|
|
Baris 111: |
Baris 111: |
| {{pagebreak}} | | {{pagebreak}} |
| | | |
− | <p align="center"><strong>BAB II</strong><br> | + | =<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>= |
− | <strong>LANDASAN TEORI</strong></p>
| + | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div> |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | ==Teori Umum== |
− | <li><strong>Teori Umum</strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | ===Konsep Dasar Perancangan=== |
− | <li>Konsep Dasar Perancangan<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul> | + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> |
− | <p>Menurut Kusrini, dkk dalam Susano (2016 : 378)[41], “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.” <br> | + | <p style="line-height: 2">Menurut Kusrini, dkk dalam Susano (2016 : 378)[41], “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.” |
− | Sedangkan menurut Bin dalam Haryanto dan Dede Koswara (2015 : 54)[15], “perancangan adalah merancang <em>output, input,</em> struktur <em>file, </em>program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.”<br>
| + | </p></div> |
− | Dari pengertian diatas dapat disimpulkan perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. <br>
| + | |
− | 2.1.2. Konsep Dasar Promosi </p>
| + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Bin dalam Haryanto dan Dede Koswara (2015 : 54)[15], “perancangan adalah merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.”</p></div> |
− | <ul> | + | |
− | <li>Pengertian Promosi<strong></strong></li>
| + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.</p></div> |
− | </ul> | + | |
− | <p>Menurut Swasta dalam Safrida (2015 : 4)[32], promosi adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba dan individu-individu. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk, dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut sebagai promosi.<br> | + | ===Konsep Dasar Promosi=== |
− | Menurut Zebua (2016 : 28)[46], “promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.”<br>
| + | |
− | Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran perusahaan, yang akan memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.</p>
| + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Tujuan Promosi<strong></strong></li>
| + | <p style="line-height: 2">'''1. Pengertian Promosi'''</p></div> |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Yuliana dan Rony Ika Setiawan (2015 : 49)[44], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu : </p>
| + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Swasta dalam Safrida (2015 : 4)[32], promosi adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba dan individu-individu. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk, dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut sebagai promosi.</p></div> |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Menginformasikan (<em>Informing</em>) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar. </li>
| + | <ol> |
− | <li>Membujuk Pelanggan Sasaran (<em>Persuading</em>) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu. </li>
| + | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">KMenurut Zebua (2016 : 28)[46], “promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.” |
− | <li>Mengingatkan (<em>Reminding</em>) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan. </li>
| + | </p></li> |
− | <li>Bentuk Promosi<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran perusahaan, yang akan memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. |
− | <p>Menurut Hurriyati dalam Dewi (2015 : 21 – 22)[9], ada beberapa bentuk promosi : </p>
| + | </p></li> |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Personal Selling</em></li>
| + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. </p>
| + | <p style="line-height: 2">'''2. Tujuan Promosi'''</p></div> |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Mass Selling</em></li>
| + | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Menurut Yuliana dan Rony Ika Setiawan (2015 : 49)[44], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu : |
− | </ul>
| + | </p></li> |
− | <p>Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama mass selling yaitu :</p>
| + | |
− | <ul>
| + | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">a. Menginformasikan (Informing) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar. |
− | <li>Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.</li>
| + | </p> |
− | <li>Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang, dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan 22 pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.</li>
| + | |
− | </ul>
| + | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">b. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu. |
− | <ul>
| + | </p></li> |
− | <li>Promosi Penjualan (<em>Sales Promotion</em>) </li>
| + | |
− | </ul>
| + | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">c. Mengingatkan (Reminding) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan. |
− | <p>Adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. </p> | + | </p></li> |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Hubungan Masyarakat (<em>Public Relation</em>) </li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Direct Marketing</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct <em>marketing</em>, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Word of Mouth</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Pentingnya penyerahan dan komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis jasa. Penelitian atas rekomendasi perseorangan melalui <em>word of mouth</em> menjadi salah satu sumber penting, dimana orang yang menyampaikan rekomendasi secara perseorangan sering kali lebih disukai sebagai sumber informasi. </p>
| + | |
− | <p> </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar Informasi<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <li>Pengertian Data</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut <em>Webster New World Dictionary</em> dalam Zulfikar dan I Nyoman Budiantara (2015 : 96)[47], data adalah <em>things known or assumed</em>, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat.<br>
| + | |
− | Menurut Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014 : 181)[18], data adalah fakta – fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis. Namun dalam teknik komputer biasa dikatakan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun suatu konsep.<br>
| + | |
− | Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan, berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Definisi Informasi<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Alannita <em>dan I. Gusti Ngurah Agung Suaryana</em> (2014 : 36)[3], menyatakan informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan.<br>
| + | |
− | Sedangkan menurut Hutahaean (2015 : 9)[17], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian (<em>event</em>) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu. <br>
| + | |
− | Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Jenis – Jenis Informasi<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut O’Brien dalam Sunarya, dkk (2013 : 81)[40], jenis – jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Informasi Manajerial</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Informasi Manajerial, informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Sumber Informasi</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Sumber Informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (<em>profile</em>), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Informasi Rutinitas</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Informasi Rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Kualitas Informasi<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Parker dalam Tyoso (2016 : 33)[43], informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Ketersediaan (<em>Availability</em>),informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (<em>database</em>) yang terorganisasi rapi.<strong></strong></li>
| + | |
− | <li>Mudah Dipahami (<em>Comprehensibility</em>), informasi yang berbelit – belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.<strong></strong></li>
| + | |
− | <li>Relevan (<em>Relevant</em>), berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar – benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.<strong></strong></li>
| + | |
− | <li>Bermanfaat (<em>Benefits</em>), informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk – bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.<strong></strong></li>
| + | |
− | <li>Tepat Waktu (<em>Being On/In time</em>),informasi harus tersedia tepat pada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.<strong></strong></li>
| + | |
− | <li>Keterandalan (<em>Reliability</em>), informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak – pihak yang dapat dipercaya.<strong></strong></li>
| + | |
− | <li>Akurat (<em>Accuracy</em>),informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.<strong></strong></li>
| + | |
− | <li>Konsisten (<em>Consistent</em>),informasi tidak bermuatan hal – hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Nilai Informasi<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Hutahaean (2015 : 11 – 12)[17], “nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.”<br>
| + | |
− | Maka biaya informasi terdiri dari :</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Biaya Perangkat Keras</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Biaya Untuk Analisis</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Biaya ini setengah berubah atau semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Biaya Perubahan</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Biaya Operasi</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya <em>variable</em> dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Fungsi Informasi </li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Hutahaean (2015 : 9)[17], fungsi informasi utamanya adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar Media </li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Maimunah dalam Sunarya, dkk (2013 : 80)[40], “media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada <em>public </em>dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.”<br>
| + | |
− | Sedangkan menurut Miarso dalam Setyono, dkk (2013 : 120)[37], mengartikan media sebagai wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.” <br>
| + | |
− | Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana, perantara dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan suatu pesan dan gagasan kepada penerima. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Pengertian <em>Storyboard</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Irawan dalam Rahman (2015 : 8)[29], “<em>storyboard </em>adalah coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut<strong> </strong>dan pergerakan kamera.”<br>
| + | |
− | Menurut Javandalasta dalam Yuliastomo dan Ramadhian Agus Triono (2014 : 13)[45], <em>storyboard </em>adalah gambar ilustrasi adegan. Merupakan salah satu bentuk upaya sutradara menerjemahkan bahasa tulisan skenario kedalam bahasa gambardan untuk memudahkan kegiatan <em>shooting</em> itu sendiri dengan dijelaskannya posisi adegan, dialog, serta pekerjaan-pekerjaan lainnya. Gambar ilustrasi ini dirancang oleh sutradara bekerjasama dengan kru yang lain (missal penata fotografi), dan dilakukan oleh seorang juru gambar yang disebut <em>storyboard artist</em>. Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film digunakan untuk mempermudah<strong> </strong>pengambilan gambar.<br>
| + | |
− | Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan <em>storyboard</em> adalah coretan gambar/sketsa ilustrasi adegan digunakan untuk mempermudah<strong> </strong>pengambilan gambar serta berisi catatan mengenai adegan, <em>sound</em>, sudut<strong> </strong>dan pergerakan kamera.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Pengertian Analisis SWOT </li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Marimin dalam Suhudi, dkk (2014 : 54)[39] analisis SWOT adalah suatu cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumusukan strategi perusahaan. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal <em>strengths</em> dan <em>weaknesses</em> serta lingkungan eksternal <em>oportunities</em> dan <em>threats</em> yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT didahului dengan indentifikasi posisi perusahaan melalui evaluasi nilai faktor eksternal. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Strengths</em> (Kekuatan), merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.</li>
| + | |
− | <li><em>Weakness</em> (Kelemahan), merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.</li>
| + | |
− | <li><em>Opportunities</em> (Peluang), merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.</li>
| + | |
− | <li><em>Threats</em> (Ancaman), merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Rangkuti dalam Saputro, dkk (2016 : 164)<a href="https://widuri.raharja.info/index.php/SI1321474547#cite_note-Saputro.2C_Alfredo_Slamet.2C_Kadarisman_Hidayat_dan_Edy_Yulianto._2016._Perencanaan_Strategi_Pemasaran_Paket_Data_Kampus_Dalam_Persaingan_Di_Bidang_Paket_Data_Internet_.28Studi_Kasus_Pada_PT._Telkomsel_Cabang_Malang.29._Jurnal_Administrasi_Bisni">[33]</a> menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah kegiatan membandingkan antara faktor eksternal <em>Opportunity</em> (Peluang) dan <em>Threats</em> (Ancaman) dengan faktor internal <em>Strength</em> (Kekuatan) dan <em>Weakness</em> (Kelemahan).<br> | + | |
− | Menurut dua pegertian diatas maka dapat disimpulkan analisis SWOT adalah cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis, ada empat faktor dalam analisis SWOT diantaranya faktor eksternal <em>Opportunity</em> (Peluang) dan <em>Threats</em> (Ancaman) dengan faktor internal <em>Strength</em> (Kekuatan) dan <em>Weakness</em> (Kelemahan).</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><strong>Teori Khusus</strong></li>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar <em>Video</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Effendy (2014 : 12)[11], video merupakan format berbahan dasar pita magnetik yang digunakan untuk keperluan profesional seperti stasiun televisi maupun keperluan pribadi. Pita magnetik yang terdapat dalam kaset video bisa merekam gambar dan suara dengan baik, sementara film hanya dapat merekam gambar. <br>
| + | |
− | Menurut Smaldino, dkk dalam Sari dan Sahat Siagian (2013 : 7)[35], “video adalah “<em>the storage of audio visuals and their display on television-type screen</em>” yang diartikan penyimpanan atau perekaman gambar dan suara yang penayangannya pada layar televisi.”<br>
| + | |
− | <em>Video</em> dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah tampilan <em>audio visual</em> yang bisa dipahami. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar <em>Multimedia Audio Visual and Broadcasting</em><strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <li>Pengertian Multimedia</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Vaughan dalam Saputro dan Dhanar Intan Surya Saputra (2014 : 157)[34], multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif. <br>
| + | |
− | Menurut Diartono dalam Hartono dan Daniel Rudjiono (2015 : 3)[14], multimedia adalah kombinasi dari penggunaan beberapa media seperti film, <em>slide</em>, musik, penerangan dengan <em>text</em>, <em>image</em>, khususnya untuk tujuan pendidikan, dan hiburan. Unsur-unsur seperti teks, <em>audio</em> (narasi, dialog, <em>sound effect</em>), musik, film, <em>video</em>, fotografi, animasi dan grafik merupakan media pendukung yang tergantung dan terintegrasi menjadi satu kesatuan karya multimedia. <br>
| + | |
− | Maka dapat disimpulkan <em>multimedia</em> adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, <em>audio</em>, dan <em>video</em> yang tergantung dan terintegrasi menjadi satu kesatuan karya multimedia.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Pengertian <em>Audio Visual</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Rahman dalam Hastuti dan Yudi Budianti (2014 : 34 – 35)[35], “<em>audio visual </em>adalah suatu peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.”<br>
| + | |
− | Menurut Sanjaya dalam Siamsih (2014 : 21)[16], <em>audio visual</em> adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.<br>
| + | |
− | Dapat disimpulkan bahwa audio visual mengandung arti media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat dilihat atau ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Pengertian <em>Broadcasting</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Faradiba (2015 : 28)[12], penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.<br>
| + | |
− | Menurut Budiman (2015 : 111)[6], penyiaran bersifat tersebar kesemua arah (broad) yang dikenal sebagai <em>omnidirectional</em>. Dari definisi sifat penyiaran tersebut dapat diketahui bahwa semua sistem penyiaran yang alat penerima siarannya harus dilengkapi dengan satu unit <em>decorder</em>, adalah kurang sejalan dengan definisi <em>broadcasting</em>. <br>
| + | |
− | Sehingga dapat disimpulkan bahwa <em>broadcasting</em> adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa bersifat tersebar kesemua arah (broad) yang dikenal sebagai <em>omnidirectional</em>. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Pengertian Sinopsis</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Rahmania (2013 : 9)[30], sinopsis adalah ringkasan cerita dari alur yang panjang menjadi cerita singkat namun dapat menjelaskan secara keseluruhan cerita tersebut. Suatu <strong>sinopsis</strong> yang berkualitas adalah suatu rangkaian ringkasan yang singkat namun mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan, sehingga meski hanya singkat orang akan lebih mudah memahami alur cerita yang sesungguhnya.<br>
| + | |
− | Sedangkan menurut Iskandar, dkk (2014 : 12)[19], “sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.” <br>
| + | |
− | Kesimpulan dari dua pengertian diatas ialah sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar namun dapat menjelaskan secara keseluruhan cerita tersebut. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Pengertian Naskah<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013 : 23)[25], “naskah dalam bahasa latin <em>manuscript </em>berisi spesifikasi suatu penyajian dalam setiap medium. <em>Script </em>terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta<strong> </strong>bagian “ bagian kegiatan.” <br>
| + | |
− | Menurut Sutrisno danAziz Ahmadi (2014 : 26)[42], “naskah (<em>script</em>) dalam pembuatan video, sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pembuatan video. Naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar<strong> </strong>dan pengeditan gambar.”<strong></strong><br>
| + | |
− | Kesimpulan dari dua pengertian diatas naskah terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta<strong> </strong>bagian – bagian kegiatan yang dibuat sebelum proses pengambilan gambar<strong> </strong>dan pengeditan gambar. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar Produksi<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Tino dalam Fatimah (2015 : 38 – 40)[15], proses produksi<strong> </strong>sebuah film terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :<strong> </strong></p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Preproduction</em> (Praproduksi)<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Tahap praproduksi merupakan tahap persiapan dalam membuat sebuah film. Hal-hal yang harus disiapkan dalam tahap ini adalah : menetapkan sebuah skenario yang disepakati bersama sebagai draf skenario akhir; pembedahan skenario (<em>scenario breakdown</em>); pembuatan papan produksi (<em>production strip board</em>); pembuatan jadwal; membuat perkiraan anggaran; memanggil kru (<em>recruitment</em>); pencarian lokasi; perijinan; pencarian pemain (<em>casting</em>); tanda tangan kontrak kerja; latihan; dan pembuatan <em>call</em><strong> </strong><em>sheet </em>(jadwal <em>shooting</em>).<strong> </strong></p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Production</em> (Produksi)<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Tahap produksi merupakan tahap eksekusi sesuai dengan persiapan yang ada. Tahap ini terdiri dari pengambilan gambar (<em>shooting</em>), membuat laporan harian produksi, serta pengecekan hasil gambar dan suara yang diambil. Semua kru produksi dalam tahap produksi menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai kesepakatan. Fokus atau target dari tahap produksi adalah bahan atau materi, seperti gambar dan<strong> </strong>suara, untuk <em>editing </em>pada tahap pascaproduksi.<strong> </strong></p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Postproduction</em> (Pascaproduksi)<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Tahap yang dilakukan setelah proses produksi berlangsung<strong> </strong>adalah pascaproduksi. Hasil dari produksi tersebut diproses kembali dalam tahap ini. Pascaproduksi terdiri dari proses<strong> </strong>penyuntingan (<em>editing</em>) dan pendistribusian.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar Aplikasi Penunjang <em>Video</em><strong></strong></li>
| + | |
− | <li><em>Adobe</em> <em>Photoshop CS</em><em>3</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Agustina dan Ade Chandra (2017 : 25)[2], <em>Adobe Photoshop </em>adalah <em>software </em>(perangkat lunak) buatan <em>Adobe Systems </em>yang digunakan untuk pengeditan foto/gambar, termasuk pembuatan efek grafis. <em>Adobe Photoshop </em>sering digunakan oleh <em>fotografer digital </em>dan perusahaan iklan (<em>advertising</em>).<br>
| + | |
− | Saat pertama kali menjalankan <em>Photoshop CS6</em>, maka akan ditampilkan sebuah jendela program seperti gambar dibawah ini :<br>
| + | |
− | <strong> </strong><br>
| + | |
− | <strong>Gambar 2.</strong><strong>1</strong><strong>. Tampilan Jendela <em>Adobe Photoshop CS</em></strong><strong><em>3</em></strong></p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> <em>Panel Tools</em> merupakan bagian yang memuat <em>tool – tool</em> untuk menggambar, menyeleksi, memodifikasi, dan memanipulasi objek foto atau gambar.</li>
| + | |
− | <li> <em>Panel Control/Option Bar</em> merupakan bagian yang menampilkan daftar tombol perintah tambahan untuk memaksimalkan kinerja dari peranti terpilih. Tombol – tombol perintah yang ditampilkan pada bagian ini berubah – ubah menyesuaikan dengan <em>tool</em> yang dipilih pada bagian panel <em>Tools</em>.</li>
| + | |
− | <li><em> Menu Bar</em> merupakan bagian yang memuat menu – menu perintah yang pada dasarnya untuk menjalankan perintah – perintah manajemen <em>file</em>, perintah untuk mengaolah <em>layer</em> dan dokumen, serta memuat perintah lain untuk memberi efek <em>filter</em> dan mengatur tampilan panel.</li>
| + | |
− | <li> <em>Workspace Switcher</em> merupakan bagian yang digunakan untuk mengubah tampilan lembar kerja sesua dengan kebutuhan kerja, seperti untuk keperluan <em>Essentials</em>, <em>Photography</em>, <em>Painting</em>, dan <em>Typography</em>. Dapat juga mengatur format tampilan lembar kerja sendiri sesuai kebutuhan dan kenyamanan kerja, serta menyimpan tampilan lembar kerja tersebut.</li>
| + | |
− | <li> <em>Dock Panel</em> merupakan bagian yang menampung panel – panel yang berisi serangkaian perintah dan parameter untuk mengolah dan memanipulasi objek gambar. Tidak semua panel yang dimiliki oleh <em>Photoshop CS6</em> tampil pada bagian <em>dock panel</em> ini. Dapat menampilkan/menyembunyikan panel – panel <em>Photoshop CS6</em> dengan menggunakan perintah menu <em>Windows</em> dan pilih nama panel yang ingin di tampilkan/disembunyikan.</li>
| + | |
− | <li> Jendela Dokumen merupakan lembar kerja utama yang menampilkan objek gambar atau foto yang sedang dimanipulasi. Jendela dokumen ini memiliki elemen yang disebut dengan <em>tab</em> dokumen yang terletak pada bagian atas dan berisi nama – nama dokumen yang sedang aktif.</li>
| + | |
− | <li> <em>Tab</em> dokumen merupakan bagian yang menampung nama – nama dokumen yang sedang aktif, dimana dapat mengklik nama dokumen tersebut untuk membuka dokumen yang akan dikerjakan.</li>
| + | |
− | <li> Jendela <em>Timeline</em> merupakan bagian yang digunakan untuk membuat animasi dan mengatur jalannya animasi yang sedang dikerjakan.</li>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Adobe Premier CS3<strong></strong></em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Sastrawan, dkk (2017 : 4)[40],<em> Adobe Premiere Pro </em>adalah program <em>Video Editing</em> yang dikembangkan oleh <em>Adobe</em>. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya <em>Adobe Premiere Pro </em>merupakan program pengolah <em>video</em> pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, <em>Broadcasting</em>, dan Pertelevisian.<br>
| + | |
− | <strong></strong><br>
| + | |
− | <strong>Gambar 2.</strong><strong>2.</strong><strong> Tampilan Jendela <em>Adobe Premier</em></strong><strong><em>e CS 3</em></strong></p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Adobe</em> <em>After Effect</em><em> CS 6</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Daniel (2015 : 23 - 24)[8], <em> Adobe After Effect </em>adalah program pengolah <em>video editing</em>. <em>Adobe After Effect </em>adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek khusus dalam pembuat video acara -acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri. Berikut ini cara membuat lembar kerja baru di <em>Adobe After Effect </em>pada <em>Windows </em>Klik <em>Start </em>>> <em>All Program </em>>> <em>Adobe After Effect </em>maka anda akan melihat tampilan seperti ini : </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Menu Utama<strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Tempat kumpulan menu – menu untuk mengakses fitur yang ada <em>di After Efect </em>terdiri dari <em>File, Edit, Composite, Layer, Effect, Animation</em>, dll.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> <em>Tool Bar</em><strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Tempat alat – alat untuk <em>Edit Video </em>nantinya seperti <em>Zoom, Teks, Shape, Clone</em>.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> <em>Library</em> dan <em>Effect View</em><strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Tempat <em>file source </em>dan juga tampilan efek yang akan dimunculkan di <em>Video</em> anda. Ini adalah tempat semua import Komposisi<em>, Video, Audio, Graphics</em>.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Kumpulan <em>Pallete</em><strong></strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Ada beberapa seperti <em>Time, Audio</em>, Efek dll. Ini panel yang besar namun<strong></strong>tidak sepenuhnya diperlukan untuk pengguna dasar.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Komposisi</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menampilkan isi frame untuk komposisi yang dipilih.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Detail Efek dan <em>Layer</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Seperti halnya program desain grafis lainnya, <em>palette </em>ini digunakan untuk navigasi anda dalam mengedit video serta memberikan sentuhan permainan <em>layer mode, blends mode </em>maupun <em>masking</em> untuk menggabungkan dua gambar atau lebih sehingga terlihat menjadi satu tampilan animasi. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> <em>Timeline</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p><em>Timeline </em>adalah fungsinya menampilkan durasi dan panjang <em>video</em> serta tampilan <em>layer </em>dan <em>keyframe</em>.<br>
| + | |
− | <strong> </strong><br>
| + | |
− | <strong>Gambar 2.1</strong><strong>.</strong><strong> Tampilan Jendela <em>Adobe </em></strong><strong><em>after effek CS 6</em></strong><strong></strong></p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar Elisitasi</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Sommerville dalam Prastomo (2014 : 166)[28], “elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.” Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu : </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara. </li>
| + | |
− | <li>Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :</li>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> M pada MDI berarti <em>Mandatory </em>(penting). Maksudnya <em>requirement </em>tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.</li>
| + | |
− | <li> D pada MDI berarti <em>Desireable</em>. Maksudnya <em>requirement </em>tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika <em>requirement </em>tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</li>
| + | |
− | <li> I pada MDI berarti <em>Inessential</em>. Maksudnya <em>requirement </em>tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <li>Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua <em>requirement </em>dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua <em>requirement </em>yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :</li>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> T artinya <em>Technical</em>, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan <em>requirement </em>tersebut dalam sistem yang diusulkan?</li>
| + | |
− | <li> O artinya <em>Operational</em>, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan <em>requirement </em>tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?</li>
| + | |
− | <li> E artinya <em>Economy</em>, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun <em>requirement </em>tersebut didalam sistem?</li>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Konsep Dasar <em>Literature Review</em><strong> </strong></li>
| + | |
− | <li>Pengertian <em>Literature Review</em><strong> </strong></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Find dalam Mwanga (2015 : 20)[26], <em>a literature review is a systematic, explicit, and reproducible method for identifying, evaluating, and synthesizing the existing body of completed and recorded work produced by researchers, scholars, and practitioners.</em><br> | + | |
− | (Kajian pustaka adalah metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan sintesis tubuh yang ada pekerjaan selesai dan rekaman yang diproduksi oleh para peneliti, sarjana dan praktisi). <br>
| + | |
− | Menurut Machi dalam Kargbo (2015 : 12)[21], <em>a literature review is a sensibly argued case based on a broad understanding of a state of knowledge about a study topic. It is a well thought-out way to re-search a topic.</em><br>
| + | |
− | (Kajian pustaka adalah kasus bijaksana dikatakan didasarkan pada pemahaman yang luas dari negara pengetahuan tentang topik penelitian. Itu adalah dipikirkan cara untuk penelitian topik dengan baik).<br>
| + | |
− | Dari dua pengertian diatas maka <em>literature review</em> adalah metode sistematis, eksplisit dan diulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan didasarkan pada pemahaman tentang topik penelitian.</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Jenis Penelitian</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Menurut Abdullah (2015 : 19)[1], belum ada kesepakatan dikalangan para ahli penelitian berkenaan dengan jenis penelitian ini, sebab perbedaan sudut pandang menyebabkan berbeda jenis penelitian. Diantara pengelompokan dan jenis penelitian yang sudah ada adalah :</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li> Menurut bidangnya jenis penelitian terbagi atas : penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian bahasa, dan sebagainya.</li>
| + | |
− | <li> Menurut tempatnya : penelitian labolatorium, penelitian perpustakaan, penelitian kancah.</li>
| + | |
− | <li> Berdasarkan penggunaannya : penelitian murni dan penelitian terapan.</li>
| + | |
− | <li> Menuruttujuan umumnya : penelitian eksploratif, penelitian development, dan penelitian verifikatif.</li>
| + | |
− | <li> Menurut pendekatannya : penelitian longitudinal, dan penelitian <em>cross sectional</em>.</li>
| + | |
− | <li> Menurut tarafnya : penelitian deskriptif dan inferensial.</li>
| + | |
− | <li> Menurut paradigmanya : penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.</li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p> </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li><em>Literature Review</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Dari beberapa hasil tinjauan peneliti mendapatkan beberapa <em>literature r</em><em>e</em><em>view</em>, di antaranya sebagai berikut : </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Penelitian yang di lakukan oleh Yogi Agus Sucahyo (2013)[27], yang berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG Pengenalan dunia pendidikan dengan teknologi informasi multimedia saat ini sangat di perlukan, karena sebagai sarana informasi untuk para calon-calon siswa orang tua siswa atau bahkan orang-orang yang mempunyai kepentingan dengan pihak sekolah. Informasi ini sangat di butuhkan oleh para calon siswa atau siswi yang akan masuk sekolah barunya. Sehingga calon siswa dapat mengetahui berbagai fasilitias yang ada pada sekolah barunya.</li>
| + | |
− | <li>Penelitian yang di lakukan oleh Ani Fitriyani (2016)[4], yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI DI SMK RICARDO AUTO MACHINE KOTA TANGERANG”. sekolah yang terbilang baru dan masih mnggunakan media lisan dan tulisan, pameran pendidikan dan <em>website </em>namun media tersebut kurang efektif untuk menginformasikan dan memperkenalkan SMK Ricardo Auto Machine Kota Tangerang, maka pihak sekolah membutuhkan media <em>video profile </em>untuk menunjang berbagai kegiatan seperti menginformasikan kepada masyarakat luas khususnya untuk siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP). </li>
| + | |
− | <li>Research conducted by Roya Choupani, Stephan Wong, and Mehmet Tolun, entitled Spatial Multiple Description Coding for Scalable Video Streams, (2014)[7], World Multimedia and Broadcasting is a world that is very familiar with elekrtonika and advanced technology. This is attested by the design of promotional media and information increased following the demands of rapid technological developments with their varied information media such as visual communication design. </li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Penelitian yang dilakukan oleh Roya Choupani, Stephan Wong, dan Mehmet Tolun, berjudul spasial beberapa Deskripsi Coding untuk Scalable Video Stream, (2014) [7] dunia Multimedia dan penyiaran adalah dunia yang sangat akrab dengan elekrtonika dan maju teknologi. Ini di buktikan dengan desain media promosi dan informasi meningkat mengikuti tuntutan perkembangan teknologi yang cepat dengan mereka bervariasi informasi media seperti desain komunikasi visual. </p> | + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Research conducted by Christian Di Laura, Diego Pajuelo, and Guillermo Kemper Steganography entitled A Novel Technique for SDTV-H.264 / AVC Encoded Video. School of Electrical Engineering, Peruvian University of Applied Sciences, (2016)[10], each agency or institution that in the future want development towards more advanced in quality and quantity in the end would require a supporting instrument for conveying information promotion programs that have been planned, of course, there must be a means of supporting the communicative value and effective. </li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Penelitian yang dilakukan oleh Christian Di Laura, Diego Pajuelo, dan Steganografi Kemper Guillermo berjudul A Novel teknik untuk SDTV-H.264 / Video AVC yang disandikan. Sekolah teknik elektro, Peru Universitas ilmu terapan, (2016) [10], setiap badan atau lembaga yang di masa depan pembangunan menuju lebih maju dalam kualitas dan kuantitas pada akhirnya akan memerlukan alat pendukung untuk menyampaikan informasi program-program promosi yang telah direncanakan, tentu saja, harus ada sarana penunjang nilai komunikatif dan efektif. </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Penelitian yang di lakukan oleh Riri Mahmuriyah (2016)[31], yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE GUNA MENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK HARAPAN JAYA KOTA TANGERANG”. pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempererat pembangunan dewasa ini. Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.</li>
| + | |
− | <li><em>Research conducted by Youssef Lahbabi, El Hassan Ibn Elhaj, and Ahmed Hammouch, entitled Adaptive Scalable Streaming of Videos over P2PTV, (2015)</em><em>[</em><em>22</em><em>]</em><em>, World Multimedia and Broadcasting is a world that is very familiar with elekrtonika and advanced technology. This is attested by the design of promotional media and information increased following the demands of rapid technological developments with their varied information media such as visual communication desig</em><em>n.</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Penelitian yang dilakukan oleh Youssef Lahbabi, El Hassan Ibn Elhaj, dan Ahmed Hammouch, berjudul adaptif Scalable Streaming dari video atas P2PTV, (2015) [22], dunia Multimedia dan penyiaran adalah dunia yang sangat akrab dengan elekrtonika dan teknologi maju. Ini di buktikan dengan desain media promosi dan informasi meningkat mengikuti tuntutan perkembangan teknologi yang cepat dengan mereka bervariasi informasi media seperti desain komunikasi visual</p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Penelitian yang di lakukan oleh Siti Kholipah M (2016)[22], yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO COMPANY PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK PUTRA TAMA MANDIRI”. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Penyebaran informasi tersebar melalui media cetak atupun media elektronik berbentuk multimedia, dari media itulah masyarakat dapat memperoleh informasi. </li>
| + | |
− | <li>Research conducted by Ivaylo Atanasov and Evelina Pencheva, entitled Model Aspects of Open Access to Multimedia Broadcast Services in the Evolved Packet System, (2015)[5] Today, the proliferation of computers in the field of multimedia help mankind in this century to be able to interact better. With multimedia humans have a wide variety of media to communicate with other humans. But today people more opt-based audio-visual media </li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Penelitian yang dilakukan oleh Ivaylo Atanasov dan Evelina Pencheva, berjudul Model aspek akses terbuka ke Layanan Multimedia siaran dalam sistem paket berevolusi, (2015) [4] hari ini, proliferasi komputer di bidang multimedia bantuan manusia dalam hal ini abad untuk dapat berinteraksi lebih baik. Dengan multimedia manusia memiliki berbagai media untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Tapi hari ini orang-orang lebih memilih berbasis media audiovisual </p>
| + | |
− | <ul>
| + | |
− | <li>Penelitian yang di lakukan oleh Siti Juaeriyah (2016)[20], yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE GUNA PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK PGRI 11 CILEDUG KOTA TANGERANG”. pengembangan dan penambahan media promosi yang diinginkan dalam target pemasaran yang telah diprogramkan. Untuk media komunikasi video <em>profile </em>yaitu suatu karya video atau gambar yang dikemas berupa video profile SMK PGRI 11 Ciledug Kota Tangerang, video profile yang merupakan sebagai media yang dapat di jadikan aset sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari m<a name="_GoBack"></a>asyarakat. </li>
| + | |
− | <li><em>Research conducted by Manocha (2014)</em>[24] <strong><em>“ROI Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram”</em></strong><em>. Object Tracking is one of the most challenging subjects in the field of computer vision, surveillance, traffic monitoring, video compression etc. The aim of object tracking is to find a moving object in a video frames sequence. Normally a video tracking system combines three stages of data tracking; object extraction, object recognition & tracking. We propose an approach for tracking object in a single frame in which a centre point of object is taken as focus component. The histogram profile based object representations are updated by changing kernels. To enhance localization of the tracked object some region bounding structure information is added to the method of tracking. This method is successfully adjusted with moving camera, Partial occlusions and changing scale and orientation of target have overcome the need of background subtraction making it more efficient. Some main applications are: surveillance application, control application and analysis application.</em></li>
| + | |
− | </ul>
| + | |
− | <p>Penelitian yang dilakukan oleh Manocha (2014) [24] "ROI berbasis Video objek pelacakan menggunakan berarti Kernel profil dari Histogram". Objek pelacakan adalah salah satu mata pelajaran yang paling menantang di bidang komputer visi, pengawasan, lalu lintas pemantauan, video kompresi dll. Tujuan dari objek pelacakan adalah untuk menemukan sebuah objek bergerak dalam urutan video frame. Biasanya video sistem pelacakan menggabungkan tiga tahap data pelacakan; objek ekstraksi, objek pengakuan & pelacakan. Kami mengusulkan pendekatan untuk melacak objek dalam satu frame di mana titik pusat objek diambil sebagai fokus komponen. Profil histogram berbasis objek representasi diperbarui dengan mengubah kernel. Untuk meningkatkan lokalisasi objek dilacak beberapa wilayah yang berlari informasi struktur ditambahkan ke metode pelacakan. Metode ini berhasil disesuaikan dengan bergerak kamera, sebagian occlusions dan perubahan skala dan orientasi target telah mengatasi kebutuhan pengurangan latar belakang yang membuatnya lebih efisien. Beberapa aplikasi utama: surveillance aplikasi, aplikasi kontrol dan aplikasi analisis.</p>
| + | |