SI1514490156

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN


SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)


UNIVERSITAS RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si
       
Euis Sitinur Aisyah, M.Kom
NIP : 000603
       
NIP : 060003

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensi

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05062
   
NID : 16020

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji I
 
Anggota Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Erika Yolanda
NIM. 1514490156

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang berazaskan kekeluargaan. Peranan koperasi sangat penting di Indonesia, karena koperasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Koperasi memerlukan sistem informasi yang dapat memudahkan semua proses yang berkaitan dengan keuangan, salah satunya ialah sistem pengajuan pinjaman. Sistem informasi pengajuan pinjaman pada koperasi Ubersig PT. Sulindafin dinilai belum efektif, karena pengisian form permohonan pinjaman masih menggunakan sistem manual sehingga data mudah hilang dan sulit dicari serta pembuatan laporannya memakan waktu lama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat perancangan sistem dengan melakukan analisis dan pengujian sistem serta untuk melakukan implementasi sistem informasi pengajuan pinjaman. Pada penelitian ini dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Dan metode yang digunakan dalam menganalisis sistem yaitu analisis PISCES. Sedangkan dalam proses perancangan sistem peneliti menggunakan Notepad++ sebagai proses penulisan bahasa pemograman PHP dan Framework Codelgniter, serta XAMPP sebagai localhost dan MySQL sebagai database. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat menghasilkan suatu sistem informasi pengajuan pinjaman berbasis web yang dapat memudahkan anggota dan staf koperasi dalam proses pengajuan pinjaman tersebut. Sehingga proses pengajuan pinjaman pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin menjadi lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci: Koperasi, pengajuan pinjaman, sistem informasi, efektif dan efisien.


ABSTRACT

Cooperatives are business entities consisting of people or legal entities based on kinship. The role of cooperatives is very important in Indonesia, because cooperatives can increase the economic growth of the Indonesian people. Cooperatives need an information system that can facilitate all processes related to finance, one of which is a loan application system. Information system for applying for loans at the cooperative Ubersig PT. Sulindafin is considered to be ineffective, because filling out the loan application form still uses a manual system so that the data is easily lost and difficult to find and the making of the report takes a long time. The purpose of this study is to make a system design by analyzing and testing the system and to implement a loan application information system. In this study in the process of collecting data researchers used the method of observation, interviews and literature. And the method used in analyzing the system is PISCES analysis. While in the system design process researchers use Notepad ++ as the writing process for the PHP programming language and Codelgniter Framework, and XAMPP as localhost and MySQL as the database. With this research, it can produce a web-based loan application information system that can facilitate cooperative members and staff in the process of submitting the loan. So that the loan application process at PT Ubersig Cooperative. Sulindafin becomes more effective and efficient.

Keywords: Cooperatives, loan applications, information systems, effective and efficient.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI PADA KOPERASI UBERSIG PT. SULINDAFIN".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1, Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Junaidi, S.Kom.,M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Herva Emilda Sari, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Andri Kurniawan, S.E dan Irwan Syahbudin selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Ayah, Ibu, Uda, Uni, dan Adik tercinta yang selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dan dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  10. Adit, Mba Indah, Ninik, yang selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dan dukungan sehingga Skripsi ini.
  11. Serta teman-teman seperjuangan Endah, Cece, Ka Ashfi, Ipid, Nisa, Nia, Diah, yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Erika Yolanda
NIM. 1514490156

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Analisa PIECES

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draf Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Bukti Terima Barang

Tabel 4.3 Daftar Beli Barang

Tabel 4.4 Nota Barang

Tabel 4.5 Kesepakatan Pembayaran Cicilanr

Tabel 4.6 Daftar Pinjaman

Tabel 4.7 Daftar Pinjaman Tunai

Tabel 4.8 Bukti Terima Pinjaman

Tabel 4.9 Bagian

Tabel 4.10 Anggota

Tabel 4.11 Simpanan

Tabel 4.12 User

Tabel 4.13 Black Box Testing

Tabel 4.14 Time Schedule

Tabel 4.15 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasasi Koperasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequnce Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram

Gambar 4.5 Tampilan Menu Login

Gambar 4.6 Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.7 Tampilan Menu Data Master

Gambar 4.8 Tampilan Menu Data Transaksi

Gambar 4.9 Tampilan Menu Data Laporan



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman sekarang ini mencangkup segala bidang. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sudah sangat pesat sekali terutama di dunia pendidikan, bisnis, pemerintahan dan di segala bidang yang lain. Dalam perkembangan dan kemajuan teknologi, kegiatan dunia usaha sangat membutuhkan perkembangan dan terobosan dalam segi informasi, salah satunya adalah pemakaian komputer dalam segala aspek operasional yang saling terintegrasi. Dengan kemajuan teknologi komputer saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya pengembangan inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru agar tidak tertinggal dari yang lain.

Tujuan koperasi berdasarkan undang-undang no. 25 tahun 1992 adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas. Pada koperasi Ubersig di PT. Sulindafin yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No.133 Km2, Karawaci, Kota Tangerang memiliki anggota koperasi yang masih aktif kurang lebih 900 orang.

Pengolahan data keuangan di Koperasi Ubersig yang berjalan saat ini masih manual, dan kurang efektif. Sistem informasi dan pengolahan data yang diterapkan di Koperasi saat ini menggunakan perangkat lunak microsoft excel sebagai penginputan data karyawan serta data simpan / pinjaman, ini dirasa masih belum maksimal, karena begitu banyak file yang pasti menyita waktu bagi petugas. Maka dari itu dibutuhkan suatu perangkat lunak atau software yang merangkum banyaknya data tersebut menjadi mudah diakses demi menunjang kinerja koperasi terkait. Maka untuk mengatasi permasalahan atau kesulitan dibutuhkan aplikasi yang bisa memuat dan mengontrol semua transaksi yang dilakukan.

Oleh sebab itu aplikasi sistem informasi simpan pinjam merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh Koperasi Ubersig di PT. Sulindafin untuk memudahkan dalam mengontrol dan mengendalikan keuangan dan mampu menunjang tertib administrasi yang terdapat dalam koperasi tersebut.

Sehubungan dengan penjelasan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul “ Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Karyawan Sebagai Penunjang Tertib Administrasi pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin “ yang diharapkan agar membantu mutu dan kinerja perusahaan meningkat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahan pada departemen Littell antara lain :

  1. Bagaimana proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin?
  2. Apakah proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin ?
  3. Apakah proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan penulis bahas mengenai tentang proses pengelolaan data Anggota, Simpanan, Pinjaman, Pembayaran Angsuran serta pembuatan laporan data Anggota, Simpanan, Pinjaman, serta sistem pengolah data berbasis web untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat serta penyajian informasi yang lebih baik.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahan pada departemen Littell antara lain :

  1. Mengetahui proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  2. Menciptakan sistem Simpan Pinjam Karyawan yang mampu berjalan secara efektif dan efisien pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  3. Menciptakan sistem Simpan Pinjam Karyawan yang membuat laporan dengan cepat dan akurat pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Adanya sistem informasi Simpan Pinjam Karyawan pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  2. Terciptanya sistem informasi Simpan Pinjam Karyawan yang mampu berjalan secara efektif dan efisien pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  3. Terciptanya sistem informasi Simpan Pinjam Karyawan yang dapat membuat laporan dengan cepat dan akurat pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.

Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian laporan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu :

  1. Observasi (Pengamatan)
    Melakukan tinjauan langsung ke Koperasi Ubersig di PT. Sulindafin yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Karawaci Kota Tangerang, untuk mendapatkan data dan informasi mengenai mekanisme penjualan proses transaksi dan mengenali seputar informasi apa saja kegiatan di koperasi tersebut.
  2. Wawancara
    Selain observasi, penulis melakukan wawancara kepada stakeholder yaitu Karyawan Koperasi Ubersig bernama Bapak Andri Kurniawan dan Bapak Irwan Syahbudin, dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada stakeholder mengenai sistem transaksi yang berjalan saat ini.
  3. Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari beberapa buku dan sumber-sumber dari kepustakaan dan internet yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam pelaporan ini.

Metode Analisis Sistem

  1. Analisis merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam penelitian, dengan analisis awal menginformasikan data yang kemudian dikumpulkan. Ketika peneliti sudah selesai dalam mengumpulkan data,maka langkah berikutnya ialah menganalisis data yang telah diperoleh.
  2. Disini penulis menggunakan teknik analisis metode Analisa PIECES ( Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service ) pada penelitian di Koperasi Ubersig PT Sulindafin agar dapat mengumpulkan informasi yang akurat.

Metode Rancangan

  1. Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Rancangan ini telah terformat sebelum kegiatan pengumpulan data dan pada saat merumuskan hipotesis. Artinya, rancangan analisis data hasil penelitian telah dipersiapkan mulai dari penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data yang ditemui, dan rumusan hipotesis yang akan diuji telah dibuat.
  2. Dalam tahap ini penulis menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Proses perancangan akan menerjemah syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Framework Yii, dan text editor menggunakan notepad++. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan pembuatan sistemnya. Langkah – langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

Metode Testing

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Disini penulis menggunakan Black Box Testing,yaitu pengujian aspek fundamental system tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Metode Prototype

Metode Prototype merupakan satu metode dalam pengembangan perangkat lunak, metode ini merupakan suatu paradigma baru dalam pembuatan / pengembangan perangkat lunak. Dalam metode prototype/prototyping, perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada klien, dan klien tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan kritikan, sehingga perangkat lunak / software yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perubahan perangkat lunak dapat dilakukan berkali-kali hingga dicapai kesepakatan bentuk dari software yang akan dikembangkan. Pada metode ini, penulis menggunakan bentuk pendekatan Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tahap, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi penelitian.Disini penulis menggunakan teknik analisis metode Analisa PIECES ( Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service ) pada penelitian di koperasi karyawan Sulindafin agar dapat mengumpulkan informasi yang akurat.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas Laporan Skripsi, maka penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistem penyampaian laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan Laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisis PIECES, serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Anesia di dalam jurnalnya (2017), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” [1]

Menurut Oleh Soleh dkk (2018:128), “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”. [2]

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah prosedur yang saling berhubungan yang terintegrasi antara satu komponen dengan komponen lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3). Supaya Sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu: [3]

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batas sistem (Boundary System)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan sistem (Environments System)
    Lingkungan Luar Sistem adalah diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap di jaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung (Interface System)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance Input), dan masukkan sinyal (Signal Input). Maintance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (Output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
  7. Pengolah Sistem (Process)
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran Sistem
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangant menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6). Sistem dapat iklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang [3]. :

  1. Klasifikasi sistem sebagai  :
    1. Sistem abstrak (abstract system)
      sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (physical system)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem alamiah (natural system)
      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem buatan manusia (human made system)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertentu (determimisticl system)
      sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diperidiksi, sebagai keluaran sistem dapat diramalkan.
    2. Sistem tak tentu (probalistic system)
      sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. sistem tertutup (close system)
      sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak beruhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada , kenyatannya tidak ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka (open system)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Suryadi dalam jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270) “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permaslahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikanya.” [4]

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2015:72) mendefinisikan, “Analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.” [5]

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana (2014:71) "Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.” [6]

Berdasarkan definisi tersebut, maka bisa didapat kesimpulan bahwa data adalah bahan mentah untuk dijadikan Informasi.

Definisi Informasi

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88) "Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan.” [7]

Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:58) "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaan dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.”[8]

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah data yang sudah diolah dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Vol. 2 No. 2.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut pernyataan Hutahaenan (2014:13) Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,mendukung opresai, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponenyang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:[3]

  1. Blok masukkan (input block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam system informasi. lnput disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok model (model block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok keluaran (output block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi (technologi block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama.
    1. Teknisi (human ware atau brain uzze)
    2. Perangkat lunak (software).
    3. Perangkat keras (hardware)
  5. Blok basis data (data base block)
    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok kendali (control block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
  7. Sistem informasi menurut Khanna dkk dalam Jurnal CCIT (2015:33-43) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[9]


    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Saputra dkk (2017:4) “Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.”[10]

    Menurut Mia Andini dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48), “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.[11]

    Metode Pengumpulan Data

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014:8) metode pengumpulan data ada 4 yaitu:[3]

    1. Melalui pengamatan sendiri secara langsung
    2. Melalui wawancara
    3. Melalui perkiraan korepondensi, dan
    4. Melalui daftar pertanyaan
    5. Konsep Dasar Perancangan Sistem

      Menurut Mulyati dkk dalam Jurnal ICIT (2018:117-127) Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. Perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.[12]

      According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237), “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. [13]

        Teori Khusus

        Konsep Dasar Koperasi

        Definisi Koperasi

        Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu co dan operation. Co berarti Bersama. Operation berarti usaha. Kalua kedua kata itu dirangkai, maka menjadi usaha bersama. Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1yang berisi: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. [14]

        Prinsip Koperasi

        Prinsip-prinsip Koperasi menurut UU No. 25 Pasal 5 ayat 1 Tahun 1992 dan yang berlaku sampai saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut[14]

        1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
        2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
        3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing.
        4. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal.
        5. Kemandirian.
        6. Pendidikan.
        7. Kerjasama antar koperasi

        Jenis Koperasi

        Prinsip-prinsip Koperasi menurut UU No. 25 Pasal 5 ayat 1 Tahun 1992 dan yang berlaku sampai saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:Jenis-jenis Koperasi Menurut UU No. 25 Pasal 16 Tahun 1992 Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit (Jasa Keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sector usahanya.[14]

        1. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi uang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
        2. Koperasi konsumen adalah beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli barang konsumsi.
        3. Koperasi produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
        4. Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
        5. Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.


        Fungsi Koperasi

        :Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam UU No.25 Pasal 4 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, yaitu:[14]

        1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
        2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
        3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai bahan dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dalam koperasi sebagai soko gurunya.
        4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha Bersama berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

        Tujuan Koperasi

        Dalam UU No. 25 Pasal 3 Tahun 1992 disebutkan bahwa Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.[14]

        Definisi Simpan Pinjam

        Berdasarkan UU No. 25 Pasal 44 Tahun 1992, Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari/ dan untuk[14]

        1. Anggota koperasi yang bersangkutan.
        2. Koperasi lain dan atau anggota.

          Jadi, kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyalurkannya dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan.


          Pengertian Simpanan Pokok

          Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. [14]

            Pengertian Simpanan Wajib

            Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.[14]

              Pengertian Simpanan Sukarela

              Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 Simpanan sukarela adalah simpanan berupa uang yang nilainya tidak ditentukan oleh koperasi. Biasanya tergantung kemampuan anggota dan sifatnya tidak memaksa.[14]

              Konsep Dasar Analisa PIECES

              Definisi Analisa PIECES

              Menurut Ina Sholihah (2016:106) "Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut[15]:

              1. (Performance)Kehandalandalam
                Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:
                1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
                2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
              2. (Information) Informasi
                Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir.
              3. (Economic) Ekonomi
                Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek.
              4. (Control) Kendali
                Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
              5. (Efficiency) Efisiensi
                Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
                1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
                2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
                3. Informasi dihasilkan secara berlebihan
                4. Data diproses secara berlebihan
                5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
                6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
              6. )(Service) Pelayanan
                Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :
                1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
                2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
                3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
                4. Sistem tidak mudah digunakan.
                5. Sistem tidak fleksibel.

              7. Konsep Dasar Dasar UML (Unified Model Language)

                Definisi UML (Unified Model Language)

                Menurut Maimunah dkk (2017:1) “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan- permasalahan yang kompleks[16]

                1. )(Usecase Diagram)
                  Menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vo. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491)[16]“Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”
                2. (Class Diagram)
                3. (Activity Diagram)
                4. (Sequence Diagram)

                Jenis - jenis UML (Unified Model Language)

                Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Issue. 2 , “ The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).[17]

                Menurut M. Shalahuddin yang dikutip oleh Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88) ada empat jenis diagram UML [18]

                1. Use Case Diagram

                  Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

                2. Class Diagram

                  Class diagram adalah inti forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model.

                3. Activity Diagram

                  Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atas aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

                4. Sequence Diagram

                  Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

                Konsep Dasar Blackbox Testing

                Definisi Blackbox Testing

                Menurut Rahardika dkk (2014:4) “Blackbox testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pada pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”[19]

                Menurut Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. (2018).“Metode blackbox testing untuk memastikan bahwa program sistem yang telah dibuat apakah masih terdapat kesalahan atau tidak. Dari setiap tes pengujian ini tidak menutup kemungkinan masih adanya kesalahan dari sistem yang telah di tes, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir kesalahan fungsionalitas program yang terdapat di dalam sistem”.[[20]

                Pengujian black box adalah tipet testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah ”kotak hitam” yang tidak penting dilihat dari segi sisinya. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak (Soetam Rizky Wicaksono, 2017:354) [21]

                Konsep Dasar XXAMP

                Definisi XXAMP

                Menurut Hidayatullah (2015:127-128), “XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara lokal menggunakan web server local (localhost)”. [22]

                Iqbal Kamil Siregar dalam Jurnal JIMP Vol. 2 No. 2 Agustus 2017 “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.” [23]

                Konsep Dasar MySQL

                Definisi MySQL

                MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah software database, yang merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL penyimpanan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan, yang dikutip oleh Hengki Tamando Sitohang dalam Journal of Informatic Pelita Nusantara Vol. 3 No. 1 2018.[24]

                Menurut Suprianto dalam Arif, dkk.(2017:1269), “MySql merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source. Open Source yang menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code, selain tentu saja bentuk executable atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bias diperoleh dengan cara mendownload di internet secara gratis”. [25]

                Kelebihan MySQL

                Menurut Hastomo dalam Fauziah et all (2017:4), kelebihan MySql sebagai database server antara lain [26]

                1. Source MySql dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.
                2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.
                3. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.
                4. MySql merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi CPU.
                5. Didukung program umtum seperti C++, Java, Perl, PHP, Phyton, dsb.
                6. Bekerja pada berbagai platform. (tersia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi).
                7. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem operasi).
                8. Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host.
                9. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.
                10. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi.

                Konsep Dasar Elisitasi

                Definisi Elisitasi

                Menurut Sudaryono (2015:183) “Elisitasi kebutuhan (requirement elicitation) adalah proses untuk menemukan atau mendapatkan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lainnya yang berhubungan dengan sistem yang akan dikembangkan”.[27]

                Tahapan Elisitasi

                Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2, 2014:166 Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu[28]:

                1. Elisitasi Tahap I
                  Berisi seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.
                2. Elisitasi Tahap II
                  Merupakan hasil mengklasifikasikan dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yng disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.
                  1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
                  2. “D” pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
                  3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
                3. Elisitasi Tahap III
                  Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:
                  1. “T” artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
                  2. “O” artinya Operational, Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.
                  3. E” artinya Economy, Artinya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

                  Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

                  1. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
                  2. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.
                  3. Low (L): mudah dikerjakan.
                4. Final draft elisitasi
                  Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

                Konsep Dasar PHP

                Definisi PHP

                Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam Fridayanthie dan Mahdiati (2016:130), “PHP merupakan script yang berintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”. [29]

                Konsep DasarLiterature Review

                Definisi Literature Review

                Menurut Abas Sunarya dan Lisa Anisah dalam Jurnal Creative Education Of Research In Information Technology And Artificial (CERITA) Vol. 4 No. 1 (2018:78). “Literature review atau penelitian sebelumnya merupakan bentuk literatur tentang sebuah penemuan yang telah ditemukan oleh sumber sebelumnya (emprical finding) dan berkaitan dengan topik penelitian”.[30]

                Menurut Nur Azizah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 2017 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softe Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)” “, Literature adalah kesusatraan atau kepustakaan sedangkan review adalah kegiatan penulis dalam meninjau dan memeriksa kembali suatu hal yang sudah dilakukan sebelummnya, sehingga literature review dapat disimpulkan suatu tindakan untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan. Literature review berisi tanggapan, rangkuman, dan pemikiran penulis yang dikutip dari sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal.”[31]

                Manfaat Literature Review

                Menurut Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup dan Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT (2015:29).Mendefinisikan metode study pustaka dilakukan dengan pengumpulan informasi yng dibutuhkan dalam mencari refrensi-refrensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (literature review) ini antara lain:[32]

                1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identifity gaps) dari penelitian ini.
                2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
                3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
                4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dalam membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

                Sumber Literature Review

                1. Penelitian ini dilakukan oleh Adi Supriyatna (2014), AMIK BSI Karawang. (Jurnal). Sistem Informasi pinjaman Dana dan Pembelian Barang Pada Koperasi Berbasis Web. penelitian ini mebahas tentang bagaimana sistem informasi pinjaman dana dan pemebelian barang yang telah berjalan pada koperasi. Dan penelitian ini juga memiliki tujua untuk menghasilkan suatu sistem informasi berbasis web dinamis yang dapat menyajikan informasi kegiatan usaha yang ada di Koperasi dan dapat digunakan sebagai sebagai sarana komunikasi antara pengurus dengan anggota koperasi sehingga dapat memaksimalkan pelayanan kepada anggota koperasi tanpa terbatas oleh jarak dan waktu serta Mempermudah dalam pembuatan dan penyusunan laporan, sehingga informasi yang akurat lebih cepat diperoleh untuk mendukung proses pengambilan keputusan.[33]
                2. Penelitian ini dilakukan oleh Mohamad Fuad (2015), Universitas Gunadarma. (Jurnal). Perancangan Sistem informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Kopitama Depok. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi simpan pinjam pada koperasi Kopitama Sawangan, Depok. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang meliputi analisis sistem dan dilanjutkan dengan perancangan sistem informasi. Perancangan sistem informasi dibuat dengan menggunakan flowchart, DFD, ERD dan Normalisasi. Prosedur simpan pinjam pada koperasi Kopitama ditemukan beberapa kelemahan diantaranya adalah dokumen pencatatan transaksi simpanan maupun pinjaman, serta laporan yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam, dengan tujuan untuk menyempurnakan sistem simpan pinjam dari sistem manual.[34]
                3. Penelitian ini dilakukan oleh Ade Putra dan Hutrianto (2017), Univesitas Bina Darma Palembang. (Jurnal). Aplikasi Mobile Pengajuan Kredit Oleh Nasabah Pada Bank BNI 46 Kantor Kas Plaju Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem informasi atau aplikasi yang mampu melayani secara real time atau online mengenai pengajuan kredit tersebut. Hal ini yang menjadi dasar penelitian untuk membuat suatu Aplikasi Mobile Pengajuan Kredit Nasabah Pada Bank BNI Kantor Kas Plaju Palembang sehingga pihak nasabah Bank BNI yang mengajukan kredit melalui Bank BNI Kantor Kas Plaju Palembang yang mengetahui sampai dimana status dari Pengajuan Kredit yang bersangkutan apakah telah diterima atau ditolak oleh pihak Bank BNI Kantor Kas Plaju Palembang.[35]
                4. Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Made Karmawan dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha Pada Koperasi Tangerang” dalam Jurnal ComTech (2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu meningkatkan kinerja dan dapat mengakomodasi transaksi simpan pinjam di Koperasi Serba Usaha sehingga dapat memberikan solusi kecepatan, ketepatan, dan keakuratan dalam melakukan pengolah data transaksi simpan pinjam agar mendapatkan hasil yang optimal.[36]
                5. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Puspitasari dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karyawan Berbasis Web “ dalam Jurnal Pilar Nusa Mandiri (2015). Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan koperasi sangat mudah untuk di akses oleh karyawan, anggota maupun pengurus koperasi sehingga dapat memudahkan proses pendaftaran anggota dan pengajuan simpan pinjam, Membantu kinerja operasional koperasi dalam pengolahan data anggota dan simpan pinjam koperasi dan Merancang website Sistem Informasi Koperasi, sehingga karyawan dan anggota koperasi dapat menerima informasi secara tepat tentang apa yang diinginkan.[37]
                6. Penelitian yang dilakukan oleh Duwi Cahya Putri Buani dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Studi Kasus : Koperasi SMK 18 LPPM RI Sidareja Cilacap” dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer (2017).Permasalahan yang di hadapai dalam penelitian ini yaitu pada Koperasi Simpan Pinjam SMK 18 LPPM RI Sidareja masih menggunakan system manual dimana semua pencatatan masih menggunakan buku, sehingga kurang efektif dan efisien dalam pengolahan data, serta sering terjadi kerangkapan data dan kesalahan dalam pencatatan. Jadi, diusulkan sebuah system informasi koperasi yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang terjadi. Pada perancangan system usulan dilakukan desain perangkat lunak menggunakan Net Beans IDE 6.9.1.[38]
                7. Penelitian yang dilakukan oleh Hotdinauli Sihite dengan judul “ Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Nasari Medan Berbasis Web” dalam Tugas Akhir (2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan penggunaan dari PHP dalam membangun suatu aplikasi web dinamis serta hubungannya dengan bahasa pemograman web dan aplikasi lainnya serta membantu menyediakan informasi tentang keanggotaan koperasi bagi pengguna yang membutuhkan. Aplikasi web ini dibangun di bawah sistem operasi windows 8 yang mencakup aplikasi web server xampp versi 3.2.1 yang terdiri dari Apache versi 2.4.9, PHP versi 5.5.11 dan MySQL 5.6.16. Aplikasi web ini juga di dukung bahasa pemograman web lainnya seperti HTML (Hypertext Markup Language), Java Script, CSS (Cascading Style Sheets) dan menggunakan Micromedia Dreamweaver Versi 8.0 dan adobe Photoshop CS 3. Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan koperasi sangat mudah untuk di akses oleh karyawan, anggota maupun pengurus koperasi sehingga dapat memudahkan proses pendaftaran anggota dan pengajuan simpan pinjam, Membantu kinerja operasional koperasi dalam pengolahan data anggota dan simpan pinjam koperasi dan Merancang website Sistem Informasi Koperasi, sehingga karyawan dan anggota koperasi dapat menerima informasi secara tepat tentang apa yang diinginkan.[39]
                8. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. K. Munusamy (2016) dalam International Journal of Research – Granthaalayah yang berjudul “A Study On Job Satisfaction Of Employees With The Use Of Information Technology (IT) In Co-Operative Sector”. Penelitian ini membahas tentang perlunya penerapan TI pada sektor koperasi “Information Technology in Co-operative Sector Today co-operative societies can gainfully utilize computers in development work. This system is very useful in mechanized accounting, data processing and communication system. Above all the expectations of members and customers in terms of speed, quality and convenience of service have gone up. Today with global scenario the main concern of co-operative sector is the use of IT applications in new economic activities.”[40]
                9. Sudhakar M , Dr. C. V. K Reddy (2016), Rayalaseema University Kurnool, India Two Step Credit Risk Assesment Model For Retail Bank Loan Applications Using Decision Tree Data Mining Technique. Penelitian ini membahas tentang Sistem perbankan mengumpulkan sejumlah besar data dari hari ke hari, baik itu informasi pelanggan, detail transaksi seperti deposito dan penarikan, pinjaman, resiko profil, rincian kartu kredit, batas kredit dan rincian jaminan informasi terkait. Ribuan keputusan diambil sebuah bank setiap hari Dalam beberapa tahun terakhir kemampuan untuk menghasilkan, menangkap dan menyimpan data telah meningkat pesat. Informasi yang terkandung dalam data ini bisa sangat penting. Ketersediaan data dalam jumlah besar dan Kebutuhan untuk mengubah data tersebut menjadi pengetahuan mendorong industri TI untuk menggunakan data mining. Pinjaman adalah yang utama bisnis bank. Manajemen Risiko Kredit merupakan salah satu faktor terpenting dan penting dalam dunia perbankan. Tanpa bank manajemen risiko kredit yang tepat akan menghadapi kerugian besar dan pinjaman menjadi sangat sulit bagi bank. Teknik data mining sangat banyak digunakan di industri perbankan yang membantu mereka bersaing di pasar dan berikan produk yang tepat kepada konsumen yang tepat dengan resiko lebih kecil. Risiko kredit yang memperhitungkan risiko kerugian dan pinjaman default adalah sumber utama risiko yang dihadapi oleh industri perbankan. Teknik data mining seperti klasifikasi dan Prediksi dapat diterapkan untuk mengatasi hal ini untuk sebagian besar. Dalam peneitian ini, peneliti mengenalkan sebuah prediksi yang efektif model bagi para bankir yang membantu mereka memprediksi nasabah kredibel yang telah mengajukan pinjaman. Pohon Keputusan Algoritma Induction Data Mining diterapkan untuk memprediksi atribut yang relevan untuk kredibilitas. Sebuah prototipe model dijelaskan dalam penelitian ini yang dapat digunakan oleh organisasi dalam membuat keputusan yang tepat untuk menyetujui atau menolak permintaan pinjaman dari nasabah.[41]

                BAB III
                ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

                Gambaran Umum PT. Sulindafin

                Sejarah Singkat PT. Sulindafin

                Shinta Group Tangerang merupakan satu kelompok industri tekstil yang terdiri dari PT Sulindafin yang didirikan tahun 1971, atas permintaan karyawan serta melalui pertimbangan rapat akhirnya koperasi UBERSIG resmi didirikan pada tahun 1980. Kelompok perusahaan ini berdiri dalam satu kelompok area industri di wilayah Karawaci Tangerang. Luas komplek wilayahnya adalah sekitar 22 ha, termasuk area pengembangannya.

                Komplek industri ini disebelah utara berbatasan dengan pemakaman umum dan persawahan. Di sebelah selatan berbatasan dengan jalan Shinta Indah Jaya serta sekolah dan perumahan penduduk yang termasuk ke dalam kelurahan Cimone, serta sebelah timur berbatasan dengan PT Airtech Industri dan jalan raya menuju kota Tangerang, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan perumahan penduduk yang termasuk kedalam wilayah kelurahan Karawaci Lama. Perusahaan ini berpusat di Tangerang (Jl. Imam Bonjol No.133, Tangerang, Banten),kemudian membuka kantor perwakilan di Bandung dan Jakarta. Hal ini bertujuan untuk mempermudah kelancaran ekspor dan impor.

                Visi dan Misi PT Sulindafin

                Visi dan misi perusahaan sebagaimana tercantum dalam Quality system manual (QSM) kebijakan mutu perusahaan.

                Visi PT Sulindafin

                PT Sulindafin menjadi produsen serat sintetis terbaik dan dikenal masyarakat.

                Misi PT Sulindafin

                Mensuplai produk sesuai dengan permintaan dan mengutamakan kepuasan pelanggan untuk dapat mencapai kualitas terbaik

                Struktur Organisasi

                Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

                orgnasisi
                Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Ubersig

                Tugas dan Tanggung Jawab

                  Seperti halnya sebuah organisasi pada umumnya, Koperasi Ubersig dalam menjalankan kegiatannya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

                  Setelah terbentuknya kepengurusan koperasi, agenda pertama yang akan dilakukan adalah rapat pengurus, rapat pengurus ini bertujuan untuk menetapkan pembagian tugas bagi masing-masing pengurus, rancangan kerja, mengkaji kegiatan koperasi yang akan dilakukan satu tahun ke depan dan lain-lain sebagainya. Dalam rapat pengurus ini, pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pengurus akan ditetapkan.

                1. Pelindung Direksi
                  1. Membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian bersama dengan segera.
                  2. Memegang kendali dan kuasa secara penuh serta bertanggung jawa
                2. Dewan Pembina
                  1. Mengendalikan seluruh kegiatan koperasi.
                  2. Memimpin, mengkoordinir, dan mengontrol seluruh kegiatan yang menyangkut tugas keorganisasian.
                  3. Menerima laporan atas kegiatan yang dilakukan.
                  4. Menandatangani surat penting yang bersangkutan dengan koperasi.
                  5. Memimpin anggota tahunan mengambil keputusan atas hal-hal yang bersangkutan dengan koperasi.
                3. Dewan Pengawas
                  1. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap seluruh kegiatan koperasi.
                  2. Meneliti pembukuan serta pencatatan yang ada pada koperasi.
                  3. Memberikan koreksi, saran dan teguran kepada pengurus koperasi.
                  4. Membuat laporan tertulis terhadap hasil pelaksanaan pengawasan.
                  5. Merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak yang tidak bersangkutan.
                4. Rapat Umum Akhir Tahun
                  1. Menetapkan anggaran.
                  2. Menetapkan rencana kerja.
                  3. Mengkaji serta membahas secara obyektif pedoman kerja dalam mengelola koperasi untuk satu tahun kedepan.
                5. Dewan Pengurus
                  1. Mengelola organisasi dan usaha koperasi.
                  2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana pendapatan dan anggaran belanja koperasi.
                  3. Menyelenggarakan rapat anggota.
                  4. Melaksanakan rencana kerja yang sudah ditetapkan rapat anggota.
                  5. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
                  6. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
                  7. Mencatat setiap transaksi anggota.
                  8. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
                  9. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan menyelenggarakan pendidikan bagi anggota.

                6. Staf Ahli
                  1. Database Administrator
                  2. Periksa Dan mempertahankan Server database Utama
                  3. Debugging kesalahan yang ditemukan di Server database Utama
                  4. Memeriksa dan menjaga Koneksi Jaringan
                  5. File penanganan Back-Up file untuk Database Server Utama.
                7. Sekretaris
                  1. Membantu ketua dalam melaksanakan kerja.
                  2. Menyelenggarakan kegiatan surat menyurat seputar kegiatan koperasi.
                  3. Mencatat segala hal yang berhubungan dengan koperasi, baik itu kemajuan koperasi ataupun kelemahan koperasi.
                  4. Menyampaikan hal-hal yang penting kepada ketua koperasi.
                  5. Membuat pendataan koperasi.
                  6. Notulen dalam rapat koperasi.
                  7. Penanggung jawab dalam bidang administrasi.

                8. 8) Pembukuan
                  1. Menginput data ke sistem database.
                  2. Melakukan rekonsiliasi saldo bank atas catatan Bank dengan catatan yang ada di Koperasi Ubersig.
                  3. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.
                9. Bendahara
                  1. Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi.
                  2. Memelihara semua harta kekayaan koperasi.
                  3. Membukukan seluruh kegiatan transaksi.
                  4. Melakukan cash opname pada setiap kasir koperasi.
                  5. Penanggung jawab dalam bidang keuangan.
                10. Pembelian
                  1. Melakukan pelayanan kepada anggota Koperasi Ubersig.
                  2. Mengelola administrasi pembelian barang pesanan anggota Koperasi Ubersig.
                  3. Mengelola administrasi masuk keluarnya barang konsinyasi.
                  4. Melakukan pembelian barang pesanan anggota dan pesanan Koperasi Ubersig.
                  5. Melaporkan data pembelian ke bagian teller dan Bendahara Koperasi Ubersig.
                11. Pengembangan Usaha
                  1. Penanggung jawab dalam bidang usaha.
                  2. Pengadaan barang untuk kebutuhan anggota.
                  3. Pengadaan barang untuk kebutuhan anggota.
                12. Ketua
                  1. Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus dan menangani tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan,
                  2. Berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan,
                  3. Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus dalam mengambil keputusan tentang hal-hal yang prinsip, serta menandatangani surat-surat bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga bersama Bendahara,
                  4. Bertanggung jawab pada Rapat Anggota
                13. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

                  Prosedur Sistem yang Berjalan
                  1. Mengajukan pinjaman, dengan cara mengisi daftar peminjaman dan diserahkan kepada sekretaris koperasi
                  2. Sekretaris mengecek jumlah pinjaman, saldo simpanan dan saldo limit anggota serta kelengkapan data.
                  3. Daftar peminjaman diserahkan kepada ketua untuk meminta persetujuan.
                  4. Selanjutnya jika disetujui bendahara koperasi membuatkan bukti pinjaman uang dan diserah kan kepada anggota.
                  5. Selanjutnya bendahara mencairkan dana dan memberikan uang kepada anggota koperasi.
                  6. Apabila saldo koperasi tidak memenuhi atau saldo limit anggota sudah melewati batas, maka ketua tidak menyetujui peminjaman dan bendahara memberitahukan kepada anggota koperasi.

                  Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

                  Use Case Diagram Sistem yang Berjalan


                  Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

                  Dapat dijelaskan pada gambar 3.1 diatas adalah use case simpan pinjam yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

                    1. Use Case  : Pengajuan Pinjaman
                      Aktor  : Anggota Koperasi dan Sekretaris
                      Skenario : Anggota koperasi mengajukan pinjaman dengan cara mengisi daftar pinjaman selanjutnya diberikan kepada bendahara.
                    2. Use Case  : Mengecek Kelayakan
                      Aktor  : Sekretaris dan Anggota Koperasi
                      Skenario : Sekretaris mengecek kelengkapan data dan kelayakan daftar pinjaman.
                    3. Use Case  : Persetujuan Pinjaman
                      Aktor  : Bendahara dan Ketua
                      Skenario : Bendahara memberikan daftar pinjaman kepada ketua untuk meminta persetujuan.
                    4. Use Case  : Surat Perjanjian
                      Aktor  : Anggota Koperasi dan Sekretaris
                      Skenario : Anggota koperasi mengajukan pinjaman dengan cara mengisi daftar pinjaman selanjutnya diberikan kepada bendahara.
                    5. Use Case  : Pengajuan Pinjaman
                      Aktor  : Anggota Koperasi dan Sekretaris
                      Skenario : Anggota koperasi mengajukan pinjaman dengan cara mengisi daftar pinjaman selanjutnya diberikan kepada bendahara.
                    6. Use Case  : Pencairan Dana
                      Aktor  : Bendahara dan Anggota Koperasi
                      Skenario : Bendahara mencairkan dana dan memberikan nya kepada anggota koperasi.
                    7. Use Case  : Laporan Pinjaman
                      Aktor  : Bendahara dan Ketua
                      Skenario : Bendahara membuat laporan dan diserahkan kepada ketua koperasi.

                    Activity Diagram Sistem yang Berjalan

                    Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini.


                    Gambar 3.10 Activity Diagram Report Stock BMDTP

                    Berdasarkan gambar 3.10 Acitivity Diagram target yaitu :

                    1. Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan.
                    2. Terdapat 4 Swimline yaitu asisten manager, admin produksi, spv mesin, manager.
                    3. Terdapat 8 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi.
                    4. 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan

                    Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

                    Diagram sequence merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek.


                    Gambar 3.11 Sequance Diagram Target

                    Berdasarkan gambar 3.11 Sequance Diagram diatas yaitu :

                    1. Terdapat 4 Actor terdiri dari asisten manager, admin, spv mesin, dan manager.
                    2. Terdapat 5 Lifeline terdiri dari penerimaan barang, stock coil, form cutting order, form coil shearing, laporan bmdtp.
                    3. Terdapat 10 message memberikan informasi– informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor diantaranya adalah menyusun, memberi menerima.

                    Analisa Sistem yang Berjalan

                    AnalisaBatasan Sistem

                    Suatu sistem pasti memiliki batasan untuk memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang dia ambil yaitu proses pembuatan form cutting order, proses pembuatan form coil shearing, proses pembuatan laporan hasil potong dan stock bmdtp.

                    Metode Analisa Sistem PIECES

                    Analisis PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:

                    1. Performance
                      Pengolahan input data belum efektif dan efisien, terdapat kesalahan input kategori barang, penginputan hasil produksi potong coil yang kurang diperhatikan sehingga membuat transaksi yang berjalan tidak sesuai dengan akun transaksi tersebut.
                    2. Information
                      Akurat : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat (masih besar kemungkinan terjadinya human error), oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
                    3. Economy
                      Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pencatatan hingga pengolahan laporan keuangan karena masih menggunakan MS. Excell.
                    4. Control
                      Kegiatan copy paste yang menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam kegiatan review laporan yang telah dikerjakan.
                    5. Effisiency
                      Sumber Daya Biaya : Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan yang tidak akurat/terjadi kesalahan.
                      Sumber Daya Tenaga : Pengerjaan yang dilakukan oleh satu admin yang proses pengerjaannya belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama.
                    6. Service
                      Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah admin produksi untuk membuat laporan dalam pengelolaan coil bmdtp, sehingga mengakibatkan kurang efektif dan efisien menghasilkan laporan yang akurat. Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal.

                    Konfigurasi Sistem Berjalan

                    Spesifikasi Hardware

                    1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2030T
                    2. Monitor : BenQ G615HDPL
                    3. Mouse : USB Optical Mouse
                    4. Keyboard : QWERTY
                    5. RAM : 2 GB
                    6. Harddisk : 250 GB
                    7. Printer : Laserjet

                    Spesifikasi Software

                    1. Microsoft Office 2007
                    2. Google Chrome dan Mozilla Firefox
                    3. Acrobat Reader DC

                    Hak Akses (Brainware)

                    1. Manager
                    2. Asisten Manager
                    3. Spv. Mesin
                    4. Admin

                    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

                    Permasalahan yang Dihadapi

                    Permasalahan yang dihadapi, pemakaian coil BMDTP saat ini masih belum teridenfikasi dikarenakan sering terjadinya human error diketahui ketika pembuatan laporan hasil pemotongan dan ketika dibuat laporan stock coil BMDTP, sistem yang diusulkan khusus dirancang untuk membantu kinerja dalam proses penyusunan laporan stock BMDTP. Perancangan yang secara custom tersebut dapat dikatakan salah satu kelebihan dari sistem yang diusulkan, karena telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan yang berlangsung. Sistem yang diinginkan adalah sistem yang dapat mengontrol pemakaian bahan coil BMDTP sehingga dapat menghasil suatu laporan hasil potong dan stock BMDTP secara otomatis dan dapat menghasilkan laporan yang lebih baik dari sebelumnya.

                    Alternatif Pemecahan Masalah

                    setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

                    1. Membuat aplikasi sistem berbasis website yang terintegrasi secara komputerisasi sehingga data dapat diakses oleh komputer lain dengan terhubung dengan database yang sama tanpa perlu copy paste file laporan untuk melihat informasi hasil potong dan laporan stock tentunya mempermudah manager dalam proses pemeriksaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap laporan pengelolaan bahan baku bmdtp.
                    2. Sistem yang dibuat harus terintegrasi semua proses yang berkaitan dengan laporan seperti laporan hasil potong dan laporan stock BMDTP yang akurat dan cepat.
                    3. Sistem harus dapat menyimpan data setiap transaksi yang ada dengan baik dan aman, karena database sangat penting untuk memiliki tight security untuk menghindari terjadinya peretasan database ataupun miss database.
                    4. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut dengan hak akses yang berbeda untuk setiap levelnya, seperti Admin dan Manager, serta sistem yang dibuat bersifat Open Source agar dapat meminimalisir pengeluaran pada kantor.

                    User Requirement

                    Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

                    Elisitasi Tahap I

                    Elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

                    Tabel 3.1 : Tabel Elisitasi Tahap I

                    Elisitasi Tahap II

                    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

                    Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi Tahap II

                    Elisitasi Tahap III

                    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

                    Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi tahap III

                    Final Draft Elisitasi

                    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

                    Tabel 3.4: Tabel Final Draft Elisitasi

                    BAB IV
                    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

                    Rancangan Sistem Usulan

                    Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada Pt united can departemen littell, maka tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. sistem yang diusulkan akan merubah proses pengerjaan laporan pada bahan baku material non BMDTP. Dalam pembuatan laporan bmdtp dapat dilakukan secara mudah cukup dengan menginput lot ucc, maka akan muncul jumlah kg, hasil potong dan supplier, sehingga dalam stock sudah akan menghilang secara otomatis, tidak perlu dihapuskan satu persatu seperti sistem yang berjalan, sehingga untuk mendapatkan laporan hasil potong material non bmdtp dapat diterima dengan cepat oleh manager departemen.

                    Dalam proses usulan ini, mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pegawai, baik dari karyawan mesin ataupun dari administrator (human error), sehingga laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat. sistem dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, baik dari sistem maupun dari manusia itu sendiri. Maka diharapkan pula sistem usulan ini dapat memecahkan masalah pada pt united can departemen littell, dan membantu memudahkan pekerjaan pegawai untuk menciptakan laporan yang cepat, tepat dan akurat.

                    Prosedur Sistem Usulan

                    1. Asisten Manager
                      Dalam rancangan usulan ini, asisten manager bertugas yaitu antara lain:
                      1. Dapat melakukan login pada menu dashboard.
                      2. Menerima bahan baku/coil datang dari supplier.
                      3. Memasukkan barang datang kedalam sistem pada menu receive, data tersebut meliputi:
                        1. Tanggal terima
                        2. Lot ucc
                        3. Supplier
                        4. Ukuran coil
                        5. No coil
                        6. Berat coil (kg)
                        7. Jumlah coil
                        8. Nomor PO
                        9. Note
                      4. Dapat melakukan print out untuk hasil laporan penerimaan barang.
                      5. Dapat mengambil seluruh data, baik stock coil, ataupun stock hasil potongan coil yang berada dalam menu inventory.
                      6. Dapat melakukan logout
                    2. Admin Produksi
                      admin produksi dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:
                      1. admin produksi dapat melakukan login
                      2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
                      3. Membuat perintah kerja untuk spv mesin berupa form cutting order.
                      4. Dapat mengambil data stock coil yang telah diterima oleh asisten manager.
                      5. Memasukan urutan jumlah coil perukuran yang akan dieksekusi oleh spv mesin, dan jumlah permintaan yang harus disiapkan untuk langsung dikirim pada departemen selanjutnya.
                      6. Dapat melakukan edit, menambah atau mengurangi jumlah coil yang digunakan jika terjadi error pada mesin sehingga coil tidak dieksekusi.
                      7. Mengapprove hasil potong coil.
                      8. Dapat mengambil seluruh data, baik stock coil, ataupun stock hasil potongan coil yang berada dalam menu inventory.
                      9. Dapat melakukan print out
                      10. admin produksi ini yang melakukan transaksi pengiriman barang hasil potong yang berupa lembaran perskid kepada departemen lain untuk dilakukan produksi selanjutnya, sesuai dengan permintaan planning sebelumnya pada menu transaksi
                      11. Dapat melakukan logout.
                    3. Spv mesin
                      Spv mesin dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :
                      1. Spv mesin dapat melakukan login
                      2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
                      3. Spv mesin & tim dapat menginput coil yang akan dieksekusi satu persatu. Dengan memasukan lot ucc yang akan secara sistemastis akan muncul ukuran, supplier. lalu memasukkan ukuran coil yang akan dimasukkan menjadi ukuran lembarannya dan design kaleng terebut.
                      4. Dapat melakukan hasil potong dan status hasil potong. Berupa : baik, R2. R1.
                      5. Spv & tim melakukan pengisian downtime.
                      6. Dapat melakukan print label skid.
                      7. Dapat melakukan logout.
                    4. Manager
                      Manager dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :
                      1. Manager dapat melakukan login
                      2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
                      3. Dapat melihat laporan stock dan laporan hasil potong
                      4. Dapat melakukan logout.

                    Usecase Diagram yang diusulkan

                    Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pengelolaan coil bmdtp adalah sebagai berikut :

                    1. Usecase Sistem BMDTP


                    Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem BMDTP

                    Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

                    1. Terdapat 4 aktor yaitu manager, asisten manager, admin produksi dan spv mesin .
                    2. Terdapat 16 usecase.
                    3. Terdapat 10 message memberikan informasi– informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor diantaranya adalah menyusun, memberi menerima.

                    Activity Diagram yang diusulkan

                    1. Activity Diagram Barang Masuk


                    Gambar 4.2 : Activity diagram Barang Masuk

                    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Barang Masuk diatas terdapat:

                    1. 1 initial Node, objek yang diawali.
                    2. 7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
                    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

                    2. Activity Diagram Coil Shearing


                    Gambar 4.3 : Activity diagram Coil Shearing

                    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Coil Shearing diatas terdapat:

                    1. 1 initial Node, objek yang diawali
                    2. 8 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
                    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

                    3. Activity Diagram Cutting Order


                    Gambar 4.4 : Activity diagram Cutting Order

                    Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Cutting Order diatas terdapat:

                    1. 1 initial Node, objek yang diawali
                    2. 7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
                    3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
                    4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhir

                    Sequence Diagram yang diusulkan

                    1. Sequence Diagram Spv. Mesin


                    Gambar 4.5 : Sequence diagram Spv. Mesin

                    Berdasarkan gambar 4.5 Activity Di Spv. Mesin terdapat :

                    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
                    2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
                    3. 5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

                    2. Sequence Diagram Manager


                    Gambar 4.6 : Sequence diagram Manager

                    Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Manager terdapat :

                    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
                    2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
                    3. 6 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

                    3. Sequence Diagram Asisten Manager


                    Gambar 4.7 : Sequence diagram Asisten Manager

                    Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram Asisten Manager terdapat :

                    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
                    2. 8 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
                    3. 9 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


                    4. Sequence Diagram Admin Produksi


                    Gambar 4.8: Sequence diagram Admin Produksi

                    Berdasarkan gambar 4.8 Activity Diagram Admin Produksi terdapat :

                    1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
                    2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
                    3. 7 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

                    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

                    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengelolaan coil Bmdtp, adapun perbedaannya sebagai berikut :

                    Tabel 4.1 : Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

                    Rancangan Basis Data

                    Class Diagram

                    Class diagram digunakan untuk membantu memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena suatu class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut dan relasi yang sama.


                    Gambar 4.9 : Class diagram

                    Spesifikasi Basis Database

                    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

                    1. Tabel Master Data Kategori

                    Tabel 4.2 : Master Data Kategori

                    2. Tabel Master Data Suplier

                    Tabel 4.3 : Master Data Suplier

                    3. Tabel Master Data Menu

                    Tabel 4.4 : Master Data Menu

                    4. Tabel Master Data Role

                    Tabel 4.5 : Master Data Role

                    5. Tabel Master Data User

                    Tabel 4.6 : Master Data User

                    6. Tabel Transaksi Barang Masuk

                    Tabel 4.7 : Transaksi Barang Masuk

                    7. Tabel Transaksi Cutting

                    Tabel 4.8 : Master Transaksi Cutting

                    Rancangan Program

                    1. Tampilan halaman login


                    Gambar 4.10: Tampilan Halaman Login

                    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

                    2. Tampilan Untuk Master Data Kategori Barang


                    Gambar 4.11: Tampilan Halaman Master Data Kategori Barang

                    Tampilan diatas merupakan tampilan menampilkan data kategori barang.

                    3. Tampilan Halaman Untuk Menambahkan Data Kategori Barang


                    Gambar 4.12: Tampilan Halaman Menambahkan Master Data Kategori Barang.

                    Tampilan diatas merupakan tampilan menambahkan data kategori barang.

                    4. Tampilan Halaman Untuk Edit Data Kategori Barang


                    Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Master Data Kategori Barang

                    Tampilan diatas merupakan tampilan edit data kategori barang.

                    5. Tampilan Halaman Untuk Menghapus Data


                    Gambar 4.13: Tampilan Halaman Menghapus Data

                    Tampilan diatas merupakan tampilan Menghapus Data.

                    6. Tampilan Halaman Suplier


                    Gambar 4.14: Tampilan Halaman Suplier

                    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data suplier.

                    7. Tampilan Halaman Menambah Data Suplier


                    Gambar 4.15: Tampilan Halaman Menambah Data Suplier

                    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambah data suplier.

                    8. Tampilan Halaman Edit Data Suplier


                    Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Data Suplier

                    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk edit data suplier.

                    9. Tampilan Halaman Data Barang Masuk


                    Gambar 4.17: Tampilan Halaman Data Barang Masuk

                    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data barang masuk.

                    10. Tampilan Halaman Tambah Menambah Data Barang Masuk


                    Gambar 4.18: Tampilan Halaman Menambah Data Barang Masuk

                    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambahkan data barang masuk.

                    Konfigurasi Sistem Usulan

                    Spesifikasi Hardware

                    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

                    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
                    2. Monitor : Minimal VGA
                    3. RAM : Minimal 2 GB
                    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
                    5. Harddisk : 250 GB

                    Spesifikasi Software

                    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

                    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
                    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

                    Hak Akses (Brainware)

                    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem pengelolaan coil bmdtp harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses, diantaranya:

                    1. Admin Produksi
                    2. Manager
                    3. Asisten Manager
                    4. Spv.Mesin

                    Testing

                    Metode Testing

                    a. Blackbox Testing

                    Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan balckbox testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Blackbox Testing sebagai berikut :

                    Tabel 4.9 Daftar Pengujian

                    1. Login

                    Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi pengeolaan bahan baku dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :

                    Tabel 4.10 : Pengujian Login

                    2. Menambah Master Data Kategori Barang

                    Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan master data ketagori barang berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form ini hanya dapat dilakukan oleh admin :

                    Tabel 4.12 : Pengujian Logout Sistem

                    3. Logout

                    Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

                    Tabel 4.10 : Pengujian Login

                    Evaluasi

                    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan menggunakan black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, form menambah data prospect, export laporan dan logout dapat berjalan dengan baik.

                    Implementasi

                    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya.

                    Time Schedule

                    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

                    Tabel 4.13: Time Schedule

                    Estimasi Biaya

                    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan sistem informasi pengelolaan coil BMDTP berbasis website pada pt united can departemen littell”.

                    Tabel 4.14: Estimasi biaya

                    BAB V
                    PENUTUP

                    Kesimpulan

                    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

                    Untuk menjawab rumusan masalah 1.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka peneliti mendapatkan hasil:

                    1. Belum, Pengidentifikasian dalam pemakaian material coil BMDTP masih banyak kendala sehingga keterlambatan memperoleh laporan terjadi dengan sistem yang berjalan. Alur kerja belum terintegrasi satu sama lain, belum ada pemisahan pemakaian antar bmdtp dan non bmdtp. Terutama dalam pengerjaan stock coil, coil yang sudah digunakan di produksi harus dihilangkan satu persatu.
                    2. Pembuatan laporan masih menggunakan ms excel dengan pemisahan coil bmdtp dengan non bmdtp berdasarkan coil shearing secara manual, kemudian dalam proses pembuatan laporannya dengan memasukan laporan coil shearing berdasarkan lot ucc dengan jumlah hasil potong produksi, pada bagian data stock menghapus stock coil bmdtp yang telah digunakan dalam file stock dilakukan dengan cara manualisasi yaitu dengan menghapus satu-satu coil yang digunakan tersebut, Outpun nya masih menggunakan ms. excel berupa report, berapa jumlah dan jenis col yang digunakan.
                    3. Aplikasi sistem informasi pengolahan coil bmdtp berbasis website, sistem yang terigerasi dalam pembuatan laporan bmdtp dapat dilakukan secara mudah cukup dengan menginput lot ucc, maka akan muncul jumlah kg, hasil potong dan supplier, sehingga dalam stock sudah akan menghilang secara otomatis, tidak perlu dihapuskan satu persatu seperti sistem yang berjalan, sehingga untuk mendapatkan laporan hasil potong material bmdtp dapat diterima dengan cepat oleh manager departemen.

                    Dalam proses usulan ini, mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pegawai, baik dari karyawan mesin ataupun dari administrator (human error), sehingga laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat. sistem dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, baik dari sistem maupun dari manusia itu sendiri.

                    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

                    1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
                      Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.4.1 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
                      1. Pengindentifikasian penggunaan bahan baku material bmdtp dapat diketahui dengan cepat dengan perubahan status material yang tersistematis tidak perlu dilakukan dengan cara manual pemberian marking ketika barang diterima digudang.
                      2. Masalah yang ada pada PT United Can departemen Littell yaitu kurang nya fasilitas yang memadai dalam pengolahan data penggunaan material coil bmdtp, sehingga terjadi kendala dalam penyediaan laporan penggunaan coil bmdtp tersebut. Sehingga diharapkan mampu adanya sistem yang terintegrasi sehingga dapat memudahkan pekerjaan karyawan untuk mengolah data dan menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat.
                      3. Dalam tujuan ini juga peneliti mengharapkan dapat membantu kerja sama antar Universitas Raharja dengan Pt United Can.
                    2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
                      Untuk menjawab tujuan penelitian pada Manfaat Penelitian 1.4.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
                      1. Pt united can dapat mengetahui permasalahan yang selama ini terjadi dalam proses pengelohan data pemakaian coil bmdtp.
                      2. Dapat mempermudah dalam memperoleh laporan penggunaan coil bmdtp.
                      3. Mendapatkan kepuasan ketika peneliti mampu untuk menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi.
                    3. Kesimpulan Terhadap Metodologi Penelitian
                      Untuk menjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Peneliti mendapatkan hasil:
                      1. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode obsevasi, metode wawancara dan metode studi pustaka, hal ini sangat berguna untuk mengetahu hal apa saja yang menjadi permasalahan pada pt united can departemen littell.
                      2. Setelah mendapat data yang berkaitan dengan permasalah tersebut, peneliti menganilisa setiap orang dengan jobdesk mereka yang terlibat dalam memperoleh laporan bmdtp tersebut.
                      3. Peneliti menggunakan metode analisa pieces, metode ini sangat tepat karena dapat mengetahui permasalaha yang selama ini terjadi pada pembuatan laporan penggunaan material bmdtp, setelah menganilisis nya diharapkan mampu meningkatkan dari segi performa karyawan, informasi dalam penggunaan material tersebut dapat langsung teridentifikasi, segi ekonomi dan biaya lebih hemat, dan pengamanan terhadap sistem menjadi lebih baik sehingga pihak luar tidak dapat mengacaukannya.
                      4. Peneliti juga menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem berjalan dan sistem usulan sehingga pada bahasan selanjutnya dapat menemukan usulan sistem berjalan lebih baik dari sebelumnya

                    Saran

                    Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

                    1. Pengembangan sistem sangat dibutuhkan untuk menghasilkan laporan penggunaan coil bmdtp dengan cepat dan akurat.
                    2. Meminimalisir kesalahan yang terjadi baik dari pengolahan data nya maupun human error dengan terciptanya sistem yang terintegrasi.
                    3. Dikembangkan dalam hal pembagian pekerjaan agar lebih jelas dan lebih baik lagi.
                    4. Perlu diadakan sosialisasi dari manager departemen dan para pegawai sebagai user dalam sistem usulan ini.

                    DAFTAR PUSTAKA

                    1. Kinanti Nela Anesia. 2017. “Implementasi Sms Gateway Dalam Pengolahan Informasi Akademik Siswa Menggunakan Bahasa Pemograman Php Dan Database Mysql.” Padang : Universitas Putra Indoenesia YPTK.
                    2. Soleh, Oleh dkk. 2018. Aplikasi Monitoring Jumlah Bibit Tanaman Menggunakan Analisa Balance Score Card pada UPTD TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. Jurnal Semnasteknomedia Vol.6 No.1 Hal: 128-132.
                    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Hutahaean, Jeperson.2014.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Deepublish.
                    4. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta : STMIK Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3. Agustus 2016.
                    5. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1.
                    6. Rusdiana. A, Irfan. Moch.2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Pustaka Setia.
                    7. Agustinus, haryanta ,et all. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
                    8. M.Thoha. 2015. Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Serang : Jurnal Prosisko. Vol. 2 No. 2.
                    9. Khanna, Dewi Immaniar, Fiqih Arzia. 2015. “Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal Ccit Vol. 9 No.1 – September 2015. Tangerang: Stmik Raharja.
                    10. Saputra, A. S., Jati, B. K., & Utomo, S. F. (2016). Aplikasi Analisa Masalah Mesin Motor Bebek Menggunakan Metode Backward Chaining. Semnasteknomedia Online, 4(1), 3-4.Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
                    11. Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa:Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2:48-57.
                    12. Mulyati, Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT. Vol.4, No.2. 117-127Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
                    13. Alison Mckay, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
                    14. 14,0 14,1 14,2 14,3 14,4 14,5 14,6 14,7 14,8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
                    15. Menurut Ina Sholihah (2016:106) "Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut:
                    16. Maimunah Dkk. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal Semnasteknomedia Online Vol 5 No 1.
                    17. [K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana : February, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue.2], nternational Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering, The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system.
                    18. Haryanta, Agustinus. Abdur Rochman, Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 1 Maret 2017.
                    19. FEBYANTO, S. D. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Pemesanan Obat pada Apotik Umi Habibah dengan Metode Logika Fuzzy Sugeno. Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer.
                    20. Mulyati, Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT . Vol.4, No.2, 117-127
                    21. Wicaksono, Rizky Soetam. 2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Malang: Penerbit Seribu Bintang.
                    22. Hidayatullah, Priyanto., Dan Jauhati Khairul K. 2015. Pemrograman Web.Bandung: Informatika Bandung.
                    23. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, Vol. 2 No. 2. Pasuruan: STMIK Royal Kisaran.
                    24. Sitohang, Hengki Tamando. 2018. Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal of Informatic Pelita Nusantara, Vol. 3. No. 1. Medan: STMIK Pelita Nusantara.
                    25. Arif, Maulana Akbar, Hernawati, Elis Dan Tridalestari, Ferra Arik. 2017. Aplikasi Monitoring Proses Belajar Mengajar Berbasis Web Di Smk Telkom Bandung. E-Proceeding Of Applied Science Vol.3 No. 3 Desember. Issn : 2442-5826.
                    26. Fauziah, Helmi Yulianti, Sukowati, Antonius Irianto Dan Purwanto Imam. 2017. Rancang Bangun Sistem Absensi Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Cendekia (Sttc) Berbasis Radio Frequency Identification (Rfid). Seminar Nasional Sains Dan Teknologi. Issn 2407:1846.
                    27. Sudaryono. 2015. Metodologi Riset Di Bidang TI (Panduan Praktis, Teori dan Contoh Kasus). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
                    28. Prasmono, Andi. Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 ISSN: 1997-276X.
                    29. Hidayatullah, Priyanto., Dan Jauhati Khairul K. 2015. Pemrograman Web.Bandung: Informatika Bandung.
                    30. Sunarya, Po. Abas Dan Lisa Anisah, “Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Ditjen Aptika Kementrian Komunikasi Dan Informatika Jakarta”, Jurnal Cerita-Creative Education Of Research .In Information Technology And Artificial Informatics, Vol. 4, No. 1, 2018.
                    31. Azizah, Nur dkk. 2017. “Perancangan Sisstem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softe Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 Agustus 2017 ISSN 2461-1409.
                    32. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh.Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.2.
                    33. Supriyatna, Adi. 2014. Sistem Informasi Pinjaman Dana Dan Pembelian Barang Pada Koperasi Secara Kredit Berbasis Web. Ami BSI Karawang: Karawang. Jurnal Paradigma Volume XVI No.2
                    34. Fuad, Mohamad. 2015. Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi “ Kopitama” Depok. Universitas Gunadarma: Depok. UG Jurnal Vol. 9 No. 05.
                    35. Putra, Ade. Hutrianto. 2017. Aplikasi Mobile Pengajuan Kredit Oleh Nasabah.
                    36. Karmawan, I Gusti Made. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha Pada Koperasi Tangerang”. Jurnal ComTech Vol.5 No.2.
                    37. Puspitasari, Diah. 2015. “Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karyawan Berbasis Web”. Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XI
                    38. Buani, Duwi Cahya Putri. 2017. Perancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Studi Kasus : Koperasi SMK 18 LPPM RI Sidareja Cilacap. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol. 3 No.1.
                    39. Sihite, Hotdinauli. 2017. Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Nasari Medan Berbasis Web. Tugas Akhir. Universitas Sumatera Utara. Medan.
                    40. Munusamy, Dr. K. 2016. A Study On Job Satisfaction Of Employees With The Use Of Information Technology (IT) In Co-Operative Sector. International Journal of Research – Granthaalayah, Vol. 4. Issue 6. India: Periyar University.
                    41. Sudhakar M. Dr. C. V. K Reddy. 2016. Two Step Credit Risk Assesment Model For Retail Bank Loan Applications Using Decision Tree Data Mining Technique: India. International Journal of Advanced Research in Computer Engineering & Technology (IJARCET) Volume 5 Issue 3, March 2016 705 ISSN: 2278 – 1323.

Contributors

Admin, Erika Yolanda