching

    Spesifikasi Software

    Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai media untuk mengupload program. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    a. Mozilla Firefox

    b. Microsoft Office 2010

    c. Notepad++

    d. IDE Arduino 1.0.5

    e. Paint

    f. Fritzing.2013.12.17

    Black Box

    Implementasi

    Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

    Schedule

    Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistemotomatis stempel dapat dirancang dan dibuat, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut.

    Penerapan

    Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

    Estimasi Biaya

    Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem otomatis cap stempel adalah.


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Setelah melalui proses pengujian, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan Perancangan Sistem Otomatis Cap Stempel Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Arduino Uno Pada PT. PLN Persero Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area cikokol. adalah sebagai berikut :

    1. Alat-alat yang di butuhkan dalam perancangan stempel otomatis inimeliputi Sensor Infrared, Arduino, dan 4 Motor Servo. Semua alat ini dirancang menjadi satu yang untuk menjadi alat Cap Stempel Otomatis pada PT. PLN area Cikokol.

    2. Untuk membuat motor servo selalu tepat pada kertas yang harus distempel yaitu penulis memakai 4 motor servo, agar alat mempunyai ketepatan yang akurat dalam menstempel kertas.

    3. Penulis menggunakan Software Arduino. untuk memproses coding didalam software.

    Saran

    Adapun 2 (dua) saran pengembangan supaya dapat lebih meningkatkan kemampuan alat ini nantinya, antara lain :

    1. Sistem cap stempel yang penulis rancang masih belum memakai interface. Sistem cap stempel otomatis ini akan bekerja lebih optimal apabila bekerja secara individu tanpa menggunakan komputer dan printer.

    2. Alat yang dirancang diharapkan bisa memiliki sistem keamanan.

    Kesan

    Setelah melakukan penelitian selama kurang lebih 4 bulan, penulis memiliki kesan yang bisa dijadikan pengalaman, seperti sebagai berikut:

    1. Penulis mempunyai kesan yang bisa dijadikan pengalaman juga,bahwa dalam melakukan penelitian penulis menemukan banyak sahabat yang bisa membantu baik dalam segi penyemangatan atau dalam segi mensharing ilmu.

    2. Penulis juga melihat bahwa banyak ilmu yang sangat penting untuk dipelajari dalam ilmu mikrokontroller yang penulis teliti ini.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara Offset
    2. 2,0 2,1 2,2 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Management”. Jakarta: Graha Ilmu Offset
    3. 3,0 3,1 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    4. Erinofiardi, dkk. 2012. “Penggunaan PLC dalam Pengontrolan Temperatur”. Jurnal Mekanikal, Vol.3, No.2. Offset
    5. Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analisa Sistem”. Jurnal SAINTIKOM, Vol. 9, No. 2 Agustus 2010. Offset
    6. 6,0 6,1 Adelia. Jimmy Setiawan. 2011. “Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reverasi Hotel berbasis Website dan Desktop”. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2. Offset
    7. Siddiq, Asep Jafar. 2012. “REKASA PERANGKAT LUNAK”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET Offset
    8. Budiman. 2012. “Pengujian Perangkat Lunak Menggunakan Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”. Makalah, halaman:4. Offset
    9. 9,0 9,1 Syahid. 2012. “Rancangan Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan Komunikasi USB”. ISSN : 2252-4908 Vol. 1 , No.2 Agustus 2012 : 33-42 Offset
    10. Satzinger, Jackson, dan Burd. 2012. “”. : Offset
    11. Feri, Djuandi. 2011. “Pengenalan Arduino”. Arduino. E-book. www.tobuku.com, Juli 2011 Offset
    12. Djunadi, Feri. 2011. “E-Book Pengenalan Arduino”. : Offset

    Ade, Wibowo Sony. 2015. Implementasi Passive Infrared, Webcam, dan Sms Untuk Penunjang Keamanan Rumah Menggunakan Mikrokontroller Atmega8515. Skripsi: Universitas Muria Kudus, Kudus.Adelia.

    Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reverasi Hotel berbasis Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2.

    Alfiantoro, Eko. 2014. Black Box dan White Box. Dikutip Dari http://inikahblognya.blogspot.com/2014/03/mengenai-black-box-dan-white-box-testing.html .(11 April 2015)

    Arfa. 2014. Akses Kontrol Kendaraan Bermotor Roda Empat Menggunakan Password dan Sensor Infrared Berbasis Mikrokontroller Atmega328. Skripsi: Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

    Imanuakbar, Prademy. 2014. Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pijar Menggunakan Remote Inframerah Berbasis Arduino Uno. Skripsi: Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

    Kuswanto, Heri. 2014. Sistem Proteksi Kendaraan Bermotor Menggunakan Android Berbasis Mikrokontroller Atmega. Skripsi: Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

    Musbikhin. 2011. Macam-macam Sensor. Dikutip Dari http://www.musbikhin.com/pengertian-sensor-dan-macam-macam-sensor . ( 2 Mei 2015)

    Rahmania, Halida. 2014. Analisis Daging Tikus Dalam Bakso Sapi Menggunakan Metode Spektroskopi Inframerah Yang Dikombinasikan Dengan Kemomentrika. Skripsi: Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

    Sarah. 2014. Perancangan Sistem Pengendali Infus Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroller Atmega89S51. Skripsi: Universitas Sumatera Utara, Medan.

    Yanto, Andri. 2014. Pengertian Transistor. Dikutip Dari http://andiriyanto304.blogspot.com/2014/04/pengertian-transistor-resistor.html . (28 April 2015)

    Perancangan Sistem Menurut Para Ahli. Dikutip Dari http://definisiahli.blogspot.co.id/2014/11/definisi-perancangan-sistem-menurut-ahli.html ( 28 Agustus 2015)

    Perusahaan Listrik Negara. Dikutip Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara . ( 1 April 2015)

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

  • Contributors

    Zicofebrian