TA1211372078

Dari widuri
Revisi per 13 Februari 2016 14.57 oleh Metta nurfitriani (bicara | kontrib) (DAFTAR LAMPIRAN)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

ANGGOTA PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372078
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AHKIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 12 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si )
       
(Ruli Supriati, S.Kom )
NIP : XXXXX
       
NIP : XXXXXX

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 12 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 05062
   
NID : 08166

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORINGPENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIANANGGOTA

PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir (TA) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan perguruan tinggi Raharja, maupun diperguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211372078

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Koperasi sebagai salah satu bentuk organisasi yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan suatu informasi yang berorientasi pada sistem komputer. Komputer merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai alat penghitung dan juga sebagai alat efisiensi kerja yang berguna menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat, sehingga teknologi komputer ini menjadi suatu kebutuhan yang sudah sangat mendasar dan tidak dapat dipisahkan. Namun dalam hal ini seiring dengan berjalannya sistem ternyata masih dapat kekurangan kekurangan terhadap sistem yang sedang berjalan, Keadaan sistem penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan kertas dan buku sebagai media untuk melakukan proses pendataan, sehingga pada saat ingin mengisi daftar penjualan yang digunakan tidak efektif dan efisien. Berdasarkan kendala diatas, maka penulis ingin mengajukan perlu adanya suatu penyimpanan data yang terorganisir dengan baik melalui suatu aplikasi berbasis database yang memudahkan dalam hal pencarian data.

Kata Kunci: Pendataan Penjualan, Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, Sistem Informasi Penjualan.

ABSTRACT

Cooperative as a form of organization that are important in promoting economic growth. In the development of information technology today , it takes a computer -oriented information systems. The computer is a tool that serves as a counter and also as a useful tool work efficiency produce information quickly , precisely and accurately , so that computer technology has become a necessity because it is fundamental and can not be separated. However , in this case the system is still capable of passing the weaknesses of the current system , the state of the cooperative sales system SMA Yuppentek 1 Tangerang still using paper and books as a medium to make the process of data collection , so that at the time wanted to fill the list of sales being used are ineffective and inefficient. Based on the above constraints , the author would like to propose the need for data storage is organized through database -based application that facilitates data retrieval .

Keywords : Documenting sales , SMA Yuppentek 1 Tangerang Cooperative, Sales Information System.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah menganugerahkan nikmat sehat jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang diberi judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penjualan Untuk Mengukur Tingkat Pembelian Anggota Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang”. Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga (D3) Jurusan Manajemen Informatika di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja Informatika Tangerang.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha mencurahkan segenap pikiran dan kemampuan, namun penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimilki oleh penulis. Tanpa adanya bantuan, kritik dan saran yang penulis terima dari berbagai pihak, maka mustahil penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pembimbing lapangan yang telah bersedia meluangkan waktunya, dan memberikan saran serta petunjuk dengan sabar hingga selesainya penulisan penelitian ini.

Segala bantuan dan dukungan baik secara moral maupun material juga didapatkan penulis dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terimakasih terutama kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I , selaku Presiden Direktur STMIK Raharja
  2. Bapak Drs, Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja dan sekaligus dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis.
  5. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku pembimbing I
  6. Segenap dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membekali dan membantu penulis didalam meraih ilmu pengetahuan selama ini.
  7. Kedua Orang Tua, Kakak dan Adik penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
  8. Kepada sahabat dan rekan satu perjuangan (Finnike, Bella, Henny, Thalia, Adhitya, Muh Rizal dan Arga Wibowo), seluruh rekan – rekan satu angkatan 2012 yang saling memberi semangat dan semua yang membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Maaf apabila laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan semoga laporan ini bermanfaat. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Tangerang, ..... 2016
Metta Nurfitriani
NIM. 1211372078

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini kian berkembang pesat terutama dalam dunia kerja. Teknologi komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam membantu segala kegiatan operasional disegala bidang. Pemenuhan kebutuhan terhadap suatu informasi pada saat ini tidak lepas dari pemakaian dan pemanfaatan komputer. Dibandingkan dengan proses sebelumnya, dengan adanya sistem informasi berbasiskan komputer ini, maka pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif.

Kemajuan teknologi khususnya pada teknologi informasi tersebut tentu saja tidak bisa di serap dengan hanya mengandalkan cara-cara atau perangkat-perangkat yang lama. Perkembangan teknologi informasi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi dalam menghadapi persaingan yang serba ketat.

Koperasi adalah suatu lembaga ekonomi yang menjadi alat bagi orang-orang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya. Dasar kegiatan koperasi adalah kerjasama yang dianggap sebagai suatu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi masing-masing.

YUPPENTEK kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tangal 16 Januari 1968. Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring dengan perkembangan industri di Tangerang.

Sistem penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan cara manual dengan mencatat data penjualan menggunakan buku besar sehingga sering terjadi kesalahan pada waktu pendataan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, dengan adanya sistem absensi murid yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan murid.

Sistem monitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian anggota pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang menggunakan sistem teknologi komputer merupakan salah satu upaya untuk membantu kelancaran penjualan dan pendataan di koperasi, sehingga data yang di dapat lebih tepat dan akurat, sistem penjualan untuk anggota pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saat ini perlu dirubah ke arah komputerisasi. maka dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini peneliti memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penjualan Untuk Mengukur Tingkat Pembelian Anggota pada Koperasi SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Merupakan penjabaran pada ruang lingkup permasalahan dan permasalahan yang dapat penuliskemukakan dalam pembuatan laporan Tugas akhir ini adalah :

  1. Bagaimana sistem penjualan di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang sedang berjalan saat ini ?

  2. Bagaimana sistem yang dirancang untuk memonitoring tingkat penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang ?

  3. Apakah sistem yang berjalan saat ini mampu menghasilkan laporan yang tepat dan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian hanya di batasi pada monitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian anggota pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem penjualan di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang sedang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang sudah mampu memonitoring tingkat penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  3. Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini agar mampu menghasilkan laporan yangcepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

  1. Memberikan solusi sistem penjualan di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang terkomputerisasi.

  2. Memberikan solusi sistem yang mampu untuk memonitoring dan meningkatkan penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  3. Memberikan solusi sistem yang mampu menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung di koperasi SMAYuppentek 1 Tangerang yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan 1 No.1 difungsikan untuk melihat aktifitas anggota koperasi. Aktivitas berlangsung dari pukul 08.00 – 17.00 wib, dan dibantu oleh 2 orang untuk melakukan aktivitas di tempat tersebut.

  2. Wawancara

    Peniliti melakukan sesi tanya jawab kepada pihak Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang diwakilkan oleh Bapak Syahrial selaku manajer di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang. Dari wawancara yang saya lakukan dengan Bapak. Syachrial, saya memperoleh informasi yang saya butuhkan untuk melakukan penelitian ini.

  3. Studi Pustaka

    Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagaisumber yang tertulis.

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
  2. Analisis (Analysis) Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:
    1. Survey terhadap sistem yang berjalan,
    2. Analisa terhadap temuan survey,
    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final,
    4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
  3. Desain (Design) Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.
  4. Implementasi (Implementation) Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
  5. Pemeliharaan (Maintenance) Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Prototype

Dalam pembuatan software, dikenal beberapa metode untuk membuat software yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan software tersebut. Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final. Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototipe throw-away karena didalam pendekatan sistem prototipe ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem, definisi sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep sistem informasi, konsep dasar organisasi sistem, dan definisi-definisi yang berkaitan dengan absensi pegawai serta definisi pendukung lain seperti UML (Unified Modelling Language) dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan analisa-analisa yang meliputi : sejarah singkat koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem usulan dan elisitasi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem yang berjalan berdasarkan bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “System” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Berikut definisi sistem menurut para ahli :

Menurut Tata Sutabri (2012:10) “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir salin berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Hartono (2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13) model umum sesbuah sistem terdiri dari input, proses, output. Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

2. Batasan Sistem (boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem (procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya.Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem akan berhasil bila mengenai sasaran.

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Pendapat Harun Al Rosyid (2011:45), bahwa yang dimaksud dengan perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang seharusnya diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dan sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis.

Menurut Tata Sutabri (2012:16) perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Aisyah (2011:203) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama ”System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut

    a. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

    b. Analisa Sistem

    Analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    c. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.


    Konsep Dasar Informasi

    Pengertian dari Konsep Dasar Informasi yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Berikut ini adalah definisi informasi :

    a. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka arti bagi si penerima”.

    b. Menurut Gordon B. Davis (2012:1), “Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

    c. Menurut McLoeod yang dikutib dari Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

    Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi.

    Kualitas Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:21) dalam bukunya Analisis Sistem Informasi, “Kualitas Informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka”. Konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang menggunakan data sebagai masukan informasi didefenisikan sebagai data yang telah diolah sehingga memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis. Secara umum, dimensi kualitas informasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori :

    1. Intrinsik

    2. Konsektual

    3. Representasi

    4. Aksesibilitas atau keteraksesan

    Menurut Tata Sutabri (2012:30) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance).

    a. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencemirkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penenrima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    b. Tepat Waktu (timeline)

    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, megolah, dan mengirimkannya.

    c. Relevance (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    Fungsi Informasi

    Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.


    Nilai Informasi

    Menurut Gordon B. Davis (2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

    Menurut Tata Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

    Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

    a. Mudah Diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan teteapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjuka lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tidak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya beberapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

    f. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    g. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Dapat Dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informsi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak Ada Prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    j. Dapat Diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Teori Khusus

    Definisi-Definisi Terkait Dengan Penelitian

    Definisi Penjualan

    Definisi penjualan menurut Mulyadi (2010:202), “Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.”

    Menurut Wahdi (2011:1) penjualan atau pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan konsumen dengan pemasar melalui informasi. Informasi tersebut digunakan untuk berbagai hal, yaitu:

    1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah-masalah penjualan.

    2. Menghasilkan, menyaring, dan mengevaluasi kegiatan atau aktivitas penjualan.

    3. Memonitor kinerja pemasaran penjualan.

    4. Meningkatkan pemahaman penjualan sebagai suatu proses.

    Berdasarkan kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen secara kredit maupun tunai. Jadi secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila barang atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembelian.

    Pengertian Penjualan Tunai

    Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit.

    Menurut Narko (20011:71), “Penjualan tunai adalah apa bila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa.”

    Sedangkan menurut Yadiati dan Wahyu (2010:129), “Penjualan tunai adalah pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual melalui register kas.”

    Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya langsung melalui register kas atau bagian kassa. Sehingga, tidak perlu ada prosedur pencatatan piutang pada perusahaan penjual.

    Pengertian Penjualan Kredit

    Selain penjualan tunai, jenis penjualan lainnya adalah penjualan kredit. Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai penjualan kredit, diantaranya :

    1. Menurut Mulyadi (2010:210), “Sistem Penjualan Kredit adalah Penjualan kredit di laksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai denganorder yang di terima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut” penjualan kredit.

    2. Sedangkan menurut Soemarso (2010: 160) yaitu “Penjualan kredit adalah transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva.”

    Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit adalah suatu transaksi antara perusahaan dengan pembeli, mengirimkan barang sesuai dengan order serta perusahaan mempunyai tagihan sesuai jangka waktu tertentu yang mengakibatkan timbulnya suatu piutang dan kas aktiva.

    Definisi Pembelian

    Pembelian merupakan kegiatan utama untuk menjamin kelancaran transaksi penjualan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pembelian, perusahaan dapat secara mudah menyediakan sumber daya yang diperlukan organisasi secara efesien dan efektif.

    Menurut Setiadi (2010) perilaku membeli mengandung makna yakni kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam pertukaran uang dengan barang dan jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan tersebut. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh individu). Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir.

    Pengertian Pengukuran

    Pengukuran (measurement) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan sesuai dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur benda-benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak pastian dll.

    Menurut Zainal Arifin (2012) Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu.

    Jadi, Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya.

    Definisi Monitoring

    Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

    Menurut Oxfam 2012 pada buku Great Britain Gender Resources Package. “Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada dan untuk memeriksa bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis”.

    Definisi Koperasi

    Istilah koperasi berasal dari kata latin Cum yng berarti “dengan” dan operasi yang berarti “bekerja”. Dari kedua kata tersebut diperoleh kata koperasi yang artinya “bekerja dengan orang-orang lain, atau bekerja bersama-sama dengan orang lain, untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau hasil tertentu.

    Menurut Sri Djatnika (2015:50) “yaitu: Teori dan Manajemen merupakan salah satu buku terbaik yang ditulis mengenai koperasi. Buku ini dirancang sebagai buku pegangan di tingkat perguruan tinggi dengan berlandaskan konsep-konsep dan teori terkini dalam memenuhi kebutuhan materi pengajaran, khususnya mata kuliah Ekonomi Koperasi. Di samping itu, buku ini juga menjadi landasan ilmiah yang kuat bagi lembaga koperasi dalam menghadapi era globalisasi ekonomi saat ini.

    Dalam sistem pasar bebas saat ini, koperasi sebagai pelaku ekonomi dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dimilikinya, juga harus mampu meningkatkan keunggulan agar bisa memenangkan persaingan dengan tetap mengutamakan kesejahteraan anggotanya.

    Ilmu Koperasi lahir bersama dengan lembaga koperasi. Di negara-negara yang telah memiliki gerakan koperasi yang kuat, koperasi telah menjadi salah satu disiplin ilmu yang terus berkembang. Di Indonesia, beberapa orang masih beranggapan bahwa ilmu koperasi tidak terlalu memberikan manfaat dan hanya berpegang pada UUD 1945 Pasal 33 maupun Undang-undang Perkoperasian. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan berbeda untuk mengubah pemahaman mengenai manfaat ilmu koperasi yang sebenarnya.

    Edisi revisi ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya khususnya dari segi penerjemahan dan editorial. Pembahasan utama buku ini adalah mengenai hakikat keunggulan komparatif koperasi yang dikelompokkan dalam enam bab mulai dari konsep teoritis, hipotesis-hipotesis dasar koperasi, peran partisipasi anggota, analisis teori harga, analisis biaya transaksi dan kinerja komparatif, sampai dengan teori ketidakpastian koperasi.

    Buku ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi para pengambil keputusan gerakan koperasi di Indonesia, konsultan, manajer, mahasiswa, maupun para peneliti lainnya dalam mengembangkan ilmu koperasi dan membangun koperasi di Indonesia.

    Tujuan Koperasi

    Berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta untuk membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.

    Syarat Pembentukan Koperasi

    Adapun syarat dalam pembentukan sebuah koperasi antara lain :

    a. Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.

    b. Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi.

    c. Pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar dan berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia.

    Fungsi Koperasi

    Berdasarkan UU No. 12 tahun 1967 pasar 4 fungsi koperasi Indonesia adalah :

    1. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.

    2. Alat pendemokrasian ekonomi nasional.

    3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.

    4. Alat pembina insan masyarakat untuk bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

    Konsep Koperasi dalam Undang-Undang No 17.Tahun 2012

    Dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip Koperasi, karena itu Koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran orang-seorang.

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian ternyata sudah tidak memadai untuk digunakan sebagai instrumen pembangunan Koperasi. Sebagaisuatu sistem, ketentuan di dalam Undang-Undang tersebut kurang memadai lagi untuk dijadikan landasanhukum bagi pengembangan dan pemberdayaan Koperasi, terlebih tatkala dihadapkan kepada perkembangan tata ekonomi nasional dan global yang semakin dinamis dan penuh tantangan. Hal tersebut dapat dilihat dalam ketentuan yang mengatur nilai dan prinsip Koperasi, pemberian status badanhukum, permodalan, kepengurusan, kegiatan usaha simpan pinjam Koperasi dan peranan Pemerintah. Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai faktor penghambat kemajuan Koperasi, perlu diadakan pembaharuan hukum di bidang Perkoperasian melalui penetapan landasan hukum baru berupa Undang-Undang.

    Konsep Dasar Unifed Modeling Language (UML)

    Definisi Unifed Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unifed Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Objek Orientid Programming).

    Konsep Permodelan Menggunakan UML

    Menurut Nugroho (2010:10) Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UMLyang mempresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (Structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    Model Unifed Modeling Language (UML)

    Menurut Widodo (2011:10) Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasar sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Berdasar statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umun dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    2. Diagram Paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    3. Diagram Use Case (Use Case Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan.

    4. Diagram Interaksi dan Squence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

    Bersifat dinamis sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

    Bersifat Dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

    7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    8. Diagram Komponen (Component Diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Diagram Deployment (Deployment Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita mmenggunakan diagran-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Jenis-jenis Diagram Unifed Modeling Language (UML)

    Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML :

    1. Use Case Diagram

    Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan kejadian yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram

    Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

    Komponen–komponen Diagram UML (Unified Modeling Language) Menurut Haviluddin dalam Daud F. Tatang (2013:97), Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering)”.

    Menurut Haviluddin dalam Daud F. Tatang (2013:97) Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

    Struktur Diagram Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas:

    1. Class diagram

    Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

    Class memiliki tiga area pokok :

    A. Nama (stereotype)

    B. Atribut (Attribute)

    C. Metode (Method)

    2. Object diagram

    Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.

    3. Component diagram

    Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.

    4. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)

    Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.

    5. Composite structure diagram

    Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.

    6. Package diagram

    Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.

    7. Behavior Diagram

    Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2013:97) Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas:

    1. Use case diagram

    Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.

    Use Case memiliki dua istilah, yaitu:

    a. Sistem use case: interaksi dengan sistem.

    b. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.

    2. Activity diagram

    Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.

    3. State Machine diagram (State chart diagram)

    Menggambarkan state, transisi state dan event.

    4. Interaction diagram

    Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas

    5. Communication diagram

    Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.

    6. Interaction Overview diagram

    Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.

    7. Sequence diagram

    Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    8. Timing diagram

    Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik.

    Definisi SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:33), SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

    Microsoft Visual Basic

    Menurut Halim dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011), “Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface). Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI) yang mudah digunakan juga merupakan sebuah program aplikasi berbasis Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari bahasa pemrograman visual basic diantaranya :

    1. Untuk membuat program aplikasi berbasis windows

    2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti misalnya control ActiveX,File, Help, aplikasi internet dan sebagainya.

    3. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38: 2014) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

    Menurut Jurnal CCIT Martono, dkk (2009:32), “Database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence .”

    Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

    Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

    1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

    2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

    3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

    4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

    5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:111), Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database.

    a. Post-relational database models

    Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relatinonal. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh prinsip informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu.

    b. Object database models

    Database ini berusaha untuk membawa dunia database dan aplikasi dunia pemrograman lebih dekat bersama-sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis sistem yang sama seperti program aplikasi. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

    Pengujian Black Box Testing

    Definisi Pengujian atau Testing

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41) “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42), black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

    Elisitasi

    Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical Operational Economy), yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tatacara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaiman tatacara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : Sulit untuk dikrjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Literature Review

    Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Dwi Rahmawati (2012) Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Dan Penjualan Barang Berbasis Web Pada Koperasi Kosma 15 Di SMA Negeri 15 Tangerang”, pada penelitian ini lebih fokus mengenai sistem pemasukan dan pengeluaran barang yang dimulai dari pengecekkan stok barang, pembuatan list pembelian barang sampai pada pembuatan laporan pengeluaran barang. Pada sistem yang sedang berjalan masih dapat kekurangan dan kelemahan di dalam melakukan kegiatan pencatatan stok barang hanya menggunakan catatan pembukuan biasa, dan pembuatan laporan penjualan dan pembelian pun hanya menggunakan aplikasi yang ada yaitu Ms. Excel sehingga di dalam pengerjaan tersebut dirasakan sulit, dapat terjadi hilangnya data dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu penulis ingin mengembangkan sistem berbasis web dan databasenya memakai XAMPP 1.7.4 untuk desainnya menggunakan Dreamweaver CS8. Penelitian ini di harapakan dapat memberikan masukan kepada manajemen instansi terkait, agar dalam proses pencatatan pemasukan dan pembuatan laporan dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan mengurangi terjadinya kesalahan.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurwati (2007) penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Koperasi Polres Metro Tangerang”, pada penelitian ini fokus pada sistem informasi penjualan pada koperasi Polres Metro Tangerang, yang terdiri dari proses pendataan anggota, keluar barang dagangan yang berhubungan dengan penjualan dan pembuatan laporan. Sistem yang digunakan masih manual sehingga penulis membuat rancangan aplikasi berbasis web diharapkan dapat membantu admin dalam pengolahan dan pembuatan laporan yang baik, sehingga hasil laporan lebih akurat. Dalam penulisan program ini, penulis menggunakan software Xampp. Terdiri dari Apache, MySQL, PHP, Pel. Adobe Dreamweaver CS4, Microsoft Office 2007.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Korniawan (2011) yang berjudul “ Analisa Dan Perancangan Informasi Penjualan Pada Koperasi Guru Kecamatan Sambirejo”, pada penelitian ini fokus pada pembuatan sistem informasi penjualan barang kebutuhan sembako pada koperasi guru kecamatan sambirejo. Penelitian ini menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Sistem ini diharapkan dapat meminimalisir tingkat kesalahan pada proses pengolahan trasaksi pembelian dan penjualan barang kebutuhan sembako.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ainiyah (2013) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”, pada penelitian ini fokus pada analisa sebuah sistem informasi pembayaran Koperasi pada SMAN 6 Tangerang. Koperasi tersebut berguna untuk melihat dan mencatat pengeluaran serta pemasukan barang namun masih belum maksimal dan masih belum terkomputerisasi dengan baik, sehingga perlu perbaikan dalam sistem pembayaran koperasi tersebut. Metode yang digunakan peniliti yaitu metode anilisis SWOT. Dalam penulisan program ini, penulis menggunakan software Xampp. Terdiri dari Apache, MySQL, PHP, adobe dreamweaver CS5.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada KPRI Winaya Bhakti”, masalah yang dibahas hanya terfokus pada sistem simpan pinjam yang ada di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kec. Rajeg, pembahasan yang dilakukan mulai dari awal pendaftaran, proses simpanan, proses pinjaman sampai proses laporan. Metode yang digunakan peneliti yaitu metode analisis SWOT, system informasi simpan pinjam yang berjalan masih sederhana sehingga wakil sekretaris dan bendahara koperasi kesulitan ketika mencari data peminjam dan kesulitan untuk meyusun laporan, dikarenakan proses pencarian dan pencatatan untuk data anggota koperasi menggunakan buku besar dan Microsoft Office Excel. Mengembangkan sistem yang ada menjadi terkomputerisasi agar ketika membuat laporan tidak terjadi kerangkapan data dan membuat sistem yang dapat dilihat langsung oleh kepala sekolah agar bendahara koperasi tidak harus menyerahkan laporan setiap bulannya.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

    Sejarah Singkat Sekolah

    Yuppentek adalah kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tangal 16 Januari 1968 .Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring dengan perkembangan industri di Tangerang.

    Kini sudah 40 Tahun berdiri Yuppentek telah berkembang menjadi 18 unit kerja terdiri dari 1 Madrasah Ibtidaiyah, 4 SMP, 4 SMA, 7 SMK, 2 Perguruan Tinggi, yang tersebar di dua wilayah Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota Tangerang, yang berada di Kecamatan Tangerang, Ciledug, Balaraja, Curug, Legok dan Batu Ceper, salah satu SMA Yuppentek 1 Tangerang yang didirikan di Komplek Perkantoran Cikokol Kecamatan Tangerang Kota Tangerang.

    SMA Yuppentek 1 didirikan pada tanggal 18 Agustus 1983. Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 5.590 M2 berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan I nomor 1 Kota Tangrang, dengan status hak guna bangunan (HGB) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 26 Februari 1986 nomor: SK.17/HP/DA/86.

    Visi dan Misi SMA Yuppentek 1 Tangerang

    1. Visi

    Menjadi SMA Pilihan Utama di Propinsi Banten.

    2. Misi

    a. Melaksanakan pembinaan keagamaan pada seluruh warga sekolah.

    b. Meningkatkan mutu pelayanan, mutu penerimaan siswa baru, mutu pembelajaran, mutu lulusan.

    c. Mengembangkan sarana prasarana.

    d. Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan.

    e. Menghasilkan lulusan minimal 5 % masuk Perguruan Tinggi Negeri.

    f. Meningkatkan pelatihan-pelatihan terhadap guru dan siswa sebagai upaya menjadi pemenang dalam kompetisi/kejuaraan/olimpiade di bidang akademik maupun non akademik.

    g. Meningkatkan disiplin guru, siswa dan pegawai.

    h. Meningkatkan kinerja.

    i. Studi banding, studi tour siswa dan guru

    j. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan non pendidikan.

    Struktur Organisasi

    Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisai yang diginakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan antara fungsi bagian – bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah


    Gambar 3.2 Struktur Organisasi Koperasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Untuk lebih jelasnya tugas, wewenang, serta tanggung jawab maupun fungsinya diuraikan sebagai berikut :

    1. Ketua

    Tugasnya antara lain :

    a. Mengkoordinir semua bagian koperasi.

    b. Memimpin rapat pengurus dan rapat anggota.

    c. Menandatangani surat-surat berharga.

    d. Mengendalikan organisasi dan pemegang kebijakan umum.

    e. Menandatangani kartu anggota.

    f. Menandatangani buku daftar anggota dan anggota pengurus.

    2. Sekretaris

    Wewenang dan Tanggung jawab :

    a. Melaksanakan fungsi kesekretariatan/ tata usaha koperasi

    b. Membantu tugas-tugas ketua koperasi

    c. Menyiapkan laporan pertanggung jawaban pengurus pada setiap pelaksanaan RAT (Rapat Anggota Tahunan) dengan mengkoordinasikan dengan bendahara

    d. Memproses penerimaan anggota koperasi (baru) dan pemberhentian anggota koperasi

    3. Bendahara

    Wewenang dan Tanggung jawab :

    a. melaksanakan fungsi kebendaharaan/ tata keuangan koperasi

    b. Menyiapkan data dan rekapitulasi keuangan guna keperluan laopran pertanggung jawaban pengurus setiap RAT

    c. Menyampaikan laporan keuangan (termasuk analisis keuangan) bulanan koperasi kepada ketua koperasi

    4. Badan Pemeriksa/ Pengawas

    Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari anggota koperasi dalam rapat anggota tahunan, sesuai pasal 38 UU No.25 tahun 1992.

    Berdasarkan ketentuan pasal 39 UU No. 25 tahun 1992, fungsi tugas dan wewenang pengawas antara lain :

    a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus dan pengelola koperasi.

    b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

    c. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

    d. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

    e. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

    f. Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya.

    g. Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau rapat anggota mengenai hal yang menyangkut kehidupan koperasi.

    h. Memperoleh biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan rapat anggota.

    i. Mempertanggung jawabkan hasil pemeriksaan pada RAT.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Rancangan Prosedur

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram.


    Uraian Prosedur

    Prosedur pembelian anggota pada koperasi di SMA Yuppentek 1 Tangerang adalah sebagai berikut :

    a. Anggota datang langsung ke koperasi

    b. Anggota memilih barang, ada petugas koperasi yang melayani

    c. Petugas koperasi membuat nota dan mencatat nama anggota

    d. Memberikan nota dan barang kepada anggota yang membeli

    e. Anggota membayar barang kepada petugas koperasi

    f. Petugas membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.

    Diagram Rancangan Sistem Yang Berjalan

    a. Use Case Diagram

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Yang Berjalan


    Sistem Informasi Penjualan Koperasi yang berjalan di gambarkan berdasarkan Use Case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan penjualan.
    2. 3 aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Ketua Koperasi, Petugas Koperasi, Anggota.
    3. 8 Use Case yaitu, datang langsung, pilih barang, tulis nota, mencatat nama anggota, memberikan nota dan barang, bayar barang, membuat laporan penjualan, memberikan laporan penjualan.

    Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan sistem penjualan yang berjalan sebagai berikut:

    1. Anggota yang ingin membeli barang datang langsung ke koperasi, di koperasi ada petugas koperasi yang melayani
    2. Anggota memilih barang yang sudah tersedia di koperasi
    3. Petugas koperasi membuat nota untuk bukti pembelian, petugas juga mencatat nama anggota dibuku besar sebagai bukti.
    4. Setelah itu anggota membayar bayang kepada petugas koperasi
    5. Kemudian petugas koperasi membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.



    b. Activity Diagram

    Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Berjalan


    1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
    2. 10 Action State dari sistem diantaranya : datang langsung, pilih barang, tulis nota, catat nama anggota, memberikan nota dan barang, menerima nota dan barang, bayar barang, membuat laporan penjualan, memberikan laporan penjualan dan menerima laporan.
    3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

    Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut :

    1. Anggota yang ingin membeli barang datang langsung ke koperasi, di koperasi ada petugas koperasi yang melayani
    2. Petugas koperasi membuat nota untuk bukti pembelian, petugas juga mencatat nama anggota dibuku besar sebagai bukti
    3. Petugas koperasi memberikan nota dan barang lalu anggota bayar barang
    4. Kemudian petugas koperasi membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.



    c. Sequence Diagram

    Sequence Diagram menggambarkan kelakuan/prilaku objek pada proses dengan mendeskripsikann waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. oleh karena itu untuk menggambar Sequence Diagram maka harus diketehui objek-objek yang terlibat dalam sebuah proses beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

    Gambar 3.5 Sequence Diagram Yang Berjalan
    1. 3 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu Anggota, Petugas Koperasi, Ketua Koperasi.
    2. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    3. 3 LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu

    Dari penjelasan simbol di atas dapat di jelaskan prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut :

    Aktifitas yang terjadi adalah Anggota datang langsung, petugas membuat nota untuk diberikan kepada anggota lalu mencatat nama anggota dibuku besar. Petugas koperasi memberikan nota dan barang kepada anggota, bayar barang. Lalu membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada ketua koperasi.

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    a. Nama Masukan : Input Barang dan Anggota

    b. Fungsi  : Untuk pendataan data anggota dan barang

    c. Sumber : Petugas Koperasi

    d. Media  : Buku Besar

    e. Frekuensi : Setiap Bulan

    f. Format : Lampiran A1

    g. Keterangan  : Berisi data anggota dan macam barang

    2. Analisa Proses

    Nama Modul  : Pembelian dan Penjualan

    Masukan  : Input Pembelian dan Penjualan

    Keluaran  : Laporan Penjualan

    Ringkasan Proses  : Proses yang terjadi adalah apabila staff mencatat data kunjungan yang diberikan oleh customer, lalu para customer memulai aktivitas latihan

    3. Analisa Keluaran

    Nama Keluaran : Laporan

    Fungsi  : Mencetak atau menampilkan laporan dari Proses pembelian dan penjualan

    Media : Kertas

    Rangkap : 2 (dua) lembar

    Kunjungan : 1.Lembar 1 (putih), untuk Laporan Kunjungan

    2.Lembar 2 (merah), untuk Laporan Produk

    User Requirement

    Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang : Elisitasi tahap 1, Elisitasi tahap 2, Elisitasi tahap 3, dan Final elisitasi. Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting

    D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting

    I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    T : Technical              L : Low

    O : Operational             M : Middle

    E : Economic             H : High

    Final Draft Elisitasi

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:


    a.UNNORMALIZED

    Tabel 3.5 Unnormalized

    Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya


    b. FIRST NORMAL FORM (1NF)

    Tabel 3.6 First Normal Form (1NF)

    Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.


    c. SECOND NORMAL FORM (2NF)

    Gambar 3.6 Second Normal Form (2NF)

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 10 tabel, yaitu table anggota, table sim_wajib, table sim_pokok, table sim sukarela, table nota, table detail nota, table barang, table supplier, table faktur dan table detail faktur.


    d. THIRD NORMAL FORM (3NF)

    Gambar 3.7 Third Normal Form (3NF)

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang telah dianggap normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    1. Nama File : table Anggota

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Anggota

    Tipe File : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 140

    Primary Key : no_anggota

    Tabel 3.7 table data anggota


    2. Nama File : table Barang

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Barang

    Tipe File : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 60

    Primary Key  : Id_barang

    Tabel 3.8 table data barang


    3. Nama File : table Supplier

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Supplier

    Tipe File : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 117

    Primary Key  : no_supplier

    Tabel 3.9 table data supplier


    4. Nama File : table Sim_wajib

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 23

    Primary Key : no_anggota

    Tabel 3.10 table data SimWajib


    5. Nama File : table Sim_Pokok

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Simpanan Pokok

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 23

    Primary Key : no_anggota

    Tabel 3.11 table data SimPokok


    6. Nama File : table Sim_Sukarela

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Simpanan Sukarela

    Tipe File : File Tansaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 23

    Primary Key : no_anggota

    Tabel 3.12 table data SimSukarela


    7. Nama File : table Nota

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Nota

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 23

    Primary Key : no_nota

    Tabel 3.13 table data nota


    8. Nama File : table Faktur

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Faktur

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 38

    Primary Key : no_faktur

    Tabel 3.14 table data faktur


    9. Nama File : table Detail_Nota

    Akronim : -

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Detail Nota

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 45

    Primary Key : no_nota

    Tabel 3.15 table data DetailNota


    10. Nama File : table Detail_Faktur

    Fungsi : Untuk Menginput dan Menyimpan Data Detail Faktur

    Tipe File : File Transaksi

    Organisasi File : Index Sequential

    Media : Harddisk

    Panjang Record : 55

    Primary Key : no_faktur

    Tabel 3.16 table data DetailFaktur

    Tata Laksana Sistem Usulan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.8 Use Case Diagram Yang Diusulkan


    Berdasarkan gambar Use case diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem penjualan koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

    b. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : admin, supplier, anggota dan pimpinan koperasi.

    c. 15 (lima belas) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : Login, tampilakan menu utama, terdapat fasilitas master, transaksi, laporan penjualan.

    Berdasarkan prosedur sistem yang diusulkan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

    1. Login yaitu admin (karyawan koperasi), dan ketua koperasi melakukan login sebelum menjalankan program tersebut.
    2. terdapat fasilitas Login, tampilkan Login, tampilakan menu utama, terdapat fasilitas master, transaksi, laporan penjualan.
    3. fasilitas Master yaitu admin melihat dan menambah data anggota, data barang dan data supplier.
    4. fasilitas transaksi admin dapat menambah data simpanan pokok, data simpanan sukarela, data simpanan wajib, data nota dan data faktur.
    5. fasilitas laporan penjualan admin dapat menambah transaksi penjualan barang yang telah di lakukan terdapat pula ubah laporan penjualan, laporan pembelian anggota, hapus laporan dan print laporan penjualan.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.9 Activity Diagram Yang Diusulkan
    1. 1 Initial Node, Sebagai awal mulai dari sistem.
    2. 1 Decision Node, Sebagai opsi pilihan.
    3. 11 Fork Node, Sebagai Penghubung dari 1 data kebanyak data.
    4. 35 Activity diantaranya Melakukakan login, masuk menu utama, data master, pilih data anggota, input data anggota, view anggota, pilih data barang, input data barang, view data barang, pilih data supplier, input data supplier, pilih data transaksi, input data nota, view data nota, pilih laporan, view laporan penjualan, cetak laporan penjualan, view laporan pembelian anggota, cetak laporan pembelian anggota, melakukan logout.
    5. 1 Join Node, Sebagai penggabungan dari semua data
    6. 1 Activity Final Node, Sebagai akhir dari semua proses.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.10 Sequence Diagram Yang Diusulkan


    Keterangan gambar 3.10 Sequence Diagram Sistem Penjualan Pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

    1. 4 Actor, yaitu: Admin, Anggota, Supplier dan Pimpinan
    2. 6 Lifeline, yaitu: Login, Menu Utama, Data Master, Transaksi, Laporan, dan Logout
    3. 55 Message diantaranya melakukan login, masukkan username & password, masuk menu utama, pilih data master, menampilkan data master, pilih data anggota, menampilkan data anggota, input data anggota, view data anggota, pilih data barang, menampilkan data barang, input data barang, view data barang, pilih data supplier, menampilkan data supplier, input data supplier, view data supplier, pilih data sim wajib, menampilkan data sim wajib, input data sim wajib, view data sim wajib, pilih data sim pokok, menampilkan data sim pokok, input data sim pokok, view data sim pokok, pilih data sim sukarela, menampilkan data sim sukarela, input data sim sukarela, view data sim sukarela, pilih data nota, menampilkan data nota, input data nota, view data nota, pilih data faktur, menampilkan data faktur, input data faktur, view data faktur, pilih laporan penjualan, menampilkan laporan penjualan, view laporan penjualan, cetak laporan penjualan, pilih laporan pembelian anggota, view laporan pembelian anggota, cetak laporan pembelian anggota dan melakukan logout.

    Rancangan Program

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

    Rancangan Prototipe

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

    Processor : Intel Core i3

    Monitor : LCD 14”

    Mouse : Wireless

    Keyboard : PS2

    Memory (RAM) : 8 GB

    Hardisk : 500 GB

    Printer : Laserjet

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Microsoft Visual Basic 6.0
    2. Microsoft Access
    3. Visual Paradigm

    Hak Akses

    Ada 2 actor yang dapat mengakses sistem pendataan penjualan, yaitu:

    1. Pegawai Koperasi
    2. Pegawai Koperasi Layanan bertugas untuk menginput, menghapus dan mengontrol data dan semua kegiatan proses distribusi.

    3. Ketua Koperasi

    Ketua Koperasi yang dapat mengakses laporan dan personal keamanan internal yang melakukan pengelolaan dan pengawasan data koperasi

    Testing

    Implementasi program Sistem Penjualan Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi. dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh koperasi.

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Penjualan yang ada pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saat ini masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan data kurang efektif dan efesien.
    2. Dengan adanya sistem penjualan yang telah terkomputerisasi maka dapat mempermudah dalam pencarian data penjualan, data anggota yang membeli di koperasi, sehingga dapat termonitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian yang ada pada SMA Yuppentek 1 Tangerang.
    3. Sistem monitoring penjualan yang sedang berjalan pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menghasilkan laporan secara manual. Akibatnya laporan yang dihasilkan kurang akurat.

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Setelah selesai melaksanakan penelitian pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai masalah yang ada di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

    1. Sistem penjualan pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saat ini masih manual yaitu dengan menggunakan buku besar, sehingga sering terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam penyajian informasi yang dibutuhkan.
    2. Belum mampu memonitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian secara baik dikarenakan sistem yang berjalan masih dicatat dibuku besar, sehingga belum mampu untuk memonitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian.
    3. Laporan dari sistem penjualan yang dihasilkan saat ini belum tepat dan akurat dikarenakan sering terjadi hilangnya data penjualan atau datanya kurang lengkap.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

    Untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul pada sistem penjualan pada Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses pendataan penjualan.

    b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

    Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah dan memberikan solusi kepada pihak Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang serta anggotanya dalam melakukan proses pendataan, sehingga data penjualan dapat terkontrol dan berjalan dengan baik secara tepat dan akurat.

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

    1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai koperasi yang ada di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.
    2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
    3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

    Saran

    Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis Visual Basic ini penulisan memberikan saran sebagai berikut:

    1. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan menggunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
    2. Perlu adanya suatu peningkatan mutu dan kualitas serta informasi yang up to date sehingga dapat meningkatkan mutu sistem.
    3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul Tugas Akhir yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

    Kesan

    Selama melakukan penelitian di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saya mendapatkan ilmu dan pengalaman dan terima kasih kepada seluruh bagian di Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang

    DAFTAR PUSTAKA

    Ainiyah, Siti. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”. Aisyah, Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011. Darmawan, Deni, Fauzi, Nur Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Djatnika, Sri. 2015. Ekonomi Koperasi; Teori dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Gaol, Jimmy L, Chr. 2014. A-Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Grasindo. Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 2012. Halim. dalam jurnal Teknomatika Vol.1 No.3 (2011). <p>Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.

    Jogiyanto.2010. Analisis dan Desain.Yogyakarta: ANDI.

    Korniawan, Andri. 2011. “Analisa Dan Perancangan Informasi Penjualan Pada Koperasi Guru Kecamatan Sambirejo”. STMIK AMIKOM. Yogyakata.

    Martono Aris, Dina Fitria Murad, Padeli, “Desain dan Implementasi Data Warehouse Sebagai Pengukuran Kinerja”. CCIT Journal Vol.2 No.3, 2009. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

    Mulyandi, Rachman, Dini, Cyntia Ayu Wulan. 2014. Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi. Journal CCIT Vol. 7 No.2 (2014).

    Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

    Narko, 2011. Sistem Akuntansi, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

    Nurwati, Ana. 2007. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Koperasi Polres Metro Tangerang”.

    Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi.

    Oxfam, 2010. 200463 pada buku : Great Britain Gender Resources Package.

    Rahardja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3

    Rahayu, Nina. 2014. PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFÉ DAN RESTO.

    Rahmawati, Eva Dwi. 2012 “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Dan Penjualan Barang Berbasis Web Pada Koperasi Kosma 15 Di SMA Negeri 15 Tangerang”.

    Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

    Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta.

    Soemarso SR. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta.

    Susanti. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Berbasis Web Pada KPRI Winaya Bhakti”.

    Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.

    Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

    Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

    Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.

    Yadiati dan Ilham Wahyudi. 2010. Pengantar Akuntansi. Penerbit Penada Media Group. Jakarta.

    Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Kartu Bimbingan TA

    2. Validasi TA

    3. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

    4. Elisitasi Tahap I

    5. Elisitasi Tahap II

    6. Elisitasi Tahap III

    7. Final Draft Elisitasi

    8. Surat Permohonan Usulan Penelitian Tugas Akhir

    9. Formulir Seminar proposal

    10. Formulir Pertemuan Stakeholder

    11. Daftar Pertanyaan Wawancara

    12. Daftar Riwayat Hidup

    13. Katalog Produk

    14. Sertifikat Pelatihan REC

    15. Sertifikat Seminar IT

    16. Sertifikat TOEFL

    17. Sertifikat Seminar Internasional

    18. Sertifikat Prospek

    19. Surat Pernyataan Hibah.

    20. Surat Implementasi Projek

    21. Menghasilkan Artikel Jurnal Ilmiah

    22. Pengantar Observasi Tugas Akhir

    23. Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir

Contributors

Metta nurfitriani