TA1611395371

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENDATAAN PASIEN RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT SITANALA



TUGAS AKHIR




Disusun Oleh :

NIM
: 1611395371
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PASIEN RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT SITANALA


Disusun Oleh :

NIM
: 1611395371
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 16 Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Manajemen Informatika
           
           
           
           
       
(Dedeh Supriyanti, S.Kom., MTI)
NIP : 000594
       
NIP : 02001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PASIEN RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT SITANALA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1611395371
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ruli Supriati, S.Kom., M.TI.)
   
(Maimunah, M.Kom.)
NID : 08116
   
NID : 02012




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PASIEN RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT SITANALA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1611395371
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PASIEN RAWAT INAP

PADA RUMAH SAKIT SITANALA


Disusun Oleh :

NIM
: 1611395371
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Diploma 3
Program Studi
Konsentrasi

 


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Sheila Ika Nirmala
NIM. 1611395371


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Komputer adalah sebuah alat yang membantu dalam mengakses informasi tersebut. Dalam hal ini setiap individu, perusahaan, dan instansi yang menggunakan trend teknologi harus mampu mengembangkan sistem yang telah mereka gunakan, sehingga tidak lagi tertinggal pada era mendatang, karena teknologi selalu diperbarui setiap saat. Sistem pengolahan data pelayanan pada Rumah Sakit Sitanala pada saat ini masih dikerjakan secara manual, sehingga pasien harus menunggu cukup lama jika berobat. Tidak adanya prosedur pelayanan secara terkomputerisasi dalam pengolahan data pasien, mengakibatkan data mudah hilang. Hal tersebut menunjukan bahwa peranan sitem pelayanan pada suatu perusahaan sangat penting. Membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pasien rawat inap, untuk mendapatkan informasi yang akurat, cepat dan tepat. Program tersebut nantinya akan menampilkan menu input data mulai dari pasien masuk ruang rawat inap, hasil diagnosa pasien, tindakan yang didapat selama dirawat, kamar pasien sampai tanggal pasien keluar serta sebagai metode laporan pendataan pasien perbulan sampai pertahun untuk pimpinan.

Kata Kunci : Komputer, Pasien Rawat Inap, Sistem Informasi, Pendataan.


ABSTRACT

A computer is a tool that helps access that information. In this case, every individual, company, and institution that uses the technology trend must be able to develop the system they have used, so that they are no longer left behind in the coming era, because technology is always updated at all times. The data processing system for services at Sitanala Hospital is currently still done manually, so patients have to wait long enough for treatment. There is no computerized service procedure in processing patient data, resulting in easy data loss. This shows that the role of the service system in a company is very important. Make a computerized system for inpatient data collection systems, to get accurate, fast and accurate information. The program will then display the input data menu starting from the patient entering the inpatient room, the results of the patient's diagnosis, the actions obtained during treatment, the patient's room until the patient's exit as well as the method of reporting patients monthly to the year for the leader.

Keywords: Computers, Inpatients, Information Systems, Data Collection.




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PASIEN RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SITANALA”.

Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Program Studi Management Informatika pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., MTI selaku Ketua Program Studi Manajemen Informatika
  5. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Maimunah, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Tjetjep Sudrajat, SE selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Tugas Akhir
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 10 Juli 2019
Sheila Ika Nirmala
NIM. 1611395371

 



Daftar isi



DAFTAR TABEL


Tabel 3.3.1 Analisa Faktor-Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Tabel 3.3.2 Strategi S.O

Tabel 3.3.3 Strategi W.O

Tabel 3.3.4 Strategi W.T

Tabel 3.6.1 Elisitas Tahap I

Tabel 3.6.2 Elisitas Tahap II

Tabel 3.6.3 Elisitah Tahap III

Tabel 3.6.4 Final Draft Elisitas

Tabel 3.8.2.1 Registrasi Rawat Inap

Tabel 3.8.2.2 Master Kamar

Tabel 3.8.2.3 Master Dokter

Tabel 3.8.2.4 Master Diagnosa

Tabel 3.10 Pengujian Black-box

Tabel 3.12.1 Schedule

Tabel 3.12.2 Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Sitanala

Gambar 3.2.1 Usecase sistem yang berjalan

Gambar 3.2.2 Activity Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.2.3 Sequance diagram yang berjalan

Gambar 3.7.1 Usecase diagram yang diusulkan

Gambar 3.7.2 Activity diagram yang diusulkan

Gambar 3.7.3 Sequence diagram yang diusulkan

Gambar 3.8.1 Class Diagram

Gambar 3.9.1 Rancangan sistem halaman Login

Gambar 3.9.2 Rancangan sistem halaman Home

Gambar 3.9.3 Rancangan sistem halaman data kamar

Gambar 3.9.4 Rancangan sistem halaman data dokter

Gambar 3.9.5 Rancanagn sistem halaman diagnosa

Gambar 3.9.6 Rancangan sistem halaman data pasien

Gambar 3.9.7 Rancangan sistem halaman register rawat inap

Gambar 3.9.8 Rancangan sistem halaman laporan

Gambar 3.9.9 Rancangan sistem halaman input data kamar

Gambar 3.9.10 Rancangan sistem halaman input data dokter

Gambar 3.9.11 Rancangan sistem halaman input diagnosa




DAFTAR SIMBOL





LAMPIRAN


LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar Tugas Akhir

A.2 Kartu Bimbingan Tugas Akhir

A.3 Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

A.4 Formulir Validasi Tugas Akhir

A.5 Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang

A.6 Daftar Mata Kuliah yang Belum diAmbil

A.7 Daftar Nilai

A.8 Formulir Seminar Proposal

A.9 Formulir Presentasi Final

A.10 Formulir Pertemuan Stakeholder

A.11 Formulir Validasi Sidang dan Cek List Validasi Sidang

A.12 Sertifikat RCEP TOEFL

A.13 Sertifikat Prospek

A.14 Sertifikat IT Nasional

A.15 Formulir Pendaftaran Sidang


LAMPIRAN B

B.1 Surat Keterangan Observasi




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi ini semakin pesat dan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keberlangsungan hidup manusia, sehingga perkembangan teknologi saat ini dapat mempermudah perkerjaan sehari-hari di segala kalangan mulai dari individu, sampai pada perusahaan serta instansi pemerintahan. Tidak hanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi juga semakin pesat, khususnya ilmu komputer. Dalam hal ini setiap individu, perusahaan, dan instansi yang menggunakan trend teknologi harus mampu mengembangkan sistem yang telah mereka gunakan, sehingga tidak lagi tertinggal pada era mendatang, karena teknologi selalu diperbarui setiap saat.

Rumah Sakit Kusta Sitanala (RSK Sitanala) berlokasi di Kota Tangerang Provinsi Banten dengan menempati lahan seluas 54 hektar. Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang adalah merupakan pindahan dari leprosarium Lenteng Agung. Pada tanggal 28 Juli 1951 Rumah Sakit Kusta ini didirikan oleh Departemen Kesehatan RI dengan nama “Rumah Sakit Sewan”, karena lokasi terletak di Desa Karangsari Kampung Sewan, Kecamatan Neglasari. Diresmikan oleh Ny. Rahmi Hatta selaku ibu wakil Presiden RI Pertama dan untuk menghargai jasa seorang dokter yang pertama kali berkecimpung dalam menangani penderita kusta yaitu dr. J.B. Sitanala yang berasal dari maluku, maka pada tahun 1962 Rumah Sakit Sewan dirubah namanya menjadi “Pusat Rehabilitasi Sitanala” oleh Menteri Kesehatan RI saat itu Prof. Dr. Satrio, dan perkembangan selanjutnya menjadi Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang dengan Kep.Men.Kes.RI Nomor 140 Tahun 1978.

Sistem pengolahan data pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala pada saat ini masih dikerjakan secara manual, tidak adanya prosedur pendataan secara terkomputerisasi dalam pengolahan data pasien rawat inap, mengakibatkan data mudah hilang dan keterlambatan pengolahan laporan untuk pimpinan . Hal tersebut menunjukan bahwa peranan sistem pendataan data pasien rawat inap pada suatu rumah sakit sangat penting.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan menganalisa lebih lanjut dalam bentuk laporan Tugas Akhir dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PASIEN RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT SITANALA BERBASIS WEB”.

Perumusan Masalah

Dari apa yang telah dijelaskan pasa latar belakang, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan, sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pendataan pasien rawat inap yang digunakan saat ini pada Rumah Sakit Sitanala?

  2. Apakah sistem pendataan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala yang berjalan saat ini sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat?

  3. Bagaimana merancang aplikasi pengolahan data pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala berbasis web?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam Tugas Akhir (TA) ini penulis membatasi permasalahan yang ingin dibahas. Ruang lingkup yang akan di bahas dalam penulisan ini adalah mengenai pendataan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala berbasis web, mulai dari tanggal masuk, input nomor rekam medis, diagnosa, tanggal keluar, dan laporan.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis memiliki beberapa tujuan dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala.

  2. Agar dapat menghasilkan data dan informasi pendataan pasien rawat inap Rumah Sakit Sitanala yang lebih cepat dan akurat.

  3. Menghasilkan suatu sistem pendataan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala berbasis web.

Manfaat Penelitian

  1. Memberikan solusi pengolahan data pasien berbasis web pada Rumah Sakit Sitanala dalam bentuk aplikasi.

  2. Memahami proses kerja aplikasi pengolahan data pasien.

  3. Mempermudah mengelola data pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala.

Metodologi Penelitian

Analisa Permasalahan

Metedologi penelitian merupakan suatu cara atau sistem dalam melakukan sebuah penelitian. Penulis menggunakan 3 (tiga) metedologi dalam pengumpulan data untuk menyusun laporan ini.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Tugas Akhir (TA) ini sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Pada metode ini penulis melakukan pegamatan secara langsung pada Rumah Sakit Sitanala Jalan Dr. Sitanala No.2 Neglasari Tangerang, Banten, untuk mendapatkan informasi mengenai pendataan pasien rawat inap pada rumah sakit tersebut.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Pada metode ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan saudara Tjetjep Sudrajat, SE kepala sub bagian pendidikan dan penelitian sebagai stakeholder mengenai sistem yang digunakan pada rumah sakit tersebut. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan lisan untuk melengkapi data-data yang ingin diperoleh. Wawancara dilakukan setiap penulis memerlukan data. Hal ini dilakukan agar penulis memperoleh data yang akurat.

  5. Studi Pustaka

  6. Metode studi pustaka ini dilakukan sebegai penunjang dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan mencara referensi-referensi yang berhubungan dengan judul penulisan sebagai penunjang kebenaran dalam laporan penulisan Tugas Akhir (TA), referensi dapat diperoleh dari buku-buku, internet, dan sumber lainnya yang dapat dipercaya.

Metode Analisa Data

Dalam tahap analisa sistem, penulis mengambil langkah-langkah analisis data agar mendapatkan hasil yang bermanfaat dan relevan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Treatment), untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi, bagaimana solusi dari permasalahan yang ada.

Metode Perancangan

Proses perancangan sistem pendataan pasien rawat inap Rumah Sakit Sitanala meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequance Diagram, Actifity Diagram dan Class Diagram dengan software Star UML. Serta menggunkan bahasa pemograman PHP (PHP Hipertext Preprocessor).

Metode Pengujian atau Testing

Dalam hal ini proses pengujian sistem pendataan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala, peneliti menggunakan Black box Testing. Black box Testing adalah metode uji coba yang menfokuskan pada keperluan fungsional software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Tugas Akhir ini, maka penulis mengkelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori dari penyusun Tugas Akhir (TA) yang membahas tentang definisi sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem dan definisi-definisi lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian ini, serta literatur review yang berkaitan dengan teori dan penyusunan penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, visi dan misi, analisa sistem yang berjalan, tanggung jawab dan wewenang, analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modelling language, serta uraian sistem yang diusulkan, seperti UML (Unified Modeling Languange) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Elisitas tahap I, II, III, dan draft final. Analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Treatment), rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, implementasi, dan estiminasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, serta pencapaian yang berkaitan dengan tujuan yang telah disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Pengertian Sistem

  2. Menurut Iswandy (2015 : 72) [1], Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan dan sasaran. Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem itulah yang disebut dengan subsistem. Subsistem subsistem tersebut harus saling berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien.

    Menurut Mulyani dan Bambang Eka Purnama (2015:16) [2], “Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Sistem adalah seperangkat komponen yang terhubung dengan sebuah batasan yang jelas dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan menganalis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Hutahaean (2014:3) [3], bukunya Konsep Sistem Informasi menuliskan bahwa “Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

    1. Komponen
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
    2. Batasan Sistem (boundary)
      Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
    3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
      Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalu tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
    4. Penghubung Sistem (interface)
      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input)untuk subsistem lain melalui penghubung.
    5. Masukkan Sistem (input)
      Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didadapatkan keluaran.
    6. Keluaran Sistem (output)
      Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang bergina dan sisa pembuangan.
    7. Pengolah Sistem
      Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntasi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
    8. Sasaran Sistem
      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.”
  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Hutahaean (2014:6) [3], bukunya Konsep Sistem Informasi menuliskan bahwa “Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

    1. Klasifikasi sistem sebagai :
      1. Sistem abstrak (abstract system)
        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide tidak tampak secara fisik.
      2. Sistem fisik (physical system)
        Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
    2. Sistem diklasifikan sebagai :
      1. Sistem alamiyah (natural system)
        Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.
      2. Sistem buatan manusia (human made system)
        Sistem buatan manusia adalah sisem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)
    3. Sistem diklasifikan sebagai :
      1. Sistem tertentu (deterministicl system)
        Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
      2. Sistem tak tentu (probalistic system)
        Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalistik.
    4. Sistem diklasifikan sebagai :
      1. Sistem tertutup (close system)
        Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
      2. Sistem terbuka (open system)
        Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.”

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Sistem Informasi

  2. Menurut Z. Messner dalam Grabara et al (2014:1) [4], Definisi informasi sebagai berikut “defines information as data on economic phenomena and processes used in decision-makin processes” yang berarti bahwa informasi didefinisikan sebagai data pada fenomena ekonomi dan digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

    Sedangkan menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:34) [5] mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan startegi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang telah melalui suatu proses dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Farell, dkk (2018:57) [6], Berikut ini adalah beberapa komponen penyusun sistem informasi menurut :

    1. Komponen input/masukan
      Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) dari data yang terjadi, yang selanjutnya data tersebut dimasukkan kedalam sistem informasi (data entry).
    2. Komponen model
      Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah melalui modelmodel tertentu.
    3. Komponen output/keluaran
      Output adalah produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang berguna bagi para pemakainya.
    4. Komponen teknologi
      Komponen teknologi merupakan komponen penting dalam sistem informasi. Tanpa ada teknologi yang mendukung, maka system informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu.
    5. Komponen basis data
      Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Konsep Dasar Analisa

  1. Pengertian Analisa Sistem

  2. Menurut Haryati, dkk (2015:134) [7] “Analisa sistem adalah penguraian dari sistem informasi kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.”

    Menurut Saputra (2015:88) [8], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

  3. Tahapan Analisa Sistem

  4. Tahapan – tahapan umum yang harus dilakukan oleh seorang analisa system adalah:

    1. Mengumpulkan dan menganalisa segala dokumen, file – file dan dokumen yang digunakan pada sistem yang berjalan.

    2. Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan.

    3. Merancang perbaikan – perbaikan pada system tersebut dan menyusun system baru.

    4. Mengawasi segala kegiatan yang ada terutama yang berkaitan dengan penerapan sistem yang baru.

  5. Fungsi Analisa Sistem

  6. Adapun fungsi analisa system adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user),

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai,

    3. Memilih alternatif–alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat,

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa system menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai,

    5. Pengertian Analisa Masukan, masukan pada system adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem,

    6. Pengertian Analisa Proses, proses pada system adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses,

    7. Pengertian Analisa Keluaran, keluaran pada system adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

  1. Pengertian Website

  2. Menurut Sutrisno dan Rohmawati Ningsih (2018:131) [9], “Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung”.

    Menurut Prayitno dan Yulia Safitri (2015:2) [10], “Website adalah keseluruhan halaman halaman web yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi”.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Website adalah kumpulan halaman halaman web yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi.

  3. Jenis-jenis Website

  4. Menurut Syukron dan Nur Hasan (2015:29) [11], “Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya, yaitu :

    1. Website Dinamis

    2. merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah –ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php,asp, .net dan pemanfatakan databse mysql atau mssql.

    3. Website Statis

    4. merupakan website yang kontennya jarang diubah.bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database”.

Konsep Dasar PHP

  1. Pengertian PHP

  2. Menurut Rahayu, dkk (2018:4) [12] , “PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server - side yang dapat ditambahkan kedalam HTML”

    Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar [13] dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981), mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interact with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

  3. Sejarah PHP

    1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.
    2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dancepat.
    3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
    4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versiini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
    5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek kedalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman kearah paradigm berorientasi objek.
    6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP6.

Konsep Dasar Database

  1. Pengertian Database

  2. Menurut Halim dan Syahril Hasan (2017:30) [14], “Database yaitu kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

    Menurut Nofyat, dkk (2018:12) [15], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan system manajemen database seperti MySQL Server”.

    Dari definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian database yaitu, sekumpulan data yang tersimpan dan terintegrasi dalam suatu perangkat lunak sehingga dapat dengan mudah untuk menghasilkan suatu informasi.

  3. Tipe Database

  4. Menurut Indriani, dkk (2016:75) [6], “Database terdiri dari dua tipe, database yang disimpan pada device dan database yang disimpan pada server (Cloud)”.

  5. Tujuan Database

  6. Menurut Fathansyah dalam Hidayatullah (2014:147) [13], tujuan dari basis data adalah sebagai berikut :

    1. Kecepatan dan kemudahan (speed)
      Hal yang dimaksud adalah diharapkan dengan mengunakan basis data dapat dengan mudah dan cepat melakukan menyimpan, merubah, dan menampilkan kembali.

    2. Efisiensi ruangan penyimpanan (space)
      Dengan menggunakan basis data diharapkan dapat mengurangi redudansi (pengulangan) data sehingga dapat lebih efisien dalam penyimpanan.

    3. Keakuratan (accuracy)
      Data yang tersimpan dapat lebih akurat dengan menggunakan tipe data, domain data dan keunikan data.

    4. Ketersediaan (availability)
      Data yang sudah tidak terpakai dapat dipisahkan dari suatu sistem database yang sedang aktif dengan cara penghapusan atau melakukan back up data.

    5. Kelengkapan (completeness)
      Agar dapat melakukan kelengkapan dalam basis data dapat dilakukan dengan cara menambahkan record data, melakukan perubahan struktur basis data, menambah field atau menambahkan table baru.

    6. Keamanan (security)
      Setiap pengguna dapat dibatas hak aksesnya sehingga dapat lebih aman dalam penggunaan basis data.

    7. Pemakaian bersama (sharability)
      Data yang dikelola oleh sistem mendukung untuk melakukan multiuser dan menghindari adanya interknsistensi data karena dilakukan perubahan oleh beberapa user di waktu yang bersamaan.

Konsep Dasar MySQL

Menurut Walia, dkk. dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing Vol. 3 No. 8 (2014:29 ) [16] “MySQL is a relational database system. It can store bits of information in separate tables and link those tables together. Each table consists of separate fields, which represent each bit of information”.

Sementara Raharjo (2016:424) [17], mengatakan bahwa dalam “MySQL, root merupakan pengguna (user) dengan hak akses paling tinggi. Semua kegiatan administrasi database di dalam MySQL dapat dilakukan oleh root”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian SQL yaitu, suatu aplikasi basis data yang menggunakan Bahasa standar ANSI untuk melakukan pengaksesan dan manipulasi pada sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Languange)

  1. Pengertian UML (Unified Modelling Languange)

    Menurut Onu dan Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) [18]“UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial grapichal view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as use cases written as text.”, yang artinya UML merupakan sebuah permodelan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem yang sedang dianalisis atau dirancangan.

    Menurut Ramanda (2016:184) [19], “UML (unified modeling language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi pada objek”.

    Menurut Chonoles dalam Aidah dan Supriati (2018:945) [20] mengemukakan bahwa “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar.” UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-modelyang kita buat berhubungan satu dengan lainya harus mengikuti standar yang ada. UML telah diaplikasikan dalam bidang investasi perbankan, lembaga kesehatan, departemen pertahanan,sistem terdistribusi, sistem pendukung alat kerja, retail, sales, supplier ataupun lainya.

  2. Jenis Jenis UML (Unified ModellingLanguange)

    1. Usecase Diagram

      Menurut Carina Titus (2016:20) [21] dalam jurnal international mengemukakan “Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details.”

      Menurut Rahardja dkk. (2014:218) [22]Use case merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”

    2. Activity Diagram

      Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:161) [23], “Activity Diagram menggambarkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak, yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.”

      Menurut Dewi Christine dalam CCIT Journal (2016:196) [24]Activity Diagram menggambarkan aliran kontrol dari aktivitas ke aktivitas, aktivitas yang berkembang menjadi pengeksekusian aksi mandiri. Activity diagram juga menampilkan decisionyang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir.”

    3. Class Diagram

      Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:141) [23], “Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.”

      Menurut Carina Titus (2016:20) [25] dalam jurnal international mengemukakan “This is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.”

Konsep Dasar Analisa SWOT

Gambar 2.1. Analisa SWOT

(Sumber: Crishtophe Seth, 2015[26])

  1. Definisi Analisa SWOT

  2. Menurut Rangkuti (2016:197) [27] “Mengatakan analisa SWOT atau analisis TOWS merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)

    Sedangkan menurut Osita dalam International Journal of Innovative and Applied Research (2014:23) [28] “The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by businesses and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are identified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT). It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project”.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan suatu upaya untuk dapat mengenalkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja suatu sistem.

  3. Manfaat Analisa SWOT

  4. Menurut Suryatama yang dikutip dalam Bilung (2016:119) [29] terdapat beberapa manfaat yang bisa didapat dari analisa SWOT diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa yang akan datang.

    2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategi dan sistem perencanaan sebuah perusahaan.

    3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.

    4. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan.

  5. Matriks Analisa SWOT

  6. Dalam analisa SWOT terdapat matriks yang dapat digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan yang dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif. Berikut matriks analisa SWOT yaitu (Rangkuti, 2017:202) [27]:

    1. Strategi SO

    2. Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

    3. Strategi ST

    4. Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

    5. Strategi WO

    6. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

    7. Strategi WT

    8. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

  2. Menurut Siahaan dalam Dzulhaq (2017:1) [30], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.”

    Dari Pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan baawa Elisitasi adalah suatu kumpulan dari berbagai kegiatan awal untuk malakukan rekayasa. proses elisitasi dibuat agar dapat terarah sesuai dengan kebutuhan penggunaan sistem.

  3. Jenis-Jenis Elisitasi

  4. Menurut Prastomo (2014:166) [31] Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement atau kebutuhan tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
      2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
    3. Elisitasi Tahap III, Merupakan tahapan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
      1. T dalam TOE artinya Technical, artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
      2. O pada TOE artinya Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
      3. E pada TOE artinya Economic, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem?

Konsep Dasar BlackBoxTesting

  1. Definisi Black Box Testing

  2. Menurut Himawan dkk (2016: 324)[32], “Blacbox Testing adalah menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal, kesalahan perfoma, kesalahan inisialisasi dan termisasi”.

    Menurut Euis Sitinur Aisyah dkk, dalam Journal SENSI (2016:177)[33]. “Blackbox Testing adalah metodelogi uji coba yang menfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox testing berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

  3. Fungsi Black-box Testing

  4. Menurut Mustaqbal (2015:34) [34], Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut :

    1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

    2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

    3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

    4. Kesalahan performansi (performance errors).

    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Definisi Rumah Sakit

  1. Pengertian Rumah Sakit

  2. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 [35] Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.

    Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 [36] Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

    Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit [37], Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

    Penganturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:

    1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;

    2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya rumah sakit;

    3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit;

    4. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit

  3. Klasifikasi Rumah Sakit

  4. Rumah sakit dapat diklasifikasikan menjadi beberapa golongan berdasarkan jenis pelayanan, kepemilikan, jangka waktu pelayanan, kapasitas tempat tidur dan fasilitas pelayanan (PERMENKES RI NO. 340/MENKES/PER/III/2010)[36].

    1. Jenis Pelayanan

    2. Berdasarkan Jenis Pelayanannya, Rumah Sakit dapat digolongkan menjadi 2 tipe yaitu Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.

      1. Rumah Sakit Umum

      2. Rumah sakit umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik. Rumah Sakit ini memberi pelayanan kepada berbagai penderita, diagnosis dan terapi untuk berbagai kondisi medis.

      3. Rumah Sakit Khusus

      4. Rumah sakit khusus adalah Rumah Sakit yang mempunyai fungsi primer, memberikan diagnosis dan pengobatan untuk penderita yang mempunyai kondisi medik khusus, misalnya Rumah Sakit Ginjal, Rumah Sakit Anak, Rumah Sakit Jantung, dan lain-lain.

    3. Kepemilikan

    4. Kepemilikan Rumah Sakit dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta.

      1. Rumah Sakit Pemerintah

      2. Rumah sakit pemerintah adalah Rumah Sakit umum milik pemerintah, baik pusat maupun daerah, Departemen Pertahanan dan Keamanan, maupun Badan Usaha Milik Negara. Rumah Sakit pemerintah dapat dibedakan berdasarkan fasilitas pelayanan dan peralatan menjadi empat kelas, yaitu Kelas A, B, C, dan D.

      3. Rumah Sakit Swasta

      4. Rumah sakit swasta adalah Rumah Sakit umum milik suatu perkumpulan atau yayasan tertentu, antara lain:

        1. Rumah Sakit Umum Swasta Pratama, yaitu Rumah Sakit swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum, setara dengan rumah sakit pemerintah kelas D.

        2. Rumah Sakit Umum Swasta Madya, yaitu Rumah Sakit swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum dan spesialistik dalam 4 cabang, setara dengan rumah sakit pemerintah kelas C.

        3. 1) Rumah Sakit Umum Swasta Utama, yaitu Rumah Sakit swasta yang memberikan pelayanan medik, spesialistik dan subspesialistik setara dengan rumah sakit pemerintah kelas B.

    5. Fasilitas Pelayanan dan Kapasitas Tempat Tidur

    6. Sesuai SK Menteri Kesehatan No. 920/MENKES/PER/XII/1986 fasilits pelayanan rumah sakit dibagi sebagai berikut:

      1. Rumah Sakit Kelas A

        Rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dan subspesialistik luas, dengan kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur.

      2. Rumah Sakit Kelas B
        1. Rumah Sakit B1, melaksanakan pelayanan medik minimal 11 (sebelas) spesialistik dan belum memiliki sub spesialistik luas dengan kapasitas 300-500 tempat tidur.
        2. Rumah Sakit B2, melaksanakan pelayanan medik spesialistik dan sub spesialistik terbatas dengan kapasitas 500-1000 tempat tidur.
      3. Rumah Sakit Kelas C

        Rumah sakit yang mempunyai kemampuan pelayanan medik spesialisti dasar, yaitu penyakit dalam, bedah, kebidanan atau kenadungan, dan kesehatan anak dengan kapasitas 100-500 tempat tidur.

      4. Rumah Sakit Kelas D

        Rumah sakit yang mempunyai kemampuan pelayanan medik dasar dengan kapasitas tempat tidur kurang dari 100

  5. Instalasi Rawat Inap

  6. Instalasi rawat inap merupakan unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat inap adalah suatu kelompok pelayanan kesehatan yang terdapat di rumah sakit yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi pelayanan. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu perawatan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya.

    1. Standar Pelayanan Instalasi Rawat Inap

      Standar pelayanan minimal (Kepmenkes 129 Tahun 2008) [38] adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Selain itu juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum. Dengan disusunnya SPM diharapkan dapat membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal di rumah sakit. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis pelayanan. Pelaksanaan pelayanan di instalasi rawat inap berkaitan dengan pelayanan medis dan penunjang klinis meliputi rekam medis dan kegiatan pemeliharaan sarana. Dengan pelayanan rekam medis dan pemeliharaan sarana yang baik, pasien di rawat inap akan merasa puas dan nyaman dalam proses penyembuhannya. Adapun SPM untuk jenis layanan rawat inap, rekam medis dan pemeliharaan sarana berdasarkan ketentuan Depkes seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Standar Pelayanan Minimal Menurut Departemen Kesehatan

Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[39], “literature review berisi mengenai uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Menurut Warsito (2015:29)[40], “literature review adalah untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan”.

Dari definisi diatas, disimpulkan literature review adalah tinjauan pustaka mengenai teori-teori penemuan yang didapat dari penelitian sebelumnya sebagai landasan penelitian yang sedang dilakukan.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem penilaian kinerja dari penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya menegmbangkan dan menyempurnakan sistem tersebut diperlukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapa metode penelitian yang dilakukan diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Pra Satriawan (2014)[41], yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIOLOGI UNTUK MEDICAL CHECK UP REKANAN BERBASIS WEB PADA MITRA MEDIKA CENTER”. Penelitian ini membahas mengenai alat mengolah data informasi pada Mitra Medika Center masih menggunakan excel, data belum up to date dan belum terintegrasi dengan data medical check up. Untuk itu dilakukan penelian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu untuk mengurangi biaya pembelian kertas, dan dapat dugnakan secara online, dan data dapat di update dan dikembangkan.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega (2014)[42], yang berjudul PROTOTYPE SISTEM INFORMASI AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG – TANGERANG. Penelitian ini membahas mengenai data yang kurang akurat untuk ruangan yang tersedia atau penuh serta penggunaan alat tersebut dan nota hanya menggunakan nota hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan data. Sehingga dilakukan penelitian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu proses pengajuan ruangan, penggunaan nota transaksi dan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam menghitung biaya perawatan. Tidak

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Dian Gustiana (2018)[43], yang berjudul ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT RAWAMANGUN. Penelitian ini membahas mengenai pengolahan data pasien yang melakukan rawat jalan masih dilakukan secara manual, sehingga perlu adanya sistem agar kebutuhan informasi lebih cepat dan akurat, menggunakan PHP sebagai bahasa yang mendukung pemograman dan MySQL sebagai database.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Suriaman Gulo (2018)[44], yang berjudul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR. Penelitian ini membahas pengolahan data rawat inap dan rawat jalan yang masih menggunakan pembukuan yang bersifat manual, sehingga dirancanglah sebuah aplikasi yang dapat membantu rumah sakit khususnya bagian administrasi rawat inap dan rawat jalan, agar mempercepat proses penyajian informasi dan menghindari kesalahn dalam menghitung biaya rawat inap dan rawat jalan, serta mempermudah utuk menghasilkan sebuah laporan.

  5. Penelitian yang telah dijalankan oleh Abdur Rochman (2018)[45], yang berjudul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROFILE DAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN PADA RSIA PRATIWI. Penelitian ini membahas pelayanan pendaftaran rawat jalan rumah sakit masih bersifat manual dan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan pelayan rumah sakit yang masih menggunakan mading untuk menempel informasi rumah sakit, sehingga dibangunlah sebuah website menggunakan dreamwaver, PHP, MySQL, Xampp, UML, agar pasien hanya perlu melakukan pendaftaran rawat jalan, melihat jadwal praktek dokter dan informasi rumah sakit lainnya hanya dengan membuka website.

  6. Penelitian ini dilakukan oleh Yuni Sugiarti (2015)[46] yang berjudul ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP (STUDI KASUS RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BUAH HATI CIPUTAT). Penelitian ini membahas perancangan sistem pengolahan data pasien yang terjaga dan terintegrasi. Membantu dalam pendaftaran pasien untuk menentukan status kamar inap, proses pencarian data pasien dan pembuatan laporan. Sistem rawat inap dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman PHP 5.1 dan MySQL database. Hasilnya sistem rawat inap yang terintegrasi dengan baik.

  7. Penelitian yang telah dijalankan oleh Akhmad Syukron (2015)[11] yang berjudul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN BERBASIS WEB PADA PUSKESMAS WINONG. Penelitian ini menjelaskan kendala-kendala penggunaan sistem informasi puskesmas yang dihadapi saat mengidentifikasi pasien yang akan berobat dan juga pada bagian administrasi dalam membuat laporan kesehatan, sehingga dari hasil penelitaian ini menghasilkan sebuah aplikasi sistem informasi yang lebih baik, yang dapat membantu kinerja puskesmas dalam pengolhan data dan membuat laporan.

  8. Penelitian yang dilakukan Hossein Ahmadi, Othman Ibrahim, Mehrbakhsh Nilashi pada tahun 2015 [47], dengan judul “Investigating a new freamework for hospital information system adoption: a case on Malaysia”. Penelitian ini memperkenalkan kombinasi baru dari tiga teori yaitu kerangka kerja Technology Organization Environment (TOE), teori institusional bersama dengan model teknologi Organisasi Manusia (HOT-fit) untuk mengatasi lambatnya adopsi HIS oleh rumah sakit umum Malaysia. Kami berpendapat bahwa setiap perspektif teoritis memiliki kekuatan penjelasannya sendiri dan bahwa kombinasi dari ketiganya memfasilitasi interprestasi yang jauh lebih kaya tentang implementasi sistem Sistem Informasi (IS) mengenai analisis tingkat makro. Dengan demikian, diharapkan untuk mewakili beberapa arah untuk penelitian di masa depan untuk menunjukan huungan yang ada dalam kerangka penelitian baru yang kami usulkan di mana rumah sakit dengan memperhatikan dapat mengambil tindakan untuk mencapai pengambilan keputusan adopsi HIS yang lebih baik.

  9. Penelitian yang dilakukan Isabel Lopes dkk pada tahun 2016 [48] , dengan judul “Requirements specification of a computerized maintenance management system – a case study”. Menjelaskan tentang fungsi pemeliharaan untuk perusahaan industri, Mengelola pemeliharaan melibatkan beberapa kegiatan seperti: perencanaan pemeliharaan preventif. tindakan; penjadwalan kegiatan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan produksi yang direncanakan; manajemen suku cadang; analisis dari data untuk mengurangi terjadinya kegagalan dan untuk meningkatkan kinerja fungsi pemeliharaan.

  10. Khaled El-Akruti, Richard Dwight, and Tieling Zhang (2016) [49], “Exploring structure and role of engineering asset management system in production organisations.” Dalam jurnal ini menjelaskan bahwa struktur dan mekanisme EAMS memainkan peran kunci dalam mengarahkan proses produksi dan menghubungkannya dengan strategi organisasi: ketidakhadiran atau kekurangan aktivitas terkait aset menyebabkan tidak cukupnya kinerja produksi yang berdampak negatif terhadap pencapaian strategis. Tindakan produksi dipetakan dengan mengacu pada kegiatan kerangka hipotesis untuk menetapkan struktur dan peran sistem manajemen aset teknik dalam organisasi produksi

BAB III

Profil Perusahaan

  1. Sejarah Rumah Sakit

  2. Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala pada awalnya merupakan Leprosarium dengan nama “Rumah Sakit Kusta Lenteng Agung” Kata “Lenteng Agung” sendiri berasal dari nama kampung tempat berdirinya rumah sakit tersebut, tepatnya ± 12 kilometer disebelah Selatan Kota Jakarta.

    Pada tahun 1951, Rumah Sakit Kusta Lenteng Agung dipindahkan ke Tangerang oleh Departemen kesehatan dan diberi nama “Leprosarium Sewan”. Seperti halnya nama “Lenteng Agung”, nama “Sewan” juga berasal dari nama kampung tempat rumah sakit ini dibangun yaitu Kampung Sewan, Desa Neglasari, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang (sekarang masuk Wilayah Kota Tangerang)

    Peletakan batu pertama pembangunan leprosium sewan dilakukan oleh Ibu Rachmi Hatta, yang disaksikan oleh Menteri Kesehatan Dr. J. Leimena

    Untuk menghargai jasa seorang dokter yang berkecimpung dalam menangani penderita kusta yaitu Dr. J.B Sitanala, maka pada tahun 1962 Mentri Kesehatan Prof. Dr. Satrio mengubah nama “Leprosarium Sewan” menjadi “Pusat Rehabilitasi Sitanala”

    Pada Tahun 1978 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 140/Menkes/SK/IV/1978, nama “Pusat Rehabilitasi Sitanala” kembali diubah menjadi “Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala” yang merupakan rumah sakit khusu yang diselenggrakan dengan tujuan utama memberikan pelayanan kepada pasien penyakit kusta. Secara organisasi Rumah Sakit Kusata Dr. Sitanala merupakan untin Pelaksana Teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan.

    Seiring dengan perkembangannya, rumah sakit ini memeiliki sumber daya semakin beragam, baik dokter spesialis, maupun tenaga kesehatan lainnya sehingga mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang lebih luas. Sehingga pada tahun 1997 berdasarkan Surat Izin Direktur Jenderal Pelayan Medis Nomor IR.01.01.3.2.613 tanggal 17 Februari 1997, Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala diberikan wewenang untuk melaksanakan pelayanan bagi pasien umum, disamping melaksanakan fungsi utamanya melayani penderita kusta.

    Tanggal 5 januari 2010 Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala telah ditetapkan sebagai Unit Pelaksanaan Teknis yang melaksankan Pola Pengolahan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-LBU) sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 4/KMK.5/2010, dan pada tanggal 26 Juli 2010 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/C.III/SK/961/2010 Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang telah Terakreditasi Penuh Tingkat Dasar.

    Pada tanggal 10 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor KARS-SERT/164/2015, Rumah Sakit Dr. Sitanala Tangerang dinyatakan Lulus Akreditasi Tingkat Paripurna.

    Dalam rangka peningkatan pemberian pelayanan publik bidang perumahsakitan, seiring dengan perkembangan yang menuntut diadakannya pembenahan dalam berbagai hal untuk terlaksananya pelayanan yang lebih optimal dan bermutu, baik dari aspek manajemen, maupun aspek pelayanan kesehatan lainnya, saat ini Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala berproses untuk perubahan status Rumah Sakit dari yang saat ini merupakan RS Khusus Dr. Sitanala Tangerang Menjadi RS Umum Kelas B.

  3. Visi Rumah Sakit Sitanala

  4. Terwujudnya RSK. Dr.Sitanala sebagai Pusat RujukanKusta Nasional Tahun 2019.

  5. Misi Rumah Sakit Sitanala

    1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan.

    2. Meningkatkan Kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta pengembangan dibidang kusta dan Pelayanan penunjang lainnya.

    3. Meningkatkan upaya pelayanan bedah Rekonstruksi secara komprehensif.

    4. Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia menuju profesionalisme pelayanan.

  6. Strukrtur Organisasi

  7. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Sitanala.

  8. Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Nama Jabatan : Direktur

      Kode Jabatan : 133500004

      Ikhtisari Jabatan : Memimpin dan melaksanakan koordinasi dalam penyelenggarakan upaya penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi paripurna di bidang kusta berdasarkan ketentuan dan arahan pimpinan secara serasi, terpadu dan berkinambungan dengan upaa peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.

      Uraian Tugas :

      1. Merumuskan Program Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang berdasarkan kebijakan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

        1. Mempelajari hasil program kerja tahun lalu

        2. Menyelaraskan program kerja tahun lalu

        3. Menyusun konsep program kerja Rumah Sakit Sitanala

        4. Mengkonsultasikan konsep program kerja dengan pimpinan

        5. Memfinalisasikan program kerja Rumah Sakit Sitanala

      2. Mengoordinasikan tugas dan fungsi kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung jawabnya untuk kelancaran pelaksaan program Rumah Sakit Kusata Dr. Sitanala Tangerang.

        1. Menjabarkan program kerja menjadi rencana operasional yang harus diaksanakan para direktur

        2. Menyusun jadwal kerja dengan direktur

        3. Menentukan target waktu penyelesaian tiap kegiatan

        4. Mendatangani penetapan kinerja/RBA tahun berjalan

      3. Membina bawahan dilingkungan Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang. Setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar proses pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan tertib dan lancar.

        1. Menjelaskan tugas dan fungsi yang harus diselesaikan beserta target waktu

        2. Mengidentifikasi dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi

        3. Mengkonsultasikan permasalahan kepada pimpinan untuk menentukan solusi terbaik

        4. Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan tertentu

        5. Memberikan penghargaan dan hukuman kepada pengawai di lingkungan Rumah Sakit Sitanala sesuai ketentuan yang berlaku

      4. Melaksanakan pelayanan kusta dengan paripurna, melakukan deteksi dini dan pencegahan kusta berdasarkan ketentuan yang berlaku dan arahan pimpinan guna menekan angka penyakit kusta secara nasional.

        1. Memeriksa dan menganalisis laporan pelayanan kusta yang diserahkan oleh direktur pelayanan

        2. Melakukan pembahasan dengan lintas sektor dan program untuk mendapatkan masukan

        3. Menyetujui dan menetapkan dokumen rencana pengolalaan, kebutuhan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan, dan rehabilitasi

        4. Menyetujui dan menetapkan dokumen rencana pengelolaan, kebutuhan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan dan rehabilitasi

        5. Menyetujui dan menetapkan dokumen koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, dan rehabilitasi medik

        6. Menyetujui dan menetapkan dokumen koordinasi dan pelaksanaan kegiatan di derektorat keuangan, SDM dan umum

        7. Menyetujui dan menetapkan laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan medik, keperwatan dan rehabilitasi

        8. Menyetujui dan mentapkan laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan administrasi di derktorat Keuangan, SDM dan Umum

        9. Menandatangani dokumen rencana pengolahan, dokumen koordinasi, laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di Direktorat Pelayanan

        10. Menandatangani surat keputan, surat penunjukan, syrat edaran dan dokumen kedinasan lainnya.

      Tanggung Jawab :

      1. Kelancaran pelaksaan tugas di Bagian Kelembagaan.

      2. Keakuratan hasil kerja.

      3. Kesesuaian pelaksaan tugas terhadap rencana operasional.

    2. Nama Jabatan : Kepala Bidang Medik

      Kode Jabatan : 133531006

      Ikhtisari Jabatan : Mengkoordinasi kan penyediaan seluruh kebutuhan kegiatan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik pada instalasi ; rawat inap, gawat darurat, rawat insetif, bedah, laboratorium, radiologi, farmasi, dan gizi, untuk terselenggaranya pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik yang sesuai dengan rencana, kebijakan dan peraturan yang berlaku

      Uraian Tugas :

      1. Merencanakan kegiatan operasional bidang medik berdasarkan rumusan program kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang sebagai pedoman pelaksaan tugas.

        1. Mempelajari rencana operasional tahun lalu

        2. Mengsinkronisasi dengan program kerja rumah sakit

        3. Menyusun konsep rencana operasional bidang medik

        4. Menkonsultasikan konsep rencana operasional denga pimpinan

        5. Memfinalisasi rencana operasional bidang medik

      2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tanggung jawabnya untuk kelancaran pelaksaan tugas bidang medik.

        1. Menjabarkan rencana operasional menjadi kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan bawahan

        2. Menyusun jadwal kerja bawahan

        3. Menentukan jadwal kerja bawahan

        4. Menjabarkan rencana operasional

        5. Menentukan waktu penyelesaian setiap kegiatan

      3. Memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan bidang medik setiap saat sesuai dengan yang diberikan agar perkerjaan berjalan dengan tertib dan lancar.

        1. Menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan bawahan

        2. Mengidentifikasi kesulitan yang dialami bawahan

        3. Mengkonsultasikan permasalahan kepada direktur pelayanan untuk menemtukan solusi terbaik

        4. Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan yang dialami

        5. Menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan bawahan

      4. Menyelia bawahan sesuai tugas yang telah didistribusikan untuk mengetahui perkembangannya selama periode waktu tertentu.

        1. Mempelajari laporan bawahan

        2. Mendiskusikan permasalahan dan perkembangan pelaksanaan tugas bawahan

        3. Menganalisa temuan-temuan selama pelaksanaan kegiatan

        4. Membuat rekomendasi penyeliaan

      5. Melaksanakan penyediaan seluruh kebutuhan kegiatan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pada instalasi ; rawat jalan, rawat inap, Gawat Darurat, rawat intensif, bedah, laboratorium, radiologi, farmasi, dan gizi, untuk terselenggaranya pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik yang sesuai dengan rencana, kebijakan dan peraturan yang berlaku.

        1. Memeriksa kelengkapan berkas yang diserahkan seksi pelayanan Medik dan seksi penunjang medik

        2. Menganalisa naskah awal dokumen perencanaan kebutuhan kegiataan pelayanan medik

        3. Membuat konsep surat pengantar untuk pimpinan

      6. Mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan bidang medik dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kerja di masa mendatang.

        1. Mempelajari laporan pelaksanaan

        2. Menghitung jumlah serapan pengunaan anggaran bidak medik

        3. Menghitung pencapaian target kerja bidang medik

        4. Menentukan langkah-langkah perbaikan dalam pencapaian target kerja bidang medik

      7. Membuat laporan pelaksanaan tugas di lingkungan bidang medik sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban dan bahan rencana yang akan datang.

        1. Menganalisa laporan yang diterima dari bawahan

        2. Membahas bahan laporan dengan bawahan

        3. Membuat konsep laporan hasil pelaksaan tugas

        4. Memfinalis laporan pelaksaan tugas

      8. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pemimpin baik lisan maupun tertulis.

        1. Mempelajari tugas

        2. Menjalankan tugas

        3. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas

    Tanggung jawab : Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pemimpin baik lisan maupun tertulis.

    1. Kelancaran pelaksanaan tugas di bidang medik.

    2. Keakuratan hasil kerja.

    3. Kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap rencana operasional.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Sistem yang Berjalan

    1. Pasien masuk ruang rawat inap.

      1. Pasien masuk ruang rawat inap dari IGD dan rawat jalan melalui admisi/TPP (Tempat pendaftaran pasien)

      2. Pasien mendapatkan Nomor Rekam Medis.

      3. Serah terima & orientasi di pos perawat (Nurse Station).

      4. Pasien selanjutnya dirawat lebih lanjut di ruang rawat inap.

    2. Pasien meninggalkan ruang rawat inap.

      1. Pasien pulang setelah diijinkan oleh Dokter yang merawat.

      2. Pasien meninggal dikirim ke kamar jenazah.

Dibawah ini merupakan proses sistem yang sedang berjalan di instansi yang menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequance Diagram.


  1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Gambar 3.2.1 usecase diagram pendataan pasien rawat inap

    Berdasarkan Gambar 3.2.1 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

    1. 1 (Satu) sistem pendataan pasien rawat inap yang mencangup seluruh kegiatan mulai dari Pasien datang sampai kegiatan laporan pendataan pasien rawat inap kepada pimpinan.
    2. 5 (Lima) Actor yang melakukan kegiatannya : Pasien, Pendaftaran, Dokter, Instalasi Rawat Inap dan Pimpinan.
    3. 10 (Sepuluh) Use Case yang biasa dilakukan Aktor-aktor tersebut mulai dari pasien datang sampai dengan pendataan pasien rawat inap


  2. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Gambar 3.2.2 activity diagram pendataan pasien rawat inap

    Berdasarkan gambar 3.2.2 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 1 Initial Node untuk memulai suatu kegiatan.
    2. 5 Vertical Swimeline yaitu Pasien, Pendaftaran, Dokter, Instalasi Rawat Inap, dan Pimpinan.
    3. 13 Activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 Final Node untuk mengakhiri kegiatan.


  3. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    Gambar 3.2.3 sequence diagram pendataan pasien rawat inap.

    Berdasarkan Gambar 3.2.3 Sequence Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :

    1. 5 (Lima) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pasien, Pendaftaran, Dokter, Instalasi Rawat Inap, Pimpinan.
    2. 11 (Sebelas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuatin formasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Sistem Berjalan

    Analisa SWOT dimana analisa ini mengindetifikasi sebuah kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu (Opportunities) dan ancaman (Treat) untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan S-O strategi, menggunakan kekuatan yang dimiliki yakni strategi S-T, analisa srategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu. Strategi W-O serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal strategi W-T.

    Berikut ini adalah tabel analisa SWOT pada pendataan pasien rawat inap rumah sakit Sitanala :

    Tabel 3.3.1 Analisa Faktor – Faktor Strategi Internal dan Eksternal.

    Tabel 3.3.2 Strategi S-O

    Tabel 3.3.3 Strategi W-O

    Tabel 3.3.4 Strategi W-T


  2. Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

      Nama masukan : Pasien masuk ruang rawat inap.

      Fungsi : Pendataan pasien rawat inap.

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap ada pasien masuk ruang rawat inap

    2. Analisa Proses

      Nama Modul (Proses) : Sistem Pendataan pasien rawat inap

      Masukan : Data pasien mulai dari masuk sampai keluar rawat inap.

      Keluaran : Data pasien, Diganosa pasien, Kamar rawat, Status pasien.

      Media : Kertas

    3. Analisa kebutuhan

      Nama Keluaran : Laporan pendataan pasien rawat inap.

      Fungsi :Sebagai laporan yang menunjukan data pasien rawat inap.

      Media  : Komputer (Ms.Excel 2007)

  3. Konfigurasi Sistem Yang Berjalans

    1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
      1. Processor: Intel i3
      2. Monitor : LG 17”Inci
      3. Hardisk : 500 Gb
      4. RAM : 1 GB
      5. Keyboard : Logitec
      6. Printer : EPSON
      7. Mouse : Logitec
    2. Spesifikasi perangkat Lunak (Software)
      1. Microsoft Windows 7Processor: Intel i3
      2. Microsoft Office 2007
    3. Hak Akses (Brainware)

      Ada 2 actor yang dapat mengakses Sistem Pendataan pasien rawat inap, yaitu:

      1. Petugas Instalasi Rawa Inap

        Petugas instalasi rawat inap memiliki tugas untuk menginput seluruh kegiatan pasien mulai masuk rawat inap sampai pulang, dan hasil laporan pendataan pasien untuk diserahkan kepada Pimpinan.

      2. Pimpinan

        Pimpinan memiliki tugas untuk mengontrol dan mengecek hasil laporan pendataan pasien rawat inap dari Admin.

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang didapat dari hasil pengumpulan data dilapangan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan sistem dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Berikut elisitasi tahap 1 yang telah dibuat.

Tabel 3.6.1. Elistiasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap II merupakan hasil dari pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desireable, Innesential), yang bertujuan untuk di sanggupi oleh pemograman. Berikut elisitasi tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.6.2. Elistiasi Tahap 2

Keterangan

  1. M (Mandatory) : berarti penting atau dibutuhkan
  2. D (Desireable)  : berarti diinginkan yaitu tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan
  3. I (Innesential)  : berarti di luar sistem

Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.6.3. Elistiasi Tahap 3

Keterangan

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik Pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan Requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya economic, maksudnya berapakah biaya yang di perlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

Metode TOE tersebut di bagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. L artinya Low, mudah di kerjakan.
  2. M artinya Middle, mampu di kerjakan.
  3. H artinya High, sulit untuk di kerjakan karena teknik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal.

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6.4. Final Draft Elisitasi

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, permasalahan yang dihadapi dalam sistem pengolahan data pasien rawat inap yang berjalan saat ini di Rumah Sakit Sitanala adalah proses pengolahan data yang masih belum maksimal yaitu masih bersifat manual sehingga dalam ketepatan data, akurasi data dan proses mengolah data yang membutuhkan waktu lama jadi akan memperlambat kinerja admin yang bertugas memberi laporan ke pimpinan. Maka sesuai dengan kebutuhan atas ketepatan dan kecepatan dalam mengolah data pasien rawat inap, sistem ini memerlukan peningkatan hingga mencapai sistem yang benar-benar dapat berfungsi semaksimal mungkin dalam mengolah data pasien rawat inap sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Melihat permasalahan yang sering terjadi, maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alternative pemecahan masalah sebagai berikut:

  1. Membuatkan sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pasien rawat inap, untuk mendapatkan informasi yang akurat, cepat dan tepat.

  2. Program tersebut nantinya akan menampilkan menu input data mulai dari pasien masuk ruang rawat inap, hasil diagnosa pasien, tindakan yang didapat selama dirawat, kamar pasien, dokter sampai tanggal pasien keluar serta sebagai metode laporan pendataan pasien perbulan sampai pertahun untuk pimpinan.

Rancangan Sistem Yang di Usulkan

Penelitian ini menggunakan metode unified modelling language (UML) untuk menggambarkan sistem dan proses yang di usulkan saat ini, pada pengambaran ini digunakan use case diagram, activity diagram dan sequance diagram yang di usulkan sebagai berikut

Use Case Digram Sistem Pendataan pasien rawat inap yang di Usulkan

Gambar 3.7.1 Use case Diagram pendataan pasien rawat inap yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.7.1 use case diagram pendataan pasien rawat inap yang diusulkan saat ini :

  1. Terdapat 1 aktor yaitu admin
  2. Terdapat 26 use case
  3. Terdapat 1 extends yaitu Home, Master kamar, master dokter, master diagnosa, data rawat inap, register rawat inap, dan laporan

Activity Diagram Sistem Peendataan pasien rawat inap yang di Usulkan

Gambar 3.7.2 activity diagram pendataan pasien rawat inap yang diusulkan

Berdasarkan gambar 3.7.2 activity diagram admin pendataan pasien rawat inap yang diusulkan saat ini :

  1. 1 vertical swimlance yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Admin.
  2. 1 initial node awal dalam melakukan kegiatan
  3. 21 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  4. 1 decesion node yang merupakan pemilihan ya atau tidak
  5. 2 Fork node yang merupakan pilihan dari action tersebut
  6. 1 final node sebagai objek yang diakhiri

Sequance Diagram Sistem Pendataan pasien rawat inap yang di Usulkan

Gambar 3.7.3 sequance diagram pendataan pasien rawat inap yang di usulkan

Berdasrkan gambar 3.7.3 sequance diagram input data yang diusulkan saat ini :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu : admin
  2. 8 lifeline yaitu : login, home, master kamar, master dokter, master diagnosa, data rawat inap, register rawat inap, dan laporan.
  3. 27 (dua puluh tujuh) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang di Usulkan

Class diagram dapat membantu untuk visualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

Gambar 3.8.1 Class Diagram Pendataan Pasien Rawat Inap yang di Usulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel – tabel yang ada didalam database, serta dapat membantu pemograman dalam mengambil atau menampilkan data salah satunya untuk mengambarkan spesifikasi tabel – tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

  1. Nama file : Register rawat inap

    Isi : id_register + dokter_id + kamar_id + nama pasien + usia + tanggal lahir + jenis kelamin + tanggal masuk + lama hari rawat + diagnosa utama + diagnosa kedua + nama operasi + nama operasi 2 + tanggal operasi + no rm + status keluar

    Primary Key : Id_Pasien

    Panjang Record : 376

    Tabel 3.8.2.1 Register Rawat Inap

  2. Nama file : Master Kamar

    Media : Harddisk

    Isi : id kamar + ruang perawatan + kelas + nomor kamar

    Primary Key : Id_Kamar

    Panjang Record : 62


    TTabel 3.8.2.2 Master Kamar

  3. Nama file : Master Dokter

    Media : Harddisk

    Isi : id dokter + nama dokter + alamat + nomor telepon + spesialis

    Primary Key : Id_dokter

    Panjang Record : 370

    Tabel 3.8.2.3 Master Dokter

  4. Nama file : Master diagnosa

    Media : Harddisk

    Isi : id_diagnosa + kode diagnosa + diagnosa

    Primary Key : Id_diagnosa

    Panjang Record : 63

    Tabel 3.8.2.4 Master Diagnosa

Rancangan Tampilan Sistem yang di Usulkan

Rancangan Tampilan yang Diusulkan

  1. Rancangan sistem halaman login

    Gambar 3.9.1 Rancangan Sistem Halaman Login

  2. Rancangan sitem halaman Home

    Gambar 3.9.2 Rancangan Sistem Halaman Home

  3. Rancangan sistem halaman data kamar

    Gambar 3.9.3 Rancangan Sistem Halaman Data kamar

  4. Rancangan sistem halaman data dokter

    Gambar 3.9.4 Rancanga Sistem Halaman data dokteR

  5. Rancangan sistem halaman diagnosa

    Gambar 3.9.5 Rancangan Sistem Halaman diagnosa

  6. Rancangan sistem halaman data pasien

    Gambar 3.9.6 Rancangan Sistem Halaman data pasien

  7. Rancangan sistem halaman register rawat inap

    Gambar 3.9.7 Rancangan Sistem Halaman Register Rawat Inap

  8. Rancangan sistem halaman laporan

    Gambar 3.9.8 Rancangan Sistem Halaman laporan

  9. Rancangan sistem halaman input data kamar

    Gambar 3.9.9 Rancangan Sistem Halaman Input data kamar

  10. Rancangan sistem halaman input data dokter

    Gambar 3.9.10 Rancangan Sistem Halaman Input Data Dokter

  11. Rancangan sistem halaman input data diagnosa

    Gambar 3.9.11 Rancangan Sistem Halaman Input Diagnosa

Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

  1. Spesifikasi Hardware di Usulkan

    Spesifikasi software yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

    1. Processor Intel Dual Core
    2. Ram 2 GB
    3. LG 14 in
    4. Mause
    5. Keyboard
  2. Spesifikasi Software di Usulkan

    Spesifikasi software yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

    1. Operating System Windows 7
    2. Browser Google Chorem
    3. Xampp
  3. Hak Akses (Brainware)

    Mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh staff instalasi rawat inap.

Pengujian Black Box Testing

Metode pengujian dengan menggunakan black box testing, yaitu merupakan pengujian program yang mengutamakan kebutuhan fungsi. Dengan memberikan suatu input terhadap sistem, dan melihat kesesuain output dengan hasil yang di harapkan pada pendataan pasien rawat inap.

Table 3.10 Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box yang dilakukan petugas dapat mengakses segala data dengan mudah, mengolah data sampai dengan menjadi laporan efektif dan efesien.

Implementasi

Schedule

Penelitian ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah – langkah kegiatan penerapannya. Di bawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung dalam bentuk time tabel sebagai berikut :

Tabel 3.12.1 Schedule

Estimasi Biaya

Pada estimasi biaya ini digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini yang di usulkan untuk kelancaran sistem yang telah dibuat dan dapat di aplikasikan kedalam Instalasi rawat inap Rumah Sakit Sitanala . Berikut estimasi biaya yang di usulkan :

Tabel 3.12.2 Etimasi Biaya

BAB IV

Kesimpulan

Berdasarkan analisa permasalahan yang dihadapi pada Rumah Sakit Sitanala mengenai sistem informasi pendataan pasien rawat inap maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem pendatan pasien rawat inap yang sedang berjalan saat ini pada Rumah Sakit Sitanala masih manual, yaitu masih menggunakan Ms. Excel dalam melakukan pendataan pasien rawat inap.

  2. Pada sistem pendataan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Sitanala untuk laporan masih kurang efektif dan efisien, disebabkan karna pengolahan data pasien rawat inap masih menggunakan Ms. Excel sehingga perlunya pembuatan sistem berbasis web dimulai dari pembuatan diagram UML yaitu usecase diagram, activity diagram dan class diagram untuk mengetahui cara berjalan sistem yang akan diusulkan. Kedua menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk membuat sistem pengolahan data berbasis web tersebut,dan ketiga mengunakan MySQL untuk penyimpanan data-data yang diperlukan.

  3. Dalam merancang aplikasi pengolahan data pasien rawat inap berbasis web perlu adanya sistem pengolahan data yang terkomputerisasi sehingga menghasilkan laporan yang lengkap, cepat, dan mudah. Maka diharapkan dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi ini akan dapat membantu serta mempermudah proses pengolahan data pasien rawat inap Rumah Sakit.

Saran

Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk meningkatkan mutu pelayanan sistem informasi:

  1. Cara pengembangan yang harus dilakukan untuk mengetahui permasalahan dalam sistem pendataan pasien rawat inap yang berjalan pada Rumah Sakit Sitanala adalah menerapkan sistem yang sudah terkomputerisasi agar berjalan lebih baik dari sebelumnya.

  2. Perlu adanya suatu penyimpanan data yang terorganisir dengan baik melalui suatu aplikasi berbasis database yang memudahkan dalam hal pencarian data.

  3. Disarankan menggunakan sistem komputerisasi agar dalam pengolahan sistem pendataan pasien rawat inap, pencarian data pasien rawat inap dan laporan pasien rawat inap lebih cepat dan tidak membutuhkan waktu lama.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Iswandy, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyaluran bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Padang : SMTIK Jayanusa Padang. Jurnal TEKNOIF. ISSN : 2338-2724. Vol.3, No.2 : 72.
  2. Mulyani, Widiana Bambang Eka Purnama. 2015. Pembangunan Sistem Informasi Data Balita Pada Posyandu Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan.JournalSpeed. ISSN : 1979 -9330. Vol. 7, No. 2 : 16.
  3. 3,0 3,1 Jepperson Hutahaean. 2014. Konsep Sistem InformasiCetakan ke-1. Yogyakarta : PT DeepPublish.
  4. Grabara, Janusz. Michal Kolcun and Sebastian Kot. 2014. The role of information systems in transport logistics, international Journal Of Education and Research. Vol.2, No.2 : 1-6
  5. Tiara, Khanna, Dewi Immaniar dan Fiqih Arzia 2015. Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Success Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.1
  6. 6,0 6,1 Indriani, Riana.Bayu Sugiarto dan Agus Purwanto. 2016. Pembuatan Augmented Reality Tentang Pengenalan Hewan Untuk Anak Usia Dini Berbasis Android Menggunakan Metode Image Tracking Vuforia. Yogyakarta : farell
  7. Haryati, Siska. Aji Sudarsono. danEko Sunarya. 2015. Implementasi Data Mining Untuk Memprediksi Masa Studi Mahasiswa Menggunakan Algoritma C4.5.Bengkulu: Universitas Dehasen Bengkulu. Jurnal Media Infotama.ISSN : 1858-2670.Vol. 11, No. 2 : 134.
  8. Saputra, Rusli. 2015. Desain Sistem Informasi Order Photo Pada Creative Studio Photo Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net 2010. Padang : STMIK Indonesia Padang.Jurnal Momentum. ISSN : 1693-752X. Vol. 17, No. 2 : 88.
  9. Sutrisno dan Rohmawati Ningsih. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Akademik Mahasiswa Jurusan Berbasis Web Pada STMIK Plastikom.Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal CERITA. ISSN: 2461-1417. Vol. 4 No. 2 : 131.
  10. Prayitno, Agus dan Yulia Safitri. 2015. Pemanfaatan Sistem Aplikasi Perpustakaan Digital Berbasis Website Untuk Para Penulis. Jakarta : AMIK BSI. Jurnal IJSE. ISSN: 2461-0690. Vol. 1 No. 1 : 2.
  11. 11,0 11,1 Syukron, Ahmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong.Yogyakarta : AMIK BSI. Jurnal Bianglala Informatika. ISSN : 2338-9761. Vol. 3, No. 1 : 29.
  12. Rahayu, Sri. Ai Ratna Sari dan Tri Sendra Saputra. 2018. Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.Tangerang : STMIK Raharja. Journal CCIT. ISSN : 2461-1409. Vol. 4 No. 1 : 4.
  13. 13,0 13,1 Koshti, Megha. Sanjay Ganokar. 2016. IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and EGC Signal. International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5.
  14. Halim, Adetria dan Syahril Hasan. 2017. Sistem Informasi Pengelolaan Uang Komite Menggunakan Borland Delphi 7 Pada SMA Negeri 5 Kota Ternate. Maluku : Politeknik Sains dan Teknologi Wiratama Maluku Utara. Jurnal IJIS. ISSN : 2548-6438. Vol. 2, No.1 : 30.
  15. Nofyat, Adelina Ibrahim dan Arisandy Ambarita. 2018. Sistem Informasi Pengaduan Pelanggan Air Berbasis Website Pada PDAM Kota Ternate. Maluku : Politeknik Sains dan Teknologi Wiratama Maluku Utara. Jurnal IJIS. ISSN : 2548-6438. Vol. 3, No.1 : 12.
  16. Walia. Saurabh, Gill. Er. Satinderjit. Kaur. 2014. “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. INDIA : Eternal University. International Journal of Computer Science and Mobile Computing. Vol 3 No. 8, Agustus 2014.
  17. Raharjo, Budi. 2016. Pemograman GUI dengan C++ dan Qt. Bandung : Informatika Bandung.
  18. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. 2016. “Object Oriented Programming (oop) Approach To The Development Of Student Information Management System”. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria: International Journal of Computer Science and Information Technologies, Vol 5 (6) , 7243-7251.
  19. Ramanda, Kresna. 2016. Penerapan Sistem Manajemen Operasional Pelayanan Pemesanan Menu Makanan Dengan Waiting Line Method. Jakarta : STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Jurnal Pilar Nusa Mandiri. ISSN : 1978-1946. Vol. XII, No. 2 : 184.
  20. Aidah, Mus, dan Ruli Supriati. 2018. Aplikasi Sistem Komputerisasi pada Perpustakaan SMA Negeri 10 Pandeglang Mengungakan Visual Basic Studi Kaasus (SMA Negeri 10 Pandeglang. Pangkalpinang: STMIK ATMA LUHUR.
  21. Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application. Vol 145, No. 9, Juli 2016.
  22. Rahardja Untung, Muhamad Yusuf, Erni 2011. 2014. Penerapan Sistem Integrated Raharja Multimedia E-Portpolio (IRME) CV Online Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. (Vol. 7 No. 2 – Januari 2014).
  23. 23,0 23,1 Rosa. Dan M. Shalahuddin. (2014) Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung. Informatika.
  24. Dewi Christine, Kevin Hasudungan Brotosetyo Putro, Ramos Somya. 2016. Implementasi Sistem Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor di PT. IBS Insurance Broking Service Jakarta Berbasis Mobile. CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. (Vol. 9 No. 2 – Januari 2016).
  25. Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application. Vol 145, No. 9, Juli 2016.
  26. Seth, Chirstophe. 2015. SWOT ANALYSIS. Brussel: Plurilingua Publishing.
  27. 27,0 27,1 Rangkuti, Freddy. 2016. SWOT BALANCED SCORECARD : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Resiko. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
  28. Osita, Ifediora. 2014. Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analisysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat. International Journal of Innovative and Applied Research. Volume 2. 23 -32.
  29. Bilung, Septinor. 2016. Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda Pada CV. Semoga Jaya di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur. eJournal Administrasi Bisnis, 4(1) : 116-127. ISSN 2355-5408.
  30. Dzulhaq M.iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Tangerang:STMIK Bina Sarana Global. (vol.7 No.1 Maret 2017).
  31. Prastomo Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitas dan Framework Codeigniter:Study Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta Selatan : Universitas Budi Luhur.
  32. Himawan, Dede Cahyadi dan Munawati. 2016. Prototype Sistem Informasi Penghitungan Nilai Point Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yupentek 1 Tangerang. Jurnal CCIT Vol.9 No.3 Agustus 2016.
  33. Aisyah. Euis. Siti Nur, Padeli dan Sumasih. 2016. “ Penerapan Activity based costing System dalam Laporan Keuangan untuk Mempermudah Pengendalian Biaya”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Journal SENSI. Vol 2 No.2.
  34. R Mustaqbal M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Bandung: Universitas Widyatama. (Vol. 1, no.3)..
  35. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004.
  36. 36,0 36,1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010.
  37. UU Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
  38. Standar pelayanan minimal (Kepmenkes 129 Tahun 2008
  39. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.
  40. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. ISSN : 1978-8282. Vol. 8 No. 2 : 27.
  41. Dwi Pra Satriawan 2014, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIOLOGI UNTUK MEDICAL CHECK UP REKANAN BERBASIS WEB PADA MITRA MEDIKA CENTER”.
  42. Ollynia Devega 2014, yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM INFORMASI AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG – TANGERANG”.
  43. Gustiana, Dian, Ruri Puji Novianti. 2018. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Berbasis Web pada Rumah Sakit Rawamangun. Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma 5 (2).
  44. Gulo, Suriaman, Roni Jhonson Simamora. 2018. Perancangan Sistem Informasi Administrasi Rawat Inap dan Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar. METHOMIKA: Jurnal Manajemen Informatika & Komputerisasi Akutansi 2 (1), 30-42, 2018.
  45. Rochman, Abdur, Zainul Hakim dan Riswanto. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Profile dan Pendaftaran Rawat Jalan Pada RSIA Pratiwi”. JURNAL SISFOTEK GLOBAL 8 (2), 2018.
  46. Sugiarti, Yuni, Nuryasin dan Nur Fitriani. 2015. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Inap (Studi Kasus: Rumah Sakit Ibu dan Anak Buah Hati Ciputat). STUDIA INFORMATIKA: JURNAL SISTEM INFORMASI 8 (2), 2015.
  47. Ahmadi, Hossein, Othman Ibrahim and Mehrbakhsh Nilashi. 2015 “Investigating a new framework for hospital information system adoption: a case on Malaysia”. Journal of Soft Computing and Decision Support System 2 (2), 26-33, 2015.
  48. Lopes, Isabel, Patricia Senra and sandrina Vilarinho. 2016 “Requirements specification of A Computerized Maintenance Management System – a Case Study”. Procedia CIRP 52, 268-273, 2016.
  49. El-Akurti, Khaled O, Richard Dwight, Tieling Zhang. “Exploring structure and role of engineering asset management system in production organisations”. Int. J. of strategic Engineering Asset Management, 2016 Vol.3, No.1, pp.1-22.

Contributors

Admin, Sheila Ika