SI1521488143

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DAN PENGADAAN

BARANG UNTUK IMPLEMENTASI GREEN

STEREO PADA UNIVERSITAS RAHARJA



SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1521488143
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DAN PENGADAAN

BARANG UNTUK IMPLEMENTASI GREEN

STEREO PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1521488143
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
       
(Ruli Supriati, M.Kom)
NIP : 000063
       
NIP : 073009




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DAN PENGADAAN

BARANG UNTUK IMPLEMENTASI GREEN

STEREO PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1521488143
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Azwar Aditya Putra, M.Ds)
   
NID : 16017
   
NID : 15006




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DAN PENGADAAN

BARANG UNTUK IMPLEMENTASI GREEN

STEREO PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1521488143
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

TA. 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DAN PENGADAAN

BARANG UNTUK IMPLEMENTASI GREEN

STEREO PADA UNIVERSITAS RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1521488143
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi

 


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
VIKRI ADRIANSYAH
NIM. 1521488143


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Perkembangan informasi saat ini sangat berpengaruh dengan kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, media informasi dan komunikasi berkembang menjadi media audio visual yang dapat memenuhi kebutuhan bagi pribadi raharja dalam menyajikan informasi yang lebih menarik dan interaktif. Salah satu media informasi nya yaitu Radio, saat ini radio memiliki inovasi dan terobosan terbaru untuk melayani dan meningkatkan pendengar. Salah satunya dengan adanya radio visual (radio picture) para pendengar tidak hanya bisa mendengarkan siaran, namun juga dapat menyaksikan siaran secara visual. Universitas Raharja memiliki salah satu wadah yang dapat dipergunakan untuk memberikan informasi yang disebut Radio Kampus atau Green Stereo. Dengan adanya Green Stereo ini dapat menyajikan hal baru yang ada di dalam Universitas Raharja selain itu dapat juga meyajikan visual yang menarik dan menjadi wadah bagi konten creator dalam mem-visualisasikan ide-ide yang sudah dikumpulkan. Dalam meningkatkan kualitas Green Stereo perlu adanya infrastruktur. Infrastruktur teknologi informasi adalah suatu kumpulan komponen teknologi yang terdiri atas software, hardware, database, sumber daya manusia, telekomunikasi dan prosedur. Dengan demikian, penelitian ini bermaksud untuk membuat media penunjang informasi berupa “Perancangan Infrastruktur dan Pengadaan Barang Untuk Implementasi Green Stereo Pada Universitas Raharja”, sehingga melalui video ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap, efektif serta dapat dipergunakan sebagai daya tarik bagi pribadi raharja atau calon pribadi raharja untuk dapat berkontribusi.

Kata Kunci : Informasi, Radio Visual, Green Stereo, Infrastruktur Teknologi, Raharja.


ABSTRACT

The development of information is currently very influential with the rapidly advancing technology. Along with the development of technology, information and communication media developed into audio-visual media that can meet the needs of the raharja person in presenting more interesting and interactive information. One of the information media, Radio, now radio has the latest innovations and breakthroughs to serve and improve listeners. One of them is the presence of radio visual (radio picture), listeners can not only listen to broadcasts, but also can watch broadcasts visually. Raharja University has one container that can be used to provide information called Campus Radio or Green Stereo. With the existence of Green Stereo, it can present new things within Raharja University besides that it can also present interesting visuals and become a forum for content creators to visualize the ideas that have been collected. In improving the quality of Green Stereo infrastructure is needed. Information technology infrastructure is a collection of technological components consisting of software, hardware, databases, human resources, telecommunications and procedures. Thus, this study intends to make information supporting media in the form of "Infrastructure Design and Procurement of Goods for Green Stereo Implementation at Raharja University", so that this video is expected to provide complete information, effective and can be used as an attraction for raharja's personal or raharja's personal candidate to be able to contribute.

Keywords: Information, Visual Radio, Green Stereo, Technology Infrastructure, Raharja




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DAN PENGADAAN BARANG UNTUK IIMPLEMENTASI GREEN STEREO PADA UNIVERSITAS RAHARJA”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata Satu, Program Studi Teknologi Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Raharja.
  5. Bapak Azwar Aditya Putra, M.Ds, sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Vikri Adriansyah
NIM. 1521488143

 




DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

Tabel 2.2 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 Matriks SWOT

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Rundown

Tabel 4.3 Susunan Crew and Talent

Tabel 4.4 Time Schedule

Tabel 4.5 Anggaran atau Budget




DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Adobe Premiere Pro CC 2017

Gambar 2.2 Tampilan Adobe Premiere Pro CC 2017

Gambar 2.3 Logo Adobe Audition CC 2017

Gambar 2.4 Tampilan Adobe Audition CC 2017

Gambar 3.1 Gedung Universitas Raharja

Gambar 3.2 Logo Universitas Raharja

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Universitas Raharja

Gambar 3.4 Menampilkan kegiatan Green Stereo saat on air

Gambar 3.5 Menampilkan Logo Green Stereo terbaru

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Green Stereo

Gambar 4.1 Pre Production

Gambar 4.2 Menampilkan video Gedung Universitas Raharja

Gambar 4.3 Menampilkan Intro Bumper

Gambar 4.4 Menampilkan video suasana Universitas Raharja

Gambar 4.5 Menampilkan video Jurusan Teknik Informatika

Gambar 4.6 Menampilkan video suasana Green Screen

Gambar 4.7 Menampilkan video suasana Green Stereo

Gambar 4.8 Menampilkan video kegiatan penyiaran di Green Stereo

Gambar 4.9 Menampilkan video Adapter HDMI to RCA

Gambar 4.10 Menampilkan video Adapter Audio Digital to Analog

Gambar 4.11 Menampilkan video Cable Lightning to HDMI

Gambar 4.12 Menampilkan video TV LG dan Speaker Active

Gambar 4.13 Menampilkan video Mixer Yamaha MG 10X U

Gambar 4.14 Menampilkan video Mic-BM 800

Gambar 4.15 Menampilkan video Switcher dan TV JVC

Gambar 4.16 Menampilkan video Cam HD dan Capture RCA to USB

Gambar 4.17 Menampilkan video Laptop Acer Nitro 5

Gambar 4.18 Menampilkan video Aplikasi V Mix

Gambar 4.19 Menampilkan video Testimonal

Gambar 4.20 Menampilkan video Kegiatan Komunitas Mavib

Gambar 4.21 Menampilkan video Outro Bumper dan Menampilkan Alamat Universitas Raharja

Gambar 4.22 Camera Canon 70D

Gambar 4.23 Camera Canon 60D

Gambar 4.24 Tripod

Gambar 4.25 Boom Mic

Gambar 4.26 Lensa Fix

Gambar 4.27 Lensa kit

Gambar 4.28 Sandisk MMC 32 GB

Gambar 4.29 Production

Gambar 4.30 Intro Bumper

Gambar 4.31 Menampilkan video Gedung Universitas Raharja'

Gambar 4.32 Menampilkan video Adapter HDMI to RCA

Gambar 4.33 Menampilkan video Adapter Audio Digital to Analog

Gambar 4.34 Menampilkan video Cable Lightning to HDMI

Gambar 4.35 Menampilkan video TV LG dan Speaker Active

Gambar 4.36 Menampilkan video Mixer Yamaha MG 10X U

Gambar 4.37 Menampilkan video Mic-BM 800

Gambar 4.38 Menampilkan video Switcher dan TV JVC

Gambar 4.39 Menampilkan video Cam HD dan Capture RCA to USB

Gambar 4.40 Menampilkan video Laptop Acer Nitro 5

Gambar 4.41 Menampilkan video Aplikasi V Mix

Gambar 4.42 Menampilkan Outro Bumper

Gambar 4.43 Post Production



LAMPIRAN
  1. Kartu Bimbingan Skripsi Universitas Raharja
  2. Daftar Wawancara Pak Junaidi
  3. Daftar Wawancara Pak Henderi
  4. Tanda Tangan Elisitasi Dengan Stakeholder
  5. Surat Keterangan dari Perusahaan/Instansi Terkait
  6. Formulir Seminar Proposal
  7. Formulir Pertemuan dengan Stakeholder
  8. Surat Undangan Stakeholder
  9. Formulir Permohonan Penggantian Judul Tugas Akhir/Skripsi




Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Radio adalah salah satu media massa yang memiliki usia yang tua. Media radio memiliki kekuatan yang besar, hal ini karena radio memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan media massa lain. Media radio dalam penggunaannya sangat efektif dan efisien, karena penyebaran informasi dapat tersebar luas dengan cepat ke berbagai kalangan.

Sama seperti organisasi media massa lainnya, radio juga memiliki manajemen media yang bertugas dan bertanggung jawab atas suksesnya sebuah radio. Manajemen sendiri memiliki arti suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain (Morissan, 2011). Manajemen media disini memiliki fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Seorang penyiar, harus mempunyai pengetahuan tekhnis dan karakteristik radio. Penyiar minimal harus memiliki suara yang bagus, bisa mengoperasikan peralatan yang digunakan selama siaran, serta harus memiliki kemampuan menulis, khususnya bahan yang akan digunakan selama mengudara (Prayudha, 2005).

Universitas Raharja merupakan salah satu instansi pendidikan yang mempunyai wadah kemajuan teknologi penyiaran radio pada saat ini. Instansi pendidikan Universitas Raharja ini berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, No. 40, Modern Cikokol, Tangerang, yang berpusat di Kota Tangerang. Universitas Raharja merupakan perguruan tinggi swasta yang dipimpin oleh seorang presiden direktur yaitu Dr. Ir. Untung Rahardja, M.Ti., MM.

Universitas Raharja memiliki beberapa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) salah satunya Komunitas Mavib. Komunitas Mavib mempunyai peranan didalam lingkungan Universitas Raharja, seperti adanya Radio kampus atau bisa disebut dengan Green Stereo. Green Stereo dibentuk dengan tujuan untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan Universitas Raharja maupun informasi penting lainnya dari luar lingkup Universitas Raharja, serta sebagai sarana hiburan musik, sarana sharing, dan berikim salam.

Namun saat ini Radio kampus atau Green Stereo sedang dalam proses pendirian, karena ruang lingkup untuk bisa mendengar radio kampus hanya bisa di dengar di kantin dalam. Bukan hanya itu, kurangnya ketersediaan alat serta perlengkapan dan juga strategi dalam meningkatkan kualitas penyiar maupun konten yang tersedia menjadi salah satu permasalahan yang ada saat ini.

Untuk itu perlu adanya infrastruktur dan pengadaan barang yang dapat meningkatkan kualitas Green Stereo. Dengan adanya video infrastruktur dan pengadaan barang ini, dapat menjadi solusi bagi masalah pada Radio kampus atau Green Stereo. Sesuai dengan tujuannya, diharapkan Green Stereo ini menjadi salah satu wadah yang digunakan oleh Universitas Raharja dalam menyampaikan informasi langsung dari bidang marketing.

Dari hal tersebut, penulis mengangkat penelitian skripsi dengan judul : “Perancangan Infrastruktur dan Pengadaan Barang Untuk Implementasi Green Stereo Pada Universitas Raharja”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang disampaikan, maka dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada Radio Kampus atau Green Stereo di Universitas Raharja sebagai berikut :

  1. Media apa yang digunakan untuk mengimplementasikan infrastruktur dan pengadaan barang pada Green Stereo?
  2. Bagaimana infrastruktur penyiaran yang akan dilakukan oleh Tim Green Stereo dalam memperoleh pendengar?
  3. Target apa saja yang ingin di capai melalui dengan didirikannya Green Stereo yang baru ini?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari permasalahan yang ada lebih terarah, maka diperlukan pembatasan ruang lingkup dari perancangan video untuk penunjang Green Stereo yang akan dibuat. Adapun permasalahan yang berhubungan dengan perancangan tersebut meliputi ruang lingkup Universitas Raharja, Staff Ahli MAVIB, dan Komunitas MAVIB.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk merancang media berbasis audio visual agar dapat menunjang dalam segi alat serta perlengkapan yang dibutuhkan pada Green Stereo.
  2. Untuk memberikan kontribusi pada para mahasiswa atau calon mahasiwa baru atas perkembangan yang ada di Universitas Raharja.
  3. Agar Universitas Raharja mendapat feedback balik berupa minat lebih dan meningkatkan citra Universitas Raharja dimata para pemirsanya.

Manfaat Penelitian

  1. Melalui perancangan media video infrastruktur dan pengadaan barang, Green Stereo dapat aktif dengan tampilan yang sangat memadai dan berbeda dari sebelumnya.
  2. Dengan adanya infrastruktur penyiaran yang lebih up to date, mahasiswa mendapatkan informasi akan berjalannya perkuliahan secara lebih baik dan menarik.
  3. Dengan berjalannya Green Stereo ini, dapat dijadikan sarana promosi oleh Komunitas MAVIB sampai dengan area diluar Universitas Raharja.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data – data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan infrastruktur dan pengadaan barang untuk implementasi Green Stereo ini, dengan menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Analisa Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan pada saat penulis melakukan pertemuan dengan stakeholder bahwa Green Stereo sebelumnya hanya bisa diperdengarkan di lingkup kantin atas saja, bukan hanya itu visual yang diterapkan pun belum modern. Sehingga Green Stereo membutuhkan adanya perancangan infrastruktur dan pengadaan barang.


Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan video infrastruktur dan pengadaan barang melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur – unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada Green Stereo.

  2. Metode Wawancara (interview)

    Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang ingin diwawancarai, untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam meningkatkan perancangan infrastruktur dan pengadaan barang untuk implementasi Green Stereo pada Universitas Raharja.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah pengumpulan data – data berupa teori, mempelajari dan memahami buku – buku diktat. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku – buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berkaitan dengan penulisan laporan skripsi Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.


Metode Analisa Perancangan Media

Perancangan Infrastruktur dan Pengadaan Barang Untuk Implementasi Green Stereo Pada Universitas Raharja ini sebagai sarana informasi dan peningkatan kualitas Green Stereo yang dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media – media yang akan digunakan sebagai sarana informasi dan peningkatan kualitas Green Stereo pada Perancangan Infrastruktur dan Pengadaan Barang Untuk Implementasi Green Stereo Pada Universitas Raharja dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2017, dan Adobe Audition CC 2017.


Metode Konsep Produksi Media (KPM)

Akan disampaikan tahapan dari proses Konsep Produksi Media yaitu :

  1. Pre Production

    Preproduction

  2. Production

    Production

  3. Post Production

    Postproduction


Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab III menjelaskan tentang Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti, meliputi Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Strategi Penyiaran, Media Creative, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi MAVIB ialah tahapan – tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini dijelaskan pula tentang Perencanaan Media, Perencanaan Broadcasting (Konsep Broadcasting), Perencanaan Audio (Konsep Audio), dan Perencanaan Visual (Konsep Visual).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan penulis kepada Radio kampus atau Green Stereo Universitas Raharja sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Pengertian Perancangan

    Menurut Arif (2016:2)[1] Perancangan menggambarkan rencana umum suatu kegiatan rancangan proyek dan aktivitas-aktivitas khusus yaitu teknik atau metode-metode dalam merancang sesuatu. Perancangan adalah memberikan kepastian apakah aktivitas-aktivitas tersebut benar-benar realistik dengan batasan waktu dan sumber-sumber yang telah ditetapkan.

    Sholeh, dkk (2016:253)[2]Mengemukakan “Perancangan adalah penuangan ide (gagasan) dalam bentuk tulisan yang didasarkan pada logika gerak, ratio, posisi, didukung dengan pendekatan matematis, yang secara ekspilisit merupakan perpaduan antara penerapan beban/gaya”.

    Berdasarkan pengertian yang dikemukakan para ahli diatas bahwa perancangan adalah, sekumpulan aktifitas dalam melakukan persiapan rancangan untuk memastikan sebuah rancangan dapat berjalan dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, baik dalam bentuk tulisan yang didasarkan pada logika gerak, ratio, posisi, matematis secara ekspilisit antara penerapan beban/ gaya oleh penggunanya.


  2. Proses Pengembangan Secara Umum
    1. Persiapan Data

      Menurut Dhawangkara dan Edwin Riksakomara. (2017 : 95)[3] Tahap persiapan data merupakan tahap penting dalam proses data mining. Frase “Garbage In, Garbage Out” dapat diaplikasikan pada proses data mining, dengan kata lain apabila data buruk masuk diolah maka akan menghasilkan hasil yang buruk juga. Sehingga, untuk meningkatkan kualitas data dan hasil data mining, tahap pemrosesan data sangat penting.

      Sedangkan menurut Lidya, dkk (2015:4)[4] “Tahap persiapan ini pengambilan data sample masing-masing data untuk melakukan fitur baik dataset positif, negatif maupun dataset netral dilakukan dengan meng-crawling data teks dokumen.”

      Dari dua kutipan jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang belum di kelola untuk menjadi data sample baik dataset positif, negatif, maupun netral dengan mengcrawling data teks dokumen yang berkaitan dengan penelitian.


    2. Konsep

      Konsep menurut wikipedia(2019)[5], adalah penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.

      Sedangkan menurut KKBI(2012-2019)[6], online konsep memiliki arti sebagai suatu ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Konsep juga berarti sebagai gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

      Berdasarkan pengertian diatas, disimpulkan bahwa konsep memiliki arti sebagai suatu ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. Konsep juga berarti sebagai gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

      Selain itu konsep juga memliki arti suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu yang bertujuan menjelaskan suatu benda, gagasan, atau peristiwa.

    3. Media.

      Menurut wikipedia[7],Media dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:

      1. Media dalam komunikasi berasal dari kata "mediasi" karena mereka hadir di antara pemirsa dan lingkungan. Istilah ini sering digunakan untuk menyebutkan media massa.
      2. Multimedia, seperti media cetak, media masa, media elektronik, media film, media pendidikan
      3. Medium untuk seorang seniman menghasilkan karya.

      Menurut Daryanto (2015 : 4[8],Kata media berasal dari bahasa Latin, yang bentuk tunggalnya adalah medium. Media merupakan salah satu satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.

      Dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana perantara dalam proses pembelajaran. Sarana perantara media yang digunakan biasanya menggunakan media cetak, media massa, elektronik, film dan media pendidikan.

      Dengan adanya media, menjadi salah satu komponen untuk berkomunikasi, dengan membawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Media juga dapat diartikan sebagai setiap alat yang dapat memberi atau pun menciptakan rangsangan pada mahasiswa sehingga proses belajar dapat berlangsung.

    4. Ide

      Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[9], ide adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita-cita. Ide dalam kajian Filsafat Yunani maupun Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat.

      Menurut Wikipedia[10], Gagasan atau ide adalah istilah yang dipakai baik secara populer maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum “citra mental” atau “pengertian”.

      Disimpulkan bahwa untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu ke’gila’an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan atau membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.

    5. Visualisasi

      Visualisasi menurut Wikipedia[11], rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia.

      Sedangkan visualisasi menurut KBBI[12], pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka), peta, grafik, dan sebagainya. Proses pengubahan konsep menjadi gambar untuk disajikan lewat televisi oleh produsen.

      Berdasarkan definisi diatas menyatakan bahwa visualisasi adalah suatu teknik penggunaan komputer untuk menemukan metode terbaik dalam menampilkan data. Dengan menggunakan visualisasi, data yang ditampilkan dapat mempermudah peneliti untuk melihat data yang sulit dilihat dengan pemikiran sehingga peneliti bisa mengamati simulasi dan komputasi, juga memperkaya proses penemuan ilmiah.

    6. Produksi

      Produksi menurut Sofjan Assauri (2016 : 123)[13], adalah “suatu kegiatan yang melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna.”

      Sedangkan menurut Wikipedia[14], Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. ”

      Dari pengertian tentang definisi produksi diatas, maka dapat diartikan bahwa produksi adalah suatu kegiatan untuk mentransformasikan faktor –faktor produksi, sehingga dapat meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran.

Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Data

    Data menurut Indrajani (2015:69)[15] Data adalah fakta-fakta mentah kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang penting bagi perusahaan atau organisasi.”

    Menurut Tyoso (2016 : 22)[16], data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.

    Sedangkan menurut KBBI[17],pengertian data adalah keterangan yang benar dan nyata. Atau keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

    Pengertian data menurut Wikipedia (2019)[18],catatatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latih yang artinya sesuau yang diberikan.


    Kesimpulan dari pendapat diatas, bahwa pengertian data adalah suatu fakta atau suatu kejadian yang masih belum diolah untuk menghasilkan informasi. Data bisa juga didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (obsevasi) suatu objek dan dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.

  2. Pengertian Informasi

    Menurut Hutahaean (2015: 2)[19]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”

    Menurut Tyoso (2016 :21)[16],“Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum d an fakta-fakta yang diketahui.”

    Sedangkan, menurut Mulyani (2016:17)[20], mengemukakan bahwa “informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.

    Adapun kesimpulan dari ketiga pendapat diatas, bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat dan lebih berguna bagi pengguna dan menjadi sumber daya yang paling utama dalam pertambahan ilmu pengetahuan. Atau menggambarkan suatu kejadian yang nyata dan dijadikan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan bagi penggunanya.

  3. Jenis-Jenis Informasi

    Menurut Sunarya, dkk (2015 : 80)[21]Para ahli Sistem Informasi Manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang dioperasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

    1. Jenis informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan serta materi yang disajikan sebagai berikut ini :
      1. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
      2. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu informasi masa lalu, Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur. Informasi Masa Kini, Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.
    2. Jenis Informasi Pada Telekomunikasi

      Jenis informasi menurut Academia (2019)[22], Jenisnya sebagai berikut:

      1. Komunikasi Suara, Merupakan jenis komunikasi yang paling umum digunakan berupa informasi yang disampaikan melalui perantara suara yang didengarkan. Seperti komunikasi siaran radio/radio broadcasting.
      2. Komunikasi Suara dan Gambar, Merupakan jenis komunikasi yang menggunakan suara dan gambar. Seperti televisi dan video phone.
      3. Teks, Komunikasi antar seseorang yang hanya menggunakan teks saja tanpa ada suara dan gambar.
  4. Kualitas Informasi

    Raminda dan Lilis Ardiani (2014:5)[23], Menjelaskan bahwa “Kualitas informasi menunjukkan kualitas produk yang dihasilkan oleh aplikasi sistem informasinya dan akan mempunyai pengaruh pada pemakaiannya dan sistemnya”.

    Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

    1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
    3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.


  5. Nilai Informasi

    Hutahaean (2014 : 11–12)[24] Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras, Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
    2. Biaya Untuk Analisis, Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.
    3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan, Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.
    4. Biaya Perubahan, Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.
    5. Biaya Operasi, Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam – macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


Konsep Dasar Media

  1. Pengertian Media

    Barus dan Suratno (2016 : 17)[25], “Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim penerima pesan.”

    Maimunah, dkk (2017:37)[26], “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks, gambar atau foto.”

    Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

  2. Alternatif Media

    Sunarya, dkk (2016 :60-61)[27], Macam-macam media komunikasi grafis dapat dikelompokan sebagai berikut:

    1. Media Komunikasi cetak/visual, contohnya poster (dalam dan luar), stiker, sampul buku, pembungkus, selipat (folder), selembaran (leaflet), amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah, dan surat kabar.
    2. Media Luar Ruangan, contohnya seperti spanduk (banner), papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.
    3. Media Elektronik, contohnya radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
    4. Tempat Panjang (display), contohnya etalase (window display), point of purchase, desain gantung, floor stand.
    5. Barang Kenangan, contohnya T-shirt, polo shirt, payung, gelas aneka souvenir, tas dan sebagainya.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

  1. Pengertian Teknologi Informasi

    Menurut Mulyadi (2014:21)[28] Teknologi informasi adalah mencakup komputer (baik perangkat keras dan perangkat lunak), berbagai peralatan kantor elektronik, perlengkapan pabrik dan telekomunikasi.

  2. Pengertian Teknologi Informasi

    Abdul Kadir (2014:15)[29], mengemukakan bahwa teknologi informasi secara garis besar mempunyai peranan sebagai berikut :

    1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomatis terhadap suatu tugas atau proses.
    2. Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
    3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubaha terhadap sekumpulan tugas atau proses.

Konsep Dasar SWOT

  1. Pengertian SWOT

    Menurut Erwin Suryatama dalam Cahyono (2016:130)[30], mengatakan bahwa “Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan atau Strengths, kelemahan atau Weaknesses, peluang atau Opportunities, dan ancaman atau Threats dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis. Dan dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya”.

    Sedangkan Hermuningsi, dkk (2016 : 148)[31], “Analisis SWOT adalah analisa kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap factor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).”

    Dari kesimpulan diatas bahwa analisa SWOT adalah analisis untuk mendapatkan informasi dengan cara internal eliputi penilaian kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).

  2. Unsur-Unsur SWOT

    Masih dengan penelitian dari Nisak (2014:3), unsur SWOT atau Kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threats) adalah:

    1. Faktor Eksternal

      Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.

    2. Faktor Internal

      Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini terutama mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan.

    Tabel 2.1 Matrix Analisis SWOT



Teori Khusus

Konsep Dasar Video

  1. Pengertian Video

    Hidayat, dkk (2016:50)[32], menjelaskan bahwa “video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakili gambar bergerak.”

    Sedangkan Sunarya, dkk (2016:100)[33], menjelaskan “Video merupakan gambaran-gambaran mati yang dibaca secara berurutan dalam suatu waktu atau kecepatan tertentu.”

    Kesimpulan dari dua pengertian di atas adalah pemrosesan sinyal elektronik dengan menampilkan ambar-gambar dalam suatu waktu tertentu.

  2. Format Video

    Nugroho, (2014 : 69-75)[34], format video sebagai berikut :

    1. AVI

      AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Format video ini sudah ada sejak zaman komputer x86, berbarengan dengan munculnya Windows 3.1.

    2. MPEG-1

      MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit perdetik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2x.

    3. MPEG-2

      MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik.

    4. MPEG-4

      Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan yang digunakan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertikal). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik.

    5. MOV

      MOV merupakan format vidio yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime.

    6. MJPEG

      Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan vidio berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1.

    7. ASF

      Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format vidio lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, vidio, maupun slide show.

    8. WMV

      Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.

    9. AAC

      AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.

  3. Kelebihan dan Kekurangan Media Video

    Menurut Ahmad dan Rahmi (2017:32)[35], keuntungan atau kelebihan media berbasis video adalah :

    1. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain.
    2. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan secara berulang jika diperlukan.
    3. Disamping dapat mendorong dan meningkatkan motivasi media video juga dapat menanamkan sikap dari segi-segi afektif lainnya.
    4. Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar dan kecil, heterogen maupun perorangan.

    Sedangkan kekurangan media video adalah :

    1. Video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
    2. Gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut.
    3. Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan.

Definisi Infrastruktur

Defenisi umum dari infrastruktur adalah istilah yang erat kaitannya dengan maknanya yaitu struktur di bawah struktur. Definisi ini menandakan adanya perbedaan layer dari struktur yang berada di atasnya, layaknya menyediakan layanan atau support.

Infrastruktur teknologi informasi merupakan prasarana penunjang utama sumber daya teknologi dalam terselenggaranya proses penyebaran informasi.

Menurut Almudai, dkk [36], infrastruktur adalah infrastruktur TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platfrom untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci.”

Kesimpulan dari definisi diatas adalah infrastruktur teknologi informasi merupakan tingkat paling dasar dari komponen teknologi informasi. Infrastruktur teknologi informasi meliputi peralatan, hardware, software dan manusia sebagai komponen pendukung didalamnya yaitu berupa suatu keahlian khusus, nilai-nilai, norma dan pengetahuan sebagai pencipta jasa teknologi informasi agar dapat mengoperasikan infrastruktur teknologi informasi menjadi lebih berkembang pada masa yang akan datang.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

  1. Pengertian Multimedia
    1. Pengertian Multimedia

      Darmawan, dkk (2017 : 113)[37], multimedia merupakan merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi.

      Dijelaskan juga oleh Balasubramanian & Saminathan (2015 :18) [38]“Multimedia is the combination of various digital media, into a integrated multi sensory interactive application or presentation to convey information to an audience”. (Multimedia adalah kombinasi dari berbagai media digital menjadi multi-sensor yang terintegrasi. Aplikasi interaktif atau presentasi untuk menyampaikan informasi ke penonton).

      Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan multimedia adalah penggabungan antara video, audio, grafik dan teks yang terintegrasi untuk menyampaikan informasi melalui media elektronik.

    2. Jenis-Jenis Multimedia

      Menurut Setyorini dan Verra Sofica (2015: 87) [39], multimedia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

      1. Multimedia Interaktif Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
      2. Multimedia Hiperaktif Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemem-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkanya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
      3. Multimedia Linear Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

        Adalah jenis multimedia yang berjalan lurus. Multimedia jenis ini bisa dilihat pada semua jenis film, tutorial video dll.

    3. Pengertian Audio Visual

      Menurut Agustini, dkk (2016 : 9) [40] menerangkan ada beberapa unsur-unsur multimedia yaitumenjelaskan “audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat”.

      Sedangkan Hidayat, dkk (2016:32)[41] menjelaskan bahwa audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan di dengar dalam hal ini gambar yang dilihat dan didengar.

      Dapat di simpulkan bahwa audio visual adalah ouput suara yang bisa dilihat berupa gambar dan dapat didengarkan melalui media tertentu.


    4. PengertianBroadcasting

      Menurut Sunarya, dkk (2016:320)[42], mengungkapkan, Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.

      Sunarya, dkk (2017 :5)[43], memaparkan Broadcasting adalah dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

      Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan broadcasting adalah kegiatan yang berkaitan dengan dunia penyiaran, distribusi, secara audio dan visual.

    5. Pengertian Sinopsis

      Sinopsis menurut Purnama dalam penelitian Lestari dkk (2017)[44], Sinopsis adalah Sinopsis adalah ringkasan cerita dari suatu projek. Merupakan ringkasan cerita sehingga bisa mengerti isi cerita dengan cepat.”

      Sedangkan Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (Edi dan Sudaryatno (2014 – 4)[45], menjelaskan Sinopsis adalah Sinopsis adalah satu ringkasan cerita yang menceritakan garis besar cerita yang akan ditampilkan.

      Disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa sinopsis adalah ringkasan sebuah cerita yang dibutuhkan agar dapat menggambarkan secara ringkas pokok cerita yang akan di buat.

    6. Pengertian Naskah

      Menurut Wibowo, dkk (2017 : 64)[46], menjelaskan mengenai naskah “membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik"

      Sedangkan menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016 : 58)[47],“Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan sesuatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.

      Dapat di simpulkan dari penjelasan di atas naskah merupakan susunan kalimat yang membentuk suatu cerita yang beralur dan terperinci agar menjadi sebuah cerita yang menarik dalam suatu cerita, film maupun program acara.

    7. Pengertian Script Writing

      Menurut Yulianjani, dkk (2019:85)[48], mengatakan bahwa “Script Writing atau biasa disebut dengan naskah adalah sebuah ide atau gagasan sebuah cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk menampilkan suatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.

      Sunarya (2018:173)[49], “Script Writing adalah sebuah rancangan penulisan naskah secara detail atau rinci yang di dalamnya berupa sebuah ide ataupun gagasan yang sudah kita buat sinopsis menjadi sebuah konsep yang lebih menarik”.

      Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Script Writing adalah Rancangan penulisan naskah atau ide gagasan sebuah cerita yang detail serta rinci yang di tulis dengan sebuah konsep menarik untuk menampilkan suatu gagasan cerita.

    8. Pengertian Rundown

      Menurut Tama, dkk (2018:103)[50], mengatakan bahwa “Rundown merupakansusunancerita yang dirancang oleh durasiwaktu”.

      Nuraeni, dkk mengatakan bahwa (2016:99)[51], “Rundown adalah salah satu acuan bagi penyiar untuk menyiarkan secara tepat sekuen-sekuen pada sebuah program dengan tujuan pendengar akan terbiasa dengan alur penyajian program yang disiarkan”

      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Rundown adalah susunan cerita yang dirancang oleh durasi waktu dan merupakan salah satu acuan penyiar dalam menyiarkan secara tepat sekuen-sekuen yang disiarkan dengan tujuan pendengar akan terbiasa dengan alur penyajian program yang disiarkan.

    9. Pengertian Storyboard

      Menurut Wibowo, dkk (2017 : 65)[52], menjelaskan bahwa storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

      Sedangkan menurut Handani , dkk (2017 : 153)[53], menjelaskan bahwa Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, yang dapat menyampaikan ide cerita kepada orang lain dengan lebih mudah, yang dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita.

      Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa storyboard merupakan suatu sketsa gambaran yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, digunakan sebagai acuan atau gambaran saat proses produksi.

    Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

    Radio internet[54], yang juga dikenal sebagai web radio, net radio, streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran audio yang ditransmisikan melalui internet. Penyiaran yang dilakukan melalui internet disebut sebagai webcasting karena tidak menular secara luas melalui sarana nirkabel. Radio internet memiliki sebuah media streaming yang dapat menyediakan saluran audio terus menerus dan tidak ada kontrol operasional penyiaran seperti media penyiaran tradisional pada umumnya. Banyak stasiun radio Internet yang berasosiasi dengan stasiun radio tradisional (bukan stasiun radio internet), namun bagi radio internet yang jaringannya hanya menggunakan internet dan tidak berasosiasi dengan radio tradisional, maka stasiun radionya bersifat independen dan tidak tergabung dalam perusahaan penyiaran manapun.

    Konsep Produksi Media (KPM)

    Tahap konsep produksi media terbagi menjadi 3, yaitu :

    1. Penemuan Ide

      Merupakan step atau langkah dimana dimulainya perencanaan dan persiapan dari konsep produksi seperti pengumpulan data, melakukan observasi, menemukan ide, times schedule, budget, peralatan yang digunakan serta penentuan crew dan talent.

    2. Perencanaan

      Perencanaan menurut Wikipedia[55], adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan rangkaian urutan rasional di dalam penyusunan rencana.

      Proses perencanaan pada awalnya merupakan proses yang konvensional, yang disebut juga Classical Planning Process atau Geddesian Planning Process. Proses yang konvensional merupakan proses yang terbuka yang menghasilkan produk yang terbuka ( tanpa feedback ).

      Dalam perencanaan bentuk kerjasama antara pemain dan crew untuk mewujudkan secara nyata bentuk sinopsis, storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat untuk menghasilkan produk rencana.

    3. Persiapan

      Persiapan adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75 % dari keseluruhan produksi. Atau persiapan juga merupakan tahap finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh guna mencapai sebuah cerita kepada audience.


    Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

    1. Adobe Premiere Pro CC 2017

      Gambar 2.1. Logo Adobe Premiere Pro CC 2017

      Menurut Subario, dkk (2017:2)[56],Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Adobe, sama seperti After Effects, dan Adobe photoshop. Dalam aplikasi ini pada umumnya para editor menggunakan untuk menggabungkan beberapa video menjadi satu video yang utuh, serta dengan audio, dan efek-efek transisi agar membuat video tersebut terlihat menarik. Aplikasi ini juga membantu dalam meng-export video ke berbagai macam format kompresi, agar pengguna bisa memilih format apa yang cocok untuk video tersebut.

      Sedangkan menurut Sastrawan dkk (2017:3)[57], Adobe Premiere Pro adalah program video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolahan video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen.

      Dari dua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Adobe Premiere Pro program video Editing yang menggabungkan beberapa video menjadi satu video yang utuh, serta dengan audio, dan efek-efek transisi agar membuat video tersebut terlihat menarik.

      Gambar 2.2. Tampilan Adobe Premiere CC 2017


    2. Adobe Audition CC 2017

      Gambar 2.3. Logo Adobe Audition CC 2017

      Menurut Kardewa dan Arta Uly Siahaan (2017 : 29)[58], Adobe Audition adalah produk adobe yang biasanya digunakan untuk pengeditan suara. Adobe Audition digunakan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan mengatur suara.

      Sedangkan menurut Prabowo (2016:939)[59], “Adobe Audition adalah program produksi Adobe Corporation untuk mengedit file audio, aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari Adobe, program ini, merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara”.

      Dari dua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Adobe Audition CC 2015 program video Editing program grafis yang mampu membuat program pengolah suara dan untuk menghilangkan suara yang tidak diinginkan.

      Gambar 2.4. Tampilan Adobe Audition CC 2017


    Konsep Dasar Elisitasi

    Dalam kutipan Dzulhaq dkk (2017 : 1)[60], “Menurut Siahaan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).”

    Prastomo (2014 : 166)[61], elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

    Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil dari pengklasifikasi elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI betujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI.Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.

    4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan dan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Pengertian Literature Review

      Llopart and Moised Esteban-Guitart (2016 : 11)[62], , the literature reviewed shows that there is plenty of scope for a fruitful dialogue between the two models because it reveals a shared critical perspective aimed at social transformation in favour of inclusion and equality in education.”

      (literatur yang ditinjau menunjukkan bahwa ada banyak ruang lingkup untuk dialog yang bermanfaat antara kedua model karena mengungkapkan kritik bersama perspektif yang ditujukan pada transformasi sosial yang mendukung inklusi dan persamaan dalam pendidikan)

      Llopart and Moised Esteban-Guitart (2017 : 270)[63], “The literature review carried out here also contributes towards enriching the funds of knowledge framework through the notion of funds of identity.”

      (Tinjauan literatur dilakukan di sini juga memberikan kontribusi terhadap memperkaya dana dari kerangka melalui gagasan pengetahuan dana identitas).

    2. Jenis – Jenis Penelitian

      Penelitian terdiri atas beberapa jenis. Jenis penelitian tergantung kepada data dan cara memperoleh data. Jika data penelitian berupa angka – angka maka jenis penelitian berupa penelitian kuantitatif.Jika data penelitian berupa kata – kata, maka jenis penelitian berupa penelitian kualitatif.

      1. Penelitian Kualitatif

        Widayani dan Azis Fathoni (2017 : 18)[64], Menjelaskan “Hasil dari penelitian kualitatif selalu berusaha mengungkap suatu masalah, keadaan, atau peristiwa yang sebenarnya. Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.”

      2. Penelitian Kuantitatif

        Sedangkan Utami, dkk (2017 : 238)[65], Menjelaskan “Penelitian kuantitatif bersifat studi kasus. Penelitian ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka–angka dan analisis menggunakan statistik atau model.”


    Literature Review

    Tabel 2.2 Literature Review

    Keunggulan project yang dibuat oleh Peneliti & Referensi Literature Review yang digunakan :

    1. Penelitian yang dilakukan Aulia Yusman Yusuf[66], dengan judul “Perancangan Tata Kelola Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Banda Aceh Dengan Menggunakan Metode Ward and Peppard dan Cobit 5”. . Dalam penelitian ini akan difokuskan pada pemanfaatan SI/TI di dalam lingkup kota Banda Aceh. Dan akan dilakukan survey dan pengambilan data berupa kuesioner tentang kajian tata kelola IT yang akan dianalis dengan metode Ward and Peppard dan juga Cobit 5. Keunggulan penelitian ini adalah dengan embuat perencanaan strategis dengan menggunakan metode ward and peppard dan Merancang tata kelola dengan menggunakan COBIT 5 di kota Banda Aceh.

    2. Penelitian yang dilakukan Vinda Septa Diyansyah[67], dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI RADIO STREAMINGBERBASIS ANDROIDMENGGUNAKAN QoS(QUALITY OF SERVICE)(STUDI KASUS DIRADIO AL-UMM FM)”.Keunggulan dari penelitian ini adalah dengan menghasilkan aplikasi radio streaming berbasis android padaradio Al Umm FM dan Mengetahuikinerja layanan jaringan dari server radio streaming Al Umm FMke aplikasiandroid radio al-Ummdengan menggunakan metode Quality of Service(QoS).

    3. Penelitian yang dilakukan Mahardika, dkk [68], dengan judul “Perancangan dan Implementasi Stasiun Radio Pancar Ulang Portabel frekuensi VHF untuk Bencana Alam”. . Keunggulan dari Penelitian ini adalah membuat suatu alat penghubung komunikasi radio portable yang berfungsi sebagai stasiun penerima dan pengirim Radio Komunikasi Terestrial. Bekerja sebagai penghubung jalur komunikasi antar HT (Handy Talkie), alat ini menggunakan antena yang dapat mencakup wilayah jangkauan yang luas. Perangkat dirancang portabel agar perangkat dapat dengan mudah dibawa dan dapat cepat di pasang. Repeater portabel ini di desain untuk wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh listrik. Dengan Panel surya sebagai catu daya, alat ini tidak bergantung pada sumber listrik yang disediakan oleh PLN.

    4. Penelitian yang dilakukan Elvia Fajarwati[69], dengan judul “PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF PADA PEMERINTAH DAERAH LAMPUNG UTARA”. Keunggulan dari penelitian ini adalah dengan menghasilkan perancangan menggunakan TOGAF ADM diperoleh 28 kandidat aplikasi baru yang diusulkan untuk dikembangkan di Pemerintah Daerah Lampung Utara, menghasilkan koneksi fiber optic ke seluruh SKPD yang terhubung ke dalam metro-LAN atau Metro Area Network (MAN), Menghasilkan konsep “Katalog Mutakhir” dan PTSP online dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat dan Hasil dari analisis kesenjangan terlihat aplikasi dan teknologi mana saja yang dilakukan pergantian, dipertahankan ataupun diintegrasikan ke dalam sistem yang baru.

    5. Penelitian yang dilakukan Rika Kharlina Ekawati[70], dengan judul “Perencanaan Infrastruktur Teknologi Informasi pada Bank dengan Framework TOGAF”.Keunggulan dari penelitian ini adalah dengan menghasilkan infratruktur teknologi informasi dan mempermudah sistem yang ada digunakan pada bank, dengan studi kasus pada salah satu bank swasta nasional. Penelitian ini juga menggunakan metode perencanaan arsitektur teknologi informasi organisasi berdasarkan konsep solusi teknologi informasi yang dipetakan dan menerapkan kerangka TOGAF.

    6. Penelitian yang dilakukan Jamiludin Usman[71], dengan judul “Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Mendukung Kinerja Layanan Pendidikan di STAIN Pamekasan”. Keunggulan dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan di STAIN Pamekasan dilakukan dengan tahapan, a). Rapat Tinjauan Manajemen, b). Pembentukan tim khusus, c). Menentukan kebijakan dan standar operasional. Lalu penelitian yang dilakukan adalah kualitatif (qualitative approach) dengan ciri khas penggunaan metode deep observation dan depth interview sebagai instrumen pengumpulan data utama.

    7. Penelitian yang dilakukan Dedy Kurniawan[72] , dengan judul “Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif untuk Mendukung Kebutuhan Strategis Institusi Pendidikan Tinggi:Studi Kasus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia”. Keunggulan dari penelitian ini adalah menghasilkan infrastruktur TI yang adaptif sebagai solusi untuk FKUI dalam mencapai posisi di kancah internasional. Dengan menggunakan metode kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dan Virtualisasi sebagai acuan, melalui tahapan TOGAF Architecture Development Method (ADM).

    8. Penelitian yang dilakukan Ramadhana dkk[73], dengan judul “PerancanganWebsite dengan Inovasi Konten Radio Streaming FISIP UHAMKA”. . Keunggulan dari penelitian ini adalah menghasilkan website dengan konten radio streaming, dimana website tidak hanya menyajikan live streaming radio tetapi rekaman materi siaran juga yang diharapkan dapat menyebarluaskan informasi dan materi pendidikan dan informasi yang disiarkan sampai kepada masyarakat luas selama terkoneksi dengan internet.

    9. Penelitian yang dilakukan Corry Novrica AP Sinaga[74],dengan judul “STRATEGI KOMUNIKASI RADIO KOMUNITAS USUKOM FM DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA”. .Memiliki keunggulan dengan menerapkan strategi komunikasi dan manajemen siaran yang dilakukan usukom fm, menjaga existensi siaran melalui program serta membuka interaksi langsung maupun tidak langsung, seperti halnya untuk membuka permintaan melalui sms, telephon dan disajikan langkah untuk mempromosikan keperluan mahasiswa sesuai kebutuhan mereka.


    BAB III

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Gambaran Umum Objek Yang Di Teliti

    Sejarah Singkat

    1. Sejarah Universitas Raharja

      Instansi perguruan tinggi yaitu Perguruan Tinggi Raharja berawal dari lembaga kursus komputer bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja. Lembaga LPPK Raharja ini yang awalnya berlokasi di Jalan Gatot Subroto km. 2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

      LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, dan Raharja telah terdaftar pada Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional) Kota madya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga ini yang mempelopori adanya penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

      Semakin berkembangnya dan pesatnya pertumbuhan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang. Pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang dan berdirinya Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Menteri.

      Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Nomor : 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung oleh Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika jenjang D3 pada tanggal 2 Februari 2000.

      Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika Tangerang menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan gelar Ahli Muda dan pada Diploma III (DIII) dengan gelar Ahli Madya kepada setiap lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

      Pada tanggal 7 September 2000, sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 AMIK Raharja menambah keunggulan dengan adanya 2 program studi baru yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi. Kini AMIK Raharja Informatika memiliki 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

      Kemudian pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas lulusan. AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000. Ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK). Dalam hal tersebut telah mendapat tanggapan positif dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Kemudian dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja mengunggulkan menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pada lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja yang berlaku, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah harus berdiri Universitas Raharja.

      Gambar 3.1.Gedung Universitas Raharja

      Perguruan Tinggi Raharja mampu meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi yang telah diraih, diantaranya yaitu sebagai berikut :

      1. Pada tanggal 5 April 2002, AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
      2. Pada tanggal 4 Mei 2006, STMIK Raharja mendapatkan predikat Akreditasi yaitu pada jenjang Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335” mendapatkan peringkat “B”.
      3. Pada tanggal 11 Mei 2006, Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu pada jenjang Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314” mendapatkan peringkat “B”.
      4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika (MI) AMIK Raharja Informatika dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai “320” mendapat peringkat “B”.
      5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa jenjang Strata 1 pada program studi Sistem Komputer STMIK Raharja dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai “352”.mendapat peringkat “B” .
      6. Pada tanggal 29 Desember 2007 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa jenjang Diploma III pada program studi Teknik Informatika AMIK Raharja Informatika dengan Sertifikat No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai “358” mendapat peringkat “B”.
      7. Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma III, yaitu Komputerisasi Akuntansi AMIK Raharja dengan sertifikat No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381” mendapatkan peringkat “A”. Kini pada tahun tersebut seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
      8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS) untuk menambah wawasan dibidang IT.
      9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa jenjang strata 1 pada Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja dengan Nomor SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 telah terakreditasi B.
      10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa jenjang Strata 1 pada Program Studi Sistem Informasi STMIK Raharja dengan Nomor SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 terakreditasi B.
      11. Pada tahun 2012 Jenjang Diploma III pada Program Studi Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan informasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, Peringkat 60 besar Perguruan Tinggi Skala Nasional.
      12. Upaya untuk me njaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada tahun 2013 Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala Nasional.
      13. Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22-24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.
      14. Pada bulan Oktober 2015 Perguruan Tinggi Raharja telah mandapatkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan mendapatkan peringkat “B”. Serta dibulan yang sama Perguruan Tinggi Raharja dengan Sun Moon University Korea Selatan menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan, riset, dan pertukaran budaya.
      15. Pada tahun 2016 adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, yang telah ditanda-tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP Informatika (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan Perguruan Tinggi Raharja pada tanggal 5 Februari tentang Program Pembentukan Dan Penyelenggaraan Tempat Uji Kompetensi (TUK) di Perguruan Tinggi Raharja, Nomor: 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016.
      16. Pada Tanggal 25 November 2017 Perguruan Tinggi Raharja mengadakan SNMDI-1 (Seminar Nasional Multi Dsisiplin Ilmu) dengan tema "PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENUJU SMART CITY" dengan Topik Seminar Ilmu Komputer, Teknik dan MIPA, Pendidikan, Kesehatan, Bisnis dan Manajemen, Ilmu Administrasi dan Ilmu Sosial yang di adakan di Aula Perguruan Tinggi Raharja. Nomor e-ISSN: 2598-5191.

      Universitas raharja yang sebelumnya adalah institusi AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja. Pada prinsip nya memiliki program kerja yang telah dirumuskan oleh direktur perguruan tinggi raharja pada saat itu, secara terus menerus setiap tahun program kerja tersebut dilaksanakan kemudian di evaluasi. Sehingga dengan peningkatan – peningkatan yang terencana, terukun, dan terintegrasi dengan baik. Maka pada tanggal 29 Juni 2019, maka kedua institusi tersebut bisa ditingkatkan statusnya menjadi Universitas Raharja.

    2. Filosofi Logo Universitas Raharja

      Filosofi dalam logo Universitas Raharja yang mengacu kepada keberadaan Universitas Raharja yang menjadi lintas delapan penjuru mata angin dimana pribadi Raharja itu berasal dan menjadi subjek penguasaan berbagai bentuk pengetahuan dan keahlian di bidang teknologi informasi dan computer. Kemudian pengetahuan dan keahlian tersebut menjadi modal dasar bagi pribadi-pribadi Raharja yang unggul dan matang untuk berkiprah diberbagai bidang kehidupan mencangkup seluruh penjuru mata angin bagian dari masyarakat global dengan segala kemajuan pemikiran, kemoderenan, dan keintelegensian.

      Gambar 3.2. Logo Universitas Raharja

      Visual dari logo Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari lima bagian dengan makna sebagai berikut :

      1. Segi delapan sebagai lintas delapan penjuru mata angin dimana Pribadi Raharja itu berasal dan tersebar.
      2. Lingkaran luar (besar) yang bermakna Pribadi Raharja menjadi bagian dunia global dengan segala kemajuan pemikiran, modern, dan intelegensi.
      3. Lingkaran dalam (kecil) bermakna Pribadi Raharja adalah masyarakat kampus dengan atmosfer semangat multi perspective yang memungkinkan munculnya kesadaran lintas perbedaan dalam memahami dunia global, yang berorientasi pada semangat globalisasi dan datang dari berbagai latar belakang perbedaan tersebut.
      4. Silhouette seseorang sedang mengoperasikan komputer yang melambangkan bahwa Universitas Raharja berorientasi pada ilmu pengetahuan teknologi dan komputer serta segala aplikasi dan keahliannya. Selain itu juga silhouette tersebut memiliki simbol huruf R yang berarti inisial dari Nama Perguruan Tinggi Raharja.

      Panca Warna yang digunakan adalah Merah, Abu-abu, Biru, Hijau, dan Putih dengan makna :

      1. Warna Merah melambangkan kedinamisan dan keberanian melalui terobosan-terobosan baru.
      2. Warna Abu-abu mencerminkan kemajuan pemikiran, kemodernan dan keintelegensian.
      3. Warna Biru mencerminkan keabadian dan kesahajaan.
      4. Warna Hijau mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan, dan kedamaian/persaudaraan.
      5. Warna Putih mencerminkan ketulusan, keikhlasan.
    3. Lokasi Kampus

      Universitas Raharja yang berlokasi strategis yaitu Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol- Tangerang, Banten - 15117.


    4. Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Raharja
      1. Visi Universitas Raharja

        Pada tahun 2022 Manajemen Universitas Raharja siap menjadi pelopor dalan pengelola kampus berbasis manajemen mutu dan memiliki daya saing tinggi serta mendapat pengakuan Publik secara Nasional dan Internasional.

      2. Misi Universitas Raharja

        Mengawal dan memfasilitasi seluruh program kerja yang dilaksanakan oleh Direktur AMIK Raharja Informatika dan Ketua STMIK Raharja, dalam peningkatan mutu Akademik dan mutu Pelaksana yang memiliki semangat diatas standard mutu Nasional.

      3. Tujuan Universitas Raharja
        1. Pada tahun akademik 2017 – 2018 Manajemen Kampus akan mengukur kinerja pelaksana dengan yang berpedoman kepada 10 Prinsip Kerja manajemen, yang bertujuan terciptanya peningkatan dan stabilitas kinerja pelaksana manajemen kampus.
        2. Pada tahun akademik 2017 – 2018 Manajemen Kampus akan menetapkan, mengawal dan memfasilitasi Pelaksanaan Tugas Tepat Waktu, Tercapai Target dan Tepat Sasaran bertujuan ingin memberikan pelayanan yang memuaskan stakeholder.
        3. Pada tahun akademik 2017 – 2018 Manajemen Kampus akan melaksanakan pelatihan, pengembangan sumber daya pelaksana untuk meningkatkan kinerja manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja tenaga pelaksana.
        4. Pada tahun akademik 2017 – 2018 Manajemen Kampus akan menguatkan keanggotaan APTISI, APTIKOM dengan kebijakan umum sebagai isu atau sumber informasi yang dapat meningkatan mutu akademik dan mutu manajemen.
        5. Pada tahun akademik 2017 – 2018 Manajemen Kampus mewajibkan kepada seluruh Dosen dalam hal penelitian, penulisan jurnal dan memperluas jaringan kerja sama pihak ketiga, yang bertujuan dapat meningkatkan mutu akademik dan mutu manajemen kampus.


      Struktur Organisasi

      Sesuai dengan statistika yang ada di Universitas Raharja, maka pembentukan struktur termasuk didalamnya adalah penyusunan personal-personal yang ada di Universitas Raharja sesuai dengan struktur yang ada. Mengacu kepada apa yang sudah ditetapkan dan dirumuskan di statuta Universitas Raharja. Berikut gambaran struktur organisasi Universitas Raharja :

      Gambar 3.3. Struktur Organisasi Universitas Raharja


      Sejarah Singkat Green Stereo

      1. Sejarah Green Stereo

        Green Stereo merupakan organisasi berbasis kegiatan mahasiswa, yaitu Komunitas Mavib yang berada dibawah Yayasan Universitas Raharja. Green Stereo dibentuk dalam kepengurusan generasi ke-3 sebagai salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Komunitas Mavib. Green Stereo hadir dengan memberikan informasi yang menarik kepada audience yang berada di lingkup Universitas Raharja.

        Gambar 3.4. Kegiatan Green Stereo saat on air.

      2. Filosofi Green Stereo
        1. Logo Lama

          Tidak Ada Logo

        2. Logo Terbaru

          Gambar 3.5. Logo Green Stereo Terbaru.

        Visual dari logo Green Stereo terdiri dari tiga bagian dengan makna berikut :

        1. Huruf G yang menyerupai piringan hitam, memiliki arti piringan pipih dengan alur spiral tertulis dan termodulasi.
        2. Huruf S yang menyerupai mikrofon, memiliki arti sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (sinyal audio).

        Panca warna yang digunakan adalah Hitam, Hijau, dan Abu-abu dengan makna :

        1. Warna Hitam mencerminkan sebagai warna yang memberikan kesan kekuatan, kecanggihan dan elegan.
        2. Warna Hijau mencerminkan sebagai warna yang mampu memberikan efek rileksasi.
        3. Warna Abu – abu mencerminkan kemajuan pemikiran, kemoderenan, dan keintelegensian.
      3. Lokasi RuanganGreen Stereo

        Saat ini Green Stereo beroperasi di Lantai 4, Gedung LV (409) Universitas Raharja.

      4. Visi, Misi dan Tujuan Green Stereo
        1. Visi Green Stereo

          Visi Green Stereo Menjadikan Green Stereo sebagai radio kampus yang terpercaya dalam segi penyiaran, pemberitaan, musik, hiburan. Serta sebagai sarana penampungan ide, karya kreatifitas para tim Green Stereo.

        2. Misi Green Stereo

          Menghadirkan konten program dan pemberitaan sesuai dengan kode etik jurnalistik, menghadirkan pemberitaan yang relevan, dan meningkatkan kualitas Green Stereo.

        3. Tujuan Green Stereo

          Menjadikan Green Stereo sebagai wadah yang digunakan oleh Universitas Raharja dalam menyampaikan informasi. Tidak hanya informasi dari dalam Universitas Raharja saja, tetapi juga dari luar lingkup Universitas Raharja. Dan juga ingin meningkatkan citra Universitas Raharja


      Struktur Organisasi Green Stereo

      Gambar 3.6. Struktur Organiasi Green Stereo


      Wewenang dan Tanggung Jawab Green Stereo

      Berikut merupakan wewenang dan tanggung jawab pada bagian-bagian yang ada pada struktur organisasi Green Stereo :

      1. General Manager

        Wewenang :

        1. Mengawasi dan mengkoordinir operasional radio secara keseluruhan.
        2. Menyeleksi dan menginterview calon penyiar.
        3. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan konsep/format radio, khususnya dalam program on air.

        Tanggung Jawab :

        Menyusun rencana kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Mengarahkan dan sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian pendengar dengan memperhatikan efektifitas operasional penyiaran radio.


      2. Program Manager

        Wewenang :

        1. Mengawasi output dari radio terutama menyangkut kepenyiaran, produksi, dan musik keseluruhan.
        2. Mengawasi jalannya radio mulai dari pemberitaan, musik pada program yang akan ditampilkan.
        3. Bertanggung jawab terhadap kualitas, kuantitas dari Sumber Daya Manusia (SDM).

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab dalam merencanakan dan menyusun format siaran, memberikan bimbingan kepada penyiar dan operator menyangkut format, misi dan visi radio.

      3. Producer

        Wewenang :

        1. Memastikan tersedianya materi siaran, mulai dari rundown acara, hingga lagu.
        2. Melakukan briefing kepada penyiar, operator, dan tamu.
        3. Melakukan evaluasi terhadap acara yang telah selesai dieksekusi, untuk perbaikan dikesempatan berikutnya.

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab terhadap isi konten/materi program acara, menyusun siaran dan berkordinasi dengan penyiar, bila ada yang dianggap perlu dan jika ada kesalahan dan kekurangan dan konten penyiaran program, terhadap redaktur melalui evaluasi.

      4. Creative Program & Digital

        Wewenang :

        1. Mempersiapkan materi untuk content.
        2. Mengikuti proses pembuatan content.
        3. Mengecek hasil dan isi content.

        Tanggung Jawab :

        Bertanggung jawab dalam mempersiapkan segala keperluan program dalam bentuk digital. Serta menciptakan dan membuat dasar acuan dalam bentuk naskah atau scenario atas dasar ide cerita sendiri atau pihak lain.

      5. Announcer

        Wewenang :

        1. Mempersiapkan dan menyiarkan program acara / program siaran sesuai dengan format radio yang telah ditetapkan, menurut jadwal tugas yang telah ditentukan.
        2. Memberikan teguran-teguran langsung kepada penyiar dan operator jika menemukan hal-hal diluar ketentuan kepenyiaran.
        3. Menerima konsultasi penyiar dan operator, khususnya dalam hal siaran.

        Tanggung Jawab :

        Berkomunikasi dengan pendengar melalui siaran radio, maupun media sosial, menyiarkan program sesuai format dan naskah, juga menyampaikan informasi yang disampaikan dapat sampai dan diterima dengan baik oleh pendengarnya.

      Product Information

      Produk

      Video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini adalah salah satu media penunjang informasi dalam bentuk audio visual yang dapat menampilkan secara detail namun dengan durasi yang singkat. Video ini berisikan informasi mengenai pengenalan broadcasting khususnya dibidang live broadcast, selain itu menampilkan bagaimana jalannya suatu program, serta proses penyiaran secara on air maupun digital.

      Melalui perancangan media video berbentuk audio visual ini tentunya yang diharapkan adalah Universitas Raharja mendapat feedback berupa minat lebih dalam bidang live broadcast, dan meningkatkan citra Universitas Raharja.

      Latar Belakang Produk

      Media informasi yang digunakan oleh Komunitas Mavib, sebelumnya kurang efektif karena hanya dikemas dalam bentuk audio, dan juga social media seperti Instagram menampilkan foto-foto kegiatan saat Green Stereo on air. Oleh karena itu dirancang infrastruktur dan pengadaan barang sebagai penunjang alat serta perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Green Stereo dengan tampilan visualisasi yang baru.

      Dengan adanya video ini diharapkan pengimplementasian pada Green Stereo menjadi lebih menarik dan lebih efektif. Dan juga dengan adanya tampilan baru pada Green Stereo ini, dapat menarik perhatian bagi calon mahasiswa atau mahasiswa Universitas Raharja dalam bidang live broadcast.

      Perkembangan Produk

      Media informasi yang digunakan oleh Komunitas Mavib, hanya dikemas dalam bentuk audio, sesuai yang sudah dibahas di Latar Belakang Produk, media informasi yang digunakan hanya menggunakan social media seperti Instagram Komunitas Mavib yang menampilkan foto-foto kegiatan Green Stereo on air.

      Semakin majunya elektornik dibidang komunikasi radio membuat penulis merancang infrastruktur dan pengadaan barang untuk mengimplementasikan Green Stereo menjadi lebih baik, dengan tampilan yang baru yaitu memvisualisasikan Green Stereo saat sedang on air dan dapat diakses secara online di social media seperti Youtube, Facebook, dan Instagram. Audio visual berupa video ini dinilai komunikatif, efektif, dan informatif.

      Material Produk

      Proses perancangan video promosi ini didukung oleh beberapa material produk, yaitu :

      Tabel 3.1. Material Produk

      Spesifikasi Produk

      Perancangan Infrastruktur Dan Pengadaan Barang pada Green Stereo, berupa video yang berdurasi + - 3menit. Yang informasinya berisikan mengenai pengenalan alat serta perlengkapan yang dibutuhkan Green Stereo, serta menampilkan penyiaran saat Green Stereo sedang on air. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya :

      1. Manfaat
        1. Menambah informasi mengenai alat yang dibutuhkan untuk berjalannya live broadcast.
        2. Menginformasikan kepada masyarakat atau calon mahasiwa baru bahwa Universitas Raharja memiliki kegiatan dibidang broadcast seperti adanya Green Stereo.
        3. Menginformasikan sekaligus mempromosikan kegiatan Komunitas Mavib kepada masyarakat maupun calon mahasiswa dan mahasiswa Universitas Raharja.
      2. Kelebihan
        1. Penyampaiannya lebih detail mengenai kebutuhan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan dibidang live broadcast.
        2. Memudahkan pemahaman dalam penerimaan informasi.
        3. Mudah diakses dimana saja dan kapan saja menggunakan jaringan internet.
      3. Kekurangan
        1. Durasi yang hanya sebentar.
        2. Membutuhkan peralatan yang memadai.
        3. Video ini tidak dapat ditampilkan secara offline.

      Harga Produk

      Untuk membuat video Perancangan Infrastruktur Dan Pengadaan Barang pada Green Stereo ini tidaklah mudah, karena didalam produksi ini dibutuhkan crew seperti Director, Camera Person, DOP (Director Of Photography), Editor dan crew pembantu lainnya, dan juga membutuhkan peralatan shooting yang memadai. Selain itu, pada proses pasca produksi yaitu saat editing juga dibutuhkan software atau aplikasi yang memadai, yaitu Adobe Premiere Pro CC 2015 dan Adobe Audition CC 2015.


      Market Analysis

      Market Analysis merupakan suatu penganalisaan dalam apa saja yang dapat mempengaruhi pendapatan dan apa saja efek dari hasil tersebut dalam pelaksanaan marketing. Market analysis sangat membantu dalam rencana bisnis yang menyajikan informasi mengenai target pasar yang dituju. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan data kemajuan atau informasi tentang kondisi pasar, sehingga nantinya dapat merumuskan bagaimana cara strategi yang tepat menjalankan marketing selanjutnya.

      Market Positioning

      Market Positioning adalah tindakan untuk merancang produk dan pemasaran agar dapet menciptakan kesan tertentu yang diingat oleh audience. Dengan video ini diharapkan banyak orang yang mengetahui akan citra dari Universitas Raharja. Dengan adanya perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi yang disajikan oleh Universitas Raharja dalam bentuk media audio visual. Mulai dari segi informasi dan cara penyajian visual, audio, maupun audio visual nya. Market Positioning dibutuhkan oleh Universitas Raharja untuk memasarkan suatu media informasi yang dihasilkan oleh Universitas Raharja agar masyarakat mendapatkan informasi dan menilai image positif terhadap Universitas Raharja serta mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas.

      Kondisi Pesaing

      Green Stereo saat ini memiliki banyak pesaing. Maka dari itu perlu adanya strategi yang efektif untuk menginformasikan dan mempromosikan Green Stereo agar menjadi perhatian dari mahasiswa atau calon mahasiswa Universitas Raharja, ataupun mahasiswa dari luar lingkup Universitas Raharja.

      Adapun para pesaing dari Green Stereo diantaranya sebagai berikut :

      Tabel 3.2 Kondisi Pesaing


      Potential Market

      Video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini ditunjukan untuk calon mahasiswa/i baru , transfer relasi, dan masyarakat. Agar dapat mengetahui informasi terkait dengan Universitas Raharja.

      Potensi pasar dari lembaga ini berada di wilayah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Provinsi Banten. Dari tahun sebelumnya, belum ada data tertulis yang diperkirakan oleh Universitas Raharja.


      Market Segmentation

      1. Geografi
        1. Wilayah Lingkup Universitas Raharja.
      2. Demografi
        1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
        2. Kelas Ekonomi : Menengah
        3. Usia : 17-23 Tahun
        4. Sasaran
          1. Calon mahasiswa Universitas Raharja
          2. Mahasiswa/I Universitas Raharja.
          3. Tim Marketing Universitas Raharja.
      3. Psikografi

        Calon mahasiswa Universitas Raharja baik dari Jabodetabek maupun masyarakat luas yang ingin berkunjung dan ingin mengetahui tentang broadcasting khususnya dibidang live broadcast dari suatu program kegiatan Komunitas Mavib yang di miliki oleh Universitas Raharja.


      Marketing Objective

      Dalam memberikan informasi mengenai penerapan broadcasting khusus nya dibidang live broadcast, seperti menampilkan pengenalan berupa alat serta perlengkapan untuk menunjang pengimplementasian Green Stereo, menampilkan fasilitas yang ada diruangan Green Stereo, menampilkan kegiatan penyiaran secara on air maupun digital. Berupa konsep audio visual yang menarik, bertujuan untuk meningkatkan image Green stereo serta sebagai daya tarik untuk mahasiswa/calon mahaiswa Universitas Raharja yang ingin mencoba atau berkontribusi dalam penerapan Green Stereo.

      Marketing Strategy

      Bentuk strategi pemasaran sebelumnya yang dilakukan oleh Green Stereo hanya menggunakan social media seperti instagram Komunitas MAVIB, dimana hanya menampilkan foto – foto kegiatan Green Stereo saat sedang on air. Oleh karena itu, dibuatlah perancangan infrastruktur dan pengadaan barang yang lebih efektif. Yaitu berupa media yang berbentuk audio visual. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan Green Stereo dengan implementasi media video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini melalui :

      1. Live broadcast ini di share ke Social media seperti :
        1. Instagram
        2. Facebook
        3. Youtube

      Tabel.3.3. Matriks SWOT


      Budget Produksi Media

      Budget Produksi Media adalah biaya yang digunakan atau dikeluarkan selama proses pembuatan video perancangan infrastuktur dan pengadaan barang pada Green Stereo.

      Tabel 3.4 Budget Produksi Media


      Konfigurasi Perancangan

      Spesifikasi Hardware

      Dalam pembuatan promosi berbentuk audio visual ini menggunakan laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

      1. Processor : Intel® Core (TM) i3 CPU M380 @ 2.53 GHz (3 MB L3 cache, DDR3 1066 MHz, 35 W)
      2. Monitor : 14.0” HD LED LCD
      3. Mouse : Logitech Optical Mouse
      4. Keyboard : Accutype Keyboard
      5. RAM : 2 GB DDR 3
      6. Harddisk : 320 GB HDD

      Software yang Digunakan

      Dalam konsep Dalam konsep media promosi ini menggunakan beberapa software diantaranya :

      1. Adobe Premiere Pro CC 2015
      2. Adobe Audition CC 2015


      Elisitasi

      Elisitasi Tahap I

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II yaitu berisikan tentang hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I dengan berdasarkan metode MDI. Metode MDI yaitu bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Keterangan

      M : Mandatory (yang diinginkan), harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.

      D : Desirable (diperlukan), tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

      I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan), bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

      Elisitasi Tahap III

      Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

      Keterangan

      T : Technical, tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan

      O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

      E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual

      H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal

      M : Middle, Mampu untuk dikerjakan

      L : Low, Mudah untuk dikerjakan

      Final Draft Elisitasi

      Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi



      BAB IV

      KONSEP PRODUKSI MEDIA


      Pre Production

      Preproduction merupakan step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide sebagai awalan konsep, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis dan narasi, Storyboard, lalu Script Writting, pembuatan Rundown. Tahapan selanjutnya adalah Penyusunan Crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule serta Anggaran atau Budget yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada gambar berikut ini:

      Gambar 4.1. Pre Production

      Ide atau Gagasan

      Media audio visual yang sering kita lihat merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran atau gagasan yang telah dituangkan kedalam bentuk video. Ide yang terdapat di dalam video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini dikemas tidak hanya berbentuk video saja melainkan terdapat visual grafis yang mampu menarik masyarakat untuk melihatnya. Tidak ha1nya menggunakan visual grafis yang menarik namun dengan tambahan dubbing dan backsound yang sesuai dengan isi. Serta setiap adegan scene yang dilakukan oleh talent, dirancang untuk berakting dengan mengikuti setiap adegan di dalam scene, baik dialog, maupun gerak tubuh.

      Sinopsis

      Sinopsis adalah ringkasan cerita atau film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya ½, satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter. Sinopsis Perancangan Infrastruktur Dan Pengadaan Barang Untuk Implementasi Green Stereo Pada Universitas Raharja ini adalah :

      “Menampilkan gedung Universitas Raharja serta menunjukan keasrian gedung tersebut. Menunjukan bahwa Universitas Raharja adalah kampus yang Green Campus. Memiliki berbagai macam jurusan, salah satunya Teknik Informatika dengan konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting. Salah satu kegiatan yang dijalankan oleh Komunitas Mavib adalah live broadcast. Kemudian di dalam ruangan Green Stereo, Komunitas Mavib menjalankan kegiatan live broadcast di ruang tersebut. Setelah itu dijelaskan apa saja alat yang dibutuhkan Green Stereo seperti, Adapter HDMI TO RCA beserta fungsinya, Adapter Audio Digital to Analog beserta fungsinya, Cable Lightning to HDMI, Iphone 5s, Charger beserta fungsinya TV LG dan Speaker beserta fungsinya, Mixer beserta fungsinya, Switcher dan TV JUC beserta fungsinya, Cam HD dan Capture RCA to USB beserta fungsinya, Laptop Acer Nitro 5 beserta fungsinya. Kemudian dilanjutkan testimonal dari dosen, staff, dan mahasiswa/i yang telah mengetahui adanya kegiatan Komunitas Mavib tentang live broadcast. Menampilkan outro bumper menunjukan alamat Universitas Raharja.”


      Narasi

      Narasi merupakan proses merekam atau menggantikan suara untuk suatu tokoh karakter. Istilah ini paling kerap digunakan untuk merujuk kepada suara-suara yang direkam yang bukan milik pemain asli dan bertutur dalam bahasa yang berlainan dengan pemain asli tersebut. Berikut teks dubbing pada video profile ini :

      “Universitas Raharja merupakan salah satu Universitas unggulan dibidang IT yang berada di Kota Tangerang//Universitas Raharja memiliki berbagai macam jurusan/ Salah satu nya yaitu Jurusan Teknik Informatika// Jurusan Teknik Informatika memiliki dua konsentrasi, yaitu/ Multimedia audio visual and broadcasting/ dan/ Software Engineering//Universitas Raharja memiliki beberapa UKM/ salah satunya Komunitas MAVIB//Komunitas MAVIB merupakan tempat bagi mahasiswa atau mahasiswi Universitas Raharja yang memiliki kretivitas dalam memanfaatkan teknologi dan dapat mengembangkannya/ sehingga menghasilkan media komunikasi visual berwawasan global//Komunitas MAVIB memiliki program baru yaitu/ live broadcast// Apa itu live broadcast?/ Live broadcast adalah layanan radio yang dapat diakses melalui internet/serta dapat dilihat dalam segi visual //Berikut alat alat yang digunakan dalam pelaksanaan live broadcast//Adapter HDMI To RCA/memiliki fungsi meng-convert port HDMI ke port RCA/ agar iphone dapat terdisplay di tv//Adapter Audio Digital To Analog/memiliki fungsi mengkonvert port RCA ke kabel optical/agar suara dari TV dapat terhubut melalui speaker//cable Lightning To HDMI and iphone/memiliki fungsi untuk mendisplay sebuah perangkat Iphone ke sebuah TV// TV LG dan Speaker/ fungsinya/ sebagai media yang dapat disaksikan selama proses penyiaran live broadcast berlangsung//mixer/fungsi mixer/sebagai perangkat yang menginput suara dari mic ke dalam Live Broadcast//MIC BM-800/memiliki fungsi/sebagai alat yang menangkap sebuah suara melalui kabel XLR//switcher dan TVJTC/memiliki fungsi sebagai perangkat yang dapat memonitoring angle angle melalui TV tersebut/serta memindahkan angle kamera ke kamera lain menggunakan switcher//cam hd dan capture RCA To USB/cam hd berfungsi sebagai penangkap visual pembicara/sedangkan Capture RCA To USB/memiliki fungsi menginput angle dari kamera ke dalam laptop//laptop acer nitro 5/fungsi dari Mixer dan Capture akan di input kedalam laptop yang akan disiarkan di media sosial//lalu VMIX merupakan salah satu software yg digunakan untuk impelmentasi green stereo//VMIX berfungsi sebagai software yang akan managemen input yang diterima didalam laptop dan sebuah media untuk meng streaming Live Broadcast//penasaran kan live broadcast komunitas mavib kayak apa/yuk join ke komunitas mavib//”


      Storyboard

      Storyboard adalah rancangan berupa sketch gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media bantuannya.

      Gambar 4.2. EXT/Universitas Raharja/Day/Extreme Long Shot Menampilkan Video Gedung Universitas Raharja “Universitas”


      Gambar 4.3. Menampilkan intro bumper


      Gambar 4.4. EINT/Universitas Raharja/Day/Long Shot Menampilkan Video Suasana Universitas Raharja


      Gambar 4.5. INT/Ruang Green Stereo/Day/Medium Shot Menampilkan Video Jurusan Teknik Informatika


      Gambar 4.6. INT/Ruang Green Screen/Day/Two Shot Menampilkan Video Suasana Green Screen


      Gambar 4.7. INT/Ruang Green Stereo/Day/Medium Shot Menampilkan Video Suasana Green Stereo


      Gambar 4.8. INT/Ruang Green Stereo/Day/Two shot Menampilkan Video Kegiatan Penyiaran di Green Stereo


      Gambar 4.9. Menampilkan Video Adapter HDMI to RCA


      Gambar 4.10. Menampilkan Video Adapter Audio Digital to Analog


      Gambar 4.11. Menampilkan Video Cable Lightning to HDMI


      Gambar 4.12. Menampilkan Video TV LG dan Speaker active


      Gambar 4.13. Menampilkan Video Mixer Yamaha MG 10X U


      Gambar 4.14. Menampilkan Video Mic BM – 800


      Gambar 4.15. Menampilkan Video Switcher dan TV JVC


      Gambar 4.16. Menampilkan Video Cam HD dan Capture RCA to USB


      Gambar 4.17. Menampilkan Video Laptop Acer Nitro 5


      Gambar 4.18. Menampilkan Video Aplikasi V Mix


      Gambar 4.19. EXT/Universitas Raharja/Day/Medium Shot Menampilkan Video Testimonal


      Gambar 4.20. INT/Ruang Green Stereo/Day/Three Shot Menampilkan Video Kegiatan Komunitas Mavib


      Gambar 4.21. Menampilkan Outro Bumper dan Menampilkan Alamat Universitas Raharja



      Script Writing

      Script Writing merupakan salah satu bagian dari announcing skill. Script Writing disebut juga sebagai naskah cerita yang menguraikan urutan dialog audio yang dirancang untuk menyesuaikan alur yang sudah dibuat.

      Tabel 4.1 Script Writing

      Rundown

      Rundown merupakan suatu susunan inti cerita dari sebuah project yang dibatasi oleh durasi (panjang item video), segmentasi serta deskripsi atau bahasa naskah.

      Tabel 4.2. Rundown


      Penyusunan Crew

      Pemain dari video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini adalah mahasiswa/i yang sudah dipilih oleh peneliti, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan sutradara, cameramen, editor, script writting, dan pembaca naskah. Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini antara lain :

      Tabel 4.3 Penyusunan Crew dan Talent

      Time Schedule

      Tabel 4.4 Time Schedule


      Anggaran atau Budget

      Anggaran adalah, suatu keuangan yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah project atau kegiatan merekam dan menghasilkan suatu gambar gerak. Berikut ini adalah anggaran dalam pembuatan media video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini :

      Tabel 4.5 Anggaran atau Budget

      Peralatan yang Digunakan

      Dalam pembuatan video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini menggunakan Camera DSLR Canon 70D, Camera DSLR Canon 60D, tripod, boom mic, lensa fix, lensa kit, dan MMC 32GB. Dalam video audio visual ini banyak menggunakan lokasi yang berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

      Gambar 4.22. Camera Canon 70D

      Gambar 4.23. Camera Canon 60 D

      Gambar 4.24. Tripod

      Gambar 4.25. BoomMic

      Gambar 4.26. Lensa Fix

      Gambar 4.27. Lensa Kit

      Gambar 4.28. Sandisk MMC 32 GB


      Production

      Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing kru.

      Gambar 4.29. Tahap Production

      Perencanaan Multimedia

      Perencanaan multimedia merupakan langkah dalam mengkombinasikan antara suara, gambar, teks, dan efek untuk membuat sebuah video menjadi lebih dinamis dan interaktif. Konsep multimedia ini diajukan untuk menjangkau mahasiswa/i Universitas Raharja, calon mahasiswa/i Universitas Raharja maupun masyarakat dengan program media yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi berbasis video yang di dalamnya terdapat unsur teks, gambar, suara serta ditambah dengan beberapa visual grafis/efek visual. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik minat mahasiswa/i Universitas Raharja, calon mahasiswa/i Universitas Raharja maupun masyarakat agar menjangkau lebih luas sasaran yang telah ditentukan. Terdapat tiga tahap dalam menyukseskan perencanaan multimedia dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perencanaan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi tentang jabaran dari hasi dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

      1. Tujuan Multimedia

        Adapun tujuan multimedia dalam konsep perencanaan multimedia adalah untuk menjangkau kurang lebih 80% target audience yang diinginkan oleh Komunitas Mavib ataupun Universitas Raaharja. Audience yang dimaksud dalam laporan ini adalah mahasiswa/i Universitas Raharja, calon mahasiswa/i baru, tim marketing Universitas Raharja dan tidak menutup kemungkinan jika ada pihak yang berkunjung ke Universitas Raharja sebagai penunjang sosialisasi orientasi profile kampus.

      2. Strategi Multimedia

        Video yang dibuat berbasis audio visual yang menyampaikan informasi mengenai pengenalan alat yang dibutuhkan demi menunjang Green Stereo menjadi lebih baik, sebelum masuk ke dalam proses produksi, terlebih dahulu harus merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

        1. Geografi
          1. Wilayah Lingkup Universitas Raharja.
        2. Demografi
          1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
          2. Kelas Ekonomi : Menengah
          3. Usia : 17 - 23 tahun
          4. Sasaran
            1. Calon mahasiswa Universitas Raharja.
            2. Mahasiswa/I Universitas li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sekolah-sekolah Relasi
            3. Tim Marketing Universitas Raharja.
        3. Psikografi

          Calon mahasiswa Universitas Raharja baik dari Jabodetabek maupun masyarakat luas yang ingin berkunjung dan ingin mengetahui tentang broadcasting khususnya dibidang live broadcast dari suatu program kegiatan Komunitas Mavib yang di miliki oleh Universitas Raharja.

      3. Program Multimedia

        Program multimedia media video informasi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

        1. Text

          Teks dalam video ini menggunakan type font Lemon Milk.

        2. Picture

          Gambar yang dipakai dalam media informasi ini menggunakan gambar dengan format .jpg dan .png yang akan digabungkan dengan beberapa take video dengan format .mov ataupun .avi.

        3. Sound

          Suara yang digunakan dalam media video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber) dan beberapa backsound. Penerapan dubber akan disesuaikan dengan backsound dan video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

      Perencanaan Audio

      Dalam perancangan media video infrastruktur dan pengadaan barang , audio sangat berperan penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada audio, video yang dibawakan atau diputar menjadi kurang memuaskan dan membuat orang yang menonton menjadi cepat bosan. Karena ketika audio tidak digunakan langkah yang ditempuh hanya memperbanyak tulisan ke dalam video tersebut yang akan membuat video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini jadi membosankan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio, serta program audio.

      1. Tujuan Audio

        Tujuan audio ini diartikan untuk penerapan pada bidang video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang. Agar video yang telah dibuat dapat dimengerti oleh audience Tujuan audio digunakan untuk menjelaskan video yang sedang diputar sehingga media informasi ini akan menjadi lebih hidup untuk memberikan informasi pada calon mahasiswa/I, mahasiswa/I Universitas Raharja maupun masyarakat luas, dan media video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini dapat menjadi acuan calon mahasiswa/I, mahasiswa/I Universitas Raharja maupun masyarakat luas untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai pengenalan alat – alat dibidang broadcast khusus nya live broadcast. Audio ini juga berperan besar dalam penempatan suara dengan latar belakang background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang disampaikan lebih jelas dan memiliki arti.

      2. Strategi Audio

        Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang dihasilkan. Dalam pembuatan audio ini, dubber membacakan narasi sesuai dengan isi video tersebut. Dengan memberikan suara dubber maka informasi yang disampaikan akan terlihat jelas, gambar, dan suara yang sesuai memungkinkan audience mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu:

        1. Geografi
          1. Wilayah Lingkup Universitas Raharja.
        2. Demografi
          1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
          2. Kelas Ekonomi : Menengah
          3. Usia : 17 - 23 tahun
          4. Sasaran
            1. Calon mahasiswa Universitas Raharja.
            2. Mahasiswa/I Universitas li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sekolah-sekolah Relasi
            3. Tim Marketing Universitas Raharja.
        3. Psikografi

          Calon mahasiswa Universitas Raharja baik dari Jabodetabek maupun masyarakat luas yang ingin berkunjung dan ingin mengetahui tentang broadcasting khususnya dibidang live broadcast dari suatu program kegiatan Komunitas Mavib yang di miliki oleh Universitas Raharja.

      3. Program Audio

        Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang digunakan seperti suara instrument musik dengan format mp3. Adapun audio yang di hasilkan dari suara manusia, yaitu dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam dubber ini biasanya suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubbing untuk memperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini terdapat dua tahapan yaitu :

        1. Backsound digunakan sebagai pelengkap dalam video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini. Backsound yang digunakan pada video ini menggunakan music Bird Paradise (instrument) by Tone.
        2. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman untuk dubbing menggunakan aplikasi rekaman suara yang terdapat pada handphone.


      Perencanaan Visual

      Perencanaan visual yang dihasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara, dan teks yang menghasilkan satu video full yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai pengenalan alat untuk implementasi Green Streo. Dengan menggabungkan teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, lalu gambar yang telah di take sebelumnya dengan suara yang dihasilkan dari dubber kemudian diedit dan dirender, setelah tahap render akan menghasilkan video yang siap untuk digunakan. Tampilan video yang dihasilkan pun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual semua tahapan akan terlaksana dengan baik dan akurat. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.

      1. Tujuan Visual

        Dalam tujuan visual ini peneliti merancang sebuah media audio visual dalam bentuk video dengan kesan visual yang modern, yang didalamnya terdapat efek visual yang akan mempercantik disetiap tampilan video tersebut

      2. Strategi Visual

        Visual effect dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar – benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda – beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti: Intro Bumper, Gedung kampus, Alat – alat yang digunakan untuk meng-implementasikan Green Stereo dan Outro Bumper, semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien, dan efektif.

      3. Program Visual

        Di dalam proses produksi inilah perancangan special effect dibuat menggunakan aplikasi Adobe After Effect CC 2017 yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatic yaitu semacam lower third , dan motion graphic dari storyboard yang sudah dirancang dengan wawancara yang belum diedit.

      Gambar 4.30. Intro Bumper


      Gambar 4.31. EXT/Universitas Raharja/Day/Extreme Long Shot Menampilkan Gedung Universitas Raharja


      Gambar 4.32. Menampilkan Video Adapter HDMI to RCA


      Gambar 4.33. Menampilkan Video Adapter Audio Digital to Analog


      Gambar 4.34. Menampilkan Video Cable Lightning to HDMI


      Gambar 4.35. Menampilkan Video TV LG dan Speaker active


      Gambar 4.36. Menampilkan Video Mixer Yamaha MG 10X U


      Gambar 4.37. Menampilkan Video Mic BM – 800


      Gambar 4.38. Menampilkan Video Switcher dan TV JVC


      Gambar 4.39. Menampilkan Cam HD dan Capture RCA to USB


      Gambar 4.40. Menampilkan Video Laptop Acer Nitro 5


      Gambar 4.41. Menampilkan Video Aplikasi V Mix


      Gambar 4.42. Outro Bumper



      Perencanaan Broadcasting

      Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau audience dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau sasaran lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi maupun promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting.

      1. Tujuan Broadcasting

        Tujuan broadcasting, untuk menjangkau khalayak luas tanpa ada filter atau klasifikasi khalayat mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Namun tujuan broadcasting pembuatan media video ini diharapkan akan mengjangkau sekitar 70%.

      2. Strategi Broadcasting

        Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas media yang ada, strategi broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD dan Youtube.

      3. Program Broadcasting

        Program broadcasting melingkupi pada khalayak luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi dan pengenalan alat ini dibuat dari hasil editing media video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang akan disalurkan melalui media :

        1. Youtube

          Youtube, media informasi yang dibuat diupload melalui Youtube, account harus dipunyai sebelum malakukan aktifitas upload, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta account aktifasi. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload. Berikut link Youtube yang nantinya video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini. ini akan diupload.

        2. 'DVD

          DVD, media informasi yang diburning ke dalam DVD harus mempunyai kapasistas ukuran file yang tidak begitu besar sebab kapasitas maksimal ukuran file pada DVD hanya mencapai 4GB, maka dari itu dalam menggunakan media ini format file pada video profile ini harus menggunakan format *.MP4.

      Post Production

      Tahap post production yaitu dimana proses finishing sebuah karya mentah sampai menjadi sebuah video yang sempurna dan mampu menceritakan sebuah cerita unik atau pesan kepada audience. Dalam proses post production semua footage yang didapat pada proses production diedit menjadi satu editan master yang di edit oleh editor. Aktivitas pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction.

      '

      Gambar 4.43. Tahap Post Production

      Digitizing

      Digitizing adalah pemindahan sebuah gambar dari memori kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di take lalu di pindahkan ke dalam komputer untuk melalui proses selanjutnya.

      Editing

      Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan, dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara dan disesuai dengan naskah serta storyboard.

      Mixing

      Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan efek – efek animasi agar tampilannya terlihat lebih menarik, dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad yang telah dibuat sebelumnya. Kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

      Finishing

      Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik, maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video.


      Exporting

      Tahap exporting ini merupakan tahap akhir setelah mengedit seluruh video dari Adobe Premiere pro CC 2015 menjadi format video yang telah di tentukan. Selanjutnya hasil export video akan di burning ke DVD, dan selanjutnya akan diupload ke dalam situs pemutar video yaitu Youtube.

      Segmen Pasar

      Pada tahap ini adalah target pasar yang akan di tuju. Untuk jangkauan lingkup Universitas Raharja adalah calon mahasiswa/i atau mahasiswa/i Universitas Raharja serta Tim Marketing Universitas Raharja. Dan jangkauan luas adalah masyarakat umum. Di harapkan video perancangan infrastruktur dan pengadaan barang ini mencapai target pasar meningkatkan persentase minat masyarakat sebesar 12% untuk tahun berikutnya yang ingin bergabung dalam menjalankan Green Strereo di Universitas Raharja.


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan judul Perancangan Infrastruktur Dan Pengadaan Barang Untuk Implementasi Green Stereo Pada Universitas Raharja. Sesuai dengan point – point permasalahan yang disampaikan pada rumusan masalah yang terdapat pada laporan BAB I, adapun beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah sebagai berikut:

      1. Media yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan infrastruktur dan pengadaan barang pada Green Stereo adalah video dan foto mengenai dokumentasi Green Stereo karena, di dalam video atau foto dokumentasi ini menggambarkan bagaimana jalannya suatu proses infrastruktur yang telah dibentuk, persiapan alat serta perlengkapan yang dibutuhkan Green Stereo.

      2. Dengan telah dibentuk nya infrastruktur penyiaran pada Green Stereo, mahasiswa atau calon mahasiswa baru dengan mudah dapat menerima informasi yang berkaitan dengan lingkup Universitas Raharja atau informasi lain yang bermanfaat.

      3. Target yang akan dicapai melalui Perancangan Infrastruktur Dan Pengadaan Barang Untuk Implementasi Green Stereo Pada Universitas Raharja ini adalah Green Stero dapat bekerja sama dengan marketing sebagai media untuk menginformasikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Universitas Raharja serta menjadi bagian promosi untuk memperkenalkan Komunitas MAVIB kepada mahasiswa/calon mahasiswa di Universitas Raharja.

        \

      Saran

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

      1. Dengan adanya media berbasis audio visual ini diharapkan video tersebut dapat digunakan sebagai informasi dan juga promosi kepada mahasiswa/calon mahasiswa yang sudah mendengarkan Green Stereo dan melihat kegiatan yang dilakukan Komunitas MAVIB. Dan adanya alat serta perlangkapan yang sudah memadai, membuat Green Stereo menjadi lebih berkembang.

      2. Disarankan kepada tim yang sudah dibentuk untuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan program Green Stereo agar selalu up to date dalam memberikan informasi kepada audience.

      3. Disarankan kepada tim yang bertanggung jawab dalam menjalankan Green Stereo agar dapat mencapai target sesuai yang diinginkan dengan menerapkan kualitas yang baik pada Green Stereo. Agar Universitas Raharja mendapat feedback balik berupa minat lebih dan meningkatkan citra Universitas Raharja dimata para pemirsanya.


      DAFTAR PUSTAKA

      1. Arif, Muhammad. 2016. Bahan Ajar Teknik Industri,Cet-1. Yogyakarta. Deepublish.
      2. Sholeh Muhammad.Amiruddin Aziz.Wisnu Santoso dan Budy Atmojo Ady.2016 Rancang Bangun Alat Pengupas Batok dan Pemarut Kelapa. Depok : UI. POLITEKNOLOGI.Vol 15, No.3.
      3. Dhawangkara, Maulan dan Edwin Riksakomara. 2017. Prediksi Intensitas Hujan Kota Surabaya Dengan Matlab Menggunakan Teknik Random Forest Dan CART (Studi Kasus Kota Surabaya). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. ISSN : 2337-3539. Jurnal Teknis ITS. Vol.6 No.1 : 95.
      4. Lidya, Syahfitri Kartika. Opim Salim Sitompul dan Syahril Efendi. 2015. Sentiment Analysis Pada Teks Bahasa Indonesia Menggunakan Support Vector Machine (SVM) dan K-Nearest Neighbor (K-Nn). Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sentika 2015. ISSN: 2089-9815 : 4.
      5. Wikipedia. (2019, 15 Februari). Konsep. Diperoleh 10 Juli 2019. https://id.wikipedia.org/wiki/konsep .
      6. Kbbi. (2012-2019). Arti Kata Konsep. Diperoleh 10 Juli 2019. https://kbbi.web.id/konsep .
      7. Wikipedia. (2019, 21 April). Media. Diperoleh 10 Juli 2019. https://id.wikipedia.org/wiki/media
      8. Daryanto. 2015. Media Pembelajaran. Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
      9. Kbbi. (2012-2019). Ide. Diperoleh 11 Juli 2019. https://kbbi.web.id/ide.
      10. Wikipedia. (2019, 13 Maret). Gagasan. Diperoleh 11 Juli 2019. https://id.wikipedia.org/wiki/Gagasan .
      11. Wikipedia. (2019, 4 Februari). Visualisasi. Diperoleh 11 Juli 2019. https://id.wikipedia.org/wiki/Visualisasi.
      12. Kbbi. (2012-2019). Visualisasi. Diperoleh 11 Juli 2019. https://kbbi.web.id/visualisasi.
      13. Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi (Pencapaian Sasaran Organisasi Berkesinambungan). Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
      14. Wikipedia. Produksi. Diperoleh 10 Juli 2019. https://id.wikepdia.org/wiki/produksi
      15. Indrajani. 2015. Database Design (Case Study All in One). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
      16. 16,0 16,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Panjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
      17. Kbbi. (2012-2019). Data. Diperoleh 10 Juli 2019. https://kbbi.web.id/data
      18. Wikipedia. (2019, 8 April). Data. Diperoleh 10 Juli 2019. https://id.wikipedia.org/wiki/data
      19. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
      20. A.C. Prof. Dr. Sri Mulyani. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem.Bandung: Abdi SisteMatika.
      21. Sunarya, Lusyani. Mukti Budiarto dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : Perguruan tinggi raharja. CCIT Journal. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1 : 80-81.
      22. Academia. (2019). Jenis – jenis Informasi Dalam Telekomunikasi. Diperoleh 10 Juli 2019. https://www.academia.edu/9144677/JENIS_JENIS_INFORMASI_DALAM_TELEKOMUNIKASI
      23. Raminda, All Natri Ayu dan Lilis Ardiani. 2014. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna Accurate Terhadap Kinerja Individu. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akutansi. Vol.3 No.9 : 5.
      24. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
      25. Barus, Ulian dan Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Mengajar. Medan : Perdana Mitra Handalan.
      26. Maimunah. David Ericson Manalu dan Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknomedia 2017. ISSN : 2302-3805 : 37.
      27. Sunarya, Lusyani. Ogi Darmawan dan Muhammad Hanif Amrullah. 2016. Design Media Sign System Dan Himbauan Sebagai Penunjang Informasi Pada Yayasan Perguruan Islam Attaqwa. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN : 2461-1409. Vol. 2, No. 1 : 60-61.
      28. Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.
      29. Abdul Kadir. 2014. Pengenalan Sistem InformasiEdisi Revisi. Andi.Yogyakarta.
      30. Suryatama, Erwin, 2016. Analisis SWOT. Cetakan pertama. Surabaya : Kata Pena
      31. Hermuningsi, Sri. Siti Sumartiah dan Dewi Kusuma Wardani. 2016. Analisis Strategi Pengembangan Industri Kreatif (Custom Distro Clothing) Untuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal di Kota Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Sarjana wiyata Taman siswa Yogyakarta. Jurnal Penelian BAPPEDA Kota Yogyakarta. ISSN : 1978-0052. Vol.12 : 148.
      32. Hidayat, Wahyu. Anita B. Wandanaya dan Recha Fardiansyah. 2016. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Di SMK Aviciena Rajeg Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417. Vol. 2 No.1 :50.
      33. Sunarya, Lusyani. Allyufi Fazril Rasyidin dan Deka Witara. 2016. Video Animasi 2D Infografis Aplikasi Laksa Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintahan Kota Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417. Vol. 2 No. 1 : 100
      34. Nugroho, Sarwo, S.Kom., M.Kom. 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta: ANDI.
      35. Ahmad dan Rahmi. 2017. Korelasi Motivasi Belajar Menggunakan Media Berbasis Video dengan Belajar Kognitif Siswa pada Materi Gejala Alam di Kelas V SD Negeri 1 Peusangan. Aceh : Universitas Almuslim Bireuen. Jurnal Pendidikan Almuslim. ISSN : 2338-7394. Vol. 5 No. 1 : 32.
      36. Almudai, dkk. 2016. Infrastuktur Teknologi Informasi Dan Perkembangan Teknologi. Makasar: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
      37. Darmawan, Deni. Pipih Setiawati. Didi Supriadie dan Muthia Alinawati. 2017. Penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis English Simple Sentences Pada Mata Kuliah Basic Writing Di STKIP Garut. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 15 No. 1 634
      38. Balasubramanian dan Saminathan. 2015. Use of Multimedia - As A Tool for Effective Learning. International Journal Of Scientific Research Volume 4, Issue 12. Morocco
      39. Setyorini, Ika dan Verra Sofica. 2015. Animasi Interaktif Kosakata Dalam Dua Bahasa (ArabInggris) Pada RA Kuwait Pusdiklat Dewan Da’wah Bekasi. Bekasi : STMIK BINA INSANI. ICT Journal , Vol. 2, No.2.
      40. Agustini, Putu Putri, M.G Rini Kristiantari, DB. Kt. Ngr. Semara Putra. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Tema Sejarah Peradaban Indonesia Pada Siswa Kelas V Sdn 8 Sumerta. e-Journal PGSD Vol. 4 No. 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
      41. Hidayat, Wahyu. Fauzi Maafuf dan Saeful Bahari. 2016. Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi di PT. Wans Desain Group. Tangerang : Perguruan Tinggi Rahaja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417. Vol.2 No.1 : 32.
      42. Sunarya, Lusyani. Putri Apryllia dan Siti Isnaini. 2016. Desain Video Profile Based Multimedia Audio Visual And Broadcasting As A Media Promotion. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.3 : 320.
      43. Sunarya, Lusyani. Della Nurasiah dan Firmansyah Agustian. 2017. Video Profile Sebagai Sarana Informasi dan Promosi Studio Satu PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV). Tangerang : STMIK Raharja Tangerang. Jurnal CERITA. ISSN : 2461-1417. Vol. 3 No. 1 : 5.
      44. Lestari, Sri, Ramadhian Agus T., S.Kom., M.M., Jani Kusanti, S.Kom. 2014. Produksi Video Teaser Promosi Desa Wisata Batik Kliwonan Kabupaten Sragen. Surakarta: Universitas Surakarta.
      45. Edi, Ikhsan Sarwo, Bambang Sudaryatno. 2014. Sistem Informasi Penilaian Siswa Pada Sdn 2 Biting Purwantoro Wonogiri. Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15 No. 02. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
      46. Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Sma Citra Islami Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja. Seminar Internasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. ISSN : 2302-3805. 62-64.
      47. Fatoni, Ahmad dan Nofi Puspitasari. 2016. Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyaluran Dana Zakat di Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia. Serang : Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO. ISSN: 2406-7733. Vol.3 No.2 : 58.
      48. Yulianjani, Asri. Aris Martono dan Dwika Apriyani. 2019. Aplikasi Media Interaktif Menggunakan Animasi Cerita Rakyat Untuk Anak Usia Dini. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ICIT Journal. ISSN : 2654-8704. Vol, 5. No, 1 : 85.
      49. Sunarya, Lusyani. Wahyu Hidayat dan Edo Satria Winata. 2018. Video Sosialisasi Sumur Resapan Berbasis Motion Graphic Pada Humas Pemerintahan Kota Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. SENSI Journal. ISSN : 2461-1409. Vol. 4, No.2 : 173.
      50. Tama, Adi Kusuma Widya. Azwar Aditya Putra. Muhammad Aziz Fikri. 2018. Video Profile Jurusan Sistem Komputer Jenjang Strata Satu Pada STMIK Raharja Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. CERITA Journal. ISSN : 2461-1417. Vol, 4. No.2: 103.
      51. Nuraeni, Reni. Fauzia Octaviani dan Agus Aprianti. 2016. Strategi Programming Radio Komunitas (Studi Kasus Radio Komunitas Seni Budaya (RKSB) Ujung Berung Kota Bandung). Bandung : Telkom University. Jurnal LISKI. ISSN : 2442-4005. Vol. 2, No.1 : 99.
      52. Wibowo, Edi. Dewi Popi Romika dan Mega Cut Ryana. 2017. Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi Pada SMA Citra Islami Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja. Seminar Internasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017. ISSN : 2302-3805. 62- 65.
      53. Handani, Sitaresmi Wahyu. Shima Utami dan Dinar Kusmira. 2017. Visualisasi Pencemaran Air Menggunakan Media Animasi Infografis. Purwokerto : STMIK Amikom Purwokerto. Jurnal Telematika. ISSN: 1979-925X. Vol.10 No.1 : 153.
      54. Onnocenter. (2017, 23 April). Radio Internet. 6 Juli 2019. https://lms.onnocenter.or.id/wiki/index.php/Radio_Internet
      55. Wikipedia. (2019, 7 Juni). Perencanaan. Diperoleh 11 Juli 2019. https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan.
      56. Subario, Andrew P. Arie S. M. Lumenta dan Meita Rumbayan. 2017. Animasi Sosialisasi Penghematan Listrik. Manado : Unversitas Sam Ratulangi. E-Journal Teknik Informatika. ISSN : 2301-8364. Vol. 12 No. 1 : 2 dan 4.
      57. Sastrawan, Putu Virgo. Arthana, Ketut. Sindu, dan I Gede Partha. 2017. Pengembangan SOP Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Berbasis Animasi. Singaraja, Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Journal Karmapati. ISSN : 2552-9063. Vol. 6 No. 1 : 4.
      58. Kardewa, Muhammad Daru dan Arta Uly Siahaan, M. Pd. 2017. Film Dokumenter Budaya Betawi Ondel-Ondel di Negeri Silancang Kuning Berdasarkan Sinematografi Teknik Pengambilan Gambar. Batam : Politeknik Negeri Batam. Jurnal Integrasi. e-ISSN : 2548-9828. Vol. 9 No.1 : 29.
      59. Prabowo, Galih Rizky. 2016. Aplikasi Pembelajaran Sistem Pernafasan Pada Manusia Berbasis Multimedia Untuk Siswa Kelas Lima Sekolah Dasar. Bandung : Universitas Telkom. Eproceedings of Applied Science. ISSN : 2442-5826. Vol. 2 No. 3 : 939.
      60. Dzulhaq, M.Iqbal. Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Tangerang : STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762. Vol. 7 No. 1 : 1.
      61. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter : Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta : Universitas Budi Luhur. Jurnal Faktor Exacta. ISSN : 1979-276X. Vol. 7 No. 2 : 166.
      62. LIopart, Mariona and Moised Esteban-Guitart. 2016. Funds of knowledge in 21st century societies : Inclusive educational pratices for under-represented students. A literature review. Journal of Curriculum Studies. 11
      63. LIopart, Mariona and Moised Esteban-Guitart. 2017. Strategies and resources for contextualising the curriculum based on the funds of knowledge approach : a literature review. Spain : University of Girona. The Australian Educational Reseracher.
      64. Widayani, Dwi dan Azis Fathoni. 2017. Analisis Prosedur Pelayanan Administrasi Pendaftaran Veteran Dan Kompetensi Managerial Pengelolaan Staff Di Kantor Kanminvetcad Salatiga. Semarang : Universitas Pandanaran. Journal of Management. ISSN : 2502-7689. Vol. 3 No. 3 : 3.
      65. Utami, Widya Sari. Petrus Subardjo dan Muhammad Helmi. 2017. Studi Perubahan Garis Pantai Akibat Kenaikan Muka Air Laut Di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Semarang : Universitas Diponegoro. Jurnal Oseanografi. Vol. 6 No. 1 : 283.
      66. Yusuf, Aulia Yusman. 2014. Perancangan Tata Kelola Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Banda Aceh Dengan Menggunakan Metode Ward and Peppard dan Cobit 5. Bandung : Universitas Telkom.
      67. Diyansyah, Vinda Septa. 2015. RANCANG BANGUN APLIKASI RADIO STREAMINGBERBASIS ANDROIDMENGGUNAKAN QoS(QUALITY OF SERVICE)(STUDI KASUS DIRADIO AL-UMM FM). Malang : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM.
      68. Mahardhika, Christian. Mohammad Ramdhani dan Dwi Andi Nurmantris. 2015. Perancangan dan Implementasi Stasiun Radio Pancar Ulang Portabel frekuensi VHF untuk Bencana Alam. Bandung : Universitas Telkom.
      69. Fajarwati, Elvia. 2016. PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF PADA PEMERINTAH DAERAH LAMPUNG UTARA. Lampung Utara : STMIK Surya Intan Kotabumi.
      70. Ekawati, Rika Kharlina. 2017. Perencanaan Infrastruktur Teknologi Informasi pada Bank dengan Framework TOGAF. Palembang : STMIK GI MDP.
      71. Usman, Jamiludin. 2017. Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Mendukung Kinerja Layanan Pendidikan di STAIN Pamekasan. Jawa Timur : STAIN Pamekasan.
      72. Kurniawan, Dedy. 2014. PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI ADAPTIF UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN STRATEGIS INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI: STUDI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA. Jakarta : Universitas Indonesia.
      73. Ramadhana, Alkautsar. Emillia Roza dan Irfan. 2016. PerancanganWebsite dengan Inovasi Konten Radio Streaming FISIP UHAMKA. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA.
      74. Sinaga, Corry Novrica AP. 2017. STRATEGI KOMUNIKASI RADIO KOMUNITAS USUKOM FM DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA. Medan : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Contributors

Admin, Vikri adriansyah