SI1612491502

Dari widuri
Revisi per 24 Juli 2017 19.45 oleh Alvega Awanda (bicara | kontrib) (Definisi Database)


Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT JATI ALAM MUARA INDAH


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1612491502
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG'

PADA PT JATI ALAM MUARA INDAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1612491502
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG'

PADA PT JATI ALAM MUARA INDAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1612491502
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Padeli, M.Kom)
   
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd.)
NID : 0409077301
   
NID : 11003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG'

PADA PT JATI ALAM MUARA INDAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1612491502
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG'

PADA PT JATI ALAM MUARA INDAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1612491502
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1612491502

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan agar digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu seperti digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang peralatan atau mesin. Dalam persediaan bahan atau barang harus sesuai persediaan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok. Untuk itu, PT Jati Alam Muara Indah membutuhkan sebuah sistem informasi berbasis web yang bertujuan untuk mengecek persediaan barang agar tidak kelebihan dan kekurangan stock yang ada sehingga mengurangi dan menghemat biaya produksi. Dalam pembuatan sistem informasi berbasis web ini diperlukan aplikasi seperti Xampp untuk pengembangan sistem web, MYSQL untuk peyimpanan data ke dalam database, sublime teks untuk pengodingan/ pengontrolan sistem, dan web browser untuk mengaktifkan sistem. Pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan dengan cara observasi, interview, dan studi pustaka. Pendekatan SWOT digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian, dan pendekatan SLDC digunakan untuk merancang pengembangan sistem yang diusulkan. Setelah data dan aplikasi yang dibutuhkan ada, maka dibuatlah sistem informasi berbasis web yang dapat mengolah dan menyimpan data persediaan barang lebih terjamin, lebih akurat, dan up to date sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, seperti bagian gudang bisa mendapatkan informasi stok data bahan baku menjadi tepat waktu. Untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok maka terdapat tampilan yang memberitahu stok bahan baku yang tersedia secara up date, sehingga tidak terjadinya pengeluaran biaya yang berlebih maupun bahan yang tidak tersedia untuk produksi.

Kata Kunci : sistem, informasi, persediaan, bahan baku.

ABSTRACT

Inventory is the material or item that is saved to be used to fulfill a specific purposesuch as used in the process of production or Assembly, for resale, or of parts of the equipment or machine. In the supply of materials or goods must match the inventory so that is not the case surplus or shortage of stock. To that end, PT Jati Alam Muara Indah needs a web-based information system that aims to check inventory items in order not to the advantages and disadvantages of existing stock and there by reducing the cost of production. In making this web-based information systems required for applications such as Xampp web system development, MYSQL to save data into the database, sublime text for coding/control systems, and web browsers to enable the system. The collection of data and information needed by way of observation, interview, and the study of literature. SWOT approach used to analyze the data and research results, SLDC approaches used to design the development of the proposed system. After data and applications is needed there, then a single web-based information system that can process and store data inventory more assured, more accurate, and up to date so that it can improve the performance of the company, as part of the warehouse can get information data stock of raw materials neing on time. To avoid excess or shortage of sthock then there is a display that tells the stock of raw materials available for up to date, so there is no occurrence of the excess expenses as well as material that is not available for production..


Keywords: system, inventory, Supplies, raw materials.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji bagi Allah, syukur penulis panjatkan, dan berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan dan pembuatan laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT JATI ALAM MUARA INDAH“

Penyusunan laporan skripsi ini guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti syarat untuk mendapatkan gelar studi S1 dan juga sebagai syarat kelulusan pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja. Selain itu, penulisan laporan ini juga bermanfaat sebagai langkah awal sebelum menuju dunia profesional khususnya pada bidang sistem informasi dan ilmu komputer.

Penulisan laporan ini disusun dengan sebaik-baiknya menurut pengetahuan yang pernah didapat selama menempuh bangku perkuliahan, walaupun demikian penulis sangat mengharap saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak penyusunan laporan Sripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

  5. Bapak Padeli, M.Kom. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini.

  6. Para dosen dan staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  7. Bapak warsono. selaku wakil kepala gudang dan juga stakeholder yang telah memberikan banyak arahan, masukan, dan bimbingan kepada penulis.

  8. Keluarga Besar PT JATI ALAM MUARA INDAH yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi kepada penulis saat melakukan observasi di perusahaan.

  9. 10. Kepada orang tua tercinta beserta saudara dan keluarga besar yang telah mendukung penulis baik secara moral atau materiil.

  10. keluarga lab ilearning yang telah banyak membagikan cerita, pengetahuan dan pengalaman ketika penulis melaksanakan proses penulisan laporan skripsi maupun sebelumnya ketika aktif menjalani kehidupan perkuliahan. Sukses buat semua.

  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Semoga laporan skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca dan kelak penulis berharap ilmu yang didapat selama ini juga bisa disebarkan kepada teman-teman sebagai bakal pemantapan dan sebagai media agar penulis menjadi lebih baik dalam mengaplikasikan ilmunya. Akhir kata, penulis sangat mengharapkan ide, saran dan masukan untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih.


Tangerang,................. 2017
Nama. ALVEGA AWANDA
NIM. 1612491502


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Faktor Strategi Internal

Tabel 3.2 Faktor Strategi Eksternal

Tabel 3.3 Strategi S-O

Tabel 3.4 Strategi W-O

Tabel 3.5 Strategi S-T

Tabel 3.6 Strategi W-T

Tabel 3.7 Elisitasi tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

Tabel 4.2 field tabel barang pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.3 field tabel brand pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.4 field tabel kategori pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.5 field tabel satuan pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.6 field tabel user pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.7 field tabel stok pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.8 field tabel issuing pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.9 field tabel receiving pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.10 Blackbox testing

Tabel 4.11 time sechedule

Tabel 4.12 estimasi biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 SLDC waterfall

Gambar 2.1 Logo UML

Gambar 2.2 Ilustrasi Blak Box testing

Gambar 2.3 Komponen dalam database

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.2 Use Case Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 4.1 use case diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 activity diagram sistem untuk level user

Gambar 4.3 activity diagram sistem untuk admin

Gambar 4.4 activity diagram sistem untuk operator

Gambar 4.5 activity diagram sistem untuk pimpinan

Gambar 4.6 sequence activity yang diusulkan

Gambar 4.7 ERD diagram pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.8 Tampilan prototype login pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.9 Tampilan prototype keseluruhan pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.10 tampilan prototype dashboard pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.11 tampilan prototype input barang masuk pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.12 tampilan layout laporan stok sistem yang diusulkan

Gambar 4.13 tampilan login yang diusulkan

Gambar 4.14 tampilan website secara umum pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.15 tampilan dashboard pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.16 tampilan input barang masuk pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.17 tampilan lampiran stok pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.18 tampilan tambah user pada sistem yang diusulkan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan agar digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu seperti digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang peralatan atau mesin. Persediaan bisa dalam bentuk bahan mentah, bahan pembantu, barang setengah jadi, ataupun barang jadi. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegiatan penting dan khusus dari manajemen perusahaan, baik itu perusahaan dagang, pabrik, ataupun jasa, karena persediaan mempunyai nilai yang cukup bersar dalam kegiatan usaha dalam biaya operasi.

Dalam menyediakan bahan baku, tidak boleh adanya kelebihan stok barang, karena jika dalam perusahaan persediaan bahan bakunya teralu besar maka akan dapat mengakibatkan pembengkakan biaya penyimpanan yang harus dibayar oleh perusahaan. Kemudian jika persediaan bahan bakunya kurang maka akan terhentinya proses produksi .Oleh karena itu, pengecekan barang harus sesuai kebutuhan agar tidak terjadi kelebihan persediaan barang. Hasil cek barang tersebut disimpan di dalam berkas untuk laporan kepada piminan, kemudian file barang yang sudah dicek harus disimpan lebih baik, jika ada kesalahan akan sulit mencari file yang sudah disimpan di dalam berkas. Jika ada kekurangan bahan baku maka hasil cek barang yang kurang akan diberikan kepada bagian pembelian agar barang yang kurang dapat terisi kembali.

Komputer merupakan peranan yang sangat penting pada saat ini. Dalam aspek kehidupan sehari-hari kita sangat memerlukan computer, khususnya dalam dunia kerja. Penggunaan komputer sangat membantu pekerjaan dalam pengolahan data, dengan perkembangan teknologi pada saat ini perusahaan sangat membutuhkan sistem terkomputerisasiyang secara umum memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna untuk informasi yang lebih lengkap. Komputerisasi sangat membantu dalam menyiapkan data, karena saat dibutuhkan data selalu ada dan tepat waktu.

Setelah peneliti melakukan riset ke PT Jati Alam Muara Indah, perusahaan masih menggunakan sistem manual yang harus mencatat data persediaan barang. Penggunaan sistem manual sangat menyulitkan bagi administrasi gudang. Karena untuk memberikan hasil cek persediaan barang harus berjalan kaki menuju keruangan pimpinan dan juga jika persediaan barang kurang harus menuju ruangan purchasing dan juga pimpinan. Jika ada bencana alam maka data persediaan barang tidak bisa diselamatkan. Untuk mendapatkan informasi mengenai update persediaan barang, admin akan membutuhkan waktu untuk mencari jumlah dari data persediaan barang. Perusahaan sudah menggunakan komputer, dimana pencatatan persediaan barang menggunakan Microsoft Office Excel. Akan tetapi admin harus mencari satu persatu untuk mengetahui data persediaan barang atau dengan cara cepat menggunakan Control Find untuk mencari nama barang yang dicari.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dibutuhkan sebuah rancangan sistem informasi yang bertujuan untuk menghasilkan rancangan fisik dan data untuk mengeloladan menyimpan data perseediaan barang. Oleh karena itu, penelitian ini peneliti memberikan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT Jati Alam Muara Indah”. Rancangan ini dibuat agar perusahaan dapat menyimpan file persediaan barang dan mengolahnya menjadi informasi yang lebih baik lagi bagi pihak manajemen perusahaan. Dengan sistem ini waktu untuk pengolahan data menjadi lebih baik karena sudah tidak usah lagi memberikan hasil cek barang ke purchasing yang banyak membuang waktu. Terlebih lagi fakta bahwa sistem perusahaan yang peneliti lakukan masih menggunakan metode manual, yang banyak memakan waktu untuk proses pengerjaannya. Mulai dari mengirimkan hasil cek barang yang tidak efektif, karena menggunakan media kertas lalu dikirimkan kepada pimpinan dengan cara memberikan langsung dan juga data file yang mudah hilang karena penyimpanan masih sangat manual.

Perumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan permasalahan yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini yaitu:

  1. Bagaimana sistem persediaan barang yang berjalan pada PT Jati Alam Muara Indah saat ini telah terkomputerisasi ?
  2. Bagaimana cara memanajemen pengontrolan persediaan bahan baku, agar terhindar dari kelebihan stok dan kekurangan stok di gudang ?
  3. Bagaimana membangun sistem informasi persediaan bahan baku agar secara update mampu mendapatkan informasi secara tepat waktu dalam segi pengolahan data persediaan bahan baku?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian kali ini peneliti hanya terbatas pada pengolahan data persediaan bahan baku yang akan digunakan untuk pengoprasian perusahaan sampai ke penyimpanan data dari stok keluar masuknya barang dari gudang tersebut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional penelitian ini adalah untuk :

  1. Mencari tahu bagaimana sistem yang berjalan untuk dianalisis agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan.
  2. Menganalisis sistem pengolahan data yang sedang berjalan dan perlukah dievaluasi sistem yang telah ada agar mengetahui perlu adanya perbaikan sistem, serta mecari solusi untuk perbaikan pada sistem pada PT Jati Alam Muara Indah.
  3. Merancang sistem informasi untuk membantu pihak manajemen dalam penyimpana data persediaan bahan baku. Selain itu, aplikasi ini diharakan dapat membantu pihak manajemen untuk mengolah data persediaan bahan baku menjadi laporan yang lebih baik lagi.

Tujuan Individual

Bagi peneliti, penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan laporan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan, sebagai pengalaman sebelum terjun ke dunia professional, dan sebagai wadah untuk mengaplikasikan apa yang sudah peneliti dapat selama menempuh dunia perkuliahan khususnya bagaimana menerapkan dan merancang sistem informasi serta mengaplikasikan manfaatnya.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, antara lain:

  1. Membantu pihak manajemen dalam mengelola data stok barang yang sebelumnya masih menggunakan media kertas dan MS.Excel dalam penyimpanan data.
  2. Membantu pihak perushaan menganalisis kekurangan dan kelebihan dalam prosedur penyimpanan data stok barang yang ada saat ini dan mencari alternatif penyelesaiannya.
  3. Mengaplikasikan sistem informasi sebagai alternatif penyimpanan data stok barang agar membantu pihak manajemen perusahaan dalam menggunakan data itu kembali di mana pada sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan penyimpanan manual.

Metode Penelitian

Dengan memahami kasus yang ada, lalu mempelajari sebab akibat kemungkinan yang akan terjadi, penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu, metode pengumpulan data, metode analisis, dan metode perancangan.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian. Cara yang digunakan peneliti dalam mendapatkan data yang diperlukan untuk pembuatan skripsi ini adalah:

  1. Observasi
    Dengan menggunakan metode ini, akan didapatkan beberapa informasi mengenai bagaimana penyimpanan data persediaan bahan baku yang ada saat ini serta bagaimana pemanfaatannya.
  2. Interview (wawancara)
    Untuk mendapatkan informasi mengenai penyimpanan data yang ada serta sistem yang ada pada instansi terkait tersebut secara umum, diperlukan informasi dari pemilik sistem ataupun orang yang memiliki kendali penuh atas sistem tersebut. Dengan metode ini, peneliti bisa mendapatkan data atau informasi yang berguna mengenai sistem yang ada dengan lebih detail.
  3. Studi pustaka
    Studi pustaka (library research) adalah aktivitas pemilihan suatu masalah yang akan digunakan sebagai tema penelitian dan diteruskan dengan pencarian referensi sebagai landasan teori dan penunjang terhadap proses pengerjaan dan sebagai pemecahan masalah yang dihadapi. Upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, dan sumber-sumber lain. Dalam hal ini, peneliti mempelajari teori-teori yang mendasar pada masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitian yang saat ini peneliti lakukan untuk meng-hindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan.

Metode Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini dikarenakan data yang kita peroleh akan menuntun kita ke arah suatu penemuan dan bila dianalisis dengan teknik yang tepat akan menuntun pada suatu inovasi atau penemuan teknologi terbaru. Penelitian ini menggunakan teknik analisis berupa pendekatan Strengths, Weakness, Opportunitties, Threats (SWOT) atau analisis berorientasi obyek dengan Unified Modelling Language (UML). Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dirancang ataupun dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan antara lain:

  1. Analisis pengguna
    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan memanfaatkan sistem informasi yang nantinya dan juga fungsi-fungsi apa yang bisa didapatkan oleh user.
  2. Analisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional
    Pemodelan kebutuhan fungsional digunakan untuk menggambarkan fungsi sistem dan user yang terlibat serta fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user lalu dimodelkan dengan meng-gunakan Use Case Diagram.
  3. Analisis perilaku sistem
    Pada tahap ini, peneliti menggunakan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan activity diagram dan sequence diagram. Activity diagram digunakan untuk memodelkan proses use case yang sedang berjalan, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.
  4. Analisis sistem yang berjalan saat ini
    Untuk mengembangkan sistem baru yang lebih baik, maka perlu bagi peneliti untuk menganalisis sistem yang saat ini sedang berjalan dengan mengamati profil instansi, prosedur sistem yang berjalan, maupun dokumen-dokumen yang dipakai dalam instansi pada objek penelitian. Dengan menganalis sistem yang ada, maka peneliti bisa membuat suatu kesimpulan atau penyelesaian masalah pada instansi tersebut.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini digunakan metode pengembangan sistem dengan metode SDLC (System Development Life Cycle) waterfall yang tahapan-tahapan pengerjaannya ialah sebagai berikut:

  1. Perencanaan (planning)
  2. Analisis (analysis)
  3. Perancangan (design)
  4. Implementasi (implementation)
  5. Pemeliharaan (maintenance)

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode testing atau pengujian yang digunakan ialah blackbox testing dimana metode uji coba ini memfokuskan pada keperluan perangkat lunak atau software. Uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi masukan atau input yang akan melatih seluruh kondisi fungsional sebuah program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penelitian

Agar laporan lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca maka laporan terbagi menjadi lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Jati Alam Muara Indah, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisis proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat di-berikan oleh peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Perancangan

Definisi Perancangan

Soetam Rizky (2011: 140)[1] mengemukakan bahwa perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail mengenai komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya. Roger S. Presman (2010: 291)[2] menjelaskan bahwa perancangan adalah suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dimaksud untuk membuat keputusan-keputusan utama seringkali bersifat struktural. Lalu Bentley dan Whitten (2010:160)[3] melalui bukunya juga menjelaskan bahwa perancang-an adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.

Berdasarkan pendapat ketiga penulis di atas disimpulkan bahwa perancangan adalah kegiatan menemukan alternatif sistem baru yang lebih baik untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem lama.

Tahapan Perancangan

Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[4] menyebutkan bahwa SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisis dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perencanaan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan data warehouse.
  2. Analisis Sistem
    Melakukan analisis sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi.
  4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
  5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji akan diterapkan.
  6. Pemelihraan (Maintenance)
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Perancangan Berbasis Web

Nugroho (2010:468)[5] “Aplikasi berbasis web dirancang dan dikembangkan untuk membantu para pengguna untuk mendapatkan fungsional-fungsional tertentu dari aplikasi yang bersangkutan serta untuk menjalankan bisnis mereka”. Para pengguna berinteraksi dengan aplikasi menggunakan saran asupan (input) seperti paling umum keyboard atau mouse memberikan asupan pada aplikasi bersangkutan.

Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Secara bahasa, sistem berasal dari kata sistem yang berarti susunan. Analisa sistem merupakan suatu cara untuk mengindentifikasi suatu masalah pada sebuah sistem dengan mengelompokkan ke dalam bagian-bagian masalah yang lebih rinci agar mendapatkan solusi yang tepat sasaran pada sistem tersebut. O’Brien dan Marakas (2010:639)[6] menurut mereka analisis sistem adalah kegiatan menganalisa komponen dan requirement dari sebuah sistem secara rinci. Sutabri (2012:220)[7] mengatakan bahwa analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Sementara menurut Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011: 322)[8], analisis sistem adalah peng-uraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan definisi sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah proses tahapan agar mengetahui keadaan sistem yang ada sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai kelemahan da kelebihan sistem yang ada.

Tahapan Analisis Sistem

Sutabri (2012:220)[7] memaparkan proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan sistem
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, peng-amatan, pencarian catatan, dan survey.
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi ke-putusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentu-kan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan proyek maju ke tahap rancangan.

Teori Khusus

Persediaan Barang

Definisi Persediaan barang

Persediaan barang merupakan barang-barang yang tersedia untuk dijual yaitu jika perusahaan itu berbentuk dagang dan juga bahan yang disimpan untuk digunakan dalam proses produksi. Fees (2010:398)[9] persediaan digunakan untuk mengindikasikan:

  1. Barang dagangan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan.
  2. Bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu.

Menurut Stice (2011:571)[10] persediaan ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur maka persediaan ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Horngren dan Harrison (2011:244)[11] menjelaskan persediaan (inventory) adalah barang dagang yang disimpan oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan. Kieso (2012:402) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang-barang disimpan utuk dijual kepada pembeli atau barang yang disimpan untuk proses produksi bagi perusahaan.

Jenis-jenis Persediaan

Baridwan (2011:150)[12] mengemukakan bahwa ada empat hal yang merupakan jens-jenis perssediaan yaitu sebagai berikut:

  1. Bahan baku penolong
    Bahan baku adalah barang-barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya. Sedangkan bahan baku penolong adalah barang-barang yang juga menjadi bagian dari produk jadi tetapi jumlahnya relative kecil atau sulit diikuti biayanya. Misalnya dalam perusahaan mebel, bahan baku adalah kayu, rotan, besi, siku, bahan penolong adalah paku, dempul.
  2. Supplies pabrik
    Barang barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi misalnya oli mesin, bahan pembersih mesin.
  3. Barang dalam proses
    Barang yang sedang dikerjakan. Untuk dapat dijual masih diperlukan pengerjaan lebih lanjut.
  4. Produk selesai
    Yaitu barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu saat penjualannya

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi SWOT

Rangkuti (2011:64)[13] menjelaskan bahwa SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kotler (2010:63) menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.”

Analisis SWOT terdiri dari beberapa faktor, yaitu:

  1. Strengths (kekuatan) Adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumber daya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagi alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
  2. Weakness (kelemahan) Adalah situasi internal organisasi diman kompetensi/kapabilitas/sumber daya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman.
  3. Opportunitiy (peluang) Adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan. Organisasi-organisasi yang berada dalam satu industry yang sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.
  4. Threat (ancaman) Adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi menimbulkan kesulitan. Organisasi-organisasi yang berada dalam satu industri yang secara umum akan merasa dirugikan/dipersulit/terancam bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.

Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan perancangan yang membantu membuat kebijakan suatu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dan juga dapat memberikan solusi atas analisa yang telah didata.

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Dewi dan Henderi (2011:61)[14] analisis swot digunakan untuk mengindetifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi. Freddy Rangkuti (2011:197)[13] tujuan analisis SWOT untuk membandingkan antara factor eksternal peluang dan ancaman dengan factor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu kesimpulan strategis suatu organisasi.

UML (Unifed Modelling Language)

Definisi UML

Gambar 2.1 Logo UML

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6)[15] UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Menurut Ranjini et al (2011:36) definisi UML sebagai berikut “UML is commonly used in the design and implementation of any system and software architectures. UML models help to achieve functional and non-functional requirements of the system”, yang artinya bahwa UML umumnya digunakan dalam desain dan implementasi sistem dan perangkat lunak arsitektur. Model UML membantu untuk mencapai kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, antara lain :

  1. Merancang perangkat lunak.
  2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
  3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
  4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:10)[15] bahwa beberapa literature review menyebut UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, digram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Dalam penelitian skripsi ini hanya menggunakan empat macam digram yaitu:

  1. Diagram Use Case
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  2. Diagram aktivitas (Activity Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  3. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan)
    Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada perngiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  4. Diagram kelas (class diagram)
    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka, kolaborasi, serta relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas ini memuat kelas-kelas aktif.

Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265)[1] definisi black box teting yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses pengujian dibagian luar”.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis pengujian ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrogramannya.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Menurut Sari (2013:7)[16] uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
  2. Kesalahan interface.
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
  4. Kesalahan kinerja.
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Pengujian black box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk dapat menjawab pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana Validitas fungsionalnya diuji?
  2. Kelas input apa yang akan membuat test case menjadi baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitf terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi?
  5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem?
  6. Apa Akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Gambar 2.2 Ilustrasi Black box testing

Database

Definisi Database

Menurut Sutarman (2012:15)[17] Database sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya. Menurut Ladjamudin (2013:129)[18] Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang menyimpan data lelu menyimpan data dalam sebuah media penyimpanan.

Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62)[19] database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut ini adalah komponen pembentuk database.

  1. Table
    Table adalah sekumpulan data dengan strutur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah table disini berbeda dengan istilah table pada HTML.
  2. Record Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.
  3. Field Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dari rumusan masalah yang telah dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Sistem yang berjalan pada PT Jati Alam Muara Indah saat ini masih menggunakan sistem manual dengan menggunakan MS.excel untuk menyimpan data bahan baku. Hal tersebut sangat tidak efektif sekali karena dalam mencari data harus mencari satu persatu atau lebih mudahnya dengan control find. Disamping itu, media penyimpanan tidak menggunakan database dan hasil laporan masih menggunakan media kertas serta penyimipanan masih ditaruh dilemari arsip.

  2. Untuk terhindar dari kelebihan stok atau kekurangan stok pada PT Jati Alam Muara Indah maka diberikan minimum dan maksimum pembelian bahan baku. Minimum persediaan bahan baku dilakukan agar pada saat dibutuhkan barang masih ada dalam gudang. Maksimum persediaan bahan baku dilakukan agar pembelian bahan baku tidak berlebihan yang dapat mengakibatkan pengeluaran biaya yang sangat besar sehingga dapat merugikan perusahaan apabila bahan baku yang dibeli terlalu berlebihan.

  3. Dalam membangun sistem informasi persediaan bahan baku agar selalu update maka diperlukannya pembaharuan sistem yang lama menjadi sistem komputerisasi berbasis web. Dibangunnya sistem informasi persediaan bahan baku berbasis web dapat menurunkan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Dengan sistem berbasis web, perusahaan dapat mendapatkan informasi pengolahan data persediaan bahan baku secara tepat dan update. Sistem ini dirancang menggunakan beberapa software seperti xampp yaitu software yang berfungsi sebagai pengembang sistem web yang dibuat, mysql yaitu sistem yang membantu dalam penyimpanan data di dalam database, sublime teks yang berfungsi sebagai pengodingan/pengontrolan sistem yang dibuat, dan web browser untuk membuka sistem yang dibuat.

Saran

Setiap sistem yang ada pasti memiliki kelebihan atau kekurangan dan itu juga berlaku pada sistem yang dikerjakan oleh peneliti, meskipun tidak ada sistem yang sempurna akan tetapi sistem yang dibuat peneliti bisa membuat sistem semakin baik, semakin efektif, dan semakin efisien. Saran peneliti terhadap sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Sistem perlu ditingkatkan agar kekurangan sistem yang berjalan bisa berkurang dan mempermudahkan operator dalam pengolahan data dan penyimpanan data lebih aman.

  2. Sistem perlu ditinggkatkan sehingga adanya fitur minimum stok bahan baku dan maksimum bahan baku yang berada di gudang sehingga tidak ada terjadinya kelebihan stok maupun kekurangan stok bahan baku.

  3. Sistem ini juga terdapat kekurangan seperti grafik laporan barang masuk ataupun keluar, masih bersifat local host atau belum online, belum dibuatnya guest untuk purchasing. Untuk kekurangan sistem informasi berbasis web yang dibuat bisa disempunakan oleh peneliti berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
  2. Presmann, Roger S. 2010. Rekayasa Perangkat lunak: pendekatan praktis (Buku 1) Ed 2. Terjemahan: LN Harnaningrum. Yogyakarta: Andi.
  3. Bentley, Lonnie D, dan Jeffrey L Whitten. 2010. Systems Analysis and Design for the Global Enterprise Seventh Edition. New York : McGraw-Hill.
  4. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari.
  5. Bunafit Nugroho. 2010. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.
  6. O’Brien dan Marakas, 2010. Management System Information. McGraw Hill, New York.
  7. 7,0 7,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  8. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  9. Reeve. Waren, Fees. 2010. Accounting (Pengantar Akuntansi). Jakarta : Salemba Empat.
  10. Stice dan Skousen. 2011. Akuntansi Intermediate. Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat.
  11. Horngren, Charles T., Harrison Jr, Walter T 2011. Akuntansi jilid Satu. Edisi Tujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  12. Baridwan, Zaki. 2011. Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta : BPFE.
  13. 13,0 13,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  14. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. “Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E- Government”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol.5 No.1-September 2011).
  15. 15,0 15,1 Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.
  16. Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung : PT Refika Adimata
  17. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  18. Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  19. b