SI1531488586

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


ALAT PEMANTAU AIR GALON DAN PENGISI GELAS OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 PADA KANTOR KECAMATAN

SERPONG UTARA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1531488586
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


ALAT PEMANTAU AIR GALON DAN PENGISI GELAS OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 PADA KANTOR KECAMATAN

SERPONG UTARA


Disusun Oleh :


NIM
: 1531488586
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 13001




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


ALAT PEMANTAU AIR GALON DAN PENGISI GELAS OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 PADA KANTOR KECAMATAN

SERPONG UTARA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1531488586
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :



Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
NID : 15022
 
NID : 13001






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


ALAT PEMANTAU AIR GALON DAN PENGISI GELAS OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 PADA KANTOR KECAMATAN

SERPONG UTARA


Disusun Oleh :


NIM
: 1531488586
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2018/2019


Disetujui Penguji :

Tangerang,     2019


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________






UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


ALAT PEMANTAU AIR GALON DAN PENGISI GELAS OTOMATIS

BERBASIS ESP8266 PADA KANTOR KECAMATAN

SERPONG UTARA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1531488586
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 17 Juli 2019
Mochamad Fadli Gustiansyah
NIM. 1531488586


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK

Air minum sangatlah penting bagi tubuh manusia,  manusia akan kehilangan konsentrasi bahkan merasa pusing ketika kekurangan air. Pada Kantor Kecamatan Serpong Utara terdapat beberapa lokasi air galon untuk minum, namun ketika seseorang ingin minum tapi air galonnya habis orang tersebut harus memberi tahu petugas tentang hal tersebut, sehingga petugas akan mengisi ulang galon. Ketika ingin minum harus memegangi gelas dan membuka kran air secara manual untuk mengisi gelas dan kemudian menutupnya ketika penuh. Penelitian ini dilakukan dengan metode SDLC dan pengujian Black Box. Penelitian ini membahas tentang merancang sebuah alat pemantau air galon dan pengisi gelas otomatis dengan Wemos D1 yang menggunakan chip ESP8266 sebagai mikrokontroler, load cell sebagai pendeteksi berat sisa air galon dan berat gelas, sensor ultrasonik untuk mengukur jarak gelas dan motor servo untuk menggerakkan tuas kran air. Dengan dirancangnya alat ini semoga sisa air galon dapat terjaga sehingga tidak ada orang yang sulit untuk minum dan pengisian gelas otomatis dapat mempermudah siapa pun yang ingin minum.

Kata Kunci : Wemos D1, Load Cell, Air Galon, Pengisi Gelas Otomatis


ABSTRACT

Drinking water is very important for the human body, humans will lose concentration and even feel dizzy when lacking water. At the North Serpong District Office there are several locations for drinking gallons of water, but when someone wants to drink but the gallon water runs out the person must tell the officer about it, so the officer will refill the gallon. When you want to drink you have to hold the glass and open the tap manually to fill the glass and then close it when it's full. This research was conducted using the SDLC method and Black Box testing. This research discusses about designing a gallon water monitor and automatic glass filler with Wemos D1 that uses the ESP8266 chip as a microcontroller, load cell as a detector for the weight of the remaining gallon water and glass weight, ultrasonic sensors to measure the distance of glass and servo motor to move the water tap . With the design of this tool, hopefully the rest of the gallon water can be maintained so that no one who is difficult to drink and fill the glass automatically can make it easier for anyone who wants to drink.

Keywords : Wemos D1, Load Cell, Gallon Water, Automatic Glass Fillers





KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ALAT PEMANTAU AIR GALON DAN PENGISI GELAS OTOMATIS BERBASIS ESP8266 PADA KANTOR KECAMATAN SERPONG UTARA”.

Tujuan penulisan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Komputer pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom, M.Si. selaku Kepala Program Studi Sistem Komputer dan sekaligus Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
  5. Bapak Dr. Ignatius Joko Dewanto, S.Kom., MM. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Bani Khosyatullah, M.Si. selaku Camat Serpong Utara yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di Kantor Kecamatan Serpong Utara.
  8. Ibu Tries Yani Mediarti, S.Sos. selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar terhadap lancarnya penelitian ini.
  9. Para pegawai di Kantor Kecamatan Serpong Utara yang senantiasa memberikan informasi yang dibutuhkan penulis mengenai Kantor Kecamatan Serpong Utara.
  10. Kedua orang tua dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moral, materi dan doa kepada penulis.
  11. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumya bagi seluruh pembaca sekalian.

   

Tangerang, 17 Juli 2019
Mochamad Fadli Gustiansyah
NIM. 1531488586

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. Simbol-simbol Flowchart
  2. Tabel 3.1 Rancangan Tabel Air pada Database
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Pengujian Black Box pada Pengukur Sisa Air Galon
  8. Tabel 4.2 Pengujian Black Box pada Pengisi Gelas Otomatis Tertutup
  9. Tabel 4.3 Pengujian Black Box pada Saat Kran Pengisi Gelas Otomatis Terbuka
  10. Tabel 4.4 Schedule
  11. Tabel 4.5 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Ilustrasi Internet of Things
  2. Gambar 2.2 ESP8266
  3. Gambar 2.3 Wemos D1
  4. Gambar 2.4 Load Cell
  5. Gambar 2.5 Wheatstone Bridge Circuit
  6. Gambar 2.6 Strain Gauge
  7. Gambar 2.7 Modul HX711
  8. Gambar 2.8 Motor Servo
  9. Gambar 2.9 Sensor Ultrasonik
  10. Gambar 2.10 Ilustrasi Publish/Subscribe pada protokol MQTT
  11. Gambar 2.11 Logo Adafruit IO
  12. Gambar 2.12 Aplikasi MQTT Dashboard
  13. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Serpong Utara
  14. Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang Berjalan
  15. Gambar 3.3 Diagram Blok
  16. Gambar 3.4 Rangkaian pengukur berat
  17. Gambar 3.5 Rangkaian Pengukur Jarak
  18. Gambar 3.6 Rangkaian Pengendali Motor Servo
  19. Gambar 3.7 Rangkaian Keseluruhan
  20. Gambar 3.8 Menambahkan Board Wemos D1 pada Arduino IDE
  21. Gambar 3.9 Library Manager Arduino IDE
  22. Gambar 3.10 Feeds yang diperlukan
  23. Gambar 3.11 AIO key akun
  24. Gambar 3.12 Tampilan Awal Aplikasi MQTT Dashboard
  25. Gambar 3.13 Memasukkan Data Akun Adafruit IO
  26. Gambar 3.14 Men-subscribe feed Adafruit IO
  27. Gambar 3.15 Chat BotFather
  28. Gambar 3.16 Membuat bot Telegram
  29. Gambar 3.17 Mendapatkan bot Token
  30. Gambar 3.18. Pembuatan Database dan Tabel
  31. Gambar 4.1 Mengukur 19 Liter Air Galon
  32. Gambar 4.2 Pembacaan Load Cell 40Kg
  33. Gambar 4.3 Penampang Load Cell 5Kg Kosong
  34. Gambar 4.4 Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Penampang Kosong
  35. Gambar 4.5 Gelas Kosong Ditaruh di Atas Penampang Load Cell 5Kg
  36. Gambar 4.6 Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Ada Gelas di Atas Penampang
  37. Gambar 4.7 Gelas Dipenuhi Air Penampang Load Cell 5Kg
  38. Gambar 4.8 Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Gelas Dipenuhi Air di Atas Penampang
  39. Gambar 4.9 Jarak yang Terdeteksi Ketika Penampang Load Cell 5Kg Kosong
  40. Gambar 4.10 Jarak yang Terdeteksi Ketika Gelas Ditaruh di Atas Penampang Load Cell 5Kg
  41. Gambar 4.11 Motor Servo Membuka Kran Ketika Gelas Terdeteksi
  42. Gambar 4.12 Motor Servo Menutup Kran Ketika Gelas Penuh
  43. Gambar 4.13 Wemos D1 (1) Terhubung Dengan WiFi
  44. Gambar 4.14 Wemos D1 (1) Terhubung Dengan Adafruit IO
  45. Gambar 4.15 Data Dari Wemos D1 (1) Berhasil Ter-publish
  46. Gambar 4.16 Membuat Koneksi Ke Adafruit IO
  47. Gambar 4.17 MQTT Dashboard Berhasil Terhubung ke Adafruit IO
  48. Gambar 4.18 Men-subscribe feeds air_liter pada Adafruit IO
  49. Gambar 4.19 Men-subscribe feeds air_persen pada Adafruit IO
  50. Gambar 4.20 Sisa Air Galon Berhasil Ditampilkan Pada MQTT Dashboard
  51. Gambar 4.21 Notifikasi Air Galon 2 Liter Atau Kurang
  52. Gambar 4.22 Publish-Subscribe dan Menyimpan Data Sisa Air Ke Database Lokal
  53. Gambar 4.23 Flowchart Sistem yang Diusulkan
  54. Gambar 4.24 Listing Program Wemos D1 (1) bagian (a)
  55. Gambar 4.25 Listing Program Wemos D1 (1) bagian (b)
  56. Gambar 4.26 Listing Program Wemos D1 (1) bagian (c)
  57. Gambar 4.27 Listing Program Wemos D1 (1) bagian (d)
  58. Gambar 4.28 Listing Program Wemos D1 (1) bagian (e)
  59. Gambar 4.29 Listing Program Wemos D1 (1) bagian (f)
  60. Gambar 4.30 Listing Program Wemos D1 (1) bagian (g)
  61. Gambar 4.31 Listing Program Wemos D1 (2) bagian (a)
  62. Gambar 4.32 Listing Program Wemos D1 (2) bagian (b)
  63. Gambar 4.33 Listing Program Wemos D1 (2) bagian (c)
  64. Gambar 4.34 Listing Program Wemos D1 (2) bagian (d)
  65. Gambar 4.35 Listing Program Wemos D1 (2) bagian (e)
  66. Gambar 4.36 Listing Program Wemos D1 (2) bagian (f)
  67. Gambar 4.37 Listing Program Raspberry Pi bagian (a)
  68. Gambar 4.38 Listing Program Raspberry Pi bagian (b)
  69. Gambar 4.39 Listing Program Raspberry Pi bagian (c)

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring pesatnya perkembangan teknologi yang salah satunya adalah teknologi mikrokontroler. Dengan menggunakan teknologi mikrokontroler sebagai pengganti metode konvensional dapat mempermudah aktifitas manusia karena dapat digunakan sebagai bantuan untuk melakukan aktifitas rutin secara otomatis contohnya seperti pengendalian perangkat elektronik, sistem pemantauan dan notifikasi. Internet of Things (IoT) juga merupakan teknologi yang sedang berkembang pesat, dengan IoT memungkinkan kita untuk menghubungkan hal-hal di sekitar kita melalui jaringan internet sehingga pemantauan menjadi lebih efektif dan efisien. Wemos D1 adalah mikrokontroler yang menggunakan chip ESP8266 yang memiliki built-in Wifi sehingga dapat terkoneksi dengan internet melalui jaringan Wifi sehingga pengendalian dan pemantauan dapat dilakukan dalam jarak yang jauh. Air minum adalah hal penting yang harus diprioritaskan dalam kehidupan, manusia akan kehilangan konsentrasi bahkan merasa pusing ketika kekurangan air.

Kantor Kecamatan Sepong Utara merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki beberapa lokasi air minum yang salah satunya disediakan untuk pengunjung yang datang dan sedang menunggu antrian. Ketika air galon habis orang yang ingin minum air galon harus melapor ke petugas untuk segera dilakukan penggantian galon yang kosong dengan galon yang masih penuh. Tidak terpantaunya air galon ketika habis akan menghambat proses dalam memenuhi kebutuhan air untuk tubuh bagi orang yang ingin minum karena tidak ada air galon yang tersisa. Ketika mengisi gelas pun harus fokus memegang dan melihat gelas yang sedang diisi air agar isi gelas tersebut tidak meluber.

Berdasarkan permasalahan yang dirangkum tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “ALAT PEMANTAU AIR GALON DAN PENGISI GELAS OTOMATIS BERBASIS ESP8266 PADA KANTOR KECAMATAN SERPONG UTARA”. Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjaga stok air galon untuk menghindari habisnya sisa air galon ketika ada orang yang ingin minum dan disertai notifikasi untuk mengingatkan petugas untuk mengganti galon yang kosong dengan galon yang masih penuh dan mempermudah pengisian gelas bagi orang yang hendak minum karena pengisian gelas dilakukan secara otomatis.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka telah dirumuskan beberapa masalah yang antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana membuat alat pemantau air galon berbasis Internet of Things?
  2. Bagaimana mengirim notifikasi kepada petugas untuk dilakukan penggantian galon yang kosong dengan yang penuh?
  3. Bagaimana mengidentifikasi gelas yang kosong kemudian mengisinya dengan air minum secara otomatis?

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Sebagai pembatas pembahasan dalam penyusunan laporan penelitian ini agar tetap fokus dan terarah kepada tujuannya, maka dari itu penulis memberikan rungan lingkup sebagai berikut:

  1. Merancang alat pemantau sisa air galon menggunakan mikrokontroler Wemos D1-ESP8266, sensor berat (load cell) sebagai media input sisa air galon dan pengiriman notifikasi berupa pesan melalui aplikasi Telegram ke smartphone.
  2. Merancang user interface sisa air galon.
  3. Merancang alat pengisi gelas otomatis menggunakan motor servo sebagai pemicu agar kran air terbuka/tertutup dan sensor ultrasonik (HC-SR04) disertai sensor berat (load cell) sebagai pendeteksi gelas yang akan diisi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan, makan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Membuat alat pemantau air galon berbasis Internet of Things.
  2. Mengetahui sisa air galon berdasarkan berat dan mengkonversinya menjadi satuan liter dan persentase kemudian menampilkannya dalam sebuah aplikasi.
  3. Mendeteksi gelas kosong dengan sensor berat dan deteksi jarak gelas menggunakan sensor ultrasonik dan membuka kran air minum menggunakan motor servo untuk mengisi gelas sampai berat gelas mencapai nilai tertentu dan kemudian menutup kran air minum tersebut.

Manfaat Penelitian

Banyak manfaat yang didapatkan ketika melakukan penelitian ini terutama bagi mahasiswa, selain itu ada pula manfaat untuk berbagai pihak. Adanya manfaat yang telah dapatkan setelah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

Manfaat Individual
  1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan baru selama melakukan penelitian di Kantor Kecamatan Serpong Utara.
  2. Menambah pengetahuan mengenai perancangan sistem pemantauan melalui jaringan internet disertai pengiriman notifikasi berdasarkan sensor berat (load cell) dan pengendalian perangkat elektronik secara otomatis
  3. Penerapan ilmu yang telah di dapatkan saat menempuh kuliah di Universitas Raharja
Manfaat bagi Kantor Kecamatan Serpong Utara
  1. Orang yang ingin minum terhindar dari kehabisan air galon.
  2. Petugas tidak perlu datang ke tempat air galon untuk mengecek sisa air galon.
  3. Orang yang ingin mengisi gelasnya dengan air minum tidak perlu repot untuk memegang dan memperhatikan gelas ketika sedang diisi air minum.
Manfaat bagi Universitas Raharja
  1. Penelitian yang telah disusun dapat menjadi referensi apabila ada mahasiswa/mahasiswi Universitas Raharja yang ingin melakukan penelitian serupa.
  2. Universitas Raharja dikenal oleh instansi yang dijadikan sebagai tempat dan obyek observasi dalam melakukan kegiatan penelitian ini.
  3. Penerapan ilmu dan materi yang telah diperoleh mahasiswa/mahasiswi saat kuliah di Universitas Raharja ke dalam kehidupan sosial.

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data dan informasi. Metode yang digunakan yaitu:

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi

Metode observasi merupakan suatu teknik dalam pengumpulan data dengan cara observasi atau mengamati secara langsung suatu objek yang diteliti ataupun suatu kegiatan yang dilakukan.

Metode Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara atau bertanya langsung dengan seorang narasumber, stakeholder, atau responden.

Metode Studi Pustaka

Metode ini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusaha mendapatkan bahan dan sumber dari buku-buku serta dokumen-dokemen yang berkaitan dengan permasalahan pada Skripsi ini.

Metode Perancangan

Dalam perancangan berisi tentang bagaimana perancangan sistem dengan tahap pembuatan flowchart dan desain hardware untuk pengembangan alat menggunakan diagram blok.

Metode Analisis

Pada metode ini penulis menganalisis sistem yang sudah ada seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja komponen yang digunakan dan juga kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Pengujian

Dalam pengujian hasil alat yang dibuat penulis menggunakan metode Black Box. Pada metode ini penulis menguji kemampuan dan keakuratan alat yang telah dibuat.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa teori dasar dan beberapa definisi serta literature review yang akan mendukung pembahasan masalah yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum seperti sejarah singkat, struktur organisasi, serta berisi tentang pembahasan, perancangan sistem dan cara kerja rangkaian secara keseluruhan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan hasil dari perancangan yang telah dibahas kemudian dilakukan uji coba pada perangkat keras dan lunak dan menggunakan metode black box serta estimasi biaya yang digunakan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, yang mana bab ini berisikan beberapa kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dan juga saran yang dapat bermanfaat untuk peneliti dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Sistem

    Berikut ini beberapa penjabaran mengenai pengertian sistem menurut para ahli:

  1. Menurut Hutahaean (2014:2)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama yang melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”
  2. Menurut Tyoso (2016:1)[2], “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan”
  3. Menurut Rukun dan Hayadi (2018:2)[3], “Sistem adalah komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan yang lainnya ”.

Dari beberapa pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

  1. Menurut Hutahaean (2014:9)[1], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.
  2. Menurut Davis dalam Hutahaean (2014:9)[1], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.
  3. Menurut Maimunah dalam Harfizar dkk, SENSI Journal Vol. 3, No. 2. (2017:192),[4], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Definisi Pemantauan

Menurut Mulyono dan Yumari (2017:5),[5], “Pemantauan adalah sebuah proses yang berlanjut dengan menggunakan metode pengumpulan data yang sistematis terkait indikator tertentu”.

Definisi Sistem Kendali

Menurut Saefullah dkk, CCIT Journal Vol. 8, No. 3 (2015:224),[6], “Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah sistem kendali ini dapat dipraktekkan secara manual untuk mengendalikan peralatan rumah secara otomatis (home automation) misalnya pintu dan jendela, ada juga yang dapat diaplikasikan pada kendaraan”.

Definisi System Development Life Cylce (SDLC)

Menurut Widharma (2017),[7], “SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam lima kegiatan utama, yaitu: analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan”.

Definisi Elisitasi

Menurut Guritno dalam Ariawan (2015)[8], Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  4. Elisitasi Tahap VI

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Black Box Testing

Menurut Gulavani dalam Hosseini (2015:43),[9], “The black box test is test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”.

Teknik Black Box Testing

Berikut ini adalah teknik black box testing menurut Corel dalam Hosseini (2015:43)[9].

  1. Analysis of the range amount: This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected.
  2. Division: In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test process.
  3. Fault guess: In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used.

Teori Khusus

Definisi Internet of Things

    Berikut ini adalah pendapat mengenai definisi Internet of Things menurut para ahli:

  1. Menurut Ahmadjayadi dkk (2016:34)[10], “Internet of Things merupakan sebuah skenario yang memanfaatkan koneksi jaringan internet dan komputer yang dikembangkan terhadap suatu obyek, sensor, dan perangkat yang digunakan sehari-hari (meskipun bukan komputer) melalui basis kemampuan membuat, tukar-menukar, dan penggunaan data dengan seminimal mungkin interaksi manusia. IoT menjadikan komputer, sensor, dan jaringan untuk melakukan monitoring dan kontrol atas perangkat yang sudah ada selama ini”.
  2. Menurut Furinto (2017:4)[11], “IOT adalah sebuah konsep ketika objek-objek (mesin industrial, generator listrik, kendaraan, peralatan rumah tangga, sampai perangkat yang dipakai di tubuh alias (wearable devices) saling terhubung melalui sebuah jejaring untuk bertukar data secara real time”.
  3. Menurut Kurniawan (2016)[12], “Dalam bahasa sederhana, konsep IoT dapat digambarkan sebagai terhubungnya suatu objek fisik ke jaringan Internet. Objek fisik ini dapat berupa peralatan elektronik yang melakukan sensing ataupun actuator”.
  4. Menurut Patel (2016)[13], “Internet of Things (IoT) is a concept and a paradigm that considers pervasive presence in the environment of a variety of things/objects that through wireless and wired connections and unique addressing schemes are able to interact with each other and cooperate with other things/objects to create new applications/services and reach common goals. In this context the research and development challenges to create a smart world are enormous. A world where the real, digital and the virtual are converging to create smart environments that make energy, transport, cities and many other areas more intelligent”.

Berdasarkan pendapat menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Internet of Things adalah konsep dalam menghubungkan perangkat-perangkat fisik melalui jaringan internet untuk bertukar data yang dapat diolah.

Gambar 2.1 Ilustrasi Internet of Things


Definisi Mikrokontroler

Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai definisi mikrokontroler menurut para ahli:

  1. Menurut Dharmawan (2017)[14], “Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa sebuah IC (Integrated Circuit). Mikrokontroler biasanya digunakan dalam sistem yang kecil, murah dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks seperti dalam aplikasi di PC. Mikrokontroler banyak ditemukan dalam peralatan seperti microwave, oven, keyboard, CD player, VCR, remote control, robot dll. Mikrokontroler berisikan bagian-bagian utama yaitu CPU (Central Processing Unit), RAM (Random-Access Memory), ROM (Read-Only Memory) dan port I/O (Input/Output). Selain bagian-bagian utama tersebut, terdapat beberapa perangkat keras yang dapat digunakan untuk banyak keperluan seperti melakukan pencacahan, melakukan komunikasi serial, melakukan interupsi dll”.
  2. Menurut Roihan dkk, CERITA Journal Vol. 3 No. 2 (2017:153)[15], “mikrokontroler adalah sebuah alat elektronika digital berbentuk single chip komputer, yang didalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input- output”.
  3. Menurut Kurniawan (2016)[12], “Dalam bahasa sederhana, konsep IoT dapat digambarkan sebagai terhubungnya suatu objek fisik ke jaringan Internet. Objek fisik ini dapat berupa peralatan elektronik yang melakukan sensing ataupun actuator”.
  4. Menurut Murtuza dkk (2015),[16], “A microcontroller is a microcomputer in a single chip. A controller is used to control some process or aspect of the environment. As the process of miniaturization continued, all of the components needed for a controller were built right onto one chip. A microcontroller is a highly integrated chip, which includes on one chip, all or most of the parts needed for a controller. The microcontroller could be called a “one-chip-solution”.
  5. Menurut Wibowo dan Habib (2017),[17], “microcontroller is a system microprocessor in which there already exist central processing unit (CPU), read-only memory (ROM), random access memory (RAM), input/output (I/O), Clock, and other internal equipment already connected and well organized by the manufacturer and packaged in a single chip that is ready to use, so the programmer should program ROM contents in accordance with the rules of usage by the manufacturer”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah sebuah single chip microcomputer yang di dalamnya terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O yang berfungsi sebagai pusat kendali komponen-komponen yang terangkai bersamanya.

Keunggulan Menggunakan Mikrokontroler

Menurut Iswanto (2016:1)[18], Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari alat-alat yang berbasis mikrokontroller (microcontroller based solution), yaitu:

  1. Keandalan tinggi (high reability) dan kemudahan integrasi dengan komonen lain (high degree of integration).
  2. Menurut Roihan dkk, CERITA Journal Vol. 3 No. 2 (2017:153)[15], “mikrokontroler adalah sebuah alat elektronika digital berbentuk single chip komputer, yang didalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input- output”.
  3. Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size).
  4. Pengunaan komponen yang sedikit (reduced component count) yang juga menyebabkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost).
  5. Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih cepat pula dijual dipasaran sesuai kebutuhan (shorter time to market).
  6. Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption).

Definisi ESP8266

Menurut Saputra dkk (2018)[19], ESP8266 merupakan sebuah platform open source, berbasiskan hardware dan software yang fleksibel dan mudah untuk digunakan. ESP8266 adalah sebuah SoC (System on Chip) yang sudah terintegrasi dengan mikrokontroller Tensilica 32bit, antarmuka standar digital periferal, switch antena, power amplifier, filter, dan manajemen daya. Pada ESP8266 menyediakan fitur wireless dengan frekuensi 2.4 Ghz (802.11 b/g/n) yang mendukung enkripsi WPA dan WPA2. Selain itu, ESP8266 juga sudah mendukung Inter-Integrated Circuit (I2C), Analog to Digital Converter (10 -bit ADC), Serial Peripheral Interface (SPI), I2S Interface dengan DMA (berbagi pin dengan GPIO), UART (pada pin khusus, ditambah UART yang hanya mentransmisikan dapat diaktifkan pada GPIO2), dan pulse width modulation (PWM).

Gambar 2.2 ESP8266


Definisi Wemos D1

Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai definisi Wemos D1 menurut para ahli:

  1. Menurut Limantara dkk (2017)[20], “Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino khususnya untuk project yang mengusung konsep IoT. Wemos dapat running stand-alone karena sudah terdapat CPU yang dapat diprogram melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless”.
  2. Menurut Ravi Kishore Kodali dan Sahu (2016)[21], “The Wemos D1 is a mini wifi internet of Things (IOT) module based on ESP-8266EX microcontroller and provides 4MB flash. Its nine GPIO pins makes this board suitable for large IOT target audience. It is an excellent MCU that can be programmed with both Arduino IDE or Nodemcu”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Wemos D1 adalah sebuah modul board yang menggunakan chip ESP8266 sebagai mikrokontrolernya sehingga dapat digunakan pada proyek Internet of Things karena terdapat fitur WiFi

Gambar 2.3 Wemos D1


Fitur-Fitur Wemos

Berikut ini adalah fitur-fitur yang ada pada Wemos D1:

  1. Memiliki 11 pin input/output digital, semua pin mendukung interrupt/pwm/I2C/one-wire (kecuali for D0).
  2. 1 pin input analog dengan maksimal tegangan input sebesar 3,7V.
  3. Penghubung micro USB.
  4. Power Jack, dengan tegangan input sebesar 7-23V.
  5. Kompatibel dengan Arduino.
  6. Kompatibel dengan NodeMCU.

Spesfikasi Teknis Wemos

Berikut ini adalah spesifikasi teknis Wemos D1:

  1. Mikrokontroler : ESP-8266
  2. Tegangan Operasi : 3,3V
  3. Pin I/O Digital : 11
  4. Pin Input Analog : 1 (Input Maks: 3,2V)
  5. Clock Speed : 80MHz/160MHz
  6. Flash: 4M bytes
  7. Panjang : 68.6mm
  8. Lebar  : 53,4mm
  9. Berat  : 25g

Definisi Load Cell

  1. Menurut Ooe (2018),[22], “Load Cell Principle of operation: A load cell is a transducer that measures force, and presents its output as an electrical signal. It features four strain gauges in a Wheatstone bridge configuration to detect measurements of resistance”.
  2. Menurut Wibowo dkk (2019:2),[17], “Sensor Loadcell merupakan transduser yang bekerja sebagai konversi dari berat benda menjadi elektrik, perubahan ini terjadi karena terdapat resistansi pada strain gauge. Pada satu sensor loadcell memiliki 4 susunan strain. Sensor ini memiliki nilai konduktansinya berbanding lurus dengan gaya/beban yang diterima dan bersifat resistif. Jika loadcell tidak ada beban besar resistansi nya akan bernilai sama pada setiap sisinya, tetapi ketika loadcell memiliki beban maka nilai resistansinya akan menjadi tidak seimbang. Proses inilah yang dimanfaatkan untuk mengukur berat pada suatu benda”.
Gambar 2.4 Load Cell


Definisi Wheatstone Bridge

Menurut Ooe (2018),[22] Wheatstone bridge is an electrical circuit that balances two legs of a bridge circuit while the force being measured deforms the strain gauge in the load cell causing the deformation to be measured as change in electrical signal.

Gambar 2.5 Wheatstone Bridge Circuit


Definisi Strain Gauge

Menurut Udhayakumar (2015), [23] "Strain gauge is a transducer which measures strain of an object. A strain gauge is made from thin lengthy wires in such a way that it is not permanently deformed. When a load is applied, the beam gets deflected and the cross section of wire (strain gauge) varies which in turn varies the resistance as per the formula R = (ρL)/A. Here R is resistance (in ohm); ρ is specific resistivity (in ohm-mm); L is length of the wire (mm) and A is area of cross section of the wire (mm²). The change in resistance is converted into a change in voltage".

Gambar 2.6 Strain Gauge


Definisi HX711

Menurut Limantara dkk (2017:4),[20] “Modul HX711 adalah modul yang memudahkan kita membaca load cell dalam pengukuran berat. Modul ini berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dari sensor dan mengonversi data analog menjadi data digital dan dihubungkan ke mikrokontroler maka kita dapat membaca perubahan resistansi dari load cell. Setelah proses kalibrasi kita akan memperoleh pengukuran berat dengan keakuratan yang tinggi”.

Gambar 2.7 Modul HX711


Definisi Motor Servo

Menurut Fadillah dalam Aryani dkk, CERITA Journal Vol. 4, No. 2 (2018:184),[24]Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali kerangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.”

Gambar 2.8 Motor Servo


Jenis-jenis Motor Servo

Menurut Saefullah dkk, CCIT Journal Vol. 8, No. 2 (2015:49)[6], Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Jenis –jenis motor servo adalah sebagai berikut :

  1. Motor Servo Standar 180°

    Motor Servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90°sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°

  2. Motor Servo Continuous

    Motor Servo ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).

Definisi Sensor Ultrasonik

Menurut Supriyono dkk, CCIT Journal Vol. 9, No. 2. (2016:154),[25] "Sensor ultrasonik adalah sebuah piranti yang didesain untuk dapat mentransmisikan gelombang ultrasonik dan menghasilkan pulsa keluaran yang sesuai dengan waktu tempuh untuk pemancaran dan pemantulan gelombang. Dengan menghitung waktu tempuh dari pulsa maka jarak sensor dengan target dapat dengan mudah dihitung, proses pengukuran jarak dilakukan hanya dengan memberikan Trigger dan mendeteksi lebar pulsa Echo seperti pada modul sensor ultrasonik pada umumnya, hasil pengukuran dalam bentuk pulsa dapat ditentukan dengan menghitung lebar pulsa yang keluar pada bagian Echo. Lebar pulsa tersebut mewakili waktu merambatnya sinyal ultrasonik dari sensor ultrasonik ke obyek dan kembali lagi. Sensor ultrasonik bekerja dengan menggunakan tegangan sumber sebesar 5 volt dc".

Gambar 2.9 Sensor Ultrasonik


Definisi Flowchart

Berikut ini adalah definisi flowchart menurut para ahli:

  1. Menurut Adelia dalam Rafika dkk, CERITA Journal Vol. 2, No. 3 (2017:199)[26] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
  2. Menurut Fauzi (2017:113)[27] “Bagan alir (flowchart) adalah teknis analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data yang melalui sistem”.
  3. Menurut Hooshyar dkk (2015)[28]A flowchart is made from a number of steps that occur in real-time with their variables being constantly updated and which are executed step-by-step”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa flowchart atau bagan alir adalah suatu bagan yang mendekripsikan langkah-langkah urutan proses dengan simbol-simbol tertentu secara jelas, ringkas dan logis.

Simbol-simbol Flowchart

Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan pada flowchart atau diagram alir:

Tabel 2.1 Simblo-simbol Flowchart


Definisi MQTT

Menurut Soni dalam Pratama (2018)[29], “Protokol MQTT merupakan singkatan dari Message Queueing Telemetry Transport, MQTT adalah sebuah protokol komunikasi yang didesain pada tahun 1999 untuk komunikasi satelit untuk komunikasi data yang dapat memenuhi kondisi jaringan dengan delay besar dengan penggunaaan bandwidth yang sangat kecil. Dikemudian hari protokol tersebut digunakan untuk pengaplikasian Machine to Machine Communication atau biasa disebut M2M, ataupun pada perangkat IoT. Protokol MQTT bekerja pada layer 5 – 7 pada layer osi, berikut adalah ilustrasi dari stack layer OSI”.

Gambar 2.10 Ilustrasi Publish/Subscribe pada protokol MQTT


Definisi Adafruit IO

Menurut Kodali dkk (2017:197)[30], "Adafruit.io: Adafruit IO is a cloud-service that makes sensed data useful. It is well known for ease of use, and allows simple data connections with little programming. The client libraries that wrap MQTT APIs and available to receive and send data with Adafruit IO. It can be built on Node.js and Ruby on Rails. Adafruit MQTT Client Library, PubSubClient MQTT Library are very popular MQTT client libraries used for Arduino IDE to access Adafruit IO. The main Idea that data can be sent or receive by defining feed. The data International Conference on Applied and Theoretical Computing and Communication Technology 197 can be published or subscribed to the feed. The MQTT client is connected to Adafruit Io with port number 1883, Adafruit account username and Adafruit IO key. The important features of MQTT is the ability to specify a QoS, and imposes a rate limit to prevent excessive load".

Gambar 2.11 Logo Adafruit IO


Definisi MQTT Dashboard

Menurut Krishna dkk (2017)[31], “MQTT Dashboard is a mobile app which runs on a Android mobile phone which can be used for monitoring data sent from sensor node through MQTT protocol it provides user with graphical representation of data. This app can be connected to the MQTT broker by entering the credentials of the Broker i.e IP address, port number, username and password”.

Gambar 2.12 Aplikasi MQTT Dashboard


Definisi SQLite

Menurut Sutiono dkk (2016)[32]“SQLite adalah database lengkap yangtidak menggunakan server dan minim konfigurasi. Tidak seperti database pada umumnya SQLite tidak memiliki proses server. SQLite membaca dan menulis data secara langsung menuju ke disk file. Format dari berkas pada database adalah cross-platform sehingga berkas dapat dipindahkan antar sistem 32-bit menuju 64-bit dan sebaliknya”.

Literature Review

Menurut Sunandar dkk, CCIT Journal Vol. 10, No. 1 (2017:85)[33], “Literature review adalah suatu survey literature mengenai penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki relevansi dengan penelitian ini diantara lain:.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Suhendra, dkk[34] pada tahun 2015 yang berjudul “Aplikasi Load Cell Untuk Otomasi Pada Depot Air Minum Isi Ulang”. Dalam penelitian ini membahas tentang improvisasi pengisian galon pada depot air minum dengan penggunaan load cell sebagai sensor berat pada sebuah timbangan yang akan digunakan sebagai penimbang berat dari galon yang sedang dalam proses pengisian dan menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontrolernya.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Masruchi, V. Vekky R. Repi dan Fitria Hidayanti[35] pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Pengukuran dan Monitoring Pemakaian Air Rumah PDAM Berbasis SMS (Short Message Service)”. Dalam penelitian ini di bahas tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan jumlah air dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak boros dalam pemakaiannya alat ini dapat memonitoring jumlah debit atau pemakaian air yang telah digunakan sehingga kita tidak boros dalam memanfaatkannya. Alat ini memudahkan konsumen supaya bisa mengetahui berapa rupiah atau debit air yang di gunakan dengan menggunakan sms (short message service) dan flowmeter sebagai sensor.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rudi Kurniawan, dkk[12] pada tahun 2018 yang berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Balita Menggunakan Mikrokontroler Atmega328p Terintegrasi Dengan Database Mysql Di Posyandu Pian Raya Kabupaten Musirawas”. Dalam penelitian ini dibahas tentang monitoring kondisi balita yang meliputi perkembangan berat badan, monitoring suhu tubuh, dan monitoring detak jantung balita dengan menggunakan load cell, sensor suhu DS18B20, heartbeat sensor Atmega328P sebagai mikrokontrolernya dan menyimpan datanya pada database MySQL yang kemudian di tampilkan pada sebuah website.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ravi Hosamani dan Ravi Bagade[36] pada tahun 2015 yang berjudul “Arduino Based Water Billing System for Domestic Purpose”. Dalam penelitian ini membahas tentang sistem pemantauan tagihan air minum menggunakan flowmeter dan notifikasi berupa SMS menggunakan modul GSM dan Arduino UNO sebagai mikrokontrolernya.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty[37] pada tahun 2018 yang berjudul “Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu”. Dalam penelitian ini dibahas tentang sistem yang dirancang untuk mengontrol penghematan penggunaan air. Adapun rangkaian sistem yang digunakan pada prototipe ini terdiri dari Water Level Sensor sebagai sensor ketinggian air, Node MCU sebagai mikrokontroler, Relay sebagai pensakelaran yang dapat mengontrol aktif dan non-aktif sistemnya berjalan, dan Solenoid Valve sebagai katup yang memotong atau menutup aliran ketika ketinggian air sudah cukup.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Sunandar, Asep saefullah dan Yudha Qirana Meka[33] pada tahun 2016 yang berjudul “Prototype Monitoring Area Parkir Mobil Berbasis Arduino Uno Untuk Mendeteksi Ketersediaan Slot Parkir Secara Otomatis”. Sistem pemantauan area parkir otomatis ini menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai pengolah data yang memanfaatkan beberapa jenis sensor yang diletakan di beberapa titik area, dimana penggunaan sensor tersebut berfungsi sebagai alat masukan yang kemudian diproses dengan hasil keluaran sebuah instruksi kepada motor servo dan juga tampilnya suatu informasi pada sebuah layar LCD yang menampilkan keterangan mengenai jumlah slot parkir yang tersedia serta lokasi dari slot parkir tersebut.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah, Mochamad Ibnu Safari dan Handri Samanta[6] pada tahun 2015 yang berjudul “Prototipe Perangkat Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro”. Dalam penelitian ini dibahas tentang perangkat berbasis mikrokontroller yang dapat membantu pengguna untuk menampilkan kondisi dari smartphone seperti adanya pesan masuk atau telepon yang masuk ke smartphone, berukuran kecil dan bisa di implementasikan sesuai dengan pekerjaan pengguna.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Kusumah, Alfiantoro dan Muhamad Idris[38] pada tahun 2015 yang berjudul “Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega853”. Pada penelitian ini dibahas tentang sistem pengukur tinggi dan berat badan secara terkomputerisasi. Sistem ini dapat dibangun dengan memanfaatkan Mikrokontroler ATmega8535 sebagai pengendali sistem. Sensor ultrasonik PING sebagai pengukur tinggi badan balita. Sensor strain gauge sebagai pengukur berat badan balita, untuk mengkonversikan sinyal analog kedalam digital menggunakan IC ADC 0804, dan LCD 16x2 sebagai outputnya.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Aryani, Endang Sunandar dan Fajar Ramadhan[24] pada tahun 2019 yang berjudul “Prototype Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Otomatis Berdasarkan Kode Warna Menggunakan Sensor Tcs 230”. Pada penelitian ini membahas tentang bagaimana memilah hasil produksi oli menggunakan sensor warna dan menggunakan conveyor motor servo untuk memindahkan oli ke pada tempatnya.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Desy Apriani, Kharis Munawar dan Ade Setiawan[39] pada tahun 2019 yang berjudul “Alat Monitoring Pada Depo Air Minum Biru Cabang Nagrak Kota Tangerang Menggunakan Air Galon Berbasis Sms Gateway”. Pada penelitian ini membahas tentang memonitoring sisa air galon menggunakan sensor inframerah dan mengirim notifikasi berupa SMS ketika air sudah mencapai batas rendah.

Berdasarkan literature review di atas terdapat relevansi paling dekat dengan penelitian ini terdapat pada literature nomor 1 karena manggunakan load cell sebagai sensor berat untuk mengukur berat galon yang terisi air atau pun kosong seperti halnya pada metode pemantauan air galon dan pengisi gelas otomatis yang ada pada penelitian ini. Pada literature lainnya terdapat relevansi mengenai pemantauan, penggunaan mikrokontroler, sensor-sensor sebagai media input, motor servo, media notifikasi dan otomatisasi terbuka atau tertutupnya aliran air. Tetapi belum ada penelitian yang membahas tentang pemantauan sisa air galon melalui internet disertai notifikasi dan pengisian gelas otomatis.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kantor Kecamatan Serpong Utara

Sejarah Singkat

Kecamatan Serpong Utara adalah hasil dari pemekaran Kecamatan Serpong, Pusat Pemerintahan Serpong Utara terletak di komplek Villa Melati mas Blok J. Kelurahan Pondok Jagung, peresmian kantor kecamatan dilakukan Bupati Kabupaten Tangerang Ismet Iskandar tanggal 28 Maret 2007 lalu. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat. Pada saat ini Kecamatan Serpong Utara adalah bagian dari Kota Tangerang Selatan.

Visi dan Misi

Visi Kecamatan Serpong Utara adalah: “Serpong Utara yang prima dan berkualitas dalam pelayanan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan”

Penjelasan Visi tersebut adalah bahwa Visi tersebut mengandung makna adanya hasrat untuk mewujudkan Kecamatan Serpong Utara agar berkembang secara berkelanjutan dan mendukung visi Kota Tangerang Selatan yaitu “Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri (MaDaNi)”.

Adapun Misi Kecamatan Serpong Utara adalah sebagai berikut:

  1. Mewujudkan manajemen pemerintahan berbasis kinerja.
  2. Mewujudkan manajemen pembangunan yang mendukung agribisnis dan perdagangan.
  3. Meningkatkan pembinaan kemasyarakatan yang berdayaguna dan berhasil guna dalam mendukung agribisnis dan perdagangan.
  4. Memberikan kualitas pelayanan yang cepat, tepat dan murah.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Tujuan Perancangan

Perancangan ini dilakukan agar sisa air galon tetap terpantau oleh petugas dari mana pun, kapan pun serta notifikasi kepada petugas ketika air galon habis agar segera dilakukan penggantian galon kosong dengan yang penuh dan pengisi gelas otomatis untuk mempermudah siapa pun yang ingin minum karena terhindar dari keadaan galon air yang kosong dan tidak perlu memegangi kran air dan gelas ketika menunggu gelas penuh.

Langkah-langkah Perancangan

Dalam merancang alat ini digunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), ada pun tahapan yang dilalui dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:

  1. Tahap Analisis

    Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem yang berjalan dengan melakukan observasi dan wawancara sehingga ditemukan kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan memperoleh apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna.

  2. Tahap Desain

    Pada tahap ini dibuat perancangan sistem yang diusulkan untuk menutupi kekurangan-kekurangan pada sistem yang berjalan. Perancangan yang dilakukan pada tahap ini pun menggunakan blok diagram dan diagram alir (flowchart) dan dengan referensi dari studi pustaka untuk mempermudah ketika mengimplementasikannya ke dalam alat yang akan dibuat. Dalam perancangan ini juga dibuat blok diagram dari komponen-komponen yang akan digunakan untuk membuat alat ini yaitu menggunakan dua buah Wemos D1, satu Wemos D1 berfungsi sebagai pemantai air galon yang selanjutnya akan disebut sebagai Wemos D1 (1) dan satu Wemos D1 yang berfungsi sebagai pengisi gelas otomatis yang selanjutnya disebut sebagai Wemos D1 (2), load cell untuk mendapat nilat berat, sensor ultrasonik untuk mendeteksi jarak, motor servo MG995 untuk menggerakkan kran air, Adafruit IO sebagai MQTT server, aplikasi MQTT Dashboard untuk menampilkan data sisa air galon dan aplikasi Telegram sebagai media notifikasi.

  3. Tahap Implementasi

    Pada tahap ini dilakukan penerapan sistem yang diusulkan menjadi sebuah alat dengan menyusun seluruh komponen berdasarkan blok diagram dan diagram alir (flowchart) sistem yang diusulkan.

  4. Tahap Pengujian

    Pada tahap ini dilakukan uji coba menggunakan metode black box dan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak.

  5. Tahap Pemeliharaan

    Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap sistem secara periodik agar alat tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan berdasarkan observasi dan wawancara, pada penelitian ini digunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan saat ini, dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang Berjalan


Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dan penjabaran menggunakan flowchart maka dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:

  1. Sisa air galon tidak terpantau.
  2. Petugas tidak mengetahui ketika sisa air dalam galon habis dan menunggu laporan dari orang yang hendak minum ataupun mengeceknya sendiri.
  3. Orang yang hendak minum harus membuka kran air dan menutupnya ketika gelas penuh secara manual.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berikut ini adalah alternatif pemecahan masalahnya:

  1. Memantau sisa air galon melalui jaringan internet
  2. Mengirim notifikasi kepada petugas ketika air galon habis.
  3. Membuat otomatisasi pengisian gelas.

Diagram Blok

Untuk mempermudah perancangan maka digunakanlah diagram blok yang memperlihatkan komponen yang tersusun pada alat ini yang dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3. Diagram Blok


Cara Kerja Alat

Ada pun cara kerja alat ini berdasarkan blok diagram (Gambar 3.2) adalah sebagai berikut:

  1. Input (Masukan)
    1. Load cell 40Kg sebagai media input untuk mendapatkan nilai sisa air galon berdasarkan berat.
    2. HC-SR04 sebagai media input untuk mendeteksi gelas yang ada di atas penampang load cell 5Kg berdasarkan jarak.
    3. Load cell 5Kg sebagai media input untuk mendeteksi berat gelas kosong dan ketika terisi air.
  2. Proses
    1. HX711 (1) digunakan untuk merubah nilai input dari load cell 40Kg yang berupa sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga didapat di proses lebih lanjut oleh Wemos D1 (1).
    2. HX711 (2) digunakan untuk merubah nilai input dari load cell 5Kg yang berupa sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga didapat di proses lebih lanjut oleh Wemos D1 (2).
    3. Ketika dihidupkan Wemos D1 (1) men-subscribe sisa air galon yang di-publish dari database lokal sebagai nilai awal yang kemudian dipadukan dengan data yang diproses dari HX711 (1) yang kemudian menghasilkan nilai berat dalam dalam satuan kg yang setara dengan liter dan kemudian mem-publish datanya ke feeds sisa air galon di Adafruit IO melalui jaringan WiFi yang terkoneksi dengan internet.
    4. Wemos D1 (2) memproses data dari HX711 (2) menggunakan yang kemudian menghasilkan nilai berat dalam dalam satuan gram yang setara dengan ml, memproses nilai jarak yang dihasilkan oleh HC-SR04. Apabila nilai jarak, nilai berat dari load cell 5Kg mencapai nilai tertentu akan menentukan pergerakan motor servo sehingga kran air terbuka/tertutup.
    5. Adafruit IO berfungsi sebagai MQTT server yang menerima data sisa air galon dari Wemos D1 (1) dan database lokal dan meneruskannya ke device yang men-subscribe feeds data sisa air galon.
    6. Motor Servo bergerak sesuai kondisi yang diproses oleh Wemos D1 (2), yang dihasilkan oleh pergerakan motor servo adalah terbukanya atau tertutupnya kran air.
    7. MQTT Dashboard men-subscribe feeds data sisa air galon pada Adafruit IO.
    8. Database lokal tersimpan pada Raspberry Pi yang menyimpan data hasil subscribe sisa air galon dan kemudian mem-publishnya kembali. Pada Raspberry Pi dilakukan penghitungan berdasarkan data dari Wemos D1 (1) yang akan menghasilkan jumlah penggunaan galon dan mengirim notifikasi ke aplikasi Telegram petugas ketika nilai berat yang dihasilkan mencapai nilai tertentu.
  3. Output (Keluaran)
    1. Kran air terbuka/tertutup yang digerakkan oleh motor servo yang bergerak berdasarkan hasil proses dari Wemos D1 (2).
    2. Pesan notifikasi pada aplikasi Telegram terkirim ke petugas ketika nilai berat dari load cell 40Kg mencapai nilai rendah yang memungkinkan untuk dilakukan penggantian galon kosong dengan yang baru.
    3. Aplikasi MQTT Dashboard yang terpasang di smartphone menampilkan data sisa air galon.

Perancangan Alat

Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras dibutuhkan beberapa komponen penunjang agar sistem dapat berfungsi dengan baik, komponen-komponen tersebut adalah:

  1. Komputer/Laptop

    Digunakan untuk melakukan pengkodean program menggunakan Arduino IDE yang selanjutnya diunggah ke Wemos D1.

  2. Raspberry Pi

    Ketika air galon masih tersisa dan Wemos D1 (1) dimatikan untuk menghemat listrik atau kehilangan daya listrik maka penghitungan sisa air galon akan menghasilkan nol walaupun masih ada air yang tersisa, sehingga harus menggunakan data terakhir dari riwayat sisa air galon. Dengan menggunakan fungsi subscribe pada library Adafruit MQTT tidak bisa secara langsung mengambil data terakhir dari feed yang diinginkan karena harus menunggu adanya update data dari feeds sebagai pemicu diterimanya data oleh subscriber. Raspberry Pi sebagai mini PC yang dapat digunakan sebagai media database lokal untuk menyimpan data sisa air galon yang ter-publish ke server Adafruit dan sebagai pemicu untuk update data feed sebagai backup data. Dengan menggunakan library python-telegram-bot Raspberry Pi dapat mengirim pesan Telegram ke petugas.

  3. Smartphone

    Digunakan untuk memantau sisa air galon menggunakan aplikasi MQTT Dashboard dan menerima notifikasi melalu aplikasi Telegram.

  4. Wemos D1 2 buah

    Wemos D1 berbasis ESP8266 sebagai mikrokontroler yang memproses data input dan menghasilkan output dan memiliki kelebihan untuk dapat terkoneksi ke internet melalui jaringan WiFi. Ada batasan dalam mem-publish data ke server Adafruit IO karena data yang di-publish secara terus menerus akan membebani server maka Adafruit IO membatasi pengguna gratis yaitu hanya dapat mem-publish 30 data dalam 1 menit, apabila batasan itu dilanggar maka akses Wemos D1 ke server Adafruit IO akan diblokir sehingga proses pemantauan akan terganggu. Alat ini mengirim 4 data secara periodik ke Adafruit IO sehingga harus mengatur delay program stidaknya menjadi 10 detik. Dalam pengisian gelas secara otomatis diusahakan tidak ada delay terlalu lama yang akan mengganggu proses pengisian gelas karena dapat menyebabkan pembukaan kran air yang terlalu lama. Karena hal-hal tersebut maka penulis memutuskan untuk menggunakan 2 buah Wemos D1 yang mana salah satunya berfungsi untuk mengirim data sisa air galon ke server Adafruit IO dan yang lainnya berfungsi sebagai pengisi gelas otomatis.

  5. Sensor Berat (load cell) 2 buah

    Air memiliki massa jenis 1Kg/L, dengan kata lain 1 liter air memiliki berat 1Kg. Oleh karena itu load cell digunakan untuk mengukur sisa air dalam galon dan dalam gelas berdasarkan berat. Untuk menyesuaikan kapasitas air yang diukur maka digunakan load cell 40Kg untuk mengukur sisa air galon dan load cell 5Kg untuk mendeteksi keberadaan gelas dan mengukur air dalam gelas ketika sedang diisi air.

  6. HX711 2 buah

    HX711 Digunakan untuk mengkonversi data analog yang dihasilkan oleh load cell menjadi data digital sehingga dapat diproses oleh Wemos D1.

  7. Sensor Ultrasonik (HC-SR04)

    Load cell adalah sensor yang cukup sensitif oleh karena itu dibutuhkan satu kondisi lagi agar terhindar dari kran guci penampung air yang terbuka tanpa ada gelas yang akan diisi yaitu dengan menggunakan HC-SR04. HC-SR04 memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendapatkan nilai jarak antara sensor dengan benda padat di depannya, sensor ini digunakan untuk mendeteksi gelas di atas penampang load cell 5Kg.

  8. Motor Servo MG995

    Motor servo mudah dikendalikan arah putarannya sehingga cocok untuk menarik tuas kran air agar terbuka atau tertutup.

  9. Kabel penghubung (Jumper Wire)

    Kabel penghubung digunakan menghubungkan komponen-komponen perangkat keras digunakan sebagai media tukar data dan aliran listrik

  10. Breadboard

    Breadboard pada alat ini digunakan untuk mempermudah penghubungan antara komponen-komponen dan mencabangkan aliran listrik 5V

  11. DC Power Supply

    Dibutuhkan arus listrik yang cukup besar untuk menggerakkan MG995. Arus listrik dari Wemos D1 tidak cukup untuk menggerakkan MG995 dan membuka kran air. Oleh karena itu digunakanlah DC Power Supply yang dapat menghasilkan arus yang cukup besar sehingga keperluan listrik untuk seluruh komponen dapat terpenuhi.

Perangkat Lunak (Software)

Dalam perancangan perangkat lunak dibutuhkan beberapa komponen penunjang agar sistem dapat berfungsi dengan baik, komponen-komponen tersebut adalah:

  1. Arduino IDE

    Arduino IDE digunakan sebagai media untuk membuat program dan mengunggahnya ke Wemos D1.

  2. Browser

    Digunakan untuk mengatur hal-hal yang dibutuhkan pada Adafruit IO seperti feeds sebagai tujuan publish data dari Wemos D1 (1) yang kemudian datanya di-subscribe oleh aplikasi MQTT Dashboard.

  3. MQTT Dashboard

    Digunakan untuk men-subscribe data sisa air galon pada Adafruit IO yang kemudian menampilkannya.

  4. Telegram

    Aplikasi telegram yang terpasang pada telepon genggam petugas digunakan sebagai media penerima notifikasi ketika air di galon habis.

Perancangan Hardware

Pada perancangan hardware ini dibahas tentang rangkaian pengkabelan seluruh komponen hardware agar tersusun sehingga dapat mempermudah perancangan software.

Rangkaian Pengukur Berat

Gambar 3.4. Rangkaian pengukur berat


Keterangan:

  1. Garis merah yang menghubungkan pin 5V pada Wemos D1 dengan pin VCC pada HX711 adalah aliran listrik positif (+).
  2. Garis hitam yang menghubungkan pin GND pada Wemos D1 dengan pin GND pada HX711 adalah aliran listrik negatif (-).
  3. Garis ungu yang menghubungkan pin D2 pada Wemos D1 dengan pin SCK pada HX711 adalah aliran data.
  4. Garis biru yang menghubungkan pin D3 pada Wemos D1 dengan pin DOUT pada HX711 adalah aliran data.
  5. Garis merah yang menghubungkan pin E+ pada HX711 dengan load cell adalah aliran listrik positif (+).
  6. Garis hitam yang menghubungkan pin E- pada HX711 dengan load cell adalah aliran listrik negatif (-)
  7. Garis hijau yang menghubungkan pin A- pada HX711 dengan load cell adalah aliran data.
  8. Garis putih yang menghubungkan pin A+ pada HX711 dengan load cell adalah aliran data.

Rangkaian Pengukur Jarak

Gambar 3.5. Rangkaian Pengukur Jarak


Keterangan:

  1. Garis merah yang menghubungkan pin 5V pada Wemos D1 (2) dengan pin VCC pada HC-SR04 adalah aliran listrik positif (+).
  2. Garis hitam yang menghubungkan pin GND pada Wemos D1 (2) dengan pin GND pada HC-SR04 adalah aliran listrik negatif (-)
  3. Garis oranye yang menghubungkan pin D7 pada Wemos D1 (2) dengan pin Trig pada HC-SR04 adalah aliran data.
  4. Garis hijau yang menghubungkan pin D6 pada Wemos D1 (2) dengan pin Echo pada HC-SR04 adalah aliran data.

Rangkaian Pengendali Motor Servo

Gambar 3.6. Rangkaian Pengendali Motor Servo


Keterangan:

  1. Garis kuning yang menghubungkan pin D4 pada Wemos D1 (2) dengan pin data motor servo adalah aliran data.
  2. Garis hitam yang menghubungkan pin GND Wemos D1 (2) dengan pin GND motor servo adalah aliran listrik negatif (-).
  3. Garis merah yang menghubungkan DC Power Supply 5V positif dengam pin VCC motor servo adalah aliran listrik positif (+).
  4. Garis hitam yang menghubungkan DC Power Supply 5V negatif dengam pin VCC motor servo adalah aliran listrik negatif (-).

Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.7. Rangkaian Keseluruhan


Perancangan Software

Perancangan software dilakukan agar hardware yang telah dirancang dapat dioperasikan sehingga dapat menghasilkan output yang diharapkan.

Perancangan pada Arduino IDE

  1. Memasang Arduino IDE pada komputer/laptop yang dapat diunduh di http://arduino.cc. Arduino IDE digunakan untuk menulis program dan kemudian diunggah ke board yang mendukung.
  2. Memasang driver CH340G pada komputer yang dapat di unduh pada http://wemos.cc. Driver ini dibutuhkan agar Wemos D1 dapat terdeteksi pada komputer.
  3. Tambahkan URL board ESP8266 pada preference Arduino IDE. Hal ini diperlukan agar terdapat pilihan Wemos D1 pada Arduino IDE dan program yang dibuat dapat diunggah ke Wemos D1. URL tersebut adalah: http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json/
    Gambar 3.8. Menambahkan Board Wemos D1 pada Arduino IDE


  4. Unduh library yang dibutuhkan melalui library manager pada Arduino IDE.
    Gambar 3.9. Library Manager Arduino IDE


    Ada pun library yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

    1. HX711
    2. ESP8266
    3. Adafruit MQTT Library
    4. Servo

Perancangan pada Adafruit IO

  1. Buat akun Adafruit IO dan login pada http://io.adafruit.com/.
  2. Membuat feed pada Adafruit IO. Hal ini diperlukan sebagai tempat untuk menyimpan data yang di-publish oleh Wemos D1. Ada pun feed dibuat yaitu:
    1. air_liter
    2. air_persen
    3. galon_usage
      Gambar 3.10. Feeds yang diperlukan


  3. Mendapatkan Adafruit IO key. Hal ini diperlukan sebagai kode akses ke akun Adafruit IO melalui device lain seperti Wemos D1 atau pun aplikasi MQTT Dashboard agar dapat mem-publish atau men-subscribe data pada feed yang ada. Kode tersebut bisa didapatkan pada menu view AIO key.
    Gambar 3.11. AIO key akun


Perancangan pada MQTT Dashboard

  1. Memasang MQTT Dashboard pada smartphone berbasis android. Aplikasi MQTT Dashboard dapat diunduh melalui playstore. Aplikasi ini berfungsi untuk men-subscribe data feeds yang telah dibuat dan kemudian menampilkannya.
  2. Membuat koneksi dari aplikasi MQTT Dashboard ke server Adafruit IO. Diawali dengan menekan tombol “+” yang ada pada tampilan awal aplikasi MQTT Dashboard.
    Gambar 3.12. Tampilan Awal Aplikasi MQTT Dashboard
  3. Memasukkan informasi yang diperlukan agar dapat terhubung ke akun Adafruit IO yang telah dibuat.
    Gambar 3.13. Memasukkan Data Akun Adafruit IO


    Keterangan

    1. Client ID, Penamaan untuk koneksi yang dibuat
    2. Server, Server MQTT yang dituju
    3. Port, Port untuk server Adafruit IO secara default adalah 1883 dan 8883 apabila menggunakan SSL
    4. Username, Username akun yang sebelumnya telah dibuat di http://Adafruit IO/.
    5. Password, Pada kolom password yang dimasukkan adalah AIO key dari akun Adafruit IO yang telah dibuat sebelumnya Penamaan untuk koneksi yang dibuat
  4. Men-subscribe feed yang telah dibuat pada tab subscribe yang ada pada aplikasi MQTT Dashboard.
    Gambar 3.14. Men-subscribe feed Adafruit IO


    Keterangan

    1. Friendly name, Nama untuk mendeskripsikan feed yang di-subscribe
    2. Topic, Format topic Adafruit IO adalah <username>/feeds/<nama_feed>.
    3. Unit, Adalah nilai satuan dari feed yang di-subscribe untuk mempermudah pemahaman pada user interface.

Perancangan pada Aplikasi Telegram

  1. Memasang aplikasi Telegram pada smartphone berbasis android. Aplikasi Telegram dapat diunduh melalui playstore. Aplikasi ini berfungsi sebagai media penyampaian pesan.
  2. Membuat bot Telegram melalui chat BotFather yang dapat ditemukan di fitur pencarian. Token untuk mengakses bot akan digunakan melalui Wemos D1.
    Gambar 3.15. Chat BotFather


    Gambar 3.16. Membuat bot Telegram


    Gambar 3.17. Mendapatkan bot Token


Perancangan Database SQLite

Untuk memasang SQLite pada Raspberry Pi cukup dengan membuka terminal dan mengetik perintah “sudo apt-get intall sqlite3”. Kemudian membuat sebuah database dengan nama “web_app.db”dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rancangan Tabel Air Pada Database


Gambar 3.18. Pembuatan Database dan Tabel


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarakan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklarifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III


Elisitasi Tahap IV

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil dan kesesuaian yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dapat dilihat pada sub-sub berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black box Alat Pemantau Air Galon dan Pengisi Gelas Otomatis Berbasis ESP8266 Pada Kantor Kecamatan Serpong Utara.



Pengujian Black Box pada Pengukur Sisa Air Galon

Tabel 4.1. Pengujian Black Box pada Pengukur Sisa Air Galon


Pengujian Black Box pada Saat Kran Pengisi Gelas Otomatis Tertutup

Tabel 4.2. Pengujian Black Box pada Pengukur Sisa Air Galon


Pengujian Black Box pada Saat Kran Pengisi Gelas Otomatis Terbuka

Tabel 4.3. Pengujian Black Box pada Saat Kran Pengisi Gelas Otomatis Terbuka


Pengujian Perangkat Keras (Hardware)

Pada pengujian ini dilakukan berdasarkan dari perancangan perangkat keras yang telah diimplementasikan pada penelitian ini. Pengujian ini menyangkut tentang efektifitas masing-masing perangkat keras yang tersusun sehingga dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pengujian Sensor Berat (Load Cell)

Seperti yang telah dirancang sebelumnya bahwa pada penelitian ini menggunakan dua buah load cell. Hasil Pengujian tersebut dalah sebagai berikut.

  1. Hasil Pengujian Load Cell 40Kg

    Load cell 40kg yang terhubung pada Wemos D1 (1) yang berfungsi sebagai pengukur sisa air dalam galon. Hasil Pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

    Gambar 4.1. Mengukur 19 Liter Air Galon
    Gambar 4.2. Pembacaan Load Cell 40Kg


  2. Hasil Pengujian Load Cell 5Kg

    Load cell' 5Kg yang terhubung pada Wemos D1 (2) sebagai pendeteksi berat sebagai input untuk pengisian gelas otomatis. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut:.

    Gambar 4.3. Penampang Load Cell 5Kg Kosong
    Gambar 4.4. Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Penampang Kosong
    Gambar 4.5. Gelas Kosong Ditaruh di Atas Penampang Load Cell 5Kg
    Gambar 4.6. Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Ada Gelas di Atas Penampang
    Gambar 4.7. Gelas Dipenuhi Air Penampang Load Cell 5Kg
    Gambar 4.8. Pembacaan Load Cell 5Kg Ketika Gelas Dipenuhi Air di Atas Penampang


Pengujian Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik digunakan untuk mengukur jarak gelas sebagai kondisi tambahan yang berkerja bersama load cell 5Kg dalam pengisian gelas otomatis untuk memastikan gelas berada tepat di atas penampang load cell 5Kg. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 4.9. Jarak yang Terdeteksi Ketika Penampang Load Cell 5Kg Kosong


Gambar 4.10. Jarak yang Terdeteksi Ketika Gelas Ditaruh di Atas Penampang Load Cell 5Kg


Pengujian Motor Servo

Motor servo digunakan untuk menarik tuas kran guci penampung air galon. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 4.11. Motor Servo Membuka Kran Ketika Gelas Terdeteksi


Gambar 4.12. Motor Servo Menutup Kran Ketika Gelas Penuh


Pengujian Perangkat Lunak (Software)

Pada pengujian ini dilakukan berdasarkan dari perancangan perangkat lunak yang telah diimplementasikan pada sistem alat, pengujian yang menyangkut dengan sistem pengiriman data dalam pemantauan sisa air galon yang berawal dari koneksi Wemos D1 ke WiFi dan Adafruit IO sampai dengan pengiriman notifikasi dan pemantauan sisa air galon melalui smartphone menggunakan aplikasi MQTT Dashboard. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menghubungkan Wemos D1 (1) dengan WiFi.
    Gambar 4.13. Wemos D1 (1) Terhubung Dengan WiFi


  2. Menghubungkan Wemos D1 (1) dengan Adafruit IO.
    Gambar 4.14. Wemos D1 (1) Terhubung Dengan Adafruit IO


  3. Mem-publish data dari Wemos D1 (1) ke feeds Adafruit IO
    Gambar 4.15. Data Dari Wemos D1 (1) Berhasil Ter-publish


  4. Membuat koneksi ke feeds Adafruit IO menggunakan MQTT Dashboard.
    Gambar 4.16. Membuat Koneksi Ke Adafruit IO


    Gambar 4.17. MQTT Dashboard Berhasil Terhubung ke Adafruit IO


  5. Men-subscribe feeds Adafruit IO menggunakan MQTT Dashboard.
    Gambar 4.18. Men-subscribe feeds air_liter pada Adafruit IO


    Gambar 4.19. Men-subscribe feeds air_persen pada Adafruit IO


    Gambar 4.20. Sisa Air Galon Berhasil Ditampilkan Pada MQTT Dashboard


  6. Mengirim notifikasi ketika air galon tersisa 2 liter atau kurang.
    Gambar 4.21. Notifikasi Air Galon 2 Liter Atau Kurang


Pengujian pada Raspberry Pi

Menguji publish-subscribe Raspberry Pi dan menyimpan data ke database lokal.


Gambar 4.22. Publish-Subscribe dan Menyimpan Data Sisa Air Ke Database Lokal


Flowchart Sistem yang Diusulkan

Berikut ini adalah rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk flowchart untuk memecahkan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini. Dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 4.23. Flowchart Sistem yang Diusulkan


Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah melakukan tahap perancangan terlebih dahulu sebagai landasan atau acuan dalam membuat suatu alat dan program yang utuh, juga menentukan komponen dan spesifikasi alat yang akan dibuat. Dengan demikian proses perancangan akan lebih terarah dan tidak melebar keluar konteks program yang ingin dibuat, disisi lain tahap perancangan diharapkan dapat mencegah serta menghindari kemungkinan apa saja yang bisa menghambat proses pembuatan alat dan program.

Listing Program pada Wemos D1 (1)

Berikut ini adalah listing program yang berhasil diunggah ke Wemos D1 (1) menggunakan Arduino IDE.

Gambar 4.24. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (a)


Gambar 4.25. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (b)


Gambar 4.26. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (c)


Gambar 4.27. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (d)


Gambar 4.28. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (e)


Gambar 4.29. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (f)


Gambar 4.30. Listing Program Wemos D1 (1) bagian (g)


Listing Program pada Wemos D1 (2)

Berikut ini adalah listing program yang berhasil diunggah ke Wemos D1 (2) menggunakan Arduino IDE.


Gambar 4.31. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (a)


Gambar 4.32. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (b)


Gambar 4.33. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (c)


Gambar 4.34. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (d)


Gambar 4.35. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (e)


Gambar 4.36. Listing Program Wemos D1 (2) bagian (f)


Listing Program Raspberry Pi

Berikut ini adalah listing program yang dijalankan pada Raspberry Pi.

Gambar 4.37. Listing Program Raspberry Pi bagian (a)


Gambar 4.38. Listing Program Raspberry Pi bagian (b)


Gambar 4.39. Listing Program Raspberry Pi bagian (c)


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Pada spesifikasi perangkat keras (Hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun perangkat keras (Hardware) sebagai berikut.

  1. Laptop
  2. Raspberry Pi 3 Type B+
  3. Smartphone
  4. Wemos D1 (2 unit)
  5. Load cell 40Kg
  6. Load cell 5Kg
  7. HX711 (2 unit)
  8. Sensor Ultrasonik
  9. Motor Servo MG995
  10. DC Power Supply 5V 40A

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Pada spesifikasi perangkat lunak (Software) dibawah ini merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengoperasikan alat ini, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun perangkat lunak (Software) sebagai berikut.

  1. Browser
  2. Adafruit IO (io.adafruit.com)
  3. MQTT Dashboard
  4. Telegram
  5. SQLite

Evaluasi

Pada tahap ini merupakan penilaian penulis terhadap kinerja alat yang telah dibuat setelah dilakukan pengujian dan memutuskan untuk melakukan perbaikan terhadap rancangan yang telah dibuat dengan tujuan meningkatkan kualitas alat. Evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Pada awalnya penulis merancang penampang load cell menggunakan papan kayu triplek tiga lapis untuk menahan beban segalon air dan guci tetapi hasilnya kurang memuaskan karena papan tersebut tidak bisa bertahan sehingga diputuskan untuk mengganti penampang air galong dengan papan akrilik setebal 13mm. Kemudian untuk menggerakkan motor servo menggunakan tenaga dari baterai Li-ion 18650 tetapi penggunaan baterai kurang efektif karena harus rutin mengisi ulang baterai agar alat dapat digunakan oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengganti baterai dengan DC Power Supply 5V 40A yang sangat cukup untuk menghidupkan seluruh komponen.
  2. Evaluasi yang kedua dilakukan setelah melakukan simulasi pemakaian alat dalam jangka yang cukup panjang dan ditemui kelemahan dari load cell yaitu load cell akan selalu mendapat nilai nol pada penghitungannya ketika Wemos D1 (1) dihidupkan dengan kata lain penampang load cell harus dikosongkan sebelum menyalakan Wemos D1 (1), hal ini akan menyusahkan apabila sisa air galon yang tersisa masih banyak tetapi Wemos D1 (1) kehilangan daya karena gangguan listrik atau sengaja dimatikan untuk menghemat listrik dan dihidupkan kembali. Dengan menggunakan library Adafruit MQTT Wemos D1 (1) tidak bisa secara langsung mengambil data sisa air galon terakhir karena data baru akan didapat apabila ada perubahan pada feed, oleh karena itu penulis memutuskan untuk mencadangkan data sisa air galon ke dalam sebuah database. Dengan menggunakan Raspberry Pi sebagai pemicu perubahan data pada feed sehingga apabila Wemos D1 (1) mati dan dihidupkan kembali pemantauan air galon dapat dilanjutkan tanpa harus mengosongkan penampang load cell terlebih dulu.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga “Alat Pemantau Galon dan Pengisi Gelas Otomatis Berbasis ESP8266 Pada Kantor Kecamatan Serpong Utara” dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapun jadwal yang dilakukan dari awal hingga selesai disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Schedule


Estimasi Biaya

Berikut ini adalah tabel estimasi biaya yang dikeluarkan dalam pembutan alat.

Tabel 4.5. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di bab-bab sebelumnya dan untuk menjawab rumusah masalah mengenai Alat Pemantau Air Galon dan Pengisi Gelas Otomatis Berbasi ESP8266 Pada Kantor Kecamatan Serpong Utara, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Dengan menggunakan load cell 40Kg dapat mendeteksi berat air yang ada di dalam galon sehingga sisa air dapat terpantau. Wemos D1 (1) dapat terhubung dengan WiFi dan terkoneksi ke internet sehingga dapat menggunakan Adafruit IO sebagai MQTT server sebagai tempat untuk mem-publish data air galon secara online ke feeds data air galon dan Adafruit IO meneruskan datanya ke device yang terhubung dengan Adafruit IO dengan men-subscribe feeds data sisa air galon menggunakan Aplikasi MQTT Dashboard untuk menampilkan data sisa air galon pada smartphone dan menyimpan datanya pada database yang juga secara periodik data air galon di-publish oleh Raspberry Pi sebagai backup data agar pemantauan air galon tidak ter-reset karena kelemahan load cell ketika Wemos D1 (1) dimatikan atau kehilangan daya dan dihidupkan kembali.
  2. Kapasitas galon adalah 19 liter dan guci penampung air galon berkapasitas hingga 6 liter sehingga ketika sisa air galon 2 liter sudah cukup untuk mengatur kondisi bahwa air galon sudah habis. Dengan menggunakan bot Telegram memungkinkan untuk Raspberry Pi mengirim pesan notifikasi melalui aplikasi Telegram kepada petugas yang memberitahukan bahwa air galon sudah habis dan diharapkan untuk melakukan penggantian galon yang kosong dengan yang penuh.
  3. Untuk mendeteksi gelas digunakan dua buah kondisi yaitu load cell 5kg untuk mendeteksi berat gelas di bawah 20gr yang dianggap sebagai gelas kosong dan sensor jarak untuk memastikan gelas berada di posisi yang tepat yaitu di bawah kran air galon yaitu berada pada jarak di bawah 8cm dan di atas 5cm dan menyimpan data berat tersebut sebagai berat gelas. Apabila kedua kondisi tersebut terpenuhi maka Wemos D1 (2) akan memerintahkan motor servo untuk bergerak menarik tuas kran air sehingga air dapat mengalir ke gelas yang kosong. Ketika berat gelas mencapai angka di atas berat gelas + 220gr maka Wemos D1 (2) akan memerintahkan motor servo untuk bergerak menutup kran air. Air yang dihasilkan dalam gelas adalah sekitar 250ml karena pada saat proses penutupan kran membutuhkan waktu sehingga masih ada air yang mengalir ke dalam gelas.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut, yaitu:

  1. Untuk meningkatkan kepastian bahwa yang ada di atas penampang adalah sebuah gelas maka dapat menggunakan kamera dan image processing
  2. Pengiriman notifikasi dapat menggunakan metode lain seperti SMS, alarm dan sebagainya untuk mengantisipasi apabila ada gangguan dalam koneksi internet.

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 1,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish
  2. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  3. Rukun, Kasman dan B. Herawan Hayadi. 2018. Sistem Informasi Berbasis Expert System. Yogyakarta: Deepublish.
  4. Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. SENSI Journal Vol. 3, No. 2.
  5. Mulyono dan Yumari. 2017. Strategi Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran. Yohyakarta: Deepublish
  6. 6,0 6,1 6,2 Saefullah, Asep, Mochamad Ibnu Safari dan Handri Samanta. 2015. Prototipe Perangkat Notifikasi Untuk Smartphone Berbasis Arduino Pro Micro. CCIT Journal Vol. 8, No. 3.
  7. Widharma, I Gede Saputra. 2017. Perancangan Simulasi Sistem Pendaftaran Kursus Berbasis Web Dengan Metode SDLC. Jurnal Matrix Vol. 7, No. 2.
  8. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal SISFOTEK Global Vol. 5 , No. 1.
  9. 9,0 9,1 Hosseini, Asrin dan Amir Sheikh-Ahmadi. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Applications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications Vol. 131, No. 13.
  10. Ahmadjayadi, Cahyana, Farid Subkhan dan M. Rosidi Wiradinata. 2016. Melesat atau Kandas?, NEW INDONESIA. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
  11. Furinto, Asnan. 2017. Menelusuri Inovasi. Jakarta: Gramedia.
  12. 12,0 12,1 12,2 Kurniawan, Agus. 2016. Mengenal Microsoft Azure IoT. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
  13. Patel, Keyur K dan Sunil M Patel. 2016. Internet of Things-IOT: Definition, Characteristics, Architecture, Enabling Technologies, Application & Future Challenges. International Journal of Engineering Science and Computing Vol. 6, No. 5.
  14. Dharmawan, Hari Arief. 2017. Mikrokontroller: Konsep Dasar dan Praktis. Malang: UB Press.
  15. 15,0 15,1 Roihan, Ahmad, Muhammad Sri Bintang Prasetyo dan Annas Rifa’i. 2017. Monitoring Location Tracker Untuk Kendaraan Berbasis Raspbery Pi.
  16. Murtuza, Kazi Golam, Humayun Kabir, Farhana Hafiz, Fahmida Akter, Mahbubul Hoq, Mahedee Hasan dan Md. Abdul Mannan Chowdhury. 2015. Design and Development of Low Cost and Portable Microcontroller Based Hygrometer. IOSR Journal of Electrical and Electronics Engineering (IOSR-JEEE) Vol. 10, No. 3.
  17. 17,0 17,1 Wibowo, Ferry Wahyu dan Muhammad Habib. 2017. A Low-Cost Entry Door Using Database Based On Rfid And Microcontroller. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences Vol. 12 , No. 17.
  18. Iswanto. 2016. Belajar Mikrokontroler AT89S51 dengan Bahasa Basic. Yogyakarta: Deepublish.
  19. Saputra, Arief Rakhman, Rendy Munadi dan Unang Sunarya. 2018. Implementasi Dan Analisis Performansi Sistem Pengendalian Smart Garage Dengan Menggunakan Media Komunikasi Instant Messaging. e-Proceeding of Engineering Vol.5, No.3.
  20. 20,0 20,1 Limantara, Arthur Daniel, A. I. Candra dan S. W. Mudjanarko. 2017. Manajemen Data Lalu Lintas Kendaraan Berbasis Sistem Internet Cerdas Ujicoba Implementasi Di Laboratorium Universitas Kadiri. Seminar Nasional Sains dan Teknologi.
  21. Kodali, Ravi Kishore dan Archana Sahu. 2016. An IoT based Weather Information Prototype Using WeMos. 2016 2nd International Conference on Contemporary Computing and Informatics (ic3i).
  22. 22,0 22,1 Ooe, Ajibola, Sunday Oo dan Eyehorua Do. 2018. Development of Automated Intravenous Blood Infusion Monitoring System using Load Cell Sensor. Journal of Applied Sciences and Environmental Management Vol. 22, No. 10.
  23. Udhayakumar, S, N Dinesh Krishna, S Chandra Sekaran, B Sharan dan K Sadesh. 2015. Development of Strain Gauge based LED Stumps. Journal of Advances in Mechanical Engineering and Science, Vol. 1, No. 2.
  24. 24,0 24,1 Aryani, Diah, Dedy Iskandar dan Fitri Indriyani. 2018. Perancangan Smart Door Lock Menggunakan Voice Recognition Berbasis Rapberry Pi 3. CERITA Journal Vol. 4, No. 2.
  25. Supriyono, Ignatius Agus, Ferry Sudarto dan Muhammad Khiabani Fakhri. 2016. Pengukur Tinggi Badan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Dengan Output Suara. CCIT Journal Vol. 9, No. 2.
  26. Rafika, Ageng Setiani, Hanafiah Yunan Putri dan Fitroh Diah Widiarti. 2017. Analisis Mesin Pencarian Google Scholar Sebagai Sumber Baru Untuk Kutipan. CERITA Journal Vol. 3, No. 2.
  27. Fauzi, Rizki Ahmad. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
  28. Hooshyar, Danial, Rodina Binti Ahmad, Mohd Hairul, Nizam Md, Nasir dan Shahaboddin Shamshirband. 2015. Flowchart-based programming environments for improving comprehension and problem-solving skill of novice programmers: a survey. International Journal of Advanced Intelligence Paradigms, Vol. 7, No. 1.
  29. Pratama, Satria Bagus, Rendy Munadi dan Akhmad Syauqi. 2018. Analisis Performansi Protokol Coap Dan Mqtt-Sn Pada Sistem Smarthome Dengan Cooja Network Simulator. e-Proceeding of Engineering Vol.5, No.2.
  30. Kodali, Ravi Kishore dan Subbachary Yerroju. 2017. IoT Based Smart Emergency Response System for Fire Hazards. International Conference on Applied and Theoretical Computing and Communication Technology.
  31. Krishna, P Gopi , K Sreenivasa Ravi, V.S.S Sailendra Kumar dan M.V.S.N Sai Kumar. 2017. Implementation Of Mqtt Protocol On Low Resourced Embedded Network. International Journal of Pure and Applied Mathematics Vol. 116, No. 6.
  32. Sutiono, Tioe Julio Adrian, Andreas Handoj dan Anita Nathania Purbowo. Aplikasi Seniors Assistance System berbasis Android. Jurnal Infra Vol. 4, No. 2.
  33. 33,0 33,1 Sunandar, Endang, Asep Saefullah, Yudha Qirana Meka. 2017. Prototype Monitoring Area Parkir Mobil Berbasis Arduino Uno Untuk Mendeteksi Ketersediaan Slot Parkir Secara Otomatis. CCIT Journal Vol. 10, No. 1.
  34. Suhendra, Imam dan Wahyu Setyo Pembudi. 2015. Aplikasi Load Cell Untuk Otomasi Pada Depot Air Minum Isi Ulang. Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1, No. 1.
  35. Masruchi, V. Vekky R. Repi dan Fitria Hidayanti. 2016. Perancangan Sistem Pengukuran dan Monitoring Pemakaian Air Rumah PDAM Berbasis SMS (Short Message Service). Jurnal Ilmiah GIGA Vol. 19, No. 2.
  36. Hosamani, Ravi dan Ravi Bagade. 2015. Arduino Based Water Billing System for Domestic Purpose. Scientific Journal Impact Factor (SJIF) Vol. 2, No. 6.
  37. Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty. 2018. Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu. CCIT Journal Vol. 11, No. 3.
  38. Kusumah Hendra, Alfian toro dan Muhamad Idris. 2015. Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler ATmega8535. CCIT Journal Vol. 9, No. 2.
  39. Apriani, Desy, Kharis Munawar dan Ade Setiawan. 2019. Alat Monitoring Pada Depo Air Minum Biru Cabang Nagrak Kota Tangerang Menggunakan Air Galon Berbasis Sms Gateway. SENSI Journal Vol.5, No.1.

Contributors

Admin, Fgustiansyah