TA1411381764

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA SMK PANCAKARYA

TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM :
1411381764
Nama :


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STAFF

BERBASIS WEB PADA SMK PANCAKARYA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM :
1411381764
Nama :
Jenjang Studi :
Diploma 3
Jurusan :
Manajemen Informatika
Konsentrasi :
Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA INFORMATIKA
       
Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M. Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom,MTI)
NIP : 000603
       
NIP : 073009

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA SMK PANCAKARYA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM :
1411381764
Nama :

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Triyono, S.Kom)
       
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 05078
       
NID : 14019

AKADEMIK MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA SMK PANCAKARYA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM :
1411381764
Nama :

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMIK MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BERBASIS WEB PADA SMK PANCAKARYA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM :
1411381764
Nama :
Jenjang Studi :
Diploma 3
Jurusan :
Manajemen Informatika
Konsentrasi :
Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411381764

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang merupakan bagian dari sumber belajar yang harus dimiliki oleh setiap sekolah. Karena perpustakaan sekolah sangat membantu dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, proses kegiatan yang ada di perpustakaan meliputi pengolahan data dan pelayanan. Namun sistem yang digunakan saat ini masih bersifat manula sehingga belum terintegrasi dengan baik serta belum menggunakan internet. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi membuat manusia berfikir untuk bekerja lebih efektif dan efesien. Salah satu cara untuk agar sistem dapat lebih efektif dan efesien yaitu dengan memanfaatkan fasilitas website yang dapat terhubung ke internet. Maka dirancang suatu sistem informasi berbasis web yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam mencari informasi dan mempermudah dalam melakukan booking sebelum peminjaman buku serta memudahkan petugas dalam proses pengolahan data meliputi pendataan anggota, pendataan buku, peminjaman buku, pengembalian buku serta pembuatan laporan.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Perpustakaan, Internet, Booking, Website

ABSTRACT

SMK Pancakarya Library Tangerang is part of the learning resources that must be owned by every school. Because the school library is very helpful in the process of teaching and learning activities in schools, the process of activities in the library include data processing and services. But the system used today is still elderly so it has not been well integrated and not yet using the internet. With the development of information technology makes people think to work more effectively and efficiently. One way to make the system more effective and efficient is by utilizing the website facilities that can connect to the internet. Then designed a web-based information system that is expected to meet the needs of users in finding information and facilitate the booking before lending the book and facilitate officers in the process of data processing including member data collection, book collection, book lending, return of books and making reports.

Keywords: Information System, Library, Internet, Booking, Website



KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMK PANCAKARYA TANGERANG".

Tujuan dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini antara lain memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Manajemen Informatika pada Akademik Manjemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja.

Dalam penyusunan laporan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.

  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur (Pudir) I AMIK Raharja Informatika.

  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, M.T.I selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika.

  4. Bapak Triyono, S.Kom selaku pembimbing 1 (kesatu) dan Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku pembimbing 2 (kedua) yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti.

  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.

  6. Bapak Agus Susanto, S.Kom selaku stakeholder SMK Pancakarya Tangerang, yang telah memberikan banyak pengarahan dalam menyusun laporan penelitian.

  7. Bapak Wiharto Wardono, S.Pd selaku staff perpustakaan SMK Panckarya Tangerang, yang telah membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

  8. Kedua orang tua, adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

  9. Semua sahabat dan teman yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan peneliti.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya.

Oleh karena itu, peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan ini selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.


Tangerang, Januari 2018
Diah Minarsih
NIM. 1411381764

Daftar isi



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pengklasifikasian Sistem

Tabel 3.1. Jurusan/Program Keahlian SMK Pancakarya Tangerang

Tabel 3.2.Faktor-Faktor Internal dan Eksternal (Analisa SWOT)

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Keterangan MDI

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Keterangan TOE dan LMH

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 3.9. Tabel Anggota

Tabel 3.10. Tabel Booking

Tabel 3.11. Tabel Booking Detail

Tabel 3.12. Tabel Buku

Tabel 3.13. Tabel Bulan

Tabel 3.14. Tabel Denda

Tabel 3.15. Tabel Kategori

Tabel 3.16. Tabel Level

Tabel 3.17. Tabel Pinjam

Tabel 3.18. Tabel Pinjam Detail

Tabel 3.19. Tabel Profile

Tabel 3.20. Tabel User

Tabel 3.21. Pengujian Black Box Testing

Tabel 3.22. Schedule Time

Tabel 3.23. Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Gambar 2.2. Analisis SWOT

Gambar 3.1. SMK Pancakarya Tangerang

Gambar 3.2. Struktur Organisasi SMK Pancakarya Tangerang

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perpustakaan SMK Pancakarya

Gambar 3.4. Use Case Diagram Pendataan Buku

Gambar 3.5. Use Case Diagram Pendataan Anggota

Gambar 3.6. Use Case Diagram Peminjaman Buku

Gambar 3.7. Use Case Diagram Pengembalian Buku

Gambar3.8. Use Case Diagram Pembuatan Laporan

Gambar 3.9. Sequence Diagram Pendataan Buku

>Gambar 3.10. Sequence Diagram Pendataan Anggota

Gambar 3.11. Sequence Diagram Peminjaman Buku

Gambar 3.12. Sequence Diagram Pengembalian Buku

Gambar 3.13. Sequence Diagram Pembuatan Laporan

Gambar 3.14. Activity Diagram Pendataan Buku

Gambar 3.15. Activity Diagram Pendataan Anggota

Gambar 3.16. Activity Diagram Peminjaman Buku

Gambar 3.17. Activity Diagram Pengembalian Buku

Gambar 3.18. Activity Diagram Pembuatan Laporan

Gambar 3.19. Use Case Diagram Sistem Perpustakaan Usulan

Gambar 3.20. Sequence Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Petugas)

Gambar 3.21. Sequence Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Kepala Perpustakaan)

Gambar 3.22. Sequence Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Anggota)

Gambar 3.23. Activity Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Petugas)

Gambar 3.24. Activity Diagram Sistem Perpustakaan Uuslan (Kepala Perpustakaan)

Gambar 3.25. Activity Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Anggota)

Gambar 3.26. Class Diagram Sistem Perpustakaan Usulan

Gambar 3.27. Tampilan Login (Petugas & Kepala Perpustakaan)

Gambar 3.28. Tampilan Login (Anggota)

Gambar 3.29. Tampilan Menu Beranda (Petugas)

Gambar 3.30. Tampilan Menu Beranda (Kepala Perpustakaan)

Gambar 3.31. Tampilan Menu Beranda (Anggota)

Gambar 3.32. Tampilan Form Peminjaman (Petugas)

Gambar 3.33. Tampilan Form Pengembalian (Petugas)

Gambar 3.34. Tampilan Menu Anggota (Petugas)

Gambar 3.35. Tampilan Form Anggota (Petugas)

Gambar 3.36. Tampilan Menu Booking Buku (Petugas)

Gambar 3.37. Tampilan Menu Booking Buku (Anggota)

Gambar 3.38. Tampilan Print Laporan Data Anggota (Petugas)

Gambar 3.39. Tampilan Print Laporan Data Buku (Petugas)

Gambar 3.40. Tampilan Print Laporan Data Peminjaman (Petugas)

Gambar 3.41. Tampilan Print Laporan Data Pengembalian (Petugas)

Gambar 3.42. Tampilan Menu Pengaturan User (Petugas)

Gambar 3.43. Tampilan Menu Pengaturan Profil Sekolah (Petugas)

Gambar 3.44. Tampilan Menu Pengaturan Denda Keterlambatan (Petugas)

Gambar 3.45. Tampilan Menu Buku (Petugas)

Gambar 3.46. Tampilan Form Buku (Petugas)

Gambar 3.47. Tampilan Menu Kategori Buku (Petugas)

Gambar 3.48. Tampilan Menu Buku Baru (Anggota)

Gambar 3.49. Tampilan Koleksi Buku (Anggota)

Gambar 3.50. Tampilan History (Anggota)

Gambar 3.51. Tampilan Pengaturan Akun (Anggota)


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa era globalisasi saat ini dirasakan telah semakin meningkat pesat terutama dalam bidang pendidikan. Karena pendidikan merupakan kunci dari masa depan. Pendidikan adalah hal yang paling mendasar bagi masyarakat, karena pendidikan dapat membuat masyarakat menjadi lebih maju untuk bersaing dalam menghadapi era globalisasi. Pendidikan dapat diraih kapan dan dimana saja, salah satunya yaitu di sekolah. Sekolah merupakan salah satu organisasi penyedia layanan pendidikan yang harus mampu menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh segala pihak secara cepat dan tepat.

Salah satu hal yang dapat menunjang dalam meningkatkan pelayanan penyedia informasi di sekolah yaitu perpustakaan. Perpustakaan dalam memberikan informasi juga harus menyediakan fasilitas yang memadai, yaitu ruangan yang nyaman, udara yang sejuk dan tata ruangan yang rapi serta ditambah adanya internet gratis (wifi) yang diperuntukkan agar siswa/I merasa lebih nyaman ketika berada di perpustakaan.

Saat ini sistem informasi perpustakaan yang berjalan pada SMK Pancakarya Tangerang masih bersifat manual, sistem pengolahan datanya masih berbentuk buku besar. Dalam melakukan pelayanan terhadap siswa, petugas perlu memakan waktu relatif lama dalam menanganinya. Ketika anggota meminjam buku petugas harus mencatat pada buku besar dan setelah dikembalikan petugas harus mencari satu per satu nama peminjam buku tersebut dan mencatat data pengembalian buku. Selain itu proses pelayanan terhadap siswa/i juga belum cukup baik, jadi banyak siswa/i yang enggan untuk membaca atau meminjam buku di perpustakaan karena pelayanan yang masih kurang maksimal dan karena banyaknya buku di perpustakaan yang berjumlah ± 1000 buku, membuat para anggota kesulitan dalam mencari dan mengetahui buku-buku apa saja yang ada di perpustakaan, bahkan terkadang buku yang ingin dipinjam tidak ada dikarenakan sedang dipinjam. Perpustakaan memerlukan suatu sistem informasi yang dapat membantu para anggota dalam mencari informasi atau referensi dalam data-data buku yang diperlukan, melakukan pemesanan/booking buku untuk peminjaman buku dan perpustakaan juga membutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk proses pengolahan data, penyimpanan data, melihat kembali data dan menyalurkan informasi yang tepat dan akurat.

Untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang ada, perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang perlu dikelola dengan baik menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi, dimana sistem yang akan dibuat yaitu sistem informasi perpustakaan berbasis web yang diharapkan dapat mempermudah siswa/i dalam mendapatkan informasi, melakukan pemesanan/booking buku yang akan dipinjam secara online dimanapun dan kapan pun dan mempermudah petugas dalam melakukan pengolahan data seperti pendataan anggota, pendataan buku, peminjaman buku, pengembalian buku sampai dengan pembuatan/penyusunan laporan secara cepat dan akurat. Dengan adanya sistem tersebut juga diharapkan dapat diakses oleh siswa/i kapan dan dimana saja secara online melalui jaringan komputer yang sudah terkoneksi ke internet maupun menggunakan telepon seluler yang memiliki fitur internet. Maka, berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian untuk dibuat menjadi Laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMK Pancakarya Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian dan latar belakang penelitian diatas, maka disimpulkan ada beberapa rumusan masalah yang dibahas, sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi perpustakaan yang berjalan saat ini pada SMK Pancakarya Tangerang ?

  2. Apakah proses pelayanan dan pengolahan data pada perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi perpustakaan berbasis web dan dapat menyediakan layanan online untuk pemesanan/booking buku yang ingin dipinjam dan pengolahan data pada SMK Pancakarya Tangerang ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan yang akan diuraikan didalam laporan penelitian ini tidak menyimpang dan tetap mengarah pada sasaran yang dituju. Ruang lingkup yang dibahas yaitu pengolahan data seperti pendataan anggota, pendataan buku, peminjaman buku, pengembalian buku, denda sampai dengan pembuatan laporan yang dilakukan oleh petugas serta pemesanan/booking buku yang akan dipinjam secara online oleh anggota perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penyusunan laporan penelitian ini peneliti memiliki beberapa tujuan penelitian, sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem informasi perpustakaan yang berjalan pada SMK Pancakarya Tangerang.

  2. Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang terkait dengan proses pelayanan dan pengolahan data pada perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang.

  3. Untuk merancang sistem informasi perpustakaan berbasis web yang berfungsi untuk melakukan pemesanan/booking buku yang akan dipinjam dan pengolahan data secara online pada SMK Pancakarya Tangerang.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat penelitian, diantaranya :

  1. Dapat menjadi perpustakaan yang lebih efektif dan efesien untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi perpustakaan pada SMK Pancakarya Tangerang.

  2. Dapat mempermudah anggota perpustakaan untuk mencari informasi data buku dan melakukan pemesanan/booking buku yang akan dipinjam secara online.

  3. Dapat mempermudah petugas dalam melakukan pengolahan data secara online pada perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang.

Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan penyusunan laporan penelitian dan perancangan, menggunakan beberapa metode penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan, sehingga dapat memperoleh suatu hasil yang sesuai seperti yang diharapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan, sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

  2. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengolahan data dan pelayanan pada perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam penyusunan laporan dan perancangan sistem tersebut.

  3. Wawancara

  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang bersangkutan dengan objek yang berkaitan tentang sistem informasi perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang yang sedang berjalan saat ini, dalam hal ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan Bapak Agus sebagai stakeholder dan Bapak Wiharto Wardono selaku satff/petugas perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  5. Studi Pustaka

  6. Metode yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yaitu dengan mencari bahan referensi yang berkaitan atau mendukung dalam penyusunan laporan penelitian melalui beberapa sumber (literature), seperti buku-buku, majalah, artikel, karya ilmiah dan internet yang erat kaitannya dengan permasalahan yang ada untuk kebutuhan analisa dan perancangan terkait dengan laporan penelitian ini.

Metode Analisa

Kegiatan analisa merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh fakta dan informasi hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis menggunakan metode dan teknik yang tepat. Dalam metode analisa ini menggunakan metode SWOT, dimana metode ini menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang ditentukan oleh 4 (empat) aspek yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats). Analisa SWOT ini dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkan ke dalam gambar matrik SWOT dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (Strengths) mampu memperoleh suatu keuntungan dan memanfaatkan sebuah kesempatan (Opportunities) yang ada, kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan (Weakness) yang dapat mencegah keuntungan dari sebuah kesempatan (Opportunities), bagaimana cara kekuatan (Strengths) menghadapi suatu ancaman (Threats) yang ada, dan terakhir bagaimana cara mengatasi kelemahan (Weakness) yang dapat membuat suatu ancaman (Threats) menjadi nyata.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan program yang diusulkan ini, metode yang digunakan yaitu metode perancangan yang berorientasi objek melalui tahap pemodelan Unified Modeling Language (UML). Secara umum pemodelan Unified Modeling Language (UML) merupakan “bahasa” untuk visualisasi, spesifikasi, kontruksi, serta dokumentasi. Metode ini yaitu metode dari sistem ke modul yang lebih kecil untuk memudahkan dalam menganalisa, dimana pemodelan diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition. Dalam metode perancangan juga harus mengetahui kebutuhan dari stakeholder dengan bantuan elisitasi. Elisitasi dilakukan melalui 3 (tiga) tahap yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan proses akhir yaitu final draft elisitasi.

Metode Pengujian/Testing

Metode pengujian yang diajukan untuk menguji sistem informasi perpustakaan berbasis web pada SMK Pancakarya Tangerang yaitu menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan suatu metode pengujian perangkat lunak (software) yang berfokus pada sisi fungsional, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah software sudah sesuai dengan yang diharapkan). Kebenaran pengujian dilihat dari keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran dan hasil keluaran tersebut, fungsi dari program dalam memenuhi kebutuhan pengguna dapat dilihat, diukur dan diketahui kesalahannya.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa teori umum dan teori khusus yang terkait dengan penelitian serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III. PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum SMK Pancakarya Tangerang seperti sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan sistem yang berjalan, alternatif pemecahan masalah, analisa sistem, tata laksana sistem yang diusulkan, rancangan basis data, user requirment, kongfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.

BAB IV. PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, dimana pada bab ini diuraikan beberapa kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan juga memberikan saran yang dapat bermanfaat untuk semua.

DAFTAR PUSTAKA

Halaman ini berisikan literature yang digunakan sebagai referensi atau landasan dalam penyusunan laporan penelitian.

LAMPIRAN

Halaman ini memuat data-data atau lembaran-lembaran pendukung laporan penelitian.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

“Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. (Susanto, 2017:18)[1]

“Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting element forming collective entities”. (Arnold & Jon, 2015:675).[2]

“Sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”. (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:29)[3].

Berdasarkan beberapa definisi diatas sistem adalah suatu kumpulan jaringan kerja yang saling terhubung dan terorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem yaitu sebagai berikut : (Sutanta dalam Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:35-38)[3].

  1. Komponen (Components)

    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan (Environment)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berbeda di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka (Interface)

    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjabatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap berinteraksi dan berkomunikasi.

  5. Masukan (Input)

    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagian bahan yang akan diolah lebih lanjut lagi untuk mengahsilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolah (Processing)

    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu juga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai saran sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feedback)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem-sistem yang ada dapat diklasifikasikan kedalam bentuk yang lebih spesifik. Untuk itu diperlukan adanya kriteria-kriteria dasar yang mampu membedakan antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya seperti dapat dilihat pada tabel 2.1. di bawah ini. (Susanto, 2017:27-30)[1]

Gambar 2.2. Pengklasifikasian Sistem

Sumber : Susanto, Azhar

  1. Sistem terbuka dan tertutup

    Sebuah sistem dikatakan terbuka menurut Ludwiq Von Bertalanffy bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungan.

  2. Sistem buatan manusia dan Tuhan (Allah)

    Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalanya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Kita adalah sistem yang ada secara alamiah semikian pula dengan pohon-pohon yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan contoh lain dari sistem buatan manusia.

  3. Sistem Berjalan dan Konseptual

    Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunannya sistem itu sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini.

  4. Sering timbul pertanyaan sistem mana yang benar. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna atau sistem yang dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efesiensi dan kecepatan.

  5. Sistem Sederhana dan Komplek

    Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau sub sistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran.

  6. Dalam bentuknya yang paling mendasar, sistem ini terdiri dari satu orang yang membawa setumpuk koran dari penerbit dan mendistribusikan koran-koran tersebut dari pintu ke pintu. (Kontrol baik dilaksanakan ketika pelanggan koran mengeluh bahwa mereka tidak menerima koran). Sebuah sistem yang komplek jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti dalam organisasi perusahaan besar.

  7. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan

    Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya misalkan sistem listrik ditempat dimana kita tinggal yang dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat diukur. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan kinerjanya. Organisasi perusahaan misalnya merupakan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya.

  8. Sementara dan Selamanya

    Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pemilu misalnya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pembagian jatah sembako digunakan selamanya. Istilah selamanya disini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa sistem lalulintas itu tetap digunakan untuk waktu yang sangat lama terlepas dari apakah sudah berubah atau belum karena mengalami evolusi.

  9. Ada Secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik

    Akhirnya, sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik; kita daat menyentuhnya atau merasakannya, mengambil fotonya, menunjuknya, atau mengoperasikannya. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi bukanlah merupakan organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto menunjuk komponen tertentu dari sistem ini seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik.

  10. Sistem, Subsistem dan Supersistem

    Berdasarkan tingkatannya/hirarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Perbedaan yang ada memiliki dampak yang cukup kuat didalam praktek terutama dalam hal optimalisasi dan di dalam pendekatan sistem. Super sistem biasanya tidak diartikan sebagai kebalikan dari sub sistem, supersistem merupakan sistem yang sangat besar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem apapun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil seperti halnya perekonomian dianggap sebagai supersistem bagi suatu organisasi perusahaan.

  11. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

    Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak. Suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya disebut sebagi sistem yang adaptif. Makhluk hidup tingkat tinggi seperti manusia dan hewan melakukan adaptasi pada saat menemukan perlakuan yang berbeda dari lingkungannya atau perubahan sosialnya. Teori evolusi didasarkan kepada konsep ‘adaptif system’. Kita melihat bahwa perusahaan yang sukses adalah perusahaan-perusahaan yang dapat beradaptasi dengan setiap perubahan yang mempengaruhinya. Sedangkan kegagalan ditunjukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

“Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”. (Susanto, 2017:40)[1]

“Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis”. (Indrajani, 2014:2)[4]

“Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah”. (Suprihadi, dkk, 2013:310)[5].

Kesimpulan dari beberapa definisi diatas, data adalah sebuah fakta yang masih bersifat mentah yang perlu diolah agar menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Klasifikasi Data

Data dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:71-72)[3].

  1. Berdasarkan Sifat Data

    Berdasarkan sifat data, dikenal:

    1. Data Kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. Contoh: dari 997 nelayan di kecamatan A, 354 orang adalah nelayan penuh, 455 orang adalah nelayan sambilan utama, dan 168 orang adalah nelayan sambilan bukan utama;

    2. Data kualitatif (qualitatif data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori. Contoh: kondisi tempat pelelangan ikan di Desa Ulo-Ulo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan sangat buruk.

    3. Berdasarkan Sumber Data

  2. Berdasarkan sumber data dikenal:

    1. Data internal (internal data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data);

    2. Data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dapat dikelompokkan :

    - Data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tulisan yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data;

    - Data eksternal sekunder (secondary external data), yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirecly external data.

  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya

  4. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi :

    1. Data primer, yaitu data dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber dan datanya belum diolah. Contoh : hasil pengamatan beberapa parameter oseanografis daerah penangkapan ikan cakalang dan jumlah hasil tangkapan per trip perikanan pole and line yang didapatkan dari hasil pengamatan langsung di lapangan oleh Achmar Malawwa, dkk.

    2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulnya.

  5. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi :

    1. aData sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi;

    2. Data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.

  6. Berdasarkan Dinamika Data

    Berdasarkan dinamikanya, data dapat dikelompokkan menjadi:

    1. Data statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.

    2. Data semi dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan;

    3. Data dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

  7. Berdasarkan Skala Pengukurannya

    Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Nilai Data

Nilai Data yaitu bahwa suatu data yang bernilai harus memenuhi 3 (tiga) ketentuan, antara lain : (Donosepoetro dalam Ardi, 2016:15-16)[6]

  1. Ketelitian Data

    Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan apabila observasi yang menghasilkan data itu diulangi.

  2. Komparabilitas Data

    Suatu pengukuran pada hakekatnya dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu terhadap suatu standar.

  3. Validitas Data

    Suatu data dapat saja mempunyai kulaitas yang baik, tetapi belum tentu valid atau berguna, jika tidak menunjang tercapainya tujuan si pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

“Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.(Susanto, 2016:40)[1]

“Real information concerning a decision maker’s behavior and environment is imperfect, qualitative, and, as a result, often described in natural language”. (Aliev, 2013)[7]

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. (Maimunah, dkk, 2012:57)[8]

Berdasarkan beberapa definisi tersebut disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah atau sekumpulan data yang diproses menjadi keluaran yang memili arti dan berguna bagi penerima.

Komponen Kualitas Informasi

Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya. Jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar enam komponen.

Adapun keenam komponen informasi tersebut adalah sebagai berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:84-85)[3].

  1. Root of information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada padatahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Contoh yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

  2. Bar of information, yaitu komponen batang dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal dapat dipahami. Contoh, jika membaca headline dalam sebuah surat kabar, untuk memahami lebih jauh, tentu harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline dapat dipahami secara utuh.

  3. Branch of information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Contoh, informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus atau perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

  4. Stick of information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi. Informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap terhadap informasi lain. Contoh informasi yang muncul ketika seseorang mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan proses kegiatan maka untuk menyempurnakannya memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang telah dimilki.

  5. Bud of information, yaitu komponen informasi yang bersifat semi-mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai dengan kebutuhannya. Contoh, bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

  6. Leaf of inforamtion, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung serta lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi muncul. Informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang kehadirannya sudah pasti muncul.

Keenam komponen tersebut menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yang valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan.

Ciri – Ciri Informasi

Enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut : (Darmawan dalam Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:86)[3].

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.

  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.

  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.

  5. Accurancy of information (ketepatan informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.

  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Ciri-ciri informasi tersebut idealnya dimiliki oleh informasi yang dibutuhkan ketika akan memutuskan atau membuat kebijakan tertentu sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.

Karakteristik Informasi

Karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagi berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91-92)[3].

  1. Information must be pertinent. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).

  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa memiliki atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.

  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah digunakan tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  4. Relevan. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kualitas Informasi

Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan. Atribut-atribut kualitas informasi dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi dan untuk mengembangkan strategi kualitas informasi untuk semua organisasi. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut : (Maniah, dkk, 2017:2-6)[9]

  1. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas :

  2. - Accurancy

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesengajaan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

    - Objectiviy

    Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deskripsi produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

    - Believability

    Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpa memeriksanya. Believability adalah subyektif yang berbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

    - Reputation

    Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

  3. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas:

  4. - Accessibility

    Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

    - Access Security

    Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

  5. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas :

  6. - Relevancy

    Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

    - Value Added

    Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

    - Timeliness

    Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

    - Completeness

    Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    - Amount of Information

    Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

  7. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :

- Interpretability

Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

- Ease of Understanding

Ease of understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

- Concise Representation

Concise representation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

- Concistent Representation

Concistent representation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

- Ease of Manipulation

Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikombinasikan dengan informasi lainnya dan dikirmkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

Siklus Hidup Informasi

Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diinformasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang atau tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi : (Maniah, dkk, 2017:2)[10]

  1. Bagaimana informasi diciptakan : systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environment (berhubungan dengan lingkungan.

  2. Bagaimana infromasi disampaikan : one-to-many presentation, white paper, web site FAQ, web site informational. Web site directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke web site tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.

  3. Bagaimana informasi setelah dikelola : kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.

  4. Jenis informasi yang diciptakan : tacit (diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network web site/intranet, knowlegde management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.

  5. Nilai Sumber : usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

Tipe Informasi

Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan, tetapi juga mempunyai peranan yang lebih penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi sumber daya, pengukuran, dan pengendalian.

Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan informasi pada manajemen mengenai permasalahan yang terjadi dalam organisasi untuk menjadi bukti yang berguna dalam menentukan tindakan.

Sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu sebagai berikut : (Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014:91)[3].

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information), yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja pesonelnya.

  2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information), yaitu membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.

  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information), yaitu informasi untuk membantu para manager atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”. (Susanto, 2017:55)[1]

“Sistem informasi adalah suatu bentuk sistem komunikasi dimana data direpresentasikan dan diproses sebagai bentuk memori sosial”. (Bettaliyah, 2016:841)[11]

“Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”. (Indrajani, 2014:3)[4]

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu organisasi atau gabungan dari manusia yang mengolah data menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras sesuai prosedur, sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.

Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari komputer, intruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian : (Bettaliyah, 2016:842)[11]

- Sistem Informasi Manajemen

- Sistem Informasi Keputusan

- Sistem Infromasi Eksekutif

- Sistem Informasi Transaksi

Fungsi Sistem Informasi

Berikut merupakan fungsi sistem informasi, antara lain : (Bettaliyah, 2016:842)[11]

- Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu danakurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.

- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem infromasi secara kritis.

- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

- Mengidentifkasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem infromasi.

- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

“Analisis Sistem adalah studi tentang sistem bisnis yang sedang berjalan dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan permintaan-permintaan pemakai sistem dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi”. (Susanto, 2017:332)[1]

“Analisis sistem yaitu dilakukan pada setiap tahap ini yaitu menganalisis, mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh sistem yang ada saat ini dan siapa saja yang terlibat di dalamnya”. (Hamdani, 2015:182)[12]

“In the analysis to follow, we will give insights into the utilization and specific value of first, second and third person perspectives”. (Wina Smeenk, dkk, 2016:34)[13].

Berdasarkan beberapa pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merancang suatu sistem yang baru atau melakukan pengembangan terhadap sistem yang ada.

Fungsi Analisa Sistem

Fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut : (Haerudin, 2013:117)[14]

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem adalah menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Langkah – Langkah Analisa Sistem

Dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Pada tahap ini diberikan penilaian terhadap sistem yang lama dan dipelajari kelemahan yang ada serta mencari beberapa alternatif pemecahan masalah. Di dalam tahap ini terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan yaitu :(Alhamidi, 2016:82)[15]

  1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analyze, yaitu menganalisa sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

“Perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah tahap analisis, yaitu tahap pemikiran dalam membentuk sistem agar dapat terimplementasi dengan baik sesuai perencanaan”.(Bettaliyah, 2016:847)[11]

“Perancangan sistem yaitu merancang/memodelkan sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis dari sistem berjalan sehingga menghasilkan model baru yang akan diusulkan disertai dengan rancangan database dan rancangan aplikasi/program”.(Hamdani, 2015:182)[12]

“Perancangan sistem merupakan suatu proses pemecahan masalah yang dihadapi dan bertujuan untuk membangun sebuah sistem yang dapat memenuhi sasaran, kebutuhan, dan tujuan yang ingin dicapai”.(Aminudin, 2014)[16].

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu gambaran sebagai sketsa dalam melakukan rancangan suatu sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :(Darmawan dan Kunkun, 2013:228)[17]

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (end-user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).




Teori Khusus

Konsep Dasar Perpustakaan Sekolah

Definisi Perpustakaan

“Perpustakaan adalah suatu tempat, berupa sebuah ruangan atau gedung yang berisi buku-buku dan bahan lain untuk bacaan, studi, atau pun rujukan”. (Random House dalam Mujilahwati dan Sabilal, 2014:554)[18]

”Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan”. (UU Perpustakaan Bab 1 Pasal 1)[19]

Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan perpustakaan adalah tempat untuk menyediakan informasi yang bermafaat melalui koleksi buku, majalah, artikel karya ilmiah dan sebagainya.

Definisi Perpustakaan Sekolah

“Perpustakaan sekolah ialah sarana penunjang pendidikan yang bertindak di satu pihak sebagai pelestari ilmu pengetahuan dan di lain pihak sebagai sumber bahan pendidikan yang akan diwariskan kepada generasi yang lebih media”. (Legowo, 2015:3)[20]

”Perpustakaan Sekolah/Madrasah adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di sekolah/madrasah.pendidikan”. (UU Perpustakaan Bab 1 Pasal 1)[19]

Berdasarkan beberapa pendapat di atas. Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan oleh suatu sekolah yang dijadikan sebagai tempat menambah wawasan dan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Fungsi Perpustakaan Sekolah

Atas dasar pengertian di atas mengenai perpustakaan sekolah, maka fungsi perpustakaan sekolah dapat di paparkan sebagai berikut : (Legowo, 2015:3)[20]

  1. Fungsi Edukatif

  2. Fungsi Informatif

  3. Fungsi Tanggung Jawab Administratif

  4. Fungsi Riset

  5. Sarana Rekreatif

Definisi Peminjaman

“Pinjaman adalah buku yang di pinjam bukanlah benar-benar milik kita, tetapi dapat diperpanjang dan kita harus mengakhirinya dengan mengembalikan buku tersebut, untuk dapat di pinjam pengguna yang lain”. (Joner Hasiguan dalam Rahardian, 2014:2)[20]

Definisi Pengembalian

“Pengembalian merupakan proses dimana anggota harus mengembalikan buku-buku yang telah dipinjamnya dalam batas waktu yang telah ditentukan”. (Rahardian, 2014:2)[21]

Definisi Pustakawan

”Pustakawan adalah sesorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. (UU Perpustakaan Bab 1 pasal 1)[19]

Pemesanan/Booking

Booking disebut juga pemesanan. Misalkan anggota perpustakaan ingin meminjam buku, lalu untuk lebih menghemat waktu anggota perpustakaan bisa melakukan booking buku tersebut, sehingga ketika anggota perpustakaan datang ke perpustakaan tidak perlu mencari buku karena buku yang ingin dipinjam tersedia dan sudah disiapkan oleh petugas, dengan itu petugas tidak akan memberikan buku yang sudah di booking kepada peminjam yang lain.

Definisi Buku

“Buku merupakan bentuk cetakan yang tidak bisa dijauhkan dari aktivitas belajar mengajar”. (Ilmu Pendidikan, 2014)

Terdapat 2 jenis koleksi buku yang ada di perpustakaan sekolah secara umum. Jenis buku yang ada di perpustakaan sekolah tersebut antara lain : (Suwarno dalam Ilmu Pendidikan, 2014)[22]

  1. Buku Bacaan

  2. Buku bacaan merupakan buku yang digunakan sebagai bahan bacaan. Buku bacaan ini memuat materi-materi serta referensi yang informatif. Buku bacaan ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, antara lain :

    - Buku Bacaan Fiksi, buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita dan dapat memberikan hiburan, ketenteraman pikiran, dan ketenangan.

    - Buku Bacaan Non-Fiksi, buku tentang ilmu pengetahuan dan dimaksudkan untuk menambah pengetahuan para pembacanya.

    - Buku Bacaan Fiksi Ilmiah, buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita serta juga berdasarkan ilmu pengetahuan yang relevan sehingga mampu mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah pembaca.

  3. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah buku yang ditulis dan dihasilkan dari studi maupun kegiatan ilmiah yang disajikan dalam berbagai bentuk yang dapat mempengaruhi daya intelektual pembaca. Contoh buku yang termasuk dalam jenis buku ilmiah ini misalnya laporan penelitian, jurnal, handbook, buku teks dans sejenisnya.

Kedua jenis buku diatas merupakan jenis buku-buku yang umumnya digunakan sebagai referensi, sumber belajar atau bahan ajar dalam pembelajaran. Buku-buku bacaan dan buku-buku ilmiah merupakan jenis buku yang pantas untuk mengisi rak-rak perpustakaan sekolah. Pembelajaran akan sangat banyak tertolong dengan adanya buku-buku dari jenis buku bacaan dan buku ilmiah.

SMK

“Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK adalah bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional, yang mempunyai peranan penting di dalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)”.[23]


Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

A UML is a standard modeling Language to model the real world in the field of software engineering. A UML diagrams is partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existance. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts. (Fergus U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka, 2016:506)[24]

“Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”. (Warsito, dkk, 2015:29)[25]

“Unified Modeling Language or UML is defided as standardized geral purpose modeling language in the field of object-oriented sofware engineering”. (Lee, 2012:159-161)[26]

“The Unified Modeling Language (UML) is a family of grapichal notations, backed by a single meta-model that help in describing the designing software systems, particularly software systems built using the object oriented (OO) style”. (Seth, dkk, 2012:17)[27]

Dari beberapa definisi diatas ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah alat yang digunakan untuk pemodelan dalam merancang dan mendesain suatu program yang berorientasi objek.

Jenis - Jenis Unified Modeling Language (UML)

Terdapat beberapa jenis-jenis Unified Modeling Language (UML) diantaranya adalah :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case atau diagram use case menggambarkan kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Sugiarti dalam Wardhani, 2014:17-18)[28]

    Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu actor dan use case.

    - Actor: merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari actor berbentuk orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.

    - Use case: merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

    “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. (Murad, dkk, 2013:57)[29]

  3. Sequence Diagram

  4. Diagram sequence merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku objek kepada use case dengan mendeskripsikan proses objek dengan pesan yang dikirmkan. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:22)[28]

    “A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Vani, 2015:1215).[29].[30]

  5. Activity Diagram

  6. Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem, tetapi bukan aktivitas aktor. Diagram aktivitas juga menggambarkan bagaimana alur sistem berawal, pilihan (decision) yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir alur sistem tersebut. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:24)[28]

    Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagaram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”. (Murad, dkk, (2013:53)[29]

    Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Bhute, dkk 2013:29)[31]

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan daiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah suatu aluran diagram yang menggambarkan proses analisa dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

  7. Class diagram

  8. Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dalam objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object”. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014: 20)[28]

    Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Atribut adalah variabel-variabel yang mendeskripsikan properti dengan bentuk sebaris teks dalam kelas tersebut, sedangkan metode adalah fungsi yang dimiliki kelas yang dalam class diagram dilambangkan menggunakan simbol-simbol. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:20)[28]

Konsep Dasar Web

Definisi Web Browser

Web Browser atau Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web”. (Sidik dan Husni, 2014:5)[32]

Definisi Web Server

Web server atau Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dan kliennya”. (Sidik dan Husni, 2014:6)[32]

Definisi Web Hosting

Hosting atau akrab dipanggil web hosting adalah penyewaan tempat untuk menampung data-data yang diperlukan oleh sebuah blog atau website yang memiliki top level domain sendiri sehingga dapat diakses lewat internet”. (Cendekiawan, 2015:4)[33]

Definisi Internet

“Internet singkatan dari international network, internet merupakan jaringan komputer raksasa yang mengintegrasikan ribuan jaringan komputer 200 negara”. (Susanto, 2017:304)[1]

“Internet adalah kumpulan seluruh jaringan komputer di dunia”. (Indrajani, 2014:53)[4]

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan komputer yang ada di seluruh penjuru dunia.

Konsep Dasar HyperText Markup Language HTML

Definisi HyperText Markup Language (HTML)

HTML merupakan singkatan dari HyperText Markup Language merupakan bahasa paling dasar dan penting yang digunakan untuk menampilkan dan mengelola tampilan halaman website”. HTML juga digunakan untuk menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan formatting hypertext sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi. (Saputra (2012), 2015:A-32)[34]

Konsep Dasar PHP Hypertext Prepocesor (PHP)

Definisi PHP Hypertext Prepocesor (PHP)

PHP Hypertext Prepocesor atau di singkat PHP adalah suatu bahasa scripting khususnya diguankan untuk web development. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server”. (Hidayatullah dan Jauhari, 2015:231)[35]

“PHP adalah bahasa script yang ditanam di sisi server. Prosesor PHP dijalankan di server (windows atau linux), saat sebuah halaman dibuka dan mengandung kode PHP, prosesor itu akan menerjemahkan dan mengeksekusi semua perintah dalam halaman tersebut dan menampilkannya ke browser” (Prasetio (2014), dalam 2015:A-32)[34]

Maka kesimpulan dari beberapa pendapat diatas mengenai PHP yaitu bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk membuat web dinamis melalui web server.

Aturan – Aturan Penulisan Sintaks PHP

Aturan-aturan dasar penulisan sintaks PHP, sebagai berikut : (Prasetio (2014), dalam 2015:A-32)[34]

  1. Penanaman File PHP

  2. File PHP yang dibuat harus disimpan dengan ekstensi (.php), apabila menemukan file dengan ekstensi (.php3 atau phtml), maka kemungkinan besar file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah.

  3. Komentar PHP

  4. Komentar adalah bagian penting untuk membantu mengingat fungsi atau catatan mengenai sintaks PHP yang telah dibuat. Cara membuat komentar dengan menambahkan tanda “//” di awal baris atau mengapit komentar “/*” dan “*/” jika membuat komentar yang panjang

  5. Permulaan Kode PHP

  6. Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau disingkat “<?” bila server mendukung).

  7. Akhir Kode PHP

  8. Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” diakhir blok kodenya.

  9. Akhir Baris Program PHP

  10. Setiap baris instruksi program lebih dari satu baris, tetap akan dianggap satu baris informaasi jika belum ada tanda titik koma “;”.


Konsep Dasar Javascript

Definisi Javascript

JavaScript (js) adalah suatu bahasa scripting yang digunakan sebagai fungsionalitas dalam membuat suatu web”. (Hidayatullah dan Jauhari, 2015:422)[35]

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat web lebih dinamis dan interaktif. JavaScript terintegrasi langsung dengan HTML”. (Prasetio (2014), dalam 2015:A-32)[34]

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa JavaScript adalah script yang biasa diletakkan di dalam dokumen HTML yang berfungsi untuk membuat tampilan web lebih dinamis dan interaktif.

Konsep Dasar Cascading Style Sheet (CSS)

Definisi Cascading Style Sheet (CSS)

“CSS merupakan file yang ditambahkan ke dalam website untuk mengatur style website agar terlihat seragam”.(Abdulloh, 2017:59)[36]

“CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet merupakan bahasa pemrograman web yang di desain khusus untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web lebih rapi, struktur, dan seragam”. (Saputra (2012), dalam 2015:A-33)[34]

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka CSS adalah bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur tampilan web agar terlihat lebih menarik.


Konsep Dasar jQuery

Definisi jQuery

jQuery merupakan library atau kumpulan fungsi-fungsi JavaScript yang dapat digunakan untuk mempermudah pembuatan program yang dibuat dengan JavaScript”. (Abdulloh, 2017:24)[36]

jQuery adalah suatu library JavaScript yang akan menjadikan web Anda lebih bagus dalam hal User Interface, lebih stabil, dan dapat mempercepat waktu dan kinerja Anda dalam membuat web karena hanya perlu memanggil fungsinya saja tanpa harus membuat dari awal”. (Hidayatullah dan Jauhari, 2015:421)[35]

jQuery adalah standar industri di dalam library JavaScript, sehingga mudah untuk menambahkan berbagai macam interaktivitas ke halaman web”. (MADCOMS (2013), 2015:A-32)[34]

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jQuery adalah suatu library dari JavaScript yang dapat membantu dalam menambahkan bermacam-macam aktivitas pada halaman web agar tampilan web menjadi lebih bagus.


Konsep Dasar Bootstrap

Definisi Bootstrap

Bootstrap merupakan sebuah framework CSS dari twitter, yang menyediakan kumpulan komponen-komponen antarmuka dasar pada web yang telah dirancang sedemikian rupa untuk digunakan bersama-sama”. (Bettaliyah, 2016:844)[11]

Bootstrap merupakan sebuah toolkit yang dikembangkan oleh twitter untuk mempermudah web developer dalam mendesain tampilan aplikasi.” (Tim Bootstrap dalam wardhani, 2014:10)[28]

Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bootstrap adalah sebuah alat antarmuka yang dirancang untuk mempermudah dalam mendesain tampilan web.

Kelebihan Bootstrap

Adapun beberapa kelebihan utama bootstrap adalah sebagai berikut : (Wardhani, 2014:11)[28]

  1. Responsive Layout dan 1-column grid system

    Dengan Responsive Layout, maka aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Bootstrap akan langsung menyesuaikan dengan lebar dari media perambahnya, sehingga tampilan web akan tetap rapi, meskipun dibuka dengan media apapun, baik itu handphone, tablet, laptop, ataupun PC desktop. Jadi, tampilan tidak akan terganggu dengan resolusi dari layar. Sedangkan 12- column grid system dalam pengertian sederhananya adalah Bootstrap akan membagi lebar layar menjadi 12 bagian, sehingga pembagian kolom tampilan web akan menjadi lebih mudah.

  2. Menyediakan Deklarator Class CSS

    Deklarator class CSS ini dapat dipanggil dengan mudah untuk kebutuhan tampilan web, sehingga akan lebih mudah bagi pemula dan juga yang menginginkan bentuk tombol atau aksen yang lebih menarik tanpa terlalu rumit dalam melakukan proses pengkodean


Konsep Dasar Ajax

Definisi Ajax

Asynchronous JavaScript and XML atau biasa disebut Ajax adalah suatu pendekatan yang merujuk kepada interaksi antara JavaScript, browser, dan web server yang memungkinkan browser memperoleh informasi dari web server dan menampilkan pada bagian tertentu saja tanpa mengganti halaman web secara keseluruhan. (Kadir, 2013:340)[37]


Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”. (Kartini, 2013:26-27)[38]

Definisi Phpmyadmin

PhpMyadmin adalah tool open source yang ditulis dalam bahasa PHP untuk menangani administrasi MySQL berbasis World Wide Web”. (Hidayatullah dan Januari, 2015:184)[35]


Konsep Dasar Basis Data (Database) dan MySQL

Definisi Basis Data (Database)

Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit)”. (Susanto, 2017:205)[1]

Database atau Basis data didefinisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah”. (Hidayatullah dan Jauhari, 2015:147)[35]

A database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (Lee, 2012:158)[35]

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas disimpulkan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi-informasi dari basis data.

Tujuan Basis Data (Database)

Secara lebih lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi tujuan berikut ini : (Hidayatullah dan Jauhari, 2015:147)[35]

  1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

  2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

  3. Keakuratan (Accuracy)

  4. Ketersediaan (Availability)

  5. Kelengkapan (Completeness)

  6. Keamanan (Security)

  7. Pemakaian Bersama (Sharability)

Definisi MySQL

“MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web”. (Hidayatullah dan Januari, 2015:180)[35]

“MySQL adalah nama database server yang cukup populer di kalangan pemrogram aplikasi web. Dengan menggunakan software ini, aplikasi akan dapat melibatkan database”. (Kadir, 2013:405)[37]

Berdasarkan beberapa pendapat tesebut, maka dapat diartikan bahwa MySQL adalah termasuk ke dalam aplikasi database yang diguanakan untuk membuat aplikasi web.

Keistimewa MySQL

Keistimewaan MySQL, antara lain : (Prasetyo dalam Kasmirin, 2016:13)[39]

  1. Portability

    Disini MySQL, dapat berjalan stabil dan cepat pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan Amiga.

  2. Open Source

    MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

  3. Multiuser

    MySQL juga dapat dipakai oleh beberapa user bahkan dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik apapun.

  4. Performance Tuning

    Pada performance MySQL ini memiliki kecepatan yang luar biasa dalam menangani query sederhana, dengan kata lain yaitu dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

  5. Column Types

    MySQL juga memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, dimana seperti signed / unsigned integer, double, float, text, char, date, timestamp.

  6. Command and Functions

    MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dimana yang mendukung perintah Select serta Where dalam perintah query.

  7. Security

    MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan secara mendetail serta password terenkripsi sehingaa keamanan yang dimiliki menjadi semakin terpercaya.

  8. Scalability dan Limits

    MySQL mampu mengatasi basis data dalam skala besar, dimana dengan jumlah record lebih dari 50 juta serta 60 ribu tabel bahkan 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dimiliki dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.

  9. Connectivity

    Tidak diherankan lagi bahwa MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Named Pipes (NT) atau Unix Soket (UNIX).

  10. Localisation

    MySQL juga dapat mendeteksi sebuah pesan yang error pada klien dengan dukungan lebih dari dua puluh bahasa. Walaupun begitu, ternyata bahasa Indonesia masih belum termasuk di dalamnya.

  11. Interface

    MySQL mempunyai interface terhadap berbagai aplikasi dan juga bahasa pemrograman dengan memakai fungsi dari API (Application Programming Interface).

  12. Client and Tools

    MySQL dilengkapi dengan berbagai tool/alat yang dapat digunakan dalam hal administrasi basis data, dan pada setiap tool tersebut yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur Tabel

    Pada struktur label MySQL adanya struktur tabel yang telah fleksibel pada saat menangani ALTER TABLE.



Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikaasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”. (Hasanaji, 2014:A-154)[34]

Black Box Testing adalah pengujian hasil keluaran tanpa menganalisis isi program”. (Muniar, 2012:23)[40]

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka Pengujian Black Box Testing adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menguji suatu sistem atau program, apakah sistem atau program tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Ciri – Ciri Black Box Testing

Ciri-ciri Black Box Testing, antara lain: (Hidayat, dkk, 2014:A-154)[34]

  1. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

  2. Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih daripada itu, merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.

  3. Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites, juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input-output testing atau functional testing.



Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. (Remawati, 2014:26-28)[41]

Gambar 2.2. Analisa SWOT


Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :

  1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).

  2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).

Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organisasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan di analisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.

- Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi) Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

- Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi) Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

- Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min) Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

- Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini) Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkahlangkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru dan diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap”. (Saputra, 2012:51)[42]

Tahap – Tahap Elisitasi

Tahap-tahap elisitasi : (Saputra, 2012:51-54)[42]

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait malalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirment tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirment tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirment tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksud-nya requirment tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusustan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminnasi semua requirment dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

  4. - T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirment dalam sistem diusulkan.

    - O artinya Operasional, Bagaimana tata cara penggunaan requirment dalam sistem akan dikembangkan.

    - E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirment di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    - High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirment tersebut harus di eliminasi.

    - Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    Low (L) : Mudah dikerjakan.

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Literature Review merupakan sebuah sintetis dari berbagai macam hasil penelitian terdahulu sehingga dalam sebuah literature review harus ada banyak kajian dari riset sebelumnya. (Mubah, 2015)[43]

“Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”. (Mulyandi, 2013:17-153)[44]

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa literature review adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya dan literature review tersebut terkait dengan topik pembahasan dari penelitian yang sedang dilakukan.

Manfaat Studi Pustaka (Literature Review)

Manfaat literature review : (Winarti S, 2012)[45]

  1. Memahami dengan baik sejarah perkembangan dari tema riset yang diangkat serta berbagai kontroversi yang menlingkupinya.

  2. Memahami dengan baik konsep-konsep kunci/gagasan/studi/model utama yang terkait dengan tema yang diteliti.

  3. Mampu mendiskusikan gagasan-gagasan yang berkembang dalam konteks yang sesuai dengan penelitian yang Anda lakukan.

  4. Mampu melakukan evaluasi atas hasil karya orang lain.

Literature Review

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem perpustakaan ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, dari studi pustaka (literature review) ini antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Haerudin, Ruli Supriati, dan Abdul Hakim (2013)

  2. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang untuk mendalami lebih jauh tentang perpustakaan serta ingin mengetahui permasalahan yang terjadi di perpustakaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasi, wawancara, studi pustaka, dan analisis. Permasalahan yang terjadi pada perpustakaan Madrasah Aliyah yaitu dalam hal penyimpanan data, serta adanya kesulitan dalam menelusuri identitas anggota, identitas buku, serta kesulitan dalam membuat laporan peminjaman dan pengembalian buku secara berkala. Dan sistem perpustakaan Madrasah Aliyah belum terkomputerisasi jadi masih membutuhkan waktu yang lama dalam hal pengolahan data karena masih menggunakan sistem manual, artinya sistem tersebut belum efektif dan efisien. Maka dilakukan suatu perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web yang dapat mengatasi permasalah yang ada pada perpustakaan Madrasah Aliyah. Dan diharapkan dengan adanya sistem informasi perpustakaan tersebut akan mempermudah proses pendataan buku, peminjaman, pengembalian, keanggotaan serta laporan pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang.[14]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Yessi Frecilia, dan Nurul Komaeni (2014/2015)

  4. Penelitian yang dilakukan ini berjudul “Analisa Peminjaman Buku Perpustakaan dengan Menggunakan Sistem RFID pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan yang sangat penting dan mendasar untuk perkembangan teknologi. Teknologi dapat diguanakan sebagai alat peningkatan kualitas dan produktivitas lagi civitas Perguruan Tinggi Raharja. Salah satunya yaitu Teknologi RFID. Perkembangan perputakaan yang menggunakan RFID bagi pengelola perpustakaan, dapat membantu pengelola perpustakaan, dapat menyimpan data buku yang ada di perpustakaan agar mudah dicari. Dan dapat juga mengetahui buku apa saja yang sedang dipinjamkan dan belum dikembalikan dengan menggunakan sebuah web based dan database yang berisi data kumpulan buku yang berguna untuk mengetahui buku apa saja yang tersimpan di perpustakaan.

    Penanganan yang ada masih bersifat manual, dalam melakukan peminjaman masih menggunakan buku besar yang nantinya akan di tanda tangan oleh peminjam buku, yang kemudian di input dengan komputer yang masih menggunakan microsoft excel sebagai tempat penyimpanan data-data Pribadi Raharja yang meminjam. Petugas melakukan 2 kali pengerjaan. Maka dari itu diperlukan sistem yang tepat untuk perpustakaan dengan menggunakan teknologi yang harus dirubah, tidak ada lagi secara manual untuk penginputan data. Dan memperbarui sistem menggunakan web based dengan terintegrasi dengan RFID untuk mengurangi pemakaian kertas untuk menjunjung go green dan data yang tersimpan pun lebih terjamin kerapihannya karena bersifat web based yang tidak akan menghabiskan tempat untuk menyimpannya dan data pun tersimpan dengan aman. hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan RFID dapat membantu Pribadi Raharja dalam peminjaman buku secara mudah dan modern.[46]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Mujilahwati dan Sabilal Muhtadin (2014)

  6. Penelitian ini berjudul Sistem Manajemen Perpustakaan (Online) Pada SMP “Empat Lima” 2 Kedungpring Lamongan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada pada SMP “Empat Lima” 2 Kedungpring Lamongan, permasalahan tersebut yaitu perpustakaan masih menggunakan sistem katalog manual yang berbentuk buku-buku dan kartu-kartu yang berisi data-data buku. Sistem yang ada di anggap tidak efisien mengingat pesatnya peningkatan judul dan jumlah buku . Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu aplikasi via web browser yang dapat diakses oleh siswa-siswi baik dari tempat sekolah maupun rumah. Dalam merancang apalikasi perpustakaan ini menggunakan Data Context Diagram (DCD) yang didalamnya yaitu DFD level 0, DFD level 1 dan Flowchart. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu: perpustakaan online sebagai bahan mencari bahan belajar untuk siswa-siswi, keluaran utama sistem ini yaitu menyajikan media perpustakaan berbasis web online sehingga siswa mampu untuk mengetahui referensi buku dari berbagai tempat, adanya sistem yang dapat melakukan penginputan data, penyaringan data buku sehingga dapat menyajikan informasi Sistem Perpustakaan Online di SMP “Empat Lima” 2 Kedungpring Lamongan. Dari hasil penelitian harus ada pengembangan sumber daya manusia agar ditingkatkan secara maksimal, perlu adanya perawatan hardware dan sotfware.[18]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Miwan Kurniawan Hidayat dan Alfin Priandi (2015)

  8. Penelitian yang dilakukan ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Online Pada SMK Negeri 9 Kota Bekasi”. Dalam penelitian ini metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model “Waterfall”, atau sering disebut sebagai model sekuensial linier (sequential Linear). Permasalahan yang dihadapi pada SMK Negeri 9 Kota Bekasi yaitu sistem informasi perpustakaan yang masih bersifat offline, sehingga para siswa-siswi harus mendatangi perpustakaan terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan fungsi perpustakaan secara online, maka perlu dibuatkan sistem informasi berbasis web, sehingga siswa-siswi bisa mencari informasi secara real time. Sistem informasi berbasis website telah menjadi solusi bagi sistem informasi offline. Sebab sistem informasi berbasis website dengan memanfaatkan teknologi internet merupakan sarana yang efektif dalam menyampaikan informasi secara real time. Website electronic library atau e-library adalah sistem informasi perputakaan berbasis web. Dengan e-library siswa-siswi bisa mencari data buku yang tersedia diperpustakaan secara online. E-library juga menyediakan fasilitas membaca electronic book atau e-book secara online atau juga dapat diunduh oleh siswa-siswi. Dan membantu petugas dalam pengolahan data.[34]

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Hui Zhai, Hui Shi, and Rui Zhai (2013)

  10. The research title is “Design and Implementation of Database on Library Management Information System”. Teaching and scietific research. [1] The Management of the library books information by using computer could reduce manual management mistakes and enhance the efficiency of book management greatly. It could ensure the integrity of the books information and speed up the turnover of the books resources. Therefore, using computer to manage library books information had very important significance. The database was the data integrated that was involved in a enterprise, on organization or a department. The database not only refiected the content of the data itself and the connection between the response data. [2]. [3] Database design [4] was to establish a database and its application system technology. It was the core technology of the information system development and construction. Specifically, the database design was to establish database and its application system for a given application environment in order to be able to stored data effectively and meet all kinds of users’s the application requirments (information requirments and processing requirments). The core of library management information system was actually how to use and operation database. In addition, we should pay attention to standard naming for design, maintenance and inquires especially in the database design. [5] As for the system developments, SQL Server 2005 could be chosen for the system to create the background database.

    In this study described the function of the system are: this system was designed for the library information management of school, the usage was mainly for processing the daily borrowing, returning and various query operation. After analysis the requirment of system, it had been made clear that the system must realize some function mainly as the following several aspects:

    1. Books borrowing treatment: loan processing, returning processing;

    2. Information query: books information query, borrowing information query, readers information query;

    3. Book information management: the coding warehousing of books, the modification and delete of book information, modify and delete of book information;

    4. Reades’ information management: the readers’ information to add, modify, and delete;

    5. Employee’s information management: the employee’s information to add, modify, and delete;

    6. System settings: management user password, login management, set up the reader category.

    The results of the study are a scientific database structure was establish in this paper from our college library information management for practical. Its data redudancy was less, and it had a good data consistency, operability and safet. Combined with the front desk development tools and platform, it can realize the function of strong design and system implementation. It had been showed that library management information system’s realibility and stability had been sure through the use of them, which was developed by using the database structure. It had strong practical significance and application value also. At the same time, it had a good reference to design database of management information system[47]

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Prabhakar Kumar, Rahul Kumar, Rajat Singh, dan Vikram Pratap Singh (2014)

  12. This research is done by taking the tittle of Library Management System. Library management system is a project which aims in developing a computerized system to maintain all the daily work of library. The problem occurred before having computerized system includes:

    - File lost When computerized system is not implemented file is always lost because of human environment.Some times due to some human error there may be a loss of records.

    - File damaged When a computerized system is not there file is always lost due to some accdent like spilling of water by some member on file accidentally.Besides some natural disaster like floods or fires may also damage the files

    - Difficult to search record When there is no computerized system there is always a difficulty in searching of records if the records are large in number.

    - Space consuming After the number of records become large the space for physical storage of file and records also increases if no computerized system is implemented.

    - Cost consuming As there is no computerized system the to add each record paper will be needed which will increase the cost for the management of library.

    The purpose of the system that has been made is :

    - Improvement in control and performance The system is developed to cope up with the current issues and problems of library .The system can add user, validate user and is also bug free.

    - Save cost After computerized system is implemented less human force will be required to maintain the library thus reducing the overall cost.

    - Save time Librarian is able to search record by using few clicks of mouse and few search keywords thus saving his valuable time.

    - Option of online Notice board Librarian will be able to provide a detailed description of workshops going in the college as well as in nearby colleges.

    - Lecture Notes Teacher have a facility to upload lectures notes in a pdf file having size not more than 10mb.

    The result of this study are All these modules are able to help librarian to manage the library with more convenience and in a more efficient way as compared to library systems which are not computerized.[48]


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat SMK Pancakarya Tangerang

Gambar 3.1. SMK Pancakarya Tangerang

Sumber : SMK Pancakarya Tangerang

SMK Pancakarya Tangerang didirikan pada tahun 1994 dengan SK KANWIL DEP. DIKBUD. PROV JAWA BARAT NO. 273. Pada awal pendiriannya SMK Pancakarya Tangerang diprakasai oleh guru-guru SMK Negeri 1 Tangerang, dan pada awal pembelajarannya dengan di bawah naungan YAYASAN PANCAKARYA TANGERANG, atas kemajuan dan kepercayaan masyarakat SMK Pancakarya Tangerang berhasil membangun gedung yang masih sederhana dengan sistem bertahap.

Selama perkembangan SMK Pancakarya Tangerang telah dipimpin oleh beberapa orang, adapun urutan kepala sekolah dari mulai berdirinya SMK Pancakarya Tangerang sampai sekarang, sebagai berikut :

  1. H. Abung Haryono K. (Alm)

  2. Drs. Ingan Girsang

  3. Andy Sudrajat, M. S.Pd

  4. Drs. Bambang Yudiono, M.Pd

  5. Drs. H. Suparno S. Jaya, M.Pd

Walaupun pada awal pendiriannya SMK Pancakarya Tangerang masih tersendat-sendat, tetapi berkat dedikasi dan semangat para guru-guru dan pengelola dapat bertahan dan berkembang sampai sekarang.

SMK Pancakarya Tangerang saat ini menyediakan beberapa program keahlian/jurusan yang dapat di pilih oleh para siswa/siswi.

Tabel 3.1. Jurusan/Program Studi SMK Pancakarya Tangerang

Sumber : SMK Pancakarya Tangerang

Visi, Misi, dan Tujuan SMK Pancakarya Tangerang

Visi SMK Pancakarya Tangerang

“SMK Pancakarya sebagai sekolah pembangunan generasi muda mandiri, kompeten, dan berakhlak mulia, menuju Sekolah Standar Nasional berpotensi Sekolah Berstandar Internasional”

Misi SMK Pancakarya Tangerang

  1. Menyempurnakan dan pengembangan kurikulum SMK Pancakarya yang fleksibel, dinamis, kompeten dan antisipatif serta progresif.

  2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

  3. Meningkatkan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Disiplin.

  4. Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan agar dalam kondisi prima dalam melayani para siswa dan masyarakat.

  5. Meningkatkan dan membina kompetensi guru dan karyawan melalui pelatihan, workshop, seminar, lokakarya, atau In House Training (IHT), dan lain-lain, baik internal maupun eksternal.

  6. Membangun sistem untuk membina dan meningkatkan :

    1. Berkarakter.

    2. Minat membaca.

    3. Jiwa kewirausahaan.

    4. Prestasi di bidang kurikuler maupun ekstra kurikuler.

  7. Membangun dan menjaga hubungan masyarakat, DU/DI maupun instansi secara kondusif dan kekeluargaan.

  8. Membudayakan warga sekolah yang ramah lingkungan dan tanggung jawab dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan, demi efisiensi.

Tujuan SMK Pancakarya Tangerang

  1. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan sesuai program keahliannya untuk bekal bekerja, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.

  2. Mendidik, membimbing, dan mengajar para peserta didik untuk menajdi insan mandiri, cepat beradaptasi dan perubahan di masyarakat.

  3. Membekali sikap profesional untuk mengembangkan diri agar mampu berkompetisi ditingkat regional, nasional maupun internasional.

  4. Menjaga dan memberikan kepuasan kepada para stakeholder.


Struktur Organisasi SMK Pancakarya Tangerang

Stuktur organisasi ini berfungsi untuk mengetahui siapa dan dimana seseorang itu bertanggung jawab dan melakukan tugasnya dengan baik, jujur, benar dan tanggung jawab, serta dapat menjalankan program/kegiatan sekolah sesuai dengan tujuan yang diharapkan sekolah.

Sumber : SMK Pancakarya Tangerang

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Sekolah

  2. Kepala Sekolah

    Kepmen Dikbud RI No. 0490/1992 Pasal 8, Ayat (1) :

    1. Penyusunan Program Sekolah

    2. Pengaturan kegiatan balajar dan hasil belajar serta Bimbingan Penyuluhan

    3. Memimpin rapat

    4. Mengambil keputusanPembinaan kesiswaan dan mengatur pengurus OSIS.

    5. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga kependidikan lainnya.

    6. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoorinasian, pengawasan terhadap ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan, kurikulum, kantor, perpustakaan dan laboraturium.

    7. Perencanaan, pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.

    8. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan/ masyarakat, Dunia Usaha, Dunia Industri dan Instansi/Lembaga lain.

    Ayat (2):

    Kepala SMK dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dibantu foleh seorang atau lebih wakil kepala sekolah.

  3. Wakil Kepala Sekolah

  4. Kepmen Dikbud RI No. 0490/U/1992 Pasal 8 ayat (3), Wakil Kepala Sekolah betugas membantu Kepala Sekolah dalam hal :

    1. Pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan program pendidikan.

    2. Pengaturan penyusunan bahan pengajaran dan pengembangan kurikulum.

    3. Pengawasan kewenangan mengajar guru dan pengembangan mutu guru.

    4. Pengaturan pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan serta pengembangan saran dan prasarana pendidikan.

    5. Pembinaan dan pengembangan kegiatan bina program.

    6. Pembinaan dan pengembangan kegiatan kerjasama sekolah dengan lingkungan masyarakat dan dunia kerja.

    7. Wakil Kepala Sekolah 1 berfokus pada pengamatan pelaksanaan tugaas PKS bidang Kurikulum, Humas, BP/BK, proses KBM, Perpustakaan serta Laboraturium.

    8. Wakil Kepala Sekolah 2 berfokus pada pemantauan pelaksanaan tugas PKS bidang Sarana, Prasarana, Keuangan, Kesiswaan, Unit Produksi, Organisasi dan Ketenagaan.

    9. Wakil Kepala Sekolah 1 dan 2 dapat saling bekerja sama dalam pembinaan tugas pada point 7 dan 8 secara fleksibelitas serta Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

    10. Menyusun laporan pemantauan.

    11. Mengikuti Upacara Bendera Senin dan Sabtu.

    12. Mewakili Kepala Sekolah dan membantu tugas, baik urusan ke dalam maupun ke luar, bila Kepala Sekolah berhalangan.

  5. PKS Kurikulum

    1. Menyusun Program Kurikulum

    2. Menyusun Program dan jadwal kegiatan pelajaran.

    3. Menyusun pembagian tugas mengajar (bersama-sama dengan ketua jurusan).

    4. Menyusun jadwal pelajaran, program tahunan dan program semester atau mid semester.

    5. Menyusun jadwal evaluasi (Sumatif dan Sub Sumatif).

    6. Menyusun program pelaksanaan Ujian Nasional dan Uji Kompetensi.

    7. Menjabarkan kriteria kenaikan kelas dan keberhasilan Ujian Nasional.

    8. Menyusun personil Wali Kelas dan Piket bersama dengan Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah.

    9. Membimbing dan mengarahkan penyusunan Program Pembelajaran.

    10. Menyusun laporan hasil kegiatan belajar mengajar :

    11. - Menyediakan perangkat Administrasi Pembelajaran.

      - Pencapaian target kurikulum

      - Ujian Nasional dan Uji Kompetensi

      - Penerimaan Siswa Baru

      - Kegiatan awal tahun untuk siswa baru, MBS, MBK dan Matrikulasi serta Tes Kejuruan

    12. Menyusun Program dan Jadwal Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda bersama Ketua Hubungan Industri.

    13. Mengkoordinasikan penyusunan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (raport) dan penerimaan Ijazah dan Surat Tanda Lulus.

    14. Mengkoordinasikan program pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru.

    15. Menghimpun dan menindaklanjuti usulan bahan muatan lokal (Pengembangan Kurikulum).

    16. Mengkoordinasikan program kegiatan Majelis Sekolah bersama dengan Humas dan Hubin.

    17. Menyusun Laporan Program Kesiswaan.

    18. Mengikuti Upacara Bendera Senin dan Sabtu.

  6. PKS Keunagan

    1. Membantu kepala sekolah menyusun RAPBS.

    2. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan dan dengan perintah dan persetujuan Kepala Sekolah.

    3. Membuat administrasi keuangan diantaranya :

    4. - Buku Kas Umum

      - Buku Bank

      - Buku Kas Tunai

      - Buku Kas Harian

      - Buku Pajak

    5. Mempertanggungjawabkan dana secara administrasi (SPJ) maupun jumlah uang yang harus tersedia.

    6. Membantu Kepala Sekolah membuat rencana perubahan anggaran disesuaikan dengan keadaan sekolah.

    7. Melaporkan pelaksanaan kegitan kepada Kepala Sekolah.

    8. Membuat dan menyusun Laporan Keuangan dan bekerja sama dengan pengembang manajemen keuangan kepada Badan Pengawas.

  7. PKS Bidang Kesiswaan

    1. Menyusun Program Kesiswaan.

    2. Mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa atau OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.

    3. Mengkoordinasikan pelaksaan kebersihan, keindahan, keamanan, ketertiban, kerindangan dan kesehatan (7K).

    4. Memberikan pengarahan dalam pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

    5. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS.

    6. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan calon siswa baru.

    7. Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan orangtua siswa.

    8. Mengawasi pelaksanaan program pembinaan siswa.

    9. Mengavaluasi pelaksanaan pembinaan siswa.

    10. Menyusun laporan Pelaksanaan Program Kesiswaan.

    11. Melaksanakan Upacara Bendera Senin dan Sabtu, sekligus sebagai penggerak pelaksanaan upacara bendera.

  8. PKS Sarana dan Prasarana

    1. Mengkoordinasikan penginventarisan sarana dan prasarana.

    2. Mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan sarana/prasarana dan bahan praktek.

    3. Mengkoordinasikan pengadaan sarana dan prasarana.

    4. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan penghapusan sarana dan prasarana.

    5. Mengawasi penggunaan sarana dan prasarana.

    6. Mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana.

    7. Membuat Laporan Program Kerja

    8. Mengikuti Upacara Bendera Senin dan Sabtu.

  9. PKS Hubungan Masyarakat dan Bidang Industri

    1. Menyusun Program Kerja.

    2. Mengatur dan melaksanakan hubungan antara sekolah dengan Komite Sekolah.

    3. Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan Dunia Usaha/Industri, Instansi terkait, dalam usaha-usaha peningkatan mutu pendidikan diantaranya :

    4. Mengkoordinasikan mencari tempat PSG siswa/magang/magang guru di Industri.

    5. Memberikan informasi perihal sekolah dan lulusan, dalam usaha pemasaran lulusan.

    6. Menghimpun informasi kemampuan/keadaan siswa yang bekerja di industri.

    7. Mengusahakan terbentuknya institusi pasangan.

    8. Menjaring informasi dari dunia usaha/industri perihal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    9. Mengkoordinasikan kegiatan unit produksi dengan Usaha/Industri, instansi yang relevan.

    10. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi (Ulangan Umum, EBTA, Test Kejuruan/Ujian Profesi dengan dunia usaha/industri terkait).

    11. Mengkoordinasikan pengembanga kurikulum.

    12. Mengkoordinasikan mencari bantuan penunjang KBM dari dunia Usaha/Industri yang relevan.

    13. Mengadakan pertemuan dengan dunia Usaha/Industri/Majelis Sekolah.

    14. Mengkoordinasikan kegiatan seleksi PSB dan Bimbingan karier dengan dunia Usaha/Industri.

    15. Menyusun Program Kerja.

    16. Mengikuti upacara bendera Senin dan Sabtu.

  10. Tata Usaha

    1. Menyusun Program Kerja.

    2. Mengikuti upacara bendera Senin.

    3. Menyusun program tata usaha sekolah

    4. Menyusun administrasi keuangan

    5. Menyusun administrasi kepegawaian dalam box file

    6. Menyusun administrasi tenaga kependidikan dalam box file

    7. Menyusun administrasi perlengkapan

    8. Pelaksanaan administrasi siswa :

    9. Mengkoordinasikan pengembanga kurikulum.

    10. Mengkoordinasikan mencari bantuan penunjang KBM dari dunia Usaha/Industri yang relevan.

    11. Mengadakan pertemuan dengan dunia Usaha/Industri/Majelis Sekolah.

    12. Mengkoordinasikan kegiatan seleksi PSB dan Bimbingan karier dengan dunia Usaha/Industri.

    13. Menyusun Program Kerja.

    14. Mengikuti upacara bendera Senin dan Sabtu.

Sarana dan Prasarana SMK Pancakarya Tangerang

Fasilitas Sekolah :

  1. Gedung milik sendiri berlantai III permanent.

  2. Ruang belajar yang dilengkapi oleh AC dan berlantai keramik, whiteboard, OHP/LCD.

  3. Laboraturium Praktik Agama Islam (pemberantasan buta baca tulis Al-Qur’an dan Bahasa Arab).

  4. Laboraturium Kewirausahaan (pembinaan jiwa kewirausahaan/marketing).

  5. Ruang Praktek Teknik Komputer dan Jaringan.

  6. Ruang Praktek Multimedia.Ruang Praktek Akuntansi.

  7. Ruang Praktek Sekretaris/Administrasi Perkantoran.

  8. Ruang Praktek Marketing/Pemasaran.

  9. Ruang Praktek Bahasa Inggris.

  10. Perpustakaan yang sejuk dan tenang dilengkapi dengan ribuan judul buku yang relevan.

  11. Sarana Olahraga.

  12. Ruang BP untuk konsultasi dan bimbingan pribadi.

  13. Ruang UKS dan ruang OSIS serta Ruang Studio Band dan Kesenian Tradisional sebagai wahana pembinaan organisasi dan pengembangan diri.

  14. Kamar kecil yang banyak dan sehat serta terawat.

  15. Program minat baca (seluruh siswa wajib masuk perpustakaan). Unit produksi TKJ dan MM.Unit produksi jasa penjualan.

  16. Unit produksi TKJ dan MM.Unit produksi jasa penjualan.

Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang

Visi Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang

Mampu berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan perpustakaan menjadi pusat belajar di sekolah.

Misi Perpustakaan SMK Panckarya Tangerang

Meningkatkan kualitas layanan yang diberikan terutama dalam memenuhi kebutuhan atau kelengkapan sarana belajar guna mencapai tujuan pendidikan sekolah.

Tujuan Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang

Mencerdaskan kehidupan bangsa dengan meningkatkan minat baca melalui perpustakaan yangberfungsi sebagai :

  1. Pusat kegiatan belajar mengajar.

  2. Pusat penelitian sederhana

  3. Pusat kegiatan membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan pengembangan bakat

  4. Rekreasi intelektual bagi civitas akademika di sekolah

Struktur Organisasi Perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang

Stuktur organisasi pada perpustakaan ini berfungsi untuk mengetahui siapa dan dimana seseorang bertanggung jawab dan melakukan tugasnya dengan baik, jujur, benar dan tanggung jawab, serta dapat menjalankan program/kegiatan perpustakaan yang dapat menunjang kualitas dari suatu sekolah dalam menjadi penyedia informasi dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan sekolah.

Sumber : SMK Pancakarya Tangerang

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur Pendataan Buku

Proses pendataan buku yaitu donatur datang dan mengisi daftar pengunjung, selanjutnya donatur memberikan buku baru kepada petugas. Kemudian petugas menerima dan mendata buku tersebut. Setelah itu petugaas menyimpan buku di rak buku sertaa memeriksa buku yang ada di rak buku.

Prosedur Pendataan Anggota

Dalam proses pendataan anggota. Calon anggota yang ingin mendaftar datang langsung ke perpustakaan dan mengisi daftar pengunjung, kemudian mendaftar ke petugas dengan memberikan syarat pendaftaran. Petugas mendata calon anggota kemudian memberikan kartu anggota.

Prosedur Peminjaman Buku

Dalam proses peminjaman buku, anggota datang langsung ke perpustakaan, mengisi daftar pengunjung dan diwajibkan membawa kartu anggota selanjutnya anggota mencari sendiri bahan pustaka yang ingin dipinjam, kemudian memberikan buku yang sudah dicari untuk dipinjam beserta kartu anggota kepada petugas untuk dicatat data buku dan data anggota peminjam, serta tanggal peminjaman dan pengembaliannya ke dalam buku besar. Selanjutnya petugas menyimpan kartu anggota sebagai jaminan dan memberikan buku kepada anggota.

Prosedur Pengembalian Buku

Dalam proses pengembalian buku, maka anggota yang meminjam buku wajib mengembalikan buku yang dipinjam sesuai dengan tanggal pengembalian yang telah ditentukan, dengan datang langsung, mengisi daftar pengunjung dan mengembalikan buku yang dipinjam kemudian petugas memeriksa data peminjaman buku dan tanggal peminjaman jika ada keterlambatan dalam pengembalian buku maka petugas langsung memberitahu bahwa anggota dikenakan denda dan harus membayar denda tersebut. Anggota membayar denda keterlambatan, baru petugas mencatat data pengembalian buku, menyimpan buku dan memberikan stempel pada kartu anggota. Kemudian petugas memyerahkan kartu anggota kepada anggota perpustakaan.

Prosedur Pembuatan Laporan

Semua kegiatan yang terjadi di perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang mulai dari data peminjaman, data pengembalian, data anggota dan data buku setiap harinya dicatat oleh petugas untuk di rekap dan dibuatkan laporan setiap tahunnya. Kemudian laporan tersebut diserahkan kepada kepala perpustakaan, selanjutnya kepala perpustakaan memeriksa laporan jika sudah sesuai akan di ACC dan disimpan oleh petugas perpustakaan.

Rancangan Sistem Berjalan

Untuk mengetahui rancangan sistem yang berjalan pada perpustakaan SMK Pancakarya digunakan pemodelan Unified Modeling Language (UML) menggunakan alat bantu Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.

Rancangan Use Case Diagram Pada Sistem Berjalan

  1. Use Case Diagram Pendataan Buku

  2. Gambar 3.4. Use Case Diagram Pendataan Buku

    Berdasarkan Gambar 3.4. Use Case diagram sistem pendataan buku yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem pendataan buku di perpustakaan.

    2. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Donatur dan Petugas.

    3. 5 use case yang dilakukan oleh dua actor yaitu:

    4. Donatur: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Memberikan Buku Baru.

    5. Petugas: Mendata Buku Baru, Menyimpan Buku di Rak, Mengecek Buku Yang Ada di Rak Buku.


  3. Use Case Diagram Pendataan Anggota

  4. Gambar 3.5. Use Case Diagram Pendataan Anggota

    Berdasarkan Gambar 3.5. Use Case diagram sistem pendataan anggota yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem pendataan anggota di perpustakaan.

    2. 2 actor dari sistem berjalan: Calon Anggota dan Petugas.

    3. 1 note untuk mendaftar yaitu Syarat: Foto dan Uang.

    4. 5 use case yang dilakukan oleh dua actor yaitu:

    5. Calon Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mendaftar.

      Petugas: Mencatat Data Anggota, Memberikan Kartu Anggota.

  5. Use Case Diagram Peminjaman Buku

  6. Gambar 3.6. Use Case Diagram Peminjaman Buku


    Berdasarkan Gambar 3.6. Use Case diagram sistem peminjaman buku yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan peminjaman buku di perpustakaan.

    2. 2 actor yang melakukan kegiatan dalam peminjaman buku diantaranya: Anggota dan Petugas.

    3. 1 note untuk use case meminjam buku yaitu Batas Pinjam: 2 hari.

    4. 8 use case yang dilakukan oleh dua actor dalam proses peminjaman buku yaitu:

    5. Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mencari Buku di Rak Buku, Meminjam Buku, Memberikan Kartu Anggota.

      Petugas: Mencatat Data Peminjaman, Menyimpan Kartu Anggota, Memberikan Buku.

  7. Use Case Diagram Pengembalian Buku

  8. Gambar 3.7. Use Case Diagram Pengembalian Buku

    Berdasarkan Gambar 3.7. Use Case diagram sistem pengembalian buku yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 1 system yang mencakup seluruh proses pengembalian buku di perpustakaan.

    2. -2 actor yang melakukan proses pengembalian buku yaitu: Anggota dan Petugas.

    3. 2 note pada use case mengembalikan buku yaitu: rusak/hilang wajib ganti dan denda yaitu Besar Denda: 500 per hari.

    4. 11 use case yang dilakukan oleh dua actor dalam proses pengembalian buku yaitu:

      Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mengembalikan Buku, Membayar Denda.

      Petugas: Memeriksa Data Peminjaman, Memeriksa Data Tanggal Peminjaman, Denda, Memeriksa Besar Denda, Mencatat Data Pengembalian, Menyimpan Buku, Memberikan Kartu Anggota.

    5. 2 note pada use case mengembalikan buku yaitu: rusak/hilang wajib ganti dan denda yaitu Besar Denda: 500 per hari.

  9. Use Case Diagram Pembuatan Laporan

  10. Gambar 3.8. Use Case Diagram Pembuatan Laporan
    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem pembuatan laporan di perpustakaan.

    2. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Petugas dan Kepala Perpustakaan.

    3. 10 use case yang dilakukan oleh dua actor yaitu, diantaranya:

      Petugas: Rekap Data Buku, Rekap Data Anggota, Rekap Data Peminjaman, Rekap Data Pengembalian, Membuat Laporan, Cetak Laporan, Memberikan Laporan, Menyimpan laporan.

      Kepala Perpustakaan: Memeriksa Laporan, Laporan di ACC.

Rancangan Sequence Diagram Sistem Berjalan

  1. Sequence Diagram Pendataan Buku

  2. Gambar 3.9. Sequence Diagram Pendataan Buku

    Berdasarkan Gambar 3.9. Sequence diagram sistem pendataan buku yang berjalan saat ini terdapat :


    1. 2 actor pada sequence diagram, yaitu: Donatur dan Petugas.

    2. 5 lifeline antamuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Perpustakaan, Daftar Pengunjung, Buku, Data Buku, Rak Buku.

    3. 9 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-infomasi yang dilakukan oleh dua actor yaitu:

      Donatur: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Memberikan Buku Baru.

      Petugas: Menerima Buku Baru, Mendata Buku Baru, Memberi Stempel, Memberi No. Reg, Thn. Reg, dan Donatur, Menyimpan Buku di Rak Buku, Memeriksa Buku di Rak Buku.

  3. Sequence Diagram Pendataan Anggota

  4. Gambar 3.10. Sequence Diagram Pendataan Anggota

    Berdasarkan Gambar 3.10. Sequence diagram sistem pendataan anggota yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Calon Anggota dan Petugas.

    2. 5 lifeline antamuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Perpustakaan, Daftar Pengunjung, Data Anggota, Persyaratan, Kartu Anggota.

    3. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-infomasi yang dilakukan oleh dua actor yaitu:

    4. Calon Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mendaftar, Memberikan Persyaratan, Menerima Kartu Anggota.

      Petugas: Menerima Persyaratan, Mendata Anggota Baru, Memberikan Kartu Anggota.


  5. Sequence Diagram Peminjaman Buku

  6. Gambar 3.11. Sequence Diagram Peminjaman Buku

    Bersdasarkan Gambar 3.11. Sequence diagram sistem peminjaman Buku yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 2 actor pada sequence diagram, yaitu: Anggota dan Petugas.

    2. 6 lifeline antamuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Perpustakaan, Daftar Pengunjung, Buku, Kartu Anggota, Data Peminjaman, Rak Buku.

    3. 13 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-infomasi yang dilakukan oleh dua actor yaitu:

      Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mencari Buku di Rak Buku, Meminjam Buku, Memberikan Kartu Anggota, Menerima Buku.

      Petugas: Memeriksa Buku Yang Dipinjam, Meminta Kartu Anggota, Menerima Kartu Anggota, Mencatat Data Peminjaman, Mencatat Tanggal Pengembalian Buku, Menyimpan Kartu Anggota, Memberikan Buku.

  7. Sequence Diagram Pengembalian Buku

  8. Gambar 3.12. Sequence Diagram Pengembalian Buku

    Bersdasarkan Gambar 3.12. Sequence diagram sistem pengembalian Buku yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 2 actor pada sequence diagram, yaitu: Anggota dan Petugas.

    2. 7 lifeline antamuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Perpustakaan, Daftar Pengunjung, Buku, Katu Anggota, Data Peminjaman, Data Pengembalian, Denda.

    3. 16 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-infomasi yang dilakukan oleh dua actor yaitu:

      Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mengembalikan Buku, Membayar Denda Keterlambatan, Menerima Kartu Anggota.

      Petugas: Menerima Buku Pengembalian, Memeriksa Buku Pengembalian, Memeriksa Tanggal Peminjaman Buku, Memeriksa Denda Keterlambatan, Memberitahu Denda Keterlambatan, Menerima Denda Keterlambatan, Mencatat Pembayaran Denda, Mencatat Data Pengembalian, Menyimpan Buku Pengembalian, Menstempel Kartu Anggota, Memberikan Kartu Anggota.

  9. Sequence Diagram Pembuatan Laporan

  10. Gambar 3.13. Sequence Diagram Pembuatan Laporan

    Bersdasarkan Gambar 3.13. Sequence diagram sistem pembuatan laporan yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 2 actor pada sequence diagram, yaitu: Petugas dan Kepala Perpustakaan.

    2. 5 lifeline antamuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Data Buku, Data Anggota, Data Peminjaman, Data Pengembalian, Laporan.

    3. 13 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-infomasi yang dilakukan oleh dua actor yaitu:

      Petugas: Rekap Data Buku, Rekap Data Anggota, Rekap Data Peminjaman, Rekap Data Pengembalian, Membuat Laporan, Cetak Laporan, Memberikan Laporan, Menerima Laporan, Menyimpan Laporan.

      Kepala Perpustakaan: Menerima Laporan, Memeriksa Laporan, Laporan di ACC, Memberikan Laporan Yang Sudah di ACC.

Rancangan Activity Diagram Sistem Berjalan

  1. Activity Diagram Pendataan Buku

  2. Gambar 3.14. Activity Diagram Pendataan Buku

    Bersdasarkan Gambar 3.14. Activity diagram sistem pendataan buku yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 Vertical Swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh: Donatur dan Petugas.

    2. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    3. 9 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari dua partition yaitu:

    4. Donatur: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Memberikan Buku Baru.

      Petugas: Menerima Buku Baru, Mendata Buku Baru, Memberi Stempel, Memberi No. Reg, Thn. Reg, dan Donatur, Menyimpan Buku di Rak, Memeriksa Buku di Rak Buku.

    5. 1 Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

  3. Activity Diagram Pendataan Anggota

  4. Gambar 3.15. Activity Diagram Pendataan Anggota


    Bersdasarkan Gambar 3.15. Activity diagram sistem pendataan anggota yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 Vertical Swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh: Calon Anggota dan Petugas.

    2. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    3. 8 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi dari dua partition yaitu, diantaranya:

    4. Calon Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mendaftar, Memberikan Persyaratan, Menerima Kartu Anggota.

      Petugas: Menerima Persyaratan, Mendata Anggota Baru, Memberikan Kartu Anggota.

    5. 1 Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

  5. Activity Diagram Peminjaman Buku

  6. Gambar 3.16. Activity Diagram Peminjaman Buku

    Bersdasarkan Gambar 3.16. Activity diagram sistem peminjaman buku yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 Vertical Swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh: Anggota dan Petugas.

    2. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    3. 13 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi dari dua partition yaitu, diantaranya:

    4. Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mencari Buku, Meminjam Buku, Memeriksa Buku Yang Dipinjam, Memberikan Kartu Anggota, Menerima Buku.

      Petugas: Meminta Kartu Anggota, Menerima Kartu Anggota, Mencatat Data Peminjaman, Mencatat Tanggal Pengembalian Buku, Menyimpan Kartu Anggota, Memberikan Buku.

  7. Activity Diagram Pengembalian Buku

  8. Gambar 3.17. Sequence Diagram Pengembalian Buku


    Bersdasarkan Gambar 3.17. Activity diagram sistem pengembalian buku yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 Vertical Swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh: Anggota dan Petugas.

    2. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    3. 16 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi dari dua partition yaitu, diantaranya:

    4. Anggota: Datang, Mengisi Daftar Pengunjung, Mengembalikan Buku, Membayar Denda Keterlambatan, Menerima Kartu Anggota.

      Petugas: Menerima Buku Pengembalian, Memeriksa Buku Pengembalian, Memeriksa Tanggal Peminjaman Buku, Memeriksa Denda Keterlambatan, Memberitahu Denda Keterlambatan, Menerima Denda Keterlambatan, Mencatat Pembayaran Denda, Mencatat Data Pengembalian, Menyimpan Buku Pengembalian, Menstempel Kartu Anggota, Memberikan Kartu Anggota.

  9. Activity Diagram Pembuatan Laporan

  10. Gambar 3.18. Activity Diagram Pembuatan Laporan

    Bersdasarkan Gambar 3.18. Activity diagram sistem pembuatan laporan yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 Vertical Swimlane yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh: Petugas dan Kepala Perpustakaan.

    2. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    3. 13 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi dari dua partition yaitu, diantaranya:

      Petugas: Rekap Data Buku, Rekap Data Anggota, Rekap Data Peminjaman, Rekap Data Pengembalian, Membuat Laporan, Cetak Laporan, Memberikan Laporan, Menerima Laporan Yang Sudah di ACC, Menyimpan Laporan.

      Kepala Perpustakaan: Menerima Laporan, Memeriksa Laporan, Laporan di ACC, Memberikan Laporan Yang Sudah di ACC.

Analisa Sistem Berjalan

Tujuan dari penjelasan sistem yang berjalan ini adalah untuk memberikan rancangan suatu program komputer yang akan digunakan sehingga nanti dapat diimplementasikan pada sistem yang berjalan. Spesifikasi sistem yang berjalan terdiri dari 3 (tiga) analisa sistem yaitu analisa sistem masukan, analisa sistem proses, analisa sistem keluaran.

Analisa Sistem Masukan

Tujuan analisa sistem masukan adalah untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang digunakan sebagai masukan dalam pengolahan data sistem di perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang yang terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format dan Keterangan. Adapun masukan dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Nama Masukan : Buku Baru

    Fungsi : Menambah koleksi buku di perpustakaan.

    Sumber : Donatur

    Media : Buku Besar

    Frekuensi : Setiap donatur memberikan buku

    Format : Lampiran 1

    Keterangan : Sebagai data buku yang ada diperpustakaan

  2. Nama Masukan : Anggota Baru

    Fungsi : Menambah data anggota di perpustakaan.

    Sumber : Calon Anggota

    Media : Buku Besar

    Frekuensi : Calon anggota mendaftar

    Format : Lampiran 2

    Keterangan : Sebagai data anggota yang ada di perpustakaan

  3. Nama Masukan : Meminjam Buku

    Fungsi : Meminjam buku di perpustakaan

    Sumber : Anggota

    Media : Buku Besar

    Frekuensi  : Setiap anggota yang meminjam buku

    Format : Lampiran 3

    Keterangan : Sebagai data peminjaman buku

  4. Nama Masukan : Mengembalikan Buku

    Fungsi : Mengembalikan buku ke perpustakaan

    Sumber : Anggota

    Media : Buku Besar

    Frekuensi : Setiap anggota yang mengembalikan buku

    Format : Lampiran 4

    Keterangan : Sebagai data pengembalian buku

  5. Nama Masukan : Rekap Data Buku, Anggota, Peminjaman, Pengembalian

    Fungsi : Merekap semua data

    Sumber : Petugas Perpustakaan

    Media : Buku Besar

    Frekuensi : Petugas merekap semua data kegiatan di perpustakaan

    Format : Lampiran 5

    Keterangan : Sebagai rekap data dalam pembuatan laporan

Analisa Sistem Proses

Analisa sistem proses menjelaskan semua proses yang terjadi. Data yang dimasukkan dalam proses adalah sebagai berikut:

  1. Nama Modul : Data Buku

    No_proses :1

    Masukan : Buku Baru

    Keluaran : Laporan Buku

    Ringkasan proses : Setiap petugas mendata buku baru dan memeriksa buku yang ada

  2. Nama Modul : Data Anggota

    No_proses : 2

    Masukan : Anggota Baru

    Keluaran : Laporan Anggota

    Ringkasan proses : Calon Anggota mendaftar dan petugas mendata anggota baru

  3. Nama Modul : Data Peminjaman Buku

    No_proses : 3

    Masukan : Meminjam Buku

    Keluaran : Laporan Peminjaman Buku

    Ringkasan proses : Setiap anggota yang meminjam buku dan petugas mencatat data peminjaman buku

  4. Nama Modul : Data Pengembalian Buku

    No_proses : 4

    Masukan : Mengembalikan Buku

    Keluaran : Laporan Pengembalian Buku

    Ringkasan proses : Setiap anggota mengembalikan buku dan petugas mencatat data pengembalian

  5. Nama Modul : Laporan

    No_proses : 5

    Masukan : Rekap Data Buku, Anggota, Peminjaman, dan Pengembalian

    Keluaran : Laporan Yang Di ACC

    Ringkasan proses : Petugas membuat laporan dan memberikan laporan kepada kepala perpustakaan

Analisa Sistem Keluaran

Tujuan analisa sistem keluaran adalah untuk mngetahui semua dokumen atau formulir yang keluar dalam pengolahan data sistem di perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang. Adapun keluaran dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Nama Keluaran : Laporan Buku

    Fungsi : Untuk mengetahui semua buku yang ada di perpustakaan

    Sumber : Petugas Perpustakaan

    Rangkap : 5 (lembar)

    Keterangan : Sebagai data buku yang ada diperpustakaan

  2. Nama Keluaran : Laporan Data Anggota

    Fungsi : Untuk mengetahui anggota lama dan mendata anggota baru.

    Sumber : Petugas Perpustakaan

    Rangkap : 5 (lembar)

    Keterangan : Sebagai data anggota diperpustakaan

  3. Nama Keluaran : Laporan Data Peminjaman buku

    Fungsi : Untuk mengetahui anggota yang meminjam buku dan buku yang dipinjam

    Sumber : Petugas Perpustakaan

    Rangkap : 5 (lembar)

    Keterangan : Sebagai laporan data peminjaman buku

  4. Nama Keluaran : Laporan Data Pengembalian buku

    Fungsi : Untuk mengetahui anggota yang sudah mengembalikan buku dan buku yang sudah dikembalikan

    Sumber : Petugas Perpustakaan

    Rangkap : 5 (lembar)

    Keterangan : Sebagai laporan data pengembalian buku

  5. Nama Keluaran : Laporan Yang Di ACC

    Fungsi : Untuk mengetahui laporan yang sudah di acc

    Sumber : Kepala Perpustakaan

    Rangkap : 20 (lembar)

    Keterangan : Sebagai laporan bulanan perpustakaan

Metode Analisa SWOT

Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Kekuatan/Strength (S), Kelemahan/Weakness (W), Peluang/Opportunities (O), dan Ancaman/Threats (T), dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor di dalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan baik. Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh suatu organisasi. Dapat disimpulkan bahwa analisi SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Berikut penjelasannya.

- Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi) Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi.

- Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi) Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan.

- Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-mini) Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.

- Strategi Kelemahan Ancaman (W dan T atau Mini-mini) Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut.

Tabel 3.2. Faktor Internal dan Eksternal Analisa SWOT

Kongfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Proccessor : iCore i3

  2. Monitor : LCD 15”

  3. Mouse : USB (Hp)

  4. Keyboard  : USB

  5. Memory (RAM)  : 2 GB

  6. Harddisk : 500GB

  7. Printer : Hp Laserjet

Spesifikasi Software

  1. Windows 2003/2007

  2. Microsoft Office

Hak Akses

  1. Kepala Perpustakaan

  2. Petugas Perpustakaan

  3. Anggota Perpustakaan

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang dalam mengolah data sistem perpustakaan adalah sebagai berikut:

  1. Prosedur sistem yang berjalan saat ini masih membutuhkan waktu lama dalam proses pengolahan data dan pelayanan terhadap anggota karena masih menggunakan sistem manual yaitu pencatatan dalam buku besar.

  2. Dalam melakukan transaksi peminjaman buku siswa harus terlebih dahulu mencari judul dan buku yang ingin di pinjam, bahkan buku yang ingin dipinjam terkadang tidak ada stoknya karena sedang dipinjam, oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Memanfaatkan teknologi informasi dan merancang sistem yang dapat memenuhi kebutuhan perpustakaan guna memudahkan petugas dalam proses pengolahan data dan pelayanan terhadap anggotanya.

  2. Merancang sistem pengolahan data perpustakaan yang sudah terkomputerisasi berbasis web dan merancang sistem pemesanan/booking buku untuk memudahan para anggota perpustakaan dalam mengetahui informasi tentang buku dan melakukan peminjaman.

User Requirment

User Requirment, atau biasa diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu Kebutuhan User, yang menjelaskan mengenai kemampuan software yang hendak dibangun dari sudut pandang user, misalnya dalam bentuk Functional Requirment.

Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait, melalui proses wawancara. Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II in yaitu hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III yaitu hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirment dengan yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini lampiran elisitasi tahap III :

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi. Berdarsarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirment final draft yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam merancang suatu sistem. Berikut lampiran final draft elisitasi :

Tata Laksana Sistem Usulan

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisa sistem, prosedur, dan penelitian tentang semua proses sistem yang berjalan pada perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang. Maka ditemukan pembahasan tentang rancangan sistem yang diusulkan berdasarkan elisitasi yang dibuat melalui wawancara langsung kepada petugas perpustakaan dan stakeholder dengan merancang sistem informasi perpustakaan berbasis web. Ada beberapa rancangan sistem usulan yang dibuat berdasarkan fungsi untuk memperbaiki atau memperbaharui sistem yang ada. Berikut adalah rancangan sistem yang diusulkan menggunakan diagram UML dengan bantuan alat Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.

Rancangan Sistem Usulan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.19. Use Case diagram sistem usulan perpustakaan

Berdasarkan Gambar 3.19. Use Case diagram sistem perpustakaan yang diusulkan saat ini terdapat :

  1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem perpustakaan usulan.

  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Petugas, Kepala Perpustakaan dan Anggota.

  3. 6 Include dan 26 Extend,

  4. 29 Use case yang dilakukan oleh Petugas, Kepala Perpustakaan, Anggota yaitu: Login, Login Gagal, Login Berhasil, Beranda, Manajemen Perpus, Form Peminjaman, Form Pengembalian, Booking Buku, Anggota, Manajemen Buku, Buku, Kategori Buku, Pengaturan, User, Profil Sekolah, Denda Keterlambatan, Laporan, Data Anggota, Data Buku, Data Peminjaman, Data Pengembalian, Lap. Bulanan Profile, Buku Baru, Koleksi Buku, Booking Buku, History, Pengaturan Akun, Logout.

Rancangan Sistem Usulan Pada Sequence Diagram

  1. Sequence Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Petugas)

  2. Gambar 3.20. Sequence Diagram Sistem Usulan Perpustakaan (Petugas Perpustakaan)

    Berdasarkan Gambar 3.20. Sequence Diagram sistem perpustakaan yang diusulkan saat ini terdapat:

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Petugas.

    2. 7 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Login, Beranda, Manajemen Perpus, Manajemen Buku, Laporan, Pengaturan, Logout.

    3. 17 message dan 1 self message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor yaitu: Melakukan Login, Login Gagal, Login Berhasil, Kelola Menu Beranda, Kelola Menu Form Peminjaman, Kelola Menu Form Pengembalian, Kelola Menu Booking Buku, Kelola Menu Anggota, Kelola Menu Buku, Kelola Menu Kategori Buku, Kelola Menu Data Anggota, Kelola Menu Data Buku, Kelola Menu Data Peminjaman, Kelola Menu Data Pengembalian, Kelola Menu User, Kelola Menu Profile Sekolah, Kelola Menu Denda Keterlambatan, Melakukan Logout.

  3. Sequence Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Kepala Perpustakaan)

  4. Gambar 3.21. Sequence Diagram Sistem Usulan Perpustakaan (Kepala Perpustakaan)

    Berdasarkan Gambar 3.21. Sequence diagram sistem perpustakaan yang diusulkan saat ini terdapat:

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Kepala Perpustakaan.

    2. 4 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Login, Beranda, Laporan, Logout.

    3. 6 message dan 1 self message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor yaitu: Melakukan Login, Login Gagal, Login Berhasil, Masuk Menu Beranda, Lihat Statistik Peminjaman Buku, Memeriksa Laporan, Melakukan Logout.

  5. Sequence Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Anggota Perpustakaan)

  6. Gambar 3.22. Sequence Diagram Sistem Usulan Perpustakaan (Anggota Perpustakaan)

    Berdasarkan Gambar 3.22. Sequence diagram sistem perpustakaan yang diusulkan saat ini terdapat:

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Anggota.

    2. 9 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya: Login, Beranda, Profile, Buku Baru, Koleksi Buku, Booking Buku, History, Pengaturan Akun, Logout.

    3. 13 message dan 2 self message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor yaitu: Melakukan Login, Login Gagal, Login Berhasil, Akses Menu Beranda, Akses Menu Profile, Akses Menu Buku Baru, Akses Menu Koleksi Buku, Melihat Stok Buku, Melakukan Booking Buku, Booking Gagal, Booking Berhasil, Akses Menu Booking Buku, Akses Menu History, Akses Menu Pengaturan Akun, Melakukan Logout.

Rancangan Sistem Usulan Pada Activity Diagram

  1. Activity Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Petugas Perpustakaan)

  2. Gambar 3.23. Activity Diagram sistem usulan perpustakaan (Petugas Perpustakaan)

    Berdasarkan Gambar 3.23. Activity diagram sistem perpustakaan yang diusulkan saat ini terdapat:

    1. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    2. 1 Decision Node, node yang bercabang 2 pilihan, dengan message Login Gagal dan Login Berhasil.

    3. 6 Fork Note, yang digunakan untuk penghubung antar action state.

    4. 21 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari actor yaitu: Login, Beranda, Manajemen Perpus (Form Peminjaman, Form Pengembalian, Booking Buku, Anggota), Manajemen Buku (Buku, Kategori Buku), Laporan (Data Anggota, Data Buku, Data Peminjaman, Data Pengembalian), Pengaturan (User, Profil Sekolah, Denda Keterlambatan), Logout.

    5. 1 Activity Final Note, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

  3. Activity Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Kepala Perpustakaan)

  4. Gambar 3.24. Activity Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Kepala Perpustakaan)

    Berdasarkan Gambar 3.24. Activity diagram sistem perpustakaan yang diusulkan saat ini terdapat:

    1. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    2. 1 Decision Node, node yang bercabang 2 pilihan, dengan message Login Gagal dan Login Berhasil.

    3. 2 Fork Note, yang digunakan untuk penghubung antar action state.

    4. 4 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari actor yaitu: Login, Beranda, Laporan, Logout.

    5. 1 Activity Final Note, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

  5. Activity Diagram Sistem Perpustakaan Usulan (Anggota Perpustakaan)

  6. Gambar 3.25. Activity Diagram Sistem Usulan Perpustakaan (Anggota Perpustakaan)

    Berdasarkan Gambar 3.25. Activity diagram sistem perpustakaan yang diusulkan saat ini terdapat:

    1. 1 Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.

    2. 1 Decision Node, node yang bercabang 2 pilihan, yang memiliki message yaitu Login Gagal dan Login Berhasil.

    3. 2 Fork Note, yang digunakan untuk penghubung antar action state.

    4. 9 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari actor yaitu: Login, Beranda, Profile, Buku Baru, Koleksi Buku, Booking Buku, History, Pengaturan Akun, Logout.

    5. 1 Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data (database) pada sistem perpustakaan berbasis web pada perpustakaan SMK Pancakarya yang diusulkan ini digambarkan dengan menggunakan class diagram. Selain itu, rancangan basis data ini juga berisi spesifikasi basis data yang telah dibuat. Berikut ini class diagram rancangan sistem perpustakaan yang diusulkan:

Gambar 3.26. Class diagram sistem usulan perpustakaan


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebauh design data yang telah dianggap normal. Design basis data menjelaskan nama file, fungsi dari basis data, media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, field kunci dan panjang record. Berikut spesifikasi basis data yang digunakan :

  1. Tabel Anggota

    Nama File : Anggota

    Akronim  : t_anggota

    Fungsi : Untuk mengetahui data anggota dan tambah anggota baru

    Type : File laporan

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 269

    Field Kunci : kode_anggota


  2. Tabel Booking

    Nama File : Booking

    Akronim  : t_booking

    Fungsi : Untuk mengetahui data booking buku dan melakukan booking buku

    Type : File transaksi

    Organisasi File : Index sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 33

    Field Kunci : no_booking


  3. Tabel Booking Detail

    Nama File : Booking Detail

    Akronim : t_bookingdtl

    Fungsi : Untuk mengetahui secara detail data booking buku

    Type : File laporan

    Organisasi File : Index sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 27

    Field Kunci : idd


  4. Tabel Buku

    Nama File : Buku

    Akronim : t_buku

    Fungsi : Untuk mengetahui data buku dan tambah buku baru

    Type : File laporan

    Organisasi File : Index sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 387

    Field Kunci : kode_buku


  5. Tabel Bulan

    Nama File : Bulan

    Akronim : t_bulan

    Fungsi : Untuk informasi bulan

    Type : File laporan

    Organisasi File : Sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 11

    Field Kunci : idbulan


  6. Tabel Denda

    Nama File : Denda

    Akronim : t_denda

    Fungsi : Untuk Mengetahui biaya denda dan mengedit biaya denda

    Type : File master

    Organisasi File : Sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 5

    Field kunci : iddenda


  7. Tabel Kategori

    Nama File : Kategori

    Akronim : t_kategori

    Fungsi : Untuk mengetahui semua kategori buku

    Type : File master

    Organisasi File : Index sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record : 27

    Field Kunci : idkat


  8. Tabel Level

    Nama File : Level

    Akronim : t_level

    Fungsi : Untuk mengetahui tingkat level dari user

    Type : Pelindung

    Organisasi File : Sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 21

    Field Kunci : id_level


  9. Tabel Pinjam

    Nama File : Pinjam

    Akronim  : t_pinjam

    Fungsi : Untuk mengetahui buku yang dipinjam dan proses pinjam buku

    Type : File laporan

    Organisasi File : Index sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 86

    Field Kunci : kode_pinjam


  10. Tabel Pinjam Detail

    Nama File : Pinjam Detail

    Fungsi : Untuk mengetahui detail dari buku yang dipinjam

    Type : File master

    Organisasi File : Index sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 127

    Field Kunci : iddtl


  11. Tabel Profile

    Nama File : Profile

    Akronim : t_profile

    Fungsi : Untuk mengetahui profile dari instansi

    Type : File master

    Organisasi File : Sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 223

    Field Kunci : idp


  12. Tabel User

    Nama File : User

    Akronim : t_user

    Fungsi : Untuk mengetahui data user pengguna sistem dan tambah user

    Type : File master

    Organisasi File : Sequential

    Media : Hardisk

    Panjang Record : 193

    Field Kunci : kode_user

Rancangan Program

Tampilan Program

Dapat dilihat bagaimana tampilan-tampilan sistem yang ada pada sistem yang diusulkan. Berikut tampilan sistem yang telah dibuat.

Tampilan Halaman Login

Setiap pengguna menggunakan username dan password untuk melakukan login. Berikut tampilan halaman login.

Gambar 3.27. Tampilan Halaman Login (Petugas Perpustakaan dan Kepala Perpustakaan
Gambar 3.28. Tampilan Halaman Login (Anggota Perpustakaan)

Tampilan Halaman Beranda

Tampilan setelah melakukan login. Berikut ini merupakan tampilan menu beranda.

Gambar 3.29. Tampilan Beranda (Petugas Perpustakaan)
Gambar 3.30. Tampilan Beranda (Kepala Perpustakaan)
Gambar 3.31. Tampilan Beranda (Anggota Perpustakaan)

Tampilan Halaman Form Peminjaman dan Form Pengembalian

Tampilan menu ini digunakan petugas dalam melakukan proses peminjaman buku secara langsung maupun secara booking dan pengembalian buku.

Gambar 3.32. Tampilan Menu Form Peminjaman
Gambar 3.33. Tampilan Menu Form Pengembalian

Tampilan Halaman Menu Anggota dan Form Anggota

Tampilan menu ini berfungsi untuk melihat data anggota dan tambah anggota baru.

Gambar 3.34. Tampilan Menu Anggota
Gambar 3.35. Tampilan Form Anggota

Tampilan Halaman Menu Booking Buku

Berikut ini tampilan menu booking buku petugas dan anggota.

Gambar 3.36. Tampilan Menu Booking Buku (Petugas Perpustakaan)
Gambar 3.37. Tampilan Menu Booking Buku (Anggota Perpustakaan)

Tampilan Menu Buku dan Form Buku

Berikut tampilan menu buku dan form buku.

Gambar 3.45. Tampilan Menu Buku
Gambar 3.46. Tampilan Form Buku

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Harware

Perangkat keras yang digunakan dalam penyusunan laporan dan perancangan sistem yang diusulkan, yaitu :

  1. Processor : Intel Atom

  2. Monitor : LED LCD 10.1”

  3. Mouse : USB

  4. Keyboard : PS2

  5. RAM : 1 GB

  6. Harddisk : 320 GB

  7. Printer : HP Deskjet

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yang digunakan dalam penyusunan dan perancangan sistem yang diusulkan, yaitu :

  1. Windows 7

  2. Microsoft Word dan Excel

  3. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

  4. Sublime Text

  5. Mozilla Firefox

  6. Google Chrome

Hak Akses

  1. Kepala Perpustakaan

  2. Petugas Perpustakaan

  3. Anggota Perpustakaan

Pengujian/Testing

Pada metode ini, bersasarkan metode pengujian yang telah dipilih dan dijelaskan pada BAB I. Metode pengujian (testing'l) yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing'l merupakan suatu metode pengujian perangkat lunak (software) yang berfokus pada sisi fungsional, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah software sudah sesuai dengan yang diharapkan). Kebenaran pengujian dilihat dari keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut dan dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan dari program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat dilihat dan diukur sekaligus dapat diketahui kesalahannya. Berikut ini dapat dilihat tabel pengujian sistem.

Tabel 3.21. Black Box Testing

Evaluasi

Evaluasi merupakan proses yang dilakukan setelah melakukan pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti tabel pengujian black box testing diatas. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu jika didapati kesalahan saat melakukan input data yang tidak lengkap atau tidak sesuai, selanjutnya akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh suatu intansi atau perusahaan.

Implementasi

Schedule

Schedule implementasi berisi tentang waktu proses pembuatan sistem mulai dari awal hingga selesai dan menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna untuk pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya dalam usaha mewujudkan sistem yang telah direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule implementasi. Bukti dari time schedule ini dimulai dari observasi sampai dengan dokumentasi. Berikut lampiran tabel schedule time.

Gambar 3.22. Schedule Time

Penerapan

Penerapan menerangkan tentang berapa lama waktu yang digunakan saat penerapatan sistem pada instansi yang bersangkutan.

Estimasi Biaya

Pada estimasi biaya ini berisi rincian biaya yang digunakan saat melakukan penelitian, perancangan serta penerapan sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan/instansi atau masyarakat. Berikut lampiran estimasi biaya yang telah dibuat.

Gambar 3.9. Estimasi Biaya

BAB III

PEMBAHASAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan di SMK Pancakarya Tangerang mengenai sistem informasi perpustakaan, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem perpustakaan di SMK Pancakarya Tangerang masih menggunakan sistem yang bersifat manual, jadi masih membutuhkan waktu yang lama dalam hal pengolahan data dan pelayanan terhadap siswa/i/anggota perpustakaan.

  2. Sistem perpustakaan yang berjalan saat ini belum mampu memnuhi kebutuhan pengguna secara efektif dan efesien serta belum mampu menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat karena sistem yang ada saat ini belum terkomputerisasi.

  3. Dengan adanya sistem yang sudah terkomputerisasi, nantinya dapat memudahkan petugas dalam melakukan pengolahan data dan pelayanan terhadap para anggota serta memudahkan anggota dalam melakukan peminjaman dengan cara booking buku terlebih dahulu.


Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Setelah melaksanakan penelitian pada perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang dengan mempelajari dan membahas permasalahan yang ada. dengan cara melakukan wawancara mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup yaitu proses pengolahan data dan pelayanan. Maka dari itu dapat ditarik beberapa hasil wawancara sebagai berikut :

  1. Sistem perpustakaan yang berjalan saat ini pada SMK Pancakarya masih bersifat manual yaitu dengan menggunakan buku besar, sehingga kurang efektif dan efesien.

  2. Sistem yang berjalan saat ini masih belum efektif dan efesien dalam memenuhi kebutuhan sistem informasi perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang.

  3. Merancang sistem yang sudah terkomputerisasi demi meningkatkan kualitas dari proses kegiatan yang ada di perpustakaan.


Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian untuk mengetahui masalah-masalah dan kebutuhan yang muncul pada sistem perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang dan merancang sistem yang dapat mengatasi peramsalahan yang ada pada sistem perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang.

  2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian yaitu untuk mengetahui apakah sistem yang akan dirancang dapat bermanfaat bagi pengguna dalam proses kegiatan yang ada di perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang.


Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Peneliti melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana peneliti melakukan wawancara langsung kepada stakeholder dan petugas perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang, selain itu peneliti juga melakukan observasi/pengamatan langsung pada perpustakaan SMK Pancakarya Tangerang dan peneliti juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, majalah, artikel, dan lain-lain.

  2. Peneliti menggunakan metode penelitian sistem yang berjalan dengan metode analisa SWOT dan perancangan sistemnya menggunakan pemodelan berorientasi objek (OOP) yaitu Unified Modelling Language (UML) dengan bantuan use case diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram.

  3. Metode pengujian yang digunakan adalah metode pengujian black box testing.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada diatas, maka didapatkan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut, sebagai berikut:

  1. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan menggunakan sistem sehingga sistem tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.

  2. Perlu adanya pengembangan yang lebih baik dan lebih bagus terhadap sistem.

  3. Perlu adanya suatu peningkatan kualitas, dengan memberikan informasi yang terbaru dan mengembangkan sistem kearah sistem digital.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Susanto, Azhar. 2017. "Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu". Bandung: Lingga Jaya.
  2. Arnold, D. Ross & Jon P. Wade. 2015. A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach – Procedia Computer Science. International Journal Conference on Enterprise Information System. USA: Stevens Institute of Technology.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer . Bandung: CV. Pustaka Setia.
  4. 4,0 4,1 4,2 Indrajani. 2014. Database Systems: Case Stufy All In One. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  5. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Jurnal CCIT, Vol.6 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Ardi, Muhammad Fahmi. 2016. Rancangan Sistem Informasi Penilaian Status Gizi Berdasarkan Z-Score BB/U Berbasis Android Mobile Untuk Pemantauan Status Gizi Balita di Puskesmas Mijen 1 Kab. Demak. Proposal Skripsi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
  7. Aliev, Rafika A. 2013. Behavioral Decision Making With Combined State Under Imperfect Information. International Journal of Information Technology & Decision Making, Vol.12 No.3. Canada: University of Alberta.
  8. Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Maniah dan Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  10. Maniah dan Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 Bettaliyah, Azza Abidatin. 2016. Sistem Informasi Pengolahan Data Tabungan Siswa MI Bahrul Ulum Berbasis Web Mobile Menggunakan Codeigniter dan Bootstrap. Jurnal Teknika, Vol.8 No.2. Lamongan: Universitas Islam Lamongan.
  12. 12,0 12,1 Hamdani, Agus Umar. 2015. Pemodelan Sistem Informasi Administrasi Proyek Desain Interior Studi Kasus: PT Wang Interior Jakarta. Jurnal Sistem Informasi, Vol.5 No.3. Jakarta Selatan: Universitas Budi Luhur.
  13. Smeenk, Wina, Oscar Tomico, & Koen van Turnhout. 2016. A systematic Analysis of Mixed Perspective in Emathic Design: Not One Perspective Encompasses All. International Journal of Design, Vol.10 No.2. Netherlands: HAN University of Applied Sciences.
  14. 14,0 14,1 Haerudin, Ruli Supriati, dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT, Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  15. Alhamidi. 2016. Perancangan Dan Implementaasi Sistem Penunjang Keputusan Untuk Mendukung Proses Penyeleksian Siswa Baru Pada SMAN 1 Nan Sabaris. Jurnal TEKNOIF, Vol.4 No.2. Padang: STMIK Jayanusa Padang.
  16. Aminudin. 2014. Program Absensi Siswa Realtime dengan PHP dan SMS Gateway. Yogyakarta: Lokomedia.
  17. Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  18. 18,0 18,1 Mujilahwati, Siti, dan Sabilal Muhtadin. 2014. Sistem Manajemen Perpustakaan (Online) Pada SMP “Empat Lima” 2 Kedungpring Lamongan. Jurnal Teknika, Vol.6 No.1. Lamongan: Universitas Islam Lamongan.
  19. 19,0 19,1 19,2 PNRI. 2014. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
  20. 20,0 20,1 20,2 Legowo, Antonius Indra. 2015. Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Dengan Menggunakan Barcode Scanner Pada SMK Negeri 3 Kendal. Jurnal Universitas. Semarang: Universitas Dian Nusantoro Semarang.
  21. Rahadian, Didit. 2014. Perangkat Lunak Peminjaman Dan Pengembalian Buku Di Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Bandung. Jurnal LPKIA, Vol.1 No.1. Bandung: STMIK LPKIA.
  22. PNRI. 2014. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
  23. Sekolah Menengah Kejuruan Ki Hajar Dewantoro. 2016. Pengertian SMK. Diambil dari: http://smkdewantoro.sch.id/berita-pengertian-smk.html#sthash.wjOd6wcV.dpbs. (Diakses pada tanggal 22 Oktober 2017).
  24. Onu, Fergus U, & Umeakuka, Chinelo V. Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. International Journal of Computer Applications Technology And Research, Vol.5 Issue.8. Nigeria: Ebonyi State University, Abakaliki.
  25. Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusuf, dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, Vol. 8 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  26. Lee, Sunguk. 2012. Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications. International Journal of Database Theory and Application, Vol. 5, No. 1. Korea: Institute of Industrial Science and Technology Pohang.
  27. Seth, Ashish, Himanshu Agarwal, & Ashim Raj Singla. 2012. Unified Modeling Language for Describing Business Value Chain Activities. International Journal of Computer Applications. India: Punjabi University.
  28. 28,0 28,1 28,2 28,3 28,4 28,5 28,6 Wardhani, Kusumaningati Sulistya. 2014. Pengembangan Sistem Informasi Kartu Menuju Sehat Sebagai Alternatif Pengelolaan Posyandu Secara Digital. Laporan Tugas Akhir Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  29. 29,0 29,1 Murad. Dina Fitria, Nia Kusniawati, dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT, Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  30. Vani, M. L. V. Roopa, M. Chandrika Kumari, M.Hari Priya, & N. Harika. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML (Unified Modeling Language). International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), Vol.2 No.5. India: Institute of Engineering & Technology.
  31. Bhute, Avinash N., & B. B. Meshram. 2013. System Analysis and Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA), Vol.5 No.6. Mumbai: VJTI Matunga.
  32. 32,0 32,1 Sidik, Betha, dan Husni Iskandar Pohan. 2014. Pemrograman Web dengan HTML Revisi Kelima. Bandung: Informatika.
  33. Cendekiawan, Mohammad Risyad. 2015. Sistem Informasi Penjualan Barang Berbasis Web Pada CV. Gasbilo Etnic Wear Batang. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
  34. 34,0 34,1 34,2 34,3 34,4 34,5 34,6 34,7 34,8 Hidayat,Miwan Kurniawan dan Alfin Priandi. 2015. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Online Pada SMK Negeri 9 Kota Bekasi. Jurnal Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK). AMIK BSI.
  35. 35,0 35,1 35,2 35,3 35,4 35,5 35,6 35,7 Hidayatullah, Priyanto, dan Jauhari Khairul Kawistara. 2015. Pemrograman WEB. Bandung: Informatika.
  36. 36,0 36,1 Abdulloh, Rohi. 2017. Amazing Project! Aplikasi Ujian Online Full Ajax. Cirebon: CV. ASFA Solution, Software Development, IT & Publishing.
  37. 37,0 37,1 Kadir, Abdul. 2013. From Zero to A Pro JAVASCRIPT & JQUERY. Yogyakarta: Andi Offset.
  38. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  39. Kasmirin, Agus Rahmat. 2016. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web (Studi Kasus SMAN 1 Penengahan). Laporan Skipsi. Lampung: Universitas Lampung.
  40. Muniar, Andi Yulia. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Penilaian Kinerja Dosen Pada STMIK AKBA. Jurnal AKBA. STMIK AKBA.
  41. Remawati, Dwi. 2014. Analisis SWOT Implementasi Green Computing Di Sekolah Kejuruan (Studi Kasus Pada SMK XYZ). Jurnal Ilmiah SINUS. ISSN : 1693 – 1173. Surakarta: STMIK Sinar Nusantara.
  42. 42,0 42,1 Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Bandung: Lapan.
  43. Mubah, M. Safril, 2015. Literature Review, materi disampaikan pada kuliah Analisis Hubungan International, Departemen Hubungan International. Universitas Airlangga.
  44. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. Yogyakarta.
  45. S. Winarti, Poppy. 2012. Literature Review. Diambil dari: http://poppysw.staff.ugm.ac.id/posts/fyi/literature-review. (Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017).
  46. Rahardja, Untung, Yessi Frecilia, dan Nurul Komaeni. 2014. Analisa Peminjaman Buku Perpustakaan Dengan Menggunakan Sistem RFID Pada Perguruan Tinggi Rahardja. Jurnal CCIT, Vol.9 No.1. Tangerang: Perguruang Tinggi Raharja.
  47. Hui Zhai, Hui Shi, & Rui Zhai. 2013. Design and Implementation of Database on Library Management Information System. Proccodings of the 2nd International Symposium on Computer, Communication, Control and Automation (ISCCA-13). China: Beijing.
  48. Prabhakar Kumar, Rahul Kumar, Rajat Singh, & Vikram Pratapsingh. 2014. Library Management System. Jurnal International of VI semester Computer Science & Engineering. India: Cochin University of Science & Technology.




DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir (TA). Urutannya sebagai berikut:

A.1 Validasi Tugas Akhir
A.2 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
A.3 Formulir Permohonan Usulan Penelitian Tugas Akhir
A.4 Formulir Permohonan Pergantian Judul Tugas Akhir
A.5 Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.6 Surat Pengantar Observasi Tugas Akhir
A.7 Kartu Bimbingan Tugas Akhir
A.8 Daftar Nilai
A.9 Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir
A.10 Kwitansi Pembayaran Sidang dan Raharja Career
A.11 Formulir Seminar Proposal
A.12 Formulir Pertemuan dengan Stakeholder
A.13 Formulir Validasi Sidang
A.14 Formulir Pendaftaran Sidang
A.15 Formulir Final presentasi
A.16 Sertifikat Prospek 2014
A.17 Sertifikat TOEFL
A.18 Sertifikat Internasional
A.19 Sertifikat IT Nasional
A.20 Daftar Riwayat Hidup
A.21 Final Elisitasi


LAMPIRAN B

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dll.

B.1 Surat Bukti Observasi
B.2 Daftar Wawancara
B.3 Jadwal Kegiatan Observasi
B.4 Foto Bukti Observasi


LAMPIRAN C

Pada lampiran C ini berisi tentang berkas atau bukti pada saat observasi dari sub bab yang ada di BAB III. Berikut lampirannya.

C.1 Form Absensi Guru dan Staff
C.2 Laporan Absensi Guru dan Staff
C.3 Data Guru dan Staff
C.4 Katalog Produk
C.5 Slide Presentasi


LAMPIRAN D

Pada lampiran D ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yang ada pada sistem usulan dan slide presentasi.

D.1. Slide Presentasi
D.2. Katalog Produk
D.3. Kartu Nama


Contributors

Diah minarsih