TA1233372861

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM BIMBINGAN KONSELING

DALAM KESULITAN BELAJAR

SISWA SMAN 15 TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1233372861
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI ARTIFICIAL INFORMATICS

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM BIMBINGAN KONSELING

DALAM KESULITAN BELAJAR

SISWA SMAN 15 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1233372861
Nama
Jenjang Studi
: Diploma tiga
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Diah Aryani,ST.,M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 010413

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM BIMBINGAN KONSELING

DALAM KESULITAN BELAJAR

SISWA SMAN 15 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233372861
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Artificial Informatics

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Radiyanto, Drs., M.Pd)
   
(Padeli.,M.Kom)
NID : 08183
   
NID : 03002

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM BIMBINGAN KONSELING

DALAM KESULITAN BELAJAR

SISWA SMAN 15 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233372861
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informasi

Konsentrasi Artificial Informatics

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM BIMBINGAN KONSELING

DALAM KESULITAN BELAJAR

SISWA SMAN 15 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1233373861
Nama
Jenjang Studi
: Diploma tiga
Jurusan
: Tenik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1233372861

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pendidikan di Indonesia pada saat ini sudah berkembang, sudah banyak bidang-bidang ilmu yang terlihat biasa tetapi sangat berguna jika dipelajari, contohnya ilmu dibidang sistem pakar. Sistem pakar (Expert System) adalah salah satu bagian kecerdasan buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukan dalam basis pengetahuan sehingga setiap orang dapat menggunakan untuk pembelajaran pelatihan. Fokus utama dari penelitian sistem pakar ini pada bimbingan konseling, yang membantu masalah kesulitan belajar siswa, yang timbul dari lingkungan sekitar maupun dari dalam diri siswa tersebut. Sistem pakar ini dibuat menggunakan pemrograman Microsoft Visual Basic dengan basis data Microsoft Access, sistem ini menggunakan metode dept-first search dengan mesin inferensi Backward Chaining. Inferensi yang menggabungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut dengan rantai (chain), suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa disebut Backward chaining. Output dari sistem ini diharapkan dapat membantu para siswa mendapatkan solusi dari permasalahan (kesulitan belajar) secara cepat, tepat dan akurat


Kata Kunci: Sistem Pakar, Bimbingan Konseling, Backward Chaining

ABSTRACT

Education in Indonesia at this time has developed, many fields of science that looks unusual but very useful if learned, for example in the field of science expert system. An expert system (Expert System) is one of the artificial intelligence that contain knowledge and experience are included in the knowledge base so that everyone can use for instructional training. The main focus of this expert system research on counseling, which help problem students' learning difficulties, which arise from the environment or from within the students themselves. This expert system created using Microsoft Visual Basic with Microsoft Access database, the system uses the method dept-first search with Backward chaining inference engine. Inference that incorporates a problem with a solution called a chain (chain), which is crossed by a chain from a hypothesis called Backward chaining. The output of the system is expected to help students get the solution of the problems (learning difficulties) in a rapid, precise and accurate.


Keywords : Expert System, conseling, Backward Chaining

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta anugrah kepada penulis, atas semua karunia itu akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini. Laporan TA yang berjudul “APLIKASI SISTEM BIMBINGAN KONSELING DALAM KESULITAN BELAJAR SISWA SMAN 15 KOTA TANGERANG” ini mempunyai tujuan sebagai salah satu syarat kelulusan program Diploma 3 (D3). Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), dan beberapa sumber-sumber yang mendukung penulisan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak karena tanpa adanya bantuan tersebut penulis merasa laporan ini tidak akan terselesaikan, ucapan terima kasih penulis tunjukan kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.kom selaku Pembantu Direktur I AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Diah Aryani, ST., M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika AMIK Raharja Informatika.
  4. Bapak Radiyanto, Drs., M.Pd sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Bapak Padeli, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis sehingga laporan TA ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Drs.H.Romli S, M.Si selaku Kepala Sekolah di SMA Negeri 15 Kota Tangerang dan Ibu Alimah, S.Pd selaku Koordinator BP/BK Sekolah SMA Negeri 15 Kota Tangerang sekaligus menjadi Pembimbing Lapangan penulis yang telah membantu dalam pengumpulan data-data.
  6. Bapak dan Ibu saya yang memberi semangat maupun dukungan moril ataupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis dalam penyusunan TA ini.
  7. Eva Dwi Rahmawati, Melly Susilowati, Rista Meytasari, Taufik Denny Prasetyo, Dita Wulan Sari dan Lia Suci Wulandari selaku teman seperjuangan saya yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada saya.
  8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Laporan TA ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan laporan ini sangat diharapkan oleh penulis. Akhir kata penulis berharap dalam penulisan laporan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang berguna dikemudian hari.



Tangerang, ..... 2016
(Dwi Shinta Desiana)
NIM. 1233372861

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kenyataan menunjukan bahwa manusia sering mengalami permasalahan yang silih berganti di dalam kehidupannya. Berdasarkan kenyataan bahwa manusia itu berbeda, baik dalam sifat maupun dalam menyelesaikan masalah. Ada yang sanggup menyelesaikan masalah itu sendiri adapula yang menbutuhkan orang lain untuk membantu menyelesaikan masalahnya.

Di sinilah peran Bimbingan dan Konseling (BK) dibutuhkan. Layanan BK dapat dijadikan sebagai upaya untuk membantu siswa agar dapat membantu dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalahnya. Penyelesaian masalah akan dicapai dengan memberikan pemahaman terhadap potensi-potensi dari dalam dirinya. Masalah ini pun bisa di selesaikan dengan teknologi yang sudah semakin maju saat ini. Hal ini membuat pekerjaan manusia semakin ringan dan mudah. Cabang ilmu yang mempelajari bagaimana membuat mesin (computer) agar dapat mengerti bahasa manusia adalah kecerdasan buatan (artificial intelligent). Subdisiplin ilmu dalam kecerdasan buatan adalah sistem pakar. Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Salah satu metode sistem pakar yaitu dengan Forward Chaining.

Pada SMAN 15 Kota Tangerang, banyak siswa yang merasa takut untuk berkonsultasi karena ada kalanya guru BK(Bimbingan Konseling) harus bertindak tegas terhadap siswa yang dibimbingnya sehingga bimbingan menjadi hal yang dihindari oleh siswa. Guru lebih fokus kepada poin pelanggaran dan hukuman yang diberikan karena siswa/i telah melanggar aturan-aturan yang ditetapkan oleh sekolah.

Oleh karena itu perlu sistem yang dapat membantu mencarikan solusi atas permasalahan yang dialami siswa/idisekolah, serta bagaimana solusinya agar siswa tersebut mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi di masa yang akan datang. Dari latar belakang tersebut penulis mengambil judul “Aplikasi Sistem Bimbingan Konseling Dalam Kesulitan Belajar Siswa SMAN 15 Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Sudah adakah sistem yang digunakan untuk Bimbingan Konseling berbasis web ?

  2. Bagaimana merancang sistem bimbingan konseling yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan siswa ?

  3. Apakah dengan adanya sistem bimbingan konseling berbasis web ini dapat mengatasi permasalahan yang ada ?


Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari guru BK (bimbingan konseling) maupun wali kelas mendengarkan keluh kesah masalah siswa, pertanyaan detail terhadap siswa sebagai awal diagnosa masalah yang di alami siswa sampai dengan pemberian solusi. Sehingga dapat mengatasi permasalahan sistem yang saatini sedang berjalan dengan menggunakan suatu aplikasi yang dapat mempermudah siswa untuk mendapatkan solusi..

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis mempunyai tujuan antara lain :

  1. Membangun sebuah sistem yang membantu siswa mengetahui solusi yang tepat bagi permasalahan dalam kesulitan belajarnya.

  2. Membantu guru BK (Bimbingan Konseling)untuk mengontrol dan membimbing siswa tersebut, bahkan saat guru tersebut tidak berada diruangan.

  3. Membuat sistem bimbingan konseling yang dapat memberikan motivasi dan arahan yang positif agar siswa dapat meningkatkankualitas belajarnya.


Manfaat Penelitian

Ini adalah manfaat penelitian :

  1. Memberikan solusi untuk pihak sekolah mengenai kendala bimbingan konseling pada siswa berbasis web

  2. Dapat dijadikan referensi untuk pengembangan bimbingan konseling berbasis web yang sesusai dengan kebutuhan guru-guru SMAN 15 Kota Tangerang

  3. Membantu sekolah untuk membangun sistem yang terintegrasi sehingga menjadi sekolah yang lebih unggul dalam pengelolaan sistemnya

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada SMAN 15 Kota Tangerang. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada, sehingga dapat membantu merancang dalam pembuatan sistem tersebut.

  2. Wawancara

    Yaitu penulis melakukan proses wawancara langsung dengan bagian yang bersangkutan untuk tanya jawab perihal sistem yang berjalan saat ini, sehingga memahami akan hal yang diteliti sesuai dengan permasalahan penelitian. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung dengan stakeholder di SMAN 15 Kota Tangerang sebagai penanggung jawab keakuratan data atau informasi yang di perlukan sebagai proses pengelolaan data bimbingan dan konseling siswa.

  3. Studi Pustaka

    Yaitu penulis mencari dan membaca beberapa referensi ataupun sumber (literature) diperpustakaan untuk mendapatkan informasi dalam kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang diusulkan.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah adaakan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :

  1. Survey dengan sistem yang sedang berjalan

  2. Analisa terhadap temuan survey

  3. Identifikasi temuan survey

Setelah itu hasil analisa dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

Metode Perancangan

Aplikasi Sistem Bimbingan Konseling Dalam Kesulitan Belajar Siswa SMAN 15 Tangerang ini menggunakan beberapa software dalam perancangannya,antara lain : Adobe Dreamweaver CS5, Xampp serta Visual Paradigma For UML 6.4 Professional Edition.

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas Laporan Tugas Akhir ini, dilakukan dengan cara mengelompokan materi menjadi beberapa BAB dan Sub BAB dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu, latar belakang penelitian, perumusan masalah , tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi definisi-definisi dari aspek-aspek yang dibahas dalam penelitian, analisa sistem, Unified Modelling Language dan berisi pula beberapa literature review dari penelitian-penelitian sebelumnya.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum SMA Negeri 15 Kota Tangerang, sejarah singkat SMA Negeri 15 Kota Tangerang, struktur organisasi SMA Negeri 15 Kota Tangerang, prosedur sistem absensi siswa SMAN 15 Kota Tangerang, alur pengabsenan siswa SMAN 15 Kota Tangerang menggunakan UML (Unified Modelling Language), desain input dan output,konfigurasi sistem, elisitasi tahap1, 2, 3 dan draf final.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Aplikasi

Menurut Yuhefizar (2011)[1] Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu.

Menurut Asthika (2011)[2] Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang di buat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan atau semua proses yang hampir dilakukan manusia.

Menurut Sutarman (2012 : 147)[3] aplikasi adalah program yang dibuat oleh suatu perushaan komputer untuk para pemakai yang beroperasi dalam bidang umum.

Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan atau program yang dibuat perusahaan komputer untuk para pemakai.


Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut Sutarman (2012 : 13)[3] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

    Sistem diartikan sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen, variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Sutabri, 2012 : 3)

    Menurut Yustianti (2012 : 5)[4], “Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu preoses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Sistem menurut Schrode dan Voich dalam buku Bambang Hartono (2013 : 9) menyatakan bahwa sistem adalah “whole compounded of seversl parts” (suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menjalankan suatu proses dengan satu tujuan yang sama.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012 : 3)[5], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    a. Komponen (Component)

    Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    b. Batas Sistem (Boundary)

    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lainnya.

    c. Lingkungan Sistem (Enviroment)

    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

    d. Penghubung Sistem (Interface)

    Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian yang lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

    e. Masukan Sistem (Input)

    Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

    f. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil data yang telah diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, sehingga dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi sub sistem lain.

    g. Pengolah Sistem (Processing)

    Perangkat atau prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

    h. Tujuan Sistem (Goal/Objective)

    Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, hak dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012 : 4)[5], sistem dapat diklarifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    a. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

    b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami / natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugusan bintang dan lainnya. Contoh sistem buatan manusiadapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    c. Sistem Pasti (deterministic system) dan Sistem Tidak Tentu (probobalistic system)

    Sistem pasti adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan / di pastikan sebelumnya, sedangkan sistem yang tidak tentu adalah sistem yang tingkah lakunya tidak dapat di tentukan sebelumnya. Sistem komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat di tentukan sebelumnya. Program aplikasi yang di rancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstuktur dan baku.

    d. Sistem Tertutup (closed system) dan System Terbuka (open system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, sedangkan sistem terbuka mempunyai perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi computer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Konsep Dasar Pakar

  1. Definisi Pakar

    Pakar atau ahli ialah seorang yang banyak dianggap sebagai sumber terpercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adil sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi maupun pengalaman seorang pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, dimana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.

  2. Kemampuan Kepakaran

    Kepakaran atau keahlian merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.

Sistem Pakar

Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010 : 11)[6], sistem pakar (expert system) merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Menrut Siswanto (2010), “Sistem program yang bertingkah laku seperti ahlinya atau pakarnya. Sistem pakar merupakan sistem yang berbasis pengetahuan digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam dunia nyata”.

Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan dahulu oleh pakar sesuai dengan bidang keahliannya.

Menurut Turhan (2010)[7] keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer, pengetahuan ini kemudian disimpan dalam komputer. Pada saat user menjalankan computer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat sebuah penalaran sampai pada sebuah kesimpulan.

Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Inteligence Corporation. Periode penelitian Artificial Inteligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver ((GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert system (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasiawal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Standford dan kemudian diikuti dengan MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi seperti : GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak untuk yang dipermasalahkan.

Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-I pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Bachanan dan Edward Shortliffe di Standford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckermen, 1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalm uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter. MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya (Kusrini, 2010)[6]

Tujuan Sistem Pakar

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain kedalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada user yang tidak ahli (bukan pakar). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu :

a. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.

b. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh kedalam komputer.

c. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.

d. Pemindahan pengetahuan (knowledge transferring) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke user yang tidak ahli.

Ciri – ciri Sistem Pakar

Ada beberapa ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

a. Terbatas pada bidang yang spesifik

b. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti

c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami

d. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu

e. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap

Keuntungan Sistem Pakar

Terdapat beberapa keuntungan pemakaian dari sistem pakar, yaitu :

a. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti orang pakar

b. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti

c. Meningkatkan output dan produktivitas karena sistem pakar bekerja lebih cepat dari manusia

d. Menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan

e. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalman

f. Tidak membuat lelah atau bosan, juga konsisten dalam member jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh

Struktur Dasar Sistem Pakar

Struktur dasar sistem pakar terdiri dari knowledge base, working memory dan inference engine (Kaushal : 2013). Berikut merupakan gambar perbandingan antara human expert (gambar 2.1) dan Expert system (gambar 2.2). Terlihat bahawa sistem pakar mengadopsi cara berpikir human expert sehingga menghasilkan sebuah keputusan atau solusi.

  1. Knowledge Base

    Knowledge base merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan dan menyelesaikan masalah. Knowledge base terdiri dari 2 (dua) elemen dasar, yaitu :

    a. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait

    b. Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus

  2. Working Memory

    Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi.

  3. Inference Engine

    Inference engine merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base, untuk menarik kesimpulan dari kesimpulan yang dihadapi.

Komponen Sistem Pakar

Sistem pakar terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu :

  1. Lingkungan pengembangan yang akan digunakan dalam sistem pakar untuk membangun sebuah komponen-komponennya dan menempatkan pengetahuan dalam basisnya.
  2. Lingkungan konsultasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dari pakar. Lingkungan pengembangan digunakan sebagai sistem pakar baik dari segi

Komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem pakar yaitu :

a. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Pada komponen ini terjadi interaksi antara program dan pengguna. Sistem menerima input berupa informasi dan intruksi dari pengguna dan sistem memberikan output berupa informasi kepada pengguna

b. Basis Pengetahuan (knowledge base)

Knowledge base merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan dan menyelesaikan masalah. Pengetahuan merupakan kemampuan membentuk model mental dan aksi yang menggunakan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap objek. Basis pengetahuan yang merupakan inti program sistem pakar adalah representasi pengetahuan dari seorang pakar.

c. Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan merupakan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.

d. Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mesin inferensi bertindak sebagai penarik kesimpulan dan pengontrol mekanisme dari sistem pakar. Ada 2 (dua) macam mesin inferensi menurut Turban, yaitu :

  1. Forward Chainning

    Forward Chainning adalah teknik pencarian data yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta tersebut dengan bagian if-then. Bila ada fakta yang cocok dengan if, maka aturan tersebut dapat dieksekusi, maka sebuah fakta baru ditambahkan kedalam database. Setiap kali pencocokan dimulai dari aturan teratas. Setiap aturan hanya boleh dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan akan berhenti bila tak ada lagi aturan yang dieksekusi.

    Dalam pelacakan ini, aturan diuji satu persatu dalam urutan tertentu. Bila kondisi telah terpenuhi, maka aturan tersebutlah yang dijalankan dan aturan berikutnya diuji. Bila kondisi tidak terpenuhiatau aturannya tidak diketahui, maka aturan tersebut tidak dijalankan. Diagram forward chaining terlihat sebagai berikut :

  2. Backward Chainning

    Backward chaining adalah metode inferensi yang bekerja mundur kearah kondisi awal. Proses diawali dengan dari tujuan, kemudian pencarian mulai dijalankan untuk mencocokan apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premis if. Jika cocok, aturan dieksekusi dan hipotesis dibagian then ditempatkan sebagai fakta baru. Jika tidak cocok, simpan premis if ke dalam stack sebagai sub goal. Proses berakhir jika goal (tujuan) ditemukan atau tidak ada aturan yang bisa membuktikan kebenaran subGoal atau Goal.

    Dalam pelacakan ini, akan dipilih sebuah aturan dari kesimpulan dan menganggapnya sebagai masalah yang harus diselesaikan. Setelah terselesaikan, akan dipilih sub masalah untuk dievaluasi yang selanjutnya akan menjadi masalah baru. Diagram untuk backward chaining terlihat pada gambar berikut :

    Menurut Sembiring (2013 : 9)[8], kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga (3) macam teknik penelusuran, yaitu :

    a. Depth-first Search, yaitu melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan.

    b. Breadth-first Search, yaitu penelusuran bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

    c. Best-first Search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

e. Memori Kerja (working memory)

Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi ataupun dalam proses konsultasi. Mesin inferensi (inference engine) merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base untuk menarik kesimpulan dari permasalahan yang dihadapinya.

f. Subsistem Penjelasan (Explanation Subsystem)

Komponen ini merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.

g. Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerja serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya.

Teori Khusus

Definisi Bimbingan Konseling

Bimbingan adalah suatu proses pemberian atau bantuan layanan yang terus menerus serta sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu baik anak-anak maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma yang berlaku.

Sedangkan konseling dinyatakan sebagai kontak antara dua (2) orang (konselor dan konseling) untuk menangani masalah konseling dalam suasana yang laras dan terintegrasi berdasarkan norma yang berlaku dan berguna bagu konselir (Dewa Ketut Sukardi, 2011).

Kesulitan Belajar

Definisi Kesulitan Belajar

Menurut Thursan Hakim (2010 : 22)[9], “Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang sehingga menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar”. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan siswa agar tetap tangguh dalam kesulitan dan tantangan yang terjadi terutama berkaitan dengan masalah akademik mereka. Indikator perilaku siswa dengan daya juang rendah, yakni : siswa tidak memiliki penilaian positif akan dirinya, tidak tekun dan seringkali memandang belajar sebagai suatu beban.

Menurut Mulyono (2010 : 20)[10] bahwa kesulitan belajar adalah aktivitas yang mengganggu mental, psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap.

Menurut Syaiful Bahri (2012 : 9)[11] bahwa kesulitan belajar adalah terdapatnya suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang diperoleh.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah gejala dimana seseorang mengalami gangguan maupun kekacauan sehingga menghambat dalam proses belajar.

Penyebab Kesulitan Belajar

Ada beberapa penyebab kesulitan belajar menurut Slameto (2010)[12] menyebutkan faktor penyebab kesulitan belajar sebagai berikut :

  1. Faktor Disfungsi otak

    Penelitian mengenai disfungsi otak dimulai oleh Alfred Strauss di Amerika Serikat pada akhir tahun 1930-an, yang menjelaskan hubungan kerusakan otak dengan bahasa, hiperaktivitas dan kerusakan perceptual. Penelitian berlanjut ke area neuropsychology yang menekankan adanya perbedaan pada hemisfer otak. Menurut Wittrock dan Gordon, hemisfer kiri otak berhubungan dengan kemampuan sequential linguistic atau kemampuan verbal, hemisfer kanan otak berhubungan dengan tugas-tugas yang berhubungan dengan auditori termasuk melodi, suara yang tidak berarti, tugas visual-spasial dan aktivitas non verbal. Temuan Harness, Epstein dan Gordon mendukung penemuan sebelumnya bahwa anak-anak dengan kesulitan belajar (learning difficulty) menampilkan kinerja yang lebih baik daripada kelompoknya ketika melakukan kegiatan yang berhubungan dengna otak kiri. Gaddes mengatakan bahwa 15% dari anak yang termasuk underachiever, memiliki disfungsi sistem syaraf pusat.

  2. Faktor Genetik

    Hallgren melakukan penelitian di Swedia dan menemukan bahwa, yang faktor herediter menentukan ketidakmampuan dalam membaca, menulis dan mengeja diantara orang-orang yang di diagnose disleksia. Penelitian yang dilakukan dalam meneliti disleksia pada kembar identik dan kembar tidak identik yang menemukan bahwa frekuensi disleksia pada kembar identik lebih banyak daripada kembar tidak identik sehingga ia menyimpulkan bahwa ketidakmampuan membaca, menulis dan mengeja adalah sesuatu yang diturunkan.

Karakteristik Kesulitan Belajar

Mencermati definisi dan uraian diatas tampak bahwa kondisi kesulitan belajar memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu :

  1. Gangguan Internal

    Penyebab kesulitan belajar berasal dari faktor internal, yaitu berasal dari dalam anak itu sendiri. Anak ini mengalami gangguan pemusatan perhatian, sehingga kemampuan preseptualnya terhambat. Kemampuan preseptual yang terhambat tersebut meliputi persepsi visual, persepsi auditoris, maupun persepsi taktilkinestetis.

  2. Kesenjangan antara Potensi dan Prestasi

    Anak berkesulitan belajar memiliki potensi kecerdasan /inteligensi normal, bahkan beberapa diantaranya diatas rata-rata. Namun demikian, pada kenyataanya mereka memiliki prestasi akademik yang rendah. Dengan demikian, mereka memiliki kesenjangan yang nyata antara potensi dan prestasi yang ditampilkannya. Kesenjangan ini biasanya terjadi pada kemampuan belajar akademik yang spesifik, yaitu pada kemampuan belajar akademik yang spesifik, yaitu pada kemapuan membaca, menulis atau berhitung.

  3. Tidak adanya gangguan fisik / mental

    Anak kesulitan belajar merupakan anak yang tidak memiliki gangguan fisik maupun mental. Kondisi kesulitan belajar berbeda dengan kondisi masalah belajar berikut ini :

    a. Tunagrahita ((Mental Retardation)

    Anak tunagrahita memiliki inteligensi antara 50-70. Kondisi tersebut menghambat prestasi akademik dan adaptasi sosialnya yang bersifat menetap.

    b. Lamban Belajar (Slow Learner)

    Slow learner adalah anak yang memiliki keterbatasan potensi kecerdasan, sehingga proses belajarnya menjadi lamban. Tingkat kecerdasan mereka sedikit dibawah rata-rata dengan IQ antara 80-90. Kelambanan belajar mereka merata pada semua mata pelajaran. Slow learner disebut anak border line yaitu berada di kategori kecerdasan rata-rata dan kategori mental retardation.

    c. Problem Belajar (Learning Problem)

    Anak dengan problem belajar adalah anak yang mengalami hambatan belajar karena faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut berupa kondisi lingkungan keluarga, fasilitas belajar dirumah atau disekolah dan lain sebagainya. Kondisi ini bersifat temporer / sementara dan mempengaruhi prestasi belajar.

Perancangan Database

Definisi Database

Berikut ini adalah pengertian dari basis data yang dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda, yaitu :

  1. Basis data adalah kumpulan data – data (file) non-redudant yang saling terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-tabelnya atau struktur data dan relasi-relas) didalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise).
  2. Basis data adalah himpunan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redudancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  3. Basis data adalah kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubungan dan disimpan didalam media penyimpanan elektronik.
Operasi Dasar Dalam Database

Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan database adalah sebagai berikut :

  1. Pembuatan database (create databse)
  2. Penghapusan databse (drop database)
  3. Pembutatan file atau tabel baru kedalam suatu database (create table)
  4. Penghapusan file atau tabel dari suatu database (drop table)
  5. Penambahan atau pengisian data baru kedalam sebuah file atau tabel didalam database (insert database)
  6. Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update)
  7. Penghapusan data dari sebuah file atau tabel (delete)
Atribut Kunci

Setiap file selalu terdapat kunci file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record. Misalnya nomor kerusakan merupakan kunci dari tabel kerusakan. Kunci terdiri dari bermacam-macam, diantaranya :

  1. Kunci field (primary key)

    Kunci primer adalah satu atribut atau minimal satu set atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dan satu entity baru.

  2. Kunci tamu (foreign key)

    Kunci tamu adalah satu set atribut yang melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer induk yang tidak di relasikan. Hubungan antara entity induk dengan entity anak adalah hubungan satu lawan banyak (one to many relationship)

Konsep Relasi

Relasi berarti hubungan atau keterkaitan. Dalam hal ini perancangan database relasi diartikan sebagai hubungan atau keterkaitan antara sebuah atau beberapa entitas dengan sebuah atau entitas lainnya. Dalam database ada 3(tiga) konsep relasi yang pemakaiannya dapat dikombinasikan sesuai dengan konteks data. Adapun konsep relasinya sebagai berikut :

a. One to one relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah berbanding satu atau memiliki satu pasangan saja.

b. One to many relationship

Hubungna antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau kebalikannya banyak berbanding satu.

c. Many to many relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

d. Entity relationship

Entity adalah pemodelan data yang berdasarkan pada objek dasar yang benar-benar nyata. Relationship adalah hubungan antar objek, sedangkan atribut adalah keterangan mengenai sebuah entity. Atribut digambarkan sebagai elips atau lingkaran dengan sebuah garis yang berasal dari entitas yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut :

Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011 : 116, dikutip dari Kharma Tiara 2014)[13], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khusunya masalah yang perlu di pelajari dan di evaluasi lebih lanjut.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010 : 8, dikutip dari Kharma Tiara 2014)[14], Flowchart terbagi menjadi 5 (lima) jenis, yaitu :

a) Flowchart Sistem (Sytsem Flowchart)

Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukan alur atau apa yang sedang dikerjakan didalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkominasi yang membentuk sistem.

Flowchart sistem terdiri dari 3 (tiga) data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer), misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator.

b) Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

Flowchart paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchat paperwork sering disebut juga dengna Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari suatu bagian ke bagian lain, bagaimana alur form dan laporan diproses, lalu di catat atau di simpan.

c) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

Flowchart skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

d) Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchrat program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Progammer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program unutk menggambarkan urutan tugas-tugas dalam suatu prosedur.

e) Flowchart Proses (Process Flowchart)

Flowchart proses merupakan teknik untuk menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisa sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

“Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantic.” (Widodo, 2011:6)[15] “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”. (Henderi, 2010:5)

Menurut Nugroho (2010 : 6)[16], “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemograman untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Herlawati (2011 : 10)[17], bahwa UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[18], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus di sediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang harus di sediakan juga oleh sistem.

e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

f. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan collaboration untuk tiap alur pekerjaan jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain di pecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class di buat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interkasi dengan class lain.

i. Setelah class diagram di buat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan yang berinteraksi dengan baik.

j. Perhalus deployment diagram yang sudah di buat. Data lengkap pada requirement piranti lunak serta sistem operasi dan sistem jaringan.

k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk di gunakan, yaitu :

1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

2) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Model Unified Modeling Language (UML)

Pemetaan (mapping) unified modeling language (UML) bersifat dua arah, yaitu :

a. Generasi kode bahasa pemograman tertentu dari unified modeling language (UML) forward engineering. (Nugroho, 2010:21)[16]

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat interative dari implementasi ke unified modeling language (UML) hingga di dapat sistem piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang. (Henderi, 2010:5)[18]

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem / perangkat lunak (software) yang akan di kembangkan, yaitu :

A. Sesuatu (Things)

Ada 4 (empat) thing dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu :

  1. Structural Things

    Merupakan bagian dari yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavioral Things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML) yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang awaktu.

  3. Grouping Things

    Merupakan bagian pengorganisasian dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang di perlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat di dekomposisi lebih lanjut. Paket ini berguna bagi pengelompokan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational Thins

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

B. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu :

  1. Kebergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang menjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

  2. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancentor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

C. Diagram

Ada beberapa macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah suatu pola gambaran yang menunjukan kelakuana atau kebiasaan sistem. Setiap use case adalah suatu urutan-urutan (sequence) transaksi yang saling berhubungan dan dilakukan oleh sebuah actor dan sistem dalam bentuk sebuah dialog.

  2. Class Diagram

    Class diagram merupakan diagram yang menunjukan class-class yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya secara logika.

  3. Sequence Diagram

    Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa “pesan/message”. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian untuk menghasilkan output tertentu. Sequence diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

  4. Communication Diagram

    Communication diagram merupakan suatu diagram yang menampilkan pengorganisasian interaksi yang terdapat disekitar objek (seperti halnya sequence diagram) dan hubungannya terhadap yang lainnya. Collaboration diagram lebih menekankan kepada peran setiap objek dan bukan pada waktu penyampain pesan/message.

  5. State Machine Diagram

    State machine diagram adalah suatu diagram yang menunjukan kejadian pembentukan atau pemberian sebuah class, menggambarkan suatu kejadian transisi dan perubahan keadaan (dari suau state ke state yang lainnya) suatu objek pada sistem sebagai stimulasi yang diterimanya. State machine diagram diciptakan untuk objek-objek yang secara signifikan mempunyai sifat/behavior dinamis. Satu class dapat memiliki lebih dari satu state diagram.

  6. Activiy Diagram

    Activity diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, menggambarkan bagaimana “how” setiap alur berawal, pilihan keputusan yang mungkin terjadi dan bagaimana setiap alur tersebut berakhir.

    Activity diagram dapat juga menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi, dan mempresentasikan satu atau lebih use case.

  7. Packages Diagram

    a. Memperlihatkna bagaimana elemen model diorganisasikan/dikelompokan ke dalam package

    b. Biasanya dipakai pada use case diagram atau class diagram

    c. Packages digambarkan sebagai sebuah direktori (file folders)) yang berisi model-model elemen

    d. Packages dibuat untuk :

    • Menggambarkan high level overview kebutuhan sistem

    • Menggambarkan high level overview design

    • Memecahkan sebuah diagram yang mempunyai banyak bubbles

    • Mengorganisasikan source code programming

  8. Component Diagram

    Component diagram adalah diagram yang menggambarkan struktur dan hubungan antar component piranti lunak dan ketergantungan (dependency). Komponen piranti lunak yang dimaksud pada component diagram adalah modu yang berisi code (baik berisi source code, maupun binary code), library maupun exexutable, baik yang muncul pada compile time, linktime maupun runtime. Komponen dapat juga berupa interface yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lainnya. Komponen umumnya terbentuk dari beberapa class atau packages, tetapi juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

  9. Deployment Diagram

    Deployment diagram yang menggambarkan detail bagaimana komponen disebar (di-deploy) kedalam infrastruktur sistem dimana komponen akan terletak (pada mesin, node, server, atau piranti keras yang lainnya), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal yang bersifat fisikal.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP (Hypertext Prepocessor)

Menurut Oktaviani (2010 : 31)[19], “PHP adalah akronim dari Hypertext Prepocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Menurut Kustiyaningsih (2011 : 114)[20], “PHP adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan kedalam HTM. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini membuat suatu aplikasi yang dapat diintega\rasikan ke dalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis”.

Menurut Puspitasari (2011 : 2)[21] “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Prepocessor merupakan suatu bahasa pemograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis PHP menyatu dengan kode HTM, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Prepocessor) adalah suatu bahasa pemograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat layout website yang dinamis.

Tipe Data PHP (Hypertext Prepocessor)

PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu Boolean, integetr, data floating point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut penjelasan masing-masing dari tipe tersebut.

a. Boolean

Tipe data Boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

b. Integer

Tipe data integer berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

c. Floating point

Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

d. String

Tipe data string merupakan gabungan dri beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip dua (“ “).

e. Array

Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

f. Object

Tipe data object dapat berupa bilangan, variable maupun fungsi. Tipe data object memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung dari pada PHP.

g. Resource

Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti MySQL_Connect, MySQL_Query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

h. Null

Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kustiyaningsih ((2011 : 145)[20], “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel”. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.

Menurut Wahana Komputer (2010 : 21)[22], “MySQL adalah database server open source yang cukup popular keberadaannya”. Denganberbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. Adanya fasilitas API (Aplication Programming Interface) yang dimiliki oleh MySQL, memungkinkan bermacam-macam aplikasi computer yang ditulis dengan berbagai bahasa pemograman yang dapat mengakses basis data MySQL.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Puspitasari (2011 : 1)[21], berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support PHP programming”. Xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainnya adalah Cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, MySQL database server, php support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa modul lainnya, hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instatalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompres tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux sulit untuk dioperasikan.

Menurut Sofyan (2013 : 13) berpendapat bahwa asal kata XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya adalah :

X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi seperti Windows, Linus, Mac OS dan Solaris.

A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

P : PHP, bahasa pemograman web. Bahasa pemograman PHP untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung sistem manajemen database Oracle, Microsoft Acces, Interbase, d-Base, PostgreSQL dan sebagainya.

Konsep Dasar Adobe Dreamwever

  1. Definisi Adobe Dreamwever

    Menurut Wahana Komputer (2011 : 2)[22] “Adobe Dreamwever merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”. Adobe Dreamwever merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe System yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamwever. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yan menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamwever adalah Adobe Dreamwever CSS. Macromedia Dreamwever berubah menjadi Adobe Dreamwever karena Mcromedia diakuisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengna kata Adobe.

    Adobe Dreamwever memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan asset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain-lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamwever juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Prepocessor), JavaScript (JS), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

Definisi Analisa SWOT

Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths). Kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatuspekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantages) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana caranya mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantages) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan di lakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

    a. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    b. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklarifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. M, pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D, pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan suatu sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I, pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    c. Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T, pada TOE itu artinya Technical. Maksudnya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O, pada TOE itu artinya Operational. Maksudnya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E, pada TOE itu artinya Economy. Maksudnya adalah berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : mampu untuk di kerjakan
    3. Low (L) : mudah untuk dikerjakan

    d. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literatur Review (Study Pustaka)

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Adrian Rizaldi (2014) Penelitian ini berjudul “Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa Dalam Menentukan Konsentrasi Belajar Dengan Metode Forward Chainning Pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang”. Teknologi Informasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna media konsultasi. Dalam bidang pendidikan kegiatan konsultasi biasa dilakukan dengan cara bertatap wajah. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi siswa jika ingin berkonsultasi diharuskan bertatap wajah karena banyaknya jumlah siswa di sekolah tersebut untuk salah satunya yang menjadi kendala. Solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan membuat suatu media konsultasi yang dapat di akses oleh masyarakat dan siswa yang tidak tergantung dengan jarak dan waktu yaitu dengan sebuah media konsultasi yang dapat diakses melalui internet. Website tidak hanya digunakan sebagai alat informasi saja, tetapi dapat pula digunakan untuk mengolah pengetahuan sehingga proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan akurat. Sebuah teknik untuk membuat program yang mampu mengolah pengetahuan telah diperkenalkan dan dikenal sebagai sistem pakar dengan Knowledge Base Web yang dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan PHP dan unutk penyimpanan datanya menggunakan MYSQL.
  2. Penelitian yang dilakukan Bhakti Yudha Mustafa (2013) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Waste Coating Pada Mesin Coating”. Teknologi komputer dan sarana informasi saat ini telah berkembang sangat pesat. Di dukung dengan perkembangannya software dan aplikasi yang mampu mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-harinya dan memperoleh informasi yang semakin cepat dan efisien. Salah satu pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam menentukan keputusan adalah sistem pakar. Pada mesin produksi yang ada di PT. OSRAM Indonesia yang memproduksi lampu berbagai tipe ada beberapa waste yang dapat mempengaruhi efisien produksi. Dalam hal ini khususnya mesin coating yang membuat salah satu bahan pendukung dalam produksi lampu (bulb). Di mesin ini lebih ditekankan pada perawatan mesin, pengaturan temperature dan tegangan elektrostatik. Dari beberapa hal tersebut belum ada implementasi yang dapat digunakan untuk penentuan standar, sehingga terjadi perbedaan standar pemakaian dalam proses produksi mesin coating P/B, selain itu hanya ada beberapa orang saja yang ahli dalam bidang mesin tersebut khususnya untuk produksi P/B, sehingga diperlukan adanya pertukaran pengetahuan agar dapat membantu dalam penyelesaian masalah yang terjadi di produksi mesin coating tersebut. Sistem pakar tersebut dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Helda Wijaya (2011) Penelitian ini berjudul “Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Bimbingan Konseling Menggunakan Data Hasil Program ATP”. Analisis Tugas Perkembangan merupakakn salah satu aplikasi yang dikembangkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2003 untnk keperluan Bimbingan Konseling. ATP dibuat khusus untuk membantu mengolah ITP (Inventori Tugas Perkembangan). ITP mengukur pada sepuluh aspek tingkat perkembangan. Dengan ATP, pembimbing bisa memahami tingkat perkembangan individu maupun kelompok, mengidentifikasi masalah yang menghambat perkembangan, membantu peserta didik yang bermasalah dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Identifikasi perkembangan siswa menggunakan ATP dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan menyenangkan. ATP menyediakan berbagai fasilitas untuk memudahkan dalam melakukan analisis terhadap perkembangan peserta didik. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu pengolahan data mentah secara cepat, analisis kelompok, analisis per individu, visualisasi hasil pengolahan skor dalam bentuk grafik, manajemen data, export hasil pengolahan data ke Microsoft Excel atau impor dari file Microsoft Excel serta multi Window.
  4. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ashtika, Widya (2011) dalam penelitiannya yakni “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Metode Backward Chaining Untuk mendiagnosa Penyakit Jantung Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia”. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini dibuat guna membantu para masyarakat untuk mengetahui dan mencegah penyakit jantung secara dini, sistem ini dibuat karena mengingat penyakit ini adalah penyakit yang tidak semua dokter dapat mengobati, selain itu dokter ahli pada penyakit ini masih terbilang sedikit, sehingga dengan sistem ini diharapkan bisa membantu rumah sakit daerah kabupaten dan kota di Indonesia.
  5. Penelitian Aplikasi sistem pakar diagnose penyakit infeksi pada anak berbasis web pernah dilakukan oleh Bhar Kerti Harrifi, mahasiswa Program Studi Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro tahun 2011. Sistem ini hanya menganalisa penyakit yang disebabkan oleh bakteri (Infeksi Bakteri) yang sering menyerang anak-anak.
  6. Penelitian mengenai sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ginjal pernah dilakukan oleh Rismawati mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Dharma Medan tahun 2011. Sistem ini hanya menganalisa penyebab penyekait ginjal dengan menggunakan metode Dempster Shafer dapat menentukan persentase gejalan gangguan berdasarkan banyaknya gejala yang diinputkan.
  7. Penelitian mengenai Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ayam yang pernah dilakukan oleh Meilany Nonsi, Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta. Sistem ini hanya menganalisa penyebab penyakit pada ayam dengan memanfaatkan kaidah produksi if_then untuk menangani identifikasi penyakit pada ayam berdasarkan gejalanya.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Dengan semakin maraknya Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Kota Tangerang ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, di karenakan semua sistem yang saat ini masih berjalan dengan manual. Oleh karena itu, SMA Negeri 15 Kota Tangerang dalam pendiriannya mempunyai misi dan visi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibekali dengan kemampuan dalam menghadapi era globalisasi.

Sejarah Singkat SMA Negeri 15 Kota Tangerang

Seiring pesatnya pembangunan diberbagai bidang di Kota Tangerang sebagai kota industri dan pendidikan, bertambah pula jumlah penduduk yang berdampak pada salah satu bidang yaitu pendidikan yang harus bertambah. Dan pembangunan di bidang pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan / orang tua peserta didik. Sebagai kota pendidikan serta untuk memperbesar daya tampung siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat pemerintah memandang perlu didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berdasarkan hal tersebut di atas, pada tahun ajaran 2007/2008 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengijinkan berdirinya SMA Negeri 15 Kota Tangerang dan mulai menerima siswa baru sebanyak 9 (sembilan) rombongan belajar (rombel). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sementara di SMAN 4 Kota Tangerang pada siang hari, dengan staff pengajarnya pun sebagian besar dari SMAN 4 Kota Tangerang. Sebagai Plt nya adalah Bapak Drs. Soetrisno (Merangkap Kepala SMAN 6 Kota Tangerang).

Pada Tanggal 24 September 2007, Walikota Kota Tangerang Bapak Drs. H. Wahidin Halim, M.Si. mengeluarkan surat keputusan tentang berdirinya SMAN 15 Kota Tangerang, dengan nomor: 421.3/Kep-178-Dis. P & K/2007. Sedangkan Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 30 1 28 61 12 079 ( berdasarkan Surat Keterangan Kepala Dinas P & K Kota Tangerang Bapak Drs. H. Zaenudin MM. M.Pd yang ditanda tangani oleh Kepala Bagian Tata Usaha Bapak Drs. Abdurachman, M. Si nomor: 42/.3/2825-TU, tanggal 3 Oktober 2007 ).

Sambil menunggu selesainya pembangunan gedung baru SMAN 15 Kota Tangerang yang berlokasi di Jalan Villa Tangerang Regency Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk, pada tahun ajaran 2008/2009 SMAN 15 Kota Tangerang menerima kembali siswa baru sebanyak 9 rombel dan KBM masih di SMAN 4 Kota Tangerang Adapun staff pengajar yang sudah tetap sampai saat ini 26 orang, sebagai Kepala Sekolah nya Bapak Drs Romli S ( sejak 3 Juli 2008 )</p></div>

Visi dan Misi SMA Negeri 15 Kota Tangerang

Struktur Organisasi SMA Negeri 15 Tangerang

Struktur Organisasi dibuat dan digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian serta menunjukan kerangka hubungan diantara bagian-bagian maupun tugas dan tanggung jawabnya. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan SMA Negeri 15 Kota Tangerang yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Tugas-Tugas Struktur Organisasi

Tugas dari bagian-bagian struktur organisasi SMA Negeri 15 Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Komite Sekolah

    a. Menyampaikan aspirasi para wali murid pada rapat dengan pihak sekolah.

    b. Mengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar.

    c. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.

    d. Mengawasi pengeluaran keuangan sekolah.

  2. Kepala Sekolah

    Kepala sekolah bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator dan Supervisor (EMAS).

    a. Kepala sekolah selaku educator mempunyai tugas : Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, menganalisis hasil evaluasi dan melaksanakan perbaikan maupun pengayaan.

    b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas :

    1) Merumuskan visi, misi, strategi dan menerapkan strategi pengelolaan dan pembelajaran.

    2) Menetapkan kebijakan mutu pemenuhan standar dan keunggulan sekolah.

    3) Menyusun perencanaan jangka menengah, tahunan, dan semesteran.

    4) Mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan pengelolaan dan pembelajaran.

    5) Melaksanakan pengawasan.

    6) Melakukan evaluasi kinerja proses dan output.

    7) Mengatur administrasi ketatausahaan, kesiswaan, ketenagaan, sarana dan prasarana serta keuangan / RAPBS.

    8) Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

    9) Mengatur hubungan kerja sama dalam dan luar negeri.

    10) Mengelola sistem penjaminan mutu.

    c. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi, seperti:

    1) Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan bidang pengelolaan dan pembelajaran dan bimbingan.

    2) Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembinaan kesiswaan dan pengembangan prestasi siswa.

    3) Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan ketatausahaan yang meliputi; Kantor, Kesiswaan, Kurikulum, Sarana, Ketenagaan dan keuangan.

    4) Pengelolaan perpustakaan, labolatorium, ruang multimedia, keterampilan, kesenian, UKS, OSIS, serbaguna, pusat sumber belajar.

    5) Pengelolaan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan dan kekeluargaan).

    6) Pengelolaan Kerja sama dalam dan luar negeri.

    7) Pengelolaan penjaminan mutu pengelolaan dan pembelajaran.

    d. Kepala sekolah selaku supervisor menyelenggarakan supervisi mengenai :

    1) Program jangka menengah dan tahunan dalam pengelolaan maupun pembelajaran.

    2) Program peningkatan mutu dalam 8 standar nasional pendidikan.

    3) Program kegiatan bimbingan dan konseling.

    4) Program tata usaha.

    5) Pembinaan prestasi siswa, kegiatan OSIS dan Ekstrakulikuler.

    6) Program kerja sama di dalam dan luar negeri.

    7) Program Penjaminan mutu.

  3. Koordinator Tata Laksana

    Memiliki tugas sebagai berikut :

    a. Pengurusan administrasi siswa dan penyusunan laporan pemasukan keuangan sekolah perbulan.

    b. Penyusunan laporan kegiatan pengurus tata laksana sekolah.

    c. Membuat surat-surat yang diperlukan sekolah, mencatat dan menyimpan arsip surat masuk dan surat keluar secara teratur dokumen sekolah.

    d. Membantu PKS Bidang Sarana dalam pembelian dan perlengkapan sekolah serta pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

    e. Penyusunan dan penyajian data atau statistik sekolah.

  4. Wakil Kepala Sekolah bidan Kesiswaan

    Memilki tugas sebagai berikut :

    a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program pembinaan kesiswaan/OSIS.

    b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

    c. Mengelola web sekolah dalam bidang kesiswaan.

    d. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

    e. Membina kegiatan OOSN.

    f. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan incidental.

    g. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan keindahan dan kekeluargaan (6K).

    h. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa.

    i. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.

    j. Mengatur mutasi siswa.

    k. Menyusun program kegiatan ekstrakulikuler.

    l. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaaan secara berkala.

    m. Bekerjasama dengan humas untuk pelaksanaan kegiatan hari-hari besar dan hari-hari keagamaan.

    n. Melaksanakan kegiatan MOS.

    o. Melaksanakan kegiatan perpisahan siswa.

    p. Menyusun dan mengusulkan anggaran kegiatan.

    q. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan kegiatan kepada kepala sekolah.

  5. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum

    Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Menetapkan kebijakan mutu dalam standar SKL, isi, proses dan penilaian.

    b. Menyusun program, mengatur pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

    c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

    d. Mengola informasi dan web bidang peningkatan mutu pembelajaran.

    e. Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian akhir sekolah serta nasional.

    f. Menyusun anggaran kegiatan.

    g. Menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria penjurusan serta kriteria kelulusan.

    h. Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan Ijazah.

    i. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan administrasi guru.

    j. Membina kegiatan MGMP.

    k. Menyusun laporan pendayagunaan MGMP.

    l. Melaksanakan pemilihan guru teladan.

    m. Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti : LPIR, LKIR, OSN, TOFL, mengarang dan lain-lain.

    n. Melaksanakan dan menyusun jadwal pemlajaran tambahan.

    o. Melaporkan presentase ketidak hadiran guru dalam PBM.

    p. Membuat jadwal pelaksanaan pembagian rapot

    q. Mengkoordinasikan Penyusunan dan Revisi Kurikulum SMAN 15 Kota Tangerang.

    r. Mmeberikan pelayanan klinik akaemika kepada para siswa sesuai kebutuhannya dengan jadwal yang di sepakati diluar jam pelajaran.

    s. Berkoordinasi dengan Wakabid yang relevan.

    t. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan program secara berkala kepada sekolah.

    u. Melaporkan hasil dan target kelulusan kepada Kepala Sekolah.

  6. Wakil Kepala Sekolah bidang Saran dan Prasarana

    Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana sekolah yang mengacu kepada Rencana Kerja Tahunan Sekolah.

    b. Mengelola informasi dan web bidang peningkatan dan pemberdayaan sarana.

    c. Menyusun program dan mengkoordinir pemeliharaan inventaris sekolah dan mengelola alat-alat pembelajaran.

    d. Merumuskan dan mengusulkan anggaran.

    e. Mengkoordinasikan dan mengadministrasikan pendayagunaan saran prasaran sekolah.

    f. Melakukan koordinasi dengna Kepala TAS dalam pelaksanaan tugas Staf TAS.

    g. Menyusun Laporan pelaksanaan urusan saran dan prasarana secara berkala.

  7. Wakil Kepala Sekolah bidang Humas

    Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pengembangan kerjasama dengan pemerintahan, lembaga masyarakat, dan lembaga pendidikan di dalam negeri.

    b. Menyusun dan mengusulkan anggaran.

    c. Mengkoordinir sistem pengelolaan informasi melalui web sekolah.

    d. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orangtua/wali siswa.

    e. Membina hubungan antar sekolah dengan Komite sekolah.

    f. Menyusun data out-put/out-come beserta selebarannya di perguruan tinggi.

    g. Mengelola data prestasi siswa sebagai bahan publikasi dan pencitraan sekolah.

    h. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga social lainnya.

    i. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan pengetahuan siswa (seperti : LIPI, Biotrop, Batan, dll).

    j. Melakukan publikasi informasi sekolah melalui media cetak dan elektronik.

    k. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala kepada Kepala Sekolah.

  8. Koordinator BP/BK

    Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Menerima dan melayani tamu orangtua siswa yang berkonsultasi untuk kepentingan anaknya.

    b. Menerima dan melayani siswa yang membutuhkan konsultasi.

    c. Menerima tamu dari Instalasi lain yang berhubungan dengan kepentingan BK.

    d. Menangani siswa yang bermaalah.

    e. Mencatat setiap kejadian kasus yang terjadi selama menjalankan piket untuk dilakukan tindak lanjutnya.

    f. Mengisi buku catatan pelanggaran siswa sesuai dengan jenis pe;anggarannya.

    g. Membuat laporan harian tentang kejadian-kejadian selama menjalankan tugas piket.

  9. Wali Kelas

    Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Pengelolaan kelas yang meliputi ketersediaan denah tempat duduk siswa, bendera Merah Putih, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi kelas, buku kegiatan pembelajaran / buku agenda kelas, jam dinding, tanaman/penghijauan kelas dan tata tertib kelas.

    b. Menyusun atau membuat statistik kehadiran dan prestasi bulanan siswa.

    c. Pembuatan daftar kumpulan nilai siswa (legger).

    d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

    e. Pencatatan mutasi siswa.

    f. Mengingatkan kewajiban administrasi keuangan siswa di kelasnya.

    g. Memproyeksikan peringkat calon siswa jalur PMDK.

    h. Pengisian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar / rapor.

    i. Pembagian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar / rapor.

    j. Berkoordinasi dengan guru BK untuk melaksanakan penanganan siswa dan home visit.

    k. Berkoordinasi dengan seluruh wakabid.

  10. OSIS

    Mempunyai tugas sebagai berikut :

    a. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS.

    b. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolah.

    c. Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif.

    d. Selalu berkonsultasi dengan Pembina OSIS.

    e. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur ini berisikan urutan proses untuk bimbingan konseling yang berjalan pada SMAN 15 Kota Tangerang. Sebelumnya siswa harus melihat terlebih dahulu guru BK (bimbingan konseling) berada di ruangan tersebut atau tidak, jika tidak maka siswa tidak bisa langsung melakukan konsultasi dengan guru tersebut, jika guru tersebut ada diruangan maka siswa bisa melakukan konsultasi dengan guru BK (bimbingan konseling). Kemudian guru BK (bimbingan konseling) akan mempersilahkan siswa tersebut menyampaikan apa yang menjadi keluh kesah maupun permasalahn yang sedang dialaminya, seperti kesulitan dalam belajar. Setelah selesai menyampaikan keluh kesahnya, baru guru BK tersebut mengajukan berbagai pertanyaan yang menyangkut tentang faktor-faktor di sekeliling siswa tersebut yang dapat menimbulkan permasalahan tersebut lalu guru BK akan memberikan solusinya untuk permasalahan siswa itu.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

    a. Processor : CPU @ 3.40GHz (4CPUs), ~3.4GHz

    b. Monitor : 14”

    c. RAM : 2GB

    d. Harddisk : 500GB

  2. Spesifikasi Software

    a. Windows 7 Ultimate

    b. Microsoft office 2007

    c. Google Chrome

  3. Hak Acces (Brainware)

    Yang mempunyai hak dalam melakukan pengaksesan terhadap bimbingan konseling ini adalah guru BK (bimbingan konseling) sebagai administrator dan siswa sebagai user.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

    Pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan proses sistem yang berjalan saat ini sesuai prosedur dengan use case diagram yaitu sebagai berikut :

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas, terdapat :

    1. 1 (satu) sistem yang berjalan untuk melakukan bimbingan konseling
    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu guru BK dan siswa
    3. 5 (lima) use case yaitu menemui guru BK, mengadakan konsultasi, pertanyaan dan penyampaian keluhan, membuat diagnosa dan memberikan solusi
    4. 2 (dua) include, yaitu pertanyaan dan penyampaian keluhan, memberikan solusi
  2. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

    Activity Diagram bimbingan konseling untuk menggambarkan behavior / kebiasaan kegiatan pada sistem yang berjalan saat ini, yaitu :

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Initial Node, objek yang diawali
    2. 3 (tiga) action, yaitu menemui guru BK, konsultasi, membuat diagnose dan solusi
    3. Final Node , objek yang diakhiri

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Analisis Permasalahan
  1. Permasalahan Yang Dihadapi

    Prosedur sistem yang berjalan saat ini pada proses melakukan konseling yang terdapat pada SMAN 15 Kota Tangerang, masih berjalan manual, yaitu harus menemui guru BK terlebih dahulu itu pun mungkin di waktu tertentu untuk konsultasi masalah (seperti kesulitan belajar contohnya). Berdasarkan hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi peneliti adalah sebagai berikut :

    a. Sistem belum terkomputerisasi dengan baik karena masih manual dalam melakukan bimbingan konseling (konsultasi)

    b. Kurangnya keberanian diri dari siswa untuk melakukan konsultasi dengan guru BK secara langsung mengenai keluhannya

    c. Waktu yang dibutuhkan kadang terbatas karena aktivitas dari guru BK tersebut

  2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada dari sistem yang berjalan, terdapat alternative pemecahan dari permasalahan yang dihadapi antara lain :

    a. Membangun sistem yang dibutuhkan user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

    b. Membangun suatu aplikasi sistem pakar yang berbasis web, dimana user dapat menggunakannya dengan mudah dalam mendiagnosa permasalahannya dan solusinya yang terbaik.

    Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas, maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

    a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun, kapanpun, tanpa harus melakukan penginstalan

    b. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun

    c. Tidak memerlukan spesifikasi computer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web ini

    d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-basedapplication, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi

    Setelah dijabarkan permasalahan yang dihadapi dan melaksanakan penelitian, maka penulis akan membuatkan Aplikasi Sistem Bimbingan Konseling Dalam Kesulitan Belajar Siswa SMAN 15 Kota Tangerang, untuk mengatasi permasalahan dalam kesulitan belajar dan keterbatasan waktu ketidak hadiran guru BK atau siswa.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem administrasi pembayaran SPP yang terkomputerisasi.

Berikut Lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

a. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

c. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut Lampiran Elisitasi tahap II yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

a. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan


Final Draft Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Prosedur Yang Diusulkan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMAN 15 Kota Tangerang khususnya siswa yang sudah memilih jurusan IPA maupun IPS, makan selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.

Berdasarkan penunjang sistem bimbingan konseling yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan member gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan sistem yang baru pada penelitian ini digunakan Flowchart untuk menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan.

Flowchart Rancangan Sistem Usulan

Adapun flowchart rancangan sistem yang diusulkan, yang akan menggambarkan proses-proses sistem yang akan diusulkan sebagai berikut :

  1. Flowchart Proses Login Yang Diusulkan

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakardalam proses login. Gambaran flowchart dari proses login dapat dilihat pada gambar 3.4

  2. Flowchart Menu Input Diagnosa

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakar untuk melakukan penambahan, perubahan, penghapusan data diagnose pada aplikasi. Gambaran flowchart untuk menu input diagnose bisa dilihat pada gambar 3.6

  3. Flowchart Menu Input Solusi

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakuakn oleh pakar untuk melakukan penambahan, perubahan, penghapusan data pada aplikasi. Gambaran flowchart dari menu input solusi dapat dilihat pada gambar 3.7

  4. Flowchart Start Diagnosa

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakar dan siswa untuk melakukan diagnose pada aplikasi. Gambaran flowchart dari diagnosa yang diusulkan data dapat dilihat pada gambar 3.8

  5. Flowchart Konsultasi Siswa Menggunakan Sistem Usulan

    Flowchart ini menggambarkan mengenai cara penggunaan sistem usulan untuk melakukan bimbingan konseling mengenai maslah kesulitan belajar siswa tersebut.

Analisis Alur Data

Analisis alur data sistem pakar ini yang terdiri dari analisis tabel keputusan, pembentukan aturan dan Production rules. Didalam analisis tabel keputusan terdapat tabel keputusan, tabel gejala, tabel diagnosa dan tabel solusi. Data tabel diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan pakar, dan jurnal yang telah ada. Sehingga ini menjadi (Knowledge Base) basis pengetahuan yang dimasukan dalam pembuatan sistem pakar ini.

Analisis Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam pembentukan aturan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar bimbingan konseling kesulitan belajar siswa. Dapat dilihat pada gambar tabel 3.6 .

Analisis Pohon Keputusan

Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling popular karena mudah untuk diinterpretasikan oleh manusia. Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Manfaat penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simple sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Didalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhir dari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosa kesulitan belajar siswa.

Production Rules (Aturan Produksi)

Production rules ini pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Anteccedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN). Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :

Aturan 1

IF

Apakah merasa sulit untuk fokus memahami mata pelajaran?

AND

Apakah lebih cenderung mengobrol dengan teman sebangkunya ketika guru sedang menjelaskan?

AND

Apakah guru mata pelajaran cenderung sangat santai saat menerangkan materi yang bersangkutan?

THEN

Kesulitan belajar mata paelajaran jurusan IPS

Aturan 2

IF

Apakah lebih cenderung mengobrol dengan teman sebangkunya ketika guru sedang menjelaskan?

AND

Apakah dipaksa oleh orantgtua masuk jurusan ini?

AND

Apakah mudah timbul rasa menyerah saat melihat rangkaian rumus-rumus?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPA

Aturan 3

IF

Apakah dipaksa oleh orantgtua masuk jurusan ini?

AND

Apakah sulit menerapkan ilmu sosialnya dalam kehidupan sehari-hari?

AND

Apakah merasa kurang untuk rasa ingin tahu terhadapa sumber daya alam?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPS

Aturan 4

IF

Apakah merasa kurang untuk rasa ingin tahu terhadapa sumber daya alam?

AND

Apakah sulit memahami wawasan mengenai lingkungan?

AND

Apakah cepat merasa bosan ketika guru sedang menjelaskan materi berbahan teori yang cukup banyak?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPS

Aturan 5

IF

Apakah sulit memahami wawasan mengenai lingkungan?

AND

Apakah suka merasa sulit untuk menghafal materi?

AND

Apakah anda kurang memahami saat dijelaskan mengenai teori-teori?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPS

Aturan 6

IF

Apakah anda kurang memahami saat dijelaskan mengenai teori-teori?

AND

Apakah teman sekelasnya kurang menunjang untuk melakukan belajar dengan serius?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPS

Aturan 7

IF

Apakah teman sekelasnya kurang menunjang untuk melakukan belajar dengan serius?

AND

Apakah cepat merasa jenuh saat diberikan tugas hitung-hitungan?

AND

Apakah susah menerima materi tanpa adanya kegiatan praktek?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPA

Aturan 8

IF

Apakah cepat merasa jenuh saat diberikan tugas hitung-hitungan?

AND

Apakah anda merasa sulit untuk mencoba soal yang ada hitung-hitungannya?

AND

Apakah sulit menerima materi ketika perasaan sedang tidak baik?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPA

Aturan 9

IF

Apakah anda merasa sulit untuk mencoba soal yang ada hitung-hitungannya?

AND

Apakah anda kurang memahami masalah berhitung?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPA

Aturan 10

IF

Apakah merasa sulit untuk fokus memahami mata pelajaran?

AND

Apakah kurang alat penunjang praktikum?

THEN

Kesulitan belajar mata pelajaran jurusan IPA

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Perancangan Database

Spesifikasi File Data

  1. Tabel Pakar

    1) Nama Tabel : pakar

    2) Primary key : username

    3) Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua data pembuatan user

  2. Tabel Pertanyaan

    1) Nama tabel : pertanyaan

    2) Primary key : ID

    3) Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampilkan pertanyaans serta menentukan diagnose hasil dari pertanyaan yang dipilih oleh pengguna.

  3. Tabel Solusi

    1) Nama tabel : solusi

    2) Primary key : id_solusi

    3) Deskripsi : Tabel digunakan untuk menampung data solusi dan menampilkan dari hasil pertanyaan.

  4. Tabel Fakta

    1) Nama tabel : fakta

    2) Primary key : id_fakta

    3) Deskripsi : Tabel yang berisikan tentang data history ya atau tidak dari setiap pertanyaan yang dijawab oleh user.

Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan struktur logical database dalam bentuk diagram. ERD merupakan cara yang sederhana untuk memahami berbagai komponen dalam desain database.

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan Aplikasi Sistem Bimbingan Konseling Kesulitan Belajar Siswa.

a. Tampilan Halaman Utama

Untuk di tampilan halaman utama ada pilihan lanjutkan berfungsi untuk melanjutkan ke halaman berikutnya. Terdapat kalimat sambutan untuk user yang mengunjungi aplikasi sistem tersebut.

b. Tampilan Form Pilih Pengguna

Pada gambar 3.12 dijelaskan bahwa terdapat pilihan untuk pengguna, maksudnya pilihan untuk user atau untuk admin. Jika admin yang ingin login maka pilih admin, begitu pula sebaliknya, jika user ingin login maka pilih user

c. Tampilan Form Login Siswa

Pada gambar 3.13 dijelaskan ketika user ingin melakukan login maka user harus memasukan NIS sebagai username.

d. Tampilan Form Login Admin

Pada gambar 3.14 terdapat username dan password untuk login sebagai admin.

e. Tampilan Form Diagnosa

Pada gambar 3.15 dijelaskan bahwa di form ini user akan diberikan pertanyaan untuk didiagnosa dan diambil hasilnya berdasarkan pertanyaan yang ada.

f. Tampilan Form Hasil Solusi

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa setelah siswa menjawab dari pertanyaan diagnosa sebelumnya, maka akan muncul hasil diagnosa beserta solusinya

g. Tampilan Menu Input Diagnosa

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa ada pilihan tambah untuk menambah diagnosa, hapus untuk menghapus diagnosa yang dipilih, ubah untuk mengubah diagnosa yang dirasa kurang tepat, batal untuk membatalkan, simpan untuk menyimpan diagnose yang diperbaharui, dan kembali untuk ke menu awal.

h. Tampilan Menu Input Solusi

Pada gambar 3.18 dijelaskan bahwa ada pilihan tambah untuk menambah solusi, hapus untuk menghapus solusi yang dipilih, ubah untuk mengubah solusi yang dirasa kurang tepat, batal untuk membatalkan, simpan untuk menyimpan solusi yang diperbaharui, dan kembali untuk ke menu awal.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

1. Personal Computer

a. Processor : CPU @ 3.40GHz (4CPUs), ~3.4GHz

b. Monitor : 14”

c. RAM : 2GB

d. HD : 500GB

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan computer dan aplikasi sistem pakar yang akan digunakan sebagai penghubung dalam interaksi yang diinginkan, agar computer dan aplikasi sistem pakar ini dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Personal Computer

    a. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate”

    b. Microsoft Office 2007

    c. Google Chrome

    d. XAMPP v3.1.0.3.1.0

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan guru BK (bimbingan konseling), yang berperan sebagai admin, sedangkan siswa berperan sebagai user yang melakukan konsultasi pada Aplikasi Sistem Bimbingan Konseling Dalam Kesulitan Belajar Siswa SMAN 15 Kota Tangerang.

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program Aplikasi Sistem Bimbingan Konseling Dalam Kesulitan Belajar Siswa dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan lalu proses yang didapat sudah menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah berjalan baik, tetapi jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Blackbox

a. Pengujian Blackbox Pada Login Aplikasi



d. Pengujian Blackbox Pada Start Diagnosa

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau salah, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang yang menangani sistem bimbingan konseling, penulis dapat menyimpulkan :

  1. Sistem bimbingan konseling siswa yang sedang berjalan saat ini pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang masih manual, yaitu masih melakukan konsultasi permasalahan melalui tatap muka dengan guru bersangkutan diruangan tertentu.
  2. Sistem bimbingan konseling siswa pada SMA Negeri 15 Kota Tangerang masih kurang efektif dikarenakan sistem konsultasi masih manual, sehingga masih memungkinkan harus menunggu guru BK berada diruangannya terlebih dahulu baru bisa melakukan konsultasi.
  3. Setelah menganalisa permasalahan yang ada, maka penulis membuat rancangan aplikasi sistem bimbingan konseling secara terintegrasi yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka saran-saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

  1. Sebaiknya perlu diadakannya pengembangan lebih lanjut dari program yang diusulkan sehingga didapati modul pendukung.
  2. Sistem pakar yang di rancang pun masih dalam tahap Local Area Network (LAN ), sehingga hak akses pun masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut admin maupun user

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Yuhefizar. 2011. “Menguasai Internet Teknologi dan Aplikasi”. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
    2. Asthika, Widya. 2011. “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Metode Backward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung”. Medan
    3. 3,0 3,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta. Bumi Aksara
    4. Yustianti. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta : Bumi Aksara
    5. 5,0 5,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu
    6. 6,0 6,1 Kusrini. 2010. “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Menggunakan Metode Kuantifikasi Pertanyaan”. Yogyakarta : Andi Offset
    7. Turban. 2010. “Expert System”. Yogyakarta : Gava Media
    8. Sani Abdul, Sembiring. 2013. “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Tanaman Padi”. Medan
    9. Hakim, Thursan. 2010. “Belajar Secara Efektif”. Jakarta : Puspa Suara
    10. Abdurahman, Mulyono. 2010. “Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar”. Jakarta : Rineka Cipta
    11. Bahri Syaiful, Djamarah. 2012. “Psikologi Belajar”. Jakarta : Bineka Cipta
    12. Slameto. 2010. “Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya”. Jakarta : Rineka Cipta
    13. Adelia. 2011. “Implementasi Customer RelationshipManagement (CRM) Pada Sistem Reservasi Hotel Berbasis Website dan Dekstop”.Bandung
    14. Sulindawati. 2010. “Pengantar Analisa Perancangan Sistem”. Medan
    15. Pudjo Prabowo, Widodo. 2011. “Menggunakan UML (Unified Modeling Language)”. Bandung : Informatika
    16. 16,0 16,1 Nugroho, Adi. 2010. “Analisis Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Object”. Bandung : Informatika
    17. Herlawati. 2010. “Menggunakan UML (Unified Modeling Language”. Bandung : Informatika
    18. 18,0 18,1 Henderi. 2010. “Unified Modeling Language”. Jakarta
    19. Oktaviani, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta : Andi Offset
    20. 20,0 20,1 Kustiyaningsih, Yeni. 2011. ”Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta. Graha Ilmu
    21. 21,0 21,1 Puspitasari A, Heni. 2011. “Pemograman Web Database dengan PHP & MySQL”. Jakarta : Skripta
    22. 22,0 22,1 Wahana Komputer. 2010. “Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008”. Yogyakarta : Andi Offset

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Dwi23