TA1333376324: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Internet)
(Definisi ILearning)
Baris 985: Baris 985:
 
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://arwanstmikraharja.files.wordpress.com/2012/05/4b-ilearning1.png?w=640" width="180" height="180"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center">'''Gambar 2.3.''' 4B iLearning</div>
 
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://arwanstmikraharja.files.wordpress.com/2012/05/4b-ilearning1.png?w=640" width="180" height="180"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center">'''Gambar 2.3.''' 4B iLearning</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Arsyad (2002)<ref name="Arsyad2002">Arsyad, Azhar. 2002. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.</ref>,
 
<p style="line-height: 2">Istilah ''iLearning'' pada dasarnya berasal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan media iPad pada [[Perguruan Tinggi Raharja]]. Ir. Untung Rahardja, M.T.I 2011, sebagai pencetus dari istilah ''iLearning'' yang memiliki metode 4B dalam pembelajaran ini yaitu berisi : Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Belajar dengan mudah dan efisien, memberikan rangsangan untuk otak kiri sehingga membuat mahasiswa lebih kreatif dan inovatif, yang diiringi oleh doa, sehingga terciptalah media pembelajaran yang nyaman dan semangat bagi pengguna dalam implementasi pembelajaran.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Istilah ''iLearning'' pada dasarnya berasal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan media iPad pada [[Perguruan Tinggi Raharja]]. Ir. Untung Rahardja, M.T.I 2011, sebagai pencetus dari istilah ''iLearning'' yang memiliki metode 4B dalam pembelajaran ini yaitu berisi : Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Belajar dengan mudah dan efisien, memberikan rangsangan untuk otak kiri sehingga membuat mahasiswa lebih kreatif dan inovatif, yang diiringi oleh doa, sehingga terciptalah media pembelajaran yang nyaman dan semangat bagi pengguna dalam implementasi pembelajaran.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Erni dkk, (2013)<ref name="Arsyad2002"Erni dkk, Azhar. 2013. iLearning. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja</ref>,
 +
<p style="line-height: 2">[[iLearning]] (''Integrated Learning'')  berasal dari pemikiran perkembangan [[Teknologi iPad]] di [[Perguruan Tinggi Raharja]], Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Perkembangan secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih attractive dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami [[iLearning]].</p></div>
 +
 +
<p style="line-height: 2">Istilah [[iLearning]] mengandung pengertian bahwa metode sistem pembelajaran yang disiapkan oleh [[Perguruan Tinggi Raharja]] dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”.'' [[Perguruan Tinggi Raharja]] dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (''continues improvement'') menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. [[iLearning]] untuk menciptakan lulusan yang berakhlak mulia, unggulan dan mampu menciptakan blue ocean di era global citizen, Perguruan Tinggi Raharja telah menciptakandan menerapkan teknologi iLearning dalam proses pembelajaran bagi seluruh Pribadi Raharja. Dengan teknologi iLearning tersebut, proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja dapat dilaksanakan dengan menggunakan iPad, smart phone, mobile computing dan gadget lainnya yang mendukung cara kerja mobile communication dan edutainment. </p></div>
  
 
===Definisi Mailchimp===
 
===Definisi Mailchimp===

Revisi per 1 Oktober 2016 14.50

 

PENERAPAN DID BERBASIS ILEARNING MEDIA GUNA

MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :


NIM
: 1333376324
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI ARTIFICIAL INFORMATICS

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

 

PENERAPAN DID BERBASIS ILEARNING MEDIA GUNA

MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1333376324
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

 


Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK Raharja Informatika
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Diah Aryani, ST.,M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 010413

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENERAPAN DID BERBASIS ILEARNING MEDIA GUNA

MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333376324
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Artificial Informatics

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Khanna Tiara, S.Kom)
   
(Indri Handayani, S.Kom)
NID : 14013
   
NID : 14018

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENERAPAN DID BERBASIS ILEARNING MEDIA GUNA

MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333376324
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Artificial Informatics

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(..........)
 
(..........)
 
(..........)
NID : ....
 
NID : ....
 
NID : ....

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

 

PENERAPAN DID BERBASIS ILEARNING MEDIA GUNA

MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1333376324
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
NIM : 1333376324

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRACT

Media system to support achievement in an institution is an important thing to be developed, especially in the field of science and technology in the current era of globalization. If no such media, will impact on the human resources that are reliable and synergy to be minimal. Therefore it takes a container of events and competitions as an indication to improve the quality and potential students. Organizing events not currently have the means appropriate for considering only held in place is inadequate and the system is still manual. This is the basic thinking how to propose a system of media events and competitions are publicly accessible so that the event can be accessed anywhere and anytime. Making it easier for students to channel the talents and skills possessed. Therefore invented a procedure to process the event and the competition online on the website DID (Dream Innovation Day) using iMe (iLearning Media) to register an event or participate in the DID website (Dream Innovation Day). In this study using elicitation method which is based on the results of an achievement. Then further analysis on the objective of a problem their own media event presented by the DID website (Dream Innovation Day) is expected to improve human resources more optimally and can be implemented optimally as needed. Thus increasing the potential of the students in the means and a good paradigm for Perguruan Tinggi Raharja.

Keywords: Achievement, iLearning Media, DID (Dream Innovation Day).

ABSTRAK

Sistem media untuk menunjang prestasi pada suatu lembaga merupakan hal penting yang harus dikembangkan khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini. Jika tidak ada media tersebut, akan berdampak pada sumber daya manusia yang handal dan bersinergi menjadi minim. Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah acara dan kompetisi sebagai indikasi untuk meningkatkan kualitas dan potensi diri mahasiswa. Penyelenggaraan acara saat ini belum memiliki sarana yang semestinya karena mengingat hanya diadakan pada tempat yang tidak memadai dan sistem masih manual. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana mengusulkan suatu sistem media penyelenggaraan acara dan kompetisi yang dapat diakses secara publik sehingga acara dapat di akses dimanapun dan kapanpun. Sehingga memudahkan mahasiswa dalam menyalurkan kemampuan dan talenta yang dimiliki. Maka dari itu diciptakanlah suatu prosedur untuk mengolah acara dan kompetisi secara online pada website DID (Dream Innovation Day) dengan menggunakan iMe (iLearning Media) untuk mendaftarkan acara maupun berpartisipasi pada website DID (Dream Innovation Day). Dalam penelitian ini menggunakan metode elisitasi dimana didasarkan pada hasil dari suatu pencapaian. Maka analisis lebih lanjut pada tujuan suatu masalah adanya media acara yang sudah disajikan dengan website DID (Dream Innovation Day) diharapkan untuk meningkatkan sumber daya manusia lebih maksimal dan dapat diimplementasikan dengan lebih optimal sesuai yang dibutuhkan. Sehingga dapat meningkatkan potensi mahasiswa dalam sarana dan paradigma yang baik untuk Perguruan Tinggi Raharja.

Kata Kunci: Prestasi, iLearning Media, DID (Dream Innovation Day).


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, sehat serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, serta mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Diah AryaniST.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Khanna Tiara, S.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat.
  5. .Ibu Indri Handayani, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  7. Bapak Padeli,M.Kom. selaku Stakeholder yang selalu memberi masukan terhadap project yang sedang diteliti untuk lebih maju kedepannya.
  8. Kedua orang tua Bapak Sambrin, Ibu Saiyah, kakak Samiyati, kakak Sumilah, kakak Mohamad Sanusi dan keluarga besar yang telah memberikan semangat dan juga dukungan baik doa, moril dan materil.
  9. Rekan-rekan grup 4G (Nursam Somantri, Iis Ariska, Dwiki Fahliandhini).
  10. Rekan-rekan grup Bimbingan Khanna (Ridwan Kurniaji, Wulan Lestari, Ika Amalia, Maya Ima. E, Ria Utami, Rizky Agustian).
  11. Rekan-rekan TimUR (4G, URGEN, SHINOBI, DA-TEAM).
  12. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan, dan diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 23 Juli 2016
Julipah Al Munawaroh
NIM. 1333376324

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7 Tabel List Pengujian Sistem

Tabel 3.8 Tabel Pengujian Black box Pada Akses DID

Tabel 3.9 Tabel Pengujian Black box Register DID

Tabel 3.10 Tabel Pengujian Template Acara

Tabel 3.11 Tabel Pengujian Black box Acara Diselenggarakan

Tabel 3.12 Tabel Pengujian Black box Validasi Acara

Tabel 3.13 Tabel Pengujian Black box Etalase DID

Tabel 3.14 Tabel Pengujian Black box Logout DID

Tabel 3.15 Tabel Pengujian Black box Schedule

Tabel 3.16 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Wordpress

Gambar 2.2 Logo iLearning Media

Gambar 2.3 4B iLearning

Gambar 2.4 Logo DID

Gambar 2.5 Ten Pillar IT iLearning

Gambar 3.3 Green Campus

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5 Prosedur Dokumentasi Raharja Career Baru

Gambar 3.6 Form Submit Dokumentasi Raharja Career

Gambar 3.7 Tampilan Web DID yang User Friendly

Gambar 3.8 Tampilan SSO Web DID

Gambar 3.9 Total Peserta 100 Peserta

Gambar 3.10 Visitor Pada Web DID

Gambar 3.11 Tampilan Favicon Pada Web DID

Gambar 3.12 FAQ Pada Web DID

Gambar 3.13 12 Acara Pada DID

Gambar 3.14 Total Author DID mencapai 290 User

Gambar 3.15 Artikel dan Tutorial di iRan

Gambar 3.16 10 List Promosi DID

Gambar 3.17 Banner Promosi DID

Gambar 3.18 Report Mailchimp DID

Gambar 3.19 Backlink Pada Web TID3

Gambar 3.20 Media Sosial Pada DID

Gambar 3.21 Inbound DID Pada Web Lain

Gambar 3.22 Mind Mapping Project DID

Gambar 3.23 HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)

Gambar 3.24 Prototype Halaman Utama Web DID

Gambar 3.25 Prototype Etalase Acara

Gambar 3.26 Prototype Tampilan Form Request Acara

Gambar 3.27 Prototype Renstra DID

Gambar 3.28Prototype Certificate Verification

Gambar 3.29 Prototype 3MT Raharja Competition

Gambar 3.30 Prototype Raharja Career

Gambar 3.31 Prototype What DID

Gambar 3.32 Prototype FAQ

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

DAFTAR SIMBOL HIPO

DAFTAR SIMBOL HIPO

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era modern kini, Indonesia sebagai negara berkembang dengan sumber daya alam yang melimpah. Sudah saatnya sumber daya manusia ikut serta untuk di kembangkan dan diciptakan. Maka perlu tersaji media penyelenggara acara, lomba, pelatihan, dan kompetisi untuk menunjang hal tersebut agar terwujud. Prestasi diri adalah karunia oleh Tuhan Yang Maha Esa yang diperoleh setiap individu yang dimiliki sejak lahir, di butuhkan suatu media untuk menjembatani kemampuan dan ilmu pengembangan dalam diri agar lebih terkelola dan memiliki banyak potensi dan manfaat bagi mahasiswa.

Perguruan Tinggi Raharja telah menciptakan suatu inovasi dalam menyelenggarakan acara, pelatihan, ataupun lomba dengan mengusung iMe yang di sebut dengan DID yaitu sudah wadah untuk sumbangsih karya dan kreatifitas para generasi muda khususnya para Pribadi Raharja dalam segala bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya DID tidak hanya sekedar menjadi ajang untuk menyalurkan bakat, namun juga sebagai tempat berbagi pengalaman dan mempunyai relasi pertemanan yang luas serta memiliki peluang prestasi dan informasi yang didapatkan.

Beberapa masalah dalam beberapa permasalah pada acara yang diselenggarakan belum terintegrasi pada satu tujuan atau himpunan informasi yang akurat, sehingga menyulitkan mahasiswa dalam mendapatkan media informasi yang aktual. Selain itu, setiap acara pasti memiliki panitia yang bertugas dalam penyelenggaraan jalannya suatu acara. DID berkesempatan untuk mempersembahkan sarana pendaftaran acara bagi penyelenggara acara (panitia) yang ingin acaranya ikut serta pada DID. Panitia merupakan perangkat penting demi terselenggaranya suatu acara agar acara terkelola dengan baik dan lancar.

Dari latar belakang yang sudah di paparkan diatas, maka penulis untuk ingin mencoba menganalisis terhadap DID pada Perguruan Tinggi Raharja dalam sebuah laporan penelitian ilmiah dengan judul “Penerapan DID Berbasis ILearning Media Guna Meningkatkan Prestasi Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Dalam setiap penelitian maka terlebih dahulu di ketahui rumusan masalah, sebagai rincian pertanyaan yang menjadi hal penting dalam melakukan analisis. Selanjutnya akan di proses jawaban melalui pengumpulan data dari rumusan masalah tersebut dengan pemecahan masalah.

Berdasarkan latar belakang dari penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini secara detail berhubungan dengan acara pada DID. Maka dengan analisis tersebut penulis dapat merangkum beberapa hal penting dari masalah laporan penelitian. Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Bagaimana cara mendaftarkan diri dan acara yang dapat di akses secara online?

  2. Bagaimana penerapan SSO (Single Sign On) sebagai perangkat login didalam DID?

  3. Bagaimana menciptakan suatu media yang mampu membantu meningkatkan prestasi mahasiswa?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini agar lebih tertata dan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan karena adanya pemicu permasalahan yang semakin luas, sehingga harus ada batasan masalah dalam hal tersebut. Adapun batasan masalah pada laporan Tugas Akhir ini adalah, pada penelitian ini berfokus pada media informasi acara secara online, dapat menampilkan acara workshop, seminar, job fair, dan acara yang lainnya untuk diselenggarakan secara terintegrasi dalam satu web. Penelitian ini digunakan untuk Pribadi Raharja untuk memberitahukan info acara yang diselenggarakan sehingga setiap mahasiswa dalam ikut serta dan berpartisipasi terhadap acara yang diselenggarakan. Oleh karena itu perlunya suatu media promosi acara dengan menggunakan sebuah mailchimp atau backlink terhadap web lain sehingga dapat memberikan info acara secara lebih luas dan informatif bagi mahasiswa. Pada penelitian ini telah dibuktikan melalui final draft elisitasi. Dalam penelitian ini dinyatakan melalui final draft elisitasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian adalah suatu hal untuk melakukan observasi dan pengamatan pada sebuah objek yang memiliki data yang masih perlu diketahui lebih dan menjadi penelusuran lebih lanjut dalam sebuah pemecahan suatu masalah.

Tujuan Penelitian merupakan memperoleh data untuk menjadi media sebagai bahan referensi dalam menemukan suatu permasalahan atau sebagai data dalam suatu pengembangan penelitian. Maka dalam hal ini tujuan dari penelitian sangat berkaitan dengan rumusan masalah yang ditemukan, lalu hasil dari pemecahan masalahnya berada pada akhir dari sebuah penelitian yaitu terletak pada kesimpulan. Selain itu berkaitan juga dengan beberapa macam penelitian yang akan dilakukan. Ada 3 (tiga) tujuan dalam penelitian, yaitu :

  1. Sebagai media yang berfokus untuk menyelenggarakan acara mengenai prestasi atau partisipasi mahasiswa yang terkoneksi dengan website DID.

  2. Untuk memudahkan user DID dalam melakukan login yaitu dengan menggunakan email Rinfo yang terkoneksi oleh platform google.

  3. Sebagai media prestasi mahasiswa yang diselenggarakan oleh penyelenggara acara secara online

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dipengaruhi oleh pemecahan suatu rumusan masalah yang telah tercapai sesuai dengan tujuan. Dalam penulisan Tugas Akhir ini dipaparkan ada 3 (tiga) manfaat dalam penelitian, yaitu :

  1. Memudahkan pengguna dalam menyelenggarakan dan mengikuti acara prestasi dengan media secara online.

  2. Pengguna DID dengan mudah melakukan login dengan mengaplikasikan email Rinfo untuk melakukan SSO (Single Sign On).

  3. Meningkatkan daya kemampuan diri mahasiswa sehingga memiliki sumber daya manusia yang bersinergi.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis membutuhkan metode penelitian dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut.

Metode Pengumpulan Data

Menciptakan Perihal metode penelitian dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis akan menggunakan 3 (tiga) metode yaitu :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Penelitian ini dilakukan pengamatan selama 6 bulan secara langsung dengan pengumpulan data yang di amati secara langsung dan seksama pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai sumber memperoleh data yang dibutuhkan sesuai dengan jenis penelitian.

  2. Metode Wawancara

    Adalah metode tanya jawab yang ditujukan kepada narasumber yang berlokasi di Raharja Enrichment Centre (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja. Wawancara ini ditujukan langsung kepada stakeholder yang bernama Padeli, M.Kom, sehingga informasi yang diperoleh berhubungan dengan daftar elisitasi.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode ini merupakan himpunan informasi tertulis dari kebutuhan suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah secara akurat. Studi pustaka sebagai panduan untuk memperoleh informasi berupa karya ilmiah, laporan penelitian, media online, buku-buku, dan sumber-sumber yang berkaitan dengan iMe DID.

Metode Analisis Sistem

Penelitian ini menggunakan analisa yaitu berupa metode analisa sistem. Menurut Murad (2013: 51)[1], tahap analisa merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Penelitian ini menggunakan metode analisa pada elisitasi yang teridiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan tercapainya strategi pada penelitian ini. Strategi yang dihasilkan juga telah memiliki data yang kuantitatif.

Metode Perancangan

Menurut Nasution (2012: 118)[2]. Pada penelitian ini metode perancangan yang digunakan untuk menggambarkan dalam sebuah bentuk gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output) sebagai bentuk dokumentasi program yang bisa dimengerti oleh pemakai dengan mudah. Menggunakan Mind mapping sebagai kerangka penjelasan sistem, flowchart sebagai rancangan langkah atau prosedur program, dan prototype sebagai tampilan dari perancangan sistem.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi suatu kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black box karena metode Black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Tugas Akhir ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori umum dan teori-teori khusus yang berkaitan langsung dengan analisis dari permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, serta memaparkan rincian dari literature review pada sistem.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada bab ini menjelaskan asal mula sejarah Perguruan Tinggi Raharja, tata laksana sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi, estimasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan penyempurnaan dari semua yang telah dicapai pada masing-masing bab sebelumnya tersusun atas kesimpulan dan saran-saran pada sistem yang akan diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut eWolf Community (2012: 1)[3], Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia.Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol).Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan.

2. Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  1. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  2. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

Dari uraian-uraian dan penjelasan tentang online, penulis dapat merujuk dan mendefinisikan bahwa online adalah media yang terbit di dunia maya dengan bentuk yang sederhana dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu, sehingga masyarakat dapat mengaksesnya kapan saja dan dimana saja sejauh ada jaringan yang menghubungkan orang tersebut dengan internet.

Definisi Media

Menurut Syaiful Bahri Djamarah Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. Sama hal nya dengan pendapat yang disampaikan oleh Miars. Media adalah segala yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang untuk belajar. Secara umum ada beberapa macam media, yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.
  2. Media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.
  3. Media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD.

Konsep Dasar Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dan dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi. Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perguruan tinggi merupaka media pendidikan yang memiliki paradigma yang tinggi dan ditunjang oleh para akademis demi menciptakan masyarakat yang berintelektual dan bersinergi.

Definisi Penerapan

Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau penerapan sebagai berikut : “Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”(Usman, 2002:70).

Menurut Guntur Setiawan dalam bukunya yang berjudul Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut : “Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif”(Setiawan, 2004:39).

Pengertian penerapan yang dijabarkan di atas, dapat dikatakan bahwa penerapan merupakan suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan untuk mencapai tujuan kegiatan melaksanakan ide, proses atau satuan aktivitas baru demi terciptanya suatu tujuan yang bisa tercapai dengan pelaksana yang bisa dipercaya.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011: 237)[4], “Testing adalah sebuah proses yang digunakan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

2. Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011: 237)[4], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja Testing

    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

3. Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011: 259)[4], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah White box dan Black box testing.

  1. White Box Testing
    Menurut Rizky (2011: 262)[4], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
  2. Black Box Testing
    Menurut Rizky (2011: 265)[4], definisi Black box testing adalah sebagai berikut: Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari Black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan White box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan output nya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Teori Khusus

Definisi Wordpress

Gambar 2.1. Logo Wordpress

Pengertian dari WordPress adalah alat blogging gratis dan open source dan sistem manajemen konten ( CMS ) berbasis PHP dan MySQL, yang berjalan pada layanan web hosting. WordPress digunakan oleh lebih dari 18,9 % dari 10 juta website pada Agustus 2013 WordPress adalah sistem blogging yang paling populer digunakan di Web, pada lebih dari 60 juta situs . Pertama kali dirilis pada tanggal 27 Mei 2003, oleh pendirinya , Matt Mullenweg dan Mike Little sebagai garpu dari b2/cafelog . Pada September 2013 , versi 3.6 telah diunduh lebih dari 6 juta kali .

CMS WordPress adalah salah satu platform yang bisa di gunakan untuk membangun sebuah online shop yang profesional, yang di perlukan untuk di siapkan adalah nama domain untuk website, hosting, dan juga template untuk online web tersebut.

Definisi Penyelenggara Acara

Event Organizer (EO) merupakan istilah asing yang biasa kita pakai untuk menggantikan istilah kepanitiaan atau penyelenggara acara. Menurut kata penyusunnya, event organizer terdiri dari kata event yang berarti suatu kegiatan atau acara dan organizer yang berarti pengorganisasi atau pengelola. Dalam bahasa yang sederhana organisasi sendiri dapat dikatakan sebagai wadah tempat berinteraksinya orang-orang untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan bersama. Dalam konteks EO tujuan yang dimaksud adalah tercapainya penyelenggaraan acara tertentu dengan sukses sesuai yang telah direncanakan sebelumnya.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang dipaparkan oleh beberapa ahli dalam bidang organisasi dan manajemen, organisasi disimpulkan sebagai sebuah wadah tempat berkumpulnya orang-orang sebagai anggota organisasi tersebut, saling berinteraksi, memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, dengan tugas pokok, fungsi, peran, dan tanggung jawab yang jelas, yang mematuhi segala aturan dan mengikuti tata cara dan prosedur yang berlaku, dan menerima, memahami, dan melaksanakan nilai-nilai/norma-norma/tradisi bersama secara konsisten, untuk pemecahan permasalahan dan pencapaian tujuan organisasi.

  1. Fungsi Penyebaran Nilai-nilai atau Idealisme Mahasiswa
    Fungsi ini merupakan fungsi utama diadakannya suatu kegiatan. Dengan diadakannya suatu kegiatan diharapkan peserta yang hadir akan menangkap nilai-nilai yang dimuat dalam kegiatan tersebut. Nilai-nilai ini bisa berupa kejujuran, berprestasi dalam akademik, organisasi, dan wirausaha, kepedulian, pergerakan, pengetahuan dan wawasan, kebangsaan. Selain nilai-nilai kemanusiaan di atas, nilai-nilai sebagai mahasiswa juga dapat kita sebarkan sekaligus, yaitu terkait peran dan fungsi mahasiswa serta Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  2. Fungsi Pembentukan Citra
    Setiap pihak dalam pelaksanaan suatu kegiatan, akan mendapatkan prestise tertentu ketika ikut serta dan tergabung di dalamnya. Panitia akan mendapatkan rasa puas dan senang yang lebih besar ketika berhasil mengadakan kegiatan yang bertaraf internasional dan dihadiri banyak peserta dibandingkan dengan kegiatan bertaraf nasional dan dihadiri sedikit orang. Peserta akan lebih berminat dan penasaran di kegiatan yang menghadirkan tokoh nasional di banding dengan kegiatan yang hanya menghadirkan tokoh lokal. Sponsor akan lebih memilih kegiatan yang sesuai dengan produknya dari pada kegiatan yang “maksa” menghubung-hubungkan antara produk dengan kegiatan yang diselenggarakan.
  3. Manfaat Ekstra
    Selain kedua manfaat tersebut, ada juga manfaat-manfaat lain yang sebenarnya tidak direncanakan namun berhasil didapatkan setelah suatu kegiatan dilaksanakan. Contoh manfaat ekstra ini, antara lain: Terdapat sponsor yang menawarkan kerja sama di kegiatan kita selanjutnya padahal di kegiatan yang sedang berlangsung tersebut, sponsor ini tidak terlibat, dan di temukannya bakat-bakat terpendam dari anggota organisasi yang tidak kita ketahui sebelumnya.

Dari penjelasan di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa penyelenggara acara merupakan media peluang bagi mahasiswa dalam menyalurkan potensi diri. Karena sejatinya dari interaksi sosial seperti inilah kemampuan akan terlatih untuk menghadapi kehidupan sosial pasca kampus nantinya, sedangkan untuk ilmu yang didapatkan selama kuliah, ilmu itulah yang akan diteruskan, dan tidak dapat meneruskannya begitu saja tanpa tau cara terbaik mengelola pada lingkungan sosial.

Konsep Dasar Single Sign On (SSO)

Definisi Single Sign On (SSO)

1. Definisi SSO (Single Sign On)

SSO (Single Sign On) merupakan sebuah media akses terhadap user yang hanya dengan sekali login user akan bisa mengakses beberapa aplikasi tanpa harus login pada masing-masing aplikasi. SSO memiliki 2 macam yaitu Single Sign On (login menggunakan satu aplikasi maka aplikasi yang didefinisikan di dalam SSO otomatis akan dapat diakses) dan Single Sign Out (logout pada satu aplikasi maka semua aplikasi yang didefinisikan dalam SSO akan ikut logout secara otomatis).

Sistem Single Sign On menghindari login ganda dengan cara mengidentifikasi dan melakukan authentication untuk digunakan dalam sistem. Sistem SSO dapat meningkatkan kegunaan jaringan secara keseluruhan dan pada saat yang sama sehingga memusatkan pengelolaan dari parameter sistem yang relevan.

2. Kategori SSO (Single Sign On)

  1. SSO untuk otorisasi dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena setelah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai. Karena SSO server masih harus menggunakan otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status / timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free dan diketahui CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama sama jalan diatas JSP. Hal ini menjadi bingung, kenapa aplikasi SSO, sejauh ini di ketahui semuanya dibangun diatas JSP, belum pernah menemukan yang dibangun diatas PHP.
  2. SSO untuk autentikasi intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO server tidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan disetiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang ada OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang jelas menggambarkan SSO autentikasi ini. Ketika kita akan comment di sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini telah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa mendapatkan data data user seperti nama dan email.

Definisi Website

Arief (2011:8) Pengertian website adalah ”kumpulan dari halaman web yang sudah dipublikasikan di jaringan internet dan memiliki domain/URL (Uniform Resource Locator) yang dapat diakses semua pengguna internet dengan cara mengetikan alamatnya”. Hal ini dimungkinkan dengan adanya teknologi World Wide Web (WWW) fasilitas hypertext guna menampilkan data berupa teks, gambar, animasi, suara dan multimedia lainnya data tersebut dapat saling pada web server untuk dapat di akses melalui jaringan internet. Agar data pada web dapat di baca yang harus menggunakan web server terlebih dahulu seperti Mozila Firefox, Internet Explorer, Opera Mini atau yang lainnya.

Menurut Simarmata (2010:47), “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang paparkan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik.

Ada beberapa jenis pada website, yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Website Statis, situs web statis tidak akan mengalami perubahan, dan halaman yang ditampilkan selalu sama. Jika ingin melakukan perubahaan pada situs web, maka harus dilakukan perubahan dan modifikasi pada struktur kode secara keseluruhan yang dituliskan secara manual.
  2. Website Dinamis, website dinamis sangat populer dan sering digunakan saat ini. Website ini dirancang untuk mendapatkan update secara berkala. Situs web dinamis memiliki fitur backend yang memiliki fungsi untuk mengupdate konten pada situs web tersebut tanpa melakukan perubahan pada struktur kode situs web. Website dinamis pada umumnya memiliki berbagai fitur seperti update artikel, polling, registrasi member, dan sebagainya.
  3. Website Interaktif, website interaktif adalah jenis website yang tengah naik daun. Situs web interaktif memiliki berbagai keunggulan seperti kemudahan dalam berinteraksi dengan lawan bicara di internet dan topik artikel yang dapat dipilih sesuai keinginan.

Definisi ILearning Media

Gambar 2.2. Logo iLearning Media (iMe)

iLearning Media (iMe) yang merupakan sebuah aplikasi 'website untuk media penyimpanan dan penyampaian data perihal tugas-tugas perkuliahan mahasiswa yang di berikan oleh dosen pengajar. iLearning media (iMe) juga bersifat online yang menjadi pendukung metode pembelajaran iLearning di Perguruan Tinggi Raharja. Dan iLearning Media (iMe) juga bermanfaat bagi Pribadi Raharja, yaitu mempermudah dalam hal menyelesaikan tugas tanpa harus melakukan cetak kertas pada tugas sehingga menghemat waktu dan biaya. iLearning Media (iMe) juga lebih efektif dan efisien karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

Definisi ILearning

Gambar 2.3. 4B iLearning

Menurut Arsyad (2002)[5], <p style="line-height: 2">Istilah iLearning pada dasarnya berasal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan media iPad pada Perguruan Tinggi Raharja. Ir. Untung Rahardja, M.T.I 2011, sebagai pencetus dari istilah iLearning yang memiliki metode 4B dalam pembelajaran ini yaitu berisi : Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja. Belajar dengan mudah dan efisien, memberikan rangsangan untuk otak kiri sehingga membuat mahasiswa lebih kreatif dan inovatif, yang diiringi oleh doa, sehingga terciptalah media pembelajaran yang nyaman dan semangat bagi pengguna dalam implementasi pembelajaran.

Menurut Erni dkk, (2013)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>, “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Non functional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
  3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi Tahap 1

Menurut Guritno (2011: 302)[6], “elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Berikut ini elisitasi tahap 1 :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Functional

No.

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Memiliki tampilan Tipe disetiap acara

2

Menampilkan 5 widget media sosial pada web DID

3

Terdapat fasilitas chat kepada admin

4

Tampilan menu untuk request author pada DID.

5

Tampilan menu testimoni pada DID.

6

Terdapat menu untuk kritik dan saran setelah acara selesai pada DID

7

Terdapat 250 emoticon.

8

DID terintegrasi dengan web TID3

9

Tampilan terdapat menu gallery

10

Menampilkan navigation

11

Memiliki widget musik pada tampilan DID

12

Tampilan memiliki acara view artikel pada DID

13

Mendapatkan 100 peserta yang mendaftarkan pada acara yang diadakan DID

14

Tampilan memiliki fasilitas like pada acara yang diselenggarakan

15

Dapat terkoneksi dengan Google Plus

16

Acara yang diadakan mencapai 10 acara

17

Terdapat minimal 1000 visitor

18

Menampilkan 5 widget media sosial

19

Menampilkan view member yang sedang online

20

Tampilan memiliki fitur google search

21

Menampilkan waktu atau timezone

22

Tampilan dapat login menggunakan media sosial

23

Menampilkan favicon pada DID 100%

24

Tampilan terdapat berita tentang cuaca

25

Tampilan terdapat Roadmap TPi

26

Tampilan terdapat fitur visitor

27

Menampilkan widget menerjemahkan 2 bahasa

28

Menampilkan menu khusus hot news tentang acara berlangsung

29

Terdapat widget animation

30

Memiliki tampilan visitor per hari dan perminggu

31

Tampilan terdapat link google plus pada profil setiap penyelenggaraan

32

Tampilan menampilkan headline pada website

33

Tampilan terdapat tempat lowongan kerja pada DID

34

Menampilkan pengunjung yang aktif di website DID

35

Membuat 10 Artikel dan Tutorial di iRan

36

Menampilkan berita dari hari peringatan sejarah pada DID

37

Memiliki fasilitas Subscribe pada DID

38

Menampilkan rank acara terbaik

39

Menampilkan DID pada web TID3

40

Menampilkan jumlah pengunjung yang sedang online

41

Menampilkan lokasi acara yang diselenggarakan

42

Menampilkan horoscope

43

Mengirimkan Mailchimp DID pada email Rinfo dan direspon 100 user

44

Tampilan memiliki fasilitas Private Massage untuk kontak langsung pada admin

45

Membuat 10 List Promosi DID

46

Sistem menampilkan embed informasi pada iMe DID

47

Memiliki tampilan menu acara yang sedang berlangsung

48

Sistem menampilkan widget media sosial pada iMe DID

49

Menampilkan webcame pada saat chat online pada admin

50

Menampilkan jumlah pengunjung dari berbagai negara

51

Tampilan terdapat fasilitas zoom in dan zoom out

52

Tampilan memiliki kalender khusus untuk acara yang sedang berlangsung

53

Menampilkan navigation pada iMe personal

54

Tampilan terdapat fasilitas download file

55

Menampilkan video streaming saat acara berlangsung

Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat:

1

Prosedur baru dalam Dokumentasi Raharja Career <5 langkah prosedur

2

Memiliki Tampilan User Friendly dengan 10 comment

3

Membuat 10 Artikel dan Tutorial di iRan

4

Membuat 10 List Promosi DID

5

Menampilkan 5 widget dan 200 media sosial pada web DID

Penyusun



(Julipah Al Munawaroh)

NIM : 1333376324

Stakeholder



(Padeli, M.Kom)

NIP : 03002

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Functional

M D I

No.

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Memiliki tampilan Tipe disetiap acara



2

Menampilkan 5 widget media sosial pada web DID



3

Terdapat fasilitas chat kepada admin



4

Tampilan menu untuk request author pada DID



5

Tampilan menu testimoni pada DID



6

Terdapat menu untuk kritik dan saran setelah acara selesai pada DID



7

Terdapat 250 emoticon




8

DID terintegrasi dengan web TID3



9

Tampilan terdapat menu gallery



10

Menampilkan navigation



11

Memiliki widget musik pada tampilan DID



12

Tampilan memiliki acara view artikel pada DID



13

Mendapatkan 100 peserta yang mendaftarkan pada acara yang diadakan DID



14

Tampilan memiliki fasilitas like pada acara yang diselenggarakan



15

Dapat terkoneksi dengan Google Plus



16

Acara yang diadakan mencapai 10 acara



17

Terdapat minimal 1000 visitor



18

Menampilkan 5 widget media sosial



19

Menampilkan view member yang sedang online



20

Tampilan memiliki fitur google search



21

Menampilkan waktu atau timezone



22

Tampilan dapat login menggunakan media sosial



23

Menampilkan favicon pada DID 100%



24

Tampilan terdapat berita tentang cuaca



25

Tampilan terdapat Roadmap TPi



26

Tampilan terdapat fitur visitor



27

Menampilkan widget menerjemahkan 2 bahasa



28

Menampilkan menu khusus hot news tentang acara berlangsung



29

Terdapat widget Animation



30

Memiliki tampilan visitor per hari dan perminggu



31

Tampilan terdapat link google plus pada profil setiap penyelenggaraan



32

Tampilan menampilkan headline pada website



33

Tampilan terdapat tempat lowongan kerja pada DID



34

Menampilkan pengunjung yang aktif di website DID



35

Membuat 10 Artikel dan Tutorial di iRan



36

Menampilkan berita dari hari peringatan sejarah pada DID



37

Memiliki fasilitas Subscribe pada DID



38

Menampilkan rank acara terbaik



39

Menampilkan DID pada web TID3



40

Menampilkan jumlah pengunjung yang sedang online



41

Menampilkan lokasi acara yang diselenggarakan



42

Menampilkan horoscope



43

Buat SSO pada website DID



44

Tampilan memiliki fasilitas Private Massage untuk kontak langsung pada admin



45

Membuat List Promosi DID



46

Sistem menampilkan embed informasi pada website DID



47

Memiliki tampilan menu acara yang sedang berlangsung



48

Sistem menampilkan widget media sosial pada iMe DID



49

Menampilkan webcame pada saat chat online pada admin



50

Menampilkan jumlah pengunjung dari berbagai negara



51

Tampilan terdapat fasilitas zoom in dan zoom out



52

Tampilan memiliki kalender khusus untuk acara yang sedang berlangsung



53

Menampilkan navigation pada iMe personal



54

Tampilan terdapat fasilitas download file



55

Menampilkan video streaming saat acara berlangsung



Non Functional




No

Saya ingin sistem dapat:

M
D
I

1

Prosedur baru dalam Dokumentasi Raharja Career <5 langkah prosedur



2

Memiliki Tampilan User Friendly dengan 10 comment



3

Membuat 10 Artikel dan Tutorial di iRan



4

Membuat 10 List Promosi DID



5

Menampilkan 5 widget dan 200 media sosial pada web DID



Elisitasi Tahap 3

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisis Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Memiliki tampilan Tipe disetiap acara







2

Menampilkan 5 widget media sosial pada web DID







3

Terdapat fasilitas chat kepada admin







4

Tampilan menu testimoni pada DID







5

Terdapat menu untuk kritik dan saran setelah acara selesai pada DID







6

Terdapat 250 emoticon







7

DID terintegrasi dengan web TID3







8

Tampilan terdapat menu gallery







9

Menampilkan navigation







10

Memiliki widget musik pada tampilan DID







11

Tampilan memiliki acara view artikel pada DID







12

Mendapatkan 100 peserta yang mendaftarkan diri pada acara DID







13

Tampilan memiliki fasilitas like pada acara yang diselenggarakan







14

Dapat terkoneksi dengan Google Plus







15

Acara yang diadakan mencapai 10 acara







16

Terdapat minimal 1000 visitor







17

Menampilkan 5 widget media sosial







18

Menampilkan view member yang sedang online







19

Tampilan memiliki fitur google search







20

Membuat Subscriber pada website DID







21

Membuat List Promosi DID







22

Mengirimkan Mailchimp DID ke 2000 email Rinfo dan direspon 200 orang







23

Menampilkan halaman Contect Us







24

Menampilkan widget media sosial pada website DID







25

Terdapat widget Animation







Non Functional

T

O

E

No.

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Membuat prosedur baru Raharja Career < 5 langkah







2

Buat SSO pada website DID dan di comment 10 orang







3

Membuat 10 FAQ mengenai DID







4

Memiliki author minimal 100 User







5

Membuat 10 List Promosi DID







Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi atau elisitasi final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah untuk menerapkan media DID sebagai media penunjang prestasi mahasiswa sehingga tercipta sumber generasi muda yang memiliki kemampuan yang berguna untuk civitas Perguruan Tinggi Raharja dan dalam lingkungan bermasyarakat secara online.

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Buat SSO pada iMe DID, dan di comment oleh 10 orang

2

Mendapatkan 500 orang yang mendaftarkan pada acara yang diadakan DID

3

Mendapatkan 1000 Visitor pada web DID

4

Menampilkan Favicon pada iMe DID dan di comment 10 orang

5

Membuat 10 FAQ tentang DID

6

Acara yang di adakan pada DID total mencapai 10 acara

7

Author pada web DID terdaftar mencapai 100 User

8

Kirim Mailchimp tentang DID ke 1000 Rinfo dan di respon 100

9

DID terintegrasi dengan Web TID3 dan mendapat 10 comment

10

Backlink Inbound DID pada 10 website lain

Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat:

1

Prosedur baru dalam Dokumentasi Raharja Career <5 langkah prosedur

2

Memiliki Tampilan User Friendly dengan 10 comment

3

Membuat 10 Artikel dan Tutorial di iRan

4

Membuat 10 List Promosi DID

5

Menampilkan 5 widget dan 200 media sosial pada web DID

Penyusun



(Julipah Al munawaroh)

NIM : 1333376324

Mengetahui,

Pembimbing I



Pembimbing II

(Khanna Tiara, S.Kom M.T.I.)

NID : 14013

(Indri Handayani, S.Kom M.T.I.)

NID : 14018


Menyetujui,

Stakeholder



Kepala Jurusan

(Padeli, M.Kom)

NIP : 03002

(Diah Aryani, ST.,M.Kom)

NIP : 010413


Strategi

Strategi merupakan pencapai untuk sebuah tujuan tertentu yang dibuat secara kuantitas dalam menentukan seberapa luas pencapaian yang akan dicapai untuk memecahkan sebuah permasalahan. Pembahasan strategi ini merupakan penjelasan yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final elisitasi untuk jadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang ditelah dilakukan. Berikut ini adalah pembuktian dari setiap detail pencapaian:

  1. Strategi 1: Menerapkan SSO (Single Sign On) pada iMe DID, dan di comment oleh 10 orang

    1. Ketika user melakukan login maka terlebih dahulu akan menggunakan username dan password agar masuk kedalam suatu sistem. Namun terkadang password dianggap sering lupa oleh user sehingga menjadi kendala dan user mengalami kesulitan.

    2. Penerapan DID sudah membuktikan bahwa tiada lagi menggunakan user dan username untuk melakukan login. Karena sudah meggunakan SSO, cukup hanya memiliki email Rinfo dan sudah diberikan hak akses menjadi author user atau penyelenggara acara dapat membuat template acara dan melakukan update data acara. SSO ini diakses oleh Pribadi Raharja atau Non Pribadi Raharja. Jika Non Pribadi Raharja harus melakukan request email Rinfo terlebih dahulu.

    Gambar 3.4. Listing Program.


    Gambar 3.5. Akun iMe (Rinfo).


    Gambar 3.6. Mendapatkan 10 Comment.
  2. Strategi 2: Mendapatkan 500 orang yang mendaftarkan pada acara yang diadakan DID

    1. Setiap acara yang diselenggarakan pasti memiliki target peserta yang mengikuti acara tersebut. Untuk menjadi tolak ukur akan minat dari acara tersebut. Maka jumlah peserta yang menjadi faktor utama dalam suatu penyelenggaraan acara.

    2. Dalam penerapan DID ini sudah dibuktikan minat mahasiswa pada acara yang diselenggarakan oleh DID. Yaitu melebihi dari target dalam memiliki 500 orang yang ikut serta pada acara DID. Maka telah dibuktikan bahwa total mencapai 871 orang dari 12 acara yang telah mengikuti acara yang diselenggarakan oleh DID.

    Gambar 3.7. Total Peserta DID.
  3. Strategi 3: Mendapatkan 1000 Visitor pada web DID

    1. Pada suatu tampilan website untuk mengukur keaktifan dan kuantitas dari website itu sendiri, harus ada widget yang menjadi media tersebut agar mengetahui keaktifan para user dalam mengakses suatu sistem.

    2. Dalam penerapan DID ini sudah tercapai dengan mencantumkan widget untuk mengetahui jumlah visitor yang aktif pada website DID. Dari target 1000 pengunjung visitor saat ini terdapat 2780 pengunjung yang sudah mengakses website DID.

    Gambar 3.7. Jumlah Visitor.
  4. Strategi 4: Menampilkan Favicon pada iMe DID dan di comment 10 orang

    1. Dalam suatu web pasti memiliki identitas web itu sendiri baik berupa logo, maupun gambar. Terutama pada Favicon sistem tersebut, agar user dapat mengenali logo atau identitas web yang diakses.

    2. Pada penerapan DID ini sudah berhasil menampilakan Favicon 100% pada Web DID dengan baik, sehingga user dapat lebih mengenal DID dan identitas ketika mengaksesnya, serta sudah di comment oleh 10 orang.

    Gambar 3.7. Favicon DID.


    Gambar 3.7. 10 Comment.
  5. Strategi 5: Membuat 10 FAQ tentang DID

    1. Dalam menunjang suatu sistem yang diterapkan, pasti akan ada pertanyaan dari para user. Oleh karenanya dibutuhkan suatu FAQ untuk memberikan informasi mengenai DID ruang lingkup dan pedoman dari prosedur DID.

    2. Pada penerapan DID ini sudah dibuat 10 FAQ mengenai DID, yang ditujukan kepada user agar menjadi petunjuk dalam menyelenggarakan acara atau berpartisipasi acara pada web DID. Dari target 10 FAQ, maka tercantum 12 FAQ sehigga melampuin batas pencapaian.

    Gambar 3.7. FAQ DID.
  6. Strategi 6: Acara yang di adakan pada DID total mencapai 10 acara

    1. Pada suatu sistem penyelenggara acara memiliki target pada himpunan acara yang diadakan.

    2. Pada penerapan ini, sudah tercapai 12 acara yang di adakan oleh DID dari target awal yaitu 10 acara sebagai wujud partisipasi dari para member.

    Gambar 3.7. Total Acara DID.
  7. Strategi 7: Author pada web DID terdaftar mencapai 100 User

    1. Setiap acara yang diselenggarakan di DID harus terlebih dahulu memiliki hak akses author gunanya agar penyelenggara acara atau peserta dapat ikut berkontribusi pada acara yang diadakan. Karena DID ini menggunakan iLearning Media (iMe) maka akan dihadapatkan pada sebuah dashboard untuk membuat suatu template acara atau postingan.

    2. Pada penerapan DID ini, untuk mendapatkan author sudah mencapai 290 author dari taget awal yaitu 200 author sehingga target terlampaui.

    Gambar 3.7. Jumlah Author.
  8. Strategi 8: Kirim Mailchimp tentang DID ke 1000 Rinfo dan di respon 100 user

    1. Dalam promosi acara mengenai DID perlu dilakukan promosi dengan metode alternatif yaitu menggunakan mailchimp. Karena hanya memerlukan koneksi internet dan pengiriman promosi dapat langsung di lihat melalui email Rinfo.

    2. Pada penerapan DID, sudah dilakukan pengiriman mailchimp kepada seluruh Pribadi Raharja mengenai DID sebagai media acara dan terselenggaranya suatu acara. Melebihi target yaitu dikirim ke 1,499 email Rinfo dan di respon oleh 288 user, dan sudah melampaui dari target awal.

    Gambar 3.7. Report Mailchimp.
  9. Strategi 9: DID terintegrasi dengan Web TID3 100%

    1. Web perlu ada baclink pada web lain, gunanya agar saling mendapatkan informasi dan keterikatan antar web. Sehingga menjadi media promosi pula tapi disini beda media karena backlink pada web resmi dari suatu jurusan yaitu (TID3) Teknik Informatika jenjang D3.

    2. Pada penerapan ini, sudah dilakukan backlik pada website TID3 tercapai 100% yaitu pada menu Event dan terdapat submenu yaitu Dream Innovation Day.

    Gambar 3.7. Web TID3.
  10. Strategi 10: Backlink Inbound DID pada 10 website lain

    1. Backlink inbound pada suatu web menjadi peran penting sebagai media promosi suatu web. Bukan hanya promosi tapi juga tempat berbagi pengalalaman melalui sebuah komentar dan partisipasi para user untuk berkunjung pada web yang di cantumkan backlink.

    2. Pada penerapan DID, sudah dilakukan backlink inbound kepada 10 web lain. Sehingga dapat terjadi interaksi ilmu dan manfaat yang didapatkan, selain itu juga dapat memperkenalkan suatu sistem agar lebih dikenal secara umum. Inbound dilakukan pada 10 web yaitu: Bukalapak.com, tempo.com, kapanlagi.com, liputan6.com, metronews.com, republika.co.id, okezone.com, tribunnews.com, viva.co.id, dan kompas.com.

    Gambar 3.7. Total Peserta DID.
  11. Strategi 11: Prosedur baru dalam Dokumentasi Raharja Career <5 langkah prosedur

    1. Dalam prosedur untuk membuat dokumentasi Raharja Career dibutuhkan prosedur yang mudah dan dapat dilakukan oleh semua Pribadi Raharja sehingga tidak membuat sulit saat membuat dokumentasi. Pada hasil sistem yang berjalan saat ini, prosedur yang ada dinilai masih sulit dipahami. Oleh karena itu dibutuhkan langkah prosedur yang praktis agar mahasiswa dapat membuat dokumentasi Raharja Career dengan mudah dan efektif.

    2. Pada prosedur untuk membuat dokumentasi Raharja Career terdapat 3 (tiga) langkah mudah agar Pribadi Raharja dapat membuat dokumentasi dengan mudah. Prosedurnya yaitu: Login dengan akun email Rinfo, lalu membuat dokumentasi Raharja Career pada google docs, dan terakhir kirim url dokumentasi pada google docs tersebut pada form request dokumentasi Raharja Career pada web DID.

    Gambar 3.7. Prosedur Raharja Career.
  12. Strategi 12: Memiliki Tampilan User Friendly dengan 10 comment

    1. Pada media tampilan website perlu menyajikan informasi dan tata letak menu atau submenu yang baik, sehingga dapat menjadi daya atarik user untuk mengunjungi ataupun berpartisipasi yang dapat diakses dengan mudah dan nyaman.

    2. Dalam penerapan DID berfokus pada media yang praktis dan tampilan yang mudah di akses oleh user. Sehingga user merasa nyaman dan aman dalam proses input maupun output. Oleh karena itu dibuatlah dalam website DID ini dengan tampilan yang User Fiendly yang sudah berhasil 100% dilakukan.

    Gambar 3.7. Tampilan User Friendly web DID.


    Gambar 3.7. Comment User Friendly web DID.
  13. Strategi 13: Membuat 10 Artikel dan Tutorial di iRan

    1. Untuk menunjang penerapan DID kepada Pribadi Raharja, maka prlu disajikan informasi atau solusi jika user bertanya melalui iDuhelp!.

    2. Pada penerapan DID saat ini sudah dibuat 10 artikel dan tutorial pada iRan. Sehingga baik operator dan customer tidak bingung untuk mendapatkan informasi mengenai DID.

    Gambar 3.7. 10 Artikel dan Tutorial di iRan.
  14. Strategi 14: Membuat 10 List Promosi DID

    1. Dalam suatu penerapan perlu adanya upaya dalam promosi agar sistem lebih dikenal oleh khalayak dan bermanfaat bagi yang mengaksesnya.

    2. Pada penerapan DID saat ini sudah dilakukan promosi terhadap 10 jenis media sosial dan website mengenai DID dengan mengikut sertakan banner. 10 list promosi tersebut adalah status di Facebook Perguruan Tinggi Raharja, kirim mailchimp kepada 2000 pegguna Rinfo,mencantumkan DID di menu navigation di iLearning Media (iMe), open store DID di AirzonE-Mall, buat artikel DID di Zpreneur, buat hibah DID di Zford, promosi dengan banner pada portal halaman utama iDu, GooglePlus (R+), Instagram, dan banner DID pada portal halaman utama iDu iLP.

    Gambar 3.7. Banner DID.


    Gambar 3.7. 10 List Promosi
  15. Strategi 15: Menampilkan 5 widget dan 200 media sosial pada web DID

    1. Media berbagi informasi perlu di butuhkan terlebih jika acara tersebut memiliki manfaat dan minat yang besar dari pada user. Maka widget media sosial adalah tempat berbagi informasi yang tepat yang diakses secara online.

    2. Penerapan DID saat ini sudah memiliki widget 100 media sosial pada web DID, yaitu berupa Facebook, Twitter, Wordpress, Email, dan lain sebagainya.

    Gambar 3.7. Widget Pada Web DID.

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Usulan Prosedur Yang Baru

Prosedur register penyelenggara acara DID ialah penyelenggara acara terlebih dahulu melakukan register dengan menggunakan form untuk dapat bergabung pada DID untuk menyelenggarakan suatu acara dengan menggunakan email Rinfo. Jika Non Pribadi Raharja maka harus melakukan request email Rinfo terlebih dahulu agar dapat menyelenggarakan acara di DID.

Pada prosedur penyelenggara acara yaitu setelah member melakukan register, maka untuk tahapan selanjutnya member akan diberikan konfirmasi acaa melalui email sebagai verifikasi. Verifikasi tersebut akan mengarah pada penyelenggara acara untuk mendapatkan hak akses sebagai author, sehingga penyelenggara acara dapat membuat template acara, dan data perlengkapan acara itu sendiri secara berkesinambungan yang di monitoring dan di reminder oleh admin DID. Selama acara berlangsung akan dimonitoring atau di reminder pada acara yang diselenggarakan oleh admin DID, demi kelancaran dan kesuksesan acara sehingga tidak terjadi hal yang tidak dinginkan.

Prosedur laporan penyelenggara acara DID ialah adapun acara yang sudah selesai diselenggarakan akan ada laporan validasi acara untuk menetukkan kategori dari acara tersebut apakah acara tersebut termasuk kedalam kategori DID Games atau DID 'Competition. Jika sudah dieksekusi maka akan dikofirmasi oleh admin DID untuk membuat sertifikat berdasarkan kategori yang sudah ditentukan.

Flowchart

Pada tahap ini merupakan gambar keterangan yang rinci dan jelas mengenai setiap langkah prosedur yang sesungguhnya terjadi. Berikut Flowchart dari penerapan sistem untuk web DID yang akan dibuat, yaitu:

Gambar 3.32. Flowchart Program pada Sistem website DID

Dapat dijelaskan gambar flowchart program pada sistem web DID diatas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada sistem web DID.
  2. 5 (lima) simbol data, yaitu menjelaskan prosedur input dan output yang tidak terhubugan peralatan lain. Dalam simbol ini menjelaskan mahasiswa melakukan "Akses DID" lalu akan tampil "Halaman Utama DID", selanjutnya mahasiswa melakukan register dengan mengisi "Form Register" dengan menggunakan "Email Rinfo". Jika tidak memiliki akun email Rinfo maka terlebih dahulu "Request Email Rinfo", selanjutnya akan di Konfirmasi Acara oleh panitia acara.
  3. 1 (satu) simbol decision, menjelaskan "Cek Rinfo" pada saat mahasiswa melakukan register. Jika "Benar" akan dilanjutkan dengan membayar acara, dan jika "Salah" mahasiswa harus melakukan request akun email Rinfo.
  4. 4 (empat) simbol proses yaitu menjelaskan suatu proses aktivitas pada sistem. Yaitu mahasiswa melakukan "Akses DID" akan menampilkan "Halaman Utama DID" lalu akan mengikuti "Acara Selenggarakan" hingga "Acara Selesai".

Rancangan Program (HIPO)

Menurut Praptingsih (2012:03),[7]“HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat designdan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

  1. HIPO Sistem DID
  2. Gambar 3.24. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Sistem DID

    Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Menu Utama
      Nama Program : Menu Utama.
      Fungsi : Untuk menampilkan menu pilihan yang ada pada program.
      Proses : Pada Menu Utama terdapat 10 (sepuluh) buah pilihan yaitu:
      1. Home
        Nama Program : Home.
        Fungsi : Sebagai tampilan awal untuk mendapatkan info acara
        Bahasa Program : HTML
        Proses : Memasukan url pada address bar.
      2. Etalase
        Nama Program : Etalase
        Fungsi : Untuk menampilkan acara yang sudah selesai diselenggarakan.
        Bahasa Program : HTML
        Proses : Pada menu utama pilih Etalase yang terletak pada bagian atas.
      3. What DID
        Nama Program : What DID
        Fungsi : Menampilkan info mengenai DID
        Bahasa Program : HTML
        Proses : Pada menu utama pilih Menu What DID yang terletak pada bagian atas.
      4. FAQ
        Nama Program : FAQ
        Fungsi : FAQ (Frequently Asked Question) untuk menampilkan macam-macam pertanyaan dan jawaban mengenai DID
        Bahasa Program : HTML
        Proses : Pada menu utama pilih FAQ yang terletak pada bagian atas.
      5. Form Request Acara
        Nama Program :Form Request Acara
        Fungsi : Menampilkan Form Request Acara untuk panitia acara.
        Bahasa Program : HTML
        Proses : Pada menu utama pilih menu Form Request Acara yang terletak pada bagian atas.
      6. Resntra DID
        Nama Program : Renstra DID
        Fungsi : Menampilkan Renstra DID pada Perguruan Tinggi Raharja.
        Proses : Pada menu utama Renstra DID yang terletak pada bagian atas.
      7. Certificate Verification
        Nama Program : Certificate Verification
        Fungsi  : Menampilkan halaman untuk melihat data sertifikat peserta pada setiap acara.
        Bahasa Program : HTMML
        Proses  : Pada menu utama pilih Certificate Verification yang terletak pada bagian atas.
      8. 3MT
        Nama Program: 3MT
        Fungsi: Menampilkan dokumentasi acara 3MT Raharja
        Bahasa Program: HTML
        Proses: pada menu utama pilih 3MT pada bagian atas.
      9. Raharja Career
        Nama Program: Raharja Career
        Fungsi : Menampilkan dokumentasi acara Raharja Career.
        Bahasa Program : HTML
        Proses : Pada menu utama pilih Raharja Career pada bagian atas.
      10. Testimoni
        Nama Program : Testimoni
        Fungsi : Menampilkan halaman untuk melihat tanggapan, kritik dan saran member mengenai DID.
        Bahasa Program : HTML
        Proses : Pada menu utama pilih Testimoni yang terletak pada bagian atas.

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan web yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem web DID yang akan dibuat, yaitu:

  1. Prototype Sistem web DID
  1. Prototype Tampilan Utama web DID
  2. Pada prototype ini menjelaskan informasi mengenai DID dan menjadi halaman saat suatu acara diadakan. Sehingga user ketika menuju web DID maka akan terlampir informasi syarat dan ketentuan suatu acara yang sedang diadakan.

    Gambar 3.25 PrototypeTampilan Utama web DID

  3. Prototype Tampilan Etalase DID
  4. Pada prototype ini berisi semua dokumentasi setiap acara yang sudah diadakan oleh DID, semua kebutuhan acara baik itu dari syarat ketentuan hingga pengumuman pemenang.

    Gambar 3.26 Prototype Tampilan Etalase DID

  5. Prototype Tampilan Form Request Acara
  6. Pada tampilan prototype ini menampilkan sebuah form bagi mahasiswa yang ingin mengadakan acara pada DID. Yaitu terlebih dahulu login menggunakan email Rinfo lalu isi data acara sesuai dengan form yang sudah terlampir.

    Gambar 3.27 Prototype Tampilan Form Request Acara

  7. Prototype Tampilan Certificate Verification
  8. Pada prototype ini menampilakan seluruh dokumentasi sertifikat setip peserta pada acara yang diikuti. Sehingga peserta dapat mndapatkan informasi mengenai sertifikat atas partisipanya pada acara yang diikuti.

    Gambar 3.29 Prototype Tampilan Certificate Verification

Konfigurasi Sistem

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor : Intel(R) Celeron(R) CPU N2830
  2. Monitor : 14.0” HD LED LCD
  3. RAM : 2048 MB Memory
  4. Hardisk : 320 GB HDD
  5. Printer: Printer Epson L-120

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Google Chrome
  2. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
  3. Mozilla FireFox
  4. Visual Paradigm
  5. Microsoft Office 2007

Hak Akses

Untuk mengoperasikan acara hanya terdapat 6 (enam) hak akses, yaitu admin dari semua hak akses yang dapat melakukan update pada web secara utuh tanpa terkat apapun, iMe User melakukan update dan monitoring terhadap acara yang ingin di adakan, Editor melakukan segala bentuk administrasi semua artikel (bisa berupa post maupun page), Author adalah mahasiswa (Panitia) yang mengadakan acara di DID sebagai manajemen artikel (berjenis post) yang ditulisnya sendiri termasuk dapat mem-publish artikelnya sendiri, serta berhak melakukan update data pada acara. Contributor dapat mengubah artikel yang dibuat pada postingan ia sendiri tanpa artikel dari acara lain, serta Subscriber merupakan mahasiswa yang mendapatkan informasi dan melakukan komentar pada acara yang diselenggarakan. penyelenggara acara yang memiliki ide, gagasan, atau acara yang dimiliki dapat diadakan di DID, serta mahasiswa sebagai user dapat ikut serta dalam mendaftarkan diri acara yang diadakan.

Testing

Metode Implementasi

Dalam DID di Perguran Tinggi Raharja menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut ini terdapat 7 (tujuh) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing:

Tabel 3.7 Tabel List Pengujian Sistem
  1. Mengakses DID
  2. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat mengakses DID dengan mengetikan url http://did.ilearning.me ataupun dengan key DID (Dream Innovation Day) dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

  3. Register DID Menggunakan SSO (Single Sign On)
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat register pada DID dengan SSO di Perguruan Tinggi Raharja, dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
    Tabel 3.9 Tabel Pengujian Black box Register DID
  4. Template Acara
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan membuat template acara di Perguruan Tinggi Raharja, dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

  5. Tabel 3.10 Tabel Pengujian Template Acara
  6. Acara Diselenggarakan
  7. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan acara yang sedang berlangsung di Perguruan Tinggi Raharja, dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 3.11 Tabel Pengujian Acara Diselenggarakan
  8. Validasi Acara
  9. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan validasi acara saat acara sudah selesai diselenggarakan di Perguruan Tinggi Raharja, dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 3.12 Tabel Pengujian Validasi Acara
  10. Etalase Acara
  11. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan melakukan update etalase acara pada web DID, dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 3.13 Tabel Pengujian Etalase Acara
  12. Logout DID
  13. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan logout acara pada web DID, dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 3.14 Tabel Pengujian Logout DID

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan pada web DID, maka tercipta 7 bagian yaitu pengujian Black Box pada tabel mengakses DID, pengujian Black Box pada tabel register DID menggunakan SSO (Single Sign On), pengujian Black Box pada tabel template acara, pengujian Black Box pada tabel validasi acara, pengujian Black Box pada tabel etalase acara, pengujian Black Box pada tabel logout DID. Berdasarkan hasil dari sistem yang diuji, sistem dinyatakan valid dan tidak menyatakan error pada sistem yang diuji. Sehingga pengujian yang dilakukan pada Black Box ini sangat membantu user untuk menggunakan dan mengakses web DID lebih baik.

    Implementasi Schedule

    Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:
    Tabel 3.17 Tabel Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Tabel 3.18 Tabel Estimasi Biaya

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai penerapan web DID adalah sebagai berikut:
    1. Untuk media penyelenggara acara dapat diakses secara online oleh mahasiswa, sehingga memudahkan dalam melakukan register pada acara yang ingin diselenggarakan atau mendaftarkan diri pada acara yang di selenggarakan di DID.
    2. Bagi penyelenggara acara yang sudah diberikan hak akses author untuk login pada website DID yang sebelumnya tidak menggunakan SSO sehingga membuat pengguna sering lupa dengan username da password. Kini sudah adanya SSO di DID yang bertujuan untuk memudahkan author ketika ingin membuat template acara atau melakukan update acara, sehingga pengguna tidak kesulitan dalam melakukan hal tersebut kaena sudah terintegrasi dengan menggunakan email Rinfo.
    3. Meningkatkan daya prestasi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja dalam berbagai bidang di era modern saat ini, dengan menghadirkan media sumbangsih bagi para generasi muda yang memiliki bakat dan kemampuan yang dimiliki agar lebih terkelola dan terasah sejak dini. Sehingga menciptakan SDM yang bersinergi untuk kemajuan civitas suatu lembaga yang menaungi.

    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:
    1. Perlu pergantian prosedur pada saat registrasi acara menjadi lebih mudah dan praktis sehingga mengarah pada suatu media pelayanan yang menjadi kegemaran bagi pengguna dalam mendaftarkan acara yang diselenggarakan oleh DID.
    2. Perlu pergantian icon pada menu login dengan logo Rinfo atau button RinfoApps untuk menggunakan SSO. Supaya fitur SSO ini dapat dikenali oleh semua orang karena menggunakan email Rinfo sebagai Pribadi Raharja yang bisa digunakan untuk register dan login DID.
    3. Perlu keaktifan, sosialisasi dalam penerapan dan implementasi DID agar mahasiswa memiliki peningkatan prestasi yang signifikan dan berkualitas. Selain itu menjadi media yang menciptakan program baru kegiatan atau acara yang diusulkan sehingga memiliki daya antusias dan minat yang besar dari Pribadi Raharja.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Murad, Dina Fitria., Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    2. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
    3. Community, eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    5. Arsyad, Azhar. 2002. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
    6. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research </div> Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
    7. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.


    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir, diantaranya yaitu:

    LAMPIRAN B

    Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan TA, diantaranya yaitu:

    LAMPIRAN C

    Pada “Lampiran C” ini berisi tentang berkas-berkas hasil rancangan yang ada pada BAB III, diantaranya yaitu:</p>
    1. Screenshot Tampilan Sistem DID

Contributors

Julipah