SI1614491507

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT

TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA

PT. WINGOH ALBINDO


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1614491507
NAMA : SITI BASIROH


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT

TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA

PT. WINGOH ALBINDO


Disusun Oleh:

NIM : 1614491507
Nama : Siti Basiroh
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Rektor         Kepala Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Desy Apriani, S.Kom., M.T.I)
NIP : 000603         NID: 010814


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT

TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA

PT. WINGOH ALBINDO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1614491507
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi



Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 15021
   
NID: 15029

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT

TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA

PT. WINGOH ALBINDO


Disusun Oleh :


NIM
: 1614491507
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Tahun Akademik 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT

TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA

PT. WINGOH ALBINDO


Disusun Oleh :

NIM : 1614491507
Nama : Siti Basiroh
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata I
Program Studi : Sistem Informasi
Konsentrasi : Komputer Akuntansi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Desember 2019
Siti Basiroh
NIM. 1614491507


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi pada saat ini sudah berkembang begitu pesat dengan adanya media internet yang sudah banyak digunakan untuk mempermudah pengolahan data serta pengambilan keputusan, khususnya pengambilan keputusan untuk mengelola sistem Alat Tulis Kantor. PT Wingoh Albindo adalah perusahaan dibidang manufaktur yang memproduksi plastic melayani produk plastic untuk industri multi industry, maka dari itu perushaan ini memerlukan perbaikan sistem mengenai sistem ATK yang berjalan saat ini agar dapat dikembangkan. Proses pengajuan ATK yang berjalan saat ini masih belum efektif dan efisien sehingga data tidak terkontrol dengan baik, serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses pengajuan tersebut. Pada permasalahan ini penulis mengambil sebuah kesimpulan dan jalan keluar dengan membangun sebuah aplikasi sistem yang berbasis web untuk mempermudah monitoring pengajuan, request, serta pelaporan stok ATK pada perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam analisis ini menggunakan metode observasi wawancara, dan studi pustaka data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk Unified Modelling Language, dan dirancang mengunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan dengan database MySql, Dengan adanya sistem informasi ATK berbasis web maka pengajuan serta request dapat dimonitoting dengan lebih cepat dan terkontrol dengan baik.

Kata Kunci :[ATK, Sistem Informasi, dan Web.]


ABSTRACT

The development of technology at this time has been developing so rapidly with the internet media that has been widely used to facilitate data processing and decision making, especially the decision making to manage the Office Stationery system. PT Wingoh Albindo is a manufacturing company that manufactures plastics to serve plastic products for multi-industry industries, and therefore this company needs to improve the system of ATK systems that are currently running in order to be developed. The ATK submission process that is currently running is still not effective and efficient so that the data is not well controlled, and requires quite a long time for the submission process. In this problem the authors draw a conclusion and a way out by building a web-based application system to facilitate monitoring of submissions, requests, and reporting ATK stock at the company. The data collection method used in this analysis uses the interview observation method, and the library study of the data obtained is analyzed in the form of a Unified Modeling Language, and is designed using the PHP (Hypertext Preprocessor) programming language and with the MySql database, with the existence of a web-based ATK information system, the submission of and requests can be monitored faster and better controlled.

Keywords: [ATK, Information Systems, and the Web.]



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA PT. WINGOH ALBINDO”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Sendy Zul Friandi, S. Kom., M.M sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Handy Januar Permana, S.E., M.M sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis
  7. Bapak Kusni selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril, maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 24 Januari 2020
Siti Basiroh
NIM. 1614491507


Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Rantai Nilai (Value Chain)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT Roda Prima Lancar

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. UseCase Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.2. Activity Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.4. Sequence Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.5. Class Diagram Usulan Ekonomi Pembangunan (EKBANG)

Gambar 4.6. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.7. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.8. Tampilan Table Usulan Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Input Data Usulan Pembangunan Fisik dan Non Fisik

Gambar 4.10. Tampilan Laporan

Gambar 4.11. Tampilan Table Hasil Dokumentasi

Gambar 4.12. Tampilan Realisasi Pembangunan

Gambar 4.13. Tampilan Jenis Usulan

Gambar 4.14. Tampilan Table Lokasi

Gambar 4.15. Tampilan Data Master (User)



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada masa sekarang ini persaingan dalam usaha dapat dilihat dari berbagai kinerja perusahaan dalam memenuhi kelangsungan hidup sebuah perusahaan yang dilihat dari perkembangan teknologinya untuk mendukung sebuah proses yang mendukung perusahaan dalam menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap bertahan dalam bentuk persaingan. PT Wingoh Albindo, perusahaan yang bergerak dibidang plastic manufacturer, servicing in plastic products for multi industry and food service yang berlokasi di Jl. Faliman Jaya 22 daanmogot Tangerang.

Dalam hal ini perusaan dalam mengembangkan dan mempertahankan suatu kelangsungan hidup perusahaan membutuhkan sarana teknologi yang dapat memajukan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien dalam proses kinerja perusahaan, namun saat ini berdasarkan observasi telah ditemukan permasalahan yang dapat merugikan perusahaan dalam segi waktu dan efektivitas perusahaan.

Pada permasalahan yang ditemukan adalah dalam pendataan maupun pengelolaan ATK atau sebut saja alat tulis kantor pada PT Wingoh Albindo masih mengguakan catat mencatat yang dilakukan secara manual pada form – form berupa kertas dengan demikian data-data yang dibutuhkan menjadi kurang relevan dan akurat, sehingga ketika data diminta oleh manajemen data tersebut tercecer atau mengalami ketidaklengkapan data dikarnakan proses pengarsipanpun kurang rapi.

Dari permasalahan diatas maka peneliti memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang masih belum termonitoring dan terkontrol dengan baik. Sehingga sudah seharusnya PT. Wingoh Albindo bisa mengembangkan diri dengan membuat sebuah sistem informasi yang bisa memberikan layanan informasi dengan cepat, tepat dan akurat untuk pengajuan ATK, persediaan ATK, serta laporan Oleh karena itu, dengan adanya masalah ini peneliti melakukan observasi sistem anggaran belanja divisi pada PT. Wingoh Albindo sebagai bahan tugas skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA PT. WINGOH ALBINDO”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah, masalah merupakan kesengajaan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem persediaan ATK PT. Wingoh Albindo. Pada skripsi ini akan diberikan uraian mengenai permasalahan yang telah terjadi pada PT. Wingoh Albindo yang berjalan saat ini. Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana analisa SistemInformasi pengajuan dan persediaan ATK PT. Wingoh Albindo yang berjalan saat ini ?
  2. Seperti apa kendala – kendala yang ada pada Sistem Informasi pengajuan dan persediaan ATK PT. Wingoh Albindo yang berjalan saat ini ?
  3. Bagaimana merancang Sistem pengajuan dan persediaan ATK PT. Wingoh Albindo agar lebih optimal ?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap insan pasti memiliki pemikiran, ide serta pemahaman yang berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal maupun beberapa hal. Oleh karena itu, kita perlu memberikan batasan terhadap penelitian untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan. Untuk menghindari kekeliruan serta kesalahan sekaligus untuk mempermudah pembaca untuk memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesinambungan dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini berfokus mengenai Pengajuan, persediaan, serta pelaporan mengenai ATK.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian yang adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk menganalisa sistempengajuan, persediaan serta pelaporan mengenai ATK yang saat ini sedang berjalan pada PT. Wingoh Albindo.
  2. Untuk mengetahui kendala yang dialami PT. Wingoh Albindo pada sistem yang berjalan saat pengaturan persediaan, pengajuan, serta pelaporan ATK.
  3. Untuk merancang sistem informasi persediaan barang alat tulis kantor (ATK) yang lebih bermanfaat bagiPT. Wingoh Albindo

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat terciptanya suatu rancangan sistem informasi berbasis web pada PT. Wingoh Albindo yang akan lebih optimal dari sistem yang berjalan saat ini.
  2. Dengan teridentifikasinya kelemahan serta kekurangan pada sistem yang berjalan saat ini, akan memberikan kemudahan untuk melakukan pengajuan serta pelaporan ATK dari divisi sehingga bermanfaat untuk jangka panjang perusahaan dan dapat dikembangkan.
  3. sistem informasi persediaan, pengajuan, serta laporan ATK yang lebih optimal atau cepat dari sisi waktu dan juga maksimal dari sisi tenaga.

Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitian terhadap pihak perusahaan dalam mencari dan mengumpulkan data yang tepat dan akurat. Metode dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

  1. Observation (Pengamatan Langsung)

    Dalam metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati secara langsung bagaimana proses sistem yang berjalan saat ini mengenai proses pengajuan ATK pada PT Wingoh Albindo.

  2. Interview (Wawancara)

    Peneliti melaksanakan proses tanya jawab kepada staff untuk mengetahui data- data mengenai proses pengajuan ATK samapai proses pelaporan ATK yang tepat serta akurat.

  3. Studi Pustaka

    Terlepas dari dua metode pengumpulan data yang telah disebutkan, peneliti juga melakukan studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui berbagai situs internet, jurnal, dan juga artikel. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk melengkapi data yang telah diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai bahan acuan atau referensi yang berhubungan dengan proses pengajuan sampai laporan pemakaian, stok ATK.

Metode Analisa Sistem

Peneliti menggunakan metode Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efeciency, Services) sebagai metode analisa sistem. Peneliti menggunakan teknik analisa PIECES karena teknik ini merupakan teknik analisa sistem yang biasa dipergunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan. Selain itu juga peneliti menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) sebagai metode menggambarkan alur sistem yang sedang berjalan.

Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan menggunakan menggunakantools (UML) Unified Modeling Languagedengan software Visual Paradigmfor UML 8.0 Interprise Edition yang melalui tahap Usecase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Dalam perancangan sistem yang akan dibuat penulis menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi yang dibutuhkan sistem. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang dibutuhkan oleh user. Pada proses desain penulis memakai bahasa pemrograman PHP (Programming Hypertext Preprocessor) dan SublimeText sebagai script editor, dan MySQL sebagai database yang digunakan.

Metode Pengujian

Tahap pengujian desain yang sudah berbentuk program yang siap untuk dioperasikan.Peneliti menggunakan metode Blackbox Testing dimana metode ini dapat medeteksi atau mengetahui kesalahan pada fungsi sistem dan apakah sistem berjalan dengan baik.

Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah untuk difahami, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan aturan penyampaiannya yang sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah untuk difahami, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan aturan penyampaiannya yang sebagai berikut :

BAB II   LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang kinerja laporan tentang sistem pengajuan sampai dengaan laporan penggunaan stock ATK dalam beberapa referensi, yang dimulai dari penjelasan secara umum dan secara khusus. Serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III   ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab iniberisikan gambaran umum PT Wingoh Albindo, seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, melakukan analisa dengan PIECES, serta elisitasi tahap I, II, II dan final draftelisitasi terhadap sistem yang berjalan serta sistem yang diusulkan.

BAB IV   RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi uraian mengenai usulan prosedur yang baru, rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk diagram UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, rancangan basis data, rancanganprogram, konfigurasi sistem usulan,testing, implementasi, dan estimasi biaya terhadap sistem yang diusulkan.

BAB V   PENUTUP

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Berikut beberapa definisi sistem secara umum : Menurut Romney dan Steintbart (2015:3) [1] dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Sedangkan menurut Sugiarti yang dikutip oleh Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 (2017:16), dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Berdasarkan pendapat yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sebuah bentuk rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen yang saling terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Terdapat karakteristik atau sifat-sifat tertentu pada suatu sistem yang merinci bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai tujuan sistem. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) [2], dalam hasil penelitiannya menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Memiliki Komponen, suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem.
  2. Batas sistem (Boundary), batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment), adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya
  5. Masukkan Sistem (Input), merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output), merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
  7. Pengolahan Sistem (Process), merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:6-7)[3], mengatakan dalam sebuah bukunya bahwa sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak (system abstract)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran – pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sistem Fisik (physical system)

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alamiyah (natural system)

    Sistem alamiyah adalah sistem yang melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

  4. Sistem Buatan Manusia (human made system)

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antar manusia dengan mesin

  5. Sistem Tertentu (deterministical system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah ada dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

  6. Sistem tak Tentu (probabilistic system)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  7. Sistem Tertutup (close system)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively close system.

  8. Sistem Terbuka (open system)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2017:231)[4], dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Sedangkan menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications (2015:3)[5], “Data are any facts, numbers, or text that can be processed by a computer. Today, organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”. ("Data adalah fakta, angka, atau teks yang bisa diproses oleh komputer. Saat ini, organisasi mengumpulkan data dalam jumlah besar dan terus bertambah dalam berbagai format dan basis data yang berbeda").

Berdasarkan penjelasan dari kutipan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa data merupakan sesuatu fakta yang berwujud seperti kejadian, objek, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna serta dapat diolah oleh si pemakai.

Penggolongan Data

Menurut Gani dkk (2015:2)[6], menyatakan hasil dalam penelitiannya bahwa data dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Data berdasarkan sumber

    Data berdasarkan sumber terdiri dari dua kelompok, yaitu dua primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama, baik dari hasil pengukuran alat observasi langsung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama.

  2. Data berdasarkan jenis

    Data berdasarkan jenis terbagi dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatis adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Sementara itu, data kuantitatif adalah data yang terbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[7], hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:58)[8], hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaan dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data berupa fakta yang telah diklasifikasikan untuk mempermudah pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Rusdiana Dewi, dkk dalam Semnasteknomedia Online. (2017:279)[9], " Terbentuknnya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Dan kualitas informasi (quality of information) untuk dapat berguna dengan baik, maka informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  1. Tepat kepada orangnya atau Relevan (Relevancy)

    Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

  2. Tepat nilainya atau Akurat (Accurate)

    Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 (2017:17), Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility), Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
  3. Ketelitian (Accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility) Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified) Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Dapat Diukur (Measurable) Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:34)[10], dalam hasil penelitiannya yang mengutip dari Sutabri (2012) mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan Menurut Euis Sitinur Aisyah dalam Jurnal Sensi (2017:24)[11], hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang berada dalam organisasi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan yang dilakukan secara manual maupun terkomputerisasi sehingga mendukung fungsi operasi organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Stair dalam Muhammad Muslihudin dan Oktafianto (2016:12)[12], menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :

  1. Perangkat Keras

    Perangkat Keras yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data dan keluaran data.

  2. Perangkat Lunak <p>Perangkat Lunak yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer.

  3. Database

    Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

  4. Telekomunikasi

    Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

  5. Manusia

    Manusia yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.4 No.2 (2016:23)[13], menyatakan dalam penelitiannya bahwa “analisis sistem (systems analysis) adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada agar selanjutnya dapat dilakukan pembenahan”.

Sedangkan menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:72)[14], hasil penelitiannya menyatakan bahwa “Analisa Sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya”.

Berdasarkan pengertian yang dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan beberapa langkah dalam mengidentifikasi sebuah masalah serta penelitian terhadap kebutuhan sistem dan kekurangan sistem.

Langkah-langkah Analisa Sistem

Menurut Didik Setiawan dan Yhoni Agus Setya Mahendra dalam Indonesian Journal on Networking and Security (2016:22)[15], hasil penelitiannya menyatakan bahwasanya dalam melakukan analisa sistem (system analysis) , melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Identifiy

    Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, dimana suatu masalah adalah pertanyaan yang harus dapat dipecahkan untuk mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan.

  2. Understand

    Langkah selanjutnya adalah memahami cara kerja sistem yang sedang berjalan. Untuk dapat memahami sistem yang ada diperlukan data-data yang diperoleh dari langkah pertama identifikasi secara terperinci.

  3. Analyze

    Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, maka dilakukan analisis hasil penelitian. Dimana dalam hal ini diperlukan suatu pengalaman yang cukup untuk mendapatkan hasil maksimal, karena biasanya seorang analisis sistem yang baru merasa kesulitan pada tahapan ini. Analisa sistem yang dilakukan harus dapat menjawab pertanyaan apa, bagaimana, siapa dan dimana sistem tersebut dikerjakan? Kemudian mengapa dikerjakan?

  4. Report

    Langkah terakhir dari analisis sistem adalah pembuatan laporan dari hasil penelitian yang kemudian dicatat dan didokumentasikan sebagai panduan untuk mendesain sebuah sistem.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Indraswuri, I. D, yang dikutip Mulyati dkk dalam Jurnal CCIT (2018:119)[16] yang menyatakan bahwa “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur”.

Sedangkan menurut, According to Alison McKay et al in International Journal of Computer Integrated Manufacturing Vol.29 No.3 (2016:237)[17], “Engineering design is an important early stage of the inno-vation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. (“Perancangan Sistem Informasi adalah tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana masyarakat tantangan diatasi dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain rekayasa berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desain teknik menyatukan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan desain teknik untuk mendukung penciptaan sistem pendukung informasi teknik yang beralasan ”.

Berdasarkan pengertian perancangan sistem yang telah dijelaskan diatas maka dari tiu dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem merupakan beberapa tahap untuk menyusun atau menciptakan suatu sistem guna untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Susanto (2016:62)[18], dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan-tahapan Perancangan Sistem

Dalam sebuah perancangan sistem maka diperlukanlah sebuah tahapan – tahapan untuk merancang sistem tersebut. Menurut McLeod dalam jurnal Telematika Vol.8 No.2 (2015:7)[19]hasil penelitiannya menyatakan bahwa perancangan sistem merupakan sebuah penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, dan tahap-tahap dalam merancang sistem, meliputi:

  1. Menyiapkan perancangan sistem secara rinci. Analisis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru menggunakan peralatan tertentu.
  2. Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis harus mengidetifikasi konfigurasi peralatan komputer yang memberi hasil sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses.
  3. Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem. Analisis bekerjasama dengan manager untuk mengevaluasi alternatife.
  4. Memilih konfigurasi terbaik.
  5. Menyiapkan usulan implementasi.
  6. Menyiapkan usulan penerapan yang member ringkasan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan dari dokumentasi perancangan.
  7. Menyetujui dan menolak penerapan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Tobok Febrika Sormin dalam hasil penelitiaannya yang dikutip dari Sidik (2017:6)[20] menjelaskan “Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntut untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”. Kini internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari e-mail sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis. Selain itu web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai sebagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan yaitu:

  1. Akses informasi mudah
  2. Setup server lebih mudah
  3. Informasi mudah didistribusikan
  4. Bebas platform; informasi dapat disajikan oleh browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.

Pengertian Internet

Wahyuningsih, (2017:5)[21] menjelaskan “Internet merupakan singkatan dari interconnected networking yaitu system yang menghubungkan antar jaringan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi menggunakan satelit”. Sehingga kata “Online” merupakan istilah yang lazim digunakan ketika kita sedang terhubung melalui internet. Hal tersebut menjelaskan bahwa aktifitas online selalu berkaitan dengan pengguna internet, sedangkan internet adalah bagian dari teknologi jaringan. Di dalam penggunaannya, internet memiliki beberapa istilah, diantaranya:

  1. WWW (World Wide Web) Pratama (2015:152)[22] menjelaskan “WWW (World Wide Web) atau lebih dikenal sebagai web yang selalu berkaitan dengan HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan terkadang dengan HTTPS (Hyper Text Transfer Protocol Secure) sebagai protocol yang digunakannya”. WWW merupakan contoh aplikasi berbasis client-server melalui aplikasi web server.
  2. Web Browser Rachmanto (2017:19)[23] menjelaskan “Web browser adalah perangkat utama yang kita perlukan untuk menampilkan halaman web dari hasil pengkodean”.
  3. Web Server Madcoms (2016:4)menjelaskan “Web server adalah suatu program komputer yang mempunyai tanggung jawab atau tugas menerima permintaan HTTP dari komputer klien, yang dikenal dengan nama web browser dan melayani mereka dengan menyediakan respon HTTP berupa konten data, biasanya berupa halaman web yang terdiri dari dokumen HTML dan objek terkait seperti gambar dan lain-lain”.
  4. Website Hariyanto (2015:2)[24] menjelaskan “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masingmasing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink)”. Website juga merupakan salah satu media penyampaian informasi dan publikasi yang mudah diakses dari mana saja, kapan saja tanpa terbatas oleh wilayah geografis yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah.
  5. URL (Uniform Resource Locator) Pratama (2015:152) menjelaskan “URL harus mencantumkan alamat dari komputer server yang dituju maupun komputer pemberi layanan”. Misalkan dalam hal ini yaitu menyertakan alamat server atau komputer tujuan dalam bentuk IP Address maupun domain.
  6. ISP (Internet Service Provider) Andi (2017:2)menjelaskan “ISP (Internet Service Provider ) adalah organisasi yang menyediakan layanan untuk menggunakan maupun mengakses jaringan internet”. Layanan internet yang disediakan oleh ISP antara lain meliputi akses internet, web hosting, registrasi domain, transit internet, dan kolokasi.
  7. DNS (Domain Name Space) Andi (2017:5)menjelaskan “DNS (Domain Name Space) adalah sebuah sitem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed)”. Secara kasar, DNS dapat dikatakan sebagai “penerjemah” nama domain menjadi angka-angka numeric yang terdapat di dalam IP supaya lebih mudah diingat.
  8. IP (Internet Protocol) Andi (2017:6) menjelaskan “IP (Internet Protocol) adalah protocol lapisan jaringan atau protocol lapisan internetwork yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengamatan dan routing paket data”.

Konsep Dasar ATK

Definisi Persediaan

Menurut Nurjanah Eka Sfitri (2018:13)[25], yang mengutip dari Warren yang diterjemahkan dalam bukunya yang berjudul Accounting – Pengantar Akuntansi mengatakan bahwa “Persediaan (inventory) digunakan untuk mengindikasikan (1) barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam bisnis perusahaan dan (2) bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu”

Maka dapat penulis simpulkan bahwa persediaan merupakan suatu barang dagang yang disimpan yang nantinya akan di jual atau di pergunakan.

Definisi ATK (Alat Tulis Kantor)

Menurut Nurjanah Eka Sfitri (2018:13)[25], yang mengutip dari Deserno yang dalam websitenya widuri.raharja.info “Alat Tulis Kantor (ATK) adalah sebagai dokumen dalam semua media yang mempu-nyai nilai historis atau hukum sehingga disim-pan secara permanen.”

Sedangkan menurut Odgers (2015) yang dalam websitenya widuri.raharja.info “Alat Tulis Kantor (ATK) mendefensikan menajemen arsip sebagai proses pengawasan, penyimpanan, dan pengamanan dokumen serta arsip, baik dalam bentuk kertas maupun media elektronik.”

Berdasarkan definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ATK atau Alat Tulis Kantor merupakan sebuah manajemen arsip bisa merupakan dokumen, alat – alat, atau media elektronik lainnya.

Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Menurut Istiningsih dalam Jurnal Pendidikan Matematika Vol:4 No:2 (2015:31), Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service) adalah:

  1. Performance (Kehandalan)

    Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

  2. Information (Informasi)

    Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

  3. Economic (Ekonomi)

    Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  4. Control (Kendali)

    Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

  5. Efficiency (Efisiensi)

    Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

  6. Service (Pelayanan)

    Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Terdapat beberapa penjelasan mengenai definisi UML (Unified Modeling Language) yaitu sebagai berikut :

Menurut Yusuf dkk. dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29) “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Berdasarkan penjelasan mengenai UML (Unified Modeling Language) diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) merupakan suatu pepodelan berorientasi objek (OOP) yang dapat digunakan sebagai penyederhanaan permasalahan – permasalahan untuk mendukung pengembangan sebuah sistem.

Jenis-jenis UML (Unified Modeling Language)

Terdapat beberapa jenis dari UML (Unified Modeling Language), menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasahn (2015:30)[26], jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari :

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

  2. Activity Diagram

    Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram air, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

  3. Class Diagram

    Class Diagram yaitu menggambarkan jenis dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

  4. Sequence Diagram

    Sequence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

  5. Component Diagram

    Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari komponen perangkat lunak dalam sistem.

  6. Deployment Diagram

    Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Fitri Anasari dkk (2015:13)[27], UML (Unified Modelling Language) mempunyai tujuan sebagai berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Adapun langkah – langkah dalam penggunaan UML (Unified Modeling Language) , berikut menurut Henderi (2017:6)[28], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    • Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    • Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:54)[29], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi database diatas, maka penulis dapat menyimpulkan database merupakan data yang telah terintegrasi dan diatur dengan benar sehingga dapat dicari secara cepat.

Pengguna Database

Menurut Fathansyah yang dikutip oleh Santoso, dkk dalam Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 (2017:85)[30], dalam Pengguna basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, ada beberapa tipe yaitu:

  1. Programmer Aplikasi.

    Pemakai berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language, yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk.

  2. User Mahir (Casual User).

    Pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program.

  3. User Umum (End User Naïve User)

    Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.

  4. User Khusus (Specialized User)

    Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan khusus.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Berikut ini beberapa definisi dari beberapa ahli :

Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:192)[31], “MySQL adalah sebuah server database open source yang populer keberadaannya. MySQL umumnya digunakan bersamaan dengan script PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerfull.

Berdasarkan penjelasan mengenai MySQL diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa MySQL merupakan software yang dapat mengelola database secara cepat.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

menurut Wahana Komputer dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.6 No.1 (2016:77), “XAMPP adalah salah satu pake instalasi Apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi instan”.

Berdasarkan penjelasan mengenai XAMPP diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa XAMPP merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu sebuah sistem terelasi dengan data paket sehingga membuat sistem tersebut berjalan dengan baik.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP (Programming Hypertext Preprocessor)

Definisi menurut Supono dan Virdiandry Putratama (2016:3)[32] dalam hasil penelitiannya , dapat disimpulkan bahwa PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatuu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Berdasarkan penjelasan definisi mengenai PHP (Programming Hypertext Preprocessor) diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa PHP (Programming Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk menerjemahkan kode program menjadi kode mesin yang dimengerti oleh komputer secara dinamis.

Cara Kerja PHP (Programming Hypertext Preprocessor)

Ada beberapa cara kerja PHP menurut Raharjo (2016:39) dalam hasil penelitiannya, cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).
  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.
  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.
  4. Interpreter PHP membaca file catalog.php dari disk drive.
  5. Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.
  6. Interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Adi Tri dalam jurnalnya (2015:723)[33], “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan – potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas fitur-fiturnya seperti blok multi tempat, kursor banyak, dan pengolahan split”

Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sublime text merupakan sebuah editor teks untuk mempermudah perancangan program.

Konsep Dasar CodeIgniter

Definisi CodeIgniter

Menurut Betha Sidik (2018:2)[34], Codeigneiter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP. Pengembangan dapat langsung menghasilkan program dengan cepat, dengan mengikuti kerangka kerja untuk membuat yang telah disiapkan oleh framework CI ini.

Pemograman tidak perlu membuat program dari awal (form scratch), karena CI menyediakan sekumpulan librari dan fungsi yang banyak, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum dengan menggunakan pekerjaan yang umum dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang senderhana untuk mengakses librarinya. Pemogram dapak memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa codeigniter emerupan sebuah media framework bagi programer untuk membuat program tanpa kesulitan karena sudah tersedia di CI berbagai librarinya.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut padeli, dkk (2017:149)[35] dalam hasil penelitiannya menyatakan, “Blackbox Testing merupakan metode uji coba yang fokus terhadap perangkat lunak atau software. Dengan metode ini maka dapat deiketahui kondisi mengenai sistem yang telah peneliti buat. Metode pengujian blackbox testing untuk mengetahui kesalahan fungsi atau hilang dari sistem yang telah peneliti buat kesalahan dari interface, struktur data, maupun akses kedalam database. Dengan metode ini kita dapat terbantu dalam uji sistem”.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi Blackbox Testing di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Blackbox Testing merupakan sebuah metode uji coba sistem secara fokus untuk mengetahui kesalahan fungsi sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[36] menjelaskan dalam sebuah penelitiannya bahwa “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi elisitasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa elisitasi merupakan aktivitas ataupun rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang diinginkan oleh managemen terhadap kebutuhan suatu sistem.

Tahapan-tahapan Elisitasi

Adapun beberapa tahapan – tahapan elisitasi menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27)[36], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

    Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

    Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

    Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

    Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu

    :

    a. (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

    c. (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan yang dikutip Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[37], menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa literature review merupakan teori – teori yang dipelajari serta dicari untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang masalah penelitian.

Langkah-langkah Kajian Literature Review

Menurut Suryo dkk dalam Budianto, Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[38], dalam sebuah penelitiannya menyebutkan langkah – langkah dalam melakukan kajian literature review adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Metode studi pustaka (Literature Review) merupakan kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian yang berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan legiatan penelitian.

Tujuan adanya studi pustaka (literature review) adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan maslah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berfikir ilmiah.

Berikut ini adaa 10 (enam) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu :

  1. Penelitian dalam sebuah Skirpsi yang dilakukan oleh Nurjanah Ekasafitri (2018)[39] yang berjudul Rancang Bangun Sistem Alat Tulis Kantor (ATK) Berbasis Web Pada Universitas Islam Negri Allaudin Makasar. Dalam penelitian ini memiliki sebuah masalah yaitu Sistem Informasi permintaan alat tulis kantor yang dirancang terintegrasi, merupakan penyempurnaan sistem yang lama, dimana sistem yang lama masih menggunakan atau memakai formulir manual dalam meminta alat tulis kantor yang dibutuhkan oleh unit kerja dari tiap jurusan sehingga rentang waktu yang dibutuhkan cukup lama. Sedangkan dalam pengembangan sistem baru sudah terintegrasi antara unit kerja bagian jurusan, subag umum dan rektorat bagian umum sehingga sistem ini saling mendukung untuk mencukupi kebutuhan akan alat tulis kantor. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunkan metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara dan dokumentasi. Adapun tools yang digunakan untuk merancang Sistem Informasi Permintaan Alat Tulis Kantor ini menggunakan DFD (Data Flow Diagram) dan metode perancangan software yang digunakan pada penelitian ini adalah waterfall. Sedangkan bahasa pemrograman yang dipakai menggunakan PHP dan MYSQL serta pengujian aplikasi ini menggunkan metode pengujian Black Box.
  2. Penelitian dalam sebuah Jurnal Technomedia Journal yang dilakukan oleh Saryani, Haarvizar, dan Angga (2019)[40], yang dimana dalam penelitiannya menemukan sebuah masalah yaitu Dimana sistem yang berjalan masih masih menggunakan sistem pembukuan tulis secara manual. Dan dikerjakan dengan cara memasukan satu persatu nomor perkepala dari setiap jenis barang ATK (Alat Tulis Kantor) yang masuk pada kelurahan Karangsari. Pengolahan datanya yang masih manual menggunakan microsoft Excel sering mengakibatkan kesalahan didalam penginputan data, begitu juga didalam pencarian barang yang menggunakan kode barang. Dengan kesalahan yang terjadi pada melakukan pencatatan pemasukan dan pengeluaran barang mengakibatkan data jumlah barang tidak sesuai dengan data jumlah fisik. Dan masih di dapati data yang sudah ada sehingga terjadi pengulangan/redudance data dalam penginputan barang ATK (Alat Tulis Kantor) di Kelurahan Karangsari. Dengan kurang maksimalnya data yang dimasukan maka akan memperlambat terhadap pelayanan perihal dokumen identitas kependuduakan untuk masyarakat. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi pada Kelurahan Karangsari selaku unit jasa pelayanan terhadap masyarakat dan menganalisa prosedur dan sistem yang telah berjalan yang berkaitan dengan barang ATK (Alat Tulis Kantor) serta menggambarkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML). Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu hasilan sistem informasi berbasis online untuk mengelola data dengan baik yang dapat memperoleh informasi secara akurat, cepat, tepat dan informatif untuk keperluan di kemudian hari.
  3. Penelitian dalam sebuah Jurnal LPKIA yang dilakukan oleh Dicky Fakrun dkk (2017)[41], yang dimana penelitiannya menemukan masalah yaitu keterlambatan pemasokan baran - barang Alat Tulis Kantor (ATK) ini secara tidak langsung akan mempengaruhi proses lamanya permintaan yang ada di masing - masing bidang. Setiap unit instansi pemerintahan pada akhir tahun harus mengajukan rencana pemakaian Alat Tulis Kantor (ATK) tahun berikutnya kepada Biro Sekretariat Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan metode UML (Unified Modeling Language) sebagai metode perancangan sistem.
  4. Penelitian dalam sebuah jurnal Techno Nusa Mandiri yang dilakukan oleh Karlena dkk (2015)[42], dimana ditemukan sebuah masalah yaitu Sistem Pengelolaan ATK (Alat-alat Tulis Kantor) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada saat ini masih dilaksanakan secara manual, dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan informasi. Dengan kesalahan-kesalahan informasi tersebut, mengakibatkan lambatnya pembuatan laporan rencana pemakaian barang untuk pengajuan anggaran tahun yang akan datang. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang dapat terintegrasi dengan baik antara data master, data transaksi dan laporan? Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan informasi tentang pengklasifikasian kode barang sehingga memudahkan bagian administrasi kasubag dalam mengelola data barang? Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan peringatan apabila persediaan barang mendekati batas stok minimum? Bagaimana Kasubag dapat memperoleh informasi berupa laporan yang lengkap sesuai kebutuhan pada data master dan data transaksi setiap periodenya? Sistem informasi berbasis intranet yang dapat menyajikan informasi kegiatan permintaan ATK (Alat-alat Tulis Kantor) dari masing-masing direktorat atau departemen. Membuat suatu rancangan sistem informasi pengelolaan ATK yang diharapkan dapat membantu dan mempercepat proses pembuatan laporan pemakaian ATK serta mengurangi kesalahan informasi sehingga akan menghasilkan laporan-laporan yang dapat dipertanggungjawabkan.
  5. Penelitian dalam sebuah skripsi yang dilakukan oleh Nur Fadillah Utami (2018)[43], diimana dalam penelitiannya menemukan sebuah masalah yaitu permasalahan dalam mengolah data barang dan transaksi digudang. Sehingga untuk mengatasinya membutuhkan sistem secara terkomputerisasi dan sistem dapat diakses dimana saja, kapan saja dengan akses internet. Sistem ini dirancang dengan metode UML (Unified Modeling Language) dan menggunakan framework CI (Codeigniter). Bahasa pemrograman menggunakan HTML, PHP, javascript dan database MySQL. Sistem informasi inventori dapat memberikan inforamasi yang dapat diakses oleh admin dan superadmin. Admin dan superadmin dapat menmbah, mengedit, dan menghapus data persediaan barang, transaksi, laporan, dan untuk menambah user hanya dapat dilakukan oleh superadmin. Sistem dibuat dan diuji dengan metode black box dan pengujian user dari 30 responden menyatakan sistem berjalan baik berdasarkan hasil responden dengan rata-rata 87%. Dengan Sistem informasi inventori barang dapat membantu proses pengelolaan transaksi barang, persediaan barang, dan laporan periode setiap bulan ataupun tahun secara cepat dan tepat.
  6. Penelitian dalam sebuah Jurnal Muhammad Fresa Pahlawan (2019)[44]. Dalam penelitiannya menemukan sebuah masalah yaitu adanya kesulitan dalam pencarian data barang persediaan dikarenakan proses penyimpanan yang masih dalam bentuk berkas sehingga hal ini menyebabkan keterlambatan dalam pembuatan laporan data mutasi barang. Hal tersebut juga menyebabkan kurangnya informasi mengenai sisa stok barang yang berada di bagian gudang sehingga dengan adanya masalah - masalah tersebut dapat menghambat aktivitas perusahaan. Serta belum adanya sistem secara khusus yang dapat menyimpan dan mencatat stok persediaan barang menyebabkan barang yang hilang akan sulit diketahui. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mendukung pengelolaan informasi dan dapat mempermudah segala kegiatan penerimaan dan pengeluaran barang serta mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan menggunakan sistem terkomputerisasi. Maka dengan dukungan sistem komputerisasi secara khusus, cara kerja suatu sistem yang ada sebelumnya dapat mengubah cara kerja yang lebih efisien, tepat guna, serta terjamin mutu dan kualitas prosedur kerjanya. Dengan perkembangan sarana teknologi modern yang lebih baik, akan tercipta suatu lingkungan sistem kerja yang lebih produktif. Berdasarkan persoalan diatas, penulis tertarik untuk mengembangkan Sistem.
  7. Penelitian dalam jurnal Paradigma yang dilakukan oleh Eka Wulandari (2018)[45], yang menjelaskan tentang permasalahan yaitu Data tidak dapat diinput secara otomatis dan pembuatan laporan tidak dapat dilakukan secara otomatis. Inventarisasi barang yang apabila tidak dilakukan dengan menggunakan program aplikasi akan terasa kurang efesien dan tidak akan menghasilkan informasi yang tepat waktu, dengan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem inventarisasi yang baik agar dapat meningkatkan kinerja instansi tersebut.
  8. Penelitian dalam jnurnal Jaringan Sistem Informasi Robotik (2018)[46], yang dilakukan oleh Syahrul dan Rahmi, yand dimana dalam penelitiannya menyatakan permasalahan tentang persediaan alat kantor yang masih dilakukan dengan menggunakan kartu stok, sehingga tidak meberikan dampak optimal pada sistem tersebut, maka dari itu memerlukan sistem persediaan peralatan kantor dengan secara online.
  9. Penelitian dalam journal internasional yang dilakukan oleh Lowell Quisumbing (2017)[47], One automated system that is becoming more popular is the automated inventory system. The Leyte Normal University Supply Office is one of the Offices that caters to the Delivery and Inventory of Supplies and Equipment to its end users. Due to its numerous transactions, the Supply Office currently experiences problems in their transactions since all processes are done manually. Specifically, the generation of reports during the inventory and monitoring of equipment’s proved to be a great struggle. Using the Descriptive Research Design, a thorough study of the existing system in recording and monitoring of equipment in the supply office was conducted. Results showed that the Supply office is in dire need of automating their Inventory process to better serve their Stakeholders.
  10. Penelitian yang terdapat dari jurnal internasional yang dilakukan oleh Darryl Nudya (2015)[48], yang menyatakan dalam penelitiannya yaitu This study aims to develop and implement an online inventory and monitoring system or medical supplies of the City Health Organization (CHO) of Cagayan de Oro. Specifically, it aims to provide the CHO with a system that allows all users to make supply - related transactions easily and speedily. The system also allows for an accurate tracking of inventory records. It creates an online inventory and monitoring system that uses PHP for the front-end, SQL Server for the back-end and Windows Server for the operating system. The new system provides the City Health OS with an efficient and convenient system for Research Information Technology Advancing.

Berdasarkan literature review diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian saat ini dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA PT. WINGOH ALBINO” berhubungan erat dengan penelitian yang dijadikan sebagai literature review, namun perbedaannya adalah pada penelitian ini peneliti menggunakan metodologi analisa sistem PIECES yang dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service, serta metode penggambaran sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language), dan peneliti menggunakan metode perancangan sistem UML (Unified Modeling Language) untuk metode perancangan sistem usulan serta menggunakan PHP (Programming Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemograman.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

PT Wingoh Albindo adalah perusahaan manufaktur, memproduksi plastic melayani produk plastic untukindustri multi industri. PT Wingoh albindo berdiri sejak tahun 1992 sampai dengan sekarang, perusahaan yang berlokasi di JL Faliman Jaya KM 22 Daan Mogot Tangerang.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Wingoh albindo memproduksi untuk layanan makanan seperti, sumpit, sendok makanan, sendok sup, sendok eskrim, garpu, sendok lipat dll, telah lulus uji monometer migrasi dan lulus uji food grade. Untuk industri garmen PT Wingoh albindo juga memproduksi seperti snap (Jas Hujan), kotak pensil, folder plastic, pin tag dan pin lop untuk label garmen, ring dan slide untuk penilaian bra dan perusahaan juga menerima custom made to your special order.

PT Wingoh albindo mempunyai beberapa divisi, yaitu divisi produksi, dimana tempat untuk mengasilkan barang untuk di pasarkan,dan divisi tooling/maintenance untuk melakukan perawatan atau perbaikan asset berupa mould/cetakan. PT Wingoh Albindo mempunyai susunan direksi sebagai berikut:

KOMISARIS & DIRUT : Bpk Holy Wingoh

MANAGER : Bpk Djoris

HRD/PERSONALIA : Ibu Kusni

Visi dan Misi Perusahaan

Visi perusahaan : “Menjadi perusahaan dengan produk yang berkualitas dan elegan”.

Misi perusahaan :

  1. Menyediakan produk terlengkap dan prima dalam pelayanan.
  2. Meningkatkan kualitas dan layanan secara berkelanjutan.
  3. Memberikan pelayanan ramah dan efesien.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukan adanya proses pembagian kerja dan menunjukan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut di integrasikan.

Berikut adalah struktur organisasi PT Wingoh Albindo :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PTWingoh Albindo


Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Komisaris/Direktur Utama.

    Direktur Utama pada PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menjalankan tugas mengadakan evaluasi untuk kesuksesan staffnya.

    b. Mengatur waktu secara efektif dan menyelesaikan masalah secara efisien.

    c. Mengindentifikasi masalah dengan akurat dan menjadi seorang mediator.

    d. Menentukan besarnya deviden perusahaan.

  2. Manager Genaral pada PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mentepakan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

    b. Mengkordinasi dan mengawasi seluruh aktivitas yang di laksanakan dalam perusahaan.

    c. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.

    d. Menjadi prantara dalam komunikasi ide, gagasan dan strategi antar pimpinan dan staf.

    e. Membimbing bawahan dan mendelegasi tugas– tugas yang dapat di kerjakan oleh bawahan dengan jelas

  3. Pemasaran (Marketing) Marketing PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung `jawab sebagi berikut:

    a. Meperkenalkan barang kepada pelanggan.

    b. Meningkatkan hasil penjulan

    a. Menganalisa dan mengembangakan strategi untuk meningkatkan penjualan dan jumlah pelanggan sesuai dengan target yang di tentukan.

    b. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dan hasil survey seluruh sales team.

    c. Membuat surat order dan nota penjualan.

  4. Keuangan / Finance

    Kuangan pada PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menyusun laporan keuangan bulanan (Balance Sheet, P/L Statement, Cash Flow)

    b. Membuat laporan keuangan triwulan untuk keperluan penyampaian informasi keuangan kepada manajemen dan pihak terkait lainnya.

    c. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.

    d. Melakukan pembayaran gaji, menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan.

  5. Purchasing

    Purchasing pada PT WingohAlbindomempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Membuat dan mencetak Purchase Order (PO) dan mengirimkan supplier agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal.

    b. Membuat dan mencetak Purchase Order (PO) dan mengirimkan supplier agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal

    c. Melakukan input biaya-biaya yang timbul untuk pengiriman barang di bebankan kepada penerima barang.

    d. Membuat laporan bulanan untuk pembelian, dan menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.

  6. Staff Admin

    Staff Admin pada PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.

    b. Mengarsip suratmasuk dan surat keluar.

    c. Membuat kegiatan suratmenyurat , dokumentasi dan memastikan

    d. Dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh perusahaan.

  7. PPIC

    PPIC pada PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menyedikan kebutuhan marketing tepat waktu

    b. Menyusun rencana produksi sesuai dengan pesanan marketing.

    c. Melakukan monitoring pada bagian produksi, menyimpan barang di gudang.

    d. Membuat jadwal produksi sesuai dengan waktu, routing dan jumlah produksi tepat waktu.

    e. Melakukan komunikasi dengan bagian marketing untuk memastikan penyelesaian masalah produksi.

  8. QC (Quality Control)

    QC pada PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Memantau perkembangan semua produk yang di produksi oleh perusahaan

    b. Bertanggungjawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaan.

    c. Dalam produk material QC memverifikasi kualitas produk.

    d. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.

    e. QC harus memastikan produk dari sumber perusahaan memenuhi mutu ISO dll.

  9. Tooling/ Maintenance Aset

    Tooling/ Maintenance Aset ipada PT Wingoh Albindo mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Melakukan perbaikan asset/mould.

    b. Melakukan perawatan asset/mould.

    c. Membuat jadwal perbaikan/perawatan atas asset/mould.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat permasalahan yang ada pada PT Wingoh Albindo, maka penulis membatasi permasalahan pada:

  1. Pembuatan Form pengajuan ATK.
  2. Persediaan ATK.
  3. Proses pembuatan laporan ATK.

Analisa Sistem

Metode Analisa PIECES

Analisa PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance,Information, Economy, Contol, Efeciency, dan Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan :

  1. Performance.

    Setiap divisi pada PT Wingoh Albindo untuk memenuhi kebutuhan ATK untuk menunjang segala macam pekerjaannya, masing2 divisi tersebut harus mengajukan terlebihdahulu ATK yang akan dipinjam atau digunakan dengan menggunakan form, setelah itu memerlukan persetujuan terlenih dahulu dari bagian asset ATK yang diajukan tersebut dapat disetujui atau ditolak, jika di tolak maka divisi harus merevisi ulang pengajuan tersebut, jika disetujui maka terbitlah nomor pengambilan ATK tersebut, setelah itu bari dibuatlah sebuah laporan oleh admin. Segala proses tersebut masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang lama, serta proses laporan pun menggunakan proses manual.

  2. Information.

    Akurat : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat sehingga masih besar kemungkinan terjadinya human error, oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.

  3. Economy.

    Biaya : mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pengajuan anggaran belanja hingga pengolahan laporan serta proses keuangan pun masih menggunakan MS. Excell.

  4. Efeciency.

    Sumber Daya Biaya : kertas yang digunakan untuk mencetak list pengajuan serta laporan yang tidak akurat atau terjadi kesalahan.

    Sumber Daya Tenaga : pengerjaan yang dilakukan oleh divisi yang proses pengerjaannya belum menggunakan sistem terkomputerisasi, sehingga proses laporan serta pengajuan memerlukan waktu yang cukup lama.

  5. Service.

    Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah divisi dalam proses pengajuan dan laporan.

    Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal serta ditambah dengan hasil analisa UML yang memperkuat landasan untuk dirancangnya sebuah sistem untuk mempermudah divisi dalam proses pengajuan,persediaan serta pelaporan ATK.

Tata Laksana Sistemyang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur system ATK yang berjalan pada PT Wingoh Albindo sebagai berikut:

Prosedur system ATK PT Wingoh Albindo sebagai berikut:

  1. Masing – masing divisi pada PT Wingoh Albindo mengisi form pengajuan ATK.
  2. Admin asset mengecek form pengajuan ATK tersebut.
  3. Pihak admin tooling menerima Form ATK untuk diteruksan kepada manager tooling (Proses approve).
  4. Admin Tooling membuat atau menerbitkan nomor pengajuan asset yang telah di setujui maupun yang direvisi.
  5. Admin tooling membuat laporan mengenai ATK yang telah disetujui dan perdsediaan sisa ATK.
  6. Manager menerima laporan (Approve).

Analisa Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Usecase Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.2 Sistem yang Berjalan Pada Usecase


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram sistem pengajuan anggaran belanja terdapat penjelasan seperti dibawah ini :

Sistem terdapat 4 Actor yaitu Divisi, Admnin Aset, Purchasing, dan Accounting. Sistem terdapat 7 usecase yang terdiri dari mengisi form pengajuan ATK, Mengecek form pengajuan ATK, Menerima laporan pengecekan form ATK, menerbitkan nomor pengajuan ATK, Approve, membuat laporab persediaan ATK, dan menerima laporan. Berikut rincian dan penjelasannya :

  1. Nama Use Case : Mengisi form pengajuan ATK

    Aktor : Divisi

    Skenario : Divisi mengisi form pengajuan ATK.

  2. Nama Use Case : Mengecek Form pengajuan ATK

    Aktor : Admin Asset

    Skenario : Admin Asset melakukan pengecekan terlebih dahulu pada form prngajuan ATK sebelum dilakukan persetujuan oleh manager.

  3. Nama Use Case : Approve

    Aktor : Accounting

    Skenario : Accounting memberikan persetujuan untuk pengajuan ATK agar dapar di proses pendanaan.

  4. Nama Use Case : Menerima pengecekan laporan form

    Aktor : Purcahasing

    Skenario : Purchasing menerima laporaan form yang diajukan oleh divisi yang telah dilakukan pengecekan oleh Admin Asset.

  5. Nama Use Case : Menerbitkan nomor pengajuan ATK.

    Aktor : Purchasing

    Skenario : Purchasing menerbitkan nomor pengajuan ATK.

  6. Nama Use Case : Membuta laporan persediaan ATK

    Aktor : Purchasing

    Skenario : setelah dilakukannya persetujuan maka Purchasing akan membuat laporasn persediaan ATK.

  7. Nama Use Case : Menerima Laporan

    Aktor : Accounting

    Skenario : setelah Purchasing menyelesaikan laporan maka memberikan laporan tersebut kepada Accounting.

Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan


Berdasarkan gambar 3.8 Activity diagram yang ada terdapat:

  1. Satu initial node, sebagai objek yang mengawali kegiatan dalam sistem.
  2. Empat vertical swime line yaitu Divisi, admin assset, Purchasing, dan Accounting.
  3. Sebelas aktifitas yang dilakukan oleh aktor.
  4. Satu Decision Node yang menggambarkan sebuat pilihan untuk persetujuan .
  5. Satu Final Node yang menggambarkan aktivitas sudah selesai.

Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan


Berdasar kangambar 3.4 Sequence Diagram diatas, terdapat:

  1. Terdapat 7 (Tujuh) Life Line, yaitu : mengisi form pengajuan ATK, mengecek form ATK, menerima form pengajuan ATK, Approve, membuat laporan, dan menerima laporan.
  2. Terdapat 4 (empat) Actor, yaitu : divisi, admin asset, Purchasing, dan Accounting.
  3. Terdapat 14 (empat belas) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor tersebut.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa sistem masukan adalah rangkaian dari proses – proses yang terjadi didalam sistem yang berjalan saat ini yang memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses untuk menghasilkan dokumen keluaran.

  1. Analisa Masukan

    a. Nama Masukan : mengisi form ATK

    b. Fungsi : Untuk mngetahui ATK apa yang diperlukan

    c. Sumber : Divisi

    d. Media : Kertas

    e. Frekuensi : Setiap ada kebutuhan atau habisnya ATK.

    f. Format : Bisa dilihat pada lampiran

    g. Keterangan : Tanggal, nomor, keterangan, nama barang, jumlah, satuan, harga, diskon, subtotal, dan tanda tangan.

  2. Analisa Proses

    a. Nama Modul (proses) : Sistem Pengajuan ATK

    b. Masukan : List pengajuan ATK

    c. Keluaran : List ATK yang disetujui

    d. Media : kertas

    e. Format : format dapat dilihat dalam lampiran

    f. Ringkasan proses : proses ini akan menghasilkan pencairan barang beserta nomor pengajuan.

  3. Analisa Keluaran

    a. Nama Keluaran : Laporan persediaan ATK

    b. Fungsi : sebagai laporan yang menunjukan pemakaian ATK.

    c. Media : Komputer (MS. Excel atau MS. Word)

    d. Frekuiensi : Tidak menentu

    e. Format : dapat dilihat pada lampiran

    f. Keterangan : Tanggal, nomor, keterangan, nama barang, jumlah, dan tanda tangan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    a. Processor : Intel Pentium

    b. RAM : 1024 MB

    c. HDD : 120 GB

    d. Printer : HP Laserjet 1020

  2. Perangkat Lunak (Software)

    a. Windows Server

    b. Microsoft Excel

    c. Google Chrome

  3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan komputer atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh bagian accounting.

Permasalahan Dan Alternatif

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi pada sistem persediaan ATK pada PT Wingoh Albindo yaitu :

  1. Divisi harus mengisi form pengajuan terlebih dahulu lalu ditandatangani oleh pihak divisi terkait, dengan menggunakan pena pada form setelah itu diberikan pada admin asset.
  2. Admin asset perlu mengecek pengajuan ATK yang telah diajukan oleh setiap divisi untuk dipilah mana yang perlu dan tidak perlu, sehingga admin asset perlu membuat ulang kembali list pada form ATK setiap divisi, lalu menandatanganinya lalu meberikannya pada admin tooling.
  3. Admin tooling menerbitkan nomor secara manual pada form pengajuan ATK tersebut setelah itu meminta persetujuan manager untuk pencairan barang ATK tersebut, setelah itu melakukan pembuatan laporan persediaan ATK.
  4. Segala proses yang dilakukan diatas memerlukan waktu yang sangat lama sehingga kurang efektifnya jalan aktivitas perusahaan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada saat ini, maka peneliti melakukan suatu pemikiran sebagai alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini perlu dikembangkan menjadi sistem terkomputerisasi secara online agar mempermudah segala akses.
  2. Dengan adanya sistem persediaan ATK berbasis web akan meminimalisir pemakaian kertas serta kinerja ulang pada staff.
  3. Dengan adanya sistem ini maka penerbitan nomor dapat teratur didalam sistem, sehingga nomor akan terbit dengan beraturan.
  4. Dengan adanya sistem ini maka penggunaan waktu akan lebih efektif.

User Recruitmen

User Recruitmen biasanya digunakan untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tahap Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada bagian sistem pengajuan ATK pada PT Wingoh Albindo, maka tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. Sistem yang diusulkan akan merubah proses pengajuan ATK, proses persetujuan, serta laporan stok ATK yang terpakai yang dimana bagian accounting serta beberapa divisi terkait melakukan proses tersebut secara manual. Dengan adanya sistem usulan ini akan memperjelas pembagian pekerjaan pada organisasi yang ada, yang dimana dalam pengajuan ATK, persetujuan, dan laporan yang dilakukan oleh beberapa divisi, accounting, serta update stok ATK dapat melakukannya lebih mudah serta dapat termonitoring dengan efektif dan efisien.

Dalam rencana penganggaran yang dilakukan oleh user yang mengajukan, oersetujuan yang dilakukan oleh admin, update stok yang dilakukan oleh purchasing , serta penganggaran yang dilakukan oleh Accounting akan dapat diupdate secara terus menerus hingga mendapatkan suatu hasil yang diinginkan dan dalam pembuatan laporan akan dibuat secara otomatis secara sistem berdasarkan parameter yang ditentukan.

Terdapat juga dashboard pada halaman utama yang berguna untuk mempermudah setiap user yang untuk melihat beberapa status pengajuan serta persetujuan dan update stok ATK pada dashboard tersebut.

Prosedur Sistem Usulan

Usecase Diagram Sistem pengajuan ATK yang Diusulkan

Gambar 4.1 usecase diagram yang diusulkan sistem pengajuan ATK


Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :

1. Terdapat 1 sistem yang berisi tentang,

2. Terdapat 3 aktor yaitu User, General Admin, dan Gudang.

3. Terdapat 5 Usecase. Terdiri dari Login, Melakukan Pengajuan ATK, Menyetujui Pengajuan ATK, Menerima Respon Pengajuan ATK, dan Logout.

Usecase Diagram Sistem Request ATK yang Diusulkan

Gambar 4.2 usecase diagram yang diusulkan sistem Request ATK


Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan :

1. Terdapat 4 actor yaitu user, general admin, accounting¸ dan purchasing.

2. Terdapat 9 usecase yang terdiri dari login, Request ATK, menerima request ATK, memproses request ATK, menyetujui request ATK, membuat form pembelian, menerima form pembelian, mengisi form pembelian barang yang telah di beli, dan logout.

3. Terdapat 1 include.

Activity Diagram pengajuan ATK yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram pengajuan ATK yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram pengajuan ATK yang diusulkan diatas terdapat:

a. 1 initial Node, objek yang diawali

b. 11 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 2 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.

d. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Activity Diagram Request ATK yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Request ATK yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Request ATK yang diusulkan diatas terdapat:

a. 1 initial Node, objek yang diawali

b. 17 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 3 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.

d. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram pengajuan ATK yang Diusulkan

Gambar 4.5 Sequence Diagram pengajuan ATK yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram pengajuan ATK yang diusulkan terdapat :

a. 3 actor, yang melakukan kegiatan yaitu User, General Admin, dan Gudang.

b. 6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

c. 13 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Sequence Diagram Request ATK yang Diusulkan

Gambar 4.6 Sequence Diagram Request ATK yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Request ATK yang diusulkan terdapat :

a. 4 actor, yang melakukan kegiatan yaitu User, General Admin, accounting, dan Purchasing.

b. 8 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.

c. 15 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengajuan dan request ATK, adapun perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class Diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class digram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

Gambar 4.7 Class Diagram Sistem ATK berbasis Web


Spesifikasi Basis Data

Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

  1. Tbl_user
    Tabel 4.2 : tbl_user
  2. Tbl_atkpengajuan
    Tabel 4.3 : tbl_atkpengajuan
  3. Tbl_atkrequest
    Tabel 4.4 : tbl_atkrequest
  4. Tbl_atk
    Tabel 4.5 : tbl_atk
  5. Tbl_atkkeluar
    Tabel 4.6 : tbl_atkkeluar
  6. Tbl_atkpembelian
    Tabel 4.7 : tbl_atkpembelian
  7. Tbl_report
    Tabel 4.8 : tbl_atkreport

Rancangan Program

  1. Tampilan Halaman Login
    Gambar 3.4 Sequence Diagram


    Tampilan diatas meruupakan tampilan awal sebelum masuk kehalaman sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

  2. Tampilan Halaman pengajuan ATK
    Gambar 4.8 Tampilan Halaman Login


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman transaksi pengajuan ATK yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input item ATK yang akan di ajukan.

  3. Tampilan Request ATK
    Gambar 4.9 Tampilan Halaman pengajuan ATK


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman request ATK yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan Item yang akan di request oles user.

  4. Tampilan Report ATK
    Gambar 4.10 Tampilan Request ATK


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman report ATK yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan input dan dapat melihat stok ATK.

  5. Tampilan Approve Accounting
    Gambar 4.11 Tampilan Report ATK


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman Accounting yang mana menyajikan halaman yang didalamnya terdapat data yang telah dilakukan sebuah persetujuan untuk request ATK.

  6. Tampilan form pembelian
    Gambar 4.12 Tampilan Approve Accounting


    Tampilan diatas adalah tampilan dari halaman form pembelian yang dimana setelah terjadi semua transaksi makan akan muncul form pembelian.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor : Minimal 2,1 GHz
  2. Monitor : Minimal VGA
  3. RAM : Minimal 2 GB
  4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
  5. Harddisk : 250 GB

Spesifikasi Software

Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem Pemantauan Penjualan harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses Pemantau, diantaranya:

  1. User
  2. Accounting
  3. General Admin
  4. Gudang
  5. Purchasing

Testing

Metode Testing

Evaluasi

seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji dengan blackbox testing bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, input budget, approve budget dan logout dapat berjalan dengan baik.

Implementasi

Time scheedule

Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

Tabel 4.15 Time Scheedule

Estimasi Biaya

Tabel .16 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta hasil dari analisa dan perancangan yang dilakukan, mengenai Perancangan Sistem Informasi Persediaan Berbasis Web Barang Alat Tulis Kantor (ATK) Berbasis Web pada PT.WingohAlbindo, makadapatdibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem Informasi pengajuan persediaan berbasis web yang berjalan saat ini masih membutuhkan waktu yang lama dalam hal mengelola, menyajikan data dan mengirimkan informasi, karena masih menggunakan sistem yang terbilang semi-komputerisasi artinya sistem yang digunakan belum efektif dan efesien.
  2. Kendala pada sistem yang berjalan saat ini diantaranya kegiatan Sistem Informasi pengajuan dan persediaan berbasis web yang hanya bias dilakukan oleh petugas tertentu dan masih sangat manual serta kegiatan ini belum efisien dan efektif bagi perusahaan.
  3. Dalam membuat rancangan kegiatan Sistem Informasi pengajuan dan persediaan berbasis web penelitim emanfaatkan software visual paradigm untuk membuat diagram UML yang terdiridari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Bahasa pemrograman yang dipergunakan untuk membangun system ini adalah PHP dengan menggunakan framework Codeigeniter, Xampp sebagai web server, Mysql sebagai database. Sehingga sistem yang dirancang akan lebih optimal digunakan untuk mengatasi masalah yang ada.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka peneliti ingin memberikan beberapa saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama melaksanakan penelitian ini, adapun saran-saran tersebut, sebagai berikut:

  1. Melakukanpem baharuan Perancangan Sistem Informasi persediaan berbasis web yang ada agar bias mempermudah proses pengelolaan, penyajian data dan pengiriman informasi penting sehingga bisa diterima oleh pihak yang bersangkutan secara cepat.
  2. Diharapkan adanya pemeliharaan aplikasi secara berkala agar aplikasi ini dapat terus berjalan dengan baik.
  3. Perlunya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan agar bisa mempergunakan aplikasi ini dengan semestinya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Romney, Marshall B., dan Paul John Steintbart. 2015. Accounting Information Systems, 13th Ed. England: Pearson Educational Limited.
  2. Rosmila, Muh. Yamin, dan LM. Tajidun. 2016. “Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika”. Jurnal SemanTIK. Vol.2 No.2, ISSN : 2501-8928http://ojs.uho.ac.id/index.php/semantik/article/view/1849
  3. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Deepublish.
  4. Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282 http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/70/18
  5. Nithya, P. G.Lakshmipriya. 2015. “Juornal of An Overview of Data Mining and Warehousing – Architecture, Techniques and Applications”. International Journal Of Computer Science Trends an Technology Vol 3 No 1, ISSN : 2347-8578 ( http://www.ijcstjournal.org/volume-3/issue-1/IJCST-V3I1P16.pdf
  6. Gani, Irwan., dan Siti Amalia. 2015. Alat Analisis Data; Aplikasi Statistik untik Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial. Yogyakarta: Andi
  7. Agustinus, haryanta ,et all. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri”. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No. 1.
  8. M.Thoha. 2015. “Analisa Dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D’Griya Serang”. Serang : Jurnal Prosisko. Vol. 2 No. 2.
  9. Rusdiana, Dewi, et all. 2017. Disain Sistem Informasi Website Jurusan Komputerisasi Akuntansi D-III Pada Perguruan Tiggi Raharja. Tangerang: Semnasteknomedia Online. Vol.5 No.1.
  10. Tiara, Khana, Dewi Immaniar dan Fiqih arzia. 2015. “Penerapan Sistem Inventory Labotarium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.1, ISSN : 1978-8282 (http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/155
  11. Aisyah, Euis Sitinur, Novi Nur Atika, Rere Intan Fandiny. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Ekspor Studi Kasus PT. Istem. Jurnal Sensi. Vol. 3 nomor 1, Februari 2017. Diambil dari: https://sensi.ilearning.me/2016/09/13/sensi039/
  12. Muslihudin, Muhammad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancang Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  13. Setiawan, Eko Budi dkk, 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No.1.
  14. Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 nomor 1, Maret 2015. Diambil dari: http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/6
  15. Setiawan, Eko Budi. 2016. Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi. Jurnal Ultima InfoSys. Vol. 7 nomor 1, Juni 2016. Diambil dari: http://ejournals.umn.ac.id/index.php/SI/article/view/506
  16. Mulyati., Rasyid Tarmizi dan Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4 No.2 –Agustus 2018. ISSN : 2356-5195.
  17. Mckay,Alison., George N Stiny and Alan de Pennington. 2016. Principles For The Definition Of Design Structures. International Journal Of Computer Integrated Manufacturing. Vol.29 Issue.3 , 237-250 . ISSN: 0951-192X (P) 1362-3052 (O).
  18. Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa A, Danang Sutedjo, Renna Yanwastika Ariyana, Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia ISSN: 2302-3805. Diambil dari: http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/download/1344/1263
  19. Warsito, Ary Budi., Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.2 . ISSN : 1978-8282.
  20. Bertha Sidik.">Bertha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
  21. Wahyuningsih, Dian dan Rakhmat Makmur. 2017. E-Learning. Bandung: INFORMATIKA.
  22. Hariyanto, Agus. 2015. Membuat Web Profil Sekolah + PPDB Online. Yogyakarta: Lokomedia. Hidayatullah, Priyanto dan Jauhari Khairul Kawistara. 2017. Pemrograman WEB Edisi Revisi. Bandung: INFORMATIKA.
  23. Rachmanto, Ricky. 2017. 9 Langkah Praktis Membuat Website Gratis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  24. Hariyanto, Agus. 2015. Membuat Web Profil Sekolah + PPDB Online. Yogyakarta: Lokomedia. Hidayatullah, Priyanto dan Jauhari Khairul Kawistara. 2017. Pemrograman WEB Edisi Revisi. Bandung: INFORMATIKA.
  25. 25,0 25,1 Ekasafitri Nurjanah, 2018. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. Diambil dari : http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12224/1/RANCANG%20BANGUN%20SISTEM%20INFORMASI%20PERMINTAAN%20ATK%20BERBASIS%20WEB%20PADA%20UINAM.pdf
  26. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan, 2015, Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas Winong, Jurnal Bianglala Informatika, Vol.3, No.1.
  27. Anasari, Fitri, Addy Suyatno, Indah Fitri Astuti. 2015. “Sistem Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mulawarman)”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 10 No 1. (http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/18/pdf )
  28. Henderi. 2017. Diktat Object Modelling With Unified Modelling Language (UML). Tangerang: STMIK Raharja
  29. Rahayu, Sri, dkk.2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1-September 2015.
  30. Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. Perencanaan Dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas(Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Jurnal Integrasi Vol.9 No.1 ISSN : 2548-9828. Diambil dari: https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JI/article/view/288/277
  31. Faridi,. Peni Aripianti dan Retni Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA Vol.2 No.2-Agustus ISSN : 2461-1417. Diambil dari: http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/cerita/article/download/368/256/
  32. Supono., dan Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.
  33. Tri, Soelistio Adi, Tody Ariefianto Wibowo dan Agus Ganda Permana. 2015. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Pengelolaan Padi Di Pulau Jawa Berbasis Web : e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, number 1, April 2015. Diambil dari :http://www.academia.edu/36028989/aplikasi_sistem_informasi_geografis_sig_untuk_pengelolaan_padi_di_pulau_jawa_berbasis_web_application_of_geographic_information_system_gis_for_management_paddy_in_java_island_based_web.
  34. Bertha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
  35. Padeli, Mulyati, dan Avega Awanda. 2017. BUILDING DATABASEHASIL EVALUASI BELAJAR SISWA PADA SMAN 2 KOTA TANGERANG. Cerita Journal. ISSN : 2461-1417.
  36. 36,0 36,1 Amrullah, Agit., Rifda Faticha Alfa A, Danang Sutedjo, Renna Yanwastika Ariyana, Hendi S dan Eri Sasmita Susanto. 2016. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia ISSN: 2302-3805. Diambil dari: http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/download/1344/1263
  37. Rafika, Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.8 No.3 . ISSN : 1978-8282.
  38. Budianto dkk. Mei 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3
  39. Ekasafitri Nurjanah, 2018. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS WEB PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. Diambil dari : http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12224/1/RANCANG%20BANGUN%20SISTEM%20INFORMASI%20PERMINTAAN%20ATK%20BERBASIS%20WEB%20PADA%20UINAM.pdf
  40. Saryani, dkk, 2019. Sistem Informasi Inventory Pemasukan dan Pengeluaran Data Barang ATK Pada Kelurahan Karangsari. Technomedia Journal. Diambil dari : http://ijc.ilearning.co/index.php/TMJ/article/view/887
  41. Siddieq Dicky Fakhrudin, dkk. 2017. Perancangan Sistem Informasi Alat Tulus Kantor di Biro Sekretariat BPKAD (Pemerintahaan Provinsi Jawabarat). Jurnal LPKIA , Vol.01 No.1. Diambil dari : https://docplayer.info/63916775-Perancangan-sistem-informasi-persediaan-alat-tulis-kantor-di-biro-sekretariat-bpkad-pemerintah-provinsi-jawa-barat.html
  42. Indriani Karlena, dkk. 2015. Perancangan Sistem Informasi Invantori Alat Tulis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Diambil dari : https://media.neliti.com/media/publications/227394-sistem-informasi-inventory-alat-tulis-ka-9b7f75b3.pdf
  43. Fadilah Nurul Utami, 2018. Sistem Informasi Invantory Barang PT. Tissa Nugraha Globalindo Berbasis Web. Universitas Muhamadyyah Surakarta. Di ambil dari : http://eprints.ums.ac.id/61936/4/Naskah%20Publikasi-66%20nur%20fadhilah.pdf
  44. Pahlwan Muhammad Fresa, 2019. SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ALAT TULIS KANTOR (ATK) BERBASIS DESKTOP PADA RSUD KOTA BOGOR. Diambil dari : https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/763/jbptunikompp-gdl-muhammadfr-38108-11-unikom_m-l.pdf
  45. Wulansari Eka, 2018. Perancangan Sistem Informasi Permintaan Barang ATK Berbasis Web Pada Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang. Jurnal Paradigma. Vol. XX No. 1.
  46. Syahrul, Rahmi. 2018. Perancangan Sistem Informasi Permintaan Barang ATK Berbasis Web Pada Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang. Jurnal JaringanSistem Informasi Robotik. Vol.2 No.1. diambil dari : http://ojsamik.amikmitragama.ac.id/index.php/js/article/view/26/23
  47. Quisumbing Lowell, 2017. Automated Supplies and Equipment Inventory Management System Using Barcode Technology for LNU Supply Office. Journal Of Compunting and Innovation (JCI). Vol. 1 Issue. 1. Diambil dari : https://www.researchgate.net/publication/326504437_Automated_Supplies_and_Equipment_Inventory_Management_System_Using_Barcode_Technology_for_LNU_Supply_Office
  48. Nuddya Darryl M, DKK. 2015. Online Inventory and Monitoring System of Cagayan de Oro City Health Office. Advancing Information Technology Research. Diambil dari : https://www.researchgate.net/publication/235712187_Online_Inventory_and_Monitoring_System_of_Cagayan_de_Oro_City_Health_Office

Contributors

Siti basiroh

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1614491507&oldid=352768"