SITI RAHMAH

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENYEDIAAN BARANG JARUM DAN SPARE PART

PADA PT ORANGE NEEDLES JAYA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 0911463664


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN BARANG JARUM DAN

SPARE PART PADA PT ORANGE NEEDLES JAYA


Disusun Oleh :

NIM
: 0911463664
Nama
: SITI ROHMAH
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Sistem Informasi,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 007002



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN BARANG

JARUM DAN SPARE PART PADA PT ORANGE NEEDLES JAYA


Disusun Oleh :

NIM
: 0911463664
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Manajemen Sistem Informasi

TahunAkademik 2013/2014

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt. M.Kom)
   
NID : 10002
   
NID : 05065


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN BARANG

JARUM DAN SPARE PART PADA PT ORANGE NEEDLES JAYA


Dibuat Oleh :

NIM
: 0911463664
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 0911463664
Nama
: SITI ROHMAH
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 
(SITI ROHMAH)
NIM : 0911463664

 


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

PT. Orange Needles Jaya is a company engaged in the field of Supplier Needles and Needles Orange Sapre Part PT Jaya Lippo Karawaci located diperumahan Jl.riau 31 that always provide the customer needs to the fullest, continued improvements in the quality of the needle, especially for the convenience of consumers who use needles to individual needs masing.Karena competition in every field has been getting tighter, causing the need for a complete information system in order to encourage people to do an activity that can be executed quickly and right, and are required to be able to make a decision to use the right way anyway, so as to obtain a benefit to the progress of information systems as well as to survive in the world global.Walaupun current system has been carried out in a computerized, using Ms. . Excel 2007, but still not optimal. So it is necessary to develop in order to create a system that is faster, precise and accurate by using the application berbasisweb.Metodologi used is the SDLC (System Development Life Cycle) approach to object-oriented analysis and development ranging from analyzing the system that runs through UML, perform elicitation, and describes the proposed system are accomplished through UML.Hasil end of the writing of this thesis is the establishment of a system procedure using the program UML (Unified Modeling Language) that describes the design of a system that runs and peraancangan proposed system. In addition, the draft also produced a new web-based applications that can improve operational performance, especially in the warehouse division.


Keywords : Information Systems , Stock , Control , Materials.

ABSTRAKSI

PT. Orange Needles Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Supplier Jarum dan Sapre Part PT Orange Needles Jaya terletak di Perumahan Lippo karawaci Jl.riau No.31 yang selalu memberikan kebutuhan terhadap pelanggan secara maksimal, terus melakukan peningkatan-peningkatan terutama dalam kualitas jarum demi kenyamanan konsumen yang menggunakan jarum untuk kebutuhan masing-masing. Karena persaingan di segala bidang telah semakin ketat, menyebabkan kebutuhan akan adanya sistem informasi yang lengkap guna mendorong manusia untuk melakukan suatu kegiatan agar dapat dijalankan dengan cepat dan tepat, serta dituntut untuk dapat membuat suatu keputusan dengan menggunakan cara yang tepat pula, sehingga dapat memperoleh suatu manfaat terhadap kemajuan sistem informasi serta dapat tetap bertahan di dalam dunia global. Walaupun sistem yang berjalan saat ini telah dilakukan secara komputerisasi, yaitu dengan menggunakan Ms. Excel 2007, namun masih belum maksimal. Sehingga perlu dilakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsi ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML (Unified Modeling Language) yang menggambarkan perancangan sistem yang berjalan dan peraancangan sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse.


Kata Kunci : Sistem Informasi, Stock, Control, Barang.



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penyediaan Barang Dan Spare Part Pada PT Orange Needles Jaya” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari laporan skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Srata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terimakasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Maimunah, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Nur Azizah, M.Akt,M.Kom., selaku pembimbing pertama yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan-masukan sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Meta Amalya Dewi, M.Kom., selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberi bantuan masukkan dan ilmu kepada penulis untuk penyelesaian laporan skripsi ini.
  6. Santi Aryani, S.E., selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  7. Suryaman, S.T.,selaku pembimbing lapangan yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Seluruh staff dan karyawan PT Orange Needles Jaya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi kepada penulis.
  9. Windhi Prasetyo, Sudi Herman, Dwi Rianto, Fitriani, Resty sahabat tercinta yang selalu memberi semangat dan doa dalam penyusuan laporan skripsi ini, khususnya untuk Listina Nadhia Ningsih yang selalu memberikan yang terbaik untuk penulis dalam segala hal.
  10. Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang telah membantu memberikan motivasi, saran, dan kritik dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatanini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, Juni 2014
Siti Rahmah
NIM. 00911463664

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL
Daftar Simbol OK 001.png
Daftar Simbol OK 002.png
Daftar Simbol OK 003.png
Daftar Simbol OK 004.png
Daftar Simbol OK 005.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS)

Tabel 3.2. Tabel Eksternal Strategic Factor Analysis Summary (EFAS)

Tabel 3.3. Tabel Strategi S-O

Tabel 3.4. Tabel Strategi S-T

Tabel 3.5. Tabel Strategi W-O

Tabel 3.6. Tabel Strategi W-T

Tabel 3.7. Tabel Tujuan Utama dan CSF PT Orange Needles Jaya

Tabel 3.8. Tabel Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)

Tabel 3.9. Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.10. Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.11. Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.12. Tabel Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1. Tabel Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan System Usulan

Tabel 4.2. Tabel Login

Tabel 4.4. Tabel Permintaan

Tabel 4.5. Tabel Stock

Tabel 4.6. Tabel Supplier

Tabel 4.7. Tabel Pengeluaran Barang

Tabel 4.8. Tabel Penerimaan Barang

Tabel 4.9. Tabel Pengyujian Black Box

Tabel 4.10. Tabel Time Schedule

Tabel 4.11. Tabel Rancangan Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

Gambar 2.2. Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.3. Diagram SWOT Rangkuti(2006,p19) (

Gambar 2.4. Diagram Value Chain

Gambar 2.5. Equivalince Partitioning

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram

Gambar 3.4. Value Chain PT ORANGE NEEDLES JAYA

Gambar 3.5. Langkah-Langkah Elabrasi Tujuan Organisasi

Gambar 4.1. Sequence Diagram : Purchasing dan Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.2. Sequence Diagram : Purchasing dan Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Pada Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem Pada Admin Gudang

Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Pada Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.6. Rancangan Sistem State Machine Pada Diagram Admin Gudang

Gambar 4.7. ancangan Sistem State Machine Pada Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.9. Rancangan Layar Login Admin Gudang, Purchasing, dan Pimpinan

Gambar 4.10. Rancangan Layar Username atau Pasword Salah

Gambar 4.11. Rancangan Layar Barang Yang Sudah Diterima

Gambar 4.12. Rancangan Layar Data Barang

Gambar 4.13. Rancangan Layar Utama Pada Admin dan Gudang

Gambar 4.14. Rancangan Layar Input Barang Baru

Gambar 4.15. Rancangan Layar Input Supplier Baru

Gambar 4.16. Rancangan Layar Laporan Stock Barang

Gambar 4.17. Rancangan Layar Proses Permintaan Pengeluaran Barang

Gambar 4.18. Rancangan Layar Utama Purchesing

Gambar 4.19. Spesifikasi Hardware dan Software

Gambar 4.20. Tampilan Login Admin Gudang,Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.21. Tampilan Login Admin Gudang,Purchasing dan Pimpinan yang Salah

Gambar 4.22. Tampilan Data Barang

Gambar 4.23. Tampilan Laporan Permintaan Barang (Gudang)

Gambar 4.24. Tampilan Laporan Permintaan Belum di ACC

Gambar 4.25. Tampilan Laporan Permintaan yang Sudah di ACC

Gambar 4.26. Tampilan Data Supplier




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era teknologi informasi saat ini, peranan komputer sangatlah diperlukan di berbagai bidang, baik itu untuk keperluansmall office, home office maupun intansi. Hal ini disadari mengingat kebutuhan informasi yang cepat akurat. Terbukti dengan banyak intansi dan perusahaan yang telah menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih cepat, efektif dan efisien.Salah satunya adalah perusahaan PT Orange Needles Jaya.

Awal mulanya komputer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghitung yang kemudian pada perkembangannya menjadi sebuah alat kerja yang efesien untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi berdaya tepat guna, sistem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja sebuah instansi dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat diyakini akan mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data..

Pada suatu instasi kerja, yang didalamnya terdapat unit kerja bagian penyediaan barang yang menangani suatu proses penyimpanan data barang2 untuk pada akhirnya digunakan sebagai tolak ukur atas keputusan-keputusan yang akan diambil dalam proses transaksi yang berkaitan dengan data.Berkaitan tentang transaksi data yang terkait dengan penyediaan barang dan pengembalian suatu barang seharusnya dapat dimonitoring agar suatu data dapat mudah diakses.

Namun saat ini sistem monitoring penyediaan barang yang dilakukan pada PT Orange Needles jaya, banyak yang mengerjakan secara manual sehingga melalui beberapa tahap yaitu seperti dengan cara mencatat pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien, dan data yang ingin dicari membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam proses pengolahan data masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga mempengaruhi terhadap informasi yang ada, diantaranya adalah masalah dalam pencatatan data,pencarian data, dan pembuatan laporan

Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses sistem monitoring penyediaan barang tersebut, maka diperlukan suatu sistem monitoring penyediaan barang yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut diatas yaitu seperti proses pencarian yang tidak lama, kebutuhan informasi yang tepat dan cepat serta terminimalisirnya kesalahan kesalahan. Hal inilah yang dapat melandasi penulis untuk mengambil judul Perancangan Sistem Informasi Penyediaan Barang Jarum Dan Spare part pada PT Orange Needles Jaya.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

  1. Bagaimana sistem informasi penyediaan barang yang berjalan saat ini pada PT Orange Needles Jaya ?
  2. Bagaimana mengatasi kendala dan permasalahan pada sistem informasi yang berjalan ?
  3. Apakah informasi yang dihasilkan dari rancangan sistem yang diusulkan dapat memenuhi kebutuhan user?

Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penulisan laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penelitian ini hanya membahas masalah sistem informasi pencatatan penyediaan barang masuk dan keluar pada PT Orange Needles Jaya.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Sistem ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan permasalahan pada keakuratan pendataan stock control jarum dan spare part yang dinilai masih memakan waktu lama pada PT. Orange Needles Jaya.

1. Untuk mengetahui sistem informasi penyediaan data barang yang digunakan oleh PT. Orange Needles Jaya.

2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi serta usaha pemecahannya yang dilakukan oleh PT. Orange Needles Jaya.

3. Untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh user. .

Manfaat Penelitian

Hasil suatu penelitian yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya. :"

  1. Diperolehnya informasi mengenai sistem informasi penyediaan barang yang berjalan di PT Orange Nedlees Jaya.
  2. Diperolehnya informasi mengenai sistem informasi penyediaan barang yang berjalan di PT Orange Nedlees Jaya.
  3. Dihasilkannya sebuah rancangan sistem informasi penyediaan barang berbasis web yang dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh user.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan..

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang di perlukan yaitu sebagai berikut :

Metode Observasi

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung dan pencatatan tentang arus dokumen serta prosedur sistem yang berjalan. Penulis dapat melakukan kegiatan pengamatan secara langsung tentang cara ataupun proses kerja dalam sistem penyetokan barang pada PT Orange Needles Jaya .

Metode Wawancara (Interview)

Penulis melakukan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan wawancara dan tanya jawab sepihak kepada pimpinan perusahaan dan juga karyawan yang mempunyai wewenang serta mengetahui tentang seluk beluk dari perusahaan tersebut dan dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan tujuan dari penelitian.

Metode Pustaka (Library Research)

Penulis melakukan study kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan skripsi tersebut.

Metode Anlisa

Setelah data-data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisa. Kegiatan menganalisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh fakta dan informasi hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis, penulisan menggunakan metode analisa Critical Success Factor ( CSF ), SWOT, dan Value Chain.

Dalam melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan, penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang merupakan metode pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi perangkat lunak. Kemudian, penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai yang keinginan user dan dapat dipenuhi oleh penulis. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem aplikasi yang diusulkan berdasarkan hasil rekomendasi analisa sistem. Tujuan perancangan sistem yaitu :

a. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) seperti merancang sistem informasi monitoring pencapaian kinerja pada penyediaan barang masuk dan keluar .

b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun dalam UML (Unified Modeling Language) untuk sistem informasi monitoring pencapaian kinerja pada penyediaan barang masuk dan keluar.

Berhubungan dengan perancangan sistem, penulis memanfaatkan berbagai macam aplikasi yang diperlukan dalam mengembangkan sistem berbasis Web. Dalam menganalisa dan desain sistem, digunakan Visual Paradigm, kemudian dalam merancang user interface dan melakukan coding, penulis menggunakan program PHP, Appserv MySQL, Xampp, Dreamweaver CS4, dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem..

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsifungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang pengajuan laporan skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi laporan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian serta metodologi penelitian serta sistematika penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan mengenai : landasan teori yang berisi definisi-definisi yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi ini.


BAB III PEMBAHASAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada PT. Orange Needles Jaya ,sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram,

Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem.


BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language dan software Visual Paradigm , rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.



BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpulbersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu” Yakub(2012:1)[1].

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub “Sistem adalah sekelompok elemen-elemenyang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” Yakub(2012:1).[2].

Menurut Goal “Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang salingberhubungan satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut” goal(2008:9).[3].

Ada 2 komponen dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :

a. Pendekatan sistem kepada prosedurnya

Suatu sistem dengan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu

b. Pendekatan sistem pada komponen

Sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2009 : 54) Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.


Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface). Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan. e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal). Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.



2.1.3 Klasifikasi Sistem Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:4) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia. 3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalistic system) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur. 4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 2.2 Konsep Dasar Informasi Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian a. Informasi Strategis Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.


b. Informasi Taktis Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan. c. Informasi Teknis Informasi ini dibutuhkan untuk kepentingan operasional sehari-hari. 2.2.1 Definisi Data Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”Yakub (2012: 5). Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. 1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain. 2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang. 3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan. 4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain. 5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

2.2.2 Definisi Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : Menurut McLeod dalam bukunya Yakub, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”Yakub (2012:8). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (Event) yang nyata (Fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan Jurnal CCIT (2012:284). Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diliat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasil sesuatu yang bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan sebuah keputusan. Sistem sendiri merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dan digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan yang sama.

2.2.3 Kualitas Informasi Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai kepengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:9), kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu sebagai berikut: 1. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda. 2. Tepat pada waktunya (Timeliness) Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. 3. Akurat (Accuracy) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi. 2.2.4 Fungsi Informasi Fungsi Informasi yang utama adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai akan suatu informasi. Fungsi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar aturan ukuran dan aturan keputusan untuk menentukan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan. 2.2.5 Nilai Informasi (Value of Information) Nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari : a. Tujuan penerima b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data c. Waktu d. Ruang dan tempat Menurut Agus Mulyanto (2009:20), “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. 2.2.6 Mutu Informasi Kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat. 2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar. 3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data. 4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah. 5. Dokumen induk yang salah. 6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan. 7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut: a. Pengontrolan sistem untuk menemukan kesalahan. b. Pemeriksaan internal dan eksternal. c. Penambahan batas ketelitian data. d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi Menurut Mulyanto (2009 : 29), sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut James dan Mulyanto (2009 : 28), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. 2.3.2 Komponen Sistem Informasi Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub

“Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)” Yakub,(2012: 20)

1. Blok Masukan (Input Block) Input memliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode - metode untuk menangkap data yang dimasukan. 2. Block Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. 2.3.3 Tujuan Sisitem Informasi Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan atau sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushiang, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility). Mustakini, (2008 : 33)

2.4. Konsep Sistem Informasi Manajemen 2.4.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen Menurut Jogiyanto (2008 : 14) Sistem informasi manajemen (management information system) atau sering dikenal dengan singkatan (MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (system informasi manajemen) 2.5 Konsep Dasar Analisa Sistem 2.5.1 Definisi Analisa Sistem Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut : “Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. Goal,(2008:73) “Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. Andi, (2010:27)

2.5.2 Tahapan Analisa Sistem Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Menurut Wahana Komputer (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu : a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut. b. Memahami cara kerja sistem. c. Melakukan analisa. d. Melaporkan hasil analisa sistem. Adapun tujuan dari analisa sistem adalah : 1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. 2. Membantu para pengambil keputusan. 3. Mengevaluasi sistem yang telah ada. 4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru. 5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem. Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan. 2.5.3 Fungsi Analisa Sistem Menurut Gaol (2008 : 74) fungsi analisa sistem adalah: 1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user). 2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai. 3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat. 4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem. 2.6 Perancangan Sistem 2.6.1 Definisi Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya. Menurut Mulyanto (2009 : 271), “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”. Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011 : 197) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut : a. Perancangan sistem Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile. b. Analisa sistem Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya. c. Perancangan Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program. Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ” Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322) Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur. 2.6.2 Tujuan Perancangan Sistem Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

2.7 Pengertian UML(Unified Modeling Language) Menurut Nugroho (2010:6-7), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”. Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70), ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak baru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek. 2.7.1 Konsep Pemodelan Menggunakan UML Menurut Nugroho (2010:10), “Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”. 2.7.2 Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut : a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain. c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem. d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem. e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir. g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case. h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik. j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node. k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: 1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. 2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. l. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. m. Perangkat lunak siap dirilis.

2.7.3 Fokus Unified Modeling Language (UML) Menurut Adi Nugroho “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak memiliki dua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu : a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering. b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”. 2.7.4 Definisi Bangunan Dasar Metodologi UML Menurut Nugroho (2010:24) Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language(UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu: 1) Sesuatu (things) Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structural Things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual. b. Behavioral Things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu. c. Grouping Things Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML).Dalam penggambaran model yang kompleks kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat dikomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem. d .Annotational Things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML). 2) . Relasi (Relationship) Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language(UML), yaitu : a. Ketergantungan Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya. b. Asosiasi Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya. c. Generalisasi Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi. d. Realisasi Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek atau perwujudan dari sebuah rencana atau pemikiran yang masih belum terbentuk. 3) Diagram Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah: a. Class Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. b. Object Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas. c. Use case Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). d. Sequence Diagram Diagram ini bersifat dinamis.Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. e. Collaboration Diagram Diagram ini bersifat dinamis.Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message). f. Statechart Diagram Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas. g. Activity Diagram Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. h. Component Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. i. Deployment Diagram Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time).Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. 2.7.5 Manfaat Unified Modeling Languange (UML) Unified Modeling Languange (UML) biasa digunakan untuk: 1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor. 2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram. 3. Menggambarkan reresentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram. 4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagram. 5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram. 2.8 Aplikasi Web Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language). Menurut Mambrasar (2008:1), “Web merupakan media penyampaian informasi yang populer saat ini. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.”

Menurut Jarot Setyaji (2010:296), ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain : 1. Status Bar Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer. 2. Addres Bar Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL 3. Title Bar Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web. 4. Toolbar Icon Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya. 2. Display Window Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website. 3. Scroll Bar Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

2.8.1 Sifat-sifat Web Dalam perkembangannya, teknologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan. Menurut Rahmat Hidayat (2010:3), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut: 1. Website Dinamis Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain. 2. Website Statis Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.

2.8.2 Fungsi Web Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas: 1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang. 2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis. 3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna. 4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis. 2.9 PHP (Hypertext Preprocessor) File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggungjawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP. Menurut Wahyono (2009:35), ”PHP (dulu: Personal Home Page, sekarang PHP : Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang akan dapat terintegrasi ke dalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.” Menurut Anhar (2010:3), ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql. PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat. Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php. Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX. a. Ciri-ciri Khusus PHP Menurut Diar Puji (2010:31), Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu: a. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache. b. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server. c. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain. d. Merupakan software yang bersifat open source. e. Gratis untuk di download dan digunakan. f. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain. b. Tipe Data Pada PHP PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean, integer, data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut : 1. Boolean Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil. Contoh : <? $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a $b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $b ?> 2. Integer Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka. Contoh : <? $a=10; //angka desimal $b=0x1A; //angka hexadesimal $c=-5; //angka desimal negatif $d=$a * $c; //contoh perkalian echo "a = $a
"; echo "b = $b
"; echo "c = $c
"; echo "a * c = $d
"; ?> 3. Floating point Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal. Contoh : <? $a=10.08697; $b=4.97586e9; $x=8E-100; $y=$z * $x; echo "z = $z
"; echo "y = $y
"; echo "x = $x
"; echo "z * x = $v
"; ?> 4. String Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “). Contoh : <? $jeruk='orange'; $pisang=”banana”; ?>

5. Array Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable. Contoh : <? $nama=array("cowok"=>"Jono", "cewek"=>"Susi"); echo "Nama Kakak = $nama[cowok]
"; echo "Nama Adik = $nama[cewek]
"; ?> 6. Objek Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP. Contoh : <?php Class makan { Var $lauk = “telur”; Function makan_malam ($lauk) { $ lauk = “lauk”; } } $hari_ini=new makan; Echo $hari_ini -> lauk; ?> 7. Resource Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini. Contoh : <? $sql = mysql_query("SELECT * FROM admin WHERE un_admin='$us'") ;

                       $b = mysql_fetch_array($sql);

if($b==0){

                       ?>

<script language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script><? } ?> 8. Null Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun. Contoh : <? $kosong=NULL; ?> 2.10 Database dan MySQL Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat. Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola database. Perangkat lunak seperti itu biasa diamakan DBMS (Database management system), contoh produk pengelola database lainnya yaitu : Acces, MS SQL Serverdan MySQL. MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. MySQL juga bersifat multiplatform yaitu dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1. Portabilitas, MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti : Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga. 2. Perangkat lunak sumber terbuka, MySQL didistribusikan dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 3. Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik 4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Ragam tipe data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan Fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuhyang mendukung perintah selectdan where dalam perintah (query) 7. Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail secara sandi terenskripsi. 8. Skalabilitas dan pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman atau record lebih dari 50 juta dan 60.000 tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, unix socket (UNIX) atau named Pipes (NT). 10. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. Meskipun demikian, Bhs. Indonesia belum termasuk didalamnya. 11. Antar muka, MySQL memiliki antar muka (interface)terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Proramming Interface) 12. Client dan peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam postgre SQL ataupun Oracle.


2.11 XAMPP Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl : 1. Apache Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. 2. PHP Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL. 3. MySQL SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. 4. PhpMyAdmin Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya. 5. Perl Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka. 2.12 Konsep Dasar Adobe Dreamweaver a. Pengertian Adobe Dreamweaver Menurut Wahana Komputer (2011:2), ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe. Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya. 2.13 Elisitasi Menurut Hidayati dalam Rahardja (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut: 1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. 2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem. 3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: d. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan. e. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan. f. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu: a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi. b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan 4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.14 Teori-Teori yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas 2.14.1 Definisi Stock Control (Pengendalian Stok) Pengertian stock control adalah pengendalian atas barang-barang yang biasa dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau tempat pengumpulan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang-barang jadi, barang-barang yang untuk keperluan operasional atau barang-barang untuk keperluan lainnya . Tujuan diadakannya inventory barang adalah : 1. Memenuhi kebutuhan normal 2. Memenuhi kebutuhan mendadak 3. Memungkinkan pembelian atas dasar jumlah ekonomis Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan stock control material. Dengan tersedianya stock control material maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya stock control material yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi atau pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari terjadinya kekurangan material. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik. Agar lebih mengerti maksud stock control, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian stock control. Stock control material adalah pengendalian atas semua material yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dipakai untuk proses produksi yang akan dijual dalam suatu waktu periode tertentu. Stock barang dapat didefenisikan di dalam buku Manajemen Produksi dan Operasi yang menulis kutip dari karangan Sopyan Assure, sebagai “Persedian barang (stok barang) sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu”. Yang dimaksud stock control dalam penelitian ini adalah suatu pengendalian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa. 2.14.2 Manajemen Stock Control (Pengendalian Stok) Manajemen Stock Control adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemantauan kebutuhan material sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya. 2.14.3 Persediaan barang Secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual. Dalam perusahaan dagang, barang-barang yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali diberi judul persediaan barang. 1. Bahan baku dan penolong. Bahan baku adalah barang-barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya. Sedangkan bahan penolong adalah barang-barang yang juga menjadi bagian dari produk jadi tetapi jumlahnya relatif kecil atau sulit diikuti biayanya. Misalnya dalam perusahaan mebel, bahan baku adalah kayu, rotan, besi siku. Bahan penolong adalah paku, dempul 2. Supplies Pabrik. Adalah barang-barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi misalnya oli mesin, bahan pembersih mesin 3. Barang dalam proses. Adalah barang-barang yang sedang dikerjakan (diproses) tetapi pada tanggal neraca barang-barang tadi belum selesai dikerjakan 4. Produk selesai. Yaitu barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu saat penjualannya 2.14. 4. Analisis SWOT Menurut Kotler (2003:102), Analisi SWOT merupakan evaluasi teradap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini dibagi kedalam dua bagian yaitu analisis lingkungan eksternal (peluang dan acaman) dan analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan). Menurut Parace dan Robinson (2000:202-204), Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan kepada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal suatu perusahaan (Strenght and Weakness), dan sumber saya eksternal suatu perushaan (Opportunity an Thteats).


Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT 1. Strength (Kekuatan) Suatu keunggulan sumber daya relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan. kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan pesaing. 2. Weakness (Kelemahan) Keterbatasan dan kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan. Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, ketrampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan. 3. Weakness (Kelemahan) Keterbatasan dan kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan. Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, ketrampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan. 4. Threat (Ancaman) Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para pesaing dalam merebut para konsumen.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam perusahaan dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

1. Diagram SWOT Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS dan EFAS. Langkah selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot skor tersebut ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini :

Gambar 2.3 Diagram SWOT Rangkuti (2006,p19) Keterangan Kuadran 1 : Ini merupakan situasi menguntungkan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internalnya, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4  : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2. Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis Rangkuti,(2006, p31). Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS dan IFAS. Yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS ke dalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO,ST,WO,WT) Rangkuti, (2006, p35 ): 1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan , yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi ST Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 4. Strategi WT Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 2.14.5. Analisis Critical Success Factor (CSF) Menurut Ward (2002, p209), analisis critical success factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan. Rockart Ward, (2002,p209), mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana ‘sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar’, sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang. Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002,p209), adalah sebagai berikut : 1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melaliu area bisnis yang kritis. 2. Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. 3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan setiap individu. 4. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial. 5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis. 6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasikan proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

2.14.6. Analisis Value Chain Analisi ini merupakan analisi pada lingkungan internal dari bisnis organisasi. Analisi yang digunakan adalah memetakan berdasarkan katagoriaktivitas pada organisasi. Katageri pembagian terdiri dari aktivitas utam dan aktivitas pendukung. Alaisis Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua katagori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilkukan terhadap proses kerja yag terjadi masing-masing unit kerja , secara diagram Value Chain dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 2.4 Diagram Value Chain Analisis Value Chain dapat dipergunakan untuk menentukan pada titik-titik mana dalam rantai nilai yang dapat mengurangi biaya atau memberikan nilai tambah (value added). Langkah Pertama : Dalam value chain untuk pemerintahan atau organisasi yang tidak berorientasi pada laba adalah membuat pertanyaan tentang misi social organisasi tersebut, termasuk kebutuhab masyarakat spesifik yang dapat dilayani. Langkah Kedua : Adalah mengembangkan sumber daya untuk organisasi , baik personal maupun fasilitasnya. Langkah Ketiga : Adalah melakukan operasi organisasi dan memberikan jasa kepada masyarakat.


2.14.7. Definisi Black Box Testing Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. 1. Ciri-ciri Black Box Testing 1. Black Box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. 2. Black Box Testing bukan teknik alternative daripada White Box Testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode White Boax Testing. 3. Black Box Testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai Behavioral Testing, Specification Based Testing, Input /Output Testing atau Functional Testing. Pada Black Box Testing terdapat jenis teknik desain tes yang dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya : 1. Equivalent Class Partitioning 2. Boundary Value Analysis 3. State Transitions Testing 4. Cause Effect Graphing Katagori error yang akan diketahui melalui Black Box Testing: 1. Fungsi yang hilang atau tak benar 2. Error dari antar-muka 3. Error dari data atau akses eksternal database 4. Error dari kinerja atau tingkah laku 5. Error dari inisialisasi dan terminasi


Gambar 2.5. Equivalence Partitioning

2. Equivalence Partitioning Merupakan metode Black Box Testing yang membagi domain masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas data, dimana test cases dapat diturunkan [BCS87a]. Equivalence Partitioning berdasarkan pada premis masukan dan keluaran dari suatu komponen yang dipartisi ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut, yang akan diperlakukan sama (ekuivalen) oleh kompnen tersebut. Dapat juga diasumsikan bahwa masukan yang sama akan menghasilkan respon yang sama pula. Nilai tunggal pada suatu partisi ekuivalensi diasumsikan sebagai representasi dari semua nilai dalam partisi.

Analisa partisi pada Equivalence Partitioning Black Box 1. Tester menyediakan suatu modal komponen yang dites yang merupakan partisi dan nilai masukan dan keluaran komponen 2. Masukan dan keluaran dibuat dari spesifikasi tingkah laku komponen. 3. Partisi adalah sekumpulan nilai, yang dipilih dengan suatu cara dimana di dalam partisi, diharapkan untuk diperlakukan dengan cara yang sama oleh komponen (seperti mempunyai proses yang sama) 4. Partisi untuk nilai valid dan tidak valid harus ditentukan.

3. Contoh Black Box Testing dengan Equivalence Partitioning : Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatiskan. Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikro komputer yang terhubung dengan password, yang telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah : • Kode area : kosong atau 3 digit • Prefix : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1 • Suffix : 4 digit • Password : 6 digit alfanumerik • Perintah : check, deposit, dll Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen dapat ditentukan sebagai berikut : • Kode area : kondisi input, Boolean-kode area mungkin atau tidak kondisi input, range-nilai ditentukan antara 200-999 • Prefix : kondisi input range > 200 dan 999 • Suffix : kondisi input nilai 4 digit • Password : kondisi input Boolean-password mungkin diperlukan atau tidak kondisi input nilai dengan 6 karakter string • Perintah : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah diudefinisikan.

2.15 Literature Review literature review adalah Ringkasan penelitian sebelumnya untuk membuat cerita ilmiah yang memasukkan unsur evaluasi dan kritisis terhadap hal-hal yang pernah dikemukakan orang lain yang dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang kemudian akan dikembangkan. Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet. Evaluasi harus diberikan se-objektif mungkin baik evaluasi pendukung maupun yang bersifat melemahkan. Beberapa tips yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pengevaluasian suatu sumber antara lain dengan melakukan ‘SKIMMING’ (yang arti literalnya meluncur; merefer kepada membaca cepat sambil menangkap intisari bacaan sumber; intisari yang ditangkap mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi dapat memberikan arahan bagi kita, apabila kita memerlukan informasi terkait di kemudian hari) dan ‘PARAGRAPH STATEMENT’ (kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf; biasanya muncul di bagian awal dari suatu paragraf). Evaluasi juga dilakukan untuk melihat apakah penulis sumber tersebut adalah benar-benar orang yang mempunyai otoritas di dalam permasalahan yang diangkat. Hal ini bisa dihindari kalau kita hanya memakai ke-empat sumber yang saya sebutkan di atas (buku, jurnal, proceedings dan technical report; menghindari hasil searching yang tidak valid dari Google atau sistem searching lainnya). Selain kevalidan sumber, perlu juga diteliti apakah metode, data dan penganalisaan yang digunakan oleh penulis sudah tepat atau belum.

Disamping itu, perlu juga dianalisa apakah ada informasi yang sengaja disampaikan sebagian, tidak sebenarnya atau dihilangkan. Kemutakhiran sumber juga perlu untuk dijaga. Untuk informasi tertentu, terkadang perkembangannya begitu cepat, sehingga harus selalu berusaha mencari yang paling up-to-date.

Manfaat dari studi pustaka (literature review) ini antara lain: a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini. b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain. c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini. d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. e. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penilitian yang akan dibahas dalam tugas skripsi ini antara lain: 1. Penilitian yang dilakukan oleh Heru Sigiarto, 2008 mengenai “Perancangan Sistem Informasi penerimaan Barang Berbasi Web Pada PT Aneka Komkar Utama”. Permasalahan yang terjadi pada judul yang diangkat oleh penulis adalah belum terintegrasinya computer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka penulis mengajukan sebuah sistem perancangan yang berbasis web. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Indrawati Soryaningsih, 2005 dengan judul “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Pada PT Alcan Packaging Flexipag” dalam ruang lingkup permasalahannya hanya membahas serta menganalisa sistem penerimaan bahan baku dari pembuatan PO (Purchase Order) sampai dengan bahan masuk kegudang tetapi tidak membahas pengeluaran bahan bakunya sehingga tidak diketahui jumlah persediaan bahan baku yang ada, maka penulis mengajukan sebuah sistem yang berbasis web. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K, 2008 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Permintaan Dan Pengeluaran Barang Karyawan Pada PT Bintang Indonesia”. Dalam ruang lingkup permasalahnnya adalah membuat sebuah aplikasi persediaan yang hanya dibatasi pada departemen personalia saja mengenai sistem permintaan dan pengeluaran barang karyawan maka penulis mengajukan sebuah sistem perancangan berbasis web yeng terintegrasi dengan pihak yang berhubungan. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana, 2012 dengan judul “Analisa Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT Prima Autoworld”. Disini penulis menjelaskan bahwa agar penerapan sistem persediaan sparepart pada PT Autoworld ini dapat terwujud dengan baik maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti, diperlakukan pelatihan dalam penggunaan sistem yang baru. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya sistem informasi persediaan sparepart kepada pihak yang yang terlibat dengan sitem terutama pada Admin dan User. Dan agar kekurangan pada sistemnya dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Rancangan aplikasi ini dapat dikembangan lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaanya. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Igor R. Viguier, Anindya Datta, 2007 mengenai “ Struktur Akses Untuk Ukuran Data Gudang” disini penulis menjelaskan bahwa dengan menggunakan ukuran database yang sangat besar seperti Sybase, Oracle dan Red Brick akan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi penulis juga menjelaskan jenis-jenis yang dapat digunakan berdasarkan ukurannya. Maka penulis melihat hal ini untuk menjadi panduan bgaimana memilih database yang akan digunakan dalam melakukan Tuga Akhir nantinya. 6. Penelitian yang dilakukan oleh A.A. K. Oka Sudana, 2008 mengenai “Sistem Informasi Manajemen Inventori Pada Perusahaan Layanan Jasaboga Pesawat Udara”. Yang membahas mulai dari informasi permintaan barang (Stock transfer), permintaan pembelian barang (Stor Requisition), pembelian barang (Purcahse Order), penerimaan barang (Receiving), Informasi mengenai barang yang telah rusak (Spoil), pengembalian barang (Retur), dan informasi inventory lainnya. Namun disini sistem yang dibahas menggunakan dua database yaitu database aktif dan database history yang menurut penulis banyak memakan waktu dan biaya selain itu juga banyak menggunakan tenaga kerja. Maka penulis mengajukan sebuah sistem berbasis web. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengambil konsep dari enam penelitian diatas dan merupakan pengembangan dari ke-enam penelitian sebelumnya.

</p>

Karateristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Definisi Informasi

Kualitas Informasi

Fungsi Informasi

Nilai Informasi (Value of Information)

Mutu Informasi

Teori Khusus

1. Definisi

Literature Review

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gabaran Umum Perusahaan

PT Orange Needles Jaya merupakan perusahaan dalam bidang dagang merupakan bentuk partnership dan dapat pula dimungkinkan sebagai one mancorporation . Yang bergerak dalam bidang barang impor, terutama dalam bidang pemesanan jarum, dan sparepart.

PT Orange Needles Jaya berada di Jl Riau No 31 Taman Singosari Lippo Karawaci Kel.Panunggangan Barat Kec.Cibodas Kota Tangerang.

Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi PT Orange Needles Jaya, adalah :

1.VISI

Kami memasok jarum dan spare part berkualitas tinggi, dengan efisiensi yang tinggi dan harga yang bersaing, untuk kepuasan seluruh pelanggan kami, serta menjamin kepentingan para pegawai, penanam saham dan masyarakat.

2. MISI

1. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan berkomunikasi yang berkualitas baik di dalam lingkungan perusahaan ataupun dengan pelanggan atau pemasok untuk lebih meningkatkan system mutu demi kepuasan pelanggan yang sempurna.

2.Pelaksanaan yang mendalam dan peningkatan sistem mutu secara terus menerus dengan efisiensi dan kecepatan kerja, di dalam suasana kerja yang bersih, aman, dan sehat.

3.Pelatihan yang efektif untuk pemahaman yang lengkap dari peranan dan tugas tanggung jawab masing-masing di dalam sistem mutu, dan meningkatkan rasa tanggap untuk mencegah kerusakan-kerusakan atau kecelakaan.

Sejarah Singkat

PT Orange Needles Jaya dimulai oleh Santi Aryani, (lengkap dengan surat izin) sejak tahun 2004 bersama dengan rekannya. Pada mulanya perusahaan ini hanya melakukan pemasaran dan pengiriman atas produk sparepart lokal. Pada tanggal 8 Februari 2006, Santi Aryani , bersama dengan Mr Kim Yeoung Jin memulai kerjasamanya dengan penambahan modal sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). Mereka menghadap notaris Gaira Johan, SH untuk membuat perjanjian kerjasama, dan merubah PT Orange Needles Jaya menjadi perusahaan pemasar dan pengiriman jarum dan Saprepart barang impor. Perjanjian kerjasama disahkan melalui akta notaris model 1 dengan nomor akta 31, pada tanggal 8 Februari 2004. PT Orange Needles Jaya sudah menjadi perusahaan pemasok jarum dan sparepart untuk perusahaan garmen dan apparel hampir seluruh wilayah Indonesia. 3.1.3. Struktur Organisasi Sebuah Organisasi perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang mempunyai peranan penting dalam mendukung pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Disamping itu, organisasi perusahaan menggambarkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Struktur organisasi merupakan tempat semua kegiatan administrasi dan manajemen yang dijalankan dengan mengadakan pembagian pekerjaan, sehingga memungkinkan diantara pegawai untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Untuk mempermudah pengontrolan kerja serta mempertegas konsekuensi kerja dari setiap karyawan, maka dibentuklah suatu wadah yang dapat membantu kepentingan-kepentingan. Disamping itu juga dapat memberikan bantuan dalam hubungan kerja. Struktur Organisasi PT Orange Needles Jaya Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.1.4. Uraian Tugas dan Fungsi : 1. Direktur Utama Memiliki tugas dan fungsi: Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi, memimpin rapat umum, mengambil keputusan dalam segala proyek yang dikerjakan. 2. Bagian Keuangan ( Accounting ) Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, tugas antara lain adalah : a. Membuat bukti pengeluaran bank dan bukti penerimaan bank. b. Memeriksa seluruh pengeluaran uang agar sesuai dengan permintaannya. c. Membuat laporan dana bank, rencana tagihan, rencana pelunasan dan lain-lain. d. Menagih piutang yang sudah jatuh tempo melalui telepon. e. Membuatkan cek atau bilyet giro untuk pengeluaran uang baik untuk melunasi hutang maupun untuk pengeluaran lainnya. 3. Staff Administrasi

Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut :

a. Membuat penawaran harga (quotation), surat jalan (delivery order), kwitansi, faktur pajak dan surat-surat lain sesuai dengan kebutuhan administrasi. b. Memasukkan data tersebut ke dalam laporannya masing-masing untuk kegiatan pengendalian dan juga sebagai lampiran dalam laporan keuangan. 4. Personalia Tugas personalia adalah : a. Penerimaan tenaga kerja koordinasi dengan direktur b. Sosialisasi dan koordinasi c. Menyiapkan perjanjian kerja baru karyawan baru d. Absensi daftar hadir e. Internal letter f. Incoming letter g. Outgoing letter h. Memperbaharui/Update dan record data i. Jamsostek 5. Marketing Tugas dan tanggung jawab seorang marketing adalah menangani kegiatan marketing, pengembangan bisnis dan jaringan penjualan produk, serta melakukan analisa penjualan dan pendistribusian produk dengan beroreintasi pada pencapaian target penjualan dan kepuasan pelanggan.

6. Purchessing Memiliki beberapa tugas sebagai berikut : a. Melakukan pemesanan dengan membuat purchase order terhadap bahan-bahan baku produksi. b. Memastikan dan melakukan kontrol terhadap ketersediaan barang. c. Menentukan supplier dengan harga terbaik. d. Menentukan budget setiap tahunnya untuk pembelian aset perusahaan. 7. Pengiriman Barang Tugasnya menyiapkan barang sesuai dengan pesanan dan memeriksa barang dengan teliti sebelum dikirim kemudian setelah itu baru mengirimnya ketempat tujuan.

3.2 Tata laksana sistem yang berjalan Use Case diagram merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk tahap analisis karena dengan menggunakan use case diagram akan banyak sekali informasi yang didapatkan, selain itu juga bermanfaat untuk mencari dan menemukan kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi.

3.2.1 Prosedur Sistem yang Berjalan 1) Proses Pembelian ke Supplier Pada proses ini bagian gudang mengecek stok barang yang ada di gudang, jika stok barang telah mencapai batas minimal, maka bagian gudang akan mengkonfirmasikan stok barang ke bagian purchasing (purchase order) untuk melakukan pemesanan. Kemudian bagian purchasing akan membuat purchase order yang dikirim via email atau fax kepada supplier 2) Proses Penerimaan Barang dari Supplier Dalam proses ini, supplier mengirim barang sesuai dengan permintaan dari bagian purchasing, proses ini bagian admin gudang akan menerima barang beserta surat jalan dari supplier dan wajib untuk mengecek jenis barang yang dikirim apakah sesuai dengan permintaan. Setelah itu, bagian gudang menandatangani surat jalan dari supplier dan membuat Barang Barang Received (MR) yang nantinya akan ditanda tangani oleh pimpinan. 3) Proses Pengambilan Barang untuk Proses Produksi Dalam proses ini Bagian Produksi harus membuat Bon Pengambilan Barang (BPB) yang ditandatangani oleh manager produksi dan disetujui oleh manager gudang yang nantinya akan diserahkan ke bagian gudang untuk pengambilan barang untuk kebutuhan produksi, dan petugas gudang wajib untuk mencatat stok akhir sesuai fisiknya.



Gambar 3.2 Use Case Diagram

3.2.2 Use case Diagram Persediaan Barang Jarum dan Sparepart.

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat in terdapat:

1. 1 (Satu) system yang mencakup seluruh kegiatan system persediaan barang dan spare part. 2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Admin Gudang, Purceshing, Supplier, Pimpinan. 3. 5 Use Case diantaranya : Permintaan barang, Order barang, Kirim barang, Mengeluarkan Barang, Laporan Persediaan.

3.2.3 Activity Diagram Persediaan Barang Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur system, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.


Gambar 3.3 Activity Diagram


Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat in terdapat : a. 1 Initial Node, objek yang diawali. b. 16 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. c. 2 Swimlane. d. 2 Idecision node e. 1 Final node

3.3 Masalah Yang Dihadapi 3.3.1 Analisis Batasan Sistem Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada pada PT Orange Needles Jaya, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem informasi stock control jarum dan spare part dimulai dari proses penginputan data stock control masuk dan keluarnya jarum dan spare part sampai menghasilkan laporan stock control barang.

3.3.2 Analisis Masalah Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem serta proses stock control jarum dan spare part yang sedang berjalan saat ini di PT. Orange Needles Jaya belum berjalan dengan baik karena masih membutuhkan waktu yang lama yaitu admin setiap saatnya harus mengontrol jumlah jarum dan spare part yang ada di gudang, jika persediaan yang ada jumlahnya berbeda dengan data yang tersedia maka admin harus melakukan stok ulang barang dan membuat rekapan keluar masuk jarum dan spare part. Sedangkan penyajian data laporan stock control jarum dan spare part harus selalu update dengan persediaan fisiknya. Disamping itu, pencatatan data stock control jarum dan spare part masih mencatat pada buku laporan yang menyebabkan sering terjadinya salah pencatatan dan memerlukan waktu yang lama karena harus banyak membuka data yang lain. Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas informasi stock control jarum dan spare part, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu (efisien). Pengembangaan yang dilakukan yaitu dengan cara merancang sebuah sistem informasi stock control jarum dan spare part, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat sesuai dengan keinginan user.


3.3.3 Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis, analisis kekurangan sistem yang berjalan saat ini yaitu : a. Proses input data yang terjadi pada laporan penerimaan jarum dan spare part masih memakan waktu yang lama dikarenakan masih menggunakan catatan manual (menulis dibuku laporan) untuk media penyimpanan dan penginputan data serta banyaknya dokumen yang diperlukan. b. Input data yang memakan waktu yang lama dikarenakan adanya bukti traksaksi yang tidak sama, bukti yang tidak akurat dan tercecernya bukti transaksi jarum dan spare part tersebut. c. Lamanya proses pembuatan laporan stock control jarum dan spare part sehingga data yang dibutuhkan dan ingin disampaikan kepimpinan menjadi lambat.

3.3.4 Analisis Kontrol Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Pengontrolan input belum dilakukan sehingga pengambilan jarum dan spare part tidak disertai form permintaan , hal ini menyababkan selisih data. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual oleh purchesing, yaitu dengan cara menghitung jarum dan spare part setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan. Sementara belum ada pengontrolan terhadap output, laporan yang diterima oleh pimpinan tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh pimpinan, sehingga jika terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan. 3.3.5 Analisis Prosedur Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang disiplinnya bagian pengiriman barang dalam pengambilan jarum dan sparepart yang tanpa adanya bon pengambilan barang. Hal ini menyebabkan bagian gudang harus bekerja secara ekstra dalam melakukan kontrol terhadap barang yang ada. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak.


3.3.6 Analisis Waktu Dan Tenaga Kerja Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan sebuah laporan stock control barang bisa mencapai kurang lebih 90 menit. Hal ini dikarenakan setiap akan melakukan penyajian laporan stock control barang petugas gudang harus selalu memastikan antara stok yang ada didata dengan stok fisiknya. Jika terdapat selisih, petugas gudang harus melakukan pembuatan BPB (Bon Pengambilan Barang) dengan perkiraan sendiri tanpa mengetahui siapa yang melakukan pengambilan. Sedangkan untuk tenaga yang saat ini ada, dirasa masih kurang cukup untuk mengontrol stok dalam sebuah perusahaan PT Orange Needles Jaya. Dikarenakan tenaga kerja yang ada saat ini untuk melakukan pengontrolan terhadap barang gudang hanya 1 (satu) orang saja, admin gudang yang bertugas untuk mengeluarkan barang dari gudang untuk dikirim ke pabrik-pabrik. Pengontrolan untuk barang hanya dilakukan saat pagi hari dan jika menjelang sore untuk pengontrolan terhadap barang-barang barang tidak ada.

3.3.7 Analisis Kebutuhan Sistem Berdasarkan analisis permasalahan pada sistem yang berjalan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penginputan data dan laporan yang dihasilkan dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan dengan cara mencatat sehingga waktunya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menghasilkan sebuah laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan akan mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya : a) Dapat menampilkan report dan dicetak dalam microsoft excel untuk data penerimaan dan pengeluaran barang dari hasil inputan sehingga petugas tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan. b) Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi. c) Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan pimpinan. d) Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan atau belum diinput.

3.3.8 Analisis SWOT 1. Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi. 2. Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T).Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:


Tabel 3.1 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor-Faktor Strategi Internal Komentar Kekuatan/ Strengths (S) : 1. Kondisi finansial perusahaan cukup baik. 2. Dukungan yang besar dari manajemen dalam hal peningkatan kualitas dari system informasi perusahaan. 3. Keinginan yang tinggi dari perusahaan untuk melakukan inovasi-inovasi. 4. Sarana dan prasarana yang cukup mendukung. Kekuatan perusahaan

Mempengaruhi kesuksesan


Meningkatkan Kualitas


Memberikan kenyamanan Kelemahan/ weaknesess (W) : 1. Kurangnya pemanfaatan system informasi dan komputerisasi sebagai penunjang proses bisnis. 2. Kurangnya sumber daya yang cukup handal dalam pengoperasian system informal. 3. Proses manajemen masih dilakukan secara konvesional.

Perlu diperhatikan


Perlu pelatihan khusus


Perlu diperhatikan

Tabel 3.2 Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) Faktor-Faktor Strategi Eksternal Komentar Peluang/ Opportunities (O) : 1. Tingginya tingkat permintaan terhadap barang yang dijual. 2. Besarnya kebutuhan pelanggan terhadap ketersediaan barang. 3. Besarnya kebutuhan pelanggan dalam hal kualitas pelayanan perusahaan. Memaksimalkan hubungan kerja sama

Pelayanan terhadap supplier


Menajaga kualitas



Ancaman/ Threats (T) : 1. Telah banyak perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi dalam menunjang proses bisnisnya. 2. Tingginya tingkat cyber crime di indonesia. 3. Munculnya banyak virus-virus komputer 4. Sistem komputer rentan terhadap kerusahan ataupun kehilangan data Perlu ada peningkatan kualitas dari system informasi


Perlu ada security system yang handal. Perlu ada antivirus-antivirus yang handal. Perlu dilakukan pertawatan dan backup data secara berkala.



                    Tabel 3.3 Strategi S-O
              Faktor internal






Faktor eksternal Strengths (S) 1. Kondisi finansial perusahaan yang cukup baik. 2. Dukungan yang besar dari manajemen dalam hal peningkatan kualitas dari sistem informasi perusahaan 3. Keinginan yang tinggi dari perusahaan untuk melakukan inovasi-inovasi. 4. Sumber daya manusia yang cukup banyak 5. Sarana dan prasarana yang cukup mendukung Opportunities (O)

1. Tingginya tingkat permintaan terhadap barang yang dijual. 2. Besarnya kebutuhan pelanggan terhadap ketersediaan barang. 3. Besarnya kebutuhan pelanggan dalam hal kualitan pelayanan perusahaan. Strategi S-O

1. Memanfaatkan dukungan dan sarana dan prasarana sistem untuk Mengembangkan suatu sistem yang mampu melakukan manajemen barang, sehingga dapat memastikan ketersediaan barang secara mudah dan cepat yang diharapkan berdampak pada pemenuhan permintaan pelanggan dan dapat meningkatkan pelayanan serta kepuasan pelanggan.



Tabel 3.4 Strategi S-T

                  Faktor internal






Faktor Eksternal Strengths (S) 1. Kondisi finansial perusahaan yang cukup baik. 2. Dukungan yang besar dari manajemen dalam hal peningkatan kualitas dari sistem informasi perusahaan 3. Keinginan yang tinggi dari perusahaan untuk melakukan inovasi-inovasi. 4. Sumber daya manusia yang cukup banyak 5. Sarana dan prasarana yang cukup mendukung Threats (T)

1. Telah banyak perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi dalam menunjang proses bisnisnya 2. Tingginya tingkat cyber crime di indonesia. 3. Munculnya banyak virus-virus komputer 4. Sistem komputer rentan terhadap kerusahan ataupun kehilangan data Strategi S-T

1. Memanfaatkan dukungan serta finansial dari perusahaan untuk membuat suatu sistem informasi yang handal serta aman. 2. Memberikan pelatihan terhadap pegawai untuk bisa melakukan perawatan serta pengamanan dokumen dan data perusahaan


Tabel 3.5 Strategi W-O

                    Faktor Internal





Faktor Eksternal weaknesess (W) : 1. Kurangnya pemanfaatan sistem informasi dan komputerisasi sebagai penunjang proses bisnis. 2. Kurangnya Sumber daya yang cukup handal dalam pengoperasian sistem informasi. 3. Proses manajemen masih dilakukan secara konvensionalpada sistem pengolahan arsip surat jalan Opportunities (O) 1. Tingginya tingkat permintaan terhadap barang yang dijual. 2. Besarnya kebutuhan pelanggan terhadap ketersediaan barang. 3. Besarnya kebutuhan pelanggan dalam hal kualitan pelayanan perusahaan.

Strategi W-O 1. Memanfaatkan sistem dan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan. 2. Pelatihan terhadap Sumber daya manusia yang ada untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi





Tabel 3.6 Strategi W-T

                 Faktor Internal



Faktor Eksternal weaknesess (W) : 1. Kurangnya pemanfaatan sistem informasi dan komputerisasi sebagai penunjang proses bisnis. 2. Kurangnya Sumber daya yang cukup handal dalam pengoperasian sistem informasi. 3. Proses manajemen masih dilakukan secara konvensional Threats (T): 1. Telah banyak perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi dalam menunjang proses bisnisnya 2. Tingginya tingkat cyber crime di indonesia. 3. Munculnya banyak virus-virus komputer 4. Sistem komputer rentan terhadap kerusahan ataupun kehilangan data Strategi W-T 1. Meningkatkan keamanan sistem informasi perusahaan dari ancaman-ancaman dari luar. 2. Meningkatkan kualitas SDM perusahaan dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan. 3. Menyediakan ataupun meningkatkan sarana dan prasarana yang ada serta diperlukan dalam proses bisnis perusahaan. 4. Melakukan inovasi-inovasi yang dapat sesuai dengan kondisi dan keperluan perusahaan




3.3.9 Analisa Value Chain Analisis Value Chain merupakan suatu metode untuk merinci suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan, menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya. Adapun penjelasan mengenai seluruh aktivitas yang termasuk dalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Keuangan

Kepegawaian

Management Information System (MIS)

Kerjasama antara Adm. Gudang, Purchasing, Supplier,dan Pimpinan Menerima’an stock barang masuk Proses penyimpanan dan pegeluaran barang pada gudang Pendistribusian barang ke pelanggan Sosialisasi, Publikasi, dan Promosi Pelayanan pada Supplier dan Pelanggan

                    Gambar 3.4  Value Chain PT Orange Needles Jaya

a. Aktifitas Utama Yang menjadi aktivitas utama yang terdapat pada analisis value chain organisasi PT. Orange Needles Jaya adalah sebagai berikut: 1. Penerimaan stock barang dari supplier baik Impor ataupun Lokal 2. Proses penyimpanan dan pengeluaran barang pada gudang 3. Pendistribusian barang ke pelanggan 4. Sosialisasi, Publikasi, dan Promosi 5. Pelayanan pada pelanggan dan supplier

 Penerimaan barang dari supplier PT. Orange Needles Jaya yang bergerak dibidang Jarum dan Spare Part memiliki beberapa supplier yang memasok barang mereka kepada perusahaan. Supplier memiliki peran penting dalam keberlangsungan proses bisnis yang terjadi, untuk itu perlu ada hubungan atau relasi yang baik dengan para supplier.  Proses penyimpanan dan pengeluaran barang pada gudang Proses ini merupakan kegiatan penyimpanan dan pengeluaran barang dengan sistem laporan pada adm gudang dan purchasing.  Pendistribusian barang ke pelanggan Tahap ini merupakan kegiatan pendistribusian barang, kegiatan dimulai dari penawaran barang, pemesanan barang sampai dengan pengiriman barang.  Sosialisasi, Publikasi, dan Promosi Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan barang kepada pelanggan guna meningkatkan penyebaran barang disemua pabrik-pabrik maupun toko-toko.  Pelayanan kepada pelanggan dan supplier Kegiatan ini adalah rutinitas yang dijalani oleh PT Orange Needles Jaya sebagai distibutor jarum dan spare part dalam kemasan yang melayani pelanggan dan menerima barang juga dari supplier lokal maupun impor.

b. Aktifitas Pendukung Aktivitas-aktivitas yang menjadi pendukung, yang dihasilkan dari analisis value chain terhadap organisasi PT. Orange Needles Jaya adalah: 1. Keuangan 2. Kepegawaian 3. Management Information System (MIS) 4. Kerjasama antara Adm.Gudang, Purchasing,Supplier,dan Pimpinan  Keuangan Aktivitas keuangan adalah aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan, yang dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel dan tertib sesuai dengan pendapatan dan pengeluaran perusahaan.  Kepegawaian Aktivitas kepegawaian adalah aktivitas pengelolaan sumber daya manusia, yang melakukan fungsi: 1. Penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan dan peningkatan kemampuan SDM dan pendidikan serta pelatihan. 2. Pengelolan administrasi jabatan fungsional.  Management Information System (MIS) Aktivitas Management Information System (MIS) adalah aktivitas yang melaksanakan pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur didalam transformasi barang dari input menjadi output.  Kerjasama antara Adm gudang, Purchasing, Supplier, dan Pimpinan. Aktivitas kerjasama antara adm gudang, purchasing, supplier serta pimpinan guna pengontrol kelancaran dalam penerimaan barang ataupn pemesenan dan pengeluaran barang . 1. Analisis Critical Success Factor (CSF) Dalam kegiatan ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis PT. Orange Needles Jaya yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar 3.11 di bawah ini.




Gambar 3.5. Langkah-langkah Elaborasi Tujuan Organisasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder dan hasil observasi langsung di PT Orange Needles Jaya, adapun visi dan misi pada PT Orange Needles Jaya yakni :


Visi:

Kami memasok jarum dan spare part berkualitas tinggi, dengan efisiensi        yang tinggi dan harga yang bersaing, untuk kepuasan seluruh pelanggan kami, serta menjamin kepentingan para pegawai, penanam saham dan masyarakat.


Misi: 1. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan berkomunikasi yang berkualitas baik di dalam lingkungan perusahaan ataupun dengan pelanggan atau pemasok untuk lebih meningkatkan system mutu demi kepuasan pelanggan yang sempurna. 2. Pelaksanaan yang mendalam dan peningkatan sistem mutu secara terus menerus dengan efisiensi dan kecepatan kerja, di dalam suasana kerja yang bersih, aman, dan sehat. 3. Pelatihan yang efektif untuk pemahaman yang lengkap dari peranan dan tugas tanggung jawab masing-masing di dalam sistem mutu, dan meningkatkan rasa tanggap untuk mencegah kerusakan-kerusakan atau kecelakaan.


Tabel 3.7 Tujuan Utama dan CSF PT Orange Needles Jaya Misi Tujuan CSF Ukuran 1. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan berkomunikasi yang berkualitas baik di dalam lingkungan perusahaan ataupun dengan pelanggan atau pemasok untuk lebih meningkatkan system mutu demi kepuasan pelanggan yang sempurna. 1.1 Meningkatan kualitas yang baik dan memberikan kepercayaan serta kenyamanan buat pemasok ataupun pelanggan.

1.1.1 Terwujudnya kelancaran dalam meningkatkan system terhadap pelanggan ataupun pemasok. 1.1.1.1 Meningkatnya kualitas, dan jangkauan informasi yang menghubungkan antar bagian-bagian yang berhubungan. 2. Pelaksanaan yang mendalam dan peningkatan sistem mutu secara terus menerus dengan efisiensi dan kecepatan kerja, di dalam suasana kerja yang bersih, aman, dan sehat. 2.1 meningkatkan kualitas kinerja karyawan dengan selalu memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan. 2.1.1 Terciptanya peningkatan system mutu, kenyamanan dan kecepatan dalam komunikasi dan bermitra dalam suasana yang nyaman.

. 2.1.1.1 Maksimalnya penerapan pengolahan system informasi dan komunikasi dalam perusahaan

3. Pelatihan yang efektif untuk pemahaman yang lengkap dari peranan dan tugas tanggung jawab masing-masing di dalam sistem mutu, dan meningkatkan rasa tanggap untuk mencegah kerusakan-kerusakan atau kecelakaan.kecelakaan. 3.1 Peningkatan keahlian- keahlian para user yang

    akan menjalankan sistem

3.1.1 Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas guna menunjang terhadap kemajuan perusahaan

3.1.1.1 Meningkatnya kualitas dan kapasitas kinerja para sumber daya manusianya dengan didukung pelatihan-pelatihan.


Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwasanya pencapaian tujuan-tujuan organisasi PT Orange Needles Jaya dipengaruhi oleh business need yang tertuang pada tabel di atas, selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan SI yang mendukung business need organisasi maka perlu dilakukan elaborasi terhadap SI organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan CSF tersebut, dan dari Key Decision tersebut akan diidentifikasi kebutuhan SI dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.

Tabel 3.8 Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi ( SI ) No CSF Key Decision Kebutuhan SI 1 Terwujudnya kelancaran dalam meningkatkan system terhadap pelanggan ataupun pemasok. Meningkatkan kualitas komunikasi dan informasi yang mencakup seluruh bidang dalam perusahaan yang proaktif kepada pelanggan dan pemasok. • Aplikasi Sistem Informasi Persediaan barang. • Database Server. • Infrastruktur jaringan komputer 2 Terciptanya kenyamanan dalam komunikasi dan bermitra sehingga tidak ada yang merasa tidak nyaman. Memaksimalkan sarana dan prasarana komunikasi dengan pengadaan alat-alat baru dan juga meningkatkan pemeliharaan dan perawatan. • Aplikasi Sistem Informasi Persediaan barang. • Database Server. • Infrastruktur jaringan komputer.

3 Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas guna menunjang terhadap kemajuan perusahaan


Memberikan jenjang karier dalam kurun waktu tertentu dengan didasari sistem yang selektif berdasarkan kualitas dan kompetitif yang sehat. • Aplikasi Sistem Informasi Persediaan barang. • Database Server. • Infrastruktur jaringan komputer.




3.4 Konfigurasi Sistem 1. Perangkat Keras ( Hardwere ) a. Processor : Pentium 4 b. Monitor : 17 inc c. Keybord : Standard d. Mouse : Optical e. RAM : 2 GB f. Harddisk : 80 GB 2. Printer : Dot Matrix 3. Perangkat Lunak ( Software ) a. Windows XP Profesional b. Microsoft Office 2007 3. Hak Akses a. Kepala Bagian Gudang b. Staff Purchasing

3.4.1 Hak Akses Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atas aplikasi. Tetapi, jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya : admin gudang, pimpinan, serta bagian purchasing. 3.5 Alternatif Solusi Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain: a. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat. b. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama. Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain: a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan. b. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun. c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web. d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis  web yang dapat digunakan oleh petugas gudang. Program tersebut akan melakukan proses Penginputan mulai dari penerimaan jarum dan spare part dari supplier, pengeluaran jarum dan spare part ke bagian customer hingga menampilkan laporan stock control jarum dan spare part yang dibutuhkan oleh pimpinan dan manajemen. 

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan. Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.

3.6 Requitment Elicitation Tahap - 1 Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh perancangan sitem informasi persediaan barang dan separepart pada PT Orange Needles Jaya.


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I



3.7. Requirement Elicitation Tahap – II

	Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi seperti tabel 3.2 dibawah ini :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II hap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut adalah requirement tersebut dapat dilihat seperti table 3.3 dibawah ini :

Tabel 3.3 Elisititasi Tahap III


Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final

</p></div>

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

User Requirement

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart System yang diusulkan

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Saran

Kesan

DAFTAR PUSTAKA

  1. Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
  2. Jogiyanto Bukunya Yakub.2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
  3. goal.2008. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Siti Rahmah