Si1221472888: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 111: Baris 111:
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  
<p align="center"><strong>BAB II</strong><br>
+
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
  <strong>LANDASAN TEORI</strong></p>
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
<ul>
+
 
  <ul>
+
==Teori Umum==
    <li><strong>Teori Umum</strong></li>
+
 
  </ul>
+
===Konsep Dasar Perancangan===
  <li>Konsep Dasar Perancangan<strong></strong></li>
+
 
</ul>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p>Menurut Kusrini, dkk dalam Susano (2016 : 378)[41], &ldquo;perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.&rdquo; <br>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Kusrini, dkk dalam Susano (2016 : 378)[41], “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.
  Sedangkan menurut Bin dalam Haryanto dan Dede Koswara (2015 : 54)[15], &ldquo;perancangan adalah merancang <em>output, input,</em> struktur <em>file, </em>program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.&rdquo;<br>
+
</p></div>
  Dari pengertian diatas dapat disimpulkan perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. <br>
+
 
  2.1.2.   Konsep Dasar Promosi </p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Bin dalam Haryanto dan Dede Koswara (2015 : 54)[15], “perancangan adalah merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.”</p></div>
<ul>
+
 
  <li>Pengertian Promosi<strong></strong></li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.</p></div>
</ul>
+
 
<p>Menurut Swasta dalam Safrida (2015 : 4)[32], promosi adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba dan individu-individu. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk, dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut sebagai promosi.<br>
+
===Konsep Dasar Promosi===
  Menurut Zebua (2016 : 28)[46], &ldquo;promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.&rdquo;<br>
+
 
  Maka dapat disimpulkan  bahwa promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran perusahaan, yang akan memberikan  informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang  ditawarkan oleh perusahaan.</p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<ul>
+
 
  <li>Tujuan Promosi<strong></strong></li>
+
<p style="line-height: 2">'''1. Pengertian Promosi'''</p></div>
</ul>
+
 
<p>Menurut Yuliana dan  Rony Ika Setiawan  (2015 : 49)[44],  ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu : </p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Swasta dalam Safrida (2015 : 4)[32], promosi adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba dan individu-individu. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk, dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut sebagai promosi.</p></div>
<ul>
+
 
  <li>Menginformasikan (<em>Informing</em>) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu  produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan  perubahan harga kepada pasar. </li>
+
<ol>
  <li>Membujuk Pelanggan  Sasaran (<em>Persuading</em>) membentuk pilihan merk, mengalihkan  pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk  dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu. </li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">KMenurut Zebua (2016 : 28)[46], “promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.
  <li>Mengingatkan (<em>Reminding</em>) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan  dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang  menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan. </li>
+
</p></li>
  <li>Bentuk Promosi<strong></strong></li>
+
 
</ul>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran perusahaan, yang akan memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
<p>Menurut  Hurriyati dalam Dewi (2015 : 21 – 22)[9], ada beberapa  bentuk promosi : </p>
+
</p></li>
<ul>
+
 
  <li><em>Personal Selling</em></li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
</ul>
+
 
<p>Adalah komunikasi langsung (tatap muka)  antara penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap  produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. </p>
+
<p style="line-height: 2">'''2. Tujuan Promosi'''</p></div>
<ul>
+
 
  <li><em>Mass Selling</em></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Menurut Yuliana dan Rony Ika Setiawan (2015 : 49)[44], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu :  
</ul>
+
</p></li>
<p>Merupakan pendekatan yang menggunakan  media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu  waktu. Ada dua bentuk utama mass selling yaitu :</p>
+
 
<ul>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">a. Menginformasikan (Informing) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
  <li>Periklanan  merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan  dalam mempromosikan produknya.</li>
+
</p>
  <li>Publisitas  adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang, dan jasa secara non  personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk  itu. Publisitas merupakan 22 pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung  dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.</li>
+
 
</ul>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> <p style="line-height: 2">b. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu.
<ul>
+
</p></li>
  <li>Promosi  Penjualan (<em>Sales Promotion</em>) </li>
+
 
</ul>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">c. Mengingatkan (Reminding) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan.
<p>Adalah bentuk persuasi langsung melalui  penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian  produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. </p>
+
</p></li>
<ul>
+
  <li>Hubungan  Masyarakat (<em>Public Relation</em>) </li>
+
</ul>
+
<p>Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari  suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap  berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. </p>
+
<ul>
+
  <li><em>Direct Marketing</em></li>
+
</ul>
+
<p>Adalah sistem pemasaran yang bersifat  interaktif, yang menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang  lokasi. Dalam direct <em>marketing</em>,  komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dan tujuan  agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan.</p>
+
<ul>
+
  <li><em>Word of Mouth</em></li>
+
</ul>
+
<p>Pentingnya penyerahan dan komunikasi dari  mulut ke mulut merupakan salah satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis jasa.  Penelitian atas rekomendasi perseorangan melalui <em>word of mouth</em> menjadi salah satu sumber penting, dimana orang yang  menyampaikan rekomendasi secara perseorangan sering kali lebih disukai sebagai  sumber informasi. </p>
+
<p>&nbsp;</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep  Dasar Informasi<strong></strong></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
  <li>Pengertian Data</li>
+
</ul>
+
<p>Menurut <em>Webster New World  Dictionary</em> dalam  Zulfikar dan I Nyoman Budiantara (2015 : 96)[47], data adalah <em>things known or assumed</em>, yang berarti  bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang  sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang  suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sekumpulan informasi  atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat  berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat.<br>
+
  Menurut Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014 :  181)[18],  data adalah fakta – fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai  kejadian atau transaksi bisnis. Namun dalam teknik komputer biasa dikatakan  bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih  memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar,  suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang  bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian,  ataupun suatu konsep.<br>
+
  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan  masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat memberikan gambaran  tentang suatu keadaan atau persoalan, berwujud suatu keadaan, gambar, suara,  huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol.</p>
+
<ul>
+
  <li>Definisi Informasi<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Bodnar dan Hopwood dalam  Alannita <em>dan I. Gusti Ngurah Agung Suaryana</em> (2014 : 36)[3],  menyatakan informasi merupakan suatu data yang diorganisasi yang dapat  mendukung ketepatan pengambilan keputusan.<br>
+
  Sedangkan menurut Hutahaean (2015 : 9)[17], informasi adalah data yang  diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.  Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.  Kejadian – kejadian (<em>event</em>) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu. <br>
+
  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan  bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih  berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian nyata dan dapat digunakan  sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. </p>
+
<ul>
+
  <li>Jenis – Jenis Informasi<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Menurut O&rsquo;Brien dalam Sunarya, dkk (2013 :  81)[40], jenis – jenis informasi  dijelaskan sebagai berikut :</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <li>Informasi Manajerial</li>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Informasi  Manajerial, informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis  untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial  tingkat bawah. </p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <li>Sumber Informasi</li>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Sumber  Informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal  adalah informasi yang menggambarkan keadaan (<em>profile</em>), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang  menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya  lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas. </p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <li>Informasi Rutinitas</li>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Informasi  Rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin  digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah  rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah  khusus. </p>
+
<ul>
+
  <li>Kualitas Informasi<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Parker dalam Tyoso (2016 : 33)[43],  informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut  :</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <li>Ketersediaan (<em>Availability</em>),informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka  dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada &ldquo;gudang data&rdquo; (<em>database</em>) yang terorganisasi rapi.<strong></strong></li>
+
    <li>Mudah Dipahami (<em>Comprehensibility</em>), informasi yang  berbelit – belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka  berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu  digunakan untuk membahasnya.<strong></strong></li>
+
    <li>Relevan (<em>Relevant</em>), berkaitan dengan pengoperasian  suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar – benar  relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.<strong></strong></li>
+
    <li>Bermanfaat (<em>Benefits</em>), informasi sebaiknya dapat  disajikan dalam bentuk – bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya  terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.<strong></strong></li>
+
    <li>Tepat Waktu (<em>Being On/In time</em>),informasi harus tersedia tepat pada waktunya sehingga saat  organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan  kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.<strong></strong></li>
+
    <li>Keterandalan (<em>Reliability</em>), informasi harus diperoleh  dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.  Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak –  pihak yang dapat dipercaya.<strong></strong></li>
+
    <li>Akurat (<em>Accuracy</em>),informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya  informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari  data.<strong></strong></li>
+
    <li>Konsisten (<em>Consistent</em>),informasi tidak bermuatan hal – hal yang kontradiktif, sehingga  peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.<strong></strong></li>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<ul>
+
  <li>Nilai Informasi<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Hutahaean (2015 : 11 – 12)[17], &ldquo;nilai informasi ditentukan  oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan  lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya  mendapatkannya.&rdquo;<br>
+
  Maka  biaya informasi terdiri dari :</p>
+
<ul>
+
  <li>  Biaya Perangkat Keras</li>
+
</ul>
+
<p>Merupakan  biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat  mekanisasi yang lebih tinggi.</p>
+
<ul>
+
  <li>  Biaya Untuk Analisis</li>
+
</ul>
+
<p>Merupakan biaya tertanam, dan  biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi. </p>
+
<ul>
+
  <li>  Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol  Lingkungan</li>
+
</ul>
+
<p>Biaya  ini setengah berubah atau semivariabel.  Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi. </p>
+
<ul>
+
  <li>  Biaya Perubahan</li>
+
</ul>
+
<p>Biaya  ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu  metode ke metode yang lain.</p>
+
<ul>
+
  <li>  Biaya Operasi</li>
+
</ul>
+
<p>Biaya  ini pada dasarnya merupakan biaya <em>variable</em> dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.</p>
+
<ul>
+
  <li>Fungsi Informasi </li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Hutahaean  (2015 : 9)[17], fungsi informasi utamanya adalah menambah  pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi  berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil  keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan  standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan. </p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep Dasar Media </li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Maimunah dalam Sunarya, dkk (2013 : 80)[40], &ldquo;media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada <em>public </em>dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.&rdquo;<br>
+
  Sedangkan menurut Miarso dalam Setyono, dkk (2013 : 120)[37], mengartikan media sebagai wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan  tersebut, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan  yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.&rdquo; <br>
+
  Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan  bahwa media  adalah alat,  sarana, perantara dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan suatu pesan dan gagasan  kepada penerima. </p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Pengertian <em>Storyboard</em></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Irawan dalam Rahman (2015 : 8)[29],  &ldquo;<em>storyboard </em>adalah coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang  menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut berisi catatan  mengenai adegan, sound, sudut<strong> </strong>dan pergerakan kamera.&rdquo;<br>
+
  Menurut Javandalasta dalam Yuliastomo dan Ramadhian Agus Triono  (2014 : 13)[45], <em>storyboard </em>adalah gambar ilustrasi adegan. Merupakan salah satu  bentuk upaya sutradara menerjemahkan bahasa tulisan skenario kedalam bahasa  gambardan untuk memudahkan kegiatan <em>shooting</em> itu sendiri dengan dijelaskannya posisi adegan, dialog, serta  pekerjaan-pekerjaan lainnya. Gambar ilustrasi ini dirancang oleh sutradara  bekerjasama dengan kru yang lain (missal penata fotografi), dan dilakukan oleh  seorang juru gambar yang disebut <em>storyboard  artist</em>. Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film digunakan untuk  mempermudah<strong> </strong>pengambilan gambar.<br>
+
  Dilihat dari penjelasan diatas maka dapat  disimpulkan <em>storyboard</em> adalah coretan gambar/sketsa ilustrasi adegan digunakan untuk  mempermudah<strong> </strong>pengambilan gambar serta berisi catatan mengenai  adegan, <em>sound</em>, sudut<strong> </strong>dan pergerakan kamera.</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Pengertian Analisis SWOT </li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Marimin dalam Suhudi, dkk (2014 : 54)[39] analisis SWOT adalah suatu cara mengidentifikasi  berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumusukan strategi perusahaan.  Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal <em>strengths</em> dan <em>weaknesses</em> serta lingkungan eksternal <em>oportunities</em> dan <em>threats</em> yang dihadapi dunia  bisnis. Analisis SWOT didahului dengan indentifikasi posisi perusahaan melalui  evaluasi nilai faktor eksternal. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu  :</p>
+
<ul>
+
  <li><em>Strengths</em>&nbsp;(Kekuatan), merupakan  kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang  ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh  organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.</li>
+
  <li><em>Weakness</em>&nbsp;(Kelemahan),  merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep  bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam  tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.</li>
+
  <li><em>Opportunities</em>&nbsp;(Peluang),  merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang  terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu  sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.</li>
+
  <li><em>Threats</em>&nbsp;(Ancaman),  merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu  organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.</li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Rangkuti dalam Saputro, dkk (2016 : 164)<a href="https://widuri.raharja.info/index.php/SI1321474547#cite_note-Saputro.2C_Alfredo_Slamet.2C_Kadarisman_Hidayat_dan_Edy_Yulianto._2016._Perencanaan_Strategi_Pemasaran_Paket_Data_Kampus_Dalam_Persaingan_Di_Bidang_Paket_Data_Internet_.28Studi_Kasus_Pada_PT._Telkomsel_Cabang_Malang.29._Jurnal_Administrasi_Bisni">[33]</a>&nbsp;menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah kegiatan  membandingkan antara faktor eksternal <em>Opportunity</em> (Peluang) dan <em>Threats</em> (Ancaman)  dengan faktor internal <em>Strength</em> (Kekuatan)  dan <em>Weakness</em> (Kelemahan).<br>
+
  Menurut dua pegertian diatas maka dapat  disimpulkan analisis SWOT adalah cara mengidentifikasi berbagai faktor secara  sistematis, ada empat faktor dalam analisis SWOT diantaranya faktor eksternal <em>Opportunity</em> (Peluang) dan <em>Threats</em> (Ancaman) dengan faktor internal <em>Strength</em> (Kekuatan) dan <em>Weakness</em> (Kelemahan).</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <li><strong>Teori  Khusus</strong></li>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep Dasar <em>Video</em></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Effendy (2014 : 12)[11],  video merupakan format berbahan  dasar pita magnetik yang digunakan untuk keperluan profesional seperti stasiun  televisi maupun keperluan pribadi. Pita magnetik yang terdapat dalam kaset  video bisa merekam gambar dan suara dengan   baik, sementara film hanya dapat merekam gambar. <br>
+
  Menurut  Smaldino, dkk dalam Sari dan Sahat Siagian (2013 : 7)[35],   &ldquo;video  adalah &ldquo;<em>the storage of audio visuals and their display on television-type  screen</em>&rdquo; yang diartikan  penyimpanan atau perekaman gambar dan suara  yang penayangannya pada layar televisi.&rdquo;<br>
+
  <em>Video</em> dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan  kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah  tampilan <em>audio visual</em> yang bisa  dipahami. </p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep  Dasar <em>Multimedia Audio Visual and  Broadcasting</em><strong></strong></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
  <li>Pengertian Multimedia</li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Vaughan dalam Saputro dan Dhanar Intan Surya Saputra (2014  : 157)[34],  multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara gambar, animasi, dan video  yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat  disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif. <br>
+
  Menurut Diartono dalam Hartono  dan Daniel Rudjiono (2015 : 3)[14], multimedia adalah kombinasi dari penggunaan beberapa media seperti film, <em>slide</em>, musik, penerangan dengan <em>text</em>, <em>image</em>, khususnya untuk tujuan pendidikan, dan hiburan. Unsur-unsur  seperti teks, <em>audio</em> (narasi, dialog, <em>sound effect</em>), musik, film, <em>video</em>, fotografi, animasi dan grafik merupakan  media pendukung yang tergantung dan terintegrasi menjadi satu kesatuan karya  multimedia. <br>
+
  Maka dapat disimpulkan <em>multimedia</em> adalah penggunaan komputer  untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, <em>audio</em>, dan <em>video</em> yang tergantung  dan terintegrasi menjadi satu kesatuan karya multimedia.</p>
+
<ul>
+
  <li>Pengertian <em>Audio Visual</em></li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Rahman  dalam Hastuti dan Yudi Budianti (2014 : 34 – 35)[35],  &ldquo;<em>audio visual </em>adalah suatu peralatan  yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman  yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.&rdquo;<br>
+
  Menurut Sanjaya  dalam Siamsih (2014 : 21)[16], <em>audio visual</em> adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat  dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain  sebagainya.<br>
+
  Dapat disimpulkan bahwa audio visual  mengandung arti media yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat  dilihat atau ditangkap oleh  indera pandang dan pendengaran. </p>
+
<ul>
+
  <li>Pengertian <em>Broadcasting</em></li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Faradiba (2015 : 28)[12],  penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran  dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan  menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media  lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat  dengan perangkat penerima siaran.<br>
+
  Menurut Budiman (2015 : 111)[6], penyiaran bersifat tersebar kesemua arah (broad) yang  dikenal sebagai <em>omnidirectional</em>. Dari definisi sifat penyiaran tersebut  dapat diketahui bahwa semua sistem penyiaran yang alat penerima siarannya harus  dilengkapi dengan satu unit <em>decorder</em>, adalah kurang sejalan  dengan definisi <em>broadcasting</em>. <br>
+
  Sehingga dapat  disimpulkan bahwa <em>broadcasting</em> adalah  kegiatan  pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di  darat, di laut atau di antariksa bersifat  tersebar kesemua arah (broad) yang dikenal sebagai <em>omnidirectional</em>. </p>
+
<ul>
+
  <li>Pengertian Sinopsis</li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Rahmania (2013 : 9)[30], sinopsis  adalah ringkasan cerita dari alur yang panjang menjadi cerita singkat namun  dapat menjelaskan secara keseluruhan cerita tersebut. Suatu <strong>sinopsis</strong> yang berkualitas adalah suatu rangkaian  ringkasan yang singkat namun mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan,  sehingga meski hanya singkat orang akan lebih mudah memahami alur cerita yang  sesungguhnya.<br>
+
  Sedangkan menurut Iskandar, dkk (2014 :  12)[19],  &ldquo;sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.&rdquo; <br>
+
  Kesimpulan dari dua pengertian diatas ialah sinopsis  merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar namun dapat  menjelaskan secara keseluruhan cerita tersebut. </p>
+
<ul>
+
  <li>Pengertian Naskah<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013 : 23)[25], &ldquo;naskah dalam bahasa latin <em>manuscript </em>berisi  spesifikasi suatu penyajian dalam setiap medium. <em>Script </em>terdiri dari  rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan  spesifik serta<strong> </strong>bagian &ldquo;  bagian kegiatan.&rdquo; <br>
+
  Menurut Sutrisno danAziz Ahmadi (2014 : 26)[42], &ldquo;naskah (<em>script</em>)  dalam pembuatan video, sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar  pembuatan video. Naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar<strong> </strong>dan pengeditan gambar.&rdquo;<strong></strong><br>
+
  Kesimpulan dari dua pengertian diatas naskah  terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi  sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta<strong> </strong>bagian  – bagian kegiatan yang dibuat sebelum proses pengambilan gambar<strong> </strong>dan pengeditan gambar. </p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep  Dasar Produksi<strong></strong></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Tino dalam Fatimah  (2015 :  38 – 40)[15], proses produksi<strong> </strong>sebuah  film terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :<strong> </strong></p>
+
<ul>
+
  <li><em>Preproduction</em> (Praproduksi)<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Tahap praproduksi  merupakan tahap persiapan dalam membuat sebuah film. Hal-hal yang harus  disiapkan dalam tahap ini adalah : menetapkan sebuah skenario yang disepakati  bersama sebagai draf skenario akhir; pembedahan skenario (<em>scenario breakdown</em>);  pembuatan papan produksi (<em>production strip board</em>); pembuatan jadwal;  membuat perkiraan anggaran; memanggil kru (<em>recruitment</em>); pencarian  lokasi; perijinan; pencarian pemain (<em>casting</em>); tanda tangan kontrak  kerja; latihan; dan pembuatan <em>call</em><strong> </strong><em>sheet </em>(jadwal <em>shooting</em>).<strong> </strong></p>
+
<ul>
+
  <li><em>Production</em> (Produksi)<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Tahap produksi  merupakan tahap eksekusi sesuai dengan persiapan yang ada. Tahap ini terdiri  dari pengambilan gambar (<em>shooting</em>), membuat laporan harian produksi,  serta pengecekan hasil gambar dan suara yang diambil. Semua kru produksi dalam  tahap produksi menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai kesepakatan. Fokus  atau target dari tahap produksi adalah bahan atau materi, seperti gambar dan<strong> </strong>suara, untuk <em>editing </em>pada tahap pascaproduksi.<strong> </strong></p>
+
<ul>
+
  <li><em>Postproduction</em> (Pascaproduksi)<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Tahap yang dilakukan  setelah proses produksi berlangsung<strong> </strong>adalah pascaproduksi. Hasil  dari produksi tersebut diproses kembali dalam tahap ini. Pascaproduksi terdiri  dari proses<strong> </strong>penyuntingan (<em>editing</em>) dan pendistribusian.</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep  Dasar Aplikasi Penunjang <em>Video</em><strong></strong></li>
+
      <li><em>Adobe</em> <em>Photoshop CS</em><em>3</em></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Agustina dan  Ade Chandra (2017 : 25)[2], <em>Adobe Photoshop </em>adalah <em>software </em>(perangkat lunak)  buatan <em>Adobe Systems </em>yang digunakan untuk pengeditan foto/gambar,  termasuk pembuatan efek grafis. <em>Adobe Photoshop </em>sering digunakan oleh <em>fotografer  digital </em>dan perusahaan iklan (<em>advertising</em>).<br>
+
  Saat pertama kali menjalankan <em>Photoshop CS6</em>, maka akan ditampilkan  sebuah jendela program seperti gambar dibawah ini :<br>
+
  <strong> </strong><br>
+
  <strong>Gambar  2.</strong><strong>1</strong><strong>. Tampilan Jendela <em>Adobe Photoshop CS</em></strong><strong><em>3</em></strong></p>
+
<ul>
+
  <li>  <em>Panel  Tools</em> merupakan bagian yang memuat  <em>tool – tool</em> untuk menggambar,  menyeleksi, memodifikasi, dan memanipulasi objek foto atau gambar.</li>
+
  <li>  <em>Panel  Control/Option Bar</em> merupakan bagian yang menampilkan daftar tombol perintah  tambahan untuk memaksimalkan kinerja dari peranti terpilih. Tombol – tombol perintah  yang ditampilkan pada bagian ini berubah – ubah menyesuaikan dengan <em>tool</em> yang dipilih pada bagian panel <em>Tools</em>.</li>
+
  <li><em>  Menu Bar</em> merupakan bagian yang memuat menu – menu perintah yang pada dasarnya untuk  menjalankan perintah – perintah manajemen <em>file</em>,  perintah untuk mengaolah <em>layer</em> dan  dokumen, serta memuat perintah lain untuk memberi efek <em>filter</em> dan mengatur tampilan panel.</li>
+
  <li>  <em>Workspace  Switcher</em> merupakan bagian yang digunakan untuk mengubah tampilan lembar  kerja sesua dengan kebutuhan kerja, seperti untuk keperluan <em>Essentials</em>, <em>Photography</em>, <em>Painting</em>,  dan <em>Typography</em>. Dapat juga mengatur  format tampilan lembar kerja sendiri sesuai kebutuhan dan kenyamanan kerja,  serta menyimpan tampilan lembar kerja tersebut.</li>
+
  <li>  <em>Dock  Panel</em> merupakan bagian yang menampung panel – panel yang berisi serangkaian  perintah dan parameter untuk mengolah dan memanipulasi objek gambar. Tidak  semua panel yang dimiliki oleh <em>Photoshop  CS6</em> tampil pada bagian <em>dock panel</em> ini. Dapat menampilkan/menyembunyikan panel – panel <em>Photoshop CS6</em> dengan menggunakan perintah menu <em>Windows</em> dan pilih nama panel yang ingin di tampilkan/disembunyikan.</li>
+
  <li>  Jendela Dokumen merupakan lembar kerja utama  yang menampilkan objek gambar atau foto yang sedang dimanipulasi. Jendela  dokumen ini memiliki elemen yang disebut dengan <em>tab</em> dokumen yang terletak pada bagian atas dan berisi nama – nama  dokumen yang sedang aktif.</li>
+
  <li>  <em>Tab</em> dokumen merupakan bagian yang menampung nama – nama dokumen yang sedang aktif,  dimana dapat mengklik nama dokumen tersebut untuk membuka dokumen yang akan  dikerjakan.</li>
+
  <li>  Jendela <em>Timeline</em> merupakan bagian yang digunakan untuk membuat animasi dan mengatur jalannya  animasi yang sedang dikerjakan.</li>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li><em>Adobe  Premier CS3<strong></strong></em></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut  Sastrawan, dkk (2017 : 4)[40],<em> Adobe  Premiere Pro </em>adalah program <em>Video Editing</em> yang dikembangkan oleh <em>Adobe</em>. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi,  televisi dan praktisi di bidangnya <em>Adobe Premiere Pro </em>merupakan program  pengolah <em>video</em> pilihan bagi kalangan  profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan  oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, <em>Broadcasting</em>,  dan Pertelevisian.<br>
+
  <strong></strong><br>
+
  <strong>Gambar 2.</strong><strong>2.</strong><strong> Tampilan  Jendela <em>Adobe Premier</em></strong><strong><em>e CS 3</em></strong></p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li><em>Adobe</em> <em>After Effect</em><em> CS  6</em></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut  Daniel  (2015 : 23 - 24)[8], <em> Adobe  After Effect </em>adalah program  pengolah <em>video editing</em>. <em>Adobe  After Effect </em>adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek  khusus dalam pembuat video acara -acara seperti pernikahan, maupun pembuatan  iklan di industri. Berikut ini cara membuat lembar kerja baru di <em>Adobe After  Effect </em>pada <em>Windows </em>Klik <em>Start </em>&gt;&gt; <em>All Program </em>&gt;&gt; <em>Adobe After Effect </em>maka anda akan melihat tampilan seperti ini : </p>
+
<ul>
+
  <li>  Menu Utama<strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Tempat kumpulan menu – menu untuk mengakses fitur yang  ada <em>di After Efect </em>terdiri dari <em>File, Edit, Composite, Layer, Effect,  Animation</em>, dll.</p>
+
<ul>
+
  <li>  <em>Tool Bar</em><strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Tempat alat – alat untuk <em>Edit Video </em>nantinya  seperti <em>Zoom, Teks, Shape, Clone</em>.</p>
+
<ul>
+
  <li>  <em>Library</em> dan <em>Effect View</em><strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Tempat <em>file source </em>dan juga tampilan efek yang  akan dimunculkan di <em>Video</em> anda. Ini  adalah tempat semua import Komposisi<em>, Video, Audio, Graphics</em>.</p>
+
<ul>
+
  <li>  Kumpulan <em>Pallete</em><strong></strong></li>
+
</ul>
+
<p>Ada beberapa seperti <em>Time, Audio</em>, Efek dll. Ini  panel yang besar namun<strong></strong>tidak sepenuhnya diperlukan untuk pengguna dasar.</p>
+
<ul>
+
  <li>  Komposisi</li>
+
</ul>
+
<p>Menampilkan isi frame untuk komposisi yang dipilih.</p>
+
<ul>
+
  <li>  Detail Efek dan <em>Layer</em></li>
+
</ul>
+
<p>Seperti halnya program desain grafis lainnya, <em>palette </em>ini digunakan untuk navigasi anda dalam mengedit video serta memberikan  sentuhan permainan <em>layer mode, blends mode </em>maupun <em>masking</em> untuk menggabungkan dua gambar atau lebih sehingga terlihat  menjadi satu tampilan animasi. </p>
+
<ul>
+
  <li>  <em>Timeline</em></li>
+
</ul>
+
<p><em>Timeline </em>adalah fungsinya menampilkan durasi dan panjang <em>video</em> serta tampilan <em>layer </em>dan <em>keyframe</em>.<br>
+
  <strong>      </strong><br>
+
  <strong>Gambar  2.1</strong><strong>.</strong><strong> Tampilan Jendela <em>Adobe </em></strong><strong><em>after effek CS 6</em></strong><strong></strong></p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep Dasar Elisitasi</li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Sommerville  dalam Prastomo (2014 : 166)[28],  &ldquo;elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan  suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki  kepentingan dalam pengembangan sistem.&rdquo; Elisitasi didapat melalui proses  wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu : </p>
+
<ul>
+
  <li>Elisitasi Tahap I, Berisi  seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh  pihak wawancara. </li>
+
  <li>Elisitasi Tahap II,  Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode  MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan  harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :</li>
+
  <ul>
+
    <li>  M pada MDI berarti <em>Mandatory </em>(penting).  Maksudnya <em>requirement </em>tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada  saat pembuatan sistem baru.</li>
+
    <li>  D pada MDI berarti <em>Desireable</em>.  Maksudnya <em>requirement </em>tersebut tidak terlalu penting dan boleh  dihilangkan, namun jika <em>requirement </em>tersebut digunakan dalam pembentukan  sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</li>
+
    <li>  I pada MDI berarti <em>Inessential</em>.  Maksudnya <em>requirement </em>tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.</li>
+
  </ul>
+
  <li>Elisitasi Tahap III,  Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua <em>requirement </em>dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua <em>requirement </em>yang  tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :</li>
+
  <ul>
+
    <li>  T artinya <em>Technical</em>, maksudnya  bagaimana tata cara / teknik pembuatan <em>requirement </em>tersebut dalam sistem  yang diusulkan?</li>
+
    <li>  O artinya <em>Operational</em>, maksudnya  bagaimana tata cara penggunaan <em>requirement </em>tersebut dalam sistem yang  akan dikembangkan?</li>
+
    <li>  E artinya <em>Economy</em>, maksudnya berapakah  biaya yang diperlukan guna membangun <em>requirement </em>tersebut didalam  sistem?</li>
+
    <ul>
+
      <li>Konsep Dasar <em>Literature  Review</em><strong> </strong></li>
+
      <li>Pengertian <em>Literature Review</em><strong> </strong></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Menurut Find  dalam Mwanga (2015 : 20)[26], <em>a  literature review is a systematic, explicit, and reproducible method for  identifying, evaluating, and synthesizing the existing body of completed and  recorded work produced by researchers, scholars, and practitioners.</em><br>
+
  (Kajian pustaka adalah metode sistematis, eksplisit  dan diulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan sintesis tubuh yang  ada pekerjaan selesai dan rekaman yang diproduksi oleh para  peneliti, sarjana dan praktisi). <br>
+
  Menurut Machi dalam Kargbo (2015 : 12)[21], <em>a literature review is a sensibly argued  case based on a broad understanding of a state of knowledge about a study  topic. It is a well thought-out way to re-search a topic.</em><br>
+
  (Kajian pustaka adalah kasus bijaksana dikatakan  didasarkan pada pemahaman  yang luas dari negara pengetahuan tentang topik penelitian. Itu adalah dipikirkan cara untuk penelitian topik dengan baik).<br>
+
  Dari dua pengertian diatas maka <em>literature review</em> adalah metode sistematis, eksplisit  dan diulang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan didasarkan pada pemahaman tentang topik penelitian.</p>
+
<ul>
+
  <li>Jenis Penelitian</li>
+
</ul>
+
<p>Menurut Abdullah (2015 : 19)[1],  belum ada kesepakatan dikalangan para ahli penelitian  berkenaan dengan jenis penelitian ini, sebab perbedaan sudut pandang menyebabkan  berbeda jenis penelitian. Diantara pengelompokan dan jenis penelitian yang  sudah ada adalah :</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <li>  Menurut bidangnya jenis penelitian terbagi  atas : penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian bahasa, dan  sebagainya.</li>
+
    <li>  Menurut tempatnya : penelitian labolatorium,  penelitian perpustakaan, penelitian kancah.</li>
+
    <li>  Berdasarkan penggunaannya : penelitian murni  dan penelitian terapan.</li>
+
    <li>  Menuruttujuan umumnya : penelitian eksploratif,  penelitian development, dan penelitian verifikatif.</li>
+
    <li>  Menurut pendekatannya : penelitian  longitudinal, dan penelitian <em>cross sectional</em>.</li>
+
    <li>  Menurut tarafnya : penelitian deskriptif dan  inferensial.</li>
+
    <li>  Menurut paradigmanya : penelitian kuantitatif  dan penelitian kualitatif.</li>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>&nbsp;</p>
+
<ul>
+
  <ul>
+
    <ul>
+
      <li><em>Literature Review</em></li>
+
    </ul>
+
  </ul>
+
</ul>
+
<p>Dari beberapa  hasil tinjauan peneliti mendapatkan beberapa <em>literature r</em><em>e</em><em>view</em>,  di antaranya sebagai berikut : </p>
+
<ul>
+
  <li>Penelitian yang di  lakukan oleh Yogi Agus Sucahyo (2013)[27],  yang berjudul &ldquo;PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA  SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG Pengenalan dunia pendidikan dengan teknologi  informasi multimedia saat ini sangat di perlukan, karena sebagai sarana  informasi untuk para calon-calon siswa orang tua siswa atau bahkan orang-orang  yang mempunyai kepentingan dengan pihak sekolah. Informasi ini sangat di  butuhkan oleh para calon siswa atau siswi yang akan masuk sekolah barunya.  Sehingga calon siswa dapat mengetahui berbagai fasilitias yang ada pada sekolah  barunya.</li>
+
  <li>Penelitian yang di  lakukan oleh Ani Fitriyani   (2016)[4],  yang berjudul &ldquo;PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO  PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI DI SMK RICARDO AUTO MACHINE KOTA  TANGERANG&rdquo;. sekolah yang terbilang baru dan masih mnggunakan media lisan dan tulisan,  pameran pendidikan dan <em>website </em>namun  media tersebut kurang efektif untuk menginformasikan dan memperkenalkan SMK Ricardo  Auto Machine Kota Tangerang, maka pihak sekolah membutuhkan media <em>video profile </em>untuk menunjang berbagai kegiatan  seperti menginformasikan kepada masyarakat luas khususnya untuk siswa siswi Sekolah  Menengah Pertama (SMP). </li>
+
  <li>Research conducted by Roya Choupani, Stephan Wong, and  Mehmet Tolun, entitled Spatial Multiple Description Coding for Scalable Video  Streams, (2014)[7], World Multimedia and Broadcasting is a world that is  very familiar with elekrtonika and advanced technology. This is attested by the  design of promotional media and information increased following the demands of  rapid technological developments with their varied information media such as  visual communication design. </li>
+
</ul>
+
<p>Penelitian yang  dilakukan oleh Roya Choupani, Stephan Wong, dan Mehmet Tolun, berjudul spasial  beberapa Deskripsi Coding untuk Scalable Video Stream, (2014) [7] dunia  Multimedia dan penyiaran adalah dunia yang sangat akrab dengan elekrtonika dan  maju teknologi. Ini di buktikan dengan desain media promosi dan informasi  meningkat mengikuti tuntutan perkembangan teknologi yang cepat dengan mereka  bervariasi informasi media seperti desain komunikasi visual. </p>
+
<ul>
+
  <li>Research  conducted by Christian Di Laura, Diego Pajuelo, and Guillermo Kemper  Steganography entitled A Novel Technique for SDTV-H.264 / AVC Encoded Video.  School of Electrical Engineering, Peruvian University of Applied Sciences,  (2016)[10], each agency  or institution that in the future want development towards more advanced in  quality and quantity in the end would require a supporting instrument for  conveying information promotion programs that have been planned, of course,  there must be a means of supporting the communicative value and effective. </li>
+
</ul>
+
<p>Penelitian yang  dilakukan oleh Christian Di Laura, Diego Pajuelo, dan Steganografi Kemper  Guillermo berjudul A Novel teknik untuk SDTV-H.264 / Video AVC yang disandikan.  Sekolah teknik elektro, Peru Universitas ilmu terapan, (2016) [10], setiap  badan atau lembaga yang di masa depan pembangunan menuju lebih maju dalam kualitas  dan kuantitas pada akhirnya akan memerlukan alat pendukung untuk menyampaikan  informasi program-program promosi yang telah direncanakan, tentu saja, harus  ada sarana penunjang nilai komunikatif dan efektif. </p>
+
<ul>
+
  <li>Penelitian yang di  lakukan oleh Riri Mahmuriyah (2016)[31],  yang berjudul &ldquo;PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE GUNA  MENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK HARAPAN JAYA KOTA TANGERANG&rdquo;.  pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar  ketinggalan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlukan  untuk mempererat pembangunan dewasa ini. Karena itu pendidikan yang bermutu  perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.</li>
+
  <li><em>Research conducted by  Youssef Lahbabi, El Hassan Ibn Elhaj, and Ahmed Hammouch, entitled Adaptive  Scalable Streaming of Videos over P2PTV, (2015)</em><em>[</em><em>22</em><em>]</em><em>, World Multimedia  and Broadcasting is a world that is very familiar with elekrtonika and advanced  technology. This is attested by the design of promotional media and information  increased following the demands of rapid technological developments with their  varied information media such as visual communication desig</em><em>n.</em></li>
+
</ul>
+
<p>Penelitian yang  dilakukan oleh Youssef Lahbabi, El Hassan Ibn Elhaj, dan Ahmed Hammouch,  berjudul adaptif Scalable Streaming dari video atas P2PTV, (2015) [22], dunia  Multimedia dan penyiaran adalah dunia yang sangat akrab dengan elekrtonika dan  teknologi maju. Ini di buktikan dengan desain media promosi dan informasi  meningkat mengikuti tuntutan perkembangan teknologi yang cepat dengan mereka  bervariasi informasi media seperti desain komunikasi visual</p>
+
<ul>
+
  <li>Penelitian yang di  lakukan oleh Siti Kholipah M  (2016)[22],  yang berjudul &ldquo;PERANCANGAN MEDIA VIDEO COMPANY PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG  INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK PUTRA TAMA MANDIRI&rdquo;. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi  orang akan mendapat semua yang diinginkan. Penyebaran informasi tersebar  melalui media cetak atupun media elektronik berbentuk multimedia, dari media  itulah masyarakat dapat memperoleh informasi. </li>
+
  <li>Research conducted by Ivaylo Atanasov and Evelina  Pencheva, entitled Model Aspects of Open Access to Multimedia Broadcast  Services in the Evolved Packet System, (2015)[5] Today, the proliferation of computers in the field of multimedia help  mankind in this century to be able to interact better. With multimedia humans  have a wide variety of media to communicate with other humans. But today people  more opt-based audio-visual media </li>
+
</ul>
+
<p>Penelitian  yang dilakukan oleh Ivaylo Atanasov dan Evelina Pencheva, berjudul Model aspek  akses terbuka ke Layanan Multimedia siaran dalam sistem paket berevolusi,  (2015) [4] hari ini, proliferasi komputer di bidang multimedia bantuan manusia  dalam hal ini abad untuk dapat berinteraksi lebih baik. Dengan multimedia  manusia memiliki berbagai media untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Tapi  hari ini orang-orang lebih memilih berbasis media audiovisual </p>
+
<ul>
+
  <li>Penelitian  yang di lakukan oleh Siti Juaeriyah (2016)[20],  yang berjudul &ldquo;PERANCANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE GUNA  PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK PGRI 11 CILEDUG KOTA TANGERANG&rdquo;. pengembangan dan penambahan media promosi  yang diinginkan dalam target pemasaran yang telah diprogramkan. Untuk media  komunikasi video <em>profile </em>yaitu suatu karya video atau gambar yang  dikemas berupa video profile SMK PGRI 11 Ciledug Kota  Tangerang, video profile yang  merupakan sebagai media yang dapat di jadikan aset sekolah yang dapat digunakan  untuk meningkatkan suatu image atau citra dari m<a name="_GoBack"></a>asyarakat. </li>
+
  <li><em>Research conducted by  Manocha (2014)</em>[24] <strong><em>&ldquo;ROI  Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram&rdquo;</em></strong><em>. Object Tracking is one of the most challenging  subjects in the field of computer vision, surveillance, traffic monitoring,  video compression etc. The aim of object tracking is to find a moving object in  a video frames sequence. Normally a video tracking system combines three stages  of data tracking; object extraction, object recognition &amp; tracking. We  propose an approach for tracking object in a single frame in which a centre  point of object is taken as focus component. The histogram profile based object  representations are updated by changing kernels. To enhance localization of the  tracked object some region bounding structure information is added to the  method of tracking. This method is successfully adjusted with moving camera,  Partial occlusions and changing scale and orientation of target have overcome  the need of background subtraction making it more efficient. Some main  applications are: surveillance application, control application and analysis  application.</em></li>
+
</ul>
+
<p>Penelitian yang dilakukan oleh Manocha  (2014) [24] &quot;ROI berbasis Video objek pelacakan menggunakan berarti Kernel  profil dari Histogram&quot;. Objek pelacakan adalah salah satu mata pelajaran  yang paling menantang di bidang komputer visi, pengawasan, lalu lintas  pemantauan, video kompresi dll. Tujuan dari objek pelacakan adalah untuk  menemukan sebuah objek bergerak dalam urutan video frame. Biasanya video sistem  pelacakan menggabungkan tiga tahap data pelacakan; objek ekstraksi, objek  pengakuan &amp; pelacakan. Kami mengusulkan pendekatan untuk melacak objek  dalam satu frame di mana titik pusat objek diambil sebagai fokus komponen.  Profil histogram berbasis objek representasi diperbarui dengan mengubah kernel.  Untuk meningkatkan lokalisasi objek dilacak beberapa wilayah yang berlari  informasi struktur ditambahkan ke metode pelacakan. Metode ini berhasil  disesuaikan dengan bergerak kamera, sebagian occlusions dan perubahan skala dan  orientasi target telah mengatasi kebutuhan pengurangan latar belakang yang  membuatnya lebih efisien. Beberapa aplikasi utama: surveillance aplikasi,  aplikasi kontrol dan aplikasi analisis.</p>
+

Revisi per 2 Januari 2018 09.33

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Media komunikasi visual sebuah sarana promosi ataupun sosialisasi yang baik dalam menyampaikan informasi ke masyarakat luas. Promosi sangat berperan penting dalam pengembangan suatu bisnis, karena promosi suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan perkembangan perusahaan dan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam dunia pendidikan mempromosikan fakultas yang terdapat dalam sebuah pendidikan sangatlah penting, promosi berperan menyebarkan informasi dan mempengaruhi calon siswa-siswi sehingga tertarik dengan sekolah tersebut. Banyaknya sekolah di Indonesia baik swasta maupun negeri. Hal ini menyebabkan timbulnya persaingan antar sekolah dalam menarik minat calon siswa-siswi. jurusan pada setiap sekolah pun beragam dan memiliki daya tarik tersendiri. Persaingan yang timbul secara tidak langsung mengharuskan setiap sekolah melakukan promosi ke banyak tempat sehingga dapat menjangkau banyak calon Siswa -siswi. Promosi biasanya dilakukan di SMP dan sederajat di kota-kota di tangerang.

Sehubungan dengan kegiatan promosi yang dilakukan di berbagai kota tersebut, maka pendidikan harus tepat dalam menentukan kota tujuan sehingga tidak salah sasaran. Penentuan dilakukan tidak sembarang dalam menentukan keputusan, karna keputusan yang kurang tepat akan berdampak negatif terhadap hasil promosi.

Oleh karena itu, banyak yang menawarkan jasa untuk ikut andil dalam menginformasikan lembaga-lembaga pendidikan. Kebutuhan pada program informasi menggunakan media sebagai sarana promosi kurang lebih hampir sama, seperti menggunakan media penunjang berbasis cetakan, elektronik ataupun media-media penunjang yang mengacu pada perkembangan teknologi sarana produksi media khususnya perkembangan teknologi multimedia.

Informasi dapat dilakukan melalui media video atau periklanan, Sampai saat ini, media video masih menjadi pilihan banyak perusahaan untuk mempromosikan produk mereka, karena dari media video dapat memberikan dampak yang positif untuk meningkatkan citra pendidikan, dianggap pilihan yang menarik sebagai sarana mempublikasikan produk karena dapat menjangkau masyarakat secara luas untuk mengenalkan dan lebih mendekatkan produk kepada konsumen. Media video berperan penting sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan konsumen untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada.

Sampai saat ini media informasi yang berbasis video profile lebih sering dipergunakan, karena lebih mudah menyebar luaskan media tersebut dapat di lihat di sosial media secara berulang-ulang, walaupun dengan biaya yang terhitung lebih besar. Akan tetapi bentuk media video profile dapat lebih bertahan lama dan lebih mudah diatur. Dengan segala keunggulan media video profile diharapkan nilai-nilai efektifitas bisa terpenuhi kebutuhannya. Penggunaan strategi pemasaran melalui video profile, secara tidak langsung memberikan banyak manfaat bagi produsen. Peran video profile antara lain dapat membantu produsen untuk mengenalkan produknya kepada konsumen, menginformasikan mengenai kelebihan dan manfaat produk, menarik minat konsumen. Banyak jenis dan ragamnya media berbasis video profile, diantaranya sejarah sekolah, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana, prestasi yang pernah diraih ekstakulikuler sekolah dan ragam media promosi lainnya. Jika kita kaji dengan begitu banyaknya ragam.

Sekecil apapun penilaian dari publik dapat mempengaruhi -eksistensi suatu perusahaan atau lembaga pendidikan, karena secara langsung dan tidak langsung semua kegiatannya akan selalu berhubungan dengan publik, baik publik ekternal maupun publik internal.

SMK Mandiri 2 Balaraja ini telah menggunakan layanan web dan brosur sebagai media promosi dan informasi tetapi belum efektif dan tidak memenuhi target yang di inginkan. Berdasarkan data yang peneliti miliki, media komunikasi visual sangat diperlukan oleh SMK Mandiri 2 Balaraja masih kurangnya media promosi dan informasi yang dikemas secara menarik, sehingga peneliti memutuskan untuk membuat media promosi yang sesuai dan efektif untuk memberikan informasi tentang SMK Mandiri 2 Balaraja kemasyarakat luas dan menaikan jumlah calon siswa-siswi. Peneliti sebagai mahasiswa Program Studi Teknik Informatika yang dibekali keterampilan penguasaan di bidang rancangan media video profile dengan responsif telah melakukan analisis-analisis terhadap penyelenggara pendidikan di SMK Mandiri 2 Balaraja. Dari hasil wawancara peneliti telah menyimpulkan dan menentukan topik penelitian yang diberi judul “PERANCANGAN AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK MANDIRI 2 BALARAJA”.

Dari hasil rancangan media informasi tersebut nantinya akan diprogramkan penerbitannya dengan skala periode-periode yang telah ditetapkan berdasarkan volume kegiatan yang akan dipublikasikan, dan tidak dilupakan yang pasti sumber pendanaan biaya produksi media tiap-tiap periode penerbitan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka perlu kiranya mengidentifikasikan masalah yang timbul. Hal ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah penelitian sesuai dengan judul di atas, penulis dapat merumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada SMK Mandiri 2 Balaraja yaitu, sebagai berikut :

  1. Media apa yang tepat untuk mempromosikan SMK Mandiri 2 Balaraja kepada khalayak umum khususnya kepada calon Siswa-Siswi ?
  2. Bagaimana merancang media Video Profile tersebut, agar efektif ?
  3. Manfaat seperti apa yang didapat setelah adanya media promosi dan informasi pada SMK Mandiri 2 Balaraja?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan tidak menyimpang dari topik penelitian, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, adapun permasalahan yang akan dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam perancangan media promosi dan informasi dalam bentuk, video profile yang berisikan sejarah sekolah, fasilitas sekolah, prestasi yang pernah diraih, sarana dan prasarana dan ekstrakulikuler sekolah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui media yang tepat dan efektif dalam upaya mempromosikan SMK Mandiri 2 Balaraja kepada khalayak umum khususnya kepada calon siswa - siswi.

2. Merancang media komunikasi visual yang efektif untuk mempromosikan SMK Mandiri 2 Balaraja dengan tampilan video profile yang menarik

3. Mendapatkan manfaat setelah dibuatnya media video profile guna promosi dan informasi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Dengan Media Komunikasi Visual dapat menyampaikan informasi yang lebih efektif, detail, terstuktur dan konsisten.

2. Terciptanya dari tiap-tiap media yang dirancang diharapkan dapat meningkatkan perolehan calon siswa-siswi baru dan dapat menunjukkan eksistensi sekolahan yang bersangkutan.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal perancangan media desain majalah guna promosi dan informasi serta bagaimana menggunakan aplikasi pendukungnya untuk nantinya bisa dijadikan pengalaman sebagai acuan yang mampu diterapkan pada dunia kerja.

Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data–data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan media desain promosi dan informasi ini, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

Analisa Permasalahan

Analisis permasalahan di dapatkan pada saat penulis melakukan pertemuan dengan Bpk. Muhamad Supni, S.Kom. sebagai stekholder melalui tanya jawab dan interview.‎

Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Observasi dilakukan pada SMK Mandiri 2 Balaraja yang terletak di Jl. Raya Kresek KM 0,5 Kec. Balaraja Kab. Tangerang Prov. Banten, untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan Media Promosi dan Informasi melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung.

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, memperoleh informasi dan gambaran mengenai media penunjang Promosi dengan jelas seperti apa yang diinginkan oleh SMK Mandiri 2 Balaraja.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah pengumpulan data–data berupa teori, mempelajari dan memahami buku–buku diktat. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

4. Metode Sumber Data

Menurut sumbernya data dapat dibedakan menjadi dua bagian:

a. Data Internal yaitu data menggambarkan keadaan atau kejadian di dalam suatu instansi pendidikan SMK Mandiri 2 Balaraja agar mendapatkan beberapa keterangan atau data yang diperlukan untuk pembuatan laporan skripsi ini.

b. Data Eksternal yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan diluar suatu instansi pendidikan SMK Mandiri 2 Balaraja.

5. Metode Analisa Perancangan

Perancangan media komunikasi visual sebagai penunjang media informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain dari itu juga terhadap analisa kebutuhan yang di ajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi SMA Mandiri Balaraja dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS6, Adobe Premier CS3, After Effek CS6.

6. Konsep Produksi Media (KPM).

Konsep Produksi Media (KPM) yang digunakan didalam penelitian Skripsi ini Menurut Nugroho (2014 : 106 – 110) adalah sebagai berikut :

1. Pre-Production merupakan proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/ video.

2. Production merupakan proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses Pre-Production.

3. Post Production merupakan akhir dari pengambilan gambar dan masuk kepenyelesaian akhir yaitu editing atau pengeditan gambar, penambahan title, animasi dan special effects, grafik, musik, sound effects, audio dubing dan output ke media video.


Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan terakhir Sistematika Penulisan yang memberikan gambaran tentang keterangan deskriptif dari setiap bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulis sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti, yang meliputi Sejarah Singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective (Tujuan Pemasaran), Marketing Strategi (Strategi Pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan, dan Elisitasi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Bab ini menjelaskan tentang konsep produksi media berbasis video (KPM), yang di dalamnya terdapat pre production, production dan post production.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Menurut Kusrini, dkk dalam Susano (2016 : 378)[41], “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem yang baru.”

Sedangkan menurut Bin dalam Haryanto dan Dede Koswara (2015 : 54)[15], “perancangan adalah merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Konsep Dasar Promosi

1. Pengertian Promosi

Menurut Swasta dalam Safrida (2015 : 4)[32], promosi adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga-lembaga non laba dan individu-individu. Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk, dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut sebagai promosi.

  1. KMenurut Zebua (2016 : 28)[46], “promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.”

  2. Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran perusahaan, yang akan memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

  3. 2. Tujuan Promosi

  4. Menurut Yuliana dan Rony Ika Setiawan (2015 : 49)[44], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu :

  5. a. Menginformasikan (Informing) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

  6. b. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu.

  7. c. Mengingatkan (Reminding) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan.

Contributors

Yuri alam mahbubi