TI1022464668

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM PAKAR MONITORING DISTRIBUSI ROTI

UNTUK MENGURANG TINGKAT KERUGIAN

PADA CV ISTANA BOLU

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1022464668

NAMA : Fadly Akbar

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PAKAR MONITORING DISTRIBUSI

UNTUK MENGURANGI TINGKAT KERUGIAN

PADA CV ISTANA BOLU

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464668
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM PAKAR MONITORING DISTRIBUSI ROTI

UNTUK MENGURANGI TINGKAT KERUGIAN

PADA CV ISTANA BOLU

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464668
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Diah Aryani, ST., M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 11010
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM PAKAR MONITORING DISTRIBUSI ROTI

UNTUK MENGURANGI TINGKAT KERUGIAN

PADA CV ISTANA BOLU

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464668
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 17 Januari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PAKAR MONITORING DISTRIBUSI ROTI

UNTUK MENGURANGI TINGKAT KERUGIAN

PADA CV ISTANA BOLU

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464668
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Juni 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1022464668

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Distribution is a major activity in the industry engaged in food CV.Istana Bolu in the distribution of bread or cake is not computerized, giving rise to several problems such as data archiving products that are not well organized, ordering and delivery of goods are often late and inaccurate reports. With the development of the business of increasing the holding computerized system, Computerized that exist in a company that can accelerate and simplify both for input, processing, and mengoutput data in the form of distribution that is important information for the company or organization. Increasingly sophisticated data processing and advanced rapidly by means of the application system. CV. Bolu palace trying to assess the performance of the distribution of production by means of data collection to be able to see the results of the sales and measure the bread expiration of the existing agents. Applications that are used for database design is Microsoft Office 2013. For planning applications that use structured methods using UML (Unified Modeling Language), to design a program using HIPO diagram (Hirarchy Plus Input Process Output), and to test the method using the Black Box To record performance distribution system applications that use Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise so that data can be processed with maximum. With the proposed system, the application data archiving products have been well-organized, ordering and delivery on time, and reports can be generated quickly and accurately.

Keywords: Distribution, Aplication, System.

ABSTRAKSI

Distribusi merupakan suatu kegiatan yang utama didalam industry yang bergerak dibidang makanan CV.Istana Bolu didalam pendistribusian roti atau kue belum terkomputerisasi sehingga menimbulkan beberapa masalah seperti pengarsipan data produk yang tidak terorganisir dengan baik, pemesanan dan pengiriman barang yang sering terlambat dan laporan yang tidak akurat. Dengan adanya perkembangan bisnis usaha yang semakin meningkat dengan mengadakan sistem terkomputerisasi, Komputerisasi yang ada pada sebuah perusahaan yang dapat mempercepat dan mempermudah baik untuk menginput, memproses, serta mengoutput data-data berupa informasi distribusi yang penting bagi perusahaan atau organisasi. Pengolahan data yang semakin canggih dan maju pesat dengan cara aplikasi sistem. CV. Istana Bolu mencoba untuk mendata kinerja distribusi hasil produksi dengan cara melakukan pendataan untuk dapat melihat hasil penjualan dan mengukur kadaluarsa roti tersebut terhadap agen-agen yang ada. Aplikasi yang digunakan untuk perancangan basis data adalah Microsoft Office 2013. Untuk perencanaan metode terstruktur aplikasi yang digunakan menggunakan UML (Unifield Modeling Languange), untuk rancangan program menggunakan diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output), dan untuk metode pengujiannya menggunakan Black Box Untuk mendata kinerja distribusi aplikasi sistem yang digunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise agar data dapat diolah dengan maksimal. Dengan aplikasi sistem yang diusulkan maka pengarsipan data produk telah terorganisir dengan baik, pemesanan dan pengiriman tepat waktu, dan laporan dapat dihasilkan dengan cepat dan akurat.

Kata kunci : Distribusi, Aplikasi, Sistem.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini berjudul Aplikasi Sistem Pakar Monitoring Distribusi Roti Untuk Mengurang Tingkat Kerugian Pada CV Istana Bolu. Skripsi ini diambil sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada STMIK Raharja.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Diah Aryani, ST., M.Kom selaku Dosen Pembimbing I Skripsi.
  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom selaku Dosen pembimbing II Skripsi.
  6. Faisal Bachri selaku pemilik perusahaan pada CV Istana Bolu.
  7. Kepada kedua orang tua yang selalu memberi motivasi, semangat dan dukungan secara moril maupun materil.
  8. Kepada Pak Junaidi, Pak Fery, Pak Wahyu, Kanna, Sutajaya, Aditya, Gustav, Ari, Dara, Riana, yang selalu memberi motivasi dan semangat.
  9. Dosen dan Staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  10. Kepada teman-teman STMIK Raharja.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebtkan satu persatu.


Sistem ini mampu membantu CV Istana Bolu dalam melakukan pengontrolan pendistribusian roti, namun demikian kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk pengembangan sistem kearah yanng lebih baik.

Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.

 

 

Tangerang, 17 Juni 2014

 

 

 

(Fadly Akbar)
NIM : 1022464668

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Spesifikasi Basis Data Tabel Admin

Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data Tabel File Materi

Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data Tabel Jawaban

Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data Tabel Kelas

Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data Tabel Mata Pelajaran

Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Data Tabel Nilai

Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Data Tabel Nilai Soal Esay

Tabel 4.8 Spesifikasi Basis Data Tabel Pengajar

Tabel 4.9 Spesifikasi Basis Data Tabel Kuis Esay

Tabel 4.10 Spesifikasi Basis Data Tabel Kuis Pilihan Ganda

Tabel 4.11 Spesifikasi Basis Data Tabel Registrasi Taruna

Tabel 4.12 Spesifikasi Basis Data Tabel Taruna

Tabel 4.13 Spesifikasi Basis Data Tabel Taruna Yang Sudah Mengerjakan

Tabel 4.14 Spesifikasi Basis Data Tabel Topik Kuis

Tabel 4.15 Spesifikasi Basis Data Tabel Online

Tabel 4.16 Pengujian Black Box Pada Login Taruna

Tabel 4.17 Pengujian Black Box Pada Login Admin

Tabel 4.18 Pengujian Black Box Pada Login Dosen

Tabel 4.19 Schedulle Implementasi

Tabel 4.20 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka kerja pengembangan sistem informasi SDLC

Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

Gambar 3.1 Struktur Organisasi STPI Curug

Gambar 3.2 Use case Diagram yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan

Gambar 3.5 Elisitasi Tahap I

Gambar 3.6 Elisitasi Tahap II

Gambar 3.7 Elisitasi Tahap III

Gambar 3.8 Final Elisitasi

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Admin

Gambar 4.2 Use Case Diagram yang Dosen

Gambar 4.3 Use Case Diagram yang Taruna

Gambar 4.4 Sequence Diagram: Admin

Gambar 4.5 Sequence Diagram: Dosen

Gambar 4.6 Sequence Diagram: Taruna

Gambar 4.7 State Chart Diagram: Admin

Gambar 4.8 State Chart Diagram: Dosen

Gambar 4.9 State Chart Diagram: Taruna

Gambar 4.10 Activity Diagram: Admin

Gambar 4.11 Activity Diagram: Dosen

Gambar 4.12 Activity Diagram: Taruna

Gambar 4.13 Class Diagram Website Aplikasi E-Learning

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Login Taruna

Gambar 4.15 Tampilan Menu Taruna

Gambar 4.16 Tampilan Kelas Taruna

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Mata Pelajaran

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Materi

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Tugas / Kuis

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Nilai

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Depan Admin

Gambar 4.23 Tampilan Prototype Halaman Login Taruna

Gambar 4.24 Tampilan Prototype Halaman Menu Taruna

Gambar 4.25 Tampilan Prototype Halaman Kelas Taruna

Gambar 4.26 Tampilan Prototype Halaman Mata Pelajaran

Gambar 4.27 Tampilan Prototype Halaman Materi

Gambar 4.28 Tampilan Prototype Halaman Tugas/Kuis

Gambar 4.29 Tampilan Prototype Halaman Login

Gambar 4.30 Tampilan Prototype Halaman Depan Admin

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan adanya perkembangan bisnis usaha yang semakin meningkat dengan mengadakan sistem terkomputerisasi, pengolahan data yang semakin canggih dan maju pesat dengan cara aplikasi sistem maka CV. ISTANA BOLU merubah sistem yang dulunya masih manual (pencatatan dengan media buku besar) dan sekarang merubah menjadi aplikasi sistem dengan terkomputerisasi.

CV. ISTANA BOLU mencoba untuk mendata kinerja distribusi hasil produksi dengan cara melakukan pendataan untuk dapat melihat hasil penjualan dan mengukur kadaluarsa roti tersebut terhadap agen-agen yang ada. hanya melalui media buku besar untuk mencatat agen mana yang hasil penjualannya cukup tinggi dan hasil roti cepat laku sehingga tidak efisien untuk mengukur hasil kadaluarsa roti tersebut dan kerugian yang dialami oleh perusahaan makin tinggi , Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “APLIKASI SISTEM PAKAR MONITORING DISTRIBUSI ROTI UNTUK MENGURANGI TINGKAT KERUGIAN PADA CV. ISTANA BOLU” sebagai judul Skripsi.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. 1. Bagaimana cara mengukur hasil kadaluarsa roti dan kue yang terdapat pada agen-agen ?

  2. 2. Bagaimana merancang sebuah sistem berbasis komputer untuk menghitung hasil kerugian secara efektif dan efisien ?

  3. 3. Apakah sistem distribusi yang sedang berjalan ini sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi penelitian yang terkait dengan proses distribusi untuk mengurangi tingkat kerugian. Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka masalah yang akan diteliti mengenai proses pendistribusian pada CV ISTANA BOLU mulai dari penginputan data, monitoring stok produksi, pencatatan agen-agen yang sudah terdaftar, pengontrolan hasil distribusi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara mengukur hasil kadaluarsa roti maupun kue yang terdapat pada agen-agen.

2. Untuk mengetahui merancang sebuah sistem berbasis komputer untuk menghitung hasil kerugian secara efektif dan efisien.

3. Untuk mengetahui apakah sistem distribusi yang sedang berjalan ini sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan solusi untuk mengukur hasil kadaluarsa roti dan kue secara terkomputerisasi

2. Memberikan solusi rancangan sebuah sistem berbasis komputer untuk menghitung hasil kerugian secara efektif dan efisien.

3. Memberikan sistem distribusi yang mampu menghasilkan laporan secara cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

  1. Pengamatan (Observation)

    Observasi atau peninjauan ke CV. ISTANA BOLU yang beralamatkan di pondok makmur blok C7 no.3 Kota Tangerang. Untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan.

  2. Wawancara

    Wawancara langsung kepada Bapak Faisal Bachri selaku Pemilik Perusahaan CV. ISTANA BOLU dan konsumen untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

  3. Studi Pustaka

    Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku dan browsing internet untuk mendapatkan literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.


Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisa Kebutuhan

    Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku dan browsing internet untuk mendapatkan literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang diambilnya judul Analisa sistem penjualan pada CV. ISTANA BOLU dan tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan Skripsi ini. Adapun vyang diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan antara lain konsep dasar analisa, analisa sistem, definisi sistem, konsep dasar sistem, karakteristik sistem, definisi Sistem Penjualan, informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, marketing dan accounting dalam proses menyusun sistem penjualan tersebut, pengertian Unified Modeling Language (UML) dan teori-teori yang mendukung pada hasil laporan ini (Literature review).

BAB III ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu sejarah singkat tentang CV. ISTANA BOLU Struktur Organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan, dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta Draft Elisitasi dan Prototipe yang berisikan Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Final Draft Elisitasi yang menggambarkan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan rancangan sistem, spesifikasi basis data, rancangan program, rancangan prototype, pengujian blackbox, implementasi, yang berkaitan dengan hasil sistem yang berjalan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem yang berjalan berdasarkan bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak sekali definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

Menurut Kadir (2011:2), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Sutarman (2012:12), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Suatusistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem, batasan-batasan sistem, penghubung sistem, lingkunganluar sistem, masukan sistem, pengolah sistem, keluaran sistem, dan sasaran sistem.

Menurut Mustakini. (2010:8), suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang salingberinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian darisistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi prosessistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatusistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistemini memungkinkan suatu sistem dipandang.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Lingkungan luar sistem yaitu apapun diluarbatas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistemdapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satusubsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) bentuk subsistem lainnya dengan melalui penghubungsatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satukesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkanke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal(Signal Input). Maintenance input adalah energi yangdimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yangdiproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapatmempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatusistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnyamenjadi bahan jadi.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar dimonitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidakakan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan,keluaran, pengolah dan sasaran.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:2) , data adalah “bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012:2), mendifinisikan“istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol,gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Sistem informasi manajemen berhubungan dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, danlain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi

Menurut Sutabri (2012:29)”informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan”.

a. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi,hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

c. Ketelitian

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baikkeluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasiharus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaranlainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulitmengukurnya.

e. Ketepatan Waktu

Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

f. Kejelasan

Sifat ini menunjukan keluaraninformasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporandapat memakan biaya yang besar.

g. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifatini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapatdiukur.

h. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

2. Kualitas Informasi

Menurut Gordon B.Davis dan Sutarman(2012:14), Kesalahan informasi adalahantara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3. Hilang / tidak terolahnya sebagian data.
4. Pemeriksaan / pencatatan data yangsalah.
5. Dokumen induk yang salah.
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
b. Pemeriksaan internaldan eksternal.
c. Penambahan batas ketelitian data.
d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31),"Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda".

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Sutabri(2012:46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yangmempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsioperasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatuorganisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen , diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (modelblock)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3(tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain,tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), “tahap analisi ssistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322),"Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan".

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Pramana, aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktifitas seperti system berniaga, game, pelayanan masyarakat, periklanan atau semua proses yang hamper dilakukan manusia.

Menurut R Eko I dan Djokopran, aplikasi merupakan proses atau prosedur aliran data dalam infrastruktur teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan yang sesuai dengan jenjang dan kebutuhan (relevan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Aplikasi adalah suatu perangkat lunak yang dibuat oleh pemikiran manusia dengan bahasa pemograman tertentu yang bertujuan untuk membantu dan melayani kebutuhan manusia setiap hari.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Yanuar dkk, jurnal Vol 1 NO.4 (2011), “Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI (Artificial Intelegence) yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar”. Dijelaskan pula bahwa sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia pakar. Adapun seorang pakar merupakan orang yang memiliki basis knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimiliki. Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukan. Konsep dasar dari sistem pakar terdiri dari dua komponen utama,yaitu knowledge-base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan.

<galeri> </galeri>

Seorang pengguna atau user menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar. Kemudian menerima saran atau jawaban dari ahlinya.

Menurut Harris (2011), “ kecerdasan buatan adalah ilmu membuat mesin cerdas yang melakukan tugas-tugas serta lebih baik dan lebih cepat dari manusia biasa. Kecerdasan buatan tidak benar-benar tentangkecerdasan, meskipun. Ini tentang pemecahan masalah. Tapi solusi dalam keerdasan buatan selalu matematika dan berbasis komputer.

Monitoring

Menurut Gudda (2011), “Monitoring(Pemantauan) adalah seni mengumpulkan imformasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”. Informasi inijuga merupakan basis data yang penting dan diperlukan untuk analisii, diskusi,evaluasi, dan pelaporan. Sebagai suaatu proses yang teratur dan sistematis yang terintegrasai dalam siklus proyek atau program, Monitoring berbeda dari evaluasi.

Tujuannya adalah untuk melihat apakah program yang melakukan hal yang benar dan melakukan dengan benar dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mereka. Monitoring adalah fungsi berkelanjutan yang bertujuan terutama untuk menyediakan manajemen project dan pemangku kepentingan utama dari program berkelanjutan atau project dengan indikasi awal dari kemajuan atau kekurangan itu dalam pencapaian program atau project tujuan (UNDP 2001). Monitoring dilakukan ketika project dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan desain project dan berfungsi saat beraksi.

Menurut Gudda dalam Bumbegerdan Hemmit (1986),”Mendefinisikan monitoring sebagai aktifitas project internal yang dirancang untuk memberikan umpan balik konsta pada kemajuan project, masalah-masalah yang dihadap dan efisiensi dengan yang sedang dilaksanakan”.Syarat mendasar untuk monitoring adalah rencana kerja tahunan dan anggaran project. Monitoring memungkinkan manajer untuk mengindentifikasi dan menilaipotensi masalah dan keberhasilan suatu program atau project. Ini memberikan dasar untuk tindakan korektif baik substantif dan operasional untuk meningkatkan program atau desain project. Cara pelaksanaan dan kualitas hasil,selain itu memungkinkan penguatan hasil positif awal.

Distribusi

Menurut Saraswati(2010:129), “Distribusi adalah serangkaian kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen”. Orang atau badan yang melakukan kegiatanini disebut distributor.

  1. Tujuan Distribusi

    Secara umum tujuan kegiatan distribusi, yaitu pemerataan alat pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan menstabilkan harga barang atau jasa.

  2. Sistem Distribusi
    a. Distribusi langsung, yaitu sistem distribusi dari produsen langsung kepada konsumen.
  3. b. Distribusi semi-langsung, yaitu sistem distribusi dari produsen ke toko ke konsumen.
    c. Distribusi tidak langsung, yaitu sistem distribusi dari produsen ke agen, pengecer kemudian ke konsumen.
  4. Lembaga

    Lembaga distribusi yang terlihat dari kegiatan distribusi, antara lain :

  5. a. Agen, yaitu perantara yang melakukan pembelian barang atau jasa dari produksi perusahaan tersebut.
    b. Makelar, yaitu perantara perdagangan atas nama orang lain untuk menjual atau membeli barang.
    c. Komisioner, yaitu perantara atas namanya sendiri yang membeli dan menjual barang berdasarkan pesanan oranglain.
    d. Pedagang besar, yaitu perantara perdagangan yang melakukan pembelian barang atau jasa dari produsen dalam skala besar dan menjualnya kembali kepada konsumen atau eceran.
    e. Pedagang eceran, yaitu perantara yang menjual langsung barang daganganya kepada konsumen akhir.
    f. Eksportif yaitu perantara perdangangan yang menjual langsung ke luar negeri.
    g. Importif, yaitu perantara perdangan yang tugasnya mendatangkan barang dari luar negeri.

Pengujian Blackbox Testing

1. Pengujian

Menurut Simarmata (2010:301) dalam Nina Rahayu(2014:41), “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky(2011:237) dalam Nina Rahayu (2014:41), “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

2. Blackbox Testing

Menurut Rizky(2011:264) dalam Nina Rahayu (2014:42), “blackbox testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah“kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai prosestesting di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testingini antara lain:

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi

Menurut Rangkuti (2011:199), ”penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT”. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Kuadran 1

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

2. Kuadran 2

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

3. Kuadran 3

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

4. Kuadran 4

Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197), “tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.

Microsoft Visual Basic

Menurut Halim dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011), “Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface). Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI) yang mudah digunakan juga merupakan sebuah program aplikasi berbasis Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari bahasa pemrograman visual basic diantaranya :

1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows

2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control ActiveX,File, Help, aplikasi internet dan sebagainya.

3. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

Konsep Dasar Database

Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (2014:38), “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Unifield Modeling Languange (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

1. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

k. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

2) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

l. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

m. Perangkat lunak siap dirilis.

2. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

a. Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

d. State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.

Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

e. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

3. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

1. Diagram Kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram use case

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

5. Diagram komunikasi (communication diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram statechart (statechart diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

7. Diagram aktivitas (activity diagram)

Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Diagram komponen (component diagram)

Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Diagram deployment (deployment diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

d. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

e. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

f. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Mulyandi (2013:17-153) dalam Nina Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh penelitisebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Literature Review

Beberapa Literature review yang saya kutip adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Junaidi dkk (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dkk yang berjudul “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan” Pada tahun 2013. Metode peneletian ini menggunakan metode FIFO dalam menentukan prioritas pengeluaran barang berdasarkan tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, perhitungan masa efektif pakai, penentuan nilai jual efektif yang berubah setiap periode waktu.

2. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Tedy Setiady dkk (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Tedy Setiady dkk yang berjudul “Pembangunan Web Monitoring Computer-Based Test Dengan Menggunakan Basis Data Terdistribusi Pada Ujian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia” Pada Tahun 2013. Sistem CBT (Computer-Based Test) sistem untuk pelaksanaan ujian kompetensi bagi para dokter gigi. Selama ini database dipusat dengan database server di universitas belum tersinkronisasi. Hal itu menyebabkan proses pendistribusian data lambat, ketersediaan serta kontrol keamanan data ujian belum terjamin. Hasil penelitian sebuah perangkat lunak berbasis web yang dapat memonitoring proses pendistribusian data ujian dari server pusat dan beberapa universitas sebaliknya dengan baik.

3. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Ika Afriani (20113)

Penelitian yang dilakukan oleh Ika Afiani yang berjudul “Perancangan Sistem Pakar Untuk Penyidikan Kepolisian” Pada Tahun 2013. Perancangan sistem pakar yang dilakukan menggunakan inferensi rumut maju berbasis metode Depth First Search (DFS). Inferensi rumut maju merupakan strategi pencarian yang memulai proses pencarian dari sekumpulan data atau fakta. Dari data-data tersebut dicari kesimpulan yang menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi. Tujuanuntuk mengimplementasikan metode inferensi rumut maju secara tepat dalam sistem pakar yang digunakan untuk meyeleksi pasal-pasal KUHP yang terlibat dalam sebuah kasus tindak pidana pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan.

4. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Rizky Noraningtyas (2010)

Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Noraningtyas yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Menular Seksual” Pada Tahun 2010. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit menular seksual bertindak sebagai penasehat atau konsultan. Aplikasi sistem pakar ini dibangun dengan mengguunakan mesin inferensi forward chaining dan backward chaining. Dan dikempbangkan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 serta mengugunakan basis data Microsoft Access 2003.

5. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Rindi Juni Yantika (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Rindi Juni Yantika yang berjudul “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Monitor LCD” Pada Tahun 2012. Pembuatan aplikasi yang menggunakan sistem informasi berbasis php meliputi tahapan identifikasi struktur tampilan, penginisiasian dan merencanakan langkah-langkah apa yang harus menjadi dilakukan, analisis yang menggambarkan tentang sebuah aplikasi yang saat ini sedang dalam proses drafting dan saran umum tentang bagaimana merancang, menganalisa atau membuat aplikasi pengerjaan sedang dalam proses, membuat desain sesuai dengan apa yang dimaksudkan, melaksanakan beberapa hal yang coding, pengujian, instalasi dan akan menghasilkan output, dan pengembangan dan peningkatan aplikasi.

6. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Abid Yanuar Badharudin dkk (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Abid Yanuar Badharudin dkk yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Monitor CRT (Cathode Ray Tube)” Pada Tahun 2011. sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan monitor CRT (Cathode Ray Tube) dengan larutan perbaikan. sistem ini menggunakan aturan basis pengetahuan dan pengambilan meja sebagai yang representasi pengetahuan. Bahasa pemrograman di digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0. Hasil penelitian adalah sistem dengan konsultasi, penambahan aturan dasar, dan peningkatan menu pengetahuan. Aplikasi sistem pakar mampu untuk mendiagnosa kerusakan pada monitor CRT juga menyediakan solusi dalam perbaikan.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Istana Bolu adalah bidang usaha industri roti dan kue dimana produk atau jasa yang ditawarkan berupa berbagai macam roti dan kue. Harga pasar dari studi kasus ini masih sebagai pemula dikarenakan bisnis ini dimulai dari tahun 2008. CV. Istana Bolu beralamatkan di Blok C7 No.3 Pondok Makmur Jatiuwung Tangerang.

CV. Istana Bolu berdiri pada tanggal 04 Desember 2008 di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Yang dipimpin langsung oleh Bpk. Faisal Bachri selaku pemilik dan penanggung jawab perusahaan yang beralamatkan, Jl Bahagia 1 Blok B 19 No 10 Pondok Makmur Jatiuwung Tangerang.

<p style="line-height: 2">Dengan semangat kerja yang tidak kenal lelah, serta loyalitas karyawan yang tinggi dalam melayani para agen. CV. Istana Bolu menjual produk dan roti yang berkualitas dan memberikan solusi praktis bagi industri bisnis dimana saja untuk mengembangkan layanan mereka terhadap para agen, khususnya dalam bidang produksi roti dan kue. Karena produk yang berkualitas dan sehat sangat di utamakan dalam proses pemasaran ketempat lokasi pemesan.</p>

<p style="line-height: 2">Dalam pendistribusian produk roti atau kue, studi kasus melakukan proses pendataan distibusi roti dan kue. Pesaing studi kasus dipasar dalam bisnis ini adalah Holland Bakery www.holandbakery.com. Keunggulan pesaing dibanding dengan studi kasus adalah pesaing memiliki cabang dan sudah memiliki prosedur distribusi dimana memiliki pendataan stok produksi.</p>

Struktur Organisasi Perusahaan

<gambar>



Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Pimpinan

• Pemilik perusahaan

• Pengambil keputusan terbesar dalam setiap proses pada perusahaan

• Bertugas untuk mengatur menjalankan dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas perusahaan


2. Sekretaris

• Menyimpan catatan transaksi harian dari perusahaan

• Bertanggung jawab atas setiap pencatatan transaksi akhir bulan antara transaksi deposito dan penarikan


• Mempertahankan buku besar umum untuk semua account dan memastikan bahwa semua angka adalah dalam rangka

• Mempertahankan buku besar umum untuk semua account dan memastikan bahwa semua angka adalah dalam rangka

• Mempersiapkan akuntansi, statistik, audit, serta laporan keuangan perusahaan


3. Bagian Penjualan

• Mengawasi proses produksi dan jadwal produksi sehingga kelancaran proses produksi dapat terus terjaga, tepat waktu, dan dalam kualitas terbaik, serta mengontrol pengeluaran (output) dari proses produksi dengan menerapkan program-program pengawasan kualitas (quality control).

• Memonitor proses produksi dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dianggap perlu untuk kelancaran proses produksi


• Berkoordinasi, bekerja sama, mengimplementasikan, serta menjalankan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh atasan atau perusahaan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sisten Yang Berjalan

Spesifikasi proses sistem pendistribusian roti yang sedang berjalan di CV Istana Bolu adalah sebagai berikut :

Spesifikasi proses sistem pendistribusian roti yang sedang berjalan di CV Istana Bolu adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Pemesanan

Agen memesan kepada admin kemudian admin mencatat daftar pesanan yang telah dipesan, lalu admin membuat daftar pesanan yang akan diberikan kepada bagian penjualan.

2. Prosedur Distribusi

Dilakukan apabila daftar pesanan telah diberikan oleh admin kepada bagian penjualan, lalu bagian penjualan menyiapkan barang yang dipesan untuk dikirim kepada agen.

3. Prosedur Laporan

Laporan akan diberikan kepada pimpinan setelah pendistribusian telah dilakukan, terdapat 2(dua) laporan yang akan diserahkan kepada pimpinan yaitu laporan pengiriman dan laporan stok produksi.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Usecase Diagram Yang Berjalan



<gambar>



Gambar 3.2 Usecase Yang Berjalan


Terdapat 4 aktor yang berfungsi sebagai :

1. Administrasi berfungsi untuk mencatat produk roti dan mencatat daftar agen yang ada, lalu menyiapkan form pesanan kepada agen. Bila terdapat pesanan yang produk pesanannya tidak ada, lalu bagian admin melapor kepada bagian penjualan untuk mengecek produk yang ada apa saja.


2. Agen berfungsi untuk memesan produk kepada bagian administrasilalu mengisi pesanan yang dia inginkan. Bila pesanan sudah siap agen menerima surat jalan yang diberikan bagian penjualan untuk dipasarkan.

3. Bagian Penjualan yang berfungsi untuk mengecek produk pesanan agen yang diberikan oleh administrasi. Lalu membuat surat jalan pengiriman yang dipesan kepada agen dan kemudian membuat laporan pengiriman dan stok produk yang akan diserahkan ke pimpinan.

4. Pimpinan berfungsi untuk mengecek laporan pengiriman dan stok produk yang diberikan bagian penjualan


2. Activity Distribusi



<gambar>



Gambar 3.3 Activity Diagram Distribusi


Aktifitas distribusi yang terjadi bagian administrasi mencatat produk roti dan mencatat daftar agen yang telah ada, yang kemudian agen memesan produk dan mengisi form pesanan yang akan diserahkan kepada bagian administrasi. Administrasi menerima isi pesanan yang diberikan agen, dan membuat daftar pesanan yang akan diserahkan kepada bagian penjualan. Bagian penjualan menerima daftar pesanan yang diserahkan administrasi. Dan mengecek produk apa saja yang akan dipesan. Dan kemudian membuat surat jalan pengiriman yang akan diserahkan kepada agen. Agen menerima surat jalan yang kemudian dipasarkan.



3. Activity Laporan

<gambar>

Gambar 3.4 Activity Diagram Laporan


Aktifitas yang terjadi adalah bagian penjualan membuat laporan, dimana terdapat 2(dua) laporan yaitu laporan pengiriman dan laporan stok produk. Dari 2(dua) laporan yang ada bagian penjualan membuat hasil laporan final yang akan diserahkan kepada pimpinan. Pimpinan mengecek laporan yang diberikan bagian penjualan, Jika isi dari laporan tersebut ada kejanggalan, pimpinan akan menyerahkan kembali laporan kepada bagian penjualan yang kemudian bagian penjualan membuat kembali laporan dari awal. Jika isi laporan tidak terdapat kejanggalan maka pimpinan akan acc laporan yang diberikan bagian penjualan.


4. Sequence Diagram Yang Berjalan



<gambar>



Gambar 3.5 Sequence Diagram Yang Berjalan


Terdapat 14 kegiatan yaitu :


1. Pencatatan Produk

2. Pencatatan Data Agen

3. Memesan Produk

4. Isi Form Pesanan

5. Menerima Form Pesanan

6. Membuat Daftar Pesanan

7. Menyerahkan Produk Pesanan

8. Mengecek Produk Pesanan

9. Membuat Surat Jalan Pengiriman

10. Menerima Surat Jalan Pengiriman

11. Membuat Laporan Pengiriman & Stok Produk

12. Menerima Laporan

12. Menerima Laporan

13. Mengecek Laporan

14. Acc Laporan


Dari 14 kegiatan tersebut yang sudah dijalaskan melalui use case diagram dan activity diagram.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Berjalan

Untuk mendukung proses Analisa SWOT, maka terlebih dahulu akan dilakukan marketing mix 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:


Table 3.1. Marketing Mix 7P



<gambar>



Kemudian akan dilanjutkan dengan analisa SWOT, Faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa gudang, tempat istirahat karyawan, dan kendaraan untuk operasional, serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat, persaingan terhadap perusahaan lainnya, dan promosi kepada pelanggan.


Table 3.2. ANALISA SWOT



<gambar>



Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Nama Masukan  : Pendataan

Fungsi  : Untuk pendataan data produksi dan data agen

Sumber  : Admin

Media  : Buku Besar

Frekuensi  : Setiap Bulan


Format  : Lampiran A1

Keterangan  : Berisi data produksi dan data agen



2. Analisa Proses

Nama Modul  : Pendistribusian

Masukan  : Produk yang dipesan

Keluaran  : Laporan pengiriman

Ringkasan Proses  : Proses yang terjadi adalah apabila admin memberikan daftar pesanan yang diberikan kepada bagian penjualan, lalu bagian penjualan menyiapkan barang pesanan yang akan diberikan oleh agen.


3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran  : Laporan

Fungsi  : Mencetak atau menampilkan laporan dari proses distribusi

Sumber  : Admin

Media  : Kertas/p></div>

<p style="line-height: 2">Rangkap  : 2 (empat) lembar</p>


<p style="line-height: 2">Distribusi : - Lembar 1 (putih), untuk Laporan Pengiriman - Lembar 2 (merah), untuk Laporan Stok Produk</p>

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

<p style="line-height: 2">Pada konfigurasi sistem ini, CV Istana Bolu masih menggunakan sistem secara manual dimana masih menggunakan media buku besar sebagai pencatatan data produksi barang. Sehingga konfigurasi hardware dan konfigurasi software pada sistem yang berjalan ini tidak ada, tetapi untuk hak akses (Brainware) sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2">a. Admin berfungsi untuk penginputan data produksi</p>
<p style="line-height: 2">b. Bagian penjualan untuk pengiriman barang dan pengecekan barang produksi</p>
<p style="line-height: 2">c. Pimpinan untuk mengecek laporan selama hasil produksi</p>



Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

<p style="line-height: 2">1. Permasalahan yang dihadapi</p>
<p style="line-height: 2">a. Produk roti atau kue yang terdapat pada agen tidak dikontrol dengan akurat, maka akan terjadi penumpukan produk roti atau kue sehingga produk tersebut akan kadaluarsa.</p>
<p style="line-height: 2">b. Proses yang terjadi dalam perhitugan hasil produksi hanya mennggunakan perhitungan manual dan dicatat dengan media buku besar, dari proses yang terjadi maka akan menyebabkan tidak akuratnya proses perhitungan yang mengakibatkan tingkat kerugian yang dialami akan semakin besar.</p>
<p style="line-height: 2">c. Laporan yang dihasilkan dari proses distribusi hanya menggunakan media pencatatan dengan kertas biasa, sehingga menyebabkan proses laporan yang terjadi berjalan lama dan tidak akurat.</p>


<p style="line-height: 2">2. Alternatif Pemecahan Masalah</p>
<p style="line-height: 2">a. Produk roti atau kue yang terdapat pada agen harus dikontrol dengan akurat, agar tidak menyebabkan penumpukan produk roti atau kue sehingga produk tersebut tidak akan terjadi kadaluarsa.</p>
<p style="line-height: 2">b. Proses perhitungan hasil produksi yang dilakukan harus dengan proses kumputerisasi agar proses perhitungan dari hasil produksi hasinya efektif dan efisien.</p>


<p style="line-height: 2">c. Laporan yang dihasilkan harus menggunakan proses komputerisasi agar laporan yang dihasilkan berjalan cepat dan akurat.</p>


User Requirement

Elisitasi Tahap I

<p style="line-height: 2">Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:</p>


Tabel 3.3. Diagram Elisitasi Tahap I


<gambar>


Elisitasi Tahap II

<p style="line-height: 2">Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:</p>


Tabel 3.4. Diagram Elisitasi Tahap II



<gambar>



Elisitasi Tahap III

<p style="line-height: 2">Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:</p>


Tabel 3.5. Diagram Elisitasi Tahap III



<gambar>



Final Draft Elisitasi

<p style="line-height: 2">Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.</p>


Tabel 3.6.Final Draft Elisitasi



<gambar>



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


BAB V

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Fadlyakbar