SI1514489958

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
      

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

BERBASIS WEBSITE PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489968
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

BERBASIS WEBSITE PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489958
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 060003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

BERBASIS WEBSITE PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489958
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2019

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
       
NID : 05066
       
NID : 10015




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

BERBASIS WEBSITE PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514489968
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

BERBASIS WEBSITE PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489968
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1514489968

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Teknologi informatika semakin cepat berkembang segala kegiatan yang ada di dunia ini baik dalam kegiatan operasional maupun kegiatan non-operasional, salah satunya ialah laporan penjualan dan laporan keuangan pada perusahaan yang mana harus tepat, akurat dan relavan. Dalam penyusunan laporan penjualan dan laporan keuangan dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi, sehingga setiap proses yang berjalan dalam pembuatan laporan penjualan dan laporan keuangan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta di imbangi dengan sumber daya manusia yang memadai. Namun dalam implementasinya, pada PT. Arbunco Wira Pandega, belum memiliki sistem yang mencakup seluruh kegiatan, salah satunya pada bagian penjualan dan bagian keuangan dalam pembuatan laporan penjualan dan laporan keuangan masih manual menggunakan Microsoft. Excel sehingga media yang digunakan masih sangat besar kemungkinan terjadinya human error sehingga dibutuhkan suatu sistem akuntansi penjualan sehingga dapat menghasilkan laporan penjualan dan laporan keuangan yang lebih efektif dan efisien dalam proses pembuatan laporan penjualan dan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT, PIECES, elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi, yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Dengan adanya sistem akuntansi penjualan, dapat mempermudah bagian penjualan dan bagian keuangan untuk menghasilkan laporan penjualan dan laporan keuangan yang akurat dengan waktu yang cepat, sehingga dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, serta dapat menunjang evaluasi dalam pengendalian internal bagi pimpinan terhadap laporan.


Penjualan, Laporan Penjualan, Akuntansi, Keuangan, Laporan Keuangan.



ABSTRACT

Informatics technology is growing rapidly all the activities that exist in this world both in operational activities and non-operational activities, one of which is corporate sales report and financial statements in the company which must be precise, accurate and relavan. In the preparation of sales report and financial statements required a computerized system, so that every process that runs in making sales report and financial statements can run effectively and efficiently and in balance with adequate human resources. But in its implementation, at Arbunco Wira Pandega, PT don’t have a system that covers all activities, one of them is sales department and finance departement in making sales report and financial still manual using Microsoft. Excel so that the media used is still very likely the occurrence of human error so that required a sales accounting system so that it can generate sales report and financial statements more effective and efficient in the process of making sales report and financial statements. This research uses SWOT method, PIECES method, system requirement elicitation, and system modeling using UML (Unified Modeling Language) to describe visualization, which is then implemented with Hypertext Preprocessor (PHP) programming language with MySQL-Server database as database used. With the sales accounting system, sales department and finance departement can make it easier to produce accurate sales report and financial statements with fast time, so as to create effective and efficient performance, and can support the evaluation in internal control for the leadership of the report.


Keywords: Sales, Sales Report, Accounting, Finance, Finance statements, Sales Accounting System.




KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW karena dengan segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun judul penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini yang diambil adalah “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Berbasis Website pada PT Arbunco Wira Pandega”.

Adapun tujuan penulisan Laporan Skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar S.Kom pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Selama pembuatan laporan Skripsi ini penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penulisan laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M. Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi,
  4. Bapak Haryanto, S.Kom., M.M sebagai Dosen Pembimbing II penulis yang yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam proses pengerjaan laporan skripsi ini
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak Muhammad Agus Rosyidi, selaku komisaris PT Arbunco Wira Pandega.
  7. Bapak Iwan Bunandar, selaku Direktur PT Arbunco Wira Pandega sekaligus pembimbing lapangan Skripsi, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya.
  8. Semua staff PT Arbunco Wira Pandega yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan selama melakukan penelitian.
  9. Orang Tua, Adik, dan Keluarga yang telah memfasilitasi dan selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, dan memberikan begitu banyak arahan yang positif bagi kehidupan penulis.
  10. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan penelitian skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 20 Januari 2019
Nadia Khaerun Nissa
NIM. 1514489958




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangat berkembang. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari semua serba terkomputerisasi seperti di perusahaan, sekolah, kantor, pusat perbelanjaan, dan masih banyak lagi. Yang hampir rata-rata telah menggunakan sistem komputerisasi untuk pelayanan dan penyajian informasi. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini diharapkan dapat memudahkan dalam segala aspek kehidupan. teknologi saat ini, semua orang berusaha untuk membuat sistem informasi yang baik dan mudah digunakan oleh user untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk memperoleh informasi yang mudah dan cepat.

Setiap perusahaan menginginkan sistem komputerisasi yang baik untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi waktu kerja pada karyawannya. Demikian halnya dengan PT. Arbunco Wira Pandega. PT. Arbunco Wira Pandega adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, adapun jasa di PT Arbunco Wira pandega adalah jasa Media Consultation, Media Placement dan Advertising. Dalam proses transaksi yang ada pada perusahaan PT. Arbunco Wira Pandega perlu adanya sistem yang memudahkan untuk pengelolaan informasi yang hasilnya berupa laporan penjualan dan laporan keuangan yang terdiri dari : laporan laba rugi dan laporan neraca. Keuangan dalam perusahaan PT. Arbunco Wira Pandega harus dikelola dengan baik. Dalam perusahaan PT. Arbunco Wira Pandega setiap transaksi yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer namun pengolahannya masih menggunakan sistem manual (dengan menggunakan Microsoft excel) belum menggunakan sistem informasi. Oleh karena itu bagian keuangan dan bagian Penjualan memerlukan waktu yang tidak sebentar dalam penyalinan data di kertas laporan dan setelah itu harus diketik kembali di mesin komputer dengan menggunakan software Microsoft Office (Microsoft Excel). proses itu masih kurang efektif jika dilihat cukup banyaknya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh bagian penjualan harus menulis di kertas nama customer, jenis jasa, tanggal transaksi dan tanggal pembayaran pun harus ditulis lengkap sesuai informasi pada transaksi tersebut lalu harus direkap kembali kedalam Microsoft excel.

Di dalam penelitian ini akan di jelaskan permasalahan yang terjadi pada sebuah sistem penjualan dan sistem akuntansi pembatasan masalah pada penelitian ini dibuat agar penelitian tetap fokus pada tujuan awal, setelah mendapatkan pembatasan masalah peneliti juga harus mampu membuat rumusan masalah, sehingga penelitian yang diajukan semakin jelas arahnya. Adapun permasalahan yang terjadi pada PT. Arbunco Wira Pandega saat ini belum terdapat sistem yang memfasilitasi bagian Penjualan untuk melakukan Penjualan dan bagian keuangan untuk mengelola keuangan pada PT.Arbunco Wira Pandega.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan dari permasalahan yang ada maka penulis mengambil judul Skripsi, yaitu: " Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Berbasis Website pada PT Arbunco Wira Pandega“ .

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana analisa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang berjalan saat ini pada PT. Arbunco Wira Pandega ?

  2. Bagaimana kendala atau permasalahan Pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan di PT. Arbunco Wira Pandega?

  3. Bagaimana Rancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang diusulkan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder pada PT Arbunco Wira Pandega?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang di harapkan, maka dalam melakukan penelitian tentang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, maka penulis membatasi pembahasan penelitian mulai dari proses transaksi penjualan sampai dengan proses pembuatan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi dan laporan neraca.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Berbasis Website pada PT. Arbunco Wira Pandega sehingga proses Penjualan dan proses pencatatan Akuntansi dapat terlaksana dengan baik.

  1. Untuk menganalisa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang berjalan saat ini pada PT. Arbunco Wira Pandega.

  2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega serta usaha pemecahannya.

  3. Untuk merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang diusulkan pada PT Arbunco Wira Pandega.

Manfaat Penelitian

Adapun harapan manfaat dari penelitian ini, antara lain adalah:

  1. Memperoleh informasi mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang berjalan di PT Arbunco Wira Pandega.

  2. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi sistem yang berjalan sehingga dapat mengatasi kendala tersebut.

  3. Menghasilkan sebuah rancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang dibutuhkan oleh stakeholder, memudahkan user dalam mencatat laporan keuangan, dan membantu pemimpin untuk mengambil keputusan terhadap permasalahan yang ada pada PT Arbunco Wira Pandega.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Arbunco Wira Pandega yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Kav 21 RT 003 RW 002 Karet Semangi, Setiabudi, Jakarta Selatan. untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Adalah metode yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara mendatangi Bapak Iwan Bunandar selaku direktur PT Arbuco Wira Pandega sekaligus sebagai narasumber yang berkaitan langsung dengan bagian penjualan dan bagian keuangan yang akan diteliti dengan penyampaian secara lisan.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Setelah data-data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisa. Kegiatan menganalisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh fakta dan informasi hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis, penulisan menggunakan metode analisa SWOT dan PIECES.

Penulisan menggunakan metode analisa berorintasi objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Languange) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam Industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak, Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Kemudian, penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai yang keinginan user dan dapat dipenuhi oleh penulis. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem aplikasi yang diusulkan berdasarkan hasil rekomendasi analisa sistem. Tujuan perancangan sistem yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) seperti merancang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun dalam UML (Unified Modeling Language) untuk Sistem Informasi Akuntansi Penjualan.

Berhubungan dengan perancangan sistem, penulis memanfaatkan berbagai macam aplikasi yang diperlukan dalam mengembangkan sistem. Dalam menganalisa dan desain sistem, digunakan Visual Paradigm, kemudian dalam merancang user interface dan melakukan coding, penulis menggunakan program PHP, Appserv MySQL, Xampp, Sublime Text, Navicat, dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada penelitian ini dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum PT. Arbunco Wira Pandega yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan dan sistem yang berjalan saat ini menggunakan UML.

Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language dan software Visual Paradigm, rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Gatoet dalam penelitian Maimunah, dkk (2017:38) [1], yang berjudul Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada Pt. Sulindafin “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Hanif Al Fatta (2017) dalam penelitian Aris, dkk (2016:26)[1], yang berjudul Perancangan Aplikasi sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Menurut Subhan (2012:109) dalam penelitian Nasril, dan Adri (2016:48)[1], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem yang harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik.

Tujuan Perancangan

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103)[1], “Tujuan Perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Jenis-jenis Perancangan

Menurut Subhan (2012:109) dalam penelitian Nasril, dan Adri (2016:48)[1], yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online terdapat beberapa jenis perancangan diantaranya:

  1. Perancangan Model

  2. Perancangan Keluaran

  3. Perancangan Masukan

  4. Perancangan Basis Data

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Mulyadi (2016:1)[1], “Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Romney dan Stenbart (2015:3)[1], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam subsystem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Sutarman (2012:13) dalam penelitian Ageng Setiani, dkk (2015:216)[1], dalam jurnal CCIT yang berjudul Smart Home Automatic menggunakan media bluetooth berbasis mikrokontroler atmega 328 “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Japerson (2015:3)[1], Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik system yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas sistem (Boundary System)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan luar sistem (Environments System)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan simber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain dari penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) , dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh computer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan (Process System)

    Sustu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran

    Suatu siistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilakn sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Japerson (2015:3)[8], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang:

  1. Klasifikasi sistem sebagai:

    • Sistem abstrak (abstract system)

      Sistem abtrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    • Sistem fisik (physical system)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    • Sistem alamiyah (natural system)

      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    • Sistem buatan manusia (human made system)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    • Sistem tertentu (deterministic system)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    • Sistem tak tentu (probalistic system)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    • Sistem tertutup (close system)

      Siste tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    • Sistem terbuka (open system)

      Sistem terbuka adlah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Jenis-jenis Sistem

Menurut McLeod dalam buku Rusdiman dan Moch. Irfan (2014:41)[1], menyatakan bahwa secara prinsip “sistem dapat dikelompokan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.”

Secara sederhana, sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1. Sistem terbuka

“Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.” Skema sistem tertutup dapat dilihan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.2. Sistem tertutup

Bentuk-bentuk Sistem

Menurut Husni dan Kusnariyanti dalam buku Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:40)[1], menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:

  1. Sistem Alami

    Seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dan sebagainya.

  2. Sistem Buatan Manusia

    Seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi, dan sebagainya

Pelaku Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:43)[1], pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut :

  1. Pemakai

    Pada umumnya ada tiga jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas, dan eksekutif.

  2. Management

    Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan; manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem; manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.

  3. Pemeriksa

    Pemeriksa menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan dibanyak perusahaan sejenis.

  4. Penganalisis Sistem

    Fungsi dari penganalisis sistem, yaitu arkeolog, inovator, mediator dan pimpinan.

  5. Pendesain Sistem

    Pendesain sistem menerima hasil penganalisis sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

  6. Programmer

    Setelah penganalisis sistem memberikan hasil kerjanya dan diolah oleh pendesain sistem, programmer dapat mulai bekerja.

  7. Personal Pengoperasian

    Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer, misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan, dan back-up.

Elemen-elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014:62)[1], elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu:

  1. Tujuan

    Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali, Tentu saja, tujuan anatara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.

  2. Masukan

    Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).

  3. Keluaran

    Keluaran (ouput) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

  4. Proses

    Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan limbah.

  5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik.

    Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar).

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[1], “informasi adalah data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Japerson (2015:9)[1], “informasi adalah data yang menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya”.

Menurut Gordon dalam buku Japerson Hutahaean (2015:9)[1], “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih bermanfaat bagi penerimanya sehingga dapat mendukung dalam pembuatan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Mc Lean dalam penelitian Eko (2015:2)[1], kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:

  1. Completeness

    Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

  2. Relevance

    Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  3. Accurate

    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  4. Timeliness

    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  5. Format

    Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:77)[1], dihubungkan dengan effectiveness dan cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut :

  1. Mudah diperoleh

    Yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

  2. Luas dan lengkap

    Yaitu volume dan keluaran informasi.

  3. Ketelitian

    Yaitu bebas dari kesalahan.

  4. Kecocokan

    Yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.

  5. Ketepatan waktu

    Informasi teredia pada saat dibutuhkan.

  6. Kejelasan

    Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh pemakai.

  7. Keluwesan

    Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh pemakai.

  8. Dapat dibuktikan

    Yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Fungsi Informasi

Menurut Putu Agus (2014:49)[1], “Fungsi Informasi adalah nilai dari pemahaman kepada pengguna , pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana pengguna tersebut menikmati sajian dan dalam media apa informasi tersebut disajikan.

Ciri-ciri Informasi

Menurut Deni dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:86)[1], yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut:

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.

  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.

  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.

  5. Accuracy of information (ketepatan informasi), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.

  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Manfaat Informasi

Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:87)[1], yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

  2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Infromasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

  3. Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.

  5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

Karakteristik Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:91)[1], karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:

  1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).

  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.

  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sitem informasi manajemen (2014:77)[1], dihubungkan dengan cost effectiveness atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.

  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.

  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.

  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.

  6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai.

  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.

  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Yakub (2012) dalam buku Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[1], Sistem Informasi Merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.

Menurut Krismiaji (2015:16)[1], sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Japerson (2015:3)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut F. Rangkuti (2011) dalam penelitian Nina dkk (2017:44)[1], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Sistem Informasi

Menurut Japerson (2015:3)[1], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    Teknologi terdiri dari unsur utama:

    1. teknisi (human ware atau brainware)

    2. perangkat lunak (software)

    3. perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak factor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi analisis sistem, diantaranya adalah sebagai berikut :

Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[2] mengatakan bahwa “ Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem untuk memecahkan masalah”.

Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:6)[3] “Analisis sistem informasi digunakan untuk menciptakan dan mengelola sistem informasi dalam melakukan fungsi dasar bisnisnya”.

Sementara, Abi Burrahman (2017:36)[4] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip Analisis Sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18) [2] adalah:

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Nadia Kaerun Nissa