SI1533488901

Dari widuri
Revisi per 7 Februari 2020 05.13 oleh AbdulRizalFahmi (bicara | kontrib) (Pengujian Black Box Pada Sensor Hc SR04)


Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTYPE SMART LITTER BOX

PADA KANDANG KUCING BERBASIS ARDUINO



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1533488901

NAMA : ABDUL RIZAL FAHMI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION

AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

SKRIPSI(2019/2020)



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG

KUCING BERBASIS ARDUINO


Disusun Oleh :

NIM
: 1533488901
Nama
: Abdul Rizal Fahmi
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

   

Disahkan Oleh :

Tangerang,

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Sistem Komputer
           
           
           
           
(Sugeng Santoso,M.Kom.)
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.S.I)
NIP : 03009
       
NIP : 13001
       
Rektor
       
Universitas Raharja
           
           
           
           
       
(Dr. Po Abas Sunarya., M.S.I)
       
NIP : 03037

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG

KUCING BERBASIS ARDUINOTANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1533488901
Nama
: Abdul Rizal Fahmi

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communicative and Inovative Technology


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom.)
   
(Dra. Nurlaila S. Rahayu Rais, M.M., M.H.)
NID: 16007
   
NID: 02013



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG

KUCING BERBASIS ARDUINOTANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1533488901
Nama
: Abdul Rizal Fahmi

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovtive Technolgy

Skripsi 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG

KUCING BERBASIS ARDUINOTANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1533488901
Nama
: Abdul Rizal Fahmi
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,

 
 
 
 
 
(Abdul Rizal Fahmi)
NIM : 1533488901

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Alat pembersih kotoran kucing secara otomatis ini dibuat dengan tujuan untuk membantu para penyayang hewan peliharaan terutama kucing dalam memantau kesehatan kucing di dalam kandang yang sudah ada Litter Box dan untuk membantu kebersihan kendang kucing secara teratur dengan alat ini kotoran kucing dan kesehatan kucing bisa terpantau setiap saat, dimana alat ini bisa di gunakan yaitu untuk memantau kebersihan dan kesehatan kucing bisa di ketahui ketika kucing masuk ke dalam Litter Box untuk membuang kotoranya bergerak setelah kucing meninggalkan Litter Box bisa di ketahui dengan bantuan dari Ultrasonic Sensor mengecek apakah kucing keluar dari Litter Box untuk melanjutkan proses membersihkan Arduino sebagai otak utama dari alat ini bekerja jika Ultrasonic Sensor sudah mengirim data ke Arduino bahwa kucing sudah pergi dan kemudian dari Arduino mengirim data ke DC Motor Control untuk menggerakan Motor DC bergerak membersihkan kotoran kucing yang berada di dalam Litter Box kedalam plastik sebagai wadah penampung kotoran kucing setelah di bersihan maka Arduino akan mengirimkan data Berupa pesan dari GSM SIM900 Module yang berisi Litter Box sudah di bersihkan.

Kata Kunci: Ultrasonic Sensor, Arduino, DC Motor Control, Motor DC, GSM SIM900 Module

ABSTRACTION

This cat litter cleaning tool is automatically made with the aim to help pet lovers, especially cats in monitoring the health of cats in an existing cage Litter Box and to help clean cat drums regularly with this tool cat litter and cat health can be monitored at any time , where this tool can be used that is to monitor the cleanliness and health of cats can be known when the cat enters the Litter Box to get rid of dirty moving after the cat leaves the Litter Box can be known with the help of an Ultrasonic Sensor to check whether the cat came out of the Litter Box to continue the process of cleaning Arduino as the main brain of this tool works if the Ultrasonic Sensor has sent data to Arduino that the cat has left and then from Arduino sends data to the DC Motor Control to move the DC Motor moves to clean cat litter inside the Litter Box into the plastic k as a container for cat litter after cleansing, Arduino will send data in the form of message from the GSM SIM900 Module which contains a Litter Box that has been cleaned.

Keywords: Sensor Ultrasonic, Arduino, DC Motor Control, Motor DC, GSM SIM900 Module

KATA PENGANTAR

Ahlhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG KUCING BERBASIS ARDUINO”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
  3. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  4. Bapak Dedy Prasetya Kristiadi, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Dra. Nurlaila S. Rahayu Rais, M.M., M.H. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Martin selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar atas pengarahan dan mamberikan banyak masukan selama penulis menjalani penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Orangtua Tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya.

Tangerang, 13 Januari 2020
Abdul Rizal Fahmi
NIM:1533488901

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Simbol Flowchart Dan Fungsinya
  3. Gambar 2.3 Arduino Uno
  4. Gambar 2.4 Arduino IDE Default Window
  5. Gambar 2.5 Arduino IDE Board Setup Procedure
  6. Gambar 2.6 Motor DC
  7. Gambar 2.7 Rangkaian Driver Motor L298N
  8. Gambar 2.8 Driver Motor L298N
  9. Gambar 2.9 Sensor Ultrasonic
  10. Gambar 2.10 Cara Kerja Sensor Ultrasonic
  11. Gambar 2.11 Dc to DC Step Down Converter
  12. Gambar 2.12 Real Time Clock DS3231
  13. Gambar 2.13 ESP32
  14. Gambar 3.1 Citra Petshop
  15. Gambar 3.2 Struktur Organisasi Citra Petshop
  16. Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Berjalan
  17. Gambar 3.4 Flowchart Sistem Usulan
  18. Gambar 3.5 Diagram Blok Alat
  19. Gambar 3.6 Rangkaian HC-SR04
  20. Gambar 3.7 Rangkaian Driver Motor DC Dan Motor DC
  21. Gambar 3.8 Rangkaian Modul Gsm
  22. Gambar 3.9 Rangkaian Keseluruhan
  23. Gambar 3.10 Shorcut Arduino
  24. Gambar 3.11 Tampilan Loading Software Arduino
  25. Gambar 3.12 Listing Program Pada Arduino 1.6.13
  26. Gambar 4.1 Pengujian Pada Sensor HC SR04
  27. Gambar 4.2 Listing Program Untuk Menguji Sensor HC SR04
  28. Gambar 4.3 Pengujian Pada Driver Motor DC L298N
  29. Gambar 4.4 Listing Program Pada Pengujian Driver Motor DC
  30. Gambar 4.5 Pengujian Pada Module GSM SIM900
  31. Gambar 4.6 Listing Program Pada Pengujian Modul Gsm 900a
  32. Gambar 4.7 Flowchart Sistem Usulan
  33. Gambar 4.8 Tampilan Listing Program Pada Arduino Uno
  34. Gambar 4.10 Upload Listing Program Kedalam Arduino Nano


DAFTAR TABEL
  1. Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno
  2. Tabel 2.2 Spesifikasi ESP32
  3. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1
  4. Table 3.2 Elisitasi Tahap 2
  5. Table 3.3 Elisitasi Tahap 3
  6. Table 4.1 Pengujian Black Box Pada Sensor HC SR04
  7. Table 4.2 Pengujian Black Box Pada Motor Dc
  8. Table 4.3 Pengujian Black Box Pada Modul Sim900
  9. Tabel 4.4 Spesifikasi Perangkat Keras
  10. Table 4.5 Spesifikasi Perangkat Lunak
  11. Table 4.6 pengolahan jadwal proses pembuatan sistem 86
  12. Tabel 4.7 Estimasi biaya yang dikeluarkan 86
DAFTAR SIMBOL



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat sudah mempengaruhi diberbagai bidang kehidupan dan profesi, hal ini menyebabkan perubahan sistem pada setiap instansi atau perusahaan juga harus mengubah sistem cara kerja mereka. Teknologi informasi banyak digunakan untuk mengelola pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensinya yang terbukti mampu mempercepat kinerja. Penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari dapat mempermudah pertukaran informasi dan data sehingga penyebaran ilmu pengetahuan menjadi begitu cepat. Kemajuan paling terlihat adalah pada penggunaan teknologi informasi dalam proses pengolahan data menjadi informasi lebih cepat dan dilakukan secara otomatis.

Menanggapi permasalahan yang ada di bidang teknologi serta informasi yang hanya dipakai untuk online dan hiburan semata saja, tapi bisa digunakan untuk mencari informasi perkembangan dunia mikrokontroler. Selain itu juga melihat perkembangan para pecinta kucing di Indonesia yang semakin banyak muncul juga bermacam macam ras kucing begitu juga semakin banyaknya pecinta kucing di luar indoensia begitu banyaknya daya Tarik untuk memeliharak hewan peliharaan ini.

Pada dasarmya kucing membuang kotorannya dengan menggali pasir yang ada pada litter box lalu menutupinya kembali dengan menggaruk pasir yang ada untuk menandakan bahwa kucing sudah selesai membuang kotorannya, dan dia akan terus mengulanginnya dengan hal yang sama sampai pada akhirnya Litter box penuh sehingga kucing tidak bias lagi menggaruk pasir di karenakan telatnya pemilik untuk membersihkan Litter box nya.

Pemilik kucing harus rutin membersihkan kandang kucing terutama Litter box, karna disitu tempat awal kucing menjadi jorok dan sakit karna Litter box tempat kucing buang kotoran menjadi kotor, disini penting nya para pemilik kucing merasa kewalahan jika setiap hari membersihkan kandang kucing yang kotor karna Litter box yang sudah penuh dengan kotorannya, jika pemilik kucing telat membersihkan kandang atau telat membersihkan kotoran kucing pada Litter box, kucing akan menjadi malas dan sakit karna kandang yang kotor.

Ketika kucing sakit pun ada tempat untuk memeriksa penyakitnya yang berada di spesialis dokter hewan disebut juga medik veteriner adalah dokter yang menangani hewan dan penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan, dokter hewan juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hewan, seringkali Dokter hewan menangani masalah pada kucing yang sakit karna masalah kandangnya yang kotor, biasanya masalah ini terjadi karna pemilik kucing telat membersihkan kandang kucing terutama Litter Box tempat kotoran kucing, sehingga kucing menjadi jorok dan kandang menjadi kotor membuat kucing setres dan sakit.

Berdasarkan Latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul “PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG KUCING BERBASIS ARDUINO”.

Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara membersihkan Litter box kucing saat ini ?
  2. Bagaimana cara membersihkan Litter box kucing agar teratur ?
  3. Bagaimana cara membuat prorotype membersihkan Litter box kandang kucing seara otomatis yang efektif dan efisien?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan ruang lingkup penelitian atas penyusunan laporan SKRIPSI ini adalah merancang sebuah alat pembersih Litter box kucing secara otomatis menggunakan Mikrokontroller pada Citra PetShop. Smart Litter Box ini di rancang guna membantu pecinta hewan peliharaan kucing untuk membersihkan kotoran kucing secara teratur. Maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian ini meliputi:

  1. Prototype mengunankan litter box sebagai wadah utama.
  2. Menggunakan Arduino sebagai inti dari alat.
  3. Ruang kerja untuk percobaan alat yaitu dirumah.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menyelesaikan SKRIPSI sebagai syarat lulus jenjang studi Strata 1 (S1)
  2. Membuat suatu sistem yang dapat membersihkan litter box kotoran kucing otomatis menggunakan Arduino sebagai otak utama untuk membuat system.
  3. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di kalangan pemilik hewan peliharaan kucing.

Manfaat Penelitian

  1. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi.
  2. Mempermudah para pemilik hewan peliharaan khususnya kucing untuk membersihkan kotoran kucing pada Litter box.
  3. Alat ini diharapkan bisa digunakan untuk para pemilik hewan peliharaan khususnya kucing.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan SKRIPSI ini terdiri dari 3 tahapan:

Metode Pengumpulan Data

Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dengan wawancara dan studi kepustakaan.

  1. Observasi
  2. pada metode ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap ke aktifan kucing dan sifat kucing di Citra PetShop. Kemudian hasil dari observasi yang telah dilakukan peneliti dapat mengumpulkan berbagai sumber informasi yang dapat membantu proses analisa dalam pembangunan sistem yang akan diimplementasikan.

  3. Wawancara
  4. Metode wawancara merupakan proses tanya jawab yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk saling bertukar informasi dan ide mengenai sistem yang sedang diteliti. Agar memperoleh data yang jelas dan akurat, dalam hal ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan Pemilik PetShop , Karyawan, dan Pengunjung Citra PetShop.

  5. Studi Pustaka
  6. Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi melalui sumber buku dan tulisan terkait dengan Mikrokontroller maupun laporan SKRIPSI yang terdahulu sebagai referensi. Sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini di peroleh melalui internet seperti penelitian-penelitian dan jurnal-jurnal yang telah ada.

Metode Analisis

Pada metode ini, penulis menganalisa sifat dan sikap hewan peliharaan kucing sampai pada akhirnya penulis menemukan kelemahan pada litter box yang masih manual membersihkannya.

Metode Perancangan

Dalam metode ini berisi tentang bagaimana sistem tersebut di rancang dengan tahap alur kerja sistem yang akan dirancang di sajikan dalam bentuk flowchart dan diagram blok, kemudian dengan komponen hardware apa saja sistem tersebut di buat

Metode Prototipe

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode prototipe evolutionary karena dengan metode tersebut terus menerus di kembangkan sampai sistem tersebut menuju pada tahap sistem tersebut dapat di realisasikan dalam bentuk akhir

Metode Pengujian

Metode pengujian dalam penelitian ini digunakan untuk mengkoreksi kesalahan yang terjadi pada sistem yang akan di buat. Metode yang digunakan peneliti adalah Black Box. Metode Black Box digunakan karena dapat mengetahui apakah sistem yang dibuat dapat berfungsi dan sesuai dengan harapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan SKRIPSI ini di kelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas serta literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat CITRA PETSHOP, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan alat, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Maimunah (2017:2)[1], “Setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Rudol (2017:2)[2], “Perancangan adalah pembuatan suatu gambaran atau apa – apa yang sudah dipersiapkan pada aplikasi yang akan dibuat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan perancangan sebagai tahapan dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan rancangan untuk mendukung aplikasi yang dapat memecahkan masalah, agar berfungsi dengan baik dan sesuai sasaran yang dituju.

Tujuan Perancang

Menurut Sophian, S., (2014:36)[3], “Tahap rancangan sistem mempunyai tujuan utama yaitu”:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada Pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang lainnya yang terlihat

Kedua tujuan tahap rancangan sistem tersebut lebih cenderung pada rancangan sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk mencapai tujuan analisis sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Arnold dan Wade (2015:675)[4], “Systems: Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting element forming collective entities.”

“Sistem: Grup atau kombinasi elemen yang saling terkait, saling tergantung, atau berinteraksi yang membentuk entitas kolektif. "

Menurut , Sengkey dalam E-journal Teknik Informatika, Vol. 4 No. 2 (2014:1)[5], “Sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan sistem merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain di setiap komponennya yang tidak bisa dipisahkan, sebab sistem berfungsi untuk mencapai tujuan secara efektif.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean, Jeperson (2014:3)[6], “Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu”:

  1. Komponen
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdirri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem tersebut.

  3. Batas Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijada dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</p></div>

  11. Keluaran Sistem (output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  13. Pengolahan Sistem
  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolahan yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6)[7], “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”:

  1. Klasifikasi Sistem Sebagai :
  2. a. Sistem Abstrak (Abtract system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    b. Sistem fisik (physical system)

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara langsung

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
  4. a. Sistem alamiyah (natural system)

    Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    b. Sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai :
  6. a. Sistem tertentu (deterministicl system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    b. Sistem tak tentu (probalistic system)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalbilistik.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai :
  8. a. Sistem tertutup (close system)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    b. Sistem terbuka (open system)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar ata subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar makan harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[8], “Nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”.

Menurut Prasetiyati, Deni (2016:4)[9], mengatakan bahwa “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan definisi data merupakan bahan yang belum mengandung makna dan masih harus diolah lebih lanjut agar data itu menjadi informasi dan menghasilkan sesuatu yang lebih berguna.

Pengolahan Data

Menurut George R. Terry Ph.D dalam buku karya Hutahaean (2014:8)[7], “Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.

Ada 8 unsur pokok pengolahan data, yaitu:

  1. Membaca Menulis
  2. Mengetik
  3. Mencatat atau mencetak
  4. Menyortir
  5. Menyampaikan atau memindahkan
  6. Menghitung
  7. Membandingkan
  8. Menyimpan

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Mushlihudin dan Oktafianto (2016:9)[10], “mengatakan bahwa “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk memubuat keputusan”.

Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:7)[11], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerima”. Dan Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang.

Siklus Informasi

Menurut Hutahaean, Jeperson (2014:10) [6], Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius.

Dalam hal ini digunakan model matematika berupa rumus konvensi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat Celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kemmbali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut siklus informasi (information cycles). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Kualitas Informasi

Menurut Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:16)[12], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Jenis Jenis Informasi

Menurut Lusyani dalam Jurnal CCIT (2015:80)[13], “Sistem informasi manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang di operasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda dapat di disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen di klasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang di antaranya adalah:

  1. Informasi berdasarkan persyarata Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagai mana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus dilakukan.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua yaitu :
  3. a. Informasi masa lalu, Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya dalam storage disusun secara rapih dan teratur.

    b. Informasi masa kini, Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa terjadi sekarang.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Tiara dkk dalam Jurnal CERITA (2017:100)[14], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia dalam Rafika dkk, CERITA Journal Vol. 2, No. 3 (2017:199)[15], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Flowchart merupakan suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas.

Gambar 2.2 Simbol Flowchart Dan Fungsinya

Jenis – Jenis Flowchart

Menurut Saefullah dalam CCIT Journal (2015:64)[16], Jenis-jenis prototipe secara general dibagi menjadi tiga, yaitu :

  1. THROW-AWAY
  2. Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

  3. INCREMENTAL
  4. Prototype finalnya dibuat sebagai komponen- komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keselueuhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  5. EVOLUTIONARY
  6. Pada metode ini, prototype tak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Maya Amelia (2016:32)[17], “Monitoring adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan tujuan agar setiap proses yang diawali berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan”.

Menurut Indrawati dkk (2018:9)[18], “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yg ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/proyek selanjutnya”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Arduino Uno

Definisi Arduino Uno

Menurut Himawan dkk (2017:2)[19], “Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB”.

Menurut Ihsanto (2014:141), “Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output, dan dimana terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel yang dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Gambar 2.3 Arduino Uno

Spesifikasi Arduino Uno

Berikut ini adalah spesifikasi dari mikrokontroler Arduino Uno (ATmega328) :

  1. Mikrokontroler ATmega328.
  2. Daya 5V.
  3. Tegangan Input rekomendasi 7¬12 V.
  4. Tegangan Input batasan 6¬20 V.
  5. Pin I/O Digital berjumlah 14.
  6. Pin input analog berjumlah 6.
  7. Arus DC per Pin I/O 40 mA.
  8. Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA
  9. Flash memori 32 KB (Atmega 328 ), dimana 0.5 digunakan oleh bootloader.
  10. SRAM 2 KB.
  11. EEPROM 1 KB.
  12. Clock Speed 16 MHz


Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Oo dan Cho (2019:1)[20], “A microcontroller is a single chip computer. Micro means that the device is small, and controller means that the device can be used in control applications.”

“Mikrokontroler adalah komputer chip tunggal. Mikro berarti perangkat kecil, dan pengontrol berarti perangkat dapat digunakan dalam aplikasi kontrol.”

Menurut Kusumah dkk dalam CCIT Journal (2016:170)[21], “Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau dihapus”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa mikrokontroler merupakan sistem microprosesor yang sudah saling terhubung di dalamnya dan memiliki masukan keluaran serta kendali program untuk siap dipakai.

Jenis-jenis Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

  1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)
  2. RAM berkapasitas 68 byte
  3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte
  4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)
  5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler
  6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing)

Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

  1. RAM (Random Access Memory)
  2. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

  3. ROM (Read Only Memory)
  4. ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  5. Register
  6. Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

  7. Special Function Register
  8. Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.

  9. Input dan Output Pin
  10. Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

  11. Interrupt
  12. Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterpsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Konsep Dasar Arduino IDE

Definisi Arduino IDE

Menurut sokop (2016:15)[22] “Arduino IDE adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java.”

Menurut Saputra (2014:4)[23] “Arduino IDE adalah perangkat lunak IDE (Integrated Development Environment). Sebuah perangkat lunak yang memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba secara terminal serial”.

Berdasarkan beberapa definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Arduino IDE (Integrated Development Environment) merupakan program atau software canggih yang menyediakan beberapa fasilitas dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi mikrokontroler.

Contoh Aplikasi Arduino IDE

Gambar 2.4 Arduino IDE Default Window

Gambar 2.5 Arduino IDE Board Setup Procedure

Konsep Dasar Motor DC

Definisi Motor DC

Hendra Kurniawan dkk (2015:15)[24] “Motor DC adalah motor yang ditenagai sumber arus DC. Sehingga dibutuhkan rangkaian penyearah untuk mengubah arus sinusoidal (AC) menjadi arus linier (DC) jika sumber arus kita adalah arus AC”.

Andrew Sebastian Lehman dkk (2017:346)[25] “Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber dayanya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen”.

Motor DC memiliki 2 bagian dasar:

  1. Bagian yang tetap yang disebut stator. Stator menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektromagnet) ataupun magnet permanen.
  2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor berupa sebuah koil yang dialiri arus listrik. Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada konduktor yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh magnet permanen. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

Gambar 2.6 Motor DC

Kelebihan dan Kekurangan Motor DC

  1. Kelebihan motor DC adalah:
  2. *Torsi dan kecepatannya mudah dikendalikan

    *Torsi awalnya besar

    *Performansinya mendekati linier

    *Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana

    *Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya yang baik

    *Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC

  3. Adapun kekurangan dari motor DC adalah:
  4. *Membutuhkan perawatan yang ekstra

    *Lebih besar dan lebih mahal (jika dibandingkan dengan motor AC induksi)

    *Tidak cocok untuk aplikasi kecepatan tinggi

    *Tidak cocok untuk aplikasi berdaya besar

    *Tidak cocok digunakan pada kondisi lingkungan yang cepat berdebu

Konsep Dasar Motor Driver

Definisi Motor Driver

Abdur Rohman dkk (2018:355)[26] “Driver motor L298N merupakan driver motor yang paling populer digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah pergerakan motor terutama pada robot line follower / line tracer. Kelebihan dari driver motor L298N ini adalah cukup presisi dalam mengontrol motor. Selain itu, kelebihan driver motor L298N adalah mudah untuk dikontrol. Untuk mengontrol driver L298N ini dibutuhkan 6 buah pin mikrokontroler. Dua buah untuk pin Enable (satu buah untuk motor pertama dan satu buah yang lain untuk motor kedua. Karena driver L298N ini dapat mengontrol dua buah motor DC). Board Driver L298N sebagai pengatur kecepatan motor DC wall following ditunjukkan pada gambar 5”.

IC L298N mempunyai 4 input dan 4 output yang bisa digunakan untuk mengontrol 2 motor DC. Namun pada perancangan ini hanya menggunakan input 1 dan 2 karena hanya mengontrol 1 motor DC. Input 1 dan 2 digunakan sebagai pengatur arah perputaran motor DC. Sedangkan untuk PWM digunakan sebagai pengatur kecepatan motor DC.

Gambar 2.7 Rangkaian Driver Motor L298N

Driver motor L298N merupakan driver motor yang paling populer digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah pergerakan motor terutama pada robot line foller / line tracer.

Kelebihan L298N motor driver:

* Lebih presisi dalam mengontrol motor

* Dapat mengendalikan motor yang besar (maksimal 2A)

* Dilengkapi dengan heatsink sehingga lebih tahan panas

* Mudah untuk pemasangannya

Untuk pemasangan driver L298N ini dibutuhkan 6 buah pin mikrokontroler. 2 buah untuk pin Enable (masing-masing satu untuk tiap motor DC). 4 buah untuk mengatur kecepatan motor DC tersebut.

Pada prinsipnya rangkaian driver motor L298N ini dapat mengatur tegangan dan arus sehingga kecepatan dan arah motor dapat diatur.

Spesifikasi:

- Driver: L298N

- Driver power supply: +5V~+46V

- Driver Io: 2A

- Logic power output Vss: +5~+7V (internal supply +5V)

- Logic current: 0~36mA

- Controlling level: Low -0.3V~1.5V, high: 2.3V~Vss

- Enable signal level: Low -0.3V~1.5V, high: 2.3V~Vss

- Max power: 25W (Temperature 75C)

- Working temperature: -25C~+130C

Gambar 2.8 Driver Motor L298N

Konsep Dasar Sensor Ultra Sonic

Definisi Sensor Ultra Sonic

Arthur Daniel Limantara (2017:3)[27] “Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.”

Gambar 2.9 Sensor Ultrasonic

Gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul

Gambar 2.10 Cara Kerja Sensor Ultrasonic

Spesifikasi sensor:

  1. Tegangan sumber operasi tunggal 5.0 V
  2. Konsumsi arus 15 mA
  3. Frekuensi operasi 40 KHz
  4. Minimum pendeteksi jarak 0.02 m (2 cm)
  5. Maksimum pendeteksian jarak 4 m
  6. Sudut pantul gelombang pengukuran 15 derajat
  7. Minimum waktu penyulutan 10 mikrodetik dengan pulsa berlevel TTL
  8. Pulsa deteksi berlevel TTL dengan durasi yang bersesuaian dengan jarak deteksi
  9. Dimensi 45 x 20 x 15 mm

Konsep Dasar Step Down Converter

Definisi Step Down Converter

Yeheskiel Colia (2018:145)[28] “Modul step down Converter adalah suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai penurun tegangan yang dapat diatur (30 – 0.8V). Step down converter Buck Step Down Converter. Berfungsi sebagai penurun tegangan DC dari 30V sampai 0.8V. Perancangan rangkaian pada sistem ini terbagi menadi 3 bagian yaitu bagian masukan, pengendali dan keluaran.”

Gambar 2.11 Dc to DC Step Down Converter

Spesifikasi:

  1. Dilengkapi dengan VOLTMETER yang berakurasi tinggi (error +/- 0.1V) dan range besar 0-40V (Pastikan tegangan input minimal 4V untuk mendapatkan akurasi voltmeter yang lebih baik)
  2. VOLTMETER dapat menampilkan tegangan output, tegangan input dan juga dapat dimatikan (off). Tersedia tombol saklar dan lampu untuk mengubah dan menandai pengukuran tegangan input atau output. Untuk mematikan display voltmeter, cukup menekan tombol saklar selama 1-4 detik lalu dilepaskan.
  3. Tegangan input: 4-40V (tegangan input mesti lebih besar dari output dengan selisih minimal 1.5V)
  4. Tegangan output: 1.25-37V (tegangan output bisa distel dengan memutar potensiometer warna biru dengan menggunakan obeng minus. Perhatikan display voltmeter untuk membaca tegangan output yang diinginkan
  5. Arus maximum: hingga 3A, normal & stabil pada arus kerja 2A
  6. Dilengkapi oscillator internal berfrekwensi 150KHz, generasi baru yang memiliki konsumsi daya rendah dan efisiensi tinggi.

Konsep Dasar Real Time Clock

Definisi Real Time Clock

Ananda Tri Putra (2018:321)[29]”Real Time Clock (RTC) adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk menghitung waktu dengan akurat dan menyimpan data waktu secara real time. RTC dapat menghitung waktu mulai dari detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, hingga tahun dengan akurat. Fitur yang ditawarkan dari DS3231 antara lain”:

  1. Penghitung secara real time untuk detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun (valid sampai tahun 2100).
  2. Format waktu dapat disetting ke dalam format 12 jam (AM/PM) atau 24 jam.
  3. Memiliki kemampuan penyesuaian jumlah hari/bulan terhadap tahun kabisat

Gambar 2.12 Real Time Clock DS3231

Konsep Dasar ESP32

Definisi ESP32

ESP32 dikenalkan oleh Espressif System yang merupakan penerus dari mikrokontroler ESP8266. Mikrokontroler ESP32 memiliki keunggulan yaitu sistem berbiaya rendah, dan juga berdaya rendah dengan modul WiFi yang terintegrasi dengan chip mikrokontroler serta memiliki bluetooth dengan mode ganda dan fitur hemat daya menjadikannya lebih fleksibel. ESP32 kompatibel dengan perangkat seluler dan aplikasi IoT (Internet of Things). Mikrokontroler ini dapat digunakan sebagai sistem mandiri yang lengkap atau dapat dioperasikan sebagai perangkat pendukung mikrokontroler host. (Biswas, 2018).

Gambar 2.13 ESP32

ESP32 adalah chip dengan WiFi 2.4GHz dan bluetooth dengan desain teknologi 40nm yang dirancang untuk daya dan kinerja radio terbaik yang menunjukkan ketahanan, keserbagunaan dan keandalan dalam berbagai aplikasi dan skenario daya. (Espressif, 2019).

ESP32 memiliki spesifikasi seperti yang ditampilkan pada tabel 2.1 sebagai berikut:

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015: 29) Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Langkah Langkah Literature Review

Menurut Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[30], Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut”:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Nusyah Putra (2014) yang berjudul “Prototipe Alat Pembersih Toren Otomatis menggunakan SMS gateway pada PT. Cahaya Televisi Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang sistem pengontrolan pembersih Toren air dengan media SMS Gateway untuk memberikan instruksi. Jadi saat pengguna ingin mengoperasikan pembersih toren air cukup mengirim SMS ke nomor yang terpasang di Modem SMS gateway tersebut.
  2. Penelitian Skripsi oleh Ilfan Arifin dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul “AUTOMATIC WATER LEVEL CONTROL BERBASIS MIKROCONTROLLER DENGAN SENSOR ULTRASONIK” pada tahun 2015. Penelitian ini membahas tentang memompa air secara otomatis dengan mengukur ketinggian air menggunakan sensor ultrasonik.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Daud (2015) yang berjudul “Pembangunan Prototype System Lock And Controlling Class Room Dengan Interface Android Berbasis Arduino Uno Di Perguruan Tinggi Raharja” penelitian ini membahas tentang pengontrol pintu masuk menggunakan sensor ultrasonic dan menggunakan bluethoot yang di control melalui aplikasi yang berada di handphone android.
  4. penelitian jurnal yang dilakukan oleh Eko Didik Widianto dkk pada tahun 2017. Yang berjudul “Sistem Otomatisasi Pembersihan Kotoran dan Pengaturan Suhu Kandang Kelinci Berbasis Arduino Mega2560” pada penelitian ini membahas sistem otomatisasi pembersihan kotoran dan pengaturan suhu kandang kelinci menggunakan papan Arduino Mega 2560 dan diimplementasikan dalam bentuk purwarupa. Sistem mampu melakukan pemantauan dan pengaturan suhu kandang sebesar 26-36°C dengan menggunakan sensor suhu DHT11, pemanas, dan pendingin. Sistem akan melakukan pembersihan kotoran kandang dengan mengontrol gerak motor servo setelah memproses masukan dari sensor berat load cell dengan kemampuan 5 kg. Pembersihan kotoran dilakukan jika berat kotoran di atas batas nilai 1000 gram.
  5. penelitian jurnal yang dilakukan oleh Hermawansa Hermawansa dan Toibah Umi Kalsum pada tahun 2019. Yang berjudul “ANALISIS KINERJA SENSOR PADA ROBOT PENDETEKSI KOTORAN DEBU DAN AIR” pada penelitian ini membahas untuk mengetahui kinerja dari sensor kelembaban dan sensor debu dalam mendeteksi kotoran lalu sensor mengirim sinyal ke mikrokontroller yaitu Arduino Mega 2560. Dari hasil penelitian kinerja sensor pada robot pendeteksi kotoran debu lantai dan air berbasis Arduino waktu respon sensor jarak mendeteksi penghalang di ruangan senilai 2 detik, waktu respon sensor debu mendeteksi debu lebih lama yaitu 2 menit ini dikarenakan pemasangan sensor debu yang kurang tepat sehingga lambat mendeteksi debu. Sedangkan waktu respon sensor kelembaban dalam mendeteksi air senilai 3 detik. Untuk unjuk kerja robot pada sensor kelembaban membersihkan air di lantai sebanyak 1 ml sebesar 10 sampai dengan 17 detik dan untuk unjuk kerja robot pada sensor kelembaban untuk membersihkan air sebanyak 2 ml sebesar 20 sampai dengan 30 detik.
  6. Penelitian jurnal international yang dilakukan oleh M.Sures dkk pada tahun 2017. Yang berjudul “Design and Development of Automatic Whiteboard Cleaner for Effective Cleaning Mechanism using Arduino” pada penelitian ini membahas sistem penghapus papan tulis secara otomatis karena menghapus papan tulis secara manual sangat memakan waktu dan proses yang membosankan untuk menghapus tulisan-tulisan dari papan dengan kain lap, adapun cara kerja alat ini menggunakan Node mcu digunakan untuk mengendalikan papan menggunakan aplikasi mobile berbasis IOT (blynk). ARDUINO ini memberikan sinyal ke relai pada interval waktu tertentu. Untuk menggerakkan motor, empat saluran relay telah digunakan. Ini menerima sinyal yang berasal dari ARDUINO & untuk masing-masing motor 2 relay telah digunakan, satu untuk maju dan lainnya dari arah sebaliknya. Oleh karena itu motor berputar di kedua arah bijaksana & berlawanan arah jarum jam. Karena rotasi poros motor, penggeser yang terhubung juga bergerak yang pada gilirannya menghasilkan gerakan pada papan tulis.
  7. penelitian jurnal international yang dilakukan oleh Nabamita Ramkrishna Das dkk pada tahun 2019. Yang berjudul “Robotic Automated Floor Cleaner” dalam penelitian ini membahas tentang menghilangkan kesalahan manusia dan memberikan aktivitas pembersihan lebih efisien. Dalam penelitian tersebut menggunakan teknik pemrosesan gambar untuk mencapai gerakan yang diinginkan dan untuk menghindari rintangan. Untuk membuatnya lebih sederhana, kami menjadikan perangkat ini sebagai perangkat berkemampuan Bluetooth Nirkabel yang beroperasi pada pita ISM 2.4GHz untuk komunikasi nirkabel jarak pendek. Untuk mobilitas yang andal dari perangkat ini, kami memperkenalkan IC Driver motor yang digunakan untuk mengendalikan motor di Autonomous Robots. Karena berfungsi sebagai antarmuka antara Arduino dan motor untuk proyek perangkat keras. Arduino sangat bagus di mana Anda ingin hal-hal merespons melalui input manual dan berbagai pembacaan sensor. Jika pemilik kehilangan remote untuk mengoperasikan mesin, Aplikasi Bluetooth nirkabel terhubung ke Aplikasi Android untuk mengoperasikannya secara manual.
  8. penelitian jurnal international yang dilakukan oleh Ter-Feng Wu dkk pada tahun 2019. Yang berjudul “Implementation of Auto Parking System Based on Ultrasonic Sensors” pada penelitian ini bertujuan untuk mencapai parkir otomatis, fungsi sistem termasuk mencari tempat parkir yang sesuai, mendeteksi rintangan yang berdekatan, merencanakan jalur parkir, cara kerja sistem ini menggunakan sensor ultrasonik mendeteksi ruang parkir yang cukup, SWMR dapat secara otomatis mengontrol servomotors dari dua roda untuk berputar, lurus, bergerak mundur dan berhenti, sampai mobil ditempatkan dengan baik di tempat parkir target.
  9. penelitian jurnal international yang dilakukan oleh Aastha Singh dkk pada tahun 2018. Dengan judul “Detection of Liquefied petroleum gas using sensor through arduino uno microcontroller” pada penelitian ini mebahas tentang menyediakan desain keamanan dengan mendeteksi kebocoran LPG yang berlaku untuk tempat tinggal menggunakan sensor MQ2 untuk mendeteksi kebocoran dan diberitahukan kepada pengguna melalui SMS dan panggilan telepon menggunakan GSM, yang membantu mengubah perangkat sederhana ini menjadi sistem detektor gas paling canggih di masa depan.
  10. penelitian jurnal international yang dilakukan oleh Sonali S. Kumbhar dkk pada tahun 2018. Yang berjudul “WOMEN SECURITY SYSTEM USING GSM AND GPS” penelitian tersebut membahas tentang informasi pemberitahuan kejahatan yang di lakukan terhadap wanita Ketika seseorang akan melecehkan, dia cukup menekan tombol dan informasi lokasi dikirim sebagai peringatan SMS ke beberapa nomor yang telah ditentukan dalam hal garis lintang dan bujur. Kontroler yang digunakan adalah ATMEGA328P. Ini dihubungkan dengan tombol, modul GPS, modem GSM dan Layar LCD (16 × 2). Jika sakelar ditekan, pengontrol mengambil informasi lokasi saat ini dari modul GPS dan mengirimkan data tersebut ke no yang telah ditentukan.

Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat di ketahui bahwa penelitian mengenai mikrokontroler serta controlling sudah banyak di bahas, untuk itu saya melakukan sebuah penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada. Seperti yang diketahui saat ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat sehingga controlling dapat dilakukan dengan mudah. Maka di buatlah penelitian yang berjudul "PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG KUCING BERBASIS ARDUINO"


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Citra Petshop

Citra Petshop adalah Tempat untuk perawatan hewanpeliharaan dan juga menjual berbagai macam kebutuhan hewan peliharaan yang berada di Citra Raya, Kabupaten.Tangerang pada Tahun 2012 November ini memiliki 2 karyawam yamg bertugas di Citra Petshop memiliki logo hewan peliharaan seperti kucing dan anjing telah berdiri dan beroperasi hingga sampai saat ini.

Gambar 3.1 Citra Petshop

Struktur Organisasi Citra Petshop

Struktur organisasi pada Citra PetShop disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada Citra PetShop adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Citra Petshop

Tugas Dan Tanggung Jawab

Didalam sebuah perusahaan atau lembaga organisasi lainnya terdapat tugas dan wewenang yang wajib dilaksanakan dan dipertagung jawabkan, Citra PetShop dalam manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas masing-masing dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Tugas dari bagian-bagian yang ada pada Citra PetShop adalah sebagai berikut:

  1. Pemilik Citra Petshop
  2. Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

    a. Menunjuk beberapa karyawan yang ditugasi untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

    b. Mengatur, mengarahkan, membimbing karyawan.

    c. Mengadakan evaluasi kepada karyawan, evaluasi rutin awal bulan.

  3. Pengawas Karyawan
  4. Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

    a. Diperlukan untuk memberi dukungan (supporting) dan memenuhi kebutuhan Citra PetShop.

    b. Pertimbangan pengambilan keputusan, pengawasan karyawan Citra PetShop.

    c. Mediator antara karyawan dengan pembeli yang datang di Citra PetShop.

  5. Karyawan (Kasir)
  6. Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

    a. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.

    b. Melakukan pencatatan atas semua transaksi.

    c. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk.

    d. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan.

    e. Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada sat penerimaan barang.

    f. Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.

    g. Melakukan pengecekan atas stok bulanan.

    Kewajiban Khusus Kasir :

    a. Melakukan penghitungan secara teliti agar tidak terjadi selisih antara produk dan uang yang ada dengan laporan yang dibuat.

    b. Melakukan pembukuan dengan baik dan benar.

    c. Mampu berkomunikasi dengan baik dan benar.

    d. Terampil dalam melayani konsumen.

  7. Karyawan (Perawat Hewan)
  8. Mempunyai tugas sebagai berikut:

    a. Membantu melakukan pengawasan kesahatan dan perawatan hewan peliharaan.

    b. Memberikan konsultasi tata cara perawatan hewan peliharaan agar tidak terkena penyakit/virus.

    c. Memberikan vitamin kekebalan tubuh kepada hewan agar mencegah datangnya penyakit/virus.

    d. Memberi dukungan dari sisi mental kepada pemilik hewan peliharaan.

    Mempunyai Pengetahuan dan Keahlian sebagai berikut:

    a. Kemampuan observasi.

    b. Kemampuan berpikir kritis.

    c. Kemampuan melakukan analisis.

    d. Kemampuan problem solving.

    e. Pengetahuan kesehatan hewan.

    f. Pengetahuan nutrisi hewan.

    g. Pemahaman biologi.

Visi Dan Misi Citra Petshop

Visi

Menjadi tempat perawatan hewan yang mensejahterakan hewan dan menjadi pilihan utama masyarakat.

Misi

Meningkatkan pelayanan dalam penyelamatan hewan agar lebih berperan dalam kepedulian terhadap hewan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap hewan

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG KUCING BERBASIS ARDUINO pada CITRA PETSHOP ini dibuat dengan harapan akan tercipta beberapa dampak positif seperti yang dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Memberikan kemudahan kepada karyawan (Perawat Hewan) Citra PetShop dalam membersihkan kandang kucing.
  2. Memberikan kemudahan kepada karyawan (Perawat Hewan) Citra PetShop dalam mengamati kesehatan hewan peliharaan kucing yang berada di dalam kandang.
  3. Memberikan kemudahan Kepada Karyawan (Perawat Hewan) Citra PetShop memberikan data kesehatan hewan peliharaan kucing yang sedang di titipkan di Citra PetShop

Langkah Langkah Perancangan

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Sistem pembersihan pada kandang kucing yang berjalan pada CITRA PETSHOP saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada Litter Box Tempat Kotoran Kucing.

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Sistem yang berjalan pada CITRA PETSHOP:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
  2. 2 (dua) simbol input, yang menyatakan proses input output, yaitu : kucing membuang kotoran pada litter box dan karyawan menambahkan pasir pada litter box setelah di bersihkan.
  3. 2 (Dua) simbol proses, yang menyatakan proses karyawan cek kotoran kucing pada litter box dan karyawan membersihkan kotoran kucing secara manual.
  4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: Kotoran sudah penuh atau tidak. Jika “Ya” karyawan membersihkan kotoran kucing secara manual, dan jika “Tidak” karyawan cek kotoran kucing pada litter box lagi.

Flowchart Sistem Usulan

Berikut adalah gambaran sistem flowchart Sebagai PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG KUCING BERBASIS ARDUINO pada CITRA PETSHOP yang diusulkan oleh penulis untuk CITRA PETSHOP.

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Usulan

Berikut adalah penjelasan flowchart sistem yang diajukan:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
  2. 2 (dua) simbol input, yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : kucing masuk kedalam litter box dan litter box di bersihkan.
  3. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan proses sistem mengitung mundur.
  4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: system mendeteksi kehadiran kucing atau tidak. Jika “Ya” sistem menghitung mundur, dan jika “Tidak” sistem tidak berjalan karna kucing tidak masuk kedalam litter box.

Diagram Blok

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika apa saja yang terhubung satu sama lain dalam perancangan alat, Berikut adalah diagram blok rangkaian keseluruhan alat:


Gambar 3.5 Diagram Blok Alat

Keterangan dan penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut :

  1. Smartphone saling terhubung dengan Modul Bluetooth HC 05.
  2. Smartphone terhubung dengan Arduino.
  3. Modul Bluetooth HC 05 terhubung dengan Arduino.
  4. Arduino terhubung dengan Modul Driver L289N
  5. Modul Driver L289N terhubung dengan Roda Robot Mobil.

Cara Kerja Alat

Adapun cara kerja alat yang dapat di jelaskan sebagai berikut :

  1. Input
  2. Sensor ultrasonik untuk mendeteksi kehadiran kucing dari dua arah.:

  3. Proses
  4. Output

Motor Dc Bergerak untuk penyapu kotoran kucing pada pasir yang di kendalikan Arduino melalui motor driver L298N, kemudian modul gsm mengirimkan notifikasi sms.

Pembuatan Alat

Dalam perancangan atau pembuatan alat ini dibutuhkan beberapa komponen hardware dan software, penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen hardware dan software yang dibutuhkan dapat di jelaskan sebagai berikut:

Perancangan Hardware

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika yang dibutuhkan sebagai berikut:

  1. Arduino Uno
  2. Motor DC
  3. Driver Motor L298N
  4. Modul Stepdown Dc to Dc
  5. Modul Gsm Sim900
  6. Sensor Ultrasonic
  7. Kabel Jumper
  8. Timah
  9. Solder
  10. Obeng
  11. LiterBox

Pada perancangan hardware ini di bahas tentang rangkaian pengkabelan seluruh komponen hardware yang tersusun, berikut adalah rangkaian tersebut yang di gambarkan :

A. Rangkaian HC-SR04

Gambar 3.6 Rangkaian HC-SR04

Keterangan :

  1. Vcc pada HC-SR04 terhubung oleh 5 V modul stepdown
  2. Gnd pada HC-SR04 terhubung oleh Gnd Arduino
  3. Pin Echo HC-SR04 terhubung pada pin 12 Arduino
  4. Pin Trig HC-SR04 terhubung pada pin 13 Arduino



B. Rangkaian Motor DC

Gambar 3.7 Rangkaian Driver Motor DC Dan Motor DC

Keterangan :

  1. 2 Motor Dc terhubung pada gnd dan vcc driver L298N
  2. 5 V dan 12 V driver L298N terhubung pada modul stepdown
  3. Gnd Arduino terhubung oleh Gnd Stepdown
  4. Pin data pada driver L298N terhubung pada pin 3,4,5,6 Arduino



C. Rangkaian Modul Gsm

Gambar 3.8 Rangkaian Modul Gsm

Keterangan :

  1. Gnd Arduino dan Modul Gsm Sim900 terhubung oleh modul stepdown dc to dc
  2. Vcc Modul Gsm900 terhubung pada 5 V modul stepdown
  3. Pin data pada modul Gsm900 terhubung oleh pin 7 dan 8 Arduino



D. Rangkaian Keseluruhan Sistem

Gambar 3.9 Rangkaian Keseluruhan

Perancangan Software

Perangkat lunak yang digunakan adalah Software Arduino versi 1.6.13 dimana versi ini merupakan versi terbaru untuk Arduino. Software ini merupakan Software yang kompatibel dengan device Arduino. Software Arduino digunakan untuk menuliskan source code program-program alat yang nantinya akan di flash/upload kedalam Arduino Uno, sehingga rancangan alat yang dibuat dapat bekerja sesuai apa yang diinginkan.mBerikut ini merupakan tampilan Software Arduino:

Gambar 3.10 Shorcut Arduino

Jika di double klik kiri shortcut maka akan muncul tampilan seperti berikut ini:

Gambar 3.11 Tampilan Loading Software Arduino

Kemudian akan muncul tampilan layar untuk menulis listing program dapat dilihat pada gambar 3.12

Gambar 3.12 Listing Program Pada Arduino 1.6.13

Penjelasan singkat memulai koding:

  1. Void setup : Untuk menetapkan nilai awal I/O suatu program.
  2. Void loop : Untuk mengeksekusi perintah suatu program yang telah dibuat di “Void setup”.
  3. Kurung kurawal : Untuk menentukan awal dan akhir dari program.

Permasalahan Yang Di hadapi Dan Alternatif Pemcahan Masalah

Permasalahan Yang Di hadapi

Sistem yang berjalan saat ini masih secara manual, khususnya pada proses membersihkan litter box oleh karyawan dan kadang tidak terkontrol ketika membersihkan litter box.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati permasalahan yang ada pada CITRA PETSHOP maka peneliti mencoba merancang suatu alat yaitu PROTOTYPE SMART LITTER BOX PADA KANDANG KUCING BERBASIS ARDUINO, yang dimana karyawan hanya mengganti pelastik penambung kotoran yang ada di bawah smart litter box sehingga karyawan tidak lagi repot untuk bolak balik mengontrol litter box.

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, berikut beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 1 non functional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, alat deteksi kebisingan pada perpustakaan berbasis IOT dan Mikrokontroler ini dapat bekerja dengan baik.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tahap 3

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 3

Elisitasi Tahap 4

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk merancang sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Final Elisitasi


BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Tahap uji coba merupakan tahap kelanjutan setelah perancangan alat telah selesai dibuat yang terdiri dari komponen software dan hardware. Lalu, hasil uji coba ini nantinya adalah sebuah sistem yang siap untuk diuji dan digunakan.

Pengujian Black Box

pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat sistem.

Pengujian Black Box Pada Sensor Hc SR04

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Sensor HC SR04

Pengujian Black Box Pada Motor Dc

Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Motor Dc

Pengujian Black Box Pada Modul Gsm Sim900

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada Modul Sim900

Uji Coba Hardware

Pengujian Sensor HC SR04

Pengujian pada sensor HC SR04 dilakukan untuk mengetahui adanya kucing yang mendekat ke dalam litter box. Sensor HC SR04 memiliki 4 kaki VCC, Trig, Echo, dan Gnd , Dimana VCC dihubungkan pada pin 5V pada Arduino, Gnd dihubungkan pada pin Gnd Arduino, Pin Echo terhubung pada pin 12 Arduino, Pin Trig pada pin terhubung pada pin 13 Arduino.

Gambar 4.1 Pengujian Pada Sensor HC SR04
Gambar 4.2 Listing Program Untuk Menguji Sensor HC SR04

Pengujian Driver Motor DC dan Motor DC

Pengujian pada Driver Motor DC dan Motor DC di lakukan untuk menggerakan saringan untuk menyaring pasir yang di gerakan oleh 2 Motor Dc yang terhubung pada pin gnd dan pin vcc driver L298N, pin 5 V dan pin 12 V driver L298N terhubung pada modul stepdown, pin Gnd Arduino terhubung oleh pin Gnd Stepdown, Pin data pada driver L298N terhubung pada pin 3,4,5,6 Arduino.

Gambar 4.3 Pengujian Pada Driver Motor DC L298N
Gambar 4.4 Listing Program Pada Pengujian Driver Motor DC L298N

Pengujian Gsm Sim900

Pengujian pada Gsm Sim900 di lakukan untuk mengirim notifikasi berupa sms ketika litter box sudah di bersihkan, rangkaiannya yaitu Pin Gnd Arduino dan Modul Gsm Sim900 terhubung oleh modul stepdown dc to dc, pin Vcc Modul Gsm Sim900 terhubung pada pin 5 V modul stepdown, Pin data pada modul Gsm terhubung oleh pin 7 dan 8 Arduino.

Gambar 4.5 Pengujian Pada Module GSM SIM900
Gambar 4.6 Listing Program Pada Pengujian Modul Gsm 900a

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Adapun flowchart program yang diusulkan bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Usulan

Berikut adalah penjelasan flowchart sistem yang diajukan:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan.
  2. 2 (dua) simbol input, yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : kucing masuk kedalam litter box dan litter box di bersihkan.
  3. 1 (satu) simbol proses, yang menyatakan proses sistem mengitung mundur.
  4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “iya” dan “tidak”, yaitu: system mendeteksi kehadiran kucing atau tidak. Jika “Ya” sistem menghitung mundur, dan jika “Tidak” sistem tidak berjalan karna kucing tidak masuk kedalam litter box.

Rancangan Program

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Arduino Uno, sehingga sistem Arduino Uno yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Arduino Uno ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Arduino Uno menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut :

Perancangan Perangkat Lunak Pada Arduino Uno

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Arduino IDE yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program Arduino Uno, sehingga sistem Arduino Uno yang sudah dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada perancangan perangkat lunak Arduino Uno ini menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan upload langsung kedalam Arduino Uno menggunakan Arduino IDE, adapun tampilan jendela Arduino IDE pada saat menuliskan listing program seperti berikut :

Gambar 4.8 Tampilan Listing Program Pada Arduino Uno

Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan listing program (Compile) mengecek apakah ada kesalahan dalam listing program yang ditulis (Upload) mengupload listing program ke dalam Arduino Nano menggunakan Arduino IDE. Adapun langkah-langkahnya dapat kita di lihat sebagai berikut:

Gambar 4.10 Upload Listing Program Kedalam Arduino Nano

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

Tabel 4.4 Spesifikasi Perangkat Keras

Spesifikasi Software

Spesifikasi perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk uji coba alat dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Tabel 4.5 Spesifikasi Perangkat Lunak

Testing

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian testing pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan.

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface Arduino IDE, dimana pengujian tersebut dilakukan agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang. Fungsi tahapan testing tersebut adalah untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
  2. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga program dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
  3. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.
  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan ini sialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Prototype Smart Litter Box Pada Kandang Kucing Berbasis Arduino.” dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6 pengolahan jadwal proses pembuatan sistem

Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang di keluarkan dalam pembuatan alat, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7 Estimasi biaya yang dikeluarkan


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan rumusan masalah mengenai Prototype Smart Litter Box Pada Kandang Kucing Berbasis Arduino Pada Citra Petshop, adalah sebagai berikut:

  1. Alat ini di rancang menggunakan Modul GSM Sim 900 untuk mengirimkan pesan SMS ke Smartphone, dan menggunakan Arduino dimana arduino dijadikan sebagai media untuk menyatukan semua komponen seperti modul GSM Sim 900, Motor DC, Driver Motor DC, Step Down Dc to Dc dan Sensor Ultrasonic.
  2. Sensor ultrasonic digunakan apabila mendeteksi kucing yang masuk ke dalam litter box, maka arduino mengirimkan data ke Driver Motor DC untuk menjalankan motor dc bergerak membersihkan litter box, setelah Motor DC berhenti membersihkan maka Modul GSM Sim 900 mengirimkan pesan SMS ke Smartphone yang berisi “litter box sedang di bersihkan”.
  3. Alat ini di lengkapi dengan Modul GSM Sim 900 untuk mengirimkan pesan SMS ke Smartphone, yang dimana Arduino dijadikan sebagai media untuk menyatukan semua komponen seperti modul GSM Sim 900, Motor DC, Driver Motor DC, Step Down Dc to Dc dan Sensor Ultrasonic. Jika semua komponen tersebut sudah bekerja semua, kita dapat mengetahui seberapa seringnya kucing masuk kedalam litter box melalui pesan SMS yang di kirimkan dari Modul GSM Sim 900 dan menjaga kebersihan litter box secara teratur tanpa harus membersihkan pasir yang berada di dalam litter box seacara manual lagi.

Saran

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis di Citra Petshop terdapat beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengimplementasian sistem kerja alat, diantaranya sebagai berikut:

  1. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkan berbasis Internet Of Things agar bisa mengisi pasir litter box di Kontrol dari jarak jauh menggunakan Teknologi Internet.
  2. Diharapkan agar Prototype Smart Litter Box Pada Kandang Kucing Berbasis Arduino, di Citra Petshop bisa lebih rapih lagi dan bisa di gunakan oleh umum.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Maimunah, AMaimunah, M., Manalu, D.E. and Kusuma, D.B., 2017. PERANCANGAN PROTOTYPE VISUAL PADA BAGIAN DESAIN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. SULINDAFIN. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 5(1), pp.4-6.
  2. Rudol, Rudol, R., 2017. IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER PADA VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) MENGGUNGAKAN IPSEC. Jurnal Ilmiah INFOTEK, 2(1).
  3. Sophian, S., 2014. Pengimplementasian Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pengendalian Stok Barang Pada Toko Swastika Servis (Ss) Bangunan Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 Didukung Dengan Database Mysql. Jurnal Momentum, 16(2).
  4. Arnold, Ross D., and Jon P. Wade. "A definition of systems thinking: A systems approach." Procedia Computer Science 44 (2015): 669-678.
  5. Sengkey. Rizal, Wuner. Stevi. A, Lantang. Oktavian. A. 2014. “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Poliklinik Unsrat Berbasis Web”. Manado: Universitas Sam Ratulangi. E-journal Teknik Informatika, Vol. 4 No. 2 ISSN : 2301-8364.
  6. 6,0 6,1 Hutahaean. Jeperson. 2014. KONSEP SISTEM INFORMASI
  7. 7,0 7,1 Hutahaean. Jeperson. 2014. KONSEP SISTEM INFORMASI
  8. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  9. Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. ISSN: 2337-56xx. Malang: UniversitasKanjuruhan. 
  10. Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016.">Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisi dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  11. Hengki, Sihotang, H.T., 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
  12. Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
  13. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 nomor 1, September 2015. Diambil dari: http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/160/77. (11 Oktober 2018).
  14. Tiara, K., Kusumah, H., & Putri, D. M. (2017). PENERAPAN MANAJEMEN ASET DENGAN MAPYOURTAG PADA PERGURUAN TINGGI. Tangerang: CERITA Journal, 3(1), 91-109.
  15. Rafika, Ageng Setiani, Hanafiah Yunan Putri dan Fitroh Diah Widiarti. 2017. Analisis Mesin Pencarian Google Scholar Sebagai Sumber Baru Untuk Kutipan. CERITA Journal Vol. 3, No. 2.
  16. Saefullah, Asep. Nur Azizah. Andri Ansyah. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Volume 9, No.1 September 2015. http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/icit/article/view/774/587
  17. Amelia, M. (2016). SISTEM MONITORING PENGUMPULAN GETAH KARET BERBASIS SMS GATEWAY PADA PETANI KARET DI DESA SURYA ADI KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN. Palembang: Jurnal Informatika Global, 7(1).
  18. Indrawati, I., Suprihanto, J., & Wibowo, A. (2018). MONITORING LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DI KABUPATEN PACITAN. Yogyakarta: (Doctoral dissertation, STIE Widya Wiwaha).
  19. Himawan. Himawan, F.P., Sunarya, U. & Nurmantris, D.A., 2017. PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI ASAP BERBASIS MIKROKONTOLLER, MODUL GSM, SENSOR ASAP, DAN SENSOR SUHU. In e-Proceeding of Applied Science. Universitas Telkom, p. 1963.
  20. Oo, Aung Naing, and Mar Mar Cho. (2019). "Smoke detection system by using PIC Microcontroller."
  21. Kusumah, H., & Idris, M. (2016). SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK POSYANDU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATmega853. Tangerang: CCIT Journal, 9(2), 168-178.
  22. Sokop, S.J., Mamahit, D.J. and Sompie, S.R., 2016. Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 5(3), pp.13-23.
  23. Saputra, D., Masud, A.H., Ramdhan, M. and Fitriani, D., 2014. Akses Kontrol Ruangan Menggunakan Sensor Sidik Jari Berbasis Mikrokontroler Atmega328p. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (pp. 596-604).
  24. Ikhsan, I. and Kurniawan, H., 2015. Implementasi Sistem Kendali Cahaya dan Sirkulasi Udara Ruangan dengan Memanfaatkan PC dan Mikrokontroler ATMEGA8. Jurnal TeknoIf, 3(1).
  25. Lehman, A.S. and Sanjaya, J., 2017, May. Automatic Fish Feeder Using Microcontroller. In Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri (pp. 345-351).
  26. Rohman, A., Aditama, J., Arifin, M.B., Rahmawati, R. and Sendari, S., 2018. Rancang Bangun Smart Cleaner Robot sebagai Robot Pengambil dan Pemilah Sampah. SinarFe7, 1(1), pp.353-358.
  27. Limantara, A.D., Purnomo, Y.C.S. and Mudjanarko, S.W., 2017. Pemodelan Sistem Pelacakan Lot Parkir Kosong Berbasis Sensor Ultrasonic dan Internet of Things (IoT) Pada Lahan Parkir Diluar Jalan. Prosiding Semnastek.
  28. Colia, Y., Poekoel, V.C. and Litouw, J., 2018. Kestabilan Kendali PID Untuk Sistem Navigasi Pada Robot Underwater ROV (Remotely Operated Vehicle). Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(2), pp.143-150.
  29. Putra, A.T., Fadhli, M. and Surya, I., 2018, November. Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Pemantauan Penggunaan Air Pada Rumah Kos Berbasis Android. In Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri (pp. 329-335).
  30. Rafika, A. S., Budiarto, M., & Budianto, W. (2015). Aplikasi Monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP. Tangerang: CCIT Journal, 8(3), 134-146.

Contributors

AbdulRizalFahmi