TA1211372078: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Koperasi)
(Definisi Koperasi)
Baris 870: Baris 870:
  
 
<p>Buku ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi para pengambil keputusan gerakan koperasi di Indonesia, konsultan, manajer, mahasiswa, maupun para peneliti lainnya dalam mengembangkan  ilmu koperasi dan membangun koperasi di Indonesia.</p>
 
<p>Buku ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi para pengambil keputusan gerakan koperasi di Indonesia, konsultan, manajer, mahasiswa, maupun para peneliti lainnya dalam mengembangkan  ilmu koperasi dan membangun koperasi di Indonesia.</p>
 +
 +
===Tujuan Koperasi===
  
 
==Literature Review==
 
==Literature Review==

Revisi per 6 Februari 2016 05.38

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

ANGGOTA PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372078
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AHKIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 12 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si )
       
(Ruli Supriati, S.Kom )
NIP : XXXXX
       
NIP : XXXXXX

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 12 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 05062
   
NID : 08166

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORINGPENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIANANGGOTA

PADA SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENJUALAN UNTUK

MENGUKUR TINGKAT PEMBELIAN ANGGOTA

PADA KOPERASI SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211372078
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir (TA) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan perguruan tinggi Raharja, maupun diperguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211372078

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Koperasi sebagai salah satu bentuk organisasi yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan suatu informasi yang berorientasi pada sistem komputer. Komputer merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai alat penghitung dan juga sebagai alat efisiensi kerja yang berguna menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat, sehingga teknologi komputer ini menjadi suatu kebutuhan yang sudah sangat mendasar dan tidak dapat dipisahkan. Namun dalam hal ini seiring dengan berjalannya sistem ternyata masih dapat kekurangan kekurangan terhadap sistem yang sedang berjalan, Keadaan sistem penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan kertas dan buku sebagai media untuk melakukan proses pendataan, sehingga pada saat ingin mengisi daftar penjualan yang digunakan tidak efektif dan efisien. Berdasarkan kendala diatas, maka penulis ingin mengajukan perlu adanya suatu penyimpanan data yang terorganisir dengan baik melalui suatu aplikasi berbasis database yang memudahkan dalam hal pencarian data.

Kata Kunci: Pendataan Penjualan, Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, Sistem Informasi Penjualan.

ABSTRACT

Cooperative as a form of organization that are important in promoting economic growth. In the development of information technology today , it takes a computer -oriented information systems. The computer is a tool that serves as a counter and also as a useful tool work efficiency produce information quickly , precisely and accurately , so that computer technology has become a necessity because it is fundamental and can not be separated. However , in this case the system is still capable of passing the weaknesses of the current system , the state of the cooperative sales system SMA Yuppentek 1 Tangerang still using paper and books as a medium to make the process of data collection , so that at the time wanted to fill the list of sales being used are ineffective and inefficient. Based on the above constraints , the author would like to propose the need for data storage is organized through database -based application that facilitates data retrieval .

Keywords : Documenting sales , SMA Yuppentek 1 Tangerang Cooperative, Sales Information System.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah menganugerahkan nikmat sehat jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang diberi judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penjualan Untuk Mengukur Tingkat Pembelian Anggota Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang”. Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga (D3) Jurusan Manajemen Informatika di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja Informatika Tangerang.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha mencurahkan segenap pikiran dan kemampuan, namun penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimilki oleh penulis. Tanpa adanya bantuan, kritik dan saran yang penulis terima dari berbagai pihak, maka mustahil penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pembimbing lapangan yang telah bersedia meluangkan waktunya, dan memberikan saran serta petunjuk dengan sabar hingga selesainya penulisan penelitian ini.

Segala bantuan dan dukungan baik secara moral maupun material juga didapatkan penulis dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terimakasih terutama kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I , selaku Presiden Direktur STMIK Raharja
  2. Bapak Drs, Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja dan sekaligus dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis.
  5. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku pembimbing I
  6. Segenap dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membekali dan membantu penulis didalam meraih ilmu pengetahuan selama ini.
  7. Kedua Orang Tua, Kakak dan Adik penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
  8. Kepada sahabat dan rekan satu perjuangan (Finnike, Bella, Henny, Thalia, Adhitya, Muh Rizal dan Arga Wibowo), seluruh rekan – rekan satu angkatan 2012 yang saling memberi semangat dan semua yang membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Maaf apabila laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan semoga laporan ini bermanfaat. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Tangerang, ..... 2016
Metta Nurfitriani
NIM. 1211372078

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini kian berkembang pesat terutama dalam dunia kerja. Teknologi komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam membantu segala kegiatan operasional disegala bidang. Pemenuhan kebutuhan terhadap suatu informasi pada saat ini tidak lepas dari pemakaian dan pemanfaatan komputer. Dibandingkan dengan proses sebelumnya, dengan adanya sistem informasi berbasiskan komputer ini, maka pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif.

Kemajuan teknologi khususnya pada teknologi informasi tersebut tentu saja tidak bisa di serap dengan hanya mengandalkan cara-cara atau perangkat-perangkat yang lama. Perkembangan teknologi informasi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan organisasi dalam menghadapi persaingan yang serba ketat.

Koperasi adalah suatu lembaga ekonomi yang menjadi alat bagi orang-orang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya. Dasar kegiatan koperasi adalah kerjasama yang dianggap sebagai suatu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi masing-masing.

YUPPENTEK kepanjangan dari Yayasan Usaha Peningkatan Pendidikan Teknologi berdiri tangal 16 Januari 1968. Pada awalnya berdiri adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seiring dengan perkembangan industri di Tangerang.

Sistem penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang masih menggunakan cara manual dengan mencatat data penjualan menggunakan buku besar sehingga sering terjadi kesalahan pada waktu pendataan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, dengan adanya sistem absensi murid yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan murid.

Sistem monitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian anggota pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang menggunakan sistem teknologi komputer merupakan salah satu upaya untuk membantu kelancaran penjualan dan pendataan di koperasi, sehingga data yang di dapat lebih tepat dan akurat, sistem penjualan untuk anggota pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang saat ini perlu dirubah ke arah komputerisasi. maka dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini peneliti memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penjualan Untuk Mengukur Tingkat Pembelian Anggota pada Koperasi SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Merupakan penjabaran pada ruang lingkup permasalahan dan permasalahan yang dapat penuliskemukakan dalam pembuatan laporan Tugas akhir ini adalah :

  1. Bagaimana sistem penjualan di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang sedang berjalan saat ini ?

  2. Bagaimana sistem yang dirancang untuk memonitoring tingkat penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang ?

  3. Apakah sistem yang berjalan saat ini mampu menghasilkan laporan yang tepat dan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian hanya di batasi pada monitoring penjualan untuk mengukur tingkat pembelian anggota pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem penjualan di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang sedang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang sudah mampu memonitoring tingkat penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  3. Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini agar mampu menghasilkan laporan yangcepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

  1. Memberikan solusi sistem penjualan di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang terkomputerisasi.

  2. Memberikan solusi sistem yang mampu untuk memonitoring dan meningkatkan penjualan pada koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang.

  3. Memberikan solusi sistem yang mampu menghasilkan laporan yang cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung di koperasi SMAYuppentek 1 Tangerang yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan 1 No.1 difungsikan untuk melihat aktifitas anggota koperasi. Aktivitas berlangsung dari pukul 08.00 – 17.00 wib, dan dibantu oleh 2 orang untuk melakukan aktivitas di tempat tersebut.

  2. Wawancara

    Peniliti melakukan sesi tanya jawab kepada pihak Koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang yang diwakilkan oleh Bapak Syahrial selaku manajer di koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang. Dari wawancara yang saya lakukan dengan Bapak. Syachrial, saya memperoleh informasi yang saya butuhkan untuk melakukan penelitian ini.

  3. Studi Pustaka

    Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagaisumber yang tertulis.

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
  2. Analisis (Analysis) Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:
    1. Survey terhadap sistem yang berjalan,
    2. Analisa terhadap temuan survey,
    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final,
    4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
  3. Desain (Design) Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.
  4. Implementasi (Implementation) Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
  5. Pemeliharaan (Maintenance) Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Prototype

Dalam pembuatan software, dikenal beberapa metode untuk membuat software yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan software tersebut. Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final. Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototipe throw-away karena didalam pendekatan sistem prototipe ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Tugas Akhir ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem, definisi sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep sistem informasi, konsep dasar organisasi sistem, dan definisi-definisi yang berkaitan dengan absensi pegawai serta definisi pendukung lain seperti UML (Unified Modelling Language) dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan analisa-analisa yang meliputi : sejarah singkat koperasi SMA Yuppentek 1 Tangerang, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem usulan dan elisitasi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem yang berjalan berdasarkan bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “System” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Berikut definisi sistem menurut para ahli :

Menurut Tata Sutabri (2012:10) “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir salin berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Hartono (2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13) model umum sesbuah sistem terdiri dari input, proses, output. Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

2. Batasan Sistem (boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem (procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya.Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem akan berhasil bila mengenai sasaran.

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Pendapat Harun Al Rosyid (2011:45), bahwa yang dimaksud dengan perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang seharusnya diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dan sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis.

Menurut Tata Sutabri (2012:16) perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Aisyah (2011:203) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama ”System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut

    a. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

    b. Analisa Sistem

    Analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    c. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.


    Konsep Dasar Informasi

    Pengertian dari Konsep Dasar Informasi yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Berikut ini adalah definisi informasi :

    a. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka arti bagi si penerima”.

    b. Menurut Gordon B. Davis (2012:1), “Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

    c. Menurut McLoeod yang dikutib dari Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

    Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi.

    Kualitas Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:21) dalam bukunya Analisis Sistem Informasi, “Kualitas Informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka”. Konsep ini dikaitkan dengan konsep produk informasi yang menggunakan data sebagai masukan informasi didefenisikan sebagai data yang telah diolah sehingga memberikan makna bagi penerima informasi. Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis. Secara umum, dimensi kualitas informasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori :

    1. Intrinsik

    2. Konsektual

    3. Representasi

    4. Aksesibilitas atau keteraksesan

    Menurut Tata Sutabri (2012:30) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance).

    a. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencemirkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penenrima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    b. Tepat Waktu (timeline)

    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, megolah, dan mengirimkannya.

    c. Relevance (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    Fungsi Informasi

    Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.


    Nilai Informasi

    Menurut Gordon B. Davis (2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

    Menurut Tata Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

    Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

    a. Mudah Diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan teteapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjuka lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tidak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya beberapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

    f. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    g. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Dapat Dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informsi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak Ada Prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    j. Dapat Diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Teori Khusus

    Definisi-Definisi Terkait Dengan Penelitian

    Definisi Penjualan

    Definisi penjualan menurut Mulyadi (2010:202), “Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.”

    Menurut Wahdi (2011:1) penjualan atau pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan konsumen dengan pemasar melalui informasi. Informasi tersebut digunakan untuk berbagai hal, yaitu:

    1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah-masalah penjualan.

    2. Menghasilkan, menyaring, dan mengevaluasi kegiatan atau aktivitas penjualan.

    3. Memonitor kinerja pemasaran penjualan.

    4. Meningkatkan pemahaman penjualan sebagai suatu proses.

    Berdasarkan kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen secara kredit maupun tunai. Jadi secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila barang atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembelian.

    Pengertian Penjualan Tunai

    Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit.

    Menurut Narko (20011:71), “Penjualan tunai adalah apa bila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa.”

    Sedangkan menurut Yadiati dan Wahyu (2010:129), “Penjualan tunai adalah pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual melalui register kas.”

    Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya langsung melalui register kas atau bagian kassa. Sehingga, tidak perlu ada prosedur pencatatan piutang pada perusahaan penjual.

    Pengertian Penjualan Kredit

    Selain penjualan tunai, jenis penjualan lainnya adalah penjualan kredit. Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai penjualan kredit, diantaranya :

    1. Menurut Mulyadi (2010:210), “Sistem Penjualan Kredit adalah Penjualan kredit di laksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai denganorder yang di terima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut” penjualan kredit.

    2. Sedangkan menurut Soemarso (2010: 160) yaitu “Penjualan kredit adalah transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva.”

    Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit adalah suatu transaksi antara perusahaan dengan pembeli, mengirimkan barang sesuai dengan order serta perusahaan mempunyai tagihan sesuai jangka waktu tertentu yang mengakibatkan timbulnya suatu piutang dan kas aktiva.

    Definisi Pembelian

    Pembelian merupakan kegiatan utama untuk menjamin kelancaran transaksi penjualan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pembelian, perusahaan dapat secara mudah menyediakan sumber daya yang diperlukan organisasi secara efesien dan efektif.

    Menurut Setiadi (2010) perilaku membeli mengandung makna yakni kegiatan-kegiatan individu secara langsung terlibat dalam pertukaran uang dengan barang dan jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan tersebut. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh individu). Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir.

    Pengertian Pengukuran

    Pengukuran (measurement) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan sesuai dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur benda-benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak pastian dll.

    Menurut Zainal Arifin (2012) Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu.

    Jadi, Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya.

    Definisi Monitoring

    Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

    Menurut Oxfam 2012 pada buku Great Britain Gender Resources Package. “Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada dan untuk memeriksa bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis”.

    Definisi Koperasi

    Istilah koperasi berasal dari kata latin Cum yng berarti “dengan” dan operasi yang berarti “bekerja”. Dari kedua kata tersebut diperoleh kata koperasi yang artinya “bekerja dengan orang-orang lain, atau bekerja bersama-sama dengan orang lain, untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau hasil tertentu.

    Menurut Sri Djatnika (2015:50) “yaitu: Teori dan Manajemen merupakan salah satu buku terbaik yang ditulis mengenai koperasi. Buku ini dirancang sebagai buku pegangan di tingkat perguruan tinggi dengan berlandaskan konsep-konsep dan teori terkini dalam memenuhi kebutuhan materi pengajaran, khususnya mata kuliah Ekonomi Koperasi. Di samping itu, buku ini juga menjadi landasan ilmiah yang kuat bagi lembaga koperasi dalam menghadapi era globalisasi ekonomi saat ini.

    Dalam sistem pasar bebas saat ini, koperasi sebagai pelaku ekonomi dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dimilikinya, juga harus mampu meningkatkan keunggulan agar bisa memenangkan persaingan dengan tetap mengutamakan kesejahteraan anggotanya.

    Ilmu Koperasi lahir bersama dengan lembaga koperasi. Di negara-negara yang telah memiliki gerakan koperasi yang kuat, koperasi telah menjadi salah satu disiplin ilmu yang terus berkembang. Di Indonesia, beberapa orang masih beranggapan bahwa ilmu koperasi tidak terlalu memberikan manfaat dan hanya berpegang pada UUD 1945 Pasal 33 maupun Undang-undang Perkoperasian. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan berbeda untuk mengubah pemahaman mengenai manfaat ilmu koperasi yang sebenarnya.

    Edisi revisi ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya khususnya dari segi penerjemahan dan editorial. Pembahasan utama buku ini adalah mengenai hakikat keunggulan komparatif koperasi yang dikelompokkan dalam enam bab mulai dari konsep teoritis, hipotesis-hipotesis dasar koperasi, peran partisipasi anggota, analisis teori harga, analisis biaya transaksi dan kinerja komparatif, sampai dengan teori ketidakpastian koperasi.

    Buku ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi para pengambil keputusan gerakan koperasi di Indonesia, konsultan, manajer, mahasiswa, maupun para peneliti lainnya dalam mengembangkan ilmu koperasi dan membangun koperasi di Indonesia.

    Tujuan Koperasi

    Literature Review

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan


    Rancangan Prosedur

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    User Requirement

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Spesifikasi Basis Data

    Flowchart

    Rancangan Program

    Rancangan Prototipe

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Aplikasi Yang Digunakan

    Hak Akses

    Testing

    Evaluasi

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    Saran

    Kesan

    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Metta nurfitriani