SI1522489414

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMBUATAN BARCODE

BERBASIS WEB PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1522489414
NAMA : Agus Hidayatullah


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMBUATAN BARCODE

BERBASIS WEB PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Disusun Oleh:

NIM : 1522489414
Nama : Agus Hidayatullah
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering



Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2019

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000594         NID: 08166


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMBUATAN BARCODE

BERBASIS WEB PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489414
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering



Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Al Husain, M.Kom)
   
NID : 13002
   
NID: 10010

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMBUATAN BARCODE

BERBASIS WEB PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Disusun Oleh :


NIM
: 1522489414
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 18 Juli 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMBUATAN BARCODE

BERBASIS WEB PADA PT.BIMASAKTI

KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM : 1522489414
Nama : Agus Hidayatullah
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 18 Juli 2019
Agus Hidayatullah
NIM. 1522489414


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT Bimasakti Karyaprima merupakan sebuah perusahaan berskala menengah yang bergerak dibidang industri sepatu. Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem untuk membuat sebuah label barcode yang akan digunakan untuk setiap produk sepatu, namun sistem yang saat ini masih menggunakan jasa supplier pencetak barcode dan dalam proses input data masih dilakukan dengan semi komputerisasi, dimana dalam penerapan sistem tersebut terdapat beberapa hal yang menjadi kendala diantaranya proses pengiriman hasil pencetakan barcode yang dilakukan oleh supplier akan dikirim kurang lebih satu bulan diamana waktu tersebut cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa permasalahan yang terjadi untuk kemudian memberikan rancangan usulan sistem pada PT Bimasakti Karyaprima. Peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Metode yang digunakan adalah analisa SWOT. Peneliti menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai alat bantu untuk membuat sebuah rancangan model dan desain sebuah sistem. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem aplikasi pembuatan label barcode yang dibuat menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Terakhir, peneliti menggunakan Blackbox Testing untuk menguji setiap fungsionalitas sistem aplikasi yang akan peneliti buat.

Kata Kunci : Barcode, Supplier, SWOT, UML, PHP, MySQL.


ABSTRACT

PT Bimasakti Karyaprima is a medium-sized company engaged in the shoe industry. In this company there is a system for making a barcode label that will be used for each shoe product, but the system that is currently still using barcode printing suppliers and in the data input process is still done by semi- computerization, where in the implementation of the system there are several things that become obstacles including the process of sending the results of barcode printing carried out by suppliers will be sent approximately one month when the time is quite long. This study aims to analyze the problems that occur to then provide a design proposal system at PT Bimasakti Karyaprima. The researcher collects data by observing, interviewing, and studying literature. The method used is a SWOT analysis. The researcher uses the Unified Modeling Language (UML) as a tool to create a model design and design of a system. The results of this study are a barcode labeling application system created using the PHP and MySQL programming languages ​​as the database. Finally, researchers use Blackbox Testing to test every application system functionality that researchers will make.

Keywords: Barcode, Supplier, SWOT, UML, PHP, MySQL.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PEMBUATAN BARCODE BERBASIS WEB PADA PT BIMASAKTI KARYAPRIMA”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharjasekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., MTI Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
  5. Bapak Al Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  6. Bapak Bapak Wahyu Hidayat, SE selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis
  7. Ibu Rosita selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan do’a, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian..

Tangerang, 18 Juli 2019
Agus Hidayatullah
NIM. 1522489414


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. UseCase Diagram Admin

Gambar 4.2. UseCase Diagram User

Gambar 4.3. Activity Diagram Admin

Gambar 4.4. Activity Diagram User

Gambar 4.5. Sequance Diagram Admin

Gambar 4.6. Sequance Diagram User

Gambar 4.7. Class Diagram

Gambar 4.8. Prototype Login User

Gambar 4.9. Prototype Dashboard User

Gambar 4.10. Prototype Data Barcode Untuk User

Gambar 4.11. Form Input Data Generate Barcode User

Gambar 4.12. Prototype Generate Barcode User

Gambar 4.13. Prototype Hasil Generate Barcode User

Gambar 4.14. Prototype Login Aplikasi

Gambar 4.15. Prototype Dashboard Admin

Gambar 4.16. Prototype Data Barcode Untuk Admin

Gambar 4.17. Prototype Data Hasil Pembuatan Barcode

Gambar 4.18. Prototype Data Kategori

Gambar 4.19. Prototype Data Size

Gambar 4.20. Prototype Data User

Gambar 4.21. Prototype Form Input Data Barcode Admin

Gambar 4.22. Prototype Form Generate Barcode Admin

Gambar 4.23. Prototype Hasil Generate Barcode Admin

Gambar 4.24. Prototype Cetak Semua Data

Gambar 4.25. Prototype Cetak Data Berdasarkan Field Tertentu

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Login Aplikasi User

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Login Dashboard

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Data Barcode

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Form Input Generate Barcode

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Generate Barcode

Gambar 4.31. Tampilan Halaman Hasil Generate Barcode

Gambar 4.32. Tampilan Halaman Login Aplikasi Admin

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Login Dashboard

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Data Barcode

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Data Hasil Pembuatan Barcode

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Data Kategori

Gambar 4.37. Tampilan Halaman Hasil Data Size

Gambar 4.38. Tampilan Halaman Data User

Gambar 4.39. Tampilan Halaman Login Dashboard

Gambar 4.40. Tampilan Halaman Generate Barcode Admin

Gambar 4.41. Tampilan Halaman Hasil Generate Barcode

Gambar 4.42. Tampilan Halaman Cetak Semua Data

Gambar 4.43. Tampilan Halaman Cetak Data Berdasarkan Field Tertentu



DAFTAR TABEL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan tertentu dalam menjalankan usahanya. Setiap perusahaan ingin dapat memenuhi kepentingan para anggota maupun pemegang sahamnya. Kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan suatu prestasi bagi manajemen perusahaan tersebut.

Penggunaan internet sebagai sarana penyebaran informasi kian pesat dan terbukti sangat ampuh, maka tak heran saat ini hampir semua perusahaan atau usaha kecil menengah mulai membangun website, blog, atau media sosial lainnya untuk memanfaatkan hal tersebut. Informasi yang disebarkan pun sangat beragam mulai dari profil perusahaan atau UKM, deskripsi produk atau jasa yang dijual, hingga informasi penawaran-penawaran khusus untuk para customer. Saat ini, PT Bimasakti Karyaprima menggunakan label barcode untuk ditempelken kepada sebuah produk sepatu yang akan dipasarkan kepada masyarakat luas. Sistem peginputan data barcode yang berjalan saat ini masih bersifat semi komputerisasi karena masih dikerjakan pada sebuah template menggunakan aplikasi pengolah angka. Disini peneliti beranggapan bahwa perlu adanya pembaharuan pada sistem yang berjalan saat ini.

Dalam proses pencetakan sebuah barcode yang berjalan saat ini PT Bimasakti Karyaprima menggunakan jasa pencetak sebuah barcode, Setiap kali dalam proses mencetak sebuah barcode pihak perusahaan harus menunggu hasilnya kurang lebih satu bulan, dimana waktu tersebut bisa dibilang agak cukup lama. Pada dasarnya, peneliti ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang ada agar admin dan user bisa dapat lebih cepat dalam proses penginputan dan membuat sebuah barcode pada sebuah produk sepatu. Berdasarka uraian yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil judul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pembuatan Barcode Berbasis Web Pada PT Bimasakti Karyaprima”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan, antara lain :

  1. Apakah sistem yang berjalan saat ini pada PT Bimasakti Karyaprima sudah efektif dan efisien ?
  2. Apa saja kendala dalam proses penginputan dan pembuatan barcode yang berjalan saat ini pada PT Bimasakti Karyaprima ?
  3. Sistem pembuatan barcode seperti apa yang harus dibuat ?

Ruang Lingkup

Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka diperlukan beberapa ruang lingkup yang akan dibahas. Permasalahan yang akan dibahas meliputi : data nama produk sepatu, nama warna sepatu, ukuran sepatu, kategori sepatu, ukuran centimeter sepatu dan data barcode SKU (stock keeping unit).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Agar PT Bimasakti Karyaprima memiliki aplikasi sistem pembuatan barcode yang dapat memudahkan user yang bertugas membuat sebuah barcode.
  2. Agar leader SCM dapat mengetahui waktu dan tanggal dalam setiap kali admin SCM melakukan proses pembuatan barcode pada setiap data-data barcode sepatunya.
  3. Agar user pencetak data barcode mengetahui angka terakhir pada angka prefix yang dicetak kedalam sebuah barcode.

Manfaat Penelitian

  1. PT Bimasakti Karyaprima akan memiliki sebuah sistem yang baru dalam proses pembuatan barcode untuk sebuah label sepatu.
  2. Membantu leader SCM dan admin SCM pengolah data-data barcode menjadi lebih cepat dalam proses penginputan data-data barcode sepatu tersebut.
  3. Menghilangkan proses pengiriman data melalui e-mail kepada supplier pencetak barcode yang dilakukan oleh admin SCM.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Terdapat 3 (tiga) metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data laporan penelitian ini yaitu :

  1. Observasi

    Dalam metode ini, penulis melakukan analisa dengan cara mengamati sumber masalah yang ada kemudian mengumpulkan data yang berhubungan dengan membuat Aplikasi system penjadwalan perawatan mesin guna mencari solusi dari masalah tersebut.

  2. Wawancara

    Dalam metode ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sistem membuat aplikasi sistem pemeliharaan jadwal perawatan mesin untuk mempermudah petugas dalam melakukan perwatan, kemudian menyimpulkan setiap jawaban dengan menyusun solusi-solusi yang akan dijadikan patokan konsep sistem yang akan digunakan.

  3. Studi Pustaka

    Dalam metode ini, penulis melakukan studi pustaka terhadap beberapa e-book atau artikel-artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang ada guna melengkapi data yang didapat sebelumnya dengan teori-teori yang dikembangkan oleh para ahli guna menunjang metode observasi dan wawancara yang sebelumnya dilakukan.

  4. Metode Analisa Sistem

    Peneliti menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) sebagai metode analisa sistem. Peneliti menggunakan teknik analisa SWOT karena teknik ini merupakan teknik analisa sistem yang biasa dipergunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang akan menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

    Metode Perancangan Sistem

    Dalam membuat rancangan sistem, peneliti menggunakan metode waterfall. Model waterfall adalah metode yang menyarankan sebuah pendekatan yang sistematis dan sekuensial melalui tahapan-tahapan yang ada pada SDLC (System Development Life Cycle) untuk membangun sebuah perangkat lunak. Disini peneliti menggunakan alat bantu yang diantaranya Visual Studio Code sebagai text editor, PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database dan UML yang dipergunakan untuk merancang sistem berdasarkan kebutuhan dari stakeholder.

    Metode Prototipe

    Dalam menyusun laporan Skripsi ini penulis mempergunakan metode throw-away prototyping. Dengan menggunakan metode ini, spesifikasi awal dari sistem sudah dapat diketahui di awal, sehingga proses prototyping ini ditujukan untuk mengurangi resiko kebutuhan yang tidak terpenuhi.

    Metode Pengujian

    Dalam menyusun laporan Skripsi ini penulis menggunakan metode pengujian Black box Testing. Black box Testing merupakan sebuah metode uji coba yang berfokus pada keperluan perangkat lunak. Karena itu uji coba Blackbox Testing ini memberi kemungkinan kepada pengembang perangkat lunak untuk membuat himpunan kondisi input yang mana kondisi tersebut akan melatih syarat fungsional suatu program. Metode pengujian ini berusaha untuk menemukan kesalahan yang terdiri dari beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Peneliti mengelompokkan materi laporan penelitian Skripsi ini menjadi 5 bab utama yang digunakan untuk mempermudah dalam pembahasan masalah dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

    BAB I   PENDAHULUAN

    Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, dengan metode penelitian serta sistematika penulisan.

    BAB II   LANDASAN TEORI

    Pada bab ini berisikan landasan teori yang dipakai dalam menganalisa informasi yakni mengenai definisi, pengertian-pengertian serta penjabaran-penjabarannya seperti literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

    Bab ini berisikan gambaran umum PT Bimasakti Karyaprima, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi tahap I, II, II dan final draft elisitasi.

    BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini berisikan tentang sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, batasan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) Black Box Testing serta estimasi biaya.

    BAB V   PENUTUP

    Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.

    BAB II

    Landasan Teori

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

      Menurut Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[1], menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

      Menurut Mulyadi dalam Wdiyana Mulyani dan Bambang Eka Purnama (2015:16)[2], “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan"

      Menurut Otto Fajarianto dalam jurnal sisfotek global (2017:49)[3], mengutip dari hartono “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi kesatuan”.

      Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[4], “Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian pada suatu tujuan utama”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan.

    2. Klasifikasi Sistem

      Menurut Hutahaean (2015:3-5)[5] Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

      1. Komponen Sistem (Components)
      2. Batasan Sistem (Boundary)
      3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
      4. Penghubung Sistem (Interface)
      5. Masukan Sistem (Input)
      6. Keluaran Sistem (Output)
      7. Pengolahan Sistem (Process)
      8. Sasaran Sistem (Objective)
    3. Klasifikasi Sistem

      Menurut Tyoso (2016:5)[6], beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut ini, antara lain :

      1. Sistem Alamiah (Natural System) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
      2. Sistem Tiruan (Artificial System) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan memberikan beasiswa kepada anak sekolah penduduk setempat. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.
      3. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
      4. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan mengunakan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.
      5. Sistem Tertutup (Closed System) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. sistem ini akan habis masa pakainnya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang dipakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang bersangkutan karena telah mencapai tujuannya.
      6. Sistem Terbuka (Opened Syste) menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output) dengan demikian, kita harus memilah input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan memasukkan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Data

      Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli:

      Menurut Khozin Yuliana, dkk dalam Jurnal Sensi Vol.4 No.1 (2018:48)[7], Mendefinisikan bahwa “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari satu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.

      Menurut Sobri, dkk (2017:157)[8], “Data merupakan fakta-fakta atau pengamatan mengenai orang, tempat, sesuatu dan kejadian. Dahulu data hanya terbatas pada angka, alphabet, dan simbol, tetapi sekarang data meliputi audio, musik, gambar, animasi, dan video”.

      Menurut Sopingi (2015:20)[9], “Kata data merupakan bentuk jamak dari datum. Secara sederhana data dapat diartikan sebagai keterangan-keterangan tentang suatu hal. Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya, dan karenanya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Data dapat berupa angka atau bilangan, dan biasanya disebut sebagai data kuantitatif. Data dapat juga berupa konsep atau kategori yang bukan berupa angka, dan biasanya disebut sebagai data kualitatif”.

    2. Definisi Informasi

      Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga, mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber:

      Menurut Hutahaean (2015:9)[5], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya".

      Menurut Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:80)[10], “Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan”.

      Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:47-25)[4], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

      Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:24)[11], Dalam Jurnal Informatika Mulawarman, Mengutip dari Abidin “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.

    3. Kualitas Informasi

      Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

      Menurut Ridho Pamungkas, dalam Jurnal Intensif (2017:43)[12], Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :

      1. Relevansi
      2. Kelengkapan dan Keluasan
      3. Kebenaran
      4. Terukur
      5. Keakuratan
      6. Kejelasan
      7. Keluwesan
      8. Ketepatan Waktu

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

      Berikut ini adalah beberapa pengertian dari sistem informasi menurut para ahli dan juga berbagai sumber:

      Menurut Anggraeni (2017:2)[13], “Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber data-data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

      Menurut Priyo Sutopa, dkk (2016:24)[11], mengutip dari Siregar“Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, Sistem Informasi yang akurat dan efektif”.

    2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Maimunah, Dini Luigi, dkk, Dalam Seminar Nasioal Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:25)[4], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

      1. Blok masukkan (input block)
      2. Blok model (model block)
      3. Blok keluaran (output block)
      4. Blok teknologi (technology block)
      5. Blok basis data (database block)
      6. Blok kendali (control block)
    3. Komponen Sistem Informasi

      Me31nurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[11], bahwa kegiatan sistem informasi ada 4, yaitu :

      1. Input
      2. Process
      3. Output
      4. Penyimpanan
    4. Tujuan Sistem Informasi

      Menurut Sandro Alfeno, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.2 (2017:29)[14], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi, Sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kedapa orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage)”.

    Konsep Dasar Analisa

    1. Definisi Analisa

      Menurut Dede Bachtiar dan Atikah (2015:72)[15], “Analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya”.

      Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli, dkk (2017:21)[16], “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru"

    2. Tahap-tahap Analisa

      Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18)[17], Tahap analisis sitem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

      1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
      2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
      3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
      4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Rancang Bangun

    1. Definisi Rancang

      Menurut Nanang Misbachul Huda (2016:18)[17], Tahap analisis sitem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

    2. Definisi Bangun atau Pembangunan Sistem

      Menurut R. Pressman dalam Mochammad Farid Yusuf dan Yerry Soepriyanto (2017:12)[18], “adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian”.

    Konsep Dasar Aplikasi

    Definisi Aplikasi

    Menurut Yuhefizar dalam martono, dkk (2017:232)[17], “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu”.

    Menurut Chan (2017:4)[19], “Aplikasi adalah window dan objek-objek yang menyediakan fungsi untuk aktivitas user, seperti pemasukan data, proses dan pelaporan”.

    Menurut Kusmanto dalam Jurnal INFOTEK Vol.3, No.1 (2018:200)[20], “Aplikasi adalah software yang dirancang khusus untuk membantu pengerjaan tugas-tugas yang diperlukan dan program yang siap pakai untuk digunakan”.

    Konsep Dasar Barcode

    1. Definisi Barcode

      Menurut Izak Habel Wayangkau dalam Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.6, No.1 (2017:49)[21] , “Barcode adalah suatu kode yang berbentuk sekumpulan garis berbentuk batang (bar) yang memiliki ketebalan berbeda. Setiap garis melambangkan angka atau huruf yang telah diatur sedemikian rupa, yang dapat dibaca menggunakan sebuah alat (barcode reader). Kode baris digambarkan dalam bentuk bar dan spasi berwarna hitam tebal dan tipis yang disusun berderet secara horizontal. Untuk membantu pembacaan manual biasanya dicantumkan juga angka-angka atau huruf dibawah kode baris tersebut”.

    2. Jenis-jenis Barcode

      Menurut Izak Habel Wayangkau dalam Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol. 6, No.1 (2017:49-50)[21] :

      1. Barcode Satu Dimensi (1D)
        1. Code 128, Code 128 adalah barcode dengan kerapatan tinggi, dapat mengkodekan keseluruhan simbol ASCII (128 karakter) dalam luasan yang paling minim dibandingkan dengan barcode lain.
        2. Interleaved 2 of 5 (ITF), ITF barcode hanya dapat mengkodekan angka saja dan sering digunakan pada produk-produk yang memiliki kemasan dengan permukaan yang tidak rata (misalnya cogurated box).
        3. Code 39, Code 39 dapat menyandikan karakter alphanumeric yaitu angka decimal dan huruf besar serta tambahan karakter spesial - . * $ / % +. Satu karakter dalam code 39 terdiri dari 9 elemen yaitu 5 bar (garis vertikal hitam) dan 4 spasi (garis vertikal putih) yang disusun bergantian antara bar dan spasi.
      2. Barcode Dua Dimensi (2D)
        1. Symbology PDF417, Symbology PDF 417 adalah jenis barcode yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter didalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2).

    Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototype

      Menurut Darmawan dalam Martono, dkk (2017:163)[22] , “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

      Menurut Muzaki, dkk (2018:192)[23] , “Prototype adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis”.

      Menurut Wiyancoko dalam Sunandar, dkk (2016:160)[24] , “Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.

    2. Definisi Throw-away Prototyping

      Menurut Abdurrahman, dkk (2018:63), “Throwaway Prototyping adalah suatu metode yang sama persis dengan metode prototyping dimana throwaway prototype merupakan hasil perkembangan dari prototype, tetapi throwaway prototype lebih mengarah pada hasil persentasi saja, yang dimana bertujuan untuk memvisualisasikan sebuah system yang sedang dibangun dan bedasarkan komentar pengguna, prototipe berikutnya terus dibangun sampai dapat memvisualisasikan sistem kerja nyata”.

    3. Tahapan – Tahapan dalam Prototyping

      Menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 (2016:55)[3], adapaun tahapan-tahapannya meliputi sebagai berikut :

      1. Tahap yang pertama adalah listen tahapan mendengarkan pelanggan, pada tahap ini proses menganalisa kasus dengan mengambil contoh pada bidang akademik yang menghadapi banyak komplain dari para mahasiswa meliputi proses belajar mengajar dan lain sebagainya. Permasalahan yang timbul dari komplain mahasiswa ini tidak dapat tertampung sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mengolah dan menyimpan semua keluhan yang dihadapi mahasiswa tersebut dan akademik dapat memberikan sebuah keputusan cepat dan tepat.
      2. Tahapan yang kedua berupa tahapan membuat dan memperbaiki prototype pada tahapan ini berusaha mendesain secara cepat dan kemudian membuat aplikasi atau software sesuai dengan analisis kebutuhan yang sudah dilakukan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau user.
      3. Tahap mencoba aplikasi dan evaluasi prototype dengan cara menguji dengan studi kasus yang sudah dianalisis bersama-sama dengan pakar. Jika pada tahapan customer test user atau pakar merasa software belum sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan perbaikan software aplikasi dengan kembali ke tahapan yang pertama.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

      Menurut Yusuf, ddk. Dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[18], “UML (Unified Modeling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem tersebut”.

      Menurut Mimin dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science Vol. 2 (2016:1045)[25], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi obyek. UML (unified Modeling Language), muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

      Menurut Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55)[3], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

    2. Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

      Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah :

      1. Use Case Diagram

        Menurut Martin Flower dalam Saputra, dkk (2014:58)[17], “Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan”.

        Menurut Carina Titus (2016:20)[26], “Use case modeling is the way of showing how the system stake holders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details”.

      2. Activity Diagram

        Menurut Afriyonza, dkk (2014:199)[17], “Activity diagram, diagram yang menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, alur kerja atau aktivitas, dan skenario dalam sebuah proses”.

      3. Sequence Diagram

        Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37)[17], “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user”.

        Menurut Carina Titus (2016:20)[26] “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”.

      4. Class Diagram

        Menurut Carina Titus (2016:20)[26], “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes”.

        Menurut Maimunah, dkk (2016:29)[27], “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.”.

    Konsep Dasar Web

    1. Definisi Web

      Menurut Diah Aryani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:180)[28], “Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pasif. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain”.

      Menurut Menurut Maimunah, Dini luigi, dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2017:26)[4], “Web adalah sistem dengan informasi yang dijadikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Menurut Priyo Sutopo, dkk (2016:25)[11] “web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

      Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2017:39)[29], “PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”

      Menurut Enterprise (2017:1)[30], “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu (misalnya, menampilkan produk yang berbeda-beda untuk setiap pengunjung). Interaktif artinya, website tersebut dapat memberi feedback bagi user (misalnya, menampilkan hasil pencarian produk)”.

      Sedangkan menurut Betha Sidik (2017:4)[31] PHP merupakan “Bahasa pemograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web”.

    2. Ciri – Ciri Kode Khusus PHP
      1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
      2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
      3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
      4. Merupakan software yang bersifat opensource.
      5. Gratis untuk di download dan digunakan.
      6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
    3. Kelebihan PHP

      Menurut Maimunah, dkk (2017:2)[27] dalam Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP.

      1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
      2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.
      3. PHP diterbitkan secara gratis.
      4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
      5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).
      6. PHP termasuk server-side programming.

    Konsep Dasar MySql

    1. Definisi MySql

      Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[29], “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secra gratis dibawah lisensi dari generalpubliclicense (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat closesource (komersial)”.

      Menurut Syukri Ali, Arisandy Ambarita dalam kutipan Wahana komputer (2016:34)[32], dalam jurnal indonesian journal on informasion system “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

      Menurut Supono dan Putratama (2016: 2)[33], “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded,, multi-user dan SQL Database Management System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan“.

      Menurut Sudaryono, dkk (2017:1351)[34], “MySQL adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source)”.

    2. Keunggulan MySql

      Menurut Maimunah, Supra Singgih, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.3, No.1 (2017:39)[29] , Beberapa keunggulan dari MySQL.

      1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.
      2. Open Source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat closesource (komersial).
      3. Multi User : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.
      4. Performance Tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani query.
      5. Column Types : memiliki tipe data yang sangat komplit.
      6. Command danFunction : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.
      7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask, hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetail serta password yang ter-enkripsi.
      8. Scalability danLimits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.
      9. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.
      10. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.
      11. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.
      12. Clients danTools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.
      13. Struktur Table : memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.
    3. Kelebihan MySql

      Menurut Putrodjojo, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.2 (2016:89)[35], terdapat beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

      1. server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
      2. MySQL adalah sebuah software data opensource artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
      3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya. MySQL merupakan database yang multiuser, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
      4. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

      Menurut Hilmi Fuad, dkk dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2018:2)[36], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    2. Tahap Elisitasi

      Menurut Azizah, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2018:80)[37], Elisitasi melalui 4 tahap yaitu :

      1. Tahap 1, mencakup semua kebutuhan sistem.
      2. Tahap 2, melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential).
      3. Tahap 3, melakukan pengelompokan dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).
      4. Tahap Final Elisitasi

    Konsep Dasar SWOT

    1. Definisi SWOT

      Menurut Salusu (2015:175)[17], “Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan strategis yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang memengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Ada orang yang mengganti istilah Ancaman”.

      Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[31], “Analisis SWOT merupakan metode yang banyak dipergunakan dalam menentukan strategi suatu perusahaan atau organisasi dengan cara mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Kekuatan dan kelemahan termasuk faktor internal perusahaan atau organisasi, sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor eksternal”.

    2. Tujuan Analisis SWOT

      Menurut Fahmi (2016:304)[38], “Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk”.

    3. Faktor Dalam Analisa SWOT

      Menurut Menurut Abdullah dan Hegwisi (2017:29)[31], Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis keempat faktor tersebut dan membuat matrik SWOT serta menyusun strategi dengan format kombinasi sebagai berikut :

      1. SO : Strategi mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
      2. WO: Strategi mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang.
      3. ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
      4. WT: Strategi mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.

    Konsep Dasar Black Box Testing

    1. Definisi Black Box Testing

      Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol. 8 No. 2 (2015:32)[39], “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online”.

      Menurut Himawan, dkk dalam Jurnal CCIT (2016:342)[40], mengemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

      1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
      2. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal.
      3. Kesalahan performa.
      4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.
    2. Teknik Pengujian Black Box Testing

      Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[41], mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu:

      1. Analis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount) “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected."(Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang dijinkan akan dipilih).
      2. Divisi (Division) "In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are b used in the test process" (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang dijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).
      3. Kesalahan Menebak (Fault guess) "In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used" (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

    Study Pustaka (Literatur Riview)

    Definisi Literature Review

    Menurut ageng setiani, dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[1], “literaturereview berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literaturereview ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

    Menurut Hermawan dalam Handayani, dkk (2017:51)[42], “Literaturereview adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti”.

    Literature Review

    Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Izak Habel Wayangkau 2017 [21] mengenai “PEMANFAATAN TEKNOLOGI BARCODE DALAM PEMBUATAN APLIKASI SISTEM KEHADIRAN KARYAWAN PADA KANTOR LPP RRI REGIONAL MERAUKE”. Presensi adalah kegiatan yang di lakukan dua kali sehari secara rutin pada saat jam masuk kantor dan jam pulang kantor. Presensi berguna untuk mendata kehadiran masingmasing karyawan. Data akan direkap untuk menjadi laporan pada akhir bulan dan akhir tahun. Kendala paling utama adalah saat perekapan data yang sangat banyak mengakibatkan sering terjadi kesalahan data dalam perekapan. Serta proses presensi yang sangat lama di karenakan diedarkan setiap pagi dan sore. Dari masalah di atas maka penulis memilih teknologi barcode sebagai alternatif pemecahan masalah, barcode adalah suatu kode yang berbentuk sekumpulan garis berbentuk batang (bar) yang memiliki ketebalan yang berbeda.Setiap garis melambangkan angka atau huruf yang telah diatur sedemikian rupa, yang dapat dibaca menggunakan sebuah alat (barcode reader). Kode baris digambarkan dalam bentuk bar dan spasi berwarna hitam tebal dan tipis yang disusun berderet secara horisontal. Untuk membantu pembacaan manual biasanya dicantumkan juga angka-angka atau huruf dibawah kode baris tersebut. Saat ini Barcode terdiri dari 2 jenis yaitu: Linear Code ( Barcode 1 Dimensi ) dan Matrix Code ( Barcode 2 Dimensi). Dengan alasan di atas maka penulis akan membangun sebuah system presensi karyawan dengan memanfaatkan barcode guna membantu dalam perekapan data kehadiran karyawan agar lebih efisien dalam proses presensi pegawai dan lebih akurat dalam perekapan kehadiran karyawan.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Anofrizen 2017[43] mengenai “INTEGRASI BARCODE 128 PADA SENAYAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (Studi Kasus : Pustaka SMK Muhammadiyah 2 Pekanabaru)”. Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang telah terbentuk sejak tahun 1984. Pustaka SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru merupakan salah satu fasilitas sekolah yang berfungsi sebagai lembaga penyedia informasi, seperti laporan, artikel, sumber rujukan, atau buku. Koleksi buku pada Pustaka SMK Muhammadiyah 2 saat ini berjumlah 7.945 eksemplar dengan 2.124 judul dan anggota pustaka yang berjumlah 1.563 dan perputaran transaksi peminjaman buku selama 1 minggu. Pustaka SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru belum terkomputerisasi pada kegiatan sehari–hari dimulai dari pembuatan kartu anggota yang mengisi form lalu pegawai pustaka mencatat nama calon anggota pustaka pada buku pustaka, pegawai pustaka membantu mencarikan buku yang akan dipinjam oleh anggota pustaka, setelah mendapatkan buku pegawai pustaka mencatat nama, judul buku yang dipinjam, tanggal kembali yang dicatat pada buku pengembalian. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun dan menghasilkan sistem integrasi barcode 128 pada SLiMS. Teknik perancangan sistem menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dan Tools Unified Modelling Languange (UML). Teknik pengujian sistem menggunakan teknik Blackbox Testing dengan hasil 100% sistem berjalan dengan baik dan sesuai kebutuhan. Pengembangan sistem ini menerapkan metode Extreme Programming. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem integrasi barcode 128 pada SLiMS. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pegawai pustaka sekolah mengelola data anggota, data peminjaman, pengembalian buku, dan merekap laporan data kegiatan di pustaka.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Agustian Noor, Herpendi, Radna Rurmalina 2018[44] mengenai “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Stok Barang dan Penjualan Pada UPT. Kewirausahaan Menggunakan Barcode dan Smart Card”. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan sistem yang dapat mengelola data-data stok barang dan penjualan di UPT Kewirausahaan Politeknik Negeri Tanah Laut. Usulan penelitian ini difokuskan terlebih dahulu pada membangun aplikasi stok barang dan penjualan dengan menambah sentuhan teknologi barcode dan smart card yang mampu memberikan kemudahan dalam pengelolaan data barang. Saat ini stok barang dan penjulanan dilakukan secara manual dengan menulis di buku besar. Untuk mempermudah melakukan proses transaksi dan pengelolaan stok barang tersebut maka dibangun “Aplikasi Stok Barang dan Penjualan Pada Upt. Kewirausahaan Menggunakan Barcode dan Smart Card (Studi Kasus Upt. Kewirausahaan Politeknik Negeri Tanah Laut)”. Aplikasi digunakan pada saat proses transaksi dan pengelolaan stok barang, dari proses barang masuk sampai barang keluar dengan metode yang digunakan yaitu mendekatkan atau meletakkan barcode pada kode barang dan smart card atau kartu RFID pada alat pembaca kartu RFID yang dimiliki pelanggan terdaftar, maka secara langsung aplikasi menerima data yang ada pada barcode dan kartu tersebut. Aplikasi ini, diharapkan pada tahun berikutnya dapat dikembangkan aplikasi pendukung lain guna dapat menghasilkan sistem informasi yang tepat guna, baik, dan terintegrasi untuk dapat menciptakan sebuah kampus cerdas.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Gunawan 2017[45] mengenai “PEMANFAATAN APLIKASI SLIMS SENAYAN VERSI 7 CENDANA PORTABLE DALAM PEMBUATAN BARCODE KOLEKSI PERPUSTAKAAN PUSAT RISET PERIKANAN”. Pembuatan kode batang (barcode) merupakan salah satu kegiatan perpustakaan dalam penerapan pencarian kembali buku dan pengembalian ke tempat rak buku dengan lebih mudah dengan menggunakan teknologi informasi. Slims Senayan merupakan salah satu program perpustakaan yang dalam pilihan menunya ada pembuatan barcode yang bisa digunakan pustakawan dengan cara yang mudah digunakan sehingga bisa lebih bermanfaat dalam pengelolaan koleksi perpustakaan dan memanfaatkan teknologi informasi. Dalam proses pengecekan barcode digunakan hardware “barcode scanner”. Dengan penggunaan barcode ini diharapkan pustakawan dan perpustakaan dapat menerapkan dan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara akurat dan menjadikan pelayanan lebih efektif dan efisien.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Kusuma Wardhani 2015[46] mengenai “Pengintegrasian Sistem Aplikasi Manufaktur Dengan Alat Timbang dan Cetak Barcode Pata PT. XYZ”. PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berkecimpung pada industri kosmetik terbesar di Indonesia. Setiap perangkat industri yang digunakan dalam pembuatan kosmetik merupakan alat-alat terkini serta menerapkan standar operasional yang ketat dalam pelaksanaannya. Kebutuhan operasional saat ini adalah mengoptimalkan operasional penggunaan barcode sehingga keluaran produk dalam bentuk boks inner dan master telah diidentifikasi dengan stiker barcode dan data-datanya tersimpan dalam database. Kebutuhan lainnya adalah pengontrolan minimum dan maksimum berat boks dalam rangka standarisasi produk dari hasil produksi, apabila tidak sesuai dengan maka hasil produksi tersebut dapat dievaluasi kembali. Aplikasi Barcode dan Timbangan merupakan system aplikasi penunjang yang berfungsi sebagai saringan akhir dari produk dan mencetak informasi yang dibutuhkan dalam bentuk Barcode batang dan QR-code. Diharapkan penerapan barcode ini dapat meningkatkan kinerja manajemen perusahaan terutama pada bagian produksi dan operasional penjualan. Selain itu juga dapat mengurangi biaya operasional karena dapat menghindari kerugian dari kesalahan pencatatan data dan mengurangi pekerjaan manual yang dilakukan secara berulang-ulang.
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Ranganadham Rajesh dan K. Ravi Umar 2016[47] mengenai “A Novel Method For Authentication Protocol Using Barcode Generator”. Key logging or keyboard catching is the action of copy (or logging) the keys hit on a keyboard, normally in a private way so that the distinct utilizing the keyboard is insensible that their doings are being observed. It similarly has remarkably reliable uses in inquiries of human-computer interaction. We show how cautious visualization summary can advance the security as well as the suitability of authentication. We propose two visual authentication protocols: one is a one-time-password protocol, and the other is a password-based authentication protocol. Our approach for honest arrangement: we had the capacity attain to an anomalous state of ease of use while satisfying rigorous security necessities.
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Roslan, Othman dan Abdul Razak 2016[48] mengenai “UPC BARCODE APPSFOR DRUG REGISTERED VERIFICATION”. In pharmacology, drug is used to prevent and cure diseases and to improve the physical or mental well-being. All medicinal products must be registered with Drug Control Authority (DCA) of Malaysia before being marketed. However, there are still numerous unregistered products being sold in night markets and grocery stalls that contained unknown materials that could harm our bodies. As nowadays most people own smartphones, thus it will be great if the smartphone is being utilized to become a mobile apps that can prevent consumers from buying unregistered products. This study described the process of creating a barcode reader application for drug registered verification. The application is created using Android Studio software, Java programming language and source code from GitHub, which is then synchronized with the database of some medicinal products. The barcode scanner is then tested to read the UPC barcode on the products and the result of registration confirmation will be shown on the screen of the smartphone. Thus, it will aware the user from buying the unregistered products.
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Lawal M. Akanbi, M. T. Bashorun, Usman A. Salihu, Grace O. Babafemi dan Kabir Sualiman 2018[49] mengenai “Application of Barcode Technology in Landmark University Centre for Learning Resources, Omu-Aran Experience”. The main objective of any library for adoption of barcode technology is to improve library operations reducing workplace injuries, and improving services for library users. This study therefore examines application of barcode technology in landmark university centre for learning resources, Omu-Aran Experience. The study identified four research objectives. The design used for this study was case study research method. The population for this study comprises of all the library personnel with status ranging from professional to non-professional. The total population of the library staff was twenty (20). The whole 20 staff were used. The questionnaire was tagged "Application and Use of Barcode in Center for Learning Resources,” (AUB-CLR). AUB-CLR was divided into five section.The data collected through AUB-CLR Questionnaire was analyzed using IBM-SPSS version 20.0. Descriptive statistics was used to present the data for better clarification and detailed descriptions were given where necessary. The finding of the study reveals that one of the factor affecting the use of barcode technology in Center for Learning Resources are constant lookup of database which is always necessary due to the fact that barcode doesn’t save data of the book nor the system status; the finding of the study also reveals that 100% of the respondents believe that they are using barcode technology in their library due to its accuracy, speed, efficiency, time saving, and quality of library service. The paper concludes with few recommendations that include the use of Smart Barcode labels with both accession and call numbers in Landmark University Center for Learning Resources. It also recommended that institution logo should be printed on it. The library can indicate ownership and possession of material that can help security officials identify material borrowed from the library and help them prevent loss especially when material is stolen, these labels provide crucial evidence of the Library ownership.
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Wasim Rahaman 2016[50] mengenai “ENHANCING LIBRARY SERVICE USING BARCODE, QR CODE AND RFID TECHNOLOGY: A CASE STUDY IN CENTRAL LIBRARY NATIONAL INSTITUTE OF TECHNOLOGY, ROURKELA”. A library should try to keep up with the digital world through various technologies in this modern age. Users‘ of the present days especially the new generation students are having information in just one click. They became more used to retrieving information from the internet then a tradition library. As each generation becomes more in tune with the internet, their desire to retrieve information as quickly and easily as possible has increased. For them, finding information by simply searching the internet could be much easier and faster than reading an entire book. So libraries must update their techniques time to time accordingly and with the necessity of the future users‘. In this article, three modern technology initiatives in the library i.e. Barcode, QR code and RFID were discussed. These are becoming very useful technology not only to serve the users‘ but for library security also. The overall technology, its uses, advantages, challenges of using these technologies were also discussed here. At the end, a case study has been done on Central Library, NIT, Rourkela about implement and uses of these technologies and accomplished their users‘ satisfaction.
    10. Penelitian yang dilakukan oleh R. Dimas Adtiyo, Aldita Budi Susanto dan M. Mahaputra Hidayat 2017[51] mengenai “IMPLEMENTATION OF BARCODE AND QR-CODE SCANNER ON ANDROID APP RETAIL SHOP APPLICATION BASED ON CLOUD COMPUTING BASED ON LAPLACIAN SHARPENING METHOD”. Retail business had been very fast growing all over the place, this is proven by the large number of retail stores in many different places. To support this business required the application of the post (Point Of Sale) that is able to help calculate the billing transactions. Currently, android is an OS that is very popular. Android users are increasingly growing. This is offset by the large number of application developers who are in the playstore also increasingly numerous. In this research-based P.O.S application development android and cloud computing can be applied. The barcode image have to be read by the barcode scanner by android Phone within the application. Before we read the barcode images, it must be sharpened by using laplacian sharpening methods.Then do a comparison between the barcode image before sharpened and after. On Final Result , On Barcode image that has been sharpened is can be read faster than before, which is can be proven by compared with the average value 3.05 s of response. On Qr-Code image after it has been sharpened, the average respone value is 0.398 s more faster than before, In addition the development of cloud computing-based android application successfully developed in this research.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum PT. Bimasakti Karyaprima

    Sejarah Singkat PT. Bimasakti Karyaprima

    PT. Bimasakti Karyaprima yang beralamat di Jl. Industri Raya I Blok D No. 8A Jatake Tangerang, Banten. Pada awal berdiri tahun 2001, Fans dikenal dengan sepatu joggingnya. Seiring dengan perubahan zaman, model lain pun mulai dibuat. Pada tahun 2004, Fans membuat sepatu Taekwondo yang dinamakan X-trial. Sepatu ini tetap digemari masyarakat hingga sekarang.

    Mengawali bisnisnya sebagai trader sepatu olahraga, seiring berjalannya waktu serta kejelian melihat peluang untuk menggarap segmen pasar menengah ke bawah, lahirlah merek sepatu Fans, dengan tujuan ikut serta berkontribusi mengembangkan industri sepatu di Indonesia. Nama Fans dipilih karena mudah diingat dan mempunyai arti positif yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktifitas bagi penggemarnya dari Sabang sampai Merauke.

    Fans pertama kali di produksi oleh sebuah pabrik CMT yang juga memproduksi sepatu merek lain. Ketika permintaan Fans semakin meningkat, diputuskan untuk membuka unit produksi sendiri di wilayah Jatake – Tangerang. Dengan memiliki pabrik sendiri, Fans berkomitmen lebih mengembangkan teknologi persepatuan guna memberi nilai tambah bagi produksi sepatu dalam negeri. Fans terus berbenah diri agar berhasil meraih Japan Quality Medal.

    Fans juga terus berinovasi dan menggali kreatifitas supaya mampu bersaing dengan produsen sepatu lainnya pada saat dicanangkan free trade di tahun 2015. Tak dapat dipungkiri, sepatu-sepatu buatan China saat ini merajai pasaran, bukan karena kualitasnya tetapi karena harganya murah. Hal ini tidak menyurutkan semangat Fans karena kualitasnya yang bisa diandalkan. Memenangkan persaingan dipasar lokal tidaklah mudah. Fans terus menggali keunikannya supaya tetap unggul dan diminati oleh pasar lokal.

    Sejak diperkenalkan ke pasar, Fans terus berupaya memberikan yang terbaik bagi penggemarnya, memprioritaskan tapak yang dijahit sehingga setiap sepatu buatannya akan awet digunakan. Selain mempunyai keunggulan tapak dijahit, Fans menggunakan 100% karet pada sol sepatu. Fans juga menggunakan kulit sintetis yang tidak rusak menjadi serbuk seperti yang sering dijumpai pada sepatu-sepatu merk lain. Banyak sepatu lokal maupun impor yang beredar dipasaran tidak mengedepankan kualitas. Fans ingin mengedukasi pemakainya untuk mengutamakan kualitas bersamaan dengan trend.

    Untuk kenyamanan, Fans mengusung teknologi Latex Arch Support insole dan Durable Heel Counter. Fans mempunyai produk unggulan yang sudah dikenal dan diminati oleh penggemarnya. Dari tahun ke tahun, produk favorit sepatu Fans berbeda-beda. Pada tahun 2010, Fans meluncurkan sepatu Hiking yang menjadi trend di kalangan komunitas hasher di Indonesia dan Asia Tenggara. Sepatu ini dikenal karena kekuatannya, di medan yang berlumpur dan terjal sekalipun tetap nyaman digunakan dan awet.

    Visi dan Misi PT. Bimasakti Karyaprima

    1. Visi

      Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan kesehatan dan keamanan melalui peningkatan kualitas.

    2. Misi

      Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi dan kualitas yang berkesinambungan.

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Bimasakti Karyaprima


    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Direktur, Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan.
    2. Accounting, Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan.
    3. HRD, Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
    4. SCM, Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan rencana produksi perusahaan.
    5. Marketing, Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan.
    6. RND, Bertugas untuk perbaikan dan pengembangan produk baru.
    7. Kepala Produksi, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktifitas produksi.
    8. Kepala Regu, Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.
    9. Mekanik, Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin. 1
    10. Kepala gudang, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
    11. Raw Matrial, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah.
    12. Finish Good , Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi
    13. Eva / Ruber. Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan setengah jadi.
    14. Driver, Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer / showroom.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Prosedur Membuat Data Barcode

      Dalam proses pembuatan data barcode produk sepatu, petugas admin SCM yang akan membuat, apabila data tersebut sudah selesai dibuat maka admin SCM akan melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada bagian leader SCM, Apabila datanya sudah benar maka leader SCM akan membuat sebuah purchase order, apabila data tersebut salah leader SCM akan mengembalikan data kepada admin SCM dan menyuruh admin SCM untuk membuat data baru lagi, setelah membuat purchase order leader SCM akan mengirim kembali kepada admin SCM untuk mengirim data tersebut kepada Supplier pencetak barcode melalui E-mail.

    2. Prosedur Mencetak Barcode

      Dalam proses pencetakan sebuah barcode, admin SCM mengirim data terlebih dahulu kepada Supplier pencetak barcode melalui E-mail, Apabila Supplier sudah menerima notifikasi E-mail data tersebut akan dicetak oleh Supplier dan akan jadi kurang lebih 1 bulan, setelah selesai dicetak karyawan Supplier langsung mengirim kepada perusahaan.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Adapun rincian prosedur yang tergambar sebagai berikut:

    1. Use Case Diagram sistem yang berjalan.
      Gambar 3.2 Use Case Diagram


      Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini

      1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pencetakan sebuah barcode pada produk sepatu.
      2. Terdapat 3 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Admin SCM, Leader SCM, Supplier.
      3. 5 Use Case Diagram yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu : Membuat data barcode produk sepatu, Konfirmasi ke Leader SCM, Buat atau Kirim Purchase Order, Kirim Purchase Order, Mencetak barcode.
    2. Activity Diagram sistem yang berjalan.
      Gambar 3.3 Activity Diagram


      Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini

      1. Terdapat 1 Vertical Swimline yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh : Admin SCM, Leader SCM, Supplier.
      2. Terdapat 1 Initial Node untuk awal melakukan kegiatan.
      3. Terdapat 7 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya: buat data, cek data, buat Purchase Order, terima Purchase Order, kirim e-mail, notif e-mail, cetak barcode.
      4. 1 Activity Final Node akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
    3. Sequence Diagram sistem yang berjalan.
      Gambar 3.4 Sequence Diagram


      Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini

      1. Terdapat 3 Actor terdiri dari : Admin SCM, Leader SCM, Supplier.
      2. Terdapat 4 Lifeline terdiri dari : Data Barcode, Purchase Order, Notif e-mail, Cetak Barcode.
      3. 7 Message yang memberikan informasi-informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem yang berjalan di suatu tempat tentunya mempunyai batasan yang memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan masalah yang sudah ditentukan oleh peneliti, bahwa yang akan menjadi pembahasan adalah mengenai Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pembuatan Barcode Berbasis Web pada PT. Bimasakti Karyaprima. Permasalahan yang diangkat antara lain mencakup bagaimana mengatasi permasalahan duplicate data dan mempercepat dalam pembuatan barcode dengan aplikasi sistem yang dibuat.

    Metode Analisa SWOT

    Metode analisa sistem yang peneliti gunakan adalah analisa SWOT. Analisis SWOT adalah bentuk analisa di dalam manajemen suatu tempat atau suatu perkumpulan yang secara teratur dapat membantu dalam penyusunan suatu rencana untuk memenuhi suatu tujuan yang sudah ditetapkan. Dengan Metode SWOT dapat membantu menganalisa kelemahan dan hambatan yang dihasilkan ketika penerapan penggunaan Aplikasi sistem generate barcode guna meningkatkan peluang untuk membenahi dalam pembuatan data sebuah barcode produk sepatu dengan berbagai macam kekuatan yang dimiliki.

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Pada analisa masukan memuat tentang input data dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, dan Frekuensi. Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan :.


    1. Analisa Masukan

      Pada analisa masukan memuat tentang input data dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, dan Frekuensi. Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan :

      1. Nama Masukan : Data Barcode.
        Fungsi : Sebagai data untuk proses dalam pencetakan sebuah barcode.
        Sumber : Admin SCM.
        Frekuensi : Setiap data yang dibuat untuk menghasilkan sebuah barcode.
      2. Nama Masukan : Data Purchase Order.
        Fungsi : Sebagai data untuk melakukan pengiriman data barcode kepada Supplier.
        Sumber : Leader SCM.
        Frekuensi : Setiap pengiriman data Purchase Order kepada Supplier yang akan dicetak untuk menghasilkan sebuah barcode.
    2. Analisa Proses

      Pada analisa proses memuat tentang semua proses yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Berikut analisa proses dari sistem yang berjalan :

      1. Nama Modul : Melakukan cek data barcode.
        Masukan : Data Barcode.
        Keluaran : Hasil Data Barcode.
        Ringkasan Proses : Proses ini bermula saat admin SCM selesai membuat data barcode, kemudian menanyakan kepada Leader SCM apakah data sudah benar atau belum.
      2. Nama Modul : Membuat Purchase Order.
        Masukan : Data Barcode.
        Keluaran : Purchase Order Data Barcode.
        Ringkasan Proses : Proses ini setelah leader SCM menyetujui data yang dibuat oleh admin SCM, kemudian leader SCM membuat purchase order dan kemudian data dikembalikan kepada admin SCM untuk mengirim data kepada Supplier pencetak barcode.
    3. Analisa Keluaran

      Pada analisa keluaran memuat tentang semua informasi dari proses yang dijalankan dan sudah sesuai dengan format tertentu. Berikut proses dari sistem yang berjalan :

      1. Nama Keluaran : Laporan Data Barcode.
        Fungsi : Sebagai data referensi yang akan digunakan untuk mengetahui data yang sudah dicetak pada periode tertentu.
        Media : Kertas.
        Rangkap : 1 lembar.
      2. Nama Keluaran : Laporan Data Purchase Order.
        Fungsi : Sebagai data referensi yang akan digunakan untuk mengetahui data yang sudah dibuat kedalam purchase order pada periode tertentu.
        Media : Kertas.
        Rangkap : 1 lembar.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
      1. Processor : Intel Pentium CPU G2030 3.00 GHz.
      2. RAM : 2 GB
      3. Hardisk : 37 GB
      4. Monitor : 14 inci
      5. Mouse : Dell Inc
      6. Keyboard : Genius
      7. Printer : Cannon LBP2900
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
      1. Linux Mint
      2. Libre Office
      3. Mozilla Firefox
    3. Hak Akses (Brainware)
      1. Leader SCM
      2. Admin SCM

    Permasalahan Yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat ada beberapa permasalahan yang dihadapi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut :

    1. Sistem yang ada saat ini masih semi komputerisai dimana admin SCM masih melakukan input data manual dengan Software Libre Office.
    2. Sering terjadinya duplikat data pada sebuah data barcode yang akan dijadikan kedalam sebuah barcode.
    3. Sering terjadinya keterlambatan dalam proses pengiriman hasil barcode yang dilakukan oleh Supplier pencetak barcode tersebut.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

    1. Merancang sebuah Aplikasi sistem pembuatan barcode berbasis web yang dapat digunakan secara efektif dan efisien.
    2. Dengan menggunakan program yang diusulkan admin SCM tidak perlu khawatir akan terjadinya duplikat data.
    3. Dengan Aplikasi sistem yang diusulkan Leader SCM dan Admin SCM tidak perlu lagi membuang banyak waktu ketika membuat data-data barcode yang akan dijadikan kedalam sebuah barcode.

    User Requirment

    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah, diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Leader SCM dan Admin SCM pengolah data barcode mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Gambar 3.4 Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancang sistem yang diusulkan

    Prosedur Sistem Usulan

    Dari analisa sistem yang berjalan saat ini terdapat beberapa usulan prosedur yang baru untuk tujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan pada PT Bimasakti Karyaprima. Adapun usulan prosedur yang baru antara lain :

    1. Admin menambahkan data-data barcode setiap produk sepatu yang akan dijadikan kedalam sebuah barcode.
    2. Admin menambahkan data kategori pada setiap data sepatu yang akan dijadikan kedalam sebuah barcode.
    3. Admin dapat membuat barcode, akan tetapi hanya sebuah barcode yang rusak saja.
    4. Admin dapat melihat data-data barcode dan nama user yang sudah atau yang melakukan proses dalam pembuatan sebuah barcode.
    5. Admin dapat membuat laporan data-data barcode yang sudah dijadikan kedalam sebuah barcode.
    6. Admin dapat melakukan proses multiple delete pada data barcode yang sudah dijadikan kedalam sebuah barcode.
    7. Admin dapat melakukan proses input data melalui impor file dengan format (csv).
    8. User dapat melihat data-data barcode yang sudah diinput oleh admin.
    9. User melakukan proses pembuatan barcode yang akan dijadikan untuk menghasilkan sebuah barcode pada setiap label sepatu.
    10. User tidak akan membuat duplicate data pada sebuah barode prefix, karena angka barcode prefix tidak boleh sama.
    11. User dapat membuat sebuah barcode dalam jumlah yang banyak.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use Case Diagram Admin

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin


    1. 1 sistem yang menghimpun seluruh kegiatan dalam proses pembuatan barcode untuk sebuah label sepatu pada PT Bimasakti Karyaprima.
    2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu hanya ada Admin.
    3. 12 use case yang dilakukan oleh Admin.

    Use Case Diagram User

    Gambar 4.2 Use Case Diagram Admin


    1. 1 sistem yang menghimpun seluruh kegiatan dalam proses pembuatan barcode untuk sebuah label sepatu pada PT Bimasakti Karyaprima.
    2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu hanya seorang User.
    3. 8 use case yang dilakukan oleh User.

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram Admin

    Gambar 4.3 Activity Diagram Admin


    1. 1 vertikal swimline yang mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Admin.
    2. 1 initial node sebagai awal dalam proses melakukan kegiatan.
    3. 12 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.
    4. 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri sebuah kegiatan.

    Activity Diagram User

    Gambar 4.4 Activity Diagram User


    1. 1 vertikal swimline seluruh kegiatan yang dilakukan oleh User.
    2. 1 initial node sebagai awal dalam proses melakukan kegiatan.
    3. 8 action dari sistem sebagai gambaran eksekusi pada suatu aksi.
    4. 1 activity final node sebagai akhiran untuk mengakhiri sebuah kegiatan.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Admin

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin


    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu seorang Admin.
    2. 10 boundary lifeline, yaitu halaman awal, login, halaman dashboard, kelola akun, kelola data barcode, kelola data hasil pembuatan barcode, kelola data kategori sepatu, kelola data user, kelola data laporan dan membuat barcode yang rusak saja.
    3. 2 control lifeline, yaitu validasi dan logout.
    4. 1 entity lifeline, yaitu tabel user.
    5. 14 message yang menggambarkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh Admin.

    Sequence Diagram User

    Gambar 4.6 Sequence Diagram User


    1. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu seorang user.
    2. 6 boundary lifeline, yaitu halaman awal, login, halaman dashboard, kelola akun, cek data barcode, membuat barcode.
    3. 2 control lifeline, yaitu validasi dan logout.
    4. 10 message yang menggambarkan seluruh aktivitas yang dilakukan oleh User.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini tabel yang merupakan dimana perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan :

    Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Diusulkan


    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Gambar 4.7 Class Diagram


    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data (record) yang disimpan, primary key, dan panjang record. Berikut ini adalah struktur spesifikasi basis data yang digunakan dalam Sistem Aplikasi Pembuatan Barcode pada PT Bimasakti Karyaprima.

    1. Nama File : tb_user
      Media : Hardisk
      Isi : id_user + nama + username + password + level
      Panjang Record : 66
      Tabel 4.2 Tabel User


    2. Nama File : tb_data_barcode
      Media : Hardisk
      Isi : id_data + nama_produk + warna + eur + uk + usa + cm + barcode + id_kategori
      Panjang Record : 96
      Tabel 4.3 Tabel Barcode



    3. Nama File : tb_kategori
      Media : Hardisk
      Isi : id_kategori + nama_kategori
      Panjang Record : 31
      Tabel 4.4 Tabel Data Kategori



    4. Nama File : tb_size
      Media : Hardisk
      Isi : id_size + eur + uk + usa
      Panjang Record : 25
      Tabel 4.5 Tabel Size



    5. Nama File : tb_hasil_generate
      Media : Hardisk
      Isi : id_hasil + nama_produk + warna + eur + barcode + prefix + cetak + id_user
      Panjang Record : 95
    Tabel 4.2 Tabel Hasil Generate


    Rancangan Prototype

    Prototype Untuk User

    Prototype Login Aplikasi

    Gambar 4.8 Prototype Login


    Prototype Login Dashboard

    Gambar 4.9 Login Dashboard


    Prototype Data Barcode

    Gambar 4.10 Data Barcode


    Prototype Form Input Generate Barcode

    Gambar 4.11 Form Input Generate Barcode


    Prototype Generate Barcode

    Gambar 4.12 Prototype Generate Barcode


    Prototype Hasil Generate Barcode

    Gambar 4.13 Hasil Generate Barcode


    Prototype Untuk Admin

    Prototype Login Aplikasi

    Gambar 4.14 Prototype Login


    Prototype Login Dashboard

    Gambar 4.15 Login Dashboard


    Prototype Data Barcode

    Gambar 4.16 Data Barcode


    Prototype Data Hasil Pembuatan Barcode

    Gambar 4.17 Prototype Data Hasil Pembuatan Barcode


    Prototype Data Kategori

    Gambar 4.18 Prototype Data Kategori


    Prototype Hasil Data Size

    Gambar 4.19 Prototype Hasil Data Size


    Prototype Data User

    Gambar 4.20 Prototype Data User


    Prototype Login Dashboard

    Gambar 4.21 Prototype Form Input Data Generate Barcode Admin


    Prototype Generate Barcode Admin

    Gambar 4.22 Form Generate Barcode Admin


    Prototype Hasil Generate Barcode

    Gambar 4.23 Prototype Hasil Generate Barcode


    Prototype Cetak Semua Data

    Gambar 4.24 Prototype Cetak Semua Data


    Prototype Cetak Data Berdasarkan Field Tertentu

    Gambar 4.25 Prototype Cetak Data Berdasarkan Field Tertentu


    Rancangan Program

    Halaman Untuk User

    Tampilan Halaman Login Aplikasi

    Gambar 4.26 Prototype Login


    Tampilan Halaman Login Dashboard

    Gambar 4.27 Tampilan Halaman Login Dashboard


    Tampilan Halaman Data Barcode

    Gambar 4.28 Tampilan Halaman Data Barcode


    Tampilan Halaman Form Input Generate Barcode

    Gambar 4.29 Tampilan Halaman Form Input Generate Barcode


    Tampilan Halaman Generate Barcode

    Gambar 4.30 Tampilan Halaman Generate Barcode


    Tampilan Halaman Hasil Generate Barcode

    Gambar 4.31 Tampilan Halaman Hasil Generate Barcode


    Halaman Untuk Admin

    Tampilan Halaman Login Aplikasi

    Gambar 4.32 Tampilan Halaman Login


    Tampilan Halaman Login Dashboard

    Gambar 4.33 Login Dashboard


    Tampilan Halaman Data Barcode

    Gambar 4.34 Tampilan Halaman Data Barcode


    Tampilan Halaman Data Hasil Pembuatan Barcode

    Gambar 4.35 Tampilan Halaman Data Hasil Pembuatan Barcode


    Tampilan Halaman Data Kategori

    Gambar 4.36 Tampilan Halaman Prototype Data Kategori


    Tampilan Halaman Hasil Data Size

    Gambar 4.37 Tampilan Halaman Prototype Hasil Data Size


    Tampilan Halaman Data User

    Gambar 4.38 Tampilan Halaman Data User


    Tampilan Halaman Login Dashboard

    Gambar 4.39 Tampilan Halaman Form Input Data Generate Barcode Admin


    Tampilan Halaman Generate Barcode Admin

    Gambar 4.40 Tampilan Halaman Form Generate Barcode Admin


    Tampilan Halaman Hasil Generate Barcode

    Gambar 4.41 Tampilan Halaman Hasil Generate Barcode


    Tampilan Halaman Cetak Semua Data

    Gambar 4.42 Tampilan Halaman Cetak Semua Data


    Tampilan Halaman Cetak Data Berdasarkan Field Tertentu

    Gambar 4.43 Tampilan Halaman Cetak Data Berdasarkan Field Tertentu


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang diusulkan adalah sebagai berikut :

    1. Processor : AMD A9-9425 RADEON R5
    2. Monitor : LCD 16 Inch
    3. Mouse : Optical Mouse
    4. Ram : 4 GB
    5. Hardisk : 1 TB
    6. Printer : Epson L565 Series

    Spesifikasi Software

    Perangkat lunak yang diusulkan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut :

    1. Windows 10 Home Single Language
    2. XAMPP
    3. Sublime Text
    4. Google Chrome
    5. Mozilla Firefox
    6. Microsoft Office
    7. Database Server : MySQL
    8. Web Server : Apache

    Hak Akses

    Pengoperasian aplikasi ini dilakukan oleh :

    1. Leader SCM
    2. Admin SCM

    Testing

    Black Box Testing

    Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan Black-Box Testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan sebagai berikut:

    Tabel 4.7 Black Box Testing


    Implementasi

    Schedule

    Proses untuk membuat sitem yang diusulkan ini memakan waktu kurang lebih enam bulan. Selama masa tersebut banyak kegiatan yang telah dilakukan yang mana jika diuraikan dalam bentuk time schedule hasilnya sebagai berikut:

    Tabel 4.8 Schedule


    Estimasi Biaya

    Berikut ini adalah estimasi biaya untuk merancang sistem aplikasi pembuatan barcode pada PT Bimasakti Karyaprima.

    Tabel 4.9 Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta hasil dari analisa dan perancangan yang dilakukan, mengenai Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pembuatan Barcode pada PT Bimasakti Karyaprima, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien dikarenakan masih menggunakan jasa supplier pencetak barcode dan belum dapat dilakukan didalam perusahaan.
    2. Sering terjadinya duplikat data pada saat leader SCM ingin membuat purchase order dikarenakan sistem masih semi komputerisasi, dan dalam proses pembuatan barcode yang dihasilkan oleh supplier pencetak barcode akan dikirim kurang lebih satu bulan dimana waktu tersebut terbilang lama.
    3. Sistem pembuatan aplikasi barcode yang dapat mempermudah leader SCM dan admin SCM dalam proses penginputan dan pembuatan sebuah label barcode yang dapat dilakukan sendiri oleh leader SCM dan admin SCM didalam perusahaan sendiri dan sistem yang berbasiskan web.

    Saran

    Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka peneliti ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

    1. Melakukan pembaharuan atas sistem yang ada agar dapat mempermudah leader SCM dan admin SCM dalam proses input data dan dalam melakukan proses pembuatan sebuah label barcode pun dapat dilakukan dengan tidak lagi menggunakan jasa supplier pencetak barcode.
    2. Diharapkan selalu adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala atau terus menerus agar aplikasi ini dapat selalu digunakan dengan baik dan berjalan dengan semestinya.
    3. Diperlukan adanya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan agar bisa menggunakan aplikasi ini dengan alur semestinya.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi SidikJari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Ooe, Ajibola, Sunday Oo dan Eyehorua Do. 2018. Development of Automated Intravenous Blood Infusion Monitoring System using Load Cell Sensor. Journal of Applied Sciences and Environmental Management Vol. 22, No. 10.
    3. 3,0 3,1 3,2 Fajarianto,otto., Muchammad Iqbal dan Jaka Tubagus Cahya.2017."Sistem Penunjang Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan Dengan Metode Weighted Product” JurnalSisfotek Global. Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088 – 1762.
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Maimunah, diniluigi dan ferdiansyah.ade. 2017."Rancang Bangun Sistem Pelayanan Data Pelanggan (Xibar) Berbasis Online" ISSN : 2302-3805.
    5. 5,0 5,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:Deepublish..
    6. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016. Sistem Informasi Manajemen. Sleman: Deepublish.
    7. Yuliana, Khozin., Muhamad Zahrudin dan Tri Utari. 2018.‟Analisa Sistem Informasi Peminjaman Dan pengembalian Buku Perpustakaan Pada Sma Nusantara 1 Tangerang” Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018 ISSN: 2461-1409.
    8. Sobri, Muhammad, Emigawaty dan Nita Rosa Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
    9. Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Malang :Gunung Samudera.
    10. Sunarya, Lusyani, Po. Abas Sunarya dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol. 9 No.1:80.
    11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadidan Zainal Arifin. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 11 No 1. ISSN: 2461-1409.
    12. Pamungkas, Ridho.2017."Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan". Vol.1 No.2. ISSN: 2580-409X.
    13. Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Irviani, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
    14. Alfeno, Sandro, Ririn Eka Cipta Devi. 2017."Implementasi Global Positioning System (GPS) dan Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah Jabodetabek" ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 2.
    15. Bachtiar, Dede. Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 5 NO. 1. ISSN: 2088 - 1762.
    16. Agusli, Rahmat, Sutarman, Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tangerang: STMIK Bina Sarjana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
    17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 Misbachul, Nanang Huda.2016.”LKP Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Shafta Surabaya”.Jurnal Stikom.
    18. 18,0 18,1 Yusuf, Mochamad Farid., Yerry Soepriyanto. 2017. Rancang Bangun Animasi Protokol Routing Jenis Distance Vector dan Link State Menggunakan Teknologi Augmented Reality. Kediri: UN PGRI Kediri. Seminar Nasional Inovasi Teknologi. ISSN: 2549-7952.
    19. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database dengan PowerBuilder 12.6 dan MySQL. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    20. Kusmanto . 2018. Perancangan Aplikasi Pendataan Suplayer Getah Karet Pada PT Rubber Hock Lie Menggunakan Visual Basic.Net. Jurnal INFOTEK, Vol 3:200.
    21. 21,0 21,1 21,2 Wayangkau, Izak Habel. 2017. “PEMANFAATAN TEKNOLOGI BARCODE DALAM PEMBUATAN APLIKASI SISTEM KEHADIRAN KARYAWAN PADA KANTOR LPP RRI REGIONAL MERAUKE”. Merauke: Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha. Vol. 6, No.1.
    22. Martono, Aris., Solehudin, Fajar Januar Eka Putra. 2017. PROJECT APPLICATION UNTUK SISTEM PEMESANAN DAN PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA. Tangerang: STMIK Raharja. Journal CERITA. Vol. 3 No. 2. ISSN : 2461-1417.
    23. Muzaki, Fauji., Cecep Nurul Alam, Mohamad Irfan. 2018. Implementasi Algoritma Dijkstra untuk Rute Terdekat dan Estimasi Biaya Perjalanan Dinas (Studi Kasus Ptkis Kopertais Ii Jawa Barat Dan Banten). Bandung: Jurnal INSIGHT. Vol. 1 No. 2. ISSN 2620-5467.
    24. Sunandar, Endang., Khanna Tiara, Mohamad Daud. 2016. “SYSTEM LOCK AND CONTROLLING CLASS ROOM DENGAN INTERFACE ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO”. Tangerang: STMIK Raharja. CCIT Journal. Vol. 9 No. 2. ISSN : 1978-8282.
    25. Mimin. 2016. Aplikasi Pelaksanaan Pembelajaran Akademik Ar-Rafi’ Modul Uji Kompetensi Siswa Tertulis Dan Manajemen Rapat Kerja (Studi Kasus: Sd Ar-Rafi’). e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3:1045.
    26. 26,0 26,1 26,2 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. Dodoma: International Journal of Computer Application. Vol. 145, No. 9.
    27. 27,0 27,1 Maimunah, Dedeh Suprianti ,Hendrian. 2017 “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”ISSN : 2302-3805.
    28. Aryani, Diah, Ade Setiadi dan Fifit Alfiah. 2015. “Aplikasi Web Pengiriman Dan Penerimaan Sms Dengan Gammu Sms Engine Berbasis PHP”. ISSN : 1978 -8282 Vol 8.
    29. 29,0 29,1 29,2 Maimunah, Supra Singgih, Supriyadi, Anwar Supriyadi. 2017.“Rancang Bangun Sistem Sms Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan CutiKaryawan”. Jurnal CeritaVol 3 No 1ISSN : 2461-1417.
    30. Enterprise, Jubilee. 2017. PHP Komplet. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    31. 31,0 31,1 31,2 Abdullah, Yohanes dan Irra Hegwisi. 2017. KPI A to Z: Panduan Implementasi KPI yang Workable. Jakarta: PT Grasindo.
    32. Ali, syukri Ambarita, Arisandy.2016.” Sistem Informasi Data Barang Inventaris Berbasis Web Pada Kejaksaan Negeri Ternate” indonesian journal on information system.
    33. Supono dan Vidiandry Putratama. 2018. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta :Deepublish.
    34. Sudaryono, Padeli, Erick Febriyanto. 2017. Model of Learning Using iLearning on Independent Study Classes at University. Universal Journal of Educational Research Vol. 5, No.8:1351.
    35. Putrodjojo, Gunawan, Putu Handy Arjana, dan Edward. 2016. Penerapan Php Dan Mysql Untuk Merancang Sim Penjualan Berbasis Web Pada PD Baby2go. ICIT JurnalVol. 2 No. 1: 77.
    36. Fuad,Hilmi.,Sutarman,Yayah.2018.‟Perancangan Sistem Infomasi Customer Relationship Management Pelayanan Berbasis Web di PT Sahabat Kreasi Muda”. Jurnal Sisfotek Global.Vol. 8 No. 1.ISSN : 2088 – 1762.
    37. Azizah, Nur, DwiOktavianidan Windy Lia Safitri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal Vol.8 No.2:80.
    38. Fahmi, Irham. 2016. Teoridan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
    39. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal Vol.8 No.2:32.
    40. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. ‟Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata TertibPada SMK Yuppentek 1 Tangerang”, Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016.
    41. Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. ‟Predicting Fault in the Aplications using Data Mining” Vol.131, Process of Producing Important Android Techniques. International Journal of Computer Applications. No.13, December 2015.ISSN : 0975-8887.
    42. Handayani, Indri.,Siti Mutmainah, Olis Rosmawati. 2017. Penerapan Rinfo Form Sebagai Media Pengumpulan Data Hasil Kinerja Dosen iLearning. Tangerang: STMIK Raharja. Technomedia Journal (TMJ). Vol. 2, No. 1. E-ISSN: 2528 – 6544.
    43. Anofrizen. 2017. INTEGRASI BARCODE 128 PADA SENAYAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (Studi Kasus: Pustaka SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru). Riau: Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau. Jurnal ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi. Vol. 3, No. 2. e-ISSN: 2502-8995. p-ISSN: 2460-8181.
    44. Noor, Agustian., Herpendi dan Radna Nurmalina. 2018. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Stok Barang dan Penjualan Pada UPT. Kewirausahaan Menggunakan Barcode dan Smart Card. Kalimantan: Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut. Generation Jurnal. Vol. 2, No. 1. e-ISSN: 2549-2233. p-ISSN: 2580-4952.
    45. Gunawan, Arief. 2017. PEMANFAATAN APLIKASI SLIMS SENAYAN VERSI 7 CENDANA PORTABLE DALAM PEMBUATAN BARCODE KOLEKSI PERPUSTAKAAN PUSAT RISET PERIKANAN. Jurnal Pari. Vol.3 No. 2. p-ISSN: 2502-0740. e-ISSN: 2549-0133.
    46. Wardhani, Nia Kusuma. 2015. Pengintegrasian Sistem Aplikasi Manufaktur Dengan Alat Timbang Dan Cetak Barcode Pada PT. XYZ. Universitas Mercubuana: Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer. JURNAL ILMIAH FIFO, Vol.1 No.1. p-ISSN: 2085-4325. e-ISSN: 2502-8332.
    47. Rajesh, Ranganadham dan K. Ravi Umar. 2016. A Novel Method For Authentication Protocol Using Barcode Generator. International Journal of Innovative Technologies. Vol.04, Issue No.2. ISSN 2321-8665.
    48. Roslan, Mohamad., Otham dan Abdul Razak. 2016. UPC BARCODE APPS FOR DRUG REGISTERED VERIFICATION. University Teknologi Malaysia:Faculty of Electrical Engineering. Jurnal Teknologi (Sciences & Engineering). eISSN: 2180-3722.
    49. M. Akanbi, Lawal., M.T.Bashorun, Usman A.Salihu, Grace O.Babafemi dan Kabir Sulaiman. 2018. Application of Barcode Technology in Landmark University Centre for Learning Resources, Omu-Aran Experience. University of Nebraska: Library Philosophy and Practice (e-journal).
    50. Rahaman, Wasim. 2016. ENHANCING LIBRARY SERVICE USING BARCODE, QR CODE AND RFID TECHNOLOGY: A CASE STUDY IN CENTRAL LIBRARY NATIONAL INSTITUTE OF TECHNOLOGY, ROURKELA. International Journal of Digital Library Services. Vol.6, Issue.3. ISSN: 2250-1142.
    51. Adityo, R. Dimas., Aldita Budi Susanto dan M. Mahaputra Hidayat. 2017. IMPLEMENTATION OF BARCODE AND QR-CODE SCANNER ON ANDROID APP RETAIL SHOP APPLICATION BASED ON CLOUD COMPUTING BASED ON LAPLACIAN SHARPENING METHOD. Proceedings of The 2017 International Conference on Technology and Applications. E-ISSN : 2597-7784 P-ISSN :2580-7072.


Contributors

Admin, Agus H

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1522489414&oldid=347623"