Ta0933363508

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BARANG MATERIAL PADA PT. RQ DREAM

TUGAS AKHIR

amik.jpg
Disusun Oleh :

NIM  : 0933363508
Nama  : Tri Sabtian Nur

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI ARTIFICIAL INFORMATICS
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
TANGERANG
2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

Di era teknologi informasi seperti saat ini, peranan komputer sangatlah diperlukan di berbagai bidang, baik instansi maupun perusahaan. Hal ini disadari mengingat kebutuhan informasi yang cepat akurat. Terbukti dengan banyak instansi dan perusahaan yang telah menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien.
Perusahaan yang bergerak di bidang bisnis penjualan kasur saat ini mulai berkembang dengan sangat pesat. Banyak toko kasur sudah mulai beralih untuk menggunakan sistem yang terkomputerisasi menggantikan sistem yang manual. Hal ini dianggap sangat perlu dilakukan untuk dapat meminimalisir kesalahan.
PT RQ Dream merupakan salah satu perusahaan toko kasur yang berada di kota Tangerang, keberadaan PT RQ Dream sangat membantu masyarakat kota Tangerang dan sekitarnya, terutama dari segi penjualan kasur.
Sejak berdiri tahun 01 Januari 2011 hingga saat ini, PT RQ Dream semakin berkembang dan mempunyai pelanggan yang cukup banyak. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan, PT RQ Dream masih menghadapi banyak kendala dalam pengembangan usahanya, karena sistem yang mereka gunakan masih manual, sehingga PT RQ Dream masih kesulitan dalam melakukan pencatatan persediaan barang masuk dan barang keluar. Besar kemungkinan terjadi kesalahan dikarenakan masih tersimpan dalam sebuah buku besar, selain itu kehilangan data dalam buku besar sangat rentan terjadi. Pemilik toko sendiri menginginkan adanya suatu sistem yang dapat menjawab semua kebutuhan tentang persediaan material kasur pada PT RQ Dream.
Diharapkan dengan adanya sistem informasi tersebut dapat mengurangi permasalahan yang ada. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya sistem informasi dalam penyampaian informasi, sehingga dapat diuraikan secara garis besar dalam bentuk laporan Tugas Akhir TA dengan judul “APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN MATERIAL KASUR PADA PT RQ DREAM”.


 

    1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang yang berjalan pada PT RQ Dream ?
  2. Apa saja yang masih menjadi kendala dan permasalahan pada sistem informasi yang berjalan ?
  3. Apakah rancangan yang diusulkan menampilkan informasi dengan akurat?
    1. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memudahkan penelitian laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penelitian ini hanya membahas masalah persediaan barang masuk, barang keluar dan pembuatan laporan kepada pimpinan pada monitoring data barang di PT RQ Dream.

    1. Tujuan dan Manfaat<a name="_GoBack"></a>

Tujuan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui sistem informasi persediaan barang yang digunakan oleh PT RQ Dream.
  2. Untuk mengetahui apa yang masih menjadi kendala dan permasalahan sistem informasi persediaan barang pada PT RQ Dream.
  3. Untuk mengetahui rancangan yang diusulkan menampilkan informasi dengan akurat.

 

1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu:

  1. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan wawancara dan tanya jawab kepada Bpk Khotib Akbar, sebagai Owner untuk mengetahui seluk beluk dari perusahaan tersebut apakah dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan tujuan dari penelitian.

  1. Pengumpulan data langsung (Observasi)

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung dan pencatatan tentang arus dokumen serta prosedur sistem yang berjalan. Penulis dapat melakukan kegiatan pengamatan secara langsung tentang cara ataupun proses kerja dalam sistem persediaan barang pada PT RQ Dream.

  1. Study Pustaka (Literature)

Penulis malakukan study kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan Tugas Akhir TA tersebut.

1.5.2. Metode Analisis
Setelah data-data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisa. Kegiatan menganalisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh fakta dan informasi hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis, penulisan menggunakan metode analisa Unified Modeling Language (UML).
Dalam melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan, penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang merupakan metode pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi perangkat lunak. Kemudian, penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan user dan dapat dipenuhi oleh penulis. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.
1.5.3. Metode Perancangan Sistem
Sistem yang diusulkan pada penelitian ini di gunakan program Visual Paradigm yaitu menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Actifity Diagram. Pada perancangan program atau aplikasi menggunakan PHP dengan alat bantu berupa media Adobe Dreamweaver CS5 sebuah software yang menangani tata letak (layout) halaman web. Pada perancangan database digunakan MySQL untuk membantu dalam database, yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan data-data yang diperlukan dalam aplikasi program ini, yang di Install pada Aplikasi XAMPP.
1.5.4. Metode Pengujian
Dalam Tugas Akhir TA ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.
1.6. Sistematika Penulisan
Penulisan tentang laporan Tugas Akhir TA ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Laporan Tugas Akhir TA ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan landasan teori yang dipakai dan berisi mengenai definisi, pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir TA ini.
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
Pada bab ini penulis menguraikan sekilas mengenai PT RQ Dream, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram,Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain system, rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

    1. Landasan Teori
      1. Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya: Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu” (Yakub,2012:1).
Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” (Yakub,2012:1).
Menurut Tata Sutabri (2012:16), Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.
Dari definisi di atas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

      1. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17), “suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy)” antara lain:

  1. Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.
  2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk menghasilkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.
  7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.
  8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
  9. Strategi (strategy), merupakan cara – cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemprosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik Sistem adalah masukan (input), pemprosesan dan pengeluaran (output) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran tujuannya.

      1. Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  1. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalistic system) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  1. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

    1. Konsep Dasar Informasi
      1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :
Menurut McLeod dalam bukunya Yakub “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai” (Yakub,2012: 5).
Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

      1. Definisi Informasi.

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

  1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti” (Yakub,2012:8).
  2. Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284) ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.
      1. Kualitas Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto dalam bukunya (Yakub,2012:9) kualitas dari informasi (quality of information)tersebut diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :

  1. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  1. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Akurat (Accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

      1. Fungsi Informasi

Fungsi Informasi yang utama adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai akan suatu informasi. Fungsi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar aturan ukuran dan aturan keputusan untuk menentukan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan.

      1. Nilai Informasi

Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.<a name="64"></a><a name="65"></a>
Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  1. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  1. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/ akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  1. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  1. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  1. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  1. Fleksibilitas/keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  1. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  1. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  1. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

2.2.6. Mutu Informasi
Kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
  3. Hilang/ tidak terolahnya sebagian data.
  4. Pemeriksaan/ pencatatan data yang salah.
  5. Dokumen induk yang salah.
  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

    1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
    2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
    3. Penambahan batas ketelitian data.
    4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
    1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:2), Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.

      1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Sutarman (2012:13), Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).
  2. Menurut Tata Sutabri (2012:2), Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

 

 

2.3.2. Komponen Sistem Informasi
“Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block) (Yakub, 2012: 20)

 

  • Blok Masukan (Input Block)

Input memliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode - metode untuk menangkap data yang dimasukan.

  • Block Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  • Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  • Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  • Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya

    • Konsep Sistem Informasi Manajemen
      • Definisi Sistem Informasi Manajemen

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

 

 

    • Konsep Dasar Analisis Sistem
      • Definisi Analisis Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka hal tersebut juga akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :
Menurut McLeod (2012:8), Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.
“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. (Andi, 2010:27)

      • Tahap-tahap Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Menurut Wahana Komputer (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  • Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  • Memahami cara kerja sistem..
  • Melakukan analisa.
  • Melaporkan hasil analisa sistem.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

  • Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  • Membantu para pengambil keputusan.
  • Mengevaluasi sistem yang telah ada.
  • Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
  • Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan.

    • Perancangan Sistem
      • Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.
Menurut Mulyanto (2009 : 271), “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011 : 197) ”Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

      • Perancangan sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

      • Analisa sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

      • Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322)

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.
2.6.2 Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut :

  • Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)
  • Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.
    • Teori Khusus

2.7.1 Definisi Monitoring
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/proyek itu selanjutnya. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan.Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.
Menurut Firmanzah (2008:274), Monitoring adalah aktivitas atau kegiatan pengawasan yang melekat dengan tujuan investigasi. Monitoring dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu, monitoring eksternal dan monitoring internal. Monitoring internal untuk mengetahuai apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di dalam sebuah lingkungan, sedangkan monitoring eksternal untuk memahami semua hal dan peristiwa yang terjadi di luar lingkungan.

      • Definisi Stock Control (Pengendalian stok)

Persediaan barang dapat didefenisikan di dalam buku Manajemen Produksi dan Operasi yang menulis kutip dari karangan Sopyan Assure, sebagai “Persedian barang (stok barang) sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu”.
Secara teknis, inventory adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penentapan terhadap besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan yang harus dipesan merupakan pernyataan dasar yang harus terjawab dalam pengendalian persediaan.
Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Oleh sebab itu, persediaan yang ada harus seimbang dengan kebutuhan, karna persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam pekerjaan. Oleh karenanya diharapkan terjadi keseimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar jalannya pekerjaan.

      • Faktor Penentu Safety stock

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut:
Resiko kehabisan persediaan yang biasanya ditentukan oleh:

  • Kebiasaan pihak supplier dalam pengiriman barang, apakah tepat waktu atau sering kali terlambat dari waktu yang telah ditetapkan.
  • Banyaknya permintaan dari konsumen atas kerusakan dan pemasangan baru.
      • Faktor Yang Menentukan Persediaan

Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karna itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Namun yang di maksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan persediaan barang.
Besar kecilnya persediaan barang dipengaruhi oleh faktor:

  • Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksud untuk menjaga kelangsungan (kontiunitas).
  • Kontinuitas, diperlukan tingkat persediaan barang.
  • Sifat persediaan barang, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama (undurable good).
      • Fungsi-fungsi Persediaan
  • Fungsi Decoupling

Yaitu persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan. perusahaan terjaga kebebasannya, dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut dengan fluctualition stock.

  • Fungsi Economic Lot Sizing

Yaitu persediaan dengan mempertimbangkan biaya penghematan (efesiensi) atau biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.

  • Fungsi antisipasi

Yaitu perusahaan dapat menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman serta dapat mengantisipasi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan barang.

 

    • Unified Modelling Language (UML)

2.8.1 Definisi Unified Modelling Language (UML)
Menurut Widodo (2011:6), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.
Menurut Heriawati (2011:10), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6), “Unified Modeling Language (UML) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berbasis Objek (Object Oriented Programming).

      • Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), “Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

      • Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  • Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  • Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  • Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  • Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  • Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  • Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  • Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  • Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  • Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  • Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  • Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    • Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    • Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  • Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  • Perangkat lunak siap dirilis.
      • Fokus Unified Modelling Language (UML)

Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat (Adi nugroho, 2010), tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemrograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modelling Language (UML) bersifat dua arah yaitu  :
a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modelling Language (UML) forward engineering.
b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modelling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

      • Bangunan dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar (Adi nugroho, 2010:24) yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  • Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:

        • Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

        • Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modelling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modelling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

        • Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

        • Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modelling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  • Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

    • Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

    • Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    • Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    • Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  • Diagram

Ada 5 (Lima) macam diagram dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

    • Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    • Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

    • Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    • State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

    • Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

      • Manfaat Unified Modeling Languange (UML)

Unified Modeling Languange (UML) biasa digunakan untuk:

  • Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
  • Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.
  • Menggambarkan reresentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
  • Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagram.
  • Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.
    • Sejarah Visual Paradigm

Tahun 1990 visual paradigm versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigm digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain.(http:/www.visual-paradigm.com/).

    • Pengertian Database

“Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”. (Stephens dan Plew, 2013:337).
Database (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada.” <a href="http://inherent.brawijaya.ac.idportal/">http://inherent.brawijaya.ac.idportal/</a>.
Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun Struktur Database adalah: File/Table.
Record adalah elemen data/field dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  • Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
  • Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  • Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
  • Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
  • Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

 

    • Aplikasi Web

World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.
Kini Internet identik dangan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, dan juga dalam melakukan transaksi bisnis (commerce). Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi di internet.
Selain itu, web telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan sebagai sebagian dari strategi teknologi informasinya, karena adanya beberapa alasan:

          • Akses informasi mudah,
          • Setup server lebih mudah,
          • Informasi mudah didistribusikan,

Informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.
(<a href="http://www.kamusilmiah.com/it/sejarah-world-wide-web/">http://www.kamusilmiah.com/it/sejarah-world-wide-web/</a>).

    • Jenis Perintah SQL

Yang termasuk jenis perintah SQL yaitu :

  • DDL atau Data Definition Language

DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Beberapa perintah dasar yang termasuk DDL ini antara lain :

      • CREATE  : Bentuk perintah diatas akan membuat sebuah database baru.

Sintaks  : CREATE DATABASE [IF NOT EXISTS
nama_database;
b. ALTER  : Merupakan perintah dasar untuk mengubah tabel.
Sintaks  : ALTER TABLEnama_tabel alter_options;
c. RENAME  : Untuk mengubah nama suatu table.
Sintaks  : RENAME TABLE mhs TO mahasiswa;
ALTER TABLE mhs RENAME TO mahasiswa;
d. DROP  : Untuk menghapus sebuah table
Sintaks  : DROP TABLEnama_tabel;

  • DML atau Data Manipulation Language

DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain :

      • SELECT  : Digunakan untuk menampilkan sesuatu

Sintaks  : SELECT [field | *] FROMnama_tabel
[WHERE kondisi];

      • INSERT  : Untuk menambahkan record atau data ke dalam suatu

table.
Sintaks  : INSERT INTOnama_tabel VALUES(‘nilai1’,’nilai2’,...);

      • UPDATE  : Merupakan perintah dasar untuk mengubah record

table.
Sintaks  : UPDATEnama_tabel SET field1=’nilaibaru’
[WHERE kondisi];

      • DELETE  : Merupakan perintah dasar untuk menghapus suatu

record dari table.
Sintaks  : DELETE FROMnama_tabel [WHEREkondisi];

  • DCL atau Data Control Language

DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
a. GRANT  : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / izin aksesoleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa).

                       <em>Sintaks</em>        :    <em>GRANT [privilege]</em>
<em>                        ON [object]</em>
<em>                                               TO {user |PUBLIC |role} </em>
<em>                        [WITH ADMIN | GRANT OPTION];</em>

Sintaks  : GRANT privileges ON tbname TO user
b. REVOKE  : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRANT, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.

<em>Sintaks </em><em>ON</em><em> [object]</em>
<em>                             FROM</em><em> {USER |PUBLIC | ROLE}</em>                                                                                                            :   <em>REVOKE</em><em> [privilege]</em>

Sintaks : REVOKE privileges ON tbname FROM user
Contohnya  : revoke select, update, insert, delete on Penggajian from 'nanik'@'localhost
c. COMMIT : Perintah yang berfungsi untuk mengembalikan pengeksekusian yang menyetujui rangkaian perintah yang berhubungan erat dengan perintah yang sebelumnya telah berhasil dilakukan.
Sintaks : SQL>COMMIT;
SQL> SET TRANSAKSI READ ONLY;
SQL> SELECT * FROM PELANGGAN
Bill Turner WHERE NAMA = ‘ ;
--- --- Apakah Operasi Lainnya
SQL> COMMIT,
d.Rollback : Perintah untuk mengembalikan perintah yang berhasil dieksekusi/ kembali ke perintah awal tetapi dilakukan sebelum commit.
Sintaks : ROLLBACK [KERJA]
[ ATAS [savepoint] SAVEPOINT
[ FORCE “ ‘] teks

    • Teknologi Web

Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis terdapat dua macam pengelompokkan, yaitu :

    • Teknologi Web dari sisi klien

Teknologi Web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien. Klienlah yang bertanggungjawab dalam melakukuan proses terhadap seluruh kode yang diterima.

    • Teknologi Web pada sisi server

Teknolgi Web pada sisi server memungkinkan pemprosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server.
Keuntungan penggunakaan teknologi pada sisi server adalah :

    • Mengurai laju lalu lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara klien dan server.
    • Mengurai waktu pada saat pembuatan kode, mengangat klien hanya mengambil kode HTML saja.
    • Mencegah masalah browser yang tidak kompatibel.
    • Klien dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server.
    • Mencegah klien mengetahui rahasia kode (mengingat kode yang diberikan klien berbeda dengan kode asli pada server).

Beberapa contoh teknologi yang berjalan di server yaitu :

    • Common Gateway Interface (CGI)
    • Proprietary web server API
    • Active Server Pages (ASP)
    • Server-Side Java Script
    • Java Serviets dan Java Server Pages (JSP)
    • AppServ.

Appserv adalah fitur Apache, MySQL, PHP Myadmin, yang dapat memberikan kemudahan dalam menginstall pada pembuatan web server” (<a href="http://appservnetwork.com">http://appservnetwork.com</a>). Pada awalnya AppServ tidak di dukung oleh pemerintahan Thailand ataupun perusahaan Negara tetapi program ini terinspirasi oleh Phanupong Panyadee (Yayasan Appserv). Kebanyakan orang didunia ini mempunyai masalah ketika menginstall untuk Apche, PHP, MySQL karena butuh waktu yang cukup lama untuk menyeting dan kadang kala dapat menyebabkan pusing. Banyak orang menggunakan Appserv dan berkembang dimana saja didunia ini. Saat ini website Appserv tersedia dalam bahasa Thailand dan Inggris, kedepannya Appserv akan menyediakan bahasa-bahasa dunia lainnya. Ada beberapa isi yang ada dalam Appserv yang tersedia, yaitu :

    • Apache versi 2.0.54
    • PHP versi 5.0.4
    • MySQL versi 4.1.12
    • PHP MyAdmin versi 2.6.2-p11 dan lain-lain

Appserv mempunyai konfigurasi khusus saat mengistall, Apache mengkonfigurasi httpd.conf. Konfigurasi MySQL my ini, Konfigurasi PHP Map Biru) ada beberapa versi diantaranya yaitu :

  • 2.4x adalah versi superb stable untuk semua pengguna, tetapi versi ini menggunakan php 4.x karena berjalan dengan baik dengan code php yang lama.
  • 2.5x adalah fungsi rock, versi ini menyediakan Apache, PHP, MySQL versi terbaru yang masih bersifat experimen.
    • Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan linux. Namun pada versi berikutnya apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows Nt. Berdasarkan sejarahnya, apache dimulai oleh veteran developer NSCA httpd (National Centre For Super Computering Application). Apache mengeluarkan rilis pertama kali secara resmi yaitu Apache versi 0.6.2.
Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya, beberapa dukungan Apache 14 yaitu :

  • Kontrol akses, ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP
  • CGI (Common Gateway Interface ), yang paling popular digunakan adalah perl (Practical Extration & Report Languange) didukung oleh apache dengan menempatkannya sebagai modul ( Mod_Perl).
  • PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Preprocessor), dengan program metode semacam CGI, yang memproses text yang bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya salah satu modulnya (Mod_php). (http  ://www.pikipedia)
    • Website

Website adalah semua dokumen yang berada dalam internet. Website juga sering disebut dengan nama homepage. Untuk mendesain website kita harus mendesainnya melalui internet atau menggunakan program aplikasi.
Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web <a href="http://www.ilmukomputer.com">www.ilmukomputer.com</a> mendefinisikan tentang aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web adalah sebagai berikut :
HTML (Hypertext Markup Language)
HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

 

    • PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamis dan menerima cookies.
Kemampuan (feature) PHP yang dihandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.
Berikut adalah daftar database yang didukung oleh PHP :
Tabel 2.1. Daftar database yang didukung oleh PHP


No

Nama Database

No

Nama Database

No

Nama Database

1

AdabasD

9

Ingres

17

Posgre SQL

2

Dbase

10

Interbase

18

Solid

3

Empress

11

MSQL

19

SQLite

4

FilePro

12

Direct MS SQL

20

Sybase

5

FrontBase

13

MYSQL

21

Velosis

6

Hyperwave

14

ODBC

22

Unix DBM

7

IBMDB2

15

Oracle

 

 

8

Informix

16

Ovrimos

 

 


PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. Pemprogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.
Untuk OS (Operating System), PHP dapat berjalan di platformOS windows dan platform Linux, karena PHP merupakan bahasa script server side, maka dibutuhkan sebuah web server yang berfungsi untuk memproses scriptPHP sebelum ditampilkan ke browser.
Beberapa web server untuk PHP dantaranya :
1. Apache
2.Oreily Website Pro (Windows)
3. Xitami
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, setidaknya saat ini PHP memiliki lebih dari 125 kelompok fungsi dimana dalam kelompok fungsi tersebut terdapat ribuan fungsi. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil beberapa fungsi saja yang ada dalam program yang peneliti desain.

  • Fungsi Dasar Pemrograman PHP

Fungsi dasar disini adalah bagaimana caranya menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan :
Cara pertama :
<script language-“php”>
.......kode PHP...............
</script>
Cara yang lebih singkat adalah :
<?php
........kode PHP.............
?>
Atau bisa juga
<?
...........kode PHP..........?>

  • Form

Form merupakan cara termudah, terumum, dan tercepat untuk membuat situs web lebih hidup dan mampu berinteraksi dengan pengunjung yang mengaksesnya. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan form. PHP dapat membuat pemprosesan form untuk mengambil data masukan dari pengguna menjadi lebih sederhana dan cepat.
Berikut adalah contoh penggunaan form :
<form method=”GET”action=”register.php”>
......................
</form>
Atribut action pada tag<FORM> menunjukan nama dari filescript di sisi server, yang dalam kasus ini akan bertugas untuk memproses informasi yang dimasukan ke form. Sementara itu atribut method akan menentukan tata cara informasi akan dilewatkan ke file script yang ditunjuk oleh atribut action.
Dalam standar HTML, dikenal dua macam method untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form agar dapat diproses oleh file script yang dituju, yaitu GET dan POST. Penggunaan GET akan menyebabkan seluruh isian form dilewatkan ke file script yang dituju dengan cara ditambahkan pada URL file script yang dituju, sementara POST tidak akan menambahkan URL file script yang dituju dengan hasil isian form.

    • MySQL

MySQL sebagai sebuah database server mampu menangani beberapa aplikasi lain yang mengakses data yang disimpannya. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat berupa program kompiler maupun bahasa Scripting Server Site seperti PHP, Perl, CGI, Java dan lain sebagainya. Karena kebutuhan tersebut, server MySQL memerlukan sebuah program lain untuk menghubungkan aplikasi dengan data server. Program tersebut biasanya berupa MyODBC untuk menghubungkan program yang bersifat compiler ataupun personal web server (PWS) untuk menangani aplikasi-aplikasi yang berbasis web.
MySQL adalah sebuah Database server, Selain itu Database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding Database lain, diantaranya  :

      • MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.
      • MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.
      • MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran gigabyte dan mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan yang disebut Multi-Treading.
      • MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.
      • MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
      • MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
      • MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.
      • MySQL mendukung field yang dijadikan kunci primer dan kunci unik (atau Unique) dan memiliki memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.
      • MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan perl API sehingga database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada dibawah protokol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.
    • XAMPP

Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.
Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl :

    • Apache

Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

    • PHP

Bahasa pemprograman PHP merupakan bahasa pemprograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

    • MySQL

SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    • PhpMyAdmin

Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

    • Perl

Perl adalah bahasa pemprograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

    • Adobe Dreamweaver

Menurut Wahana Komputer (2011:2), ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver.Software ini digunakan karena memiliki itur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.
Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

    • Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. (Hidayati, 2011 : 15). yaitu sebagai berikut:

          • Elisitasi tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. (Hidayati, 2006  : 23).

          • Elisitasi tahap II

“Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi”. (Hidayati, 2011  : 24).

  • M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  • D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
  • I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
          • Elisitasi tahap III

“Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE”. (Hidayati, 2011 : 24).

  • T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  • O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  • E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  • High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan

dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  • Middle (M)  : Mampu untuk dikerjakan
  • Low (L)  : Mudah untuk dikerjakan

4. Final draft elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      • Definisi Black Box Testing

Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

  • Ciri-ciri Black Box Testing
  • Black Box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
  • Black Box Testing bukan teknik alternative daripada White Box Testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode White Boax Testing.
  • Black Box Testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai Behavioral Testing, Specification Based Testing, Input /Output Testing atau Functional Testing.

Pada Black Box Testing terdapat jenis teknik desain tes yang dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya :

  • Equivalent Class Partitioning
  • Boundary Value Analysis
  • State Transitions Testing
  • Cause Effect Graphing

Katagori error yang akan diketahui melalui Black Box Testing:

  • Fungsi yang hilang atau tak benar
  • Error dari antar-muka
  • Error dari data atau akses eksternal database
  • Error dari kinerja atau tingkah laku
  • Error dari inisialisasi dan terminasi

<a href="black+box+testing.png">Description: http://2.bp.blogspot.com/-ZquF5j3IVhk/Uc5h0I29HhI/AAAAAAAABEw/kI9P0DHUGgw/s400/black+box+testing.png</a>
Gambar 2.1. Equivalence Partitioning

  • Equivalence Partitioning

Merupakan metode Black Box Testing yang membagi domain masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas data, dimana test cases dapat diturunkan [BCS87a]. Equivalence Partitioning berdasarkan pada premis masukan dan keluaran dari suatu komponen yang dipartisi ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut, yang akan diperlakukan sama (ekuivalen) oleh kompnen tersebut. Dapat juga diasumsikan bahwa masukan yang sama akan menghasilkan respon yang sama pula. Nilai tunggal pada suatu partisi ekuivalensi diasumsikan sebagai representasi dari semua nilai dalam partisi.
Analisa partisi pada Equivalence Partitioning Black Box

  • Tester menyediakan suatu modal komponen yang dites yang merupakan partisi dan nilai masukan dan keluaran komponen
  • Masukan dan keluaran dibuat dari spesifikasi tingkah laku komponen.
  • Partisi adalah sekumpulan nilai, yang dipilih dengan suatu cara dimana di dalam partisi, diharapkan untuk diperlakukan dengan cara yang sama oleh komponen (seperti mempunyai proses yang sama)
  • Partisi untuk nilai valid dan tidak valid harus ditentukan.
  • Contoh Black Box Testing dengan Equivalence Partitioning :

Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatiskan. Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikro komputer yang terhubung dengan password, yang telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah :

  • Kode area  : kosong atau 3 digit
  • Prefix  : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1
  • Suffix  : 4 digit
  • Password  : 6 digit alfanumerik
  • Perintah  : check, deposit, dll

Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen dapat ditentukan sebagai berikut :

  • Kode area  : kondisi input, Boolean-kode area mungkin atau tidak kondisi input, range-nilai ditentukan antara 200-999
  • Prefix  : kondisi input range > 200 dan 999
  • Suffix  : kondisi input nilai 4 digit
  • Password  : kondisi input Boolean-password mungkin diperlukan atau tidak kondisi input nilai dengan 6 karakter string
  • Perintah  : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah diudefinisikan.
    • Literatur Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebgai pendukung bagi penelitian yang dilakaukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka meyempurnakan / melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Terdapat penelitian sebelumnnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain :

  • Penelitian yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.
  • Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K, 2008 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Permintaan Dan Pengeluaran Barang Karyawan Pada PT Bintang Indonesia”. Dalam ruang lingkup permasalahnnya adalah membuat sebuah aplikasi persediaan yang hanya dibatasi pada departemen personalia saja mengenai sistem permintaan dan pengeluaran barang karyawan maka penulis mengajukan sebuah sistem perancangan berbasis web yeng terintegrasi dengan pihak yang berhubungan.
  • Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana, 2012 dengan judul “Perancangan Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT Prima Autoworld”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan barang yang ada, tapi dalam hal ini masih ada kekurangan pada sistemnya. Dari ini penulis dapat memperbaiki sistem yang sudah ada ditambah perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih dan rancangan aplikasi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaanya.
  • Penelitian yang dilakukan oleh Heru Sugiarto (2010), dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan antara stock bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan output bahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar terdefinisi jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user akan lebih mudah dalam pencarian data bagian mana saja yang melakukan pengambilan.
  • Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Widi Nugroho (2007), dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persedian Spare Parts Warehouse Engineering Pada PT. KMK Global Sports”. Penelitian ini Menggunakan aplikasi Visual Basic 6 dan Microsoft SQL server 2000.Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan barang, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yang mengambil barang. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan agar sistem yang ada agar tidak hanya keterangan pemakaian dan pemasukan barang saja.

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengambil konsep dari lima penelitian diatas dan merupakan pengembangan dari ke-lima penelitian sebelumnya.


BAB III
PEMBAHASAN

    • Analisa Organisasi
      • Gambaran Umum perusahaan

PT. RQ Dream merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan yang kegiatannya menjual berbagai macam jenis kasur.

PT. RQ Dream sudah memiliki pengalaman selama 6 Tahun dalam penjualan kasur, yang berawal hanya distributor dan sekarang memproduksi kasur sendiri. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi kasur, PT. RQ Dream juga memiliki pengalamaan menjual berbagai jenis kasur yang nyaman untuk pelanggan.

      • Sejarah Singkat

PT. RQ Dream didirikan pada tanggal 12 Februari 2008, yang beralamat di Jl. Jendral sudirman Blok C2 No. 29 ,Kota Tangerang. Perusahaan ini menempati areal seluas 1500 m2, Direktur Utama PT. RQ Dream adalah Khotib Akbar. PT. RQ Dream adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi Kasur.
Maksud dan Tujuan perusahaan tersebut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan Kasur untuk kebutuhan pribadi, keluarga, perhotelan atau penginapan dengan melalui suatu proses atau prosedur penjualan yang mudah, aman dan tidak berbelit – belit.
PT. RQ Dream dalam melaksanakan kegiatannya masih menggunakan cara manual, seperti mencatat data pelanggan, membuat laporan penjualan kasur serta masalah yang bersangkutan dengan hal keuangan. Dalam kegiatan penjualan, pelanggan datang langsung ketempat usaha untuk dapat memilih jenis kasur.
Data-data yang diperlukan perusahaan dari para pelanggan adalah jenis kasur yang dibeli, nama, alamat pelanggan, serta nomor telepon yang dapat dihubungi. Setiap transaksi yang terjadi, pelanggan menerima tanda terima berupa bukti bon pembayaran, untuk pihak toko dapat berupa salinan (backup) serta laporan transaksi penjualan tiap bulannya.

      • Visi dan Misi Perusahaan
  • Visi

Menjadi produsen tempat tidur terbesar di Indonesia serta memiliki reputasi baik karena kualitas produk dan pelayanannya.

  • Misi

Meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan manajemen yang efektif serta melakukan pengembangan serta inovasi produk secara berkesinambungan untuk membentuk citra perusahaan dan citra produk yang terbaik di Indonesia.


      • Struktur Organisasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3.1.Struktur Organisasi PT. RQ Dream

3.1.5. Wewenang Dan Tanggung Jawab
Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing –masing pada PT. RQ Dream:

  • Direktur

Bertanggung jawab terhadap maju dan mundurnya perusahaan yang dipimpinnya

  • Kepala Toko

Bertugas mengawasi, mengamati dan mengatur setiap karyawannya dalam melakukan pekerjaannya.

  • Pelayan Toko

Melayani pelanggan yang datang ke Toko

  • Kasir

Menerima pembayaran tunai atau transfer yang terjadi setiap harinya.

  • Kepala Produksi

Mengawasi pekerjaan karyawan produksi dan mengamati hasil produksi

  • Produksi

Memproduksi kasur sesuai pesanan pelanggan.

  • Kepala Gudang

Mengawasi pengeluaran barang dan mengamati persediaan barang

  • Gudang

Mengeluarkan barang sesuai permintaan produksi.

    • Tata laksana sistem yang berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      • Use case Diagram Persediaan Barang.

Gambar 3.2 Use Case Diagram
Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  • 1 (Satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem persediaan material.
  • 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Gudang, Supplier, Produksi, Kepala Gudang.
  • 5 Use Case yaitu Gudang mengorder material ke supplier, supplier mengirim material ke gudang, dan gudang terima material, produksi melakukan permintaan material lalu gudang mengeluarkan material lalu gudang terima bukti pengambilan material. Gudang membuat laporan persediaan material dan diberikan kepada kepala gudang.
      • Activity Diagram Persediaan Material

Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur sistem, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi.Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  • 1 Initial Node, objek yang diawali.
  • 13 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  • 1 Final State, objek yang diakhiri.
  • 4 Swimlane.
    • Masalah Yang Dihadapi
      • Analisis Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
Melihat permasalahan yang ada pada PT. RQ Dream, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem informasi Persediaan Materialdimulai dari permintaan material, proses penginputan data, pengeluaran material sampai menghasilkan laporan Persediaan Material. Laporan yang akan dikembangkan diantaranya sebagai berikut:

  • Membuat sistem informasi Persediaan Materialberbasis web dimulai dari permintaan material, penerimaan material, pengeluaran material hingga laporan persediaan materialyang dihasilkan.
  • Memberikan kemudahan bagi admin dalam pembuatan laporanpersediaan materialuntuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
  • Memberikan kemudahan bagi koordinator untuk melihat informasi laporan persediaan materialdan lebih cepat dalam pengambilan keputusan.
      • Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem serta proses persediaan materialyang sedang berjalan saat ini di PT. RQ Dream sudah berjalan baik namun masih membutuhkan waktu yang lama yaitu gudang setiap saatnya harus mengontrol jumlah material yang ada di gudang dengan cara menghitung material satu persatu. Sedangkan penyajian data laporan persediaan material harus selalu update dengan persediaan fisiknya. Disamping itu, pencatatan data persediaan material masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan sering terjadinya salah pencatatan dan memerlukan waktu yang lama karena harus banyak membuka data yang lain.

3.3.3. Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, sistem informasi persediaan material pada PT RQ Dream saat ini masih memiliki beberapa kelemahan
Dalam penelitian Analisa Sistem Informasi Persediaan Material Kasur pada PT RQ Dream, maka dapat disimpulkan kekurangan pada sistem tersebut :

  • Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu penginputan data-data yang terhimpun masih manual, seringnya permintaan yang harus dipenuhi secara mendadak tanpa melihat dahulu persediaanmasih ada atau tidak.
  • Selain itu sering juga terjadi keterlambatan datangnya barang sehingga tidak bisa langsung entry ke file penerimaan, kurangnya tenaga kerja dalam pengentrian data kedalam sistem.
  • Bebasnya orang-orang yang tidak berwenang dalam mengakses sistem tersebut sehingga sering terjadi kehilangan data maupun perubahan-perubahan data yang secara tidak sengaja yang membuat kinerja user terbengkala dalam pembuatan laporan persediaan material.

3.3.4. Analisis Kontrol
Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. pengambilan material tidak disertai form permintaan, hal ini menyababkan selisih data. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual, yaitu dengan cara menghitung setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan. Sementara belum ada pengontrolan terhadap output, laporan yang diterima oleh koordinator tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh kepala gudang, sehingga jika terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan.
3.3.5. Analisis Prosedur
Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai permintaan material dengan cara manual. Hal ini menyebabkan bagian gudang harus bekerja secara ekstra dalam melakukan kontrol terhadap material yang ada. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak.

      • Analisis Waktu dan Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan sebuah laporan persediaan material bisa mencapai kurang lebih 90 menit. Hal ini dikarenakan setiap akan melakukan penyajian laporan persediaan material petugas gudang harus selalu memastikan antara persediaan yang ada di data dengan persediaan fisiknya.
Sedangkan untuk tenaga yang saat ini ada, dirasa masih kurang cukup untuk mengontrol persediaan dalam sebuah perusahaan yang cukup besar seperti PT. RQ Dream. Dikarenakan tenaga kerja yang ada saat ini untuk melakukan pengontrolan terhadap material gudang hanya 1 (satu) orang saja, yaitu gudang. Ini membuat petugas gudang harus melakukan pengecekan disetiap pagi, agar tidak ada selisih antara data dengan fisiknya.

      • Analisis Kebutuhan Sistem

Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas informasi persediaan material, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu (efisien). Pengembangaan yang dilakukan yaitu dengan cara merancang sebuah sistem informasi persediaan material, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat sesuai dengan keinginan user.
Berdasarkan analisis permasalahan pada sistem yang berjalan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penginputan data dan laporan yang dihasilkan dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan Microsoft excel sehingga waktunya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menghasilkan sebuah laporan yang dibutuhkan oleh kepala gudang. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan akan mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya :

  • Dapat menampilkan report dan dicetak dalam microsoft excel untuk data penerimaan dan pengeluaran material dari hasil inputan sehingga petugas tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan.
  • Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
  • Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan kepala gudang.
  • Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan atau belum diinput.
    • Konfigurasi Sistem
  • Perangkat Keras ( Hardware )
  • Processor  : Intel (R) Pentium (R) CPU <a href="mailto:[email protected]">[email protected]</a> GHz
  • Monitor  : LED 16.0 ”
  • RAM : 2048 MB
  • Harddisk : 320 GB
  • Perangkat Lunak (Software)
  • Microsoft Windows 7
  • Microsoft Office 2007
      • Hak Akses

Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atas aplikasi. Tetapi, jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya : gudang, kepala gudang, produksi.

    • Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

  • Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
  • Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

        • Dapat menjalankan aplikasi berbasis web.
        • Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
        • Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
        • Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh petugas gudang. Program tersebut akan melakukan proses Penginputan mulai dari permintaan barang dari pelaksana teknis, pengeluaran barang hingga menampilkan laporan stock control yang dibutuhkan oleh pimpinan dan manajemen.
Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan.
Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.
Selain solusi masalah sistem tersebut, penulis juga memberikan solusi kepada manajemen agar tenaga kerja yang ada sekarang agar bisa ditambah. Karena menurut penulis, hanya dengan 1 (satu) karyawan yang ada saat ini masih dirasa kurang untuk mengontrol barang dari gudang yang ada. Hal ini diharapkan mampu meminimalisir kesalahan selisih stok yang ada.

 

    • User Requirement

3.6.1. Requirement Elicitation Tahap I
Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I.
Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat  :

No

Keterangan

1

Menampilkan menu utama

2

Menampilkan menu input material baru

3

Menampilkan graphic

4

Menampilkan menu data material

5

Menampilkan menu material masuk

6

Menampilkan menu material keluar

7

Menampilkan menu stock control material

8

Menampilkan menu input material masuk

9

Menampilkan menu permintaan material

10

Menampilkan menu edit laporan material masuk

11

Menampilkan menu edit laporan material keluar

12

Menampilkan menu delete pada data

13

Menampilkan menu edit data material

14

Menampilkan menu delete data material

15

Menampilkan menu input data material

16

Menampilkan menu laporan material keluar

17

Menampilkan menu laporan material masuk

18

Menampilkan menu data supplier

19

Menampilkan menu edit data supplier

20

Menampilkan menu delete data supplier

21

Menampilkan menu input data supplier

22

Menampilkan menu login

23

Menampilkan menu logout

24

Menampilkan nama user

25

Menampilkan kalender

26

Menampilkan jam dan tanggal

27

Menampilkan foto material

Non Functional

Saya ingin system dapat :

No

Keterangan

1

Halaman login

2

Menggunakan sistem operasi windows

3

Menggunakan hardisk 500 GB

4

Menggunakan VGA 1 GB

5

Menggunakan Dreamweaver untuk desain interface

6

Menggunakan PHPMyAdmin untuk coding

7

Menggunakan Database MySQL

8

Menampilkan peringatan login salah

9

Menampilkan laporan dengan akurat

10

Mempunyai akses kecepatan 15 detik untuk menampilkan program

11

Digunakan dengan berbagai macam program web browser

12

Menampilkan animasi jam dan tanggal

Penyusun

 

 

(Tri Sabtian Nur)

3.6.2. Requirement Elicitation Tahap II
Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.4 karena sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang tedapat pada bab sebelumnya.

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat  :

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan menu utama

ü

 

 

2

Menampilkan menu input material baru

ü

 

 

3

Menampilkan graphic

ü

 

 

4

Menampilkan menu data material

ü

 

 

5

Menampilkan menu material masuk

ü

 

 

6

Menampilkan menu material keluar

ü

 

 

7

Menampilkan menu stock control material

ü

 

 

8

Menampilkan menu input material masuk

ü

 

 

9

Menampilkan menu permintaan material

ü

 

 

10

Menampilkan menu edit laporan material masuk

ü

 

 

11

Menampilkan menu edit laporan material keluar

ü

 

 

12

Menampilkan menu delete pada data

ü

 

 

13

Menampilkan menu edit data material

ü

 

 

14

Menampilkan menu delete data material

ü

 

 

15

Menampilkan menu input data material

ü

 

 

16

Menampilkan menu laporan material keluar

ü

 

 

17

Menampilkan menu laporan material masuk

ü

 

 

18

Menampilkan menu data supplier

ü

 

 

19

Menampilkan menu edit data supplier

ü

 

 

20

Menampilkan menu delete data supplier

ü

 

 

21

Menampilkan menu input data supplier

ü

 

 

22

Menampilkan menu login

ü

 

 

23

Menampilkan menu logout

ü

 

 

24

Menampilkan nama user

ü

 

 

25

Menampilkan kalender

 

 

ü

26

Menampilkan jam dan tanggal

 

 

ü

27

Menampilkan foto material

 

 

ü

Non Functional

 

 

 

Analisa Kebutuhan

 

 

 

Saya ingin sistem dapat  :

 

 

 

No

Keterangan

M

D

I I

1

Halaman login

ü

 

 

2

Menggunakan sistem operasi windows

 

ü

 

3

Menggunakan hardisk 500 GB

 

ü

 

4

Menggunakan VGA 1 GB

ü

 

 

5

Menggunakan Dreamweaver untuk desain interface

ü

 

 

6

Menggunakan PHPMyAdmin untuk coding

ü

 

 

7

Menggunakan Database MySQL

ü

 

 

8

Menampilkan peringatan login salah

ü

 

 

9

Menampilkan laporan dengan akurat

ü

 

 

10

Mempunyai akses kecepatan 15 detik untuk menampilkan program

 

 

ü

11

Digunakan dengan berbagai macam program web browser

 

ü

 

12

Menampilkan animasi jam dan tanggal

 

 

ü

Penyusun

 

 

(Tri Sabtian Nur)

Keterangan :
M : Mandatory
D : Desirable
I  : Inessential
3.6.3. Requirement Elicitation Tahap III
Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.
Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III


Functional

 </td>

 </tr>
<p>Analisa Kebutuhan

 </td>

 </tr>
<p>Saya ingin system dapat :

 </td>

 </tr>
<p>Feasibility

T

O

E

 </td>

 </tr>
<p>Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

 </td>

 </tr>
<p align="center">No

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">1

Menampilkan menu utama

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">2

Menampilkan menu input material baru

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">3

Menampilkan graphic

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">4

Menampilkan menu data material

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">5

Menampilkan menu material masuk

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">6

Menampilkan menu material keluar

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">7

Menampilkan menu stock control material

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">8

Menampilkan menu input material masuk

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">9

Menampilkan menu permintaan material

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">10

Menampilkan menu edit laporan material masuk

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">11

Menampilkan menu edit laporan material keluar

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">12

Menampilkan menu delete pada data

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">13

Menampilkan menu edit data material

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">14

Menampilkan menu delete data material

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">15

Menampilkan menu input data material

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">16

Menampilkan menu laporan material keluar

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">17

Menampilkan menu laporan material masuk

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">18

Menampilkan menu data supplier

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">19

Menampilkan menu edit data supplier

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">20

Menampilkan menu delete data supplier

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">21

Menampilkan menu input data supplier

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">22

Menampilkan menu login

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">23

Menampilkan menu logout

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">24

Menampilkan nama user

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">25

Menampilkan kalender

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">26

Menampilkan jam dan tanggal

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">27

Menampilkan foto material

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 

 </td>

 </tr>
<p>Saya ingin system dapat :

 </td>

 </tr>
<p>Feasibility

T

O

E

 </td>

 </tr>
<p>Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

 </td>

 </tr>
<p align="center">No

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">1

Halaman login

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">2

Menggunakan sistem operasi windows

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">3

Menggunakan hardisk 500 GB

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">4

Menggunakan VGA 1 GB

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">5

Menggunakan Dreamweaver untuk desain interface

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">6

Menggunakan PHPMyAdmin untuk coding

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">7

Menggunakan Database MySQL

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">8

Menampilkan peringatan login salah

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">9

Memiliki tingkat keamanan login admin

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">10

Digunakan dengan berbagai macam program web browser

 

ü

 

 

ü

 

 

ü

 

 </td>

 </tr>
<p align="center">Penyusun

 

 

(Tri Sabtian Nur)

Keterangan :
T  : Technical
O  : Operational
E  : Economic
L  : Low
M  : Middle
H  : High

3.6.4. Requirement Elicitation Final
Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.
Tabel 3.10. Elisitasi Tahap Final


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat  :

No

Keterangan

1

Menampilkan menu utama

2

Menampilkan menu input material baru

3

Menampilkan graphic

4

Menampilkan menu data material

5

Menampilkan menu material masuk

6

Menampilkan menu material keluar

7

Menampilkan menu stock control material

8

Menampilkan menu input material masuk

9

Menampilkan menu permintaan material

10

Menampilkan menu edit laporan material masuk

11

Menampilkan menu edit laporan material keluar

12

Menampilkan menu delete pada data

13

Menampilkan menu edit data material

14

Menampilkan menu delete data material

15

Menampilkan menu input data material

16

Menampilkan menu laporan material keluar

17

Menampilkan menu laporan material masuk

18

Menampilkan menu data supplier

19

Menampilkan menu edit data supplier

20

Menampilkan menu delete data supplier

21

Menampilkan menu input data supplier

22

Menampilkan menu login

23

Menampilkan menu logout

24

Menampilkan nama user

Non Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

No

Keterangan

1

Halaman login

2

Menggunakan sistem operasi windows

3

Menggunakan hardisk 500 GB

4

Menggunakan VGA 1 GB

5

Menggunakan Dreamweaver untuk desain interface

6

Menggunakan PHPMyAdmin untuk coding

7

Menggunakan Database MySQL

8

Menampilkan peringatan login salah

9

Memiliki tingkat keamanan login admin

10

Digunakan dengan berbagai macam program web browser

Penyusun,

 

 

(Tri Sabtian Nur)

Mengetahui,

Pembimbing 1

 

 

Diah Aryani, ST.,M.Kom

Pembimbing 2

 

 

 

Listina Nadhia Ningsih, S. Kom

Stakeholder

 

 

 

Khotib Akbar

Kepala Jurusan

 

 

 

Diah Aryani, ST.,M.Kom

3.7. Prosedur Usulan Sistem
3.7.1. Admin Gudang

  1. Admin melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu admin.
  3. Admin melakukan pengecekan terhadap permintaan material dari produksi.
  4. Admin melakukan persetujuan terhadap permintaan produksi.
  5. Admin melakukan penginputan untuk penambahan data material jika ada material jenis baru yang datang.
  6. Admin melakukan penginputan material masuk jika ada material yang dikirim oleh supplier.
  7. Admin melakukan pengubahan data jika ada kesalahan dalam penginputan data material.
  8. Admin melakukan pengecekan stock control material jika ingin mengetahui stok akhir material di gudang.
  9. Admin melakukan pengecekan laporan material masuk atau keluar untuk penyesuaian data yang ada.
  10. Admin melakukan pengubahan laporan material masuk atau keluar jika ada kesalahan dalam penginputan.
  11. Admin dapat melihat stok akhir material dengan melihat grafik.

 

3.7.2. Produksi

  1. Produksi melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu produksi.
  3. Produksi mengisi permintaan material jika membutuhkan material untuk produksi.

3.7.3. Purchasing

  1. Purchasing melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu purchasing.
  3. Purchasing melakukan pengecekan terhadap laporan material masuk dan keluar.
  4. Purchasing melakukan pengecekan terhadap data material untuk mengetahui jenis material yang ada.
  5. Purchasing melakukan penyesuaian data yang ada dengan pengecekan stock control material.
  6. Purchasing bisa melihat stok yang ada dengan melihat grafik.

3.7.4 Pimpinan

  1. Pimpinan melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu pimpinan.
  3. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap laporan material masuk dan keluar.
  4. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap data material untuk mengetahui jenis material yang ada.
  5. Pimpinan melakukan penyesuaian data yang ada dengan pengecekan stock control material.
  6. Pimpinan bisa melihat stok yang ada dengan melihat grafik.

3.8. Tata Laksana Sistem yang diusulkan
Untuk menganalisa sistem yang diusulkan , pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram

 

 

 

 

 

 

 

3.8.1. Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Admin Gudang

Gambar 4.1. Use Case Diagram pada Admin Gudang
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan Use Case Diagram pada Admin terdapat :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada admin gudang.
  2. 1 (satu) buah actor, yaitu admin gudang yang dapat melakukan kegiatan bagian administrasi gudang.
  3. 13 (tiga belas) use case yang dapat dilakukan yaitu, Login untuk masuk ke menu admin gudang dan admin dapat memilih menu yang ada seperti graphic, input material baru, input material masuk, permintaan material, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, menu edit laporan material seperti edit laporan material masuk dan material keluar, serta menu logout.

3.8.2 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Purchasing dan Pimpinan
pimpinan.jpg
Gambar 4.2. Use Case Diagram pada Purchasing dan Pimpinan
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan use case diagram pada purchasing dan pimpinan terdapat :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada purchasing atau pimpinan.
  2. 2 (dua) buah actor, yaitu purchasing dan pimpinan yang bisa melihat data yang sama.
  3. 7 (tujuh) buah use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material dan menu logout.

3.8.3 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Produksi

Gambar 4.3. Use Case Diagram pada Produksi

 

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan use case diagram pada produksi terdapat  :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada produksi.
  2. 1 (dua) buah actor, yaitu produksi yang melakukan kegiatan permintaan material.
  3. 5 (lima) buah use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, permintaan material yang didalamnya bisa melakukan add dan send dan menu logout.

3.8.4. Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Admin Gudang


Gambar 4.4. Activity Diagram pada Admin Gudang
Keterangan :

  1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu admin gudang.
  3. 33 (tiga puluh tiga) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi graphic, Input material baru, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, input material masuk, edit material masuk, edit material keluar, permintaan material dan logout.
  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin gudang.

3.8.5 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Purchasing dan Pimpinan
pimpinan.jpg
Gambar 4.5. Activity Diagram pada Purchasing dan Pimpinan
Keterangan :

  1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 2 (dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yang sama yaitu purchasing dan pimpinan.
  3. 19 (sembilan belas) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material dan logout.
  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin purchasing dan pimpinan.

3.8.6. Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Produksi
activity digram usulan produksi.jpg
Gambar 4.6. Activity Diagram pada Produksi

 

Keterangan :

  1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu produksi.
  3. 7 (tujuh) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi menu permintaan material dan melakukan pengisian untuk dikirim ke bagian gudang untuk disetujui dan logout.
  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin purchasing dan pimpinan.

3.8.7. Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Admin Gudang

Gambar 4.7. Sequence diagram sistem pada Admin Gudang

 

Keterangan :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatang yaitu admin gudang.
  2. 6 (enam) lifeline yaitu login, halaman utama, material, laporan, graphic, logout.
  3. 14 (empat belas) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, halaman utama, input material baru, input material masuk, data material, laporan material masuk, permintaan material, laporan material keluar, stock control material, lihat grafik stok, dan logout.

3.8.8. Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.8. Sequence diagram sistem pada Purchasing dan Pimpinan

Keterangan :

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatang yaitu purchasing dan pimpinan.
  2. 7 (tujuh) lifeline yaitu login, graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, dan logout.
  3. 10 (sepuluh) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, lihat graphic, data material, lihat laporan material masuk, lihat laporan material keluar permintaan material, lihat stock control material, dan logout.

3.8.9. Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Produksi
sequence produksi.jpg
Gambar 4.9. Sequence diagram sistem pada Produksi

Keterangan :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatang yaitu produksi.
  2. 3 (tiga) lifeline yaitu login, permintaan material dan logout.
  3. 6 (enam) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, order material kepada admin gudang, dan logout.

 

3.8.10. Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Admin Gudang

Gambar 4.10. Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Admin Gudang

 

 

 

 

3.8.11. Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.11. Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan

 

 

 

 

3.8.12. Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Produksi
statechart produksi.jpg
Gambar 4.12. Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Produksi

 

 

 

 

 

3.8.13. Class Diagram

Gambar 4.13. Class Diagram sistem yang diusulkan
Berdasarkan gambar 4.13. Class Diagram sistem yang diusulkan, terdapat:

  1. 5 (lima) Class, himpunan dari objek – objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya login, tbl_barang, barang masuk, stok, dan permintaan.
  2. 4 (empat) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

 

 

 

3.9. Rancangan Basis Data
Pada bab ini menjelasakan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.
3.9.1 Spesifikasi Basis Data (Database)
Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama file  : Material­­­_Masuk

Media  : Hardisk
Isi  : ( id + id_material + kodematerial + jumlah + keterangan + tanggal )
Primary key  : id
Record  : 98


Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

10

No Urut Material

Id_Material

Varchar

5

No Urut Material

Kodematerial

Varchar

15

Kode Jenis Material

Jumlah

Varchar

10

Jumlah Material

Keterangan

Varchar

50

Katerangan

Tanggal

Date

8

Tanggal transaksi

Tabel 4.1 Tabel Material Masuk

  1. Nama file  : Login

Media  : Hardisk
Isi  : ( id_user + username + password + level + status )
Primary key  : -
Jumlah Record  : 45

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

Id_user

Varchar

10

Identitas User

username

Varchar

10

Nama User

Password

Varchar

10

Password

Level

Varchar

10

Level

Status

Int

5

Status

Tabel 4.2 Tabel Login

3. Nama file  : Permintaan
Media  : Hardisk
Isi  : ( id + deskripsi + kodematerial + id_user + nama_karyawan + jumlah + keterangan + tanggal + status )
Primary key  : id
Jumlah Record  : 118

 

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

10

Identitas Permintaan

Kodematerial

Varchar

15

Kode Material

Id_user

Varchar

10

Identitas User

Nama_karyawan

Varchar

10

Nama User

Jumlah

Varchar

10

Jumlah

Keterangan

Varchar

50

Keperluan permintaan

Tanggal

Date

8

Tanggal permintaan

Status

Int

5

Status

Tabel 4.3 Tabel Permintaan

4. Nama file  : Stok
Media  : Hardisk
Isi  : ( kodematerial + stok )
Primary key  : -
Jumlah Record  : 25


Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

Kodematerial

Varchar

15

Kode Material

Stok

Varchar

10

Jumlah Material

Tabel 4.4 Tabel Stok

 

 

5. Nama file  : Tbl_material
Media  : Hardisk
Isi  : ( id + deskripsi + tipe + satuan + kodebarang + supplier )
Primary key  : id
Jumlah record  : 130


Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

Id

Int

10

Id Material

Deskripsi

Varchar

50

Nama Material

Tipe

Varchar

20

Tipe Material

Satuan

Varchar

10

Satuan Material

Kode barang

Varchar

15

Kode Material

Supplier

Varchar

25

Nama Supplier

Tabel 4.5 Tabel Material

 

 

 

 

 

    1. Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan

4.1.1 Tampilan Login Admin, Purchasing, dan Pimpinan

Gambar 4.14. Tampilan Login Admin, Purchasing, dan Pimpinan

Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas hanya digunakan oleh admin gudang, purchasing dan pimpinan. User harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

 

 

 

4.1.2 Tampilan Login Produksi

Gambar 4.15. Tampilan Login Produksi

Keterangan :
Tampilan login diatas hanya digunakan oleh produksi jika ingin melakukan permintaan material kepada admin gudang. Hanya beberapa karyawan produksi saja yang diberikan akses untuk masuk ke sistem tersebut.User diharuskan menginput username dan password yang telah disediakan.

 

 

 

 

4.1.3 Tampilan Username atau Password Salah

Gambar 4.16 Tampilan Username atau Password Salah
Keterangan  :
Jika admin, purchasing, produksi atau pimpinan salah username atau password maka akan menampilkan tampilan seperti diatas. Maka user harus melakukan verifikasi username dan password agar bisa masuk kedalam sistem.

4.1.4 Tampilan Halaman Utama Admin Gudang

4.17 Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
Keterangan  :

  1. Graphic akan muncul saat halaman utama dibuka, dan dia akan mengikuti stok akhir yang ada pada saat itu.
  2. Input material masuk akan dilakukan jika ada kedatangan material dari supplier.
  3. Permintaan material akan di cek admin gudang dan akan disetujui jika stok yang ada mencukupi dengan permintaan produksi
  4. Edit laporan material akan dilakukan untuk material masuk dan keluar, jika ada kesalahan penginputan.
  5. Input material baru akan dilakukan jika ada jenis material yang baru.
  6. Data material berisikan nama beserta spesifikasi material yang ada di gudang.
  7. Laporan material masuk menyajikan sebuah laporan material yang telah masuk ke gudang dari pengiriman supplier.
  8. Laporan material keluar menyajikan sebuah laporan material yang telah keluar dari gudang untuk proses produksi sesuai permintaan.
  9. Stock control material menyajikan sebuah laporan stok akhir yang ada di gudang sesuai dengan fisik yang ada.

 

 

 

4.1.5 Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
4.18 Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
Keterangan  :

  1. Graphic akan muncul saat halaman utama dibuka, dan dia akan mengikuti stok akhir yang ada pada saat itu.
  2. Data material berisikan nama beserta spesifikasi material yang ada di gudang.
  3. Laporan material masuk menyajikan sebuah laporan material yang telah masuk ke gudang dari pengiriman supplier.
  4. Laporan material keluar menyajikan sebuah laporan material yang telah keluar dari gudang untuk proses produksi sesuai permintaan.
  5. Stock control material menyajikan sebuah laporan stok akhir yang ada di gudang sesuai dengan fisik yang ada.

 

 

 

4.1.6 Tampilan Halaman Utama Produksi

4.19 Tampilan Halaman Utama Produksi

Keterangan  :

  1. Permintaan material akan muncul di halaman utama produksi setelah login, setelah itu ketika memilih permintaan material produksi akan melakukan pengisian untuk jenis material yang dibutuhkan untuk proses produksi yang akan dikirim ke bagian admin gudang.

 

4.1.7. Tampilan Halaman Input Material Baru

4.20 Tampilan Halaman Input Material Baru

Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu input material baru. Menu tersebut digunakan untuk penambahan nama material beserta spesifikasi material yang belum pernah ada di stok. Setelah itu, data yang telah diinput akan otomatis masuk ke menu data material.

 

 

 

 

 

4.1.8. Tampilan Halaman Input Material Masuk

4.21 Tampilan Halaman Input Material Masuk

Keterangan  :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu input material masuk. Menu tersebut digunakan jika nama dan spesifikasi material yang dikirim dari supplier sudah ada di data material, sehingga admin hanya menginput kode material maka nama beserta spesifikasi akan tampil. Jika admin telah menyimpan inputan tersebut, maka data akan otomatis masuk ke laporan material masuk.

 

 

 

4.1.9. Tampilan Halaman Permintaan Material (Nama User)

4.22 Tampilan Halaman Permintaan Material (Nama User)

Keterangan  :
Tampilan menu diatas, akan muncul jika admin memilih menu permintaan material, dan didalamnya akan muncul kolom id karyawan beserta nama karyawan produksi yang melakukan permintaan material terhadap admin gudang. Jika admin ingin melihat jenis material yang diminta, maka admin bisa memilih lihat pada kolom lihat. Dan akan tampil seperti dibawah ini.

 

 

 

 

4.1.10. Tampilan Halaman Permintaan Material

4.23 Tampilan Halaman Permintaan Material
Keterangan  :
Tampilan diatas akan langsung menampilkan jenis permintaan material yang diajukan oleh produksi. Tetapi, admin masih harus menyetujui permintaan tersebut dengan cara klik pada kolom action yang terdapat tulisan lihat. Maka akan tampil seperti dibawah ini.

4.1.11. Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
4.24 Tampilan Halaman Detail Permintaan Material

Keterangan :
Tampilan halaman tersebut digunakan untuk admin menyetujui permintaan yang diajukan produksi. Jika admin sudah menyetujui permintaan produksi maka data akan otomatis masuk ke dalam laporan material keluar.

4.1.12. Tampilan Halaman Data Material Admin

4.25 Tampilan Halaman Data Material Admin

Keterangan  :
Tampilan tersebut akan muncul jika user memilih menu data material. Tampilan diatas aka nada di menu admin gudang. Menu tersebut berisikan nama beserta spesifikasi material pada gudang yang secara otomatis masuk jika admin telah melakukan penginputan material baru. Pada tampilan admin dilengkapi untuk melakukan pengeditan ataupun penghapusan data jika dirasa akan kesalahan dalam penginputan.

 

4.1.13. Tampilan Halaman Data Material Purchasing dan Pimpinan

4.26 Tampilan Halaman Data Material Purchasing dan Pimpinan
Keterangan :
Tampilan halaman diatas merupakan data material yang berada di menu purchasing dan pimpinan. Kolom yang ada didalamnya tidak berbeda jauh dengan yang ada pada menu admin. Hanya saja untuk purchasing dan pimpinan tidak diberikan kewenangan untuk mengubah data, sehingga kolom action yang ada pada menu admin dihilangkan.

 

 

 

 

4.1.14. Tampilan Halaman Laporan Material Masuk

4.27 Tampilan Halaman Laporan Material Masuk

Keterangan  :
Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan material masuk. Laporan tersebut berisikan transaksi material masuk per harinya, dan data tersebut didapatkan jika admin telah melakukan penginputan data material masuk yang dikirim oleh supplier. Dalam menu ini, user dapat melakukan perekapan tanggal yang diperlukan dan melakukan proses cetak data jika diperlukan.

 

 

 

 

4.1.15. Tampilan Halaman Laporan Material Keluar

4.28 Tampilan Halaman Laporan Material Keluar

Keterangan  :
Tampilan diatas, sama halnya dengan laporan material masuk. Jika user memilih menu laporan material keluar, maka akan muncul tampilan seperti diatas. Data tersebut didapatkan jika admin telah menyetujui permintaan material oleh produksi, dan data tersebut akan otomatis masuk ke laporan material keluar. Dalam menu ini juga, user dilengkapi untuk melakukan perekapan data sesuai masa yang dibutuhkan, dan user juga dapat melakukan cetak data jika diperlukan.

 

 

4.1.16. Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk

4.29 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu edit material masuk. Hal ini dilakukan jika admin merasa ada kesalahan dalam penginputan material masuk, sehingga admin dapat mengubah atau menghapus data pada laporan material masuk.

4.1.17. Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar (Produksi)

4.30 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar (Produksi)
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu edit material keluar. Hal ini dilakukan jika admin merasa ada kesalahan dalam penyetujuan permintaan material yang dilakukan oleh produksi, sehingga admin dapat mengubah atau menghapus data pada laporan material keluar.

4.1.18. Tampilan Halaman Stock Control Material

4.31 Tampilan Halaman Stock Control Material

Keterangan  :
Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu stock control material. Menu tersebut digunakan user untuk melihat stok yang ada saat ini yang ada di gudang untuk melakukan pengambilan keputusan jika ingin melakukan pemesanan material terhadap supplier.

 

 

4.1.19. Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi

4.32 Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi

 

Keterangan  :
Tampilan diatas, yaitu tampilan menu produksi jika ingin melakukan permintaan material terhadap admin gudang. Produksi harus melakukan penginputan untuk material yang diperlukan. Jika sudah selesai, maka produksi bisa langsung klik tombol kirim, dan otomatis permintaan tersebut akan masuk ke menu permintaan material di sistem admin gudang.

 

 

    1. Tampilan Layar Program yang diusulkan

 

 

 

Gambar 1.1. Tampilan Layar Login Admin

 

 

 

 

 

Gambar 1.2. Tampilan Layar Home Admin

 


Gambar 1.4. Tampilan Layar Persediaan Barang

 

 

 

 

Gambar 1.5. Tampilan Layar Data Supplier

 


Gambar 1.6. Tampilan Layar Data Master Barang

 

 

 

 

 

Gambar 1.7. Tampilan Layar Input Barang Masuk

 

 

 

 

 

Gambar 1.8. Tampilan Layar Data Barang Masuk

 

 

 

 

Gambar 1.9. Tampilan Layar Input Barang Keluar

 

 

 

 

Gambar 1.10. Tampilan Layar Data Barang Keluar


4.3 Time Schedule

      1. Pembuatan Proposal

Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

      1. Seminar Proposal

Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama satu minggu.

      1. Wawancara

Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama satu minggu.

      1. Analisis Data

Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama dua minggu.

      1. Elisitasi

Elisitasi mulai dari tahap I, II, III dan Final Elisitasi merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data atau hasil observasi dilapangan dengan cara melakukan wawancara selama satu minggu.

      1. Desain Sistem

Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu.

      1. Pembuatan Program

Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama sebelas minggu.

      1. Testing Program

Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

      1. Pelatihan User

Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

      1. Implementasi Program

Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

      1. Dokumentasi

Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

 

Tabel. 4.39. Time Schedule


No

Kegiatan

 

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

1

Pembuatan Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Seminar Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Wawancara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Analisis Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Elisitasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Desain Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Pembuatan Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Testing Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Pelatihan User

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Implementasi Program

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


4.4 Biaya Penelitian
Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.
Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:
Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :
Tabel 4.40. Tabel Biaya Penelitian


No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga Satuan

Biaya

 

 

 

 

 

1

Bahan dan Peralatan Penelitian

 

 

 

 

Kertas A4 80 grm Sinar Dunia

3 rim

Rp. 35.000

Rp. 105.000

 

Tinta Printer

1 buah

Rp. 166.000

Rp. 166.000

 

Anti Virus Eset 1 thn

1 buah

Rp. 157.000

Rp. 157.000

 

Harddisk 500 GB

1 buah

Rp. 650.000

Rp. 650.000

 

Web server apache, PHP dan MySql

1 paket

0

0

 

Windows XP Professional

1 paket

0

0

 

Dreamweaver CS 5

1 paket

0

0

 

 

 

 

Rp. 1.078.000

2

Perjalanan

 

 

 

 

-Ongkos transport dalam kota

2 bln

Rp. 200.000

Rp. 400.000

 

 

 

 

Rp. 400.000

3

Biaya Lain-lain

 

 

 

 

-Wawancara

1 hari

Rp. 50.000

Rp. 50.000

 

Jumlah Biaya

 

 

Rp. 1.528.000


BAB IV
PENUTUP

4.5 KESIMPULAN
Persediaan material pada PT. RQ Dream, maka penelitian dapat menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi berikut:
1. Sistem informasi persediaan material yang berjalan pada PT. RQ Dream masih menggunakan pencatatan secara manual melalui tahap seperti mencatat pada buku laporan, penerimaan material dari supplier, hingga keluar masuknya material ke gudang. Sehingga untuk saat ini sistem yang berjalan masih belum memenuhi kebutuhan user.
2. Saat ini yang masih menjadi kendala dan permasalahan pada sistem informasi yang berjalan pada PT RQ Dream yaitu melalui beberapa tahap seperti dengan cara mencatat pada buku laporan sehingga sering terjadi kesalahan pencatatan, dan data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga mempengaruhi terhadap informasi yang ada, diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan.
3. Berdasarkan permasalahan yang ada maka sistem informasi persediaan material dirancang menggunakan MySQL sebagai database, dreamweaver sebagai tampilan interface dan PHP sebagai coding serta Xampp sebagai koneksi antara database dan aplikasi. Rancangan sistem informasi ini sudah dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user, yang awalnya sering terjadi perbedaan jumlah persediaan material, keterlambatan dalam pengolahan data sekarang sudah terminimalisasi dan lebih baik dari sistem sebelumnya.
4.6. SARAN
Saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk permasalahan yang diatas adalah sebagai berikut :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan familiar.
  2. Sistem informasi yang dirancangpun masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi agar dapat terkoneksi langsung dengan pusat.
  3. Untuk tampilan print out laporan permintaan material diharapkan kedepannya agar lebih rapih dan detail.
  4. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.

Contributors

Tri sabtian