TA1511389993: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
(BAB II)
Baris 1.239: Baris 1.239:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;">
<p style="line-height:2">Menurut Aminudin (2015:4) berikut ini adalah kelebihan dari ''framework laravel'':</p>
+
<p style="line-height:2">Menurut Aminudin (2015:4) berikut ini adalah kelebihan dari ''framework laravel'':</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">

Revisi per 5 Agustus 2018 09.31


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT ANGKASA PURA II

TANGERANG


TUGAS AKHIR





Disusun Oleh :


NIM
: 1511389993
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT ANGKASA PURA II

TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511389993
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Disahkan Oleh :

Tangerang, 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Ruli Supriati, S.Kom. MTI.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT ANGKASA PURA II

TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1511389993
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :


Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I.)
 
(Himawan, M.Kom.)
NID : 08166
 
NID : 12012




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT ANGKASA PURA II

TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1511389993
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT ANGKASA PURA II

TANGERANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1511389993
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018
Astri Wulan Sari
NIM. 1511389993


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Gudang merupakan salah satu tempat yang digunakan oleh perusahaan untuk menyimpan barang-barang milik perusahaan (asset), dimana barang-barang tersebut tidak dapat disimpan di kantor perusahaan karena jumlah yang terlalu banyak. Pada umumnya proses pendataan barang bekas dalam melakukan kegiatan pencatatan barang - barang yang telah habis masa pakai pada PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno – Hatta masih bersifat semi komputerisasi yaitu menggunakan form manual dan menggunakan software Microsoft Excel. Kendala yang ditemui dalam melakukan penelitian ini adalah pendataan barang bekas masih sering terjadi masalah yaitu penomoran dalam Berita Acara Penerimaan Barang Bekas Pakai (BAPBBP) contohnya adalah redudansi (nomor urut ganda) dalam penomoran dan nomor yang sering tidak berurutan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan sistem pencatatan barang habis pakai yang sedang berjalan pada gudang PT Angkasa Pura II. Metode analisa sistem yang digunakan adalah SWOT untuk melakukan analisa kendala-kendala serta segala aspek mulai dari pihak internal dan eksternal perusahaan. metode ini juga digunakan untuk melakukan analisa terhadap prosedur dan sistem yang berjalan, terkait dengan pendataan barang habis pakai dan lelang. Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan untuk bahasa pemrograman penulis menggunakan PHP dan basis data menggunakan MySQL. Dalam membuat Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengelola data barang bekas serta jumlah stok ketersediaan dengan baik yang dapat menghasilkan informasi secara akurat, cepat, tepat dan informatif untuk keperluan management warehouse di PT Angkasa Pura II kemudian hari.

Kata kunci : Gudang, Lelang, informasi, sistem informasi, pendataan, barang habis pakai.

ABSTRACT

The warehouse is one of the places used to store the company's goods (assets), where the goods can not be stored in the office because the amount is too much. In general, the process of collecting used goods in carrying out activities of recording of expired goods in PT Angkasa Pura II Soekarno - Hatta Airport is still semi computerized that is using the manual form and Microsoft Excel software. The trouble encountered in conducting this research is matters occurring in collecting used goods that is numberization of Goods Received Goods Receipts (BAPBBP) for example redundancy (doubled order number) in numbering and frequent numbers are not sequential. This study aims to design the system of recording of goods used in PT Angkasa Pura II. The analytical method used is SWOT to analyze the problems of internal and external company. this method is also used to perform analysis of running procedures and systems, related to data collection of consumables and auctions. The design method uses UML (Unified Modeling Language) and for programming languages using PHP and database using MySQL. It is expected to develop information that can be used to manage the data of used goods and inventory quantities well that can produce information accurately, quickly, and appropriately for warehouse management in PT Angkasa Pura II in the future.

Keywords: Warehouse, Auction, information, information systems, data collection, consumables.




KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya, sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Barang Habis Pakai pada PT. Angkasa Pura II”. Tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penelitian dilakukan berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam menyusun Laporan Tugas Akhir (TA) peneliti banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan. Dalam melakukan penelitian ini menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka tidak akan dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  2. Bapak Padeli, M.Kom. selaku pembantu Direktur I (Pudir I) Pada AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I. selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika dan juga sebagai pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sangat baik.
  4. Bapak Himawan, M.Kom., selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sangat baik.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  6. Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penelitian.
  7. Bapak Sugina S.E. selaku Inventory & Warehouse Management Manager PT Angkasa Pura II.
  8. Bapak Sam Sadasa S.E. dan Ibu Rienni Rochanawati S.E. selaku Inventory Management Junior Manager PT Angkasa Pura II.
  9. Bapak Dedy Carsito S.E. dan Ibu Chrisna Margareth S.E. selaku stakeholder dan pembimbing lapangan dalam Kuliah Kerja Praktek di PT. Angkasa Pura II yang telah memberikan ilmu, arahan, serta masukan yang sangat bermanfaat dalam penelitian ini.
  10. Seluruh Staff unit Inventory & Warehouse Management atas bantuan, bimbingan dan masukan selama penelitian.
  11. Imam Nugraha yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan dukungan serta doa dalam menyelesaikan laporan ini.
  12. Siti Ika, Yuliana, Dewi, Agung, Ka Yuli, Ka Clara yang telah membantu memberikan dukungan serta doa untuk dapat menyelesaikan laporan ini.

Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2018
Astri Wulan Sari
NIM. 1511389993




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM




DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Analisa SWOT

Tabel 3.2. Analisa SWOT pada PT Angkasa Pura II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7. Use Case Skenario Login

Tabel 3.8. Use Case Skenario Dashboard

Tabel 3.9. Use Case Skenario Registrasi User

Tabel 3.10. Use Case Skenario Request Pengembalian

Tabel 3.11. Use Case Skenario Notifikasi Request

Tabel 3.12. Use Case Skenario Barang Bekas

Tabel 3.13. Use Case Skenario Lelang

Tabel 3.14. Use Case Skenario Laporan Barang Bekas

Tabel 3.15. Use Case Skenario Laporan Lelang

Tabel 3.16. Perbedaan sistem berjalan dan diusulkan

Tabel 3.17. Spesifikasi Tabel User

Tabel 3.18. Spesifikasi Tabel Barang

Tabel 3.19. Spesifikasi Tabel Jadwal

Tabel 3.20. Spesifikasi Tabel Permintaan

Tabel 3.21. Spesifikasi Tabel Lelang

Tabel 3.22. Spesifikasi Tabel Penghapusan

Tabel 3.23. Spesifikasi Tabel Role

Tabel 3.24. Spesifikasi Tabel Migration

Tabel 3.25. Spesifikasi Tabel Password Reset




DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Informasi

Gambar 2.2. Gudang PT Angkasa Pura II

Gambar 2.3. Use Case Diagram

Gambar 2.4. Sequence Diagram

Gambar 2.5. Activity Diagram

Gambar 2.6. Class Diagram

Gambar 2.7. Analisa SWOT

Gambar 2.8. Logo Laravel

Gambar 2.9. Proses MVC (Model View Controller)

Gambar 2.10. Source Code Laravel

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT angkasa Pura II

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Unit Warehouse (Pergudangan)

Gambar 3.3. Gambaran Ilustrasi Prosedur Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4. Use case diagram pendataan barang bekas pakai

Gambar 3.5. Activity diagram memberikan nota dinas

Gambar 3.6. Activity diagram mengisi form BAPBBP

Gambar 3.7. Activity Diagram membuat daftar usulan penghapusan

Gambar 3.8. Sequence Diagram memberikan nota dinas

Gambar 3.9. Sequence Diagram memberikan form BAPBBP

Gambar 3.10. Sequence Diagram usulan penghapusan barang bekas

Gambar 3.11. Form BAPBBP

Gambar 3.12. Surat Pelaksanaan Pekerjaan (hasil keputusan lelang)

Gambar 3.13. Gambar Ilustrasi Prosedur Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.14. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.15. Activity Diagram Registrasi User

Gambar 3.16. Activity Diagram Request pengembalian barang bekas

Gambar 3.17. Activity Diagram Barang Bekas

Gambar 3.18. Activity Diagram Laporan Barang Bekas

Gambar 3.19. Activity Diagram Lelang

Gambar 3.20. Activity Diagram Laporan Lelang

Gambar 3.21. Sequence Diagram Registrasi User

Gambar 3.22. Sequence Diagram Request pengembalian barang bekas

Gambar 3.23. Sequence Diagram Barang Bekas

Gambar 3.24. Sequence Diagram Laporan Barang Bekas

Gambar 3.25. Sequence Diagram Lelang

Gambar 3.26. Sequence Diagram Laporan Lelang

Gambar 3.27. Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 3.28. Prototype Tampilan Login

Gambar 3.29. Prototype Tampilan Dashboard

Gambar 3.30. Prototype Tampilan Menu User

Gambar 3.31. Prototype Tampilan Form User

Gambar 3.32. Prototype Tampilan Menu Pemintaan

Gambar 3.33. Prototype Tampilan Menu Form Permintaan Tanggal

Gambar 3.34. Prototype Tampilan Form Permintaan Input Barang Bekas

Gambar 3.35. Prototype Tampilan Form Edit Permintaan

Gambar 3.36. Prototype Tampilan Menu Barang Bekas

Gambar 3.37. Prototype Tampilan Form Input Barang Bekas

Gambar 3.38. Prototype Tampilan Menu Lelang

Gambar 3.39. Prototype Tampilan Form Input Data Lelang

Gambar 3.40. Prototype Tampilan Menu Penghapusan

Gambar 3.41. Prototype Tampilan Form Input Data Lelang

Gambar 3.42. Prototype Tampilan Jadwal Permintaan Pengembalian

Gambar 3.43. Tampilan Menu User

Gambar 3.44. Tampilan Form User

Gambar 3.45. Tampilan Menu Permintaan

Gambar 3.46. Tampilan Form Penginputan Tanggal

Gambar 3.47. Tampilan Form Input Permintaan

Gambar 3.48. Tampilan Form Barang Bekas

Gambar 3.49. Tampilan Form Penghapusan

Gambar 3.50. Tampilan Hasil Input Data Penghapusan

Gambar 3.51. Tampilan Hasil Input Form Barang

Gambar 3.52. Tampilan Form Lelang

Gambar 3.53. Tampilan Hasil Tambah Data Lelang

Gambar 3.54. Tampilan Menu Jadwal

Gambar 3.55. Tampilan Notifikasi Jadwal




DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A:

A.1. Surat Pengantar Observasi

A.2. Surat Keterangan Observasi

A.3. Kartu Bimbingan

A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.5. Formulir Validasi Tugas Akhir (TA)

A.6. Formulir Validasi Sidang

A.7. Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir (TA), Raharja Career dan Sidang

A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.9. Daftar Nilai

A.10. Formulir Seminar Proposal

A.11. Formulir Final Presentasi

A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.13. Sertifikat TOEFL

A.14. Sertifikat Prospek

A.15. Tri Dharma Perguruan Tinggi

A.16. Sertifikat IT Internasional

A.17. Sertifikat IT Nasional

A.18. Curriculum Vitae

A.19. Katalog Produk

A.20. Slide Presentasi

LAMPIRAN B:

B.1. Form Wawancara

LAMPIRAN C:

C.1. Form Berita Acara Penerimaan Barang Bekas Pakai (BAPBBP)

C.2. Surat Pelaksanaan Pekerjaan

C.3. Daftar Penghapusan Barang Bekas Persediaan

C.4. Daftar Penghapusan Barang Aktiva dibiayakan

C.5. Daftar Penghapusan Barang Bekas Berbahaya dan Beracun (sampah)




Daftar isi




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gudang merupakan tempat yang penting karena di sana terletak berbagai macam barang milik perusahaan yang memiliki nilai jual. Perusahaan biasanya menugaskan satu atau lebih admin yaitu staff warehouse yang bertugas untuk melakukan berbagai macam proses kegiatan administrasi gudang meliputi kegiatan pencatatan dan pendataan yang berkaitan dengan pengelolaan data di dalam gudang, seperti barang yang masuk dan keluar, sisa persediaan barang pada gudang dan mencatat permintaan barang dari luar yaitu dari unit Satuan Teknik (ST). Administrasi gudang harus lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, karena harus bertanggung jawab terhadap laporan barang yang tersedia di dalam gudang baik barang yang baru ataupun barang yang bekas untuk di sampaikan kepada Inventory & Warehouse Management Manager dengan kesesuaian data inventory barang yang tersedia di gudang.

PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan dan pengusahaan bandar udara di Indonesia, bersama dengan PT Angkasa Pura I yang menitik beratkan pelayanan pada wilayah Indonesia bagian barat. Angkasa Pura II berkantor pusat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. PT Angkasa Pura II mengelola semua keperluan Bandara Soekarno - Hatta, termasuk dalam mengelola barang habis pakai seperti kursi, stroller, meja kerja dan lain-lain yang terdapat di semua Terminal dan di unit perkantoran Angkasa Pura II.

Proses pendataan dalam kegiatan pencatatan barang - barang yang telah habis masa pakai masih bersifat semi komputerisasi yaitu menggunakan form manual Berita Acara Penerimaan Barang Bekas Pakai (BAPBBP) dan menggunakan Microsoft Excel. Masalah yang sering terjadi yaitu penomoran dalam form BAPBBP sering terjadi kesalahan seperti pengulangan data (redudansi) dalam penomoran BAPBBP dan nomor yang terkadang tidak berurut. Hal tersebut dikarenakan penginputan data masih menggunakan Microsoft Excel, sehingga belum ada sebuah sistem yang bisa digunakan untuk mengelola data barang habis pakai dengan baik unuk dapat memperoleh informasi secara akurat, cepat, tepat dan informatif untuk keperluan di kemudian hari yaiu informasi jumlah barang bekas yang tersimpan di gudang.

Dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diperlukan adanya suatu sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pada unit warehouse yang terus meningkat dan juga untuk membantu serta mempermudah proses penyelesaian laporan data barang habis pakai pada gudang serta mempercepat proses pengambilan keputusan pada bagian warehouse terutama staff gudang dan Inventory & Warehouse Management Manager, sehingga barang bekas di gudang tidak terlalu menumpuk. Sistem informasi sangat dibutuhkan untuk memudahkan bagian administrasi gudang dalam membuat laporan data barang habis pakai yang akan disampaikan kepada pihak yang memerlukan informasi perihal gudang yaitu Inventory & Warehouse Management Manager secara cepat, tepat, dan mudah.

Berdasarkan penjelasan atau uraian masalah di atas, peneliti mencoba untuk membuat suatu sistem pendataan dan pengelolaan data barang bekas pada PT Angkasa Pura II yang akan dituangkan dalam bentuk laporan Tugas Akhir (TA) dengan mengangkat judul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Barang Habis Pakai pada PT Angkasa Pura II Tangerang ”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dijabarkan beberapa rumusan masalah yang terdapat di warehouse PT Angkasa Pura II sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara mempermudah admin warehouse dalam melakukan proses pendataan dan pengelolaan data barang habis pakai pada PT Angkasa Pura II Tangerang ?
  2. Bagaimana rancangan proses sistem untuk dapat mempermudah admin warehouse dalam melakukan pengolahan data yaitu klasifikasi barang habis pakai agar dapat menghasilkan suatu laporan yang akurat kepada warehouse and inventory management ?
  3. Bagaimana membuat sebuah sistem informasi yang dibutuhkan oleh PT Angkasa Pura II Tangerang dalam proses kegiatan pendataan dan pengolahan barang bekas pakai ?


Ruang Lingkup

Hal yang perlu dilakukan supaya penelitian dapat berjalan dengan baik dan dapat terarah kepada tujuan sehingga fokus terhadap sasaran penelitian dapat tercapai, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian berupa proses perancangan sistem informasi pendataan barang habis pakai jenis persediaan, aktiva dibiayakan dan barang bekas berbahaya dan beracun pada PT Angkasa Pura II Tangerang yang akan menghasilkan suatu laporan untuk disampaikan kepada pimpinan Inventory and Warehouse Management Manager sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mengambil keputusan.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan akan menghasilkan suatu tujuan sebagai hal yang ingin dicapai atau ditujukan dalam suatu penelitian. Berikut ini merupakan tujuan penelitian :

  1. Menghasilkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk melakukan pendataan dan pengolahan data barang habis pakai pada PT Angkasa Pura II Tangerang untuk dapat mempermudah admin warehouse dalam proses pengolahan data barang habis pakai.
  2. Merancang suatu sistem yang dapat mempermudah admin warehouse untuk melakukan pendataan dan pengolahan data barang habis pakai sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang akurat dan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pimpinan Inventory and Warehouse Management Manager di kemudian hari.
  3. Membuat laporan sebagai hasil dari pengolahan data barang habis pakai sesuai dengan klasifikasi barangnya yang dapat diakses oleh admin gudang dan Inventory and Warehouse Management Manager.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian dan penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah :

  1. Memberikan kemudahan kepada admin warehouse dalam proses pendataan dan pengolahan data barang habis pakai pada PT Angkasa Pura II.
  2. Membantu admin warehouse untuk melakukan klasifikasi barang habis pakai dan menyampaikan laporan yang akurat kepada pimpinan Inventory and Warehouse Management Manager.
  3. Mempermudah Inventory and Warehouse Management Manager dalam pengambilan keputusan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Sebagai bahan untuk menunjang materi laporan penelitian ini, maka digunakan beberapa metode penelitian yang dapat membantu dalam mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Metode pengumpulan data yang digunakan, antara lain :

  1. Metode Observasi

    Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung prosedur yang berjalan pada unit warehouse, mempelajari urutan dokumen barang bekas pakai mulai dari penerimaan barang bekas sampai menjadi suatu laporan selain itu peneliti melakukan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan di PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno – Hatta Tangerang dimulai pada saat melakukan analisa Kuliah Kerja Peraktek yaitu pada tanggal 25 September sampai dengan 31 Oktober 2017. Namun peneliti tetap melakukan observasi bertujuan untuk memenuhi kelengkapan data pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2018.

  2. Metode Wawancara

    Melakukan kegiatan tanya jawab dan diskusi mengenai informasi yang diperlukan dalam proses penelitian. Wawancara dilakukan kepada Bapak Dedy Carsito dan Ibu Margaret yang menjabat sebagai staff warehouse. Bertanya mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini dan apa saja kendala-kendala yang dihadapi terutama dalam hal pendataan dan pengelolaan barang-barang bekas.

  3. Metode Studi Pustaka

    Mempelajari, mengumpulkan, dan meringkas ulang jurnal, paper, skripsi, laporan tugas akhir, laporan kuliah kerja praktek, serta bahan referensi yang terkait dengan penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan.

Metode Analisa

Setelah tahap dilakukannya pengumpulan data dalam penelitian kemudian data diolah dan dianalisis. Peneliti menggunakan metode analisis SWOT dalam melakukan penelitian dengan berdasarkan kepada logika untuk memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap PT Angkasa Pura II. Tujuan menggunakan analisa SWOT adalah untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi, bagaimana solusi dari permasalahan yang ada, dan membantu Inventory Warehouse Management Manager dalam mengambil keputusan.

Metode Perancangan

Penelitian ini menggunakan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language) yaitu terdapat Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, Class Diagram.

Metode Pengujian

Proses pengujian sistem informasi pendataan barang habis pakai pada PT Angkasa Pura II berbasis WEB ini peneliti menggunakan Metode Blackbox Testing untuk dapat diketahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan fungsional (user requirement) atau tidak dari keinginan stakeholder. Blackbox Testing digunakan untuk melakukan uji coba dalam memfokuskan keperluan fungsional software. Pengujian blackbox dilakukan sebagai usaha dalam menemukan fungsi belum tepat atau fungsi yang hilang, kesalahan sistem, kesalahan akses atau koneksi dengan database eksternal, kesalahan kinerja.


Sistematika Penulisan

Dalam menyusun laporan penelitian Tugas Akhir ini terbagi menjadi 4 (empat) bab, masing-masing bab tersebut saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan. Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai informasi umum mengenai penelitian, yaitu terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan, metode perancangan, metode pengujian sistem dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang berupa pengertian dan definisi serta kutipan yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu teori umum, teori khusus dan literature review yang diambil dari jurnal nasional, dan jurnal internasional, laporan kuliah kerja praktek, laporan tugas akhir, laporan skripsi yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir serta enam literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sisem yang berjalan dengan menggunakan Unified Modelling Language, usulan prosedur baru, rancangan database, rancangan prototype / tampilan dan implementasi sistem yang di usulkan.

BAB IV   PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta memberikan saran-saran bagi perusahaan yang bersifat membangun untuk keperluan di waktu yang akan datang bagi pengembangan dan perbaikan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN




BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sidharta dkk (2015:98)[1] Perancangan sistem dapat disebut sebagai suatu tahapan penggambaran, perencanaan serta untuk membuat sketsa dari kumpulan elemen-elemen suatu sistem kemudian menjadi kesatuan yang utuh serta mempunyai makna dan fungsi.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Haerudin dkk (2013:117)[2] tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakaian sistem yang dilakukan oleh user.
  2. Memberikan suatu gambaran sistem yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang detail kepada seorang yang ahli dan programmer atau teknisi lainnya yang terlibat dalam proses pembuatan dan pengembangan sistem.

Menurut Sidharta dkk (2015:98)[1] “Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai sistem, memberi gambaran secara umum tentang sistem yang baru. Menggambarkan kumpulan dari elemen-elemen yang saling terkait kemudian mengolah dan menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat serta berguna melakukan pengambilan keputusan dana atau untuk dapat mengendalikan suatu organisasi.”

Dari kedua kutipan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan perancangan sistem adalah untuk memberikan suatu gambaran umum tentang sistem yang akan dibuat untuk memenuhi kebutuhan user.

Tahapan Implementasi Sistem

Sistem yang telah dilakukan analisis dan desain secara rinci dan teknologi telah dilakukan penyeleksian dan dipilih kemudian sistem akan dilakukan implementasi atau penerapan pada sistem. Tahap implementasi dari suatu sistem untuk meletakan sistem supaya agar dapat dioperasikan sesuai dengan fungsinya. Pada tahapan implementasi coding juga termasuk kedalamnya jika tidak menggunakan paket software (perangkat lunak) suatu aplikasi. Menurut Susilowati dkk (2011:14)[3]

Tahap implementasi mencakup hal sebagai berikut :

  1. Menerapkan rencana implementasi, mengkaji tentang hal rangkaian suatu sistem baik software maupun hardware dalam bentuk sistem informasi terpusat.
  2. Melakukan kegiatan implementasi, seperti melakukan test, pemasangan dan melakukan pemakaian pada sistem.
  3. Tindak lanjut implementasi, hal yang dilakukan seperti melakukan uji coba dan maintenance (pemeliharaan) pada sistem.


Konsep Dasar Sistem

Untuk mendukung dalam pembuatan laporan penelitian, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan penelitian ini.

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli bersumber dari buku dan jurnal, di antaranya :

Sistem merupakan suatu rangkaian yang terdiri beberapa komponen yang saling berhubungan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya, dimana setiap komponen tersebut berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan Menurut Romney dalam Sidh (2013:21)[4].

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah suatu komponen yang berkumpul untuk saling bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Marc (2015:62)[5] “Information may be defined as data that has meaning. Both data and information relate to knowledge, which can be defined as information regarded as true in its meaning, a sufficiency of which leads to understanding. The critical use of knowledge to make intelligent decisions might be called wisdom.” (Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang memiliki makna. Kedua data dan informasi berhubungan dengan pengetahuan, yang dapat didefinisikan sebagai informasi yang dianggap benar dalam maknanya, kecukupan yang mengarah pada pemahaman. Penggunaan pengetahuan yang kritis untuk membuat keputusan cerdas bisa disebut kebijaksanaan).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang telah melalui suatu proses dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. (2015:80)[6] Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :
    1. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    2. Informasi masa kini

      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2016:27)[7] Fungsi Informasi adalah memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi seleksi kepada pengambilan keputusan. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambil keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian sehingga dapat diambil suatu keputusan yang baik. Suatu fungsi informasi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran, dan aturan-aturan keputusan untuk penentuan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol. Dengan kata lain, dengan menganggap bahwa pengambil keputusan menanam modal dalam suatu proyek, informasi diperlukan untuk membantu mengontrol pelaksanaan proyek.

Siklus Pengolahan Informasi

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Informasi

Sumber: www.pro.co.id[8]

Menurut Irwansyah dkk. (2014:3)[9] Komputer mengolah data (input) menjadi informasi (output). Komputer melakukan proses menggunakan instruksi atau langkah-langkah secara berurutan yang memberitahu komputer bagaimana melakukan tugas tertentu. Sebuah kumpulan instruksi ini saling terkait untuk membentuk sebuah informasi baru (output).

Sebuah komputer menyimpan data, informasi dan instruksi di dalam penyimpanan yang berguna untuk digunakan di masa depan. Rangkaian input, proses dan output merupakan siklus pengelolaan informasi. Sebagian besar komputer saling terhubung dan berkomunikasi dengan komputer lain. Sehingga komunikasi juga telah menjadi elemen penting dari siklus pengolah informasi.


Definisi Data

Menurut Aris dkk. (2016:74)[10] “Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul – betul ada dan terjadi.

Pengolahan Data

Pengolahan data harus dilaksanakan dalam proses yang cepat dan akurat. Dalam pengolahan data harus dilakukan secara rinci dan teliti. Data harus di sesuaikan terhadap informasi yang nantinya akan dihasilkan. Pengolahan data harus menggunakan suatu sistem untuk membantu pekerjaan yang diharuskan cepat dalam pengerjaannya. Data sangat berguna untuk olah menjadi suatu informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang. Data tanpa diolah tidak akan berguna, namun setelah diolah menjadi sebuah informasi akan menjadi lebih berharga. Contoh sistem informasi pengolahan data misalnya yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu PEN+ merupakan sistem pengolah nilai untuk mahasiswa. Data nilai UTS, UAS, dan Tugas Mandiri diinput oleh dosen kemudian diolah oleh RPU dan selanjutnya dapat diakses dan dilihat oleh mahasiswa.

Menurut Yakub dalam Maulani dkk. (2016:3)[11] “Sistem Informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengelolaan data.”

Metode pengolahan data terdiri dari :

  1. Metode manual, merupakan pengelolaan data yang semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
  2. Metode electromechanical, yang merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
  3. Metode punched card equipment, merupakan pengelolaan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem merekam unit (unit record system).
  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi. Maulani (2016:3)[11]


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Indah (2013:125)[12] “Sistem Informasi secara umum adalah merupakan kegiatan atau aktivitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.”

Maka sistem informasi adalah suatu sistem untuk pengolahan data/transaksi harian yang dilakukan dalam sebuah organisasi untuk pengambilan keputusan perusahaan di masa yang akan datang.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Menurut Lestari dkk. (2015:10)[13] Dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahapini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analisis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dariuser sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini menghasilkan dokumen user requirement ataubisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analisis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

Menurut Sunarya dkk. (2015:4)[14] berikut ini adalah beberapa rencana tahap analisis yang akan dilakukan untuk membangun sistem informasi manajemen :

  1. Analisis dan perencanaan perancangan sistem informasi.
  2. Analisis situasi dan kondisi.
  3. Analisis sasaran dan masalah.
  4. Analisis kebutuhan informasi.
  5. Analisis data.


Teori Khusus

Definisi Gudang

Gambar 2.2 Gudang PT Angkasa Pura II

Menurut Athoillah dkk. (2013:1)[15] Gudang merupakan salah satu bagian penting dari sebuah perusahaan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan, baik barang hasil produksi ataupun bahan baku yang akan di produksi perusahaan tersebut. Jika dilihat dari segi fungsi dapat diketahui bahwa tingkat mobilitas barang dalam gudang sangat tinggi setiap harinya, hampir terdapat ratusan bahkan ribuan barang produksi maupun bahan baku masuk atau keluar gudang.

Menurut KBBI dalam Athoillah dkk. (2013:1)[15] gudang adalah rumah atau bangsal tempat menyimpan barang-barang, sedangkan pergudangan adalah mengenai hal simpan menyimpan barang di gudang. Jika dijabarkan lebih luas pergudangan adalah segala kegiatan yang melakukan upaya pengelolaan gudang yang merupakan sarana pendukung untuk kegiatan produksi yang meliputi dari kegiatan penerimaan, kegiatan penyimpanan, kegiatan pemeliharaan, kegiatan pendistribusian, kegiatan pengendalian dan kegiatan pemusnahan, serta kegiatan pelaporan material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas barang-barang yang terdapat dalam gudang terjamin.

Dari pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan gudang adalah fasilitas yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang, baik barang tersebut sebagai aktiva ataupun sebagai persediaan (stok). Dimana gudang memerlukan proses admisistrasi yang baik dalam hal pencatatan, baik itu dalam pencatatan barang masuk ataupun barang keluar. Perlu adanya laporan di setiap periode tertentu untuk dapat melaporkan persediaan yang ada di gudang.


Klasifikasi Gudang

Pembagian barang dalam gudang dapat dibagi dalam dua klasifikasi, yaitu berdasarkan karakteristik material dan berdasarkan aliran barang. Menurut Apple dalam Setiadi (2015:248). Karakteristik material dibagi 4 yaitu : raw material (bahan baku), work-in process storage (bekerja dalam penyimpanan proses), finish goodsstorage (menyelesaikan penyimpanan barang), dan tools (alat).

Aliran barang dibagi 3 yaitu:

  1. Fast moving, Aliran frekuensi perpindahan barang tinggi.
  2. Medium moving, Aliran frekuensi perpindahan barang sedang.
  3. Slow moving, Aliran frekuensi perpindahan barang rendah.

Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa gudang PT Angkasa Pura II jika berdasarkan karakteristik material termasuk kedalam work-in process storage karena barang- barang yang terdapat di gudang masih dilakukan proses selajutnya untuk dilakukan lelang, dan jika dilihat dari karakteristik aliran barang termasuk kedalam medium moving atau aliran frekuensi perpindahan barangnya sedang karena setiap hari pasti barang bekas yang masuk ke dalam gudang tetapi dalam satu tahun belum dapat dipastikan berapa kali akan dilakukan proses pelelangan agar gudang kembali dalam keadaan kosong.

Pergerakan Barang Pada Gudang

Menurut Wignjosoebroto dalam Sertiadi dkk (2015:248) “Pergerakan barang dalam gudang terjadi secara kontinu, dimana pergerakan tersebut harus dioptimalkan agar pergerakan barang dapat berjalan dengan lancar. Proses kegiatan operasional yang terdapat di sebagian atau seluruh gudang terdiri dari 3 operasi utama yaitu perpindahan (receiving, put away, shipping), penyimpanan, perpindahan informasi.”

Tujuan Penggunaan Gudang

Menurut Juliana (2016:114) Adapun tujuan dari kegiatan penyimpanan material adalah :

  1. Untuk menyeimbangkan antara kemampuan produksi dengan demand konsumen.
  2. Untuk memberikan suatu customer service yang spesifik.
  3. Untuk menambah nilai pada produk.

Definisi Persediaan

Menurut Prasetyo dalam Tamodia (2013:23) “Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan atau proses produksi menunggu masa penggunaan nya pada proses produksi.”

Menurut Rudianto dalam Tamodia (2013:23) “Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut”.

Menurut Farah dalam Dewanto (2014:52) “Persediaan merupakan sejumlah bahan/barang yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa barang jadi, bahan mentah, maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaranoperasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu.”

Kesimpulannya, Persediaan merupakan segala sesuatu dari sumber daya dalam suatu proses yang bertujuan mengantisipasi segala macam kemungkinan yang terjadi, baik karena adanya permintaan maupun ada masalah lain. Persediaan merupakan Barang yang dimiliki dan kemudian dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal.

Definisi Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah setiap barang baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dengan nilai perolehan per unit sesuai kebijakan akuntansi perusahaan (berikut dengan seluruh biaya yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap tersebut) yang dapat dikapitalisasi dan digunakan unit pemakai dalam melaksanakan tugas-tugasnya (Sumber : dokumentasi perusahaan).

Definisi Barang Bergerak

Barang bergerak adalah setiap barang kekayaan perusahaan yang menurut sifat dan penggunanya dapat di pindah-pindah seperti alat pengangkutan, alat-alat besar, kendaraan, dan berbagai macam peralatan. (Sumber : dokumentasi perusahaan).

Definisi Aktiva Dibiayakan

Aktiva dibiayakan adalah seluruh barang inventaris milik perusahaan yang nilai perolehan per unit sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan yang tidak dapat dikapitalisasi dan dibiayakan langsung pada tahun berjalan.(Sumber : dokumentasi perusahaan).


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

According to Patel (2013:884) Most of the software practitioners believe in Model-based test case generation. Advantages of this are the early detection of faults, reducing software development time etc. The most important part of the testing attempt is the test case generation. As a modeling language, Unified Modeling Language (UML) is generally used to describe design specification and analysis by both software practitioners. (Sebagian besar praktisi perangkat lunak percaya pada generasi uji berbasis model. Keuntungan dari ini adalah deteksi dini kesalahan, mengurangi waktu pengembangan perangkat lunak, dan lain-lain. Bagian terpenting dari upaya pengujian adalah generasi uji coba. Sebagai bahasa pemodelan, Unified Modeling Language (UML) umumnya digunakan untuk menggambarkan spesifikasi dan analisis desain oleh kedua praktisi perangkat lunak).

According to Bondavalli et al from Magureanu et al (2013:333) Formal specification languages are intended to provide precise and complete models of the proposed software systems. Formal specification for UML models can be achieved using formal constructs. Various tools can use this rigorous specification for verifying the UML models. The purpose of using formal specification and validation constructs is to provide unambiguous descriptions of system structure and functionality and to prove before deployment that the system will function according to the expected requirements (Bahasa spesifikasi formal ditujukan untuk menyediakan model sistem perangkat lunak yang tepat dan lengkap. Spesifikasi formal untuk model UML dapat dicapai dengan menggunakan konstruksi formal. Berbagai alat dapat menggunakan spesifikasi yang ketat ini untuk memverifikasi model UML. Tujuan penggunaan spesifikasi formal dan validasi konstruksi adalah untuk memberikan deskripsi struktur dan fungsi sistem yang tidak ambigu dan untuk membuktikan sebelum penerapan bahwa sistem akan berfungsi sesuai dengan persyaratan yang diharapkan).

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bentuk pemodelan yang menterjemahkan sebuah sistem perangkat lunak dalam memperbarui sistem atau mengembangkan sistem berbasis object oriented menjadi suatu bentuk visual sehingga dapat mudah dipahami.

Diagram UML (Unified Modeling Language)

  1. Use Case Diagram

    Gambar 2.3 Use Case Diagram

    Sumber: www.circle.visual-paradigm.com[16]

    Menurut Rahardja dkk. (2014:218) “Use case merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”

    Menurut Rahardja dkk. (2014:237) “Sebuah use case dapat menggambarkan hubungan antara use case dengan actor. Secara umum use case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor.”

    Almutairi (2013:270) Use Case diagrams are widely used to model system behaviour and also to represent user's interaction with the system. Context Aware Systems (CASs) are dynamic in nature and their response is based on varying parameters such as time and location. Due to this dynamic nature, such systems cannot be represented by the existing form of use case diagrams. In this paper the authors present a set of enhancements to the typical form of use case diagrams to fully model a CASs. (Use Case diagram digunakan secara luas untuk memodelkan perilaku sistem dan juga untuk merepresentasikan interaksi pengguna dengan sistem. Context Aware Systems (CASs) bersifat dinamis dan respons mereka didasarkan pada berbagai parameter seperti waktu dan lokasi. Karena sifat dinamis ini, sistem seperti itu tidak dapat diwakili oleh diagram use case yang ada. Dalam tulisan ini, penulis menyajikan seperangkat perangkat tambahan pada bentuk khas diagram use case untuk memodelkan CASs secara penuh.)

    Dari definisi use case di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa use case adalah suatu diagram yang menggambarkan kegiatan suatu actor yang terjadi dalam suatu sistem.

  2. Sequence Diagram

    Gambar 2.4 Sequence Diagram

    Sumber: www.circle.visual-paradigm.com[16]

    Menurut Yuliani (2017:28) Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya. berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram dapat digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

    Menurut Widodo dalam Sudaryono (2013:99) “Diagram Sequence berfungsi untuk mengembangkan komunikasi antara objek, bukan suatu data yang dimanipulasi dalam melakukan komunikasi. Sequence diagram menggambarkan suatu benuk interaksi antara suatu objek pada sistem berupa suatu pesan yang disusun berdasarkan waktu.”

    Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpula bahwa sequence diagram adalah suatu bentuk diagram yang menggambarkan suatu kegiatan berupa messageyang diurutkan berdasarkan waktu terjadinya suatu kegiatan tersebut.

  3. Activity Diagram

    Gambar 2.5 Activity Diagram

    Sumber: www.circle.visual-paradigm.com[16]

    Menurut Pressman dalam Dewi (2016:196) “Activity Diagram menggambarkan aliran kontrol dari aktivitas ke aktivitas, aktivitas yang berkembang menjadi pengeksekusian aksi mandiri. Activity diagram juga menampilkan decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir.”

    According to Patel (2013:884) UML becomes the sources of Test cases which are usually generated from the requirement, and UML activity diagram illustrates the sequential control flows of activities that make it possible to generate test cases for activity diagrams. (UML menjadi sumber uji kasus yang biasanya dihasilkan dari kebutuhan, dan Activity Diagram UML menggambarkan aliran kontrol sekuensial aktivitas yang memungkinkan menghasilkan kasus uji untuk Activity Diagram).

    Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Activity diagram adalah suatu diagram yang berfungsi untuk menggambarkan aktivitas dari suatu sistem.

  4. Class Diagram

    Gambar 2.6 Class Diagram

    Sumber: www.circle.visual-paradigm.com[16]

    Menurut Yuliani dkk (2017:29) “Class diagram adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang kita gunakan. Class diagram juga memberikan gambaran (diagram statis) tentang sistem/perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada di dalamnya.”

    Menurut Arhami dalam Salafuddin dkk. (2017:20) “Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur objek dari sistem yang memuat objek-objek yang terdapat di dalam sistem beserta relasi antar objek.”

    Rumpe (2014:6) Class Diagrams is an abstraction of the real system that mainly deals with structure. Besides class diagrams, there are also object diagrams that deal with structure. Whereas class diagrams define and constrain potential structures of a system, an object diagram defines an actual structure of objects in a system in a certain situation. Therefore, object diagrams operate on the instance level. This makes it easy to generate code out of an object diagram, e.g. a code that builds up the object structure. (Class Diagram adalah abstraksi dari sistem sebenarnya yang terutama berhubungan dengan struktur Selain class diagram, ada juga diagram objek yang berhubungan dengan struktur. Sedangkan class diagram menentukan dan membatasi struktur potensial suatu sistem, sebuah diagram objek mendefinisikan struktur sebenarnya objek dalam suatu sistem dalam situasi tertentu. Oleh karena itu, diagram objek beroperasi pada tingkat contoh. Hal ini memudahkan untuk menghasilkan kode dari diagram objek, misalnya sebuah kode yang membangun struktur objek).


Konsep Dasar Analisa SWOT

Gambar 2.7 Analisa SWOT

Sumber: www.projectsmart.co.uk[17]

Definisi Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah mengidentifikasikan berbagai macam factor secara sistematis untuk dapat merumuskan strategi suatu organsasi. Analisis SWOT disasarkan pada suatu logika yang memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun dapat meminimalkan secara bersamaan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Dalam melakukan pengambilan keputusan strategi yang digunakan selalu berkaitan dengan pengembangan suatu rangkaian yaitu misi, tujuan, strategi dan kebijakan organisasi. Maka, perencanaan suatu strategi harus dilakukan analisa factor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang sedang terjadi. (Menurut Fredi Rangkuti dalam Nisak (2015:3))

Analisa SWOT digunakan untuk dapat memberikan penilaian mengenai kekuatan dan kelemahan dari barbagai macam sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan berbagai kesempatan eksternal dan segala macam tantang yang dihadapi. (Menurut Widharta (2013:6))

Dari definisi diatas dapat disimpulkan analisis SWOT (SWOT analysis) merupakan suatu upaya untuk dapat mengenalkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja suatu sistem.

Fungsi Analisis SWOT

Fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi mengenai analisis situasi dan memisahkan dalam bentuk pokok-pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). (Menurut Ferrel dalam Widharta (2013:6)).

Analisis SWOT akan menjelaskan mengenai suatu informasi yang berindikasi suatu halyang membantu perusahaan untukmencapai tujuan atau memberikan indikasi menghadapi suatu rintangan atau meminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Menurut Gasan (2018:41) “Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website, harus mengikuti aturan dari framework tersebut. Dengan Framework tidak perlu memikirkan kode perintah atau fungsi dasar dari aplikasi website.”

Konsep Dasar Laravel

Gambar 2.8 Logo Laravel

Sumber: www.yesserie.com[18]

Definisi Laravel

Menurut Gasan (2018:41) “Laravel adalah sebuah MVC WEB Development Framework berbasis php. Laravel didesain untuk meningkatkan kualitas dari software dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman kerja dengan aplikasi yang berdasarkan syntax murni dan satu set dari function yang akan menghemat waktu pengimplementasian.”

Model View Controller

Gambar 2.9 Proses MVC (Model View Controller)

Sumber: www.maniacms.web.id[19]

Menurut Gasan (2018:40) Model View Controller (MVC) adalah Pola desain digunakan untuk rekayasa perangkat lunak.Pola desain ini memiliki tujuan utama yaitu, memisahkan rangkaian logika dari antarmuka pengguna, memfokuskan pada pemeliharaan yang lebih baik, kemudahan dalam pengujian. Aplikasi yang terstuktur MVC terdiri dari tiga bagian utama : model, view, dan controller.

  1. Model

    Model ini terdiri dari beberapa data yang dienkapsulasi bersama dengan processing logic dan terpisah dari manipulasi logic yang dirumuskan dalam controller. Presentation logic terletak di komponen tampilan.

  2. View

    View objek mengacu kepada model objek. View menggunakan metode read-only yang ada pada model objek untuk melakukan query dan mengambil data, hal ini dapat terlihat seperti halaman HTML.

  3. Controller

    Meningkatkan pengalaman kerja dengan aplikasi yang berdasarkan syntax murni dan satu set dari function yang akan menghemat waktu pengimplementasian.

Kelebihan Laravel

Menurut Aminudin (2015:4) berikut ini adalah kelebihan dari framework laravel:

  1. Expressif

    Expressif yang dimaksud adalah ketika melihat suatu sintaks laravel seorang programmer diharapkan langsung mengetahui kegunaannya meskipun belum pernah mempelajari ataupun menggunakan.

  2. Simple

    Laravel simple karena adanya Eloquent ORM seperti contohnya untuk mengambil semua data yang berada dalam table users hal yang diperlukan hanya membuat class model bernama users kemudian memasukan semua data menggunakan looping terhadap variablenya. Laravel memiliki kesederhanaan juga dalam masalah routing.

  3. Accessible

    Laravel dibuat dengan dokumentasi yang selengkap mungkin. Code Developer dari laravel sendiri berkomitmen untuk selalu menyerakan dokumentasi yang lengkap setiap kali rilis fitur terbaru.

Composer

Menurut Basuki (2016:10) Composer adalah package manager PHP. Jika dibandingkan dengan Bahasa pemrograman lainnya, kelahiran package manager di PHP terbilang terlambat. Dengan adanya composer proses installasi sebuah paket menjadi lebih mudah. Composer digunakan untuk menginstall Laravel beserta semua dependecynya. Selain itu, Composer juga digunakan untuk menambah paket lain jika diperlukan.

Modul-Modul Laravel

Menurut Basuki (2016:52) berikut ini merupakan modul Laravel :

  1. Blade

    Blade adalah template engine laravel. Pada dasarnya blade adalah View, namun dengan blade dapat memiliki syntax tambahan yang dapat membantu untuk menampilkan data dan blade merupakan fitur template inheritance.

  2. Artisan

    Artisan adalah Command Line Interface (CLI) Laravel. Dengan adanya artisan dapat memberikan command yang dapat membantu dalam proses web development. Membuat beberapa file yang diperlukan Laravel, migrasi database, mengatur namespace aplikasi, berinteraksi dengan aplikasi melalui Tinker, sehingga mengatur status aplikasi menjadi up dan down, semua dapat dilakukan dengan menggunakan artisan. Bisa dilakukan dengan cara manual tetapi dengan menggunakan artisan dapat menjadi sederhana prosesnya dan lebih cepat.

Contoh Source Code Laravel

Gambar 2.10 Source Code Laravel


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Tujuan Basis Data

Konsep Dasar MYSQL

Definisi MYSQL

Konsep Dasar WEB

Definisi WEB

Jenis WEB

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Fungsi Black Box Testing

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Jenis-Jenis Elisitasi

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Literatur Review

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT angkasa Pura II

Sumber: www.angkasapura2.co.id[20]

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Unit Warehouse (Pergudangan)

Gambar 3.3 Gambaran Ilustrasi Prosedur Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 Use case diagram pendataan barang bekas pakai

Gambar 3.5 Activity diagram memberikan nota dinas

Gambar 3.6 Activity diagram mengisi form BAPBBP

Gambar 3.7 Activity diagram membuat daftar usulan penghapusan

Gambar 3.8 sequence diagram memberikan nota dinas

Gambar 3.9 sequence diagram memberikan form BAPBBP

Gambar 3.10 Sequence Diagram usulan penghapusan barang bekas

Gambar 3.11 Form BAPBBP

Gambar 3.12 Surat Pelaksanaan Pekerjaan (hasil keputusan lelang)

Gambar 3.13 Gambar Ilustrasi Prosedur Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.14 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.15 Activity Diagram registrasi user

Gambar 3.16 Activity Diagram Request Pengembalian Barang Bekas

Gambar 3.17 Activity Diagram Barang Bekas

Gambar 3.18 Activity Diagram Laporan Barang Bekas

Gambar 3.19 Activity Diagram Lelang

Gambar 3.20 Activity Diagram Laporan Lelang

Gambar 3.21 Sequence Diagram Registrasi User

Gambar 3.22 Sequence Diagram Request Pengembalian Barang Bekas

Gambar 3.23 Sequence Diagram Barang Bekas

Gambar 3.24 Sequence Diagram Laporan Barang Bekas

Gambar 3.25 Sequence Diagram Lelang

Gambar 3.26 Sequence Diagram Laporan Lelang

Gambar 3.27 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 3.28 Prototype Tampilan Login

Gambar 3.29 Prototype Tampilan Dashboard

Gambar 3.30 Prototype Tampilan Menu User

Gambar 3.31 Prototype Tampilan Form User

Gambar 3.32 Prototype Tampilan Menu Permintaan

Gambar 3.33 Prototype Tampilan Menu Form Permintaan Tanggal

Gambar 3.34 Prototype Tampilan Form Permintaan Input Barang Bekas

Gambar 3.35 Prototype Tampilan Form Edit Permintaan

Gambar 3.36 Prototype Tampilan Menu Barang Bekas

Gambar 3.37 Prototype Tampilan Form Input Barang Bekas

Gambar 3.38 Prototype Tampilan Menu Lelang

Gambar 3.39 Prototype Tampilan Form Input Data Lelang

Gambar 3.40 Prototype Tampilan Menu Penghapusan

Gambar 3.41 Prototype Tampilan Form Input Data Lelang

Gambar 3.42 Prototype Tampilan Jadwal Permintaan Pengembalian

Gambar 3.43 Tampilan Menu User

Gambar 3.44 Tampilan Form User

Gambar 3.45 Tampilan Menu Permintaan

Gambar 3.46 Tampilan Form Penginputan Tanggal

Gambar 3.47 Tampilan Form Input Permintaan

Gambar 3.48 Tampilan Form Barang Bekas

Gambar 3.49 Tampilan Form Penghapusan

Gambar 3.50 Tampilan Hasil Input Data Penghapusan

Gambar 3.51 Tampilan Hasil Input Form Barang

Gambar 3.52 Tampilan Form Lelang

Gambar 3.53 Tampilan Hasil Tambah Data Lelang

Gambar 3.54 Tampilan Menu Jadwal

Gambar 3.55 Tampilan Notifikasi Jadwal

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Analisa SWOT pada PT Angkasa Pura II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7 Usecase Skenario Login

Tabel 3.8 Usecase Skenario Dashboard

Tabel 3.9 Usecase Skenario Registrasi User

Tabel 3.10 Usecase Skenario Request Pengembalian

Tabel 3.11 Usecase Skenario Notifikasi Request

Tabel 3.12 Usecase Skenario Barang Bekas

Tabel 3.13 Usecase Skenario Lelang

Tabel 3.14 Usecase Skenario Laporan Barang Bekas

Tabel 3.15 Usecase Skenario Laporan Lelang

Tabel 3.16 Perbedaan sistem berjalan dan diusulkan

Tabel 3.17 Spesifikasi Tabel User

Tabel 3.18 Spesifikasi Tabel Barang

Tabel 3.19 Spesifikasi Tabel Jadwal

Tabel 3.20 Spesifikasi Tabel Permintaan

Tabel 3.21 Spesifikasi Tabel Lelang

Tabel 3.22 Spesifikasi Tabel Penghapusan

Tabel 3.23 Spesifikasi Tabel Role

Tabel 3.24 Spesifikasi Tabel Migration

Tabel 3.25 Spesifikasi Tabel Password_reset

Tabel 3.26 Pengujian Black Box Pada Login

Tabel 3.27 Pengujian Black Box Pada Menu User

Tabel 3.28 Pengujian Black Box Pada Menu Permintaan

Tabel 3.29 Pengujian Black Box Pada Menu Lelang

Tabel 3.30 Pengujian Black Box Pada Menu Penghapusan

Tabel 3.31 Schedule penelitian

Tabel 3.32 Estimasi Biaya




BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode penelitian, perumusan masalah dan tujuan serta manfaat. Maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai perancangan sistem pendataan barang bekas habis pakai pada PT Angkasa Pura II. Adapun beberapa kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Peneliti melakukan penelitian untuk mempermudah admin (Staff Warehouse) dalam melakukan pendataan dan pengelolaan data barang habis pakai dan penyimpanan data lelang pada PT Angkasa Pura II yaitu dengan merancang, membuat serta mengimplementasikan sistem yang dapat digunakan untuk melakukan pendataan barang bekas dan pengolahan data oleh Staff Warehouse kemudian dapat lebih mudah memberikan laporan barang bekas kepada Junior Manager dan Inventory Warehouse Management Manager.
  2. Rancangan sistem informasi pendataan barang bekas dengan menggunakan metode berorientasi objek dengan penggunaan diagram UML Dimana perancangan sistem yang dibuat dapat melakukan klasifikasi (pengkategorian) untuk menentukan jenis-jenis barang yang ada yaitu aktiva dibiayakan, persediaan, dan berbahaya dan beracun (sampah). Hal tersebut di buat agar dapat mempermudah Staff Warehouse untuk melakukan estimasi biaya lelang, jumlah barang yang akan dilelang dan untuk memberikan laporan barang bekas kepada pimpinan warehouse.
  3. Sistem dibuat berdasarkan hasil diskusi dan juga wawancara dengan stake holder sehingga menghasilkan daftar kebutuhan fungsional yang telah dituliskan oleh peneliti dalam bentuk Tabel elisitasi. Kemudian kebutuhan fungsional tersebut di jadikan sebagai dasar dari rancangan sistem yang diusulkan oleh peneliti dalam bentuk sistem informasi pendataan barang habis pakai berbasis web.


Saran

Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki di waktu yang akan datang, terutama dalam membuat perancangan sistem yang diusulkan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya fitur tambahan yang dapat membuat sistem pedataan barang bekas dan pendataan lelang menjadi lebih baik lagi, berikut ini merupakan saran yang dapat dipertimbangkan dalam melakukan penelitian selanjutnya:

  1. Informasi mengenai waktu akan diadakannya lelang dapat dipublishkasikan secara online sehingga masyarakat atau badan usaha yang ingin mengikuti proses lelang dapat lebih banyak mengetahui informasi akan dilakukannya lelang barang bekas pada PT Angkasa Pura II.
  2. Administrasi birokrasi lelang dapat dilakukan secara online seperti persetujuan pimpinan Warehouse sampai pada tingkat General Manager, sehingga proses dilakukannya lelang tidak terlalu lama dan barang bekas tidak menumpuk di gudang PT Angkasa Pura II.




DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sidharta Iwan, Mirna Wati. 2015. Perancangan dan Implemantasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) Berdasarkan Pada Pajak Bumi dan Bangunan. Jurnal Computech & Bisnis. Bandung:STMIK Mardira Indonesia. (Vol. 9, No. 2, Desember 2015).
  2. Haerudin, Ruli Suprianti, Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. (Vol.7 No. 1 September 2013).
  3. Susilowati Emy Budi, Bambang Eka Purnama. 2011. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo. Journal Speed(Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi). Sukoharjo. (Vol.3 No. 4 2011).
  4. Sidh, Rahmahwati. 2013. Peranan Brainware Dalam Sistem Informasi Manajemen. Jurnal Computech & Bisnis. Bandung:Balai Informasi Teknologi. (Vol.7 No.1 - Juni 2013).
  5. Marc. 2015.
  6. Sunarya Lusyani, Mukti Budiarto, Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. (Vol. 9 No. 1 - September 2015).
  7. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:CV Andi Offset.
  8. Sumber gambar siklus pengolahan informasi : www.pro.co.id (diakses pada tanggal 12 Maret 2018).
  9. Irwansyah Edi, dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:Deepublish.
  10. Aris, Donatus Agus Andriyanto, Yudha Surya Putra. 2016. Aplikasi Sistem Penjualan Perlengkapan Taekwondo Berbasis Online Pada Toko Sport Taekwondo Mawar Hitam Kab. Tangerang. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja (Vol. 2 No. 1 - Februari 2016).
  11. 11,0 11,1 Maulani Giandari, Kartika Chandra Buana Sejati, Siti Pujianingsih. 2016. ICIT. Sistem Informasi Pengelolaan Data Pembinaan Kegiatan Kerja Narapidana Berbasis Website pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. (Vol. 2 No. 1. Feb.2016).
  12. Indah Ika Nur. 2013. Pembuatan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Sehat Jaya Elektronik Pacitan. Indonesian Jurnal On Computer Science-Speed (IJCSS). Surakarta:Universitas Negeri Surakarta. (Vol. 10 No. 2 - Mei 2013).
  13. Lestari dkk. 2015.
  14. Sunarya Abas, Ely Nuryani, dan Mochamad Yusuf Romdoni. 2015. Sistem Informasi Manajemen Program Keluarga Harapan Pada Dinas Sosial Kabupaten Serang. Jurnal CICES. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. (Vol. 1 No. 1 – Agustus 2015).
  15. 15,0 15,1 Athoillah Muhammad dan M.Isa Irawan. Perancangan Sistem Informasi Mobile Berbasis Android Untuk Kontrol Persediaan Barang Di Gudang. Jurnal Sains Dan Seni Pomits. Surabaya:Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (Vol. 1, No. 1 2013).
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Sumber gambar UML diagram : www.circle.visual-paradigm.com (diakses pada tanggal 15 Maret 2018).
  17. Sumber gambar analisa SWOT : www.projectsmart.co.uk (diakses pada tanggal 17 Maret 2018).
  18. Sumber gambar logo Laravel : www.yesserie.com (diakses pada tanggal 17 Maret 2018).
  19. Sumber gambar proses MVC : www.maniacms.web.id (diakses pada tanggal 18 Maret 2018).
  20. Sumber gambar struktur organisasi : www.angkasapura2.co.id (diakses pada tanggal 20 Maret 2018).





LAMPIRAN

File Lampiran



Contributors

Astri Wulan Sari