SK1231473736: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1: Baris 1:
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN'''</p></div>
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">
 
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN'''</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''PADA KOPERASI KARYAWAN'''</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''BANK BTN REGIONAL'''</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''CABANG TANGERANG'''</p></div>
+
 
+
 
+
  
 
<div style="font-family:'Times New Roman'">
 
<div style="font-family:'Times New Roman'">

Revisi per 12 September 2017 13.10

<p style="line-height: 1">WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN</p> <p style="line-height: 1">OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN</p> <p style="line-height: 1">PADA KOPERASI KARYAWAN</p> <p style="line-height: 1">BANK BTN REGIONAL</p>

<p style="line-height: 1">CABANG TANGERANG</p>
<p style="line-height: 1">SKRIPSI</P>


Logo stmik raharja.jpg


<p style="line-height: ">Disusun Oleh :</P>
NIM
: 1231473736
NAMA


<p style="line-height: 1">JURUSAN SISTEM KOMPUTER</P>
<p style="line-height: 1">KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM</P>
<p style="line-height: 1">SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER</P>
<p style="line-height: 1">STMIK RAHARJA</P>
<p style="line-height: 1">TANGERANG</P>
<p style="line-height: 1">2016/2017</P>



<p style="line-height: 2">SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER</p>
<p style="line-height: 2">(STMIK) RAHARJA</p>


<p style="line-height: 2">LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI</p>

<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">PADA KOPERASI KARYAWAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">BANK BTN REGIONAL</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">CABANG TANGERANG</p>
<p style="line-height: 2">Disusun Oleh :</p>
NIM
: 1231473736
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

<p style="line-height: 2">Disahkan Oleh :</p>
<p style="line-height: 2">Tangerang, Agustus 2017</p>
Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010




<p style="line-height: 2">SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER</p>
<p style="line-height: 2">(STMIK) RAHARJA</p>

<p style="line-height: 2">LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING</p>

<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">PADA KOPERASI KARYAWAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">BANK BTN REGIONAL</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">CABANG TANGERANG</p>
<p style="line-height: 2">Dibuat Oleh :</p>
NIM
: 1231473736
Nama

 

<p style="line-height: 2" style="text-align: center;">Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;">Jurusan Sistem Komputer</p>
<p style="line-height: 2">Konsentrasi Computer System </p>
<p style="line-height: 2">Disetujui Oleh :</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: right;">Tangerang, Agustus 2017</p>
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Asep Saefullah,S.pd.,M.Kom)
   
(Ignatius Joko Dewanto,Dr.,S.Kom.,MM)
NID : 056007
   
NID : 15022




<p style="line-height: 2">SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER</p>
<p style="line-height: 2">(STMIK) RAHARJA</p>


<p style="line-height: 2">LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI</p>

<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">PADA KOPERASI KARYAWAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">BANK BTN REGIONAL</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">CABANG TANGERANG</p>


<p style="line-height: 1">Dibuat Oleh :</p>
NIM
: 1231473736
Nama
<p style="line-height: 1" style="text-align: center;">Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian </p>
<p style="line-height: 1" style="text-align: center;">Komprehensif</p>
<p style="line-height: 2">Jurusan Sistem Komputer</p>
<p style="line-height: 2">Konsentrasi Computer System</p>
<p style="line-height: 2">Tahun Akademik 2016/2017</p>
<p style="line-height: 2">Disetujui Penguji :</p>
<p style="line-height: 1" style="text-align: right;">Tangerang, September 2017</p>
Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID :




<p style="line-height: 2">SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER</p>
<p style="line-height: 2">(STMIK) RAHARJA</p>

<p style="line-height: 2">LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI</p>

<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">PADA KOPERASI KARYAWAN</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">BANK BTN REGIONAL</p>
<p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">CABANG TANGERANG</p>


<p style="line-height: 2">Disusun Oleh :</p>
NIM
: 1231473736
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

<p style="line-height: 2">Menyatakan bahwa Laporan SKRIPSI ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan SKRIPSI yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana komputer, baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.</p>
<p style="line-height: 2">Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab dan bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.</p>
<p style="line-height: 2">Tangerang, Agustus 2017</p>
 
 
 
 
 
NIM : 1231473736

 

<p style="line-height: 2">)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;</p>


<p style="line-height: 2">ABSTRAKSI</p>

<p style="line-height: 1">

Perkembangan dan penggunaan teknologi computer saat ini bukan hal yang asing bagi dunia pendidikan. Karena dalam dunia pendidikan computer merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan, sehingga dapat memperlancar tugas atau kegiatan instansi yang terkait dalam dunia pendidikan tersebut. Penggunaan computer sangat penting dalam memperlancar atau mempermudah dalam proses pengajaran, Pengolahan Data, Membuat soal Ujian, Penyimpanan data-data yang penting bahkan sebagai bahan pendidikan itu sendiri, tanpa ada penggunaaan komputer yang mempermudah dalam mengakses segala bentuk data mungkin dunia pendidikan yang ada belum semaju dan berkembang seperti sekarang ini. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu kampus yang bergerak di bidang komputer. Dengan terus berkembangnya teknologi komputer, maka penulis melaksanakan Skripsi sesuai dengan jurusan dan konsentrasi yang penulis ambil dengan menempati bagian sistem komputer. Pembuatan alat pendeteksi cuaca yang merupakan tugas yang diberikan oleh Perguruan Tinggi dalam membuat alat pendeteksi cuaca sebuah produk yang nantinya akan dijadikan sebagai pendeteksi cuaca. Melaksanakan Skripsi pada Koperasi Karyawan Bank Btn Regional Cabang Tangerang penulis mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat khususnya pada bagian alat. Sehingga penulis dapat menuliskan laporan Skripsi dengan judul :“weather station berbasis iot dan otomatisasi pengeringan ikan pada koperasi karyawan bank btn regional cabang tangerang”.

</p>
<p style="line-height: 2">Kata Kunci : Bidang komputer, cuaca, Teknologi Komputer.</p>

<p style="line-height: 2"> ABSTRACT </p>

<p style="line-height: 1">The development and use of computer technology is currently not a stranger to the world of education. Because in the world of computer education liquid tool or access that is essential in support of advances in the world of education, so as to streamline tasks or activities of the agencies related to education. Computer use is very important in expedited or ease into the process of teaching, Data processing, making the exam questions, data storage-data that matters even as education itself, without any ideas of a computer that makes it easy to access data in all forms of education of the world there probably has not been semaju and developed as it is today. Raharja liquid College campus one engaged in the computer. With continued development of computer technology, then the author implement Thesis in accordance with the majors and concentrations the author take with occupies part of the computer system. Making weather detection liquid tool tasks given by the College in making detection tool discusses weather products that would later serve as a weather detection. Carry out a Thesis on Cooperative Bank employees Regional Branch Tangerang Btn writers get a lot of useful science sekali TU especially on the part of the tool. So the author can write a thesis with the title: solidify "iot-based weather station and automation of drying fish on cooperative bank employees regional branch tangerang btn".

</p>
<p style="line-height: 2">Keywords: computing, weather, computer technology.</p>

KATA PENGANTAR

<p style="line-height: 2"> Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktunya. Adapun judul laporan Skripsi ini adalah “WEATHER STATION BERBASIS IOT DAN OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN PADA KOPERASI KARYAWAN BANK BTN REGIONAL CABANG TANGERANG.

</p>

<p style="line-height: 2"> Penulis menyadari bahwa Laporan Skripsi ini belum sempurna, karena tidak menutup kemungkinan didalamnya masih terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan, hal ini disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas.

</p>

<p style="line-height: 2">

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada :</p>
  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Asep Saepulloh, S.Pd.,M.Kom, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.Kom.,MM selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan serta motivasi demi terselesainya laporan skripsi.
  7. Ibu Erika Yuliana Gultom selaku stakeholder yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua Orang tua, yang telah memberikan cinta dan dukungan moril maupun materil serta doa dan semangat bagi penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan.
  10. Herlina Dewi Sumaryono yang selalu mengingatkan dalam pengerjaan skripsi dan selalu memberi semangat yang sangat luar biasa.
  11. Rekan rekan , dan teman-teman team kanbah.
  12. Kerabat Otodidak Fc yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang sangat luar biasa.
  13. Tangerang, Agustus 2017
    Agung Pambudi
    NIM. 1231473736



    Daftar isi


    <p style="line-height: 2">DAFTAR GAMBAR</p>

    <p style="line-height: 1">Gambar 2.1. Karakteristik Sistem</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.2. Komponen Sistem Komputer</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.3. Komponen kerja sistem komputer</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.4. Sistem Pengendali Loop Terbuka</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.5. Sistem Pengendali Loop Tertutup</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.10. Simbol Flowchart Proses</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.12. Board Arduino Uno</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.13. Diagram Blok Arduino Uno</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.14. Bagian-Bagian Papan Arduino</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.15. Simbol dan Bentuk LDR</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.16. Mengukur LDR Saat Terang</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.17. Mengukur LDR Saat gelap</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.18. Rangkaian Sensor Air</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.19. Board Rangkaian Sensor Hujan</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.20. Bentuk Fisik Sensor Hujan</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.21. Motor DC</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.22. Prinsip Pergerakan Motor DC</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.23. Konstruksi Dasar Motor DC</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.24. Arah Putaran Motor DC</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.25. DHT11</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.26. Tampilan IDE Arduino 1.0.</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.27. Resistor</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.28. Rumus Resistor</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.29. Simbol</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.30. Kapasitor</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.31. Induktor</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.32. Dioda</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.33. Transistor</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 2.34. IC</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.1. Logo Koperasi BTN Tangerang</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.5. Blok Diagram Pendeteksi cuaca</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.6. Blok Diagram Pengering Ikan</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.7. Rangkaian Motor DC</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.8. Rangkaian Sensor Hujan</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.9. Rangkaian Sensor Cahaya</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.10. Cara Kerja Alat Pendeteksi Cuaca</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.12. Tampilan Software Arduino IDE</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.14. Menjalankan Arduino IDE</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.15. Jendela utama pada arduino IDE</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.17. sketch program yang sudah dibuat</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.18. Proses compilasi</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.19. Port terhubung</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.20. Memilih papan Arduino</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.21. Upload</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 3.22. Tampilan login Ubidots</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 4.1. Skema relay dan motor dc</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 4.3. Rangkaian skemati keseluruhan</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 4.4. Prototype keseluruhan</p>
    <p style="line-height: 1">Gambar 4.5. Source code program keseluruhan</p>


    <p style="line-height: 2">DAFTAR TABEL</p>

    <p style="line-height: 1">Tabel 2.1. Simbol-simbol Flowchart</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 2.2. Kelebihan dan Kekurangan Prototype</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 2.3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 3.4. Final Draf Elisitasi</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 4.1. Pengujian koneksivitas sensor</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 4.2. Pengujian sensor</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 4.3. Spesifikasi Arduino Uno</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 4.4. Spesifikasi Laptop</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 4.5. Tabel schedule</p>
    <p style="line-height: 1">Tabel 4.6. Estimasi Biaya</p>


    <p style="line-height: 2">DAFTAR BAGAN</p>

    <p style="line-height: 1">Bagan 2.1. Sistem Tertutup</p>
    <p style="line-height: 1">Bagan 2.2. Sistem Terbuka</p>
    <p style="line-height: 1">Bagan 3.1. Struktur Organisasi</p>


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    <p style="line-height: 2">

       Dalam kehidupan sehari-hari, informasi tentang temperatur cuaca merupakan
       informasi yang sangat penting dalam menentukan kondisi suhu pada suatu
       wilayah di daerah pesisir pantai yang berada di Mauk Kabupaten Tangerang
       yang memiliki cuaca yg berbeda dengan daerah yang bukan pesisir pantai.
       Informasi cuaca bagi aktifitas warga sekitar maupun para nelayan sangat
       membantu untuk melakukan aktifitas seperti menjemur ikan hasil tangkapan
       yang diolah menjadi ikan asin dengan proses penjemuran (pengeringan).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Kendala yang dihadapi para nelayan adalah melakukan pengeringan ikan masih
       dengan cara manual mengakibatkan kurang efisien dalam pekerjaan dengan ada
       nelayan yang selalu siaga tentang cuaca yang kurang baik (hujan) untuk
       menjaga ikan yang dalam masa pengeringan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sehubungan dengan hal diatas, penulis berkeinginan untuk membuat alat
       pendeteksi cuaca dengan mikrokontroler dan juga pengeringan ikan secara
       otomatis tanpa ada nelayan yang siaga menjaganya. Mikrokontroler merupakan
       sebuah chip atau IC(Integrated Circuit) yang dapat diprogram
       menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah
       agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan
       kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler
       bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah
       rangkaian elektronik. Mikrokontroler tidak sama dengan mikroprosesor,
       mikroprosesor adalah sebuah chip CPU yang digunakan oleh sistem komputer,
       sedangkan mikrokontroler adalah merupakan sebuah chip sistem komputer itu
       sendiri.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Untuk membuat alat pendeteksi cuaca ini membutuhkan perangkat diantaranya
    

    adalah Wemos, DHT11, LDR (Sensor Cahaya), Module Relay, Sensor Hujan dan Liquid Crystal Display (LCD). Wemos yaitu kit elektronik atau papan

       rangkaian elektronik open-source yang di dalamnya terdapat komponen utama
       yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan sensor DHT11, Sensor Hujan, Module
       Relay. Sedangkan sensor photo resistor (LDR) yaitu komponen elektronika
       yang memiliki fungsi untuk menerima cahaya. Sebagai tampilan suhu
       menggunakan Liquid Crystal Display (LCD). Untuk sistem operasi yang
       digunakan pada pendeteksi cuaca menggunakan sistem Arduino IDE. Arduino IDE
       menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan
       aplikasi yang digunakan oleh bermacam piranti bergerak.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sedangkan untuk bagian alat pengering ikan secara otomatis sendiri yang
       dibutuhkan diantaranya seperti Arduino Uno, Motor DC, Sensor Hujan, dan
       Sensor Cahaya (LDR). Dengan sistem operasi yang sama menggunakan Arduino
       IDE.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengembangkan suatu
       alat sederhana yang berjudul
    


       "weather station berbasis iot & otomatisasi pengeringan ikan pada
       koperasi karyawan bank btn regional cabang tangerang”
    
    </p>


    Perumusan Masalah

    <p style="line-height: 2">

       Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam peneletian ini antara lain :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Bagaimana melakukan koneksi antara rangkaian alat pendeteksi cuaca
       dengan WEMOS ?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Bagaimana melakukan koneksi antara WEMOS dengan Smartphone?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Apakah cuaca dari suatu wilayah dapat terdeteksi secara real time
       melalui smartphone?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Apakah cara pengeringan ikan bekerja secara otomatis ?
    
    </p>

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    <p style="line-height: 2">

       Adapun tujuan dari penelitan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Menghasilkan koneksi rangkaian alat pendeteksi cuaca dengan wemos.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Melakukan koneksi antara wemos dengan smartphone.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Mendeteksi cuaca suatu wilayah secara real time.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Menghasilkan cara pengeringan ikan yang bekerja secara otomatis.
    
    </p>

    Manfaat Penelitian

    <p style="line-height: 2">

       Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membantu para
       karyawan mengetahui perubahan suhu suatu wilayah/area secara otomatis
       melalui smartphone.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Memberikan keringanan kerja kepada nelayan dalam mengerjakan pengeringan
       ikan yang bertujuan untuk menghindari terkena air hujan yang dilakukan
       secara otomatis.
    
    </p>

    Ruang Lingkup

    <p style="line-height: 2">

       Dalam perancangan alat ini, penelitian dibatasi pada cara kerja alat
       pengukur cuaca untuk koneksi Wemos dengan Smartphone, dan sensor suhu yang
    

    digunakan adalah sensor DHT11, Sensor Hujan, Sensor Cahaya (LDR) dan Liquid Crystal Display (LCD). Sehingga data dari hasil deteksi akan

       tersimpan di WEB.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sedangkan untuk otomatisasi pengeringan ikan menggunakan Arduino Uno dan
       Motor DC yang dihubungkan dengan beberapa sensor seperti sensor hujan dan
       sensor cahaya (LDR) yang berada di pesisir pantai tepatnya di daerah Mauk
       Kabupaten Tangerang.
    
    </p>



    Metode Penelitian

    <p style="line-height: 2">

       Metodologi penelitian merupakan proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan
       data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga
       merupakan analisis teoretis mengenai suatu cara atau metode.Penelitian
       merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
       pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi
       untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Berikut ini
       adalah tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti selama penelitian
       berlangsung.
    
    </p>

    Tahapan Perencanaan

    <p style="line-height: 2">

       Dalam upaya membuat karya tulis ini peneliti memerlukan sebuah analisa guna
       mendapatkan informasi dan mencari data melalui metode observasi, wawancara
       atau dengan studi kepustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan
       dapat juga melalui sumber literature – literature berupa buku, artikel dan
       lain-lain.
    
    </p>

    Tahapan Analisa

    <p style="line-height: 2">

       Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh
       temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita
       ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat.
       peneliti menggunakan Metode Analisa siklus hidup pengembangan sistem atau
    

    SDLC (Systems Development Life Cycle) dengan pendekatan model Prototype. </p> <p style="line-height: 2">

       Dengan menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak untuk membuat
       suatu alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis. Pada
       perangkat keras menggunakan seperti Arduino Uno, Wemos, DHT11, LDR, LCD,
       Sensor Hujan, dan Modul Relay sedangkan pada peranagkat lunak sendiri
       menggunakan Arduino IDE dan Ubidots data base.
    
    </p>

    Tahapan Disain

    <p style="line-height: 2"> Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design. proses adalah

       serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh
       berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika ditempuh, setiap
       tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang diinginkan. Dengan
       memasukan data base pada Aduino Uno sehingga proses berjalan untuk
       menghasilkan suatu hasil pendeteksi cuaca yang menampilkan ke Ubidots
       sebagai output itu sendiri.
    
    </p>

    Rancangan Prototype

    <p style="line-height: 2">

       Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang
       mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta
       melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang
       dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga
       pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Peneliti menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary 
       karena pada metode ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi
       digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau
       produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang
       sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.
    
    </p>

    Tahapan Implementasi

    <p style="line-height: 2">

       pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit dalam
       membuat rangkain suatu kontrol, sehingga didapat pemecahan. Metode
       pengujian yang digunakan adalah metode pengujian blackbox testing, blackbox
       testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.
       Metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa
       kategori perangkat lunak, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang
       pada program.
    
    </p>

    Sistimatika Penulisan

    <p style="line-height: 2">

       Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka
       dikelompokan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing
       bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lainnya, sehingga
       menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    BAB I PENDAHULUAN

    </P>

    <p style="line-height: 2">

       Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, pembatasan
       masalah, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan
       sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">


           BAB II LANDASAN TEORI
     
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Bab kedua ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan
       mendukung pembahasan masalah, serta berfungsi untuk membangun rancangan.
       Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar sistem pengontrolan, serta
       teori-teori mikrokontroler secara umum yang bersumber dari buku dan jurnal.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
       
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah
       singkat Koperasi Karyawan Bank BTN Regional Cabang Tangerang, visi, misi
       dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung
       jawab, komponen berikut dengan pembahasannya.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">


           BAB IV 
      
       RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem, serta cara kerja
       rangkaian alat secara keseluruhan.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       BAB
       V PENUTUP
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari
       hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada SKRIPSI ini serta
       laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">


           DAFTAR PUSTAKA
       
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

           DAFTAR LAMPIRAN
       
    
    </p>

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    <p style="line-height: 2">

       Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan
       sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih
       dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 3 kelompok pendekatan dalam
       mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan
       menekankan pada elemennya.
    
    </p>

    Definisi Sistem

    <p style="line-height: 2">

       Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di
       antaranya:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Sutarman (2012:13)
    

    [1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling

       berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu
       proses pencapaian suatu tujuan utama”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Tata Sutabri (2012:10)
    

    [2], mengemukakan ”Secara sederhana, suatu sistem dapat

       diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
       variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu
       sama lain, dan terpadu”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Dermawan (2013:4)
    

    [3], menjelaskan “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang

       terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Taufiq (2013:2)
    

    [4], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem

       abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk
       mencapai suatu tujuan tertentu”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik
       kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen atau elemen yang
       saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
    
    </p>

    Karakteristik Sistem

    <p style="line-height: 2">

       Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
    

    mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung ( interface), masukan (input), keluaran (output),pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan ( goal). </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Sutabri (2012:13)
    

    [5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau

       sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan
       sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai
       berikut:
    
    </p>

    <p>

       1. Komponen Sistem (Components)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
       artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
       sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki
       sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
       proses sistem secara keseluruhan.
    
    </p>

    <p>

       2. Batasan Sistem (Boundary)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
       sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
       memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
       dipisahkan.
    
    </p>

    <p>

       3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
       mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
       Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
       bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
       tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan
       harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup
       dari sistem tersebut.
    
    </p>

    <p>

       4. Penghubung Sistem (Interface System)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung
       sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
       subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan
       menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan
       demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu
       kesatuan.
    
    </p>

    <p>

       5. Masukan Sistem (Input System)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
    

    berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal ( signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan

       supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
       diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem
       komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
       mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
       menjadi informasi.
    
    </p>

    <p>

       6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
       menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan
       mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
       manajemen.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       7. Keluaran Sistem (Output System)
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
       Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem
       informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
       digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain
       yang menjadi input bagi subsitem lain.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
       deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi
       sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
       sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.1. Karakteristik Sistem.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Sutabri (2012:13)</p>

    Klasifikasi Sistem

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Taufiq (2013:8)
    

    [4], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

       pandang, diantaranya :
    
    </p>

    <p>

       1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem
       abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak
       bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut
       sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran
       keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem
       diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh
       panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem
       transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada
       kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki
       fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur
       proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar
       dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk
       mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk
       mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2"> 2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan
       outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas
       apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya
       seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem
       probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas
       salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan
       jelas.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor
       yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor
       yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi
       jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Bagan 2.1. Sistem Tertutup.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Taufiq, Rohmat (2013)</p>
    <p style="line-height: 2">Bagan 2.2. Sistem Terbuka.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Taufiq, Rohmat (2013)</p>

    Konsep Dasar Sistem Komputer

    Definisi Sistem Komputer

    <p style="line-height: 2">

       suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input,
       memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori
       komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja
       secara otomatis. Terdapat tiga istilah penting, yaitu input (data),
       pengolahan data, dan informasi (output). Pengolahan data dengan menggunakan
       komputer dikenal dengan nama pengolahan data elektronik (PDE) atau
       electronic data processing (EDP).
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Komponen Sistem Komputer

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Hardware ( Komponen Perangkat Keras )
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Komponen ini adalah semua peralatan sistem komputer yang dapat disentuh
       secara fisik. Perangkat keras ini sendiri juga terdiri dari tiga komponen,
       yaitu CPU; Peralatan Input Output, dan Memory. Bila lebih diperinci lagi,
       CPU juga terdiri beberapa komponen utama yaitu ALU atau Arithmatic Logic
       Unit yang gunanya untuk melakukan fungsi perhitungan; CU atau Control Unit
       yang mengatur proses perintah serta per-pindahan data dari bagian CPU yang
       satu kebagian CPU yang lainnya; dan BUS atau Interface Unit adalah komponen
       untuk mengantar perintah serta data diantara CPU dengan hardware lainnya.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Software component ( Komponen Perangkat Lunak )
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Merupakan bagian komponen sistem komputer yang berupa program yang
       akan menentukan mengenai hal yang harus dilakukan. Untuk mendapat hasil
       yang bermanfaat, maka komputer harus melakukan perintah yang ada didalam
       program tersebut. Terdapat dua jenis perangkat lunak dalam sistem komputer,
       yaitu software aplikasi dan software system. Sofware system bermanfaat
       untuk mengatur penyimpanan file, melakukan load, serta menjalankan program
       dan menerima instruksi yang diberikan melalui keyboard maupun mouse.
       Software system ini sering disebut dengan sistem operasi atau operation
       system, yang contohnya adalah Windows; Linux, Mac, dll. Sedangkan software
       aplikasi merupakan perangkat lunak yang merupakan tambahan sistem pada
       sistem operasi, seperti Open Office, aplikasi game, aplikasi multimedia.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Komponen Data ( Data Component )
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Merupakan fakta dasar yang menjadi wakil atas suatu kejadian. Data ini
       merupakan hasil dari proses system komputer yang berupa informasi. Bila
       kita melihat kilas balik sejarah komputer, data merupakan alasan utama
       hingga terciptanya komputer. Bentuk data pun berbagai jenis yang umumnya
       berupa angka.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       4. Communication component ( komponen komunikasi )
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Untuk jenis perangkat keras dari komponen komunikas ini adalah Comunication
       Channel dan Network Interface Card / NIC atau yang umumnya disebut modem.
       Fungsi utama komponen komunikasi adalah untun menyediakan saluran antara
    

    computer. Hubungan tersebut dapat berupa radio, fiber optic, wirreless technology / saluran telepon, wire cable, infra merah, bluetooth. Berbeda dengan modem, maka komponen ini mengubungkan komputer

       dengan saluran komunikasi sebagai interface. Kemudian adanya software
       berfungsi untuk membuat tiap-tiap komputer mengerti atas data yang terkirim
       dianatar kompuer yang saling terhubung. Dengan demikian software ini dapat
       membangun saluran serta mengongtro setiap aliran data yang ada.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.2. Komponen Sistem Komputer.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://elektronikadasar.info</p>

    <p style="line-height: 2">

    Prinsip Kerja Sistem Komputer

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pengolahan data yang menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan
       istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data adalah suatu
       proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih
       berguna dan lebih berarti, yaang berupa sebuah informasi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah sebuah data menjadi sebuah
       informasi, maka diperlukan sebuah sistem yang yang disebut sistem komputer.
       Sistem yang dimaksud disini terdiri atas elemen-elemen yang saling
       terhubung sehingga membentuk satu kesatuan yang dapat digunakan untuk
       melakukan tujuan pokok dari sistem tersebut.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada artikel ini akan saya jelaskan cara kerja dari sistem komputer
       tersebut. Mulai dari data dimasukan, diproses, sampai data tersebut
       dicetak, ditampilkan, dan dikeluarkan kembali. Baca lebih lanjut jika Anda
       ingin tahu bagaimana caranya sebuah data diproses hingga menjadi sebuah
       informasi yang bermanfaat.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.3. Komponen kerja sistem komputer.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: www.pintarkomputer.com</p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Pemasukan (Input)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Tahap pemasukan (input) merupakan tahap awal dari proses pengolahan yang
       terjadi pada sistem komputer. Tahap ini berupa pemasukan data mentah ke
       dalam sistem komputer melalui input device. Contoh dari peralatan masukan
    

    (input device) diantaranya, keyboard, mouse, dan scanner. Alat-alat inilah yang digunakan untuk memasukan data yang hendak diolah. Seperti hal nya keyboard, difungsikan untuk memasukan huruf,

       angka, maupun simbol-simbol lainnya ke dalam komputer yang selanjutnya akan
       diproses.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Pemrosesan (Process)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pada tahap ini, data yang telah dimasukan melalui peralatan input tadi akan
       diproses. Tahap proses ini dilakukan oleh processing device yaitu CPU. Yang
       mana CPU ini dapat melakukan fungsi perhitungan dan logika untuk
       perbandingan (ALU) dan juga mengontrol (CU). Pada tahap ini, data yang
       masih mentah tadi diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut siap
       dicetak menjadi informasi yang lebih bermanfaat.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Pengeluaran (Output)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pada tahap ini, data yang tadinya telah dimasukan melalui peralatan input,
       kemudian diproses oleh CPU akan bisa dicetak apabila sudah siap. Pencetakan
       ini bisa berupa hardcopy dan juga softcopy. Hard copy berarti menggunakan
       media fisik seperti kertas ataupun yang lainnya. Softcopy berarti
       menampilkan gambar visual melalui monitor ataupun projektor. Yang termasuk
       dalam peralatan output disini adalah, monitor, projector, printer.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Penyimpanan (Storage)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke alat penyimpan
       (storage device) dan dapat dipergunakan kembali sebagai input untuk proses
       selanjutnya. Jadi, data mentah yang telah diproses tadi dapat disimpan pada
       media penyimpanan (Storage device) agar nantinya bisa digunakan kembali
       sewaktu-waktu apabila ingin mencetak data tersebut.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada gambar terlihat dua anak panah yang saling berlawanan arahnya, ini
       menunjukan bahwa data dapat disimpan dan diambil kembali jika dibutuhkan
       untuk keperluan pengolahan data.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Konsep Dasar pengontrolan

    Definisi Pengontrolan

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Erinofiardi (2012:261)
    

    [6], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu

       proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan
       manusia (otomatis)”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat
       ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem
       kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala
       permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah,
       efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat
       menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata
    

    kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. </p> <p style="line-height: 2">

       Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli
       perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali,
       termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan
       bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling
       berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna
       mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang
       menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output
       yang optimal.
    

    </p> <p style="line-height: 2"> Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Jenis – Jenis Pengontrolan

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. 
       Sistem Kontrol Loop Terbuka
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Erinofiardi (2012:261)
    

    [7], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya

       tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem
       kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter
       pengendalian”.
    
    </p>


    <p style="line-height: 2">Gambar 2.4. Sistem Pengendali Loop Terbuka.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Erinofiardi (2012:261)</p>

    <p style="line-height: 2">

       Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut
       tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika
       terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses
       sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. 
       Sistem Kontrol Loop Tertutup
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Erinofiardi (2012:261)
    

    [7], sistem kontrol loop tertutup adalah

       “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung
       terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”
       Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal
       umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi
       keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk
       memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang
       diinginkan.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.5. Sistem Pengendali Loop Tertutup.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Erinofiardi (2012:262)</p>

    <p style="line-height: 2">

       Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu
       loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan
       sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang
       akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan
       sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu
       nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam
       berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh
       mikrokontroler.
    
    </p>

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    <p style="line-height: 2">

       1. Definisi Pengontrolan
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Dermawan (2013:210)
    

    [3], Analisa Sistem adalah suatu proses

       mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada,
       mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat
       ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang
       secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan
       untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Fungsi Analisa Sistem
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
       kebutuhan pemakai.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling
       tepat.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi
       terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang
       telah disetujui oleh pemakai.
    
    </p>

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5)
    

    [8], perancangan sistem adalah

       sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan
       berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang
       sesuai dengan kebutuhan user.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Dermawan (2013:228)
    

    [3],“Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan

       terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih
       selama tahap analisis. spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh
       programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan
       sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar
       dapat berfungsi dengan baik.
    
    </p>

    Tujuan Perancangan Sistem

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Darmawan (2013:228)
    

    [3], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2

       tujuan utama, yaitu:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
       pada pemograman komputer dan ahli­ahli teknik yang terlihat (lebih condong
       pada disain sistem yang terperinci).
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Sutabri (2012:225)
    

    [5], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua)

       bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama
       dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara
       rinci dan menyeluruh dari masing­masing bentuk informasi yang akan
       dihasilkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur
       data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat
       memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau
       fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana
       pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara
       keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian,
       analisis, dan evaluasi terhadap aspek­aspek yang ada dalam permasalahan
       sistem yang lama.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       e. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak
       sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta
       penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh
       organisasi atau instansi yang bersangkutan.
    
    </p>

    Konsep Dasar Flowchart

    Definisi Flowchart

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Iswandi (2015:73)
    

    [9], “Flowchart merupakan urutan-urutan

       langkah kerja suatu proses yang digambarkan dengan menggunakan
       simbol-simbol yang disusun secara sistematis”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Adelia (2011:116)
    

    [10], “Flowchart adalah penggambaran secara

       grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
       Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart
       adalah bentuk gambar diagram/grafik yang menggambarkan langkah-langkah atau
       urutan dari suatu program atau sistem.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Simbol – Simbol Flowchart
    
    </p>

    <p style="line-height: 2"> Flowchart terbentuk dari simbol atau gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk

       mempresentasikan sebuah alur, Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa symbol umum
       yang digunakan pada flowchart berikut adalah sebagai berikut:
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 2.1. Simbol-simbol Flowchart.</p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval
       sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur,
       yang menunjukkan langkah alur proses yang berjalan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian yang menunjukkan bentuk
       indikasi dari aliran proses yang bercabang.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk
       menunjukkan lonjakan aliran proses.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Data : Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I
       / O) dalam proses.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Dokumen (document) : Digunakan untuk menunjukkan dokumen atau
       laporan.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       B. Cara Membuat Flowchart
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Sulindawati(2010:8)
       :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
       definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
       deskripsi kata kerja.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus
       ditelusuri dengan hati-hati.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       C. Jenis-Jenis Flowchart
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Tri (2015:2)
    

    [11], flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang
       sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan
       dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain,
       flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan
       prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart
       Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang
       mentransformasikan data itu.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.6. Flowchart Sistem (System Flowchart).</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Tri (2015:3)</p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan
       laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan
       laporan diproses, dicatat dan disimpan.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.7. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Tri (2015:4)</p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu
       sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan
       simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar
       komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam
       sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis
       sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart
       yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol
       flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
       mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar
       ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini
       disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan.
       Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang
       dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada
       salah pengertian.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.8. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart).</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Tri (2015:5)</p>

    <p>

       4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program
       merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah
       program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan
       setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.
       Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan
       instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart
       program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu
       prosedur atau operasi.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.9. Flowchart Program (Program Flowchart).</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Tri (2015:6)</p>

    <p>

       5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang
       memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur
       atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.10. Simbol Flowchart Proses.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Tri (2015:7)</p>

    <p style="line-height: 2">

       Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan
       mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart
       ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.
       Berikut adalah contoh gambar dari proses:
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.11. Flowchart Proses (Process Flowchart).</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Tri (2015:8)</p>

    Konsep Dasar Prototype

    Definisi Prototype

    <p style="line-height: 2">

       Menurut O’Brien (2012:28)
    

    [12], Prototype adalah suatu sistem potensial yang

       disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan
       gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah
       disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan
       prototyping. Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau
       mencakup pendekatan prototype. Pembuatan prototype adalah pengembangan
       cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses
       yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli sistem
       informasi dan praktisi bisnis. Prototyping berada pada tahap design dari
       langkah langkah dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi digunakan
       untuk membantu pengembang sistem informasi dalam membentuk model dari
       perangkat lunak yang akan dibuat, dengan membuat model dapat diketahui
       kebutuhan pengguna yang mungkin saja sulit untuk ditentukan. Sebelum
       pengguna menentukan bahwa kebutuhannya telah dapat ditangkap secara lengkap
       oleh pembuat sistem informasi maka biasanya dibuat beberapa kali perubahan
       model yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Model prototype yang
       dibuat tersebut dapat berupa :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan
       interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti
       akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh
       fungsi yang akan dilakukan, tapi masihada fitur yang masih dikembangkan.
    

    </p>

    Jenis-Jenis Prototype

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Simarmata dalam O’Brien (2012:64)
    

    [12], Jenis-jenis Prototype

       secara general dibagi menjadi dua, yaitu:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Rapid Throwaway Prototyping
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa
       dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri,
       terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan
       dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan
       bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim
       pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty"
       dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang
       diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Prototype Evolusioner
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan
       dan pemahaman secara umum.Prototype kemudian diubah dan dievolusikan
       daripada dibuang.Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan
       aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim
       pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas,
       kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi
       (Hough, 1993).
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Kelebihan dan Kelemahan adalah sebagai berikut
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 2.2. Kelebihan dan Kekurangan Prototype.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Simarmata (2011:68)</p>

    Konsep Dasar Monitoring

    <p style="line-height: 2">

       Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal
       yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa,
       mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan
       juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang
       berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur.
    

    </p> <p>

       Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya
       yaitu:
    
    </p>

    Definisi Monitoring

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Khanna (2013)
    

    [13], “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan

       dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau
       kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Nikolaos (2013)
    

    [14], “Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”. </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu
       kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang
       berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar untuk
       pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Menetapkan standar pelaksanaan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Pengukuran pelaksanaan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
    
    </p>

    Konsep Dasar Pengujian

    Definisi Pengujian

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Rizky (2011:237)
    

    [15], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan

       sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat
       lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak
       serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Simarmata (2010:301)
    

    [16], “Pengujian adalah proses eksekusi suatu

       program untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan
       menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah
       ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose
       terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan
       dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan
       teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang
       paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis
       tersebut adalah Black box dan White box testing.
    
    </p>

    Definisi Black Box

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1)
    

    [17], black box pengujian adalah metode

       pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang
       bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian
       white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan
       pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun
       di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya
       dilakukan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Shiddiq (2012:4)
    

    [18], “Pengujian black box adalah pengujian aspek

       fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat
       lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak
       berfungsi dengan benar.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Budiman (2012:4)
    

    [19], Pengujian black box merupakan metode perancangan

       data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji
       dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari
       perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black
       Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan
       pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa
       menguji kode program yang ada.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal
       (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT).
       Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk
       membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat
       fungsional suatu program.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa
       kategori, diantaranya:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Kesalahan interface
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Kesalahan performa
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. kesalahan inisialisasi dan terminasi
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji
       coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga
       perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk
       dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi
       sistem?
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai
       berikut:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta
       jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang
       diuji.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Melakukan pengujian.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang
       sedang diuji.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Metode Pengujian dalam Black Box
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       a. Equivalence Partioning
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi
       domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba
       yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah
       kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang
       merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan
       umum diamati.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       b. Boundary Value Analysis
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari
       pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat
       sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang
       melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang
       melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada
       kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       c. Cause-Effect Graphing Techniques
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang
       menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang
       berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan
       identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Comparison Testing
    
    </p>

    <p style="line-height: 2"> Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, n uclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan

       software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan
       menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji
       yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama.
       Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil
       real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent
       suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun
       nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi
       independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut
       Comparison Testing atau back-to-back Testing.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       e. Sample and Robustness Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Sample Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti
       Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin
       dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Robustness Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu
       difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan
       juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu
       kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       f. Behavior Testing dan Performance Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Behavior Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali,
       tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada
       pengujian struktur data stack.
    

    </p> <p>

       2. Performance Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan
       benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran
       pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk
       mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi
       mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain.
       Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       g. Requirement Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input
       /output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi
       kebutuhan dan desain.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap
       spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri
       dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       h. Endurance Testing
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah
       tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan
       spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika
       (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber
       daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar,
       dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian
       input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap
       spesifikasi kebutuhan atau desain.
    

    </p>

    Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    <p style="line-height: 2">

       Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut
       adalah keunggulan dan kelemahannya:
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 2.3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box.</p>

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Guritno (2011:302)
    

    [20], “elisitasi merupakan rancangan yang dibuat

       berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan
       disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Siahaan (2012:66)
    

    [21], “elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas

       yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatusistem melalui komunikasi
       dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan
       dalam pengembangan sistem.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah
       suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak
       yang terkait untuk pengembangan sistem.
    
    </p>

    Tahap-tahap Elisitasi

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Guritno (2011:302)
    

    [20], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan

       dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
    
    </p>

    <p>

       a. 
       Elisitasi Tahap I
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh
       pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    
    </p>

    <p>

       b. 
       Elisitasi Tahap II
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I
       berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan
       sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang
       disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai
       Metode MDI:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan
       pada saat membuat sistem baru.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. D pada MDI berarti Desirable (Tidak Terlalu Penting)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh
       dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam
       pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. I pada MDI berarti Inessential (Diluar Sistem)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas,
       tetapi bagian dari luar sistem.
    
    </p>

    <p>

       c. 
       Elisitasi Tahap III
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan
       cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada
       metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa
       diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2"> 1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan? </p> <p style="line-height: 2"> 2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan? </p> <p style="line-height: 2"> 3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem? </p> <p style="line-height: 2">

       Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan
       pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut
       harus dieleminasi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Low (L): Mudah dikerjakan.
    
    </p>

    <p>

       d. 
       Final Draft Elisitasi
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Final Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses
       elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang
       akan dikembangakan.
    
    </p>

    Tujuan Elisitasi Kebutuhan

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Siahaan (2012:67)
    

    [21], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali
       batasan-batasan sistem (system boundaries)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh
       seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah
       permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan
       batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang
       dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan
       persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya.
       Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan
       skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku
       kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem),
       pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna
       (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka).
       Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam
       proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen,
       sehingga bagian dari proses elisitasi adalah mengidentifikasi kebutuhan
       kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli,
       pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Mengenali tujuan dari sister
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai ?tujuan merupakan sasaran sistem
       yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses
       pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah
       masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang
       dimungkinkan untuk masalah tersebut.
    
    </p>

    Langkah-Langkah Elisitasi

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Siahaan (2012:75)
    

    [21], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk

       elisitasi kebutuhan:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan
       memahami kebutuhan organisasi mereka, menilai kelayakan bisnis dan teknis
       untuk sistem yang diusulkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem
       operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan
       ditempatkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis
       yang spesifik keranah aplikasi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya
       wawancara, kelompok fokus dan pertemuan tim.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak
       dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang
       berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap
       kebutuhan yang dicatat.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna
       mengidentifikasi kebutuhan utama.
    
    </p>

    Masalah Dalam Elisitasi

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Siahaan (2012:68)
    

    [21], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam

       spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga
       masalah, yaitu:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Masalah Ruang Lingkup
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai
       batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan
       tujuan sistem secara keseluruhan.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Masalah Pemahaman
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin
       tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit
       dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Masalah Perubahan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi
       masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan
       kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.
    
    </p>

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Mikrokontroler

    <p style="line-height: 2">

        
       Mikrokontroler merupakan bentuk sederhana dari sebuah sistem komputer yang
       dikemas di dalam sebuah chip, di dalam mikrokontroler sudah terdapat
       beberapa sistem yang mendukung mikroprosessor dapat bekerja yang meliputi
       mikroprosesor itu sendiri, ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya yang
       dimiliki oleh sebuah komputer PC. Di dalam chip mikrokontroler yang kecil
       telah ditanamkan sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai prosesor yang
       memiliki fitur yang dapat disamakan dengan sistem komputer.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Perkembangan mikrokontroler sangat mendukung perkembangan sistem kendali
       otomatis dari suatu device atau piranti-piranti pengontrol suatu alat dapat
       berdiri sendiri (stand alone), sehingga mikrokontroler-lah yang dapat
       mendukungnya sebagai pengendali otomatis tersebut. Mikrokontroler memiliki
       kelebihan dari komputer PC, hal ini dikarenakan bentuk yang kecil dari
       mikrokontroler tersebut yang telah memiliki sistem komputer didalamnya.
    
    </p>

    Definisi Mikrokontroler

    <p style="line-height: 2">

       Mikrokontroler adalah sebuah chip terintegrasi yang biasanya menjadi bagian
       dari sebuah embedded system (sistem yang didesain untuk melakukan satu atau
       lebih fungsi khusus yang real time). Mikrokontroler terdiri dari CPU,
       Memory, I/O port dan timer seperti sebuah komputer standar, tetapi karena
       didesain hanya untuk menjalankan satu fungsi yang spesifik dalam mengatur
       sebuah sistem, mikrokontroler ini bentuknya sangat kecil dan sederhana dan
       mencakup semua fungsi yang diperlukan pada sebuah chip tunggal.
    
    </p>

    Karakteristik Mikrokontroler

    <p style="line-height: 2">

       Mikrokontroler memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       A. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori. Program
       mikrokontoler relatif lebih kecil daripada program-program PC.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. Harganya murah, karena komponen-komponennya tidak dirancang untuk
       menghasilkan kemampuan komputasi yang tinggi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       C. Unit IO yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       D. Konsumsi daya kecil.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       E. Rangkaian sederhana dan kompak.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       F. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature,
       tekanan, kelembaban yang tinggi.
    
    </p>

    Klasifikasi Mikrokontroler

    <p style="line-height: 2">

       Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. RAM berkapasitas 68 byte.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial
       Programming)
    
    </p>

    Modul Wemos

    Arsitektur Modul Wemos

    <p style="line-height: 2">

       WeMos adalah modul development board WiFi ESP8266 yang dapat diprogram via
       Arduino IDE atau NodeMCU. Saat ini sangat populer karena harga yang sangat
       terjangkau, fitur yang powerful dan codenya open yang open source. Sangat
       cocok untuk project IOT seperti smarthome, wireless remote / monitoring /
       controlling.
    
    </p>

    Kelebihan Wemos

    <p style="line-height: 2">

       Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada
       bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.Kelebihan WeMos dengan development board ESP8266 lainnya adalah dukungan
       berbagai shield WeMos.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Soket USB
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop.
       Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port
       komunikasi serial.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       b. Input/Output Digital dan Input Analog
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan
       arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin
       membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input
       atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output
       digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin-pin ini.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima
       sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer,
       sensor suhu, sensor cahaya, dll.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       c. Catu Daya
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau
       rangkaian yang dihubungkan dengan Wemos D1 Mini. Pada bagian catu daya ini
       pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada
       Wemos tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah
       pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       d. Baterai / Adaptor
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan
       tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak
       disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan
       USB, Wemos D1 Mini mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu
       memasang baterai/adaptor pada saat memprogram Wemos D1 Mini.
    
    </p>

    Modul Arduino Uno

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.12. Board Arduino Uno.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Saputri (2014:2)</p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Saputri (2014:2)
    

    [22], “arduino uno adalah board berbasis mikrokontroller pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digitalinputatau output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 inputanalog, 16 MHz osilator kristal, koneksi

       USB, jack listrik tombol reset.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Gunawan (2013:203)
    

    [23], "arduino uno adalah sebuah modul yang memiliki

       komponen komplit berbasis papan mikrokontroler pada ATmega328".
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa arduino uno
       adalah salah satu kit microcontroller yang berbasis pada
       ATmega328.Suatu modul yang dilengkai dengan berbagai hal yang dibutuhkan
       untuk mendukung mikrokontroller untuk bekerja.
    
    </p>

    Blok-blok Arduino Uno

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Djuandi (2011:8)
    

    [24], komponen utama di dalam papan arduino adalah

       sebuah microcontroller 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh
       perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan arduino menggunakan
       tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai
       contoh arduino Uno menggunakan ATmega328, sedangkan arduino Mega 2560 yang
       lebih canggih menggunakan ATmega2560. Berikut ini adalah contoh diagram
       blok sederhana dari microcontroller ATmega328 yang dipakai pada
       arduino uno.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.13. Diagram Blok Arduino Uno.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Djuandi (2011:8)</p>

    <p style="line-height: 2">

       Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Universal Asynchronous Receiver/Transmitter(UART) adalah antar
       muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan
       RS-485.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat
       daya dimatikan), digunakan oleh variable-variabel di dalam program.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan
    

    untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan boot loader. Bootloader

       adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya
       dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya
       program dalam RAM akan dieksekusi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data
       yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan
       arduino.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller
       untuk menjalankan setiap instruksi dari program
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input)
       digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau
       analog.
    
    </p>

    Bagian-bagian Arduino Uno

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Djuandi (2011:8)
    

    [24], dengan mengambil contoh sebuah papan arduino tipe

       USB, bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Bagian-bagian komponen dari arduino board dapat dijelaskan sebagai berikut:
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.14. Bagian-Bagian Papan Arduino.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Djuandi (2011:8)</p>

    <p style="line-height: 2">

       1. 14 pin input/output digital (0-13)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh
       program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga
       berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output
       -nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat di program
       antara 0-255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0-5V.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. USB
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berfungsi untuk:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       a. Memuat program dari komputer ke dalam papan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Komunikasi serial antara papan dan computer
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Memberi daya listrik kepada papan
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Sambungan SV1
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari
       sumber eksternal atau menggunakan USB.Sambungan ini tidak diperlukan lagi
       pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal
       atau USB dilakukan secara otomatis.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Q1 - Kristal (Quartz Crystal Oscillator)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Jika mikrokontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah
       jantungnya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada
       mikrokontrolleragar melakukan sebuah operasi untuk setiap detaknya. Kristal
       ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Tombol Reset S1
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Untuk me-reset mikrokontroller sehingga program akan mulai lagi dari
       awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus
       program atau mengosongkanmikrokontroller
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. In-Circuit Serial Programming (ICSP)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Port
       ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram mikrokontroller secara
       langsung, tanpa melalui bootloader.Umumnya pengguna arduino tidak
       melakukan inisehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. IC 1 - Mikrokontroler ATmega
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Komponen utama dari papan arduino, didalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       8. X1 - Sumber Daya Eksternal
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan arduino dapat
       diberikan tegangan DC antara 9-12V
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       9. 6 Pin input Analog (0-5)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor
    

    analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 - 1023,dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 - 5V.

    </p>

    Konsep Dasar LDR (Light Dependent Resistor)

    Defenisi LDR (Light Dependent Resistor)

    <p style="line-height: 2">

       Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor
       yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas
       cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya
       terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.
       Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk
       menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya
       (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
       diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm
       (kO) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (O) pada Kondisi Cahaya
       Terang.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka
       cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika
       sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti
       Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.15. Simbol dan Bentuk LDR.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.teknikelektronika.com</p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Cara Mengukur LDR (Light Dependent Resistor) dengan Multimeter
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Alat Ukur yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDR adalah
       Multimeter dengan fungsi pengukuran Ohm (O). Agar Pengukuran LDR akurat,
       kita perlu membuat 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi
       gelap dan kondisi terang. Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah
       Komponen LDR tersebut masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       B. Mengukur LDR pada Kondisi Terang
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR
       (tidak ada polaritas)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Berikan cahaya terang pada LDR
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR pada
       kondisi terang akan berkisar sekitar 500 Ohm.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.16. Mengukur LDR Saat Terang.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.teknikelektronika.com</p>

    <p style="line-height: 2">

       C. Mengukur LDR pada Kondisi Gelap
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Atur posisi skala selektor Multimeter pada posisi Ohm
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR
       (tidak ada polaritas)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Tutup bagian permukaan LDR atau pastikan LDR tidak mendapatkan cahaya
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Baca nilai resistansi pada Display Multimeter. Nilai Resistansi LDR di
       kondisi gelap akan berkisar sekitar 200 KOhm.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.17. Mengukur LDR Saat gelap.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.teknikelektronika.com</p>

    Konsep Dasar Sensor Hujan

    <p style="line-height: 2">

       Perangakat sensor hujan di atas bisa diaplikasi menjadi beberapa perangkat
       yang mungkin akan sangat berguna pada saat musim hujan. Misalnya dibuat
       menjadi alat jemuran yang akan otomatis menutup pada saat hujan turun, atau
       digunakan pada jendela otomatis. Namun rancangan yang ada saat ini saya
       gunakan untuk membuat system monitoring cuaca untuk lapangan futsal, yang
       mana pada atap pada lapangan futsal tersebut akan secara otomatis menutup
       pada saat hujan turun.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1) Cara kerja sensor hujan
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Rangkaian sensor air ini dirancang untuk mendeteksi air pada saat turun
       hujan tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi level air dan lain –
       lainnya. Rangkaian ini menggunakan komponen resistor sebagai komponen utama
       dan elektroda sebagai pendeteksi air. Adapun rangkaian sensor hujan ini
       terlihat pada gambar berikut.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.18. Rangkaian Sensor Air.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Dari gambar 1 dapat dilihat ketika air menyentuh kedua elektroda (tembaga)
       maka tegangan 5V akan terhubung dengan output dan sebagian tegangan akan
       berkurang karena air berfungsi sebagai penghambat. Tegangan keluarannya
       sebesar 3v sampai 4.5v dengan jarak antara kedua elektroda + 2cm dan
       resistor yang digunakan sebesar 10k ohm sampai 100k ohm. Untuk mendeteksi
       air hujan dengan kawasan yang besar maka elektroda dibuat berliku – liku,
       sebagai contoh dapat dilihat seperti gambar berikut.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.19. Board Rangkaian Sensor Hujan.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Dengan metode berliku – liku seperti itu akan mengurangi hambatan dari air
       hujan dan tegangan keluar setara dengan logika. Untuk menghindari karat
       atau tertutup kotoran yang menyebabkan sensor tidak bekerja, jalur tersebut
       harus dilapisi timah atau apa saja yang dapat menyatu dengan jalur tersebut
       dan dapat mengantarkan arus listrik. Adapun bentuk dari sensor hujan yang
       digunakan terlihat seperti pada gambar berikut.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.20. Bentuk Fisik Sensor Hujan.</p>

    Konsep Dasar Motor DC

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.21. Motor DC.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Putra (2014:13).com</p>

    Definisi Motor DC

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Putra (2014:13)
    

    [25], "motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin

       yang berfungsi mengubah tenaga listrikarus searah (listrik DC) menjadi
       tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa
       putaran dari pada rotor".
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Joni (2011:331)
    

    [26], "motor DC adalah motor yang menggunakan tegangan

       searah."
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan motor DC adalah
       motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah untuk diubah
       menjadi energi gerak mekanik.
    
    </p>

    Cara Kerja Motor DC

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Syahrul (2014:593)
    

    [27], motor DC bekerja berdasarkan prinsip induksi

       magnetik. Sirkuit internal motor DC terdiri dari komponen atau lilitan
       konduktor. Setiap arus yang mengalir melalui sebuah konduktor akan
       menimbulkan medan magnet. Konduktor dibentuk menjadi sebuah loop
       sehingga ada dua bagian konduktor yang berada di dalam medan magnet pada
       saat yang sama. Konfigurasi konduktor akan menghasilkan distorsi pada medan
       magnet utama dan menghasilkan gaya dorong pada masing-masing konduktor.
       Pada saat konduktor ditempatkan pada rotor, gaya dorong yang timbul akan
       menyebabkan rotor berputar searah jarum jam. Berikut adalah gambar prinsip
       pergerakan motor sebagai berikut:
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.22. Prinsip Pergerakan Motor DC.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Syahrul (2014:593)</p>

    Kontruksi Motor DC

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Syahrul (2014:594)
    

    [27], konstruksi dasar motor DC dapat dilihat pada

       Gambar 2.26. Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada saat terminal motor
       deberi tegangan DC maka arus elektron akan mengalir melalui konduktor dari
       terminal negatif menuju ke terminal positif. Karena konduktor berada
       diantara medan magnet, maka akan timbul medan magnet juga pada konduktor
       yang arahnya seperti terlihat pada Gambar 2.23.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.23. Konstruksi Dasar Motor DC.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Syahrul (2014:594)</p>

    Pengontrolan Motor DC

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Syahrul (2014:595)
    

    [27], pada Gambar 2.27 ditunjukkan bagaimana supaya

       arah putaran motor DC dapat berubah, maka polaritas tegangan pada motor
       harus dibalik. Pada dasarnya ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
       mengontrol motor DC berdasarkan pemberian pemicuan dan karena itu berkenaan
       dengan jenis driver yang harus diberikan pada motor DC tersebut.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.24. Arah Putaran Motor DC.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Syahrul (2014:595)</p>

    Konsep Dasar Sensor DHT11

    Definisi DHT11

    <p style="line-height: 2">

       DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara
    

    di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino / Wemos D1 Mini. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat

       baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat.Koefisien kalibrasi disimpan
       dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi
       sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.
       DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon,
       pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang
       kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini
       cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan
       kelembaban.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.25. DHT11.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: htttp://www.shopclues.com</p>

    Software Arduino IDE

    <p style="line-height: 2"> Menurut Djunadi (2011:12) [24], “Software Arduino adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan bahasa Java sehingga tidak perlu diinstal seperti software pada umumnya tapi dapat langsung dijalankan selama komputer

       yang digunakan sudah terinstal Java Runtime. IDE Arduino 
       terdiri dari :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

           - Edit 
           program, sebuah modul yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
           program dalam bahasa processing.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

           - Compiler, 
           sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing)
           menjadi kode biner.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

           - Uploder, 
           sebuh modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam memori di
           dalam Arduino Board.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Berikut ini adalah gambar tampilan IDE Arduno :
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.26. Tampilan IDE Arduino 1.0.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: E-book Pengenalan Arduino Feri Djunadi (2011:12)</p>

    Komponen Elektronika

    Definisi Komponen Elektronika

    <p style="line-height: 2">

        
       Komponen Elektronika adalah alat-alat pendukung suatu rangkaian listrik
       agar dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika dipasang
       pada papan PCB agar membentuk sebuah rangkaian listrik. Komponen
       Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah
       Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi,
       komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah
       banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan
       Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC
       masih tetap digunakan hingga saat ini.
    
    </p>

    Jenis – jenis Komponen Elektronika

    <p style="line-height: 2">

       Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar
       yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
    
    </p>

    <p>

       A. Definisi Resistor
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin yang didesain
       untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik dalam suatu rangkaian
       elektronika, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi
       tegangan listrik di antara kedua pin, hasil nilai tegangan terhadap
       resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan
       sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan
       merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.27. Resistor.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.oddwires.com</p>

    <p style="line-height: 2">

       Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik
       yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau
       listrik (noise), dan induktansi. Resistor terbuat dari bermacam­maca kompon
       dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
       resistivitas tinggi seperti nikel­kromium). Resistor dapat diintegrasikan
       kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.
       Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya
       resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar
       tidak terbakar berdasarkan hukum Ohm:.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.28. Rumus Resistor.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.komponenelektronika.biz</p>

    <p style="line-height: 2">

       Berikut adalah simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian
       elektronika :
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.29. Simbol.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.komponenelektronika.biz</p>

    <p style="line-height: 2">

       B. Definisi Kapasitor (Capacitor)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Kapasitor adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi
       atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor
       diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner,
       sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam
       Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasito
       radalah Farad (F)
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.30. Kapasitor.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.komponenelektronika.biz</p>

    <p style="line-height: 2">

       Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan
       pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari
       Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan
       Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte
       Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut
       dengan Variable Capasitor.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       C. Definisi Induktor (Inductor)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen
       Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan
       juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan
       pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi
       seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Indukto radalah
       Henry (H).
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.31. Induktor.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: https://www.google.com</p>

    <p style="line-height: 2">

       Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

           - Induktor yang nilainya tetap
    

    </p> <p style="line-height: 2">

    - Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan    Coil Variable.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       D. Definisi Dioda (Diode)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan
       arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
       Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.32. Dioda.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http//www.infoelektronika.com</p>

    <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
       berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan
       rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang
       bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda
       yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya
       sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda
       yang berfungsi sebagai pengendali .
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya
       Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       E. Definisi Transistor
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi
       dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam
       dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah
       sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi
       Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 2.33. Transistor.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: http://www.protostack.com</p>

    <p style="line-height: 2">

       Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E)
       dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri
       dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET
       (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga
       merupakan keluarga dari Transistor.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       F. Definisi IC (Integrated Circuit)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang
       terdiri dari gabungan ratusan bahkan juaan Transistor, Resistor dan
       komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika
       dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga
       bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki
       (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching,
       pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen
       Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika.
    

    IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD ( Electro Static Discharge).

       
    Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 2.34. IC.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: commos.wikimedia.org</p>

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literatur Review

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Guritno (2011:86)
    

    [20], Literature Review dalam suatu penelitian

       adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk
       pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan
       jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan
       hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan
       penelitian yang sama.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Menurut Semiawan (2010:104)
    

    [28], literature review adalah bahan yang

       tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak
       diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide,
       pendapat dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan
       dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya.Pentingnya tinjauan pustaka untuk
       melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan
       penelitian-penelitian sebelumnya.
    

    </p> <p style="line-height: 2"> Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan literature review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan

       kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.
    
    </p>

    Langkah-Langkah Literatur Review

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)
    

    [20], dalam melakukan

       kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai
       berikut:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak
       menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh
       orang lain.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap
       penelitian ini.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi
    

    pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada. </p> <p style="line-height: 2">

       e. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang
       sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan
       kontribusi sumber dayaberharga.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. 
       Jenis-Jenis Penelitian
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Menurut Guritno (2011:22)
    

    [20], jenis-jenis penelitian yaitu:

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       a. 
       Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Penelitian Dasar (basic research)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Penelitian dasar disebut pula penelitian murni (pure research) atau
       penelitian pokok (fundamental research), penelitian ini diarahkan
       pada pengujian teori dengan hanyasedikit atau bahkan tanpa menghubungkan
       hasilnya untuk kepentingan praktik.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Penelitian Terapan (applied research)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Penelitian terapan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu
       penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian
       dasar dalam kehidupan nyata.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Penelitian Evaluasi (evaluation research)
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Penelitian evaluasi fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site)
       tertentu.Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil
       kerja.Sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi ataupun lembaga.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 2.4. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluasi.</p>
    <p style="line-height: 2">Sumber: Guritno (2011:26)</p>

    <p style="line-height: 2">

       b. 
       Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula
       dibedakan berdasarkan tujuan yaitu:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Penelitian Deskriptif
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan
       mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Penelitian Prediktif
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Penelitian prediktif (predictive research), studi ini bertujan
       memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada
       waktu mendatang berdasarkanhasil analisis keadaan saat ini.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Penelitian Improftif
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki,
       meningkatkan atau menyempurnakan keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu
       program
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Penelitian Eksplanatif
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak
       penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Penelitian Eksperimen
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang
       benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Penelitian Ex Post Facto
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Ex post facto
    

    berarti setelah kejadian.Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan

       mempelajari atau meninjau variable.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Penelitian Partisipatori
    

    </p> <p style="line-height: 2"> Bonnie J. Cain penulis buku Parsticipatory Research, Research with Historical Consciousnessmengatakan bahwa definisi yang

       semakin luas tentang penelitian pastisipatoriberada dalam istilah yang
       berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari
       atau atasi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       8. Penelitian dan Pengembangan
    

    </p> <p style="line-height: 2"> Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya researchand developmentadalah metode penelitian yang bertujuan

       menghasilkan produk tertentuserta menguji efektivitas produk tersebut.
    

    </p> <p style="line-height: 2"> Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan

       kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.
    
    </p>

    Study Pustaka (Literature Review)

    <p style="line-height: 2">

       Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan
       observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam
       mencari referensi­referensi yang berhubungan dengan penelitian yang
       dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara
       lain:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian
       ini..
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak
       menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh
       orang lain.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap
       penelitian ini.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan
       adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di
       atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Terdapat beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem
       monitoring cuaca, diantaranya yaitu :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Menurut Mashaler Bambang Setyoko, Ireng Sigit Atmanto (2013)
    

    [29], dalam jurnal nasional yang berjudul “ Modifikasi Mesin Pengering Ikan Dengan Menggunakan Sistem Rotary

       penelitian ini merancang tentang pengeringan ikan teri yang efisiensi panas
       pada proses pengeringan dengan sudu berputar lebih tinggi dibandingkan
       dengan sudu diam.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Menurut Youce M Bintang, Jenki Pongoh, Hens Onibila (2013)
    

    [30], dalam jurnal

       nasional yang berjudul “
       
           Konstruksi dan Kapasitas Alat Penegring Ikan Tenaga Surya Sistem
           Bongkar-Pasang
       
       ” alat pengering ikan tenaga surya sistem bongkar pasang ini sangat mudah
       dalam bongkar pasangnya dan dapat menggunakan kompor sebagai sumber panas
       lainnya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Menurut Eliser Imbir dkk (2015)
    

    [31], dalam jurnal nasional yang berjudul “

       
           Studi Pengeringan Ikan Layang (Decapterus) Asin Dengan
           Penggunaan Alat Pengering Surya
       
       ” Penelitian dalam pengeringan ikan ini masih membutuhkan sinar matahari
       sebagai proses pengeringan yang dalam suhu tetinggi pada jam 14:00 atau jam
       2 sore hari.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Menurut Devi Yuni Susanti, dkk (2015)
    

    [32], dalam jurnal nasional yang berjudul “

       
           Pembuatan Prototipe Alat Pengering Pakaian Berbasis Mikrokontroller
           AT89S51
       
       ” Memanfaatkan mikrokontroler AT89S51 sebagai pengendali seluruh rangkaian,
       DHT11 sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban ruangan dan hasilnya dapat
       dilihat melalui tampilan LCD 16x2.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Menurut Sofyan (2015)
    

    [33], dalam jurnal nasional yang berjudul “

       
           Manipulasi Suhu Pada Pengeringan Ikan Teri Tenaga Surya Menggunakan
           Mikrokontroller ATmega 2560
       
       ” penelitian ini merancang tentang pengeringan ikan teri dengan sinar
       matahari untuk mengurangi penggunaan listrik agar lebih cepat dan higienis
       pada nelayan.
    

    </p> <p style="line-height: 2"> 6. Menurut Ravi Kishore Kodali dkk (2016) [34], dalam jurnal internasional yang berjudul “ Pengeringan Ikan dan Penggunaan Energi Panas Bumi” alternatif

       penggunaan energi panas bumi yang layak berada dalam penglihatan, seperti
       dalam pengeringan makanan beku.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Menurut Deepak Kumar Rath (2016)
    

    [35], dalam jurnal international yang

       berjudul “Berbasis Arduino : Sistem Kontrol Lampu Cerdas” Semua sistem
       kerja yang sudah dilakukan secara otomatis termasuk juga dalam kontrol
       lampu yang berbasis arduino.
    

    </p> <p style="line-height: 2"> 8. Menurut Sandi Rukhmode dkk (2017) [36], dalam jurnal internasional “ Berbasis IOT Pertanian Peamantauan Sistem Menggunakan Wemos” penelitian yang

       bermaksud untuk bertukar informasi dan komunikasi, agar bisa
       mengidentifikasi, menemukan, melacak, memantau, dan mengelola jaringan
       dengan mudah dan efisiensi dalam biaya.
    

    </p> <p style="line-height: 2"> 9. Menurut Yi-Jen Mon (2015) [37], dalam jurnal internasional “ Giroskop Sensor Uji Dengan Menggunakan Arduino Platform” Pengembangan

       dari Aplikasi kontrol giroskop dapat digunakan untuk pengembangan lainnya
       berbagai aplikasi berguna seperti robot, konsumen elektronik dan kendaraan
       elektronik, dll.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       10. Menurut Iswanto, Helman Muhammad (2012)
    

    [38], dalam jurnal internasional “Stasiun Pemantauan Cuaca Dengan Remote Frekuensi Radio Komunikasi Nirkabel” pembacaan sensor kecepatan angin, suhu, dan intensitas radiasi matahari

       di unit masing-masing sensor dan kemudian data dikirim melalui frekuensi
       radio dan Kyl-1020U bisa dipantau melalui komputer di pantau dalam jarak
       jauh.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa
       penelitian tentang parameter-parameter cuaca maupun pengeringan ikan sudah
       banyak dibahas. Meski demikian masih terdapat kekurangan pada masing-masing
       penelitian. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menutupi
       kekurangan umum yang ada pada penelitian sebelumnya, yaitu kekurangan media
       output yang masih offline atau hanya lokal yang dapat mengetahui output
       tersebut.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk membantu Karyawan
       mengetahui perubahan suhu suatu wilayah/area tempat kerja secara otomatis,
       yaitu dengan menggunakan sensor temperatur udara, kelembaban udara dan
       tekanan udara, kemudian akan tersimpan di WEB. Sehingga mempermudah bagi
       user untuk mengetahui suhu cuaca secara real time.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Dengan memberikan tambahan alat untuk kemudahan kepada para nelayan dalam
       melakukan pengeringan ikan dengan cara otomatisasi tanpa harus adanya
       penjagaan oleh nelayan agar terhindar dari guyuran hujan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Oleh karena itu, untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti yang
       dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian yang berjudul “WEATHER
       STATION BERBASIS IOT & OTOMATISASI PENGERINGAN IKAN PADA KOPERASI
       KARYAWAN BANK BTN REGIONAL CABANG TANGERANG”.
    
    </p>

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang

    Dasar Hukum Terbentuknya Organisasi

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.1. Logo Koperasi BTN Tangerang.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan 
       pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar
       prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf
       hidup anggota pada kususnya dan masyrakat kerja.
    
    </p>

    Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Bank Btn Cabang Tangerang

    <p style="line-height: 2">

       Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang didirikan pada tanggal 3
       November 1997 yang berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
       serta berdasar asas kekeluargaan. Koperasi melaksanakan kegiatannya
       berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, yaitu sukarela, demokratis, adil dan
       kemandirian. Maksud dan tujuan didirikannya Koperasi untuk kesejahteraan
       anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
       tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
       adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang, pada awal berdiri memliki
       asset sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan jumlah
       anggota pada saat itu kurang lebih sekitar 100 (seratus) orang. Hingga pada
       tahun 2004 Koperasi bisa menghasilkan laba yang cukup serta pembukuan
       administrasi yang akurat. Dalam tahun 1997 – 2003 Koperasi mengalami
       pembenahan dikarnakan adanya pengunduran diri seorang pengelola Koperasi
       sehingga Koperasi dilakukan langsung oleh Pegawai BTN yakni Pengurus
       Koperasi sendiri. Hingga sampai dengan tahun 2014 Koperasi masih bertahan
       dengan pertumbuhan Asset serta Laba tiap tahunnya meningkat walau sempat
       menurun untuk Laba pada tahun 2006. Anggota Koperasipun makin bertambah
       hingga sampai dengan tahun 2014 jumlah Anggota Koperasi sebanyak 393 (tiga
       ratus sembilan puluh tiga) orang.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Koperasi Karyawan Bank BTN Regional Tangerang memiliki 3 jenis usaha yaitu,
       Simpan Pinjam, Rental dan Warkop. Khusus untuk unit Simpan Pinjam hanya
       menyediakan jasa pembiayaan untuk karyawan bank BTN Regional Tangerang.
    
    </p>

    Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Karyawan Bank BTN Cabang Tangerang

    <p style="line-height: 2">

       Visi :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Terwujudnya Koperasi Simpan Pinjam yang mandiri dan tangguh dengan
       berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di
       Indonesia juga menjadikan Koperasi Karyawan berkualitas tingkat Nasional.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Misi :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Memberi layanan prima
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Menyediakan produk dan jasa yang lengkap sesuai kebutuhan anggota
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Membantu menciptakan peluang usaha bagi anggota berupa modal
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Menjalankan manajemen organisasi yang transfaran dan akuntabel dengan didukung sistem informasi yang handal.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Tujuan :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan layanan terbaik, serta
       peningkatan sumberdaya anggota, pengurus dan pengelola secara profesional.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sasaran Pelaksanaan & Pengembangan :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sasaran Pelaksanaan & pengembangan koperasi karyawan bank btn adalah
       meningkatkan kesejahteraan & layanan anggota serta peningkatan
       kemampuan sumberdaya manusia secara profesional & proporsional yang
       diwujudkan dalam program kerja yang terintegrasi. Sasaran pelaksanaan &
       pengembangan organisasi tersebut dicapai melalui :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Tertib Administrasi Organisasi
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Tertib Administrasi Keanggotaan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Tertib Tata Kelola Bidang Karyawan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Mempertahankan & melaksanakan unit-unit usaha yang sudah ada
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Menciptakan & mengembangkan peluang usaha
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Menambah hubungan dengan pihak luar
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Meningkatkan keuntungan dan permodalan
    
    </p>

    Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Bank BTN Tangerang

    <p style="line-height: 2">Bagan 3.1. Struktur Organisasi.</p>

    Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

    <p style="line-height: 2">

       A. 
       Tugas Koperasi
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Tugas adalah kewajiban atau suatu pekerjaan yang harus dikerjakan seseorang
       dalam pekerjaannya. Dapat diartikan pula tugas adalah suatu pekerjaan yg
       wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan karena pekerjaan
       tersebut telah menjadi tanggung jawab dirinya.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Tugas pengurus koperasi:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Mengelola Koperasi dan usahanya
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
       pendapatan dan belanja Koperasi
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Menyelenggarakan Rapat Anggota
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. 
       Wewenang Koperasi
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Wewenang adalah Kekuasaan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
       organisasi. Wewenang (authority) merupakan kunci daripada pekerjaan seorang
       manajer. Arti sebenarnya dari seorang manajer dalam sebuah organisasi dan
       hubungannya dengan orang lain pada organisasi tersebut terlihat pada
       wewenang yang dimilikinya. Yang mengikat bahagian-bahagian daripada suatu
       struktur organisasi adalah hubungan wewenang.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Wewenang di bagi menjadi tiga, yaitu:
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Wewenang lini
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu
       atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang
       perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan
       melalui tingkatan organisasi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Wewenang staff
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk
       menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Wewenang fungsional
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Adalah wewenang anggota staf departemen untuk mengendalikan aktivitas
       departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Wewenang pengurus koperasi :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       a. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
       anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi
       sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Mengangkat pengelola.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       C. Tanggung Jawab Koperasi
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban atau tugas-tugas yang
       dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau
       dimiliki. Tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain.
       Wewenang diterima maka tanggung jawab harus juga diterima dengan
       sebaik-baiknya. Inilah sebabnya top manager yang menjadi penangung jawab
       terakhir mengenai maju atau mundurnya suatu perusahaan.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Tanggung jawab pengurus koperasi :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       a. Pengurus, baik bersama-sama, maupun sendiri-sendiri, kelalaiannya;
       menanggung kerugian yang diderita Koperasi, karena tindakan yang dilakukan
       dengan kesengajaan atau kelalaiannya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Dapat dituntut oleh penuntut umum.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Bila mengangkat pengelola maka bertanggung jawab atas pengelolaan
       tersebut.
    
    </p>

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    <p style="line-height: 2">

       Prosedur alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis pada
       sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 4 (empat) alur, yakni sebagai
       berikut :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Nelayan pergi kepantai.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Nelayan mengambil peralatan pengeringan ikan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Nelayan merapihkan ikan yang akan dikeringkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Nelayan menjaga ikan yang sedang dikeringkan.
    
    </p>


    Flowchart Sistem Yang Berjalan

    <p style="line-height: 2">

       Berikut adalah flowchart sistem pengering ikan yang berjalan pada gambar 3.3
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.2. flowchart sistem pengerikan ikan yang berjalan.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Dapat dijelaskn gambar 3.2 flowchart sistem pengerikan ikan yang
       berjalan pada Koperasi Bank BTN Tangerang diatas yaitu terdiri dari:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai”
       pada aliran proses flowchart sistem pengering ikan yang berjalan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan sebuah proses pengeringan ikan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang
       tidak dilakukan oleh computer.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. 1 (satu) simbol decision, untuk memberikan sebuah langkah pengambilan
       keputusan jika “Ya” dan”Tidak” ikan sudah kering.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output untuk
       melakukan proses pengumpulan ikan.
    
    </p>

    Sistem Yang Diusulkan

    <p style="line-height: 2">

       Berikut adalah sistem yang diusulkan terhadap Koperasi Karyawan Bank BTN:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Tata letak alat
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Meletakan alat disekitar area pesisir pantai yang terkena sinar matahari
       agar alat dapat bekerja secara efisien.
    

    </p> <p>

       B. Tegangan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada tegangan yang diberikan kepada alat pendeteksi cuaca dan pengering
       ikan otomatis sebesar 24volt dan baterai 9volt, melalui adaptor dengan
       keluaran arus DC sebesar 24volt dihubungkan dengan Wemos D1 dan melalui
       baterai 9volt yang dihubungkan dengan Arduino Uno.
    

    </p> <p>

       C. koneksi Wifi dengan Wemos D1
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada posisi ini wemos akan melakukan koneksi dengan wifi yang nantinya akan
       mengirim hasil data cuaca yang dikirim ke Ubidots, wifi sendiri sudah
       terpasang pada kantor koperasi sehingga hanya menghubungkan saja antara
       wemos d1 dengan wifi.
    

    </p> <p>

       D. Pemantaun Cuaca
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada pengguna ini sudah bisa melakukan pemantauan cuaca tanpa harus datang
       ke kantor koperasi karyawan Bank BTN.
    
    </p>

    Flowchart Yang Diusulkan

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.3. Flowchart Sistem Pendeteksi Cuaca yang diusulkan.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Dapat dijelaskan gambar 3.3 Flowchart Sistem pengering ikan otomatis yang
       diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja diatas yaitu terdiri dari:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai”
       pada aliran proses flowchart sistem Pendeteksi cuaca yang diusulkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. 2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah
       pengambilan keputusan jika “ya”, yaitu: jika behasil koneksi dengan wifi
       dan berhasil mengirim data ke Ubidots. jika “ya” akan menuju proses
       berikutnya, jika tidak akan kembali ke proses sebelunya sampai berhasil.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. 4 (empat) simbol proses yang menyatakan sebuah proses aktifitas dari
       pendeteksi cuaca.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. 1 (satu) simbol data yang menyatakan sebuah proses tindakan.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.4. Flowchart Sistem pengering ikan yang diusulkan.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Dapat dijelaskan gambar 3.4 Flowchart Sistem pengering ikan otomatis yang
       diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja diatas yaitu terdiri dari:
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai”
       pada aliran proses flowchart sistem Pengeringan ikan yang diusulkan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. 1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang
       tidak dilakukan oleh komputer.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. 2 (dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses aktifitas dari
       pengeringan ikan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah
       pengambilan keputusan jika “ya”, yaitu: jika hujan. jika “ya” wadah akan
       bergerak masuk kedalam, jika tidak hujan wadah tidak akan bergerak kedalam.
    
    </p>

    Blok Diagram

    <p style="line-height: 2">

       A. Berikut blok diagram beserta alur kerja alat pendeteksi cuaca pada gambar
       3.5
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.5. Blok Diagram Pendeteksi cuaca.</p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Wemos merupakan pusat perangkat yang digunakan sebagai proses input dan
       output yang berfungsi untuk mengirim data kedalam web.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Sensor DHT11 merupakan perangkat yang membaca suhu kelembaban
       disekitarnya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Sensor hujan yang berfungi mendeteksi turunnya hujan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Lcd merupakan perangkat yang berfungsi menampilkan hasil pendeteksi
       cuaca yang akan ditampilkan pada layar yang di kirim dari Wemos.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       e. Sensor Cahaya / LDR berfungsi mendeteksi cahaya yang memberikan hasil
       terang atau gelap pada wemos.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       f. Adaptor merupakan perangkat yang digunakan sebagai pensuplay tegangan ke
       seluruh rangkaian alat.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       B. Berikut blok diagram beserta alur kerja alat pengering ikan secara otomatis
       pada gambar 3.6
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.6. Blok Diagram Pengering Ikan.</p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Arduino Uno merupakan pusat perangkat yag digunakan untuk input dan
       output yang nantinya memeberikan perintah kepada motor dc/servo untuk masuk
       dan keluar.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Motor dc/servo menerima perintah dari Arduino Uno untuk perintah masuk
       dan keluar.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Sensor hujan yang nantinya memeberikan hasil pada Arduino Uno jika
       kondisi hujan atau terkena air akan masuk dan jika tidak hujan (tidak ada
       air) akan keluar.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Sensor Cahaya (LDR) yang memberikan hasil pada Arduino Uno saat cuaca
       cerah (ada cahaya) akan keluar dan masuk apabila cuaca mendung (gelap).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       e. Baterai 9V merupakan perangkat yang digunakan sebagai pensuplay tegangan
       ke seluruh rangkaian alat.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       1. Rangkaian Motor DC
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Rangkaian motor dc berfungsi sebagai alat penggerak keluar masuknya tempat
       untuk pengeringan ikan secara otomatis.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.7. Rangkaian Motor DC.</p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Rangkaian Sensor Hujan
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.8. Rangkaian Sensor Hujan.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Rangkaian yang berfungsi untuk pendeteksi hujan yang dikirim ke Arduino Uno
       untuk perintah ke Motor DC ketika pada saat hujan akan masuk dan akan
       keluar saat tidak hujan (tidak ada air).
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.9. Rangkaian Sensor Cahaya.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Rangkaian sensor cahaya yang berfungsi untuk memberikan hasil dari sinar
       matahari untuk proses pengeringan agar keadaan terang alat akan bergerak
       keluar (ada cahaya).
    
    </p>

    Cara Kerja Alat

    <p style="line-height: 2">

       Cara kerja alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan secara otomatis
       menggunakan Wemos D1 dan Arduino Uno dapat dibagi untuk beberapa bagian.
       Bagian pertama adalah bagian sistem input dimana sistem ini
       merupakan awal dari kerja alat, selanjutnya adalah bagian sistem peroses,
    

    sistem proses ini bekerja memperoses data yang diterima dari sisteminput untuk dikeluarkan pada bagian selanjutnya yaitu sistem output.

    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.10. Cara Kerja Alat Pendeteksi Cuaca.</p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Penempatan Alat
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Penempatan alat harus diperhatikan karena merupakan langkah awal proses
       sebuah alat pendeteksi cuaca bekerja.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Sistem Input Tegangan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada sistem input, tegangan yang dikeluarkan sebesar 24volt menggunakan
       adaptor yang berguna untuk memberikan daya pada seluruh komponen alat.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Sistem Proses
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada sistem proses menggunakan Wemos D1 yang merupakan otak dari alat
       pendeteksi cuaca dengan membaca cuaca yang dikirim dari sensor cahaya dan
       sensor hujan sebagai hasil yang akan dikirim ke web yang akan ditampilkan
       Ubidots.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Sistem Output
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada sistem output pada alat pendeteksi cuaca, semua sensor mengrimkan
       hasil pada Wemos D1 yang nantinya hasli inputan tersebut akan diproses
       menjadi hasil output. Output yang di hasilkan adalahbentuk tampilan cuaca
       yang di tampilkan pada Ubidots secara real time.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.11. Cara Kerja Alat Pengering Ikan Otomatis.</p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Penempatan Alat
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Penempatan alat harus diperhatikan karena merupakan langkah awal proses
       sebuah alat pengering ikan otomatis bekerja, agar dapat sinar matahari
       secara maksimal.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Sistem Input Tegangan
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada sistem input, tegangan yang dikeluarkan sebesar 9volt menggunakan
       baterai yang berguna untuk memberikan daya pada seluruh rangkaian alat
       seperti Arduino Uno dan Motor DC.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Sistem Proses
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada sistem proses menggunakan Arduino Uno yang merupakan otak dari alat
       pengering ikan otomatis dengan membaca cuaca yang dikirim dari sensor
       cahaya dan sensor hujan sebagai proses masuk dan keluar alat. yang
       dilakukan oleh Motor DC setelah menerima perintah dari Arduino Uno.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Sistem Output
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Pada sistem output pada alat pengering ikan otomatis, sensor hujan dan
       sensor cahaya mengrimkan hasil pada Arduino Uno yang nantinya hasli inputan
       tersebut akan diproses menjadi hasil output. Output yang di hasilkan
       adalah penggerakn Motor DC sebagai keluar dan masuknya alat.
    
    </p>

    Perancangan Prototipe

    <p style="line-height: 2">

       Alat Pendeteksi cuaca ini menggunakan Mikrokontroler Wemos dengan
    

    dilengkapi komponen seperti : DHT11, LDR (Sensor Cahaya), Sensor Hujan dan Liquid Crystal Display (LCD) dan Samrtphone Android sebagai tampilan

       hasil cuaca yang dapat dilihat secara real time. Sedangkan untuk
       pengeringan ikan secara otomatis menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno
       yang dilengkapi dengan komponen seperti : Sensor Hujan, Sensor Cahaya
       (LDR), dan Motor DC sebagai Penggerak alat. Bahan dalam perancangan
       Prototipe terbuat dari Akrilik.
    
    </p>

    Perangkat Keras (Hardware)

    <p style="line-height: 2">

       Dalam perancangan perangkat keras ini di butuhkan beberapa komponen
       elektronika device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai
       dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan
       yang dibutuhkan adalah :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Personal Computer (PC)
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Alat yang berperan untuk penulisan listing program dan merancang skema
       rangkaian kompenen elektronika menggunakan komputer.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       b. Wemos D1 sebagai otak pemrosesan data untuk pendeteksi cuaca
    

    </p> <p style="line-height: 2"> Sebuah papan mikrokontroller yang memiliki board wifi, sehingga mendukung

       dalam pembuatan prototipe.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       c. Solder Timah
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Sebuah alat yang dapat melelehkan timah berguna sebagai perekat dan
       menghubungkan koneksi antar satu komponen dengan komponen lainnya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       d. Arduino Uno sebagai otak dari pemrosesan data untuk pengering ikan
       otomatis
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Arduino Uno adalah sebuah papan mikrokontroller berbasis arduino dengan
       menggunakan chip Atmega328. Board ini memiliki pin I/O sejumlah 14 pin.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       e. Timah Solder
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Merupakan komponen yang dapat di lelehkan ketika dipanaskan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       f. Motor DC
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Motor yang memerlukan suplai tegangan arus searah yang difungsikan sebagai
       penggerak keluar masuknya alat.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       g. Baterai 9volt
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       h. Adaptor
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       i. Led
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       j. jumper
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       k. Resistor 220 Ohm
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       l. PCB
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       m. Kabel
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       n. Kapasitor
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       o. Lm35
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       p. Belt
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       q. Dioda
    
    </p>

    Perangkat Lunak (Software)

    <p style="line-height: 2">

       Dalam perancangan alat ini didukung oleh beberapa software yang
    

    digunakan sebagai pengontrolan, berikut penjelasan-penjelasan mengenai software tersebut.

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Arduino IDE
    

    </p> <p>

       2. Ubidots
    

    </p> <p>

       3. Google Chrome
    
    </p>

    Software Arduino IDE

    <p style="line-height: 2">

       Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah
       dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula pun
       bisa mempelajarinya dengan cukup mudah. Untuk membuat program Arduino dan
       mengupload ke dalam board Arduino, membutuhkan software Arduino IDE
       (Integrated Development Enviroment).
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.12. Tampilan Software Arduino IDE.</p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Instalasi Software Arduino IDE
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Hal pertama yang dilakukan adalan mendownload software arduino pada
       website http:arduino.cc/e/main/software dengan hasil download berupa
       file kompresi arduino-1.0.1-windows.zip kemudian di ekstrak dari hasil
       download sebelumnya. Ekstrak file zip hasil download pada folder semisal
       folder C, pada file kompresi zip terdapat file arduino.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.13. Tahapan awal menggunakan Arduino IDE.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Setelah berhasil menginstall klik dua kali untuk menampilkan Arduino IDE.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.14. Menjalankan Arduino IDE.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Setelah membuka Software Arduino IDE maka akan menampilkan jendela utama
       dari Software Arduino IDE.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.15. Menjalankan Arduino IDE.</p>

    <p style="line-height: 2">

       B. Instalasi driver
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Untuk memprogram mikrokontroler ATmega328 dibutuhkan software Arduino IDE,
       karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar
       mikrokontroler dan sangant mudah di mengerti.
       Pada pembahasan ini akan dijelaskan langkah-langkah instalasi driver dengan
       windows 7 :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Hubungkan board dan tunggu windows unutuk memulai proses instalasi
       driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Klik pada start Menu dan buka control panel.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3.Setelah memeilih control panel, langkah selanjutnya masuk ke menu    system and security. Kemudian klik pada system. Setelah tampilan system muncul, buka Device Manager. 
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Lihat pada bagian port (COM&LPT). Anda akan melihat port terbuka dengan
       nama “Arduino uno (COMxx)”
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Klik kanan pada port “Arduino uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Kemudian pilih opsi “Browser my computer for Driver software”.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Terakhir, masuk dan pilih file driver uno, dangan nama “ArduinoUNO.inf”.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       C. Membuat Listing coding
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Setelah berhasil menginstall software Arduino IDE maka akan mucul
       pada dekstop pc atau laptop seperti gambar di bawah.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 3.16. Tampilan Arduino IDE pada dekstop pc atau laptop.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Klik pada software Arduino IDE Kemudian muncul sebuah layer untuk
       membuat listing Program yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini
       :
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.17. sketch program yang sudah dibuat.</p>

    <p style="line-height: 2">

       D. Mengecek listing Program
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Setelah selesai menulis semua listing program maka langkah
       selanjutnya adalah proses kompilasi untuk pengecekan listing program yang
       ditulis terjadi kesalahan atau tidak dengan memilih menu “verify”
       yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.18. Proses compilasi.</p>

    <p style="line-height: 2">

       E. Menentukan koneksi port
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Setelah melakukan pengecekan dan tidak ada terjadi kesalahan,
       langkah selanjutnya adalah memilih port. Pastikan terlebih dahulu board
       arduino uno dengan pc atau laptop sudah terkoneksi.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Cara komunikasi antara PC atau laptop dengan mikrokontroller melalui
       komunikasi serial. Dengan cara memilih port Tools lalu akan
       menampilkan pilihan kemudihan pilih serial Port. Dapat dilihat pada
       gambar dibawah ini :
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.19. Port terhubung.</p>

    <p style="line-height: 2">

       F. Save As dan Pemilihan Board
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Selesai melakukan penulisan serta pengecekan, simpan file tersebut dengan
       menekan pilihan File lalu Save As maka file tersebut tersimpan.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.20. Memilih papan Arduino.</p>

    <p style="line-height: 2">

       G. Upload
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Tahapan terakhir ialah memasukan program kedalam mikrokontroller, klik
       “upload” dan tunggu sampai selesai. Serperti gambar di bawah ini :
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.21. Upload.</p>

    Software Ubidots

    <p style="line-height: 2">

       Untuk menampilkan hasil dari semua langkah listing program selesai
       dilakukan dengan benar, langkah selanjutnya adalah login pada Software
       Ubidots. Sebelum melihat hasilnya kita login terlebih dahulu agar data yang
       masuk adalah dari akun kita.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.22. Tampilan login Ubidots.</p>

    <p style="line-height: 2">

    Google Chrome

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Selain menampilkan hasil pada software ubidots dapat juga di tampilkan
       mengunakan google chrome pada samrtphone, dapat dilihat pada gambar di
       bawah ini.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 3.23. Tampilan pada google chrome (smartphone).</p>

    <p style="line-height: 2">

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Permasalahan Yang Dihadapi

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang
       berjalan dapat dilihat beberapa permasalahan yang di hadapai oleh para
       karyawan saat ingin berangkat kerja dan nelayan yang akan mengeringkan
       ikan, diantaranya sebagai berikut :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Tidak tahu cuaca sekitar kantor koperasi saat akan berangkat kerja.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Melakukan pengeringan ikan secara manual.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       3. Membutuhkan tenaga yang cukup besar.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Kurang efisien dalam hal waktu.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Alternatif Pemecahan Masalah

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang
       di hadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang sekiranya dapat
       membantu. Alternative pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Merancang suatu alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan otomatis yang
       diletakan di sekitar kantor koperasi atau pesisir pantai yang terkena sinar
       matahari menggunakan Wemos D1 untuk cuaca dan Arduino Uno yang dapat
       mengontrol motor dc sebagai penggerak alat untuk pengering ikan secara
       otomatis.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       2. Alat pendeteksi cuaca yang dirancang untuk mengetahui cuaca di suatu
       wilayah melalui web secara real time dan pengering ikan yang
       dirancang secara otomatis agar memberi kemudahan untuk para nelayan dalam
       proses pengeringan dan juga efisien dalam waktu.
    
    </p>


    <p style="line-height: 2">

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak
       stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan
       yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan
       tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut:
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I.</p>


    <p style="line-height: 2">

    Elisitasi Tahap II

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I
       berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara
       rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan
       rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah
       penjelasan mengenai MDI :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement
       tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem
       baru
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak
       terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut
       digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih
       sempurna.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang
       dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II.</p>

    Elisitasi Tahap III

    <p style="line-height: 2">Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III.</p>

    Final Elisitasi

    <p style="line-height: 2">Tabel 3.4. Final Draf Elisitasi.</p>


    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    <p style="line-height: 2"> Setelah melakukan perancangan dan pemasangan kompenen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba terhadap masing – masing blok untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.

    </p>

    Prosedur Motor DC

    <p style="line-height: 2">

       Pada uji coba yang dilakukan motor dc adalah untuk mengontrol gerak yang
       dihasilkan. Dengan melalui proses menyambungkan pin dari driver
       disambungkan ke pin pada arduino mega 328. Kemudian melakukan pemograman
       untuk mengatur pengujian kcepatan pada motor dc. Berikut ini adalah skema
       pada motor dc.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Gambar 4.1. Skema relay dan motor dc.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Prinsip kerja pada rangkaian motor dc diatas adalah ketika pada saat terang
       atau tidak ada air maka motor dc akan bergerak keluar, sedangkan pada saat
       hujan (ada air) atau tidak ada cahaya (gelap) makan motor dc akan masuk
       kedalam.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 4.2. List program pengering ikan otomatis.</p>

    Rangkaian Keseluruhan

    <p style="line-height: 2">Gambar 4.3. Rangkaian skemati keseluruhan.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Gambar 4.3 adalah rangkaian skematik keseluruhan yang tergabung dari
       beberapa komponen seperti power supply, sensor dht11, lcd, sensor hujan dan
       sensor cahaya.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 4.4. Prototype keseluruhan.</p>

    <p style="line-height: 2">

    Metode Black Box

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Peneliti melakukan metode pengujian Black Box Testing yang
       memfokuskan pada pengujan keperluan software  untuk menemukan
       kesalahan. Yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian
       spesifikasi yang di harapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
       sub-sub berikut.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Pengujian Black Box Sistem yang Diusulkan

    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 4.1. Pengujian koneksivitas sensor.</p>

    <p style="line-height: 2">

       Pada Tabel 4.1. Penguji proses menghubungkan konektivitas dengan sensor
       menjelas pengujian black box testing pada ubidots, Pertama
       dengan menghubungkan sensor dalam keadaan “terhubung” maka pengujian valid.
       Untuk selanjutnya melakukan login pada ubidots yang menampilkan menu login
       dan menampilkan menu utama pada ubidots maka pengujian valid.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Pengujian Prototype Alat

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Pengujian penggerak pada pengering ikan otomatsi
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pada dasarnya pengontrolan 2 buah motor dc difungsikan bergerak keluar dan
       masuk. Rangkain komponen motor dc dapat bergerak ketika saat hujan dan
       tidak ada cahaya (alat masuk) dan kering (tidak ada air) maka akan keluar
       begitu juga pada saat ada cahaya. Pengujian dilakukan agar setiap perintah
       yang diberikan melalui perintah arduino uno yang diterima dari semua sensor
       dapat bekerja dengan semestinya. Adapun hasil pengujiannya yang dapat
       dilihat sebagai berikut :
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 4.2. Pengujian sensor.</p>

    Konfigurasi Sistem Usulan

    <p style="line-height: 2"> Pada konfigurasi sistem usulan memiliki beberapa komponen perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang di tunjang untuk memenuhi kebutuhan penulis maupun kebutuhan pembuatan project skripsi. Dapat dilihat pada sub-sub berikut:

    </p>

    Spesifikasi Hardware

    <p style="line-height: 2">

       Pada spesifikasi hardware berikut ini merupakan beberapa perangkat
       keras yang digunakan dalam perancangan alat, perangkat keras antara lain :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Arduino mega 328
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Tabel 4.3. Spesifikasi Arduino Uno.</p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Laptop
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">Tabel 4.4. Spesifikasi Laptop.</p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Smartphone Android
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       4. Motor DC
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       5. Lm35
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       6. Jumper
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       7. Resistor
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       8. Kapasitor
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       9. Belt
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       10. Dioda
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Spesifikasi software

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Beberapa perangkat lunak (software) program yang di gunakan untuk merancang
       program, maupun membuat program adalah sebagai berikut :
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       1. Software Arduino IDE 1.6.12
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Digukan untuk menulis program, mengompile, dan mengupload program kedalam
       arduino mega 328.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       2. Fritzing
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Digunakan untuk merancang skematik program prototype yang dibuat penulis.
    

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       3. Google chrome
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Digunakan sebgai tampilan hasil cuaca selain dari ubidots.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Source Code Program Yang Digunakan

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Berikut ini adalah Source code program yang di gunakan pada alat pendeteksi cuaca dan pengering ikan
       otomatis.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Gambar 4.5. Source code program keseluruhan.</p>

    <p style="line-height: 2">

    Implementasi

    Schedule

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       a. Observasi
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Dalam menghasilkan model prototype diperlukan pengamatan dan pengalaman
       untuk mengetahui proses pengerjaan suatu bahan dan juga peralatan.
       Observasi dilakukan 4 minggu di bulan Maret.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       b. Pengumpulan Data
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pengumpulan data dari beberapa sumber teori yang bertujuan untuk mengetahui
       pembuatan sistem. Pengumpulan yang dilakukan beberapa sumber dimulai pada
       saat Skripsi yaitu antara tanggal 2 Februari 2017 sampai dengan 30 April
       2017 dilanjutkan pada tanggal 4 Mei sampai dengan 16 Juni 2017.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       c. Analisa Sistem
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Analisa sistem yang bertujuan untuk mengetahui komponen yang dibutuhkan
       dalam pembuatan rancangan prototype dan melakukan perbaikan secara
       bertahap, dilakakukan pada 6 Maret 2017 sampai dengan tanggal 16 Juni 2017
       selama 15 minggu.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       d. Perancangan Sistem
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Perancangan sistem yang dibagi menjadi dua bagian seperti perancangan
       hardware dan perancangan software untuk mendapatkan suatu hasil rancangan
       bagi seorang peneliti yang sesuai oleh user. Perancangan sistem dilakukan
       selama 11 minggu antara minggu ke-3 Maret 2017 sampai dengan mingu ke-3
       bulan Juni 2017.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       e. Pembuatan Program
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Pembuatan program yang diharapkan dapat berjalan dengan baik dengan
       pengendalian suatu perangkat keras pada suatu sistem. Pembuatan program
       dilakukan selama 12 minggu mulai dari minggu ke-2 bulan Maret 2017 sampai
       minggu ke-4 bulan Mei 2017.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       f. Testing Program
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Testing program dilakukan untuk mengetahui letak baris kesalahan-kesalahan
       yang ada pada program pada saat program di compile. .testing program
       dilakukan selama 7 minggu mulai minggu ke-3 bulan April 2017 sampai dengan
       minggu ke-1 bulan Juni 2017.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       g. Evaluasi Sistem
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Evaluasi sistem dibuat untuk mengetahui letak kesalahan dan kekurangan dari
       program, kegiatan ini dilakukan selama 4 minggu yaitu minggu ke-2 bulan
       Juni 2017 sampai dengan minggu ke-2 bulan Juli 2017.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       h. Perbaikan Sistem
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Perbaikan sistem merupakan proses dimana hal yang perlu ditambahkan atau
       dikurangi pada point-point tertentu yang tidak diperlukan. Perbaikan
       program dilakukan selama 2 minggu pada bulan Juli 2017 di minggu 1 dan 2.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       i. Training User
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Tahapan dimana user menguji coba setelah semua kompenen sistem telah
       selesai dibuat. Dan memberikan pengarahan bagaimana sistem ini di gunakan.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       j. Implementasi Sistem
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Implementasi sistem merupakan suatu tahapan dimana sistem/alat yang sudah
       berhasil dibuat. Implementasi sistem dilakukan selama 8 minggu pada minggu
       ke-1 bulan Juni 2017 sampai dengan minggu ke-4 bulan Juli 2017.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       k. Dokumentasi
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Dokumentasi suatu sistem sebagai tanda bukti bahwa selama penelitian dan
       perancangan berlangsung, telah menjalankan penelitian dan perancangan
       dengan baik. dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan
       berlangsung.
    
    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 4.5. Tabel schedule.</p>

    <p style="line-height: 2">

    Estimasi Biaya

    </p>
    <p style="line-height: 2">Tabel 4.6. Estimasi Biaya.</p>

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    <p style="line-height: 2">

       A. Cara untuk mengetahui cuaca dan pengeringan ikan secara otomatis yaitu
       dengan meletakkan alat disekitar area pesisir pantai yang berbentuk persegi
       (pendeteksi cuaca) dan persegi panjang (pengering ikan otomatis) yang
       nantinya dapat dilihat melalui smartphone. 
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. Dengan adanya alat pendeteksi cuaca pegawai hanya perlu mengetahui cuaca
       disekitar area pesisir pantai melalui smartphone dan untuk para nelayan
       hanya perlu meletakkan ikan yang akan dikeringkan pada alat tersebut karena
       sudah dirancang dengan sistem otomatisasi tanpa harus memindahkan ikan yang
       sedang dikeringkan ke tempat lain.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       Target yang diharapkan agar pegawai maupun nelayan memanfaatkan kemajuan
       teknologi yang ada saat ini, karena mendeteksi cuaca secara realtime dan
       melakukan pengeringan ikan secara otomatis mengurangi kerja para nelayan
       sehingga melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Untuk menjalakan prototype pengguna hanya perlu memonitoring alat
       tersebut.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. Dengan hanya memonitoring pengguna dapat meringankan beban kerjanya
       tersebut.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Dengan menggunakan alat ini dapat mempermudah dalam melakukan pendeteksi
       cuaca dan pengeringan ikan.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. Guna membatu para pegawai dan nelayan, mengurangi tenaga yang di
       keluarkan, dengan menggunakan smartphone untuk mengetahui cuaca.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Saran

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       A. Penambahan fitur dan keterangan cuaca dalam tampilan agar lebih lengkap
       dan jauh lebih mudah untuk dipahami.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. Alat ini di harapkan menjadi suatu acuan untuk dapat dikembangkan
       terlebih lagi dalam hal spesifikasi komponen supaya dapat memberikan hasil
       yang lebih maksimal.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       C. Diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk instansi dan masyarakat
       sekitar.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">

    Kesan

    </p>

    <p style="line-height: 2">

       Adapun kesan dalam peneliti lakukan selama penelitian skripsi ini,
       diantaranya :
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       A. Mendapatkan banyak pengalaman baru yang belum pernah dilakukan
       sebelumnya.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       B. Dapat belajar menganalisa permasalahan yang di hadapai pada saat
       penelitian.
    

    </p> <p style="line-height: 2">

       C. Memberikan pengalaman berharga selama penelitian dilakukan.
    
    </p>

    <p style="line-height: 2">DAFTAR PUSTAKA</p>

    <p style="line-height: 2">

    1. Sutarman. 2012. Jakarta: Bumi Aksara.
    2. Sutabri, Tata. 2012. Yogyakarta: Andi Offset.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Dermawan, Dr. Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Bandung: PT Remajan Rosdakarya Offset.
    4. 4,0 4,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    5. 5,0 5,1 Sutabri, Tata. 2012. Yogyakarta: Andi Offset.
    6. Erinofiardi,Nurul Iman Supardi. Redi. 2012. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2-Juli 2012.
    7. 7,0 7,1 Erinofiardi,Nurul Iman Supardi. Redi2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada ProtorypeRuangan. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2-Juli 2012.
    8. Satzinger, Jackson, Burd. 2012. Systems Analysis and Design In A Changing World. Boston: Cengage Learning.
    9. Iswandi, Eka. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. Jurnal tekno Vol 3, No 2. Hal 70-79. Oktober 2015.
    10. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6 No. 2, September 2011.
    11. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
    12. 12,0 12,1 O’Brien. 2012. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi”, Rineka Cipta. Jakarta.
    13. Khana, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access.
    14. Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN: 2166-7241, EISSN: 2166-725X. IGI PA, USA.
    15. Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    16. Simarmata, Janner. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: ANDI.
    17. SSimanjuntak, dkk.2010.Blackbox Testing.
    18. Siddiq, Asep Jafar 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
    19. Budiman. 2012. Pengujian Perangkat Lunak Menggunakan Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website, Makalah, halaman:4.
    20. 20,0 20,1 20,2 20,3 20,4 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    21. 21,0 21,1 21,2 21,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    22. Saputri, Zaratul Nisa. 2014. Aplikasi Pengenalan Suara Sebagai Pengendali Peralatan Listrik Berbasis Arduino Uno. Jurnal Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
    23. Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.
    24. 24,0 24,1 24,2 Djuandi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia.
    25. Putra, Dimas Harind Yudha, Riswan Dinzi. 2014. Studi Pengaturan Kecepatan Motor Dc Shunt Dengan Metode Ward Leonard. Sumatera: Universitas Sumatera Utara (USU).
    26. Joni, I Made. Budi Raharjo. 2011. Pemrograman C dan Implementasi. Informatika Bandung.
    27. 27,0 27,1 27,2 Syahrul. 2014. Pemrograman Mikrokontroler AVR Bahasa Assembly dan C. Bandung: Informatika.
    28. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    29. Bambang Setyoko, Mashaler. Sigit Atmanto, Ireng. 2013. Modifikasi Mesin Pengering Ikan Dengan Menggunakan Sistem Rotary.
    30. M Bintang, Youce. 2013. Konstruksi dan Kapasitas Alat Penegring Ikan Tenaga Surya Sistem Bongkar-Pasang.
    31. Imbir, Eliser. 2015. Studi Pengeringan Ikan Layang (Decapterus sp) Asin Dengan Penggunaan Alat Pengering Surya.
    32. Yuni Susanti, Devi. 2015. Penerapan Pengering Surya-Tungku Termodifikasi Dalam Peningkatan Produktivitas dan Higienitas Produksi Ikan Asin Tanpa Formalin Nelayan Pantai Congot, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
    33. Sofyan. 2015. Manipulasi Suhu Pada Pengeringan Ikan Teri Tenaga Surya Menggunakan Mikrokontroller ATmega 2560. Fakultas Teknik Universitas Lampung jurusan Teknik Elrktro. Lampung.
    34. Khisore Kodali, Ravi. 2016. Berbasis IOT Informasi Cuaca Menggunakan Prototipe Wemos. Department of Electronics and Communication Engineering National Institute of Technology, Warangal. India.
    35. Kumar Rath, Depak. 2016. Arduino Based: Smart Light Control System.
    36. Rukhmode, Sandi. 2017. IOT Based Agriculture Monitoring System Using Wemos.
    37. Mon, Yi-Jen. 2015. The Gyroscope Sensor Test by Using Arduino Platform.
    38. Iswanto. Muhammad, Helman. 2012. Weather Monitoring Station With Remote Radio Frequency Wireless Communications.
    </p>

Contributors

Agung