SI1514490156

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN


SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)


UNIVERSITAS RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si
       
Euis Sitinur Aisyah, M.Kom
NIP : 000603
       
NIP : 060003

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensi

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05062
   
NID : 16020

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji I
 
Anggota Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM

KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB

ADMINISTRASI PADA KOPERASI

UBERSIG PT. SULINDAFIN


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490156
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Erika Yolanda
NIM. 1514490156

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang berazaskan kekeluargaan. Peranan koperasi sangat penting di Indonesia, karena koperasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Koperasi memerlukan sistem informasi yang dapat memudahkan semua proses yang berkaitan dengan keuangan, salah satunya ialah sistem pengajuan pinjaman. Sistem informasi pengajuan pinjaman pada koperasi Ubersig PT. Sulindafin dinilai belum efektif, karena pengisian form permohonan pinjaman masih menggunakan sistem manual sehingga data mudah hilang dan sulit dicari serta pembuatan laporannya memakan waktu lama. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat perancangan sistem dengan melakukan analisis dan pengujian sistem serta untuk melakukan implementasi sistem informasi pengajuan pinjaman. Pada penelitian ini dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Dan metode yang digunakan dalam menganalisis sistem yaitu analisis PISCES. Sedangkan dalam proses perancangan sistem peneliti menggunakan Notepad++ sebagai proses penulisan bahasa pemograman PHP dan Framework Codelgniter, serta XAMPP sebagai localhost dan MySQL sebagai database. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat menghasilkan suatu sistem informasi pengajuan pinjaman berbasis web yang dapat memudahkan anggota dan staf koperasi dalam proses pengajuan pinjaman tersebut. Sehingga proses pengajuan pinjaman pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin menjadi lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci: Koperasi, pengajuan pinjaman, sistem informasi, efektif dan efisien.


ABSTRACT

Cooperatives are business entities consisting of people or legal entities based on kinship. The role of cooperatives is very important in Indonesia, because cooperatives can increase the economic growth of the Indonesian people. Cooperatives need an information system that can facilitate all processes related to finance, one of which is a loan application system. Information system for applying for loans at the cooperative Ubersig PT. Sulindafin is considered to be ineffective, because filling out the loan application form still uses a manual system so that the data is easily lost and difficult to find and the making of the report takes a long time. The purpose of this study is to make a system design by analyzing and testing the system and to implement a loan application information system. In this study in the process of collecting data researchers used the method of observation, interviews and literature. And the method used in analyzing the system is PISCES analysis. While in the system design process researchers use Notepad ++ as the writing process for the PHP programming language and Codelgniter Framework, and XAMPP as localhost and MySQL as the database. With this research, it can produce a web-based loan application information system that can facilitate cooperative members and staff in the process of submitting the loan. So that the loan application process at PT Ubersig Cooperative. Sulindafin becomes more effective and efficient.

Keywords: Cooperatives, loan applications, information systems, effective and efficient.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN SEBAGAI PENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI PADA KOPERASI UBERSIG PT. SULINDAFIN".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1, Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Junaidi, S.Kom.,M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Herva Emilda Sari, S.Kom., M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Andri Kurniawan, S.E dan Irwan Syahbudin selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Ayah, Ibu, Uda, Uni, dan Adik tercinta yang selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dan dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  10. Adit, Mba Indah, Ninik, yang selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dan dukungan sehingga Skripsi ini.
  11. Serta teman-teman seperjuangan Endah, Cece, Ka Ashfi, Ipid, Nisa, Nia, Diah, yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Erika Yolanda
NIM. 1514490156

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Metode Analisa PIECES

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draf Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Bukti Terima Barang

Tabel 4.3 Daftar Beli Barang

Tabel 4.4 Nota Barang

Tabel 4.5 Kesepakatan Pembayaran Cicilanr

Tabel 4.6 Daftar Pinjaman

Tabel 4.7 Daftar Pinjaman Tunai

Tabel 4.8 Bukti Terima Pinjaman

Tabel 4.9 Bagian

Tabel 4.10 Anggota

Tabel 4.11 Simpanan

Tabel 4.12 User

Tabel 4.13 Black Box Testing

Tabel 4.14 Time Schedule

Tabel 4.15 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasasi Koperasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequnce Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram

Gambar 4.5 Tampilan Menu Login

Gambar 4.6 Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.7 Tampilan Menu Data Master

Gambar 4.8 Tampilan Menu Data Transaksi

Gambar 4.9 Tampilan Menu Data Laporan



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman sekarang ini mencangkup segala bidang. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sudah sangat pesat sekali terutama di dunia pendidikan, bisnis, pemerintahan dan di segala bidang yang lain. Dalam perkembangan dan kemajuan teknologi, kegiatan dunia usaha sangat membutuhkan perkembangan dan terobosan dalam segi informasi, salah satunya adalah pemakaian komputer dalam segala aspek operasional yang saling terintegrasi. Dengan kemajuan teknologi komputer saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya pengembangan inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru agar tidak tertinggal dari yang lain.

Tujuan koperasi berdasarkan undang-undang no. 25 tahun 1992 adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas. Pada koperasi Ubersig di PT. Sulindafin yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No.133 Km2, Karawaci, Kota Tangerang memiliki anggota koperasi yang masih aktif kurang lebih 900 orang.

Pengolahan data keuangan di Koperasi Ubersig yang berjalan saat ini masih manual, dan kurang efektif. Sistem informasi dan pengolahan data yang diterapkan di Koperasi saat ini menggunakan perangkat lunak microsoft excel sebagai penginputan data karyawan serta data simpan / pinjaman, ini dirasa masih belum maksimal, karena begitu banyak file yang pasti menyita waktu bagi petugas. Maka dari itu dibutuhkan suatu perangkat lunak atau software yang merangkum banyaknya data tersebut menjadi mudah diakses demi menunjang kinerja koperasi terkait. Maka untuk mengatasi permasalahan atau kesulitan dibutuhkan aplikasi yang bisa memuat dan mengontrol semua transaksi yang dilakukan.

Oleh sebab itu aplikasi sistem informasi simpan pinjam merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh Koperasi Ubersig di PT. Sulindafin untuk memudahkan dalam mengontrol dan mengendalikan keuangan dan mampu menunjang tertib administrasi yang terdapat dalam koperasi tersebut.

Sehubungan dengan penjelasan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul “ Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Karyawan Sebagai Penunjang Tertib Administrasi pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin “ yang diharapkan agar membantu mutu dan kinerja perusahaan meningkat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahan pada departemen Littell antara lain :

  1. Bagaimana proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin?
  2. Apakah proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin ?
  3. Apakah proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini sudah mampu menciptakan laporan dengan cepat dan akurat pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan penulis bahas mengenai tentang proses pengelolaan data Anggota, Simpanan, Pinjaman, Pembayaran Angsuran serta pembuatan laporan data Anggota, Simpanan, Pinjaman, serta sistem pengolah data berbasis web untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat serta penyajian informasi yang lebih baik.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahan pada departemen Littell antara lain :

  1. Mengetahui proses Simpan Pinjam Karyawan yang berjalan saat ini pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  2. Menciptakan sistem Simpan Pinjam Karyawan yang mampu berjalan secara efektif dan efisien pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  3. Menciptakan sistem Simpan Pinjam Karyawan yang membuat laporan dengan cepat dan akurat pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Adanya sistem informasi Simpan Pinjam Karyawan pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  2. Terciptanya sistem informasi Simpan Pinjam Karyawan yang mampu berjalan secara efektif dan efisien pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.
  3. Terciptanya sistem informasi Simpan Pinjam Karyawan yang dapat membuat laporan dengan cepat dan akurat pada Koperasi Ubersig PT. Sulindafin.

Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian laporan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu :

  1. Observasi (Pengamatan)
    Melakukan tinjauan langsung ke Koperasi Ubersig di PT. Sulindafin yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Karawaci Kota Tangerang, untuk mendapatkan data dan informasi mengenai mekanisme penjualan proses transaksi dan mengenali seputar informasi apa saja kegiatan di koperasi tersebut.
  2. Wawancara
    Selain observasi, penulis melakukan wawancara kepada stakeholder yaitu Karyawan Koperasi Ubersig bernama Bapak Andri Kurniawan dan Bapak Irwan Syahbudin, dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada stakeholder mengenai sistem transaksi yang berjalan saat ini.
  3. Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari beberapa buku dan sumber-sumber dari kepustakaan dan internet yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam pelaporan ini.

Metode Analisis Sistem

  1. Analisis merupakan sebuah proses berkelanjutan dalam penelitian, dengan analisis awal menginformasikan data yang kemudian dikumpulkan. Ketika peneliti sudah selesai dalam mengumpulkan data,maka langkah berikutnya ialah menganalisis data yang telah diperoleh.
  2. Disini penulis menggunakan teknik analisis metode Analisa PIECES ( Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service ) pada penelitian di Koperasi Ubersig PT Sulindafin agar dapat mengumpulkan informasi yang akurat.

Metode Rancangan

  1. Rancangan analisis data adalah bagian integral dari proses penelitian yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Rancangan ini telah terformat sebelum kegiatan pengumpulan data dan pada saat merumuskan hipotesis. Artinya, rancangan analisis data hasil penelitian telah dipersiapkan mulai dari penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data yang ditemui, dan rumusan hipotesis yang akan diuji telah dibuat.
  2. Dalam tahap ini penulis menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Proses perancangan akan menerjemah syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Framework Yii, dan text editor menggunakan notepad++. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan pembuatan sistemnya. Langkah – langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

Metode Testing

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Disini penulis menggunakan Black Box Testing,yaitu pengujian aspek fundamental system tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Metode Prototype

Metode Prototype merupakan satu metode dalam pengembangan perangkat lunak, metode ini merupakan suatu paradigma baru dalam pembuatan / pengembangan perangkat lunak. Dalam metode prototype/prototyping, perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada klien, dan klien tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan kritikan, sehingga perangkat lunak / software yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perubahan perangkat lunak dapat dilakukan berkali-kali hingga dicapai kesepakatan bentuk dari software yang akan dikembangkan. Pada metode ini, penulis menggunakan bentuk pendekatan Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tahap, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi penelitian.Disini penulis menggunakan teknik analisis metode Analisa PIECES ( Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service ) pada penelitian di koperasi karyawan Sulindafin agar dapat mengumpulkan informasi yang akurat.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas Laporan Skripsi, maka penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistem penyampaian laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian. Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan Laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisis PIECES, serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Anesia di dalam jurnalnya (2017), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” [1]

Menurut Oleh Soleh dkk (2018:128), “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”. [2]

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah prosedur yang saling berhubungan yang terintegrasi antara satu komponen dengan komponen lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:3). Supaya Sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu: [3]

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batas sistem (Boundary System)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan sistem (Environments System)
    Lingkungan Luar Sistem adalah diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap di jaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung (Interface System)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance Input), dan masukkan sinyal (Signal Input). Maintance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (Output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
  7. Pengolah Sistem (Process)
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran Sistem
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangant menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6). Sistem dapat iklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang [3]. :

  1. Klasifikasi sistem sebagai  :
    1. Sistem abstrak (abstract system)
      sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (physical system)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem alamiah (natural system)
      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem buatan manusia (human made system)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertentu (determimisticl system)
      sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diperidiksi, sebagai keluaran sistem dapat diramalkan.
    2. Sistem tak tentu (probalistic system)
      sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. sistem tertutup (close system)
      sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak beruhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada , kenyatannya tidak ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka (open system)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Suryadi dalam jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270) “Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permaslahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikanya.” [4]

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2015:72) mendefinisikan, “Analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.” [5]

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana (2014:71) "Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.” [6]

Berdasarkan definisi tersebut, maka bisa didapat kesimpulan bahwa data adalah bahan mentah untuk dijadikan Informasi.

Definisi Informasi

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88) "Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengembilan keputusan.” [7]

Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:58) "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaan dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.”[8]

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, informasi adalah data yang sudah diolah dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Vol. 2 No. 2.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut pernyataan Hutahaenan (2014:13) Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,mendukung opresai, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponenyang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:[3]

  1. Blok masukkan (input block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam system informasi. lnput disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok model (model block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok keluaran (output block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi (technologi block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama.
    1. Teknisi (human ware atau brain uzze)
    2. Perangkat lunak (software).
    3. Perangkat keras (hardware)
  5. Blok basis data (data base block)
    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok kendali (control block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
  7. Sistem informasi menurut Khanna dkk dalam Jurnal CCIT (2015:33-43) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[9]


    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Saputra dkk (2017:4) “Data merupakan bahan dasar yang diolah untuk dijadikan suatu informasi yang akan lebih berguna dan bermanfaat bagi pemakai informasi tersebut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.”[10]

    Menurut Mia Andini dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1 No. 2 (2015:48), “Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat”.[11]

    Metode Pengumpulan Data

    Menurut Jeperson Hutahaean (2014:8) metode pengumpulan data ada 4 yaitu:[3]

    1. Melalui pengamatan sendiri secara langsung
    2. Melalui wawancara
    3. Melalui perkiraan korepondensi, dan
    4. Melalui daftar pertanyaan
    5. Konsep Dasar Perancangan Sistem

      Menurut Mulyati dkk dalam Jurnal ICIT (2018:117-127) Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. Perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.[12]

      According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol. 29 No. 3 (2016:237), “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. [13]

        Teori Khusus

        Konsep Dasar Koperasi

        Definisi Koperasi

        Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu co dan operation. Co berarti Bersama. Operation berarti usaha. Kalua kedua kata itu dirangkai, maka menjadi usaha bersama. Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1yang berisi: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau Badan Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. [14]

        Prinsip Koperasi

        Prinsip-prinsip Koperasi menurut UU No. 25 Pasal 5 ayat 1 Tahun 1992 dan yang berlaku sampai saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut[14]

        1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
        2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
        3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing.
        4. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal.
        5. Kemandirian.
        6. Pendidikan.
        7. Kerjasama antar koperasi

        Jenis Koperasi

        Prinsip-prinsip Koperasi menurut UU No. 25 Pasal 5 ayat 1 Tahun 1992 dan yang berlaku sampai saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:Jenis-jenis Koperasi Menurut UU No. 25 Pasal 16 Tahun 1992 Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen, dan koperasi kredit (Jasa Keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sector usahanya.[14]

        1. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi uang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
        2. Koperasi konsumen adalah beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli barang konsumsi.
        3. Koperasi produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
        4. Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
        5. Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.


        Fungsi Koperasi

        :Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam UU No.25 Pasal 4 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, yaitu:[14]

        1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
        2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
        3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai bahan dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dalam koperasi sebagai soko gurunya.
        4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha Bersama berdasar azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

        Tujuan Koperasi

        Dalam UU No. 25 Pasal 3 Tahun 1992 disebutkan bahwa Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.[14]

        Definisi Simpan Pinjam

        Berdasarkan UU No. 25 Pasal 44 Tahun 1992, Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari/ dan untuk[14]

        1. Anggota koperasi yang bersangkutan.
        2. Koperasi lain dan atau anggota.

          Jadi, kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun data dan menyalurkannya dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan.


          </div>

          Pengertian Simpanan Pokok

          Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. [14]

            </div>

            Pengertian Simpanan Wajib

            Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.[14]

              Pengertian Simpanan Sukarela

              Menurut UU No. 25 Pasal 41 Ayat 2 Tahun 1992 Simpanan sukarela adalah simpanan berupa uang yang nilainya tidak ditentukan oleh koperasi. Biasanya tergantung kemampuan anggota dan sifatnya tidak memaksa.[14]

              Konsep Dasar Analisa PIECES

              Definisi Analisa PIECES

              Menurut Ina Sholihah (2016:106) "Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut[15]:

              1. (Performance)Kehandalandalam
                Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:
              2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.
              3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan dikomputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.
              4. Interpreter PHP membaca File catalog.php dari disk drive.
              5. Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.
              6. Interpreter PHP mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
              7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang di berikan.
              8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.

              Konsep Dasar Black Box

              Menurut Arif, dkk dalam jurnal Proceedings of Applied Science (2017),[16], black box merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian black box tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari software yang di tes. Pada pengujian black box kita melakukan pengecekan keseluruhan fungsi dari program yang telah dibuat.

              Konsep Dasar Dasar UML (Unified Model Language)

              Definisi UML (Unified Model Language)

              Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2015) yang dikutip oleh Rachmat, dkk dalam Jurnal yang berjudul Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor (2017:22), [17], black box merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian black box tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari software yang di tes. Pada pengujian black box kita melakukan pengecekan keseluruhan fungsi dari program yang telah dibuat.

              Dari pengertian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah rancangan atau alur sistem dengan meggunakan bahasa visual dengan teknik pemodelan berorientasi objek serta seperangkat tool dalam pengembangan sistem tersebut.

              Jenis - jenis UML (Unified Model Language)

              Diagram uml (unified modelling language) dibagi menjadi beberapa diagram yang masing – masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam menggambarkan, memodelkan dan menjelaskan suatu sistem. Pembagian diagram tersebut dapat dilihat di bawah ini :

              1. Use Case Diagram

                Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 (2016:20) [18]“Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system,delepoing use case helps to understand system requirements in details. (Pemodelan Use Case adalah cara menunjukkan cangkul, stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem, mengembangkan use case membantu untuk memahami persyaratan siste, secara terperinci)

              2. Activity Diagram

                Menurut Lila Setiyani pada Jurnal Interkom (2018:20), [19]activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan alur sequential dari aktivitas sebuah proses bisnis atau use case.

              3. Sequence Diagram

                Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), [20] “ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”.(Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu, ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat yang dipertukarkan antara objek yang dibutuhkan untuk membawa fungsionalitas skenario).

              4. Class Diagram

                Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dalam Judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),[20] “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (metode), dan hubungan di antara kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas-kelas utama dari sistem bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain).

              Literature Review

              Menurut Pohan dalam Fitri (2016:15), [21] “Penyusunan kajian pustaka adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi ilmiah. Berupa teori-teori, metode atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain. Berikut secara luas dalam pembahasan dibawah ini”.

              Menurut Dewi, Zara Rizq, Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika (2015:2), [22] “studi literature merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnyayang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

              Jadi, literature review studi pustaka adalah metode pengumpulan data ilmiah dari berbagai macam sumber terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dibuat.

              Sumber Literature Review

              Terdapat 10 (sepuluh) penelitian yang sebelumnya memiliki suatu korelasi dengan penelitian yang ingin dibahas dalam laporan skripsi ini, yaitu :

              1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Solehudin dan Fajar Januar Eka Putra dalam Jurnal CERITA (2017) [23] yang berjudul “Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada Pt. Arai Rubber Seal Indonesia ”tentang Untuk mendukung industri otomotif Perusahaan ini berkembang cukup pesat, dapat dilihat dari pesanan barang yang masuk cukup banyak. Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas produk-produknya juga meningkatkan sistem informasi pemesanan dan pengiriman barang. Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak.
              2. Penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon dan Dedy Iskandar dalam Jurnal CERITA (2015) [24] yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt.Hankook Ceramic Indonesia”, menjelaskan tentang masalah yang dihadapi pada sistem informasi persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia adalah kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun sistem persediaan barang yang ada pada PT. Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan microsoft office, penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified Modeling Languange).
              3. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Astriyani, Rahmadi Ahmad dan Ricky Alfariz dalam Jurnal CERITA (2017) [25] yang berjudul “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada Pt. Laju Karunia Jaya”, tentang Bagian pengadaan barang berperan sangat penting dalam menunjang terlaksananya pekerjaan proyek, Terdapat kekurangan dan kendala pada sistem yang berjalan yaitu penerapannya masih menggunakan semi komputerisasi dan manual dimana barang yang masuk digudang diinput dari nota pembelian kedalam Microsoft excel serta barang yang akan keluar dari gudang masih menerapkan pencatatan manual dengan memo pada kertas, Hal ini menyebabkan lemahnya pengontrolan stok barang yang ada digudang yang berdampak kepada kekurangan stok barang maupun kelebihan stok barang serta sering terjadi ketidaksesuaian pelaporan barang, Dimana menyulitkan dalam proses mengadakan barang kembali pada gudang.
              4. Penelitian oleh Gunawan Putrodjojo, Sugesti, dan Helen Tan dalam Jurnal CERITA (2016) [26]dengan judul “Aplikasi Sistem Pembelian Pada Pt. Hings Subur Makmur”, tentang Aplikasi Sistem yang dibuat adalah aplikasi sistem pembelian yang berguna untuk mengurangi tingkat kesalahan yang selama ini terjadi pada proses pembelian dan memudahkan dalam melakukan proses pembelian yang efektif dan efisien. Pada aplikasi sistem ini terdapat beberapa laporan yang berkaitan dengan sistem pembelian. Metode yang digunakan pada sistem pembelian ini menggunakan Unifiel Modelling Language (UML), yang akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan menggunakan SQL Server 2008 sebagai basis data.
              5. Penelitian oleh Junaidi, Retno Setianingsih, dan Khusnul Khotimah dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika (2015)[27]dengan judul “Rancang Bangun Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Menggunakan Java Aplikasi”, Perancangan sistem ini dikembangkan dengan menggunakan Visual Paradigm, dan pembuatan program menggunakan Netbeans dan DBMS MySql. Sehingga aplikasi yang diusulkan diharapkan dapat memberikan informasi stok persediaan barang untuk membandingkan stok barang yang di input' dengan stok fisik barang sebenarnya. Selain itu juga diharapkan dapat membantu pembuatan laporan sesuai dengan kebutuhan, sehingga keunggulan sistem ini terletak pada proses input dan output. Selain itu sistem ini bisa memudahkan pencarian data transaksi serta pembuatan laporan dengan cepat dan akurat.
              6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Tuti Nurhaeni dan Malidah Rohmah Jurnal CCIT (2015) [28] dengan judul “Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja”, yang menjelaskan masalah yang dihadapi user pada sistem persediaan alat tulis kantor (ATK) di Perguruan Tinggi Raharja adalah kurangnya dukungan sistem yang mampu mempermudah dalam mengambil keputusan untuk persediaan alat tulis kantor. Sistem persediaan alat tulis kantor yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi, masih banyak berkas yang digunakan yang dinilai kurang efisien dan belum optimal dalam mendukung user untuk mengambil keputusan. Hal ini membuat proses pengelolaan data menjadi lambat, begitu pula saat penyediaan informasi saat dibutuhkan.
              7. Penelitian yang dilakukan Zahruddin dkk Jurnal CCIT (2018) [29] “Merancang sistem pengolahan ATK berbasis web pada PT. Arthaasia Finance” PT. Arthasia Finance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, dan memiliki permasalahan dalam melakukan pendataan seperti pembuatan permintaan alat tulis kantor maupun dalam pembuatan laporan setiap bulannya masih menggunakan Microsoft word dan Microsoft Excel. Kebutuhan sistem pengelolaan ATK ini sangat diperlukan. Karena luasnya sistem manajemen yang dijalankan, Sehingga kebutuhan manajemen ATK menjadi sangat penting. Metode pengembangan sistem ini mengacu pada perancangan yang digunakan berupa SDLC (Software Development Lift Cycle) berupa waterfall. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Arthaasia Finance dapat disimpulkan bahwa Perancangan Aplikasi Pengolahan ATK Pada PT. Arthaasia Finance dirancang dengan mudah dalam proses pengoperasiannya, sehingga memudahkan pemakai dalam mengakses informasi, mempermudah karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan cepat dan efisien, serta memudahkan staff Department General Affairs dalam melihat data ATK, data permintaan dan memudahkan dalam membuat laporan dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan secara manual.
              8. Penelitian dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ninis Khoirunisa dan Sara Devi dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatik (2015)[30]dengan judul “Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”. Pada bagian gudang proses pengolahan datanya saat ini masih menggunakan kartu stock barang, catatan buku besar dalam penulisan barang keluar masuk gudang, stock keseluruhan barang yang tersedia di gudang, ketersediaan barang jika barang sudah menipis dan menyebabkan keterlambatan pembuatan laporan. Persediaan bahan baku serta penerimaan dan pengeluaran barang, kurang rapihnya data-data, proses pencarian barang lama mendapatkan informasi. Sistem persediaan bahan baku dirancang dengan pemodelan Unified Modeling Language (UML), menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database SQL Server.
              9. Penelitian oleh Michael Essig dalam Internasioan Journal Of Enterprise Information Management (2015) [31]berjudul “Procurement of a supply information system: Lessons learned from the purchase of an inventory management system for C-parts””, tentang Mengingat pentingnya sistem informasi untuk pengadaan, secara mengejutkan ada sedikit upaya untuk menganalisis proses dan alasan yang relevan untuk keputusan pengadaan sistem tersebut dari perspektif yang penting. Tujuan makalah ini adalah untuk mengeksplorasi aspek-aspek ini dalam konteks data pembelian kebutuhan barang.
              10. Penelitian yang di lakukan oleh Kojo Mensah Sedzro,Godfred Amewu ,Joseph Darko,Ezekiel Nii Noye Nortey & Julius B. Dasah dalam International Journal of Transnational Management Vol. 19, No. 4, (2014) [32]yang berjudul “Determinants of Automobile Purchase and Brand Choice in Ghana: Multinomial Logit Approach” studies by examining the purchasers’ criteria choice of automobile in the Ghanaian market and establishing the factors that influence the purchase and estimating the choice of brand”. (Studi dengan memeriksa kriteria pembeli pilihan mobil di pasar Ghana dan menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian dan perkiraan pilihan merek.

              Berdasarkan literatur review diatas yang membedakan dengan peneliti yang paling menonjol adalah secara metodologi yaitu PIECES, yang dimana P adalah performance peneliti memfokuskan pada periode tertentu dalam pemakaian bahan baku, I adalah Infromations peneliti memfokuskan pada mendalami informasi yang didapat guna untuk memecahkan masalah yang terjadi, E adalah Economic yang dimana peneliti akan memikirkan suatu cara untuk meminimalisir pemakaian bahan baku yang berlebihan, C adalah Control yang dimana dengan adanya aplikasi ini semua pemakaian bahan baku akan terkontrol dengan baik, E selanjutnya adalah Effisiency dalam sistem dan aplikasi yang dibuat oleh peneliti akan membuat dimana seluruh karyawan dapat berperan dalam kegiatan ini guna untuk mendapat data yang akurat dan baik, dan yang terakhir adalah S (Service) dengan adanya sistem ini akan menghasilkan laporan pemakaian bahan baku yang akurat, konsisten dan dapat dipercaya.

              BAB III
              GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

              Gambaran Umum Perusahaan

              Sejarah Singkat PT UNITED CAN

              PT United Can pertama kali didirikan di Shanghai, Tiongkok, oleh Mr. Shang Kong Yuen pada tahun 1923. Perusahaan diperluas ke Indonesia pada tahun 1952 di Jl. Jembatan Lima No. 11 Jakarta dengan nama perusahaan kaleng China Can Company. Kemudian pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi Perkalin, singkatan dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah. Kemudian pada tahun 1969 melakukan joint venture dengan perusahaan kemasan kaleng terbesar di Jepang yaitu Toyo Seikan Kaisha (TSK) dan Continental Can Company (CCC) dari Amerika Serikat dan Devlin Steel Corporation dari Hongkong. Perkalin bersama sama dengan 3 perusahaan asing tadi pada tahun 1968 membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA yang diberi nama PT United Can Company Limited yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 1975 pabrik PT United Can Company dipindahkan ke lokasi baru yang lebih luas di Jl. Daan Mogot Km.17, tepatnya di kampung Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Sementara itu kantor pusat masih tetap bertahan di Jembatan Lima, dan pada awal tahun 1985 dipindahkan juga ke tempat yang dianggap lebih strategis, di Jl. Abdul Muis No.12 yang hanya berjarak sekitar 200 m dari Istana Merdeka Jakarta.

              Struktur Organisasi

              Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh susunan atau hubungan antara bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.

              orgnasisi
              Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT United Can Departemen Littell

              Tugas dan Wewenang

              1. Manager Departemen
                Merupakan pimpinan tertinggi pada departemen littell di pt united can, Perincian tugas nya sebagai berikut :
                1. Memenuhi permintaan barang yang akan di produksi sesuai dengan schedule yang dikeluarkan oleh departemen planning.
                2. Memastikan bahwa bahan baku yang dimiliki tersedia untuk proses pemotongan pada departemen littell untuk segera diproduksi.
                3. Memantau semua proses kerja untuk tidak terjadinya kendala, baik dalam produksi mesin, atau pun administrasi.
                4. Memantau semua kinerja pegawai departemen littell.
                5. Mengambil keputusan ketika terjadi kendala pada mesin sehingga terjadi kehambatan dalam pengiriman proses barang untuk diproduksi pada departemen selanjutnya.
              2. Asisten Manager & admin support
                1. Memantau apakah stock coil yang dimiliki sudah mencukupi permintaan.
                2. Mengelola schedule dari planning untuk menjadi laporan sehingga dapat mengetahui jenis dan jumlah coil yang dibutuhkan.
                3. Memproses administrasi coil yang datang ke perusahaan dari supplier, sehingga barang/coil tersebut dapat diproses oleh staff porduksi.
                4. Membuat permintaan coil yang dibutuhkan sesuai dengan laporan schedule yang telah dikerjakan.
                5. Mengelola laporan yang telah dikerjakan oleh karyawan mesin sebelumnya menjadi sebuah data
                6. Pengambilan keputusan untuk penyediaan bahan baku.
                7. Membuat laporan complaint jika terjadi kecacatan bahan baku dari supplier.
              3. Staff Produksi & Admin produksi
                1. membuat schedule potong dan urutan coil untuk karyawan mesin.
                2. Membuat urutan pengambilan coil untuk dikerjakan oleh karyawan mesin yang akan diserahkan oleh driver forklift coil.
                3. Memastikan bahwa schedule potong yang akan diproduksi oleh karyawan mesin sudah benar dan mencukupi permintaan planning.
                4. Menyediakan dan mengirim barang yang telah dipotong dari coil menjadi sebuah sheet ke departemen lainnya.
                5. Memastikan barang yang telah diproduksi departemen littell sudah oke berdasarkan keputusan Qc yang akan dikirimkan sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecacatan barang.
              4. Spv Mesin
                1. Membuat mesin dapat berproduksi dengan baik.
                2. Mengerti mesin dan memperbaiki dengan tim ketika terjadi kerusakan pada mesin.
                3. Mengambil keputusan ketika terjadi masalah besar yang terjadi pada mesin ataupun pada barang yang diproduksi.
                4. Membuat laporan maintenance yang akan dilaporakan kepada manager departemen.
                5. Mengontrol tim mesin yang bekerja satu tim untuk dapat bekerja dengan baik.


              Hasil Produksi Secara Umum

              PT United Can bergerak dibidang Metal Packaging Manufacture menyediakan kemasan kaleng dengan beranekaragam hasil produk dan segmentasi pasar. Oleh karena itu, Pt united can selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan para produsen makanan dan minuman yang menggunakan kemasan kaleng, baik dalam hal kualitas dan kuantitasnya demi kepuasan pelanggan. Berikut ini adalah jenis - jenis produk kemasan kaleng yang dihasilkan oleh Pt united can lain :

              1. Dry Product and Non-Processed Food Can

                PT United Can membuat beberapa kaleng untuk produk kering dan makanan tanpa proses. Kemasan ini tersedia dalam beberapa bentuk penutup dengan sistem tertentu untuk memenuhi kriteria kemasan seperti tahan panas, anti bocor, dan tahan terhadap tekanan udara. Contoh kaleng ini seperti kaleng untuk kemasan mushroom (jamur), kaleng milk powder (susu bubuk), kaleng candy


                Gambar 3.2 Contoh Kaleng Dry & Non Processed Food Can

              2. Processed Food Can

                Dilihat dari segi kemampuan tahan lama, kekuatan, fungsi promosi, maka kaleng tinplate merupakan alternative pilihan dan menjadi pertimbangan untuk kemasan sebuah produk Pt united can merupakan supplier terbesar untuk kaleng tinplate untuk produsen jus, minuman non carbonat, minuman berenergi, ikan sardine.


                Gambar 3.3 Contoh Kaleng Processed Food Can

              3. Beer and Beverage

                Untuk produk seperti bir, minuman ringan berkarbonat, minuman diretort, dan minuman lainya, kaleng aluminium menawarkan keuntungan yang perlu dicatat dalam hal berat, biaya, dan kesatuan produk, anti karat, cepat dingin, dan mudah didaur-ulang. Oleh karena itu, konsumen kaleng ini kebanyakan produsen minuman yang berasal dari luar negeri. Berikut contoh beberapa kaleng bir dan minuman softdrink yang dibuat di PT United Can  :


                Gambar 3.4 Contoh Kaleng beer & beverage

              4. Aerosol Can

                Kaleng aerosol digunakan untuk deodorant, lubrikasi, cat, dan produk hasil dari konsumen lainnya yang berbentuk cairan (liquid). Kaleng aerosol diproduksi dengan toleransi ketat untuk meyakinkan tekanan yang ada dalam aerosol can selalu terjaga. Produsen produk ini meletakan reputasinya pada kemasannya untuk menjaga kesatuan produk dan keamanan ketika pengiriman, penyimpanan dan digunakan. Berikut contoh kaleng aerosol tersebut antara lain :


                Gambar 3.5 Contoh Kaleng aerosol

              5. Specialty Can

                PT United Can menawarkan kaleng cetakan dan emboss dengan ukuran dan bentuk yang cukup banyak. Kaleng dengan cetakan dapat berupa “kaleng unik” atau bentuk yang tertentu sesuai dengan keinginan konsumen. Berikut ini adalah contoh kaleng spesial yang telah diproduksi PT United Can, seperti : kaleng kue berbentuk segi empat, kaleng dengan diameter besar, dan kaleng semir sepatu.


                Gambar 3.6 Contoh Kaleng specialty

              6. Closures and Component

                PT United Can menawarakan beragam kaleng penutup dan komponen. Ini termasuk Easy Open End (EOE), Flaten Can, Bottle Crown Cap,Pilfer Proof Aluminium Cap (PP Cap) untuk produk farmasi dan aerosol cone dan dome.


                Gambar 3.7 Contoh Kaleng closure & component

              7. Tennis Ball Can

                PT United Can menyediakan easy pull vacuum untuk kaleng bola tenis. Dengan kemasan kaleng jenis ini memungkinkan produk bola tenis sampai ke pembeli dengan kondisi terbaik, karena pengemasannya dengan cara vacuum prosess.


                Gambar 3.8 Contoh Kaleng tennis ball

              VISI dan MISI PT United Can

              1. Visi
                PT United Can bertujuan untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri pembuatan kaleng kemasan untuk 2 piece dan 3 piece di Indonesia dan industri pembuatan kaleng yang termuka di Asia Tenggara.
              2. Misi
                Menyediakan kaleng 2 piece dan 3 piece, tutup dan jenis tutup lainnya, batre jaket dan lembaran sheet untuk pelanggan kami yang memenuhi semua persyaratan dalam hal kualitas, jumlah, dan waktu pengiriman. Mempunyai komitmen penuh untuk memenuhi semua persyaratan Sistem Manajemen Mutu, keamanan pangan termasuk terhadap gangguan dan pemalsuan keamanan pangan, kesehatan dan keamanan kerja, Akuntabilitas Sosial serta perlindungan lingkungan.

              Sistem Ketenagakerjaan dan Jam Kerja Perusahaan

              Sistem personalia di PT United Can berdasarkan status kepegawaiannya terbagi menjadi dua golongan yaitu :

              1. Karyawan Staff.
              2. Karyawan Non Staff.

              Selain karyawan-karyawan di atas, untuk memenuhi kebutuhan akan karyawan PT United Can juga mempekerjakan karyawan kontrak.

              Karena banyak sekali kendala dan kekurangan dengan sistem jam kerja sebelumnya,maka pada awal tahun 2007 PT United Can Company menggunakan sebuah sistem baru yaitu sistem 4-2 dengan rincian sebagai berikut :

              1. Jam kerja karyawan maksimal 40 jam dalam 1 minggu.
              2. Karyawan masuk 4 hari dalam 1 minggu dan libur 2 hari.
              3. Karyawan masuk pagi dalam 4 hari dan 4 hari berikutnya masuk malam.

              Tata Laksana Sistem yang Berjalan

              Prosedur Sistem yang Berjalan

              1. Penerimaan Coil BMDTP
                Bahan baku yang digunakan oleh Pt United Can berupa coil/gulungan baja, coil yang datang dari supplier diterima pihak departemen, dalam jenis, jumlah dan supplier yang berbeda-beda. Untuk spesifikasian coil BMDTP tersebut maka admin memberi marking pada sistem sehingga tidak terjadinya kesalahan ketika coil tersebut ingin diproduksi.
              2. Pembuatan Laporan coil shearing
                Laporan ini rutin dilakukan setiap hari, setiap ada aktivitas produksi. Laporan ini dilakukan secara manual yang dilakukan oleh operator mesin, laporan ini berisikan, supplier, ukuran, design, down time, nama operator, leader dan supervisor, ada baris dan kolom untuk no lot, no coil, berat coil (kg) lalu hasil potong dengan status yang berbeda. Dalam laporan ini tidak ada perbedaan antara coil BMDTP dan non BMDTP, laporan perlembarnya hanya dibedakan dengan ukuran dan supplier saja. Sehingga tugas admin yang memisahkan antara laporan coil BMDTP dan non BMDTP.
              3. Pembuatan Laporan coil BMDTP
                Selama ini dalam pengerjaan laporan penggunaan coil BMDTP masih berjalan secara semi komputerisasi (excel) sehingga dalam pengerjaan laporan ini tidak berjalan efektif dan rentan terjadi kesalahan. laporan penggunaan coil BMDTP ini berdasarkan coil shearing yang dikerjakan oleh karyawan produksi yang kemudian akan dispesifikasikan laporan khusus BMDTP oleh pegawai administrasi produksi. Berikut langkah pengerjaan coil Bmdtp pada departemen littell :
                1. Pembuatan laporan menggunakan Ms. Excel dengan pemisahan coil bmdtp dengan non bmdtp berdasarkan coil shearing tersebut.
                2. Memasukan laporan coil shearing berdasarkan lot ucc dengan jumlah hasil potong produksi.
                3. Menghapus stock coil Bmdtp yang telah digunakan dalam file stock dilakukan dengan cara manualisasi yaitu dengan menghapus satu-satu coil yang digunakan tersebut.
                4. Output nya masih menggunakan ms. excel berupa report, berapa jumlah dan jenis col yang digunakan.

              Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

              Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

              Use Case Diagram Sistem yang Berjalan


              Gambar 3.9 Use Case Diagram Sistem Pengelolaan Coil BMDTP

              Berdasarkan gambar 3.9 Use Case Diagram yaitu :

              1. Terdapat 1 sistem mencakup proses kegiatan yang berjalan.
              2. Terdapat 4 actor dalam proses kegiatan yang berjalan, yaitu, spv mesin, manager dept, asisten manager dan admin produksi
              3. lima use case kegiatan oleh actor, yaitu : penerimaan barang, stock coil, cutting order, form coil shearing, laporan hasil potong bmdtp.

              Activity Diagram Sistem yang Berjalan

              Activity diagram ini menggambarkan alur aktifitas dari kegiatan-kegitan yang berjalan saat ini.


              Gambar 3.10 Activity Diagram Report Stock BMDTP

              Berdasarkan gambar 3.10 Acitivity Diagram target yaitu :

              1. Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan.
              2. Terdapat 4 Swimline yaitu asisten manager, admin produksi, spv mesin, manager.
              3. Terdapat 8 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi.
              4. 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan

              Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

              Diagram sequence merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan diterima antar objek.


              Gambar 3.11 Sequance Diagram Target

              Berdasarkan gambar 3.11 Sequance Diagram diatas yaitu :

              1. Terdapat 4 Actor terdiri dari asisten manager, admin, spv mesin, dan manager.
              2. Terdapat 5 Lifeline terdiri dari penerimaan barang, stock coil, form cutting order, form coil shearing, laporan bmdtp.
              3. Terdapat 10 message memberikan informasi– informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor diantaranya adalah menyusun, memberi menerima.

              Analisa Sistem yang Berjalan

              AnalisaBatasan Sistem

              Suatu sistem pasti memiliki batasan untuk memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang dia ambil yaitu proses pembuatan form cutting order, proses pembuatan form coil shearing, proses pembuatan laporan hasil potong dan stock bmdtp.

              Metode Analisa Sistem PIECES

              Analisis PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:

              1. Performance
                Pengolahan input data belum efektif dan efisien, terdapat kesalahan input kategori barang, penginputan hasil produksi potong coil yang kurang diperhatikan sehingga membuat transaksi yang berjalan tidak sesuai dengan akun transaksi tersebut.
              2. Information
                Akurat : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat (masih besar kemungkinan terjadinya human error), oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
              3. Economy
                Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pencatatan hingga pengolahan laporan keuangan karena masih menggunakan MS. Excell.
              4. Control
                Kegiatan copy paste yang menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam kegiatan review laporan yang telah dikerjakan.
              5. Effisiency
                Sumber Daya Biaya : Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan yang tidak akurat/terjadi kesalahan.
                Sumber Daya Tenaga : Pengerjaan yang dilakukan oleh satu admin yang proses pengerjaannya belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama.
              6. Service
                Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah admin produksi untuk membuat laporan dalam pengelolaan coil bmdtp, sehingga mengakibatkan kurang efektif dan efisien menghasilkan laporan yang akurat. Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal.

              Konfigurasi Sistem Berjalan

              Spesifikasi Hardware

              1. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU G2030T
              2. Monitor : BenQ G615HDPL
              3. Mouse : USB Optical Mouse
              4. Keyboard : QWERTY
              5. RAM : 2 GB
              6. Harddisk : 250 GB
              7. Printer : Laserjet

              Spesifikasi Software

              1. Microsoft Office 2007
              2. Google Chrome dan Mozilla Firefox
              3. Acrobat Reader DC

              Hak Akses (Brainware)

              1. Manager
              2. Asisten Manager
              3. Spv. Mesin
              4. Admin

              Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

              Permasalahan yang Dihadapi

              Permasalahan yang dihadapi, pemakaian coil BMDTP saat ini masih belum teridenfikasi dikarenakan sering terjadinya human error diketahui ketika pembuatan laporan hasil pemotongan dan ketika dibuat laporan stock coil BMDTP, sistem yang diusulkan khusus dirancang untuk membantu kinerja dalam proses penyusunan laporan stock BMDTP. Perancangan yang secara custom tersebut dapat dikatakan salah satu kelebihan dari sistem yang diusulkan, karena telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan yang berlangsung. Sistem yang diinginkan adalah sistem yang dapat mengontrol pemakaian bahan coil BMDTP sehingga dapat menghasil suatu laporan hasil potong dan stock BMDTP secara otomatis dan dapat menghasilkan laporan yang lebih baik dari sebelumnya.

              Alternatif Pemecahan Masalah

              setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain :

              1. Membuat aplikasi sistem berbasis website yang terintegrasi secara komputerisasi sehingga data dapat diakses oleh komputer lain dengan terhubung dengan database yang sama tanpa perlu copy paste file laporan untuk melihat informasi hasil potong dan laporan stock tentunya mempermudah manager dalam proses pemeriksaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap laporan pengelolaan bahan baku bmdtp.
              2. Sistem yang dibuat harus terintegrasi semua proses yang berkaitan dengan laporan seperti laporan hasil potong dan laporan stock BMDTP yang akurat dan cepat.
              3. Sistem harus dapat menyimpan data setiap transaksi yang ada dengan baik dan aman, karena database sangat penting untuk memiliki tight security untuk menghindari terjadinya peretasan database ataupun miss database.
              4. Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut dengan hak akses yang berbeda untuk setiap levelnya, seperti Admin dan Manager, serta sistem yang dibuat bersifat Open Source agar dapat meminimalisir pengeluaran pada kantor.

              User Requirement

              Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

              Elisitasi Tahap I

              Elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:

              Tabel 3.1 : Tabel Elisitasi Tahap I

              Elisitasi Tahap II

              Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

              Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi Tahap II

              Elisitasi Tahap III

              Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

              Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi tahap III

              Final Draft Elisitasi

              Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

              Tabel 3.4: Tabel Final Draft Elisitasi

              BAB IV
              RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

              Rancangan Sistem Usulan

              Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada Pt united can departemen littell, maka tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. sistem yang diusulkan akan merubah proses pengerjaan laporan pada bahan baku material non BMDTP. Dalam pembuatan laporan bmdtp dapat dilakukan secara mudah cukup dengan menginput lot ucc, maka akan muncul jumlah kg, hasil potong dan supplier, sehingga dalam stock sudah akan menghilang secara otomatis, tidak perlu dihapuskan satu persatu seperti sistem yang berjalan, sehingga untuk mendapatkan laporan hasil potong material non bmdtp dapat diterima dengan cepat oleh manager departemen.

              Dalam proses usulan ini, mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pegawai, baik dari karyawan mesin ataupun dari administrator (human error), sehingga laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat. sistem dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, baik dari sistem maupun dari manusia itu sendiri. Maka diharapkan pula sistem usulan ini dapat memecahkan masalah pada pt united can departemen littell, dan membantu memudahkan pekerjaan pegawai untuk menciptakan laporan yang cepat, tepat dan akurat.

              Prosedur Sistem Usulan

              1. Asisten Manager
                Dalam rancangan usulan ini, asisten manager bertugas yaitu antara lain:
                1. Dapat melakukan login pada menu dashboard.
                2. Menerima bahan baku/coil datang dari supplier.
                3. Memasukkan barang datang kedalam sistem pada menu receive, data tersebut meliputi:
                  1. Tanggal terima
                  2. Lot ucc
                  3. Supplier
                  4. Ukuran coil
                  5. No coil
                  6. Berat coil (kg)
                  7. Jumlah coil
                  8. Nomor PO
                  9. Note
                4. Dapat melakukan print out untuk hasil laporan penerimaan barang.
                5. Dapat mengambil seluruh data, baik stock coil, ataupun stock hasil potongan coil yang berada dalam menu inventory.
                6. Dapat melakukan logout
              2. Admin Produksi
                admin produksi dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:
                1. admin produksi dapat melakukan login
                2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
                3. Membuat perintah kerja untuk spv mesin berupa form cutting order.
                4. Dapat mengambil data stock coil yang telah diterima oleh asisten manager.
                5. Memasukan urutan jumlah coil perukuran yang akan dieksekusi oleh spv mesin, dan jumlah permintaan yang harus disiapkan untuk langsung dikirim pada departemen selanjutnya.
                6. Dapat melakukan edit, menambah atau mengurangi jumlah coil yang digunakan jika terjadi error pada mesin sehingga coil tidak dieksekusi.
                7. Mengapprove hasil potong coil.
                8. Dapat mengambil seluruh data, baik stock coil, ataupun stock hasil potongan coil yang berada dalam menu inventory.
                9. Dapat melakukan print out
                10. admin produksi ini yang melakukan transaksi pengiriman barang hasil potong yang berupa lembaran perskid kepada departemen lain untuk dilakukan produksi selanjutnya, sesuai dengan permintaan planning sebelumnya pada menu transaksi
                11. Dapat melakukan logout.
              3. Spv mesin
                Spv mesin dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :
                1. Spv mesin dapat melakukan login
                2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
                3. Spv mesin & tim dapat menginput coil yang akan dieksekusi satu persatu. Dengan memasukan lot ucc yang akan secara sistemastis akan muncul ukuran, supplier. lalu memasukkan ukuran coil yang akan dimasukkan menjadi ukuran lembarannya dan design kaleng terebut.
                4. Dapat melakukan hasil potong dan status hasil potong. Berupa : baik, R2. R1.
                5. Spv & tim melakukan pengisian downtime.
                6. Dapat melakukan print label skid.
                7. Dapat melakukan logout.
              4. Manager
                Manager dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :
                1. Manager dapat melakukan login
                2. Menampilkan menu utama atau dashboard.
                3. Dapat melihat laporan stock dan laporan hasil potong
                4. Dapat melakukan logout.

              Usecase Diagram yang diusulkan

              Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pengelolaan coil bmdtp adalah sebagai berikut :

              1. Usecase Sistem BMDTP


              Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem BMDTP

              Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

              1. Terdapat 4 aktor yaitu manager, asisten manager, admin produksi dan spv mesin .
              2. Terdapat 16 usecase.
              3. Terdapat 10 message memberikan informasi– informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor diantaranya adalah menyusun, memberi menerima.

              Activity Diagram yang diusulkan

              1. Activity Diagram Barang Masuk


              Gambar 4.2 : Activity diagram Barang Masuk

              Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Barang Masuk diatas terdapat:

              1. 1 initial Node, objek yang diawali.
              2. 7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
              4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

              2. Activity Diagram Coil Shearing


              Gambar 4.3 : Activity diagram Coil Shearing

              Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Coil Shearing diatas terdapat:

              1. 1 initial Node, objek yang diawali
              2. 8 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
              4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

              3. Activity Diagram Cutting Order


              Gambar 4.4 : Activity diagram Cutting Order

              Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Cutting Order diatas terdapat:

              1. 1 initial Node, objek yang diawali
              2. 7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.
              4. 1 Activity Final Node, objek yang diakhir

              Sequence Diagram yang diusulkan

              1. Sequence Diagram Spv. Mesin


              Gambar 4.5 : Sequence diagram Spv. Mesin

              Berdasarkan gambar 4.5 Activity Di Spv. Mesin terdapat :

              1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
              2. 4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
              3. 5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

              2. Sequence Diagram Manager


              Gambar 4.6 : Sequence diagram Manager

              Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Manager terdapat :

              1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
              2. 5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
              3. 6 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

              3. Sequence Diagram Asisten Manager


              Gambar 4.7 : Sequence diagram Asisten Manager

              Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram Asisten Manager terdapat :

              1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
              2. 8 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
              3. 9 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


              4. Sequence Diagram Admin Produksi


              Gambar 4.8: Sequence diagram Admin Produksi

              Berdasarkan gambar 4.8 Activity Diagram Admin Produksi terdapat :

              1. 1 actor, yang melakukan kegiatan.
              2. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
              3. 7 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

              Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

              Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengelolaan coil Bmdtp, adapun perbedaannya sebagai berikut :

              Tabel 4.1 : Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

              Rancangan Basis Data

              Class Diagram

              Class diagram digunakan untuk membantu memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena suatu class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut dan relasi yang sama.


              Gambar 4.9 : Class diagram

              Spesifikasi Basis Database

              Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

              1. Tabel Master Data Kategori

              Tabel 4.2 : Master Data Kategori

              2. Tabel Master Data Suplier

              Tabel 4.3 : Master Data Suplier

              3. Tabel Master Data Menu

              Tabel 4.4 : Master Data Menu

              4. Tabel Master Data Role

              Tabel 4.5 : Master Data Role

              5. Tabel Master Data User

              Tabel 4.6 : Master Data User

              6. Tabel Transaksi Barang Masuk

              Tabel 4.7 : Transaksi Barang Masuk

              7. Tabel Transaksi Cutting

              Tabel 4.8 : Master Transaksi Cutting

              Rancangan Program

              1. Tampilan halaman login


              Gambar 4.10: Tampilan Halaman Login

              Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

              2. Tampilan Untuk Master Data Kategori Barang


              Gambar 4.11: Tampilan Halaman Master Data Kategori Barang

              Tampilan diatas merupakan tampilan menampilkan data kategori barang.

              3. Tampilan Halaman Untuk Menambahkan Data Kategori Barang


              Gambar 4.12: Tampilan Halaman Menambahkan Master Data Kategori Barang.

              Tampilan diatas merupakan tampilan menambahkan data kategori barang.

              4. Tampilan Halaman Untuk Edit Data Kategori Barang


              Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Master Data Kategori Barang

              Tampilan diatas merupakan tampilan edit data kategori barang.

              5. Tampilan Halaman Untuk Menghapus Data


              Gambar 4.13: Tampilan Halaman Menghapus Data

              Tampilan diatas merupakan tampilan Menghapus Data.

              6. Tampilan Halaman Suplier


              Gambar 4.14: Tampilan Halaman Suplier

              Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data suplier.

              7. Tampilan Halaman Menambah Data Suplier


              Gambar 4.15: Tampilan Halaman Menambah Data Suplier

              Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambah data suplier.

              8. Tampilan Halaman Edit Data Suplier


              Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Data Suplier

              Tampilan diatas merupakan tampilan untuk edit data suplier.

              9. Tampilan Halaman Data Barang Masuk


              Gambar 4.17: Tampilan Halaman Data Barang Masuk

              Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data barang masuk.

              10. Tampilan Halaman Tambah Menambah Data Barang Masuk


              Gambar 4.18: Tampilan Halaman Menambah Data Barang Masuk

              Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambahkan data barang masuk.

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Spesifikasi Hardware

              Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

              1. Processor : Minimal 2,1 GHz
              2. Monitor : Minimal VGA
              3. RAM : Minimal 2 GB
              4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
              5. Harddisk : 250 GB

              Spesifikasi Software

              Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

              1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
              2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

              Hak Akses (Brainware)

              Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem pengelolaan coil bmdtp harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses, diantaranya:

              1. Admin Produksi
              2. Manager
              3. Asisten Manager
              4. Spv.Mesin

              Testing

              Metode Testing

              a. Blackbox Testing

              Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan balckbox testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Blackbox Testing sebagai berikut :

              Tabel 4.9 Daftar Pengujian

              1. Login

              Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi pengeolaan bahan baku dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :

              Tabel 4.10 : Pengujian Login

              2. Menambah Master Data Kategori Barang

              Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan master data ketagori barang berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form ini hanya dapat dilakukan oleh admin :

              Tabel 4.12 : Pengujian Logout Sistem

              3. Logout

              Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

              Tabel 4.10 : Pengujian Login

              Evaluasi

              Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan menggunakan black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, form menambah data prospect, export laporan dan logout dapat berjalan dengan baik.

              Implementasi

              Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya.

              Time Schedule

              Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

              Tabel 4.13: Time Schedule

              Estimasi Biaya

              Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan sistem informasi pengelolaan coil BMDTP berbasis website pada pt united can departemen littell”.

              Tabel 4.14: Estimasi biaya

              BAB V
              PENUTUP

              Kesimpulan

              Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

              Untuk menjawab rumusan masalah 1.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka peneliti mendapatkan hasil:

              1. Belum, Pengidentifikasian dalam pemakaian material coil BMDTP masih banyak kendala sehingga keterlambatan memperoleh laporan terjadi dengan sistem yang berjalan. Alur kerja belum terintegrasi satu sama lain, belum ada pemisahan pemakaian antar bmdtp dan non bmdtp. Terutama dalam pengerjaan stock coil, coil yang sudah digunakan di produksi harus dihilangkan satu persatu.
              2. Pembuatan laporan masih menggunakan ms excel dengan pemisahan coil bmdtp dengan non bmdtp berdasarkan coil shearing secara manual, kemudian dalam proses pembuatan laporannya dengan memasukan laporan coil shearing berdasarkan lot ucc dengan jumlah hasil potong produksi, pada bagian data stock menghapus stock coil bmdtp yang telah digunakan dalam file stock dilakukan dengan cara manualisasi yaitu dengan menghapus satu-satu coil yang digunakan tersebut, Outpun nya masih menggunakan ms. excel berupa report, berapa jumlah dan jenis col yang digunakan.
              3. Aplikasi sistem informasi pengolahan coil bmdtp berbasis website, sistem yang terigerasi dalam pembuatan laporan bmdtp dapat dilakukan secara mudah cukup dengan menginput lot ucc, maka akan muncul jumlah kg, hasil potong dan supplier, sehingga dalam stock sudah akan menghilang secara otomatis, tidak perlu dihapuskan satu persatu seperti sistem yang berjalan, sehingga untuk mendapatkan laporan hasil potong material bmdtp dapat diterima dengan cepat oleh manager departemen.

              Dalam proses usulan ini, mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pegawai, baik dari karyawan mesin ataupun dari administrator (human error), sehingga laporan yang dihasilkan menjadi lebih akurat. sistem dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, baik dari sistem maupun dari manusia itu sendiri.

              Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

              1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
                Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.4.1 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
                1. Pengindentifikasian penggunaan bahan baku material bmdtp dapat diketahui dengan cepat dengan perubahan status material yang tersistematis tidak perlu dilakukan dengan cara manual pemberian marking ketika barang diterima digudang.
                2. Masalah yang ada pada PT United Can departemen Littell yaitu kurang nya fasilitas yang memadai dalam pengolahan data penggunaan material coil bmdtp, sehingga terjadi kendala dalam penyediaan laporan penggunaan coil bmdtp tersebut. Sehingga diharapkan mampu adanya sistem yang terintegrasi sehingga dapat memudahkan pekerjaan karyawan untuk mengolah data dan menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat.
                3. Dalam tujuan ini juga peneliti mengharapkan dapat membantu kerja sama antar Universitas Raharja dengan Pt United Can.
              2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
                Untuk menjawab tujuan penelitian pada Manfaat Penelitian 1.4.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:
                1. Pt united can dapat mengetahui permasalahan yang selama ini terjadi dalam proses pengelohan data pemakaian coil bmdtp.
                2. Dapat mempermudah dalam memperoleh laporan penggunaan coil bmdtp.
                3. Mendapatkan kepuasan ketika peneliti mampu untuk menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi.
              3. Kesimpulan Terhadap Metodologi Penelitian
                Untuk menjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Peneliti mendapatkan hasil:
                1. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode obsevasi, metode wawancara dan metode studi pustaka, hal ini sangat berguna untuk mengetahu hal apa saja yang menjadi permasalahan pada pt united can departemen littell.
                2. Setelah mendapat data yang berkaitan dengan permasalah tersebut, peneliti menganilisa setiap orang dengan jobdesk mereka yang terlibat dalam memperoleh laporan bmdtp tersebut.
                3. Peneliti menggunakan metode analisa pieces, metode ini sangat tepat karena dapat mengetahui permasalaha yang selama ini terjadi pada pembuatan laporan penggunaan material bmdtp, setelah menganilisis nya diharapkan mampu meningkatkan dari segi performa karyawan, informasi dalam penggunaan material tersebut dapat langsung teridentifikasi, segi ekonomi dan biaya lebih hemat, dan pengamanan terhadap sistem menjadi lebih baik sehingga pihak luar tidak dapat mengacaukannya.
                4. Peneliti juga menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem berjalan dan sistem usulan sehingga pada bahasan selanjutnya dapat menemukan usulan sistem berjalan lebih baik dari sebelumnya

              Saran

              Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

              1. Pengembangan sistem sangat dibutuhkan untuk menghasilkan laporan penggunaan coil bmdtp dengan cepat dan akurat.
              2. Meminimalisir kesalahan yang terjadi baik dari pengolahan data nya maupun human error dengan terciptanya sistem yang terintegrasi.
              3. Dikembangkan dalam hal pembagian pekerjaan agar lebih jelas dan lebih baik lagi.
              4. Perlu diadakan sosialisasi dari manager departemen dan para pegawai sebagai user dalam sistem usulan ini.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Kinanti Nela Anesia. 2017. “Implementasi Sms Gateway Dalam Pengolahan Informasi Akademik Siswa Menggunakan Bahasa Pemograman Php Dan Database Mysql.” Padang : Universitas Putra Indoenesia YPTK.
              2. Soleh, Oleh dkk. 2018. Aplikasi Monitoring Jumlah Bibit Tanaman Menggunakan Analisa Balance Score Card pada UPTD TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. Jurnal Semnasteknomedia Vol.6 No.1 Hal: 128-132.
              3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Hutahaean, Jeperson.2014.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Deepublish.
              4. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta : STMIK Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3. Agustus 2016.
              5. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal SISFOTEK GLOBAL Vol. 5 No. 1.
              6. Rusdiana. A, Irfan. Moch.2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung : Pustaka Setia.
              7. Agustinus, haryanta ,et all. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
              8. M.Thoha. 2015. Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang. Serang : Jurnal Prosisko. Vol. 2 No. 2.
              9. Khanna, Dewi Immaniar, Fiqih Arzia. 2015. “Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal Ccit Vol. 9 No.1 – September 2015. Tangerang: Stmik Raharja.
              10. Saputra, A. S., Jati, B. K., & Utomo, S. F. (2016). Aplikasi Analisa Masalah Mesin Motor Bebek Menggunakan Metode Backward Chaining. Semnasteknomedia Online, 4(1), 3-4.Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
              11. Andini, Mia dan, Khairul Anwar Hafizd. 2015. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Alumni Siswa:Studi Kasus SMK-SPP Negeri Pelaihari. Kalimantan Selatan:Jurnal Sains Dan Informatika. Vol.1 No.2:48-57.
              12. Mulyati, Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal ICIT. Vol.4, No.2. 117-127Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
              13. Alison Mckay, George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 No.3:237-250.
              14. 14,0 14,1 14,2 14,3 14,4 14,5 14,6 14,7 14,8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
              15. Menurut Ina Sholihah (2016:106) "Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut:
              16. Arif, A. M., Hernawati, E., & Tridalestari, F. A. (2017). Aplikasi Montoring Proses Belajar Mengajar Berbasis Web Studi Kasus: SMK Telkom Bandung. eProceedings of Applied Science, 3(3).
              17. Agusli, R., Sutarman, & Suhendri. (2017). Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, 7. Retrieved December 1, 2018,
              18. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application Vol.145 No.9 July 2016. ISSN: 0975:8887.
              19. Setiyani, Lila. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto”. Karawang: Jurnal Interkom Vol. 13 No. 1.
              20. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Carina
              21. Fazrin, Fitri Febryani. 2016. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit. Bandung: Univ Pasundan.
              22. Dewi, Z. R. A. T., Ahmadi, C., & Suardika, I. G. (2015). Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO: Jurnal Online Sistem Informasi, 1(1).
              23. artono, Aris, Solehudin, Fajar Januar Eka Putra. 2017. Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada Pt. Arai Rubber Seal Indonesia. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol 3 No 2 – Agustus 2017.
              24. Supriyanti, Dedeh, Yudo Bangun Romadhon, Dedy Iskandar. 2015. Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt. Hankook Ceramic Indonesia. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol.1 No.1 – Agustus 2015.
              25. Astriyani, Erna, Rahmadi, Ahmad Ricky Alfariz. 2017. Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada Pt. Laju Karunia Jaya. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol 3 No 1 – Februari 2017.
              26. Putrodjojo, Gunawan, Sugesti, Helen Tan. 2016. Aplikasi Sistem Pembelian Pada Pt. Hings Subur Makmur. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol 2 No 2 – Agustus 2016.
              27. Junaidi, Retno Setianingsih, Khusnul Khotimah. 2015. Rancang Bangun Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Menggunakan Java Aplikasi. Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Bali. STMIK STIKOM. 10 Oktober 2015.
              28. Rahayu, Sri, Tuti Nurhaeni, Malidah Rohmah. 2015. Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang ; STMIK Raharja. ISSN : 1978 – 8282 Vol.8 No.2 – Januari 2015.
              29. Zahruddin, Muhamad, Indri Handayani dan Nini Santika. 2018. Merancang sistem pengolahan ATK berbasis web pada PT. Arthaasia Finance. CCIT Jurnal. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 1978 -8282 Vol.11 No. 2.
              30. Siti Nur Aisyah, Euis, Ninis Khoirunisa dan Sara Devi. 2015. Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia. Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Bali. STMIK STIKOM. 10 Oktober 2015.
              31. Essig, Michael. 2015. Procurement of a supply information system: Lessons learned from the purchase of an inventory management system for C-part. International Journal of Enterprise Information Management . Volume28,Issue
              32. Sedzro, Kojo Mensah, Godfred Amewu ,Joseph Darko,Ezekiel Nii Noye Nortey & Julius B. Determinants of Automobile Purchase and Brand Choice in Ghana: Multinomial Logit Approach. Internatioanal Journal Of Transnational Management. 2014. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15475778.2014.948791 Diakses pada tanggal 25 Oktober 2018.

Contributors

Admin, Erika Yolanda