SI1331477400: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem)
(Implementasi)
 
(150 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 440: Baris 440:
 
</div>
 
</div>
 
<div style="line-height :2">
 
<div style="line-height :2">
:# Gambar 2.1. Daur Hidup Sistem
+
:# Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
:# Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Victory Chingluh Indonesia
+
:# Gambar 2.2 Pembuatan Prototype Evolisioner
:# Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan
+
:# Gambar 2.3 Arduino Nano
:# Gambar 3.3. Sequence Diagram Sistem Berjalan
+
:# Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Pada Boar Arduino Nano
:# Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem yang Berjalan
+
:# Gambar 2.5 Wimos D1 Mini
:# Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Usulan
+
:# Gambar 2.6 Fungsi Pin Wimos
:# Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Usulan
+
:# Gambar 2.7 Resistor
:# Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Usulan
+
:# Gambar 2.8 Relay
:# Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Usulan
+
:# Gambar 2.9 LCD 2x16
:# Gambar 4.5. Tampilan Menu Login
+
:# Gambar 3.1. Pt. Victory Chingluh Indonesia
:# Gambar 4.6. Tampilan Menu Dashboard
+
:# Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pt. Victory Chingluh Indonesia
:# Gambar 4.7. Tampilan Menu Data Master Admin
+
:# Gambar 3.3. Alat Pengisian Chemical Di Pt.Victory Chingluh Indonesia
:# Gambar 4.8. Tampilan Menu Data Form Keluhan Karyawan
+
:# Gambar 3.4. Diagram Blok Langkah Perancangan
:# Gambar 4.9. Tampilan Menu Data Status Form Keluhan
+
:# Gambar 3.5 Diagram Blok
:# Gambar 4.10 Tampilan Data Edit Form Keluhan
+
:# Gambar 3.6 Rangkaian Catu Daya
:# Gambar 4.11 Tampilan Detail Form Keluhan Karyawan
+
:# Gambar 3.7 Rangkaian IOT (Internat Of Things)
:# Gambar 4.12 Tampilan Data Departemen
+
:# Gambar 3.8 Rangkaian Wiring Diagram Sistem Keseluruhan
:# Gambar 4.13 Tampilan Geafik Keluhan Kepuasan Karyawan
+
:# Gambar 3.9 Tampilan Program Arduino
:# Gambar 4.14 Tampilan Data Master Manager
+
:# Gambar 3.10 Verifikasi Listing Program Arduino
:# Gambar 4.15 Tampilan Data Laporan Penyelesaian Tindakan Manager
+
:# Gambar 3.11 Pilih Board pada Program Arduino
:# Gambar 4.16 Tampilan Data Laporan PDF
+
:# Gambar 3.12 Flowcart Sistem Yang Berjalan
:# Gambar 4.17 Tampilan Data Dashboard Karyawan
+
:# Gambar 4.1. Rangkaian Catu Daya
 +
:# Gambar 4.2. Pengujian Tampilan LCD
 +
:# Gambar 4.3. Listing Program Pengujian Tampilan LCD
 +
:# Gambar 4.4. Pengujian Pengisian
 +
:# Gambar 4.5. Flowchart Program Yang Diusulkan
 +
</div>
  
 
{{pagebreak}}<hr/>
 
{{pagebreak}}<hr/>
Baris 469: Baris 474:
 
</div>
 
</div>
 
<div style="line-height: 2">
 
<div style="line-height: 2">
:# Tabel 3.1. Analisis PIECES
+
:# Tabel 2.1. Fungsi Pin Pada LCD 2x16
:# Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
+
:# Tabel 3.1. Elisitasi Tahap 1
:# Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
+
:# Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II
:# Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
+
:# Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
:# Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
+
:# Tabel 3.4. Final Elisitasi
:# Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan
+
:# Tabel 4.1. Pengujian Black Box
:# Tabel 4.2 Tabel Form Keluhan
+
:# Tabel 4.2 Schedule Implementasi
:# Tabel 4.3 Tabel Karyawan
+
:# Tabel 4.3 Estimasi Biaya
:# Tabel 4.4 Tabel Departemen
+
:# Tabel 4.5 Tabel Kepuasan Karyawan
+
:# Tabel 4.6 Tabel User
+
:# Tabel 4.7 Tabel Black Box Testing
+
:# Tabel 4.8 Tabel Time Schedule
+
:# Tabel 4.9 Tabel Estimasi Biaya  
+
 
</div>
 
</div>
  
Baris 488: Baris 487:
  
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center; text indent: 0.5"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR SIMBOL'''</p></div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center; text indent: 0.5"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR SIMBOL'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 1.'''Simbol ''Use Case Diagram''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center"><p style="line-height: 2">'''1.'''SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)</p></div>
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.postimg.cc/RFkYTbvv/simbol-usecase.png"/></div>
+
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.ibb.co/GMhdwz3/daftar-simbol.png" alt="daftar-simbol" border="0">"/></div>
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.'''Simbol ''Activity Diagram''</p></div>
+
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.postimg.cc/3wwzrvLQ/simbol-activity.png"/></div>
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 3.'''Simbol ''Sequence Diagram''</p></div>
+
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.postimg.cc/85J3MVQy/simbol-sequence.png"/></div>
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 4.'''Simbol ''Class Diagram''</p></div>
+
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://i.postimg.cc/HLPRrkKc/simbol-class.png"/></div>
+
  
 
{{pagebreak}}<hr/>
 
{{pagebreak}}<hr/>
Baris 603: Baris 590:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli.
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli.
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7)<ref name="Hengki Tamando Sitohang"> Tamando Sitohang,Hengki 2018. “Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Negeri Medan.” Vol.3 No.1 2018 ISSN : 2541-3724 </ref> “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7)<ref name="Hengki Tamando Sitohang"> Tamando Sitohang,Hengki 2018.“Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Negeri Medan.” Vol.3 No.1 2018 ISSN : 2541-3724 </ref> “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pengertian sistem menurut Ludwig Von Bertalanfly Yakub Dalam jurnal ICIT (2014:2),<ref name="Ludwig Von Bertalanfly Yakub">Von Bertalanfly Yakub,Ludwig Vol.3 No.2 (2014).</ref> “Sistem merupakan seperangkat unsure-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungannya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013:226),<ref name="Nasaruddin"> Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra.2013 "Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar".Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2</ref>"Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan".
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Rosmila et all (2016:227)<ref name="Rosmila">Rosmila. 2016. ". Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika" Jurnal SemanTIK : Vol.2 No.2 2016 </ref> Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Rosmila et all (2016:227)<ref name="Rosmila">Rosmila. 2016."Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika" Jurnal SemanTIK : Vol.2 No.2 2016 </ref> "Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
</div></div></div></div>
+
</div></div></div></div></div>
  
 
====Karakteristik sistem====
 
====Karakteristik sistem====
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) <ref name="Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun" >Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun.sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:</ref> sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. (2016:227) yaitu:
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:<ref name="Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun ">Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun. sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. (2016:227) </ref> yaitu:
+
</div>
 
+
<ol type="1">
<ol type="a">
+
<li>Memiliki Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem".</li>
<li>Memiliki Komponen</li>
+
<li>Batasan Sistem ( Boundary ) batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.</li>
suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem".
+
<li>Lingkungan Luar sistem ( Environment ) apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.</li>
<li>Batasan Sistem ( Boundary )</li>
+
<li>Penghubung Sistem ( Interface ) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya</li>
batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
+
<li>Masukan Sistem ( Input ) merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.</li>
<li>Lingkungan Luar sistem ( Environment )</li>
+
<li>Keluaran Sistem ( Output ) merupakan hasil dari energy yang diolah oleh sistem</li>
apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
+
<li>Pengolah Sistem ( Proses ) merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan</li>
<li>Penghubung Sistem ( Interface )</li>
+
merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya
+
<li>Masukan Sistem ( Input )</li>
+
merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
+
<li>Keluaran Sistem ( Output )</li>
+
merupakan hasil dari energy yang diolah oleh sistem
+
<li>Pengolah Sistem ( Proses )</li>
+
merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan  
+
 
<li>Sasaran Sistem ( Objective and goal )</li>
 
<li>Sasaran Sistem ( Objective and goal )</li>
 
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
 
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Baris 643: Baris 622:
 
<center>Sumber : Rosmila (2016:227).</center>
 
<center>Sumber : Rosmila (2016:227).</center>
  
====Kualitas Sistem====
+
====Klasifikasi Sistem====
Menurut Nurazizah dkk, dalam jurnal SENSI (2017:16)<ref name="Nurazizah dkk">Azizah, N., Yuliana, L., & Juliana, E. (2017). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN HARIAN LEPAS PADA PT FLEX INDONESIA. SENSI Journal, 3(1), 14-21.</ref> kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan dibawah ini:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Rosmila (2016:227)<ref name="Rosmila">Rosmila(2016). Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika. Jurnal SemanTIK : Vol.2 No.2. 2016</ref> sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
 +
</div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Sistem Abstrak (Abstract System)</li>
 +
Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
 +
<li>Sistem Fisik (Physical System)</li>
 +
Adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.
 +
<li>Sistem Tertentu (Deterministic System)</li>
 +
Adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.
 +
<li>Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)</li>
 +
Adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
 +
<li>Sistem Tertutup (Closed System)</li>
 +
Adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
 +
<li>Sistem Terbuka (Open System)</li>
 +
Lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.
 +
</ol>
 +
 
 +
===Perancangan Sistem===
 +
====Definisi Perancangan Sistem====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Velzello/John Reuter III dalam Buku Darmawan (2013:227)<ref name="Velzello">John Reuter III,Velzello(2013).Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2013</ref> “Perancangan sistem merupakan suatu tahap setelah analisis dalam siklus pengembangan sistem seperti pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan suatu rancang bangun implementasi gambaran jelas apa yang dapat dikerjakan dari analisa sistem dan bagaimana membentuk suatu sistem itu.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">”Sedangkan menurut Mohamad Subhan (2012:109) <ref name="Mohamad Subhan">Subhan, Mohamad (2012). Analisa Perancangan Sistem. Jakarta : Lentera Ilmu Cendikia.</ref> "Dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)<ref name="Siti Aisyah">Nawang Kalbuana, Siti Aisyah (2011).PERANCANGAN APLIKASI AKADEMIK TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME . Journal CCIT Vol. 4 No.2. ISSN: 1978-8282</ref> Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkahlangkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
 +
</div></div></div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Perancangan Sistem</li>
 +
Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
 +
<li>Analisa Sistem</li>
 +
Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
 +
<li>Perancangan</li>
 +
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
 +
<li>Testing</li>
 +
Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian penyesuaian akhir.
 +
<li>Implementasi</li>
 +
Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
 +
<li>Maintenance</li>
 +
Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user
 +
friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri.
 +
</ol>
 +
 
 +
====Tujuan Perancangan Sistem====
 +
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem  mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut.
 +
#Untuk meminimalisir dampak negatif yang disebabkan oleh chemical tersebut.
 +
#Untuk menghindari kontak langsung terhadap chemical saat melakukan pengisian.
 +
#Untuk membuat sistem pengisian otomatis sehingga dapat membantu dan meningkatkan hasil produksi.
 +
 
 +
===Konsep Prototipe===
 +
====Definisi Prototipe====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Uzzaman (2015:71)<ref name="Uzzaman">Uzzaman, Anis (2015).“Panduan  Membangun  Starup  Ala  Sillicon  Valey”. Yogyakarta.</ref> “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Darmawan (2013:229)<ref name="Darmawan">Darmawan, Deni (2013) "Sistem Informasi Manajemen”. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref> Prototipe  adalah  satu  versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Seema dan Malhotra pada International Journal Of Advances In Computing And Information Technology (2013:279)<ref name="Seema dan Malhotra">Seema, Sona Malhotra,(2013) Analysis and comparison of popular SDLC Models”. International Journal Of Advances In Computing And Information Technology (ISSN 2277-9140,2012 Hal-279)</ref> “Prototyping is an attractive idea for complicated and large systems for which there is no manual process or existing system to help determining the requirements. A prototype is a toy implementation of a system; usually exhibiting limited functional capabilities, low reliability, and inefficient performance”.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">(“Prototype adalah ide menarik untuk sistem yang rumit dan besar dengan tidak ada proses manual atau sistem yang ada untuk membantu menentukan kebutuhan. Sebuah prototipe adalah implementasi mainan dari sistem; biasanya, ditunjukkan dengan kemampuan terbatas fungsional, kehandalan rendah, dan kinerja yang tidak efisien”.)
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototipe adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.
 +
</div></div></div></div></div>
 +
 
 +
====Jenis-Jenis Prototipe====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Darmawan (2013:229)<ref name="Darmawan">Darmawan, Deni (2013) "Sistem Informasi Manajemen”. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref> jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:
 +
</div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)</li>
 +
Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolusioner akan menjadi sistem aktual
 +
<li>Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)</li>
 +
Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.
 +
Langkah-langkah pembuatan Prototipe Evolusioner (Prototype Evolutionary) ada empat langkah, yaitu :
 +
</ol>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang dan mewawancari pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.</li>
 +
<li>Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.</li>
 +
<li>Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah empat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.</li>
 +
<li>Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.</li>
 +
</ol>
 +
 
 +
<center><img src="https://imgbb.com/"><img src="https://i.ibb.co/Dtdx79W/Gambar-2-2.jpg" alt="Gambar-2-2" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 2. 2 Pembuatan Prototipe Evolisioner</center>
 +
<center>Sumber : Darmawan (2013:232)</center>
 +
 
 +
===Konsep Dasar Internet Of Things (IoT)===
 +
====Pengertian Internet Of Things====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut analisa McKinsey Global Institute, Internet Of Things adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kita untuk  menghubungkan  mesin, peralatan, dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Sedangkan menurut Wikipedia, Internet Of Things adalah interkoneksi yang unik antara embedded computing devices dalam infrastruktur internet yang ada. Sebuah publikasi mengenai Internet Of Things In 2020 menjelaskan bahwa internet of things adalah suatu keadaan ketika menda memiliki identitas, bisa beroperasi secara intelijen, dan bisa berkomunikasi dengan sosial, lingkungan, dan pengguna.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa internet of things membuat suatu koneksi antara mesin dengan mesin, sehingga mesin-mesin tersebut dapat berinteraksi dan bekerja secara independen sesuai dengan data yang diperoleh dan diolahnya secara mandiri.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Tujuannya adalah untuk membuat manusia berinteraksi dengan benda dengan lebih mudah, bahkan supaya benda juga bisa berkomunikasi dengan benda lainnya.
 +
</div></div></div></div>
 +
 
 +
====Aplikasi Internet Of Things====
 +
Menurut McKinsey Global Institute, berikut ini beberapa contoh aplikasi internet of things yang telah ada dan dapat dikembangkan:
 +
<ol type="1">
 +
<li>Pemantau Jarak Jauh</li>
 +
Pemantauan jarak jauh adalah salah satu jenis internet of things yang paling sering ditemukan. Caranya adalah dengan meletakkan sensor pada suatu benda yang ingin kita pantau, dan sensor tersebut kita koneksikan dengan internet. Dengan demikian, kita dapat memperoleh apa saja yang kita butuhkan dari sensor, dan memantaunya dari jarak jauh dengan jaringan internet, bahkan bisa langsung kita pantau dari handphone kita.
 +
<li>Operasi Sistem</li>
 +
Selain untuk memantau, internet of things juga memungkinkan sebuah benda untuk melakukan optimasi terhadap dirinya sendiri. Benda dapat mengolah sendiri data yang diperoleh dari sensor pada dirinya, kemudian mengolah input tersebut untuk membuat keputusan. Hal ini sangat berguna bagi sistem yang sangat kompleks. Sebagai contoh di Mannheim, Jerman, sistem listrik menggunakan teknologi smart grid untuk mendeteksi apakah perbaikan yang dilakukan sudah sempurna. Kalau belum, sistem akan menyarankan pelaksanaan perbaikan yang lebih baik lagi.
 +
<li>Kesehatan</li>
 +
Kategori internet of things ini bertujuan untuk membantu manusia memantau keadaan fisik mereka sendiri. Sistem ini membuat manusia bisa memantau kondisi kesehatannya seperti tekanan darah. Sistem ini juga bisa mengingatkan manusia untuk berolah raga atau melakukan aktivitas fisik. Selain itu, sistem ini juga bisa mengingatkan manusia untuk berobat ke dokter apabila ada kondisi fisik yang kurang baik.
 +
</ol>
 +
 
 +
===Dasar Flowchart===
 +
====Definisi Flowchart====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Adelia (2011:116),<ref name="Adelia">Adelia 2011 "Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop” Universitas Kristen Maranatha: Bandung, Jurnal Sistem Informasi  Volume 6 No.2, 116-117</ref> Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program Flowchart. menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Sulindawati (2010:8),<ref name="Sulindawati"> M.Fathoni, Sulindawati 2010. “Pengantar Analisa Perancangan Sistem“. Jurnal SAINTIKOM. Vol. 9, No. 2.</ref> Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program‖Flowchart. menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.
 +
</div></div></div>
 +
 
 +
====Jenis-Jenis Flowchart====
 +
Menurut Sulindawati (2010:8),<ref name="Sulindawati"> M.Fathoni, Sulindawati 2010. “Pengantar Analisa Perancangan Sistem“. Jurnal SAINTIKOM. Vol. 9, No. 2.</ref> Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:
 +
<ol type="1">
 +
<li>Flowchart Sistem (System Flowchart)</li>
 +
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
 +
<li>Flowchart Paperwork (Document Flowchart)</li>
 +
FlowchartPaperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
 +
<li>Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)</li>
 +
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
 +
<li>Flowchart Program (Program Flowchart)</li>
 +
Flowchart  Program  dihasilkan  dari  Flowchart  Sistem.
 +
Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
 +
<li>Flowchart Proses (Process Flowchart)</li>
 +
Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini.
 +
</ol>
 +
 
 +
 
 +
===Konsep Dasar Pengujian===
 +
====Definisi Pengujian====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti pada International  Journal  of  Embedded  Systems  and  Applications (IJESA,  Vol.2,  No.2, 2012)<ref name="Srinivas Nidhra">Jagruthi Dondeti,Srinivas Nidhra 2012. “Black Box And White Testing Techniqeus a Literature” pada International  Journal  of  Embedded  Systems  and  Applications  (IJESA,  Vol.2,  No.2, 2012)</ref>  “Black  box  testing  is  also  called  as functional  testing,  a  functional  testing  technique  that  designs  test cases based on the information from the specification With black box, Black box  testing  not  concern  with  the internal  mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">(Pengujian kotak hitam disebut sebagai uji fungsional, pengujian fungsional, teknik yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi dengan kotak hitam, pengujian kotak hitam tidak memperhatikan mekanisme internal sistem hanya berfokus pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input yang di pilih dan kondisi eksekusi kode).
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956Vol.2),<ref name="Shivani"> Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013 “Bridge between Black Box and White Box – Gray ” Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.</ref> ”Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure.”
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">(Pengujian  kotak hitam adalah teknik dimana fungsi dari perangkat  lunak  di  bawah  ujian  (SUT)  di uji  tanpa  memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).
 +
</div></div></div></div>
 +
 
 +
====Definisi Black Box====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.  Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luar nya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Arie (2014) Black box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
 +
</div></div></div></div></div>
 +
#Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
 +
#Kesalahan interface
 +
#Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
 +
#Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
 +
#Kesalahan performa.
 +
#Kesalahan inisialisasi dan terminasi
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktu kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:
 +
</div>
 +
#Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.
 +
#Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
 +
#Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input  tertentu?
 +
#Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
 +
#Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
 +
#Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Sehingga dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:
 +
</div>
 +
#Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak
 +
#Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji
 +
#Menentukan output untuk suatu jenis input.
 +
#Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
 +
#Melakukan pengujian.
 +
#Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
 +
#Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.
 +
 
 +
====Metode Pengujian Teknik Black Box====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Ada beberapa macam metode pengujian Tehnik Black Box, berikut diantaranya:
 +
</div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Decision Tablel</li>
 +
Decision Tablel adalah cara yang tepat belum kompak untuk model logika rumit, seperti diagram alur dan jika-then-else dan switch-laporan kasus, kondisi mengaitkan dengan tindakan untuk melakukan, tetapi dalam banyak kasus melakukannya dengan cara yang lebih elegan.
 +
<li>All-pairs testing</li>
 +
All-pairs testing atau pairwise testing adalah metode pengujian perangkat lunak kombinatorial bahwa, untuk setiap pasangan parameter masukan ke sistem (biasanya, sebuah algoritma perangkat lunak), tes semua kombinasi yang mungkin diskrit parameter tersebut. Menggunakan vektor uji dipilih dengan cermat, hal ini dapat dilakukan jauh lebih cepat dari pada pencarian lengkap semua kombinasi dari semua parameter, Jumlah tes biasanya O (nm), dimana n dan m adalah jumlah kemungkinan untuk masing-masing dua parameter dengan pilihan yang paling.
 +
<li>State Transition Table</li>
 +
Dalam teori automata dan logika sekuensial, state transition table adalah tabel yang menunjukkan apa yang negara (atau negara dalam kasus robot terbatas non deterministic) suatu semiautomaton terbatas atau mesin finite state akan pindah ke, berdasarkan kondisi saat ini dan masukan lainnya. Sebuah tabel negara pada dasarnya adalah sebuah tabel kebenaran di mana beberapa input adalah kondisi saat ini, dan output termasuk negara berikutnya, bersama dengan keluaran lain. state transition table adalah salah satu dari banyak cara untuk menentukan mesin negara, cara lain menjadi diagram negara, dan persamaan karakteristik.
 +
<li>Equivalence partitioning</li>
 +
Equivalence partitioning adalah pengujian perangkat lunak teknik yang membagi data masukan dari unit perangkat lunak menjadi beberapa partisi data dari mana test case dapat diturunkan. Pada prinsipnya, uji kasus dirancang untuk menutupi setiap partisi minimal sekali. Teknik ini mencoba untuk mendefinisikan kasus uji yang mengungkap kelas kesalahan, sehingga mengurangi jumlah kasus uji yang harus dikembangkan.
 +
<li>Boundary value analysis</li>
 +
Boundary value analysis merupakan suatu teknik pengujian perangkat lunak di mana tes dirancang untuk mencakup perwakilan dari nilai-nilai batas. Nilai-nilai di tepi sebuah partisi kesetaraan atau sebesar nilai terkecil di kedua sisi tepi. Nilai dapat berupa rentang masukan atau keluaran dari komponen perangkat lunak. Karena batas-batas tersebut adalah lokasi umum untuk kesalahan yang mengakibatkan kesalahan perangkat lunak mereka sering dilakukan dalam kasus-kasus uji.
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dokumentasi komponen software, mencangkup pemeriksaan dokumen  dari software itu sendiri, yaitu :
 +
</div>
 +
* Flowchart yang dibuat
 +
* Deskripsi input yang digunakan
 +
* Deskripsi output yang digunakan
 +
* Deskripsi output yang dihasilkan
 +
 
 +
====Strategi Black Box System====
 
<ol type="a">
 
<ol type="a">
<li>Akurat ( Accurate ) informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan. Akurat juga berate informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.</li>
+
<li>Batasan nilai untuk testing, meliputi beberapa nilai, yaitu</li>
<li>Tepat Waktu (Timelines) informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.</li>
+
- Nilai minimum variabel input
<li>Relavan (Relevance) informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dimana informasi yang sudah untuk tiap – tiap individu berbeda tergantung pada menerima dan membutuhkan.</li>
+
- Nilai di atas nilai minimum
 +
- Nilai normal
 +
- Nilai di bawah nilai maksimum
 +
- Nilai maksimum
 +
<li>Equivalent Class Testing, yaitu mengelompokkan input yang direpresentasikan sebagai hasil yang valid atau invalid.</li>  
 +
<li>Kesalahan yang dapat terdeteksi melalui testing ini ialah :</li>
 +
- kebenaran dokumentasi
 +
- akses basis data
 +
- hasil akhir program
 +
<li>Kelebihan black box testing :</li>
 +
- Spesifikasi program dapat ditentukan di awal
 +
- Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program
 +
- Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi
 +
- Tidak perlu melihat kode program secara detail
 +
<li>Kekurangan black box testing :</li>
 +
- Bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin
 
</ol>
 
</ol>
 +
 +
====Definisi White Box====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Archarya (2013),<ref name="Archarya"> Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013. “ Bridge between Black Box and White Box – Gray ” Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.</ref> White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing).
 +
</div></div>
 +
Keuntungan pengujian white box
 +
#Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.
 +
#Desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.
 +
#Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang  dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern
 +
#Awal Cacat Identifikasi: Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.
 +
#Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.
 +
#Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.
 +
#Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Rizky (2011:262), White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing
 +
</div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Decision (Branch) Coverage</li>
 +
Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).
 +
<li>Condition Coverage</li>
 +
Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
 +
<li>Path Analysis</li>
 +
Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
 +
<li>Executive Time</li>
 +
Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.
 +
<li>Algorithm Analysis</li>
 +
Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan.
 +
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.
 +
</ol>
 +
 +
 +
==Teori Khusus==
 +
===Arduino Nano===
 +
====Definisi Arduino Nano====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Arduino Nano adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller keluaran Arduino. Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroller Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x. Varian ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis Arduino Duemilanove, tetapi dengan ukuran dan desain PCB yang berbeda. Arduino Nano tidak dilengkapi dengan soket catudaya, tetapi terdapat pin untuk catu daya luar atau dapat menggunakan catu daya dari mini USB port. Arduino Nano didesain dan diproduksi oleh Gravitech.
 +
</div>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/Q7VJzRq/2-3.jpg" alt="2-3" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 2.3 Arduino Nano V3.1</center>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/jWRPyjq/2-4.jpg" alt="2-4" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 2.4  konfigurasi pin pada boar Arduino Nano</center>
 +
 +
====Daya yang digunakan Arduino Nano====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Arduino Nano dapat menggunakan catudaya langsung dari mini-USB port atau menggunakan catudaya luar yang dapat diberikan pada pin30 (+) dan pin29 (-) untuk tegangan kerja 7 – 12 V atau pin 28(+) dan pin 29(-) untuk tegangan 5V.
 +
</div>
 +
====Memori====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Atmega 168 dilengkapi dengan flash memori sebesar 16 kbyte yang dapat digunakan untuk menyimpan kode program utama. Flash memori ini sudah terpakai 2 kbyte untuk program boatloader sedangkan Atmega328 dilengkapi dengan flash memori sebesar 32 kbyte dan dikurangi sebesar 2 kbyte untuk boatloader.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Selain dilengkapi dengan flash memori, mikrokontroller ATmega168 dan ATmega328 juga dilengkapi dengan SRAM dan EEPROM. SRAM dan EEPROM dapat digunakan untuk menyimpan data selama program utama bekerja. Besar SRAM untuk ATmega168 adalah 1 kb dan untuk ATmega328 adalah 2 kb sedangkan besar EEPROM untuk ATmega168 adalah 512 b dan untuk ATmega328 adalah 1 kb.
 +
</div></div>
 +
 +
====Input dan Output====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Arduino Nano mempunyai 14 pin digital yang dapat digunakan sebagai pin input atau output. Pin ini akan mengeluarkan tegangan 5V untuk mode HIGH (logika 1) dan 0V untuk mode LOW (logika 0) jika dikonfigurasikan sebagai pin output. Jika di konfigurasikan sebagai pin input, maka ke 14 pin ini dapat menerima tegangan 5V untuk mode HIGH (logika1) dan 0V untuk mode LOW (logika 0). Besar arus listrik yang diijinkan untuk melewati pin digital I/O adalah 40 mA. Pin digital I/O ini juga sudah dilengkapi dengan resistor pull-up sebesar 20-50 kΩ. Ke 14 pin digital I/O ini selain berfungsi sebagai pin I/O juga mempunyai fungsi khusus yaitu : Pin D0 dan pin D1 juga berfungsi sebagai pin TX dan RX untuk komunikasi data serial. Kedua pin ini terhubung langsung ke pin IC FTDI USB-TTL. Pin D2 dan pin D3 juga berfungsi sebagai pin untuk interupsi eksternal. Kedua pin ini dapat dikonfigurasikan untuk pemicu interupsi dari sumber eksternal. Interupsi dapat terjadi ketika timbul kenaikan atau penurunan tegangan pada pin D2 atau pin D3. Pin D4, pin D5, pin D6, pin D9, pin D10 dan pin D11 dapat digunakan sebagai pin PWM (pulse width modulator). Pin D10, pin D11, pin D12 dan pin D13, ke empat pin ini dapat digunakan untuk komunikasi mode SPI. Pin D13 terhubung ke sebuah LED.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Arduino Nano juga dilengkapi dengan 8 buah pin analog, yaitu pin A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6 dan A7. Pin analog ini terhubung ke ADC (analog to digital converter) internal yang terdapat di dalam mikrokontroller. Pada kondisi awal, pin analog ini dapat mengukur variasi tegangan dari 0V sampai 5 V pada arus searah dengan besar arus maksimum 40 mA. Lebar range ini dapat diubah dengan memberikan sebuah tegangan referensi dari luar melalui pin Vref. Pin analog selain dapat digunakan untuk input data analog, juga dapat digunakan sebagai pin digital I/O, kecuali pin A6dan A7¬ yang hanya dpat digunakan untuk input data analog saja. Fungsi khusus untuk pin analog antara lain : Pin A4untuk pin SDA, pin A5 untuk pin SCL, pin ini dapat digunakan untuk komunikasi I2C. Pin Aref digunakan sebagai pin tegangan referensi dari luar untuk mengubah range ADC. Pin reset, pin ini digunakan untuk mereset board Arduino Nano, yaitu dengan menghubungkan pin ini ke ground selama beberapa milidetik. Board Arduino Nano selain dapat direset melalui pin reset, juga dapat direset dengan menggunakan tombol reset yang terpasang pada board Arduino Nano.
 +
</div></div>
 +
 +
====Komunikasi====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Arduino Nano sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer (PC atau Laptop), atau dengan board mikrokontroller lainnya. ATmega168 dan ATmega328 dilengkapi dengan komunikasi serial UART TTL (5V), yang terdapat pada pin D0 dan pin D1. Board juga dilengkapi dengan sebuah IC FTDI 232 Rl yang dapat dihubungkan langsung ke komputer untuk menghasilkan sebuah virtual com-port pada operating sistem.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Software Arduino (sketch) yang digunakan sebagai IDE Arduino juga dilengkapi dengan serial monitor yang memungkinkan programmer untuk menampilkan data serial sederhana yang dapat dikirim atau diterima dari board Arduino Nano. Led RX dan TX yang terpasang pada board Arduino Nano akan berkedip jika terjadi komunikasi data serial antara PC dengan Arduino Nano. Selain dapat berkomunikasi dengan menggunakan data serial melalui virtual com-port, Arduino Nano juga dilengkapi dengan mode komunikasi I2C (TWI) dan SPI untuk komunikasi antar hardware.
 +
</div></div>
 +
 +
====Pemograman Arduino Nano====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Arduino Nano dapat dengan mudah diprogram dengan menggunakan software Arduino (sketch). Pada menu program, pilih tool – board kemudian pilih jenis board yang akan diprogram. Untuk memprogram board Arduino dapat memilih tipe board Arduino diecimila atau duemilanove atau langsung memilih Nano W/atmega168 atau Nano W/atmega328.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Arduino Nano sudah dilengkapi dengan program boatloader, sehingga programmer dapat langsung meng-up-load kode program langsung ke board Arduino Nano tanpa melalui board perantara atau hardware lain. Komunikasi ini menggunakan protokol STK500 keluaran ATMEL.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Programmer juga dapat mem-up-load program ke board Arduino Nano tanpa menggunakan boatloader, tetapi melalui ICSP (in-circuit serial programming) header yang sudah tersedia di board Arduino Nano. Pemograman melalui ICSP tidak akan dibahas pada buku ini.
 +
</div></div></div>
 +
 +
 +
===Konsep Dasar Wemos D1 Mini===
 +
====Definisi Wemos D1 Mini====
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/grhGcgh/2-5-png.jpg" alt="2-5-png" border="0"></center>
 +
<center>Sumber: dianmstkputri.wordpress.com</center>
 +
<center>Gambar: 2.5 Wemos D1 Mini</center>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino khususnya untuk project yang mengusung konsep IOT. Wemos dapat running stand- alone tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda dengan modul wifi lain yang masih membutuhkan mikrokontroler sebagai pengrontrol atau otak dari rangkaian tersebut, wemos dapat running stand-alone karena didalammnya sudah terdapat CPU yang dapat memprogram melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pada masa sekarang atau masa yang akan datang, penggunaan komputer akan mendominasi pekerjaan manusia atau bahkan akan mengalahkan kemampuan komputasi manusia seperti mengontrol peralatan elektronik dari jarak jauh dengan menggunakan dukungan media IOT (Internet of Things). Salah satu hardware dari pengembangan yang berbasis IOT adalah Wemos D1 mini, yang merupakan sebuah mikrokontroler hasil pengembangan berbasis modul ESP8266. Masih terdapat modul wifi yang berbasis ESP8266 seperti Nodemcu yang sering digunakan sebagai penghubung internet antara Arduino ke smartphone atau PC melalui jaringan wifi. Modul Wemos D1 ini diciptakan sebagai  solusi dari mahalnya sebuah modul wireless yang berbasis  mikrokontroler. Dengan adanya mikrokontroler Wemos ini biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan sebuah project yang berbasis IOT (Internet Of Things) jadi lebih sedikit, terlebih lagi wemos ini dapat menjalankan sistem kode bait tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya. Adapun keunggulan menggunakan modul Wemos adalah dapat diprogram menggunakan Arduino IDE dengan sintaks program library yang banyak terdapat di internet dan pin out yang compatible dengan Arduino Uno sehingga mudah untuk menghubungkan dengan arduino shield lainnya serta mempunyai memory yang sangat besar yaitu 4MB. Wemos juga sesuai dengan beberapa bahasa pemograman lainnya seperi bahasa Pyhton dan Lua sehingga memudahkan untuk mengupload program kedalam wemos apabila seorang programmer belum terlalu paham dengan cara program  menggunakan  Arduino  IDE.  Bentuk  board  yang  kecil  dan  harga  yang ekonomis  membuat  banyak  pengembang  semakin  dipermudah  untuk  menerapkan sebuah  perangkat  atau project  IOT ke dalam  Wemos  yang akan  dikontrol  maupun dimonitor menggunakan smartphone atau PC secara online dan realtime. Secara kinerja dan spesifikasi wemos D1 mini ini lebih baik jika dibandingkan dengan Arduino dikarenakan speed dari controller yang lebih baru dan lebih tinggi ditambah telah terintegrasi dengan wifi connection sehingga dapat update software via on the air.
 +
</div></div>
 +
 +
====Chipset Dan PIN Wemos D1 Mini====
 +
<ol type="A">
 +
<li>Chipset</li>
 +
Wemos memiliki 2 (dua) buah chipset yang digunakan sebagai otak kerja diantaranya:
 +
<ol type="1">
 +
<li>Chipset ESP8266</li>
 +
ESP8266 merupakan sebuah chip yang memiliki fitur wifi dan mendukung  stack  TCP/IP.  Modul  kecil  ini  memungkinkan  sebuah mikrokontroler terhubung kedalam jaringan wifi dan membuat koneksi TCP/IP hanya dengan menggunakan command yang sederhana. Dengan clock 80 MHz chip ini dibekali dengan 4MB eksternal RAM serta mendukung format IEEE 802.11 b/g/n sehingga tidak menyebabkan gangguan bagi yang lain.
 +
<li>Chipset CH340</li>
 +
CH340 adalah chipset yang mengubah USB serial menjadi serial interface, contohnya adalah aplikasi converter to IrDA atau aplikasi USB converter to printer. Dalam mode serial interface, CH340 mengirimkan sinyal penghubung yang umum digunakan pada modem. CH340 digunakan untuk mengubah perangkat serial interface umum untuk berhubungan dengan bus USB secara langsung.
 +
</ol>
 +
 +
<li>PIN Wemos D1 Mini</li>
 +
Dalam modul wemos terdapat pin digital dan analog:
 +
<ol type="1">
 +
<li>Pin Digital </li>
 +
Salah satu I/O port pada modul wemos dikenal dengan pin digital. Pin ini dapat dikonfigurasikan baik sebagai input ataupun output.
 +
<li>Pin Analog</li>
 +
Pin analog pada modul wemos ini memiliki 10 bit resolusi dengan nilai maksimal 3.2 volt. Pin analog ini dapat digunakan persis dengan cara yang sama dengan pin digital.
 +
</ol>
 +
</ol>
 +
 +
Berikut contoh dan fungsi dari pin wemos.
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/Vtq16Qx/2-6.jpg" alt="2-6" border="0"></center>
 +
<center>Sumber: dianmstkputri.wordpress.com</center>
 +
<center>Gambar 2.6. Fungsi Pin Wemos</center>
 +
 +
====Keunggulan Wemos====
 +
Beberapa keunggulan wemos diantara modul wifi lainnya:
 +
<ol type="a">
 +
<li>Pinout yang compatible dengan arduino uno, wemos D1 merupakan modul yang memiliki bentuk pinout standart seperti arduino.</li>
 +
<li>Untuk sekelas modul tambahan, wemos memiliki frekuensi CPU yang tinggi, karena wemos memiliki processor utama 32 bit dengan kecepatan 80MHz sehingga dapat mengeksekusi program lebih cepat dibandingkan mikrokontroler yang masih menggunakan Clock Rate 8 bit.</li>
 +
<li>Didukung dengan banyak bahasa pemograman, selain dapat dikontrol dengan arduino IDE, wemos juga dapat deprogram dengan bahasa Python dan Lua. Dengan banyaknya bahasa program yang support pada wemos memudahkan para programmer yang belum terbiasa dengan Arduino.</li>
 +
<li>Khusus untuk programmer pemula yang ingin menciptakan sebuah project yang berbasis IOT, wemos merupakan solusi yang baik dan ekonomis dari segi harga dan cara penggunaannya.</li>
 +
<li>Dapat running tanpa mikrokontroler arduino dan bisa deprogram melalui Over The Air atau transfer program via wireless.
 +
</ol>
 +
 +
===Pemrograman C===
 +
====Definisi Pemrograman====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Yulianto (2010:182) bahasa C merupakan bahasa pemograman yang berkekuatan tinggi dan fleksibel yang telah banyak digunakan oleh para programmer profesional untuk mengembangkan program-program yang sangat bervariasi dalam berbagai bidang”.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Joni (2011:7), "bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapkan konsep runtunan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara beruntutan)”.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahasa C adalah bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga untuk melakukan interfacing (pembuatan program antar muka) ke perangkat kerns (hardware).
 +
</div></div></div>
 +
 +
====Alasan Menggunakan Bahasa C====
 +
#Bahasa C tersedia hampir disemua jenis komputer.
 +
#Kode bahasa C bersifat Portable.
 +
#Bahasa C hanya menyediakan sedikit Reserved Word. Keandalan C dicapai dengan fungsi-fungsi pustaka.
 +
#Proses executable program dalam bahasa C lebih cepat.
 +
#Dukungan pustaka yang banyak.
 +
#merupakan bahasa terstruktur.
 +
#Selain bahasa tingkat tinggi, C juga dianggap sebagai bahasa tingkat menengah.
 +
#adalah bahasa kompiler.
 +
 +
===Konsep Dasar Elektronika===
 +
====Komponen Pasif Elektronika====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Rusmadi (2011:10), bahwa komponen-komponen pada elektronika yang apabila dialiri listrik tidak menghasilkan tegangan misalnya: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain lain. resistor,Sepertikapasitor,dan induktor.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Yang termasuk dalam komponen elektronika pasif adalah Resistor dan Relay. Adapun deskripsi uraian dengan penjelasan komponen elektronika pasif berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:
 +
</div></div>
 +
<ol type="a">
 +
<li>Definisi Resistor</li>
 +
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon, Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).
 +
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/4RQrzJ6/2-7.jpg" alt="2-7" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 2.7 Resistor</center>
 +
 +
 +
<li>Relay</li>
 +
Relay adalah sebuah komponen-komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan juga sederhana serta tersusun oleh suatu saklar, lilitan dan poros besi. Penggunaan relay ini di dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama dari peralatan yang bersifat elektronis atau automatis. Misalnya: TV, Lampu, AC otomatis dan lain-lain.
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/LpSsyzn/2-8.jpg" alt="2-8" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 2. 8 Relay</center>
 +
<center>Sumber : econtroldevices.com</center>
 +
 +
Cara kerja komponen ini diawali dari mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya, sehingga mampu merubah posisi saklar yang ada di relay itu, sehingga itu memberikan arus listrik lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dari bentuknya yang minimal, seperti pemakaian yang dapat menghasilkan arus lebih besar.
 +
 +
Pemakaian rangkaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus dan juga tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun untuk koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhannya.
 +
</ol>
 +
 +
====Komponen Aktif Elektronika====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Rusmadi (2011:33), bahwa Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun pengaturan aliran listrik yang transistor, tranducer (sensor) dan thyristor.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Komponen elektronika aktif hanya bekerja ketika ada catu daya. Yang termasuk komponen ini yaitu, Lcd dan motor stepper Berikut ini, uraian dengan deskripsi komponen elektronika aktif, berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:
 +
</div></div>
 +
<ol type="a">
 +
<li>LCD 2x16</li>
 +
LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi daya yang rendah, LCD dilengkapi dengan panel LCD dan tingkat kontras yang cukup tinggi serta pengendalian LCD CMOS yang telah terpasang dalam modul tersebut. Ada dua macam ukuran LCD yang dapat ditemui di pasaran yaitu LCD 2x16 (2 baris, 16 kolom) dan 4x20 (4 baris, 20 kolom), yang dipakai dalam alat ini adalah jenis LCD 2x16.
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/tbCVZ15/2-9.jpg" alt="2-9" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 2.9 LCD 2x16 [11]</center>
 +
 +
Dalam pasaran LCD 2x16 terdapat tiga macam back light yaitu biru, putih dan hijau. LCD 2x16 ini terdapat 16 kaki dimana masing-masing dari kaki tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Berikut adalah tabel penjelasan masing-masing kaki LCD 2x16 :
 +
     
 +
<center>Tabel 2.1 Fungsi pin Pada LCD 2x16.</center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/Dtk2Fm3/Tabel-2-1.jpg" alt="Tabel-2-1" border="0"></center>
 +
 +
<li>Defini Motor Stepper</li>
 +
Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor stepper mirip dengan motor DC, sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempunyai magnet tetap pada rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi : “berapa phasa “, “berapa derajat perstep”, “berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan” dan ”berapa ampere/miliampere arus yang dibutuhkan untuk tiap lilitan”. Motor stepper tidak dapat bergerak sendirinya, tetapi bergerak secara per-step sesuai dengan spesifikasinya, dan bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta menghasilkan torsi yang besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki karakteristik yang lain yaitu torsi penahan, yang memungkinkan menahan posisinya. Hal ini sangat berguna untuk aplikasi dimana suatu sistem memerlukan keadaan start dan stop (Trianto, 2005).
 +
Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan mempunyai beberapa lilitan dimana lilitan-lilitan tersebut harus dicatu (tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar dapat berotasi. Membalik urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran motor stepper yang berbalik arah. Jika sinyal kontrol tidak terkirim sesuai dengan perintah maka motor stepper tidak akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan tidak bergerak. Untuk mengontrol motor stepper digunakan suatu rangkaian driver yang menangani kebutuhan arus dan tegangan (Trianto, 2005).
 +
Karakteristik dari motor stepper menurut Trianto adalah sebagai berikut:
 +
<ol type="a">
 +
<li>Tegangan</li>
 +
Tiap motor stepper mempunyai tegangan rata-rata yang tertulis pada tiap unitnya atau tercantum pada datasheet masing-masing motor stepper. Tegangan rata-rata ini harus diperhatikan dengan seksama karena bila melebihi dari tegangan rata-rata ini akan menimbulkan panas yang menyebabkan kinerja putarannya tidak maksimal atau bahkan motor stepper akan rusak dengan sendirinya.
 +
<li>Resistansi</li>
 +
Resistansi per lilitan adalah karakteristik yang lain dari motor stepper. Resistansi ini akan menentukan arus yang mengalir, selain itu juga akan mempengaruhi torsi dan kecepatan maksimum dan motor stepper.
 +
<li>Derajat per step</li>
 +
Derajat per step adalah faktor terpenting dalam pemilihan motor stepper sesuai dengan aplikasinya. Tiap-tiap motor stepper mempunyai spesifikasi masing-masing, antara lain: 0.72° per step, 1.8° per step, 3.6° per step, 7.5° per step, 15° per step, dan bahkan ada yang 90° per step. Dalam pengoperasiannya kita dapat menggunakan 2 prinsip yaitu full step atau half step. Dengan full step berarti motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya, sedangkan half step berarti motor stepper berputar setengah derajat per step dari spesifikasi motor stepper tersebut.
 +
Motor stepper dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu: magnet permanen dan reluktansi variabel. Tipe magnet permanen terbagi menjadi dua motor stepper yaitu motor stepper unipolar dan bipolar.
 +
Motor stepper unipolar sangat mudah untuk dikontrol dengan menggunakan rangkaian counter ‘-n’. Motor stepper unipolar mempunyai karakteristik khusus yaitu berupa lilitan center-tapped dan 1 lilitan sebagai common. Lilitan common akan mencatu tegangan pada center-tapped dan sebagai ground adalah rangkaian drivernya.
 +
Motor stepper unipolar dapat dikenali dengan mengetahui adanya lilitan center-tapped. Jumlah phase dan motor stepper adalah dua kali dan jumlah koilnya. Umumnya pada motor stepper unipolar terdapat dua buah koil (Trianto, 2005).
 +
Menurut Nikhil Tripatih, Rameshwar Singh, Renu yadav pada International Research Journal of Engineering and Technology (2015:1616), “Direct current (DC) motors have variable characteristics and are used extensively in variable-speed driver. DC motor can provide a high starting torque and it is also possible to obtain speed control over wide range”.
 +
</ol>
 +
</ol>
 +
 +
===Requirement Elisitasi===
 +
====Requirement====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Masooma Yousuf dan M.asger dalam International Journal Of Computer applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, 2014),<ref name=" Masooma Yousuf"> Masooma Yousuf dan M.asger. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques”. dalam International Journal Of Computer application”. Vol.116 No.4. ISSN 0975-8887.</ref> “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">(Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka)
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Guritno (2011:301)[30],<ref name="Guritno"> Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref> “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:
 +
</div></div></div>
 +
#Unambiguous (tidak ambigu)
 +
#Complete (lengkap)
 +
#Consistent (konsisten)
 +
#Modifiable (dapat diubah)
 +
#Traceable (dapat dilacak)
 +
#Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance
 +
Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:
 +
<ol type="1">
 +
<li>Functional requirements</li>
 +
Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
 +
<li>Nonfunctional requirements</li>
 +
Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
 +
<li>Constraints (psudo requirement)</li>
 +
Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.
 +
</ol>
 +
 +
====Elisitasi====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Azizah dkk dalam Jurnal CCIT Vol 8. No 2 (2018:80), <ref name="Azizah"> Azizah, N., Oktaviani, D. dan Safitri, W. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal, vol. 8, pp. 78-90.</ref>“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 No 3(2011:302),<ref name="Hidayati">Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. ."Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level".Tangerang: Jurnal CCIT Vol – 4 No.3</ref>“menjelaskan bahwa "Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
 +
</div></div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Tahap I</li>
 +
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
 +
<li>Tahap II</li>
 +
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
 +
<li>Tahap III</li>
 +
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
 +
#T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
 +
#O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
 +
#E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
 +
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
 +
#High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
 +
#Middle (M) : Mampu dikerjakan.
 +
#Low (L) : Mudah dikerjakan.
 +
#Final Draft Elisitasi
 +
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu    proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
 +
</ol>
 +
 +
====Requirement Elisitasi====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Guritno (2011) [31],<ref name="Guritno"> Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>"Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.
 +
</div>
 +
 +
 +
==Literatur Review==
 +
===Konsep Dasar Literatur Review===
 +
====Definisi Literatur Review====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Warsito, dkk (2015:29),<ref name="Warsito"> Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SiS+ Menggunakan  Metode  YII  Framework  Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.2, Hal-29.</ref> “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Ageng dkk, dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138),<ref name="Ageng">Rafika,Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015 “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP". Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.</ref>  "Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat."
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dari definisi yang dijelaskan di atas maka dapat di simpulkan bahwa Literature Review merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian dan pada kasus yang sejenis.
 +
</div></div></div>
 +
Manfaat dari literature review ini antara lain :
 +
#Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
 +
#Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
 +
#Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
 +
#Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
 +
Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan Alat ini perlu dilakukan study pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :
 +
#Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Kusumah, Alfiantoro dan Muhamad Idris pada tahun 2015<ref name="Hendra Kusumah">Kusumah, Hendra, Alfiantoro dan Muhamad Idris pada tahun 2015. “Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega853. CCIT Journal Vol. 9, No.2.</ref> yang berjudul “Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega853” pada penelitian ini dibahas tentang sistem  pengukur tinggi dan berat badan secara terkomputerisasi. System ini dapat dibangun dengan memanfaatkan mikrokontroler Atmega8535 sebagai pengendali system sensor ultrasonic PING sebagai Pengukur tinggi badan balita.
 +
#Penelitian dalam Jurnal Teknik Elektro Vol. 7 No. 1 Universitas Negeri Semarang yang dilakukan oleh Beny Prastiya dan Tatyantoro Andrasto ( 2015 )<ref name="Beny Prastiya"> Prastiya,Beny dan Tatyantoro Andrasto 2015. “Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)”Jurnal Teknik Elektro Vol. 7 No. 1 Universitas Negeri Semarang</ref> yang berjudul “Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)” . Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan suatu prototype yang bisa membantu dalam proses pengepakan khususnya dalam proses pengisian dus yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan PLC. sebagai kontrol dan motor DC sebagai penggerak robotik sehingga nantinya dapat digunakan dalam  dunia industri.
 +
#Penelitian dalam Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Volume 04 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya yang dilakukan oleh Haris Khoiruddin dan Bambang Suprianto (2015)<ref name="Haris Khoiruddin"> Khoiruddin,Haris  dan Bambang Suprianto 2015. “Pembuatan Trainer Plc Cpm 1a Aplikasi Pada Copnveyor Pengisian Botol Air Mineral Pada Mata Diklat Memprogram Peralatan Sistem Pengendali Elektronik Dengan Plc Di Smk Raden Patah Kota Mojokerto” Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Volume 04 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya</ref> yang berjudul “Pembuatan Trainer Plc Cpm 1a Aplikasi Pada Copnveyor Pengisian Botol Air Mineral Pada Mata Diklat Memprogram Peralatan Sistem Pengendali Elektronik Dengan Plc Di Smk Raden Patah Kota Mojokerto” Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa trainer dan experiment sheet PLC CPM 1A aplikasi pada conveyor pengisian botol air mineral pada mata diklat memprogram peralatan sistem pengendali elektronik dengan PLC di SMK Raden Patah Mojokerto sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar.
 +
#Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty pada tahun 2018 <ref name="Indrianto">Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty 2018. “Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu. CCIT Journal Vol. 11, No. 3.</ref> yang berjudul “Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu”. Dalam penelitian ini dibahas tentang system yang dirancang untuk mengontrol penghematan penggunaan air. Adapun rangkaian system yang digunakan pada prototype ini terdiri dari Water level Sensor sebagai sensor ketinggian air. Node Mcu sebagai Mikrokontroler, Relay sebagai pensakelaran yang dapar mengontrol aktif dan no-aktif sistemnya berjalan, dan Solenoid Valve sebagai katup yang memotong atau menutup aliran ketika ketinggian air sudah cukup.
 +
#Penelitaian program sarjana Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia yang dilakukan Aditya Putra Surakusumah (2009)<ref name="Aditya Putra Surakusumah">Putra Surakusumah,Aditya  2009. “Rancang bangun pengisian botol otomatis” Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia </ref> yang berjudul “Rancang bangun pengisian botol otomatis” Penelitian ini membahas tentang dimana mikrokontroler akan mengaktifkan semua sensor mulai dari pemisahan warna botol, beberapa volume cairan yang masuk ke dalam botol, alat ini dibuat untuk memudahkan dalam pengisian botol dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang efisien.
 +
#Penelitian dalam Jurnal ISSN : 0216-468X Vol.3, No.3 Fakultas Teknik Mesin Universitas Bengkulu, yang dilakukan oleh Erinofiardi (2012)<ref name="Erinofiardi"> Erinofiardi 2012. “Analisa Kerja Belt Conveyor 5857-V Kapasitas 600 Ton/Jam” ISSN : 0216-468X Vol.3, No.3 Fakultas Teknik Mesin Universitas Bengkulu</ref> Yang berjudul “Analisa Kerja Belt Conveyor 5857-V Kapasitas 600 Ton/Jam” Penelitian ini bertujuan Belt conveyor adalah salah satu material handling yang terkenal peralatan pada industri di sekitar dunia. Dapat digunakan untuk mengangkut semen, batubara dan lainnya. Kapasitas conveyor belt tergantung pada lebar sabuk, motor listrik, jarak area transportasi, material yang akan menjadi transportasi dan kecepatan sabuk.
 +
#Peneitian dalam Jurnal ISSN : 2549-1008 Vol. 1 No.2, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, yang dilakukan oleh Faizah Hayati, Syamsul Komar dan Fuad Rusydi Suwardi (2017)<ref name="Faizah Hayati">Hayati, Faizah , Syamsul Komar dan Fuad Rusydi Suwardi 2017. “KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS BELT CONVEYOR DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 1800 TON/HARI DI PT.AMAN TOEBILLAH PUTRA LAHAT SUMATERA SELATAN”ISSN : 2549-1008 Vol. 1 No.2, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya</ref> yang berjudul “KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS BELT CONVEYOR DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 1800 TON/HARI DI PT.AMAN TOEBILLAH PUTRA LAHAT SUMATERA SELATAN”. Penelitian ini bertujuan untuk proses pengangkutan batubara dari lokasi penambangan ke stockpile room, menggunakan dump truck yang diangkut langsung setelah Coal Getting, batubara dari stockpile selanjutnya akan diangkut menuju hopper untuk dilakukan proses pengumpanan yang dalan hal ini perusahaan menggunakan 2 unit dump truck serta 1 unit excavator yang berada pada stockpile room.
 +
#Penelitian yang dilakukan Zahruddin dkk Jurnal CCIT (2018)<ref name="Zahruddin">Zahruddin Muhammad, Handayani Indri, Nini Santika. 2018. “Merancang Sistem Pengolahan ATK berbasis WEB Pada PT. Arthaasia Finance”. Journal CCIT. STMIK Raharja : Tangerang.</ref> “Merancang sistem pengolahan ATK berbasis web pada PT. Arthaasia Finance” PT. Arthasia Finance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, dan memiliki permasalahan dalam melakukan pendataan seperti pembuatan permintaan alat tulis kantor maupun dalam pembuatan laporan setiap bulannya masih menggunakan Microsoft word dan Microsoft Excel. Kebutuhan sistem pengelolaan ATK ini sangat diperlukan. Karena luasnya sistem manajemen yang dijalankan, Sehingga kebutuhan manajemen ATK menjadi sangat penting. Metode pengembangan sistem ini mengacu pada perancangan yang digunakan berupa SDLC (Software Development Lift Cycle) berupa waterfall. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Arthaasia Finance dapat disimpulkan bahwa Perancangan Aplikasi Pengolahan ATK Pada PT. Arthaasia Finance dirancang dengan mudah dalam proses pengoperasiannya, sehingga memudahkan pemakai dalam mengakses informasi, mempermudah karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan cepat dan efisien, serta memudahkan staff Department General Affairs dalam melihat data ATK, data permintaan dan memudahkan dalam membuat laporan dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan secara manual.
 +
#Penelitian yang dilakukan oleh Rafika, A. S., & Andoyo, W. D. (2015)<ref name="Rafika">Rafika, A. S., & Andoyo, W. D. (2015). PROTOTYPE PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS PEMBACA SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN OUTPUT KIPAS DAN SENSOR LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. CCIT Journal, 8(2), 102-111.</ref> Dalam Jurnal Ilmiah CCIT (Creative Communication and Innovative Techology) yang berjudul prototype perancangan system otomatis pembaca suhu ruangan menggunakan output kipas dan sensor LM35 berbasis mikrokontroler ATMega 16. Pada penelitian ini membahas tentang sebuah prototype pembaca suhu ruangan otomatis menggunakan sensor LM35 dilengkapi LCD (Liquid Crystal Display) 16x2, ketika disituasi level yang ditentukan kipas akan menyala secara otomatis.
 +
#Menurut Anna Grinčová, Miriam Andrejiová, & Daniela Marasová <ref name="Anna Grinčová">Grinčová,Anna , Miriam Andrejiová, & Daniela Marasová 2017. “Analysis of Conveyor Belt Impact Resistance Data Using a Software Application” nternational Journal of Engineering, Technical University of Kosice, Vol.14, No.2, 2017</ref> International Journal of Engineering, Technical University of Kosice, Vol.14, No.2, 2017 Yang berjudul “Analysis of Conveyor Belt Impact Resistance Data Using a Software Application” Penelitian ini Transportasi adalah log yang penting aktivitas tics dalam sistem produksi,mempengaruhi kontinuitas proses produksi. Tinggi kapasitas, biaya efisien, dan sistem transportasi berkelanjutan yang penuh termasuk konveyor sistem.
 +
Dari 10 literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang pengisian dengan konveyor sudah banyak di bahas. Maka dari itu penulis mengambil acuan pada literature review no 2 dengan judul “Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)”. Berdasarkan masalah-masalah dan keadaan di dunia industri tersebut, maka diperlukan pengembangan suatu prototype sistem pengisian barang dalam dus otomatis dengan robotik berbasis Programmable Logic Controller (PLC). Sistem ini akan mempermudah proses produksi dan hasil produksi lebih optimal. Sistem ini dapat dioprasikan secara otomatis maupun manual, yaitu dengan mengaktifkan tombol selector untuk memilih secara manual ataupun otomatis.
 +
 +
{{pagebreak}}<hr/>
 +
 +
=<div style=" text-align: center">'''BAB III'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''PEMBAHASAN'''</div>
 +
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2">
 +
==Gambaran umum perusahaan==
 +
===Sejarah Singkat PT. Victory Chingluh Indonesia===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Chingluh Group memulai operasi bisnisnya di tahun 1969 dengan mendirikan Taiwan ChingluhShoes Co. Ltd. Oleh pendiri Chairmannya adalah Mr Su Chingluh. Lebih dari 50 tahun, chingluh sudah membangun reputasi bisnisnya dan kemampuan bisnisnya dan kemampuan teknisinya mulai dari Taiwan dan mengembangkan bisnisnya dengan fasilitas kelas dunia di China,Vietnam dan Indonesia. PT.Victory Chingluh Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri yang memproduksi sepatu olah raga dengan pelayanan yang utuh dengan mensuplai merk-merk global ternama, mempunyai 25.000 Karyawan. Dalam rangka menjaga kualitas produksinya, PT Victory Chingluh Indonesia telah menerapkan Sistem standart suhu pengeleman, dan Penegcekan Sistem Inspect pada barang jadi di lakukan 20% per line dari total sepatu yang di produksi setiap harinya</div>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/JFgs5NK/3-1.jpg" alt="3-1" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.1. PT. Victory Chingluh Indonesia.</center>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">PT. Victory Chingluh Indonesia di dirikan pada tahun 2009 dengan peletakan batu pertama yang di laksanakan pada tanggal 19 September 2009. Setelah 12 bulan persiapan, satu fasilitas mahakarya yang terbaru dari chingluh Group beroperasi di bulan september 2010. PT. Victory Chingluh Indonesia terletak di Jalan Otonom No 48/49 Pasar Kemis Tangerang, Banten.
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">PT. Victory Chingluh Indonesia sangat fokus pada kualitas dan kepuasan konsumen, karena konsumen saat ini sangat kritis terhadap pemilihan barang, terutama konsumen pihak asing. Oleh karena itu Perusahaan ini 43 secara terus menerus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk, melakuakan pengembangan produk dengan merk (NIKE).
 +
</div></div>
 +
 +
==Visi dan Misi Perusahaan==
 +
===Visi PT Victory Chingluh Indonesia===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menekan kualitas serta mencari peluang bisnis dapat mengembang pegawai, selalu menjaga kelestarian lingkungan dan saling menguntungkan.</div>
 +
 +
===Misi PT Victory Chingluh Indonesia===
 +
#Membuat sistem manajemen yang bijaksana berdasarkan metode yang kreatif.
 +
#Mengontrol dengan ketat untuk memenuhi ketepatan.
 +
#Pengembangan yang berkesinambungan dengan menekan ramah lingkungan.
 +
#Menciptakan tempat kerja yang aman dengan memperhatikan kepentingan karyawan.
 +
#Pengembangan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pimpinan dimasa depan.
 +
#Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.
 +
#Bertanggung jawaban secara pragmatis di dalam kewajiban social.
 +
 +
===Struktur Organisasi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dalam suatu instansi, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, maka fungsi-fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula. Sehingga dalam hal ini diperlukan adanya suatu hubungan kerjasama yang baik antara bagian yang terkait.</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Struktur organisasi, tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan-aturan yang berlaku dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.</div>
 +
 +
<center> <img src="https://i.ibb.co/8DL2LVf/3-2.png" alt="3-2" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Victory Chingluh Indonesia.</center>
 +
 +
===Tugas dan Tanggung Jawab===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada PT Victory Chingluh Indonesia :</div>
 +
<ol type="a">
 +
<li>Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Adapun tugas akhir yang harus  dilakukan oleh Direktur Utama diantaranya :</li>
 +
#Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan melakukan dan mengkoordinir semua departemen.
 +
#Memberhentikan dan mengangkat karyawan untuk menjabat sesuai struktur organisasi.
 +
#Memimpin rapat (meeting) manajerial.
 +
#Memotorisasi setiap pengeluaran keuangan perusahaan.
 +
<li>Tugas dan Tanggung Jawab General Manager</li>
 +
#Membawahi seluruh aktivitas peruahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.
 +
#Mengorganisisr dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap Direktur Utama.
 +
<li>Tugas Manager dan Tanggung Jawab Produksi</li>
 +
#Bertanggung jawab atas kegiatan produksi, mulai dari produksi sampai dengan (manintenance) pemeliharaan pabrik.
 +
#Mengontrol jalan nya pekerjaan produksi dari mulai bahan baku samapi ke produksi jadi.
 +
<li>Tugas Manager dan Tanggung Jawab Gudang</li>
 +
#Bertanggung jawab dan mengontrol atas kegiatan kinerja staf gudang terhadap penerimaan kedatangan barang yang di kirim oleh suplier.
 +
<li>Tugas Manager dan Tanggung Jawab Engineering</li>
 +
#Bertanggung jawab dan mengontrol atas kegiatan kinerja staf Engineering dalam membuat sample sepatu yang akan di produksi dan melakukan trial untuk membuat sepatu pada setiap komponen.
 +
<li>Tugas Manager dan Tanggung Jawab Quality</li>
 +
#Bertanggung jawab dan mengontrol atas kinerja masing-masing bawahannya dalam pengecekan qualitas sepatu yang dihasilkan.
 +
#Membuat laporan Qualitas sepatu B Grade & C Grade
 +
<li>Tugas Manager dan Tanggung Jawab Administrasi</li>
 +
#Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan administrasi perusahaan, baik faktur di dalam perusahaan maupun arus perpajakan perusahaan.
 +
#Membuat laporan keuangan.
 +
#Mengurus dan menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, seperti gaji karyawan, dan perhitungan biayas operasional perusahaan.
 +
Manager administrasi membawahi :
 +
*Bagian Akuntansi
 +
*Bagian Personalian
 +
*Administrasi Pembelian
 +
<li>Tugas Bagian dan Tanggung Jawab PPIC</li>
 +
#Memastikan pemenuhan permintaan dari bagian pemasaran.
 +
#Memastikan ketersediaan Raw dan Support material.
 +
#Bersama-sama dengan bagian gudang untuk merencanakan jadwal produksi dan rencana material.
 +
<li>Tugas Bagian dan Tanggung Jawab Teknisi</li>
 +
#Memeriksa semua mesin produksi, alat-alat kerja dan listrik perusahaan.
 +
#Memperbaiki dan melakukan pemeliharaan mesin, alat-alat-alat kerja, listrik dan perusahaan.
 +
#Membuat laporan penggantian mesin atau alat-alat kerja yang tidak bisa di pakai lagi.
 +
<li>Tugas Kepala dan Tanggung Jawab Produksi</li>
 +
#Mengontrol jalannya proses produksi.
 +
#Menerima Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perintah Lembur (SPL) yang di buat oleh planner sebagai acuan pekerjaan yang harus di tangani terlebih dahulu.
 +
#Memilih kerjaan yang hubungan dengan order barang yang harus di kerjakan terlebih dahulu.
 +
#Membuat laporan kepada Manager produksi setiap bulannya.
 +
#Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi jalannya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah produksi di dalam ruang lingkup perusahaan.
 +
#Mengawasi hasil produksi sesuai dengan standart yang telah di tetapkan.
 +
#Melaporkan dan turut serta membantu dalam memecahkan masalah yang timbul dilingkungan pekerjaan atau produksi
 +
#Membuat dan melaporkan hasil dari produksi.
 +
#Menetapkan dan merencanakan rencana kerja agar lebih efektif dan efisisen bagi kegiatan produksi yang telah dan akan dikerjakan oleh karyawan.
 +
<li>Tugas Bagian dan Tanggung Jawab Staff Gudang</li>
 +
#Menerima barang masuk yang dikirim oleh suplier atas pemesanan barang dari bagian pembelian.
 +
#Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya bahan baku atau alat-alat kerja yang di gudang.
 +
#Memeriksa stock bahan baku yang tersedia di gudang.
 +
#Melayani setiap departemen yang membutuhkan bahan baku atas pekerjaannya.
 +
#Membuat Laporan stock off name setiap akhir bulan.
 +
<li>Tugas Bagian Staff Engineering</li>
 +
#Melakukan trial terhadap setiap komponen yang akan di produksi.
 +
#Membuat sample sepatu yang akan di produksi perusahaan.
 +
#Membuat PFC (Proses Flow Chart) pada setiap bagian komponen sepatu.
 +
<li>Tugas Bagian Staff MQAA</li>
 +
#Melakukan audit internal diperusahaan sesuai jadwal dan melakukan pengecekan di setaip bagian yang sudah memiliki standart yang sudah di tetapkan oleh NIKE.
 +
#Membuat Report daily audit.
 +
#Membuat Report weekly audit.
 +
<li>Tugas Bagian QC</li>
 +
Meneliti apakah barang tersebut baik untuk digunakan.
 +
#Menetapkan standar sample warna atas bahan dasar yang telah digunakan.
 +
#Memisahkan sample jadi atau setengah jadi yang belum dicek kualitasnya..
 +
#Memastiakan kualitas Raw and Support Material dan finished Good sesuai spesifikasi.
 +
#Membuat keternagan bila ada barang Reject.
 +
<li>Tugas Bagian Accounting & Finance.</li>
 +
#Mengelola masuknya uang dan kuitansi biaya analisa.
 +
#Menyelenggarakan dan mempersiapkan dana untuk kegiatan perusahaan, serta mengatur penerimaan dan pengeluaran uang.
 +
#Melakukan pembayaran kepada suplier tepat sesuai jatuh tempo.
 +
#Memastikan pembuatan jurnal, laporan keuangan dan income statement.
 +
#Melakukan penagihan kepada customer tepat waktu.
 +
#Mengajukan pesanan pembelian ke bagian pembelian atau Purchase
 +
#Membuat estimasi mengenai penjualan minimal 3 bulan yang akan datang.
 +
#Memberikan laporan pertanggung jawaban mengenai penjualan kepada direktur.
 +
#Mengambil masukan mengenai saingan untuk diteruskan kepemimpin.
 +
#Menyediakan stock barang untuk 2 bulan.
 +
#Memberikan masukan mengenai barang yang akan dibeli.
 +
#Memberikan masukan bila ada produksi baru.
 +
#Membuat budgeting pengeluaran.
 +
#Penjualan barang harus ada estimasi kurang lebih 2 bulan.
 +
<li>Tugas Bagian Pembelian (Purchasing)</li>
 +
#Mencari penawaran dan bernegosisasi dengan beberapa suplier.
 +
#Membuat Purchase Order dari hasil penawaran dan negosiasi dari daftar suplier terpilih.
 +
#Membuat laporan keuangan mingguan atau bulanan untuk permintaan pembelian (PP) dan permintaan pengeluaran uang (PPU).
 +
#Melakukan seleksi, evaluasi dan memantau kinerja suplier,
 +
#Menyelesaikan masalah dengan suplier apabila ada keluhan mengenai kualitas bahan baku.
 +
<li>Tugas Manager personalia</li>
 +
#Menerima karyawan baru dan melakukan pendataan terhadap seluruh karyawan.
 +
#Bertanggung jawab atas absensi karyawan sebagai bahan perhitungan gaji dan upah karyawan.
 +
#Membuat slip gaji serta menghitung gaji dan upah karyawan.
 +
#Membagikan gaji pada karyawan dan melaporkannya kepada bagian keuangan.
 +
#Membuat rekap gaji karyawan dan melaporkannya kepada bagian keuangan.
 +
#Membuat surat pernyataan (SP) terhadap pelanggaran atasu kesalahan yang dilakukan oleh karyawan.
 +
#Membuat pengumuman setiap ada perubahan jam kerja atau perubahan yang lainnya menyangkut karyawan.
 +
<li>Tugas Bagian IT</li>
 +
#Memastikan setiap sistem yang digunakan tidak ada masalah jaringan.
 +
#Memperbaiki jaringan yang bermasalah
 +
<li>Tugas Bagian Receptionis</li>
 +
#Menjawab panggilan telepon.
 +
#Menyambungkan pangilan masuk ke devisi yang bersangkutan.
 +
#Mengurus surat menyurat.
 +
</ol>
 +
 +
 +
==Tata Laksana Sistem Yang Berjalan==
 +
===Prosedur Sistem Yang Berjalan===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Prosedur sistem yang berjalan sebelumnya untuk Pengisian bahan baku pendukung /Chemical, masih manual untuk kegiatan produksi. Kontak langsung terhadap bahan kimia dapat membahayakan kesehatan manusia. Mulai dari mata, hidung, kulit. Untuk itu dianjurkan agar tidak adanya kontak langsung terhadap bahan kimia.</div>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/jTjGJqn/3-3.jpg" alt="3-3" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.3. Alat pengisian Chemical PT.Victory Chingluh Indonesia.</center>
 +
 +
===Tujuan Perancangan===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pada bab perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak.</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Tujuan perancangan “Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di PT.Victory Chingluh Indonesia.”  adalah:</div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Bagi Personal</li>
 +
Untuk menerapkan hasil belajar selama kuliah di Universitas Raharja, dan mengimplementasikan sebuah perancangan prototype pada PT. Victory Chingluh Indonesia.
 +
<li>Bagi Stakeholder</li>
 +
Memberikan menyelesaikan masalah sistem produksi yang diterapkan mempermudah proses pengisian dan menghindari kontak langsung pada Chemical.
 +
<li>Bagi Unit Kerja</li>
 +
Memberikan rasa aman dan nyaman dengan pembuatan alat pengisian secara otomatisasi, karena dapat meminimalisir dampak negatif pada chemical dan mempercepat hasil kerja.
 +
</ol>
 +
 +
===Langkah - Langkah Perancangan===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Proses yang dipergunakan dalam perancangan alat ini merupakan dari ide hingga desain alat tersebut.</div>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/tz0B9gc/3-4.png" alt="3-4" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.4. Diagram Blok Langkah Perancangan.</center>
 +
 +
Keterangan dan penjelasan di atas sebagai berikut:
 +
<ol type="1">
 +
<li>Perancangan Sistem Mekanik</li>
 +
Metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan Flowchart terlebih dahulu yang didesain sesuai cara kerja sistem.
 +
<li>Perancangan Sistem Elektronik</li>
 +
Metode perancangan menggunakan Diagram Blok, karena metode ini dimaksudkan untuk alat apa saja yang digunakan dan bagaimana sistem itu dirancang. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti : Arduino sebagai Microcontrol-nya.
 +
</ol>
 +
 +
===Diagram Blok===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dalam perancangan perangkat keras atau hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya, agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.</div>
 +
Keterangan dan penjelasan diagram blok tersebut sebagai berikut:
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/yVg4XP5/3-5.png" alt="3-5" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.5. Diagram Blok</center>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Keterangan dan penjelasan deskripsi kerja pada diagram blok di atas sebagai berikut:</div>
 +
#Arduino sebagai penggontrol inti dari semua alat diteruskan kepada driver motor  sebagai penggerak motor stepper.
 +
#Driver  sebagai media transmisi dari Arduino Nano ke Motor Stepper.
 +
#Motor Stepper adalah alat yang mengerakan setelah proses pengisian chemical selesai.
 +
#Power Supply sebagai alat menyuplai daya ke Arduino Nano dan Motor Stepper.
 +
#Pump sebagai pengatur pengisian
 +
 +
===Pembuatan Alat===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pada perancangan ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Gambaran secara umum berupa diagram blok seperti yang ditunjukkan pada Alat yang dirancang akan membentuk suatu “Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt.Victory Chingluh Indonesia”. Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:</div>
 +
#Laptop atau Personal Computer (PC)
 +
#Arduino Nano
 +
#Pump/ Pompa
 +
#Buzzer
 +
#Belt
 +
#LCD 2x 16
 +
#Wimos D1 Mini
 +
#Large Pulley dan Small Pulley
 +
#Motor Stepper
 +
#Driver Motor
 +
#Kabel Jumper
 +
#Adaptor Power Arduino 12v
 +
#Software Arduino untuk menulis program arduino.
 +
#Kabel USB Arduino
 +
 +
===Perangkat Keras (Hardware)===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika seperti Arduino Nano, Motor Stepper, Driver Motor, Relay, Pump sebagai penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Arduino Uno digunakan karena memiliki layout yang sesuai dengan Driver sehingga pemasangan lebih rapi. Selenoid sebagai pengatur pengisian bahan baku sehingga mengurangi tingkat kesalahan dalam pengisian bahan baku, setelah selesai Motor DC akan berjalan.</div>
 +
<ol type="1">
 +
<li>Rangakaian Catu Daya</li>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/CB16K99/3-6.png" alt="3-6" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.6 Rangkaian Catu Daya</center>
 +
 +
#Input Voltage : 210 – 240v
 +
#Output DC : 12v
 +
<li>Rangkaian IOT ( Internet Of Things )</li>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/f2kPxz7/3-7.jpg" alt="3-7" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.7 Rangkaian Relay dengan Wimos.</center>
 +
 +
*Jalur Merah adalah koneksi dari Wimos 5v ke VCC relay
 +
*Jalur hitam adalah koneksi GND Wimos ke GND relay
 +
*Jalur Pink adalah koneksi dari pin 9 Wimos ke pin Input relay 2.
 +
 +
<li>Rangkaian Sistem Keseluruhan</li>
 +
Setelah melakukan perancangan perangakat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan tampak seperti gambar berikut ini:
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/mJJPYMc/3-8.jpg" alt="3-8" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.8 Rangkaian Wiring Diagram Sistem Keseluruhan.</center>
 +
 +
Keterangan berikut:
 +
Adalah Rangkaian Keseluruhan yang disatukan.
 +
</ol>
 +
 +
===Perangkat Lunak (Software)===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.</div>
 +
#Perancangan Program Arduino
 +
Pada perancangan perangkat lunak menggunakan program yang disediakan oleh  pabrikan microcontroller Arduino yaitu menggunakan  Program Arduino v. 1.8.3. Listing program dibuat dalam  program Arduino ini yang  nantinya di upload ke microcontroller Arduino Nano. Berikut tampilan Program Arduino v. 1.8.3:
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/0YZGq67/3-9.jpg" alt="3-9" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.9 Tampilan Program Arduino v. 1.8.3</center>
 +
 +
Setelah listing program selesai dibuat langah selanjutnya adalah verifikasi eror code dalam listing program yang sudah dibuat. Verifikasi eror code bertujuan untuk mengetahui apakah ada code program yang salah penulisan atau error. Berikut adalah cara untuk memverifikasi listing program:
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/tqqKZGD/3-10.jpg" alt="3-10" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.10 Verifikasi Listing Program Arduino v. 1.8.3</center>
 +
 +
Langkah selanjutnya adalah memasukan listing program yang sudah dibuat ke microcontroller Arduino Nano. Sebelumnya pastikan pada program Arduino v. 1.8.3 pada bagian Board sudah terpilih Arduino versi Uno. Selanjutnya untuk melakukan upload listing code diperlukan kabel USB sebagai media transmisi dari laptop ke microcontroller Arduino Uno. Berikut cara memilih Board pada program Arduino v. 1.8.3 dan memasukan listing program ke microcontroller Arduino Nano:
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/VqwGY9N/3-11.jpg" alt="3-11" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.11 Pilih Board pada Program Arduino v. 1.8.3</center>
 +
 +
===Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah===
 +
<ol type="1">
 +
<li>Sistem yang berjalan</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan teknik pembacaan melalui Flowchart diagram untuk mempermudah pembacaan sistem yang berjalan.</div>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/JdP6tfs/3-12.png" alt="3-12" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 3.12 Flowcart Sistem Berjalan.</center>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berdasarkan Flowchart pada gambar 3.8, Pada saat membungkus hasil produksi masih manual, dengan tenaga manusia sehingga menguras tenaga dan memboroskan waktu yang ada.</div>
 +
<li>Permasalahan yang dihadapi</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada Stakeholder,,untuk pengisian bahan baku pendukung hasil produksi diperlukan tenaga manusia secara manual dan dirasa kurang efektif dan efisien.</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan, terdapat permasalahan yang di hadapi yaitu karyawan harus mengisi hasil produksi bahan baku secara manual dan memakan banyak waktu.</div>
 +
 +
<li>Alternatif Pemecahan Masalah</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, yaitu membuat sistem pengisian bahan baku secara otomatis.</div>
 +
</ol>
 +
 +
==User Requirement==
 +
===Elisitasi Tahap I===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Berikut adalah hasil Elisitasi Tahap I:</div>
 +
 +
<center>Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1</center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/pxS11sF/3-13.jpg" alt="3-13" border="0"></center>
 +
 +
===Elisitasi Tahap II===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.4. terdapat 3 requirement yang optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem masih dapat running tanpa error. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada gambar elisitasi berikut ini:</div>
 +
 +
<center>Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II</center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/X76TD7j/3-14.jpg" alt="3-14" border="0"></center>
 +
 +
Keterangan :
 +
M = Mandatory , D = Desirable , I = Inessential
 +
M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting), maksudnya elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
 +
#D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting)
 +
Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
 +
#I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi) , mksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
 +
 +
===Elisitasi Tahap III===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:</div>
 +
 +
<center>Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III</center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/qCzmFz3/3-15.jpg" alt="3-15" border="0"></center>
 +
 +
Keterangan :
 +
<ol type="1">
 +
<li>T (Technical)</li>
 +
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?
 +
<li>O (Operational)</li>
 +
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
 +
<li>E (Economic)</li>
 +
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?
 +
Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:
 +
#L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
 +
#M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
 +
#H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan 
 +
penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.
 +
</ol>
 +
 +
===Final Elisitasi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem penghitung jumlah kertas. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 functional dan 1 nonfunctional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:</div>
 +
 +
<center>Tabel 3.4 Final Elisitasi </center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/3TPFqbC/3-16.jpg" alt="3-16" border="0"></center>
 +
 +
=<div style=" text-align: center">'''BAB IV'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''UJI COBA DAN ANALISA'''</div>
 +
<div style="line-height: 2">
 +
 +
==Uji Coba==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Setelah dilakukan perancangan dan pemasangan komponen, langkah selanjutnya adalah dilakukan uji coba pada masing-masing blok diagram rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan ketepatan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.</div>
 +
===Metode Black Box===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan pengisian chemical dengan mengunakan mikrokontroler Di PT. Victory Chingluh Indonesia, dengan hasil sperti dalam table 4.1. sebagai berikut :</div>
 +
 +
<center>Tabel 4.1.Pengujian Black Box</center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/58q6Lrx/4-1.png" alt="4-1" border="0"></center>
 +
 +
===Pengujian Catu Daya===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Daya merupakan bagian penting sebagai sumber arus tegangan untuk pergerakan alat. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan catu daya. Untuk wemos d1 mini membutuhkan tegangan dan arus yang cukup besar untuk melakukan pergerakan. Wemos d1 mini hanya membutuhkan tegangan sebesar 5v untuk dapat bekerja, sedangkan untuk Motor Stepper, Lcd dan Pump juga bisa menerima tegangan sampai dengan 5v.</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pengujian Catu Daya untuk wemos d1 mini dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Dengan cara ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.</div>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/Gsc1k2p/4-2.png" alt="4-2" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.1. Rangkaian Catu Daya</center>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar di atas didapatkan hasil tegangan yang keluar dari catu daya sebesar 5v dengan arus 3 Ampere. Hasil ini bisa dikatakan cukup untuk menghidupkan Wemos D1 mini, Motor Stepper, Lcd dan Pump.</div>
 +
 +
===Pengujian Tampilan LCD===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dalam pengujian pengisian selain output pada tampilan Lcd, peneliti menambahkan tampilan pada layar lcd yang berfungsi untuk mengetahui proses pengisian dan dilihat secara langsung oleh karyawan di lokasi kerja. Berikut tampilan hasil dari pengisian pada layar lcd.</div>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/FzZpVKB/4-3.jpg" alt="4-3" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.2. Pengujian Tampilan LCD</center>
 +
 +
Berikut adalah listing program tampilan lcd dengan Arduino Nano seperti gambar di bawah ini:
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/xXDK3tf/4-4.png" alt="4-4" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.3. Listing Program Pengujian Tampilan LCD</center>
 +
 +
===Pengujian Pengisian===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Pengujian Pengisian Chemical merupakan output tambahan untuk menanggulangi masalah agar sistem kontak langsung pada Chemical dapat dibandingkan oleh sistem otomatis yang dibuat peneliti. Berikut pengujian tersebut.</div>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/TLCd6rj/4-5.jpg" alt="4-5" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.4. Pengujian Pengisian</center>
 +
 +
==Flowchart Program Yang Diusulkan==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan  dalam  bentuk  flowchart,  sehingga  dapat  mempermudah dalam melakukan langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk flowchart dari keseluruhan sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut:</div>
 +
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/1s2DKdc/4-6.png" alt="4-6" border="0"></center>
 +
<center>Gambar 4.5. Flowchart Program Yang Diusulkan</center>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Keterangan pada Gambar 4.6. flowchart program pengisian chemical berbasis internet of things yang diusulkan pada PT. Victory Chingluh Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:</div>
 +
#2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program alat yang dibuat.
 +
#1 (satu) simbol preparation (persiapan) yang menyatakan untuk mempersiapkan program-program dan koneksi jaringan yang akan digunakan untuk mengakses atau menghasilkan data.
 +
#1 (satu) simbol proses yang menyatakan pump pengisian yang menggambarkan proses yang bekerja pada alat yang dibuat
 +
#3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses output yaitu: menampilkan hasil data melalui lcd dan buzzer sebagai notif proses mulai dan selesai pengisian.
 +
 +
==Analisa==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Hasil dari pengujian diatas ditemukan analisa terhadap listing program dari hardware dan software. Berikut penjelasan dari analisa yang telah dilakukan :</div>
 +
 +
===Analisa Program Mikrocontroller===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah diuji coba dengan perangkat lunak yang telah diprogram kedalam arduino. Penulisan listing program menggunakan software arduino yang telah ditambahkan library untuk mikrokontroler. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan analisa program pada mikrokontroler yang akan dilakukan dapat dilihat seperti berikut:</div>
 +
 +
<img src="https://i.ibb.co/bB4WKyZ/4-7.png" alt="4-7" border="0">
 +
 +
Koding di atas berfungsi untuk memasukkan library yang digunakan.
 +
 +
<img src="https://i.ibb.co/JxQ2VRz/4-8.png" alt="4-8" border="0">
 +
 +
Kode ini untuk mendefinisikan buzzer dan lcd pada microcontroller.
 +
 +
<img src="https://i.ibb.co/5Wy323s/4-9.png" alt="4-9" border="0">
 +
 +
Koding di atas tersebut untuk mendeklarasikan komunikasi serial yang akan digunakan.
 +
 +
<img src="https://i.ibb.co/pWCzkDd/4-10.png" alt="4-10" border="0">
 +
 +
Koding di atas untuk membaca proses keseluruhan.
 +
 +
==Implementasi==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Implementasi dari penelitian ini adalah sebuah Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia, menggunakan beberapa tahapan yaitu tahap schedule.</div>
 +
 +
<center>Tabel 4.2 Schedule Implementasi</center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/SrdvPY4/4-2.png" alt="4-2" border="0"></center>
 +
 +
==Estimasi Biaya==
 +
<center>Tabel 4.3 Estimasi Biaya</center>
 +
<center><img src="https://i.ibb.co/JjT7nsg/4-12.png" alt="4-12" border="0"></center>
 +
 +
 +
=<div style=" text-align: center">'''BAB V'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''PENUTUP'''</div>
 +
<div style="line-height: 2">
 +
==Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah==
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia sebagai berikut:</div>
 +
#Sistem alat pengisian chemical yang dibuat ini aman dan tampa menyentuh sehingga tidak terjadi bahaya pada karyawan.
 +
#Volume pengisian dalam sistem ini diatur dengan mengubah delay pada program sehingga volume yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
 +
#Sistem pengisian ini dilengkapi stepper motor yang di control Microcontroller sehingga dapat berjalan otomatis.
 +
 +
==Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in>"Berikut kesimpulan perihal tujuan dan manfaat mengenai Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia:</div>
 +
#Sistem pengisian chemical ini dapat dijadikan otomatisasi alat hasil proses produksi pada PT. Victory Chingluh Indonesia.
 +
#Untuk mengontrol otomatis mengunakan aplikasi di handphone.
 +
#Penggunaan alat pengontol pengisian chemical dengan Arduino pada PT. Victory Chingluh Indonesia di rasakan manfaatnya karena dapat menghemat tenaga kerja pada proses pengisian chemical.
 +
 +
==Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in>Berikut kesimpulan perihal metode penelitian mengenai Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia adalah sebagai berikut:</div>
 +
#Pengisian chemical dengan bantuan alat belum pernah ada pada PT. Victory Chingluh Indonesia, sehingga peneliti membuat penelitian ini.
 +
#Dalam merancang pengisian chemical dengan menggunakan microcontroller Arduino, motor Stepper, relay, dan Pump sebagai untuk pengisian alat ini.
 +
#Pengujian terhadap sistem berjalan dengan baik.
 +
==Saran==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in>Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu:</div>
 +
#Agar dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan, Pihak perusahaan khususnya seksi pengisian diharapkan dapat melakukan pemasangan alat pengisian chemical secara otomatis.
 +
#Untuk peletakan dan pengambilan botol pengisian alat masih manual.
 +
#Untuk otomatisasi alat menggunakan wimos D1 mini dan Relay.
 +
 +
  
 
</div>
 
</div>

Revisi terkini pada 7 Februari 2020 08.43


PROTOTYPE SISTEM PENGISIAN CHEMICAL OUTSOLE

SEPATU MELALUI KONVEYOR BERBASIS ARDUINO

DI PT.VICTORY CHINGLUH INDONESIA


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1331477400
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTYPE SISTEM PENGISIAN CHEMICAL OUTSOLE

SEPATU MELALUI KONVEYOR BERBASIS ARDUINO

DI PT.VICTORY CHINGLUH INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1331477400
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Februari 2020

Rektor
       
Ketua Program Studi
       
Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si.)
NIP : 000603
       
NIP : 011919





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE SISTEM PENGISIAN CHEMICAL OUTSOLE

SEPATU MELALUI KONVEYOR BERBASIS ARDUINO

DI PT.VICTORY CHINGLUH INDONESIA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1331477400
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Februari 2020

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Jawahir, Ir, MM, MT)
 
(Selamat Zebua, S.E, M.M)
NID : 03023
 
NID : 19008





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE SISTEM PENGISIAN CHEMICAL OUTSOLE

SEPATU MELALUI KONVEYOR BERBASIS ARDUINO

DI PT.VICTORY CHINGLUH INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1331477400
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE SISTEM PENGISIAN CHEMICAL OUTSOLE

SEPATU MELALUI KONVEYOR BERBASIS ARDUINO

DI PT.VICTORY CHINGLUH INDONESIA


Dibuat Oleh :


NIM
: 1331477400
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Februari 2020
Leonardo
NIM. 1331477400


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

PT Victory Chingluh Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufactur yang memproduksi sepatu olahraga dengan merk-merk global ternama, dan mempunyai 25.000 Pekerja. PT Victory Chingluh Indonesia merupakan perusahaan yang tanggap akan kemajuan teknologi dan sangat memperhatikan kenyamanan pada karyawan. pengisian bahan baku produksi pada PT. Victory Chingluh Indonesia yang masih menggunakan metode manual. Metode manual dirasa kurang efektif, konveyor adalah alat yang dapat berjalan membawa barang dengan motor sebagai penggeraknya. Dengan itu dibuatlah Rancangan Prototype sistem pengisian chemical outsole sepatu melalui konveyor berbasis ardunio di PT. Victory Chingluh Indonesia. Tujuan alat yang dibuat adalah membantu operator dalam melakukan pengisian dan menghindari kontak langsung pada chemical, sehingga proses pengisian tidak membutuhkan waktu yang banyak. Sistem ini terbuat dari perangkat keras, terdiri dari motor stepper, lcd, konveyor, microcontroller dan menggunakan bahasa pemrograman C. Cara kerja alat ini pertama Microcontroller menerima input berupa sinyal power tegangan 12v ke Buzzer dan Pump/pompa yang mendeteksi adanya botol, kemudian apabila sinyal telah terbaca maka program akan segera melanjutkan untuk mengerakan motor stepper dan menjalankan belt konveyor, botol akan berjalan sampai batas waktu yang ditentukan, ketika botol terdeteksi kembali maka motor stepper akan menjalankan belt konveyor kembali pump/pompa melakukan pengisian.

Kata kunci : [Pengisian, Motor Stepper, Konveyor, Pump, Arduino]


ABSTRACT


PT Victory Chingluh Indonesia is a manufacturing company that manufactures sports shoes with well-known global brands, and has 25,000 workers. PT Victory Chingluh Indonesia is a company that is responsive to technological advances and is very concerned about the comfort of its employees. charging raw materials for production at PT. Victory Chingluh Indonesia who still uses manual methods. The manual method is considered less effective, conveyors are devices that can walk carrying goods with a motor as the driving force. With that, the prototype design of the chemical outsole shoe filling system was made through an Arunio-based conveyor at PT. Victory Chingluh Indonesia. The purpose of the device is to assist operators in filling and avoid direct contact with chemicals, so the filling process does not require much time. This system is made of hardware, consisting of a stepper motor, LCD, conveyor, microcontroller and using the C programming language. The workings of this tool first Microcontroller receives input in the form of a 12v voltage power signal to the Buzzer and Pump that detects a bottle, then if the signal has been read, the program will immediately proceed to move the stepper motor and run the conveyor belt, the bottle will run until the specified time limit, when the bottle is detected again the stepper motor will run the conveyor belt again.

Keywords: [Filling, Stepper Motor, Conveyor, Pump, Arduino]



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan skripsi ini adalah “PROTOTYPE SISTEM PENGISIAN CHEMICAL OUTSOLE SEPATU MELALUI KONVEYOR BERBASIS ARDUINO DI PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA”.

Laporan ini merupakan hasil penelitian penulis di PT. Victory Chingluh Indonesia. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dari pihak yang telah mendukung dari berbagai aspek, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Kedua orang tua dan kedua adik saya yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Jawahir, Ir, M.M, M.T selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan dukungan serta arahan kepada penulis.
  7. Bapak Selamat Zebua, S.E, M.M. selaku dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan dengan sangat baik serta masukan dan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  8. Bapak Reki Adi Tama, S.H selaku Leader saya di PT. Victory Chingluh Indonesia yang sudah meluangkan waktu dan pikiran kepada penulis.
  9. Teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  10. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT. Victory Chingluh Indonesia yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

  
Tangerang, 01 Januari 2020
   
(Leonardo)
NIM : 1331477400



Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Pembuatan Prototype Evolisioner
  3. Gambar 2.3 Arduino Nano
  4. Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Pada Boar Arduino Nano
  5. Gambar 2.5 Wimos D1 Mini
  6. Gambar 2.6 Fungsi Pin Wimos
  7. Gambar 2.7 Resistor
  8. Gambar 2.8 Relay
  9. Gambar 2.9 LCD 2x16
  10. Gambar 3.1. Pt. Victory Chingluh Indonesia
  11. Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pt. Victory Chingluh Indonesia
  12. Gambar 3.3. Alat Pengisian Chemical Di Pt.Victory Chingluh Indonesia
  13. Gambar 3.4. Diagram Blok Langkah Perancangan
  14. Gambar 3.5 Diagram Blok
  15. Gambar 3.6 Rangkaian Catu Daya
  16. Gambar 3.7 Rangkaian IOT (Internat Of Things)
  17. Gambar 3.8 Rangkaian Wiring Diagram Sistem Keseluruhan
  18. Gambar 3.9 Tampilan Program Arduino
  19. Gambar 3.10 Verifikasi Listing Program Arduino
  20. Gambar 3.11 Pilih Board pada Program Arduino
  21. Gambar 3.12 Flowcart Sistem Yang Berjalan
  22. Gambar 4.1. Rangkaian Catu Daya
  23. Gambar 4.2. Pengujian Tampilan LCD
  24. Gambar 4.3. Listing Program Pengujian Tampilan LCD
  25. Gambar 4.4. Pengujian Pengisian
  26. Gambar 4.5. Flowchart Program Yang Diusulkan

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1. Fungsi Pin Pada LCD 2x16
  2. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap 1
  3. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4. Final Elisitasi
  6. Tabel 4.1. Pengujian Black Box
  7. Tabel 4.2 Schedule Implementasi
  8. Tabel 4.3 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

1.SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

daftar-simbol"/>

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang

Pada saat ini tingkat permintaan masyarakat akan hasil produksi semakin meningkat, dengan adanya peningkatan permintaan tersebut, maka dunia industri dituntut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sesuai dengan standar internasional.
Bahan kimia merupakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia, kontak langsung adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan manusia tersebut, kesehatan manusia akan sangat berdampak pada kualitas dan kuantitas produksi yang baik, apabila kondisi kesehatan manusia dalam keadaan tidak baik maka akan mempengaruhi jumlah dan kualitas produksi yang kurang baik, untuk mengatasi masalah itu, perusahaan yang menginginkan proses produksi yang lebih efektif dan efisien melakukan perubahan pola produksi dengan mengaplikasikan sistem otomatis dalam produksinya. Seperti halnya dalam pengisian bahan baku pendukung tersebut secara otomatis. Otomatisasi akan sangat membantu dalam proses produksi produk-produk tersebut. Penulis mencoba untuk meminimalisir resiko terjadinya dampak negatif dan kontak langsung pada chemical.
Penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan alat yang dibuat sehingga proses pengisian tidak membutuhkan waktu yang banyak. Sistem ini terbuat dari perangkat keras terdiri dari motor Stepper, Pump/ pompa, konveyor, microcontroller dan menggunakan bahasa pemrograman C. Cara kerja alat ini pertama Microcontroller menerima input berupa sinyal power tegangan 12v ke buzzer dan pump/pompa, kemudian microcontroller juga mengirimkan sinyal ke driver relay dan motor stepper, kemudian apabila sinyal telah terbaca maka program akan segera melanjutkan untuk mengerakan motor stepper dan menjalankan belt konveyor, botol akan berjalan sampai batas waktu yang ditentukan, ketika botol terdeteksi pump melakukan pengisian.
Dari berbagai permasalahan di atas penulis mencoba untuk memecahkan masalah permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dengan melakukan penelitian di PT. Victory Chingluh Indonesia. Alat khusus yang akan dibuat untuk perusahaan adalah “PROTOTYPE SISTEM PENGISIAN CHEMICAL OUTSOLE SEPATU MELALUI KONVEYOR BERBASIS ARDUINO DI PT. VICTORY CHINGLUH INDONESIA”. Dengan penerapan sistem yang dibuat diharapkan mampu mengatasi permasalahan dengan baik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah dalam pembuatan alat, diantaranya :
  1. Bagaimana cara meminimalisir dampak negatif yang disebabkan oleh chemical di PT. Victory Chingluh Indonesia.
  2. Bagaimana cara menghindari kontak langsung terhadap chemical saat melakukan pengisian.
  3. Bagaimana cara membuat sistem pengisian otomatis sehingga dapat membantu dan meningkatkan hasil produksi.

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun pembuatan penyusunan laporan Skripsi untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
  1. Penelitian dilakukan di PT. Victory Chingluh Indonesia, tepatnya di departemen chemical dan seksi bahan baku.
  2. Pada sistem mikrokontroler sebagai pendukung konveyor untuk otomatisasi alat tersebut.
  3. Penelitian ini menitik beratkan pada pengisian bahan baku pendukung manual untuk menjadi sistem otomatisasi.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penulisan laporan Skripsi ini adalah:

  1. Untuk meminimalisir dampak negatif yang disebabkan oleh chemical tersebut.
  2. Untuk menghindari kontak langsung terhadap chemical saat melakukan pengisian.
  3. Untuk membuat sistem pengisian otomatis sehingga dapat membantu dan meningkatkan hasil produksi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini sebagai adalah:
  1. Menghemat tenaga operator dalam melakukan pengisian ulang, mengurangi kontak langsung dalam pengisian ulang bahan baku chemical, serta dapat diaplikasikan pada industri konveyor di PT. Victory Chingluh Indonesia sehingga dapat memaksimalkan kecepatan produksi lebih efektif dan efisensi.
  2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai wawasan dan rujukan bagi penelitian selanjutnya tentang sistem maupun manfaat dari alat yang diciptakan bagi ilmu pengetahuan sehingga dengan adanya penelitian prototype ini dapat menambah ilmu system otomatisasi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan Skripsi ini, digunakan beberapa metode sebagai berikut :
  1. Metode Observasi
  2. Pengumpulan data dimana penelitian dilaksanakan langsung di PT. Victory Chingluh Indonesia tempat penulis bekerja, untuk memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian untuk dikumpulkan.

  3. Metode Wawancara
  4. Selain observasi, penulis melakukan wawancara atau sesi tanya jawab dengan atasan serta karyawan yang berkaitan dengan penelitian untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang masalah yang diteliti yaitu pengisian bahan pada PT. Victory Chingluh Indonesia.

  5. Studi Pustaka
  6. Selain observasi dan wawancara, penulis melakukan studi pustaka guna memperoleh dan menghimpun segala informasi yang relevan terkait masalah yang diteliti. Dan informasi yang diperoleh dari buku-buku, tesis/disertasi, laporan penelitian, peraturan dan ketetapan serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Penulis akan mendapatkan informasi lebih pada metode studi pustaka ini, dengan cara mempelajari literature yang ada seperti CCIT Journal di UNIVERSITAS RAHARJA.

Metode Analisis

Pada metode analisa ini, penulis melakukan analisa terhadap sistem-sistem yang sudah ada dengan mempertimbangkan hal-hal, seperti bagaimana cara kerja sistem, komponen apa saja yang dapat membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem yang dianalisa dengan menggunakan metode pengumpulan data.

Metode Perancangan

Dalam penyusunan skripsi ini, metode perancangan yang digunakan yaitu tahap pembuatan flowchart sistem dan flowchart program dengan desain hardware menggunakan skema diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem dapat dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan.
Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti sensor inframerah, konveyor, motor DC dan mikrokontroler sebagai kontrol otomatis dalam alat ini.

Metode Prototype

Metode prototype adalah proses pembuatan model sederhana atau rancang bangun yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang sistem, program serta melakukan tahap pengujian awal.

Metode Testing

Pada metode testing ini penulis ingin menggunakan Black Box pada sistem yang akan penulis bangun, dalam pengertiannya Black Box testing adalah metode pengujian dengan struktur internal atau kerja. pengetahuan khusus dari kode aplikasi atau struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan. Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang struktur internal benda uji itu. Sedangkan alasan penulis memilih black box ini karena metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memahami lebih jelas dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 bab yang saling berkaitan antara masing-masing bab dengan bab yang lain. Sehingga sesuai dan menjadi kesatuan yang utuh, penulisan laporan berisi dari urutan secara garis besar dan kemudian dibagi kembali dalam sub bab yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian dan pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Di bab ini menjelaskan pengertian, definisi dan teori-teori yang bersumber dari jurnal, kutipan bukul, dan dari beberapa literature review yang masih berkaitan dengan penyusunan Skripsi sehingga dapat menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisi mulai dari gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, dan ada user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, II, III, dan yang terakhir final draft elisitasi merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya. Serta pembahasan detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli.
Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal Informatik Pelita Nusantara (2018:7)[1] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013:226),[2]"Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan".
Menurut Rosmila et all (2016:227)[3] "Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya. Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227) [4] sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. (2016:227) yaitu:
  1. Memiliki Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem".
  2. Batasan Sistem ( Boundary ) batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar sistem ( Environment ) apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung Sistem ( Interface ) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya
  5. Masukan Sistem ( Input ) merupakan energi yang diasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem ( Output ) merupakan hasil dari energy yang diolah oleh sistem
  7. Pengolah Sistem ( Proses ) merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan
  8. Sasaran Sistem ( Objective and goal )
  9. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  10. Mempunya kendali (Control)
  11. Mempunyai kendali peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah di tetapkan sebelumnya. Kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat di rancang dan di kembangkan secara terprogram.

  12. Mempunyai unpan balik (Feed back)
  13. Umpan balik di perlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

1-bab-2
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem.
Sumber : Rosmila (2016:227).

Klasifikasi Sistem

Menurut Rosmila (2016:227)[3] sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
  2. Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

  3. Sistem Fisik (Physical System)
  4. Adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System)
  6. Adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.

  7. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
  8. Adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

  9. Sistem Tertutup (Closed System)
  10. Adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

  11. Sistem Terbuka (Open System)
  12. Lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Velzello/John Reuter III dalam Buku Darmawan (2013:227)[5] “Perancangan sistem merupakan suatu tahap setelah analisis dalam siklus pengembangan sistem seperti pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan suatu rancang bangun implementasi gambaran jelas apa yang dapat dikerjakan dari analisa sistem dan bagaimana membentuk suatu sistem itu.
”Sedangkan menurut Mohamad Subhan (2012:109) [6] "Dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.
Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[7] Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkahlangkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
  1. Perancangan Sistem
  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisa Sistem
  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan
  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  7. Testing
  8. Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian penyesuaian akhir.

  9. Implementasi
  10. Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  11. Maintenance
  12. Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut.

  1. Untuk meminimalisir dampak negatif yang disebabkan oleh chemical tersebut.
  2. Untuk menghindari kontak langsung terhadap chemical saat melakukan pengisian.
  3. Untuk membuat sistem pengisian otomatis sehingga dapat membantu dan meningkatkan hasil produksi.

Konsep Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Uzzaman (2015:71)[8] “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.
Menurut Darmawan (2013:229)[9] Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.
Menurut Seema dan Malhotra pada International Journal Of Advances In Computing And Information Technology (2013:279)[10] “Prototyping is an attractive idea for complicated and large systems for which there is no manual process or existing system to help determining the requirements. A prototype is a toy implementation of a system; usually exhibiting limited functional capabilities, low reliability, and inefficient performance”.
(“Prototype adalah ide menarik untuk sistem yang rumit dan besar dengan tidak ada proses manual atau sistem yang ada untuk membantu menentukan kebutuhan. Sebuah prototipe adalah implementasi mainan dari sistem; biasanya, ditunjukkan dengan kemampuan terbatas fungsional, kehandalan rendah, dan kinerja yang tidak efisien”.)
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototipe adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:229)[9] jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
  2. Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolusioner akan menjadi sistem aktual

  3. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
  4. Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual. Langkah-langkah pembuatan Prototipe Evolusioner (Prototype Evolutionary) ada empat langkah, yaitu :

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang dan mewawancari pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
  2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah empat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
Gambar-2-2
Gambar 2. 2 Pembuatan Prototipe Evolisioner
Sumber : Darmawan (2013:232)

Konsep Dasar Internet Of Things (IoT)

Pengertian Internet Of Things

Menurut analisa McKinsey Global Institute, Internet Of Things adalah sebuah teknologi yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen.
Sedangkan menurut Wikipedia, Internet Of Things adalah interkoneksi yang unik antara embedded computing devices dalam infrastruktur internet yang ada. Sebuah publikasi mengenai Internet Of Things In 2020 menjelaskan bahwa internet of things adalah suatu keadaan ketika menda memiliki identitas, bisa beroperasi secara intelijen, dan bisa berkomunikasi dengan sosial, lingkungan, dan pengguna.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa internet of things membuat suatu koneksi antara mesin dengan mesin, sehingga mesin-mesin tersebut dapat berinteraksi dan bekerja secara independen sesuai dengan data yang diperoleh dan diolahnya secara mandiri.
Tujuannya adalah untuk membuat manusia berinteraksi dengan benda dengan lebih mudah, bahkan supaya benda juga bisa berkomunikasi dengan benda lainnya.

Aplikasi Internet Of Things

Menurut McKinsey Global Institute, berikut ini beberapa contoh aplikasi internet of things yang telah ada dan dapat dikembangkan:

  1. Pemantau Jarak Jauh
  2. Pemantauan jarak jauh adalah salah satu jenis internet of things yang paling sering ditemukan. Caranya adalah dengan meletakkan sensor pada suatu benda yang ingin kita pantau, dan sensor tersebut kita koneksikan dengan internet. Dengan demikian, kita dapat memperoleh apa saja yang kita butuhkan dari sensor, dan memantaunya dari jarak jauh dengan jaringan internet, bahkan bisa langsung kita pantau dari handphone kita.

  3. Operasi Sistem
  4. Selain untuk memantau, internet of things juga memungkinkan sebuah benda untuk melakukan optimasi terhadap dirinya sendiri. Benda dapat mengolah sendiri data yang diperoleh dari sensor pada dirinya, kemudian mengolah input tersebut untuk membuat keputusan. Hal ini sangat berguna bagi sistem yang sangat kompleks. Sebagai contoh di Mannheim, Jerman, sistem listrik menggunakan teknologi smart grid untuk mendeteksi apakah perbaikan yang dilakukan sudah sempurna. Kalau belum, sistem akan menyarankan pelaksanaan perbaikan yang lebih baik lagi.

  5. Kesehatan
  6. Kategori internet of things ini bertujuan untuk membantu manusia memantau keadaan fisik mereka sendiri. Sistem ini membuat manusia bisa memantau kondisi kesehatannya seperti tekanan darah. Sistem ini juga bisa mengingatkan manusia untuk berolah raga atau melakukan aktivitas fisik. Selain itu, sistem ini juga bisa mengingatkan manusia untuk berobat ke dokter apabila ada kondisi fisik yang kurang baik.

Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116),[11] Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program Flowchart. menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Menurut Sulindawati (2010:8),[12] Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program‖Flowchart. menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8),[12] Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
  2. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

  3. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
  4. FlowchartPaperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

  5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
  6. Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

  7. Flowchart Program (Program Flowchart)
  8. Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  9. Flowchart Proses (Process Flowchart)
  10. Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini.


Konsep Dasar Pengujian

Definisi Pengujian

Menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA, Vol.2, No.2, 2012)[13] “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.
(Pengujian kotak hitam disebut sebagai uji fungsional, pengujian fungsional, teknik yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi dengan kotak hitam, pengujian kotak hitam tidak memperhatikan mekanisme internal sistem hanya berfokus pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input yang di pilih dan kondisi eksekusi kode).
Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956Vol.2),[14] ”Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure.”
(Pengujian kotak hitam adalah teknik dimana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) di uji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Definisi Black Box

Pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa melihat penampilan luar nya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya.
Menurut Arie (2014) Black box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.
Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.
Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
  5. Kesalahan performa.
  6. Kesalahan inisialisasi dan terminasi
Uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktu kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:
  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?
Sehingga dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:
  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak
  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji
  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
  5. Melakukan pengujian.
  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Teknik Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Tehnik Black Box, berikut diantaranya:
  1. Decision Tablel
  2. Decision Tablel adalah cara yang tepat belum kompak untuk model logika rumit, seperti diagram alur dan jika-then-else dan switch-laporan kasus, kondisi mengaitkan dengan tindakan untuk melakukan, tetapi dalam banyak kasus melakukannya dengan cara yang lebih elegan.

  3. All-pairs testing
  4. All-pairs testing atau pairwise testing adalah metode pengujian perangkat lunak kombinatorial bahwa, untuk setiap pasangan parameter masukan ke sistem (biasanya, sebuah algoritma perangkat lunak), tes semua kombinasi yang mungkin diskrit parameter tersebut. Menggunakan vektor uji dipilih dengan cermat, hal ini dapat dilakukan jauh lebih cepat dari pada pencarian lengkap semua kombinasi dari semua parameter, Jumlah tes biasanya O (nm), dimana n dan m adalah jumlah kemungkinan untuk masing-masing dua parameter dengan pilihan yang paling.

  5. State Transition Table
  6. Dalam teori automata dan logika sekuensial, state transition table adalah tabel yang menunjukkan apa yang negara (atau negara dalam kasus robot terbatas non deterministic) suatu semiautomaton terbatas atau mesin finite state akan pindah ke, berdasarkan kondisi saat ini dan masukan lainnya. Sebuah tabel negara pada dasarnya adalah sebuah tabel kebenaran di mana beberapa input adalah kondisi saat ini, dan output termasuk negara berikutnya, bersama dengan keluaran lain. state transition table adalah salah satu dari banyak cara untuk menentukan mesin negara, cara lain menjadi diagram negara, dan persamaan karakteristik.

  7. Equivalence partitioning
  8. Equivalence partitioning adalah pengujian perangkat lunak teknik yang membagi data masukan dari unit perangkat lunak menjadi beberapa partisi data dari mana test case dapat diturunkan. Pada prinsipnya, uji kasus dirancang untuk menutupi setiap partisi minimal sekali. Teknik ini mencoba untuk mendefinisikan kasus uji yang mengungkap kelas kesalahan, sehingga mengurangi jumlah kasus uji yang harus dikembangkan.

  9. Boundary value analysis
  10. Boundary value analysis merupakan suatu teknik pengujian perangkat lunak di mana tes dirancang untuk mencakup perwakilan dari nilai-nilai batas. Nilai-nilai di tepi sebuah partisi kesetaraan atau sebesar nilai terkecil di kedua sisi tepi. Nilai dapat berupa rentang masukan atau keluaran dari komponen perangkat lunak. Karena batas-batas tersebut adalah lokasi umum untuk kesalahan yang mengakibatkan kesalahan perangkat lunak mereka sering dilakukan dalam kasus-kasus uji.

Dokumentasi komponen software, mencangkup pemeriksaan dokumen dari software itu sendiri, yaitu :
  • Flowchart yang dibuat
  • Deskripsi input yang digunakan
  • Deskripsi output yang digunakan
  • Deskripsi output yang dihasilkan

Strategi Black Box System

  1. Batasan nilai untuk testing, meliputi beberapa nilai, yaitu
  2. - Nilai minimum variabel input - Nilai di atas nilai minimum - Nilai normal - Nilai di bawah nilai maksimum - Nilai maksimum

  3. Equivalent Class Testing, yaitu mengelompokkan input yang direpresentasikan sebagai hasil yang valid atau invalid.
  4. Kesalahan yang dapat terdeteksi melalui testing ini ialah :
  5. - kebenaran dokumentasi - akses basis data - hasil akhir program

  6. Kelebihan black box testing :
  7. - Spesifikasi program dapat ditentukan di awal - Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program - Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi - Tidak perlu melihat kode program secara detail

  8. Kekurangan black box testing :
  9. - Bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin

Definisi White Box

Menurut Archarya (2013),[15] White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.
(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing).

Keuntungan pengujian white box

  1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.
  2. Desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.
  3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern
  4. Awal Cacat Identifikasi: Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.
  5. Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.
  6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.
  7. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia.
Menurut Rizky (2011:262), White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing
  1. Decision (Branch) Coverage
  2. Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

  3. Condition Coverage
  4. Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

  5. Path Analysis
  6. Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

  7. Executive Time
  8. Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

  9. Algorithm Analysis
  10. Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.


Teori Khusus

Arduino Nano

Definisi Arduino Nano

Arduino Nano adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller keluaran Arduino. Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroller Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x. Varian ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis Arduino Duemilanove, tetapi dengan ukuran dan desain PCB yang berbeda. Arduino Nano tidak dilengkapi dengan soket catudaya, tetapi terdapat pin untuk catu daya luar atau dapat menggunakan catu daya dari mini USB port. Arduino Nano didesain dan diproduksi oleh Gravitech.
2-3
Gambar 2.3 Arduino Nano V3.1
2-4
Gambar 2.4 konfigurasi pin pada boar Arduino Nano

Daya yang digunakan Arduino Nano

Arduino Nano dapat menggunakan catudaya langsung dari mini-USB port atau menggunakan catudaya luar yang dapat diberikan pada pin30 (+) dan pin29 (-) untuk tegangan kerja 7 – 12 V atau pin 28(+) dan pin 29(-) untuk tegangan 5V.

Memori

Atmega 168 dilengkapi dengan flash memori sebesar 16 kbyte yang dapat digunakan untuk menyimpan kode program utama. Flash memori ini sudah terpakai 2 kbyte untuk program boatloader sedangkan Atmega328 dilengkapi dengan flash memori sebesar 32 kbyte dan dikurangi sebesar 2 kbyte untuk boatloader.
Selain dilengkapi dengan flash memori, mikrokontroller ATmega168 dan ATmega328 juga dilengkapi dengan SRAM dan EEPROM. SRAM dan EEPROM dapat digunakan untuk menyimpan data selama program utama bekerja. Besar SRAM untuk ATmega168 adalah 1 kb dan untuk ATmega328 adalah 2 kb sedangkan besar EEPROM untuk ATmega168 adalah 512 b dan untuk ATmega328 adalah 1 kb.

Input dan Output

Arduino Nano mempunyai 14 pin digital yang dapat digunakan sebagai pin input atau output. Pin ini akan mengeluarkan tegangan 5V untuk mode HIGH (logika 1) dan 0V untuk mode LOW (logika 0) jika dikonfigurasikan sebagai pin output. Jika di konfigurasikan sebagai pin input, maka ke 14 pin ini dapat menerima tegangan 5V untuk mode HIGH (logika1) dan 0V untuk mode LOW (logika 0). Besar arus listrik yang diijinkan untuk melewati pin digital I/O adalah 40 mA. Pin digital I/O ini juga sudah dilengkapi dengan resistor pull-up sebesar 20-50 kΩ. Ke 14 pin digital I/O ini selain berfungsi sebagai pin I/O juga mempunyai fungsi khusus yaitu : Pin D0 dan pin D1 juga berfungsi sebagai pin TX dan RX untuk komunikasi data serial. Kedua pin ini terhubung langsung ke pin IC FTDI USB-TTL. Pin D2 dan pin D3 juga berfungsi sebagai pin untuk interupsi eksternal. Kedua pin ini dapat dikonfigurasikan untuk pemicu interupsi dari sumber eksternal. Interupsi dapat terjadi ketika timbul kenaikan atau penurunan tegangan pada pin D2 atau pin D3. Pin D4, pin D5, pin D6, pin D9, pin D10 dan pin D11 dapat digunakan sebagai pin PWM (pulse width modulator). Pin D10, pin D11, pin D12 dan pin D13, ke empat pin ini dapat digunakan untuk komunikasi mode SPI. Pin D13 terhubung ke sebuah LED.
Arduino Nano juga dilengkapi dengan 8 buah pin analog, yaitu pin A0, A1, A2, A3, A4, A5, A6 dan A7. Pin analog ini terhubung ke ADC (analog to digital converter) internal yang terdapat di dalam mikrokontroller. Pada kondisi awal, pin analog ini dapat mengukur variasi tegangan dari 0V sampai 5 V pada arus searah dengan besar arus maksimum 40 mA. Lebar range ini dapat diubah dengan memberikan sebuah tegangan referensi dari luar melalui pin Vref. Pin analog selain dapat digunakan untuk input data analog, juga dapat digunakan sebagai pin digital I/O, kecuali pin A6dan A7¬ yang hanya dpat digunakan untuk input data analog saja. Fungsi khusus untuk pin analog antara lain : Pin A4untuk pin SDA, pin A5 untuk pin SCL, pin ini dapat digunakan untuk komunikasi I2C. Pin Aref digunakan sebagai pin tegangan referensi dari luar untuk mengubah range ADC. Pin reset, pin ini digunakan untuk mereset board Arduino Nano, yaitu dengan menghubungkan pin ini ke ground selama beberapa milidetik. Board Arduino Nano selain dapat direset melalui pin reset, juga dapat direset dengan menggunakan tombol reset yang terpasang pada board Arduino Nano.

Komunikasi

Arduino Nano sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer (PC atau Laptop), atau dengan board mikrokontroller lainnya. ATmega168 dan ATmega328 dilengkapi dengan komunikasi serial UART TTL (5V), yang terdapat pada pin D0 dan pin D1. Board juga dilengkapi dengan sebuah IC FTDI 232 Rl yang dapat dihubungkan langsung ke komputer untuk menghasilkan sebuah virtual com-port pada operating sistem.
Software Arduino (sketch) yang digunakan sebagai IDE Arduino juga dilengkapi dengan serial monitor yang memungkinkan programmer untuk menampilkan data serial sederhana yang dapat dikirim atau diterima dari board Arduino Nano. Led RX dan TX yang terpasang pada board Arduino Nano akan berkedip jika terjadi komunikasi data serial antara PC dengan Arduino Nano. Selain dapat berkomunikasi dengan menggunakan data serial melalui virtual com-port, Arduino Nano juga dilengkapi dengan mode komunikasi I2C (TWI) dan SPI untuk komunikasi antar hardware.

Pemograman Arduino Nano

Arduino Nano dapat dengan mudah diprogram dengan menggunakan software Arduino (sketch). Pada menu program, pilih tool – board kemudian pilih jenis board yang akan diprogram. Untuk memprogram board Arduino dapat memilih tipe board Arduino diecimila atau duemilanove atau langsung memilih Nano W/atmega168 atau Nano W/atmega328.
Arduino Nano sudah dilengkapi dengan program boatloader, sehingga programmer dapat langsung meng-up-load kode program langsung ke board Arduino Nano tanpa melalui board perantara atau hardware lain. Komunikasi ini menggunakan protokol STK500 keluaran ATMEL.
Programmer juga dapat mem-up-load program ke board Arduino Nano tanpa menggunakan boatloader, tetapi melalui ICSP (in-circuit serial programming) header yang sudah tersedia di board Arduino Nano. Pemograman melalui ICSP tidak akan dibahas pada buku ini.


Konsep Dasar Wemos D1 Mini

Definisi Wemos D1 Mini

2-5-png
Sumber: dianmstkputri.wordpress.com
Gambar: 2.5 Wemos D1 Mini
Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino khususnya untuk project yang mengusung konsep IOT. Wemos dapat running stand- alone tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda dengan modul wifi lain yang masih membutuhkan mikrokontroler sebagai pengrontrol atau otak dari rangkaian tersebut, wemos dapat running stand-alone karena didalammnya sudah terdapat CPU yang dapat memprogram melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless.
Pada masa sekarang atau masa yang akan datang, penggunaan komputer akan mendominasi pekerjaan manusia atau bahkan akan mengalahkan kemampuan komputasi manusia seperti mengontrol peralatan elektronik dari jarak jauh dengan menggunakan dukungan media IOT (Internet of Things). Salah satu hardware dari pengembangan yang berbasis IOT adalah Wemos D1 mini, yang merupakan sebuah mikrokontroler hasil pengembangan berbasis modul ESP8266. Masih terdapat modul wifi yang berbasis ESP8266 seperti Nodemcu yang sering digunakan sebagai penghubung internet antara Arduino ke smartphone atau PC melalui jaringan wifi. Modul Wemos D1 ini diciptakan sebagai solusi dari mahalnya sebuah modul wireless yang berbasis mikrokontroler. Dengan adanya mikrokontroler Wemos ini biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan sebuah project yang berbasis IOT (Internet Of Things) jadi lebih sedikit, terlebih lagi wemos ini dapat menjalankan sistem kode bait tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya. Adapun keunggulan menggunakan modul Wemos adalah dapat diprogram menggunakan Arduino IDE dengan sintaks program library yang banyak terdapat di internet dan pin out yang compatible dengan Arduino Uno sehingga mudah untuk menghubungkan dengan arduino shield lainnya serta mempunyai memory yang sangat besar yaitu 4MB. Wemos juga sesuai dengan beberapa bahasa pemograman lainnya seperi bahasa Pyhton dan Lua sehingga memudahkan untuk mengupload program kedalam wemos apabila seorang programmer belum terlalu paham dengan cara program menggunakan Arduino IDE. Bentuk board yang kecil dan harga yang ekonomis membuat banyak pengembang semakin dipermudah untuk menerapkan sebuah perangkat atau project IOT ke dalam Wemos yang akan dikontrol maupun dimonitor menggunakan smartphone atau PC secara online dan realtime. Secara kinerja dan spesifikasi wemos D1 mini ini lebih baik jika dibandingkan dengan Arduino dikarenakan speed dari controller yang lebih baru dan lebih tinggi ditambah telah terintegrasi dengan wifi connection sehingga dapat update software via on the air.

Chipset Dan PIN Wemos D1 Mini

  1. Chipset
  2. Wemos memiliki 2 (dua) buah chipset yang digunakan sebagai otak kerja diantaranya:

    1. Chipset ESP8266
    2. ESP8266 merupakan sebuah chip yang memiliki fitur wifi dan mendukung stack TCP/IP. Modul kecil ini memungkinkan sebuah mikrokontroler terhubung kedalam jaringan wifi dan membuat koneksi TCP/IP hanya dengan menggunakan command yang sederhana. Dengan clock 80 MHz chip ini dibekali dengan 4MB eksternal RAM serta mendukung format IEEE 802.11 b/g/n sehingga tidak menyebabkan gangguan bagi yang lain.

    3. Chipset CH340
    4. CH340 adalah chipset yang mengubah USB serial menjadi serial interface, contohnya adalah aplikasi converter to IrDA atau aplikasi USB converter to printer. Dalam mode serial interface, CH340 mengirimkan sinyal penghubung yang umum digunakan pada modem. CH340 digunakan untuk mengubah perangkat serial interface umum untuk berhubungan dengan bus USB secara langsung.

  3. PIN Wemos D1 Mini
  4. Dalam modul wemos terdapat pin digital dan analog:

    1. Pin Digital
    2. Salah satu I/O port pada modul wemos dikenal dengan pin digital. Pin ini dapat dikonfigurasikan baik sebagai input ataupun output.

    3. Pin Analog
    4. Pin analog pada modul wemos ini memiliki 10 bit resolusi dengan nilai maksimal 3.2 volt. Pin analog ini dapat digunakan persis dengan cara yang sama dengan pin digital.

Berikut contoh dan fungsi dari pin wemos.

2-6
Sumber: dianmstkputri.wordpress.com
Gambar 2.6. Fungsi Pin Wemos

Keunggulan Wemos

Beberapa keunggulan wemos diantara modul wifi lainnya:

  1. Pinout yang compatible dengan arduino uno, wemos D1 merupakan modul yang memiliki bentuk pinout standart seperti arduino.
  2. Untuk sekelas modul tambahan, wemos memiliki frekuensi CPU yang tinggi, karena wemos memiliki processor utama 32 bit dengan kecepatan 80MHz sehingga dapat mengeksekusi program lebih cepat dibandingkan mikrokontroler yang masih menggunakan Clock Rate 8 bit.
  3. Didukung dengan banyak bahasa pemograman, selain dapat dikontrol dengan arduino IDE, wemos juga dapat deprogram dengan bahasa Python dan Lua. Dengan banyaknya bahasa program yang support pada wemos memudahkan para programmer yang belum terbiasa dengan Arduino.
  4. Khusus untuk programmer pemula yang ingin menciptakan sebuah project yang berbasis IOT, wemos merupakan solusi yang baik dan ekonomis dari segi harga dan cara penggunaannya.
  5. Dapat running tanpa mikrokontroler arduino dan bisa deprogram melalui Over The Air atau transfer program via wireless.

Pemrograman C

Definisi Pemrograman

Menurut Yulianto (2010:182) bahasa C merupakan bahasa pemograman yang berkekuatan tinggi dan fleksibel yang telah banyak digunakan oleh para programmer profesional untuk mengembangkan program-program yang sangat bervariasi dalam berbagai bidang”.
Menurut Joni (2011:7), "bahasa C merupakan bahasa prosedural yang menerapkan konsep runtunan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah secara beruntutan)”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahasa C adalah bahasa tingkat menengah (middle level language) sehingga untuk melakukan interfacing (pembuatan program antar muka) ke perangkat kerns (hardware).

Alasan Menggunakan Bahasa C

  1. Bahasa C tersedia hampir disemua jenis komputer.
  2. Kode bahasa C bersifat Portable.
  3. Bahasa C hanya menyediakan sedikit Reserved Word. Keandalan C dicapai dengan fungsi-fungsi pustaka.
  4. Proses executable program dalam bahasa C lebih cepat.
  5. Dukungan pustaka yang banyak.
  6. merupakan bahasa terstruktur.
  7. Selain bahasa tingkat tinggi, C juga dianggap sebagai bahasa tingkat menengah.
  8. adalah bahasa kompiler.

Konsep Dasar Elektronika

Komponen Pasif Elektronika

Menurut Rusmadi (2011:10), bahwa komponen-komponen pada elektronika yang apabila dialiri listrik tidak menghasilkan tegangan misalnya: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain lain. resistor,Sepertikapasitor,dan induktor.
Yang termasuk dalam komponen elektronika pasif adalah Resistor dan Relay. Adapun deskripsi uraian dengan penjelasan komponen elektronika pasif berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:
  1. Definisi Resistor
  2. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon, Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).


    2-7
    Gambar 2.7 Resistor


  3. Relay
  4. Relay adalah sebuah komponen-komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan juga sederhana serta tersusun oleh suatu saklar, lilitan dan poros besi. Penggunaan relay ini di dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama dari peralatan yang bersifat elektronis atau automatis. Misalnya: TV, Lampu, AC otomatis dan lain-lain.

    2-8
    Gambar 2. 8 Relay
    Sumber : econtroldevices.com

    Cara kerja komponen ini diawali dari mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya, sehingga mampu merubah posisi saklar yang ada di relay itu, sehingga itu memberikan arus listrik lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dari bentuknya yang minimal, seperti pemakaian yang dapat menghasilkan arus lebih besar.

    Pemakaian rangkaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus dan juga tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun untuk koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhannya.

Komponen Aktif Elektronika

Menurut Rusmadi (2011:33), bahwa Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun pengaturan aliran listrik yang transistor, tranducer (sensor) dan thyristor.
Komponen elektronika aktif hanya bekerja ketika ada catu daya. Yang termasuk komponen ini yaitu, Lcd dan motor stepper Berikut ini, uraian dengan deskripsi komponen elektronika aktif, berdasarkan dari buku teknik listrik dasar otomotif, diantaranya:
  1. LCD 2x16
  2. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi daya yang rendah, LCD dilengkapi dengan panel LCD dan tingkat kontras yang cukup tinggi serta pengendalian LCD CMOS yang telah terpasang dalam modul tersebut. Ada dua macam ukuran LCD yang dapat ditemui di pasaran yaitu LCD 2x16 (2 baris, 16 kolom) dan 4x20 (4 baris, 20 kolom), yang dipakai dalam alat ini adalah jenis LCD 2x16.

    2-9
    Gambar 2.9 LCD 2x16 [11]

    Dalam pasaran LCD 2x16 terdapat tiga macam back light yaitu biru, putih dan hijau. LCD 2x16 ini terdapat 16 kaki dimana masing-masing dari kaki tersebut mempunyai fungsi tersendiri. Berikut adalah tabel penjelasan masing-masing kaki LCD 2x16 :

    Tabel 2.1 Fungsi pin Pada LCD 2x16.
    Tabel-2-1
  3. Defini Motor Stepper
  4. Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor stepper mirip dengan motor DC, sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempunyai magnet tetap pada rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi : “berapa phasa “, “berapa derajat perstep”, “berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan” dan ”berapa ampere/miliampere arus yang dibutuhkan untuk tiap lilitan”. Motor stepper tidak dapat bergerak sendirinya, tetapi bergerak secara per-step sesuai dengan spesifikasinya, dan bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta menghasilkan torsi yang besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki karakteristik yang lain yaitu torsi penahan, yang memungkinkan menahan posisinya. Hal ini sangat berguna untuk aplikasi dimana suatu sistem memerlukan keadaan start dan stop (Trianto, 2005). Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan mempunyai beberapa lilitan dimana lilitan-lilitan tersebut harus dicatu (tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar dapat berotasi. Membalik urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran motor stepper yang berbalik arah. Jika sinyal kontrol tidak terkirim sesuai dengan perintah maka motor stepper tidak akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan tidak bergerak. Untuk mengontrol motor stepper digunakan suatu rangkaian driver yang menangani kebutuhan arus dan tegangan (Trianto, 2005). Karakteristik dari motor stepper menurut Trianto adalah sebagai berikut:

    1. Tegangan
    2. Tiap motor stepper mempunyai tegangan rata-rata yang tertulis pada tiap unitnya atau tercantum pada datasheet masing-masing motor stepper. Tegangan rata-rata ini harus diperhatikan dengan seksama karena bila melebihi dari tegangan rata-rata ini akan menimbulkan panas yang menyebabkan kinerja putarannya tidak maksimal atau bahkan motor stepper akan rusak dengan sendirinya.

    3. Resistansi
    4. Resistansi per lilitan adalah karakteristik yang lain dari motor stepper. Resistansi ini akan menentukan arus yang mengalir, selain itu juga akan mempengaruhi torsi dan kecepatan maksimum dan motor stepper.

    5. Derajat per step
    6. Derajat per step adalah faktor terpenting dalam pemilihan motor stepper sesuai dengan aplikasinya. Tiap-tiap motor stepper mempunyai spesifikasi masing-masing, antara lain: 0.72° per step, 1.8° per step, 3.6° per step, 7.5° per step, 15° per step, dan bahkan ada yang 90° per step. Dalam pengoperasiannya kita dapat menggunakan 2 prinsip yaitu full step atau half step. Dengan full step berarti motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya, sedangkan half step berarti motor stepper berputar setengah derajat per step dari spesifikasi motor stepper tersebut. Motor stepper dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu: magnet permanen dan reluktansi variabel. Tipe magnet permanen terbagi menjadi dua motor stepper yaitu motor stepper unipolar dan bipolar. Motor stepper unipolar sangat mudah untuk dikontrol dengan menggunakan rangkaian counter ‘-n’. Motor stepper unipolar mempunyai karakteristik khusus yaitu berupa lilitan center-tapped dan 1 lilitan sebagai common. Lilitan common akan mencatu tegangan pada center-tapped dan sebagai ground adalah rangkaian drivernya. Motor stepper unipolar dapat dikenali dengan mengetahui adanya lilitan center-tapped. Jumlah phase dan motor stepper adalah dua kali dan jumlah koilnya. Umumnya pada motor stepper unipolar terdapat dua buah koil (Trianto, 2005). Menurut Nikhil Tripatih, Rameshwar Singh, Renu yadav pada International Research Journal of Engineering and Technology (2015:1616), “Direct current (DC) motors have variable characteristics and are used extensively in variable-speed driver. DC motor can provide a high starting torque and it is also possible to obtain speed control over wide range”.

Requirement Elisitasi

Requirement

Menurut Masooma Yousuf dan M.asger dalam International Journal Of Computer applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, 2014),[16] “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.
(Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka)
Menurut Guritno (2011:301)[30],[17] “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:
  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:

  1. Functional requirements
  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirements
  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (psudo requirement)
  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Azizah dkk dalam Jurnal CCIT Vol 8. No 2 (2018:80), [18]“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 No 3(2011:302),[19]“menjelaskan bahwa "Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
  1. Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II
  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elisitasi

Menurut Guritno (2011) [31],[17]"Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.


Literatur Review

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29),[20] “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”
Menurut Ageng dkk, dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138),[21] "Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat."
Dari definisi yang dijelaskan di atas maka dapat di simpulkan bahwa Literature Review merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian dan pada kasus yang sejenis.

Manfaat dari literature review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan Alat ini perlu dilakukan study pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Kusumah, Alfiantoro dan Muhamad Idris pada tahun 2015[22] yang berjudul “Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega853” pada penelitian ini dibahas tentang sistem pengukur tinggi dan berat badan secara terkomputerisasi. System ini dapat dibangun dengan memanfaatkan mikrokontroler Atmega8535 sebagai pengendali system sensor ultrasonic PING sebagai Pengukur tinggi badan balita.
  2. Penelitian dalam Jurnal Teknik Elektro Vol. 7 No. 1 Universitas Negeri Semarang yang dilakukan oleh Beny Prastiya dan Tatyantoro Andrasto ( 2015 )[23] yang berjudul “Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)” . Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan suatu prototype yang bisa membantu dalam proses pengepakan khususnya dalam proses pengisian dus yang bekerja secara otomatis dengan menggunakan PLC. sebagai kontrol dan motor DC sebagai penggerak robotik sehingga nantinya dapat digunakan dalam dunia industri.
  3. Penelitian dalam Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Volume 04 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya yang dilakukan oleh Haris Khoiruddin dan Bambang Suprianto (2015)[24] yang berjudul “Pembuatan Trainer Plc Cpm 1a Aplikasi Pada Copnveyor Pengisian Botol Air Mineral Pada Mata Diklat Memprogram Peralatan Sistem Pengendali Elektronik Dengan Plc Di Smk Raden Patah Kota Mojokerto” Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa trainer dan experiment sheet PLC CPM 1A aplikasi pada conveyor pengisian botol air mineral pada mata diklat memprogram peralatan sistem pengendali elektronik dengan PLC di SMK Raden Patah Mojokerto sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty pada tahun 2018 [25] yang berjudul “Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu”. Dalam penelitian ini dibahas tentang system yang dirancang untuk mengontrol penghematan penggunaan air. Adapun rangkaian system yang digunakan pada prototype ini terdiri dari Water level Sensor sebagai sensor ketinggian air. Node Mcu sebagai Mikrokontroler, Relay sebagai pensakelaran yang dapar mengontrol aktif dan no-aktif sistemnya berjalan, dan Solenoid Valve sebagai katup yang memotong atau menutup aliran ketika ketinggian air sudah cukup.
  5. Penelitaian program sarjana Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia yang dilakukan Aditya Putra Surakusumah (2009)[26] yang berjudul “Rancang bangun pengisian botol otomatis” Penelitian ini membahas tentang dimana mikrokontroler akan mengaktifkan semua sensor mulai dari pemisahan warna botol, beberapa volume cairan yang masuk ke dalam botol, alat ini dibuat untuk memudahkan dalam pengisian botol dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang efisien.
  6. Penelitian dalam Jurnal ISSN : 0216-468X Vol.3, No.3 Fakultas Teknik Mesin Universitas Bengkulu, yang dilakukan oleh Erinofiardi (2012)[27] Yang berjudul “Analisa Kerja Belt Conveyor 5857-V Kapasitas 600 Ton/Jam” Penelitian ini bertujuan Belt conveyor adalah salah satu material handling yang terkenal peralatan pada industri di sekitar dunia. Dapat digunakan untuk mengangkut semen, batubara dan lainnya. Kapasitas conveyor belt tergantung pada lebar sabuk, motor listrik, jarak area transportasi, material yang akan menjadi transportasi dan kecepatan sabuk.
  7. Peneitian dalam Jurnal ISSN : 2549-1008 Vol. 1 No.2, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, yang dilakukan oleh Faizah Hayati, Syamsul Komar dan Fuad Rusydi Suwardi (2017)[28] yang berjudul “KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS BELT CONVEYOR DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 1800 TON/HARI DI PT.AMAN TOEBILLAH PUTRA LAHAT SUMATERA SELATAN”. Penelitian ini bertujuan untuk proses pengangkutan batubara dari lokasi penambangan ke stockpile room, menggunakan dump truck yang diangkut langsung setelah Coal Getting, batubara dari stockpile selanjutnya akan diangkut menuju hopper untuk dilakukan proses pengumpanan yang dalan hal ini perusahaan menggunakan 2 unit dump truck serta 1 unit excavator yang berada pada stockpile room.
  8. Penelitian yang dilakukan Zahruddin dkk Jurnal CCIT (2018)[29] “Merancang sistem pengolahan ATK berbasis web pada PT. Arthaasia Finance” PT. Arthasia Finance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, dan memiliki permasalahan dalam melakukan pendataan seperti pembuatan permintaan alat tulis kantor maupun dalam pembuatan laporan setiap bulannya masih menggunakan Microsoft word dan Microsoft Excel. Kebutuhan sistem pengelolaan ATK ini sangat diperlukan. Karena luasnya sistem manajemen yang dijalankan, Sehingga kebutuhan manajemen ATK menjadi sangat penting. Metode pengembangan sistem ini mengacu pada perancangan yang digunakan berupa SDLC (Software Development Lift Cycle) berupa waterfall. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Arthaasia Finance dapat disimpulkan bahwa Perancangan Aplikasi Pengolahan ATK Pada PT. Arthaasia Finance dirancang dengan mudah dalam proses pengoperasiannya, sehingga memudahkan pemakai dalam mengakses informasi, mempermudah karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan cepat dan efisien, serta memudahkan staff Department General Affairs dalam melihat data ATK, data permintaan dan memudahkan dalam membuat laporan dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan secara manual.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Rafika, A. S., & Andoyo, W. D. (2015)[30] Dalam Jurnal Ilmiah CCIT (Creative Communication and Innovative Techology) yang berjudul prototype perancangan system otomatis pembaca suhu ruangan menggunakan output kipas dan sensor LM35 berbasis mikrokontroler ATMega 16. Pada penelitian ini membahas tentang sebuah prototype pembaca suhu ruangan otomatis menggunakan sensor LM35 dilengkapi LCD (Liquid Crystal Display) 16x2, ketika disituasi level yang ditentukan kipas akan menyala secara otomatis.
  10. Menurut Anna Grinčová, Miriam Andrejiová, & Daniela Marasová [31] International Journal of Engineering, Technical University of Kosice, Vol.14, No.2, 2017 Yang berjudul “Analysis of Conveyor Belt Impact Resistance Data Using a Software Application” Penelitian ini Transportasi adalah log yang penting aktivitas tics dalam sistem produksi,mempengaruhi kontinuitas proses produksi. Tinggi kapasitas, biaya efisien, dan sistem transportasi berkelanjutan yang penuh termasuk konveyor sistem.

Dari 10 literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang pengisian dengan konveyor sudah banyak di bahas. Maka dari itu penulis mengambil acuan pada literature review no 2 dengan judul “Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)”. Berdasarkan masalah-masalah dan keadaan di dunia industri tersebut, maka diperlukan pengembangan suatu prototype sistem pengisian barang dalam dus otomatis dengan robotik berbasis Programmable Logic Controller (PLC). Sistem ini akan mempermudah proses produksi dan hasil produksi lebih optimal. Sistem ini dapat dioprasikan secara otomatis maupun manual, yaitu dengan mengaktifkan tombol selector untuk memilih secara manual ataupun otomatis.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran umum perusahaan

Sejarah Singkat PT. Victory Chingluh Indonesia

Chingluh Group memulai operasi bisnisnya di tahun 1969 dengan mendirikan Taiwan ChingluhShoes Co. Ltd. Oleh pendiri Chairmannya adalah Mr Su Chingluh. Lebih dari 50 tahun, chingluh sudah membangun reputasi bisnisnya dan kemampuan bisnisnya dan kemampuan teknisinya mulai dari Taiwan dan mengembangkan bisnisnya dengan fasilitas kelas dunia di China,Vietnam dan Indonesia. PT.Victory Chingluh Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri yang memproduksi sepatu olah raga dengan pelayanan yang utuh dengan mensuplai merk-merk global ternama, mempunyai 25.000 Karyawan. Dalam rangka menjaga kualitas produksinya, PT Victory Chingluh Indonesia telah menerapkan Sistem standart suhu pengeleman, dan Penegcekan Sistem Inspect pada barang jadi di lakukan 20% per line dari total sepatu yang di produksi setiap harinya
3-1
Gambar 3.1. PT. Victory Chingluh Indonesia.
PT. Victory Chingluh Indonesia di dirikan pada tahun 2009 dengan peletakan batu pertama yang di laksanakan pada tanggal 19 September 2009. Setelah 12 bulan persiapan, satu fasilitas mahakarya yang terbaru dari chingluh Group beroperasi di bulan september 2010. PT. Victory Chingluh Indonesia terletak di Jalan Otonom No 48/49 Pasar Kemis Tangerang, Banten.
PT. Victory Chingluh Indonesia sangat fokus pada kualitas dan kepuasan konsumen, karena konsumen saat ini sangat kritis terhadap pemilihan barang, terutama konsumen pihak asing. Oleh karena itu Perusahaan ini 43 secara terus menerus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk, melakuakan pengembangan produk dengan merk (NIKE).

Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT Victory Chingluh Indonesia

Menekan kualitas serta mencari peluang bisnis dapat mengembang pegawai, selalu menjaga kelestarian lingkungan dan saling menguntungkan.

Misi PT Victory Chingluh Indonesia

  1. Membuat sistem manajemen yang bijaksana berdasarkan metode yang kreatif.
  2. Mengontrol dengan ketat untuk memenuhi ketepatan.
  3. Pengembangan yang berkesinambungan dengan menekan ramah lingkungan.
  4. Menciptakan tempat kerja yang aman dengan memperhatikan kepentingan karyawan.
  5. Pengembangan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pimpinan dimasa depan.
  6. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.
  7. Bertanggung jawaban secara pragmatis di dalam kewajiban social.

Struktur Organisasi

Dalam suatu instansi, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, maka fungsi-fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula. Sehingga dalam hal ini diperlukan adanya suatu hubungan kerjasama yang baik antara bagian yang terkait.
Struktur organisasi, tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan-aturan yang berlaku dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.
3-2
Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Victory Chingluh Indonesia.

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi pada PT Victory Chingluh Indonesia :
  1. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Adapun tugas akhir yang harus dilakukan oleh Direktur Utama diantaranya :
    1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan melakukan dan mengkoordinir semua departemen.
    2. Memberhentikan dan mengangkat karyawan untuk menjabat sesuai struktur organisasi.
    3. Memimpin rapat (meeting) manajerial.
    4. Memotorisasi setiap pengeluaran keuangan perusahaan.
  2. Tugas dan Tanggung Jawab General Manager
    1. Membawahi seluruh aktivitas peruahaan dari mulai perencanaan sampai dengan pengawasan.
    2. Mengorganisisr dan membentuk struktur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap Direktur Utama.
  3. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Produksi
    1. Bertanggung jawab atas kegiatan produksi, mulai dari produksi sampai dengan (manintenance) pemeliharaan pabrik.
    2. Mengontrol jalan nya pekerjaan produksi dari mulai bahan baku samapi ke produksi jadi.
  4. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Gudang
    1. Bertanggung jawab dan mengontrol atas kegiatan kinerja staf gudang terhadap penerimaan kedatangan barang yang di kirim oleh suplier.
  5. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Engineering
    1. Bertanggung jawab dan mengontrol atas kegiatan kinerja staf Engineering dalam membuat sample sepatu yang akan di produksi dan melakukan trial untuk membuat sepatu pada setiap komponen.
  6. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Quality
    1. Bertanggung jawab dan mengontrol atas kinerja masing-masing bawahannya dalam pengecekan qualitas sepatu yang dihasilkan.
    2. Membuat laporan Qualitas sepatu B Grade & C Grade
  7. Tugas Manager dan Tanggung Jawab Administrasi
    1. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan administrasi perusahaan, baik faktur di dalam perusahaan maupun arus perpajakan perusahaan.
    2. Membuat laporan keuangan.
    3. Mengurus dan menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, seperti gaji karyawan, dan perhitungan biayas operasional perusahaan.

    Manager administrasi membawahi :

    • Bagian Akuntansi
    • Bagian Personalian
    • Administrasi Pembelian
  8. Tugas Bagian dan Tanggung Jawab PPIC
    1. Memastikan pemenuhan permintaan dari bagian pemasaran.
    2. Memastikan ketersediaan Raw dan Support material.
    3. Bersama-sama dengan bagian gudang untuk merencanakan jadwal produksi dan rencana material.
  9. Tugas Bagian dan Tanggung Jawab Teknisi
    1. Memeriksa semua mesin produksi, alat-alat kerja dan listrik perusahaan.
    2. Memperbaiki dan melakukan pemeliharaan mesin, alat-alat-alat kerja, listrik dan perusahaan.
    3. Membuat laporan penggantian mesin atau alat-alat kerja yang tidak bisa di pakai lagi.
  10. Tugas Kepala dan Tanggung Jawab Produksi
    1. Mengontrol jalannya proses produksi.
    2. Menerima Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perintah Lembur (SPL) yang di buat oleh planner sebagai acuan pekerjaan yang harus di tangani terlebih dahulu.
    3. Memilih kerjaan yang hubungan dengan order barang yang harus di kerjakan terlebih dahulu.
    4. Membuat laporan kepada Manager produksi setiap bulannya.
    5. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi jalannya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah produksi di dalam ruang lingkup perusahaan.
    6. Mengawasi hasil produksi sesuai dengan standart yang telah di tetapkan.
    7. Melaporkan dan turut serta membantu dalam memecahkan masalah yang timbul dilingkungan pekerjaan atau produksi
    8. Membuat dan melaporkan hasil dari produksi.
    9. Menetapkan dan merencanakan rencana kerja agar lebih efektif dan efisisen bagi kegiatan produksi yang telah dan akan dikerjakan oleh karyawan.
  11. Tugas Bagian dan Tanggung Jawab Staff Gudang
    1. Menerima barang masuk yang dikirim oleh suplier atas pemesanan barang dari bagian pembelian.
    2. Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya bahan baku atau alat-alat kerja yang di gudang.
    3. Memeriksa stock bahan baku yang tersedia di gudang.
    4. Melayani setiap departemen yang membutuhkan bahan baku atas pekerjaannya.
    5. Membuat Laporan stock off name setiap akhir bulan.
  12. Tugas Bagian Staff Engineering
    1. Melakukan trial terhadap setiap komponen yang akan di produksi.
    2. Membuat sample sepatu yang akan di produksi perusahaan.
    3. Membuat PFC (Proses Flow Chart) pada setiap bagian komponen sepatu.
  13. Tugas Bagian Staff MQAA
    1. Melakukan audit internal diperusahaan sesuai jadwal dan melakukan pengecekan di setaip bagian yang sudah memiliki standart yang sudah di tetapkan oleh NIKE.
    2. Membuat Report daily audit.
    3. Membuat Report weekly audit.
  14. Tugas Bagian QC
  15. Meneliti apakah barang tersebut baik untuk digunakan.

    1. Menetapkan standar sample warna atas bahan dasar yang telah digunakan.
    2. Memisahkan sample jadi atau setengah jadi yang belum dicek kualitasnya..
    3. Memastiakan kualitas Raw and Support Material dan finished Good sesuai spesifikasi.
    4. Membuat keternagan bila ada barang Reject.
  16. Tugas Bagian Accounting & Finance.
    1. Mengelola masuknya uang dan kuitansi biaya analisa.
    2. Menyelenggarakan dan mempersiapkan dana untuk kegiatan perusahaan, serta mengatur penerimaan dan pengeluaran uang.
    3. Melakukan pembayaran kepada suplier tepat sesuai jatuh tempo.
    4. Memastikan pembuatan jurnal, laporan keuangan dan income statement.
    5. Melakukan penagihan kepada customer tepat waktu.
    6. Mengajukan pesanan pembelian ke bagian pembelian atau Purchase
    7. Membuat estimasi mengenai penjualan minimal 3 bulan yang akan datang.
    8. Memberikan laporan pertanggung jawaban mengenai penjualan kepada direktur.
    9. Mengambil masukan mengenai saingan untuk diteruskan kepemimpin.
    10. Menyediakan stock barang untuk 2 bulan.
    11. Memberikan masukan mengenai barang yang akan dibeli.
    12. Memberikan masukan bila ada produksi baru.
    13. Membuat budgeting pengeluaran.
    14. Penjualan barang harus ada estimasi kurang lebih 2 bulan.
  17. Tugas Bagian Pembelian (Purchasing)
    1. Mencari penawaran dan bernegosisasi dengan beberapa suplier.
    2. Membuat Purchase Order dari hasil penawaran dan negosiasi dari daftar suplier terpilih.
    3. Membuat laporan keuangan mingguan atau bulanan untuk permintaan pembelian (PP) dan permintaan pengeluaran uang (PPU).
    4. Melakukan seleksi, evaluasi dan memantau kinerja suplier,
    5. Menyelesaikan masalah dengan suplier apabila ada keluhan mengenai kualitas bahan baku.
  18. Tugas Manager personalia
    1. Menerima karyawan baru dan melakukan pendataan terhadap seluruh karyawan.
    2. Bertanggung jawab atas absensi karyawan sebagai bahan perhitungan gaji dan upah karyawan.
    3. Membuat slip gaji serta menghitung gaji dan upah karyawan.
    4. Membagikan gaji pada karyawan dan melaporkannya kepada bagian keuangan.
    5. Membuat rekap gaji karyawan dan melaporkannya kepada bagian keuangan.
    6. Membuat surat pernyataan (SP) terhadap pelanggaran atasu kesalahan yang dilakukan oleh karyawan.
    7. Membuat pengumuman setiap ada perubahan jam kerja atau perubahan yang lainnya menyangkut karyawan.
  19. Tugas Bagian IT
    1. Memastikan setiap sistem yang digunakan tidak ada masalah jaringan.
    2. Memperbaiki jaringan yang bermasalah
  20. Tugas Bagian Receptionis
    1. Menjawab panggilan telepon.
    2. Menyambungkan pangilan masuk ke devisi yang bersangkutan.
    3. Mengurus surat menyurat.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan sebelumnya untuk Pengisian bahan baku pendukung /Chemical, masih manual untuk kegiatan produksi. Kontak langsung terhadap bahan kimia dapat membahayakan kesehatan manusia. Mulai dari mata, hidung, kulit. Untuk itu dianjurkan agar tidak adanya kontak langsung terhadap bahan kimia.
3-3
Gambar 3.3. Alat pengisian Chemical PT.Victory Chingluh Indonesia.

Tujuan Perancangan

Pada bab perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak.
Tujuan perancangan “Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di PT.Victory Chingluh Indonesia.” adalah:
  1. Bagi Personal
  2. Untuk menerapkan hasil belajar selama kuliah di Universitas Raharja, dan mengimplementasikan sebuah perancangan prototype pada PT. Victory Chingluh Indonesia.

  3. Bagi Stakeholder
  4. Memberikan menyelesaikan masalah sistem produksi yang diterapkan mempermudah proses pengisian dan menghindari kontak langsung pada Chemical.

  5. Bagi Unit Kerja
  6. Memberikan rasa aman dan nyaman dengan pembuatan alat pengisian secara otomatisasi, karena dapat meminimalisir dampak negatif pada chemical dan mempercepat hasil kerja.

Langkah - Langkah Perancangan

Proses yang dipergunakan dalam perancangan alat ini merupakan dari ide hingga desain alat tersebut.
3-4
Gambar 3.4. Diagram Blok Langkah Perancangan.

Keterangan dan penjelasan di atas sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem Mekanik
  2. Metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan Flowchart terlebih dahulu yang didesain sesuai cara kerja sistem.

  3. Perancangan Sistem Elektronik
  4. Metode perancangan menggunakan Diagram Blok, karena metode ini dimaksudkan untuk alat apa saja yang digunakan dan bagaimana sistem itu dirancang. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti : Arduino sebagai Microcontrol-nya.

Diagram Blok

Dalam perancangan perangkat keras atau hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya, agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.

Keterangan dan penjelasan diagram blok tersebut sebagai berikut:

3-5
Gambar 3.5. Diagram Blok
Keterangan dan penjelasan deskripsi kerja pada diagram blok di atas sebagai berikut:
  1. Arduino sebagai penggontrol inti dari semua alat diteruskan kepada driver motor sebagai penggerak motor stepper.
  2. Driver sebagai media transmisi dari Arduino Nano ke Motor Stepper.
  3. Motor Stepper adalah alat yang mengerakan setelah proses pengisian chemical selesai.
  4. Power Supply sebagai alat menyuplai daya ke Arduino Nano dan Motor Stepper.
  5. Pump sebagai pengatur pengisian

Pembuatan Alat

Pada perancangan ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Gambaran secara umum berupa diagram blok seperti yang ditunjukkan pada Alat yang dirancang akan membentuk suatu “Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt.Victory Chingluh Indonesia”. Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:
  1. Laptop atau Personal Computer (PC)
  2. Arduino Nano
  3. Pump/ Pompa
  4. Buzzer
  5. Belt
  6. LCD 2x 16
  7. Wimos D1 Mini
  8. Large Pulley dan Small Pulley
  9. Motor Stepper
  10. Driver Motor
  11. Kabel Jumper
  12. Adaptor Power Arduino 12v
  13. Software Arduino untuk menulis program arduino.
  14. Kabel USB Arduino

Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika seperti Arduino Nano, Motor Stepper, Driver Motor, Relay, Pump sebagai penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Arduino Uno digunakan karena memiliki layout yang sesuai dengan Driver sehingga pemasangan lebih rapi. Selenoid sebagai pengatur pengisian bahan baku sehingga mengurangi tingkat kesalahan dalam pengisian bahan baku, setelah selesai Motor DC akan berjalan.
  1. Rangakaian Catu Daya
  2. 3-6
    Gambar 3.6 Rangkaian Catu Daya
    1. Input Voltage : 210 – 240v
    2. Output DC : 12v
  3. Rangkaian IOT ( Internet Of Things )
  4. 3-7
    Gambar 3.7 Rangkaian Relay dengan Wimos.
    • Jalur Merah adalah koneksi dari Wimos 5v ke VCC relay
    • Jalur hitam adalah koneksi GND Wimos ke GND relay
    • Jalur Pink adalah koneksi dari pin 9 Wimos ke pin Input relay 2.
  5. Rangkaian Sistem Keseluruhan
  6. Setelah melakukan perancangan perangakat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan tampak seperti gambar berikut ini:

    3-8
    Gambar 3.8 Rangkaian Wiring Diagram Sistem Keseluruhan.

    Keterangan berikut: Adalah Rangkaian Keseluruhan yang disatukan.

Perangkat Lunak (Software)

Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.
  1. Perancangan Program Arduino

Pada perancangan perangkat lunak menggunakan program yang disediakan oleh pabrikan microcontroller Arduino yaitu menggunakan Program Arduino v. 1.8.3. Listing program dibuat dalam program Arduino ini yang nantinya di upload ke microcontroller Arduino Nano. Berikut tampilan Program Arduino v. 1.8.3:

3-9
Gambar 3.9 Tampilan Program Arduino v. 1.8.3

Setelah listing program selesai dibuat langah selanjutnya adalah verifikasi eror code dalam listing program yang sudah dibuat. Verifikasi eror code bertujuan untuk mengetahui apakah ada code program yang salah penulisan atau error. Berikut adalah cara untuk memverifikasi listing program:

3-10
Gambar 3.10 Verifikasi Listing Program Arduino v. 1.8.3

Langkah selanjutnya adalah memasukan listing program yang sudah dibuat ke microcontroller Arduino Nano. Sebelumnya pastikan pada program Arduino v. 1.8.3 pada bagian Board sudah terpilih Arduino versi Uno. Selanjutnya untuk melakukan upload listing code diperlukan kabel USB sebagai media transmisi dari laptop ke microcontroller Arduino Uno. Berikut cara memilih Board pada program Arduino v. 1.8.3 dan memasukan listing program ke microcontroller Arduino Nano:

3-11
Gambar 3.11 Pilih Board pada Program Arduino v. 1.8.3

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Sistem yang berjalan
  2. Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan teknik pembacaan melalui Flowchart diagram untuk mempermudah pembacaan sistem yang berjalan.
    3-12
    Gambar 3.12 Flowcart Sistem Berjalan.
    Berdasarkan Flowchart pada gambar 3.8, Pada saat membungkus hasil produksi masih manual, dengan tenaga manusia sehingga menguras tenaga dan memboroskan waktu yang ada.
  3. Permasalahan yang dihadapi
  4. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada Stakeholder,,untuk pengisian bahan baku pendukung hasil produksi diperlukan tenaga manusia secara manual dan dirasa kurang efektif dan efisien.
    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan, terdapat permasalahan yang di hadapi yaitu karyawan harus mengisi hasil produksi bahan baku secara manual dan memakan banyak waktu.
  5. Alternatif Pemecahan Masalah
  6. Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, yaitu membuat sistem pengisian bahan baku secara otomatis.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Berikut adalah hasil Elisitasi Tahap I:
Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1
3-13

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.4. terdapat 3 requirement yang optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem masih dapat running tanpa error. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi
opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada gambar elisitasi berikut ini:
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
3-14

Keterangan : M = Mandatory , D = Desirable , I = Inessential M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting), maksudnya elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  1. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting)

Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  1. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi) , mksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
3-15

Keterangan :

  1. T (Technical)
  2. Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  3. O (Operational)
  4. Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  5. E (Economic)
  6. Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem? Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan

    penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem penghitung jumlah kertas. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 functional dan 1 nonfunctional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:
Tabel 3.4 Final Elisitasi
3-16

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah dilakukan perancangan dan pemasangan komponen, langkah selanjutnya adalah dilakukan uji coba pada masing-masing blok diagram rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan ketepatan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan pengisian chemical dengan mengunakan mikrokontroler Di PT. Victory Chingluh Indonesia, dengan hasil sperti dalam table 4.1. sebagai berikut :
Tabel 4.1.Pengujian Black Box
4-1

Pengujian Catu Daya

Daya merupakan bagian penting sebagai sumber arus tegangan untuk pergerakan alat. Dalam merealisasi sistem alat ini dibutuhkan catu daya. Untuk wemos d1 mini membutuhkan tegangan dan arus yang cukup besar untuk melakukan pergerakan. Wemos d1 mini hanya membutuhkan tegangan sebesar 5v untuk dapat bekerja, sedangkan untuk Motor Stepper, Lcd dan Pump juga bisa menerima tegangan sampai dengan 5v.
Pengujian Catu Daya untuk wemos d1 mini dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Dengan cara ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.
4-2
Gambar 4.1. Rangkaian Catu Daya
Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar di atas didapatkan hasil tegangan yang keluar dari catu daya sebesar 5v dengan arus 3 Ampere. Hasil ini bisa dikatakan cukup untuk menghidupkan Wemos D1 mini, Motor Stepper, Lcd dan Pump.

Pengujian Tampilan LCD

Dalam pengujian pengisian selain output pada tampilan Lcd, peneliti menambahkan tampilan pada layar lcd yang berfungsi untuk mengetahui proses pengisian dan dilihat secara langsung oleh karyawan di lokasi kerja. Berikut tampilan hasil dari pengisian pada layar lcd.
4-3
Gambar 4.2. Pengujian Tampilan LCD

Berikut adalah listing program tampilan lcd dengan Arduino Nano seperti gambar di bawah ini:

4-4
Gambar 4.3. Listing Program Pengujian Tampilan LCD

Pengujian Pengisian

Pengujian Pengisian Chemical merupakan output tambahan untuk menanggulangi masalah agar sistem kontak langsung pada Chemical dapat dibandingkan oleh sistem otomatis yang dibuat peneliti. Berikut pengujian tersebut.
4-5
Gambar 4.4. Pengujian Pengisian

Flowchart Program Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk flowchart dari keseluruhan sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut:
4-6
Gambar 4.5. Flowchart Program Yang Diusulkan
Keterangan pada Gambar 4.6. flowchart program pengisian chemical berbasis internet of things yang diusulkan pada PT. Victory Chingluh Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:
  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program alat yang dibuat.
  2. 1 (satu) simbol preparation (persiapan) yang menyatakan untuk mempersiapkan program-program dan koneksi jaringan yang akan digunakan untuk mengakses atau menghasilkan data.
  3. 1 (satu) simbol proses yang menyatakan pump pengisian yang menggambarkan proses yang bekerja pada alat yang dibuat
  4. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses output yaitu: menampilkan hasil data melalui lcd dan buzzer sebagai notif proses mulai dan selesai pengisian.

Analisa

Hasil dari pengujian diatas ditemukan analisa terhadap listing program dari hardware dan software. Berikut penjelasan dari analisa yang telah dilakukan :

Analisa Program Mikrocontroller

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah diuji coba dengan perangkat lunak yang telah diprogram kedalam arduino. Penulisan listing program menggunakan software arduino yang telah ditambahkan library untuk mikrokontroler. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan analisa program pada mikrokontroler yang akan dilakukan dapat dilihat seperti berikut:

4-7

Koding di atas berfungsi untuk memasukkan library yang digunakan.

4-8

Kode ini untuk mendefinisikan buzzer dan lcd pada microcontroller.

4-9

Koding di atas tersebut untuk mendeklarasikan komunikasi serial yang akan digunakan.

4-10

Koding di atas untuk membaca proses keseluruhan.

Implementasi

Implementasi dari penelitian ini adalah sebuah Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia, menggunakan beberapa tahapan yaitu tahap schedule.
Tabel 4.2 Schedule Implementasi
4-2

Estimasi Biaya

Tabel 4.3 Estimasi Biaya
4-12


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia sebagai berikut:
  1. Sistem alat pengisian chemical yang dibuat ini aman dan tampa menyentuh sehingga tidak terjadi bahaya pada karyawan.
  2. Volume pengisian dalam sistem ini diatur dengan mengubah delay pada program sehingga volume yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
  3. Sistem pengisian ini dilengkapi stepper motor yang di control Microcontroller sehingga dapat berjalan otomatis.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

"Berikut kesimpulan perihal tujuan dan manfaat mengenai Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia:
  1. Sistem pengisian chemical ini dapat dijadikan otomatisasi alat hasil proses produksi pada PT. Victory Chingluh Indonesia.
  2. Untuk mengontrol otomatis mengunakan aplikasi di handphone.
  3. Penggunaan alat pengontol pengisian chemical dengan Arduino pada PT. Victory Chingluh Indonesia di rasakan manfaatnya karena dapat menghemat tenaga kerja pada proses pengisian chemical.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Berikut kesimpulan perihal metode penelitian mengenai Prototype Sistem Pengisian Chemical Outsole Sepatu Melalui Konveyor Berbasis Arduino Di Pt. Victory Chingluh Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Pengisian chemical dengan bantuan alat belum pernah ada pada PT. Victory Chingluh Indonesia, sehingga peneliti membuat penelitian ini.
  2. Dalam merancang pengisian chemical dengan menggunakan microcontroller Arduino, motor Stepper, relay, dan Pump sebagai untuk pengisian alat ini.
  3. Pengujian terhadap sistem berjalan dengan baik.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu:
  1. Agar dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan, Pihak perusahaan khususnya seksi pengisian diharapkan dapat melakukan pemasangan alat pengisian chemical secara otomatis.
  2. Untuk peletakan dan pengambilan botol pengisian alat masih manual.
  3. Untuk otomatisasi alat menggunakan wimos D1 mini dan Relay.



Daftar Pustaka

  1. Tamando Sitohang,Hengki 2018.“Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Negeri Medan.” Vol.3 No.1 2018 ISSN : 2541-3724
  2. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra.2013 "Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar".Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2
  3. 3,0 3,1 Rosmila. 2016."Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika" Jurnal SemanTIK : Vol.2 No.2 2016
  4. Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun.sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:
  5. John Reuter III,Velzello(2013).Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2013
  6. Subhan, Mohamad (2012). Analisa Perancangan Sistem. Jakarta : Lentera Ilmu Cendikia.
  7. Nawang Kalbuana, Siti Aisyah (2011).PERANCANGAN APLIKASI AKADEMIK TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME . Journal CCIT Vol. 4 No.2. ISSN: 1978-8282
  8. Uzzaman, Anis (2015).“Panduan Membangun Starup Ala Sillicon Valey”. Yogyakarta.
  9. 9,0 9,1 Darmawan, Deni (2013) "Sistem Informasi Manajemen”. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
  10. Seema, Sona Malhotra,(2013) Analysis and comparison of popular SDLC Models”. International Journal Of Advances In Computing And Information Technology (ISSN 2277-9140,2012 Hal-279)
  11. Adelia 2011 "Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop” Universitas Kristen Maranatha: Bandung, Jurnal Sistem Informasi Volume 6 No.2, 116-117
  12. 12,0 12,1 M.Fathoni, Sulindawati 2010. “Pengantar Analisa Perancangan Sistem“. Jurnal SAINTIKOM. Vol. 9, No. 2.
  13. Jagruthi Dondeti,Srinivas Nidhra 2012. “Black Box And White Testing Techniqeus a Literature” pada International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA, Vol.2, No.2, 2012)
  14. Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013 “Bridge between Black Box and White Box – Gray ” Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.
  15. Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013. “ Bridge between Black Box and White Box – Gray ” Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.
  16. Masooma Yousuf dan M.asger. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques”. dalam International Journal Of Computer application”. Vol.116 No.4. ISSN 0975-8887.
  17. 17,0 17,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  18. Azizah, N., Oktaviani, D. dan Safitri, W. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Standar Harga Barang pada Kota Tangerang. CCIT Journal, vol. 8, pp. 78-90.
  19. Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. ."Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level".Tangerang: Jurnal CCIT Vol – 4 No.3
  20. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.2, Hal-29.
  21. Rafika,Ageng Setiani, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015 “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sisik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP". Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.8 No.3:134-146.
  22. Kusumah, Hendra, Alfiantoro dan Muhamad Idris pada tahun 2015. “Sistem Pengukur Tinggi Dan Berat Badan Untuk Posyandu Menggunakan Mikrokontroler Atmega853. CCIT Journal Vol. 9, No.2.
  23. Prastiya,Beny dan Tatyantoro Andrasto 2015. “Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)”Jurnal Teknik Elektro Vol. 7 No. 1 Universitas Negeri Semarang
  24. Khoiruddin,Haris dan Bambang Suprianto 2015. “Pembuatan Trainer Plc Cpm 1a Aplikasi Pada Copnveyor Pengisian Botol Air Mineral Pada Mata Diklat Memprogram Peralatan Sistem Pengendali Elektronik Dengan Plc Di Smk Raden Patah Kota Mojokerto” Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Volume 04 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
  25. Indrianto, Ferry Sudarto dan Siti Juhriah Novianty 2018. “Pengontrolan Ketinggian Air Pada Bak Penampung Berbasis Node Mcu. CCIT Journal Vol. 11, No. 3.
  26. Putra Surakusumah,Aditya 2009. “Rancang bangun pengisian botol otomatis” Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
  27. Erinofiardi 2012. “Analisa Kerja Belt Conveyor 5857-V Kapasitas 600 Ton/Jam” ISSN : 0216-468X Vol.3, No.3 Fakultas Teknik Mesin Universitas Bengkulu
  28. Hayati, Faizah , Syamsul Komar dan Fuad Rusydi Suwardi 2017. “KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS BELT CONVEYOR DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 1800 TON/HARI DI PT.AMAN TOEBILLAH PUTRA LAHAT SUMATERA SELATAN”ISSN : 2549-1008 Vol. 1 No.2, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
  29. Zahruddin Muhammad, Handayani Indri, Nini Santika. 2018. “Merancang Sistem Pengolahan ATK berbasis WEB Pada PT. Arthaasia Finance”. Journal CCIT. STMIK Raharja : Tangerang.
  30. Rafika, A. S., & Andoyo, W. D. (2015). PROTOTYPE PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS PEMBACA SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN OUTPUT KIPAS DAN SENSOR LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. CCIT Journal, 8(2), 102-111.
  31. Grinčová,Anna , Miriam Andrejiová, & Daniela Marasová 2017. “Analysis of Conveyor Belt Impact Resistance Data Using a Software Application” nternational Journal of Engineering, Technical University of Kosice, Vol.14, No.2, 2017

Contributors

Leonardo123