SI1522489467

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN

BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT.RADIO

SWARA IRMA KUSUMA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489467
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN

BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT.RADIO

SWARA IRMA KUSUMA


SKRIPSI


Disusun Oleh :

NIM
: 1522489467
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.TI.,M.M)
       
(Junaidi, M.Kom)
NID : 99001
       
NID : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN

BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT.RADIO

SWARA IRMA KUSUMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489467
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ruli Supriati, S. Kom.,M.T.I)
   
(Triyono, S.Kom)
NID : 073009
   
NID : 05078


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARWAYAN

BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT.RADIO

SWARA IRMA KUSUMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489467
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Yang bertanda tangan di bawah ini,

NIM
: 1522489467
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 22 Januari 2018


 
 
 
 
NIM : 1522489467

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000



ABSTRAKSI

PT. Radio Swara Irama Kusumasena merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran radio sejak tahun 1971 hingga saat ini yang berlokasi di jln. Raya Cipaku No. 16, Kota Bogor, Jawa Barat 16137. Perkembangan dunia penyiaran semakin pesat dan juga bersaing baik dai sistem penyiarannya itu sendiri sampai dengan sistem yang berjalan di perusahaan tersebut. Kebijakan kedisiplinan yang berlaku pada setiap perusahaan juga berbeda-beda, dan untuk lebih mentabilkan kedisiplinan pada sebuah perusahan agar lebih efisien maka diperlukan adanya sistem yang baik agar setiap karyawan dapat lebih disiplin dan bekerja sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan tersebut. Sistem yang mendukung baik itu dari segi struktural maupun program yang berjalan akan membuat perusahaan mempunyai elektabilitas yang baik dan membuat semua pegawai menjadi lebih produktif dalam membuat suatu ide-ide baru juga menarik perhatian klien untuk dapat bekerja sama dengan perusahaan itu sendiri.

Kata Kunci: sistem, radio, perusahaan, produktif, absensi


ABSTRACT

PT. Radio Swara Irama Kusumasena is a company engaged in the field of radio broadcasting since 1971 to date which is located in jln. Raya Cipaku No. 16, Kota Bogor, West Java 16137. The development of broadcasting world increasingly rapidly and also compete both from its own broadcasting system to the system running in the company. Disciplinary policies that apply to each company also vary, and to further stabilize the discipline of a company to be more efficient then required a good attendance system so that every employee can be more disciplined and work according to procedures applicable in the company. A supportive attendance system will help the company better from the structural as well as the current program. And will make the company have good elektability and make all employees become more productive in making a new ideas also attract the attention of clients to be able to work with the company itself.

Keywords: system, radio, company, productive, absenteeism

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT.RADIO SWARA IRMA KUSUMA”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom.,, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.

  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,MTI selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis..

  5. Bapak Triyono, S.Kom selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

  6. Yayat Diyatna selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.

  7. Seluruh Staff dan Karyawan PT. Radio Swara Irama Kusumasena yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi kepada penulis.

  8. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sebagai insan yang penuh dengan kesalahan saya menyadari bahwa laporan Skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca, sehingga dimasa yang akan mendatang dapat memperbaikinya.

Akhir kata, saya berharap semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi semuanya.

Tangerang, 22 Januari 2018
ANDRIAN SUHARDI
NIM. 1522489467

 

 


Daftar isi

 


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel SMS

Tabel 4.2 Tabel User

Tabel 4.3 Tabel Karyawan

Tabel 4.4 Tabel Jadwal

Tabel 4.5 Tabel Absensi

Tabel 4.6 Black Box Pada Menu Sign In

Tabel 4.7 Pengujian Black Box Pada Menu Input Karyawan Baru

Tabel 4.8 Pengujian Black Box Pada Menu Input Operator Baru

Tabel 4.9 Tabel Pengolahan Jadwal

Tabel 4.10 STabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Analisa SWOT

Gambar 2.2 Diagram SWOT Rangkuti

Gambar 2.3 Equivalence Partition

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Sequence Diagram

Gambar 3.4 Activity Diagram

Gambar 4.1 Use Case Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram Sistem Untuk Karyawan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Untuk Operator

Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem Untuk CEO

Gambar 4.5 Activity Diagram Sistem Untuk Karyawan

Gambar 4.6 Diagram Sistem Untuk Operator

Gambar 4.7 Activity Diagram Sistem Untuk CEO

Gambar 4.8 Class Diagram

Gambar 4.9 Prototype Menu Sign In

Gambar 4.10 Prototype Menu Home

Gambar 4.11 Prototype Menu Operator

Gambar 4.12 Prototype Menu Jadwal Karyawan

Gambar 4.13 Prototype Menu Laporan

Gambar 4.14 Prototype Menu Grafik

Gambar 4.15 Prototype Menu Karyawan

Gambar 4.16 Menu Sign In

Gambar 4.17 Tampilan Menu Home

Gambar 4.18 Tampilan Menu Operator

Gambar 4.19 Tampilan Menu Jadwal Karyawan

Gambar 4.20 Tampilan Menu Laporan Absensi Karyawan

Gambar 4.21 Tampilan Menu Grafik

Gambar 4.22 Tampilan Menu Karyawan


DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan teknologi informasi yang berkembang saat ini merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi ditengah pesatnya perkembangan dunia usaha. Teknologi informasi sebagai unsur terpenting untuk menjalankan suatu usaha maka sistem komputerisasi adalah salah satu penunjang keberhasilan suatu usaha. Karena dengan sistem komputerisasi segala jenis pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat, terlebih dalam suatu perusahaan yang besar dan maju seperti PT. Radio Swara Irama Kusumasena.

Elpas FM adalah perusahaan yang bergerak dibidang hiburan (Radio) yang sudah tergabung dibawah naungan PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia). Kegiatan-kegiatan pada radio Elpas FM sangatlah beragam seperti kegiatan on air yang mencakup penyiaran, periklanan, promosi produk, promosi musik terbaru, dan lain-lain. Adapun kegiatan off air yang mencakup promosi produk secara langsung kelapangan yang bekerja sama dengan klien, membuat panggung hiburan dengan pengisi hiburan dari artis dan juga penyanyi Indonesia, dan lain-lain.

Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan ini untuk merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi, yang terntunya dapat membantu untuk berbagai aktifitas-aktifitas dalam setiap kegiatan dan kedisiplinan setiap karyawan, baik karyawan divisi off air maupun divisi on air pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena (Radio Elpas 101.2 FM).

Untuk itu, berdasarkan latar belakang permasalahan sistem absensi yang masih secara manual pada PT. Radio Swara irama kusumasena saat ini, penulis ingin melakukan Perancangan dalam bentuk Karya Ilmiah dan Program terhadap sistem yang berjalan dengan judul PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT. RADIO SWARA IRAMA KUSUMASENA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka, penulis merumuskan bebeapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi mengenai kedisiplian kehadiran setiap pegawai di setiap harinya?
  2. Apakah sistem absensi yang sekarang sudah efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat?
  3. Bagaimana membuat laporan sistem absensi yang saat ini sedang berjalan pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada proses absensi karyawan berbasis SMS Gateway dengan menggunakan swipe card dan membuatan laporan agar lebih memudahkan karyawan dalam melakukan absensi, efisien dalam proses absensi, dan memudahkan CEO (Chief Executive Officer) dalam memonitor kehadiran karyawan pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisis sistem absensi karyawan yang sudah berjalan pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena (Radio Elpas 101.2 FM).
  2. Untuk menganalisis kebutuhan informasi dari sistem absensi karyawan PT. Radio Swara Irama Kusumasena (Radio Elpas 101.2 FM).
  3. Sistem pembuatan laporan sebelum adanya sistem yang diusulkan ini masih menggunakan sistem yang manual sehingga bekerja sangat lama dan tidak efisien setelah adanya sistem yang diusulkan memudahkan proses input data ke komputer.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai berbagai manfaat, antara lain sebagai berikut :

  1. Memudahkan PT. Radio Swara Irama Kusumasena (Radio Elpas 101.2 FM) mendapatkan informasi yang akurat mengenai sistem informasi absensi setiap karyawan.
  2. Adanya perbaikan atau pengembangan sistem ini dapat mencapai tujuan penyajian informasi yang lengkap dan akurat sebagai dukungan terhadap tindakan dan pengambilan keputusan.
  3. Rancangan sistem absensi karyawan ini dapat memudahkan PT. Radio Swara Irama Kusumasena untuk melakukan rekapitulasi data absensi setiap karyawan.

Metode Penelitian

Observasi

Penulis mengobservasi perusahaan PT. Radio Swara Irama Kusumasena (Radio Elpas 101.2 FM) yang bertempat di Jl. Raya Cipaku No. 16 Kota Bogor Selatan 16137, dengan demikian penulis dapat lebih mudah melakukan observasi. Penulis hanya akan lebih meneliti sistem yang telah dipakai dan mencari kekurangan dari sistem tersebut untuk dilakukan sebuah perancangan sistem untung memperbaharui sistem yang sudah ada.

Wawancara / Interview

Untuk melengkapi hasil observasi, penulis juga akan melakukan wawancara atau interview dengan stakeholder yang bernama Yayat Diyatna yang menjabat sebegai Manajer Pemasaran untuk lebih mengetahui sistem yang sudah berjalan di perusahaan tersebut.

Metode Pustaka

Metode ini sangat strategis bagi penulis karena disini penulis berusaha mencari bahan-bahan atau sumber-sumber dari buku-buku yang ada yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini sebagai suatu pedoman atau referensi kejelasan mengenai penelitian ini.

Metode Literature

Metode ini adalah metode pengumpulan data yang paling banyak digunakan di dalam menyusun karya tulis, karya ilmiah, dan penelitian lainnya. Metode yang digunakan di dalam mengumpulkan data melalui studi literature adalah menggunakan pedoman buku ilmiah dan karya tertulis lainnya sebagai landasan teori sebuah karya ilmiah.

Metode Analisa Data

Analisa sistem dilakukan dengan menggunakan analisa berorientasi objek melalui 4 (empat) tahap yaitu: survey sistem yang sedang berjalan, analisa terhadap temuan survey, identifikasi kebutuhan informasi dan identifikasi persyaratan sistem.

Metode Perancangan

Penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunakan tools UML. Perancangan sistem informasi persediaan barang pada PT Atri Distribusindo menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain:

  1. PHP, merupakan bahasa pemrograman yang akan dipakai.
  2. MySQL, merupakan database yang akan digunakan
  3. Macromedia Dreamweaver, merupakan software yang digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat.

UML dirancang dengan menggunakan software Visual Paradigma dalam pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Diagram dan Class Diagram

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan SKRIPSI ini, penulis mengidentifikasikan laporan ini ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistem penyampaian seperti berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Penulis akan menjelaskan mengenai uraian secara umum mengenai: latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pembahasan dalam bab ini akan menguraikan mengenai : landasan teori yang berisi definisi-definisi dan literature review.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Pembahasan dalam bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi dan sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML) diagram, dan permasalahan yang dihadapi solusi yang diberikan serta user requirement.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini berisi usulan prosedur yamg baru, diagram rancangan sistem menggunakan unified modeling language (UML), rancangan basis data, rancangan prototype atau tampilan dan implementasi sistem yang di usulkan.

BAB V KESIMPUILAN DAN SARAN

Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi persediaan barang setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab – bab yang telah di uraikan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:16), [1] "menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Sutabri (2012:10), [1] secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:12), [1] mengatakan bahwa sistem terbagi atas beberapa subsistem-subsistem.

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17), [1] menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

Menurut Sutabri (2012:17), [1] terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

  1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Ricard F. Neuschel dalam Tata Sutabri (2012:17)[1] sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
  2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1] karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (component system)
    Suatu sistem harus terdiridari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem – subsistem atau bagian – bagian sistem.
  2. Batasan Sistem (boundarysystem).
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.
  3. Linkungan Luar Sistem (enviroment system)
    Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut yang harus tetep dijaga dan dipelihara, dan ingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.
  4. Penghubung (interface)
    Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yangberdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.
  5. Masukan (input)
    Suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenence input) dan masukkan sinyal (signal input).
  6. Keluaran (output)
    Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
  7. Pengolahan Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran (objective)
    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal), apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

3. Klasifikasi Sistem

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik
    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.
  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1] "data adalah “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Sutabri (2012:1)[1] "data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2), [1] "istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2. Definisi Informasi

Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Sutabri (2012:29), [1] "informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan.

3. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38),[1] "pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan waktu
    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
  8. Dapat Dibuktikan
    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

4. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41),[1] "kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)
    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
  3. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

5. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31),[1] "Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), [1] "sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47),[1] "sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model(Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran(techology Block)
    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  4. Blok Basis Data(database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.
  5. Blok kendali(control Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:220),[1] tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[2] , Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

2. Tahap Analisa Sistem Informasi

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322),[2]  “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220),[1] proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey
  4. Mengumumkan penelitian sistem
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4 , (2011:203)[3] "Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cyle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.
  2. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Kepegawaian

Menurut Gordon B. Davis, sistem informasi kepegawaian adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk menunjang proses kegiatan kepegawaian. Setiap perusahaan memiliki suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan tentang sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem informasi sumber daya manusia (Human Resource Information System) atau HRIS.

MTerdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih mendekatkan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan ururtan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (Procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut Neuschel, adalah sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Absensi Kepegawaian

Absensi pegawai adalah pencatatan dalam pengolahan kehadiran pegawai yaitu dilakukan secara terus menerus untuk menunjang peningkatan kinerja pegawai, pencatatan dilakukan setiap hari jam kerja. Dan suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja pegawai, apakah pegawai tersebut bisa mentaati peraturan yang ditetapkan atau tidak.

Oleh karena absensi adalah unsur kedisiplinan maka tujuannya adalah untuk meningkatkan kedisipinan pegawai. Daftar absensi sangat penting bagi atasan untuk mengatahui keadaan bawahannya. Adapun tujuan dari absensi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Untuk melihat keadaan pegawai
  2. Untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai
  3. Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan
  4. Untuk mengetahui keadaan bawahan di hari kerja
  5. Untuk mengetahui apakah bawahannya memiliki semangat dengan melihat kehadiran karyawan di hari kerja
  6. Sebagai bahan laporan kepada bagian kepala atasan tentang karyawa yang disiplin

Dengan diterapkannya absensi ini dengan sendirinya telah membantu meningkatkan mutu dari perusahaan itu. Kebanyakan orang menilai adanya penggunaan absensi berarti adanya disiplin pada tempat bersangkutan. Selanjutnya orang menilai sistem kerja ditempat tersebut berkualitas baik. Dengan demikian absensi ini juga ikut membantu penilaian yang baik bagi setiap organisasiyang menerapkannya.

Penilaian Kepegawaian

Pengertian penilaian kerja karyawan dijelaskan oleh Jackson sebagi pegertian dari suatu sistem formal yang terstruktur dan mengukur, menilai, dan mempengaruhi sebagai sifat yang berkaitan erat dengan pekerja, perilaku, serta hasil, termasuk diantaranya adalah tingkat ketidakhadiran.

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[4]  ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15),[4]  langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

3. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25)[4]  Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)


Ada 4 (empat) Things dalam UML, Yaitu:
  1. Structural things
    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
  2. Behavioral things
    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
  3. Grouping things
    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
  4. Annotational things
    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)


Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
  1. Keterantungan
    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
  2. Asosiasi
    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
  3. Generalisasi
    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
  4. Realisasi
    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  . 3.diagram


Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
  1. Use Case Diagram
    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  2. Class Diagram
    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
  3. Sequence Diagram
    DDiagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
  4. State Chart Diagram
    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
  5. Activity Diagram
    Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

4.Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28),[4]  diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (class diagram)
    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram paket(package diagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram use case
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  5. Diagram komunikasi (communication diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram statechart (statechart diagram)
    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.
  7. Diagram aktivitas (activity diagram)
    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.
  8. Diagram komponen (component diagram)
    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Diagram deployment(diagram deployment)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Website

1. Definisi Website

Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti,[4]  “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2.Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31).[4]  Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32),[4]  “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

2.Dreamweaver CS5

Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33),[4]  “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

3.XAMPP

Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), [4]  “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

  1. PHP
    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.
  2. MySQL
    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
  3. Apache
    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

“Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Pengujian Black Box Testing

1. Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41) “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

3. Definisi Black bbox testing

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42), black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
  1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      3.Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

         Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
      4.Final Draft Elisitasi
      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan          sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Waterfall

Waterfall adalah suatu proses pembuatan situs web secara terstruktur dan berurutan dimulai dari penentuan masalah, analisa kebutuhan, perancangan implementasi, untegrasi, uji coba sistem, penempatan situs web dan pemeliharaan. Pembuatan situs web dengan metode ini sangat cocok dilakukan pada situs web berskala besar karena menyangkut manajemen dan sistem yang rumit.

  1. Metode ini membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak dan biasanya disebut juga dengan classic life cycle, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui analisis, desain, coding, testing dan pemeliharaan.
  2. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi (System/Information Engineering and Modeling) Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset ke dalam pembentukan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, orang dan basis data. Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.

Tahap – tahap pengembangan waterfall model

  1. Analisis dan definisi persyaratan pelayanan,batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user.
  2. Perancangan sistem dan perangkat lunak kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
  3. Implementasi dan pengujian unit perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program.
  4. Integrasi dan pengujian sistem unit program diintegrasikan atau diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi.

Analisa SWOT

Menurut Kotler (2003:102), Analisi SWOT merupakan evaluasi teradap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini dibagi kedalam dua bagian yaitu analisis lingkungan eksternal (peluang dan acaman) dan analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan).

Menurut Parace dan Robinson (2000:202-204), Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan kepada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal suatu perusahaan (Strenght and Weakness), dan sumber saya eksternal suatu perushaan (Opportunity an Thteats).

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT

  1. Strength (kekuatan)
    Suatu keunggulan sumber daya relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan. kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
  2. Weakness (kelemahan)
    Keterbatasan dan kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan. Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, ketrampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.
  3. Opportunities (peluang)
    Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
  4. Threat (Ancaman)
    Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para pesaing dalam merebut para konsumen.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam perusahaan dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

1. Diagram SWOT

Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS dan EFAS. Langkah selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot skor tersebut ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini :

Gambar 2.2 Diagram SWOT Rangkuti (2006,p19)

Keterangan :
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi menguntungkan perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internalnya, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4  : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2. Matriks SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis Rangkuti,(2006, p31).

Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS dan IFAS. Yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS ke dalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO,ST,WO,WT) Rangkuti, (2006, p35 ):

  1. Strategi SO
    Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan , yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
  2. Strategi ST
    Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
  3. Strategi WO
    Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
  4. Strategi WT
    Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Black Box

Definisi Black box testing

Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

1.Ciri-ciri Black Box Testing

  1. Black Box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
  2. Black Box Testing bukan teknik alternative daripada White Box Testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode White Boax Testing.
  3. Black Box Testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai Behavioral Testing, Specification Based Testing, Input /Output Testing atau Functional Testing.

Pada Black Box Testing terdapat jenis teknik desain tes yang dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya :

  1. Equivalent Class Partitioning
  2. Boundary Value Analysis
  3. State Transitions Testing
  4. Cause Effect Graphing

Katagori error yang akan diketahui melalui Black Box Testing:

  1. Fungsi yang hilang atau tak benar
  2. Error dari antar-muka
  3. Error dari data atau akses eksternal database
  4. Error dari kinerja atau tingkah laku
  5. Error dari inisialisasi dan terminasi

Gambar 2.3 Equivalence Partitioning

2.Equivalence Partitioning

Merupakan metode Black Box Testing yang membagi domain masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas data, dimana test cases dapat diturunkan [BCS87a]. Equivalence Partitioning berdasarkan pada premis masukan dan keluaran dari suatu komponen yang dipartisi ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut, yang akan diperlakukan sama (ekuivalen) oleh kompnen tersebut. Dapat juga diasumsikan bahwa masukan yang sama akan menghasilkan respon yang sama pula. Nilai tunggal pada suatu partisi ekuivalensi diasumsikan sebagai representasi dari semua nilai dalam partisi.

Analisa partisi pada Equivalence Partitioning Black Box

  1. Tester menyediakan suatu modal komponen yang dites yang merupakan partisi dan nilai masukan dan keluaran komponen
  2. Masukan dan keluaran dibuat dari spesifikasi tingkah laku komponen.
  3. Partisi adalah sekumpulan nilai, yang dipilih dengan suatu cara dimana di dalam partisi, diharapkan untuk diperlakukan dengan cara yang sama oleh komponen (seperti mempunyai proses yang sama)
  4. Partisi untuk nilai valid dan tidak valid harus ditentukan.

3. Contoh Black Box Testing dengan Equivalence Partitioning :

Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatiskan. Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikro komputer yang terhubung dengan password, yang telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah :

•Kode area : kosong atau 3 digit
•Prefix : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1
•Suffix : 4 digit
•Password : 6 digit alfanumerik
•Perintah : check, deposit, dll

Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen dapat ditentukan sebagai berikut :

•Kode area : kondisi input, Boolean-kode area mungkin atau tidak kondisi input, range-nilai ditentukan antara 200-999
•Prefix : kondisi input range > 200 dan 999
•Suffix : kondisi input nilai 4 digit
•Password : kondisi input Boolean-password mungkin diperlukan atau tidak kondisi input nilai dengan 6 karakter string
•Perintah : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah diudefinisikan.

Literature Review

Menurut Guritno (2011:86), “Literatur review dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

Literatur Review atau Tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik kritis saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu. Tinjauan literatur adalah sumber-sumber sekunder, dan dengan demikian, tidak melaporkan setiap eksperinmental asli baru atau bekerja. Paling sering dikaitkan dengan literatur berorientasi akademis, seperti tesis, tinjauan pustaka biasanya mendahului sebuah proposal dan hasil penelitian bagian. Tujuan utamanya dalah untuk membawa pembaca up to date dengan literatur saat ini pada topik dan membentuk dasar untuk tujuan lain, seperti penelitian masa depan yang mungkin dibutuhkan di daerah tertentu. Terstruktur dengan baik tinjauan literatur dicirikan oleh aliran ide yang logis saat ini dan referensi yang relevan dan konsisten, referensi yang sesuai dengan gaya penggunaan terminologi yang tepat dan yang tidak bias dengan pandangan yang komprehensif tentang penelitian sebelumnya mengenai topil ini.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Sulaeman Ganang Yoga Widodo (2013).
Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Absensi Karyawan Pada Mini Market Alfamart Salembaran Raya” ini menggunakan metode perancangan Unifield Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm for 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php, dan mysql sebagai databasenya.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2014).
Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada SMA 15 Tangerang Berbasis Web” ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan motode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perancangan (Planning), Analisis (Analysis), Desain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Asti Rosmala Dewi (2012).
Penelitian yang berjuful “Perancangan Sistem Absensi Karyawan Berbasis Web Pada PT. Menara Berlian” ini menggunakan metode Perancangan Unifield Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm for 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php, dan mysql sebagai databasenya.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Angelina Anastasia Br. Tarigan (2013)[5] 
Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Berbasis Web Pada SMK Ricardo Auto Machine Tangerang” ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), PHP, dan penyimpanan database menggunakan MySQL.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Sonya Nainggolan (2010)
Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Menggunakan Konsep Data Mining Pada PT KALILA INDONESIA” ini menjelaskan tentang sistem absensi menggunakan data mining, yang dapat melaporkan data absensi karyawan. Datang, pulang, sakit, izin dan cuti dengan lebih efektif.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Jonathon R.B. Halbesleben (2014)
Penelitian yang berjudul “A dialectical theory of the decision to go to work: Bringing together absenteeism and presenteeism” ini dijelaskan bahwa absensi adalah strategi yang digunakan karyawan untuk menavigasi ketegangan dialektis dalam hubungan supervisor-bawahan. Dengan demikian, memahami sifat ketegangan, konteks mereka, dan strategi yang digunakan untuk mengelola ketegangan dapat memberi tahu keputusan karyawan untuk menghadiri pekerjaan.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Frick B (2008)
Penelitian yang berjudul “Labor market institutions and individual absenteeism in the European Union: The relative importance of sickness benefit systems and employment protection legislation” ini menjelaskan faktor-faktor penentu ketidakhadiran individu yang berasal dari survey kondisi kerja di Eropa dan dampak dari kedisiplinan karyawan dalam kehadiran sesuai prosedur kepada perusahaan.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Federica Cucchiella (2014)[6] 
Penelitian yang berjudul “Managing Absenteeism in the Workplace: The Case of an Italian Multiutility Company” ini menjelaskan untuk mengambil pandangan luas tentang penyebab absennya kerja di Perusahaan Hera’s Group, pemimpin multiutilitas Italia dalam layanan lingkungan, air dan energi, dan untuk menggambarkan berbagai aspek penilaian dan manajemennya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang data ketidakhadiran dan kemudian berkembang untuk mengeksplorasi solusi dan diskusi mengenai masalah ketidakhadiran, menghubungkan sasaran strategis dengan isu-isu terkait sumber daya manusia.
9. Penelitian yang dilakukan oleh Dionne G (2007)
Penelitian yang berjudul “New evidence on the determinants of absenteeism using linked employer-employee data” ini menjelaskan bahwa pengaturan kerja merupakan faktor penentu absensi yang penting. memperluas model kenyamanan kerja biasa yang digunakan untuk menganalisis keputusan untuk melakukan pekerjaan untuk menyertakan variabel kebijakan tingkat perusahaan yang relevan dengan keputusan absensi dan ketidakpastian mengenai sistem absensi yang berjalan.
10. Penelitian yang dilakukan oleh Kathleen Jacobsen (2014)[7] 
Penelitian yang berjudul “Chronic Student Absenteeism : The Critical Role of School Nurses” ini menjelaskan kehadiran sekolah rutin diperlukan bagi kaum muda untuk berkembang menjadi warga dewasa yang terdidik dan sukses, yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat. Terlebih menurut survey yang dilakukan di Michigan, tingkat kehadiran siswa di sekolah dapat menentukan kedisiplinan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di masa depan

Perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada metode yang di gunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada Penelitian saat ini menggunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisa objek penelitian dan perancangan berorientasi Objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian menggunakan pendekatan Black box testing.
Sementara Untuk Objek penelitian Pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah sistem absensi berbasis SMS Gateway.

BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Radio Swara Irama Kusumasena (Elpas FM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang broadcasting. Elpas FM mengudara sejak tahun 1971 dengan selalu bekerja cerdas untuk menhadirkan program-program yang dibutuhkan pendengar.

Dengan bahasa dan gaya khas ditunjang sajian digital sound untuk memberi kepuasan tersendiri bagi penikmat musik, Elpas FM mencakup wilayah siaran Kota dan Kabupaten Bogor.

Sebagai perusahaan yang profesional dan berpengalaman, Elpas FM adalah media yang tepat sebagai mitra usaha dan promisi yang efektif. Targer market Elpas FM adalah kalangan menengah kebawah, dan siap memberikan pelayanan yang profesional dan kredibel, eksekusi yang tajam.

Sebagai media yang memberikan solusi total untuk kepentingan on-air maupun off-air kami siap dengan dukungan sistem administrasi yang selalu online. Loyalitas dan kepercayaan Elpas FM adalah alasan untuk mewujudkan keberhasilan dan kepuasan klien serta mitra usaha Elpas FM.


    Legal Entity    : PT.Radio Swara Irama Kusumasena
  Frekwensi  : FM 101.2 Mhz
  Anggota PRSSNI  : 040-1/1971
  SES  : B, C, D, E
    Coverage Area    : Botabek
  Address  : Office & Studio
    Jl. Raya Cipaku No. 16 Bogor 16137
    Tlp. 0251 8327233
    Fax. 0251 8327233
    Email : [email protected]
    Website : www.elpasfm.com

Visi, Misi Perusahaan

  1. Visi
    Menjadi perusahaan broadcasting yang cerdas dan berkualitas.
  2. Misi
    Menjadi perusahaan broadcasting yang dapat menghibur dan disukai oleh pendengar radio juga pecinta musik.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan perusahaan ini adalah struktur organisasi dan staf (line and staff organization), dimana dalam struktur ini wewenang dan tanggung jawab mengalir dari setiap pimpinan teratas sampai tingkat terbawah dan setiap karyawannya hanya mengenal satu pimpinan yang mengatur tugas-tugasnya. Struktur organsasi ini memberikan Kejelasan mengenai batas tanggung jawab dan wewenang dari jabatannya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Uraian Tugas dan Fungsi

  1. CEO (Chief Executive Officer)
    CEO adalah pemilik dari perusahaan dan bertugas menentukan arah perusahaan untuk kemajuan perusahaannya.
  2. General Manager
    Bertugas untuk memimpin, mengembangkan dan mengendali berbagai masalah dalam organisasi.
  3. Admin
    Bertugas untuk merekap data, melakukan pembuatan surat dan melakukan penjadwalan.
  4. Marketing & Sales Manager
    Bertugas mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
  5. Program Manager
    Bertugas untuk mengatur sebuah program acara yang berjalan.
  6. Finance Manager
    Bertugas mengendalikan dan mengkoordinasi perihal keuangan dalam perusahaan.
  7. GA & HR Manager (General Affair Manager)
    Bertugas mengurus segala perizinan dan mengurus expatriat.
  8. Finance Supervisor
    Bertugas mengatur kontrol keuangan dan membuat laporan keuangan perusahaan.
  9. GA Supervisor
    Bertugas membantu terkait pekerjaan GA & HR Manager
  10. Marketing & Sales Manager
    Mengkoordinasi yang berkaitan dengan promosi yang dijalankan oleh Account Executive dan Event Organizer
  11. Program Manager
    Mengkoordinasi sebuah progaram yang berjalan di radio tersebut.
  12. Account Executive
    Bertugas mengatur strategi pemasaran yang akan dijalankan selanjutnya.
  13. Event Organizer
    Bertugas membantu kliennya untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan dengan dukungan penuh.
  14. Music Director
    Ber tugasmengatur semua bentuk playlist yang ditampilkan oleh sebuah radio. Music Director juga yang berhak menentukan layak atau tidaknya sebuah lagu diputar di radio tersebut.
  15. Program Coordinator
    Bertugas untuk mengkoordinasi sebuah program siaran yang ada di radio tersebut.
  16. Producer
    Bertugas bertanggung jawab dalam penyajian sebuah show atau acara radio untuk pendengar.
  17. Operator
    Bertugas bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas penyiar radio seperti iklan, quiz, wawancara, reportase, dan lain-lain.
  18. Announcer
    Berperan sebagai penghibur, pengubah keadaan, pemberi informasi, bahkan sahabat yang harus memiliki pengetahuan yang luas.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menghasilkan sistem yang baik, tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mempelajari dan mengevaluasi sistem prosedur penjualan yang sedang berjalan.

Proses absensi yang berjalan pada PT. Swara Irama Kusumasena masih menggunakan sistem absensi manual, dimana karyawan mengisi form absensi yang sudah disediakan pada sebuah kertas absensi manual di setiap harinya. Berikut ini adalah prosedur penjualan yang sedang berjalan pada PT. Swara Irama Kusumasena (Elpas FM) :

  1. Karyawan
    Pegawai yang baru datang langsung mengisi form absensi yang berisi nama, jabatan, jam datang beserta menit keterlambatan jika karyawan tersebut terlambat sampai di kantor.
  2. Admin
    Mendapat data absensi karyawan dan memberikan konfirmasi kepada pegawai tentang absensi para pegawai yang bersangkutan. Kemudian membuat rekapitulasi data absensi untuk diserahkan kepada bagian finance.
  3. Finance Supervisor
    Menerima laporan abseni karyawan yang telah di buat oleh bagian Finance.
  4. General Manager
    Menerima laporan abseni karyawan yang telah di buat oleh bagian Finance.

Rancangan Prosedur Yang Berjalan

1. Use Case Diagram

Setelah skenario mengenai sistem absensi karyawan yang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem absensi yang berjalan saat ini. Use case diagram akan menggambarkan hubungan use case dengan actor . Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Use case Diagram

Berdasarkan 3.2. Use case Diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada sistem absensi saat ini.
  2. 4 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Karyawan, admin, Finance Supervisor, General manager.
  3. 5 Use Case yang dilakukan diantaranya : Mengisi form absensi, konfirmasi absensi, memberi data absensi, menghitung data absensi, menerima absensi.

2. Sequence Diagram

Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam Sistem penjualan yang berjalan saat ini.

Gambar 3.3 Sequence Diagram

3. Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor. Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktivitas para actor-aktor yang ada pada sistem absensi PT Swara Irama Kusumasena (Elpas FM).

Gambar 3.4 Activity Diagram Absensi

Berdasarkan 3.4. Use case Diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

  1. 1 (satu) Initial node, objek yang diawali.
  2. 4 Swimeline yaitu Karyawan, Pengelola Toko dan Pemilik Toko.
  3. 7 activity yaitu Mengisi from absensi, menerima data absensi, konfirmasi data absensi, menerima laporan data, menghitung data, acc laporan data, menerima laporan data absensi.
  4. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

Masalah Yang Dihadapi

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem informasi absensi berbasis sms gateway karyawan mulai dari input data absensi sampai ke penggajian karyawan.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem serta proses absensi yang sedang berjalan saat ini di PT. Radio Swara Irama Kusumasena belum berjalan dengan baik karena masih berpeluang adanya kecurangan dalam pengisian absensi pada karyawan yang bertindak tidak sesuai prosedur yang berjalan.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya dunia digital saat ini, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengembangan yang dilakukan yaitu dengan cara merancang sebuah sistem informasi berbasis sms gateway menggunakan swipe card dari yang sebelumnya masih menggunakan sistem absensi manual.

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis, analisa kekurangan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Sistem absensi yang masih manual dapat menimbulkan kecurangan untuk pengisian absensi karyawan mengingat pihak penanggung jawab maupun pemilik perusahaan PT. Radio Swara Irama Kusumasena yang memiliki mobilitas tinggi sehingga tidak setiap hari dapat mengontrol karyawan.
  2. Dengan masih menggunakan absensi manual yang saat ini berjalan pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena dapat berpotensi adanya ketidak disiplinan karyawan datang ke kantor sesuai dengan waktu yang sudah diterapkan oleh perusahaan.

Analisa Kontrol

Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual, yaitu dengan cara menghitung barang setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan dalam penghitungan kehadiran karyawan dan menimbulkan kecurangan dalam pengisian form absensi oleh karyawan.

Prosedur

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang disiplinnya karyawan untuk datang tepat waktu. Hal ini menyebabkan bagian administrasi harus bekerja secara ekstra dalam melakukan kontrol terhadap setiap karyawan. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisa permasalahan pada sistem yang berjalan memerlukan kedisiplinan dari setiap karyawan PT. Radio Swara Irama Kusumasena untuk dapat mengoptimalkan pekerjaan dan dapat berkontribusi dengan maksimal demi kemajuan perusahaan juga dapat memberi kepuasan terhadap klien. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan akan mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya :

  1. Pimpinan ataupun penanggung jawab perusahan yang berwenang dapat mengontrol kehadiran karyawan meskipun sedang tidak berada di kantor mengingar mobilitas pimpinan maupun penanggung jawab perusahaan yang cukup tinggi.
  2. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi maupun kendala yang tidak sesuai dengan prosedur perusahaan.
  3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan pimpinan.

Analisa SWOT

  1. Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.
  2. Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T).Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Analisa SWOT

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh penulis, sistem absensi pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena yang sedang berjalan dapat disimpulkan bahwa proses absensi antara lain :

  1. Sistem absensi yang berjalan saat ini pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena masih bersifat manual, yaitu masih menggunakan form absensi untuk mencatat absensi karyawan.
  2. Laporan yang dihasilkan saat ini masih belum akurat dan masih dapat dimanipulasi dengan mudah.
  3. Untuk merancang sistem absensi pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu proses penjualan dan tempat penyimpanan data dengan menggunakan Mysql, sehingga data tidak akan hilang.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Membuat sistem absensi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola data absensi karyawan.
  2. Terdapat tempat penyimpanan data secara digital sehingga data absensi karyawan tidak hilang dan tidak mudah dimanipulasi.
  3. Dapat menampilkan seluruh data absensi dengan akurat.

User Requirement

Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakaholder. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I :
Requirement Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

2. Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
  3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Requirement Elicitacion Tahap – II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

3. Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan
guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :
  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Requirement Elicitacion Tahap – III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

4. Final Draft Elisitasi
Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Requirement Elicitacion - Final Draft

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final Draf


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Urutan prosedur ini berisi urutan absensi, log in, karyawan, jadwal karyawan, absensi karyawan, laporan rekap absensi, laporan rekap grafik, dan laporan operator.

  1. Prosedur Absensi
  2. Prosedur Login
    Bagian ini mengenai prosedur login user untuk melakukan absensi maupun melihat data absensi yang terdapat pada sistem
  3. Prosedur Jadwal Karyawan
    Bagian ini berisi jadwal karyawan baik itu on air maupun off air.
  4. Prosedur Absensi Karyawan
  5. Prosedur Laporan Rekap Absensi
    Bagian ini berisi rekapitulasi data absensi karyawan yang dapat di lihat sesuai periode yang keinginan user
  6. Prosedur Laporan Rekap Grafik
    Bagian ini berisi rekapitulasi data absensi dengan pola grafik yang dapat dilihat sesuai periode yang diinginkan user.
  7. Prosedur Laporan operator
    Bagian ini berisi laporan operator yang dapat dilihat oleh CEO.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 4.1 Use Case Yang Diusulkan

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses absensi yang diusulkan pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena
  2. Terdapat 3 actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem, yaitu karyawan, operator dan CEO.
  3. 1 use case yang dapat dilakukan oleh karyawan yaitu melakukan absensi, 2 use case yang dapat dilaukan oleh operator dan CEO yaitu melakukan login dan masuk ke halaman Home.
  4. Ada 5 include yaitu melihat daftar karyawan, membuat jadwal karyawan, melakukan absensi karyawan, kembali ke halaman Home, dan membuat laporan absensi.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Karyawan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait) Berisi rancangan sequence diagram untuk karyawan yang anda usulkan.

Gambar 4.2 Suquence Diagram Untuk Karyawan

Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram Untuk karyawan yang diusulkan terdapat :

  1. 2 Life Line antar muka yang saling berinteraksi diantaranya Form Absensi dan Tabel karyawan.
  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan
  3. 4 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Operator

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait) Berisi rancangan sequence diagram untuk karyawan yang anda usulkan.

Gambar 4.3 Sequence Diagram Untuk Operator

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 10 Life Line antar muka yang saling berinteraksi diantaranya Form Login, User, Home, Karyawan, Jadwal Karyawan, Absensi Karyawan, Profil, Change Password, Log Out.
  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Operator.
  3. 16 messange spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk CEO

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait) Berisi rancangan sequence diagram untuk karyawan yang anda usulkan.

Gambar 4.4 Sequence Diagram Untuk CEO

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram Untuk CEO yang diusulkan terdapat ::

  1. 10 Life Line antar muka yang saling berinteraksi diantaranya Form Login, User, Home, Karyawan, Jadwal Karyawan, Absensi Karyawan, Profil, Change Password, Log Out.
  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Operator.
  3. 16 messange spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Karyawan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Gambar 4.5 Activity Diagram Untuk Karyawan

Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 initial node sebagai awal objek
  2. 5 action, aktivitas dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 2 (dua) Decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
  4. 1 final state, objek yang diakhiri.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Operator

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Gambar 4.6 Activity Diagram Sistem Untuk Operator

Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram untuk Operator yang diusulkan terdapat :

  1. 1 initial node, sebagai awal objek.
  2. 36 action, aktivitas dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 final state, objek yang diakhiri.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk CEO

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Gambar 4.7 Activity Diagram Sistem Untuk CEO

Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram untuk CEO dan Operator yang diusulkan terdapat :

  1. 1 initial node, sebagai awal objek.
  2. 32 action, aktivitas dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 final state, objek yang diakhiri.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.8 Class Diagram

  1. 5 class, himpunan dari objek-objek yang terbagi atribut serta operasi yang sama, diantaranya tbl_sms, tbl_user, tbl_jadwal_masuk, tbl_karyawan, dan tbl_absensi.
  2. 5 Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi Basis Data Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

a.     Nama Field     : tbl_sms
  Media  : Harddisk
  Isi  : id_sms + kode_user + no_sms + isi_sms + keterangan + tgl_sms + stts_sms + kode_karyawan
  Organisasi File  : Index Sequentialr
  Primary Key   : id_sms
  Panjang Record  : 42
  type file  : file master

Tabel 4.1. Tabel SMS

b.     Nama Field     : tbl_user
  Media  : Harddisk
  Isi  : kode_useer + password_user + nm_user + almt_user + tmpt_lahir_user + tgl_lahir_user + jns_kelamin_user + file_name_user + level_user + stts_user
  Organisasi File  : Index Sequential
  Primary Key   : kode_user
  Panjang Record  : 313
  type file  : file master

Tabel 4.2. Tabel user

c.     Nama Field     : tbl_karwayan
  Media  : Harddisk
  Isi  : kode_karyawan + nik + nm_karyawan +almt_karyawan + tmpt_lahir_karyawan + tgl_lahir_karyawan + jns_kelamin_karyawan + file_name_karyawan + tlp_karyawab + stts_karyawan + swip_card + kode_user
  Organisasi File  : Index Sequential
  Primary Key   : kode_karyawan
  Panjang Record  : 252
  type file  : file master

Tabel 4.3. Tabel karyawan

d.     Nama Field     : tbl_jadwal_masuk
Media  : Harddisk
  Isi  : id_jadwal_masuk + kode_karyawan + bulan + tahun + jam_masuk + jam_keluar
  Organisasi File  : Index Sequential
  Primary Key   : id_jadwal_masuk
  Panjang Record  : 22
  type file  : file master

Tabel 4.4. Tabel jadwal

e.     Nama Field     : tbl_absensi
  Media  : Harddisk
  Isi  : id_absensi + kode_karyawan + tgl_absen + absensi + keterangan + absen_masuk + absen_keluar
  Organisasi File  : Index Sequential
  Primary Key   : id_absensi
  Panjang Record  : 17
  type file  : file master

Tabel 4.5. Tabel absensi

Rancangan Prototype

Rancangan prototipe ini bukan berisi hasil printscreen dari sebuah program, tetapi desain layout dari program yang anda buat.Rancangan ini dalam bentuk kotak-kotak. Apabila yang anda buat merupakan pengembangan dari yang sebelumnya, maka rancangan prototype ini berisi printscreen dari sistem yang berjalan.

Menu Sign in

Gambar 4.9 : Prototype Sign in

Menu Operator

Gambar 4.10 : Prototype Sign in

Menu Home

Gambar 4.11 : Prototype Sign in

Menu Jadwal Karyawan

Gambar 4.12 : Prototype Sign in

Menu Laporan

Gambar 4.13 : Prototype Sign in

Menu Grafik

Gambar 4.13 : Prototype Sign in

Menu Karyawan

Gambar 4.14 : Prototype Sign in

Rancangan Program

Menu Sign In

Gambar 4.16 : Tampilan Sign in

Menu home

Gambar 4.17 : Tampilan Home

Menu Tampilan Operator

Gambar 4.18 : Tampilan menu operator

Menu Jadwal Karyawan

Gambar 4.19 : Tampilan Jadwal karyawan

Menu Laporan Absensi Karyawan

Gambar 4.20 : Tampilan Laporan Absensi Karyawan

Menu Grafik

Gambar 4.21 : Tampilan Grafik

Menu Karyawan

Gambar 4.22 : Tampilan Menu Karyawan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Untuk menjalankan sistem usulan perancanga sistem absensi berbasis SMS gateway pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena ini membutuhkan beberapa prangkat keras, diantaranya :

1. Personal Komputer
Untuk menggunakan sistem ini mebutuh kan personal konmuter dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Pentium 4
  2. Monitor : 14” LCD
  3. RAM : 2 GB
  4. Hardisk : 512 GB
  5. Printer : Epson L120 2.USB Magnetic Card Reader
    Perangkat ini digunakan untuk membaca magnetic swipe card yang digunakan pada program usulan ini. 3.Modem Wavecomm
    Perangkat ini digunakan untuk mengirim sms secara otomatis dari program. 4.Magnetic Swipe Card
    Perangkat ini digunakan sebagai data karyawan yang sudah di encode sebagai track pada kartu swipe card oleh Operator.

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Ooperasi Windows 7
  2. Xampp
  3. Adobe Dreamweaver CS3
  4. Visual Paradigm 10.0 Enterprise Edition
  5. Mozillda Firefox
  6. Microsoft Office 2010

Hak Akses

Ada 2 actor yang dapat mengakses aplikasi absensi ini, yaitu :

  1. Operator
  2. CEO

Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Pengujian Black Box Pada Menu Sign in

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Aplikasi Absensi Karyawan menggunakan PHP dan Mysql pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena untuk fungsi menu Login, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.6 Pengujian Black Box Pada Menu Sign In

Pengujian Black Box Pada Menu Input Karyawan Baru

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Aplikasi Absensi Karyawan menggunakan PHP dan Mysql pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena untuk fungsi menu Login, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7 Pengujian Black Box Pada Menu Input Karyawan Baru

Pengujian Black Box Pada Menu Input Karyawan Baru

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Aplikasi Absensi Karyawan menggunakan PHP dan Mysql pada PT. Radio Swara Irama Kusumasena untuk fungsi menu Login, yaitu sebagai berikut :

4.8 Pengujian Black Box Pada Menu Input Operator Baru

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh Input Karyawan Baru. Jika input belum lengkap maka sistem akan menolak dan akan muncul sebuah pesan. Namun, Jika input lengkap makan sistem akan menerima data karyawan baru dan masuk ke halaman Daftar Karyawan yang mana sudah terisi oleh karyawan baru.

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.9 Tabel Pengolahan Jadwal

Estimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam CV atau masyarakat.

Tabel 4.10 Tabel Estimasi Biaya

Kesimpulann

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

  1. Sistem absensi yang berjalan saat ini masih menggunakan cara manual yang belom terkomputerisasi, hal ini menyebabkan kurang efektif dalam melakukan absensi karyawan juga pada saat merekap data absensi masih kuang efisien karena masih menggunkan kertas dan membuntuhksn waktu yang lebih lama dalam prosesnya.
  2. Kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini adalah karena masih menggunakan sistem absens secara manual yang belum terkomputerisasi maka sangat mudah sekali bagi karyawan untuk melakukan kecurang terhadap data absensi tersebut.
  3. Untuk membuat sistem yang dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan diperlukan beberapa tahapan mulai dari observasi ketempat riset kemudian melakukan wawancara dengan stakeholder dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar sitem absensi yang berjalan padaa PT. Radio Swara Irama Kusumasena, setelah melakukan wawancara maka didapatkan solusi untuk membuat suatu sistem yang terkomputerisasi yaitu membuat sistem absensi berbasis web dengan menggunakan database Myslq.

Kritik Dan Saran

Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi penjualan ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dikakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan yang dibutuhkan.
  2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait untuk menggunakan aplikasi absensi yang akan diterapkan sehingga karyawan dapat menggunakan aplikasi ini dengan benar.
  3. Diharapkan selalu ada pemeliharaan/maintenance untuk aplikasi absensi tersebut agar aplikasi selalu berjalan dengan baik dan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15 1,16 1,17 Sutabri, Tata. 2012.“Konsep Dasar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 Henderi,dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media PembelajaranArtificial Informatics”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  3. Aisyah, Siti, Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akdemik teknologi mobile menggunakan J2ME”. Vol.4 no .2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 Wijayanti, Esa. 2014. ”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” .STMIK Raharja. Tangerang.
  5. Tarigan, Angelina Anastasia Br. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Berbasis Web Pada SMK Ricardo Auto Machine Tangerang”. Tangerang : Jurnal Sitem Informasi Absensi. 2013
  6. Cucchiella, Federica. 2014. “Managing Absenteeism in the Workplace: The Case of an Italian Multiutility Company”. Oxford : Absenteeism Journal. 2014
  7. Jacobsen, Kathleen. 2014. “Chronic Student Absenteeism : The Critical Role of School Nurses”. Michigan : Abtenteeism Journal. 2014

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : [1]

A.1. Kartu Bimbingan
A.2. Bukti Pembayaran
A.3. Validasi Skripsi
A.4. Daftar Nilai
A.5. Kartu Studi Tetap Final
A.6. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.7. Undangan Stakeholder
A.8. Formulir Cek List Pendaftaran Sidang
A.9. Sertifikat Seminar
A.10. Sertifikat PROSPEK
A.11. Sertifikat TOEFL
A.12. Formulir Seminar Proposal
A.13. Surat Observasi
A.14. Surat Implementasi
A.15. Surat Keterangan Hibah

Contributors

Suhardi