SI1514489876: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
(BAB II)
Baris 729: Baris 729:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014),<ref name="aa"></ref>Ada beberapa tahapan dalam metode pengembangan SDLC</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014),<ref name="aa"></ref>Ada beberapa tahapan dalam metode pengembangan SDLC</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sumber Informasi
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Tahap perencanaan sistem
<br/>Manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan. Maka manajer tingkat bawah lebih memerlukan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategi yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.
+
<br/>Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum rinci).
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Analisa kebutuhan sistem
 +
<br/>Tahap analisa kebutuhan sistem merupakan tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Perancangan sistem
 +
<br/>Tujuan pada tahap perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Implementasi
 +
<br/>Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Manajemen dan pemeliharaan
 +
<br/>Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang dilakukan setelah implementasi, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.
 +
</ol>
 +
</ol>
 
==Terakhir EDIT==
 
==Terakhir EDIT==
 
<ol>
 
<ol>

Revisi per 30 Agustus 2018 08.38


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1514489876

NAMA : YOGI PRATAMA SAPUTRA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1514489876
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputer Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1422483186
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Aris Martono, S.Kom, M.M.S.I)
NID : 15029
   
NID : 08197




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS

WEB PADA SMKN2 KAB.TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1514489876
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1514489876

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Sistem penilaian siswa pada SMKN2 Kab.tangerang belum sepenuhnya terkomputerisasi. Permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini yaitu dalam satu sekolah terdapat 2320 siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memantau penilaian siswa dengan menggunakan sistem berbasis web pada SMKN2 Kab.Tangerang. Untuk memenuhi kebutuhan sistem maka di butuhkan metode survey dan metode analisis elisitasi yang menghasilkan 27 butir fungsional dan 4 butir non fungsional. Dalam penelitian ini menggunakan metode SDLC (System Developtment Life Cycle) Sedangkan rancangan model sistem ini menggunakan orientasi objek (Unified Modeling Language) dan implementasinya menggunakan bahasa pemograman PHP serta database MySQL. Dengan demikian sistem berbasis komputer ini dapat mempermudah dalam proses penilaian serta dapat dilakukan dengan cepat dan

akurat..

Kata kunci: Perancangan, Sistem Informasi, Penilaian Siswa.


ABSTRACT


Student assessment system at SMKN2 Kab.tangerang not yet fully computerized. Problems in the current system that is in one school there are 2320 students and each has different values. Not infrequently the storage value of students recorded and stored conventionally, so it takes a very long time in the process. The purpose of this research is to monitor students' assessment by using web-based system at SMKN2 Kab.Tangerang. To meet the needs of the system then the required survey method and elicitation analysis method that produces 27 functional grains and 4 non functional items. In this research using SDLC method (System Developtment Life Cycle) While the design of this system model using object orientation (Unified Modeling Language) and its implementation using PHP programming languages and MySQL database. Thus this computerbased

system can simplify the assessment process and can be done quickly and accurately.

Keywords: Keywords: Design, Information System, Student Assessment.




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA BERBASIS WEB PADA SMKN2 KAB. TANGERANG”.

Laporan ini merupakan penelitian penulisan di SMKN2 Kab.Tangerang, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi..
  5. Bapak Handy Januar Permana, S.E.,MM selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak Aris Martono, S.Kom,M.M.S.I selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Saefullah, S.Pd., M.pd Wakasek SMKN2 Kab.Tangerang sekaligus pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Seluruh Pimpinan dan Staf pada SMKN2 Kab.Tangerang yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
  11. Rekan-rekan seperjuangan CCB dan BBC (Ikhsan, Alda, Andrian,Gagas, Diko, Eko, Dedy, Sendra, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu).
  12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Juli 2018
   
(Yogi Pratama Saputra)
NIM : 1514489876


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu masterG
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Di saat perkembangan zaman yang cukup pesat dengan adanya teknologi baru yang bermunculan dan seiring waktu teknologi menjadi kebutuhan masyarakat dalam beraktifitas terutama dalam teknologi sistem informasi yang menjadi pokok dalam melakukan rutinitas, sistem pengolahan data nilai yang akan menjadi tolak ukur untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten dan mampu bersaing dengan sekolah-sekoalah lainnnya. Salah satu perbandingan adalah pada penilaian hasil belajar siswa yang biasanya lansung ditangani oleh masing-masing wali kelas. Sekolah adalah salah satu contoh lembaga pendidikan yang terkena dampak dari kemajuan teknologi komputer. Sekolah merupakan bagian yang terpentingnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran dan hasil kerja siswa tersebut. Dalam satu sekolah ada ratusan siswa dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda. Tak jarang penyimpanan nilai siswa dicatat dan disimpan secara konvensional, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya. Sementara hasil dari pengolahan data nilai siswa hanya bisa dilihat, baik oleh siswa maupun orang tua siswa hanya pada buku raport. Hal ini menyebabkan para orang tua tidak bisa setiap saat mengecek nilai putra/putrinya di sekolah. Hal ini dilakukan untuk membangun sistem pembantu dalam pengolahan 2 serta penyajian informasi data nilai siswa. Dengan tujuan agar pengolahanya nilai dapat diolah secara efektif dan efisien, sehingga bisa langsung di akses serta informasi dapat tersampaikan dengan baik menggunakan program yang belum terintegrasi dengan database.

SMKN 2 Kab. Tangerang merupakan salah satu pendidikan di Kabupaten Tangerang yang masih menggunakan penympanan data nilai siswa secara manual. Penyimpanan data nilai siswa yang berjalan saat ini belum efektif dan efisien karena dalam pencarian data nilai sisiwa masih mencari satu persatu dari banyaknya siswa yang membutuhkan waktu yang cukup lama, SMKN 2 Kab. Tangerang memiliki 2357 Siswa,8 Jurusan, Memiliki jumlah 50 kelas,Komponen yang dinilai yaitu sebanyak 37 mata pelajaran. Oleh karena itu pencari yang membutuhkan waktu lama cukup menyulitkan bagi petugas yang mencari tersebut. Selain itu penyimpanan manual dapat menimbulkan beberapa masalah yaitu berkas siswa tersebut menjadi rusak dan ada juga hilangnya data siswa karena terlalu banyaknya siswa yang ada.

Berdasarkan pemaparan diatas, untuk dapat mewujudkan konsep-konsep yang diuraikan diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis tehadap sistem yang bejalan pada SMKN 2 Kab. Tangerang yang peneliti tuangkan dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web Pada SMKN 2 Kab. Tangerang”.

Rumusan Masalah

Ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu :

  1. Bagaimana sistem data nilai siswa yang berjalan saat ini pada SMKN 2 Kab. Tangerang ?
  2. Apa saja kendala yang terjadi pada sistem penilaian yang sedang berjalan pada SMKN 2 Kab. Tangerang ?
  3. Bagaimana membuat Perancangan Sistem Informasi Penilaian Siswa Berbasis Web untuk memudahkan bagi, tata usaha, guru dan siswa ?

Ruang Lingkup (Batasan Masalah)

Penelitian yang akan memfokuskan pada inti dari masalah yang sedang terjadi agar tidak menyimpang dari pokok permaslahan yang sedang diteliti, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas meliputi:

  1. Sistem informasi ini khusus menangani pengolahan nilai,presensi siswa dan informasi mengenai SMKN2 Kab.Tangerang.
  2. Sistem ini bisa diakses oleh guru admin, dan siswa di SMKN2 kab.Tangerang.
  3. Sebatas sistem penilaian seperti nilai UTS, nilai UAS, nilai ulangan harian, dan ada pula mengenai data guru, data siswa serta menu untuk mengatur jadwal input nilai.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu uraian yang menjelaskan secara detail maksud yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan, Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Menghasilkan sistem informasi nilai berbasis web yang dapat mengolah nilaisiswa, pencarian, mengupdate,menyimpan,rekap nilai siswa dan laporan nilai yang dapat diakses dengan mudah dan efektif.
  2. Mengetahui kendala dalam penilaian raport yang berjalan saat ini di SMKN 2 kab. Tangerang.
  3. Membantu orang tua dalam mendapatkan informasi secara cepat tanpa harus berkunjung kesekolah, cukup melalui website tersebut.

Manfaat Penelitian

Berikut beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

  1. Bagi peneliti Sebagai salah satu fasilitas untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat di pergururan tinggi yaitu dengan membuat sebuah sistem yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat dengan merancang atau membangun sistem informasi penilaian siswa di SMKN 2 Kab. Tangerang.
  2. Bagi SMKN 2 Kab. Tangerang Menjadikan sistem yang baru menjadi lebih terkomputerisasi efektif dan efisien.
  3. Bagi murid disekolah Dengan Penulisan skripsi ini menjadi acuan bagi mahasiswa untuk menjadi lebih bersemangat dalam menempuh pendidikan. Dengan penelitian praktek kerja secara langsung ini menambah pengalaman bagi mahasiswa agar siap mengahadapi dunia kerja.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data mengenai analisa sistem pengolahan data nilai pada SMKN 2 kab tangerang sebagai bahan penulisan Skripsi ini. Penelitian menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data diantaranya sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis melakukan penelitian dengan mendatangi sekolah untuk mengetahui secara detail dan menyeluruh kendala atau masalah apa saja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.

  2. Metode Wawancara ( Interview )

    Penulis melakukan penelitian dengan cara wawancara atau Tanya jawab secara lisan dan tertulis kepada stakeholder yang bersangkutan guna mendapatkan data yang diperlukan.

  3. Studi Pustaka

    Refrensi yang didapat dari membaca dan mempelajari bukubuku yang berhubungan dengan judul yang sedang diiteliti guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan, serta dijadikan landasaan teoritis dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan laporan.

Metode Analisa Data

  1. Metode Analisis Sistem

    Untuk menganalisis kinerja dari sistem yang berjalan maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap organisasi terkait, prosedur penerapan sistem, input maupun output yang dihasilkan oleh sistem, Dan sistem ini menggunakan SDLC.

  2. Metode Analisis Kebutuhan

    Untuk menganalisis kebutuhan sistem guna menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari para user, maka akan dilakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan metode analisis elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah menganalisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan membuat rancangan sistem, baik mendesain sistem, maupun memasukan fungsi yang harus terdapat nantinya pada sistem tersebut. oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan, Visual Paradigm for UML Interprise Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram, Xampp Package untuk paket pendukung pemrograman MySql, PHP dan PHP My Admin, dan Sublime Text merupakan software yang digunakan sebagai code editor dari web yang akan di buat.

    Metode Pengujian Sistem

    Pengujian adalah tahap yang harus dilakukan sebelum sistem diimplementasikan, tentunya setelah sistem tersebut selesai dibuat. Dalam penulisan laporan ini metode pengujian yang digunakan yaitu, blackbox testing, adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Pada garis besarnya masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab, sistematika penulisan Skripsi yang digunakan adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan secara umum latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian dan yang berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini meliputi: Konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar website, penilaian raport siswa, unified modeling language (UML), literature review, serta teori - teori lainnya.

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan analisis organisasi, gambaran umum sekolah, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini menjelaskan usulan prosedur yang baru berdasarkan hasil analisa pemasalahan di BAB III. Diagram perancangan sistem dibuat dengan menggunakan Unified Modelling Language UML.

    BAB V PENUTUP

    Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti dari hasil penulisan skripsi dan saransaran yang semoga dapat bermanfaat bagi sekolah tersebut dikemudian hari.

    DAFTAR PUSTAKA

    Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan

    LAMPIRAN

    Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat.


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan

    Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai definisi perancangan, dan jenis perancangan yaitu sebagai berikut:

    1. Definisi Perancangan
      1. Menurut Aris, Dkk dalam jurnalnya (2016),[1], “perancangan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
      2. Menurut Ahmad Arifin dalam jurnalnya (2015) mengutip dari hendri (2012:11)[2], “perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.
      3. Menurut Gatoet dalam Maimunah dkk (2017: 4.6-38),[3], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.
      4. Menurut Yuliana dkk (2017:45),[4], “Perancangan sistem merupakan tahap persiapan untuk membentuk suatu sistem yang akan dibangun setelah sebelumnya melakukan analisis”.
      5. Menurut Zulham (2014:98),[5], “Perancangan dapat diartikan sebagai suatutahapan setelah dianalisa dari pengembangan sistem untuk mengembangkan bagaimana suatu sistem itu akan dibentuk”.

      Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari perancangan adalah penggambaran dari sebuah perencanaan yang berisi beberapa elemen yang diterapkan menjadi sebuah kesatuan sistem yang utuh serta dapat difungsikan dan diimplementasikan.


    2. Tujuan Perancangan

      Menurut Darmawan (2013: 228),[6] tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahliahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
    3. Tahap-tahap Perancangan

      Menurut Iqbal dkk (2016:17e1),[6] tahap perancangan merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke dalam bentuk presentasi aplikasi. Adapun tahap perancangan sistem menurut Wibowo (2014: E-116), terbagi atas dua bagian:

      1. Perancangan spesifikasi logika : menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran, masukan, antarmuka pemakai proses, database, telekomunikasi,kontrol, keamanan dan tugas sistem informasi.
      2. Perancangan spesifikasi fisik : Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan :
        1. Keluaran, masukan, dan antar muka pemakai sistem.
        2. Hardware, software, database, alat-alat komunikasi, personil, dan prosedur.
        3. Bagaimana komponen-komponen di atas diintegrasikan.

      Konsep Dasar Sistem

      1. Definisi Sistem

        Adanya beberapa pendapat dari berbagai ahli tentang definisi sistem, Diantaranya adalah :

        Menurut Jogiyanto dalam Winarsih dkk (2015:1),[7] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

        Sedangkan definisi sistem menurut McLeod dalam Juhriah (2014:336)[7] adalah “Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

        Sementara Hartono (2013:9),Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; referensi tanpa nama harus memiliki isi mendefinisikan “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi - fungsinya, menjadi satu kesatuan”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dari system tersebut.

      2. Pengertian Sistem

        Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah kumpulan dari banyak elemen berupa sistem abstrak maupun fisik, yang disusun secara terorganisir dan saling berinteraksi satu sama lain, guna melakukan sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

      3. Karakteristik Sistem

        Menurut DR. Bambang Hartono, SKM, MSc, MM. dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer (2013),[7] bahwa sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut:

        1. Component(Komponen)
          Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
        2. Boundary(Batasan Sistem)
          Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
        3. Enviroment(Lingkungan)
          Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
        4. Interface(Penghubung Sistem)
          Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnyadengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
        5. Input(Masukan)Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
        6. Output(Keluaran) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
        7. Proses(Pengolahan Sistem)
          Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
        8. Objective and Goal(Sasaran dan Tujuan Sistem)
          Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya
      4. Klasifikasi Sistem

        Berikut klasifikasi sistem dari beberapa pandangan diantaranya

        1. Sistem abstrak adalah "sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik”.
          (Contoh: Sistem Teologi -> hubungan Manusia, Alam dan Allah)
        2. Sistem fisik adalah "sistem yang ada dan tampak secara fisik".
          (Contoh : Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan tinggi.
        3. Sistem alamiah adalah "sistem yang terjadi melalui proses alam Sistem buatan manusia adalah "sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin".
          (Contoh : Sistem Informasi, Sistem Komputer, Sistem Mobil,Sistem Telekomunikasi).
        4. Sistem Tertentu(Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu probalistic Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.
          (Contoh: Sistem Komputer melalui program).
        5. Sistem tak tentu adalah "sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas".
          (Contoh : Sistem Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis)
        6. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
          1. Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dan mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar untuk mendapatkan inputan dan melakukan proses sehingga menghasilkan keluaran. Karena sistem ini merupakan sistem yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar atau merupakan sistem yang terbuka, maka sistem ini harus memiliki pengendalian yang baik, sehingga secara relatif tertutup, karena sistem yang tertutup akan secara otomatis akan terbuka untuk pengaruh yang positif saja Contohnya sistem keorganisasian, sistem penilaian akademik, sistem pembayaran listrik dan sistem penggajian
          2. Sistem tertutup (Close System) kebalikan dari sistem terbuka, yaitu sistem yang tidak behubungan dan tidak mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar, sehingga sistem ini tidak melakukan pertukaran materi, energi, ataupun informasi, dan secara otomatis akan bekerja tanpa adanya campur tangan lingkungan Contohnya reaksi kimia dalam sebuah tabung. Secara teoritis sistem tersebut ada, akan tetapi pada kenyataanya sistem tersebut tidak sepenuhnya tertutup, yang ada hanyalahrelatively close system (sistem yang relatif tertutup atau tidak sepenuhnya tertutup),sistem penerimaan mahasiswa baru( SNMPTN),sistem penentuan golongan darah. Sistem Sederhana dan Sistem kompleks dilihat dari tingkat kerumitannya sistem juga dapat dibagi menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Contoh dari sistem sederhana yaitu sistem yang ada pada sepeda, sedangkan contoh dari sistem kompleks yaitu terjaddi pada otak manusia.
      5. Komponen Sistem

        Komponen atau Karakteristik sistem adalah bagian yang membentuk sebuah sistem, diantaranya :

        1. Objek, merupakan bagian, elemen atau variabel. Ia dapat berupa benda fisik, abstrak atau keduanya.
        2. Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat kepemilikian sistem dan objeknya.
        3. Hubungan internal, merupakan penghubungan diantara objek-objej yang terdapat dalam sebuah sistem.
        4. Lingkungan, merupakan tempat dimana sistem berada.
        5. Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terkendali. Tentu tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
        6. Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan tersebut dapat berupa hal-hal yang tampak fisik (bahan mentah) atau yang tidak tampak (jasa).
        7. Proses, adalah bagian yang melakukan perubahan dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai (informasi) atau yang tidak berguna (limbah)
        8. Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada sistem informasi berupa informasi atau laporan dan sebagainya.
        9. Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem. Batas disini menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem. Batas juga dapat diubah atau dimodifikai sehingga dapat merubah perilaku sistem.
        10. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, digunakan untuk mengendalikan masukan atau proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Informasi

        Informasi adalah kumpulan dari data data yang telah diolah, yang tentunya telah memiliki arti atau makna. Beberapa pendapat dari para ahli menenai definisi dari informasi berikut diantaranya :

        1. Menurut Lippeveld dkk dalam Hartono (2013:15)[8],“Mendefinisikan informasi sebagai sehimpunan fakta atau data yang memiliki makna”.
        2. Menurut Lucas dalam Hartono(2013:15)[8],“Mengartikan informasi sebagai data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang”.
        3. Menurut Davis dalam Hartono (2013:15)[8],”Mendefinisikan informasi menjadi informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang”.

        Berdasarkan pengertian di atas maka informasi merupakan sumberinformasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item serta kumpulan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

      2. Kriteria Informasi

        Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni :

        1. Ketersediaan (availability)
          Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
        2. Mudah dipahami (comprehensibility)
          Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.
        3. Relevansi
          Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
        4. Bermanfaat
          Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.
        5. Tepat Waktu
          Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
        6. Keandalan
          Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang di sajikan.
        7. Keandalan
          Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang di sajikan.
        8. Akurat
          Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini berarti juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
        9. Konsisten
          Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya,karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia informasi harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi,format maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang bersangkutan.
      3. Karakteristik Informasi

        Yakub dalam Ziliwu (2013:16-18)[7]Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik dari informasi yaitu :

        1. Kepadatan Informasi
          Untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci dan kurang padat, karena digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.
        2. Frekuensi Informasi
          Manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
        3. Akses Informasi
          Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik.dengan demikian akses informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. sebaliknya untuk level tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer – manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
        4. Waktu Informasi
          Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategi yang menyangkut nilai masa depan.
        5. Sumber Informasi
          Manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan. Maka manajer tingkat bawah lebih memerlukan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategi yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

        Konsep Dasar SDLC (System Developmnet Life Cycle)

        Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi elisitasi yaitu sebagai berikut:

        1. Definisi SDLC (System Development Live Cycle)

          Menurut Baswananda (2014:4),[7]“Metode SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi”

        2. Langkah-Langkah Metode SDLC

          Menurut Taufik Ramadhan dan Victor G Utomo (2014),[7]Ada beberapa tahapan dalam metode pengembangan SDLC

          1. Tahap perencanaan sistem
            Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum rinci).
          2. Analisa kebutuhan sistem
            Tahap analisa kebutuhan sistem merupakan tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.
          3. Perancangan sistem
            Tujuan pada tahap perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
          4. Implementasi
            Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.
          5. Manajemen dan pemeliharaan
            Tahap pemeliharaan merupakan tahap yang dilakukan setelah implementasi, yang meliputi pemakaian atau penggunaan, audit, penjagaan, perbaikan, dan peningkatan sistem.

        Terakhir EDIT

        1. Kriteria Informasi

          Yakub dalam Ziliwu (2013:16-18)[7]Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik dari informasi yaitu :

        1. Definisi Data

          Menurut Sutabri (2012:72)[9], definisi data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

          Menurut Edi (2009:72)[10], “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi”.
          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

        2. Bentuk Data

          Menurut Yakub (2012:5)[11], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

          1. Teks
            Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.
          2. Data yang terformat
            Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
          3. Citra (Image)
            Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.
          4. Audio
            Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
          5. Video
            Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
        3. Meta Data

          Menurut Adi Nugroho dalam Yakub (2012:6)[11], meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.

        4. Sumber Data

          Menurut Yakub (2012:6)[11], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

          1. Data Internal
            Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
          2. Data Personal
            Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
          3. Data Eksternal
            Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.
        5. Hirarki Data

          Menurut Yakub (2012:6)[11], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level,antara lain sebagai berikut:

          1. Elemen Data
            Elemendata adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.
          2. Record
            Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.
          3. File
            Fileadalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.
        6. Definisi Informasi
          Menurut Mustakini (2009:36)[12], ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.
          Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[11], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang leih berguna bagi penerimanya”.
          Menurut Laudon [13],“Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia”.
          Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Hubungan antara data dan informasi digambarkan sebagai berikut:

          Gambar 2.2 Hubungan antara data dan informasi [Abdul Kadir dalam Yakub, 2012:36]


        7. Tipe Informasi

          Menurut Mustakini (2009:68)[12], Sistem Informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing mempunyaiarti yang berbeda untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu:

          1. Informasi Pengumpulan Data (Score keeping Information)
            Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan.
          2. Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information)
            Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.
          3. Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
            Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.


          Gambar 2.3 Tipe Informasi [Mustakini,2009]


        8. Karakteristik Informasi
          Menurut Mustakini (2009:70)[12], Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda. Karakteristik informasi misalnya, kepadatan informasi, luas informasi, luas informasi, frekuensi informasi, schedule informasi, waktu informasi, akses informasi, dan sumber informasi.
        9. Kualitas Informasi

          Menurut Mustakini (2009:37)[12], Informasi mempunyai tiga kualitas informasi, antara lain:

          1. Accurate
            Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jela mencerminkan maksudnya.
          2. Timeliness
            Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan di mana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.
          3. Relevance
            Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi invormasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi di katakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya mendapatkanya.

          Gambar 2.4 Kualitas Informasi [Mutakini,2009:37]


        10. Nilai Informasi

          Menurut Mustakini (2009:157)[12], Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai fektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

        Konsep Dasar Analisa Sistem

        1. Definisi Analisa Sistem
          Menurut Yakub(2012:142)[11], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

          Menurut Mulyanto(2009:125)[14], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

          Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulanbahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

        2. Tahap-tahap Analisa Sistem

          Menurut Mulyanto (2009:126)[14], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

          Menurut Mulyanto (2009:129)[14], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

          1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
          2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
          3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
          4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

        Metode Penelitian

        1. Tahapan Pengumpulan Data

          Menurut Wijayanto (2013:28)[15], teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

          1. Metode Wawancara
            Untuk mengetahui keseluruhan proses bisnis yang dijalankan oleh setiap divisi dalam mendukung berjalannya proses pemesanan dan penjualan barang beserta dokumen, pihak-pihak yang dilibatkan dan kendala-kendala yang terjadi dalam setiap proses bisnis tersebut.
          2. Metode Studi Berkas
            Untuk mengidentifikasi data masukan (input) dan informasi yang dihasilkan (output) oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang.


          Menurut Rapina (2011:15)[16], teknik pengumpulan data, yaitu:

          1. Studi Lapangan
            Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
            1. Observasi
              Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
            2. Wawancara
              Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
            3. Dokumentasi
              Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
          2. Studi Kepustakaan
            Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


          Menurut Tamodia (2013:26), pengumpulan data dengan melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi:

          1. Observasi
            Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap pokok permasalahan yang dihadapi. Pengamatan observasi ini dilakukan dengan tidak terbatas pada orang, tetapi jugaobyek-obyek yang lain seperti proses kinerjanya.
          2. Wawancara
            Penulis melakukan wawancara langsung dengan karyawan-karyawan untuk memperoleh keterangan informasi data dan pendapat yang dibutuhkan serta gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang sedang diteliti oleh penulis.
          3. Dokumentasi
            Teknik yang berupainformasi dan berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasimaupun dari perorangan.


          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan teknik pengumpulan data, yaitu:

          1. Observasi
            Teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang dilakukan.
          2. Wawancara
            Teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan pihak perusahaan yang ditunjuk atau pejabat berwenang yang ada hubungannya dengan data-data proses produksi dan biaya produksi yang dibahas dalam penelitian ini.
          3. Penelitian Kepustakaan(Library Research)
            Penelitian yang di lakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan, dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini.


        2. Tahapan Analisa Sistem

          Menurut Murad (2013:51)[17], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

          Menurut Sutabri (2012:220)[9], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasimerupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

          1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
          2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
          3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
          4. Merumuskantujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
          5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.
          6. Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:
            1. Mengumumkan penelitian sistem
              Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
            2. Mengorganisasikan tim proyek
              Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
            3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
              Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
            4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
              Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
            5. Menyiapkan usulan rancangan
              Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
            6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
              Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

          Menurut Rizky (2011:113)[18], analisa kebutuhan sebuah perangkat lunak atau requirement analysis adalah proses untuk mempelajari kebutuhan pengguna yang datang pada definisi dari sistem, perangkat keras serta kebutuhan perangkat lunak. SRS sebagai hasil analisa kebutuhanperangkat lunak. SRS adalah dokumentasi dari kebutuhan pokok (fungsi, kinerja hambatan desain, dan atribut) dari perangkat lunak dan antar muka eksternal dari perangkat lunak tersebut.

          Gambar 2.5 Aspek Software Requirement System [Rizky, 2011:113]


          SRS sendiri sebagai hasil dari analisa kebutuhan perangkat lunak harusmemperhatikan lima hal penting didalamnya:

          1. Fungsi dari perangkat lunak
            Apa yang nanti akan dilakukan oleh perangkat lunak tersebut dan apakah fungsi utama yan diharapkan mucul didalam SRS.
          2. Antar muka eksternal
            Bagaimana hubungan perangkat lunak dengan pengguna perangkat keras yang akan digunakan serta pengaruh dengan perangkat lunak lainnya.
          3. Kinerja
            Bagaimana kinerja yang diharapkan dari perangkat lunak tersebut, baik dari sisi keamanan, kecepatan, kemampuan serta waktu respon terhadap masalah yang ditimbulkan.
          4. Atribut
            Apakah dengan atribut yang terkait dalam perangkat lunak tersebut, dari sisi pemeliharaan ataupun kebenaran dari input serta output yang diharapkan.
          5. Kendala desain
            Apakah terdapat batasan khusus yang hasrus ada di dalam desain perangkat luak, seperti masalah kultur, peraturan organisasi dan keterbatasan perangkat keras yang dimiliki.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan analisis sistem dilakukan untuk memproses data yang dikumpulkan sehingga mendapatkangambaran mengenai pengguna sistem, fungsi yang harus dijalankan oleh sistem, input yang dibutuhkan sistem, serta output yang dihasilkan oleh sistem baru.


        3. Tahapan Perancangan Sistem

          Menurut Nasution (2012:118)[19], “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

          Menurut Sutabri (2012:225)[9], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

          1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
          2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
          3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
          4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
          5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

          Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

          1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
            Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara to-down, dimulai dengan gambaran besar secara bertahap mengarah lebih terinci.
          2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem
            Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.
          3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
            Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada. Dengan memakai sistem pemasukan pesanan sebagai contoh, anggaplah bahwa pilihannya adalah alternatif tiga. Tiga subsistem yang lain yaitu persediaan, penagihan, dan piutang dievaluasi dengan cara yang sama.
          4. Memilih konfigurasi yang terbaik
            Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Saat manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah.
          5. Menyiapkan usulan penerapan
            Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
          6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
            Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

          Munurut Rizky (2011:140)[18], “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

          Perancangan perangkat lunak merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dari analisa dan didalamnya melakukan identifikasi hasil analisa serta menghasilkan konsep dasar untuk kepentingan pengembangan perangkat lunak.


          Gambar 2.6 Relasi Antara Analisa dan Perancangan [Rizky,2011:140]


          Meski dikatakan bahwa perancangan perangkat lunak adalah sebuah proses kreatif dandianggap sebagai sebuah “seni” yang dapat memiliki penilaian yang bias, tetapi terdapat beberapa acauan umum untuk dapat mengatakan bahwa hasil perancangan tersebut sebagai hasil perancangan yang baik:

          1. Hasil perancangan harus mengimplementasikan hasil analisa secara eksplisit dan memenuhi kebutuhan pengguna secara implisit.
          2. Hasil perancangan harus data dimengerti oleh pihak pengembang perangkat lunak yang akanm engimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman.
          3. Hasil perancangan harus menyediakan gambaran yang lengkap mengenai perangkat lunak yang akan dibuat, baik dari segi data, fungsi serta perilaku yang akan dijalankan oleh perangkat lunak tersebut.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.


        4. Tahapan Implementasi Sistem

          Menurut Murad (2013:52)[17], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

          Menurut Nasution (2012:118)[19], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackboxagar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

          Menurut Sutabri (2012:229)[9], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

          1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
          2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

          Tahap penerapan merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber dayafisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja secara simultan dan berkesinambungan. Adapun langkah-langkah secara umum yang harus dilakukan pada tahap implementasi sistem adalah sebagai berikut:

          1. Merencanakan penerapan
            Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan, manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untukmenerapkan rancangan sistem. Mereka dapat menggunakan pengertahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
          2. Mengumumkan penerapan
            Penerapan proyek diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan kepad pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama pegawai.
          3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
            Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan Request For Proposal. Penjelasan dari rancangan sistem memungkinkan pemasok untuk memilih unit komputer yang terbaik unutk melakukan tugas tersebut. Ketika para pemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, merekamasing-masing menyiapkan usulan tertulis.
          4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
            Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sitem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiap kandokumentasi yang lebih rinci, seperti bahasa inggris tersruktur atau bagan arus program. Pengkodean dilakukan dan program diuji. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli, pemilih pemasok peangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras yaitu RFP dan usulan.
          5. Menyiapkan database
            DBA bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data dan ini mencakup persiapan database. Dalam beberapa kasus, perlu dikumpulkan data baru dan dalam kasus ini, data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru. Tugas ini dilaksanakan dan data dimasukan dalam database. Jika perusahaan belum menggunakan sistem manajemen database, DBA akan berperan penting dalam pemilihan perangkat lunak itu.
          6. Menyiapkan fasilitas fisik
            Jika perangkat keras dari sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukankonstruksi baru atau perombakan. Ruang komputer yang menyimpan mainframe atau komputer mini berskala besar merupakan kombinasi yang rumit. Pembangunan fasilitas tersebut dapat menjadi tugas berar dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
          7. Mendidik peserta dan pemakai
            Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka ini disebut dengan peserta, yang meliputi operator pemasukan data, pegawai koding, dan pegawai administrasi lainnya. Orang lain akan menggunakan output sistem. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadwalkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan yang dipelajari.
          8. Masuk ke sistem baru
            Proses penghentian penggunaan sistem lama dan memulai penggunaan sistem baru disebut Cut Over. Ada empat pendekatan dasar, yaitu: percontohan, serentak, bertahap, dan paralel.

        Konsep Dasar Internet

        1. Definisi Internet
          Menurut Jarot (2009:1), “Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection - networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”.
          Menurut Ananda (2009:1), “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”.
          Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.
        2. Sejarah Internet
          Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. Sebelum internet ada, ARPnet (US Advanced Researt Project Agensy) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.


        Konsep Dasar Analisa SWOT

        1. Definisi Analisa SWOT

          Untuk menyatakan peran dan fungsi teknologi informasi pada monitoring prestasi maka perlu dianalisis dengan metode SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat). Adapun tahap analisis SWOT menurut Rangkuti (2011:199) adalah:

          1. Identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal.
          2. Memberi nilai peubah dengan pembobotan serta rating dari 1 sampai 5. Bobot dikalikan rating dari setiap faktor untuk mendapatkan skor untuk faktor-faktor tersebut.

          Sesuai dengan pola empat sel kuadran metode SWOT akan dijelaskan posisi institusi pendidikan dalam perpaduan antara kondisi internal dan eksternal untuk menyatakan peran dan fungsi teknologi informasi.

          Kuadran 1 :
          Situasi yang paling menguntungkan, institusi pendidikan menghadapi beberapa lingkungan dan mempunyai kekuatan yang mendorong dalam pemanfaatan peluang yang ada.
          Kuadran 2 :
          situasi dimana institusi pendidikan dengan kekuatan internal menghadapi suatulingkungan yang tidak menguntungkan.
          Kuadran 3 :
          institusi pendidikan menghadapi lingkungan yang sangat menguntungkan tetapi tidak memiliki kemampuan untukmenangkap peluang
          Kuadran 4 :
          situasi perusahaan yang paling tidak menguntungkan. Institusi pendidikan menghadapi ancaman lingkungan yang utama dari suatu posisi yang relatif lemah.


          Menurut Yusmini (2011:68), definisi analisa SWOT sebagai berikut:

          Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness)suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities)serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

          Menurut Moniaga (2013:6), dilakukan analisis SWOT berdasarkan analisis kuadran yang telah dilakukan. Analisis SWOT bertujuan untuk melakuakn perbandingan antarafaktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman. Kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) didapat melalui analisis kuadran I tergolong sebagai kekuatan perusahaan dan variabel-variabel dalam kuadran IV tergolong sebagai kelemahan perusahaan. Sedangkan untuk peluang dan ancaman merupakan faktor luar yang masih berhubungan dengan perusahaan.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.


        2. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

          Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

          1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
            Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.
          2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu
            Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
          3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
            Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
          4. Kuisioner Riset SWOT
            Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman.
          5. Identifikasi Penyebab Masalah
            Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
          6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
            Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
          7. Menyusun IsuStrategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
            Tujuannya adalahpengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
          8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT
            Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
          9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator.
            Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance Indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
          10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja.
            Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
          11. Melakukan Cascading SWOT
            Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), caramenentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
          12. Analisa RisikoMenggunakan Key Risk Indicators
            Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
          13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan
            Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
          14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
            Pada bagian in pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.
        3. Tujuan Analisa SWOT

          Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


        4. Pendekatan Pemecahan Masalah

          Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

          1. Product :produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
          2. Price :biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
          3. Place :lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
          4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
          5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
          6. Process :proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
          7. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

          Menurut Sukotjo (2010:216), konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor marketing mix yang terdiri dari 7P (yang meliputi: produk, price, promotion, place, participant, proses, dan physical evidence).


        Pengertian Monitoring

        Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu.


        Adapun pengertian monitoring menurut para ahli :

        1. Cassely dan Kumar 1987
          Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek manajemen yangbaik dan arena itu bagian integral di manajemen itu sehari-hari.
        2. Calyton dan Petry 1983
          Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program/proyek.
        3. Oxfam 1995
          Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada bahwa semuaberjalan sesuai yang direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.
        4. SCF 1995
          Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan.
        5. WHO
          Monitoringadalah suatu proses pengumpulan dan menganalisa informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara regular untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah dapat ditemukan dan diatasi.


        Pengertian Prestasi

        Pengertian prestasi adalah tentang sesuatu atau banyak hal yang telah diraih. Dan prestasi ini biasanya telah melewati banyak proses dan tindakan. Untuk meraih prestasi ada banyak tantangan yang harus dihadapi dan dikerjakan.

        Tantangan untuk meraih prestasi terdiri dari 2 faktor yaitu faktor dari dalam diri sendiri (faktor internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). kedua faktor tantangan bisa di sikapi dengan memiliki motivasi yang kuat untuk meraih prestasi yang diinginkan.

        Pengertian prestasi bisa saja berbeda bagi tiap orang, tetapi prestasi setiap orang biasanya berawalkarena memiliki motivasi keinginan dan kebutuhan. Keinginan itu disebabkan karena satu kondisi pemikiran yang emosional.

        Setiap orang yang termotivasi untuk meraih prestasi akan mencari tahu terlebih dahulu proses-proses dan cara yang efektif dan efisien agar mudah meraih prestasi dengan cepat.

        Ketika seseorang bersedia mengerjakan setiap proses yang mengarah ke pencapaian prestasi dengan benar dan fokus, maka satu langkah untuk meraih prestasi telah dikerjakan. Langkah berikutnya adalah berdo'a.

        Melalui do'a setiap hari untuk sesuatu yang diinginkan, pemikiran kita akan diarahkan untukmenemukan cara-cara yang lebih efektif dan efisien menuju prestasi yang ditargetkan. Karena mengetahui cara-cara yang efektif, tentunya kita akan mengetahui pula cara-cara yang tidak efektif yang seharusnya tidak digunakan lagi.

        Proses-proses pencapaian prestasi diantaranya adalah meliputi :

        1. Prestasi memerlukan motivasi keinginan yang kuat motivasi keinginan merupakan titik awal dari prestasi, tanpa keinginan kita akan bermalas-malasan saja. Silahkan baca artikel tentang pengertian motivasi.
        2. Mengetahui dan melewati setiap tantangan dalam meraih prestasi Setiap kali membuat program, kita harus memiliki visi atau pandangan ke depan. Diantaranya adalah tentang bagaimana menyikapi setiap tantangan dan hambatan yang ada. Melalui visi, akan diberitahu setiap tantangan dan kendala yang akan menghalangi nantinya, dan diarahkan untuk tidak melakukan kesalahan. Metode ini harus diketahui dalam hal pencapaian prestasi.

        Prestasi bisa terhambat oleh hal-hal berikut :

        1. Tidak Fokus, tidak konsisten dengan tujuan awal karena memiliki keinginan yang lain.
        2. Tidak percaya terhadap kemampuan diri sendiri
        3. Kecerobohan atau tidak hati-hati.
        4. Ketidak sabaran.
        5. Rasa malas.

        Teori Khusus

        Konsep Dasar Prototype

        1. Definisi

          Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan.Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidak serasian antara pelanggan dan pengembang maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelasaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.

          Pada Prototyping Model kadang-kadang klien hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software tanpa detil input, proses atau detil output. Di lain waktu mungkin dimana tim pembangun (developer) tidak yakin terhadap efisiensi dari algoritma yang digunakan, tingkat adaptasi terhadap sistem operasi atau rancangan form user interface. Ketika situasi seperti ini terjadi model prototyping sangat membantu proses pembangunan software. Proses pada model prototyping bisa dijelaskan sebagai berikut:

          • Pengumpulankebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidakdibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan.
          • Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
          • Evaluasi prototype : klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

          Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik. Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototype bisa dimanfaatkan. Sekalipun prototype memudahkan komunikasi antar developerdan klien, membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype. Penjelaskan pengertian Prototype berdasarkan Ilmu Interaksi Manusia dan Komputer, Prototype merupakan alat yang digunakan untuk mensimulasikan beberapa atau tidak semua fitur dari sistem yang akandibuat. Terdapat 3 pendekatan utama prototyping, yaitu:

          • Throw-Away
            Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
          • Incremental
            Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
          • Evolutionary
            Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandangsebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

          Di sisi manajemen, terdapat beberapa masalah potensial yang terkait dengan prototyping, seperti:

          • Waktu
            membangun prototype membutuhkan waktu, sehingga seringkali prototype dipakai jika waktunya cepat. Hingga muncul istilah rapid prototyping.
          • Rencana
            sebagian manajer proyek tidak memiliki pengalaman untuk menyatukan proses prototyping dengan keseluruhan rencana perancangan.
          • Fitur Non-Fungsional
            seringkali fitur sistem yang paling penting merupakan fitur non-fungsional seperti safety dan reliability, tidak disertakan dalam prototyping.
          • Kontrak
            proses desain kadang dibatasi oleh kontrak antara desainer dengan customer yang mempengaruhi aspek teknik dan manajerial.


        2. Teknik Prototyping

          Terdapat beberapa terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk membuat rapid prototype seperti:

          • STORYBOARD, adalah bentuk prototype yang paling sederhana berupa gambaran secara grafis dari tampilan sistem yang akan dibangun tanpa fungsi dari sistem.
          • SIMULASI FUNGSI TERBATAS, fungsi sistem disertakan pada prototype tidak sekadar gambar tampilannya saja.
          • HIGH-LEVEL PROGRAMING SUPPORT, HyperTalk adalah contoh dari special- purpose high-level programming language yang memudahkan desainer membuat fitur tertentu dari sebuah sistem interaktif.


        3. Keunggulan dan Kelemahan Prototyping
          1. Keunggulan Prototype adalah :
            1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
            2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
            3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
            4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
            5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
          2. Kelemahan Prototype adalah  :
            1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
            2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan bluescreen system.
            3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
          3. Prototype juga Menimbulkan Masalah
            1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahanmdipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya.
            2. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana. Agar model ini bisa berjalan dengan baik, perlu disepakati bersama olehklien dan developer bahwa prototype yang dibangun merupakan alatuntuk mendefinisikan kebutuhan software.


        4. Tahapan-tahapan Prototyping

          Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

          1. Pengumpulan kebutuhan pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengindentifikasikan semua kebutuhan dan garis besar sistem yang akan dibuat.
          2. Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
          3. Evaluasi protoptyping.
            Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
          4. Mengkodekan sistem.
            Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasapemrograman yang sesuai.
          5. Menguji sistem.
            Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
          6. Evaluasi sistem.
            Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
          7. Menggunakan sistem.
            Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

        Gambar 2.7 Model Prototype [Fery Tan, 2013]

        Konsep Dasar UML(Unified Modeling Language)

        1. Definisi

          Menurut Nugroho (2010:6)[20], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

          Menurut Alim (2012:30)[21], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

          Menurut Rusdah (2011:53)[22], “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

          Dengan menggunakan UML dapat membantu tim dari sebuah proyek untuk berkomunikasi,memeriksa potensi rancangannya dan menyetujui arsitektur rancangan dari proyek software tersebut. Unified Modeling Language mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

          1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
          2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
          3. Menyatukanpraktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.


        2. Jenis-jenis Diagram UML
          1. Use Case

            Menurut Murad (2013:57)[17], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

            Menurut Triandini (2012:18)[23], langkah-langkah membuat diagram use case :

            1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
            2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingindicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

          2. Activity Diagram

            Menurut Murad (2013:53)[17], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

            Menurut Vidia (2013:20)[24], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

          3. Sequence Diagram

            Menurut Vidia (2013:21)[24],"Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

            Menurut Wijayanto (2013:35)[15], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagramyang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

          4. Class Diagram

            Menurut Vidia (2013:21)[24], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

            Menurut Wijayanto (2013:33)[15], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.


        Konsep Dasar Android

        1. Definisi Android

          Menurut Nasruddin Safaat H(2012:1)[25],Android adalah sebuah sistem operasi pada handphone yang bersifat terbuka dan berbasis pada sistem operasi Linux. Android bisa digunakan oleh setiap orang yang ingin menggunakannya pada perangkat mereka. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang akan digunakan untuk bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.


        2. Kelebihan Android
          1. Multitasking – Kalau anda pernah merasakan keunggulan dari Symbian yang bisa membuka beberapa aplikasi sekaligus, begitu juga Android yang mampu membuka beberapa aplikasi sekaligus tanpa harus menutup salah satunya.
          2. Kemudahan dalam Notifikasi – Setiap ada SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSS Reader, akan selalu ada notifikasi di Home Screen Ponsel Android, tak ketinggalan Lampu LED Indikator yang berkedip-kedip, sehingga Anda tidak akan terlewatkan satu SMS, Email ataupun Misscall sekalipun.
          3. Akses Mudah terhadap Ribuan Aplikasi Android lewat Google Android App Market – Kalau Anda gemar install aplikasi ataupun games, lewat Google Android App Market Anda bisa Men-download berbagai aplikasi dengan gratis. Ada banyak ribuan aplikasi dan games yang siap untuk Anda download di ponsel Android.
          4. Pilihan Ponsel yang beranekaragam – Bicara ponsel Android, akan terasa “beda? dibandingkan dengan iOS, jika iOS hanya terbatas pada iPhone dari Apple, maka Android tersedia di ponsel dari berbagai produsen, mulai dari Sony Ericsson, Motorola, HTC sampai Samsung. Dan setiap pabrikan ponsel pun menghadirkan ponsel Android dengan gaya masing-masing, seperti Motorola dengan Motoblur-nya, Sony Ericsson dengan TimeScape-nya. Jadi Anda bisa leluasa memilih ponsel Android sesuai dengan merk favorite.
          5. Bisa menginstal ROM yang dimodifikasi – tak puas dengan tampilan standar Android, jangan khawatir ada banyak Costum ROM yang bisa anda pakai di ponsel Android.
          6. Widget – benar sekali, dengan adanya Widget di homescreen, Anda bisa dengan mudah mengakses berbagai setting dengan cepat dan mudah.
          7. Google Maniak – Kelebihan Android lainnya jika Anda pengguna setia layanan Google mulai dari Gmail sampai Google Reader, ponsel Android telah terintegrasi dengan layanan Google, sehingga anda bisa dengan cepat mengecek email dari Gmail.


        3. Kelemahan Android
          1. Koneksi Internet yang terus menerus - kebanyakan ponsel berbasis sistem ini memerlukan koneksi internet yang simultan alias terus menerus aktif. Koneksi internet GPRS selalu aktif setiap waktu, itu artinya Anda harus siap berlangganan paket GPRS yang sesuai dengan kebutuhan.
          2. Iklan - plikasi di Ponsel Android memang bisa didapatkan dengan mudah dan gratis, namun konsekuensinya di setiap Aplikasi tersebut akan selalu Iklan yang terpampang, entah itu bagian atas atau bawah aplikasi.

        Konsep Dasar Basic4Android

        1. Definisi Basic4Android

          Basic4Android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4Android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah No Dependencies (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.


          Gambar 2.8 Tampilan IDE Basic4Android



          Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

          Gambar 2.9 Designer Basic4Android

          Anda dapat membangun dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).



          Gambar 2.10 Emulator Android



          Basic4Android memiliki kekayaan dalam satuan libraries (perpustakaan) yang membuatnya menjadi lebih mudah untuk mengembangkan macam-macam aplikasi Android yang advanced. Library-nya adalah:

          • SQL databases
          • GPS
          • Serial ports (Bluetooth)
          • Camera
          • XML parsing
          • Web services (HTTP)
          • Services (background tasks)
          • JSON
          • Animations
          • Network (TCP and UDP)
          • Text To Speech (TTS)
          • Voice Recognition
          • WebView
          • AdMob (ads)
          • Charts
          • OpenGL
          • Graphics

          Basic4Android membutuhkan tiga komponen tambahan yaitu NET FrameWork, Java JDK, Android SDK:

          1. Download dan install NET FrameWork 2.0 atau versi terbaru.
          2. Download dan install Java JDK untuk windows, periksa Accept License Agreement, pilih Windows x86 di daftar platform begitu juga untuk mesin 64bit. Android SDK tidak bekerja dengan Java JDK 64bit, Anda harus install regular/teratur JDK untuk komputer 64bit juga.
          3. Download dan install Android SDK. Program ini tidak akan bekerja dengan semestinya jika di install di folder yang memiliki spasi misalnya Program files, maka disarankan install di folder C:\Android\Android-sdk di bagian setup seperti gambar berikut ini:

            Gambar 2.11 Lokasi Install Basic4Android




            Setelah diinstall Android SDK berisi dua tools yaitu:

            • AVD (Android Virtual Device) Manager untuk membuat emulator Android.
            • SDK Manager adalah download manager komponen-komponen Android.
          4. Download Platform tools, kemudian ekstrak di folder Android SDK di install atau C:\Android\Android-sdk.
          5. Download API 8, kemudian ekstrak di folder Android SDK di install atau C:\Android\Android-sdk\platforms.
        2. Install Basic4Android
          1. Download dan install Basic4Android, jika link download sudah mati maka browsing dengan kata kunci Basic4Android.2.52.Full.rar
          2. Buka Basic4Android, klik menu Tools > Configure Paths.
          3. Pada dialog Paths Configuration yang ditampilkan:
            • Di bagian javac.exe klik tombol Browse, masuk ke folder Java JDK yang sudah di installtadi misalnya C:\Program Files\Java\jdk1.7.0_02\bin kemudian pilih file javac.exe.
            • Di bagian Android.jar klik tombol Browse, masuk ke folder Android SDK yang sudah di installtadi misalnya C:\Android\Android-sdk\platforms\Android-8 kemudian pilih file Android.jar.
          4. Klik tombol OK pada dialog Paths Configuration.



          Gambar 2.12 Path Configuration



        3. Emulator Android

          Emulator digunakan untuk tes atau debug aplikasi Android yang sedang dibuat sebelum diinstall ke device Android yang sesungguhnya seperti SmartPhone atau Tablet. Ada berbagai cara membuat emulator Android tetapi penulis akan menjelaskan cara membuat emulator dengan AVD (Android Virtual Device) Manager dari Android SDK yang sudah diinstall sebelumnya.
          Tanya:
          Kenapa emulatornya menggunakan AVD (Android Virtual Device) Manager?
          Jawaban:

          • Dapat install danmenjalankan aplikasi Android (APK)
          • Basic4Android dapatkoneksikan ke emulator ini untuk debug aplikasi yang Anda buat.
          • Melihat tampilan asli aplikasi yang Anda buat walau masih dalam proses debug karena emulator ini menggunakan WYSIWYG (What You See Is What You Get/Apa yang Anda lihat apa yang Anda peroleh)
          • Dapat mempelajari Androidatau bermain-main lewat emulator ini dengan aman daripada langsung ke device Android yang sesungguhnya karenawalaupun ini hanya emulator tetapi setting dan aplikasi-aplikasinya banyak ditemui di device Android sesungguhnya.
          • Bermanfaat bagi Anda yang belum memiliki Handphone Android untuk mencoba membiasakan diri dengan Android lewat emulator ini.
        4. Membuat Emulator Android
          1. Klik menu Start > All Programs > Android SDK Tools > AVD Manager.
          2. Pada program Android Virtual Device yang ditampilkan, klik tombol New... seperti gambar berikut ini:


            Gambar 2.13 Android Virtual Device Manager



          3. Pada dialog Create New Android Virtual Device (AVD) yang ditampilkan, isi setting seperti gambar berikut ini:

            Gambar 2.14 Membuat AVD


          4. Di dalam daftar Android Virtual Device Manager, pilih emulator yang ingin digunakan kemudian klik tombol Start... seperti gambar berikut ini:


          5. Gambar 2.15 Daftar AVD



          6. Pada dialog Launch Options yang ditampilkan, biarkan semua check box kosong kemudian klik tombol Launch. Biarkan proses berjalanhingga menampilkan emulator seperti gambar berikut ini:

            Gambar 2.16 Emulator Android

        Konsep Dasar DreamWeaver

        1. Definisi Dreamweaver
        2. Menurut Madcoms (2010:1)[26], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

          Menurut Prasetio (2012:96)[27], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

          Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

        3. Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6
        4. Menurut Madcoms (2010:11)[26], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

          1. Application Bar, berada di bagian palingatas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
          2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
          3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
          4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
          5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
          6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
          7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
          8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
          9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
          10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
          11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakansebagai navigasi di dalam browser.

        Konsep Dasar Database

        1. Definisi Database
        2. Menurut Prasetio (2012:181)[27], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

          Menurut Mustakini (2009:46)[12], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

          Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

          1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
          2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
          3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

        3. Jenis Database Yang Digunakan
          1. Web server
          2. Menurut Anhar (2010:4)[28] Definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP

            Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

            Menurut Oktavian (2010:11)[29], “Web Server adalahaplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melaluiweb browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

            Menurut Arief (2011:19)[30], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

          3. XAMPP
          4. Menurut Madcoms (2010:341)[26], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan databaseMySQL.

            Menurut Wardana (2010:8)[31], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

            Menurut Nugroho (2010:74)[20], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

            1. PhpMyAdmin
            2. Menurut Nugroho (2010:88)[20], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

              Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

              Menurut Arief (2011:429)[30], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

              Menurut Prasetio (2012:53)[27], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

              Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, makaaplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

            3. PHP
            4. Menurut Arief (2011:43)[30]PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

              Menurut Oktavian (2010:31)[29], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

              1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
              2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
              3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
              4. Merupakan software yang bersifat open source.
              5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
              6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

              Menurut Anhar (2010:3)[28]PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

              Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

              1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
              2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
              3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
              4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
              5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
              6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

              Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

            5. MySQL

            Menurut Nugroho (2010:91)[20]MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

            Menurut Madcoms (2010:367)[26], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

            Menurut Arief (2011:151)[30], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

            Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

            Tabel 2.1 Tipe Data PadaMySQL

            Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

        Konsep Dasar Testing

        1. Definisi Testing
        2. Menurut Rizky (2011:237)[18], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

          Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

          1. Verifikasi
            Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
          2. Validasi
            Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

          Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

          1. Failure
            Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
          2. Fault
            Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
          3. Error
            Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
          4. Incident
            Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dantidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.
        3. Acuan dan Pengukuran Testing
        4. Menurut Rizky (2011:256)[18], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

          Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

          1. Waktu
            Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
          2. Biaya
            Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
          3. Kinerja testing
            Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
          4. Kerusakan
            Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.
        5. Tipe dan Teknik Testing
        6. Menurut Rizky (2011:259)[18], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

          Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

          1. White Box Testing
          2. Menurut Rizky (2011:262)[18], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

          3. Black Box Testing

          Menurut Rizky (2011:265)[18], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

          Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

          1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
          2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
          3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
          4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

          Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

          1. Equivalence Partitioning
            Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
          2. Boundary Value Analysis
            Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
          3. Cause Effect Graph
            Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
          4. Random Data Selection
            Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
          5. Feature Test
            Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guruyang akan malakukan entri nilai.

        Requirement Elicitation

        1. Requirement
        2. Menurut Guritno (2011:301)[32], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau productyang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

          1. Unambiguous (tidak ambigu)
          2. Complete (lengkap)
          3. Consistent (konsisten)
          4. Modifiable (dapat diubah)
          5. Traceable (dapat dilacak)
          6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

          Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

          1. Functional requirements
            Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
          2. Nonfunctional requirements
            Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
          3. Constraints (psudo requirement)
            Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.
        3. Elisitasi
        4. Menurut Guritno (2011:302)[32], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

          Menurut Saputra (2012:51)[33], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

          1. Tahap I
            Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
          2. Tahap II
            Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
          3. Tahap III
            Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
            1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
            2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
            3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

            Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

            1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
            2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
            3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
          4. Final Draft Elisitasi
            Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

        Konsep Dasar Literatur Review

        1. Definisi Literature Review
        2. Menurut Hermawan (2009:43)[34], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

          Menurut Semiawan (2010:104)[35], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

        3. Tujuan Literature Review
        4. Menurut Hermawan (2009:45)[34], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

          1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
          2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
          3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

          Menurut Yuniarti (2012:3)[36], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.



        5. Literature Riview

          Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

          1. Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi, Sandro Alfeno, dan Syefri Maulana (Junaidi,2013)[37]
            Peningkatan penggunaan mobile saat ini sudah sangat berkembang dengan pesat terutama pada pengguna smartphone. Android salah satu smartphone yang mendominasi perkembangan tersebut. Android saat ini tidak hanya bisa membantu manusia dalam berkomunikasi tetapi juga dikembangkan untuk membantu mempermudah kerja manusia. Salah satunya dalam hal pengawasan pada anak dalam kegiatan belajarnya di sekolah. Aplikasi monitoring siswa berbasis Android ini dapat membantu orang tua dan guru dalam perkembangan dalam kegiatan belajarnya. Dengan terintegrasi dengan database, aplikasi ini memberikan informasi yang tersimpan dalam database tentang absensi dan nilai siswa selama belajar di sekolah dan juga memungkinkan untuk melihat statistik perkembangannya dengan grafik. Aplikasi ini dibangun dengan sebuah software dari anywhere software yakni basic4Android, sebuah software untuk membuat aplikasi Android dengan menggunakan bahasa basic. Database yang biasa digunakan dalam sistem operasi Android ini adalah SQLite tapi tidak memungkinkan untuk terkoneksi dengan MYSQL. Salah satu tujuan dibangun aplikasi ini adalah meningkatkan kedisiplinan dan kecerdasan siswa.
          2. Penelitian yang dilakukan oleh Fandi Setyo Prambudi, Muhammad Arifin, dan Vivine Nurcahyawati (Fandy,2011)[38]
            Penelitian dalam skripsi di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek)” menjelaskan bahwa Siswa yang bermasalah membutuhkan perhatian yang khusus mengenai permasalahannya, oleh karena itu Bimbingan Konseling (BK) bertugas melakukan pengarahan kepada siswa untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Keterbatasan pembimbing konseling di SMA Negeri 2 Trenggalek yang terdiri dari tiga orang menjadi permasalahan dalam kegiatan memantau kegiatan siswa. Guru BK masih kesulitan dalam menangani masalah yang ada karena tugas guru BK tidak hanya memberikan konseling terhadap siswa tetapi juga mengajar dan tugas-tugas lainnya. Pihak BK membutuhkan alat bantu untuk meringankan tugas guru BK yang awalnya dilakukan secara manual yaitu dengan mencatat seluruh kejadian atau masalah siswa kedalam buku dan melakukan perhitungan secara manual. Dengan alat bantu ini, tugas guru BK akan sedikit berkurang terutama dalam memantau kegiatan siswa serta merekapitulasi hasil monitoring siswa.
          3. Penelitian yang dilakukan oleh Hudatul Umam Habibi (Umam,2009)[39]
            Penelitian dalam skripsi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang berjudul “Upaya Kepala Sekolah Dalam Mengoptimalkan Prestasi Siswa Di Madarasah Aliyah Nurul Ummah (MANU) Kota Gede Yogyakarta” menjelaskan bahwa upaya kepala sekolah dalam mengoptimalkan prestasi siswa di Madrasah Aliyah Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta menerapkan pendidikan sekolah sehari (Full day School) baik di sekolah maupun di asrama. Maka dalam menjalankan kinerjanya, kepala sekolah mempunyai dua tugas pokok yakni di sekolah dan di asrama. Tugas kepala sekolah di sekolah meliputi tanggung jawab, uraian pekerjaan, uraian tugas diiringi dengan hak dan kewajibannya. Sedangkan tugas kepala sekolah di lingkup asrama bertugas sebagai educator(pendidik) dan manajer. Upaya dapat dioptimalkan melalui dua sisi disertakan factor-faktor pendukung dan penghambatnya, melalui : 1) Penumbuh kembangan bakat dan potensi siswa yang meliputi : a) kegiatan pengembangan diri, b) program pembiasaan, c) pendidikan kecakapan hidup. 2) Pengoptimalan kegiatan pembelajaran siswa yang meliputi : a) pengembangan kurikulum, b) pengembangan proses belajar mengajar, c) pengembangan SDM madrasah, d) pengembangan fasilitas madrasah, e) peningkatan kedisiplinan melalui penerapanperaturan yang efektif, f) peningkatan kemampuan kognisi siswa, g) penyelenggaraan monitoring, h) penyelenggaraan evaluasi.
          4. Penelitian yang dilakukan oleh Yovitha Yulijantiningsih (Yovitha,2012)[40]
            Penelitian pada Program Pascasarjana MP Universitas Negeri Malang dengan judul “Pengaruh Fungsi Pengendalian oleh Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Siswa” menjelaskan bahwa fungsi pengendalian ini meliputi penetapan peraturan bagi siswa, monitoring perilaku siswa, dan tindakan korektif/perbaikan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel penelitian siswa kelas 3 SMA Negeri di Kota Mojokerto. Penarikan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengendalian oleh kepala sekolah adalah baik dan disiplin siswa sangat tinggi. Fungsi pengendalian oleh kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disiplin siswa. Sumbangan efektif fungsi pengendalian oleh kepala sekolah terhadap disiplin siswa sebesar 7,461%. Bila dijabarkan lebih lanjut, maka dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh dari penetapan peraturan terhadap disiplin siswa; tidak ada pengaruh dari monitoring perilaku oleh kepala sekolah terhadap disiplin siswa dan ada pengaruh yang signifikan dari tindakan korektif/perbaikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap disiplin siswa.
          5. Penelitian yang dilakukan oleh Uly Inayati Taqiyya (Uly,2013)[41]
            Penelitian pada skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan Penerapan Sistem Poin Dalam Mengurangi Tingkat Pelanggaran Siswa Pada SMAN 1 Jekulo Kudus”. Penelitian ini dilatar belakangi karena kenakalan remaja yang semakin meninggi terutama di lingkungan sekolah. Banyaknya siswa yang melanggar tata tertib sekolah menuntut sekolah untuk memberikan hukuman atau sebuah peringatan bagi si pelanggar. Untuk menghindari kekerasan fisik dan hukuman lain yang tidak mendidik, sekolah membuat kebijakan sistem poin. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah 1) jenis pelanggaran apa yang dominan dilakukan oleh siswa SMA N 1 Jekulo Kudus, 2) adakah keefektifan sistem poin dalam mengurangi tingkat pelanggaran siswa SMA N 1 Jekulo Kudus, 3) manfaat apa yang diperoleh setelah sekolah menerapkan sistem poin, 4) kendala-kendala apa yang dihadapi pihak sekolah dalam menerapkan sistem poin. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui jenis pelanggaran yang dominan dilakukan oleh siswa SMA N 1 Jekulo Kudus, 2) untuk mengetahui ada dan tidaknya keefektifan sistem poin dalam mengurangi tingkat pelanggaran siswa pada SMA N 1 Jekulo Kudus, 3) untuk mengetahui manfaat yang diperoleh setelah sekolah menerapkan sistem poin, 4) untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pihak sekolah dalam menerapkan sistem poin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di SMA N 1 Jekulo Kudus. Informan penelitian adalah Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kepala sekolah, perwakilan guru dan perwakilan siswa. Fokus penelitian ini adalah 1) penerapan sistem poin dalam tata tertib SMA N 1 Jekulo Kudus, 2) manfaat yang diperoleh setelah sekolah menerapkan sistem poin, 3) kendala-kendala penerapan sistem poin dalam tata tertib SMA N 1 Jekulo Kudus. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis interaktif fungsional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) jenis pelanggaran yang dominan dilakukan siswa SMA N 1 Jekulo Kudus adalah terlambat dan tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Hal itu disebabkan berbagai faktor, termasuk karakter anak itu sendiri yang susah diatur, 2) penerapan sistem poin sangat efektif untuk mengurangi tingkat pelanggaran siswa. Pelanggaran yang dilakukan siswa semakin hari semakin berkurang. Pelaksanaan sistem poin baru berjalan satu tahun, jadi belum berjalan maksimal. Masih ada siswa yang melanggar. Tetapi walupun sedikit, sistem poin sangat berpengaruh pada perilaku siswa, 3) manfaat yang diperoleh setelah penerapan sistem poin adalah membuat siswa lebih disiplin dan ada kejelasan tentang catatan pelanggaran siswa. Jadi dapat memudahkan untuk pemberian peringatan, 4) kendala-kendala yang dihadapi pihak sekolah dalam penerapan sistem poin adalah karakter siswa dan kecenderungan siswa.yang suka mengikuti trend. Selain itu juga kurangnya dukungan dari orang tua murid. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem poin di SMA N 1 Jekulo Kudus belum berjalan maksimal, karena masih ada siswa yang melanggar tata tertib. Penerapan sistem poin mempunyai banyak manfaat terutama bagi siswa. Penerapan sistem poin juga tak luput dari kendala-kendala yang dihadapi pihak sekolah. Saran penulis agar penerapan sistem poin dimusyawarahkan kembali dan dilakukan evaluasi, agar pelaksanaan tahun berikutnya bisa berjalan maksimal.
          6. Penelitian yang dilakukan oleh Resky Martha Utami (Resky,2007)[42]
            Penelitian yang berjudul "Analisa Absensi Online Mahasiswa Menggunakan Swipe Card pada Perguruan Tinggi Raharja" . Sistem Absensi online merupakan kemajuan tekhnologi, khususnya tekhnologi informasi, dimana informasi tersebut tentu saja tidak dapat maksimal di serap dengan hanya mengandalkan perangkat-perangkat yang masih kuno dan serba manual. Maka dari itu kegunaan komputer sangatlah penting dalam memberikan solusi dan merupakan alat bantu yang cukup baik dalam memperbaiki sistem yang belum optimal Korelasinya dengan KKP yang penulis lakukan, bahwa perlunya sebuah terobosan baru yang lebih baik di berbagai bidang. seperti waktu, maupun output serta ketepatan dan keakuratan data dalam melakukan sistem Absensi secara online. Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemontrasikan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem Informasi absensi Mahasiswa menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan telah terindentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinterview the whell). Pinjaman telah dilakukan dengan matang. Sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif memudahkan manajemen dalam menerima informasi untuk mengambil suatu kebijakan atau keputusan, serta Mahasiswa (stakeholder) merasa termotivasi dan terlayani dengan baik (service excellence)



        BAB III

        ANALISA SISTEM BERJALAN

        Gambaran Umum Sekolah

        SMA Al – Ma’muniyah Tangerang adalah satuan pendidikan yang melaksanakan fungsi dan memberikan layanan pendidikan sertamenyelenggarakan pendidikan jalur formal jenjang menengah atas, perlu ada suatu program yang jelas yang dipahami oleh semua pihak yaitu pemerintah, orang tua/wali siswa, komite sekolah, guru dan staf personil sekolah juga unsur lainnya baik di dalam maupun di luar sekolah.

        Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional danjuga merupakan salah satu tujuan SMA Al-Ma’muniyah Tangerang yang merupakanorganisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan agama telah melakukanusaha-usaha yang antara lain telah mendirikan beberapa lembaga dan instansipendidikan berupa MTs, SMA, dan SMK.


        Sejarah Singkat Sekolah

        Sejak berdirinya SMA Al-Ma’muniyah Tangerang padatahun 2004 kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 1994 dan dilanjtkankurikulum 2004 (KBK). Tahun ajaran 2007/2008 SMA Al-Ma’muniyah Tangerang telahmenyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan hasil adopsidari contoh kurikulum yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum (PUSKUB) Depdiknas. Pada tahun pelajaran selanjtunya yaitu tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010 dapat disusun kurikulum SMA Al-Ma’muniyah Tangerang yang merupakan hasil pengembangan dari kurikulum sebelumnya.

        Potensi dan sumber daya yang dimiliki SMA Al-Ma’muniyah Tangerang diantaranya adalah sumber daya manusia yaitu pendidikan dengan latar belakang sarjana (S1), memiliki komitmen yang terus memajukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

        Dengan potensi tersebut maka pada tahun 2010/2011 SMA Al-Ma’muniyah Tangerang menyusun kurikulum yang disesuaikan denga karakter dan kondisi lingkungan sekolah dengan tidak lepas dari ketentuan yang ada.

        Untuk tahun ajaran berikutnya tetap mengacu pada tahun ajaran sebelumnya dengan penyempurnaan.
        Adapun Visi dan Misi SMA Al-Ma’muniyah adalah sebagai berikut :

        1. Visi Sekolah

          “Berprestasi, Berinovasi, Berkinerja Dilandasi Imandan Taqwa”


        2. Misi Sekolah
          1. SMA Al-Ma’muniyah berprestasi dan bersaing dibidang akademik maupun non akademik.
          2. SMA Al-Ma’muniyah memberikan pelayanan optimal dalam kegiatan pembelajaran, pengajaran, dan bimbingan secara efektif dan efisiensi melalui pengembangan alat dan bahan ajar berbasis Teknologi Informasi Komputer.
          3. SMA Al-Ma’muniyah mengembangkan keunggulan local yang terintegrasi dalam proses pembelajaran secara intensif untuk menghasilkan lulusan yang memiliki life skill berwawasan global.
          4. SMA Al-Ma’muniyah menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama, budi pekerti melalui sifat-sifat keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.

        Struktur Organisasi Sekolah

        Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Al-Ma’muniyah

        Tugas dan Tanggung Jawab

        1. Kepala Yayasan
          1. Peneyelenggara dan penaggung jawab sekolah secara umum
          2. Penentu visi, orientasi, platform program dan kebijakan dasar sekolah
          3. Pemberi mandate dan tanggung jawab pengelola sekolah
          4. Pengedia sarana, prasarana dan pembiayaan sekolah
          5. Pengendali pengelolaan sekolah.
        2. Kepala Sekolah

          Peranan kepala sekolah sangatlah penting sebagai penaggung jawab dan pengelola sekolah, kepala sekolah menentukan langkah-langkah dibidang akademik yang baik. Tugas pokok kepala sekolah dalam menjaga kelancaran belajar mengajar, serta mengadakan pembinaan dan pemgembangan terhadap staf dan siswa di sekolah.

        3. Wakil Kepala Bidang Kurikulum
          1. Membagitugas mengajar sesuai denga kemampuan dan kecakapan guru.
          2. Mengaturhubungan korelatif antar pelajar yang satu dengan yang lainnya.
          3. Menentukanbatasan/target kurikulum dalam satu semester atau dalam satu tahun.
          4. Menentukanbuku pegangan guru/murid dan perpustakaan sekolah.
          5. Menentukanwaktu untuk evaluasi belajar dan melaksanakannya.
          6. Kunjungandalam rangka studi.
          7. Menentukan alat-alat bantu pelajaran termasuk alat peragaan.
          8. Tugas lain yang mendukung kegiaan belajar mengajar.
        4. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan
          1. Menyusun program pembinaan kesiswaan, memberikan bimbingan, pengarahan dan pengendaliankegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
          2. Menyusun kegiatan siswa/OSIS secara insidentil maupun berkala dan mengusahakanpeningkatan kualitas siswa berbakat.
          3. Pengarahan dan pemilihan pengurus OSIS serta menentukan langkah-langkah pembinaan pengurusOSIS dan organisasi.
        5. Wakil Kepala Bidang Tata Usaha
          1. Memberikan informasi prosedur pendaftaran.
          2. Mengadministrasikan siswa baruyang meliputi blangko pendaftaran, menerbitkan kartu siswa danmencatat pembayaran.
          3. Menyiapkan blangko pendaftaran, blangko kartu siswa, blangko laporan pembayaran.
          4. Memberikan informasi cara mendaftar siswa baru dan mengusahakan seefisien mungkin.
          5. Menangani urusan administrasi.
        6. Wakil Kepala Bidang BP/BK
          1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
          2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anakdidik tentang kesulitan mengajar.
          3. Memberikanlayanan dan bimbngan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.
          4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentanglanjutan pemdidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
          5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
        7. Pembina OSIS
          1. Bertanggung jawab atas seluruh pembinaan dan pengembangan OSIS.
          2. Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus OSIS.
          3. Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas.
          4. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS.
          5. Mengarahkanpenyusuna anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS.
        8. Wali Kelas
          1. Mengetahui jumlah anak didik.
          2. Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari.
          3. Mengadakan penilaian kelakuan, kerapihan dan kerajinan.
          4. Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah.
          5. Membina suasana kekeluargaan.
          6. Melaporkan kepada kepala sekolah.
        9. Pengurus OSIS
          1. Menentukan pengurus OSIS.
          2. Menentukan program OSIS.
          3. Menentukan pencapaian program.
          4. Menentukan target OSIS.
          5. Melakukan control dan evaluasi terhadappelaksanaan program.
        10. Dewan Guru
          1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.
          2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.
          3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan undang-undang pendidikan yang merupakan keputusan MPR No.2 Tahun 1993.
          4. Sebagai pembimbing untuk membawa anak didik kea rah kedewasaan.
          5. Sebagai penghubung sekolah dan masyarakat.
        11. Penjaga Sekolah
          1. Menjaga keamanan sekolah
          2. Mengawasi lingkungan sekolah
          3. Menunjukan atau memandukan setiap ada tamu sekolah.
          4. Melaporkan keadaan lingkungan sekolah kepada kepala sekolah setiap hari.

        Tata Laksana Sistem Berjalan

        Pada saat ini informasi tentang prestasi seorang siswa pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang bisa dilihat oleh orang tua pada akhir dari semester pada sebuah raport semerter siswa. Proses pendataan absensi, nilai dan Kepribadian dilakukan dengan pencatatan manual ke dalam buku catatan masing-masing guru dan BK. Kegiatan akademis yang berjalan pada SMA Al-Ma’muniyah adalah :

        1. Penyimpanan dan pengolahan data-data para siswa dan guru.
        2. Penyimpanan dan pengolahan data-data absensi siswa.
        3. Menyusun jadwal mata pelajaran dan guru-guru yang akan mengajar.
        4. Menyusun kelas dan anggota kelas.
        5. Melakukan pemberian nilai kepada siswa dalam bentuk raport, yang dimana pembagian raport dapat dibagi menjadi :
          1. Siswa akan menerima raport bayangan yang berisikan nilai rata-rata siswa dari setiap mata pelajaran dari dimulainya kegiatan proses belajar mengajar hingga pemabagian raport bayangan.
          2. Siswa akan menerima raport akhir siswa setelah siswa melakukan ujian akhir semester, raport tersebut berisi nilai siswa dari setiap mata pelajaran, sikap siswa, dan dan laporan ketercapaian kompetensi atau prestasi siswa selama semester berjalan.
          3. Raport dikembalikan harus disertai dengan tanda tangan orang tua atau wali dari siswa yang bersangkutan.

          Prosedur Sistem Berjalan

          1. Prosedur Pembagian Kelas
            Sebelum memulai tahun ajaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Kepala sekolah akan melakukan perundingan dengan guru-guru untuk membagi siswa-siswi. Setelah perundingan selesai, TU akan membuatkan hasil pembagian kelas untuk ditandatangani oleh Kepala Sekolah.
          2. Prosedur Pembagian Wali Kelas
            Sebelum memulai tahun ajaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Kepala sekolah akan melakukan perundingan dengan guru-guru untuk pembagian wali kelas. Setelah perundingan selesai, Kepala sekolah menandatangani nama-nama guru yang menjadi wali kelas yang dibuat oleh TU.
          3. Prosedur Absensi Siswa
            Setiap hari sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai, wali kelas akan memanggil siswa satu persatu untuk mengetahui jumlah kehadiran siswa dan kemudian dicatat dilembar absensi yang akan diberikan kepada TU.
          4. Prosedur Nilai Siswa
            Wali kelas memberikanpembahasan semua mata pelajaran kecuali mata pelajaran khusus seperti penjaskes, Agama, BTQ, komputer, dan B.Inggris. Mata pelajaran khusus ini akan dibahas oleh guru-guru tertentu. Wali kelas memberikan tugas, UH, UTS dan UAS kepada siswa, kemudian hasil dari semua nilai tersebut akan diakumulasikan dan dicatat kedalam lembar nilai siswa. Begitupun juga dengan guru yang memberikan pembahasan mata pelajaran khusus, guru ini akan mengakumulasikan dan mencatat hasil tugas, UTS dan UAS kedalam lembar nilai siswa. Lembar nilai siswa tersebut kemudian akan diserahkan kepada wali kelas setiap akhir semester sebelum kegiatan pengambilan raport dimulai. UTS dilakukan 3 bulan pertama disetiap akhir semester. UAS dilakukan sekali setiap akhir semester. Minimal tugas yang harus diberikan para guru mata pelajaran selama satu semester adalah sebanyak 3 kali dan maksimal 9 kali. Ulangan harian (UH) yang diadakan oleh guru mata pelajaran minimal 3 kali dan maksimal 4 kali dalam satu semester. Nilai minimum ketuntasan KBM ditentukan berdasarkan hasil perundingan guru-guru dengan Kepala Sekolah. Rumus perhitungan nilai = (rata-rata tugas + rata-rata UH + UTS +UAS) / 4. Jika terdapat nilai yang tidak tuntas pada UH dan UTS maka siswa wajib mengikuti remedial maksimal 3 kali. Nilai yang didapat oleh siswa tersebut tidak lebih dari nilai minimum ketuntasan mata pelajaran tersebut. Selain memberikan nilai mata pelajaran, wali kelas juga menilai kepribadian siswa selama proses KBM berlangsung. Nilai kepribadian terdiri dari nilai sikap, kerajinan, kebersihan dan kerapihan siswa selama proses belajar mengajar. Selama proses KBM para siswa wajib mengikuti salah satu pengembangan diri yang ada disekolah , kegiatan pengembangan diri tersebut dibina oleh guru Pembina. Setiap akhir tahun ajaran guru pembina akan merekapitulasi nilai pengembangan diri tersebut yang nantinya akan diberikan ke wali kelas dan dimasukan kedalam buku raport.
          5. Prosedur Pengisian Raport
            Setelah wali kelas menerima lembar nilai siswa dari masing-masing guru mata pelajaran, wali kelas akan membuat rekapitulasi nilai dan memasukan nilai-nilai tersebut ke dalam buku raport, kemudian raport akan diserahkan kepada orang tua siswa pada saat pembagian raport.
          6. Prosedur Pembuatan Laporan
            Laporan-laporan yang dihasilkan antara lain :
            1. Laporan Siswa Perkelas
              Disetiap akhir semester, TU akan membuat laporan data siswa yang kemudian akan diserahkan kepada kepala sekolah untuk ditandatangani.
            2. Laporan Rekapitulasi Nilai Siswa
              Disetiap akhir semester, wali kelas akan membuat laporan rekapitulasi nilai siswa yang akan diberikan kepada kepala sekolah untuk ditandatangani.
            3. Laporan Rekap Absen
              Disetiap akhir semester, TU akan merekapitulasi absen siswa setiap kelas dan akan diserahkankepada wali kelas yang nantinya akan ditandatangani kepala sekolah.

          Use Case Diagram Sistem Berjalan

          Gambar 3.2 Use Case yang berjalan



          Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

          1. 1 (Satu) sistem yang mencakup penilaian, absen, dan nilai kepribadian pada SMA Al-Ma’muniyah saat ini.
          2. 5 (lima) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Tata Usaha, Wali Kelas, Siswa, Orang tua, dan Kepala Sekolah.
          3. 7 (tujuh) Use Case yang dapat dilakukan oleh 5 actor tersebut diantaranya:
            1. Pembagian Kelas
            2. Pembagian Wali Kelas
            3. Absensi Siswa
            4. Penilaian Siswa
            5. Pembuatan Laporan
            6. Pengisian Raport
            7. Pembagian Raport

          Activity Diagram Sistem Berjalan

          Berdasarkan prosedur sistem yang berjalan pada SMA Al-Ma’muniyah maka dapat digambarkan dengan menggunakan activity diagram sebagai berikut :

          1. Activity Diagram Pembagian Kelas
            Gambar 3.3 Activity Diagram Pembagian Kelas


          2. ActivityDiagram Pembagian Wali Kelas

            Gambar 3.4 Activity Diagram Pembagian wali Kelas


          3. Activity Diagram Absensi Siswa

            Gambar 3.5 Activity Diagram Absensi Siswa


          4. Activity Diagram Nilai Siswa

            Gambar 3.6 Activity Diagram Nilai Siswa


          5. Activity Diagram Nilai Kepribadian

            Gambar 3.7 Activity Diagram Nilai Kepribadian


          6. Activity Diagram Pengisian Raport

            Gambar 3.8 Activity Diagram Pengisian Raport


          7. Activity Diagram Pembuatan Laporan

          Activity laporan dibagi menjadi :

          1. Activity Diagram Laporan Siswa Perkelas

            Gambar 3.9 Activity Diagram Laporan Siswa Perkelas


          2. Activity Diagram Laporan Rekapitulasi Nilai Siswa

            Gambar 3.10 Activity Diagram Laporan Rekapitulasi Nilai Siswa


          3. Activity Diagram Laporan Rekap Absen

          Gambar 3.11 Activity Diagram Laporan Rekap Absen



          Analisa Sistem Berjalan

          Analisa sistem berjalan saat ini kebutuhan tentang informasi prestasi siswa masih sangat kurang dapat di akses oleh orang tua murid, mereka sulit mengetahui perkembangan anaknya. Serta dalam pencatatan absensi siswa, dan nilai siswa, sekolah masih dilakukan secara manual yang dapat menimbulkan masalah keterbatasan ruang penyimpanan berkas sehingga menyebabkan data – data yang disimpan dengan baik besar kemungkinan hilang dan rusak. Hal ini menyebabkan informasi tidak dapat diakses siswa, orang tua siswa, dan guru.

          Pada saat ini perkembangan siswa merupakan tanggung jawab guru jika berada di lingkungan sekolah dan orang tua jika berada di lingkungan luar sekolah.

          Metode Analisa Sistem

          Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.

          Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:

          • Peran masyarakat
          • Pemerintah
          • Organisasi lain

          Pengambilan data eksternal diambil dari Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman).</br> Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:

          • Laporan keuangan sekolah
          • Administrasi sekolah
          • Kegiatan belajar mengajar
          • Keadaan guru dan siswa
          • Fasilitas dan prasarana sekolah
          • Administrasi guru dan lain lain

          Pengambilan data eksternal diambil dari Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan).


          Strength (Kekuatan)

          1. Motivasi guru dan siswa cukup tinggi sehingga mampu mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan disertai dengan penerapan iman dan takwa sehingga siswanya cukup antusias dalam merespon setiap pembelajaran.
          2. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran untuk membentuk kualitas siswa yang positif
          3. Dalam segi pendekatan, metode yang diajarkan guru yang bervariasi sehingga guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa dapat mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
          4. Mempunyai letak geografis yang sangat strategis dan lahan yang cukup luas serta didasari daya dukung yang sangat positif dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah , komite, orang tua siswa dan masyarakat.
          5. Tenaga pengajar yang usianya relatif muda sehingga memiliki kinerja yang tinggi dan semangat serta secara kependidikannya 95% lulusan S1 dan 5% lulusan S2 dalam meningkatkan disiplin semua personal dan meningkatkan kinerja untuk membentuk siswa menjadi lebih berpengalaman dan mendapatkan ilmu yang sesuai dengan tingkatannya
          6. Kegiatan pembelajaran ekstrakulikuler yang sangat efektif dengan tenaga operasional yang memadai untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat dan kreativitas.


          Weakness (Kelemahan)

          1. Rekrutmen guru dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan sarat dengan unsur kekeluargaan.
          2. Keadaan guru sebagian besar masih berstatus honorer dan mengajar ditempat lain sehingga proses pembelajaran sering terganggu dalam waktu pembelajaran yang telah ditentukan.
          3. Penerimaan siswa baru/pindahan peneriman siswa belum dilakukan dengan cara tes tetapi masih adanya titipan dari berbagai pihak dan jangkauan lokasi sekolah dengan tempat tinggal siswa sehingga kemampuan siswa dalam segi pembelajaran banyak dibawah standar pola pikir siswa yang mengikuti tes penerimaan siswa baru.
          4. Pembiyaan orang tua siswa dalam anggaran pembangunan sangat sulit dikarnakan kondisi perekonomian kebanyakan dibawah rata-rata.
          5. Belum bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk pembelajaran terutama di perpustakaan dan di laboratorium sehingga kurang kondusif dalam kelengkapan buku dan juga alat praktik yang dimanfaatkan oleh siswa untuk penunjang pembelajaran.
          6. Gedung sekolah sudah membutuhkan banyak perbaikan dan penambahan ruang seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan juga ruang kantor yang masih kurang memadai.


          Opportunity (Peluang)

          1. Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan cara mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah.
          2. Pembangunan dengan tanah yang luas bisa memunjang ke arah yang refrisentatif.
          3. Sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang telah ada agar bisa dipergunakan dan pemanfaatannya yang ada harus di kembangkan terus.
          4. Dukungan masyarakat yang ingin menjadikan siswa menjadi berkualitas di masyarakat dan ingin setelah lulus dari SMA Al-Ma’muniyah bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
          5. Mengingat lokasi yang srtrategis menjadi kekuatan dalam perkembangan sekolah dalam perekrutan lulusan SMP sederajat berpeluang cukup besar.
          6. Daya dukung orang tua tinggi dan terbukti dengan mendaftarkan anaknya di SMA Al-Ma’muniyah.


          Threat (Ancaman)

          1. Jarak yang begitu dekat antara lembaga pendidikan yang setingkat dengan SMP dengan banyaknya SMP – SMP yang berkualitas.
          2. Lingkungan sosial sekolah belum memiliki lapangan olah raga yang begitu memadai sehingga siswa yang mengikuti praktek olahraga harus menyebrang jalan raya provinsi untuk pergi ke lapangan begitu juga tempat parkir yang tidak cukup luas.
          3. Persaingan masuk SMA dan setingkatnya banyak memperoleh persaingan dengan SMP-SMP yang lebih berkwalitas dalam tes masuk SMA Negeri.
          4. Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika Belum terlalu maksimal karena belum ada guru Khusus mengajar TIK di sekolah ini, jadi kemapuan dalam bersaing dengan SMP lainnya yang sudah mempunyai tenaga pengajar yang khusus akan lebih sulit.
          5. Bangunan yang belum sempurna dengan tidak adnya benteng membuat keamanan sekolah menjadi terganggu.

          Metode Analisa Data

          1. Analisa Masukan

            Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data proses pengolahan nilai, absen dan pelanggaran yang sebagai acuan prestasi siswa didapat ketika kegiatan proses belajar mengajar di kelas.

            a.
            Nama Masukan
            : Data nilai, Data absen, Data pelanggaran
            b.
            Fungsi
            : Sebagai proses evaluasi dalam proses kegiatan belajar dan mengajar untuk siswa dalam menigkatkan kualitas pengetahuan dibidang pengetahuan dan prestasi belajar.
            c.
            Sumber
            : Guru, Wali Kelas
            d.
            Media
            : Komputer.
            e.
            Distribusi
            : Guru Ke Tata Usaha
            f.
            Frekuensi
            : Setiap Akhir Semester
            g.
            Format
            : tabel nilai, tabel absen, dan tabel pelanggaran
            h.
            Keterangan
            : Berisi data absensi, nilai, dan pelanggaran
          2. Analisa Proses

            Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil timbal balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

            a.
            Nama Modul
            : Pengolahan Data Rekapitulasi Nilai
            b.
            Masukan
            Nilai Tugas, Nilai Ulangan Harian, Nilai Ujian Tengah Semester (UTS), Nilai Ujian Akhir, dan Nilai Kepribadian.
            c.
            Keluaran
             : Hasil perhitungan rata-rata nilai yangdiperoleh.
            d.
            Ringkasan Proses
            : Proses ini akan menghasilkan nilai murni rata-rata dari hasil belajarselama semester berjalan.
          3. Analisa Keluaran

            Dari proses pengolahan data maka didapatkan hasil nilai selama semester berjalan yang tercatat dalam sebuah raport. Dalam raport siswa mengandung infoemasi nilai siswa dan kepribadian siswa yang nantinya akan diberikan kepada orang tua atau wali masing-masing siswa.

          Konfigurasi Sistem Berjalan

          Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakanoleh SMA Al-Ma’muniyah Tangerang adalah:

          1. Spesifikasi Hardware
            • Processor  : CPU @ 2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz
            • Monitor  : 14"
            • RAM  : 1 GB
            • HD  : 80 GB
          2. Spesifikasi Software
            • Windows 7
            • Microsoft Office 2007
          3. Hak Akses (Brainware)

            Yang mempunyai hak dalam melakukan pengaksesan terhadap pengolahan data siswa ini adalah bagian staff Tata Usaha (TU).

          Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          Permasalahan Yang Dihadapi

          Pada saat ini dalam sistem yang dijalankan oleh SMA Al-Ma’muniyah terdapat beberapa masalah seperti berikut :

          1. Pada sistem yang brjalan sekarang semua kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data diserahkan kepada bagian tata usaha sehingga bagian tata usaha yang mengerjakan setiap bagian, seperti input nilai, update nilai,mengatur data siswa, data guru dan lain-lain.
          2. Pada sistem yang saat ini berjalan pada SMA Al-Ma’muniyah terlalu menyulitkan sehingga untuk pemrosesan suatu data dibutuhkan waktu yang lama karena pengerjaan data dilakukan hanya oleh satu orang staf bagian tata usaha.
          3. Sistem yang ada saat ini hanya berguna untuk menyajikan hasil akhir berupa raport akhir semester.
          4. Saat ini penyimpanan data masih disimpan dalam bentuk Microsoft Excel sehingga untuk melakukan pencarian sebuah data membutuhkan waktu yang cukup lama karena dengan jumlah data yang cukup banyak.

          Kebutuhan Informasi yang Dibutuhkan

          Sebagai salah satu bagian yang bergerak dalam bidang akademis, maka sekolah ini mengharapkan sistem yang ada dapat menghasilkan laporan-laporan mengenai nilai para siswa dalam bentuk raport, baik raport pada tengah semester dan juga raport pada akhir semester. Selain raport sistem yang ada juga harus bisa menampilkan informasi tantang nilai seluruh siswa, serta informasi-informasi mengenai absensi para siswa.

          Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

          1. Agarorang tua/wali dan guru bisa memonitoring prestasi belajar siswa maka di butuhkan sebuah wadah yang bisa membantu mereka dalam mengembangkan prestasi siswa. Karena di era modern yang teknologinya berkembang dengan cepat terutama dalam penggunaan internet maka solusi terbaik untuk mengatasi masalah seperti ini adalah perlu dibangunnya sebuah sistem yang bisa dijalankan secara online seperti sistem yang berbasis web.
          2. Memanfaatkan pengembangan smartphone yang begitu pesat merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah yang kedua yaitu dengan membangun aplikasi yang bisa membantu orang tua/wali dan guru untuk memonitoring prestasi siswa.

          Dari kedua alternatif pemasalahan diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa untuk mengatasi masalah ini perlu di bangunnya “Aplikasi Smartphone dalam Monitoring Prestasi Siswa”, yang bisa mengatasi permasalahan keterbatasan waktu orang tua/wali dan guru dalam memonitoring prestasi siswa. Sehingga masalah dalam penyampaian informasi kegiatan belajar mengajar, kehadiran siswa, prestasi siswa para orang tua/wali dan guru bisa langsung memonitoring dengan sebuah aplikasi dari android kapanpun dan dimanapun sehingga orang tua tidak khawatir tentang anaknya di sekolah.

          User Requirement (Elisitasi)

          Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian Tata Usaha.
          Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I :


          Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:


          Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


          Elisitasi Tahap III

          Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:



          Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


          Final Draft Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.


          Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi




          BAB IV

          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

          Usulan Prosedur Yang Baru

          Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang,maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk menunjang informasi prestasi belajar siswa di sekolah,yaitu memonitoring belajar siswa baik absensi maupun nilai dan prestasi. Sehingga kegiatan memonitoring prestasi belajar siswa tidak hanya bisa didapatkan melalui raport siswa tetapi juga bisa dilihat dimana saja dankapan pun juga . Berdasarkan penunjang sistem informasi prestasi yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan,maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau designsistem usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awalhingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan sistem yang baru padapenelitian ini digunakan program VisualParadigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use casediagram, Activity diagram, sequencediagram, dan class diagram.

          Diagram Rancangan Sistem Usulan

          Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise EditionVer. 6.4 adalah sebagai berikut:

          Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan



          Gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi Smartphone Monitoring Prestasi Siswa

          Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi Smartphone Monitoring Prestasi Siswa diatas pada saat ini terdiri dari 4 (dua) actor, diantaranya yaitu: Orangtua, Wali Kelas/Guru, Tata Usaha dan Kepala Sekolah.Serta mempunyai 4 (empat) behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

          1. Prosedur Informasi Absensi:
          2. Usecase  : Informasi Absensi

            Aktor  : Orangtua dan Wali Kelas/Guru

            Skenario  :

            1. Wali Kelas/Guru melakukan input absen siswa di kelas.
            2. Orang tua melihat informasi kehadiran/absen siswa.
          3. Prosedur Informasi Nilai

            Usecase  : Informasi Nilai

            Aktor  : OrangTua dan Wali Kelas/Guru

            Skenario  :

            1. Wali Kelas/Guru melakukan input nilai hasil belajar.
            2. Kemudian orang tua dapat melihat nilai anaknya diantaranya nilai UTS, UAS, tugas harian, dan kemungkian nilai raport
          4. Prosedur Informasi Pelanggaran Siswa

            Use case  : Informasi Pelanggaran

            Aktor  : OrangTua dan Wali Kelas/Guru, Kepala Sekolah

            Skenario  :

            1. Wali Kelas membuat laporan siswa yang melanggar tata tertib
            2. Kepala Sekolah menerima laporan dan menyetujui dengan tanda tangan.
            3. Wali Kelas melakukan input siswa yang melanggar tata tertib yang sudah disetujui Kepala Sekolah.
            4. Wali Kelas/Guru melakukan input data siswa yang melanggar tata tertib sekolah.
            5. Orang tua dan Kepala Sekolah dapat melihat informasi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
          5. Prosedur Informasi Prestasi Siswa

            Use case  : Informasi Prestasi Aktor  : Semua Aktor (Orang tua, Wali Kelas/Guru, Tata Usaha, dan Kepala Sekolah.

            Skenario  :

            1. Wali kelas/guru membuat laporan siswa yang berprestasidan menyerahkan kepada kepala sekolah.
            2. Kepala sekolah menrima laporan prestasi siswa.
            3. Kepala sekolah meyetujui laporan untuk di input ke sistem.
            4. Staff BagianTata Usaha melakukan input siswa yangmendapatkan prestasi belajar, maupun lainnya.
            5. Orang tua dapat melihat siapa siswa yang berprestasidi sekolah.

          Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

          1. Activity Diagram Untuk Prosedur Informasi Absensi Siswa

            Gambar 4.2 Activity Diagram Untuk Prosedur Informasi Absen


            Activity diagram sistem untuk prosedur informasi absensi siswa yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

            1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
            2. 2(tiga) Activity sebagai statedari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: input absen oleh wali kelas dan orang tua melihat absenanaknya.
            3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
          2. Activity Diagram Untuk Prosedur Informasi Nilai

            Gambar 4.3 Activity Diagram Untuk Menu Prosedur Informasi Nilai


            Activity diagram sistem untuk prosedur informasi nilai siswayang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

            1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
            2. 2(tiga) Activity sebagai statedari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: input nilai oleh wali kelas dan orang tua melihat nilaihasil belajar anaknya.
            3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan
          3. Activity Diagram Untuk Prosedur Informasi Pelanggaran Siswa

            Gambar 4.4 Activity Diagram Untuk Menu Prosedur Informasi Pelanggaran


            Activitydiagram sistem untuk prosedur informasi pelanggaran tata tertib oleh siswayang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

            1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
            2. 5(delapan) Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu:
              • Wali kelasmembuat laporan siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah yang diserahkan kepada kepala sekolah.
              • Kepala sekolahmemerima laporan tersebut
              • Menyetujui informasi tersebut disampaikan kepada orang tua siswa.
              • Wali kelasmelakukan input pelanggaran siswa.
              • Orang tua siswa melihatpelanggaran siswa di sekolah.
            3. 2 (dua) nary association sebagai upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
            4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


          4. Activity Diagram Untuk Prosedur Informasi Prestasi

            Gambar 4.5 Activity Diagram Untuk Prosedur Informasi Prestasi


            Activity diagram sistem untuk prosedur pemberian informasi mata kuliahyang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

            1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
            2. 5(dua) Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu:
              • Wali kelas/guru membuat laporan prestasi siswa di kelas.
              • Kepala sekolah menerima laporan prestasi.
              • Kepala sekolah menyetujui laporan.
              • Tata Usaha melakukan input data prestasi siswa.
            3. 1 (satu) initial final node yang merupakana keektifitas akhir kegiatan.

          Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

          1. Sequence Diagram Untuk Prosedur Informasi Absen

            Gambar 4.6 Sequence Diagram Untuk Prosedur Informasi Absen

            Diagram diatasm enggambarkan sequence diagram untuk prosedur informasi absen yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

            1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu wali kelas/guru dan orang tua siswa.
            2. Massage yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
              1. Input absen
              2. Melihat Informasiabsen.
          2. Sequence Diagram Untuk Prosedur Informasi Nilai

            Gambar 4.7 Sequence Diagram Untuk Prosedur Informasi Nilai

            Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur informasi nilai yang diusulkan saat ini,yaitu sebagai berikut:

            1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu wali kelas/guru dan orang tua siswa.
            2. Massageyang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
              1. Input nilai
              2. Menerima Informasi nilai.
          3. Sequence Diagram Untuk Prosedur Informasi Pelanggaran Siswa

            Gambar 4.8 SequenceDiagram Untuk Prosedur Informasi Pelanggaran Siswa

            Diagram diatasmenggambarkan sequence diagram untuk prosedur informasi pelanggaran siswa yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

            1. 3(dua) actor yang melakukan kegiatan,yaitu kepala sekolah, wali kelas/guru dan orang tua siswa.
            2. Massage yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
              1. Membuat laporan
              2. Menerima laporan
              3. Menyetujui laporan
              4. Input pelanggaran
              5. Melihat informasi pelanggaran siswa


            3. Sequence Diagram Untuk Prosedur Informasi Prestasi

              Gambar4.9 SequenceDiagram Untuk Prosedur Informasi Prestasi

              Diagram diatasmenggambarkan sequence diagram untuk prosedur informasi kuliah yang diusulkansaat ini, yaitu sebagai berikut:

              1. 4(dua) actor yang melakukan kegiatan,yaitu kepala sekolah, wali kelas/guru, tata usaha, dan orangtua siswa.
              2. Massageyang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
                1. Membuat laporanprestasi
                2. Menerima laporanprestasi
                3. Menyetujuilaporan prestasi
                4. Menyerahkanlaporan
                5. Input prestasisiswa
                6. Melihat informasi prestasi siswa.

          Rancangan Basis Data

          Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

          Class Diagram

          Rancangan Sistem yang diusulkan pada class diagram adalah sebagai berikut :

          Gambar 4.10. Class Diagram yang diusulkan

          Spesifikasi Basis Data

          Spesifikasi database merupakandesain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi databaseyang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

          1. Nama File  : Siswa
            Media  : Hard disk
            Isi  :(nis+nama+tempat_lahir+tgl_lahir+jenkel+alamat+agama+nama_ortu+username+password)
            Primary Key  : nis
            Panjang Record  : 295
            Struktur  :

            Tabel 4.1. Tabel Siswa



          2. Nama File  : Guru
            Media  : Harddisk
            Isi  :(nip+nama+tempat_lahir+tgl_lahir+jenkel+alamat+jabatan+lulusan+phone+username+password)
            Primary Key  : nip
            Panjang Record  : 308
            Struktur  :

            Tabel 4.2. Tabel Guru



          3. NamaFile  : Prestasi
            Media  : Harddisk
            Isi  :(nis+nama+prestasi+tgl_prestasi+keterangan)
            Primary Key  : -
            Panjang Record  : 245
            Struktur  :

            Tabel 4.3.Tabel Prestasi



          4. NamaFile  : Pelanggaran
            Media  : Harddisk
            Isi  :(nis+nama+pelanggaran+tgl_langgar+keterangan)
            Primary Key  : -
            Panjang Record  : 245
            Struktur  :

            Tabel 4.4.Tabel Pelanggaran



          5. NamaFile  : Absen
            Media  : Harddisk
            Isi  :(no+nis+nama+tgl_absen+ absen
            Primary Key  : no
            Panjang Record  : 65
            Struktur  :

            Tabel 4.5.Tabel Absen



          6. NamaFile  : Nilai
            Media  : Harddisk
            Isi  :(nis+nama+pelajaran+tugas_harian1+tugas_harian2+uts+uas+remedial+nilai_raport+semester+tahun_ajar)
            Primary Key  : -
            Panjang Record : 80
            Struktur  :

            Tabel 4.6.Tabel Nilai



          7. NamaFile  : Kelas 10
            Media  : Harddisk
            Isi  :(no+nis+nama)
            Primary Key  : no
            Panjang Record  : 38
            Struktur  :

            Tabel 4.7.Tabel Kelas 10



          8. NamaFile  : Kelas 11
            Media  : Harddisk
            Isi  :(no+nis+nama)
            Primary Key  : no
            Panjang Record  : 38
            Struktur  :

            Tabel 4.8.Tabel Kelas 11



          9. NamaFile  : Kelas 12s1
            Media  : Harddisk
            Isi  :(no+nis+nama)
            Primary Key  : no
            Panjang Record  : 38
            Struktur  :

            Tabel 4.9.Tabel Kelas 12s1



          10. NamaFile  : Kelas 12s2
            Media  : Harddisk
            Isi  :(no+nis+nama)
            Primary Key  : no
            Panjang Record  : 38
            Struktur  :

            Tabel 4.10.Tabel Kelas 12s2


          Flowchart Program Yang Diusulkan

          Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalamu rutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchartprogram untuk Aplikasi MonitoringPrestasi Siswa Berbasis Android Pada SMA Al-Ma-muniyah Tangerang,yaitu:

          1. Flowchart Program Untuk Login Aplikasi

            Gambar4.11 Flowchart Program Untuk Login Aplikasi

            Dapatdijelaskan gambar 4.11flowchart program untuk login user pada “Aplikasi MonitoringPrestasi Siswa”diatas ini terdiri dari:

            1. 2(dua) simbol terminal, yang berperansebagai “start”dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login user.
            2. 2 (dua) simbol decision, yang berperan memeriksa hasil processdari input username & password. Jika data terdapat pada database dengan tabel “siswa” makaaplikasi akan menampilkan “Tampilan Halaman User”dan jika tidak maka aplikasi akan memeriksa ke tabel “guru”. Jika terdapat datausername dan password maka aplikasi akan menampilkan “Tampilan Halaman Guru”tapi jika pada kedua tabel tidak terdapat usernamedan 'password maka akan tampil pesan “Invalid Login” kemudian kembali “Tampilan Login”.
            3. 4 (empat) simbolDisplay yang berperan menampilkantampilan aplikasi diantaranya : Tampilan Splash Screen,Tampilan Login, Tampilan Halaman Use, dan Tampilan Halaman Guru.
            4. 2 (dua) simbol process yang berperan memproses hasil input username & password.
            5. 2 (dua) simbol stored data, yang menjelaskan data yang digunakan oleh proses “Cek Username &Password”.
            6. 1 (satu) simbol Network Message, untuk menampilkan pesan“Invalid Login”.
            7. 1 (satu) simbol manual input, yang menandakan masukanyang dilakukan oleh user.
          2. Flowchart Program Untuk“Tampilan Halaman User

            Gambar4.12 Flowchart Program Untuk “HalamanUser”

            Dapatdijelaskan gambar 4.12 flowchartprogram untuk menu “HalamanUser” dari“Aplikasi Monitoring Prestasi Siswa”diatas ini terdiri dari:

            1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchartprogram pada “Tampilan Halaman User”.
            2. 5 (lima) simbol display yang menjelaskan tampilan aplikasi diantaranya : Tampilan Halaman User,tampilan Detail Absen, Tampilan Detail Nilai, Tampilan Detail Prestasi, danTampilan Detail Pelanggaran.
            3. 5 (lima) simbol Decision, menjelaskan pilihan menu informasi yang bisa dipilih diantaranya : lihat absen,lihat nilai, lihat prestasi, lihat pelanggaran, dan logout.
            4. 5 (lima) simbol stored data, menunjukkan simpanan data yang di pakai pada halaman user.
            5. 1 (satu) simbol manual input, menunjukan input yang bisadilakukan user pada halaman ini.
          3. Flowchart Program Untuk Menu “ Lihat Absen”

            Gambar4.13 Flowchart Program Untuk Menu “ Lihat Absen”

            Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchartprogram untuk menu “Lihat Absen”pada “Aplikasi Monitoring Prestasi Siswa” diatas ini terdiridari:

            1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchartprogram pada menu “Lihat Absen”.
            2. 1 (dua) simbol display, untuk menampilkan tampilan aplikasi “Tampilan Detail Absen”
            3. 1 (satu) simbol stored data, menunjukkan simpanan data yang di pakai untuk melihat data absen.
          4. Flowchart Program Untuk Menu “Lihat Nilai”

            Gambar4.14 Flowchart Program Untuk Menu “Lihat Nilai”

            Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchartprogram untuk menu “Lihat Nilai”pada “Aplikasi Monitoring Prestasi Siswa” diatas ini terdiridari:

            1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchartprogram pada menu “Lihat Nilai”.
            2. 3 (tiga) simbol display, untuk menampilkan tampilan aplikasi diantaranya : Tampilan Info Nilai, Tampilan Detail Nilai, Tampilan Semua Nilai.
            3. 2 (dua) simbol decision, untuk memberikan pilihan kepada user apakah ingin melihat detail nilai. Jika “Ya” maka aplikasi akan menampilkan detail nilai yang dipilih, jika “Tidak” user diberi pilihan Apakah ingin melihat semua nilai. Jika “Ya” maka aplikasi akan menampilkan daftar semua nilai.
            4. 1 (satu) simbol stored data, menunjukkan simpanan data yang di pakai untuk melihat data absen.
            5. 1 (satu) simbol manual input, menunjukan input pilihan yang bisa dilakukan user pada halamanini.
          5. Flowchart Program Untuk Menu “Lihat Prestasi”

            Gambar4.15 Flowchart Program Untuk Menu “ Lihat Prestasi”

            Dapat dijelaskan gambar 4.15 flowchartprogram untuk menu “LihatPrestasi” pada “Aplikasi MonitoringPrestasi Siswa”diatas ini terdiri dari:

            1. 2(dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu “LihatPrestasi”.
            2. 1(dua) simbol display, untuk menampilkan tampilan aplikasi “Tampilan Detail Prestasi”
            3. 1(satu) simbol stored data, menunjukkan simpanan data yang di pakai untuk melihat data prestasi.
          6. Flowchart Program Untuk Menu “Lihat Pelanggaran”

            Gambar4.16 Flowchart Program Untuk Menu “Pelanggaran”

            Dapatdijelaskan gambar 4.16 flowchartprogram untuk menu “Lihat Pelanggaran”pada “Aplikasi Monitoring PrestasiSiswa” diatas ini terdiridari:

            1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchartprogram pada menu “Lihat Pelanggaran”.
            2. 1(dua) simbol display, untukmenampilkan tampilan aplikasi “Tampilan Detail Pelanggaran”
            3. 1(satu) simbol stored data, menunjukkansimpanan data yang di pakai untuk melihat data pelanggaran.
          7. Flowchart Program Untuk “HalamanGuru”

            Gambar4.17 Flowchart Program Untuk “Halaman Guru”

            Dapatdijelaskan gambar 4.17 flowchartprogram untuk “Halaman Guru”pada “Aplikasi Monitoring PrestasiSiswa” diatas ini terdiridari:

            1. 2(dua) simbol terminal, yang berperansebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada “Tampilan HalamanGuru”.
            2. 5(lima) simbol display yang menjelaskan tampilan aplikasi diantaranya : Tampilan Halaman Guru, TampilanDaftar Kelas, Tampilan Detail Prestasi, dan Tampilan Detail Pelanggaran.
            3. 5(lima) simbol Decision, menjelaskan pilihan menu informasi yang bisa dipilih diantaranya : lihat kelas, lihatpelajaran, lihat prestasi, lihat pelanggaran, dan logout.
            4. 5(lima) simbol stored data, menunjukkan simpanan data yang di pakai pada halaman guru terdiri dari siswa, nilai, absen, prestasi, dan pelajaran .
            5. 1(satu) simbol manual input, menunjukaninput yang bisa dilakukan guru padahalaman ini.
          8. Flowchart Program Untuk Menu “TampilanDaftar Kelas”

            Gambar4.18 Flowchart Program Untuk “Tampilan Daftar Kelas”

            Dapatdijelaskan gambar 4.18flowchart program untuk “DaftarKelas” pada“Aplikasi MonitoringPrestasi Siswa”diatas ini terdiri dari:

            1. 2(dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu “Daftar Kelas”.
            2. 7 (tujuh) simbol decision,berperan sebagai pilihan menu yang ditampilkan aplikasi, terdiri dari :
              1. Pilih Kelas
              2. Pilih Nilai
              3. Pilih Absen
              4. Pilih Pelajaran
              5. Pilih Siswa
              6. Edit?
              7. Input Absen?
            3. 6 (enam) simbol display,menjelaskan tampilan yang ditampilkan aplikasi terdiri dari :
              1. Daftar Kelas
              2. Daftar Siswa
              3. Daftar Pelajaran
              4. Daftar Nilai dan Siswa
              5. Daftar AbsenSiswa
              6. Detail Nilai Siswa
            4. 5 (lima) simbol stored data, menjelaskan data simpananyang terlibat dengan aktifitas aplikasi terdiri dari :
              1. daftar kelas
              2. kelas
              3. absen
              4. pelajaran
              5. nilai
            5. 3 (tiga) simbol manual input, menjelaskan sebuah proses masukan yang dilakukan oleh user yaitu pilih menu, edit nilai dan inputabsen.
            6. 2 (dua) simbol process, menerangkan sebuah proses yang dilakukan oleh aplikasi yaitu simpan.
          9. Flowchart Program Untuk Menu “Daftar Pelajaran”

            Gambar4.19 Flowchart Program Untuk Menu “DaftarPelajaran”

            Dapatdijelaskan gambar 4.19flowchart program untuk menu “Daftar Pelajaran”pada “Aplikasi Monitoring Prestasi Siswa” diatas ini terdiridari:

            1. 2(dua) simbol terminal, yang berperansebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu “Daftar Pelajaran”.
            2. 2 (dua) simbol display, yang menyatakan tampilan pada aplikasi terdiri dari:
              1. Tampilan Pelajaran
              2. Detail Daftar Pelajaran
            3. 1 (satu) simbol storeddata, menjelaskan data simpanan yang terlibat dengan aktifitas aplikasi yaitu jadwal pelajaran.

          Rancangan Program

          HIPO (Hirarchy Plus InputProcess Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yangmerupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskanmengenai cara penggunaanaplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang seperti dibawah ini:

          Gambar 4.20 HIPO (Hirarchy Plus InputProcess Output)Aplikasi MonitoringPrestasi Siswa

          Adapun spesifikasiprogram yang diusulkan tersebut, yaitu:

          1. Nama program  : Login
            Fungsiprogram  : Untuk masuk ke dalam menu utama Aplikasi MonitoringPrestasi Siswa.
            Bahasa Pemrograman  : Basic
            Proses Program  :
            1. Jalankan program
            2. Menampilkan halaman login, lalu input username dan password
            3. Klik login untuk menyatakan bahwa username dan password sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menuutama
            4. Jika salah memasukan username dan password maka akan muncul pesan “Username Atau PasswordSalah!”
          2. Nama program  : Halaman User
            Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan yang terdapat di dalam aplikasi
            Bahasa Pemrograman  : Basic
            Proses Program  : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu fitur yang terdapat pada menu utama, yaitu terdiri dari: Home, Info Nilai Jumlah nilai remedial, Absen saat ini, info jumlah prestasi, info jumlah pelanggaran, Logout.
          3. Nama program  : Nilai
            Fungsiprogram  : Untuk menampilkan informasitentang nilai siswa.
            Bahasa Pemrograman  : Basic
            Proses Program  :
            1. Pada “Menu Utama”, kemudianpilih “Detail” pada informasi jumlah nilai remedialuntuk melihat daftar nilai pelajaran
            2. Pilih salah satumata pelajaran, maka kita akan dapat melihat detail nilai mata pelajaran tersebut seperti nilai tugas harian, nilai UTS, nilai UAS.
          4. Nama program  : Absen
            Fungsi program  : Untuk menampilkan informasiabsensi
            Bahasa Pemrograman  : Basic
            Proses Program  :
            1. Pada“Menu Utama”, kemudian pilih “Detail”pada informasi absensi hari ini untuk melihat daftar absen siswa pada hari itu.
            2. Tekan“Grafik” untuk melihat statistik absen keseluruhan.
          5. Nama program  : Prestasi
            Fungsiprogram  : Untuk menampilkan informasiprestasi siswa.
            Bahasa Pemrograman  : Basic
            Proses Program  :
            1. Pada“Menu Utama”, kemudian pilih “Detail”pada table informasi jumlah prestasi untukmelihat daftar prestasi selama di sekolah.
            2. Pilihsalah satu prestasi untuk melihatdetail prestasi.
          6. Nama program  : Pelanggaran
            Fungsiprogram  : Untuk menampilkan informasi pelanggaran siswa
            . Bahasa Pemrograman  : Basic
            Proses Program  :
            1. Pada“Menu Utama”, kemudian pilih “Detail”pada table informasi jumlah pelanggaran untukmelihat daftar pelanggaran selama di sekolah.
            2. Pilihsalah satu prestasi untuk melihatdetail pelanggaran siswa.
          7. Nama program  : Logout
            Fungsi program  : Untuk keluar dari aplikasi
            Bahasa Pemrograman  : Basic
            Proses Program  : Pada “Menu Utama” pilih“logout”, maka akan tampil halaman login yang menandakan bahwa user telah keluar dari aplikasi

          Rancangan Prototype

          Tahapini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenaiaplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapenggunasistem. Berikut ini merupakan Prototype atau tampilan dari perancangan aplikasi Monitoring Prestasi Siswayang akan dibuat, yaitu:

          1. Prototype Halaman Splash Screen
            Gambar 4.21 Prototype Halaman Splash Screen

            Penjelasan :

            Table 4.11 Komponen Halaman Splash Screen



          2. Prototype Halaman Login
            Gambar 4.22 Prototype Halaman Login

            Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.12 Tabel Komponen Halaman Login



          3. Prototype Halaman Utama/Menu
            Gambar 4.23 Prototype Halaman Utama/Menu

            Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.13 Tabel Komponen Halaman Utama



          4. Prototype Halaman Daftar Nilai Pelajaran
            Gambar 4.24 Prototype Halaman Daftar Nilai Pelajaran


            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.14 Tabel Komponen Halaman Daftar Nilai Pelajaran



          5. Prototype Halaman Informasi Absen
            Gambar 4.25 Prototype Halaman Informasi Absen

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.15 Tabel Komponen Halaman Informasi Absen



          6. Prototype Halaman Grafik Absen
            Gambar 4.26 Prototype Halaman Grafik Absen

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.16 Tabel Komponen Halaman Grafik Absen



          7. Prototype Halaman InformasiPrestasi
            Gambar 4.27 Prototype Halaman Daftar Informasi Prestasi

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.17 Tabel Komponen Halaman Informasi Prestasi



          8. Prototype Halaman Detail Prestasi
            Gambar 4.28 Prototype Halaman Detail Prestasi

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.18 Tabel Komponen Halaman Detail Prestasi



          9. Prototype Halaman Informasi Pelanggaran
            Gambar 4.29 Prototype Halaman Informasi Pelanggaran

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.19 Tabel Komponen Halaman Informasi Pelanggaran



          10. Prototype Halaman DetailPelanggaran
            Gambar 4.30 Prototype Halaman Detail Pelanggaran

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.20 Tabel Komponen Halaman Detail Pelanggaran



          11. Prototype Halaman Menu Guru
            Gambar 4.31 Prototype Halaman Menu Guru

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.21 Tabel Komponen Halaman Guru



          12. Prototype Halaman Daftar Kelas
            Gambar 4.32 Prototype Halaman Daftar Kelas

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.22 Tabel Komponen Halaman Daftar Kelas



          13. Prototype Halaman Daftar Absen
            Gambar 4.33 Prototype Halaman Daftar Absen

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.23 Tabel Komponen Halaman Daftar Absen



          14. Prototype Halaman Input Absen
            Gambar 4.34 Prototype Halaman Input Absen

            PenjelasanPenjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.24 Tabel Komponen Halaman Input Absen



          15. Prototype Input Nilai
            Gambar 4.35 Prototype Halaman Input Nilai

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.25 Tabel Komponen Input Nilai



          16. Prototype Halaman Input Prestasi
            Gambar 4.36 Prototype Halaman Input Prestasi

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.26 Tabel Komponen Halaman Input Prestasi



          17. Prototype Halaman Input Pelanggaran
            Gambar 4.37 Prototype Halaman Input Pelanggaran

            Penjelasan Penjelasan komponen yang terdapat pada flowchart di atas adalah :

            Table 4.27 Tabel Komponen Halaman Input Pelanggaran


          Konfigurasi Sistem

          Spesifikasi Hardware

          Perangkat kerasyang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit personal computerdan mobiledevice. Perangkat keras yang diusulkan inidibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masayang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkanadalah:

          1. Personal Computer
            1. Processor  : CPU @ 2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz
            2. Monitor  : 14”
            3. RAM  : 4 GB
            4. HD  : 500 GB
          2. Mobile Device
            1. General:
              1. 2G Network  :GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
              2. 3G Network  : HSDPA 900 / 2100
            2. Display:
              1. Type  : TFT capacitive touchscreen, 256K colors
              2. Size  : 240 x 320 pixels, 3.0” (~133 ppi pixel density)
              3. Multi touch
            3. Memory:
              1. Internal  :1Gb
              2. RAM  :512mb
            4. CPU: 830 MHzARMv6
            5. Operating System : Android Gingerbread 2.3.3

          Aplikasi Yang Digunakan

          Perangkatlunak merupakan penunjang dari peralatan komputer dan Mobile device yang akan digunakan sebagai penghubung dalaminstruksi yang diinginkan, agar komputer dan Mobile device dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, makaperangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagaiberikut:

          1. Personal computer
            1. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate”
            2. Microsoft Office 2007
            3. XAMPP
            4. Basic4Android
            5. Google Chrome
            6. AdobeDreamweaver CS6
          2. Mobile device
            1. Sistemoperasi Android OS v2.3 (Gingerbread)
            2. Java MIDPemulator
            3. Browser WAP2.0/xHTML, HTML


          Hak Akses

          Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh guru dan orang tua siswa.


          Testing

          Metode Implementasi

          Implementasi program aplikasi MonitoringPrestasi Siswa berbasis Android dilakukan dengan menggunakan metode Black boxTesting. Metode Black box Testingmerupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi padaprogram.

          Pengujian dengan metode Black box Testingdilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, prosesdapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, makaprogram yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


          Pengujian Black box

          1. Pengujian Black box Pada Splash Screen aplikasi

            Berikut ini adalah tabel pengujian Black boxberdasarkan aplikasi Monitoring Prestasi Siswa berbasis Android untuk fungsi splash screen,yaitu sebagai berikut:

            Tabel 4.28 Tabel Pengujian Black box Pada halaman Splash Screen



          2. Pengujian Black box Pada Splash Screen aplikasi PengujianBlack box Pada halaman Login aplikasi

            Berikut ini adalah tabel pengujian Black boxberdasarkan aplikasi mobile learning berbasis Android untuk fungsi pada halaman Login,yaitu sebagai berikut:

            Tabel 4.29 Tabel Pengujian Black box Pada halaman Login aplikasi



          3. Pengujian Black box Pada Splash Screen aplikasi PengujianBlack box Pada Menu Utama

            Berikut ini adalah tabel pengujian Black boxberdasarkan aplikasi monitoring prestasi siswa untuk fungsi Menu Utama,yaitu sebagai berikut:

            Tabel 4.30 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Utama



          4. Pengujian Black box Pada Splash Screen aplikasi PengujianBlack box Pada “ Halaman Daftar Nilai”
            Berikut ini adalah tabel pengujian Black box berdasarkan aplikasi MonitoringPrestasi untukfungsi Menu “Nilai”, yaitu sebagai berikut :

            Tabel 4.31 Tabel Pengujian Black box Pada “Nilai”



          5. Pengujian Black box Pada Splash Screen aplikasi PengujianBlack box Pada Menu “Absen”

            Berikut ini adalah tabel pengujian Black box berdasarkan aplikasi Monitoring' Prestasi Siswa berbasis Android untuk fungsi Menu “Absen”,yaitu sebagai berikut:

            Tabel 4.32 Tabel Pengujian Black box Pada “Absen”



          6. Pengujian Black box Pada Splash Screen aplikasi Pengujian Black box Pada Menu “Prestasi”

            Berikut ini adalah tabel pengujian Black boxberdasarkan aplikasi Monitoring Prestasi Siswa berbasis Android untuk fungsi Menu “Prestasi”,yaitu sebagai berikut:

            Tabel 4.33 Tabel Pengujian Black box Pada Menu “Prestasi”



          7. Pengujian Black box Pada Splash Screen aplikasi PengujianBlack box Pada Menu “Pelanggaran”

            Berikut ini adalah tabel pengujian Black boxberdasarkan aplikasi Monitoring Prestasi Siswa berbasis Android untuk fungsi Menu “Pelanggaran”,yaitu sebagai berikut:

            Tabel 4.34 Tabel Pengujian Black box Pada Menu “Pelanggaran”


          Evaluasi

          Setelahdilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menudan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistemakan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat inputdata yang tidak lengkap atau salah, selanjutnya yang kemudian akan di prosessesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yangdiinginkan.

          Schedulle Implementasi

          Schedulle Implementasimerupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yangdibutuhkan dalam proses implementasi“Aplikasi Monitoring Prestasi Siswa BerbasisAndroid Pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang”.Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasiyang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya.Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakanini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasiadalah sebagai berikut:

          Tabel 4.35 Schedulle Implementasi


          Tabel 4.36 Estimasi Biaya


          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          1. Dengan merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem informasi dengan sebuah aplikasi smartphone maka orang tua bisa memonitorong prestasi belajar siswa belajar secara langsung pada telepon genggamnya sehingga mereka dapat mengetahui bagaiamana prestasi belajar di sekolah.
          2. Sistem informasi dengan menggunakan sebuah aplikasi telepon genggam bisa memberikan informasi secaralangsung setiap saat dan dimana pun berada sehingga lebih efektif dan efisien.
          3. Sistem Informasi dengan sebuah aplikasi smartphone berbasis android bisa memberikan informasi secara cepat dan akurat karena data langsung diinput oleh guru bersangkutan sehingga orang tua bisa mendapatkan informasi yang sebenarnya.

          Saran

          Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi Sekolah SMA Al-Ma’muniyah:

          1. Aplikasi smartphone untuk memonitoring prestasi siswa ini masih jauh dari kesempurnaan, aplikasi ini belum mampu memberikan informasi data dalam bentuk print out. Sehingga masih butuh pengembangan selanjutnya.
          2. Aplikasi smartphone untuk memonitoring prestasi siswa ini membutuhkan koneksi internet untuk dapat mengakses data informasi prestasi siswa.
          3. Untuk menginput absen siswa dilakukan hanya oleh seorang guru, Penulis mengharapkan untuk pengembangan sistem selanjutnya misalnya dengan input secara online oleh siswa secara langsung, sehingga siswa menjadi lebih disiplin.

          Daftar Pustaka

          1. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Aris
          2. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Arifin
          3. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Maimunah
          4. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Yuliana
          5. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Zulham
          6. 6,0 6,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
          7. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama aa
          8. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hartono
          9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.
          10. Edi. Doro, dan Betshani. Stevalin. 2009.
          11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 11,5 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.
          12. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mustakini
          13. Loudon. 2014. "Pengertian Definisi Informasi Menurut Para Ahli". http://carapedia.com/pengertian_definisi_informasi_menurut_para_ahli_info504.html
          14. 14,0 14,1 14,2 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
          15. 15,0 15,1 15,2 Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
          16. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
          17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
          18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 18,5 18,6 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
          19. 19,0 19,1 Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
          20. 20,0 20,1 20,2 20,3 Nugroho,Adi. 2009. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
          21. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
          22. Rusdah. 2011. Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta: Universitas Budi Luhur
          23. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
          24. 24,0 24,1 24,2 Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
          25. Safaat, Nasruddin.2012.Pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet PC berbasis Android
          26. 26,0 26,1 26,2 26,3 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
          27. 27,0 27,1 27,2 Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
          28. 28,0 28,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
          29. 29,0 29,1 Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
          30. 30,0 30,1 30,2 30,3 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
          31. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
          32. 32,0 32,1 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
          33. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
          34. 34,0 34,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
          35. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
          36. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
          37. Junaidi, Sandro Alfeno, Syefri Maulana. 2013. "Pemanfaatan Basic4Android dan SQLite Dalam membangun Aplikasi smartphone untuk memonitoring prestasi siswa. KNSI 2014
          38. Prambudi, Pandi Setyo dkk. 2011. “Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek)”. STMIK Trenggalek
          39. Habibi, Hudatul Umam. 2009. “Upaya Kepala Sekolah Dalam Mengoptimalkan Prestasi Siswa Di Madarasah Aliyah Nurul Ummah (MANU) Kota Gede Yogyakarta”. UIN Sunan Kalijaga.
          40. Yulijantiningsih, Yovitha. 2012. “Pengaruh Fungsi Pengendalian oleh Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Siswa”. Program Pascasarjana MP Universitas Negeri Malang.
          41. Taqiyya, Uly Inayati. 2013. “Implementasi Kebijakan Penerapan Sistem Poin Dalam Mengurangi Tingkat Pelanggaran Siswa Pada SMAN 1 Jekulo Kudus”. Kudus.
          42. Utami, Resky Martha. 2007. "Analisa Absensi Online Mahasiswa Menggunakan Swipe Card pada Perguruan Tinggi Raharja" Perguruan Tinggi Raharja

Contributors

YogiPratamaSaputra