Si1122468590

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM APLIKASI KONTROL RATE EKSPOR

PADA PT. YUSEN LOGISTICS INDONESIA

DI BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO HATTA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468590
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

'

SISTEM APLIKASI KONTROL RATE EKSPOR

PADA PT. YUSEN LOGISTICS INDONESIA

DI BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO HATTA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468590
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Junaidi.M,.Kom
STMIK RAHARJA
       
Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,.M.T.I)
       
(Junaidi.M,.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM APLIKASI KONTROL RATE EKSPOR

PADA PT. YUSEN LOGISTICS INDONESIA

DI BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO HATTA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468590
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom)
   
(Nasril Sany, S.Kom)
NID : 05060
   
NID : 08190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM APLIKASI KONTROL RATE EKSPOR

PADA PT. YUSEN LOGISTICS INDONESIA

DI BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO HATTA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468590
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM APLIKASI KONTROL RATE EKSPOR

PADA PT. YUSEN LOGISTICS INDONESIA

DI BANDARA INTERNASIONAL

SOEKARNO HATTA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468590
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122468590

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Yusen Logistics Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Air Freight Forwarding yaitu jasa pengangkutan atau pengiriman barang dari satu tempat ketempat lain dengan menggunakan moda transportasi udara. Salah satu usahanya yaitu dibidang ekspor. Dan di dalam suatu proses ekspor udara tersebut berkaitan dengan namanya Rate. Dalam menentukan sebuah Rate harus melalui beberapa tahap dan prosedur berdasarkan persetujuan Customer dan Agent. Rate bisa berubah – ubah berdasarkan validasi waktu yang telah ditentukan dan disetujui dari pihak antara Agent dan Customer. Untuk itu dibutuhkan untuk membangun suatu sistem yang dapat mengontrol data Rate tersebut, agar tercapai kepuasan terhadap customer dan mencapai hasil yang maksimal bagi perusahaan. PT. Yusen logistics Indonesia telah menggunakan sistem komputerisasi yang aplikasinya menggunakan Microsoft Excel, akan tetapi menggunakan Aplikasi Microsoft Excel pun belum optimal. Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan di PT. Yusen Logistics Indonesia. Dari penjelasan diatas, maka penulis mengambil judul penelitian yaitu Analisa Sistem Kontrol Rate Ekspor Pada PT. Yusen Logistics Indonesia Di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dimana analisa dan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang kiranya dapat memberikan manfaaat positif bagi sistem yang diteliti oleh penulis, tentunya dengan memberikan hasil dari penelitian yang baik dan akurat.

Kata Kunci:Rate, Ekspor, Air Freight Forwarding, Customer, Agent

ABSTRACT

PT. Yusen Logistics Indonesia is a company engaged in the field of Air Freight Forwarding services, namely transportation or delivery of goods from one place to another by using the modes of air transport. One of his business is in export. And in an air export process is related to the name Rate. In determining a rate must go through several stages and procedures based on the approval of the Customer and Agent. Rate subject to change based on predetermined time validation and approval of the parties between the Agent and Customer. It needs to develop a system that can control the rate of data, in order to achieve customer satisfaction and achieve maximum results for the company. PT. Yusen logistics Indonesia has been using a computerized system that uses Microsoft Excel application, but using the Microsoft Excel application was not optimal. The aim of the research by the author is analyzing the system running in PT. Yusen Logistics Indonesia. From the above explanation, the authors take research title that Export Rate Control System Analysis at PT. Yusen Logistics Indonesia On the Soekarno Hatta International Airport. Where the analysis and this study may be one of the activities that would be able to give the benefit is positive for the system studied by the author, of course, the results of good research and accurate.

Keywords: Rate, Export, Air Freight Forwarding, Customer, Agent

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Junaidi,M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Dedy Iskandar, S.Komselaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan denganbaik dan tepat pada waktunya
  5. Nasril Sani, S.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Heru Herianto selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini..
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juni 2015
Eko Agus Sampurno
NIM. 1122468590

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel.3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel.3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Final

Tabel 4.1 Tabel Unnormal

Tabel 4.2 Tabel First Normal Form (1NF)

Tabel.4.3 Tabel User

Tabel 4.4 Tabel Shipper

Tabel 4.5 Tabel Consignee

Tabel 4.6 Tabel Airline

Tabel 4.7 Tabel Route

Tabel 4.8 Tabel AWA/CDA

Tabel 4.9 Tabel FOB

Tabel 4.10 Tabel Detail Rate

Tabel 4.11 Tabel Log

Tabel 4.12 Pengujian Black Box

Tabel 4.13 Jadwal Implementasi

Tabel 4.14 Rancangan Biaya Sistem yang diusulkan


DAFTAR GAMBAR


Gambar 1.1 Bagan Waterfall

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pada Divisi Air Export

Gambar 3.3 Use case Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pembuatan Rate Quotation

Gambar 3.5 Sequence Distribusi Rate Quotation

Gambar 3.6 Sequence Diagram Permintaan Update Rate Quotation

Gambar 3.7 Activity Diagram Pembuatan Rate Quotation

Gambar 3.8 Activity Diagram Distribusi Rate Quotation

Gambar 3.9Activity Diagram Permintaan Update Rate Quotation

Gambar 4.1 Use Case Admin

Gambar 4.2 Use Case Diagram User

Gambar 4.3 Use Case Diagram Input Rate Baru

Gambar 4.4 Activity Diagram Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram User

Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram User

Gambar 4.8 Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.9 Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.10 Flowchart Program

Gambar 4.11 Prototype Halaman Login

Gambar 4.12 Prototype Halaman Admin

Gambar 4.13 Prototype Menu Data User

Gambar 4.14 Prototype Menu Tambah Data User

Gambar 4.15 Prototype Menu Data Shipper

Gambar 4.16 Prototype Menu Tambah Data Shipper

Gambar 4.17 Prototype Menu Data Airline

Gambar 4.18 Prototype Menu Data FOB

Gambar 4.19 Prototype Menu Data Rate

Gambar 4.20 Prototype Menu Data Rate Kontrol

Gambar 4.21 Login

Gambar 4.22 Home Admin

Gambar 4.23 Menu User

Gambar 4.24 Tambah Data User

Gambar 4.25 Menu Data Shipper

Gambar 4.26 Tambah Data Shipper

Gambar 4.27 Menu Data Consignee

Gambar 4.28 Tambah Data Consignee

Gambar 4.29 Data Airline

Gambar 4.30 Tambah Data Airline

Gambar 4.31 Data FOB

Gambar 4.32 Tambah Data FOB

Gambar 4.33 Home User

Gambar 4.34 Halaman Cetak Rate


DAFTAR SIMBOL



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Informasi sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi yang pesat dalam perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak serta teknologi yang pesat dalam perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak serta teknologi komunikasi merupakan alternatif bagi suatu perusahaan untuk menunjang pengolahan data yang baik. Apabila pengolahan data tidak teratur dan tidak terkoordinasi dengan baik akan mengakibatkan sulitnya mengetahui data dan informasi secara tepat dan akurat.

PT. Yusen Logistics Indonesia yang bertempatkan di Bandara Internasional Soekarno Hatta adalah perusahaan yang lebih dari 10 tahun yang berpengalaman bergerak dalam bidang Air Freight Forwarding yaitu jasa pengangkutan atau pengiriman barang dari satu tempat ketempat lain dengan menggunakan moda transportasi udara.

Beberapa Perusahaan besar di Indonesia telah bekerja sama menggunakan jasa PT. Yusen Logistics Indonesia dalam jasa pengiriman proses ekspor tentunya. Untuk itu bagaimana cara agar mempertahankan customer sehingga tercapai kepuasan terhadap customer dan mencapai hasil yang maksimal bagi Perusahaan yaitu memberi pelayanan yang baik dan pengolahan data yang akurat.

Namun pada sistem yang berjalan terdapat berbagai kekurangan seperti penyimpanan data-data rate untuk tiap-tiap customer masih kurang rapih yaitu dalam bentuk file format pdf , penyimpanannya langsung dicampur dijadikan satu folder dengan data customer lainnya dan kemudian diprint, lalu dijilid ke dalam buku file rate quotation, penyimpanan ada yang dikonversi dari file format pdf menjadi bentuk file image yang langsung di tempatkan pada Microsoft Excel begitu saja dan hanya mengganti nama dari tiap-tiap sheet menjadi nama tiap-tiap customer. Hal ini dapat menimbulkan kurang terkontrolnya masa validasi data rate, yang data harusnya sudah update menjadi belum terupdate sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi hasil penjualan dari perusahaan PT. Yusen Logistics Indonesia.

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut maka, untuk mendukung pengendalian suatu data rate perlu adanya sistem yang lebih mempermudah dalam pengontrolan perubahan data rate. Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk mengembangkan sistem ini dengan melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Sistem Aplikasi Kontrol Rate Ekspor Pada PT. Yusen Logistics Indonesia Di Bandara Internasional Soekarno Hatta”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana membangun sebuah sistem yang mampu melakukan pencatatan data rate secara akurat dan jelas pada PT. Yusen Logistics Indonesia?

  2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem yang mampu memonitoring masa berlaku dan tidak berlakunya data rate ?

  3. Apakah dengan dirancangnya aplikasi sistem aplikasi kontrol rate ekspor pada PT. Yusen Logistics Indonesia Di Bandara Internasional Soekarno Hatta mampu memudahkan user dalam proses memonitoring data rate?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini tidak melebar, maka penulis masa berlakunya data rate dan memberikan batasan pada sistem ini yaitu hanya mengelola data rate ekspor, mulai dari pencatatan data rate, pendistribusian data rate ke beberapa seksi bagian, memonitoring pencetakan data rate quotation.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional

    a) Untuk membangun sebuah sistem yang dapat melakukan pencatatan data secara akurat pada PT. Yusen Logistics Indonesia.

    b) Untuk merancang dan membangun sebuah sistem yang mampu memonitoring masa berlaku dan tidak berlakunya data rate.

    c) Untuk merancang sistem aplikasi kontrol rate yang dapat mempermudah pencarian data rate dari tiap-tiap customer sehingga tidak memakan waktu yang lama.

  2. Tujuan Fungsional

    Secara fungsional penelitian dan penulisan ini dapat bermanfaat bagi PT. Yusen Logistics Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta dalam pengontrolan data rate ekspor untuk mempermudah tiap-tiap customer.

  3. Tujuan Individu (pribadi)

    a) Dapat mengetahui proses pendataan data rate dan prosedur langkah – langkah dalam pembuatan suatu data rate.

    b) Mencari solusi yang dapat membantu dan mempermudah PT. Yusen Logistics Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, dalam pengontrolan data-data rate ekspor.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mempermudah staf dalam proses pencatatan data rate sehingga lebih efisien.

  2. Mempermudah proses pengelolaan dan pengontrolan data rate.

  3. Mempermudah dalam melakukan pencarian data rate dari tiap-tiap customer sehingga tidak memakan waktu yang lama.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan tinjauan langsung dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur yang diteliti ke PT. Yusen Logistics Indonesia yang berlokasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan kepada stakeholder, dalam hal ini kepada Bapak Heru Herianto selaku Supervisor Customer Service.

  3. Studi Elisitasi

    Merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

  4. Metode Studi Pustaka

    Pengumpulan data dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen, literatur, jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan obyek penelitian. guna mendapatkan teori atau konsep yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam penelitian, dan untuk mencari metodologi yang sesuai serta membandingkan antara teori yang ada dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Metode Pengembangan

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode pengembangan sistem dilakukan melalui metode waterfall.

Menurut Pressman (2012:30)[1] “Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan".

Gambar 1.1 Bagan Waterfall


Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing,Penerapan dan Pemeliharaan.

a) Analisa

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literature. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.

b) Design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

c) Coding & Testing

Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

d) Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

e) Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Adobe Dreamweaver CS6 dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.


Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembuatan Laporan Skripsi ini, maka penulis membagi laporan menjadi V (lima) bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Berisikan gambaran umum instansi, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab serta analisa sistem yang berjalan yang dapat digunakan dan diusulkan, seperti UML yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.

BAB IV RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil penganalisaan pada bab-bab terdahulu dan saran yang akan diberikan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Yakub (2012:1),[2]”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang berhubungan,terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.”

Menurut Taufiq (2013:2),[3]“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Menurut Nasaruddin,dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227), [4] “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20),[5]sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6) Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7) Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

8) Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22),[5]sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya.

1) Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

2) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya kematian seseorang.

4) Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya.Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”

Menurut Murad dalam jurnal CCIT (2013:51), [6] “tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

2. Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), “Untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi”.

3. Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1),[5]“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi”. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5),[2]“Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.


Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33),[5] Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

a. Akurasi (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat.Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru.Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya.Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Rocoe Davis Jogianto (2011:41), [7] “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertahankan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Sutarman (2012:13), [8]"Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Tata Sutabri (2012:46),[5] “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukungpengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47),[5]mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197). [9] Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

a. Perancangan Sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

b. Analisa Sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

c. Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

d. Testing

Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

e. Implementasi

Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

f. Maintenance

Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:322), [10] “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.

Aplikasi Web

Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27). [11]"Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

Aplikasi Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5), [12]“Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

Sistem Pengendalian

Menurut Tamodia (2013:22), [13]penjelasan tentang sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut: Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.

Menurut Rapina (2011:23), [14] “Aktivitas pengendalian merupakan kebijakandan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemendilaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian harus dirancang sedemikianrupa agar aktivitas yang ada dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Pengendalian intern harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Oleh kerena itu dibutuhkan menyusun suatu kerangka pengendalian atas sistem yang sudah ada pada perusahaan yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian yang bersifat intern bagi perusahaan, sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan suatu pengendalian intern yang dapat memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.

Teori Khusus

Definisi Rate

Rate berlaku dari titik utama ke titik berikutnya, Rate hanya mencakup untuk biaya transportasi dari bandara ke bandara saja dan tidak termasuk biaya untuk layanan seperti transhipment, bea cukai, pick-up,storage atau layanan serupa.

Dalam TACT ( The Air Cargo Tariff )(2015), [15]Rate adalah jumlah tagihan yang dibebankan oleh operator (carrier) untuk pengangkutan satuan berat (kg. Atau lb). Fungsi dari pada Rate adalah untuk menghitung tranportasi charge bagi suatu barang kiriman menurut golongannya masing-masing (cargo classification). Harga yang berlaku adalah harga yang diumumkan berlaku pada tanggal penerbitan AWB (Air WayBill) oleh carrier atau agennya.

Berdasarkan TACT ( The Air Cargo Tariff )(2014) :

“The rate is the amount charged by the carrier for the carriage of a unit of weight (kg. or lb.).Applicable rates are the published rates in effect on the date of issuance of the air waybill by the carrier or its agent.”

Perhitungan biaya untuk semua pengiriman harus dilakukan dengan cara mengalikan tarif yang berlaku per kg. / Lb. dengan berat yang dikenakan biaya. Ada berbagai jenis tipe dari kargo rates dan biaya (charges) :

M : Minimum Charge Rate

Ongkos/biaya terendah yang harus dikenakan terhadap suatu kiriman.

N : Normal Rate

Rate per Kg yang dikenakan terhadap kiriman yang mempunyai berat di bawah 45 Kg.

Q : Quantity Rate

Rate per Kg yang dikenakan terhadap kiriman yang berat barangnya di atas 45 Kg.

S : Surcharge

Biaya tambahan untuk beberapa macam kiriman.

R : Reduction Rate

Pembayaran tariff oleh beberapa oleh beberapa macam kiriman barang.

Commodity Rate adalah Rate khusus untuk barang komoditi yang sifatnya special cargo. Dan besarnya M, N, Q ditentukan buku air cargo tariff, yang dikeluarkan oleh IATA (International Air Transport Association).

Quotation Rate adalah Rate penawaran suatu penjualan (Sales) kepada pelanggan (customer). Quotation Rate Form adalah formulir penawaran Rate penjualan yang berfungsi untuk mencatat berbagai jenis barang / jasa yang dapat dijual kepada pelanggan (customer).

Definisi Ekspor

Menurut Jimmy dkk dalam jurnal Ekonomi dan Keuangan (2013:118).[16] “Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional”.

Menurut dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 13/M-DAG/PER/3/2012 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor (2015:3). “Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean”.

Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,perairan dan ruang udara diatasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang-undang kepabeanan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, ekspor adalah kegiatan pengiriman, penjualan dan pengeluaran barang buatan dari dalam negeri ke negara-negara lain.

Logistik (Logistics)

Menurut Gattorna dan Walters dalam Jurnal Riset Industri Mulyadi (2011:275).[17]“Logistik merupakan aspek manajemen strategis yang bertanggung jawab mengelola akuisisi, pergerakan dan penyimpanan bahan mentah,bahan setengah jadi, persediaan barang jadi dan informasi-informasi yang menyertainya dalam suatu organisasi dan saluran pemasarannya untuk memenuhi harapan pelanggan sehingga dapat mencapai target keuntungan perusahaan. Misi logistik adalah memenuhi kebutuhan barang yang sesuai ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada kondisi yang diinginkan, sehingga memberikan manfaat kepada perusahaan”.

Bandar Udara

Berdasarkan Undang Undang No. 1 Tentang Penerbangan dan PM.69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional (2013:2). [18]Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan bandar udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan, keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intra dan/atau antarmoda serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah sistem kebandarudaraan secara nasional yang menggambarkan perencanaan bandar udara berdasarkan rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi, keunggulan komparatif wilayah, kondisi alam dan geografi, keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, kelestarian lingkungan, keselamatan dan keaamanan penerbangan, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya.

Konsep Dasar Waterfall

Menurut Nasution (2012:118),[19]dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall.“Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yang bersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan”.

Menurut Rizky (2011:61), [20]waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pascaproduksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.


Gambar 2.1 Waterfall Life Cycle

Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni:

1. Definisi kebutuhan (Requirement Definition).

2. Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System).

3. Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing).

4. Integrasi dan testing sistem (Integrationand Systen Testing).

5. Uji coba (Testing).

6. Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance).


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6),[21]“UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Alim (2012:30). [22]“Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10), Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Prasetio (2012:96),[23]“Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Menurut Sibero, (2011:384),[24]Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.


Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

Menurut Madcoms (2010:11),[25]untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

1. Application Bar, berada di bagian palingatas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

3.Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser.

Definisi Database

Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238).”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Menurut Raharjo (2011:3),[26]Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146),[27]Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Definisi Web Server

Menurut Anhar (2010:4).[28]Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP, script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya”.

Menurut Arief (2011:19),[29]Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

Definisi MYSQL

Menurut Arief (2011:151),“MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Menurut Anhar (2010:45),“MySQL adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung/ support dengan database MySQL.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, MySQL adalah salah satu database management system yang bersifat open source dan bisa digunakan secara gratis sehingga banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

XAMPP

Menurut Wardana (2010:8),[30]“XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Madcoms (2010:341),“sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, XAMPP adalah paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis dan didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.

Definisi PHP (Processor Hypertext Protocol)

Dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:165),coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

Menurut Anhar (2010:3),“ Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49),“Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:8),ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext, dan ditinjau dari aspek content atau isi, web dibagi 2 jenis yaitu web statis dan web dinamis.

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237),[31]"Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal".

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

1. Verifikasi

Verifikasi adalah prosespemeriksaa untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

2. Validasi

Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Menurut Rizky (2011:259),"Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak".

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

1. White Box Testing

Menurut Rizky (2011:262),"White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri.

2. Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265),definisi black box testing adalah sebagai berikut : Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No 3(2011:302),[32]“Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Tahapan Elisitasi

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

a. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L): mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Study Pustaka ( Literature Review )

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara pada tahun 2013 [33]dengan judul “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Penelitian ini membahas memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo pada tahun 2013 [34]dengan judul “Prototipe Sistem Monitoring Control Pengembangan Aplikasi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas bagaimana mengontrol pengembangan proyek di Perguruan Tinggi Raharja dengan cara memonitoring, mengontrol data dari setiap laporan kesalahan yang dilaporkan oleh seluruh pengunjung yang menggunakan proyek yang sedang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi Raharja, sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang diakibatkan kurangnya dokumentasi dari laporan kesalahan yang diterima.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Franz Yosua Karamoy [35]pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Sistem Pengolahan Data Keluar Masuk Barang Gudang Pada PT. Bioplast Unggul”. Penelitian ini membahas permasalahan pada proses stok barang sampai pengambilan barang karena masih dilakukan secara konvensional sehingga berdampak terhadap keterlambatan di dalam penyampaian suatu data informasi. Penulisan ini menggunakan metode dan perancangan berorientasi objek dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan UML, elisitasi kebutuhan sistem, serta pengambaran sistem yang diusulkan melalui UML. yang bertujuan untuk membuat pengendalian dan pengolahan barang. Dengan adanya program ini, maka akan mempermudah proses pancarian dan mengupdate suatu barang untuk sebuah informasi yang lebih akurat dan lebih tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan dan diiginkan oleh pemakai atau user

4. Penelitian yang dilakukan oleh Nilo Legowo dan Imade Kresna Yoga [36]pada tahun 2012 dengan judul “Perancangan Aplikasi Monitoring Produksi Pada Perusahaan Yang Memproduksi Acrylic”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan database yang digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan sistem monitoring produksi, sistem monitoring produksi menjelaskan dengan tahapan proses pembuatan meliputi Project Order, penelitian Raw Material (RM), proses produksi, cost, dan Person In Charge (PIC) di Sample Order (SAO) berdasarkan Project Order, pembuatan Sales Order (SO) berdasarkan Sample Order (SAO) yang sudah di confirm jumlah dan penelitian Raw Material (RM) yang dibutuhkan untuk membuat Project Order yang sudah di-confirm di Sales Order (SO) akan dijabarkan pada material release (MR) yang ditujukan ke bagian gudang, jumlah raw material (RM) yang sudah dikeluarkan oleh gudang akan melalui beberapa tahapan proses produksi berdasarkan proses yang sudah ditetapkan di Sample Order (SAO) raw material (RM) yang sudah mencapai proses akhir dan siap dirakit akan dilanjutkan ke proses assembly; setelah melewati assembly, barang yang sudah siap dikirim akan didata di Delivery Order (DO) sebelum melakukan pengiriman, data meliputi baik yang sudah terdapat pada perusahaan maupun yang nantinya akan dimasukkan, dimana data tersebut hanya dapat diubah oleh user yang diberikan otoritas.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Yunaedi dkk pada tahun 2013 [37]dengan judul “Inventori Gudang Berbasis Wap Dengan PHP”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang belum tersedianya peringatan otomatis untuk mengetahui sisa stok barang yang hampir habis, cara ini berguna untuk mencegah kekosongan stok barang. Metode pengembangan sistem pada aplikasi ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari empat tahapan. Adapun tahapan tersebut yaitu analisis, pengkodean, desain dan pengujian sistem. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL serta menggunakan aplikasi pendukung Adobe Dreamweaver CS6 sebagai desain aplikasi. Berdasarkan konsep dan perancangan yang dibangun dapat disimpulkan bahwa aplikasi inventori gudang berbasis Wap dengan PHP dapat membantu karyawan untuk mengetahui jumlah stok barang, data barang masuk, data barang keluar dan mempermudah karyawan dalam pencarian barang.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Fanny Fardany dkk [38]pada tahun 2013 dengan judul “Aplikasi Monitoring Pekerjaan Departemen HSE (Health Safety Environment) dengan Metode MVC Studi Kasus di PT. Citra Tubindo Tbk”. Penelitian ini penulis membahas tentang prosedur monitoring pekerjaan di PT Citra Tubindo Tbk masih menggunakan sistem monitoring secara manual yaitu dengan menggunakan whiteboard yang dibuat menjadi tabel monitoring pekerjaan dan kemudian seorang staf akan mengisi data pekerjaan pada whiteboard tersebut dan ketika terjadi pergantian bulan data yang bulan sebelumnya akan dihapus untuk diisi data pekerjaan yang baru. Hal ini memiliki hambatan yaitu akan terjadi dua kali pendokumentasian data pekerjaan yang bisa menimbulkan kerentanan perbedaan pencatatan data pekerjaan. Melihat pentingnya proses monitoring pekerjaan maka digagas sebuah penelitian dengan tema membuat sistem monitoring pekerjaan multiuser berbasis web dengan menerapkan metode Model, View, Controller (MVC) dengan tujuan untuk membuat sebuah sistem perangkat lunak berbasis web yang dapat mengatur pekerjaan dalam sebuah manajemen. Sistem ini dibangun dengan menerapkan metode pengembangan sistem waterfall model yang mana metode ini membuat proses pembangunan sistem monitoring pekerjaan menjadi terarah. Pembangunan sistem ini memanfaatkan salah satu framework yang menerapkan arsitektur MVC yaitu Codeigniter. Dengan adanya sistem ini proses yang semula masih dilakukan secara manual maka dapat diminimalaisir alur proses kerja yang memeberikan akses kepada pemimpin untuk memberi pekerjaan kepada bawahannya meskipun dia berhalangan hadir ke lokasi kerja. Sistem ini diharapkan bisa menjadi sebuah aplikasi yang akan membantu proses manajemen pekerjaan secara online di PT Citra Tubindo Tbk.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Yusen Logistics adalah salah satu perusahaan penyedia jasa Freight Forwarding terkemuka di beberapa belahan benua. PT. Yusen Logistics Indonesia adalah salah satu kantor PT. Yusen Logistics yang ada di Indonesia. Kegiatan usaha PT. Yusen Logistics Indonesia meliputi Air Freight Forwarder, Sea Freight Forwarder, Custom Broker, Warehousing, Transporter/Trucking, Ships Agent, Hand Carry Shipment, Consolidation Arrangement.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Yusen Logistics Indonesia pada awalnya bernama PT. Pusaka Yudhanusa, yang didirikan pada tanggal 26 Mei 1988. PT. Pusaka Yudhanusa berkembang dengan cepat dan cukup pesat. Secara signifikan PT. Pusaka Yudhanusa telah dapat mengkontribusikan untuk membantu perkembangan freight forwarder, logistik, dan transportasi di Indonesia yang berorientasi pada bidang impor.

Pada tahun 1990, PT. Pusaka Yudhanusa mendapat subsidi dari NYK (Nippon Yusen Kaisha) Group Of Company dengan jaringan yang luas didunia dan ditunjuk sebagai agen resmi di Indonesia yang mengurusi penanganan cargo.

Perusahaan Yusen Air & Sea Service Co.,Ltd (YAS) memiliki saham yang paling besar di PT. Pusaka Yudhanusa, sehingga pada tanggal 27 November 2001 PT. Pusaka Yudhanusa berganti nama menjadi Yusen Air & Sea Service Indonesia yang berbadan hukum Indonesia dengan akte pendirian No. 13 oleh Notaris Ny. Soetati Mochtar, SH.

Pada tanggal 2 April 2012, PT. Yusen Air & Sea Service merger dengan NWK (New Wave Logistics) dan kemudian berganti nama menjadi PT. Yusen Logistics Indonesia sampai saat ini.

Pada awalnya kantor PT. Yusen Logistics Indonesia terletak di Wisma Soewarna 3rd Floor Suite A-W-X untuk divisi udara, sedangkan untuk divisi laut terletak di Jl. RE Martadinata No. 1 Blok A1-A2, Jakarta 14430 (merupakan Head Office / kantor pusat PT. Yusen Logistics Indonesia).

Kemudian pada tanggal 4 Mei 2004, kedua divisi tersebut dan satu divisi logistik pindah kedalam satu gedung yang merupkan gedung milik sendiri dan menjadi Kantor Pusat (Head Office) PT. Yusen Logistics Indonesia yang beralamat di Taman Niaga Soewarna Blok A Lot 1-2, Soekarno Hatta International Airport, Jakarta 19110. Sedangkan kantor operasional (Cibitung Office/Operational Representative Office) PT. Yusen Logistics Indonesia terletak di Kawasan MM2100 Blok B3, Cibitung, Bekasi 17520.

Untuk memperluas jaringan pelayanannya di dalam negeri, PT. Yusen Logistics Indonesia mempunyai beberapa kantor cabang dibeberapa kota di Indonesia, yaitu :

  1. Bandung Office
  2. Jl. Sanggar Kencana Utama No. 11 Sanggar Hurip Estate, Bandung 40286.

  3. Surabaya Office
  4. Komplek Permata Juanda West Wing SBA40, Jl. Raya Juanda Waru, Surabaya 61256.

  5. Batam Office
  6. Gedung Dana Graha, Jl. Imam Bonjol Nagoya, 3rd Floor #304, Batam.

  7. Cibitung Office
  8. Ruko Bekasi Fajar Blok B No. 3, Cibitung, Bekasi.

  9. JPT Office
  10. Gedung JPT 1 Area Cargo No. P 09/C Bandara Soekarno-Hatta.

  11. CDC Office
  12. 2nd Floor Jl. Banda No. 1 Tanjung Priok – Jakarta.

Dalam meningkatkan peranan aktifnya di dalam industri forwarding, maka PT. Yusen Logistics Indonesia telah menjadianggota freght forwarder nasional dan internasional, antara lain :

a. INFA (Indonesian National Forwarder Association) atau disebut juga GAFEKSI (Gabungan Forwarder dan EkspedisiIndonesia)

b. IATA (International Air Transport Association).

c. FIATA (Federation Internationale des Associations de Transitares at Assimile).

Pada tanggal 24 Januari 2003, PT. Yusen Logistics Indonesia telah mendapat sertifikat ISO (International Organization for Standarization) dari Sucofindo Sertification Service, yaitu ISO 9001:2000 untuk divisi udara dan laut, dengan nomor sertifikat 5256. Dengan demikian PT. Yusen Logistics Indonesia telah memperoleh kepercayaan dari masyarakat dibidang freight forwarder.

PT. Yusen Logistics Indonesia berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya dan mengefisienkan sistem kerjanya agar tercipta produktifitas kerja yang maksimal dari masing-masing divisi, sehingga PT. Yusen Logistics Indonesia menetapkan standar pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan yaitu dengan membuat kebijakan mutu dan sasaran mutu (kebijakan ISO 9001:2000).

Kebijakan mutu PT. Yusen Logistics Indonesia yaitu : “We, PT. Yusen Logistics Indonesia always provide the best service for customer satisfaction and always make continous improvements”. (Kami, PT. Yusen Logistics Indonesia senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan pelanggan dan selalu melakukan perbaikan yang berkesinambungan).

Adapun sasaran mutu PT. Yusen Logistics Indonesia yaitu :

  1. Yusen starts from you (Yusen berdiri karena adanya kamu).
  2. Unlimited Logistics Solution (Penyelesaian Logistik yang tak terbatas).
  3. Satisfaction of our customer is our goal (Kepuasan pelanggan adalah tujuan kami).
  4. Eficiently is our purpose (Efisiensi/tepat guna adalah maksud tujuan kami).
  5. Number one in market is our target (Nomor satu dalam pasar adalah target kami).


Visi dan Misi PT. Yusen Logistics Indonesia

Adapun Visi, Misi, dan Tujuan PT. Yusen Logistics Indonesia, yaitu:

  1. Visi
  2. Visi PT. Yusen Logistics Indonesia adalah berjuang untuk menjadi perusahaan jasa freight forwarding dan logistik yang memimpin di pasar nasional maupun internasional, didukung oleh tersedianya jasa-jasa pendukung dan infrastruktur yang dapat mengimbangi kebutuhanpelayanan jasa dan sumber daya manusia yang berkualitas dan bekerja secara professional sehingga tercipta pelayanan yang baik.

  3. Misi
  4. Misi PT. Yusen Logistics Indonesia adalah meningkatkan kinerja dan membangun suatu system pelayanan jasa yang terbaik agar tercapai kepuasan pelanggan sehingga perusahaan mampu tumbuh dan berkembang secara kompetitif dan berkesinambungan.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan PT. Yusen Logistics Indonesia adalah struktur organisasi lini dan staff.

Tujuan pengorganisasian PT. Yusen Logistics Indonesia adalah :

  1. Adanya pemisahan fungsi fungsi sedemikian rupa, sehingga karyawan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description yang diberikan.
  2. Adanya koordinasi dan pengarahan dari setiap tindakan unit organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan memiliki organisasi yang jelas, teratur serta rapi, agar dapat beroperasi dengan baik dan lancar serta dapat mencapai target yang menjadi sasaran perusahaan. Struktur yang baik akan dapat meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Struktur organisasi adalah hubungan berbagai sistem berupa tindakan mengusahakan hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga dapat bekerja sama secara efisien. Dengan demikian akan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas atau sasaran tertentu.

Struktur organisasi yang tepat serta tugas yang jelas dari seluruh personil yang ada sangatlah berperan dalam suatu perusahaan yang menginginkan adanya suatu keterangan dalam rangka aktivitasnya.

Berikut adalah struktur organisasi PT. Yusen Logistics Indonesia untuk Air Freight Forwarding ( AFF ).

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi PT. Yusen Logistics Indonesia

Gambar 3.2. Stuktur Organisasi Pada Divisi Air Export


Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian – bagian yang ada pada PT. Yusen Logistics Indonesia, yaitu sebagai berikut :

Penjabaran wewenang dan tanggung jawab dari gambar 3.1 yaitu:

1. President Director

a. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan umumperusahaan.

b. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya aktivitasperusahaan.

c. Mengembangkan manajemen perusahaan.

d. Menjalankan rencana kerja pengelolaan perusahaan secaraterpadu.

e. Menyiapkan laporan pertanggungjawaban kegiatan perusahaan danperhitungan hasil usaha.

2. General Manager Laut

a. Menyusun rencana kerja dan menentukan target serta anggaran belanjasetiap tahunnya baik departemen ekspor maupun impor laut.

b. Sebagai koordinator yang mengawasi kelancaran tugas di departemen ekspordan impor laut dalam melaksanakan rencana kerja dan pencapaian target yangtelah ditentukan.

c. Menentukan dan menyusun agenda perusahaan khususnya departemen ekspordan impor laut.

3. General Manager Udara

a. Menyusun rencana kerja dan menentukan target serta anggaran belanjasetiap tahunnya baik departemen ekspor maupun impor udara.

b. Sebagai koordinator yang mengawasi kelancaran tugas di departemen ekspordan impor udara dalam melaksanakan rencana kerja dan pencapaian target yangtelah ditentukan.

c. Menentukan dan menyusun agenda perusahaan khususnya departemen ekspordan impor udara.

4. General Manager Non Bisnis

a. Melaksanakan dan membina tata usaha keuangan dan perbendaharaan kassesuai dengan kebijaksanaan perusahaan yang telahditetapkan.

b. Menyusun anggaran keuangan dan disesuaikan dengan rencanakerja.

c. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran keuanganperusahaan.

d. Melakukan perhitungan hasil berkala maupun tahunan yang diperolehperusahaan.

Penjabaran wewenang dan tanggung jawab darigambar 3.2 yaitu:

1. Manager Air Export

a. Mengelola Air Export Customer Service dan timoperasi.

b. Mengembangkan Air Export Cargo Volume.

c. Mengidentifikasimasalah.

d. Mengawasi kedisiplinan Staff.

e. Mengunjungi customer untuk pengembangan pasar.

f. Outstanding follow up overseas and local.

g. Persetujuan Cash / Payment.

h. Laporan operational.

i. Berelasi dengan entitas lain sepertiGafeksi (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia) , Airline,OperatorGudang, dll.

2. Ass.Manager (Assistant Manager)

a. Membantu Manager Mengelola Air Export Customer Service dan timoperasi.

b. Membantu Manager Mengawasi kedisiplinanStaff.

c. Menggantikan Manager apabila sewaktu-waktu Manager tidak berada ditempat.

d. Merencanakan Business Air Export.

e. Membuat biweekly meeting report andattendance.

f. Membuat jadwal kerja bulanan.

g. Mengontrol sumber daya internal.

h. Mengontrol kegiatan Customer Service.

i. Jaminan prosedur untuk setiap PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) atauCustom Matter.

3. Consol

a. Melakukan pengecekan SI (ShippingInstruction) yang diperoleh dari bagian CustomerService.

b. Melakukan reservasi ke maskapai untukpemesanan ukuran tempat cargo pada Compartment pesawat.

c. Membuat laporan harian reservasi dari tiap-tiap proses eksporbarang.

d. Menginformasikan nomer MAWB (MasterAir Waybill) dan jadwal penerbangan cargo yang telah direservasi untuk kebagian Customer Service, Yunas dan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).

4. Customer Service

a. Mengaturpengiriman ekspor udara.

b. Memonitor alur pengiriman ekspor udara.

c. Menangani pengiriman tiap permintaan daripelanggan.

d. Memproses SI (Shipping Instruction) pelanggan sampaitujuan.

e. Melakukan komunikasi dengan pelanggan dan overseas untuk mengaturpengiriman.

f. Memecahkan masalah pengiriman dengan segera apabila tidak sesuai denganperaturan.

g. Membuat laporan untuk setiap pengaturanpengiriman.

h. Melakukan pemesanan Trucking untuk proses Stuffing / Pick upbarang pelanggan.

i. Mengirim dokumen akhir.

j. Back up untuk ketidak hadiran rekan satu tim.

5. Yunas

a. Membuat nomer Job untuk setiappengiriman.

b. Membuat nomer HAWB (House AirWaybill) untuk setiap pengiriman.

c. Menerbitkan HAWB (House Air Waybill) untuk setiappengiriman.

d. Menerbitkan MAWB (Master Air Waybill) untuk setiappengiriman.

e. Memastikan ke bagian Operasional untuk HAWB (House Air Waybill) dan MAWB (Master Air Waybill) telahdiserahkan ke maskapai.

f. Melakukan koreksi dokumen sebelum diserahkan kemaskapai.

g. Melakukan Posting data untuk Overseas.

h. Membantu bagian Customer Service untuk mengirimkan dokumen untuk kebeberapa pelanggan.

6. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

a. Menerbitkan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).

b. Membuat data laporan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).

c. Mengirim PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) ke Bea Cukai.

d. Mengirim PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dan respon NPE (Nota Persetujuan Ekspor) ke berikat pelanggan melalui email.

e. Mengirim PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) & NPE (Nota Persetujuan Ekspor) kepada staf operasional melalui email.

f. Mengirim PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) & NPE (Nota Persetujuan Ekspor) kepada staf operasional dengan mencetak fisik.

g. Mengirim PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) & bentuk PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) kepada staf operasional melalui email.

h. Melakukan backup database PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).

i. Memproses LPBC (Laporan Pemeriksaan Bea dan Cukai).

7. Billing Section

a. Memantau Penagihan kegiatan sehari-hari.

b. Memonitor Outstanding Invoice.

c. Mencetak invoice.

d. Mengontrol Closing invoice periode.

e. Mengontrol Closing invoice yang tertunda.

f. Memonitor dan kontrol C / N.

g. Memonitor invoice.

h. Membuat laporan invoice.

i. Membuat Customer receipt.

8. Document Section.

a. Memonitor Dokumen staf.

b. Memonitor pengiriman invoice dan pengiriman AWB (Air Waybill).

c. Memeriksa kelengkapan dokumen.

d. Mencetak ringkasan penagihan invoice.

e. Mencetak ringkasan receipt invoice.

f. Memonitor voucher pembayaran operasional.

g. Settle Airline invoice.

h. Monitor filling file.

9. Operational

a. Melakukan pengecekan SI (Shipping Instruction).

b. Mempersiapkan Label.

c. menangani kargo.

d. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk proses custom clearance.

e. Melakukan pengechekan cargo setelah kargo tiba di gudang.

f. Melakukan penimbangan barang kargo.

g. Mengirimkan struk timbang hasil penimbangan barang cargo ke bagian Yunas.

h. Melakukan Custom clearance.

i. Memonitor untuk posisi kargo.

j. Menyerahkan dokumen untuk airline setelah menerima kelengkapan dokumen dari Soewarna Office.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur pembuatan rate quotation :

a. Outdoor sales staff melakukan promosi dan mengunjungi customer.

b. Customer memberikan rate inquiry.

c. Outdoor sales staff menyerahkan rate inquiry ke Indoor sales staff.

d. Indoor sales staff membuat Rate Quotation dan Cost Profit Calculation Sheet.

e. Indoor sales staff meminta persetujuan GM (General Manager).

f. Indoor sales staff memberikan Rate Quotation ke Outdoor sales staff.

g. Outdoor sales staff memberikan Rate Quotation kepada customer.

h. Indoor sales staff membuat service specification dan menganalisa ulang rate quotation, lalu kemudian input data rate quotation.

2. Prosedur pendistribusian rate quotation:

a. Sales staff membuat rate quotation.

b. Rate quotation didistribusikan oleh sales staff ke bagian customer service.

c. Rate quotation didistribusikan oleh sales staff ke bagian billing.

3. Prosedur update rate quotation :

a. Bagian billing meminta kepada bagian customer service untuk update data rate quotation yang sudah expired.

b. Bagian customer service meneruskan ke bagian sales permintaan dari bagian billing untuk update data rate quotation.

c. Bagian sales menghubungi ke customer untuk permintaan data rate yang terbaru.

d. Bagian sales mendistribusikan kembali data rate yang telah diperbaharui ke bagian customer service dan billing.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.3 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram diatas terdapat :

1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Sales, GM BD (General Manager Bussines Development), Customer, Customer Service, Billing.

3. 4 use case yang bisa dilakukan oleh actor.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Sequence Diagram Pembuatan Rate Quotation

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pembuatan Rate Quotation

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence diagram diatas terdiri dari :

1. 5 Lifeline, yaitu : Payment Confirmation Sheet, Service Specification, Rate Inquiry, Cost Profit Calculation Sheet, Rate Quotation.

2. 5 Actor, yaitu : Outdoor Sales Staff, Customer, Indoor Sales Staff, GM BD (General Manager Bussines Development) , PIC.

3. 21 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

b. Sequence Diagram Distribusi Rate Quotation

Gambar 3.5 Sequence Diagram Distribusi Rate Quotation

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Lifeline, yaitu : Rate Quotation.

2. 3 Actor, yaitu : Sales Staff, Customer Service, Billing Section.

3. 3 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

c. Sequence Diagram Permintaan Update Rate Quotation

Gambar 3.6 Sequence Diagram Permintaan Update Rate Quotation

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Lifeline, yaitu : Rate Quotation.

2. 4 Actor, yaitu : Sales Staff, Customer Service, Billing Section, Customer.

3. 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Activity Diagram Pembuatan Rate Quotation

Gambar 3.7 Activity Diagram PembuatanRate Quotation

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2. 5 Vertical Swimlane yaitu Outdoor Sales Staff, Customer, Indoor Sales Staff, GM BD, PIC.

3. 18 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.

4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

b. Activity Diagram Distribusi Rate Quotation

Gambar 3.8 Activity Diagram Distribusi Rate Quotation

Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2. 3 Vertical Swimlane yaitu Sales Staff, Customer Service, Billing Section.

3. 4 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.

4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

c. Activity Diagram Permintaan Update Rate Quotation

Gambar 3.9 Activity Diagram Permintaan Update Rate Quotation

Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2. 4 Vertical Swimlane yaitu Billing Section, Customer Service, Sales Staff, Customer.

3. 14 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.

4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

1. Analisa Masukan

Nama Masukan : Rate Inquiry

Fungsi : Sebagai data daftar biaya pengiriman untuk customer.

Sumber : Customer.

Media : Adobe Reader 9, Microsoft Outlook, Printer.

Frekuensi : Setiap ada permintaan pengiriman.

Format : Dalama bentuk file PDF dan hasil print out.

Keterangan : Berisi data Rate Inquiry biaya pengiriman.

2. Analisa Proses

Nama Modul : Rate Inquiry

Masukan : Rate Inquiry

Keluaran : Rate Quotation

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan Rate Quotation yang dibutuhkan oleh bagian Customer Service dan Billing.

3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Rate Quotation.

Fungsi : Menampilkan daftar biaya pengiriman dan service specification.

Media : Kertas.

Rangkap : 3 (tiga) lembar.

Distribusi : - Lembar 1, untuk Customer.

- Lembar 2, untuk bagian Customer Service.

- Lembar 3, untuk bagian Billing.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

1. Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware )

a. Processor : Intel Core i3-2120

b. Monitor : LED 19” Standar

c. RAM : 2 GB

d. Harddisk : 500 GB

e. Keyboard : Standar USB

f. Mouse : Standar USB

2. Perangkat Lunak ( Software )

a. Microsoft Windows 7 Professional 32-bit

b. Microsoft Office 2010 Professional

3. Hak Akses ( Brainware )

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Staff Customer Service dan Staff Billing.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Dalam penyimpanan data-data rate untuk tiap-tiap customer masih kurang rapih meskipun berkas file dalam bentuk data elektronik.

2. Kurang terkontrolnya masa validasi data rate quotation tiap-tiap customer.

3. Pencarian data memerlukan waktu yang lama dikarenakan masih kurang rapih penyimpanan berakas file yang dalam bentuk data elektronik.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan data rate sehingga data yang tersimpan meskipun sebelumnya sudah terkomputerisasi tetapi agar lebih rapih data rate dari tiap-tiap customer.

2. Sistem yang diperlukan sistem yang mampu mengontrol masa berlaku dan tidak berlakunya data rate.

3. Sistem yang dibutuhkan sistem mampu memudahkan user dalam proses pencarian data rate.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem aplikasi kontrol rate ekspor . Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 2

Keterangan:

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 3

Keterangan:

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan di dalam pengolahan data dan memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Untuk itu kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas pada pengolahan data menjadi hal yang sangat diharapkan.

Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa didapat dari sistem yang ada. Pada dasarnya sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem baru yang didapat dari proses analisis pada sistem lama yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan sistem aplikasi karena bila terjadi kesalahan dalam menganalisa dan mengidentifikasi masalah dari sistem yang lama, maka usulan untuk memperbaiki sistem akan menjadi tidak efektif.

Untuk merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm Enterprise Edition 8.0.

Prosedur Sistem Usulan

a. Prosedur Admin

1. Melakukan Login.

2. Menampilkan Home.

3. Melakukan input data User.

4. Melakukan input data Shipper.

5. Melakukan input data Consignee.

6. Melakukan input data Airline.

7. Melakukan input data Route.

8. Melakukan input data AWA/CDA.

9. Melakukan input data FOB.

10. Melakukan input data Rate.

11. Melihat Rate kontrol dan print laporan.

12. Logout.

b. Prosedur User

1. Melakukan login.

2. Menampilkan Home.

3.Melihat data Shipper.

4. Melihat data Consignee.

5. Melihat data Airline.

6. Melihat data Route.

7. Melihat Rate kontrol dan print laporan.

8. Logout.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Yang Diusulkan

a. Use Case Admin

Gambar 4.1 Use Case Admin

Berdasaran gambar 4.1.Use Case Admin yang diusulkan terdapat:

1. 1 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu Admin.

2. 3 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya Login, Home dan Logout.

3. 2 Include untuk Verifikasi Login dan Laporan.

4. 9 Extend yaitu User, Shipper, Consignee, Airline, Route, AWA/CDA, FOB, Rate, Rate Kontrol

b. Use Case Diagram User

Gambar 4.2 Use Case Diagram User

Berdasaran gambar 4.2.Use Case Diagram User yang diusulkan terdapat:

1. 1 Actor yang yang melakukan kegiatan dalam sistem, yaitu User.

2. 3 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya Login, Home dan Logout.

3. 2 Include untuk Verifikasi Login dan Laporan.

4. 5 Extend yaitu Shipper, Consignee, Airline, Route dan Rate kontrol.

c. Use Case Diagram Input Rate Baru

Gambar 4.3 Use Case Diagram Input Rate Baru

Berdasarkan gambar 4.3 Use Case Diagram Input Rate Baru terdapat:

1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan sistem rate baru.

2. 2 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan user.

3. 14 Use Case yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya Login, input data Shipper, input data Consignee, input data Airline, input data Route, input data AWA/CDA, input data FOB, input data Rate, melihat data Shipper,melihat data Consignee, melihat data Airline, melihat data Route, Rate kontrol.

4. 5 Include, yaitu verifikasi Login, File rate quotation, lihat data rate, lihat data FOB, Cetak laporan.

Activity Diagram Yang Diusulkan

a. Activity Diagram Admin

Gambar 4.4.Activity Diagram Admin

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Admin terdapat:

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu admin.

3. 15 action state yang berawal pada login jika salah memasukan loginmaka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada home admin yang berisi menu User, menu Shipper, menu Consignee, Airline, Route, AWA/CDA, FOB, dan kemudian menu rate, menu rate kontrol, Print laporan dan logout.

4. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan admin.

b. Activity Diagram User

Gambar 4.5 Activity Diagram User

Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram User terdapat:

1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

2. 11 action state yang berawal pada Login jika salah memasukan Login maka akan kembali ke Login jika benar akan masuk pada Home user yang berisi menu Shipper, menu Consignee, menu Airline, menu Route, Rate kontrol, Print laporan dan Logout.

3. 1 Final Node, sebagai akhir dari kegiatan user.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

a. Sequence Diagram Admin

Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin

Berdasarkan gambar 4.6.Sequence Diagram Admin yang diusulkan terdapat:

1. 14 Life Line yaitu Sistem, Login, Home Admin,Menu User, Menu Master Data, Menu Shipper, Menu Consignee, Menu Airline, Menu Route, Menu AWA/CDA, Menu FOB, Menu Rate, Menu Rate Kontrol dan Logout.

2. 1 actor yang melakukan kegiatan,yaitu Admin.

3. 29 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

b. Sequence Diagram User

Gambar 4.7 Sequence Diagram User

Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram User yang diusulkan terdapat:

1. 9 Life Line yaitu Sistem Login, Home User, Menu Shipper, Menu Consignee, Menu Airline, Menu Route, Menu Rate Kontrol dan Logout.

2. 1 Actor yang melakukan kegiatan,yaitu user.

3. 19 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Third Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

1. UNNORMALIZED

Tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Tabel 4.1 Tabel Unnormal

2.FIRST NORMAL FORM (1NF)

First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan.

Tabel 4.2 Tabel First Normal Form (1NF)

3. SECOND NORMAL FORM (2NF)

Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 9 tabel, yaitu airline, awa_cda, consignee, detail_rate, fob, route, shipper, user,log.

Gambar 4.8 Second Normal Form (2NF)

4. THIRD NORMAL FORM (3NF)

Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 9 tabel, yaitu airline, awa_cda, consignee, detail_rate, fob, route, shipper, user, log.

Gambar 4.9 Third Normal Form (3NF)

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:


1. Nama File : user

Media : Hard Disk

Isi : ID_USER+USERNAME+PASSWORD+NAMA+LEVEL

Primary Key : ID_USER

Panjang Record : 182


2. Nama File : shipper

Media : Hard Disk

Isi : KD_SHIP+NM_SHIP+ADDRESS+USER

Primary Key : KD_SHIP

Panjang Record : 281


3. Nama File : consignee

Media : Hard Disk

Isi : KD_CNEE+NM_CNEE+ADDRESS+USER

Primary Key : KD_CNEE

Panjang Record : 281


4. Nama File : airline

Media : Hard Disk

Isi : KD_AIRLINE+LET_CODE+NM_AIRLINE+USER

Primary Key : KD_AIRLINE

Panjang Record : 50


5. Nama File : route

Media : Hard Disk

Isi : KD_ROUTE+NM_ROUTE+USER

Primary Key : KD_ROUTE

Panjang Record : 48

6. Nama File : awa_cda

Media : Hard Disk

Isi : KD_AWACDA+AWA+CDA+USER

Primary Key : KD_AWACDA

Panjang Record : 37


7. Nama File : fob

Media : Hard Disk

Isi : KD_FOB+KD_DETAIL_RATE+NM_FOB+CHARGE+INFORMATION+DATE+DATE_EXP+USER

Primary Key : KD_FOB

Panjang Record : 83


8. Nama File : detail_rate

Media : Hard Disk

Isi : KD_RATE+KD_DETAIL_RATE+KD_SHIP+KD_CNEE+KD_ROUTE+KD_AIRLINE+FSC+SSC+WEIGHT+RATE+KD_AWACDA+DATE+DATE_EXP+USER

Primary Key : KD_RATE

Panjang Record : 141


9. Nama File : log

Media : Hard Disk

Isi : Isi : KD_LOG+KD_ACTIVITY+NAMA_USER+HISTORY+DATE_INPUT

Primary Key : KD_LOG

Panjang Record : 42

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.10 Flowchart Program


Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Home Admin

Prototype Menu Data User

Prototype Menu Tambah Data User

Prototype Menu Data Shipper

Prototype Menu Tambah Data Shipper

Prototype Menu Data Airline


Prototype Menu Data FOB

Prototype Menu Data Rate

Prototype Menu Data Rate Kontrol

Rancangan Tampilan Program

Setelah dilakukan desain prototype, rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini :

Tampilan Login

Gambar 4.21 Login


Tampilan Home Admin

Gambar 4.22 Home Admin


Tampilan Menu User

Gambar 4.23 Menu User


Tampilan Tambah Data User

Gambar 4.24 Tambah Data User

Tampilan Menu Data Shipper

Gambar 4.25 Menu Data Shipper


Tampilan Tambah Data Shipper

Gambar 4.26 Tambah Data Shipper


Tampilan Menu Data Consignee

Gambar 4.27 Menu Data Consignee


Tampilan Tambah Data Consignee

Gambar 4.28 Tambah Data Consignee


Tampilan Data Airline

Gambar 4.29 Data Airline


Tampilan Tambah Data Airline

Gambar 4.30 Tambah Data Airline


Tampilan Data FOB

Gambar 4.31 Data FOB


Tampilan Tambah Data FOB

Gambar 4.32 Tambah Data FOB


Tampilan Home User

Gambar 4.33 Home User


Tampilan Halaman Cetak Rate

Gambar 4.34 Halaman Cetak Rate

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik, penulis mengklasifikannya sebagai berikut:

a) Processor : Intel Core i3-2120

b) Monitor : LED 19” Standar

c) RAM : 2 GB

d) Harddisk : 500 GB

e) Keyboard : Standar USB

f) Mouse : Standar USB


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Operating System Windows 7

2. Google Chrome

3. PHP

4. XAMPP

5. MySql

6. Adobe Dreamweaver CS6

7. Visual Paradigm Enterprise Edition 8.0

Hak Akses

Untuk mengoperasikan website ini dapat dilakukan langsung oleh Supervisor Customer Service yang bertindak sebagai Admin dan Manajer Ekspor, Staf Customer Service dan Staf Billing yang bertindak sebagai User.


Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program.Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Tabel 4.12 Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, menu data shipper dan cetak laporan data rate. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Schedule Implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Tabel 4.13 Tabel Jadwal Implementasi


Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.14 Rancangan Biaya Sistem yang diusulkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Sistem dibangun dengan fasilitas tambah data rate, sehingga pencatatan data dapat dilakukan secara komputerisasi dan data tersimpan di database.

2. Untuk memonitoring masa berlaku dan tidak berlakunya data rate, dari sistem ini menggunakan function date dengan memberikan tanda notification warna pada data yang perlu diupdate .

3. Proses pencarian data rate yang saat ini sering menjadi kendala, tetapi pada sistem aplikasi kontrol rate ekspor pada PT. Yusen Logistics Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta dapat diatasi dengan adanya fasilitas pencarian (search) data berdasarkan kebutuhan yang diinginkan yang terdapat di aplikasi sistem aplikasi rate kontrol.

Saran

Adapun saran-saran yang diberikan penulis untuk meningkatkan sistem ini yaitu sebagai berikut:

1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem informasi pada bagian sales.

2. Hasil input data rate hendaknya dapat dikirim dalam bentuk email secara langsung dari sistem sehingga prosesnya pun lebih cepat dan tepat sasaran.

3. Data rate quotation yang didapat dari sales hendaknya bisa dikonversi secara langsung ke dalam sistem.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Pressman, Roger.2012."Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi". Yogyakarta : Andi.
  2. 2,0 2,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Taufiq. 2013."Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi, Edisi ketiga".Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Nasaruddin,Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar". Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset.
  6. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus.2013. "Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No.1, September 2013.
  7. A.Leitch Robert, dan Davis Jogiyanto K.Rocoe. 2010. Sistem Informasi dan Analisa Sistem, Buku 1 Edisi 10. Jakarta : Salemba empat.
  8. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta: Bumi Aksara.
  9. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. "Perancangan Aplikasi AkademikTeknologi Mobile Menggunakan J2ME". Journal CCIT Vol. 4 No.2-Januari 2011.
  10. Henderi, Maimunah dan Randy Andrian. 2011."Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  11. Arif. Nur, Wanda. Ayu Putri, Masudi. Abdi 2013." Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso Medan". Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1,Januari 2013 Diambil dari : http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hpNJJurnal%2012-1-2013_4%20Ayu%20%20Yes.pdf (25 Maret 2015)
  12. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Informatika. Bandung.
  13. Tamodia. Widya. 2013. "Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado". Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  14. Rapina, dkk. 2011. "Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan". Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
  15. IATA (International Air Transport Association).2015. TACT (The Air Cargo Tariff) Februari 2015 Edition. Badhoevedorp : IATA Netherlands Data Publications.
  16. Jimmy, Handoko. Barus, Ramli.2013. "Analisis Peramalan Ekspor Indonesia Pasca Krisis Keuangan Eropa Dan Global Tahun 2008 Dengan Metode Dekomposisi". Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 3, diambil dari : http://repository.usu.ac.id (25 Maret 2015)
  17. Mulyadi, Dedi. 2011. "Pengembangan Sistem Logistik yang Efisien dan Efektif dengan Pendekatan Supply Chain Management". Jurnal Riset Industri. Vol. V, No.3, 2011.
  18. Menteri Perhubungan. 2013. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Diambil dari : www.hubud.dephub.go.id/?id/kepmen/download/776 . (25 maret 2015)
  19. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. "Implementation Sms Gateway In TheDevelopment Web Based Information System Schedule Seminar Thesis". Lampung: Unila.
  20. Rizky. Soetam. 2011. "Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka.
  21. Widodo, Prabowo Pudjo . 2011. "Menggunakan UML, Informatika". Bandung.
  22. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  23. Prasetio, Adhi. 2012. "Buku Pintar Pemrograman Web". Jakarta : Mediakita.
  24. Sibero, Alexander F.K. 2011 . "Kitab Suci Web Programing". Jakarta:Mediakom.
  25. Madcoms. 2010. "Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL". Yogyakarta: Andi.
  26. Raharjo, Budi. 2011. "Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL". Bandung : Informatika.
  27. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. "Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL". Jakarta : Graha Ilmu.
  28. Anhar. 2010. "Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak". Jakarta: Mediakita.
  29. Arief. M. Rudyanto. 2011. "Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL". Yogyakarta: Andi.
  30. Wardana. 2010. "Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter". Jakarta: Elex Media Komputindo.
  31. Rizky. Soetam. 2011. "Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka.
  32. Rahardja. Untung, Hidayati, dan Mia Novalia. 2011. "Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
  33. Tiara, Khanna.2013. "Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya". Tangerang: STMIK Raharja.
  34. Sungkowo, Rivai.2013. "Prototipe Sistem Monitoring Control Pengembangan Aplikasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: STMIK Raharja.
  35. Karamoy, Franz Yosua.2014. "Perancangan Sistem Pengolahan Data Keluar Masuk Barang Gudang Pada PT. Bioplast Unggul". Tangerang: STMIK Raharja.
  36. Legowo. Nilo, dan I Made Kresna Yoga. "Perancangan Aplikasi Monitoring Produksi Pada Perusahaan Yang Memproduksi Acrylic". Jakarta: Binus University.
  37. Yunaedi. Dedi, Tekad Matulatan. M.Info Tech, dan Hendra Kurniawan, S.Kom.,M.Sc.Eng.2013. "Inventori Gudang Berbasis Wap Dengan PHP". Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
  38. Fardany. Fanny, Eka Suswaini, ST, MT dan Tekad Matulatan. M.Info Tech. 2013. "Aplikasi Monitoring Pekerjaan Departemen HSE (Health Safety Environment) dengan Metode MVC Studi Kasus di PT. Citra Tubindo Tbk". Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Kartu Bimbingan

A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.4. Form Validasi Skripsi

A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.7. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif

A.8. Validasi Sidang Akademik

A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.10. Daftar Nilai

A.11. Formulir Seminar Proposal Skripsi

A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi

A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

A.14. Sertifikat TOEFL

A.15. Sertifikat Prospek

A.16. Sertifikat IT Internasional

A.16. Sertifikat IT Internasional

A.16. Sertifikat IT Internasional

A.17. Sertifikat IT Nasional

A.18. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B :

B.1. Surat Keterangan Penelitian Skripsi

B.2. Surat Implementasi Program

B.3. Surat Keterangan Hibah

B.4. Daftar Wawancara

B.5. Final Draft Elisitasi

B.6. Katalog Produk

B.7. Slide Presentasi


LAMPIRAN C :

C.1. Form Rate Quotation PT. AISIN INDONESIA

C.2. Form Rate Quotation PT. MINGALA

C.3. Rate Inquiry PT. MINGALA


LAMPIRAN D :

D.1. Printscreen Halaman Login

D.2. Printscreen Home Admin

D.3. Printscreen Data User

D.4. Printscreen Tambah Data User

D.5. Printscreen Data Shipper

D.6. Printscreen Tambah Data Shipper

D.7. Printscreen Data Consignee

D.8. Printscreen Tambah Data Consignee

D.9. Printscreen Data Airline

D.10. Printscreen Tambah Data Airline

D.11. Printscreen Data FOB

D.12. Printscreen Tambah Data FOB

D.13. Printscreen Home User

D.14. Printscreen Print Laporan