TI1431381947

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang pesat seperti saat ini, peranan komputer sangatlah di perlukan, baik intansi maupun perusahaan. Hal ini di sadari mengingat kebutuhan informasi yang cepat dan akurat. Banyak intansi dan perusahaan yang telah menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien. Dan untuk memudahkan administrator menggunakan komputer sebagai alat kerja yang di gunakan sehari – hari, salah satunya adalah perusahaan PT. Satyamitra Kemas Lestari.

Sistem monitoring quality control pada perusahaan yang bergerak di bidang box packaging mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengolahan data quality control untuk pengambilan keputusan management dan leader mengenai kualitas. Dengan demikian, penting untuk cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi monitoring product yang di hasilkan agar mempunyai kualitas sesuai standard dan menekan pengurangan waste hasil produksi. Sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis serta memberikan gambaran yang akan menjadi strategi demi mencapai proses yang efektif.

Teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, menuntut adanya akses sistem informasi yang cepat, tepat dan keakuratan informasi untuk menentukan tujuan strategis jangka pendek maupun jangka panjang. Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Teknologi informasi juga merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan. Karena keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan tersebut mengembangkan teknologi informasi sebagai penunjang berjalannya proses bisnis. Komputerisasi dengan pengelompokan, perhitungan, penyimpanan dan pelaporan, apabila diterapkan secara optimal sangat bermanfaat untuk mengolah data menjadi informasi yang diperlukan dalam perusahaan.

Pada suatu perusahaan yang di dalamnya terdapat bagian quality control yang mengendalikan mutu product pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur atas keputusan - keputusan yang akan di ambil dalam proses berjalannya produksi masal agar mengurangi tingginya waste dan kesalahan - kesalahan dalam pelayanan pada customer yang berkaitan dengan data terkait dengan pengendalian mutu yang seharusnya dapat di analisis agar suatu data dapat mudah diakses.

Namun saat ini sistem yang berjalan masih belum cukup efisien pada PT. Satyamitra Kemas Lestari masih menggunakan sistem komputerisasi yang masih belum terintegrasi sehingga tidak efektif dan efisien, data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan – kelemahan sehingga mempengaruhi terhadap informasi yang ada diantaranya adalah masalah dalam penginputan data dan pembuatan laporan.

Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses sistem yang berjalan tersebut maka diperlukan suatu sistem monitoring berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan di atas yaitu seperti proses pencarian data, menampilkan diagram. Kebutuhan informasi yang tepat dan cepat serta terminimalisirnya kesalahan - kesalahan. Hal inilah yang melandasi penulis untuk mengambil judul “Sistem aplikasi monitoring quality control sample product berbasis web pada PT. Satyamitra Kemas Lestari“.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Apa saja yang masih menjadi kendala dan permasalahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini  ?
  2. Bagaimana merancang sistem monitoring quality control yang efektif dan efisien agar bisa diterapkan di PT. Satyamitra Kemas Lestari  ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, maka diperlukan adanya batasan dan ruang lingkup supaya dalam pembahasan masalah nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik. Demikian ruang lingkup yang akan di bahas dalam laporan tugas akhir ini meliputi :

  1. Sistem mampu menampilkan data summary bagian quality contol, termasuk menampilkan data diagram.
  2. Hasil analisa kebutuhan yang didapat akan diterapkan menjadi rancangan sistem.
  3. Sistem hanya bisa di akses oleh administrator, team management, dan team leader.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

  1. Mengetahui sistem monitoring data quality control yang saat ini diterapkan oleh PT. Satyamitra Kemas Lestari.
  2. Memudahkan PT. Satyamitra Kemas Lestari dalam melakukan pemeliharaan data summary.
  3. Sebagai media pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan tingginya waste produksi.

Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah  :

  1. Memberikan pengalaman dan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang telah didapat selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.
  2. Dapat memberikan masukan positif dalam menghasilkan laporan yang akurat.
  3. Penulis mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikanya.
  4. Menjadi sumber referensi bagi mahasiswa dan penelitian sejenis di masa yang akan datang agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data – data yang diperlukan maka penulis mengunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut  :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
    Metode pengumpulan data dengan cara mendatangi dan melakukan pengamatan pada objek yang dijadikan penelitain untuk memahami kebutuhan sistem. Pada metode ini mengumpulkan data dengan cara mengadakan penelitian dengan menganalisis dan melaksanakan pencatatan secara sistemastis
  2. Wawancara
    Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang diteliti serta mendapatkan data yang akurat.
  3. Studi Pustaka
    Metode pengumpulan data studi pustaka yaitu dengan cara mencari bahan - bahan materi yang bersumber dari buku – buku yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini. Serta dengan melakukan literature review yang bersumber dari jurnal dan tesis.

Metode Analisa

Analisa sistem yang digunakan adalah metode SWOT, yaitu dengan menganalisa kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats) yang secara sistematis dapat membantu mengidentifikasi faktor eksternal (O dan T) maupun internal (S dan W) perusahaan serta dengan melakukan analisa kebutuhan dengan elisitasi.

Metode Perancangan

Metode pernacangan yang penulis gunakan adalah perancangan berbasis objek dengan alat bantu UML (Unifield Modeling Language) yang merupakan standard industry dalam visualisasi, perancangan, dan dokumentasi perangkat lunak. Dengan menggunakan beberapa diagram yaitu use case diagram¸ activity diagram, dan class diagram.

Metode Implementasi

Metode ini merupakan rancangan sistem yang telah dibuat dan dituangkan ke dalam bentuk kode – kode program. Pada tahap ini alat yang digunakan adalah menggunakan aplikasi server local yaitu XAMPP dan bahasa pemrograman yang dipakai yaitu PHP, JAVASCRIPT dan untuk mempercantik tampilan nya dengan bahasa HTML, CSS, dan BOOTSRAP.

Metode Testing

Metode pengujian yang penulis gunakan adalah black box testing, yaitu uji coba yang berfokus pada keperluan software. Uji coba black box testing dilakukan dengan membandingkan apakah hasil program sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, untuk mencari kesalahan fungi dan program.

Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai laporan Tugas Akhir (TA) ini, Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut  :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian - pengertian serta penjabaran – penjabarannya seperti literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan sekilas mengenai PT. Satyamitra Kemas Lestari, struktur organisasi, tata kerja, serta ruang lingkup kegiatan dan menyajikan analisa pembahasan yang mencakup tentang analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, selain itu pada bab ini juga berisi saran yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir (TA).

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar sumber yang dijadikan referensi dalam penyusunan laporan Tugas Akhir (TA).

DAFTAR LAMPIRAN

Berisi lampiran – lampiran untuk melengkapi laporan Tugas Akhir (TA).

BAB II

PENDAHULUAN

Teori Umum

Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah bila mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem. Lebih lanjut pengertian sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya, Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. maksud dari sistem ini adalah untuk mencapai suatu tujuan (Goal) atau sasaran (Objective).

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Fendi (2012:16) menyatakan bahwa “Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu”.

Dan menurut Fauzi (2017:55), Menyatakan bahwa “Perangkat lunak aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulan bahwa (perangkat lunak) aplikasi adalah sebuah bentuk penerapan konsep ke dalam sistem komputer untuk melakukan suatu tugas tertentu yang diinginkan pengguna.

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain (Fauzi 2017:55) :

  1. Perangkat lunak perusahaan
  2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
  3. Perangkat lunak informasi kerja
  4. Perangkat lunak media dan hiburan
  5. Perangkat lunak pendidikan
  6. Perangkat lunak pengembangan media
  7. Perangkat lunak rekayasa produk.

Konsep Dasar Sistem

“ Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama “ (Sutarman, 2012:13).

  1. Definisi Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:2), menyatakan bahwa “system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”

    “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen – komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain , sistem dapat berjalan jika komponen–komponen yang ada didalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkungan yang tidak bisa dipisahkan”. (Jurnal CCIT, 2013:226-227)

    Berdasarkan beberapa definisi di atas diambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari berbagai prosedur terstruktur yang saling berkaitan melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Model umum sebuah sistem adalah input, process, output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran . Selain itu pula sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem adapun karakteristik yang dimaksud adalah  :

    1. Komponen sistem (Component)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan . komponen sitem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian – bagian dari sistem itu sendiri.

    2. Batasan sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut .

    3. Lingkungan luar sistem (Environment)

      Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan kalau tidak akan menggangu kelangsungan hidup dari system.

    4. Penghubung sistem (Interface)

      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

    5. Masukan sistem (Input)

      Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa perawatan (Maintenance input) dan masukan signal (Signal input).

    6. Keluaran sistem (Output)

      Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    7. Pengolah sistem

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran sebagai contoh adalah sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah mengolah data dan transaksi menjadi laporan – laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective Goal)

      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Sistem merupakan suatu bentuk intergrasi antara satu komponen dengan komponen yang lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup apapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini:

    1. Sistem abstrak (Abstrack System) dan sistem fisik (Physical system)

      Sistem abstrak adalah sistem yang di dalamnya berisi gagasan atau konsep semisal sistem teologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dan sang pencipta. sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang nampak oleh mata kita seperti sistem teleivisi, sistem komputer sistem produksi, penjualan dan lain sebagainya.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dam sistem buatan manusia (Human Made System)

      Sistem adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi terjadinya siang dan malam pergantian musim dan lain–lain, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan dengan mesin (Human Machine System) Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contoh Human Machine System karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program–program yang dijalankan sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Maintenance

Yan (2015:183) menyatakan bahwa, “A maintenance concept can be as the of various maintenance intervention, which can be clasfield into four categories: corrective or breakdown maintenance, schedjuled maintenance, preventive maintenance, and condition-based or predictive maintenance”.

Dalam buku yang sama Yan (2015:186) juga menyimpulkan bahwa tujuan dari perawatan adalah untuk memaksimalkan performa dari peralatan produksi, dan juga untuk mencegah kegagalan untuk meminimalisir kerugian produksi dan meningkatakan keandalan sistem.

Maintenance dalam bahasa Indonesia berarti perawatan atau pemeliharaan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perawatan dalam keempat kategori yang telah disebutkan adalah sebuah usaha untuk meningkatkan dan memaksimalkan kualitas dari suatu sistem.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi

    Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi informasi yaitu:

    Menurut Tiko Iyamu Tefo Sekgweleo dalam International Journal Of Actor Network Theory And Technological Innovation Vol. 5, No. 3 (2013:2), “Information system can be defined as a combination of technological resources and nontecnical artefacts that are adopted within the organizational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”.

    Menurut Aswati, dkk dalam jurnal teknologi dan sistem informasi Vol. 1 No. 2 (2015:80). “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasional manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas merupakan suatu susunan yang disusun secara sistematik dan teratur dari jaringan – jaringan informasi yang menghubungkan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan diadakan komunikasi antara bagian fungsional”.

    Berdasarkan definisi sstem informasi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah seperangkat fungsi operasional manajemen yang disusun secara sistematik dan teratur dengan mengadopsi kebutuhan organisasi.

  2. Jenis – jenis Informasi

    Menurut Kasiyanto Kasemin (2015:14) dapat disimpulkan bahwa informasi itu dihubungkan dengan kegiatan perorangan, kegiatan perusahaan, kegiatan organisasi social maupun kegiatan pemerintahan.

    1. Informasi yang digunakan untuk bereksperimen oleh lembaga – lembaga penelitian
    2. Informasi yang digunakan untuk menciptakan prinsip – prinsip kerja yang lebih efisien oleh ahli teknologi
    3. Informasi tentang pasaran yang banyak digunakan oleh para usahawan
    4. Informasi tentang sifat – sifat pemilih yang digunakan oleh kaum politisi
    5. Informasi rahasia yang diperlukan dalam kegiatan- kegiatan intelijen, terutama menyangkut rahasia negara dan lain sebagainya.
  3. Komponen–Komponen Informasi

    Menurut Taufiq (2013:5), sebuah informasi bisa bermanfaat dan bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya.

    Menurut Taufiq (2013:5), apabila di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 komponen yang ada. Adapaun ke 6 komponen atau jenis informasi tersebut di bagi seperti berikut :

    1. Boot Information

      Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahapan awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang terkait kesalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

    2. Bar of Information

      Merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memelurkan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh dan lebih jelas dalam informasi yang diperoleh.

    3. Branch of Information

      Yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Contohnya adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakata seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah – langkah penyelesaian soal dengan rumus – rumus yang panjang, misalnya dapat ditunjukan berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu hal.

    4. Stick of Ambition

      Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang - cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Contohnya adalah informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan dalam menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi – informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

    5. Bud of Information

      Yaitu komponen – komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaanya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya .

    6. Leaf of Information

      Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Contohnya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok.

  4. Nilai Informasi

    Menurut Lipusari dalam Jurnal STIE Semarang Vol. 5 No. 1 (2013:29), “Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan lengkap

      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian

      Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan waktu

      Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

    6. Kejelasan

      Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran inforamsi yang bebas dari istilah – istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    7. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satau keputusan tetapi juga dengan lebih dari seseorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapat dibuktikan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat – hakikat informasi dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Data

  1. Definisi Data

    Menurut Rohmat Taufiq (2013:13), “Asal mula kata data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut Edy Irwansyah (2014:2), “Data adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video”.

    Menurut Bambang Hartono (2013:15), “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dapat berupa angka, huruf, simbol, gambar dan video yang perlu diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti.

  2. Klasifikasi Data

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71), “data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan Sifat Data :
      1. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
      2. Data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.
    2. Berdasarkan Sumber Data :
      1. Data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer.
      2. Data eksternal, Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk, atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.
    3. Pengolahan Data

      Menurut Al-Bahra Ladjamudin (2013:9), “Pengolahan Data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.

Konsep Dasar Testing

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:275), Black Box testing yaitu pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program, pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013:18), “Black Box test adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal/kerja”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Black Box testing adalah sebuah metode pengujian yang dilakukan fungsionalitas sistem yang bertentangan dengan struktur internal.

Teori Khusus

Teori khusus adalah teori yang berkaitan dengan sejumlah fakta-fakta yang bersifat partikular. Ia berusaha untuk menjelaskan fakta-fakta itu dalam hubungannya yang satu dengan yang lainnya. Ia harus sesuai dengan fakta-fakta yang diketahuinya, tetapi harus berhasil mengidentifikasi beberapa fakta atau sejumlah fakta yang selama ini belum diketahui.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi UML

    Menurut Mulyani (2016:42) menyatakan bahwa, “UML (Unified Modeling Language) merupakan sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

    Menurut Rosa A. S (2016:137), menyatakan bahwa “UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa UML adalah sebuah metode pengembangan sistem dengan menggunakan bahasa visual berupa digram – diagram dan teks pendukung untuk pendokumentasian dan penetapan spesifikasi sistem.

  2. Diagram UML
    1. Use Case Diagram

      Menurut Rosa A. S (2016:155), Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, Use Case Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu.

    2. Class Diagram

      Menurut Wijayanto (2013:33), Class Diagram dibuat berdasarkan Use Case Diagram dan Activity Diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas – kelas yang digunakan dalam sistem.

    3. Activity Diagram

      Mulyani (2015:55), menyatakan bahwa, “Activity Diagram, yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada Use Case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara actor dengan alur – alur kerja Use Case ”.

    4. Sequence Diagram

      Menurut Rosa A. S (2016:165), Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antara objek. Sehingga untuk menggambarkan diagram sequence harus diketahui objek – objek yang terlibat dalam sebuah Use Case beserta metode – metode yang dimiliki, kelas yang diinstansikan menjadi objek itu. Membuat diagram sequence juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada Use Case.

Konsep Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
    Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

    “ Kegiatan Analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru ”. Shalahuddin ( 2013:18 )

  2. Tahapan Analisa Sistem

    “ Tahap Analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan kesempatan - kesempatan hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan“. (Jurnal CCIT, 2011:322)

    Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut:

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
    2. Analyze, yaitu menganalisa sistem
    3. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Konsep Analisa SWOT

Menurut Sutanto dkk (2013:61) “Teori analisa SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merancang sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT”. Dan akronim dari SWOT terdiri atas (Sigmon,2014) :

  1. S = Strengths: internal attributes of the organization that are helpful to achieving the goal(s)
  2. W = Weaknesses: internal attributes of the organization that are harmful to achieving the goal(s)
  3. O = Opportunities: external condition that are helpful to achieving the goal(s)
  4. T = Threats: external condition that are helpful to achieving the goal(s).

Hypertext Markup Language (HTML)

Pratama (2016:1), menjabarkan bahwa HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language. Singkatan ini terdiri dari 3 komponen kata, yakni : Hypertext, Markup, dan Language.

Kata Hypertext dari HTML menekankan pengertian text yang lebih dari sekedar text (‘hyper’-text). Maksudnya selain berfungsi sebagai teks biasa, sebuah teks di dalam HTML juga bisa berfungsi sebagai penghubung ke halaman lain atau dikenal dengan istilah link, selanjutnya, bukan hanya teks saja yang bisa digunakan sebagai link, tetapi bisa berupa gambar. Link inilah yang menjadi inti dari HTML.

Kata kedua dari singkatan HTML adalah Markup, Markup dapat diterjemahkan sebagai tanda atau penanda (bahasa inggris : mark). Di dalam HTML, digunakan tanda – tanda khusus seperti <p> atau <a>. Tanda ini deperlukan untuk mengatur format dan membuat struktur halaman web.

Bagian terakhir dari HTML adalah Language. Istilah language jika diterjemahkan berarti : bahasa. HTML tidak menggunakan ‘Programming Language’, tetapi hanya ‘Language’ saja. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman. HTML tidak memiliki struktur dasar seperti variable, kondisi IF, function, atau class seperti layaknya sebuah bahasa pemrograman komputer.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah sebuah bahasa yang digunakan sebagai teks biasa maupun sebagai penghubung ke halaman lain yang menggunakan tanda – tanda (tag) khusus dalam perancangannya.

Casecading Style Sheet (CSS)

Menurut Hasanah (2013:42), mengungkapakan bahwa “CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet, yaitu sebuah pengembangan atas kode HTML yang sudah ada sebelumnya. Dengan CSS, bisa menentukan sebuah struktur dasar halaman web secara lebih mudah dan cepat, serta irit size.”

Pratama (2016:) menjabarkan bahwa CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet. CSS digunakan untuk mengubah tampilan (style) dari halaman web. Sebagaimana yang kita ketahui, halaman web modern terdiri dari 3 komponen dasar: HTML untuk membuat struktur, CSS untuk tampilan, dan JavaScript untuk interaksi.

Terdapat 2 istilah penting yang perlu penjelasan tambahan, yakni : bahasa style sheet (style sheet language) dan bahasa markup (markup language).

Istilah pertama : style sheet language adalah format bahasa khusus yang terdiri dari kumpulan kode untuk mengatur tampilan (style) dari sebuah dokumen. Sebagaimana yang akan kita lihat nanti dari sejarah CSS, pada awal perkembangannya terdapat berbagai variasi style sheet language yang bisa digunakan, dimana salah satunya adalah CSS.

Istilah kedua, markup language merujuk kepada dokumen yang dibuat menggunakan “tanda” atau “mark”. Salah satu contoh dari markup language ini adalah HTML (Hypertext Markup Language). Walaupun begitu, CSS tidak hanya digunakan untuk HTML saja, tapi bisa untuk bahasa markup lain seperti XML (Extensible Markup Language) dan SVG (Scalable Vector Graphics).

Kata Cascade dari kepanjangan CSS juga perlu kita bahas. Dalam bahasa inggris, cascade berarti “air terjun kecil” riam, jeram, mengalir/berpancaran ke bawah.

Didalam CSS, Style atau aturan tampilan yang dibuat bisa saja saling menimpa satu sama lain, tergantung dari posisinya dan ke-spesifikan kode CSS tersebut.

Bootstrap

  1. Definisi Bootstrap

    Menurut Jubilee (2016:1), “Bootsrap adalah framework front-end yang intuitif dan powerfull untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah”.

    Sedangkan Rozi (2015:1), menyatakan bahwa “Bootsrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website”.

    Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Bootsrap adalah sebuah paket aplikasi untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah.

  2. Kelebihan Bootsrap

    Kelebihan Bootsrap menurut Jubilee (2016:2) adalah:

    1. Menghemat waktu
    2. Fitur responsif
    3. Desain konsisten
    4. Mudah digunakan
    5. Didukung oleh semua browser popular
    6. Gratis

Hypertext Preprocessor (PHP)

  1. Definisi PHP

    Franto dan Alim Bahri (2015), menyatakan bahwa “Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu script yang digunakan untuk membaut sebuah web menjadi lebih menarik, dinamis dan interaktif atau dengan kata lain merupakan bahsa pemrograman server side Karena diproses pada computer server”.

    Menurur Sidik (2014:5), PHP merupakan bahasa utama script yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membaut aplikasi desktop.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan sebuah script server-side yang disisipkan pada HTML untuk memebuat web lebih menarik.

  2. Definisi Server-side Programming

    Pratama (2016:6) mengatakan bahwa “server-side programming language (bahasa pemrograman berbasis server) adalah kelompok bahasa pemrograman yang prosesnya di lakukan di dalam server, bukan di komputer pengunjung”.

  3. Sejarah PHP
    PHP/FI : Personal Home Page/Forms Interpreter

    PHP berasal dari bahasa C yang dibuat oleh Lamus Lerdorf pada tahun 1994 yang bertujuan untuk mencatat jumlah pengunjung website-nya. Bebrapa waktu kemudian Lardford menambahkan fitur lain seperti penanganan form HTML dan menampilkan data dari database dan menyebutnya sebuatan Personal Home Page/Forms Interpreter atau PHP/FI.

    Pada tahun berikutnya Lardford merilis Personal Home Page Tools (PHP Tools) version 1.0, yang kemudian di kenal sebagai PHP 1 kepada publik. Perilisan ini diumumkan pada 8 juni 1995 di alamat comp.infosystems.www.authoring.cgi, sebuah forup diskusi Usenet.

    PHP/FI sebenarnya tidak di tujukan menjadi bahasa pemrograman sendiri. Namun dengan dirilisnya source code PHP/FI ke publik, perkembangan PHP/FI menjadi sangant pesat.


    PHP/FI : Personal Home Page/Forms Interpreter 2

    PHP 2 atau lebih lengkapnya Personal Home Page/Forms Interpreter 2 dirilis Rasmus Lerdorf pada tahun 1996 dengan penambahan fitur seperti struktur logika IF ELSE, serta peningkatan performa dibandingkan versi PHP 1. PHP versi 2 ini dirancang Lerdorf pada saat mengerjakan sebuah proyek di University Toronto yang membutuhkan pengolahan data dan tampilan web yang rumit.

    PHP 2 cukup populeh digunkan oleh programmer saat itu, tetapi memiliki masalah dengan kestabilan program yang kurang bisa diandalakan yang lebih dikarenakan LardFord bekerja sendiri dalam pengembangannya.


    PHP: Hypertext Preprocessor 3

    Sekitar tahun 1997, Zeev Suraski dan Andi Gutmans ikut mengambil bagian dalam pengembangan PHP, mereka membuat ulang parsing engine PHP agar lebih stabil.

    Ditambah dengan dukungan berbagai Programmer lainnya, proyek PHP secara perlahan mulai beralih dari proyek satu orang menjadi proyek massal yang lebih akrab kita kenal sebagai open-source project. PHP selanjutnya dikembangkan oleh The PHP Group yang terdiri dari kumpulan programmer dari seluruh dunia.

    Pada tahun 1998 PHP versi 3 dirilis ke publik yang juga ditandai dengan perubahan singkatan PHP menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. Perubahan ini juga menandakan bahwa PHP lebih dari sekedar tool (alat) untuk membuat halaman web pribadi.


    PHP: Hypertext Preprocessor 4

    22 Mei tahun 2000 PHP versi 4 dirilis. Php versi 4 membawa banyak fitur baru, seperti HTTP sessions, output buffering, dan memperkenalakan Object Oriented Programming (OOP) Pemrograman berbasis objek. Walaupun demikian, OOP pada PHP 4 masih belum sempurna.

    Zeev Suraski dan Andi Gutmans kemudian mendirikan Zend Technologies. Perusahaan ini mengembangkan berbagai produk terkait PHP, seperti Zend Server, Zend Studio, Zend Framework, dan Zend Engine.


    PHP: Hypertext Preprocessor 5

    Memperbaiki versi PHP sebelumnya, PHP 5 diluncurkan pada 13 juli 2004. PHP 5 telah mendukung penuh pemrograman object, perbikan dari PHP 4 serta peningkatan performa melalui Zend Engine versi 2.

    PHP 5 juga menyertakan banyak fitru baru, seperti PDO (PHP Data Object) untuk pengaksesan database, closures, trait, dan namespaces. Hingga saat ini, PHP 5 adalah versi PHP yang paling banyak digunakan.


    PHP: Hypertext Preprocessor 6

    Versi lanjutan dari PHP, yakni PHP 6 sebenatnya telah lama dikembangkan, dimulai sejak tahun 2005 (satu tahun setelah PHP 5 dirilis). Fokus pengembangan PHP 6 terutama untuk mendukung Unicode, agar PHP bisa digunakan dengan berbagai jenis karakter bahasa non-latin.

    Dalam perjalananya, performa PHP 6 ternyata tidak memuaskan dukungan untuk Unicode membuat PHP brjalan lebih lambat. Selainn itu fitur Unicode sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

    Ditambah dengan beberapa permasalahan lain. Pengembangan PHP 6 menemui jalan buntu dan akhirnya dihentikan. Fitur – fitru yang telah dirancang untuk PHP 6 akhirnya ditambahkan ke PHP 5. Terhentinya pengembangan PHP 6 membuat PHP seolah – olah ‘stagnan’ dan berhenti pada PHP 5.


    PHP: Hypertext Preprocessor 7

    Pada tanggal 3 desember 2015, PHP 7 resmi dirilis. Perubahan yang paling terlihat adalah penigkatan performa. Menggunakan Zend Engine 3, PHP 7 di-kalin berjalan 2 kali lebih cepat daripada PHP 5.6.

    Core engine PHP 7 berasal dari proyek eksperimen PHPNG (PHP Next Generation), yang dikembangkan oleh Dmitry Stogov, Zinchen Hui, dan Nikita Popov. Proyek ini menggunakan pendekatan modern, seperti teknik hust-in-time (JIT) Compiler.

    Selain performa yang meningkat, terdapat beberapa fitur baru di PHP 7 dan dukungan yang lebih stabil untuk server 64-bit.

    Beberapa fitur yang sudah “usang” (deprecated) juga dihapus, seperti penulisan PHP dengan ASP Style <% %> dan <script language=php> </script>. Keduacara ini sudah tidak bisa digunakan lagi. Penggunaan mysql extension juga di hapus, kaerna sudah digantikan dengan mysqli extendsion.

XAMPP

Menurut Franto dan Bahri (2015), “XAMPP yang merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sIstem operasi merupakan kompilasi dari beberapa program, fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan sebuah perangkat lunka yang berfungsi sebagai DBMS yang bersifat lokal.

Database MySQL

  1. Definisi database

    Menurut Hasanah (2013:42), “Database atau basis data merupakan mekanisme pengolahan data dalam jumlah yang besar secara terstruktur. Database memudahkan program untuk mengambil dan menyimpan data”.

    Menurut Anhar (2016:19), database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan Komputer, yang memungkinkan dapat diakses degan mudah dan cepat.

    Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa database adalah suatu mekanisme pengolahan data dalam jumlah besar dengan bantuan komputer untuk memudahkan dalam jumlah besar dengan bantuan komputer untuk memudahkan dalam mengolah dan mengakses data dengan mudah dan cepat.

  2. MySQL

    Menurut Franto dan Bahri (2015), “MySQL merupakan salah satu jenis database server yang sangat popular serta tersedia dalam beberapa platform diantaranya adalah untuk versi Windows dan Linux, sedangkan untuk manajemen MySQL digunakan aplikasi open source yaitu PHPMyAdmin karena lebih mudah dalam mengoperasikannya serta tanpa perlu mengetikan perintah SQL secara manual”.

    Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333) MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan souce code (code yang dipakai untuk membuat MySQL).

Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Menurut Prastomo (2014:165), “Elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi”.

    Fatkurrotin dkk dalam jurnal JSIKA Vol. 4 No. 1 (2015:10) elisitasi kebutuhan (pengumpulan kebutuhan) adalah tahap pertama yang dilakukan untuk melakukan proses analisis kebutuhan. Proses elisitasi pertama kali dilakukan dengan cara identifikasi permasalahan, yaitu melalui proses wawancara dan observasi. Proses wawancara dilakukan hanya kepada stakeholder yang terkait saja.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa elisitasi adalah sebuah metode pengumpulan informasi kebutuhan sistem dengan cara menyeleksi tingkat kebutuhan berdasakan skala prioritas.

  2. Tahapan Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu (Prastomo,2014:166) :

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
      2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
    3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitas tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDL. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
      1. T artinya Technical, Maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O artinya Operational, Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. E artinya Economi, Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem? Kemudian, (Prastomo, 2014:167) Final Draft Elisitasi merupakan bentuk dari tahapan – tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Menurut Deviachrista (2013:1), “Literature review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian uuntuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

    Menurut Mulyandi (2013:17-153), “Literature Review merupakan survey literature tentang penemuan - penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

    Menurut Warsito, dkk (2015:29), “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi – referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

    Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Literature Review adalah sebuah penelitian yang terdahulu untuk dijadikan bahan acuan untuk penemuan sistem yang baru.

  2. Tujuan Literature Review

    Menurut Hermawan (2014:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variable untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinajuan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil - hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan – kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian - penelitian sebelumnya.
    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan – temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Banyak penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan metode penelitian yang peneliti gunakan. Untuk mengembangkan sistem yang dibuat, dilakukan studi pustaka sebagai penerapan metode yang dilakukan, dengan hasil :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Moch. Fatchur Rozy, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis. Dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Volume 2 No. 1 Maret 2017. Aplikasi Pelayanan dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem berbasis komputer dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dan juga memudahkan dalam penelusuran data. Peneliti juga menyarankan agar dibuat sebuah jaringan sehingga sistem dapat diakses secara online oleh perangkat lain yang berbeda dalam jaringan.
  2. Penelitian oleh Fredy Wardhana dalam Skripsi tahun 2013 dengan judul “Perancangan dan Mengimplementasikan Sistem Informasi Data Pelanggan Internet Speedy pada Bagian Pengendali Operasional Langsung Lapangan (Teknik Oman) di Plaza Telkom Sabang”, menyimpulkan bahwa system informasi memudahkan dalam proses menambah, mengedit, menghapus, dan mencari data pelanggan. Penerapan system informasi ini dapat membantu kinerja karyawan menjadi lebih efisien dalam menyelesaikan laporan tentang gangguan di lapangan.
  3. Menurut Syarifuddin Baco dalam jurnal ILTEK dengan judul “Perancangan Aplikasi CRM (Customer Relationship Mnagement) pada Sunshine Cafe” menyatakan bahwa tujuan dari perancangan aplikasi CRM adalah kemudahan manajemen dalam pengolahan data pelanggan serta memberikan informasi kepada pelanggan sehingga hubungan dengan pelanggan kebih erat. Kesimpulan penelitian menyebutkan bahwa Aplikasi yang dibuat dapat mengingkatkan pertumbuhan jangka panjang dan keuntungan Perusahaan.

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perusahaan

Profil Perusahaan

PT. Satya Mitra Kemas Lestari adalah perusahaan yang bergerak dibidang karton box atau packaging. Perusahaan ini merupakan perusahaan perseroan dengan status sebagai perusahaan Penanamam Modal Dalam Negeri. PT. Satya Mitra Kemas Lestari beralamat di Jl. Raya Serang Serang Km, 25,6 kawasan industri benua permai lestari desa Cisereh Tigaraksa Tangerang, Banten merupakan pabrik kemasan yang berdiri sejak tahun 2004 dan mulai beroperasi di bulan Maret 2005. Sejak mulai memproduksi secara kormesial pada bulan Maret 2005, PT. Satya Mitra Kemas Lestari terus mengalami perkembangan secara bertahap, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah pesanan dari pelanggan atau costumer. Selain itu perusahaan juga mengadakan perkembangan perluasan areal pabrik lainnya dalam rangka peningkatan produktifitas dan penumbuhan permintaan pasar.

PT. Satya Mitra Kemas Lestari mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman pada bidang kemasan dan didukung oleh mesin - mesin yang berteknologi mutakhir, bertekad untuk menjadi perusahaan yang memberikan standar baru pada industri kemasan dengan terus mencari cara inovatif untuk melayani pelanggan lebih baik dan bersedia melakukan perubahan demi kebaikan untuk bersaing di pasar global.

PT. Satya Mitra Kemas Lesari memproduksi berbagai macam packaging untuk berbagai keperluan industry baik itu Double Wall ( BC Flute ) dan Single Wall ( B Flute, C Flute, E Flute ). Produk Dus yang pernah kami produksi antara lain seperti : kardus kue, kardus speaker, kardus helm, kardus sepatu, kardus alat – alat elektronik, kardus pakaian, kardus makanan, kardus air minum kemasan, kardus merchandise untuk bahan promosi Dan lain sebagainya. Dengan Mesin Corrugated Carton Board yang kami import dari Taiwan kami dapat menghasilkan Corrugated Carton Box (Kardus) dengan kualitas yang bermutu tinggi. Dalam waktu sehari produksi menghasilkan 2000 produk dus berbagai macam bentuk dan ukuran.

Saat ini PT. Satya Mitra Kemas Lestari memperkerjakaan karyawan sebanyak 815 orang, kira - kira lebih dari setengahnya terlibat dalam proses produksi. Di antaranya 162 orang karyawan Corrugated beserta 12 orang Group Leader Corrugated, 172 orang karyawan Box beserta 16 orang Group Leader Box dan 164 orang karyawan Printing beserta 14 orang Group Leader Printing yang bekerja dalam dua gilir kerja, dan sisanya adalah karyawan administrative atau non-teknis seperti perencana, pembuat jadwal, karyawan ekspedisi dan transportasi.

Visi & Misi Perusahaan

  1. Visi
    1. Memberikan standar baru melalui kebutuhan pelanggan, proses cost effective dan personil yang produktif dan berkomitmen.
    2. Hubungan kerjasama jangka panjang yang sukses, memberikan servis yang berkualitas kepada pelanggan dengan harga yang sesuai.
    3. Kemampuan dan kreatifitas personil untuk melahirkan ide – ide baru demi perkembangan perusahaan, akan selalu mencari cara - cara yang inovatif untuk memberikan kepuasan yang berharga bagi pelanggan.
    4. Aspirasi dan ekseptasi pemegang saham menjadi sebuah perusahaan yang handal, meningkatkan realisasi potensi kami secara maksimal dan mencapai visi bersama.
  2. Misi
    1. Memberikan pelayanan yang baik untuk memberikan kepuasan pelanggan
    2. Selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial
    3. Meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayaan dengan karyawan, memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja
    4. Menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerjasama tim.

Logo Perusahaan

  1. Logo PT. Satyamitra Kemas Lestari

    PT. Satya Mitra Kemas Lestari mempunyai logo dibawah ini yang sudah tersebar di internet. Logo ini adalah identitas resmi sejak tahun 2004 yaitu awal didirikannya PT. Satya Mitra Kemas Lestari.

    Gambar 3.1. Logo PT. Satya Mitra Kemas Lestari
  2. Identitas PT. Satya Mitra Kemas Lestari
    Nama Kelompok : PT. Satya Mitra Kemas Lestari
    Tahun Berdiri : Berdiri sejak Tahun 2004 mulai dan beroperasi di bulan Maret 2005
    Alamat  : Jl. Raya Serang Serang Km, 25,6 Kawasan Industri Benua Permai Lestari Desa Cisereh Tigaraksa Tangerang
    Email : [email protected]
    Web : www.satyamitra kemaslestari.com
    Contact Person : +62 21 5950988
    +62 817 0639 2706

Ruang Lingkup

PT. Satya Mitra Kemas Lestari bergerak dibidang karton box atau packaging, perusahaan memproduksi berdasarkan pesanan yang berbeda, Produk Dus yang pernah di produksi antara lain seperti : kardus speaker, kardus sepatu, kardus alat – alat elektronik, kardus pakaian, kardus makanan, kardus air minum kemasan, kardus merchandise untuk bahan promosi Dan lain sebagainya. Dengan Mesin mesin corrugator, slitter, wax coating, die cut / poncher, stitcher, gluer, atau tying.

Struktur Organisasi Perusahaan

Agar setiap perusahaan menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi di PT. Satya Mitra Kemas Lestari

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Direktur Utama bertugas
    1. Menentukan kebijaksanaan serta memberikan / menetapkan keputusan - keputusan
    2. Mengangkat maupun memberhentikan tiap personil / pekerja dengan surat keputusan,
    3. dan mempunyai wewenang untuk memindahkan / memutasikan.
    4. Mengadakan Kontrol-check keadaan keuangan perusahaan.
  2. Direktur Operasional bertugas perencanaan kerja produksi, bagian Pra cetak bertugas menyiapkan plate untuk menjadi dasar di bagian cetak, bagian cetak bertugas mencetak, bagian Finishing bertugas memproses produk yang sudah dicetak sehingga menjadi barang siap kirim dan bagian Teknik bertugas merawat dan memperbaiki mesin jika ada kerusakan.
  3. PPC Bertanggung jawab melakukan perencanan produksi, mengatur jadwal mesin di lantai produksi, serta hal - hal lain yang berkaitan dengan pemenuhan pesanan konsumen.
  4. Maintenance bertugas untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin - mesin dan peralatan produksi, persiapan kendaraan dan perbaikan kendaraan.
  5. Corrugator bertugas memproses produksi karton lembaran.
  6. Logistik merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pergudangan, persediaan, dan pembelian, menganalisa total kebutuhan barang dan mengatur penyediaan, pengadaan, dan pengiriman barang sedemikian rupa agar alokasi barang di setiap tempat dapat memenuhi kebutuhan dengan efisien, efektif dan tepat waktu.
  7. Ekpedisi bertugas untuk membuat dan mengatur jadwal pengiriman barang, melakukan bimbingan dan arahan kepada supir dalam pelaksanaan tugas - tugasnya, serta mengadakan koordinasi dengan bagian terkait (bagian gudang barang jadi, bagian pengepakan).
  8. Quality Control merupakan bagian yang bertanggung jawab mengenai hal - hal yang berkaitan kualitas dari produk. Bagian ini berhak melakukan pemeriksaan terhadap produk yang di hasilkan di lantai produksi.
  9. Design bertugas sebagai proses pembentukan, pemodelan, penetuan bahan untuk barang yang akan di pasarkan.
  10. Direktur ADM & Umum bertugas catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat ketatausahaan.
  11. Marketing Adalah bagian yang mengatur tentang pemasaran produk yang akan di pasarkan perusahaan.
  12. HRD / Ouality Assurance mempunyai tugas mengendalikan mutu produk, pengendalian dokumen dan sistem manajemen mutu. Seluruh proses pabrik harus dikendalikan mutunya berdasarkan standar yang ada.
  13. Finance and Accounting manager bertanggung jawab terhadap hal – hal yang berkaitan dengan masalah finance dan accounting dalam perusahaan. Selain itu juga bertugas untuk menyetujui dan bertanggung jawab atas laporan keuangan dan akuntansi yang disiapkan oleh staff accounting, serta melakukan konfirmasi hutang yang yang ada dengan bagian akuntansi setiap akhir bulan.
  14. EDP (Electronic Data Processor) bertanggung jawab menangani sistem – sistem yang ada di perusahaan dan berada langsung di bawah General Manager.
  15. Purchasing bertugas menangani masalah pembelian alat – alat perusahaan, seperti sparepart mesin produksi dan lainnya.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Proses penginputan data untuk di olah data nya agar dapat di jadikan grafik

  1. QC Concentrate

    QC Concentrate menyortir produk per defect agar proses pembuangan waste terbagi kedalam beberapa kategori seperti waste web flexco, corrugator, dan die cut. lalu di buat laporan di tulis memakai kertas yang nantinya akan di kasih ke bagaian admin Quality control.

  2. Admin

    Admin Quality control akan menginput data dan mengolahnya kedalam program monitoring Quality control agar dapat me-monitoring defect di bagian mesin mana saja yang terdapat waste begitu banyak.

  3. Supervisor

    Supervisor akan menganalisa dan akan mengambil keputusan untuk menekan tinggi nya waste pada mesin sehingga waste lebih sedikit.

  4. Pimpinan

    Pimpinan akan menerima laporan dari supervisor dalam beberapa minggu atau beberapa bulan akan ada penurunan waste produksi dari hasil monitoring data.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

  1. Use Case Sistem Berjalan
    Gambar 3.3 Use case diagram sistem berjalan

    Diatas adalah gambar use case sistem yang berjalan. Dalam use case tersebut terdapat  :

    1. Satu (1) buah sistem yang mencakup seluruh kegiatan monitoring data reject hasil produksi pada PT. Satyamitra Kemas Lestari.
    2. Lima (5) actor yang melakukan kegiatan yaitu QC concentrate, Admin, Supervisor / Kabag, All QC, Pimpinan / Manager.
    3. Lima (5) buah use case yang dilakukan oleh actor, yaitu memberikan hasil kerja, input data, laporan hasil, perintah kerja, rekap laporan.
  2. Activity Diagram Sistem Berjalan
    Gambar 3.4 Activity diagram sistem berjalan

    Dalam activity diagram di atas, terdapat :

    1. Satu (1) initial node, sebagai objek yang diawali dalam memulai sistem
    2. Enam (6) action, yang menggambarkan eksekusi dari sistem monitoring data concentrate.
    3. Satu (1) final node.

Analisa Sistem yang Berjalan

  1. Metode Analisa Sistem

    Analisa terhadap sistem yang berjalan dilakukan dengan menggunakan metode, SWOT, yaitu merumuskan strategi berdasarkan strength (S), weakness (W), Opportunity (O), dan threat (T). Penerapannya yaitu bagaimana menggunakan kekuatan untuk mengambil peluang (S-O), bagaimana mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan (W-O), bagaimana memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman (S-T), dan bagaimana mengatasi kelemahan yang meberikan ancaman (W-T).

    Analisa SWOT yang dilakukan dapat dirumuskan menjadi tabel sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Matrix Analisa SWOT
  2. Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
    1. Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai masukan atau input sehingga menghasilkan proses.

      1. Nama masukan : Data produk reject hasil produksi
      2. Fungsi : Sebagai data awal untuk diproses pada sistem yang berjalan
      3. Sumber : data yang di hasilkan dari sortir QC Concentrate per kategori
      4. Media : Kertas
      5. Frekuensi : Setiap QC Concentrate menyortir produk hasil produksi
      6. Keterangan : Berisi data produk reject.
    2. Analisa Proses

      Analisa proses adalah penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu respon dari masukan. Dalam analisa proses, semua data atau informasi yang masuk diolah menggunakan pengolahan sistem yang ada.

      1. Nama Modul : Diagram data reject dan laporan pengolahan data
      2. Masukan : Data reject
      3. Keluaran : Laporan data reject
      4. Ringkasan proses : Seluruh masukan data yang didapat akan diproses untuk menghasilkan informasi data reject per kategori.
    3. Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruan proses yang terjadi mulai dari proses penginputan sampai proses pengolahan data melalui sistem pengolahan yang ada.

      1. Nama keluaran : Laporan data reject
      2. Fungsi : Memberikan informasi kepada team leader mengenai data reject.
      3. Media : Kertas
      4. Distribusi : Team leader, pimpinan.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Konfigurasi sistem berjalan menunjukan spesifikasi hardware, spesifikasi software, dan hak akses (brainware) pada sistem yang saat ini digunakan oleh perusahaan.

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Intel core i3
    2. Monitor : LCD 21 inch
    3. Mouse : USB
    4. Keyboard : Standard
    5. RAM : 4 GB
    6. Harddisk : 500 GB
  2. Aplikasi yang digunakan
    1. Windows 10
    2. Ms. Excel
    3. Ms. Word
    4. Ms. Power point
  3. Hak akses
    1. Admin
    2. Team leader

Permasalaha yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dihadapi, diketahui bahwa sistem monitoring data reject yang digunakan PT. Satyamitra Kemas Lestari belum efektif. Pada sistem yang berjalan saat ini data yang dihasilkan belum bisa di dapat dengan cepat. Sehingga menghambat pemecahan masalah untuk menuruni tinggi nya waste. Data yang dihasilkan pun kuran efisien, karna harus melewati proses yang memakan waktu.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan kekurangan dan kebutuhan, sistem monitoring data reject pada PT. Satyamitra Kemas Lestari belum efektif. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memberikan data lebih cepat dan akurat. Sehingga data yang akan didapat dilakukan dengan efisien. Sistem yang diharapkan mampu memberikan laporan data reject, Diharapkan akan memberikan informasi data yang tepat, dan mudah untuk dipahami agar dapat tepat dalam mengambil keputusan yang akan menurunkan waste produksi.

User Requirement

Untuk mengetahui data reject, wawancara dilakukan untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel elisitasi.

Requirement Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang didapat dari hasil pengumpulan data di lapangan dengan cara wawancara dan observasi mengenai kekurangan sistem dan kebutuhan sistem akan dikembangkan. Berikut elisitasi tahap I yang telah dibuat.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Requirement Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desireable, Innesential), yang bertujuan untuk mengklasifikasikan kebutuhan sistem yang akan dikembangkan berdasarkan tingkat kepentingan. Berikut adalah hasil elisitasi tahap II :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : Berarti penting atau dibutuhkan
  2. D (Desireable) : Berarti diinginkan. Yaitu tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan
  3. I (Innesential) : Lebih baik tidak ada.

Requirement Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan kumpulan requirement yang didapat berdasarkan hasil elisitasi tahap II. Requirement yang dimasukkan ke dalam elisitasi tahap II adalah requirement dengan klasifikasi M (Mandatory) dan D (Desireable). Pada elisitasi tahap III, requirement di klasifikasikan lagi berdasarkan tingkat kesulitan pembuatannya dengan L (Low), M (Medium), dan H (High) dalam aspek Teknis (T), Operasional (O), dan Ekonomis (E). Berikut ini adalah uraiannya :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan
  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan
  3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. L artinya Low, maksudnya mudah untuk dikerjakan
  2. M artinya Middle, maksudnya mampu untuk dikerjakan
  3. H artinya High, maksudnya sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

Requirement Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Rencana Sistem yang Diusulkan

Rancangan system yang diusulkan ditampilkan dalam bentuk diagram yang dibuat dengan menggunakan program UML (Unified Modelling Language) yang akan penulis gunakan adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

  1. Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
    Gambar 3.5 Use Case Sistem yang Diusulkan

    Pada use case diagram di atas terdapat :

    1. Satu (1) sistem yang meliputi seluruh kegiatan yang dapat dilakukan oleh actor.
    2. (3) actor, yang melakukan use case di dalam sistem monitoring data reject.
    3. Sembilan (9) use case yang dilakukan oleh actor, yaitu : • Login
      • Admin
      • User
      • Input data reject
      • Lihat data reject
      • Hapus, edit data
      • Report
      • Laporan mingguan & bulanan
      • Logout
  2. Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini adalah activity diagram admin dari system yang diusulkan :

    Gambar 3.6 Activity Diagram Admin Sistem yang Diusulkan

    Berikut ini adalah activity diagram user supervisor yang diusulkan :

    Gambar 3.7 Activity Diagram User Supervisor yang Diusulkan
  3. Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
    Gambar 3.8 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
  4. Class Diagram Sistem yang Disusulkan
    Gambar 3.9 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

    Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : data_regu
    Isi  : id, tanggal, picsortir, nowo, item, qtysortir, qtyreject, revisi, ok
    Primary key : id
    Panjang record : 151 karakter
    Tabel 3.10 Tabel Data regu
  2. Nama Tabel : data_webflexco
    Isi  : id, tanggal, picsortir, nowo, item, hikies, scumming, varnishtr, warnats, misprint, bergaris, keriput, warnabelang, blobor, cetakanb, kotor
    Primary key  : id
    Panjang record  : 211 karakter
    Tabel 3.11 Tabel Data Webflexco
  3. Nama Tabel : data_corrugator
    Isi  : id, tanggal, nowo, item, dilaminasi, cloudy, washboard, tminyak, blister, bergaris, overlap, keriput, spatah, bair, kotor
    Primary key  : id
    Panjang record  : 211 karakter
    Tabel 3.12 Tabel Data Corrugator
  4. Nama Tabel : data_diecut
    Isi  : id, tanggal, nowo, item, cpecah, pgrepes, dented, pdctidakbersih, mregister, bergaris, sobek, kotor
    Primary key  : id
    Panjang record  : 181 karakter
    Tabel 3.13 Tabel Data Diecut
  5. Nama Tabel : data_sample_trf
    Isi  : id, tanggal, customer, nowo, qtysample
    Primary key  : id
    Panjang record  : 66 karakter
    Tabel 3.14 Tabel Data sample TRF
  6. Nama Tabel : gambar_fg
    Isi  : id, nowo, nama_file, ukuran_file, tipe_file
    Primary key  : id
    Panjang record  : 146 karakter
    Tabel 3.15 Tabel Gambar Finish good
  7. Nama Tabel : gambar_outgoing
    Isi  : id, nowo, nama_file, ukuran_file, tipe_file
    Primary key  : id
    Panjang record  : 146 karakter
    Tabel 3.16 Tabel Gambar Outgoing
  8. Nama Tabel : laporan
    Isi  : id, tanggal, data_webflexco, data_corrugator, data_diecut, data_regu
    Primary key  : id
    Panjang record  : 51 karakter
    Tabel 3.17 Tabel Laporan

    Rancangan Basis Data

    1. Prototype Halaman Login
      Gambar 3.10 Prototype Halaman Login
    2. Prototype Halaman Home admin
      Gambar 3.11 Prototype Halaman Home Admin
    3. Prototype Halaman Data master
      Gambar 3.12 Prototype Halaman Data Master
    4. Prototype Halaman Data PIC Sortir
      Gambar 3.13 Prototype Data PIC Sortir
    5. Prototype Halaman Tambah data / Edit data
      Gambar 3.14 Prototype Halaman Tambah data / Edit data
    6. Prototype Halaman Data Defect
      Gambar 3.15 Prototype Halaman Data defect
    7. Prototype Halaman Tambah data / Edit data defect
      Gambar 3.16 Prototype Halaman Tambah data / Edit data defect
    8. Prototype Halaman Warning Delete
      Gambar 3.17 Prototype Warning Delete
    9. Prototype Halaman Sample TRF
      Gambar 2.18 Prototype Halaman Sample TRF

      BAB IV

      DAFTAR PUSTAKA

      =DAFTAR LAMPIRAN=

Contributors

Azwar Maulana