TA2031390340

Dari widuri
Revisi per 5 Agustus 2021 13.24 oleh Rahzqi (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN PEMBELAJARAN

PADA MA NEGERI 1 TANGERANG

DENGAN METODE BLENDED LEARNING


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM : 2031390340
: '
NAMA : Andhika Rahzqi RIdarto
: '


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM ARCHITECTURE

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2021/2021



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PEMBELAJARAN

PADA MA NEGERI 1 TANGERANG

DENGAN METODE BLENDED LEARNING

Disusun Oleh :

NIM
: 2031390340
Nama
Jenjang Studi
: Diploma
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Sistem Architecture

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 04 Agustus 2021

Rektor
       
Kepala Jurusan
       
Dekan
Universitas Raharja
       
Jurusan Teknik Informatika
       
Fakultas Sains Dan Teknologi
           
           
           
           
(Drs. Po Abas Sunarya, M. Si)
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I.)
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 020001
       
NIP : 006095

Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Raharja

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN PEMBELAJARAN

PADA MA NEGERI 1 TANGERANG

DENGAN METODE BLENDED LEARNNG

Dibuat Oleh :

NIM
: 2031390340
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Sistem Architecture

Disetujui Oleh :

Tangerang, 04 Agustus 2021

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Yuni Roza, M.Kom)
       
(Achmad Rachmat, SE., MM.)
NID : 17016
       
NID : 08180


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN PEMBELAJARAN

PADA MA NEGERI 1 TANGERANG

DENGAN METODE BLENDED LEARNING

Dibuat Oleh :

NIM
: 2031390340
Nama
: ANDHIKA RAHZQI RIDARTO

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Sistem Architecture

Tahun Akademik 2020/2021

Disetujui Penguji :

04 Agustus 2021

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PEMBELAJARAN

PADA MA NEGERI 1 TANGERANG

DENGAN METODE BLENDED LEARNING

Disusun Oleh :

NIM
: 2031390340
Nama
: Andhika Rahzqi Ridarto
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Sistem Architecture

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas AKhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 04 Agustus 2021

 
 
 
 
 
(Andhika Rahzqi Ridarto)
NIM : 2031390340

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Tulisan ini menyajikan rancangan pembelajaran blended learning pada MA Negeri 1 Tangerang. blended learning dianggap sebagai model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di MA Negeri 1 Tangerang karena dalam pelaksanaannya memungkinkan adanya perpaduan antara pertemuan tatap muka secara langsung dengan komponen pembelajaran daring. Penggunaan berbagai teknologi daring juga diidentifikasi dengan memperhatikan kebutuhan pelajar untuk mengembangkan keterampilan sesuai keahlian di bidangnya. Pelaksanaan blended learning dapat mendukung siswa untuk memperoleh kualitas hasil belajar yang lebih baik. Kajian perancangan mengenai blended learning ini dimulai dengan memaparkan prinsip-prinsip blended learning yang dapat diterapkan di MA Negeri 1 Tangerang, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi manfaat pelaksanaannya pada semua mata pelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kefektifan blended learning pada pembelajaran di sekolah MA Negeri 1 Tangerang. Keefektifan tersebut diteliti dari hasil beberapa penelitian terdahulu.

.


Kata Kunci: blended learning, MA Negeri 1 Tangerang, UML

ABSTRACT

This paper presents the design of blended learning at MA Negeri 1 Tangerang. blended learning is considered an appropriate learning model to be applied at MA Negeri 1 Tangerang because in its implementation it allows for a combination of face-to-face class meetings with online learning components. The use of various online technologies is also identified by taking into account the needs of learners to develop skills according to expertise in their fields. The implementation of blended learning can support students to obtain better qualityoutcomes learning. The design study of blended learning begins by describing the principles of blended learning that can be applied in MA Negeri 1 Tangerang, then continues with the identification of the benefits of its implementation in all subjects. The purpose of this study is to determine the effectiveness of blended learning in learning at MA Negeri 1 Tangerang. The effectiveness was examined from the results of several previous studies.


Keywords : blended learning, MA Negeri 1 Tangerang, UML

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul "PERANCANGAN PEMBELAJARAN PADA MA NEGERI 1 TANGERANG DENGAN METODE BLENDED LEARNING”..

Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : :

  1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  4. Ibu Yuni Roza, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Achmad Rachmat, SE., MM. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Ibu Rini Silvana, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin tugas akhir ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Pimpinan dan Staff MAN 1 Tangerang yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 04 Agustus 2021
Siti Nurmah
NIM. 1411382018


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease-19) telah mempengaruhi proses pembelajaran pada lembaga pendidikan di seluruh dunia. Hal tersebut menyebabkan lembaga pendidikan melakukan penutupan atau membatasi proses pembelajaran. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan atau membatasi aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pembelajaran bagi peserta didik maupun mahasiswa.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan upaya pengurangan resiko penyebaran virus Covid-19 dalam sektor pendidikan dengan mengeluatkan surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19, yang salah satunya adalah memberlakukan proses belajar dari rumah yang dilakukan dengan pembelajaran daring/jarak jauh. Pilihan pembelajaran jarak jauh menjadi alternatif solusi agar dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Dengan adanya kebijakan pembelajaran jarak jauh secara tidak langsung telah mengubah paradigma sistem pembelajaran konvensional yang semula tatap muka di kelas kemudian berubah menjadi secara virtual dan tidak bertemu langsung di kelas. Dengan adanya metode pembelajaran Blended Learning yang berada di dalam ruang lingkup sekolah, para siswa dapat belajar dirumah dengan metode pembelajaran yang baru tanpa harus hadir di lembaga pendidikan atau bertatap muka secara langsung dengan pengajar agar dapat meminimalisir penularan akibat Covid-19.

Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu Blended yang berarti campuran dan Learning yang berarti pembelajaran. Dengan demikian sepintas lalu Blended Learning mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya dalam pembelajaran.

Pembelajaran terpadu (Blended Learning) merupakan salah satu solusi dalam proses pembelajaran agar relevan dengan perkembangan zaman serta kedepannya dapat diterapkan pembelaran secara full online (Wulantina Sugama Maskar, 2019: 111). Blended Learning merupakan metode pembelajaran yang mewakili era digital karena telah terintegrasi dengan internet. Adapun bentuk lain dari Blended Learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik. Dimana antara pendidik dan peserta didik mungkin saja berada di dua tempat yang berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya atau menjawab.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Harimurti,2017:60). Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan perkembangan zaman diharapkan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien guna meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri.

Hal tersebut akan sangat mudah karena semuanya dilakukan secara real time. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat judul dengan “Perancangan Pembelajaran Pada MA Negeri 1 Tangerang Dengan Metode Blended Learning”


Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan 3 (tiga) permasalahan yaitu sebagai berikut:

  • Seperti apa proses pembelajaran yang dilakukan oleh MA Negeri 1 Tangerang?

  • Apakah proses pembelajaran yang diterapkan pada MA Negeri 1 Tangerang berjalan secara efektif dan efisien?

  • Bagaimana penerapan proses pembelajaran metode blended learning yang dapat diterapkan pada MA Negeri 1 Tangerang?

    Ruang lingkup penelitian

    Untuk mempermudah penulisan laporan Tugas Akhir ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini meliputi perancangan sistem proses pembelajaran metode blended learning berbasis web antara lain proses absen, latihan soal, video tutorial sesuai table MDI pada lampiran 1 yang dapat diimplementasikan pada MA Negeri 1 Tangerang.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    1.Untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan oleh MA Negeri 1 Tangerang.

    2.Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran pada MA Negeri 1 Tangerang.

    3.Menerapkan proses pembelajaran metode blended learning pada MA Negeri 1 Tangerang.

    Manfaat Penelitian

    1.Memahami proses pembelajaran yang dilakukan oleh MA Negeri 1 Tangerang.

    2. Memahami proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien pada MA Negeri 1 Tangerang.

    3. Menerapkan proses pembelajaran yang positif dan berkesinambungan melalui metode blended learning pada MA Negeri 1 Tangerang.

    Metode Penelitian

    Dalam hal ini penulis akan menggunakan 6 metode penelitian, yaitu diantaranya sebagai berikut:

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi (Pengamatan)

    Penulis melakukan pengamatan (Observasi) yang merupakan suatu teknik yang dilakukan dalam pengamatan dan pengumpulan data secara sistematik terhadap gejala yang yang tampak pada subyek penelitian. Metode sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup yang hendak diteliti, penentuan cara dan alat yang digunakan dalam mencatat data dimana peneliti tidak memiliki kendali sama sekali terhadap objek yang diamati, kecuali dalam menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitian data. Penelitian yang dilaksanakan langsung ke MA Negeri 1 Tangerang yang menjadi lokasi observasi guna memperoleh data dan keterangan.

    2. Wawancara

    Penulis melakukan wawancara dengan ibu Rini Silvana, M.Pd. sebagai narasumber dan menjabat sebagai wakil kepala madrasah di MA Negeri 1 Tangerang.

    3. Studi Pustaka

    Penulis melakukan studi pustaka dengan menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Studi pustaka dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis, ensiklopedia dan sumber-sumber yang tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku literature yang ada, serta melakukan searching pada internet.

    Metode Analisa

    Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisa PIECES ( Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Services ) untuk mengidentifikasi masalah Blended Learning pada MA Negeri 1 Tangerang. Dari analisis ini akan diperoleh beberapa hal yang dari situ akan dapat disimpulkan masalah utama yang dihadapi secara jelas dan spesifik. Dan dari hasil analisis tersebut akan dapat dirumuskan berbagai usulan untuk membantu perancangan sistem yang lebih baik.

    Metode Perancangan

    Dalam karya tulis ini metode yang digunakan oleh penulis adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan Unified Modelling Language (UML) yaitu Use Case Diagram, Squence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Selain itu penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP ditambah HTML, menggunakan editor Sublime text 3 serta database server yang digunakan MySQL dan aplikasi web server menggunakan Xampp.

    Metode Testing

    Penulis menggunakan metode testing atau pengujian yaitu metode black box testing, dimana metode uji coba ini memfokuskan pada keperluan perangkat lunak. Uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi masukan atau input yang akan melatih seluruh kondisi fungsional sebuah program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Dalam memudahkan membuat laporan dan memahami pembahasan tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 4 (empat) bab yang masing-masing dari bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:
  • BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
  • BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
  • BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL Bab ini berisikan sejarah singkat MA Negeri 1 Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.
  • BAB IV PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis dari hasil laporan Tugas Akhir.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori Umum

    2.1.1 Konsep Dasar Perancangan

    2.1.1.1 Definisi Perancangan

    Menurut Hanif Al Fatta dalam penelitian Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani dan Eka Sari Dian dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2016:26)<Hanif Al Fatta>[Aris, Andriani Dini, Romodor Apriyani dan Eka Sari Dian. 2016. “Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web”.

    Yogyakarta: Stmik Amikom Yogyakarta. Vol 4. number 1, Februari 2016.], teks tambahan.</ref> berpendapat bahwa perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.
    Menurut Gatoet, Maimunah, David Ericson Manalu, Dina Budi Kusuma, dalam Jurnal Semnasteknomedia, (2017:38) berpendapat bahwa setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.
    Menurut Budiman dalam artikel ilmiah, (2017:7) berpendapat bahwa perancangan sistem yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP (Personal Home Page) dengan metode bootstrap. Tampilan pada aplikasi memanfaatkan framework bootstrap agar lebih menarik dan responsive atau dapat menyesuaikan dengan device yang digunakan.
    Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan perancangan adalah suatu cara yang dibuat untuk menentukan membuat rancangan sistem yang dibutuhkan oleh pengguna.
    2.1.1.2 Tujuan Perancangan

    Menurut Sri Mulyani (2017) tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap

    2.1.2 Konsep Dasar Sistem
    2.1.2.1 Definisi Sistem

    Terdapat 3 (tiga) pendapat yang menjelaskan mengenai definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

    1. Menurut Mulyani (2016:2) menyatakan bahwa “sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya”.

    2. Menurut Mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119),“sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas bersama-sama”.

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    2.1.2.2 Karakteristik Sistem

    Model umum dari sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu sebuah sistem juga mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan hal tersebut dikatakan sebagai suatu sistem.

    Sesuatu dikatakan sebagai suatu sistem apabila memiliki sifat-sifat tertentu, yakni berikut ini :

    1. Komponen (components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    2. Batas sistem (boundary) Setiap sistem memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya. Batas sistem adalah wilayah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungannya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. Lingkungan luar sistem (enviromments) Lingkungan luar adalah lingkungan diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif suatu sistem tersebut. Pengaruh yang positif dapat dipelihara dan dijaga, sedangkan pengaruh negatif harus dikendalikan karena dapat mengganggu sistem.

    3. Lingkungan luar (environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut dan lingkungan luar yang menguntungan merupakan energi bagi sistem tersebut.

    4. Masukan (input); Masukan adalah serangkaian data (signal input) atau maintenance input dari dalam atau dari luar lingkungan untuk diolah dalam sistem untuk dioperasikan. Contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    5. Mekanisme pengolahan (processing); Pengolah merupakan suatu yang merubah masukan menjadi keluaran. Contoh Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan yang diperlukan oleh manajemen.

    6. Keluaran (output); Keluaran adalah hasil dari proses dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Informasi adalah keluaran yang dihasilkan dari proses.

    7. Penghubung sistem (intrerface); Penghubung adalah media yang menghubungkan atau mengintegrasikan antara satu subsistem ke subsistem yang lainnya menjadi satu kesatuan. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


    2.1.2.3 Klasifikasi Sistem

    Klasifikasi Sistem Beberapa aspek dari sistem ini membuat pengguna sistem dapat mengklasifikasikan sistem yang relevan sesuai dengan arah pandang pengguna sistem. Klasifikasi sistem (Tyoso, 2016:5), terdiri dari:

    1. Sistem Alamiah ( Natural system ) dan sistem buatan manusia (Human Made system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine system. Atau ada juga yang menyebut dengan mam-machine sistem. Sistem informasi merupakan mam-machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    2. Sistem Tertentu (Deteministik System) dan Sistem tak tentu (Probabilitas System)

    Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi kerena mengandung unsur probabilitas.

    3. Sistem Tertutup (Closed system) dan Sistem terbuka ( Opera system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Yang ada hanyalah relative closed sistem secara relatif tetutup tetapi tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem lainya. Karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya. maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendali yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga relatif tertutup kerena secara tertutup akan bekerja secara tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik aja.

    2.1.3 Konsep Dasar Informasi
    2.1.3.1 Definisi Informasi

    Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

    Menurut Harfizar dalam jurnalnya (2017) mengutip Tohari Hamim (2017:7), “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”.

    Menurut Hafizar dkk, dalam Jurnal SENSI Vol. 03 No. 02 (2017:192), informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan.

    Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

    2.1.3.2 Kualifikasi Informasi

    Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279) Terbentuknnya informasi yang dihasilan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy) Berarti informasi tersebut mempunyai anfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. Tetapi waktu (Time Lines) berarti informasi yang dating pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan

    Tepat nilainya atau Akurat (Accurate) Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

    2.1.3.3 Ciri-Ciri Informasi

    1. Akurasi Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat.

    2. Relevansi Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

    3. Ketepatan Waktu Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update terkini maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

    4. Kelengkapan Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

    2.1.4 Konsep Dasar Perancangan Sistem

    2.1.4.1 Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Maimunah, dkk (2017) “Perancangan Sistem adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

    Menurut Ruli Supriati Dkk dalam SENSI Journal 4.2 (2018) : 232-243. Perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan rancangan yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan.

    2.1.5 Konsep Dasar Sistem Informasi

    2.1.5.1 Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sri Rahayu dkk (2018:3) “Sistem Informasi merupakan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.

    Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam jurnal SENSI (2017:192) Menjelaskan bahwa, “Sistem Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah dalam pengambilan keputusan.

    2.1.5.2 Komponen Sistem Informasi

    Menurut (Fendi Hidayat,2020) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan yaitu :

    1. Blok masukkan (input block) Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi merupakan “kotak Alat”(toolbox) daari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak(software) dan perangkat keras(hardware). Teknologi blok adalah komponen yang membantu mempercepat proses yang terjadi dalam sistem

    5. Blok basis data (data base block)

    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya

    6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

    2.2.5.3 Klasifikasi Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut:

    1. Sistem Informasi berdasarkan level organisasi

    Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

    2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan. 3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

    2.1.5.4 Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Ekonomi)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Reakibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langanan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    2.1.6 Konsep Dasar Analisa Sistem

    2.1.6.1 Definisi Analisa Sistem

    Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

    Menurut Abi Burahman(2017:36), “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metodeanalisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna.“

    Menurut Sri Rahayu dkk (2018:3), “Analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permaslahan–permasalahan, hambatan–hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehinggah dapat diusulkan kebaikan-Kebaikannya dalam sistem ini.“

    Analisa sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. [Untung Raharja, Ir. dkk : 14]

    1. Analisa Masukan

    Masukan pada sistem adalah data-data yang diterima oleh sistem dan akan diproses oleh sistem.

    2. Analisa Proses

    Proses pada sistem adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk dalam proses.

    3. Analisa Keluaran

    Keluaran pada sistem adalah data-data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses. Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisa merupakan tahap yang keritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

    a. Memahami kerja dari sistem yang ada.
    b. Menentukan kelemahan-kelemahan sistem yang lama selanjutnya diusulkan perbaikan.

    c. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user) dengan mempelajari bentuk formulir, laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan.

    d. Mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan user.

    e. Untuk mengetahui gambaran dengan jelas apa yang akan dikerjakan pada tahap perancangan dengan alternatif pemecahan masalah yang tepat.

    2.1.6.2 Tahapan Analisa Sistem

    Tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahapan ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Didalam tahapan analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh sistem sebagai berikut:

    1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dengan sistem yang ada.

    3. Analiysis, yaitu menganalisa sistem.

    4. Report, yaitu Membuat laporan hasil analisis.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

    2.1.6.3 Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user)

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    2.1.7 Konsep Dasar Metode

    Menurut Khoirul Budi Utomo (2018) pengertian Metode dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif singkat, daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan, juga bermacam-macam, ada yang tepat, ada yang sedang dan ada yang lambat, faktor intelejensi mempengaruhi anak didik terhadap bahan pelajaan yang diberikan oleh guru, cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi.


    2.2 Teori Khusus

    2.2.1 Definisi Sekolah

    Dikutip Nasril dan Adri dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 No. 1 (2016:2338-3143), “Sekolah menurut kamus besar bahasa indonesia dalah gedung atau lembaga serta tempat menerima pelajaran.”. Lingkungan fisik sekolah harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    1. Mampu menyediakan kebutuhan dasar dan insan sekolah lain.

    2. Mampu melindungi insan sekolah dari ancaman penyakit.

    3. Mampu melindungi insan sekolah dari ancaman biologis.

    4. Mampu melindungi insan sekolah dari ancaman kimiawi.

    Sedangkan lingkungan psikososial harus dapat memberikan:

    1. Iklim belajar dan kerja sama yang baik.

    2. Rasa keterikatan sesama insan sekolah.

    3. Rasa saling menghargai.

    4. Perlindungan terhadap kekerasan.

    Membentuk dan memelihara lingkungan sekolah yang sehat membutuhkan upaya dan kerja keras dari setiap unsur di sekolah. Menyediakan suatu lingkungan yang sehat bagi insan sekolah merupakan suatu persyaratan dalam mengembangkan pola pertumbuhan mental, fisik, dan sosial.

    2.2.2 Definisi Siswa

    Menurut Sarwono dalam Martono (2016:422) , “Siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia pendidikan”.

    Menurut I Ketut Sudarsana dalam Jurnal Prosiding Senada (2017:252), “Siswa adalah subjek yang sedang belajar, untuk itu perhatian perlu dilakukan oleh subjek yang sedang belajar dalam sosialisasi Tri Hita Karana”.

    Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian siswa berarti orang, anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah). Sedangkan menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2013. Mengenai sistem pendidikan nasional, dimana siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka melalui proses pendidikan pada laur dan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

    2.2.3 Konsep Blended Learning

    2.2.3.1 Definisi Blended Learning

    Blended Learning adalah suatu pembelajaran yang menggabungkan penerapan pembelajaran tradisional di dalam kelas dengan pembelajaran online yang memanfaatkan teknologi informasi dan bersifat fleksibel (Marhamah Yunika Lestaria Ningsih, dan Misdalina, 2017: 156)

    Vohle, F. (2017) mengamati bahwa pembelajaran blended adalah pendekatan yang berguna karena mengubah fokus desain pembelajaran dengan mengubah penekanan dari hanya mempertimbangkan lingkungan tatap muka dan online ke masalah desain, seperti mempertimbangkan proses dan sinergi perpaduan antara lingkungan online dan tatap muka.

    Vohle, F. (2017) dalam buku jurnal penelitiannya mengatakan bahwa Pembelajaran blended dapat disampaikan dalam berbagai cara. Model yang umum adalah pengiriman konten "teori" oleh elearning sebelum kehadiran aktual di kursus pelatihan atau program untuk mempraktekkan "teori". Ini bisa menjadi metode pengiriman yang sangat efisien dan efektif, terutama jika biaya perjalanan dan akomodasi dilibatkan. Campuran metode ini mencerminkan sifat alami dari pelatihan.

    2.2.3.2 Karakteristik Blended Learning

    Karakteristik umum blended learning menurut Aman Maathoba (2017), yaitu:

    1. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai model, gaya belajar, penyampaian, serta media ajar yang berbasis teknologi yang bervariasi.

    2. Pembelajaran dengan mengkombinasikan pembelajaran face to face, belajar mandiri dan belajar mandiri via online.

    3. Pembelajaran yang didukung dengan kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya belajar yang diterapkan.

    4. Guru dan orangtua bersama-sama mendorong siswa dalam belajar, guru sebagai fasilitator di sekolah dan orangtua sebagai pendukung di rumah.

    2.2.4. Konsep Dasar UML

    2.2.4.1 Definisi UML

    UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software (Fitri Andriyani, 2020).

    Diagram UML merupakan sebuah bahasa standar yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan pembuatan dokumentasi dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented).
    

    Dengan diagram UML dapat memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas- kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen komponen yang diperlukan dalam sistem software.

    Diagram UML merupakan salah satu tool atau model yang digunakan untuk merancang pengembangan software yang berbasis object oriented. Sebuah bahasa model adalah sebuah bahasa yang mempunyai vocabulary dan konsep tatanan atau aturan penulisan serta secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem.

    2.2.4.2 Tujuan UML

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalampemodelan.

    2.2.4.3 Tipe-Tipe Diagram UML

    1. Use Case

    Diagram Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

    2. Class Diagram,

    Diagram yang memperlihatkan struktur statis dari kelas actual didalam sistem.

    3. Object Diagram,

    Diagram yang merupakan varian dari kelas diagram yang memperlihatkan lebih detail banyaknya obyek yang mengintantiasi (instances) kelas.

    4. State Diagram,

    Diagram yang memperliatkan semua keadaan (state) yang dapat dimiliki oleh kelas dan event yang dapat merubah keadaan tersebut.

    5. Sequence Diagram,

    Diagram yang memperlihatkan kolaborasi dinamik antara objek-objek dengan suatu urutan pesan (a sequence of message) antar objek tersebut.

    6. Collaboration Diagram,

    Diagram yang memperlihatkan kolaborasi dinamik antar objek tanpa memperhatikan aspek waktu.

    7. Activity Diagram,

    Diagram yang memperlihatkan aliran urutan aktifitas.

    8. Component Diagram,

    Diagram yang memperlihatkan struktur fisik dari source code dalam terminology code components. Komponen berisi informasi tentang logical class dapat berupa komponenkomponen biner atau komponen yang dapat dieksekusi.

    9. Deployment Diagram,

    Diagram yang memperlihatkan arsitektur fisik dari hardware dan software pada sistem.

    2.2.5 Konsep Dasar MYSQL

    2.2.5.1 Definisi MYSQL

    Menurut Kusuma Ardhana dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77), “MySQL merupakan turunan konsep utama dalam basis data, yaitu SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan input data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah”.

    Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57), menjelaskan bahwa, “MySQL is a relational database that can be used to stress the memory, file system, networking and inter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, sistem file, jaringan dan sub sistem komunikasi antar proses.

    Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan sebuah software database yang dilengkapi dengan source code yang digemari di kalangan programmer web.

    2.2.6 Konsep Dasar Web

    2.2.6.1 Definisi Web

    Menurut Dewanto yang dikutip oleh Dewa Gede Hendra Divayana dkk dalam jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) (2016:151), “Web atau World Wide Web adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web ini menyediakan informasi bagi pemakai komputer yang terhubung ke internet dari sekedar informasi “sampah” atau informasi yang tidak berguna sama sekali sampai informasi yang serius dari informasi yang gratisan sampai informasi yang komersial”.

    2.2.7 Konsep Dasar HTML

    2.2.7.1 Definisi HTML

    Faizal Ari Prabowo dan Mamay Syani dalam Jurnalnya (2017) berpendapat bahwa “HTML adalah sebuah teks murni sehingga dapat dibuat editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page”.

    Menurut Solichin (2016:10) berpendapat bahwa “HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan bahasa pemograman web yang memberitahukan permaban web browser bagaimana menyusun dan menyajikan konten di halaman web.

    Definisi HTML menurut Sugiri dalam M.Iqbal Dzulhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:2)“HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah protokol yang digunakan untuk membuat format suatu dokumen web yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform komputer”.

    2.2.8 Konsep Dasar XAMPP

    2.2.8.1 Definisi XAMPP

    Menurut Betha Sidik (2018:6), XAMPP kependekan dari X Apache MySQL PHP and Perl, X mewakili sistem operasi, A untuk Apache adalah server web, M untuk MySQL atau MariDB adalah server database, P yang pertama untuk PHP adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi, dan P yang kedua untuk Perl adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi juga. X menyatakan bahwa paket ini bisa untuk Windows ataupun Linux.

    Menurut Santoso, Radna Nurmalina dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:86), “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 6 No. 1 (2016:77), ‘XAMPP adalah salah satu paket instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan.”

    Dari pendapat ahli di atas mengenai definisi dari XAMPP maka dapat ditarik kesimpulan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak yang memiliki fungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache server, Mysql database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograma php dan perl.

    2.2.9 Konsep Dasar PHP

    2.2.9.1 Definisi PHP

    Menurut Anhar yang dikutip Aris, dkk dalam jurnal STMIK AMIKOM Yogyakarta (2016:4)[1], “PHP singkatan dari Programming Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date)”.

    Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[31], mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Preprocessor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

    2.2.9.2 Kelebihan PHP

    Menurut Wiwenti Lula Alaika (2018:15), kelebihan PHP yaitu sebagai berikut :

    1. Membuat website menjadi tidak statis atau membuat website menjadi dinamis.

    2. PHP dapat dipakai secara gratis atau open source.

    3. Program atau aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan di semua web browser.

    4. Mendukung banyak database.

    5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis

    2.2.9.3 Kekurangan PHP

    Menurut Wiwenti Lula Alaika (2018:15), selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Diantaranya yaitu :

    1. Sering terjadi permasalahan pada Register Global.

    2. Perlu encoding agar PHP dapat dibaca semua orang.

    3. Tidak mengenal package.

    4. Berorientasi objek yang tidak sesungguhnya.

    2.2.10 Konsep Dasar BlackBox Testing

    2.2.10.1 Definisi BlackBox Testing

    Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115) menyimpulkan bahwa pada dasarnya black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

    Sedangkan Menurut Yuniva dan Dany (2018:26), “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

    Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa metode black box testing merupakan metode pengujian yang digunakan untuk menguji fungsional kinerja pada sistem secara langsung tanpa perlu melihat desain kode program pada sistem, hal ini bertujuan untuk melihat fungsional berjalan sesuai dengan rancangan desain.

    2.2.11 Konsep Dasar Literature Review

    2.2.11.1 Definisi Literature Review

    Menurut Adhista, dkk dalam Jurnal Stategic of Education In Information System (SENSI) Vol. 3 No. 2 (2017:185)[52] berpendapat bahwa literature review adalah “Suatu Tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

    Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

    2.2.11.2 Manfaat Literature Review

    1. Meningkatkan pemahaman mengenai penelitian yang sedang dilakukan.

    2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang dilakukan dengan adanya perbandingan dengan penelitian lain.

    3. Menambah kompetensi dengan subjek yang terkait.

    2.2.11.3 Tujuan Literature Review

    Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

    2.3 Studi Pustaka

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai blended learning dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian blended learning ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah penelitian 5 International dan 5 Nasional yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu :

    1. Amirrudin Kamsin, Nor Aniza Abdullah, Rasheed Abubakar Rasheed. Volume 144, Januari 2020. “Challenges In The Online Component Of Blended learning: A Systematic Review”. Pada penelitian ini menjelaskan lebih lanjut untuk mengatasi siswa, guru dan lembaga pendidikan dalam pembelajaran campuran.

    2. Anh Nguyet Diep, Chang Zhu, Minh Hien Vo. 1 April 2020 “Students’ performance in blended learning: disciplinary difference and instructional design factors”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam disiplin yang lembut memperoleh nilai yang lebih tinggi daripada siswa dalam disiplin yang keras. Tujuan dan harapan yang jelas, kualitas materi, dan pembelajaran kolaboratif merupakan prediktor yang signifikan dari kinerja siswa.

    3. Carlos J. Astra, James R. Schmidt. Volume 44, Januari 2020. “The effects of online and blended experience on outcomes in a blended learning environment” Hasil analisa ini untuk menemukan bahwa pengalaman Blended Learning memberikan efek marjinal positif pada hasil untuk siswa pindahan yang berprestasi. Efeknya sepertiga hingga dua pertiga dari nilai huruf tergantung pada jumlah pengalaman.

    4. Gwo-Jen Hwang, Kung-Teck Wong, Pauline Swee Choo Goh, Siti Khadijah Mohd Arrif. 13 November 2018. ”Effects of blended learning pedagogical practices on students motivation and autonomy for the teaching of short stories in upper secondary English”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas blended learning terhadap prestasi akademik, motivasi dan kemandirian peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik mereka, namun terdapat pengaruh positif baik terhadap otonomi peserta didik maupun konstruk motivasi siswa pada blended learning dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

    5. M. Mahruf C. Shohel, Rosemary Cann, Stephen Atherton. April 2020. “Enhancing Student Engagement Using a Blended Learning Approach: Case Studies of First-Year Undergraduate Students”. Studi ini menunjukkan bahwa mendengarkan suara siswa melalui pendekatan pembelajaran campuran membantu meningkatkan keterlibatan siswa, sehingga meningkatkan partisipasi siswa dalam membentuk dan mendesain ulang proses belajar mengajar untuk melibatkan mereka di dalam dan di luar kelas.

    6. Carolina Radjah, M. Ramli, Punaji Setyosari, Ryan Rafiola. 24 April 2020, Universitas Negri Malang, Indonesia. “Pengaruh Motivasi Belajar, Self-Efficacy, dan Blended Learning terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Revolusi Industri 4.0” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar, self-efficacy, dan blended learning terhadap prestasi belajar siswa pada revolusi industri 4.0. Hal tersebut dilakukan untuk mengikuti perkembangan dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sumber daya manusia dan kualitas lulusan.

    7. Elok Dyah Pitaloka, Slamet Suyanto. 2019, Universitas Negeri Malang, Indonesia. “Meta Analisis: Blended Learning Pada Pembelajaran Biologi, Kimia, Fisika Dan Matematika Di Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kefektifan blended learning pada pembelajaran biologi, fisika dan kimia di Indonesia.

    8. Khoirunnisa Isnani. 2018, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia. “Learning Platform di Era Industri 4.0: Edmodo Dalam Pembelajaran Berbasis Blended Learning” Tujuan dari penelitian ini sebagai referensi bagaimana penggunaan learning platform Edmodo dalam pembelajaran berbasis blended learning di era industri 4.0. Era industri 4.0 sebagai revolusi teknologi dimana membawa banyak perubahan di berbagai bidang termasuk pendidikan.

    9. I.N.P Suwindra, Ketut Suma, Rai Sujanem. 2020. “Efektifitas Blended Learning dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Calon Guru Fisika dan Kemampuan Pemecahan Masalah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor pretes motivasi belajar 67,21 (SD = 5,45) berada pada taraf sedang dan rerata skor postes 74,98 (SD = 5,93) berada pada taraf tingkat tinggi. Rata-rata skor prates pemecahan masalah adalah 33,43 (SD = 4,90) yang berada pada taraf rendah dan rerata skor pascates adalah 63,54 (SD = 2,35) yang berada pada taraf sedang. Uji tanda satu sisi menunjukkan Z hitung C= 3,43, yang lebih tinggi dari Z standar pada tingkat signifikansi 5%. Rerata skor motivasi belajar siswa calon guru fisika dan kemampuan pemecahan masalah antara sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda nyata. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa blended learning efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa calon guru fisika dan kemampuan pemecahan masalah.

    10. Ruhama Desy, Setyoko Setyoko. 2017. “Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Website Di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Samudra”. Pengembangan blended learning berbasis website bertujuan untuk mendorong perubahan percepatan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang tidak terikat ruang dan waktu, sehingga secara langsung akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Samudra.



    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Sejarah Singkat MA Negeri 1 Tangerang

    Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tangerang, bermula dari Madrasah Aliyah Swasta dengan nama Madrasah Aliyah Filial MAN Serang berdiri tahun 1987 dipimpin oleh Drs.H. Saeful Millah, M.Si. Pada tahun 1990 nama madrasah tersebut berubah menjadi Madrasah Aliyah Persiapan Negeri dipimpin oleh Abubakar Polem, B.A. Pada tanggal 25 Oktober 1993 status Madrasah berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri Tangerang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama nomor 244 tahun 1993 Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 371 Tahun 2015 tentang Perubahan Nama MAN, MTsN, dan MIN di Propinsi Banten, maka “MAN Tangerang” berubah menjadi “MAN 1 Kota Tangerang”.

    3.2 Visi Dan Misi MA Negeri 1 Tangerang

    3.2.1 Visi MA Negeri 1 Tangerang

    Menjadikan MAN 1 Kota Tangerang menjadi madrasah yang memiliki generasi yang berkarakter serta unggul dalam IPTEK dan IMTAQ.

    3.2.2 Misi MA Negeri 1 Tangerang

    1. Menerapkan nilai-nilai islam kepada siswa/i dalam kehidupan sehari-hari.

    2. Memperbaiki OSIS dalam lingkup internal sehingga menjadi lebih tertib, teratur, dan relevan.

    3. Memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk mengembangkan potensinya di bidang akademik dan non-akademik.

    4. Menegaskan kembali peraturan-peraturan yang sering dilanggar oleh siswa/i.

    5. Mengingatkan kepada siswa/i akan pentingnya menjaga lingkungan.

    6. Menjadikan teknologi informasi sebagai sarana aktif untuk interaksi dan sosialisasi yang lebih kompherensif.

    7. Melanjutkan dan memaksimalkan kembali program kerja OSIS periode sebelumnya.

    3.3 Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

    Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, MA Negeri 1 Tangerang di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang memiliki tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada MA Negeri 1 Tangerang, yaitu sebagai berikut :


    1. Kepala sekolah

    Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain :

    a. Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah

    b. Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran Kurikulum/Program

    c. Mengembangkan SDM

    d. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan

    e. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar

    f. Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan

    g. Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi

    h. Menetapkan Program Kerja Sekolah

    i. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi

    j. Melegalisasi dokumen organisasi

    k. Memutuskan mutasi siswa

    l. Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan

    m. Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah

    n. Memberi pembinaan warga sekolah

    o. Memberi penghargaan dan sanksi

    p. Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan


    2. Komite sekolah

    Wewenang dan Tangung jawab, antara lain:

    a. Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan

    b. Mengawasi kebijakan sekolah.


    3. Kepala Tata usaha

    Wewenang dan Tangung jawab, antara lain:

    a. Menyusun dan melaksanakan program tata usaha sekolah.

    b. Menyusun dan melaksanakan kegiatan keuangan sekolah.

    c. Mengurus administrasi kepegawaian.

    d. Mengurus administrasi kesiswaan.

    e. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.

    f. Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.

    g. Menyusun administrasi lainnya.

    h. Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah secara berkala.


    4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

    Wewenang dan Tangung jawab, antara lain:

    a. Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program

    b. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum/ Program

    c. Memantau pelaksanaan Pembelajaran

    d. Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum

    e. Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan

    f. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran

    g. Menyusun kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran

    h. Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran

    i. Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru

    j. Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru

    k. Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan

    l. Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program Pembelajaran

    m. Memverifikasi Kurikulum

    n. Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan try out kelas 3


    5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

    Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:

    a. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru )

    b. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS)

    c. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS

    d. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa

    e. Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K (ketertiban, kedisiplinan, keamanan, dan kekeluargaan)

    f. Membina program kegiatan OSIS

    g. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus Osis

    h. Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa

    i. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba

    j. Mengkoordinasikan ekstrakurikuler

    k. Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar


    6. Guru

    Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:

    a. Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan bidang studi

    b. Mengevaluasi hasil pekerjaannya.

    c. Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.

    d. Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa hasil tugas itu untuk dinilai.

    e. Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.

    f. Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang kurang cerdas, dan siswa yang membandel.

    g. Memperhatikan hasil ulangan EBTA, EBTANAS, dan mengisi daftar nilai siswa.

    h. Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil kerjanya.


    7. Siswa

    Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:

    a. Menuntut ilmu sebaik-baiknya

    b. Mempertanggung jawabkan hasil pembelajarannya

    c. Mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan oleh pihak sekolah

    3.4 Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-biagan maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tangerang yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

    (gambar 3.1)

    3.5 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    3.5.1 Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan pada MAN 1 Tangerang masih manual, hanya dibantu oleh WhatsApp saja untuk melakukan komunikasi antara guru dan murid, dan juga untuk pemberian tugas.

    3.5.2 Rancangan Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan Unified Modelling Language (UML).


    1. Analisa Sistem Berjalan pada Use Case Diagram

    Use-Case-Diagram1

    Gambar 3.2 UseCase Diagram

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat:

    a. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada MA Negeri 1 Tangerang.

    b. 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu guru memberikan absensi kepada siswa, guru memberikan materi dan tugas, murid memahami materi dan murid mengerjakan tugas.

    c. 6 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    2. Analisa Sistem Pada Activity Diagram

    Activity-Diagram1

    Gambar 3.3 Actvity Diagram Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat:

    a. 1 initial node, objek yang diawali.

    b. 10 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c. 1 final state, objek yang diakhiri.

    3. Analisa Sistem pada Sequence Diagram

    Sequence-Diagram1

    Gambar 3.4 Sequence Diagram

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat:

    a. 2 actor yang melakukan kegiatan, Guru dan Siswa.

    b. 4 penentu kegiatan pembelajaran, yaitu: Absen, Materi, Tugas, NIlai

    c. 8 message yang merupakan urutan kegiatan pembelajaran.

    3.6 Analisa Sistem Yang Berjalan

    3.6.1. Metode Analisa PIECES Pada metode analisa sistem, disajikan tabel untuk mengidentifikasi sistem yang berjalan saat ini, untuk melihat secara keseluruhan sistem sehingga dapat diusulkan perbaikannya.Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk MA Negeri 1 Tangerang:

    Tabel 3.1 Tabel Pieces

    Pieces Masalah Pemecahan
    Performance Proses pembelajaran masih diperlukan kehadiran atau offline Proses pembelajaran dapat dilakukan secara melalui kombinasi secara offline maupun online.
    Teks sel Teks sel Teks sel
    Teks sel Teks sel Teks sel
    Teks sel Teks sel Teks sel
    Teks sel Teks sel Teks sel
    Teks sel Teks sel Teks sel
    Teks sel Teks sel Teks sel

    3.7 Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Tugas Akhir, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebgai berikut:

    1. Spesifikasi Perangkat Keras/Hardware

    a. Laptop Asus Processor Intel Core i5-7200U

    b. Monitor : LED 14”

    c. Mouse : Optical

    d. Keyboard : Standar

    e. Memory 12 GB RAM DDR4

    f. Hardisk 1 TB

    g. Printer Hp

    2. Spesifikasi Perangkat Lunak/Software

    a. Microsoft Windows 10

    b. Google Chrome

    c. StarUML v. 2.6.0.0

    d. Sublime Text

    e. XAMPP


    3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan media pembelajaran dilakukan oleh Petugas, Siswa pada manajemen MA Negeri 1 Tangerang.

    3.8 Permasalahan Yang Dihadapi

    Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis, berikut ini adalah beberapa analisa permasalahan yang dihadapi oleh penulis, yaitu :

    1. Untuk pembelajaran masih belum dari efektif dikarenakan pembelajaran tidak menggunakan fasilitas internet sebaik mungkin

    2. Pembelajaran masih belum efisien dikarenakan masih ada beberapa hal yang sangat membuang waktu, tenaga dan biaya yang banyak.

    3.9 Pemecahan masalah

    Dari setiap masalah yang muncul dari system membutuhkan pemecahannya masing-masing, beberapa solusi yang diajukan penulis adalah:

    1. Sekolah harus lebih banyak mengeluarkan biaya untuk membeli gadget yang cukup untuk melakukan pembelajaran dan meminjamkannya kepada siswa sampai lulus atau sampai siswa dapat membeli gadget yang baru.

    2. Sekolah harus memotong sedikit iuran SPP sehingga siswa dapat membeli kuota internet atau jika SPP nya tidak bisa dipotong, sekolah dapat membelikan siswa full kuota regular. Jangan memberi kuota pendidikan karna itu tidak berguna sama sekali.

    3.10 User Requirement

    3.10.1. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat metode Blended Learning pada MAN 1 Tangerang. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi-tahap-1


    3.10.2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    elisitasi-tahap-2


    3.10.3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat diantaranya :

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    esisitasi-tahap-3


    3.10.4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :

    Tabel 3.5 Elisitasi FInal

    elisitasi-final


    3.11 Rancangan Sistem Yang Diusulkan

    3.11.1. Usecase Diagram Yang Diusulkan

    3.11.1.1. Usecase untuk siswa

    USecase-siswa-disarankan

    Gambar 3.5 UseCase diagram siswa yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram diatas terdapat:

    a. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada MA Negeri 1 Tangerang.

    b. 1 Actor yaitu siswa sebagai pengguna akhir aplikasi.

    c. 10 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor.

    3.11.1.2. Usecase untuk admin

    Usecase-admin-disarankan

    Gambar 3.6 Use Case Diagram admin yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.6 Use Case Diagram diatas terdapat:

    a. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada MA Negeri 1 Tangerang.

    b. 1 Actor sebagai admin yang memanajemen akhir aplikasi

    c. 26 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor.


    3.11.1.3. UseCase Untuk Pengajar

    Usecase-pengajar-disarankan

    Gambar 3.7 Use Case Diagram pengajar yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.7 Use Case Diagram diatas terdapat:

    a. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada MA Negeri 1 Tangerang.

    b. 1 Actor sebagai guru yang memanajemen akhir aplikasi

    c. 8 Use Case yang bisa dilakukan oleh actor.


    3.11.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

    3.11.2.1. Activity untuk siswa

    Activity-siswa-disarankan
    

    Gambar 3.8 Activity Diagram siswa yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram diatas terdapat:

    a. 1 initial node, objek yang diawali.

    b. 19 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c. 1 final state, objek yang diakhiri


    3.11.2.2. Activity untuk admin

    activity-admin-disarankan

    Gambar 3.9 Activity Diagram admin yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram diatas terdapat:

    a. 1 initial node, objek yang diawali.

    b. 24 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c. 1 final state, objek yang diakhiri.




    3.11.2.3. Activity Untuk Pengajar

    Activity-pengajar-disarankan</a>

    Gambar 3.10 Activity Diagram pengajar yang diusulkan Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram diatas terdapat: d. 1 initial node, objek yang diawali. e. 24 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. f. 1 final state, objek yang diakhiri.

    3.11.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

    3.11.3.1. Sequence untuk siswa

    Sequence-siswa-disarankan-1

    Gambar 3.11 Sequence Diagram siswa yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.11 Sequence Diagram diatas terdapat:

    a. Siswa sebagai actor yang menggunakan sistem

    b. 4 penentu kegiatan pembelajaran

    c. 9 message yang merupakan urutan kegiatan pembelajaran.


    3.11.3.2. Sequence untuk admin

    Sequence-admin-disarankan
    

    Gambar 3.12 Sequence Diagram admin yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.12 Sequence Diagram diatas terdapat:

    a. Admin sebagai actor yang menggunakan sistem

    b. 8 penentu kegiatan pembelajaran

    c. 20 message yang merupakan urutan kegiatan pembelajaran.



    3.11.3.3. Sequence Untuk Pengajar

    sequence-pengajar-disarankan

    Gambar 3.13 Sequence Diagram pengajar yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 3.13 Sequence Diagram diatas terdapat:

    a. Pengajar sebagai actor yang menggunakan sistem

    b. 5 penentu kegiatan pembelajaran

    c. 13 message yang merupakan urutan kegiatan pembelajaran.


    3.12 Rancangan Basis Data

    3.12.1. Class Diagram

    class-diagram

    Gambar 3.14 Class Diagram yang diusulkan


    3.13 Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    Nama File: Admin

    Primary key: id_admin

    Panjang record: 523

    Tabel 3.6 Admin

    1

    Nama File: Background

    Primary Key: id_background

    Panjang record: 305

    Tabel 3.7 Background

    2

    Nama File: file_materi

    Primary Key: id_file

    Panjang record: 267

    Tabel 3.8 file_materi

    3

    Nama File: jawaban

    Primary key: id_tq

    Panjang record: 150

    Tabel 3.9 jawaban

    4

    Nama File: kelas

    Primary key: id_kelas

    Panjang record: 128

    Tabel 3.10 kelas

    5


    Nama file: Mata Pelajaran

    Primary key: id_matapelajaran

    Panjang record: 129

    Tabel 3.11 6


    Nama File: modul

    Primary key: Id_modul

    Panjang record: 310

    Tabel 3.12 modul

    7

    Nama File: nilai

    Primary key: id

    Panjang record: 160

    Tabel 3.13 nilai

    8

    Nama File: nilai_soal_esay

    Primary key: id

    Panjang record: 160

    Tabel 3.14 nilai_soal_esay

    9

    Nama File: Online

    Primary key: id_siswa

    Panjang record: 71

    Tabel 3.15 online

    10

    Nama File: Pengajar

    Primary key: id_pengajar

    Panjang record: 1061

    Tabel 3.16 pengajar

    11

    Nama File: quiz_esay

    Primary key: id_quiz

    Panjang record: 168

    Tabel 3.17 quiz_esay

    12

    Nama File: quiz_pilganda

    Primary key: id_quiz

    Panjang record: 179

    Tabel 3.18 quiz_pilganda

    13

    Nama File: siswa

    Primary key: id_siswa

    Panjang record: 1578

    Tabel 3.19 siswa

    14

    Nama file: Siswa_sudah_mengerjakan

    Primary key: id

    Panjang record: 261

    Tabel 3.20 siswa_sudah_mengerjakan

    15

    Nama File: topik_quiz

    Primary key: id_tq

    Panjang record: 339

    Tabel 3.21

    16


    3.14 Rancangan Program

    3.14.1. Program Siswa

    1) Halaman login siswa

    login-siswa

    Gambar 3.15 Halaman login siswa

    Di gambar 3.15 menjelaskan halaman login siswa tempat siswa login untuk masuk ke dashboard siswa. Siswa harus memasukkan username dan password yang telah diberikan admin saat mendaftar sekolah.

    2) Dashboard siswa

    Dashboard-siswa

    Gambar 3.16 Dashboard siswa

    Di gambar 3.16 menjelaskan dashboard siswa tempat siswa mengakses seluruh aplikasi, disini siswa dapat mengakses menu kelas, mata pelajaran, materi, tugas/quiz, edit profile, edit password dan logout.

    3) Halaman kelas

    Halaman-kelas-siswa

    Gambar 3.17 Halaman kelas siswa

    Di gambar 3.17 siswa dapat melihat tampilan kelas yang dipilih termasuk melihat siapa wali kelas dan ketua kelasnya, disitu juga terdapat data teman sekelasnya.

    4) Halaman mata pelajaran

    Halaman-daftar-mata-pelajaran

    Gambar 3.18 Halaman mata pelajaran siswa

    Di gambar 3.18 siswa dapat melihat daftar mata pelajaran yang didapat dan dapat melihat siapa nama pengajarnya.

    5) Halaman materi Daftar-materi

    Gambar 3.19 Halaman materi siswa

    Di gambar 3.19 terdapat halaman materi dimana siswa dapat mendownload materi-materi berupa doc, pdf dan mp4 kapanpun dan dimanapun.

    6) Halaman quiz

    Datar-tugas-quiz-siswa

    Gambar 3.20 Halaman quiz siswa

    Di gambar 3.20 terdapat halaman quiz dimana siswa dapat mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh pengajar dalam kurun waktu tertentu.

    7) Profile siswa

    Profile-siswa

    Gambar 3.21 Halaman profile siswa

    Di gambar 3.21 terdapat biodata siswa dari NIS sampai jabatan siswa saat berada di sekolah

    8) Edit profile

    edit-profile-siswa

    Gambar 3.22 Halaman edit profile siswa

    Di gambar 3.22 terdapat edit profile siswa jikalau ada kesalahan penulisan saat pendaftaran sekolah atau ingin mengubah biodata siswa bisa diubah disini.

    9) Edit akun siswa

    edit-akun-siswa

    Gambar 3.23 Halaman edit akun siswa

    Di gambar 3.23 siswa dapat mengubah username dan passwordnya

    3.14.2. Program Admin

    1. Halaman login admin

    Gambar 3.24 Halaman login administrator

    Di gambar 3.24 menjelaskan halaman login administrator dimana admin harus memasukkan username dan password yang telah dibuat.

    2. Dashboard admin

    Gambar 3.25 Halaman dashboard administrator

    Di gambar 3.25 menjelaskan dashboard administrator dimana admin dapat memanajemen semua sistem Blended Learning yang tersedia.

    3. Manajemen administrator

    Gambar 3.25 Halaman manajemen administrator
    

    Di gambar 3.25 menjelaskan halaman manajemen administrator tempat untuk menambahkan admin baru.

    4. Manajemen pengajar

    Gambar 3.26 Halaman manajemen pengajar

    Di gambar 3.26 menjelaskan halaman manajemen pengajar dimana administrator dapat menambah, mengubah dan menonaktifkan pengajar.

    5. Manajemen siswa

    Gambar 3.27 Halaman manajemen siswa

    Di gambar 3.27 menjelaskan halaman manajemen siswa dimana administrator dapat menambah siswa, mengubah biodata siswa dan mengnonaktifkan siswa.

    6. Manajemen modul

    Gambar 3.28 Halaman manajemen modul

    Di gambar 3.28 menjelaskan tentang halaman manajemen modul dimana administrator dapat mengaktifkan dan mengnonaktifkan modul di aplikasi

    7. Manajemen kelas

    Gambar 3.29 Halaman manajemen kelas

    Di gambar 3.29 menjelaskan halaman manajemen kelas dimana administrator dapat mengatur data yang ada di setiap kelas seperti siapa wali kelas dan ketua kelasnya.

    8. Manajemen mata pelajaran

    Gambar 3.30 Halaman manajemen mata pelajaran

    Di gambar 3.30 menjelaskan tentang halaman manajemen mata pelajaran dimana administrator dapat menambah mata pelajaran yang tersedia di sekolah dan dapat mengubah data mata pelajaran yang sudah terisi di website.

    9. Manajemen materi

    Gambar 3.31 Halaman manajemen materi

    Di gambar 3.31 menjelaskan tentang halaman manajemen materi dimana administrator dapat menambah dan menghapus materi yang tersedia.

    10. Manajemen quiz

    Gambar 3.32 Halaman manajemen quiz

    Di gambar 3.32 menjelaskan tentang halaman manajemen quiz dimana administrator dapat menambahkan dan menghapus quiz yang ingin dibuat.







    3.14.3. Program Pengajar

    1. Halaman Login Pengajar

    Gambar 3.33 Halaman login pengajar

    Di gambar 3.33 menjelaskan halaman login pengajar dimana pengajar login menggunakan username dan password yang terlah dibuat.

    2. Dashboard Pengajar

    Gambar 3.34 Dashboard pengajar

    Di gambar 3.34 menjelaskan dashboard pengajar dimana pengajar dapat memanajemen isstem yang tersedia. 3. Manajemen Kelas

    Gambar 3.35 Halaman manajemen kelas pengajar

    Di gambar 3.35 menjelaskan manajemen kelas dimana pengajar dapat mengatur kelas yang dipimpin.

    4. Manajemen Mata Pelajaran

    Gambar 3.36 Halaman manajemen mata pelajaran pengajar

    Di gambar 3.36 menjelaskan manajemen mata pelajaran dimana pengajar dapat mengatur mata pelajaran yang dibimbing/dipelajari di sekolah.

    5. Manajemen Materi

    Gambar 3.37 Halaman manajemen materi pengajar

    Di gambar 3.37 menjelaskan dimana pengajar dapat memberikan materi yang dibutuhkan siswa.

    6. Manajemen Quiz

    Gambar 3.38 Halaman manajemen quiz pengajar

    Di gambar 3.38 menjelaskan pengajar dapat memanajemen quiz yang dibuat dan diberikan kepada siswa.

    7. Edit Profil

    Gambar 3.39 Halaman edit profil pengajar

    Di gambar 3.31 pengajar dapat meng-edit profil/biodata jikalau ada salah penulisan atau ada yang ingin diubah.


    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisis yang didapat dari uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

    1. Metode pembelajaran di MAN 1 Tangerang menggunakan aplikasi WhatsApp dan join group dalam WhatsApp sehingga siswa mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh guru. Hal ini dirasa belum efektif mengingat siswa belum memiliki keluangan waktu untuk mengakses materi kapanpun dan dimanapun siswa berada.

    2. Metode pembelajaran di MA Negeri 1 Tangerang belum menggunakan aplikasi pembelajaran, sehingga terdapat resiko antara lain; hilang dan rusaknya berkas siswa (tugas), berkas ujian, materi pembelajaran dan dokumen lainnya terkait dengan proses pembelajaran, selain itu dampak yang dirasakan dari belum tersedianya aplikasi pembelajaran yaitu sulitnya siswa untuk mencari referensi mengenai tugas atau mata pelajaran.

    3. Terdapat respon positif dari MA Negeri 1 Tangerang terhadap rencana implementasi metode pembelajaran Blended Learning yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi sekolah serta memperkaya channel pembelajaran sebagai pilihan siswa untuk tetap mengikuti materi sekolah tanpa terkendala tempat dan waktu.

    Saran

    Melihat dari kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan tugas akhir ini, berikut adalah beberapa saran yang diusulkan penulis :
    1. Disarankan dalam menerapkan metode pembelajaran Blended Learning pengajar dapat memastikan bahwa seluruh siswa/i memiliki sarana dan prasarana yang memadai sehingga dalam proses belajar mengajar secara online tidak terjadi hambatan yang disebabkan kurang memadainya sarana dan prasarana yang digunakan antara lain lingkungan sekitar yang nyaman dalam penyampaian dan penerimaan materi, akses network yang lancar dan ketersediaan kuota data yang mencukupi.
    2. Dengan terimplementasinya metode pembelajaran Blended Learning dapat membantu mempercepat delivery materi dalam proses belajar mengajar serta meminimalisir resiko yang mungkin terjadi sebelum pelaksanaan implementasi metode pembelajaran Blended Learning.

    3. Disarankan dapat menjadikan metode Blended Learning sebagai salah satu alternative dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN