TA1211373309

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

PADA UNIT PRODUKSI BASE MAINTENANCE PT GMF AERO ASIA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373309
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFROMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

PADA UNIT PRODUKSI BASE MAINTENANCE PT GMF AERO ASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373309
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Drs.Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 08166

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERENCANAAN KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA

PADA UNIT PRODUKSI BASE MAINTENANCE PT GMF AERO ASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211373309
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Fredy Susanto, M.Kom.,CCNA.,MTCNA)
NID : 00010
   
NID : ....

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

PADA UNIT BASE MAINTENANCE PT GMF AERO ASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211373309
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AMIK MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

PADA UNIT BASE MAINTENANCE PT GMF AERO ASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373309
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1211373309

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang selanjutnya disebut dengan PT. GMF AeroAsia adalah anak perusahaan dari sebuah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Maintencance, Repair and Overhoul (MRO) / penyedia jasa service maintenance pesawat. Perusahaan ini merupakan perusahaan perawatan pesawat terbang terbesar di Indonesia yang beralamat di Soekarno Hatta International Airport, Cengkareng Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, disetiap unit organisasi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan Sistem Informasi dalam dunia Informatika. Kebutuhan akan informasi serta pengambilan keputusan secara cepat dan tepat merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan.

Demikian halnya dengan PT GMF Aero Asia, menghadapi persaingannya didunia MRO, perusahaan tersebut dituntut untuk selalu berinovasi dalam pelayanan informasi serta peningkatan kualitas operasional perusahaan. Oleh karena itu, maka aplikasi informasi yang tepat adalah web. Namun pada saat ini permasalahan yang dihadapi adalah Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Unit Base Maintenance PT GMF Aero Asia yang masih manual dan standarisasi perhitungan yang belum akurat. Oleh sebab itu diciptakanlah sebuah Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Karyawan ini yang diharapkan akan menjadi aplikasi penyampaian informasi yang berguna dan bermanfaat untuk dapat meningkatkan kualitas perusahaan serta nilai yang kompetitif bagi PT GMF Aero Asia, khususnya di Unit Produksi Base Maintenance PT GMF Aero Asia. Adapun perancangan programnya menggunakan yii framework, XAMMP software, chart js sebagai library membuat grafik, dan tcpdf extension untuk ekspor informasi ke dalam bentuk pdf.


Kata Kunci: Sistem Informasi, Web, Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja, GMF AeroAsia

ABSTRACT

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia hereinafter referred to as PT. GMF is a subsidiary of a national airline company and is the company that is engaged in Maintencance, Repair and Overhoul (MRO) / aircraft maintenance service provider. The company is the largest aircraft maintenance company in Indonesia which is located at Soekarno-Hatta International Airport, Cengkareng Indonesia. Along with the development of information technology, each organizational unit is required to adjust to the advancements in the world of Information Systems Informatics. The need for information and making decisions quickly and accurately is an absolute thing that must be met by a company. Likewise with PT GMF Aero Asia, face competition MRO world, the company is required to always innovate in the information services and the improvement of the quality of the company's operations. Therefore, the application of the right information is the web. But at this point the problems faced is the Information System Planning Manpower Requirement In Maintenance Base Unit PT GMF Aero Asia is still manual and the standardization of calculation that is not accurate. Therefore it was created an Information System Design Requirements Planning This employee is expected to be the application delivery of information to be useful to be able to improve the quality of the company as well as a competitive value for PT GMF Aero Asia, particularly in Unit Production Base Maintenance PT GMF Aero Asia. The design of the program using yii framework, XAMMP software, charts js as a library to make a graph , and TCPDF extension to export the information into a pdf.


Keywords : Information Systems, Web, Manpower Requirement Planning, GMF AeroAsia


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya Komputer (A.Md) untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja informatika.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika AMIK Raharja Informatika
  5. Bapak Al-Bahra Bin Ladjamudin, M.Kom selaku dosen pembimbing I.
  6. Bapak Fredy Susanto, M.Kom.,CCNA.,MTCNA selaku dosen pembimbing II.
  7. Bapak Suryo Hardiono & Bapak Guruh Adi Widodo selaku Stakeholder di PT GMF Aero Asia.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Seluruh Karyawan dan staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas demi kelancaran penulisan laporan.

  10. Ayah & Ibu, Kakak-kakak, Adik dan saudara keluarga yang telah memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan untuk keberhasilan kepada penulis.

  11. Kepada rekan-rekan HMJ IMMI yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis.

  12. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan di Perguruan Tinggi Raharja

  13. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 2015
Mochamad Syafei Hidayat
NIM. 1211373309

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pada masa sekarang ini komputer merupakan sistem informasi yang mendukung suatu organisasi untuk mengoptimalkan aktifitasnya dalam mencapai tujuan terntentu, kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman ini mencakup hampir disegala bidang. Dengan perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang dan kegiatan organisasi dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat. Setiap organisasi/perusahaan sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, cepat, efisien serta up to date dalam kegiatan dan informasinya. Namun dalam kenyataan hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi yang digunakan dari pengaplikasian komputer.

Kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi, dimana informasi tersebut tentunya saja tidak dapat diserap dengan cara atau perangkat yang masih kuno dan manual. Maka dari itu, kegunaan komputer sangat penting dalam memberikan suatu solusi dan merupakan alat bantu yang cukup baik dalam memperbaiki sistem yang belum optimal.

Sistem komputerisasi merupakan salah satu alternatif yang paling banyak diminati dan digunakan oleh organisasi/perusahaan salah satunya adalah pada PT GMF Aero Asia dalam sistem perencanaan kebutuhan tenaga kerja. Sistem komputerisasi mampu membantu dan mempermudah dalam menginput, memproses, menghasilkan dan menyimpan data.

Pada saat ini hampir semua perusahaan bergerak dibidang jasa maupun industri dihadapkan pada suatu masalah yaitu adanya tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu hal penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Informasi yang mendalam dan terakurat didalam perencanaan sebuah perusahaan juga merupakan hal terpenting. Namun dalam hal ini seiring dengan berjalannya sistem ternyata masih terdapat kekurangan-kekurangan terhadap sistem yang sedang berjalan.

Gejala permasalahan yang timbul saat ini di sistem perencanaan kebutuhan tenaga kerja pada unit produksi base maintenance PT GMF Aero Asia yaitu masih manual dan belum adanya standarisasi perhitungan yang jelas. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang efektif guna meningkatkan produktivitas dan jumlah tenaga kerja optimal yang sesuai dengan kapasitas produksi. Hal ini seiring dengan tumbuhnya kesadaran bahwa kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi dan pentingnya strategi perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA UNIT PRODUKSI BASE MAINTENANCE PT GMF AERO ASIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kerja di unit produksi base maintenance PT GMF Aero Asia yang sedang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana tingkat efektivitas dan efisiensi sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang sedang berjalan saat ini ?

  3. Bagaimana aplikasi yang diusulkan dapat menciptakan proses laporan yang cepat dan akurat?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara garis besar tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah laporan dari penelitian yang dilakukan penulis juga sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kerja pada unit produksi base maintenance PT GMF Aero Asia. Adapun tujuan dan manfaat penelitian secara khusus sebagai berikut:

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menganalisis bagaimana sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang berjalan pada PT GMF Aero Asia.

  2. Untuk menghasilkan informasi yang mampu berjalan secara efektif dan efisien.

  3. Untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat, sehingga mampu menciptakan output dengan baik.

Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Memberikan solusi sistem yang mampu mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang sudah berjalan selama ini.

  2. Untuk mengatasi kendala-kendala dan permasalahan pada sistem yang berjalan agar mendapat solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja yang optimal khususnya untuk masalah perencanaan kebutuhan tenaga kerja.

  3. Memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap yang terjadi dan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat. Dan yang terakhir penulis juga menambah pengalaman dalam bersosialisasi dalam dunia kerja.

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan seputar sistem aplikasi pada PT GMF Aero Asia yang berhubungan dengan perencanaan kebutuhan tenaga kerja di unit base maintenance yang sedang berjalan saat ini, yang meliputi proses perhitungan jumlah kebutuhan tenaga kerja dan pembuatan laporan perencanaan kebutuhan tenaga kerja pertahun hingga 10 tahun kedepan sebagai rencana strategis perusahaan.

Metodelogi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam Penyusunan laporan ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian, antara lain :

  1. Observasi (Pengamatan)

    Penulis melakukan metode ini dengan cara studi lapangan langsung pada PT GMF Aero Asia serta melihat langsung kinerja perusahaan, sehingga dengan cara ini penulis dapat memperoleh data-data yang diperlukan dan keterangan-keterangan mengenai sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja pada PT GMF Aero Asia, mengetahui permasalahan yang berjalan sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penelitian ini.

  2. Interview

    Penulis melakukan sesi tanya-jawab kepada stakeholder pada PT GMF Aero Asia. Dikarenakan penulisan laporan mengenai sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kerja pada unit base maintenance, maka penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang berada pada divisi TD sebagai manajemen strategis yang menangani unit produksi base maintenance. Metode wawancara ini digunakan untuk pengambilan data dan keterangan secara lisan dengan orang-orang yang terlibat ataupun pihak terkait dengan objek/sistem yang berhubungan dengan perencanaan kebutuhan tenaga kerja di PT GMF Aero Asia.

  3. Studi Pustaka

    Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan dan mengumpulkan data melalui arsip-arsip yang telah terdapat pada PT GMF Aero Asia.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar memberikan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Penulis melakukan metode berorientasi objek pada laporan Penelitian ini. Dalam metode analisis sistem, dilakukan melalui empat (4) tahap yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang sedang berjalan.
  2. Analisis terhadap temuan survey.
  3. Identifikasi temuan survey.
  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Empat tahapan metode analisis ini berdasarkan pada sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang terdapat pada unit base maintenance PT GMF Aero Asia. Adapun alat bantu (tools) yang digunakan berupa diagram use case (UML).

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan(Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap inijuga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.


  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm. yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.


  3. Desain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS6 dan Library Fusion Chart. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.


  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.


  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Dalam pembuatan sebuah sistem informasi, dikenal beberapa metode untuk membuat sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan Pengguna user yang memerlukan sistem informasi tersebut. Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal sistem informasi menjadi sebuah sistem yang final. Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototipe throw-away karena didalam pendekatan sistem prototipe ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal.

Metode Testing

Metode testing ini adalah sebuah langkah pengujian system dengan tujuan untuk mengetahui masih ada atau tidak kesalahan program, kekurangan atau system yang disusun, kemudian dilakukan implementasi system berupa upload ke server dan publishing. Dan proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak sesuaian hasil sebuah system informasi dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan pengertian diatas testing mempunyai beberapa tujuan :

  1. Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perbedaan antara kondisi software yang ada dengan kondisi yang diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari software.

  2. Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah produk (dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk.


Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, penyampaian laporan akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan berikut :

BAB I PENDAHULUAN.

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan penelitian ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah tujuan dan manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi, metode wawancara, dan studi kepustakaan. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang perencanaan kebutuhan tenaga kerja, baik dikutip dari beberapa referensi, dari hasil riset yang didapat maupun media lain yang dapat mejadi masukan.

ANALISA DAN PEMBAHASAN.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai PT GMF Aero Asia yang menjadi objek penelitian, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan yang digambarkan dengan menggunakan diagram UML, Elisitasi tahap I,II,III, Draft Final, Rancangan Program dan Implementasi.

PENUTUP

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang ditulis penulis dari hasil analisa pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Penulis menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

1. Definisi Sistem

Terdapat 4 (empat) pendapat yang menjelaskan mengenai definisi sistem menurut beberapa para ahli, diantaranya:

  1. Menurut Sutabri (2012:10)[1] secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

  2. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Sutabri (2012:17)[1] menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

  3. Menurut Mustakini (2009:34)[2], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat di definisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.”.

  4. Menurut Mulyanto (2009:2)[3], “Pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Dari 4 (empat) pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, Sistem adalah elemen-elemen yang saling terkait dan berhubungan guna mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], "Sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem". Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)


    Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa sub sistem sistem atau sub bagian. Setiap sub sistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yaitu disebut "Supra Sistem".

  2. Batas Sistem (Boundary System)


    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Luar Sistem (Environment System)


    Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Dengan demikian, lingkungan luar yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

  4. Penghubung (Interface)


    Merupakan media penghubung antar sub sistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan sub sitem-sub sistem menjadi satu kesatuan. Dengan demikian, dapat terjadi susatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan (Input)


    Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input) . Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroprasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran (Output)


    Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah (Process)


    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)


    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:8)[3]mengatakan bahwa ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari beberapa sudut pandang, di antarannya adalah :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)


    Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, berisi gagasan ataupun konsep (Contoh : Sistem Teologi, merupakan sistem yang berisi pemikiran-pemikiran antara manusia dengan tuhan). Sistem fisik adalah sistem yang berwujud atau secara fisik dapat terlihat dengan jelas (Contoh : Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Produksi).

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)


    Sistem alamiah merupakan sistem yang terbentuk melalui proses alam, tidak dibuat manusia (Contohnya : Sistem Tata Surya). Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antar manusia dan mesin (Human Made System) , merupakan sistem yang dibuat oleh manusia atau biasa juga disebut man machine system (Contohnya : Sistem Komputer, Sistem Nobil, Sistem Telekomunikasi).


  3. Sistem Tertentu (Determination System) dan Sistem Tidak Tertentu (Probabilistic System)


    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi yang terlibat didalamnya dapat diprediksi (Contoh : sistem Komputer). Sistem tak tertentu adalah sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas (Contoh : Sistem Fotosintesis).


  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)


    berhubungan dan tidak terpengaruh denga lingkungan luarnya. Sistem ini berkerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya (Contohnya : Sistem reaksi Kimia dan Tabung reaksi yang terisolasi). Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem menerima masukan dari lingkungan sekitarnya dan juga menghasilkan keluaran yang digunakan untuk lingkungan luarnya pula (Contohnya : Sistem Tanah).


  5. Sistem sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)


    Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem di bedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan sumber dari informasi itu sendiri. Menurut McLeod dalam buku Yakub (Yakub, 2012:5)[5], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks , citra, audio dan video.


  1. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto dan tanda tangan ataupun gambar yang lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu; misalnya data dengan suatu yang menyatakan tanggal atau jam atau menyatakan nilai mata uang.

  3. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Instrument music, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

  4. Video, adalah menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambara yang bergerak dan biasa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.

  5. Teks, adalah sederetan huruf, angka dan symbol-simbol khusus. Misalnya (+ dan $) yang kombinasi nya tidak tergantung masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel Koran.

Definisi Informasi

Informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunannya untuk kepentingan pengambilan keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

Menurut Tata Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[6], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Menurut Mustakini (2009:36)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.

Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori informasi lebih tepat disebut teori matematis dan komunikasi karena sumber informasi adalah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.

Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas menunjukan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi. Dimensi kualitas bisa disebut sebagai syarat sebuah informasi dikatakan berkualitas sebab dilihat dari beberapa sudut. Karakteristik dalam dimensi ini adalah pilihan analisis sistem informasi. Tidak semua harus masuk tapi disesuaikan dengan kebutuhan.

Menurut James O’ Brien dalam bukunya System Analysis and Design Method yang dikutip oleh Widyastuti (2010:1)[7], ada 3 dimensi kualitas informasi yaitu :


  1. Akurat (Accurate)


    Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas dalam mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.


  2. Tepat Waktu (TimeLiness)


    Berarti informasi yang akan datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (Relevance)


    Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (Value of Insformation) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataanya infrmasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2012:14), [8]

  1. Untuk memperoleh pemahaman manfaat

  2. Untuk mendapat pengalaman

  3. Pembelajaran yang terkumulasi sehingga dapat di aplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat di taksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

  6. Menurut Gordon B. Davis, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


Dengan demikian nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

  1. Tujuan penerima
  2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
  3. Waktu
  4. Ruang dan tempat

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi penggunannya dalam pengambilan sebuah keputusan.

Menurut Sutabri (2012:46)[1], "Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu".

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok-blok antara lain :

  1. Blok Masukan (Input Block)


    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)


    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)


    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berguna serta berkualitas bagi pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)


    Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari keseluruhan sistem. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.
  5. Blok Basis Data (Database Block)


    Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kontrol atau pengendalian (Control Block)


    Blok kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

Infrastruktur Informasi

Menurut Sutarman (2012:5)[8] , “Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi. Agar tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harusada elemen-elemen yang mendukungnya. Elemen-elemen dari sistem komputer adalah software, hardware, dan brainware”.

  1. Hardware (perangkat keras/piranti keras), adalah peralatan pada sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah.

  2. Software (perangkat lunak/piranti lunak), adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.

  3. Brainware, adalah manusia yang terlibat di dalam pengoperasian serta pengaturan sistem komputer.

Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Hardware tanpa adanya software, tidak akan berfungsi seperti yang di harapkan, hanya berupa benda mati saja. Software akan mengoperasikan hardware. Hadware yang sudah didukung oleh software juga tidak akan berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

Tujuan Sistem Komputer

Menurut Sutarman (2012:6)[8], “Kemampuan komputer yang paling menajubkan adalah kecepatan komputer dapat melakukan suatu operasi dasar, seperti perhitungan, penjumlahan atau pengurangan dalam waktu yang sangat cepat, yaitu dalam satuan millisecond, microsecond, nanosecond, atau picosecond. Komputer yang paling cepat dapat melakukan opeasi dalam waktu picosecond”.

Misalnya manusia dapat menyelesaikan suatu perhitungan penjumlahan dalam waktu satu detik. Apabila kecepatan komputernya adalah picosecond, detik operasi pertambahan yang dilakukan oleh komputer akan diselesaikan oleh manusia dalam waktu satu triliun detik atau 31709 tahun.

Kemampuan komputer lain adalah ketepatannya. Kalau manusia lelah, maka mentalnya akan luluh (mental fatique), yang akibatnya cenderung untuk melakukan kesalahan. Komputer akan mengalami kesalahan, apabila:

  1. Komponennya rusak (mental fatique).

  2. Data yang dimasukkan salah, maka hasilnya akan salah.

  3. Program instruksi salah.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, dkk (2010:4)[9], “Perancangan Sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

Menurut Bentley, et all (2009:160)[10], “Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.”

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detail dan lebih baik dari pada sistem sebelumnya.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[11], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225)[12], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[13], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinici, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :
    1. Diagram arus data (Data flow diagram)

    2. Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)

    3. Kamus data (Data dictionary)

    4. Flowchart

    5. Model hubungan objek

    6. Spesifikasi kelas

  2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
  4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
  5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17)[8], “Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras computer”.

Menurut Yustianti (2012:14)[14], “Teknologi Informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem”.Namun, hanya sedikit teknologi informasi (TI) yang digunakan secara tepisah. Alangkah baiknya, apabila TI digunakan dengan cara efektif, yaitu ketika mereka dikombinasikan atau digabungkan kedalam sistem informasi, berbagai macam komponen-komponen seperti hardware, software, database, network, dan people yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen hardware yang terdiri dari hardware, software, database, network, people dan jaringan telekomunikasi yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

Tujuan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17)[8],tujuan teknologi Informasi memiliki tiga tujuan, yaitu:

  1. Untuk memecahkan masalah.

  2. Membuka kreativitas

  3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan perkerjaan.

Fungsi Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:18)[8] , teknologi informasi memiliki 6 (enam) fungsi, yaitu sebagai berikut:


  1. Menangkap (capture)

  2. Mengolah (proccessing).

    Mengkompilasikan catatan rinci dari aktifitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya. Mengolah atau memproses data masukan.

  3. Data Proccesing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi.

  4. Information processing, suatu aktivitas komputer yang memperoses dan mengolah suatu tipe/bentuk yang lain dari informasi.

  5. Multimedia System, suatu sistem komputer yang dapat memperoses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).

  6. Menghasilkan (Generating)

    Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi kedalam bentuk yang berguna.Misalnya laporan, tabel, grafik, dan sebagainya.

    1. Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya.Misalnya disimpan ke harddisk, tape, disket, compact disc (CD), dan sebagainya.
    2. Mencari kembali (Retrival) Menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas, dan sebagainya.
    3. Transmisi (Transmission) Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya, dan sebagainya.

Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:19)[8] , berikut adalah keuntungan dari penerapan teknologi informasi memiliki 4 (empat) adalah sebagai berikut:

  1. Kecepatan (Speed)

    Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.

  2. Konsistensi (Consistency)

    Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.
  3. Ketepatan (Precisicion)

    Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi).Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.
  4. Keandalan (Reliability)

    Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer.


Konsep Dasar Basis Data (Database)

Definisi Basis Data (Database)

Menurut Prasetio (2012:181)[15], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

Menurut Kadir (2013:218)[16], “Basis data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.”

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologiperangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasapemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).


Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Definisi Database Management System (DBMS)

Menurut Kadir (2013:218)[16], “DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sebuah alat untuk memudahkan pemakai mengakses basis data untuk memperoleh informasi.

Bahasa Basis Data (Database Language)

Menurut Kadir (2013:226)[16], "Semua DBMS memiliki dua macam bahasa yang digunakan untuk mengelola dan mengoperasikan data, yaitu bahasa definisi data (Data Definition Language/DDL) dan bahasa manipulasi data (Data Manipulation Language/DML)".

DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga subskema. DML adalah perintah-perintah yang dgunakan untuk hal-hal seperti:

  1. Mengambil data pada basis data

  2. Menambahkan data pada basis data

  3. Mengubah data pada basis data

  4. Menghapus data pada basis data


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:6)[17], “Unified Modelling Language adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo, (2011:6)[18], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Diagram Dasar dalam UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10)[18], “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (Statechart Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (Component Diagram).

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (Deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Bangun Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:117)[17], bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

  1. Sesuatu (Things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
    1. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML),biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem
    4. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


  2. Relasi (Relationship)

    Menurut Nugroho (2010:24), [17] Ada (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

    1. Pengklasifikasi (Classifier), pada prinsipnya merupakan konsep perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).diskret dalam model yang memiliki identitas (identity).
    2. Asosiasi (Asociation), pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.
    3. Generalisasi (Generalization) menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.
    4. Realisasi (Realization) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Wahana Komputer (2011:2)[18], “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.”

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

Ruang Kerja Dreamweaver CS 3

Menurut Sibero (2013:384)[19], “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:

  1. Document Window, berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

  2. Insert Bar, mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

  3. Document Toolbar, berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari DocumentWindow.

  4. Panel Groups, adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

  5. Tag Selector, berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

  6. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.

  7. Files Panel, digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Kadir (2013:327)[16], “Web adalah sebuah program yang dibangun dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (Hypertext Markup Language)”.

Aplikasi web itu sendiri dapat dibagi menjadi Web Statis dan Web Dinamis. Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Web Dinamis dibentuk tidak hanya dengan HTML tetapi juga dengan perangkat lunak tambahan. Sehingga Web Dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Web Server.

Definisi Aplikasi Web

Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010:52)[20], "HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada website. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas".

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah bahasa resmi untuk membangun sebuah website yang bersifat informatif.

Definisi Web Browser

Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5)[21], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Menurut Setyaji (2010:296), [22] ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Web Browser adalah sebuah perangkat lunak/media untuk menampilkan sebuah Web.

Definisi PHP Hypertext Preprocessor

Menurut Saputra (2012:2)[23], “PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun sebuah website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance”

Dengan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah sebuah bahasa pemrograman untuk membangun sebuah website dinamis. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Dan website dapat berinteraksi dengan database.

Web Server

Menurut Anhar (2010:4)[24], “web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser. Dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layar monitor.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke klien.

MySql

Menurut Nugroho (2010:91)[17], “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query(permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Anhar (2010:22)[24], ada beberapa kelebihan MySQL:

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.
  2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).
  3. Besifat multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
  4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  5. Dari segi security, atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security, seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.
  6. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  7. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.

XAMPP

XAMPP merupakan salah satu aplikasi server yang didalamnya telah terintegrasi Apache, PHP, MySQL, PHPMyAdmin dan aplikasi pendukung server lainnya. Pada sistem operasi Windows, aplikasi ini biasanya disebut dengan WAMP (Windows, Apache, MySQL dan PHP).

Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin :

  1. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
  2. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.
  3. MySql

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
  4. PhpMyAdmin

    Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.


Definisi Framework

Menurut Basuki (2014:13)[25],“Framework dapat diartikan sebagai kumpulan potongan-potongan program (kelas dan fungsi) yang disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan kembali untuk membantu aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal.”

Menurut definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa framework merupakan kerangka kerja yang dapat memudahkan seorang programmer jika ingin membangun atau mengembangkan sebuah aplikasi web. Pemanggilan dan penggunaan fungsi-fungsi mengikuti aturan sesuai dengan framework yang digunakan.

Benefit Penggunaan Framework

Menurut Mardiansyah (2012)[26], berikut ini merupakan benefit menggunakan framework :

  1. memberikan struktur yang baik dalam program kita. kadang sebagai programmer, kita bisa buat struktur program suka2 kita. dengan framework, program kita dapat dibuat dengan lebih terstruktur, mudah dimanage, mudah di develop.

  2. dengan framework yang sudah dipakai banyak orang, maka akan memberikan struktur & cara kerja standard untuk aplikasi kita.

  3. dengan framework, pengembangan aplikasi bisa lebih cepat. framework biasanya menyediakan fasilitas untuk generate kode – kode untuk dipakai. dengan demikian tidak perlu membuat lagi komponen – komponen tersebut.

  4. mengingkatkan security. Umumnya framework dibuat oleh orang yang sudah berpengalaman dibidangnya. Dengan pengalamannya, ditambah kontribusi dari pengguna framework, akan meningkatkan kualitas dan keamanan aplikasi.

Yii Framework

Menurut jurnal CCIT Warsito, et all (2014:26)[27], Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!”.

Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC) , yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view. Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller -depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

ChartJs

Merupakan sebuah komponen atau library chart yang bersifat open source dan gratis yang dapat digunakan untuk membuat grafik data dengan animasi flash.

Chart JS dapat digunakan dengan bahasa scripting web PHP, ASP, .NET, JSP, ColdFusion, JavaScript, Ruby, dan lain-lain. Penggunaan Charts Js ini sebagai grafik data pada media web, menggunakan XML sebagai media pembacaan data grafik.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut jurnal CCIT Guritno, et all (2010:302)[28], “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Nugroho (2010:10)[17], “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

Berdasarkan dua pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diusulkan.

Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Guritno, et all (2010:302)[28], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyesuaian dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkana. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaiman tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Teori Khusus

Pengertian Perusahaan

Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 6, Perusahaan adalah:

Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain;

Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Pengertian Pegawai atau Karyawan

Pegawai/karyawan adalah orang yang menjual jasanya kepada orang lain atau orang yang bekerja pada sebuah perusahaan/lembaga/instansi. Berdasarkan sifat dan jangka waktu ikatan kerjanya, status pekerja dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :


  1. Pegawai/karyawan Tetap. Pegawai tetap adalah pekerja yang memenuhi kriteria penerimaan yang telah ditentukan, diterima, dipekerjakan, dan memperoleh imbalan atas kontribusinya serta terikat pada hubungan kerja dengan perusahaan yang tidak terbatas waktunya.

  2. Pegawai/karyawan kontrak, pegawai kontrak adalah pekerja yang terikat pada hubungan kerja dengan perusahaan secara terbatas atas dasar kontrak/perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu.

Definisi Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja

Menurut Sedarmayanti (2009:11)[29], “Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia (Manpower Planning) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi diwaktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut.”

Menurut Sutrisno (2010:33)[30], “Perencanaan kebutuhan tenaga kerja/sumber daya manusia (Manpower Planning) merupakan fungsi utama yang harus dilaksanakan dalam organisasi guna menjamin tersedianya tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai posisi, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Semua itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan kebutuhan tenaga kerja (sumber daya manusia) merupakan proses strategis yang dilakukan untuk mengatisipasi permintaan dan penawaran tenaga kerja yang akan datang guna memenuhi kebutuhan perusahaan mengenai tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Tujuan Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja

Sofyandi (2008:59)[31] mengatakan bahwa tujuan perencanaan SDM adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Kepentingan Organisasi

    1. Menarik dan mempertahankan jumlah karyawan yang cukup dengan keahlian yang memadai untuk dapat berperan secara efektif dalam mencapai tujuan orgaisasi.
    2. Menggunakan karyawan secara maksimal. Perencanaan SDM dapat menjadi alat untuk mengevaluasi dampak kebijakan dan tindakan alternative penggunaan SDM. Dengan perencanaan SDM maka aktivitas-aktivitas SDM dapat dievaluasi dengan menggunakan model yang sama melalui investasi terhadap fasilitas baru, promosi pemasaran, atau alat-alat keuangan. Aktivitas SDM menggunakan input berupa uang, waktu, material dan keterlibatan karyawan. Penggunaan input tersebut untuk menciptakan pengalaman bagi karyawan atau untuk melakukan perubahan terhadap hubungan dengan organisas. Aktivitas kompensasi menggunakan uang dan manajemen waktu untuk melakukan perubahan antara perilaku karyawan dengan balas jasanya. Aktivitas pelatihan dengan menggunakan uang, waktu pelatihan, dan bahan-bahan pelatihan untuk menciptakan pengalaman dalam meningkatkan keahlian, kemampuan, dan motivasi peserta.
    3. Mengantisipasi dan menghadapi perubahan-perubahan tuntutan kerja/perubahan-perubahan sumber daya manusia yang tersedia. Perencanaan SDM dapat meningkatkan proses perencanaan bisnis secara keseluruhan.
    4. Memenuhi kriteria sumber daya manusia di masa datang yang berasal dari sumber internal. Perencanaan SDM dapat menjadi suatu bentuk perhatian yang besar dari manajemen SDM terhadap berbagai tingkatan manajerial dalam organisasi.
    5. Memastikan bahwa kesempatan yang sama dalam hal promosi dan pengembangan akan berlaku bagi semua karyawan. Perencanaan SDM dapat menjadi dasar bagi pengembangan kemampuan karyawan yang dirancang untuk mencapai pemanfaatan karyawan secara optimum dalam organisasi melalui pemberian kesempatan yang lebih luas bagi wanita dan golongan minoritas dalam perkembangan organisasi di masa depan, dan mengidentifikasi kebutuhan terhadap program pelatihan dan pengembangan secara khusus dalam rangka meningkatkan keahlian di masa depan.
    6. Mengontrol biaya SDM dan mengantisipasi secara efektif bila terdapat biaya karyawan yang baru muncul. Pengurangan biaya kepegawaian disebabkan karena kemampuan manajemen untuk mengantisipasi kekurangan dan atau kelebihan karyawan dan mengoreksi ketidakseimbangan sebelum menjadi tak terkendali dan mengeluarkan biaya yang cukup besar.
    7. Mengintegrasikan seluruh aktivitas manajemen SDM. Berbagai perbedaan dalam aktivitas SDM harus dapat diintegrasikan untuk mempertinggi nilai SDM.
  2. Bagi kepentingan pribadi karyawan, perencaaan sumber daya manusia adalah alat untuk menyusun rencana pengembangan karir pribadi yaitu:

    1. Mengetahui mengenai kemampuan pengembangan jenjang karirnya.
    2. Mengetahui mengenai kemampuan apa yang harus dimilikinya untuk menduduki jabatan tertentu.
    3. Mengetahui mengenai waktu terbaik untuk mencapai jenjang karir tersebut.
  3. Bagi kepentingan negara perencanaan SDM memiliki tujuan sebagai berikut:

    1. Penentuan struktur serikat pekerja yang ekonomis.
    2. Inventarisasi klasifikasi jabatan.
    3. Penetapan tingkat kepandaian dan keahlian karyawan asing dalam rangka alih teknologi program-program penampungan dan pelatihan kerja bagi para penganggur

Manfaat Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja

Siagian (2009:44)[32] mengemukakan pendapatnya mengenai manfaat perencanaan kebutuhan tenaga kerja (sumber daya manusia) yaitu:

  1. Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada dalam organisasi secara lebih baik.

  2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, produktivitas kerja dari tenaga kerja yang sudah ada dapat ditingkatkan. Hal ini dapat terwujud melalui adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu, seperti peningkatan disiplin kerja dan peningkatan keterampilan sehingga setiap orang menghasilkan sesuatu yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi.

  3. Organisasi memperoleh tenaga kerja-tenaga kerja yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

  4. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang saat ini dirasakan semakin penting adalah penanganan informasi ketenagakerjaan. Informasi komprehensif demikian diperlukan tidak hanya oleh satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi, akan tetapi juga oleh setiap satuan kerja. Pemilikan informasi seperti itu akan sangat membantu satuan-satuan kerja dalam memberikan pelayanan kepada para anggotanya, misalnya dalam merencanakan karir masing-masing. Bagi berbagai satuan kerja informasi tersebut dapat membantu dalam menyusun rencana ketenagakerjaan bagi satuan kerja yang bersangkutan di masa depan. Juga sangat bermanfaat bagi organisasi sebagai keseluruhan dalam usaha memanfaatkan secara maksimal tenaga kerja yang sudah ada dan menyusun rencana ketenagakerjaan secara tepat.

  5. Memberikan pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja.

  6. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan tenaga kerja baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[33],"Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”.

Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45)[34], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3)[35], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Beberapa literature tersebut antara lain:


  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sherlye Louis dan Busono Soerowirdjo (2011), penelitian ini berjudul ”Perancangan Dan Implementasi Sistem Perekrutan Pegawai Pada PT Verena OTO Finance Dengan Menggunakan Borland Delphi 7”. Sebuah sistem aplikasi yang dipasang pada bagian personalia sebagai aplikasi untuk membantu perekrutan yang didalamnya terdapat formulir-formulir yang akan dinilai oleh bagian personalia. Penelitian tersebut sudah sangat baik, akan tetapi menjadi lebih baik lagi jika aplikasi dijalankan menggunakan konsep web dengan interface yang menarik.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Haris Sandi Suhendar (STMIK Raharja, 2012) dengan judul “Perancangan Sistem Informasi E-Recruitment Pegawai Pada Stasiun Televisi Trans7”. Pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah untuk mempermudah perekrutan karyawan yang selama ini masih berjalan manual. Karena sistem informasi penerimaan karyawan ini secara online, jadi sangat mempermudah pelamar untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan dan memudahkan juga bagi admin dalam pembuatan laporan penerimaan karyawan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Arlinah I Rahardjo pada tahun (2011) penelitian ini berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Dan Manjemen Proyek Berbasis WEB Pada Badan Eksekutif Mahasiswa UK PETRA Surabaya” dengan sistem lama yang ada proses pengaturan penanganan dan perencanaan suatu kegiatan ¬¬oleh pengurus BEM tersebut mengalami kesulitan dikarenakan waktu yang padat dan dari jurusan yang berbeda-beda. Sistem yang baru dapat membantu proses pengaturan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan menjadi efektif dan efisien.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Helen Herhoeven and Sue Williams (International Review of Business Research Papers, Vol.4 No.1) dengan judul “Advantages and Disadvantages of Internet Recruitment : A UK Study into Imployers’ Perceptions ”. pada penelitian ini mengemukakan keuntungan dan kerugian dari proses rekrutmen online. Beberapa pendapat dikemukakan namun tetap pada pilihannya adalah rekrutmen online cara paling efektif dan efisien untuk mencari pekerjaan sesuai dengan posisi yang dinginkan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Aakash Gopalia (Oxford Brookers University). “Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process : A Case of Tesco”. Pada penelitian ini sistem ini menggunakan web based software application untuk mengisi lowongan. Dengan menggunakan form online e-recruitmrnt untuk merekrut pegawai dinilai efektif dan menghemat waktu bagi para kandidat, selain itu menurunkan biaya perekrutan dan mendapatkan kandidat yang berkualitas dengan proses seleksi yang cepat.




BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang selanjutnya disebut dengan PT. GMF AeroAsia adalah sebuah perusahaan berskala Internasional yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia, Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 sebagai Garuda Maintenance Facility Support Centre yang berfungsi sebagai tempat maintenance/ perbaikan berbagai jenis pesawat. Selanjutnya pada tahun 2002, PT GMF AeroAsia berdiri secara terpisah dari PT Garuda Indonesia dan membuka layanan ke maskapai penerbangan lainnya.

Saat ini, PT GMF AeroAsia telah disertifikasi di banyak negara dan mendapatkan banyak penghargaan serta melayani berbagai maskapai penerbangan baik domestik maupun Internasional. Pelanggan utama PT GMF AeroAsia adalah PT Garuda Indonesia. Sedangkan maskapai penerbangan lainnya yang juga menjadi klien dari perusahaan ini adalah Lion Air, Sriwijaya Air, Air Asia, KLM, Cathay Pacific, Sky Aviation, dan masih banyak lagi maskapai penerbangan lainnya. PT GMF AeroAsia memiliki sekitar 3865 karyawan yang tersebar baik di kantor pusat maupun di outstation. Pada perencanaan ke depannya, PT GMF AeroAsia akan mengembangkan lebih banyak lagi outstation-outstation ( cabang-cabang ) di berbagai wilayah yang strategis.

PT GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT GMF AeroAsia juga merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/One Stop Service, karena disamping dapat memperbaiki atau merawat Airframe (Badan Pesawat) juga dapat merawat komponen dan mesin pesawat. PT GMF AeroAsia yang mengelola bisnis maintenance, repair, dan overhaul (MRO) telah memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang menempati areal tanah seluas 1.150.000 m, antara lain fasilitas perkantoran, 3 hangar seluas 4.800 m, fasilitas penyimpanan suku-cadang, engine shop, structure and sheet metal shop, automatic test equipment, electric motor shopdan lain-lain.

PT GMF AeroAsia awalnya merupakan salah satu unit dari perusahaan penerbangan nasional. Pada tahun 1949, perusahaan penerbangan nasional didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan peran dan kontribusinya, perusahaan ini menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan, dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka, maka didirikanlah Maintenance Facilities Support Center, yaitu tempat perawatan pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat. Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan teknologi tingkat tinggi.Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996, Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi unit ( Strategic Business Unit ) perusahaan penerbangan nasional yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga.

Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak perusahaan penerbangan nasional dengan nama PT GMF AeroAsia. Dengan identitas baru ini, PT GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu tempat perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia.

Visi dan Misi PT GMF Aero Asia

  1. Visi

    Kelas dunia MRO pilihan pelanggan di 2015.

  2. Misi

    Menyediakan solusi perawatan pesawat yang terintegrasi dan handal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas hidup manusia.

  3. GMF Values

    GMF Values merupakan nilai-nilai inti yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan perusahaan. GMF Values mempunyai 5 poin yang terdiri dari:

    1. Concern For People
      Insan GMF harus saling menghargai, peduli, memberi kesempatan serta membangun hubungan yang tulus dan saling percaya antar insan GMF melalui system prekrutan, penempatan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM secara terbuka, adil, obyektif, dan proporsional.
    2. Integrity
      Insan GMF harus memiliki ketulusan dan kelurusan hati yang diekspresikan melalui satunya kata dengan perbuatan dalam menerapkan nilai-nilai, etika profesi dan bisnis serta kebijakan dan peraturan perusahaan secara konsistten meskipun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya.
    3. Professional
      Insan GMF harus piawai dan sungguh-sungguh dalam menuntaskan tugas sesuai standart teknis, bisnis, dan etika yang berlaku.
    4. Teamwork
      Insan GMF harus senantiasa bekerjasama secara kompak yang dilandasi oleh rasa saling menghormati, saling memahami fungsi, dan peran masing-masing agar dapat menyediakan pekerjaan sampai tuntas dengan memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan
    5. Customer Focused
      Insan GMF harus senantiasa melakukan segala upaya dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan bahkan lebih dari yang diharapkan pelanggan, secara tulus dan penuh semangat.
  4. Tujuan Perusahaan
    Sebagai perusahaan yang terus berkembang, PT. GMF AeroAsia ingin menaikkan tingkat penjualan MRO ( Maintenace, Repair, Overhaul ), kemudian melakukan inovasi-inovasi dalam pemasaran produk atau jasa.Mereka juga berkeinginan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk kemudahan, kenyamanan, dan kepuasan konsumen, dan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan dapat melayani konsumen dengan baik.

  5. Strategi
    Strategi yang selama ini dijalankan oleh PT. GMF AeroAsia adalah:

    1. Melaksanakan strategi 3 in 1, diantaranya meningkatkan penjualan, produktivitas, dan menciptakan nilai kerja yang tinggi.
    2. Strategi perusahaan dan M dan A dengan pemain internasional MRO, OEM, para vendor dan para pemilik atau penyewa dalam kompetensi dasar dan pasar terbuka.
    3. Meningkatkan talenta kepemimpinan yang terdidik dan spesialis yang ahli.
    4. Keefektifan fungsi melalui pusat pengadaan regional dan penyatuan komponen.
    5. Memberikan kenyamanan dan kreatifan pelayanan pada B2B.
    6. Memusatkan dan mendesentralisasikan organisasi pencangkokan.
    7. Mengoptimalkan pemasaran melalui perdagangan counter, penyatuan komponen dan mengembangkan portfolio non-garuda.
    8. Mengadakan Inhouse Training sesuai kebutuhan.

Produk dan Jasa

Produk dan jasa PT. GMF AeroAsia antara lain:

  1. Base Maintenance

    PT GMF AeroAsia sangat mampu dan lengkap untuk maintenance secara luas dalam menangani dan memperbaiki kerusakan utama pesawat, mengecat ulang kapal pesawat dari exterior hingga dekorasi pesawat, section 41 dan modifikasi tiang sayap pesawat, memperbaharui kabin, memperbaiki struktur berat pesawat dan pemesanan kargo. PT GMF AeroAsia telah berhasil memperbaharui banyak B747-200 dan menangani maintenance dari pesawat type B737, B747, A300, A310, A330, DC10, MD82 dan F28. Pekerjaan ini dilakukan di hangar PT GMF AeroAsia, yang mempunyai luas sekitar 68,000 sqm.Satu hanggar di desain khusus untuk bisa menangani dua B747’s sisi per sisi dan dilengkapi dengan repair bay dan galangan kapal yang khusus di desain untuk B747.

  2. Line Maintenance

    Berkemampuan dan berpengalaman, GMF Line Maintenance mampu menyediakan servis transit pada larut malam. PT GMF AeroAsia bertanggung jawab untuk menyediakan service line maintenance kepada seluruh kapal pesawat Garuda Indonesia dan pesawat komersial lain yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta International Airport dekat Jakarta atau di Ngurah Rai International Airport di Bali dan lebih dari 20 kota besar di Indonesia dan Negara lain. PT GMF AeroAsia memahami betapa pentingnya untuk bisa tepat waktu dan sangat diandalkan untuk setiap perusahaan penerbangan.Jadi setiap usaha yang ada adalah untuk memastikan bahwa setiap front – line services berjalan secara efisien.Untuk memastikan setiap klienterlayani dengan benar dalam waktu yang cepat, lokasi PT GMF AeroAsia berada dekat dengan airport untuk memastikan perlengkapan sudah tersedia secara benar dan sumberdaya manusia sudah tersedia segera untuk setiap kedatangan. PT GMF AeroAsia juga mampu menyediakan maintenance untuk pesawat B737, B747, A300, A310, A330, DC10, MD80 dan F28.

    1. Component Maintenance
      Sebagai konsekuensi dari perusahaan penerbangan yang sudah berpengalaman luas dalam maintenance, perbaikan dan pengecekan pesawat, armada Garuda Indonesia dan serangkaian persyaratan dari customer pesawat. Sebagai penyedia maintenance solution, PT. GMF AeroAsia harus memberi servis komponen udara dan hidrolik, termasuk bagian bawah roda dan rem, pompa mesin kendali, pompa bahan bakar dan katup, komponen air - conditioning, kontrol mekanik penerbangan, motor turbin udara, alur bahan bakar, tekanan pompa bahan bakar dan minyak dan sebagainya.
    2. Engine Maintenance
      Selalu waspada pada setiap peraturan vital untuk membuat Customer pesawat komersial tetap bisa terbang tinggi, PT. GMF AeroAsia secara konstan menjaga dengan cepat dengan teknologi perbaikan kualitas penerbangan yang berkapasitas, berpengalaman, dan mempunyai keahlian untuk memeriksa dengan sebaik-baiknya berbagai jenis modern mesin jet. GMF’s Engine Workshop dapat memperbaiki dan memeriksa dengan baik CFM56-3 series dan mesin Rolls Royce’s Spey 555, Auxiliary Power Units seperti GTCP36, GTCP85, dan TSCP700. PT. GMF AeroAsia juga menawarkan fasilitas modul penukaran untuk JT9D-7Q, CF6-50C dan mesin CF6-80C2.GMF juga mengembangkan kemampuan untuk service mesin Heavy and Light Industrial Turbine dan mencoba dalam menjadi spesialis dalam memperbaiki komponen Hot Gas Path, service dan maintenance dari mesin aero-derivative.
    3. Engineering Services
      Bisnis penerbangan sekarang ini menjadi bisnis yang paling kompleks dan beraneka segi industri.Maka PT. GMF AeroAsia mengukuhkan untuk tetap menjadi engineering services untuk membantu operator pesawat penerbangan meningkatkan efisiensi dan profit. Dengan maintenance scheduling dan memonitor sistem engineering yang akan memfasilitasi jatah dan penyebaran sumberdayanya. GMF ( engineering solutions ) menawarkan dalam tailoring planning dan sistem schedule, membangun responsive maintenance program, engineering programs dengan OEM dan mengevaluasi mesin penerbangan dan modifikasinya.
    4. Trade and Asset Management
      PT. GMF AeroAsia menawarkan akses operator penerbangan untuk jangkauan luas dan dalam.PT. GMF AeroAsia menjaga dan memperluas wilayah dari bagian dan komponen OEM untuk pesawat terbang seperti Airbus, Boeing dan Fokker.Menyediakan material yang luar biasa dan pengendalian dibutuhkan oleh armada Garuda Indonesia mempunyai konsekuensi dari segi keuntungan dan harga yang bersaing. PT. GMF AeroAsia juga menyediakan servis yang menyeluruh seperti asset management, component pooling, parts trading atau loan atau exchange, Inventory management, logistic atau distributions and AOG services.
    5. Learning Center
      Untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai MRO berpengalaman, GMF AeroAsia telah menciptakan kurikulum pelatihan yang solid dalam kerja sama dengan lembaga penerbangan kelas dunia dan produsen utama. Pelatihan dan kursus telah sesuai dengan persyaratan FAA dan EASA. Layanan belajar pada GMF AeroAsia telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia sebagai ( Aircraft Maintenance Organization Training ) AMTO dengan CASR 147 Sertifikasi, EASA 147 Disetujui untuk jenis pelatihan, dan salah satu pusat pelatihan jarak jauh Airbus dilengkapi dengan simulators pemeliharaan.
    6. Power Services
      Didirikan pada bulan November 2006 dengan tujuan untuk memberikan perbaikan dan overhaul mesin turbin gas industri yang komprehensif, GMF Power Services menyediakan berbagai layanan yang terdiri dari pemeliharaan dan jasa perbaikan, modifikasi dan perbaikan mesin turbingas industri dan turunannya Aero, yang perbaikan dan renovasi komponen turbin gas serta menyediakan perbaikan dan overhaul layanan pembangkit listrik di jurusan generator, trafo & motor rewinding dasar. Selain itu, kami juga memberikan kontrol dan layanan perlindungan pada mesin, generator dan motor, serta layanan kinerja menganalisis dan jasa rekayasa mesin rotary listrik dan pembangkit listrik.


Struktur Organisasi Unit Base Maintenance PT GMF Aero Asia

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.Sama halnya pada bagian Base Maintenance PT GMF Aero Asia yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Unit Base Maintenance PT GMF Aero Asia

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, unit Base Maintenance PT GMF Aero Asia di dalam manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Manajemen Unit Base Maintenance dipimpin oleh seorang VP (Vice President) dan 8 (delapan) orang GM (General Manager), serta 78 (tujuh puluh delapan) orang manager.


Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada unit Base Maintenance PT GMF Aero Asia, yaitu sebagai berikut :

  1. VP Base Maintenance
    Tanggung Jawab:

    1. Menjamin efektivitas pengelolaan Unit Base Maintenance, sehingga mempunyai kontribusi positif dalam memperoleh pendapatan perusahaan (revenue) melalui perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelayakan udara.
    2. Bertanggung jawab dalam penyediaan material yang dibutuhkan untuk mendukung perawatan pesawat baik dari sisi planning, purcashing dan warehousing dan kebutuhan Unit Base Maintenance.
    3. Meningkatkan pendapatan perusahaan (revenue) melalui usaha-usaha peningkatan bisnis perawatan pesawat terbang.
    4. Melaksanakan program efisiensi.
    5. Membuat rencana kerja tahunan melalui Balanced Scorecard serta alignment-nya.
    6. Menjalankan PDCA Cycle dalam setiap aktivitas dalam setiap unit Base Maintenance.
    7. Melakukan mentoring dan choacing terhadap subordinate.
    8. Mempersiapkan kaderisasi.
    9. Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit.
    10. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan unit Base Maintenance melalui perencanaan, penelusuran, serta peninjauan kinerja seluruh General Manager di Unit Base Maintenance
    11. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat agar peran Unit Base Maintenance dapat terlaksana dengan baik.
      1. Manager Learning Center Unit
        - Mengelola kebutuhan production training dan Human Capital Readiness berdasarkan proyek beban kerja dan pengembangan kapabilitas Unit Base Maintenance dan pemenuhannya secara efektif & efisisen dalam usaha mencapai sasaran bisnis Unit Base Maintenance, sesuai dengan persyaratan dan peraturanyang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Learning Center Unit melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Learning Center Unit.
  2. GM Base Maintenance Planning & Control

    1. Melakukan perencanaan, persiapan dan pengendalian Package Major Maintenance dalam kerangka menudukung proses perawatan pesawat seluruh pelanggan sehingga target kualitas, biaya dan Turn AroundTime (TAT) tercapai
    2. Merencanakan dan menganalisis kebutuhan slot, kapasitas, dukungan tools, equipment dan fasilitas pendukung pelaksanaan perawatan pesawat.
    3. Memastikan seluruh kegiatan perawatan pesawat, termasuk perbaikan setiap kerusakan selama kegiatan perawatan pesawat sesuai dengan desain dan standar kualitas yang ditetapkan otoritas dimana pesawat didaftarkan.
    4. Mempersiapkan kaderisasi.
    5. Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit diarea yangmenjadi tanggungjawabnya dapat terlaksana secara efektif.
    6. Bertanggungjawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu sesuai persayaratan kelayakan udara.
    7. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Base Maintenance Planning & Control melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh Manager Bidang Base Maintenance Planning & Control
      1. Manager Capacity Planning & Slot Utilization
        - Merencanakan kapasitas produksi dan pengaturan slot maintenance pendukung kegiatan perawatan pesawat Unit Base Maintenance secara efektif dan efisien sehingga target (quality, TAT, cost) yang telah ditetapkan dapat tercapai.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Capacity Planning & Slot Utilization melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Capacity Planning & Slot Utilization.
      2. Manager Capacity Planning & Slot Utilization
        - Merencanakan kapasitas produksi dan pengaturan slot maintenance pendukung kegiatan perawatan pesawat Unit Base Maintenance secara efektif dan efisien sehingga target (quality, TAT, cost) yang telah ditetapkan dapat tercapai.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Capacity Planning & Slot Utilization melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Capacity Planning & Slot Utilization.
      3. Manager Planning Engineering
        - Mengelola standard maintenance sesuai persyaratan kelayakan terbang maupun bisnis meliputi workscope, job card, tools & equipment dan manpowers yang diperlukan.
        - Mengelola upaya peningkatan dan pengembangan capability Unit Base Maintenance dengan mengacu pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Planning Engineering melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Planning Engineering.
      4. Manager Performance Analysis & Standard
        - Menganalisis setiap pelaksanaan kegiatan perawatan pesawat dilingkungan Unit Base Maintenance untuk tercapainya kinerja produksi agar dapat tercapai secara efektif dan efisien atas target (quality, TAT, cost) yang telah ditetapkan dan menyempurnakan standard maintenance sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Performance Analysis & Standard melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Performance Analysis & Standard.
      5. Manager Production Control Aircraft Maintenance -1
        - Melakukan proses pengendalian produksi secara efektif sehingga kelancaran operasional kegiatan perawatan pesawat wide body (B747/B777) yang ditangani Bidang Base Maintenance -1 dapat terlaksana dengan hasil kualitas yang tinggi , biaya kompetitif dan TAT yang optimal.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Control Base Maintenance -1 melalui perencanaan, penelsuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Control Aircraft Maintenance -1.
      6. Manager Production Control Aircraft Maintenance -2
        - Melakukan proses pengendalian produksi secara efektif sehingga kelancaran operasional kegiatan perawatan pesawat narrow body GA (B737CL, B737NG, CRJ -1000, ATR72-600) yang ditangani Bidang Base Maintenance -2 dapat terlaksana dengan hasil kualitas yang tinggi , niaya kompetitif dan TAT yang optimal.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Control Base Maintenance -2, melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Control Aircraft Maintenance -2.
      7. Manager Production Control Aircraft Maintenance -3
        - Melakukan proses pengendalian produksi secara efektif sehingga kelancaran operasional kegiatan perawatan pesawat narrow body non-GA (B737CL, B737NG, A320, MD80/90) yang ditangani Bidang Base Maintenance -3 dapat terlaksana dengan hasil kualitas yang tinggi , niaya kompetitif dan TAT yang optimal.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Control Base Maintenance -3, melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Control Aircraft Maintenance -3.
      8. Manager Production Control Aircraft Maintenance -4
        - Melakukan proses pengendalian produksi secara efektif sehingga kelancaran operasional kegiatan perawatan pesawat wide body (A330/MD11) yang ditangani Bidang Base Maintenance -4 dapat terlaksana dengan hasil kualitas yang tinggi , niaya kompetitif dan TAT yang optimal.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Control Base Maintenance -4, melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Control Aircraft Maintenance -4.
      9. Manager Production Control Shop
        - Melakukan proses pengendalian produksi di shop secara efektif sehingga kelancaran operasional kegiatan perawatan yang ditangani Unit Base Maintenance dapat terlaksana dengan hasil kualitas yang tinggi , niaya kompetitif dan TAT yang optimal.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Control Shop, melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Control Shop.
      10. Manager Tools Preparation & Control
        - Mengelola ketersediaan dan kesiapan (availability & readiness) seluruh tools yang diperlukan dalam mendukung kelancaran operasional kegiatan perawatan pesawat Unit Base Maintenance.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Tools Preparation & Control melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Tools Preparation & Control.
      11. Manager Maintenance Record Management
        - Melakukan verifikasi terhadap Maintenance Record Management sehingga memenuhi persyaratan ketertiban administrasi kegiatan perawatan pesawat yang ditangani Unit Base Maintenance dapat terwujud sesuai persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Maintenance Record Management melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Maintenance Record Management.
  3. GM Base Maintenance -1

    1. Menjamin efektivitas pengelolaan Bidang Base Maintenance -1 sehingga mempunyai kontribusi positif dalam memperoleh pendapatan (revenue) Unit Base Maintenance melalui perawatan wide body aircraft (B747,B777) sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelayakan udara.
    2. Mempersiapkan kaderisasi
    3. Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung jawabnya dapat terlaksana secara efektif.
    4. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu.
    5. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Wide Body Aircraft (B747, B777) di hangar 1 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh Manager Bidang Base Maintenance -1
      1. Manager Production Engineering
        - Mengelola layanan technical assistant / trouble shooting, finding rectification dan penyediaan referensi kerja yang mengacu pada Aircraft Maintenance Manual dan mendukung saran & prasarana untuk melakukan perawatan pesawat terbang & komponen tertentu di Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persayaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Engineering melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Engineering.
      2. Project Manager Line 1
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 1 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 1.
      3. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew A.
      4. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew B.
      5. Project Manager Line 2
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 2 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 2.
      6. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew A.
      7. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew B.
      8. Project Manager Line 3
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 3 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 3.
      9. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew A.
      10. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew B.
      11. Project Manager Line 4
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 4.
      12. Maintenance Shift Manager Line 4 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew A.
      13. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.- Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew B.
      14. Project Manager 5
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan keseluruhan project pada fase pre, in dan post execution, sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 5 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 5 yang ditentukan .
  4. GM Base Maintenance -2

    1. Menjamin efektivitas pengelolaan Bidang Base Maintenance -2 yang fokus pada GA Narrow body Aircraft major maintenance (B737CL, B737NG, CRJ-1000, ATR72-600), sehingga mempunyai kontribusi positif dalam memperoleh pendapatan (revenue) Unit Base Maintenance melalui perawatan narrow body aircraft Garuda sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelayakan udara.
    2. Mempersiapkan kaderisasi
    3. Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung jawabnya dapat terlaksana secara efektif.
    4. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu.
    5. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Narrow Body Aircraft Maintenance GA (B737CL, B737NG, CRJ-1000, ATR72-600) di hangar 4A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh Manager Bidang Base Maintenance -2
      1. Manager Production Engineering
        - Mengelola layanan technical assistant / trouble shooting, finding rectification dan penyediaan referensi kerja yang mengacu pada Aircraft Maintenance Manual dan mendukung saran & prasarana untuk melakukan perawatan pesawat terbang & komponen tertentu di Bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persayaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Engineering melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Engineering.
      2. Project Manager Line 1
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 2 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 1.
      3. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew A.
      4. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew B.
      5. Project Manager Line 2
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 2 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 2.
      6. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew A.
      7. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memEnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew B.
      8. Project Manager Line 3
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 3 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 3.
      9. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew A.
      10. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew B.
      11. Project Manager Line 4
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 4.
      12. Maintenance Shift Manager Line 4 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew A.
      13. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew B.
      14. Project Manager 5
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -2 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan keseluruhan project pada pre, in dan post execution, sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 5 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 5 yang ditentukan .
  5. GM Base Maintenance -3

    1. Menjamin efektivitas pengelolaan Bidang Base Maintenance -3 yang fokus pada Non-GA Narrow body Aircraft major maintenance (B737CL, B737NG, A320, MD80/90), sehingga mempunyai kontribusi positif dalam memperoleh pendapatan (revenue) Unit Base Maintenance melalui perawatan narrow body aircraft Non-GA sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelayakan udara.
    2. Mempersiapkan kaderisasi
    3. Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung jawabnya dapat terlaksana secara efektif.
    4. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu.
    5. e. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Narrow Body Aircraft Maintenance Non-GA (B737CL, B737NG, A320, MD80/90) di hangar 4B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh Manager Bidang Base Maintenance -3
      1. Manager Production Engineering
        - Mengelola layanan technical assistant / trouble shooting, finding rectification dan penyediaan referensi kerja yang mengacu pada Aircraft Maintenance Manual dan mendukung saran & prasarana untuk melakukan perawatan pesawat terbang & komponen tertentu di Bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persayaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Engineering melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Engineering.
      2. Project Manager Line 1
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 1 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 1.

      3. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew A.

      4. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew B.
      5. Project Manager Line 2
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 2 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 2.
      6. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew A.
      7. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew B.
      8. Project Manager Line 3
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 3 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 3.
      9. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memenuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -3 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew A.

      10. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew B.
      11. Project Manager Line 4
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 4.
      12. Maintenance Shift Manager Line 4 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew A.
      13. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew B.
      14. Project Manager 5
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -1 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan keseluruhan project pada fase pre, in dan post execution, sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 5 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 5 yang ditentukan .
  6. GM Base Maintenance -4

    1. Menjamin efektivitas pengelolaan Bidang Base Maintenance -4 sehingga mempunyai kontribusi positif dalam memperoleh pendapatan (revenue) Unit Base Maintenance melalui perawatan wide body aircraft (A330, MD11) sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelayakan udara.
    2. Mempersiapkan kaderisasi
    3. Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung jawabnya dapat terlaksana secara efektif.
    4. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu.
    5. e. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Wide Body Aircraft (A330, MD11) di hangar 3 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh Manager Bidang Base Maintenance -4
      1. Manager Production Engineering
        - Mengelola layanan technical assistant / trouble shooting, finding rectification dan penyediaan referensi kerja yang mengacu pada Aircraft Maintenance Manual dan mendukung saran & prasarana untuk melakukan perawatan pesawat terbang & komponen tertentu di Bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persayaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Engineering melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Engineering.
      2. Project Manager Line 1
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 1 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 1.
      3. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memenuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew A.
      4. Maintenance Shift Manager Line 1 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 1 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 1 crew B.
      5. Project Manager Line 2
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 2 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 2.
      6. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew A.
      7. Maintenance Shift Manager Line 2 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 2 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 2 crew B.
      8. Project Manager Line 3
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 3 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 3.
      9. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew A.
      10. Maintenance Shift Manager Line 3 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam shift kerjanya, mengendalikan pekerjaan perawatan dengan penggunaan manpower yang memnuhi target produktifitas, efisiensi dan utilisasi, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan pesyaratan dan peraturan yang berlaku serta memnuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Line 3 crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 3 crew B.
      11. Project Manager Line 4
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengendalikan seluruh project sehingga dapat memenuhi target TAT, profitability dan persyaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Production line 4.
      12. Maintenance Shift Manager Line 4 Crew A
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew A melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew A.
      13. Maintenance Shift Manager Line 4 Crew B
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) pada production line yang menjadi tanggung jawabnya dalam usaha mencapai sasaran bisinis bidang Base Maintenance -4 sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Production Line 4 Crew B melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production line 4 Crew B.
  7. GM Base Maintenance Material

    1. Menerbitkan & melaksanakan permintaan pembelian berdasarkan rencana pembelian material selama pelaksanaan projek, melakukan kontroling terhadap outsourcing (subkontrak) untuk perbaikan pekerjaan berdasarkan kebutuhan proyek serta sesuai persyaratan.
    2. Mempersiapkan kaderisasi
    3. Mengontrol pengiriman materials & parts provisioning dari vendor/supplier ke Base Maintenance & authority procedure.
    4. Bertanggung jawab dalam pengaturan parts per project target/schedule.
    5. Bertanggung jawab untuk memastikan materials/parts purchased dalam memenuhi kebutuhan material sesuai dengan standard materials dan authority procedure.
    6. Bertanggung jawab untuk memastikan setiap perbaikan ourtsource/subkontrak yang memenuhi Base Maintenance & authority procedure.
    7. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Base Maintenance Material, melalui perencanaan, penelusuran, serta peninjauan kinerja seluruh Manager Budang Base Maintenance Material.


    1. Manager Base Maintenance Procurement
      - Menerbitkan dan melaksanakan permintaan dan pembelian General Parts & Tools, mengawasi dan mengontrol outsource (subcontracted) tool & equipments provisioning (local made) mengawasi tools & equipments investment & provisioning.
      - Bertanggung jawab dalam maintaining material/parts stock levels.
      - Bertanggung jawab untuk memastikan setiap alat & peralatan sesuai kebutuhan proyek.
      - Bertanggung jawab untuk memastikan setiap alat & peralatan dibeli adalah memenuhi kebutuhan sesuai standard material per company & authority procedure.
      - Bertanggung jawab untuk memastikan setiap outsource / subkontrak Tools Equipment memenuhi Unit Base Maintenance & authority procedure.
    2. Manager Hanggar & Workshop Store:
      - Mengelola & mengontrol persediaan & menganalisa inventory turn over & forecast.
      - Memonitor dan control self life, store limit, segregasi, preservation dan warehouse facility & equipment.
      - Bertanggung jawab dan memastikan semua material & parts tersimpan dengan baik sesuai dengan dokumen material yang disetujui (ARC, serviceable tag etc)
      - Bertanggung jawab dan meyakinkan semua material yang tersimpan sesuai authority & manufacturerregulation.
      - Bertanggung jawab dan memastikan min-max level dalam pergerakan material.


  8. GM Aircraft Structure Maintenance

    1. Menjamin efektivitas pengelolaan Bidang Aircraft Structure Maintenance, sehingga mempunyai kontribusi positif dalam memperoleh pendapatan (revenue) Unit Base Maintenance melalui perawatan aircraft structure, sheet metal dan component sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelayakan udara.
    2. Mempersiapkan Kaderisasi
    3. Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung jawabnya dapat terlaksana secara efektif.
    4. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya perawatan aircraft structure, sheet metal dan component.
    5. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Aircraft Structure Maintenance melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh Manager Bidang Aircraft Structure Maintenance.
      1. Manager Production Engineering
        - Mengelola layanan engineering dan dukungan sarana dan prasarana untuk melakukan perawatan pesawat terbang & komponen Bidang Aircraft Structure Maintenance sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi persayaratan kelayakan udara.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Production Engineering melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Production Engineering.

      2. Manager Structure Production 1
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien mendukung operasional Base Maintenance 1, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Maintenance sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Structure Production 1 melalui perencanaan, penlusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsiona Seksi Strucuture Production 1.
      3. Manager Structure Production 2
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien mendukung operasional Base Maintenance 2, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Maintenance sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Structure Production 2 melalui perencanaan, penlusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsiona Seksi Strucuture Production 2.
      4. Manager Structure Production 3
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien mendukung operasional Base Maintenance 3, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Maintenance sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Structure Production 3 melalui perencanaan, penlusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Strucuture Production 3.
      5. Manager Structure Production 4
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien mendukung operasional Base Maintenance 4, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Maintenance sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Structure Production 4 melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Strucuture Production 4.
      6. Manager Sheet Metal Shop
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Structure Maintenance sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Sheet Metal Shop melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Sheet Metal Shop.
      7. Manager Composite
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Structure Maintenance sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Composite melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsiona Seksi Composite.
      8. Manager Machining, Welding & Special Process
        - Mengelola kegiatan operasional (proses produksi) secara efektif dan efisien dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Structure Maintenance sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Machining, Welding & Special Process melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Machining, Welding & Special Process.


  9. GM Aircraft Painting Services

    1. Mengelola jasa yang terkait dengan jasa pengecatan pesawat untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai dan etika bisnis.
    2. Mempersiapkan Kaderisasi
    3. Bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya target yang ditetapkan
    4. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Bidang Aircraft Painting Services melalui perencanaan, penelusuran, serta peninjauan kinerja seluruh Manager Bidang Aircraft Painting Services.
      1. Manager Technical Support
        - Menjalankan peran kebijakan pengelolaan jaminan dan pengendalian kualitas serta pengelolaan rekayasa (engineering) jasa pengecatan pesawat, sesuai dengan standard kualitas dan kebutuhan pelanggan.
        - Memastikan semua material /parts dan tools & equipment serta Maintenance Manual sesuai dengan manufacturer/approved/acceptable/vendor manual.
        - Melakukan evaluasi, perbaikan dan rekomendasi atas semua pekerjaan
        - Membuat jadwal dan memastikan penjadwalan kegiatan jasa pengecatan pesawat secara berkala sesuai dengan pencapaian target.
        - Melakukan system recording & reporting semua pelaksanaan proses perawatan pengecatan pesawat.
      2. Manager Production 1
        - Mengelola pelaksanaan produksi (jasa pengecatan pesawat) Wide Body Aircraft dan Work Shop Base Maintenance secara efisien dan sesuai dengan quality system dan prosedur yang berlaku serta memenuhi pesyaratan yang diperjanjikan kepada pelanggan.
        - Menjamin pelaksanaan jalannya seluruh kegiatan pengecatan pesawat Wide Body Aircraft melalui perencanaan material dan sumber daya yang optimal.
        - Melakukan proses pengendalian produksi secara efektif sehingga kelancaran operasional kegiatan pengecatan pesawat dengan hasil kualitas yang tinggi, biaya kompetitif dan TAT yang optimal.
        - Mengelola ketersediaan dan kesiapan seluruh tools yang diperlukan dalam mendukung kelancaran proses kerja.
        - Mengelola standard maintenance sesuai dengan mutu quality system yang meliputi work scope dan perintah kerja.

      3. Manager Production 2
        - Mengelola pelaksanaan produksi (jasa pengecatan pesawat) Narrow Body Aircraft dan Work Shop Base Maintenance secara efisien dan sesuai dengan quality system dan prosedur yang berlaku serta memenuhi pesyaratan yang diperjanjikan kepada pelanggan.
        - Menjamin pelaksanaan jalannya seluruh kegiatan pengecatan pesawat Narrow Body Aircraft melalui perencanaan material dan sumber daya yang optimal.
        - Melakukan proses pengendalian produksi secara efektif sehingga kelancaran operasional kegiatan pengecatan pesawat dengan hasil kualitas yang tinggi, biaya kompetitif dan TAT yang optimal.
        - Mengelola ketersediaan dan kesiapan seluruh tools yang diperlukan dalam mendukung kelancaran proses kerja.
        - Mengelola standard maintenance sesuai dengan mutu quality system yang meliputi work scope dan perintah kerja.
      4. Manager Aircraft Cleaning
        - Mengelola kegiatan cleaning secara efektif dan efisien, dalam usaha mencapai sasaran bisnis Bidang Aircraft Painting Services sesuai dengan persyaratan atau peraturan yang berlaku & kebutuhan pelanggan.
        - Mengarahkan dan mengendalikan jalannya seluruh kegiatan Seksi Aircraft Cleaning melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh fungsional Seksi Aircraft Cleaning.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Yang Berjalan

  1. Admin meminta form perencanaan tenaga kerja

    Proses ini admin unit Produksi Base maintenance meminta form (data) kepada divisi TD (HR/Pimpinan).

  2. Admin mengisi form tenaga kerja

    Proses ini admin unit Produksi Base Maintenance mengisi form perencanaan tenaga kerja.

  3. Admin menghitung dan menganalisa form (data)

    Proses ini admin unit Produksi Base Maintenance menghitung dan menganalisa (data) kebutuhan tenaga kerja optimal.

  4. Admin Menyerahkan laporan kepada HRD/Pimpinan

    Proses ini admin unit Produksi Base Maintenance memberikan laporan kebutuhan tenaga kerja optimal kepada HRD/Pimpinan.

Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pemilik aset, personalkeamanan internal dan pimpinan.

  3. 4 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 2 vertical swimeline yaitu Admin dan HRD/Pimpinan.

  3. 8 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I


Requirement Elicitation Tahap II

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang di inginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)


Requirement Elicitation Tahap III

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T = Tehnikal              H = High

O = Operasional        M =Middle

E = Ekonomi             L = Low


Requirement Final Draft Elicitation

Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Struktur basis data digunakan untuk membantu dalam pembangunan suatu database yang digunakan dalam program aplikasi ini. Beberapa fungsi dari pembangunan database antara lain adalah mampu mengurangi data double atau duplikat data, mampu mencari lokasi atau tempat di mana data disimpan. Pada rancangan tabel dibawah ini akan menjelaskan nama dari suatu field, tipe data yang digunakan, panjang field dan keterangan dari field-field tersebut

Pada rancangan struktur basis data ini akan ditunjukan mengenai table-tabel yang digunakan antara lain :

  1. Nama File  : manpower_required
    Fungsi  : untuk menyimpan data
    Tipe  : file transaksi
    Media  : hard disk
    Panjang Record  : 24
    Field Kunci  : year

  2. Tabel 3.5 Struktur Tabel manpower_required
  3. Nama File  : tbl_user
    Fungsi  : Untuk menyimpan data user
    Tipe  : File Master
    Media  : Hard Disk
    Panjang Record  : 116
    Field Kunci  : id_user

  4. Tabel 3.6 truktur Tabel tbl_user

Flowchart

  1. Flowchart Program

  2. Gambar 3.4 Flowchart Program



  3. Flowchart Pada Manpower Planning

  4. Gambar 3.5 Flowchart Manpower Planning
  5. Flowchart Pada Reports

  6. Gambar 3.6 Flowchart Reports
  7. Flowchart Pada Manage User

  8. Gambar 3.7 Flowchart Manage User
  9. Flowchart Pada Proses Perhitungan

  10. Gambar 3.8 Flowchart Proses Perhitungan

Rancangan Program

  1. Rancangan Prototype Tampilan Awal Sebelum Login
    Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Awal Sebelum Login
  2. Rancangan Prototype Tampilan Login
    Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Login

Rancangan Prototipe

  1. Rancangan Prototype Tampilan Awal Sebelum Login
    Gambar 3.11 Rancangan Prototype Tampilan Awal Sebelum Login
  2. Rancangan Prototype Tampilan Login
    Gambar 3.12 Rancangan Prototype Tampilan Login

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik penulis mengklasifikasikannya sebagai berikut :

  1. Processor  : Genuine Intel Core I3
  2. Harddissk  :500Gb
  3. RAM  : 2 GB
  4. Monitor  : Samsung LCD 17"
  5. Type Printer  : HP Deskjet
  6. Mouse  : Logitech
  7. Keyboard  : Logitech

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows 7
  2. Xampp (Apache, PHP dan MySql)
  3. Yii Framework
  4. Adobe Dreamweaver/Notepad++
  5. Mozilla Firefox
  6. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition
  7. Microsoft Office 2007

Hak Akses

  1. Admin
    Dapat Update, input, save, edit, delete dan cetak laporan
  2. HRD
    Hanya dapat melihat dan mencetak laporan

Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja untuk fungsi login yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.7 Blackbox Testing

Implementasi

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 3.8 Tabel Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 3.9 Tabel Estimasi Biaya


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Unit Produksi Base Maintenance PT GMF AeroAsia, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Penulis menilai sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang sekarang sedang berjalan pada Unit Produksi Base Maintenance PT GMF AeroAsia masih kurang optimal karena belum adanya standarisasi perhitungan yang jelas dan akurat.

  2. Proses perencanaan kebutuhan karyawan yang berjalan saat ini pada Unit Produksi Base Maintenance PT GMF AeroAsia masih bersifat semi manual, sehingga terkadang memungkinkan ada kejadian terdapat jumlah tenaga kerja yang terlalu banyak. Hal ini dirasa mengurangi tingkat efektiftivitas dan efisisensi. Karena tidak sesuai kebutuhan jumlah tenaga kerja pertahunnya dengan kapasitas produksi, ini beresiko terjadinya jumlah tenaga kerja yang kurang optimal.

  3. Unit Produksi Base Maintenance PT GMF AeroAsia mendapatkan rancangan sistem yang baru yang dapat menghasilkan data dan laporan dengan mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses perencanaan kebutuhan tenaga kerja. Aplikasi ini cukup efektif karena proses perhitungan sudah terprogram dan di tampilkan dalam bentuk grafik sehingga lebih menarik (user friendly).

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada user yang terkaitatau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan familiar.

  2. Penulis mengharapkan kedepannya aplikasi ini dapat lebih dikembangkan lagi, baik dalam hal tampilan aplikasi maupun fitur pada aplikasi.

  3. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat dan relevan.

Kesan

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutabri, Tata. 2012."Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. "Sistem Informasi Teknologi". Yogyakarta:Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 Mulyanto, Agus. 2009. "Sistem Informasi Konsep & Aplikasi". Yogyakarta: Pustaka Belajar.
  4. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset
  5. Yakub . 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
  6. Yakub . 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
  7. Widyastuti, 2010.Informasi yang berkualitas menunjukkan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  9. Satzinger,J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. 2010."System Analysis And Design in A Changing World". Boston. MA: Course Technology.
  10. Bentley, Lonnie D, dan Jeffrey L Whitten. 2009. "Systems Analysis and Design for the Global Enterprise Seventh Edition". New York : McGraw-Hill.
  11. Darmawan,Deni.2013. "Sistem Informasi Manajemen". Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  12. Sutabri, Tata 2012. “Pemrograman Aplikasi Web”. Yogyakarta: Informatika.
  13. Al-Jufri,Hamid.2011. "Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan". Jakarta: PT. Smart Grafika.
  14. Yustianti.2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta:BumiAksara.
  15. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita">Prasetio. Adhi. 2012.
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Kadir, Abdul. 2013. "Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi". Yogyakarta: Andi.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 Nugroho. 2009. "Unified Modeling Language Informasi". Yogyakarta:Graha Ilmu.
  18. 18,0 18,1 18,2 Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung:Informatika.
  19. Sibero, Alexander F.K. 2013. "Kitab Suci Web Programing". Yogyakarta : MediaKom
  20. Simarmata. Janner. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset.
  21. Sidik, Betha dan Husni I. Pohan. 2012. "Pemograman Web dengan HTML". Bandung:Informatika.
  22. Setyaji,Jarot. 2010. "Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop". Jakarta:Mediakita.
  23. Saputra, Agus. 2012. "Sistem Informasi Nilai Akademik untuk Panduan Skripsi". Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  24. 24,0 24,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
  25. Basuki, A.P. 2014. "Proyek Membangun Website dengan Codeigniter". Yogyakarta: CV. Lokomedia.
  26. Mardiansyah, A. 2012. "Kenapa Menggunakan PHP Framework? Kenapa Pakai Yii?". Diambil dari: http://achmad.glcnetworks.com/2012/07/14/kenapa-menggunakan-php-framework/. (14 Juli 2012).
  27. Warsito, A.B., Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2014. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol.8 No.2.
  28. 28,0 28,1 Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. "Teory and Application of IT Research". Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT.
  29. Sedarmayanti. 2009. "Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja". Bandung: CV. Mandar Maju.
  30. Sutrisno, Edi. 2010. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  31. Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu..
  32. Siagian, Sondang P. 2009. "Manajemen Sumber Daya Manusia". Jakarta: Bumi Aksara
  33. Semiawan. Conny. R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif ”.Jakarta: Grasindo.
  34. Hermawan. Asep. 2009. "Penelitian Bisnis". Jakarta: Grasindo.
  35. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.

DAFTAR LAMPIRAN